PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Periode yang Berakhir Pada 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit)
PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD, Tbk.
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK Daftar isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk periode yang Berakhir pada 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) (1) ASET
Catatan
ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha - Pihak Ketiga Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Pajak Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka Uang Muka Pembelian
31 Maret 2013 Rp
(1) 31 Desember 2012 Rp
2.d, 2.s, 2.t, 3, 37, 38 2.s, 2.t, 4, 37, 38 2.s, 2.t, 5, 37, 38 2.e, 7 2.q, 8.a 2.f, 9 11
97.519.772.203 577.010.455.227 112.306.052.059 621.751.144.151 19.829.109.712 26.139.404.984 115.472.265.308 1.570.028.203.645
102.175.582.668 560.045.501.463 164.899.141.687 602.660.331.761 21.760.950.617 2.979.916.803 90.420.281.276 1.544.941.706.276
2.t, 2.u, 6, 38 2.i, 2.t, 10, 38 2.q, 8.b 2.g, 2.h, 2.v, 2.w, 13 2.i, 2.j, 2.v, 2.w, 14 2.k, 15 2.n, 2.w, 2.y, 16 2.g, 2.w, 12
43.364.955.281 21.830.321.921 5.981.192.062 1.261.154.996.983 465.544.820.106 60.020.334.702 351.540.970.401 151.610.459.869
43.364.435.281 19.638.771.432 5.981.192.062 1.233.722.414.268 506.552.788.180 57.757.923.022 350.138.577.211 105.477.755.675
Jumlah Aset Tidak Lancar
2.361.048.051.325
2.322.633.857.131
JUMLAH ASET
3.931.076.254.970
3.867.575.563.406
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Aset Pajak Tangguhan Aset Tetap Tanaman Perkebunan Biaya Hak Atas Tanah Ditangguhkan - Bersih Aset Takberwujud - Neto Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
1
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha Pihak Berelasi Pihak ketiga Beban Akrual Utang Pajak Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Uang Muka Penjualan
2.t, 17, 35, 38 2.u, 6 2.s, 37 2.t, 18, 38 2.q, 8.c 2.t, 39 2.t, 19, 38 2.h, 2.t, 21, 22, 38 2.s, 2.t, 20, 37, 38 2.p
31 Maret 2013 Rp
31 Desember 2012 Rp
4.073.889.033 85.331.007.617 27.910.249.663 141.580.344.906 3.958.647.978 540.032.833.725 258.634.494.315 53.784.501.030 451.562.446
7.076.106.858 60.830.838.582 26.494.301.167 135.541.957.478 5.972.147.674 702.537.774.713 273.659.824.127 4.500.839.650 386.056.131
1.115.757.530.712
1.216.999.846.381
629.330.023.871 34.580.696.885 12.810.238.328 3.146.806.545 26.832.698.945
572.362.172.236 3.315.341.176 11.467.775.465 3.146.806.545 26.832.698.945
706.700.464.574
617.124.794.367
1.822.457.995.287
1.834.124.640.748
625.700.000.000 754.582.027.552 43.932.064.234 366.642.429.014 1.790.856.520.800
625.700.000.000 754.582.027.552 43.932.064.234 300.974.381.788 1.725.188.473.573
317.761.738.882
308.262.449.085
JUMLAH EKUITAS
2.108.618.259.682
2.033.450.922.658
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
3.931.076.254.970
3.867.575.563.406
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Bank Jangka Panjang Utang Pihak Berelasi Non-Usaha Utang Sewa Pembiayaan Liabilitas Pajak Tangguhan Liabilitas Imbalan Pascakerja Jangka Panjang
2.t, 22, 38 2.t, 2.u, 6, 38 2.h, 2.t, 21, 38 2.q, 8.b 2.l, 23
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS
EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk : Modal Saham Nilai Nominal Saham Seri A : Rp 500 Saham Seri B : Rp 200 Modal Dasar Saham Seri A: 135.000.000 Lembar Saham Seri B : 4.652.500.000 Lembar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Seri A : 135.000.000 Lembar Saham Seri B : 2.791.000.000 Lembar pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Tambahan Modal Disetor Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali Saldo Laba (Defisit)
2.m, 24, 25 2.o, 25 26
KEPENTINGAN NON PENGENDALI
28
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
2
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
OK 31 Maret 2013 Rp
OK 31 Maret 2012 Rp
PENJUALAN - NETO
2.p, 29
854.604.161.337
577.239.027.083
BEBAN POKOK PENJUALAN
2.p, 30
672.602.737.431
454.109.243.815
182.001.423.906
123.129.783.268
(58.753.514.169) 106.384.058 (1.634.634.688)
(24.935.449.370) 5.641.502.677 (1.092.641.919)
121.719.659.108
102.743.194.656
(30.335.791.120)
(35.340.376.132)
91.383.867.988
67.402.818.524
(16.223.469.500)
(13.464.838.030)
75.160.398.488
53.937.980.494
--
--
75.160.398.488
53.937.980.494
65.668.047.227 9.492.351.261
47.624.491.585 6.313.488.909
75.160.398.488
53.937.980.494
65.668.047.227 9.492.351.261
47.624.491.585 6.313.488.909
75.160.398.488
53.937.980.494
22,44
16,28
LABA KOTOR BEBAN USAHA Beban Usaha Pendapatan Lainnya Beban Lainnya
2.p, 31 2.s, 33 2.s, 33
LABA USAHA Biaya Keuangan Neto
32
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN Beban Pajak Penghasilan
2.q, 8.d
LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non - Pengendali
28
JUMLAH JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non - Pengendali
28
JUMLAH LABA PER SAHAM DASAR Laba Tahun Berjalan yang Diatribusikan kepada Pemegang Saham Biasa Entitas Induk
2.r, 34
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
3
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2013 serta untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Catatan
SALDO PER 31 DESEMBER 2011 Penyesuaian Biaya Emisi Penawaran Umum Terbatas III - Bersih Dividend Tunai dan Dana Cadangan Umum Konversi Uang Muka Setoran Modal Menjadi Saham pada Entitas Anak Laba Komprehensif Periode Berjalan Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas pada Entitas Anak Selisih Transaksi yang Timbul dari Perubahan Bagian Kepemilikan pada Entitas Anak Penambahan Kepentingan Non Pengendali karena Peningkatan Modal Entitas Anak
SALDO PER 31 MARET 2013
Tambahan Modal Disetor
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Rp
Rp
Rp
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak dan Transaksi dengan Pihak Nonpengendali Rp
Saldo Laba (Defisit)
Jumlah Ekuitas yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Rp
Rp
Jumlah Ekuitas
Rp
Rp
625.700.000.000
657.256.325.655
1.215.758.371
381.492.927.241
108.797.630.365
1.774.462.641.631
58.355.312.324
1.832.817.953.956
---
283.288.953 --
---
---
-(19.019.000.000)
283.288.953 (19.019.000.000)
---
283.288.953 (19.019.000.000)
---
---
---
(381.553.424.226) --
-211.195.751.423
(381.553.424.226) 211.195.751.423
-42.466.637.512
(381.553.424.226) 253.662.388.935
25
--
--
--
95.887.151.558
--
95.887.151.558
--
95.887.151.558
25
--
--
--
43.932.064.234
--
43.932.064.234
--
43.932.064.234
25
--
--
--
--
--
--
207.440.499.249
207.440.499.249
625.700.000.000
657.539.614.608
1.215.758.371
139.758.718.807
300.974.381.788
1.725.188.473.573
308.262.449.085
2.033.450.922.658
---
---
---
---
65.668.047.227 --
65.668.047.227 --
9.492.330.545 6.959.252
75.160.377.772 6.959.252
625.700.000.000
657.539.614.608
1.215.758.371
139.758.718.807
366.642.429.014
1.790.856.520.800
317.761.738.882
2.108.618.259.682
25 27
SALDO PER 31 DESEMBER 2012 Laba Komprehensif Periode Berjalan karena Peningkatan Modal Entitas Anak
Modal Saham
Kepentingan Nonpengendali
25
(75.167.337.025)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
4
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada 31 Maret 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh) OK Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Pelanggan Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Kas yang dihasilkan dari Operasi Penerimaan Bunga Pembayaran Pajak Pembayaran Bunga dan beban Keuangan Pembayaran Karyawan Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pengeluaran Uang Muka Jangka Panjang Penambahan Tanaman Perkebunan Pencairan Investasi Jangka Pendek Perolehan Hak atas Tanah Uang Muka Jangka Panjang Penempatan Investasi Jangka Pendek Perolehan Aset tetap Keuntungan Pengalihan Lahan kepada Plasma Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
15 16 14
31 Maret 2013 Rp
31 Maret 2012 Rp
837.704.713.888 (607.203.140.979) 230.501.572.909 1.857.196.203 (6.418.816.841) (43.782.024.435) (53.281.876.737)
500.038.007.062 (433.992.634.563) 66.045.372.498 1.912.123.730 (6.182.844.881) (7.470.036.324) (17.802.850.947)
128.876.051.098
36.501.764.075
(14.530.146.123) 82.529.439.140 (1.800.898.872) (4.329.219.729) (30.000.000.000) (30.323.172.345) -1.546.002.071
(19.637.326.275) ----(5.759.968.422) -(25.397.294.697)
178.065.039.088 111.564.245.884 31.257.265.613 3.033.611.112 -(2.474.453.428) (37.265.715.820) (51.736.590.247) (367.429.014.117)
10.712.400.000 -292.146.610 -(51.004.466.645) (485.089.888) (27.856.504.014) (66.247.483.737) (107.890.705.318)
(134.985.611.914)
(242.479.702.993)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari Utang Bank - Jangka Pendek Penerimaan dari Utang Bank - Jangka Panjang Penerimaan dari pihak-pihak Berelasi Penerimaan dari Utang Jangka Pendek Pembayaran Pihak-pihak Berelasi Pembayaran Hutang Sewa Pembiayaan Pembayaran Bunga Pinjaman Bank - Kredit Investasi Pembayaran Utang Bank - Jangka Panjang Pembayaran Utang Bank - Jangka Pendek
19, 22 19, 22 6 6 21 19, 22 19, 22 19, 22
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(4.563.558.744)
(231.375.233.614)
DAMPAK SELISIH KURS ATAS KAS DAN SETARA KAS
(92.251.721)
--
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE
102.175.582.668
634.672.876.385
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE
97.519.772.203
403.297.642.771
2.959.716.656 78.612.281.313 15.947.774.234
1.463.149.426 123.139.733.345 278.694.760.000
97.519.772.203
403.297.642.771
(0)
0
Jumlah Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode Terdiri dari : Kas Bank Deposito Berjangka
2.d, 3 3
Jumlah Kas dan Setara Kas
(0,24)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
5
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 1. Umum 1.a. Pendirian Perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 26 Januari 1990 berdasarkan Akta Pendirian No. 143 yang dibuat dihadapan Winanto Wiryomartani, S.H., Notaris di Jakarta, dengan nama PT Asia Intiselera. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1827.HT.01.01.Th.91 tanggal 31 Mei 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65, Tambahan No. 2504 tanggal 13 Agustus 1991. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.86 tanggal 21 Mei 2012 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-20182 tanggal 6 Juni 2012 Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha bidang perdagangan, perindustrian, peternakan, perkebunan, pertanian, perikanan dan jasa. Pada saat ini kegiatan usaha Perusahaan dan Entitas Anak meliputi usaha industri mie dan perdagangan mie, khususnya mie kering, mie instan dan bihun, snack, industri biskuit, permen, perkebunan kelapa sawit, pembangkit tenaga listrik, pengolahan dan distribusi beras. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Alun Graha, Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 233 Jakarta. Lokasi pabrik mie kering, biskuit dan permen terletak di Sragen, Jawa Tengah. Usaha perkebunan kelapa sawit terletak di beberapa lokasi di Sumatera dan Kalimantan. Usaha pengolahan dan distribusi beras terletak di Cikarang, Jawa Barat dan Sragen, Jawa Tengah. PT Tiga Pilar Corpora adalah pemegang saham mayoritas Perusahaan. 1.b. Penawaran Efek Perusahaan Pada tanggal 14 Mei 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan suratnya No.S-919/PM/1997 untuk melakukan penawaran umum 45 juta saham dengan nilai nominal Rp 500 (dalan Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat. Pada tanggal 11 Juni 1997, saham tersebut telah efektif dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tanggal 5 September 2002, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengeluarkan 230 juta saham Seri B dengan nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) dan obligasi konversi sebesar Rp 60 miliar yang dapat dikonversi dengan saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per saham tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.D.4, lampiran Kep-44/PM/1998. Pada tanggal 6 Nopember 2002 dan 29 Nopember 2002, BEI menyetujui pencatatan saham seri B dan pencatatan pre-list saham hasil obligasi konversi. Pada tanggal 24 Oktober 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengeluarkan 547,5 juta saham seri B dengan nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) dalam rangka Penawaran Umum Terbatas (PUT) I Perusahaan. Pada tanggal 7 Nopember 2003, saham tersebut telah dicatatkan di BEI. Pada tanggal 27 Oktober 2003, PT Tiga Pilar Sekuritas sebagai salah satu pemilik obligasi konversi melaksanakan konversi 53 lembar obligasi konversi senilai Rp 26,5 miliar menjadi 132,5 juta saham Seri B Perusahaan dengan nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per lembar saham. Saham tersebut telah dicatatkan di BEI pada tanggal 19 Nopember 2003. Saham-saham hasil pelaksanaan konversi tersebut tidak akan diperjualbelikan (lock-up) selama 6 (enam) bulan.
6
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Pada tahun 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) II kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 627.000.000 saham biasa Seri B dengan nilai nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp 522 (dalam Rupiah penuh) per saham. Penawaran tersebut telah mendapat pemberitahuan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam – LK No. S-2478/BL/2008 tanggal 28 April 2008, dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 29 April 2008. Pada tanggal 14 Mei 2008, saham tersebut telah dicatatkan pada BEI sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 1.672.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2008. Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan PUT III dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 1.254.000.000 Saham Biasa Seri B atau setara dengan 42,86% dari modal yang ditempatkan dan disetor dengan nilai Rp. 200 (dalam Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp. 560 (dalam Rupiah penuh) per saham. Penawaran tersebut telah mendapat surat pemberitahuan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-12623/BL/2011 tanggal 24 Nopember 2011, dan telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 24 Nopember 2011. Pada tanggal 20 Desember 2011, saham tersebut telah dicatatkan pada BEI sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 2.926.000.000 saham pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. 1.c. Struktur Entitas Anak Perusahaan memiliki, baik secara langsung dan tidak langsung, lebih dari 50% saham dan/atau mempunyai kendali atas manajemen perusahaan-Entitas Anak sebagai berikut: Entitas Anak
Domisili
Tahun Operasi Komersial
Jenis Usaha
Persentase Kepemilikan 31-Mar 31-Des 2013 2012 % %
Jumlah Aset 31-Mar 2013 Rp
31-Des 2012 Rp
Pemilikan Langsung PT Tiga Pilar Sejahtera PT Poly Meditra Indonesia PT Bumiraya Investindo dan Entitas Anak PT Dunia Pangan dan Entitas Anak PT Patra Power Nusantara*) PT Balaraja Bisco Paloma*)
Solo Solo Jakarta
Industri dan Perdagangan Mie/ Snack Industri Makanan Ringan Industi Perkebunan Kelapa Sawit
1990 2000 1993
99,90 99,90 64,95
99,90 99,90 64,95
988.937.280.192 340.321.005.708 947.285.880.511
1.025.148.002.492 319.891.531.953 918.633.715.342
Sragen
Industri dan Perdagangan Beras
2008
70,00
70,00
1.115.379.432.241
1.059.448.545.705
Solo Balaraja
Industri Pembangkit Tenaga Listrik Distribusi, Perdagangan dan Keagenan
---
99,90 99,90
99,90 99,90
97.358.993.420 509.436.853.990
97.379.343.939 496.404.466.121
Jakarta Jakarta
Industi Perkebunan Kelapa Sawit Industi Perkebunan Kelapa Sawit
2006 2007
99,99 99,99
99,99 99,99
170.368.318.316 103.145.882.307
164.575.214.589 100.906.031.766
Jakarta Jakarta Jakarta
Industi Perkebunan Kelapa Sawit Industi Perkebunan Kelapa Sawit Industi Perkebunan Kelapa Sawit
2006 2000 2008
99,99 99,99 99,96
99,99 99,99 99,96
114.761.707.990 223.180.449.937 14.297.143.372
109.665.623.316 221.664.236.190 14.290.492.079
Jakarta
Industi Perkebunan Kelapa Sawit
--
99,99
99,99
11.774.611.702
11.152.588.756
Karawang Jakarta Jakarta
Industri dan Perdagangan Beras Industri dan Perdagangan Beras Industri dan Perdagangan Beras
2003 2008 --
99,99 99,99 99,96
99,99 99,99 99,96
437.499.642.440 414.985.880.686 176.692.620.841
408.817.364.347 380.544.029.463 159.900.789.248
Industri Makanan Ringan Industri Makanan Ringan
2011 2005
99,96 99,60
99,96 99,60
364.769.227.588 136.455.465.216
358.770.157.881 50.151.262.919
Pemilikan Tidak Langsung Melalui PT Bumiraya Investindo: PT Charindo Palma Oetama PT Muarobungo Plantation dan Entitas Anak PT Airlangga Sawit Jaya PT Mitra Jaya Agro Palm PT Tugu Palma Sumatera Pemilikan Tidak Langsung Melalui PT Muarobungo Plantation: PT Tandan Abadi Mandiri*) Pemilikan Tidak Langsung Melalui PT Dunia Pangan: PT Jatisari Srirejeki PT Indo Beras Unggul PT Sukses Abadi Karya Inti*) Pemilikan Tidak Langsung Melalui PT Balaraja Bisco Paloma*): PT Putra Taro Paloma PT Subafood Pangan Jaya
Balaraja Tangerang
*) Dalam tahap pengembangan
PT Balaraja Bisco Paloma didirikan berdasarkan Akta No. 143 tanggal 18 Mei 2011 yang dibuat dihadapan Arry Supratno, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-27301.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 30 Mei 2011. 7
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Pada bulan September 2011, PT Balaraja Bisco Paloma, entitas anak, mengakuisisi 2.499 saham PT Putra Taro Paloma (PTP) Rp 1.249.500.000 yang mewakili 99,96% kepemilikan saham. Pada tanggal akuisisi, PTP belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 7 tanggal 10 Agustus 2012 yang dibuat dihadapan Benediktus Andy Widiyanto S.H., notaris di Tangerang, DP, entitas anak, memperoleh kepemilikan saham pada IBU sebesar 21.374 saham, sehingga kepemilikan tidak langsung perusahaan pada IBU berubah dari 49% menjadi 70%. Pada tanggal 3 Oktober 2012, PT Bumiraya Investindo, entitas anak, mengakuisisi seluruh kepemilikan di PT Tandan Abadi Mandiri (melalui kepemilikan tidak langsung PT Muarobungo Plantation sebesar 99,99% dan PT Tugu Palma Sumatera sebesar 0,01%) dengan nilai akuisisi sebesar Rp 12.500.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis (lihat Catatan 36). Pada tanggal 22 Nopember 2012, PT Dunia Pangan, entitas anak, mengakuisisi 99,96% kepemilikan di PT Sukses Abadi Karya Inti (SAKTI) dengan nilai akuisisi sebesar Rp 22.500.000.000. Pada tanggal akuisisi, SAKTI belum beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset. Pada tanggal 19 Desember 2012, PT Balaraja Bisco Paloma, entitas anak, mengakuisisi 99,6% kepemilikan di PT Subafood Pangan Jaya, dengan nilai akuisisi sebesar Rp 100.000.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis (lihat Catatan 36).
1.d. Dewan Komisaris, Dewan Direksi , Komite Audit dan Karyawan Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 35 tanggal 12 Juni 2012 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : 31 Maret 2013
31 Desember 2012
Anton Apriyantono Kang Hongkie Widjaja Hengky Koestanto Bondan Haryo Winarno Haryadi
Anton Apriyantono Kang Hongkie Widjaja Hengky Koestanto Bondan Haryo Winarno Haryadi
Stefanus Joko Mogoginta Budhi Istanto Suwito Achmad Subchan Jo Tjong Seng
Stefanus Joko Mogoginta Budhi Istanto Suwito Achmad Subchan Jo Tjong Seng
Dewan Komisaris Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur tidak terafiliasi
Corporate Secretary Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing dijabat oleh Yulianni Liyuwardi.
8
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing dijabat sebagai berikut:
Komite Audit Ketua Anggota
31 Maret 2013
31 Desember 2012
Haryadi Trisnawan Widodo Sri Wahyuni
Haryadi Trisnawan Widodo Sri Wahyuni
Jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 Rp
31 Desember 2012 Rp
Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan Pascakerja
1.552.800.000 5.095.574.779
6.594.537.500 5.095.574.779
Jumlah
6.648.374.779
11.690.112.279
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 jumlah keseluruhan karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak masing-masing adalah 2.217 orang (tidak diaudit).
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting 2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan Keuangan Perusahaan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam – LK) No. VIII.G.7 (Revisi 2000) tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan Keputusan No. KEP-554/BL/2010 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal. 2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar accrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Mata uang fungsional dan mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah. 2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan secara 9
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
langsung ataupun tidak langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada catatan 1c. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain. Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Perusahaan yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan sebagai satu kesatuan. Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak. Perubahan atas transaksi ekuitas entitas anak disajikan sebagai penambahan modal dalam akun ”Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang belum direalisasi) telah di eliminasi. Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Entitas Induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas. 2.d. Setara Kas Setara kas meliputi deposito yang jatuh tempo sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan, tidak dijadikan jaminan, tidak dibatasi penggunaannya serta dapat segera dijadikan kas tanpa terjadi perubahan nilai yang signifikan. Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau telah ditentukan penggunaannya dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan sebagai Investasi Jangka Pendek. Deposito disajikan sebesar nilai nominal. 2.e. Persediaan Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan. Harga perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisi yang diinginkan. Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual persediaan yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual barang tersebut. Harga perolehan dihitung 10
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
dengan menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama. Penyisihan untuk persediaan usang ditetapkan berdasarkan penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan. 2.f.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka akan diamortisasi sesuai jangka waktu manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
2.g. Aset Tetap Aset tetap dicatat berdasarkan model biaya yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada, kecuali tanah yang dicatat pada harga perolehan dan tidak didepresiasi. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diingikan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan Infrastruktur 10 – 20 Mesin 4 – 10 Peralatan Pabrik 8 Kendaraan 4–8 Perabot dan Peralatan Kantor 4–8 Biaya-biaya setelah perolehan awal dimasukan di dalam nilai tercatat aset dan diakui secara terpisah, hanya jika terdapat kemungkinan besar biaya yang dikapitalisasi tersebut akan memberikan manfaat ekonomis bagi Perseroan dan dapat diukur secara andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapusbukukan. Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan lainnya diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Ketika aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Aset dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap. Seluruh biaya yang dikeluarkan, termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk konstruksi aset terkait selama periode konstruksi, dikapitalisasi. Aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke aset tetap yang tepat pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Perusahaan melakukan penelaahan berkala atas nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. 2.h. Sewa Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Semua bentuk sewa lainnya diklasifikasikan sebagai sewa menyewa biasa. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari 11
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
nilai wajar. Penilaian nilai wajar aset ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri. 2.i.
Perkebunan Plasma Pengembangan perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi perkebunan plasma dari bank atau melalui pembiayaan sendiri. Biaya-biaya yang terjadi dalam tahap pengembangan perkebunan plasma sampai perkebunan plasma tersebut diserahkan kepada petani plasma dikapitalisasi. Akumulasi biaya pengembangan disajikan sebesar nilai bersihnya setelah dikurangi dengan kredit investasi yang diterima sebagai aset atau liabilitas pada laporan posisi keuangan kondolidasian. Selisih antara akumulasi biaya pengembangan dengan nilai konversi (jumlah disepakati antara bank dan petani plasma) dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat perkebunan plasma diserahkan kepada petani plasma.
2.j.
Tanaman Perkebunan Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak langsung lainnya yang diukur secara proporsional berdasarkan luas hektar tanam. Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi harga perolehan tersebut akan direklasifikasi ke tanaman menghasilkan. Tanaman menghasilkan akan disusutkan dengan metode garis lurus selama taksiran masa produktif selama 20 tahun.
2.k. Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan Seluruh biaya sehubungan dengan perolehan hak kepemilikan tanah ditangguhkan hingga hak tersebut diperoleh. 2.l.
Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial (Jamsostek). Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dan entitas anak dalam suatu periode akuntansi. Imbalan pasca kerja Imbalan pasca kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban jasa bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan. Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan dan entitas anak berkomitmen untuk: a. Memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau b. Menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.
2.m. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham Perusahaan. Biaya ini mencakup fee dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, serta biaya pencetakan 12
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan efek ekuitas di bursa efek, dan biaya promosi. Biaya emisi saham dicatat sebagai pengurang modal disetor dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Tambahan Modal Disetor”. 2.n. Aset TakBerwujud Biaya sehubungan dengan pembelian piranti lunak komputer dan biaya pemutakhirannya ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya. Goodwill timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal dimana pengendalian diperoleh. Goodwill merupakan Selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih perusahaan yang diperoleh pada tanggal akuisisi. Goodwill diuji setiap tahun untuk penurunan dan diakui sebesar kerugian penurunan biaya perolehan dikurangi akumulasi. Penurunan kerugian pada goodwill tidak dapat dipulihkan. Keuntungan dan kerugian atas divestasi entitas termasuk nilai tercatat goodwill terkait dengan entitas yang dijual. Goodwill dialokasikan terhadap unit penghasil kas untuk tujuan menguji penurunan nilai. Alokasi dilakukan terhadap masing-masing unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas yang diharapkan untuk memperoleh keuntungan dari kombinasi bisnis di mana goodwili timbul. Merek-merek dagang tertentu yang memliki jangka waktu, tidak diamortisasi selama merek dagang tersebut dapat diperpanjang. 2.o. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok perusahaan tersebut. Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, saham, liabilitas atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun liabilitas yang pemilikannya (dalam bentuk hukumnya) dialihkan, dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan merupakan goodwill. Jika substansi sepengendalian antara entitas yang melakukan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tersebut telah hilang atau terjadi pelepasan aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali kepada pihak lain yang tidak sepengendali, maka saldo akun selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali akan diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 2.p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Penjualan yang dibayar di muka diakui sebagai pendapatan pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.
13
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
2.q. Pajak Penghasilan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan menggunakan balance sheet liability method. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Saling hapus atas aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: a. memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan b. bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan digunakan pada saat aset dipulihkan atau liabilitas dilunasi. Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan. Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yaitu laba yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: a. memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan b. bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. 2.r.
Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dengan jumlah ratarata tertimbang saham biasa yang beredar dalam periode atau tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian mempertimbangkan pula instrumen keuangan lain yang diterbitkan yang sifatnya berpotensi dilutif bagi seluruh saham biasa yang beredar sepanjang periode pelaporan.
2.s. Saldo dan Transaksi dalam Mata Uang Asing Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah. Mata uang selain mata uang fungsional adalan mata uang asing. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs spot yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan keuangan, pos moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan kurs penutup yang berlaku yaitu:
31 Maret 2013 USD 1 SGD 1 EUR 1
9.719,00 7.816,16 12.423,31
31 Desember 2012 9.670,00 7.907,12 12.809,86
Sedangkan pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing diukur menggunakan kurs pada tangggal transaksi dan pos moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing diukur menggunakan kurs pada tangggal ketika nilai wajar ditetapkan. 14
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Akun-akun entitas anak di luar negeri dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs penutup pada tanggal laporan posisi keuangan untuk akun aset dan liabilitas, dan menggunakan kurs rata-rata selama periode yang bersangkutan untuk akun penghasilan dan beban. Semua hasil selisih kurs diakui dalam pendapatan komprehensif lain. 2.t.
Instrumen Keuangan Aset Keuangan Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi (FVTPL) FVTPL adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM) Investasi HTM adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS) Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan AFS pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi konsolidasian dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian laporan perubahan ekuitas konsolidasian akan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Sedangkan penghasilan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
15
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham. Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki instrumen ekuitas. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas Keuangan yang Diukur pada FVTPL Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur FVTPL adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada saat pengakuan awal seluruh liabilitas keuangan diakui pada nilai wajarnya setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan mengunakan metode suku bunga efektif.
Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal pengukuran aset keuangan dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Beberapa bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif 16
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi konsolidasian periode berjalan. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi periode berjalan tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan entitas anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan entitas anak masih mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL. 17
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Saling hapus Instrumen Keuangan Saling hapus aset dan liabilitas keuangan dan jumlah bersih disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian ketika terdapat hak secara hukum untuk saling hapus jumlah yang diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikannya secara neto atau untuk merealisasikan aset dan liabilitas secara bersamaan. Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan harus diestimasi untuk tujuan pengakuan dan pengukuran atau pengungkapan. PSAK No.60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan pengukuran nilai wajar dengan hirarki nilai wajar dengan tingkatan sebagai berikut: a. harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1); b. input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga) (tingkat 2); dan c. input dari aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3) Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku pada tanggal pelaporan. Kuotasian harga pasar yang digunakan aset keuangan yang dimiliki Perusahaan adalah harga penawaran kini sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan ask price. Instrument ini termasuk tingkat 1. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi yang tersedia dan andal dengan meminimalisasi penggunaan estimasi. Jika semua input yang signifikan diperlukan untuk nilai wajar instrument yang dapat diobservasi, instrument ini termasuk tingkat 2. Bila satu atau lebih input yang signifikan tidak menggunakan data pasar yang tidak dapat diobservasi, instrument ini termasuk pada tingkat 3. Hal ini berlaku untuk efek modal yang tidak terdaftar pada bursa saham. 2.u. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”): Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut: a. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor, b. memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor, atau c. personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor.
Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut : a. Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain). b. Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya). c. Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. d. Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga. e. Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan 18
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
f. g.
yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor. Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang di dentifikasi dalam butir (a). Orang yang di dentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).
2.v. Biaya Pinjaman Biaya pinjaman merupakan bunga dan selisih kurs pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan biaya lainnya (amortisasi diskonto/premi dari pinjaman diterima) yang terjadi sehubungan dengan peminjaman dana. Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadinya. 2.w. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai, aset dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah dimana terdapat arus kas yang dapat diidentifikasi (untuk penghasil kas). Aset keuangan selain goodwill yang mengalami penurunan nilai diuji setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai. 2.x. Informasi Segmen Informasi segmen Perusahaan dan entitas anak dilaporkan menurut segmen operasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas yang mempunyai aktivitas bisnis dimana hasil operasinya dievaluasi oleh manajemen secara regular, dan informasi keuangannya dapat disajikan secara terpisah 2.y. Kombinasi Bisnis Perusahaan mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akusisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar pada tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan. Biaya terkait akuisisi sebagai beban pada periode saat biaya tersebut terjadi. Perusahaan mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi, kecuali: Aset atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dalam kombinasi bisnis diukur sesuai PSAK No.46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Liabilitas (atau aset, jika ada) terkait dengan kesepakatan imbalan kerja dari pihak yang diakuisisi diukur sesuai PSAK No.24 (revisi 2004), “Imbalan Kerja” Instrumen liabilitas atau ekuitas yang terkait dengan penggantian atas penghargaan pembayaran berbasis saham pihak yang diakuisisi dengan peghargaan pembayaran berbasis saham pihak pengakuisisi diukur sesuai dengan metode yang diatur dalam PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”. Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diperoleh yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada tanggal akuisisi diukur sesuai PSAK No.58 (revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.
19
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
2.z. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset, liabilitas, pendapatan dan beban sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang kemungkinan berbeda dari estimasi tersebut.
3. Kas dan Setara Kas 31 Maret 2013 Rp Kas Bank - Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 1 Miliar) Sub Jumlah Bank - Rupiah US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (31 Maret 2013: 910,626; 2012: 1,652) PT Bank DBS Indonesia Tbk (31 Maret 2013: 138,543; 2012: 89,157) PT Bank Central Asia Tbk (31 Maret 2013: 61,444) PT Bank UOB Indonesia (31 Maret 2013: 44,608; 2012: 290,822) PT Bank Muamalat Indonesia (31 Maret 2013: 2,312; 2012: 94,499) Lain-lain (masing-masing dibawah 500 juta) (31 Maret 2013: 20,354; 2012: 25,572) Sub Jumlah Bank - US Dollar Sub Jumlah Bank
20
31 Desember 2012 Rp
2.959.716.656
1.136.615.087
37.818.536.903 20.577.046.920 5.143.024.391 1.630.822.478 595.908.313 363.607.108 51.429.329 984.015.839
28.299.388.965 12.410.717.050 1.205.124.671 971.701.735 1.004.648.221 1.473.641.534 830.165.382 946.289.344
67.164.391.282
47.141.676.903
8.850.373.997
15.974.163
1.346.502.002
862.151.188
597.173.847
--
433.544.958
2.812.245.646
22.472.563
913.809.248
197.822.664
247.277.234
11.447.890.031 78.612.281.313
4.851.457.478 51.993.134.381
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
31 Maret 2013 Rp Deposito Berjangka - Pihak Ketiga Rupiah PT Bank BRISyariah PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank Muamalat Indonesia
31 Desember 2012 Rp
15.000.000.000 35.000.000 23.469.600 --
15.000.000.000 35.000.000 -15.000.000.000
Sub Jumlah Deposito Berjangka - Rupiah
15.058.469.600
30.035.000.000
US Dollar PT Bank DBS Indonesia (31 Maret 2013: 91,501; 2012: 215,960) PT Bank Of China (2012: 1,750,000)
889.304.634
2.088.333.200
--
16.922.500.000
889.304.634 15.947.774.234
19.010.833.200 49.045.833.200
97.519.772.203
102.175.582.668
Sub Jumlah Deposito Berjangka - US Dollar Sub Jumlah Deposito Berjangka Jumlah Kas dan Setara Kas
Suku bunga dan periode jatuh tempo untuk deposito pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Suku Bunga Rupiah US Dollar Jatuh Tempo
31 Maret 2013
31 Desember 2012
5.5% - 6.5% 2% - 3.25% 1 - 3 bulan
5.5% - 6.5% 2% - 3.25% 1 - 3 bulan
4. Piutang Usaha
31 Maret 2013 Rp Pihak Ketiga PT Semar Kencana Sejati PT Tata Makmur Sejahtera PT Kereta Kencana Mulia PT Kereta Kencana Murni United Nations for World Food Programme PT Kereta Kencana Mandiri PT Semar Pelita Sejati PT Indomarco Prismatama
136.653.459.184 123.851.442.616 52.496.713.456 41.205.487.122 27.436.073.289 18.298.346.054 11.368.889.147 5.532.777.825
21
31 Desember 2012 Rp 138.226.330.953 117.944.216.841 49.596.350.433 34.100.389.479 44.990.991.474 23.035.742.657 ---
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
31 Maret 2013 Rp PT Manohara Asri PT Prima Indo Meal PT Panjunan Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 5 Miliar) Sub Jumlah Piutang Pihak Ketiga Dikurangi : Penurunan Nilai Piutang Pihak Ketiga - Neto Jumlah Piutang Usaha - Neto
31 Desember 2012 Rp
2.907.780.799 --157.969.503.639 577.720.473.130 (710.017.903) 577.010.455.227
-5.653.174.329 6.344.640.621 140.863.682.578 560.755.519.365 (710.017.903) 560.045.501.463
577.010.455.227
560.045.501.463
Perincian Umur Piutang berdasarkan tanggal invoice adalah sebagai berikut : 31 Maret 2013 Rp
31 Desember 2012 Rp
Pihak Ketiga Sampai Dengan 1 Bulan > 1 Bulan - 3 Bulan > 3 Bulan - 6 Bulan > 6 Bulan - 12 Bulan > 12 Bulan Sub Jumlah Dikurangi : Penurunan Nilai Sub Jumlah Pihak Ketiga - Neto
200.935.718.486 231.961.166.903 76.902.582.851 22.916.925.235 45.004.079.655 577.720.473.130 (710.017.903) 577.010.455.227
185.019.582.358 231.909.830.292 91.853.427.541 24.370.696.162 27.601.983.013 560.755.519.366 (710.017.903) 560.045.501.463
Jumlah Piutang Usaha - Neto
577.010.455.227
560.045.501.463
Mutasi piutang ragu – ragu adalah sebagai berikut :
31 Maret 2013 Rp Pihak Ketiga Saldo Awal Penambahan Saldo Akhir
710.017.903 -710.017.903
31 Desember 2012 Rp 701.139.443 8.878.460 710.017.903
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
31 Maret 2013 Rp
31 Desember 2012 Rp
Rupiah US Dollar
546.939.166.447 30.071.288.780
512.378.127.650 47.667.373.813
Jumlah Piutang Usaha - Neto
577.010.455.227
560.045.501.463
22
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Piutang usaha PT Tiga Pilar Sejahtera dan PT Poly Meditra Indonesia, seluruhnya Entitas Anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat catatan 19). Seluruh piutang usaha PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat catatan 22). Seluruh piutang usaha PT Indo Beras Unggul, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rabobank Internasional Indonesia (lihat catatan 19). Piutang usaha entitas anak, sebesar Rp. 50.000.000.000, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (lihat catatan 19). Manajemen berpendapat bahwa penyisihan tersebut cukup untuk menutupi risiko penurunan nilai piutang. 5. Aset Keuangan Lancar Lainnya
31 Maret 2013 Rp
31 Desember 2012 Rp
Pihak Ketiga Investasi Jangka Pendek Piutang Lain-lain
111.726.593.282 579.458.776
164.256.371.278 642.770.409
Jumlah Aset Keuangan Lancar lainnya
112.306.052.059
164.899.141.687
31 Maret 2013 Rp Deposito Berjangka: Rupiah PT Bank UOB Indonesia PT Bank Central Asia Tbk Dolar AS PT Bank Rabobank International Indonesia (31 Maret 2013: 169,428; 2012: 431,897) Jumlah
110.000.000.000 79.922.550
160.000.000.000 79.922.550
1.646.670.732
4.176.448.728
111.726.593.282
164.256.371.278
Suku bunga dan periode yang berlaku untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 Rp
Suku Bunga Rupiah Dolar AS Jangka Waktu
5.5% - 6.5% 2% - 3.25% 1 - 3 bulan 23
31 Desember 2012 Rp
31 Desember 2012 Rp 5.5% - 6.5% 2% - 3.25% 1 - 3 bulan
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Penempatan deposito ini digunakan sebagai Jaminan kepada PT Bank UOB Indonesia, PT Bank Rabobank International Indonesia dan PT Bank Central Asia Tbk (lihat Catatan 22). Piutang Lain-lain Piutang lain-lain terutama merupakan piutang kepada karyawan Perusahaan dan entitas anak. 6. Saldo dan Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Dalam kegiatan bisnis normal, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut:
Jumlah
31 Maret 2013 Rp
Persentase terhadap Jumlah Aset/Liabilitas/Pembelian/Beban yang Bersangkutan 31 Desember 2012 Rp
31 Maret 2013 (%)
31 Desember 2012 (%)
Piutang Pihak Berelasi Non - Usaha PT Naga Mas Sakti Perkasa
43.257.390.000
43.257.390.000
1,10
1,12
107.565.281
107.045.281
0,00
0,00
43.364.955.281
43.364.435.281
1,10
1,12
4.073.889.033
7.076.106.859
--
0,39
PT Tiga Pilar Corpora Bunge Investment Ltd Lain-lain (Masing-masing dibawah 1 Miliar)
5.421.306.885 29.085.000.000 74.390.000
3.240.951.176 -74.390.000
0,30 1,60 0,00
0,18 -0,00
Jumlah Utang Pihak Berelasi Non - Usaha
34.580.696.885
3.315.341.176
1,90
0,18
44.239.221.284
87.178.160.309
7,08
4,04
1.345.701.612
4.643.650.310
82,32
80,28
6.648.374.779
11.690.112.279
13,18
6,52
PT. Tugu Palma Sejahtera Jumlah Piutang Pihak Berelasi Non - Usaha Utang Usaha PT Tiga Pilar Corpora Utang Pihak Berelasi Non - Usaha
Pembelian PT Tiga Pilar Corpora Beban Manajemen Fee PT Tiga Pilar Corpora Beban Imbalan Kerja Dewan Komisaris dan Direksi
Piutang kepada PT Naga Mas Sakti Perkasa (NMSP) merupakan beban antar perusahaan pada saat NMSP masih menjadi Entitas Anak. Piutang ini dijamin dengan tanah atas nama NMSP. Utang pihak berelasi kepada PT Tiga Pilar Corpora merupakan utang atas beban manajemen fee.
24
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Rincian sifat dan jenis transaksi dengan pihak-pihak berelasi: Nama Pihak
Sifat Pihak-pihak Berelasi
Sifat Transaksi
PT. Tiga Pilar Corpora
Pemegang Saham
Pembelian Bahan Baku, Beban antar Perusahaan, Beban Management Fee
PT. Naga Mas Sakti Perkasa PT. Tugu Palma Sejahtera Dewan Komisaris dan Direksi
Dibawah Pengendalian yang sama Dibawah Pengendalian yang sama Manajemen Kunci
Beban antar perusahaan yang tidak dikenakan bunga Pinjaman tanpa bunga Beban Imbalan Kerja
7. Persediaan 31 Maret 2013 Rp Bahan Baku Bahan Pembantu Barang Jadi Suku Cadang dan Bahan Bakar Lain-lain Sub Jumlah Dikurangi : Penurunan Nilai Jumlah Persediaan - Bersih
31 Desember 2012 Rp
427.301.117.527 56.409.633.043 76.423.203.349 21.542.037.123 40.075.153.110 621.751.144.151
381.237.443.277 57.235.157.210 117.532.901.649 21.977.897.591 24.676.932.033 602.660.331.761
--
--
621.751.144.151
602.660.331.761
Persediaan PT Tiga Pilar Sejahtera dan PT Poly Meditra Indonesia, seluruhnya entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat catatan 19). Persediaan PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat catatan 22). Persediaan PT Dunia Pangan, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank International Indonesia Tbk (lihat catatan 19). Persediaan PT Jatisari Srirejeki, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (lihat catatan 19). Persediaan PT Indo Beras Unggul, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rabobank International Indonesia.(lihat catatan 19). Jumlah persediaan yang dibebankan ke beban pokok penjualan adalah sebesar Rp 621.467.703.691 dan Rp 1.899.935.769.732 masing-masing pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. Pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya pada PT. Jaya Proteksi, PT. Wahana Tata, PT Asuransi Central Asia, PT Marsh Indonesia, PT Asuransi Jasa Tania Tbk, dan PT Asuransi Takaful Umum dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp. 506.722.220.783. Manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas resiko yang mungkin dialami. Pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, tidak terdapat indikasi penurunan nilai persediaan. 25
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 8. Perpajakan a.
Pajak dibayar dimuka 31 Maret 2013 Rp
31 Desember 2012 Rp
Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 23 Sub Jumlah Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 25 Pasal 28.a Pajak Pertambahan Nilai Sub Jumlah Jumlah Pajak Dibayar Dimuka
b.
3.056.383.113 3.056.383.113
---
313.862.019 973.009.192 15.485.855.388
-973.009.192 20.787.941.425
16.772.726.599
21.760.950.617
19.829.109.712
21.760.950.617
Pajak Tangguhan Mutasi aset (liabiltas) pajak tangguhan Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 1 Januari 2013 Dibebankan (Dikreditkan) 31 Maret 2013 pada Laporan Laba (Rugi) Konsolidasian Perusahaan Rp Rp Rp Aset Pajak Tangguhan Penurunan Nilai Piutang Entitas Anak Aset Pajak Tangguhan Jumlah Aset Pajak Tangguhan Liabilitas Pajak Tangguhan
77.660.354 77.660.354
---
77.660.354 77.660.354
5.903.531.708 5.981.192.062
---
5.903.531.708 5.981.192.062
(3.146.806.545)
--
(3.146.806.545)
1 Januari 2012 Perusahaan Aset Pajak Tangguhan Penurunan Nilai Piutang
Rp
Dibebankan (Dikreditkan) pada Laporan Laba (Rugi) Konsolidasian Rp
31 Desember 2012 Rp
77.660.354 77.660.354
---
77.660.354 77.660.354
Entitas Anak Aset Pajak Tangguhan Jumlah Aset Pajak Tangguhan
4.194.050.810 4.271.711.164
1.709.480.898 1.709.480.898
5.903.531.708 5.981.192.062
Liabilitas Pajak Tangguhan
(284.121.414)
(2.862.685.131)
(3.146.806.545)
26
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) c.
Utang Pajak 31 Maret 2013 Rp
d.
31 Desember 2012 Rp
Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai Sub Jumlah
38.732.500 683.787 478.576.573 517.992.860
116.483.246 8.551.669 5.234.476.509 5.359.511.425
Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 29 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 21 Pasal 4 (2) Pajak Pertambahan Nilai Sub Jumlah Jumlah Utang Pajak
99.650.151.182 1.601.961.457 984.354.366 115.362.051 31.579.875 38.678.943.114 141.062.352.045 141.580.344.906
88.446.811.174 1.645.434.883 913.476.804 495.671.114 140.104.163 38.540.947.917 130.182.446.055 135.541.957.478
Manfaat (Beban) Pajak 31 Maret 2013 Rp Perusahaan Kini Tangguhan Subjumlah Entitas Anak Kini
----
----
(16.223.469.500)
(69.008.637.413)
--
(1.791.740.979)
(16.223.469.500)
(70.800.378.392)
(16.223.469.500)
(70.800.378.392)
Tangguhan Subjumlah Jumlah Beban Pajak
31 Desember 2012 Rp
Perhitungan pajak kini dan utang (piutang) pajak adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 Rp Laba Sebelum Pajak Penghasilan Sesuai Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Dikurangi: Bagian Laba dari Entitas Anak Laba (Rugi) Perusahaan Sebelum Pajak Penghasilan
27
31 Desember 2012 Rp
89.683.867.988
324.462.767.326
93.909.335.138
257.776.775.778
(4.225.467.150)
66.685.991.548
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
31 Maret 2013 Rp Beda Tetap Beban Pajak Representasi dan Sumbangan Penghasilan Jasa Giro Keuntungan Penjualan Tanah dan Bangunan Pendapatan Dividen Lain-lain Jumlah Taksiran Laba (Rugi) Fiskal Perusahaan Kompensasi Rugi Fiskal Tahun 2010 Tahun 2011 Saldo Kompensasi Rugi Fiskal
31 Desember 2012 Rp
65.162.270 22.864.824 (1.522.125.051) ---(1.434.097.956)
3.928.051.747 254.723.000 (6.952.350.644) (17.296.074.500) (19.695.094.567) 445.990.934 (39.314.754.030)
(5.659.565.107)
27.371.237.518
-(7.362.282.904)
(9.860.555.832) (24.872.964.591)
(13.021.848.011)
(7.362.282.904)
--
--
Beban Pajak Kini
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan tarif pajak yang berlaku dan beban pajak penghasilan sesuai laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 Rp Laba Sebelum Pajak Penghasilan Sesuai Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Dikurangi: Bagian Laba dari Entitas Anak - Bersih Laba (Rugi) Perusahaan Sebelum Pajak Penghasilan
31 Desember 2012 Rp
91.383.867.988
324.462.767.326
(95.609.335.138)
(257.776.775.778)
(4.225.467.150)
66.685.991.548
(1.056.366.788) 1.414.891.277 16.290.568 5.716.206 (380.531.263) ----
16.671.497.887 (6.842.809.380) 982.012.937 63.680.750 (1.738.087.661) (4.324.018.625) (4.923.773.642) 111.497.734
Jumlah Beban Pajak Perusahaan
--
--
Jumlah Beban Pajak Entitas Anak
(16.223.469.500)
(70.800.378.392)
Beban Pajak Penghasilan Konsolidasian
(16.223.469.500)
(70.800.378.392)
Pajak Penghasilan dengan Tarif yang Berlaku Rugi Fiskal yang Tidak Dapat Dikompensasi Beban Pajak Representasi dan Sumbangan Penghasilan Jasa Giro Keuntungan Penjualan Tanah dan Bangunan Pendapatan Dividen Lain-lain
28
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 9. Biaya Dibayar Di Muka Akun ini merupakan beban asuransi dan sewa dibayar dimuka Perusahaan dan entitas anak. 10. Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 31 Maret 2013 Rp
31 Desember 2012 Rp
Uang Muka Jaminan Piutang Plasma
2.072.926.347 19.757.395.574
2.060.426.347 17.578.345.085
Jumlah
21.830.321.921
19.638.771.432
Piutang plasma merupakan talangan pembayaran beban bunga bank dan operasional petani plasma yang dilakukan oleh PT Bumiraya Investindo, entitas anak. 11. Uang Muka Pembelian Akun ini merupakan uang muka pembelian PT Tiga Pilar Sejahtera, PT Poly Meditra Indonesia, PT Dunia Pangan, PT Jatisari Srirejeki dan PT Bumiraya Investindo, seluruhnya entitas anak, kepada pemasok atas pembelian tepung terigu, beras, bibit tanaman dan bahan pembantu lainnya. 12. Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya 31 Maret 2013 Rp
31 Desember 2012 Rp
Uang Muka Jangka Panjang Penyertaan Saham
151.577.314.869 33.145.000
105.444.610.675 33.145.000
Jumlah
151.610.459.869
105.477.755.675
Uang Muka Jangka Panjang 31 Maret 2013 Rp
31 Desember 2012 Rp
Pembangunan Pabrik Lainnya
97.605.002.554 53.972.312.315
95.442.264.907 10.002.345.768
Jumlah
151.577.314.869
105.444.610.675
Uang muka pembangunan pabrik merupakan uang muka dalam rangka pembangunan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit milik PT Bumiraya Investindo, entitas anak dan pabrik penggilingan beras milik PT Dunia Pangan dan PT Sukses Abadi Karya Inti, keduanya entitas anak. Pada tahun 2012, uang muka pembangunan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit, telah direklasifikasi ke aset tetap sebesar sebesar Rp 24.105.688.233 (lihat Catatan 13). Aset tetap yang tidak digunakan pada tahun 2012 telah direklasifikasi ke akun aset tetap (Catatan 13).
29
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 13. Aset Tetap
Harga Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan Infrastruktur Mesin Peralatan Pabrik Perabot dan Peralatan Kendaraan Aset yang Tidak Digunakan Jumlah Sewa Pembiayaan Mesin Kendaraan Aset dalam Penyelesaian Bangunan Mesin Jumlah Harga Perolehan
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan Infrastruktur Mesin Peralatan Pabrik Perabot dan Peralatan Kendaraan Aset yang Tidak Diguakan Jumlah Sewa Pembiayaan Mesin Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Tercatat
Saldo Awal
Penambahan
31 Maret 2013 Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
405.628.003.499 184.918.703.592 10.711.473.853 705.297.715.032 14.781.231.177 13.385.621.471 28.299.172.160 10.657.363.088 1.373.679.283.872
---564.561.776 28.450.000 584.708.221 407.499.411 -1.585.219.408
---409.000.000 ----409.000.000
-(549.789.169) 1.264.133.689 (840.245.120) -125.900.600 285.667.182 -285.667.182
405.628.003.499 184.368.914.423 11.975.607.542 704.613.031.688 14.809.681.177 14.096.230.292 28.992.338.753 10.657.363.088 1.375.141.170.462
70.854.996.003 10.655.929.396
-2.504.394.523
---
-(777.828.091)
70.854.996.003 12.382.495.828
162.390.217.006 95.886.149.597 1.713.466.575.874
22.291.107.394 23.297.983.220 49.678.704.545
--409.000.000
--(492.160.909)
184.681.324.400 119.184.132.817 1.762.244.119.510
Saldo Awal
Penambahan
31 Maret 2013 Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
64.400.246.918 4.698.705.302 373.391.851.565 5.002.356.986 6.603.500.395 14.626.248.667 929.116.648 469.652.026.481
2.446.005.854 242.522.781 16.411.058.316 396.810.233 424.812.696 490.108.618 -20.411.318.499
--203.818.333 ----203.818.333
255.791.936 (751.864.523) 614.115.971 -(118.043.390) 211.100.704 -211.100.698
67.102.044.708 4.189.363.560 390.213.207.519 5.399.167.219 6.910.269.701 15.327.457.989 929.116.648 490.070.627.345
2.150.469.126 7.941.665.999 479.744.161.606
19.730.628 1.117.730.120 21.548.779.246
--203.818.333
-(211.100.704) (211.100.704)
2.170.199.754 8.848.295.415 501.089.122.513
1.233.722.414.268
1.261.154.996.983
30
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Harga Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan Infrastruktur Mesin Peralatan Pabrik Perabot dan Peralatan Kendaraan Aset yang Tidak Digunakan Jumlah Sewa Pembiayaan Mesin Kendaraan Aset dalam Penyelesaian Bangunan Mesin Jumlah Harga Perolehan
Saldo Awal
Penambahan
31 Desember 2012 Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
264.629.018.022 179.376.714.418 10.446.142.193 663.968.270.161 9.614.970.746 10.763.197.958 18.804.476.933 -1.157.602.790.431
24.186.989.509 5.351.489.174 265.331.660 32.930.141.057 5.166.260.431 2.622.423.513 522.210.375 1.441.207.185 72.486.052.904
2.703.925.500 --1.475.460.542 --418.252.118 -4.597.638.160
119.515.921.468 190.500.000 -9.874.764.356 --9.390.736.970 9.216.155.903 148.188.078.697
405.628.003.499 184.918.703.592 10.711.473.853 705.297.715.032 14.781.231.177 13.385.621.471 28.299.172.160 10.657.363.088 1.373.679.283.872
2.190.358.679 583.200.000
32.269.556.738 19.463.466.366
---
36.395.080.586 (9.390.736.970)
70.854.996.003 10.655.929.396
98.914.197.001 43.707.652.716 1.302.998.198.827
63.666.520.005 98.448.341.823 286.333.937.836
--4.597.638.160
(190.500.000) (46.269.844.942) 128.732.077.371
162.390.217.006 95.886.149.597 1.713.466.575.874
Saldo Awal
Penambahan
31 Desember 2012 Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan Infrastruktur Mesin Peralatan Pabrik Perabot dan Peralatan Kendaraan Aset yang Tidak Digunakan Jumlah
52.798.839.487 4.245.453.824 280.265.988.977 3.470.575.661 4.923.696.495 12.599.640.876 -358.304.195.320
11.601.407.431 453.251.478 88.252.212.884 1.531.781.325 3.073.876.664 2.342.509.868 929.116.648 108.184.156.298
----1.394.072.764 315.902.077 -1.709.974.841
--4.873.649.704 ----4.873.649.704
64.400.246.918 4.698.705.302 373.391.851.565 5.002.356.986 6.603.500.395 14.626.248.667 929.116.648 469.652.026.481
Sewa Pembiayaan Mesin Kendaraan Jumlah Akumulasi Depresiasi
4.974.669.559 6.048.816.138 369.327.681.017
2.049.449.271 1.892.849.861 112.126.455.430
--1.709.974.841
(4.873.649.704) ---
2.150.469.126 7.941.665.999 479.744.161.606
Nilai Tercatat
933.670.517.810
1.233.722.414.268
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut : 31 Maret 2013 Rp
31 Desember 2012 Rp
Beban Pokok Penjualan Beban Umum dan Administrasi Beban Penjualan
20.168.627.775 1.126.923.071 253.228.401
74.995.413.011 3.353.716.182 1.091.995.693
Jumlah Beban Penyusutan
21.548.779.246
79.441.124.886
31
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Rincian penjualan aset tetap Perusahaan dan entitas anak pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 Rp Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Tercatat Harga Jual Laba (Rugi) Penjualan \
31 Desember 2012 Rp
409.000.000 (203.818.333) 205.181.667 200.500.000
2.703.925.500 -2.703.925.500 20.000.000.000
(4.681.667)
17.296.074.500
Pada tahun 2012, penambahan aset tetap Perusahaan dan entitas anak termasuk transaksi non kas dari realiasasi uang muka pembangunan pengolahan minyak kelapa sawit sebesar Rp 24.105.688.233 (lihat Catatan 13). Pada tahun 2012, penambahan aset tetap termasuk aset tetap dari entitas yang diakuisisi dengan nilai perolehan sebesar Rp 78.444.570.543 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 32.685.330.544. Beban bunga pinjaman yang dikapitalisasi ke aset tetap adalah sebesar Rp 1.363.745.487 dan Rp 7.161.677.267, masingmasing pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. Pada tahun 2012, biaya hak atas tanah ditangguhkan direklasifikasi ke akun aset tetap sebagai komponen tanah sebesar Rp. 119.515.921.468 sehubungan penerapan PSAK No. 16 (revisi 2011): “Aset Tetap” dan ISAK No.25: “Hak Atas Tanah” (lihat catatan 13). Sebagian tanah sedang dalam proses balik nama menjadi nama Perusahaan dan entitas anak. Jenis kepemilikan hak atas tanah Perusahaan dan entitas anak seluruhnya berupa Hak Guna Bangunan (”HGB”). Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2013 sampai tahun 2037. Manajemen berpendapat tidak ada hambatan dalam memperbaharui seluruh sertifikat tanah saat habis masa berlakunya. Saldo aset dalam penyelesaian terutama berasal dari proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik PT Patra Power Nusantara (PPN), entitas anak dalam tahap pengembangan, yang terletak di Sragen - Jawa Tengah, pembangunan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit milik PT Bumiraya Investindo, entitas anak, pengadaan dua mesin pengolahan beras milik PT Jatisari Srirejeki dan PT Indo Beras Unggul, keduanya entitas anak dan pembangunan pabrik pengolahan beras milik PT Sukses Abadi Karya Inti, entitas anak. Pada tanggal pelaporan, kemajuan proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik, pabrik kelapa sawit, pengadaan dua mesin pengolahan beras dan pembangunan pabrik pengolahan beras telah mencapai masing-masing 68%, 90%, 89%, 93% dan 21%. Pada tanggal pelaporan, nilai tercatat aset dalam penyelesaian proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik, pabrik kelapa sawit, dua mesin pengolahan beras dan pembangunan pabrik pengolahan beras telah mencapai masing-masing 72%, 99%, 89%, 93% dan 21% dari nilai kontrak dan proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik diperkirakan akan selesai pada tahun 2014, sedangkan proyek lainnya diperkirakan akan selesai pada tahun 2013. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada hambatan dalam penyelesaian pembangunan.
32
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Jumlah bruto aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah:
Mesin Kendaraan Perabot dan Peralatan Peralatan Pabrik
31 Maret 2013 Rp 161.690.329.435 12.894.991.213 3.165.972.408 2.046.460.067
31 Desember 2012 Rp 161.790.614.435 11.516.252.760 1.832.884.824 1.732.596.461
Jumlah
179.797.753.123
176.872.348.480
Aset tetap Perusahaan dan entitas anak, kecuali tanah dan kendaraan, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya pada PT Jaya Proteksi, PT Wahana Tata, PT Asuransi Central Asia, PT Marsh Indonesia dan PT Asuransi Takaful Umum dan PT Asuransi Jasa Tania dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 794.345.059.110 masingmasing pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. Manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Mesin dan kendaraan yang diperoleh dari PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Poly Meditra Indonesia (PMI), dan PPN, seluruhnya entitas anak, melalui sewa pembiayaan telah diasuransikan terhadap resiko kehilangan dan kerusakan dengan nilai pertanggungan sebesar fasilitas pembiayaan dan dijadikan jaminan atas masing-masing fasilitas tersebut. Seluruh tanah, bangunan, dan mesin produksi TPS, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Muamalat Indonesia (lihat Catatan 19 dan 22). Seluruh tanah, bangunan dan mesin produksi PMI, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 19 dan 22). Tanah, bangunan dan mesin produksi PT Jatisari Srirejeki, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (lihat Catatan 22). Pada 31 Maret 2013, silo PT Indo Beras Unggul dan PT Jatisari Srirejeki, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT. Bank Rabobank International Indonesia (lihat catatan 19). Perusahaan menjual tanah kepada pihak ketiga berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 39 tanggal 3 Agustus 2012. Harga jual atas aset yang dijual sebesar Rp. 20.000.000.000, sehingga perusahaan mendapatkan laba atas penjualan aset tetap sebesar Rp. 17.296.074.500. SPJ, entitas anak menjual peralatan kepada pihak ketiga pada Februari 2013, harga jual atas aset yang dijual adalah sebesar Rp. 200.500.000, sehingga SPJ mengalami kerugian atas penjualan aset tetap sebesar Rp. 4.681.667. Manajemen berpendapat tidak ada indikasi atas perubahan-perubahan kondisi yang mengakibatkan penurunan nilai aset tetap pada 31 Maret 2013.
33
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 14. Tanaman Perkebunan
Saldo Awal
Penambahan
31 Maret 2013 Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Biaya Perolehan Kelapa Sawit Akumulasi Penyusutan Kelapa Sawit Nilai Tercatat
523.323.325.887
16.356.882.074
--
(56.088.395.300)
483.591.812.661 -
16.770.537.707
1.276.454.848
--
--
18.046.992.555
506.552.788.180
Biaya Perolehan Kelapa Sawit
465.544.820.106 -
Saldo Awal
Penambahan
31 Desember 2012 Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
385.673.890.833
137.649.435.054
--
--
Kelapa Sawit
12.057.935.613
4.712.602.094
--
--
Nilai Tercatat
373.615.955.220
523.323.325.887
Akumulasi Penyusutan 16.770.537.707 506.552.788.180
Beban penyusutan tanaman menghasilkan dibebankan pada beban pokok penjualan. Beban bunga pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan adalah sebesar Rp. 557.344.845 dan Rp. 11.430.671.096 masing-masing pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. Rincian mutasi tanaman perkebunan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 Rp
31 Desember 2012 Rp
Tanaman Perkebunan Menghasilkan Saldo Awal Reklasifikasi dari Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan Akumulasi Penyusutan Saldo Akhir Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan Saldo Awal Kapitalisasi Biaya
94.252.041.897
94.252.041.897
25.737.933.674 119.989.975.571 (18.046.992.555) 101.942.983.016
-94.252.041.897 (16.770.537.707) 77.481.504.190
429.071.283.990 16.356.882.075
291.421.848.938 137.649.435.052
(56.088.395.300)
--
(25.737.933.674) 363.601.837.091
-429.071.283.990
465.544.820.106
506.552.788.180
Reklasifikasi Ke Land Clearing dan Persediaan Bibit Reklasifikasi Ke Tanaman Perkebunan Menghasilkan Saldo Akhir Jumlah Tanaman Perkebunan
34
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Rincian tanaman berdasarkan luas area adalah sebagai berikut:
31 Maret 2013 Hektar Tanaman Perkebunan Menghasilkan Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan Total Luas Area
31 Desember 2012 Hektar
3.671 9.168
3.218 9.587
12.839
12.805
Tanaman perkebunan milik PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat catatan 22). Tanah perkebunan milik PT Charindo Palma Oetama dan PT Airlangga Sawit Jaya, keduanya entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (lihat catatan 22). Tanaman Perkebunan Menghasilkan PT Mitra Jaya Agro Palm, entitas anak, telah diasuransikan terhadap risiko kehilangan, kebakaran dan kerusakan pada PT Asuransi Central Asia dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 110.000.000.000.
15. Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan - Bersih
Biaya Hak atas Tanah ditangguhkan Dikurangi : Akumulasi Amortisasi Biaya Hak atas Tanah ditangguhkan Bersih
31 Maret 2013 Rp 60.020.334.702 --
31 Desember 2012 Rp 57.757.923.022 --
60.020.334.702
57.757.923.022
PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, telah memperoleh Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30 dan No. 68 – 70, seluruhnya terdaftar atas nama BRI, seluas kurang lebih 2.803 hektar dan berlokasi di Kotabaru – Kalimantan Selatan. Masingmasing SHGU akan berlaku sampai tahun 2035 – 2044. PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), entitas anak, telah memperoleh SHGU No. 11 - 16, seluruhnya terdaftar atas nama ASJ, seluas kurang lebih 4.037 hektar dan berlokasi di Desa Jambu Tembawang, Engkadik Pade, Dange Aji, Temoyok, Serimbu. Masingmasing SHGU akan berlaku sampai tahun 17 Nopember 2045. PT Charindo Palma Oetama (CPO), entitas anak, telah memperoleh Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 17 - 22 atas nama CPO seluas 3.622 hektar dan berlokasi di Kecamatan Air Besar yang terbagi di Desa Sepangah, Semuntik, Sekendal, Temoyok, Nyanum, Semedang. Masing-masing SHGU tersebut akan berakhir pada tanggal 17 November 2045. Sertifikat tanah Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30 dan No. 68-70 milik BRI, entitas anak, dijadikan jaminan pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat catatan 22) dan sertifikat tanah SHGU No. 30 dan No. 17 – 22 milik CPO dan SHGU No. 11 – 16 milik ASJ, keduanya entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman bank jangka panjang Perusahaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. PT Muarobungo Plantation, PT Mitra Jaya Agro Palm, PT Tugu Palma Sumatera dan PT Tandan Abadi Mandiri, semua entitas anak, sedang dalam proses untuk mendapatkan Sertifikat Hak Guna Usaha atas lahan perkebunan sawit.
35
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Terkait dengan penerapan PSAK No. 16 Revisi 2010, dan ISAK No. 25, sejak 1 Januari 2012, Biaya Hak atas tanah ditangguhkan dicatat menjadi biaya perolehan atas tanah dan semua biaya pengurusan hak atas tanah dicatat sebagai aset lainlain sampai dengan hak atas tanah diperoleh. Biaya hak atas tanah ditangguhkan yang direklasifikasi ke akun aset tetap pada tahun 2012 sebesar Rp. 107.605.753.644 (lihat catatan 13).
16. Aset Takberwujud Saldo Awal (Unaudited) Rp Harga Perolehan Goodwill Piranti Lunak Merk Dagang Jumlah Harga Perolehan Akumulasi Amortisasi Piranti Lunak Merk Dagang Jumlah Akumulasi Amortisasi Nilai Tercatat
Jumlah Harga Perolehan Akumulasi Amortisasi Piranti Lunak Merk Dagang Jumlah Akumulasi Amortisasi Nilai Tercatat
Saldo Akhir
Rp
Rp
82.820.074.584 8.389.422.737 261.488.525.000
-1.651.887.797 -
82.820.074.584 10.041.310.534 261.488.525.000
352.698.022.321
1.651.887.797
354.349.910.118
1.995.956.856 563.488.254
249.494.607
2.245.451.463 563.488.254
2.559.445.110
249.494.607
2.808.939.717
350.138.577.211
Saldo Awal (Unaudited) Rp Harga Perolehan Goodwill Piranti Lunak Merk Dagang
31 Maret 2013 Penambahan
351.540.970.401
31 Desember 2012 Penambahan
Saldo Akhir
Rp
Rp
73.111.078.629 3.991.913.710 209.488.525.000
9.708.995.955,00 4.397.509.027,00 52.000.000.000
82.820.074.584 8.389.422.737 261.488.525.000
286.591.517.339
66.106.504.982
352.698.022.321
997.978.428 563.488.254
997.978.428 -
1.995.956.856 563.488.254
1.561.466.682
997.978.428
2.559.445.110
285.030.050.657
350.138.577.211
Merk dagang terdiri dari merk-merk dagang atas produk yang diproduksi oleh PT Indo Beras Unggul, PT Putra Taro Paloma dan PT Balaraja Bisco Paloma, yang timbul sehubungan dengan akuisisi aset tetap dan merek dagang dari PT Alam Makmur Sembada, PT Unilever Indonesia dan PT Subafood Pangan Jaya. Merek-merek dagang tersebut diantaranya adalah Taro, Ayam Jago dan Subamie.
36
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Rincian saldo goodwill adalah sebagai berikut: Entitas Pengakuisisi
PT Balaraja Bisco Paloma PT Muarobungo Plantation PT Dunia Pangan Jumlah
Perolehan Saham Pada
PT Subafood Pangan Jaya PT Tandan Abadi Mandiri PT Jatisari Srirejeki
Nilai
Tahun Perolehan
2012 2012 2010
31-Mar-13
31-Des-12
728.721.861 8.980.274.094 73.111.078.629 82.820.074.584
728.721.861 8.980.274.094 73.111.078.629 82.820.074.584
Tidak terdapat indikasi penurunan nilai terhadap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas dari entitas yang menimbulkan goodwill tersebut. Manajemen telah melakukan penelaahan yang memadai atas saldo goodwill pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. 17. Utang Usaha 31 Maret 2013 Rp
31 Desember 2012 Rp
Pihak Berelasi (Lihat Catatan 6) Pihak Ketiga : PT Supernova Flexible Packaging PT Agung Mas CV Ratu Rosari PT Dinamika Energitama Nusantara PT Nusa Palapa Gemilang Tn Arifin Muhiddin PT Jasa Trans Tirta PT Saprotan Utama PT Surya Kemasindo Sejati PT Ambawang Jayaraya Nusantara PT Cubes Consulting PT Cakrawala Mega Indah H. Tholib PT Pundi Kencana PT Lancarjaya Mitra Abadi PT Sinar Kapuas Permai PT Smart Tbk PT Rasa Mutu Utama Lain-Lain (Masing-masing dibawah Rp 1 Miliar)
4.073.889.033
7.076.106.858
9.248.881.233 4.409.549.808 3.314.398.509 2.766.956.050 2.345.053.875 2.324.299.264 2.020.700.000 1.913.327.160 1.764.504.698 1.647.254.198 1.621.853.472 1.585.081.402 1.412.368.520 1.253.835.000 1.193.772.958 1.064.321.947 --45.444.849.522
8.530.320.283 2.103.556.041 4.587.177.844 2.766.956.050 --1.873.100.000 2.465.850.000 1.403.382.236 --1.546.814.858 -1.214.755.091 1.064.321.947 2.865.854.406 1.786.959.907 28.621.789.921
Jumlah Utang Usaha
89.404.896.650
67.906.945.440
37
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Rincian umur utang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut : 31 Maret 2013 Rp
31 Desember 2012 Rp
Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 12 bulan > 12 bulan
59.741.145.076 26.023.457.696 782.822.127 90.515.700 2.766.956.050
35.457.285.472 22.036.806.471 1.796.211.431 5.836.624.616 2.780.017.450
Jumlah Utang Usaha
89.404.896.650
67.906.945.440
31 Maret 2013 Rp 78.802.406.719 10.573.478.249 28.489.903 521.779 -89.404.896.650
31 Desember 2012 Rp 65.358.945.405 2.548.000.035 ---67.906.945.440
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
Rupiah US Dollar Singapore Dollar Euro Euro Jumlah Utang Usaha
Tidak terdapat jaminan yang diberikan dan suku bunga dengan utang usaha tersebut. 18. Beban Akrual
31 Maret 2013 Rp
31 Desember 2012 Rp
Bunga Pinjaman Bank Direstrukturisasi Bunga Pinjaman Bank
9.262.110.717 4.171.728.759
9.262.110.717 4.622.921.823
Pengiklanan
2.279.677.600
2.705.985.400
Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 1 Miliar)
12.196.732.587
9.903.283.227
Jumlah Beban Akrual
27.910.249.663
26.494.301.167
38
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
19. Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek 31 Maret 2013 Rp
a.
31 Desember 2012 Rp
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Rabobank International Indonesia Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Bank DBS Indoneisa PT Bank Internasional Indonesia Tbk
272.200.333.725 110.000.000.000 104.832.500.000 50.000.000.000 3.000.000.000 --
315.798.704.503 160.000.000.000 45.824.336.450 50.000.000.000 80.000.000.000 50.914.733.760
Jumlah Utang Bank - Jangka Pendek
540.032.833.725
702.537.774.713
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. KP-CRO/CBC-JPM/111/PK-KMK/2009 No. 15 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja Fixed Loan Nomor KP-CRO/CBC-JPM/112/PK-KMK/2009 No. 16 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Non Cash Loan Dengan Trust Receipt No. KP-CRO/CBCJPM/003/PNCL/2009 No. 17 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Bank Garansi Nomor KPCRO/CBC-JPM/002/PGB/2009 No. 18 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Jasa Pelayanan Transaksi Treasury Nomor KP-CRO/CBC-JPM/003/PFL/2009 No. 19 tanggal 6 Nopember 2009, seluruhnya dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., Notaris di Jakarta, dan surat perjanjian kredit No. CBC.JPM/SPPK/898/2012 tanggal 7 Agustus 2012, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, memperoleh fasilitas perbankan dari Bank Mandiri sebagai berikut: Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving Fasilitas Kredit Modal Kerja Fixed Loan Fasilitas Pinjaman Non Kas, yang terdiri dari: - Letter of Credit / SKBDN dan Trust Receipt - Bank Garansi Fasilitas Treasury Line Fasilitas Bills Purchasing Line Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dan Kredit Modal Kerja Fixed Loan digunakan oleh TPS untuk menambah modal kerja dan mengambil alih seluruh fasilitas pinjaman yang diberikan kepada TPS dari bank lain. Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving memiliki pagu kredit sebesar Rp 120.000.000.000 dengan periode fasilitas 1 (satu) tahun dan dikenakan tingkat bunga 10% per tahun (2012: 10% per tahun). Fasilitas Kredit Modal Kerja Fixed Loan memiliki pagu kredit sebesar Rp 110.000.000.000 dengan periode fasilitas 1 (satu) tahun dan dikenakan tingkat bunga 10% per tahun. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, saldo terutang atas fasilitas Modal Kerja Revolving Loan masingmasing sebesar Rp 120.000.000.000. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, saldo terutang atas fasilitas Modal Kerja Fixed Loan masing-masing sebesar Rp 110.000.000.000. Fasilitas Pinjaman Non Kas – Letter of Credit (L/C)/ SKBDN, Bank Garansi dan Trust Receipt digunakan TPS untuk 39
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
penerbitan L/C/ SKBDN atas pembelian bahan baku, bahan penolong dan suku cadang yang dibutuhkan dalam proses produksi TPS, memiliki pagu kredit sebesar Rp 170.000.000.000 dengan periode pembayaran 180 hari dan tidak dikenakan bunga. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 seluruh saldo terutang atas fasilitas Pinjaman Non Kas-Letter of Credit/SKBDN, Trust Receipt dan Bank Garansi masing-masing sebesar Rp 22.200.333.725 dan Rp 65.798.704.503. Fasilitas Treasury Line digunakan oleh TPS untuk melakukan pembelian di masa mendatang (forward buy) dengan periode maksimal pembelian 6 (enam) bulan, memiliki pagu kredit USD 800,000, berperiode 1 (satu) tahun dan tidak dikenakan bunga. Tidak ada saldo terutang dari fasilitas pinjaman ini pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. Fasilitas Bill Purchasing Line digunakan oleh TPS untuk mendapatkan pembayaran lebih awal atas penjualan ekspor, memiliki pagu kredit USD 300,000, dengan periode 1 (satu) tahun dan tidak dikenakan bunga. Tidak ada saldo terutang dari fasilitas pinjaman ini pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. Seluruh fasilitas pinjaman jangka pendek diatas telah diperpanjang sampai dengan 5 Nopember 2013 melalui perjanjian addendum III tanggal 2 Nopember 2012. Sebagai tambahan dari fasilitas perbankan di atas, TPS juga memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari Bank Mandiri dan disajikan sebagai Utang Bank Jangka Panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian (lihat Catatan 22). Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah sebagai berikut: Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 1-4, No. 6-13, No. 19, No. 22, No. 27-28, No. 30-32, No. 36-38, seluruhnya terdaftar atas nama TPS, dan tanah dalam proses sertifikasi, seluruhnya berlokasi di Sragen – Jawa Tengah (lihat Catatan 13), Seluruh bangunan pabrik dan infrastruktur yang melekat pada tanah tersebut (lihat Catatan 13), Seluruh mesin dan peralatan pendukungnya (lihat Catatan 13), Tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 415 dan 450, seluruhnya terdaftar atas nama Priyo Hadi Sutanto, Komisaris Utama, Tanah dengan SHGB No. 7, terdaftar atas nama PT Naga Mas Sakti Perkasa, pihak berelasi, Persediaan dan piutang usaha TPS senilai minimum 120% dari saldo terutang fasilitas Modal Kerja Revolving (lihat Catatan 4 dan 7), dan Corporate Guarantee dari Perusahaan Berdasarkan perjanjian pinjaman ini, tidak ada covenant rasio yang harus dipenuhi oleh TPS. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor KP-CR0/CBC-JPM/113/PK-KMK/2009 No. 25 tanggal 6 Nopember 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, notaris di Jakarta, PT Poly Meditra Indonesia (PMI), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari Bank Mandiri yang digunakan untuk menambah modal kerja PMI. Fasilitas Kredit Modal Kerja memiliki pagu kredit sebesar Rp 20.000.000.000 dan telah diperpanjang melalui Addendum Perjanjian III No. KP-CRO/CBC/JPM/113/PK-KMK/2009 sampai dengan 5 Nopember 2013. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, saldo terutang atas fasilitas Kredit Modal Kerja masing-masing sebesar Rp 20.000.000.000 dan dikenakan bunga masing-masing sebesar 10% per tahun. Sebagai tambahan dari Fasilitas Kredit Modal Kerja tersebut di atas, PMI juga memperoleh Fasilitas Kredit Investasi dari Bank Mandiri dan disajikan sebagai Utang Bank Jangka Panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian.(lihat catatan 22) Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah sebagai berikut: Tanah dengan SHGB No. 2001 dan No. 2002, seluruhnya terdaftar atas nama PMI, berlokasi di Karanganyar-Jawa 40
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Tengah, (lihat catatan 13), Bangunan pabrik dan infrastruktur yang melekat di atas tanah tersebut, (lihat catatan 13), Persediaan dan piutang usaha sebesar minimal 120% dari saldo terutang atas fasilitas Kredit Modal Kerja (lihat catatan 4 dan 7).
Berdasarkan perjanjian pinjaman ini, tidak ada covenant rasio yang harus dipenuhi oleh PMI. b.
PT Bank UOB Indonesia (UOB) Berdasarkan Perjanjian Kredit No 11/PMK/RK/0339 tanggal 21 Desember 2011 yang telah diperpanjang melalui terakhir melalui surat pemberitahuan perpanjangan jangka waktu No. 12/CPB/0167, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari UOB dengan pagu kredit sebesar Rp 160.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 3 bulan sampai dengan 31 Oktober 2012 dan telah diperpanjang sampa dengan tanggal 31 Mei 2013 serta dikenakan suku bunga deposito +1% per tahun. Jaminan pinjaman berupa gadai deposito berjangka yang ditempatkan di UOB sebesar masing-masing sebesar Rp. 110.000.000.000 pada 31 Maret 2013 dan Rp 160.000.000.000 pada 31 Desember 2012.
c.
PT Bank DBS Indonesia Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 29 tertanggal 12 Desember 2012 di hadapan Veronica Nataatmadja, S.H., M Corp Admin, M Com (Business Law) notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas Revolving Credit dari PT Bank DBS Indonesia dengan pagu kredit sebesar Rp 80.000.000.000 dan dikenakan bunga sebesar 10% per tahun. Perjanjian ini dibuat tanpa memberikan jaminan atau agunan kepada Bank. Fasilitas ini telah dilunasi pada 1 Februari 2013. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 44 tertanggal 29 Januari 2013 di hadapan Veronica Nataarmadja, S.H., M Corp Admin, M Com (Business Law) notaris di Jakarta, PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit non cash loan berupa account payable financing dan fasilitas revolving credit masing-masing dengan pagu kredit sebesar Rp. 15.000.000.000 dan Rp. 5.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 1 (satu) tahun sampai dengan 29 Januari 2014. Fasilitas ini dikenakan bunga masing-masing sebesar 10% per tahun. Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah aset tetap, persediaan dan piutang usaha yang dimilik SPJ, entitas anak. SPJ, entias anak, juga memperoleh Fasilitas Kredit Investasi dari LPEI dan disajikan sebagai Utang Bank Jangka Panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian. (lihat catatan 22). Pada tanggal 31 Maret 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp. 3.000.000.000.
d.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. S.2010.033/DIRCORP BANKING tanggal 22 Oktober 2010, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar Rp 100.000.000.000 yang digunakan untuk pembelian beras dan gabah dari pemasok. Periode fasilitas pinjaman ini selama 1 (satu) tahun. Selanjutnya, berdasarkan perjanjian kredit No. 430/PrbPK/CODThamrin/ 2011 tanggal 10 Oktober 2011 yang telah dirubah dengan adendum perjanjian kredit No. 734/PrbPK/COD-Thamrin/2012, fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai 25 November 2013 dan dikenakan bunga per tahun masing-masing sebesar 10,5% - 11% pada 31 Maret 2013 dan 10,5% pada 31 Desember 2012. Saldo terutang atas fasilitas ini pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Nihil dan Rp 50.914.733.760. Jaminan atas fasilitas ini adalah sebagai berikut: Piutang usaha dan persediaan (lihat Catatan 4 dan 7); dan Corporate guarantee dari Perusahaan. Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, DP tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: 41
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) e.
Melakukan penggabungan usaha dengan perusahaan lain; Mengganti susunan pemegang saham dan manajemen; Menjual atau setuju untuk menjual sebagian besar aset atau seluruh aset yang dapat mempengaruhi kemampuan pelunasan utang; Menerima fasilitas kredit dari pihak lain kecuali untuk transaksi perdagangan biasa; Mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk diyatakan pailit.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Berdasarkan amandemen atas perjanjian Kredit No. BS.0079/SYR/08/2010 tanggal 3 September 2010 oleh Yualita Widyadhari, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Musyarakah sebesar Rp 50.000.000.000 untuk mendukung kontrak penjualan ekspor, jangka waktu 12 bulan sejak 27 Agustus 2010 dengan tingkat bunga 11,5% per tahun. Fasilitas ini telah diperbaharui melalui perjanjian No. 200/AADPK/09/2012 tanggal 27 September 2012, dengan memperpanjang periode jatuh tempo sampai dengan 3 September 2013. Tingkat bunga Fasilitas ini dikenakan bunga masing-masing sebesar 9,8% per tahun pada 31 Maret 2013 dan 10% per tahun pada 31 Desember 2012. Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah piutang usaha entitas anak sebesar Rp 50.000.000.000 (lihat Catatan 4). Sebagai tambahan dari Fasilitas Kredit Modal Kerja tersebut di atas, Perusahaan juga memperoleh Fasilitas Kredit Investasi dari LPEI dan disajikan sebagai Utang Bank Jangka Panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian. (lihat catatan 22). Saldo terutang atas fasilitas ini pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 50.000.000.000.
f.
PT Bank Rabobank International Indoneisa Berdasarkan amendemen persetujuan fasilitas kredit LA/CA/1830/A2/2012 tanggal 6 Juli 2012, PT Indo Beras Unggul (IBU), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit stock financing dan short-term advance dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp 70.000.000.000 dan Rp 30.000.000.000. Kedua fasilitas ini memiliki jangka waktu pembayaran 3 bulan dan dapat digunakan sampai dengan 30 September 2013 serta dikenakan bunga masing-masing 10,33% dan 10,33% per tahun. Kedua fasilitas kredit tersebut berubah menjadi fasilitas kredit working capital dengan pagu kredit Rp. 100.000.000.000 berdasarkan amendemen persetujuan fasilitas kredit LA/CA/1830/A4/2013 tanggal 11 Januari 2013. Fasilitas ini memiliki jangka waktu pembayaran 6 bulan dan dapat digunakan sampai dengan 30 September 2013 serta dikenakan bunga sebesar COF rate + 250 bps per tahun. Jaminan atas fasilitas ini adalah tanah dengan HGB No. 3 dan No. 4 yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, Mesin atas nama IBU, seluruh piutang usaha dan seluruh persediaan (lihat Catatan 4 dan 7). Pada 31 Desember 2012, Saldo atas fasilitas stock financing dan short-term advance adalah masing-masing sebesar Rp 15.824.336.450 dan Rp 30.000.000.000. Pada 31 Maret 2013, Saldo atas fasilitas working capital adalah sebesar Rp 54.832.500.000. Berdasarkan persetujuan fasilitas kredit LA/CA/1859/2013 tanggal 21 Maret 2013, untuk mendukung penjualan entitas anak, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp. 50.000.000.000. Fasilitas ini memiliki jangka waktu pembayaran 6 bulan dan dapat digunakan sampai dengan 21 September 2013 dan dikenakan bunga sebesar COF rate + 300 bps per tahun.
42
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Jaminan atas fasilitas ini adalah piutang entitas anak.
Pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, Saldo atas fasilitas kredit modal kerja adalah masing-masing sebesar Rp. 50.000.000.000 dan nihil. 20. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 31 Maret 2013 Rp
31 Desember 2012 Rp
Utang Dividen Utang Lain-lain
3.510.533 53.780.990.497
3.510.533 4.497.329.117
Jumlah
53.784.501.030
4.500.839.650
21. Utang Sewa Pembiayaan PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Poly Meditra Indonesia (PMI), PT Patra Power Nusantara (PPN), PT Bumiraya Investindo (BRI), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Muarobungo Plantation (MBP) dan PT Putra Taro Paloma (PTP), seluruhnya entitas anak, memperoleh beberapa fasilitas sewa pembiayaan untuk pengadaan mesin pabrik, alat berat dan kendaraan operasional dari beberapa perusahaan pembiayaan sebagai berikut: 31 Maret 2013 Rp
31 Desember 2012 Rp
PT BCA Finance PT ORIX Indonesia Finance PT Dipo Star Finance PT BII Finance PT Surya Artha Nusantara Finance Lain-lain (Masing-masing dibawah 1,5 Miliar)
253.094.653 14.838.872.186 4.821.862.215 456.127.792 954.468.033 308.774.689
465.171.236 15.716.105.280 5.096.251.730 496.193.064 1.038.079.096 450.341.864
Jumlah Utang Sewa Pembiayaan
21.633.199.568
23.262.142.270
Pembayaran sewa minimum masa datang berdasarkan masing-masing perjanjian sewa pembiayaan pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
43
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Seluruh utang sewa pembiayaan ini dijamin dengan aset sewa pembiayaan yang bersangkutan. Rincian fasilitas sewa pembiayaan adalah sebagai berikut: a.
PT ORIX Indonesia Finance (Orix) PMI memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari Orix pada 9 April 2010 untuk pembelian peralatan pabrik dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 519.156.000 dan periode pembayaran 36 bulan, serta dikenakan bunga efektif 6,5% per tahun Saldo terutang pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 7.426.388 dan Rp 29.705.533. TPS memperoleh beberapa fasilitas sewa pembiayaan dari Orix sejak tahun 2007 sampai 2010 untuk pembelian kendaraan bermotor yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional TPS. Saldo terutang per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 361.374.667 dan Rp 491.279.417 BRI memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari Orix Indonesia Finance pada 4 Oktober, 24 September, 7 September, 10 Juli 2012, 24 dan 26 April 2012 dan 26 Maret 2012 dengan nomor perjanjian masing-masing L12J02532A, L12JI02488E, L12J02517E, L12J02328E, L12J01822E, L1200862E dan L12J00561E untuk pembelian peralatan dengan nilai pembiayaan masing-masing sebesar Rp 545.400.000, Rp 665.280.000, Rp 114.048.000, Rp 953.667.000, Rp 635.778.000, Rp 720.373.500, dan Rp 913.512.600. Semua perjanjian sewa pembiayaan ini memiliki periode pembayaran 36 bulan, serta dikenakan bunga efektif masing-masing 5,25% per tahun untuk nomor perjanjian L12J02532A, 7,0% per tahun untuk nomor perjanjian L12J01822E, L12JI02488E, L12J02517E dan L12J02328E, dan 6,9% per tahun untuk nomor perjanjian L12J00862E dan L12J00561E. Saldo terutang per 31 Maret 2013 sebesar Rp. 475.249.237, Rp. 565.867.776, Rp. 99.707.967, Rp. 811.161.185, Rp. 510.137.759, Rp. 542.503.559, dan Rp. 687.953.461 untuk masing-masing nomor perjanjian L12J02532A, L12JI-02488E, L12J-02517E, L12J- 02328E, L12J01822E, L1200862E, dan L12J00561E. Saldo terutang per 31 Desember 2012 sebesar Rp 514.878.855, Rp 612.619.221, Rp 107.632.173, Rp 878.178.695, Rp 555.835.636, Rp 595.466.033, dan Rp 755.115.823, untuk masing-masing nomor perjanjian L12J02532A, L12JI-02488E, L12J-02517E, L12J- 02328E, L12J01822E, L1200862E, dan L12J00561E. MJAP memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari Orix Indonesia Finance pada 1 Juni 2011 dengan nomor perjanjian L11J01247E untuk pembelian peralatan dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 196.406.100 dan periode pembayaran 36 bulan, serta dikenakan bunga efektif sebesar 6,5% per tahun. Pada 25 Februari 2013 memperoleh tambahan fasilias dengan perjanjian L12J02894E untuk pembelian peralatan dengan nilai pembiayaan Rp. 322.908.300, dengan periode pembayaran 36 bulan dan dikenakan bunga efektif sebesar 7% per tahun. Saldo terutang pada 31 Maret 2013 adalah sebesar Rp. 26.609.377 dan Rp. 304.743.044 untuk masing-masing nomor perjanjian L11J01247E dan L12J02894E. Saldo terutang pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 52.928.221 nomor perjanjian L11J01247E. CPO memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari Orix Indonesia Finance pada 7 September 2012, 25 Juli 2011, 20 April 2012, 3 Agustus 2012, 25 November 2011 dan 8 Mei 2012 dengan nomor perjanjian masing-masing L12J02316E, L11J01750E, L12J00515E, L12J02107A, L11J02726E dan L12J00863E untuk pembelian beberapa peralatan dengan nilai pembiayaan sebesar masing-masing Rp 317.889.000, Rp 665.280.000, Rp 913.512.600, Rp 279.900.000, Rp 294.030.000 dan Rp 4.626.864.000. Semua perjanjian sewa pembiayaan ini memiliki periode pembayaran 36 bulan, serta dikenakan bunga efektif masing-masing 7,0% per tahun untuk perjanjian L12J02316E, L12J00515E, L11J02726E, L12J00863E dan L11J01750E, 5,25% per tahun untuk perjanjian L12J02107A. Saldo terutang per 31 Maret 2013 adalah Rp 277.918.248, Rp. 343.935.089, Rp 641.905.534, Rp 223.030.862, Rp 168.056.183 dan Rp 3.368.484.704 untuk masing-masing perjanjian L12J02316E, L11J01750E, L12J00515E, L12J02107A, L11J02726E dan L12J00863E. 44
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Saldo terutang per 31 Desember 2012 adalah Rp 300.006.047, Rp 398.075.950, Rp 710.599.053, Rp 243.899.050, Rp 191.449.478 dan Rp 3.712.507.306 untuk masing-masing perjanjian L12J02316E, L11J01750E, L12J00515E, L12J02107A, L11J02726E dan L12J00863E. ASJ memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari Orix Indonesia Finance pada 7 September 2012, 25 November 2011, 20 April 2012, 25 April 2012 dan 16 Juli 2012 untuk masing-masing perjanjian L12J02329E, L11J02727E, L12J00963E, L12J00964E dan L12J01823E untuk pembelian beberapa peralatan dengan nilai pembiayaan masing-masing sebesar Rp 727.650.000, Rp 294.030.000, Rp 3.228.786.000, Rp 923.551.200 dan Rp 635.778.000. Semua perjanjian sewa pembiayaan ini memiliki periode pembayaran 36 bulan, serta dikenakan bunga efektif masing-masing 7,0% per tahun. Pada 14 Januari 2013, ASJ memperoleh tambahan fasilitas melalui perjanjian nomor L12J02862A untuk pembelian kendaraan dengan nilai pembiayaan sebesar Rp. 267.300.000, memiliki periode pembayaran 36 bulan dan dikenakan bunga efektif 5,0% per tahun. Saldo terutang per 31 Maret 2013 sebesar Rp 636.155.741, Rp 168.056.183, Rp 2.350.645.996, Rp 718.410.198, Rp. 525.542.614 dan Rp 245.922.919 untuk masing-masing perjanjian L12J02329E, L11J02727E, L12J00963E, L12J00964E, L12J01823E, dan L12J02862A Saldo terutang per 31 Desember 2012 sebesar Rp 686.715.942, Rp 191.449.478, Rp 2.590.716.697, Rp 785.545.953 dan Rp 570.727.662 untuk masing-masing perjanjian L12J02329E, L11J02727E, L12J00963E, L12J00964E dan L12J01823E. MBP memperoleh beberapa fasilitas sewa pembiayaan dari Orix Indonesia Finance pada 25 April 2012 dan 3 Agustus 2012 untuk masing-masing perjanjian L12J01029E dan L12J02106A untuk pembelian beberapa peralatan dengan nilai pembiayaan masing-masing sebesar Rp 620.720.100 dan Rp 278.550.000. Semua perjanjian sewa pembiayaan ini memiliki periode pembayaran 36 bulan, serta dikenakan bunga efektif sebesar 7% dan 5,25% per tahun untuk masingmasing perjanjian L12J01029E dan L12J02106A. Pada 14 Februari 2013, MBP mendapat tambahan fasilitas melalu perjanjian nomor L12J03240E untuk pembelian peralatan dengan nilai pembiayaan sebesar Rp. 110.424.500, memiliki periode pembayaran 36 bulan dan dikenakan bunga efektif sebesar 7% per tahun. Saldo terutang per 31 Maret 2013 masing-masing sebesar Rp. 451.896.555, Rp. 221.954.863 dan Rp. 104.222.077 untuk masing-masing perjanjian L12J01029E, L12J02106A, dan L12J03240E. Saldo terutang per 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 498.050.514 dan Rp 242.722.543 untuk masing-masing perjanjian L12J01029E dan L12J02106A. b.
Dipo Star Finance (Dipo) Berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan No. 0003743/1/10/04/2011 pada tanggal 11 April 2011 dan No. 0005019/1/10/10/2012 pada tanggal 17 Januari 2013, MJAP, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari Dipo sebesar Rp 438.543.000 dan Rp 475.920.000 serta dikenakan bunga efektif 4,45% per tahun. Saldo terutang per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 628.306.941 dan Rp 702.969.556. Berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan No. 0004572/1/10/04/2012 dan 0004787/1/10/07/2012 pada tanggal 13 April 2012 dan 6 Juli 2012, BRI, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dump truck dari Dipo sebesar Rp 1.960.000.000 dan dikenakan bunga efektif masing-masing 4,6% per tahun. Saldo terutang per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp. 1.532.101.981 dan Rp. 1.680.818.053. Berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan No. 0004752/1/10/06/2012 pada tanggal 25 Juni 2012 ASJ, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dump truck dari Dipo sebesar Rp 708.860.000 dan dikenakan bunga efektif 4,6% per tahun. Saldo terutang per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp. 581.692.153 dan Rp 637.018.242.
45
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan No. 0004474/1/10/03/2012 dan 0004799/1/10/07/2012 pada tanggal 6 Maret 2012 dan 13 Juli 2012, CPO, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari Dipo sebesar Rp 710.534.000 dan dikenakan bunga efektif 4,59% per tahun Saldo terutang per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp. 557.299.007 dan Rp 613.585.126. Berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan No. 0030851/1/01/04/2012 pada tanggal 27 April 2012, MBP, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dump truck dan kendaraan dari Dipo sebesar Rp 472.573.700 dan dikenakan bunga efektif 4,6% per tahun. Saldo terutang per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp. 362.734.360 dan Rp 400.181.320. Berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan No. 0004454/2/15/2012, No. 000678/1/15/05/2012, No. 0007195/1/15/10/2012, dan No. 0007273/1/15/11/2012 pada tanggal 13 Pebruari 2012, 24 Mei 2012, 23 Oktober 2012, d 26 November 2012, TPS, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari Dipo sebesar Rp 240.174.000,, Rp 183.600.000, Rp 238.769.928, dan Rp 239.770.000 dan dikenakan bunga efektif masing-masing 4,4%, 4,4%, 3,9% dan 3,9% per tahun. Pada 8 Maret 2013, TPS memperoleh tambahan fasilitas pembiayaan sebesar Rp. 270.750.000, memiliki periode pembayaran 36 bulan dan dikenakan bunga efektif sebesar 3,9% per tahun. Saldo terutang per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 sebesar Rp.806.594.440 dan Rp 661.779.434. Berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan No. 0004310/1/10/1/2012 dan 0004453/1/10/02/2012 pada tanggal 17 Januari 2012 and 29 Pebruari 2012, PTP, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari Dipo sebesar Rp 436.968.000 dan Rp 201.312.000 dan dikenakan bunga efektif masing-masing 3,3% dan 5,2% per tahun. Saldo terutang per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp. 353.133.333 dan Rp 399.899.999. c.
PT Surya Artha Nusantara Finance Berdasarkan perjanjian No. 3.12.09.001093 pada tanggal 28 September 2012 MBP, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan excavator sebesar Rp 1.128.600.000 Saldo terutang per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp. 954.468.033 Rp 1.038.079.096. Perjanjian sewa pembiayaan ini memiliki periode pembayaran 36 bulan, serta dikenakan bunga efektif sebesar 4,8% per tahun.
d.
PT BII Finance Center Berdasarkan perjanjian No. 52201120784 tanggal 1 Oktober 2012, No. 52201120782 tanggal 28 September 2012, No. 52201120783 tanggal 1 Oktober 2012, No. 52201120780 tanggal 28 September 2012, dan No. 52201120781 tanggal 5 Oktober 2012 PTP, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan masing-masing sebesar Rp 125.388.000. Saldo terutang per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp. 456.127.792 dan Rp 496.193.064. Semua perjanjian sewa pembiayaan ini memiliki periode pembayaran 36 bulan.
e.
PT BCA Finance (BCA) TPS, entitas anak, memperoleh beberapa fasilitas sewa pembiayaan dari BCA sejak tahun 2007 sampai 2012 untuk pembelian kendaraan bermotor yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional TPS. Fasilitas sewa pembiayaan memiliki masa pembayaran berkisar antara tahun 2013-2015 dan dikenakan bunga efektif sebesar 10,46%-17,20% per tahun. Saldo terutang per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp. 166.410.211 dan Rp 367.180.236
46
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan No. 9400561572-PK001 pada tanggal 30 Maret 2012, PTP, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari BCA sebesar Rp 135.680.000. Saldo terutang per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp. 86.684.442 dan Rp 97.991.000. 22. Utang Bank Jangka Panjang 31 Maret 2013 Rp Rupiah a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk b. PT Bank UOB Buana c. PT Bank Muamalat Indonesia d. PT Rabobank International Indonesia e. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia f.. PT Bank DBS Indonesia g. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
a.
31 Desember 2012 Rp
319.254.112.524 157.894.736.842 60.281.466.285 167.660.209.182 68.074.388.049 80.000.000.000 25.976.644.063
338.371.112.526 168.421.052.632 76.390.978.826 150.611.479.580 74.456.361.931 -25.976.644.063
Jumlah Utang Bank Jangka Panjang Dikurangi : Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Rupiah a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk b. PT Bank UOB Buana c. PT Bank Muamalat Indonesia d. PT Rabobank International Indonesia e. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia f. PT Bank DBS Indonesia g. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
879.141.556.946
834.227.629.558
84.318.000.000 42.105.263.158 34.663.005.973 38.947.368.420 25.527.895.524 8.750.000.000 15.500.000.000
76.768.000.000 55.924.721.530 49.197.471.848 38.947.368.420 25.527.895.524 -15.500.000.000
Jumlah Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
249.811.533.075
261.865.457.322
Utang Bank Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
629.330.023.871
572.362.172.236
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/014/PK-KI/2009 No. 14 tanggal 6 Nopember 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, Notaris di Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Investasi yang digunakan oleh TPS untuk pembiayaan kembali kompleks pabrik TPS yang berlokasi di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen – Jawa Tengah dan mengambil alih seluruh fasilitas pinjaman yang diberikan kepada TPS dari bank lain. Fasilitas Kredit Investasi memiliki pagu kredit sebesar Rp 280.000.000.000 dengan periode pinjaman 6 (enam) tahun 3 (tiga) bulan. Pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp 185.500.000.000 dan Rp 198.000.000.000 dan dikenakan bunga masing-masing sebesar 10% per tahun pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor CRO-KP/172/KI/12 No. 160 tanggal 14 Agustus 2012 yang dibuat di hadapan Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., notaris di Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, memperoleh 47
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
fasilitas Kredit Investasi yang digunakan oleh TPS untuk pembiayaan pengadaan mesin dan instalasi mesin produksi. Fasilitas Kredit Investasi ini memiliki pagu kredit sebesar Rp 10.000.000.000 dengan periode pinjaman 5 (lima) tahun dengan bunga sebesar 10,5%. Pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 1.546.702.560. Sebagai tambahan dari fasilitas Kredit Investasi, TPS juga memperoleh fasilitas perbankan lain dan disajikan sebagai Utang Bank Jangka Pendek pada laporan posisi konsolidasian (lihat catatan 19). Jaminan atas fasilitas Kredit Investasi yang diperoleh TPS dari Bank Mandiri sama dengan jaminan atas fasilitas perbankan lain yang diberikan Bank Mandiri kepada TPS (lihat Catatan 19). Selama periode fasilitas perbankan berlaku, TPS tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari bank lain dengan tujuan penggunaan yang sama dengan fasilitas kredit dari Bank Mandiri; Membuat perjanjian utang, hak tanggungan, kewajiban lain atau menjaminkan, dalam bentuk apapun, atas aset TPS, termasuk hak atas tagihan kepada pihak lain, baik yang sudah ada ataupun yang akan ada di kemudian hari; Mengadakan merger, akuisisi, atau menjual aset yang dijadikan jaminan, mengadakan atau mengubah struktur permodalan TPS, susunan direksi serta komposisi kepemilikan saham; Memindah-tangankan barang jaminan atau mengikatkan diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan aset TPS kepada pihak lain; Membagikan dividen lebih dari 50% dari laba tahun berjalan tanpa memperoleh persetujuan dari Bank Mandiri; dan Membuat surat perikatan, perjanjian atau dokumen lain yang akan bertentangan dengan Perjanjian Kredit. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/015/PK-KI/2009 No. 24 tanggal 6 Nopember 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, Notaris di Jakarta, PT Poly Meditra Indonesia (PMI), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari Bank Mandiri yang digunakan oleh PMI untuk pembiayaan kembali aset tersedia dan aset dalam penyelesaian. Fasilitas Kredit Investasi memiliki pagu kredit sebesar Rp 100.000.000.000, periode pembayaran selama 6 (enam) tahun 3 (tiga) bulan. Pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, saldo terutang atas fasilitas Kredit Investasi milik PMI sebesar Rp 58.500.000.000 dan Rp 62.500.000.000, dikenakan bunga masing-masing sebesar 10% per tahun. Sebagai tambahan dari fasilitas Kredit Investasi, PMI juga memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari Bank Mandiri dan disajikan sebagai Utang Bank Jangka Pendek pada laporan posisi keuangan konsolidasian (lihat Catatan 19). Jaminan atas fasilitas Kredit Investasi yang diperoleh PMI dari Bank Mandiri sama dengan jaminan atas fasilitas Kredit Modal Kerja yang diberikan Bank Mandiri kepada PMI (lihat Catatan 19). Selama periode fasilitas perbankan berlaku, PMI tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari bank lain dengan tujuan penggunaan yang sama dengan fasilitas kredit dari Bank Mandiri; Membuat perjanjian utang, hak tanggungan, kewajiban lain atau menjaminkan, dalam bentuk apapun, atas aset PMI, termasuk hak atas tagihan kepada pihak lain, baik yang sudah ada ataupun yang akan ada di kemudian hari; Mengadakan merger, akuisisi, atau menjual aset yang dijadikan jaminan, mengadakan atau mengubah struktur permodalan PMI, susunan direksi serta komposisi kepemilikan saham; 48
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Memindah-tangankan barang jaminan atau mengikatkan diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan aset PMI kepada pihak lain; Membagikan dividen lebih dari 50% dari laba tahun berjalan tanpa memperoleh persetujuan dari Bank Mandiri; dan Membuat surat perikatan, perjanjian atau dokumen lain yang akan bertentangan dengan Perjanjian Kredit.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/005/PK-KI/2008 No. 21 dan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM.OO6/PK-KI/2008 No. 22 tanggal 9 September 2008 dan telah dilakukan addendum atas Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM.OO6/PK-KI/2008 No. 22 tanggal 20 Januari 2012, seluruhnya dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., Notaris di Jakarta, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi yang terdiri dari: Kredit Investasi – Kebun I Kredit Investasi – Kebun II Seluruh fasilitas Kredit Investasi akan digunakan untuk pembiayaan kembali atas aset kebun kelapa sawit, mengambil alih fasilitas pinjaman yang diberikan kepada BRI dari kreditor terdahulu dan pengembangan perkebunan dengan luas tanam 1.000 hektar beserta sarananya. Fasilitas Kredit Investasi – Kebun I memiliki pagu kredit sebesar Rp 38.684.000.000 dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 30 bulan. Fasilitas Kredit Investasi – Kebun II memiliki pagu kredit sebesar Rp 24.373.000.000 dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 42 bulan. Pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 seluruh saldo terutang atas fasilitas Kredit Investasi masing-masing sebesar Rp 52.424.293.274 dan Rp 53.924.293.274 dikenakan bunga sebesar masing-masing sebesar 11,5% per tahun pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi (Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit) Nomor KP-CRO/CBC-JPM/010/PKKI/2009 No. 28 tanggal 8 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., notaris di Jakarta, BRI memperoleh fasilitas pinjaman berupa Kredit Investasi-Pabrik Kelapa Sawit yang digunakan untuk pembangunan pabrik kelapa sawit Fasilitas Kredit Investasi-Pabrik Kelapa Sawit memiliki pagu kredit sebesar Rp 54.800.000.000 dengan periode pembayaran 7 (tujuh) tahun termasuk masa tenggang 2 (dua) tahun Pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 saldo terutang atas fasilitas Kredit Investasi-Pabrik Kelapa Sawit adalah sebesar Rp 21.283.116.690 dan Rp 22.400.116.692 dan dikenakan bunga masing-masing sebesar 11,5% per tahun pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: Mesin, peralatan, alat berat dan sarana pendukung lainnya atas Pabrik Kelapa Sawit yang baru akan dibangun (lihat Catatan 13); Kendaraan yang sudah ada dan yang akan ada milik BRI (lihat Catatan 13); Keseluruhan proyek berupa kebun seluas 3.300 Hektar (lihat Catatan 14), yang terdiri dari: – Lahan seluas kurang lebih 1.041 hektar dengan Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30, terdaftar atas nama BI dan berlokasi di Desa Sebanti, Gemuruh, Lontar Timur dan Selatan, Tata Mekar, Kampung Baru dan Tanjung Pelayar, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan; – Lahan seluas kurang lebih 823 Hektar dengan SHGU No. 68 yang berlokasi di Desa Sebanti dan Sumbersari, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan; – Lahan seluas kurang lebih 939 Hektar dengan SHGU No. 69 dan No. 70 yang berlokasi di Desa Teluk Sirih, Sei Bulan, Sei Bahrim dan Tanjung Serudung, Kecamatan Pulau Laut Selatan, Kotabaru – Kalimantan Selatan; – Lahan seluas kurang lebih 200 hektar yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian 49
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
ini masih dalam pengurusan sertifikat; – Bukti kepemilikan atas lahan yang masih berstatus ijin lokasi yang akan diproses kemudian menjadi SHGU. Corporate Guarantee dari PT Permata Handrawina Sakti, pemegang saham; Corporate Guarantee dari Perusahaan; Gadai Saham pemegang saham atas nama Aunur Rofiq; Seluruh persediaan BRI (lihat Catatan 7); dan Seluruh piutang usaha BRI kepada pihak ketiga (lihat Catatan 4).
Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, BRI tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar, Memberikan pinjaman baru kepada pihak ketiga dan pihak-pihak berelasi, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar, Mengadakan penyertaan baru atau membiayai perusahaan lain, Mengikat diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan aset kepada pihak lain, Memindahtangankan barang jaminan kecuali persediaan yang diperdagangkan, Melunasi utang kepada Perusahaan, Menjual, memindahtangankan atau melepaskan sebagian atau seluruh aset yang dapat mempengaruhi kemampuan pelunasan utang, Mengubah susunan pengurus dan pemegang saham, Melakukan merger, akuisisi, konsolidasi atau membeli atau memperoleh saham perusahaan lain, Mengajukan permohonan dan/atau menyuruh pihak lain mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk dinyatakan pailit atau meminta penundaan pembayaran uutang, Melakukan pembayaran bunga atas pinjaman dan/atau melunasi pinjaman kepada pemegang saham atau pihak-pihak berelasi, Memberikan hak preferen kepada Perusahaan dalam hal penyelesaian utang, dan Mengambil bagian keuntungan atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan pribadi. b.
PT Bank UOB Indonesia Tbk (UOB) Berdasarkan Perjanjian Kredit dan Pemberian Jaminan tanggal 22 Juli 2011 yang dibuat dihadapan Veronica Nataadmadja,S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank UOB Indonesia berupa Fasilitas Kredit Term Loan (TL) sejumlah Rp 200 miliar yang diberikan bersama-sama dengan Fasilitas Bank Garansi (BG) dan Stand by Letter of Credit (SBLC) dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 250 miliar yang akan jatuh tempo pada bulan Desember 2016. Tujuan penggunaan fasilitas kredit adalah untuk membiayai pembelian aset termasuk tanah, bangunan dan mesin-mesin yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat dan di Medan yang dimiliki oleh PT Unilever Indonesia Tbk. Fasilitas pinjaman TL dikenakan bunga sebesar Jakarta Inter Bank Offered Rate (JIBOR) + 4% per tahun dan dijamin dengan aset yang akan diakuisisi dari PT Unilever Indonesia Tbk (lihat catatan 13). Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember, saldo terutang atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp 157.894.736.842 dan Rp. 168.421.052.632. Selain fasilitas tersebut, Perusahaan memperoleh fasilitas lindung nilai mata uang asing dengan nilai fasilitas sebesar USD 5,000,000. Fasilitas ini belum digunakan oleh Perusahaan sampai dengan periode 31 Maret 2013.
50
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) c.
PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank) Berdasarkan Perjanjian Fasilitas No. LA/CA/1829/2011 tanggal 22 Agustus 2011, PT Indo Beras Unggul (IBU), entitas anak, memperoleh fasilitas Term Loan dari Rabobank sebesar Rp 185 miliar dengan jangka waktu selama 60 bulan dengan masa grace period selama 6 bulan. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 10,8% per tahun. Jaminan atas fasilitas ini adalah tanah dan bangunan fasilitas pabrik beras yang berlokasi di Cikarang, mesin dan peralatan, persediaan, piutang di masa datang yang akan dimiliki IBU, serta Jaminan Korporasi oleh Perusahaan dan PT Dunia Pangan. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk akuisisi aset pabrik beras. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp 136.315.789.475 dan Rp 146.052.631.580. Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1829/A2/2012 IBU, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Term Loan untuk pembayaran atas fasilitas pinjaman letter of credit untuk pembelian silo dengan pagu sebesar Rp 15.000.000.000, periode pinjaman adalah 60 bulan sejak penarikan fasilitas pertama. Saldo pinjaman atas fasilitas ini masing-masing adalah sebesar Rp 15.000.000.000 per 31 Maret 2013 dan Rp 2.255.680.000 per 31 Desember 2012. Jaminan atas kedua fasilitas ini adalah tanah dengan HGB No. 3 dan No. 4 yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, Mesin atas nama IBU, seluruh piutang usaha dan seluruh persediaan. Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1847/2012 PT Jatisari Srirejeki, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Term Loan untuk pembayaran atas fasilitas pinjaman letter of credit dengan pagu sebesar Rp 15.000.000.000, periode pinjaman adalah 60 bulan sejak penarikan fasilitas pertama. Jaminan atas fasilitas ini adalah silo gabah yang dimiliki dan yang akan dibeli oleh JS melalui penggunaan fasilitas ini. Saldo atas pinjaman ini masing-masing adalah sebesar Rp 8.084.726.144 per 31 Maret 2013 dan Rp. 2.303.168.000 pada 31 Desember 2012. Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1854/2013, PT Sukses Abadi Karya Inti, SAKTI, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Term Loan untuk ppembayaran atas fasilitas pinjaman letter of credit atas pembangunan pabrik beras di Sragen, Jawa Tengah dengan pagu sebesar Rp. 240.000.000.000, periode pinjaman adalah 60 bulan sejak penarikan fasilitas pertama. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 11,1% per tahun. Jaminan atas pinjaman ini adalah paripasu dengan fasilitas Term Loan IBU serta tanah dan bangunan fasilitas pabrik beras yang berlokasi di Sragen, mesin dan peralatan di masa datang yang akan dimiliki SAKTI, serta Jaminan Korporasi oleh Perusahaan dan PT Dunia Pangan. Saldo atas pinjaman ini masing-masing adalah sebesar Rp 8.259.693.563 per 31 Maret 2013 dan Nihil pada 31 Desember 2012.
d.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) Berdasarkan Akta Wa‟d Pembiayaan Murabahah No. 42 tanggal 25 Mei 2009 yang dibuat di hadapan Yualita Widyadhari, S.H, Notaris di Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman dari BMI yang digunakan untuk menambah modal kerja TPS, memiliki pagu kredit Rp 100.000.000.000 dengan periode pembayaran 60 bulan. Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 14 – 18, No. 20 – 26, No. 29, dan No. 33 – 35, seluruhnya terdaftar atas nama TPS, yang berlokasi di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen – Jawa Tengah, 51
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Corporate Guarantee dari Perusahaan. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp 8.423.874.100 dan Rp 18.558.928.170. Berdasarkan atas perjanjian Kredit No. 217/OL/BMI/301/VIII/2010 tanggal 27 Agustus 2010 yang telah dilegalisasi oleh akta No 21 tanggal 8 September 2010 oleh Yualita Widyadhari, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Wa‟d Al Murabahah dari BMI yang digunakan untuk menambah modal kerja Perusahaan, memiliki pagu kredit Rp 75.000.000.000 dengan periode pembayaran 60 bulan. Tingkat bagi hasil atas fasilitas ini sebesar 11,5% per tahun. Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No 14 – 18, No. 20 – 26, No. 29, dan No. 33 – 35, seluruhnya terdaftar atas nama PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak, yang berlokasi di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen – Jawa Tengah; (lihat catatan 13); Satu hamparan tanah dengan bukti kepemilikan SHGB No 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 29, 33, 34 dan 35 yang terletak di Palur, Desa Sepat, Kabupaten Sukoharjo atas nama PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak; (lihat catatan 13); Tanah seluas 13.370 m2 dengan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 53 atas nama Perusahaan di Jl. Sinar Matahari desa Curug Kecamatan Cimanggis Kabupaten Bogor dengan bangunan diatasnya; Tanah seluas 1.852 m2 beserta bangunan diatasnya di Jl Raya Solo-Sragen Desa Ngringo Kecamatan Jaten kab. Karanganyar Jawa Tengah, atas nama PT Sarana Indoboga Pratama, pihak-pihak berelasi, dan; Setoran jaminan atas L/C yang diterbitkan minimal 10% dari nilai L/C. Jaminan berupa tanah di desa Curug, Cimanggis telah dialihkan berdasarkan surat persetujuan penggantian jaminan No. 118/OL/BMI/301/IV/2012 dengan tanah yang berlokasi di Cilincing. Berdasarkan Akta Pembiayaan No. 34 tanggal 22 Juni 2011 yang dibuat di hadapan Yualita Widyadhari, S.H, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Wa‟d Al Murabahah dari BMI yang digunakan untuk menambah modal kerja TPS, entitas anak. Fasilitas ini memiliki pagu kredit sebesar Rp 23.500.000.000 periode pembayaran 60 bulan termasuk grace period 6 bulan. Tingkat bagi hasil atas fasilitas ini sebesar 11,5% per tahun. Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 12/Cibadak, seluas 2.250 m2, yang terdaftar Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 13/Cibadak seluas 1.970 m2, yang terdaftar Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 14/Cibadak seluas 1.290 m2, yang terdaftar Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 15/Cibadak seluas 1.755 m2, yang terdaftar Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 16/Cibadak seluas 1.350 m2, yang terdaftar Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 17/Cibadak seluas 1.560 m2, yang terdaftar 52
atas nama Stefanus Joko atas nama Stefanus Joko atas nama Stefanus Joko atas nama Stefanus Joko atas nama Stefanus Joko atas nama Stefanus Joko
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; „Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 18/Cibadak seluas 1.800 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 19/Cibadak seluas 3.700 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 21/Cibadak seluas 1.380 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 22/Cibadak seluas 660 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; dan Mesin dan Peralatan sebesar Rp 16.844.000.000 Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2011, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp 51.857.592.185 dan Rp 57.832.050.656. e.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi Berdasarkan Prinsip Murabahah No. 83 tanggal 26 Mei 2010 yang telah dilegalisasi oleh Yualita Widyadhari, SH, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan kembali (refinancing) qardh wal murabahah sebesar Rp 100.000.000.000 untuk jangka waktu 5 tahun 6 bulan. Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya oleh Perusahaan pada tahun 2012. Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi Berdasarkan Prinsip Murabahah No. 62 dan No. 72, keduanya tanggal 19 Desember 2012 yang telah dilegalisasi oleh Yualita Widyadhari, SH, notaris di Jakarta, PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ) dan PT Charindo Palma Oetama (CPO), keduanya entitas anak memperoleh fasilitas pembiayaan kembali (refinancing) qardh wal murabahah dengan nilai total sebesar Rp 100.000.000.000 untuk jangka waktu 3 tahun 3 bulan. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp. 68.074.388.049 dan Rp 74.456.361.931, tingkat bagi hasil atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar 11% per tahun. Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: Tanah perkebunan seluas 3.621 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Kecamatan Air Besar dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Charindo Palma Oetama, entitas anak (lihat Catatan 14); Tanah perkebunan seluas 4.037 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Kecamatan Air Besar dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Airlangga Sawit Jaya, entitas anak (lihat Catatan 14);
f.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Berdasarkan Akta Perjanjian Persetujuan Membuka Kredit Investasi No. 15 tanggal 15 Desember 2005 yang dibuat di hadapan Yatty Srijati Suhadiwiraatmaja, S.H., M.M, M.H, Notaris di Jakarta, PT Jatisari Srirejeki (JS), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit investasi dengan pagu kredit sebesar Rp 68.000.000.000. Kemudian, berdasarkan Surat dari BRI No. R.II.487.ADK/DKR/11/2007 tanggal 12 Nopember 2007 tentang Keputusan Restrukturisasi Kredit JS, diubah jadwal pengembalian pinjaman, yang semula jangka waktu kredit berlaku sampai dengan 15 Juni 2011, diperpanjang menjadi sampai dengan dengan 15 Juni 2014 dan dikenakan bunga sebesar 7,5% per tahun. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing adalah sebesar Rp 25.976.644.063. Restrukturisasi pinjaman ini juga mengatur bahwa tunggakan bunga dan denda yang belum dilunasi JS dapat diangsur sampai dengan tahun 2014. Jumlah tunggakan bunga dan denda pada 31 Desember 2012 dan 31 Maret 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 9.262.110.717 yang dicatat pada akun biaya yang masih harus dibayar (lihat Catatan 18). 53
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Jaminan atas fasilitas pinjaman ini adalah sebagai berikut: Tanah seluas 76.539 m2 (lihat Catatan 13); Bangunan pabrik dan prasarana (lihat Catatan 13); Mesin-mesin pabrik (lihat Catatan 13); Persediaan barang dagangan (lihat Catatan 7). Selama periode fasilitas perbankan berlaku, JS tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: Melakukan tindakan merger, akuisisi, dan penjualan aset perusahaan; Mengikatkan diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan aset kepada pihak lain; Melakukan perubahan anggaran dasar, mengubah manajemen, perubahan pemilikan saham diluar saham publik; Memperoleh pinjaman/kredit baru dari bank; Melakukan penyertaan ke perusahaan lain; Melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham kecuali yang telah dinyatakan dalam prospektus; Melakukan pembayaran utang pemegang saham sebelum utang ke bank dilunasi atau kondisi keuangan dinilai sehat oleh bank; Memberikan piutang kepada pemegang saham, dengan alasan apapun; dan Mengadakan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak, termasuk tetapi tidak terbatas pada perusahaan afiliasi, dengan cara-cara yang berada diluar praktik-praktik dan kebiasaan yang wajar dan melakukan pembelian yang lebih mahal dan melakukan penjualan lebih murah dari harga pasar. g.
PT Bank DBS Indonesia Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 44 tertanggal 29 Januari 2013 di hadapan Veronica Nataarmadja, S.H., M Corp Admin, M Com (Business Law) notaris di Jakarta, PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit Non Revolving Long Term Loan dengan pagu kredit sebesar Rp. 80.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun sampai dengan 19 Desember 2017 termasuk grace period selama 6 (enam) bulan. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11% per tahun. Jaminan atas pinjaman ini paripasu dengan utang jangka pendek yang diterima oleh SPJ, entitas anak (lihat catatan No. 19). Pada tanggal 31 Maret 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp. 80.000.000.000.
23. Liabilitas Imbalan Pascakerja Jangka Panjang Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas imbalan pascakerja sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak pada 31 Maret 2013 belum di lakukan perhitungan oleh Aktuaris Independen sehingga belum dibebankan, pada 31 Desember 2012 dan 01 Januari 2012 dihitung oleh Aktuaris Independen PT Dian Artha Tama dengan tanggal laporan masing-masing 21 Maret 2013 dan 9 April 2012. Liabilitas imbalan pascakerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 Rp
31 Desember 2012 Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Biaya Masa Lalu yang belum Diakui Kerugian Aktuarial yang belum diakui
26.832.698.945 ---
43.769.884.955 (6.667.659) (16.930.518.351)
Jumlah
26.832.698.945
26.832.698.945
54
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
31 Maret 2013 Rp
31 Desember 2012 Rp
Saldo Awal Beban Imbalan Kerja yang Diakui pada Tahun Berjalan Liabilitas Imbalan Kerja Entitas akuisisian
26.832.698.945
16.419.092.996
---
8.114.240.787 2.299.365.162
Saldo Akhir
26.832.698.945
26.832.698.945
Rincian liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut: 2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
2008 Rp
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Aset Program
43.769.884.955 --
28.558.037.383 --
15.272.613.058 --
10.048.210.010 --
5.392.508.891 --
Defisit
43.769.884.955
28.558.037.383
15.272.613.058
10.048.210.010
5.392.508.891
Asumsi perhitungan yang berdasarkan perhitungan Aktuaria dalam menghitung estimasi Imbalan Pascakerja karyawan yang dibebankan diperiode 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Umur Pensiun Normal Estimasi Kenaikan Gaji Tarif Discount Tarif Mortality Tarif Resignation
55 Tahun 8% 6% ( 31 Desember 2011; 6%) Commissioners Standard Ordinary (CSO)-1980 Umur 18-44 : 5% per tahun Umur 45-54 : 0% per tahun Projected Unit Credit
Metode 24. Modal Saham
Berdasarkan data PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek Perusahaan, pemegang saham Perusahaan pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham (Lembar)
Persentase
Ditempatkan dan
Kepemilikan
Disetor Penuh
(%)
(Rp)
Saham Seri A Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%)
135.000.000
4,61
67.500.000.000
Saham Seri B PT Tiga Pilar Corpora Primanex Pte. Ltd. PT Permata Handrawira Sakti Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%) Sub Jumlah
815.100.000 307.168.050 296.189.000 1.372.542.950 2.791.000.000
27,86 10,50 10,12 46,91 95,39
163.020.000.000 61.433.610.000 59.237.800.000 274.508.590.000 558.200.000.000
Jumlah Modal Saham
2.926.000.000
100,00
625.700.000.000
55
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
31 Desember 2012 Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham
Persentase Kepemilikan
Ditempatkan dan Disetor Penuh
(Lembar)
(%)
(Rp)
Saham Seri A Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%) Saham Seri B PT Tiga Pilar Corpora Primanex Pte. Ltd. PT Permata Handrawira Sakti Pandawa Treasures Pte. Ltd. Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%) Sub Jumlah
135.000.000
4,61
67.500.000.000
815.100.000 307.168.050 296.189.000 146.177.011 1.226.365.939 2.791.000.000
27,86 10,50 10,12 5,00 41,91 95,39
163.020.000.000 61.433.610.000 59.237.800.000 29.235.402.200 245.273.187.800 558.200.000.000
Jumlah Modal Saham
2.926.000.000
100,00
625.700.000.000
25. Tambahan Modal Disetor Agio saham merupakan selisih antara nilai nominal saham dengan jumlah penerimaan harga penawaran saham pada saat Perusahaan melakukan Penawaran Saham kepada masyarakat dan Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. 31 Maret 2013 Rp
31 Desember 2012 Rp
Agio Saham - Neto Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak
657.539.614.608
657.539.614.608
1.215.758.371 95.826.654.573
1.215.758.371 95.826.654.573
Jumlah
754.582.027.552
754.582.027.552
31 Maret 2013 Rp Penawaran Umum Perdana Agio Saham
31 Desember 2012 Rp
20.250.000.000
20.250.000.000
Penawaran Umum Terbatas II Agio Saham Biaya Emisi Saham Neto
201.894.000.000 (4.327.675.345) 197.566.324.655
201.894.000.000 (4.327.675.345) 197.566.324.655
Penawaran Umum Terbatas III Agio Saham Biaya Emisi Saham Neto
451.440.001.000 (11.716.711.047) 439.723.289.953
451.440.001.000 (11.716.711.047) 439.723.289.953
Jumlah Agio Saham Neto
657.539.614.608
657.539.614.608
56
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Entitas
Jumlah
Bagian Perusahaan
Harga
Selisih Nilai Transaksi
Anak
Saham
atas Aset Bersih Rp
Pengalihan Rp
Rp
PT Tiga Pilar Sejahtera PT Bumiraya Investindo PT Poly Meditra Indonesia PT Patra Power Nusantara PT Dunia Pangan PT Mitra Jaya Agro Palm PT Airlangga Sawit Jaya PT Charindo Palma Oetama PT Muarobungo Plantation PT Tugu Palma Sumatera Jumlah pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
109.890.000 90.909 111.888.000 37.962 21.000 39.999 109.999 149.999 19.999 2.499
110.631.738.707 92.377.149.480 117.719.232.249 37.962.000.000 21.528.653.285 39.479.515.235 50.133.829.201 73.385.126.027 18.296.018.873 702.495.313 562.215.758.370
109.500.000.000 139.000.000.000 145.000.000.000 36.000.000.000 10.000.000.000 40.000.000.000 21.000.000.000 47.000.000.000 11.000.000.000 2.500.000.000 561.000.000.000
1.131.738.707 (46.622.850.520) (27.280.767.751) 1.962.000.000 11.528.653.285 (520.484.765) 29.133.829.201 26.385.126.027 7.296.018.873 (1.797.504.687) 1.215.758.371
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 17 tanggal 24 Oktober 2003 yang dibuat di hadapan Saal Bumela, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak, dari pihak-pihak berelasi. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 7 tanggal 12 Juni 2008 dan Akta Jual Beli Saham No. 8 tanggal 12 Juni 2008, seluruhnya dibuat di hadapan Syarifah Chozie, S.H., M.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan saham di PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dari pihak-pihak berelasi. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 9 tanggal 12 Juni 2008 yang dibuat di hadapan Syarifah Chozie, S.H., M.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,96% persen kepemilikan di PT Poly Meditra Indonesia, entitas anak, dari pihak-pihak berelasi. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 10 tanggal 12 Juni 2008 dan Akta Jual Beli Saham No. 11 tanggal 12 Juni 2008, seluruhnya dibuat di hadapan Syarifah Chozie, S.H., M.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Patra Power Nusantara, entitas anak, dari pihak-pihak berelasi. Seluruh nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang timbul pada 31 Desember 2010 berasal dari transaksi akuisisi sebagaimana dijelaskan pada Catatan 1.c. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak Pada 31 Januari 2012, PT Bumi Raya Investindo (BRI), entitas anak, melakukan penerbitan saham seri B kepada pihak ketiga sehingga kepemilikan perusahaan pada BRI berubah dari 99,90% menjadi 57,66%. Perubahan nilai investasi dengan sebelum dan sesudah transaksi sebesar Rp 95.887.151.558 dicatat Selisih Perubahan Ekuitas Entitas Anak. Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak pada tahun 2011 berasal dari setoran uang muka pemesanan saham dari pihak ketiga pada BRI, entitas anak. 26. Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali Pada 10 Agustus 2012, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak melakukan pembelian saham dengan PT Indo Beras Unggul (IBU) dari pihak minoritas, sehingga kepemilikan DP meningkat dari 70% menjadi 99,99%. Selisih lebih antara biaya perolehan dengan bagian yang diperoleh adalah sebesar Rp 7.213.970.793.
57
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Pada 7 Agustus 2012, Perusahaan melakukan konversi obligasi konversi dengan nilai Rp 145.000.000.000 menjadi 32.800 lembar saham pada PT Bumi Raya Investindo (BRI), entitas anak, sehingga kepemilikan Perusahaan pada BRI berubah dari 57,66% menjadi 64,95%. Perubahan nilai investasi dengan sebelum dan sesudah transaksi sebesar Rp 36.718.093.441. 27. Dividen Tunai dan Dana Cadangan Umum Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 35 tanggal 12 Juni 2012 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham Perusahaan menyetujui, antara lain, pembagian dividen sebesar Rp 19.019.000.000 yang telah dibayar pada 14 September 2012 dan penyisihan dana cadangan sebesar Rp 25.000.000.000 dari saldo laba tahun 2011. 28. Kepentingan Nonpengendali Berikut adalah rekonsiliasi kepentingan nonengendali pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012:
Saldo 1 Januari 2013 Rp PT Tiga Pilar Sejahtera PT Bumiraya Investindo dan Entitas Anak PT Poly Meditra Indonesia PT Patra Power Nusantara PT Dunia Pangan dan Entitas Anak PT Balaraja Bisco Paloma
297.153.280 241.292.557.485 189.542.862 33.518.951 66.420.347.031 29.329.476
Jumlah Kepentingan Nonpengendali
308.262.449.085
Saldo 1 Januari 2012 Rp PT Tiga Pilar Sejahtera PT Bumiraya Investindo dan Entitas Anak PT Poly Meditra Indonesia PT Patra Power Nusantara PT Dunia Pangan dan Entitas Anak PT Balaraja Bisco Paloma
237.834.230 172.799.260 185.797.386 33.594.830 57.700.852.263 24.434.356
Jumlah Kepentingan Nonpengendali
58.355.312.325
31 Maret 2013 Penambahan dari Penambahan dari Pengurangan dari Laba Komprehensif Pendirian (akuisisi) Perolehan Hak Tahun Berjalan Nonpengendali Rp Rp Rp 24.116.855 (290.720.240) 4.559.546 (22.151) 9.735.402.979 25.952.808
-------
-------
Saldo 31 Maret 2013 Rp 321.270.135 241.001.837.245 194.102.408 33.496.801 76.155.750.010 55.282.284 317.761.738.882
31 Desember 2012 Penambahan dari Penambahan dari Pengurangan dari Laba Komprehensif Pendirian (akuisisi) Perolehan Hak Tahun Berjalan Nonpengendali/ Rp Rp Rp 59.319.050 5.447.952.299 3.745.476 (75.879) 25.055.050.345 4.895.120
-235.671.805.926 -----
----16.335.555.577 --
Saldo 31 Desember 2012 Rp 297.153.280 241.292.557.485 189.542.862 33.518.951 66.420.347.031 29.329.476 308.262.449.085
58
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 29. Penjualan - Neto 2013 Rp
31 Maret
2012 Rp
Penjualan
872.233.704.982
598.870.795.757
Dikurangi : Diskon Penjualan
(17.629.543.645)
(21.631.768.674)
Penjualan - Neto
854.604.161.337
577.239.027.083
Rincian penjualan berdasarkan kelompok produk utama sebagai berikut : 31 Maret
Produksi Makanan Makanan Pokok Mie Kering
2013
2012
Rp
Rp
57.353.678.677
69.045.344.761
67.914.720.577
37.344.141.516
125.268.399.253
106.389.486.277
Makanan Konsumsi Biskuit Mie Instan Wafer Stick dan Snack Ekstrusi Permen Lainnya
33.510.923.038 47.971.214.741 88.964.917.525 5.971.338.874 94.967.755
18.269.199.346 33.432.141.042 99.331.343.927 6.537.518.678 4.490.594.888
Sub Jumlah Makanan Konsumsi
176.513.361.933
162.060.797.881
Sub Jumlah Manufaktur Makanan
301.781.761.186
268.450.284.158
Pengolahan Beras Beras
558.381.669.285
323.632.690.343
12.070.274.509
6.787.821.255
Bihun Sub Jumlah Makanan Pokok
Agribisnis Tandan Buah Segar Sub Jumlah Penjualan
872.233.704.980
598.870.795.756
Dikurangi : Diskon Penjualan
(17.629.543.645)
(21.631.768.674)
Total Penjualan - Neto
854.604.161.337
577.239.027.083
Seluruh penjualan tersebut adalah kepada pihak ketiga. Tidak ada penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih.
59
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 30. Beban Pokok Penjualan
31 Maret
Produksi Konsumen Bahan Baku Digunakan Saldo Awal Pembelian Saldo Akhir Jumlah Bahan Baku Digunakan Tenaga Kerja Langsung Biaya Produksi Tidak Langsung
2013
2012
Rp
Rp
186.067.230.357 169.351.047.966 (212.613.425.029)
157.943.505.028 103.433.347.427 (159.421.339.127)
142.804.853.294
101.955.513.329
12.969.495.447 27.539.279.442
4.769.780.621 26.541.748.456
Biaya Pokok Produksi Persediaan Barang Jadi Saldo Awal Pembelian Saldo Akhir
183.313.628.184
133.267.042.406
15.092.405.486 -(21.265.676.650)
10.335.825.295 36.656.394.366 (14.909.395.065)
Jumlah Beban Pokok Penjualan - Produksi Konsumen
177.140.357.020
165.349.867.001
195.170.212.920 390.642.420.704 (214.687.692.497)
78.902.771.627 336.403.093.890 (128.834.130.335)
371.124.941.127
286.471.735.182
1.376.968.666 9.071.804.403
723.910.511 6.093.134.648
Biaya Pokok Produksi
381.573.714.196
293.288.780.341
Persediaan Barang Jadi Saldo Awal Pembelian Saldo Akhir
102.440.496.163 53.228.210.969 (55.157.526.699)
6.867.594.356 783.235.180 (23.691.205.930)
Jumlah Beban Pokok Penjualan - Pengolahan Beras
482.084.894.629
277.248.403.947
703.200.960 3.549.606.917 1.495.555.126 1.276.454.846 2.098.071.830 --
-2.137.503.552 3.676.511.056 1.178.150.524 1.870.915.510 757.916.939
9.122.889.679 1.054.596.104
9.620.997.581 1.889.975.265
10.177.485.783
11.510.972.846
669.402.737.431
454.109.243.815
Pengolahan Beras Bahan Baku Digunakan Saldo Awal Pembelian Saldo Akhir Jumlah Bahan Baku Digunakan Tenaga Kerja Langsung Biaya Produksi Tidak Langsung
Agribisnis Beban Produksi Langsung Pembelian Tandan Buah Segar Upah Langsung Pemeliharaan dan Perbaikan Penyusutan Tanaman Perkebunan Menghasilkan Pengangkutan dan Panen Insentif Petani Plasma Sub Jumlah Beban Produksi Langsung Beban Produksi Tidak Langsung Jumlah Beban Pokok Penjualan - Agribisnis Jumlah Beban Pokok Penjualan 60
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Tidak ada pembelian yang melebihi 10% dari jumlah seluruh pembelian bersih. 31. Beban Usaha
31 Maret 2013 Rp Penjualan Pengangkutan Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Promosi Penyusutan Sewa Iklan Perjalanan Dinas Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp. 500 Juta) Jumlah Pemasaran dan Penjualan
2012 Rp
21.060.834.236 4.842.834.635 5.978.277.563 252.187.678 618.367.304 7.978.654.432 908.982.166 2.092.327.034 43.732.465.048
7.191.070.785 2.016.880.348 2.172.524.561 199.776.384 255.523.651 990.733.093 245.229.354 786.910.114 13.858.648.290
31 Maret 2013 Rp
2012 Rp
Beban Umum dan administrasi Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Perijinan, Profesional dan Akuntan Penyusutan Pajak Sewa Perjalanan Dinas Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp. 500 Juta) Jumlah Beban Umum dan Administrasi
7.180.948.455 1.340.516.081 1.127.963.790 281.982.691 840.685.981 1.192.417.407 3.056.534.716
4.216.996.929 1.018.677.427 1.418.033.624 1.210.217.932 454.898.206 916.976.881 1.841.000.081
15.021.049.121
11.076.801.080
32. Biaya Keuangan - Neto 31 Maret 2013 Rp
2012 Rp
Penghasilan Bunga Beban Bunga Biaya Administrasi Bank Beban Provisi
1.859.748.922 (29.433.072.149) (1.685.794.688) (1.076.673.205)
1.201.484.655 (32.144.486.127) (2.339.969.393) (2.057.405.266)
Jumlah Biaya Keuangan - Neto
(30.335.791.120)
(35.340.376.132)
Penghasilan bunga merupakan penghasilan bunga dari rekening bank, deposito berjangka dan investasi jangka pendek (lihat Catatan 3 dan 5), sedangkan beban bunga merupakan beban bunga atas pinjaman dan sewa pembiayaan (lihat Catatan 19, 21 dan 22).
61
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 33. Penghasilan (Beban) Lain-lain
31 Maret 2013 Rp
2012 Rp
Pendapatan Lainnya Laba atas Pelepasan Aset Tetap Laba Selisih Kurs Lain-lain
(4.681.667) 129.235.063 (18.169.338)
-4.353.091.944 1.288.410.733
Jumlah Pendapatan lainnya
106.384.058
5.641.502.677
Beban Lainnya Beban Manajemen Fee Lain-lain
(1.345.701.612) (288.933.076)
(994.605.248) (98.036.671)
Jumlah Beban lainnya
(1.634.634.688)
(1.092.641.919)
34. Laba Per Saham Perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut: 3 Bulan 2013 Rp Laba Bersih Rata -rata Tertimbang jumlah saham biasa yang Beredar (Lembar Saham)
1 Tahun 2012 Rp
2012 Rp
65.668.047.227
47.624.491.585
211.195.751.422
2.926.000.000
2.926.000.000
2.926.000.000
22,44
16,28
72,18
Laba per Saham Dasar
35. Segmen Operasi 31 Maret 2013 Produksi Makanan Rp Penjualan - Bersih Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Alokasi Beban Usaha Beban (Pendapatan) Lainnya Laba Usaha Beban Keuangan - Neto
Pengolahan Beras
Agribisnis
Rp
Rp
Lainnya
Eliminasi
Rp
Konsolidasian
Rp
Rp
291.994.283.503 177.140.357.020 114.853.926.483 34.714.090.385 3.176.502.343
550.539.603.325 485.284.894.630 65.254.708.695 19.450.315.650 221.329.528
12.070.274.509 10.177.485.783 1.892.788.726 1.706.879.259 (60.985.504)
2.018.552.417 -2.018.552.417 2.882.228.874 209.956.681
(2.018.552.417) -(2.018.552.417) -(2.018.552.417)
854.604.161.337 672.602.737.431 182.001.423.906 58.753.514.169 1.528.250.630
76.963.333.755 20.233.863.224
45.583.063.517 5.921.956.932
246.894.971 1.028.136.951
(1.073.633.138) 3.151.834.013
---
121.719.659.108 30.335.791.120
Laba sebelum Beban Pajak Penghasilan
56.729.470.532
39.661.106.585
(781.241.980)
(4.225.467.150)
--
91.383.867.988
Beban Pajak Penghasilan - Neto
(8.965.185.250)
(7.210.265.000)
(48.019.250)
--
--
(16.223.469.500)
Laba Tahun Berjalan
75.160.398.488
Jumlah Laba Tahun Berjalan yang Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
65.668.047.227 9.492.351.261
Jumlah
75.160.398.488
Aset Segmen
1.936.054.133.311
1.115.379.432.241
947.285.880.511
2.059.439.417.640
(2.127.082.608.733)
3.931.076.254.970
Liabilitas Segmen
1.339.057.052.461
854.317.628.717
259.682.669.975
477.460.375.222
(1.108.059.731.088)
1.822.457.995.287
62
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
31 Desember 2012
Penjualan - Bersih Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Alokasi Beban Usaha Beban (Pendapatan) Lainnya Laba Usaha Beban Keuangan - Neto
Produksi Makanan Rp
Pengolahan Beras
Agribisnis
1.080.868.390.625 688.482.441.680 392.385.948.944 125.486.836.457 59.156.850.295
1.620.368.943.982 1.401.685.489.043 218.683.454.939 32.943.091.611 467.361.573
58.393.336.454 64.217.035.547 (5.823.699.093) 7.382.829.612 (21.520.520.450)
54.511.503.657 -54.511.503.657 13.469.604.441 (17.403.259.927)
(66.519.903.657) (12.008.400.000) (54.511.503.657) -(54.511.503.657)
2.747.622.271.061 2.142.376.566.270 605.245.704.791 179.282.362.121 (33.811.072.166)
207.742.262.193 92.110.794.711
185.273.001.755 28.822.404.265
8.313.991.745 2.924.186.372
58.445.159.143 11.454.262.161
---
459.774.414.836 135.311.647.509
Rp
Rp
Lainnya
Eliminasi
Rp
Konsolidasian
Rp
Rp
Laba sebelum Beban Pajak Penghasilan
115.631.467.482
156.450.597.490
5.389.805.373
46.990.896.982
--
324.462.767.327
Beban Pajak Penghasilan - Neto
(29.748.385.522)
(37.337.397.193)
(3.714.595.677)
--
--
(70.800.378.392)
Laba Tahun Berjalan
253.662.388.934
Jumlah Laba Tahun Berjalan yang Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
211.195.751.422 42.466.637.512
Jumlah
253.662.388.934
Aset Segmen
1.938.823.344.504
1.059.448.545.705
918.633.715.343
2.112.401.839.055
(2.161.731.881.201)
3.867.575.563.406
Liabilitas Segmen
1.389.617.133.854
830.837.674.965
230.201.243.574
671.542.341.154
(1.288.073.752.799)
1.834.124.640.748
121140
36. Kombinasi Bisnis Akuisisi PT Subafood Pangan Jaya (SPJ) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham SPJ, No. 164 dan Akta Jual Beli saham No. 165, 166 dan 167, yang seluruhnya dibuat pada tanggal 19 Desember 2012 di hadapan Andy Widyanto S.H., notaris di Tangerang, PT Balaraja Bisco Paloma, entitas anak, mengakuisisi 99,60% saham SPJ. Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi adalah:
Rp Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Pajak dan Beban Dibayar di Muka Aset Tetap Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya Aset Takberwujud Aset Pajak Tangguhan Piutang Pihak Berelasi Non-usaha Utang Usaha - Pihak Ketiga Liabilitas Keuangan Lancar lainnya Utang Pajak Beban Akrual Liabilitas Keuangan Tidak Lancar Lainnya Liabilitas Imbalan Pascakerja Jumlah Aset Neto
3.940.794.566 7.257.295.818 44.308.931 13.036.088.203 2.691.025.848 21.848.240.000 93.739.000 52.000.000.000 638.536.745 6.547.268.547 (5.255.953.478) (53.194.600) (832.213.589) (287.086.690) (98.206.000) (2.299.365.162)
99.271.278.139 63
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 728.721.861 (lihat Catatan 16) yang merupakan hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan melalui entitas anak melakukan akuisisi 100% sehingga tidak terdapat saldo nonpengendali. Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan SPJ terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Perusahaan. Jumlah pendapatan usaha dan laba sebelum pajak penghasilan SPJ sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar nihil dan nihil. Pendapatan usaha dan rugi periode berjalan dari SPJ untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tanggal seolah-olah SPJ telah dikonsolidasi sejak tanggal 1 Januari 2012 adalah sebesar Rp 110.860.863.765 dan Rp 1.133.120.808. Akuisisi PT Tandan Abadi Mandiri (TAM) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham TAM No. 1 dan Akta Jual Beli saham No. 2 dan No. 3 semuanya tertanggal 3 Oktober 2012 dibuat dihadapan Antonius Wahono Prawirodirdjo, S.H., notaris di Jakarta, PT Muarobungo Plantation dan PT Tugu Palma Sumatera, keduannya entitas anak mengakuisisi kepemilikan saham pada TAM, masing-masing sebesar 99,99% dan 0,01%. Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi adalah:
Rp Kas dan Setara Kas Tanaman Perkebunan Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan - Neto Jumlah Aset Bersih
1.350.150 739.018.703 2.779.357.053
3.519.725.906
Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 8.980.274.098 (lihat Catatan 16) yang merupakan hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan melalui entitas anak melakukan akuisisi 100% sehingga tidak terdapat saldo nonpengendali. Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan TAM terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Perusahaan. Jumlah pendapatan usaha dan laba sebelum pajak penghasilan TAM sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar nihil dan nihil. Pendapatan usaha dan laba periode berjalan dari TAM untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tanggal seolah-olah TAM telah dikonsolidasi sejak tanggal 1 Januari 2012 adalah sebesar nihil dan nihil.
64
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
37. Aset dan Liabilitas Moneter Dalam Mata Uang Asing 31 Maret 2013 Mata Uang Asing USD SGD EUR Aset Kas dan Setara Kas Aset Keuangan Lancar Lainnya Piutang Usaha - Pihak Ketiga Jumlah Aset Liabilitas Utang Usaha - Pihak Ketiga Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Sub Jumlah Liabilitas Aset dalam Mata Uang Asing - Bersih
1.269.389,31 169.428,00 3.094.072,31 4.532.889,62
Ekuivalen Rp
-----
-----
(1.087.918,33) (3.645,00) -- (16.878,40) (1.087.918,33) (20.523,40) 3.444.971,29 (20.523,40)
31 Desember 2012 Mata Uang Asing USD SGD EUR
12.337.194.665 2.467.661,91 1.646.670.732 431.897,49 30.071.288.780 4.929.407,84 44.055.154.177 7.828.967,24
Ekuivalen Rp
-----
-- 23.862.290.678 -- 4.176.448.728 -- 47.667.373.813 -- 75.706.113.219
(42,00) -(42,00)
(10.602.489.932) (263.495,35) -(131.924.275) (166,00) (11.089,20) (10.734.414.207) (263.661,35) (11.089,20)
-- (2.548.000.035) (251,00) (92.504.130) (251,00) (2.640.504.164)
(42,00)
33.320.739.970 7.565.305,89 (11.089,20)
(251,00) 73.065.609.055
38. Instrumen Keuangan dan Managemen Risiko Keuangan a. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Perusahaan menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut: Risiko kredit: kemungkinan bahwa pelanggan tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Perusahaan. Risiko likuiditas: Perusahaan menetapkan risiko kolektibilitas dari piutang usaha sehingga perusahaan dapat mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban yang terkait dengan kewajiban keuangan. Risiko pasar: pada saat ini tidak terdapat risiko pasar, selain risiko suku bunga dan risiko nilai tukar karena Perusahaan tidak berinvestasi di instrumen keuangan dalam aktivitas normal. Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Perusahaan. Kebijakan manajemen Perusahaan untuk mengelola risiko diatas adalah sebagai berikut: Pemberian jaminan kredit dari pelanggan untuk meminimalkan risiko piutang yang tidak tertagih; Meminimalkan tingkat suku bunga dan beban keuangan; Membuat perencanaan keuangan yang berimbang, sehingga dapat memenuhi kewajiban keuangan; Kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dikelola di pusat Perusahaan tidak memiliki instrumen derivatif untuk mengantisipasi risiko yang terjadi. Perusahaan tidak memiliki instrumen derivatif untuk mengantisipasi risiko yang terjadi. Risiko Kredit Perusahaan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan kebijakan jaminan pembayaran berupa bank garansi dan aset tetap, dimana setiap pelanggan baru harus melalui persetujuan Direksi. Sebagai bagian dari proses dalam persetujuan atau 65
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Saat ini, tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Tabel berikut menganalisis aset keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya: Belum Jatuh Tempo Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Piutang Pihak Berelasi Non-usaha Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Jumlah
0 - 30 hari
31 Maret 2013 31 - 90 hari
> 90 hari
Jumlah
81.571.997.969 -579.458.776 43.257.390.000 21.830.321.921
15.947.774.234 200.935.718.486 ----
-231.961.166.903 111.726.593.282 ---
-144.113.569.838 -107.565.281 --
97.519.772.203 577.010.455.227 112.306.052.059 43.364.955.281 21.830.321.921
147.239.168.666
216.883.492.720
343.687.760.185
144.221.135.119
852.031.556.690
Belum Jatuh Tempo
0 - 30 hari
31 Desember 2012 31 - 90 hari
> 90 hari
Jumlah
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya
53.129.749.468 -642.770.409
49.045.833.200 185.019.582.358 --
-231.909.830.292 164.256.371.278
-143.116.088.813 --
102.175.582.668 560.045.501.463 164.899.141.687
Piutang Pihak Berelasi Non-usaha Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
43.257.390.000 19.638.771.432
107.045.281 --
---
---
43.364.435.281 19.638.771.432
Jumlah
116.668.681.309
234.172.460.839
396.166.201.570
143.116.088.813
890.123.432.532
Risiko Likuiditas Pada saat ini Perusahaan berharap dapat membayar semua kewajiban pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas, Perusahaan berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dari arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo dari kewajiban keuangan. Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya: 31 Maret 2013 Akan Jatuh Tempo Kurang dari 1 Tahun Utang Usaha Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Beban Akrual Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek Utang Bank Jangka Panjang Utang Sewa Pembiayaan Utang Pihak Berelasi Non-usaha Jumlah
1 - 5 tahun
Jatuh Tempo Tidak Ditentukan
Lebih 5 Tahun
Jumlah
86.637.940.600 3.958.647.978 27.910.249.663 50.000.000.000
2.766.956.050 ----
-----
---3.784.501.030
89.404.896.650 3.958.647.978 27.910.249.663 53.784.501.030
540.032.833.725 249.811.533.075 8.822.961.240 -967.174.166.281
-629.330.023.871 12.810.238.328 -644.907.218.249
------
---34.580.696.885 38.365.197.914
540.032.833.725 879.141.556.946 21.633.199.568 34.580.696.885 1.650.446.582.443
66
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
31 Desember 2012 Akan Jatuh Tempo Kurang dari 1 Tahun Utang Usaha Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Beban Akrual Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek Utang Bank Jangka Panjang Utang Sewa Pembiayaan Utang Pihak Berelasi Non-usaha Jumlah
1 - 5 tahun
Jatuh Tempo Tidak Ditentukan
Lebih 5 Tahun
Jumlah
65.126.927.990 5.972.147.674 26.494.301.167 --
2.780.017.450 ----
-----
---4.500.839.650
67.906.945.440 5.972.147.674 26.494.301.167 4.500.839.650
702.537.774.713 261.865.457.322 11.794.366.805 -1.073.790.975.671
-572.362.172.236 11.467.775.465 -586.609.965.151
------
---3.315.341.176 7.816.180.826
702.537.774.713 834.227.629.558 23.262.142.270 3.315.341.176 1.668.217.121.648
Risiko Suku Bunga Perusahaan terekspos risiko suku bunga terutama menyangkut kewajiban keuangan. Perusahaan memiliki pinjaman yang bersifat jangka panjang kepada bank yang menggunakan tingkat bunga pasar. Pada saat ini, Perusahaan tidak memiliki kebijakan atau pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat bunga dengan: Selektif dengan penawaran suku bunga pinjaman, sehingga memperoleh pinjaman dengan suku bunga yang menguntungkan tanpa menambah eksposur suku bunga pinjaman yang berisiko Mengendalikan beban bunga dengan membuat kombinasi utang dan pinjaman jangka panjang dengan suku bunga tetap dan mengambang Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan sifat bunga: 31 Maret 2013 Kurang dari 1 Tahun
Akan Jatuh Tempo 1 - 5 tahun
Jatuh Tempo Tidak Ditentukan
Lebih 5 Tahun
Jumlah
Tanpa Bunga Bunga Tetap Bunga Mengambang
118.506.838.241 552.782.196.461 295.885.131.578
2.766.956.050 397.637.947.753 244.502.314.446
----
38.365.197.914 ---
159.638.992.205 950.420.144.214 540.387.446.024
Jumlah
967.174.166.280
644.907.218.249
--
38.365.197.914
1.650.446.582.443
31 Desember 2012 Kurang dari 1 Tahun Tanpa Bunga Bunga Tetap Bunga Mengambang Jumlah
Akan Jatuh Tempo 1 - 5 tahun
Jatuh Tempo Tidak Ditentukan
Lebih 5 Tahun
Jumlah
97.606.438.232 675.501.172.440 300.696.426.400
2.766.956.050 359.669.505.439 224.160.442.262
----
7.816.180.826 ---
108.189.575.108 1.035.170.677.879 524.856.868.662
1.073.804.037.072
586.596.903.751
--
7.816.180.826
1.668.217.121.648
67
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Analisa Sensitivitas Dengan hipotesis peningkatan 1% bunga pinjaman, akan menurunkan laba sebelum pajak sebesar Rp. 14.408.412.014 (2012: Rp 15.600.275.465). Analisis di atas didasarkan pada asumsi bahwa pelemahan dan penguatan terhadap semua tingkat bunga dengan pola yang sama terhadap seluruh utang bank, tetapi tidak benar-benar terjadi pada kenyataannya. Risiko Nilai Tukar Perusahaan tidak memiliki risiko yang signifikan atas risiko nilai tukar mata uang asing khususnya US Dollar, karena sebagian kewajiban dalam mata uang asing telah banyak berkurang. Untuk meminimalkan risiko ini perusahaan akan selalu berhati-hati dalam melakukan transaksi mata uang asing dan menyediakan kas yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan nilai tukar. Estimasi Nilai Wajar Tabel di bawah ini menyajiakan nilai tercatat masing-masing kategori aset dan liabilitas keuangan pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012: 31 Maret 2013 Nilai Tercatat/ Carrying Value Rp Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan Bank Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Piutang Pihak Berelasi Non Usaha Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek Utang Bank Jangka Panjang Utang Pihak Berelasi Non Usaha Utang Usaha Utang Sewa Pembiayaan Beban Akrual Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Jumlah Liabilitas Keuangan
Nilai Wajar Fair Value Rp
31 Desember 2012 Nilai Tercatat Carrying Value Rp
Nilai Wajar Fair Value Rp
97.519.772.203 577.010.455.227 112.306.052.059 43.364.955.281 21.830.321.921
97.519.772.203 577.010.455.227 112.306.052.059 43.364.955.281 21.830.321.921
102.175.582.668 560.045.501.463 164.899.141.687 43.364.435.281 19.638.771.432
102.175.582.668 560.045.501.463 164.899.141.687 43.364.435.281 19.638.771.432
852.031.556.690
852.031.556.690
890.123.432.532
890.123.432.532
540.032.833.725 879.141.556.946 34.580.696.885 89.404.896.650 21.633.199.568 27.910.249.663 3.958.647.978 53.784.501.030
540.032.833.725 879.141.556.946 34.580.696.885 89.404.896.650 21.633.199.568 27.910.249.663 3.958.647.978 53.784.501.030
702.537.774.713 834.227.629.558 3.315.341.176 67.906.945.440 23.262.142.270 26.494.301.167 5.972.147.674 4.500.839.650
702.537.774.713 834.227.629.558 3.315.341.176 67.906.945.440 23.262.142.270 26.494.301.167 5.972.147.674 4.500.839.650
1.650.446.582.443
1.650.446.582.443
1.668.217.121.648
1.668.217.121.648
68
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 manajemen memperkirakan bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan jangka pendek dan yang jatuh temponya tidak ditentukan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dalam laporan posisi keuangan, mendekati nilai wajarnya, dan tingkat bunga utang bank dan sewa pembiayaan diasumsikan sama dengan tingkat diskon pasar. 39. Perikatan dan Kontijensi yang Penting Berdasarkan “Purchase contract” No. HQ12HEB06 tanggal 11 Oktober 2012, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, menandatangani kontrak penjualan dengan World Food Programme Indonesia (WFP). Perjanjian ini mengikat TPS untuk memproduksi fortified biscuits (Biskuit yang diperkaya vitamin dan mineral) sebesar 23,3 MTN (Metric Tons Net). Berdasarkan “Purchase contract” No. HQ12HEB07 tanggal 9 November 2012, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, menandatangani kontrak penjualan dengan World Food Programme Indonesia (WFP). Perjanjian ini mengikat TPS untuk memproduksi fortified biscuits (Biskuit yang diperkaya vitamin dan mineral) sebesar 4.999,68 MTN (Metric Tons Net). 40. Pengelolaan Permodalan 31 Maret
31 Desember
2013 Rp
2012 Rp
Liabilitas Bersih: Jumlah Liabilitas Dikurangi : Kas dan Setara Kas
1.822.457.995.287 (97.519.772.203)
1.834.124.640.748 (102.175.582.668)
Jumlah Liabilitas Bersih
1.724.938.223.084
1.731.949.058.080
Jumlah Ekuitas Disesuaikan
1.649.882.043.622
1.584.213.996.395
1,0
1,1
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas Disesuaikan
Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan. Untuk menjaga dan mengelola struktur modal, Perusahaan mungkin mengelola jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman. 41. Asumsi dan Sumber Estimasi Ketidakpastian Penyajian laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset, liabilitas dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi pada akhir periode pelaporan. Ketidak pastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidak pastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan dibawah ini:
69
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir 31 Maret 2013 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Estimasi umur manfaat aset tetap dan tanaman perkebunan Perusahaan melakukan penelaahan secara berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap dan tanaman perkebunan berdasarkan kondisi teknis aset terkait dan perubahan teknologi yang berpengaruh pada masa manfaat aset tersebut. Imbalan pasca kerja Nilai kini liabilitas imbal pasca kerja dan biaya dana pensiun yang masih harus dibayar tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja dan dana pensiun. Perusahaan menentukan perubahan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir masa pelaporan, yaitu tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam mempertimbangkan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan suku bunga pinjaman bank dikombinasikan dengan suku bunga SBI. Estimasi Aset Pajak Tangguhan Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga mempertimbangkan estimasi penghasilan kena pajak di masa datang dan perencanaan stratejik perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat. 42. Peristiwa setelah Periode Pelaporan a. b. c. d. e. f.
Pada tanggal 5 April 2013, Perusahaan telah menerima dana bersih dari Penerbitan Obligasi dan Sukuk Ijarah. Berdasarkan Surat Keterangan Lunas No. CBC.JPM/1023/2013 tertanggal 10 April 2013 dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk., PMI, entitas anak, telah melunasi seluruh fasilitas pinjaman pada tanggal 8 April 2013. Berdasarkan Surat Keterangan Lunas No. CBC.JPM/1022/2013 tertanggal 10 April 2013 dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk., TPS, entitas anak, telah melunasi seluruh fasilitas pinjaman pada tanggal 8 April 2013. Berdasarkan Surat Keterangan Lunas Fasilitas Pembiayaan No. 243/BMI/KPO/IV/2013 dari PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk., Perusahaan, telah melunasi seluruh fasilitas pembiayaan pada tanggal 8 April 2013. Berdasarkan Surat Keterangan Lunas Fasilitas Pembiayaan No. 244/BMI/KPO/IV/2013 dari PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk., TPS, entitas anak, telah melunasi seluruh fasilitas pembiayaan pada tanggal 8 April 2013. Berdasarkan Surat Keterangan Lunas No. B.978-ADK/DKR/04/2013 tertanggal 10 April 2013 dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., JSR, entitas anak, telah melunasi seluruh fasilitas pinjaman pada tanggal 8 April 2013.
43. Tanggung Jawab Manajemen dan Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 10 Mei 2013.
70