Laporan Keuangan Konsolidasian Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 (Tidak Diaudit) PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk dan anak perusahaan
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 (Tidak Diaudit)
Daftar Isi
Halaman Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian………………………………………..……………………………….1-3 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian……..………………………………………………………… 4 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian...............…….....………………………………………….......... 5 Laporan Arus Kas Konsolidasian…....….…..…………………………………………………………………… 6 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian……………....……………………………………………….7-58
***************************
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 (Tidak Diaudit) DAN 31 DESEMBER 2010 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 September 2011 (tidak diaudit)
31 Desember 2010 (diaudit)
16.744.366.579
11.527.026.179
25.689.047.531 29.816.165.993 30.880.500.000 195.070.174.378
17.551.960.470 512.019.468 36.803.786.700 72.657.781.775 196.762.888.647
44.328.641.145
45.387.164.972
342.528.895.626
381.202.628.211
66.920.355.939 25.341.661.067 229.419.971.524 8.590.984.349
75.808.125.681 25.341.661.067 229.765.000.000 -
894.605.357.905
992.177.111.766
48.839.885.326 34.434.281.772 702.591.968 29.849.653.054
50.295.603.479 49.276.422.658 745.922.732 60.331.448.364
88.712.859.818 879.416.848
88.712.859.818 1.878.905.974
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.428.297.019.570
1.574.333.061.539
JUMLAH ASET
1.770.825.915.196
1.955.535.689.750
ASET
Aset Lancar Kas dan bank 4 Piutang usaha - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai piutang sejumlah Rp1.590.391.184 pada periode 30 September 2011 dan Rp264.450.930 pada 31 Desember 2010 Pihak ketiga 2d,5,11,17 Pihak yang berelasi 6 Piutang lain-lain 25c Piutang wesel 3,25d,25e Persediaan - bersih 2e,7,11,17 Uang muka dan aset lancar lainnya 2f Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Aset pajak tangguhan - bersih 2n,15 Investasi dalam entitas asosiasi 2b Hutan tanaman industri - bersih 2g,8 Hutan tanaman industri dalam pengembangan 2g,8 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penyisihan penurunan nilai aset tetap sejumlah Rp 1.147.427.909.198 pada periode 30 September 2011 dan Rp1.059.326.579.913 2h,2i, pada 31 Desember 2010 9,11,17 Biaya pengelolaan hak pengusahaan hutan bersih 2j Goodwill - bersih 1c,2b,10 Piutang karyawan 2d Tagihan restitusi pajak penghasilan 2n,15 Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi 9 Aset tidak lancar lainnya
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 (Tidak Diaudit) DAN 31 DESEMBER 2010 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 September 2011 (tidak diaudit)
31 Desember 2010 (diaudit)
5,7,9,11,12
213.936.725.943
221.058.795.000
12 2d,6 16,25f,25g
132.815.483.113 2.886.620.935 116.704.866.834
133.154.287.881 8.070.540.290 88.832.647.557
25e, 25g 25p,6 11,13,17 2n,15
12.646.900.000 5.664.366.000 226.195.642.810 1.996.640.962
11.688.300.000 151.737.773.124 3.539.054.412
5,7,9,17 2i,9
298.098.865.465 42.185.864.844
302.700.359.157 58.742.022.856
1.053.131.976.906
979.523.780.277
2n,15 2d,6
14.498.324.106 -
16.470.907.162 5.435.612.870
2o,14
39.856.329.843
31.997.178.544
5,7,9,17 2i,9
389.038.570.373 18.907.058.679
400.221.925.498 39.195.220.942
2s,17,25b
108.545.644.346
126.869.938.157
570.845.927.347
620.190.783.173
1.623.977.904.253
1.599.714.563.450
LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak yang berelasi Liabilitas lain-lain Wesel bayar Pihak ketiga Pihak yang berelasi Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Liabilitas sewa pembiayaan Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas pajak tangguhan Hutang Pihak yang berelasi Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun : Hutang bank Liabilitas sewa pembiayaan Pendapatan yang ditangguhkan atas pinjaman yang direstrukturisasi - bersih dan Liabilitas tidak lancar lainnya Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2011 (Tidak Diaudit) DAN 31 DESEMBER 2010 (Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 September 2011 (tidak diaudit)
31 Desember 2010 (diaudit)
1.359.624.542.100 293.000.000.000
1.359.624.542.100 293.000.000.000
1.000.000.000 (1.506.866.664.548)
1.000.000.000 (1.297.812.234.310)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas induk Kepentingan non pengendali
146.757.877.552 90.133.391
355.812.307.790 8.818.510
Jumlah Ekuitas
146.848.010.943
355.821.126.300
1.770.825.915.196
1.955.535.689.750
EKUITAS Modal saham Modal dasar 1.236.022.311 saham dengan nominal Rp1.000 dan 17.639.776.890 saham dengan nominal Rp100 pada periode 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.236.022.311 dengan nilai nominal Rp1.000 dan 1.236.022.311 saham dengan nilai nominal Rp100 pada 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 Agio saham Saldo laba (akumulasi defisit) Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
1b,18 1b,18
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (Tidak Diaudit) Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 September 2011 (tidak diaudit)
30 September 2010 (tidak diaudit)
PENDAPATAN USAHA
2d,2l,6,19
278.077.570.715
489.085.945.643
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2d,2l,6,20
316.188.659.863
519.575.678.762
(38.111.089.148)
(30.489.733.119)
5.530.809.231 (7.900.060.161) (37.170.485.162) (80.582.802.759)
204.167.186.771 (26.712.294.263) (43.278.111.155) (42.024.515.165)
(158.233.627.999)
61.662.533.069
108.665.891 (44.014.281.446)
(53.083.129.036)
RUGI KOTOR
Penghasilan lain-lain Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban lain-lain
2m,22 2l,9,21 2l,9,21 9,22
LABA (RUGI) USAHA
Penghasilan keuangan Beban keuangan
9,11,17,23
LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN BADAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN BADAN Pajak tangguhan
2n,15
Manfaat (beban) pajak penghasilan LABA (RUGI) BERSIH KOMPREHENSIF
LABA (RUGI) BERSIH KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR
2r
(202.139.243.552)
8.986.650.487
(6.915.186.686)
6.936.616.217
(6.915.186.686)
6.936.616.217
(209.054.430.238)
15.923.266.704
(208.973.115.357) (81.314.881)
15.173.275.140 749.991.564
(209.054.430.238)
15.923.266.704
(84.57)
6.44
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
407.246.454
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (Tidak Diaudit) Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo Laba (Akumulasi Defisit)
Catatan
Saldo 1 Januari 2010 dilaporkan sebelumnya
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Ditentukan Penggunaannya
Agio Saham
Belum Ditentukan Penggunaannya
Ekuitas - Bersih
Bersih
1.236.022.311.000
293.000.000.000
123.602.231.100
-
-
-
-
123.602.231.100
-
-
-
15.923.266.704
15.923.266.704
15.923.266.704
Saldo 30 September 2010
1.359.624.542.100
293.000.000.000
1.000.000.000
(1.292.962.954.065) (1.291.962.954.065)
360.661.588.035
Saldo 1 Januari 2011
1.359.624.542.100
293.000.000.000
1.000.000.000 (1.297.812.234.310) (1.296.812.234.310)
355.812.307.790
-
-
-
1.359.624.542.100
293.000.000.000
1.000.000.000
Penerbitan saham tambahan dari Penawaran Umum Terbatas 3
Laba bersih komprehensif periode 2010
Rugi bersih komprehensif periode 2011 Saldo 30 September 2011
1b,18
1.000.000.000 (1.308.886.220.759) (1.307.886.220.759)
(209.054.430.238)
221.136.090.241
(209.054.430.238) (209.054.430.238)
(1.506.866.664.549) (1.505.866.664.549)
146.757.877.552
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (Tidak Diaudit) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 September Catatan
2011
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi Penerimaan (pembayaran) aktivitas operasi lainnya-bersih Penerimaan dari penghasilan bunga Pembayaran beban keuangan Pembayaran untuk beban usaha Kas Bersih Diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan HTI dalam pengembangan Perolehan aset tetap Kas Bersih Diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Investasi
9
2010
353.365.803.084 (243.243.499.243)
319.647.539.749 (532.850.431.002)
110.122.303.841 (36.442.105.264) 108.665.892 (9.276.096.547) (39.841.152.060)
(51.377.427.392) 69.093.496.520 407.246.454 (16.315.787.079) (62.239.678.090)
24.671.615.862
(60.432.149.587)
4.266.450.000 (8.590.984.349) (18.655.000)
13.216.490.624 (1.790.426.617) (24.772.868.536)
(4.343.189.349)
(13.346.804.529)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan wesel tagih 25e Pembayaran wesel bayar 25e Penerimaan (pembayaran) pinjaman pihak yang berelasi 25p Penerimaan dari penerbitan saham tambahan - bersih 1b,18 Pembayaran cicilan pokok hutang bank 11,17 Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan Pembayaran hutang lain-lain 25g
30.044.846.500 (8.535.000.000)
(9.014.800.000)
5.664.366.000 (7.101.432.834) (35.183.865.779) -
(2.580.000.000) 119.869.164.166 (3.866.236.299) (32.016.346.219) (18.090.000.000)
Kas Bersih Diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
(15.111.086.113)
54.301.781.648
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS KAS AWAL PERIODE KAS AKHIR PERIODE
4
5.217.340.400
(19.477.172.468)
11.527.026.179
37.716.942.424
16.744.366.579
18.239.769.956
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia berdasarkan akta notaris Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 10 tanggal 14 April 1980, yang kemudian diubah dengan akta No. 1 tanggal 3 Juni 1980 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahannya tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/303/16 tanggal 18 Juni 1980 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 Tambahan No. 855 tanggal 4 November 1980. Status Perusahaan kemudian diubah menjadi perusahaan yang didirikan dalam rangka Undang-undang No. 6 tahun 1968 (yang kemudian diubah dengan Undang-undang No. 12 tahun 1970), tentang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan akta No. 13 tanggal 14 Juli 1980 oleh notaris yang sama dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/255/12 tanggal 19 Mei 1981, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 99 Tambahan No. 984 tanggal 11 Desember 1981. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain sebagaimana termuat dalam akta No. 19 tanggal 14 April 2009 yang dibuat dihadapan notaris Benny Kristianto, S.H., yang antara lain, mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp1.800.000.000.000 yang terbagi menjadi 1.800.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham menjadi Rp3.000.000.000.000, yang terbagi atas 3.000.000.000 saham dengan nilai nominal per saham yang sama dan perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU0052360.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 14 Agustus 2009. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat, Notaris Benny Kristianto, S.H. No. 66 tanggal 30 Oktober 2009, disebutkan bahwa pada tanggal 15 Oktober 2009 dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang memutuskan telah menyetujui perubahan nilai nominal saham yang masih dalam portepel dari nilai nominal Rp1.000 menjadi Rp100 per saham, sehingga modal Perusahaan menjadi terdiri dari: -
1.236.022.311 modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp1.000 per saham. 17.639.776.890 modal yang masih belum dikeluarkan dan masih dalam portepel dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang industri pengolahan kayu terpadu; mendirikan dan menjalankan perusahaan dalam bidang pengembangan/ eksploitasi hasil Hutan Alam dan Hutan Tanaman, usaha penebangan dan pengangkutan kayu; serta perdagangan impor/ekspor dan lokal. Pada saat ini, Perusahaan bergerak dalam kegiatankegiatan usaha tersebut. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 1983. Kantor pusat Perusahaan terletak di Menara Bank Danamon, Lantai 19, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. EIV/6, Mega Kuningan, Jakarta dan kantor pusat operasional dan pabriknya berlokasi di Kalimantan Timur.
7
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) a.
Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum (lanjutan)
Pada tanggal 30 September 2011, luas areal Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam (IUPHHK-HA) Grup adalah 840.500 hektar, yang terletak di wilayah Propinsi Kalimantan Timur. Rincian luas areal IUPHHK-HA tersebut adalah sebagai berikut (tidak diaudit):
No. dan Tanggal Surat Keputusan (SK) IUPHHK-HA
Unit IUPHHK–HA II SK No. 365/Kpts-II/1993, Tanggal 17 Juli 1993 (Perubahan); SK No. 823/Kpts-II/1999, Tanggal 1 Oktober 1999 (Pengukuhan batas temu gelang areal IUPHHK) SK no.400/Menhut II/2004 Tanggal 18 Oktober 2004 Unit IUPHHK–HA IV SK No. 497/Kpts-II/1992, Tanggal 1 Juni 1992 (Perubahan) SK No. 582/Menhut-II/2009, Tanggal 2 Oktober 2009 Unit IUPHHK–HA V SK No. 236/Kpts-II/1998, Tanggal 27 Februari 1998 SK No. 321/Menhut-II/2009, Tanggal 29 Mei 2009 (Perubahan) SK No. 438/Menhut-II/2009 Tanggal 27 Juli 2009 Jumlah
Anak Perusahaan PT Karya Wijaya Sukses SK No. 192/Menhut-II/2006, Tanggal 24 Mei 2006 (Perubahan) PT Essam Timber SK No. 633/Kpts-II/1992 Tanggal 22 Juni 1992
Luas (Hektar)
Masa (Tahun)
Sisa manfaat (Tahun)
Sisa hutan yang belum dikelola (Hektar)
1/4
176.661
2/4
63.550
61/4
24.031
267.600
45
39
63.550
45
43
61.465
20
69.765
45
10/12
42
462.380
69.765 334.037
22.320
20
1
8/12
8.759
355.800
20
3/4
354.884
840.500
8
697.650
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum (lanjutan) Pada tanggal 30 September 2011, luas areal Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) Anak perusahaan adalah 73.330 hektar, yang terletak di wilayah Propinsi Kalimantan Timur. Rincian luas areal IUPHHK-HT tersebut adalah sebagai berikut (tidak diaudit):
No. dan Tanggal Surat Keputusan (SK) IUPHHK-HT
Luas (Hektar)
Masa (Tahun)
Sisa Manfaat (Tahun)
Area yang sudah ditanami (Hektar)
Sisa area yang belum dikelola (Hektar)
Anak perusahaan PT Sumalindo Alam Lestari unit I (SAL I) SK No. 267/Menhut-II/2009, Tanggal 11 Mei 2009
32.550
43
241/4
9.677
22.873
PT Sumalindo Alam Lestari unit II (SAL II) SK No. 349/Menhut-II/2008, Tanggal 22 September 2008
24.500
43
281/4
10.148
14.352
PT Wana Kaltim Lestari (Unit WKL) SK No. 6/KPTS-II/1998, Tanggal 5 Januari 1998
16.280
51
381/4
-
16.280
19.825
53.505
Jumlah
73.330
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tahun 1994, Perusahaan telah menawarkan 25.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham kepada masyarakat dan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta. Pada saat yang sama, Perusahaan juga melakukan pencatatan di Bursa Efek Jakarta atas 100.000.000 saham dengan nilai nominal per saham yang sama, yang sebelumnya telah dikeluarkan oleh Perusahaan kepada para pemegang saham Perusahaan. Dengan persetujuan yang diperoleh dari para pemegang saham Perusahaan pada tahun 1997, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada Para Pemegang Saham dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tanggal 27 Februari 1998 sejumlah 343.750.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham, dimana setiap pemegang empat (4) saham mempunyai hak untuk membeli sebelas (11) saham baru dengan harga penawaran Rp1.000 per saham. Dengan persetujuan yang diperoleh dari para pemegang saham, pada tahun 2006 dan 2005 Perusahaan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui konversi hutang menjadi modal masing-masing sebanyak 92.950.040 saham dan 58.854.017 saham. Peningkatan modal ini telah dilaporkan dan telah mendapatkan penerimaan laporan akta perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C-30740. HT.01.04.TH.2004 tanggal 21 Desember 2004, No. C-34316.HT.01.04.TH.2005 tanggal 23 Desember 2005 dan No. C08257.HT.01. 04.TH.2005 tanggal 29 Maret 2005. Dengan persetujuan yang diperoleh dari para pemegang saham Perusahaan, pada tanggal 26 Juni 2006, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas II dan penerbitan Waran Seri I masing-masing dengan jumlah yang sama yaitu sebanyak 155.713.448 saham kepada para pemegang saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham, dimana setiap pemegang enam (6) saham mempunyai hak untuk membeli satu (1) saham baru dan memperoleh satu (1) Waran Seri I dengan harga penawaran Rp1.000 per saham.
9
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan) Pengeluaran saham baru Perusahaan yang disertai penerbitan Waran Seri I tersebut telah dilaporkan dan mendapatkan penerimaan pelaporan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. W7-HT.01.04-855 tanggal 18 September 2006. Pengeluaran saham-saham baru dan penerbitan Waran Seri I tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 10 Juli 2006. Hasil bersih Penawaran Umum Terbatas sejumlah Rp155 miliar setelah dikurangi biaya penerbitan saham sebesar Rp3 miliar. Sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham pada tanggal 26 Juni 2006, maka sampai dengan tanggal 7 Desember 2007, Perusahaan melakukan penerbitan saham baru sejumlah 138.471.854 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang berasal dari konversi Waran Seri I yang menyertai Penawaran Umum Terbatas II seperti yang disebutkan di atas. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor berasal dari konversi Waran Seri I tersebut di atas telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat bukti pelaporan No. W7-HT.01.04-10041 tanggal 9 Juli 2007 dan No. AHU-AH.01.10-0885 tanggal 14 Januari 2008. Sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham pada tanggal 26 Juni 2006, maka selama tahun 2008, Perusahaan melakukan penerbitan saham baru sejumlah 7.765.155 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang berasal dari konversi Waran Seri I yang menyertai Penawaran Umum Terbatas II seperti yang disebutkan di atas. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor berasal dari konversi Waran Seri I tersebut di atas telah dilaporkan dan telah mendapatkan penerimaan pelaporan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat bukti pelaporan No. AHU-AH.01.10-13090 tanggal 14 Agustus 2009. Sebagaimana disebutkan dalam akta No. 66 tanggal 30 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan notaris Benny Kristianto, S.H., pada tanggal 7 Juli 2009 Perusahaan melakukan penerbitan saham baru sejumlah 168 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang berasal dari konversi Waran Seri I yang menyertai Penawaran Umum Terbatas II. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor berasal dari konversi Waran Seri I tersebut di atas telah dilaporkan dan memperoleh penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.10-22053 tanggal 7 Desember 2009. Sebagaimana disebutkan dalam akta No. 26 tanggal 15 April 2010 yang dibuat di hadapan notaris Benny Kristianto, S.H., pada tanggal 9 Maret 2010 Perusahaan melakukan penerbitan saham baru sejumlah 1.236.022.311 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham melalui Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut di atas telah dilaporkan dan memperoleh penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.1010009 tanggal 26 April 2010. Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
10
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (lanjutan) c. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan Pada tanggal 30 September 2011 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2010 (diaudit), Perusahaan mempunyai Anak perusahaan sebagai berikut: Jumlah Aset Sebelum Eliminasi (dalam Jutaan Rupiah) Anak Perusahaan (1)
PT Inti Prona PT Nityasa Prima (2) PT Karya Wijaya Sukses PT Kalimantan Powerindo PT Essam Timber PT Sumalindo Alam Lestari PT Wana Kaltim Lestari
(1) (2)
Kegiatan Pokok Pengusahaan hutan Pengusahaan hutan Pembangkit Listrik Pengusahaan hutan Pengembangan hutan tanaman industri Pengembangan hutan tanaman industri
Tempat Pusat Operasional
Persentase Pemilikan (%)
______________
___________
2011
2010
Riau Kalimantan Timur Kalimantan Timur Kalimantan Timur Kalimantan Timur Kalimantan Timur
99,00 99,90 98,00 99,99 99,99 99,98
18 20.097 5.511 251.235 154.532 283.582
18 20.097 5.835 261.391 158.391 234.891
Kalimantan Timur
99,18
250
250
Anak perusahaan tidak aktif sejak tahun 2001 setelah hak pengusahaan hutan habis masa berlakunya dan tidak diperpanjang lagi. Tidak aktif, memiliki aset terutama lahan tanah kosong.
PT Essam Timber Pada tanggal 6 Juni 2008, Perusahaan mengakuisisi 99,99% saham PT Essam Timber (Essam) dari PT Bina Nusa Lestari, Yayasan Adi Upaya dan Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara, pihak ketiga. Essam bergerak dalam bidang pengusahaan hutan alam. Rincian atas transaksi akuisisi tersebut adalah sebagai berikut: Harga perolehan Nilai wajar aset bersih yang diakuisisi Selisih lebih biaya akuisisi diatas nilai wajar aset bersih investasi
25.000.000.000 (93.738.127.086) 118.738.127.086
Arus kas yang dikeluarkan untuk akuisisi Essam adalah sebesar Rp24.993.600.205, setelah dikurangi saldo kas yang ada di Essam sebesar Rp6.399.795. PT Wana Kaltim Lestari Pada tanggal 23 Juli 2008, Perusahaan melalui PT Sumalindo Alam Lestari, Anak perusahaan, mengakuisisi 99,20% saham PT Wana Kaltim Lestari (WKL) dari Tn. Sanjaya Dharmawan, Ny. Lina Hartanti and Tn. Yendy Taniwijaya, pihak ketiga. Proses akuisisi ini berlaku efektif pada tanggal 6 Agustus 2008 (pernyataan efektif). WKL bergerak dalam bidang pengusahaan hutan tanaman industri. Rincian atas transaksi akuisisi tersebut adalah sebagai berikut: Harga perolehan Nilai wajar aset bersih yang diakuisisi Selisih lebih biaya akuisisi diatas nilai wajar aset bersih investasi
11
5.000.000.000 (250.000.000) 4.750.000.000
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (lanjutan) d. Dewan Komisaris dan Direksi, dan Karyawan Pada tanggal 30 September 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris Wijiasih Cahyasasi Kadaryanto Trenggono Purwosuprodjo Husni Heron Amiruddin Arris
Direksi -
Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Amir Sunarko David Rudy Gunawan
-
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
Pada tanggal 31 Desember 2010 (diaudit), susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris Wijiasih Cahyasasi Kadaryanto Setiawan Herliantosaputro Harbrinderjit Singh Dillon Husni Heron
Direksi -
Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Amir Sunarko David Lee Yuen Chak Trenggono Purwosuprodjo
-
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur
Gaji dan kesejahteraan lainnya yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sekitar Rp7,1 miliar dan Rp6,7 miliar masing-masing pada 30 September 2011 dan 2010. Pada tanggal 30 September 2011 dan 2010, Grup mempunyai karyawan tetap masing-masing sekitar 1.903 orang dan 2.264 orang. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktik yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), dan peraturan dan pedoman yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM – LK). Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas, dan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasi telah disajikan dengan menggunakan metode langsung yang mengklasifikasikan penerimaan dan pembayaran kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan dan fungsional yang digunakan oleh Perusahaan dan Anak perusahaan adalah Rupiah. b.
Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Penggabungan Usaha Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan (bersama-sama untuk selanjutnya disebut sebagai “Grup”) yang dimiliki lebih dari 50%. Selisih lebih yang tidak teridentifikasi antara biaya perolehan dan nilai buku aset bersih Anak perusahaan yang diakuisisi dicatat sebagai “Goodwill” dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama empat (4) sampai dua puluh (20) tahun. Manajemen berpendapat bahwa Anak perusahaan yang aktif memiliki potensi yang cukup baik di masa yang akan datang.
12
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Penggabungan Usaha (lanjutan) Apabila terjadi pengalihan/penjualan penyertaan pada Anak perusahaan yang menyebabkan induk perusahaan kehilangan kendali, maka hasil usaha Anak perusahaan yang dikonsolidasikan adalah hasil usaha sampai dengan tanggal penjualan/pengalihan penyertaan tersebut. Selisih antara saldo penyertaan induk perusahaan dan harga pengalihan/penjualan Anak perusahaan diakui sebagai laba atau rugi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas atas aset bersih Anak perusahaan yang tidak dimiliki sepenuhnya disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi. Seluruh saldo akun dan transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Penyertaan saham Perusahaan dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas. Berdasarkan metode ekuitas, biaya perolehan penyertaan saham ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi bersih dari perusahaan asosiasi tersebut serta dikurangi penerimaan dividen kas sejak tanggal akuisisi. Bagian laba atau rugi bersih disesuaikan dengan amortisasi secara garis lurus, selama 20 tahun, atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dengan bagian proporsional Grup atas nilai buku aset bersih pada tanggal akuisisi. Penyertaan saham lainnya yang nilai wajarnya tidak tersedia disajikan sebesar biaya perolehan. c.
Instrumen Keuangan Mulai tanggal 1 Januari 2010, Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. i. Aset Keuangan Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. 13
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Aset Keuangan (lanjutan) Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset. Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut: •
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam neraca pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi. Grup tidak memiliki aset keuangan yang termasuk dalam kategori ini.
•
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang wesel dan aset tidak lancar piutang karyawan Grup termasuk dalam kategori ini. •
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya. Laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Grup tidak memiliki aset keuangan yang termasuk dalam kategori ini.
14
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Aset Keuangan (lanjutan) •
Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: -
Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya.
-
Investasi dalam modal saham yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat pada nilai wajar.
Grup tidak memiliki aset keuangan yang termasuk dalam kategori ini. ii. Kewajiban Keuangan Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, hutang dan pinjaman, atau sebagai instrumen yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Kewajiban keuangan Grup terdiri dari hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain, wesel bayar, biaya masih harus dibayar, kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun, hutang pihak yang berelasi dan Kewajiban jangka panjang diklasifikasikan sebagai hutang dan pinjaman. Grup menentukan klasifikasi atas kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal. Pada saat pengakuan awal kewajiban keuangan diukur pada nilai wajarnya dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi ketika kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya. iii. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.
15
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Instrumen Keuangan (lanjutan) iv. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya. v. Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. vi. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal neraca, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi. Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.
16
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Instrumen Keuangan (lanjutan) vi. Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi. Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut. vii. Penghentian Pengakuan Aset dan Kewajiban Keuangan Aset Keuangan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut. Kewajiban Keuangan Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika kewajiban keuangan awal digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.
17
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang berelasi Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi, sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 (revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak yang berelasi”. Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. e. Persediaan Efektif 1 Januari 2009, Grup menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), “Persediaan”, (PSAK No. 14 (Revisi 2008)) yang menggantikan PSAK No. 14 (1994), “Persediaan”. Penerapan PSAK revisi tersebut tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Grup. Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang untuk kayu bulat dan barang jadi, serta metode rata-rata bergerak untuk bahan pembantu, suku cadang dan perlengkapan. Pembelian dengan syarat penyerahan “FOB Shipping Point”, dimana barang belum diterima sampai dengan tanggal neraca, dicatat sebagai “Barang Dalam Perjalanan”. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan. f.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya.
g. Hutan Tanaman Industri Sebelum 1 Januari 2010, biaya pengembangan HTI daur pertama yang meliputi beban perencanaan, penanaman, pemeliharaan dan pembinaan hutan, pengendalian kebakaran dan pengamanan hutan, pemenuhan kewajiban kepada Negara, pemenuhan kewajiban kepada lingkungan sosial, pembangunan/pemeliharaan sarana dan prasarana, amortisasi dan penyusutannya serta beban umum dan administrasi terkait dikapitalisasi dan disajikan dalam akun HTI dalam pengembangan pada neraca sampai terdapat tanaman siap tebang. Akumulasi biaya pengembangan HTI direklasifikasi ke akun Hutan Tanaman Industri pada saat terdapat tanaman siap tebang. HTI dinilai sebesar harga perolehan dan diamortisasi selama masa konsesi yang dibukukan sebagai biaya produksi dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya pengembangan HTI daur selanjutnya dibebankan sebagai biaya produksi tahun berjalan. Efektif 1 Januari 2010, HTI diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu HTI dalam pengembangan dan HTI siap panen. HTI dalam pengembangan dinyatakan sebesar nilai perolehan yang meliputi biaya perencanaan, penanaman, pemeliharaan dan pembinaan hutan, pengendalian kebakaran dan pengamanan hutan, pemenuhan kewajiban kepada lingkungan sosial, pembangunan/pemeliharaan sarana dan prasarana, amortisasi dan penyusutan beban tangguhan/aset tetap tertentu serta beban umum dan administrasi terkait lainnya. HTI dalam pengembangan dicatat sebagai aset tidak lancar dan tidak diamortisasi. HTI dalam pengembangan direklasifikasi menjadi HTI siap panen pada saat tanaman siap ditebang. HTI siap panen dicatat sebesar biaya perolehan, dan dibebankan sebagai biaya produksi pada saat tanaman ditebang berdasarkan luas area tebang. 18
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h. Aset Tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan (kecuali aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali pada tahun 2005 berdasarkan peraturan pemerintah) dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan). Selisih penilaian kembali aset tetap disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Grup menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “ Aset Tetap ” , yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “ Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain ” dan PSAK No. 17 (1994), “ Akuntansi Penyusutan ” . Perusahaan telah melakukan revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK 16 (Revisi 2007) diterbitkan. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria untuk diakui sebagai bagian dari aset tetap. Sebaliknya, pada saat inspeksi utama dilakukan, biaya itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“ carrying amount ”) aset tetap sebagai penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui dalam laba rugi saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan, jalan dan jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan, peralatan dan perabot kantor
20 3 - 20 4–5
Komponen aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Hak atas tanah berupa “ Hak Guna Bangunan ” tidak disusutkan, kecuali hak atas tanah yang diperoleh sebelum tahun 1993, yang disusutkan selama 20 tahun. Sesuai dengan PSAK No. 47, “ Akuntansi Tanah ” , semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah. Beban tangguhan tersebut, yang meliputi antara lain, biaya perizinan, biaya notaris, pajak dan biaya lainnya yang berhubungan dengan hal tersebut, diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan sesuai dengan tujuan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Sesuai dengan PSAK No. 48 (revisi 2009), “ Penurunan Nilai Aset ” , mengharuskan nilai aset ditelaah kembali secara berkala atas kemungkinan penurunan pada nilai yang disebabkan oleh peristiwa atau indikasi perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat terpulihkan. Beban penyusutan atas aset tetap peralatan berat yang dipergunakan untuk pembangunan jalan utama dan cabang dan jembatan di areal Hak Pengusahaan Hutan dikapitalisasi ke dalam aset dalam penyelesaian atas jalan dan jembatan tersebut. 19
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
Sewa Sebelum tanggal 1 Januari 2008, transaksi sewa guna usaha diakui dengan menggunakan metode capital lease jika memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut: 1. Lessee memiliki hak opsi untuk membeli aset yang disewagunausahakan pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha. 2. Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh lessee ditambah dengan nilai sisa mencakup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewagunausahakan serta bunganya, merupakan keuntungan lessor (full payout lease). 3. Masa sewa guna usaha minimum 2 (dua) tahun. Transaksi sewa yang tidak memenuhi salah satu kriteria tersebut di atas dibukukan dengan menggunakan metode sewa menyewa biasa (operating lease method) dan pembayaran sewa diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dengan dasar garis lurus selama masa sewa guna usaha. Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “ Sewa ” menggantikan PSAK No. 30 (1990), ” Akuntansi Sewa Guna Usaha ” Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
j.
Biaya Pengelolaan Hak Pengusahaan Hutan Biaya/iuran yang terjadi untuk memperoleh Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK), seperti iuran IUPHHK, analisis mengenai dampak lingkungan, foto udara dan rencana karya pengusahaan hutan, ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat masing-masing IUPHHK tersebut dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu IUPHHK.
k. Kapitalisasi Biaya Pinjaman Sesuai dengan PSAK No. 26 yang telah direvisi mengenai “Biaya Pinjaman”, beban bunga, selisih kurs dan beban lainnya yang terjadi akibat transaksi pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan aset tetap dikapitalisasi. Kapitalisasi atas biaya pinjaman ini sampai dengan pembangunan tersebut selesai dikerjakan dan aset tersebut siap untuk digunakan. l.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang sesuai dengan perjanjian penjualan umumnya adalah sebagai berikut: a. dari penjualan ekspor yang menggunakan syarat “FOB Shipping Point” diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengiriman. b. dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.
20
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan nilai tukar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut dan laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan, kecuali untuk jumlah yang dikapitalisasi (catatan 2k). Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, nilai tukar yang digunakan masingmasing adalah Rp8.823 dan Rp8.991 untuk US$1, yang dihitung berdasarkan rata-rata kurs jual dan beli untuk uang kertas asing dan/atau kurs transaksi Bank Indonesia pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010. n. Perpajakan Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. o. Dana Pensiun dan Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan Grup mengakui penyisihan imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan tersebut diestimasikan berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) sehubungan imbalan kerja karyawan dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” yang dihitung oleh aktuaris independen dan perhitungan internal untuk anak perusahaan tertentu. Laba dan rugi aktuaris diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat akumulasi bersih dari laba dan rugi aktuaris yang belum diakui untuk masing-masing rencana pada akhir pelaporan tahun sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban manfaat pasti pada saat itu. p. Informasi Segmen Segmen merupakan komponen Grup yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (segmen usaha), atau menghasilkan produk atau jasa dalam suatu lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis). Segmen usaha menghasilkan produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomis tertentu dan komponen tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi di lingkungan (wilayah) ekonomi lain. 21
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p. Informasi Segmen (lanjutan) Segmen pendapatan, segmen beban, segmen aset dan segmen kewajiban disajikan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan Anak perusahaan dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. q. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham dikurangkan dari tambahan modal disetor yang berasal dari emisi saham. r.
Laba (Rugi) Bersih Per Saham Dasar Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan. Pada tahun 2011 dan 2010, jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh masing-masing sebesar 2.472.044.622 saham dan 2.472.556.942 saham.
s. Akuntansi Restrukturisasi Hutang Bermasalah Sebelum tahun 2010, restrukturisasi pinjaman bermasalah dicatat sesuai dengan PSAK No. 54, “Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah”. Sesuai dengan PSAK No. 54, keuntungan restrukturisasi pinjaman diakui apabila nilai tercatat hutang, setelah diperhitungkan dengan penyelesaian pinjaman, yang antara lain, melalui penerbitan saham Perusahaan, lebih besar dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan pinjaman, tanpa memperhitungkan nilai tunainya. Seluruh biaya langsung yang timbul dalam restrukturisasi pinjaman bermasalah dikurangkan dalam perhitungan keuntungan restrukturisasi pinjaman. Sejak tanggal 1 Januari 2010, Grup telah mengevaluasi dan menentukan dampak atas pencabutan perlakuan akuntansi hutang piutang bermasalah dengan mengacu pada penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. t.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.
u. Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Grup adalah sebagai berikut: Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: a.
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
b.
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode. 22
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u. Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan) Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: (lanjutan) c.
PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
d. PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. e. PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan. f.
PSAK No. 8 (Revisi 2010), ”Peristiwa Setelah Periode Laporan”, menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.
g. PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK No. 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK No. 40 (1997), “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”. h. PSAK No. 23 (Revisi 2010) - Pendapatan, mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. i.
PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
j.
PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
k.
PSAK No. 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
23
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. PENJUALAN KEPEMILIKAN SAHAM PADA ANAK PERUSAHAAN Pada tanggal 23 Desember 2010, Perusahaan dan MCapital Industry Partners II Pte., Ltd., Singapura (MCapital) menandatangani perjanjian jual beli saham yang diaktakan dengan Akta Notaris Indriana, S.H., M.Kn No. 06, dimana sesuai dengan perjanjian tersebut, Perusahaan setuju menjual sebagian kepemilikan saham Perusahaan pada PT Sumalindo Mitra Resindo (SMR) sebesar 6.480 saham seri A dan 1.369 saham seri B atau setara dengan 40,5% dari jumlah saham SMR yang ditempatkan dan disetor penuh kepada MCapital dengan harga penjualan sebesar Rp7.522.112.000 (selanjutnya disebut Transaksi Divestasi). Dengan transaksi tersebut, efektif pada tanggal 23 Desember 2010, laporan keuangan SMR tidak lagi dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan konsolidasi Grup, sedangkan rugi SMR sampai dengan tanggal 23 Desember 2010 dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan konsolidasi Grup sesuai dengan PSAK No. 4, “Laporan Keuangan Konsolidasi”. Rugi dari penjualan saham Perusahaan pada SMR tersebut sebesar Rp18.201.550.874, dicatat sebagai “Laba (Rugi) Penjualan Kepemilikan Saham pada Anak perusahaan” dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2010. Berkaitan dengan transaksi di atas, Perusahaan telah melakukan restrukturisasi hutang dengan SMR dan mendapatkan pemotongan hutang dari SMR sebesar Rp46.770.588.659 yang dicatat sebagai “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Laba Penghapusan Hutang” dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2010. Pemotongan hutang tersebut dituangkan dalam Perjanjian Restrukturisasi Hutang tertanggal 18 Desember 2010. Pada tanggal 26 November 2009, Perusahaan dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (Tjiwi) menandatangani akta jual beli saham yang diaktakan dengan Akta Notaris Linda Herawati, S.H. No. 63, dimana sesuai dengan perjanjian tersebut, Perusahaan setuju untuk menjual keseluruhan kepemilikan saham Perusahaan pada PT Sumalindo Hutani Jaya (SHJ) sebesar 7.201.500 saham atau setara dengan 60% dari jumlah saham SHJ yang ditempatkan dan disetor penuh kepada Tjiwi dengan harga penjualan sebesar Rp7.201.500.000 (selanjutnya disebut Transaksi Divestasi). Dengan transaksi tersebut, efektif pada tanggal 26 November 2009, laporan keuangan SHJ tidak lagi dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan konsolidasi Grup, sedangkan rugi SHJ sampai dengan tanggal 26 November 2009 dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan konsolidasi Grup sesuai dengan PSAK No. 4, “Laporan Keuangan Konsolidasi”. Laba dari penjualan saham Perusahaan pada SHJ tersebut sebesar Rp81.645.276.944, dicatat sebagai “Laba Penjualan Kepemilikan Saham pada Anak perusahaan” dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009. Atas penjualan saham tersebut SHJ selaku pemegang ijin hak pengusahaan hutan tanaman industri telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. S.794/Menhut-VI/2009 tanggal 1 Oktober 2009 dan Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 15 Oktober 2009.
24
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. KAS DAN BANK Kas dan bank terdiri dari: 30 September 2011 (tidak diaudit)
Rupiah Bank Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk Lain-lain Dalam Dolar AS PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$24.043 pada periode 2011 dan US$24.710 pada 31 Des 2010) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$11.682 pada periode 2011 dan US$20.367 pada 31 Des 2010) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$6.031 pada periode 2011 dan US$8.479 pada 31 Des 2010) Bangkok Bank PCL (US$5.562 pada periode 2011 dan US$2.835 pada 31 Des 2010) Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd (US$163.095 pada periode 2011 dan US$391.981 pada 31 Des 2010) PT Bank Capital Indonesia Tbk (US$3.062 pada periode 2011 dan US$3.162 pada 31 Des 2010) PT Bank Mega Tbk (US$2.904 pada periode 2011 dan US$2.986 pada 31 Des 2010) Dalam EURO The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., (EUR3.223 pada periode 2011 dan (EUR3.229 pada 31 Des 2010) Dalam Dolar Singapura The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., (SIN$3.126 pada periode 2011 dan (SIN$3.128 pada 31 Des 2010) Sub-jumlah Jumlah kas dan bank
25
31 Desember 2010 (diaudit)
9.336.695.963
1.750.447.171
762.681.248 4.239.576.332
3.616.152.023 846.933.823
45.110.070 175.601.525 24.841.839 190.958.452
777.435.765 245.672.583 24.895.079 118.465.968
212.132.362
222.166.909
103.066.423
183.121.785
53.211.798
76.232.086
49.075.644
25.486.878
1.438.990.802
3.524.301.088
27.014.085
28.427.564
25.619.169
26.851.082
38.540.046
38.600.783
21.250.821
21.835.592
7.407.670.616
9.776.579.008
16.744.366.579
11.527.026.179
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA Piutang usaha terdiri dari:
Pihak ketiga Ekspor Dalam Dolar AS (US$1.823.130 periode 30 September 2011 dan US$973.012 pada 31 Desember 2010)
30 September 2011 (tidak diaudit)
31 Desember 2010 (diaudit)
16.085.476.871
8.748.346.764
Lokal Dalam Rupiah 10.543.952.582 Dalam Dolar AS (US$73.672 pada periode 30 September 2011 dan US$175.109 pada 31 Desember 2010) 650.009.262 Pihak yang berelasi (Catatan 6) PT Sumber Graha Sejahtera (US$56.948 pada tahun 31 Desember 2010)
-
Jumlah
27.279.438.715
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha
(1.590.391.184)
Jumlah piutang usaha – bersih
25.689.047.531
7.493.659.019
1.574.405.617
512.019.468 18.328.430.868
(264.450.930) 18.063.979.938
Rincian dari piutang usaha berdasarkan jenis mata uang dan umur piutang pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 30 September 2011 Mata Uang
Belum jatuh tempo Jatuh tempo:. 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah piutang usaha
Rupiah
Dolar AS (Ekuivalen dalam Rupiah)
Jumlah
6.736.881.216
5.822.406.556
12.559.287.772
1.674.184.200
8.363.765.886
10.037.950.086
758.920.998 381.011.580 992.954.588
1.874.252.244 208.937.463 466.123.984
2.633.173.242 589.949.043 1.459.078.572
10.543.952.582
16.735.486.133
27.279.438.715
26
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 31 Desember 2010 Mata Uang
Rupiah
Dolar AS (Ekuivalen dalam Rupiah)
Jumlah
Belum jatuh tempo Jatuh tempo:. 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
2.062.217.003
1.650.756.591
3.712.973.594
592.543.842 119.700.570 3.366.709.634 1.352.487.970
7.192.224.576 471.434.094 170.505.324 1.349.851.264
7.784.768.418 591.134.664 3.537.214.958 2.702.339.234
Jumlah piutang usaha
7.493.659.019
10.834.771.849
18.328.430.868
Analisis atas perubahan saldo penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 30 September 2011 (tidak diaudit)
31 Desember 2010 (diaudit)
264.450.930
14.918.638.144
Saldo awal tahun Mutasi tahun berjalan: Penyisihan selama periode berjalan Pemulihan selama tahun berjalan Divestasi Anak perusahaan
1.325.940.254 -
Saldo akhir periode
1.590.391.184
(2.051.163.013) (12.603.024.201) 264.450.930
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut adalah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang. Piutang tersebut di atas digunakan sebagai jaminan dengan pemindahan hak secara fidusia sehubungan dengan fasilitas Hutang bank (Catatan 11 dan 17).
27
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi, antara lain berupa pembelian, dan penjualan. Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang berelasi terutama adalah kesamaan pemilikan dan/atau manajemen. Persentase terhadap jumlah kewajiban (%) 30 Sept 31 Desember 30 Sept 31 Desember 2011 2010 2011 2010 (tidak diaudit) (diaudit) (tidak diaudit) (diaudit) Aset Lancar Piutang usaha, pihak yang berelasi (Catatan 5) PT Sumber Graha Sejahtera (US$56.948 pada 31 Desember 2010)
-
Kewajiban Lancar Hutang Usaha, pihak yang berelasi (Catatan 12) PT Sumalindo Mitra Resindo (US$381.310 dan Rp296.005.000 Pada 30 September 2011 dan US$ 646.730 dan Rp1.629.609.859 31 Desember 2010) 1.401.143.387 PT Sumber Graha Sejahtera (US$112.424 pada 30 September 2011) 868.962.140 PT Pelayaran Nelly Dwi Putri (US$57.533 pada periode 30 September 2011 dan US$57,533 pada 31 Desember 2010) 616.515.408 Wesel bayar, pihak yang berelasi (Catatan 25.p) PT Sumalindo Mitra Resindo (US$642.000 pada 30 September 2011) 5.664.366.000 Kewajiban Tidak Lancar Hutang pihak yang berelasi PT Sumber Graha Sejahtera (US$168.570 dan Rp3.920.000.000 pada 31 Desember 2010)
-
512.019.468
7.444.359.289 -
626.181.001
-
5.435.612.870
-
0,03
0.09
0,47
0,05
-
0,04
0,04
0,35
-
-
0,34
Seluruh hutang kepada pihak yang berelasi tidak dibebani bunga. Hutang ini juga tidak disajikan pada biaya perolehan yang diamortisasi karena dampak amortisasinya tidak material. Hutang usaha kepada PT Sumalindo Mitra Resindo sebelumnya dieliminasi dalam proses konsolidasi dan pada tahun 2010 timbul setelah Anak perusahaan tersebut tidak lagi dikonsolidasi.
28
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: 30 September 2011 31 Desember 2010 (tidak diaudit) (diaudit)
Kayu olahan: Kayu lapis Kayu lapis olahan Papan serat berkerapatan sedang (MDF) Kayu gergajian /woodworking products Barang dalam proses Kayu bulat Batu Bara Bahan pembantu, suku cadang dan perlengkapan Barang dalam perjalanan
25.180.408.209 5.657.039.711 1.051.371.113 177.273.639 7.292.317.152 78.091.145.470 78.340.885.814 8.302.950.183
16.841.817.064 6.592.511.922 4.391.666.598 4.643.499.603 16.012.899.632 59.850.484.965 1.787.757.379 84.339.263.050 8.957.271.995
Jumlah persediaan Dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan
204.093.391.291
203.417.172.208
(9.023.216.913)
(6.654.283.561)
Jumlah persediaan – bersih
195.070.174.378
196.762.888.647
Perubahan saldo penyisihan penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut: 30 September 2011 (tidak diaudit)
31 Desember 2010 (diaudit)
Saldo awal tahun Mutasi tahun berjalan: Penyisihan selama tahun berjalan Pemulihan selama tahun berjalan Divestasi Anak perusahaan
6.654.283.561
2.421.169.929
2.368.933.352 -
4.285.350.209 (52.236.577)
Saldo akhir tahun
9.023.216.913
6.654.283.561
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai tercatat persediaan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan persediaan usang tersebut di atas adalah cukup untuk menyesuaikan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersihnya. Persediaan tersebut di atas digunakan sebagai jaminan dengan pemindahan hak secara fidusia sehubungan dengan fasilitas Hutang bank seperti dijelaskan dalam Catatan 11 dan 17. Persediaan tersebut telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan pencurian dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sekitar US$15 juta pada tanggal 30 September 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko kebakaran dan pencurian.
29
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. HUTAN TANAMAN INDUSTRI DAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI DALAM PENGEMBANGAN Akun ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan Perusahaan dan PT Sumalindo Alam Lestari (SAL) untuk mengembangkan hutan tanaman industri yang terletak di beberapa lokasi di propinsi Kalimantan Timur. Akumulasi biaya tersebut menurut lokasi adalah sebagai berikut: Lokasi
30 September 2011 31 Desember 2010 (tidak diaudit) (diaudit)
Muara Karangan Batu Putih
102.500.000.000 127.265.000.000
16.963.576.473 13.562.398.741
Jumlah
229.765.000.000
30.525.975.214
Kenaikan (penurunan) nilai hutan tanaman industri: Muara Karangan Batu Putih
(345.028.476) -
61.874.449.337 87.526.477.669
Sub-jumlah
(345.028.476)
149.400.927.006
Pindahan dari HTI dalam pengembangan: Muara Karangan Batu Putih
-
23.661.974.190 26.176.123.590
Sub-jumlah
-
49.838.097.780
229.419.971.524
229.765.000.000
Hutan Tanaman Industri - Bersih
Perusahaan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh pada PT Sumalindo Alam Lestari (SAL), dimana penyetorannya dilakukan dengan cara menginbrengkan aset tanaman milik Perusahaan yang berada di kedua areal HTI SAL. Sesuai dengan PSAK No 21 Paragraf 13.f setoran saham dalam bentuk barang (inbreng) harus menggunakan nilai wajar aktiva bukan kas yang diserahkan. Oleh karena itu, kedua areal HTI dicatat sesuai dengan hasil penilaian aset tanaman oleh Benny, Desmar & Rekan, penilai independen yang ditunjuk Perusahaan, masing-masing dengan laporan No. BDR 2010-0439/A dan No. BDR 20100439/B yang diterbitkan tanggal 19 Juli 2010 dengan jumlah nilai wajar sebesar Rp229.765.000.000 dari nilai buku sebelumnya sebesar Rp80.364.072.994. Kenaikan nilai HTI sebesar Rp149.400.927.006 tersebut dicatat sebagai “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Kenaikan Nilai Wajar Penilaian Hutan Tanaman Industri” dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2010 dan merupakan obyek pajak penghasilan badan untuk tahun yang bersangkutan.
30
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. HUTAN TANAMAN INDUSTRI DAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI DALAM PENGEMBANGAN (lanjutan) Sisa umur Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) untuk area di atas berkisar antara 25 sampai 29 tahun. Rincian mutasi saldo dari akumulasi biaya HTI dalam pengembangan selama sembilan bulan yang dikelompokkan menurut komponen kegiatan pembangunan HTI adalah sebagai berikut: 30 September 2011 (tidak diaudit) Saldo awal periode – hutan tanaman Industri dalam pengembangan Penambahan periode berjalan Dipindahkan ke HTI
8.590.984.349 -
Saldo akhir periode - hutan tanaman industri dalam pengembangan
8.590.984.349
31 Desember 2010 diaudit)
46.295.165.440 3.542.932.340 (49.838.097.780)
-
9. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 30 September 2011
Saldo Awal
Penambahan/ Reklasifikasi/
Pengurangan/ Reklasifikasi/
Pengurangan atas divestasi Anak perusahaan
Saldo Akhir
Harga Perolehan Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan Jalan dan Jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Sub-jumlah Aset dalam penyelesaian Bangunan. Jalan dan Jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel
51.132.924.063 196.298.490.892 463.242.176.620
-
1.076.133.555.891 18.362.031.382
31.229.406.605 -
27.362.973.497 364.621.903
-
51.132.924.063 196.298.490.892 463.242.176.620
-
1.079.999.988.999 17.997.409.479
15.410.863.463
28.625.000
-
-
15.439.488.463
1.820.580.042.311
31.258.031.605
27.727.595.400
-
1.824.110.478.516
7.347.868.003
12.742.152.081
-
-
20.090.020.084
11.703.970.835
1.073.966.499
-
-
12.777.937.334
211.871.810.532
197.738.636
27.014.718.000
-
185.054.831.168
2.051.503.691.680
45.271.888.821
Aset Sewaan Kendaraan, Mesin,
alat-alat berat dan peralatan bengkel Jumlah Nilai Tercatat
31
54.742.313,400
- 2.042.033.267.103
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. ASET TETAP (lanjutan) 30 September 2011
Saldo Awal
Penambahan/ Reklasifikasi/
Pengurangan/ Reklasifikasi/
Pengurangan atas divestasi Anak perusahaan
Saldo Akhir
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan Jalan dan Jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Sub-jumlah
3.100.094.281
3.100.094.281
101.625.425.155 157.284.444.076
6.872.714.872 16.722.273.363
-
-
108.498.140.027 174.006.717.439
643.149.824.464 16.255.846.487
64.331.235.011 1.110.571.228
21.597.040.534 330.604.624
-
685.884.018.941 17.035.813.091
14.288.464.933
388.173.540
-
-
14.676.638.473
89.424.968.014
21.927.645.158
-
1.003.201.422.252
24.984.354.927
4.380.348.500
-
144.226.486.946
1.059.326.579.915 114.409.322.941
26.307.993.658
935.704.099.396
Aset Sewaan Kendaraan, Mesin,
alat-alat berat dan peralatan bengkel Jumlah Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
123.622.480.519
- 1.147.427.909.198
992.177.111.765
894.605.357.905
31 Desember 2010
Saldo Awal
Penambahan/ Reklasifikasi/
Pengurangan/ Reklasifikasi/
Pengurangan atas divestasi Anak perusahaan
Saldo Akhir
Harga Perolehan Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan Jalan dan Jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Sub-jumlah Aset dalam penyelesaian Bangunan. Jalan dan Jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel
50.555.586.082 207.948.442.316 416.406.298.714
9.164.832.725 909.495.173 46.835.877.906
38.637.505 -
8.587.494.744 12.520.809.092 -
51.132.924.063 196.298.490.892 463.242.176.620
1.483.580.939.0496 15.107.738.231
61.598.868.998 6.771.435.450
332.787.630.924 151.467.000
136.258.621.233 3.365.675.299
1.076.133.555.891 18.362.031.382
14.617.057.541
931.887.957
-
138.082.035
15.410.863.463
2.188.216.061.933
126.212.398.209
332.977.735.429
160.870.682.403 1.820.580.042.311
9.623.884.565
21.556.567.095
23.832.583.657
-
7.347.868.003
54.231.383.954
2.085.773.864
44.589.286.984
23.900.000
11.703.970.835
32
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. ASET TETAP (lanjutan) Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 31 Desember 2010
Saldo Awal
Penambahan/ Reklasifikasi/
Pengurangan/ Reklasifikasi/
Pengurangan atas divestasi Anak perusahaan
Saldo Akhir
Aset Sewaan Kendaraan, Mesin,
alat-alat berat dan peralatan bengkel Jumlah Nilai Tercatat
260.671.018.153
850.570.909
48.705.030.348
2.512.742.348.605 150.705.310.077
450.104.636.418
944.748.182
211.871.810.532
161.839.330.585 2.051.503.691.680
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan Jalan dan Jembatan Mesin, alat-alat berat dan peralatan bengkel Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Sub-jumlah
3.100.094.281
3.100.094.281
91.126.639.786 144.259.023.930
18.236.330.383 13.025.420.146
38.637.505 -
7.698.907.508 -
101.625.425.155 157.284.444.076
878.561.615.611 13.653.761.685
108.630.719.911 5.457.685.437
252.541.575.453 151.467.000
91.500.935.604 2.704.133.635
643.149.824.464 16.255.846.487
12.940.570.509
1.483.099.937
-
135.205.514
14.288.464.933
1.143.641.705.803
146.833.255.814
252.731.679.958
102.039.182.262
935.704.099.396
Aset Sewaan Kendaraan, Mesin,
alat-alat berat dan peralatan bengkel Jumlah Akumulasi Penyusutan Penyisihan penurunan nilai aset tetap
Nilai Buku
101.752.706.945
47.494.585.120
25.161.813.345
1.245.394.412.748
194.327.840.934
277.893.493.303
26.453.285.405
4.528.334.876
-
462.998.201
123.622.480.519
102.502.180.463 1.059.326.579.915
30.981.620.281
1.240.894.650.453
992.177.111.765
Alokasi pembebanan penyusutan aset tetap pemilikan langsung dan aset sewa guna usaha pada laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut: 30 September 2011 30 September 2010 Beban pokok pendapatan Beban penjualan (Catatan 21) Beban umum dan administrasi (Catatan 21)
101.789.260.883 120.394.604 344.142.842
120.614.457.389 200.547.225 453.847.271
Jumlah
102.253.798.329
121.268.851.885
Jumlah penyusutan untuk aset tetap pemilikan langsung yang dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi untuk periode 30 September 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 72.328.860.553 dan Rp84.779.783.516, sedangkan penyusutan untuk aset sewaan adalah sebesar Rp29.460.400.330 pada periode 30 September 2011 dan sebesar Rp36.489.068.369 pada periode 30 September 2010.
33
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. ASET TETAP (lanjutan) Jumlah penyusutan yang dikapitalisasi ke dalam aset dalam penyelesaian jalan dan jembatan dan hutan tanaman industri dalam pengembangan adalah sebesar Rp1.976.949.876 pada periode 2011 dan Rp3.471.478.590 pada periode 2010. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aset tetap Grup dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan adanya penurunan nilai atas aset tetap tersebut pada tanggal 30 September 2011 dan 2010. Aset tetap pemilikan langsung digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman seperti dijelaskan dalam Catatan 11 dan 17. Aset tetap pemilikan langsung dengan nilai buku sebesar Rp821 miliar pada tanggal 30 September 2011 telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sekitar US$202,52 juta dan Rp49,20 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Bangunan, jalan dan jembatan di areal HPH dan HTI Grup tidak diasuransikan. Pada tanggal 30 September 2011, persentase penyelesaian dari aset dalam penyelesaian, dipandang dari sudut keuangan, adalah berkisar antara 80% sampai dengan 95%. Hak pemilikan atas hak atas tanah Grup adalah merupakan Hak Guna Bangunan yang memiliki sisa hak secara legal berkisar antara 2 sampai dengan 21 tahun. Manajemen berpendapat bahwa hak pemilikan atas hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Pada tanggal 30 September 2011, aset yang tidak digunakan dalam operasi merupakan mesin-mesin yang tidak digunakan dengan rincian sebagai berikut: 2011 Harga perolehan Akumulasi penyusutan Jumlah tercatat
310.612.801.345 (221.899.941.527) 88.712.859.818
Grup melakukan perjanjian sewa (meliputi hak opsi untuk membeli pada akhir masa sewa) atas mesin, alat-alat berat, kendaraan dan peralatan tertentu dengan jangka waktu sekitar dua (2) sampai empat (4) tahun, yang akan berakhir mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2012. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa tersebut adalah sebagai berikut: 30 September 2011 (tidak diaudit)
31 Desember 2010 (diaudit)
Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
20.185.337.542 47.296.495.596
65.881.515.664 41.005.401.651
Jumlah
67.481.833.138
106.886.917.315
(6.388.909.615)
(8.949.673.517)
Dikurangi bunga yang belum jatuh tempo
34
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. ASET TETAP (lanjutan) 30 September 2011 (tidak diaudit) Nilai sekarang dari pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang Jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
31 Desember 2010 (diaudit)
61.092.923.523 (42.185.864.844)
97.937.243.798 (58.742.022.856)
18.907.058.679
39.195.220.942
10. GOODWILL - BERSIH Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 30 September 2011 31 Desember 2010 (tidak diaudit) (diaudit) Harga perolehan awal tahun Penambahan yang berasal dari akuisisi
123.488.127.086 -
123.488.127.086 -
Harga perolehan akhir tahun
123.488.127.086
123.488.127.086
Akumulasi amortisasi awal tahun Beban amortisasi tahun berjalan
(74.211.704.428) (14.842.140.886)
(44.527.422.657) (29.684.281.771)
Akumulasi amortisasi akhir tahun
(89.053.845.314)
(74.211.704.428)
34.434.281.772
49.276.422.658
Goodwill – bersih
Sesuai dengan PSAK 22 (revisi 2010) perusahaan telah menghentikan amortisasi atas goodwill. 11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Rincian dari hutang bank jangka pendek adalah sebagai berikut:
Pinjaman dengan mata uang asing Modal kerja PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$8.000.000 pada periode 2011 dan 2010) Pegasus Capital Fund (Lion Trust Limited) (US$5.500.000 pada periode 2011 dan 2010) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Cabang Jakarta (US$ 2.247.107 pada periode 2011 US$ 2.745.000 pada periode 2010) Pinjaman dalam Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) Jumlah hutang bank jangka pendek
35
30 September 2011 (tidak diaudit)
31 Desember 2010 (diaudit)
70.584.000.000
71.928.000.000
48.526.500.000
49.450.500.000
19.826.225.943
24.680.295.000
75.000.000.000
75.000.000.000
213.936.725.943
221.058.795.000
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan PT Bank CIMB Niaga Tbk Pada tanggal 13 November 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan batas maksimum kredit sebesar US$8.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 10% per tahun dengan jangka waktu sampai dengan 29 Juni 2008. Pinjaman ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir telah diperpanjang sampai dengan tanggal 29 Juni 2010. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, fasilitas pinjaman tersebut telah digunakan sepenuhnya dengan setara Rupiah masing- masing sebesar Rp70.584.000.000 dan Rp71.928.000.000. Pada tanggal 19 November 2007, Perusahaan mendapat fasilitas tambahan pinjaman modal kerja dari bank yang sama dengan batas maksimum kredit sebesar Rp75.000.000.000. Fasilitas pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 15% per tahun dengan jangka waktu sampai dengan 29 November 2008. Pinjaman ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir telah diperpanjang sampai dengan tanggal 29 Juni 2010. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, seluruh fasilitas pinjaman modal kerja tersebut telah digunakan. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, pinjaman tersebut masih dalam proses restrukturisasi pinjaman. Pegasus Capital Fund (sebelumnya PT Bank Danamon Indonesia Tbk) Pada tanggal 7 April 2008, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit berulang “Omnibus Trade Finance dan Foreign Exchange” dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk dengan batas maksimum kredit sebesar US$7,500,000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga tahunan SIBOR + 3,5% dan telah jatuh tempo pada tanggal 7 April 2009. Perusahaan menerima pemberitahuan dari pihak PT Binaartha Parama yang isinya pada tanggal 25 Juli 2011 bahwa pihak bank telah mengalihkan seluruh pinjaman beserta hak yang melekat didalamnya kepada PT Binaartha Parama, kemudian pada tanggal 9 September 2011 PT Binaartha Parama mengalihkan seluruh pinjaman beserta hak yang melekat didalamnya kepada Pegasus Capital Fund. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, fasilitas pinjaman yang telah digunakan masing-masing sebesar US$5.500.000 atau setara Rupiah masing-masing sebesar Rp48.526.500.000 dan Rp49.450.500.000. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, pinjaman tersebut belum mendapatkan perpanjangan karena Perusahaan sedang dalam proses restrukturisasi pinjaman. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC) Pada tanggal 15 Agustus 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian Fasilitas Pinjaman dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC), Cabang Jakarta dan telah diperpanjang hingga 31 Januari 2010. Selanjutnya, fasilitas pinjaman tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 April 2010. Pada perpanjangan perjanjian pinjaman tersebut mensyaratkan penambahan jaminan aset Perusahaan. Fasilitas pinjaman tersebut terdiri atas: • Fasilitas “ Packing Credit ” dengan batas maksimum kredit sebesar US$2,500,000. • Fasilitas “ Treasury ” dengan batas maksimum kredit sebesar US$1,000,000.
36
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) Pinjaman tersebut dikenakan bunga harian sebesar 5,25% per tahun dibawah “ Best Lending Rate ” HSBC. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, fasilitas kredit yang digunakan masing-masing sebesar US$2.247.107 dan US$2.745.000 atau setara Rupiah masing-masing sebesar Rp19.826.225.943 dan Rp24.680.295.000. Perjanjian-perjanjian pinjaman yang disebutkan di atas memuat beberapa syarat dan pembatasan tertentu, antara lain: kewajiban menjaga rasio keuangan tertentu, pembatasan pembagian dividen dan pembatasan lainnya. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap tertentu (Catatan 5, 7 dan 9). 12. HUTANG USAHA Akun ini terutama merupakan kewajiban yang timbul atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu, dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2011 31 Desember 2010 (tidak diaudit) (diaudit) Pihak ketiga Dalam Rupiah Dalam Dolar AS (US$2.302.139 pada periode 2011dan US$2.613.464 pada periode 2010) Dalam mata uang asing lainnya Sub-jumlah Pihak yang berelasi PT Pelayaran Nelly Dwi Putri PT Sumalindo Mitra Resindo PT Sumber Graha Sejahtera
104.936.376.947
103.413.255.380
20.288.750.066 7.590.356.100
23.497.652.169 6.243.380.332
132.815.483.113
133.154.287.881
616.515.407 1.401.143.387 868.962.141
626.181.001 7.444.359.289 -
135.702.104.048
141.224.828.171
Rincian dari hutang usaha berdasarkan umur hutang pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 30 September 2011 (tidak diaudit) Belum jatuh tempo Jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah hutang usaha
31 Desember 2010 (diaudit)
27.971.429.263
24.030.686.604
20.525.472.593 5.330.431.356 4.317.942.559 77.556.828.277
11.644.254.074 6.808.418.085 6.916.855.830 91.824.613.578
135.702.104.048
141.224.828.171
Pada tanggal 30 September 2011, hutang usaha lokal kepada pihak ketiga terutama merupakan hutang kepada pemasok utama Grup, yaitu PT Basirih Industrial Corporation, PT Barokah Bersaudara Perkasa, PT Alun dan PT Kobeksindo Traktor. 37
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Biaya masih harus dibayar terdiri dari: 30 September 2011 (tidak diaudit)
Bunga (US$13.567.840 dan Rp29.864.010.393 pada 30 September 2011 dan US$9.602.976 dan Rp20.824.453.168 pada tahun 31 Desember 2010) Pengangkutan dan transportasi (US$ 162.584 dan Rp5.313.037.453 pada 30 September 2011 dan US$442.975 dan Rp8.346.461.394 pada tahun 31 Desember 2010) Jasa kontraktor Pembelian bahan baku Pajak bumi dan bangunan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Beban akhir tahun Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) Jumlah
31 Desember 2010 (diaudit)
149.573.062.713
107.164.811.811
6.747.516.085 26.383.087.782 19.014.591.718 5.573.742.364 286.894.521 18.616.747.627
12.329.252.790 5.317.312.501 5.055.769.921 4.237.468.324 2.573.406.193 2.352.311.989 12.707.439.595
226.195.642.810
151.737.773.124
14. PENYISIHAN ATAS KESEJAHTERAAN KARYAWAN Grup mencatat kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan sebesar Rp39.856.329.843 dan Rp31.997.178.544 masing-masing pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, pada akun “Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan” pada neraca konsolidasi. Beban penyisihan sejumlah Rp7.859.151.299 dan Rp5.023.084.395 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010, disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Pendapatan” dan “Beban Umum dan Administrasi” dalam laporan laba rugi konsolidasi. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah di atas memadai untuk kebutuhan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2004) pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 sesuai peraturan yang berlaku.
15. PERPAJAKAN Hutang pajak terdiri dari:
Pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pasal 15 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23/26 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
38
30 September 2011 (tidak diaudit)
31 Desember 2010 (diaudit)
10.796.999 35.132.873 1.718.224.467 73.730.741 158.755.882
12.284.614 47.224.705 1.978.382.847 58.036.881 365.631.247 1.077.494.118
1.996.640.962
3.539.054.412
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) Tagihan restitusi pajak penghasilan sebesar Rp32.180.518.279 dan Rp60.331.448.364 masing-masing pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, merupakan jumlah tagihan restitusi pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun-tahun yang bersangkutan. Pada tanggal 25 Juni 2009, Kantor Pelayanan Pajak telah menerbitkan beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan atas tahun fiskal 2007 sebagai berikut: Jenis Ketetapan
Tanggal
Nomor
SKPKB PPh Pasal 21 SKPKB PPh Pasal 23 STP Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai
25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 25 Juni 2009 23 Juli 2009
Jumlah
00024/201/07/092/09 00026/203/07/092/09 00044/107/07/092/09 00114/207/07/092/09 00115/207/07/092/09 00116/207/07/092/09 00117/207/07/092/09 00118/207/07/092/09 00119/207/07/092/09 00120/207/07/092/09 00121/207/07/092/09 00122/207/07/092/09 00123/207/07/092/09 00124/207/07/092/09 00125/207/07/092/09 00001/244/07/722/09
100.229.041 45.573.836 310.247.803 1.208.031.746 528.011.948 746.846.048 2.951.769.042 1.589.581.090 1.896.564.940 1.811.605.586 1.383.168.196 1.528.963.708 1.553.114.818 1.657.324.976 1.365.743.138 372.386.838
19.049.162.754
Perusahaan telah mengajukan keberatan atas hasil pemeriksaan pajak tahun fiskal 2007 sebesar Rp19.049.162.754. Antara bulan April sampai dengan September 2010, Direktur Jenderal Pajak telah menyetujui sebagian dari keberatan Perusahaan sebesar Rp339.551.860. Dengan hasil keputusan pajak yang diterima tersebut, Perusahaan kembali melakukan banding atas hasil keputusan pajak tersebut dengan rincian sebagai berikut: Jenis Ketetapan
Tanggal
Nomor
SKPKB PPh Pasal 21 SKPKB PPh Pasal 23 STP Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB PPh Pasal 22
8 September 2010 14 Juni 2010 20 April 2010 6 September 2010 6 September 2010 6 September 2010 6 September 2010 6 September 2010 6 September 2010 6 September 2010 6 September 2010 2 September 2010 30 Agustus 2010 2 September 2010 6 September 2010 8 April 2010
KEP-494/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-280/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-157/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-461/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-462/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-463/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-467/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-468/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-469/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-470/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-471/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-455/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-435/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-456/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-464/WPJ.19/ BD.05/2010 KEP-122/WPJ.14/ BD.06/2010
Jumlah 100.229.041 310.247.803 1.208.031.746 521.851.090 746.846.048 2.951.769.042 1.589.581.090 1.896.564.940 1.811.605.586 1.383.168.196 1.391.554.176 1.553.114.818 1.657.324.976 1.342.100.460 245.621.882
18.709.610.894
39
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) Sampai dengan tanggal laporan, belum ada keputusan atas hasil banding pemeriksaan pajak Perusahaan tahun 2007 tersebut. Pada tanggal 31 Maret 2008, Kantor Pelayanan Pajak telah menerbitkan beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan atas tahun fiskal 2006 sebagai berikut: Jenis Ketetapan
Tanggal
Nomor
SKPKB PPh Badan SKPKB PPh Pasal 21 SKPKB PPh Pasal 23 SKPKB PPh Pasal 26 SKPKB Pajak Pertambahan Nilai STP Pajak Pertambahan Nilai SKPKB Pajak Pertambahan Nilai SKPKB PPh Pasal 23 SKPKB PPh Pasal 15 SKPKB PPh Pasal 22
31 Maret 2008 31 Maret 2008 31 Maret 2008 31 Maret 2008 31 Maret 2008 31 Maret 2008 31 Maret 2008 31 Maret 2008 31 Maret 2008 31 Maret 2008
00011/206/06/092/08 00014/201/06/092/08 00014/203/06/092/08 00013/204/06/092/08 00026/207/06/092/08 00026/207/06/092/08 00015/277/06/092/08 00029/203/06/722/08 00005/241/06/722/08 00001/202/06/722/08
Jumlah 111.500.153.911 435.852.322 55.613.026 1.448.430.902 21.102.836.078 5.146.083.396 399.004.943 2.030.480.058 86.392.201 129.404.545 142.334.251.382
Perusahaan telah mengajukan keberatan atas hasil pemeriksaan pajak tersebut. Pada tanggal 25 Mei 2009 dan 15 Juni 2009, Direktur Jenderal Pajak telah menyetujui sebagian dari keberatan Perusahaan sebesar Rp69.386.774.114. Dengan hasil keputusan pajak yang diterima tersebut, Perusahaan kembali melakukan banding atas hasil keputusan pajak tersebut dengan rincian sebagai berikut: Jenis Ketetapan SKPKB PPh Badan SKPKB PPh Pasal 21 SKPKB PPh Pasal 23 SKPKB PPh Pasal 26 SKPKB PPN Dalam Negeri SKPKB PPN Luar Negeri SKPKB PPh Pasal 23 SKPKB PPh Pasal 15 SKPKB PPh Pasal 22
Tanggal 25 Mei 2009 25 Mei 2009 25 Mei 2009 25 Mei 2009 25 Mei 2009 25 Mei 2009 15 Juni 2009 15 Juni 2009 15 Juni 2009
Nomor KEP-328/PJ.07/2009 KEP-331/PJ.07/2009 KEP-330/PJ.07/2009 KEP-333/PJ.07/2009 KEP-329/PJ.07/2009 KEP-332/PJ.07/2009 KEP-460/PJ.07/2009 KEP-461/PJ.07/2009 KEP-459/PJ.07/2009
Jumlah 68.217.577.560 342.818.213 38.277.137 911.190.903 794.860.708 396.475.943 2.030.480.058 86.392.201 129.404.545 72.947.477.268
Pada masa November 2010 sampai dengan Juni 2011, pengadilan pajak telah memutuskan beberapa sengketa banding tahun pajak 2006 yang diajukan perusahaan sebagai berikut: Jenis Ketetapan
Tanggal
Nomor
SKPKB PPh Badan SKPKB PPN Dalam Negeri SKPKB PPN Luar Negeri SKPKB PPh Pasal 23 SKPKB PPh Pasal 15 SKPKB PPh Pasal 22 SKPKB PPh Pasal 26 STP PPN DN 2006 STP PPN DN 2007
7 Januari 2011 22 November 2010 7 Januari 2011 7 Januari 2010 22 November 2010 17 Juni 2011 17 Juni 2011 11 Maret 2011 23 Mei 2011
No. Put. 27262/PP/ M.XVII/15/2010 No. Put. 27088/PP/ M.XVII/16/2010 No. Put. 27414/PP/ M.XVII/16/2010 No. Put. 27263/PP/ M.XVII/12/2010 No. Put. 27089/PP/ M.XVII/27/2010 No. Put. 31550/PP/ M.XVII/11/2011 No. Put. 31549/PP/ M.XVII/13/2011 No. Put. 29263/PP/ M.XVII/99/2011 No. Put. 28894/PP/ M.XVII/99/2011
Jumlah 70.439.936.798 422.843.515 454.896.507 1.638.783.963 17.334.649 33.559.280 369.473.556 994.466.512 241.848.657 74.613.143.437
40
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. PERPAJAKAN (lanjutan) Selanjutnya, pada bulan Januari dan Februari 2011, Perusahaan telah menerima pengembalian pembayaran dan imbalan bunga atas keputusan banding atas SKP tahun 2006 sebesar Rp27.245.776.017. Pada bulan April 2011, Perusahaan telah menerima pengembalian pajak sebesar Rp4.182.268.216. Perhitungan manfaat (beban) pajak yang berasal dari pengaruh pajak tangguhan atas mutasi bersih akumulasi beda waktu antara laporan komersial dan laporan fiskal selama periode berjalan adalah sebagai berikut: 30 September 2011 31 Desember 2010 (tidak diaudit) (diaudit) Perusahaan Anak perusahaan
(8.889.384.962) 1.974.198.276
Jumlah
(6.915.186.686)
32.504.678.644 6.106.494.622 38.611.173.266
Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan seperti yang disajikan dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut: 30 September 2011 31 Desember 2010 (tidak diaudit) (diaudit) Aset Pajak Tangguhan : Perusahaan Anak perusahaan
59.473.733.924 7.446.622.015
Jumlah
Kewajiban Pajak Tangguhan : Anak perusahaan
68.363.119.804 7.445.005.877
66.920.355.939
75.808.125.681
14.498.324.106
16.470.907.162
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang sebelum habis masa berlakunya. 16. LIABILITAS LAIN-LAIN Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 30 September 2011 (tidak diaudit)
31 Desember 2010 (diaudit)
Uang muka pelanggan Pinjaman sementara (25g) Hutang kepada kontraktor Titipan karyawan Lain-lain
106.121.917.660 10.116.007.660 197.796.657 269.144.857
67.100.651.853 10.000.000.000 10.199.819.746 1.421.786.983 110.388.975
Jumlah
116.704.866.834
88.832.647.557
41
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG Hutang bank jangka panjang terdiri dari pinjaman bank: 30 September 2011 (tidak diaudit) Perusahaan Tranche A (US$19.428.287 pada periode 30 September 2011 dan US$19.531.034 pada periode 31 Desember 2010) 171.415.775.993 Tranche B (US$23.659.197pada periode 30 September 2011 dan US$23.813.949 pada periode 31 Desember 2010) 208.745.093.985 PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu Lippo Bank) (US$6.652.444 pada 30 September 2011 dan 31 Desember 2010) 58.694.512.265 Bangkok Bank PCL, Cabang Jakarta (US$2.902.254 pada periode 30 September 2011 dan US$2.950.382 pada 31 Desember 2010) 25.606.587.042 Auspicium Universal Premier Fund (US$15.394.000) pada periode 30 September 2011 dan Citibank N.A (US$15.394.000) pada periode 31 Desember 2010) 135.821.262.000 Anak Perusahaan PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$10.561.289 pada periode 30 September 2011 dan 31 Desember 2010) 93.182.252.845 Jumlah Penyisihan penurunan nilai *) Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang Bank Jangka Panjang
*)
31 Desember 2010 (diaudit)
175.603.527.819 214.111.214.065
59.812.122.835
26.526.884.563
138.407.454.000
94.956.553.085
693.465.484.130 (6.328.048.292)
709.417.756.367 (6.495.471.712)
687.137.435.838 (298.098.865.465)
702.922.284.655 (302.700.359.157)
389.038.570.373
400.221.925.498
Dampak penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” berupa penyesuaian ke tingkat bunga wajar pinjaman.
Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sejak tahun 2004, Perusahaan telah merestrukturisasi pinjamannya, dengan kreditur-kreditur terkait, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Skema restrukturisasi pinjaman-pinjaman tersebut dibagi dalam tranche sebagai berikut: Tranche A merupakan pinjaman dengan jangka waktu pembayaran dua belas (12) tahun termasuk masa tenggang pembayaran pokok pinjaman tiga (3) tahun. Pembayaran pinjaman dilakukan secara triwulanan dalam tiga puluh lima kali (35) cicilan mulai tanggal 23 Maret 2008 sampai dengan 23 September 2016. Pinjaman ini mempunyai bunga sebesar 6% per tahun untuk enam bulan pertama tahun 2005 dan 1% di atas “Base Lending Rate” dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk per tahun untuk tahun-tahun selanjutnya. Pada tanggal 30 September 2011 dan Desember 2010, saldo pinjaman Tranche A masing-masing sebesar US$19.428.287 dan US$19.531.034 atau setara dengan Rp171.415.775.993 dan Rp175.603.527.819.
42
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Tranche B merupakan pinjaman dengan jangka waktu pembayaran lima belas (15) tahun termasuk masa tenggang pembayaran pokok pinjaman tiga (3) tahun. Pembayaran pinjaman dilakukan secara triwulanan dalam empat puluh tujuh (47) kali cicilan mulai tanggal 23 Maret 2008 sampai dengan 23 September 2019. Pinjaman ini mempunyai bunga sebesar 1% per tahun. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, saldo Tranche B masing-masing sebesar US$23.659.197 dan US$23.813.949 atau setara dengan Rp208.745.093.985 dan Rp214.111.214.065. Pada tahun 2008, berdasarkan surat dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang menyetujui perubahan komposisi pokok hutang antara Tranche A dan B menjadi masing-masing 45:55 karena Perusahaan meningkatkan jaminan sebagai jaminan tambahan pada PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) dan Bangkok Bank PCL. Dalam surat tersebut juga pihak bank setuju untuk mempercepat jatuh tempo Tranche B. Transaksi restrukturisasi hutang bermasalah di tahun 2004 yang dicatat oleh Perusahaan atas restrukturisasi ini adalah sesuai dengan PSAK No. 54, “Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah”. Sedangkan untuk porsi bunga terhutang yang tersisa dan dihapuskan oleh kreditur yang menandatangani perjanjian restrukturisasi sebesar US$23.265.625, dicatat sebagai “Pendapatan yang Ditangguhkan atas Pinjaman yang Direstrukturisasi”, dicatat sesuai dengan pembayaran bunga di masa yang akan datang dari pinjaman Tranche A dan B, yang dihitung berdasarkan perjanjian restrukturisasi pinjaman. PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) Pada tanggal 13 November 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) dengan batas maksimum kredit sebesar US$5.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 10% per tahun dan terhutang dalam empat puluh delapan (48) angsuran bulanan masing-masing sebesar US$104.167 mulai bulan Juni 2007. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, fasilitas pinjaman investasi yang dicairkan masing-masing sebesar US$ 2.914.540 atau setara dengan Rp25.714.986.420 dan Rp26.204.625.184. Pada tanggal 1 Oktober 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan batas maksimum kredit sebesar US$5.000.000. Pinjaman tersebut akan dikenakan bunga sebesar 10% per tahun dan terhutang dalam tiga puluh enam (36) angsuran bulanan setelah sembilan (9) bulan masa tenggang pembayaran. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, saldo fasilitas pinjaman investasi masingmasing sebesar US$3.737.904 atau setara dengan Rp32.979.526.992 dan Rp33.607.497.651. Pada tanggal 29 Juni 2009, Perusahaan menandatangani surat persetujuan restrukturisasi pinjaman dengan jangka waktu pembayaran menjadi empat (4) tahun sampai dengan tahun 2013. Pembayaran akan dilakukan setiap triwulan dalam enam belas (16) kali cicilan mulai bulan Maret 2010. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10% per tahun. Berdasarkan perjanjian restrukturisasi pinjaman, pihak CIMB setuju menangguhkan pembayaran bunga bulan Maret sampai dengan Desember 2009 dengan tingkat bunga 8,05% yang harus dibayar lunas dengan hasil penjualan aset Grup yang bergerak dalam Hutan Tanaman Industri. Jika penjualan tersebut tidak terjadi, bunga yang ditangguhkan akan dibayar dengan cicilan per bulan selama dua (2) tahun mulai 1 Januari 2010. Perjanjian restrukturisasi tersebut juga mengharuskan tambahan agunan berupa gadai saham milik Perusahaan atas PT Karya Wijaya Sukses. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Perusahaan belum mulai membayar bunga ditangguhkan yang disebutkan di atas. Perusahaan sedang dalam proses mengajukan restrukturisasi. Oleh karena itu, hutang bunga yang ditangguhkan tersebut seluruhnya disajikan sebagai kewajiban lancar pada neraca konsolidasi pada tanggal 30 September 2011, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 43
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Auspicium Universal Premier Fund (sebelumnya Citibank N.A., Cabang Jakarta) Pada tanggal 10 Juni 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Citibank N.A, Cabang Jakarta, melalui PT Binaartha Parama, pihak ketiga, dengan batas maksimum kredit sebesar US$16,394,000 dengan delapan (8) kali jadwal pembayaran setiap tiga bulanan mulai tanggal 10 Juni 2008. Angsuran ke satu (1) sampai ke tujuh (7) sebesar US$1,000,000 dan sisa nya akan jatuh tempo tanggal 10 Juni 2010. Pinjaman tersebut akan dikenakan bunga sebesar LIBOR per tahun. Pinjaman ini dijamin oleh penyertaan saham Perusahaan pada PT Essam Timber. Perusahaan telah melakukan pembayaran pertama sebesar US$1.000.000. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, saldo fasilitas pinjaman kredit adalah masing-masing sebesar US$15.394.000 atau setara dengan Rp135.821.262.000 dan Rp138.407.454.000. Pada tanggal 11 Desember 2009, Perusahaan menerima surat dari pihak bank yang setuju membebaskan pelanggaran klausul gagal bayar atas perjanjian pinjaman Citibank N.A. dengan syarat bahwa pembayaran pinjaman pokok yang tertunggak tersebut akan diselesaikan kepada pihak bank pada atau sebelum tanggal 10 Maret 2010 beserta dengan hutang bunga yang tertunggak. Perusahaan menerima pemberitahuan dari pihak PT Binaartha Parama yang isinya pada tanggal 16 Mei 2011 bahwa pihak bank telah mengalihkan seluruh pinjaman beserta hak yang melekat didalamnya kepada PT Binaartha Parama, kemudian pada tanggal 17 Juni 2011 PT Binaartha Parama mengalihkan seluruh pinjaman beserta hak yang melekat didalamnya kepada Auspicium Universal Premier Fund. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan belum melakukan pembayaran pinjaman pokok beserta dengan hutang bunga yang tertunggak. Oleh karena itu, seluruh hutang tersebut disajikan sebagai kewajiban lancar pada neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman tersebut masih dalam proses restrukturisasi pinjaman. Bangkok Bank PCL, Cabang Jakarta Perusahaan telah memperoleh restrukturisasi pinjaman, dimana pinjaman bank jangka pendek tersebut telah diperpanjang jangka waktu pengembaliannya sampai dengan 28 November 2017 dan pada tanggal 31 Desember 2010 pinjaman tersebut disajikan sebagai “Hutang Bank Jangka Panjang” dalam neraca konsolidasi (Catatan 11). Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar 4% per tahun dan dijamin dengan pemindahan hak secara fidusia atas aset tetap tertentu yang dimiliki oleh Perusahaan. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, fasilitas kredit yang digunakan adalah sebesar US$2.902.254 atau setara dengan Rp25.606.587.042 dan US$2.950.382 atau setara dengan Rp26.526.884.563. Anak perusahaan PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT Bank Lippo Tbk) Pada tanggal 29 Juni 2006, PT Kalimantan Powerindo (“PT KP”), Anak perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (dahulu PT bank Lippo Tbk) dengan batas maksimum kredit sebesar US$10,500,000 dan jangka waktu pembayaran 3 tahun setelah masa tenggang pembayaran pokok pinjaman selama 6 bulan. Pinjaman ini dibayar dengan dua belas (12) angsuran kuartalan masing-masing sebesar US$875,000 mulai bulan Maret 2007 sampai dengan bulan Desember 2009. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 10% per tahun. Fasilitas pinjaman dijamin dengan pemindahan hak secara fidusia atas aset tertentu dan jaminan perusahaan. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, saldo hutang bank di neraca konsolidasi masing-masing sebesar US$4.375.000 atau setara dengan Rp38.600.625.000 dan Rp39.335.625.000. 44
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Pada tanggal 1 Mei 2007, PT KP memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari PT Bank Lippo Tbk dengan batas maksimum kredit sebesar US$8,000,000 dan jangka waktu pembayaran 3 tahun setelah masa tenggang pembayaran pokok pinjaman selama 9 bulan setelah penarikan pinjaman pertama kali. Pinjaman ini dibayar dengan tiga puluh enam (36) angsuran bulanan mulai bulan Maret 2008 sampai 2011. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 10% per tahun. Fasilitas pinjaman dijamin dengan pemindahan hak secara fidusia atas aset tertentu dan jaminan sertifikat tanah di Palaran dan Sanga Sanga, Kalimantan Timur. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, saldo hutang bank di neraca konsolidasi masing-masing sebesar US$6.186.289 atau setara dengan Rp54.581.627.847 dan Rp55.620.928.085. Selanjutnya, pada tanggal 29 Juni 2009, PT KP menandatangani surat persetujuan restrukturisasi pinjaman dengan jangka waktu pembayaran menjadi empat (4) tahun sampai dengan tahun 2013. Pembayaran akan dilakukan setiap triwulan dalam enam belas (16) kali cicilan mulai bulan Maret 2010. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10% per tahun. Berdasarkan perjanjian restrukturisasi pinjaman, pihak CIMB setuju menangguhkan pembayaran bunga bulan Maret sampai dengan Desember 2009 dengan tingkat bunga 8,05% yang harus dibayar lunas dengan hasil penjualan aset grup Perusahaan yang bergerak dalam Hutan Tanaman Industri. Jika penjualan tersebut tidak terjadi, bunga yang ditangguhkan akan dibayar dengan cicilan per bulan selama dua (2) tahun mulai 1 Januari 2010. Perjanjian restrukturisasi tersebut juga mengharuskan tambahan agunan berupa gadai saham milik Perusahaan atas PT Karya Wijaya Sukses. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, KP belum mulai membayar pokok hutang dan bunga ditangguhkan yang disebutkan di atas. KP sedang dalam proses mengajukan restrukturisasi. Oleh karena itu, seluruh hutang pokok dan hutang bunga yang ditangguhkan tersebut direklasifikasi dan disajikan seluruhnya sebagai kewajiban lancar pada neraca konsolidasi pada tanggal 30 September 2011, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. . Perjanjian-perjanjian pinjaman yang disebutkan di atas memuat beberapa syarat dan pembatasan tertentu, antara lain: kewajiban menjaga rasio keuangan tertentu, pembatasan pembagian dividen dan pembatasan lainnya. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap tertentu (Catatan 5, 7 dan 9). Pada tanggal 30 September 2011, Grup telah gagal dalam memenuhi kewajiban menjaga rasio keuangan tertentu dalam perjanjian kredit dan kegagalan dalam pembayaran. 18. MODAL SAHAM Rincian kepemilikan saham pada 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 30 September 2011
Pemegang Saham PT Sumber Graha Sejahtera Gem Treasury Invesments Limited Deddy Hartawan Jamin Deutsche Bank AG (Private Banking) Koperasi-koperasi Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%) Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah
766.275.582 393.925.000 326.919.500 130.000.000 1.518.624
31.00 15.94 13.22 5.26 0.06
421.451.570.100 216.658.750.000 179.805.725.000 71.500.000.000 835.243.200
853.405.916
34.52
469.373.253.800
2.472.044.622
100.00
1.359.624.542.100
45
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. MODAL SAHAM (lanjutan) 31 Desember 2010
Pemegang Saham PT Sumber Graha Sejahtera Emirates Tarian Asset Manag Pte Ltd. Deddy Hartawan Jamin Deutsche Bank AG (Private Banking) Koperasi-koperasi Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%) Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah
766.275.582 396.205.000 220.000.000 130.000.000 1.518.624
31.00 16.03 8.90 5.26 0.06
421.451.570.100 217.912.750.000 121.000.000.000 71.500.000.000 835.243.200
958.045.416
38.75
526.924.978.800
2.472.044.622
100.00
1.359.624.542.100
Posisi per tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, sesuai dengan laporan daftar pemegang saham, Ibu Wijiasih Cahyasasi, Presiden Komisaris Perusahaan, mempunyai kepemilikan saham Perusahaan sebesar 30.000.000 saham atau setara dengan 1,21% dari jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh. Sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham, pada tanggal 26 Juni 2006, maka sampai dengan tanggal 7 Desember 2007, Perusahaan melakukan penerbitan saham baru sejumlah 138.471.854 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang berasal dari konversi Waran Seri I yang menyertai Penawaran Umum Terbatas II seperti yang disebutkan dalam Catatan 1b. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor berasal dari konversi Waran tersebut di atas telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat pelaporan No. W7 HT.01.0410041 tanggal 9 Juli 2007 dan No. AHU-76787.AH.01.02 tanggal 23 Oktober 2008. Sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham pada tanggal 26 Juni 2006, maka selama tahun 2008, Perusahaan melakukan penerbitan saham baru sejumlah 7.556.155 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang berasal dari konversi Waran Seri I yang menyertai Penawaran Umum Terbatas II seperti yang disebutkan dalam Catatan 1b. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor berasal dari konversi Waran tersebut telah dilaporkan kepada dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat pelaporan No. AHU-AH.01.1013090 tanggal 14 Agustus 2009. Sehubungan dengan persetujuan para pemegang saham pada tanggal 26 Juni 2006 yang ditegaskan dalam akta No. 66 tanggal 30 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan notaris Benny Kristianto, S.H., maka sejak tanggal 7 Juli 2009 Perusahaan melakukan penerbitan saham baru sejumlah 168 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang berasal dari konversi Waran Seri I yang menyertai Penawaran Umum Terbatas II seperti yang disebutkan dalam Catatan 1b. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor berasal dari konversi Waran tersebut di atas telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat pelaporan No. AHU-AH.01.10-22053 tanggal 7 Desember 2009. Agio saham merupakan selisih antara jumlah keseluruhan nilai nominal saham Perusahaan sehubungan dengan penawaran saham kepada masyarakat pada tahun 1994 dengan hasil yang diterima dari penawaran saham kepada masyarakat tersebut.
46
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. MODAL SAHAM (lanjutan) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat, Notaris Benny Kristianto, S.H. No. 66 tanggal 30 Oktober 2009, disebutkan bahwa pada tanggal 15 Oktober 2009 dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang memutuskan telah menyetujui perubahan nilai nominal saham yang masih dalam portepel dari nilai nominal Rp1.000 menjadi Rp100 per saham, sehingga modal Perusahaan menjadi terdiri dari: -
1.236.022.311 modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp1.000 per saham. 17.639.776.890 modal yang masih belum dikeluarkan dan masih dalam portepel dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Sebagaimana disebutkan dalam akta No. 26 tanggal 15 April 2010 yang dibuat di hadapan notaris Benny Kristianto, S.H., pada tanggal 9 Maret 2010 Perusahaan melakukan penerbitan saham baru sejumlah 1.236.022.311 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham melalui Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut di atas telah dilaporkan dan memperoleh penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.10-10009 tanggal 26 April 2010. Sedangkan, biaya emisi saham yang timbul langsung dibebankan ke dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan karena jumlahnya tidak material Dalam Rapat Umum Para Pemegang Saham Tahunan tahun buku 2010 yang diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2011, para pemegang saham menyetujui tidak ada pembagian dividen untuk tahun buku 2010.
19. PENDAPATAN USAHA Rincian pendapatan usaha adalah sebagai berikut: 30 September 2011 Ekspor Kayu lapis Kayu lapis olahan MDF Kayu gergajian/”woodworking products”
Volume (m3) 14.937 4.494 3.020
Jumlah Pendapatan Ekspor
30 September 2010
Rupiah
Volume (m3)
Rupiah
81.620.643.358 33.874.679.351 20.791.595.150
35.490 8.069 2.709 1.432
175.764.643.960 57.944.341.116 8.173.257.732 1.136.5442.224
136.286.917.859
253.247.685.032
Lokal Kayu lapis Kayu lapis olahan MDF Kayu bulat Kayu gergajian/”woodworking products” Resin Listrik Lain-lain
3.749 711 3.492 31.561 165 -
15.014.930.318 3.163.958.565 9.188.516.941 45.323.575.860 702.287.263 61.289.951.424 7.107.432.485
10.784 496 38.274 7.388 242 -
36.116.288.543 2.832.991.981 99.264.403.858 4.106.350.488 1.659.148.240 62.810.352.406 19.561.440.000 9.487.285.095
Jumlah Pendapatan Lokal
141.790.652.856
235.838.260.611
Jumlah Pendapatan Usaha
278.077.570.715
489.085.945.643
47
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. PENDAPATAN USAHA (lanjutan) Sampai dengan tanggal 30 September 2011, PT Sumalindo Alam Lestari (SAL) telah melakukan penjualan kayu bulat kepada pihak ketiga sebesar 17.151 M3 atau setara dengan Rp18.640.393.736, kayu bulat tersebut diperoleh SAL sebagai hasil sampingan dari kegiatan persiapan lahan atas perluasan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil hutan Kayu Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI) yang diperolehnya. Sesuai dengan PSAK no.16 (revisi 2007) jumlah tersebut harus dikapitalisasi mengurangi harga perolehan Hutan Tanaman Industri Dalam Pengembangan. Selama periode 30 September 2011 dan 2010, tidak terdapat transaksi penjualan yang dilakukan dengan satu pelanggan dengan jumlah penjualan kumulatif selama sembilan bulan melebihi 10% dari pendapatan usaha konsolidasi. 20. BEBAN POKOK PENDAPATAN Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut: 30 September 2011
30 September 2010
Kayu lapis Kayu lapis olahan MDF Kayu bulat Kayu gergajian /”woodworking products” Resin Listrik Lain-lain
121.522.435.214 43.832.123.918 24.339.905.208 50.994.422.118 17.554.856.088 57.491.982.548 452.934.769
245.259.963.373 60.043.513.584 135.652.236.956 3.483.494.700 9.954.884.987 49.917.969.540 12.887.802.987 2.375.812.635
Jumlah Beban Pokok Pendapatan
316.188.659.863
519.575.678.762
Selama periode 30 September 2011 dan 2010, tidak terdapat transaksi pembelian yang dilakukan dengan satu pemasok dengan jumlah pembelian kumulatif selama sembilan bulan melebihi 10% dari pendapatan usaha konsolidasi.
21. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 30 September 2011
30 September 2010
Beban Penjualan Pengangkutan dan penyimpanan Perbaikan dan pemeliharaan Komisi penjualan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penyusutan (Catatan 9) Lain-lain (dibawah 100 juta) 1.852.024.316
3.853.724.891 536.589.614 1.421.431.487 762.283.656 120.394.604 1.205.635.909
18.225.104.457 1.348.508.154 3.732.609.287 1.353.500.824 200.547.225
Jumlah Beban Penjualan
7.900.060.161
26.712.294.263
48
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. BEBAN USAHA (lanjutan) 30 September 2011
30 September 2010
Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Perbaikan dan pemeliharaan Transportasi dan perjalanan Honorarium profesional Pajak dan perizinan Sumbangan, hadiah dan hubungan masyarakat Penyusutan (Catatan 9) Kantor dan mess karyawan Komunikasi Lain-lain (dibawah 100 juta)
28.180.851.445 2.060.807.483 692.858.546 929.634.340 1.343.208.102 1.139.029.233 344.142.842 969.165.769 421.327.077 1.089.460.325
28.390.522.261 2.464.152.138 1.222.474.512 4.192.439.637 1.495.852.771 1.237.932.509 453.847.271 1.075.381.625 394.737.289 2.350.771.142
Jumlah Beban Umum dan Administrasi
37.170.485.162
43.278.111.155
Jumlah Beban Usaha
45.070.545.323
69.990.405.418
22. PENGHASILAN DAN BEBAN LAIN-LAIN Rincian penghasilan dan beban lain-lain adalah sebagai berikut: 30 September 2011
30 September 2010
Penghasilan lain-lain : Laba (Rugi) selisih kurs - bersih Kenaikan nilai wajar penilaian hutan tanaman industri
5.530.809.231 -
54.766.259.766 149.400.927.005
Jumlah penghasilan lain-lain
5.530.809.231
204.167.186.771
Beban lain-lain : Kepentingan non pengendali Pemulihan (beban) penghapusan persediaan Laba (rugi) penjualan aset tetap Amortisasi goodwill Beban penghentian produksi Lain-lain
(81.314.881) (912.988.531) (1.200.349.323) (14.842.140.886) (61.448.066.620) (2.097.942.518)
(749.991.564) 797.134.055 874.699.792 (22.263.211.329) (15.454.007.276) (5.229.138.843)
Jumlah beban lain-lain
(80.582.802.759)
(42.024.515.165)
23. BEBAN KEUANGAN Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut: 30 September 2011
30 September 2010
Beban bunga Hutang bank Sewa guna usaha dan lain-lain
35.844.058.287 6.559.619.745
42.059.678.812 8.050.793.950
Jumlah beban bunga
42.403.678.032
50.110.472.762
1.610.603.414
2.972.656.274
44.014.281.446
53.083.129.036
Beban administrasi bank Jumlah Beban Keuangan
49
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasi.
2011 Nilai tercatat/ Aset keuangan: Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang wesel Aset tidak lancar – piutang karyawan Penyertaan saham Kewajiban keuangan: Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Liabilitas lain-lain Wesel bayar Biaya masih harus dibayar Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: Hutang bank Hutang sewa pembiayaan Kewajiban jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Hutang bank Hutang sewa pembiayaan
Nilai wajar/
16.744.366.579 25.689.047.531 29.816.165.993 30.880.500.000
16.744.366.579 25.689.047.531 29.816.165.993 30.880.500.000
702.591.968 25.341.661.067
702.591.968 25.341.661.067
213.936.725.943 135.702.104.048 116.704.866.834 18.311.266.000 226.195.642.810
213.936.725.943 135.702.104.048 116.704.866.834 18.311.266.000 226.195.642.810
298.098.865.465 42.185.864.844
298.098.865.465 42.185.864.844
395.366.618.665 18.907.058.679
389.038.570.373 18.907.058.679
Nilai wajar kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang wesel, aset tidak lancar - piutang karyawan, penyertaan saham, hutang bank jangka pendek, wesel bayar, hutang usaha, hutang lainlain dan biaya masih harus dibayar mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut, sedangkan efek tersedia untuk dijual dinilai pada harga perolehan. Nilai wajar dari pinjaman bank dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar. 25. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING a. Ikatan sehubungan dengan pinjaman Grup dijelaskan dalam Catatan 11 dan 17. b. Berdasarkan surat tanggal 26 November 2004 dari Perusahaan kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, tercantum ketentuan bahwa apabila Perusahaan melakukan gagal bayar, maka hutang bunga yang telah dihapuskan sejumlah US$21.680.921 akan timbul kembali pada tanggal 23 September 2019 (catatan 17). c.
Pada tanggal 24 Juli 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa dengan hak opsi membeli, alat pembangkit tenaga listrik “Genset” dengan PT Adiquarto Elektrikindoperkasa (AE) dimana AE memberikan sejumlah pembayaran tertentu sebagaimana yang dipersyaratkan dalam perjanjian sewa menyewa. Perjanjian ini berlaku selama empat (4) tahun, efektif sejak barang diterima di lokasi penyewa guna usaha dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan kedua belah pihak. 50
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) d. Berdasarkan akta notaris Linda Herawati, S.H. No. 64 tanggal 26 November 2009 dinyatakan bahwa tagihan Obligasi Tanpa Kupon (Zero Coupon Bond (ZCB)) yang diterbitkan oleh SHJ kepada Perusahaan dengan saldo awal sebesar Rp140.254.908.652 berubah menjadi sebesar Rp138.762.484.056 yang selanjutnya disebut tagihan Obligasi Tanpa Kupon I (Zero Coupon Bond I) yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Obligasi Tanpa Kupon I ini diterbitkan SHJ kepada Perusahaan atas tagihan Perusahaan kepada SHJ sampai dengan 30 Juni 2009. Tagihan ini tidak dikenakan bunga dan memberikan opsi kepada pemiliknya untuk mengkonversikan tagihan menjadi saham di SHJ. Kemudian berdasarkan akta tersebut di atas, tagihan ini dialihkan kepada Marshall Enterprise Limited (Marshall), pihak ketiga, bersamaaan dengan penjualan kepemilikan saham SHJ yang dimiliki Perusahaan kepada Tjiwi. Penjualan tagihan berupa ZCB ini telah mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 15 Oktober 2009. e. Berdasarkan akta notaris Linda Herawati, S.H. No. 66 tanggal 26 November 2009, dinyatakan bahwa Obligasi Tanpa Kupon (Zero Coupon Bond II (ZCB)) yang diterbitkan oleh SHJ kepada Perusahaan atas tagihan Perusahaan kepada SHJ dari bulan Juli 2009 sampai 25 November 2009 senilai Rp17.916.871.212. Tagihan ini tidak dikenakan bunga dan memberikan opsi kepada pemiliknya untuk mengkonversi tagihan menjadi saham di SHJ. Kemudian berdasarkan akta tersebut di atas tagihan ini dialihkan kepada Marshall. Pada tanggal 17 Juli 2009, 14 Oktober 2009 dan 2 Desember 2009, 1Juni 2011 dan 15 Juni 2011 Perusahaan telah menerima beberapa kali pembayaran Obligasi Tanpa Kupon tersebut masingmasing sejumlah US$3.000.000, US$1.799.750 dan US$3.980.100, US$500.000 dan US$3.019.900. Sampai dengan tanggal laporan, saldo ZCB yang belum dibayar adalah US$500.000 dan US$3.000.000 dibayar dengan kayu, sesuai perjanjian. Pada tanggal 26 November 2010, Perusahaan telah menerima pinjaman sebesar US$1.000.000 dari Marshall Enterprise Limited. Tagihan tersebut jatuh tempo pada tanggal 25 Mei 2011. Apabila Perusahaan gagal mengupayakan Tjiwi Kimia sebagai pemilik saham sebesar 100% di SHJ, pinjaman tersebut akan dikenakan bunga tetap tahunan sebesar 8% per tahun yang terhitung sejak tanggal pencairan. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 15 Juni 2011. f.
Pada tanggal 23 Oktober 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian Fasilitas Bridging Loan dengan Genuine Capital Ltd. (Genuine). Fasilitas pinjaman ini merupakan Bridging Loan Facility yang secara keseluruhan berjumlah US$4.000.000 yang digunakan untuk modal kerja Perusahaan, yang terdiri dari: • •
Tranche A sebesar US$2.000.000. Tranche B yang merupakan fasilitas tambahan sebesar US$2.000.000 yang akan dicairkan sesuai dengan permintaan Perusahaan.
Pinjaman tersebut dikenakan bunga tetap tahunan sebesar 12% per tahun yang mulai dibayarkan sejak tiga (3) bulan setelah tanggal pencairan. Pinjaman Tranche A dijamin dengan penyertaan saham Perusahaan pada PT Kalimantan Powerindo, sedangkan Tranche B pada saat pencairan akan dijamin dengan penyertaan saham Perusahaan pada PT Sumalindo Alam Lestari. Pinjaman ini jatuh tempo enam (6) bulan setelah tanggal efektif, yaitu lima (5) hari setelah Perusahaan menerima dana dari penerbitan saham PUT III. Pada tanggal 30 Oktober 2009, Perusahaan hanya menggunakan fasilitas pinjaman sejumlah US$1.999.945 (Tranche A). Pada tanggal 9 April 2010, Perusahaan telah membayar lunas seluruh pinjaman Tranche A beserta bunganya.
51
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) g. Pada tanggal 15 Desember 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian Fasilitas Pinjaman modal kerja dari Genuine sejumlah Rp10.000.000.000 yang telah dicairkan pada tanggal 23 Desember 2010. Pinjaman tersebut jatuh tempo enam (6) bulan setelah tanggal pencairan dan dikenakan bunga tetap tahunan sebesar 21% per tahun yang akan dibayarkan bersama dengan pokok pinjaman pada tanggal jatuh tempo. Pinjaman ini dijamin dengan 50% penyertaan saham Perusahaan pada PT Kalimantan Powerindo. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 16 Juni 2011. Perusahaan kembali menandatangani perjanjian Fasilitas Pinjaman modal kerja dari Genuine sejumlah Rp10.000.000.000 yang telah dicairkan pada tanggal 26 Juli 2011 dengan tingkat bunga serta jaminan yang sama seperti sebelumnya . h. Pada tanggal 4 Desember 2007, KP menandatangani perjanjian jual beli fasilitas penyediaan batu bara dengan PT Impian Semana Graha (ISG). Dalam perjanjian tersebut, KP setuju untuk membeli fasilitas penyediaan batu bara (Fasilitas) yang telah dibangun oleh ISG di lokasi pembangkit listrik KP sebesar Rp7.066.825.000. Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, saldo kewajiban yang timbul atas transaksi ini masing-masing sebesar Rp445.197.151 dan Rp775.197.151, setelah memperhitungkan uang muka yang telah dibayarkan oleh KP sebesar Rp1.275.642.104, yang akan dibayar dalam delapan belas (18) angsuran bulanan, masing-masing sebesar Rp321.732.383, terhitung sejak Desember 2007. Sejak bulan Juni 2009 pembayaran angsuran bulanan berkurang menjadi Rp35.000.000 dan kemudian diperbaharui lagi pada bulan Agustus 2009 menjadi Rp30.000.000 setiap bulanannya. i.
Pada tanggal 2 Juli 2009, konsorsium KP dengan KTL mengadakan perjanjian dengan PLN dalam rangka penyewaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 7,5 MW yang berlokasi di Loa Janan, Samarinda, Kalimantan Timur, untuk sub-sistem Mahakam PT PLN (Persero) wilayah Kalimantan Timur. Jangka waktu sewa adalah satu (1) tahun terhitung sejak tanggal beroperasinya PLTU secara komersil. Pada tanggal 12 Agustus 2010 perjanjian konsorsium tersebut mengalami perubahan, dimana KTL tidak lagi terikat dalam konsorsium tersebut. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2010.
j.
Pada tanggal 1 Juli 2010, KP menandatangani perjanjian jual beli atau suplai batu bara dengan Perusahaan Daerah Kelistrikan dan Sumber Daya Energi Kabupaten Kutai Kertanegara (PKSDE), dimana PKSDE setuju untuk memasok batu bara kepada KP minimum 13.000 MT per bulan untuk Power Plant di Senoni dan 6.500 MT per bulan untuk Power Plant di Loa Janan dengan standar ASTM minimal 5.300 kcal/kg (Adb). Harga jual beli batu bara ditetapkan berdasarkan kuantitas listrik yang diproduksi dengan harga Rp505/kwh-bersih. Perjanjian ini berlaku selama satu (1) tahun.
k.
Pada tanggal 29 Desember 2010, KP menandatangani perjanjian pembelian tenaga listrik lebih (excess power) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) yang berlokasi di PLTU Loa Janan, Kalimantan Timur, dengan kapasitas maksimum 6.800 kw dan dengan harga Rp852,80 per kwh. Perjanjian tersebut berlaku sejak tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011, dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan dua belah pihak.
l.
Pada tanggal 5 April 2010, PT Karya Wijaya Sukses (“KWS”), Anak perusahaan, menandatangani perjanjian penebangan dan pengumpulan kayu dengan PT Pratama Artha Sejati (PAS), dimana PAS setuju untuk memberikan jasa penebangan sampai dengan pengumpulan kayu ke Logpond serta perakitan kayu-kayu dari areal IUPHHK yang meliputi dan berdasarkan Rapat Kerja Tahunan (RKT) tahun 2010. Imbalan atas jasa tersebut adalah sebesar Rp925.000/m3 bersih, kayu-kayu hasil tebangan sampai dengan Logpond Sungai Toy. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani sampai dengan berakhirnya RKT 2010 dan atau 2011.
52
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) m. Pada tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan menerbitkan wesel bayar kepada Nobhill Capital Corporation, pihak ketiga, sebesar US$300.000 yang jatuh tempo pada 30 September 2009, dan US$700.000 yang jatuh tempo pada 21 November 2009, dengan tingkat bunga sebesar 7% per tahun. Wesel bayar ini telah beberapa kali diperpanjang, dimana terakhir telah diperpanjang sampai dengan 30 Maret 2010 dan 21 Mei 2010. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 30 Juni 2010. n. Pada tanggal 16 Juli 2009 Perusahaan menerbitkan wesel bayar kepada First Goal International Ltd., pihak ketiga, sebesar US$300.000 dengan tingkat bunga 7% per tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 16 Oktober 2009. Wesel bayar ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir telah diperpanjang sampai dengan 15 Januari 2012. o. Pada tanggal 17 Januari 2011, KP menandatangani perjanjian pembelian tenaga listrik lebih dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) yang berlokasi di Senoni, Kalimantan Timur, dengan kapasitas maksimum 13.500 KW dan dengan harga Rp852,80 per kwh. Perjanjian tersebut berlaku selama satu (1) tahun terhitung sejak tanggal dimulainya penyaluran tenaga listrik kepada PLN. p. Pada tanggal 24 Pebruari 2011 Perusahaan menandatangani Perjanian Pinjaman sebesar US$642.000 dengan PT. Sumalindo Mitra Resindo (pihak berelasi). Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 9% per tahun dan jatuh tempo satu tahun terhitung dimulai pada tanggal dimana perusahaan melakukan penarikan pinjaman. Perjanjian ini dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis kedua belah pihak. Saldo sampai dengan tanggal Laporan sebesar US$ 642.000 atau setara dengan Rp5.664.366.000 disajikan sebagai wesel bayar kepada pihak yang berelasi. q. Pada tanggal 26 Mei 2011 Perusahaan dan PT Bangun Daya Perkasa (BDP) menandatangani Perjanjian Pokok tentang rencana penjualan 50.937.500 saham atau setara dengan 62.5% kepemilikan saham di PT Kalimanta Powerindo (KP) dengan harga Rp46.800.000.000. Perjanjian tersebut juga mengatur syarat dan ketentuan lainnya, diantaranya perusahaan mempunyai hak opsi untuk membeli seluruh saham-saham yang dimiliki BDP di KP dengan harga yang nilainya sama dengan jumlah realisasi investasi yang dilakukan oleh BDP, termasuk namun tidak terbatas pada harga penjualan saham yang telah dibayarkan oleh pihak BDP dan seluruh pembayaran atas peningkatan modal dalam perseroan yang telah dilakukan oleh BDP (untuk selanjutnya disebut sebagai “jumlah Investasi pihak BDP”) ditambah dengan 25% IRR (Internal Rate of Return) (“Opsi memiliki kembali saham”) dalam satu kali transaksi sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam perjanjian. Pada tanggal yang sama ditandatangani juga Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat dalam PT Kalimantan Powerindo untuk memenuhi salah satu persyaratan Perjanjian Pokok. r.
Pada tanggal 8 Maret 2011 PT Sumalindo Alam Lestari (SAL), menandatangani Perjanjian Kerjasama Operasional dengan PT Permata Sanimardani yang meliputi penebangan, penumpukan, penarikan kayu sampai ke log pond dan membantu menaikan kayu ke tongkang atau alat angkut lain yang disediakan oleh SAL-1, sekaligus land clearing areal untuk persiapan tanam di areal SAL-1, berdasarkan ijin RKT dan Ijin Pemanfaatan Kayu Persiapan Lahan atas area SAL-1
s.
Pada tanggal 15 Juni 2011 PT Wana Kaltim Lestari (WKL), menandatangani Perjanjian Kerjasama Operasional dengan PT Union Sinergi Idosukses yang meliputi penebangan, penumpukan, penarikan kayu sampai ke log pond dan membantu menaikan kayu ke tongkang atau alat angkut lain yang disediakan oleh WKL, sekaligus land clearing areal untuk persiapan tanam di areal WKL, berdasarkan ijin RKT dan Ijin Pemanfaatan Kayu Persiapan Lahan atas areal WKL.
53
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 September 2011, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang Dolar AS sebagai berikut: Dalam Mata Ekuivalen Uang Dolar AS dalam Rupiah Aset Kas dan bank USD Euro Sin$ Piutang usaha Uang muka dan asset lancar lainnya USD Euro
216.379 3.223 3.126 1.896.802
1.909.110.283 38.540.046 21.250.820 16.735.486.133
256.876 20.187
2.266.416.948 241.357.965
Jumlah Aset
21.212.162.195
Liabilitas Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Biaya masih harus dibayar Hutang bank jangka panjang Liabilitas sewa pembiayaan
15.747.107 2.302.139 6.495.461 13.567.840 78.597.471 6.855.700
138.936.725.061 20.288.750.066 57.309.456.196 119.709.052.320 693.465.484.131 60.487.841.549
Jumlah Liabilitas
1.090.197.309.323
Kewajiban - Bersih
1.068.985.147.128
Pada tanggal 28 Oktober 2011, kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah sebesar Rp8.828 per US$1 dan Rp12.510 per EUR1. Oleh karena itu, bilamana kurs per tanggal 28 Oktober 2011 tersebut digunakan untuk menyesuaikan jumlah kewajiban bersih dalam mata uang asing milik Grup pada tanggal 30 September 2011 ke dalam Rupiah, maka kewajiban bersih dalam mata uang asing tersebut akan turun secara proforma sekitar Rp615 Juta. Pengaruh kurs mata uang asing lainnya dianggap tidak signifikan. Grup tidak melakukan lindung nilai (“hedging”) terhadap pinjaman yang diperoleh dalam mata uang asing tersebut. 27. KONDISI EKONOMI Krisis ekonomi global berdampak memburuknya kondisi ekonomi pada Indonesia dan negara- negara lainnya, terutama karena depresiasi mata uang yang berdampak pada langkanya likuiditas, tingginya tingkat bunga dan kurs uang. Kondisi ini mencakup pula penurunan drastis harga saham serta pengetatan penyediaan kredit. Sangat labilnya kurs valuta asing dan tarif bunga berdampak buruk terhadap biaya dana dan menyebabkan terjadinya peningkatan yang signifikan terhadap hutang dalam bentuk valuta asing (Dolar AS) milik Grup dalam satuan Rupiah. Pencapaian stabilitas ekonomi Indonesia tergantung pada efektivitas kebijakan fiskal, moneter dan faktor lainnya yang telah dan akan diambil oleh pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang berada diluar kendali manajemen Grup.
54
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. KONDISI EKONOMI (lanjutan) Dalam menjalankan usahanya, manajemen Grup tetap konsisten menerapkan strategi usahanya sebagai berikut: •
Tetap fokus terhadap pasar yang memberikan keuntungan kompetitif secara nyata (“significant”) melalui strategi kombinasi produk (“product mix strategy”) serta penetrasi terhadap pasar baru yang prospektif.
•
Mencari pangsa pasar baru khususnya pada negara-negara yang tidak terlalu mengalami dampak krisis global termasuk pula meningkatan penjualan dalam negeri.
•
Melakukan negosiasi dengan kreditur untuk menunda pembayaran pokok cicilan yang jatuh tempo pada tahun 2011 dan menyelesaikan restrukturisasi.
•
Terus meningkatkan produktivitas dan melakukan langkah-langkah efisiensi di dalam operasional usaha melalui program penurunan biaya strategis ( “ strategic cost reduction program ” ) dan menghindari biaya yang timbul akibat kesalahan ( “ cost of mistakes ” ) serta penerapan anggaran secara ketat ( “ strict budget ” ).
•
Meningkatkan kualitas dan jenis produk yang dihasilkan agar lebih responsif terhadap kebutuhan konsumen (pasar).
•
Penerapan pengelolaan hutan lestari (“sustainable forest management”) dan peremajaan alat berat (“renewal heavy equipment”) serta perpanjangan konsesi areal hutan yang masih berpotensi, guna menjamin kelangsungan pasokan bahan baku ke industri secara berkesinambungan.
•
Menciptakan “good corporate governance” melalui pematuhan peraturan pemerintah sesuai dengan sifat usaha, meminimalkan terjadinya konflik sosial melalui “community development”, serta operasional usaha yang ramah lingkungan (“environmental friendly”).
Penyelesaian lebih lanjut atas kondisi ekonomi tersebut tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang telah dan akan diambil oleh Pemerintah Indonesia, yang merupakan suatu tindakan yang berada di luar kendali Grup. Selanjutnya, kemampuan Perusahaan untuk mempertahankan kelansungan hidupnya sangat tergantung pada keberhasilan dalam proses negosiasi yang sedang berlangsung dengan krediturnya untuk merestrukturisasi hutang.
28. RUGI BERSIH PER SAHAM 30 September 2011 (tidak diaudit) Laba (rugi) bersih yang tersedia bagi pemegang saham Rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar (dalam ribuan)
(209.054.430.238)
Rugi bersih per saham
30 September 2010 (Diaudit)
15.923.266.704
2.472.044
2.472.557
(84.57)
6.44
29. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Tidak ada peristiwa penting setelah tanggal neraca yang berpotensi signifikan terhadap Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian perusahaan.
55
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Grup dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko nilai tukar mata uang. Risiko tingkat bunga Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrument keuangan yang disebabkan oleh perubahan suku bunga pasar. Grup memiliki risiko suku bunga terutama karena menerima pinjaman yang menggunakan suku bunga mengambang. Grup menjalankan manajemen risiko dengan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga pasar serta bernegosiasi dengan bank untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Grup. Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul apabila para penyewa, pembeli dan Grup gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Grup. Kebijakan Grup mengelola risiko tersebut adalah dengan menerapkan kebijakan persetujuan penyewa dan pembeli berdasarkan prinsip kehatihatian, melakukan pengawasan terhadap portofolio kredit secara berkesinambungan serta melakukan pengelolaan atas piutangnya. Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko atas kekurangan dana untuk pengeluaran jangka pendek dan untuk mengatasinya dengan menggunakan perangkat rencana likuiditas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan bank yang cukup dalam memenuhi kebutuhan kas jangka pendeknya. Grup juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan. Risiko nilai tukar mata uang Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari pinjaman bank dalam mata uang asing. 31. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan konsolidasi Grup tetapi belum efektif adalah sebagai berikut: Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: a. PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan. b. PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. c.
PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja. 56
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan) Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan) d. PSAK No. 34 (Revisi 2010), “Akuntansi Kontrak Konstruksi”, mengatur perlakuan akuntansi pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi. e. PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan. f.
PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
g. PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”, mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham. h. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut. i.
PSAK No. 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”, diterapkan untuk akuntansi, dan pengungkapan, atas hibah pemerintah dan pengungkapan atas bentuk lain bantuan pemerintah.
j.
ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
k.
ISAK No. 18, “Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi” Menetapkan bantuan pemerintah kepada entitas yang memenuhi definisi hibah pemerintah dalam PSAK No. 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”, bahkan jika tidak ada persyaratan yang secara spesifik terkait dengan aktivitas operasi entitas selain persyaratan untuk beroperasi pada daerah atau sektor industri tertentu.
l.
ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham” Membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
Grup sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar, Interpretasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasinya.
57
PT SUMALINDO LESTARI JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. REKLASIFIKASI AKUN Beberapa angka perbandingan dalam laporan keuangan konsolidasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011. 33. PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Manajemen Grup bertanggung jawab dalam penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan konsolidasi ini yang diselesaikan pada tanggal 31 Oktober 2011.
58