PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT
DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENTS
IKHTISAR KEUANGAN
1
FINANCIAL HIGHLIGHTS
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
6
BOARD OF COMMISSIONERS’ REPORT
LAPORAN DIREKSI
8
DIRECTORS’ REPORT
PROFIL PERSEROAN
17
COMPANY PROFILE
VISI DAN MISI
20
VISION AND MISSION
SUSUNAN & PROFIL DEWAN KOMISARIS
22
STRUCTURE & PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
SUSUNAN & PROFIL DIREKSI
25
STRUCTURE & PROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS
STRUKTUR ORGANISASI
28
ORGANIZATION STRUCTURE
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
33
MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
TATA KELOLA PERSEROAN
39
CORPORATE GOVERNANCE
SURAT PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
49
STATEMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
51
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
ii
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
IKHTISAR KEUANGAN
FINANCIAL HIGHLIGHTS
IKHTISAR KEUANGAN PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk (dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Pendapatan Laba kotor
Laba bersih tahun berjalan
Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali
FINANCIAL HIGHLIGHTS
2014
2013
2012
1.220.632
1.004.448
856.720
569.444
108.401 108.298 103
456.495 52.870 52.806 64
368.544 90.968 90.866
102
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk (in million Rupiah, unless stated otherwise) Revenue Gross Profit Net income for the year Net income for the year attributable to: Parent company’s owners Non controlling interest Total
Total
108.401
52.870
90.968
Pemilik entitas induk
108.298
52.806
90.866
Parent company’s owner
Jumlah laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada:
Kepentingan non pengendali Total
Laba bersih per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
JUMLAH ASET
JUMLAH LIABILITAS
JUMLAH EKUITAS
Imbal Hasil atas Aset (%)
Imbal Hasil atas Ekuitas (%)
Imbal Hasil atas Pendapatan Bersih (%) Rasio Lancar (%)
Rasio Liabilitas terhadap Aset (%)
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas (%)
103
64
102
Total comprehensive income attributable to:
Non controlling interest Total
108.401
52.870
90.968
274
Basic Earnings per share attributable to parent company’s owners
1.091.574
945.482
929.094
TOTAL ASSETS
327
433.605
159
395.914
402.263
TOTAL LIABILITIES
9.79%
Return on assets (%)
657.969
549.568
526.831
16.48%
9.62%
17.27%
373.93%
331.93%
9.93% 8.88%
319.57% 39.72% 65.90%
5.59% 5.26%
41.87% 72.04%
TOTAL EQUITY
Return on equity (%)
10.62%
Return on revenue - net (%)
43.30%
Liabilities to asset ratio (%)
76.36%
Current ratio (%) Liabilities to equity ratio (%)
Laporan Tahunan / Annual Report 2014
1
2
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
IKHTISAR SAHAM
STOCK HIGHLIGHTS
Informasi Harga Saham Share Price Information Periode Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Tertinggi Highest 2.500
2.850
2.350
Terendah Lowest 2.300
2.300
2.200
Penutupan Closing 2.500
Volume 48.500
2.500
197.500
2.350
Jumlah Saham Number of Shares 331.200.000
Kapitalisasi Pasar Market Capitalization 828.000.000.000
Period 1st Quarter
828.000.000.000
2nd Quarter
331.200.000
1.589.760.000.000
4th Quarter
1.589.760.000.000
2013 1st Quarter
331.200.000
40.000
331.200.000
521.500
331.200.000
778.320.000.000
3rd Quarter
Triwulan IV
5.150
2.300
4.800
235.500
Triwulan I
4.800
4.800
4.800
39.100
331.200.000
1.589.760.000.000
Triwulan III
4.500
3.850
4.100
76.700
331.200.000
1.357.920.000.000
3rd Quarter
567.300
331.200.000
1.357.920.000.000
2014
2013
Triwulan II
Triwulan IV 2014
5.150 5.000
4.200
5.000
2.200 3.300
4.100
3.300
4.800 3.850
232.200
4.100
219.300
4.100
331.200.000
331.200.000
1.275.120.000.000
2nd Quarter
1.357.920.000.000
4th Quarter
Pergerakan Volume Perdagangan dan Harga Saham Tahun 2014 Trading Volume Movements and Share Prices in 2014
Laporan Tahunan / Annual Report 2014
3
Jadwal Penawaran Saham dan Jumlah Saham Chronological Table of Public Issues and Total Shares Tanggal / Date 21/07/1992
Penawaran Umum Perdana / Initial Public Offering
Jumlah Saham / Total Shares
Jumlah Saham Tercatat di Bursa Efek Indonesia / Total Shares Listed on Indonesia Stock Exchange
11,5 juta / 11.5 million
11,5 juta / 11.5 million
Penawaran Umum Terbatas I / Rights Issue I
11,5 juta / 11.5 million
20/01/1995
Pemecahan Nilai Saham dari Rp. 1.000 / saham menjadi Rp. 500 / saham / Stock Split Nominal Value Reduced from Rp. 1,000 / share to Rp. 500 / share
27,6 juta / 27.6 million
55,2 juta / 55.2 million
08/06/1995
Penawaran Umum Terbatas II / Rights Issue II
110,4 juta/ 110.4 million
165,6 juta / 165.6 million
28/06/1993
08/07/1994
07/04/2000
4
Keterangan / Particulars
Bonus Saham / Bonus Share
Pemecahan Nilai Saham dari Rp. 500 / saham menjadi Rp. 250 / saham / Stock Split Nominal Value Reduced from Rp. 500 / share to Rp. 250 / share
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
4,6 juta / 4.6 million
165.6 juta / 165.6 million
23,0 juta / 23.0 million
27,6 juta / 27.6 million
331,2 juta / 331.2 million
LAPORAN MANAJEMEN / MANAGEMENT REPORT
Laporan Tahunan / Annual Report 2014
5
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS’ REPORT
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Valued Shareholders,
Dewan Direksi PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk telah menyerahkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny (member of Moore Stephens International Limited) untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 kepada Dewan Komisaris, yang menyatakan menerima dan menyetujui laporan keuangan tersebut.
The Directors of the Company had submitted the Company’s financial statements for the year ended 31 December 2014 to the Board of Commissioners. The Board of Commissioners had accepted and acknowledged the financial statements as audited by Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny (member of Moore Stephens International Limited).
Dalam upaya menggapai keunggulan, semua usaha diarahkan untuk mencapai tujuan bersama yaitu bertumbuh dalam dua hal mendasar yaitu laba usaha dan sumber daya manusia. Laba usaha terus meningkat akibat dari bertumbuh kembangnya kemampuan Perseroan dan sumber daya manusia diperlakukan sebagai aset yang merupakan modal terpenting bagi Perseroan.
On its persuit of excellence, all efforts are directed to achieve the common goal, which is growing in two bottom lines: profit and people. Profit has been continously growing through the Company’s capability and people being treated as the most important asset of the Company.
Perseroan tetap mempertahankan posisinya sebagai operator toko bebas bea terbesar di Indonesia pada tahun 2014. Namun demikian, Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa tantangan ke depan tidaklah mudah karena persaingan dalam industri semakin ketat dan terbuka. Perkembangan perekonomian global yang kurang menggembirakan belakangan ini juga menjadi satu tantangan bagi dunia pariwisata. Dituntut kerja keras dan komitmen yang tinggi dari jajaran manajemen Perseroan untuk dapat mempertahankan posisi dan kelangsungan usaha Perseroan. Perseroan harus tetap proaktif dengan menerapkan terobosan-terobosan bisnis baru serta melakukan evaluasi atas segala usaha yang telah dilakukan dan secara berkesinambungan berusaha meningkatkan kinerja Perseroan dengan cara menyusun strategi seefektif dan sefleksibel
The Company retained its position as the largest duty free shop operator in Indonesia in 2014. However, the Company is fully aware of future challenges as a result of tougher and more open competition within the industry. Recent less-satisfactory global economic development had become a challenge itself to the tourism sector. Hardwork and high commitment were required from the Company’s management to be able to retain its position and going concern. The Company must always adopt a proactive stance, seizing new business opportunities as they arise while critically evaluating the ongoing businesses. The Company adopts a flexible but effective strategy to improve its performance on a continous basis. It also closely monitors the developments in the tourism sector in Indonesia in an effort to anticipate and eliminate any potential obstacles to its performance.
Atas nama Dewan Komisaris Perseroan, perkenankanlah kami menyampaikan secara garis besar laporan mengenai pengawasan atas pelaksanaan usaha dan tertib administrasi yang dilakukan oleh Direksi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
On behalf of the Board of Commissioners of PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk, we would like to present to you an overall supervisory report on the conduct and administration of the business by the Directors of the Company for the year ended 31 December 2014.
Pariwisata di Indonesia beberapa tahun terakhir ini terus mengalami kemajuan dan kami melihat semakin besarnya perhatian pemerintah di bidang kepariwisataan. Perkembangan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali khususnya membuktikan bahwa Bali masih merupakan salah satu tujuan wisata favorit di dunia bagi para wisatawan mancanegara. Kondisi keamanan dan perekonomian nasional yang kondusif juga sangat mendukung perkembangan sektor pariwisata nasional. Berbagai upaya promosi di dalam dan luar negeri yang dilakukan oleh Pemerintah telah meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia khususnya Bali, terlebih dengan adanya even-even berskala internasional yang banyak diadakan sepanjang tahun.
Tourism in Indonesia has been showing good progress in recent years, and we see greater government’s attention in this sector. The increased number of international tourists visiting Bali proves that Bali is still one of tourist destination favorites in the world. Good security and economic conditions of the country were supportive towards the developments of the tourism sector. Various promotional efforts, which have been conducted by the government within and outside Indonesia, had increased the number of tourists visiting Indonesia, especially Bali. Moreover, many international events were held in Bali.
Kinerja Perseroan menunjukkan hasil yang sangat memuaskan di tahun 2014. Pendapatan dari toko bebas bea Perseroan mengalami peningkatan penjualan dari tahun sebelumnya. Di tahun 2014, Perseroan telah menyelesaikan konstruksi toko di terminal keberangkatan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Perseroan juga memperlebar usaha di terminal keberangkatan domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Dewan Komisaris secara terus menerus memantau dan memberikan saran kepada Direksi dalam melaksanakan strategi, formulasi kebijakan dan aksi korporasi serta memperkuat tata kelola Perseroan.
The Company’s performance showed a satisfying result in 2014. Revenue from the duty free business increased compared to the previous year. In 2014, the Company completed its store’s construction in international departure terminal of I Gusti Ngurah Rai Airport, Bali. The Company also expands its business in the domestic terminal of I Gusti Ngurah Rai Airport, Bali during the year. The Board of Commissioners have been continuously monitoring and advising the Board of Directors in implementing strategies, formulating policies and corporate actions, and strengthening corporate governance.
6
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
mungkin. Perseroan juga selalu mengikuti dan mengamati perkembangan sektor pariwisata nasional untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi sehingga diharapkan dapat mengeliminir kerugian yang ditimbulkan terhadap kinerja Perseroan.
Akhir kata, kami atas nama Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada segenap jajaran Direksi, manajemen serta seluruh staf dan karyawan Perseroan atas dedikasi, komitmen dan peran serta mereka dalam menggerakkan roda usaha Perseroan sehingga mencapai hasil yang memuaskan. Kami juga ucapkan terima kasih pula kepada seluruh pemegang saham dan mitra kerja Perseroan atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan selama ini yang telah membantu Perseroan dalam mencapai sasaran bisnisnya.
Finally, on behalf of the Board of Commissioners, we would like to extend our sincere appreciation to the Directors and to all levels of management of the Company for their dedication, commitment and contribution in conducting the Company’s overall operations to achieve such a satisfactory result. We also extendend our gratitude to our shareholders and business associates for their continuing confidence and support in assisting the Company to achieve its business objectives.
Presiden Komisaris / President Commissioner
Jonathan Tahir Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Timothy Thomas De Lessio Roger James Finnie Ronald Kumalaputra Drs. Aryanto Agus Mulyo Gn Hiang Lin
Vice President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Laporan Tahunan / Annual Report 2014
7
LAPORAN DIREKSI
DIRECTORS’ REPORT
Para pemegang saham yang terhormat,
Dear valued shareholders,
Upaya-upaya promosi yang dilakukan Pemerintah sangat membantu dunia pariwisata nasional pada umumnya dan bagi usaha Perseroan pada khususnya. Promosi tersebut diadakan di berbagai negara termasuk promosi di negara-negara yang menjadi basis pelanggan Perseroan, misalnya di Tiongkok. Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengadakan promosi di Guangzhou sebagai kelanjutan penandatanganan kerjasama sebelumnya untuk mendorong lebih banyak kunjungan turis dari masing-masing negara. Perkembangan pariwisata ini juga terbukti dengan terus bertambahnya jumlah penerbangan ke Bali, seperti yang dilakukan oleh Hainan Airlines dengan membuka rute baru Beijing-Denpasar mulai 15 Januari 2014.
Continuing promotional efforts by the government have brought many positive effects to the country’s tourism sector in general and to the Company’s business in particular. Promotions held in various countries including in countries where the Company’s customers originated, for instance China. The government through the Minister of Tourism and Creative Economy held promotion in Guangzhou as a continuantion of the memorandum of understanding previously agreed to increase the number of tourist visits from each country. This tourism development was also supported by the increased number of flights to Bali, as what Hainan Airlines did by opening a new route from Beijing to Denpasar beginning on 15 January 2014.
Kami menyambut gembira perkembangan industri pariwisata di Indonesia yang terus menunjukkan kemajuan yang berarti dari tahun ke tahun. Beberapa tahun terakhir, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia selalu mengalami peningkatan. Demikian pula dengan perolehan devisa dari sektor pariwisata terus meningkat. Bali, sebagai basis utama tempat usaha Perseroan juga terus mengalami peningkatan kedatangan jumlah wisatawan mancanegara. Jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia pada tahun ini mencapai 9,44 juta orang atau meningkat 7,19% dibanding tahun 2013 yang berjumlah 8,80 juta orang. Jumlah tersebut menunjukkan pariwisata di Indonesia makin berkembang sehingga menarik minat para wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia. Di samping itu, perolehan devisa dari sektor pariwisata di tahun 2014 pun mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya, yaitu dari US$ 10,05 miliar menjadi US$ 11,16 miliar. Pertumbuhan tersebut sangat mendukung usaha yang dioperasikan Perseroan.
We are grateful to see the development of tourism industry in Indonesia which shows remarkable progress from year to year. For the past few years, the number of tourist visiting Indonesia has been increasing and so have the foreign exchange earnings. Bali, as the main base of the Company’s business operation also experienced an increase in international tourist visits. This year, international tourists visiting the country were 9.44 million people as opposed to 8.80 million people in 2013. This represented a 7.19% increase and showed a continuing progress in the tourism sector, which led international tourists to visit Indonesia. The foreign exchange earnings in 2014 also increased from previous year from US$ 10.05 billion to become US$ 11.16 billion. The increase was beneficial for the Company’s business.
Jumlah Turis / Number of Tourists
8.802.129
6.323.730
2009
7.002.944
2010
7.649.731
2011
9.435.411
8.044.462
2012
2013
2014*
Toko Perseroan di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali/ The Company’s store in Domestic Departure Terminal I Gusti Ngurah Rai Airport, Bali
Tahun / Year 2009 2010 2011 2012 2013 2014*
Jumlah Turis / Number of Tourists 6.323.730 7.002.944 7.649.731 8.044.462 8.802.129 9.435.411
Pendapatan / Earnings (dalam jutaan US $) / (in million US $) 6.297,96 7.603,40 8.554,39 9.120,85 10.054,14 11.158,55
Pertumbuhan / Growth (%) Wisatawan / Tourists 1,43% 10,74% 9,24% 5,16% 9,42% 7,19%
Pendapatan / Earnings 14,29% 20,73% 12,51% 6,62% 10,23% 10,98%
*Data Sementara/Temporary data Sumber/Source : Badan Pusat Statistik /Central Bureau of Statistics 8
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
Pendapatan (dalam jutaan US $) / Earnings (in million US $)
6.297,96
2009
7.603,40
2010
8.554,39
9.120,85
2011
2012
10.054,14
2013
11.158,55
2014*
Semakin banyak penerbangan langsung akan mendorong meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara. Hal ini karena sebagian besar wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia menggunakan transportasi udara. Republik Rakyat Tiongkok (RRT) merupakan salah satu fokus pasar yang menjadi target penambahan wisatawan mancanegara yang mengunjungi Indonesia.
More direct flights will boost visits by foreign tourists. This is because most of foreign tourists came to Indonesia by air transport. China is one of the main targets to increase the number of tourists visiting Indonesia.
Saat ini, operasi usaha terbesar Perseroan berada di kawasan Kuta, Bali yaitu melalui entitas anak Perseroan, PT. Inti Dufree Promosindo (IDP). IDP mengoperasikan toko bebas bea “Bali Galleria”, yang merupakan toko bebas bea terbesar di Indonesia. Pelanggan utama dari toko bebas bea Perseroan adalah para wisatawan yang berasal dari RRT, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Rusia.
Currently, the Company has major operations in Kuta, Bali through its subsidiary, PT. Inti Dufree Promosindo (IDP). IDP operates “Bali Galleria”, which is the largest duty-free outlet in Indonesia. Main customers are visitors from China, Japan, Taiwan, South Korea and Russia.
Toko Perseroan di Bali Galleria / The Company’s store in Bali Galleria
Toko Perseroan di Bali Galleria / The Company’s store in Bali Galleria
Lingkungan bisnis yang semakin kompetitif dan dinamis dengan berbagai tantangan internal maupun eksternal telah mewarnai perjalanan Perseroan sepanjang tahun 2014. Perseroan juga menyadari bahwa persaingan bisnis akan semakin lebih intensif di tahun-tahun mendatang. Perseroan secara terus menerus memperhatikan perkembangan perekenomian dunia dan pengaruhnya terhadap industri pariwisata agar terus dapat melakukan antisipasi terhadap perkembangan ekonomi tersebut. Perseroan terus berupaya untuk dapat mempertahankan serta meningkatkan posisi kepemimpinan pasar. Perseroan telah memiliki keunggulan di bidang tersebut dibandingkan dengan para kompetitornya. Keunggulan tersebut antara lain adalah:
The Company faced a more competitive, dynamic business environment with internal and external challenges this year. The Company is always aware that competition will be tougher in the coming years. The Company continually pays attention to the development of the world’s economy and its impact on tourism industry. The Company sees the need to maintain and improve its position as the market leader. It has some advantages over its competitors. They are described as follows:
• Mendapatkan dukungan berkesinambungan dari Duty Free Shoppers (DFS) yang telah berpengalaman dalam melayani wisatawan mancanegara di berbagai tempat sehingga dapat menyediakan barang-barang dagangan yang sesuai dengan selera para wisatawan mancanegara. Di samping itu, afiliasi dengan DFS memungkinkan jaminan purna jual atas barangbarang bebas bea berlogo DFS yang dijual Perseroan di semua gerai DFS yang tersebar di seluruh dunia.
• Memiliki pengalaman selama lebih dari 20 tahun, pengetahuan yang mendalam mengenai pasar, reputasi yang baik, dan juga pelanggan-pelanggan yang loyal dari mancanegara.
•
Over 20 years of experience with an in-depth knowledge of the market being served, good reputation, and loyal customers from various countries around the globe.
•
Continuing support from Duty Free Shoppers (DFS), which has the experience in serving international tourists in various places and the expertise in providing merchandise according to their preferences. Also, the after-service guarantee to its customers, which is valid throughout the DFS’ worldwide network.
• Hubungan kerjasama yang baik dengan para biro perjalanan wisata internasional dan domestik untuk dapat menjaring wisatawan mancanegara.
•
Mutually beneficial agreements with international and domestic travel agents that assist in channeling large number of tourists.
Laporan Tahunan / Annual Report 2014
9
Dengan keunggulan tersebut, Perseroan tetap berupaya menetapkan strategi bisnis yang fleksibel, inovatif dan sesuai dengan perkembangan industri dan pasar.
With these advantages, the Company continues to adopt a flexible, innovative business strategy to adapt to the ever changing development in the market.
Toko Perseroan di Terminal Keberangkatan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali/ The Company’s store in International Departure Terminal I Gusti Ngurah Rai Airport, Bali
Toko Perseroan di Bali Galleria/ The Company’s store in Bali Galleria
Perseroan menyadari pentingnya pelaksanaan strategi pemasaran yang tepat agar lebih efektif dan berdampak bagi usaha Perseroan. Perseroan tetap melanjutkan berbagai program promosi yang ada.
A suitable implementation of marketing is important to the Company to achieve an effective result. The Company will be continuing a number of its existing promotional programs.
Pada tahun 2014, Perseroan mengembangkan usahanya dengan membuka toko di terminal keberangkatan domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah bagi pemegang saham karena Perseroan telah memiliki infrastruktur yang memadai di Bali dan Perseroan melihat adanya potensi yang cukup baik di terminal domestik yang dapat menjangkau lebih banyak pelanggan dalam negeri yang selama ini belum mendapatkan perhatian Perseroan.
In 2014, the Company expanded its business with the opening of stores in domestic departure terminal of I Gusti Ngurah Rai Airport, Bali as an effort to give an added value to the shareholders since the Company had adequate infrastructure in Bali and saw a good potential in the domestic terminal that could reach more domestic customers which had been overlooked by the Company.
Tata Kelola Perseroan
Corporate Governance
Tata kelola menjadi perhatian serius dari Perseroan. Perseroan berupaya untuk melaksanakan standar tata kelola yang baik dan konsisten. Hal tersebut sangat penting untuk menjamin pelaksanaan operasional Perseroan yang efisien dan tetap mampu mematuhi peraturan yang berlaku. Perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan standar tata kelolanya, misalnya dengan memperkuat sistem kontrol internal melalui penguatan tim internal audit untuk lebih memastikan bahwa kontrol internal diterapkan dan mendukung pencapaian obyektif Perseroan secara efektif.
The Company has been paying serious attention to corporate goverance. It always strives to implement good and consistent corporate governance. This is very important to ensure efficient operation of the Company and concurrently to comply with prevailing regulations. The Company is committed to improve its corporate governance. Strengthening internal control systems through reinforment of the internal audit team is one of the examples to ensure that internal controls are applied and support the achievement of Company’s objectives effectively.
Pertumbuhan
Growth
Pendapatan dari toko bebas bea Perseroan mengalami peningkatan sebesar 20,13% dari Rp. 1.004 miliar di tahun 2013 menjadi Rp. 1.206 miliar pada tahun 2014. Peningkatan tersebut sejalan dengan meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Perseroan tetap berfokus kepada segmen pasar yang dilayani. Perseroan juga terus merespon secara khusus perkembangan pasar terutama pertumbuhan wisatawan dari RRT untuk dapat meningkatkan pertumbuhan penjualan Perseroan.
Total revenue of the Company’s duty free segment increased 20.13% from Rp 1,004 billion in 2013 to Rp 1,206 billion in 2014. The increase was in line with the increase in the number of tourists visiting Indonesia. The Company’s marketing strategy was to concentrate in the market being served. It also gave special attention to the growth of tourists from China in an effort to boost its sales.
Total pendapatan Perseroan yakni PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk dan entitas anaknya secara keseluruhan meningkat sebesar 21,52% dari Rp. 1.004 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp. 1.221 miliar pada tahun 2014. Adapun laba bersih Perseroan dan entitas anak mengalami peningkatan sebesar 105,03% dari Rp.52,87 miliar di tahun 2013 menjadi Rp. 108,40 miliar di tahun 2014 seiring dengan peningkatan penjualan Perseroan.
10
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
Total revenues of the Company, PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk and its subsidiaries as a whole increased by 21.52% from Rp. 1,004 billion in 2013 to Rp. 1,221 billion in 2014. The net income of the Company and its subsidiaries increased by 105.03% from Rp. 52,87 billion in 2013 to Rp. 108.40 billion in 2014 due to increase in sales.
Selesainya konstruksi toko di terminal keberangkatan baru di Bali dan pembukaan toko baru di area terminal domestik turut mendorong peningkatan penjualan Perseroan di tahun 2014 dan diharapkan bisa meningkatkan penjualan di tahun-tahun mendatang. Lokasi toko Perseroan:
Kota / City
Jakarta Bali
Medan Strategi Pemasaran
The completion of stores in the new departure terminal in Bali and the opening of new stores in domestic terminal area have contributed to the increase in the revenues of the Company in 2014 and are expected to increase sales in the upcoming years.
Location of the Company’s stores: Lokasi / Location
Bandara - Terminal Keberangkatan Internasional / Airport - International Departure Terminal Bandara - Terminal Keberangkatan Internasional / Airport - International Departure Terminal Bandara - Terminal Keberangkatan Domestik / Airport - Domestic Departure Terminal Dalam Kota - Bali Galleria / Downtown - Bali Galleria Bandara - Terminal Keberangkatan Internasional / Airport - International Departure Terminal Marketing Strategy
Salah satu faktor penting penentu keberhasilan Perseroan adalah penerapan strategi pemasaran yang fleksibel dan tepat dengan selalu mengedepankan efisiensi di segala bidang. Ditambah dengan kesungguhan usaha yang dilakukan secara berkesinambungan oleh segenap jajaran manajemen dan karyawan, Perseroan berhasil meningkatkan kinerjanya dari tahun ke tahun.
One key factor of the Company’s success is the assumption of a flexible marketing strategy that is both appropriate to the situation and promoting efficiency in all areas. Coupled with continuing sincerity demonstrated at all levels of management, the Company has been able to improve its performance in recent years.
Dalam penyediaan jasa perjalanan, Perseroan berusaha untuk mempertahankan hubungan kerja yang telah terbina dengan baik selama ini dengan berbagai perusahaan yang bersifat kelembagaan. Selain itu, Perseroan juga menyediakan berbagai jasa biro perjalanan pada umumnya seperti pemesanan tiket dan hotel serta pengurusan dokumen, dan antar jemput tamu.
In travel related services, the Company continues to maintain its business relationship with corporate clients aside from providing travel related services including ticketing, hotel reservations, travel documentation, and guest pick-ups.
Sebagai pengelola toko bebas bea terkemuka di tanah air, Perseroan memandang pentingnya keunikan setiap lokasi toko bebas bea. Toko bebas bea Perseroan “Bali Galleria” dan yang berada di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali memiliki koleksi butik-butik yang cukup lengkap dan koleksi merk-merk bertaraf internasional guna memenuhi kebutuhan berbelanja wisatawan mancanegara.
As the leading duty free operator in the country, the Company sees the importance of the uniqueness of each location. The Company’s largest duty-free store “Bali Galleria” and the one in I Gusti Ngurah Rai Airport, Bali have collections of international brands to satisy the tourists’ shopping interests.
Toko Perseroan di Terminal Keberangkatan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali/ The Company’s store in International Departure Terminal I Gusti Ngurah Rai Airport, Bali
Toko Perseroan di Terminal Keberangkatan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali/ The Company’s store in International Departure Terminal I Gusti Ngurah Rai Airport, Bali
Para pengunjung memiliki minat yang besar untuk membeli berbagai produk barang lokal karena memiliki ciri khas sebagai barang cinderamata dari berbagai daerah di Indonesia. Untuk mengantisipasi tingginya minat wisatawan mancanegara untuk membeli produk barang lokal, maka Perseroan memberikan perhatian khusus dalam penyediaan produk barang lokal yang ditawarkan, seperti penyediaan produk dengan kemasan khusus
Local products are much sought after by tourists as they represent something uniquely Indonesian and are served as good souvenirs. In anticipation of the high demand from international tourists for local products, the Company’s duty-free outlets are always well stocked with these exclusively packaged and export-quality products including perennial favorites such as souvenirs and snacks. This exclusive packaging of local products is available only at IDP’s outlets Laporan Tahunan / Annual Report 2014
11
dan kualitas ekspor yang dirancang secara eksklusif sehingga produk-produk tersebut hanya dapat diperoleh di toko bebas bea Perseroan. Di samping itu, area penjualan produk barang lokal ditata dengan sangat artistik dan unik dengan menonjolkan keindahan dari seni arsitektur Bali. Penataan ruang ini merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke toko bebas bea Perseroan, sehingga berdampak pada meningkatnya penjualan produk barang lokal.
in Indonesia. In addition, the interior display for the local products is arranged in a very artistic and unique Balinese atmosphere. This arrangement which appeals to tourists from all over the world has become an attraction by itself and has succeeded in significantly increasing the sales of local products.
Perseroan menyadari bahwa wisatawan domestik pun dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan tetap menerapkan penjualan barangbarang lokal sebagai barang kena pajak (Duty Paid) sehingga para wisatawan domestik pun dapat berbelanja di toko bebas bea Perseroan. Di samping itu, pembukaan toko di terminal domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali juga menjadi salah satu strategi Perseroan untuk penjualan barang kena pajak tersebut.
The Company realizes that domestic tourists may also contribute to the Company’s revenues. Consequently, the Company does not overlook the local market potential. It continues offering duty-paid local goods in the duty-free outlets to domestic tourists. The opening of stores located in the domestic terminal of I Gusti Ngurah Rai Airport, Bali is also one of the Company’s strategy for duty-paid sales.
Perseroan secara khusus memberikan perhatian besar kepada wisatawan RRT, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Rusia karena wisatawan dari negara-negara ini merupakan pengunjung dan pembeli terbesar bagi toko bebas bea Perseroan, khususnya wisatawan dari RRT. Untuk menjaring pangsa pasar khusus yang bernilai tinggi bagi perkembangan usaha Perseroan ini, Perseroan memprioritaskan menjalin kerjasama dengan para biro perjalanan wisata dari negara-negara ini, di samping tentunya dengan para biro perjalanan wisata dari negara-negara lain.
Based on past experiences, the Company gives a special attention to tourists from China, Japan, South Korea, Taiwan and Russia. Tourists from these countries are the largest consumers of duty-free goods, especially China. Thus, the Company prioritizes tie-ups with travel agents from these countries while maintaining similar arrangements with others.
Perseroan juga selalu berusaha menerapkan berbagai bentuk promosi lainnya yang menarik bagi para pelanggan selain dari promosi produk-produk barang lokal di atas, seperti pemberian shopping voucher, meal coupon, in-store promotion, dan multiple purchase promotion berupa pemberian hadiah atau potongan harga yang menarik untuk produk-produk tertentu. Untuk memudahkan para wisatawan mancanegara yang menginap di berbagai hotel mengunjungi toko bebas bea Perseroan, maka disediakan fasilitas “Free Shuttle Bus” yaitu fasilitas gratis antar jemput untuk para wisatawan yang ingin berkunjung ke toko bebas bea Perseroan. Perseroan juga melakukan promosi melalui situs-situs internet. Di samping itu, Perseroan juga melakukan promosi melalui kerja sama dengan berbagai lembaga keuangan. Semua jenis promosi ini sangat menunjang usaha Perseroan dalam meningkatkan pengunjung toko.
The Company continues conducting various promotional schemes which had been successfully implemented over the past few years including shopping voucher, meal coupon, in-store promotion, and multiple purchase promotions in the from of special discounts for purchase of certain products from the Company’s duty-free outlets. In addition, a “Free Shuttle Bus” has been provided for tourists staying at different hotels around the island to ease them to visit the Company’s duty-free shop. The Company also conducts promotion through website besides cooperation with various financial institutions. These wide ranging promotions helped increase the number of visitors to the duty-free outlets.
Peranan biro perjalanan wisata internasional sangat penting dalam mendatangkan wisatawan mancanegara ke toko bebas bea Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan selalu berusaha membina dan meningkatkan hubungan kerjasama yang baik dengan para biro perjalanan wisata internasional untuk dapat menjaring lebih banyak wisatawan mancanegara. Dengan adanya kerjasama yang saling menguntungkan antara Perseroan dengan para mitra kerjanya, jumlah pengunjung yang datang ke toko bebas bea Perseroan diharapkan akan terus dapat ditingkatkan.
The Company realized the importance of international agencies in channeling international tourists to its duty-free outlet. The Company has cooperation agreements with several international travel agents that assist in channeling large groups of tourists. Mutually, beneficial agreements with several business associates have helped maintain and increase the number of visitors to its duty-free outlet.
Tabel di bawah ini memperlihatkan realisasi kedatangan wisatawan mancanegara dari negara-negara tersebut.
The following table shows the actual arrivals of tourists from these countries.
12
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
Realisasi Kedatangan Wisman Negara / Country RRT / China
Jepang / Japan
Korea Selatan / South Korea Taiwan
Thailand
Rusia / Russia
* Temporary data
Actual Tourist Arrivals
2014* 1.000.998
2013
2012
496.022
497.399
858.140
726.088
204.593
247.146
217.798
343.084 107.721
91.468
351.154 125.059 99.872
463.486 328.989 114.867
99.448
Afiliasi entitas anak Perseroan yaitu IDP dengan DFS merupakan keunggulan tersendiri Perseroan. DFS merupakan operator jaringan toko bebas bea terkemuka di dunia yang mengoperasikan toko bebas bea di banyak negara. Afiliasi tersebut berupa pemberian jaminan purna jual atas barang-barang bebas bea yang dijual di seluruh toko bebas bea Perseroan yang berlogokan DFS dan jaminan tersebut berlaku di semua gerai DFS yang tersebar di seluruh dunia.
The strategic affiliation with DFS through its subsidiary, IDP, is one competitive edge the Company has. DFS is the largest duty-free shop operator in the world and operates a network of shops in many countries. The affiliation enables the Company to give the after-sales service guarantee to its customers. This after-sales service guarantee is valid throughout the DFS’ worldwide network.
Pemilihan Produk
Product Selection
Selera para wisatawan mancanegara yang menjadi pembeli di toko bebas bea Perseroan sangat beragam mengingat mereka berasal dari berbagai etnik dengan kultur dan budaya yang berbeda satu sama lain serta memiliki latar belakang ekonomi yang berbedabeda pula. Perbedaan-perbedaan inilah yang menjadi perhatian Perseroan dalam menentukan barang-barang yang akan dijual.
The Company has to cater to the individual preferences of a wide variety of customers who come from various ethnic and cultural backgrounds. It has to consider this multiplicity while determining the product mix required to be sold in its duty-free outlets.
Produk barang dagangan yang ditawarkan IDP meliputi barang impor dan produk lokal berkualitas tinggi. Produk impor yang dipilih mencakup serangkaian produk designer kelas dunia yang sangat eksklusif, produk minuman keras, tembakau, cokelat, produk kecantikan, dan perhiasan. Produk bermerek internasional yang dapat dijumpai di toko bebas bea Perseroan antara lain:
The products offered by IDP include a wide range of imported and high quality local merchandise. The imported merchandise include exclusive world-class designer products, alcoholic beverages, tobaccos, chocolates, beauty related products and jewelry. The number of international brands offered by the Company is constantly growing and currently includes:
Dari pengalaman selama beberapa tahun mengelola toko bebas bea ditambah bantuan dari pihak DFS yang telah berpengalaman dalam melayani para wisatawan mancanegara, toko bebas bea Perseroan berhasil menyediakan produk barang dagangan yang sesuai dengan selera para wisatawan mancanegara serta sesuai dengan trend yang ada.
Anna Sui
Coach
Lacoste
Anne Klein
Dior
Lancome
Shiseido
Bally
Dunhill
Le Sportsac
SK II
Biotherm
Emporio Armani
L'occitane
Swarovski
Bottega Veneta
Estee Lauder
Loewe
Swatch
Burberry
Givenchy
Longines
Tag Heuer
Bvlgari
Gucci
Loreal
Tiffany & Co
Calvin Klein
Guerlain
Longchamp
Tissot
Cartier
Guess
Marc by Marc Jacobs
Tommy Hilfiger
Celine
Hamilton
Michael Kors
Tumi
Chanel
Helena Rubenstein
Mido
Victorinox
Chloe
Hermes Watch
Montblanc
Clarins
John Hardy
Omega
Clinique
Kipling
Rado
Based on our experience over several years and the assistance of DFS, which has a long record of experience in catering the international travels, the Company has succeeded in consistently offering the right kind and mix of products to consumers.
Salvatore Ferragamo
Toko Perseroan di Terminal Keberangkatan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali/ The Company’s store in International Departure Terminal I Gusti Ngurah Rai Airport, Bali
Laporan Tahunan / Annual Report 2014
13
Minat wisatawan untuk membeli berbagai produk lokal tetap tinggi. Banyak wisatawan yang berbelanja produk bermutu tinggi buatan dalam negeri seperti hasil kerajinan perak, batik, ukiran, pahat, juga produk kualitas ekspor seperti makanan, kopi, teh, dan cokelat. Selain mutu yang baik dan harga yang bersaing, hasil produksi dalam negeri yang mencerminkan kebudayaan asli dari berbagai daerah di Indonesia memiliki nilai tambah tersendiri bagi wisatawan mancanegara.
Tourists have a high interest in buying local products. High quality local products including silver handicrafts, batik products, woodcarvings and engravings as well as export-quality coffee, tea and chocolates are very popular among international tourists. Apart from good quality and reasonable prices, locally manufacture products also represent the unique cultures of different parts of the country and consequently have a higher perceived value to the buyer.
Di samping itu, kualitas produk lokal yang terdapat di toko bebas bea Perseroan memang baik karena DFS selaku pemberi bantuan teknis kepada IDP menetapkan standar yang sangat tinggi untuk barang-barang yang akan dijual di toko bebas bea Perseroan dengan tujuan agar para wisatawan mancanegara dan pembeli lainnya merasa puas dengan kualitas barang yang dibeli.
Local products offered in the Company’s duty-free outlets are of the best quality since they are made to the exact standards set by DFS as the technical advisor. This ensures that foreign and local tourists get the best quality products and are satistied with their purchases.
Rencana Bisnis
Business Plan
Perseroan selalu mengamati dengan cermat dan teliti setiap perubahan situasi, kondisi juga perkembangan ekonomi global dan dalam negeri serta pengaruhnya terhadap pariwisata di Indonesia. Strategi Perseroan yang menerapkan perencanaan bisnis secara fleksibel dengan memanfaatkan berbagai peluang yang ada, berhasil dilaksanakan dengan baik oleh seluruh jajaran manajemen Perseroan. Di samping itu, Perseroan tetap berusaha untuk memperluas lingkup usahanya agar dapat mencapai hasil yang lebih baik lagi.
The Company keeps a close watch on the situation and developments all over the world and the country, patriculary the tourism sector in Indonesia. The flexible approach which exploits opportunities as they arise has been well implemented by the management. The Company will also continue to expand its operations and strive to achieve its objectives.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar maka Perseroan memandang perlu untuk melakukan ekspansi usaha dengan merencanakan untuk merenovasi toko bebas bea Perseroan. Perseroan berencana merenovasi toko “Bali Galleria”. Berbagai merek ternama sudah direncanakan untuk dihadirkan dengan design dan visualisasi yang jauh lebih menarik sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan Perseroan di tahuntahun yang akan datang.
14
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
To maintain and improve its market share position, the Company sees the need of expansion by planning the renovation of its dutyfree store. The Company is currently planning to renovate its “Bali Galleria” store. Various famous international brands will be presented in the store with more attractive design and visualization with the expectation to increase the Company’s revenues in the coming years.
Manajemen Perseroan selalu berusaha untuk dapat menerapkan strategi bisnis yang tepat demi menyikapi setiap perkembangan yang ada khususnya di sektor pariwisata. Untuk itu, diperlukan kejelian, keluwesan dan kekompakan dari seluruh jajaran manajemen. Perseroan juga bertekad untuk terus mendukung ajakan Pemerintah dalam rangka lebih memajukan dunia pariwisata Indonesia dengan jalan meningkatkan kinerja Perseroan.
The management is fully aware that it requires prudence, flexibility and unity to establish business strategies that are appropriate to the ever-changing state of the economy. Additionally, in concurrence with the Government’s policy toward tourism, the Company is determined to promote tourism in Indonesia and will strive to improve its performance.
Toko Perseroan di Bali Galleria/ The Company’s store in Bali Galleria
Toko Perseroan di Terminal Keberangkatan Domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali/ The Company’s store in Domestic Departure Terminal I Gusti Ngurah Rai Airport, Bali
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan usaha Perseroan sangat tergantung pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu seluruh jajaran staf dan karyawan serta kualitas hubungan antar anggota Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan memberikan perhatian yang besar kepada usaha-usaha peningkatan keterampilan dan kemampuan segenap karyawan melalui penyelenggaraan berbagai program pelatihan dan pengembangan seperti pelatihan pengenalan produk dari produkproduk yang ada di toko bebas bea Perseroan. Pelatihan ini diadakan secara rutin oleh para vendor baik di dalam maupun di luar negeri. Perseroan juga menyelenggarakan kursus bahasa Inggris, Mandarin, Jepang dan Korea secara teratur untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing bagi jajaran staf marketing dan pramuniaga yang bertugas di toko bebas bea Perseroan. Perseroan juga mengadakan berbagai studi banding dan pelatihan bersama dengan DFS di berbagai bidang untuk meningkatkan kemampuan karyawan dan effisiensi Perseroan. Di samping itu, Perseroan juga menyelenggarakan pelatihan-pelatihan internal dan eksternal lainnya seperti kepemimpinan, selling culture, professional salesmanship, total luxury care, keuangan dan akuntansi.
The Company is aware that its success is dependent on a competent and professional work force and open lines of communication between all levels of management and employees. Consequently, the Company conducts regular training and development programs designed to improve the skills and competence of its employees. Such programs include product knowledge training, and training programs held by vendors within and outside Indonesia. Marketing and sales staff are also regulary enrolled in foreign language programs such as English, Mandarin, Japanese and Korean to improve employees’ capabilities and the Company’s efficiency. Other internal and external training such as leadership, selling culture, professional salesmanship, total luxury care, finance and accounting are also provided to improve knowledge and skills.
Penghargaan bagi karyawan terbaik 2014 / Awards for the best employees 2014.
Pelatihan kepemimpinan / Leadership training
Laporan Tahunan / Annual Report 2014
15
Demi terciptanya SDM yang solid dan berkualitas, Perseroan tidak lupa memberikan perhatian khusus dalam hal arus komunikasi antara top manajemen dengan middle manajemen dan juga dengan para staf secara keseluruhan. Hal ini diterapkan demi tercapainya suatu komitmen di antara berbagai lapisan manajemen yang ada.
To improve and foster a solid management team, the Company constantly tries to improve communications between top and middle management as well as among all employees. Intensive communication establishes a commitment across all layers of management resulting in a better-informed and competent workforce.
Perseroan juga selalu membina sikap saling percaya dengan seluruh jajaran SDM-nya yang berperan serta dalam kegiatan operasional Perseroan. Dengan menerapkan berbagai program “human relation” seperti pemberian gaji yang memadai, berbagai tunjangan dan jaminan sosial serta pengadaan program insentif penjualan yang telah berjalan dengan sukses dalam beberapa tahun terakhir, Perseroan mengharapkan seluruh staf dan karyawan bukan saja merasa menjadi anggota keluarga besar Perseroan dan entitas anaknya tetapi juga memiliki kebanggaan karena telah ikut serta berkarya dalam suatu usaha untuk turut menopang program pembangunan Indonesia melalui dunia pariwisata yang menjadi bidang usaha Perseroan.
Trust among employees is an important factor in the Company’s corporate culture to achieve its objectives. Apart from a competitive salary, employees receive various allowances, social benefit and other mutually beneficial programs such as sales incentives program which has been a successful program for the past few years. The Company hopes that employees are proud to be a part of the Company and its subsidiaries that are contributing to the development of Indonesia through the tourism sector.
Akhir kata, Perseroan ingin menyampaikan terima kasih kepada para pemegang saham, Dewan Komisaris, para mitra bisnis, para anggota Direksi serta segenap karyawan atas dukungan dan peran serta yang telah diberikan sepanjang tahun 2014.
Last but not least, we would like to show our appreciation to our shareholders, the Board Commissioners, business associates, all Directors and all of the employees for their support and cooperation throughout the year.
Sampai dengan 31 Desember 2014, total karyawan Perseroan adalah 1.602 orang.
As of 31 December 2014, the Company had 1,602 employees.
Presiden Direktur / President Director
Ir. Wong Budi Setiawan
Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Independen
16
David John Aitken Salman Sajjad Raja Thierry Claude Dominique Chicote Navas Dewi Victoria Riady Harry Wangidjaja Freddy Soejandy
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
Vice President Director Director Director Director Director Independent Director
PROFIL PERSEROAN / COMPANY PROFILE
Laporan Tahunan / Annual Report 2014
17
Data dan Informasi Perseroan
Company Data and Information
Nama Perseroan
PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk
Telepon
+62 21 521 3056-57-58-59 (Hunting)
Alamat Kantor Pusat
Faksimili Situs
Surat Elektronik
Tahun Pendirian Bidang Usaha
Sudirman Tower 20th floor Jl. Jend. Sudirman Kav.60 Jakarta 12190 +62 21 521 3066
www.sonatopas.co.id
Entitas Anak – Langsung
Entitas Anak – Tidak langsung
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
Head Office Address
Telephone Facsimile Website E-Mail
1978
Year of Incorporation
21 Juli 1992 / 21 July 1992
Initial Public Offering
PT. Arthamulia Indah PT. Cahaya Retilindo
Indirect Subsidiaries
Biro perjalanan wisata seperti penjualan tiket, pengurusan dokumen, hotel dan perjalanan wisata (tour) / Travel related business such as airline tickets, travel related documents, hotels and tours
Penawaran Umum Perdana
18
[email protected]
Company Name
PT. Inti Dufree Promosindo PT. Karya Prima Unggulan PT. Sukses Garda Mulia
Business Line
Direct Subsidiaries
Struktur Kepemilikan Saham
Shareholding Structure
Struktur Kepemilikan Saham per 31 Desember 2014 Shareholding Structure as of 31 December 2014 Pemegang Saham
DFS Venture Singapore (Pte) LTD PT. Precise Pacific Realty Tahir
Masyarakat
Nilai Nominal Rp 250,- per saham Nominal value of Rp 250, - per share
Jumlah Saham Number of Shares 149.040.000 114.835.540 35.743.200
31.581.260
331.200.000
Jumlah Nominal (Rp) Nominal Shares (Rp) 37.260.000.000 28.708.885.000 8.935.800.000
7.895.315.000
82.800.000.000
Shareholders % 45,00% 34,67% 10,79% 9,54%
DFS Venture Singapore (Pte) LTD PT. Precise Pacific Realty Tahir Masyarakat
100,00%
Diagram Hubungan Kepemilikan Antara Perseroan, Pemegang Saham dan Entitas Anak Relationships among the Company, Shareholders and Subsidiaries
Laporan Tahunan / Annual Report 2014
19
Visi dan Misi
Vision and Mission
VISI
Menjadi operator toko bebas bea terkemuka di Indonesia dengan memberikan imbal hasil investasi terbaik bagi para pemegang saham secara berkesinambungan.
VISION
To become the leading duty-free shop operator in Indonesia while continually achieving the best growth prospect to all of its shareholders.
MISI
Memberikan dukungan bagi pariwisata Indonesia dengan menyediakan tempat berbelanja bermutu tinggi dan pelayanan yang tidak tertandingi kepada konsumen.
MISSION
To support the Indonesian tourism sector by consistently providing the highest quality of shopping ambience and undisputable services to all of its customers.
20
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
Riwayat Perseroan
History of the Company
PT. Sona Topas Tourism Industry Tbk (“Perseroan”) didirikan pada tahun 1978 dengan nama PT. Sona Topas Group yang memiliki usaha sebagai biro perjalanan wisata. Usaha Perseroan saat itu hanya mencakup kegiatan yang menawarkan berbagai jasa yang berhubungan dengan sektor pariwisata baik domestik maupun internasional.
PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (“Company”) was incorporated in 1978 as PT. Sona Topas Group. Initially, the Company focused on providing domestic and international travel related services.
Saat ini anak perusahaan Perseroan merupakan operator toko bebas bea terbesar di Indonesia dengan toko bebas bea di Bali, Jakarta dan Medan. Berkat keberhasilan usaha Perseroan dalam beberapa tahun belakangan ini, Perseroan kini lebih dikenal sebagai pengelola toko bebas bea terkemuka di Indonesia daripada sebagai suatu biro perjalanan wisata. Untuk kedepannya, Perseroan akan tetap lebih banyak mencurahkan waktu dan tenaga bagi pengembangan bisnis toko bebas bea tanpa meninggalkan peran tradisionalnya sebagai biro perjalanan wisata.
At present, the Company’s subsidiary operates duty-free shops in Bali, Jakarta and Medan. Due to the success of the subsidiary for the past few years, the Company is now better known as a leading duty-free shop operator in Indonesia rather than as one of the travel agents in the Country. In line with its overall business strategy, the Company will direct its efforts and resources to intensively develop and pursue its duty-free business while maintaining its presence in travel services segment.
Kemajuan dunia pariwisata Indonesia pada awal hingga pertengahan dekade tahun 1990-an turut merubah strategi bisnis Perseroan. Menyadari adanya kebutuhan akan fasilitas belanja yang nyaman bagi para wisatawan mancanegara, Perseroan menanggapi kondisi ini dengan melebarkan bidang usahanya ke pengoperasian toko bebas bea atau duty free shop yang dilakukan melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT. Inti Dufree Promosindo (IDP) dan PT. Arthamulia Indah (AMI). Anak perusahaan Perseroan ini mendapat dukungan dari DFS yang merupakan salah satu perusahan penghasil barang-barang mewah dan bermutu tinggi yaitu Louis Vuitton Moet & Hennessy (LVMH). DFS sendiri merupakan operator jaringan toko bebas bea terkemuka di dunia.
During the early to mid 1990s, the Indonesian tourism industry witnessed spectacular growth rates. This condition led to a change in the Company’s business strategy. To meet the shopping needs of international tourist, the Company expanded the scope of its operations to include duty-free shopping. The duty-free business is carried on through two subsidiaries, PT Inti Dufree Promosindo (IDP) and PT. Arthamulia Indah (AMI). These two subsidiaries obtain support from DFS, which is a subsidiary of a world-class luxury goods producer, Louis Vuitton Moet & Hennessy (LVMH). DFS itself is the leading network of duty-free shops in the world.
Pada tanggal 21 Juli 1992, Perseroan resmi tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan mencatatkan 11.500.000 sahamnya. Saat ini, saham Perseroan yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia berjumlah 331.200.000 saham.
The Company formally listed its shares on the Indonesia Stock Exchange on 21 July 1992 after its Initial Public Offering of 11,500,000 shares. At present, 331,200,000 of the Company’s shares are traded on the Indonesia Stock Exchange.
Laporan Tahunan / Annual Report 2014
21
Susunan & Profil Dewan Komisaris
Structure & Profile of The Board of Commissioners
Jonathan Tahir Presiden Komisaris
Jonathan Tahir President Commissioner
Dasar hukum penunjukan menjadi Presiden Komisaris berdasarkan pada akta notaris Buntario Tigris S.H., S.E., M.H no. 63 tanggal 13 Juni 2013 dan kemudian disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No: AHUAH.01.10-28436 pada tanggal 12 Juli 2013.
The legal basis for the appointment as the President Commissioner was based on notarial deed by Buntario Tigris S.H, S.E., M.H no. 63 dated 13 Juni 2013 and subsequently approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia Number: AHUAH.01.10-28436 on 12 Juli 2013.
Timothy Thomas De Lessio Wakil Presiden Komisaris
Timothy Thomas De Lessio Vice President Commissioner
Dasar hukum penunjukan menjadi Wakil Presiden Komisaris berdasarkan pada akta notaris Buntario Tigris S.H., S.E., M.H no. 63 tanggal 13 Juni 2013 dan kemudian disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No: AHU-AH.01.10-28436 pada tanggal 12 Juli 2013.
The legal basis for the appointment as the Vice President Commissioner was based on notarial deed by Buntario Tigris S.H., S.E., M.H. no. 63 dated 13 Juni 2013 and subsequently approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia Number: AHU-AH.01.10-28436 on 12 Juli 2013.
Roger James Finnie Komisaris
Roger James Finnie Commissioner
Dasar hukum penunjukan menjadi Komisaris berdasarkan pada akta notaris Buntario Tigris S.H., S.E., M.H no. 63 tanggal 13 Juni 2013 dan kemudian disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No: AHUAH.01.10-28436 pada tanggal 12 Juli 2013.
The legal basis for the appointment as the Commissioner was based on notarial deed by Buntario Tigris S.H., S.E., M.H. no. 63 dated 13 Juni 2013 and subsequently approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia Number: AHUAH.01.10-28436 on 12 Juli 2013.
Warganegara Indonesia, 28 tahun. Menyelesaikan pendidikan di National University of Singapore. Sejak tahun 2008, menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama PT. Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. Menjabat sebagai Direktur Perseroan dan entitas anak pada tahun 2009. Sejak tahun 2010, menjabat sebagai sebagai Presiden Komisaris Perseroan dan entitas anak.
Indonesian citizen, 28 years old. He received his Bachelor’s degree from National University of Singapore. Since 2008, he is the Vice President Commissioner of PT. Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. Since 2009, he was one of the Directors of the Company and its subsidiaries. Since 2010, he is the President Commissioner of the Company and its subsidiaries.
Bapak Jonathan Tahir memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pemegang saham Perseroan.
Mr. Jonathan Tahir has affiliation with the members of the Board of Commissioners, Board of Directors and shareholder of the Company.
Warganegara Amerika, 50 tahun. Memiliki latar belakang pengalaman selama 14 tahun dengan DFS, di mana 6 tahun di antaranya di Hawaii dan Pasifik Tengah serta sisanya di HongKong. Sebelum bergabung dengan DFS, ia bekerja pada Federated Department Store (Macy, Jordan Marsh & Maas Brothers) selama 13 tahun. Sekarang di DFS, menjabat sebagai President of Global Strategic Store Operations, di mana ia bertanggung jawab untuk merumuskan dan mengawasi strategi untuk semua operasional toko, kontrol global, desain toko, konstruksi dan visual merchandising.
American citizen, 50 years old. Has 14 years of experience of DFS, of which 6 years were spent in Hawaii & Mid Pacific and the remainder in Hong Kong. Prior to joining DFS, he worked with Federated Department Stores (Macy’s, Jordan Marsh & Mass Brothers) for 13 years. Now at DFS, he is the President of Global Strategic Store Operations, with the role of formulating and overseeing the strategies for all DFS store operations, in addition to global operations and control, store design, construction and visual merchandising.
Bapak Timothy Thomas De Lessio tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya namun memiiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham Perseroan.
Mr. De Lessio has no affiliation with the members of the Board of Commissioners nor Board of Directors, but is affiliated to the shareholder of the Company.
Warganegara Inggris, 53 tahun. Lulusan dari Loughborough University of Technology dengan gelar Bachelor of Science degree in Economics. Mendapatkan kualifikasi sebagai Chartered Accountant pada tahun 1988 dan diangkat sebagai anggota di Institute of Chartered Accountants, England and Wales pada tahun 1998. Setelah berkarir di akuntan publik, ia bekerja di LVMH selama 17 tahun, di mana 4 tahun terakhir berperan sebagai Managing Director DFS yang bertanggung jawab untuk wilayah Indonesia dan Asia Tenggara.
British citizen, 53 years old. A graduate of Loughborough University of Techonolgy with a Bachelor of Science degree in Economics, he qualified as a Chartered Accountant in 1988 dan was appointed a Fellow of the Institute of Chartered Accountants, England and Wales in 1998. From public accounting, he has been working for LVMH for 17 years, of which the last 4 years as a Managing Director for DFS with responsibilities across Indonesia and South East Asia region.
22
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
Bapak Roger James Finnie tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya namun memiiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham Perseroan.
Mr. Finnie has no affiliation with the members of the Board of Commissioners nor Board of Directors, but is affiliated with the shareholder of the Company.
Warganegara Indonesia, 37 tahun. Memperoleh gelar Master of Business Administration dari California State University, USA. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan dan entitas anak sejak tahun 2005. Dari tahun 2008-2011, menjabat sebagai Direktur Perseroan dan entitas anak. Sejak Februari 2013, menjabat sebagai Komisaris Perseroan.
Indonesian citizen, 37 years old. He received his Master of Business Administration degree from California state University, USA. Since 2005, he is one of the Commissioners of the Company and its subsidiaries. Since 2008-2011, he was one of the Directors of the Company and its subsidiaries. Since February 2013, he is the Commissioner of the Company.
Bapak Ronald Kumalaputra memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pemegang saham Perseroan.
Mr. Kumalaputra has affiliation with the members of the Board of Commissioners, Board of Directors and shareholder of the Company.
Warganegara Indonesia 57 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntasi dari Universitas Indonesia, Jakarta. Setelah meniti karirnya di berbagai Perseroan, karirnya di Perseroan diawali pada tahun 1991 sebagai Komisaris. Sejak tahun 2004 hingga 2009 menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan dan entitas anak. Dari tahun 2010–2011 menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan dan entitas anak. Selain di Perseroan, pada tahun 1999 hingga 2004 menjabat sebagai Senior Managing Partner pada Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf & Aryanto (RSM AAJ Associates). Sejak tahun 2004 hingga saat ini, menjabat sebagai Senior Managing Partner pada Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf & Mawar (RSM AAJ Associates). Sejak Feburari 2013 menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan.
Indonesian citizen, 57 years old. He received his Bachelor’s degree in Accounting from University of Indonesia, Jakarta. His career in the Company started in 1991 as one of the Commissioners. Since 2004 up to 2009, he was the President Commissioner of the Company and subsidiaries. From 2010-2011, he was the Vice President Commissioner of the Company and its subsidiaries. From 1999-2004, he was the Senior Managing Partner of th public accounting firm Amir Abadi Jusuf & Aryanto (RSM AAJ Associates). Since 2004 up to now, he is the Senior Managing Partner of the public accounting firm Aryanto Amir Jusuf & Mawar (RSM AAJ Associates). Since February 2013, he is the Independent Commissioner of the Company.
Bapak Aryanto Agus Mulyo tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan pemegang saham Perseroan.
Mr. Mulyo has no affiliation with the members of the Board of Commissioners, Board of Directors, nor with the shareholders of the Company.
Ronald Kumalaputra Komisaris
Ronald Kumalaputra Commissioner
Dasar hukum penunjukan menjadi Komisaris berdasarkan pada akta notaris Buntario Tigris S.H., S.E., M.H no. 63 tanggal 13 Juni 2013 dan kemudian disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No: AHUAH.01.10-28436 pada tanggal 12 Juli 2013.
The legal basis for the appointment as the Commissioner was based on notarial deed by Buntario Tigris S.H., S.E., M.H. no. 63 dated 13 Juni 2013 and subsequently approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia Number: AHUAH.01.10-28436 on 12 Juli 2013.
Drs. Aryanto Agus Mulyo Komisaris Independen
Drs. Aryanto Agus Mulyo Independent Commissioner
Dasar hukum penunjukan menjadi Komisaris Independen berdasarkan pada akta notaris Buntario Tigris S.H., S.E., M.H no. 63 tanggal 13 Juni 2013 dan kemudian disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No: AHU-AH.01.10-28436 pada tanggal 12 Juli 2012 dan ditegaskan kembali pada RUPST Perseroan pada tanggal 06 Juni 2014 guna memenuhi ketentuan V.3.2 dan V.4.2 Peraturan Bursa Efek Indonesia berdasarkan akta dan Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H. no. 209 tanggal 30 Juni 2014 dan telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan No:AHU-22100.40.22.2014 pada tanggal 24 Juli 2014.
The legal basis for the appointment as an Independent Commissioner was based on notarial deed by Buntario Tigris S.H., S.E., M.H. no. 63 dated 13 Juni 2013 and subsequently approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia Number: AHUAH.01.10-28436 on 12 Juli 2012 and reaffirmed at the Company’s AGM on 06 June 2014 in order to comply with the provisions V.3.2 and V.4.2 of the Indonesia Stock Exchange based on deed Buntario Tigris, S.H., S.E. , M.H. no. 209 dated 30 June 2014 and was approved by the Ministry of Justice and Human Rights with No: AHU-22100.40.22.2014 on 24 July 2014.
Laporan Tahunan / Annual Report 2014
23
Gn Hiang Lin Komisaris Independen
Gn Hiang Lin Independent Commissioner
Dasar hukum penunjukan menjadi Komisaris Independen berdasarkan pada akta notaris Buntario Tigris S.H., S.E., M.H no. 63 tanggal 13 Juni 2013 dan kemudian disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No: AHU-AH.01.10-28436 pada tanggal 12 Juli 2013 dan ditegaskan kembali pada RUPST Perseroan pada tanggal 06 Juni 2014 guna memenuhi ketentuan V.3.2 dan V.4.2 Peraturan Bursa Efek Indonesia berdasarkan akta dan Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H. no. 209 tanggal 30 Juni 2014 dan telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan No:AHU-22100.40.22.2014 pada tanggal 24 Juli 2014.
The legal basis for the appointment as an Independent Commissioner was based on notarial deed by Buntario Tigris S.H., S.E., M.H. no. 63 dated 13 Juni 2013 and subsequently approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia Number: AHUAH.01.10-28436 on 12 Juli 2013 and reaffirmed at the Company’s AGM on 06 June 2014 in order to comply with the provisions V.3.2 and V.4.2 of the Indonesia Stock Exchange based on deed Buntario Tigris, S.H., S.E. , M.H. no. 209 dated 30 June 2014 and was approved by the Ministry of Justice and Human Rights with No: AHU-22100.40.22.2014 on 24 July 2014.
Warganegara Singapura, 57 tahun. Memperoleh gelar Bachelor’s of Business Administration dari National University of Singapore dan gelar PhD dari Wharton School, University of Pennsylvania (USA). Karirnya diawali sebagai analisis kredit di First Interstate Bank of California pada tahun 1981, sebelum menjadi asisten perofesor keuangan di National University of Singapore dan disaat yang sama juga memberikan konsultasi untuk beberapa bank, bisnis dan lembaga negara. Di Indonesia, pernah menjabat sebagai Komisaris PT. Matahari Putra Prima Tbk dan pengajar di Universitas Pelita Harapan. Sejak Februari 2013, mulai menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan.
Singapore citien, 57 years old, He received his Bachelor’s (Honours) degree in Business Administration from National University of Singapore and PhD degree from Wharton School, University of Pennsylvania (USA). He started his career as a credit analysis with First Interstate Bank of California in 1981 before becoming an assistant professor in finance at National University of Singapore where he also provided consultation to several banks businesses, and state agencies. In Indonesia, he was a commissioner of PT. Matahari Putra Prima Tbk and an associate professor at Universitas Pelita Harapan. Since February 2013, he is the Independent Commissioner of the Company.
Bapak Gn Hiang Lin tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan pemegang saham Perseroan.
Mr. Gn has no affiliation with the members of the Board of Commissioners, Board of Directors, nor with the shareholders of the Company.
24
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
Susunan & Profil Direksi
Structure & Profile of The Board of Directors
Ir. Wong Budi Setiawan Presiden Direktur
Ir. Wong Budi Setiawan President Director
Dasar hukum penunjukan menjadi Presiden Direktur berdasarkan pada akta notaris Buntario Tigris S.H., S.E., M.H no. 63 tanggal 13 Juni 2013 dan kemudian disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No: AHUAH.01.10-28436 pada tanggal 12 Juli 2013.
The legal basis for the appointment as President Director was based on notarial deed by Buntario Tigris S.H., S.E., M.H. no. 63 dated 13 Juni 2013 and subsequently approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia Number: AHUAH.01.10-28436 on 12 Juli 2013.
David John Aitken Wakil Presiden Direktur
David John Aitken Vice President Director
Dasar hukum penunjukan menjadi Wakil Presiden Direktur berdasarkan pada akta notaris Buntario Tigris S.H., S.E., M.H no. 63 tanggal 13 Juni 2013 dan kemudian disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No: AHU-AH.01.10-28436 pada tanggal 12 Juli 2013.
The legal basis for the appointment as Vice President Director was based on notarial deed by Buntario Tigris S.H., S.E., M.H. no. 63 dated 13 Juni 2013 and subsequently approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia Number: AHUAH.01.10-28436 on 12 Juli 2013.
Salman Sajjad Raja Direktur
Salman Sajjad Raja Director
Warganegara Indonesia, 42 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Tehnik Sipil di Universitas Kristen Petra, Surabaya dan meraih gelar Sarjana Magister Manajemen dari Universitas Indonesia, Jakarta. Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 1999 sebagai Komisaris. Pada tahun 2004, mulai menjadi sebagai Presiden Direktur Perseroan dan entitas anak hingga saat ini.
Indonesian citizen, 42 years old. He received his Bachelor’s degree in Civil Engineering from Univeristy of Kristen Petra, Surabaya and Master of Management from University of Indonesia, Jakarta. His career in the Company started in 1999 as one of the Commissioner. Since 2004 up to now, he is the President Director of the Company and its subsidiaries.
Bapak Ir. Wong Budi Setiawan memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pemegang saham Perseroan.
Mr. Setiawan has affiliation with the members of the Board of Commissioners, Board of Directors and shareholder of the Company.
Warganegara Inggris, 56 tahun. Lulusan dari University of Cambridge di Inggris. Memulai karirnya di perbankan pada tahun 1981 dengan HSBC di Timur Tengah. Bergabung dengan DFS pada 1 September 2011 sebagai Managing Director of New Business Operations. David adalah eksekutif senior dengan pengalaman yang luas dalam hal pemasaran global dan manajemen umum yang diperoleh dari berbagai peran internasional di banyak daerah di dunia. Sebelum bergabung dengan DFS, ia bekerja untuk Japan Tobacco International (JTI) selama 10 tahun, yang terakhir sebagai Senior Vice President Consumer dan Trade Marketing dengan basis di Jenewa, Swiss. Sebelum bergabung dengan JTI, ia menduduki berbagai posisi senior di antaranya dengan RJ Reynolds, British American Tobacco dan Unilever. Sejak Februari 2012, menjabat wakil Presiden Direktur Perseroan.
British citizen, 56 years old. A graduate of Cambridge University in England, he started his career in banking 1981 with HSBC in the Middle East. Joined DFS on 01 September 2011 as the Managing Director of New Business Operations. David is a senior executive with extensive global marketing and general management experience gained through a series of international roles covering many regions of the world. Prior to joining DFS, he spent 10 years working for Japan Tobacco International (JTI). Most recently, he was JTI’s Senior Vice President Consumer and Trade Marketing based in Geneva, Switzerland. Before joining JTI, he held a number of senior positions with companies including RJ Reynolds, British American Tobacco, and Unilever. Since February 2012, he is the Vice President Director of the Company.
Bapak David John Aitken tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya namun memiiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham Perseroan.
Mr. Aitken has no affiliation with the members of the Board of Commissioners nor Board of Directors, but is affiliated with the shareholder of the Company.
Warganegara Inggris, 38 tahun. Lulusan dari Kennesaw State University, Georgia, Amerika Serikat. Sebelum bergabung dengan DFS, ia memegang posisi manajemen untuk Debenhams Department Store di Inggris dan Timur Tengah dengan jabatan sebagai Regional Manager untuk Kuwait, Qatar, Bahrain, Yordania dan Mesir. Karirnya di DFS dimulai tahun 2011 sebagai executive management store operation di bandara Abu Dhabi Internasional. Tahun 2013, ia menjabat sebagai General Manager Perseroan dan ditunjuk sebagai direktur pada bulan Juni 2014.
British citizen, 38 years old. Graduated from Kennesaw State University, Georgia USA. Before joining DFS, he held a managerial position at Debenhams Department Stores in the United Kingdom and as a Regional Manager for the Middle East overseeing 5 markets: Kuwait, Qatar, Bahrain, Jordan and Egypt. His career in DFS started in 2011 as an executive management for store operation in Abu Dhabi International Airport. In 2013, he became the General Manager for the Company and appointed as a Director in June 2014.
Laporan Tahunan / Annual Report 2014
25
Dasar hukum penunjukan menjadi Direktur berdasarkan akta notaris Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H. no 209 pada tanggal 30 Juni 2014 dan kemudian disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No : AHU22100.40.22.2014 pada tanggal 24 Juli 2014.
The legal basis for the appointment as a Director was based on notarial deed by Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H. no 209 on 30 June 2014 and subsequently endorsed by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia with no: AHU-22100.40.22.2014 on 24 July 2014.
Thierry Claude Dominique Chicote Navas Direktur
Thierry Claude Dominique Chicote Navas Director
Dasar hukum penunjukan menjadi Direktur berdasarkan akta notaries Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H. no. 63 pada tanggal 13 Juni 2013 dan kemudian disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No: AHUAH.01.10-28436 pada tanggal 12 Juli 2013.
The legal basis for the appointment as Director was based on notarial deed by Buntario Tigris, S.H., SE, M.H. no. 63 on 13 June 2013 and subsequently approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia Number: AHU-AH.01.10-28436 on 12 July 2013 .
Dewi Victoria Riady Direktur
Dewi Victoria Riady Director
Dasar hukum penunjukan menjadi Direktur berdasarkan pada akta notaris Buntario Tigris S.H., S.E., M.H no. 63 tanggal 13 Juni 2013 dan kemudian disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No: AHU-AH.01.10-28436 pada tanggal 12 Juli 2013.
The legal basis for the appointment as Director was based on notarial deed by Buntario Tigris S.H., S.E., M.H. no. 63 dated 13 Juni 2013 and subsequently approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia number: AHU-AH.01.10-28436 on 12 Juli 2013.
Bapak Salman Sajjad Raja tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya namun memiiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham Perseroan.
Mr. Raja has no affiliation with the members of the Board of Commissioners nor Board of Directors, but is affiliated with the shareholder of the Company.
Warganegara Perancis, 46 tahun. Lulusan dari Ecole des Mines de Paris dengan gelar Master’s Degree in Engineering. Sebelum bergabung dengan DFS, ia bekerja di Moet Hennessy selama 13 tahun dengan jabatan terakhir sebagai Operations Vice President di Moet Hennessy USA. Sekarang di DFS, ia menjabat sebagai Global Operations and Control Vice President. Sejak Juni 2013, menjabat sebagai Direktur Perseroan.
French citizen, 46 years old. Graduated from Ecole des Mines de Paris with a Master’s Degree in Engineering. Before joining DFS, he worked at Moet Hennessy for 13 years. His last position was Operations Vice President at Moet Hennessy USA. Currently, at DFS, he is the Global Operations and Control Vice President. Since June 2013, he is Director of the Company.
Bapak Thierry Claude Dominique Chicote Navas tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya namun memiiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham Perseroan.
Mr. Chicote Navas has no affiliation with the members of the Board of Commissioners nor Board of Directors, but is affiliated with the shareholder of the Company.
Warganegara Indonesia, 36 tahun, Memperoleh gelar Master of Accounting dari University of Southern California, USA. Mengawali karirnya sebagai Financial Analyst di DFS (California – USA) pada tahun 1999, kemudian sebagai Tax Analyst di Ernst & Young LLP, California USA dan Tax Associate di KPMG, Singapura pada tahun 2000. Pada tahun 2001, kembali berkarir di California, USA sebagai Tax Consultant di Pricewaterhouse Coopers LLP. Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 2004 sebagai Komisaris. Pada tahun 2007 sampai sekarang, menjabat sebagai Direktur Perseroan dan entitas anak Perseroan.
Indonesian citizen, 36 years old. She received her Master of Accounting degree from University of Southern California, USA. Her career started as a Financial Analyst at DFS (California – USA) in 1999. In 2000, she held positions of Tax Analyst at Ernst and Young LLP, California and Tax Associate at KPMG, Singapore. In 2001, she was a Tax Consultant at Pricewaterhouse Coopers, LLP. She joined the Company in 2004 as the Company’s Commissioner. Since 2007 up to now, she is one of the Directors of the Company and its subsidiaries.
Ibu Dewi Victoria Riady memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pemegang saham Perseroan.
Ms. Victoria Tahir has affiliation with the members of the Board of Commissioners, Board of Directors and shareholder of the Company.
26
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
Harry Wangidjaja Direktur
Harry Wangidjaja Director
Dasar hukum penunjukan menjadi Direktur berdasarkan pada akta notaris Buntario Tigris S.H., S.E., M.H no. 63 tanggal 13 Juni 2013 dan kemudian disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No: AHU-AH.01.10-28436 pada tanggal 12 Juli 2013.
The legal basis for the appointment as Director was based on notarial deed by Buntario Tigris S.H., S.E., M.H. no. 63 dated 13 Juni 2013 and subsequently approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia number: AHU-AH.01.10-28436 on 12 Juli 2013.
Freddy Soejandy Direktur Independen
Freddy Soejandy Independent Director
Dasar hukum penunjukan menjadi Direktur Independen berdasarkan akta notaris Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H. no. 209 pada tanggal 30 Juni 2014 dan kemudian disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No : AHU-22100.40.22.2014 pada tanggal 24 Juli 2014.
The legal basis for the appointment of an Independent Director was based on notarial deed by Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H. no. 209 on 30 June 2014 and subsequently endorsed by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia with no: AHU22100.40.22.2014 on 24 July 24, 2014.
Warganegara Indonesia, 42 tahun. Mendapat gelar Master of Accounting dari University of Southern California, USA. Memulai karir di Perseroan pada tahun 1996 sebagai Manajer Keuangan. Sejak tahun 2004 sampai saat ini, menjabat sebagai Direktur Perseroan dan entitas anak.
Indonesian citizen, 42 years old. He received his Master of Accounting degree from University of Southern California, USA. His career in the Company started as a Finance Manager in 1996. Since 2004 up to now, he is one of the Directors of the Company and its subsidiaries.
Bapak Harry Wangidjaja tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya namun memiliki afiliasi dengan pemegang saham Perseroan.
Mr. Wangidjaja has no affiliation with the members of the Board of Commissioners, Board of Directors, but has affiliation with the shareholder of the Company.
Warganegara Indonesia, 40 tahun. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Airlangga jurusan Akuntansi. Karirnya diawali sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik, Sidharta, Sidharta & Widjaja pada tahun 1998. Pernah menjabat sebagai Manager Keuangan dan Direktur di berbagai Perseroan. Sejak tahun 2014 hingga saat ini, menjabat sebagai Direktur Independen Perseroan.
Indonesian citizen, 40 years old. He received his Bachelor’s degree in Accounting from University of Airlangga, Surabaya. His career started as an auditor in the public accounting firm Sidharta, Sidharta & Widjaja in 1998. He had some managerial and directorship positions in various companies. Since 2014 up to now, he is one of the Directors Independent of the Company.
Bapak Freddy Soejandy tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris maupun Direksi lainnya dan pemegang saham Perseroan.
Mr. Soejandy has no affiliation with the members of the Board of Commissioners, Board of Directors, nor with the shareholders of the Company.
Laporan Tahunan / Annual Report 2014
27
Struktur Organisasi
Organization Structure
Pemasaran / Marketing
Kazunori Hayashi Operasi / Operations
Dwi Djendoko
Sumber Daya Manusia / Human Resources Kadek Suartana Yasa Sistem Informasi Manajemen/ Management Information System Hengki Sutanto
Rapat Pemegang Saham/ Shareholder’s meeting
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Komite Audit / Audit Committee
Dewan Direksi / Board of Directors
Audit Internal / Internal Audit
Pegendalian Persediaan/ Stock Control Damianus Dewa Perdagangan / Merchandising Jasmine Lam Akuntansi / Accounting
Firdaus Wiranata Keuangan / Finance Mery Rasmana Pengembangan Usaha / Business Development
28
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
Keterangan Mengenai Entitas Anak
Subsidiaries’ Information
PT. Inti Dufree Promosindo (IDP)
PT. Inti Dufree Promosindo (IDP)
Toko bebas bea di Jakarta, Bali dan Medan, 99,88% dimiliki oleh Perseroan Menara Sudirman Lt. 20 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190
Duty free shop in Jakarta, Bali and Medan, 99.88% owned by the Company 20th floor Menara Sudirman Jl. Jenderal Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190
PT. Karya Prima Unggulan (KPU)
PT. Karya Prima Unggulan (KPU)
Ritel di Bali, 99,96% dimiliki oleh Perseroan Menara Sudirman Lt. 20 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190
Retail in Bali, 99.96% owned by the Company 20th floor Menara Sudirman Jl. Jenderal Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190
PT. Sukses Garda Mulia (SGM)
PT. Sukses Garda Utama (SGM)
Ritel, belum melakukan aktifitas komersial, 99,90% dimiliki oleh Perseroan Menara Sudirman Lt. 20 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190
Retail, not yet started its operations, 99.90% owned by the Company
PT. Arthamulia Indah (AMI)
PT. Arthamulia Indah (AMI)
Toko bebas bea, tidak melakukan aktifitas komersial di tahun 2014, 99,55% dimiliki oleh Perseroan melalui entitas anak Perseroan, IDP. IDP memiliki investasi langsung sebesar 99,67% pada AMI Menara Sudirman Lt. 20 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190
Duty free shop, not operating in 2014, 99.55% owned by the Company through its subsidiary, IDP. IDP owned 99.67% direct investment in AMI 20th floor Menara Sudirman Jl. Jenderal Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190
PT. Cahaya Retilindo (CR)
PT. Cahaya Retilindo (CR)
Toko bebas bea, belum melakukan aktifitas komersial, 69,92% dimiliki oleh Perseroan melalui entitas anak Perseroan, IDP. IDP memiliki investasi langsung sebesar 70% pada CR Menara Sudirman Lt. 20 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190
Duty free shop, not yet started its operations, 69.92% owned by the Company through its subsidiary, IDP. IDP owned 70% direct investment in CR 20th floor Menara Sudirman Jl. Jenderal Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190
20th floor Menara Sudirman Jl. Jenderal Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190
Laporan Tahunan / Annual Report 2014
29
Lembaga Profesional Penunjang Pasar Modal
Akuntan Publik
Biro Administrasi Efek
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian Notaris Jasa Aktuaria Total biaya lembaga profesional penunjang pasar modal tahun 2014
30
Capital Market Supporting Professionals
KAP Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny (member of Moore Stephens International Limited) Intiland Tower Lt. 7 Jl. Jendral Sudirman Kav. 32, Jakarta 10220
PT. Adimitra Jasa Korpora (sebelumnya / previously PT. Adimitra Transferindo) Plaza Property Lt. 2 Komplek Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1 Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta 13210
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara 1, Lantai 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 Buntario Tigris Darmawa Ng, SH., SE., MH. Wisma Tigris Jl. Batu Ceper nomor: 19 D, E, F Jakarta Pusat PT Jasa Aktuaria Praptasentosa Gunajasa Jl. Cikini Raya nomor 97 Jakarta 10330
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
Rp. 396.000.000 / Rp. 396,000,000
Public Accountant
Securities Administration Bureau
Securities Depository
Notary
Actuary
Total fee of capital market supporting professional in 2014
Sertifikat dan Penghargaan
Certificates and Awards
Sertifikat akreditasi dari IATA Accreditation certificate from IATA
Penghargaan konsesioner dengan visualisasi terbaik dari PT (Persero) Angkasa Pura I Best visualization concessioner award from PT (Persero) Angkasa Pura I
Wajib pajak dengan kontribusi pembayaran pajak terbesar 2013 Highest tax payer 2013
Penghargaan konsesioner dengan pembayaran lancar dari PT Angkasa Pura II / Good payment concessioner award from PT (Persero) Angkasa Pura II
Laporan Tahunan / Annual Report 2014
31
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
32
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN / MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUS SION
Laporan Tahunan / Annual Report 2014
33
Kinerja Perseroan menunjukkan hasil yang menggembirakan di tahun 2014 seiring dengan peningkatan pendapatan yang didorong oleh peningkatan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung dan berbelanja di toko Perseroan. Beban biaya meningkat terutama dikarenakan meningkatnya biaya konsesi serta biaya gaji yang diperlukan untuk menunjang kegiatan operasional Perseroan. Perseroan mencapai target penjualan dan laba operasionalnya di tahun 2014.
The Company showed satisfying results in 2014 due to the increase in revenue driven by the increase in the number of international tourists visiting and shopping in the Company’s stores. Expenses increased mainly due to the increase in the concession and salary expenses needed to support the operations of the Company. The Company achieved its targeted sales and income from operation in 2014.
Untuk tujuan pelaporan kepada manajemen, kegiatan usaha Perseroan dan entitas anak dibagi dalam tiga kelompok utama, yaitu toko bebas bea, toko ritel, dan usaha perjalanan. Berikut adalah informasi komposisi pendapatan Perseroan per segmen usaha:
For the purpose of reporting to the management, the Company’s business activities and its subsidiaries are divided into three main groups: duty free shops, retail shops and travel related services. Below is the composition of the Company’s revenues per business segment:
Pendapatan Perseroan dari segmen toko bebas bea pada tahun 2014 meningkat sebesar 20,13% atau sebesar Rp. 202 milyar bila dibandingkan tahun 2013. Kenaikan ini terutama dikarenakan meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara yang berbelanja di toko Perseroan. Pendapatan dari segmen toko retail pada tahun 2014 meningkat sebesar 100% karena Perseroan memulai usaha toko ritel pada tahun 2014. Pendapatan Perseroan dari segmen usaha perjalanan (penjualan tiket, pengurusan dokumen dan hotel) pada tahun 2014 menurun sebesar 15,66% atau sebesar Rp. 76,9 juta bila dibandingkan tahun 2013, terutama disebabkan meningkatnya persaingan usaha biro perjalanan.
The Company’s revenues from duty free shops segment in 2014 increased by 20.13% or Rp. 202 billion compared to 2013. The increase was mainly due to the increase in the number of international tourists who shopped in the Company’s store. Revenues from retail shops segment in 2014 increased by 100% as the Company started retail shop business in 2014. Revenues from travel related services (ticket sales, document handling, and hotel accommodations) segment in 2014 decreased by 15.66% or Rp. 76.9 million compared to 2013, mainly due to the increase in business competition.
Perseroan berkeyakinan bahwa prospek toko bebas bea dan industri ritel akan tetap positif. Perseroan berkomitmen untuk tetap dapat tumbuh di saat kondisi makro ekonomi dunia yang diperkirakan akan melemah. Tingkat persaingan dan biaya diperkirakan akan meningkat. Perseroan memproyeksikan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 10% dan berusaha mempertahankan laba operasional pada tingkatan Rp. 100 milyar di tahun 2015.
The Company is confident on the positive outlook of the duty free shop segment and retail industry. The Company is committed to grow despite weaker world’s macro economic condition. Competition level and expenses are projected to increase. The Company projects a 10% growth in revenues and tries to maintain its operating income at Rp. 100 billion level in 2015.
Komposisi Pendapatan Segmen Usaha (dalam Milyaran Rp) Revenues Composition (in Billion Rp)
34
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
Beban pokok penjualan Perseroan untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp. 651 milyar atau 53,35% dari pendapatan Perseroan. Jumlah tersebut naik sebesar 18,8% atau sebesar Rp. 103 milyar dari tahun 2013 seiring dengan kenaikan penjualan Perseroan.
Cost of sales in 2014 amounted to Rp. 651 billion or 53.35% of revenues. It was an 18.8% increase from 2013, or Rp. 103 billion which was in line with the increase in the Company’s revenues.
Beban penjualan Perseroan tahun 2014 naik sebesar Rp. 79 milyar atau 64,7% dari Rp. 122 milyar di tahun 2013 menjadi Rp. 201 milyar di tahun 2014, terutama dikarenakan meningkatnya biaya konsesi.
Selling expenses in 2014 increased by Rp. 79 billion or 64.7% from Rp. 122 billion in 2013 to Rp. 201 billion in 2014, mainly due to the increase in concession fee.
Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan di tahun 2014 sebesar Rp. 145 milyar atau 11,8% dari total pendapatan, naik sebesar 66,2% dari laba sebelum pajak penghasilan Perseroan di tahun 2013, terutama dikarenakan kenaikan jumlah pendapatan Perseroan sebagaimana disebutkan sebelumnya.
Profit before income tax in 2014 amounted Rp. 145 billion or 11.8% of the total revenues, an increase of 66.2% from 2013 mainly due to the increase in the Company’s revenues as mentioned above.
Laba bersih/laba komprehensif Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp. 55 milyar atau 105,0% dari laba sebesar Rp. 53 milyar di tahun 2013 menjadi Rp. 108 milyar di tahun 2014, terutama karena kenaikan pendapatan Perseroan.
Net income/comprehensive income increased by Rp. 55 billion or 105.0% from Rp 53 billion in 2013 to Rp. 108 milyar in 2014, mainly due to the increase in the Company’s revenues.
Posisi liabilitas per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 434 milyar, meningkat 9,5% atau sebesar Rp. 38 milyar dari 2013 yang sebesar Rp. 396 milyar. Peningkatan liabilitas jangka pendek terutama dikarenakan kenaikan jumlah utang usaha berkaitan dengan peningkatan pembelian menjelang akhir tahun 2014. Penurunan pada jumlah liabilitas jangka panjang Perseroan terutama disebabkan oleh pembayaran sewa pembiayaan pada tahun 2014.
Liability as of 31 December 2014 was Rp. 434 billion, an increase of 9.5% or Rp. 38 billion from 2013, which was amounted to Rp. 396 billion. The increase in current liabilities was mainly due to the increase in trade payables in relation to the increase in inventory purchase during the end of 2014. The decrease in non-current liabilities was mainly due to payment of lease liability in 2014.
Laba kotor perseroan mengalami peningkatan yaitu sebesar Rp. 113 milyar atau 24,7% dari Rp. 456 milyar di tahun 2013 menjadi Rp. 569 milyar di tahun 2014 sebagai hasil kenaikan penjualan Perseroan.
Gross profit increased by Rp. 113 billion or 24.7%, from Rp. 456 billion in 2013 to Rp. 569 billion in 2014 as a result of the increase in the Company’s revenues.
Beban umum dan administrasi Perseroan tahun 2014 naik sebesar Rp. 49 milyar atau 29.4% dari Rp. 168 milyar di tahun 2013 menjadi Rp. 217 milyar di tahun 2014 terutama dikarenakan meningkatnya beban gaji seiring bertambahnya jumlah dan tingkat upah karyawan. Sedangkan Beban lain-lain bersih turun sebesar Rp. 73 milyar atau 90,6%, dari Rp. 80 milyar di tahun 2013 menjadi Rp. 7 milyar di tahun 2014, terutama dikarenakan berkurangnya rugi selisih kurs di tahun 2014.
General and administrative expenses in 2014 increased by Rp. 49 billion or 29.4% from Rp. 168 billion in 2013 to Rp. 217 billion in 2014, mainly due to the increase in salary expense due to the increase in the number and salary level of employees. Meanwhile, other net expenses decreased by Rp. 73 billion or 90.6% from Rp. 80 billion in 2013 to Rp. 7 billion in 2014, mainly due to the decrease in foreign exchange loss in 2014.
Beban pajak Perseroan di tahun 2014 naik sebesar Rp. 2 milyar atau 6,0% dari beban pajak Perseroan di tahun 2013 dikarenakan meningkatnya laba kena pajak Perseroan.
Tax expenses in 2014 increased by Rp. 2 billion or 6.0%, from 2013 due to the increase in taxable income of the Company.
Pada 31 Desember 2014, Perseroan mencatat jumlah aset sebesar Rp. 1.092 milyar dengan komposisi aset lancar Rp. 726 milyar dan aset tidak lancar Rp. 366 milyar. Jumlah asset tersebut meningkat bila dibandingkan tahun 2013, yaitu dari Rp. 945 milyar atau meningkat sebesar Rp. 146 milyar atau 15,5%. Kenaikan nilai aset ini terutama disebabkan oleh kenaikan nilai kas dan setara kas sebagai hasil operasi Perseroan, kenaikan jumlah persediaan Perseroan untuk kegiatan operasi Perseroan, kenaikan nilai pajak dibayar dimuka dan nilai aset tetap Perseroan karena konstruksi toko Perseroan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
As of 31 December 2014, the Company recorded total assets of Rp. 1,092 billion with Rp. 726 billion current assets and Rp. 366 billion non-current assets. This represented a 15.5% increase or Rp. 146 billion compared to 2013, which was amounted to Rp. 945 billion. The increase was due to the increase in cash and cash equivalents as the result of the Company’s operations, increase in inventory to support the Company’s operations, increase in prepaid tax and fixed assets due to construction of the Company’s stores in I Gusti Ngurah Rai Airport, Bali.
Laporan Tahunan / Annual Report 2014
35
Ekuitas Perseroan per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 658 milyar meningkat sebesar Rp. 108 milyar atau sebesar 19,7% dari posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp. 550 milyar. Peningkatan ini disebabkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp. 108 milyar.
Equity as of 31 December 2014 amounted to Rp. 658 billion, increased by Rp. 108 billion or 19.7% from 2013, which was Rp. 550 billion. The increase was due to the net income current year amounting to Rp. 108 billion.
Pengeluaran kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi selama tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 92 milyar, meningkat sebesar Rp. 86 milyar dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp. 6 milyar dikarenakan pengerjaan pembangunan toko Perseroan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Net cash used for investing activities in 2014 amounted to Rp. 92 billion, an increase of Rp. 86 billion compared to 2013 which was Rp. 6 billion due to the construction of the Company’s store in I Gusti Ngurah Rai Airport, Bali.
Perseroan mencatat kas yang diperoleh dari aktivitas operasi adalah sebesar Rp. 165 milyar di tahun 2014, terutama dikarenakan kenaikan jumlah kas yang diterima dari pelanggan sebagai hasil kenaikan penjualan Perseroan.
The Company recorded net cash provided by operating activities amounting to Rp. 165 billion in 2014. Mainly due to the increase in cash received from customers as the result of increase in the Company’s revenues.
Pengeluaran kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan selama tahun 2014 adalah sebesar Rp. 42 milyar, menurun 39,6% atau sebesar Rp. 27 milyar, dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp. 69 milyar. Penurunan ini terutama dikarenakan tidak adanya pembagian dividen di tahun 2014.
Net cash used for financing activities in 2014 amounted to Rp. 42 billion, a decrease of 39.6% or Rp. 27 billion, compared to 2013 which was Rp. 69 billion. The decrease was mainly due to no dividend distributed in 2014.
Struktur Permodalan dan Kebijakan Manajemen
Capital Structure and Management Policy
Perseroan melakukan pendekatan kualitatif untuk menentukan struktur permodalan dan tingkat hutang. Tujuan utama dari pengelolaan modal Perseroan dan entitas anak adalah mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perseroan dan entitas anak tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu. Perseroan dan entitas anak mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi dengan menggunakan gearing ratio (ratio utang terhadap modal), yakni membagi utang bersih terhadap jumlah modal. Saat ini Perseroan lebih mengoptimalkan dana internal untuk operasional Perseroan.
The Company conducts a qualitative approach to determine the capital structure and debt level. The main purpose of capital management of the Company and its subsidiaries is to maintain healthy capital ratios in order to support the business and maximize shareholder’s value. The Company and its subsidiaries are not required to meet certain capital requirements. The Company and its subsidiaries manage their capital structure and make adjustments to it in light of changes in the economic conditions by using a gearing ratio (debt to equity ratio), which is net debt divided by capital. The Company optimizes its internal fund for the operation of the Company.
Rasio utang bersih terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Keterangan
2014 (dalam milyar Rp.) / (in billion of Rp.)
2013 (dalam milyar Rp.) / (in billion of Rp.)
209
231
Jumlah utang
Dikurangi: kas dan setara kas
Bersih
Jumlah ekuitas
Rasio utang bersih terhadap ekuitas
Ikatan untuk Investasi Barang Modal
407
(198) 658
-
Pada tanggal 14 Juni 2013, PT Inti Dufree Promosindo (IDP), entitas anak, menandatangani perjanjian dengan PT TPG Indonesia, kontraktor pihak ketiga, dalam rangka pengerjaan renovasi toko bebas bea di Bandara Internasional I Ngurah Rai, Bali. Total nilai kontrak tersebut adalah USD 7.292.646. Perjanjian telah mengalami perubahan dimana nilai kontrak meningkat menjadi USD 9.561.918. 36
Debt to equity ratio as of 31 December 2014 and 2013 as follows:
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
Description Total borrowings
375
Less: cash and cash equivalents
-
Debt to equity ratio
(144) 550
Net Total equity
Commitment on Capital Expenditure On June 14, 2013, PT Inti Dufree Promosindo (IDP), a subsidiary, signed an agreement with PT TPG Indonesia, a third party contractor, in relation to addition and alteration works in duty free shop in I Ngurah Rai International Airport, Bali. The total contract price amounted to USD 7,292,642. The agreement has been amended where the total contract price has increased to USD 9,561,918.
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Pada dasarnya Perseroan membagi dividen dengan mempertimbangkan keuntungan Perseroan pada tahun yang bersangkutan tanpa mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan secara menyeluruh dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan ketentuan lain sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
The Company basically plans to pay out dividends considering the financial state of the Company for the year and will be proposed to and without reducing the rights of the General Meeting of Shareholders to decide otherwise, in accordance with the provisions of the Articles of Association of the Company.
Tabel Pembayaran Dividend / Dividend Payment Table
Tahun / Year
Deviden Interim & Tanggal Pembayaran / Interim Dividend & Payment Date
Deviden Final & Tanggal Pembayaran / Final Dividend & Payment Date
Total Deviden per saham / Total Dividend per share (in million Rp)
Total Deviden (dalam jutaan Rp) / Total Dividend (in million Rp)
1992
125
250
375
4.312,50
200
6.900,00
1993
1994
1995
1996
1999
2000
2004
2008
2011
2013
23/10/1992
31/05/1993
150
50
125
30/09/1993
30/11/1994 -
-
50
17/11/1999 75
25/11/2000 2.5
08/07/2004 -
-
-
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
100
07/07/1994
12/07/1995 100
19/04/1996 50
225
100
16.560,00
50
8.280,00
50
15/08/1997 -
-
-
15/08/2008 91
24.840,00
20
6.624,00
91
28/07/2011 91
8.280,00
75
2.5
20
23/07/2013
5.715,00
91
828,00
30.139,20
30.139,20
Subsequent Events
Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal laporan audit.
No significant events that have material impact on the financial situation and the operational results of the Company occurred after the audit report.
Transaksi Benturan Kepentingan dan Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi
Conflict of Interest and Related Parties Transactions
Pada tahun 2014, Perseroan tidak memiliki transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Dalam menjalankan kegiatan usaha, Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan sesuai dengan azas kewajaran yang mengacu pada syarat dan ketentuan yang disepakati ke-dua belah pihak.
In 2014, the Company did not have any conflict of interest transactions. In conducting its business activities, the Company entered into certain transactions with related parties. Transactions with related parties were conducted in accordance with the principle of fairness as per the terms and conditions agreed between both parties.
Laporan Tahunan / Annual Report 2014
37
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
38
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
TATA K E L O L A P E R S E R O A N / C O R P O R AT E G O V E R N A N C E
Laporan Tahunan / Annual Report 2014
39
Perseroan secara konsisten menerapkan tata kelola Perseroan yang baik sesuai aturan serta prinsip manajemen yang bertanggung jawab. Struktur dan mekanisme yang baik mengatur pengelolaan Perseroan sehingga menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun pemangku kepentingan. Penerapan prinsip tata kelola Perseroan yang baik diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan kinerja Perseroan. Pemahaman ini mendasari komitmen Perseroan untuk senantiasa menegakkan penerapan tata kelola Perseroan yang baik/Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap jenjang organisasi dan kegiatan operasional Perseroan.
The Company consistently is implements good corporate governance according to the rules and principles of responsible management. Good structure and mechanisms regulate the Company’s governance in an effort to give sustainable long-term economic value for shareholders and stakeholders. The implementation of good corporate governance is expected to be able to contribute to the improvement of the Company’s performance. This understanding underlies our commitment to enforce the implementation of good corporate governance (GCG) in every level operations of the company.
Transparansi – Asas keterbukaan selalu diterapkan dalam menjalankan bisnis melalui penyediaan informasi yang material dan relevan serta dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan.
Transparency - The principle of openness is always applied in running the business through the availability of material and relevant information that is easily accessed and understood by stakeholders.
Pertanggungjawaban – Perseroan menjabarkan dengan jelas peranan semua pihak dalam mencapai sasaran Perseroan, termasuk kepastian atas kepatuhan terhadap peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Responsibility – the Company outlines the role of each party to achieve the Company’s objectives, including assurance in compliance with the prevailing regulations and social norms.
Kewajaran dan Kesetaraan – Perseroan memastikan bahwa setiap rencana, keputusan dan penerapan kebijakan merupakan hal terbaik untuk semua pemangku kepentingan, termasuk para pelanggan, supplier, pemegang saham, investor dan masyarakat.
Fairness and Equality - the Company ensures that every plan, decision and implementation of policy is for the best interest of all stakeholders, including customers, suppliers, shareholders, investors and public.
• Memberhentikan dengan hormat Nona Lim Sou Ping dari jabatannya selaku Direktur Perseroan, disertai ucapan terimakasih atas jasa dan perannya selama menjabat dalam Perseroan;
• Menyetujui dan menegaskan kembali Susunan Komisaris Independen dan Direktur Independen guna memenuhi ketentuan V.3.2 dan V.4.2, Peraturan PT. Bursa Efek Indonesia Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas selain saham yang diterbitkan oleh Perseroan Tercatat sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Indonesia Nomor Kep-00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014.
Pelaksanaan semua kegiatan telah sesuai dengan prinsip dasar GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, independensi, pertanggungjawaban dan kewajaran.
All activities are conducted in accordance with the basic principles of good corporate governance: transparency, accountability, independence, responsibility and fairness.
Akuntabilitas – Perseroan memiliki sistem pengelolaan yang mendukung terciptanya kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban kinerja Perseroan.
Accountability – the Company has a system that supports clarity, implementation and accountability of each function within the Company.
Independensi – Perseroan memastikan bahwa pengelolaan Perseroan dilakukan secara independen sehingga masing-masing organ Perseroan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.
Independence – the Company ensures that corporate goverance is implemented independently without domination or intervention by other parties.
Rapat umum pemegang saham tahunan tanggal 6 Juni 2014 menghasilkan keputusan sebagai berikut:
The Company’s annual general meeting of shareholders dated 6 June 2014 had the following resolutions: •
To discharge with honor Miss Lim Sou Ping from her position as Director of the Company, with gratitude for her service and contribution to the Company;
• Mengangkat Tuan Salman Sajjad Raja sebagai Direktur Perseroan untuk menggantikan Nona Lim Sou Ping tersebut, dengan jangka waktu yang merupakan sisa masa jabatan anggota Direksi lain yang masih menjabat; dan
•
To appoint Mr. Salman Sajjad Raja to replace Miss Lim Sou Ping as Director of the Company, with the same length of service as the remaining members of the Board; and
•
To approve and assert the composition of the Independent Commissioner and Director of the Company in order to comply with provision V.3.2 and V.4.2, Regulation of Indonesia Stock Exchange No. I-A on the Registration of Shares and Equity Securities other than shares issued by Listed Entity in accordance with the Decree of Directors of the Indonesia Stock Exchange No. Kep-00001 / BEI / 01-2014 dated 20 January 2014.
40
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners and Directors
Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 6 (enam) orang, dua diantaranya adalah Komisaris Independen. Dewan Komisaris berperan melakukan pengawasan atas kebijakan yang diambil Direksi, tugas dan tanggung jawab Direksi dalam menjalankan kepengurusan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi demi kepentingan Perseroan. Sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris mengadakan rapat sebanyak dua kali dengan 100% kehadiran. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan. Dalam menjalankan tugas-tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.
The Board of Commissioners (BOC) of the Company consists of 6 (six) people, two of whom are Independent Commissioners. BOC supervises Director’s policy, duties and responsibilities of the Directors in carrying out the management of the Company and to provide advice to the Board of Directors in the Company. The BOC held 2 meetings in 2014 with 100% attendance. The members of the BOC were appointed by the General Meeting of Shareholders of the Company. In carrying out their duties, the BOC is assisted by the Audit Committee who is directly responsible to the BOC.
Selama tahun 2014 Dewan Komisaris telah menjalankan tugasnya dengan baik melalui serangkaian rapat yg dijadikan sarana pengawasan kepada Direksi Perseroan. Direksi juga melaksanakan rapat secara berkala dalam rangka pengambilan keputusan terkait pengelolaan Perseroan.
During 2014, the BOC had carrid out its purposed role through various meetings as a means to supervise the BOD. The BOD, on the other hand, held regular meetings where decisions were made in relation to the management of the Company.
Remunerasi ditetapkan dengan memperhatikan beban, tugas, tanggung jawab dan kinerja masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan serta disesuaikan dengan tingkat remunerasi eksekutif pada industri sejenis.
Remuneration is determined based on the workload, duty, responsibility and performance of the members of the BOC and BOD of the Company and adjusted with consideration to the remuneration of industry benchmark.
Direksi Perseroan terdiri dari 7 (tujuh) orang, satu diantaranya adalah Direktur independen. Direksi memiliki tanggung jawab untuk menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan kepengurusan Perseroan. Tugas utama Direksi adalah mengelola Perseroan sejalan dengan Visi dan Misi Perseroan agar dapat mencapai target yang telah ditentukan. Dalam memenuhi tugas dan tanggungjawabnya, Direksi mengadakan pertemuan secara rutin sedikitnya 1 kali dalam sebulan. Tingkat kehadiran sepanjang tahun 2014 rata-rata 80%. Anggota Direksi diangkat oleh RUPS Perseroan.
The Board of Directors (BOD) of the Company consists of 7 (seven) people, one of them is the Independent Director. BOD has a responsibility to carry out all actions relating to the management of the Company. The main task of BOD is to manage the Company in line with the Vision and Mission of the Company in order to achieve target that has been set. In fulfilling its duties and responsibilities, the BOD held a regular meeting once a month. The average attendance in 2014 was 80%. Members of BOD were appointed by the General Meeting of Shareholders of the Company.
Berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris, besaran kompensasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 26.661.822.591.
Based on the BOC’s decision and approval, the compensation given to the BOC and BOD in 2014 was Rp. 26,621,822,591.
Sekretaris Perseroan
Corporate Secretary
Sekretaris Perseroan dijabat oleh Ir. Wong Budi Setiawan sejak tanggal 1 April 2008 hingga saat ini, yang juga merupakan salah seorang anggota Direksi.
Since 1 April 2008 until now, Corporate Secretary of the Company is Ir. Wong Budi Setiawan, who is also a member of the BOD.
Sekretaris Perseroan Perseroan bertugas mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal dan memberikan masukan kepada Direksi tentang peraturan-peraturan tersebut, memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan serta bertugas sebagai penghubung antara Perseroan dengan Otoritas Jasa Keuangan dan masyarakat.
The Corporate Secretary is in charge of following the developments in the capital market in particular the regulations, advises the BOD regarding such regulations, provides information to the public related to the condition of the Company and serves as a liaison between the Company and the Financial Services Authority and the community.
Penunjukkan sebagai Sekretaris Perseroan didasarkan pada Surat Keputusan Direksi tertanggal 1 April 2008 dan telah diumumkan di Harian Berbahasa Indonesia yaitu Investor Daily pada tanggal 3 April 2008 sesuai dengan peraturan Bapepam IX.I.5.
The appointment as Corporate Secretary was based on Director’s Decision Letter dated 1 April 2008 published in Investor Daily newspaper on 3 April 2008, in accordance with Capital Market Supervisory Agency regulation IX.I.5.
Laporan Tahunan / Annual Report 2014
41
Komite Audit
Audit Commitee
Peraturan OJK tentang Komite Audit mensyaratkan bahwa Komite Audit sedikitnya terdiri dari tiga orang anggota, satu di antaranya adalah Komisaris Independen yang bertindak sebagai ketua, sementara dua anggota lainnya harus merupakan pihak yang independen, minimal salah satu di antaranya harus memiliki keahlian dalam bidang akuntansi dan/atau keuangan.
FSA Regulations on Audit Committee requires that the Audit Committee consists of at least three members, one of whom is an Independent Commissioner who acts as chairman, while the other two members must be independent, at least one of them must have the expertise in the field of accounting and/or finance.
Sepanjang tahun 2014, Komite Audit telah melaksanakan pertemuan sebanyak 4 kali.
Throughout 2014, the Audit Committee held 4 meetings.
Aryanto Agus Mulyo, Ketua
Aryanto Agus Mulyo., Committee Chair
Handoko Gunawan, Anggota
Handoko Gunawan, Member
Juliawati Alimutomo, Anggota
Juliawati Alimutomo, Member
Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi, mengindentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, antara lain melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan, memastikan ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal, melaporkan berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi, melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan; serta menjaga kerahasiaan dokumen dan data informasi Perseroan.
Audit Committee is responsible for advising the BOC regarding reports or matters submitted by the BOD, identifying matters that require the attention of the BOC and performing other tasks related to the duties of the BOC, among others are reviewing financial information issued by the Company, ensuring the Company’s compliance with the laws and regulations as well as inspection by the internal auditor, reporting various risks faced by the Company and the implementation of risk management by the BOD, conducting a review and reporting to the BOC any complaints related to the Company; and maintaining the confidentiality of documents and information of the Company.
Komite Audit Perseroan dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris tanggal 11 April 2007. Komite Audit Perseroan terdiri dari 3 orang yang terdiri dari 1 orang ketua dan 2 orang anggota.
The Audit Committee was appointed by the Decree of the BOC on 11 April 2007. It consists of three members including the chairman and 2 members.
Warganegara Indonesia 57 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntasi dari Universitas Indonesia, Jakarta. Setelah meniti karirnya di berbagai Perseroan, karirnya di Perseroan diawali pada tahun 1991 sebagai Komisaris. Sejak tahun 2004 hingga 2009 menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan dan entitas anak. Dari tahun 2010 – 2011 menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan dan entitas anak. Selain di Perseroan, pada tahun 1999 hingga 2004 menjabat sebagai Senior Managing Partner pada Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf & Aryanto (RSM AAJ Associates). Sejak tahun 2004 hingga saat ini, menjabat sebagai Senior Managing Partner pada Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf & Mawar (RSM AAJ Associates). Juga menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan.
Indonesian citizen, 57 years old. He received his Bachelor’s degree in Accounting from University of Indonesia, Jakarta. His career in the Company started in 1991 as one of the Commissioners. Since 2004 up to 2009, he was the President Commissioner of the Company and subsidiaries. From 2010-2011, he was the Vice President Commissioner of the Company and its subsidiaries. From 1999 – 2004, he was the Senior Managing Partner of th public accounting firm Amir Abadi Jusuf & Aryanto (RSM AAJ Associates). Since 2004 up to now, he is the Senior Managing Partner of the public accounting firm Aryanto Amir Jusuf & Mawar (RSM AAJ Associates). Also serves as Independent Commissioner of the Company.
Warga Negara Indonesia, 57 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia, Jakarta. Setelah meniti karirnya di berbagai Perseroan, sejak tahun 2002 hingga saat ini menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan.
Indonesian citizen, 57 years old. He earned a Bachelor of Economics degree in Accounting from the University of Indonesia, Jakarta. Having careers in numerous companies, he has been a member of the Audit Committee since 2002.
Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari STEI, Jakarta. Setelah berkarir di berbagai Perseroan, sejak tahun 2002 hingga saat ini menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroaan.
Indonesian citizen, 51 years old. She earned a Bachelor of Economics degree in Accounting from STEI, Jakarta. Having careers in various companies, since 2002 until today she has been a member of the Audit Committee.
42
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
Unit Audit Internal
Internal Audit Unit
Dalam meningkatkan sistem pengendalian interen secara keseluruhan, Perseroan memiliki divisi internal audit yang bertanggungjawab kepada Direksi Perseroan. Sedangkan untuk memonitor barang-barang dagangan, Perseroan membentuk tim “merchandise auditor” yang merupakan bagian dari internal audit Perseroan dan secara aktif melakukan pengawasan terhadap barang-barang dagangan Perseroan yang sebagian besar mempunyai harga jual tinggi.
To improve the internal control, the Company formed an internal audit division which is responsible to the BOD. It also formed “merchandise auditor” team to monitor the Company’s inventories which are mostly high valued items. The team is part of the internal audit unit.
Dalam menjalankan aktivitasnya unit audit internal berlandaskan pada Piagam Unit Audit Internal untuk memenuhi Peraturan Ketua Bapepam dan LK No. IX.I.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.
In conducting its activities, the internal audit unit is guided by the Internal Audit Unit Charter, to fulfill the Capital Market Supervisory Agency Regulation No. IX.I.7 dated 28 November 2008 on the Establishment and Guidelines for the Preparation of Internal Audit Unit Charter.
Unit audit internal memiliki tugas dan tanggung jawab utama antara lain:
The internal audit unit has main duties and responsibilities described as follows:
Visi dari unit audit internal adalah untuk menjadi mitra kerja Direksi yang independen, obyektif, terpercaya dan tanggap dalam mendukung tugas Direksi dan jajaran manajemen untuk mencapai sasaran Perseroan. Misi dari unit internal audit adalah untuk melaksanakan audit internal atas aktivitas dan kegiatan operasional perusahaan, melaksanakan pemeriksaan dan evaluasi terhadap proses pengendalian manajemen, operasional dan keuangan agar prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dapat terlaksana, mengupayakan pelayanan konsultasi untuk meningkatkan nilai-nilai perusahaan dan sistim-sistim pendukungnya serta meningkatkan kompetensi sehingga menjadi auditor internal yang profesional.
The vision of the internal audit unit is to become an independent, objective, trusted and responsive partner to the BOD and management in order to achieve the Company’s objectives. The mission of the internal audit unit is to conduct internal audit on the Company’s operation, to examine and evaluate management’s control, operational and financial processes in order to achieve good corporate goverance, to provide consultation to improve the Company’s value and its supporting system, and to improve its competency to become a more professional internal audit unit.
Piagam Unit Audit Internal antara lain berisikan penjelasan mengenai struktur dan kedudukan, tugas dan tanggung jawab unit audit internal, wewenang unit audit internal, kode etik unit audit internal, persyaratan auditor yang duduk dalam unit audit internal dan larangan perangkapan tugas dan jabatan. Piagam Unit Audit Internal tersebut ditetapkan oleh Direksi Perseroan dan mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan tertanggal 19 Februari 2010.
The Internal Audit Unit Charter explains the structure and position, duties and responsibilities, authority, code of ethics, and requirements for internal audit including prohibition on dual duties and positions. The Internal Audit Unit Charter was set by the BOD and approved by the BOC of the Company on 19 February 2010.
• Menyusun dan melaksanakan program kerja unit audit internal tahunan; • Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem menajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan; • Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, pemasaran, operasional, teknologi informasi dan sumber daya manusia; • Melakukan penilaian dan saran agar kegiatan setiap departemen perseroan telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditentukan yang memacu pada penerapan tata kelola perseroan yang baik; • Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen;
•
To develop and execute annual internal audit plans;
•
To test and evaluate the Company’s internal control and risk management system;
•
To examine and evaluate the efficiency and effectiveness of finance, accounting, marketing, operational, information technology and human resource departments;
•
To evaluate and advise that activities within each department are conducted in accordance with good corporate governance practice;
•
To give advice on improvement based on objective information gathered from activites in all levels of management;
Laporan Tahunan / Annual Report 2014
43
• Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris; • Memantau, menganalisa serta melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; • Bekerja sama dengan Komite Audit; • Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan unit audit internal; • Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
•
To report the audit result to the President Director and BOC;
• • •
To monitor, analyze and ensure follow-up actions on suggested improvements; To cooperate with the Audit Committee; To evaluate the quality of internal audit unit;
•
To conduct special audit when necessary.
Selama tahun 2014, kegiatan unit audit internal dilakukan sesuai dengan rencana audit tahunan. Unit audit internal dipimpin oleh Bapak I Made Suwija, warga negara Indonesia, 39 tahun. Memperoleh gelar jurusan Akuntansi dari Politeknik Negeri Bali pada tahun 1997. Menjabat sebagai Internal Audit Perseroan sesuai dengan Keputusan Rapat Dewan Komisaris tertanggal 19 Februari 2010 hingga saat ini.
In 2014, the internal audit unit programs were conducted in accordance with the annual audit plan. The internal audit unit is led by Mr. I Made Suwija, Indonesian citizen, 39 years old. He obtained a degree in Accounting from Bali State Polytechnic in 1997. He was appointed as the Company’s internal auditor based on the BOC’S decree dated 19 February 2010.
Sistem Pengendalian Internal
Internal Control
Direksi Perseroan bertanggung jawab memastikan terlaksananya sistem pengendalian internal Perseroan. Perseroan memiliki sistem pengendalian internal yang efektif untuk melindungi investasi para pemegang saham, harta Perseroan dan untuk mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku baik secara keuangan maupun secara operasional. Sistem pengendalian internal Perseroan mengandung antara lain: (1) lingkungan pengendalian, yang mencakup kesadaran manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada pada Perseroan; (2) penilaian risiko, di mana dilakukan identifikasi dan analisa risiko dan bagaimana risiko perlu dikelola; (3) sistem informasi dan komunikasi yang baik dalam menunjang kegiatan Perseroan; (4) kegiatan pengendalian, di mana adanya kebijakan dan prosedur untuk memastikan dilaksanakannya arahan manajemen; dan (5) pemantauan secara berkala atas kualitas pengendalian internal yang dilakukan.
The BOD is responsible to ensure the implementation of the Company’s internal control system. The Company has a sound internal control system to safeguard the shareholder’s investment, Company’s asset and to comply with prevailing laws and regulations, both financially and operationally. The Company’s internal control systems consist of: (1) control environment, which covers management and employees’ consciousness on the importance of internal control in the Company; (2) risk assessment, which consists of risk identification, analysis and management; (3) good information and communication system to support the Company’s activities; (4) control activities where policies and procedures are in place to ensure the implementation of management’s guidelines; and (5) continuous monitoring on the quality of internal control implemented.
Sistem Manajemen Risiko
Risk Management System
Perseroan telah mengadopsi pendekatan komprehensif dan efektif untuk mengelola risiko agar dapat melindungi pencapaian obyektif strategis, meningkatkan profitabilitas dan memastikan keberlangsungan bisnis.
The Company has adopted a comprehensive and effective approach to manage the risks in order to ensure the achievement of strategic objectives, improve profitability and ensure business continuity.
Pendekatan Perseroan terhadap pengelolaan risiko diformulasikan dalam Enterprise Risk Management Framework, yang menetapkan obyektif, strategi pengelolaan risiko, organisasi dan tata kelola, metodologi dan monitoring, dan proses laporan. Komponen utama dari kerangka ini adalah: • identifikasi risiko, termasuk kepedulian, pengukuran, monitoring dan kontrol; • infrastruktur pengelolaan risiko, termasuk struktur organisasi, sistem tata kelola, koleksi data, metode analisa, kebijakan dan prosedur dan reporting; dan
The Company’s approach to risk management is formulated in Enterprise Risk Management Framework, which sets the objective, risk management strategy, organization and governance, methodologies and monitoring, and reporting processes. The main components of this framework are: • identification of risks, including awareness, measurement, monitoring and control; • risk management infrastructure, including organizational structure, governance systems, data collection, analysis methods, policies, procedures and reporting; and
Tanggung jawab untuk mengidentifikasi, menganalisa, dan mengelola risiko dibagi antara Dewan Direksi dan tim manajemen. Namun, Perseroan mencari cara untuk mempromosikan budaya risiko di seluruh Perseroan. Pemegang kepentingan dan mitra bisnis juga memainkan peran penting dalam memastikan bahwa risiko telah diantisipasi dan ditangani.
44
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
The responsibility for identifying, analyzing, and managing risk is shared between the BOD and management team. Yet, the Company is seeking ways to promote risk culture throughout the Company. Stakeholders and business partners also play an important role to ensure risks have been anticipated and handled.
• budaya Perseroan, termasuk pelatihan, kinerja, pengembangan nilai dan penghargaan. Kerangka ini memungkinkan Perseroan untuk menghadapi risiko secara proaktif di sejumlah area strategis.
•
Company’s culture, including training, performance, development of corporate values and awards. This framework allows the Company to face various risks proactively.
Beberapa risiko utama yang dapat mempengaruhi usaha dan pendapatan Perseroan, dan langkah-langkah Perseroan dalam mengurangi risiko tersebut adalah sebagai berikut:
Several major risks that may affect the Company’s operation and revenue, as well as steps taken to mitigate these risks are as follows:
Gejolak sosial dan politik seperti epidemi, embargo, pembajakan pesawat, kerusuhan atau perang dan isu-isu, yang terjadi di Indonesia maupun di luar negeri, dapat mengakibatkan kurang terjaminnya kondisi sosial dan keamanan bagi wisatawan. Hal ini akan berpengaruh negatif terhadap industri pariwisata yaitu penurunan arus kunjungan wisatawan yang selanjutnya akan mengurangi pendapatan dan laba Perseroan dan entitas anak.
Social and politicial instabilities such as epidemic, embargo, plane hijacking, riot, war and other domestic or foreign issues, may lead to a less secured social and security condition for tourists. This can have a negative impact to the tourism industry, namely the decrease in the number of tourist visits which can further reduce the Company and its subsidiaries’s revenues and profits.
• Risiko perubahan sosial dan politik
Perseroan dan entitas anak berusaha mengurangi risiko tersebut dengan terus menjalin kerjasama mempromosikan Indonesia, dan Bali pada khususnya sebagai tujuan wisata dunia yang aman.
• Risiko pemutusan kontrak
•
The Company and its subsidiaries try to reduce the risk by cooperating with other parties to promote Indonesia and Bali in particular as the world’s safe tourist destination.
•
• Risiko perubahan nilai tukar mata uang asing
Risiko nilai mata uang asing dihadapi oleh Perseroan dan entitas anak karena sebagian transaksi atau pendapatan yang diterima oleh Perseroan dan entitas anak dalam bermacam-macam denominasi mata uang asing termasuk di antaranya Dolar Amerika Serikat, Yen Jepang, Dolar Australia, Euro, Won Korea dan mata uang asing lainnya. Perseroan juga memiliki utang usaha dan liabilitas sewa pembiayaan dalam mata uang asing. Sepanjang utang usaha dan liabilitas sewa pembiayaan dalam nilai tukar
Contract termination risk The Company’s revenue is mostly generated from its dutyfree business subsidiary. PT. Inti Dufree Promosindo (IDP), a subsidiary, had an agreement with DFS Venture Singapore (Pte) Ltd regarding the supply of merchandise, credit term, technical assistance and use of DFS logo in the territory of the Republic of Indonesia. Termination of the agreement with DFS Venture Singapore (Pte) Ltd may happen and will indirectly reduce the Company’s revenue. In addition to that, subsidiary has rental agreements with PT (Persero) Angkasa Pura I and PT (Persero) Angkasa Pura II. Termination of these rental agreements will lead to the decrease in the Company’s revenue.
Sebagian besar pendapatan Perseroan berasal dari entitas anak yang mengadakan toko bebas bea. Dalam menjalankan usahanya, PT Inti Dufree Promosindo (IDP), entitas anak mengadakan perjanjian pengadaan barang, kredit, bantuan teknis dan penggunaan logo DFS dalam wilayah Republik Indonesia dengan DFS Venture Singapore (Pte) Ltd. Pemutusan hubungan dengan DFS Venture Singapore (Pte) Ltd, merupakan hal yang mungkin terjadi, dan secara tidak langsung akan mengurangi pendapatan usaha Perseroan. Selain itu, entitas anak juga mempunyai perjanjian sewa ruang dengan PT (Persero) Angkasa Pura I dan PT (Persero) Angkasa Pura II. Pemutusan perjanjian sewa ruang dengan PT (Persero) Angkasa Pura I dan PT (Persero) Angkasa Pura II akan berdampak terhadap berkurangnya pendapatan Perseroan. Perseroan dan entitas anak berusaha mengurangi risiko tersebut dengan memantau kepatuhan pada perjanjian yang ada.
Social and political change risk
The Company and its subsidiaries try to reduce the risk by complying with the agreements.
•
Foreign exchange risk The Company and its subsidiaries have foreign exchange risk as part of the transactions or revenues received by the Company and its subsidiary are denominated in various currencies, such as US Dollar, Japanese Yen, Australian Dollar, Euro, Korean Won and other foreign currencies.
The Company also has trade payable and lease liability denominated in foreign currency. As long as those are not yet fully settled, the Company and its subsidiaries face foreign exchange risk. Laporan Tahunan / Annual Report 2014
45
mata uang asing masih belum dilunasi, maka Perseroan dan entitas anak akan menghadapi risiko perubahan nilai tukar mata uang asing terhadap Rupiah.
Perseroan dan entitas anak berusaha mengurangi risiko tersebut dengan perencanaan perolehan mata uang asing yang diperlukan berdasarkan proyeksi arus kas.
• Risiko perdagangan
The Company and its subsidiaries try to reduce the risk by managing foreign currency receipts based on cash flow forecast. •
Existing and new competitors may affect the Company and its subsidiary’s market share which may lead to the decrease in revenues.
Adanya perusahaan pesaing dalam industri sejenis baik yang telah ada sekarang maupun dengan perusahaanperusahaan baru yang akan didirikan dapat mempengaruhi pangsa pasar yang selanjutnya dapat menurunkan pendapatan usaha Perseroan dan entitas anak.
Perseroan dan entitas anak berusaha mengurangi risiko tersebut dengan senantiasa mengikuti perkembangan pasar, mengadakan produk yang sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen, melakukan kegiatan pemasaran yang tepat sasaran dan menerapkan program-program efisiensi biaya guna meningkatkan daya saing.
• Risiko kebijakan/peraturan pemerintah
The Company and its subsidiaries try to reduce the risk by following the market trends, providing products suitable to the customers’ needs and tastes, conducting effective marketing campaigns and implementing efficiency programs to stay competitive.
•
• Risiko hilangnya pegawai profesional dari Perseroan
Mengingat sifat industri jasa perjalanan yang merupakan industri yang spesifik dan membutuhkan keahlian khusus, kehilangan tenaga profesional dapat berdampak negatif terhadap kegiatan operasi Perseroan.
Perseroan dan entitas anak berusaha mengurangi risiko tersebut dengan melakukan kegiatan pengembangan karyawan berkelanjutan. Dengan adanya program tersebut diharapkan Perseroan dan entitas anak dapat mempertahankan tenaga kerja bertalenta yang sudah ada dan menarik tenaga kerja yang baru.
Changes in government regulations risk Government regulations that directly affect tourism industry or the overall economy may be detrimental to the Company and its subsidiary’s revenues.
Kebijakan atau peraturan pemerintah, baik yang secara langsung berkaitan dengan industri pariwisata maupun yang berhubungan dengan perekonomian secara keseluruhan dapat membawa pengaruh yang kurang menguntungkan bagi pendapatan Perseroan dan entitas anak.
Perseroan dan entitas anak berusaha mengurangi risiko tersebut dengan senantiasa mengikuti kebijakan dan peraturan pemerintah di samping melakukan inovasiinovasi dalam koridor sesuai dengan kebijakan dan peraturan pemerintah yang berlaku.
Merchandising risk
The Company and its subsidiaries try to reduce the risk by monitoring the government’s regulations coupled with innovations within prevailing government regulations.
•
Loss of professionals risk Considering tourism sector is a specific industry which needs special expertise, the loss of professionals may have a negative impact to the operation of the Company.
The Company and its subsidiaries try to reduce the risk by implementing sustainable employee development program with the expectation to retain and attract talented professionals.
Kepatuhan Hukum
Legal Compliance
Sepanjang tahun 2014, tidak ada kasus hukum yang melibatkan Perseroan, para Direktur maupun Komisaris Perseroan.
Throughout the year, there was no legal case involving the Company, Directors or Commissioners of the Company.
46
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
Sanksi Administrasif
Administration Sanction
Sepanjang tahun 2014, tidak ada sanksi administratif yang dikenakan kepada Perseroan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya.
Throughout 2014, there was no administrative sanction imposed on the Company, members of the BOC and BOD, by the capital market regulators and other authorities.
Kode Etik dan Budaya Perseroan
Code of Conduct and Company Culture
Kode Etik dan Budaya Perseroan menjabarkan prinsip yang menjadi landasan berperilaku bagi seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi maupun karyawan Perseroan dalam melakukan tugas, tanggung jawab dan kewenangannya masing-masing. Kode Etik dan budaya Perseroan disosialisasikan kepada seluruh karyawan melalui berbagai media komunikasi dan pertemuan tatap muka dan berlaku bagi Komisaris, Direksi dan karyawan Perseroan. Pelanggaran dapat mengakibatkan pemberian sanksi sampai tindakan disipliner bagi pihak yang melakukan pelanggaran tersebut.
The Company’s Code of Conduct and Culture lays out the principles that underlie the behaviors for all members of the BOC, BOD, and employees of the Company in performing their duties, responsibilities and authorities. It is disseminated through various media and face to face briefings and applies to the Commissioners, Directors and all employees. Any violation may lead to sanction or disciplinary action to respective parties.
Kode etik Perseroan meliputi: • Kepatuhan terhadap hukum dan undang-undang yang berlaku; • Kepatuhan terhadap peraturan dan kebijakan Perseroan; • Kewajiban untuk menjaga dan memelihara aset Perseroan; • Tanggung jawab sosial; dan • Penghormatan atas hak individu.
The Company’s code of conduct consists of: • Obedience to prevailing laws and regulations; • • • •
Obedience to the Company’s rules and policies; Obligation to safeguard and maintain the Company’s assets. Corporate social responsibility; and Respect to individual rights.
Budaya Perseroan meliputi: • Rasa ingin tahu, yaitu bersemangat mencari pengetahuan untuk membantu mencapai pemahaman yang lebih baik tentang pelanggan, menginsipirasi inovasi, dan mendorong kepemimpinan pribadi bagi setiap orang di Perseroan; • Merangkul perubahan, yaitu melihat perubahan sebagai komitmen untuk membuat perbedaan, mengambil risiko dan berkembang sebagai individu dan sebagai sebuah bisnis; • Saling menghargai, yaitu yakin bahwa individulah yang membuat perbedaan, memperlakukan sesama dengan penuh hormat, mengakui dan menghargai kinerja dan kontribusi pribadi bagi tim, merangkul keragaman dan menghargai perbedaan di antara manusia dan budaya; • Bekerja sama dengan erat, yaitu mendayagunakan tim melalui gaya kerja khusus, yang menginspirasi semua untuk mencapai keunggulan; • Kemanusiaan, yaitu menjadikan Perseroan sebagai tempat yang mantap untuk bekerja melalui rasa kemanusiaan, yang menginsirasi untuk berbagi sifat, kepedulian terhadap sesama dan dunia; dan • Bertindak dengan penuh integritas, yaitu bersahaja dalam integritas, menciptakan, membangun dan memelihara hubungan yang saling mempercayai dengan pelanggan, mitra dan orang sendiri.
The Company’s culture includes: • Couriosity, passionately seek knowledge to achieve better understanding of customers, inspire innovation and drive personal leadership for everyone in the Company;
Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan Manajemen
Employee and Management Stock Ownership Program
Selama tahun 2014, tidak ada program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan oleh Perseroan.
During 2014, no stock employee and management ownership programs were implemented by the Company.
•
Embrance changes, see change as the commitment to make a difference, take risks and grow as an individual and as a business;
•
Value each other, believe that individuals can make a difference. Treat each other with respect, honor and reward individual performances and contributions to the team. Embrance diversity and appreciate differences in people and cultures; Work collaboratively, leverage teams through an inclusive working style, inspiring all of us to achieve excellence;
•
•
Humanity, make the Company a great place to work, inspiring to share caring nature with each other and the world; and
•
Act with full integrity, creating, building and sustaining trusted relationships with customers, partners and people.
Laporan Tahunan / Annual Report 2014
47
Tanggung Jawab Sosial Perseroan
Corporate Social Responsibility
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung JawabSosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, yang menyatakan bahwa setiap Perseroan selaku subjek hukum mempunyai tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dapat dilakukan di dalam maupun di luar Perseroan.
As set forth in the Republic of Indonesia Regulation Number 40 year 2007 about Corporation and the Indonesian Government Regulation No. 47 year 2012 about Corporate Social and Environmental Responsibilities, every company as a legal entity has social and environmental responsibilities that can be performed inside or outside the Company.
Perseroan menyadari keberadaannya di tengah-tengah masyarakat harus bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, Perseroan juga ingin menunjukkan kepedulian akan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan yang telah menopang dan mendukung usaha Perseroan dengan melibatkan diri dalam berbagai kegiatan sosial.
The Company realizes that its existence should be beneficial to the society. By engaging in various social activities, the Company wants to show concern for the welfare of society and environment which sustain and support the its operations.
Selama tahun ini, karyawan Perseroan dengan penuh antusias terlibat dan ikut serta dalam berbagai kegiatan sosial seperti kegiatan donor darah, bazaar amal, pemberian sumbangan untuk korban bencana, dan pemberian sumbangan hewan kurban saat Idul Adha, bantuan untuk yayasan kanker dan renovasi sekolah. Hal ini tentunya sangat menggembirakan karena tampak bahwa baik karyawan maupun mitra kerja Perseroan pun sangat peduli terhadap masalah-masalah sosial. Biaya yang diperlukan untuk tanggung jawab sosial perseroan sekitar Rp. 300 juta.
During this year, the Company’s employees enthusiastically involved and participated in various social activities such as blood donation, charitable bazaar, donations for disaster victims, donation of sacrificial animals during Eid al-Adha, donation to cancer foundation and school renovation. This was certainly very encouraging. It appeared that the Company’s employees and business partners were very concerned about social issues. The cost for all of these activities was Rp. 300 million.
Bantuan pembangunan sekolah di Tulamben, Bali / School renovation program in Tulamben, Bali
Bantuan sosial untuk yayasan yang membantu program pencegahan penyakit kanker khususnya kaum wanita / Social aid to foundation for the prevention of cancer in women.
Donor darah / Blood donation
48
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014 PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY TBK
BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS’ STATEMENTS ON THE RESPONSIBILITY FOR PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY TBK ANNUAL REPORT YEAR 2014
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Sona Topas Tourism Industry Tbk tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan Perusahaan.
We, the undersigned hereby declare that all the information disclosed in the 2014 Annual Report of PT Sona Topas Tourism Industry Tbk is complete and we are fully responsible for the accuracy of such information.
Jakarta, 15 April 2015
Jakarta, 15 April 2015
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement is made truthfully.
DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS
Jonathan Tahir Presiden Komisaris / President Commissioner
Timothy Thomas De Lessio Wakil Presiden Komisaris / Vice President Commissioner
Roger James Finnie Komisaris / Commissioner
Ronald Kumalaputra Komisaris / Commissioner
Drs. Aryanto Agus Mulyo Komisaris Independen/ Independent Commissioner
Gn Hiang Lin Komisaris Independen / Independent Commissioner
Ir. Wong Budi Setiawan Presiden Direktur / President Director
David John Aitken Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
Salman Sajjad Raja Direktur/Director
Thierry Claude Dominique Chicote Navas Direktur / Director
Dewi Victoria Riady Direktur/Director
Freddy Soejandy Direktur Independen /Independent Director
DIREKSI / DIRECTORS
Harry Wangidjaja Direktur/Director Laporan Tahunan / Annual Report 2014
49
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
50
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
Laporan Tahunan / Annual Report 2014
51
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
52
PT. SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Umum a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
General a.
Establishment and General Information
PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 25 Agustus 1978 berdasarkan Akta No. 56 dari Djonny Imam Soedjono, S.H., notaris di Jakarta, sebagai pengganti dari notaris Edison Sianipar S.H., notaris di Jakarta, dengan nama PT Sona Topas Group. Pada tahun 1981 sesuai dengan Akta No. 25 tanggal 13 Januari 1981 dari Edison Sianipar S.H., notaris di Jakarta, nama Perusahaan diubah menjadi PT Sona Topas. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/67/6 tanggal 2 Februari 1981. Pada tanggal 13 Oktober 1990, nama Perusahaan diubah menjadi PT Sona Topas Tourism Industry berdasarkan Akta No. 225 dari Ny. S.P. Henny Shidki S.H., notaris di Jakarta. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 25 tanggal 4 Nopember 2008 dari Buntario Tigris S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-100402.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 30 Desember 2008 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 tanggal 10 Februari 2009, Tambahan No. 4068.
PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (the Company) was established on August 25, 1978, based on Notarial Deed No. 56 of Djonny Imam Soedjono, S.H., a public notary in Jakarta, alternate for Edison Sianipar, S.H., under the name of PT Sona Topas Group. In 1981, based on Notarial Deed No. 25 dated January 13, 1981 of Edison Sianipar, S.H., a public notary in Jakarta, the Company’s name was changed to PT Sona Topas. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. Y.A.5/67/6 dated February 2, 1981. The Company’s name was further changed to PT Sona Topas Tourism Industry based on Notarial Deed No. 225 dated October 13, 1990 of Mrs. S.P. Henny Shidki, S.H., a public notary in Jakarta. The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 25 dated November 4, 2008 of Buntario Tigris S.H., a public notary in Jakarta, concerning the revisions in the Company’s Articles of Association to be in accordance with the Republic of Indonesia Law No. 40/2007 regarding Limited Liability Company. This amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-100402.AH.01.02.Year 2008 dated December 30, 2008, and was published in State Gazatte of the Republic of Indonesia No. 12 dated February 10, 2009, Supplement No. 4068.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar dari Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang usaha biro perjalanan wisata seperti penjualan tiket wisata terutama dalam negeri, pengurusan dokumen, hotel dan perjalanan wisata (tur).
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities comprises of businesses related to tourism particularly sales of plane tickets, mainly domestic, travel related documents, hotel and tours.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan alamat Menara Sudirman Lt. 20, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 60. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1980.
The Company is domiciled in Jakarta and is located at 20th Floor Menara Sudirman, Jl. Jenderal Sudirman Lot. 60. The Company started commercial operations in 1980.
Perusahaan dan entitas anak selanjutnya disebut Grup.
The Company and its subsidiaries are collectively referred to herein as the Group.
-5-
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Penawaran Umum Efek Perusahaan
b.
Public Offering of Shares
Pada tanggal 26 Mei 1992, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam atau Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/ Bapepam dan LK atau sekarang Otoritas Jasa Keuangan/ OJK) dengan surat No. S-907/PM/1992 atas Pernyataan Pendaftaran untuk menawarkan 1.500.000 sahamnya kepada masyarakat. Saham-saham Perusahaan mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 21 Juli 1992.
On May 26, 1992, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam or the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency/ Bapepam-LK or currently Financial Services Authority/ OJK) in his Letter No. S-907/PM/1992 for the offering to the public of its 1,500,000 shares. These shares were listed in Indonesia Stock Exchange on July 21, 1992.
Pada tanggal 31 Mei 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam atau Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/ Bapepam dan LK atau sekarang Otoritas Jasa Keuangan/ OJK) dengan surat No. S-867a/PM/1993 atas Pernyataan Pendaftarannya dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu, sejumlah 11.500.000 saham yang mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia tanggal 28 Juni 1993.
On May 31, 1993, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam or the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency/ Bapepam-LK or currently Financial Services Authority/ OJK) in his Letter No. S-867a/PM/1993 for the issuance of rights for 11,500,000 shares. These shares were listed in the Indonesia Stock Exchange on June 28, 1993.
Pada tanggal 17 Mei 1995, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam atau Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/ Bapepam dan LK atau sekarang Otoritas Jasa Keuangan/ OJK) dengan surat No. S-560/PM/1995 atas Pernyataan Pendaftaran dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu yang ke II kepada para pemegang saham, sejumlah 110.400.000 saham yang mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia tanggal 8 Juni 1995.
On May 17, 1995, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam or the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency/ Bapepam-LK or currently Financial Services Authority/ OJK) in his Letter No. S-560/PM/1995 for the issuance of rights II to the stockholders for 110,400,000 shares. These shares were listed in the Indonesia Stock Exchange on June 8, 1995.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 331.200.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2014 and 2013, all of the Company’s 331,200,000 shares are listed in the Indonesia Stock Exchange.
-6-
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
c.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Entitas Anak yang Dikonsolidasikan
c.
As of December 31, 2014 and 2013, the subsidiaries which were consolidated, including the respective percentages of ownership held by the Company, follows:
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, entitas anak yang dikonsolidasikan termasuk persentase kepemilikan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Entitas Anak/Subsidiaries
Domisili/ Domicile
Consolidated Subsidiaries
Jenis Usaha/ Nature of Business
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2014 dan/and 2013
Tahun Operasi Komersial/ Start of Commercial Operations
99,88 99,96
1991 2014
99,90
Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi) / Total Assets (Before Elimination) 2014 2013
Kepemilikan langsung / Direct ownership PT Inti Dufree Promosindo (IDP)
Jakarta
PT Karya Prima Unggulan
Jakarta
Toko bebas bea/ Duty free shop Ritel/Retail
PT Sukses Garda Mulia
Jakarta
Ritel/Retail
PT Arthamulia Indah (AMI) dimiliki IDP dengan kepemilikan/ owned by IDP 99,67%
Jakarta
Toko bebas bea/ Duty free shop
PT Cahaya Retilindo (CR) dimiliki IDP dengan kepemilikan/ owned by IDP 70 ,00%
Jakarta
Toko bebas bea/ Duty free shop
1.063.807.199.017 26.051.766.194
923.412.508.555 5.000.000.000
- *)
4.983.500.000
5.000.000.000
99,55
1993
3.196.466.111
3.476.410.624
69,92
- *)
982.854.095
989.834.962
Kepemilikan tidak langsung / Indirect ownership
*) Belum melakukan aktivitas komersial/has not yet started operations
Pendirian Entitas Anak
Establishment of Subsidiaries
PT Karya Prima Unggulan (KPU)
PT Karya Prima Unggulan (KPU)
KPU didirikan berdasarkan Akta No. 98 tanggal 25 Januari 2013 dari Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-09695.AH.01.01 tahun 2013 tanggal 1 Maret 2013. Kepemilikan Perusahaan di KPU sebesar 99,96%, ekuivalen 4.998 saham.
KPU was established based on Notarial Deed No. 98 dated January 25, 2013 of Jimmy Tanal, S.H., M.Kn, a public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-09695.AH.01.01 in 2013 dated March 1, 2013. The Company’s ownership in KPU represents 99.96%, equivalent to 4,998 shares.
Ruang lingkup kegiatan KPU adalah usaha perdagangan umum.
KPU engages in general trading.
PT Sukses Garda Mulia (SGM)
PT Sukses Garda Mulia (SGM)
SGM didirikan berdasarkan Akta No. 76 tanggal 10 Mei 2013 dari Jimmy Tanal, S.H., M.Kn, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-25461.AH.01.01 tahun 2013 tanggal 13 Mei 2013. Kepemilikan Perusahaan di SGM sebesar 99,90% ekuivalen 4.995 saham.
SGM was established based on Notarial Deed No. 76 dated May 10, 2013 of Jimmy Tanal, S.H., M.Kn, a public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-25461.AH.01.01 in 2013 dated May 13, 2013. The Company’s ownership in SGM represents 99.90%, equivalent to 4,995 shares.
-7-
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Ruang lingkup kegiatan SGM adalah usaha perdagangan umum. d.
SGM engages in general trading.
Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris
d.
Employees, Directors, and Board of Commissioners As of December 31, 2014, based on a resolution on the General Shareholders’ Meeting held on June 6, 2014 as documented in Notarial Deed No. 53 of Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., a public notary in Jakarta, the Company’s management consists of the following:
Pada tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 6 Juni 2014 yang didokumentasikan dalam Akta No. 53 dari Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris
: : :
Jonathan Tahir Timothy Thomas De Lessio Roger James Finnie Ronald Kumalaputra
: : :
President Commissioner Vice President Commissioner Commissioners
Komisaris Independen
:
Drs. Aryanto Agus Mulyo Gn Hiang Lin
:
Independent Commissioner
Directors
Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
: : :
Direktur tidak terafiliasi
:
Ir. Wong Budi Setiawan David John Aitken Salman Sajjad Raja Thierry Claude Dominique Chicote-Navas Dewi Victoria Riady Harry Wangidjaja Freddy Soejandy
: : :
President Director Vice President Director Directors
:
Non-affiliated Director Audit Committee
Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Komite Audit
: :
Drs. Aryanto Agus Mulyo Handoko Gunawan Juliawati Alimutomo
-8-
: :
Head of Audit Committee Members of Audit Committee
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
As of December 31, 2013, based on a resolution on the General Shareholders’ Meeting held on June 13, 2013 as documented in Notarial Deed No. 63 of Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., public notary in Jakarta, the Company’s management consists of the following:
Pada tanggal 31 Desember 2013 berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 13 Juni 2013 yang didokumentasikan dalam Akta No. 63 dari Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris
: : :
Jonathan Tahir Timothy Thomas De Lessio Roger James Finnie Ronald Kumalaputra
Komisaris Independen
:
Drs. Aryanto Agus Mulyo Gn Hiang Lin
Direksi
: Independent Commissioner
Directors
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
: : :
Direktur tidak terafiliasi
:
Ir. Wong Budi Setiawan David John Aitken Lim Sou Ping Thierry Claude Dominique Chicote-Navas Dewi Victoria Riady Harry Wangidjaja Freddy Soejandy
Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Komite Audit
: President Commissioner : Vice President Commissioner : Commissioners
: President Director : Vice President Director : Directors
: Non-affiliated Director Audit Committee
: :
Drs. Aryanto Agus Mulyo Handoko Gunawan Juliawati Alimutomo
: Head of Audit Committee : Members of Audit Committee
Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam dan LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan/ OJK). Komite Audit Perusahaan terdiri dari tiga (3) orang anggota. Drs. Aryanto Agus Mulyo, Komisaris Independen, menjadi Ketua Komite Audit.
As a public company, the Company has Independent Commissioners and an Audit Committee as required by Bapepam-LK (currently Financial Services Authority). The Company’s Audit Committee consists of three (3) members. Drs. Aryanto Agus Mulyo, an Independent Commissioner, is the Chairman of the Audit Commitee.
Personel manajemen kunci Grup terdiri dari Komisaris dan Direksi.
Key management personel of the Group consists of Commissioners and Directors.
Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan adalah 1.602 karyawan (tidak diaudit) tahun 2014 dan 1.051 karyawan (tidak diaudit) tahun 2013.
The Company has an average total number of employees of 1,602 (unaudited) in 2014 and 1,051 (unaudited) in 2013.
Laporan keuangan konsolidasian PT Sona Topas Tourism Industry Tbk dan entitas anak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 20 Maret 2015. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.
The consolidated financial statements of PT Sona Topas Tourism Industry Tbk and its subsidiaries for the year ended December 31, 2014 were completed and authorized for issuance on March 20, 2015 by the Company’s Directors who are responsible for the preparation and presentation consolidated financial statements. -9-
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
2.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies a.
and
Basis of Consolidated Financial Statements Preparation and Measurement
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) (sekarang Otoritas Jasa Keuangan/ OJK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards “SAK”, which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and Regulation No. VIII.G.7. regarding “Presentation and Disclosures of Public Companies’ Financial Statements” included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam - LK) (currently Financial Services Authority) No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012. Such consolidated financial statements are an English translation of the Group’s statutory report in Indonesia.
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.
The consolidated financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2014 are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2013.
- 10 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional Grup.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp) which is also the functional currency of the Group.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgment in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.
Prinsip Konsolidasi
b.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak sebagaimana diungkapkan pada Catatan 1c.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries mentioned in Note 1c.
Seluruh transaksi, saldo akun dan laba atau rugi yang belum direalisasi dari transaksi antar entitas telah dieliminasi.
Intercompany transactions, balances and unrealized gains or losses on transactions between Group’s companies are eliminated.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika terdapat:
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through another subsidiary, more than half of the voting power of an entity unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Control also exists under certain circumstances when there is:
•
•
•
•
kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau
•
•
- 11 -
power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement; power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
•
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
•
kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut.
power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by the board or body.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the non-controlling interest (NCI) even if that results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan dan/atau entitas anak:
In case of loss of control over a subsidiary, the Company and/or its subsidiaries:
•
•
• • • • • •
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke komponen laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
• • • • • •
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari anak-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to owners of the Company.
Transaksi dengan KNP yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di ekuitas. Laba atau rugi dari pelepasan kepada KNP juga dicatat di ekuitas.
Transactions with NCI that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to NCI are also recorded in equity.
- 12 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
c.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Penjabaran Mata Uang Asing
c.
Foreign Currency Translation
Mata Uang Fungsional dan Pelaporan
Functional and Reporting Currencies
Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional).
Items included in the financial statements of each of the Group’s companies are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the functional currency).
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata uang penyajian Perusahaan.
The consolidated financial statements are presented in Rupiah which is the Company’s functional and presentation currency.
Transaksi dan Saldo
Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Foreign currency transactions are translated into the functional currency using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at year end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kurs konversi yakni kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan oleh Grup adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, the conversion rates used by the Group were the middle rates of Bank Indonesia as follows:
Mata Uang Asing/Foreign Currency 1 Pound Sterling/Pound Sterling (GBP) 1 Euro/Euro (EUR) 1 Franc Swiss/Swiss Franc (CHF) 1 Dolar Amerika Serikat/United States Dollar (USD) 1 Dolar Kanada/Canadian Dollar (CAD) 1 Dolar Australia/Australian Dollar (AUD) 1 Dolar New Zealand/New Zealand Dollar (NZD) 1 Dolar Singapura/Singapore Dollar (SGD) 1 Ringgit Malaysia/Malaysia Ringgit (MYR) 1 Riyal Saudi Arabia/Saudi Arabia Riyal (SAR) 1 Yuan China/China Yuan (CNY) 1 Dolar Hong Kong/Hong Kong Dollar (HKD) 1 Dolar Taiwan/New Taiwan Dollar (NTD) 1 Baht Thailand/Thailand Baht (THB) 1 Rupee India/India Rupee (INR) 1 Yen Jepang/JapanYen (JPY) 1 Won Korea/Korea Won (KRW)
- 13 -
2014
2013
19.370,34 15.133,27 12.582,83 12.440,00 10.734,33 10.218,23 9.762,30 9.422,11 3.561,93 3.315,08 2.033,01 1.603,68 392,00 378,29 196,00 104,25 11,40
20.096,63 16.821,44 13.731,78 12.189,00 11.442,94 10.875,66 10.021,21 9.627,99 3.707,69 3.250,02 1.999,22 1.571,92 408,00 370,94 196,78 116,17 11,55
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
d.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Transaksi Pihak Berelasi
d.
Transactions with Related Parties
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup.
A related party is a person or entity that is related to the Group.
a.
a.
b.
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Grup jika orang tersebut:
A person or a close member of that person's family is related to the Group if that person:
(i)
memiliki pengendalian pengendalian bersama Grup;
atau atas
(i)
has control or joint control over the Group;
(ii)
memiliki pengaruh signifikan atas Grup; atau
(ii)
has significant influence over the Group; or
(iii) personil manajemen kunci Grup atau entitas induk Perusahaan.
(iii)
is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the Group.
Suatu entitas berelasi dengan Grup jika memenuhi salah satu hal berikut:
b.
An entity is related to the Group if any of the following conditions applies:
(i)
Entitas dan Grup adalah anggota dari kelompok usaha yang sama.
(i)
The entity and the Group are members of the same group.
(ii)
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
(ii)
One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
(iii)
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iii)
Both entities are joint ventures of the same third party.
(iv)
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
(iv)
One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
(v)
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. Jika Grup adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Grup.
(v)
The entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the Group or an entity related to the Group. If the Group is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the Group.
(vi)
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
(vi)
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
- 14 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
(vii) A person identified in (a) (i) significant influence over entity or is a member of the management personnel of entity (or of a parent of entity).
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
All significant transactions with related parties are disclosed in the consolidated financial statements.
Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. e.
Kas dan Setara Kas
e.
Cash and Cash Equivalents Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three (3) months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. f.
has the key the the
Instrumen Keuangan
f.
Financial Instruments
Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi.
The Group recognizes a financial asset or a financial liability in the consolidated statement of financial position if, and only if, it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on the transaction date.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.
- 15 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issuance of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued.
Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instruments or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. When calculating the effective interest, the Group estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
- 16 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.
The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market. At initial recognition, the Group classifies its financial instruments in following categories: financial assets at FVPL, loans and receivables, held-tomaturity (HTM) investments, available for sale (AFS) financial assets, financial liabilities at FVPL and other financial liabilities; and, where allowed and appropriate, re-evaluates such classification at every reporting date.
Penentuan Nilai Wajar
Determination of Fair Value
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments traded in active markets at the statement of financial position date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup memiliki instrumen keuangan pada kategori pinjaman yang diberikan dan piutang dan kewajiban keuangan lain-lain. Dengan demikian, kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual tidak diungkapkan.
As of December 31, 2014 and 2013, the Group has financial instruments under loans and receivables and other financial liabilities categories. Thus, accounting policies related to financial assets and financial liabilities at FVPL, HTM investments and AFS financial assets were not disclosed.
- 17 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Laba/Rugi Hari ke-1
“Day 1” Profit/Loss
Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Grup menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.
Where the transaction price in a non-active market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Group recognizes the difference between the transaction price and fair value (a “Day 1” profit/loss) in the consolidated statement of comprehensive income unless it qualifies for recognition as some other type of asset. In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the inputs become observable or when the instrument is derecognized. For each transaction, the Group determines the appropriate method of recognizing the “Day 1” profit/loss amount.
Aset Keuangan
Financial Assets
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, HTM investments or AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statement of comprehensive income. The losses arising from impairment are recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
- 18 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan uang jaminan yang dimiliki oleh Grup.
As of December 31, 2014 and 2013, the Group’s cash and cash equivalents, trade accounts receivable, other accounts receivable and guarantee deposits are classified in this category.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Liabilitas keuangan Grup diklasifikasikan berdasarkan substansi perjanjian kontraktual serta definisi liabilitas keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan atas instrumen keuangan tersebut diungkapkan berikut ini.
Financial liabilities of the Group are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability. The accounting policies adopted for specific financial instruments are set out below.
Liabilitas Keuangan Lain-lain
Other Financial Liabilities
Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Group having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.
Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Other financial liabilities are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest method of amortization (or accretion) for any related premium, discount and any directly attributable transaction costs.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kategori ini meliputi utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual yang dimiliki oleh Grup.
As of December 31, 2014 and 2013, the Group’s trade accounts payable, other accounts payable and accrued expenses are classified in this category.
- 19 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Penurunan Nilai Aset Keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
Impairment of Financial Assets Carried at Amortized Cost
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasi, manajemen Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
The Group’s management assesses at each consolidated statement of financial position date whether a financial asset or group of financial assets is impaired.
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that the Group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset is reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the consolidated statement of comprehensive income. - 20 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
(1)
Aset
dan
Aset Keuangan
(1)
Financial Assets
Aset keuangan (atau bagian dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:
Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:
a.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
a.
the right to receive cash flows from the asset has expired;
b.
Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
b.
the Group retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or
c.
Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
c.
the Group has transferred its right to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
- 21 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Where the Group has transferred its right to receive cash flows from an asset or has entered into a passthrough arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor the transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Grup dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup. (2)
Liabilitas Keuangan
(2)
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged, cancelled or has expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability. The recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. g.
Financial Liabilities
Persediaan
g.
Inventories
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya persediaan ditentukan berdasarkan metode masuk pertama keluar pertama (MPKP/FIFO).
Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined by using the first-in, first-out (FIFO) method.
Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan lainnya untuk membuat penjualan.
Net realizable value is an estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of the completion and the estimated cost necessary to make the sale.
- 22 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
h.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
h.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
i.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial or contract periods using the straight-line method.
i.
Aset Tetap
Property and Equipment
Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Property and equipment are carried at cost, excluding day-to-day servicing, less accumulated depreciation and amortization and any impairment in value.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.
Expenditures incurred after the property, and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property and equipment.
Penyusutan dan amortisasi dihitung berdasarkan metode garis lurus (straightline method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Depreciation and amortization are computed on a straight-line basis over the property and equipment’s useful lives or term of the lease for leasehold improvements, whichever is shorter, as follows: Tahun/ Years
Bangunan dan prasarana Perbaikan atas bangunan sewa Peralatan dan perlengkapan Kendaraan
4 - 20 5 - 20 3-5 5
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
Buildings and improvements Leasehold improvements Furniture and equipment Vehicles The carrying values of property and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.
- 23 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
j.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and amortization and any impairment loss are eliminated from the accounts. Any gains or losses arising from de-recognition of property and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the consolidated statement of comprehensive income in the year the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The asset’s residual values, useful lives and depreciation and amortization method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year-end.
j.
Transaksi Sewa
Lease Transactions
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.
The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.
Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:
A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies:
a.
Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;
a.
there is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the agreement;
b.
Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihakpihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;
b.
a renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;
- 24 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
c.
Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau
c.
there is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or
d.
Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa.
d.
there is a substantial change to the asset.
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b.
Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios a, c or d and the date of renewal or extension period for scenario b.
Perlakuan Akuntansi untuk Lessee
Accounting Treatment as Lessee
Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Grup, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Leases which transfer to the Group substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item, are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest in the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly against consolidated statement of comprehensive income.
Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Grup akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Capitalized leased assets are depreciated over the estimated useful life of the assets except if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term, in which case the lease assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term. Operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statement of comprehensive income on a straight-line basis over the lease term.
- 25 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
k.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Perlakuan Akuntansi sebagai Lessor
Accounting Treatment as a Lessor
Sewa Operasi
Operating Lease
Sewa dimana Grup tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.
Leases where the Group retains substantially all the risks and benefits of ownership of the asset are classified as operating leases. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income.
Distribusi Dividen
k.
Dividend distribution to the Group’s shareholders is recognized as a liability in the consolidated financial statements in the period in which the dividends are approved by the Group’s shareholders.
Distribusi dividen kepada pemegang saham Grup diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian dalam periode saat dividen tersebut disetujui oleh pemegang saham Grup. l.
Dividend Distribution
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
l.
Impairment of Non-Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.
- 26 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.
If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statement of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may not longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
- 27 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
m.
n.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pengakuan Pendapatan dan Beban
m.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi akan mengalir ke Grup dan manfaat ini dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan spesifik juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Revenue is recognized when it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the amount can be measured reliably. The following specific criteria must be met before revenue is recognized:
Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah ke pelanggan serta jasa diberikan kepada pelanggan.
Revenues are recognized when the goods are delivered and the title has passed to the buyers and services are rendered to the customers.
Pendapatan sewa diakui dengan metode garis lurus berdasarkan periode sewa. Uang muka sewa yang diterima dari penyewa diklasifikasikan ke dalam akun pendapatan yang diterima dimuka dan akan diakui sebagai pendapatan secara berkala sesuai dengan kontrak sewa yang berlaku.
Rental income is recognized on a straightline basis over the lease term. Rental received in advance from the lessee is classified as deferred revenue and recognized as revenue periodically over the term of the lease contract.
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dari penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup. Pendapatan disajikan bersih setelah dikurangkan dengan Pajak Pertambahan Nilai, pengembalian, rabat dan diskon.
Revenue is measured as the fair value of the consideration received or receivable for the sale of goods and services in the ordinary course of the Group’s activities. Revenue is shown net of value-added tax, returns, rebates and discounts.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income and interest expense for all financial instruments are recognized in the consolidated statement of comprehensive income on accrual basis using the effective interest rate method.
Imbalan Kerja
n.
Employee Benefits
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
Short-term Employee Benefits Liability
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan imbalan kerja lainnya. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Short-term employee benefits are in the form of wages, salaries, and other employee benefits. Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability in the consolidated statement of financial position, after deducting any amount already paid and as an expense in the consolidated statement of comprehensive income.
- 28 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
o.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Long-term Employee Benefits Liability
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca kerja manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait, dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atau perubahan asumsi aktuarial yang melebihi batas koridor atau lebih besar daripada 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan ke komponen laba rugi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested).
Long-term employee benefits liability represents post-employment benefits, unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefit liability, related current service costs, and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, vested past service costs, and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the corridor or greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligation are charged or credited to profit or loss over the employees expected average remaining working lives, until the benefits become vested.
Pajak Penghasilan
o.
Income Tax
Pajak Penghasilan Final
Final Income Tax
Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan.
In accordance with the tax laws and regulations, income subject to final income tax is not to be reported as taxable income and all expenses related to income subject to final income tax are not deductible. However, such income and expenses are included in the profit and loss calculation for accounting purposes. Accordingly, no temporary difference, deferred tax asset and liability are recognized.
Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.
If the recorded value of an asset or liability related to final income tax differs from its taxable base, the difference is not recognized as deferred tax asset or deferred tax liability.
Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.
The current tax expense on income subject to final income tax is recognized in proportion to the total income recognized during the year for accounting purposes.
- 29 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
p.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak.
The difference between the amount of final income tax payable and the amount charged as current tax in the consolidated statement of comprehensive income is recognized either as prepaid taxes and taxes payable, accordingly.
Pajak Penghasilan Tidak Final
Nonfinal Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the consolidated statement of financial position date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statement of comprehensive income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statement of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Grup, ketika hasil banding telah ditentukan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined.
Laba Per Saham
p.
Earnings per share are computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. q.
Earnings Per Share
Informasi Segmen
q.
Segment Information Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements.
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.
- 30 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Segmen operasi adalah laporan internal komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Perusahaan dan entitas anak.
Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a)
Yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
a)
That engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
b)
Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b)
Whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
c)
Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
c)
For which discrete information is available.
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resources allocation and assessment of its performance is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment information reported in the prior period.
Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode-periode terdahulu. r.
financial
Provisi
r.
Provisions
Provisi diakui jika Grup mempunyai liabilitas kini (hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Grup harus menyelesaikan liabilitas tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait liabilitas tersebut. Ketika provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan liabilitas kini, maka nilai tercatat provisi adalah nilai kini arus kas tersebut.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the obligation at the reporting date, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
- 31 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, the receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga, maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti akan diterima dan jumlah penggantian dapat diukur dengan andal.
s.
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
s.
Post year-end events that provide additional information about the consolidated statement of financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements when material.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
3.
Penggunaan Estimasi, Asumsi Manajemen
Pertimbangan
Events After the Reporting Date
dan
3.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar pertimbangan, estimasi dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlahjumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Management believes that the following represent a summary of the significant judgments, estimates and assumptions made that affected certain reported amounts and disclosures in the consolidated financial statements.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
a.
a.
Mata Uang Fungsional
Functional Currency In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made judgment on the determination of functional currency of the Company and its subsidiaries.
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan untuk menentukan mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak. - 32 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
The functional currency of the Company and its subsidiaries is the currency of the primary economic environment in which each of them operates. It is the currency, among others, that mainly influences sales prices for goods and services, and of the country whose competitive forces and regulations mainly determine the sales prices of its goods and services, and the currency in which funds from financing activities are generated.
Mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak adalah mata uang lingkungan ekonomi utama dimana masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan merupakan mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan. b.
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
b.
Assets and
The Group determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.
Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2. c.
Classification of Financial Financial Liabilities
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
c.
Allowance for Impairment of Financial Assets
Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Allowance for impairment losses is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible loans and receivables. The Group assesses specifically at each consolidated statement of financial position date whether there is an objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).
Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtors or significant delay in payments.
- 33 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas pinjaman dan piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
If there is an objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Allowance for impairment is provided on accounts specifically identified as impaired. Written off loans and receivables are based on management’s decisions that the financial assets are uncollectible or cannot be realized in whatsoever actions have been taken. Evaluation of loans and receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of allowance for impairment recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.
Nilai tercatat pinjaman diberikan dan piutang Grup tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sebagai berikut:
The carrying values of the Group’s loans and receivables as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014
d.
2013
Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Uang jaminan
407.074.770.738 6.162.358.745 2.586.411.756 57.137.463.591
374.874.333.770 5.956.628.634 2.158.897.610 45.368.698.612
Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Other accounts receivable Guarantee deposits
Jumlah Pinjaman Diberikan dan Piutang
472.961.004.830
428.358.558.626
Total Loans and Receivables
Komitmen Sewa
d.
Lease Commitments
Komitmen Sewa Operasi - Grup Sebagai Lessee
Operating Lease Commitments – Group as Lessee
Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan asetaset tersebut.
The Group has entered into various lease agreements for commercial spaces. The Group has determined that these are operating leases since the Group does not bear substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.
Komitmen Sewa Operasi - Grup Sebagai Lessor
Operating Lease Commitments - Group as Lessor
Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
The Group has entered into various commercial lease agreements. The Group has determined that those are operating leases since the Group bears substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.
- 34 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
e.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Komitmen Sewa Pembiayaan - Grup Sebagai Lessee
Finance Lease Commitments - Group as Lessee
Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa bangunan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa pembiayaan, karena Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan asetaset tersebut.
The Group has entered into commercial building lease agreements. The Group has determined that these are finance leases since it bears substantially all the significant risks and benefits incidental to the ownership of these properties.
Pajak Penghasilan
e.
Income Taxes Significant judgment is required in determining the provision for income taxes. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain due to different interpretation of tax regulations. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will have an impact on the current and deferred income tax assets and liabilities in the period in which such determination is made.
Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan. Terdapat sejumlah transaksi dan perhitungan yang menimbulkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak penghasilan karena interpretasi atas peraturan pajak yang berbeda. Jika hasil pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi. Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared.
Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:
a.
a.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Fair Value of Financial Financial Liabilities
Assets
and
Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. - 35 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 16. b.
c.
The fair value of financial assets and financial liabilities are set out in Note 16.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
b.
Estimated Useful Lives of Property and Equipment
Masa manfaat masing-masing aset tetap Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan.
The useful life of each of the item of the Group’s property and equipment is estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use.
Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset.
Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset.
Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktorfaktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of property and equipment would increase the recorded depreciation and decrease the carrying value of the asset.
Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama tahun berjalan.
There is no change in the estimated useful lives of property and equipment during the year.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
c.
Impairment of Non-Financial Assets Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations.
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Perusahaan.
- 36 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
d.
e.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dijelaskan dalam Catatan 9.
The carrying values of property and equipment as of December 31, 2014 and 2013 are set out in Note 9.
Tidak terdapat kerugian penurunan nilai atas aset tetap.
There is no impairment in values of property and equipment.
Imbalan Kerja Jangka Panjang
d.
Long-term Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka panjang dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsiasumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 26 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang.
The determination of the long-term employee benefits is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 26 and include, among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Group’s assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of long-term employee benefits liability.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, liabilitas imbalan kerja jangka panjang masing-masing adalah sebesar Rp 35.765.699.256 dan Rp 32.776.903.768 (Catatan 26).
As of December 31, 2014 and 2013, long-term employee benefits liability amounted to Rp 35,765,699,256 and Rp 32,776,903,768, respectively (Note 26).
Aset Pajak Tangguhan
e.
Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba kena pajak akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang dapat digunakan. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui, berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial statement’s carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, nilai tercatat aset pajak tangguhan disajikan dalam Catatan 27.
As of December 31, 2014 and 2013, the carrying amounts of deferred tax assets are set out in Note 27.
- 37 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
4.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Kas dan Setara Kas
4. 2014
2013
Kas Rupiah Mata uang asing (Catatan 29)
2.447.778.575 11.226.902.793
1.854.663.250 12.424.415.250
Cash on hand Rupiah Foreign currencies (Note 29)
Jumlah Kas
13.674.681.368
14.279.078.500
Total-Cash on hand
Bank Rupiah PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Jumlah Mata uang asing (Catatan 29) Dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Panin Tbk PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
333.645.849.156 28.006.942.771 9.267.913.289 3.164.740.467 159.514.145 76.445.110 70.461.378
304.041.214.991 13.337.128.597 23.235.247.537 697.206.626 91.307.299 11.797.207 70.734.888
374.391.866.316
341.484.637.145
Cash in banks Rupiah PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Subtotal Foreign Currencies (Note 29) U.S. Dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Panin Tbk PT Bank Mayapada International Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
6.274.722.441 3.325.069.064 1.766.086.647 1.548.360.150 896.764.270
10.110.164.588 695.656.459 1.577.916.756 997.562.641 143.228.917
13.811.002.572
13.524.529.361
415.309.482
804.177.764
388.618.178.370
355.813.344.270
Deposito berjangka - Rupiah PT BPR Akasia Mas PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
4.000.000.000 781.911.000
4.000.000.000 781.911.000
Time deposits - Rupiah PT BPR Akasia Mas PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah deposito berjangka
4.781.911.000
4.781.911.000
Total-Time deposits
Jumlah
407.074.770.738
374.874.333.770
Total
Suku bunga deposito berjangka per tahun Rupiah
4,25% - 7,00%
4,25% - 6,00%
Interest rates per annum on time deposits Rupiah
Jumlah Yen Jepang PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Jumlah-Kas di bank
5.
Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha
5. 2014
a. Berdasarkan Debitur Penerbit kartu kredit Pelanggan/Pembeli Jumlah
Subtotal Japanese Yen PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Total-Cash in banks
Trade Accounts Receivable 2013
3.473.775.259 2.688.583.486
3.874.665.357 2.081.963.277
6.162.358.745
5.956.628.634
- 38 -
a. By Debtor Credit card issuers Customers/buyers Total
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
2014 b. Berdasarkan Umur (Hari) Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai 1 - 30 hari 31 - 60 hari Jumlah c. Berdasarkan mata uang Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah
6.
2013 b. By Age
4.731.166.450
4.721.257.714
241.418.255 1.189.774.040
660.981.035 574.389.885
6.162.358.745
5.956.628.634
4.255.232.105 1.907.126.640
4.571.625.122 1.385.003.512
6.162.358.745
5.956.628.634
Not past due and unimpaired Past due but not impaired 1 - 30 days 31 - 60 days Total c. By Currency Rupiah U.S. Dollar Total
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dapat ditagih, sehingga tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha tersebut.
Management believes that all such receivables are collectible, thus, no allowance for doubtful accounts was provided.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk on these trade accounts receivable from third parties.
Persediaan
6.
These represent subsidiaries’ merchandise for sale which include liquor, cosmetic, watches, bags, among others, and are located in Bali, Jakarta and Medan as follows:
Akun ini merupakan persediaan barang dagangan entitas anak, seperti minuman, kosmetik, jam tangan, tas, dan lainnya, yang berlokasi di Bali, Jakarta dan Medan sebagai berikut: 2014 Bali Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Jakarta Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir
Inventories
2013
218.427.671.873 619.949.993.986 (606.243.080.262)
187.211.403.168 534.834.688.860 (503.618.420.155)
Bali Beginning balance Additions Deductions
232.134.585.597
218.427.671.873
Ending balance
13.572.679.395 45.737.066.682 (42.829.664.615)
12.555.675.439 45.044.240.650 (44.027.236.694)
Jakarta Beginning balance Additions Deductions
16.480.081.462
13.572.679.395
Ending balance
- 39 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
2014 Medan Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Jumlah
7.
2013
3.170.527.388 1.900.864.083 (2.115.806.072)
3.477.627.078 (307.099.690)
Medan Beginning balance Additions Deductions
2.955.585.399
3.170.527.388
Ending balance
251.570.252.458
235.170.878.656
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari persediaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya.
Management believes that the carrying values of inventories as of December 31, 2014 and 2013 had reflected the net realizable values of those inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Persediaan entitas anak telah diasuransikan terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, tsunami dan letusan gunung berapi dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 376.284.000.000 dan Rp 247.000.000.000 kepada PT Asuransi Nipponkoa Indonesia, pihak ketiga. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2014 and 2013, inventories of the subsidiaries are insured against earthquake, fire, tsunami and volcanic eruption for Rp 376,284,000,000 and Rp 247,000,000,000, respectively, with PT Asuransi Nipponkoa Indonesia, a third party. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
Pajak Dibayar Dimuka
7. 2014
8.
Total
Prepaid Taxes 2013
Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai - Bersih
996.050 2.919.941 55.260.000 39.117.169.158
39.230.079 10.202.682.700
Income taxes Article 21 Article 23 Article 25 Value added tax - net
Jumlah
39.176.345.149
10.241.912.779
Total
Biaya Dibayar Dimuka
8. 2014
Sewa toko Asuransi Iklan Lainnya Jumlah
Prepaid Expenses 2013
17.100.592.976 175.331.698 40.678.914 146.997.475 17.463.601.063
- 40 -
14.726.519.600 125.609.716 329.236.380 82.416.794 15.263.782.490
Shop rentals Insurance Advertisement Others Total
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
9.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Aset Tetap
9.
1 Januari 2014/ January 1, 2014
Perubahan selama tahun 2014/ Changes during 2014 Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions
Biaya perolehan: Perbaikan atas bangunan sewa Peralatan dan perlengkapan Kendaraan
36.992.634.472 194.231.164.389 12.817.156.740
261.336.573 124.117.380.083 1.080.900.000
Aset sewaan: Bangunan dan prasarana
257.573.490.326
-
Jumlah
501.614.445.927
125.459.616.656
Akumulasi penyusutan: Perbaikan atas bangunan sewa Peralatan dan perlengkapan Kendaraan
32.074.401.140 180.863.168.428 10.780.936.774
1.734.909.218 11.270.351.211 898.323.350
60.208.148.328
26.026.350.327
Jumlah
283.926.654.670
39.929.934.106
Nilai Tercatat
217.687.791.257
Aset sewaan: Bangunan dan prasarana
1 Januari 2013/ January 1, 2013 Biaya perolehan: Perbaikan atas bangunan sewa Peralatan dan perlengkapan Kendaraan
32.045.931.059 187.939.305.125 12.227.856.740
Aset sewaan: Bangunan dan prasarana
257.573.490.326
Jumlah
489.786.583.250
Akumulasi penyusutan: Perbaikan atas bangunan sewa Peralatan dan perlengkapan Kendaraan
Property and Equipment
31 Desember 2014/ December 31, 2014
37.253.971.045 318.348.544.472 12.237.576.740
Acquisition cost: Leasehold improvements Furniture and equipment Vehicles
257.573.490.326
Leased assets Buildings and improvements
1.660.480.000
625.413.582.583
Total
1.504.912.000
33.809.310.358 192.133.519.639 10.174.348.124
Accumulated depreciation: Leasehold improvements Furniture and equipment Vehicles
1.660.480.000 -
1.504.912.000
Perubahan selama tahun 2013/ Changes during 2013 Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions
86.234.498.655
Leased assets Buildings and improvements
322.351.676.776
Total
303.061.905.807
Net Carrying Value
31 Desember 2013/ December 31, 2013
-
36.992.634.472 194.231.164.389 12.817.156.740
Acquisition cost: Leasehold improvements Furniture and equipment Vehicles
-
257.573.490.326
Leased assets Buildings and improvements
11.827.862.677
-
501.614.445.927
Total
31.082.272.618 171.606.586.302 9.661.216.148
992.128.522 9.256.582.126 1.119.720.626
-
32.074.401.140 180.863.168.428 10.780.936.774
Accumulated depreciation: Leasehold improvements Furniture and equipment Vehicles
34.181.949.384
26.026.198.944
-
60.208.148.328
Jumlah
246.532.024.452
37.394.630.218
-
283.926.654.670
Total
Nilai Tercatat
243.254.558.798
217.687.791.257
Net Carrying Value
Aset sewaan: Bangunan dan prasarana
4.946.703.413 6.291.859.264 589.300.000 -
Leased assets Buildings and improvements
Biaya penyusutan dialokasikan masing-masing sebesar Rp 39.929.934.106 di tahun 2014 dan Rp 37.394.630.218 di tahun 2013 disajikan dalam akun “Beban umum dan administrasi” (Catatan 23).
Depreciation expense amounting to Rp 39,929,934,106 in 2014 and Rp 37,394,630,218 in 2013 is presented under “General and administrative expenses” (Note 23).
Penambahan perbaikan atas bangunan sewa, peralatan dan perlengkapan dan kendaraan terutama merupakan penambahan aset tetap yang terletak di Bali, Jakarta dan Medan.
Additions in leasehold improvements, furniture and equipment and vehicles mainly represent additional property and equipment in Bali, Jakarta and Medan.
- 41 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pengurangan selama tahun 2014 merupakan penjualan aset tetap dengan perincian sebagai berikut:
Deductions in 2014 pertain to the sale of certain property and equipment with details as follows:
2014 Harga jual Nilai tercatat
296.400.000 (155.568.000)
Keuntungan penjualan
10.
140.832.000
Gain on sale
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, aset tetap telah diasuransikan kepada PT Asuransi Nipponkoa Indonesia, pihak ketiga, terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, tsunami dan letusan gunung berapi dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 172.500.000.000 dan Rp 155.000.000.000.
As of December 31,2014 and 2013, property and equipment are insured with PT Asuransi Nipponkoa Indonesia, a third party, against earthquake, fire, tsunami and volcanic eruption for Rp 172,500,000,000 and Rp 155,000,000,000, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
Management believes that insurance coverage is adequate to cover possible losses on the property and equipment insured.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
As of December 31, 2014 and 2013, the management believes that there is no impairment in values of the aforementioned property and equipment.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, nilai perolehan aset tetap sepenuhnya telah disusutkan tetapi masih digunakan dalam operasional sebesar masing-masing Rp 208.690.043.182 dan Rp 203.370.839.891.
As of December 31, 2014 and 2013, the acquisition costs of the Group’s property and equipment that are fully-depreciated but are still being used in operations amounted to Rp 208,690,043,182 and Rp 203,370,839,891, respectively.
Uang Muka Pembelian Aset Tetap
10.
Pada tanggal 31 Desember 2013, akun ini merupakan uang muka kepada PT TPG Indonesia, kontraktor pihak ketiga, dalam rangka pengerjaan renovasi toko bebas bea di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. 11.
Selling price Net carrying value
Advances for Purchase of Property and Equipment These represent advanced payments made to PT TPG Indonesia, a third party contractor, in relation to addition and alteration works on duty free shop at Ngurah Rai International Airport, Bali as of December 31, 2013.
Uang Jaminan
11.
Akun ini terutama merupakan uang jaminan yang berhubungan dengan toko bebas bea di Bali dan Jakarta.
Guarantee Deposits This account mainly represents guarantee deposits related to duty free shops in Bali and Jakarta.
2014
2013
Pembayaran konsesi Listrik Lainnya
55.752.209.619 254.221.000 1.131.032.972
44.398.000.000 254.221.000 716.477.612
Concession payments Electricity Others
Jumlah
57.137.463.591
45.368.698.612
Total
- 42 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
12.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Utang Usaha
12. 2014
a. Berdasarkan Pemasok Pihak berelasi (Catatan 28) DFS Venture Singapore (Pte) Limited Pihak ketiga Jumlah b. Berdasarkan Umur (Hari) 1 s.d. 30 hari 31 s.d. 60 hari 61 s.d. 90 hari 91 s.d. 120 hari > 120 hari Jumlah c. Berdasarkan Mata Uang Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah
2013
112.774.587.496 21.188.538.129
61.161.294.658 15.196.331.976
133.963.125.625
76.357.626.634
49.908.439.110 58.493.728.821 24.780.961.909 537.917.547 242.078.238
24.175.071.606 29.536.875.453 22.286.655.237 44.740.748 314.283.590
133.963.125.625
76.357.626.634
15.631.346.326 118.331.779.299
8.261.367.854 68.096.258.780
133.963.125.625
76.357.626.634
Utang Pajak
13. 2014
Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 (Catatan 27) Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
a. By Creditor Related party (Note 28) DFS Venture Singapore (Pte) Limited Third Parties Total b. TBy Age 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days More than 120 days Total c. By Currency Rupiah U.S. Dollar Total
Purchases from third parties (local suppliers) have credit terms of 30 to 60 days while purchases from a related party (foreign supplier) have credit terms of 90 days.
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian dari pihak ketiga (pemasok dalam negeri) berkisar antara 30 sampai dengan 60 hari sedangkan pembelian dari pihak berelasi (pemasok luar negeri) berkisar 90 hari.
13.
Trade Accounts Payable
Taxes Payable 2013
28.065.271 6.289.005.899 3.750.412.392 2.928.343.000 49.270.218 5.179.774
28.800.000 5.060.476.546 248.601.330 1.760.694.737 11.305.630.149 2.156.240
Income taxes Article 4(2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 29 (Note 27) Value Added Tax
13.050.276.554
18.406.359.002
Total
The tax returns filed are based on the Group‘s own calculation of tax liabilities (selfassessment). Based on the third amendment of the general taxation provisions and procedures in 2007, the time limit for the tax authorities to assess or amend taxes was reduced from 10 to 5 years, subject to certain exceptions since the tax became payable.
Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self-assessment). Berdasarkan perubahan ketiga dari ketentuan umum dan tata cara perpajakan pada tahun 2007, batas waktu untuk pemeriksaaan atau perubahan pajak oleh kantor pajak dikurangi dari 10 tahun menjadi 5 tahun sejak pajak tersebut menjadi terutang.
- 43 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
14.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Beban Akrual
14. 2014
15.
2013
Konsesi (Catatan 31b) Bonus Bunga Promosi Sewa ruangan Listrik dan telepon Jasa profesional Insentif & komisi Lain-lain
12.872.434.054 6.621.238.815 5.122.662.489 2.740.053.500 2.106.587.200 1.098.421.705 623.250.000 105.649.099 2.321.301.637
16.320.121.108 5.165.711.433 5.667.056.148 1.205.496.400 851.434.275 378.750.000 1.444.103.000 1.400.271.704
Concession (Note 31b) Bonus Interest Promotions Space rental Electricity and telephone Professional fee Incentives & commission Others
Jumlah
33.611.598.499
32.432.944.068
Total
Liabilitas Sewa Pembiayaan
15.
Berikut adalah pembayaran sewa pembiayaan minimum masa yang akan datang (future minimum lease payment) berdasarkan perjanjian sewa antara Grup dan PT Petarung Tangguh Persada, pihak berelasi, untuk sewa pembiayaan Bali Galeria (toko bebas bea), Bali:
Lease Liabilities The total future minimum lease payments and present value of future minimum lease payments based on the lease agreement between the Group and PT Petarung Tangguh Persada, related party, for the lease of Bali Galeria (duty free shop) in Bali, are as follows:
2014
2013
Pembayaran yang jatuh tempo Tidak lebih dari 1 tahun Lebih dari 1 tahun sampai dengan 5 tahun Lebih dari 5 tahun
44.311.280.000
43.417.218.000
177.245.120.000 44.311.280.000
173.668.872.000 86.834.436.000
Jumlah pembayaran sewa pembiayaan minimum Bunga
265.867.680.000 (56.959.824.160)
303.920.526.000 (72.811.722.840)
Total minimum lease liabilities Interest
208.907.855.840
231.108.803.160
Present value of minimum lease liabilities
38.130.875.276
40.275.712.413
170.776.980.564
190.833.090.747
Nilai sekarang pembayaran sewa pembiayaan minimum Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Bagian utang jangka panjang yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun
Beban bunga sewa pembiayaan untuk tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 15.926.373.934 dan Rp 15.546.832.411. (Catatan 25) 16.
Accrued Expenses
Payments due in : No later than 1 year Later than 1 year but not later than 5 years Later than 5 years
Less : Current portion Long-term portion of lease liabilities-net of current portion
The interest expense on lease liabilities in 2014 and 2013 amounted to Rp 15,926,373,934 and Rp 15,546,832,411, respectively (Note 25).
Nilai Wajar Aset dan Liabilitas Keuangan
16.
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari model arus kas diskonto.
Fair Value of Financial Assets and Liabilities Fair value is defined as the amount at which the financial instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced sale or liquidation. Fair values are obtained from discounted cash flows model, as appropriate.
- 44 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
The following table sets forth the carrying values and estimated fair values of the Group’s financial assets and liabilities as of December 31, 2014 and 2013:
2014
Nilai Tercatat/ Carrying Values
2013 Estimasi Nilai Wajar/ Estimated Fair Values
Nilai Tercatat/ Carrying Values
Estimasi Nilai Wajar/ Estimated Fair Values
Pinjaman diberikan dan piutang Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Aset Keuangan Tidak Lancar Uang Jaminan
407.074.770.738 6.162.358.745 2.586.411.756 57.137.463.591
57.137.463.591
45.368.698.612
45.368.698.612
Jumlah Aset Keuangan
472.961.004.830
472.961.004.830
428.358.558.626
428.358.558.626
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Utang usaha Utang Lain-Lain Beban akrual
133.963.125.625 8.282.202.685 33.611.598.499
133.963.125.625 8.282.202.685 33.611.598.499
76.357.626.634 4.830.798.240 32.432.944.068
76.357.626.634 4.830.798.240 32.432.944.068
407.074.770.738 6.162.358.745 2.586.411.756
374.874.333.770 5.956.628.634 2.158.897.610
374.874.333.770 5.956.628.634 2.158.897.610
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Liabilitas sewa pembiayaan (termasuk yang jatuh tempo dalam satu tahun)
208.907.855.840
208.907.855.840
231.108.803.160
231.108.803.160
Jumlah Liabilitas Keuangan
384.764.782.649
384.764.782.649
344.730.172.102
344.730.172.102
Loans and receivables Current Financial Assets Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Other accounts receivable Noncurrent Financial Assets Guarantee deposits Total Financial Assets Current Financial Liabilities Trade accounts payable Other accounts payable Accrued expenses Noncurrent Financial Liabilities Lease liabilities (including current portion) Total Financial Liabilities
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut.
The following methods and assumptions were used by the Group to estimate the fair value of each class of financial instrument for which it is practicable to estimate such value.
Aset Keuangan Lancar dan Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
Current Financial Assets and Financial Liabilities
Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset keuangan lancar dan liabilitas jangka pendek telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
Due to the short-term nature of the transactions, the carrying amounts of the current financial assets and financial liabilities approximate the estimated fair values.
Aset Tidak Lancar dan Liabilitas Keuangan Jangka Panjang
Noncurrent Financial Assets and Liabilities
Nilai wajar uang jaminan adalah berdasarkan arus kas masa datang yang didiskontokan untuk mencerminkan risiko pihak lawan (untuk aset keuangan) dan risiko kredit Grup (untuk liabilitas keuangan) menggunakan suku bunga pasar untuk instrumen sejenis.
Noncurrent financial instruments consist of guarantee deposits and lease liabilities. Fair value is based on discounted future cash flows adjusted to reflect counterparty risk using current market rates for similar instruments.
- 45 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
17.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Modal Saham
17.
Capital Stock The following composition of stockholders as of December 31, 2014 and 2013 is in accordance with PT Kustodian Sentral Efek Indonesia and Company’s Share Registration Bureau:
Susunan pemegang saham sesuai dengan registrasi dari Biro Administrasi Efek Perusahaan dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham/ Number of Shares
Pemegang Saham/ Name of Stockholder
2014 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-up Capital Stock
DFS Venture Singapore (Pte) Limited PT Precise Pacific Realty Tahir Masyarakat lainnya (masing-masing dibawah 5%)/Public-others (each below 5%)
149.040.000 114.835.540 35.743.200 31.581.260
45,00 34,67 10,79 9,54
37.260.000.000 28.708.885.000 8.935.800.000 7.895.315.000
Jumlah
331.200.000
100,00
82.800.000.000
Jumlah Saham/ Number of Shares
Pemegang Saham/ Name of Stockholder
2013 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-up Capital Stock
DFS Group Limited PT Precise Pacific Realty Tahir PT Ria Citra Karunia Masyarakat lainnya (masing-masing dibawah 5%)/Public-others (each below 5%)
149.040.000 114.835.540 35.703.200 40.000 31.581.260
45,00 34,67 10,78 0,01 9,54
37.260.000.000 28.708.885.000 8.925.800.000 10.000.000 7.895.315.000
Jumlah
331.200.000
100,00
82.800.000.000
Manajemen Permodalan
Capital Management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Grup tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Group is not required to meet any capital requirements.
Grup mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi. Grup memantau modalnya dengan menggunakan analisa rasio utang terhadap ekuitas, yakni membagi jumlah pinjaman terhadap jumlah ekuitas.
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. The Group monitors its capital using debt to equity ratio, by dividing total borrowings by the total equity.
- 46 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Debt to equity ratio as of December 31, 2014 and 2013 follows:
Rasio utang bersih terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 Jumlah utang Dikurangi: kas dan setara kas Bersih Jumlah ekuitas Rasio utang bersih terhadap ekuitas
2013
208.907.855.840 407.074.770.738
231.108.803.160 374.874.333.770
(198.166.914.898)
(143.765.530.610)
657.969.062.458
549.568.335.987
-
-
Net Total equity Debt to equity ratio
As of December 31, 2014 and 2013, the Group’s cash and cash equivalents could cover payment for its total borrowings.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kas dan setara kas Grup dapat menutup seluruh pembayaran untuk pinjamannya.
18.
Total borrowings Less: cash and cash equivalents
Dividen Tunai dan Pencadangan Saldo Laba
18.
Cash Dividends General Reserve
and
Appropriation
For
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang tercantum dalam Akta Notaris Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., No. 53 tanggal 6 Juni 2014, notaris di Jakarta, para pemegang saham telah menyetujui untuk membentuk dana cadangan sebesar Rp 1.000.000.000 dari keuntungan bersih tahun buku 2013. Sehingga saldo laba yang ditentukan penggunaannya pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 9.000.000.000.
Based on the Annual General Stockholders’ Meeting as stated in Notarial Deed No. 63 dated June 6, 2014 of Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., a public notary in Jakarta, the stockholders approved the appropriation of Rp 1,000,000,000 of its net income in 2013 for general reserve. Accordingly, the appropriated retained earnings as of December 31, 2014 amounted to Rp 9,000,000,000.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang tercantum dalam Akta Notaris Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., No. 63 tanggal 13 Juni 2013, notaris di Jakarta, para pemegang saham telah menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 30.139.200.000 atau Rp 91 per saham serta membentuk dana cadangan sebesar Rp 1.000.000.000 dari keuntungan bersih tahun buku 2012. Sehingga saldo laba yang ditentukan penggunaannya pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 8.000.000.000.
Based on the Annual General Stockholders’ Meeting as stated in Notarial Deed No. 63 dated June 13, 2013 of Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., a public notary in Jakarta, the stockholders approved the distribution of cash dividends amounting to Rp 30,139,200,000 or Rp 91 per share and appropriate Rp 1,000,000,000 of its net income in 2012 for general reserve. Accordingly, the appropriated retained earnings as of December 31, 2013 amounted to Rp 8,000,000,000.
- 47 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
19.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Laba per Saham
19.
Earnings Per Share
2014 Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham
108.297.460.115
52.806.198.903
331.200.000
331.200.000
327
159
Laba per saham
20.
2013
Kepentingan Nonpengendali
20.
Akun ini merupakan bagian kepemilikan nonpengendali atas nilai aset bersih entitas anak adalah sebagai berikut:
Jumlah
21.
Weighted average number of ordinary shares for computation of earnings per share Earnings per share
Non-Controlling Interests The non-controlling interests in subsidiaries are as follows:
2014 Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali PT Inti Dufree Promosindo PT Cahaya Retilindo PT Arthamulia Indah PT Sukses Garda Mulia PT Karya Prima Unggulan
Net income attributtable to owners of the Company
2013
764.633.297 290.356.228 10.154.072 4.970.000 2.044.959
659.253.039 292.450.488 10.209.673 4.985.000 1.994.000
Non-controlling interests in net assets of subsidiaries PT Inti Dufree Promosindo PT Cahaya Retilindo PT Arthamulia Indah PT Sukses Garda Mulia PT Karya Prima Unggulan
1.072.158.556
968.892.200
Total
Laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali PT Inti Dufree Promosindo PT Karya Prima Unggulan PT Sukses Garda Mulia PT Arthamulia Indah PT Cahaya Retilindo
105.380.258 50.959 (15.000) (55.601) (2.094.260)
66.310.507 (6.000) (15.000) (765.125) (2.014.149)
Non-controlling interests in net income (loss) of subsidiaries PT Inti Dufree Promosindo PT Karya Prima Unggulan PT Sukses Garda Mulia PT Arthamulia Indah PT Cahaya Retilindo
Jumlah
103.266.356
63.510.233
Total
Pendapatan Usaha
21.
Revenues
Rincian dari penjualan Grup adalah sebagai berikut:
Details of the Group’s revenues are as follows:
a.
a.
Toko Bebas Bea 2014
Duty Free Shops 2013
Bali Jakarta Medan
1.118.507.321.088 83.454.766.350 4.093.973.945
916.680.446.041 86.622.693.448 653.750.839
Jumlah
1.206.056.061.383
1.003.956.890.328
- 48 -
Bali Jakarta Medan Total
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Toko Ritel
b. 2014
Bali
c.
2013
14.162.155.164
Penjualan Tiket - bersih
-
c. 2014
Domestik Internasional Jumlah Dikurangi: Beban pokok penjualan Domestik Internasional Jumlah Bersih
d.
Retail Shops
Bali
Ticket Sales – net 2013
4.776.852.169 6.824.559.992
5.637.953.396 7.747.425.736
11.601.412.161
13.385.379.132
4.623.117.772 6.570.168.525
5.494.267.500 7.409.200.206
11.193.286.297
12.903.467.706
408.125.864
481.911.426
Pengurusan Dokumen, Perjalanan Wisata dan Hotel – bersih
d.
Domestic International Total Less: Cost of sales Domestic International Total Net
Documents, Tours Accommodations – net
2014
2013
Hotel Dokumen
83.313.860 1.200.000
136.971.857 -
Hotel Documents
Jumlah
84.513.860
136.971.857
Total
Dikurangi: Beban pokok penjualan Hotel Dokumen
77.426.825 1.100.000
127.861.045 -
Less: Cost of sales Hotel Documents
Jumlah
78.526.825
127.861.045
Total
Bersih
5.987.035
9.110.812
and
Hotel
Net
Tidak terdapat penjualan kepada atau pendapatan dari satu pihak yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha.
No revenues were derived from any customer which represent more than 10% of the total revenues for the respective year.
Entitas anak telah mengasuransikan resiko gangguan kegiatan usaha (business interuption) kepada PT Asuransi Nipponkoa Indonesia, pihak ketiga, terhadap gempa bumi, tsunami dan letusan gunung berapi dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 300.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul atas resiko yang diasuransikan.
Business interruption of the subsidiaries is insured with PT Asuransi Nipponkoa Indonesia, a third party, against earthquake, tsunami and volcanic eruption for Rp 300,000,000,000 as of December 31, 2014 and 2013. Management believes that insurance coverage is adequate to cover any possible losses on the risk insured.
- 49 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
22.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Beban Pokok Penjualan a.
22.
Toko Bebas Bea
a. 2014
Bali Persediaan awal Pembelian Persediaan tersedia untuk dijual Persediaan akhir (Catatan 6) Beban Pokok Penjualan - Bali Jakarta Persediaan awal Pembelian Persediaan tersedia untuk dijual Persediaan akhir (Catatan 6) Beban Pokok Penjualan Jakarta Medan Persediaan awal Pembelian Persediaan tersedia untuk dijual Persediaan akhir (Catatan 6) Beban Pokok Penjualan Medan Jumlah
b.
218.427.671.873 611.922.872.393
187.211.403.168 534.834.688.860
830.350.544.266 (229.593.887.293)
722.046.092.028 (218.427.671.873)
600.756.656.973
503.618.420.155
13.572.679.395 45.737.066.682
12.555.675.439 45.044.240.650
59.309.746.077 (16.480.081.462)
57.599.916.089 (13.572.679.395)
42.829.664.615
44.027.236.694
3.170.527.388 1.900.864.083
3.477.627.078
5.071.391.471 (2.955.585.399)
3.477.627.078 (3.170.527.388)
2.115.806.072
307.099.690
645.702.127.660
547.952.756.539
b. 2014
Persediaan tersedia untuk dijual Persediaan akhir (Catatan 6) Beban Pokok Penjualan - Bali
Duty Free Shops
2013
Toko Ritel
Bali Persediaan awal Pembelian
Costs of Sales
Bali Inventories at beginning of year Purchases Inventories available for sale Inventories at end of year (Note 6) Cost of Sales - Bali Jakarta Inventories at beginning of year Purchases Inventories available for sale Inventories at end of year (Note 6) Cost of Sales - Jakarta Medan Inventories at beginning of year Purchases Inventories available for sale Inventories at end of year (Note 6) Cost of Sales - Medan Total
Retail Shops 2013
8.027.121.593
-
8.027.121.593 (2.540.698.304)
-
5.486.423.289
-
Bali Inventories at beginning of year Purchases Inventories available for sale Inventories at end of year (Note 6) Cost of Sales - Bali
Purchases in 2014 and 2013 which represent more than 10% of the total revenues were purchases from DFS Singapore (Pte) Limited, a related party, amounting to Rp 568,613,651,320 and Rp 534,071,792,892, respectively (Note 28).
Pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih adalah pembelian dari DFS Singapore (Pte) Limited, pihak berelasi, yaitu sebesar Rp 568.613.651.320 dan Rp 534.071.792.892, masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013 (Catatan 28).
- 50 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
23.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Beban Usaha
23.
Rincian dari beban usaha adalah sebagai berikut:
The details of operating expenses follows:
a.
a.
Beban penjualan 2014
b.
Selling Expenses
2013
Konsesi (Catatan 31) Komisi biro perjalanan Iklan dan promosi Pemakaian kupon Pemasaran Lain-lain
130.661.384.330 27.616.976.489 16.098.379.913 15.093.272.510 4.950.000.000 6.137.068.124
56.428.986.475 23.456.772.644 14.487.533.883 11.760.106.356 4.890.000.000 10.769.385.144
Jumlah
200.557.081.366
121.792.784.502
Beban umum dan administrasi
Concession fees (Note 31) Travel agent's commissions Advertising and promotion Discount voucher Marketing Others Total
b. General and Administrative Expenses 2014
24.
Operating Expenses
2013
Gaji dan tunjangan Penyusutan (Catatan 9) Sewa Air dan listrik Peralatan dan perlengkapan Pengurusan dokumen Transportasi Imbalan kerja jangka panjang (Catatan 26) Pos dan telepon Perbaikan dan pemeliharaan Asuransi Perijinan Lain-lain
110.588.869.917 39.929.934.106 17.529.602.072 10.150.723.654 7.884.814.956 6.448.278.449 3.497.604.077
82.261.471.057 37.394.630.218 9.542.096.650 7.733.920.667 5.041.292.471 5.669.755.570 1.547.588.870
2.988.795.488 2.944.469.289 2.427.512.328 1.782.040.964 1.429.309.906 9.176.284.015
1.718.085.864 2.327.258.707 2.463.045.384 1.676.844.187 1.176.558.037 8.991.553.951
Jumlah
216.778.239.221
167.544.101.633
Pendapatan Bunga
24. 2014
Salaries and employees' benefits Depreciation (Note 9) Rental Water and electricity Supplies and equipment Processing of import documents Transportation Long-term employee benefits expense (Note 26) Postage and telephone Repairs and maintenance Insurance Licenses Others Total
Interest Income 2013
Bunga atas: Jasa giro Deposito berjangka
4.521.470.098 368.368.856
3.594.048.343 1.942.676.851
Interest on: Current accounts Time deposits
Jumlah
4.889.838.954
5.536.725.194
Total
- 51 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
25.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Beban Bunga
25. 2014
26.
Interest Expense 2013
Bunga atas: Sewa pembiayaan (Catatan 15) Pembelian aset tetap
15.926.373.934 -
15.546.832.411 1.527.900
Jumlah
15.926.373.934
15.548.360.311
Imbalan Kerja Jangka Panjang
26.
Interest on: Lease liabilities (Note 15) Purchase of property and equipment Total
Long-term Employee Benefits
Besarnya imbalan kerja jangka panjang dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No. 13 Tahun 2003. Tidak terdapat pendanaan yang dibuat.
The amount of long-term employee benefits is determined in accordance with Labor Law No. 13 Year 2003. No funding of the benefits has been made to date.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja jangka panjang tersebut adalah 1.243 karyawan tahun 2014 dan 984 karyawan tahun 2013.
The total number of employees entitled to the benefits is 1,243 in 2014 and 984 in 2013.
Perhitungan aktuaria terakhir, tertanggal 24 Februari 2015, atas liabilitas imbalan kerja jangka panjang dilakukan oleh PT Jasa Aktuaria Praptasentosa Gunajasa, aktuaris independen.
The latest actuarial valuation, dated February 24, 2015, on the pension fund and the long-term employee benefits liability was calculated by PT Jasa Aktuaria Praptasentosa Gunajasa, an independent actuary.
Rekonsiliasi nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang tidak didanai terhadap jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
A reconciliation of the present value of unfunded long-term employee benefits liability to the amount of long-term employee benefits liabilty presented in the consolidated statements of financial position is as follows:
2014
2013
2012
2011
2010
Nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang tidak didanai Keuntungan aktuarial yang belum diakui
23.285.145.479 12.480.553.777
18.947.352.807 13.829.550.961
15.845.842.115 15.280.550.189
14.561.736.079 14.243.499.421
13.035.042.368 14.235.084.070
Present value of unfunded long-term employee benefits liability Unrecognized actuarial gains
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
35.765.699.256
32.776.903.768
31.126.392.304
28.805.235.500
27.270.126.438
Long-term employee benefits liability
Details of long-term employee benefits expense recognized in the consolidated statements of comprehensive income are as follows:
Rincian beban imbalan kerja jangka panjang yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: 2014
2013
Beban jasa kini Beban bunga Amortisasi keuntungan aktuarial
1.948.192.513 1.601.844.788 (561.241.813)
1.452.684.435 943.923.136 (678.521.707)
Current service cost Interest costs Amortization of actuarial gains
Jumlah
2.988.795.488
1.718.085.864
Total
Long-term employee benefits expense is presented as part of “General and administrative expenses” (Note 23).
Beban kerja jangka panjang disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” (Catatan 23).
- 52 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut:
Movements in long-term employee benefits liability are as follows:
2014
2013
Liabilitas awal tahun Beban imbalan kerja jangka panjang tahun berjalan Imbalan kerja yang dibayarkan oleh Perusahaan
32.776.903.768
31.126.392.304
2.988.795.488
1.718.085.864
Liabilitas akhir tahun
35.765.699.256
-
(67.574.400) 32.776.903.768
Tingkat pengunduran diri
27.
Payment of employee benefits Liability at end of the year
The principal actuarial assumptions used in the valuation of the long-term employee benefits liability at consolidated statements of financial position dates were as follows:
Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan beban imbalan kerja jangka panjang pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat kematian
Liability at beginning of the year Long-term employee benefits expense during the year
2014
2013
8% 5,00% Tabel Mortalita Indonesia - 2011/ Indonesia Mortality Table - 2011 5% s/d usia 40 menurun linier s/d 0% pada usia 55/ 5% until age 40 declining until 0% at age 55
8,5% 5,00% Tabel Mortalita Indonesia - 2011/ Indonesia Mortality Table - 2011 5% s/d usia 40 menurun linier s/d 0% pada usia 55/ 5% until age 40 declining until 0% at age 55
Pajak Penghasilan
27.
Beban bersih pajak Grup terdiri dari:
Discount rate per annum Salary increase per annum Mortality rate Future pension increment rate
Income Tax The net tax expense of the Group consists of the following:
2014
2013
Pajak kini Pajak penghasilan final Entitas anak Pajak penghasilan tidak final Perusahaan Entitas anak
187.243.425
174.917.174
31.760.395.429
77.382.723 35.140.118.500
Current tax Final tax Subsidiary Nonfinal tax The Company Subsidiaries
Jumlah pajak kini
31.947.638.854
35.392.418.397
Total current tax
Pajak tangguhan Perusahaan Entitas anak
(14.231.163) 4.244.322.724
(2.699.184) (1.274.531.686)
Deferred tax The Company Subsidiaries
Jumlah pajak tangguhan
4.230.091.561
(1.277.230.870)
Total deferred tax
36.177.730.415
34.115.187.527
Total
Jumlah
- 53 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pajak Kini
Current Tax
Pajak Penghasilan Final
Final Tax
Perhitungan utang pajak penghasilan final atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final adalah sebagai berikut:
The computation of final tax payable is as follows:
2014 Entitas anak PT Inti Dufree Promosindo (IDP) Dikurangi pajak penghasilan final dipungut dan setor sendiri Utang pajak final akhir tahun
2013
187.243.425
174.917.174
The subsidiary PT Inti Dufree Promosindo (IDP)
187.243.425
174.917.174
Less final tax collected and paid
-
-
Final tax payable at end of year
Pajak Penghasilan Tidak Final
Nonfinal Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasian dengan akumulasi rugi fiskal adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per consolidated statements of comprehensive income and taxable income (accumulated fiscal losses) is as follows:
2014 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasian Laba sebelum pajak entitas anak
2013
144.578.456.886 144.663.824.227
86.984.896.663 86.393.874.087
Income before tax per consolidated statements of comprehensive income Income before tax of subsidiaries
Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan
(85.367.341)
591.022.576
Income (loss) before tax of the Company
Perbedaan temporer: Beban imbalan kerja jangka panjang
56.924.657
10.796.734
Temporary difference: Long-term employee benefits expense
Perbedaan tetap: Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan final Beban yang tidak dapat dikurangkan
Laba kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan
(157.148.941) 21.103.531
(460.471.775) 234.974.645
(136.045.410)
(225.497.130)
(164.488.094)
376.322.180
- 54 -
Permanent differences: Interest income already subjected to final tax Nondeductible expenses
Taxable income (fiscal losses) of the Company
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Perhitungan beban dan utang pajak kini:
The current tax expense and payable: 2014
Beban pajak kini: Perusahaan 50% x 25% x Rp 133.582.215 25% x Rp 242.739.785 Entitas anak 25% x Rp 127.000.178.000 50% x 25% x Rp 16.896.379 25% x Rp 32.955.526 25% x Rp 140.560.474.000
Pajak dibayar dimuka Perusahaan Entitas anak
Utang pajak
2013
-
16.697.777 60.684.946
-
77.382.723
31.750.044.500 2.112.047 8.238.882 -
-
35.140.118.500
31.760.395.429
35.217.501.223
31.711.125.211
3.504.863 23.908.366.211
31.711.125.211
23.911.871.074
49.270.218
11.305.630.149
Current tax expense Company 50% x 25% x Rp 133,582,215 25% x Rp 242,739,785 Subsidiaries 25% x Rp 127,000,178,000 50% x 25% x Rp 16,896,379 25% x Rp 32,955,526 25% x Rp 140,560,474,000
Prepaid taxes Company Subsidiaries
Tax Payable
Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang No. 36 yang memberikan lima puluh persen (50%) pengurangan tingkat pajak penghasilan yang dapat diterapkan untuk penghasilan kena pajak maksimum sebesar Rp 4.800.000.000 untuk perusahaan dengan pendapatan usaha Rp 50.000.000.000 atau kurang, maka KPU, entitas anak, telah menerapkan tarif pajak penghasilan 12,5% atas penghasilan kena pajak di 2014.
In accordance with the provisions of Republic of Indonesia Law No. 36 which provides for a fifty percent (50%) reduction in income tax rate applicable to a maximum taxable income of Rp 4,800,000,000 for companies with revenues of Rp 50,000,000,000 or less, KPU, a subsidiary, has applied an income tax rate of 12.5% on its taxable income in 2014.
Pada tanggal 10 Februari 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas PPh Badan tahun 2012 No. 00003/406/12/054/14 untuk tahun fiskal tahun 2012 sebesar Rp 31.372.954.
On February 10, 2014, the Company received an Assessment Letter for Tax Overpayment (SKPLB) No. 00003/406/12/054/14 of corporate income tax for fiscal year 2012 amounting to Rp 31,372,954.
Pada tanggal 17 April 2013, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas PPh badan No. 00068/406/II/054/13 untuk tahun fiskal 2011 sebesar Rp 1.115.216.195 dan telah diterima pada bulan Mei 2013. Berdasarkan SKPLB tersebut, akumulasi rugi fiskal Perusahaan dinyatakan nihil oleh Kantor Pelayanan Pajak.
On April 17, 2013, the Company received an Assessment Letter for Tax Overpayment (SKPLB) No. 00068/406/II/054/13 of corporate income tax for fiscal year 2011 amounting to Rp 1,115,216,195 and had been received by the Company in May 2013. Based on SKPLB, received from the Tax Office, the accumulated fiscal losses of the Company amounted to nil.
- 55 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut:
The details of the Group’s deferred tax assets and liabilities are as follows:
1 Januari 2013/ January 1, 2013 Aset pajak tangguhan: Perusahaan Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian/Credited (charged) to consolidated statement of comprehensive income
129.209.267
31 Desember 2013/ December 31, 2013
2.699.184
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian/Credited (charged) to consolidated statement of comprehensive income
131.908.451
14.231.163
31 Desember 2014/ December 31, 2014
146.139.614
Deferred tax asset: The Company Long-term employee benefits liability
Aset (liabilitas) pajak tangguhan entitas anak PT Inti Dufree Promosindo PT Karya Prima Unggulan PT Arthamulia Indah
8.617.294.548 949.653
1.275.481.339 (949.653)
9.892.775.887 -
(4.220.024.175) (24.298.549) -
5.672.751.712 (24.298.549) -
Deferred tax asset (liabilities) of the subsidiaries PT Inti Dufree Promosindo PT Karya Prima Unggulan PT Arthamulia Indah
Jumlah
8.747.453.468
1.277.230.870
10.024.684.338
(4.230.091.561)
5.794.592.777
Total
Rekonsiliasi antara total beban pajak dan hasil perkalian laba (rugi) akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rate to income (loss) before tax is as follows:
2014 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasian Laba sebelum pajak entitas anak
2013
144.578.456.886 144.663.824.227
86.984.896.663 86.393.874.087
Income before tax per consolidated statements of income Income before tax of subsidiaries
Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan
(85.367.341)
591.022.576
Income (loss) before tax of the Company
Beban (manfaat) pajak dengan tarif efektif yang berlaku
(21.341.835)
131.057.822
Tax expense (benefit) at effective tax rates
Pengaruh pajak atas perbedaan tetap Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan final Beban yang tidak dapat dikurangkan
(39.287.235) 5.275.883
(115.117.944) 58.743.661
Jumlah
(55.353.187)
74.683.539
Dampak pajak penghasilan atas rugi fiskal yang tidak diakui sebagai pajak tangguhan
41.122.024
-
Tax effect of permanent difference Interest income already subjected to final tax Nondeductible expenses Subtotal Tax effect of fiscal loss for which no deferred tax has been recognized
Beban (manfaat) pajak Perusahaan Beban pajak entitas anak
(14.231.163) 36.191.961.578
74.683.539 34.040.503.988
Tax expense (benefit) of the Company Tax expense of the Subsidiaries
Jumlah
36.177.730.415
34.115.187.527
Total
- 56 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
28.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi
28.
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties
Sifat Pihak Berelasi
Nature of Relationship
a.
PT Petarung Tangguh Persada (PTP) merupakan perusahaan dengan karyawan kunci yang sama dengan Perusahaan.
a.
PT Petarung Tangguh Persada (PTP) is a company with same key management with that of the Company.
b.
DFS Venture Singapore (Pte) Limited berada dalam pengendalian yang sama dengan DFS Group Limited yang merupakan pemegang saham Perusahaan.
b.
DFS Venture Singapore (Pte) Limited is under the common control with DFS Group Limited, a stockholder of the Company.
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Manajemen berpendapat bahwa transaksi tersebut dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga. Transaksi-transaksi tersebut antara lain:
In the normal course of business, the Group entered into certain transactions with related parties. According to management, the transactions were made at normal terms and conditions as those done with third parties. the transactions are as follows:
a.
a.
PT Inti Dufree Promosindo (IDP), entitas anak, menyewa kembali Bali Galeria (toko bebas bea yang terletak di Jl. By Pass Ngurah Rai, Bali) yang dijual kepada PT Petarung Tangguh Persada (PTP), pihak berelasi, dengan nilai sewa kembali Rp 114.000.000.000 untuk jangka waktu lima tahun dan opsi perpanjangan kembali selama lima (5) tahun.
On June 18, 2012, PT Inti Dufree Promosindo (IDP) and PT Petarung Tangguh Persada (PTP) agreed to modify the terms of the lease agreement for Bali Galeria, where both parties agreed to extend the lease term from five (5) years to ten (10) years with an option to extend for another ten (10) years with a rental rate of USD 3,562,000 per annum.
Pada tanggal 18 Juni 2012, PT Inti Dufree Promosindo (IDP) dan PT Petarung Tangguh Persada (PTP) setuju untuk merubah dan menyatakan kembali perjanjian sewa menyewa Bali Galeria, dimana kedua pihak setuju untuk memperpanjang masa sewa dari sebelumnya lima (5) tahun menjadi masa sewa sepuluh (10) tahun dengan pilihan perpanjangan selama 10 tahun, dengan tarif sewa sebesar USD 3.562.000 per tahun. b.
PT Inti Dufree Promosindo (IDP), a subsidiary, lease back Bali Galeria (dutyfree shops located in Jl. By Pass Ngurah Rai, Bali) which was sold to PT Petarung Tangguh Persada (PTP), a related party, with a value of Rp 114,000,000,000 for the lease back period of five years and an option to extend for another five (5) years.
b.
Perusahaan membeli barang dagangan dari DFS Venture Singapore (Pte) Limited, pihak berelasi, yang pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing berjumlah Rp 568.613.651.320 dan Rp 534.071.792.892, jumlah utang usaha atas pembelian tersebut pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 112.774.587.496 dan Rp 61.161.294.658 (Catatan 12).
- 57 -
The Company purchased its inventories from DFS Venture Singapore (Pte) Limited, related party in 2014 and 2013 amounting to Rp 568,613,651,320 and Rp 534,071,792,892, respectively, and its payable as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 112,774,587,496 and Rp 61,161,294,658, respectively (Note 12).
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
c.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
c.
Grup memberikan kompensasi dan imbalan kepada komisaris dan direksi (karyawan kunci). Di tahun 2014 dan 2013 kompensasi dan imbalan yang diberikan adalah sebagai berikut: 2014
29.
The Group provides compensation and remuneration to the commissioners and directors (key management personnel). In 2014 and 2013, compensation and remuneration are as follows:
2013
Imbalan jangka pendek Imbalan jangka panjang
26.661.822.591 689.628.103
24.065.358.936 503.302.238
Short-term benefits Long-term benefits
Jumlah
27.351.450.694
24.568.661.174
Total
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
29.
Financial Risk Management Objectives and Policies
Aktivitas Grup terpengaruh berbagai risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko mata uang, risiko suku bunga dan risiko harga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Program manajemen risiko Grup secara keseluruhan difokuskan pada pasar keuangan yang tidak dapat diprediksi dan Grup berusaha untuk meminimalkan dampak yang berpotensi merugikan kinerja keuangan Grup.
The Group activities are exposed to a variety of financial risks: market risk including currency risk, credit risk and liquidity risk. The Group’s overall risk management programme focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimize potential adverse effects on the Group’s financial performance.
Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi. Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko mata uang asing, risiko suku bunga, risiko kredit, penggunaan instrumen keuangan derivatif dan instrumen keuangan nonderivatif dan investasi atas kelebihan likuiditas.
Risk management is the responsibility of the Board of Directors (BOD). The BOD has the responsibility to determine the basic principles of the Group’s risk management as well as principles covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk, the use of derivative financial instruments and the investment of excess liquidity.
Risiko Mata Uang Asing
Foreign Exchange Risk
Grup terpengaruh risiko nilai tukar mata uang asing yang timbul dari berbagai eksposur mata uang, terutama terhadap Dolar Amerika Serikat.
The Group is exposed to foreign exchange risk arising from various currency exposures, primarily with respect to the U.S. Dollar.
Risiko nilai tukar mata uang asing timbul ketika transaksi komersial masa depan atau aset dan liabilitas yang diakui didenominasikan dalam mata uang yang bukan mata uang fungsional. Risiko diukur dengan menggunakan proyeksi arus kas.
Foreign exchange risk arises when future commercial transactions or recognized assets or liabilities are denominated in a currency that is not the entity’s functional currency. The risk is measured using cash flow forecasts.
- 58 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
The following table shows the Group’s monetary assets and liabilities as of December 31, 2014 and 2013:
Berikut adalah posisi aset dan liabilitas moneter Grup dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013: 2014 Mata Uang Asing/ Foreign Currency Aset Kas dan setara kas
Piutang usaha
USD CNY JPY AUD KRW EUR SGD MYR NTD HKD GBP INR NZD SAR THB CAD CHF USD
1.642.800 930.636 12.626.997 61.936 23.185.310 17.162 25.488 43.809 276.820 53.002 1.257 98.353 804 1.339 11.193 156 153.306
Jumlah aset Liabilitas Utang usaha Beban akrual Liabilitas sewa pembiayaan
2013
Ekuivalen/ Equivalent in Rupiah
Mata Uang Asing/ Foreign Currency
Ekuivalen/ Equivalent in Rupiah
1.696.162 1.023.114 20.778.521 49.587 28.835.113 14.944 18.393 29.996 241.801 50.663 550 3.451 11.590 583
20.674.519.791 2.045.430.211 2.413.840.728 539.288.960 333.045.558 251.371.861 177.086.946 111.214.905 98.654.808 79.638.026 11.053.147 11.215.819 4.299.094 2.462.521
25.453.214.847 1.907.126.640
113.627
26.753.122.375 1.385.003.512
Trade accounts receivable
28.138.125.887
Total Assets
27.360.341.487
USD USD USD
9.512.201 45.000 16.793.236
Assets Cash and cash equivalents
20.436.430.324 1.891.992.264 1.316.349.294 632.878.070 264.312.530 259.721.794 240.148.846 156.043.067 108.513.440 84.998.279 24.350.014 19.277.153 7.851.135 4.439.320 4.234.117 1.675.200 -
118.331.779.299 559.800.000 208.907.855.840
5.586.698 833.585 18.960.440
68.096.258.780 10.160.568.773 231.108.803.160
Liabilities Trade accounts payable Accrued expenses Lease liabilities
Jumlah Liabilitas
327.799.435.139
309.365.630.713
Total Liabilities
Jumlah Liabilitas - Bersih
300.439.093.652
281.227.504.826
Net Liabilities
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kurs konversi yang digunakan Perusahaan diungkapkan pada Catatan 2c mengenai laporan keuangan konsolidasian.
As of December 31, 2014 and 2013, the conversion rates used by the Group were disclosed in Note 2c the consolidated financial statements.
Sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar, dengan semua variabel lainnya tetap konstan, laba (rugi) Grup sebelum pajak penghasilan akibat perubahan nilai wajar aset dan kewajiban pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sebagai berikut:
The sensitivity to a reasonably possible change in the exchange rate, with all other variables held constant, of the Group’s income (loss) before income tax due to changes in fair values of monetary assets and liabilities as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Perubahan nilai tukar/Change in exchange rates
Sensitivitas laba (rugi) sebelum pajak penghasilan/Sensitivity of income (loss) before income tax
2014
Appreciates by: 2% Depreciates by: 2%
6.008.781.873 (6.008.781.873)
2013
Appreciates by: 4% Depreciates by: 4%
11.249.100.193 (11.249.100.193)
- 59 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Grup terkena risiko kredit dari kegiatan operasi (terutama untuk piutang usaha) dan dari kegiatan pendanaan, termasuk deposito pada bank dan lembaga keuangan, transaksi valuta asing dan instrumen keuangan lainnya.
Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. The Group is exposed to credit risk from its operating activities (primarily for trade accounts receivable) and from its financing activities, including deposits with banks and financial institutions, foreign exchange transactions and other financial instruments.
Tabel di bawah ini menunjukkan eksposur Grup terkait dengan risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
The table below shows the Group’s exposures related to credit risk as of December 31, 2014 and 2013:
2014
2013
Jumlah Bruto/ Gross Amounts
Jumlah Neto/ Net Amounts
Jumlah Bruto/ Gross Amounts
Jumlah Neto/ Net Amounts
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Uang Jaminan
393.400.089.370 6.162.358.745 2.586.411.756 57.137.463.591
393.400.089.370 6.162.358.745 2.586.411.756 57.137.463.591
360.595.255.270 5.956.628.634 2.158.897.610 45.368.698.612
360.595.255.270 5.956.628.634 2.158.897.610 45.368.698.612
Loans and receivables Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Other accounts receivable Guarantee deposits
Jumlah
459.286.323.462
459.286.323.462
414.079.480.126
414.079.480.126
Total
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat konsentrasi risiko kredit yang signifikan. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan hanya berurusan dengan pihak diakui dan kredit yang layak, menetapkan kebijakan internal pada verifikasi dan otorisasi kredit, dan secara teratur memantau kolektibilitas piutang untuk mengurangi ekposur kredit macet.
Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Group manages and controls the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure to bad debts.
Grup menggunakan konsep rating kredit didasarkan pada peminjam dan kelayakan kredit keseluruhan pihak lawan, sebagai berikut:
The Group uses a credit rating concept based on the borrowers and counterparties’ overall credit worthiness, as follows:
1.
1.
Tingkat standar
Rating given to counterparties who possess strong to very strong capacity to meet their obligations.
Peringkat yang diberikan kepada pihak yang memiliki kapasitas yang kuat dan sangat kuat untuk memenuhi kewajiban mereka. 2.
Standard grade
Tingkat substandar
2.
Substandard grade
Penilaian yang diberikan kepada debitur serta pihak yang memiliki kapasitas di atas rata-rata untuk memenuhi kewajiban mereka.
Rating given to borrowers and counterparties who possess above average capacities to meet their obligations.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, manajemen mengkategorikan aset keuangan yang belum jatuh tempo ataupun tidak mengalami penurunan nilai sebagai tingkat standar.
As of December 31, 2014 and 2013, the management categorizes its financial assets that are neither past due nor impaired as standard grade.
- 60 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.
In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.
Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan konsolidasian berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The tables below summarize the maturity profile of financial liabilities based on contractional undiscounted payments as of December 31, 2014 and 2013.
<= 1 tahun/ <= 1 year
1-2 tahun/ 1-2 years
2014 3-5 tahun/ 3-5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Jumlah/ Total
Liabilitas Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual Utang sewa pembiayaan
133.963.125.625 8.282.202.685 33.611.598.499 38.130.875.276
37.843.140.564
88.622.560.000
44.311.280.000
133.963.125.625 8.282.202.685 33.611.598.499 208.907.855.840
Liabilities Trade accounts payable Other accounts payable Accrued expense Lease liabilities
Jumlah
213.987.802.085
37.843.140.564
88.622.560.000
44.311.280.000
384.764.782.649
Total
2013 3-5 tahun/ 3-5 years
> 5 tahun/ > 5 years
<= 1 tahun/ <= 1 year
Liabilitas Utang usaha Utang lain-lain Beban akrual Utang sewa pembiayaan Jumlah
30.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
1-2 tahun/ 1-2 years
Jumlah/ Total
76.357.626.634 4.830.798.240 32.432.944.068 40.275.712.413
66.749.070.747
37.249.584.000
86.834.436.000
76.357.626.634 4.830.798.240 32.432.944.068 231.108.803.160
Liabilities Trade accounts payable Other accounts payable Accrued expense Lease liabilities
153.897.081.355
66.749.070.747
37.249.584.000
86.834.436.000
344.730.172.102
Total
Informasi Segmen
30.
Segment Information
Segmen Usaha
Business Segment
Informasi segmen Grup disajikan berdasarkan tiga kegiatan operasi - usaha perjalanan, toko bebas bea dan toko ritel. Kegiatan-kegiatan tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Grup.
The Group’s segment information is presented based on its three operating divisions - tours, duty free shops and retail shops. These divisions are the basis on which the Group reports its primary segment information.
- 61 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Kegiatan usaha divisi tersebut terdiri dari:
The principal activities of these divisions consist of:
Usaha Perjalanan Mengusahakan penjualan tiket wisata terutama dalam negeri, pengurusan dokumen dan perjalanan wisata
Travel Selling tours and travel tickets especially to domestic market and handling of related documents and tours.
Toko Bebas Bea Mengusahakan toko bebas bea di Jakarta, Bali dan Medan.
Duty Free Shop Operating duty free shops in Jakarta, Bali and Medan.
Toko Ritel Mengusahakan toko ritel di Bali.
Retail shop Operating retail shops in Bali.
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
Segment information based segment is presented below.
on
business
2014 Toko Bebas Bea/ Segmen Usaha
Usaha Perjalanan/
Duty
Toko Ritel/
Eliminasi/
Konsolidasi/
Travel
Free Shops
Retail Shops
Elimination
Consolidated
Consolidated Statement of Comprehensive Income
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian PENDAPATAN Penjualan eksternal
Business Segment
REVENUES 414.112.899
1.206.056.061.383
14.162.155.164
-
1.220.632.329.446
HASIL
External sales RESULTS
Hasil segmen
414.112.899
560.353.933.723
8.675.731.875
-
569.443.778.497
Segment results
Beban usaha
947.987.773
407.870.626.694
8.516.706.120
-
417.335.320.587
Operating expenses
Laba usaha
152.108.457.910
Income from operations
Beban bunga
(15.926.373.934)
Interest expense
Pendapatan lain-lain bersih
8.396.372.910
Laba sebelum pajak
144.578.456.886
Beban pajak
36.177.730.415
Laba tahun berjalan
108.400.726.471
Pendapatan komprehensif lainnya
-
Jumlah Laba Komprehensif
108.400.726.471
Laba komprehensif yang didapat
Other income - net Income before tax Tax expense Income for the year Other Comprehensive income Total Comprehensive income Total Comprehensive income attribute to:
diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk
108.297.460.115
Kepentingan nonpengendali
103.266.356
Owner of the Company Non-controlling interests
108.400.726.471 Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Aset segmen *)
663.211.942.001
1.024.000.778.147
26.051.766.194
(666.685.603.351)
1.046.578.882.991
5.955.269.154
378.322.103.428
20.716.802.584
(20.229.392.517)
384.764.782.649
Liabilitas Liabilitas segmen
LIABILITIES
Liabilitas yang tidak dapat dialokasi
48.840.274.359
Total liabilitas yang dikonsolidasikan
433.605.057.008
INFORMASI LAINNYA
Segment liabilities **) Unallocated liabilities Total consolidated liabilities OTHER INFORMATION
Pengeluaran modal
125.459.616.656
Penyusutan
39.929.934.106
Beban non kas selain penyusutan dan amortisasi
Segment assets *)
Capital expenditures Depreciation Non-cash expenses other than
56.924.657
2.931.870.831
-
- 62 -
-
2.988.795.488
depreciation and amortization
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
2013 Toko Usaha Perjalanan/ Travel Segmen Usaha
Bebas Bea/ Duty
Eliminasi/
Konsolidasi/
Free Shops
Elimination
Consolidated
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Business Segment Consolidated Statement of Comprehensive
Konsolidasian
Income
PENDAPATAN Penjualan eksternal
REVENUES 491.022.238
1.003.956.890.328
-
1.004.447.912.566
Hasil segmen
491.022.238
456.004.133.789
-
456.495.156.027
Segment results
Beban usaha
950.455.018
288.386.431.117
-
HASIL
External sales RESULTS
289.336.886.135
Operating expenses
Laba usaha
167.158.269.892
Income from operations
Beban bunga
(15.548.360.311)
Interest expense
Pendapatan lain-lain bersih
(64.625.012.918)
Other income - net
Laba sebelum pajak
86.984.896.663
Income before tax
Beban pajak
34.115.187.527
Tax expense
Laba tahun berjalan
52.869.709.136
Pendapatan komperhensif lainnya
-
Jumlah Laba Komperhensif
52.869.709.136
Laba komperhensif yang didapat
Income for the year Other Comprehensive income Total Comprehensive income Total Comprehensive income attribute to:
diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk
52.806.198.903
Kepentingan nonpengendali
Owner of company
63.510.233
Non controlling interests
52.869.709.136 Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Aset segmen *)
560.028.425.470
913.317.049.969
(548.130.301.697)
925.215.173.742
10.993.357.538
343.729.814.564
(9.993.000.000)
344.730.172.102
Liabilitas Liabilitas segmen
LIABILITIES
Liabilitas yang tidak dapat dialokasi
51.183.262.770
Total liabilitas yang dikonsolidasikan
395.913.434.872
INFORMASI LAINNYA
Segment liabilities **) Unallocated liabilities Total consolidated liabilities OTHER INFORMATION
Pengeluaran modal
11.827.862.677
Penyusutan
37.394.630.218
Beban non kas selain penyusutan dan amortisasi
Segment assets *)
Capital expenditures Depreciation Non-cash expenses other than
10.769.734
1.707.316.130
-
1.718.085.864
depreciation and amortization
Segmen Geografis
Geographical segment
Informasi segmen sekunder Grup disajikan berdasarkan segmen geografis, yang berdasarkan lokasi dari pelanggan.
The Group’s geographical segment, that is, based on the location of its customers.
Grup beroperasi di tiga (3) geografis utama, yaitu usaha perjalanan di Jakarta, toko bebas bea di Bali, Jakarta dan Medan, serta toko ritel di Bali.
The Group’s operations are located in three (3) principal geographical areas. Tour is located in Jakarta, duty free shops are in Bali, Jakarta and Medan and retail shops are in Bali.
- 63 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
Pendapatan geografis
usaha
berdasarkan
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
pasar
Revenues by geographical market
Berikut ini jumlah pendapatan usaha Grup berdasarkan pasar geografis:
Pasar geografi
The table shows the distribution of the Group’s consolidated revenues by geographical market:
Pendapatan usaha berdasarkan pasar geografis/ Revenues by geographical market 2014 2013
Bali Jakarta Medan
1.132.669.476.252 83.868.879.249 4.093.973.945
916.680.446.041 87.113.715.686 653.750.839
Jumlah
1.220.632.329.446
1.004.447.912.566
Bali Jakarta Medan Total
Aset dan pengeluaran modal berdasarkan wilayah geografis
Assets and capital geographical area
Berikut ini nilai tercatat aset segmen dan pengeluaran tetap berdasarkan wilayah geografis atau lokasi aset tersebut.
The table below shows the carrying amount of segment assets and capital expenditures by geographical area in which the assets are located.
expenditure
Bali Jakarta Medan
630.738.954.525 410.107.046.873 5.732.881.593
535.707.426.568 383.382.918.048 6.124.829.126
124.324.031.617 1.117.899.039 17.686.000
8.367.753.114 741.419.400 2.718.690.163
Jumlah
1.046.578.882.991
925.215.173.742
125.459.616.656
11.827.862.677
Ikatan a.
by
Pengeluaran modal/ Capital expenditures 2014 2013
Nilai tercatat aset segmen/ Carrying amount of segment assets 2014 2013
31.
Geographical market
31.
Untuk jaminan pengambilan tiket internasional dan domestik seluruh maskapai penerbangan dari International Air Transport Association (IATA), Perusahaan mengikuti Secure-3 Program (S3P) yang diadakan oleh IATA sebagai pengganti bank garansi.
Total
Agreements and Commitments a.
- 64 -
Bali Jakarta Medan
As a guarantee for the purchases of international and domestic airline tickets from International Air Transport Association (IATA), the Company joined the Secure-3 Program (S3P) of IATA which replaced the bank guarantee.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
b.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Entitas anak mempunyai perjanjianperjanjian dengan pihak-pihak sebagai berikut:
b.
The subsidiaries have several contracts with the following entities:
1.
Pada tanggal 4 Agustus 2011, PT Inti Dufree Promosindo, entitas anak, dan Tahir, mengadakan Perjanjian Pengadaan (“Supply Agreement”) dengan DFS Singapore Venture (Pte) Limited mengenai penyediaan barang, pemberian kredit sampai dengan 90 hari atas pembelian barang, bantuan teknis, dan penggunaan logo DFS dalam wilayah Republik Indonesia dengan tanggal efektif perjanjian 1 Oktober 2011 dan berlaku selama 50 tahun sejak tanggal efektif, dengan opsi perpanjangan selama sepuluh (10) tahun untuk setiap perpanjangan perjanjian.
1.
On August 4, 2011, PT Inti Dufree Promosindo, a subsidiary, and Tahir entered into a Supply Agreement with DFS Singapore Venture (Pte) Limited regarding the supply of goods, credit granted on goods purchased up to 90 days, technical assistance, and utilization of DFS logo in the territory of the Republic of Indonesia which was effective on October 1, 2011 and will be valid for 50 years from the effective date, with an option to extends term for another ten (10) years.
2.
PT Inti Dufree Promosindo and PT Karya Prima Unggulan, entitas anak, dipungut oleh PT (Persero) Angkasa Pura I, Bali dan PT (Persero) Angkasa Pura II, Cengkareng mengenai pungutan konsesi dengan pembayaran balas jasa (fee) dari penjualan bersih. Biaya konsesi pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing Rp 130.661.384.330 dan Rp 56.428.986.475 yang dicatat sebagai bagian dari “Beban penjualan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
2.
PT Inti Dufree Promosindo and PT Karya Prima Unggulan, subsidiaries, are charged by PT (Persero) Angkasa Pura I, Bali and PT (Persero) Angkasa Pura II, Cengkareng for concessions fees on net sales. The concession fees in 2014 and 2013 amounted to Rp 130.661.384.330 and Rp 56,428,986,475, respectively, which are recorded as part of “Selling expenses” in the consolidated statements of comprehensive income.
3.
Pada tanggal 14 Juni 2013, PT Inti Dufree Promosindo (IDP), entitas anak, menandatangani perjanjian dengan PT TPG Indonesia, kontraktor pihak ketiga, dalam rangka pengerjaan renovasi toko bebas bea di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Total nilai kontrak tersebut adalah US$ 7.292.646. Perjanjian telah mengalami perubahan dimana nilai kontrak meningkat menjadi US$ 9,561,918.
3.
On June 14, 2013, PT Inti Dufree Promosindo (IDP), a subsidiary, signed an agreement with PT TPG Indonesia, a third party contractor, in relation to addition and alteration works in duty free shop in Ngurah Rai International Airport, Bali. The total contract price amounted to US$ 7,292,642. The agreement has been amended where the total contract price has increased to US$ 9,561,918.
- 65 -
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
32.
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
Reklasifikasi Akun
32.
Certain accounts in the 2013 consolidated financial statements have been reclassified to conform with the 2014 consolidated financial statement presentation. A summary of such accounts is as follows:
Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2013 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2014, sebagai berikut:
Sesudah Reklasifikasi/After Reclassification Laporan posisi keuangan konsolidasian Piutang usaha Piutang lain-lain
Sebelum Reklasifikasi/Before Reclassification
5.956.628.634 2.158.897.610
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Pendapatan usaha Pendapatan sewa Penghasilan lain-lain Pendapatan sewa
33.
Reclassification of Accounts
6.791.384.357 1.324.141.887
-
1.749.171.694
1.749.171.694
-
Pengungkapan Tambahan Laporan Arus Kas Konsolidasian
33.
Pada 2014, aktivitas investasi Grup yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas:
Consolidated statement of Financial Position Trade accounts receivable Other accounts receivable Consolidated statement of comprehensive income Revenue Rental income Other income Rental income
Supplemental Disclosures on Consolidated Statements of Cash Flows In 2014, noncash investing activities of the Group include:
2014
Pengaplikasian uang muka pembelian aset tetap ke aset tetap
34.
Penerbitan Baru
Standar
Akuntansi
28.112.726.091
Keuangan
34.
Application of advances for purchases of property and equipment to property and equipment
Prospective Accounting Pronouncements
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) baru dan revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) revisi yang berlaku efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2015 sebagai berikut:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following new and revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAKs) and revised Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAK) which will be effective for annual period beginning January 1, 2015 as follows:
PSAK
PSAK
1.
1.
PSAK No. 1 (Revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
- 66 -
PSAK No. 1 (Revised 2013), Presentation of Financial Statements
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PSAK No. 4 (Revisi Keuangan Tersendiri
Laporan
2.
PSAK No. 4 (Revised 2013), Separate Financial Statements
3.
PSAK No. 15 (Revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
3.
PSAK No. 15 (Revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures
4.
PSAK No. 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja
4.
PSAK No. 24 (Revised 2014), Employee Benefits
5.
PSAK No. Penghasilan
Pajak
5.
PSAK No. 46 (Revised 2014), Income Taxes
6.
PSAK No. 48 (Revisi 2014), Penurunan Nilai Aset
6.
PSAK No. 48 (Revised 2014), Impairment of Assets
7.
PSAK No. 50 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian
7.
PSAK No. 50 (Revised 2014), Financial Instruments: Presentation
8.
PSAK No. 55 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
8.
PSAK No. 55 (Revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement
9.
PSAK No. 60 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan
9.
PSAK No. 60 (Revised 2014), Financial Instruments: Disclosures
10.
PSAK No. 65, Konsolidasian
10.
PSAK No. 65, Consolidated Financial Statements
11.
PSAK No. 66, Pengaturan Bersama
11.
PSAK No. 66, Joint Arrangements
12.
PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
12.
PSAK No. 67, Disclosures of Interests in Other Entities
13.
PSAK No. 68, Pengukuran Nilai Wajar
13.
PSAK No. 68, Fair Value Measurements
46
(Revisi
2013),
PT SONA TOPAS TOURISM INDUSTRY Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated)
2014),
Laporan
Keuangan
ISAK
ISAK
ISAK No. 26 (Revisi 2014), Penilaian Kembali Derivatif Melekat
ISAK No. 26 (Revised 2014), Reassessment on Embeded Derivatives
Grup masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.
The Group is still evaluating the effects of these new and revised PSAKs and ISAK and has not yet determined the related effects on the consolidated financial statements.
*******
- 67 -