PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2013DAN 2012 (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAOPRAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 Daftar Isi
Halaman Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Laporan Arus KasKonsolidasaian
5
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6 - 80
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangankonsolidasian 2
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN TANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangankonsolidasian 3
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangankonsolidasian
4
Saldo 31 Desember 2013
310.966.854.702
-
-
1.352.513.362
-
-
1.297.228.600.040
297.241.249.810
-
-
-
-
-
(4.093.921.170)
-
1.004.081.271.400
4.506.161.714 467.184.559.464
532.390.550.222
Saldo Laba Belum Ditentukan
506.174.668.139
35.872.763.550
33.691.765.674
-
-
-
-
-
-
436.610.138.915
98.334.729.378 52.295.842.430
285.979.567.107
Kepentingan Non Pengendali
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang terpisah dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
999.026.703.500
-
-
-
253.466.866.932
-
1.629.000
-
-
-
(742.134.122.600)
-
-
57.499.987.770
56.465.753.644 -
1.034.234.126
Selisih Kurs Atas Penjabaran laporan
Tambahan modal disetor Negative goodwill 300.000 Realisasi waran I Hasil inbreng saham 742.134.122.600 Penerbitan saham bonus Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Penambahan (pelepasan) penyertaan pada entitas anak Laba - bersih tahun 2013
643.000 -
743.484.363.962
Tambahan modal disetor
743.485.006.962
100.000 -
256.892.180.900
Modal Saham
256.892.280.900
Saldo 31 Desember 2012
Tambahan modal disetor Negative goodwill Realisasi waran I Hasil inbreng saham Penerbitan saham bonus Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Penambahan (pelepasan) penyertaan pada entitas anak Laba - bersih tahun 2012
Saldo 31 Desember 2011
Keterangan
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam rupiah)
3.114.749.339.743
(4.093.921.170) 1.929.000 253.466.866.932 33.691.765.674 333.114.013.359
2.498.568.685.947
100.000 4.506.161.714 643.000 56.465.753.644 98.334.729.378 519.480.401.894
1.819.780.896.317
Jumlah Ekuitas
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Tahun 2013
Tahun 2012
1.246.155.331.863
1.056.952.187.337
(911.216.161.797)
(841.348.076.755)
Pembayaran kas kepada karyawan Kas yang diperoleh dari operasi
(13.521.338.238) 321.417.831.828
(12.640.889.309) 202.963.221.273
Pembayaran beban usaha
(93.170.407.070)
(8.902.816.323)
922.254.172
(5.151.379.543)
120.827.706.978
(282.300.670.043)
(1.795.449.128)
(81.427.013.905)
120.940.437
1.357.313.746
(139.406.101.470) 208.916.775.747
(190.570.846.528) (364.032.191.322)
(546.797.254.308)
(236.028.823.113)
343.425.208.120
496.014.823.253
(203.372.046.188)
259.986.000.141
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran pemasok
Pembayaran pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai Penerimaan (pembayaran) utang lain-lain Pembayaran aset lain-lain Penghasilan bunga Penerimaan / (pengeluaran) lain-lain Kas bersih diperoleh (digunakan) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Akuisisi / (penjualan) entitas asosiasi Kas bersih diperoleh (digunakan) untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Tambahan modal disetor
-
743.000
256.701.346.029
91.500.123.215
(911.291.433)
13.488.120
Pembayaran beban keuangan Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas pendanaan
(30.900.117.680) 224.889.936.916
(15.999.501.132) 75.514.853.203
Peningkatan (penurunan) Kas dan setara Kas
230.434.666.476
(28.531.337.977)
55.629.167.693 (253.466.866.932)
32.617.306.093 51.622.880.336
Penerimaan bersih pinjaman bank Pembayaran utang pembiayaan konsumen
Kas dan Setara Kas - Awal Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Setoran modal inbreng KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
-
-
32.596.967.237
55.629.167.693
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangankonsolidasian 5
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
UMUM a.
Pendirian Perusahaan
PT Inovisi Infracom Tbk ("Perusahaan“) didirikan dengan nama PT Cipta Media Rekatama berdasarkan Akta Notaris No. 3 tanggal 11 Mei 2007 dari Efran Yuniarto, S.H.,M.Kn Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. W7-08406HT.01.01-TH.2007 tanggal 27 Juli 2007. dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 77 tanggal 23 September 2008, Tambahan No. 18687. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 4 tanggal 4 Juni 2013 dari Johny Dwikora Aron, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan peningkatan modal dasar Perusahaan. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-49563.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 24 September 2013. Sesuai Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah di bidang penyelenggaraan jasa infrastruktur telekomunikasi bergerak. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 2007.
b. Penawaran Umum dan Kebijakan Perusahaan yang Mempengaruhi Efek Perusahaan Pada tanggal 22Juni 2009, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (kemudian berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/ BAPEPAM-LK dan terakhir dikenal sebagai Otoritas Jasa Keuangan/ OJK) (BAPEPAM) melalui surat No. S-5415/BL/2009 dalam rangka penawaran umum perdana saham biasa Perusahaan sebanyak 320.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran sebesar Rp 125 per saham. Pada tanggal 27April 2010, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (kemudian berubah menjadi Badan PengawasPasar Modal dan Lembaga Keuangan/ BAPEPAM-LK dan terakhir dikenal sebagai Otoritas Jasa Keuangan/ OJK) (BAPEPAM) melalui surat No. S-3681/BL/2010 dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) saham biasa Perusahaan sebanyak 782.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran sebesar Rp 125 per sahamdisertai dengan penerbitan 312.800.000 Waran Seri 1 yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang HMETD yang melaksanakan haknya, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 900 per saham. HMETD tersebut telah tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 20 Mei 2010. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saham Perusahaan sebanyak 9.990.267.035 dan 2.568.921.809 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
c. Struktur Perusahaan dan Anak perusahaan Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012, Perusahaan memiliki saham secara langsung maupun tidak langsung pada Anak perusahaan sebagai berikut: 1.
Kepemilikan Secara Langsung
6
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. U M U M (lanjutan)
7
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. U M U M (lanjutan) c.
Struktur Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan) 1) Code Wireless Pte Ltd adalah pemegang saham tunggal (100%) Abamon Technology Sdn Bhd. 2) Abamon Technology Sdn Bhd adalah pemegang saham mayoritas (85%) Smart Checker Limited. 3) Petrol One Group Limited (dahulu Abundant Global Limited) adalah pemegang saham tunggal (100%) Talent Global Limited. 4) Petrol One Group Limited (dahulu Abundant Global Limited) adalah pemegang saham tunggal (100%) Modern Profit Sdn Bhd. 5) PT Goldchild Integritas Abadi adalah pemegang saham mayoritas (99%) PT Goldchild Indonesia Sukses. 6) PT Golddhild Integritas Abadi adalah pemegang saham mayoritas (80%) PT Goldchild Cangara Resources (dahulu PT Cangara Multi Prestasi). 7) PT Goldchild Cangara Resources (dahulu PT Cangara Multi Prestasi) adalah pemegang saham mayoritas (70%) PT Andora Nindia Makmur dan (99%) PT Kurnia Akbar. 8) PT Goldchild Integritas Abadi adalah pemegang saham mayoritas (99,9%) PT Goldchild Royal Resources. 9) PT Goldchild Royal Resources adalah pemegang saham mayoritas (90%) PT Pagar Benua Borneo. 10) PT Goldchild Indonesia Sukses adalah pemegang saham mayoritas (75%) PT Instant Mining Services Batam 11) PT Goldchild Integritas Abadi adalah pemegang saham mayoritas (70%) PT Goldchild One Energy. 12) PT Goldchild Integritas Abadi adalah pemegang saham mayoritas (70%) PT Axelindo Pangbara Interntional. 13) PT Axelindo Pangbara International adalah pemegang saham mayoritas (99,9%) PT Axelindo Krakatau Indonesia. 14) PT Goldchild Integritas Abadi adalah pemegang saham mayoritas (60%) PT Goldchild Earthmother.
PT Chiron Max Advertaising (CM) PT Chiron Max didirikan dengan nama PT Chiron Max Advertising berdasarkan Akta Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., No. 15, tanggal 23 Maret 2007. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-04604 HT.01.01-TH.Tahun 2007 tanggal 24 April 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 58 tanggal 20 Juli 2007, Tambahan No. 7284. Anggaran Dasar CM telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Seruni Lissari Saerang, S.H., No.05, tanggal 09Agustus 2011 sehubungan dengan setoran modal . Akta perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-42430.AH.01.02.Tahun 2011tanggal 09Agustus 2011.Perubahan anggaran dasar PT Graha Tunas Makmur (GTM) PT Graha Tunas Makmur didirikan berdasarkan Akta Notaris Fitriana Hidayati Arief, S.H., M.Kn., No. 4, tanggal 13 Maret 2008. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-15928.AH.01.01.Tahun 2008, tanggal 1 April 2008. Selanjutnya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 38, tanggal 11 April 2008 yang dibuat oleh Notaris Ira Sudjono, S.H., M.Hum., M.Kn., para pemegang saham menyetujui penjualan saham GTM yang dimiliki oleh Indriani sejumlah 120 saham seluruhnya kepada Perusahaan, dan saham GTM yang dimiliki oleh Endang Chaedar sejumlah 30 saham kepada Perusahaan sebanyak 29 saham dan PT Surya Multi Prima sebanyak 1 saham. Perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-13351 tanggal 29 Mei 2008. PT Andaman Lestari Multikreasi (ALM) PT Andaman Lestari Multikreasi didirikan berdasarkan Akta Notaris Fitriana Hidayati Arief, S.H., M.Kn., No. 5, tanggal 14 Maret 2008. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-15530.AH.01.01.Tahun 2008, tanggal 31 Maret 2008. Selanjutnya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 36, tanggal 11 April 2008 yang dibuat oleh Notaris Ira Sudjono, S.H., M.Hum., M.Kn., para pemegang saham menyetujui penjualan saham ALM yang dimiliki oleh Iwan Kurniawan sejumlah 120 saham seluruhnya kepada Perusahaan, dan saham ALM yang dimiliki oleh Hamdan Busyairi sejumlah 30 saham kepada Perusahaan sebanyak 29 saham dan PT Surya Multi Prima sebanyak 1 saham.
8
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. U M U M (lanjutan) c. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan) Code Wireles Pte Ltd (CW) Code Wireless Pte Ltd. didirikan di Singapura pada tanggal 28 September 2004 dengan nomor registrasi 200412398H dan beralamat di 128 Tanjong Pagar Road, Singapore 088535. Kegiatan utama CW adalah perusahaan induk yang memiliki saham Abamon Technology Sdn Bhd secara langsung dan Smart Checker Limited secara tidak langsung. Jumlah saham yang sudah ditempatkan dan disetor penuh adalah 12.635.200 saham dengan nilai nominal SGD 12.635.200, yang seluruhnya dimiliki oleh Fast Wind Investments Limited. Pada tanggal 15 Maret 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat dengan Fast Wind Investments Limited, dimana Perusahaan akan mengambil alih 100% saham CW yang dimiliki oleh Fast Wind Investments Limited dengan nilai sebesar US$ 10.450.000 dengan nilai tukar yang ditentukan selama jangka waktu perjanjian adalah US$ 1 = Rp 9.200. Transaksi jual beli ini sudah terlaksana pada tanggal 27 April 2010. Geat World Ltd (GW) Great World Ltd didirikan di Anguilla, British West Indies pada tanggal 10 Agustus 2009 dengan nomor registrasi 2145914 dan beralamat di PO BOX 850, Offshore Incorporations Centre, The Valley, Anguilla, British West Indies. Kegiatan utama GW adalah perusahaan induk yang memiliki 15% saham Ozura World Ltd. Jumlah saham GW yang sudah ditempatkan dan disetor penuh adalah 16.537.040, saham dengan nilai nominal USD 16.537.040, yang sebelumnya dimiliki oleh True Accurate Limited (TAL) seluruhnya. Pada tanggal 10 Nopember 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian bersyarat dengan TAL, perusahaan yang berdomisili di Tortola, Biritsh Virgin Island, yang yang selanjutnya telah diubah dengan “Perubahan-1” pada tanggal 2 Desember 2010. Isi perjanjian tersebut mengenai transaksi pemasukan saham (Inbreng) GW yang dimiliki oleh TAL sejumlah 16.537.040 saham dengan nilai USD 30.000.000 sebagai setoran modal TAL ke dalam Perusahaan. Sebagai kompensasinya, Perusahaan menerbitkan saham baru sejumlah 49.907.579 saham dengan harga Rp 5.410 per saham, sehingga nilai tukar Rupiah yang ditetapkan dalam perjanjian ini adalah Rp 9.000 per USD 1. Transaksi inbreng ini sudah efektif pada tanggal 30 Desember 2010 PT QDC Technologies (QDC) QDC didirikan dalam kerangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No.1 tahun 1967 di Jakarta pada tanggal 23 Juni 2003 berdasarkan Akta Notaris Siti Safarijah S.H., No.19. Anggaran Dasar Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kahakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat keputusan No. C-16484 HT.01.01.TH 2003 tanggal 16 Juli 2003 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 4 Tambahan No. 408 tanggal 13 Januari 2004. QDC mulai melakukan kegiatan komersial sejak Juli 2003. Berdasarkan kepada Akta Notaris Indah Prastiti Extensia, S.H., No.07, tanggal 23 December 2008, Perusahaan mengadakan perubahan akta perusahaan yang telah ditandatangani oleh notaris dengan No. W.86/XII/IPE/2008 dan akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No. AHU-05414.A.H.01.02 tahun 2009. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT QDC Teghnologies no. 45 tanggal 21 September 2011 Notaris Ilmiawan Dekrit S, SH.,MH telah menyetujui penjualan saham milik Redi Subekti dan penyetoran saham-saham baru oleh Perusahaan sehingga Perusahaan memiliki sebanyak 7.650.000 saham dalam QDC dan Akta ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-46980.AH.01.02. Tahun 2011 tanggal 27 September 2011. PT Goldchild Integritas Abadi (GIA) GIA didirikan berdasarkan akta pendirian nomor 08 tanggal 08 Juli 2010, yang dibuat dihadapan Notaris Ryan Bayu Candra, SH. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia tanggal 08 September 2010, melalui surat Keputusan Nomor AHU-44197.A.H.01.01.Tahun 2010. Akta pendirian telah mengalami beberapa kali perubahan antara lain dengan akta nomor 04 dan akta nomor 05 tertanggal 28 Desember 2010 yang dibuat dihadapan Seruni Lissari Saerang, SH Notaris di Tangerang mengenai peningkatan Modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi 2.623.750.000 (dua milyar enam ratus dua puluh tiga juta tujuh ratus lima puluh ribu) lembar saham dengan nilai nominal Rp100 (seratus rupiah) nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 262.375.000.000 (dua ratus enam puluh dua milyar tiga ratus tujuh puluh lima juta rupiah). Selanjutnya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 03, tanggal 30 Mei 2011 yang dibuat oleh Notaris Seruni Lissari Saerang, SH., dan telah mendapatkan surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, nomor AHU-AH.01-10-188-8 tertanggal 20 Juni 2011, para pemegang saham menyetujui pengalihan dengan cara pemasukan saham (inbreng) di GIA yang dimiliki PT Bina Tanjung Nusantara sejumlah 2.475.000.000 saham kepada Perusahaan sebanyak 1.574.250.000 saham. 9
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1. U M U M (lanjutan) c. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan) PT RIN Indonesia Jaya (RINJ) RINJ didirikan berdasarkan akta nomor 26, tanggal 3 September 1995 dengan nama PT Jadijaya Sejahtra Makmur, dibuat dihadapan Leonard di Jakarta. Akta ini telah mengalami beberapa perubahan, sesuai dengan akta No.09 tanggal 2 September 2010 menyatakan nama perubahan perseoran menjadi PT Rin Indonesia Jaya dari Notaris Meissie Pholuan, SH dan telah mendapatkan pengesahaan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik No. AHU-45175.AH.01.01 Tahun 2010, tanggal 22 September 2010. Perubahan terakhir adalah dengan akta No. 55 tanggal 18 Januari 2012 Notaris Ilmiawan Dekrit Supadmo, SH, MH tentang pengalihan saham yang semula dimiliki PT Indiva Selaras Kepada Perusahaan Sehingga kepemilikan Perusahaan atas RIN menjadi 99,99 %.
d. Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan anggota Dewan Komisaris danDireksi serta Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : :
Jason Minos Anak Peter Adelaine Teoh Geok Poh Rachmad
Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur tidak terafiliasi
: : :
Jerry Djajasaputra Ooi Kock Aun Jan Adam Tangkilisan
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: : :
Rachmad Kong Chin Lam Drs. Basa Sidabutar, S.H., M.H.
Perusahaan memberikan remunerasi kepada Dewan Komisaris Perusahaan berupa gaji dan tunjangan dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 300.000.000 dan Rp 432.500.000.000masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dan kepada Direksi Perusahaan dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 1.146.300.00 dan Rp 949.200.000.000masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Kebijakan akuntansi pokok yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan kecuali untuk penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) baru dan yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2013 adalah sebagai berikut:
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan perubahannya, Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan konsep biaya historis dan atas dasar akrual, kecuali untuk akun-akun tertentu yang disusun dengan menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi akun tersebut. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Grupuntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 10
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2013, kecuali untuk penerapan beberapa PSAK dan ISAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2013 seperti yang telah diungkapkan pada catatan ini. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian lanjutan Kecuali untuk laporan arus kas, laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur dengan menggunakan catatan yang relevan. Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan adalah Rupiah ("Rp"), yang juga merupakan mata uang fungsional Grup. Laporan keuangan disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost) kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana dalam catatan atas laporan keuangan, laporan keuangan menggunakan dasar akrual (accrual basis) kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas menyajikan arus kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, arus kas dari investasi operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method).
b. Prinsip – Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Grup yang dimiliki oleh Grup(secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Grup memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Grup memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat : i. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; ii. kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; iii. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau iv. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut. Kepentingan Non-Pengendali ("KNP") mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Grup, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Non-Pengendali ("KNP") bahkan jika kerugiannya mengakibatkan Kepentingan Non-Pengendali ("KNP") mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup: i. ii. iii. iv. v. vi. vii.
menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setia Kepentingan Non-Pengendali ("KNP"); menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
11
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Kombinasi Bisnis Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi, dan jumlah setiap Kepentingan Non-Pengendali ("KNP") pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur Kepentingan Non-Pengendali ("KNP") pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar maupun pada proporsi kepemilikan Kepentingan Non-Pengendali ("KNP") atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi. Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pemisahan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lainnya sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali sampai penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada harga perolehan dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas mencakup kas, kas pada bank, deposito berjangka dan investasi jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, dan tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. Kas dan setara kas diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2f untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
e. Biaya Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar di muka dan biaya dibayar di muka lainnya, terutama terdiri daribiaya sewa tanah, sewa kantor, biaya operasional, beban bunga, biaya dibayar dimuka lainnya. Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight line methods).
f.
Aset Tetap Pada awalnya, aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi atas penurunan nilai. Tanah tidak disusutkan. Aset tetap kecuali tanah disusutkan menggunakan metode garis lurus hingga mencapai nilai sisa, selama periode sesuai dengan estimasi masa manfaat aset yang dinyatakan sebagai berikut:
12
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f. Aset Tetap (lanjutan) Bangunan Alat Berat Peralatan dan Perabotan kantor Peralatan Pengujian Peralatan Proyek Renovasi kantor Sistem Telekomunikasi Kendaraan
Tahun : 10 sampai dengan 30 : 5 sampai dengan 15 : 4 sampai dengan 8 : 5 sampai dengan 15 : 5 sampai dengan 15 : 4 sampai dengan 8 : 5 sampai dengan 15 : 4 sampai dengan 8
Manajemen menelaah masa manfaat asset, metode penyusutan dan nilai sisa ditelaah dan disesuaikan, jika diperlukan, setidaknya setiap akhir periode pelaporan. Dampak dari setiap revisi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, ketika perubahan terjadi. Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Grup mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapuskan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian bersih atas pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan hasil yang diterima dengan nilai tercatat dalam laporan laba rugi. Biaya bunga dan biaya pinjaman lain baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tertentu yang memenuhi syarat, dikapitalisasi sampai proses pembangunan tersebut selesai. Untuk biaya pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset kualifikasian. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu tahun tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset dalam konstruksi yang memenuhi syarat.
g. Pendapatan dan Beban Kontruksi Grup telah menerapkan PSAK No. 34 dimana kontrak kontruksi berasal dari hasil negoisasi secara khusus untuk kontruksi suatu aset atau suatu kombinasi aset yang berhubungan erat satu sama lainnya atau saling bergantungan. Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan atau akan diterima. Pengukuran pendapatan kontrak dipengaruhi oleh beragam ketidakpastian yang bergantung pada hasil di masa depan. Estimasi pendapatan kontrak : a) Jumlah pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak; dan b) Penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran intensif ; i. Sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan; dan ii. Dapat diukur secara andal. Biaya kontrak meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan pada suatu kontrak selama periode sejak tanggal kontrak itu diperoleh sampai dengan penyelesaian akhir kontrak. Namun, biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan suatu kontrak dan terjadi untuk memperoleh kontrak juga dimasukan sebagai biaya kontrak jika biaya tersebut dapat diindentifikasikan secara
13
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g. Pendapatan dan Beban (lanjutan) Kontruksi terpisah dan dapat dikuru secara andal dan kemungkinan besar kontrak tersebut dapat diperoleh. Jika biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh kontrak diakui sebagai beban pada periode terjadinya, maka biaya tersebut tidak dimasukkan dalam biaya . Penjualan barang Pendapatan dari penjualan barang dagang diakui pada barang diserahkan kepada pelanggan sesuai dengan persyaratan penjualan yang telah disepakati. Pendapatan sewa Pendapatan sewa diakui dengan dasar garis lurus sepanjang masa sewa. Pendapatan jasa Pendapatan jasa diakui pada saat jasa tersebut telah selesai diserahkan. Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual)
h. Sewa Grup menyewa aset tetap tertentu. Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung unsur, sewa dilakukan berdasarkan substansi perjanjian dan penilaian apakah pemenuhan atas perjanjian bergantung dari penggunaan aset tertentu atau aset, dan apakah perjanjian memberikan hak untuk menggunakan aset. Sewa dimana sebagian besar risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan dipertahankan oleh lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi insentif yang diterima dari lessor) dibebankan pada laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode sewa. Sewa aset tetap dimana Grup, sebagai lessee, memiliki sebagian besar risiko dan manfaat kepemilikan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar jumlah yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini pembayaran sewa minimum. Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara liabilitas dan beban keuangan sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa. Kewajiban sewa yang terkait, dikurangi dengan beban keuangan, dimasukkan ke dalam “liabilitas sewa pembiayaan”. Elemen bunga dari beban keuangan dibebankan pada laporan laba rugi selama periode sewa sehingga menghasilkan tingkat bunga periodik yang konstan untuk saldo liabilitas yang tersisa pada setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa manfaat aset dan masa sewa apabila tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
14
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Grup telah menerapkan PSAK No. 48 (Revisi), "Penurunan Nilai Aset". Pada setiap akhir periode pelaporan. Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka jumlah terpulihkan disetimasi untuk aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasikan jumlah terpulihkan aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasikan aset individual, maka Grup menentukan nilai terpulihkan dari Unit Penghasil Kas (UPK) yang mana aset tercakup. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset (mencakup aset individual atau UPK) adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkan, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkan. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laba rugi sebagai "rugi penurunan nilai". Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, model penilaiian yang sesuai degunakan untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh peniliaiian berganda (valuation multiples) atau indikator nilai wajar yang tersedia. Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untul aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pemablikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
j.
Instrumen Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK No. 50 (Revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitias keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja; beserta sifat dan tingkat yang timbul dari resiko keuangan Grup yang terekspos selama tahun berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko mereka.
15
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j.
Instrumen Keuangan lanjutan 1) Aset Keuangan Pengakuan Awal Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, atau mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal. Semua aset keuangan diakui pertama kali pada nilai wajarnya ditambah dengan biaya-biaya transaksi, kecuali apabila aset keuangan dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan Grup meliputi kas dan setara kas, piutang lainnya, piutang pihak-pihak berelasi, dan aset keuangan lancar dan tidak lancar lainnya (instrumen keuangan yang memiliki dan tidak memiliki kuotasi).
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: i.
Aset Keuangan Yang Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatif, termasuk derivatif melekat dipisahkan, juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan. laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laporan laba rugi.
ii. Pinjaman Yang Diberikan Dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersebut selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Effective Interest Rate) (“EIR”), setelah dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan yang diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas biaya akuisisi atau biaya yang merupakan bagian integral dari EIR tersebut. Amortisasi EIR dicatat dalam laporan laba rugi. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai diakui juga pada laporan laba rugi. Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, piutang pihak-pihak berelasi, aset keuangan lancar lainnya, dan aset keuangan tidak lancar lainnya Grup termasuk dalam kategori ini. Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Grup memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode EIR, setelah dikurangi dengan penurunan nilai. Amortisasi biaya perolehan dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas biaya akuisisi atau biaya yang merupakan bagian integral dari EIR. Amortisasi EIR dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Grup tidak memiliki investasi HTM selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
16
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j.
Instrumen Keuangan lanjutan iii. Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual [Available-For-Sale (“AFS")] Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya, pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui, atau terjadi penurunan nilai, pada saat kerugian kumulatif direklasifikasi dari ekuitas ke pendapatan komprehensif lain ke laba rugi. Bunga yang diterima selama memiliki investasi keuangan tersedia untuk dijual disajikan sebagai pendapatan bunga dengan menggunakan metode EIR.
2) Liabilitas Keuangan Pengakuan Awal Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan hutang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal. Seluruh liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Grupmeliputi utang bank, utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, liabiltas imbalan pasca kerja, pendapatan diterima dimuka, utang pajak, utang pembiayaan konsumen, imbalan pasca kerja.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: i. Liabilitas Keuangan Yang Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini termasuk instrumen keuangan derivatif yang ditandatangani Grup yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 55 (Revisi 2012). Derivatif melekat dipisahkan juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
ii. Pinjaman dan Hutang Setelah pengakuan awal, pinjaman dan hutang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode EIR. Amortisasi EIR termasuk di dalam beban pendanaan dalam laporan laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini termasuk instrumen keuangan derivatif yang ditandatangani Grup yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 55 (Revisi 2012). Derivatif melekat dipisahkan juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi EIR.
iii. Saling Hapus Dari Instrumen Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
17
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j.
Instrumen Keuangan lanjutan iv. Nilai Wajar Instrumen Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan acuan pada kuotasi harga pasar atau kuotasi harga pedagang efek (harga penawaran untuk posisi beli dan harga permintaan untuk posisi jual), tidak termasuk pengurangan apapun untuk biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions), penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lain. Grup menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Grup terkait dengan instrumen harus diperhitungkan.
iii. Biaya Perolehan Diamortisasi Dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode EIR dikurangi dengan cadangan penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari EIR. iv. Penurunan nilai dari aset keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diperkirakan mengalami penurunan nilai jika, dan hanya jika, terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal dari aset (terjadi peristiwa kerugian) dan peristiwa kerugian mempengaruhi estimasi arus kas masa datang dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang bisa diandalkan. Bukti penurunan nilai termasuk indikasi debitur atau sekelompok debitur yang mengalami kesulitan keuangan.signifikan, gagal membayar bunga atau pokok, kemungkinan debitur mengalami pailit atau reorganisasi keuangan dan data yang bisa diamati mengindikasikan terjadinya penurunan yang bisa diukur dalam estimasi arus kas masa datang, seperti perubahan dalam tunggakan atau kondisi ekonomi yang berhubungan dengan kegagalan dalam pembayaran.
v.
Aset Keuangan Dicatat Pada Biaya Perolehan Diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan kelompok tersebut dinilai penurunan nilainya secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan EIR awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah EIR terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Grup. Jika, pada periode berikutnya, jumlah taksiran kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau 18
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
j.
Instrumen Keuangan (lanjutan) vi. Aset Keuangan Yang Tersedia Untuk Dijual (Available For Sale/AFS ) Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, bukti obyektif akan meliputi penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif - direklas dari ekuitas ke pendapatan komprehensif. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi; kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam laba rugi komprehensif. Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga di masa datang didasarkan pada nilai tercatat yang telah dikurangi dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan Bunga” dalam laporan laba rugi. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.
k. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan i.
Aset Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Grup telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through”; dan baik (a) Grup telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Grup secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
ii. Liabilitas Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberipinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberipinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi.
l.
Investasi Pada Entitas Asosiasi Grup menerapkan PSAK No. 15 : “Investasi Pada Entitas Asosasi”. Investasi Grup pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Grup mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Grup atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari, entitas asosiasi sejak tanggal perolehan. Laporan laba rugi komprehensif mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat diterapkan, dalam laporan perubahan ekuitas. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi, dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Grup dalam entitas asosiasi. 19
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Grup menentukan apakah perlu untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Grup dalam entitas asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya, dan mengakuinya dalam laporan laba rugi. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) m. Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing”, yang menggambarkan bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian. Grup mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya. Jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan penilaian untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya. Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup dan mata uang penyajian Grup. Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam rupiah berdasarkan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode yang bersangkutan. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan Untuk tujuan konsolidasi, laporan posisi keuangan entitas anak yang menggunakan mata uang selain Rupiah dijabarkan berdasarkan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan dan hasil usahanya dijabarkan kedalam Rupiah dengan kurs rata-rata selama setahun. Selisih kurs yang dihasilkan diakui pada pendapatan komprehensif lainnya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan diakumulasikan dalam ekuitas di dalam akun Selisih Kurs atas Penjabaran Laporan Keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs rata-rata mata uang asing yang digunakan, masing-masing adalah: 1 Dolar Amerika Serikat 1 Ringgit Malaysia 1 Singapur Dolar
2013 2012 Rp 12.189 Rp 9.670 Rp 3.707 Rp 3.159 Rp 9.628 Rp 7.907
n. Perpajakan Grup menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yang mensyaratkan Grup untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. PSAK No. 46 (Revisi 2010) juga mensyaratkan Grup mencatat tambahan pajak penghasilan yang berasal dari periode lalu yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP), jika ada, sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan - Neto” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung dengan tarif pajak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung dengan tarif pajak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas. (liability). Pajak tangguhan dihitung dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan dan banding, pada saat keputusan atas keberatan dan banding tersebut telah ditetapkan. Anak Perusahan PT QDC Tehcnologi merupakan objek final sehingga PT QDC Technologies tidak mengakui aset dan liabilitas pajak tangguhan dari perbedaan temporer jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas yang berhubungan dengan penghasilan tersebut. 20
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. Pelaporan Segmen Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan atas aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi di mana entitas beroperasi. Segmen adalah bagian khusus Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai dengan segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup dieliminasi. p. Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup dalam menyiapkan laporan keuangannya, yang terdiri dari : i. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelopor jika orang tersebut: 1. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor ; 2. Memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor ; 3. Atau personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. ii. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal sebagai berikut : I. II. III. IV. V. VI. VII.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama ; Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya) ; Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama ; Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga ; Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, entitas sponsor juga terkait dengan entitas pelapor. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (i). Orang yang diidentifikasi dalam butir (i), (1) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota menejemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Sebelum 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 7 (1994), “Pengungkapan Pihak - pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan keuangan. q.
Imbalan Pasca Kerja Sesuai dengan kesepakatan kerja bersama,Grup dan entitas anak juga akan membayar uang pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian sesuai dengan Undang-UndangKetenagakerjaan No.13/2003 sejak tahun 2003, sehingga Perusahaan dan entitas anak membukukan liabilitas atas program imbalan pasca kerja. Sesuai dengan PSAK No.24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja, liabilitas atas masa kerja lalu diestimasi dengan menggunakan Projected Unit Credit Method. Penerapan pernyataan tersebut telah menyebabkan perubahan dalam kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan dan entitas anak sehubungan dengan estimasi liabilitas tersebut. Berdasarkan PSAK No.24 (Revisi 2004), beban manfaat kesejahteraan karyawan diakui langsung, kecuali keuntungan (kerugian) aktuaria dan biaya jasa lalu (Non-Vested). 21
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Akumulasi keuntungan (kerugian) aktuaria lebih dari 10% dari nilai sekarang liabilitas manfaat pasti diamortisasi selama sisa masa kerja, namun keuntungan (kerugian) aktuaria dari liabilitas pegawai yang masih aktif bekerja setelah usia pensiun akan diakui langsung karena liabilitas sudah terjadi.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) r.
Pendapatan Diterima Dimuka Uang muka yang diterima atas proyek yang dikerjakan serta dicatat sebagai pendapatanditerima dimuka dan akan diperhitungkan pada saat proyek diselesaikan.
s.
Liabilitas Bruto Kepada Pemberi Kerja Sesuai dengan akuntansi kontrak konstruksi,pendapatan dan beban kontrak harus diakui masingmasingsebagai pendapatan dan beban denganmemperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrakpada tanggal posisi keuangan (percentage ofcompletion). Pada tanggal posisi keuangan, kelebihan penagihanatas pendapatan disajikan pada liabilitas jangka pendeksebagai “Liabilitas Kepada Pemberi Kerja”.
t.
Tagihan Bruto Kepada Pemberi Kerja Tagihan bruto kepada pemberi kerja merupakan piutang yang berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi yang dilakukan untuk pemberi kerja namun pekerjaan yang dilakukan masih dalam pelaksanaan. Tagihan bruto disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi, ditambah laba yang diakui, dikurangi dengan jumlah kerugian yang diakui dan termin). Tagihan bruto diakui sebagai pendapatan sesuaidengan metode persentase penyelesaian yangdinyatakan dalam berita acara penyelesaian pekerjaanyang belum diterbitkan faktur karena perbedaan antaratanggal berita acara progress fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal posisi keuangan.
u. Persediaan Grup telah menerakan PSAK 14, Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang terendah antra harga perolehan dengan nilai realisasi bersih, persediaanmeliputi semua biaya pembelian dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau digunakanh. Persediaan Grup terdiri dari Rectifer, Jumper Cable, Power Splitter, Connector, Dualband, Power Couple, Marcrosite Materials, Terminator. v.
Laba atau Rugi Saham Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode berjalan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham dalam tahun berjalan ditambah dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang akan ditempatkan pada konversi semua saham berpotensi dilusi.
22
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) w. Aset Tidak Berwujud Biaya yang terkait dengan pemeliharaan program piranti lunak komputer diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Biaya pengembangan yang dapat secara langsung diatribusikan kepada desain dan pengujian produk piranti lunak yang dapat diidentifikasi dan unik yang dikendalikan oleh Grup diakui sebagai aset tidak berwujud. Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dikapitalisasi sebagai bagian produk piranti lunak mencakup beban pekerja pengembang piranti lunak dan bagian overhead yang relevan. Pengeluaran pengembangan yang lain yang tidak memenuhi kriteria ini diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Biaya pengembangan yang sebelumnya diakui sebagai beban tidak dapat diakui sebagai aset pada periode berikutnya. Aset tak berwujud diukur berdasarkan nilai perolehan, dikurangi penurunan nilai. Aset tak berwujud memiliki masa manfaat yang terbatas dan disajikan berdasarkan harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dan bertujuan untuk mengalokasikan harga perolehan aset tak berwujud selama estimasi masa manfaatnya (20 tahun). Nilai amortisasi dari aset tak berwujud dicatat di dalam akun beban lain-lain di laporan laba rugi konsolidasian. x.
Informasi segmen Grup mengidentifikasikan segmen operasi berdasarkan pelaporan internal yang dikaji secara regular oleh pengambil keputusan operasional dalam mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi Grup. Usaha Grup dikelompokkan menjadi empat kelompok usaha utama: jasa infrastruktur telekomunikasi bergerak, penjualan batubara, kontruksi infrastruktur, dan lain-lain. Informasi keuangan mengenai segmen operasi disajikan pada Catatan 31.
y.
Imbalan Pasca Kerja Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi komprehensif, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mengharuskan karyawan tersebut tetap bekerja selama periode waktu tertentu untuk mendapatkan hak tersebut (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting. Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan : Kurtailmen terjadi apabila salah satu dari kondisi berikut terpenuhi: (1) Menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program; atau, (2) Mengubah ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah. Penyelesaian program terjadi ketika Grup melakukan transaksi yang menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan pinjaman dikurangkan dari jumlah pinjaman yang diterima. Lihat Catatan 2f untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
23
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) z. Biaya Ekplorasi dan Pengembangan yang ditanguhkan 1) Biaya ekplorasi yang ditangguhkan Biaya eksplorasi dan evaluasi yang berhubungan dengan suatu area of interest dibebankan pada saat terjadinya kecuali biaya tersebut dikapitalisasi dan ditangguhkan, berdasarkan area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini : i. ii.
Terdapat hak untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi suatu area dan biaya eksplorasi dan evaluasi dianggap dapat dipulihkan melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi di area of interest tersebut atau melalui penjualan atas area of interest tersebut; atau Kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, dan kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area tersebut masih berlanjut.
Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkan tergantung pada suksesnya pengembangan dan eksploitasi secara komersial, atau penjualan dari area of interestyang terkait. Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi. Biaya eksplorasi yang terkait pada suatu area of interest yang telah ditinggalkan atau yang telah diputuskan Grup bahwa area of interest tidak layak secara ekonomis, dihapuskan pada periode keputusan tersebut dibuat Biaya eksplorasi yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya yang terkait dengan penyelidikan umum, administrasi dan perizinan, geologi dan geofisika, dan biaya-biaya yang terjadi untuk mengembangkan area tambang sebelum dimulainya operasi Biaya eksplorasi ditangguhkan diuji penurunan nilainya ketika ada fakta dan kondisi mengindikasikan adanya penurunan nilai dan diuji penurunan nilainya ketika cadangan komersial ditemukan , sebelum aset tersebut ditransfer ke biaya pengembangan ditangguhkan. Pengeluaran yang terjadi sebelum Grup memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu area spesifik dibiayakan saat terjadinya. 2) Biaya Pengembangan Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh atau atas nama Grup diakumulasikan secara terpisah untuk setiap area of interest pada saat cadangan terpulihkan yang secara ekonomis dapat diidentifikasi. Biaya tersebut termasuk biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada konstruksi tambang dan infrastruktur terkait, tidak termasuk biaya aset berwujud dan hak atas tanah yang dicatat sebagai aset tetap Ketika Manajemen tidak berkeyakinan bahwa manfaat ekonomi masa depan sehubungan dengan biaya tersebut tidak akan mengalir ke Grup, maka biaya tersebut dibebankan sebagai biaya produksi pada periode terjadinya Biaya pengembangan ditangguhkan untuk area yang sudah berproduksi diamortisasi menggunakan metode unit produksi dan diuji penurunan nilainya apabila terdapat fakta dan kondisi yang mengindikasikan adanya penurunan nilai. 3) Biaya bunga dan biaya pinjaman lain yang digunakan dalam aktivitas ekplorasi dan pengembangan Biaya bunga dan biaya pinjaman lain baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai aktivitas eksplorasi dan pengembangan, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, dikapitalisasi sampai aktivitas eksplorasi dan pengembangan tersebut selesai. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aktivitas tertentu, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aktivitas tertentu, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aktivitas eksplorasi dan pengembangan. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk aktivitas eksplorasi dan pengembangan tertentu
24
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasaratau situasi diluar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: i) Menentukan klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2f atas laporan keuangan konsolidasian. ii) Menentukan nilai wajar atas instrumen keuangan Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Kelompok Usaha Nilai wajar dari instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan dalam pasar aktif (sebagai contoh: derivatif) ditentukan dengan menggunakan teknik valuasi. Kelompok Usaha menggunakan pertimbangan ini untuk memilih variasi metode-metode dan menggunakan asumsi-asumsi yang pada hakikatnya berdasarkan pada kondisi pasar yang ada pada akhir periode pelaporan tersebut. Kelompok Usaha telah menggunakan analisis arus kas yang didiskontokan dan metode analisis lainnya untuk berbagai derivatif yang tidak diperdagangkan pada pasar aktif . iii) Menilai penyisihan piutang Grup mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para debiturnya tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan debitur dan status kredit dari debitur berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang. iv) Menentukan metode penyusutan dan estimasi umur manfaat aset tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus untuk bangunan dan jalan serta metode saldo menurun ganda untuk kendaraan, peralatan pabrik dan kantor berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara empat (4) sampai dengan tiga puluh (30) tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi serta sisa masa Kontrak Karya dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. v) Penurunan nilai aset non-keuangan Menilai penurunan nilai aset non-keuangan tertentuPSAK No. 48 (Revisi 2009) mensyaratkan bahwa penilaian penurunan nilai dilakukan pada aset non-keuangan tertentu apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat diperoleh kembali. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh Kelompok Usaha yang dapat memicu penilaian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
25
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) (a) perubahan signifikan dalam cara penggunaan aset yang diperoleh atau strategi bisnis secara keseluruhan; dan (b) tren negatif yang signifikan atas industri atau ekonomi. Kerugian akibat penurunan nilai diakui apabila nilai tercatat aset non-keuangan melebihi jumlah yang dapat dipulihkan. Menentukan jumlah yang dapat dipulihkan atas aset-aset tersebut membutuhkan estimasi atas arus kas yang diharapkan dapat dihasilkan dari penggunaan lanjutan dan disposisi akhir dari aset tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2013, Kelompok Usaha menilai bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai investasi pada entitas asosiasi, aset tetap, eksplorasi dan evaluasi aset dan akun aset tidak lancar lainnya. vi. Menentukan biaya dan liabilitas imbalan pasti pascakerja Menentukan biaya dan liabilitas imbalan pasti pascakerjaPenentuan liabilitas dan biaya imbalan pasti pascakerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingka cacat, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh lebih dari 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas biaya dan liabilitas imbalan pasti pascakerja dan beban imbalan kerja bersih. vi) Menilai pajak penghasilan Menentukan provisi ataspajak penghasilan badan mewajibkan pertimbangan signifikan oleh manajemen. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Kelompok Usaha menelaah aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tercatat sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Grup juga menelaah waktu yang diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak tangguhan yang sesuai. vii) Menentukan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi Pemulihan di masa mendatang dari biaya eksplorasi dan evaluasi yang dikapitalisasi sangat bergantung padabeberapa faktor, termasuk apakah Grup memutuskan untuk mengeksploitasi area terkait atau, jika tidak, apakah biaya eksplorasi dan evaluasi tersebut dipulihkan melalui penjualan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemulihan masa mendatang termasuk tingkat cadangan dan sumber daya, perubahan teknologi masa depan yang dapat mempengaruhi biaya penambangan,perubahan hukum di masa mendatang (termasuk perubahan atas kewajiban restorasilingkungan) dan perubahan harga komoditas. Jika biaya eksplorasi dan evaluasi yang dikapitalisasi ditetapkan untuk tidak dapat dipulihkan di masa mendatang, laba dan aset bersih akan diturunkan di periode dimana penetapan tersebut dibuat. Sebagai tambahan, biaya eksplorasi dan evaluasi dikapitalisasi jika aktivitas di area of interestbelum mencapai tahap yang mengijinkan pengujian memadai dari keberadaan atau sebaliknya cadangan yang terpulihkan secara ekonomis. Jika di masa mendatang biaya yang dikapitalisasi harus dihapuskan, laba dan aset bersih akan diturunkan di periode dimana penetapan tersebut dibuat.
26
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4. KAS DAN BANK
27
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4. KAS DAN BANK (lanjutan)
Seluruh rekening bank ditempatkan pada pihak ketiga. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat bank yang digunakan sebagai jaminan atas utang atau dibatasi penggunannya.
5. PIUTANG USAHA
a) Jumlah piutang berdasarkan pelanggan sebagai berikut :
28
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan) b) Jumlah piutang berdasarkan jenis usaha sebagai berikut :
c) Jumlah piutang berdasarkan mata uang asing :
d) Jumlah piutang berdasarkan umur :
Berdasarkan analisa individual dan kolektif serta pengalaman penagihan piutang usaha dimasa lalu, Manajemen berkeyakinan bahwakeseluruhan piutang usaha dapat tertagi secara penuh sehingga Grup tidak melakukan pencadangan piutang usaha. Piutang usaha dijadikan sebagai jaminan atas utang bank (lihat catatan 19)
29
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6. PIUTANG LAIN-LAIN
Piutang lain-lain disajikan dalam laporan posisi keuangan sebagai berikut :
1. 2. 3.
Piutang lain-lain atas Brimmer Business Limited Ltd merupakan piutang atas transaksi pembelian saham seluruh Entitas anak Talent Global Ltd dan atas piutang ini tidak dikenakan bunga. Piutang lain-lain atas Deckman Worldwide Limited merupakan piutang atas transaksi pembelian saham seluruh Entitas anak Petrol One Group Limited dan atas piutang ini tidak dikenakan bunga. Piutang atas promissory notes merupakan piutang yang diberikan dalam bentuk surat sanggup (lihat catatan 31 V), dimana seluruhnya didanai dari peningkatan modal ditempatkan dalam tahun berjalan.
30
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 4.
Piutang bunga Promisseory Notes merupakan beban bunga pinjaman, adapun Persentase besar beban bunga pinjaman sebagai berikut : Nama Perusahaan Ever Classic Investment Limited Insight World Investment Limited
persentase beban bunga 6% dan 11,25 % 6%
7. PIUTANG RENTENSI
Piutang retensi tersebut merupakan uang yang ditahan sebagai jaminan Proyek yang telah dibangun dan akan dikembalikan dalam jangka waktu tertentu. Piutang retensi tersebut terdapat padak Anak Perusahaan yaitu PT QDC Technologies
8. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
-
Biaya di bayar dimuka atas Depsoit rental dan server merupakan uang yang dibayar dimuka dan biaya tersebut terdapat pada Anak Perusahaan yaitu Code Wireless Pte Ltd. Biaya dibayar dimuka atas deposit telepon merupakan uanag yang dibayar untuk keperluan telepon operasional kantor, biaya tersebut terdapat pada Induk Perusahaan PT Inovisi Infracom Tbk
Biaya dibayar dimuka atas sewa tanah merupakan perjanjian sewa menyewa (lihat catatan 31IV) untuk tempat berdirinya aset tower (lihat catatan 12) dan biaya sewa kantor merupakan biaya yang telah dikeluarkan Anak Perusahaan PT QDC Technologies untuk kantor lama yang berkedudukan di Gedung Mega Plaza Jl Rasuna Said Kav C-3, Jakarta 12920 Biaya dibayar dimuka atas proyek merupakan uang yang telah dibayarkan terlebih dahulu diberikan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan operasional proyek, Biaya tersebut terdapat pada Anak Perusahaan PT QDC Technologies 31
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) -
Biaya dibayar dimuka atas beban bunga PT Bank BRI Syariah merupakan beban bunga pembiayaan konsumen (lihat catatan 32VI) yang telah dibayarkan terlebih dahulu, biaya tersebut terdapat pada Anak Perusahaan PT QDC Technologies.
9. UANG MUKA
-
Uang muka atas operasional merupakan uang yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Anak Perusahaan PT Goldchild Integritas Abadi dan PT RIN Indonesia Jaya dan uang muka operasional tersebut dikeluarkan untuk keperluan operasional kantor.
Uang muka atas Suspent/Reimbursement proyek merupakan uang yang terlebih dahulu dikeluarkan oleh Anak Perusahaan PT QDC Technologies untuk kegiatan operasional/enterteimen dan dimana uang tersebut nantinya akan di reimburse kepada pemberi kerja/pemberi proyek dan Uang muka atas Jaminan/Security Deposit Proyek adalah jaminan yang diberikan oleh Anak Perusahaan PT QDC Technologies kepada pihak pemberi kerja/pemberi proyek sebagai jaminan proyek.
10. PERSEDIAAN
-
Persediaan atas Rectifer, Jumper Cable, Power Spilitter, Connector, Dualband, Coaxial Load, Macrosite Materials, Terminator, RF Coaxial, Antena dan lain-lain merupakan persediaan Anak Perusahaan PT QDC Technologies. Persediaan batu bara terdapat pada Entias Anak PT Goldchild Integritas Abadi yaitu PT Axelindo Pangabara International. Berdasarkan tanggapan manajemen Grup bahwa tidak ada terdapat indikasi atau kejadian yang mengakibatkan penurunan nilai persediaan. 32
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. TAGIHAN BRUTO PEMBERI KERJA
Rincian biaya konstruksi dan penagihan yang telah dilakukanoleh Anak Perusahaan PT QDC Technologies sampai dengantanggal posisikeuangan adalah sebagai berikut:
a) Jumlah tagihan bruto pemberi kerja berdasarkan pelanggan : Rincian tagihan bruto kepada pemberi kerja atas pekerjaankontrak konstruksi dalam pelaksanaan adalah sebagaiberikut:
33
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. TAGIHAN BRUTO PEMBERI KERJA (lanjutan) b) Jumlah tagihan bruto pemberi kerja berdasarkan proyek :
34
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. INVESTASI SAHAM PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
-
Investasi saham asosiasi pada Ozura World Ltd merupakan milik Entitas Anak Great World Pte Ltd. Investasi saham asosasi pada Fastlie Limited merupakan milik Induk Perusahaan PT Inovisi Infracom Tbk. Investasi saham asosiasi pada PT Batunas Ind merupakan milik Entitas Anak PT Goldchild Integritas Abadi. Pengurangan atas Investasi saham asosasi Modern Profit Sdn Bhd merupakan milik Entitas Anak Petrol One Group Limited, dimana pada tanggal 27 Desember 2013 Petrol One Grup Limited telah dijual.
35
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. ASET TETAP
36
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. ASET TETAP (lanjutan)
Beban penyusutan aset tetap dialokasikan sebagai berikut :
Aset tetap dijadikan jaminan atas utang bank (lihat catatan 19) Entias Anak PT QDC Technologies menyewakan aset tower kepada PT. XL Axiata Tbk Penambahan akusisi aset tetapi merupakan akuisisi Anak Perusahaan PT Cakra Daya Energi pada tanggal 23 Desember 2013 (lihat catatan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 aset tetap bangunan pada Induk Perusahaan telah diasuransikan oleh pihak manajemen kepada PT Asuransi Central Asia, Pihak ketiga yang mencakup perlindungan atas segala risiko yang mungkin dan/atau akan timbul terhadap bangunan tersebut (untuk ruang kantor “the Bellagio”) dan kepada PT Asuransi Bringin Sejahtra Artha Makmur, Pihak ketiga mencakup perlindungan atas gempa bumi dan kebakaran (untuk apartemen “Aston”). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asurasi tersebut cukup manutupi kemungkinan kerugian atas resiko tersebut. Aset dalam penyelesaian terdapat pada Entias Anak PT Cakra Daya Energy merupakan pembuatan 2 unit kapal ( well Testing Barge), berdasarkan surat kontrak kerja No 054/CMS-CDE/X/2013 tertanggal 29 Oktober 2012 beserta Amendendumnya dimana PT Cakra Daya Energy menugaskan untuk pembuatan kapal tersebut kepada PT Caputra Mitra Sejati. PT Caputra Mitra Sejati telah menyerahkan 1 Unit kapal (well Testing Barge) tetapi belum membuat perjanjian serah terima dikarenakan Kapal (well Testing Barge) tersebut sedang di uji coba oleh Total E&P Indonesie.
37
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
14. PROPERTI INVESTASI
Properti Investasi terdapat pada Entitas Anak PT Graha Tunas Makmur, Properti Investasi tersebut merupakan bangunan yang digunakan sebagai sumber pendapatan Entitas Anak Perusahaan. pada tahun 2013 dan 2012 Entitas Anak mencatat pendapatan (lihat catatan 32) sebesar Rp894.802.793dan Rp908.760.230 Pada Tahun 2013 Entitas Anak melakukan renovasi bangunan sebesar Rp 5.593.145.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Entitas Anak telah membebankan beban penyusutan pada beban pokok pendapatan (lihat catatan 33)sebesar Rp 236.822.853. Berdasarkan tanggapan manajemen Grupbahwa tidak terdapat indikasi atau kejadian yang mengakibatkan penurunan nilai properti investasi.
15. ASET TIDAK BERWUJUD
38
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
15. ASET TIDAK BERWUJUD (lanjutan)
Aset tidak berwujud merupakan akumulasi biaya pembelian dan pengembangan teknologi yang dibeli dan dikembangkan oleh Smart Checker limited dan Abamon Technologies Sdn Bhd (Entitas Anak Code Wireless Pte Ltd) Serta Talent Global Limited (Entitas Anak Abundant Global Limited) Code Wireless Pte Ltd dan Abundant Global Limited adalah Entitas Anak yang baru diakuisisi Perusahaan pada bulan April dan Desember 2010. Aset tidak berwujud tersebut diamortisasi selama 20 tahun dengan menggunakan garis lurus. Grup mengukur nilai aset tidak berwujud menggunakan nilai pasar domisili Smart Checker Limited dan Abamon Technologies Sdn Bhd. Sampai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Perusahaan telah membebankan pada beban pokok pendapatan sebesar Rp12.131.992.573 dan Rp9.368.136.222 (lihat catatan33) Aset tak berwujud atas hak Pengadaan dan pembangunan merupakan hasil akuisi pembelian Entias Anak PT Cakra Daya Energy. Perhitungan Aset tak berwujud atas pengadaan dan pembangunan dilakukan oleh Jasa Aktuaria/Penilai yaitu PT Sumber Mitra Abadi Sentosa (lihat catatan 37) menggunakan pendekatan pendapatan (income based approach) dengan metode pendapatan lain (excess earning methode) dalam melakukan penilaiian Hubungan Pelanggan (order backlog)
16. GOODWILL
39
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
16. GOODWILL (lanjutan) Penambahan goodwill sebesar Rp60.795.852.123 diperoleh dari akuisis 75% saham dari PT Cakra Daya Energy ( lihat catatat 37) Pengurangan Goodwill sebesar Rp 16.632.400 dikarenakan pelepasan Entitas Anak tidak langsung Modern Profit Sdn Bhd Entitas Anak Petrol One Ltd.Berdasarkan surat perjanjian jual beli Induk Perusahaan menjual Petrol One Kepada Deckman Worldwide Limited dengan jumlah penjualan sebesar USD 40.000.000 memperoleh pendapatan sebesar Rp46.422.791.880 (lihat laporan laba rugi komprehensif konsolidasian).
17. ASET LAIN-LAIN
Biaya Eksplorasi dimiliki Entias Anak Perusahaan PT Goldchild Integritas Abadi dan belum melakukan kegiatan produksi Biaya Pra-Operasional atas Entitas Anak PT QDC Tecnologies merupakan pembangunan unit Pembangkit Listrik Tenaga Minyhidro yang terdapat pada Anak Perusahaan adalah sebagai berikut : a.
PT Energi Mekar Lestari
Aset dalam pengembangan merupakan pembanguanan unit Pembangkit Listrik Tenaga Minyhidro, Berdasarkan surat kontrak kerja dengan PT QDC Technologies dengan Nomor kontrak 075/EML/XI/2013 tanggal 1 Nopember 2013 dimana Perusahaan akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Minihydro (PLTM) Simbelin Ciasem dengan kapasitas total 2 x 3,25MW, adapun lokasi pembangunan yaitu Sumatra Utara. b.
PT Berkat Tirta Energi
Aset dalam pengembangan merupakan pembangunan unit Pembangkit Listrik Tenaga Minyhidro, Berdasarkan jasa konsultan yang dilakukan oleh PT Bangun Nusantara dengan Nomor kontrak 01/SPK-BNE-BTE/DED/01/2013 tanggal 31 Januari 2013 dimana Perusahaan akan membangun 2 unit Pembangkit Listrik Tenaga Minihydro (PLTM) Ciasem dengan kapasitas total 1,5 MW (2x0,75MW), adapun lokasi pembangunan yaitu Desa Leles, kecamatan Sagalahereng, kabupaten Subang, provinsi Jawa Barat. 40
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. SALDO dan TRANSAKSI PIHAK BERELASI Grup dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi usaha terutama di lakukan dalam bentuk memberikan pinjaman kepada Entitas Anak dengan tujuan untuk meningkatkan modal dalam menjalankan bisnis Grup. Utang dengan pihak berelasi, yang berasal dari transaksi di luar usaha disajikan sebagai “Utang Lain-lain – Pihak Berelasi” dalam Liabilitas Jangka Panjang dalam Laporan Posisi Keuangan. Utang dengan pihak berelasi timbul dari transaksi keuangan yang dilakukan Grup dan Entitas Anak, yang di lakukan karena adanya kebutuhan dana, merupakan utang yang sewaktu-waktu dapat di mintakan pembayarannya sesuai dengan kesepakatan bersama. Rincian dan sifat transalsi utang lain-lain sebagai berikut :
Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi: a) PT Green Pine merupakan pemegang saham mayoritas Perusaaan b) PT Penanjung Sumber Alam merupakan salah satu pemegang saham pada PT Cakra Daya Energi sebelum Akuisis
19. UTANG BANK
Surat Perjanjian Utang Bank Perusahaan a) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) Berdasarkan Perjanjian Kredit no. 315/CBG/JKT/09 tanggal 2 Februari 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus dari CIMB, dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 24.000.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 13,5% per tahun dengan jangka waktu pinjaman selama 1 (satu) tahun sejak ditandatanganinya Perjanjian. Perjanjian tersebut telah mengalami beberapa kali oerubahan, terkhir dengan Perubahan Perjanjian Kredit No. 286/AMD/CB/JKT/2013 tanggal 18 Juli 2013, dimana Perusahaan memperoleh penigkatan batas maksimum kredit modal kerja menjadi Rp 100.000.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 11,25% per tahun, dengan jatuh tempo pinjaman sampai dengan tanggal 2 Februari 2014 Pinjaman bank tersebut dijaminkan dengan : 41
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) i) Fidusia atas piutang dagang Perusahaan sebesar Rp 110.000.000.000 ii) Jaminan perusahaan dari PT Green Pine, Entitas Induk Perusahaan iii) Gadai atas saham Perusahaan di PT Green Pine sebesar Rp 50.000.000.000 b) PT Bank Danamon Indonesia, Tbk (Danamon) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit no. 37 tanggal 28 Maret 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja sama dari Danamon. Perjanjian tersebut kemudian diubah dengan Akta Perjanjian Perubahan terhadap Perjanjian Kredit no. 1 tanggal 1 Mei 2013. Berdasarkan Perjanjiann tersebut, Danamon sepakat untuk memberikan fasilitas pinjaman sebesar Rp 50.000.000.000 yang terdiri dari sebagai berikut : i)
Open Account Financing (OAF) Seller-1 sebesar Rp 20.000.000.000 dikenakan bunga sebesar 11,25% per tahun. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 28 April 2014. ii) Open Account Financing (OAF) Seller-2 sebesar Rp 20.000.000.000 dikenakan bunga sebesar 11,25 % per tahun. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 28 April 2014. iii) Open Account Financing (OAF) Seller-3 sebesar Rp 10.000.000.000 dikenakan bunga sebesar 11,25% per tahun. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 28 April 2014. Pinjaman tersebut dijamin dengan : i) Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun no.927/XXVII/4/ Kelurahan Menteng Atas, Seluas 73,82 m2 atas nama PT Graha Tunas Makmur. ii) Piutang usaha Perusahaan sebesar Rp 49.165.000.000. iii) Jaminan Perusahaan dari PT Green Pine, entitas induk Perusahaaan. iv) Deposito berjangka sebesar Rp 10.000.000.000.
19. UTANG BANK (lanjutan) c) PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit no. 27 tanggal 24 Juli 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari ICBC, dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 35.000.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun dengan jangka wwaktu pinjaman selama 1 (satu) tahun sejak ditandatangani perjanjian. Perjanjian tersebut kemudian diubah dengan Perpanjanggan Perjanjian Kredit no. 077/ICBC-PCT/PTD/VII/2013/P1 tanggal 10 Oktober 2013, dimana Perusahaan dan ICBC menyetujui perpanjang jangka waktu pinjaman tersebut sampai dengan tanggal 24 Juli 2014. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 11,75% per tahun. Pinjaman bank tersebut dijaminkan dengan : i) ii)
Piutang dagang Perusahaan sebesar Rp 14.427.736.892 Sebidang tanah sebagaimana diuraikan dalam sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) no. 149/Menteng-Atas seluas 508 m2, atas nama PT Suryandra Nusa.
Entitas Anak a) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) Berdasarkan Surat Persetujuan Pemberi Kredit (SPPK) No.S183/MDM/CBGVII/XI/2012 tanggal 12 Desember 2012, dengan ketentuan dan persyaratan perjanjian sebagai berikut : 1.
Pinjaman Transaksi Khusus I – New / On Liquidation
2.
Plafon : RP 4.100.000.000,Purpose : Refinance of purchasing stringing machines & tools Interest rate : 10.5% p.a (Floating) Fee : 1% Flat Tenor : 3 Year Repayment Scedule : Mounthly Drawdown Condition : Invoice (s) / Valuation of stringing machines & tools Bank Financing : 80% from invoice (s) / valuation (whichever lowest) Pinjaman Transaski Khusus II – New / On Liquidation Plafon
: RP 1.600.000.000,42
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Purpose Interest rate Fee Tenor Repayment Scedule Interest Repayment Drawdown Condition Bank Financing 3.
: Refinance leasing existing tower : 10.5% p.a (Floating) : 1% Flat : 4 Year : Upfront annually (subject to contrac) : Monthly : Invoice (s) / Valuation of stringing machines & tools Lease contract with operator (s) : 80% from the invoice / valuation value (whichever lowest)
Pinjaman Transaski Khusus III – New / On Liquidation Plafon Purpose Interest rate Fee Availability Period Tenor Repayment Scedule Interest Repayment Drawdown Condition Bank Financing
: RP 9.600.000.000,: Refinance leasing existing tower : 10.5% p.a (Floating) : 1% Flat : 1 Year : 4 Year : Upfront annually (subject to contrac) : Monthly : Invoice (s) / Valuation of stringing machines & tools Lease contract with operator (s) : 80% from the invoice / valuation value (whichever lowest)
19. UTANG BANK (lanjutan)
a) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) (lanjutan) 1. Jaminan a. b. c. d.
Rangkaian mesin, peralatan, dan tower dengan nilai minimum sebesar 125 % dari jumlah pinjaman. Excavator baru dengan jumlahnya minimum 175,000 USD Jaminan Perusahaan / jaminan pribadi dari pemegang saham Piutang usaha dengan saldo minimal sama 2 bulan prinsip ditambah bunga 2 bulan
b) PT Bank Permata Tbk Pinjaman dari PT Bank Permata Tbk merupakan pinjaman Perusahaan dari PT Bank StandardChartered berdasarkan perjanjian Fasilitas Kredit No. 430/BP/CRC-WB/X/2011 pada tanggal 17 Oktober 2011 Fasilitas No. 1 - Jenis fasilitas - Batas nilai - Tujuan - Jangka waktu Bunga
: Bank garansi : RP 95.000.000.000 : Pembayaran modal kerja : Sampai 20 April 2013 : Floating
Fasilitas No. 2 Jenis fasilitas Batas nilai Tujuan Jangka waktu Bunga
: Omnibus LC/SKBN/PIF : Rp 500.000 : Pembiayaan modal kerja : Sampai 20 April 2013 : Floating
Fasilitas No. 3 Jenis fasilitas Batas nilai Tujuan Jangka waktu Bunga
: Bank garansi : Rp 21.000.000.000 : Jaminan bank atau proyek : Sampai 20 Juni 2012 : Floating
Fasilitas No. 4 43
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) -
Jenis fasilitas Batas nilai Tujuan Jangka waktu Bunga
Fasilitas No. 4 Jenis fasilitas Batas nilai Tujuan Jangka waktu Bunga
: Bank garansi : Rp 7.000.000.000 : Jaminan bank atau proyek : Sampai 20 Juni 2012 : Floating : Foreign Exchange : USD 200,000 : Mendukung kebutuhan transaksi forex nasabah : Sampai 20 Juni 2012 : Floating
Jaminan untuk seluruh fasilitas pinjaman tersebutberupa : i. ii. iii. iv. v.
Piutang usaha dari Perusahaan dengan limit Rp 95.000.000.000 (USD 10,500,000) untuk menjamin semua fasilitas. Cash collateral 10% dari nilai LC/SKBN,10% dari nilai BG (Bid Bond) atau nilai BG (Non bid bond) untuk menjamin fasilitas no. 1. Corporate guarantee dari PT Inovisi Infracom Tbk (Induk Perusahaan) senilai unlimited dan unconditional untuk menjamin semua fasilitas. Personal guarantee dari Bapak Redi Subakti (selaku presiden direktur dan pemegang saham) senilai unlimited dan unconditional untuk menjamin semua fasilitas. Rumah (tanah dan bangunan) terletak di perumahan kavling polri dengan pasar Rp 5.047.400.000 milik Mawarsari Subekti untuk menjamin seluruh fasilitas.
19. UTANG BANK (lanjutan)
a) PT Bank Permata Tbk (lanjutan) Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan akta perjanjian pinjaman bank dengan PT Bank Permata, perubahan terakhir Notaris Maria Andirani Kidarsa S.H. dengan No 61 pada tanggal tanggal 20 juni 2012, adapun perubahan persetujuan tersebut adalah sebagai berikut : i.
Mengubahan limit semula adalah Omnibus PSF/PIF/LC/SKBDN/BG menjadi PSF/BG, dan sekaligus : (a) Mengubah mata uang dari USD menjadi IDR (b) Menambah paga fasilitas PSF/BG menjadi sebesar Rp 95.000.000.000 (c) Memperpanjang jangka waktu fasilitas PSF/BG sampai tanggal 20 April 2013
ii. Menutup fasilitas Bank Garansi sebesar Rp 21.000.000.000 iii. Menutup Fasilitas Bank Garansi sebesar Rp 7.000.000.000 iv. Mengubah nilai peminjam atas piutang dagang dari nilai penjamin sebesar Rp 70.000.000.000 dan Rp. 95.000.000.000 Jaminan : i.
ii. iii. iv. v. vi. vii.
Hak tanggungan peringkat Pertama senilai Rp 4.535.000.000 atas : (a) Sebidang tanah sertifikat Hak Milik Nomor 7705/Ragunan. (b) Bangunan dan turutan-turutan yang berdiri di atas tanah tersebut. (c) Segala sesuatu yang sekarang ada, tanaman, hasil karya dan suatu hari yang akanada (d) Satu dan hal lain yang mengikat jaminannya Penyerahan hak milik secara Fidusia atas tagihan Piutang senilai Rp 95.000.000.000 Pemberi jaminan gadai deposito atas nama Nasabah Surat jaminan dan Kuasa pencairan deposito atas nama Nasabah Surat jaminan dan kuasa blokir/debit rekening atas nama Nasabah Perjanjian pemberi jaminan perorangan (Personal Gurantee) Perjanjian pemberian Perusahaan dari PT Inovisi Infracom, Tbk
Pada tahun 2013 Perusahaan melakukan penambahan pinjaman kepada PT Bank Permata Surat, adapun Persetujuan Pemberi Kredit (SPPK) No. KK/13/0511/ADD/CGVC pada tanggal 3 April 2013. Perusahaan memperoleh persetujuan untuk menambah Fasilitas Pre Shipment Financingsebesar USD 200.000 atau setara dengan Rp 1.948.000.000. Perusahaan telah menandatangani Addendum ketentuan khusus dengan syarat syarat ketentuan sebagai berikut : 44
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Pegu Fasilitas PSF
: Sebesar Rp 96.948.000.000 yang terdiri dari : - Pagu tetap sebesar Rp 95.000.000.000 - Pegu sementara sebesar Rp 1.948.000.000 dengan ketentuan Pagu Sementara berlaku sejak tanggal 22 September 2013, dan terhitung sejak tanggal 22 September 2013, Pagu fasilitas PSF secara otomatis akan kembali menjadi sebesar Pagu Tetap
c) PT Bank Commonwealth Pada tanggal 31 Maret 2013 Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman dari PT Bank Commonwealth, adapun ketentuannya sebagai berikut : Fasilitas Jumlah dan Perjanjian : 1.
Rp 30.000.000.000 gabungan dari fasilitas perdagangan, yang terdiri dari: a. Surat utang dengan umur utang sampai dengan 270 hari untuk mendukung pembelian bahan baku untuk kontraktor ( dapat dalam mata uang RP, USD, EUR, JPY dan SGD) b. Uang dibayar dimuka untuk pekrjaan aktivitas kontruksi jangka waktu sampai dengan 270 hari (dapat dengan mata uang USD dan RP) c. Rp 10.000.000.000 bank garansi untuk menyuport akusisi dan pelaksanaan pekerjaan. d. Rp 15.000.000.000 Penjaman termin 1 (“TL1”) untuk membiayai tanah kantor dan akusisi gudung dengan hak atas tangguhan pertama L&B aset yang mencakup semua fasilitas PTBC dengan jangka waktu maksimum 5 tahun (dapat dalam mata uang Rp, angsuran bulanan yang telah dijadwalkan, dan tidak ada masa tenggang )
19. UTANG BANK (lanjutan) c) PT Bank Commonwealth(lanjutan) e. f.
Rp 5.000.000.000 pinjaman termin 2 (“TL2”) untuk menyuport investasi perusahaan di infrastruktur telekomunikasi USD 300.000 Foreign Exchange limit (“FX”) termasuk TOM, SPOT, dan MAJU dengan tenor maksimum 270 hari penerapan FX.
Jaminan : Sebagai berikut fasilitas yang dijaminkan : a. Hipotek pertama 110% dari tanah dan bangunan Kantor dengan luas 677m2 dengan SHGB No 102 dan No 110, yang terletak di Jl. Mampang raya No 28, jakarta selatan b. Piutang Perusahaan dengan jumlah Rp 33.000.000.000 c. Fidusia atas rekening khusus piutang yang timbul dari IBC atau BTS yang dibiayai oleh pinjaman berjangka PTBC. d. Jaminan pribadi dari Tuan Redi Subekti untuk melindungi 49 % dari pinjaman. e. Jaminan Perusahaan dari PT Inovisi Infracom, Tbk untuk melindungi 51 % dari pinjaman f. 10 % kas margin atas jaminan dalam hal deposito berjangka, memblokir rekening saldo, dan kas margin pada penerbitan LC / SKBDN dan BG (Kecualikan BID Obligasi Yang ada jaminan tunai tambahan) g. penugasan atas rekening peminjam dengan pemberi pinjaman d) PT Bank ICBC Indonesia Berdasarkan Perjanjian Kredit yang telah diaaktakan olehNotaris Deni Thanur, S.E., S.H.,MKn. No 30 Tanggal 21 Februari 2013, Adapun perssetujuan pinjaman tersebut adalah sebagai berikut: I. II. III.
Pinjaman tetap Installment (PTI) sebesar USD 14.422.200 Pinjaman tetap on demand I (PTD I) sebesar USD 760.000 Pinjaman teta on demand II (PTD II) sebesar USD 540.000
Tanggal jatuh tempo : I. Jangka waktu pembangunan adalah 10 bulan terhitung sejak tanggal pencairan dana atau sejak tanggal pelaksanaaan mana yang lebih daahulu terjadi. II. Tanggal jatuh tempo masing - masing fasilitas : 45
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
III. IV. V. VI.
a) Pinjaman tetap Inatallment (PTI) maksimal 68 bulan termasuk Grace Period Atau Availability Periode selama 12 Bulan dengan periode angsuran maksimal 56 bulan dimulai dari pertama Perusahaan menerima penghasilan sampai dengan tanggal 30 Agustus 2018. b) Pinjaman tetap on demand II (PTD I) sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit ini hingga tanggal pelepasan jaminan sementara berubah cash margin sebesar USD 2.400.000 atau maksimal 12 bulan dan fasilitas PTD I tidak dapat diperpanjang. c) Pinjaman tetap on demand II (PTD II) maksimal 2 bulan sejak Commencement Date (ii) pada bulan pertama penerimaan penghasilan dari Barges Project telah diterima Bank, mana yang lebih dahulu terjadi dan fasilitas PTD II tidak dapat diperpanjang. Grace Periode hanya berlaku khusus untuk PTI selama 12 bulan terhitung sejak tanggal pencairan pertama kali atau pada tanggal pembayaran pertama dari PT Total Indonesia. Available Periode hanya berlaku khusus PTI selama 12 bulan terhitung sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit. Khusus PTD I maksimal 12 bulan sejak tanggal penarikan pertama. Khusus PTD II maksimal 2 bulan sejak commencement Date atau hingga tanggal penerimaan penghasilan bulan pertama dari Bargers Project.
Jaminan : I. Cash Margin dalam bentuk deposito sebesar USD 2.400.000 dari PT Inovisi Infracom Tbk. II. Gadai saham sebanyak 48.500.000 saham milik PT Green Pine dengan harga saham perlembar Rp 5.500. III. Fidusia atas tagihan yag timbul dari Contract referenced nomor 4500008915 for the Provision of Two Well Testing Barge Units For Tanbora - Tunu dari PT TOTAL INDONESIE. IV. Fidusia atas taguhan dari bank garansi dan klaim asuransi dengan nilai penjamin sebesar USD 21.530.040 V. Corporate Guarantee dari PT. Inovisi Infracom Tbk. VI. Jaminan Perorangan dari penghadap tuan Insinyur Haji Muhammad Syuhada VII. Gadai rekening milik Perusahaan pada Bank terkait dengan proyek yang dibiayai. 19. UTANG BANK (lanjutan) e) PT Bank Bank OCBC NISP Tbk Perusahaan melakukan perjanjian pinjaman kepada PT Bank OCBC NISP Tbk dengan no 1201/OL/EBC1-ONT/AI/XI/2013 adapaun syarat/ketentuan sebagai beikut : I. Fasilitas kredit : II. Tujuan Kredit III. Plafon Awal IV. Pengurangan Plafon V. Plafon Akhir VI. Jangka waktu VII. Suku Bunga VIII. Profisi IX. Biaya administrasi X. Biaya lainnya XI. Cara Pembayara f)
: EmB KRK : Modal Kerja : Rp 3.800.000.000 : Rp 800.000.000 : Rp 3.000.000.000 : Rp 8 November 2013 s/d 8 Mei 2014 : 12,5% p.a efectif : 0,5 % p.a Prorata dibebankan dimuka : 0,1% p.a Prorata dibebankan dimuka : Sesuai dengan ketenntuan yang berlaku pada bank OCBC NISP : Pembebanan bunga tanggal 25 setiap bulannya
PT Bank Tabungan Negara, Tbk Berdasarkan Surat Persetujuan Perjanjian Kredit no. 619/CLG.II/LS-KU/VI/2010 tanggal 15 Juni 2010, Grup memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari PT Bank Tabungan Negara, dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 6.000.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 12,75% pertahun dengan jangka waktu pinjaman selama 24 (duapuluh empat) bulan sejak ditandatangani perjanjian. Entias anak memperpanjang jangka waktu pinjaman. Pinjaman bank tersebut dijamin : I. SKP/PO dari PT Karakatau Steel dan PT Lauatan Otsuka Chemical II. Cessiie atas tagihan penjualan batubara dan penjualan kimia III. Stendinding instruction bahwa seluruh pembayaran kontrak jual beli melalui rekening giro escrow 46
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) IV. Jaminan personal dari ibu Leni Karlina dan Bapak Bambang Mudiharto masing—masing adalah komisaris utama dan direktur utama entitas anak. g) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Berdasarkan surat Persetujuan kredit tanggal 27 Juli 2011 No. B.25-KC-CLG/MRBH/07/2011, Entitas Anak memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah dengan plafon Rp 3.097.000.000 dijaminkan dengan tanah dan bangungan milik pihak ketiga serta jaminan pribadi.
20. UTANG USAHA a.
Utang usaha berdasarkan pelanggan sebagai berikut:
b.
Utang usaha berdasarkan mata uang sebagai berikut:
47
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
c.
Utang usaha berdasarkan umur utang sebagai berikut :
21. PERPAJAKAN a.
Pajak dibayar dimuka Induk
Entitas Anak
b.
Utang pajak Induk
48
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Anak
21. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
Manfaat (beban) Pajak Penghasilan
Rekonsoliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran penghasilan kena pajak periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
49
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
21. PERPAJAKAN (lanjutan) Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif Konsolidasian :
50
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
c.
Administrasi Berdasarakan peraturan perpajakan indonesia., Grup menghitung, menetapkan dan membayar secara sendiri pajak penghasilan (sell-assessment). Untuk tahun pajak sebelum tahun 2008, Direktorat Jendral Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terhutangnya pajak. Atau akhir 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yag diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menetapkan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam waktu 5 (lima) tahun sejak saat terhutangnya pajak.
d.
Perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan Di bulan September 2008, dewan Perwakilan Republik Rakyat Indonesia menyetujuai perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Salah satu dari perubahan tersebut berhubungan tersebut sehubungan dengan tarif pajak penghasilan badan. Sebelumnya, tarif pajak penghasilan badan bersifat progresif sebesar 10% dan 15 % atas Rp50juta penghasilan kena pajak pertama dan kedua, dan berikutnya 30% atas penghasilan kena pajak lebih dari 100juta. Sesuai dengan perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan, tarif pajak penghasilan badan ditetapkan pada tarif tetap sebesar 28% dimulai 1 Januari 2009 dan kemudian dikurangi menjadi 25% sejak 1 Januari 2010. Perhituangan pajak penghasilan pajak penghasilan tangguhan telah menggunakan taraif pajak tersebut.
e.
Pajak Final Beberapa Penghasilan utama Entitas Anak merupakan objek final yaitu PT QDC Technologies dan PT Graha Tunas Mandiri sehingga Entitas Anak tidak mengakui aset dan liabilitas pajak tangguhan dari perbedaan temporer jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas yang berhubungan dengan penghasilan tersebut.
22. LIABILITAS BRUTO PEMBERI KERJA 51
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
23. BIAYA yang MASIH HARUS DIBAYAR
24. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 52
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
25. UTANG LAIN-LAIN a. Utang lain-lain berdasarkan Pelanggan
b. Utang lain-lain berdasarkan Mata Uang
26. UTANG LAIN-LAIN 53
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) c. Utang lain-lain terdapat pada posisi keuangan konsolidasian
Utang lain-lain tersebut merupakan transaksi keuangan di luar usaha Perusahaan dan Entitas Anak dengan pihak berelasi dan pihak ketiga, yaitu transaksi jual beli saham dari Entitas Anak yang diakuisisi yang sewaktu-waktu dapat diminta pembayarannya, sesuai dengan kesepakatan bersama.
27. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
Utang pembiayaan konsumen pada laporan posisi keuangan konsolidasi:
-
Utang pembiayaan atas PT Bank Rakyat Indonesia Syariah merupakan perjanjian peminjaman Entitas Anak PT QDC Technologies (lihat catatan 28) yang digunakan untuk Pembelian aset gedung Ruko Surabaya dan Roku Medan (lihat catatan 11) di pergunakan untuk kantor proyek. Utang pembiayaan atas Buana Finance, Astra International, Orix merupakan perjanjian peminjaman (lihat catatan 28) yang digunakan untuk pembelian kendaraan
28. ESTIMASI LIABILITAS ATAS IMBALAN PASCA KERJA 54
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Grup mencatatat estimasi kewajiban atas imbalan pasca kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Prima Bhaksana Lestari, aktuaris inddependen, dalam laporannya yang menggunakan metode “projected Unti Creddit”
Analisa kewajiban diestimasikan atas imbalan pasca kerja karyawan yyang disajikan sebagai “Estimasi Kewajiban Atas Imbalan Pasca Kerja karyawan” di laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Beban imbalan pasca kerja karyawan yang dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal - taggal tersebut adalah sebagai berikut :
Pada tahun 2013 terdapat Akuisi Anak atas mutasi nilai bersih atas kewajiban imbalan kerja karyawan, akuisisi Entitas Anak tersebut merupakanan Akusisi PT Cakra Daya Energi pada tanggal 23 Desember 2013
29. MODAL SAHAM -
Rincian pemilik saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 :
29. MODAL SAHAM (lanjutan) 55
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) - Rincian pemilik saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 :
Pada tanggal 22 Juni 2009, Perusahaan telah mendapatkan pernyataan efektif dari BAPEPAM & LK melalui surat No. S-5415/BL/2009 atas penawaran umum perdana atas 320.000.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Selanjutnya, seluruh saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 3 Juli 2009. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 25 Februari 2010, yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Leolin Jayayanti S.H., No 11 pada tanggal yang sama dan dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.1 tanggal 5 Maret 2010 dibuat dihadapan Notaris Leolin Jayayanti, S.H., pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar Perusahaan dari semula Rp 240.000.000.000 menjadi Rp 500.000.000.000. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-18701.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 13 April 2010. Pada tanggal 27 April 2010, Perusahaan telah mendapatkan pernyataan efektif dari BAPEPAM & LK melalui surat No. S-3681/BL/2010 atas Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 782.000.000 saham dengan harga penawaran Rp 125 per saham dan secara bersamaan menerbitkan sejumlah 312.800.000 Waran seri I yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang HMETD yang melaksanakan haknya dengan harga pelaksanaan Rp900 per saham. PUT I tersebut telah tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 20 Mei 2010. Pada tanggal 10 Nopember 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian bersyarat dengan Novel Capital Limited (NCL), perusahaan yang berdomisili di Anguilla, British West Indies, yang selanjutnya telah diubah dengan “Perubahan-1” pada tanggal 2 Desember 2010. Isi perjanjian tersebut mengenai transaksi pemasukan saham (Inbreng) Abundant Global Limited (AGL) sejumlah 35.001.000 dengan nilai USD34.500.000 sebagai setoran modal NCL ke dalam Perusahaan. Sebagai kompensasinya, Perusahaan menerbitkan saham baru sejumlah 57.393.715 saham dengan harga Rp 5.410 per saham, sehingga nilai tukar Rupiah yang ditetapkan dalam perjanjian ini adalah R p9.000 per USD1. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 17 Desember 2010, yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Dwi Yulianti, S.H., No 3 pada tanggal yang sama, para pemegang saham telah menyetujui: a. b.
c. d. e.
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan ditingkatkannya modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan sejumlah Rp10.730.129.400. Penyetoran modal saham dalam bentuk lain (inbreng) ke dalam Perusahaan, yaitu seluruh saham masing-masing badan usaha (i) Abundant Global Limited (AGL), suatu badan usaha yang didirikan berdasarkan hukum negara British Virgin Island yang merupakan induk perusahaan dari Talent Global Limited (TGL) dan (ii) Great World Limited (GWL), suatu badan usaha yang didirikan berdasarkan hukum negara Anguilla yang merupakan induk perusahaan dari Ozura World Limited dan Ozura Global Limited dan karenanya setelah penyetoran modal saham dalam bentuk lain (inbreng) tersebut, maka Perusahaan memiliki penyertaan masing-masing 100% saham AGL dan GWL. a. Pelaksanaan rencana transaksi material oleh Perusahaan dengan melakukan penyertaan pada AGL dan GWL sejumlah Rp 580.500.000.000, dimana transaksi ini merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha. Pemberian wewenang kepada Direksi untuk mengambil segala tindakan yang diperlukan dalam pelaksanaan PMTHMETD. Peningkatan modal dasar Perusahaan menjadi 10.000.000.000 (sepuluh miliar) saham masing-masing dengan nilai nominal Rp 100 atau seluruhnya sebesar Rp 1.000.000.000.000 (satu triliun Rupiah) Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-59553.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 22 Desember 2010.
Berdasarkan perjanjian inbreng yang telah efektif pada tanggal 30 Desember 2010, maka Perusahaan telah menerbitkan saham baru Perusahaan sejumlah 107.301.294 saham, masing-masing diberikan kepada NCL sebanyak 57.393.715 saham dan TAL sebanyak 49.907.579 saham, yang ditukar dengan seluruh saham AGL dan GWL yang sebelumnya dimiliki oleh NCL dan TAL. Transaksi inbreng 56
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
29. MODAL SAHAM (lanjutan) tersebut dilaksanakan dengan nilai pertukaran sebesar Rp580.500.000.000, dan selisih lebih antara nilai transaksi dengan nilai nominal saham, yaitu sebesar Rp569.769.870.600 telah dicatat sebagai “Tambahan Modal disetor” (lihat Catatan 24). Saham Perusahaan yang dimiliki oleh NCL dan TAL telah efektif dicatatkan di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 10 Januari 2011. Berdasarkan akta nomor 02 dan akta nomor 03, keduanya tertanggal 03 Maret 2011, yang dibuat diharapan Notaris Dwi Yulianti, SH dan telah mendapatkan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.10-07686 tertanggal 11 Maret 2011, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui antara lain: a.
b.
PMTHMETD Tahap II Perusahaan dengan ditingkatkannya modal ditempatkan dan disetor Perusahaan sebesar Rp2.510.421.700 (dua miliar lima ratus sepuluh juta empat ratus dua puluh satu ribu tujuh ratus Rupiah) dan karenanya dikeluarkan saham baru dalam simpanan (portepel) Perusahaan sebanyak 25.104.217 (dua puluh lima juta seratus empat ribu dua ratus tujuh belas) saham dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) per saham, kepada Redi Subekti, Ulrica Limited dan PT Bina Tanjung Nusantara. Menyetujui pelaksanaan PMTHMETD Tahap II seperti tersebut di atas dengan cara penyetoran modal saham dalam bentuk lain (inbreng) ke dalam Perusahaan yaitu berupa (i) penyetoran saham-saham PT QDC Technologies oleh Redi Subekti, (ii) penyetoran saham-saham Modern Profit Sdn Bhd oleh Ulrica Limited dan (iii) penyetoran saham-saham GIA oleh PT Bina Tanjung Nusantara, dan karenanya setelah penyetoran modal saham dalam bentuk lain (inbreng) tersebut, Perusahaan memiliki penyertaan pada masing-masing badan usaha (i) PT QDC Technologies (ii) Modern Profit Sdn Bhd dan (iii) GIA berturut-turut setara dengan 51% (lima puluh satu persen), 100% (seratus persen) dan 60% (enam puluh persen) saham dengan mengikuti ketentuan Pasal 34 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.J.1 Tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 8 Juli 2011 telah diaktakan dengan akta Notaris Lindasari Bachroem, S.H. No.1 tanggal 4 Oktober 2011, para pemegang saham telah menyetujui : a. b. c.
Pembagian Saham Bonus Perseroan yang dilakukan secara proporsional dimana setiap 5 (lima) saham lama akan memperoleh 2 (dua) saham bonus dengan pembulatan ke bawah dengan nilai nominal Rp100 (seratus rupiah) setiap saham. Sumber kapitalisasi modal yang menjadi saham bonus adalah Tambahan Modal Disetor Bersih yang merupakan Agio Saham per 31 Desember 2010 sebesar Rp593.437.092.262. Berdasarkan surat biro administrasi efek PT Sinartama Gunita no. 450/SG-CA/BEJ-INVS/VIII/2011 tanggal 23 Agustus 2011 disebutkan bahwa jumlah saham bonus yang dibagikan oleh PT I,novisi Infracom Tbk. sesuai keputusan RUPS adalah sejumlah 733.972.940 saham.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 4 Juni 2013 telah diaktakan dengan akta Notaris Johny Dwikora Aron S.H., No.3 tanggal 4 Juni 2013, para pemegang saham telah menyetujui : a. b. c. d. e.
Pembagian Saham Bonus yang dilakukan secara proporsional dimana setiap 9 (sembilan) saham lama akan memperoleh 26 (dua puluh enam) saham bonus dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham. Sumber dari saham bonus dari kapitalisasi Tambahan Modal Disetor Bersih yang merupakan Agio Saham per 31 Desember 2012 sebesar Rp743.485.006.962. Berdasarkan surat biro administrasi efek PT Sinartama Gunita no. 322/SG-CA/BEJ-INVS/VII/2013 tanggal 11 Juni 2013 disebutkan jumlah saham bonus yang dibagikan oleh PT Inovisi Infracom Tbk. Sesuai keputusan RUPS adalah sejumlah 7.421.33411.226 saham. Modal dasar Perseroan ditetapkan menjadi Rp2.000.0000.000.000 (dua Triliun Rupiah) terbagi atas 20.000.000.000 (dua puluh miliar) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100 (seratus rupiah) Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor 49,95% atau sejumlah 9.990.267.035 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp999.026.703.500 oleh pemegang saham yang telah mengambil bagian saham dengan memperhatikan realisasi penukaran waran dan realisasi pembagian saham bonus yang dikeluarkan oleh Biro Efek PT Sinartama Gunita.
57
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
30. TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan agio saham, yang berasal dari selisih antara jumlah harga jual dengan jumlah nilai nominal saham yang diterbitkan sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat (lihat Catatan 1b) dan PMTHMETD tersebut di atas (lihat Catatan 26), setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang berhubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan tersebut. Rincian tambahan modal disetor sebagai berikut
*) Periode pelasanaan waran seri 1: 22 Nopember 2010 – 8 Mei 2015
31. KURS ATAS PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN Akun ini merupakan selisih kurs karena penjabaran atas laporan keuangan : Perusahaan Asosiasi Fastline Limited – Menggunakan mata uang Dollar Amerika Serikat Entitas Anak - Code Wireless Pte Ltd : mengggunakan mata uang Dolar Amerika Serikat - Great World Limited : menggunakan Dolar Amerika Serikat Kurs yang digunakan untuk mengkonversikan laporan keuangan Entitas Anak dan Peusahaan adalah sebagai berikut : Akun Posisi Keuangan - USD 1 - SGD 1
31 Desember 2013
31 Desember 2012
12.189
9.670
9.628
8.352
Mutasi selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan Entitas Anak dan Perusahaan Asosiasi adalah sebaia berikut:
58
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
32. PENDAPATAN
33. BEBAN POKOK PENDAPATAN
59
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
34. BEBAN USAHA
35. INFORMASI SEGMEN
60
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
61
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
Segmen geografis Informasi menenai segmen usaha Perusahaan dan Entitas Anak Perusahaan berdaasarkan Wilayak geografis adalah sebagai beikut:
36. LABA BERSIH SAHAM Laba bersih per saham dasar dan diluisian dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian dengan rata – rata tertimbang julah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan dan disesuaikan dengan efek yang berpotensi dilutif (waran ser I), adalah sebagai berikut :
37. AKUISISI ENTITAS ANAK PERUSAHAAN 62
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Akuisisi entitas anak disajikan sebagai berikut : Perusahaan PT Cakra Daya Energi Pada tanggal 23 Desember 2013, Perusahaan mengaukisisi 150.000 saham CDE yang merupakan 75% kepemilikan, dengan biaya perolehan sebesar Rp 97.712.000.000 dari pihak ketiga. Akuisisi ini bertujuan untuk mengembangkan lebih lanjut bisnis grup. Berdasarkan Laporan Alokasi Harga Beli ( Purchase Price Allocation Report ) atas Akusisi 75 % Saham PT Cakra Daya Energi oleh PT Sumbermitra Abadi Sentosa No. 02/PPA/IV/2014 tanggal 10 April 2014. Transakasi tersebut memenuhi defenisi Kombinas Bisnis sebagai dinyatakan dalam PSAK 22-Revisi 2010. Rincian aset dan libilitas sebagai berikut : Nilai tercatat Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Jumlah aset lancar
Nilai wajar
1.933.003.998 557.648.998 4.281.654.697 1.985.023.193 85.055.554 8.842.386.440
1.933.003.998 557.648.998 4.281.654.697 1.985.023.193 85.055.554 8.842.386.440
165.697.000.075
165.697.000.075
Jumlah aset tidak lancar
165.697.000.075
165.697.000.075
Jumlah aset
174.539.386.514
174.539.386.514
Liabilitas dan Ekuitas Utang bank Utang usaha Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Utang lain-lain
142.537.776.324 27.867.069.940 213.748.297 9.913.751 342.702.970
142.537.776.324 27.867.069.940 213.748.297 9.913.751 342.702.970
Jumlah utang lancar Imbalan pasca kerja
170.971.211.282 286.974.258
170.971.211.282 286.974.258
286.974.258
286.974.258
Jumlah liabilitas
171.258.185.540
171.258.185.540
Ekuitas M odal Saldo laba
20.000.000.000 (16.718.799.026)
20.000.000.000 (16.718.799.026)
3.281.200.974
3.281.200.974
174.539.386.514
174.539.386.514
Aset tetep neto
Jumlah utang tidak lancar
Jumlah liabilitas Jumlah liabilitas dan ekuitas
38. AKUISISI ENTITAS ANAK PERUSAHAAN (lanjutan) 63
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Rincian alokasi biaya perolehan, goodwill dan aset tidak berwujud yang timbul dari akuisisi ini adalah sebagai berikut : Aset bersih
3.281.200.975
Aset tidak terwujud terindentifikasi Hubungan pelanggan - Order backlog
45.940.329.514
Kepentingan non pengendali 25 %
12.305.382.626
Kepemilikan yang diproleh 75 %
36.916.147.877
Goodwill
60.795.852.123
Arus kas keluar bersih dari akusisi entitas anak
97.712.000.000
39. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Tabel berikut ini menyajikan analisis instrumen keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, serta utang dan pinjaman:
Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang (kas dan bank, piutang lain-lain pihak berelasi, biaya masih harus dibayar) mendekati nilai tercatat karena bersifat jangka pendek.
40. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN a.
Manajemen Risiko
Aset keuangan Grup meliputi kas dan bank, piutang usaha, biaya dibayar dimuka, aset pajak tangguhan, investasi saham, aset tetap, beban tangguhan. Grup juga mempunyai berbagai liabilitas keuangan seperti utang pajak, biaya yang masih harus dibayar, utang pemegang saham. Dalam menjalankan kegiatan bisnis dimasa yang akan datangGrup membuat kebiajakan risiko keuangan yang bertujuan untuk mengukur, mengevaluasi dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya kegagalan Grupdalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko suku bunga dan risiko nilai tukar.Risiko-risiko tersebut didefinisikan sebagai berikut: Risiko kredit: Kemungkinan bahwa debitur tidak membayar semua atau sebagian pinjaman atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Grup. • Risiko likuiditas: risiko yang timbul dari kemungkinan Grup mengalami kesulitan pendanaan untuk memenuhi komitmen dan liabilitas Grup kepada pihak kreditur pada saat jatuh tempo pembayaran. 40. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (lanjutan) •
64
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Risiko suku bunga: risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Pada saat ini tidak terdapat risiko ini karena Grup tidak berinvestasi di instrumen keuangan dan nilai pinjaman bank juga relatif kecil. Risiko nilai tukar risiko usaha dalam nilai instrumen keuangan akibat berfluktuasinya perubahan nilai tukar. Pada saat ini tidak terdapat risiko ini karena Grup dalam melakukan kegiatan usahanya sebagian besar mempergunakan mata uang Rupiah. Dalam rangka mengelola risiko keuangan secara efektif. Direksi telah menentukan beberapa pedoman kebijakan pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan. Pedoman utama dari kebijakan ini adalah sebagai berikut: • • •
•
Dalam mengelola risiko kredit, Grup akan menentukan perkiraan jumlah yang tidak dapat ditagih atas piutang tersebut serta menentukan pembentukan akun penurunan nilai piutang atas piutang usaha tersebut. Pada dasarnya bahwa piutang usaha Grup muncul ketika termin diterbitkan melaui tagihan bruto tenaga kerja. Dalam mengelola risiko likuiditasGrup selalu menjaga dan menyediakan jumlah kas dan setara kas dalam jumlah yang memadai. Manajemen juga melakukan perencanaan setiap bulan dan pemantauan yang ketat terhadap realisasi serta saldo kas secara rutin setiap minggu. Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga melalui kombinasi hutang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan pengikatan utang. Transaksi usaha dalam mata uang asing hanya dilakukan untuk hal-hal khusus, dan jika hal tersebut terjadi manajemen akan melakukan review berkala atas eksposur mata uang asing tersebut.
Grup tidak memiliki instrumen derivatif untuk mengantisipasi risiko yang terjadi. Risiko Kredit Risiko kredit Grup terutama melekat pada kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset lain-lain. Grup mengendalikan eksposur risiko kredit dengan menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak dan dapatdipercaya. Grup juga membentuk akun penurunan nilai piutang atas piutang usaha yang timbul dari kemungkinan ketidakmampuan pelanggan untuk memenuhi liabilitas kontraktual terhadap Grup dan sampai pada saat ini Grup tidak membentuk pencadangan piutang usaha karena semua pelanggan dapat memenuhi liabilitas kontraktualnya. Saat ini, tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Risiko Likuiditas Pada saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitaspada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas, Grupberharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kasmasuk yang cukup. Selain itu, Grup memiliki aset keuanganpada pasar yang likuid dan tersedia untuk memenuhikebutuhan likuiditas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan selalu menjaga danmenyediakan jumlah kas dan setara kas sesuai dengankebutuhan operasional dan secara rutin mengevaluasiproyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggaljatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Risiko Suku Bunga dan Nilai Wajar Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas adalah risiko nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup terhadap risiko perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup terhadap risiko perubahan suku bunga yang telah disepakati antara pihak pemberi pinjaman, suku bunga tersebut terdapat pada utang bank dan utang pembiayaan konsumen Tingkat suku bunga mempengaruhi beban keuangan Grup. Skedul berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga, dimana semua variable lainnya dianggap tetap, terhadap laporan laba rugi komprehensif Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Risiko Mata Uang Asing Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Dampak fluktuasi nilai tukar terhadap Grupterutama berasal dari dana yang dibatasi penggunaannya dan utang jangka panjang yang berdenominasi dalam dolar Amerika Serikat. Grup belum mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing. Akan tetapi, manajemen Grup berkeyakinan bahwa pengaruh dari risiko mata uang asing adalah sangat terbatas karena Grup belum memulai aktivitas operasi produksinya. Grup secara berkelanjutan memantau eksposur terhadap mata uang asing dan mempunyai mekanisme pengendalian untuk meminimalkan risiko mata uang asing. 40. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (lanjutan) 65
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) b. Manajemen Permodalan Tujuan Grup dalam mengelola permodalan adalah untukmelindungi kemampuan Grup dalam mempertahankankelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetapmemberikan imbal hasil bagi pemegang saham dan manfaatbagi pemangku kepentingan lainnya serta mengelola strukturmodal yang optimal untuk meminimalisasi biaya modal yangefektif serta untuk memaksimumkan nilai Grup. Dalammendesain struktur permodalan yang dapat meningkatkannilai Grup, manajemen dapat melakukannya dengan caramenyesuaikan jumlah dividen, menerbitkan saham baru ataumengurangi maupun menambah jumlah utang. Penggunaan utang dilakukan jika manajemen melihat suatu kesempatan bisnis yang menguntungkan yang dapat meningkatkan profitabilitas. Penggunaan utang dikelola dengan cermat sehingga tidak akan menimbulkan beban bunga yang tinggi yang dapat menimbulkan kesulitan keuangan bagi Grup. Manajemen mengelola risiko permodalan dengan memonitor rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) dan rasio laba sebelum pajak terhadap laba sebelum bunga dan pajak (financial cost ratio)
41. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING a. PERUSAHAAN i) Perusahaan memiliki beberapa perjanjian penjualan produk dan jasa dengan PT Semesta Tirta Antara Raya (STAR), PT Indomax Mediacom (IM) dan PT Nextnation Prisma (NP) dimana Perusahaan akan menyediakan produk dan jasa infrastruktur telekomunikasi bergerak kepada STAR, IM dan NP. Perjanjian tersebut berlaku untuk periode yang berkisar antara 1 - 5 tahun sejak tanggal perjanjian tersebut dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
No
Tanggal 02-Jul-07
1
002/CM R-STAR/VII/2007 Add I Tanggal 2 juli 2012
Pelanggan
Sifat hubungan
Periode (tahun)
Nilai kontrak Per Nilai Transaksi (Rp) 2013 tahun (Rp)
PT Semesta Tirta Antara Raya Pihak Ketiga
5
-
2
02-Jul-07 003/CM R-STAR/VII/2007
PT Semesta Tirta Antara Raya Pihak Ketiga
1
-
3
02-Jul-08 010/In-PTNP/VII/2008
PT Nextnation Prisma
Pihak Ketiga
5
25.000.000.000
4
02-Jul-08 013/In-PTNP/VII/2008
PT Nextnation Prisma
Pihak Ketiga
5
35.000.000.000
5
ii)
No. Kontrak
6
02-Jul-08 012/In-Indomax/VII/2008
PT Indomax M adiacom
Pihak Ketiga
5
30.000.000.000
01-Okt-08 015/In-Indomax/X/2008
PT Indomax M adiacom
Pihak Ketiga
5
30.000.000.000
65.170.532.543
32.131.677.932 74.726.276.347
Perusahaan memiliki beberapa perjanjian pembelian produk dan jasa dengan PT Adinda Media Promo (AMP), PT Cipta Sagita Utama (CSU) dan PT Funmobi Nusantara (FN) dimana AMP, CSU dan FN menyediakan produk dan jasa infrastruktur telekomunikasi bergerak kepada Perusahaan. Perjanjian tersebut berlaku untuk periode yang berkisar antara 1 - 6 tahun sejak tanggal perjanjian tersebut dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. No 1 2
Tanggal
No. Kontrak
01-Jan-08 002/CM R-CSU/I/2008 02-Jul-07 007/CM R-Adinda/VII/2007
Pelanggan PT Cipta Siagita Utama PT Adinda M edia Promo
Sifat hubungan Pihak Ketiga Pihak Ketiga
Periode (tahun)
Nilai kontrak Per Nilai Transaksi (Rp) 2013 tahun (Rp) 5 0 6 0 93.354.419.281
iii) Berdasarkan perjanjian sewa tanggal 21 Agustus 2008, No. MGT246/013/Lt. 30/Unit 05/VIII/2008, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa bangunan kantor dengan PT Gentamulia Infra yang digunakan untuk keperluan kegiatan operasional Perusahaan, dengan masa sewa selama 3 tahun sejak tanggal 1 November 2008. Pada tanggal 15 September 2011 telah ditandatangani perpanjangan perjanjian tersebut di atas untuk masa sewa tanggal 1 November 2011 sampai dengan 14 April 2013.
iv) Berdasarkan perjanjian No. 009/In-Fastlane/VII/2008 tanggal 2 Juli 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Penjualan Jasa dengan Fastlane Limited (Perusahaan Asosiasi) dimana Fastlane akan menyediakan jasa-jasa infrastruktur telekomunikasi bergerak kepada Perusahaan. Perjanjian tersebut berlaku sejak 1 Juli 2008 sampai dengan 30 Juni 2013 dan dapat diperpanjang dengan pemberitahuan secara tertulis selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya perjanjian tersebut.
41. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) 66
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) v)
Pada tanggal 4 Januari 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian penyediaan jasa dengan PT Media Artha Raya Semesta (MARS) dimana Perusahaan akan menyediakan produk dan jasa infrastruktur telekomunikasi bergerak kepada MARS dengan harga minimum Rp30.000.000.000 per tahun. Perjanjian tersebut berlaku sampai dengan 3 Januari 2016.
vi) Pada tanggal 25 Januari 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Bina Tanjung Nusantara (BTN), perusahaan yang berdomisili di Menara Anugrah Lt 19, Kantor Taman E3.3 Lot 8.6-8.7/E3.3, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta. Isi perjanjian tersebut mengenai transaksi pemasukan sebagian saham (Inbreng) PT Goldchild Integritas Abadi yang dimiliki oleh BTN sejumlah 1.574.250.000 saham dengan nilai nominal Rp 157.425.000.000 dan persentase kepemilikan setara 60% sebagai setoran modal BTN ke dalam Perusahaan. Sebagai kompensasinya, Perusahaan akan menerbitkan sejumlah 17.491.667 saham baru dengan harga Rp 9.000 per saham kepada BTN. Perusahaan telah menerbitkan sejumlah 17.491.667 saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham kepada BTN, melalui aksi korporasi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, sebagaimana ternyata dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Inovisi Infracom Tbk No.03 Tanggal 3 Maret 2011 yang dibuat dihadapan Dwi Yulianti, SH, Notaris di Jakarta Selatan. vii) Pada tanggal 25 Januari 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian bersyarat dengan Ulrica Limited (UL), perusahaan yang berdomisili di PO. BOX 957, Offshore Incorporations Centre, Road Town, Tortola, British Virgin Island. Isi perjanjian tersebut mengenai transaksi pemasukan saham (Inbreng) Modern Profit Sdn Bhd (MP) yang dimiliki oleh UL sejumlah 9.930.800 saham dengan nilai nominal RM 9.930.800 dan persentase kepemilikan 100% sebagai setoran modal UL ke dalam Perusahaan. Sebagai kompensasinya, Perusahaan akan menerbitkan sejumlah 5.572.550 saham baru dengan harga Rp9.000 per saham kepada UL, sehingga nilai tukar Rupiah yang ditetapkan dalam perjanjian ini adalah Rp 3.000 per RM 1. Perusahaan telah menerbitkan sejumlah 5.572.550 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham kepada UL melalui aksi korporasi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, sebagaimana ternyata dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Inovisi Infracom Tbk No.3 Tanggal 3 Maret 2011 yang dibuat dihadapan Dwi Yulianti, SH, Notaris di Jakarta Selatan, yang telah mendapatkan penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan HAM RI pada tanggal 11 Maret 2011 dibawah Nomor AHU-AH.01.10-07686. Informasi tambahan mengenai struktur perusahaan MP adalah sebagai berikut: (1) MP memiliki 15.197.864 saham Petrol One Resources Bhd (POR), suatu perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Utama Malaysia dengan persentase kepemilikan setara dengan 32,9% (2) POR adalah pemegang saham tunggal (100%) Arus Dermaga Sdn Bhd (AD) dan Petrol One Holdings Sdn Bhd. (3) AD adalah pemegang saham tunggal (100%) One Petroleum (Labuan) Limited. viii) Pada tanggal 28 Januari 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian bersyarat dengan Redi Subekti Suherman (RSS), perorangan yang berdomisili di Jalan Pratama XI Blok Y No. 71 RT 002/RW 022, Bekasi. Isi perjanjian tersebut mengenai transaksi pemasukan saham (Inbreng) PT QDC Technologies (QDC) yang dimiliki oleh RSS sejumlah 918 saham dengan nilai nominal Rp752.576.400 dan persentase kepemilikan setara 45,9% sebagai setoran modal RSS ke dalam Perusahaan. Sebagai kompensasinya, Perusahaan akan menerbitkan sejumlah 2.040.000 saham baru dengan harga Rp9.000 per saham kepada RSS. Perusahaan telah menerbitkan sejumlah 2.040.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham kepada RSS, melalui aksi korporasi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, sebagaimana ternyata dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Inovisi Infracom Tbk No.03 Tanggal 3 Maret 2011 yang dibuat dihadapan Dwi Yulianti, SH, Notaris di Jakarta Selatan yang telah mendapatkan penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan HAM RI pada tanggal 11 Maret 2011 dibawah Nomor AHU-AH.01.10-07686. ix) Pada tanggal 28 April 2011, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank Danamon Indonesia, Tbk berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Selatan sebagaimana ternyata dalam Akta Perjanjian Kredit Nomor 37 tertanggal 28 April 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Ny. Judy Sentana, SH, MH., dimana Bank memberikan kepada Perusahaan fasilitas Open Account Financing-1 dengan plafon sebesar 20 milyar Rupiah dan fasilitas Open Account Financing-2 dengan plafon sebesar 20 milyar Rupiah, yang bersifat revolving uncommitted. x)
Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kredit No. 315/CBG/JKT/09 tanggal 2 Februari 2010 yang ditandatangani pada tanggal 28 September 2011 dimana PT Bank CIMB Niaga Tbk. menyediakan fasilitas Pembiayaan Murabahah dalam rangka melakukan konversi atas fasilitas kredit berupa Pinjaman Transaksi Khusus Murabahah sebesar Rp 24.000.000.000. Perjanjian Murabahah ini merupakan konversi dari perjanjian pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. Sebelumnya (Catatan 17) 41. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) 67
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) i. Berdasarkan Akta Nomor 45 Tanggal 18 November 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Ilmiawan Dekrit S, SH, MH., Perusahaan telah memiliki saham-saham dalam PT RIN Indonesia Jaya sebanyak 55.125 saham (49%). ii. Berdasarkan Akta Nomor 46 Tanggal 22 Desember 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Laurens Gunawan, SH, MKn., PT GIA (Entitas Anak) telah memiliki saham-saham dalam PT Batunas Indonesia sebanyak 1.708.000.000 saham (8 %) senilai Rp170.800.000.000. iii. Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Perubahan Kredit Nomor 315/CBG/JKT/09 Tanggal 2 Februari 2010 dengan Nomor 100/AMD/CB/JKT/2012 pada tanggal 22 Maret 2012, dimana Perusahaan memperoleh penambahan fasilitas kredit berupa Pinjaman Transaksi Khusu Murabahah dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah fasilitas semula Rp 24.000.000.000 (dua puluh empat milyar) menjadi sebesar Rp 50.000.000.000 (lima puluh milyar). Adapun fasilitas kredit tersebut diberikan untuk jangka waktu sampai dengan tanggal 2 Februari 2013. iv. Pada tanggal 8 Februari 2012, Perusahaan telah menandatangani perjanjian kerjasama Head Of Agreement dengan Nextion Communication Bhd. Untuk pendapatan mimimum USD 22,500,000.00 (dua puluh dua juta lima ratus ribu dolar Amerika Serikat) selama tiga tahun. v. Pada tanggal 14 Maret 2012, Perusahaan telah menerima pemberitahuan pengunduran diri Lim Chye Guan sebagai anggota Komite Audit dan digantikan oleh Kong Chin Lam, sehingga susuan Komite Audit Perusahaan yang terakhir adalah : Komite Audit : Ketua : Rahmat Anggota : Kong Chin Lam Anggota : Drs. Basa Sidabutar,S.H.,M.H
b. ENTITAS ANAK - PT Graha Tunas Makmur (1) PT Graha Tunas Makmur, Entitas Anak, memiliki perjanjian sewa menyewa dengan PT Indomax Mediacom, PT Funmobi Nusantara, PT Media Artha Raya Semesta, PT Fantasi Artis Media Entertainment dan PT Green Pine untuk menyewakan ruangan kantor yang terletak di Rumah Susun Hunian dan Non Hunian The Bellagio Residence, Propinsi DKI Jakarta, Kotamadya Jakarta Selatan 12950, Kecamatan Setiabudi, Kelurahan Kuningan Timur, Jalan Mega Kuningan Barat IX, Lantai 2, Blok OL3 No. 15 - 18. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 10 Oktober 2008 hingga tanggal 31 Desember 2010, selanjutnya telah diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Oktober 2013. (2) PT Graha Tunas Makmur juga memiliki perjanjian sewa menyewa dengan Mobgold Limited dan PT Nusantara Rising Rich untuk mengelola ruangan kantor yang terletak di Menara Anugrah, Propinsi DKI Jakarta, Kotamadya Jakarta Selatan 12950, Kecamatan Setiabudi, Kelurahan Kuningan Timur, Kantor Taman E3.3 Lot 8.6-8.7. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 01 Juni 2010 hingga tanggal 31 Mei 2013. Berdasarkan perjanjian tersebut, antara lain disebutkan bahwa pihak penyewa hanya dapat menggunakan tempat yang disewakan sebagai ruangan kantor dan perubahan penggunaan atas tempat yang disewakan tidak dibenarkan tanpa seijin pihak yang menyewakan dan pada tanggal berakhirnya perjanjian sewa, pihak penyewa harus mengembalikan tempat yang disewakan, perlengkapan dan fittingnya kepada pihak yang menyewakan seperti semula.
68
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
41. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan No
1 2
3
4 5 6
Penyewa
Tanggal Perjanjian
PT Indomax M ediacom PT Funmobi Nusantara PT Fantasi Artis M edia Entertaiment PT M edia Artha Raya Semesta PT Green Pine M obgold Limited
PT Nusantara 7 Rising Rich
Sifat Hubungan
10-Okt-08 Pihak Ketiga 10-Okt-08 Pihak Ketiga 10-Okt-08
Pihak Ketiga
Masa Berlaku 10 Okt 2008 s.d 10 Okt 2013 10 Okt 2008 s.d 10 Okt 2013 10 Okt 2008 s.d 10 Okt 2013
03-M ar-11 Pihak Ketiga
10 Okt 2008 s.d 10 Okt 2013 10 Okt 2008 s.d 10 Okt 2013 01 Jun 2010 s.d 31 M ei 2013
03-M ar-11 Pihak Ketiga
01 Jun 2010 s.d 31 M ei 2013
10-Okt-08
Pihak Ketiga Pemegang Saham mayoritas 10-Okt-08 Perusahaan
Nilai Transaksi(Rp) 2013
Nilai Transaksi
556.210.200
556.210.200
85.570.800
85.570.800
59.899.560
59.899.560
25.671.240
25.671.240
51.342.480
51.342.480
-
-
-
-
- PT Cakra Daya Energy I.
Perjanjian Pengadaan pembanguan 2 Unit Kapal ( Well Testing Barge CDE 1 & 2) dengan PT Caputra Mitra Sejati Berdasarkan surat kontrak no. 054/CMS-CDE/X/2012, Entitas Anak melakukan perjanjian pelaksanaan pengadaan dan konstruksi pembangunan 2 unit Well Testing Barge dan wajib menyelesaikan pengadaan dan konstruksi pembangunan 2 unit Well Testing Barge. 1 Unit kapal tersebut telah selesai dikerjakan, tetapi Entitas Anak dengan PT Caputra Mitra Sejati belum melakukan serah terima kapal dikarenakan kapal tersebut sedang di uji coba kelayakannya. Kapal tersebut di uji coba oleh Total E&P Indonesie.
II.
Provision of two (2) Well Testing Barge Unit For Tambora – Tanu dengan Total E&P Indonesie Berdasarkan surat kontrak no. 4500008915 , Entitas Anak melakukan perjanjian dengan Total E&P Indonesie untuk mendukung kegiatan perminyakan di wilayah kerja Tambora-Tunu. Sampai dengan 31 Desember 2013 Entitas Anak belum melakukan kegiatan operasionalnya.
- PT QDC Technologies I. Perjanjian Konsorsium Grup membuat perjanjian konsorsium tentang kerjasama pembuatan konsorsium OSP FTTH (Outside Plant Fiber To The Home) antara PT Huawei Tech Investment dengan Perusahaan Persero (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia, PT Tri Tunas Nusantara, PT Jevans Putra Mandiri, PT Ketrosden Triasmitra, PT QDC Technologies, PT Mitrabhakti Inti Perdana, PT Sufia Technologies. Perjanjian tersebut telah diaktakan oleh Notaris R. Maya Sofia Ningrum, S.H., M.Kn yang beralamat di jl raya Laswi Km.4 Ciheulang – Ciparay, Kabupaten Bandung dengan No 03 pada tanggal 19 Juni 2012, adapun kesepakatan yang telah dibuat adalah sebagai berikut : a. Nama dan Kedudukan Konsorium : i. Para pihak sepakat nama konsorsium adalah Konsorsium INTI – HUAWEI ii. Konsorsium berkedudukan di gedung Kantor Pusat PT INTI- PERSERO b. Pemimpin Konsorsium: iii. PT Industri Telekomunikasi Indonesia sebagai pemimpin konsorsium iv. Para pihak sepakat memberikan kewenangan kewenangan kepada pemimpin konsorsium sebagai berikut : a) Proses pengadaan : 1) Mewakili konsorsium dalam seluruh proses dan pemasangan Outside Plant Fiber To The Home (OSP FTTH) 2) Berhak untuk dan atas nama konsorsium dalam menandatangani dokumen-dokumen yang diperlukan selama proses pengadaan Outside Plant Fiber to the Home (OSP FTTH). 3) Mengkoordinasikan, mengkonsultasikan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk maksud pengajuan penawaran. 4) Menerbitkan dan menyerahkan jaminan penawaran sebesar Rp 5.000.000.000
41. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) 69
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) b) Proses Kontruksi (jika ditunjukkan sebagai pemenang pengadaan) : 1) Berperan sebagai guarantor yang menjamin keberhasilan proyek sesaui ketentuan yang telah disepakati dalam perjanjian/kontrak antara konsrsium dan Telkom. 2) Mewakili konsorsium dalam seluruh proses konstruksi pekerjaan pengadaan dan pemasangan Outside Plant Fiber To The Home (OSP FTTH). 3) Menyelenggarakan seluruh fungsi perencanaan, pelaksanaan proyek 4) Mengasuransikan segala resiko pekerjaan pengadaan dalam perjanjian ini Dan apabila ditunjuk sebagai pemenang pengadaan, pembiayaan proyek akan ditanggung bersama oleh seluruh anggota konsorium dengan pembagian yang dibebankan bagi Perusahaan sebesar 7,14 % c)
Lingkup Tugas dan Tanggung Jawab : Uraian lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh Perusahaan adalah : 1) Membantu menyusun proposal administrasi teknis dan harga 2) Pekerjaan instalisasi ODN dan Pengadaan material yang terkait dengan ODN (tiang dan accessories OSP) 3) Pekerjaan uji terima, integrasi, rekonsiliasi, erah terima, termasuk domuntasi yang terkait dengan penerbitan berita acara-berita acara.
Jangka waktu perjanjian berlaku selama tiga tahun terhitung sejak tanggal ditandatangani perjanjian oleh para pihak dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan para pihak. I. Perjanjian Kerja Sama Antar Perusahaan Perusahaan melakukan gabungan beberapa Perusahaan untuk mengerjakan Proyek PT Pembangkit Listrik Negara (PLN), Beberapa Perusahaan tersebut yaitu PT QDC Technologies (“Perusahaan”), PT Huawei Tech Investment dan PT Hutchinson CP Telekommunications. Berdasarkan surat perjanjian kontrak kerja No MPSIDN2909011501WSA pada tanggal 15 Januari 2009 dan PT Pembangkit Listrik Negara (PLN) memberikan pekerjaan Technical and Engineering Requirement, Berdasarkan perjanjian tersebut setiap Perusahaan membuat beberapa Amandemen untuk proyek pekerjaan dan Menyebutnya sebagai Statement OF Work (The “SOW) Indonesia HCPT Turnkey Project , dan beberapa Amandemen yang telah dikeluarkan adalah sebagai berikut: a) b) c) d)
Amandemen 1 : Dengan No SOWIDN2909111203GCB pada tanggal 12 Nopember 2009 Amandemen 2 : Dengan No SOWIDN2909111203GCBB5 pada tanggal 14 Juni 2010 Amandemen 3 : Dengan No SOWIDN2911101001WSF pada tanggal 10 Oktober 2011 Amandemen 4 : Dengan No SOWIDN2909111203GCBB17, Reff SOWIND2909111203GCBB17 pada tanggal 2 juli 2012
II. Perjanjian Kontrak Kontruksi Yang Dilakukan Oleh Perusahaan Adalah Sebagai Berikut : A. PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk melakukan kerjasama atas pengadaan dan pemasangan Outside Plant Fiber To The Home (OSP FTT) Diva Regional III, IV dan VI dengan Konsorsium Inti – Huawei dengan No surat perjanjian K.TEL. 217/HK.810/SUC-00/2012 pada tanggal 14 September 2012. Berdasarkan Akta Notaris R. Maya Sofia Ningrum,SH, M.Kn No 3 tanggal 19 Juni 2012 Perusahaan merupakan salah satu anggota dari Konsorsium Inti – Huawei. berdasarkan perjanjian tersebut PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Mengirimkan surat pemesanan atas pengadaan dan pemesanan Outside Plant To The Home (OSP-FTT) Diva Regional III, IV dan VI , adapun surat pemesanannya adalah sebagai berikut :
Perjanjian Kontrak Kontruksi Yang Dilakukan Oleh Perusahaan Adalah Sebagai Berikut lanjutan :
III.
SP 1
No Surat perjanjian Kontrak
69/HK.810/DB B-A1000000/20 12
Lingkup Pekerjaan Access Regional III Jawa Barat (Bandung Barat & Bandung Timur), Access IV Jawa Tengah (Kudus, Semarang &
Jaminan Pelaksanaan
Nilai Kontrak RP 107.631.602.100
70
Rp 5.381.580.105
Mulai 28 Desember 2012
Jangka waktu penyelesaiian 160 hari
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2
Telkom SP7 RMJ Fiber Optic Project
3
Telkom-Inti Tito Projek
4
Telkom Fiber Project
Sp6 optic
5
Telkom Fiber Project
Sp5 optic
SP 6
No Surat perjanjian Kontrak Telkom FTTH Fibre Optic Project
7
Telkom FTTH Optic Project
8
Telkom Manado RMJ Fiber Optic Project
9
Telkom Lastmile Kupang NTT Fiber Optic Project Telkomsel IBC Projects 2013
7 8
IBC 2011
9
Telkom Lastmile Netre KTI Fibre Optic Project Telkom Poso Fiber Optic Project
10
Projek
Yogyakarta), Access Regional VI Kalimantan (Balikpapan, Bontang & Samarinda) pengadaan dan pemasangan Outside Plant Fiber To The Home (OSP FTT) pengadaan dan pemasangan Outside Plant Fiber To The Home (OSP FTT) pengadaan dan pemasangan Outside Plant Fiber To The Home (OSP FTT) pengadaan dan pemasangan Outside Plant Fiber To The Home (OSP FTT) Lingkup Pekerjaan pengadaan dan pemasangan Outside Plant Fiber To The Home (OSP FTT) pengadaan dan pemasangan Outside Plant Fiber To The Home (OSP FTT) pengadaan dan pemasangan Outside Plant Fiber To The Home (OSP FTT) pengadaan dan pemasangan Outside Plant Fiber To The Home (OSP FTT) Pekerjaan pengadaan sarana penunjang BTS Pekerjaan pengadaan dan sarana penunjang BTS Pekerjaan pengadaan dan sarana penunjang BTS Pekerjaan pengadaan dan sarana penunjang BTS
Rp 8.900.000.000
1 Juni 2013
52 minggu
Rp 2.533.775.293
1 juli 2013
52 minggu
Rp 26.684.922.259
3 Juni 2013
52 minggu
Rp 18.132.172.623
2 April 2013
52 minggu
Jaminan Pelaksanaan
Nilai Kontrak
Mulai
Jangka waktu penyelesaiian
Rp 10.863.043.144
1 Januari 2013
52 minggu
Rp 21.573.129.066
1 Januari 2013
52 minggu
Rp 5.102.439.824
4 Desember 2012
52 minggu
Rp 10.741.558.660
1 Oktober 2012
52 minggu
Rp 18.768.655.365
18 Maret 2013
52 Minggu
Rp 19.282.847.365
31 Maret 2011
52 Minggu
Rp 5.177.246.383
1 Agustus 2012
52 minggu
Rp 39.000.000.000
25 November 2012
52 minggu
41. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) 71
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Pembagian daerah yang telah disepakati oleh Anggota Konsorsium INTI – Huawei dan yang menjadi hak untuk perusahaan adalah sebagai berikut : Area
STO
Jawa barat Kalimantan Barat
Bandung Timur Balik papan Samarinda
Jumlah Lokasi
Jumlah Homepas
127 8 70
9.662 1.204 14.170
Harga Material 4.442.974.258 345.398.510 3.105.619.200
Harga Jasa 3.239.695.530 1.784.718.140 7.998.321.450
Total Harga Mitra
7.682.669.788 2.130.116.650 11.103.940.650
B. PT Telekomunikasi Seluler (Persero) PT Telekomunikasi Seluler (Persero) melakukan perjanjian atas pengadaan dan pemasangan Ouitside Plant Fiber Optik (OSP-FO) Akses dan RMJ dengan No surat perjanjian K.TEL.163/HK.810/SUC-00/2011, berdasarkan perjanjian tersebut PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Mengirimkan surat pemesanan atas pengadaan dan pemesanan Outside Plant Fiber Optik (OSP-FO) AKSES dan RMJ, adapun surat pemesanannya adalah sebagai berikut : SP 1 2 3
4 5 6
No Surat perjanjian Kontrak
K.TEL.057/HK8 10/SUC-A1030 000/2011 K.TEL.004/HK. 810/SUC-A103 000/2012 K.TEL.352/HK8 10/SUC-00/200 9 K.TEL.035/HK. 810/SUC-A103 00000/2012 K.TEL.07/HK.8 10/SUC-A1030 000/2013 K.TEL.22/HK.8 10/SUC-A1030 000/2013
Lingkup Pekerjaan
Jaminan Pelaksanaan
Nilai Kontrak
Rp 1.035.643.997
Mulai 16 Desember 2011
Jangka waktu penyelesaiian
STO Ampana – STO Poso (185.850 m)
Rp 20.712.879.932
160 hari
STO Ampana – STO Poso (185.850 m)
Rp 5.225.821.212
Waru- Gembol Babat-Kebalen Kebalen-Mergoyoso Curah-Kobohan Benculuk-Srono STO Ampana – STO Poso (185.850 m)
Rp 10.950.268.813
-
29 Juli 2009
Rp 5.827.732.970
-
Jangka waktu penyelesaian SP1 diperpanjang sampai dengan 22 Mei 2013
Flores dan Sulawesi (154.310 m)
Rp 17.518.270.978
Rp 875.913.549
19 Maret 2013
180 hari
TTC Paniki – Bitung 2 (35 Km) dan Maumere – Larantuka (141 Km)
Rp 20.394.655.735
Rp 1.019.732.787
27 Maret 2013
180 hari
Jangka waktu penyelesaian SP1 diperpanjang sampai dengan tanggal 25 Desember 202 190 hari
C. PT Pembangkit Listrik Negara (Persero) Ada beberapa perjanjian yang dilakukan PT Pembangkit Listrik Negara (Persero) kepada Perusahaan, adapun Perjanjiannya sebagai berikut : No
No Surat Perjanjian Kontrak
1. 2. 3. 4.
AMD.02/055.Pj/131/UIPRINGSULMAPA/APBN/2012 AMD. 055.PJ/131/IKITRINGSULMAPA/APBN/2011 AMD.03/055.Pj/131/UIPRINGSULMAPA AMD.05/059.Pj/131/UIPXIII/APLN/2013
5.
038.Pj/131/IKTRINGSULMAPA/APMN/2011
6.
059.Pj/131/IKITRINGSULMAPA/APBN/2011
7.
199.Pj/611/P3B/2009
8.
01.AMD/199.PJ/611/P3B/2010
9.
02.AMD/199.PJ/611/P3B/2010
10.
03.AMD/199.PJ/611/P3B/2010
Jenis pelaksanaan paker pekerjaan konstruksi
Pembangunan T/L 150 KV Siwa-Palopo Pembangunan T/L 150 KV Siwa-Palopo Pembangunan T/L KV Siwa-Palopo Pembangunan T/L 150 KV Palu Baru – Silae Pembangunan T/L 150 KV Malili-Lasusua Pembangunan T/L 150 KV Palu Baru – Sile Rekondukturing Sutt 150 KV New Tanggerang – Cengkareng terkait PLTU 3 Banten Rekonduktoring Sutt 150 KV New Tanggerang – Cengkareng terkait PLTU 3 Banten Rekonduktoring Sutt 150 KV New Tanggerang – Cengkareng terkait PLTU 3 Banten Rekonduktoring Sutt 150 KV New
72
Keterangan Perjanjian
Memperpanjang pelaksanaa pekerjaan kotruksi sampai denan 14 Desember 2013
Perubahan nama penandatanganan surat perjan jian pihak pengguna barang/jasa dan perubahan pasal 6 direksi pekerjaan Jangka waktu pelaksanaan Perubahan pasal 2 Lingkup pekerjaan dan
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Tanggerang – Cengkareng terkait PLTU 3 Banten Pengembangan SCAD/EMS RCC Kalimantan Timur Pekerjaaan Pembangunan T/L 150 KV Malili-Lasusua
11.
41.PJ/133/UIPKITRINGKAL/2011
12.
AMD.03/038.PJ/131/UIPRINGSULMAPA/APBD/2013
13.
3353.611/P3BS/2012
Penunjukan Penyediaan barang/Jasa
14.
AMD.02/038.PJ/131/UIPRINGSULMAPA/APBD/2012
15.
0145.PJ/131/DIRUT/2013
Pembangunan T/L 150 KV Malili-Lasusua Pengadaan transmisi 150 KV GI Batu Besar-GI NONGSA
pasal 4 Harga kontrak
Adanya perubahan nilai kontrak yang menjadi Rp 87.101.405.600 dan rincian pembagian porsi pekerjaan untuk Perusahaan 60% dan PT Prima Estetika 40% dan melakukan perpanjang waktu pelaksanaan selama 250 hari terhitung sejak 26 April 2013 Perusahaan melakukan pekerjaan pengadaan dan pemasangan bay trafo 150 KV dan Kubikel 20 KV serta pemasangan Trafo 60 MVA 150/20 KV di GI Lubuk Linggau. Nilai kontrak sebesar Rp 9.093.465.859, waktu pelaksanaan pekerjaan selama 300 hari dan perusahaan menyerahkan jaminan pelaksanaan sebesar 5% Perubahaan atas tata cara bayar Perusahaan melakukan pelaksanaan pekerjaan sampai selesai dengan seluruh lingkup pengadaan Transmisi 150 KV GI Batu Besar-GI Nongsa, Kota Batam, Nilai kontrak sebesar RP 28.919.124.458, waktu pelaksanaan pekerjaan selama 11 Bulan
D. Kementrian Departemen Dalam Negri Republik Indonesia Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dengan Kementrian Dalam Negri Republik Indonesia dengan nomor surat perjanjian 10/D2-5/KBJ/LU/PUM/VI/2010. Ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut : Mengadakan jual beli pekerjaan pengadaan 17 Untuk Station Relay/Repeater Besar, masing-masing untuk : No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Propinsi
Kalimantan Barat Kalimantan Barat Kalimantan Barat Kalimantan Barat Kalimantan Barat Kalimantan Barat Kalimantan Barat Kalimantan Barat Kalimantan Barat Kalimantan Barat Kalimantan Timur Kalimantan Timur Kalimantan Timur Kalimantan Timur Kalimantan Timur Nusa Tenggara Timur Riau Kepulauan
Kabupaten Kota Sambas Sambas Bengkayang Bengkayang Sanggung Sanggung Sitang Sitang Kapuas Hulu Kapuas Hulu Kutai Barat Malinau Malinau Nunukan Nunukan Belu Bintan
Kecamatan (Tujuan akhir) Paloh Sajingan Seluas Jagoi babang Entikong Balai Karangan Ketungau Hulu Ketungau Tengah Puring Kencana Badau Long Bangun Sungai Boh Malinau Selatan Simanggaris Simanggaris Koba Lima Bintan Pesisir
Total harga kontrak atau nilai kontrak dengan Perusahaan sebesar Rp 45.883.000.000
41. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) III. Perjanjian Kontrak Kontruksi Yang Dilakukan Oleh Perusahaan Adalah Sebagai Berikut lanjutan: E. PT Indosat Tbk 73
Jumlah (Unit) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan melakukan perjanjian kerja sama dengan PT Indosat Tbk dengan nomor surat perjanjian No 3200001735 pada tanggal 30 November 2011. Ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut : a. Pekerjaan persiapan b. Site Acquisition c. Line of Sight Survey d. Pra Survei, Drive Test sebelum desain e. Detail design radio frequency (“RF”) and Civil Mechanical and Electrical (“CME”) f. Instalasi g. Testing dan commissioning h. Uji terima i. Drive Test (Final) j. Dokumentasi k. Masa Penyempurnaan l. Masa Garasi Penyelesaian pekerjaan ketika keadaan terpasang dan siap untuk dioperasikan dan dimana setiap SITE harus dilaksanakan dalam jangka waktu selambat-lambatnya sebagaimana tercantum dalam Delivery Date dari PO yang relevan. Perusahaan menandatangani nilai kontrak sebesar Rp 3.343.204.117 dan pada tanggal kontrak dimulai sejak 1 November 2011 sampai tanggal 31 Desember 2011 F. PT XL Axiata Tbk Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dengan PT XL Axiata, Tbk dengan nomor surat perjanjian 0191-11-DNOT-376333 untuk pekerjan Pekerjaan pengadaan dan sarana penunjang, adapun pekerjaan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Nama Kontrak Exelcomindo Pico IBC 2013 dengan nilai kontrak sebesar Rp 5.776.442.666, Kontrak dimulai sejak 1 Desember 2012 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Lingkup pekerjaan pekerjaan pengadaan dan sarana Penunjang BTS 2. Nama Kontrak Exelcom IBC 2011 dengan nilai kontrak sebesar Rp 11.512.171.329, Konrak dimulai sejak 1 Mei 2012 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Lingkup pekerjaan pengadaan dan sarana Penunjang BTS. 3. Nama Kontrak IBC 2010 dengan nilai kontrak sebesar Rp 8.313.572.181, kontrak dimulai sejak 01 Januari 2010 dan berakhir pada tanggal 31 Maret 2011. Lingkup pekerjaan pengadaan dan saran penunjang BTS G. PT Megatama Arthaselatan Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Megatama Arthaselatan, perjanjian kerjasama tersebut telah diaktakan oleh Sriyani Burlian, SH notaries Kabupaten Tanggerang dengan No Surat perjanjian 156/QDC/VII/VII/12 untuk paket pekerjaan pengadaan pembangunan BTS USO PT Daya Mitra Telekomunikasi. Nilai kontrak yang telah disepakati oleh kedua Perusahaan adalah sebesar Rp 13.034.725.000 dengan tanggal kontrak 1 Oktober 2012 sampai dengan 30 November 2012 H. PT Huawei Indonesia Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Huawei Indonesia adapapun beberapa perjanjian kotrak yaitu sebagai berikut: 1. Perjanjian kotrak dengan nama Huawei –HCPT Fiber Optic Project dengan nilai kontrak sebesar Rp 1.085.325.848, tanggal kontrak 1 September 2011 sampai dengan 15 November 2011. 2. Perjanjian kontrak dengan nama HCPT-Central Sumatra dengan nilai kontrak sebesar Rp 7.778.531.113, tanggal kontrak 12 September 2011 sampai dengan 31 Desember 2010 3. Perjanjian kontrak dengan nama HCPT-North Sumatra dengan nilai kontrak sebesar Rp 3.100.205.600, tanggal kontrak 12 Novemver 2009 sampai dengan 31 Desember 2010 41. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
III. Perjanjian Kontrak Kontruksi Yang Dilakukan Oleh Perusahaan Adalah Sebagai Berikut lanjutan: I.
PT ZTE Indonesia 74
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dengan PT ZTE Indonesia, perjanjian kotrak tersebut dengan nama CME Collection Project dengan nilai kontrak sebesar Rp 3.750.000.000, tanggal kontrak dimulai 1 Juli 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 J.
PT Smart Telkom Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Smart Telkom dengan nomor surat perjanjian 087/Network/SMART/Site Stolen Restoration-QDC/II/10
K. PT Letrika Karyatama Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Lektrika Karyatama dengan nomor surat perjanjian 04/OPRS/LK/SPSK/KPL-PDSB/V/2012 untuk pekerjaan Re-Conductoring T/L 150 KV pada proyek Rekondukturing SUTT 150 KV Kapal – Padang Sambilan Pesanggaran menggunakan thermal konduktor dengan kapasitas 2 x normal, secara lingkup tanggung jawab pekerjaan adalah sebagai berikut : a) Melaksanakan pekerjaan persiapan. (mobilitas tenaga, perlatan dan persiapan lainnya untuk mendukung kelancaran pekerjaan) b) Menyediakan tenaga kerja yang berkualitas c) Mengadakan keseluruhan peralatan kerja dan peralatan K3 yang layak d) Pengambilan material dialokasi gudang proyek Pihak pertama K. PT Letrika Karyatamalanjutan e) f) g) h) i) j) k)
Melaksanakan pekerjaan Re-Conductoring sesuai ketentuan (teknin, jadwal dan lingkup pekerjaan) Bertanggung jawab atas keutuhan/terjaganya material yang telah diterima maupun material hasil pekerjaan pembongkaran Bertanggungjawab atas akses lingkungan terkait ganti rugi akses jalan, tanaman atau material hasil pekerjaan pembongkaran Bertanggung jawab atas material yang telah disorder dan sisa material eks. Pekerjaan Dokumentasi kegiatan pekerjaan Asuransi peralatan Pemeliharaan areal kerja dan hasil kerja
Jangka waktu pelaksanaan paling lambat 60 hari kelendaran terhitung sejak ditandatangani Perjanjian kotrak kerja, dan harga borongan sebesar Rp 2.153.250.000 L.
PT Telkomunikasi Seluler Perusahaan melakukan perjanjian kerja sama dengan PT Telkomunikasi Seluler dengan nomor surat perjanjian HOC090340 untuk pengadaan dan pemasangan Extension Fiber Optic Transmissioin di daerah Bandung Timur dan Bandung Barat ( jawa barat Cluster) - Paket IV, adapun rincian dari pekerjaan yang dilakukan sebagai berikut : a) Survey, design and plan & engineering b) Provision of the Material c) Custom Clearance d) Werehousing e) Transport of the material to the site f) Obtain installation of material g) Installation of the existing fiber optic system Perusahaan melakukan perjanjian nilai kontrak sebesar Rp 16.667.000.000, Perusahaan memiliki kontrak “payung” dengan PT Telekomunikasi Seluler untuk mendukung pekerjaan pengadaan sarana penunjang BTS in building coverage, adapun surat kontrak “payung” adalah sebagai berikut :
41. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) III.
Perjanjian Kontrak Kontruksi Yang Dilakukan Oleh Perusahaan Adalah Sebagai Berikut lanjutan:
a) Nomor 089/BC/PROC-01/LOG/2009 75
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) b) Nomor 028/BC/PROC-01/LOG/2010 M. PT Dayamitra Telekomunikasi Perusahaan melakukan perjanjian kerja sama dengan PT Dayamitra Telekomunikasi dengan nomor surat perjanjian 48/PKS/DMT-CEO/I/2012 pada tanggal 25 Januari 2012. Perusahaan melakukan perjanjian nilai kontrak sebesar Rp 18.861.043.000 Ruang lingkup pekerjaan adalah pembangunan Menara Telekomunikasi adapun rincian pekerjaan adalah sebagai berikut : i) Akuisisi lahan (SITAC) yang terdiri dari : a) Lahan Green Field/Roof Top b) Pengadaan Lahan c) Seluruh perjanjian pembangunan tower ijin mendirikan bangunan d) Up Grede IMB coloction ijin Ganguan/Amdal ii) Pembangunan dan Penyediaan Infrastruktur Tower yang meliputi : a) Tower foundation, structure, erection and accessories b) Shelter foundation and Installation c) Mechanical and electrical d) Fence work and landscaping e) PLN Installation and Connection Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dilakukan selama satu Tahun sejak ditandatangani perjanjian. N. PT Multi Fabrindo Gemilang Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Multi Fabrindo Gemilang dengan Nomor surat perjanjian 810/C08926/VII/2009 pada tanggal 30 Juli 2009. Perusahaan melakukan pekerjaan pembangunan “Substation”, pekerjaan dilaksanakan di lima lokasi yaitu Lembur Situ, Cibadak Baru, Ciawi, Bogor Baru, Cianjur. Perusahaan melakukan perjanjian harga pekerjaan sebesar Rp 21.997.966.212, Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama tujuh bulan. Setelah pemasangan terselesaikan Perusahaan masih melakukan masa pemiliaharaan selama 180 hari sejak berita acara serah terima tahap 1 dan 240 hari kelender sejak berita acara serah terima tahap 2 diterima. IV.
PERJANJIAN SEWA MENYEWA. Sewa Aset Tower
a.
A. PT XL Axiata Perusahaan melakukan perjanjian sewa infrastruktur semi macro/mini macro dengan PT XL Axiata dengan No : A1-0104-11-DNOT-37633 pada tanggal 13 Juli 2012 dimana Perusahaan sebagai lessor dan PT XL Axiata sebagai lessee. Adapun perjanjian yang disepakati adalah sebagai berikut : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
Menambah ketentuan pada pasal 1 ayat (16) mengenai defisi ”Surat Perintah Kerja” Menambah ketentuan pada pasal 1 ayat (17) mengenai definisi “Pelaksanaan”, Menambah ketentuan dalam pasal 7 ayat (1) perjanjian mengenai “Tata Cara Pembayaran” Menambahkan ketentuan dalam pasal 7 ayat (1) perjanjian mengenai “Tata Cara Pembayaran” Menambah ketentuan pasal 8 ayat 1 b (xi), (xii), dan (xiii) mengenai “kewajiban Pemilik” Merubah ketentuan pasal 9 (Berita Acara Uji Fungsi Berita Acara Penggunaan Site) Secara Keseluruhan Merubah ketentuan Lampiran 1 mengenai “Service Level Requirment” Merubah ketentuan lampiran 2 mengenai “Harga Sewa dan Prosedur Pengajuan Invoice” Merubah ketentuan lambpiran 3 mengenai “Spesifikasi Teknik” Merubah format dokumen dalam lampiran 4 mengenai “Surat Perintah Kerja, Berita Penggunaan Site (BAPS) dan Berita Acara Uji Fungsi, Berita Acara kesepakatan.
41. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) Berita acara yang disepakati antara Perusahaan sebagai lessor dan PT XL Axiata Tbk sebagai lesseedan wilayah sewa adalah sebagai berikut : 76
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
MC_Asia Mega Mas (MC222C97) Berdasarkan Berita Acara Kesepakatan pada tanggal 25 Oktober 2011 dengan No:0104-11-DNOT-37633 Perusahaan meberikan kepada PT XL Axixata Tbk untuk menyewa Tower yang terletak di Jl. Timah Putih no. 2C, lingkungan 12 Keslurahaan Sukaramai II Kecamatan Medan Area adapun beberapa ketentuan adalah sebagai berikut :
- Jangka waktu sewa 10 tahun terhitung sejak 12 Juli 2011 sampai dengan 13 juli 2021 - Harga Sewa per tahun Tahun ke 1 sampai dengan tahun ke 5 : Rp 114.000.000 (termasuk PPh) Tahun ke 6 sampai dengan tahun ke 10 : Rp 96.000.000 (termasuh PPh) Total harga sewa : Rp 1.050.000.000 (termasuk PPh) 2.
MC_Surabaya Medan (MC222C294) Berdasarkan Berita Acara Kesepakatan pada tanggal 25 Oktober 2011 dengan No:0104-11-DNOT-37633 Perusahaan meberikan kepada PT XL Axixata Tbk untuk menyewa Tower yang terletak di Jl. Surabaya No. 76/96 Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Medan Kota adapun beberapa ketentuan adalah sebagai berikut :
- Jangka waktu sewa 10 tahun terhitung sejak 12 Juli 2011 sampai dengan 13 juli 2021 - Harga Sewa per tahun Tahun ke 1 sampai dengan tahun ke 5 : Rp 114.000.000 (termasuk PPh) Tahun ke 6 sampai dengan tahun ke 10 : Rp 96.000.000 (termasuh PPh) Total harga sewa : Rp 1.050.000.000 (termasuk PPh) IV.
3.
PERJANJIAN SEWA MENYEWA MC_Cirebon Medan (MC222C290) Berdasarkan Berita Acara Kesepakatan pada tanggal 25 Oktober 2011 dengan No:0104-11-DNOT-37633 Perusahaan meberikan kepada PT XL Axixata Tbk untuk menyewa Tower yang terletak di Jl. Palangkaraya No. 15/D/64 Kelurahaan Pasar Baru Kecamatan Medan Kota adapun beberapa ketentuan adalah sebagai berikut :
- Jangka waktu sewa 10 tahun terhitung sejak 30 Mei 2011 sampai dengan 31 Mei 2021 - Harga Sewa per tahun Tahun ke 1 sampai dengan tahun ke 5 : Rp 114.000.000 (termasuk PPh) Tahun ke 6 sampai dengan tahun ke 10 : Rp 96.000.000 (termasuh PPh) Total harga sewa : Rp 1.050.000.000 (termasuk PPh) 4.
Pondok Kopi Malak (MC222C290) Berdasarkan Berita Acara Kesepakatan pada tanggal 25 Oktober 2011 dengan No:0104-11-DNOT-37633 Perusahaan meberikan kepada PT XL Axixata Tbk untuk menyewa Tower yang terletak di Jl. Palangkaraya No. 15/D/64 Kelurahaan Pasar Baru Kecamatan Medan Kota adapun beberapa ketentuan adalah sebagai berikut :
- Jangka waktu sewa 10 tahun terhitung sejak 30 Mei 2011 sampai dengan 31 Mei 2021 - Harga Sewa per tahun Tahun ke 1 sampai dengan tahun ke 5 : Rp 114.000.000 (termasuk PPh) Tahun ke 6 sampai dengan tahun ke 10 : Rp 96.000.000 (termasuh PPh) Total harga sewa : Rp 1.050.000.000 (termasuk PPh)
41. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) 5.
Perumahaan Jatijajar (MC2412431) 77
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Berdasarkan Berita Acara Kesepakatan pada tanggal 24 September 2011 dengan No:0104-11-DNOT-37633 Perusahaan meberikan kepada PT XL Axixata Tbk untuk menyewa Tower yang terletak di Jl. Jatijajar II RT 005 RW 007, Kelurahaan Jatijajar Kecamatan tapos, Kota Depok, Jawa Barat adapun beberapa ketentuan adalah sebagai berikut :
- Jangka waktu sewa 10 tahun terhitung sejak 12 Juli 2012 sampai dengan 13 juli 2022 - Harga Sewa per tahun Tahun ke 1 sampai dengan tahun ke 10 : Rp 145.200.000 (Termasuk PPh) Total harga sewa : Rp 1.452.000.000 (termasuk PPh) b. SEWA TANAH Perusahaan (lessee) melakukan perjanjian sewa tanah dengan beberapa pihak, adapun beberapa pihak (lessor) sebagai berikut : 1. Yayasan Al M Yayasan Al Muhajirin Pondok Kopi/Pondok Kopi Malak Perusahaan melakukan perjanjian sewa tanah dengan Yayasan Al Muhajirin yang diwakili oleh Drs. Damsuki Sembada. Berdasarkan akta Yani Burlian, SH notaris Jakarta dengan No. 1 dimana Perusahaan melakukan kesepakatan sewa tanah dengan Yayasan AL Muhajirin adapun beberapa persyaratannya adalah sebagai berikut : a. Yayasan Al Muhajirin menyewakan Menara beton masjid setinggi 20 meter, berdiri diatas sebagai lahan masjid seluas 49 m2 untuk pembangunan dan untuk penempatan, pemeliharaan dan pengoperasian menara dan perlengkapan b. Mengijinkan akses jalan masuk dari Jl. Pondok Kopi V. ke obyek sewa selama 24 jam dimana luas keseluruhan bidang tanah tersebut adalah 1.076 m2 yang terletak : - Provinsi : Daerah khusus ibukota Jakarta - Kotamadya : Jakarta Timur - Kecamatan : Duren Sawit 1. Yayasan Al M Yayasan Al Muhajirin Pondok Kopi/Pondok Kopi Malak lanjutan Kelurahan : Pondok Kopi Jalan : Pondok kopi raya blok E-2, Rukun tetangga 009, rukun warga 08 c. Jangka waktu penyewaan selama 10 Tahun d. Harga sewa sebesar Rp 33.333.333 per tahun (sudah termasuk PPn) 2. Tuan IDIN ROSIDIN/Jatijajar Perusahaan melakukan perjanjian sewa tanah dengan Idin Rosidin. Berdasarkan akta notaris Selly Suwignyo, SH dengan No. 04 tanggal 8 Februari 2012 dimana Perusahaan melakukan kesepakatan sewa tanah, adapun kesepakatannya adalah sebagai berikut : a. Idin Rosidin menyewakan sebidang tanah seluas kurang lebih 70 m2 dengan ukuran panjang 10 m dan lebar 7 m untuk keperluan pembangunan, penempatan, penggantian, penanaman (dengan cara penggalian), instalisasi dan/atau pengoperasian menara telekomunikasi, jalur grounding jaringan fiber optic dan atau kabel lainnya dan segala perlengkapan b. Menyewakan sebidang tanah seluas kurang lebih 15 m2 dengan ukuran panjang 5m dan lebar 3m untuk keperluan akses masuk ke lokasi menara telekomunikasi dan atau keperluan akses masuk ke lokasi lainnya dan peralatan telekomunikasi yang terletak : Jalan : Jatijajar II Kelurahan : Jatijajar Kecamatan : Cimanggis Kotamadya : Depok Propinsi : Jawa barat 41. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) c. Jangka waktu penyewaan selama 10 tahun d. Harga sewa sebesar Rp 18.888.888 per tahun (sudah termasuk PPn) 78
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3. Tuan Anto Wijaya/Asia Mega Mas Perusahaan melakukan perjanjian sewa tanah dengan Idin Rosidin. Berdasarkan akta notaris Dewi Lestari, SH dengan No. 31 tanggal 29 April 2011 dimana Perusahaan melakukan kesepakatan sewa tanah, adapun kesepakatannya adalah sebagai berikut : a. Idin Rosidin menyewakan sebagian dari atap gedung/bangunan seluas 8.3M x 4.98M atau seluas 41.334 m2, tanah tersebut untuk pembangunan dan untuk penempatan, pemeliharaan dan pengoperasian menara dan perlengkapannya untuk akses jalan masuk kelokasi menara tersebut, gedung/bangunan berdiri diatas sebidang tanah. Daerah tempat penyewaan tanah yang telah memiliki Sertifikat Hak Milik Nompr 604, seluas 78 m2 terletak di Propinsi Sumatra Utara, Kota Medan, Kecamatan Medan Area, Kelurahaan Sukaramai II. b. Jangka waktu penyewaan selama 10 tahun. c. Harga sewa sebesar Rp 155.555.555 per tahun (sudah termasuk PPn) Perusahaan melakukan perjanjian sewa tanah dengan Amarjit Sing. Berdasarkan akta notaries Dewi Lestari, SH dengan No. 02 tanggal 03 Mei 2011 dimana Perusahaan melakukan kesepakatan sewa tanah, adapun kesepakatannya adalah sebagai berikut : a. Anton Amarjit Sing menyewakan sebidang tanah yang bersertifikat No 1438 dengan luas 80 m yang , tanah tersebut untuk pembangunan dan untuk penempatan, pemeliharaan dan pengoperasian menara dan perlengkapannya untuk akses jalan masuk kelokasi menara tersebut, gedung/bangunan berdiri diatas sebidang tanah. Daerah tempat penyewaan tanah yang tersebut terletak di Kota Sumatra Utara, Kota Medan, Kecamatan Medan, Kelurahaan Pasar Baru. b. Jangka waktu penyewaan selama 5 tahun. c. Harga sewa sebesar Rp 111.111.110 per tahun (sudah termasuk PPn)
V. PERJANJIAN SURAT SANGGUP/PROMISORY NOTES Perusahaan melakukan perjanjian pinjam meminjam dengan beberapa perusahaa, adapun surat perjajian adalah sebagai berikut : a. Ever Classic Investments Limited 1.
Berdasarkan perjanjian Pinjaman Meminjam (“Perjanjian”) tanggal 16 Juni 2011 antara Perusahaan (kreditur) dan Ever Classic Investment Limited (Debitur) suatu Perusahaan yang didirikan dan berdasarkan hukum British Islands, disepakati : Jangka waktu pinjaman satu tahun terhitung sejak 16 juni 2012 sampai dengan 16 juni 2013Tingkat bunga 11,25 % pertahun Atas pinjaman yang diberikan, Debitur menerbitkan surat sanggup / promissory Notes nomor : 16/PRNOTES/EV-QDC/VI/11. Perjanjian tersebut telah dibukukan dan didaftarkan pada tanggal 25 April 2012, berdasarkan surat nomor : 93/daft/IV/2012 oleh Seruni Lissari Saerang, SH., Mkn., Notaris di kota tanggerang Selatan.
2.
Berdasarkan perjanjian Pinjaman Meminjam (“perjanjian”) tanggal 30 September 2011 antara Perusahaan (Kreditur) dan Ever Classic Investment Limited (Debitur) suatu perusahaan yang didirikan dan berdasarkan hukum British Virgin Islands, disepakati : Jangka waktu pinjaman satu tahun terhitung sejak 30 september 2012 sampai dengan 30 September 2013tingkat bunga pinjaman 6% pertahun. Atas pinjaman yang diperoleh, Debitur menerbitkan Surat Sanggup / Promissory Notes Nomor: 101/PNOTE/IWI-QDC/11 perjanjian tersebut telah dibukukan dan didaftarkan pada tanggal 25 April 2012, nomor : 91/daft/IV/2012 oleh Seruni Lissari Saerang, SH., MKn., Notaris di kota Tanggerang Selatan.
Berdasarkan surat perjanjian perpanjang waktu pembayaran dalam pasal 1 Perusahan melakukan perpanjang perjanjian sampai dengan 30 September 2014. 41. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) b.
Insight World Investment Limited 79
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Berdasarkan perjanjian Pinjam Meminjam (“Perjinjan”) tanggal 30 September 2011 antara Perusahaan (Kreditur) dan Insight World Investment Limited (Deitur) suatu Perusahaan yang didirikan dan berdasarkan hukum British Virgin Island, Disepakati : Jangka waktu pinjaman satu tahun terhitung sejak 30 Septemeber 2012 sampai dengan 30 September 2013Tingakat waktu pinjaman 6% pertahun Atas pinjaman yang diperoleh Debitur menerbitkan Surat Sanggup / Promissory Notes Nomor : 101/PNOTE/IWI-QDC/11 Perjanjian tersebut telah dibukukan dan didaftarkan pada tanggal 25 April 2012, Nomor : 91/daft/IV/2012 oleh Seruni Lissari Saerang, SH.,MKn., Notaris di kota Tanggerang Selatan. Berdasarkan surat perjanjian perpanjang waktu pembayaran dalam pasal 1 Perusahan melakukan perpanjang perjanjian sampai dengan 30 September 2014.
VI. PERJANJIAN PERSETUJUAN PRINSIP PEMBIAYAAN a.
Berdasarkan surat persetujuan prinsip pembiayaan pada tanggal 27 Mei 2012 dengan No: B 143/KCI-SBY-GUBENG/V/2012 Grup mendapatkan pinjaman melalui PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk Syariah untuk membiayai pembelian Ruko, adapun berbagai persyaratan yang diberikan adalah sebagai berikut : Skema Plafon Harga Ruko Uang Muka Jangka waktu Pembiayaan Bank Angsuran
: Murabahah : Rp 640.000.000 : Rp 800.000.000 : Rp 160.000.000 : 5 tahun (60 bulan) : Rp 640.000.000 : Rp 15.225.555,26
Jaminan : Tanah dan bangunan Ruko dengan bukti kepemilikan SHGB No 98 an sitib komoriah terletak di Jalan Jagir Wonokromo kelurahaan Jagir, Kecamatana Wonokromo, Surabaya (komplek Ruko Mangga Dua Blok B6-07) LT sebesar 68 m2 dan LB sebesar 241 M2 Ddipasang HT sebesar Rp 800.000.000, yang akan dibalik nama ke atas nama Perusahaan b.
Berdasarkan surat persetujuan prinsip pembiayaan pada tanggal 16 oktober 2012 dengan No: B 4004/KCI-MDN/MKT/10/2012 Perusahaan mendapatkan pinjaman melalui PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk Syariah untuk membiayai pembelian Ruko, adapun berbagai persyaratan yang diberikan adalah sebagai berikut Plafon Harga Ruko Uang Muka Jangka waktu Pembiayaan Bank Angsuran
: Rp 1.440.000.000 : Rp 2.281.920.280,20 : Rp 360.000.000,20 : 5 tahun (60 bulan) : Rp 1.440.000.000 : Rp 32.032.004,67
Jaminan :Tanah dan Bagunan dengan bukti kepemilikan SHM N0 2984 dan 2985 yang beralokasi di Jalan Danga Bingkarak, yang akan dibalik nama ke atas nama Perusahaan.
c. Berdasarkan surat persetujuan perjanjian leasing dengan buana finance pada tanggal 13 Maret 2012, Perusahaan mendapatkan pembiayaan untuk membeli 2 unit mini excavator komatsu PC 75UU-2 dan PC 75UU-2E (used) dengan total pembeliaan sebesar Rp 670.000.000. Adapun rincian yang dibiayakan oleh buana finance adalah sebagai berikut : Total Equipment : Rp. 670.000.000 Security Deposit : Rp. 221.100.000 Yang dibiayakan : Rp. 469.000.000 41. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) Adapun persyaratan peminjaman adalah sebagai berikut : 80
PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Tenor Rate Angsuran berbulan
: 24 Bulan : 8.4 %/th flat : Rp 22.825.000
42. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA Berdasarkan perjanjian jual beli saham Pada tanggal 23 Desember 2013 Perusahaan melakukan pembeliani saham milik PT Cakra Daya Energy. Perubahan akta anggaran Entitas Anak telah diaktakan oleh Notaris P. Suandi Halim, S.H No 14 tanggal 10 Maret 2014. sehubungan dengan menyetujui penjualan saham 150.000 lembar saham milik PT Penanjung Sumber Alam kepda PT Inovisi Infracom Tbk. Sehubung dengan hal tersebut maka setelah jual beli saham dilakukan susunan pemegang saham menjadi berikut : - PT Inovisi Infracom Tbk berkedukan di Jakarta Selatan sebanyak 500.000 lembar saham atau dengan nilai nominal sebesar Rp 15.000.000.000 - Tn Doddy Cendekia Patrakusuma tersebut sebanyak 33.920 lembar saham atau dengan nilai nominal sebesar Rp 3.392.000.000. - Ir Haji Muhammad Syuhada sebanyak 16.080 lembar saham atau dengan nominal sebesar Rp 1.068.000.000 Surat Keputusan melalui Mentri Hukum dan Mentri Hak Asasi Manusia Republik Indonesia masih dalam proses.
43. STANDAR AKUNTANSI YANG BARU Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014: - ISAK 27 - Pengalihan Aset dari Pelanggan - ISAK 28 - Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas - ISAK 29 - Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015: - PSAK 1 (2013) - Penyajian Laporan Keuangan - PSAK 4 (2013) - Laporan Keuangan Tersendiri - PSAK 15 (2013) - Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama - PSAK 24 (2013) - Imbalan Kerja - PSAK 65 - Laporan Keuangan Konsolidasian - PSAK 66 - Pengaturan Bersama - PSAK 67 - Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain - PSAK 68 - Pengukuran Nilai Wajar Pencabutan standar berikut ini penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2014: - PSAK 33 (2011) - Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum Pencabutan standar berikut ini penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015: - ISAK 12 - Pengendalian Bersama Entitas - Kontribusi Aset Nonmoneter oleh Venturer Kelompok Usaha sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
44. PENYELESAIIAN LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Grup bertanggung jawab atas penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013yang penyusunannya selesai pada 05 Mei 2013
81