PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian (Tidak Diaudit) 31 Maret 2012 (Mata Uang Rupiah Indonesia)
PT SELAMAT SEMPURNA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2012
Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ............................................................................................
1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian................................................................................
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian.........................................................................................
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian.........................................................................................................
5
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian .................................................................................
6 - 61
***************************
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT) (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Catatan
31 Maret 2012
31 Desember 2011
ASET ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang usaha sebesar Rp 930.481.599 pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Piutang lain-lain Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan sebesar Rp 3.693.789.318 pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Uang muka pembelian
2e, 4
27.446.225.958
16.616.294.713
2e, 2f, 2g, 5, 6, 11
48.819.151.971
44.454.339.780
2f, 3, 5, 11 2e
309.815.982.258 88.341.752
313.450.427.573 348.303.427
2h, 7, 11 2q, 13 2i 8
310.157.318.478 5.836.480.494 5.201.307.629 7.703.568.627
324.505.617.528 5.996.195.571 2.536.383.518 11.033.216.600
715.068.377.167
718.940.778.710
398.602.057.536 6.170.927.566 2.432.994.190 7.765.279.940 4.549.786.876
397.702.004.051 6.055.667.337 2.432.994.190 7.765.279.940 3.961.218.153
419.521.046.108
417.917.163.671
1.134.589.423.275
1.136.857.942.381
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 790.797.938.360 pada 31 Maret 2012 dan Rp 770.717.765.764 pada 31 Desember 2011 Uang muka pembelian aset Properti investasi Investasi saham – bersih Aset tidak lancar lainnya
2j, 2l, 2m, 3, 9, 11 2k 2d, 2e 2e, 10
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 MARET 2012 (TIDAK DIAUDIT) DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT) (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) Catatan
31 Maret 2012
31 Desember 2011
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak berelasi
2e, 11
56.532.887.267
103.210.020.285
2e, 2g, 6, 12 2e, 12 2e, 14 2e, 15 2q, 13
21.409.498.781 79.816.530.649 29.115.990.068 1.075.258.991 18.874.518.477
18.963.562.409 67.505.965.249 52.431.652.552 3.217.034.554 19.399.733.093
206.824.684.233
264.727.968.142
2q, 13
4.383.092.689
6.250.665.737
2r, 3, 16 2e, 2p, 17
40.552.778.062 159.381.664.582
35.988.479.878 159.278.486.645
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
204.317.535.333
201.517.632.260
JUMLAH LIABILITAS
411.142.219.566
466.245.600.402
1b, 19
143.966.886.000
143.966.886.000
2c
19.395.349.853
19.395.349.853
2c
15.775.559.401
15.775.559.401
20
28.993.377.200 445.951.153.713 654.082.326.167
28.993.377.200 397.732.530.992 605.863.703.446
2b, 18
69.364.877.542
64.748.638.533
723.447.203.709
670.612.341.979
1.134.589.423.275
1.136.857.942.381
Pihak ketiga Beban masih harus dibayar Hutang derivatif Hutang pajak Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan - bersih Estimasi liabilitas atas imbalan kerja Karyawan Hutang obligasi jangka panjang
EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.439.668.860 saham Agio saham Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya untuk dana cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya SUB – JUMLAH KEPENTINGAN NONPENGENDALI JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 MARET 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Catatan PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN
31 Maret 2012
31 Maret 2011
424.694.428.205
421.695.474.378
(315.696.430.139)
(313.994.995.071)
108.997.998.066
107.700.479.307
(21.319.244.992) (15.841.597.489) (37.160.842.481)
(18.142.693.169) (16.507.656.047) (34.650.349.216)
71.837.155.585
73.050.130.091
2n, 25 2n, 2o 2n, 2p, 25
379.468.352 2.565.997.043 (5.862.517.560)
405.844.173 (5.344.731.695) (7.635.526.817)
15, 26
(1.476.388.740)
5.704.875.530
(4.393.440.905)
(6.869.538.809)
2g, 2n, 6, 21, 27 2g, 2n, 6, 22
LABA BRUTO BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi Jumlah Beban Usaha
2n, 23 2n, 24
LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN ) LAIN-LAIN Pendapatan bunga Selisih kurs – bersih Beban keuangan Lain-lain – bersih Jumlah Beban Lain-lain - Bersih LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah Beban Pajak Penghasilan - bersih
67.443.714.680
66.180.591.282
(16.476.426.000) 1.867.573.050 (14.608.852.950)
(15.754.828.350) 1.514.307.107 (14.240.521.243)
52.834.861.730
51.940.070.039
-
-
52.834.861.730
51.940.070.039
48.218.622.721 4.616.239.009
47.652.054.603 4.288.015.436
52.834.861.730
51.940.070.039
48.218.622.721 4.616.239.009
47.652.054.603 4.288.015.436
52.834.861.730
51.940.070.039
33
33
2q, 13
LABA BERSIH Pendapatan komprehensif lain JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
18
Jumlah Jumlah pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
18
Jumlah LABA BERSIH PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
28
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
19.395.349.853
-
19.395.349.853
19.395.349.853
-
-
19.395.349.853
Agio Saham
15.775.559.401
-
15.775.559.401
15.775.559.401
-
-
15.775.559.401
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
28.993.377.200
-
28.993.377.200
28.993.377.200
-
-
28.993.377.200
Telah Ditentukan Penggunaannya
Saldo Laba
445.951.153.713
48.218.622.721
397.732.530.992
359.692.828.354
47.652.054.603
797.302.336
311.243.471.415
Belum Ditentukan Penggunaannya
4
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
143.966.886.000
-
Pendapatan komprehensif
Saldo 31 Maret 2012
143.966.886.000
Saldo 31 Desember 2011
-
-
143.966.886.000
2c
143.966.886.000
Saldo 31 Maret 2011
Pendapatan komprehensif
Penyesuaian transisi atas penerapan awal PSAK 22 (Revisi 2010)
Saldo 31 Desember 2010
Catatan
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 MARET 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
474.944.530.913
48.218.622.721
426.725.908.192
388.686.205.554
47.652.054.603
797.302.336
340.236.848.615
Jumlah
69.364.877.542
4.616.239.009
64.748.638.533
52.591.434.635
4.288.015.436
-
48.303.419.199
Kepentingan Nonpengendali
723.447.203.709
52.834.861.730
670.612.341.979
620.415.435.443
51.940.070.039
797.302.336
567.678.063.068
Jumlah Ekuitas
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 MARET 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
31 Maret 2012
31 Maret 2011
429.623.718.939
431.696.772.844
(267.583.792.149)
(340.897.510.073)
Kas yang dihasilkan dari operasi
162.039.926.790
90.799.262.771
Pembayaran beban keuangan Pembayaran beban usaha Pembayaran pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai Penerimaan (pembayaran) piutang lain-lain Penerimaan (pembayaran) aset lain-lain Pendapatan bunga Penerimaan lain-lain Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi
(5.892.846.054) (56.134.810.665)
(7.664.281.127) (45.776.569.893)
(16.841.925.539) 259.961.675 (588.568.723) 379.468.352 2.076.993.801
(12.241.184.239) (3.025.789.000) 88.406.836 405.844.173 5.782.250.393
85.298.199.637
28.367.939.914
(15.305.558.750) (6.170.927.710) 210.000.000
(4.808.130.526) (20.981.388.478) 97.000.000
(21.266.486.460)
(25.692.519.004)
(46.651.133.018)
8.131.641.952
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Penambahan uang muka pembelian aset tetap Hasil penjualan aset tetap Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi
9
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan (pembayaran) hutang bank – bersih Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
11
KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK DAMPAK BERSIH PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN BANK
(46.651.133.018)
8.131.641.952
17.380.580.159
10.807.062.862
(6.550.648.914)
996.650.763
KAS DAN BANK AWAL PERIODE
16.616.294.713
14.305.267.597
KAS DAN BANK AKHIR PERIODE
27.446.225.958
26.108.981.222
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Selamat Sempurna Tbk. (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Januari 1976 berdasarkan akta Notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 207. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/96/5 tanggal 22 Maret 1976. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Frans Elsius Muliawan, S.H., No. 22 tanggal 23 Mei 2008 sehubungan dengan perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 mengenai “Perseroan Terbatas”. Akta perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-76189.A.H.01.02.Tahun 2008 tanggal 21 Oktober 2008. Sesuai anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah bergerak dalam bidang industri alat-alat perlengkapan (suku cadang) dari berbagai macam alatalat mesin pabrik dan kendaraan, dan yang sejenisnya. Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dengan kantor pusat di Wisma ADR, Jalan Pluit Raya I No. 1, Jakarta Utara, sedangkan pabriknya berlokasi di Jakarta dan Tangerang. Perusahaan memulai kegiatan operasi komersialnya sejak tahun 1980. b. Penawaran Umum dan Kegiatan Korporasi Lainnya atas Efek Perusahaan Berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-1287/PM/1996 tanggal 13 Agustus 1996, Perusahaan telah mendapat pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana sahamnya kepada masyarakat, yaitu sejumlah 34.400.000 saham, dengan nilai nominal Rp 500 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp 1.700 per saham. Sahamsaham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) (sekarang Bursa Efek Indonesia (BEI)) pada tanggal 9 September 1996. Pada tanggal 11 November 1997, sesuai persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan melaksanakan pembagian saham bonus sebesar Rp 41.184.000.000 atau sejumlah 82.368.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham, yang seluruhnya berasal dari agio saham. Dalam RUPSLB pada tanggal 12 Agustus 1999, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pelaksanaan pembagian saham bonus sebesar Rp 31.482.880.000 yang terdiri atas 62.965.760 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham, yang berasal dari selisih penilaian kembali aset tetap. Dalam RUPSLB yang sama, para pemegang saham juga menyetujui pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 100 per saham serta pemberian kuasa kepada direksi Perusahaan untuk mengatur pelaksanaannya. Pemecahan nilai nominal saham tersebut telah dilakukan melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dengan tanggal pencatatan (recording date) pada tanggal 10 Juli 2003 dan jadwal pendistribusian saham pada tanggal 11 Juli 2003. Setelah pembagian saham bonus dan pemecahan nilai nominal saham tersebut, jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan adalah 1.298.668.800 saham. Seluruh saham Perusahaan tersebut telah dicatatkan di BEI. Pada tanggal 27 Juni 2000, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam untuk melakukan penawaran umum obligasi dengan jumlah nominal Rp 100.000.000.000, yang telah dicatatkan di BES pada tanggal 31 Juli 2000. Pada tanggal 17 Juli 2005, Perusahaan telah melunasi seluruh hutang obligasi tersebut.
6
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
1. UMUM (lanjutan) b. Penawaran Umum dan Kegiatan Korporasi Lainnya atas Efek Perusahaan (lanjutan) Sehubungan dengan transaksi penggabungan usaha Perusahaan dengan PT Andhi Chandra Automotive Products Tbk., Entitas Anak, yang berlaku efektif pada tanggal 28 Desember 2006, Perusahaan menerbitkan saham baru sejumlah 141.000.060 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan di BEI pada tanggal 2 Januari 2007. Pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan telah memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam & LK melalui surat No. S-5907/BL/2010 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Selamat Sempurna II Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap (Obligasi SMSM02), dengan jumlah nominal sebesar Rp 240.000.000.000 (dua ratus empat puluh milyar). Obligasi SMSM02 ini merupakan obligasi berseri yang meliputi Seri A (SMSM02A) dengan nilai nominal Rp 80.000.000.000, jangka waktu 370 hari dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,9% per tahun, Seri B (SMSM02B) dengan nilai nominal Rp 80.000.000.000, jangka waktu 3 tahun dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,3% per tahun, Seri C (SMSM02C) dengan nilai nominal Rp 80.000.000.000, jangka waktu 5 tahun dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,8% per tahun. Obligasi SMSM02 tersebut dicatatkan di BEI pada tanggal 9 Juli 2010. c. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan memiliki Entitas Anak sebagai berikut: ‚
Entitas Anak
PT Panata Jaya Mandiri
Kegiatan Utama
Tahun Beroperasi Tempat Secara Komersial Kedudukan Persentase Kepemilikan
Industri filter, terutama untuk alat-alat berat
1985
Mar 2012
Des 2011
70,00%
70,00%
Jakarta
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi (Milyar Rupiah) Mar 2012 Des 2011 286
281
d. Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris
: : :
Suryadi Handi Hidajat Suwardi Johan Kurniawan
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : : :
Eddy Hartono Surja Hartono Ang Andri Pribadi Lucas Aris Setyapranarka Ong Heng Kie
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, jumlah karyawan tetap Perusahaan dan Entitas Anak, masing-masing adalah 1.611 orang dan 1.636 orang (tidak diaudit).
7
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” yang diterapkan sejak tanggal 1 Januari 2011. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan juga memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan. Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian, dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak. b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasian atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang. PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas-entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
8
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Sejak tanggal 1 Januari 2011 Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang dimiliki dengan kepemilikan saham lebih dari 50% (Catatan 1c). Semua saldo dan transaksi antar perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan dan Entitas Anak sebagai satu kesatuan usaha. Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perusahaan: • • • • • • •
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif; dan mereklasifikasi bagian induk Perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laporan laba rugi komprehensif, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari Entitas Anak yang diatribusikan pada kepentingan ekuitas yang tidak dimiliki secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk perusahaan. Sebelum tanggal 1 Januari 2011 Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas atas laba bersih dan aset bersih Entitas Anak yang tidak dimiliki sepenuhnya, masing-masing disajikan sebagai “Hak Pemegang Saham Minoritas Atas Bagian Laba Bersih Anak Perusahaan” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan “Hak Pemegang Saham Minoritas Dalam Ekuitas Anak Perusahaan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
9
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) Sebelum tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan) Kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada Entitas Anak tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor Entitas Anak tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat liabilitas yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian tersebut. Laba Entitas Anak tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup secara penuh. Akuisisi atas KNP dicatat dengan menggunakan metode ekstensi induk-Entitas Anak, perbedaan antara biaya perolehan investasi dan jumlah tercatat aset neto Entitas Anak yang diakuisisi atau dilepaskan diakui sebagai goodwill untuk “selisih positif” dan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk “selisih negatif”. c. Kombinasi Bisnis Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” yang berlaku bagi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya. Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak: i)
menghentikan amortisasi goodwill;
ii)
mengeliminasi jumlah tercatat akumulasi amortisasi goodwill terkait; dan
iii) melakukan pengujian penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 22 (Revisi 2010) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan komprehensif konsolidasian. Sejak Tanggal 1 Januari 2011 Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset bersih yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biayabiaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi.
10
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Kombinasi Bisnis (lanjutan) Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan) Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pemisahan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi komprehensif. Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset bersih Entitas Anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi sebagai keuntungan dari pembelian dengan diskon setelah sebelumnya manajemen meninjau kembali identifikasi dan nilai wajar dari aset yang diperoleh dan liabilitias yang diambil alih. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan dan Entitas Anak yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan. Sampai dengan 31 Desember 2010, selisih lebih nilai buku aset bersih Entitas Anak di atas biaya perolehan saham-bersih diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun. Sesuai dengan PSAK No. 22 (revisi 2010), Perusahaan menghentikan amortisasi akun tersebut sejak 1 Januari 2011. Nilai tercatat selisih lebih nilai buku aset bersih Entitas Anak di atas biaya perolehan saham-bersih sebesar Rp 797 juta pada tanggal 31 Desember 2010 telah dihentikan pengakuannya dengan melakukan penyesuaian terhadap saldo laba pada tanggal 1 Januari 2011.
11
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Kombinasi Bisnis (lanjutan) Sebelum Tanggal 1 Januari 2011 Sebagai perbandingan dengan persyaratan-persyaratan tersebut di atas, kebijakan akuntansi atas kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut: i)
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Biaya-biaya transaksi yang secara langsung dapat diatribusikan pada akuisisi merupakan bagian dari harga perolehan akuisisi. KNP (sebelumnya dikenal sebagai hak minoritas) diukur berdasarkan proporsi atas nilai tercatat aset bersih teridentifikasi;
ii)
kombinasi bisnis yang diperoleh secara bertahap diakui sebagai tahap-tahap yang terpisah. Tambahan kepemilikan saham tidak mempengaruhi goodwill yang telah diakui sebelumnya;
iii) imbalan kontijensi diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai liabilitas saat ini, yaitu kemungkinan besar atas arus ekonomis keluar, yang dapat secara memadai diestimasi. Penyesuaian setelah tanggal akuisisi terhadap imbalan kontinjensi diakui sebagai bagian dari goodwill. Efektif pada tanggal 28 Desember 2006, Perusahaan melakukan penggabungan usaha dengan PT Andhi Chandra Automotive Products Tbk. (ACAP), Entitas Anak, dimana Perusahaan sebagai entitas yang melanjutkan kegiatan usaha (“surviving entity”). Transaksi penggabungan usaha antara Perusahaan dan ACAP tersebut dihitung dan dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepentingan sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Sesuai PSAK No. 38, selisih yang timbul dalam transaksi entitas sepengendali ini dibukukan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” di bagian “Ekuitas”. Selisih lebih “net-equities” pemegang saham nonpengendali ACAP (jumlah nilai buku pemegang saham nonpengendali ACAP atas aset bersih ACAP yang dimasukkan ke dalam perusahaan penggabungan dikurangi dengan nilai buku bagian-bagian ekuitas ACAP yang dimasukkan ke dalam perusahaan penggabungan) yang dimasukkan ke dalam Perusahaan dengan jumlah nominal saham Perusahaan yang diterbitkan kepada pemegang saham nonpengendali ACAP sehubungan dengan penggabungan usaha, dicatat sebagai “Agio Saham” di bagian “Ekuitas” pada laporan posisi keuangan konsolidasi. d. Investasi pada Entitas Asosiasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini diterapkan secara retrospektif dan mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian. Investasi Perusahaan dan Entitas Anak pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Perusahaan dan Entitas Anak atas laba atau rugi bersih, dan penerimaan dividen dari, entitas asosiasi sejak tanggal perolehan.
12
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d. Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian Perusahaan dan Entitas Anak atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perusahaan dan Entitas Anak mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika relevan dalam laporan perubahan ekuitas. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perusahaan dan Entitas Anak dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Perusahaan dan Entitas Anak dalam entitas asosiasi. Laporan keuangan entitas asosiasi disusun atas periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan dan Entitas Anak. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perusahaan dan Entitas Anak dalam entitas asosiasi. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan dan Entitas Anak menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Akun-akun laporan posisi keuangan pada Perusahaan Asosiasi yang laporan keuangannya menggunakan mata uang fungsional dan mata uang pelaporan dalam Dolar Amerika Serikat dikonversikan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan, sedangkan akun-akun laporan laba rugi komprehensif Perusahaan Asosiasi tersebut dikonversikan dengan nilai kurs rata-rata periode yang bersangkutan. Bagian kepemilikan Perusahaan atas perubahan ekuitas Perusahaan Asosiasi yang disebabkan oleh selisih kurs karena penjabaran yang timbul dicatat oleh Perusahaan sebagai bagian dari akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi” di bagian “Ekuitas” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan. Efektif tahun 2010, Perusahaan melakukan penjualan investasi saham pada PT POSCO Indonesia Jakarta Processing Center (POSCO - IJPC) (dahulu PT International Steel Indonesia), sehingga persentase kepemilikan saham Perusahaan mengalami penurunan dari 40% menjadi 15%, dan selanjutnya saldo nilai tercatat investasi saham yang terbawa pada saat tersebut dicatat dengan menggunakan biaya perolehan (metode biaya). e. Instrumen Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Entitas Anak telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan”: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran”, yang menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, secara prospektif.
13
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. Instrumen Keuangan (lanjutan) 1. Aset Keuangan Pengakuan awal Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi komprehensif, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan dan Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak meliputi kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, investasi saham dan aset tidak lancar lainnya. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: •
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif. Piutang lain-lain (piutang derivatif) termasuk dalam kategori ini.
•
Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi. Kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain (selain piutang derivatif) dan aset tidak lancar lainnya Perusahaan dan Entitas Anak termasuk dalam kategori ini.
14
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. Instrumen Keuangan (lanjutan) 1.
Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan) •
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan dan Entitas Anak memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.
•
Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklas ke laporan laba rugi komprehensif sebagai penyesuaian reklasifikasi. Investasi saham Perusahaan dan Entitas Anak termasuk dalam kategori ini. Investasi dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
2.
Liabilitas keuangan Pengakuan awal Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, hutang lain-lain, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan dalam hal pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak termasuk hutang bank, hutang usaha, beban masih harus dibayar, hutang derivatif dan hutang obligasi.
15
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. Instrumen Keuangan (lanjutan) 2. Liabilitas keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: •
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif : Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Hutang derivatif termasuk dalam kategori ini.
•
Hutang lain-lain Setelah pengakuan awal, hutang lain-lain selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembiayaan atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya lainnya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi. Hutang bank, hutang usaha, beban masih harus dibayar dan hutang obligasi, Perusahaan dan Entitas Anak termasuk dalam kategori ini.
3. Saling Hapus dari Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
16
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. Instrumen Keuangan (lanjutan) 4. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang setara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lain. Penyesuaian risiko kredit Perusahaan dan Entitas Anak menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit counterparty antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan dan Entitas Anak terkait dengan instrumen harus diperhitungkan. 5. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada setiap akhir periode pelaporan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan. •
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak menentukan penurunan nilai berdasarkan bukti obyektif secara individual atas penurunan nilai. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penghasilan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan dimasa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan dan Entitas Anak. Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika dimasa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
17
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. Instrumen Keuangan (lanjutan) 5. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan) •
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Dalam hal ini instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif terjadinya penurunan nilai, termasuk penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya.
6.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan dan Entitas Anak telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik (a) Perusahaan dan Entitas Anak telah secara substantial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan suatu liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
7.
Instrumen Derivatif PSAK No. 55 (Revisi 2006) mensyaratkan seluruh kondisi berikut harus dipenuhi agar hubungan lindung nilai dapat memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai: (i) pada saat dimulainya lindung nilai terdapat penetapan dan pendokumentasian formal atas hubungan lindung nilai dan tujuan manajemen risiko Perusahaan serta strategi pelaksanaan lindung nilai; (ii) lindung nilai diharapkan akan sangat efektif dalam rangka saling hapus atas perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindungi nilai; (iii) untuk lindung nilai atas arus kas, suatu prakiraan transaksi yang merupakan subyek dari suatu lindung nilai harus bersifat kemungkinan besar terjadi dan terdapat eksposur perubahan arus kas yang dapat mempengaruhi laporan laba rugi komprehensif; (iv) efektivitas lindung nilai dapat diukur secara handal; dan (v) lindung nilai dinilai secara berkesinambungan dan ditentukan bahwa efektivitasnya sangat tinggi sepanjang periode pelaporan keuangan di mana lindung nilai tersebut ditetapkan. 18
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. Instrumen Keuangan (lanjutan) 7. Instrumen Derivatif (lanjutan) Kontrak valuta berjangka (forward) yang dimiliki Perusahaan tidak memenuhi persyaratan seperti yang telah diungkapkan di atas dan oleh karena itu tidak dapat dikategorikan sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi. Oleh karenanya piutang dan hutang yang timbul dari transaksi ini disajikan pada laporan posisi keuangan sebagai instrumen keuangan biasa, dan sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006), dicatat sebesar nilai wajar yang dikutip berdasarkan harga pasar instrumen derivatif terkait. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar instrumen derivatif tersebut diakui secara langsung pada operasi periode berjalan. f.
Piutang usaha Piutang usaha disajikan dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha.
g. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak jika: a) Langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan dan Entitas Anak; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan dan entitas anak yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan dan Entitas Anak; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan dan entitas anak; b) suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak; c) suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan dan entitas anak sebagai venture; d) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan dan Entitas Anak atau induk; e) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); f) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau g) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan Entitas Anak atau entitas lain yang terkait dengan Perusahaan dan Entitas Anak. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
19
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak. Penyisihan penurunan nilai persediaan dibentuk berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir periode, untuk menyesuaikan nilai tercatat persediaan menjadi nilai realisasi bersih. i.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
j.
Aset Tetap Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap” untuk mengatur perlakuan akuntansi aset tetapnya. PSAK No. 16 (Revisi 2011) mengatur tentang pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan dan rugi penurunan nilai atas aset. Tidak terdapat pengaruh signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi ini terhadap laporan keuangan konsolidasian. Perusahaan dan Entitas Anak mengakui biaya perolehan aset sebagai aset jika dan hanya jika: 1. kemungkinan besar Perusahaan dan Entitas Anak akan memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari aset tersebut; dan 2. biaya perolehannya dapat diukur secara andal. Biaya-biaya selanjutnya yang dikeluarkan untuk memperbaiki dan memelihara aset tetap tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya; pengeluaran dalam jumlah signifikan dan yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis diakui dalam jumlah tercatat aset tetap. Perusahaan dan Entitas Anak memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya, dan menggunakan metode garis lurus sebagai metode penyusutannya untuk golongan bangunan dan prasarana sebesar 5% per tahun dari biaya perolehan, sedangkan golongan aset tetap lainnya disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, masing-masing dengan tarif sebagai berikut: Tarif Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
10% - 25% 10% - 50% 50%
Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode yang bersangkutan. Aset tetap yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual diatur secara terpisah dalam PSAK No. 58 (Revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan dan disajikan secara terpisah dalam laporan keuangan konsolidasian.
20
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
Aset Tetap (lanjutan) Aset tetap berupa tanah, pada umumnya memiliki umur manfaat tidak terbatas sehingga tidak disusutkan, kecuali dalam suatu kondisi tertentu. Biaya perolehan tanah termasuk biaya pembongkaran, pemindahan, dan restorasi lokasi, serta manfaat yang diperoleh dari pembongkaran, pemindahan dan pemugaran tersebut terbatas, maka biaya tersebut disusutkan selama periode manfaat yang diperolehnya.
k. Properti Investasi Properti investasi merupakan tanah yang dimiliki untuk kenaikan nilai dan tidak digunakan atau dijual dalam kegiatan usaha. Properti investasi dinyatakan sebesar harga perolehan. l.
Penurunan Nilai Aset Non - Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada pelaporan keuangan. Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan dan Entitas Anak membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
m. Aset dalam Penyelesaian Aset dalam penyelesaian (disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tetap” pada laporan posisi keuangan konsolidasian) dinyatakan berdasarkan biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat aset tersebut telah diselesaikan dan siap untuk digunakan. n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 23 (revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan komprehensif konsolidasian. Pendapatan dari penjualan pada umumnya diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan untuk penjualan lokal dan penyerahan barang di atas kapal untuk penjualan ekspor. Beban diakui pada saat terjadinya (metode akrual).
21
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs rata-rata Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi komprehensif periode berjalan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, kurs mata uang asing utama yang digunakan adalah sebagai berikut: Mata Uang Asing
31 Maret 2012
Dolar Amerika Serikat (US$) 1 Yen Jepang (JP¥) 1 Dolar Singapura (Sin$) 1 Euro Eropa (EUR) 1 Poundsterling Inggris (GBP) 1
9.180,00 111,76 7.308,64 12.258,98 14.670,11
31 Desember 2011 9.068,00 116,80 6.974,03 11.738,99 13.969,27
p. Biaya emisi obligasi Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi dicatat sebagai pengurang terhadap hasil emisi dan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif selama jangka waktu obligasi. q. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan diterapkan pada saat aset pajak tangguhan yang bersangkutan direalisasi atau pada saat hutang pajak tangguhan diselesaikan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. r.
Imbalan Kerja Karyawan Perusahaan dan Entitas Anak mencatat akrual atas estimasi imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Hak karyawan atas uang pensiun, pesangon, uang jasa dan imbalan lainnya diakui dengan metode akrual.
22
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan) Perusahaan dan Entitas Anak mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri yang mencakup imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon, pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas. Perhitungan estimasi liabilitas untuk imbalan kerja karyawan ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Perhitungan akrual atas estimasi imbalan kerja karyawan dilakukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit” yang dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen.
s. Laba Bersih per Saham Dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih komprehensif konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas Induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham Perusahaan yang beredar pada periode yang bersangkutan, yaitu sejumlah 1.439.668.860 saham. t.
Informasi Segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas beroperasi.Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian. Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan Entitas Anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan Entitas Anak, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
u. Provisi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Provisi diakui jika Perusahaan dan Entitas Anak memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dibuat.
23
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u. Provisi (lanjutan) Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, provisi dibatalkan. v. Standar akuntansi revisi lain dan interpretasi Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, berikut adalah standar akuntansi revisi lain dan perubahan atas standar yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap Perusahaan dan Entitas Anak, antara lain sebagai berikut: i. ii. iii. iv. v. vi. vii. viii. ix. x. xi. xii. xiii. xiv.
PSAK No. 2 (Revisi 2009), ”Laporan Arus Kas”. PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”. PSAK No. 8 (Revisi 2009), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”. PSAK No. 12 (Revisi 2010), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”. PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak berwujud”. PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”. ISAK No. 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus”. ISAK No. 9 (Revisi 2009), “Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasidan Liabilitas Serupa”. ISAK No. 10, “Program Loyalitas Pelanggan”. ISAK No. 11, “Distribusi Aset Non-Kas kepada Pemilik”. ISAK No. 12, “Pengendalian Bersama Entitas-Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer”. ISAK No. 14, “Aset Tak berwujud – Biaya Situs Web”. ISAK No. 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 Berikut ini adalah standar akuntansi yang telah direvisi dan berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2012, antara lain adalah sebagai berikut: •
PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” PSAK revisi ini menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
•
PSAK No. 13 (Revisi 2011) “Properti Investasi” PSAK revisi ini diterapkan dalam pengakuan, pengukuran dan pengungkapan properti investasi termasuk untuk pengukuran hak atas properti investasi dalam sewa yang dicatat sebagai sewa pembiayaan dalam laporan keuangan lessee dan untuk pengukuran properti investasi yang diserahkan kepada lessee yang dicatat sebagai sewa operasi dalam laporan keuangan lessor.
24
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v. Standar akuntansi revisi lain dan interpretasi (lanjutan) •
PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap” PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, agar pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas di aset tetap, dan perubahan dalam investasi tersebut. Isu utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilai atas aset tetap.
•
PSAK No. 18 (Revisi 2010) “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” PSAK revisi ini mengatur tentang penentuan biaya manfaat purnakarya dalam laporan keuangan Pemberi Kerja yang memiliki program manfaat purnakarya. Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010).
•
PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja” PSAK revisi ini mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan liabilitas dan beban jika pekerja telah memberikan jasanya dan entitas menikmati manfaat ekonomi yang dihasilkan dari jasa tersebut.
•
PSAK No. 26 (Revisi 2011) “Biaya Pinjaman” PSAK revisi ini menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban.
•
PSAK No. 30 (Revisi 2011) “Sewa” PSAK revisi ini mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor dalam hubungannya dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara aset tersebut.
•
PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan” PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan/(penyelesaian) jumlah tercatat aset/(liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksitransaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
•
PSAK No. 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK revisi ini menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
•
PSAK No. 53 (Revisi 2010) “Pembayaran Berbasis Saham” PSAK revisi ini mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.
25
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v. Standar akuntansi revisi lain dan interpretasi (lanjutan) •
PSAK No. 55 (Revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK revisi ini mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
•
PSAK No. 56 (Revisi 2011) “Laba per Saham” PSAK revisi ini menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas sama.
•
PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK ini mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
•
ISAK No. 15 “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya” ISAK ini memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
•
ISAK No. 16, ”Perjanjian Konsensi Jasa” ISAK ini memberikan panduan akuntansi untuk entitas (operator) atas perjanjian konsensi jasa publik ke swasta.
•
ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham” ISAK ini membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
•
ISAK No. 22, ”Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan” ISAK ini menentukan pengungkapan yang tepat dalam catatan atas laporan keuangan operator dan pemberi konsesi atas perjanjian konsensi jasa. Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi yang direvisi dan baru tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.
26
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v. Standar akuntansi revisi lain dan interpretasi (lanjutan) •
ISAK No. 25, ”Hak atas Tanah” ISAK ini membahas apakah biaya perolehan hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai diakui sebagai aset tetap dan disusutkan sesuai dengan sisa umur haknya, dan juga bagaimana perlakuan atas biaya yang dikeluarkan dalam pengurusan legal hak atas tanah awal dan perpanjangan atau pembaruannya.
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Pertimbangan Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak seperti diungkapkan pada Catatan 2e. Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Usaha Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terhutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan Entitas Anak. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan penurunan nilai piutang. Nilai tercatat dari piutang usaha Perusahaan dan Entitas Anak sebelum penyisihan penurunan nilai pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 359.565.615.828 dan Rp 358.835.248.952. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5.
27
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki resiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Imbalan Kerja Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan Entitas Anak bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai. Nilai tercatat estimasi liabilitas atas imbalan kerja karyawan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 40.552.778.062 dan Rp 35.988.479.878. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 16. Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (bangunan dan prasarana) dan metode saldo menurun ganda (aset tetap lainnya) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan dan Entitas Anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Maret 2012 dan Desember 2011 adalah sebesar Rp 398.602.057.536 dan Rp 397.702.004.051. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 9. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Instrumen Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan dan Entitas Anak. Nilai tercatat dari aset keuangan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 396.721.240.221 dan Rp 385.004.118.257 (Catatan 31), sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 347.331.830.338 dan Rp 404.606.721.694 (Catatan 31). 28
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
4. KAS DAN BANK Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2012 Kas Setoran dalam perjalanan Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Permata Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mizuho Indonesia Valuta Asing (Catatan 30) Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (US$ 1.417.118 pada 31 Maret 2012, US$ 275.214 pada 31 Desember 2011) PT Bank Mizuho Indonesia (US$ 624.429 pada 31 Maret 2012, US$ 1.138.106 pada 31 Desember 2011) Dolar Singapura PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Sin$ 338.709 pada 31 Maret 2012, Sin$ 118.383 pada 31 Desember 2011) Yen Jepang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (JP¥ 8.456.456 pada 31 Maret 2012, JP¥ 4.990.424 pada 31 Desember 2011) PT Bank Mizuho Indonesia (JP¥ 404.858 pada 31 Maret 2012, JP¥ 234.412 pada 31 Desember 2011) Jumlah Kas dan Bank
31 Desember 2011
576.683.700 2.526.090
578.888.000 -
3.315.920.350 791.739.327 513.844.366 38.260.457
789.764.406 894.110.677 101.674.203
13.009.140.211
2.495.640.824
5.732.260.056
10.320.346.024
2.475.505.654
825.609.678
945.098.575
582.881.530
45.247.172
27.379.371
27.446.225.958
16.616.294.713
5. PIUTANG USAHA - BERSIH Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2012 Pihak berelasi (Catatan 6) PT Prapat Tunggal Cipta PT Mangatur Dharma Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) Jumlah - Pihak berelasi
29
31 Desember 2011
45.661.082.963 2.731.119.811
42.181.109.078 2.086.035.930
426.949.197
187.194.772
48.819.151.971
44.454.339.780
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
5. PIUTANG USAHA - BERSIH (lanjutan)
Pihak Ketiga Ekspor Lokal Jumlah - Pihak Ketiga
31 Maret 2012
31 Desember 2011
264.796.703.885 45.949.759.972 310.746.463.857
273.048.054.684 41.332.854.488 314.380.909.172
Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang usaha
(930.481.599)
(930.481.599)
Jumlah - Pihak Ketiga – Bersih
309.815.982.258
313.450.427.573
Jumlah Piutang Usaha - Bersih
358.635.134.229
357.904.767.353
Analisis umur piutang usaha tersebut pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Mata Uang Asing 31 Maret 2012
Belum jatuh tempo
Rupiah
Jumlah
72.335.398.291
Ekuivalen Dalam Rupiah
Jumlah Dalam Rupiah
US$ Sin$ JP¥
23.635.555 1.034.918 29.300.414
216.974.404.904 7.563.840.826 3.274.631.804
300.148.275.825
Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari
19.576.866.369
US$ Sin$
2.289.112 31.298
21.014.043.845 228.747.276
40.819.657.490
31 - 60 hari
1.200.769.429
US$
808.615
7.423.082.762
8.623.852.191
61 - 90 hari
1.655.877.854
US$
906.095
8.317.952.468
9.973.830.322
94.768.911.943
US$ Sin$ JP¥
27.639.377 1.066.216 29.300.414
264.796.703.885
359.565.615.828
Jumlah
Mata Uang Asing 31 Desember 2011
Belum jatuh tempo
Rupiah
Jumlah
72.245.298.649
Ekuivalen Dalam Rupiah
Jumlah Dalam Rupiah
US$ Sin$ JP¥
25.125.210 1.058.655 33.346.244
227.835.407.635 7.383.409.117 3.894.948.007
311.359.063.408
US$ Sin$
2.336.895 188.417
21.190.961.049 1.314.081.708
34.280.138.538
US$ Sin$
775.179 25.070
7.029.322.719 174.846.453
8.855.125.770
Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari
31 - 60 hari 61 - 90 hari
Jumlah
11.775.095.781
1.650.956.598 115.843.240
US$
465.933
4.225.077.996
4.340.921.236
85.787.194.268
US$ Sin$ JP¥
28.703.217 1.272.142 33.346.244
273.048.054.684
358.835.248.952
30
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
5. PIUTANG USAHA - BERSIH (lanjutan) Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012
31 Desember 2011
Saldo awal periode Perubahan selama periode berjalan Penambahan penyisihan
930.481.599
930.481.599
-
-
Saldo akhir periode
930.481.599
930.481.599
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai piutang tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul akibat tidak tertagihnya piutang. Piutang usaha tersebut dijadikan sebagai jaminan dengan penyerahan hak secara fidusia atas pinjaman, sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 11. 6. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK–PIHAK BERELASI Perusahaan dan Entitas Anak, dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan pihakpihak berelasi, terutama dalam bentuk transaksi penjualan dan pembelian serta transaksi sewa (Catatan 29e, 29f dan 29g) dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti dengan pihak ketiga. Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi: Persentase Terhadap Jumlah Aset (%)
Jumlah 31 Maret 2012 Piutang Usaha PT Prapat Tunggal Cipta PT Mangatur Dharma Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) Jumlah
31 Desember 2011 42.181.109.078 2.086.035.930
4,02 0,24
3,71 0,18
426.949.197
187.194.772
0,04
0,02
48.819.151.971
44.454.339.780
4,30
3,91
31 Maret 2012
Jumlah
31 Desember 2011
45.661.082.963 2.731.119.811
Persentase Terhadap Jumlah Liabilitas (%)
Jumlah
Hutang Usaha PT Selamat Sempana Perkasa PT Hydraxle Perkasa PT Dinamikajaya Bumipersada Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar)
31 Maret 2012
31 Desember 2011
31 Maret 2012
31 Desember 2011
9.267.614.569 7.952.047.855 3.990.819.728
9.812.134.007 4.865.763.518 4.039.075.857
2,25 1,93 0,97
2,10 1,04 0,87
199.016.629
246.589.027
0,06
0,06
21.409.498.781
18.963.562.409
5,21
4,07
31
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
6. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK–PIHAK BERELASI (lanjutan) Persentase Terhadap Jumlah Akun yang bersangkutan (%)
Jumlah 31 Maret 2012 Penjualan Bersih PT Prapat Tunggal Cipta PT Mangatur Dharma PT Dinamikajaya Bumipersada PT Central Karya Megah Utama Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) Jumlah
Pembelian PT Selamat Sempana Perkasa PT Dinamikajaya Bumipersada PT Hydraxle Perkasa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar)
31 Maret 2011
49.166.792.729 4.976.807.366 1.076.167.910 517.315.936
31 Maret 2012
37.330.371.684 4.066.334.210 1.620.808.172 1.179.363.903
31 Maret 2011
11,58 1,17 0,25 0,12
8,85 0,96 0,38 0,28
855.516.306
236.657.031
0,21
0,06
56.592.600.247
44.433.535.000
13,33
10,53
20.562.455.880 12.761.017.275 10.402.299.424
23.856.324.361 16.017.885.836 9.179.432.092
9,75 6,05 4,93
9,94 6,67 3,83
750.939.274
1.018.442.878
0,37
0,42
44.476.711.853
50.072.085.167
21,10
20,86
Beban Sewa PT Adrindo Intiperkasa PT Adrindo Perkasa CV Auto Diesel Radiators Co.
1.675.842.000 465.894.000 439.614.000
1.175.590.696 439.614.000
58,41 16,24 15,32
64,99 24,30
Jumlah
2.581.350.000
1.615.204.696
89,97
89,29
Jumlah
Berikut ini adalah rincian saldo dan transaksi berdasarkan sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Dasar Transaksi
Periode yang Berakhir pada Tanggal
Perusahaan Induk
Perusahaan Sepengendali
Pihak Berelasi Lainnya
Jumlah
Piutang Usaha
31 Maret 2012 31 Desember 2011
-
48.400.881.773 44.267.145.008
418.270.198 187.194.772
48.819.151.971 44.454.339.780
Hutang Usaha
31 Maret 2012 31 Desember 2011
-
17.219.662.425 14.677.897.525
4.189.836.356 4.285.664.884
21.409.498.781 18.963.562.409
Penjualan
31 Maret 2012 31 Maret 2011
-
54.998.910.110 41.633.362.925
1.593.690.137 2.800.172.075
56.592.600.247 44.433.535.000
Pembelian
31 Maret 2012 31 Maret 2011
-
30.964.755.304 33.035.756.453
13.511.956.549 17.036.328.714
44.476.711.853 50.072.085.167
Beban Sewa
31 Maret 2012 31 Maret 2011
1.675.842.000 1.175.590.696
905.508.000 439.614.000
-
2.581.350.000 1.615.204.696
Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi tersebut adalah sebagai berikut: a. PT Adrindo Intiperkasa, merupakan pemegang saham mayoritas Perusahaan.
32
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
6. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK–PIHAK BERELASI (lanjutan) b. CV Auto Diesel Radiators Co., PT Hydraxle Perkasa, PT Mangatur Dharma, PT Prapat Tunggal Cipta, PT Selamat Sempana Perkasa, PT Dinamikajaya Bumipersada, PT Central Karya Megah Utama, PT Kurnia Sinar Semesta, PT Kurnia Bumiindah Cemerlang, PT Prima Auto Indonesia dan PT Adrindo Perkasa memiliki hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali dan/atau merupakan perusahaan yang sepengendali dengan Perusahaan dan Entitas Anak. 7. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2012
31 Desember 2011
Bahan baku dan bahan pembantu Barang jadi Barang dalam proses
237.572.156.387 63.891.116.252 12.387.835.157
248.836.635.165 68.843.124.659 10.519.647.022
Jumlah
313.851.107.796
328.199.406.846
Dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan Jumlah Persediaan – Bersih
(3.693.789.318) 310.157.318.478
(3.693.789.318) 324.505.617.528
Mutasi penyisihan atas penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012
31 Desember 2011
Saldo awal periode Perubahan selama periode berjalan Penambahan penyisihan
3.693.789.318
2.342.728.767
-
1.351.060.551
Saldo akhir periode
3.693.789.318
3.693.789.318
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi akibat penurunan nilai persediaan. Persediaan tersebut dijadikan sebagai jaminan dengan penyerahan hak secara fidusia atas pinjaman, sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 11. Pada tanggal 31 Maret 2012, persediaan tersebut telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sekitar Rp 213,4 milyar. Pada tanggal 20 April 2012, nilai pertanggungan secara keseluruhan dinaikkan menjadi sebesar Rp 320 milyar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. 8. UANG MUKA PEMBELIAN Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki uang muka pembelian kepada pihak ketiga atas pembelian bahan baku, bahan pembantu dan lain-lain, masing-masing sebesar Rp 7.703.568.627 dan Rp 11.033.216.600.
33
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
9. ASET TETAP Aset tetap terdiri dari: 31 Maret 2012 Saldo Awal Nilai Tercatat Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan Jumlah
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
52.657.774.320 121.425.708.430 922.047.710.195 23.997.720.879 32.293.923.552
607.049.162 19.916.883.976 194.914.140 1.130.512.954
381.000.000
52.657.774.320 122.032.757.592 941.964.594.171 24.192.635.019 33.043.436.506
1.152.422.837.376
21.849.360.232
381.000.000
1.173.891.197.608
Aset dalam Penyelesaian Bangunan Mesin dan peralatan
2.941.024.465 13.055.907.974
1.395.552.426 5.584.792.210
1.433.129.345 6.035.349.442
2.903.447.546 12.605.350.742
Jumlah
15.996.932.439
6.980.344.636
7.468.478.787
15.508.798.288
1.168.419.769.815
28.829.704.868
7.849.478.787
1.189.399.995.896
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
48.239.234.348 678.440.207.045 19.447.645.755 24.590.678.616
1.450.266.880 17.556.849.520 417.967.829 1.026.574.695
371.486.328
49.689.501.228 695.997.056.565 19.865.613.584 25.245.766.983
Jumlah Akumulasi Penyusutan
770.717.765.764
20.451.658.924
371.486.328
790.797.938.360
Nilai Buku
397.702.004.051
Jumlah Nilai Tercatat
398.602.057.536
31 Desember 2011 Saldo Awal Nilai Tercatat Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
50.332.774.320 111.342.484.621 836.183.653.538 21.463.084.320 29.060.073.260
2.325.000.000 10.083.223.809 85.864.056.657 2.534.636.559 7.615.808.928
4.381.958.636
52.657.774.320 121.425.708.430 922.047.710.195 23.997.720.879 32.293.923.552
1.048.382.070.059
108.422.725.953
4.381.958.636
1.152.422.837.376
6.490.509.992 6.915.332.163
6.837.969.069
3.549.485.527 697.393.258
2.941.024.465 13.055.907.974
13.405.842.155
6.837.969.069
4.246.878.785
15.996.932.439
1.061.787.912.214
115.260.695.022
8.628.837.421
1.168.419.769.815
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan kantor Kendaraan
42.773.823.784 599.658.513.440 17.312.609.169 25.248.234.206
5.465.410.564 78.781.693.605 2.135.036.586 3.584.138.386
4.241.693.976
48.239.234.348 678.440.207.045 19.447.645.755 24.590.678.616
Jumlah Akumulasi Penyusutan
684.993.180.599
89.966.279.141
4.241.693.976
770.717.765.764
Nilai Buku
376.794.731.615
Jumlah Aset dalam Penyelesaian Bangunan Mesin dan peralatan Jumlah Jumlah Nilai Tercatat
397.702.004.051
34
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
9. ASET TETAP (lanjutan) Beban penyusutan aset tetap pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011, dialokasikan sebagai berikut: 31 Maret 2012
31 Maret 2011
Beban pabrikasi Beban umum dan administrasi (Catatan 24)
19.073.326.727 1.378.332.197
17.525.804.958 992.259.176
Jumlah
20.451.658.924
18.518.064.134
Rincian penjualan aset tetap pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Nilai tercatat Akumulasi penyusutan
381.000.000 (371.486.328)
Nilai buku Harga jual Laba penjualan aset tetap
31 Maret 2011 198.000.000 (194.798.828)
9.513.672
3.201.172
210.000.000 200.486.328
97.000.000 93.798.828
Laba penjualan aset tetap tersebut disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 26). Pada tanggal 31 Maret 2012, aset tetap tersebut telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sekitar Rp 461 milyar dan US$ 150.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Persentase penyelesaian dari aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, dipandang dari sudut keuangan, masing-masing adalah sekitar 33% dan 21%. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aset Perusahaan dan Entitas Anak tersebut dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan penurunan nilai atas aset tersebut. Aset tetap dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman, sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 11. Pada tanggal 31 Maret 2012, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki aset tetap tanah dengan HGB untuk jangka waktu yang berkisar antara 14-30 tahun. Pada tanggal 31 Maret 2012, HGB Perusahaan masih memiliki sisa jangka waktu berkisar antara 5-21 tahun, sedangkan HGB Entitas Anak masih memiliki sisa jangka waktu berkisar antara 5-25 tahun. Manajemen berpendapat bahwa jangka waktu HGB tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.
35
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
10. ASET TIDAK LANCAR - LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2012
31 Desember 2011
Pinjaman karyawan Uang jaminan
3.195.178.291 1.354.608.585
2.606.609.568 1.354.608.585
Jumlah Aset Tidak Lancar
4.549.786.876
3.961.218.153
11. HUTANG BANK Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2012 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kredit Modal Kerja Rupiah Letters of Credit (L/C) impor (US$ 178.761 pada 31 Maret 2012, US$ 61.915 pada 31 Desember 2011) PT Bank Mizuho Indonesia Pinjaman Berulang (US$ 5.000.000 pada 31 Maret 2012, US$ 3.000.000 pada 31 Desember 2011) Letters of Credit (L/C) impor (US$ 99.367 dan JP¥ 11.549.946) Jumlah Hutang Bank
31 Desember 2011
6.788.845.994
75.444.572.526
1.641.024.236
561.447.759
45.900.000.000
27.204.000.000
2.203.017.037
-
56.532.887.267
103.210.020.285
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Perusahaan Berdasarkan Perjanjian Kredit Modal Kerja tanggal 12 Juli 1986 antara Perusahaan dengan Bank Mandiri yang telah beberapa kali mengalami perubahan, Perusahaan pada tanggal 7 September 2007 telah memperoleh fasilitas pinjaman kredit modal kerja dalam mata uang Rupiah dari Bank Mandiri dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 11 September 2008. Berdasarkan Perjanjian Kredit Modal Kerja tanggal 25 Juni 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman kredit modal kerja dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat dari Bank Mandiri dengan jumlah fasilitas maksimum masing-masing sebesar Rp 30.000.000.000 dan US$ 3.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 11 September 2008. Selanjutnya berdasarkan Addendum Perjanjian Kredit Modal Kerja tanggal 19 Maret 2008, Bank Mandiri menyetujui penutupan fasilitas pinjaman kredit modal kerja dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar US$ 3.000.000 dan meningkatkan fasilitas pinjaman kredit modal kerja dalam mata uang Rupiah yang semula fasilitas maksimum sebesar Rp 50.000.000.000 menjadi maksimum sebesar Rp 77.000.000.000, sedangkan fasilitas pinjaman kredit modal kerja dalam mata uang Rupiah dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 30.000.000.000 tetap, sehingga jumlah keseluruhan fasilitas pinjaman kredit modal kerja dalam mata uang Rupiah dari Bank Mandiri maksimum sebesar Rp 107.000.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 11 September 2009. 36
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
11. HUTANG BANK (lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) Fasilitas pinjaman tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 11 September 2012 dengan tingkat bunga per tahun sebesar 9% pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Saldo pinjaman tersebut pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 6.788.845.994 dan Rp 58.487.033.210. Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Non Cash Loan tanggal 21 Juli 2003, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Letters of Credit (L/C) impor dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar US$ 4.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 10 Juli 2004. Fasilitas tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 11 September 2012. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan belum menggunakan fasilitas tersebut. Entitas Anak - PT Panata Jaya Mandiri (PJM) Berdasarkan Perjanjian Kredit Modal Kerja tanggal 25 Januari 2005 antara PJM dengan Bank Mandiri yang telah beberapa kali mengalami perubahan, PJM pada tanggal 11 September 2008 telah memperoleh fasilitas pinjaman kredit modal kerja dalam mata uang Rupiah dari Bank Mandiri dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 20.000.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 11 September 2009. Berdasarkan Addendum Perjanjian Kredit Modal Kerja tanggal 08 September 2009, Bank Mandiri menyetujui peningkatan fasilitas pinjaman kredit modal kerja dalam mata uang Rupiah yang semula fasilitas maksimum sebesar Rp 20.000.000.000 menjadi maksimum sebesar Rp 30.000.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 11 September 2010. Perjanjian Kredit Modal Kerja ini mendapat kenaikan fasilitas pinjaman kredit modal kerja menjadi Rp 50.000.000.000 pada tanggal 15 Desember 2011. Fasilitas pinjaman tersebut memiliki jatuh tempo sampai dengan tanggal 11 September 2012 dengan tingkat bunga per tahun sebesar 9% pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Saldo pinjaman tersebut pada 31 Desember 2011 sebesar Rp 16.957.539.316. Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Non Cash Loan tanggal 19 Desember 2003, PJM memperoleh fasilitas pinjaman L/C impor dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar US$ 2.500.000 yang jatuh tempo pada tanggal 10 Juli 2004 dan telah diubah pada tanggal 8 September 2009 menjadi maksimum sebesar US$ 1.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 11 September 2010. Selanjutnya berdasarkan Addendum Perjanjian Fasilitas Non Cash Loan pada tanggal 16 April 2010, Bank Mandiri menyetujui peningkatan fasilitas pinjaman L/C impor yang semula fasilitas maksimum sebesar US$ 1.000.000 menjadi maksimum sebesar US$ 2.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 11 September 2010. Fasilitas tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 11 September 2012. Saldo pinjaman tersebut pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 1.641.024.236 dan Rp 561.447.759. Fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan piutang usaha, persediaan, sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) beserta bangunan pabrik, prasarana, mesin dan peralatan milik Perusahaan dan Entitas Anak dengan penyerahan hak secara fidusia (Catatan 5, 7 dan 9). Berdasarkan perjanjian pinjaman tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank Mandiri untuk melakukan hal-hal sebagai berikut, antara lain mengubah anggaran dasar, susunan pengurus, melakukan merger dan akuisisi.
37
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
11. HUTANG BANK (lanjutan) PT Bank Mizuho Indonesia (Bank Mizuho) Berdasarkan Perjanjian Pinjaman Berulang tanggal 18 Mei 2005 antara Perusahaan dengan Bank Mizuho yang telah beberapa kali mengalami perubahan, Perusahaan pada tanggal 25 April 2008 telah memperoleh fasilitas pinjaman berulang untuk modal kerja dari Bank Mizuho dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar US$ 6.500.000 yang jatuh tempo pada tanggal 24 April 2009. Pada tanggal 24 April 2009, Bank Mizuho menyetujui peningkatan fasilitas pinjaman berulang yang semula fasilitas maksimum sebesar US$ 6.500.000 menjadi maksimum sebesar US$ 8.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 23 April 2010. Selanjutnya pada tanggal 19 Februari 2010, Bank Mizuho menyetujui peningkatan fasilitas pinjaman berulang yang semula fasilitas maksimum sebesar US$ 8.000.000 menjadi maksimum sebesar US$ 10.000.000 dan atau jumlah ekuivalennya dalam rupiah yang jatuh tempo pada tanggal 19 Juli 2010. Fasilitas pinjaman tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 19 Juli 2012 dengan tingkat bunga per tahun sebesar Cost of fund (COF) ditambah 1,5% pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman tanggal 30 Agustus 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman L/C impor dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar US$ 2.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 30 Agustus 2005 dan telah diubah pada tanggal 24 Oktober 2007 menjadi maksimum sebesar US$ 5.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 23 April 2010. Selanjutnya pada tanggal 19 Februari 2010, Bank Mizuho menyetujui penurunan fasilitas pinjaman L/C impor yang semula fasilitas maksimum sebesar US$ 5.000.000 menjadi maksimum sebesar US$ 3.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 19 Juli 2010. Fasilitas pinjaman tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 19 Juli 2012 (Catatan 29m). Berdasarkan perjanjian pinjaman tersebut, Perusahaan harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank Mizuho untuk melakukan hal-hal sebagai berikut, antara lain melakukan merger, akuisisi atas sebagian besar saham atau aset perusahaan lain dan lain-lain. 12. HUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2012 Pihak berelasi (Catatan 6) PT Selamat Sempana Perkasa PT Hydraxle Perkasa PT Dinamikajaya Bumipersada Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar)
31 Desember 2011
9.267.614.659 7.952.047.855 3.990.819.728
9.812.134.007 4.865.763.518 4.039.075.857
199.016.629
246.589.027
Jumlah - Pihak Berelasi
21.409.498.781
18.963.562.409
Pihak Ketiga Impor (Catatan 30) Dolar Amerika Serikat (US$ 4.875.033 pada 31 Maret 2012, US$ 3.689.533 pada 31 Desember 2011)
44.752.804.031
33.456.686.405
38
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
12. HUTANG USAHA (lanjutan) 31 Maret 2012 Pihak Ketiga (lanjutan) Impor (Catatan 30) (lanjutan) Yen Jepang (JP¥ 21.898.823 pada 31 Maret 2012, JP¥ 22.212.220 pada 31 Desember 2011) Dolar Singapura (Sin$ 324.074 pada 31 Maret 2012, Sin$ 569.515 pada 31 Desember 2011) Poundsterling Inggris (GBP 13.077 pada 31 Maret 2012, dan 31 Desember 2011) Euro Eropa (EUR 13.678 pada 31 Maret 2012, EUR 604 pada 31 Desember 2011) Lokal Rupiah Jumlah - Pihak Ketiga Jumlah Hutang Usaha
31 Desember 2011
2.447.425.617
2.594.458.335
2.368.541.296
3.971.985.341
191.839.120
182.674.328
167.673.180
7.087.885
49.928.283.244
40.212.892.294
29.888.247.405
27.293.072.955
79.816.530.649
67.505.965.249
101.226.029.430
86.469.527.658
Pemasok utama Perusahaan dan Entitas Anak antara lain adalah Daewoo International Corporation, Korea; Crystal Shipping & Trading Co.,LTD, Korea; Ahlstrom Korea Co. Ltd., Korea; Ahnjin Trading Corporation, Korea; Sapa Heat Transfer Ltd., Shanghai. Rincian hutang berdasarkan umur hutang pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Jumlah
39
31 Desember 2011
92.152.552.335
79.143.134.718
5.642.256.285 161.867.198 3.269.353.612
3.100.487.180 43.597.887 4.182.307.873
101.226.029.430
86.469.527.658
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
13. PERPAJAKAN a. Hutang pajak dan pajak dibayar di muka Hutang Pajak Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2012
31 Desember 2011
Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 23/26 Pasal 25 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Keluaran – bersih
513.935.547 14.226.115 3.376.692.325 13.064.493.080 1.905.171.410
8.592.320.879 399.518.680 976.863.890 9.431.029.644 -
Jumlah Hutang Pajak
18.874.518.477
19.399.733.093
Pajak Dibayar di Muka Jumlah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masukan – bersih Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, masing-masing sebesar Rp 5.836.480.494 dan Rp 5.996.195.571. b. Beban (manfaat) pajak penghasilan Beban (manfaat) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian terdiri dari komponen sebagai berikut: 31 Maret 2012 Pajak kini Perusahaan Entitas Anak Pajak tangguhan Perusahaan Entitas Anak Beban pajak penghasilan menurut laboran laba rugi komprehensif konsolidasian
40
31 Maret 2011
10.908.491.000 5.567.935.000
10.572.463.600 5.182.364.750
16.476.426.000
15.754.828.350
(1.464.603.273) (402.969.777)
(1.127.633.438) (386.673.669)
(1.867.573.050)
(1.514.307.107)
14.608.852.950
14.240.521.243
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
13. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Beban (manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba Entitas Anak sebelum beban pajak penghasilan - bersih Laba sebelum beban pajak penghasilan Perusahaan Beda temporer Estimasi liabilitas atas imbalan kerja karyawan bersih Laba penjualan aset tetap Penyusutan dan amortisasi Beda tetap Kesejahteraan karyawan Sumbangan dan representasi Penghasilan yang pajaknya bersifat final dan lain-lain Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan periode berjalan
31 Maret 2012
31 Maret 2011
67.443.714.680
66.180.591.282
(20.552.428.585)
(19.089.075.869)
46.891.286.095
47.091.515.413
4.178.054.030 (71.203.293) 3.216.165.628
2.966.622.738 (16.169.510) 2.687.713.961
164.198.710 536.968.883
123.699.333 273.092.439
(373.013.673)
(264.155.745)
54.542.456.380
52.862.318.629
Beban pajak penghasilan (periode berjalan) dan perhitungan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan) Perusahaan Entitas Anak Beban pajak penghasilan - periode berjalan Perusahaan Entitas Anak Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian - periode berjalan
41
31 Maret 2011
54.542.455.000 22.271.740.000
52.862.318.000 20.729.459.000
10.908.491.000 5.567.935.000
10.572.463.600 5.182.364.750
16.476.426.000
15.754.828.350
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
13. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Beban (manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) 31 Maret 2012 Pajak penghasilan dibayar di muka (Pasal 22, 23 dan 25) Perusahaan Entitas Anak Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka Taksiran hutang pajak penghasilan pasal 29 Perusahaan Entitas Anak Jumlah
31 Maret 2011
9.298.274.899 3.544.687.665
4.390.462.990 3.434.132.799
12.842.962.564
7.824.595.789
1.610.216.101 2.023.247.335 3.633.463.436
6.182.000.610 1.748.231.951 7.930.232.561
c. Liabilitas pajak tangguhan - bersih Pajak tangguhan yang berasal dari pengaruh beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012
31 Desember 2011
Aset pajak tangguhan Estimasi liabilitas atas imbalan kerja karyawan - bersih Penyisihan penurunan nilai persediaan Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Lain-lain
8.598.081.108 781.759.654 186.096.320 13.015.021
7.665.909.264 781.759.654 186.096.320 13.015.021
Jumlah
9.578.952.103
8.646.780.259
Liabilitas pajak tangguhan Aset tetap Amortisasi Lain-lain
(13.608.392.260) (339.557.773) (14.094.759)
(14.540.747.168) (342.604.069) (14.094.759)
Jumlah
(13.962.044.792)
(14.897.445.996)
(4.383.092.689)
(6.250.665.737)
Jumlah Liabilitas pajak tangguhan - bersih d. Administrasi
Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan dan Entitas Anak menghitung, menetapkan dan membayar secara sendiri pajak penghasilannya (self-assessment). Untuk tahun pajak sebelum tahun 2008, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menetapkan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak.
42
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
13. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan Di bulan September 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menyetujui perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Salah satu dari perubahan tersebut sehubungan dengan tarif pajak penghasilan badan. Sebelumnya, tarif pajak penghasilan badan bersifat progresif sebesar 10% dan 15% atas Rp 50 juta penghasilan kena pajak pertama dan kedua, dan berikutnya 30% atas penghasilan kena pajak lebih dari Rp 100 juta. Sesuai dengan perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan, tarif pajak penghasilan badan ditetapkan pada tarif tetap sebesar 28% dimulai sejak 1 Januari 2009 dan kemudian dikurangi menjadi 25% sejak 1 Januari 2010. Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2007 tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka” dan Peraturan Menteri Keuangan No. 238/PMK.03/2008 tentang “Tata Cara Pelaksanaan dan Pengawasan Pemberian Penurunan Tarif Bagi Wajib Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbatas”, mengatur bahwa perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1 (b) Undang-undang Pajak Penghasilan, apabila memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang jumlah kepemilikan saham publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu minimum 6 (enam) bulan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun pajak. Selain itu, wajib pajak harus melampirkan surat keterangan dari Biro Administrasi Efek (BAE) pada Surat Pemberitahuan Tahunan PPh Wajib Pajak Badan dengan melampirkan formulir X.H.1-6 sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam & LK) Nomor X.H.1 untuk setiap tahun pajak terkait. Berdasarkan surat keterangan dari BAE, Perusahaan telah memenuhi kriteria-kriteria tersebut di atas untuk tahun fiskal 2011 dan 2010. Pada tanggal 31 Maret 2012, Perusahaan masih memenuhi kriteria-kriteria untuk memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1 (b) Undang-undang Pajak Penghasilan sesuai dengan formulir X.H.1-6 dari BAE per 31 Maret 2012. Aset dan liabilitas pajak tangguhan telah dihitung dengan menggunakan tarif tersebut. 14. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2012 Beban penjualan
31 Desember 2011
10.220.604.104
26.136.969.745
Gaji upah dan kesejahteraan karyawan Bunga pinjaman Listrik, gas dan air Lain-lain
9.352.567.000 4.278.833.089 1.677.834.564 3.586.151.311
16.377.180.300 4.309.161.583 1.856.888.231 3.751.452.693
Jumlah Beban Masih Harus Dibayar
29.115.990.068
52.431.652.552
43
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 15. TRANSAKSI DERIVATIF Berdasarkan Perjanjian Jasa Pelayanan Transaksi Derivatif antara Perusahaan dengan Bank Mandiri yang telah beberapa kali mengalami perubahan, Perusahaan pada tanggal 11 Juli 2002 memiliki perjanjian kontrak valuta berjangka (forward) dengan nilai kontrak keseluruhan maksimum sebesar US$ 12.000.000 dengan jangka waktu maksimum setiap kontrak forward adalah selama 3 (tiga) bulan yang jatuh tempo pada tanggal 10 Juli 2003 dan telah diperpanjang terakhir sampai dengan tanggal 11 September 2011. Selanjutnya pada tanggal 23 Agustus 2011, Bank Mandiri menyetujui kenaikan nilai kontrak valuta berjangka (forward) yang semula maksimum sebesar US$ 12.000.000 menjadi maksimum sebesar US$ 25.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 11 September 2012. Berdasarkan Perjanjian Kontrak Valuta Asing antara Perusahaan dengan Bank Mizuho yang telah beberapa kali mengalami perubahan, Perusahaan pada tanggal 26 Agustus 2005 memiliki perjanjian kontrak valuta berjangka (forward) dengan nilai kontrak keseluruhan maksimum sebesar US$ 30.000.000 dengan jangka waktu maksimum setiap kontrak forward adalah selama 3 (tiga) bulan yang jatuh tempo pada tanggal 30 Agustus 2006 dan perjanjian diperpanjang dengan sendirinya kecuali ada pembatalan dari salah satu pihak. Selanjutnya pada tanggal 1 Mei 2011, Bank Mizuho menyetujui penurunan nilai kontrak valuta berjangka (forward) yang semula maksimum sebesar US$ 30.000.000 menjadi maksimum sebesar US$ 27.000.000 dan perjanjian diperpanjang dengan sendirinya kecuali ada pembatalan dari salah satu pihak. Rincian saldo transaksi instrumen derivatif Perusahaan tersebut pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Nilai Nosional Hutang (Dolar AS) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jatuh tempo: 03 April 2012 16 April 2012 19 April 2012 03 Mei 2012 15 Mei 2012 25 Mei 2012 29 Mei 2012 21 Juni 2012 22 Juni 2012 29 Juni 2012 13 Juli 2012 23 Juli 2012 03 Agustus 2012 14 Agustus 2012 15 Agustus 2012 28 September 2012 Jumlah
Piutang (Rupiah)
Nilai Wajar Piutang (Hutang)
1.000.000 1.500.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
9.025.000.000 13.635.000.000 9.137.000.000 9.050.000.000 9.160.000.000 9.288.000.000 9.355.000.000 9.290.000.000 9.332.000.000 9.345.000.000 9.357.000.000 9.158.000.000 9.171.000.000 9.147.000.000 9.173.000.000 9.361.000.000
(158.629.649) (164.236.395) (66.271.242) (169.951.385) (75.153.358) 39.611.693 101.081.819 8.235.041 48.491.979 52.653.949 47.140.535 (160.919.320) (161.427.037) (198.218.975) (173.939.834) (43.726.812)
16.500.000
151.984.000.000
(1.075.258.991)
44
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
15. TRANSAKSI DERIVATIF (lanjutan)
31 Maret 2011 Nilai Nosional Hutang (Dolar AS) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jatuh tempo: 25 April 2011 18 Mei 2011 23 Mei 2011 26 Mei 2011 21 Juni 2011
Nilai Wajar Piutang (Hutang)
1.000.000 1.000.000 1.500.000 1.500.000 1.000.000
9.202.000.000 9.020.000.000 13.507.500.000 13.512.000.000 8.836.000.000
454.234.380 238.266.517 323.800.732 321.487.839 5.785.869
6.000.000
54.077.500.000
1.343.575.337
1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
9.148.000.000 9.180.000.000 9.155.000.000 8.836.000.000 9.028.000.000 9.000.000.000 9.037.000.000 9.000.000.000 9.077.000.000 9.040.000.000 8.967.000.000
432.823.648 443.140.632 385.926.851 1.386.026 186.023.316 136.077.581 139.559.420 90.025.849 144.325.304 90.489.044 (1.006.241)
11.000.000
99.468.000.000
2.048.771.430
17.000.000
153.545.500.000
3.392.346.767
PT Bank Mizuho Indonesia Jatuh tempo: 04 April 2011 18 April 2011 09 Mei 2011 24 Juni 2011 27 Juni 2011 12 Juli 2011 03 Agustus 2011 12 Agustus 2011 26 Agustus 2011 07 September 2011 21 September 2011
Jumlah
Piutang (Rupiah)
Nilai nosional merupakan nilai yang digunakan untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo berdasarkan kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing. Nilai nosional merupakan nilai nominal dari setiap transaksi dan menyatakan volume dari transaksi tersebut, akan tetapi bukan merupakan suatu alat ukur. Perusahaan mencatat piutang (hutang) atas instrumen derivatif tersebut sebesar nilai wajarnya yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai bagian dari akun “Hutang Derivatif” pada tanggal 31 Maret 2012 dan “Piutang Lain-lain” pada tanggal 31 Maret 2011. Pendapatan (beban) yang timbul dari transaksi derivatif adalah sebesar (Rp 2.052.224.437) dan Rp 4.965.173.632, disajikan pada akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain” sebagai bagian dari “Lain-lain bersih” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 31 Maret 2012 dan 2011 (Catatan 26).
45
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
16. ESTIMASI LIABILITAS ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Perusahaan dan Entitas Anak mencatat estimasi liabilitas atas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Asumsi-asumsi pokok yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto : 6,90% per tahun (2011 : 7,16%) Umur pensiun : 55 tahun Analisis liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan yang disajikan sebagai “Estimasi Liabilitas Atas Imbalan Kerja Karyawan” di laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Beban imbalan kerja karyawan yang dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 4.564.298.184 dan Rp 3.606.887.799. 17. HUTANG OBLIGASI – BERSIH Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2012 Nilai nominal Dikurangi biaya emisi obligasi ditangguhkan: Biaya emisi obligasi Akumulasi amortisasi Saldo biaya emisi obligasi belum diamortisasi Hutang Obligasi Jangka Panjang – Bersih
31 Desember 2011
160.000.000.000
160.000.000.000
(2.110.714.800) 1.492.379.382
(2.110.714.800) 1.389.201.445
(618.335.418)
(721.513.355)
159.381.664.582
159.278.486.645
Untuk tujuan akuntansi dan pelaporan keuangan, hutang obligasi tersebut di atas dicatat dan disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2012 sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif tahunan sebesar 10,70% - 11,12%. Pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan telah memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam & LK melalui surat No. S-5907/BL/2010 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Selamat Sempurna II Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap (Obligasi SMSM02), dengan jumlah nominal sebesar Rp 240.000.000.000 (dua ratus empat puluh milyar). Obligasi SMSM02 tersebut dicatatkan di BEI pada tanggal 9 Juli 2010. Obligasi SMSM02 ini merupakan obligasi berseri yang meliputi : •
Seri A (SMSM02A) dengan nilai nominal Rp 80.000.000.000, jangka waktu 370 hari dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,9% per tahun
•
Seri B (SMSM02B) dengan nilai nominal Rp 80.000.000.000, jangka waktu 3 tahun dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,3% per tahun
•
Seri C (SMSM02C) dengan nilai nominal Rp 80.000.000.000, jangka waktu 5 tahun dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,8% per tahun
46
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
17. HUTANG OBLIGASI – BERSIH (lanjutan) Bunga Obligasi SMSM02 dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak tanggal emisi dimana bunga Obligasi SMSM02 pertama telah dibayarkan pada tanggal 8 Oktober 2010. Bunga Obligasi SMSM02 terakhir sekaligus jatuh tempo masing-masing seri Obligasi, dilakukan pada tanggal 13 Juli 2011 untuk Obligasi seri A, tanggal 8 Juli 2013 untuk Obligasi Seri B dan tanggal 8 Juli 2015 untuk Obligasi Seri C. Obligasi SMSM02 mendapatkan peringkat idAA− (Double A Minus; Stable Outlook) dari Pefindo pada tanggal 12 April 2011. Obligasi SMSM02 Seri A telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 13 Juli 2011. Obligasi SMSM02 ini tidak dijamin dengan agunan khusus namun dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari menjadi jaminan bagi Pemegang Obligasi sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan pasal 1132 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia. Hak Pemegang Obligasi adalah Paripassu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya baik yang ada sekarang maupun di kemudian hari, kecuali hak-hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan baik yang telah ada maupun yang akan ada. Penerbitan Obligasi dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Selamat Sempurna II Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap, No. 29 tanggal 29 April 2010 dan sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Selamat Sempurna II Tahun 2010 No. 23 tanggal 25 Juni 2010, keduanya dibuat di hadapan Kamelina, S.H., Notaris di Jakarta, antara Perusahaan dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk, pihak ketiga, yang bertindak sebagai Wali Amanat. Dalam perjanjian perwaliamanatan, selama obligasi belum dilunasi, Perusahaan tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat tidak diperkenankan melakukan tindakan-tindakan, antara lain, mengagunkan dan/atau menggadaikan baik sebagian maupun seluruh hartanya yang telah ada maupun yang akan diperoleh dikemudian hari, kecuali untuk kondisi tertentu, memberikan jaminan, menerbitkan obligasi atau instrumen lain yang sejenis atau hutang baru kecuali untuk kondisi tertentu, mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan, melakukan penggabungan, konsolidasi, dan/atau akuisisi yang akan mempunyai akibat negatif terhadap Perusahaan dan melakukan perubahan bidang usaha. Selain itu, Perusahaan dan Entitas Anak juga diharuskan untuk mempertahankan rasio aktiva lancar terhadap liabilitas lancar tidak kurang dari 1:1, rasio hutang berbunga dengan modal tidak lebih dari 1,5:1 dan rasio antara laba sebelum bunga, pajak, penyusutan terhadap beban bunga tidak kurang dari 2,5:1. Perusahaan telah memenuhi batasanbatasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut. 18. KEPENTINGAN NONPENGENDALI Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, hak pemegang saham nonpengendali atas ekuitas PT Panata Jaya Mandiri (PJM), Entitas Anak, masing-masing sebesar Rp 69.364.877.542 dan Rp 64.748.638.533. Hak pemegang saham nonpengendali atas laba bersih PJM adalah sebesar Rp 4.616.239.009 dan Rp 4.288.015.436 masing-masing pada 31 Maret 2012 dan 2011.
47
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
19. MODAL SAHAM Rincian kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Pemegang Saham
PT Adrindo Intiperkasa Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%) Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh 836.815.927
Persentase Kepemilikan 58,13%
Jumlah
83.681.592.700
602.852.933
41,87%
60.285.293.300
1.439.668.860
100,00%
143.966.886.000
Anggota Komisaris dan Direksi yang memiliki saham Perusahaan, sesuai Daftar Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, adalah sebagai berikut: Pemegang Saham
Jumlah Saham
Persentase Kepemilikan
Jumlah
Komisaris Johan Kurniawan Suryadi
4.974.353 227.040
0,34552% 0,01577%
497.435.300 22.704.000
Direksi Surja Hartono Ang Andri Pribadi Eddy Hartono
32.500.000 29.500.000 19.802.413
2,25746% 2,04908% 1,37548%
3.250.000.000 2.950.000.000 1.980.241.300
Jumlah
87.003.806
6,04331%
8.700.380.600
Pengelolaan Modal Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Perusahaan dan Entitas Anak dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 untuk menyisihkan dan mempertahankan suatu dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai dana cadangan tersebut mencapai 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh. Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah dipenuhi oleh Perusahaan dan Entitas Anak. Perusahaan dan Entitas Anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses dalam manajemen modal untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar, antara lain dengan memonitor permodalan menggunakan rasio debt to equity dan rasio gearing.
48
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
20. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada tanggal 6 Juni 2011, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 136.768.541.700 atau Rp 95 per saham. Dari jumlah tersebut telah dibayarkan sebagai dividen tunai interim sejumlah Rp 93.578.475.900 atau Rp 65 per saham pada tahun 2010, dan sedangkan sejumlah Rp 43.190.065.800 atau Rp 30 per saham dibayarkan sebagai dividen tunai final yang dibayarkan kepada pemegang saham yang tercatat pada Daftar Pemegang Saham pada tanggal 25 Juli 2011. Dalam rapat Direksi Perusahaan yang diadakan pada tanggal 21 Oktober 2011, Direksi menyetujui pembagian dividen tunai interim sebesar Rp 71.983.443.585 atau Rp 50 per saham, yang dibayarkan kepada pemegang saham yang tercatat pada Daftar Pemegang Saham pada tanggal 1 Desember 2011. PJM, Entitas Anak, membagikan dividen tunai kepada pemegang saham nonpengendalinya sebesar Rp 1.950.000.000 masing-masing pada 31 Maret 2011. 21. PENJUALAN BERSIH Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2012
31 Maret 2011
Ekspor Lokal
294.301.698.850 130.392.729.355
312.241.439.403 109.454.034.975
Jumlah Penjualan Bersih
424.694.428.205
421.695.474.378
Sebagian penjualan, yaitu sekitar 13,33% dan 10,53% masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011, dilakukan kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 6). Penjualan kepada pihak ketiga yang nilai penjualannya melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasian dilakukan dengan Cooling System and Flexible, Inc., Amerika Serikat dengan nilai penjualan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 sebesar Rp 52.166.270.267 dan Rp 72.361.788.903, atau sekitar 12,28% dan 17,16% dari penjualan bersih konsolidasian. 22. BEBAN POKOK PENJUALAN Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2012
31 Maret 2011
Bahan baku yang digunakan Upah buruh langsung (Catatan 16) Beban pabrikasi
218.393.514.199 46.960.074.792 43.646.912.215
250.848.661.444 41.222.441.115 43.910.219.278
Jumlah Beban Produksi
309.000.501.206
335.981.321.837
Persediaan barang dalam proses Awal periode Akhir periode
10.519.647.023 (12.387.835.157)
9.057.916.642 (10.572.986.214)
Jumlah Beban Pokok Produksi
307.132.313.072
49
334.466.252.265
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
22. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) 31 Maret 2012
31 Maret 2011
Persediaan barang jadi Awal periode Pembelian Akhir periode
68.843.124.659 3.612.108.660 (63.891.116.252)
70.366.082.550 4.549.170.859 (95.386.510.603)
Jumlah Beban Pokok Penjualan
315.696.430.139
313.994.995.071
Sebagian pembelian, yaitu sekitar 21,10% dan 20,86%, masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 dilakukan dengan pihak-pihak berelasi (Catatan 6). Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 tidak terdapat pembelian dari pemasok yang nilai pembeliannya melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasian. 23. BEBAN PENJUALAN Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2012
31 Maret 2011
Iklan, komisi dan promosi penjualan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Royalti (Catatan 29d) Pengangkutan Lain-lain
13.358.336.743 2.447.151.152 2.279.599.290 2.009.251.577 1.224.906.230
11.318.938.618 1.994.903.778 1.538.500.790 2.671.313.066 619.036.917
Jumlah
21.319.244.992
18.142.693.169
24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2012
31 Maret 2011
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 16) Penyusutan (Catatan 9) Asuransi Sewa Komunikasi Jasa profesional Beban kantor Perjalanan dinas Lain-lain
11.734.740.317 1.378.332.197 473.741.859 450.162.180 294.870.236 154.968.400 149.713.288 82.299.192 1.122.769.820
12.490.130.046 992.259.176 256.378.969 445.734.420 267.898.757 180.552.630 175.999.658 443.609.564 1.255.092.827
Jumlah
15.841.597.489
16.507.656.047
50
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 25. PENDAPATAN BUNGA DAN BEBAN KEUANGAN Pendapatan bunga Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2012
31 Maret 2011
Jasa giro dan lain-lain Bunga deposito
371.533.527 7.934.825
397.072.666 8.771.507
Jumlah
379.468.352
405.844.173
Beban keuangan Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2012
31 Maret 2011
Bunga obligasi Bunga pinjaman bank Provisi dan administrasi bank Amortisasi biaya emisi obligasi (Catatan 17)
4.266.888.889 954.912.268 537.538.466 103.177.937
6.000.000.000 750.465.953 583.001.054 302.059.810
Jumlah
5.862.517.560
7.635.526.817
26. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN - BERSIH Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2012 Pendapatan (beban) transaksi derivatif - bersih (Catatan 15) Laba penjualan aset tetap (Catatan 9) Denda atas keterlambatan pembayaran piutang dan lainlain Jumlah
(2.052.224.437) 200.486.328 375.349.369 (1.476.388.740)
51
31 Maret 2011 4.965.173.632 93.798.828 645.903.070 5.704.875.530
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
27. INFORMASI SEGMEN Segmen Usaha Untuk tujuan dan keperluan manajemen, kegiatan usaha Perusahaan dan Entitas Anak dikelompokkan dalam 3 (tiga) segmen: penyaring, radiator dan usaha lain-lain. Segmen ini digunakan sebagai dasar pelaporan informasi segmen. Pembebanan harga antara segmen didasarkan pada harga pokok segmen (at cost). Aktivitas utama dari masing-masing segmen sebagai berikut: Penyaring Radiator Lain-lain -
Memproduksi dan menjual produk penyaring (filter). Memproduksi dan menjual produk radiator. Memproduksi dan menjual komponen otomotif lainnya, seperti tangki bahan bakar, knalpot dan pipa rem.
Informasi segmen usaha Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012
Penyaring
Radiator
Lain-lain
Eliminasi
Konsolidasi
PENJUALAN BERSIH Pihak eksternal
355.256.136.849
86.911.628.724
18.256.519.290
(35.729.856.658)
424.694.428.205
Jumlah penjualan bersih
355.256.136.849
86.911.628.724
18.256.519.290
(35.729.856.658)
424.694.428.205
87.188.174.743
19.451.275.828
2.358.547.495
-
108.997.998.066
HASIL Hasil segmen (laba bruto) Beban usaha tidak dapat Dialokasikan
(37.160.842.481)
Laba usaha
71.837.155.585
Beban keuangan
(5.862.517.560)
Lain-lain – bersih
1.469.076.655
Laba sebelum beban pajak Penghasilan
67.443.714.680
Beban pajak penghasilan
(14.608.852.950)
Laba tahun berjalan
52.834.861.730
Pendapatan komprehensif lain
-
Jumlah pendapatan komprehensif Aset segmen Persediaan - bersih Aset tetap - bersih Jumlah aset segmen
52.834.861.730
211.723.133.895
73.583.401.494
24.850.783.089
-
310.157.318.478
263.929.945.140
115.114.583.854
19.557.528.542
-
398.602.057.536
475.653.079.035
188.697.985.348
44.408.311.631
-
708.759.376.014
Aset tidak dapat dialokasi
425.830.047.261
Jumlah aset
1.134.589.423.275
Liabilitas tidak dapat Dialokasi
411.142.219.566
Jumlah liabilitas
411.142.219.566
Penambahan aset tetap
20.916.651.033
4.800.314.365
3.112.739.470
-
28.829.704.868
Penyusutan
11.483.871.326
7.773.143.312
1.194.644.286
-
20.451.658.924
52
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Segmen Usaha (lanjutan) 31 Maret 2011
Penyaring
Radiator
Lain-lain
Eliminasi
Konsolidasi
PENJUALAN BERSIH Pihak eksternal
350.132.659.179
104.837.340.147
12.298.781.180
(45.573.306.128)
421.695.474.378
Jumlah penjualan bersih
350.132.659.179
104.837.340.147
12.298.781.180
(45.573.306.128)
421.695.474.378
79.695.387.428
24.289.675.450
3.715.416.429
-
107.700.479.307
HASIL Hasil segmen (laba bruto) Beban usaha tidak dapat dialokasikan
(34.650.349.216)
Laba usaha
73.050.130.091
Beban keuangan
(7.635.526.817)
Lain-lain – bersih
765.988.008
Laba sebelum beban pajak penghasilan
66.180.591.282
Beban pajak penghasilan
(14.240.521.243)
Laba tahun berjalan
51.940.070.039
Pendapatan komprehensif lain
-
Jumlah pendapatan komprehensif Aset segmen Persediaan - bersih Aset tetap - bersih Jumlah aset segmen
51.940.070.039
220.848.879.915
81.273.283.914
16.056.335.148
-
318.178.498.977
260.134.181.411
115.927.110.411
1.753.169.421
-
377.814.461.243
480.983.061.326
197.200.394.325
17.809.504.569
-
695.992.960.220
Aset tidak dapat dialokasi
381.981.195.336
Jumlah aset
1.077.974.155.556
Liabilitas tidak dapat Dialokasi
457.558.720.113
Jumlah liabilitas
457.558.720.113
Penambahan aset tetap
13.698.457.868
7.659.852.018
266.559.300
-
21.624.869.186
Penyusutan
10.663.602.312
7.736.179.683
118.282.139
-
18.518.064.134
Segmen Geografis Aset utama Perusahaan dan Entitas Anak berlokasi di Tangerang, Propinsi Banten. Analisis penjualan bersih berdasarkan wilayah pemasaran adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012
31 Maret 2011
Lokal Ekspor Asia Amerika Australia Eropa dan lain-lain
130.392.729.355
109.454.034.975
105.910.325.729 88.668.911.754 33.136.646.308 66.585.815.059
110.781.262.506 104.814.371.157 32.884.442.923 63.761.362.817
Jumlah
424.694.428.205
421.695.474.378
53
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
28. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan. Perhitungannya adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Jumlah laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar Laba bersih per saham dasar
31 Maret 2011
48.218.622.721
47.652.054.603
1.439.668.860
1.439.668.860
33
33
29. PERJANJIAN DAN KONTRAK PENTING a. Sejak tahun 1985, Perusahaan telah mengadakan perjanjian bantuan teknis dan manajemen dengan Tennex Corporation, Jepang (Tennex) untuk memproduksi jenis penyaring (filter) tertentu di Indonesia. Sesuai dengan perjanjian tersebut, Perusahaan harus membayar royalti sebesar 3%-5% dari penjualan bersih atas produk-produk di bawah lisensi. Perjanjian yang terakhir diperbaharui tanggal 26 Desember 1997, berlaku untuk 5 (lima) tahun dan dengan sendirinya diperpanjang setiap tahun, kecuali bila diakhiri oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan 6 (enam) bulan di muka. b. Pada tahun 1994, Perusahaan menandatangani perjanjian bantuan teknis dengan Usui Kokusai Sangyo Kaisha, Ltd., Jepang (Usui) untuk memproduksi pipa rem (brake pipe) serta mengadakan ikatan untuk membeli “steel tubes” secara eksklusif dari Usui, yang merupakan bahan baku utama pipa rem tersebut. Perjanjian tersebut berlaku untuk 5 (lima) tahun dan dengan sendirinya dapat diperpanjang setiap tahun. c.
Pada tahun 1994, Perusahaan menandatangani perjanjian bantuan teknis dan manajemen dengan Tokyo Radiator Mfg. Co. Ltd., Jepang (Tokyo Radiator) untuk memproduksi jenis radiator dan tangki bahan bakar tertentu di Indonesia. Sesuai dengan perjanjian tersebut, Perusahaan harus membayar royalti sebesar 5% dari penjualan bersih atas produk-produk di bawah lisensi. Perjanjian ini berlaku untuk periode 3 (tiga) tahun dan dengan sendirinya dapat diperpanjang setiap tahun. Selanjutnya pada tanggal 9 Desember 2008, Perusahaan telah memperbaharui perjanjian tersebut dimana perjanjian tersebut berlaku efektif untuk periode 5 (lima) tahun sejak tanggal 1 Januari 2009 dan dengan sendirinya dapat diperpanjang setiap tahun.
d. Sejak tahun 1984, PT Panata Jaya Mandiri (PJM), Entitas Anak, telah mengadakan perjanjian bantuan teknis dan lisensi dengan Donaldson Company Inc., Amerika Serikat (Donaldson) untuk memproduksi, merakit dan memasarkan penyaring (filter) jenis-jenis tertentu di Indonesia, yang terakhir diperbaharui dengan perjanjian tanggal 30 Juni 2000. Sesuai perjanjian tersebut, PJM harus membayar royalti sebesar 5% dari penjualan bruto produk-produk di bawah lisensi, di luar penjualan kepada Donaldson. Perjanjian ini berlaku untuk 5 (lima) tahun dan dengan sendirinya dapat diperpanjang setiap tahun. Selanjutnya, pada tanggal 30 Juni 2000, PJM juga menandatangani perjanjian “Kontrak Pengadaan (Supply Contract)” dengan Donaldson, dimana PJM setuju untuk memproduksi produk-produk tertentu sesuai permintaan Donaldson dengan harga tertentu. Sesuai perjanjian tersebut, PJM menyetujui untuk tidak melakukan penjualan ekspor atas produk-produk di bawah lisensi tersebut secara langsung maupun tidak langsung, kecuali kepada Donaldson. 54
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
29. PERJANJIAN DAN KONTRAK PENTING (lanjutan) Kontrak pembelian tersebut berlaku selama masa perjanjian bantuan teknis dan lisensi antara PJM dengan Donaldson tersebut masih berlangsung. Jumlah beban royalti sehubungan dengan perjanjian sesuai butir a, c dan d di atas adalah sebesar Rp 2.279.599.290 dan Rp 1.538.500.790, untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 2011, dan disajikan dalam akun “Beban Penjualan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 23). e. Perusahaan dan Entitas Anak menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan CV Auto Diesel Radiators Co. untuk menyewa ruangan kantor pusat Perusahaan dan Entitas Anak. Untuk Perusahaan, perjanjian ini berlaku untuk periode 60 (enam puluh) bulan, sejak tanggal 1 Juli 2000 hingga tanggal 30 Juni 2005 dan telah diperpanjang kembali, terakhir sampai dengan 31 Desember 2012, sedangkan untuk Entitas Anak, perjanjian ini untuk periode 60 (enam puluh) bulan, sejak tanggal 1 Januari 1997 hingga 31 Desember 2001 dan telah diperpanjang kembali, terakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 (Catatan 6). f.
Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan PT Adrindo Intiperkasa untuk menyewa bangunan pabrik pendukung Perusahaan. Perjanjian pertama berlaku sejak tanggal 1 Januari 2007 hingga tanggal 31 Desember 2007 dan telah diperpanjang kembali, terakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 (Catatan 6).
g. Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan PT Adrindo Perkasa untuk menyewa bangunan pabrik pendukung Perusahaan, perjanjian ini berlaku sejak tanggal 5 September 2011 hingga tanggal 5 September 2012 (Catatan 6). h. Pada tanggal 8 April 1995, Perusahaan bersama-sama dengan pemegang saham lainnya dalam PJM menandatangani “Perjanjian antar Pemegang Saham PT Panata Jaya Mandiri”, yang antara lain menyetujui pemberian hak (opsi) kepada Donaldson Company Inc., untuk membeli terlebih dahulu setiap saham yang ingin dialihkan atau dijual oleh pemegang saham lainnya. i.
Pada tanggal 22 Nopember 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian bantuan teknis dengan Tokyo Roki Co., Ltd. (Tokyo Roki), untuk memproduksi jenis filter tertentu dan komponen terkait. Sesuai perjanjian, Perusahaan harus membayar royalti sebesar 3% dari penjualan atas produkproduk di bawah lisensi, diluar penjualan kepada pelanggan Tokyo Roki. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 22 Nopember 2014 dan dengan sendirinya dapat diperpanjang setiap tahun kecuali bila diakhiri oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tiga bulan dimuka sebelum tanggal berakhirnya perjanjian.
j.
Pada tanggal 19 Januari 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama (Perjanjian) dengan Tokyo Radiator MFG.Co.,Ltd., (Tokyo Radiator), untuk membentuk perusahaan kerjasama di Indonesia yang bergerak dalam bidang industri radiator dan produk terkait yaitu PT Tokyo Radiator Selamat Sempurna (TRSS). Sesuai Perjanjian tersebut, modal dasar dan modal ditempatkan TRSS ditetapkan masing-masing sebesar Rp 68.800.000.000 dan Rp 17.200.000.000 dan dimiliki oleh Perusahaan dan Tokyo Radiator, masing-masing sebesar 33% dan 67%.
k.
Pada bulan Juli 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Komatsu Marketing & Support Indonesia sehubungan dengan produksi, perakitan dan penjualan produk tertentu di Indonesia. Sesuai perjanjian tersebut, Perusahaan harus membayar royalti sebesar 5% dari penjualan produk-produk di bawah lisensi. Perjanjian tersebut berlaku untuk 4 (empat) tahun.
55
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
29. PERJANJIAN DAN KONTRAK PENTING (lanjutan) l.
Pada bulan Januari 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan MHI Engine System Asia Pte. Ltd sehubungan dengan produksi, perakitan dan penjualan produk tertentu di Indonesia. Sesuai perjanjian tersebut, Perusahaan harus membayar royalti sebesar 15% dari penjualan produk-produk di bawah lisensi. Perjanjian tersebut berlaku untuk 1 (satu) tahun dan dengan sendirinya dapat diperpanjang setiap tahun.
m. Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai fasilitas-fasilitas pinjaman yang belum digunakan pada tanggal 31 Maret 2012 adalah sebagai berikut (Catatan 11): -
Fasilitas Letters of Credit (L/C) dan Kredit Modal Kerja (KMK) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk masing-masing sebesar US$ 5.821.239 dan Rp 150.211.154.006.
-
Fasilitas Letters of Credit (L/C) dan Pinjaman Berulang dari PT Bank Mizuho Indonesia masing-masing sebesar US$ 2.760.020 dan US$ 5.000.000.
30. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Maret 2012, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, terutama sebagai berikut: Mata Uang Asing Aset Kas dan Bank
Piutang usaha
Ekuivalen Dalam Rupiah
US$ Sin$ JP¥
2.041.547 338.709 8.861.314
18.741.400.267 2.475.505.654 990.345.747
US$ Sin$ JP¥
27.639.377 1.066.216 29.300.414
253.729.483.979 7.792.588.102 3.274.631.804
Jumlah
287.003.955.553
Liabilitas Hutang bank
US$ JP¥
278.128 11.549.946
2.553.212.378 1.290.828.895
Hutang usaha
US$ JP¥ Sin$ GBP EUR
4.875.033 21.898.823 324.074 13.077 13.678
44.752.804.031 2.447.425.617 2.368.541.296 191.839.120 167.673.180
Biaya yang masih harus dibayar
US$ Sin$ JP¥
534.621 57.095 2.615.795
4.907.816.721 417.287.247 292.342.866
Hutang derivatif (Catatan 16)
US$
16.500.000
151.470.000.000
Jumlah
210.859.771.351
Aset - Bersih
76.144.184.202 56
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
30. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) Sebagian besar pendapatan Perusahaan dan Entitas Anak adalah berasal dari penjualan ekspor dalam mata uang asing (Catatan 21). Manajemen berpendapat bahwa hal tersebut dapat menutupi risiko liabilitas mata uang asing yang mungkin terjadi akibat fluktuasi kurs. Pada tanggal 23 April 2012 (tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian), kurs mata uang asing yang dikeluarkan Bank Indonesia adalah: US$ 1 = Rp 9.184,00; JP¥ 1 = Rp 112,90; EUR 1 = Rp 12.116,47; Sin$ 1 = Rp 7.356,92; GBP 1 = Rp 14.801,40. 31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak adalah risiko pasar (termasuk risiko perubahan nilai tukar mata uang asing dan risiko tingkat bunga), risiko kredit serta risiko likuiditas. Kebijakan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak dimaksudkan untuk mengurangi dampak keuangan dari fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar mata uang asing serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak pada risiko keuangan Perusahaan dan Entitas Anak. Faktor-faktor Risiko Keuangan a. Risiko Pasar i.
Risiko Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing Mata uang pelaporan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak adalah Rupiah. Risiko perubahan nilai tukar mata uang asing terkait dengan Perusahaan dan Entitas Anak terutama adalah terdapatnya pinjaman dan pembelian bahan baku dan bahan pembantu yang dilakukan dalam denominasi mata uang asing (berupa Dolar Amerika Serikat). Manajemen berkeyakinan bahwa risiko perubahan nilai tukar mata uang asing tersebut dapat dikendalikan dengan penjualan Perusahaan dan Entitas Anak yang sebagian besar merupakan penjualan ekspor yang dilakukan dengan mata uang Dolar Amerika Serikat (lihat Catatan 21). Selanjutnya, manajemen juga senantiasa melakukan penelaahan secara periodik terhadap perubahan nilai mata uang asing tersebut atas posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dan, jika dirasakan perlu, melakukan perikatan kontrak forward atas mata uang asing (lihat Catatan 15) untuk mengendalikan risiko perubahan nilai mata uang asing. Aset dan liabilitas moneter bersih dalam mata uang asing disajikan pada Catatan 30.
ii.
Risiko Tingkat Bunga Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga di pasar. Pinjaman yang diperoleh dengan tingkat bunga mengambang menimbulkan risiko suku bunga atas arus kas. Risiko tingkat bunga Perusahaan dan Entitas Anak terutama terkait dengan pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak (lihat Catatan 11). Perusahaan dan Entitas Anak melakukan penelaahan berkala atas dampak perubahan suku bunga dan senantiasa menjaga komposisi pendanaan dengan pinjaman tingkat bunga variable dan tetap sesuai kebutuhan untuk mengelola risiko suku bunga. Pinjaman dengan bunga tetap diperoleh Perusahaan melalui penerbitan hutang obligasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (lihat Catatan 17). Berdasarkan analisis tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak menghitung dampak terhadap laba rugi komprehensif dari pergeseran tingkat bunga yang ditetapkan. 57
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
16. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan) Faktor-faktor Risiko Keuangan (lanjutan) a. Risiko Pasar (lanjutan) ii.
Risiko Tingkat Bunga (lanjutan) Tabel berikut menyajikan nilai tercatat instrumen keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak yang terpengaruh oleh risiko suku bunga berdasarkan tanggal jatuh tempo: 31 Maret 2012 Kurang dari Satu Tahun Suku bunga mengambang Aset Kas di bank Liabilitas
Nilai tercatat pada tanggal 31 Maret 2012
Lebih dari Satu Tahun
26.867.016.169
-
26.867.016.169
Hutang bank
(56.532.887.267)
-
(56.532.887.267)
Liabilitas – bersih
(29.665.871.098)
-
(29.665.871.098)
Suku bunga tetap Liabilitas Hutang obligasi
-
(159.381.664.582)
(159.381.664.582)
Liabilitas – bersih
-
(159.381.664.582)
(159.381.564.582)
31 Desember 2011 Kurang dari Satu Tahun Suku bunga mengambang Aset Kas di bank
Nilai tercatat pada tanggal 31 Maret 2011
Lebih dari Satu Tahun
16.037.406.713
-
16.037.406.713
(103.210.020.285)
-
(103.210.020.285)
(87.172.613.572)
-
(87.172.613.572)
Suku bunga tetap Liabilitas Hutang obligasi jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
-
(159.278.486.645)
(159.278.486.645)
Liabilitas – bersih
-
(159.278.486.645)
(159.278.486.645)
Liabilitas Hutang bank Liabilitas – bersih
58
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan) Faktor-faktor Risiko Keuangan (lanjutan) b. Risiko Kredit Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki risiko yang signifikan terhadap risiko kredit. Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kebijakan untuk memastikan keseluruhan penjualan produk dilakukan kepada pelanggan dengan reputasi dan riwayat kredit yang baik. Selain itu, Perusahaan dan Entitas Anak senantiasa melakukan penelaahan berkala atas kredit pelanggan yang ada. c.
Risiko Likuiditas Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati mensyaratkan tersedianya kas dan bank yang memadai untuk memenuhi kebutuhan modal operasional. Perusahaan dan Entitas Anak dalam menjalankan kegiatan usahanya senantiasa menjaga fleksibilitas melalui dana kas dan bank yang memadai dan ketersediaan dana dalam bentuk kredit yang memadai. Manajemen mengelola risiko likuiditas dengan senantiasa memantau perkiraan cadangan likuiditas Perusahaan dan Entitas Anak berdasarkan arus kas yang diharapkan serta menelaah kebutuhan pembiayaan untuk modal kerja dan aktivitas pendanaan secara teratur dan pada saat yang dianggap perlu.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2012 Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Aset Keuangan Lancar Kas dan bank Piutang usaha – bersih Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain
27.446.225.958
27.446.225.958
48.819.151.971 309.815.982.258 88.341.752
48.819.151.971 309.815.982.258 88.341.752
Jumlah aset keuangan lancar
386.169.701.939
386.169.701.939
7.765.279.940
7.765.279.940
3.195.178.291
2.786.258.342
10.960.458.231
10.551.538.282
397.130.160.170
396.721.240.221
56.532.887.267
56.532.887.267
21.409.498.781 79.816.530.649
21.409.498.781 79.816.530.649
Aset Keuangan Tidak Lancar Investasi saham – bersih Aset tidak lancar lain-lain (pinjaman karyawan) Jumlah aset keuangan tidak lancar Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Lancar Hutang bank Hutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga
59
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan) Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan) 31 Maret 2012 Nilai Tercatat Liabilitas Keuangan Lancar Beban masih harus dibayar
Nilai Wajar
29.115.990.068
29.115.990.068
1.075.258.991
1.075.258.991
Jumlah liabilitas keuangan lancar
187.950.165.756
187.950.165.756
Liabilitas Keuangan Tidak Lancar Hutang obligasi
159.381.664.582
159.381.664.582
Jumlah liabilitas keuangan tidak lancar
159.381.664.582
159.381.664.582
Jumlah Liabilitas Keuangan
347.331.830.338
347.331.830.338
Hutang derivatif
31 Desember 2011 Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Aset Keuangan Lancar Kas dan bank Piutang usaha – bersih Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain
16.616.294.713
16.616.294.713
44.454.339.780 313.450.427.573 348.303.427
44.454.339.780 313.450.427.573 348.303.427
Jumlah aset keuangan lancar
374.869.365.493
374.869.365.493
Aset Keuangan Tidak Lancar Investasi saham – bersih
7.765.279.940
7.765.279.940
Aset tidak lancar lain-lain (pinjaman karyawan)
2.606.609.568
2.369.472.824
10.371.889.508
10.134.752.764
385.241.255.001
385.004.118.257
103.210.020.285
103.210.020.285
18.963.562.409 67.505.965.249 52.431.652.552 3.217.034.554
18.963.562.409 67.505.965.249 52.431.652.552 3.217.034.554
245.328.235.049
245.328.235.049
Jumlah aset keuangan tidak lancar Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Lancar Hutang bank Hutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Beban masih harus dibayar Hutang derivatif Jumlah liabilitas keuangan lancar
60
PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan) Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan) 31 Desember 2011 Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Liabilitas Keuangan Tidak Lancar Hutang obligasi
159.278.486.645
159.278.486.645
Jumlah liabilitas keuangan tidak lancar
159.278.486.645
159.278.486.645
Jumlah Liabilitas Keuangan
404.606.721.694
404.606.721.694
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan ditentukan berdasarkan jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihak-pihak yang berkeinginan (willing parties) dan bukan merupakan penjualan yang dipaksakan atau likuidasi. Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut: Aset dan liabilitas keuangan lancar Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang terdiri dari kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, hutang bank, hutang usaha, beban masih harus dibayar dan hutang obligasi yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Manajemen menetapkan bahwa nilai wajar aset dan liabilitas lancar diasumsikan sama dengan nilai tercatatnya karena akan jatuh tempo dalam waktu singkat. Aset dan liabilitas keuangan tidak lancar Nilai wajar aset tidak lancar lain-lain (piutang karyawan) diestimasikan sebesar nilai kini dari arus kas di masa datang, yang didiskontokan dengan tingkat suku bunga pasar. Manajemen menetapkan bahwa nilai wajar aset dan liabilitas keuangan jangka panjang yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan/atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal (investasi saham dan hutang obligasi jangka panjang) adalah kurang lebih sebesar nilai tercatatnya. 32. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini, yang telah diselesaikan pada tanggal 23 April 2012.
61