a PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
Kesungguhan demi Keberlangsungan
Persistence for Existence
Kesungguhan demi Keberlangsungan Persistence for Existence Selama tahun 2015, pertumbuhan industri baja nasional khususnya produk plat baja dirasakan masih mengalami pelambatan. Pemanfaatan kapasitas industri yang belum maksimal akibat permintaan pasar yang lesu sejak awal 2014 berlangsung sampai akhir tahun 2015. Gejala seperti ini dialami oleh industri baja di berbagai negara akibat pelambatan pertumbuhan ekonomi dunia, yang merupakan akibat dari penurunan yang terus menerus dari harga komoditas termasuk komoditas baja yang didorong oleh turunnya harga minyak dunia secara signifikan.
Throughout 2015, the national steel industry – the steel plate industry in particular – still experienced a slow down. Low market uptake of the industrial capacity as a result from the weakening market demand that occurs since early 2014 was continuing to the end of 2015. This unfortunate condition is suffered by steel industries all around the world from the slackening world economy, which is the result from the incessant decline in commodity price, including steel, driven by the significant drop in world oil price.
Kondisi makro dalam negeri yang dirasakan masih baik, ditandai dengan terus menguatnya Rupiah menjelang akhir tahun dan rendahnya tingkat inflasi, ternyata belum diikuti dengan peningkatan permintaan pasar. Hal ini kemungkinan terjadi akibat adanya surplus kapasitas terpasang industri plat baja nasional. Menurut publikasi Asosiasi Industri Baja Indonesia (IISIA) pada tahun 2015, kapasitas terpasang yang ada 2,5 juta ton/tahun belum termasuk supply dari produk impor. Sedangkan proyeksi permintaan pasar sampai dengan tahun 2020 hanya 2,18 juta ton/tahun. Secara keseluruhan permintaan masih tampak lebih kecil daripada penawaran. Dengan produk berspesifikasi terbatas yang harus bersaing di pasar dalam negeri, PT Jaya Pari Steel, Tbk. terus mengantisipasi dampak perkembangan situasi ini. Beragam kendala tersebut tidak menyurutkan langkah perusahaan. Untuk tetap bertahan dan mencari peluang pasar, PT Jaya Pari Steel, Tbk. selalu menganggap bahwa kondisi ini merupakan tantangan untuk tetap bertahan.
The good national macro condition with Rupiah strengthening towards the end of the year and the low inflation rate was apparently not followed by the increase in market demand. This possibly happened because of the installed capacity surplus in national steel plate industry. According to a 2015 publication by Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA), the current installed capacity is 2.5 million tons/year, not including the imported products supply. Meanwhile, until 2020 the market demand projection is only 2.18 million tons/year. Overall, demand is still lower than supply.
Having a product competing in local market with a limited specification, PT Jaya Pari Steel, Tbk. is continuously anticipating the impact of this development. The various challenge do not falter the company actions. To survive and look for a market opportunity, PT Jaya Pari Steel, Tbk. always believe that this condition is a challenge to survive.
02 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlights
04
Perkembangan Harga Saham Share Price Movement
04
Informasi Harga Saham Share Price Information
05
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT • Laporan Dewan Komisaris The Board of Commisioners Report • Laporan Direksi The Boards of Directors Report INFORMASI PERUSAHAAN CORPORATE INFORMATION • Data Korporasi Corporate Data • Pembentukan Perusahaan Company Establishment • Perusahaan Berelasi Affiliated Compenies PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE • Tentang Perusahaan About The Company • Bidang Usaha Business Scope • Strategi Bisnis Business Strategy • Struktur Organisasi Organization Structure • Visi dan Misi Perusahaan Vision and Mission
06 08
10 11 11
12 12 14 15 14
• Peristiwa Penting Significant Events • Profil Dewan Komisaris The Board of Commisioners Profile • Profil Direksi The Board of Directors Profile • Sumber Daya Manusia Human Resources INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM INFORMATION FOR SHAREHOLDERS • Komposisi Pemegang Saham Composition of Shareholders • Skema Kepemilikan Saham Share Ownership Scheme • Kronologi Pencatatan Saham Share Listing Chronology • Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS • Kondisi Umum dan Prospek Usaha General Condition and Business Prospects • Target yang Ingin Dicapai Perusahaan The Company Target • Tinjauan Operasional Operational Review • Tinjauan Keuangan Financial Review • Struktur Permodalan dan Kebijakan Manajemen atas Struktur Permodalan Capital Structure and Management Policy on Capital Structure • Periode Pelunasan Piutang Usaha Settlement Period of Trade Receivables
16 16 18 20
22 22 23 23
24 24 25 25 27
27
03 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
TABLE OF CONTENTS
• Kemampuan Membayar Utang Debts Repayment Capacity • Ikatan Material Investasi Barang Modal Pledging for Investment of Capital Goods • Perbandingan Antara Target pada Awal Tahun Buku dengan Hasil yang Dicapai Comparison Between the Target in The Beginning of Fiscal Year and Achievement • Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Material Information and Acts that Occured After The Date of The Accountant’s Report • Analisa Kejadian Luar Biasa Analysis of Extraordinary Events • Strategi Pemasaran dan Pangsa Pasar Marketing Strategy and Market Share • Kebijakan Dividen dan Jumlah Dividen Per Saham Dividend Policy and Amount of Cash Dividens per Share • Analisa Komponen Substansial untuk mengetahui Hasil Usaha Substantial Analysis to Assess Operetional Result • Dampak Perubahan Harga terhadap Hasil Operasional The Impact of Price Changes on the Result of Operations • Peristiwa Penting setelah Tanggal Neraca Significant Events After the Balance Sheet Date • Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Utilization of Proceeds from Public Offering • Perubahan Peraturan Perundang-undangan yang berpengaruh terhadap Laporan Keuangan Change in Law and Regulations that Affected the Financial Statements • Alur Produksi Production Flow Chart
27 27 27
27
27 28 28
28
28
28 28
28
29
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE • Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik Priciples of Good Corporate Governance • Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders • Kode Etik Perusahaan The Company code of Conduct • Pelaporan Pelanggaran Kode Etik Reporting of the Company Code of Conduct violation • Dewan Komisaris Board of Commisioners • Direksi Board of Directors • Komite Audit Audit Commitee • Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary • Sistem Pengendalian Internal IInternal Control System • Kebijakan Manajemen Risiko Risks Management Policy • Sanksi Administratif yang Dikenakan Kepada Emiten atau Perusahaan Publik Administrative Sanctions Subject to the Issuer or Public Corporation • Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
30 30 31 31
31 33 35 37 37 38 40
41
PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS’ STATEMENT
43
LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENTS
45
04 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
in Million IDR unless stated otherwise
DESKRIPSI
2015
2014
2013
DESCRIPTION
Penjualan Bersih
143.326
313.636
195.247
Net Sales
Laba/(Rugi) Kotor
(23.343)
5.064
(1.091)
Gross Profit (Loss)
Laba/(Rugi) Usaha
(26.305)
(9,012)
11.178
Operating Income
Laba/(Rugi) Tahun Berjalan
(21.990)
(6.680)
15.503
Income for The Year
Jumlah Laba /(Rugi) Komprehensif
(16.820)
(8.982)
16.520
Total Comprehensive Income
Jumlah Saham Beredar
750
750
750
Total Outstanding Shares
Laba/(Rugi) Per Saham Dasar
(29)
(9)
20
Basic Earnings per Share (in Rupiah)
363.265
371.965
377.253
Total Assets
(dalam Rupiah penuh) Jumlah Aset Jumlah Liabilitas
30.806
22.685
19.036
Total Liabilities
Investasi Pada Entitas Asosiasi
116.018
120.670
122.126
Investment in Associates
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
16.049
482
953
Total Current Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
14.757
22.203
18.082
Total Non-Current Liabilities
332.459
349.279
358.217
Total Equity
(6,05)
(1,80)
3,99
Return on Assets
Jumlah Ekuitas
RASIO OPERASIONAL DAN KEUANGAN Rasio Laba/(Rugi) terhadap Jumlah Aset Rasio Laba/(Rugi) terhadap Ekuitas Rasio Laba/(Rugi) terhadap Pendapatan Rasio Lancar
OPERATIONAL AND FINANCIAL RATIO
(6,61)
(1,91)
4,14
Return on Equity
(15,34)
(2,13)
7,69
Return on Sales
1.334,92
46.498,44
24.744,41
Current Ratio
Rasio Jumlah Liabilitas terhadap Jumlah Aset
8,48
6,10
5,05
Total Liabilities to Total Assets
Rasio Jumlah Liabilitas terhadap Ekuitas
9,27
6,49
5,31
Total Liability to Equity Ratio
perkembangan harga saham SHARE PRICE MOVEMENT HARGA SAHAM | SHARE PRICE
BULAN MONTH January
TRANSAKSI | TRANSACTION
PEMBUKAAN OPENING
TERTINGGI HIGHEST
TERENDAH LOWEST
PENUTUPAN CLOSING
242
255
237
238
VOLUME VOLUME
11.110.200
NILAI VALUE
2.751.436.100
February
238
248
233
239
1.314.600
311.375.100
March
239
245
228
233
2.055.500
483.105.900
April
233
230
182
200
1.100.900
223.035.000
May
200
216
180
204
1.755.300
364.020.700
June
204
210
190
204
160.000
32.010.600
July
204
205
175
199
169.000
31.759.200
August
199
198
140
168
468.100
79.055.800
September
168
198
130
135
32.891.500
5.815.594.400
October
135
145
134
138
2.197.100
302.573.200
November
138
178
133
156
28.959.200
4.538.393.800
December
156
177
115
120
67.266.300
11.077.665.900
05
PEMBUKAAN OPENING
TERTINGGI HIGHEST
TERENDAH LOWEST
I (Jan - Mar)
242
255
II (Apr - Jun)
233
230
III (Jul - Sep)
204
IV (Okt - Des)
135
TRANSAKSI | TRANSACTION PENUTUPAN CLOSING
VOLUME VOLUME
NILAI VALUE
228
233
14.480.300
3.545.917.100
180
204
3.016.200
619.066.300
205
130
135
33.528.600
5.926.409.400
178
115
120
98.422.600
15.918.632.900
Informasi harga saham SHARE PRICE information DESKRIPSI
2015
2014
2013
DESCRIPTION
HARGA SAHAM TERTINGGI
HIGHEST SHARE PRICE 255
Triwulan I
359
380
Quarter I
Triwulan II
230
276
510
Quarter II
Triwulan III
205
289
385
Quarter III
Triwulan IV
178
299
315
Quarter IV
Triwulan I
228
260
330
Triwulan II
180
231
295
Quarter II
Triwulan III
130
230
250
Quarter III
Triwulan IV
115
230
270
Quarter IV
HARGA SAHAM TERENDAH
LOWEST SHARE PRICE Quarter I
HARGA SAHAM PENUTUPAN
CLOSING SHARE PRICE
Triwulan I
233
271
355
Quarter I
Triwulan II
204
244
310
Quarter II
Triwulan III
135
250
275
Quarter III
Triwulan IV
120
242
270
Quarter IV
VOLUME PENJUALAN
SALES VOLUME
Triwulan I
14.480.300
309.753.600
42.995.000
Quarter I
Triwulan II
3.016.200
5.858.400
346.660.500
Quarter II
Triwulan III
33.528.600
57.119.800
115.297.000
Quarter III
Triwulan IV
98.422.600
63.133.500
28.848.000
Quarter IV
KAPITALISASI PASAR
2015
2014
2013
MARKET CAPITALIZATION
Triwulan I
532.500.000.000
203.250.000.000
266.250.000.000
Triwulan II
456.000.000.000
183.000.000.000
232.500.000.000
Quarter II
Triwulan III
376.500.000.000
187.500.000.000
206.250.000.000
Quarter III
Triwulan IV
310.500.000.000
181.500.000.000
202.500.000.000
Quarter IV
Quarter I
PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
HARGA SAHAM | SHARE PRICE
TRIWULAN QUARTER
06 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
Laporan manajemen management report
LAPORAN DEWAN KOMISARIS THE BOARD OF COMMISSIONERS REPORT
Pemegang Saham dan Direksi yang Terhormat,
Respected Shareholders and Board of Directors,
Atas nama Dewan Komisaris PT Jaya Pari Steel, Tbk., berikut ini kami sampaikan evaluasi kinerja Perseroan selama tahun 2015.
On behalf of the Board of Commissioners of PT Jaya Pari Steel, Tbk., herewith we would like to evaluate the Company’s performance throughout 2015.
Kinerja industri baja tanah air dan internasional masih menghadapi kendala lesunya pasar di tahun 2015. Turunnya harga baja di tingkat internasional secara terus menerus hingga mencapai sekitar 30% dalam setahun terakhir, membuat pelaku industri memilih sikap lebih berhati-hati dalam menentukan strategi usahanya. Di tengah kondisi seperti ini, Perseroan juga tetap harus mempertahankan optimisme, terutama dengan mengamati prospek pembangunan konstruksi yang diperkirakan akan berkembang di tahun-tahun mendatang. Ini akan membuka peluang pasar yang dapat dimanfaatkan industri baja nasional dengan sebaik–baiknya. Hanya dukungan dari Pemerintah dengan berbagai kebijakan perlindungan
The national and international steel industry still faces various challenges in market slacks in 2015. Continuously declining steel prices in international market until about 30% within the last year, made the industry chose a more cautious stance in determining its business strategy. In the midst of this condition, the Company must retain optimism, especially upon observing the prospect of the construction sector that is estimated to constantly grow in the coming years. This will open broader market opportunities for national steel industry. Only the Government support in a form of various policies protecting the local steel industry can save the existence of Indonesian steel industries. The same condition, or even worse (enormous loss,
07 bankruptcy, and termination of employment) has impacted steel industries in many developed countries.
Dewan Komisaris masih mendukung sepenuhnya kebijakan dan langkah-langkah yang telah diambil Direksi selama tahun 2015 dalam upayanya untuk mempertahankan kinerja Perseroan. Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa rendahnya permintaan baja dalam negeri dan serbuan import produk sejenis berdampak signifikan terhadap turunnya penjualan, produksi dan laba Perseroan. Meskipun kinerja perseroan masih tetap belum memenuhi target yang telah direncanakan, Dewan Komisaris menghargai upaya maksimal yang telah dilakukan Direksi.
The Board of Commissioners still fully supports the policies and measures that has been taken by the Board of Directors throughout 2015 in its efforts to maintain company performance. However, low domestic steel demand and similar imported product swarm has undeniably provide significant impact on the declines in Company sales, production, and profits. Despite not meeting the targets as planned, the Board of Commissioners appreciates the maximum efforts done by the Board of Directors.
Dewan Komisaris mengapresiasi kerjasama tim serta dedikasi staf dan manajemen dalam menghadapi segala tantangan sepanjang tahun. Kami yakin kerja keras dan dedikasi yang tinggi akan memberikan peningkatan kinerja Perseroan secara signifikan.
The Board of Commissioners appreciates the team work and dedication of all staff and management to overcome every challenge throughout the year. We believe that hard work and dedication will increase the Company’s performance significantly.
Selama tahun 2015, Perseroan telah menjalankan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance-GCG) dengan maksimal. Dengan menerapkan prinsip GCG pada setiap jenjang manajemen, Dewan Komisaris optimis bahwa Perseroan mampu meningkatkan kinerja secara signifikan. Kami mendukung Direksi untuk terus menjalankan Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara konsisten dan bertanggung jawab.
Throughout 2015, the Company has been applying the principles of Good Corporate Governance (GCG) to the fullest. By applying the GCG principles at each level of management, the Board of Commissioners is optimistic that the Company is able to improve the performance significantly. We support the Board of Directors to continue to run the Good Corporate Governance consistently and responsibly.
Pada kesempatan ini, perlu disampaikan bahwa susunan dan keanggotaan Dewan Komisaris perseroan pada tahun 2015 mengalami perubahan. Saudara Gwie Gunadi Gunawan, Direktur Utama telah menjadi Komisaris Perseroan dan Saudara Gwie Gunato Gunawan, Direktur Perseroan diangkat menjadi Direktur Utama Perseroan.
In this occasion, we also would like to inform that the composition and membership of the Board of Commissioners of the Company has changed in 2015. The President Director, Gwie Gunadi Gunawan, has become the Commissioner while the Director, Gwie Gunato Gunawan, has become the President Director.
Akhirnya, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota Direksi yang telah memberikan yang terbaik dalam mengelola Perseroan sepanjang tahun 2015. Kami juga berterima kasih kepada para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan atas dukungan atas kerjasama yang diberikan.
Finally, the Board of Commissioners would like to express our gratitude to the Board of Directors who has been giving its best in managing the Company throughout 2015. We also would like to thank all the shareholders and stakeholders for their support, trust, and cooperation.
Kami yakin bahwa dengan upaya maksimal dari manajemen Perseroan dengan dukungan yang positif dari para pemangku kepentingan PT Jaya Pari Steel, Tbk. akan semakin maju dan berjaya dengan kinerja yang lebih baik lagi.
We are confident that with the utmost effort from the Management and positive support from the stakeholders, PT Jaya Pari Steel, Tbk. will be more advanced and prosper in the future, as well as having better performance.
Surabaya, 25 April 2016 Untuk dan Atas Nama Dewan Komisaris For and on Behalf of the Board of Commissioners
GWIE GUNAWAN Komisaris Utama | President Commissioner
PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
industri baja dalam negeri yang bisa menyelamatkan eksistensi industri baja Indonesia. Kondisi yang sama bahkan dengan dampak lebih parah (kerugian yang sangat besar, kebangkrutan dan pemutusan hubungan kerja) telah dialami oleh industri baja di berbagai negara maju.
08 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
Laporan manajemen management report
LAPORAN DIREKSI THE BOARD OF DIRECTORS REPORT
Yang kami hormati para Pemegang Saham dan Dewan Komisaris,
Honorable Shareholders and Board of Commissioners,
Tahun 2015 masih merupakan tahun yang penuh tantangan usaha bagi Perseroan Namun berbagai tantangan tersebut terus kami jadikan pemacu semangat untuk tetap bertahan dan tetap eksis di forum persaingan di pasar plat baja domestik.
The year of 2015 was still a challenging year for the Company. However, we continue to make those challenges as morale boosters to survive and remain competitive in the local steel plate market.
Di tahun ini, Perseroan masih harus menghadapi dampak negatif dari situasi global berupa melemahnya harga komoditas secara umum termasuk harga baja di tingkat internasional. Meskipun di dalam negeri penurunan permintaan baja juga masih terjadi, pemasaran produk Perseroan tetap konsisten fokus pada pasar domestik yang merupakan pasar utama bagi perseroan.
This year, the Company still has to face the negative impact of the global situation, which is the weakening of commodity prices in general, including steel prices in international level. Despite the declining local steel demand, the Company consistently focuses its marketing in domestic market as the main market.
Kendati saat ini kebijakan pemerintah yang ada masih belum mampu memproteksi secara maksimal produsen
Although the current Government policies have not yet able to fully protect domestic steel producers, the Board
09 of Directors believes that this condition will be resolved in the long run while the local steel price and demand will increase. This is proven by the rise of the international steel price since early March 2016.
Sementara itu, guna menyikapi turunnya penurunan produksi dan penjualan, manajemen terus mempertahankan penerapan kebijakan penjualan yang aman dan tidak menambah kerugian bagi Perseroan, serta memperkuat struktur keuangan perusahaan dan menekan piutang yang bermasalah. Kolaborasi pengadaan bahan baku slab dengan PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. juga tetap dilakukan sebagai langkah efisiensi.
Meanwhile, in order to address the decline in production and sales, Management continues to maintain a secure application of sales policies that are not detrimental to the Company, as well as strengthening the Company’s financial structure and suppress problematic receivables. Slab provision collaboration with PT Gunawan Dianjaya, Tbk. is also continued as an efficient measure.
Secara keseluruhan dapat dilaporkan bahwa kinerja penjualan Perseroan di tahun 2015 mengalami penurunan sebesar Rp171 miliar atau sekitar 54% dibandingkan penjualan pada tahun 2014 yang besarnya Rp314 miliar. Dari sisi kuantitas penjualan plat juga mengalami penurunan dari 16.299 ton di tahun 2014 menjadi 10.168 ton di tahun 2015. Target penjualan Perusahaan tahun 2015 sebesar Rp300 milyar, dan target laba setelah pajak sebesar Rp10 milyar. Sedangkan realisasi penjualan yang diperoleh tahun 2015 sebesar Rp143 milyar, dan dari realisasi laba setelah pajak, Perseroan justru mengalami kerugian sebesar Rp22 milyar. Hal ini sangat dipengaruhi oleh penurunan hasil produksi plat dan diikuti oleh turunnya volume penjualan plat, yaitu sebesar 16.299 ton plat pada tahun 2014 menjadi 10.168 ton plat pada tahun 2015. Penurunan harga jual rata-rata plat lebih kurang 15%.
Overall, it can be reported that the Company sales performance in 2015 is decreased by Rp171 billion or about 54% compared to the sales in 2014, which amounted to Rp314 billion. In quantity, plate sales volume also decreased from 16,299 ton in 2014 to 10.168 in 2015. The Company’s sales target in 2015 was Rp300 billon and target profit after tax was Rp 10 billion. Meanwhile the actual Company sales in 2015 is amounted to Rp 143 billion, and referring to the actual profit after tax, the Company has Rp22 billion loss. It is strongly influenced by the decline in production output plate followed by the decline in sales volume from 16,299 tons of plate in 2014 to 10,168 tons of plate in 2015. The decrease in plate sales price is about 15%.
Di tahun 2015, terdapat perubahan pada susunan anggota Direksi maupun struktur organisasi Perseroan. Direktur Utama Perseroan dijabat oleh Saudara Gwie Gunato Gunawan yang sebelumnya adalah Direktur Perseroan dan Saudara Gwie Gunadi Gunawan beralih menjadi Komisaris Perseroan.
In 2015, there are changes in the composition of the Board of Directors and the Company’s organizational structure. The President Director of the Company is held by Gwie Gunato Gunawan, previously the Director, and Gwie Gunadi Gunawan as the Company Commissioner.
Akhirnya, saya mewakili Direksi menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh anggota Direksi, Dewan Komisaris, karyawan dan para pelanggan atas dukungan, kepercayaan dan kerjasama yang diberikan kepada PT Jaya Pari Steel, Tbk.
Finally, on behalf of the Board of Directors, I would like to express our gratitude to the entire member of the Board of Directors, Board of Commissioners, employees, and customers for their support, trust, and cooperation that have been given to PT Jaya Pari Steel, Tbk.
Surabaya, 25 April 2016 Untuk dan Atas Nama Direksi For and on Behalf of the Board of Directors,
GWIE GUNATO GUNAWAN Direktur Utama | President Director
PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
baja dalam negeri, namun Direksi berkeyakinan bahwa dalam jangka panjang hal ini akan segera teratasi seiring dengan naiknya harga dan permintaan pasar plat baja dalam negeri. Ini dibuktikan dengan kenaikan harga baja internasional sejak awal Maret 2016.
10 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
INFORMASI PERUSAHAAN CORPORATE INFORMATION NAMA PERSEROAN : CORPORATE NAME :
PT Jaya Pari Steel, Tbk. BIDANG USAHA : LINE OF BUSINESS : Manufaktur plat baja canai panas Hot rolled steel plate manufacturer PEMBENTUKAN PERSEROAN : CORPORATE ESTABLISHMENT : 18 Juli 1973 July 18, 1973 MODAL DASAR : AUTHORIZED CAPITAL : Rp 150.000.000.000 MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH : ISSUED AND FULLY PAID IN CAPITAL : Rp 75.000.000.000 ALAMAT : ADDRESS : Jl. Margomulyo No. 4 Tandes Surabaya - 60186 Tel. (031) 7491288, Fax (031) 7491714 E-mail:
[email protected] Website: www.jayaparisteel.co.id
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG : SUPPORTING INSTITUTIONS AND PROFESSION : AKUNTAN PUBLIK TERDAFTAR : REGISTERED PUBLIC ACCOUNTANTS : Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan Jl. Mayjen Sungkono, Komplek Darmo Park I Blok III B 17-19 Surabaya 60256, Jawa Timur - Indonesia Jasa atas pemeriksaan laporan keuangan untuk tahun 2015 dengan fee sebesar Rp 140.000.000 Inspection services on the financial statements for the year 2015 with a fee of Rp 140,000,000 BIRO ADMINISTRASI EFEK : SECURITIES ADMINISTRATION BUREAU : PT EDI Indonesia Wisma SMR Lantai 10 Jl. Yos Sudarso Kav. 89 Jakarta 14350 Jasa berkaitan dengan administrasi efek saham Perusahaan untuk tahun 2015 dengan fee sebesar Rp 13.500.000 Services related to the administration of the Company’s securities for 2015 with a fee of Rp 13,500,000 KUSTODIAN : CUSTODIAN : Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Jasa berkaitan dengan kolektif penitipan saham Perusahaan untuk tahun 2015 dengan fee sebesar Rp 10.000.000 Services related to the care of collective shares of the Company for the year 2015 with a fee of Rp 10,000,000
11
COMPANY ESTABLISHMENT
Pendirian PT Jaya Pari Steel, Tbk. (Perseroan) mengacu pada Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 juncto Undang-Undang No. 12 tahun 1970, berdasarkan akta No.46 tanggal 18 Juli 1973 notaris Eddy Wijaya, SH., di Surabaya. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. YA.5/246/15 tanggal 2 Juni 1976 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 55 tanggal 9 Juli 1976, Tambahan No. 524.
The establishment of PT Jaya Pari Steel, Tbk. (The Company) refers to the Law of Foreign Investment No. 6 1968 in conjunction with Law No. 12 in 1970, by deed No. 46 dated July 18, 1973 notary Eddy Wijaya, SH., in Surabaya. Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decree No. YA.5/246/15 dated June 2, 1976 and was published in the State Gazette No. 55 dated July 9, 1976, Supplement No. 524.
Anggaran Dasar Perusahaan beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir tercatat pada Akta Notaris Dian Silviyana Khusnarini, SH. No. 17 tanggal 24 Nopember 2015, mengenai penyesuaian dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia. Akta tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-3592550. AH.01.11 Tahun 2015 tanggal 14 Desember.
The Company’s Articles of Association was amended several times. The last change was registered in a notarial deed of Dian Silviyana Khusnarini, SH. No 17 dated November 24th, 2015 about the adjustment to Indonesia Financial Authority. The act is authenticate by Minister of Law and Human Right Republic of Indonesia number AHU-3592550.AH.01.11 Year 2015, dated December 14th.
Kantor pusat dan Pabrik Perseroan berdomisili di Jalan Margomulyo no. 4 Surabaya.
The Company’s head office and factory is domiciled in Road Margomulyo No. 4 Surabaya.
PERUSAHAAN BERELASI AFFILIATED COMPANIES
PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri penggilingan plat baja canai panas (hot rolled steel plate). Didirikan pada tahun 1989 di Surabaya, GDS mulai berproduksi sejak akhir tahun 1993 dengan pangsa pasar utama ekspor sebesar 70%. Saat ini GDS merupakan salah satu perusahaan penggilingan plat baja terkemuka di Asia Tenggara. Adapun sebagian personil pengurus Perseroan sama dengan pengurus PT Jaya Pari Steel, Tbk.
PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. is a company engaged in the milling industry of hot rolled steel plate. Established in 1989 in Surabaya, GDS started its production in the late 1993 with the main export market share by 70%. Currently GDS is one of the leading steel plate mills in Southeast Asia. Most of the personnel of the Company the same with the management board of PT Jaya Pari Steel Tbk.
PT Betonjaya Manunggal, Tbk. PT Betonjaya Manunggal, Tbk. adalah perusahaan yang memproduksi besi beton polos berukuran mulai 6 mm sampai dengan 12 mm dengan total kapasitas terpasang sebesar 30.000 ton beton per tahun. Hingga saat ini Perseroan fokus menggarap pasar domestik terutama Jawa Timur yang memberikan kontribusi penjualan sebesar 70%, disusul pasar DKI Jakarta sebesar 15%. Sisanya terbagi-bagi di kawasan Jawa Barat, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Komisaris Utama dan Direktur Utama PT Betonjaya Manunggal, Tbk. juga menjabat sebagai anggota Direksi dan Komisaris PT Jaya Pari Steel, Tbk.
PT Betonjaya Manunggal, Tbk. PT Betonjaya Manunggal, Tbk. is a company that produces round bar measuring from 6 mm to 12 mm with a total installed capacity of 30,000 tons of steel per year. Until now, the Company is focusing on domestic market, especially in East Java which contributed sales of 70%, followed by Jakarta market by 15%. The rest is divided in the region of West Java, Bali, Kalimantan, and Sulawesi. President Commissioner and President Director of PT Betonjaya Manunggal, Tbk. is also served as a member of the Board of Directors and Comissioner of PT Jaya Pari Steel, Tbk.
PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
PEMBENTUKAN PERUSAHAAN
12 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
TENTANG PERUSAHAAN
ABOUT THE COMPANY
PT Jaya Pari Steel, Tbk. (JPS) didirikan pada tahun 1973 dan beroperasi secara komersial pada tahun 1976 dengan bidang usaha pemotongan hot rolled coil untuk kemudian dijadikan plat. Seiring berkembangnya usaha, Perseroan membangun plate mill dengan membeli plate mill bekas milik Nakayama Steel di Jepang. Setelah selesai dibangun pada tahun 1982, JPS sudah mulai memproduksi plat baja canai panas (hot rolled steel plate). JPS merupakan produsen plat baja swasta pertama di Indonesia.
PT Jaya Pari Steel Tbk. (JPS) was established in 1973 and commence its commercial operations in 1976. JPS’s business was cutting hot rolled coil and transformed it into steel plates. As the business develops, JPS built plate mill after buying used plate mill from Nakayama Steel, Japan. Once completed in 1982, JPS has started producing hot rolled steel plate. JPS is the first private producer of steel plate in Indonesia.
Hingga saat ini JPS hanya fokus menggarap pasar domestik saja melalui para distributornya di Jakarta dan Surabaya dan kemudian didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia. JPS memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 70.000 ton bahan baku slab atau 60.000 ton barang jadi per tahun.
Until today, JPS is only focused on the domestic market only through distributors in Jakarta and Surabaya, which then distributed their product to various regions in Indonesia. JPS has installed production capacity of 70,000 tons of raw slab materials or 60,000 tons of finished goods per year.
Komitmen JPS untuk memproduksi dan memasarkan produk baja berkualitas yang bertujuan untuk kepuasan pelanggan. JPS juga menjalin kerja sama dengan PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk yang merupakan afiliasinya untuk pengadaan bahan baku slab secara kolektif agar mendapatkan harga yang lebih baik dan efisien dalam biaya pengapalan (freight).
JPS commitment to produce and market quality steel products aimed at customer satisfaction. JPS also cooperates with its affiliate company, PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. for the collective procurement of raw slab materials in order to get a better price and costefficient in freight.
BIDANG USAHA
BUSINESS SCOOPE
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perseroan terutama meliputi industri plat baja dari bahan baku slab melalui proses re-rolling dengan mesin berteknologi 3 high rolling mill.
In accordance with Article 3 of the Articles of Association, the Company’s scope of activities mainly includes steel plate industry made of slab material, which undergoes the re-rolling process with 3 high rolling mill technology.
Perseroan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1976 dengan pemotongan plat dari hot rolled coil impor yang kemudian membangun re-rolling mill yang memproduksi plat baja sejak tahun 1982. Hasil produksi Perseroan 100% dipasarkan di dalam negeri.
The Company started commercial operations in 1976 by cutting plate of imported hot rolled coil, and then builds re-rolling mill that produces steel plates in 1982. 100% of the Company’s products are marketed in the country.
13 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
Pemotongan Slab Slab Flame Cutting
14 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
VISI, MISI DAN STRATEGI PERUSAHAAN VISION, MISSION AND BUSINESS STRATEGY
VISI | VISION
Menjadi perusahaan terkemuka di Indonesia dalam bidang industri plat baja. To be a leading company in Indonesia in the field of industrial steel plate.
MISI
MISSION
• Menjadi Perusahaan yang terpercaya, menyediakan produk Plat Baja bermutu tinggi dan pelayanan terbaik untuk memenuhi kepuasan pelanggan yang total.
• To be a company that is reliable, providing high quality Steel Plate products and best services to meet our customers’ total satisfaction.
• Ingin selalu diingat sebagai perusahaan terbaik di bidangnya dengan memberikan keuntungan bagi pemegang saham dan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan dirinya.
• To be recognized as the best company in its field, which provide benefits to shareholders and opportunities for employees to develop.
• Mengandalkan diri pada pengembangan sumber daya manusia, manajemen yang konservatif dan pemeliharaan iklim kerja sama antar seluruh stakeholder untuk mencapai tujuan Perusahaan.
• Relying on human resources development, conservative management and maintain a cooperative environment among all stakeholders to achieve the Company’s objectives.
STRATEGI BISNIS
BUSINESS STRATEGY
Dengan tetap mempertahankan kinerja dan pertumbuhan yang telah dicapai selama ini, Perseroan mengambil langkah-langkah strategi sebagai berikut:
While maintaining the performance and growth that has been achieved so far, the Company took strategy steps as follows:
1. Tetap berupaya mempertahankan sekaligus meningkatkan pangsa pasar domestik terutama penjualan langsung kepada pemakai akhir (end user) serta selalu membina komunikasi yang baik dengan distributor dan pemasok bahan.
1. Continually maintain and increase the domestic market share mainly by selling directly to end users and always foster good communication with distributors and suppliers of materials.
2. Secara konsisten memantau adanya peluang pasar ekspor dengan mempertimbangkan harga dan waktu yang tepat serta pergerakan kurs mata uang asing (US Dollar) terhadap Rupiah.
2. Consistently monitor export market opportunities by considering the price and time as well as the movement of foreign exchange rate (US Dollar) against Rupiah.
3. Memonitor strategi para pesaing baik domestik maupun importir agar tetap mampu bersaing di pasar.
3. Monitor competitors’ strategies, both domestic and importers in order to stay competitive in the market.
4. Memprioritaskan strategi fleksibilitas dalam kuantitas order dan ketepatan waktu serah.
4. Prioritizing flexibility strategies in order quantity and delivery time.
15 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
STRUKTUR ORGANISASI ORGANIZATION CHART
KOMISARIS UTAMA President Commissioner Gwie Gunawan
KOMISARIS
Commissioner Gwie Gunadi Gunawan
KOMISARIS INDEPENDEN Independent Commissioner Drs. Syaefullah. Ak.
DIREKTUR UTAMA
President Director Gwie Gunato Gunawan
SEKRETARIS PERUSAHAAN
AUDIT INTERNAL Internal Audit Herman Prajudi
Corporate Secretary Yurnalis Ilyas
DIREKTUR PEMASARAN
Marketing Director Gwie Gunato Gunawan
Manager Penjualan Sales Manager Diana C Senduk
DIREKTUR PRODUKSI
Production Director Gwie Gunato Gunawan
Manager Pemeliharaan
Maintenance Manager Nutriadi
Manager Produksi
Production Manager Purnomo Dudianto
Manager Gudang
Warehouse Manager Moch. Toha
Manager PPC & QC PPC & QC Manager Suminto
DIREKTUR KEUANGAN
Finance Director Yurnalis Ilyas
Manager Keuangan Finance Manager Lanny
Manager Akuntansi
Accounting Manager Moch. Ainur Rofiq
DIREKTUR URUSAN UMUM
General Affairs Director Hadi Sutjipto
Manager Personalia & Urusan Umum
Personnel & General Affairs Manager Louis Teguh Soejakso
16 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
PERISTIWA PENTING HIGHLIGHTED EVENTS
PROFIL DEWAN KOMISARIS PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
Adanya perubahan susunan manajemen Perseroan dimana Saudara Gwie Gunadi Gunawan yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama bergeser menjadi Komisaris Perseroan dan Saudara Gwie Gunato Gunawan, Direktur Peseroan diangkat menjadi Direktur Utama Perseroan. There is a change in the Company management structure in which Mr. Gwie Gunadi Gunawan devolves its position from President Director to Commissioner, and Mr. Gwie Gunato Gunawan devolves its position from Director to President Director
Gwie Gunawan Komisaris Utama President Commissioner
Warga Negara Indonesia. Lahir di Surabaya, 03 Februari 1943. Menjabat Komisaris Utama Perseroan sejak 2000. Memiliki pengalaman di bidang perdagangan dan industri baja lebih dari 50 tahun. Indonesian Citizens. Born in Surabaya, 3 February 1943. Appointed as President Commissioner in 2000. He has over 50 years experience in steel trading and industry.
17 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
Gwie Gunadi Gunawan
Drs. Syaefullah, Ak.
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia. Lahir di Surabaya, 10 September 1964. Menjabat Komisaris Perseroan sejak tahun 2015 berdasarkan Akta Notaris Dian Silviyana Khusnarini, SH No. 19 tanggal 16 Juni 2015. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2000. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi, jurusan Manajemen, Universitas Surabaya (1989). Jabatan lainnya saat ini adalah Direktur PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. (sejak 2000). Yang bersangkutan juga menjabat Direktur Utama PT Betonjaya Manunggal, Tbk. (1992-sekarang), Wakil Direktur Utama PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (1989-1992), Direktur Keuangan PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. (1986-1989), dan Kepala Bagian Keuangan PT Jaya Pari Steel, Tbk. (1986-1989).
Warga Negara Indonesia. Lahir di Lasem, 29 Agustus 1958. Menjabat Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit sejak 2001. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada jurusan Akuntansi. Berkarir sebagai konsultan Manajemen dan Akuntansi (sejak 1986). Ditunjuk sebagai Komisaris Independen Perseroan untuk periode 2014-2019 berdasarkan Akta Notaris Dian Silviyana Khusnarini, SH. No. 55 tanggal 26 Juni 2014.
Gwie Gunadi Gunawan adalah saudara kandung dari Gwie Gunato Gunawan, Direktur Utama Perseroan dan anak dari Gwie Gunawan Komisaris Utama Perseroan. Gwie Gunadi Gunawan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham utama perseroan. Indonesian Citizens. Born in Surabaya, September 10, 1964. Appointed as Commissioner in 2015 based on Notarial Deed of Dian Silviyana Khusnarini, SH. No. 19 dated June 16, 2015. His previous position was President Director in which he was appointed in 2000. Graduated from Faculty of Economics, Department of Management, University of Surabaya (1989). His current other positions are the Director of PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. (since 2000). He is also the President Director of PT Betonjaya Manunggal, Tbk. (1992-present), Vice President Director of PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. (1989-1992), Finance Director of PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. (1986-1989), and Chief Financial Officer of PT Jaya Pari Steel, Tbk. (1986-1989). Gwie Gunadi Gunawan is the brother of Gwie Gunato Gunawan, the Company’s President Director and son of Gwie Gunawan President Commissioner of the company. Gwie Gunadi Gunawan is not affiliated with major stakeholders.
Drs. Syaefullah, Ak tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi serta pemegang saham utama perseroan. Indonesian Citizens. Born in Lasem, August 29, 1958. Appointed Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee in 2001. Latest education is in the Faculty of Economics, University of Gadjah Mada, majoring in Accounting. Work as a Management and Accounting consultant (since 1986). Appointed as Independent Commissioner of the Company for the period 2014-2019 based on Notarial Deed of Dian Silviyana Khusnarini, SH. No. 55 dated June 26, 2014. Drs. Syaefullah, Ak does not affiliate to the other member of Board of Commissioners, Board of Directors and major stakeholders.
18 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
PROFIL DIREKSI PROFILE OF THE BOARD OF DIRECTORS
Gwie Gunato Gunawan Direktur Utama President Director
Warga Negara Indonesia. Lahir di Surabaya, 13 Desember 1969. Menjabat Direktur PT Jaya Pari Steel, Tbk. sejak 2000. Pendidikan terakhir Stamford Colleges, Singapura (1990). Saat ini juga menjabat Direktur Ekspor-Impor PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. (sejak 1992) dan Komisaris Utama PT Betonjaya Manunggal, Tbk. sejak 2001. Sebelumnya, menjabat Direktur PT Betonjaya Manunggal, Tbk. (1998-2001). Yang bersangkutan ditunjuk sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2015 berdasarkan Akta Notaris Dian Silviyana Khusnarini, SH No. 19 tanggal 16 Juni 2015
Indonesian Citizens. Born in Surabaya, December 13, 1969. Appointed Director of PT Jaya Pari Steel, Tbk. in 2000. Latest Education in Stamford Colleges, Singapore (1990). Currently, he is also the Director of Export-Import at PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. (since 1992) and President Commissioner of PT Betonjaya Manunggal, Tbk. since 2001. Previously, he served as Director of PT Betonjaya Manunggal Tbk. (1998-2001). Appointed as a President Director of the Company in 2015 based on Notarial Deed of Dian Silviyana Khusnarini, SH. No. 19 dated June 16, 2015.
Gwie Gunato Gunawan adalah saudara kandung dari Gwie Gunadi Gunawan, Komisaris Perseroan dan anak kandung Gwie Gunawan, Komisaris Utama Perseroan. Gwie Gunato Gunawan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham utama perseroan.
Gwie Gunato Gunawan is a brother of Gwie Gunadi Gunawan, the Company’s Commissioner and the son of Gwie Gunawan, President Commissioner. Gwie Gunato Gunawan is not affiliated to the other member of Board of Commissioners, Board of Directors and major stakeholders.
Pada tahun 2014 telah mengikuti training dan pelatihan SMK3.
In 2014 has participated in Occupational Health and Safety Management System (SMK3) training.
19 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
Drs. Yurnalis Ilyas, Ak
Drs. Hadi Sutjipto
Direktur/Sekretaris Perusahaan Director/Company Secretary
Direktur Director
Warga Negara Indonesia. Lahir di Bukittinggi, 19 Juli 1957. Menjabat Direktur Perusahaan sejak 1993. Pendidikan terakhir Universitas Airlangga Surabaya jurusan Akuntansi. Sebelumnya berkarir sebagai Staf Profesional Departement Management Services SGV Utomo (1983 – 1986), dan Manajer Akuntansi Perusahaan (1986 – 1992). Ditunjuk sebagai Direktur Perseroan untuk periode 20142019 berdasarkan Akta Notaris Dian Silviyana Khusnarini, SH. No. 55 tanggal 26 Juni 2014.
Warga Negara Indonesia. Lahir di Pati, 27 Desember 1957. Menjabat Direktur Perusahaan sejak tahun 2000. Pendidikan terakhir, Fakultas Ekonomi, jurusan Manajemen, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sebelumnya berkarir sebagai karyawan PT Bank Niaga Tbk. mulai dari Account Officer, Branch Manager dan posisi terakhir Area II Branch Banking Head (1983 -1995), dan Manajer Cabang Bank PDFCI, Tbk., Surabaya (1995 – 1999). Ditunjuk sebagai Direktur Perseroan untuk periode 2014-2019 berdasarkan Akta Notaris Dian Silviyana Khusnarini, SH. No. 55 tanggal 26 Juni 2014. Beliau juga menjabat sebagai Direktur pada Perseroan Terafiliasi PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk.
Drs. Yurnalis Ilyas, Ak tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi serta pemegang saham utama perseroan. Indonesian Citizens. Born in Bukittinggi, July 19, 1957. Appointed Director of the Company in 1993. Graduated from Airlangga University majoring in Accounting. His previous careers were Professional Staff Management Services Department SGV Utomo (1983 - 1986), and Corporate Accounting Manager (1986-1992). Appointed as a Director of the Company for the period of 2014-2019 based on Notarial Deed of Dian Silviyana Khusnarini, SH. No. 55 dated June 26, 2014. Drs. Yurnalis Ilyas, Ak does not affiliate to the other member of Board of Commissioners, Board of Directors and major stakeholders.
Drs. Hadi Sutjipto tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi serta pemegang saham utama perseroan. Indonesian Citizens. Born in Pati, December 27, 1957. Appointed Director of the Company in 2000. Graduated from Faculty of Economics, Department of Management, University of Gadjah Mada, Yogyakarta. His previous careers were at PT Bank Niaga, Tbk. where he engaged in various positions, including Account Officer, Branch Manager, Branch Banking Head of Area II (1983 -1995), and Bank Branch Manager PDFCI, Tbk., Surabaya (19951999). Appointed as a Director of the Company for the period of 2014-2019 based on Notarial Deed of Dian Silviyana Khusnarini, SH. No. 55 dated June 26, 2014. He also serves as the Director of affiliated company PT Gunawan Dianjaya Steel, Tbk. Drs. Hadi Sutjipto does not affiliate to the other member of Board of Commissioners, Board of Directors and major stakeholders.
20 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES
Perseroan memandang penting terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Oleh karenanya, Perseroan berkomitmen untuk senantiasa memberikan motivasi dan bekal kemampuan, pengetahuan dan keahlian sebagai upaya meningkatkan kinerja SDM.
The Company considers that maintaining Human Resources (HR) quality is at utmost importance. Therefore, the Company upholds the commitment to continually provide motivation and improve capabilities, knowledge and skill as an effort to develop HR performance.
Pada tahun 2015 Perseroan telah melakukan program pengembangan kecakapan sumber daya Perseroan. Di tahun tersebut ada 3 karyawan yang diikutsertakan pada program pelatihan eksternal yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di bidang Identifikasi Bahaya, Sertifikasi Auditor SMK3 dan Bimbingan Teknis K3
In 2015, the Company undergone skill development program. In that year there were 3 employees that were sent to participate in external training program related to Work Safety and Health in Danger Identification, Work Safety and Health Management System Auditor Certification, and Work Safety and Health Technical Direction.
KOMPOSISI KARYAWAN COMPOSITION OF EMPLOYEES KANTOR | OFFICE
PRODUKSI | PRODUCTION
PENDIDIKAN
EDUCATION
2015
2014
2015
2014
Sarjana
17
17
3
3
Bachelor
Ahli Madya
-
-
-
-
Diploma
SMU
9
9
182
186
Senior High School
SMP
-
-
31
33
Junior High School
SD
-
-
5
10
Elementary School
26
26
221
232
Jumlah
Selain komposisi di atas, untuk kepentingan keamanan, Perseroan juga menggunakan tenaga kerja secara kontrak (outsourcing) sebanyak 24 orang. In addition to the above composition, for security purposes, the Company also uses 24 contract labors (outsourced).
Total
21 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
Proses Pemotongan Plat Flame Cutting Process
22 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDER INFORMATION
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM COMPOSITION OF SHAREHOLDERS
PEMEGANG SAHAM STAKE HOLDERS
2014
JABATAN POSITION
2015
JUMLAH SAHAM TOTAL SHARE
% KEPEMILIKAN % OWNER
JUMLAH SAHAM TOTAL SHARE
% KEPEMILIKAN % OWNER
267.767.500
35,7
267.767.500
35,7
245.390.000
32,7
245.390.000
32,7
116.500.000
15,5
116.500.000
15,5
10.000
0,00
10.000
0,00
Masyarakat lainnya < 5% Public < 5%
120.332.500
16,0
120.332.500
16,0
Total
750.000.000
100,00
750.000.000
100,00
International Magnificent Fortune Ltd. Vihara Limited Gwie Gunawan
Komisaris Utama President Commissioner
Gwie Gunadi Gunawan
Komisaris Commissioner
SKEMA KEPEMILIKAN SAHAM SHARE OWNERSHIP SCHEME
Shareholder
Shareholder
Shareholder
Shareholder
John Matthew Ashwood
Jean Pierre Koolmees
John Matthew Ashwood
Jean Pierre Koolmees
50%
50%
50%
Oak Hill Holding Limited
Oak Hill Holding Limited
100%
100%
Meriton International Limited
Marston International Limited
100%
International Magnificent Fortune Limited 35,70%
50%
100%
Masyarakat 16,05%
Gwie Gunawan 15,53%
PT Jaya Pari Steel, Tbk.
Vihara Limited 32,72%
23
SHARE LISTING CHRONOLOGY Pada tanggal 16 Juni 1989, PT Jaya Pari Steel Tbk memperoleh ijin untuk menawarkan saham kepada masyarakat dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam suratnya No. SI-035/SHM/MK.10/1989 untuk menawarkan 3.360.000 saham.
On June 16, 1989, PT Jaya Pari Steel Tbk obtains approval from the Minister of Finance Republic of Indonesia in his Letter No. SI-035/SHM/MK.10/1989, concerning the offering of its 3,360,000 shares to the public.
Pada tanggal 4 Agustus 1989 saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh saham PT Jaya Pari Steel Tbk sejumlah 750.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
On August 4, 1989, the shares were listed in Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange. As of December 31, 2015 and 2014 all of the Company’s 750,000,000 shares were listed in the Indonesian Stock Exchange.
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI AWARDS AND CERTIFICATION Perseroan pada tahun 2015 masih mampu mempertahankan kinerja PROPER dengan kategori “Biru” dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup R.I, dan pada tahun yang sama Perseroan juga menerima sertifikasi SNI. In 2015, the Company maintains PROPER performance under “Blue” category, acknowledged by The Ministry of Environment and Forestry Republic of Indonesia, and within the same year, the Company also obtain SNI certificate.
PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
KRONOLOGI PENCATATAN SAHAM
24 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION
KONDISI UMUM DAN PROSPEK USAHA GENERAL CONDITION AND BUSINESS PROSPECT Menurut publikasi South East Asia Iron and Steel Industry Association (SEAISI), tingkat konsumsi baja per kapita Indonesia termasuk pada kategori yang rendah, yaitu 61,6 kg. Sementara itu, kapasitas produksi untuk seluruh produk baja domestik tahun 2015 dan 2016 tetap 7,004 juta ton dengan tingkat konsumsi selama tahun 2015 sebesar 16,599 juta ton dan 17,595 juta ton di tahun 2016. Ini menunjukkan adanya celah antara permintaan dan penawaran sebesar 9,595 juta ton di tahun 2015 dan 10,591 juta ton di tahun 2016 (berita harian Bisnis Indonesia 21 Januari 2016). Dengan peta permintaan dan penawaran demikian, masih tampak adanya peluang pasar untuk industri baja di Indonesia.
According to a publication by South East Asia Iron and Steel Industry Association (SEAISI), Indonesian steel consumption per capita is quite low on 61.6 kg. Meanwhile, production capacity for all domestic steel products in 2015 and 2016 is still 7.004 million tons with a consumption rate of 16.599 million tons in 2015 and 17.595 million tons in 2016. This shows a gap in demand and supply of 9.595 million ton in 2015 and 10.591 million ton in 2016 (Bisnis Indonesia daily news, January 21, 2016). Referring to this supply and demand data, it shows that there is still a market chance for steel industries in Indonesia.
Dari publikasi Bank Dunia, secara makro pertumbuhan ekonomi dunia 2016 masih rentan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang masih melambat. Bank Dunia memproyeksikan akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia telah mencapai titik terbawah di tahun 2015 dengan 4,7% dan diperkirakan bisa rebound ke arah 5,3% di tahun 2016. Harga minyak dunia juga menunjukkan kenaikan meski masih rendah, demikian pula dengan harga baja internasional sejak awal Maret 2016. Mata uang Rupiah juga mengalami penguatan secara bertahap terhadap US dollar dari Rp.14.000 lebih per USD menjadi Rp.13.000 lebih per USD.
Based on a World Bank publication, the world economy in 2016 generally is still susceptible due to the slackening of China’s economy. World Bank projects that the acceleration of Indonesia’s economic development in 2015 has reached the lowest point in 4.7% and will probably rebound to 5.3% In 2016. The world oil price is increasing although it is still low, and so is the international steel price since early March 2016. Rupiah is slowly strengthening against US Dollar, from Rp 14,000 plus per USD to Rp 13,000 plus per USD.
Walaupun kinerja Perseroan di tahun 2014 dan 2015 tidak memenuhi harapan, dengan kondisi makro yang disebutkan di atas Perseroan percaya bahwa pasar plat baja memiliki peluang untuk tumbuh lebih jauh lagi di tahun-tahun ke depan.
Even though the Company’s performance in 2014 and 2015 do not meet the expectation, with the above mentioned macro conditions the Company still believes that the steel plate market has a chance to develop further in the future.
TARGET YANG INGIN DICAPAI PERUSAHAAN COMPANY TARGET Dengan produk plat baja commercial grade dari Perseroan dan kondisi pasar saat ini, manajemen menyadari bukanlah hal yang mudah untuk bersaing. Kendala lain bagi Perseroan adalah berbagai produk sejenis dari Tiongkok dengan harga yang lebih murah dan tetap bisa masuk meski sudah ada proteksi-proteksi dari Pemerintah.
With commercial grade steel plate product from the Company and the current market condition, the management is aware that the competition is steep. Another challenge is the various similar products from China with lower price which still enters the local market even with various protections from the Government.
Dengan kondisi pasar dan internal Perseroan saat ini, manajemen menetapkan target penjualan tahun 2016 Rp150 miliar. Perseroan juga memiliki target untuk menekan kerugian semaksimal mungkin.
With the current market and internal condition of the Company, the Management determines the 2016 sales target Rp150 billion. The Company also has a target in suppressing the loss as much as possible.
25
OPERATIONAL REVIEW PRODUKSI
PRODUCTION
Perusahaan hanya menghasilkan 1 (satu) jenis produk (plat baja canai panas) yang tidak memiliki karakteristik yang berbeda dalam proses produksi, golongan pelanggan, dan pendistribusian produk. Dengan demikian, Perusahaan hanya memiliki satu segmen usaha. Jumlah hasil produksi pada tahun 2015 sebesar 11.037 ton, turun jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai sebesar 16.539 ton.
The company produces only 1 (one) type of product, i.e. hot rolled steel plate, which does not have distinct characteristics in the production process, customer classification, and products distribution. Accordingly, the Company has only one business segment. Total production in 2015 amounted to 11,037 tons, a decrease compared to 2014 which reached 16,539 tons.
KAPASITAS PRODUKSI
PRODUCTION CAPACITY
Kapasitas produksi terpasang sebesar 70.000 ton bahan baku slab atau 60.000 ton barang jadi plat pertahun. Sementara hasil produksi plat tahun 2015 mencapai 11.037 ton atau 18% dari kapasitas produksi.
Installed production capacity is 70,000 tons of raw slab material or plate 60,000 tons of finished products per year. The results of plate production in 2015 reached 11,037 tons or 18% of production capacity.
PROFITABILITAS
PROFITABILITY
Rugi bersih tahun 2015 sebesar Rp 21,9 miliar atau 15,34 % dari penjualan bersih dari tahun 2015. Sedangkan pada tahun 2014 memperoleh rugi bersih sebesar Rp 6,9 miliar atau 2,21 % dari penjualan bersih tahun 2014.
Net loss in 2015 amounted to Rp 21.9 billion, or 15.34% of net sales from 2015. While in 2014, net loss amounted to Rp 6.9 billion or 2.21% of net sales in 2014.
TINJAUAN KEUANGAN FINANCIAL REVIEW PENJUALAN BERSIH
Net Sales
Penjualan mengalami penurunan yaitu dari 16.299 ton plat pada tahun 2014 menjadi 10.168 ton plat pada tahun 2015. Kontribusi terbesar terhadap total penjualan menurut segmen geografis adalah Jawa Timur (Rp 82,9 miliar) DKI Jakarta (Rp 60,1 miliar), Jawa Barat (Rp 325,1 juta). Target pasar dari hasil produk plat baja Perusahaan adalah 100% pasar domestik.
Sales decreased from 16,299 tons plate in 2014 into 10,168 tons plate in 2015. The largest contribution to total sales by geographical segment is East Java (Rp 82.9 billion) Jakarta (Rp 60.1 billion), West Java (Rp 325.1 million). The Company target market for steel plate products are 100% domestic market.
Arus Kas
Cash Flows
Pada tahun 2015, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi Perseroan adalah sebesar (Rp 5 miliar), sedangkan di tahun 2014 adalah sebesar (Rp 77 miliar). Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi selama tahun 2015 mencapai (Rp 91 juta), sedangkan pada tahun 2014 sebesar (Rp 1,6 miliar). Dengan posisi kas dan setara kas pada akhir tahun 2015 sebesar Rp 2 miliar, secara keseluruhan arus kas Perseroan selama tahun 2015 dinilai cukup untuk mendanai kegiatan operasional Perseroan.
In 2015, net cash used in operating activities of the Company is (Rp 5 billion), while in 2014 was (Rp 77 billion). Net cash provided by investment activities for the year 2015 reached (Rp 91 million), whereas in 2014 amounted to (Rp 1.6 billion). Having cash and cash equivalent of Rp 2 billion in 2015, overall the Company cash flows for the year 2015 is considered sufficient to fund the Company’s operations.
Aset Lancar
Current Assets
Aset lancar menurun sebesar 4 % dari Rp 224,1 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 214,2 miliar pada tahun 2015. Penurunan aset lancar tersebut terutama disebabkan oleh turunnya kas dan setara kas dan uang muka pembelian.
Current assets decreased by 4 % from Rp 224.1 billion in 2014 to Rp 214.2 billion in 2015. The decrease in current assets is primarily due to the decrease cash and cash equivalents and purchase advances.
PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
TINJAUAN OPERASIONAL
26 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
Aset Tidak Lancar
Non-Current Assets
Aset tidak lancar meningkat sebesar 0,6 % dari Rp 147,9 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 149 miliar pada tahun 2015. Kenaikan ini terutama dipengaruhi oleh naiknya piutang pajak.
Non-current assets increased by 0.6 % from Rp 147.9 billion in 2014 to Rp 149 billion in 2015. The increase was mainly influenced by the increase in tax receivables.
Jumlah Aset
Total Assets
Pada tahun 2015, jumlah aset menurun sebesar 2,4 % dari Rp 371,9 miliar pada tahun 2014 menjadi sebesar Rp 363,3 miliar pada tahun 2015. Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh turunnya kas dan setara kas dan uang muka pembelian.
In 2015, total assets decreased by 2.4% from Rp 371.9 billion in 2014 to Rp 373.3 billion in 2015. The decrease was mainly caused by the decrease in cash and cash equivalents and cash equivalents and purchase advances.
Liabilitas Jangka Pendek
Current Liabilities
Liabilitas jangka pendek meningkat sebesar 3.229,7 % dari Rp 0,5 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 16.05 milliar pada tahun 2015. Kenaikan liabilitas jangka pendek dipicu oleh turunnya utang usaha.
Current liabilities increased by 3,229.7% from Rp 0.5 billion in 2014 to Rp 16,05 billion in 2015. The increase in current liabilities triggered by a decline in trade payables.
Liabilitas Jangka Panjang
Non-Current Liabilities
Liabilitas jangka panjang menurun dari Rp 22,2 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 14.8 miliar pada tahun 2015. Penurunan tersebut disebabkan oleh turunya liabilitas imbalan pasca kerja.
Non-current liabilities decreased from Rp 22.2 billion in 2014 to Rp 14.8 billion in 2015. This decreased was due to post employment benefits liabilities.
Jumlah Liabilitas
Total Liabilities
Jumlah liabilitas meningkat dari Rp 22,7 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 30,8 miliar pada tahun 2015.
Total liabilities increased from Rp 22.7 billion in 2014 to Rp 30.8 billion in 2015.
Ekuitas
Equity
Jumlah ekuitas menurun dari Rp 349,3 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 332,5 miliar pada tahun 2015.
Total equity decreased from Rp 349.3 billion in 2014 to Rp 332.5 billion in 2015.
Beban Pokok Penjualan
Cost of Goods Sold
Beban pokok penjualan Perusahaan pada tahun 2014 adalah Rp 308,6 miliar sedangkan pada tahun 2015 sebesar Rp 166,7 miliar, turun sebesar Rp 141,9 miliar atau 45,98 %. Sedangkan penjualan mengalami penurunan sebesar 54,3 %. Hal ini terutama disebabkan oleh turunnya penjualan bahan baku slab sebesar Rp 102,7 miliar, walaupun hasil produksi plat dan volume penjualan plat turun dari 16.299 ton plat pada tahun 2014 menjadi 10.168 ton plat pada tahun 2014.
Company’s cost of goods sold in 2014 was Rp 308.6 billion, while in 2015 to Rp 166.7 billion, a decreased of Rp 141.9 billion, or 45.98%. While sales decreased by 54.3%. This is due to an increase of raw slab material by Rp 102.7 miliar, eventhough there is a decreased in plate production and sales volume from 16,299 tons plate in 2014 to 10,168 tons plate in 2015.
Beban Usaha
Operating Expenses
Beban usaha mengalami kenaikan dari Rp 18,9 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 19,4 miliar pada tahun 2015. Peningkatan ini dikarenakan oleh naiknya beban umum dan administrasi yaitu naiknya gaji dan imbalan pasca kerja.
Operating expenses increased from Rp 18.9 billion in 2014 to Rp 19.4 billion in 2015. This increase is due to some inclines in general and administrative expenses, which include rising salaries and post employment benefits.
Jumlah Laba Komprehensif
Total Comprehensive Income
Jumlah kerugian komprehensif untuk tahun 2014 berjumlah Rp 8,9 miliar, sedangkan tahun 2015 terdapat rugi komprehensif sebesar Rp 16,8 miliar. Hal ini sangat dipengaruhi oleh penurunan hasil produksi plat yang diikuti turunnya volume penjualan plat, dari 16.299 ton plat pada tahun 2014 menjadi 10.168 ton plat pada tahun 2015.
Total comprehensive income for the year 2014 amounted to Rp 8.9 billion, while in 2015 there was comprehensive loss of Rp 16.8 billion. It is heavily influenced by the decline in production output plate followed by lower sales volume plate, from 16,299 tons of plate in 2014 into 10.168 tons of plate in 2015.
27 Other Comprehensive Income
Rugi komprehensif lain bersih di tahun 2014 berjumlah Rp 2,3 miliar, sedangkan laba komprehensif lain bersih tahun 2015 sebesar Rp 5,2 miliar. Pendapatan komprehensif lain ini merupakan laba dan rugi dari investasi saham.
Net of other comprehensive loss in 2014 amounted to Rp 2.3 billion, while net of other comprehensive income in 2015 amounted to Rp 5.2 billion. This other comprehensive income is income and losses of share investment.
Struktur Permodalan dan Kebijakan Manajemen atas Struktur Permodalan
Capital Structure and Management Policy on Capital Structure
Struktur permodalan Perusahaan seluruhnya berasal dari ekuitas dan utang usaha dari pemasok. Tidak terdapat pinjaman lain untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan.
The Company’s capital structure entirely from equity and trade account payable from suppliers. There are no other loans to strengthen Company capital structure.
Periode Pelunasan Piutang Usaha
Accounts Receivable Repayment Period
Periode pelunasan piutang usaha tahun 2015 adalah 2 hari atau lebih cepat 138 hari dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu 140 hari. Hal ini berarti manajemen Perusahaan berhasil dalam melakukan penagihan piutang usaha secara tepat waktu.
The accounts receivable repayment period in 2015 was 2 days or faster 138 days compared to the year 2014 that is 140 days. This means that the company management is successful in collecting accounts receivable in a timely manner.
Kemampuan Membayar Utang
Debt Repayment Capacity
Jumlah liabilitas dibandingkan dengan jumlah aset mengalami kenaikan sebesar 2,38% dari 6,10% pada tahun 2014 menjadi 8,48% pada tahun 2015. Sementara jumlah liabilitas dibandingkan dengan jumlah ekuitas mengalami kenaikan 2,77 % dari 6,49% pada tahun 2014 menjadi 9,27% pada tahun 2015. Dengan kondisi tersebut Perseroan mempunyai kemampuan yang cukup untuk membayar kewajibannya
Total liabilities compared to total assets increased by 2.38% from 6.10% in 2014 to 8.48% in 2015. While the total liabilities compared to total equity increased by 2.77% from 6.49% in 2014 to 9.27% in 2015. With such condition The Company has the sufficient capability to pay its obligations .
Ikatan Material Investasi Barang Modal
Pledging for Investment of Capital Goods
Perusahaan tidak memiliki ikatan material investasi barang modal terutama yang berkaitan dengan pinjaman dari lembaga keuangan bank maupun non-bank, sehingga tidak ada barang modal yang dijadikan jaminan/ikatan.
The Company has no material pledging for capital goods investment, especially with regard to loans from any financial institutions; either bank or non-bank, so there were no capital goods as a security / bond.
Perbandingan Antara Target pada Awal Tahun Buku dengan Hasil yang Dicapai
Comparison between Target with the Results Achieved
Proyeksi pendapatan Perusahaan sesuai dengan public expose pada tanggal 24 November 2015 sebesar Rp 300 milyar dan laba setelah pajak diproyeksikan sebesar Rp 10 miliar. Sedangkan realisasinya adalah pendapatan Perusahaan di tahun 2015 sebesar Rp 143 miliar. Mengenai realisasi laba setelah pajak, Perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp 22 miliar. Hal ini disebabkan oleh penurunan hasil produksi plat yang diikuti turunnya volume penjualan plat, dari 16.299 ton plat pada tahun 2014 menjadi 10.168 ton plat pada tahun 2015.
Projected income in accordance with the Company’s public expose on November 24, 2015 amounting to Rp 300 billion and profit after tax is projected to reach Rp 10 billion. Whereas its realization is the Company’s revenue in 2015 amounted to Rp 143 billion. Concerning with the realization of loss after tax, the Company had a loss of Rp 22 billion. This is caused by a decrease in plate production and sales volume from 16,299 tons plate in 2014 to 10,168 tons plate in 2015.
Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Information and Material Facts Occurring After the Date of the Auditor’s Report
Perusahaan tidak memiliki informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal Laporan Akuntan.
The Company does not have any information and material facts occurring after the date of the auditor’s report.
Analisa Kejadian Luar Biasa
Analysis of Extraordinary Events
Sepanjang tahun 2015 tidak terdapat kejadian luar biasa.
Throughout 2015 there were no extraordinary events.
PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
Pendapatan Komprehensif Lain
28 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
Strategi Pemasaran dan Pangsa Pasar
Marketing Strategy and Market Share
Fokus pemasaran Perusahaan sampai saat ini dan kedepan 100% masih ditujukan untuk pasar dalam negeri.
The company’s current and future marketing focus is still 100% to the domestic market.
Kebijakan Dividen dan Jumlah Dividen per Saham
Dividend Policy and Dividend Amount per Share
Selama 5 tahun terakhir, Perseroan tidak membagi dividen.
For the past 5 years, the Company does not distribute dividend.
Analisa Komponen Substansial Mengetahui Hasil Usaha
untuk
Substantial Component Analysis to Measure the Results of Operations
Penjualan bersih tahun 2015 sebesar Rp 143 miliar mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, dan mengalami kerugian sebesar Rp 22 miliar. Penurunan penjualan tersebut karena turunnya volume penjualan slab.
Net sales in 2015 amounted to Rp 143 billion, a decrease over the previous year, and a loss of Rp 22 billion. The decrease in sales was due to decreased sales volume of slab.
Dampak Perubahan Harga Terhadap Hasil Operasional
The Impact of Price Changes on the Result of Operations
Sepanjang tahun 2015 perubahan harga yang terus menurun berdampak signifikan terhadap hasil operasional Perusahaan.
Throughout 2015 there was change in price that significantly affected the Company’s operating results.
Peristiwa Penting Setelah Tanggal Neraca
subsequent Event
Sesuai dengan Surat No.KEP-570/WPJ.07/2016 tanggal 19 Pebruari 2016, Dirjen Pajak telah menyetujui permohonan Perusahaan atas penilaian kembali aset tetap untuk tujuan perpajakan.
Based on Letter No.KEP-570/WPJ.07/2016 dated February 19, 2016, the Director General of Taxation has approved the Company’s request for revaluation of fixed assets for the purposes of taxation.
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Utilization of Proceeds from Public Offering
Dana hasil penawaran umum perdana pada tahun 1989 telah digunakan secara keseluruhan sesuai dengan yang disajikan dalam prospektus.
The proceeds from the initial public offering in 1989 have been used as a whole in accordance with that presented in the prospectus.
Perubahan Peraturan Perundang-Undangan yang Berpengaruh Terhadap Laporan Keuangan
Changes in Laws and Regulations Influence the Financial Statements
Selama tahun 2015 tidak terdapat perubahan Perundangundangan yang berlaku yang berpengaruh signifikan terhadap operasional maupun Laporan Keuangan Perseroan.
During 2015 there were no changes in applicable legislation which significantly influence the Company’s operations and financial statements.
that
29 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
ALUR PRODUKSI PRODUCTION FLOW CHART
Slab
Cutting
Inspection
Descaler
Reheating Furnace
4-High Roughing & Finishing Mill
Hot Leveller
Cooling Bed Dividing Shear
Inspection
Flame Cutting
Mechanical Test Spectro and Metallography
Sampling
Shipment 15 mm 15 mm
Side Shear
Inspection Storage
30 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE
PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PRINCIPLES OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE Dengan selalu berpegang pada praktik prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance–GCG), Perseroan selalu berupaya untuk meningkatkan kinerjanya dalam rangka mewujudkan visi untuk menjadi perusahaan terkemuka di Indonesia dalam industri plat baja. Perseroan yakin bahwa implementasi GCG secara maksimal dan konsisten dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja Perseroan.
By consistently practicing the principles of Good Corporate Governance (GCG), the Company continually seeks to improve its performance in order to realize the vision to become a leading company in Indonesia in the steel plate industry. The Company believes that maximum and consistent implementation of GCG will deliver positive impact on the Company performance.
Perseroan senantiasa menjaga komitmen untuk memenuhi aspek-aspek GCG sesuai dengan standar dalam menjalankan usahanya. Upaya ini dilaksanakan untuk mendukung tujuan Perseroan baik pertumbuhan usaha, profitabilitas, nilai tambah untuk seluruh pemangku kepentingan, serta meningkatkan keberlangsungan usaha jangka panjang dan membangun bisnis yang sehat.
The Company always keeps the commitment to meet GCG aspects in accordance with the standards in business. These efforts are undertaken to support the Company’s objectives that include good business growth, profitability, and added value for all stakeholders, to improve longterm business continuity and to build a healthy business.
Penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik oleh Perseroan dipastikan telah memenuhi prinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, serta kesetaraan dan kewajaran pada setiap aspek bisnis dan di seluruh lini manajemen.
Applications of the principles of good corporate governance by the Company are confirmed to have fulfilled the principles of transparency, accountability, responsibility, independence, and equality and fairness in every aspect of business and at all levels of management.
Sesuai dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, struktur organisasi Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi. Masing-masing organ Perseroan memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam menjalankan tugasnya. Komunikasi antara manajemen dan seluruh karyawan yang efektif juga berperan penting dalam peningkatan kinerja Perseroan secara keseluruhan.
In accordance with Act No. 40 of 2007 on Limited Liability Company, the Company’s organizational structure consists of a General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and Board of Directors. Each organ of the Company has an obligation and responsibility in carrying out their duties. Effective communication between management and employees also plays an important role in improving the overall performance of the Company.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ perusahaan yang memiliki wewenang serta kekuasaan tertinggi yang tidak dimiliki Direksi dan Dewan Komisaris. RUPS berfungsi sebagai wadah bagi para pemegang saham dalam memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan penanaman modal perusahaan dengan memperhatikan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan.
General Meeting of Shareholders (GMS) is a Company organ that has the power and supreme authority which is not owned by the Board of Directors and Board of Commissioners. GMS serves as a forum for shareholders to decide on matters relating to company investment with regard the articles of association and regulations.
31 GMS consists of the Annual Meeting and other GMS, the Annual Meeting shall be held within a maximum period of 6 (six) months after the end of fiscal year. Referring to Article 78 (2) Act No. 40 of 2007 on Limited Liability Company, during 2015, GMS in PT Jaya Pari Steel, Tbk. has conducted two (2) times.
RUPS ini diharapkan dapat menghasilkan keputusan strategis dan saling menguntungkan antara stakeholder dan Perseroan sekaligus merupakan upaya PT Jaya Pari Steel, Tbk. untuk mengutamakan kepentingan para stakeholder dari Perseroan.
GMS is expected to generate strategic and mutually beneficial decisions between stakeholders and the Company. It also serves as PT Jaya Pari Steel Tbk. attempt to prioritize stakeholders’ benefit.
KODE ETIK PERUSAHAAN THE COMPANY CODE OF CONDUCT Dalam menerapkan GCG, Perseroan telah merumuskan berbagai kebijakan yang menyangkut etika perusahaan. Setiap aturan dan kebijakan yang dijalankan Perseroan selalu mengacu pada undang-undang yang berlaku seperti UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003, PP No. 50 Tahun 2007, Kesepakatan Kerja Bersama dan aturanaturan lain yang berlaku.
To implement the GCG, the Company formulated various policies relating to corporate ethics. Each of the rules and policies that the Company executed always refers to the applicable legislation such as Act No. 40 of 2007 on Limited Liability Company and Labor Law No. 13 of 2003 and Government Regulation No. 50 Tahun 2007, Collective Labor Agreement and other applicable rules.
PELAPORAN PELANGGARAN KODE ETIK PERUSAHAAN REPORTING OF THE COMPANY CODE OF CONDUCT VIOLATION Pelaporan pelanggaran dapat dilakukan oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari seluruh saham dengan hak suara, pihak lain yang mempunyai perjanjian dengan Perseroan, Karyawan dan pihak lainnya.
Violations reporting can be executed by shareholders representing at least 1/10 (one-tenth) of the total shares with voting rights, other parties that have agreements with the Company, Employees and other parties.
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk mengawasi pengelolaan Perseroan dan memberikan nasihat kepada Direksi baik secara umum maupun khusus sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan. Disamping itu, Dewan Komisaris juga melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan dan hal-hal strategis lainnya yang tidak bersifat eksekutorial. Secara umum, Dewan Komisaris memastikan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik di semua tingkatan organisasi Perseroan, serta telah melakukan telaah dan menyetujui atas Laporan Tahunan Perseroan ini untuk diterbitkan.
The Board of Commissioners is responsible for supervising the Company management and give advice to Board of Directors both in general and specific in accordance with the Articles of Association of the Company. In addition, the Board of Commissioners also monitors the maintenance policy and other strategic, non-execution matters. In general, the Board of Commissioners shall ensure the implementation of good corporate governance at all levels of the organization, and has conducted research and approve the Company’s Annual Report for publication.
PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
RUPS terdiri dari RUPS tahunan dan RUPS lainnya, RUPS tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir. Mengacu pada Pasal 78 (2) Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, sepanjang tahun 2015 PT Jaya Pari Steel, Tbk. telah melaksanakan RUPS sebanyak 2 (dua) kali.
32 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners
Tanggung jawab Dewan Komisaris kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atas tugas yang dilaksanakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan Perseroan oleh Direksi dalam rangka pelaksanaan prinsipprinsip GCG.
Responsibilities of the Board of Commissioners to the General Meeting of Shareholders (GMS) on the tasks performed embodiment oversight accountability for managing the Company in the implementation of GCG principles.
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris meliputi halhal sebagai berikut:
Duties and responsibilities of the Board of Commissioners are as follows:
1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan rencana jangka panjang Perseroan, rencana kerja, anggaran dasar, dan keputusan RUPS.
1. Supervising the management policies, including monitoring the implementation of the Company’s longterm plans, work plans, the articles of association, and GMS decision.
2. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dan pengawasan atas kebijaksanaan Direksi terhadap kebijakan pengurusan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi.
2. Monitoring the performance of duties and responsibilities of Board of Directors and supervising the discretion of Board of Directors on Company management and provide advice to the Board of Directors.
3. Membentuk Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi serta komite lainnya jika dianggap perlu.
3. Forming Audit Committee, Remuneration and Nomination Committee and other committees if necessary.
4. Mengadakan rapat Dewan Komisaris untuk membahas temuan Komite Audit sebelum disampaikan kepada Direksi dan mengadakan rapat dengan Direksi untuk membahas dan menyampaikan temuan-temuan Komite Audit.
4. Conducting Board of Commissioners meeting to discuss the Audit Committee’s findings prior being submitted to the Board of Directors and hold a meeting with the Board of Directors to discuss and present the findings.
5. Memberhentikan sementara Direksi dalam suatu Rapat Komisaris apabila Direksi dalam menjalankan tugas dan wewenangnya telah melanggar Anggaran Dasar dan Perundang-undangan yang berlaku.
5. Giving temporary lay off to the Board of Directors during Commissioners meeting if the Board of Directors in carrying out its duties and authorities has violated the statutes and applicable legislation.
Pelaksanaan Rapat
Meeting Implementation
Dewan Komisaris secara berkala mengadakan rapat internal paling sedikit sebulan sekali atau sesuai kebutuhan. Dewan Komisaris juga mengadakan rapat koordinasi dengan Direksi secara berkala tentang kinerja Perseroan secara menyeluruh.
Board of Commissioners regularly held internal meetings at least once a month or as needed. The Board of Commissioners also held a coordination meeting with the Board of Directors on a regular basis about the overall Company’s performance.
Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi
Joint Meeting of Board of Commissioners and Board of Directors
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi diselenggarakan sekurang-kurangnya setiap satu bulan sekali atau bilamana dianggap perlu. Rapat tersebut adalah sebagai bentuk koordinasi sebagai upaya membahas laporanlaporan periodik Direksi dan memberikan tanggapan, catatan dan nasihat yang dituangkan dalam risalah rapat.
The meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors are held at least once a month or whenever deemed necessary. The meeting is a form of co-ordination in an effort to discuss periodic reports of Board of Directors and provide feedback, notes and advice outlined in the minutes of meetings.
Rapat Komisaris dan Direksi dapat juga dilaksanakan atas keinginan Direksi bila dianggap perlu untuk segera mendapatkan tanggapan ataupun persetujuan Komisaris. Sepanjang tahun 2015, Rapat Gabungan telah dilaksanakan sebanyak 10 kali dengan tingkat kehadiran 100%.
Board of Commissioners and Board of Directors’ joint meetings may also be executed upon the Board of Directors’ request if necessary to get immediate feedback or approval from the Board of Commissioners. Throughout 2015, the Joint Meeting has been held for 10 times with 100% attendance rate.
Susunan Anggota Komisaris
Members of Commissioners
• Gwie Gunawan (Komisaris Utama) • Gwie Gunadi Gunawan (Komisaris) • Drs. Syaefullah, Ak. (Komisaris Independen)
• Gwie Gunawan (President Commissioner) • Gwie Gunadi Gunawan (Commissioner) • Drs. Syaefullah, Ak. (Independent Commissioner)
33 Independent Commissioner
Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak terafiliasi dengan Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya dan para pemegang saham. Selain itu, Komisaris Independen tidak boleh terafiliasi dengan hal-hal yang terkait dengan perusahaan. Terlepas dari pengaruh berbagai pihak yang memiliki kepentingan, Komisaris Independen yang dibantu oleh Komite Audit bertugas mengawasi kebijakan yang diambil Direksi dalam menjalankan usaha Perseroan serta berwenang memberi nasehat kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan.
Independent Commissioner is a member of the Board of Commissioners who is not affiliated with the Board of Directors, members of the Board of Commissioners and the shareholders. Moreover, the Independent Commissioner should not be affiliated with matters related to the company. Apart from the influence of various parties who have interests, the Independent Commissioner is assisted by Audit Committee oversees the Board of Directors of the measures taken in Company’s operations and is authorized to advise the Board of Directors for the benefit of the Company.
DIREKSI BOARD OF DIRECTORS Dalam melaksanakan tugas-tugas Perseroan, Direksi bertanggungjawab atas terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan secara kolegial sesuai dengan tujuan kegiatan usahanya. Sebagai organ perusahaan, Direksi bertugas memastikan penerapan GCG pada seluruh tingkatan organisasi. Kepada pemegang saham/pemilik modal, Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya. Direksi wajib mentaati standar etika Perseroan serta meningkatkan kompetensi dan pengetahuannya secara berkesinambungan.
In carrying out the duties, Board of Directors is responsible for Company’s business and activities collegially in accordance with business objectives. As a company organ, the Board of Directors is in charge of ensuring the implementation of GCG at all levels of the organization. To shareholders/capital owners, the Board of Directors shall report the performance of their duties. The Board of Directors shall comply with the Company ethical standards and increase the competence and knowledge on an ongoing basis.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Duties and Responsibilities of Board of Directors
Dalam melaksanakan tugas, Direksi Perusahaan bertanggung jawab kepada RUPS sebagai perwujudan pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Direksi terlibat dalam pengambilan keputusan terkait dengan kegiatan operasional sesuai yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
In performing its duties, the Board of Directors is responsible for providing report during GMS as the embodiment of GCG principles. Board of Directors is involved in decision making related to operational activities as stated in the Articles of Association and the prevailing regulations.
Tugas dan tanggung jawab Direksi antara lain:
Duties and responsibilities of Board of Directors include:
a. Melakukan pengelolaan Perusahaan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sesuai Anggaran Dasar, Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG.
a. Managing the Company in accordance with the authority and responsibility stated in the Articles of Association, prevailing Laws and Regulations and the principles of GCG.
b. Menyiapkan rencana jangka panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, dan perubahannya serta menyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapat pengesahan RUPS.
b. Preparing the Company’s long-term plan, Work Plan and Corporate Budget, and its amendments and submit it to the Board of Commissioners and Shareholders to be approved during the GMS.
c. Menetapkan struktur organisasi yang lengkap dengan rincian tugas di setiap divisi.
c. Establishing an organizational structure completed with task details for each division.
d. Menyusun sistem pengendalian internal, manajemen risiko, menjamin terselenggaranya fungsi Audit Internal Perusahaan dalam setiap tingkatan manajemen dan menindaklanjuti temuan divisi Pengawasan Internal sesuai dengan kebijakan atau pengarahan yang diberikan Dewan Komisaris.
d. Creating an internal control system, risk management, ensuring the Company’s Internal Audit function at all levels of management and follow up the findings of the Internal Monitoring Division in accordance with the policies or directives given by the Board of Commissioners.
e. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan yang ditetapkan RUPS berdasarkan peraturan perundang-undangan.
e. Running other obligations in accordance with the provisions set forth in the Articles of Association and GMS based on the laws and regulations.
PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
Komisaris Independen
34 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
Pembagian berikut:
Tugas
Direksi
adalah
sebagai
Distribution of Duties for Board of Directors are as follows:
Direktur Utama
President Director
Direktur Utama merupakan pengelola langsung atas seluruh kegiatan Perusahaan dan memiliki wewenang memimpin kegiatan operasional Perusahaan secara keseluruhan serta melakukan koordinasi terhadap fungsifungsi lini dibawahnya.
President Director is directly responsible in managing all activities of the Company and has the authority to lead overall the Company’s operation as well as the coordinator of line functions below.
Direktur Keuangan
Director of Finance
Direktur Keuangan mengelola unit kegiatan yang meliputi perencanaan dan pengendalian atas sumber dan penggunaan dana serta melakukan koordinasi terhadap fungsi-fungsi lini dibawahnya.
The Director of Finance manages unit activities include planning and controlling the sources and uses of funds, as well as the coordinator of line functions below.
Direktur Produksi
Director of Production
Direktur Produksi mengelola unit kegiatan yang meliputi aspek perencanaan dan pengendalian atas terhadap hasil produksi Perusahaan, serta melakukan koordinasi terhadap fungsi-fungsi lini dibawahnya.
Director of Production manages unit activities covering all aspects of planning and controlling of the Company’s production results, and coordinating the functions of the line below.
Direktur Pemasaran
Director of Marketing
Sebagai pengelola unit kegiatan di bidang bisnis, marketing dan semua aspek perdagangan yang dilakukan oleh Perusahaan, serta melakukan koordinasi terhadap fungsi-fungsi lini dibawahnya.
As the manager of unit activities in business, marketing and all aspects of trade conducted by the Company, and coordinating the functions of the line below.
Direktur Umum dan Administrasi
Director of General affair and Administration
Direktur Umum dan Administrasi mengelola unit kegiatan yang meliputi perencanaan dan pengendalian atas sumber daya manusia dan legalitas Perusahaan, serta melakukan koordinasi terhadap fungsi-fungsi lini dibawahnya.
Director of General Affair and Administration manage unit activities include planning and control of human resources and legal the Company, as well as coordination of the functions of the line below it.
Prosedur, Dasar Penetapan dan Besarnya Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Procedure, Provision Standard and the Amount of Remuneration for Board of Commissioners and Board of Directors
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan menerima imbalan jasa dalam bentuk gaji, tunjangan dan fasilitas. Jumlah remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Besaran remunerasi ditetapkan dengan memperhatikan besaran pendapatan tahun-tahun sebelumnya, beban tugas dan tanggung jawab, serta disesuaikan dengan tingkat remunerasi eksekutif pada industri sejenis. Remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tahun 2015 sebesar Rp 8,4 milyar.
Board of Commissioners and Board of Directors receive remuneration in the form of salaries, allowances and facilities. Total remuneration received by Board of Commissioners and Board of Directors is established by the General Meeting of Shareholders. The amount of remuneration is set by taking into account the amount of income in previous years, the load duties and responsibilities, as well as adjusted to remuneration of executive level in similar industries. Remuneration received by the Board of Commissioners and Directors of the Company in 2015 amounted to Rp 8.4 billion.
Pelaksanaan Rapat
Meeting Execution
Rapat Direksi dilakukan setiap waktu apabila diperlukan, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan atau di luar jadwal yang telah ditentukan. Rapat Direksi dianggap sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat. Rapat Direksi yang dilakukan secara internal maupun rapat koordinasi bersama Dewan Komisaris selama tahun 2015 diselenggarakan sebanyak 12 kali.
Boards of Directors Meetings are conducted any time if necessary, either the schedule is predetermined or not. The meetings are considered valid and may assumed to have binding decisions if more than ½ (one half) of the total members of Board of Directors present or represented at the meeting. Board of Directors meetings within 2015 were held 12 times. The meetings include internal meeting and coordination meeting with the Board of Commissioners.
35 Training Program for Board of Directors
Selama tahun 2015, Direksi telah mengikuti pelatihanpelatihan untuk peningkatan kompetensi diantaranya sosialisasi peraturan baru mengenai sistem pelaporan Bank Indonesia, sistem pelaporan Bursa Efek Indonesia, Peraturan mengenai Perpajakan, sosialisasi terhadap peraturan OJK, K3 dan lingkungan.
During 2015, Board of Directors has attended trainings to increase their competence, and to update laws and regulations regarding the reporting system of Bank Indonesia, Indonesia Stock Exchange reporting system, Taxation regulation, and socialization of the FSA rules, Occupational Safety and Health and environment.
Susunan Anggota Direksi
Members of Board of Directors
• Gwie Gunato Gunawan (Direktur Utama) • Drs. Yurnalis Ilyas, Ak. (Direktur/Sekretaris Perusahaan) • Drs. Hadi Sutjipto (Direktur)
• Gwie Gunato Gunawan (President Director) • Drs. Yurnalis Ilyas, Ak. (Director/Corporate Secretary) • Drs. Hadi Sutjipto (Director)
KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE Komite Audit adalah sebuah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris sesuai dengan peraturan OJK dan Bursa Efek Indonesia. Fungsi utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan pengawasan terutama terhadap:
The Audit Committee is a committee established by the Board of Commissioners according with FSA and the Indonesia Stock Exchange regulations. The primary function of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners to monitor the followings:
• Integritas dan mutu laporan keuangan yang dipublikasikan • Efektifitas pelaksanaan audit oleh auditor eksternal maupun internal • Penerapan pengelolaan risiko • Ketaatan terhadap perundang-undangan dan peraturan yang berlaku
• Integrity and quality of published financial statements
Komite Audit diketuai oleh seorang Komisaris Independen dengan anggota yang terdiri dari satu orang Komisaris Independen dan dua Pihak Independen yang memiliki keahlian dalam bidang keuangan dan perbankan.
The Audit Committee is chaired by an Independent Commissioner, in which the members are consisting of one Independent Commissioner and two Independent Parties who have expertise in finance and banking.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Duties and Responsibilities of the Audit Committee
Komite Audit bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan Perusahaan, melakukan monitoring dan mengevaluasi proses pelaksanaan audit oleh Audit Internal dan Audit Eksternal.
The Audit Committee is responsible for supervising the Company’s financial reporting process, monitor and evaluate the implementation process of the audit by the Internal Audit and External Audit.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit antara lain:
Duties and responsibilities of the Audit Committee include:
a. Melakukan telaah atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaan, seperti: laporan keuangan, proyeksi keuangan, dan informasi keuangan lainnya.
a. Reviewing the financial information that will be issued by the Company, such as: financial statements, financial projections, and other financial information.
b. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.
b. Reviewing the Company’s compliance with laws and regulations relating to the Company’s activities.
c. Melakukan evaluasi pelaksanaan audit oleh auditor eksternal, termasuk menelaah independensi dan obyektifitas Audit Eksternal serta menelaah kecukupan pemeriksaan yang dilakukan auditor eksternal.
c. To evaluate audit implementation carried out by external auditor, including the independence and objectivity of the external audit and reviewing the adequacy of the external auditor’s inspection.
• The effectiveness of the audit by the external and internal auditors • Application of risk management • Compliance with laws and regulations
PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
Program Pelatihan Direksi
36 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
d. Menelaah persiapan RUPS khususnya agenda dan materi RUPS serta telaah atas kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan di pasar modal dan peraturan lainnya.
d. Reviewing the preparation of GMS, particularly agendas and GMS materials as well as company compliance to the capital market regulations and other regulations.
Independensi Komite Audit
Independence of the Audit Committee
Agar memenuhi syarat independensi sesuai dengan peraturan yang berlaku, Komite Audit yang dimiliki Perusahaan tidak memiliki saham di Perusahaan baik langsung maupun tidak langsung.
To be eligible for independence according with applicable regulations, the Audit Committee of the Company is not own shares in the Company, either directly or indirectly.
Pelaksanaan Rapat
Meeting Execution
Selama tahun 2015, Komite Audit melakukan rapat sebanyak 12 kali dengan tingkat kehadiran 100%. Setelah melakukan rapat, Komite Audit membuat laporan dan disampaikan kepada Dewan Komisaris melalui Komisaris Independen sebagai Ketua Komite Audit. Berdasarkan hasil laporan dari Komite Audit, Dewan Komisaris akan memberikan rekomendasi dan masukan kepada Direksi sehubungan dengan peningkatan aspek operasional dan korporasi Perusahaan.
During 2015, the Audit Committee convened 12 times with 100% attendance rate. After holding a meeting, the Audit Committee prepared a report and submitted to the Board of Commissioners through the Independent Commissioner as Chairman of the Audit Committee. Based on the report of the Audit Committee, the Board of Commissioners will provide recommendations and advice to the Board of Directors related to the improvement of Company’s corporate and operational aspects.
Profil Anggota Komite Audit
Profile of Audit Committee Member
• Drs. Syaefullah, Ak. Ketua Komite Audit Lahir di Lasem 29 Agustus 1958. Menjabat Komisaris Independen merangkap Ketua Komite Audit Perusahaan sejak 2001. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Gadjah Mada. Sejak tahun 1985 berkarir sebagai konsultan manajemen dan akuntansi. Ditunjuk sebagai Ketua Komite Audit berdasarkan surat pengangkatan tanggal 22 Juni 2010.
• Drs. Syaefullah, Ak. Chairman of Audit Committee Born in Lasem on August 29, 1958. Appointed as an Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee since 2001. He graduated from Faculty of Economics, Department of Accounting, University of Gadjah Mada. Since 1985, he worked as a management and accounting consultant. Appointed as a Chairman of the Audit Committee by letter of appointment dated June 22, 2010.
• Drs. Agus Mulyono, Msi. Anggota Komite Audit Lahir di Tegal, Jawa Tengah 11 Agustus 1959. Menjabat anggota Komite Audit sejak 2001. Pendidikan terakhir S2 Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. Ditunjuk sebagai Anggota Komite Audit berdasarkan surat pengangkatan tanggal 22 Juni 2010.
• Drs. Agus Mulyono, Msi. Audit Committee Members Born in Tegal, Central Java, on August 11, 1959. Appointed as a member of the Audit Committee since 2001. He received Master Degree from Faculty of Economics, University of Airlangga. Appointed as a Member of the Audit Committee by letter of appointment dated June 22, 2010.
• Drs. Mujiyanto, Ak. Anggota Komite Audit Lahir di Lumajang 5 Juli 1967. Menjabat anggota Komite Audit sejak 2001. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. Ditunjuk sebagai Anggota Komite Audit berdasarkan surat pengangkatan tanggal 22 Juni 2010.
• Drs. Mujiyanto, Ak. Audit Committee Members Born in Lumajang, on July 5, 1967. Appointed as a member of the Audit Committee since 2001. He graduated from Faculty of Economics, University of Airlangga. Appointed as a Member of the Audit Committee by letter of appointment dated June 22, 2010.
37
CORPORATE SECRETARY Dalam memenuhi tugasnya, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan operasional Perseroan termasuk bidang Kepatuhan dan Manajemen Risiko, Kehumasan, Hukum, Kesekretariatan, maupun organisasi RUPS, Rapat Direksi, Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris, dan kegiatan lainnya dengan stakeholders.
In fulfilling its duties, Corporate Secretary is responsible for the implementation of the Company’s operations including Compliance and Risk Management, PR, Legal, Secretarial, and GMS organizations, Board of Directors Meeting, Board of Directors Meeting with the Board of Commissioners, and other activities with stakeholders.
Terkait kegiatannya yang berhubungan dengan publik, misi Sekretaris Perusahaan adalah menjalin hubungan baik antara Perseroan dengan lembaga-lembaga lain termasuk investor, masyarakat, dan stakeholder lainnya. Tanggung jawab ini dilakukan Sekretaris Perusahaan dalam membantu Direksi untuk menjaga citra Perseroan.
Concerning with public associated activities, the the Corporate Secretary’s mission is to generate good relationship between the Company and other instituions including investors, communities, and other stakeholders. These responsibilities are carried out by the Corporate Secretary to assist the Board of Directors to maintain good corporate image.
Pada tahun 2015, posisi Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Drs. Yurnalis Ilyas, Ak. dengan dasar penunjukkan sebagai Sekretaris Perusahaan adalah surat pengangkatan per tanggal 26 Desember 2001.
In 2015, the position of Corporate Secretary chaired by Drs. Yurnalis Ilyas, Ak. based on the letter of appointment dated December 26, 2001.
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL INTERNAL CONTROL SYSTEM Dewan Komisaris bersama Komite Penunjang Dewan Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan serta penerapan Sistem Pengendalian Internal (SPI) pada semua aspek dan lini Perseroan. Sebagai upaya pemantauan pelaksanaan SPI, Direksi melakukan review atas penerapan SPI yang telah dilaksanakan oleh Divisi Audit Internal. Tujuan penerapan SPI adalah sebagai jaminan bahwa penyusunan laporan keuangan telah memenuhi aturan dan pengendalian internal perusahaan dengan mematuhi kebijakan dan peraturan yang perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris terus melakukan tindakan monitoring agar kualitas sistem pengendalian internal pada setiap tingkat manajemen dapat terlaksana secara optimal.
Board of Commissioners and Supporting Committee of Board of Commissioners are responsible for the oversight and implementation of the Internal Control System (ICS) on all aspects and lines. In order to monitor the implementation of ICS, Board of Directors reviews the ICS implementation which has been employed by the Internal Audit Division. ICS application purpose is to assure that the financial statements have met the rules and internal control policies, and comply with prevailing regulations and legislation. Board of Commissioners continues monitoring measures so that the quality of internal control systems at every level of management can be maintained.
Sebagai upaya pencapaian sasaran Perseroan, secara berkala auditor Internal maupun eksternal melakukan evaluasi atas efektivitas Sistem Pengendalian Internal sesuai prosedur audit yang berlaku.
To achieve the Company objectives, Internal and external auditors regularly perform an evaluation of the effectiveness of internal control system according to prevailing audit procedures.
Audit Internal
Internal Audit
Audit internal yang merupakan bagian dari proses Tata Kelola Perusahaan yang baik yang bertujuan untuk menjamin implementasi sistem pengendalian internal, kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta meningkatkan efektivitas operasional perusahaan.
Internal audit is part of the Good Corporate Governance which aims to ensure the implementation of internal control system, its compliance with prevailing rules and regulations and to improve the company operational effectiveness.
PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
SEKRETARIS PERUSAHAAN
38 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
Divisi Audit Internal PT Jaya Pari Steel, Tbk. berada di bawah kepala Divisi yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris, serta bertanggungjawab langsung kepada Direksi. Pertanggungjawaban disampaikan secara berkala dalam bentuk laporan yang disampaikan kepada Direksi serta melalui Komite Audit kepada Dewan Komisaris.
Internal Audit Division of PT Jaya Pari Steel, Tbk. is under the management of Division which is appointed and dismissed by the President Director under the approval of Board of Commissioners, and is directly responsible to the Board of Directors. Accountability submitted periodically in the form of a report submitted to the Board of Directors and by the Audit Committee to the Board of Commissioners.
Tugas dan tanggung jawab Audit Internal antara lain:
Duties and responsibilities of the Internal Audit are:
1. Menyusun rencana audit tahunan dan perencanaan penugasan audit yang berbasis risiko.
1. Develop an annual audit plan and planning risk-based audits.
2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan.
2. Examine and evaluate the implementation of the internal control and risk management system in accordance with Company policy.
3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya.
3. Perform inspection and assessment of the efficiency and effectiveness in finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology, and other activities.
4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen.
4. Provide suggestions for improvements and objective information on the activities examined at all levels of management.
5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikannya kepada Direktur Utama dan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
5. Submit an audit report and submit it to the Director and to the Board of Commissioners through the Audit Committee.
Internal Audit Sepanjang tahun 2015 tidak menemukan penyimpangan material yang berkaitan dengan sistem, prosedur dan operasional Perseroan, sehingga tidak diperlukan pengungkapan lebih di Laporan Tahunan Perseroan.
Throughout 2015 Internal Audit found no irregularities on material associated with the Company system, procedures and operations, therefore more disclosure is not required in the Company’s Annual Report.
Profil Audit Internal
Internal Audit Profile
Herman Prayudi Warga Negara Indonesia, lahir di Banyuwangi 15 Pebruari 1960. Pendidikan terakhir S2 Fakultas Ekonomi dari Universitas Brawijaya, Malang. Sebelumnya pernah berkarir sebagai Auditor pada KAP Hans Tuanakotta & Mustofa jabatan terakhir supervisor. Menjabat sebagai Satuan Internal Auditor sejak 28 Desember 2009. dengan dasar penunjukkan Audit Internal adalah surat pengangkatan per tanggal 28 Desember 2009.
Herman Prayudi Indonesian citizen, born in Banyuwangi, on February 15, 1960. Obtained Master degree from the Faculty of Economics, Brawijaya University, Malang. Previously worked as an auditor at KAP Hans Tuanakotta & Mustafa, his last position was supervisor. Served in Internal Auditor Unit since December 28, 2009 based on the letter of appointment adated December 28, 2009.
KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO RISK MANAGEMENT POLICY PT Jaya Pari Steel, Tbk. secara terus menerus berupaya menerapkan manajemen risiko yang merupakan bagian dari pelaksanaan prinsip GCG dalam mencapai tujuan Perseroan. Perseroan menerapkan manajemen risiko secara terintegrasi pada seluruh jenjang struktur organisasi. Dengan mengimplementasikan kebijakan, pedoman dan prosedur manajemen risiko secara konsisten, hal-hal yang dapat berpengaruh terhadap kegagalan pencapaian tujuan Perseroan dapat diantisipasi sejak dini.
PT Jaya Pari Steel, Tbk. continuously strives to apply risk management program, which is part of GCG principles implementation, in achieving the Company objectives. The Company is implementing an integrated risk management at all levels of the organizational structure. By implementing policies, guidelines and procedures of risk management consistently, things that might contribute to Company’s failure in achieving the goal can be anticipated early.
39 After being analyzed, Risks tackled by the Company include:
1. Risiko Persaingan Usaha Pesaing datang dari produsen sejenis di dalam negeri dan importir produk sejenis. Persaing yang dihadapi pada umumnya adalah berbentuk persaingan harga dan syarat pembayaran.
1. Risk on Business Competition Competitors come from similar manufacturers within the country and importers of similar products. The competitions are primarily in the form of selling price and terms of payment.
2. Risiko Kebijakan/Peraturan Pemerintah Risiko yang bisa mempengaruhi kinerja perseroan dengan adanya kenaikan tarif dasar listrik, harga gas, perpajakan, retribusi dan ketentuan UMK.
2. Risk on Policy/Government Regulation The risk that may affect the Company performance related to the increase in electricity tariff, gas prices, taxation levies, retribution and regulation of minimum salary for employees.
3. Risiko Kelangkaan Supply Bahan Baku Mengingat sifat pasar supply bahan baku slab yang oligopolistik pada saat-saat tertentu terutama pada saat harga naik signifikan biasa terjadi kelangkaan bahan baku slab sebagai bahan baku utama dari suplai slab baja internasional akan berdampak pada kenaikan harga bahan baku dan tentunya akan berdampak pada kenaikan beban pokok tersebut.
3. Risk on Raw Materials Scarcity Given the nature of the oligopolistic market supply of slab as raw material at certain moments, especially when the price raised significantly, scarcity of slab, which is the main raw material of international steel slabs supply will have an impact on raw material price increases and will certainly influence the increase in main cost.
4. Risiko Stabilitas Politik dan Keamanan Dalam Negeri Jika terjadi ketidakstabilan politik dan keamanan di dalam negeri khususnya dapat menimbulkan adanya gangguan keamanan, kerusuhan, pemogokan tenaga kerja yang dapat berakibat pada operasional Perseroan.
4. Risk on Domestic Political Stability and Security Should there be a political instability and security in the country in particular can cause security disturbances, riots, labor strikes that could affect the Company’s operations.
5. Risiko Fluktuasi Kurs Rupiah Dollar Amerika Serikat adalah valuta asing yang selama ini digunakan Perseroan sebagai satuan mata uang untuk keperluan pembelian bahan baku, sedangkan 100 persen penjualan menggunakan mata uang rupiah. Jika terjadi fluktuasi kurs yang berakibat dengan pelemahan rupiah maka perseroan akan mengalami kerugian valuta asing.
5. Risk of Rupiah Exchange Rate Fluctuations United States dollar is the currency which has been used by the Company to purchase raw materials, while 100 percent of sales are under Rupiah currencey. If there was a fluctuation which resulted in a weakening of rupiah, the company will incur a loss of foreign exchange.
Dari ke 5 risiko di atas yang paling signifikan mempengaruhi kinerja Perseroan adalah risiko butir 1,3 dan 5, sehingga manajemen Perseroan sangat memberikan perhatian pada butir-butir risiko tersebut.
From those 5 risks, the most significant risks that affect company performance are risks on point 1,3 and 5, so that the Company’s Management give utmost concern to those risks.
Efektivitas Sistem Manajemen Risiko
Effectiveness of Risk Management System
Perseroan menyadari bahwa sistem manajemen risiko yang ada saat ini penerapannya masih belum 100 % efektif mengingat skala usaha dari perseroan. Namun, Perseroan tetap melakukan pemantauan serta evaluasi terhadap perkembangan situasi dalam industri secara makro, ekonomi dan politik.
The Company realizes that the risk management system has not been effectively implemented 100% considering the Company’s scale. However, the Company is monitoring and evaluating on the development of macro, economic and political situation within the industry.
PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
Setelah dilakukan analisa, risiko-risiko yang yang dihadapi Perseroan digolongkan menjadi:
40 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
Setelah dilakukan analisa, risiko-risiko yang yang dihadapi Perseroan digolongkan menjadi:
After being analyzed, Risks tackled by the Company include:
1. Risiko Persaingan Usaha Pesaing datang dari produsen sejenis di dalam negeri dan importir produk sejenis. Persaing yang dihadapi pada umumnya adalah berbentuk persaingan harga dan syarat pembayaran.
1. Risk on Business Competition Competitors come from similar manufacturers within the country and importers of similar products. The competitions are primarily in the form of selling price and terms of payment.
2. Risiko Kebijakan/Peraturan Pemerintah Risiko yang bisa mempengaruhi kinerja perseroan dengan adanya kenaikan tarif dasar listrik, harga gas, perpajakan, retribusi dan ketentuan UMK.
2. Risk on Policy/Government Regulation The risk that may affect the Company performance related to the increase in electricity tariff, gas prices, taxation levies, retribution and regulation of minimum salary for employees.
3. Risiko Kelangkaan Supply Bahan Baku Mengingat sifat pasar supply bahan baku slab yang oligopolistik pada saat-saat tertentu terutama pada saat harga naik signifikan biasa terjadi kelangkaan bahan baku slab sebagai bahan baku utama dari suplai slab baja internasional akan berdampak pada kenaikan harga bahan baku dan tentunya akan berdampak pada kenaikan beban pokok tersebut.
3. Risk on Raw Materials Scarcity Given the nature of the oligopolistic market supply of slab as raw material at certain moments, especially when the price raised significantly, scarcity of slab, which is the main raw material of international steel slabs supply will have an impact on raw material price increases and will certainly influence the increase in main cost.
4. Risiko Stabilitas Politik dan Keamanan Dalam Negeri Jika terjadi ketidakstabilan politik dan keamanan di dalam negeri khususnya dapat menimbulkan adanya gangguan keamanan, kerusuhan, pemogokan tenaga kerja yang dapat berakibat pada operasional Perseroan.
4. Risk on Domestic Political Stability and Security Should there be a political instability and security in the country in particular can cause security disturbances, riots, labor strikes that could affect the Company’s operations.
5. Risiko Fluktuasi Kurs Rupiah Dollar Amerika Serikat adalah valuta asing yang selama ini digunakan Perseroan sebagai satuan mata uang untuk keperluan pembelian bahan baku, sedangkan 100 persen penjualan menggunakan mata uang rupiah. Jika terjadi fluktuasi kurs yang berakibat dengan pelemahan rupiah maka perseroan akan mengalami kerugian valuta asing.
5. Risk of Rupiah Exchange Rate Fluctuations United States dollar is the currency which has been used by the Company to purchase raw materials, while 100 percent of sales are under Rupiah currencey. If there was a fluctuation which resulted in a weakening of rupiah, the company will incur a loss of foreign exchange.
Dari ke 5 risiko di atas yang paling signifikan mempengaruhi kinerja Perseroan adalah risiko butir 1,3 dan 5, sehingga manajemen Perseroan sangat memberikan perhatian pada butir-butir risiko tersebut.
From those 5 risks, the most significant risks that affect company performance are risks on point 1,3 and 5, so that the Company’s Management give utmost concern to those risks.
Efektivitas Sistem Manajemen Risiko
Effectiveness of Risk Management System
Perseroan menyadari bahwa sistem manajemen risiko yang ada saat ini penerapannya masih belum 100 % efektif mengingat skala usaha dari perseroan. Namun, Perseroan tetap melakukan pemantauan serta evaluasi terhadap perkembangan situasi dalam industri secara makro, ekonomi dan politik.
The Company realizes that the risk management system has not been effectively implemented 100% considering the Company’s scale. However, the Company is monitoring and evaluating on the development of macro, economic and political situation within the industry.
SANKSI ADMINISTRATIF YANG DIKENAKAN KEPADA EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK ADMINISTRATIVE SANCTIONS SUBJECT TO THE ISSUER OR PUBLIC CORPORATION Pada tahun 2015, tidak terdapat sanksi yang dikenakan kepada Perseroan, anggota Komisaris, maupun Direksi baik sanksi dari Otoritas Jasa Keuangan maupun dari Bursa Efek Indonesia dan Regulator lainnya.
In 2015, there are no sanctions that were imposed on the Company, the Commissioner, and Board of Directors, either sanctions from the Financial Services Authority or the Indonesia Stock Exchange and other regulators.
41
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Mengacu pada Keputusan Ketua OJK Nomor: Kep431/BL/2012 tanggal 1 Agustus 2012, Peraturan X.K.6 huruf h tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Penerapan tanggung jawab sosial Perseroan untuk memelihara keseimbangan antara kepentingan internal dan kepentingan masyarakat umum ditunjukkan dengan sinergi yang berkenisambungan.
In accordance to the Chairman of FSA Decree Number: Kep-431/BL/2012 dated August 1, 2012, Regulation X.K.6 letter h of Corporate Social Responsibility. The implementation of the Company’s social responsibility to maintain a balance between internal and public interests are indicated by a continuous synergy.
Berikut ini praktek tanggung jawab sosial Perusahaan yang telah dijalankan selama tahun 2015:
The following are the corporate social responsibility practices conducted by the Company in 2015:
Lingkungan Hidup
Environment
Untuk menjaga lingkungan yang aman dan sehat Perseroan telah mewujudkan dengan melakukan pengujian air bersih, partisipasi dalam biaya keamanan lingkungan, kebersihan lingkungan, pengujian kualitas udara emisi, kualitas udara ambience, dan kualitas udara di sekitar lingkungan kerja oleh UPT K3 Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur.
To maintain a safe and healthy environment the Company brings them to reality by performing water testing, participating in environmental safety by providing the fund, environmental hygiene, air emissions quality testing, air ambience quality, and the air quality around the work environment by the UPT K3 of East Java Department of Labor.
Praktik Ketenaga Kerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Employment, Health, and Safety Practices
Sebagai perwujudan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja dan pengembangan karyawan, Perseroan telah melakukan studi UPL dan UKL. Perseroan juga telah memperoleh sertifikat SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan mengikutsertakan karyawan dalam seminar atau pelatihan SMK3, Ahli K3, P3K dan Apar.
As a realization to maintain the occupational health and safety, also employee development, the Company has UPL and UKL studies. The Company also has obtained the certificate of Occupational Health and Safety Management System (SMK3) and includes employees in SMK3, K3, First Aid, and Compact Fire Extinguisher seminars or trainings.
Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
Social and Community Development
Perseroan telah melaksanakan penggunaan tenaga kerja dari penduduk di sekitar lokasi Perseroan. Perseroan juga telah berpartisipasi dalam biaya kegiatan kebersihan, hari besar nasional dan agama yang dilakukan oleh warga sekitan Perseroan.
The Company has implemented the use of labor from nearby residents. The Company has also funded several activities carried out by the people living around the Company area, which includes clean-up activities, national festivals and religious activities.
Tanggung Jawab Produk
Product Responsibility
Perseroan telah memberikan jaminan produknya bisa diterima oleh pasar karena Perseroan telah memiliki Sertifikat SNI dan ISO 9001:2008. Perseroan juga memiliki situs web untuk memberikan informasi profil dan produk serta kondisi yang ada pada Perseroan.
The Company has provided guarantees that its products can be accepted by the market because the Company has obtained SNI certification and ISO 9001: 2008. The Company also manages a website that provides product information and profile, also existing the conditions in the Company.
Perseroan telah mengeluarkan biaya sebesar Rp 295 juta untuk seluruh kegiatan tanggung jawab sosial Perseroan selama tahun 2015.
The Company has spent Rp 295 million for the entire corporate social responsibility activities in 2015.
PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
42
PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
Proses Rolling Plat Plate Rolling Process
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
STATEMENT OF RESPONSIBILITY
PT JAYA PARI STEEL, TBK. BOARD OF COMMISSIONERS’ AND BOARD OF DIRECTORS’ STATEMENT OF RESPONSIBILITY OVER ANNUAL REPORT FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015. Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Jaya Pari Steel, Tbk. tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan kami bertanggungjawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.
We are the undersigned hereby declare that all the information contained within the 2015 Annual Report of PT Jaya Pari Steel, Tbk. been presented completely and we are thus fully responsible for the truthfulness of the contents of this Annual Report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement has been made truthfully.
Surabaya, 25 April 2016
GWIE GUNAWAN
Komisaris Utama President Commissioner
GWIE GUNADI GUNAWAN Komisaris Commissioner
Drs. SYAEFULLAH, Ak.
Komisaris Independen Independent Commissioner
GWIE GUNATO GUNAWAN Direktur Utama President Director
Drs. YURNALIS ILYAS, Ak.
Direktur Independen / Sekretaris Perusahaan Independent Director / Corporate Secretary
Drs. HADI SUTJIPTO Direktur Director
PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT JAYA PARI STEEL, TBK. TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN UNTUK PERIODE TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015.
43
44 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN This page is intentionally left blank
PT JAYA PARI STEEL Tbk Laporan Keuangan Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013
PT JAYA PARI STEEL Tbk Financial Statements For the Years Ended December 31, 2015 and 2014, and January 1, 2014/December 31, 2013
PT JAYA PARI STEEL Tbk Daftar Isi
PT JAYA PARI STEEL Tbk Halaman/ Page
Surat Pernyataan Direksi
Table of Contents
Directors’ Statement Letter
Laporan Auditor Independen
Independent Auditor’s Report
Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013
Financial Statements For The Years Ended December 31, 2015 and 2014, and January 1, 2014/December 31, 2013
Laporan Posisi Keuangan
1
Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
3
Statements of Profit Or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
5
Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
6
Notes to The Financial Statements
PT JAYA PARI STEEL Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN
PT JAYA PARI STEEL Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
As of December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014/ Catatan/ Notes
2015 Rp
2014*) Rp
December 31, 2013*) Rp
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Pihak Berelasi Aset Keuangan Lancar Lainnya Pendapatan Bunga yang Masih Akan Diterima Persediaan Uang Muka Pembelian Pajak Dibayar di Muka Piutang Pajak Beban Dibayar di Muka
CURRENT ASSETS 3, 25, 26
2,159,870,528
6,778,103,918
85,416,629,451
4, 25 4, 23, 25 5, 25
20,551,932,987 137,950,000,000 2,358,193,702
18,832,902,140 140,578,970,754 2,177,565,739
11,732,827,313 73,134,000,000 2,407,184,814
Cash and Cash Equivalents Trade Accounts Receivable Third Parties Related Party Other Current Financial Assets
23 6 7 13.b 13.a
2,739,857,341 46,034,291,187 924,000 2,412,286,647 29,116,068
2,630,379,794 44,389,798,118 8,617,607,320 64,292,015
359,234,263 37,379,729,786 17,473,363,600 15,914,375 7,941,016,486 40,864,819
Accrued Interest Income Inventories Purchase Advances Prepaid Tax Tax Receivable Prepaid Expenses
214,236,472,460
224,069,619,798
235,900,764,907
Total Current Assets
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang Pajak
NONCURRENT ASSETS 13.a
10,995,420,970
7,286,421,766
-
Tax Receivable
13.d, 31 8, 23, 31 9 10
8,965,676,685 116,018,119,321 812,695,960 12,216,588,332 20,068,429
6,001,182,569 120,669,554,722 817,116,802 13,100,716,324 20,068,429
4,236,953,924 122,125,911,255 823,439,942 14,145,731,382 20,068,429
Deferred Tax Assets Investment in Associate Investment Properties Property, Plant and Equipment Other Noncurrent Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
149,028,569,697
147,895,060,612
141,352,104,932
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
363,265,042,157
371,964,680,410
377,252,869,839
TOTAL ASSETS
Aset Pajak Tangguhan Investasi pada Entitas Asosiasi Properti Investasi Aset Tetap Aset Tidak Lancar Lainnya
*) Disajikan Kembali (Catatan 31)
*) Restatement (Note 31)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
d1/March 31, 2016
Notes to financial statements is an integral part of the overall financial statements
1 paraf:
PT JAYA PARI STEEL Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued)
Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
As of December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ January 1, 2014/ Catatan/ Notes
2015 Rp
2014*) Rp
December 31, 2013*) Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha Pihak Ketiga Pihak Berelasi Utang Lain-lain Utang Pajak Beban Akrual Uang Muka Penjualan
CURRENT LIABILITIES 11, 25 11, 23, 25 25 13.c 12, 25
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
213,537,022 10,500,000,000 24,908,555 312,987,811 1,203,419,584 3,793,832,743
184,555,086 24,908,555 71,708,744 200,713,914 -
248,231,291 359,406,586 119,441,256 226,270,718 -
Trade Accounts Payable Third Parties Related Party Other Payable Taxes Payable Accrued Expenses Sales Advance
16,048,685,715
481,886,299
953,349,851
Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas EKUITAS Modal Saham - Nilai Nominal Rp 100 per Saham Modal Dasar - 1.500.000.000 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor 750.000.000 Saham Tambahan Modal Disetor Agio Saham Saldo Laba
NONCURRENT LIABILITIES 21, 31
14,757,325,992 14,757,325,992 30,806,011,707
22,203,356,880 22,203,356,880 22,685,243,179
18,082,184,403 18,082,184,403 19,035,534,254
Post Employment Benefits Liabilities Total Noncurrent Liabilities Total Liabilities
75,000,000,000
75,000,000,000
75,000,000,000
348,000,000 257,111,030,450
348,000,000 273,931,437,231
348,000,000 282,869,335,585
EQUITY Capital Stock - Nominal Par Value Rp 100 per Share Authorized - 1,500,000,000 Shares Subscribed and Paid - Up 750,000,000 Shares Additional Paid - In Capital Premium on Stocks Retained Earnings
Jumlah Ekuitas
332,459,030,450
349,279,437,231
358,217,335,585
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
363,265,042,157
371,964,680,410
377,252,869,839
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
14
*) Disajikan Kembali (Catatan 31)
*) Restatement (Note 31)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
d1/March 31, 2016
Notes to financial statements is an integral part of the overall financial statements
2 paraf:
PT JAYA PARI STEEL Tbk LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
PT JAYA PARI STEELTbk STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2015 Rp
2014*) Rp
PENJUALAN BERSIH
15
143,326,451,256
313,636,426,234
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
16
166,669,015,486
308,572,790,084
COST OF GOODS SOLD
(23,342,564,230)
5,063,636,150
GROSS PROFIT (LOSS)
17 18 10
(4,210,863,993) (15,170,603,937) 83,000,000
(4,641,397,456) (14,275,678,846) -
Selling Expenses General and Administrative Expenses Gain on Sales of Fixed Assets
24
16,430,999,799
4,125,330,539
Gain on Foreign Exchange - Net
(95,386,704)
715,942,475
Others - Net
(26,305,419,065)
(9,012,167,138)
OPERATING LOSS
(2,500,953,988) 6,681,440,291 (4,577,133,149)
(1,670,268,290) 4,018,841,907 (1,124,452,694)
Interest Expense Interest Income Net Loss of Associates
(26,702,065,911)
(7,788,046,215)
LOSS BEFORE TAXES
4,712,360,932
1,107,682,759
Income Tax Benefits
(21,989,704,979)
(6,680,363,456)
LOSS FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME Items that will not be reclassified to profit or loss: Actuarial Gain (Losses) of Remeasurements of Defined Benefit Pension Plans Actuarial Losses of Remeasurements of Defined Benefit Pension Plans - Associate Related Income Tax Total
LABA (RUGI) KOTOR Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Laba Penjualan Aset Tetap Keuntungan Kurs Mata Uang Asing - Bersih Lain-lain - Bersih RUGI USAHA Beban Bunga Penghasilan Bunga Bagian Rugi Entitas Asosiasi
19 20, 23 8
RUGI SEBELUM PAJAK Manfaat Pajak Penghasilan
13.d
RUGI TAHUN BERJALAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Keuntungan (Kerugian) Aktuarial atas Program Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti Kerugian Aktuarial atas Program Pengukuran Kembali atas Program Imbalan Pasti - Entitas Asosiasi Pajak Penghasilan Terkait Jumlah
21
6,991,467,266
(2,626,183,545)
8
(68,303,615) (1,730,790,912) 5,192,372,739
(439,608,350) 766,447,973 (2,299,343,922)
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: Bagian Rugi - dari Rugi Belum Terealisasi atas Efek Tersedia Untuk Dijual - Entitas Asosiasi
Items that may be reclassified subsequently to profit or loss: Loss Unrealized Loss on 8
Pajak Penghasilan Terkait Jumlah
(30,766,055)
(2,930,101)
7,691,514
732,525
Related Income Tax
(23,074,541)
(2,197,576)
Total
PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF
OTHER COMPREHENSIVE
LAIN SETELAH PAJAK
5,169,298,198
(2,301,541,498)
(16,820,406,781)
(8,981,904,954)
(29)
(9)
JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF
22
*) Disajikan Kembali (Catatan 31)
FOR THE YEAR
BASIC EARNINGS LOSS PER SHARE
*) Restatement (Note 31)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
d1/March 31, 2016
INCOME (LOSS) AFTER TAX TOTAL COMPREHENSIVE LOSS
TAHUN BERJALAN
RUGI PER SAHAM DASAR
Available for Sales Securities - Associate
Notes to financial statements is an integral part of the overall financial statements
3 paraf:
14, 31
14
Cadangan Khusus - Deviden yang Tidak Diambil Rugi Tahun Berjalan Penghasilan Komprehensif Lain Tahun Berjalan Saldo Per 31 Desember 2014*)
Rugi Tahun Berjalan Penghasilan Komprehensif Lain Tahun Berjalan Saldo Per 31 Desember 2015 348,000,000
75,000,000,000
348,000,000
75,000,000,000
-
-
348,000,000
75,000,000,000
-
348,000,000
75,000,000,000
Tambahan Modal Disetor - Agio Saham/ Additional Paid in Capital - Premium on Stocks Rp
d1
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
*) Disajikan Kembali (Catatan 31) **) Termasuk pengukuran kembali atas program imbalan pasti
14, 31
Saldo Per 1 Januari 2014 Penyesuaian saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) Saldo Per 1 Januari 2014*)
Catatan/ Notes
Modal Disetor/ Paid - Up Capital Stock Rp
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT JAYA PARI STEEL Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
(23,074,541) 20,119,964
-
(2,197,576) 43,194,505
-
45,392,081
45,392,081
Belum Terealisasi atas Efek Tersedia untuk Dijual/ Unrealized Gain (Loss) on Available for Sales Securities Rp
Penghasilan Komprehensif Lain/ Other Comprehensive Income
-
-
4
44,006,600
-
44,006,600
44,006,600 -
Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated Rp
5,192,372,739 257,046,903,886
(21,989,704,979)
(2,299,343,922) 273,844,236,126
(6,680,363,456)
(4,304,198,566) 282,823,943,504
287,128,142,070
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated Rp
Saldo Laba/ Retained Earnings**)
5,192,372,739 257,090,910,486
(21,989,704,979)
(2,299,343,922) 273,888,242,726
44,006,600 (6,680,363,456)
(4,304,198,566) 282,823,943,504
287,128,142,070
Jumlah/ Total Rp
Loss for The Year Other Comprehensive Income for the Year Balance as of December 31, 2015
Specific Appropriation - Dividend Which not Taken Loss for The Year Other Comprehensive Income for the Year Balance as of December 31, 2014*)
Balance as of January 1, 2014 Adjustment of opening balance in relation to the application of PSAK 24 (Revised 2013) Balance as of January 1, 2014*)
The accompanying notes form an integral part of these Financial Statements
*) Restatement (Note 31) **) Includes remeasurement on defined benefit plan
5,169,298,198 332,459,030,450
(21,989,704,979)
(2,301,541,498) 349,279,437,231
44,006,600 (6,680,363,456)
(4,304,198,566) 358,217,335,585
362,521,534,151
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT JAYA PARI STEEL Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
PT JAYA PARI STEEL Tbk LAPORAN ARUS KAS
PT JAYA PARI STEELTbk STATEMENTS OF CASH FLOWS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran Kas kepada Pemasok, Karyawan dan Lainnya Kas yang Dihasilkan (Digunakan untuk) dari Operasi Penerimaan Bunga Penerimaan Pajak Penghasilan Pembayaran Pajak Penghasilan Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2015 Rp
2014 Rp
4, 5, 16
181,198,897,364
274,039,220,813
11, 12, 17, 18, 19
(179,600,365,530)
(351,134,589,097)
1,598,531,834 97,479,612 (6,202,632,243)
(77,095,368,285) 1,747,695,119 7,941,016,486 (9,591,218,788)
(4,506,620,797)
(76,997,875,467)
20 13 13
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash Received from Customers Cash Paid to Suppliers, Employees and Others Cash Generated (Used in) from Operations Interest Received Refund from Income Tax Payment for Income Tax Net Cash Used in Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan Deposito
5
-
(1,543,354,221)
Hasil Penjualan Aset
10
83,000,000
-
Perolehan Aset Tetap Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
10
(174,191,700)
(37,513,044)
(91,191,700)
(1,580,867,265)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Temporary Deposits Placement Proceeds from Sale of Property, Plant, and Equipment Acquisition of Property, Plant and Equipment Net Cash Used in Investing Activities
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(4,597,812,497)
(78,578,742,733)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
6,778,103,918
85,416,629,451
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR
(20,420,893)
(59,782,800)
2,159,870,528
6,778,103,918
Dampak Perubahan Selisih Kurs KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN Saldo Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas
80,273,975
100,694,869
Cash on Hand
2,079,596,553
1,241,129,049
Cash in Banks
-
5,436,280,000
2,159,870,528
6,778,103,918
Time Deposits Total
Deposito Total
Informasi tambahan atas aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan di Catatan 30.
Additional information on activities not affecting cash flows is presented in Note 30.
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
d1/March 31, 2016
AT END OF THE YEAR Cash and Cash Equivalents consist of:
3
Bank
Effect of Exchange Rate Changes CASH AND CASH EQUIVALENTS
Notes to financial statements is an integral part of the overall financial statements
5 paraf:
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
1. Umum
1. General
a. Pendirian dan Informasi Umum PT Jaya Pari Steel Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 juncto Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan Akta No. 46 tanggal 18 Juli 1973 dari Eddy Wijaya, SH., Notaris di Surabaya. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. YA.5/246/15 tanggal 2 Juni 1976 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 55 tanggal 9 Juli 1976, Tambahan No. 524.
a.
Establishment and General Information PT Jaya Pari Steel Tbk (the Company) was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968 in conjunction with Constitution No. 12 year 1970 based on Notarial Deed No. 46, dated July 18, 1973 by Eddy Wijaya, SH., Notary in Surabaya. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. YA.5/246/15, dated June 2, 1976 and was published in the State Gazette No. 55, dated July 9, 1976, Supplement No. 524.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 29 dan 30 tanggal 23 Juni 2009 dari Untung Darnosoewirjo, SH., Notaris di Surabaya, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No.AHU-57886.AH.01-02. Tahun 2009 tanggal 26 November 2009 serta diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 79 tanggal 1 Oktober 2010.
The Company's Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 29 and 30, dated June 23, 2009 by Untung Darnosoewirjo, SH., Notary in Surabaya, to conform with Law No. 40 year 2007 of Limited Liability Companies. The changed of notarial deed were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No.AHU-57886.AH.01-02. Year 2009 dated November 26, 2009 and was published in State Gazette No. 79, dated October 1, 2010.
Kantor pusat dan pabrik Perusahaan beralamat di Jl. Margomulyo No. 4, Surabaya.
The Company's office and plant are located at Jl. Margomulyo No. 4, Surabaya.
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi industri besi dan baja. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1976, dengan bidang usaha pemotongan hot rolled coil untuk dijadikan plat. Seiring berkembangnya usaha, sejak tahun 1982 Perusahaan mulai memproduksi plat baja canai panas. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam negeri.
According to Article 3 of the Company's Articles of Association, the scope of its activities is to engage in the manufacturing of iron and steel. The Company started its commercial operations in 1976, and produce cutting hot rolled coil to be used as plates. As the development effort, since 1982 the Company started producing hot rolled steel plate. The Company's products are marketed in domestically.
Pemegang saham terbesar Perusahaan adalah International Magnificent Fortune Limited (entitas yang didirikan di Republic of Seychelles) dan Vihara Limited (entitas yang didirikan di Anguila). International Magnificent Fortune Limited merupakan entitas anak dari Meriton International Limited (entitas yang didirikan di Samoa) dan Vihara Limited merupakan entitas anak dari Marston International Limited (entitas yang didirikan di British Virgin Island).
The Company's largest shareholder is International Magnificent Fortune Limited (an entity incorporated in Republic of Seychelles) and Vihara Limited (an entity incorporated in Anguila). International Magnificent Fortune Limited is a subsidiary of Meriton International Limited (an entity incorporated in Samoa) and Vihara Limited is a subsidiary of Marston International Limited (an entity incorporated in British Virgin Island).
d1/March 31, 2016
6
paraf:
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 16 Juni 1989, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Suratnya No.SI035/SHM/MK.10/1989, untuk menawarkan saham kepada masyarakat sebanyak 3.360.000 saham. Pada tanggal 4 Agustus 1989 saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia).
b. Public Offering of Shares of the Company On June 16, 1989, the Company obtained approval from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Letter No.SI-035/SHM/MK.10/1989, concerning the offering of its 3,360,000 shares to the public. On August 4, 1989, the Company's shares were listed in Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange (currently merged as the Indonesian Stock Exchange).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh saham Perusahaan sejumlah 750.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2015 and 2014, all of the Company's 750,000,000 shares are listed in the Indonesian Stock Exchange.
c. Dewan Direksi, Komisaris, Komite Audit dan Karyawan Susunan pengurus Perusahaan telah mengalami beberapa perubahan, terakhir dengan akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.19 tanggal 19 Juni 2015 oleh Dian Silviyana Khusnarini, SH., Notaris di Surabaya, mengenai perubahan direksi dan komisaris Perusahaan, dan telah dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan No.AHU-AH.01.03-0941937 Tahun 2015 tanggal 16 Juni 2015. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
c.
Board of Directors, Commissioners, Audit Committee and Employees The Company's board of managements have been amended several times, most recently by Annual General Shareholders Meeting No.19 dated June 19, 2015 by Dian Silviyana Khusnarini, SH., Notary in Surabaya, regarding changes of directors and commissioners of the Company, and have recorded by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No.AHU-AH.01.03-0941937 Year 2015 dated June 16, 2015. The Company's management as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
2015
2014
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Gwie Gunawan Gwie Gunadi Gunawan Drs. Syaefullah, Ak
Gwie Gunawan Drs. Syaefullah, Ak
Direktur Utama Direktur
Gwie Gunato Gunawan Drs. Yurnalis Ilyas, Ak Drs. Hadi Sutjipto
Gwie Gunadi Gunawan Gwie Gunato Gunawan Drs. Yurnalis Ilyas, Ak Drs. Hadi Sutjipto
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
President Commissioner Commissioner Independent Commissioner President Director Directors
The Company's Audit Committee as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
2015 dan/and 2014 x Ketua Anggota
Drs. Syaefullah, Ak Drs. Agus Mulyono, Msi Drs. Mujiyanto, Ak
Chairman Members
Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 271 dan 282 orang (tidak diaudit).
Total employees of the Company as of December 31, 2015 and 2014 were 271 and 282 people (unaudited), respectively.
Personil manajemen kunci Perusahaan adalah Dewan Komisaris, Direksi, dan Manajer.
Key management personnel of the Company are the Boards of Commissioners, Directors, and Managers. 7
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan
2. Summary of Significant Accounting Policies
a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI), serta peraturan Pasar Modal yang berlaku antara lain Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan, keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.
a. Compliance with the Financial Accounting Standards (SAK) The financial statements were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standard Board – Indonesian Institute of Accountant (DSAK – IAI), and regulations in the Capital Market include Regulations of Financial Sevices Authority/Capital Market and Supervisory Board and Financial Institution (OJK/BapepamLK) No. VIII.G.7 regarding guidelines for the presentation of financial statements, decree of Chairman of Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 regarding presentation and disclosure of financial statements of the issuer or public company.
b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun dan disajikan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Biaya perolehan umumnya didasarkan pada nilai wajar imbalan yang diserahkan dalam pemerolehan aset.
b. The Basis Measurement and Preparation of Financial Statements The financial statements have been prepared and presented based on going concern assumption and accrual basis of accounting, except for the statements of cash flows. Basis of measurement in preparation of these financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective policies. Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for assets.
Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The presentation currency used in the preparation of the financial statements is Indonesian Rupiah which is the functional currency of the Company.
Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang telah diterbitkan oleh DSAK-IAI dan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, yaitu:
New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year The following are new standards, amendments of standards and interpretation of standard issued by DSAK-IAI and effectively applied for the period starting on or after January 1, 2015, as follows:
-
PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan” PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri”
-
8
PSAK No. 1 (Revised 2013) “Presentation of Financial Statements” PSAK No. 4 (Revised 2013) “Separate Financial Statements”
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
-
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
-
PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”
-
-
PSAK No. 46 (Revisi 2013) “Pajak Penghasilan”
-
-
PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset” PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”
-
PSAK No. 66 “Pengaturan Bersama” PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain” PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar” ISAK No. 26 (Revisi 2014) “Penilaian Kembali Derivatif Melekat”
-
-
-
-
-
PSAK No. 15 (Revised 2013) “Investments in Associates and Joint Ventures” PSAK No. 24 (Revised 2013) “Employee Benefits” PSAK No. 46 (Revised 2013) “Income Taxes” PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment of Assets” PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial Instruments: Presentation” PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” PSAK No. 60 (Revised 2014) “Financial Instruments: Disclosures” PSAK No. 65 “Consolidated Financial Statements” PSAK No. 66 “Joint Arrangements” PSAK No. 67 “Disclosure of Interests in Other Entities” PSAK No. 68 “Fair Value Measurement” ISAK No. 26 “Reassessment of Embedded Derivatives”
Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi diatas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan:
The following is the impact of the amendments in accounting standards that are relevant and significant to the financial statements of the Company:
• PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan” PSAK No.1 (Revisi 2013) mengatur perubahan dalam format serta revisi judul laporan. Dampak signifikan dari perubahan dalam standar akuntansi ini terhadap Perusahaan antara lain:
•
PSAK No. 1 (Revised 2013) “Presentation of Financial Statements” PSAK No. 1 (Revised 2013) has introduce changes in the format and revision of the title of the report. The significant impact of changes of this accounting standard to the Company, among others, are:
-
Perubahan nama laporan yang sebelumnya adalah “Laporan Laba Rugi Komprehensif” menjadi “Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain”,
-
Change of report title which previously named “Statement of Comprehensive Income” become “Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income”,
-
Adanya persyaratan penyajian penghasilan komprehensif lain yang dikelompokkan menjadi (a) pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi; dan (b) pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi.
-
Requirement for the presentation of other comprehensive income are grouped into (a) items that will not be reclassified to profit or loss; and (b). items that will be reclassified to profit or loss.
Standar ini berlaku retrospektif dan oleh karenanya informasi pembanding tertentu telah disajikan kembali.
This standard is applied retrospectively and certain comparative information have been restated, accordingly.
9
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
• PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” PSAK No. 15 (Revisi 2009) “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah direvisi dan diubah namanya menjadi PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Standar ini mengatur ketentuan mengenai penerapan metode ekuitas sebagai metode akuntansi untuk investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama.
• PSAK No. 15 (Revised 2013) “Investments in Associates and Joint Ventures” PSAK No. 15 (Revised 2009) “Investments in Associates” has been revised and re-titled into PSAK No. 15 (Revised 2013) “Investments in Associates and Joint Ventures”. This standard sets out the requirements for the application of the equity method when accounting for investments in associates and joint ventures.
Standar ini mendefinisikan “pengaruh signifikan”, memberikan panduan mengenai bagaimana metode ekuitas diterapkan dan menetapkan bagaimana investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama diuji penurunan nilainya.
It defines “significant influence”, provides guidance on how the equity method of accounting is to be applied and prescribes how investments in associates and joint ventures should be tested for impairment.
Penerapan standar revisi ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan.
The adoption of the revised standard had no material effect to the financial statements.
• PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja” PSAK ini mengubah beberapa ketentuan akuntansi terkait program imbalan pasti. Perubahan utama mencakup penghapusan “pendekatan koridor”, modifikasi akuntansi untuk pesangon dan penyempurnaan ketentuan mengenai pengakuan, penyajian dan pengakuan untuk program imbalan kerja imbalan pasti.
• PSAK No. 24 (Revised 2013) “Employee Benefits” This PSAK amending some accounting provisions related to defined benefit plans. The key amendments include elimination of the “corridor approach”, modification of accounting for termination benefits and improvement of the recognition, presentation and disclosure requirements for defined benefit plans.
Perubahan ketentuan yang berdampak pada laporan keuangan Perusahaan antara lain sebagai berikut:
Amended provisions that impacting the Company's financial statements are as follows:
a. pengakuan keuntungan (kerugian) aktuaria melalui penghasilan komprehensif lain; b. semua biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada tanggal yang lebih awal antara ketika amandemen/kurtailmen program terjadi atau ketika entitas mengakui biaya terkait restrukturisasi atau pesangon. Sehingga biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui sepanjang periode vesting; c. beban bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK No. 24 terdahulu diganti dengan konsep bunga neto, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto liabilitas (aset) neto imbalan pasti yang ditentukan pada awal setiap periode pelaporan tahunan.
a. the recognition of actuarial gains (losses) through other comprehensive income; b. all past service cost is recognized as an expense at the earlier of the date when the amendment/curtailment occurs or the date when the entity recognizes related restructuring costs or termination benefits. Therefore the unvested past service cost is no longer be deferred and recognized over the vesting period;
Perubahan ini diterapkan secara retrospektif (kecuali perubahan nilai tercatat aset yang mencakup biaya imbalan kerja dalam nilai tercatatnya) dan dampak perubahan dari standar ini dijelaskan pada Catatan 31.
This amendments have been applied retrospectively (except for changes to the carrying value of assets that include employee benefit costs in the carrying amount) and the effect of the revised standard is presented in Note 31.
c. interest expense and returns on plan assets used in the previous PSAK No. 24 is replaced by the concept of net interest, which is calculated using a discount rate liabilities (assets) net defined benefit as determined at the beginning of each annual reporting period.
10
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
• PSAK No. 46 (Revisi 2013) “Pajak Penghasilan” PSAK No. 46 (Revisi 2013) ini memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan. Selain itu, standar ini juga menghilangkan pengaturan tentang pajak final dan hal khusus.
• PSAK No. 46 (Revised 2013) “Income Taxes” This PSAK No. 46 (Revised 2013) emphasize on measurement of deferred tax on assets measured at fair value, assuming that the carrying amount of the assets will be recovered through sales. In addition, this standard also removes provision on final tax and spesific matter.
• PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
• PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial Instrument: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial Instrument: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60 (Revised 2014) “Financial Instrument: Disclosures”
Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian akibat diterbitkannya PSAK No. 68 mengenai nilai wajar.
The amendment of these PSAKs mainly related to the changes as an impact the issuance of PSAK No. 68 concerning fair value.
PSAK No. 50 (Revisi 2014) menghapus pengaturan pajak penghasilan yang terkait dengan dividen dan akan mengacu pada PSAK No. 46. Selain itu, PSAK No. 50 (Revisi 2014) memberikan pengaturan (pedoman aplikasi) yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus dan penyelesaian neto aset dan liabilitas keuangan.
PSAK No. 50 (Revised 2014) removing arrangement of income tax related to dividend and will refer to PSAK No. 46. Furthermore, PSAK No. 50 (Revised 2014) provides more specific arrangement (application guidelines) related to the criteria for offsetting and net settlement of financial asset and financial liability.
Perubahan PSAK No. 55 (Revisi 2014) mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat, pengaturan kriteria dan penghentian instrumen lindung nilai, serta pengaturan tanggal pencatatan instrumen keuangan.
The changes in PSAK No. 55 (Revised 2014) deals with measurement and reclassification of embedded derivative, arrangement of criteria and derecognition of hedging instrument, and arrangement of date of recording financial instrument.
PSAK No. 60 (Revisi 2014) mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar, saling hapus aset dan liabilitas keuangan, serta pengalihan aset keuangan.
PSAK No. 60 (Revised 2014) deals with additional disclosures relates to the fair value, offetting financial asset and liability, and transfers of financial assets.
Perusahaan telah menerapkan PSAK-PSAK ini dan telah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta.
The Company had adopting these PSAKs and had completed the required disclosures requirements.
c. Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran Awal Perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, Perusahaan mengukur pada nilai wajarnya.
c. Financial Instruments Initial Recognition and Measurement The Company recognize a financial assets or a financial liabilities in the statement of financial position when, and only when, it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. At initial recognition, the Company measure all financial assets and financial liabilites at its fair value.
11
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah atau dikurang dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksi yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan aset keuangan dan penerbitan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dibebankan segera.
In the case of a financial asset or financial liability not at fair value through profit or loss, fair value plus or minus with the transaction costs that are directly attributtable to the acquisition or issue of the financial asset or financial liability. Transaction costs incurred on acquisition of a financial asset and issue of a financial liability classified at fair value through profit or loss are expensed immediately.
Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan Pengukuran selanjutnya aset keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dalam salah satu dari empat kategori berikut:
Subsequent Measurement of Financial Assets Subsequent measurement of financial assets depends on their classification on initial recognition. The Company classifies financial assets in one of the following four categories:
(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada FVTPL adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
(i)
Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui dalam laba rugi.
Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Financial assets at FVTPL are financial assets held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss. Financial asset classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.
After initial recognition, financial assets at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value of financial assets are recognized in profit or loss.
(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: (a) pinjaman yang diberikan dan piutang yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; (b) pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau
(ii)
Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than: (a) those that intends to sell immediately or in the near term and upon initial recognition designated as at fair value through profit or loss; (b) those that upon initial recognition designated as available for sale; or
12
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
(c) pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman.
(c) those for which the holder may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.
Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, loans and receivable are measured at amortized cost using the effective interest method.
(iii) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM) Investasi HTM adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
(iii) Held-to-Maturity (HTM) Invetsments HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Company has the positive intention and ability to hold to maturity.
Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method.
(iv) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (AFS) Aset keuangan AFS adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
(iv) Available-for-Sale (AFS) Financial Assets AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available for sale on initial recognition or are not classified as (a) loans and receivable, (b) held-to-maturity investment, or (c) financial assets at fair value through profit or loss.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan kurs, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
After initial recognition, AFS financial assets are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value is recognized on other comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains or losses, until the financial assets is derecognized. At that time, the cumulative gains or losses previously recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur pada biaya perolehan.
Investment in equity instruments that do not have a quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost.
13
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Pengukuran Selanjutnya Liabilitas Keuangan Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam salah satu dari kategori berikut:
Subsequent Measurement of Financial Liabilities Subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification on initial recognition. The Company classifies financial liabilities into one of the following categories:
(i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL adalah liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
(i)
Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Financial liabilities at FVTPL are financial liabilities held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss. Financial liabilities classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.
After initial recognition, financial liabilities at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value are recognized in profit or loss.
(ii) Liabilitas Keuangan Lainnya Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dikelompokan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(ii) Other Financial Liabilities Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at FVTPL are grouped in this category and are measured at amortized cost using the effective interest method.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir atau Perusahaan mengalihkan hak kontraktual untuk menerima kas yang berasal dari aset keuangan atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima kas tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan.
Derecognition of Financial Assets and Liabilities The Company derecognize a financial asset when, and only when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire or the Company transfer the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset or retains the contractual rights to receive the cash flows but assumes a contractual obligation to pay the cash flows to one or more recipients in an arrangement.
14
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Jika Perusahaan secara substansial mengalihkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan dan mengakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas untuk setiap hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam pengalihan tersebut. Jika Perusahaan secara substansial tidak mengalihkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut dan masih memiliki pengendalian, maka Perusahaan mengakui aset keuangan sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Jika Perusahaan secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Perusahaan tetap mengakui aset keuangan tersebut.
If the Company transfers substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Company derecognize the financial asset and recognize separately as asset or liabilities any rights and obligation created or retained in the transfer. If the Company neither transfer nor retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset and has retained control, the Company continue to recognize the financial asset to the extent of its continuing involvement in the financial asset. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Company continue to recognize the financial asset.
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Company remove a financial liability from its statement of financial position when, and only when, it is extinguished, ie when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Impairment of Financial Assets At the end of each reporting period, the Company assess whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or group of financial assets is impared and impairment lossess are incurred, if and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occured after the initial recognition of the asset (loss event), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Berikut adalah bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai: (a) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; (b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya gagal bayar atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; (c) Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; (d) Terdapat data yang dapat diobservasi yang mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset, seperti memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan gagal bayar.
The following are objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired: (a) (b)
15
Significant financial difficulty of the issuer or obligor; A breach of contract, such as default or delinquency in interest or principal payments;
(c)
It becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganization;
(d)
Observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a group of financial assets since the initial recognition, such as adverse changes in the payment status of borrowers or economic condition that correlate with defaults.
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Untuk investasi pada instrumen ekuitas, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang dalam nilai wajar instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai.
For investment in equity instrument, a significant and prolonged decline in the fair value of the equity instrument below its cost is an objective evidence of impairment.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut dan diakui pada laba rugi.
If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on loans and receivable or held-tomaturity investments carried at amortized cost, the amount of impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate and recognized in profit or loss.
Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi.
When a decline in the fair value of an available-for-sale financial asset has been recognized in other comprehensive income and there is objective evidence that the asset is impaired, the cumulative loss that had been recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment even though the financial assets has not been derecognized. The amount of the cumulative loss that is reclassified are the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortisation) and current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in profit or loss.
Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan (atau kelompok aset atau liabilitas keuangan) dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh jumlah tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, seperti pelunasan dipercepat, opsi beli dan opsi serupa lain, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit masa depan. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh pihak-pihak dalam kontrak yang merupakan bagian takterpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premium atau diskonto lain.
The Effective Interest Method The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability (or group of financial assets or financial liabilities) and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discount estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Company estimate cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, for example, prepayment, call and similar option, but shall not consider future credit losses. The calculation includes all fees and points paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs, and all other premiums or discounts.
16
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Reklasifikasi Perusahaan tidak mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan dan tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Perusahaan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Perusahaan dapat mereklasifikasi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, jika aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan tersebut dalam waktu dekat. Perusahaan tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan ke diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal.
Reclassification The Company shall not reclassify a derivative out of the fair value through profit or loss category while it is held or issued and not reclassify any financial instrument out of the fair value through profit or loss category if upon initial recognition it was designated by the Company as at fair value through profit or loss. The Company may reclassify that financial asset out of the fair value through profit or loss category if a financial asset is no longer held for the purpose of selling or repurchasing it in the near term. The Company shall not reclassify any financial instrument into the fair value through profit or loss category after initial recognition.
Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan Perusahaan, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka investasi tersebut direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual dan diukur kembali pada nilai wajar. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi atas investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan, maka sisa investasi dimiliki hingga jatuh tempo direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual, kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, terjadi setelah seluruh jumlah pokok telah diperoleh secara substansial sesuai jadwal pembayaran atau telah diperoleh pelunasan dipercepat; atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar.
If, as a result of a change in Company’s intention or ability, it is no longer appropriate to classify an investment as held to maturity, it shall be reclassified as available for sale and remeasured at fair value. Whenever sales or reclassification of more than an insignificant amount of held-to-maturity investments, any remaining held-to-maturity investments shall be reclassified as available for sale, other than sales or reclassification that are so close to maturity or the financial asset’s call date, occur after all the financial asset’s original principal has been collected substantially through scheduled payments or prepayments, or are attributable to an isolated event that is beyond control, non-recurring, and could not have been reasonably anticipated.
Saling Hapus Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan, jika dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Offsetting a Financial Asset and a Financial Liability
Pengukuran Nilai Wajar Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Fair Value Measurement Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.
Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.
A financial asset and financial liability shall be offset when and only when, the Company currently has a legally enforceable right to set off the recognized amount; and intends either to settle on a net basis, or to realise the asset and settle the liability simultaneously.
17
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Nilai wajar dikategorikan dalam level yang berbeda dalam suatu hirarki nilai wajar berdasarkan pada apakah input suatu pengukuran dapat diobservasi dan signifikansi input terhadap keseluruhan pengukuran nilai wajar:
Fair values are categorised into different levels in a fair value hierarchy based on the degree to which the inputs to the measurement are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety:
(i) Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses pada tanggal pengukuran (Level 1). (ii) Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung (Level 2). (iii) Input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas (Level 3).
(i)
Dalam mengukur nilai wajar aset atau liabilitas, Perusahaan sebisa mungkin menggunakan data pasar yang dapat diobservasi. Apabila nilai wajar aset atau liabilitas tidak dapat diobservasi secara langsung, Perusahaan menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaannya dan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
When measuring the fair value of an asset or a liability, the Company uses market observable data to the extent possible. If the fair value of an asset or a liability is not directly observable, the Company uses valuation techniques that appropriate in the circumstances and maximizes the use of relevant observable inputs and minimizes the use of unobservable inputs.
Perpindahan antara level hirarki wajar diakui oleh Perusahaan pada akhir periode pelaporan dimana perpindahan terjadi.
Transfers between levels of the fair value hierarchy are recognised by the Company at the end of the reporting period during which the change occurred.
d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
d. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand, in banks and all investments with maturities of three months or less from the date of placement and are not pledged as collateral and not restricted.
e. Aset Keuangan Lancar Lainnya Deposito Berjangka Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan dan dijaminkan disajikan sebagai aset keuangan lancar lainnya dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
e. Other Current Financial Assets Time Deposits Time deposits with maturities of more than three months which are pledged are presented as other current financial assets and stated at their nominal values.
f. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan jumlah terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya persediaan terdiri dari seluruh biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto merupakan taksiran harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
f. Inventories Inventories are carried at the lower of cost and net realizable value. The cost of inventories comprise all costs of purchase, costs of conversion and other costs incurred in bringing the inventories to their present location and condition. Cost is determined using the weighted average method. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that can be accessed at the measurement date (Level 1).
(ii) Inputs other than quoted prices included in Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly or indirectly (Level 2). (iii) Unobservable inputs for the assets or liabilities (Level 3).
18
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Setiap penurunan nilai persediaan di bawah biaya perolehan menjadi nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode terjadinya penurunan atau kerugian tersebut. Setiap pemulihan kembali penurunan nilai persediaan karena peningkatan kembali nilai realisasi neto, diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah beban persediaan pada periode terjadinya pemulihan tersebut.
The amount of any write-down of inventories to net realisable value and all losses of inventories shall be recognised as an expense in the period the write-down or loss occurs. The amount of any reversal of any writedown of inventories, arising from an increase in net realisable value, is recognised as a reduction in the amount of inventories recognised as an expense in the period in which the reversal occurs.
g. Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
g. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method.
h. Investasi pada Entitas Asosiasi Entitas asosiasi adalah entitas dimana Perusahaan memiliki kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut (pengaruh signifikan).
h. Investment in an Associate Associates are entities which the Company has the power to participate in the financial and operating policy decisions of the investee but is not control or joint control over those policies (significant influence).
Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Dalam metode ekuitas, pengakuan awal investasi diakui sebesar biaya perolehan, dan jumlah tercatat ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian atas laba rugi investee setelah tanggal perolehan. Bagian atas laba rugi investee diakui dalam laba rugi. Penerimaan distribusi dari investee mengurangi nilai tercatat investasi. Penyesuaian terhadap jumlah tercatat tersebut juga mungkin dibutuhkan untuk perubahan dalam proporsi bagian investor atas investee yang timbul dari penghasilan komprehensif lain, termasuk perubahan yang timbul dari revaluasi aset tetap dan selisih penjabaran valuta asing. Bagian investor atas perubahan tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain.
Investment in associates accounted for using the equity method. Under the equity method, the investment in an associate is initially recognised at cost and the carrying amount is increased or decreased to recognise the investor’s share of the profit or loss of the investee after the date of acquisition. The investor’s share of the profit or loss of the investee is recognised in profit or loss. Distributions received from an investee reduce the carrying amount of the investment. Adjustments to the carrying amount may also be necessary for changes in the investor’s proportionate interest in the investee arising from changes in the investee’s other comprehensive income, including those arising from the revaluation of fixed assets and from foreign exchange translation differences.The investor’s share of those changes is recognized in other comprehensive income.
Perusahaan menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal ketika investasinya berhenti menjadi investasi pada entitas asosiasi sebagai berikut:
The Company discontinue the use of the equity method from the date when its investment ceases to be an associate as follows:
(a) (b)
(a) if the investment becomes a subsidiary. (b) If the retained interest in the former associate is a financial asset, the Company measure the retained interest at fair value.
(c)
jika investasi menjadi entitas anak. jika sisa kepentingan dalam entitas asosiasi merupakan aset keuangan, maka Perusahaan mengukur sisa kepentingan tersebut pada nilai wajar. ketika Perusahaan menghentikan penggunaan metode ekuitas, Perusahaan mencatat seluruh jumlah yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan investasi tersebut menggunakan dasar perlakuan yang sama dengan yang disyaratkan jika investee telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait.
(c) when the Company discontinue the use of the equity method, the Company account for all amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that investment on the same basis as would have been required if the investee had directly disposed of the related assets or liabilities. 19
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
i. Aset Tetap Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan yang meliputi harga perolehannya dan setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke kondisi dan lokasi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai intensi manajemen.
i. Property, Plant and Equipment Fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any cost directly attributable in bringing the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.
Apabila relevan, biaya perolehan juga dapat mencakup estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk memproduksi persediaan selama periode tersebut.
When applicable, the cost may also comprises the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located, the obligation for which an entity incurs either when the item is acquired or as a consequence of having used the item during a particular period for purposes other than to produce inventories during that period.
Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
After initial recognition, fixed assets, except land, are carried at its cost less any accumulated depreciation, and any accumulated impairment losses.
Tanah diakui sebesar harga perolehannya dan tidak disusutkan.
Lands are recognised at its cost and are not depreciated.
Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset sebagai berikut: Tahun/ Years Pematangan Tanah 25 Bangunan 25 Mesin dan Peralatan 10-15 Kendaraan Bermotor 5 Perlengkapan Kantor 10
Depreciation of fixed assets starts when its available for use and its computed by using straight-line method based on the estimated useful lives of assets as follows:
Akumulasi biaya perolehan yang akan dipindahkan ke masing-masing pos aset tetap yang sesuai pada saat aset tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan disusutkan sejak beroperasi.
The accumulated costs will be transferred to the respective fixed assets items at the time the asset is completed or ready for use and are depreciated since the operation.
Nilai tercatat dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (yang ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya) dimasukkan dalam laba rugi pada saat penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized on disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arrising from derecognition (that determined as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in profit or loss when item is derecognized.
Pada akhir periode pelaporan, Perusahaan melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat, nilai residu, metode penyusutan, dan sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis.
At the end of each reporting period, the Company made regular review of the useful lives, residual values, depreciation method and residual life based on the technical conditions.
Tarif/ Rate 4% 4% 6,67-10% 20% 10%
20
Land Improvements Buildings Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
j. Properti Investasi Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai oleh pemilik atau penyewa melalui sewa pembiayaan untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
j. Investment Properties Investment properties are properties (land or a building or part of a building or both) held by the owner or the lessee under a finance lease to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes; or sale in the daily business activities.
Properti investasi diakui sebagai aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan property investasi akan mengalir ke entitas; dan biaya perolehan properti investasi dapat diukur dengan andal.
Investment property is recognised as an asset when, and only when it is probable that the future economic benefits that are associated with the investment property will flow to the entity; and the cost of the investment property can be measured reliably.
Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan, meliputi harga harga pembelian dan setiap pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung (biaya jasa hukum, pajak pengalihan properti, dan biaya transaksi lain). Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut.
An investment property shall be measured initially at its cost, comprises its purchase price and any directly attributable expenditure (professional fees for legal services, property transfer taxes and other transaction costs). Transaction costs are included in the initial measurement.
Setelah pengakuan awal, Perusahaan memilih menggunakan model biaya dan mengukur properti investasi sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Hak atas tanah tidak disusutkan dan disajikan sebesar biaya perolehan. Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis (25 tahun).
After initial recognition, the Company choose to use cost model and measure its investment property at acquisition cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Landrights are not depreciated and are carried at costs. Buildings are depreciated using the straight-line method over their estimated useful lives (25 years).
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan penambahan dikapitalisasi.
Maintenance and repairment costs are charged to profit or loss as incurred, while renewals and betterments are capitalized.
Pengalihan ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik dan dimulainya sewa operasi kepada pihak lain.
Transfer to investment property made when, and only when, there is a change in use, evidenced by end of owner-occupation and commencement of an operating lease to another party.
Pengalihan dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik dan dimulainya pengembangan untuk dijual.
Transfer from investment property made when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner-occupation and commencement of development with a view to sale.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan ditentukan dari selisih antara hasil neto pelepasan dan jumlah tercatat aset, dan diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya penghentian atau pelepasan.
An investment property is derecognizes on disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected from its disposal. Gains or losses arising from the retirement or disposal are determined as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset, and are recognized in profit or loss in the period of the retirement or disposal.
21
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
k. Aset Tidak Lancar Lainnya Akun-akun yang tidak dapat digolongkan dalam kelompok aset di atas disajikan dalam kelompok Aset Tidak Lancar Lainnya.
k. Other Noncurrent Assets The accounts that can not be classified in the asset classes above are presented in the Other Noncurrent Assets.
l. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan Barang Penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah ke pelanggan.
l. Revenue and Expense Recognition Sale of Goods Revenue from the sale of goods is recognized when the goods are delivered and ownership change to customer.
Pendapatan Bunga Pendapatan bunga diakui pada saat terjadinya sesuai dengan tingkat suku bunga yang berlaku dengan dasar akrual.
Interest Income Interest income is recognized on time basis at the applicable interest rate on accrual basis.
Beban Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses Expenses are recognized when incurred.
m. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Dalam menyiapkan laporan keuangan, Perusahaan mencatat dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah.
m. Foreign Currency Transactions and Balances In preparing financial statements, the Company record by using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (“the functional currency”). The functional currency of the Company is Rupiah.
Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah dengan kurs spot antara Rupiah dan valuta asing pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs penutup, yaitu kurs tengah Bank Indonesia pada 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai berikut:
Transactions during the year in foreign currencies are recorded in Rupiah by applying to the foreign currency amount the spot exchange rate between Rupiah and the foreign currency at the date of transactions. At the end of reporting period, foreign currency monetary items are translated to Rupiah using the closing rate, ie middle rate of Bank of Indonesia at December 31, 2015 and 2014 as follows:
Mata uang asing 1 Dollar Amerika Serikat (USD) 1 Euro (EUR)
2015 Rp
2014 Rp 13,795 15,070
Foreign currencies 12,440 15,133
1 United Stated Dollar (USD) 1 Euro (EUR)
Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian pos moneter dan dari penjabaran pos moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi.
Exchange differences arising on the settlement of monetary items or on translating monetary items in foreign currencies are recognized in profit or loss.
n. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (sebagai entitas pelapor), yang meliputi:
n. Related Parties Transactions and Balances Related party is a person or an entity related to the Company (as reporting entity) which consist of:
a.
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
a.
22
A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person:
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. b.
i. ii. iii.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b.
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
has control or joint control over the reporting entity; has significant influence over the reporting entity; or is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
An entity is related to the Company if any of the following conditions applies: i.
ii.
The entity and the reporting entity are members of the same business group (i.e. parent entity, subsidiary and the fellow subsidiary is related to the others); One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a business group of which the other entity is members);
Both entities are joint ventures of the same third party; iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity;
iii.
vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); or vii. A person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
o. Pajak Penghasilan Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.
o.
23
Income Tax Tax expense is the aggregate amount included in the determination of profit or loss for the period in respect of current tax and deferred tax. Current tax and deferred tax is recognized in profit or loss, except for income tax arising from transactions or events that are recognized in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is recognized in other comprehensive income or equity, respectively.
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui sebagai aset.
Current tax for current and prior periods shall, to the extent unpaid, be recognised as a liability. If the amount already paid in respect of current and prior periods exceeds the amount due for those periods, the excess shall be recognised as an asset.
Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diperkirakan akan dibayar kepada (direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Current tax liabilities (assets) for the current and prior periods shall be measured at the amount expected to be paid to (recovered from) the taxation authorities, using the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period.
Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan.
Tax benefits relating to tax loss that can be carried back to recover current tax of a previous periods is recognized as an asset. Deferred tax asset is recognized for the carryforward of unused tax losses and unused tax credit to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses and unused tax credits can be utilized.
Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari:
A deferred tax liability shall be recognised for all taxable temporary differences, except to the extent that the deferred tax liability arises from:
a) pengakuan awal goodwill; atau b) pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).
a) the initial recognition of goodwill; or b) the initial recognition of an asset or liability in a transaction which is not a business combination and at the time of the transaction, affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).
A deferred tax asset shall be recognised for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilised, unless the deferred tax asset arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and at the time of the transaction affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Persahaan memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.
Deferred tax is measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period. The measurement of deferred tax liabilities and deferred tax assets shall reflect the tax consequences that would follow from the manner in which the Company expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of its assets and liabilities. 24
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan. Perusahaan mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Setiap pengurangan tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya memadai.
The carrying amount of a deferred tax asset reviewed at the end of each reporting period. The Company shall reduce the carrying amount of a deferred tax asset to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax asset to be utilised. Any such reduction shall be reversed to the extent that it becomes probable that sufficient taxable profit will be available.
Perusahaan melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan jika dan hanya jika:
The Company offset deferred tax assets and deferred tax liabilities if, and only if:
a. Perusahaan memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini; dan b. Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas:
a. The Company has a legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities; and b. The deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either:
i. entitas kena pajak yang sama; atau ii. entitas kena pajak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diperkirakan untuk diselesaikan atau dipulihkan.
i. the same taxable entity; or ii. different taxable entities which intend either to settle current tax liabilities and assets on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred tax liabilities or assets are expected to be settled or recovered.
Perusahaan melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Perusahaan:
The Company offset current tax assets and current tax liabilities if, and only if, the Company:
a. memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan b. bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
a. has legally enforceable recognized amounts; and
right to set off the
b. intends either to settle on a net basis, or to realize the assets and settle liabilities simultaneously.
p. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah memberikan jasanya dalam suatu periode akuntansi, sebesar jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut.
p.
Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji, bonus dan insentif.
Employee Benefits Short-term employee benefits Shor-term employee benefits are recognized when an employee has rendered service during accounting period, at the undiscounted amount of short-term employee benefits expected to be paid in exchange for that service. Short term employee benefits include such as wages, salaries, bonus and incentive.
25
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Imbalan pasca kerja Perusahaan memberikan imbalan kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan kerja ini.
Post-employment benefits The Company provides defined employee benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this defined benefit plan.
Perusahaan mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan imbalan tersebut.
The Company recognizes the amount of the net defined benefit liability at the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period less the fair value of plan assets which calculated by independent actuaries using the Projected Unit Credit method. Present value benefit obligation determine by discounting the benefit.
Perusahaan mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktif informal entitas.
The Company account not only for its legal obligation under the formal terms of a defined benefit plan, but also for any constructive obligation that arises from the entity’s informal practices.
Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi.
Current service cost, past service cost and gain or loss on settlement, and net interets on the net defined benefit liability (asset) are recognized in profit and loss.
Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.
The remeasurement of the net defined benefit liability (assets) comprises actuarial gains and losses,the return on plan assets, and any change in effect of the asset ceiling are recognized in other comprehensive income.
q. Segmen Operasi Sebuah segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: • yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); • hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan • tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
q.
Operating Segment An operating segment is a component of the entity: •
•
•
Perusahaan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya.
that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses (including revenues and expenses relating to the transactions with other components of the same entity); whose operating results are regularly reviewed by chief operating decision maker to make decisions about resources to be allocated to the segment and assesses its performance; and for which separate financial information is available.
The Company presented operating segments based on the financial information used by the operational decision making in evaluating the performance of segments and in the allocation of resources.
r. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
r.
26
Earnings per Share Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
3. Kas dan Setara Kas
Kas Kas dalam Rupiah Kas dalam Mata Uang Asing Sub Jumlah Kas Bank Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk Sub Jumlah Dollar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk Sub Jumlah Sub Jumlah Bank
3. Cash and Cash Equivalents 2015
2014
Rp
Rp
7,000,000
7,000,000
73,273,975
93,694,869
80,273,975
100,694,869
1,491,463,057
838,053,437
290,251,019
137,815,782
7,148,130
13,091,123
6,993,656
20,175,724
6,411,754
6,810,697
6,015,500
-
1,808,283,116
1,015,946,763
166,029,722 66,761,317
49,768,957
20,663,805
19,432,399
17,858,593
21,422,551
271,313,437
225,182,286
2,079,596,553
1,241,129,049
Deposito Berjangka Pihak Ketiga PT Bank Permata Tbk Sub Jumlah Sub Jumlah Deposito Berjangka Jumlah
134,558,379
-
5,436,280,000
-
5,436,280,000
-
5,436,280,000
2,159,870,528
6,778,103,918
Penempatan pada kas dan setara kas dilakukan pada pihak ketiga dan tidak digunakan sebagai jaminan. 2015
2014
0.5% - 2%
0.5% - 2.75%
0.1% - 0.25%
0.1% - 1.5%
1% - 1.5%
2.75%
27
Cash in Banks Third Parties Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk SubTotal US Dollar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk Sub Total Sub Total Cash in Banks Time Deposits Third Parties PT Bank Permata Tbk Sub Total Sub Total Time Deposit Total
The placement of cash and cash equivalents carried on a third parties and are not used as collateral.
Tingkat Bunga Kontraktual Kas di Bank Rupiah Dollar Amerika Serikat Tingkat Bunga Kontraktual Deposito Dollar Amerika Serikat
Cash on Hand Cash in Rupiah Cash in Foreign Currencies Sub Total Cash in Hand
Contractual Interest Rate of Cash in Bank Rupiah US Dollar Contractual Interest Rate of Time Deposit US Dollar
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
4. Piutang Usaha
Berdasarkan Pelanggan Pihak Ketiga Pelanggan Dalam Negeri Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Sub Jumlah
4. Trade Accounts Receivable 2015
2014
Rp
Rp
20,687,954,735
19,046,813,555
(136,021,748)
(213,911,415)
20,551,932,987
18,832,902,140
By Customer Third Parties Local Debtors Allowance for Impairment Losses Sub Total
Pihak Berelasi (Catatan 23) PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
137,950,000,000
140,578,970,754
Related Party (Note 23) PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
Jumlah
158,501,932,987
159,411,872,894
Total
Umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
Belum Jatuh Tempo Telah Jatuh Tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari 121 - 150 hari Lebih dari 150 hari Sub Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
Trade accounts receivable by age are as follows: 2015
2014
Rp
Rp
979,486,749
690,226,624
150,935,645,957
72,328,959,833
158,637,954,735
159,625,784,309
Not Yet Due Past Due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days 121 - 150 days More than 150 days Sub Total
(136,021,748)
(213,911,415)
Allowance for Impairment Losses
158,501,932,987
159,411,872,894
Total
394,066,486
759,386,912
3,186,027,374
6,041,056,670
3,142,728,169
1,881,806,824
-
3,145,560,407
-
74,778,787,039
Piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Trade accounts receivable by currency are as follows:
2015
2014
Rp
Rp
Rupiah Dollar Amerika Serikat
20,687,954,735
19,046,813,555
137,950,000,000
140,578,970,754
Rupiah US Dollar
Jumlah
158,637,954,735
159,625,784,309
Total
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Changes in the amounts of the allowance for impairment losses are as follows:
2015
2014
Rp
Rp
Saldo Awal Penurunan Nilai Tahun Berjalan Pemulihan Nilai Tahun Berjalan
213,911,415
191,536,585
-
22,374,830
(77,889,667)
-
Beginning Balance Impairment for the Year Retrieval for the Year
Saldo Akhir
136,021,748
213,911,415
Ending Balance
28
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Pada tanggal 21 Maret 2014 dan 10 Maret 2015 Perusahaan telah menerima surat jawaban dari PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk atas persetujuan pengenaan bunga piutang usaha dengan tingkat bunga efektif 4% per tahun dengan jatuh tempo penagihan bunga masing-masing dihitung setiap 3 bulan dan 6 bulan untuk tahun 2014 dan 2015 (Catatan 23).
On March 21, 2014 and March 10, 2015 the Company received approvement letter from PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk for interest charges on trade accounts with effective interest of 4% per annum and due every 3 months and 6 months, respectively for years 2014 and 2015 (Note 23).
Manajemen telah mengevaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada tanggal laporan posisi keuangan. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
The management has assessed for indicators of impairment at statements of financial position date. The management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover loss on noncollectible trade receivables. Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk on third party receivables.
Pada 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan.
As of December 31, 2015 and 2014, there was no accounts receivable as collateral.
5. Aset Keuangan Lancar Lainnya
Deposito Berjangka Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sub Jumlah Dollar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sub Jumlah Jumlah Deposito Berjangka Piutang Lain-lain Pihak Ketiga Jumlah Tingkat Bunga Kontraktual Deposito Berjangka Rupiah Dollar Amerika Serikat
5. Other Current Financial Assets 2015
2014
Rp
Rp
462,000,000
462,000,000
462,000,000
462,000,000
Time Deposits Third Parties Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sub Total US Dollar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sub Total
1,838,939,302
1,658,311,339
1,838,939,302
1,658,311,339
2,300,939,302
2,120,311,339
Total Time Deposits
57,254,400
57,254,400
Other Account Receivable Third Parties
2,358,193,702
2,177,565,739
Total
7%
6.5% - 8%
1% - 1.5%
1.8%
Contractual Interest Rate of Time Deposits Rupiah US Dollar
Deposito berjangka yang dijaminkan merupakan deposito dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan jangka waktu 12 bulan yang digunakan sebagai jaminan bank garansi kepada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
These time deposits from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk with maturities of 12 months are pledged as collateral for bank guarantees to PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Penempatan deposito berjangka dilakukan pada pihak ketiga.
Time deposits placed with third parties.
29
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
6. Persediaan
6. Inventories 2015
2014
Rp
Rp
Barang Jadi Bahan Baku Bahan Pembantu Suku Cadang
35,424,335,812
32,358,166,487
11,803,973,298
7,865,499,507
873,799,226
812,422,022
4,629,263,468
4,647,726,479
Sub Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Persediaan Barang Jadi
52,731,371,804
45,683,814,495
(6,697,080,617)
(1,294,016,377)
Finished Goods Raw Materials Indirect Materials Spare parts Sub Total Allowance for Impairment Losses of Finished Goods
Jumlah
46,034,291,187
44,389,798,118
Total
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Changes in the amounts of the allowance for impairment losses are as follows:
2015
2014
Rp
Rp
Saldo Awal Penurunan Nilai Tahun Berjalan
1,294,016,377
-
5,403,064,240
1,294,016,377
Beginning Balance Impairment for the year
Saldo Akhir
6,697,080,617
1,294,016,377
Ending Balance
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, persediaan tidak diasuransikan, karena manajemen berkeyakinan bahwa persediaan tersebut dapat terhindar dari risiko pencurian dan kerusakan yang diakibatkan oleh kebakaran dan risiko lainnya.
As of December 31, 2015 and 2014, inventories are not insured as management believes that such inventories are not susceptible to theft and destruction due to fire and other possible risks.
Pada 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat persediaan yang dijaminkan.
As of December 31, 2015 and 2014, there were no inventories used as collateral.
7. Uang Muka Pembelian
Uang Muka Pembelian Bahan Baku Uang Muka Pembelian Lain-Lain Jumlah
7. Purchase Advances 2015
2014
Rp
Rp -
8,617,607,320
924,000
-
924,000
8,617,607,320
8. Investasi Pada Entitas Asosiasi
Raw Material Purchase Advance Other Purchase Advance Total
8. Investment in Associate
Akun ini merupakan penyertaan pada PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDS) (entitas asosiasi) yang dicatat dengan metode ekuitas dan diterapkan secara prospektif (Catatan 2.h). Pemilikan investasi saham kepada PT GDS dimaksudkan untuk investasi jangka panjang yang pada saatnya dapat meningkatkan sinergi usaha. Persetujuan atas investasi tersebut telah diperoleh melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 2009.
30
This account represents investment in PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDS) (an associate) are accounted under the equity method and applied prospectively (Note 2.h). Investment in shares of stock of PT GDS intended for increase the business relationship among them. Investment approval has been obtained through the Extraordinary General Shareholders Meeting held on December 15, 2009.
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Keberadaan pengaruh signifikan Perusahaan dengan investee dibuktikan dengan adanya keterwakilan dalam dewan komisaris dan dewan direksi atau organ setara di investee, partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi dalam pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi, serta adanya transaksi material antara investor dengan investee.
The existence of significant influence between the Company and investee were proved by representation on the board of commissioners and board of directors or the equivalent in the investee, participation in policy-making process, including participation in decisions about dividends or other distributions, and material transactions between investor and investee.
Perubahan investasi selama tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The changes of investments in 2015 and 2014 are as follows: 2015
Entitas Asosiasi / Associates
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
Lembar Saham / Shares
680,000,000
Kepemilikan Efektif / Effective Ownership %
Pada Awal Tahun / At Beginning of Year Rp
8.29
120,669,554,722
Bagian atas Hasil Bersih / Share of Results Rp (4,577,133,149)
(Kerugian)/Penghasilan Komprehensif Lain Setelah Pajak / Other Comprehensive Income after Tax Rp (74,302,252)
Pada Akhir Tahun / At End of Year Rp 116,018,119,321
2014
Entitas Asosiasi / Associates
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
Lembar Saham / Shares
680,000,000
Kepemilikan Efektif / Effective Ownership %
Pada Awal Tahun / At Beginning of Year Rp
8.29
122,125,911,255
Ringkasan informasi keuangan dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Penjualan Bersih Laba (Rugi) Tahun Berjalan Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan
Bagian atas Hasil Bersih / Share of Results Rp (1,124,452,694)
(Kerugian)/Penghasilan Komprehensif Lain Setelah Pajak / Other Comprehensive Income after Tax Rp (331,903,839)
Pada Akhir Tahun / At End of Year Rp 120,669,554,722
Summary of financial information of an associate are as follows:
2015
2014*)
Rp
Rp
1,183,934,183,257
1,357,932,144,522
Total Assets
379,524,183,280
497,413,152,962
804,409,999,977
860,518,991,560
913,792,626,540
1,215,611,781,842
(55,212,703,852)
(13,563,964,940)
Total Liabilities Total Equity Net Sales Income (Loss) for The Year
(56,108,991,583)
(17,567,630,050)
Comprehensive Income (Loss) for The Year
*) Disajikan Kembali
*) Restatement
Harga kuotasi pasar saham PT GDS yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp59 dan Rp103.
Quoted market price of the shares of PT GDS traded on Indonesian Stock Exchange as of December 31, 2015 and 2014 amounting to Rp59 and Rp103, respectively.
Nilai wajar investasi pada entitas asosiasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp40.120.000.000 dan Rp70.040.000.000, yang dihitung dari jumlah lembar saham yang dimiliki Perusahaan dikalikan dengan harga pasar saham entitas asosiasi pada tanggal tersebut.
The fair value of investment in associate as of December 31, 2015 and 2014 amounting Rp40,120,000,000 and Rp70,040,000,000 which is calculated from the number of shares owned by the Company multiplied by the market price of associate shares on the date.
31
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
9.
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Properti Investasi
9. Investment Properties
1 Januari 2015/ January 1, 2015 Rp Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Jumlah Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung Bangunan Jumlah Nilai Tercatat
Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung Bangunan Jumlah Nilai Tercatat
Reklasifikasi / Reclassification Rp
31 Desember 2015/ December 31, 2015 Rp
812,695,960
-
-
-
402,146,561
-
-
-
402,146,561
1,214,842,521
-
-
-
1,214,842,521
397,725,719
4,420,842
-
-
397,725,719
4,420,842
-
-
817,116,802
1 Januari 2014/ January 1, 2014 Rp Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Jumlah
2015 Pengurangan / Deductions Rp
Penambahan / Additions Rp
2014 Pengurangan / Deductions Rp
Penambahan / Additions Rp
Reklasifikasi / Reclassification Rp
812,695,960
Accumulated Depreciation: Direct Acquisitions 402,146,561 Building 402,146,561 Total 812,695,960 Net Book Value
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Rp
812,695,960
-
-
-
402,146,561
-
-
-
402,146,561
1,214,842,521
-
-
-
1,214,842,521
391,402,579
6,323,140
-
-
391,402,579
6,323,140
-
-
823,439,942
Acquistion Cost: Direct Acquisitions Lands Building Total
812,695,960
Acquistion Cost: Direct Acquisitions Lands Building Total
Accumulated Depreciation: Direct Acquisitions 397,725,719 Building 397,725,719 Total 817,116,802 Net Book Value
Beban penyusutan untuk tahun 2015 dan 2014 dialokasikan ke beban administrasi dan umum masingmasing sebesar Rp4.420.842 dan Rp6.323.140 (Catatan 18).
Depreciation expense in 2015 and 2014 was allocated to general and administrative expense amounting to Rp4,420,842 and Rp6,323,140, respectively (Note 18).
Properti investasi merupakan tanah dan bangunan yang tidak digunakan untuk kegiatan Perusahaan dan penggunaannya di masa depan belum ditentukan. Tanah dan bangunan terletak di Jl. Margomulyo No. 4, Kotamadya Surabaya seluas 2.569 m2.
Investment properties consists of land and building that not use for the Companys' activities and future uses had not determined. Land and building located in Jl. Margomulyo No. 4, Surabaya with land area of 2,569 sqm.
Nilai wajar properti investasi per 31 Desember 2015 berdasarkan laporan penilai independen KJPP Gunawan dalam laporannya bertanggal 14 Desember 2015, yaitu sebesar Rp13.173.877.770 dan Rp1.309.240.000 masing-masing untuk tanah dan bangunan. Penilai menggunakan pendekatan data pasar untuk menentukan nilai pasar properti investasi.
Fair values of investment properties as of December 31, 2015 based on independent valuer report KJPP Gunawan in its report dated December 14, 2015, are Rp13,173,877,770 and Rp1,309,240,000 for land and building, respectively. The independent valuer uses market data approach to determine market value of investment properties.
32
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Ikhtisar nilai wajar properti investasi pada tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) adalah sebesar Rp4.423.818.000 dan Rp3.894.604.000 masing-masing untuk tanah dan bangunan.
The summary of fair value of investment properties as of December 31, 2014 based on taxable value (NJOP) are Rp4,423,818,000 and Rp3,894,604,000 for land and building, respectively.
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai properti investasi, sehingga manajemen tidak membentuk cadangan penurunan nilai properti investasi.
Based on management review, there is no any events or charges in circumstances indicating impairment of investment property, therefore management does not provide allowance for impairment of investment properties.
10. Aset Tetap
10. Property, Plant and Equipment 2015
Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung Tanah Pematangan Tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor Sub Jumlah Aset Tetap Tidak Digunakan Tanah Mesin dan Peralatan Sub Jumlah Jumlah Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung Pematangan Tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor Sub Jumlah
1 Januari 2015/
Penambahan /
Pengurangan /
Reklasifikasi /
31 Desember 2015/
January 1, 2015
Additions
Deductions
Reclassification
December 31, 2015
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
5,646,476,448
-
-
-
5,646,476,448
23,802,592
-
-
-
23,802,592
9,578,913,922
-
-
-
9,578,913,922
53,320,998,060
-
-
-
53,320,998,060
1,432,121,673
149,800,000
136,227,273
-
1,445,694,400
1,834,436,073
24,391,700
-
-
1,858,827,773
71,836,748,768
174,191,700
136,227,273
-
71,874,713,195
7,595,990
-
-
-
7,595,990
4,131,887,892
-
-
-
4,131,887,892
4,139,483,882
-
-
-
4,139,483,882
75,976,232,650
174,191,700
136,227,273
-
76,014,197,077
23,802,590
-
-
-
23,802,590
7,467,304,428
108,107,560
-
-
7,575,411,988
48,612,675,885
736,736,321
-
-
49,349,412,206
1,083,404,098
153,719,091
136,227,273
-
1,100,895,916
1,556,441,433
59,756,720
-
-
1,616,198,153
58,743,628,434
1,058,319,692
136,227,273
-
59,665,720,853
4,131,887,892
-
-
-
4,131,887,892
Acquisition Cost: Direct Acquisitions Lands Land Improvements Buildings Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments Sub Total Fixed Assets Not in Use Lands Machineries and Equipments Sub Total Total At Cost Accumulated Depreciation: Direct Acquisitions Land Improvements Buildings Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments Sub Total
Aset Tetap Tidak Digunakan Mesin dan Peralatan Sub Jumlah Jumlah Akumulasi Penyusutan
4,131,887,892
-
-
-
4,131,887,892
62,875,516,326
1,058,319,692
136,227,273
-
63,797,608,745
Fixed Assets Not in Use Machineries and Equipments Sub Total Total Accumulated Depreciation
Nilai Tercatat
13,100,716,324
12,216,588,332
Net Book Value
33
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated 2014
1 Januari 2014/
Penambahan /
Pengurangan /
Reklasifikasi /
31 Desember 2014/
January 1, 2014
Additions
Deductions
Reclassification
December 31, 2014
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung Tanah Pematangan Tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor Sub Jumlah Aset Tetap Tidak Digunakan Tanah Mesin dan Peralatan Sub Jumlah Jumlah Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung Pematangan Tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor Sub Jumlah
5,646,476,448
-
-
-
23,802,592
-
-
-
23,802,592
9,578,913,922
-
-
-
9,578,913,922
53,320,998,060
-
-
-
53,320,998,060
1,432,121,673
-
-
-
1,432,121,673
1,724,195,756
110,240,317
-
-
1,834,436,073
71,726,508,451
110,240,317
-
-
71,836,748,768
7,595,990
-
-
-
7,595,990
-
4,131,887,892
4,139,483,882
-
-
-
4,139,483,882
75,865,992,333
110,240,317
-
-
75,976,232,650
4,131,887,892
5,646,476,448
23,802,590
-
-
-
23,802,590
7,346,908,275
120,396,153
-
-
7,467,304,428
47,763,024,213
849,651,672
-
-
48,612,675,885
952,155,007
131,249,091
-
-
1,083,404,098
1,502,482,974
53,958,459
-
-
1,556,441,433
57,588,373,059
1,155,255,376
-
-
58,743,628,434
4,131,887,892
-
-
-
4,131,887,892
Acquisition Cost: Direct Acquisitions Lands Land Improvements Building Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments Sub Total Fixed Assets Not in Use Lands Machineries and Equipments Sub Total Total At Cost Accumulated Depreciation: Direct Acquisitions Land Improvements Building Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments Sub Total
Aset Tetap Tidak Digunakan Mesin dan Peralatan Sub Jumlah Jumlah Akumulasi Penyusutan
4,131,887,892
-
-
-
4,131,887,892
61,720,260,951
1,155,255,376
-
-
62,875,516,326
Fixed Assets Not in Use Machineries and Equipments Sub Total Total Accumulated Depreciation
Nilai Tercatat
14,145,731,382
13,100,716,324
Net Book Value
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation expense are allocated as follows:
2015 Rp Beban Pokok Penjualan Beban Umum dan Administrasi (Catatan 18) Jumlah
2014 Rp
839,098,042
964,301,990
219,221,650
190,953,386
Cost of Goods Sold General and Administrative Expenses (Note 18)
1,058,319,692
1,155,255,376
Total
34
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Perusahaan memiliki sebidang tanah dengan luas 19.540 m2 yang terletak di Desa Karangpoh, Kecamatan Tandes, Surabaya dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Perusahaan yang berjangka waktu 20 tahun dan akan jatuh tempo tahun 2026. Selain itu, Perusahaan juga memiliki beberapa bidang tanah yang berlokasi di Kecamatan Mulyorejo, Surabaya dan di Trawas, Mojokerto dengan luas seluruhnya sebesar 3.795 m2, dengan hak legal berupa Hak Milik atas nama pemilik lama. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dalam perpanjangan HGB atau pengalihan Hak Milik dari pemilik lama karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung bukti kepemilikan yang memadai.
The Company owns a land measuring 19,540 sqm located in Desa Karangpoh, Kecamatan Tandes, Surabaya with legal rights in the form of Building Use Right (HGB) with a term 20 years until year 2026. The Company also has several parcels of land located in Kecamatan Mulyorejo, Surabaya and in Trawas, Mojokerto with a total area of 3,795 sqm with legal rights in the form of Own Right which are still under the name of the previous owner. Management believes that there will be no difficulty in the extension of HGB or transfer of Own Right from the previous owner because all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Asuransi Mitra Maparya terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp233.932.000.000 pada tanggal 31 Desember 2015 dan pada PT Jaya Proteksi Takaful, PT Proteksi Indonesia, PT Mitra Insurance dan PT Antara Intermediary terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp233.503.000.000 pada tanggal 31 Desember 2014. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Property, plant and equipment, except land, were insured with PT Mitra Maparya Insurance againts fire, theft and other possible risks with coverage amounting to Rp233,932,000,000 as of December 31, 2015 and to PT Jaya Proteksi Takaful, PT Proteksi Indonesia, PT Mitra Insurance dan PT Antara Intermediary with coverage amounting to Rp233,503,000,000 as of December 31, 2014. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Pada 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan.
As of December 31, 2015 and 2014, there were no property, plant and equipment used as collateral.
Nilai wajar aset tetap per 31 Desember 2015 berdasarkan laporan penilai independen KJPP Gunawan dalam laporannya bertanggal 14 Desember 2015, yaitu sebesar Rp87.007.702.230, Rp8.296.830.000 dan Rp46.761.320.000 masingmasing untuk tanah, bangunan, serta mesin dan peralatan. Penilai menggunakan pendekatan data pasar untuk menentukan nilai pasar properti investasi.
Fair values of property, plant and equipment as of December 31, 2015 based on independent valuer report KJPP Gunawan in its report dated December 14, 2015, are Rp87,007,702,230, Rp8,296,830,000 and Rp46,761,320,000 for land, building, machineries and equipments respectively. The independent valuer uses market data approach to detremine market value of investment properties.
Ikhtisar nilai wajar aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) adalah sebesar Rp33.647.880.000 dan Rp29.622.640.000 masing-masing untuk tanah dan bangunan.
The summary of fair value of property, plant and equipment as of December 31, 2014 based on taxable value (NJOP) are Rp33,647,880,000 and Rp29,622,640,000 for land and building, respectively.
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap, sehingga manajemen tidak membentuk cadangan penurunan nilai aset tetap.
Based on management review, there is no any events or charges in circumstances indicating impairment of property, plant and equipment therefore management does not make allowance for impairment of property, plant and equipment.
35
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Rincian keuntungan penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Details of gains from the disposal of fixed assets are as follows:
2015 Rp
2014 Rp
Harga Jual Nilai buku bersih
83,000,000 -
-
Proceeds Net book value
Laba Penjualan Aset Tetap
83,000,000
-
Gain on Sale of Fixed Assets
11. Utang Usaha
Berdasarkan Pemasok Pihak Ketiga Dalam Negeri
11. Trade Accounts Payable 2015
2014
Rp
Rp
213,537,022
184,555,086
By Creditor Third Parties Domestics
Pihak Berelasi (Catatan 23) PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
10,500,000,000
-
Related Party (Note 23) PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
Jumlah
10,713,537,022
184,555,086
Total
Umur utang usaha adalah sebagai berikut:
0 - 30 Hari 31 - 60 Hari 61 - 90 Hari Lebih dari 90 Hari Jumlah
The aging of trade accounts payable are as follows: 2015
2014
Rp
Rp
10,587,871,750
130,309,129
87,199,960
49,768,582
30,100,562
1,546,000
8,364,750
2,931,375
10,713,537,022
184,555,086
0 - 30 Days 31 - 60 Days 61 - 90 days More than 90 days Total
Seluruh utang usaha pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dalam mata uang Rupiah.
All trade accounts payable as of December 31, 2015 and 2014 denominated in Rupiah currency.
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan bahan pembantu baik dari pemasok dalam atau luar negeri, berkisar 30 sampai 120 hari.
The credit terms for purchasing of local and foreign supplier was 30 to 120 days.
12. Beban Akrual
Ongkos Angkut Gas Jasa Outsourcing Tenaga Kerja Jasa Profesional Jumlah
12. Accrued Expenses 2015
2014
Rp
Rp
113,533,197
97,817,345
70,000,000
67,500,000
Freight Gas Labor Outsourcing Service Professional Fees
1,203,419,584
200,713,914
Total
767,040,435
-
252,845,952
35,396,569
36
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
13. Perpajakan
13. Taxation
a. Piutang Pajak
a.
Tax Receivable
2015
2014
Rp
Rp
Tidak Lancar Pajak Penghasilan Badan Tahun 2014 Tahun 2015 Jumlah
7,286,421,766
7,286,421,766
3,708,999,204 10,995,420,970
7,286,421,766
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, Perusahaan masih dalam proses pemeriksaan pajak.
Until the date of issuance of the financial statement, the Company are still on progress of tax inspection.
b. Pajak Dibayar di Muka
b.
Prepaid Tax
2015
2014
Rp
Rp
Pajak Penghasilan Selisih Revaluasi Aset Tetap (Catatan 29 dan 32) Pajak Pertambahan Nilai
1,583,865,482
-
828,421,165
-
Income Tax Revaluation of Fixed Assets (Notes 29 and 32) Value Added Tax
Jumlah
2,412,286,647
-
Total
c. Utang Pajak
Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
d.
Noncurrent Corporate Income Tax Year 2014 Year 2015 Total
c. Taxes Payable 2015
2014
Rp
Rp
14,207,137
3,102,092
155,353,058
-
-
57,380,491
Income Taxes Article 21 Article 23 Article 26 Value Added Tax
312,987,811
71,708,744
Total
143,427,616
11,226,161
Manfaat Pajak Penghasilan
Pajak Kini Pajak Tangguhan Jumlah
c. Income Taxes Benefits 2015
2014
Rp
Rp -
-
4,712,360,932
1,107,682,759
4,712,360,932
1,107,682,759
37
Current Tax Deferred Tax Total
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
Rugi Sebelum Beban Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Bagian Rugi Entitas Asosiasi (Catatan 8) Perbedaan Waktu: Cadangan Imbalan Kerja - Bersih (Catatan 21) Cadangan Kerugian Penurunan (Pemulihan) Nilai Piutang (Catatan 4) Penyusutan Aset Tetap Pendapatan Bunga yang Masih akan Diterima Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Persediaan Barang Jadi (Catatan 6) Jumlah Perbedaan Permanen: Pajak Penghasilan Biaya Pajak Sumbangan Representasi Biaya Perumahan Dinas Kesejahteraan Karyawan Biaya Asuransi Pendapatan Bunga yang Pajaknya Telah Dipungut Pajak Penghasilan Final - Bersih Lain-lain Jumlah
Current Tax A reconciliation between income before tax per the statement of profit or loss and other comprehensive income and taxable income is as follows:
2015
2014
Rp
Rp
(26,702,065,911)
(7,788,046,215)
4,577,133,149
1,124,452,694
(22,124,932,762)
(6,663,593,521)
(454,563,622)
1,494,988,932
(77,889,667)
22,374,830
(138,863,224)
(356,609,366)
-
359,234,263
5,403,064,240
1,294,016,377
4,731,747,727
2,814,005,036
2,027,336,500
2,157,078,420
250,557,679
184,188,231
38,870,000
47,156,727
Loss Before Income Tax Expenses According to Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income Net Loss of Associates (Note 8) Timing Differences: Provision for Employment Benefits - Net (Note 21) Allowance for Impairment Losses (Retrieval) of Receivables (Note 4) Depreciation of Fixed Assets Accrued Interest Income Allowance for Impairment Losses of Finished Goods (Note 6) Total Permanent Differences: Income Tax Tax Expense Donation Representation Housing Expenses Employee's Welfare Insurance
208,469,823
94,760,558
121,240,948
59,630,253
491,155,623
315,545,664
13,665,763
12,605,450
(97,479,279)
(914,916,426)
221,671,434
276,812,683
Interest Income Tax Has Been withheld by Final Income Tax - Net Others
3,275,488,491
2,232,861,560
Total
Rugi Fiskal Rugi Fiskal Tahun Sebelumnya: Rugi Fiskal Tahun 2014
(14,117,696,544)
(1,616,726,925)
(1,616,726,925)
-
Fiscal Loss Fiscal Loss Previous Year: Fiscal Loss Year 2014
Saldo Rugi Fiskal
(15,734,423,469)
(1,616,726,925)
Fiscal Loss Carryforward
38
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Perhitungan piutang pajak kini adalah sebagai berikut:
Pajak Penghasilan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
The details of current tax receivable are as follows:
2015
2014
Rp
Rp
2,306,995,000
7,149,443,000
1,402,004,204
124,916,891
-
12,061,875
Income Tax Article 22 Article 23 Article 25
Jumlah
3,708,999,204
7,286,421,766
Total
Piutang Pajak
(3,708,999,204)
(7,286,421,766)
Tax Receivable
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
Rugi Sebelum Beban Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Bagian Rugi Entitas Asosiasi (Catatan 8) Tarif Pajak yang Berlaku: 25% x Rp22.124.932.762 tahun 2015 25% x Rp6.663.593.521 tahun 2014 Jumlah Pengaruh Pajak atas: Beban yang Tidak Dapat Diperhitungkan Menurut Fiskal Pendapatan Kena Pajak Final Jumlah Beban Pajak
A reconciliation between the total tax expense and the amount computed by applying the effective tax rate to income before tax is as follows:
2015
2014
Rp
Rp
(26,702,065,911)
(7,788,046,215)
4,577,133,149
1,124,452,694
(22,124,932,762)
(6,663,593,521)
5,531,233,191
-
-
1,665,898,381
5,531,233,191
1,665,898,381
Loss Before Income Tax Expenses According to Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income Net Loss of Associates (Note 8) Tax Expense at Effective Tax Rate: 25% x Rp22,124,932,762 in 2015 25% x Rp6,663,593,521 in 2014 Total Tax Effect of:
(843,242,079)
(786,944,728)
24,369,820
228,729,106
Nondeductible Expenses Income Subject to Final Tax
4,712,360,932
1,107,682,759
Total Tax Expense
39
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Dikreditkan (Dibebankan) ke Laporan Laba Rugi/ 31 Desember 2013 / Credited (Charged) December 31, 2013 to Profit (Loss) Rp Rp
Dikreditkan (Dibebankan) ke Penghasilan Komprehensif Lain/ Credited (Charged) to Other Comprehensive Income Rp
Dikreditkan (Dibebankan) ke Dikreditkan Penghasilan (Dibebankan) ke Komprehensif Lain/ Laporan Laba Rugi/ Credited (Charged) 31 Desember 2014 / Credited (Charged) to Other December 31, 2014 to Profit (Loss) Comprehensive Income Rp Rp Rp
31 Desember 2015 / December 31, 2015 Rp
Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan :
Deferred Tax Assets (Liabilities)
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Persediaan
Allowance for Impairment Losses of 1,674,270,154 Inventory
323,504,094
-
323,504,094
1,350,766,060
47,884,146
5,593,708
-
53,477,854
(19,472,417)
(89,808,566)
89,808,566
-
Imbalan Kerja Penyusutan Rugi Fiskal Jumlah
2,969,490,251 (241,667,757) 2,685,898,074
373,747,233 (89,152,342) 404,181,500 1,107,682,759
-
(Keuntungan) Kerugian Aktuarial Tahun Berjalan
1,551,055,850
-
656,545,886
2,207,601,736
Aset Pajak Tangguhan- Bersih
4,236,953,924
1,107,682,759
656,545,886
6,001,182,569
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Pendapatan Bunga masih akan Diterima
-
3,343,237,484 (330,820,099) 404,181,500 3,793,580,833
-
-
-
(113,640,906) (34,715,805) 3,529,424,000 4,712,360,932 4,712,360,932
(1,747,866,816)
459,734,920
Actuarial (Profit) or Loss for The Year
(1,747,866,816)
8,965,676,685
Deferred Tax Assets - Net
14. Capital Stock
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
International Magnificent Fortune Limited Vihara Limited Gwie Gunawan (Komisaris Utama) Gwie Gunadi Gunawan (Komisaris) Masyarakat Lainnya (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
Accrued Interest Income Employment Benefits Depreciation Tax Loss Total
14. Modal Saham
Nama Pemegang Saham
-
Allowance For Impairment Losses of Trade Accounts Receivable
3,229,596,578 (365,535,904) 3,933,605,500 8,505,941,765
-
-
34,005,437
Jumlah Saham / Number of Shares Rp 267,767,500 245,390,000 116,500,000 10,000 120,332,500 750,000,000
The details of the shareholders as of December 31, 2015 and 2014 based on the report prepared by PT EDI Indonesia, Security Administration Agency (Biro Administrasi Efek), are as follows:
2015 dan/ and 2014 Persentase Pemilikan / Percentage of Ownership % 35.70% 32.72% 15.53% 0.00% 16.04% 100.00%
40
Jumlah Modal Disetor / Total Paid - Up Capital Rp 26,776,750,000 24,539,000,000 11,650,000,000 1,000,000 12,033,250,000 75,000,000,000
Name of Stockholders International Magnificent Fortune Limited Vihara Limited Gwie Gunawan (President Commissioner) Gwie Gunadi Gunawan (Commissioner) Others (below 5% each) Total
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
15. Penjualan Bersih
Hasil Produksi: Plat Hitam/ Kapal Avalan Lain-lain Jumlah Bahan Baku-Slab Penjualan Bersih
15. Net Sales 2015
2014
Rp
Rp
271,669,500
342,206,430
71,572,536,780
139,123,914,410
71,753,914,476
174,512,511,824
Manufactured Products: Black/ Ship Plate Waste Products Others Total Raw Materials - Slab
143,326,451,256
313,636,426,234
Net Sales
63,766,892,650
122,109,521,400
7,533,974,630
16,672,186,580
Pada tahun 2015 dan 2014, jumlah penjualan kepada pihak berelasi sebesar Rp63.619.911.311 dan Rp174.512.511.824 atau 44,39% dan 55,64% dari penjualan bersih (Catatan 23).
Sales to related parties in 2015 and 2014 amounted to Rp63,619,911,311 and Rp174,512,511,824 or 44.39% and 55.64% from net sales (Note 23).
Berikut ini adalah rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2015 dan 2014:
The details of sales in 2015 and 2014 include sales to the following customers which represent more than 10% of the net sales of the respective years are as follows:
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk PT Gunamarga Inti Total PT Sribaja Intan PT Surya Megah Jumlah
2015
2014
Rp
Rp
63,619,911,311
174,512,511,824
8,922,023,255
-
3,528,105,784
36,950,944,915
1,752,957,500
37,363,085,636
PT Sribaja Intan PT Surya Megah
77,822,997,850
248,826,542,376
Total
16. Beban Pokok Penjualan
Bahan Baku yang Digunakan Tenaga Kerja Langsung Biaya Pabrikasi Jumlah Biaya Produksi Persediaan Barang jadi Awal Tahun Akhir Tahun Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Beban Pokok Penjualan Hasil Produksi Beban Pokok Penjualan Bahan Baku-Slab Jumlah Beban Pokok Penjualan
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk PT Gunamarga Inti Total
16. Cost of Goods Sold 2015
2014
Rp
Rp
72,638,568,974
130,106,589,754
6,751,336,700
6,228,953,500
Raw Materials Used Direct Labor Manufacturing Expenses Total Manufacturing Costs Finished Goods At Beginning of Year At End of Year Allowance for Impairment Losses of Inventories
19,655,270,805
21,071,528,094
99,045,176,479
157,407,071,348
32,358,166,487
24,218,507,696
(35,424,335,812)
(32,358,166,487)
5,403,064,240
1,294,016,377
101,382,071,394
150,561,428,934
65,286,944,092
158,011,361,150
Cost of Good Sold Manufactured Products Cost of Good Sold Raw Material - Slab
166,669,015,486
308,572,790,084
Total Cost of Goods Sold
41
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Pada tahun 2015 dan 2014, jumlah pembelian bahan baku kepada PT GDS (pihak berelasi) masingmasing sebesar Rp14.783.404.365 dan Rp132.107.250 (Catatan 23). Berikut ini adalah rincian pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih masingmasing pada tahun 2015 dan 2014:
Pembelian Bahan Baku dari: Pihak Ketiga Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd. Yuan Resources Pte. Ltd. Pihak Berelasi PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk Jumlah
Purchase of raw materials to PT GDS (related party) in 2015 and 2014 amounted to Rp14,783,404,365 and Rp132,107,250, respectively (Note 23). The details of raw materials purchases in 2015 and 2014 which represent more than 10% of the net purchases of the respective years are as follows:
2015
2014
Rp
Rp
92,374,547,788
-
34,707,034,704
288,264,610,272
14,782,404,365
132,107,250
141,863,986,857
288,396,717,522
17. Beban Penjualan
Gaji dan Upah Ongkos Angkut
Raw Materials Purchased from: Third Parties Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd. Yuan Resources Pte. Ltd. Related Party PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk Total
17. Selling Expenses 2015
2014
Rp
Rp
2,098,855,183
2,574,080,755
Lain-lain
1,810
526,501
Salaries and Wages Freight Others
Jumlah
4,210,863,993
4,641,397,456
Total
2,112,007,000
2,066,790,200
18. Beban Umum dan Administrasi
Gaji, Upah dan Tunjangan Imbalan Kerja (Catatan 21) Pajak Penghasilan Jasa Outsourcing Tenaga Kerja Asuransi Tenaga Kerja Kesejahteraan Karyawan Jasa Profesional Penyusutan (Catatan 9 dan 10) Pajak Bumi dan Bangunan Representasi Listrik Administrasi Saham dan Pelaporan Perumahan Dinas Lain-lain (masing-masing dibawah 100 juta) Jumlah
18. General and Administrative Expense 2015
2014
Rp
Rp
5,796,929,950 2,444,214,578 2,027,336,500 1,216,260,690 686,429,831 491,155,623 285,233,197 223,642,492 214,718,016 208,469,823 192,818,962 191,401,968 121,240,948 1,070,751,359
5,604,104,800 2,604,292,632 2,157,078,420 803,768,513 605,814,489 315,545,664 525,439,448 197,276,526 157,054,600 94,760,558 177,491,168 112,640,920 59,630,253 860,780,855
Salaries, Wages and Allowances Employment Benefits (Note 21) Income Tax Labor Outsourcing Service Employee Insurance Employee's Welfare Professional Fees Depreciation (Note 9 and 10) Land and Building Tax Representation Electricity Shares Administration and Reporting Official Residence Others (each below 100 million)
15,170,603,937
14,275,678,846
Total
42
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
19. Beban Bunga
19. Interest Expense
Akun ini merupakan beban bunga atas pembelian bahan baku kepada Yuan Resources Pte. Ltd. dan Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd., Singapura sebesar Rp2.500.953.988 dan Rp1.670.268.290 masing-masing pada tahun 2015 dan 2014.
This account represents interest expense for raw materials purchase to Yuan Resources Pte. Ltd. and Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd., Singapore amounting to Rp2,500,953,988 and Rp1,670,268,290 in 2015 and 2014, respectively.
20. Penghasilan Bunga
20. Interest Income 2015
2014
Rp
Rp
Pendapatan Bunga Deposito
Interest Income from Time Deposits
Jasa Giro Pendapatan Bunga Pihak Berelasi (Catatan 23) PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
97,479,279
555,682,837
6,583,961,012
and Current Accounts Interest Income from Related Parties (Note 23) 3,463,159,070 PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
Jumlah
6,681,440,291
4,018,841,907
21. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Total
21. Post Employment Benefits Liabilities
Perusahaan membukukan imbalan kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tahun 2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja tersebut masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah 253, 265 dan 259 karyawan.
The Company provides employee benefits for its qualifying employees in accordance with Labor Law No. 13/2003 year 2003. The number of employees entitled to the benefits as at December 31, 2015, 2014 and 2013 were 253, 265 and 259, respectively.
Perhitungan imbalan kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Binaputera Jaga Hikmah. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
The cost provided for employee benefits was calculated by independent actuary, PT Binaputera Jaga Hikmah. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions are as follows:
2015
Tingkat Kenaikan Gaji Tingkat Diskonto Tingkat Kematian Usia Pensiun
2014
10%
10%
10%
8.96%
8.10%
8.69%
Tabel Mortalita Indonesia
Tabel Mortalita Indonesia
Tabel Mortalita Indonesia
2011 (TMI-III)
2011 (TMI-III)
2011 (TMI-III)
58 tahun/ years
58 tahun/ years
58 tahun/ years
Beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah:
Beban Jasa Kini Beban Bunga Jumlah
2013
Retirement Age
Expense recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income in respect of these employee benefits are as follows:
2015
2014
2013
Rp
Rp
Rp
645,742,671
1,032,950,808
851,013,049
1,798,471,907
1,571,341,824
1,096,646,144
2,444,214,578
2,604,292,632
1,947,659,193
43
Salary Increment Rate Discount Rate Mortality Rate
Current Service Cost Interest Cost Total
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Nilai Kini Liabilitas Liabilitas Neto
Employee benefits liabilities in the statements of financial position are as follows:
2015
2014
2013
Rp
Rp
Rp
14,757,325,992
22,203,356,880
18,082,184,403
14,757,325,992
22,203,356,880
18,082,184,403
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 2015
Movements in the net liability recognized in the statements of financial position are as follows: 2014
Rp
Saldo Awal Tahun Beban Tahun Berjalan Pembayaran Manfaat Keuntungan/(Kerugian) Aktuarial Jumlah
Perkiraan Nilai Kini Kewajiban pada Akhir Periode Kerugian (Keuntungan) Aktuarial yang Belum Diakui Nilai Kini Kewajiban Aktual pada 31 Desember
19,409,666,270
2,444,214,578
2,604,292,632
1,947,659,193
(2,898,778,200)
(1,109,303,700)
(1,085,138,200)
(6,991,467,266)
2,626,183,545
(2,190,002,860)
14,757,325,992
22,203,356,880
18,082,184,403
Beginning of the Year Expense for the Year Benefits Payment Actuarial Profit/(Losses) Total
Movements of the present value of benefit obligation
2015
2014
2013
Rp
Rp
Rp
22,203,356,880
18,082,184,403
19,409,666,270
1,798,471,907
1,571,341,824
1,096,646,144
645,742,671
1,032,950,808
851,013,049
(2,898,778,200)
(1,109,303,700)
(1,085,138,200)
21,748,793,258
19,577,173,335
20,272,187,263
(6,991,467,266)
2,626,183,545
(2,190,002,860)
14,757,325,992
22,203,356,880
18,082,184,403
Jumlah kumulatif dalam penghasilan komprehensif lain:
Jumlah Penghasilan Komprehensif Lainnya pada Awal Periode Pengukuran Kembali dalam Penghasilan Komprehensif Lainnya Saldo Akhir Periode
Rp
18,082,184,403
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan adalah sebagai berikut:
Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti pada 1 Januari Beban Bunga Biaya Jasa Kini Pembayaran Manfaat
2013
Rp
22,203,356,880
Present Value Obligation Net Liability
Gains (Losses) Present Value of the Benefit Obligation December 31
The cummulative amount in other comprehensive income:
2015
2014
2013
Rp
Rp
Rp
8,830,406,945
6,204,223,400
8,394,226,260
(6,991,467,266)
2,626,183,545
(2,190,002,860)
1,838,939,679
8,830,406,945
6,204,223,400
44
Present Value of the Benefit Obligations January 1 Interest Cost Current Service Cost Benefits Payment Estimated Present Value of the Benefit Obligation at End of Period Unrecognized Actuarial
Beginning Balance of Other Comprehensive Income Remeasurement in Other Comprehensive Income at The End of The Year
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Analisis Sensitivitas Risiko Tingkat Diskonto Pada tanggal 31 Desember 2015, jika tingkat diskonto meningkat sebesar 1% dengan semua variabel konstan, maka nilai kini kewajiban aktual pada akhir tahun menjadi Rp14.125.413.810, sedangkan jika tingkat diskonto menurun sebesar 1%, maka menjadi Rp15.444.876.880.
Sensitivity Analysis Discount Rate Risk As of December 31, 2015, if the discount rate is higher 1% with all variables held constant, the present value of the benefit obligation at the end of year would be Rp14,125,413,810, while if the discount rate is lower 1%, the liability would be Rp15,444,876,880.
Risiko Tingkat Gaji Pada tanggal 31 Desember 2015, jika tingkat gajii meningkat sebesar 1% dengan semua variabel konstan, maka nilai kini kewajiban aktual pada akhir tahun menjadi Rp14.839.255.860, sedangkan jika tingkat gaji menurun sebesar 1%, maka menjadi Rp14.680.727.739.
Salary Rate Risk As of December 31, 2015, if the salary rate is higher 1% with all variables held constant, the present value of the benefit obligation at the end of year would be Rp14,839,255,860, while if the salary rate is lower 1%, the liability would be Rp14,680,727,739.
22. Laba (Rugi) per Saham
22. Earning (Loss) Per Share
Laba (Rugi) per Saham Dasar Data yang digunakan untuk menghitung laba (rugi) per saham dasar adalah sebagai berikut:
Laba (Rugi) untuk Perhitungan Laba per Saham Dasar (Rupiah) Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham yang Beredar untuk Perhitungan Laba per Saham Dasar (Lembar) Laba (Rugi) per Saham Dasar (Rupiah)
Basic Earnings (Loss) per Share The computation of basic earnings (loss) per share is based on the following data:
2015
2014
Rp
Rp (6,680,363,456)
Earnings (Loss) for Computation of Basic Earnings per Share (Rupiah)
750,000,000
750,000,000
Total Weighted Average Number of Outstanding Shares for Computation of Basic Earnings per Shares (Shares)
(29)
(9)
Basic Earnings (Loss) per Share (Rupiah)
(21,989,704,979)
23. Sifat dan Transaksi dengan Pihak Berelasi
23. Nature of Relationship and Transactions with Related Parties
Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Nature of relationship with related parties are as follows:
a. PT GDS merupakan entitas yang sebagian pengurusnya sama dengan Perusahaan. b. PT Betonjaya Manunggal Tbk merupakan entitas yang sebagian pengurusnya sama dengan Perusahaan.
a. PT GDS is an entity which partly has the same management as the Company. b. PT Betonjaya Manunggal Tbk is an entity which partly has the same management as the Company.
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties, are as follows:
45
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
a.
b.
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Pada tahun 2015 dan 2014, jumlah penjualan kepada pihak berelasi sebesar Rp63.619.911.311 dan Rp174.512.511.824 (Catatan 15) atau 44,39% dan 55,64% dari penjualan bersih, penjualan tersebut seluruhnya merupakan penjualan bahan baku yang dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.
a.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, piutang pihak berelasi dicatat sebagai bagian dari piutang usaha sebesar Rp137.950.000.000 dan Rp140.578.970.754 (Catatan 4), yang merupakan 37,98% dan 37,79% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
At statements of financial position dates, the receivables from related parties were presented as trade accounts receivable ammounting to sebesar Rp137,950,000,000 and Rp140,578,970,754 (Note 4), which constituted 37.98% and 37.79% of the total assets as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
Pada tahun 2015 dan 2014, Perusahaan dan PT GDS membuat kesepakatan penyelesaian piutang usaha (Catatan 4).
In 2015 and 2014, the Company and PT GDS make a settlement agreement of trade accounts receivable (Note 4).
Pada tahun 2015 dan 2014, jumlah pembelian kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp14.782.404.365 dan Rp132.107.250 (Catatan 16). Pembelian tersebut seluruhnya merupakan pembelian bahan baku yang dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.
b.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, utang pihak berelasi dicatat sebagai bagian dari utang usaha sebesar Rp10.500.000.000 dan nihil (Catatan 11), yang merupakan 34,08% dan 0% dari jumlah liabilitas masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. c.
Sales to related parties in 2015 and 2014 ammounted to Rp63,619,911,311 and Rp174,512,511,824 (Note 15) or 44.39% and 55.64% from net sales, respectively. All sales to related parties were raw materials which made at normal terms and condition as third parties.
Sales to related parties in 2015 and 2014 ammounted to Rp14,782,404,365 and Rp132,107,250 (Note 16) respectively. All purchasing to related parties were raw materials which made at normal terms and condition as third parties.
At statements of financial position dates, the payables from related parties were presented as trade accounts payable ammounting to sebesar Rp10,500,000,000 and nil (Note 11), which constituted 34.08% and 0% of the total liabilities as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
Perusahaan melakukan penyertaan saham jangka panjang kepada PT GDS dengan saldo pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp116.018.119.321 dan Rp120.669.554.722 (Catatan 8).
c.
46
The Company investing in long term shares of stock to PT GDS with the balance as at December 31, 2015 and 2014 amounting to Rp116,018,119,321 and Rp120,669,554,722 respectively (Note 8).
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
d.
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Penghasilan bunga yang diperoleh dari PT GDS untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masingdan masing sebesar Rp6.583.961.012 Rp3.463.159.070 (Catatan 20), yang merupakan 98,54% dan 86,17% dari jumlah penghasilan masing-masing pada tanggal bunga 31 Desember 2015 dan 2014.
d.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, pendapatan bunga yang masih akan diterima dari PT GDS masing-masing sebesar Rp2.739.857.341 dan Rp2.630.379.794. e.
Interest income received from PT GDS for the years ended December 31, 2015 and 2014 amounting to Rp6,583,961,012 and Rp3,463,159,070 respectively (Note 20), which constituted 98.54% and 86.17% of the total interest income as of December 31, 2015 and 2014, respectively. As of December 31, 2015 and 2014, accrued interest income from PT GDS amounting to Rp2,739,857,341 and Rp2,630,379,794, respectively.
Jumlah imbalan kerja jangka pendek personil manajemen kunci masing-masing pada tahun 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp8.372.878.500 dan Rp8.297.740.600 Sedangkan jumlah cadangan imbalan pasca kerja manajemen kunci yang dibentuk sampai dengan 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp3.081.350.541 dan Rp4.751.102.704.
e.
24. Informasi Segmen
Total short-term employee benefits of the key management personnel in 2015 and 2014 amounting to Rp8,372,878,500 and Rp8,297,740,600, respectively. Whereas total post-employment benefits obligation until December 31, 2015 and 2014 amounting to Rp3,081,350,541 and Rp4,751,102,704, respectively.
24. Segment Information
Pembuat keputusan dalam operasional adalah dewan direksi. Dewan direksi melakukan penelaahan terhadap pelaporan internal Perusahaan untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen berdasarkan laporan ini. Dewan direksi mempertimbangkan bisnis dari sudut pandang imbal hasil dari modal yang diinvestasikan. Total aset dikelola secara tersentralisasi dan tidak dialokasikan. Perusahaan mengoperasikan dan mengelola bisnis dalam satu segmen yaitu hanya menghasilkan satu jenis produk baja berupa plat.
The chief operating decision-maker is the board of directors. The board of directors review the Company’s internal reporting in order to assess performance and allocate resources. Management has determined the operating segments based on these reports. The board of directors considers the business from the return of invested capital perspective. Total assets are managed centrally and are not allocated. The Company operates and manages the business as a single segment which produces only one product steel in the form of plate.
25. Manajemen Risiko Keuangan
25. Financial Risks Management
Dalam transaksi normal Perusahaan, secara umum terekspos risiko keuangan sebagai berikut: 1. Risiko Kredit 2. Risiko Nilai Tukar Mata Uang 3. Risiko Tingkat Suku Bunga 4. Risiko Likuiditas 5. Risiko Harga Baja
In normal transaction, the Company's generally exposed to financial risk as follows: 1. Credit Risk 2. Foreign Exchange Rate Risk 3. Interest Rate Risk 4. Liquidity Risk 5. Steel Price Risk
Catatan ini menjelaskan mengenai eksposur Perusahaan terhadap masing-masing risiko di atas dan pengungkapan secara kuantitatif termasuk seluruh eksposur risiko serta merangkum kebijakan dan prosesproses yang dilakukan untuk mengukur dan mengelola risiko yang timbul.
This note describes regarding exposure of the Company towards each financial risks and quantitative disclosure included exposure risk and summarize the policies and processes for measuring and managing the risk arise.
47
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Direksi Perusahaan bertanggung jawab dalam melaksanakan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan secara keseluruhan program manajemen risiko keuangan Perusahaan difokuskan pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak pada kinerja keuangan Perusahaan.
The Company directors are responsible for implementing financial risk management policies and overall financial risk management program focuses on uncertainty financial market and minimize potential losses that impact to the Company's financial performance.
Kebijakan manajemen Perusahaan mengenai risiko keuangan adalah sebagai berikut:
The Company managements policies regarding financial risk are as follows:
1. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak rekanan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, dan aset keuangan lancar lainnya. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
1. Credit Risk Credit risk is the risk that the Company will incur a loss arising from their customers, clients or counterparties that fail to discharge their contractual obligations. The Companys’ financial instrument that potentially containing credit risk are cash and cash equivalent, trade accounts receivable, and other current financial assets. Maximum total credit risks exposure are equal to the amount of the respective accounts.
Kualitas Kredit Aset Keuangan Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
Credit Quality of Financial Assets The Company manage and control this credit risk by setting limits on the amount of risk they are willing to accept for respective customers and more selective in choosing banks and financial institutions, which only choose reputable and creditworthy banks and financial institutions
Kualitas kredit dan aset keuangan baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur.
The credit quality of financial assets that are neither past due nor impaired can be assessed by reference to external credit ratings (if available) or to historical information about counterparty defaults rates.
a.
a.
Setara Kas
Dengan Pihak yang Memiliki Peringkat Kredit Eksternal Pefindo idAAA idAA idAA+ idAADengan Pihak yang Tidak Memiliki Peringkat Kredit Eksternal Jumlah
b.
Cash Equivalents
2015
2014
Rp
Rp
1,737,417,726
6,471,751,896
27,075,559
26,243,096
17,858,593
21,422,551
-
-
297,244,675
157,991,506
2,079,596,553
6,677,409,049
Piutang Usaha Seluruh pelanggan Perusahaan merupakan pelanggan yang sudah ada (lebih dari 6 bulan) tanpa adanya kasus gagal bayar di masa terdahulu. 48
b.
Counterparties with External Credit Rating Pefindo idAAA idAA idAA+ idAACounterparties Without External Credit Rating Total
Trade Account Receivables All customers of the Company are existing customers (more than 6 months) with no default in the past.
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Perusahaan terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan.
Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Jumlah
Tabel berikut menganalisis aset berdasarkan sisa umur jatuh temponya:
At the reporting date, the Company’s maximum exposure to credit risk is reprsentes by the carrying amount of each class of financial assets presented in the statements of financial position.
2015
2014
Rp
Rp
2,159,870,528
6,778,103,918
158,501,932,987
159,411,872,894
2,358,193,702
2,177,565,739
163,019,997,217
168,367,542,551
keuangan
Cash and Cash Equivalents Trade Accounts Receivable Other Current Financial Assets Total
The following table analyze financial assets based on maturity:
Belum jatuh
31 Desember 2015 Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Jumlah
tempo/ Not
Telah jatuh
Penurunan nilai/
yet due
tempo/ Past due
Impairment
Jumlah/ Total
December 31, 2015
2,159,870,528
-
-
2,159,870,528
979,486,749
157,658,467,986
(136,021,748)
158,501,932,987
2,358,193,702
-
-
2,358,193,702
Loans and Receivables: Cash and Cash Equivalents Trade Accounts Receivable Other Current Financial Assets
5,497,550,979
157,658,467,986
(136,021,748)
163,019,997,217
Total
Belum jatuh
31 Desember 2014 Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Jumlah
tempo/ Not
Telah jatuh
Penurunan nilai/
yet due
tempo/ Past due
Impairment
Jumlah/ Total
December 31, 2014
6,778,103,918
-
-
6,778,103,918
690,226,624
158,935,557,685
(213,911,415)
159,411,872,894
2,177,565,739
-
-
2,177,565,739
Loans and Receivables: Cash and Cash Equivalents Trade Accounts Receivable Other Current Financial Assets
9,645,896,281
158,935,557,685
(213,911,415)
168,367,542,551
Total
2. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan aset keuangan lancar lainnya dan utang usaha.
2. Foreign Exchange Rate Risk Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value of future cash flow of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Companys’ financial instrument that potentially containing foreign exchange rate risk are cash and cash equivalent, trade accounts receivable and other current financial assets.
49
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Dalam mengelola risiko mata uang, Perusahaan tidak melakukan hedging, karena transaksi dalam valuta asing tersebut dilakukan dalam jangka pendek. Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat risiko signifikan atas fluktuasi mata uang asing dalam transaksi tersebut.
The Companys' manage this foreign exchange rate risk without hedging, because transactions on short term period. The Companys' convinced that there are no significant risk of foreign exchange fluctuations on that transactions.
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang didenominasi dalam mata uang Dolar Amerika Serikat:
The following table presents the Company's financial assets and liabilities denominated in United States Dollar: 2014
2015 Mata Uang Asing/
Ekuivalen/
Mata Uang Asing/
Ekuivalen/
Foreign Currencies
Equivalent
Foreign Currencies
Equivalent
Rp
Rp
Aset Kas dan Setara Kas
Piutang Usaha Pihak Berelasi Aset Keuangan Lancar Lainnya
Assets BRL USD Lainnya USD USD
18,000
63,847,275
18,000
84,334,687
152,972
271,313,437
455,101
5,661,462,286
-
9,426,700
-
Cash and Cash Equivalents
9,360,182
10,000,000
137,950,000,000
11,300,560
140,578,970,754
133,305
1,838,939,302
133,305
1,658,311,339
Trade Accounts Receivable Related Parties Other Current Financial Assets
147,992,439,248
Total Assets
Jumlah Aset
140,133,526,714
Analisis Sensitivitas Pergerakan yang mungkin terjadi terhadap nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat pada tanggal akhir tahun dapat meningkatkan (mengurangi) nilai ekuitas atau laba rugi sebesar nilai yang disajikan pada tabel. Analisis ini dilakukan berdasarkan varians nilai tukar mata uang asing yang pertimbangkan dapat terjadi pada tanggal laporan posisi keuangan dengan semua variabel lain adalah konstan.
Sensitivity Analysis Movement that may occur towards Rupiah exchange rate against United States Dollar at the year end that could be increase (decrease) equity or profit loss amounted the value presented in table. The analysis was conducted based on the variance of foreign currency exchange rates that may consider going on the statements of financial position with all other variables are held constant.
Tabel berikut menunjukan sensitivitas perubahan kurs Dolar Amerika Serikat terhadap laba bersih dan ekuitas Perusahaan:
The following table presented sensitivity exchange rate of United States Dollar changes on net income and equity of the Company: Sensitivitas/ Sensitivity Laba (Rugi)/ Ekuitas/ Equity Profit (Loss)
Perubahan Nilai Tukar/ Change in Exchange Rates 31 Desember 2015/ December 31, 2015 31 Desember 2014/ December 31, 2014
Menguat/ Appreciates Melemah/ Depreciates Menguat/ Appreciates Melemah/ Depreciates
100 100 100 100
3. Risiko Tingkat Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar.
2,867,567,010 (2,867,567,010) 1,188,890,640 (1,188,890,640)
2,867,567,010 (2,867,567,010) 1,188,890,640 (1,188,890,640)
3. Interest Rate Risk Interest rate risk is the risk that fair value of future cash flow of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rate.
50
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Pada tanggal laporan posisi keuangan, profil instrumen keuangan Perusahaan yang dipengaruhi bunga adalah:
On the statement of financial position, the Company's profile of financial instruments that affected by the interest, as follows:
31 Desember 2015/
31 Desember 2014/
December 31, 2015
December 31, 2014
Instrumen dengan bunga tetap Aset Keuangan Liabilitas Keuangan
4,380,535,855
Jumlah Liabilitas - bersih
4,380,535,855
Fixed interest instrument Financial Assets Financial Liabilities
8,797,720,388
-
-
Total Liabilities – net
8,797,720,388
Perusahaan tidak terekspos risiko tingkat suku bunga, karena sebagian besar aset dan liabilitas keuangan Perusahaan merupakan instrumen keuangan dengan bunga tetap.
The Company is not exposed to interest rate risk, as most of the the Company's financial assets and liabilities is a financial instrument with a flat interest rate.
4. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.
4. Liquidity Risk Liquidity risk is a risk when the cash flow position of the Company indicated that the short-tem revenue is not enough to cover the short-term expenditure.
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
The Companys’ manage this liquidity risk by maintain an adequate level of cash and cash equivalent to cover Company’s commitment in normal operation and also regularly evaluate the projected and actual cash flow, as well as maturity date schedule of their financial assets and liabilities.
Rincian jatuh tempo liabilitas keuangan yang dimiliki adalah sebagai berikut:
Details of the maturities of financial liabilities held as follows:
3 bulan sampai 1 Kurang dari 3 bulan/ Less than 3
31 Desember 2015 Utang Usaha Utang Lain-Lain Beban Akrual Jumlah
months 10,705,172,272
tahun/ 3 months up to 1 year
1 years
8,364,750
-
-
1,203,419,584 11,908,591,856
Lebih dari 1 tahun/ More than
24,908,555
8,364,750
1,203,419,584
December 31, 2015 Trade Accounts Payable Other Payables Accrued Expenses
11,941,865,161
Total
Jumlah/ Total -
24,908,555
10,713,537,022 24,908,555
3 bulan sampai 1 Kurang dari 3 bulan/ Less than 3
31 Desember 2014 Utang Usaha Utang Lain-Lain Beban Akrual Jumlah
months
tahun/ 3 months up to 1 year
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 years
24,908,555
-
-
24,908,555
200,713,914
-
-
200,713,914
December 31, 2014 Trade Accounts Payable Other Payables Accrued Expenses
-
410,177,555
Total
181,623,711
407,246,180
2,931,375
2,931,375
51
Jumlah/ Total -
184,555,086
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
5. Risiko Fluktuasi Harga Baja Internasional Risiko harga baja adalah risiko terhadap laba rugi atau ekuitas yang timbul dari perubahan harga komoditas baja di pasar dunia yang selalu berpengaruh terhadap harga produk jadi Perusahaan. Eksposur Perusahaan terhadap risiko harga baja terutama berkaitan dengan persediaan bahan baku yang siap di produksi dan barang jadi yang tersedia untuk dijual.
5. Fluctuations International Steel Price Risk Steel price risk is the risk to earnings or equity arising from changes in commodity prices of steel in the world market which always affect the price of the Company finished goods. The Company exposure to steel price risk primarily relates to a ready supply of raw msaterials in the production and finished goods available-for-sale.
Untuk mengeliminasi risiko akibat fluktuasi harga komoditas baja ini, Perusahaan melaksanakan kegiatan usaha secara konservatif, baik dalam kondisi pada saat harga naik maupun turun dengan akan konsisten mempertahankan stock bahan baku minimal yaitu rata-rata untuk tiga sampai dengan empat bulan produksi, karena periode tersebut merupakan rata-rata waktu yang dibutuhkan mulai order sampai dengan pesanan bahan baku tiba.
To eliminate the risk due to fluctuations in commodity prices of steel, the Company is conducting business in a conservative, both in conditions when the prices go up or down by consistently maintain a minimum stock of raw material that is an average for the three until four months of production, because this period is the average time it takes from order period is until raw materials arrive.
26. Pengelolaan Permodalan
26. Capital Management
Perusahaan mengelola risiko permodalan untuk memastikan Perusahaan mampu melanjutkan kelangsungan usaha sehingga memaksimalkan imbal hasil pada pemegang saham dan pemangku kepentingan serta memelihara optimalisasi saldo utang dan ekuitas.
The Company manage risk on capital to ensure the Company ability to continue as a going concern in order to maximize returns for shareholders, and stakeholders to maintain an optimal loan balance and equity.
Struktur permodalan Perusahaan seluruhnya berasal dari ekuitas dan utang usaha dari pemasok. Tidak terdapat pinjaman lain yang dilakukan oleh Perusahaan untuk memperkuat struktur permodalannya.
The Company's capital structure entirely from equity and trade payables from suppliers. There were no loans made by the Company to strengthen its capital structure.
Direksi Perusahaan secara berkala melakukan reviu struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian reviu, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko terkait.
Directors regularly review the Company's capital structure. As part of the review, Directors consider cost of capital and its related risk.
27. Fair Value of Financial Instruments
27. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto. Instrumen keuangan Perusahaan terdiri dari aset keuangan dan liabilitas keuangan.
52
Fair value is the amount for which a financials instrument could be exchanged between comprehends and willing parties to conduct fair transactions, and is not a sales value due to financial difficulties or a forced liquidation. The fair value derived from quoted prices or discounted cash flow models. Financial instruments of the Company are consists of financial assets and financial liabilities.
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: Nilai Tercatat/ Carrying Amount
Aset Keuangan Pinjaman yang Diberikan dan Piutang: Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Aset Keuangan Lancar Lainnya Jumlah Aset Keuangan
The table below shows the carrying values and fair values of the assets and financial liabilities recorded in the statements of financial position for the years ended December 31, 2015 and 2014: Nilai Wajar/ Fair Value
31 Desember 2015/
31 Desember 2014/
31 Desember 2015/
31 Desember 2014/
December 31, 2015
December 31, 2014
December 31, 2015
December 31, 2014
2,159,870,528
6,778,103,918
2,159,870,528
6,778,103,918
158,501,932,987
159,411,872,894
158,501,932,987
159,411,872,894
2,358,193,702
2,177,565,739
2,358,193,702
2,177,565,739
Financial Assets Loans and Receivables: Cash and Cash Equivalents Trade Accounts Receivable Other Current Financial Assets
163,019,997,217
168,367,542,551
163,019,997,217
168,367,542,551
Total Financial Assets
184,555,086
Liabilitas Keuangan Liabilitas Keuangan Lainnya: Utang Usaha Utang Lain-Lain Beban Akrual
10,713,537,022
184,555,086
10,713,537,022
24,908,555
24,908,555
24,908,555
24,908,555
1,203,419,584
200,713,914
1,203,419,584
200,713,914
Financial Liabilities Others Financial Liabilities Trade Account Payable Others Accounts Payable Accrued Expenses
Jumlah Liabilitas Keuangan
11,941,865,161
410,177,555
11,941,865,161
410,177,555
Total Financial Liabilities
Nilai tercatat atas seluruh aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai wajar, karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan.
The carrying value of all financial assets and liabilities approximates their fair value, as the impact of discounting is not significant.
28. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting
28. Sources of Estimation Uncertainty and Critical Accounting Judgements
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada asset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Company financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the assets and liabilities affected in future periods.
Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini.
Critical Accounting Estimates and Assumptions The main assumptions of the future and another main source of estimation uncertainty at the reporting date that have significant risk of material adjustment to the carrying value of assets and liabilities for the following year is disclosed below.
53
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The Company based its assumptions and estimation on parameters that are available at the time the financial statements were prepared. Assumptions and the situation regarding future developments may change due to market changes or situation beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the related assumptions when they occur.
Estimasi Umur Manfaat Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan tekonologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Nilai tercatat aset tetap disajikan di Catatan 9 dan 10.
Estimated Useful Lives of Fixed Assets The Company reviews periodically the estimated useful lives of fixed assets based on factors such as technical specification and future technological developments. Future results of operations could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in the factors mentioned. Carrying amount of property, plant and equipment are disclosed in Note 9 and 10.
Imbalan Kerja Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja.
Employment Benefits The present value of post-employment benefits liability depends on several factors which are determined by actuarial basis based on several assumptions. Assumptions used to determine the cost (income) for net pensions includes the discount rate. Changes in these assumptions will affect the carrying amount of post employment benefits.
Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
The Company determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period, namely the interest rate should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to settle estimated liability. In determining the appropriate interest rate, the Company considers an interest rate of goverment bonds that are denominated in the currency exchange will be paid and have a similar time with a corresponding liability period.
Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Penjelasan lebih rinci diungkapkan pada Catatan 31.
Other key assumptions for post-employment benefit obligations are based in part on current market conditions. Further details are disclosed in Note 31.
Estimasi Pajak Tangguhan Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan.
Estimated Deferred Tax Management judgment is required to determine the amount of deferred tax recognized in profit or loss and the amount recorded as deferred tax assets. Recognition is done only when it is probable the asset will be recovered in the form of economic benefits that will be received in future periods, in which temporary differences and accumulated tax losses can still be used.
54
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Manajemen juga mempertimbangkan estimasi penghasilan kena pajak di masa datang dan perencanaan stratejik perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13.
Management also considers the estimated taxable income in future taxation and strategic planning in the evaluation of deferred tax assets to comply with applicable tax laws and changes. As a result, related to the nature of the load, it is likely that the deferred tax calculation relates to complex patterns in which assessment requires judgment and is not expected to result in an accurate calculation. Further details are disclosed in Note 13.
Cadangan Penurunan Nilai Piutang
Allowance for Impairment Losses of Receivables The Company evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company uses judgment, based on the best available acts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer, quality of collateral received and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific allowance for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expect to collect. These specific allowances are reevaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables. Further details are disclosed in Note 4.
Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan, kualitas jaminan yang diterima dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat cadangan yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Cadangan yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 4. Bila Perusahaan memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Perusahaan menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang.
If the Company determines that no objective evidence of impairment occured for an individually assessed trade receivables, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for group of such trade receivables by being indicative of the customers’ ability to pay all amounts due.
Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut.
Future cash flows in a group of trade receivables that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for the trade receivables with credit risk characteristics similar to those in the group.
55
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
29.
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Informasi Penting Lainnya
29. Others Important Information
Berdasarkan Notulen Rapat Direksi Perusahaan, Tanggal 2 November 2015, Direksi memutuskan untuk melaksanakan penilaian kembali aset tetap berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 191/PMK.010/2015 tanggal 15 Oktober 2015 yang terdiri dari aset tetap bangunan, mesin dan peralatan. Revaluasi yang dilakukan terhadap aset tetap tersebut dimaksudkan untuk tujuan perpajakan.
Based on the Minutes of Meeting of the Board of Directors of the Company, on November 2, 2015, the Directors decided to carry out revaluation fixed assets based on the Minister of Finance No. 191/PMK.010/2015 dated October 15, 2015 consisting of fixed assets buildings, machinery and equipment. Revaluation conducted on fixed assets are intended for tax purposes.
Sesuai Surat No.JPS-225/10.2/XII/2015 tanggal 30 Desember 2015, Perusahaan telah mengajukan Permohonan Penilaian kembali Aktiva Tetap untuk Tujuan Perpajakan yang diajukan pada tahun 2015 oleh wajib pajak yang telah melakukan penilaian kembali aktiva tetap kepada Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus.
Based on Letter No.JPS-225/10.2/XII/2015 dated December 30, 2015, the Company has filed a Request of Revaluation of Fixed Assets for the Purposes of Taxation filed in 2015 by taxpayers who have assessed revaluation of fixed assets to the Head Office of the DGT Jakarta.
Perusahaan telah melakukan setoran pajak Penghasilan pada tanggal 29 Desember 2015 sebesar Rp1.583.865.482 yang dibukukan sebagai uang muka pajak (Catatan 13).
The Company made income tax payments on December 29, 2015 amounted to Rp1,583,865,482 which are recorded as prepaid taxes (Note 13).
30. Transaksi Non Kas
30. Non-Cash Transactions
Kegiatan signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas:
Significant activities not affecting cash flows:
2015
2014
Rp
Rp
Pembelian Aset Tetap melalui Utang
-
31. Penyajian Kembali Laporan Keuangan
72,727,273
Fixed Assets Purchase through Payables
31.Restatement of the Financial Statements
Pada tahun 2015, Perusahaan telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja” (Lihat catatan 2b) yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015. Standar imbalan kerja revisi ini menetapkan perubahan pada pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan atas imbalan kerja.
56
In 2015, the Company adopted Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 24 (Revised 2013) "Employee Benefits" (See Note 2b) which is effective from January 1, 2015. This revised standard for employee benefits set a change in the recognition, measurement, presentation and disclosure on employment benefits.
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Penerapan standar revisi ini mempunyai dampak berikut di laporan keuangan Perusahaan:
The adoption of this revised standard has the following impacts on the Company financial statement:
a. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi aktuarial dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas di penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya keuntungan atau kerugian aktuarial tersebut. Sebelum penerapan PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan Kerja”, keuntungan atau kerugian aktuarial diamortisasi dan diakui sebagai biaya atau keuntungan selama perkiraan rata-rata sisa periode masa kerja pegawai yang berhak dengan menggunakan pendekatan koridor. b. Biaya jasa lalu diakui segera di laporan laba rugi pada periode terjadinya perubahan program. Manfaat yang belum vested sudah tidak boleh lagi diakui sepanjang periode jasa di masa depan. c. Beban/pendapatan bunga neto ditentukan dengan mengalikan liabilitas/aset imbalan pasti neto dengan tingkat diskonto, yang ditentukan pada awal tahun. Dampak dari perubahan ini adalah penghapusan konsep sebelumnya mengenai pengakuan pengembalian yang diharapkan dari aset program.
a.
Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are charged or credited to equity in other comprehensive income in the period in which they arise. Prior to the adoption of PSAK 24, (revised 2013) “Employee Benefits”, actuarial gains or losses were amortised and recognised as expense or gain over the expected average remaining service periods of the eligible employees using a corridor approach.
b.
Past-service costs are recognised immediatedly in the profit or loss in the period of a plan amendment. Unvested benefits can no longer be spread over a future-service period. Net interest expense/income is to be calculated as the product of the net defined benefit liability/ asset and the discount rate as determined at the beginning of the year. The effect of this is to remove the previous concept of recognising an expected return on plan assets.
Berikut adalah rincian dampak penerapan PSAK 24 (revisi 2013), “Imbalan Kerja” pada informasi keuangan komparatif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta pada tanggal 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013, setelah dan sebelum disajikan kembali:
The following summary discloses the impact of the adoption of PSAK 24 (revised 2013), “Employee benefits” on the comparative restated financial information for the year ended December 31, 2014, and as of January 1, 2014/31 December 2013, before and after restated:
c.
31 Desember 2014/ December 31, 2014 Sebelum Penyajian Kembali/
Setelah Penyajian Kembali/
Before Restatement
After Restatement
Rp
Rp
ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan
NON CURRENT ASSETS 4,163,582,888
6,001,182,569
Deferred tax assets
Investasi Saham pada Entitas Asosiasi
121,510,182,744
120,669,554,722
Investment in Associate
Jumlah Aset Tidak Lancar
146,898,088,953
147,895,060,612
Total Non Current Assets
370,967,708,751
371,964,680,410
Liabilitas imbalan pasca kerja
14,852,958,154
22,203,356,880
Post-employment benefits obligation
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
14,852,958,154
22,203,356,880
Total Non Current Liabilities
15,334,844,453
22,685,243,179
Saldo laba
280,284,864,298
273,931,437,231
JUMLAH EKUITAS
355,632,864,298
349,279,437,231
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
370,967,708,751
371,964,680,410
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
JUMLAH ASET LIABILITAS JANGKA PANJANG
JUMLAH LIABILITAS
TOTAL ASSETS NON CURRENT LIABILITIES
EKUITAS
TOTAL LIABILITIES EQUITY
57
Retained earnings
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated 31 Desember 2013/ December 31, 2013 Sebelum Penyajian Kembali/
Setelah Penyajian Kembali/
Before Restatement
After Restatement
Rp
Rp
ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan
NON CURRENT ASSETS 2,982,872,309
4,236,953,924
Deferred tax assets
Investasi Saham pada Entitas Asosiasi
122,667,864,974
122,125,911,255
Investment in Associate
Jumlah Aset Tidak Lancar
140,639,977,036
141,352,104,932
Total Non Current Assets
376,540,741,943
377,252,869,839
Liabilitas imbalan pasca kerja
13,065,857,941
18,082,184,403
Post-employment benefits obligation
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
13,065,857,941
18,082,184,403
Total Non Current Liabilities
14,019,207,792
19,035,534,254
Saldo laba
287,173,534,151
282,869,335,585
JUMLAH EKUITAS
362,521,534,151
358,217,335,585
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
376,540,741,943
377,252,869,839
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
JUMLAH ASET LIABILITAS JANGKA PANJANG
JUMLAH LIABILITAS
TOTAL ASSETS NON CURRENT LIABILITIES
EKUITAS
TOTAL LIABILITIES EQUITY Retained earnings
31 Desember 2014/ December 31, 2014
Beban Umum dan Administrasi
Sebelum Penyajian Kembali/
Setelah Penyajian Kembali/
Before Restatement
After Restatement
Rp
Rp
(14,567,790,127)
(14,275,678,846)
General and Administrative Expenses
RUGI USAHA
(9,304,278,419)
(9,012,167,138)
OPERATING LOSS
Bagian Rugi Entitas Asosiasi
(1,155,484,654)
(1,124,452,694)
Net Loss of Associates
RUGI SEBELUM PAJAK
(8,111,189,456)
(7,788,046,215)
LOSS BEFORE TAXES
Manfaat Pajak Penghasilan
1,180,710,579
1,107,682,759
Income Tax Benefits
RUGI TAHUN BERJALAN
(6,930,478,877)
(6,680,363,456)
LOSS FOR THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi
Items that will not be reclassified
ke laba rugi
Profit or Loss
Kerugian Aktuarial atas Program Pengukuran
Actuarial Losses of Remeasurements
Kembali atas Program Imbalan Pasti
-
(2,626,183,545)
Kerugian Aktuarial atas Program Pengukuran
Actuarial Losses of Remeasurements
Kembali atas Program Imbalan Pasti -
- of Defined Benefit Pension Plans
Entitas Asosiasi
-
(439,608,350)
Associate Entity
-
766,447,973
Related Income Tax
(2,197,576)
(2,301,541,498)
(6,932,676,453)
(8,981,904,954)
Pajak Penghasilan Terkait RUGI KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK
OTHER COMPREHENSIVE LOSS
JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
of Defined Benefit Pension Plans
AFTER TAX TOTAL COMPREHENSIVE LOSS
58
FOR THE YEAR
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
32. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
32. Event After the Reporting Period
Sesuai Surat No.KEP-570/WPJ.07/2016 tanggal 19 Februari 2016, Dirjen Pajak telah menyetujui permohonan Perusahaan atas penilaian kembali aset tetap untuk tujuan perpajakan yang diajukan sesuai dengan Surat No.JPS-225/10.2/XII/2015 tanggal 30 Desember 2015 (Catatan 29).
Based on Letter No.KEP-570WPJ.07/2016 dated February 19, 2016, the Director General of Taxation has approved the Company’s request of revaluation of fixed assets for the purposes of taxation which submitted in corresponding letter No.JPS-225/10.2/XII/2015 dated December 30, 2015 (Note 29).
33. Standar Akuntansi Baru
33. New Accounting Standards
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Standards and interpretations issued not yet adopted
Standar PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk
Standard PSAK 110 (revised 2015): Accounting for Sukuk
Penyesuaian - PSAK 5: Segmen Operasi - PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi - PSAK 13: Properti Investasi - PSAK 16: Aset Tetap - PSAK 19: Aset Tak berwujud - PSAK 22: Kombinasi Bisnis - PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan, - PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham - PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar
Adjustment - PSAK 5: Operating Segments - PSAK 7: Related Party Disclosures - PSAK 13: Investments Property - PSAK 16: Property, Plant and Equipment - PSAK 19: Intangible Assets - PSAK 22: Business Combination - PSAK 25: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors - PSAK 53: Share-based Payments - PSAK 68: Fair Value Measureme
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu: - PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri, - PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, - PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, - PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, - PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, dan - ISAK 30: Pungutan.
Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with retrospective application are as follows: - PSAK 4: Separate Financial Statements about Equity Method in Separate Financial Statements,
59
Standard and improvements to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with early application permitted as are follows:
-
PSAK 15: Investment in Associates and Joint Venture about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, PSAK 24: Employee Benefits about Defined Benefit Plans: Employee Contributions, PSAK 65: Consolidation Financial Statements about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, PSAK 67: Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, and ISAK 30: Levies
PT JAYA PARI STEEL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
PT JAYA PARI STEEL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 serta 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah Penuh, Kecuali Dinyatakan Lain)
For The Years Ended December 31, 2015 and 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 (Expressed in Full of Rupiah, Unless Otherwise Stated
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara prospektif yaitu:
Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with prospective application are as follows:
-
PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi,
-
-
PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi dan PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama.
-
-
-
PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, PSAK 19: Intangible Asset about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, and PSAK 66: Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation.
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi.
Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative and ISAK 31, Scope Interpretation of PSAK 13: Investment Property.
Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu PSAK 69: Agrikultur dan amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif.
Standard and amendment to standard effective for periods beginning on or after January 1, 2018, with early application permitted are PSAK 69: Agriculture and amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Agriculture: Bearer Plants.
34. Penyelesaian Laporan Keuangan
34. Completion of the Financial Statements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan Perusahaan. Laporan keuangan telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 22 Maret 2016.
60
Management is responsible for the preparation and presentation of financial statements. The financial statements were authorized for issue by the Company’s Directors on March 22, 2016.
45 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
46 PT JAYA PARI STEEL, Tbk. l 2015 l LAPORAN TAHUNAN l ANNUAL REPORT
HEAD OFFICE Jl. Margomulyo No. 4 Tandes - Surabaya Phone : (031) 7491288 (Hunting) Facs : (031) 7491714 Email :
[email protected] [email protected] PO BOX 1092 Surabaya - Indonesia
www.jayaparisteel.co.id