bk.
(Persero) T a si e n o d In t a y k a R k PT Ban dan Entitas Anak
n ia s a d li o s n o k n a g n a u e Lap oran k n e d n e p e d in r o it d u a n a r o beser ta lap 0 1 0 2 n a d 1 1 0 2 , 2 1 0 2 31 Desember
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
335
336
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 2010
Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ………………………………....…………………………….
1-4
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian ……………………………………………………...
5-7
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ……………………………………………………………..
8 - 10
Laporan Arus Kas Konsolidasian ………………………………………………………………………… 11 - 12 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ……………………………………………………….. 13 - 192
***************************
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
337
338
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2012
2011
2010
ASET Kas
2a,2c
13.895.464
10.525.973
9.975.712
Giro Pada Bank Indonesia
2a,2c,2g,4
42.524.126
33.040.418
19.989.683
Giro Pada Bank Lain
2a,2c,2e,2f, 2g,5,43
Cadangan kerugian penurunan nilai
Penempatan Pada Bank Indonesia Dan Bank Lain Cadangan kerugian penurunan nilai
Efek-Efek Cadangan kerugian penurunan nilai
Tagihan Wesel Ekspor Cadangan kerugian penurunan nilai
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah
4.842.146 (171)
5.533.225 (61)
5.658.116 (63 )
4.841.975
5.533.164
5.658.053
66.242.928 -
73.596.656 (300)
83.272.390 (250 )
66.242.928
73.596.356
83.272.140
41.137.640 (760)
33.919.026 (1.510)
22.516.173 (1.510 )
41.136.880
33.917.516
22.514.663
5.934.772 -
4.828.569 -
741.757 (7.418 )
5.934.772
4.828.569
734.339
2c,2e,2i,9, 23,43
4.315.616
8.996.026
13.626.463
2c,2u,10
9.550.521
9.383.298
501.381
28.850
17.818
87.870
2a,2c,2e,2f, 2h,6,43
2a,2c,2e,2f,2i, 7,23,24,43
2c,2e,2f,2j,8, 43
Efek-Efek Yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali Tagihan Derivatif
2c,2f,2af,11
Kredit Yang Diberikan
2c,2e,2f, 2k,12,43
Cadangan kerugian penurunan nilai
Piutang Dan Pembiayaan Syariah Cadangan kerugian penurunan nilai
2e,2f,2l,13,43
350.758.262 (14.677.220)
285.406.257 (15.951.531)
246.964.238 (13.991.454 )
336.081.042
269.454.726
232.972.784
11.248.281 (237.645)
9.108.715 (138.441)
5.524.968 (111.376 )
11.010.636
8.970.274
5.413.592
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
339
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2012
2011
2010
4.786.121 -
1.692.176 -
666.878 (6.669 )
4.786.121
1.692.176
660.209
ASET (lanjutan) Tagihan Akseptasi Cadangan kerugian penurunan nilai
Penyertaan Saham Cadangan kerugian penurunan nilai
Aset Tetap Biaya perolehan Akumulasi penyusutan
2c,2e,2f,2m, 14,43
2c,2e,2f, 2n,15,43
2o,2p,16
Aset Lain-Lain - neto
165.225 (536)
135.776 (1.888 )
196.742
164.689
133.888
7.218.807 (4.414.441)
5.990.344 (4.137.526)
5.405.013 (3.836.068 )
2.804.366
1.852.818
1.568.945
2ag,36c
2.024.911
2.631.958
2.295.101
2c,2f,2p,2q,2r, 17
5.961.840
5.293.505
4.880.779
551.336.790
469.899.284
404.285.602
Nilai buku - neto Aset Pajak Tangguhan - neto
197.278 (536)
TOTAL ASET
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
340
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2012
2011
2010
2c,2s,18
4.911.852
3.961.640
4.123.639
79.403.214 671.800
76.262.900 515.829
77.048.697 315.779
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas Segera Simpanan Nasabah Giro Giro Wadiah
2c,2e,2t,43 19
Tabungan Tabungan Wadiah Tabungan Mudharabah
20
182.481.686 1.688.478 195.285
152.643.459 1.386.724 102.790
125.197.518 738.227 54.005
Deposito Berjangka Deposito Berjangka Mudharabah
21
177.267.237 8.458.683
146.006.981 7.345.662
126.309.586 3.988.585
450.166.383
384.264.345
333.652.397
2.778.618
4.024.163
5.160.315
Total Simpanan Nasabah Simpanan Dari Bank Lain Dan Lembaga Keuangan Lainnya
2c,2e,2t, 22,43
Efek Yang Dijual Dengan Janji Dibeli Kembali
2c,2u,7,9,23
-
102.681
526.365
Liabilitas Derivatif
2c,2af,7,11
152.193
173.536
81.801
Liabilitas Akseptasi
2c,2e,2m, 14,43
4.786.121
1.692.176
666.878
895.695
1.105.997
1.930.923
10.888.755
13.097.916
9.454.545
414
152
93.422
2c,2w,2aa, 26,41,44b
9.758.418
9.520.061
9.766.026
2c,2v,27
2.116.562
2.136.288
2.156.181
486.455.011
420.078.955
367.612.492
Utang Pajak
2ag,36a
Pinjaman Yang Diterima Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Liabilitas Lain-Lain
2c,2e,24,43 2aj,25,43
Pinjaman Subordinasi TOTAL LIABILITAS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
341
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2012
2011
1,28a 2d,28b
6.167.291 2.773.858
6.167.291 2.773.858
6.167.291 2.773.858
2ae,28c
44.912
49.153
47.237
740.459
765.004
561.564
8.412.595 46.667.643
8.261.766 31.757.488
7.974.956 19.148.204
55.080.238
40.019.254
27.123.160
Total Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Entitas Induk Kepentingan non-pengendali
64.806.758 75.021
49.774.560 45.769
36.673.110 -
TOTAL EKUITAS
64.881.779
49.820.329
36.673.110
551.336.790
469.899.284
404.285.602
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp250 (Rupiah penuh) per lembar saham pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan Rp500 (Rupiah penuh) per lembar saham pada tanggal 31 Desember 2010 Modal dasar - 60.000.000.000 lembar saham (terdiri dari 1 lembar saham Seri A Dwiwarna dan 59.999.999.999 lembar saham Seri B) pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dan 30.000.000.000 lembar saham (terdiri dari 1 lembar saham Seri A Dwiwarna dan 29.999.999.999 lembar saham Seri B) pada tanggal 31 Desember 2010 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.669.162.000 lembar saham (terdiri dari 1 lembar saham Seri A Dwiwarna dan 24.669.161.999 lembar saham Seri B) pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan 12.334.581.000 lembar saham (terdiri dari 1 lembar saham Seri A Dwiwarna dan 12.334.580.999 lembar saham Seri B) pada tanggal 31 Desember 2010 Tambahan modal disetor/agio saham Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan Saldo laba - (defisit sebesar Rp24.699.387 telah dieliminasi akibat kuasireorganisasi per tanggal 30 Juni 2003) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
2i 2d,3,28d
Total Saldo Laba
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
2010
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
342
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga, Investasi dan Syariah Bunga dan investasi Pendapatan syariah
2x,30 2l,2z
43.971.493 643.669
49.610.421
48.164.348
44.615.162
(12.599.060) (527.595)
(13.275.304) (461.968)
(11.448.953 ) (277.606 )
(13.126.655)
(13.737.272)
(11.726.559 )
36.483.766
34.427.076
32.888.603
3.698.598
3.217.666
2.732.255
2.258.387
1.797.048
1.525.143
2ad,2af
428.800
35.521
773.019
2i,7,9 2y
42.670 230.961
132.246 151.155
152.888 80.253
2i,7,9
13.371 1.716.945
13.651 428.688
3.321 277.654
8.389.732
5.775.975
5.544.533
(2.668.177)
(5.791.658)
(7.880.536 )
2x,31 2z
Pendapatan Bunga - neto
Total Pendapatan Operasional Lainnya Beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan - neto
2f,32
(Beban) Pembalikan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi - neto
2aj,25b
Pembalikan cadangan (beban penyisihan) kerugian penurunan nilai atas aset non-keuangan - neto
2010
47.296.178 868.170
Total Beban Bunga, Pembiayaan Lainnya dan Syariah
Pendapatan Operasional Lainnya Imbalan Penerimaan kembali aset yang telah dihapusbukukan Keuntungan transaksi mata uang asing - neto Keuntungan dari penjualan efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah - neto Provisi dan komisi lainnya Keuntungan yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah - neto Lain-lain
2011
48.272.021 1.338.400
Total Pendapatan Bunga, Investasi dan Syariah Beban Bunga, Pembiayaan Lainnya dan Syariah Beban bunga dan pembiayaan lainnya Beban syariah
2012
2f
(262)
93.623
8.315
(31.489)
164.841
(45.222 )
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
343
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan Beban Operasional Lainnya Tenaga kerja dan tunjangan Umum dan administrasi Premi program penjaminan Pemerintah Lain-lain
2e,2aa, 33,41,43 2o,34 45
Total Beban Operasional Lainnya LABA OPERASIONAL PENDAPATAN NON OPERASIONAL NETO
35
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK
2ag,36b,36c
LABA TAHUN BERJALAN
2012
2011
2010
(9.605.547) (6.343.661) (749.297) (2.792.527)
(8.700.847) (5.678.786) (624.057) (2.081.937)
(8.675.721 ) (4.711.444 ) (523.991 ) (2.202.536 )
(19.491.032)
(17.085.627)
(16.113.692 )
22.682.538
17.584.230
14.402.001
1.177.034
1.171.650
506.229
23.859.572
18.755.880
14.908.230
(5.172.192)
(3.667.884)
(3.435.845 )
18.687.380
15.087.996
11.472.385
Pendapatan komprehensif lainnya: Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
(4.241)
1.916
(33.481)
274.402
172.101
Pajak penghasilan terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lainnya
11.350
(67.813)
(43.025 )
Penyesuaian atas transaksi kepentingan non-pengendali
20.342
Pendapatan Komprehensif Lain Tahun Berjalan Setelah Pajak
(6.030)
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek dan obligasi rekapitalisasi pemerintah yang tersedia untuk dijual - neto dengan jumlah yang ditransfer ke laba rugi sehubungan dengan perubahan nilai wajar efek-efek dan obligasi rekapitalisasi yang tersedia untuk dijual
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
18.681.350
(42.710 )
-
-
208.505
86.366
15.296.501
11.558.751
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
344
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2012
2011
2010
LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
18.680.884 6.496
15.082.939 5.057
11.472.385 -
TOTAL
18.687.380
15.087.996
11.472.385
LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
18.652.098 29.252
15.288.295 8.206
11.558.751 -
TOTAL
18.681.350
15.296.501
11.558.751
778,93
628,91
478,36
LABA TAHUN BERJALAN PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
2ac,48
Dasar (dalam Rupiah penuh)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
7
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
345
346
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
Laba tahun berjalan
*)
2ab,28a, 28b,29
28d
2i,2ae,28c, 7,9
-
-
6.167.291
2.773.858`
51.509
-
2.365
-
-
-
-
-
-
-
-
-
47.237
-
-
-
-
(42.710 )
(42.710 )
-
89.947
-
89.947
-
(12.977)
-
-
-
-
-
-
12.977
-
12.977
Opsi Saham
561.564
-
-
-
-
129.076
129.076
-
432.488
-
432.488
7.974.956
-
-
950.078
-
-
-
-
7.024.878
-
7.024.878
Telah Ditentukan Penggunaannya
19.148.204
-
(219.249 )
(950.078 )
(2.195.078 )
11.472.385
-
11.472.385
11.040.224
230.408
10.809.816
Belum Ditentukan Penggunaannya
Saldo Laba
8
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Saldo defisit sebesar Rp24.699.387 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor akibat kuasi-reorganisasi per tanggal 30 Juni 2003.
Saldo pada tanggal 31 Desember 2010
Eksekusi atas opsi saham
Pembagian laba Dividen Penambahan cadangan umum dan cadangan tujuan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
Total laba komprehensif untuk tahun berjalan
Pendapatan komprehensif lainnya
2.722.349
-
2.722.349
Tambahan Modal Disetor/ Agio Saham
6.164.926
-
39
Dampak penyesuaian transisi atas penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)
Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 setelah penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)
6.164.926
Saldo pada tanggal 31 Desember 2009 seperti yang disajikan terdahulu
Catatan
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi atas Efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual Setelah Pajak Tangguhan
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36.673.110
40.897
(219.249 )
-
(2.195.078 )
11.558.751
86.366
11.472.385
27.487.789
230.408
27.257.381
Total Ekuitas Pemilik Entitas Induk*)
36.673.110
40.897
(219.249 )
-
(2.195.078 )
11.558.751
86.366
11.472.385
27.487.789
230.408
27.257.381
Total Ekuitas
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
347
-
*)
49.153
-
-
-
-
1.916
1.916
-
47.237
765.004
-
-
-
-
203.440
203.440
-
561.564
8.261.766
-
-
286.810
-
-
31.757.488
-
(458.895 )
(286.810 )
(1.727.950 )
15.082.939
-
15.082.939
19.148.204
Belum Ditentukan Penggunaannya
Saldo Laba
-
-
7.974.956
Telah Ditentukan Penggunaannya
49.774.560
-
(458.895 )
-
(1.727.950 )
15.288.295
205.356
15.082.939
36.673.110
Total Ekuitas Pemilik Entitas Induk*)
9
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Saldo defisit sebesar Rp24.699.387 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor akibat kuasi-reorganisasi per tanggal 30 Juni 2003.
2.773.858`
-
-
-
Perubahan kepentingan non pengendali akibat akuisisi BRI Agro
6.167.291
-
Saldo pada tanggal 31 Desember 2011
-
-
-
-
28d
Pembagian laba Dividen Penambahan cadangan umum dan cadangan tujuan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
Total laba komprehensif untuk tahun berjalan
-
-
-
-
Laba tahun berjalan
Pendapatan komprehensif lainnya
2ad,2i,7,9
2.773.858
Tambahan Modal Disetor/ Agio Saham
6.167.291
Saldo pada tanggal 31 Desember 2010
Catatan
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi atas Efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual Setelah Pajak Tangguhan
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-
45.769
37.563
-
-
-
8.206
3.149
5.057
Kepentingan Non Pengendali
49.820.329
37.563
(458.895 )
-
(1.727.950 )
15.296.501
208.505
15.087.996
36.673.110
Total Ekuitas
348
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
*)
-
2.773.858`
-
-
6.167.291
-
-
-
-
-
-
2.773.858
Tambahan Modal Disetor/ Agio Saham
44.912
-
-
-
(4.241 )
-
(4.241 )
-
49.153
740.459
-
-
-
(24.545 )
-
(24.545 )
-
765.004
8.412.595
-
150.829
-
-
46.667.643
(603.315 )
(150.829 )
(3.016.585 )
18.680.884
-
-
18.680.884
31.757.488
Belum Ditentukan Penggunaannya
Saldo Laba
-
-
-
8.261.766
Telah Ditentukan Penggunaannya
64.806.758
(603.315 )
-
(3.016.585 )
18.652.098
-
(28.786 )
18.680.884
49.774.560
Total Ekuitas Pemilik Entitas Induk*)
10
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Saldo defisit sebesar Rp24.699.387 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor akibat kuasi-reorganisasi per tanggal 30 Juni 2003.
Saldo pada tanggal 31 Desember 2012
28d
-
Pembagian laba Dividen Penambahan cadangan umum dan cadangan tujuan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
-
Total laba komprehensif untuk tahun berjalan
-
2ad,2i,7,9
Pendapatan komprehensif lainnya
Penyesuaian atas transaksi kepentingan non-pengendali
-
6.167.291
Laba tahun berjalan
Saldo pada tanggal 31 Desember 2011
Catatan
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi atas Efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual Setelah Pajak Tangguhan
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
75.021
-
-
-
29.252
20.342
2.414
6.496
45.769
Kepentingan Non Pengendali
64.881.779
(603.315 )
-
(3.016.585 )
18.681.350
20.342
(26.372 )
18.687.380
49.820.329
Total Ekuitas
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2012 ARUS KAS DARI KEGIATAN OPERASI Penerimaan bunga, hasil investasi, provisi dan komisi serta pendapatan syariah Pembayaran bunga, beban syariah dan pembiayaan lainnya Penerimaan kembali aset yang telah dihapusbukukan Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Pendapatan non operasional - neto Arus kas sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi: (Kenaikan) penurunan aset operasi: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Tagihan wesel ekspor Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Piutang dan pembiayaan syariah Aset lain-lain
48.238.904 (13.684.909) 1.833.012 3.447.133 (20.204.549) 1.161.176
46.305.688 (11.719.715 ) 1.525.143 3.583.583 (20.324.559 ) 500.355
22.150.584
20.790.767
19.870.495
(2.987.198) (1.106.203) (11.032) (69.799.516) (2.165.254) (4.014.473)
Kas Neto yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Kegiatan Operasi ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Penerimaan dividen Hasil penjualan penyertaan saham Penurunan (kenaikan) efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Perolehan aset tetap Penambahan efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo
753.698 (4.422.876) (4.086.812) 70.052 (42.836.970) (3.583.747) (1.541.889)
(816.715 ) 1.922.239 (190.586 ) 57.051 (46.405.925 ) (2.924.794 ) 547.943
1.240.892
(167.523)
560.071
3.140.314 155.971 29.838.227 301.754 92.495 31.260.256 1.113.021
(785.797) 200.050 27.445.941 648.497 48.785 19.697.395 3.357.077
27.083.781 186.482 21.078.781 424.428 23.274 26.275.285 2.652.102
(1.245.545) (21.343) 3.559.568
(1.136.152) 91.735 1.125.851
(24.097.325)
15.668.082
54.335.687
10.475 134 7.350
5.875 147 -
13.895 158 -
Kas Neto yang Digunakan untuk Kegiatan Investasi
2010
49.830.419 (13.147.390) 2.284.074 5.417.549 (23.396.966) 1.162.898
(35.599.843)
Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi: Liabilitas segera Simpanan: Giro Giro wadiah Tabungan Tabungan wadiah Tabungan mudharabah Deposito berjangka Deposito berjangka mudharabah Simpanan dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain
2011
710.409 (195.502 ) 3.476.868
(167.223) (1.445.290)
(8.881.917) (601.339)
2.506 (511.912 )
(4.065.600)
(1.205.082)
(1.686.098 )
(5.664.060)
(10.670.379)
(2.189.482 )
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
11
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
349
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN (Pembayaran) penerimaan pinjaman yang diterima Penurunan efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Pembagian laba untuk dividen dan PKBL Kenaikan tambahan modal disetor dari eksekusi opsi saham Kenaikan modal disetor dari eksekusi opsi saham Pembayaran pinjaman subordinasi Kas Neto yang Digunakan untuk Kegiatan Pendanaan
2012
2011
2010
(2.209.161)
3.643.371
(4.156.854 )
(102.681) (3.619.905) (19.725)
(423.684) (2.753.372) -
(18.099 ) (2.414.327 ) 38.532 2.365 (522.241 )
(5.951.472)
466.315
(35.712.857)
5.464.018
45.075.581
428.800
35.523
773.019
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
133.022.240
127.522.699
81.674.099
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
97.738.183
133.022.240
127.522.699
13.895.464 42.524.126 4.842.146
10.525.973 33.040.418 5.533.225
9.975.712 19.989.683 5.658.116
30.392.467
73.346.039
82.267.776
6.083.980
10.576.585
9.631.412
97.738.183
133.022.240
127.522.699
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS PENGARUH PERUBAHAN KURS MATA UANG ASING
Kas dan Setara Kas akhir tahun terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain - jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Sertifikat Bank Indonesia - jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Total Kas dan Setara Kas
(7.070.624 )
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
12
350
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (selanjutnya disebut “BRI”) didirikan pada tanggal 18 Desember 1968 berdasarkan Undang-undang No. 21 Tahun 1968. Pada tanggal 29 April 1992, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (“Pemerintah”) No. 21 Tahun 1992, bentuk badan hukum BRI diubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Pengalihan BRI menjadi Persero didokumentasikan dengan akta No. 133 tanggal 31 Juli 1992 Notaris Muhani Salim, S.H. dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-6584.HT.01.01.TH.92 tanggal 12 Agustus 1992, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73, Tambahan No. 3A tanggal 11 September 1992. Anggaran Dasar BRI kemudian diubah dengan akta No. 7 tanggal 4 September 1998 Notaris Imas Fatimah, S.H., pasal 2 tentang “Jangka Waktu Berdirinya Perseroan” dan pasal 3 tentang “Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha” untuk menyesuaikan dengan ketentuan Undang-undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1995 tentang “Perseroan Terbatas” dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-24930.HT.01.04.TH.98 tanggal 13 November 1998 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 86, Tambahan No. 7216 tanggal 26 Oktober 1999 dan akta No. 7 tanggal 3 Oktober 2003 Notaris Imas Fatimah, S.H., antara lain tentang status perusahaan dan penyesuaian dengan Undang-undang Pasar Modal dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-23726 HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Oktober 2003 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 88, Tambahan No. 11053 tanggal 4 November 2003. Berdasarkan akta No. 51 tanggal 26 Mei 2008 Notaris Fathiah Helmi, S.H., telah dilakukan perubahan terhadap Anggaran Dasar BRI, antara lain untuk penyesuaian dengan ketentuan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang “Perseroan Terbatas” dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) No. IX.J.I tentang “Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik”, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-48353.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 6 Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 68, Tambahan No. 23079 tanggal 25 Agustus 2009. Selanjutnya, Anggaran Dasar BRI telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir didokumentasikan dalam Akta No.57 tanggal 28 Maret 2012, Notaris Dina Chozie, S.H. pengganti dari Notaris Fathiah Helmi, S.H., dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan dengan Surat Keputusan No.AHU-AH.01.10-20726 tanggal 8 Juni 2012. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar BRI yang terakhir, ruang lingkup kegiatan BRI adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya dengan melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku, termasuk melakukan kegiatan operasi sesuai dengan prinsip syariah. b. Program Rekapitalisasi Sebagai realisasi dari Program Rekapitalisasi Bank Umum sesuai Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Bank Pemerintah, BRI telah menerima seluruh jumlah rekapitalisasi sebesar nominal Rp29.149.000 dalam bentuk Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diterbitkan dalam 2 (dua) tahap yaitu sebesar nominal Rp20.404.300 pada tanggal 25 Juli 2000 dan Rp8.744.700 pada tanggal 31 Oktober 2000 (Catatan 9 dan 28b).
13
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
351
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) b. Program Rekapitalisasi (lanjutan) Lebih lanjut, seperti yang disebutkan dalam Kontrak Manajemen tanggal 28 Februari 2001 antara Negara Republik Indonesia cq. Pemerintah melalui Menteri Keuangan dan BRI, Pemerintah telah menetapkan bahwa total kebutuhan rekapitalisasi BRI untuk mencapai Liabilitas Penyediaan Modal Minimum 4% adalah sebesar Rp29.063.531. Oleh karena itu, BRI telah mengembalikan kelebihan total rekapitalisasi sebesar Rp85.469 dalam bentuk Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah kepada Negara Republik Indonesia pada tanggal 5 November 2001 (Catatan 9 dan 28a). Pada tanggal 30 September 2003, Menteri Keuangan mengeluarkan Surat Keputusan No. 427/KMK.02/2003 tanggal 30 September 2003 tentang besarnya nilai akhir dan pelaksanaan hak-hak Pemerintah yang timbul sebagai akibat penambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal BRI dalam rangka program rekapitalisasi bank umum. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, Menteri Keuangan menetapkan bahwa nilai akhir kebutuhan rekapitalisasi BRI adalah sebesar Rp29.063.531 (Catatan 28a). c. Penawaran Umum Saham Perdana dan Pemecahan Saham (Stock Split) Dalam rangka penawaran umum saham perdana BRI, berdasarkan pernyataan pendaftaran tanggal 31 Oktober 2003, Pemerintah, melalui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menyetujui untuk melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering (“IPO”)) sebesar 3.811.765.000 lembar saham biasa BRI bersamaan dengan opsi pemesanan lebih dan opsi penjatahan lebih. Penawaran umum saham perdana meliputi penawaran kepada masyarakat internasional (Peraturan 144A dari Perundang-undangan Sekuritas dan peraturan “S”) dan penawaran kepada masyarakat Indonesia. BRI menyerahkan pendaftarannya kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) dan pernyataan pendaftaran tersebut telah menjadi efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-2646/PM/2003 tanggal 31 Oktober 2003 (Catatan 28a). Penawaran umum saham perdana BRI meliputi 3.811.765.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per lembar saham dengan harga jual Rp875 (Rupiah penuh) per lembar saham. Selanjutnya, opsi pemesanan lebih sejumlah 381.176.000 lembar saham dan opsi penjatahan lebih sejumlah 571.764.000 lembar saham masing-masing dengan harga Rp875 (Rupiah penuh) setiap lembar saham telah dilaksanakan masing-masing pada tanggal 10 November 2003 dan 3 Desember 2003. Setelah IPO BRI dan opsi pemesanan lebih dan opsi penjatahan lebih dilaksanakan oleh Penjamin Pelaksana Emisi, Negara Republik Indonesia memiliki 59,50% saham di BRI (Catatan 28a). Saham yang ditawarkan tersebut mulai diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 10 November 2003 dan pada saat yang bersamaan seluruh saham BRI juga dicatatkan. Berdasarkan akta No. 38 tanggal 24 November 2010, Notaris Fathiah Helmi, S.H. dilakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp250 (Rupiah penuh) per saham. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam suratnya No. AHU.AH.01.10-33481 tanggal 29 Desember 2010. Pemecahan Saham dilakukan pada tahun 2011 dan BRI menjadwalkan bahwa akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama atau Rp500 (Rupiah penuh) per lembar saham di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi adalah tanggal 10 Januari 2011 dan tanggal dimulainya perdagangan sah dengan nilai nominal baru atau Rp250 (Rupiah penuh) per lembar saham adalah tanggal 11 Januari 2011.
14
352
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Struktur dan Manajemen Kantor pusat BRI berlokasi di Gedung BRI I, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 44-46, Jakarta. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, BRI memiliki jaringan unit kerja dengan rincian sebagai berikut: 2012 Kantor Wilayah Kantor Inspeksi Kantor Cabang Dalam Negeri Kantor Cabang Khusus Kantor Cabang/Kantor Perwakilan di Luar Negeri Kantor Cabang Pembantu (KCP) Kantor Kas BRI Unit Teras
2011
18 16 442 1 3 545 914 5.000 1.778
2010
18 14 427 1 3 502 870 4.849 1.304
18 14 409 1 3 470 822 4.649 617
BRI memiliki 1 (satu) Kantor Cabang luar negeri yang berlokasi di Cayman Islands dan 2 (dua) Kantor Perwakilan yang berlokasi di New York dan Hong Kong. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 BRI memiliki 3 (tiga) Entitas Anak yaitu PT Bank BRISyariah, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (dahulu PT Bank Agroniaga Tbk) dan BRI Remittance Co. Ltd. Hong Kong, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2010 BRI hanya memiliki 1 (satu) Entitas Anak yaitu PT Bank BRISyariah. Total karyawan BRI adalah 72.625, 40.044 dan 37.644 orang (tidak diaudit) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi BRI masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 ditetapkan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan BRI tanggal 28 Maret 2012 yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H.,No.41 dan No.57, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BRI tanggal 28 September 2011 yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 39 dan RUPS Tahunan BRI tanggal 20 Mei 2010 yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 35 adalah sebagai berikut: 2012 Komisaris Utama/ Independen Wakil Komisaris Utama/ Independen Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
2011
:
Bunasor Sanim
Bunasor Sanim
Bunasor Sanim
: : : : : : :
Mustafa Abubakar Heru Lelono Vincentius Sonny Loho Hermanto Siregar Adhyaksa Dault Ahmad Fuad Aviliani
Heru Lelono Agus Suprijanto Hermanto Siregar Adhyaksa Dault Aviliani
Soedarjono Heru Lelono Agus Suprijanto Adhyaksa Dault Baridjussalam Hadi Aviliani
2012 Direktur Utama Direktur Operasional Direktur Keuangan Direktur Bisnis Komersial Direktur Kepatuhan Direktur Bisnis Konsumer
2010
2011
2010
: : :
Sofyan Basir Sarwono Sudarto Achmad Baiquni
Sofyan Basir Sarwono Sudarto Achmad Baiquni
Sofyan Basir Sarwono Sudarto Achmad Baiquni
: :
Sulaiman Arif Arianto Randi Anto
Sulaiman Arif Arianto Randi Anto
Sulaiman Arif Arianto Bambang Soepeno
:
Agus Toni Soetirto
Agus Toni Soetirto
Agus Toni Soetirto
15
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
353
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Struktur dan Manajemen (lanjutan) 2012 Direktur Pengendalian Risiko Kredit Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Direktur Bisnis Kelembagaan dan BUMN Direktur Jaringan dan Layanan Direktur Manajemen SDM (MSDM) *)
2011
2010
:
Lenny Sugihat
Lenny Sugihat
Lenny Sugihat
:
Djarot Kusumayakti
Djarot Kusumayakti
Djarot Kusumayakti
:
Asmawi Syam
Asmawi Syam
Asmawi Syam
:
Suprajarto
Suprajarto
Suprajarto
:
Gatot Mardiwasisto
Gatot Mardiwasisto*)
-
Efektif sejak tanggal 27 Januari 2012, sesuai surat Bank Indonesia No. 14/10/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 25 Januari 2012 dan surat Kementerian BUMN No. S-49/MBU.4/2012 tanggal 27 Januari 2012.
Susunan Komite Audit BRI pada tanggal 31 Desember 2012 ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Komisaris No.B.61-KOM/06/2012 tanggal 1 Juni 2012, pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan Surat Keputusan Komisaris No. B.111-KOM/10/2011 tanggal 19 Oktober 2011, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2010 ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Komisaris No. B.63-KOM/06/2010 tanggal 15 Juni 2010 adalah sebagai berikut: 2012
Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota
: : : : : : : :
2011
Bunasor Sanim Adhyaksa Dault H. C. Royke Singgih Dedi Budiman Hakim Syahrir Nasution Hermanto Siregar Ahmad Fuad Vincentius Sonny Loho
Bunasor Sanim Adhyaksa Dault H. C. Royke Singgih Dedi Budiman Hakim Syahrir Nasution Hermanto Siregar -
2010
Baridjussalam Hadi Bunasor Sanim H. C. Royke Singgih Dedi Budiman Hakim Syahrir Nasution Soedarjono -
e. Entitas Anak PT Bank BRISyariah Pada tanggal 29 Juni 2007, BRI telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham dengan pemegang saham PT Bank Jasa Arta (“BJA”) untuk mengakuisisi 100% saham BJA dengan harga pembelian sebesar Rp61 miliar. Berdasarkan RUPS Luar Biasa BRI sesuai dengan akta No. 3 tanggal 5 September 2007 Notaris Imas Fatimah, S.H., para pemegang saham telah menyetujui akuisisi terhadap BJA tersebut dan juga telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No. 9/188/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 18 Desember 2007 dan No. 9/1326/DPIP/Prz tanggal 28 Desember 2007. Akuisisi ini diselesaikan pada tanggal 19 Desember 2007 berdasarkan akta Akuisisi No. 61 Notaris Imas Fatimah, S.H., dimana BRI memiliki 99,99875% dari total saham yang dikeluarkan BJA dan sebesar 0,00125% diserahkan kepada Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI. BJA berdasarkan akta No. 45 tanggal 22 April 2008 Notaris Fathiah Helmi, S.H., telah berubah menjadi PT Bank Syariah BRI (“BSB”). Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 10/67/KEP.GBI/DpG/2008 tanggal 16 Oktober 2008, BSB memperoleh izin perubahan kegiatan usaha bank umum konvensional menjadi bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Selama 60 (enam puluh) hari setelah keputusan tersebut, BSB wajib melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dan selambat-lambatnya 360 (tiga ratus enam puluh) hari setelah keputusan, BSB wajib menyelesaikan seluruh kredit dan liabilitas debitur atau nasabah dari kegiatan konvensional. 16
354
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) e. Entitas Anak (lanjutan) PT Bank BRISyariah (lanjutan) BRI pada tanggal 19 Desember 2008 sepakat untuk melakukan pemisahan (spin-off) atas Unit Usaha Syariah BRI (“UUS BRI”) kedalam BSB yang telah diaktakan dengan “Akta Pemisahan Unit Usaha Syariah BRI ke dalam PT Bank Syariah BRI” No. 27 tanggal 19 Desember 2008 Notaris Fathiah Helmi, S.H., dimana tanggal efektif pemisahan adalah tanggal 1 Januari 2009. Akibat dari pemisahan yang ditetapkan tersebut, terhitung sejak tanggal efektif pemisahan maka: 1. Semua aset dan liabilitas UUS BRI yang dimiliki oleh BRI, karena hukum telah beralih kepada dan menjadi hak atau kepunyaan, serta liabilitas atau beban dari dan akan dijalankan oleh dan atas tanggungan BSB, selaku perseroan yang menerima pemisahan. 2. Semua operasi, usaha, kegiatan dan aktivitas kantor UUS BRI karena hukum beralih kepada dan akan dijalankan atau diusahakan oleh BSB atas keuntungan, kerugian dan tanggungan BSB. 3. Semua hak, piutang, wewenang dan liabilitas UUS BRI berdasarkan perjanjian, tindakan atau peristiwa apapun yang telah ada, dibuat, dilakukan atau terjadi pada atau sebelum tanggal efektif pemisahan, termasuk tetapi tidak terbatas pada yang tercatat dalam daftar aset dan liabilitas UUS BRI, serta semua hubungan hukum antara UUS BRI dengan pihak lain karena hukum beralih kepada dan akan dijalankan atau dilaksanakan oleh BSB atas keuntungan atau kerugian dan tanggungan BSB. Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham BSB No. 18 tanggal 14 April 2009, Notaris Fathiah Helmi, S.H., dilakukan perubahan nama dari PT Bank Syariah BRI menjadi PT Bank BRISyariah (“BRIS”) dan telah mendapatkan persetujuan Bank Indonesia sesuai Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 11/63/KEP.GBI/DpG/2009 tanggal 15 Desember 2009. Anggaran Dasar BRIS telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dilakukan sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sesuai dengan akta No. 15 tanggal 19 Juli 2010, Notaris Fathiah Helmi, S.H. Total aset BRIS pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebesar Rp 14.088.915, Rp11.200.828 dan Rp6.858.386 atau 2,56%, 2,38% dan 1,70% dari total aset konsolidasian. Total pendapatan pengelolaan dana untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebesar Rp 1.338.400, Rp868.170 dan Rp643.669, atau 2,70%, 1,80% dan 1,44% dari total pendapatan bunga konsolidasian. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (dahulu PT Bank Agroniaga Tbk) Pada tanggal 19 Agustus 2010, BRI telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) Saham dengan Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) selaku pemegang 95,96% saham BRI Agro untuk mengakuisisi saham BRI Agro dengan total nominal sebesar Rp330.296 untuk 3.030.239.023 lembar saham dengan harga Rp109 (Rupiah penuh) per lembar. Komposisi kepemilikan saham BRI Agro nantinya adalah BRI akan memiliki 76%, Dapenbun 14% dan publik 10%. Berdasarkan RUPS Luar Biasa BRI sesuai dengan akta No. 37 tanggal 24 November 2010 Notaris Fathiah Helmi, S.H., para pemegang saham telah menyetujui akuisisi terhadap BRI Agro. Selain itu, Bank Indonesia juga telah memberikan persetujuan melalui Surat No. 13/19/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 16 Februari 2011. Akuisisi ini diselesaikan pada tanggal 3 Maret 2011 berdasarkan akta akuisisi No. 14 Notaris Fathiah Helmi, S.H., dimana BRI memiliki 88,65% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam BRI Agro, sebagaimana dimuat dalam akta No. 68 tanggal 29 Desember 2009, Notaris Rusnaldy, S.H. Hal tersebut diatas telah mempertimbangkan efek dari Waran Seri I yang dapat dieksekusi sampai dengan tanggal 25 Mei 2011. 17
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
355
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) e. Entitas Anak (lanjutan) PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (dahulu PT Bank Agroniaga Tbk) (lanjutan) Untuk memenuhi Peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-259/BL/2008, tanggal 30 Juni 2008, tentang “Pengambilalihan Perusahaan Terbuka”, BRI sebagai pengendali baru BRI Agro diwajibkan untuk melaksanakan Penawaran Tender terhadap saham BRI Agro yang dimiliki pemegang saham publik. Pernyataan Penawaran Tender telah dinyatakan efektif pada tanggal 4 Mei 2011 berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-4985/BL/2011 dan telah diumumkan pada dua surat kabar harian, yaitu Bisnis Indonesia dan Investor Daily, keduanya pada tanggal 5 Mei 2011. Masa penawaran Tender dimulai pada tanggal 5 Mei 2011 dan berakhir pada tanggal 24 Mei 2011. Pada tanggal penutupan masa Penawaran Tender, terdapat 113.326.500 lembar saham (3,15% dari seluruh saham BRI Agro) yang dibeli oleh BRI. Harga penawaran Tender yang digunakan adalah sebesar Rp182 (Rupiah penuh) per lembar. Pada tanggal 1 Juli 2011, telah dilaksanakan penjualan saham kepada Dapenbun sejumlah 256.375.502 lembar atas eksekusi opsi beli Dapenbun dengan harga Rp109 (Rupiah penuh) per lembar. Selanjutnya sesuai peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1, jangka waktu pengembalian tender offer adalah selama 2 (dua) tahun, namun khusus untuk BRI Agro maka BRI wajib memenuhi minimal kepemilikan saham publik sebesar 10% paling lambat pada tanggal 24 Mei 2013. Hal ini untuk memenuhi Surat Bursa Efek Indonesia No. S-06472/BEI.PPJ/09-2011 tanggal 23 September 2011. Sampai dengan 31 Desember 2011, saham BRI Agro yang berhasil dijual ke publik sebesar 500.000 lembar, sehingga kepemilikan saham BRI di BRI Agro per 31 Desember 2011 menjadi 79,78% dan Dapenbun 14%. Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 30 tanggal 16 Mei 2012, Notaris Rusnaldy, S.H., dilakukan perubahan nama dari PT Bank Agroniaga Tbk menjadi PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (“BRI Agro”) dan telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia sesuai Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 14/72/KEP.GBI/2012 tanggal 10 Oktober 2012. Total aset BRI Agro pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp4.041.003 atau 0,73% dan Rp3.476.552 atau 0,74% dari total aset konsolidasian. Total pendapatan bunga untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar Rp349.990 atau 0,71% dan Rp347.042 atau 0,72% dari total pendapatan bunga konsolidasian. BRI Remittance Co. Limited (dahulu BRIngin Remittance Co. Limited) Hong Kong Pada tanggal 16 Desember 2011, BRI telah menandatangani Instrument of Transfer dan Bought and Sold Notes untuk mengakuisisi 100% saham BRIngin Remittance Co. Ltd. (BRC) Hong Kong (1.600.000 lembar saham) dengan harga pembelian sebesar HKD1.911.270. Akuisisi ini telah disahkan oleh Inland Revenue Department (IRD) Hong Kong dengan stamp duty pada tanggal 28 Desember 2011 dan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No.13/32/DPB1/TPB1-3/Rahasia pada tanggal 1 Desember 2011. Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Tahunan BRIngin Remittance Company Limited tanggal 2 Juli 2012, serta dengan diterbitkannya Certificate of Change of Name No.961091 tanggal 11 Oktober 2012 oleh Registrar of Companies Hong Kong Special Administrative Region, maka nama BRIngin Remittance Company Limited secara resmi berubah menjadi BRI Remittance Company Limited. Total aset BRIngin Remittance Co. Limited Hong Kong pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp2.815 atau 0,0005% dan Rp2.327 atau 0,0005% dari total aset konsolidasian. 18
356
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan konsolidasian disajikan dengan menggunakan praktek yang lazim berlaku dalam industri perbankan dan standar akuntansi keuangan lainnya yang terkait dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan peraturan Bapepam dan LK No. VIII.G.7 lampiran keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. BRIS (Entitas Anak) yang beroperasi dalam bidang perbankan dengan prinsip syariah disajikan sesuai dengan PSAK No. 101 tentang “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102 tentang “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 104 tentang “Akuntansi Istishna”, PSAK No. 105 tentang “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106 tentang “Akuntansi Musyarakah” dan PSAK No. 107 tentang “Akuntansi Ijarah” yang menggantikan PSAK No. 59 tentang “Akuntansi Perbankan Syariah” yang berkaitan dengan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan untuk topik tersebut, PSAK No.110 tentang “Akuntansi Sukuk” dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan IAI. Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan berdasarkan nilai historis, kecuali disebutkan lain dan disusun dengan dasar akrual (kecuali pendapatan dari istishna dan bagi hasil dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah). Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk keperluan laporan arus kas konsolidasian, yang termasuk kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp). Angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian, kecuali dinyatakan lain, dibulatkan dalam jutaan Rupiah. b. Prinsip konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan BRI dan Entitas Anak yang mayoritas sahamnya dimiliki atau dikendalikan oleh BRI. Dalam hal pengendalian terhadap Entitas Anak dimulai atau diakhiri dalam suatu periode berjalan maka hasil usaha Entitas Anak yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh atau hingga saat pengendalian itu berakhir. Suatu pengendalian atas suatu Entitas Anak lain dianggap ada bilamana BRI menguasai lebih dari 50% hak suara, BRI dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari Entitas Anak, atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas Direksi Entitas Anak, atau mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus.
19
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
357
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Prinsip konsolidasian (lanjutan) Dalam mencatat akuisisi Entitas Anak digunakan metode pembelian. Biaya akuisisi diukur sebesar nilai wajar aset yang diserahkan, saham yang diterbitkan atau liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang berkaitan secara langsung dengan akuisisi. Kelebihan biaya akuisisi atas nilai wajar aset neto Entitas Anak dicatat sebagai goodwill. Seluruh saldo dan transaksi antar perusahaan yang signifikan termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Bank dan Entitas Anak sebagai satu kesatuan usaha. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila laporan keuangan Entitas Anak menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan Entitas Anak tersebut. Kepentingan non-pengendali dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba neto dan ekuitas Entitas Anak tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan pemegang saham minoritas pada Entitas Anak tersebut. c. Aset keuangan dan liabilitas keuangan Aset keuangan terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah, tagihan wesel ekspor, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan saham dengan metode biaya dan aset lain-lain. Liabilitas keuangan BRI terdiri dari liabilitas segera, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya, efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali, liabilitas derivatif, liabilitas akseptasi, pinjaman yang diterima, pinjaman subordinasi dan liabilitas lain-lain. Efektif sejak 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No.50 (Revisi 2010),”Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No.55 (Revisi 2011),“Instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No.60,”Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK No.50 (Revisi 2010), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa depan suatu entitas terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No.55 (Revisi 2011) menetapkan prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item-item non-keuangan. PSAK ini memberikan definisi dan karakteristik derivatif, kategori-kategori dari masing-masing instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.
20
358
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi atas masing-masing instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerjanya, serta sifat dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang dihadapi BRI selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana BRI mengelola risiko tersebut. BRI menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 50 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, efektif sejak 1 Januari 2010, yang masing-masing menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” dan PSAK No. 50 (Revisi 1999), “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Dampak penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dijelaskan pada Catatan 39. (i)
Klasifikasi BRI mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan; Kredit yang diberikan dan piutang; Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo; Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual. Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; Liabilitas keuangan lain. Kelompok aset dan liabilitas diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset dan liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan yang diperoleh atau dimiliki BRI terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking. Kredit yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: Yang dimaksudkan oleh BRI untuk dijual segera dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; Yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok investasi tersedia untuk dijual; atau
21
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
359
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i)
Klasifikasi (lanjutan) Dalam hal BRI mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas kredit yang diberikan dan piutang, yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana BRI mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Investasi yang dimiliki untuk periode yang tidak dapat ditentukan tidak dikategorikan dalam klasifikasi ini. Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditentukan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan sebagai salah satu dari kategori aset keuangan lain. Setelah pengukuran awal, investasi tersedia untuk dijual diukur menggunakan nilai wajar dengan laba atau rugi yang diakui sebagai bagian dari ekuitas sampai dengan investasi dihentikan pengakuannya atau sampai investasi dinyatakan mengalami penurunan nilai dimana akumulasi laba atau rugi sebelumnya dilaporkan dalam ekuitas dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Hasil efektif dan (bila dapat diaplikasikan) hasil dari nilai tukar dinyatakan kembali untuk investasi tersedia dijual dan dilaporkan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Liabilitas keuangan lainnya merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk dijual atau ditentukan sebagai nilai wajar melalui laba rugi saat pengakuan liabilitas.
(ii) Pengakuan awal a. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal penyelesaian. b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya. BRI pada pengakuan awal dapat menetapkan aset keuangan tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar). Opsi nilai wajar dapat digunakan hanya bila memenuhi ketetapan sebagai berikut: Penetapan sebagai opsi nilai wajar mengurangi atau mengeliminasi ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan (accounting mismatch) yang dapat timbul; atau Aset keuangan merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan yang risikonya dikelola dan dilaporkan kepada manajemen kunci berdasarkan nilai wajar; atau Aset keuangan terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan. Opsi nilai wajar digunakan untuk kredit yang diberikan dan piutang tertentu yang dilindung nilai menggunakan credit derivatives atau swap suku bunga, namun tidak memenuhi kriteria untuk akuntansi lindung nilai. Jika tidak, kredit yang diberikan akan dicatat menggunakan biaya diamortisasi dan derivatif akan diukur menggunakan nilai wajar melalui laba rugi.
22
360
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) (ii) Pengakuan awal (lanjutan) Opsi nilai wajar juga digunakan untuk dana investasi yang merupakan bagian dari portofolio yang dikelola dengan basis nilai wajar. Opsi nilai wajar juga digunakan untuk structured investment termasuk derivatif melekat. (iii) Pengukuran setelah pengakuan awal Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diukur pada nilai wajarnya. Kredit yang diberikan dan piutang serta investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. (iv) Penghentian pengakuan a. Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika: Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau BRI mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan antara (a) BRI telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) BRI tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer kendali atas aset. Ketika BRI telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah memasuki pass-through arrangement dan tidak mentransfer serta tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau tidak mentransfer kendali atas aset, aset diakui sebesar keterlibatan BRI yang berkelanjutan atas aset tersebut. Penghapusbukuan kredit yang diberikan dilakukan ketika tidak terdapat lagi prospek yang realistis mengenai pengembalian pinjaman atau hubungan normal antara BRI dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi tersebut dihapusbukukan dengan mendebit cadangan kerugian penurunan nilai. b. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Jika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan yang lain oleh pemberi pinjaman yang sama pada keadaan yang secara substansial berbeda, atau berdasarkan suatu liabilitas yang ada yang secara substansial telah diubah, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru dan perbedaan nilai tercatat masing-masing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
23
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
361
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) (v) Pengakuan pendapatan dan beban a. Pendapatan dan beban bunga, untuk aset tersedia untuk dijual serta aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan menggunakan suku bunga efektif. b. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diakui secara langsung dalam ekuitas, kecuali keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari item moneter, dihentikan pengakuannya atau adanya penurunan nilai dari aset keuangan tersebut. Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannya atau terjadi penurunan nilai, maka keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklas pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. (vi) Reklasifikasi aset keuangan BRI tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. BRI tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam periode berjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: a. Dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; b. Terjadi setelah BRI telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau BRI telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau c. Terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali BRI, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh BRI. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya.
24
362
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) (vii) Saling hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan dilakukan saling hapus dan nilai neto-nya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika dan hanya jika BRI memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. (viii) Pengukuran biaya diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok pinjaman, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai pengakuan awal dan nilai jatuh temponya dan dikurangi penurunan nilai. (ix) Pengukuran nilai wajar Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas dapat diselesaikan, di antara para pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi yang wajar pada tanggal pengukuran, termasuk didalamnya adalah nilai pasar dari Interdealer Market Association (IDMA) atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) dari Bloomberg atau Reuters pada tanggal pengukuran. Jika tersedia, BRI mengukur nilai wajar dari suatu instrumen dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen terkait. Suatu pasar dianggap aktif bila harga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service atau regulatory agency) dan merupakan transaksi pasar aktual dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar. Jika pasar untuk instrumen keuangan tidak aktif, BRI menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. BRI menggunakan credit risk spread sendiri di dalam menentukan nilai wajar dari liabilitas derivatif dan liabilitas lainnya yang telah ditetapkan menggunakan opsi nilai wajar. Ketika terjadi kenaikan di dalam credit spread, BRI mengakui keuntungan atas liabilitas tersebut sebagai akibat penurunan nilai tercatat liabilitas. Ketika terjadi penurunan di dalam credit spread, entitas mengakui kerugian atas liabilitas tersebut sebagai akibat kenaikan nilai tercatat liabilitas. BRI menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menggunakan nilai wajar dari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah, seperti opsi nilai tukar dan swap mata uang. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang diobservasi. Untuk instrumen yang lebih kompleks, BRI menggunakan model penilaian internal, yang pada umumnya berdasarkan teknik dan metode penilaian yang diakui sebagai standar industri. Model penilaian terutama digunakan untuk menilai kontrak derivatif yang ditransaksikan melalui pasar, over the counter, unlisted debt securities (termasuk surat utang dengan derivatif melekat) dan instrumen utang lainnya yang pasarnya tidak aktif. Beberapa input dari model ini tidak berasal dari data yang dapat diobservasi di pasar yang dengan demikian merupakan hasil estimasi berdasarkan asumsi tertentu. 25
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
363
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) (ix) Pengukuran nilai wajar (lanjutan) Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efekefek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset neto efek-efek tersebut. Hasil dari suatu teknik penilaian merupakan suatu estimasi atau perkiraan dari suatu nilai yang tidak dapat ditentukan dengan pasti dan teknik penilaian yang digunakan mungkin tidak dapat menggambarkan seluruh faktor yang relevan atas posisi yang dimiliki BRI. Dengan demikian, penilaian disesuaikan dengan faktor tambahan seperti model risk, risiko likuiditas dan risiko kredit counterparty. Berdasarkan kebijakan teknik penilaian nilai wajar, pengendalian dan prosedur yang diterapkan, manajemen BRI berkeyakinan bahwa penyesuaian atas penilaian tersebut di atas diperlukan dan dianggap tepat untuk menyajikan secara wajar nilai dari instrumen keuangan yang diukur berdasarkan nilai wajar dalam laporan posisi keuangan. Data harga dan parameter yang digunakan didalam prosedur pengukuran pada umumnya telah di-review dan disesuaikan jika diperlukan, khususnya untuk perkembangan atas pasar terkini. Pada saat nilai wajar dari unlisted equity instruments tidak dapat ditentukan dengan handal, instrumen tersebut dinilai sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penurunan nilai. Nilai wajar atas kredit yang diberikan dan piutang, serta liabilitas kepada bank dan nasabah ditentukan menggunakan nilai berdasarkan arus kas kontraktual, dengan mempertimbangkan kualitas kredit, likuiditas dan biaya. Nilai wajar dari liabilitas kontinjensi dan fasilitas kredit yang tidak dapat dibatalkan dibukukan sesuai dengan nilai tercatatnya. Aset keuangan (long position) diukur dengan menggunakan harga penawaran, liabilitas keuangan (short position) diukur menggunakan harga permintaan. Jika BRI memiliki posisi aset dan liabilitas konsolidasian dimana risiko pasarnya saling hapus, maka BRI dapat menggunakan nilai tengah dari pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian tersebut terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi terbuka atau neto (net open position), mana yang lebih sesuai. (x) Aset keuangan sukuk Investasi pada sukuk ijarah dan sukuk mudharabah diklasifikasikan sebagai berikut: a. Diukur pada biaya perolehan Investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk memperoleh arus kas kontraktual dan terdapat persyaratan kontraktual dalam menentukan tanggal tertentu atas pembayaran pokok dan atau hasilnya. Biaya perolehan sukuk termasuk biaya transaksi. Selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk. Rugi penurunan nilai diakui jika jumlah terpulihkan lebih kecil dari jumlah tercatat dan disajikan sebagai rugi penurunan nilai di dalam laporan laba rugi komprehensif.
26
364
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) (x) Aset keuangan sukuk (lanjutan) b. Diukur pada nilai wajar Nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada urutan sebagai berikut: - Kuotasi harga di pasar aktif. - Harga yang terjadi dari transaksi terkini, apabila tidak ada kuotasi harga di pasar aktif. - Nilai wajar instrument sejenis, apabila tidak ada kuotasi harga di pasar aktif dan tidak ada harga yang terjadi dari transaksi terkini. Biaya perolehan sukuk tidak termasuk biaya transaksi. Selisih antara nilai wajar dan jumlah tercatat diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. d. Kuasi-reorganisasi Berdasarkan PSAK No. 51 tentang “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”, kuasi-reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur perusahaan merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitasnya berdasarkan nilai wajar tanpa melalui reorganisasi secara hukum. Dengan kuasi-reorganisasi, perusahaan mendapatkan awal yang baik (fresh start) dengan laporan posisi keuangan yang menunjukkan nilai sekarang tanpa dibebani defisit karena defisit telah dieliminasikan ke akun tambahan modal disetor. Estimasi nilai wajar aset dan liabilitas BRI dalam rangka kuasi-reorganisasi ditentukan berdasarkan informasi terbaik yang tersedia saat itu sesuai dengan karakteristik aset dan liabilitas yang bersangkutan serta mempertimbangkan tingkat risiko yang dihadapi atau nilai pasar aset dan liabilitas yang bersangkutan. Apabila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar dilakukan dengan mempertimbangkan harga aset sejenis, estimasi nilai sekarang atau arus kas yang didiskontokan. Untuk aset dan liabilitas tertentu, penilaian dilakukan sesuai dengan PSAK yang terkait. Dalam RUPS Luar Biasa BRI tanggal 3 Oktober 2003 yang diaktakan oleh Notaris Imas Fatimah, S.H., dengan akta No. 6 pada tanggal yang sama, pemegang saham telah memberikan persetujuan prinsip atas rencana kuasi-reorganisasi BRI per tanggal 30 Juni 2003 (Catatan 3). BRI telah melakukan penilaian kembali atas akun-akun aset dan liabilitasnya dalam rangka kuasireorganisasi per 30 Juni 2003. Karena nilai wajar aset neto (jumlah aset dikurangi dengan jumlah liabilitas) BRI lebih tinggi dari nilai buku aset neto maka berdasarkan PSAK No. 51 (sebelum direvisi pada tahun 2003) dalam pelaksanaan kuasi-reorganisasinya BRI tidak membukukan selisih lebih aset neto tersebut ke saldo defisit dan tetap menggunakan nilai buku aset dan liabilitas pada tanggal dilaksanakannya kuasi-reorganisasi. Sebagai hasil dari kuasi-reorganisasi tersebut, saldo defisit BRI yang dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio saham adalah sebesar Rp24.699.387 pada tanggal 30 Juni 2003. Bank Indonesia dalam suratnya No. 5/105/DPwB2/PwB24 tanggal 19 September 2003 menyatakan bahwa dalam melaksanakan kuasi-reorganisasinya, BRI mengacu kepada PSAK No. 51 (sebelum direvisi pada tahun 2003) serta memperhatikan aspek-aspek lain yang terkait dengan pelaksanaan kuasi-reorganisasi tersebut.
27
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
365
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Dalam menjalankan usahanya, BRI dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi". Efektif tanggal 1 Januari 2011, BRI dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian BRI dan Entitas Anak. Suatu pihak dianggap berelasi dengan BRI dan Entitas Anak jika: 1) langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan BRI dan Entitas Anak; (ii) memiliki kepentingan dalam BRI dan Entitas Anak yang memberikan pengaruh signifikan atas BRI dan Entitas Anak; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas BRI dan Entitas Anak; 2) suatu pihak yang berelasi dengan BRI dan Entitas Anak; 3) suatu pihak adalah ventura bersama di mana BRI dan Entitas Anak sebagai venturer; 4) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci BRI dan Entitas Anak atau induk; 5) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4); 6) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); dan 7) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari BRI dan Entitas Anak atau entitas yang terkait dengan BRI dan Entitas Anak. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan dan rinciannya telah disajikan dalam Catatan 43 atas laporan keuangan konsolidasian. Selanjutnya, saldo dan transaksi yang material antara BRI dan Entitas Anak dengan Pemerintah Negara Republik Indonesia (RI) dan entitas lain yang berelasi dengan Pemerintah Negara RI diungkapkan juga pada Catatan 43 tersebut. f.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, BRI mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Kriteria yang digunakan oleh entitas untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: a) b)
Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; 28
366
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (lanjutan) c)
d) e) f)
Pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau Data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: 1) memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan 2) kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 3 (tiga) dan 12 (dua belas) bulan, untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama. BRI pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika BRI menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka BRI memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dilakukan secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai telah diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. BRI menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: 1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti obyektif penurunan nilai; 2. Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai signifikan. Berdasarkan kriteria di atas, BRI melakukan penilaian secara individual untuk: (a) Pinjaman dalam segmen pasar korporasi dan usaha menengah dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet; atau (b) Pinjaman dalam segmen pasar korporasi dan usaha menengah yang direstrukturisasi. BRI menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: 1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namun tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai; 2. Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan; 3. Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan. Berdasarkan kriteria di atas, penilaian secara kolektif dilakukan untuk: (a) Pinjaman dalam segmen pasar korporasi dan usaha menengah dengan kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus serta tidak direstrukturisasi; atau (b) Pinjaman dalam segmen pasar usaha kecil dan konsumen. 29
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
367
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (lanjutan) Sebelum 1 Januari 2012 dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, BRI menerapkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, “Perubahan atas Surat Edaran No. 11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI)” untuk kredit yang tidak mempunyai data dan informasi kerugian historis yang memadai. Kredit yang mempunyai data dan informasi kerugian historis yang dikategorikan sebagai daerah rawan bencana oleh Pemerintah Republik Indonesia, maka perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai dilakukan dengan menghitung tingkat kerugian secara keseluruhan yang meliputi tingkat kerugian aktual ditambah dengan penyesuaian oleh BRI berdasarkan survei yang dilakukan secara periodik kepada pihak eksternal maupun internal BRI. Sesuai dengan Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009 (SE-BI) tersebut, BRI menentukan cadangan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif dengan mengacu pada pembentukan cadangan umum dan cadangan khusus sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aktiva bank umum. Berdasarkan SE-BI tersebut, ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. Cadangan kolektif untuk kredit yang dikelompokkan sebagai dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet dihitung setelah dikurangi dengan nilai agunan yang diperkenankan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai dilakukan berdasarkan nilai tercatat (biaya perolehan amortisasi). Mulai 1 Januari 2012, perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara kolektif dikelompokkan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang sama dengan mempertimbangkan segmentasi kredit berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu (probability of default). BRI menggunakan metode migration analysis yang merupakan suatu metode analisis statistik, untuk menilai cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan secara kolektif. BRI menggunakan data historis 3 tahun dalam menghitung probability of default (PD) dan loss of given default (LGD). BRI menggunakan fair value of collateral sebagai arus kas masa datang apabila memenuhi salah satu kondisi berikut: 1. Kredit bersifat collateral dependent, yaitu jika pelunasan kredit hanya bersumber dari agunan; 2. Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan perjanjian legal atas pengikatan agunan. Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika kredit yang diberikan atau efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak. Sebagai panduan praktis, BRI dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi, perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. 30
368
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (lanjutan) Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan dicatat pada akun penyisihan kerugian penurunan nilai sebagai pengurang terhadap aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, BRI mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas dibawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai atas efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi komprehensif. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi dengan nilai pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif atas investasi instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui pembalikan atas penurunan nilai sebelumnya pada laporan laba rugi komprehensif pada tahun berjalan. Jika pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian nilai pada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif. Jika persyaratan kredit yang diberikan, piutang atau efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah. Jika pada suatu periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif pada tahun berjalan. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada tahun berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun cadangan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga.
31
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
369
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (lanjutan) Untuk aset keuangan Entitas Anak yang bergerak dalam bidang Perbankan Syariah, BRIS menerapkan PBI No. 8/21/PBI/2006, tanggal 5 Oktober 2006 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 13/13/PBI/2011 tanggal 24 Maret 2011 dalam menentukan kerugian penurunan nilai. Aset produktif syariah terdiri dari giro pada Bank Indonesia dan bank lain, piutang dan pembiayaan, surat berharga syariah, penempatan pada bank Indonesia dan bank lain, aset yang diperoleh untuk ijarah serta komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit. Cadangan kerugian minimum yang harus dibentuk sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut: a) 1% dari aktiva produktif yang digolongkan Lancar, di luar Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai; b) 5% dari aktiva produktif yang digolongkan Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi agunan; c) 15% dari aktiva produktif yang digolongkan Kurang Lancar setelah dikurangi agunan; d) 50% dari aktiva produktif yang digolongkan Diragukan setelah dikurangi agunan; dan e) 100% dari aktiva produktif yang digolongkan Macet setelah dikurangi agunan.
g. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. h. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah penanaman dana pada Bank Indonesia berupa Deposit Facility,Term Deposit dan Deposit Facility Syariah, sedangkan penempatan dana pada bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk penempatan pada pasar uang (inter-bank call money) dan deposito berjangka. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan masing-masing sebagai kredit yang diberikan dan piutang. i.
Efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Efek-efek terdiri atas surat berharga yang diperdagangkan di pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia Syariah, obligasi Pemerintah, wesel tagih, subordinated bond, unit penyertaan reksadana, medium term notes, US Treasury Bonds dan credit linked notes serta obligasi yang diperdagangkan di bursa efek. Termasuk didalam efek-efek adalah obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah yang tidak terkait dengan program rekapitalisasi seperti Surat Utang Negara (SUN), Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan obligasi Pemerintah dalam mata uang asing yang diperoleh melalui pasar perdana dan juga pasar sekunder.
32
370
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
Efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah (lanjutan) Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah adalah obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah sehubungan dengan program rekapitalisasi bank-bank umum yang terdiri dari obligasi dalam rangka rekapitalisasi BRI dan obligasi rekapitalisasi pemerintah yang dibeli dari pasar sekunder. Efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah pada awalnya disajikan sebesar nilai wajarnya. Setelah pengakuan awal, efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dicatat sesuai dengan kategorinya yaitu dimiliki hingga jatuh tempo, nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual. Penilaian efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah didasarkan atas klasifikasinya sebagai berikut: 1)
Efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. BRI tidak mengklasifikasikan efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah sebagai aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, BRI telah menjual atau mereklasifikasi efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan (more than insignificant) sebelum jatuh tempo selain dari pada penjualan atau reklasifikasi yang telah dijelaskan dalam PSAK No. 55 yang dapat diaplikasikan dalam periode yang relevan.
2)
Efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diperdagangkan dinyatakan pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
3)
Efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diklasifikasikan sebagai investasi tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajar. Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi komprehensif menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam ekuitas sampai dengan efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
j. Tagihan wesel ekspor Tagihan wesel ekspor adalah wesel ekspor yang dinegosiasikan secara diskonto dan dijaminkan oleh bank lainnya. Tagihan wesel ekspor dicatat pada biaya perolehan amortisasi setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Tagihan wesel ekspor diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. k. Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bunga.
33
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
371
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k. Kredit yang diberikan (lanjutan) Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh BRI. l.
Piutang dan pembiayaan syariah Piutang syariah adalah tagihan yang timbul dari transaksi jual beli berdasarkan akad murabahah, istishna dan ijarah. Pembiayaan syariah terdiri atas pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah. Murabahah adalah akad jual beli antara nasabah dengan BRIS, dimana BRIS membiayai kebutuhan investasi dan modal kerja nasabah yang dijual dengan harga pokok ditambah dengan keuntungan yang diketahui dan disepakati bersama. Pembayaran atas pembiayaan ini dilakukan dengan cara mengangsur dalam jangka waktu yang ditentukan. Piutang murabahah disajikan sebesar nilai neto yang dapat direalisasikan yakni saldo piutang dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Marjin murabahah yang ditangguhkan disajikan sebagai pos lawan piutang murabahah. Istishna adalah akad penjualan antara al - mustashni (pembeli) dan al - shani (produsen yang juga bertindak sebagai penjual). Berdasarkan akad tersebut, pembeli menugasi produsen untuk membuat atau mengadakan al - mashnu (barang pesanan) sesuai spesifikasi yang disyaratkan pembeli dan menjualnya dengan harga yang disepakati. Piutang istishna disajikan sebesar tagihan termin kepada pembeli akhir dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Ijarah adalah akad sewa menyewa antara muajjir (lessor) dengan musta’jir (lessee) atas ma’jur (obyek sewa) untuk mendapatkan imbalan atas barang yang disewakannya. Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan kerja sama antara BRIS sebagai pemilik dana (shahibul maal) dengan nasabah sebagai pelaksana usaha (mudharib) selama jangka waktu tertentu. Pembagian hasil keuntungan dari proyek atau usaha tersebut dilakukan sesuai dengan nisbah yang telah disepakati bersama. Pembiayaan mudharabah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan saldo penyisihan kerugian penurunan nilai. Bank menetapkan penyisihan kerugian penurunan nilai sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan. Pembiayaan musyarakah adalah akad kerja sama yang terjadi di antara para pemilik modal (mitra musyarakah) untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan, dengan nisbah pembagian hasil atau kerugian sesuai dengan kesepakatan atau secara proporsional sesuai kontribusi modal. Pembiayaan musyarakah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan saldo penyisihan kerugian penurunan nilai. BRIS menetapkan penyisihan kerugian penurunan nilai sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan.
34
372
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) m. Tagihan dan liabilitas akseptasi Tagihan dan liabilitas akseptasi merupakan transaksi letters of credit (L/C) yang diaksep oleh bank pengaksep (accepting bank). Tagihan dan liabilitas akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi. Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. n. Investasi pada Entitas Asosiasi Efektif pada tanggal 1 Januari 2011, BRI menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009),”Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK Revisi ini mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri. Investasi BRI pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana BRI mempunyai pengaruh signifikan atau kepemilikan saham 20% sampai dengan 50%. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian BRI atas laba atau rugi neto investee dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan. Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas entitas asosiasi, BRI mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika berlaku, dalam laporan perubahan ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi sebagai hasil transaksi-transaksi antara BRI dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan BRI dalam entitas asosiasi. Setelah menerapkan metode ekuitas, BRI menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi BRI dalam entitas asosiasi. BRI menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang objektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, BRI menghitung jumlah penurunan berdasarkan selisih jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif. Investasi BRI pada Entitas Asosiasi yang tidak memiliki pengaruh yang signifikan atau kepemilikan dibawah 20% dicatat sesuai dengan PSAK No. 55 dan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. o. Aset tetap Mulai tanggal 1 Januari 2012, BRI dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. Penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2011) tidak memberikan dampak yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. ISAK 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi.
35
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
373
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. Aset tetap (lanjutan) Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan, Neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang, mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah. Sesuai dengan ketentuan transisi ISAK 25 tersebut, biaya perolehan pertama kali hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP yang diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan, Neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian sebelum tanggal 1 Januari 2012 direklasifikasi ke akun “Aset Tetap - Tanah” dan amortisasinya dihentikan pada tanggal 1 Januari 2012. Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen. Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Aset tetap yang diperoleh dalam pertukaran aset non-moneter atau kombinasi aset moneter dan non-moneter diukur pada nilai wajar, kecuali: (i) transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial, atau (ii) nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara andal. Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur manfaat ekonomis sebagai berikut: Tahun Bangunan Kendaraan bermotor Komputer dan mesin Perlengkapan kantor
15 5 3-5 5
Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi. Jumlah tercatat komponen dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomik masa depan yang diekspektasikan dari penggunaan maupun pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut dimasukkan kedalam laba rugi untuk tahun dimana penghentian pengakuan tersebut dilakukan. Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Jika biaya perolehan tanah termasuk biaya pembongkaran, pemindahan dan restorasi lokasi, serta manfaat yang diperoleh dari pembongkaran, pemindahan dan pemugaran tersebut terbatas, maka biaya tersebut disusutkan selama periode manfaat yang diperolehnya. Dalam beberapa kasus, tanah itu sendiri memiliki umur manfaat yang terbatas, dalam hal ini, tanah tersebut disusutkan dengan cara yang mencerminkan manfaat yang diperoleh dari tanah tersebut. 36
374
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. Aset tetap (lanjutan) Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar biaya perolehan, yang mencakup kapitalisasi beban pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait bila besar kemungkinan bagi Kelompok Usaha manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset tetap terkait. p. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2011, BRI dan Entitas Anak menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, termasuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas akan membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Pada setiap akhir periode pelaporan, BRI menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian tahunan atas penurunan nilai aset tertentu (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka BRI akan membuat estimasi atas jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko spesifik aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, BRI menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh pengali penilaian atau indikator nilai wajar yang tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi aset yang diturunkan nilainya.
37
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
375
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q. Agunan yang diambil alih Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit (disajikan dalam akun “Aset Lain-lain”) diakui sebesar nilai neto yang dapat direalisasi atau sebesar nilai tercatat dari kredit, mana yang lebih rendah. Nilai neto yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Kelebihan saldo kredit yang diberikan, yang belum dilunasi oleh peminjam diatas nilai dari agunan yang diambil alih, dibebankan sebagai penyisihan penghapusan kredit yang diberikan pada tahun berjalan. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dengan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. r.
Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method).
s. Liabilitas segera Liabilitas segera merupakan liabilitas BRI kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Liabilitas segera diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dan dihitung berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. t.
Simpanan nasabah dan bank lain serta lembaga keuangan lainnya Giro merupakan simpanan nasabah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat menggunakan cek, atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Giro dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada pemegang giro. Giro wadiah merupakan titipan dana pihak ketiga yang setiap saat tersedia untuk dikembalikan dan diberikan bonus berdasarkan kebijakan BRIS. Giro wadiah dinyatakan sebesar titipan pemegang giro di BRIS. Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati. Tabungan dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada pemilik tabungan. Tabungan wadiah adalah simpanan dana nasabah pada BRIS, yang bersifat titipan dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dan terhadap titipan tersebut bank tidak dipersyaratkan untuk memberikan imbalan kecuali dalam bentuk pemberian bonus secara sukarela. Tabungan wadiah dinyatakan sebesar liabilitas BRIS. Tabungan mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan BRIS atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya. Tabungan mudharabah dicatat sebesar nilai simpanan nasabah. Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai perjanjian antara penyimpan dengan BRI. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal yang tercantum dalam bilyet deposito atau yang diperjanjikan. Deposito berjangka mudharabah merupakan simpanan pihak lain yang hanya bisa ditarik pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka mudharabah dengan BRIS. Deposito berjangka mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan BRIS.
38
376
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) t.
Simpanan nasabah dan bank lain serta lembaga keuangan lainnya (lanjutan) Simpanan dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, tabungan, deposito berjangka dan inter-bank call money dengan promes yang berjangka waktu sampai dengan 90 (sembilan puluh) hari serta dinyatakan sesuai dengan jumlah liabilitas terhadap bank dan lembaga keuangan lainnya tersebut. Simpanan nasabah dan bank lain serta lembaga keuangan lainnya diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif kecuali simpanan dan dana syirkah temporer yang dinyatakan sebesar nilai liabilitas Bank kepada nasabah. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan nasabah dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima.
u. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali disajikan sebagai aset keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar jumlah penjualan kembali dikurangi dengan bunga yang belum diamortisasi dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (belum diamortisasi) dan diakui sebagai pendapatan selama periode sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijual kembali dengan menggunakan suku bunga efektif. Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Efek yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali disajikan sebagai liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar jumlah pembelian kembali, dikurangi dengan bunga dibayar di muka yang belum diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diperlakukan sebagai biaya dibayar di muka dan diakui sebagai beban selama jangka waktu sejak efek tersebut dijual hingga dibeli kembali dengan menggunakan suku bunga efektif. Efek yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. v. Pinjaman subordinasi Pinjaman subordinasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi (biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan obligasi subordinasi dikurangkan dari jumlah pinjaman subordinasi). Obligasi subordinasi yang diterbitkan dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi subordinasi dicatat sebagai pengurang hasil emisi dan diamortisasi selama jangka waktu obligasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Perbedaan antara nilai tercatat surat berharga yang diterbitkan dan harga pembelian kembali tidak diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
39
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
377
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) w. Cadangan dan pembayaran bunga tepat waktu pada BRI Unit Pembayaran Bunga Tepat Waktu (PBTW) adalah insentif yang diberikan kepada para debitur Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) yang melunasi liabilitasnya membayar kembali kredit sesuai dengan jadwal angsuran yang telah disepakati bersama. Besarnya PBTW adalah sebesar 25% dari bunga yang diterima baik untuk Kupedes Modal Kerja maupun Kupedes Investasi. PBTW disajikan sebagai pengurang pendapatan bunga dari kredit yang diberikan. Cadangan Pembayaran Bunga Tepat Waktu (CPBTW) adalah cadangan yang dibentuk untuk menutup insentif pembayaran bunga tepat waktu yang diberikan kepada debitur Kupedes yang melunasi liabilitasnya membayar kembali kredit tepat pada waktunya. Besarnya CPBTW adalah 25% dari bunga Kupedes Modal Kerja dan bunga Kupedes Investasi yang diterima efektif tiap bulan. CPBTW disajikan pada akun “Liabilitas Lain-lain”. x. Pendapatan dan beban bunga Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan yang interest bearing diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, BRI mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi dan bentuk lain yang diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 (sembilan puluh) hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai (impairment) dan pendapatan bunga tersebut akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai. y. Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pinjaman, atau pendapatan provisi dan komisi yang berhubungan dengan jangka waktu tertentu, diamortisasi sesuai dengan jangka waktu kontrak menggunakan suku bunga efektif dan diklasifikasikan sebagai bagian dari pendapatan bunga pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. z.
Pendapatan dan beban syariah Pendapatan syariah terdiri dari pendapatan dari transaksi murabahah, istishna, ijarah dan pendapatan bagi hasil dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Pendapatan dari transaksi murabahah dan ijarah diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan dari transaksi istishna dan bagi hasil dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah diakui pada saat angsuran diterima secara tunai. Beban berdasarkan prinsip syariah terdiri dari beban bagi hasil mudharabah dan beban bonus wadiah. 40
378
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) aa. Imbalan kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek seperti upah, iuran jaminan sosial, cuti jangka pendek, bonus dan imbalan non moneter lainnya diakui selama periode jasa diberikan. Imbalan jangka pendek dihitung sebesar jumlah yang tidak didiskontokan. Program pensiun iuran pasti Iuran kepada dana pensiun sebesar persentase tertentu gaji pegawai yang menjadi peserta program pensiun iuran pasti BRI. Iuran dicadangkan dan diakui sebagai biaya ketika jasa telah diberikan oleh pegawai-pegawai tersebut dan pembayaran dikurangkan dari utang iuran. Iuran terhutang dihitung berdasarkan jumlah yang tidak didiskontokan. Program imbalan pasti dan imbalan kerja jangka panjang lainnya Mulai tanggal 1 Januari 2012, BRI menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010),”Imbalan Kerja”. Penerapan PSAK ini tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Imbalan pasca kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya seperti penghargaan tanda jasa dan cuti besar dicadangkan dan diakui sebagai biaya ketika jasa telah diberikan oleh pegawai yang memenuhi syarat. Imbalan kerja ditentukan berdasarkan peraturan BRI dan persyaratan minimum Undang-undang Tenaga Kerja No.13/2003. Imbalan pasca-kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya secara aktuaris ditentukan berdasarkan metode Projected Unit Credit. Penyisihan biaya jasa masa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat tersebut. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun/periode berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset dana pensiun, pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama ekspektasi rata-rata sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat. Keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu dari imbalan kerja jangka panjang lainnya langsung diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. ab. Opsi saham BRI memberikan opsi saham kepada Direksi dan pekerja pada posisi dan jabatan tertentu berdasarkan persyaratan yang telah ditetapkan. Biaya kompensasi saham pada tanggal penerbitan dihitung berdasarkan nilai wajar dari opsi saham tersebut dan diakui dalam akun “Beban Tenaga Kerja dan Tunjangan” berdasarkan program hak yang diakui pada tahun berjalan (cliff-vesting scheme) dengan metode garis lurus selama masa tunggu (vesting period). Akumulasi dari biaya kompensasi saham diakui sebagai “Opsi Saham” dalam bagian ekuitas. Nilai wajar dari opsi saham tersebut dinilai dengan menggunakan model penentuan harga opsi Black-Scholes.
41
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
379
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ac. Laba per lembar saham Mulai tanggal 1 Januari 2012, BRI dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011),”Laba Per Saham”. Penerapan PSAK ini tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Laba per lembar saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan. Laba per lembar saham dilusian dihitung setelah melakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dengan asumsi bahwa semua opsi saham dilaksanakan pada saat penerbitan. ad. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing BRI menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam Rupiah. Transaksi yang melibatkan mata uang asing dicatat pada nilai tukar pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, semua aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB (Waktu Indonesia bagian Barat). Keuntungan atau kerugian yang timbul dibebankan pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Nilai tukar yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah adalah sebagai berikut (Rupiah penuh): 1 Dolar Amerika Serikat 1 Pound Sterling Inggris 100 Yen Jepang 1 Euro Eropa 1 Dolar Hong Kong
2012
2011
9.637,50 15.514,93 11.176,50 12.731,62 1.243,27
9.067,50 13.975,29 11.682,00 11.714,76 1.167,23
2010 9.010,00 13.941,18 11.075,00 12.017,99 1.159,08
ae. Penjabaran laporan keuangan Kantor Cabang dan Kantor Perwakilan di luar negeri BRI memiliki 1 (satu) Kantor Cabang di Cayman Islands, serta 2 (dua) Kantor Perwakilan masingmasing di New York dan Hong Kong yang merupakan entitas asing yang terpisah. Untuk tujuan penggabungan laporan keuangan konsolidasian, seluruh akun Kantor Cabang dan Perwakilan di luar negeri dijabarkan dalam Rupiah dengan kurs sebagai berikut: Aset dan liabilitas serta komitmen dan kontinjensi - menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB pada tanggal laporan posisi keuangan. Pendapatan, beban, laba dan rugi - menggunakan kurs tengah rata-rata yang berlaku pada bulan yang bersangkutan. Saldo akhir tahun merupakan penjumlahan saldo bulanan pendapatan, beban, laba dan rugi selama tahun yang bersangkutan. Pos ekuitas - Modal Saham dan Tambahan Modal Disetor menggunakan kurs historis. Laporan arus kas - menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB pada tanggal laporan posisi keuangan, kecuali pos-pos laba rugi yang menggunakan kurs tengah rata-rata dan pos-pos ekuitas yang menggunakan kurs historis. Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut disajikan di kelompok ekuitas sebagai “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing”.
42
380
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) af. Instrumen derivatif Instrumen keuangan derivatif dinilai dan diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Setiap kontrak derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif. Transaksi derivatif diakui sesuai dengan PSAK No. 55. Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan sebagai aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian yang terjadi dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Nilai wajar instrumen derivatif ditentukan diskonto arus kas dan model penentu harga atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) atas instrumen lainnya yang memiliki karakteristik serupa. ag. Perpajakan Mulai tanggal 1 Januari 2012, BRI dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”. Penerapan PSAK No. 46 (Revisi 2010) tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang perbedaan temporer dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal posisi keuangan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila tidak lagi terdapat kemungkinan besar bahwa laba fiskal yang memadai akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang akan berlaku pada tahun saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan untuk dan/atau pembalikan seluruh perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, diakui sebagai “Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan, Tangguhan” dan termasuk dalam laba atau rugi neto tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Kelompok Usaha mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan. Untuk setiap entitas yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas, disajikan dalam jumlah neto untuk masing-masing entitas tersebut. 43
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
381
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ah. Informasi segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, BRI dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Segmen adalah bagian yang dapat dibedakan dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk tertentu (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen mencakup item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Item-item segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. BRI dan Entitas Anak menyajikan segmen operasi berdasarkan laporan internal konsolidasian yang disajikan kepada pengambil keputusan operasional yaitu Direksi. BRI telah mengidentifikasi dan mengungkapkan informasi keuangan berdasarkan kegiatan bisnis utama (segmen usaha) yang terbagi atas kelompok mikro, ritel, korporasi, lainnya dan entitas anak, serta berdasarkan segmen geografis. Segmen geografis meliputi penyediaan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain. Segmen geografis BRI adalah Indonesia, Asia dan Amerika Serikat. ai. Penggunaan pertimbangan dan estimasi dan akuntansi yang signifikan Penyusunan laporan keuangan konsolidasian BRI dan Entitas Anak mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi BRI dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian BRI dan Entitas Anak sebagai berikut: Usaha yang berkelanjutan Manajemen BRI telah melakukan penilaian atas kemampuan BRI dan Entitas Anak untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa BRI dan Entitas Anak memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen BRI tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan BRI dan Entitas Anak untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan konsolidasian telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
44
382
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ai. Penggunaan pertimbangan dan estimasi dan akuntansi yang signifikan (lanjutan) Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Manajemen BRI menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) telah dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi BRI seperti diungkapkan pada Catatan 2. Nilai wajar atas instrumen keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Surat berharga dengan klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo membutuhkan judgement yang signifikan. Dalam membuat judgement ini, BRI mengevaluasi intensi dan kemampuan untuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo, maka jika BRI gagal untuk memiliki investasi ini hingga jatuh tempo selain dalam kondisi-kondisi tertentu sebagai contoh, menjual dalam jumlah yang tidak signifikan saat mendekati jatuh tempo, BRI harus mereklasifikasi seluruh portofolio tersebut menjadi surat berharga yang tersedia untuk dijual. Surat berharga yang tersedia untuk dijual tersebut akan diukur pada nilai wajar dan bukan menggunakan biaya yang diamortisasi. Aset keuangan yang tidak memiliki harga pasar Manajemen BRI mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah nilai tersebut dikutip atau tidak di pasar aktif. Termasuk dalam evaluasi pada apakah aset keuangan yang dikutip di pasar aktif adalah penentuan apakah harga pasar dapat segera dan secara teratur tersedia, dan apakah mereka mewakili harga aktual dan teratur terjadi transaksi pasar secara arm’s length. Kontinjensi Manajemen BRI sedang terlibat dalam proses hukum. Perkiraan biaya kemungkinan bagi penyelesaian klaim telah dikembangkan melalui konsultasi dengan bantuan konsultan hukum BRI didasarkan pada analisis hasil yang potensial. Manajemen BRI tidak berkeyakinan bahwa hasil dari hal ini akan mempengaruhi hasil usaha. Besar kemungkinan, bagaimanapun, bahwa hasil operasi di masa depan dapat secara material terpengaruh oleh perubahan dalam estimasi atau efektivitas dari strategi yang terkait dengan hal tersebut.
45
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
383
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ai. Penggunaan pertimbangan dan estimasi dan akuntansi yang signifikan (lanjutan) Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko untuk dapat menyebabkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya seperti yang diungkapkan di bawah ini. BRI mendasarkan asumsi dan estimasi yang digunakan pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian interim disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah akibat perubahan pasar atau situasi yang timbul di luar kendali BRI. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi yang digunakan pada saat terjadinya. Cadangan kerugian penurunan nilai dari kredit dan pembiayaan/piutang syariah Manajemen BRI menelaah portofolio kredit dan pembiayaan/piutang setiap tahun untuk menilai penurunan nilai dengan memperbaharui cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk selama periode yang diperlukan berdasarkan analisis berkelanjutan dan pemantauan terhadap rekening individual oleh petugas kredit. Dalam menentukan apakah penurunan nilai harus dibentuk dalam laporan laba rugi kompehensif konsolidasian, BRI membuat penilaian, apakah terdapat data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa terdapat penurunan yang dapat diukur dalam laporan perkiraan arus kas masa depan dari portofolio pinjaman sebelum penurunan tersebut dapat diidentifikasi secara individual dalam portofolio tersebut. Bukti seperti ini dapat termasuk data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan yang merugikan pada status pembayaran kelompok peminjam, atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok. BRI menggunakan perkiraan dalam menentukan jumlah dan waktu dari arus kas masa depan ketika menentukan tingkat cadangan kerugian yang diperlukan. Estimasi tersebut didasarkan pada asumsi mengenai sejumlah faktor dan hasil aktual yang dapat berbeda, yang mengakibatkan perubahan terhadap jumlah cadangan kerugian di masa yang akan datang. Penurunan nilai untuk surat berharga Manajemen BRI menentukan bahwa surat berharga memiliki kriteria penurunan nilai yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Umur ekonomis dari aset tetap Manajemen BRI memperkirakan masa manfaat aset tetap berdasarkan periode dimana aset diharapkan akan tersedia untuk digunakan. Masa manfaat ekonomis aset tetap ditinjau secara berkala dan diperbarui jika memiliki ekspektasi yang berbeda dari perkiraan sebelumnya, karena kerusakan secara fisik dan teknis, atau keusangan secara komersial dan legal atau batasan lainnya atas penggunaan aset tersebut. Selain hal tersebut, estimasi masa manfaat dari aset tetap didasarkan pada penilaian secara kolektif dengan menggunakan praktik industri, teknik evaluasi internal dan pengalaman dengan aset serupa. Tetap dimungkinkan, bagaimanapun, bahwa hasil masa depan dapat secara material dipengaruhi oleh perubahan estimasi yang disebabkan oleh perubahan faktor-faktor tersebut di atas. Jumlah dan saat pencatatan biaya untuk setiap periode akan dipengaruhi oleh perubahan dari faktor dan keadaan saat pencatatan. Pengurangan dari taksiran masa manfaat dari aset tetap akan meningkatkan beban usaha.
46
384
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ai. Penggunaan pertimbangan dan estimasi dan akuntansi yang signifikan (lanjutan) Penurunan nilai aset non-keuangan BRI mengevaluasi penurunan nilai aset non-keuangan apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset non-keuangan tidak dapat dipulihkan kembali. Faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan penelaahan penurunan nilai adalah sebagai berikut: a) Performa yang tidak tercapai secara signifikan terhadap ekspektasi historis atau proyeksi hasil operasi di masa yang akan datang; b) Perubahan yang signifikan dalam cara penggunaan aset atau strategi bisnis secara keseluruhan; dan c) Industri atau tren ekonomi yang secara signifikan bernilai negatif. Manajemen BRI mengakui kerugian penurunan nilai apabila nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurang biaya untuk menjual dengan nilai pakai aset (atau unit penghasil kas). Jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual atau, jika tidak memungkinkan, untuk unit penghasil kas yang mana aset tersebut merupakan bagian daripada unit tersebut. Pengakuan aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo rugi fiskal yang belum digunakan dalam hal terdapat kemungkinan bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia untuk dikompensasi terhadap kerugian yang dapat digunakan. Pertimbangan manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan saat dan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang seiring dengan strategi perencanaan pajak. BRI menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan mengurangi jumlah tercatat dalam hal tidak adanya lagi kemungkinan bahwa penghasilan kena pajak yang cukup akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Nilai kini atas kewajiban pensiun Biaya atas program pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya ditentukan dengan perhitungan aktuaris. Perhitungan aktuaris melibatkan penggunaan asumsi mengenai tingkat diskonto, tingkat pengembalian yang diharapkan dari aset, kenaikan gaji di masa depan, tingkat kematian dan tingkat kecacatan. Karena program tersebut memiliki sifat jangka panjang, maka perkiraan tersebut memiliki ketidakpastian yang signifikan. aj. Cadangan kerugian penurunan nilai aset non produktif dan komitmen dan kontinjensi Sesuai dengan Surat Bank Indonesia (BI) No. 13/658/DPNP/DPnP tanggal 23 Desember 2011, BRI tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset non produktif dan transaksi rekening administratif (komitmen dan kontinjensi), namun manajemen BRI tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku. Sebelum SE-BI tersebut dikeluarkan, BRI menentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset non produktif dan komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 12/516/DPNP/IDPnP tanggal 21 September 2010.
47
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
385
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) aj. Cadangan kerugian penurunan nilai aset non produktif dan komitmen dan kontinjensi (lanjutan) Perubahan metode penentuan cadangan kerugian penurunan nilai diatas merupakan perubahan kebijakan akuntansi yang seharusnya diterapkan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali laba rugi tahun-tahun sebelumnya. Namun, karena dampak dari perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak material terhadap laporan laba rugi komprehensif konsolidasian BRI dan Entitas Anak pada tahun-tahun sebelumnya, maka tidak dilakukan penyajian kembali dan dampak perubahan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011. Atas aset non produktif, manajemen BRI menentukan cadangan kerugian penurunan nilai pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Atas komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit, manajemen BRI menentukan cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan selisih antara nilai tercatat dan nilai kini atas pembayaran kewajiban yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan tersebut menjadi probable). ak. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan BRI juga menerapkan standar akuntansi revisi pada tanggal 1 Januari 2012, yang dianggap relevan dengan laporan keuangan BRI tetapi tidak memiliki dampak yang signifikan, kecuali untuk pengungkapan terkait: a) PSAK No. 16 (2011), “Aset Tetap”, mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan dan rugi penurunan nilainya. b) PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. c) PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan. d) PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”, mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham. e) PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”, menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas sama. f) PSAK No. 110 (Revisi 2011), “Akuntansi Sukuk”, mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi sukuk ijarah dan sukuk mudharabah. g) ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. 48
386
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ak. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan (lanjutan) h) ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya. i) ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”, memberikan pedoman mengenai persyaratan dilakukannya penilaian ulang atas derivatif melekat. 3. PELAKSANAAN KUASI-REORGANISASI Sebagai dampak dari kondisi ekonomi, BRI menderita akumulasi kerugian yang signifikan pada tahun 1999 sejumlah Rp28.221.364. Setelah rekapitalisasi BRI pada bulan Juli 2000 dan Oktober 2000, cadangan penghapusan aktiva produktif BRI berkurang secara signifikan sehubungan dengan pengalihan aktiva produktif non-performing ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). BRI memiliki akumulasi saldo rugi (defisit) sejumlah Rp24.699.387 dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 30 Juni 2003. Untuk memperoleh awal yang baik (fresh start) dengan laporan posisi keuangan yang menunjukkan nilai sekarang dan tidak dibebani oleh defisit maka BRI melaksanakan kuasi-reorganisasi per 30 Juni 2003 (Catatan 2d). Manajemen BRI telah menyiapkan proyeksi laporan keuangan yang menunjukkan profitabilitas yang kuat dan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio atau CAR) yang sehat sejalan dengan dukungan dari kekuatan utama BRI sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia yang memfokuskan diri pada pembiayaan Mikro, Konsumer, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Sektor Agribisnis. 4. GIRO PADA BANK INDONESIA Giro pada Bank Indonesia terdiri atas: 2012 Rupiah Dolar Amerika Serikat
2011
2010
37.334.059 5.190.067
28.833.011 4.207.407
19.570.892 418.791
42.524.126
33.040.418
19.989.683
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, didalam giro pada Bank Indonesia terdapat giro yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah, masing-masing sebesar Rp528.298, Rp455.064 dan Rp254.882. Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia. Rasio GWM BRI (Entitas Induk) (tidak diaudit) pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2012 GWM Utama - Rupiah GWM Sekunder - Rupiah GWM Utama - Valuta Asing
10,64% 4,94 8,17
2011 9,33% 4,71 8,01
2010 8,05% 3,38 1,00
49
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
387
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) Rasio GWM pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 tentang “Perubahan atas PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang GWM Bank Umum Pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing”. Sejak tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan tanggal 31 Mei 2011, GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 5% dari dana pihak ketiga dalam valuta asing dan mulai tanggal 1 Juni 2011, GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam valuta asing. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tersebut di atas, BRI harus memenuhi persyaratan GWM Utama dalam Rupiah masing-masing sebesar 8%, sedangkan untuk Dolar Amerika Serikat masing-masing sebesar 8% pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dan 1% pada tanggal 31 Desember 2010. Untuk GWM Sekunder pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebesar 2,5% dalam Rupiah. BRI telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang GWM pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. 5. GIRO PADA BANK LAIN a) Berdasarkan Mata Uang: 2012 Pihak ketiga Rupiah
2011
2010
96.268
66.675
80.115
2.258.765 896.712 562.125 240.673 191.181 165.526 110.017 108.581 96.244 47.592 27.741 30.416
3.578.299 587.150 200.708 102.502 153.426 162.921 141.816 87.686 73.146 10.121 338.755
3.359.387 1.135.293 152.852 54.188 113.133 102.781 143.956 304.615 153.508 13.727 9.212
4.735.573
5.436.530
5.542.652
Pihak berelasi (Catatan 43) Rupiah
1.627
4.492
971
Mata uang asing Dolar Hong Kong Dolar Amerika Serikat
8.028 650
25.502 26
33.406 972
8.678
25.528
34.378
Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Yuan Cina Euro Eropa Pound Sterling Inggris Dolar Australia Dolar Hong Kong Dolar Singapura Riyal Saudi Arabia Yen Jepang Dirham Arab Emirates Franc Swiss Lain-lain
Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
4.842.146 (171)
5.533.225 (61)
5.658.116 (63 )
4.841.975
5.533.164
5.658.053
50
388
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. GIRO PADA BANK AIN (lanjutan) b) Berdasarkan Bank: 2012 Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur Lain-lain
Mata uang asing JP Morgan Chase Bank, N.A. Standard Chartered Bank The Royal Bank of Scotland Bank of China Industrial and Commercial Bank of China (Indonesia) Co. Ltd The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited ING Belgium N.V. Brussels ANZ Banking Group Limited Commerzbank, A.G. Al Rajhi Bank Oversea-Chinese Banking Corporation Limited The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Federal Reserve Bank of New York Citibank, N.A. The Bank of New York Mellon Lain-lain
Pihak berelasi (Catatan 43) Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk
Mata uang asing PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
2011
2010
94.698
62.744
77.710
1 1.569
1.476 2.455
3 2.402
96.268
66.675
80.115
1.177.222 697.117 624.816 477.420
1.908.780 1.177.572 359.690 -
1.462.694 1.565.042 586.765 -
419.292
320.515
-
388.774 208.668 169.783 121.539 108.581
587.634 182.308 102.502 294.720 133.407
693.920 441.875 54.188 347.932 124.262
74.630 52.292 46.011 45.833 28.851 94.744
158.931 21.310 117.322 911 13.928 57.000
95.756 125.124 2.752 907 14.247 27.188
4.735.573
5.436.530
5.542.652
1.170 447 10
3.980 502 10
406 565 -
1.627
4.492
971
8.028 650
25.502 26
33.406 972
8.678
25.528
34.378
4.842.146 (171)
5.533.225 (61)
5.658.116 (63 )
4.841.975
5.533.164
5.658.053
51
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
389
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) c) Kolektibilitas: BRI melakukan penilaian giro pada bank lain secara individual dengan menggunakan bukti obyektif penurunan nilai, kecuali untuk giro pada bank lain berdasarkan prinsip syariah yang masih menggunakan panduan kolektibilitas Bank Indonesia. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 semua giro pada bank lain diklasifikasikan “Lancar”. d) Kisaran tingkat suku bunga selama satu tahun untuk Giro Pada Bank Lain: 2012 Rupiah Dolar Amerika Serikat
2011
0,00 - 4,75% 0,00 - 0,20%
2010
0,00 - 4,75% 0,01 - 0,32%
0,00 - 4,75% 0,00 - 0,34%
e) Perubahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Giro Pada Bank Lain: 2012
2011
2010
Rupiah *) Saldo awal Penyesuaian saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No.55 (Revisi 2006) (Catatan 39) Pembentukan (pembalikan) penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 32)
110
(118)
62
Saldo akhir
171
61
63
-
-
90.264
-
-
(90.264 )
-
-
-
171
61
63
Mata uang asing Saldo awal Penyesuaian saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No.55 (Revisi 2006) (Catatan 39) Saldo akhir
61
179
-
-
547 (546 )
*) Saldo awal pada tahun 2011 merupakan penambahan saldo BRI Agro (Entitas Anak) sebesar Rp116.
Jumlah minimum cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain yang wajib dibentuk sesuai ketentuan Bank Indonesia adalah sebesar Rp171, Rp61 dan Rp63 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain yang dibentuk telah memadai. Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 37.
52
390
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a) Berdasarkan Mata Uang dan Jenis: 2012 Pihak ketiga Rupiah Bank Indonesia Term Deposit Deposit Facility Deposit Facility Syariah Inter-bank call money PT Bank Mega Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk PT Bank DBS Indonesia Citibank, N.A. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank UOB Indonesia Unit Usaha Syariah Bank Danamon PT Bank DKI PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk
Dolar Amerika Serikat Bank Indonesia - Term Deposit Inter-bank call money First Union, NY The Bank of New York Mellon Citibank, N.A. Bank of America, N.A. US Bank The Royal Bank of Scotland Toronto Dominion Bank, N.A. Deposito berjangka Standard Chartered Bank Toronto Dominion Bank, N.A.
2011
2010
43.702.732 14.929.280 1.101.000
27.492.087 41.665.793 567.000
18.367.802 49.784.790 403.500
59.733.012
69.724.880
68.556.092
300.000 250.000 150.000
-
225.000 235.000
50.000 45.000 45.000 40.000 40.000 -
30.000 -
25.000 45.000 35.000 30.000 30.000 25.000 25.000 20.000
920.000
30.000
695.000
60.653.012
69.754.880
69.251.092
963.552
-
-
963.552
-
-
1.441.770 1.338.649 830.753 284.885 265 -
398.063 120.598 1.016.104 527.275 581.104 -
2.088.518 3.257.115 1.144.270 2.136.631 1.114.332 2.675.767
3.896.322
2.643.144
12.416.633
9.637 -
22.669
13.515
9.637
22.669
13.515
53
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
391
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) a) Berdasarkan Mata Uang dan Jenis (lanjutan): 2012 Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat (lanjutan) Deposits on call The Industrial and Commercial Bank of China Limited Standard Chartered Bank
2011
2010
-
86.549 -
991.100
-
86.549
991.100
4.869.511
2.752.362
13.421.248
65.522.523
72.507.242
82.672.340
285.000 150.000 -
165.000 448.000 250.000 20.000 -
215.000 230.000 10.000 100.000
435.000
883.000
555.000
Dolar Amerika Serikat Inter-bank call money PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
285.405
206.414
45.050
Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
66.242.928 -
73.596.656 (300)
83.272.390 (250 )
66.242.928
73.596.356
83.272.140
Pihak berelasi (Catatan 43) Rupiah Inter-bank call money PT BTMU-BRI Finance PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Perusahaan Pengelola Aset PT BNI Sekuritas Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
b) Berdasarkan Jangka Waktu: Klasifikasi jangka waktu penempatan berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2012 Pihak ketiga Rupiah ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun
Dolar Amerika Serikat ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun
2011
2010
26.030.740 21.131.764 13.490.508
53.727.722 12.391.514 3.635.644
61.340.442 7.910.650 -
60.653.012
69.754.880
69.251.092
3.896.322 491.459 481.730
2.743.294 9.068
12.416.633 991.100 13.515
4.869.511
2.752.362
13.421.248
65.522.523
72.507.242
82.672.340
54
392
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) b) Berdasarkan Jangka Waktu (lanjutan): 2012 Pihak berelasi (Catatan 43) Rupiah ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun
Dolar Amerika Serikat ≤ 1 bulan > 3 bulan - 1 tahun Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
2011
2010
180.000 60.000 195.000
728.000 155.000
400.000 155.000
435.000
883.000
555.000
285.405 -
206.414 -
45.050
66.242.928 -
73.596.656 (300)
83.272.390 (250 )
66.242.928
73.596.356
83.272.140
c) Kolektibilitas: BRI melakukan penilaian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain secara individual dengan adanya bukti obyektif penurunan nilai, kecuali untuk penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan prinsip syariah yang masih menggunakan panduan kolektibilitas Bank Indonesia. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 semua penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan “Lancar”. d) Kisaran tingkat suku bunga selama satu tahun untuk Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain: 2012
2011
Rupiah Deposit Facility Term Deposit Inter-bank call money
3,75 - 4,50% 3,76 - 4,68 3,76 - 7,50
Dolar Amerika Serikat Term Deposit Inter-bank call money Deposito berjangka
0,12 - 0,19 0,12 - 0,95 0,40 - 0,66
2010
4,50 - 5,75% 4,53 - 7,25 4,55 - 6,70% 0,13 - 1,05 0,34 - 1,06
5,50 - 6,00% 5,50 - 6,40 6,00 - 7,75% 0,11 - 0,35 0,63 - 2,08
e) Perubahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain: 2012 Rupiah Saldo awal Penyesuaian saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No.55 (revisi 2006) (Catatan 39) Pembentukan (pembalikan) penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 32) Saldo akhir
2011
2010
300
250
-
-
(300) -
3.442 (3.442 )
50
250
300
250
55
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
393
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) e) Perubahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain (lanjutan): 2012
Dolar Amerika Serikat Saldo awal Penyesuaian saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No.55 (revisi 2006) (Catatan 39) -
Saldo akhir
2011
2010
-
-
132.791
-
-
(132.791 )
-
-
-
-
300
250
Jumlah minimum cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang wajib dibentuk sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia adalah sebesar RpNihil, Rp300 dan Rp250 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dibentuk telah memadai. Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 37. 7. EFEK-EFEK a) Berdasarkan Tujuan, Mata Uang dan Jenis: 2012 Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Pihak ketiga Rupiah Reksadana Sertifikat Bank Indonesia
Dolar Amerika Serikat Credit Linked Notes Pihak berelasi (Catatan 43) Rupiah Obligasi Pemerintah
Tersedia untuk Dijual Pihak ketiga Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Obligasi
2011
2010
10.998 -
10.479 -
9.562 193.582
10.998
10.479
203.144
530.063
498.713
-
71.925
53.933
-
612.986
563.125
203.144
4.043.563 -
8.589.317 2.588
8.440.168 -
4.043.563
8.591.905
8.440.168
56
394
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK (lanjutan) a) Berdasarkan Tujuan, Mata Uang dan Jenis (lanjutan): 2012 Tersedia untuk Dijual (lanjutan) Pihak ketiga (lanjutan) Dolar Amerika Serikat U.S Treasury Bonds Obligasi Medium term notes Pihak berelasi (Catatan 43) Rupiah Obligasi Pemerintah Obligasi Dolar Amerika Serikat Obligasi Pemerintah Obligasi
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Pihak ketiga Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) Obligasi Subordinasi Dolar Amerika Serikat Credit linked notes Wesel Tagih Medium term notes Pihak berelasi (Catatan 43) Rupiah Obligasi Pemerintah Obligasi Medium term notes Dolar Amerika Serikat Obligasi Pemerintah
Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
2011
2010
389.508 141.590 48.470
243.032 91.868 46.022
212.474 44.589
579.568
380.922
257.063
6.424.673 202.509
4.107.050 197.102
2.365.535 195.883
6.627.182
4.304.152
2.561.418
2.304.412 18.549
2.139.051 -
1.813.646 -
2.322.961
2.139.051
1.813.646
13.573.274
15.416.030
13.072.295
12.513.201 603.000 575.000 89.873
5.367.445 1.067.799 400.000 89.857
997.663 924.271 200.000 89.843
13.781.074
6.925.101
2.211.777
3.167.984 115.650 -
3.096.995 109.164 181.350
3.175.431 397.642 180.200
3.283.634
3.387.509
3.753.273
8.749.563 753.716 100.000
6.537.056 691.337 130.000
2.736.279 287.228 120.000
9.603.279
7.358.393
3.143.507
283.393
268.868
132.177
26.951.380
17.939.871
9.240.734
41.137.640 (760)
33.919.026 (1.510)
22.516.173 (1.510 )
41.136.880
33.917.516
22.514.663
57
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
395
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK (lanjutan) b) Berdasarkan Kolektibilitas: BRI melakukan penilaian atas penurunan nilai efek-efek secara individual dengan adanya bukti obyektif penurunan nilai, kecuali untuk efek-efek milik BRIS (Entitas Anak) (berdasarkan prinsip syariah) penilaian dilakukan menggunakan panduan kolektibilitas Bank Indonesia. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, semua efek-efek diklasifikasikan “Lancar”. c) Berdasarkan Sisa Umur Hingga Jatuh Tempo: Klasifikasi jangka waktu efek-efek berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2012 Pihak ketiga Rupiah ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun > 1 tahun
Dolar Amerika Serikat ≤ 1 bulan > 3 bulan - 1 tahun > 1 tahun
Pihak berelasi (Catatan 43) Rupiah ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun > 1 tahun
Dolar Amerika Serikat ≤ 1 bulan > 1 tahun
Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
2011
2010
4.554.059 1.650.919 11.067.784 562.873
10.000.168 989.485 4.094.974 442.858
9.840.975 1.014.114
17.835.635
15.527.485
10.855.089
579.569 300.738 3.512.958
381.276 3.885.868
294.305 360.400 3.355.631
4.393.265
4.267.144
4.010.336
22.228.900
19.794.629
14.865.425
6.542.974 26.822 435.029 9.297.561
4.347.610 10.475 75.000 7.283.393
2.586.418 214.778 2.903.729
16.302.386
11.716.478
5.704.925
2.274.773 331.581
2.139.051 268.868
1.813.646 132.177
2.606.354
2.407.919
1.945.823
18.908.740
14.124.397
7.650.748
41.137.640 (760)
33.919.026 (1.510)
22.516.173 (1.510 )
41.136.880
33.917.516
22.514.663
58
396
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK (lanjutan) d) Berdasarkan Jenis dan Penerbit: d.1. Obligasi Pemerintah Obligasi Pemerintah merupakan obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara dalam rangka pengelolaan portofolio surat utang negara tersebut, seperti Surat Utang Negara (SUN), Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan obligasi Pemerintah valuta asing yang diperoleh melalui pasar perdana dan juga pasar sekunder, termasuk U.S Treasury Bonds. Rincian obligasi Pemerintah adalah sebagai berikut:
Seri Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Rupiah FR0058 FR0059 FR0061 FR0062 FR0064 FR0065
Tersedia untuk Dijual Rupiah FR0027 FR0028 FR0031 FR0040 FR0042 FR0045 FR0046 FR0047 FR0050 FR0052 FR0053 FR0054 FR0055 FR0056 FR0057 FR0058 FR0059 FR0060 FR0061 FR0062 FR0063 FR0064 FR0065 ORI003 ORI004 ORI005 ORI006 ORI007 ORI008 ORI009 SR001 SR002 SR003 IFR0004 IFR0006 ZC0005 SPN
Tingkat Bunga Per Tahun (%)
Tanggal Jatuh Tempo
8,25 9,50 7,00 6,38 6,13 6,63
9,50 10,00 11,00 11,00 10,25 9,75 9,50 10,00 10,50 10,50 8,25 9,50 7,38 8,38 9.50 8,25 7,00 6,25 7,00 6,38 5,63 6,13 6,63 9,40 9,50 11,45 9,35 7,95 7,30 6,25 12,00 8,70 8,15 9,00 10,25 beragam
15 Juni 2032 15 Mei 2027 15 Mei 2022 15 April 2042 15 Mei 2028 15 Mei 2033
15 Juni 2015 15 Juli 2017 15 November 2020 15 September 2025 15 Juli 2027 15 Mei 2037 15 Juli 2023 15 Februari 2028 15 Juli 2038 15 Agustus 2030 15 Juli 2021 15 Juli 2031 15 September 2016 15 September 2026 15 Mei 2041 15 Juni 2032 15 Mei 2027 15 April 2017 15 Mei 2022 15 April 2042 15 Mei 2023 15 Mei 2028 15 Mei 2033 12 September 2011 12 Maret 2012 15 September 2013 15 Agustus 2012 15 Agustus 2013 15 Oktober 2014 15 Oktober 2015 25 Februari 2012 10 Februari 2013 23 Februari 2014 15 Oktober 2013 15 Maret 2030 20 Februari 2013 beragam
Nilai Wajar/Nilai Tercatat 2012
2011
2010
30.033 20.750 21.142
22.300 20.950 10.683 -
-
71.925
53.933
-
263.095 120.834 68.796 530.673 275.402 14.000 234.538 37.676 446.934 409.920 187.189 238.276 209.620 69.583 524.274 521.784 492.300 547.178 409.964 209.652 206.672 216.126 15.263 68.571 9.618 10.156 29.710 56.869
267.151 121.058 66.625 502.155 255.526 25.200 12.300 227.695 421.448 393.321 196.551 236.523 208.816 62.442 204.243 317.836 31.105 160.250 135.988 15.113 14.717 65.556 2.671 1.965 14.526 12.618 53.420 51.525 28.706 -
259.107 114.114 61.558 425.862 214.022 62.281 325.182 206.241 61.559 80.520 39.526 115.880 125.835 12.911 9.424 55.013 902 6.592 52.365 52.252 26.201 58.188
6.424.673
4.107.050
2.365.535
59
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
397
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK (lanjutan) d) Berdasarkan Jenis dan Penerbit (lanjutan): d.1. Obligasi Pemerintah (lanjutan)
Seri Tersedia untuk Dijual (lanjutan) Dolar Amerika Serikat RI0014 RI0014 RI0015 RI0016 RI0017 RI0018 RI0020 RI0021 RI0035 RI0037 RI0038 U.S Treasury Bonds Indois18
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Rupiah FR0026 FR0028 FR0030 FR0039 FR0040 FR0042 FR0043 FR0044 FR0045 FR0046 FR0047 FR0048 FR0049 FR0050 FR0052 FR0053 FR0054 FR0055 FR0056 FR0058 FR0059 FR0060 FR0061 FR0062 FR0063 FR0064 FR0065 IFR0003 IFR0004 IFR0005 IFR0006 IFR0007 IFR0010 PBS0001 PBS0002 PBS0003 PBS0004 SR002 SR003 SR004 SPN
Tingkat Bunga Per Tahun (%)
6,75 10,38 7,25 7,50 6,88 6,88 5,88 4,88 8,50 6,63 7,75 2,63 4,00
11,00 10,00 10,75 11,75 11,00 10,25 10,25 10,00 9,75 9,50 10,00 9,00 9,00 10,50 10,50 8,25 9,50 7,38 8,38 8,25 7,00 6,25 7,00 6,38 5,63 6,13 6,63 9,25 9,00 9,00 10,25 10,25 10,00 4,45 5,45 6,00 6,10 8,70 8,15 6,25 beragam
Tanggal Jatuh Tempo
10 Maret 2014 4 Mei 2014 20 April 2015 15 Januari 2016 9 Maret 2017 17 Januari 2018 13 Maret 2020 5 Mei 2021 12 Oktober 2035 17 Februari 2037 17 Januari 2038 15 November 2020 21 November 2018
15 Oktober 2014 15 Juli 2017 15 Mei 2016 15 Agustus 2023 15 September 2025 15 Juli 2027 15 Juli 2022 15 September 2024 15 Mei 2037 15 Juli 2023 15 Februari 2028 15 September 2018 15 September 2013 15 Juli 2038 15 Agustus 2030 15 Juli 2021 15 Juli 2031 15 September 2016 15 September 2026 15 Juni 2032 15 Mei 2027 15 April 2017 15 Mei 2022 15 Apr 2042 15 Mei 2023 15 Mei 2028 15 Mei 2033 15 September 2015 15 Oktober 2013 15 Januari 2017 15 Maret 2030 15 Januari 2025 15 Februari 2036 15 Februari 2018 15 Januari 2022 15 Januari 2027 15 Februari 2037 10 Februari 2013 23 Februari 2014 21 September 2015 beragam
Nilai Wajar/Nilai Tercatat 2012
2011
2010
688.842 32.418 206.459 67.583 436.723 129.335 139.358 253.321 46.405 167.885 87.894 389.508 48.189
687.033 31.762 194.472 63.246 397.973 117.447 122.955 222.974 39.308 142.949 73.719 243.032 45.213
681.160 33.585 177.294 63.120 395.928 114.968 118.391 35.417 127.965 65.818 212.474 -
2.693.920
2.382.083
2.026.120
9.118.593
6.489.133
4.391.655
158.613 304.636 33.912 52.804 57.451 169.863 522.622 76.426 224.016 181.757 381.973 107.074 90.453 68.527 296.747 590.002 352.469 655.829 797.056 551.636 259.829 323.810 430.932 66.603 57.551 24.323 100.299 114.544 49.877 310.661 47.914 311.073 82.631 144.973 241.958 243.048 94.710 26.822 18.131 5.309 120.699
160.379 307.217 34.099 53.250 57.750 169.959 521.725 76.741 223.882 181.362 382.607 106.624 90.263 68.517 296.687 604.184 351.982 655.325 795.572 168.678 201.205 72.132 201.983 115.679 314.119 312.241 12.894 -
161.983 121.019 34.871 58.024 146.852 520.920 223.762 159.026 108.369 106.215 90.089 68.508 296.634 40.606 102.508 190.711 116.760 49.644 139.778
8.749.563
6.537.056
2.736.279
60
398
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK (lanjutan) d)
Berdasarkan Jenis dan Penerbit (lanjutan): d.1. Obligasi Pemerintah (lanjutan) Tingkat Bunga Per Tahun (%)
Seri Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (lanjutan) Dolar Amerika Serikat RI0015 RI0018 RI0020 RI0021 RI0037
7,25 6,88 5,88 4,88 6,63
Tanggal Jatuh Tempo
Nilai Wajar/Nilai Tercatat 2012
20 April 2015 17 Januari 2018 13 Maret 2020 5 Mei 2021 17 Februari 2037
2011
2010
31.337 19.209 72.266 27.202 133.379
30.419 17.279 68.501 27.203 125.466
7.527 124.650
283.393
268.868
132.177
9.032.956
6.805.924
2.868.456
Nilai pasar Obligasi Pemerintah yang diklasifikasikan “Nilai Wajar melalui laporan Laba Rugi” dan “Tersedia untuk Dijual” berkisar dari 94,78% sampai dengan 150,71%, dari 95,69% sampai dengan 144,50% dan dari 75,33% sampai dengan 113,96% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. d.2. Obligasi Penerbit Tersedia untuk Dijual Pihak Ketiga Rupiah Thames PAM Jaya
Dolar Amerika Serikat PT Medco Energi Internasional Tbk Tahap I 2011 Barclays Bank Goldman Sach
Pihak berelasi (Catatan 43) Rupiah PT Jasa Marga (Persero) Tbk Seri XIII R PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Seri IX A Perum Pegadaian Seri XII B
Dolar Amerika Serikat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Tingkat Bunga Per Tahun (%)
12,50
6,05 5,14 3,30
Tanggal Jatuh Tempo
Peringkat *) 2012
13 Maret 2013
2011
-
14 Juli 2016 14 Oktober 2020 3 Mei 2015
Nilai Wajar/Nilai Tercatat
idAAA-***) A***)
2010
idA-
idAA-
2012
-
-
2011
2010
-
2.588
-
-
2.588
-
90.912 30.383 20.295
91.868 -
-
141.590
91.868
-
10,25
21 Juni 2017
idAA
idAA
idAA
111.497
105.362
105.005
10,40
10 Juli 2017
idAA+
idAA+
idAA+
80.180
81.012
80.480
8,00
4 September 2017
idAA+
idAA+
idAA+
4,13
27 April 2017
idAA
-
-
10.832
10.728
10.398
202.509
197.102
195.883
18.549
-
-
362.648
291.558
195.883
61
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
399
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK (lanjutan) d)
Berdasarkan Jenis dan Penerbit (lanjutan): d.2. Obligasi (lanjutan) Penerbit Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Pihak Ketiga Rupiah PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Seri I 2007 Seri I 2012 PT Bentoel Internasional Investama Tbk Seri I PT Bakrieland Development Tbk Seri I B Sukuk Ijarah I B PT Bank Danamon Indonesia Tbk Seri I B Seri II A Seri II B PT Bank Pan Indonesia Tbk Seri II B PT Mitra Adiperkasa Tbk Seri I A Sukuk Ijarah I A PT Salim Invomas Pratama Sukuk Ijarah I PT Medco Energi Internasional Tbk Seri II A PT Ciliandra Perkasa Seri II PT Malindo Feedmill Tbk Seri I PT BW Plantation Tbk Seri I PT Astra Sedaya Finance Seri XII C PT Agung Podomoro Land Tbk Seri I A Seri II PT BPD Sumatera Barat (Bank Nagari) Seri VI PT Bank CIMB Niaga Tbk Seri B PT Bank Sumut Seri III PT Bank Jabar Banten Tbk Seri VII A PT Bank DKI Seri VI A PT Bank BTPN Seri I A Seri I B PT Bank Internasional Indonesia Tbk Seri I A 2012 Seri I B 2012
Tingkat Bunga Per Tahun (%)
Tanggal Jatuh Tempo
Peringkat *) 2012
Nilai Wajar/Nilai Tercatat
2011
2010
2012
2011
2010
12,75 9,90
11 Juli 2012 12 Januari 2017
idA
idA -
idA-
150.000
250.000 -
250.000 -
10,50
27 November 2012
-
AAA**)
AAA**)
-
200.000
200.000
12,85 16,00
11 Maret 2013 7 Juli 2012
idB -
idBBB+ idBBB+
idBBB+ idBBB+
100.000 -
100.000 50.000
100.000 50.000
10,60 8,75 9,00
19 April 2012 9 Desember 2013 9 Desember 2015
idAA+ idAA+
idAA+ idAA+ idAA+
idAA+ idAA+ idAA+
20.000 30.000
49.880 20.000 30.000
49.513 20.000 30.000
10,75
19 Juni 2012
-
idAA
idAA
-
49.919
49.758
12,25 12,25
16 Desember 2012 16 Desember 2012
-
idA+ idA+
idA+ idA+
-
50.000 25.000
50.000 25.000
11,65
1 Desember 2014
idAA
idAA
idAA-
25.000
25.000
25.000
13,38
17 Juni 2012
-
idAA-
idAA-
-
20.000
20.000
11,50
27 November 2012
-
idA+
idA+
-
20.000
20.000
11,80
6 Maret 2013
idAAA
idAAA
idAA+
10.000
10.000
10.000
10,68
16 November 2015
idA-
idA
idA
25.000
25.000
25.000
9,70
25 Februari 2014
idAA+
idAA+
-
50.000
50.000
-
10,00 9,38
25 Agustus 2014 15 Agustus 2017
idA idA
idA -
-
6.000 10.000
6.000 -
-
9,88
13 Januari 2016
idA
idA
-
10.000
10.000
-
8,30
23 Desember 2016
idAAA
idAAA
-
30.000
30.000
-
10,13
5 Juli 2016
idA+
idA+
-
10.000
10.000
-
9,20
9 Februari 2014
idAA-
idAA-
-
20.000
20.000
-
9,25
17 Juni 2014
idA+
idA+
-
17.000
17.000
-
7,75 8,25
3 Agustus 2015 3 Agustus 2017
AAAA-
-
-
30.000 20.000
-
-
7,60 8,00
31 Oktober 2015 31 Oktober 2017
idAAA idAAA
-
-
25.000 15.000
-
-
603.000
1.067.799
924.271
62
400
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK (lanjutan) d)
Berdasarkan Jenis dan Penerbit (lanjutan): d.2. Obligasi (lanjutan)
Penerbit Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (lanjutan) Pihak berelasi (Catatan 43) Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Seri I PT Danareksa (Persero) Seri III B Seri III C Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Seri IV B Seri I B Seri I C Seri A Seri B Seri I A 2012 Seri I B 2012 PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Seri II Seri III B Seri IV B PT Pupuk Kalimantan Timur Sukuk Ijarah I Seri II PT Indosat Tbk Sukuk Ijarah IV A PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Seri I Seri XIII A Seri XIV Seri XV EBA Seri I A PT PLN (Persero) Sukuk Ijarah IV A Perum Pegadaian Seri I A PT Aneka Tambang (Persero) Tbk Seri I A Seri I B PT Waskita Karya Seri II A
Tingkat Bunga Per Tahun (%)
Tanggal Jatuh Tempo
Peringkat *) 2012
Nilai Wajar/Nilai Tercatat
2011
2010
2012
2011
2010
13,13
10 Juli 2011
-
-
idAA
-
-
45.000
13,00 13,50
20 Juni 2011 20 Juni 2013
idA
idA
idA idA
5.000
5.000
10.000 5.000
11,63 8,85 9,60 7,00 7,75 6,25 6,50
18 Juni 2012 8 Juli 2013 8 Juli 2015 20 Desember 2014 20 Desember 2016 7 December 2013 27 November 2015
idAAA idAAA idAAA idAAA idAAA idAAA
idAAA idAAA idAAA idAAA idAAA -
idAAA idAAA idAAA -
29.000 20.000 37.000 38.000 25.000 25.000
25.000 29.000 20.000 37.000 38.000 -
25.000 29.000 20.000 -
9,50 9,75 8,80
3 Januari 2011 8 Juli 2013 5 April 2013
AA***) AA***)
AA***) AA***)
AA**) AA**) -
20.000 20.000
20.000 20.000
25.000 20.000 -
10,75 10,75
4 Desember 2014 4 Desember 2014
idAA idAA
idAA idAA
idAA idAA
25.000 10.000
25.000 10.000
25.000 10.000
11,25
8 Desember 2014
idAA+
idAA+
idAA+
16.000
16.000
16.000
7,90 11,75 10,25 9,50 13,00
5 Juni 2022 29 Mei 2012 11 Juni 2020 28 Juni 2021 10 Maret 2018
idAA idAA idAA idAAA
idAA idAA idAA idAAA
idAAidAAidAAA
25.000 30.000 50.000 1.716
10.000 30.000 50.000 4.337
10.000 30.000 7.228
11,95
12 Januari 2017
idAA+
idAA+
idAA-
10.000
10.000
10.000
7,50
11 Oktober 2014
idAA+
idAA+
-
247.000
247.000
-
8,38 9,05
14 Desember 2018 14 Desember 2021
idAA idAA
idAA idAA
-
20.000 75.000
20.000 75.000
-
8,75
5 Juni 2015
idA-
-
-
25.000
-
-
753.716
691.337
287.228
1.356.716
1.759.136
1.211.499
*) Berdasarkan peringkat yang diterbitkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). **) Berdasarkan peringkat yang diterbitkan oleh Moody’s. ***) Berdasarkan peringkat yang diterbitkan oleh Fitch Ratings.
63
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
401
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK (lanjutan) d)
Berdasarkan Jenis dan Penerbit (lanjutan): d.3. Reksadana Reksadana ITB - Niaga masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp10.998, Rp10.479 dan Rp9.562. d.4. Wesel Tagih 2012 Penerbit
Nilai Tercatat
Pihak Ketiga Dolar Amerika Serikat Gen Electric Cap Corp Verizon Morgan Stanley Morgan Stanley
Peringkat*
)
48.188 28.912 19.275 19.275
Jatuh Tempo
AAAA-
22 Mei 2013 28 Maret 2014 31 Agustus 2015 31 Agustus 2017
115.650 2011 Penerbit
Nilai Tercatat
Pihak Ketiga Dolar Amerika Serikat Gen Electric Cap Corp Verizon Morgan Stanley Morgan Stanley U.S. Bank, N.A.
Peringkat*
)
45.338 27.203 18.135 18.135 353
Jatuh Tempo
AAAAA-
22 Mei 2013 28 Maret 2014 31 Agustus 2015 31 Agustus 2017 3 Januari 2012
109.164
2010 Penerbit
Nilai Tercatat
Pihak Ketiga Dolar Amerika Serikat Standard Chartered Bank UBS AG Intens Funds Natix U.S. Bank, N.A. UBS AG
180.200 63.070 45.050 45.050 37.242 27.030
Peringkat*
)
Jatuh Tempo
AAAAAA-
8 Desember 2011 2 September 2011 30 Agustus 2011 12 Agustus 2011 3 Januari 2011 30 Agustus 2011
397.642 *)
Berdasarkan peringkat yang diterbitkan oleh Standard & Poor’s.
64
402
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK (lanjutan) d)
Berdasarkan Jenis dan Penerbit (lanjutan): d.5. Obligasi Subordinasi Penerbit
Tingkat Bunga Per Tahun (%)
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Pihak Ketiga Rupiah PT Bank OCBC NISP Seri III PT Bank Pan Indonesia Tbk Seri II
Peringkat
Tanggal Jatuh Tempo
2012
2011
Nilai Wajar/Nilai Tercatat 2010
2012
2011
2010
11,35
30 Juni 2017
AA**)
AA**)
AA**)
40.000
40.000
40.000
11,60
9 April 2018
idAA-*)
idAA-*)
idAA-*)
49.873
49.857
49.843
89.873
89.857
89.843
*) Berdasarkan peringkat yang diterbitkan oleh Pefindo **) Berdasarkan peringkat yang diterbitkan oleh Fitch Ratings
d.6. Medium-Term Notes (MTN) Nilai Nominal Penerbit
Dolar Amerika Serikat
Tingkat Bunga Per Tahun (%)
Rupiah
Tanggal Jatuh Tempo
Nilai Wajar/Nilai Tercatat 2012
2011
2010
Tersedia untuk Dijual Pihak Ketiga Dolar Amerika Serikat PT Medco Energi Internasional Tbk
5.000.000
-
6,38*)
29 Oktober 2013
48.470
46.022
44.589
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Pihak Ketiga Dolar Amerika Serikat PT Medco Energi International Tbk
20.000.000
-
8,00*)
23 Desember 2012
-
181.350
180.200
-
25.000 25.000
9,10*) 9,75*)
22 November 2013 22 November 2015
25.000 25.000
25.000 25.000
25.000 25.000
-
50.000
10,40*)
8 Juli 2013
50.000
50.000
50.000
-
20.000 30.000
8,50*) 8,20*)
30 Desember 2011 11 Oktober 2012
-
30.000
20.000 -
100.000
130.000
120.000
148.470
357.372
344.789
Pihak berelasi (Catatan 43) Rupiah PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Seri A Seri B PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Seri A PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Seri II Seri III
*)
Bunga diterima setiap 3 (tiga) bulan sekali
65
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
403
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK (lanjutan) d)
Berdasarkan Jenis dan Penerbit (lanjutan): d.7. Credit Linked Notes (CLN) Berikut ini merupakan saldo efek-efek berupa Credit Linked Notes (CLN) pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010: 2012
Penerbit Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Pihak Ketiga Dolar Amerika Serikat Standard Chartered Bank The Royal Bank of Scotland
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Pihak Ketiga Dolar Amerika Serikat Restrukturisasi tahun 2011 Credit Suisse International Restrukturisasi tahun 2009 Standard Chartered Bank The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited The Royal Bank of Scotland The Royal Bank of Scotland
Restrukturisasi tahun 2008 The Royal Bank of Scotland
Tanggal Efektif
14 Maret 2011 6 April 2011
Tanggal Jatuh Tempo
Tingkat Bunga Per Tahun
240.938 289.125
55.000.000
530.063
LIBOR*) + 2,95%
50.000.000
523.850
11 Februari 2009
20 Maret 2014 LIBOR**) + 1,50%
90.000.000
914.480
28 April 2009 14 Januari 2009 10 Februari 2009
20 Juni 2014 20 Maret 2014 20 Maret 2014
70.000.000 50.000.000 25.000.000
711.959 510.837 254.308
235.000.000
2.391.584
25.000.000
252.550
1 Desember 2008
20 Desember 2016
20 Desember 2013
3,05% LIBOR**) + 2%
Nilai Tercatat
25.000.000 30.000.000
20 Oktober 2011
20 Maret 2014 20 Maret 2014
Nilai Nominal (Dolar Amerika Serikat) (nilai penuh)
LIBOR**) + 1,50% LIBOR**) + 2,80% LIBOR**) + 1,10%
LIBOR*) + 1,00%
252.550 Total
3.698.047 2011
Penerbit Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Pihak Ketiga Dolar Amerika Serikat Standard Chartered Bank The Royal Bank of Scotland
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Pihak Ketiga Dolar Amerika Serikat Restrukturisasi tahun 2011 Credit Suisse International
Tanggal Efektif
14 Maret 2011 6 April 2011
20 Oktober 2011
Tanggal Jatuh Tempo
Tingkat Bunga Per Tahun
20 Maret 2014 20 Maret 2014
20 Desember 2016
3,05% LIBOR**) + 2%
LIBOR*) + 2,95%
Nilai Nominal (Dolar Amerika Serikat) (nilai penuh)
Nilai Tercatat
25.000.000 30.000.000
226.688 272.025
55.000.000
498.713
50.000.000
502.469
66
404
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK (lanjutan) d)
Berdasarkan Jenis dan Penerbit (lanjutan): d.7. Credit Linked Notes (CLN) (lanjutan) 2011
Tanggal Efektif
Penerbit
Tanggal Jatuh Tempo
Tingkat Bunga Per Tahun
Nilai Nominal (Dolar Amerika Serikat) (nilai penuh)
Nilai Tercatat
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (lanjutan) Pihak Ketiga (lanjutan) Dolar Amerika Serikat (lanjutan) Restrukturisasi tahun 2009 Standard Chartered Bank The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited The Royal Bank of Scotland The Royal Bank of Scotland
Restrukturisasi tahun 2008 The Royal Bank of Scotland
11 Februari 2009
20 Maret 2014 LIBOR**) + 1,50%
28 April 2009 14 Januari 2009 10 Februari 2009
20 Juni 2014 20 Maret 2014 20 Maret 2014
1 Desember 2008
20 Desember 2013
LIBOR**) + 1,50% LIBOR**) + 2,80% LIBOR**) + 1,10%
LIBOR*) + 1,00%
90.000.000
897.739
70.000.000 50.000.000 25.000.000
694.225 503.376 249.926
235.000.000
2.345.266
25.000.000
249.260
Total
3.595.708
2010
Tanggal Efektif
Penerbit Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Dolar Amerika Serikat Restrukturisasi tahun 2009 Standard Chartered Bank The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited The Royal Bank of Scotland The Royal Bank of Scotland
Restrukturisasi tahun 2008 Credit Suisse International The Royal Bank of Scotland
Tanggal Jatuh Tempo
Tingkat Bunga Per Tahun
Nilai Nominal (Dolar Amerika Serikat) (nilai penuh)
11 Februari 2009
20 Maret 2014 LIBOR**) + 1,50%
90.000.000
929.995
28 April 2009 14 Januari 2009 10 Februari 2009
20 Juni 2014 20 Maret 2014 20 Maret 2014
LIBOR**) + 1,50% LIBOR**) + 2,80% LIBOR**) + 1,10%
70.000.000 50.000.000 25.000.000
714.434 523.114 259.224
235.000.000
2.426.767
50.000.000 25.000.000
489.082 259.582
26 September 2008 1 Desember 2008
20 Desember 2012 20 Desember 2013
LIBOR*) + 2,65% LIBOR*) + 1,00%
75.000.000 Total *) **)
Nilai Tercatat
748.664 3.175.431
LIBOR ASD 6 (enam) bulanan LIBOR ASD 3 (tiga) bulanan
67
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
405
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK (lanjutan) d)
Berdasarkan Jenis dan Penerbit (lanjutan): d.7. Credit Linked Notes (CLN) (lanjutan) CLN merupakan surat utang yang pembayaran kupon dan pelunasan pokok CLN tersebut dikaitkan dengan kejadian atas kegagalan pembayaran kewajiban (credit default event) oleh Negara Republik Indonesia (reference entity). BRI akan menerima seluruh bunga dan pelunasan pokok secara penuh jika tidak terjadi credit default event. Jika terjadi credit default event terhadap reference entity, penerbit akan segera melunasi CLN tersebut dengan obligasi yang diterbitkan oleh reference entity atau kas dengan nilai tertentu. Credit default event yang dapat terjadi terhadap reference entity antara lain (i) kegagalan pembayaran kewajiban yang jatuh tempo, (ii) repudiation/moratorium dan (iii) restrukturisasi yang syarat pembayaran kewajibannya tidak menguntungkan bagi kreditur. Pada tahun 2011, BRI telah melakukan restrukturisasi atas kontrak CLN bersama Credit Suisse International dengan mengubah jangka waktu, bunga, serta menghilangkan kewajiban untuk melakukan top-up. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, credit default swaps yang melekat memiliki nilai wajar berupa kewajiban masing-masing sebesar ASD5.392.134, ASD11.614.086 dan ASD8.023.069 (ekuivalen sebesar Rp51.967, Rp105.311 dan Rp72.288) yang dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai kewajiban derivatif (Catatan 11). Keuntungan neto dari perubahan nilai wajar credit default swaps yang melekat dicatat sebagai pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar ASD6.221.952 (ekuivalen sebesar Rp59.964), ASD2.034.218 (ekuivalen sebesar Rp18.445) dan ASD20.912.952 (ekuivalen sebesar Rp188.426). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 kenaikan nilai wajar CLN yang yang diklasifikasikan dalam “Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi” berupa keuntungan yang belum direalisasi masing-masing sebesar ASD1.387.416 dan ASD1.408.049 (ekuivalen sebesar Rp13.371 dan Rp12.767) yang dicatat pada laporan posisi keuangan sebagai tagihan derivatif (Catatan 11) dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai keuntungan yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah.
e)
Perubahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Efek-efek: 2012 Rupiah *) Saldo awal Penyesuaian saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No.55 (Revisi 2006) (Catatan 39) Pembalikan (penyisihan) selama tahun berjalan (Catatan 32) Saldo akhir Dolar Amerika Serikat Saldo awal Penyesuaian saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No.55 (Revisi 2006) (Catatan 39) Saldo akhir
2011
2010
1.510
1.535
-
-
(750)
(25)
13.859 (12.449 ) 100
760
1.510
1.510
-
-
43.250
-
-
(43.250 )
-
-
-
760
1.510
1.510
*) Saldo awal pada tahun 2011 merupakan penambahan saldo BRI Agro (Entitas Anak) sebesar Rp25.
68
406
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. EFEK-EFEK (lanjutan) e)
Perubahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Efek-efek (lanjutan): Jumlah minimum cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek yang wajib dibentuk sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia adalah sebesar Rp760, Rp1.510 dan Rp1.510 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek yang dibentuk telah memadai.
f)
Kisaran tingkat suku bunga selama satu tahun untuk efek-efek: 2012 Rupiah Dolar Amerika Serikat
4,45 - 13,50% 1,41 - 8,00%
2011 6,25 - 13,50% 1,35 - 8,00%
2010 6,37 - 13,50% 1,35 - 8,00%
g)
BRI mengakui keuntungan yang belum direalisasi - neto dari nilai efek-efek yang diklasifikasikan “Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi” sebesar RpNihil, Rp884 dan Rp3.321 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, yang dilaporkan dalam akun “Keuntungan yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah - neto” di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
h)
BRI mengakui keuntungan neto atas penjualan efek-efek adalah sebesar Rp42.670, Rp132.246 dan Rp153.275 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, yang dilaporkan dalam akun “Keuntungan dari penjualan efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah - neto” di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
i)
Obligasi Pemerintah sejumlah nominal Rp540.600, pada tanggal 31 Desember 2010, telah dijual dengan janji dibeli kembali (Catatan 23).
Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 37. 8. TAGIHAN WESEL EKSPOR a) Berdasarkan Jenis dan Mata Uang: 2012 Pihak ketiga Rupiah Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Wesel Ekspor
Mata uang asing Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Dolar Amerika Serikat Wesel Ekspor Yuan Cina Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Dolar Hong Kong Euro Eropa Dirham Arab Emirates
2011
2010
35.148 -
58.057 1.885
42.715 -
35.148
59.942
42.715
13.019
1.512
-
4.445.891 1.162.547 81.341 79.014 49.776 23.360
3.762.636 688.875 118.818 46.536 104.796 22.672
445.105 125.609 70.927 34.467 4.485
69
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
407
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. TAGIHAN WESEL EKSPOR (lanjutan) a) Berdasarkan Jenis dan Mata Uang (lanjutan): 2012 Pihak ketiga (lanjutan) Mata uang asing (lanjutan) Wesel Ekspor (lanjutan) Riyal Saudi Arabia Pound Sterling Inggris Dolar Singapura Dolar Australia
Pihak berelasi (Catatan 43) Rupiah Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)
Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
2011
2010
11.603 8.772 8.683 1.337
7.933 7.750 2.222 4.877
12.523 3.086 2.840
5.885.343
4.768.627
699.042
5.920.491
4.828.569
741.757
14.281
-
-
14.281
-
-
5.934.772 -
4.828.569 -
741.757 (7.418 )
5.934.772
4.828.569
734.339
b) Berdasarkan Kolektibilitas: BRI melakukan penilaian atas penurunan nilai tagihan wesel ekspor secara individual dengan adanya bukti obyektif penurunan nilai kecuali untuk tahun 2010 penilaian dilakukan menggunakan panduan kolektibilitas Bank Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2010, semua tagihan wesel ekspor diklasifikasikan “Lancar”. c) Berdasarkan Jangka Waktu: Klasifikasi jangka waktu tagihan wesel ekspor berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Pihak ketiga ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun
Pihak berelasi (Catatan 43) Rupiah ≤ 1 bulan
Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
2012
2011
2010
763.565 800.732 4.356.194
572.438 816.080 3.440.051
480.034 218.257 43.466
5.920.491
4.828.569
741.757
14.281
-
-
14.281
-
-
5.934.772 -
4.828.569 -
741.757 (7.418 )
5.934.772
4.828.569
734.339
70
408
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. TAGIHAN WESEL EKSPOR (lanjutan) d) Perubahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Tagihan Wesel Ekspor adalah sebagai berikut: 2011 *)
Saldo awal Pembentukan (pembalikan) penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 32)
2010
7.638
5.512
(7.638)
1.906
Saldo akhir
-
7.418
*) Saldo awal pada tahun 2011 merupakan penambahan saldo BRI Agro (Entitas Anak) sebesar Rp220.
Jumlah minimum cadangan kerugian penurunan nilai tagihan wesel ekspor yang wajib dibentuk sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia adalah sebesar Rp7.418 pada tanggal 31 Desember 2010. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai tagihan wesel ekspor yang dibentuk telah memadai. Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 37. 9. OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH Akun ini terdiri dari obligasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah sehubungan dengan program rekapitalisasi BRI dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang dibeli dari pasar sekunder. Sehubungan dengan program rekapitalisasi, BRI menerima obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah sejumlah nominal Rp29.149.000 yang diterbitkan dalam 2 (dua) tahap yaitu sebesar nominal Rp20.404.300 pada tanggal 25 Juli 2000 dan Rp8.744.700 pada tanggal 31 Oktober 2000, yang seluruhnya merupakan obligasi tingkat bunga tetap. Berdasarkan kontrak manajemen tanggal 28 Februari 2001 antara Pemerintah dengan BRI dan Direksi serta Dewan Komisaris BRI, telah disepakati bahwa jumlah Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang dibutuhkan untuk rekapitalisasi BRI adalah sebesar Rp29.063.531 (Catatan 28a), sehingga kelebihan rekapitalisasi sebesar Rp85.469 wajib dikembalikan kepada Pemerintah dan BRI tidak memperoleh bunga atas obligasi tersebut. Pada tanggal 5 November 2001, BRI telah mengembalikan obligasi tersebut sebesar Rp85.469, termasuk bunga yang terkait dengan obligasi tersebut kepada Pemerintah. Rincian Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah adalah sebagai berikut: a) Berdasarkan Tujuan Kepemilikan dan Sisa Umur Sampai Saat Jatuh Tempo: 2012 Tersedia untuk Dijual ≤ 1 bulan
2011
2010
715.616
5.396.026
6.026.463
1.000.000 2.600.000
1.000.000 2.600.000
4.000.000 500.000 3.100.000
3.600.000
3.600.000
7.600.000
4.315.616
8.996.026
13.626.463
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo > 1 bulan - 3 bulan > 1 tahun - 5 tahun > 5 tahun - 10 tahun
71
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
409
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH (lanjutan) b) Berdasarkan Klasifikasi dan Jenis: Seri Tersedia untuk Dijual FR0016 FR0017 FR0018 VR0027 VR0031
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo FR0015 VR0020 VR0021 VR0023 VR0026 VR0027 VR0028 VR0029 VR0031
Tingkat Bunga Per Tahun (%)
Tanggal Jatuh Tempo
13,45 13,15 13,18 SPN 3 bulan SPN 3 bulan
Nilai Wajar/Nilai Tercatat 2012
15 Agustus 2011 15 Januari 2012 15 Juli 2012 25 Juli 2018 25 Juli 2020
13,40 15 Februari 2011 SPN 3 bulan 25 April 2015 SPN 3 bulan 25 November 2015 SPN 3 bulan 25 Oktober 2016 SPN 3 bulan 25 Januari 2018 SPN 3 bulan 25 Juli 2018 SPN 3 bulan 25 Agustus 2018 SPN 3 bulan 25 Agustus 2019 SPN 3 bulan 25 Juli 2020
2011
2010
447.565 268.051
1.261.849 3.420.476 447.714 265.987
1.047.776 1.353.485 3.625.202 -
715.616
5.396.026
6.026.463
250.000 250.000 500.000 375.000 375.000 375.000 375.000 1.100.000
250.000 250.000 500.000 375.000 375.000 375.000 375.000 1.100.000
4.000.000 250.000 250.000 500.000 375.000 375.000 375.000 375.000 1.100.000
3.600.000
3.600.000
7.600.000
4.315.616
8.996.026
13.626.463
c) Informasi Signifikan Lainnya: Jadwal pembayaran bunga untuk obligasi seri FR adalah 6 (enam) bulan sekali, sedangkan untuk seri VR adalah 3 (tiga) bulan sekali. Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah - Rupiah sejumlah nominal Rp100.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, telah dijual dengan janji dibeli kembali (Catatan 23). Nilai pasar untuk beberapa Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diklasifikasikan “Tersedia untuk dijual” berkisar dari 99,00% sampai dengan 99,64%, 98,51% sampai dengan 104,44% dan 104,99% sampai dengan 110,69% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. BRI mengakui kerugian neto atas penjualan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dari kelompok yang diklasifikasikan ”Nilai wajar melalui laporan laba rugi” sebesar Rp387 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang dilaporkan dalam akun “Keuntungan dari penjualan efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah - neto“ di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 10. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 terdiri dari: 2012 Jangka Waktu (hari) Pihak ketiga Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Seri FR0019 Seri FR0026 Seri FR0030 Seri FR0036 Seri FR0042
Tanggal Jual Kembali
42 66 65 67 96
04 Januari 2013 22 Februari 2013 01 Maret 2013 22 Februari 2013 19 Maret 2013
Nilai Nominal
501.450 530.765 874 139.773 295.391
Nilai Jual Kembali Neto
535.272 541.314 884 143.174 305.236
72
410
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (lanjutan) 2012 Jangka Waktu (hari) Pihak ketiga (lanjutan) Bank Indonesia (lanjutan) Obligasi Pemerintah (lanjutan) Seri FR0042 Seri FR0042 Seri FR0043 Seri FR0046 Seri FR0047 Seri FR0053 Seri FR0053 Seri FR0053 Seri FR0054 Seri FR0055 Seri FR0055 Seri FR0056 Seri FR0057 Seri FR0058 Seri FR0059 Seri FR0059 Seri FR0060 Seri FR0061 Seri FR0061 Seri FR0061 Seri FR0061 Seri FR0063 Seri FR0064 Seri SPN12130205 Seri SPN12130307 Seri SPN12130606 Seri SPN12130710 Seri SPN12130912 Seri SPN12131204
Tanggal Jual Kembali
95 94 97 42 95 65 61 63 97 67 64 93 97 64 69 64 64 65 67 59 96 97 96 65 63 65 69 65 69
Nilai Nominal
19 Maret 2013 22 Maret 2013 02 April 2013 08 Januari 2013 22 Maret 2013 01 Februari 2013 12 Februari 2013 15 Februari 2013 26 Maret 2013 22 Februari 2013 01 Maret 2013 01 Maret 2013 26 Maret 2013 01 Maret 2013 26 Februari 2013 01 Maret 2013 01 Maret 2013 01 Februari 2013 15 Februari 2013 08 Februari 2013 02 April 2013 26 Maret 2013 19 Maret 2013 08 Februari 2013 05 Februari 2013 08 Februari 2013 26 Februari 2013 01 Maret 2013 26 Februari 2013
Nilai Jual Kembali Neto
340.168 679.425 327.175 629.180 336.068 482.702 287.380 288.160 615.485 148.727 175.539 295.115 16.140 31.424 432.694 47.468 9.041 83.619 534.895 534.250 270.398 20.050 31.710 280.447 470.704 186.154 27.551 229.766 54.665
351.514 702.315 338.812 649.305 345.108 497.597 296.509 297.309 635.430 151.708 179.180 300.657 16.272 31.513 436.044 47.857 9.158 84.162 538.722 538.106 272.564 20.206 31.937 281.359 472.289 186.759 27.592 229.910 54.747
9.334.353
9.550.521
2011 Jangka Waktu (hari) Pihak ketiga Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Seri FR0059 Seri FR0056 Seri FR0054 Seri FR0053 Seri FR0052 Seri FR0052 Seri FR0047 Seri FR0046 Seri FR0044 Seri FR0043 Seri FR0043 Seri FR0042 Seri FR0023
Tanggal Jual Kembali
99 99 21 20 104 22 22 20 20 20 99 100 99
16 Februari 2012 16 Februari 2012 12 Januari 2012 12 Januari 2012 16 Februari 2012 12 Januari 2012 12 Januari 2012 12 Januari 2012 12 Januari 2012 12 Januari 2012 16 Februari 2012 29 Maret 2012 16 Februari 2012
Nilai Nominal
Nilai Jual Kembali Neto
18.000 171.000 2.000.000 1.048.200 134.771 84.096 915.904 730.800 391.000 830.000 61.000 1.000.000 250.000
18.265 190.451 2.458.802 1.195.006 177.596 110.386 1.148.998 897.153 492.300 1.062.032 77.627 1.288.767 265.915
7.634.771
9.383.298
73
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
411
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (lanjutan) 2010 Jangka Waktu (hari) Pihak ketiga PT Bank Pan Indonesia Tbk Obligasi Pemerintah Seri FR0031 Seri FR0040 Seri FR0045
Tanggal Jual Kembali
29 29 29
Nilai Nominal
14 Januari 2011 14 Januari 2011 14 Januari 2011
Nilai Jual Kembali Neto
110.000 115.000 263.000
124.511 124.620 252.250
488.000
501.381
BRI melakukan penilaian efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali secara individual dengan adanya bukti obyektif penurunan nilai. Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 37. 11. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF Ikhtisar transaksi derivatif adalah sebagai berikut: 2012 Tagihan derivatif
Transaksi Swap mata uang dan suku bunga Credit linked notes (Catatan 7) Swap mata uang asing Pembelian dan penjualan spot mata uang asing Pembelian forward mata uang asing
Liabilitas derivatif
14.062 13.371 1.417 -
95.298 51.967 3.404 1.524
28.850
152.193
2011 Tagihan derivatif
Transaksi Credit linked notes (Catatan 7) Swap mata uang dan suku bunga Swap mata uang asing Pembelian dan penjualan spot mata uang asing
Liabilitas derivatif
12.767 4.976 75 -
105.311 67.770 455
17.818
173.536
74
412
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan) 2010 Tagihan derivatif
Transaksi Swap mata uang dan suku bunga Pembelian dan penjualan spot mata uang asing Swap mata uang asing Credit linked notes (Catatan 7)
Liabilitas derivatif
78.654 5.722 3.494 -
5.840 3.673 72.288
87.870
81.801
a. Swap Mata Uang dan Suku Bunga BRI memiliki kontrak swap mata uang dan suku bunga pada tanggal - tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2012
DBS Bank DBS Bank DBS Bank Standard Chartered Bank Standard Chartered Bank Standard Chartered Bank Standard Chartered Bank The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited ANZ Bank Citibank *) **)
Tingkat Bunga Per Tahun
Nilai Nosional
Counterparties
Diterima
Dibayar
Tanggal Efektif
Jatuh Tempo
ASD65.000.000 ASD35.000.000 SGD10.000.000 ASD50.000.000 ASD20.000.000 ASD40.000.000 ASD60.000.000
7,50% 7,25% 7,00% 7,00% 7,00% 7,00% 7,00%
LIBOR**) + 1,65% LIBOR**) + 1,65% SIBOR*) + 1,90% LIBOR**) + 1,30% LIBOR**) + 1,69% LIBOR**) + 1,75% LIBOR**) + 1,75%
27 September 2011 6 Oktober 2011 16 Juli 2012 22 September 2011 18 September 2012 1 November 2012 1 November 2012
27 September 2014 6 Oktober 2013 16 Juli 2013 22 September 2013 18 September 2014 1 November 2015 1 November 2015
ASD50.000.000
7,50%
LIBOR**) + 1,70%
26 September 2011
26 September 2014
ASD50.000.000
7,50%
LIBOR**) + 1,70%
21 September 2011
22 September 2014
ASD50.000.000
7,00%
LIBOR**) + 1,90%
16 April 2012
16 April 2014
ASD50.000.000
7,00%
LIBOR**) + 1,50%
10 Desember 2012
10 Desember 2015
ASD50.000.000 ASD50.000.000 ASD25.000.000
7,00% 7,00% 7,00%
LIBOR**) + 1,50% LIBOR**) + 1,55% LIBOR**) + 1,68%
4 Desember 2012 5 November 2012 15 Oktober 2012
4 Desember 2015 5 November 2014 15 Oktober 2014
SIBOR SGD 3 (tiga) bulanan LIBOR ASD 3 (tiga) bulanan
2011 Nilai Nosional
Counterparties The Royal Bank of Scotland DBS Bank DBS Bank Standard Chartered Bank The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited *) **)
Tingkat Bunga Per Tahun Diterima
Dibayar
Tanggal Efektif
Jatuh Tempo
ASD20.000.000 ASD65.000.000 ASD35.000.000 ASD50.000.000
6,30% 7,50% 7,25% 7,00%
LIBOR*) + 0,60% LIBOR**) + 1,65% LIBOR**) + 1,65% LIBOR**) + 1,30%
23 September 2011 27 September 2011 6 Oktober 2011 22 September 2011
23 September 2012 27 September 2014 6 Oktober 2013 22 September 2013
ASD50.000.000
7,50%
LIBOR**) + 1,70%
26 September 2011
26 September 2014
ASD50.000.000
7,50%
LIBOR**) + 1,70%
21 September 2011
22 September 2014
LIBOR ASD 6 (enam) bulanan LIBOR ASD 3 (tiga) bulanan
2010 Nilai Nosional
Counterparties The Royal Bank of Scotland The Royal Bank of Scotland DBS Bank DBS Bank Standard Chartered Bank Standard Chartered Bank Standard Chartered Bank The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited *) **)
Tingkat Bunga Per Tahun Diterima
Dibayar
ASD50.000.000 ASD25.000.000 ASD40.000.000 ASD25.000.000 ASD100.000.000 ASD50.000.000 ASD100.000.000
LIBOR**) + 0,25% LIBOR**) + 0,50% SBI*) + 0,05% LIBOR**) + 1,50% 11% LIBOR**) + 0,25% LIBOR**) + 0,50%
5,40% 5,95% LIBOR**) + 1,10% SBI*) + 1,50% LIBOR**) + 0,80% SBI*) - 1,50% SBI*)
ASD25.000.000
LIBOR**) + 1,50%
SBI*) + 1,18%
Tanggal Efektif 9 Desember 2010 13 Oktober 2010 9 Juni 2008 21 Juli 2010 19 Juni 2008 12 November 2010 7 September 2010 12 Agustus 2010
Jatuh Tempo 9 Desember 2011 13 Oktober 2011 9 Juni 2011 21 Juli 2011 19 Juni 2011 14 November 2011 7 September 2011 12 Agustus 2011
Sertifikat Bank Indonesia 3 (tiga) bulanan LIBOR ASD 3 (tiga) bulanan
75
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
413
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan) a. Swap Mata Uang dan Suku Bunga (lanjutan) BRI melakukan kontrak pertukaran mata uang dan suku bunga (cross currency interest rate swap) terhadap beberapa counterparties, dimana BRI dan counterparties sepakat untuk saling menukarkan dana dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (ASD) dan Rupiah yang nilainya setara pada tanggal efektif kontrak. Dengan demikian maka para pihak berkewajiban membayar bunga sesuai dengan dana yang diterimanya. Apabila dana yang diterima ASD, maka pihak penerima berkewajiban membayar bunga tetap (fixed rate) atau mengambang (floating rate) sebesar SIBOR 3 (tiga) bulanan, LIBOR 3 (tiga) bulanan atau LIBOR 6 (enam) bulanan ditambah dengan marjin tertentu. Sebaliknya penerima dana Rupiah berkewajiban membayar fixed rate atau floating rate sebesar tingkat suku bunga mengambang yang berlaku di pasar ditambah dengan marjin tertentu. b. Pembelian dan Penjualan Spot dan Forward Mata Uang Asing Pada tanggal 31 Desember 2012, BRI memiliki kontrak pembelian spot mata uang asing dalam ASD dengan nilai nosional sebesar ASD69.000.000 dengan nilai kontrak sebesar Rp670.961 dan kontrak pembelian forward dengan nilai nosional sebesar ASD10.000.000 dengan nilai kontrak sebesar Rp97.900. Selain itu BRI memiliki kontrak penjualan spot mata uang asing dalam Dolar Amerika Serikat (ASD) dengan nilai nosional sebesar ASD34.000.000 dengan nilai kontrak sebesar Rp330.245. c. Swap Mata Uang Asing Pada tanggal 31 Desember 2012, BRI memiliki kontrak swap mata uang asing dalam Dolar Amerika Serikat (ASD) dengan nilai nosional pembelian sebesar ASD14.000.000 dan nilai nosional penjualan sebesar ASD24.000.000 dengan nilai kontrak beli sebesar Rp136.545 dan nilai kontrak jual Rp234.337. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai tagihan derivatif adalah sebagai berikut: 2010 Saldo awal Penyesuaian saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No.55 (Revisi 2006) (Catatan 39)
1.449 (1.449)
Saldo akhir
-
BRI melakukan penilaian tagihan derivatif secara individual dengan adanya bukti obyektif penurunan nilai. Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 37. 12. KREDIT YANG DIBERIKAN a) Berdasarkan Mata Uang dan Jenis: 2012 Pihak ketiga Rupiah Kupedes Modal kerja Konsumsi Investasi
106.797.402 69.968.219 62.087.183 20.320.941
2011
90.189.492 61.633.557 55.715.913 14.031.064
2010
75.371.389 62.290.266 50.791.261 12.714.177
76
414
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) a) Berdasarkan Mata Uang dan Jenis (lanjutan): Pihak ketiga (lanjutan) Rupiah (lanjutan) Program Sindikasi Lainnya
Mata uang asing Modal kerja Investasi Sindikasi
Pihak berelasi (Catatan 43) Rupiah Modal kerja Sindikasi Investasi Karyawan Konsumsi Mata uang asing Modal Kerja Investasi Sindikasi
Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
2012
2011
2010
8.767.917 1.238.165 1.112.197
7.825.141 934.695 1.247.900
6.625.255 775.934 139.046
270.292.024
231.577.762
208.707.328
13.754.643 8.602.611 841.957
11.710.504 4.113.834 353.748
4.159.430 3.704.834 399.746
23.199.211
16.178.086
8.264.010
293.491.235
247.755.848
216.971.338
25.174.987 11.321.078 6.889.231 55.823 50.083
16.355.057 7.858.316 3.287.839 55.721 56.855
12.670.289 8.152.188 1.741.962 35.742 35.262
43.491.202
27.613.788
22.635.443
11.975.719 1.707.399 92.707
8.939.046 1.020.489 77.086
6.936.650 420.807 -
13.775.825
10.036.621
7.357.457
57.267.027
37.650.409
29.992.900
350.758.262 (14.677.220)
285.406.257 (15.951.531)
246.964.238 (13.991.454 )
336.081.042
269.454.726
232.972.784
Perincian kredit yang diberikan dalam mata uang asing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar Rp35.784.729, Rp26.141.237, dan Rp15.596.196 dalam Dolar Amerika Serikat, Rp161.730, Rp73.470, dan Rp21.607 dalam Dolar Singapura, Rp982.633, RpNihil, dan Rp3.032 dalam Euro Eropa, Rp34.649, RpNihil, dan Rp632 dalam Pound Sterling Inggris, dan Rp11.295, RpNihil, dan RpNihil dalam Yen Jepang. b) Berdasarkan Sektor Ekonomi: 2012 Pihak ketiga Rupiah Perdagangan, perhotelan dan restoran Pertanian Perindustrian Jasa dunia usaha Konstruksi Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa pelayanan sosial
91.728.349 23.561.544 11.204.269 9.792.471 6.090.323 2.510.326 2.438.540
2011
82.301.568 18.419.819 7.173.161 7.210.928 4.252.484 1.619.659 2.601.608
2010
82.130.884 15.746.727 7.903.000 6.157.754 4.400.580 1.540.925 2.650.878
77
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
415
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b) Berdasarkan Sektor Ekonomi (lanjutan): 2012 Pihak ketiga (lanjutan) Rupiah (lanjutan) Pertambangan Listrik, gas dan air Lain-lain
Mata uang asing Perindustrian Pertanian Perdagangan, perhotelan dan restoran Pertambangan Konstruksi Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Listrik, gas dan air Jasa dunia usaha Jasa pelayanan sosial Lain-lain
Pihak berelasi (Catatan 43) Rupiah Listrik, gas dan air Pertanian Perindustrian Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa dunia usaha Jasa pelayanan sosial Konstruksi Pertambangan Perdagangan, perhotelan dan restoran Lain-lain
Mata uang asing Perindustrian Pertambangan Konstruksi Pertanian Jasa dunia usaha Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Perdagangan, perhotelan dan restoran Lain-lain
Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
2011
2010
1.343.961 508.731 121.113.510
795.759 432.713 106.770.063
1.415.313 400.548 86.360.719
270.292.024
231.577.762
208.707.328
10.274.764 2.349.319 1.617.196 1.504.623 1.042.591 832.526 304.361 269.905 3.761 5.000.165
3.069.287 2.198.047 6.319.825 1.620.730 707.672 882.440 67.952 200.083 90.213 1.021.837
2.736.052 894.860 1.156.020 534.798 230.940 919.773 899.656 53.500 99.629 738.782
23.199.211
16.178.086
8.264.010
293.491.235
247.755.848
216.971.338
7.844.061 6.979.950 6.774.944 5.885.222 5.297.997 4.500.043 2.295.776 123.884 68.534 3.720.791
6.013.365 2.751.043 2.895.110 2.380.028 5.031.028 4.092.903 1.467.558 307.681 33.557 2.641.515
4.572.476 1.418.477 2.154.595 2.299.154 4.453.355 25.057 943.091 350.000 159.633 6.259.605
43.491.202
27.613.788
22.635.443
9.767.822 2.098.967 526.651 63.284 56.308 81.919 1.180.874
6.131.164 2.754.253 458.021 45.338 77.074 49.985 520.786
52.591 3.013.805 277.956 11.864 3.913.403 87.838
13.775.825
10.036.621
7.357.457
57.267.027
37.650.409
29.992.900
350.758.262 (14.677.220)
285.406.257 (15.951.531)
246.964.238 (13.991.454 )
336.081.042
269.454.726
232.972.784
78
416
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) c) Berdasarkan Jangka Waktu: Klasifikasi jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2012 Pihak ketiga Rupiah ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun > 1 tahun - 2 tahun > 2 tahun - 5 tahun > 5 tahun Mata uang asing ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun > 1 tahun - 2 tahun > 2 tahun - 5 tahun > 5 tahun
Pihak berelasi (Catatan 43) Rupiah ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun > 1 tahun - 2 tahun > 2 tahun - 5 tahun > 5 tahun Mata uang asing ≤ 1 bulan > 3 bulan - 1 tahun > 1 tahun - 2 tahun > 2 tahun - 5 tahun > 5 tahun
Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
2011
2010
9.162.744 12.034.330 53.594.760 43.277.587 74.711.131 77.511.472
8.636.335 11.170.959 46.374.408 37.071.298 65.733.770 62.590.992
8.114.618 11.294.927 44.749.348 32.326.151 60.619.171 51.603.113
270.292.024
231.577.762
208.707.328
1.325.785 1.648.194 7.037.085 3.508.766 5.405.805 4.273.576
744.280 802.530 6.644.163 1.418.908 4.238.244 2.329.961
1.025.975 732.191 1.190.906 512.271 2.889.888 1.912.779
23.199.211
16.178.086
8.264.010
293.491.235
247.755.848
216.971.338
5.885.185 10.230.543 5.415.744 971.450 6.090.145 14.898.135
5.069.059 5.472.456 3.880.725 672.840 2.811.474 9.707.234
4.202.001 5.959.298 1.194.479 1.810.107 2.575.554 6.894.004
43.491.202
27.613.788
22.635.443
9.459.919 514.814 1.954.003 569.005 1.278.084
6.126.118 98.959 112.336 2.754.253 944.955
71.896 199.229 2.824.595 4.261.737
13.775.825
10.036.621
7.357.457
57.267.027
37.650.409
29.992.900
350.758.262 (14.677.220)
285.406.257 (15.951.531)
246.964.238 (13.991.454 )
336.081.042
269.454.726
232.972.784
79
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
417
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) d) Berdasarkan Kolektibilitas:
Individual Kolektif Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai: Individual Kolektif
Total
2012
2011
2010
6.335.884
4.261.841
5.011.021
321.845.346 17.517.600 816.579 832.095 3.410.758
257.435.589 18.698.719 752.016 847.057 3.411.035
225.447.541 11.547.910 1.044.966 894.169 3.018.631
350.758.262
285.406.257
246.964.238
(3.403.315) (11.273.905)
(3.139.887) (12.811.644)
(4.121.561 ) (9.869.893 )
(14.677.220)
(15.951.531)
(13.991.454 )
336.081.042
269.454.726
232.972.784
e) Berdasarkan Segmen Operasi: 2012 Pihak ketiga Rupiah Korporasi Mikro Ritel Mata uang asing Korporasi Ritel
Pihak berelasi (Catatan 43) Rupiah Korporasi Ritel Mata uang asing Korporasi Ritel
Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
2011
2010
20.426.136 115.494.852 134.371.036
12.479.160 98.079.430 121.019.172
11.560.953 81.832.169 115.314.206
270.292.024
231.577.762
208.707.328
16.596.854 6.602.357
11.519.853 4.658.233
7.579.385 684.625
23.199.211
16.178.086
8.264.010
293.491.235
247.755.848
216.971.338
38.139.057 5.352.145
22.843.672 4.770.116
18.637.016 3.998.427
43.491.202
27.613.788
22.635.443
13.727.637 48.188
9.991.284 45.337
7.314.669 42.788
13.775.825
10.036.621
7.357.457
57.267.027
37.650.409
29.992.900
350.758.262 (14.677.220)
285.406.257 (15.951.531)
246.964.238 (13.991.454 )
336.081.042
269.454.726
232.972.784
80
418
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) f) Informasi Penting Lainnya: 1) Kisaran tingkat suku bunga untuk kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: 2012 Bunga Kontrak Rupiah Mata uang asing Bunga Efektif Rupiah Mata uang asing
2011
2010
4,5 - 22,32% 3,10 - 9,50%
5,00 - 24,00% 3,70 - 9,50%
5,50 - 24,00% 3,75 - 9,50%
5,09 - 30,10% 4,49 - 9,50
5,12 - 30,41% 4,24 - 9,97
5,48 - 30,59% 4,24 - 9,97
2) Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan, surat kuasa untuk menjual, giro, deposito atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan (Catatan 19 dan 21). 3) Kredit modal kerja dan investasi diberikan kepada debitur untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dan barang-barang modalnya. 4) Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit perorangan lainnya. 5) Kredit program merupakan kredit yang disalurkan BRI berdasarkan petunjuk dari Pemerintah dalam rangka mendukung pembangunan di Indonesia khususnya pengembangan usaha kecil, menengah dan koperasi. 6) Kredit Kupedes merupakan kredit yang disalurkan BRI melalui kantor BRI Unit. Sasaran kredit ini adalah usaha mikro dan golongan berpenghasilan tetap yang memerlukan tambahan pembiayaan yang besarnya sesuai dengan ketentuan batasan plafond Kupedes. Sektor ekonomi yang menjadi sasaran adalah pertanian, industri, perdagangan dan lain-lain. 7) Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur dibawah perjanjian pembiayaan bersama dengan bank-bank lain. Keikutsertaan BRI sebagai anggota sindikasi berkisar dari 2,97% sampai dengan 74,94%, 10% sampai dengan 74,94% dan 12,44% sampai dengan 74,94% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. 8) Pinjaman karyawan adalah pinjaman yang diberikan kepada karyawan dengan tingkat bunga sebesar 5,5% per tahun yang ditujukan untuk pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dengan jangka waktu berkisar antara 4 (empat) tahun sampai 20 (dua puluh) tahun. Pembayaran pokok pinjaman dan bunga dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulan. Perbedaan antara tingkat bunga pinjaman karyawan dan Base Lending Rate (BLR) ditangguhkan dan dicatat sebagai beban yang ditangguhkan untuk pinjaman karyawan, bagian dari aset lain-lain. Besarnya akun beban yang ditangguhkan untuk pinjaman karyawan sebesar Rp708.141, Rp629.188 dan Rp757.608 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Catatan 17).
81
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
419
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) f) Informasi Penting Lainnya (lanjutan): 9) Kredit yang diberikan BRI kepada pihak berelasi diluar kredit yang diberikan kepada karyawan kunci (Catatan 43) adalah sebagai berikut: 2012 PT Pertamina (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Perum Pegadaian PT Taspen (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Perum BULOG PT Petrokimia Gresik Kementerian Keuangan Republik Indonesia PT Dayamitra Telekomunikasi PT Pupuk Kujang PT Bringin Srikandi Finance PT Bringin Indotama Sejahtera Finance PT Bringin Karya Sejahtera PT Bringin Sejahtera Artha Makmur PT Bringin Gigantara Lain-lain
2011
2010
10.348.229 8.211.065 4.769.429 4.500.000 3.625.000 3.570.265 2.444.483 1.711.741 1.000.000 973.468 548.005 185.840 9.632 444 15.313.603
8.539.984 6.838.464 4.858.401 4.014.051 1.700.000 1.229.276 900.518 820.519 435.536 193.312 113.445 18.020 1.134 3.637 7.928.391
7.217.175 6.199.343 4.246.385 3.390.000 1.375.000 676.293 642.743 270.284 187.218 158.432 20.652 5.971 5.567.662
57.211.204
37.594.688
29.957.158
10) Jumlah kredit yang diberikan yang telah direstrukturisasi BRI (Entitas Induk) selama tahun 2012, 2011 dan 2010, serta masih dalam proses restrukturisasi masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut (tidak diaudit): 2012 Telah direstrukturisasi selama tahun berjalan Dalam proses restrukturisasi
624.782 329.838
2011 985.180 522.971
2010 1.034.003 716.171
Skema restrukturisasi tersebut umumnya dilakukan dengan perpanjangan masa pelunasan kredit. 11) Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) per tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 kepada Bank Indonesia, BRI tidak memiliki debitur baik pihak terkait maupun pihak tidak terkait, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang tidak memenuhi atau melampaui ketentuan BMPK. 12) Rincian kredit bermasalah dan cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
Perdagangan, perhotelan dan restoran Konstruksi Perindustrian Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa dunia usaha
2012
2011
3.904.999 1.510.299 1.050.306 998.893 675.248
4.667.692 413.031 1.105.804 154.337 497.988
2010 4.428.668 738.139 1.416.037 276.623 559.596
82
420
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) f) Informasi Penting Lainnya (lanjutan): 12) Rincian kredit bermasalah dan cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut (lanjutan): Pertanian Pertambangan Jasa pelayanan sosial Listrik, gas dan air Lain-lain Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
2012
2011
2010
595.414 84.077 69.115 35.037 2.471.928
576.143 21.373 212.401 24.692 1.598.488
603.940 25.279 368.854 17.528 1.534.123
11.395.316 (4.595.451)
9.271.949 (7.027.144)
9.968.787 (7.646.236 )
6.799.865
2.244.805
2.322.551
Rasio kredit bermasalah (NPL) BRI berdasarkan Peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut: (i) Konsolidasian 2012 Total kredit non-performing Total kredit yang diberikan % kredit non-performing (NPL)
2011
6.296.470 350.758.262 1,80%
2010
6.586.960 285.406.257 2,31%
6.865.709 246.964.238 2,78%
(ii) BRI (Entitas Induk) 2012 Total kredit non-performing Total kredit yang diberikan % kredit non-performing (NPL)
2011
6.203.863 348.227.188 1,78%
2010
6.522.422 283.583.198 2,30%
6.865.709 246.964.238 2,78%
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan: 2012 *)
2011
2010
Saldo awal Penyesuaian saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 39) Pembentukan penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 32) Penghapusbukuan selama tahun berjalan Selisih kurs
15.951.531
14.201.100
11.279.891
-
-
2.593.691 (4.447.510) 579.508
5.789.241 (4.394.952) 356.142
7.879.092 (4.964.081 ) (186.182 )
Saldo akhir
14.677.220
15.951.531
13.991.454
(17.266 )
*) Saldo awal pada tahun 2011 merupakan penambahan saldo BRI Agro (Entitas Anak) sebesar Rp209.646
83
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
421
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) f) Informasi Penting Lainnya (lanjutan): Dalam saldo cadangan kerugian penurunan nilai BRI (Entitas Induk) termasuk cadangan kerugian untuk daerah yang pernah mengalami bencana dan masih dikategorikan sebagai daerah rawan bencana oleh Pemerintah Republik Indonesia adalah sebesar Rp1.847.010, Rp5.961.982 dan Rp3.903.584 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Catatan 2f). Jumlah minimum cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan, yang wajib dibentuk sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia (Catatan 2f) adalah sebesar Rp9.024.876, Rp8.620.578 dan Rp7.743.646 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan yang dibentuk telah memadai. Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 37. 13. PIUTANG DAN PEMBIAYAAN SYARIAH Piutang dan pembiayaan syariah berdasarkan kolektibilitas adalah sebagai berikut: 2012 Pihak ketiga Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Pihak berelasi (Catatan 43) Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar
Total Dikurangi cadangan kerugian
2011
2010
10.524.430 264.904 144.735 24.707 170.983
8.517.359 216.663 29.280 71.752 151.801
5.138.596 180.244 42.984 31.043 101.630
11.129.759
8.986.855
5.494.497
118.495 26 1
121.860 -
30.471 -
118.522
121.860
30.471
11.248.281 (237.645)
9.108.715 (138.441)
5.524.968 (111.376 )
11.010.636
8.970.274
5.413.592
Piutang dan pembiayaan syariah terdiri dari piutang murabahah, piutang istishna, pinjaman qardh, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah.
84
422
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. PIUTANG DAN PEMBIAYAAN SYARIAH (lanjutan) Perubahan cadangan kerugian piutang dan pembiayaan syariah: 2012
2011
2010
Saldo awal Pembentukan (pembalikan) penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 32) Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Penghapusbukuan selama tahun berjalan
138.441
111.376
88.257
75.426
18.743
(3.267 )
25.687 (1.909)
35.964 (27.642)
26.386 -
Saldo akhir
237.645
138.441
111.376
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian piutang dan pembiayaan syariah yang dibentuk telah memadai. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, jumlah piutang dan pembiayaan syariah yang diklasifikasikan Non-Performing Financing (NPF) adalah masing-masing sebesar Rp340.426 (3,03%), Rp252.833 (2,78%) dan Rp175.657 (3,18%). 14. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI Rincian tagihan akseptasi kepada nasabah adalah sebagai berikut: a) Berdasarkan Jenis dan Mata Uang: 2012 Pihak ketiga Rupiah L/C Impor dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Mata uang asing L/C Impor dan SKBDN Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Yen Jepang Dolar Singapura
Pihak berelasi (Catatan 43) Rupiah L/C Impor dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)
2011
2010
23.306
56.514
-
4.067.960 8.051 892 -
1.325.538 14.028 1.255 -
560.271 35.090 613
4.076.903
1.340.821
595.974
4.100.209
1.397.335
595.974
349
493
-
85
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
423
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI (lanjutan) a) Berdasarkan Jenis dan Mata Uang (lanjutan): 2012 Mata uang asing L/C Impor dan SKBDN Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Yen Jepang
Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
2011
2010
495.981 189.582 -
280.468 13.880
70.904 -
685.563
294.348
70.904
685.912
294.841
70.904
4.786.121 -
1.692.176 -
666.878 (6.669 )
4.786.121
1.692.176
660.209
Jumlah liabilitas akseptasi adalah sebesar jumlah tagihan akseptasi kepada nasabah (sebelum dikurangi cadangan kerugian). b) Berdasarkan Kolektibilitas: BRI melakukan penilaian atas penurunan nilai tagihan akseptasi secara individual dengan adanya bukti obyektif penurunan nilai. c) Berdasarkan Jangka Waktu: Klasifikasi jangka waktu tagihan akseptasi berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2012 Pihak ketiga ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun
Pihak berelasi (Catatan 43) ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun
Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
2011
2010
530.585 1.530.415 2.039.209
395.301 716.137 285.897
202.717 290.109 103.148
4.100.209
1.397.335
595.974
43.378 425.110 217.424
33.279 23.276 238.286
66.881 4.023 -
685.912
294.841
70.904
4.786.121 -
1.692.176 -
666.878 (6.669 )
4.786.121
1.692.176
660.209
86
424
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI (lanjutan) d) Perubahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Tagihan Akseptasi adalah sebagai berikut: 2011 *)
Saldo awal Pembentukan (pembalikan) penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 32) Saldo akhir
2010
7.240
4.502
(7.240)
2.167
-
6.669
*) Saldo awal pada tahun 2011 merupakan penambahan saldo BRI Agro (Entitas Anak) sebesar Rp571.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi yang dibentuk telah memadai. Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 37. 15. PENYERTAAN SAHAM Rincian penyertaan saham adalah sebagai berikut: 2012
Nama Perusahaan PT BTMU-BRI Finance (Pihak berelasi - Catatan 43) PT Kustodian Sentral Efek Indonesia PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia PT Pemeringkat Efek Indonesia BPR Toelongredjo Agroloka BPR Tjoekir Agroloka BPR Toelangan Agroloka BPR Cinta Manis Agroloka BPR Bungamayang Agroloka PT Aplikanusa Lintasarta
Jenis Usaha
Persentase Pemilikan
Biaya Perolehan
170.584
Nilai Tercatat
Pembiayaan
45,00%
Lembaga penyelesaian efek
3,00
900
8,00 2,10 3,00 3,00 9,00 10,00 9,00 0,03
536 210 77 77 66 35 23 20
Investasi Pemeringkat efek Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Non-Bank
24.750
Akumulasi atas Bagian Laba Neto Perusahaan Asosiasi
195.334
1.944 Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
197.278 (536) 196.742
87
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
425
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 2011
Nama Perusahaan PT BTMU-BRI Finance (Pihak berelasi - Catatan 43) PT Kustodian Sentral Efek Indonesia PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia PT Pemeringkat Efek Indonesia BPR Toelongredjo Agroloka BPR Tjoekir Agroloka BPR Toelangan Agroloka BPR Cinta Manis Agroloka BPR Bungamayang Agroloka PT Aplikanusa Lintasarta
Jenis Usaha
Persentase Pemilikan
Akumulasi atas Bagian Laba Neto Perusahaan Asosiasi
Biaya Perolehan
Pembiayaan
45,00%
Lembaga penyelesaian efek
3,00
900
8,00 2,10 3,00 3,00 9,00 10,00 9,00 0,03
536 210 77 77 66 35 23 20
Investasi Pemeringkat efek Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Perbankan Non-Bank
24.750
138.531
Nilai Tercatat 163.281
1.944 Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
165.225 (536) 164.689 2010
Nama Perusahaan PT BTMU-BRI Finance (Pihak berelasi - Catatan 43) PT Kustodian Sentral Efek Indonesia PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia PT Pemeringkat Efek Indonesia
Jenis Usaha
Persentase Pemilikan
Biaya Perolehan 24.750
Akumulasi atas Bagian Laba Neto Perusahaan Asosiasi 109.380
Nilai Tercatat
Pembiayaan
45,00%
134.130
Lembaga penyelesaian efek
3,00
900
Investasi Pemeringkat efek
8,00 2,10
536 210 1.646
Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
135.776 (1.888) 133.888
BRI melakukan penilaian atas penurunan nilai penyertaan secara individual dengan adanya bukti obyektif penurunan nilai. Pada tanggal 31 Desember 2010, semua penyertaan diklasifikasikan “Lancar”, kecuali PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia diklasifikasikan ”Macet”
88
426
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) Pada tahun-tahun 2012, 2011 dan 2010, BRI telah menerima dividen tunai dari PT Pemeringkat Efek Indonesia masing-masing sebesar Rp158, Rp134 dan Rp147 dari pembagian laba akhir tahun 2011, 2010 dan 2009. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan saham: 2012 *)
2011
Saldo awal Pembentukan (pembalikan) penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 32)
536
Saldo akhir
536
2010
1.891
-
(1.355) 536
1.662 226 1.888
*) Saldo awal pada tahun 2011 merupakan penambahan saldo BRI Agro (Entitas Anak) sebesar Rp3.
Jumlah minimum cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan saham yang dibentuk adalah sebesar Rp1.888 pada tanggal 31 Desember 2010. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan saham yang dibentuk telah memadai. Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dan mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 37. 16. ASET TETAP Aset tetap terdiri atas: 2012 Keterangan
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan Kendaraan bermotor Komputer dan mesin Perlengkapan kantor Aset tetap museum
287.257 1.730.115 658.286 2.423.651 890.844 184
31.421 201.610 216.977 916.539 78.743 -
421 13.301 36.175 138.334 28.596 -
318.257 1.918.424 839.088 3.201.856 940.991 184
Aset sewa guna usaha
5.990.337 7
1.445.290 -
216.827 -
7.218.800 7
Total Biaya Perolehan
5.990.344
1.445.290
216.827
7.218.807
89
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
427
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. ASET TETAP (lanjutan) 2012 Keterangan
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Kendaraan bermotor Komputer dan mesin Perlengkapan kantor
850.930 513.781 2.077.804 695.004
78.483 54.780 212.059 72.074
34.140 28.225 56.008 22.108
895.273 540.336 2.233.855 744.970
Aset sewa guna usaha
4.137.519 7
417.396 -
140.481 -
4.414.434 7
Total Akumulasi Penyusutan
4.137.526
417.396
140.481
4.414.441
Nilai buku neto
1.852.818
2.804.366 2011
Keterangan
Saldo Awal
Penambahan
*)
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan Kendaraan bermotor Komputer dan mesin Perlengkapan kantor Aset tetap museum
244.339 1.566.749 550.400 2.289.157 753.412 184
43.558 166.317 128.224 168.472 143.403 -
640 2.951 20.338 33.978 5.971 -
287.257 1.730.115 658.286 2.423.651 890.844 184
Aset sewa guna usaha
5.404.241 772
649.974 -
63.878 765
5.990.337 7
Total Biaya Perolehan
5.405.013
649.974
64.643
5.990.344
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Kendaraan bermotor Komputer dan mesin Perlengkapan kantor
736.700 503.047 1.998.058 597.491
116.471 30.599 110.799 101.951
2.241 19.865 31.053 4.438
850.930 513.781 2.077.804 695.004
Aset sewa guna usaha
3.835.296 772
359.820 -
57.597 765
4.137.519 7
Total Akumulasi Penyusutan
3.836.068
359.820
58.362
4.137.526
Nilai buku neto
1.568.945
*)
1.852.818
Termasuk dalam penambahan aset tetap adalah saldo awal Entitas Anak yang diakuisisi, BRI Agro (Biaya Perolehan sebesar Rp49.196 dan Akumulasi Penyusutan sebesar Rp37.063).
90
428
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. ASET TETAP (lanjutan) 2010 Keterangan
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan Kendaraan bermotor Komputer dan mesin Perlengkapan kantor Aset tetap museum
231.542 1.349.813 536.252 2.159.138 664.860 184
12.857 217.536 28.765 154.802 97.952 -
60 600 14.617 24.783 9.400 -
244.339 1.566.749 550.400 2.289.157 753.412 184
Aset sewa guna usaha
4.941.789 3.219
511.912 -
49.460 2.447
5.404.241 772
Total Biaya Perolehan
4.945.008
511.912
51.907
5.405.013
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Kendaraan bermotor Komputer dan mesin Perlengkapan kantor
669.908 486.919 1.877.748 541.238
67.194 30.082 142.788 62.528
402 13.954 22.478 6.275
736.700 503.047 1.998.058 597.491
Aset sewa guna usaha
3.575.813 2.983
302.592 138
43.109 2.349
3.835.296 772
Total Akumulasi Penyusutan
3.578.796
302.730
45.458
3.836.068
Nilai buku neto
1.366.212
1.568.945
Jumlah penyusutan aset tetap yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah masing-masing sebesar Rp417.396, Rp322.757 dan Rp302.730 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Catatan 34). BRI telah mengasuransikan aset tetap (tidak termasuk hak atas tanah) untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran dan pencurian kepada PT Asuransi Bringin Sejahtera Artha Makmur (pihak berelasi) dan PT Asuransi Jasa Tania dengan nilai pertanggungan seluruhnya sebesar Rp8.813.509, Rp7.934.117 dan Rp7.513.307 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010.
91
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
429
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. ASET LAIN-LAIN Aset lain-lain terdiri atas: 2012 Rupiah Biaya dibayar di muka Beban yang ditangguhkan untuk pinjaman karyawan (Catatan 12f) Piutang bunga Efek-efek Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Lain-lain Persediaan kantor Agunan yang diambil alih Lain-lain
Mata uang asing Piutang bunga Efek-efek Lain-lain Biaya dibayar di muka Lain-lain
Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
2011
2010
866.545
671.315
614.699
708.141
629.188
757.608
368.106 47.508 4.718 714 185.663 49.544 3.635.864
321.551 331.783 1.449 202.258 75.845 2.119.229
171.967 575.703 1.392 194.108 39.290 2.452.221
5.866.803
4.352.618
4.806.988
54.865 37.314 112 2.746
50.902 27.538 2.012 860.435
43.639 15.080 1.732 216.482
95.037
940.887
276.933
5.961.840 -
5.293.505 -
5.083.921 (203.142 )
5.961.840
5.293.505
4.880.779
Pada tanggal 31 Desember 2010, cadangan kerugian penurunan nilai terutama atas rekening suspense di cabang-cabang, tagihan kepada pihak lainnya, kerugian atas kasus yang terjadi, agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai aset lain-lain yang dibentuk telah memadai. 18. LIABILITAS SEGERA Liabilitas segera terdiri atas: Rupiah Titipan advance payment Titipan pengiriman uang Titipan setoran pajak Titipan asuransi Titipan kartu kredit Titipan pinjaman kelolaan Titipan setoran kliring Wesel dan cek perjalanan BRI (Cepebri) Lain-lain
2012
2011
2010
897.627 352.431 188.224 135.729 118.883 56.595 30.511 22.075 2.872.738
711.751 45.493 202.137 156.759 38.667 56.009 33.254 25.040 2.618.861
692.391 58.316 157.826 161.402 267.895 57.194 15.347 37.171 2.610.736
4.674.813
3.887.971
4.058.278
92
430
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. LIABILITAS SEGERA (lanjutan) 2012 Mata uang asing Titipan pengiriman uang Lain-lain
2011
2010
111 236.928
348 73.321
347 65.014
237.039
73.669
65.361
4.911.852
3.961.640
4.123.639
2012
2011
19. GIRO Giro terdiri atas:
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing
Pihak berelasi (Catatan 43) Rupiah Mata uang asing
2010
52.851.673 8.322.256
51.225.981 6.220.301
65.704.038 5.862.602
61.173.929
57.446.282
71.566.640
16.135.876 2.093.409
14.720.488 4.096.130
4.423.822 1.058.235
18.229.285
18.816.618
5.482.057
79.403.214
76.262.900
77.048.697
Kisaran tingkat suku bunga selama satu tahun untuk giro adalah sebagai berikut: 2012 Rupiah Mata uang asing
0,00 - 2,50% 0,00 - 1,00%
2011 0,00 - 3,00% 0,00 - 0,25%
2010 0,00 - 3,00% 0,00 - 0,75%
Perincian giro dalam mata uang asing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar Rp9.259.310, Rp9.630.558 dan Rp6.348.219 dalam Dolar Amerika Serikat, Rp535.788, Rp298.640 dan Rp402.609 dalam Euro Eropa, Rp188.038, Rp160.390 dan Rp27.163 dalam Dolar Singapura, Rp156.395, Rp108.782 dan RpNihil dalam Yuan Cina, Rp213.664, Rp77.776 dan Rp45.276 dalam Pound Sterling Inggris, Rp7.272, Rp25.551 dan Rp6.649 dalam Yen Jepang, Rp44.686, Rp11.582 dan Rp38.198 dalam Dolar Hong Kong, Rp5.921, RpNihil dan RpNihil dalam Riyal Saudi Arabia, Rp4.591, Rp3.152 dan Rp52.723 dalam Dolar Australia. Giro yang dijadikan jaminan atas fasilitas perbankan yang diberikan oleh BRI adalah masing-masing sebesar Rp56.833, Rp64.050 dan Rp3.230 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010.
93
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
431
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. TABUNGAN Tabungan terdiri atas: 2012 Pihak ketiga Rupiah Simpedes Britama Lain-lain
Pihak berelasi (Catatan 43) Rupiah Simpedes Britama Lain-lain
2011
2010
109.024.862 69.655.010 3.488.379
91.183.270 59.354.579 2.075.510
76.255.535 47.096.445 1.613.718
182.168.251
152.613.359
124.965.698
1.766 297.204 14.465
29.080 1.020
231.820 -
313.435
30.100
231.820
182.481.686
152.643.459
125.197.518
Kisaran tingkat suku bunga selama satu tahun untuk tabungan adalah sebagai berikut: 2012 Rupiah
0,00 - 5,50%
2011 0,00 - 5,50%
2010 0,00 - 4,00%
21. DEPOSITO BERJANGKA Deposito berjangka terdiri atas: 2012 Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing
Pihak berelasi (Catatan 43) Rupiah Mata uang asing
2011
2010
105.067.723 28.488.857
109.639.658 17.859.908
82.480.026 17.282.840
133.556.580
127.499.566
99.762.866
36.300.317 7.410.340
15.038.243 3.469.172
21.341.270 5.205.450
43.710.657
18.507.415
26.546.720
177.267.237
146.006.981
126.309.586
94
432
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan) Deposito berjangka berdasarkan periode kontrak adalah sebagai berikut:
Pihak ketiga Rupiah Deposits on call Deposito 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan
Mata uang asing Deposits on call Deposito 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan
Pihak berelasi (Catatan 43) Rupiah Deposits on call Deposito 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
Mata uang asing Deposits on call Deposito 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
2012
2011
2010
8.640.037
8.685.277
7.848.213
65.689.511 17.917.049 8.054.826 4.455.948 310.352
57.662.930 17.792.377 5.877.241 19.376.504 245.329
42.628.246 11.364.271 3.399.702 17.057.141 182.453
105.067.723
109.639.658
82.480.026
1.286.886
2.199.514
877.604
8.736.039 5.866.620 7.286.207 5.311.922 1.183
5.844.233 2.537.479 4.151.461 3.125.944 1.277
8.475.103 1.773.356 3.016.867 3.138.207 1.703
28.488.857
17.859.908
17.282.840
133.556.580
127.499.566
99.762.866
3.266.429
2.251.958
5.516.844
5.670.758 688.879 46.660 26.627.591
7.052.168 535.923 43.098 5.155.096
7.161.512 533.662 11.660 8.117.592
36.300.317
15.038.243
21.341.270
1.905.871
436.384
1.765.311
5.490.377 1.602 2.409 10.081
2.977.383 45.894 27 9.484
3.429.998 2.050 2.685 5.406
7.410.340
3.469.172
5.205.450
43.710.657
18.507.415
26.546.720
177.267.237
146.006.981
126.309.586
95
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012
433
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan) Kisaran tingkat suku bunga selama satu tahun untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut: 2012 Rupiah Mata uang asing
4,25 - 6,00% 0,00 - 1,50%
2011 5,00 - 6,00% 0,15 - 1,00%
2010 5,50 - 7,00% 0,25 - 1,50%
Perincian deposito berjangka dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar Rp30.537.118, Rp17.074.486 dan Rp22.259.131 dalam Dolar Amerika Serikat, Rp5.122.143, Rp4.089.697 dan RpNihil dalam Yuan Cina, Rp237.017, Rp163.649 dan Rp227.699 dalam Euro Eropa dan Rp2.419, Rp1.248 dan Rp1.460 dalam Dolar Singapura, dan Rp500, RpNihil dan RpNihil dalam Dolar Australia. Deposito berjangka yang dijadikan jaminan atas fasilitas perbankan yang diberikan oleh BRI adalah masing-masing sebesar Rp48.471, Rp145.418 dan Rp108.933 pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. 22. SIMPANAN DARI BANK LAIN DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA Simpanan dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya terdiri atas:
Pihak ketiga Rupiah Giro Tabungan Deposits on call Deposito berjangka Inter-bank call money
Mata uang asing Giro Deposito berjangka Inter-bank call money
Pihak berelasi (Catatan 43) Rupiah Giro Deposito berjangka Inter-bank call money Mata uang asing Inter-bank call money
2012
2011
2010
104.582 3.983 1.299.493 30.000
61.358 22.997 2.400.000 974.458 80.000
80.010 7.510 2.578.500 1.151.906 425.000
1.438.058
3.538.813
4.242.926
2.778 682.208
10.640 18.135 114.666
168 144.368 360.400
684.986
143.441
504.936
3.699 50.000 120.000
10.559 50.000 100.000
253 192.000 40.000
173.699
160.559
232.253
481.875
181.350
180.200
2.778.618
4.024.163
5.160.315
Dalam simpanan dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya terdapat giro, tabungan, deposito berjangka dan inter-bank call money yang didasarkan pada prinsip syariah masing-masing sebesar Rp5.650, RpNihil, Rp934.643 dan Rp150.000 pada tanggal 31 Desember 2012, Rp3.087, Rp2.033, Rp555.405 dan Rp150.000 pada tanggal 31 Desember 2011 dan sebesar Rp4.468, Rp903, Rp666.356 dan Rp40.000 pada tanggal 31 Desember 2010. 96
434
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2012