PT ASTRA SEDAYA FINANCE LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL / FOR THE THREE MONTHS PERIOD ENDED 31 MARET / MARCH 2010 DAN / AND 2009 (TIDAK DIAUDIT / UNAUDITED)
SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT)
BOARD OF DIRECTOR’S STATEMENT REGARDING THE RESPONSIBILITY FOR THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) AND FOR THE THREE MONTHS PERIOD ENDED 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) PT ASTRA SEDAYA FINANCE
PT ASTRA SEDAYA FINANCE Kami yang bertanda tangan dibawah ini:
We the undersigned:
1.
: Djony Bunarto Tjondro : Jl. T.B. Simatupang No. 90, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530 Alamat rumah : Taman Grisenda Blok D3 No.11 RT 009 / RW 03, Kel.Kapuk Muara Kec. Penjaringan Jakarta - Utara Nomor telepon : (021) 78859000 Jabatan : Presiden Direktur
1.
2.
Nama Alamat kantor
2.
Nama Alamat kantor
Alamat rumah
: Hugeng Gozali : Jl. T.B. Simatupang No. 90, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530 : Jl. Wijayakusuma No. 11 Kel.Jati Pulo, Kec.Palmerah, Jakarta Barat
Nomor telepon : (021) 78859000 Jabatan : Direktur menyatakan bahwa:
Name Office address
: Djony Bunarto Tjondro : Jl. T.B. Simatupang No. 90, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530 Residential address : Taman Grisenda Blok D3 No.11 RT 009 / RW 03, Kel.Kapuk Muara Kec. Penjaringan Jakarta - Utara Telephone : (021) 78859000 Title : President Director Name : Hugeng Gozali Office address : Jl. T.B. Simatupang No. 90, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530 Residential address : Jl. Wijayakusuma No. 11 Kel.Jati Pulo, Kec.Palmerah, Jakarta Barat Telephone : (021) 78859000 Title : Director
declare that:
1.
Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan PT Astra Sedaya Finance (“Perseroan”) yang tidak diaudit;
1.
We are responsible for the preparation and presentation of PT Astra Sedaya Finance (the “Company”)’s unaudited financial statements;
2.
Laporan keuangan Perseroan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia;
2.
The Company’s financial statements have been prepared and presented in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia;
3.
a. Semua informasi dalam laporan keuangan Perseroan telah dimuat secara lengkap dan benar; b. Laporan keuangan Perseroan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material;
3.
a. All information in the Company’s financial statements has been disclosed in a complete and truthful manner; b. The Company’s financial statements do not contain any incorrect information or material fact, nor do they omit information or material fact;
4.
Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal dalam Perseroan.
4.
We are responsible for the Company’s internal control systems.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
We certify the accuracy of this statement.
Atas nama dan mewakili Direksi / For and on behalf of the Board of Directors
Djony Bunarto Tjondro Presiden Direktur / President Director
Hugeng Gozali Direktur / Director
JAKARTA 26 April /April 2010
PT ASTRA SEDAYA FINANCE BALANCE SHEETS AS AT 31 MARCH 2010 DAN 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
NERACA 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
2010
2009
ASET Kas dan setara kas - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang pembiayaan konsumen -setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 309.498 (2009: Rp 212.755) - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Investasi bersih dalam sewa pembiayaan -setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 40.891 (2009: Rp 37.821)
ASSETS 2a,2d,2o 3
80,308
2t,3,26
137,437
89,790
Cash and cash equivalents Third parties Related parties -
2b,2c, 2e,2i,2o 4
9,133,993
6,333,551
Consumer financing receivable -net of allowance for doubtful account of Rp 309,498 (2009: Rp 212,755) Third parties -
2t,4,26
7,284
-
Related parties -
1,125,895
Net investment in finance leases -net of allowance for doubtful account of Rp 40,891 (2009: Rp 37,821)
2b,2c, 2f,2i,5
1,217,291
Tagihan anjak piutang - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu 2b,2c, sebesar Rp 570 (2009: Rp 1.170) 2g,2i,6 Biaya dibayar dimuka dan uang muka - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
189,609
16,982
34,822
Factoring receivable-net of allowance for doubtful account of Rp 570 (2009: 1,170)
2j,7
83,142
83,502
Prepayments and advances Third parties -
2t,7,26
6,635
16,730
Related parties -
Piutang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2b,2c 2h,8
59,779
58,335
Other receivables Third parties -
2t,8,26
28,442
37,669
Related parties -
Tagihan derivatif
2p,12
7,128
292,851
Derivatives receivable
Aset pajak tangguhan - bersih
2q,16c
42,622
80,914
Deferred tax asset - net
2i,2t,9,26
98,217
84,742
Investments in associates
Investasi pada perusahaan asosiasi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 123.707 (2009: Rp 105.707)
2k,10
125,178 317
317
Other assets
11,044,755
8,555,699
TOTAL ASSETS
Aset lain-lain JUMLAH ASET
Fixed assets - net of accumulated depreciation of 126,972 Rp 123,707 (2009: Rp 105,707)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
Halaman
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
1
Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE BALANCE SHEETS AS AT 31 MARCH 2010 DAN 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
NERACA 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes KEWAJIBAN Penyalur kendaraan - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang derivatif Biaya yang masih harus dibayar - Pihak ketiga Pinjaman - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Imbalan kerja Hutang pajak Kewajiban anjak piutang - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Surat berharga yang diterbitkan - Medium Term Notes - Hutang obligasi
2010
2b,2c,27b
2t,11,26 2p,12 2b,2c, 2n,13 2b,2c, 14
Agio saham Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya Cadangan lindung nilai arus kas
64,729
32,058
31,722
146,109
70,754
82,166 86,908
163,321 1,856
143,174
83,991
3,219,148
4,135,785
304,461 32,360 29,138
559,282 24,180 62,555
Related parties Employee benefits Taxes payable Factoring payable
25
2,646
1,578,422 3,421,121
1,700,457
Related parties Securities issued Medium Term Notes Bonds -
9,158,338
6,901,278
Total liabilities
2t,14,26 2m,28 2q,16a 2b,2c, 2g,2t,17,26 2b,2c, 2r,15a 2r,15b
LIABILITIES Dealers Third parties -
83,248 2t,26 2b,2c, 11
Jumlah kewajiban EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham (Rupiah penuh) -Modal dasar - 200.000.000 saham -Modal ditempatkan dan disetor penuh 112.829.968 saham
2009
Related parties Other payables Third parties Related parties Derivatives payable Accrued expenses Third parties Borrowing Third parties -
EQUITY Share capital - Rp 1,000 par value (full amount) Authorised 200,000,000 shares 18
112,830
112,830
19
30,382
30,382
20
650
600
2p,12
Jumlah ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Issued and fully paid 112,829,968 shares Capital paid-in excess of par value Appropriated retained earnings Unappropriated retained earnings Cash flow hedge reserve
1,789,835 (47,280)
1,536,196 (25,587)
1,886,417
1,654,421
Total equity
11,044,755
8,555,699
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
Halaman
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
2
Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE STATEMENTS OF INCOME FOR THE THREE MONTHS PERIOD ENDED 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
LAPORAN LABA RUGI UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes PENDAPATAN Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Anjak piutang Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Bunga bank Lain-lain - bersih
2010
2e,2n,21,26 2f,2n,22 2g
469,231 42,969 822
348,414 41,708 2,420
2l,2t,9,26 2n,26 23
6,466 1,625 32,347
2,610 4,065 21,544
553,460
420,761
92,596 242,255
82,682 182,694
Jumlah pendapatan - bersih BEBAN Beban usaha Beban bunga dan keuangan Penyisihan/(pemulihan) piutang ragu-ragu - Pembiayaan konsumen - Sewa pembiayaan - Anjak piutang Penyisihan/(pemulihan) penurunan nilai pasar dari jaminan yang dikuasai kembali
2009 INCOME Consumer financing Finance leases Factoring Share in associates’ net income Interest income Miscellaneous - net Total income - net
2e,2i,4 2f,2i,5 2g,2i,6
60,086 2,490 (114)
8,015 (318) (232)
2h
(6,066)
1,567
EXPENSES Operating expenses Interest and financing charges Allowance/(reversal)for doubtful accounts Consumer financing Finance leases Factoring Allowance/(reversal) for diminution in market value of collateral vehicles
2m,2n,24,26 2n,25,26
Jumlah beban
391,247
274,408
Total expenses
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
162,213
146,353
INCOME BEFORE TAX
39,037
49,064
INCOME TAX EXPENSE
123,176
97,289
NET INCOME
862
BASIC EARNINGS PER SHARE (full amount)
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
2q,16b,16c
LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (Rupiah penuh)
2s
1,092
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
Halaman
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
3
Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE THREE MONTHS PERIOD ENDED 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
Saldo pada tanggal 1 Januari 2009 Cadangan lindung nilai arus kas Laba bersih periode berjalan
2p,12
Saldo pada tanggal 31 Maret 2010
2p,12
Saldo laba yang belum ditentukan Cadangan penggunaannya/ lindung nilai Unappropriated arus kas/ Cash retained flow hedge earnings reserve
Jumlah/ Total
-
-
-
-
-
-
-
97,289
-
Balance as at 1,582,719 1 January 2009 Cash flow hedge (25,587) reserve Net income for 97,289 the period
112,830
30,382
600
1,536,196
(25,587)
Balance as at 1,654,421 31 March 2009
112,830
30,382
650
1,666,659
(56,219)
-
-
-
-
8,939
-
-
-
123,176
-
650
1,789,835
(47,280)
112,830
Saldo pada tanggal 31 Maret 2009
Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 Cadangan lindung nilai arus kas Laba bersih periode berjalan
Modal saham/ Share capital
Saldo laba yang telah ditentukan Agio saham/ penggunaannya/ Capital paid Appropriated in excess of retained earnings par value
112,830
30,382
600
30,382
1,438,907
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
Halaman
(25,587)
Balance as at 1,754,302 1 January 2010 Cash flow hedge 8,939 reserve Net income for 123,176 the period Balance as at 1,886,417 31 March 2010
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
4
Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE THREE MONTHS PERIOD ENDED 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2010 Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan: - Pembiayaan konsumen - Sewa pembiayaan - Anjak piutang Bunga bank Denda keterlambatan pembayaran Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan Penerimaan atas restitusi pajak Lain-lain Jumlah Pengeluaran kas untuk: - Pembayaran porsi fasilitas pembiayaan bersama without recourse - Pembayaran kepada penyalur kendaraan - Premi asuransi - Beban usaha - Beban bunga dan keuangan - Beban pajak penghasilan Jumlah Arus kas bersih yang diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Hasil penjualan aset tetap Pembelian aset tetap Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan pinjaman bank Penerimaan dari pokok surat berharga yang diterbitkan Pembayaran pembiayaan bersama with recourse Pembayaran pokok surat berharga yang diterbitkan Pembayaran pinjaman Pembayaran cicilan anjak piutang Arus kas bersih yang diperoleh dari / (digunakan untuk ) aktivitas pendanaan
2009
3,565,868 226,306 4,451 1,625 16,263
2,809,358 187,588 10,504 3,252 11,663
11,290 2,187 1,334
11,973 1,162
3,829,324
3,035,500
(959,397)
(916,703)
(3,214,929) (311,207) (77,909) (206,814) (27,881)
(1,602,033) (155,180) (80,636) (183,154) (28,197)
(4,798,137)
(2,965,903)
(968,813)
69,597
718 (7,349)
17 (5,459)
(6,631)
(5,442)
990,971
551,000
1,500,000
-
(10,371)
(107,025)
(183,000) (1,383,019) (228)
(335,000) (228,736) (1,850)
914,353
(121,611)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
Halaman
Cash flows from operating activities Cash received from customers: Consumer financing Direct financing leases Factoring financing Interest income Late payment penalties Recovery from written off receivables Receipt from tax refund Other Total Cash disbursements for: Repayments of joint financing without recourse facilities Payments to dealers Insurance premium Operating expenses Interest and financing charges Income tax expense
-
Total Net cash flows provided from / (used in) operating activities Cash flows from investing activities Proceeds from sale of fixed assets Purchase of fixed assets Net cash flows used for investing activities Cash flows from financing activities Proceeds from bank loans Proceeds from securities issued principal Payment from joint financing with recourse Payment of securities issued principal Payment of borrowings Instalment payments from factoring Net cash flows provided from / ( used in ) financing activities
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
5
Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE THREE MONTHS PERIOD ENDED 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010 Penurunan bersih kas dan setara kas
2009
(61,091)
Penyesuaian atas selisih kurs dari saldo kas dan setara kas
(57,456)
(295)
Net decrease in cash and cash equivalents
14,733
Adjustments of foreign exchange variance in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas pada awal tahun
279,131
322,122
Cash and cash equivalents at the beginning of the year
Kas dan setara kas pada akhir periode
217,745
279,399
Cash and cash equivalents at the end of the period
Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Bank Cerukan
4,322 213,423 217,745 -
3,179 276,220 279,399 -
Total
217,745
279,399
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
Halaman
Cash and cash equivalents consist of: Cash Bank Overdraft Total
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
6
Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
1.
INFORMASI UMUM PT Astra Sedaya Finance (“Perseroan”) didirikan dengan nama PT Raharja Sedaya pada tanggal 15 Juli 1982 berdasarkan Akta Notaris Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 50. Akta Pendirian Perseroan ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 20 Januari 1983 dalam Surat Keputusan No. C2-474.HT.01.01.TH.83 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13 tanggal 15 Pebruari 1983, Tambahan No. 231/1983. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dengan Akta Notaris Linda Herawati, S.H., No. 153 tanggal 13 Agustus 2008 yang mengubah seluruh Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Undang – undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusannya No. AHU-58461.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 3 September 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 6 tanggal 20 Januari 2009.
GENERAL INFORMATION PT Astra Sedaya Finance (the “Company”) was incorporated with the name of PT Raharja Sedaya on 15 July 1982 based on the Notarial Deed of Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 50. The Company's Articles of Association were approved by the Ministry of Justice on 20 January 1983 based on its Decision Letter No. C2-474.HT.01.01.TH.83 and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 13, Supplement No. 231/1983 dated 15 February 1983. The Articles of Association have been amended from time to time, the latest by Notarial Deed of Linda Herawati, S.H., No. 153 dated 13 August 2008 concerning the change in all of the Company’s Article of Association in order to comply with the Limited Company Law No.40/2007. This Notarial Deed has been approved by the Ministry of Law and Human Rights based on its Decision Letter No. AHU-58461.AH.01.02.Tahun 2008 dated 3 September 2008 and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 6 dated 20 January 2009.
Selanjutnya berdasarkan Akta Notaris Hestyani Hassan SH, Mkn, No.18 tanggal 30 April 2009, terdapat perubahan pada Anggaran Dasar sehubungan dengan jumlah anggota Dewan Komisaris dan susunan Pengurus Perseroan. Perubahan ini telah diterima dan dicatat pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-07350 tanggal 8 Juni 2009 dan No. AHU-AH.01.10-11329 tanggal 24 Juli 2009, Tambahan No. 1452/2009.
Furthermore based on Notarial Deed of Hestyani Hassan SH, Mkn, No. 18 dated 30 April 2009 there was amendent on the Articles of Association concerning the change in total member of the Company’s Board of Commissioners and the members of Company’s Board of Directors. This State Gazette has been received and recorded in the Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia Department No. AHU-AH.01.10-07350 dated 8 June 2009 and No. AHU-AH.01.10-11329 dated 24 July 2009, Supplement No. 1452/2009.
Perseroan memperoleh izin usaha dalam bidang usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. 1093/KMK.013/1989 tanggal 26 September 1989. Perseroan bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen, anjak piutang dan sewa pembiayaan untuk mobil dan motor. Perseroan mulai beroperasi secara komersial sejak pertengahan tahun 1983.
The Company obtained a license to operate as a finance company from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia based on its Decision Letter No. 1093/KMK.013/1989 dated 26 September 1989. The Company is engaged in consumer financing, factoring, car and motorcycle leasing activities. The Company commenced its commercial operations since mid 1983.
Kantor pusat Perseroan berlokasi di Jalan T.B. Simatupang No. 90, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta. Pada tanggal 31 Maret 2010, Perseroan mempunyai 36 kantor cabang yang berlokasi di Banjarmasin, Balikpapan, Bandung, Bekasi, Bogor, Cirebon, Denpasar, Jakarta, Jambi, Jember, Kediri, Lampung, Makassar, Malang, Manado, Mataram, Medan, Padang, Palembang, Palu, Pekanbaru, Pontianak, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Sukabumi, Surabaya, Surakarta, Tangerang, Tasikmalaya, Tegal, dan Yogyakarta.
The Company’s head office is located at Jalan T.B. Simatupang No. 90, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta. As at 31 March 2010, the Company has 36 branch offices located in Banjarmasin, Balikpapan, Bandung, Bekasi, Bogor, Cirebon, Denpasar, Jakarta, Jambi, Jember, Kediri, Lampung, Makassar, Malang, Manado, Mataram, Medan, Padang, Palembang, Palu, Pekanbaru, Pontianak, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Sukabumi, Surabaya, Surakarta, Tangerang, Tasikmalaya, Tegal and Yogyakarta.
Halaman
7 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued)
Perseroan telah menerbitkan Obligasi Astra Sedaya Finance VI tahun 2005 dengan tingkat bunga tetap (“Obligasi VI”) sebesar Rp 1.000.000, Obligasi Astra Sedaya Finance VII tahun 2006 dengan tingkat bunga tetap (“Obligasi VII”) sebesar Rp 575.000, Obligasi Astra Sedaya Finance VIII tahun 2007 dengan tingkat bunga tetap (“Obligasi VIII”) sebesar Rp 1.000.000, Obligasi Astra Sedaya Finance IX tahun 2008 dengan tingkat bunga tetap (“Obligasi IX”) sebesar Rp 1.000.000, Obligasi Astra Sedaya Finance X tahun 2009 dengan tingkat bunga tetap (“Obligasi X”) sebesar Rp 900.000 dan Obligasi Astra Sedaya Finance XI tahun 2010 dengan tingkat bunga tetap (“Obligasi XI”) sebesar Rp 1.500.000
The Company issued Astra Sedaya Finance Bonds VI 2005 with a fixed interest rate (“Bonds VI”) and principal amount of Rp 1,000,000, and Astra Sedaya Finance Bonds VII 2006 with a fixed interest rate (“Bonds VII”) and principal amount of Rp 575,000, Astra Sedaya Finance Bonds VIII 2007 with a fixed interest rate (“Bonds VIII”) and principal amount of Rp 1,000,000, Astra Sedaya Finance Bonds IX 2008 with a fixed interest rate (“Bonds IX”) and principal amount of Rp 1,000,000 and Astra Sedaya Finance Bonds X 2009 with a fixed interest rate (“Bonds X”), principal amount of Rp 900,000 and Astra Sedaya Finance Bonds XI 2010 with a fixed interest rate (“Bonds XI”) and principal amount of Rp 1,500,000.
Obligasi VI, VII, VIII, IX, X dan XI dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK)masing-masing berdasarkan Surat Keputusan No. S-348/PM/2005 pada tanggal 17 Pebruari 2005, No. S-228/BL/2006 pada tanggal 1 Juni 2006, No. S-2944/BL/2007 pada tanggal 18 Juni 2007, No. S-1111/BL/2008 pada tanggal 22 Pebruari 2008, No. S-2089/BL/2009 pada tanggal 20 Maret 2009 dan No.S-2096/BL/2010 pada tanggal 8 Maret 2010.
Bonds VI, VII, VIII, IX and X became effective based on the Capital Market Supervisory Board – Financial Institution (BAPEPAM-LK) Decision Letter No. S348/PM/2005 dated 17 February 2005, No. S228/BL/2006 dated 1 June 2006, No. S-2944/BL/2007 dated 18 June 2007, No. S-1111/BL/2008 dated 22 February 2008, No. S-2089/BL/2009 dated 20 March 2009 and No. S-2096/BL/2010 dated 8 March 2010 respectively.
Obligasi VI, VII, VIII, IX, X dan X tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu: Bursa Efek Surabaya) masing-masing pada tanggal 25 Pebruari 2005, 14 Juni 2006, 29 Juni 2007, 10 Maret 2008, 3 April 2009 dan 19 Maret 2010. Penerbitan Obligasi VI, VII, VIII, IX dan X dilakukan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan masing-masing No. 88 Tanggal 22 Desember 2004, No. 28 tanggal 17 April 2006, No. 70 tanggal 27 April 2007, No. 34 tanggal 18 Pebruari 2008, No.29 tanggal 13 Maret 2009 dan No.56 tanggal 17 Desember 2009 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang bertindak selaku Wali Amanat pemegang Obligasi. Hasil penerbitan Obligasi VI, VII, VIII, IX, X dan XI tersebut di atas setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi dipergunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja (pembiayaan konsumen). Obligasi VI, VII, VIII, IX, X dan XI dijual dengan harga nominal pada pasar perdana.
Bonds VI, VII, VIII, IX, X and XI were listed on the Indonesian Stock Exchange (formerly:Surabaya Stock Exchange) on 25 February 2005, 14 June 2006, 29 June 2007, 10 March 2008, 3 April 2009 and 19 March 2010 respectively. The issuance of Bonds VI, VII, VIII, IX, X and XI were based on the Trusteeship Agreement No. 88 dated 22 December 2004, No. 28 dated 17 April 2006, No. 70 dated 27 April 2007, No. 34 dated 18 February 2008, No. 29 dated 13 March 2009 and No. 56 dated 17 December 2009 respectively signed by the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. as the Trustee for the Bond holders. The proceeds from Bonds VI, VII, VIII, IX, X and XI net of issuance costs were used by the Company for working capital (consumer financing). Bonds VI, VII, VIII, IX, X and XI were offered at par value in the primary market.
Obligasi VI telah jatuh tempo dan dilunasi pada tanggal 24 Pebruari 2010.
Bonds VI have already matured and were fully paid on 24 February 2010 respectively.
Pada tanggal 24 Juli 2009 Perseroan telah menerbitkan Medium Term Notes (“MTN”) Astra Sedaya Finance I tahun 2009 dengan tingkat bunga tetap, seri A sebesar Rp 110.000 dan seri B sebesar Rp 90.000, dimana yang bertindak sebagai arrangers adalah PT NISP Sekuritas dan PT HSBC Securities Indonesia, sedangkan seri C sebesar Rp 400.000 dan seri D sebesar Rp 200.000 diterbitkan pada tanggal 1 September 2009 dengan PT NISP Sekuritas dan PT OSK Nusadana Securities Indonesia sebagai mandated lead arrangers.
On 24 July 2009, the Company issued Medium Term Notes (“MTN”) Astra Sedaya Finance I 2009 with a fixed interest rate, A series in principal amount of Rp 110,000 and B series in principal amount of Rp 90,000 , where PT NISP Sekuritas and PT HSBC Securities Indonesia, acted as mandated lead arrangers. C series in principal amount of Rp 400,000 and D series in principal amount of Rp 200,000 was issued on 1 September 2009 and PT NISP Sekuritas and PT OSK Nusadana Securities Indonesia acted as mandated lead arrangers.
Halaman
8 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued)
Pada tanggal 25 Nopember 2009 Perseroan telah menerbitkan Medium Term Notes (“MTN”) Astra Sedaya Finance II tahun 2009 dengan tingkat bunga tetap, seri A sebesar Rp 280.000, dimana yang bertindak sebagai arrangers adalah PT HSBC Securities Indonesia, sedangkan seri B sebesar Rp 200.000 dan seri C sebesar Rp 300.000 diterbitkan pada tanggal 10 dan 17 Desember 2009 dengan Batavia Prosperindo Sekuritas sebagai mandated lead arrangers.
On 25 November 2009, the Company issued Medium Term Notes (“MTN”) Astra Sedaya Finance II 2009 with a fixed interest rate, A series in principal amount of Rp 280,000, where PT HSBC Securities Indonesia, acted as mandated lead arrangers. B series in principal amount of Rp 200,000 and C series in principal amount of Rp 300,000 were issued on 10 and 17 December 2009 and Batavia Prosperindo Securities Indonesia acted as mandated lead arrangers.
MTN Astra Sedaya Finance I tahun 2009 tersebut telah didaftarkan di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masing-masing pada tanggal 24 Juli 2009 untuk seri A dan seri B, sedangkan seri C dan seri D pada tanggal 1 September 2009. Penerbitan MTN I seri A, B, C dan D dilakukan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan masing-masing No. 82 tanggal 26 Juni 2009 untuk seri A dan seri B, sedangkan seri C dan seri D No. 52 tanggal 28 Agustus 2009 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang bertindak selaku Wali Amanat pemegang MTN.
Astra Sedaya Finance MTN I 2009 were registered on Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), A and B series on 24 July 2009, C and D series on 1 September 2009. The issuance of MTN I A, B, C and D series were based on the Trusteeship Agreements No. 82 dated 26 June 2009 for A and B series and No. 52 dated 28 August 2009 for C and D series, signed by the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., as the Trustee for the MTN holders.
MTN Astra Sedaya Finance II tahun 2009 tersebut telah didaftarkan di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masing-masing pada tanggal 25 Nopember 2009 untuk seri A , sedangkan seri B dan seri C pada tanggal 10 dan 17 Desember 2009. Penerbitan MTN II seri A, B dan C dilakukan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan masing-masing No. 41 tanggal 23 Nopember 2009 untuk seri A, sedangkan seri B dan C No. 25 dan 28 tanggal 9 Desember 2009 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang bertindak selaku Wali Amanat pemegang MTN.
Astra Sedaya Finance MTN II 2009 were registered on Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), A series on 25 November 2009, B and C series on 10 and 17 December 2009. The issuance of MTN II A, B and C series were based on the Trusteeship Agreements No. 41 dated 23 November 2009 for A series, No. 25 and 28 dated 9 December 2009 for B and C series, signed by the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., as the Trustee for the MTN holders.
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:
As at 31 March 2010 and 2009, the members of the Company's Board of Commissioners, Directors, and Audit Committee are as follows:
Komisaris: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen
2010
2009
Gunawan Geniusahardja Simon John Mawson Prijono Sugiarto
Gunawan Geniusahardja Simon John Mawson Michael Dharmawan Ruslim Prijono Sugiarto
Angky Utarya Tisnadisastra Iwan Hadiantoro Peter Francis Tormey Matthew Stuart Read Wiltarsa Halim
Halaman
Angky Utarya Tisnadisastra Edward Pinto Harry Sasongko Lee King Toh Sudargo Harsono Wiltarsa Halim
9 Page
Board of Commissioners: President Commissioner VicePresident Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued) Directors:
Direksi: 2010
Presiden Direktur Direktur Operasi Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Direktur Pemasaran Direktur Keuangan dan Administrasi Direktur Manajemen Risiko Direktur Teknologi Informasi dan Mutu
2009
Djony Bunarto Tjondro Fredyanto Manalu
Djony Bunarto Tjondro Fredyanto Manalu
Markus Budiman Wiemia
Markus Budiman Wiemia
Hugeng Gozali
Hugeng Gozali
Alan Xiang Ni
Alan Xiang Ni
Muljo Witono
Muljo Witono
2010 Komite Audit: Ketua Anggota Anggota
2.
President Director Operations Director Human Resource Development Director Marketing Director Finance and Administration Director Risk Management Director Information Technology and Quality Director
2009
Wiltarsa Halim Budhy Ratulangi Lindawati Gani
Wiltarsa Halim Budhy Ratulangi Lindawati Gani
Audit Committee: Chairman Member Member
Pembentukan Komite Audit Perseroan telah sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor IX.I.5.
Establishment of the Company’s Audit Committee is in compliance with Bapepam regulation Number IX.I.5.
Pada tanggal 31 Maret 2010, Perseroan mempunyai 1.971 karyawan yang terdiri dari 1.548 karyawan tetap dan 423 karyawan kontrak (2009: 1.878 karyawan yang terdiri dari 1.419 karyawan tetap dan 459 karyawan kontrak.
As at 31 March 2010, the Company has 1,971 employees consisted of 1,548 permanent employees and 423 temporary employees (2009: 1,878 employees consisted of 1,419 permanent employees and 459 temporary employees.
Jumlah gaji dan tunjangan Dewan Komisaris , Dewan Direksi dan Komite Audit untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2010 adalah sebesar Rp 1.106 (2009: Rp 1.089).
The total salaries and allowances paid to the Board of Commissioners, Board of Directors and Audit Committee for the three months period ended 31 March 2010 amounted to Rp 1,106 respectively (2009: Rp 1,089 ). 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan Perseroan (tidak diaudit) disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 26 April 2010.
The Company’s financial statements (unaudited) were prepared by the Directors and completed on 26 April 2010.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perseroan, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (BAPEPAM–LK) No. VIII.G.7 tentang ”Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM–LK No. KEP06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000.
Presented below are the principal accounting policies adopted in preparing the financial statements of the Company, which are in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia and the Capital Market Supervisory Board – Financial Institution (BAPEPAM–LK) Regulation No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation Guidelines”included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the BAPEPAM–LK No. KEP-06/PM/2000 dated 13 March 2000.
a.
a.
Dasar penyusunan laporan keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan dan konsep akrual, kecuali dinyatakan secara khusus. Halaman
Basis of preparation of financial statements The financial statements have been prepared on the basis of historical cost and the accrual concept, unless otherwise stated.
10 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a. Dasar penyusunan laporan keuangan (lanjutan)
b.
ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas dan bank yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas hutang, setelah dikurangi cerukan.
The statement of cash flow is prepared based on the direct method by classifying cash flows as operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand and cash in banks which are not restricted and pledged as collateral for any loan, net of overdraft.
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: - nilai aset dan kewajiban dilaporkan dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan, - jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires the use of estimates and assumptions that affects: - the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of financial statements, - the reported amounts of revenues and expenses during the reported period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi jutaan Rupiah yang terdekat.
Amounts in the financial statements are rounded to and stated in million of Rupiah unless otherwise stated. b.
Perubahan kebijakan akuntansi Pada tahun 2009, Perseroan melakukan penerapan lebih dini Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (revisi 2006) -Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK No. 55 (revisi 2006)-Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. PSAK ini diterapkan secara prospektif.
c.
Basis of preparation of financial statements (continued)
In 2009, the Company early adopted Statements of Financial Accounting Standard (SFAS) No. 50 (revised 2006)-Financial Instruments: Presentation and Disclosure and SFAS No. 55 (revised 2006)Financial Instruments: Recognition and Measurement. These SFAS were applied prospectively.
c.
Aset dan kewajiban keuangan
Changes in accounting policies
Financial assets and liabilities
Dalam melakukan penerapan PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006), Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan kewajiban keuangan.
During implementation of SFAS 50 (revised 2006) and SFAS 55 (revised 2006), the Company classifies financial instruments into financial assets and financial liabilities.
Aset keuangan
Financial assets
Perseroan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (iv) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
The Company classifies its financial assets in the following categories of (i) financial assets at fair value through profit and loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-to-maturity financial assets, and (iv) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financials assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Halaman
11 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan)
Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
(i)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(i) Financial assets at fair value through profit or loss
Nilai wajar aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets classified as held for trading. A financial asset is classified as held for trading if it is acquired principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
Tidak ada aset keuangan yang diklasifikasi sebagai aset keuangan yang diperdagangkan kecuali tagihan derivatif.
There are no financial assets categorised as held for trading except for derivative receivables.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif yang dikelola dalam hubungannya dengan aset keuangan yang ditetapkan diakui dalam "keuntungan/kerugian dari transaksi derivatif”.
Gains and losses arising from changes in the fair value of derivatives that are managed in conjuction with designated financial assets are included in “gain/loss on derivative transactions”.
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang
(ii) Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi piutang pembiayaan konsumen, investasi bersih dalam sewa pembiayaan, tagihan anjak piutang, uang muka, piutang lain-lain dan aset lain-lain.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Loans and receivables consist of consumer financing receivables, net investment in finance leases, factoring receivables, advances, other receivables and other assets.
(iii) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo
(iii) Held-to-maturity financial assets
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: a)
b) c)
Held-to-maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Halaman
a)
those that the Company upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
b)
those that the Company designates as available for sale; and those that meet the definition of loans and receivables.
c)
12 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan)
Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
(iii) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo (lanjutan)
(iii) Held-to-maturity financial assets (continued)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
These are initially recognised at fair value including transaction costs and subsequently measured at amortised cost, using the effective interest method.
Tidak ada aset keuangan yang diklasifikasi sebagai aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo.
There is no financial assets that classified as held-to-maturity financial assets.
(iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual
(iv) Available-for-sale financial assets
Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Available-for-sale investments are financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba dan rugi yang sebelumnya diakui di saldo laba diakui pada laporan laba rugi. Namun pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi.
Available-for-sale financial assets are initial recognised at fair value, plus transaction costs, and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognised in the statement of changes in equity, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets is derecognised. If an available-for-sale financial asset is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously recognised in the statement of changes in equity is recognised in the income statement. However, interest is calculated using the effective interest method, and foreign currency gains or losses on monetary assets classified as available-for-sale are recognised in the income statement.
Tidak ada aset keuangan yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. There is no financial assets that classified as available-for-sale financial assets. Perseroan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.
Halaman
The Company uses settlement date accounting for regular way contracts when recording financial assets transactions.
13 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan)
Financial assets and liabilities (continued)
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Perseroan mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
The Company classified its financial liabilities in the category of (i) financial liabilities at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities measured at amortised cost.
(i) Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(i) Financial liabilities at fair value through profit or loss
Nilai wajar kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah kewajiban keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Financial liabilities at fair value through profit or loss are financial liabilities classified as held for trading. A financial liabilities is classified as held for trading if it is acquired principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
Tidak ada aset keuangan yang diklasifikasi sebagai kewajiban keuangan yang diperdagangkan kecuali kewajiban derivatif.
There are no financial liabilities categorised as held for trading except for derivative payables.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif yang dikelola dalam hubungannya dengan kewajiban keuangan yang ditetapkan diakui dalam "keuntungan/kerugian dari transaksi derivatif”.
Gain and losses arising from changes in the fair value of derivatives that are managed in conjuction with designated financial liabilities are included in “gain/loss on derivative transactions”.
(ii) Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
(ii) Financial liabilities measured at amortised cost
Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain hutang ke penyalur kendaraan, hutang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, pinjaman, kewajiban anjak piutang dan surat berharga yang diterbitkan.
Financial liabilities that are not classified as at fair value through profit and loss fall into this category and are measured as amortised cost. Financial liabilities measured at amortised cost are payables to dealer, other payables, accrued expenses, borrowings, factoring payables and securities issued.
Estimasi nilai wajar
Fair value estimation
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca. Nilai pasar yang digunakan Perseroan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price). Sedangkan untuk kewajiban keuangan menggunakan harga jual (offer price).
The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the balance sheet date. The quoted market price used for financial assets held by the Company is the current bid price. While for financial liabilities it uses offer price.
Halaman
14 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
d.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) Estimasi nilai wajar (lanjutan)
Fair value estimation (continued)
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perseroan menggunakan metode discounted cashflows dengan menggunakan asumsi-asumsi yang berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal neraca untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya.
The fair value of financial instruments that are not traded in active markets is determined by using valuation technique. The Company uses discounted cashflows methods and makes assumptions that are based on market conditions existing at each balance sheet date which are used to determine fair value for the remaining financial instruments. d.
Kas dan setara kas Kas dan setara kas mencakup kas dan bank, yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas hutang.
e.
Financial assets and liabilities (continued)
Cash and cash equivalents include cash on hand and cash in banks, which are not restricted and pledged as collateral for any borrowing. e.
Pembiayaan konsumen
Cash and cash equivalents
Consumer financing
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian pembiayaan bersama dimana risiko kredit ditanggung oleh pemberi pembiayaan bersama sesuai dengan porsinya (without recourse), pendapatan pembiayaan yang belum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu.
Consumer financing receivables are stated net of joint financing receivables where joint financing providers bear credit risk in accordance with its portion (without recourse), unearned consumer financing income and the allowance for doubtful accounts.
Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain dimana Perseroan menanggung risiko kredit (with recourse) disajikan di neraca secara bruto. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama with recourse tersebut disajikan secara bruto di laporan laba rugi.
Joint financing receivables where the Company bears credit risks (with recourse) are presented on a gross basis in the balance sheet. Consumer financing income and interest expense related to joint financing with recourse are also presented on a gross basis in the statements of income.
Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain dimana masing-masing pihak menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya (without recourse) disajikan di neraca secara bersih. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara bersih di laporan laba rugi.
Joint financing receivables where the Company and joint financing providers bear credit risk in accordance with their portion (without recourse) are presented on a net basis in the balance sheet. Consumer financing income and interest expenses related to joint financing without recourse are also presented on a net basis in the statements of income.
Dalam pembiayaan bersama without recourse, Perseroan berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada pelanggan dari tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian dengan pemberi pembiayaan bersama. Selisihnya merupakan pendapatan bagi Perseroan dan disajikan sebagai “Pendapatan Pembiayaan Konsumen”.
For joint financing without recourse, the Company has the right to set higher interest rates to customers than those as stated in the joint financing agreements with joint financing providers. The difference is recognised as the Company’s revenue and disclosed as “Consumer Financing Income”.
Halaman
15 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e.
f.
ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Pembiayaan konsumen (lanjutan)
Consumer financing (continued)
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari pelanggan dengan jumlah pokok pembiayaan ditambah atau dikurangi biaya transaksi, pendapatan administrasi dan pendapatan asuransi yang akan diakui sebagai pendapatan pembiayaan konsumen selama jangka waktu kontrak berdasarkan suatu tarif pengembalian konstan yang dihitung secara berkala atas piutang pembiayaan bersih terhitung sejak pembiayaan konsumen dilakukan, menggunakan metode suku bunga efektif.
Unearned consumer financing income is the difference between total installments to be received from customers and total financing plus or deducted with transaction costs, administration income and discount insurance which will be recognised as consumer financing income over the term of the contract based on a constant rate of return on the net consumer financing receivables commencing at the time the consumer financing contract is executed using effective interest rate.
Sebelum 1 Januari 2009, biaya transaksi dan pendapatan asuransi dibebankan dan dikreditkan secara langsung pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Prior to 1 January 2009, transaction costs and discount insurance were charged and credited directly to the current year statement of income.
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan pada tanggal terjadinya transaksi.
Early termination is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current year statement of income at the transaction date.
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan
f.
Net investment in finance leases
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan merupakan jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah nilai sisa yang akan diterima pada akhir masa sewa pembiayaan dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan yang ditangguhkan, simpanan jaminan dan penyisihan piutang raguragu. Selisih antara nilai piutang sewa pembiayaan bruto dan nilai tunainya diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan yang ditangguhkan. Pendapatan sewa pembiayaan yang ditangguhkan dialokasikan sebagai pendapatan tahun berjalan berdasarkan suatu tingkat pengembalian konstan atas investasi bersih dengan menggunakan suku bunga efektif.
Net investment in finance leases represent lease receivables plus the residual value at the end of the lease period and stated net of unearned lease income, security deposits and allowances for doubtful accounts. The difference between the gross lease receivables and the present value of the lease receivables is recognised as unearned lease income. Unearned lease income is allocated to current year statement of income based on a constant rate of return on the net investment using effective interest rates.
Penyewa pembiayaan memiliki hak opsi untuk membeli aset yang disewagunausahakan pada akhir masa sewa pembiayaan dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa pembiayaan.
The lessee has the option to purchase the leased asset at the end of the lease period at a price mutually agreed upon at the commencement of the agreement.
Penyelesaian kontrak sebelum masa sewa pembiayaan berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak sewa pembiayaan dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Early termination is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current year statement of income at the transaction date.
Sesuai dengan PSAK 30 (revisi 2007), klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee.
Under SFAS 30 (revised 2007), the classification of leases is based on the extent to which risks and rewards incidental to ownership of a leased asset lie with the lessor or the lessee.
Halaman
16 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
g.
g. Anjak piutang
h.
i.
ACCOUNTING POLICIES (continued) Factoring
Tagihan anjak piutang
Factoring receivables
Tagihan anjak piutang yang dibeli dengan without recourse diakui sebagai tagihan anjak piutang sebesar nilai piutang yang diperoleh. Selisih antara nilai piutang yang dialihkan dengan dana yang dibayarkan ditambah retensi, jika ada, diakui sebagai pendapatan anjak piutang pada saat transaksi ini terjadi. Tagihan anjak piutang without recourse dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi.
Factoring receivables acquired without recourse are recognised as factoring receivables at the amount of the receivables obtained. The difference between the factoring receivables and the amount paid plus the retention, if any, is recognised as factoring income at the time the factoring transaction occurs. Factoring receivables acquired without recourse are stated at estimated net realisable value.
Kewajiban anjak piutang
Factoring payables
Jumlah yang diterima dari pengalihan tagihan anjak piutang with recourse diakui sebagai kewajiban anjak piutang sebesar nilai piutang yang dialihkan. Selisih antara nilai piutang yang dialihkan dengan dana yang diterima ditambah retensi, jika ada, diakui sebagai biaya bunga selama periode anjak piutang.
Funds received from factoring receivables transferred with recourse arrangement are recognised as a factoring liability at the amount of the transferred receivables. The difference between the transferred receivables and the funds received plus the retention, if any, is recognised as interest expense over the factoring period.
Piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasai kembali
h.
Receivables from collateral vehicles
Piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasai kembali dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara nilai tercatat atau nilai realisasi bersih. Selisih antara nilai tercatat dan nilai realisasi bersih dicatat sebagai penyisihan penurunan nilai wajar atas piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasai kembali dan dibebankan pada laporan laba rugi.
Receivables from collateral vehicles are stated at the lower of carrying value or net realisable value. The difference between the carrying value and the net realisable value is recorded as provision for diminution in market value of receivables from collateral vehicles and is charged to the statements of income.
Pelanggan memberi kuasa kepada Perseroan untuk menjual kendaraan ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Selisih lebih antara hasil penjualan dengan hutang bersih pelanggan merupakan hak dari pelanggan. Sedangkan selisih kurang akan dibebankan sebagai beban penyisihan piutang ragu-ragu.
In case of default, customers give the right to the Company to sell the vehicles or take any other actions to settle the outstanding receivables. Differences between the proceeds from sales of vehicles and the outstanding receivables if positive are refunded to customers. If negative, are charged to allowance for doubtful account expense. i.
Penyisihan piutang ragu-ragu
Before and after implementation SFAS 50 (revised 2006) and SFAS 55 (revised 2006) there are no changes in provisioning methodology of allowance for doubtful accounts, which is calculated using the incurred losses methodology.
Sebelum dan sesudah penerapan PSAK 50 (revisi 2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) tidak terdapat perbedaan metode dalam melakukan perhitungan penyisihan piutang ragu-ragu, yang dilakukan dengan menggunakan metode ”incurred losses”.
Halaman
Allowance for doubtful accounts
17 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
j.
ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Penyisihan piutang ragu-ragu (lanjutan) Bukti obyektif mengenai penurunan nilai ditentukan oleh Perseroan secara individual atas piutang yang signifikan secara individual, dan untuk piutang yang tidak signifikan secara individual penentuan penurunan nilai dilakukan secara kolektif. Jika Perseroan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas piutang yang dinilai secara individual, maka Perseroan memasukkan piutang tersebut ke dalam kelompok piutang yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Piutang yang penurunan nilainya dinilai secara individual tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
The Company assesses whether objective evidence of impairment exists individually for receivables that are individually significant, and collectively for receivables that are not individually significant. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed receivables, it includes the receivables in a group of receivables with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Receivables that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognised are not included in a collective assessment of impairment.
Penerimaan dari piutang yang telah dihapus bukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat terjadinya.
Recoveries from written off receivables are recognised as other income upon receipt.
j.
Biaya dibayar dimuka dan uang muka Biaya dibayar dimuka diamortisasi dan dibebankan selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
k.
Allowance for doubtful accounts (continued)
Prepayments and advances Prepaid expenses are amortised and charged as an expense over the periods of benefit using the straight-line method.
k.
Aset tetap dan penyusutan
Fixed assets and depreciation
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation.
Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap.
Acquisition cost covers expenditure that is directly attributable to the acquisition of the assets.
Tanah tidak disusutkan.
Land is not depreciated.
Penyusutan aset tetap selain tanah dihitung dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets other than land is calculated using the straight-line method over their estimated useful lives as follows:
Tahun/Years Bangunan dan prasarana Peralatan kantor Perabot Kendaraan
20 5 5 5
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi pada aset yang bersangkutan dan disusutkan.
Halaman
Buildings and improvements Office equipment Furnitures and fixtures Vehicles Maintenance and repair costs are charged as an expense as incurred. Expenditure which extends the future life of assets or provides further economic benefits is capitalised to the related assets and depreciated.
18 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k.
l.
ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Aset tetap dan penyusutan (lanjutan)
Fixed assets and depreciation (continued)
Apabila nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined based on the higher of net selling price or value in use.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan, serta biaya pemasangan, dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal yang sama.
The accumulated costs of the construction of buildings and installation costs are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed assets when the construction or installation is complete. Depreciation is charged from such date.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi.
When fixed assets are retired or otherwise disposed of, their acquisition costs and the related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements and the resulting gains or losses are recognised in the statements of income.
Sesuai dengan PSAK 16 (revisi 2007), Perseroan memilih untuk menggunakan metode biaya.
Under SFAS 16 (revised 2007), Company has chosen the cost model. l.
Investasi pada perusahaan asosiasi
Investments in associates
Investasi pada perusahaan di mana Perseroan memiliki saham berhak suara antara 20% dan 50% atau memiliki pengaruh yang signifikan dicatat dengan metode ekuitas.
Investments in companies in which the Company has the voting rights between 20% and 50% or has significant influence are accounted for using the equity method.
Dengan metode ini, investasi dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perseroan atas laba/(rugi) bersih perusahaan asosiasi sesuai dengan jumlah persentase kepemilikan dan dikurangi dividen yang diterima sejak tanggal perolehan.
Accordingly, the carrying value of investments is increased or decreased by the Company’s share in the net earnings/(losses) of the associates in accordance with its percentage of ownership from the date of acquisition, less any cash dividend received.
Investasi pada perusahaan di mana Perseroan memiliki saham berhak suara kurang dari 20% atau tidak memiliki pengaruh yang signifikan disajikan sebesar biaya perolehan.
Investments in companies in which the Company has less than 20% of the voting rights or has no significant influence are carried at cost. m. Employee benefits
m. Imbalan kerja Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya
Pension benefits and other post-employment benefits
Perseroan memiliki program pensiun imbalan pasti dan iuran pasti.
The Company has defined benefit and defined contribution pension plans.
Halaman
19 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Employee benefits (continued)
m. Imbalan kerja (lanjutan) Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya (lanjutan)
Pension benefits and other post-employment benefits (continued)
Program pensiun imbalan pasti merupakan program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi.
A defined benefit pension plan is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becoming entitled to a pension, which usually depends on one or more factors such as age, years of service and compensation.
Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun dimana Perseroan akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah (dana pensiun) dan Perseroan tidak memiliki kewajiban hukum atau konstruktif untuk membayar kontribusi lebih lanjut.
A defined contribution plan is a pension plan under which the Company pays fixed contributions into a separate entity (pension fund) and the Company has no legal or constructive obligation to pay further contributions.
Kewajiban imbalan pensiun tersebut merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi dengan nilai wajar aset program yang berasal dari program pensiun yang ada dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah (dikarenakan tidak terdapat pasar aktif untuk obligasi korporasi yang berkualitas tinggi) dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang dimana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan kewajiban imbalan pensiun yang bersangkutan.
The pension benefit obligation is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets from existing pension program, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of government bonds (considering there is no deep market for high quality corporate bonds) that are denominated in Rupiah in which the benefits will be paid and that have terms to maturity similar to the related pension obligation.
Perseroan diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003, yang merupakan kewajiban imbalan pasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UU No. 13/2003 lebih besar, selisih tersebut diakui sebagai bagian dari kewajiban imbalan pensiun.
The Company is required to provide minimum pension benefits as stipulated in the Law No. 13/2003 which represents an underlying defined benefit obligation. If the pension benefits based on Law No. 13/2003 are higher, the difference is recorded as part of the overall pension benefits obligation.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar dari 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan ke laporan laba rugi selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan tersebut.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligations are charged or credited to the statement of income over the employees’ expected average remaining service lives.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mensyaratkan karyawan tersebut untuk bekerja selama periode waktu tertentu. Dalam hal ini, biaya jasa lalu akan diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode tersebut.
Past service costs are recognised immediately in the statements of income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time. In this case, the past service costs are amortised on a straight-line basis over that period.
Halaman
20 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
m. Employee benefits (continued)
m. Imbalan kerja (lanjutan)
n.
o.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya (lanjutan)
Pension benefits and other post-employment benefits (continued)
Perseroan juga memberikan imbalan pasca-kerja lainnya, seperti uang penghargaan dan uang pisah. Imbalan berupa uang penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun. Sedangkan imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.
The Company also provide other post-employment benefits, service pay and separation pay. The service pay benefit vests when the employees reach their retirement age. The separation pay benefit is paid to employees in the case of voluntary resignation, subject to a minimum number of years of service. These benefits have been accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan.
Imbalan jangka panjang lainnya
Other long-term benefits
Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini.
Other long-term employee benefits such as long service leave and jubilee awards are calculated using the projected unit credit method and discounted to present value. n.
Pengakuan pendapatan dan beban
Income and expense recognition
Pendapatan dari pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan diakui sesuai dengan jangka waktu kontrak berdasarkan metode suku bunga efektif, setelah memperhitungkan biaya transaksi, pendapatan asuransi dan pendapatan administrasi. Sebelum 1 Januari 2009, pendapatan dari pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan diakui dengan memperhitungkan pendapatan administrasi dan tidak memperhitungkan biaya transaksi dan pendapatan asuransi.
Revenue from consumer financing and finance leases is recognised over the term of the respective contracts using the effective interest rate method, considering transaction costs, discount insurance and administration income. Prior to 1 January 2009, revenue from consumer financing and finance lease is recognised considering administration income and without considering transaction costs and discount insurance.
Pendapatan bunga bank dan denda keterlambatan pembayaran diakui pada saat terjadinya. Pendapatan bunga bank disajikan secara bruto pada laporan laba rugi.
Interest income and late payment penalties are recognised upon receipt. Interest income is presented on a gross basis in the statement of income.
Pendapatan dan beban diakui pada saat terjadinya, menggunakan dasar akrual.
Income and expense are recognised as incurred on an accrual basis. o.
Penjabaran mata uang asing
Foreign currency translation
Mata uang pelaporan
Reporting currency
Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Perseroan.
The financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting currency of the Company.
Transaksi dan saldo
Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca.
Transactions denominated in foreign currencies are converted into Rupiah at the exchange rates prevailing at the transaction date. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date.
Halaman
21 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o.
ACCOUNTING POLICIES (continued) o.
Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
Foreign currency translation (continued)
Transaksi dan saldo (lanjutan)
Transactions and balances (continued)
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currencies and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the statements of income.
Pada tanggal 31 Maret 2010, kurs nilai tukar yang digunakan adalah kurs tengah Bank Indonesia dan masing-masing dalam Rupiah penuh adalah Rp 9.115 (31 Maret 2009: Rp 11.575) untuk 1 Dolar Amerika Serikat (Dolar AS); Rp 97,71 (31 Maret 2009: Rp 117,94) untuk 1 Yen Jepang.
As at 31 March 2010, the exchange rates used are the Bank Indonesia middle rates in full amount of Rp 9,115 (31 March 2009: Rp 11,575) for 1 United States Dollar (US Dollar); Rp 97.71 (31 March 2009: Rp 117.94) for 1 Japanese Yen (JPY).
p. Instrumen keuangan derivatif dan akuntansi lindung nilai
p.
Derivative financial instrument and hedge accounting
Dalam rangka penerapan kebijakan manajemen risiko, Perseroan melakukan instrumen derivatif untuk lindung nilai atas perubahan variable yang mendasari. Berdasarkan kebijakan tersebut, Perseroan tidak memiliki instrumen keuangan derivatif untuk tujuan spekulasi.
For risk management purposes, the Company entered into derivative instruments in order to hedge the changes in underlying exposures. In accordance with that policy, the Company does not hold derivative financial instruments for speculative purposes.
Instrumen derivatif diakui pertama-tama pada nilai wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan, dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai kewajiban apabila memiliki nilai wajar negatif.
Derivative instruments are initially recognised at fair value on the date the contracts are entered into and are subsequently remeasured at their fair values. Derivatives are carried as assets when the fair value is positive and as liabilities when the fair value is negative.
Perseroan menggunakan instrumen keuangan sebagai bagian dari aktivitas manajemen aset dan kewajiban untuk melindungi dampak risiko tingkat suku bunga dan risiko mata uang asing. Perseroan menerapkan akuntansi lindung nilai arus kas pada saat transaksi tersebut memenuhi kriteria perlakuan akuntansi lindung nilai.
The Company uses derivative instruments as part of its asset and liability management activities to manage exposures to interest rate and foreign currency. The Company applies cash flow hedge accounting when transactions meet the specified criteria for hedge accounting treatment.
Pada saat terjadinya transaksi, Perseroan melakukan dokumentasi mengenai hubungan antara instrumen lindung nilai dan unsur yang dilindungi nilainya, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Proses dokumentasi ini menghubungkan derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai dengan aset dan kewajiban tertentu atau dengan komitmen penuh tertentu atau transaksi yang diperkirakan. Pada saat terjadinya transaksi lindung nilai dan pada periode berikutnya, Peseroan juga melakukan dokumentasi atas penilaian apakah derivatif yang digunakan sebagai transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas dari unsur yang dilindungi nilainya.
The Company documents, at the inception of the transaction, the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. This process includes linking all derivatives designated as hedges to specific assets and liabilities or to specific firm commitments or forecast transactions. The Company also documents its assessment, both at the hedge inception and on an ongoing basis, as to whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.
Halaman
22 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p. Instrumen keuangan derivatif dan akuntansi lindung nilai (lanjutan)
q.
ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Derivative financial instrument and hedge accounting (continued)
Lindung nilai dinyatakan efektif oleh Perseroan hanya jika memenuhi kriteria sebagai berikut: i) pada saat terjadinya dan sepanjang umur transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas yang melekat pada risiko-risiko yang dilindungi nilainya, dan ii) tingkat efektivitas lindung nilai berkisar antara 80% - 125%. Perseroan akan menghentikan penerapan akuntansi lindung nilai ketika derivatif tersebut tidak atau tidak lagi efektif; ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual; dihentikan; atau dibayar pada saat unsur yang dilindungi tersebut jatuh tempo, dijual atau dibayar kembali; atau ketika transaksi yang diperkirakan akan terjadi tidak lagi diperkirakan akan terjadi.
The Company regards a hedge as highly effective only if the following criteria are met: i) at inception of the hedge and throughouts its life, the hedge is expected to be highly effective in achieving offsetting changes in fair value or cash flows attributable to the hedged risks, and ii) actual results of the hedge are within a range of 80% to 125%. The Company discontinues hedge accounting when it determines that a derivative is not, or has ceased to be, highly effective as a hedge; when the derivative expires or is sold, terminated or exercised; when the hedged item matures, is sold or repaid; or when a forecast transactions is no longer deemed highly probable.
Lindung nilai arus kas
Cash flow hedges
Sejak tanggal 1 Januari 2009, Perseroan telah lebih dini menerapkan PSAK 55 (revisi 2006), oleh karena itu bagian yang efektif atas perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas, diakui sebagai cadangan lindung nilai arus kas pada bagian ekuitas. Keuntungan atau kerugian atas bagian yang tidak efektif diakui langsung pada laporan laba rugi. Jumlah akumulasi dalam ekuitas dibebankan ke laporan laba rugi ketika unsur yang dilindungi nilainya mempengaruhi laba bersih. Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual atau ketika suatu lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai, akumulasi keuntungan maupun kerugian yang ada pada ekuitas saat itu dibebankan dalam laporan laba rugi.
Since 1 January 2009, Company has early implemented SFAS 55 (revised 2006), therefore the effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges are recognised in equity under cash flow hedge reserve. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised immediately in the statements of income. Amounts accumulated in equity are recycled to the statements of income in the periods in which the hedged item will affect net profit. When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time is charged in the statements of income.
Sebelum 1 Januari 2009, instrumen derivatif yang dimiliki Perseroan tidak memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 55 (revisi 1999), oleh karena itu perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi.
Prior to 1 January 2009, the Company’s derivative instruments did not qualify for hedge accounting based on Statement of Financial Accounting Standard No. 55 (revised 1999), therefore changes in the fair value were recognised in statement of income. q.
Perpajakan
Deferred income tax is provided using the balance sheet liability method, on temporary differences arising between the tax base of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. Deferred income tax is determined using tax rates (and laws) that have been enacted or substantially enacted by the balance sheet date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.
Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan metode kewajiban neraca. Pajak penghasilan tangguhan timbul akibat perbedaan temporer yang ada antara aset dan kewajiban atas dasar pajak dengan nilai tercatat aset dan kewajiban dalam laporan keuangan. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca dan diperkirakan akan digunakan ketika aset pajak penghasilan tersebut terealisasi atau kewajiban pajak tangguhan terselesaikan.
Halaman
Taxation
23 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q.
r.
ACCOUNTING POLICIES (continued) q.
Perpajakan (lanjutan) Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan.
Amendments to taxation obligations are recognised when an assessment is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined. r.
Surat berharga yang diterbitkan Surat berharga yang diterbitkan dicatat sebesar nilai nominal dikurangi dengan biaya emisi yang belum diamortisasi. Biaya emisi adalah biaya yang terjadi sehubungan dengan surat berharga yang diterbitkan, diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil emisi dan diamortisasi selama jangka waktu surat berharga yang diterbitkan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Sebelum 1 Januari 2009, biaya emisi diamortisasi selama jangka waktu obligasi dengan menggunakan metode garis lurus. Surat berharga yang diterbitkan meliputi Medium Term Notes dan Hutang Obligasi.
s.
s.
Laba bersih per saham dasar
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Securities issued Securities issued are presented at nominal value net of unamortised securities issuance cost. Costs incurred in connection with securities issuance are recognised as a discount and offset directly from the proceeds derived from such offerings and amortised over the period of the securities issued using effective interest rate method. Prior to 1 January 2009, costs incurred in connection with bonds issuance are amortised over the period of the bonds using the straight-line method. Securities issued consist of Medium Term Notes and Bonds.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar sepanjang tahun. t.
Taxation (continued)
Basic earnings per share Basic earnings per share are computed by dividing net income for the year by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.
t.
Transaction with related parties
Perseroan melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Definisi dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Company has transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with the PSAK No. 7 “Related Party Disclosures”.
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan pada Catatan 27.
The nature of transactions and balances of accounts with related parties, whether or not transacted on normal terms and conditions similar to those with non-related parties, are disclosed in the Note 27.
Halaman
24 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
u.
3.
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Informasi segmen
Segment information
Bentuk primer pelaporan informasi segmen Perseroan adalah segmen usaha dan bentuk sekunder pelaporan informasi Perseroan adalah segmen geografis.
Primary reporting segment format of the Company is business segment and secondary reporting segment format of the Company is geographical segment.
Sebuah segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya, sementara segmen geografis berkaitan dengan penyediaan jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.
A business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments, while geographical segment is engaged in providing services within a particular economic environment that are subject to risks and returns that are different from those of segments operating in other economic environments. 3.
KAS DAN SETARA KAS 2010 Kas
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2009
4,322
3,179
Bank Pihak ketiga Rupiah PT Bank DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk Deutsche Bank, Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk JP Morgan Chase Bank, N.A., Jakarta PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Citibank, N.A., Jakarta The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta PT Bank Rabobank International Indonesia PT ABN Amro Bank Lain-lain PT Bank Mega Tbk Dolar AS JP Morgan Chase Bank, N.A., Jakarta PT Bank DBS Indonesia Dresdner Bank AG, London, U.K
Cash on hand Cash in banks
17,413
156,407
17,378 14,417 12,586 7,628
4,730 187 5,302 769
2,884
1,727
2,068
96
296 255 240 190 81
10 3,809 77
65
8
2 1 23 -
8,175 1 16 65
459 -
5,034 12
-
5
75,986
186,430
80,308
189,609
Halaman
25 Page
Third parties Rupiah PT Bank DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk Deutsche Bank, Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk JP Morgan Chase Bank, N.A., Jakarta PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Citibank, N.A., Jakarta The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta PT Bank Rabobank International Indonesia PT ABN Amro Bank Others PT Bank Mega Tbk US Dollar JP Morgan Chase Bank, N.A., Jakarta PT Bank DBS Indonesia Dresdner Bank AG, London, U.K
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
3.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2010 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Rupiah PT Bank Permata Tbk Dolar AS PT Bank Permata Tbk
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2009
127,997
7,331
9,440
82,459
137,437
89,790
Related parties Rupiah PT Bank Permata Tbk US Dollar PT Bank Permata Tbk
Pada tanggal 31 Maret 2010, saldo dalam mata uang asing untuk kas dan setara kas adalah sebesar 1.058.471 Dolar AS (2009: 8.424.161 Dolar AS).
As at 31 March 2010, the balance in foreign currency for cash and cash equivalents was US Dollar 1,058,471 (2008: US Dollar 8,424,161).
Suku bunga rekening bank per tahun berkisar antara 0% - 6,5% pada tahun 2010 untuk mata uang Rupiah (2009: 0% - 7,5%) dan 0% - 1,75% untuk mata uang Dolar AS (2009: 0% - 1,5%).
The bank accounts earned annual interest at rates ranging between 0% - 6.5% in 2010 for Rupiah balances (2009: 0% - 7.5%) and 0% - 1.75% for US Dollar balances (2009: 0% - 1.5%).
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Refer to Note 26 for details of related parties balances and transactions. 4.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN – BERSIH 2010 Piutang pembiayaan konsumen – bruto : Pembiayaan sendiri : Rupiah - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dolar AS - Pihak ketiga Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain with recourse : Rupiah - Pihak ketiga Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain without recourse : Rupiah - Pihak ketiga Dikurangi: pembiayaan bersama without recourse bagian yang dibiayai pihak ketiga Piutang pembiayaan konsumenbruto Dikurangi: Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui Pembiayaan sendiri : Rupiah - Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dolar AS - Pihak ketiga
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - NET 2009
10,971,666
8,080,030
9,355
-
15,695 10,996,716
27,748 8,107,778
36,472
8,155,492 19,188,680
174,179
7,027,481 15,309,438
(6,966,798)
(6,965,190)
12,221,882
8,344,248
(2,279,658) (2,071) (1,154) (2,282,883) Halaman 26
(1,498,302) (1,416) (1,499,718) Page
Consumer financing receivables - gross: Direct financing : Rupiah Third parties Related parties US Dollar Third parties -
Joint financing with recourse : Rupiah Third parties Joint financing without recourse : Rupiah Third parties Less: Joint financing without recourse amount financed by third parties Cunsumer financing receivables - gross Less: Unearned income on consumer financing Direct financing : Rupiah Third parties Related parties US Dollar Third parties -
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN – BERSIH (lanjutan) 2010 Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain with recourse : Rupiah - Pihak ketiga (13,368) Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain without recourse : Rupiah - Pihak ketiga Dikurangi : pembiayaan bersama without recourse bagian yang dibiayai pihak ketiga Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
(1,421,430) (3,717,681)
946,574
4.
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - NET (continued) 2009
(14,460)
(1,529,722) (3,043,900)
1,245,958
(2,771,107)
(1,797,942)
(309,498)
(212,755)
9,141,277
6,333,551
Joint financing with recourse : Rupiah Third parties Joint financing without recourse : Rupiah Third parties Less: Joint financing without recourse amount financed by third parties Unearned income on consumer financing Allowance for doubtful accounts Net
Jangka waktu kontrak pembiayaan yang disalurkan oleh Perseroan atas kendaraan bermotor dan alat-alat berat berkisar antara 12 – 60 bulan.
The period of consumer financing contracts for motor vehichle and heavy equipment ranged from 12 – 60 months.
Piutang pembiayaan konsumen - bruto yang akan diterima sesuai dengan tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut:
The above consumer financing receivables - gross have the following settlement aging profile:
2010 < 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 3 tahun > 3 tahun
2009
5,540,605 3,792,368 2,059,649 829,260
4,262,843 2,662,840 1,189,200 229,365
12,221,882
8,344,248
Analisa umur piutang pembiayaan konsumen – bruto adalah sebagai berikut: 2010
< 1 year 1 - 2 years 2 - 3 years > 3 years
Aging analysis of the gross consumer financing receivables is as follows: 2009
Belum jatuh tempo
12,096,950
8,261,623
Current
Lewat jatuh tempo: 1 – 30 hari 31 – 60 hari 61 – 90 hari > 90 hari
92,259 19,134 8,012 5,527
52,536 17,095 6,989 6,005
Overdue: 1 -30 days 31 – 60 days 61 – 90 days > 90 days
12,221,882
8,344,248
Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2010
Movements of the allowance for doubtful accounts are as follows: 2009
Saldo awal Penambahan Penghapusan piutang Penerimaan penghapusan piutang
269,265 60,086 (33,225) 13,372
207,541 8,015 (18,250) 15,449
Saldo akhir
309,498
212,755
Halaman
27 Page
Beginning balance Additions Written-off receivables Recovery from written off receivables Ending balance
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
5.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN – BERSIH (lanjutan)
4.
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - NET (continued)
Pada tanggal 31 Maret 2010, saldo piutang pembiayaan konsumen - bruto dan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dalam mata uang asing adalah masing-masing sebesar 1.721.884 Dolar AS dan 126.623 Dolar AS (2009: 2.397.267 Dolar AS dan 122.370 Dolar AS).
As at 31 March 2010, the balance of consumer financing receivables - gross and unearned income on consumer financing in foreign currencies are US Dollars 1,721,884 and US Dollars 126,623 respectively (2008: US Dollars 2,397,267 and US Dollars 122,370).
Suku bunga efektif per tahun berkisar antara 10,00% 19,77% pada tahun 2010 (2009: 15,00% - 26,97%) untuk pembiayaan dalam mata uang Rupiah dan 8,35% 8,85% pada tahun 2010 (2009: 12,00% - 15,00%) untuk pembiayaan dalam mata uang Dolar AS.
Effective annual interest rates were ranged between 10.00% - 19.77% in 2010 (2009: 15.00% - 26.97%) for financing in Rupiah and 8.35% - 8.85% for 2010 (2009: 12.00% - 15.00%) for financing in US Dollars.
Atas piutang pembiayaan konsumen, Perseroan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor dari kendaraan bermotor yang dibiayai Perseroan. Pada tanggal 31 Maret 2010, piutang pembiayaan konsumen yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank yang diterima oleh Perseroan dan hutang obligasi seperti yang dijelaskan pada Catatan 14 dan 15 adalah sejumlah Rp 4.939.889 (2009: Rp 3.486.832).
The consumer financing receivables are secured by fiduciary transfers on vehicles subject to finance whereby the Company receives Motor Vehicle Ownership Certificates. As at 31 March 2010 Rp 4,939,889 (2009: Rp 3,486,832) of total consumer financing receivables are pledged as collateral for bank loans and bonds as disclosed in Notes 14 and 15.
Termasuk di dalam saldo piutang pembiayaan konsumen – bruto adalah piutang karyawan sebesar Rp 22.349 (2009: Rp 19.685).
Included in the balance of consumer financing – gross is employee loan amounting Rp 22,349 (2009: Rp 19,685).
Piutang pembiayaan konsumen yang direstrukturisasi sampai dengan tanggal 31 Maret 2010 adalah sebesar Rp 25.579 dari total saldo piutang pembiayaan konsumen – bruto (2009: Rp 44.785).
The balance of restructured consumer financing receivable as of date 31 March 2010 was Rp 25,579 of the total balance of consumer financing - gross (2009: Rp 44,785).
Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
Directors believe that the existing allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses arising from uncollectible consumer financing receivables.
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Refer to Note 26 for details of related parties balances and transactions.
INVESTASI BERSIH DALAM SEWA PEMBIAYAAN 2010 Investasi bersih dalam sewa pembiayaan - Piutang sewa pembiayaan-bruto - Nilai sisa yang terjamin - Pendapatan sewa pembiayaan yang ditangguhkan - Simpanan jaminan Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
NET INVESTMENT IN FINANCE LEASES 2009 Net invesment in finance leases Finance lease receivables-gross Guaranteed residual values -
1,437,710 545,117
1,358,813 415,025
(179,528) (545,117) 1,258,182
(195,097) (415,025) 1,163,716
Unearned lease income Security deposit -
(40,891)
(37,821)
Allowance for Doubtful Accounts
1,217,291
Piutang sewa pembiayaan – bruto sesuai dengan tanggal jatuh temponya: 2010 < 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 3 tahun > 3 tahun
5.
1,125,895
Finance lease receivables - gross have the following settlement aging profile: 2009
827,288 464,858 142,695 2,869
705,798 464,625 168,014 20,376
1,437,710
1,358,813
Halaman
Net
28 Page
< 1 year 1 - 2 years 2 – 3 years > 3 years
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
INVESTASI BERSIH DALAM SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
5.
Jangka waktu kontrak sewa pembiayaan yang disalurkan oleh Perseroan atas kendaraan bermotor dan alat-alat berat berkisar antara 24 – 48 bulan.
The period of finance leases for vehichle and heavy equipment contracts ranged from 24 - 48 months.
Analisa umur piutang sewa pembiayaan-bruto adalah sebagai berikut: 2010
Aging analysis of the finance lease receivables-gross is as follows: 2009
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 – 30 hari 31 – 60 hari 61 – 90 hari > 90 hari
1,430,337
1,350,171
4,057 2,299 842 175
5,055 2,216 914 457
1,437,710
1,358,813
Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2010
6.
NET INVESTMENT IN FINANCE LEASES (continued)
Current Overdue: 1 -30 days 31 – 60 days 61 – 90 days > 90 days
Movements of the allowance for doubtful accounts are as follows: 2009
Saldo awal Penambahan
38,401 2,490
38,139 (318)
Saldo akhir
40,891
37,821
Beginning balance Additions Ending balance
Pada tanggal 31 Maret 2010, saldo piutang sewa pembiayaan - bruto dan pendapatan pembiayaan sewa pembiayaan yang belum diakui, dalam mata uang asing adalah masing - masing sebesar 43.757.084 Dolar AS dan 4.112.301 Dolar AS (2009: 26.714.489 Dolar AS dan 3.232.134 Dolar AS).
As at 31 March 2010, the balance of finance lease receivables - gross and the unearned lease income in foreign currencies are US Dollars 43,757,084 and US Dollars 4,112,301 - respectively (2009: US Dollars 26,714,489 and US Dollars 3,232,134).
Suku bunga efektif per tahun berkisar antara 13,44% 18,02% pada tahun 2010 (2009: 17,50% - 25,57%) untuk pembiayaan dalam mata uang Rupiah dan 8,35% 8,85% pada tahun 2010 (2009: 12,00% - 15,00%) untuk pembiayaan dalam mata uang Dolar AS.
Effective annual interest rates were ranged between 13.44% - 18.02% in 2010 (2009: 17.50% - 25.57%) for financing in Rupiah and 8.35% - 8.85% for 2010 (2009: 12.00% - 15.00%) for financing in US Dollars.
Pada saat transaksi sewa pembiayaan ditandatangani, penyewa pembiayaan memberikan uang jaminan yang akan diperhitungkan dengan nilai jual aset sewa pembiayaan pada saat transaksi berakhir bila penyewa pembiayaan menggunakan hak opsinya untuk membeli aset sewa pembiayaan tersebut, bila tidak, jaminan tersebut akan dikembalikan kepada penyewa pembiayaan.
At the signing of lease contracts, the lessee is required to pay a security deposit, which will be applied against the selling price of the leased asset at the end of the lease term if the lessee exercises his option to purchase the leased asset, otherwise, the security deposit will be refunded to the lessee.
Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penanaman bersih sewa pembiayaan.
Directors believe that the existing allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses arising from uncollectible net investment in direct financing leases. 6.
TAGIHAN ANJAK PIUTANG - BERSIH 2010 Tagihan anjak piutang - bruto - Pihak ketiga Dikurangi : Pendapatan anjak piutang yang ditangguhkan - Pihak ketiga Penyisihan piutang ragu-ragu
20,465
(2,913) (570)
FACTORING RECEIVABLE - NET 2009 Factoring receivable - gross 44,851 Third parties Less : Unearned factoring income (8,859) Third parties (1,170) Allowance for doubtful accounts
16,982
Halaman
34,822
29 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
6.
TAGIHAN ANJAK PIUTANG - BERSIH (lanjutan) Tagihan anjak piutang – bruto sesuai dengan tanggal jatuh temponya: 2010 < 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 3 tahun > 3 tahun
Factoring receivables - gross have settlement aging profile:
the following
2009
12,209 6,639 1,617 -
22,269 13,489 7,387 1,706
20,465
44,851
Analisa umur tagihan anjak piutang – bruto adalah sebagai berikut: 2010 Belum jatuh tempo
FACTORING RECEIVABLE – NET (continued)
< 1 year 1 - 2 years 2 – 3 years > 3 years
Aging analysis factoring receivable – gross is as follows: 2009
19,924
44,746
Current
425 84 21 11
952 132 15 6
Overdue: 1 -30 days 31 – 60 days 61 – 90 days > 90 days
20,465
44,851
Lewat jatuh tempo: 1 – 30 hari 31 – 60 hari 61 – 90 hari > 90 hari
Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2010
Movements of the allowance for doubtful accounts are as follows: 2009
Saldo awal Pemulihan
684 (114)
1,402 (232)
Saldo akhir
570
1,170
Beginning balance Reversal Ending balance
Pada tanggal 11 Juni 2007, Perseroan dan PT Astra Multi Finance (AMF) menandatangani perjanjian anjak piutang without recourse dimana Perseroan setuju untuk membeli dan menerima pengalihan piutang pembiayaan konsumen milik AMF pada harga sebesar Rp 88.435 dimana nilai piutang yang dialihkan adalah sebesar Rp 98.554. Perseroan telah membayar penuh kepada AMF pada tanggal 15 Juni 2007.
On 11 June 2007, the Company entered into a factoring agreement without recourse with PT Astra Multi Finance (AMF) where the Company agreed to purchase and accept the assignment of consumer financing receivables of AMF at the price of Rp 88,435 where the assigned amount of receivable was Rp 98,554. The Company has fully paid AMF on 15 June 2007.
Pada tanggal 19 Desember 2008, Perseroan dan PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance (SBSF) menandatangani perjanjian anjak piutang without recourse dimana Perseroan setuju untuk membeli dan menerima pengalihan piutang pembiayaan konsumen milik SBSF pada harga sebesar Rp 42.415 dimana nilai piutang yang dialihkan adalah sebesar Rp 53.494. Perseroan telah membayar penuh kepada SBSF pada tanggal 19 Desember 2008.
On 19 December 2008, the Company entered into a factoring agreement without recourse with PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance (SBSF) where the Company agreed to purchase and accept the assignment of consumer financing receivables of SBSF at the price of Rp 42,415 where the assigned amount of receivables was Rp 53,494. The Company has fully paid SBSF on 19 December 2008.
Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan anjak piutang.
The Directors believe that the existing allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses arising from uncollectible factoring receivable.
Halaman
30 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
7.
BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN UANG MUKA 2010 Pihak ketiga: - Restitusi pajak - 2006 (lihat Catatan 16b dan 16d) - Perawatan perangkat keras komputer - Sewa kantor - Uang muka - Lain-lain
2009
71,777
71,777
1,377 6,300 3,455 233
1,066 6,112 3,803 744
83,142
83,502
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa: - Sewa perangkat keras dan lunak komputer - Sewa kantor
8.
PREPAYMENTS AND ADVANCES
6,635
1,814 14,916
6,635
16,730
Third parties: Claim for tax refund 2006 (refer to Note 16b and 16d) Computer hardware maintenance Office rental Advance payment Others -
Related parties: Computer software and hardware rental Office rental -
Jangka waktu kontrak sewa biaya dibayar dimuka - sewa kantor kepada pihak ketiga dan pihak yang mempunyai hubungan istimewa berkisar antara 12 - 60 bulan.
The period of prepayments - office rental contracts with both third parties and related parties ranged from 12 - 60 months.
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Refer to Note 26 for details of related parties balances and transactions.
8.
PIUTANG LAIN-LAIN 2010 Pihak ketiga: Piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasai kembali Dikurangi: Penyisihan penurunan nilai pasar
Tagihan penjualan kendaraan yang dikuasai kembali Lain-lain
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa: - Lain-lain
OTHER RECEIVABLES 2009
68,133
47,244
(12,385)
(8,514)
55,748
38,730
4,031
15,647 3,958
59,779
58,335
28,442
37,669
28,442
37,669
Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai pasar yang dibentuk untuk jaminan kendaraan yang dikuasai kembali adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat penurunan nilai pasar. Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Halaman
Third parties: Receivables from collateral vehicles Less: Provision for diminution in market value
Receivables on sales of collateral vehicles Others
Related parties : Others -
The Directors believe that the existing provision for diminution in market value for collateral vehicles is adequate to cover possible losses from the decline in market value.
31
Refer to Note 26 for details of related parties balances and transactions. Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
9.
INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
INVESTMENTS IN ASSOCIATES 2010
Nilai tercatat/ Carrying amount Saldo awal/ Beginning balance
Persentase Kepemilikan/ Percentage of ownership
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi/ Share of associates net income
Penerimaan dividen/ Dividend received
Nilai tercatat/ Carrying amount saldo akhir/ Ending balance
Metode ekuitas perusahaan asosiasi/ Equity accounted in associates PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance PT Staco Estika Sedaya Finance PT Pratama Sedaya Finance PT Astra Auto Finance
25% 25% 25% 25%
36,240 15,917 4,420 35,174
-
3,047 1,480 49 1,890
39,287 17,397 4,469 37,064
91,751
-
6,466
98,217
2009 Nilai tercatat/ Carrying amount Saldo awal/ Beginning balance
Persentase Kepemilikan/ Percentage of ownership
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi/ Share of associates net income
Penerimaan dividen/ Dividend received
Nilai tercatat/ Carrying amount saldo akhir/ Ending balance
Metode ekuitas perusahaan asosiasi/ Equity accounted in associates PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance PT Staco Estika Sedaya Finance PT Pratama Sedaya Finance PT Astra Auto Finance
25% 25% 25% 25%
29,390 14,022 4,143 34,577
-
1,445 447 45 673
30,835 14,469 4,188 35,250
82,132
-
2,610
84,742
10. FIXED ASSETS
10. ASET TETAP
2010 1 Januari/ 1 January Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Peralatan kantor Perabot Kendaraan Renovasi aset dalam penyelesaian Peralatan kantor Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Peralatan kantor Perabot Kendaraan
Nilai buku bersih
(Pengurangan) Pemindahan/ /(Deductions) Transfer
Penambahan/ Additions
60,439
-
27,970 113,225 28,798 10,454 240,886
22 1,353 62 708 2,145
1,555
5,203
242,441
7,348
(86) (818) (904) (904)
-
Cost Direct ownership 60,439 Land Buildings and 27,992 improvements 114,492 Office equipment 28,860 Furnitures and fixtures 10,344 Vehicles 242,127 Renovation in progress 6,758 Office equipment
-
248,885
-
5,627 85,780 22,537 5,743
349 3,233 806 473
(86) (755)
-
119,687
4,861
(841)
-
122,754
31 Maret/ 31 March
Accumulated depreciation Buildings and 5,976 improvements 88,927 Office equipment 23,343 Furnitures and fixtures 5,461 Vehicles 123,707 125,178
Halaman
32 Page
Net book value
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. FIXED ASSETS (continued)
10. ASET TETAP (lanjutan)
2009 1 Januari/ 1 January Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Peralatan kantor Perabot Kendaraan Renovasi aset dalam penyelesaian Peralatan kantor Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana Peralatan kantor Perabot Kendaraan
Nilai buku bersih
(Pengurangan) Pemindahan/ /(Deductions) Transfer
Penambahan/ Additions
60,439
-
24,159 101,522 25,338 8,911 220,369
1,526 2,498 556 167 4,747
6,995
711
227,364
5,458
-
-
Cost Direct ownership 60,439 Land Buildings and 25,685 improvements 103,877 Office equipment 25,894 Furnitures and fixtures 9,078 Vehicles 224,973 Renovation in progress 7,706 Office equipment
-
232,679
-
(143) (143)
-
(143)
4,395 72,440 19,146 5,252
162 3,361 757 337
(143) -
-
101,233
4,617
(143)
-
126,131
31 Maret/ 31 March
Accumulated depreciation Buildings and 4,557 improvements 75,658 Office equipment 19,903 Furnitures and fixtures 5,589 Vehicles 105,707 126,972
Net book value
Pada tanggal 31 Maret 2010, Perseroan mempunyai 17 bidang tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan yang jangka waktu penggunaannya akan berakhir antara tahun 2010 - 2034 dan dapat diperbaharui.
As at 31 March 2010, the Company has 17 plots of land with Land-Use Title with useful periods between 2010 2034 which renewable.
Pada tanggal 31 Maret 2010, tanah milik Perseroan seluruhnya telah atas nama Perseroan.
As at 31 March 2010, all land is under the Company’s name.
Aset tetap Perseroan kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Astra Buana terhadap kemungkinan terjadinya kerugian yang ditimbulkan dari kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan berjumlah Rp 83.120 untuk tahun 2010 (2009: Rp 45.138). Direksi berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut sudah memadai.
Fixed assets, except land, are insured with PT Asuransi Astra Buana for potential losses arising from fire and other risks with total coverage of approximately Rp 83,120 for the year 2010 (2009: Rp 45,138). The Directors believe that the coverage is adequate.
Direksi berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai yang permanen atas aset tetap.
Directors believe that there is no permanent diminution on fixed asset.
Perhitungan keuntungan dari penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
The calculation of the gain on sale of fixed assets are as follows:
2010 Harga perolehan Peralatan kantor Kendaraan
2009
86 818
143 -
904
143
Halaman
33 Page
Cost Office equipment Vehicles
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. FIXED ASSETS (continued)
10. ASET TETAP (lanjutan) 2010 Akumulasi penyusutan Peralatan kantor Kendaraan
2009
(86) (755)
(143) -
(841)
(143)
Nilai tercatat aset tetap yang terjual
Accumulated depreciation Office equipment Vehicles
63
-
Carrying value fixed asset sold
Penerimaan dari aset tetap yang terjual
718
17
Proceeds from sale of fixed assets
Laba dari penjualan aset tetap (lihat Catatan 23)
655
17
Gain on sales of fixed assets (refer to Note 23)
11. OTHER PAYABLES
11. HUTANG LAIN-LAIN 2010 Pihak ketiga: - Kantor Pendaftaran Fidusia - Premi asuransi - Penerimaan atas restitusi pajak tahun 2005 - Kliring pelanggan - Pembiayaan bersama: - PT Bank CIMB Niaga Tbk - PT Bank Negara Indonesia Tbk. - PT Bank Internasional Indonesia Tbk. - Lain-lain
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Premi asuransi - Pembiayaan bersama
2009
55,886 42,466
36,777 26,912
25,707 3,029
3,154
5,998
1,180
1,204
2,421
913 10,906
310
146,109
70,754
53,031 29,135
141,997 21,324
82,166
163,321
Third parties: Fiduciary Register Office Insurance premium Receive for tax refund 2005 Customer clearing account Joint financing: PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Negara Indonesia Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Others -
Related parties Insurance premium Joint financing -
Hutang ke Kantor Pendaftaran Fidusia adalah hutang Perseroan sehubungan dengan pendaftaran perjanjian pengalihan fidusia atas kendaraan yang dibiayai.
Payables to the Fiduciary Register Office represents the Company’s payables in relation to registration fee for fiduciary agreements on financed vehicles.
Hutang pembiayaan bersama adalah hutang yang timbul sehubungan dengan belum disetorkannya cicilan dari konsumen yang merupakan porsi dari pemberi pembiayaan bersama.
Joint financing payables represent payables to joint financing providers arising from instalments received from consumers which have not yet been paid to the joint financing providers.
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Refer to Note 26 for details of related parties balances and transactions.
Halaman
34 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE
12. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF Pada tanggal 31 Maret 2010, Perseroan telah melakukan beberapa kontrak cross currency swap dengan PT Bank BNP Paribas Indonesia, Citibank, N.A., Jakarta, JPMorgan Chase Bank N.A., Jakarta, The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta, PT Bank Danamon Indonesia Tbk., PT Bank OCBC Indonesia dan kontrak interest rate swap dengan PT ANZ Panin Bank. Perincian dari kontrak – kontrak tersebut adalah sebagai berikut:
As at 31 March 2010, the Company has entered into several cross currency swap contracts with PT Bank BNP Paribas Indonesia, Citibank, N.A., Jakarta, JPMorgan Chase Bank N.A., Jakarta, The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta, PT Bank Danamon Indonesia Tbk., PT Bank OCBC Indonesia and interest rate swap contract with PT ANZ Panin Bank. The details of these contracts are as follow: 2010 Nilai wajar/Fair values
Instrumen/ Instruments Cross currency swaps - PT Bank BNP Paribas Indonesia - Citibank, N.A., Jakarta - Citibank, N. A., Jakarta - Citibank, N. A., Jakarta - Citibank, N. A., Jakarta - Citibank, N. A., Jakarta - JP Morgan Chase Bank, N.A., Jakarta - JP Morgan Chase Bank, N.A., Jakarta -The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta -The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta -The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta -The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta -The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta -The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta -The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta -The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta -The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta -The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta
Jumlah nosional/ Notional amount (“000”)
Tanggal perjanjian/ Agreement date
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Tagihan derivatif/ Derivatives receivable
Kewajiban derivatif/ Derivatives payable
USD
2,500
16-04-2007
27-09-2010
-
(123)
USD
2,500
16-04-2007
27-09-2010
-
(126)
USD
2,500
22-05-2007
27-09-2010
488
-
USD
2,500
30-05-2007
27-09-2010
659
-
USD
9,239
24-09-2008
15-06-2011
-
(4,279)
USD
3,261
24-09-2008
15-06-2011
-
(1,510)
USD
3,333
20-09-2007
21-02-2011
-
(1,273)
USD
3,333
27-09-2007
21-02-2011
-
(462)
USD
6,929
24-09-2008
15-06-2011
-
(3,360)
USD
2,446
24-09-2008
15-06-2011
-
(1,185)
USD
1,848
20-10-2008
15-06-2011
-
(2,266)
USD
652
20-10-2008
15-06-2011
-
(800)
USD
3,913
22-12-2008
15-06-2011
-
(10,101)
USD
1,630
23-12-2008
15-06-2011
-
(4,209)
USD
1,956
23-12-2008
15-06-2011
-
(5,053)
USD
2,717
13-01-2009
15-06-2011
-
(6,523)
USD
3,125
27-03-2009
15-06-2011
-
(8,890)
USD
3,261
30-03-2009
15-06-2011
-
(10,127)
Halaman
35 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12.
12. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan)
DERIVATIVES (continued)
RECEIVABLE
AND
PAYABLE
2010 Nilai wajar/Fair values
Instrumen/ Instruments Cross currency swaps
Jumlah nosional/ Notional amount (“000”)
Tanggal perjanjian/ Agreement date
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Tagihan derivatif/ Derivatives receivable
Kewajiban derivatif/ Derivatives payable
-The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta
USD
3,397
15-04-2009
15-06-2011
-
(8,202)
- PT Bank Danamon Indonesia Tbk - PT Bank Danamon Indonesia Tbk - PT Bank OCBC Indonesia - PT Bank OCBC Indonesia
USD
2,310
24-09-2008
15-06-2011
-
(1,055)
USD
816
24-09-2008
15-06-2011
-
(375)
USD
7,392
20-10-2008
15-06-2011
-
(8,381)
USD
2,609
20-10-2008
15-06-2011
-
(2,958)
USD
74,167
1,147
(81,258)
-The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta
JPY 460,000
28-12-2007
28-12-2010
5,981
-
Interest rate swap -PT ANZ Panin Bank Jakarta
IDR 200,000,000
21-08-2009
20-08-2012
-
(5,650)
7,128
(86,908)
2009 Nilai wajar/Fair values
Instrumen/ Instruments Cross currency swaps - PT Bank BNP Paribas Indonesia - Citibank, N.A., Jakarta - Citibank, N. A., Jakarta - Citibank, N. A., Jakarta - Citibank, N. A., Jakarta - Citibank, N. A., Jakarta - JP Morgan Chase Bank, N.A., Jakarta - JP Morgan Chase Bank, N.A., Jakarta -The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta -The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta
Jumlah nosional/ Notional amount (“000”)
Tanggal perjanjian/ Agreement date
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Tagihan derivatif/ Derivatives receivable
Kewajiban derivatif/ Derivatives payable
USD
7,500
16-04-2007
27-09-2010
20,258
-
USD
7,500
16-04-2007
27-09-2010
20,065
-
USD
7,500
22-05-2007
27-09-2010
25,068
-
USD
7,500
30-05-2007
27-09-2010
25,570
-
USD
14,783
24-09-2008
15-06-2011
34,584
-
USD
5,217
24-09-2008
15-06-2011
12,227
-
USD
6,667
20-09-2007
21-02-2011
16,943
-
USD
6,667
27-09-2007
21-02-2011
18,621
-
USD 11,087
24-09-2008
15-06-2011
25,987
-
USD
24-09-2008
15-06-2011
9,188
-
3,913
Halaman
36 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12.
12. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan)
DERIVATIVES (continued)
RECEIVABLE
AND
PAYABLE
2009 Nilai wajar/Fair values
Instrumen/ Instruments Cross currency swaps -The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta -The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta -The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta -The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta -The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta -The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta -The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta -The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta - PT Bank Danamon Indonesia Tbk - PT Bank Danamon Indonesia Tbk - PT Bank OCBC Indonesia - PT Bank OCBC Indonesia
Jumlah nosional/ Notional amount (“000”)
Tanggal perjanjian/ Agreement date
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
Kewajiban derivatif/ Derivatives payable
USD
2,957
20-10-2008
15-06-2011
4,406
-
USD
1,043
20-10-2008
15-06-2011
1,551
-
USD
6,261
22-12-2008
15-06-2011
445
-
USD
2,609
23-12-2008
15-06-2011
186
-
USD
3,130
23-12-2008
15-06-2011
229
-
USD
4,348
13-01-2009
15-06-2011
5,788
-
USD
5,000
27-03-2009
15-06-2011
-
(257)
USD
5,217
30-03-2009
15-06-2011
-
(1,599)
USD
3,696
24-09-2008
15-06-2011
8,868
-
USD
1,304
24-09-2008
15-06-2011
3,128
-
USD 11,826
20-10-2008
15-06-2011
19,656
-
USD
20-10-2008
15-06-2011
6,952
-
259,720
(1,856)
4,174
USD 129,899 -The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta
Tagihan derivatif/ Derivatives receivable
JPY 920,000
28-12-2007
28-12-2010
33,131
-
292,851
(1,856)
Perseroan melakukan kontrak cross currency swap dalam rangka mengantisipasi risiko fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar atas pinjaman bank dalam mata uang asing.
The Company entered into cross currency swap contracts in order to mitigate the risk of fluctuations in interest rates and exchange rates from bank loans in foreign currency.
Instrumen derivatif ini memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai berdasarkan PSAK No. 55 (revisi 2006). Sejak tanggal 1 Januari 2009, Perseroan telah menerapkan PSAK 55 (revisi 2006), oleh karena itu nilai wajar bersih dari tagihan dan hutang derivatif, pada tanggal 31 Maret 2010 sesudah memperhitungkan perubahan kurs hutang bank yang dilindung-nilai, sejumlah Rp 47.280 (2009: Rp 25.587) dicatat sebagai “Cadangan lindung nilai arus kas”pada Ekuitas.
These derivative instruments qualified the criteria of hedge accounting based on SFAS No. 55 (revised 2006). Since 1 January 2009, the Company has implemented SFAS 55 (revised 2006), therefore the net fair value of derivatives receivable and payable, as at 31 March 2010 after considering the foreign exchange translation of related hedged loans, amounting to Rp 47,280 (2009: Rp 25,587) is recorded as “Cash flow hedge reserve”in the Equity.
Halaman
37 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. ACCRUED EXPENSES 2009
13. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 2010 Pihak ketiga: - Bunga - Konsultan - Gaji - Komisi dan promosi - Administrasi obligasi - Pelatihan - Lain-lain
73,718 20,982 22,517 13,005 1,953 2,627 8,372
32,077 20,760 14,975 3,318 1,705 3,956 7,200
143,174
83,991 14. BORROWING
14. PINJAMAN Pinjaman terdiri dari pinjaman bank, bukan bank dan pembiayaan bersama.
Borrowing consists of bank loan, non bank loan and joint financing.
2010 Bank Pihak ketiga: Rupiah - PT Bank Central Asia Tbk (sindikasi) - PT Bank Central Asia Tbk - PT ANZ Panin Bank - PT Bank Internasional Indonesia Tbk - PT Bank Rabobank International Indonesia - PT Bank CIMB Niaga Tbk - JP Morgan Chase Bank, N.A., Jakarta - PT Bank Panin Tbk - The Hongkong Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta - PT Bank DBS Indonesia - Citibank, N.A., Jakarta - PT Bank Mizuho Indonesia - RBS Bank, Jakarta - PT Bank BNP Paribas Indonesia - PT Bank Danamon Indonesia Tbk - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Yen Jepang - The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Dolar AS - Citigroup International Hongkong - JP Morgan Chase Bank, N.A., Jakarta - HSBC, Jakarta - Mizuho Corporate Bank, Ltd. Pembiayaan bersama-with recourse - Pihak ketiga: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk Biaya provisi yang belum diamortisasi
Third parties: Interest Consultant fees Salaries Commission and promotion Bond administration Training Others -
2009
800,000 465,385 200,000
616,667 -
-
200,000
200,000 -
200,000 175,000
110,000 150,000
135,000 -
30,000 12,500 100,000 30,000 25,000 30,000
250,000 194,167 100,000 30,000 175,000 100,000 100,000 -
44,945
108,502
91,150
347,250
60,767 360,772 524,112
154,334 155.568 1.064.900
3,234,631
4,106,388
(15,483) 3,219,148 Halaman
Japanese Yen The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd, Jakarta US Dollar Citigroup International Hongkong JP Morgan Chase Bank N.A., Jakarta HSBC, Jakarta Mizuho Corporate Bank, Ltd. -
25.908 536 2.953
Joint financing-with recourse Third parties: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk
29.397 -
Unamortised provision costs
4.135.785
38 Page
Banks Third parties: Rupiah PT Bank Central Asia Tbk (syndicated) PT Bank Central Asia Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk JP Morgan Chase Bank N.A., Jakarta PT Bank Panin Tbk The Hongkong Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta PT Bank DBS Indonesia Citibank, N.A., Jakarta PT Bank Mizuho Indonesia RBS Bank, Jakarta PT Bank BNP Paribas Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mandir (Persero) Tbk -
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. BORROWING (continued) 2009
14. PINJAMAN (lanjutan) 2010 Bukan bank - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pinjaman Pembiayaan bersama With recourse
Non Banks
294,836
448,500
9,625
110,782
304,461
559,282
3,523,609
4,695,067
Cicilan pinjaman sesuai dengan tanggal jatuh temponya:
2009
2,662,132 245,994 600,000
3,363,362 1,057,420 274,285 -
3,508,126
-
Borrowings have the following settlement aging profile:
2010 < 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 3 tahun > 3 tahun
Related parities Borrowings Joint financing With recourse
-
< 1 year 1 - 2 years 2 – 3 years > 3 years
4,695,067
Pada tanggal 31 Maret 2010, pinjaman - pinjaman tersebut diatas dikenakan suku bunga per tahun antara 8,4% - 13% (2009: 8,75% - 17,50%) untuk mata uang Rupiah, 1,45% - 3,9% (2009: 3,43% - 9,35%) untuk mata uang Dolar AS dan 1,31% - 1,31% (2009: 1,39% 1,49%) untuk mata uang Yen Jepang. Masing-masing pinjaman bank dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang pembiayaan konsumen sejumlah 60% dari jumlah sisa pokok pinjaman (lihat Catatan 4).
As at 31 March 2010, the above loans bear interest at rates ranging from 8,4% - 13 % per annum (2009: 8,75% - 17,50%) for loans in Rupiah, 1.45% - 3,9% (2009: 3,43% - 9,35%) for loans in US Dollars and 1,31% 1,31% (2009: 1.39% - 1.49%) for loans in Japanese Yen. Each bank loan is secured with fiduciary transfer over the Company’s consumer financing receivables amounting to 60% of total outstanding loans (refer to Note 4).
Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman.
The Company has complied with certain covenants on loan agreement .
Pembayaran bunga dan pokok pinjaman telah dibayarkan oleh Perseroan sesuai dengan jadwal.
Interest and principal loans payment has been paid by the Company based on schedules.
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) - sindikasi
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) - syndicated
Pada tanggal 1 September 2009, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi dalam negeri sebesar Rp 800.000, dengan PT Bank Central Asia, Tbk., PT Bank CIMB Niaga, Tbk., PT Bank Internasional Indonesia, Tbk., PT Bank Panin Tbk., dan PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. bertindak sebagai security agent dan PT Bank Central Asia, Tbk. sebagai facility agent. Pembayaran cicilan pokok pinjaman setiap tiga bulanan yang dimulai bulan Juni 2010. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 1 September 2011.
On 1 September 2009, the Company obtained a loan syndicated facility of Rp 800,000, with PT Bank Central Asia, Tbk., PT Bank CIMB Niaga, Tbk., PT Bank International Indonesia, Tbk., PT Bank Panin Tbk., and PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. acted as security agent and PT Bank Central Asia, Tbk. acted as facility agent. Repayment of the loan will be on a quarterly basis starting June 2010. This facility will mature on 1 September 2011.
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA)
Pada tanggal 16 Nopember 2000, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman yang dapat diperpanjang dari BCA dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 300.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 19 September 2010.
On 16 November 2000, the Company obtained a revolving credit facility agreement of Rp 300,000 from BCA. This facility will mature on 19 September 2010.
Pada tanggal 19 Maret 2003, Perseroan juga memperoleh fasilitas cerukan dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 75.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo tanggal 19 September 2010.
On 19 March 2003, the Company also obtained an overdraft facility of Rp 75,000. This facility will mature on 19 September 2010.
Halaman
39 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. BORROWING (continued)
14. PINJAMAN (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) (lanjutan)
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) (continued)
Pada tanggal 20 September 2007, Perseroan memperoleh pinjaman baru sebesar Rp 200.000 yang akan jatuh tempo pada tanggal 13 Desember 2010.
On 20 September 2007, the Company obtained a new revolving credit facility of Rp 200,000 which will mature on 13 December 2010.
Pada tanggal 25 Juni 2008, Perseroan juga memperoleh pinjaman baru sebesar Rp 200.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 25 Juni 2011.
On 25 June 2008, the Company obtained a new revolving credit facility of Rp 200,000. This facility will mature on 25 June 2011.
PT ANZ Panin Bank
PT ANZ Panin Bank
Pada tanggal 19 Agustus 2009, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT ANZ Panin Bank dengan maksimum penarikan sebesar Rp 200.000. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 19 Agustus 2012.
On 19 August 2009, the Company obtained a credit facility of Rp 200,000 from PT ANZ Panin Bank. The facility will mature on 19 August 2012.
Pada tanggal 19 Agustus 2009, Perseroan juga memperoleh fasilitas pinjaman baru dengan maksimum penarikan sebesar Rp 50.000. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 19 Agustus 2010.
On 19 August 2009, the Company also obtained a new credit facility of Rp 50,000. The facility will mature on 19 August 2010.
Pada tanggal 31 Maret 2010, jumlah saldo pinjaman sebesar Rp 200.000, Perseroan sudah melakukan transaksi interest rate swap.
As at 31 March 2010, the total outstanding loan balance is Rp 200,000 and it has entered interest rate swap.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BII)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BII)
Pada tanggal 8 Juni 2005, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman yang dapat diperpanjang dari BII dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 50.000. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 8 Juni 2010.
On 8 June 2005, the Company obtained a revolving credit facility of Rp 50,000 from BII. The loan facility will mature on 8 June 2010.
Perseroan juga memperoleh fasilitas pinjaman sejumlah Rp 150.000 pada bulan September 2005. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 8 Juni 2010.
The Company also obtained a credit facility of Rp 150,000 in September 2005. The loan facility will mature on 8 June 2010.
PT Bank Rabobank (Rabobank)
PT Bank Rabobank (Rabobank)
International
Indonesia
International
Indonesia
Pada tanggal 20 April 2006, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman yang dapat diperpanjang dari Rabobank dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 100.000. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 30 Desember 2009 dan telah diperpanjang sampai dengan 30 September 2010 dengan maksimum penarikan menjadi sebesar Rp 200.000.
On 20 April 2006, the Company obtained a revolving credit facility of Rp 100,000 from Rabobank. The facility had matured on 30 December 2009 and had been rolled over until 30 December 2010 with a maximum amount of Rp 200,000.
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga)
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga)
Pada tanggal 5 Pebruari 2008, Perseroan memperoleh fasilitas cerukan dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 10.000. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 5 Pebruari 2010 dan sedang dalam proses perpanjangan.
On 5 February 2008, the Company obtained an overdraft facility of Rp 10,000. This facility was matured on 5 February 2010 and currently in the process of rollover.
Halaman
40 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. BORROWING (continued)
14. PINJAMAN (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga) (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga) (continued)
Perseroan juga memperoleh fasilitas pinjaman yang dapat diperpanjang dari CIMB Niaga dengan maksimum penarikan Rp 125.000. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo pada tanggal 5 Pebruari 2010 dan sedang dalam proses perpanjangan.
The Company also obtained a revolving credit facility of Rp 125,000 from CIMB Niaga. The facility was matured on 5 February 2010 and currently in the process of rollover.
Perseroan juga memperoleh fasilitas pinjaman sejumlah Rp 100.000. Pembayaran cicilan pokok pinjaman enam bulanan sebesar Rp 25.000 yang dimulai bulan Agustus 2008. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 5 Pebruari 2010 dan sedang dalam proses perpanjangan.
The Company also obtained a credit facility of Rp 100,000. This facility is repayable in semi annually installments of Rp 25,000 commencing in August 2008. This facility was matured on 5 February 2010 and currently in the process of rollover.
JP Morgan Chase Bank, N.A., Jakarta (JP Morgan)
JP Morgan Chase Bank, N.A., Jakarta (JP Morgan)
Pada tanggal 22 Maret 2001, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman yang dapat diperpanjang dari JPMorgan dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 90.000. Pada tanggal 13 April 2006, fasilitas pinjaman ini telah diperbaharui kembali dengan jumlah maksimum sebesar Rp 140.000. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 13 Juli 2007, kemudian fasilitas pinjaman ini diperbaharui kembali dengan jumlah maksimum penarikan sebesar 15.000.000 Dolar AS dan dapat ditarik dalam mata uang Rupiah dan Dolar AS. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 13 Juli 2009 dan telah diperpanjang lagi sampai dengan tanggal 24 Desember 2010.
On 22 March 2001, the Company obtained a revolving credit facility of Rp 90,000 from JPMorgan. On 13 April 2006, this facility was renewed with a maximum amount of Rp 140,000. This matured on 13 July 2007. This facility has been renewed again with the maximum amount of US Dollars 15,000,000 and can be withdrawn in both Rupiah and US Dollars. The facility matured on 13 July 2009 and has been rolled over until 24 December 2010.
Pada tanggal 21 Agustus 2007, Perseroan juga memperoleh fasilitas pinjaman yang dapat diperpanjang dengan jumlah maksimum penarikan sebesar 20.000.000 Dolar AS dan tingkat bunga mengambang 3-month LIBOR plus 1,45% dan akan jatuh tempo pada tanggal 22 Pebruari 2011. Pada tanggal 31 Maret 2010, jumlah saldo pinjaman adalah sebesar 6.666.668 Dolar AS dan atas pinjaman tersebut, Perseroan sudah melakukan lindung nilai.
On 21 August 2007, the Company also obtained a revolving credit facility of US Dollar 20,000,000 with floating interest rate of 3-month LIBOR plus 1.45% and will mature on 22 February 2011. As at 31 March 2010, the total outstanding loan balance is USD 6,666,668 and it has been fully hedged by the Company.
PT Bank Panin Tbk. (Panin)
PT Bank Panin Tbk. (Panin)
Pada tanggal 22 Mei 2009, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari Panin dengan maksimum penarikan sebesar Rp 200.000. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 26 Juni 2010.
On 22 May 2009, the Company obtained a credit facility of Rp 200,000 from Panin. The facility will mature on 26 June 2010.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (HSBC)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (HSBC)
Pada tanggal 7 April 2005, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman yang dapat diperpanjang dari HSBC dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 300.000. Fasilitas pinjaman ini dapat ditarik dalam mata uang Rupiah dan Dolar AS. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 31 Mei 2010.
On 7 April 2005, the Company obtained a revolving credit facility of Rp 300,000 from HSBC. The credit facility can be withdrawn in both Rupiah and US Dollar. The facility will mature on 31 May 2010.
Pada tanggal 8 Agustus 2008, Perseroan juga memperoleh fasilitas pinjaman dengan jumlah maksimum penarikan sebesar 10.000.000 Dolar AS. Fasilitas pinjaman ini dapat ditarik dalam mata uang Rupiah dan Dolar AS yang akan jatuh tempo pada tanggal 31 Mei 2010.
On 8 August 2008, the Company also obtained a revolving credit facility of US Dollar 10,000,000. The credit facility can be withdrawn in both Rupiah and US Dollar which will mature on 31 May 2010.
Halaman
41 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. BORROWING (continued)
14. PINJAMAN (lanjutan) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (HSBC) (lanjutan)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (HSBC) (continued)
Pada tanggal 31 Maret 2010, jumlah saldo pinjaman mata uang asing adalah sebesar 39.580.000 Dolar AS.
As at 31 March 2010, the total outstanding foreign currency loan balance is USD 39,580,000.
PT Bank DBS Indonesia (DBS) Pada tanggal 12 September 2005, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman yang dapat diperpanjang dari DBS dengan maksimum penarikan sebesar Rp 200.000. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo pada tanggal 11 September 2007 dan telah diperpanjang lagi sampai dengan tanggal 26 Mei 2011.
PT Bank DBS Indonesia (DBS) On 12 September 2005, the Company obtained a revolving credit facility of Rp 200,000 from DBS. The loan facility matured on 11 September 2007 and has been rolled over until 26 May 2011.
Citibank, N.A., Jakarta (Citibank)
Citibank, N.A., Jakarta (Citibank)
Pada tanggal 7 Juli 2000, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman yang dapat diperpanjang dari Citibank dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 100.000. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo pada tanggal 21 Desember 2009 dan telah diperpanjang lagi sampai dengan tanggal 21 Desember 2010.
On 7 July 2000, the Company obtained a revolving credit facility of Rp 100,000 from Citibank. The facility matured on 21 December 2009 and has been rolled over until 21 December 2010.
PT Bank Mizuho Indonesia (Mizuho)
PT Bank Mizuho Indonesia (Mizuho)
Pada tanggal 16 Januari 2002, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman yang dapat diperpanjang dari Mizuho dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 30.000. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo pada tanggal 9 Januari 2010 dan telah diperpanjang lagi sampai dengan tanggal 9 Januari 2011.
On 16 January 2002, the Company obtained a revolving credit facility of Rp 30,000 from Mizuho. The facility matured on 9 January 2010 and has been rolled over until 9 January 2011.
RBS Bank, Jakarta
RBS Bank, Jakarta
Pada tanggal 9 Maret 2006, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman yang dapat diperpanjang dari RBS dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 100.000. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo pada tanggal 9 Maret 2008 dan telah diperpanjang sampai dengan 31 Mei 2010 dengan maksimum penarikan menjadi sebesar Rp 200.000.
On 9 March 2006, the Company obtained a revolving credit facility of Rp 100,000 from RBS. The facility matured on 9 March 2008 and has been rolled over until 31 May 2010 with a maximum amount of Rp 200,000.
PT Bank BNP Paribas Indonesia (BNP)
PT Bank BNP Paribas Indonesia (BNP)
Pada tanggal 28 Juni 2005, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman yang dapat diperpanjang dari BNP dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 100.000. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo pada tanggal 30 Maret 2010 dan sedang dalam proses perpanjangan.
On 28 June 2005, the Company obtained a revolving credit facility of Rp 100,000 from BNP. The loan facility mature on 30 March 2010 and currently in the process of rollover.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon)
Pada tanggal 18 Juni 2008, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari Danamon dengan maksimum penarikan Rp 100.000. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 18 Juni 2010.
On 18 June 2008, the Company obtained a credit facility of Rp 100,000 from Danamon. The facility will mature on 18 June 2010.
Halaman
42 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. BORROWING (continued)
14. PINJAMAN (lanjutan) Mizuho Corporate Bank, Ltd., Singapore – sindikasi
Mizuho Corporate syndicated
Pada tanggal 15 September 2008, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi luar negeri sebesar 92.000.000 Dolar AS dengan tingkat bunga mengambang 3-month LIBOR plus 1,60% per tahun, dengan China Trust Commercial Bank, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Mizuho Corporate Bank, dan The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ sebagai mandated lead arrangers. PT Bank Mizuho Indonesia bertindak sebagai security agent dan Bank Mizuho Singapore sebagai facility agent. Pembayaran cicilan pokok pinjaman setiap tiga bulanan sebesar 11.500.000 Dolar AS yang dimulai bulan September 2009. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juni 2011. Pada tanggal 31 Maret 2010, jumlah saldo pinjaman adalah sebesar 57.500.000 Dolar AS dan atas pinjaman tersebut, Perseroan sudah melakukan lindung nilai.
On 15 September 2008, the Company obtained a loan syndicated facility of US Dollars 92,000,000 with floating interest rate of 3-month LIBOR plus 1.60% per annum, with China Trust Commercial Bank, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Mizuho Corporate Bank, and The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ acted as mandated lead arrangers. PT Bank Mizuho Indonesia acted as security agent and Bank Mizuho Singapore acted as facility agent. Repayment of the loan will be on a quarterly basis amounting to US Dollars 11,500,000 starting September 2009. This facility will mature on 15 June 2011. As at 31 March 2010, the total outstanding loan balance is USD 57,500,000 and it has been fully hedged by the Company.
Citigroup International, Hongkong - sindikasi
Citigroup International, Hongkong - syndicated
Pada tanggal 27 Maret 2007, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi luar negeri sebesar 60.000.000 Dolar AS dengan tingkat bunga mengambang 3-month LIBOR plus 1,20% per tahun, dengan BNP Paribas, Citigroup Global Markets Asia Limited dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation sebagai mandated lead arrangers. PT Bank BNP Paribas Indonesia bertindak sebagai security agent dan Citigroup International sebagai facility agent. Pembayaran cicilan pokok pinjaman setiap tiga bulanan sebesar 5.000.000 Dolar AS yang dimulai bulan Desember 2007. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 September 2010. Pada tanggal 31 Maret 2010, jumlah saldo pinjaman adalah sebesar 10.000.000 Dolar AS dan atas pinjaman tersebut, Perseroan sudah melakukan lindung nilai.
On 27 March 2007, the Company obtained a loan syndicated facility of US Dollars 60,000,000 with floating interest rate of 3-month LIBOR plus 1.20% per annum, with BNP Paribas, Citigroup Global Markets Asia Limited and Sumitomo Mitsui Banking Corporation acted as mandated lead arrangers. PT Bank BNP Paribas Indonesia acted as security agent and Citigroup International acted as facility agent. Repayment of the loan will be on a quarterly basis amounting to US Dollars 5,000,000 starting December 2007. This facility will mature on 27 September 2010. As at 31 March 2010, the total outstanding loan balance is USD 10,000,000 and it has been fully hedged by the Company.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta (BTMU)
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta (BTMU)
Pada tanggal 26 Desember 2007, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman yang dapat diperpanjang dari BTMU dengan maksimum penarikan 1.150.000.000 Yen Jepang dan tingkat bunga mengambang 6-month TIBOR plus 0,75% per tahun. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 26 Desember 2010. Pada tanggal 31 Maret 2010, jumlah saldo pinjaman adalah sebesar 460.000.000 Yen Jepang dan atas pinjaman tersebut, Perseroan sudah melakukan lindung nilai.
On 26 December 2007, the Company obtained a revolving credit facility of 1,150,000,000 Japanese Yen from BTMU with floating interest rate of 6-month TIBOR plus 0.75% per annum. The facility will mature on 26 December 2010. As at 31 March 2010, the total outstanding loan balance is 460,000,000 Japanese Yen and it has been fully hedged by the Company.
ING Bank N.V., Singapore (ING)
ING Bank N.V., Singapore (ING)
Pada tanggal 13 Agustus 2009, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari ING dengan maksimum penarikan sebesar 10.000.000 Dolar AS. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo pada tanggal 13 Pebruari 2010 dan sedang dalam proses perpanjangan.
On 13 August 2009, the Company obtained a credit facility of US Dollar 10,000,000 from ING. The facility was matured on 13 February 2010 and currently in the process of rollover.
Halaman
43 Page
Bank,
Ltd.,
Singapore
–
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. BORROWING (continued)
14. PINJAMAN (lanjutan) PT Bank OCBC Indonesia (OCBC)
PT Bank OCBC Indonesia (OCBC)
Pada tanggal 27 Agustus 2009, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari OCBC dengan maksimum penarikan sebesar Rp 50.000. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 Agustus 2010.
On 27 August 2009, the Company obtained a credit facility of Rp 50,000 from OCBC. The facility will mature on 27 August 2010.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Mandiri)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Mandiri)
Pada tanggal 25 Maret 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari Mandiri dengan maksimum penarikan sebesar Rp 750.000. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 25 Maret 2014.
On 25 March 2010, the Company obtained a credit facility of Rp 750,000 from Mandiri. The facility will mature on 25 March 2014.
PT Bank Permata Tbk. (Permata)
PT Bank Permata Tbk. (Permata)
Pada tanggal 5 Pebruari 2008, Perseroan memperoleh fasilitas cerukan dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 5.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 September 2010.
On 5 February 2008, the Company obtained an overdraft facility of Rp 5,000. This facility will mature on 30 September 2010.
Pembiayaan Bersama-with recourse
Joint Financing-with recourse
Pinjaman pembiayaan bersama merupakan pinjaman yang timbul dari perjanjian kerjasama dalam rangka pemberian pembiayaan bersama antara Perseroan dan pemberi pembiayaan bersama dimana Perseroan menanggung risiko kredit (pembiayaan bersama with recourse) (lihat Catatan 27a).
Joint financing borrowings represents borrowings arises from cooperation agreement between the Company and joint financing providers where the Company bears credit risk (joint financing with recourse) (refer to Note 27a).
PT Astra Daihatsu Motor (ADM)
PT Astra Daihatsu Motor (ADM)
Pada tanggal 11 Desember 2008, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari ADM dengan maksimum penarikan Rp 380.000. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 29 Pebruari 2012.
On 11 December 2008, the Company obtained a credit facility of Rp 380,000 from ADM. The facility will mature on 29 February 2012.
Pada tanggal 25 Maret 2009, Perseroan juga memperoleh fasilitas pinjaman baru dengan maksimum penarikan Rp 81.000. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2012.
On 25 March 2009, the Company obtained a new credit facility of Rp 81,000. The facility will mature on 31 March 2012.
Lain-lain
Others
Perseroan tidak melakukan lindung nilai atas fasilitas pinjaman bank dari HSBC dan OCBC NISP yang dapat ditarik dalam mata uang Dolar AS karena fasilitas ini digunakan untuk transaksi pembiayaan dalam mata uang Dolar AS sehingga tidak terdapat risiko fluktuasi nilai tukar.
The Company did not hedge its loan facilities from HSBC and OCBC NISP which can be withdrawn in US Dollars because these facilities are used for financing transactions denominated in US Dollars, thus there is no risk of exchange rate fluctuation.
Fasilitas pinjaman dari beberapa bank tersebut mensyaratkan Perseroan untuk memberikan pemberitahuan tertulis dalam hal perubahan modal dan pemegang saham, perubahan susunan direksi dan komisaris serta perubahan bisnis utama. Dalam perjanjian pinjaman tersebut, Perseroan diwajibkan untuk menjaga rasio keuangan tertentu dan kewajiban penyampaian laporan lainnya.
The loan facilities from those banks require the Company to provide written notice in respect of changes of capital and shareholders, changes of directors and commissioners, and changes of main business. Under the loan agreements, the Company is obliged to maintain certain financial ratio and other reporting obligations.
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Refer to Note 26 for details of related parties balances and transactions.
Halaman
44 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. SECURITIES ISSUED a. MEDIUM TERM NOTES (MTN) 2009
15. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN a. MEDIUM TERM NOTES (MTN) 2010 Nilai nominal: - MTN I seri A - MTN I seri B - MTN I seri C - MTN I seri D - MTN II seri A - MTN II seri B - MTN II seri C
110,000 90,000 400,000 200,000 280,000 200,000 300,000 1,580,000
-
(1,578)
-
1,578,422
-
41,906
-
830,000 750,000 1,580,000
-
Dikurangi: biaya emisi MTN yang belum diamortisasi Bersih Beban amortisasi biaya emisi MTN (lihat Catatan 25) MTN sesuai dengan jatuh temponya: < 1 tahun 1 - 2 tahun
Seri/Serie
Nilai nominal/ Par value
Tingkat bunga/ Interest rate
Jatuh tempo/ Due date
Par value: MTN I series A MTN I series B MTN I series C MTN I series D MTN II series A MTN II series B MTN II series C -
-
Status saldo/ Balance status
Less: Unamortised MTN issuance costs Net Amortisation of MTN issuance costs (refer to Note 25) MTN have the followings maturity profile: < 1 year 1 - 2 years
Cicilan/ Instalment
Medium Term Notes I Seri / Serie A
Seri / Serie B
Seri / Serie C
Seri / Serie D
110,000 10.000% 29 Juli/July 2010
Belum jatuh tempo/ Not yet due 90,000 11.750% 24 Juli//July Belum 2011 jatuh tempo/ Not yet due 400,000 11.200% 1 Maret/ Belum March 2011 jatuh tempo/ Not yet due 200,000 11.475% 1 Belum September/ jatuh September tempo/ 2011 Not yet due
Pembayaran pokok MTN secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan./The MTN principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis. Pembayaran pokok MTN secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan./The MTN principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis. Pembayaran pokok MTN secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan. /The MTN principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis. Pembayaran pokok MTN secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan./The MTN principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.
Medium Term Notes II Seri / Serie A
280,000 10.500% 25 Mei/May 2011
Seri / Serie B
200,000 10.500% 10 Desember/ December 2011
Seri / Serie C
300,000
9.550%
22 Desember/ December 2010
Belum jatuh tempo/ Not yet due Belum jatuh tempo/ Not yet due Belum jatuh tempo/ Not yet due
Halaman
Pembayaran pokok MTN secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan./The MTN principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis. Pembayaran pokok MTN setiap triwulanan terhitung mulai bulan keduabelas (12) sejak tanggal emisi. Pembayaran bunga dibayarkan setiap bulan./The MTN principal will be paid with quarterly instalments starting from the twelfth (12) month since issuance date. Interest is paid on a monthly basis. Pembayaran pokok MTN secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap bulan. /The MTN principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a monthly basis.
45 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan) a.
b.
15. SECURITIES ISSUED (continued) a.
MEDIUM TERM NOTES (MTN) (lanjutan)
MEDIUM TERM NOTES (MTN) (continued)
Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No.681/PEF-Dir/VII/2009 tanggal 17 Juli 2009 dan No.1041/PEF-Dir/XI/2009 tanggal 12 Nopember 2009 MTN I dan II telah mendapat peringkat id AA-
Based on the letter of PT Pemeringkat Efek Indonesia No.681/PEF-Dir/VII/2009 dated 17 July 2009 and No.1041/PEF-Dir/XI/2009 dated 12 November 2009 MTN I and II is rated at id AA-.
Dari tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Perseroan telah membayar pokok hutang MTN sebesar Rp Nihil dan bunga MTN sebesar Rp 9.531.
From the balance sheet date until the date of these financial statemets, the Company has paid MTN principal amounting to Rp Nil and MTN interest amounting to Rp 9,531.
Pembayaran bunga MTN telah dibayarkan oleh Perseroan sesuai dengan jadwal.
Interest payment for MTN has been paid by the Company on schedule.
Dalam perjanjian perwaliamanatan MTN juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen sebesar 60% dari jumlah sisa pokok (lihat Catatan 4) dan rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1. Selain itu, selama pokok MTN belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lain, membagi dividen selama Perseroan lalai dalam membayar jumlah terhutang MTN, melakukan penggabungan usaha serta menjual atau mengalihkan lebih dari 40% aset Perseroan yang bukan piutang pembiayaan konsumen. Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.
The MTN trustee agreements requires several negative covenants to the Company, among others, collateral with fiduciary transfer of account receivables amounting to 60% of total outstanding principals (refer to Note 4) and debt to equity ratio at the maximum 10:1. Moreover, on the condition that the MTN payable are still outstanding, the Company is not allowed to, among others, declare dividends in the event the Company defaults its MTN obligations, merges and sells or hands over more than 40% of the Company’s non consumer financing receivables. The Company has complied with the covenants on the trustee agreements.
b.
HUTANG OBLIGASI 2010
Nilai nominal: Obligasi VI Obligasi VII Obligasi VIII Obligasi IX Obligasi X Obligasi XI
2009
600,000 434,000 900,000 1,500,000 3,434,000
Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi Bersih Beban amortisasi biaya emisi obligasi (lihat Catatan 25) Hutang obligasi sesuai dengan jatuh temponya: < 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 3 tahun
BONDS
100,000 200,000 710,000 695,000 -
Par value: Bonds VI Bonds VII Bonds VIII Bonds IX Bonds X Bonds XI
1,705,000
(12,879)
(4,543)
Unamortised bonds issuance costs
3,421,121
1,700,457
2,018
1,844
Net Amortisation of bonds issuance costs (refer to Note 25)
671,000 613,000 421,000
Bonds have the followings maturity profile: < 1 year 1 - 2 years 2 – 3 years
1,549,000 830,000 1,055,000 3,434,000
Halaman
1,705,000
46 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan) b.
b.
HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
Seri/Serie
Nilai nominal/ Par value
Tingkat bunga/ Interest rate
15. SECURITIES ISSUED (continued)
Status saldo/ Balance status
Jatuh tempo/ Due date
BONDS (continued)
Cicilan/ Instalment
Obligasi/Bonds VI Seri / Serie A
75,000
8.000%
1 Maret/ March 2006
Dibayar penuh/ Full payment
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga telah dibayarkan triwulanan kecuali bunga keempat (4) yang telah dibayar pada saat jatuh tempo Obligasi./ The Bond principal was paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis except for the fourth (4) payment which was paid on the due date of Bond.
Seri / Serie B
30,000
8.500%
24 Mei/May Dibayar 2006 penuh/ Full payment
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga telah dibayarkan triwulanan./ The Bond principal was paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis.
Seri / Serie C
50,000
9.000%
24 Agustus/ Dibayar August 2006 penuh/ Full payment
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga telah dibayarkan triwulanan./ The Bond principal was paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis.
Seri / Serie D
75,000
9.750%
24 Nopember/ November 2006
Dibayar penuh/ Full payment
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga telah dibayarkan triwulanan./ The Bond principal was paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis.
Seri / Serie E
100,000
9.800%
24 Pebruari Dibayar penuh/ /February Full 2007 payment
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga telah dibayarkan triwulanan./ The Bond principal was paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis.
Seri / Serie F
75,000 10.000% 24 Mei/May 2007
Dibayar penuh/ Full payment
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga telah dibayarkan triwulanan./ The Bond principal was paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis.
Seri / Serie G
100,000 10.125% 24 Agustus/ Dibayar August 2007 penuh/ Full payment
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga telah dibayarkan triwulanan./ The Bond principal was paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis.
Seri / Serie H
125,000 10.250% 24 Nopember/ November 2007
Dibayar penuh/ Full payment
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga telah dibayarkan triwulanan./ The Bond principal was paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis.
Seri / Serie I
150,000 10.375% 24 Pebruari Dibayar /February penuh/ 2008 Full payment
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga telah dibayarkan triwulanan./ The Bond principal was paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis.
Seri / Serie J Amortisasi/ Amortisation
120,000 10.625% 24 Pebruari Dibayar /February penuh/ 2009 Full payment
Pembayaran cicilan pokok Obligasi telah dilakukan setiap triwulan terhitung mulai bulan ketiga puluh sembilan (39) sejak tanggal emisi. Pembayaran bunga telah dibayarkan triwulanan./ The Bond principal was paid in quarterly instalments starting from the thirtyninth (39) month since the issuance date. Interest was paid in a quarterly basis.
Seri / Serie K Amortisasi/ Amortisation
100,000 11.000% 24 Pebruari Dibayar /February penuh/ 2010 Full payment
Pembayaran cicilan pokok Obligasi setiap semesteran terhitung mulai bulan kelimapuluh empat (54) sejak tanggal emisi. Pembayaran bunga dibayarkan triwulanan./ The Bond principal will be paid in semi annually instalments starting from fiftyfourth (54) month since the issuance date. Interest is paid in a quarterly basis.
Halaman
47 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan) b.
b.
HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
Seri/Serie
Nilai nominal/ Par value
Tingkat bunga/ Interest rate
15. SECURITIES ISSUED (continued)
Jatuh tempo/ Due date
Status saldo/ Balance status
BONDS (continued)
Cicilan/ Instalment
Obligasi/Bonds VII Seri / Serie A
75,000 13.050% 18 Juni/June Dibayar Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah dilakukan pada 2007 penuh/ Full tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi telah payment dibayarkan setiap triwulanan kecuali bunga keempat (4) yang telah dibayar pada saat jatuh tempo Obligasi./The Bond principal wias paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis except for the fourth (4) payment which was paid on the due date of Bond.
Seri / Serie B
75,000 13.200% 13 Desember/ December 2007
Dibayar Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah dilakukan pada penuh/ Full tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi telah payment dibayarkan setiap triwulanan. / The Bond principal was paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis.
Seri / Serie C
125,000 13.625% 13 Juni/June Dibayar Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah dilakukan pada 2008 penuh/ Full tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi telah payment dibayarkan setiap triwulanan. / The Bond principal was paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis.
Seri / Serie D
100,000 14.000% 13 Desember/ December 2008
Seri / SSerie E
Seri / Serie F
Dibayar Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah dilakukan pada penuh/ Full tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi telah payment dibayarkan setiap triwulanan. / The Bond principal was paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis. 150,000 14.100% 13 Juni/June Dibayar Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah dilakukan pada penuh/ Full tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi telah 2009 payment dibayarkan setiap triwulanan./ The Bond principal was paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis. 50,000 14.200% 13 Desember/ December 2009
Dibayar Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal penuh/ Full jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi dibayarkan setiap payment triwulanan./ The Bond principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.
Obligasi/Bonds VIII Seri / Serie A
190,000
9.000% 3 Juli/ July 2008
Dibayar penuh/ Full payment
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi telah dibayarkan setiap triwulanan kecuali bunga keempat (4) yang telah dibayar pada saat jatuh tempo Obligasi./ The Bond principal was paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis except for the fourth (4) payment which was paid on the due date of Bond.
Seri / Serie B
100,000
9.300% 28 Desember/ December 2008
Dibayar penuh/ Full payment
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi telah dibayarkan setiap triwulanan./ The Bond principal was paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis.
Seri / Serie C
75,000
9.375% 28 Juni/June Dibayar 2009 penuh/ Full payment
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi telah dibayarkan setiap triwulanan./ The Bond principal was paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis.
Halaman
48 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. SECURITIES ISSUED (continued)
15. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan) b.
b.
HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
BONDS (continued)
Obligasi/Bonds VIII (lanjutan)/(continued)
Nilai nominal/ Par value
Tingkat bunga/ Interest rate
Seri / Serie D
35,000
9.800%
Seri / Serie E
200,000
Seri / Serie F
Seri / Serie G
Seri/Serie
Jatuh tempo/ Due date 28 Desember/ December 2009
Status saldo/ Balance status
Cicilan/ Instalment
Dibayar penuh/ Full payment
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulanan./ The Bond principal was paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.
10.100% 28 Juni/June 2010
Belum jatuh tempo / Not yet due
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulanan./ The Bond principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.
200,000
10.300% 28 Desember/ December 2010
Belum jatuh tempo / Not yet due
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulanan./ The Bond principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.
200,000
10.300% 28 Juni/ June 2010
Belum jatuh tempo / Not yet due
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulanan./ The Bond principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.
Obligasi/Bonds IX Seri / Serie A
305,000
9.075%
11 Maret/ March 2009
Dibayar penuh/ Full payment
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi telah dibayarkan setiap triwulanan kecuali bunga keempat (4) yang telah dibayar pada saat jatuh tempo Obligasi./ The Bond principal was paid in a lump sum amount on the due date. Interest was paid on a quarterly basis except for the fourth (4) payment which was paid on the due date of Bond.
Seri / Serie B
128,000
9.125%
6 September/ September 2009
Dibayar penuh/ Full payment
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulanan./ The Bond principal was paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.
Seri / Serie C
133,000
9.625%
6 Maret/March 2010
Dibayar penuh/ Full payment
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh telah dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulanan./ The Bond principal was paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.
Seri / Serie D
68,000
9.875%
6 September/ September 2010
Belum jatuh tempo / Not yet due
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulanan. / The Bond principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.
Seri / Serie E
145,000
10.125%
6 Maret/March 2011
Belum jatuh tempo / Not yet due
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulanan./ The Bond principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.
Halaman
49 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. SECURITIES ISSUED (continued)
15. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan) b.
b.
HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
BONDS (continued)
Obligasi/Bonds IX (lanjutan)/(continued)
Seri/Serie
Tingkat Nilai bunga/ nominal/ Interest rate Par value
Jatuh tempo/ Due date
Status saldo/ Balance status
Cicilan/ Instalment
221,000
10.300% 6 September/ September 2011
Belum jatuh tempo / Not yet due
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulanan./ The Bond principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.
Seri / Serie A
372,000
13.500% 7 April/ April 2010
Belum jatuh tempo / Not yet due
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulanan kecuali bunga keempat (4) yang dibayar pada saat jatuh tempo Obligasi / The Bond principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis except for the fourth (4) payment which is paid on the due date of Bond.
Seri / Serie B
134,000
13.830% 2 Oktober/ October 2010
Belum jatuh tempo / Not yet due
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulanan./ The Bond principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.
Seri / Serie C
50,000
14.560% 2April/ April 2011
Belum jatuh tempo / Not yet due
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulanan./ The Bond principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.
Seri / Serie D
84,000
14.90%
2 Oktober/ October 2011
Belum jatuh tempo / Not yet due
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulanan./ The Bond principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.
Seri / Serie E
260,000
14.90%
2 April/April 2012
Belum jatuh tempo / Not yet due
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulanan./ The Bond principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.
Seri / Serie A
430,000
8.47%
23 Maret/ March 2011
Belum jatuh tempo / Not yet due
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulanan./ The Bond principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.
Seri / Serie B
275,000
9.00%
18 Maret/ March 2012
Belum jatuh tempo / Not yet due
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulanan./ The Bond principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.
Seri / Serie C
250,000
Belum jatuh tempo / Not yet due
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulanan./ The Bond principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.
Seri / Serie F
Obligasi/Bonds X
Obligasi/Bonds XI
10.00 % 18 September/ September 2012
Halaman
50 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. SECURITIES ISSUED (continued)
15. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan) b.
b.
HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
Seri/Serie
Nilai nominal/ Par value
Tingkat bunga/ Interest rate
Jatuh tempo/ Due date
Status saldo/ Balance status
BONDS (continued)
Cicilan/ Instalment
Obligasi/Bonds XI Seri / Serie D
106,000
10.40 % 18 Maret/ March 2013
Belum jatuh tempo / Not yet due
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulanan./ The Bond principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.
Seri / Serie E
69,000
10.75 % 18 September/ September 2013
Belum jatuh tempo / Not yet due
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulanan./ The Bond principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.
Seri / Serie F
370,000
10.90 % 18 Maret/ March 2014
Belum jatuh tempo / Not yet due
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulanan./ The Bond principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.
Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 045/PEF-Dir/I/2008 tanggal 23 Januari 2008, No. 046/PEF-Dir/I/2008 tanggal 23 Januari 2008, No. 047/PEF-Dir/I/2008 tanggal 23 Januari 2008, No. 100/PEF-Dir/II/2009 tanggal 2 Pebruari 2009 No. 1042/PEF-Dir/XI/2009 tertanggal 12 Nopember 2009 dan No. 1126/PEF – Dir/XII/2009 tertanggal 11 Desember 2009, Obligasi VI, VII, VIII, IX , X dan XI telah mendapat peringkat id AA-.
Based on the letter of PT Pemeringkat Efek Indonesia No. 045/PEF-Dir/I/2008 dated 23 January 2008, No. 046/PEF-Dir/I/2008 dated 23 January 2008, No. 047/PEF-Dir/I/2008 dated 23 January 2008 and No. 100/PEF-Dir/II/2009 dated 2 February 2009,No. 1042/PEF-Dir/XI/2009 dated 12 November 2009 and No.1126/PEF – Dir /XII/2009 dated 11 December 2009, Bonds VI, VII, VIII, IX, X and XI are rated at id AA-.
Perseroan menunjuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sebagai Wali Amanat untuk Obligasi VI, VII, VIII, IX , X dan XI masing-masing sesuai dengan Akta Notaris Linda Herawati, S.H., No. 12 tanggal 2 Pebruari 2005, Akta Notaris Linda Herawati, S.H., No. 57 tanggal 17 Mei 2006, Akta Notaris Linda Herawati, S.H., No. 05 tanggal 5 Juni 2007, Akta Notaris Linda Herawati, S.H., No. 33 tanggal 18 Pebruari 2008, Akta Notaris Linda Herawati, S.H., No. 29 tanggal 13 Maret 2009 dan Akta Notaris Linda Herawati No. 56 tanggal 17 Desember 2009.
The Company has appointed PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk. as the Trustee for the Bonds VI, VII, VIII, IX, X and XI based on the Notarial Deed of Linda Herawati, S.H., No. 12 dated 2 February 2005, the Notarial Deed of Linda Herawati, S.H., No. 57 dated 17 May 2006, the Notarial Deed of Linda Herawati, S.H., No. 05 dated 5 June 2007, the Notarial Deed of Linda Herawati, S.H., No. 33 dated 18 February 2008, the Notarial Deed of Linda Herawati, S.H., No. 29 dated 13 March 2009 and the Notarial Deed of Linda Herawati, S., No.56 dated 17 December 2009, respectively.
Dari tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Perseroan telah membayar pokok hutang obligasi sebesar Rp 372.000 dan bunga obligasi sebesar Rp 32.520.
From the balance sheet date until the date of these financial statemets, the Company has paid bonds principal amounting to Rp 372,000 and interest amounting to Rp 32,520.
Pembayaran bunga dan pokok obligasi telah dibayarkan oleh Perseroan sesuai dengan jadwal.
Interest and principal bonds payment has been paid by the Company on schedule.
Halaman
51 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan) b.
15. SECURITIES ISSUED (continued) b.
HUTANG OBLIGASI (lanjutan) Dalam perjanjian perwaliamanatan obligasi VI, VII, VIII, IX , X dan XI juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen sebesar 60% dari jumlah sisa pokok (lihat Catatan 4) dan rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1. Selain itu, selama pokok obligasi belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lain, membagi dividen selama Perseroan lalai dalam membayar jumlah terhutang obligasi, melakukan penggabungan usaha serta menjual atau mengalihkan lebih dari 40% aset Perseroan yang bukan piutang pembiayaan konsumen. Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.
a.
Hutang pajak 2010 Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan - Pasal 21 - Pasal 23 - Pasal 25
b.
17,872
50,150
1,098 873 9,295
733 2,273 9,399
29,138
62,555 b.
2010
Pajak dihitung pada tarif pajak progresif Penghasilan kena pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan Pajak penghasilan Pasal 4 (2) - final Efek perubahan tarif pajak Beban pajak penghasilan
Corporate income tax Income taxes Article 21 Article 23 Article 25 -
Income tax expense
2009
325 41,586 (2,874)
813 40,187 8,064
39,037
49,064
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2010 Laba sebelum pajak penghasilan Bagian laba bersih perusahaan asosiasi
Taxes payable
2009
Beban pajak penghasilan
Kini - final Kini – non final Tangguhan (lihat Catatan 16c)
The trustee agreements for bonds VI, VII, VIII, IX, X and XI provide several negative covenants to the Company, amoung others, collateral with fiduciary transfer of account receivables amounting to 60% of total outstanding bonds principals (refer to Note 4) and debt to equity ratio at the maximum 10:1. Moreover, on the condition that the bonds payable are still outstanding, the Company is not allowed to, among others, declare dividends in the event that the Company defaults its bond obligations, merges and sells or hands over more than 40% of the Company’s non consumer financing receivables. The Company has complied with the covenants on the trustee agreement.
16. TAXATION
16. PERPAJAKAN a.
BONDS (continued)
Current - final Curren – non finalt Deferred (refer to Note 16c)
The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Company’s profit before income tax is as follows: 2009
162,213
146,353
(6,466) 155,747
(2,610) 143,743
38,937 (406)
40,240 (1,016)
Income before income tax Share of associates’net income Tax calculated at progressive rate Income subject to final tax
181
407
325 -
813 8,620
Non-deductible expenses Income Tax Article 4 (2) - final Effect of changes in new tax rate
49,064
Income tax expense
39,037 Halaman
52 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. TAXATION (continued)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
b.
Beban pajak penghasilan (lanjutan) Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan estimasi penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
Reconciliations between income before tax, as shown in the statements of income, and estimated taxable income are as follow: 2009
2010 Laba sebelum pajak penghasilan Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Beda waktu: - Beban imbalan kerja - Selisih antara penyusutan komersial dan fiskal - Penyisihan piutang ragu-ragu - Penyisihan penurunan nilai jaminan kendaraan yang dikuasai kembali - Biaya komisi dan promosi - Biaya jasa tenaga ahli Beda tetap: - Kesejahteraan karyawan - Penghasilan yang dikenakan pajak final Penghasilan kena pajak Beban pajak penghasilan Dikurangi: Pajak dibayar dimuka Hutang pajak penghasilan badan tahun berjalan tahun sebelumnya
Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Pajak penghasilan Pasal 4 (2) - final Dikurangi: Pajak dibayar dimuka
Income tax expense (continued)
162,213
146,353
(6,466) 155,747
(2,610) 143,743
482
739
1,201
1,458
21,283
4,786
(6,066) (6,421) 1,016
1,567 (9,826) 3,498
726
1,626
(1,625)
(4,065)
Income before income tax Share of associates’net income Timing differences: Employee benefits expense Difference between commercial and tax depreciation Allowance for doubtful accounts Provision for diminution in market value of collateral vehicles Provision of expenses Professional fee expenses Permanent difference: Employee welfare Income subjected to final tax -
166,343
143,526
Taxable income
41,586
40,187
Income tax expense
(23,774)
(28,198)
17,812 60
11,989 38,161
17,872
50,150
1,625
4,065
325
813
(325)
(813)
-
Corporate income tax payable current year previous year
Interest income subject to final tax Income Tax Article 4 (2) - final Less: Prepaid tax
-
The corporate income tax calculation for the three month period ended 31 March 2010 and 2009 is preliminary estimate made for accounting purposes and is subject to revision when the Company lodges its Annual Corporate Income Tax Return.
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk maksud akuntansi dan kemungkinan dapat berubah pada saat Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.
Halaman
Less: Prepaid tax
53 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. TAXATION (continued)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
c.
Aset pajak tangguhan - bersih
Deferred tax assets – net
2010
Saldo awal/ Beginning balance Biaya provisi Selisih antara penyusutan komersial dan fiskal Penyisihan penurunan nilai pasar jaminan kendaraan yang dikuasai kembali Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan imbalan kerja Pendapatan Cadangan lindung nilai arus kas
(Dibebankan)/ dikreditkan ke laporan laba rugi/ (Charged)/ credited to statement of income
Dibebankan ke ekuitas/ Charged to equity
4,321
-
Efek perubahan tarif pajak/ Effect of changes in new tax rate
Saldo akhir/ Ending balance
3,287
-
1,895
-
4,612
-
(1,516)
-
5,191
-
683
-
7,970
-
120
-
18,739
(2,980)
-
-
7,608 Provision of expense Difference between commercial and 2,195 tax depreciation Provision for diminution in market value of 3,096 collateral vehicles Allowance for 5,874 doubtful accounts Provision for 8,090 employee benefits Others comprehensive 15,759 income
300
-
42,728
(2,980)
2,874
-
42,622
2009
Saldo awal/ Beginning balance Biaya provisi Selisih antara penyusutan komersial dan fiskal Penyisihan penurunan nilai pasar jaminan kendaraan yang dikuasai kembali Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan imbalan kerja Pendapatan Komprehensif lain
(Dibebankan)/ dikreditkan ke laporan laba rugi/ (Charged)/ credited to statement of income
Dibebankan ke ekuitas/ Charged to equity
7,085
(474)
(759)
-
(743)
(185)
1,945
-
392
(208)
63,132
-
1,196
(6,764)
6,564
-
185
(704)
-
8,528
-
80,450
8,528
556
1,724
-
Efek perubahan tarif pajak/ Effect of changes in new tax rate
Direksi berpendapat bahwa nilai aset pajak tangguhan diatas dapat dipulihkan.
Halaman
(8,620)
Saldo akhir/ Ending balance 5,852
Provision of expense Difference between commercial and 796 tax depreciation Provision for diminution in market value of collateral 2,129 vehicles Allowance for 57,564 doubtful accounts Provision for 6,045 employee benefits Others comprehensive 8,528 income 80,914
Directors believe that the deferred tax assets balances above can be recovered.
54 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. TAXATION (continued)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
d.
Pemeriksaan pajak
Tax assessment
Tahun pajak 2006
Fiscal year 2006
Pada bulan Maret 2008, Perseroan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas berbagai macam pajak yang menghasilkan jumlah kurang bayar bersih sebesar Rp 70.769. Perseroan tidak menyetujui ketetapan kurang bayar atas pajak pertambahan nilai sebesar Rp 70.649 dan telah mengajukan surat keberatan ke Kantor Pajak. Selisih sebesar Rp 120 telah dibebankan pada laporan laba rugi tahun 2008.
In March 2008, the Company has received underpayment tax assessment letter on various taxes which resulted in net tax underpayment of Rp 70,769. The Company disagreed with the underpayment assessment of value added tax amounting to Rp 70,649 and has submitted an objection letter to Tax Office. The remaining difference of Rp 120 has been charged to 2008 statement of income.
Pada bulan Maret 2008, Perseroan juga telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar atas pajak penghasilan badan sebesar Rp 42.604 untuk tahun pajak 2006 dari Rp 44.833 yang diklaim sebelumnya oleh Perseroan. Perseroan tidak menyetujui sebagian dari ketetapan tersebut sebesar Rp 1.128 dan telah mengajukan surat keberatan ke Kantor Pajak. Sedangkan sisa selisih sebesar Rp 1.101 telah dibebankan pada laporan keuangan laba rugi tahun 2008.
In March 2008, the Company has also received a tax assessment letter confirming a corporate income tax overpayment amounting to Rp 42,604 for fiscal year 2006 of Rp 44,833 previously claimed by the Company. The Company disagreed with part of the assessment amounting to Rp 1,128 and has submitted an objection letter to Tax Office. The remaining difference of Rp 1,101 has been charged to 2008 statement of income.
Perseroan telah membayar seluruh kurang bayar setelah dikurangi dengan penerimaan restitusi pajak penghasilan badan sebesar Rp 28.165 pada tanggal 23 April 2008.
The Company has paid all tax underpayment after deducted by corporate income tax overpayment amounting to Rp 28,165 on 23 April 2008.
Pada bulan Juni 2009, Perseroan menerima surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.Kep431/PJ.07/2009 dan No.Kep-432/PJ.07/2009 yang menyatakan penolakan atas keberatan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Badan. Perseroan telah mengajukan banding atas keputusan tersebut ke Pengadilan Pajak pada tanggal 31 Agustus 2009. Sampai dengan tanggal laporan, Perseroan masih menunggu hasil banding akan diputuskan selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak diajukan banding. Oleh karena itu, Perseroan masih mencatat restitusi pajak sebesar Rp 71.777.
In June 2009, the Company has received letter of the Director General of Tax (DGT) No.Kep431/PJ.07/2009 and No.Kep-432/PJ.07/2009 which confirm disagreement of the Company’s objection for Value Added Tax and Corporate Income Tax. The Company has submitted an appeal to Tax Court on 31 August 2009. At the date of this report, the Company is still waiting for the tax appeal result will be decided at the latest 1 (one) year since the appeal submitted. Therefore, the Company still recorded claim for tax refund in amount of Rp 71,777.
Tahun pajak 2005
Fiscal year 2005
Pada bulan Pebruari 2007, Perseroan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar atas pajak penghasilan badan sebesar Rp 41.735 untuk tahun fiskal 2005. Selisih sebesar Rp 191 dengan jumlah yang diklaim sebelumnya sebesar Rp 41.926 dibebankan pada laporan laba rugi tahun 2007.
In February 2007, the Company received a tax assessment letter confirming overpayment corporate income tax amounting to Rp 41,735 for fiscal year 2005. The difference of Rp 191 from the amount originally claimed by the Company amounting to Rp 41,926 was charged to 2007 ‘s statement of income.
Halaman
55 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. TAXATION (continued)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
e.
d.
Pemeriksaan pajak (lanjutan)
Tax assessment (continued)
Tahun Pajak 2005 (lanjutan)
Fiscal Year 2005 (continued)
Pada bulan Pebruari 2007, Perseroan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) sebesar Rp 18.337 atas pajak pertambahan nilai dan pajak lainnya untuk tahun fiskal 2005. Perseroan tidak menyetujui sebagian besar dari SKPKB sebesar Rp 17.369 dan telah mengajukan banding atas SKPKB tersebut. Perseroan telah membebankan sejumlah Rp 18.337 pada laporan laba rugi tahun 2007. Perseroan telah melunasi kurang bayar pajak tersebut dengan mengkompensasikan penerimaan restitusi pajak penghasilan badan.
In February 2007, the Company also received a tax assessment letter confirming an underpayment of value added tax (VAT) and other taxes (SKPKB) amounting to Rp 18,337 for fiscal year 2005. ASF disagreed and has submitted an appeal for most of the findings amounting to Rp 17,369. The Company has charged the amount of Rp 18,337 to 2007’s statement of income. The Company has paid the tax underpayments by offsetting the corporate income tax over payment.
Perseroan telah menerima pembayaran sisa restitusi sebesar Rp 23.392 untuk tahun fiskal 2005 tersebut dari kantor pajak pada tanggal 13 Maret 2007 dan sisanya sebesar Rp 6 dibebankan ke laporan laba rugi tahun 2007.
The Company has received the net overpayment amounting to Rp 23,392 for fiscal year 2005 from the Tax Office on 13 March 2007 and the remaining amounting to Rp 6 was charged to 2007’s statement of income.
Pada bulan Agustus 2009, Perseroan menerima Surat Keputusan persetujuan atas banding yang diajukan. Perseroan telah menerima pengembalian kelebihan pajak sebesar Rp 15.182 dan imbalan bunganya sebesar Rp 7.288 dari kantor pajak pada September 2009. Sedangkan sanksi denda sebesar Rp 2.187 telah diterima Perseroan pada tanggal 16 Pebruari 2010.
In August 2009, the Company has received the decision of tax appeal confirming the acceptance of refund. In September 2009, the Company has also received the Tax refund from Tax Office amounting Rp 15,182 and interest reward Rp 7,288. Since the related penalty amounting Rp 2,187 has received by the Company on 16 February 2010.
Kantor Pajak telah mengajukan Peninjauan Kembali pada tanggal 19 Nopember 2009, oleh karena itu, Perseroan masih mencatat penerimaan dari restitusi tersebut sebagai kewajiban lain-lain. Sampai dengan tanggal laporan, hasil dari Peninjauan Kembali tersebut masih belum diketahui.
The Tax Office filed a Judicial Review to the Supreme Court on 19 November 2009, therefore, the Company still recorded the tax refund as other liabilities. Up to the date of this report, the result of the Judicial Review is not yet known. e.
Administrasi
Administration
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perseroan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahuntahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax (DGT) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
Pada tanggal 23 September 2008, Pemerintah telah menetapkan amandemen terhadap undang-undang pajak penghasilan yang berlaku secara efektif mulai tanggal 1 Januari 2009, dimana untuk pajak penghasilan badan berlaku tarif tetap sebesar 28% dimulai pada tahun pajak 2009 dan akan dikurangi menjadi 25% mulai tahun pajak 2010.
On 23 September 2008, the Govemment has enacted amendment to the income tax law with effect from 1 January 2009, stipulating that the income tax for corporation will be set to a flat rate of 28% starting in 2009 and further reduced to 25% starting 2010.
Halaman
56 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. FACTORING PAYABLE
17. KEWAJIBAN ANJAK PIUTANG 2010 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa: - Kewajiban anjak piutang - Bunga yang belum diamortisasi
2009
25
Related parties: Factoring payable -
2,851
-
(205)
Unamortised interest expense -
2,646
25 Pada tanggal 29 Mei 2003, Perseroan dan PT GE Finance Indonesia menandatangani perjanjian anjak piutang with recourse. Perseroan dapat melakukan anjak piutang dengan jumlah maksimum Rp 2.600.000 berdasarkan perubahan perjanjian pada tanggal 25 Januari 2005 dan telah jatuh tempo pada tanggal 25 Januari 2008. Fasilitas anjak piutang ini tidak diperpanjang.
On 29 May 2003, the Company entered into a factoring agreement with recourse with PT GE Finance Indonesia. The Company has a maximum factoring facility of Rp 2,600,000 based on the amendment dated 25 January 2005 and matured on 25 January 2008. This factoring facility was not rolled over.
Jatuh tempo dari kewajiban anjak piutang tergantung dari sisa jangka waktu pembiayaan kepada masingmasing nasabah namun tidak lebih dari 54 bulan. Dalam transaksi tersebut, tingkat suku bunga yang berlaku adalah antara 10,20% - 18,25% per tahun. (2009: 10,20% - 18,25%).
The maturity of the factoring liability will depend on the remaining periods of the consumer financing receivables but not more than 54 months. The liability bears interest at rates ranging from 10.20% - 18.25% per annum. (2009: 10.20% - 18.25%).
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Refer to Note 26 for details of related parties balances and transactions. 18. SHARE CAPITAL
18. MODAL SAHAM Komposisi pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham PT General Electric Services PT Astra International Tbk. PT Sedaya Multi Investama
Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares subcribed and fully paid
The Company’s shareholders as at 31 March 2010 and 2009 are as follows:
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Total
53,030,085 49,957,935 9,841,948
47.00% 44.28% 8.72%
53,030 49,958 9,842
112,829,968
100.00%
112,830
Shareholders PT General Electric Services PT Astra International Tbk. PT Sedaya Multi Investama
19. CAPITAL PAID IN EXCESS OF PAR VALUE
19. AGIO SAHAM Pada tahun 1995, General Electric Capital Asia Investment mengkonversikan pinjamannya dalam mata uang Dolar AS menjadi saham. Selisih antara nilai buku pinjaman yang dikonversikan dengan nilai nominal saham sebesar Rp 30.382 dicatat sebagai “Agio Saham”.
Halaman
In 1995, General Electric Capital Asia Investment converted its US Dollars loan with the Company into share capital. The difference between the carrying value of the loan and shares’ par value of Rp 30,382 was recognised as ”Capital paid in excess of par value”.
57 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. STATUTORY RESERVE
20. CADANGAN WAJIB Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham tanggal 29 April 2009 dan 24 April 2008, para pemegang saham menyetujui penambahan cadangan wajib Perseroan masing-masing sejumlah Rp 50 dari saldo laba tahun 2008 dan 2007. Cadangan ini dibuat sesuai dengan Undang-Undang No. 40/2007 mengenai Perseroan Terbatas tertanggal 16 Agustus 2007, yang mengharuskan Perseroan Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan mencapai sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-Undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk mencapai cadangan wajib minimum tersebut. Pada tanggal 31 Maret 2010, cadangan wajib Perseroan mencapai 0,58% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh (2009: 0,53%).
21. CONSUMER FINANCING INCOME
21. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN 2010 Realisasi pendapatan pembiayaan konsumen: - tahun berjalan - tahun-tahun sebelumnya Ditambah: - Pendapatan dari pembiayaan bersama without recourse
Based on the Annual General Meetings of Shareholders dated 29 April 2009 and 24 April 2008, the shareholders approved a transfer to the statutory reserve of Rp 50 from the 2008 and 2007 profit. It is in accordance with the Indonesian Limited Company Law No.40/2007 dated 16 August 2007, which requires companies to set up a reserve reaching to a minimum 20% of the issued and paid up share capital. There is no set period of time over which this amount should be accumulated. As at 31 March 2010, the Company’s statutory reserve is 0.58% of issued and paid up share capital (2009: 0.53%).
2009
56,250 370,668 426,918
Realised consumer financing income: current year previous years -
40,514 235,230 275,744
42,313
72,670
469,231
348,414
Add: Income from joint financing without recourse
Untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2010, pendapatan pembiayaan konsumen dalam mata uang asing adalah sebesar 33.657 Dolar AS (2009: 57.993 Dolar AS).
For the year ended 31 March 2010, consumer financing income in foreign currency is US Dollar 33,657 (2009: US Dollar 57,993).
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Refer to Note 26 for details of related parties balances and transactions. 22. FINANCE LEASE INCOME
22. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN 2010 Realisasi pendapatan dari sewa pembiayaan: - tahun berjalan - tahun-tahun sebelumnya
2009
3,478 39,491
2,868 38,840
42,969
41,708
Untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2010, pendapatan sewa pembiayaan dalam mata uang asing adalah sebesar 778.863 Dolar AS (2009: 645.762 Dolar AS). 23. PENDAPATAN LAIN-LAIN – BERSIH
For the year ended 31 March 2010, finance lease income in foreign currency is US Dollar 778,863 (2009: US Dollar 645,762). 23. MISCELLANEOUS INCOME – NET
2010 - Denda keterlambatan pembayaran - Potongan premi asuransi - Laba dari penjualan aset tetap - Lain-lain - bersih
Realised income on finance lease: current year previous years -
2009
16,263 14,094
11,663 8,702
655 1,335
17 1,162
32,347
21,544
Lain-lain – bersih terutama merupakan pendapatan administrasi dari penyelesaian kontrak pelanggan. Halaman
Late payment penalties Discount on insurance premium Gain on sale of fixed assets Others - net -
Others – net mainly represents the administration fee from handling customers’contracts.
58 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. OPERATING EXPENSES
24. BEBAN USAHA 2010 Gaji, upah dan tunjangan Sewa Komisi dan promosi pemasaran Komunikasi Jasa tenaga ahli Penyusutan Beban kantor Transportasi dan perjalanan Asuransi Keamanan Administrasi bank Pajak dan perizinan Perbaikan dan pemeliharaan Listrik Pelatihan Representasi dan jamuan Lain-lain
2009
53,002 5,902
49,522 5,828
6,101 2,940 3,441 4,861 1,644 3,294 2,306 1,742 1,367 1,465 1,706 1,393 617 552 263
3,007 2,887 4,776 4,618 1,555 1,283 1,469 1,351 1,162 1,861 1,682 1,222 117 324 18
92,596
82,682
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi pihak yang memiliki hubungan istimewa.
2010
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa: - Bunga pinjaman - Bunga pembiayaan bersama - Bunga anjak piutang
Refer to Note 26 for details of related parties balances and transactions.
25. INTEREST AND FINANCING CHARGES
25. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
Pihak ketiga: - Bunga surat berharga yang diterbitkan - Obligasi - Medium Term Notes - Bunga pembiayaan bersama - Bunga pinjaman bank - Amortisasi biaya emisi surat berharga yang diterbitkan - Obligasi - Medium Term Notes - Biaya bank - Translasi selisih (laba)/rugi kurs
Salaries, wages and allowances Rent Marketing commission and promotion Communication Professional fees Depreciation Office expenses Transportation and travelling Insurance Security Bank charges Taxes and licenses Repairs and maintenance Taxes and licenses Training Entertainment Others
2009
66,240 41,905
50,900 -
116,987
1,362 125,294
2,018 575 3,690 2,043
1,844 446 (10,532)
233,458
169,314
8,497 300 -
8,022 5,338 20
242,255
182,694
Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Halaman
Third parties: Securities issued interest Bonds Medium Term NotesInterest on joint financing with recourse Bank loan interest Amortisation of securities issued costs Bonds Medium Term NotesBank charges Translation forex (gain)/loss -
Related parties: Interest borrowings Interest on joint financing Factoring interest -
Refer to Note 26 for details of related parties balances and transactions.
59 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Related parties are as follows:
a.
a.
PT Astra International Tbk. (AI) AI merupakan pemegang saham utama dari Perseroan. AI juga merupakan salah satu penyalur kendaraan dalam pembiayaan konsumen yang dibiayai Perseroan.
b.
AI is the ultimate shareholder of the Company. AI is also one of the car dealers in consumer financing funded by the Company. b.
PT GE Finance Indonesia PT GE Finance Indonesia merupakan afiliasi dari salah satu pemegang saham. Perseroan mempunyai transaksi pembiayaan bersama dan anjak piutang dengan PT GE Finance Indonesia.
c.
AI merupakan pemegang saham utama dari AAB. Sesuai dengan perjanjian kerjasama Perseroan dengan AAB, Perseroan melakukan penutupan asuransi atas kendaraan bermotor yang dibiayai melalui AAB. Perseroan juga mengasuransikan aset tetapnya melalui AAB. d.
e.
PT Sedaya Pratama (SP)
PT Sedaya Pratama (SP) AI is the ultimate shareholder of SP. Since 1994, the Company entered into a rental agreement for its head office building with SP, where the rental is paid annually in advance and the amount is evaluated every three (3) years. Since 2001, the Company has also rented computer software and hardware for processing financial data based on the rental agreements dated 8 January 2001 and amended on 14 July 2004 for a nine (9) year period. The determination of building rent price is performed through survey of market rent price for identical building located near to SP building.
AI merupakan pemegang saham utama dari SP. Sejak tahun 1994, Perseroan mengadakan perjanjian sewa menyewa untuk gedung kantor pusat dengan SP, dimana pembayaran sewa tersebut dibayar satu (1) tahun di muka dan akan ditinjau setiap tiga (3) tahun sekali. Mulai tahun 2001, Perseroan juga menyewa perangkat lunak dan keras komputer untuk pemrosesan data keuangan berdasarkan perjanjian yang ditandatangani tanggal 8 Januari 2001 dan telah diperbaharui pada tanggal 14 Juli 2004 untuk masa sembilan (9) tahun. Penentuan harga sewa gedung dilakukan dengan survei harga sewa pasar gedung sejenis pada lokasi yang dekat dengan gedung SP.
Halaman
PT Bank Permata Tbk. (Permata) Since 11 November 2004, AI, which represents the ultimate shareholder of the Company, has acquired Permata’s share. As at 31 March 2010, AI’s ownership of Permata is 44.51% (2009: 44.51%). The Company has a bank account in Permata and also entered into a joint financing agreement with Permata.
Sejak tanggal 11 Nopember 2004, AI, yang merupakan pemegang saham utama Perseroan telah mengakuisisi saham Permata. Pada tanggal 31 Maret 2010, kepemilikan AI di Permata adalah sebesar 44,51% (2009: 44,51%). Perseroan memiliki rekening bank di Permata dan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama dengan Permata. e.
PT Asuransi Astra Buana (AAB) AI is the ultimate shareholder of AAB. In accordance with cooperation agreement between the Company and AAB, the Company insures financed vehicles to AAB. The Company also insures its fixed assets to AAB.
d.
PT Bank Permata Tbk. (Permata)
PT GE Finance Indonesia PT GE Finance Indonesia is an affiliated company of the Company’s shareholder. The Company has a joint financing arrangement and a factoring arrangement with PT GE Finance Indonesia.
c.
PT Asuransi Astra Buana (AAB)
PT Astra International Tbk. (AI)
60 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) f.
26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) f.
Lain-lain
Others
Dalam menjalankan usahanya, Perseroan melakukan transaksi normal dalam usaha seharihari dengan perusahaan asosiasi seperti PT Astra Daihatsu Motor, PT Toyota Astra Financial Services, PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, PT Pratama Sedaya Finance, PT Staco Estika Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance, PT Stacomitra Graha, PT Serasi Auto Raya, serta dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya. Perusahaan-perusahaan di atas mempunyai sebagian anggota manajemen kunci atau pemegang saham utama yang sama dengan Perseroan.
In the course of business, the Company does normal transactions for day to day operations to related parties such as PT Astra Daihatsu Motor, PT Toyota Astra Financial Services, PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, PT Pratama Sedaya Finance, PT Staco Estika Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance, PT Stacomitra Graha, PT Serasi Auto Raya, and with other related parties. The above companies have common members of key management or ultimate shareholder with the Company.
Dalam transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, Perseroan tidak menerapkan kebijakan harga dan syarat yang berbeda dengan transaksi dengan pihak ketiga.
In related party transaction, the Company does not implement difference price and requirement policy with transaction with third parties.
Saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Balances and transactions with related parties are as follows:
2010
2009
Aset Kas dan setara kas - PT Bank Permata Tbk.
Piutang pembiayaan konsumen - bersih - PT Serasi Auto Raya
Biaya dibayar dimuka - PT Sedaya Pratama - PT Stacomitra Graha
Piutang lain-lain - PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance
Assets 137,437
89,790
137,437
89,790
7,284
-
7,284
-
5,261 1,374
15,356 1,374
6,635
16,730
Cash and cash equivalents PT Bank Permata Tbk. -
Consumer financing receivables - net PT Serasi Auto Raya -
Prepayments PT Sedaya Pratama PT Stacomitra Graha -
Other receivables PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance
28,442
37,669
28,442
37,669
98,217
84,742
Investments in associates
278,015
228,931
Total assets with related parties
Persentase terhadap jumlah aset
2.52%
2.69%
Percentage of total assets
Penyalur kendaraan - PT Astra International Tbk.
32,058
31,722
Dealers PT Astra International Tbk. -
Pinjaman - PT GE Finance Indonesia - PT Astra Daihatsu Motor
9,625 294,836
110,782 448,500
Borrowing PT GE Finance Indonesia PT Astra Daihatsu Motor -
Investasi pada perusahaan asosiasi Jumlah aset dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
304,461 Halaman 61
559,282 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) 2009
26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 2010 Kewajiban anjak piutang - PT GE Finance Indonesia Hutang lain-lain Hutang pembiayaan bersama - PT GE Finance Indonesia - PT Bank Permata Tbk. - PT Toyota Astra Finance Hutang premi asuransi - PT Asuransi Astra Buana Lain-lain - PT Staco Estika Sedaya Finance - PT Astra Auto Finance
Jumlah kewajiban dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Persentase terhadap jumlah kewajiban Pendapatan Realisasi pembiayaan konsumen Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Bunga Bank - PT Bank Permata Tbk Jumlah pendapatan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Persentase terhadap jumlah pendapatan
Beban Beban usaha - Gaji Direksi, Komisaris dan Komite Audit - Sewa PT Sedaya Pratama PT Stacomitra Graha - Asuransi PT Asuransi Astra Buana
Beban bunga dan keuangan - Bunga pembiayaan bersama with recourse PT GE Finance Indonesia - Bunga pinjaman PT Astra Daihatsu Motor - Bunga anjak piutang PT GE Finance Indonesia
25
2,646
Factoring payable PT GE Finance Indonesia Other payables Joint financing payable PT GE Finance Indonesia PT Bank Permata Tbk. PT Toyota Astra Finance Insurance premium payable PT Asuransi Astra Buana Other payables PT Staco Estika Sedaya Finance PT Astra Auto Finance -
5,464 22,713 149
10,930 10,394 -
53,031
141,997
712 97
-
82,166
163,321
418,710
756,971
Total liabilities due to related parties
4.57%
10.97%
Percentage of total liabilities
246
-
6,466
2,610
175
3,942
Income Realised consumer financing Share in associates’ net income Interest Bank PT Bank Permata Tbk. -
6,887
6,552
Total income due to related parties
1.24%
1.56%
Percentage of total income
Expenses
1,106
1,089
3,367 458
4,127 458
247
126
5,178
5,800
300
5,338
8,497
8,022
-
20
8,797
13,380
Halaman
62 Page
Operating expenses Directors’, Commissioners’and Audit Committees’remuneration Rent PT Sedaya Pratama PT Stacomitra Graha Insurance PT Asuransi Astra Buana
Interest and finance charge Interest on joint financing with recourse PT GE Finance Indonesia Interest on borrowing PT Astra Daihatsu Motor Factoring interest PT GE Finance Indonesia
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 2010
26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) 2009
Jumlah beban dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
13,975
19,180
Total expenses with related parties
Persentase terhadap total beban
3.57%
6.99%
Percentage of total expenses
27. COOPERATION AGREEMENTS
27. PERJANJIAN KERJASAMA a.
a.
Pembiayaan bersama
Joint financing
Perseroan mempunyai perjanjian kerjasama dalam pemberian pembiayaan bersama, dimana Perseroan menanggung risiko kredit (with recourse) dengan PT GE Finance Indonesia. Perseroan juga mempunyai perjanjian kerjasama dalam pemberian pembiayaan bersama, dimana Perseroan menanggung risiko kredit sesuai dengan porsi pembiayaannya (without recourse) dengan PT GE Finance Indonesia, PT Bank Permata Tbk., PT Bank Internasional Indonesia Tbk., PT Bank CIMB Niaga Tbk. dan PT Toyota Astra Financial Services. Perjanjian kerjasama dalam pemberian pembiayaan bersama dengan PT Bank Mega Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. telah jatuh tempo dan tidak diperpanjang.
The Company has entered into joint financing agreements where the Company bears credit risk (with recourse) with PT GE Finance Indonesia. The Company also entered a joint financing agreement, where the Company bears the credit risk in accordance with its financing portion (without recourse) with PT GE Finance Indonesia, PT Bank Permata Tbk., PT Bank Internasional Indonesia Tbk., PT Bank CIMB Niaga Tbk., and PT Toyota Astra Financial Services. The joint financing agreement with PT Bank Mega Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. and PT Bank Negara Indonesia Tbk. has matured and was not extended.
Perseroan bersama dengan pemberi pembiayaan bersama tersebut diatas menyediakan fasilitas pembiayaan konsumen secara bersama kepada konsumen.
The Company, together with the companies mentioned above, provide joint consumer financing facilities to consumers.
Dalam perjanjian kerjasama ini, porsi fasilitas pembiayaan yang akan diberikan untuk pelanggan dari masing-masing pihak adalah minimum 5% dari Perseroan dan maksimum 95% dari pemberi pembiayaan bersama. Fasilitas maksimum pembiayaan pada tanggal 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut:
Based on the agreements, the amount of funds to be financed by each party will be a minimum of 5% from the Company and a maximum of 95% from joint financing providers. Maximum financing facilities as at 31 March 2010 are as follows:
Pemberi pembiayaan bersama/Joint financing provider
Fasilitas maksimum/Maximum facility
Jangka waktu/Periode
PT GE Finance Indonesia PT Bank Permata Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Toyota Astra Financial Services.
Dolar AS/US Dollar Rp Rp Rp Rp
tidak terbatas/unlimited 1 tahun/year 1 tahun/year 1 tahun/year 1 tahun/year
490,000,000 3,000,000 2,000,000 1,000,000 200,000
Fasilitas tersebut di atas berlaku sampai dengan dibayarkannya angsuran terakhir piutang pembiayaan bersama oleh pelanggan.
The above facility will expire at the time consumers pay the latest instalment of joint financing receivables.
Perseroan bersama dengan pemberi pembiayaan bersama di atas bertindak sebagai penyedia dana dalam pemberian pembiayaan kepada pelanggan yang memenuhi kriteria tertentu. Perseroan bertanggung jawab untuk mengelola dokumentasi dan administrasi setiap pelanggan.
The Company, together with the joint financing providers mentioned above, extend credit to consumers in accordance with certain criteria laid down in agreements. The Company is responsible to maintain the consumers’ documentation and administration.
Halaman
63 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
27. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) a.
b.
a.
Pembiayaan bersama (lanjutan) Dalam hal pembiayaan bersama with recourse, Perseroan memiliki kewajiban untuk membayar atau menyetor angsuran pokok termasuk bunganya kepada pemberi pembiayaan bersama jika konsumen gagal melakukan pembayaran angsurannya kepada Perseroan. Dalam pembiayaan bersama without recourse, Perseroan tidak memiliki kewajiban tersebut.
In joint financing arrangements with recourse, the Company will pay the instalments including interest to joint financing providers in the event consumer fails to meet its instalment obligation to the Company. In joint financing arrangements without recourse, the Company does not have this obligation.
Sejak Januari 2007, Perseroan sudah tidak lagi menyalurkan pembiayaan baru melalui mekanisme pembiayaan bersama secara with recourse.
Since January 2007, the Company has stopped extending new credit through joint financing with recourse. b.
Penyalur kendaraan
c.
Asuransi
Insurance The Company has entered into cooperation agreements with insurance companies which are PT Asuransi Parolamas (based on the agreement dated 21 January 2002), PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (February 2008) and terminated on September 2009, PT Asuransi Cigna (based on the agreement dated 13 March 2003), PT AIG Life (based on the agreement dated 3 March 2008) and PT Asuransi Astra Buana (based on the latest agreement dated 1 August 2006) to provide credit shield and insurance coverage of financed vehicles. The Company insures vehicles for the interest of the Company in its capacity as financing provider. Insurance premium payments received from customers that have not yet been paid to insurance companies are recorded as liabilities to insurance companies.
Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi, yaitu PT Asuransi Parolamas (berdasarkan perjanjian tertanggal 21 Januari 2002), PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Pebruari 2008) dan tidak diperpanjang pada bulan September 2009, PT Asuransi Cigna (berdasarkan perjanjian tertanggal 13 Maret 2003), PT AIG Life (berdasarkan perjanjian tertanggal 3 Maret 2008) dan PT Asuransi Astra Buana (berdasarkan perjanjian yang terakhir tertanggal 1 Agustus 2006) dalam rangka penyediaan asuransi perlindungan kredit dan penutupan asuransi kendaraan bermotor yang dibiayai. Perseroan melakukan penutupan asuransi atas kendaraan bermotor demi kepentingan Perseroan dalam kapasitasnya sebagai penyedia pembiayaan. Pembayaran premi asuransi yang telah diterima dari pelanggan namun belum dibayarkan kepada perusahaan asuransi dicatat sebagai kewajiban kepada perusahaan asuransi.
28. EMPLOYEE BENEFITS
28. IMBALAN KERJA Kewajiban imbalan kerja yang diakui di neraca adalah sebagai berikut: 2010 Imbalan pensiun dan pasca-kerja lainnya Imbalan jangka panjang lainnya
Dealers The Company has entered into cooperation agreements with dealers of motor vehicles. Approved consumer financing that has not yet been paid to dealers are recorded as liabilities to dealers.
Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa penyalur kendaraan. Pembiayaan konsumen yang telah disetujui namun belum dibayarkan kepada penyalur kendaraan dicatat sebagai kewajiban kepada penyalur kendaraan. c.
Joint financing (contiued)
The employee benefits obligation recognised in the balance sheet is determined as follows: 2009
17,158 15,202
11,549 12,631
32,360
24,180
Beban bersih yang diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
Halaman
Pension and other post employment benefits Other long-term benefits
The net expense is recognised in the statement of income as follows:
64 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
28. IMBALAN KERJA(lanjutan) 2010 Imbalan pensiun dan pasca-kerja lainnya Imbalan jangka panjang lainnya
2009 2,388 4,460
4,216 2,451
6,848
6,667
Kewajiban imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dihitung oleh aktuaris independen PT Eldridge Gunaprima Solution dengan menggunakan metode projected unit credit. Berikut ini adalah hal-hal penting yang diungkapkan dalam laporan aktuaria PT Eldridge Gunaprima Solution untuk kewajiban yang berakhir tanggal 31 Maret 2010.
Pension and other post employment benefits Other long-term benefits
The liability for employee benefits for the years ended 31 March 2010 is calculated by an independent actuary PT Eldridge Gunaprima Solution which used the projected unit credit method. The following are significant matters disclosed in the actuarial report prepared by PT Eldridge Gunaprima Solution for liability years ended 31 March 2010. 2010
Asumsi keuangan: - Tingkat diskonto - Hasil aset program yang diharapkan - Tingkat kenaikan gaji masa datang
10%
Financial assumptions: Discount rate Expected return on plan assets
9%
Future salary increase -
10%
Other assumptions:
Asumsi lainnya: - Tingkat kematian
- Tingkat cacat
TMI (Tabel Mortalitas Indonesia) II/ Indonesian Mortality Table II 5% dari tingkat mortalitas/ 5% from mortality rate
- Tingkat pengunduran diri peserta
2% per tahun pada usia sampai dengan 25 tahun dan berkurang hingga 0,5% pada usia 45 tahun/ 2% per annum up to age 25 and reducing linearly to 0.5% for age 45 and thereafter
- Usia pensiun normal
55
Kewajiban imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 dihitung oleh aktuaris independen PT Sentra Jasa Aktuaria dengan menggunakan metode projected unit credit. Berikut ini adalah hal-hal penting yang diungkapkan dalam laporan aktuaria PT Sentra Jasa Aktuaria.
Table of mortality -
Disability rate Withdrawal rate -
Normal retirement age The liability for employee benefits for the years ended 31 March 2009 is calculated by an independent actuary PT Sentra Jasa Aktuaria which used the projected unit credit method. The following are significant matters disclosed in the actuarial report prepared by PT Sentra Jasa Aktuaria.
2009 Asumsi keuangan: - Tingkat diskonto - Hasil aset program yang diharapkan - Tingkat kenaikan gaji masa datang Asumsi lainnya: - Tingkat kematian - Tingkat cacat
- Tingkat pengunduran diri peserta
11%
Financial assumptions: Discount rate Expected return on plan assets
10%
Future salary increase -
12%
Tabel mortalisasi (CSO 1980) / Commissioner’s Standard Ordinary table (CSO 1980) 0,04% per tahun untuk peserta berusia 15 - 35 tahun dan meningkat sampai 0,51% pada usia 55 tahun / 0.04% per annum at age 15 - 35 increasing to 0.51% per annum at age 55 13,8% per tahun untuk peserta berusia 15 - 20 tahun dan menurun sampai 0% pada usia 55 tahun / 13.8% per annum at age 15 - 20 decreasing to 0% per annum at age 55 Halaman 65 Page
Other assumptions: Table of mortality Disability rate -
Withdrawal rate -
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
28. IMBALAN KERJA(lanjutan)
Other assumptions: (continued)
Asumsi lainnya: (lanjutan) - Usia pensiun normal
55
Normal retirement age -
Imbalan pensiun dan pasca-kerja lainnya
Pension and other post-employment benefits
Sebelum tanggal 6 September 2005, Perseroan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk seluruh karyawan tetapnya yang dikelola oleh “Dana Pensiun Astra”. Sejak tanggal 6 September 2005, Perseroan memiliki dua jenis program pensiun, yaitu program pensiun imbalan pasti dan program pensiun iuran pasti.
Prior to 6 September 2005, the Company had a defined benefit pension plan covering all permanent employees which was managed by “Dana Pensiun Astra”. From 6 September 2005, the Company’s pension arrangements were reorganised to include both a defined benefit pension plan and defined contribution plan.
Sejak tanggal 6 September 2005, Dana Pensiun Astra dilanjutkan menjadi “Dana Pensiun Astra Satu”(DPA 1), yang khusus menangani program pensiun imbalan pasti, yang ditujukan untuk karyawan yang telah menjadi peserta Dana Pensiun Astra sebelum atau pada tanggal 20 April 1992. Sedangkan program pensiun iuran pasti dikelola oleh “Dana Pensiun Astra Dua” (DPA 2) ditujukan untuk karyawan yang menjadi peserta Dana Pensiun Astra sesudah tanggal 20 April 1992.
Effective from 6 September 2005, Dana Pensiun Astra was continued under a new scheme called “Dana Pensiun Astra Satu”(DPA 1), specifically designed for the defined benefit pension plan, which is designated for all employees who became member of Dana Pension Astra on or before 20 April 1992. The defined contribution pension plan is managed by “Dana Pensiun Astra Dua” (DPA 2) and is designated for employees who became members of Dana Pensiun Astra after 20 April 1992.
Kewajiban imbalan pensiun dan pasca-kerja lainnya yang diakui di neraca adalah sebagai berikut:
The pension and other post employment-benefits recognised in the balance sheet is determined as follows:
2010 Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program
Keuntungan/(kerugian) aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui
2009
61,064 (38,732)
51,912 (28,122)
22,332
23,790
(2,210)
(9,779)
(2,964)
(2,462)
17,158
11,549
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut: 2010 Biaya jasa kini Biaya bunga Hasil aset program yang diharapkan (Keuntungan)/kerugian aktuarial bersih yang diakui selama tahun berjalan Biaya jasa lalu
Present value of obligations Fair value of plan assets
Unrecognised actuarial gains/(losses) Unrecognised past service cost
The amounts recognised in the statements of income are as follows : 2009
60 5,531
1,063 4,920
(3,444)
(2,331)
251 (10)
313 251
2,388
Current service cost Interest cost Expected return on plan assets Net actuarial (gain)/losses recognised during the year Past service cost
4,216
Biaya ini dibukukan sebagai biaya gaji, upah dan tunjangan dalam laporan laba rugi.
The expense is accounted for salaries, wages and allowances in the statements of income.
Mutasi kewajiban yang diakui pada neraca sebagai berikut:
Movements in the liability recognised in the balance sheets is as follows:
Halaman
66 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. IMBALAN KERJA(lanjutan)
28. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Imbalan pensiun dan pasca-kerja lainnya (lanjutan) 2010
Pension and other post-employment benefits (continued) 2009
Awal tahun Jumlah yang dibebankan pada laporan laba rugi Imbalan/iuran yang dibayarkan
16,710
11,250
2,388 (1,940)
4,216 (3,917)
Saldo akhir
17,158
11,549
Beginning of the year Total expense charged in the statements of income Contribution/benefit paid Ending balance
Imbalan jangka panjang lainnya
Other long-term benefits
Kewajiban imbalan jangka panjang lainnya yang diakui di neraca adalah sebagai berikut:
Other long-term benefit obligations recognised in the balance sheet are determined as follows:
2010 Nilai kini kewajiban Kerugian aktuarial yang belum diakui
2009
15,202
12,631
Present value of obligations
-
-
Unrecognised actuarial loss
15,202
12,631
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
The amounts recognised in the statements of income are as follows:
2010 Biaya jasa kini Biaya bunga Keuntungan/(kerugian) bersih aktuarial yang diakui
2009 3,164 1,296
(836) 1,463
-
1,824
4,460
2,451
Mutasi kewajiban yang diakui pada neraca adalah sebagai berikut: 2010
Current service cost Interest cost Net actuarial gain/ (loss) recognised
The movement in the liability recognised in the balance sheets is as follows: 2009
Awal tahun Jumlah yang dibebankan pada laporan laba rugi Imbalan/iuran yang dibayarkan
15,168
12,192
4,460 (4,426)
2,451 (2,012)
Saldo akhir
15,202
12,631
Beginning of the year Total expense charged in the income statements Contributions/benefit paid Ending balance
29. COMMITMENTS
29. KOMITMEN Perseroan mengadakan perjanjian dengan PT Sedaya Pratama untuk menyewa gedung di Jambi dan Medan, dan dengan PT Stacomitra Graha untuk menyewa gedung di Kelapa Gading, Jakarta. Pada tanggal 31 Maret 2010, jumlah sisa ikatan adalah Rp 1.624 (2009: Rp 4.268). 2010
The Company has an agreement with PT Sedaya Pratama for building rental in Jambi and Medan, and with PT Stacomitra Graha for building rental in Kelapa Gading, Jakarta. As at 31 March 2010, the amount outstanding under the commitment is Rp 1,624 (2009: Rp 4,268). 2009
< 1 tahun 1 – 2 tahun 2 – 3 tahun
812 812 -
2,644 812 812
< 1 years 1 – 2 years 2 - 3 years
Saldo akhir
1,624
4,268
Ending balance
Halaman
67 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. SEGMENT INFORMATION
30. INFORMASI SEGMEN Kegiatan usaha Perseroan dikelompokkan dalam segmen berdasarkan produk usaha dan geografis.
The Company’s business activities are classified into business product and geographical segments.
Bentuk primer pelaporan - berdasarkan segmen usaha
Primary reporting format - business segments 2010
Sewa pembiayaan/ Direct financing lease
Pembiayaan konsumen/ Consumer financing
Lain-lain di luar 3 produk usaha Tagihan anjak utama/ Others piutang/ than 3 main Factoring business receivable products
Jumlah/Total
Laporan Laba Rugi
Statement of Income
Pendapatan Realisasi pendapatan Lain-lain
469,231 29,585
42,969 2,709
822 52
8,092
513,022 40,438
Income Realised income Others
Jumlah pendapatan
498,816
45,678
874
8,092
553,460
Total income
67,165
6,151
188
19,092
92,596
242,255
-
-
-
242,255
60,086
2,489
-
62,461
Beban Beban usaha Beban bunga dan keuangan Penyisihan piutang ragu-ragu Pemulihan penurunan nilai pasar dari jaminan Yang dikuasai kembali Jumlah beban Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba bersih
-
-
-
(6,065)
Expenses Operating expenses Interest and financing charges Allowance for doubtful accounts Reversal for diminution in market value of collateral vehicles
363,441
8,640
74
19,092
391,247
Total expense
135,375
37,038
800
(11,000)
162,213
Income before tax
-
-
-
39,037
39,037
Income tax expense
135,375
37,038
800
(50,037)
123,176
Net income
(6,065)
(114)
Neraca Aset Piutang - bersih Lain-lain
9,141,277 55,748
1,217,291 -
16,982 -
613,457
10,375,550 669,205
Balance Sheet Assets Receivable - net Others
Jumlah aset
9,197,025
1,217,291
16,982
613,457
11,044,755
Total assets
Kewajiban Pinjaman Obligasi Lain-lain
3,523,609 4,999,543 342,772
-
-
292,414
3,523,609 4,999,543 635,186
Liabilities Borrowings Bonds Others
Jumlah kewajiban
8,865,924
292,414
9,158,338
Total liabilities
-
Halaman
-
68 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. SEGMENT INFORMATION (continued)
30. SEGMEN INFORMASI (lanjutan)
2009
Pembiayaan konsumen/ Consumer financing
Lain-lain di luar Tagihan anjak 3 produk usaha piutang/ utama/ Others Factoring than 3 main receivable business products
Sewa pembiayaan/ Direct financing lease
Jumlah/Total
Laporan Laba Rugi
Statement of Income
Pendapatan Realisasi pendapatan Lain-lain
348,414 19,735
41,708 1,364
2,420 79
7,041
392,542 28,219
Income Realised income Others
Jumlah pendapatan
368,149
43,072
2,499
7,041
420,761
Total income
57,167
6,843
397
18,275
82,682
163,994
18,700
-
-
182,694
(232)
-
7,465
Beban Beban usaha Beban bunga dan keuangan Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan penurunan nilai pasar dari jaminan Yang dikuasai kembali Jumlah beban Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba bersih
1,552
-
15
-
1,567
Expenses Operating expenses Interest and financing charges Allowance for doubtful accounts Provision for diminution in market value of collateral vehicles
230,728
25,225
180
18,275
274,408
Total expense
137,421
17,847
2,319
(11,234)
146,353
Income before tax
-
-
-
49,064
49,064
Income tax expense
137,421
17,847
2,319
(60,298)
97,289
Net income
8,015
(318)
Neraca Aset Piutang - bersih Lain-lain
6,333,551 38,670
1,125,895 -
34,822 60
1,022,701
7,494,268 1,061,431
Balance Sheet Assets Receivable - net Others
Jumlah aset
6,372,221
1,125,895
34,882
1,022,701
8,555,699
Total assets
Kewajiban Pinjaman Obligasi Lain-lain
4,695,067 1,700,457 292,857
-
-
212,897
4,695,067 1,700,457 505,754
Liabilities Borrowings Bonds Others
Jumlah kewajiban
6,688,381
212,897
6,901,278
Total liabilities
-
-
Bentuk sekunder pelaporan - berdasarkan daerah geografis
Secondary segments
Segmen berdasarkan geografis terdiri dari 36 cabang yang terbagi menjadi 6 area yaitu DKI Jakarta, Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Bali.
Geographical segment consists of 36 branches that are located into 6 areas, namely DKI Jakarta, Java, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi and Bali.
Segmen informasi berdasarkan geografis adalah sebagai berikut: 2010 Pendapatan - Area DKI Jakarta 195,084 - Area Jawa 165,704 - Area Sumatera 89,624 - Area Kalimantan 38,965 - Area Sulawesi 34,482 - Area Bali 23,134
Information concerning geographical segments is as follows: 2009 Income 174,547 DKI Jakarta area 100,138 Java area 70,148 Sumatera area 31,279 Kalimantan area 21,173 Sulawesi area 16,865 Bali area -
546,993 Pendapatan yang tidak dapat dialokasi Jumlah pendapatan
reporting
format
-
geographical
414,150
6,467
6,611
Unallocated income
553,460
420,761
Total income
Halaman
69 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. SEGMENT INFORMATION (continued) 2009
30. SEGMEN INFORMASI (lanjutan) 2009 Aset - Area DKI Jakarta - Area Jawa - Area Sumatera - Area Kalimantan - Area Sulawesi - Area Bali Aset yang tidak dapat dialokasi Jumlah aset
Asset DKI Jakarta area Java area Sumatera area Kalimantan area Sulawesi area Bali area -
4,685,693 2,854,757 1,721,929 626,528 594,237 394,270
3,344,816 2,189,850 1,194,583 425,782 255,828 170,485
10,877,414
7,581,344
167,341
974,355
Unallocated assets
11,044,755
8,555,699
Total assets
Termasuk di dalam aset yang tidak dapat dialokasi diatas terutama adalah bagian piutang bruto pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain dan penyisihan piutang ragu-ragu.
Included in the balance of unallocated assets above mainly are amounts jointly financed - gross by other parties and allowance for doubtful accounts.
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Aktivitas Perseroan mengandung berbagai macam risiko-risiko keuangan: risiko nilai tukar mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perseroan terfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak pada kinerja keuangan Perseroan. Perseroan menggunakan derivatif keuangan untuk mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi.
The Company’s activities expose it to a variety of financial risks: foreign exchange risk, credit risk and liquidity risk. The Company’s overall risk management program focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimise potential adverse effects on the Company’s financial performance. The Company uses derivative financial instruments to hedge certain risk exposures.
Risiko nilai tukar mata uang asing
Foreign exchange risk
Perseroan menyadari adanya risiko nilai tukar mata uang asing yang terjadi pada fluktuasi mata uang Rupiah terhadap Dolar AS dan Yen Jepang sehingga Perseroan melakukan transaksi cross currency swap dari suku bunga mengambang menjadi suku bunga tetap dengan tujuan melakukan aktivitas lindung nilai atas ketidakpastian suku bunga dan mata uang asing yang timbul atas ketidakpastian arus kas dari pokok dan bunga atas pinjaman bank dan hutang obligasi.
The Company is aware of market risk due to foreign exchange fluctuation, hence the Company entered into cross currency swap contracts to convert US Dollar floating rate and Japan Yen floating rate to IDR fixed rate in order to hedge the fluctuation in interest rate and foreign exchange arising from the uncertainty in cash flows from principle and interest on the bank loans and bonds.
Risiko kredit
Credit risk
Perseroan menghadapi risiko kredit, yaitu ketidakmampuan konsumen untuk membayar kembali pembiayaan konsumen yang diberikan. Risiko ini terjadi jika kelayakan konsumen dan piutang pembiayaan konsumen tidak dikelola dengan baik. Perseroan menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan pengawasan portofolio kredit secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan atas penagihan angsuran untuk meminimalisasi risiko kredit.
The Company is exposed to credit risk from the defaulting consumers. Improper assessment on consumer’s credit worthiness and collection management will expose to credit losses. The Company applies prudent credit acceptance policies, performs ongoing credit portfolio monitoring as well as manages the collection of consumer financing receivables in order to minimise the credit risk exposure.
Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen, Perseroan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas kendaraan bermotor yang dibiayai Perseroan.
Consumer financing receivables are secured by the Certificate of Ownership (“BPKB”) of the vehicle financed by the Company.
Halaman
70 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT(continued)
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas timbul jika Perseroan mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan. Risiko likuiditas dapat juga berupa ketidaksesuaian atas jangka waktu sumber dana yang dimiliki dengan jangka waktu pembiayaan. Perseroan melakukan evaluasi dan menelaah struktur neraca dan melakukan analisa serta pengukuran risiko likuiditas berdasarkan Pedoman Pengendalian Intern Perusahaan dan Pedoman Pengelolaan Aset dan Kewajiban dari pemegang saham.
Liquidity risk arises in situations where the Company has difficulties in obtaining funding. Liquidity risk also arises from situations in which the Company has a mismatch between the maturity of its funding and the maturity of its consumer financing receivables. The Company evaluates and reviews its balance sheet structure, by analysing and measuring liquidity risk based on its Internal Control Manual and Assets Liabilities Management Guideline from shareholders. 32. INTEREST RATE RISK
32. RISIKO TINGKAT BUNGA Perseroan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan tingkat suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perseroan. Untuk mengukur risiko pasar karena pergerakan suku bunga, Perseroan melakukan analisa pada pergerakan marjin suku bunga dan pada profil jatuh tempo aset dan kewajiban berdasarkan jadwal perubahan suku bunga. Perseroan juga melakukan transaksi cross currency swap untuk melindungi kewajiban bunga dalam mata uang asing atas ketidakpastian bunga.
Interest rate exposure is monitored to minimise any negative impact to the Company. To measure market risk fluctuations in interest rates, the Company primarily uses interest margin and spread analysis, and also reviews the maturity gap analysis based on the repricing schedule for all assets and liabilities. The Company also enters into cross currency swaps to hedge the foreign currency interest loans from interest rate uncertainty.
Tabel dibawah ini menggambarkan detail jatuh tempo aset keuangan dan kewajiban keuangan yang dipengaruhi oleh tingkat suku bunga.
The following table represents a breakdown of maturity periods of the Company’s financial asset and financial liabilities which are impacted by interest rates.
2010 Bunga tetap/Fixed rate Kurang dari satu tahun / Less than one year
Bunga mengambang / Floating rate
Tidak dikenakan bunga / Non interest bearing
Lebih dari 2 tahun / More than 2 years
1 – 2 tahun / years
Jumlah/ Total
ASET
ASSETS Cash and cash
Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Tagihan anjak piutang Uang muka Piutang lain-lain Tagihan derivatif Aset lain-lain
217,745
-
-
-
-
217,745
-
3,930,471
2,994,685
2,525,620
-
9,450,776
-
699,363 10,077 -
420,086 5,915 -
138,733 1,561 -
3,455 88,220 7,128 317
1,258,182 17,553 3,455 88,220 7,128 317
equivalents Consumer financing receivables Net investment in finance leases Factoring receivable Advances Other receivables Derivatives receivable Other assets
Jumlah aset keuangan
217,745
4,639,911
3,420,686
2,665,914
99,120
11,043,376
Total assets financial
-
-
-
-
115,306 228,275 86,908
115,306 228,275 86,908
LIABILITIES Dealers Other payables Derivatives payable
-
-
-
-
143,174
143,174
1,120,011 360,772 -
701,875 510,440 25
141,172 104,822 -
600,000 -
(15,483) -
2,547,575 976,034 25
-
830,000 1,549,000
750,000 830,000
1,055,000
(1,578) (12,879)
1,578,422 3,421,121
Accrued expenses Borrowings Rupiah – Foreign currencies – Factoring payables Securities issued Medium term notes – Bonds –
1,480,783
3,591,340
1,825,994
1,655,000
543,723
9,096,840
Total liabilities financial
(1,263,038)
1,048,571
1,594,692
1,010,914
-
2,391,139
KEWAJIBAN Penyalur kendaraan Hutang lain-lain Hutang derivatif Biaya yang masih harus dibayar Pinjaman - Rupiah - Mata uang asing Kewajiban anjak piutang Surat berharga yang diterbitkan - Medium term notes - Obligasi Jumlah kewajiban keuangan Jumlah gap repricing suku bunga
Halaman
71 Page
Total interest repricing gap
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. CREDIT RISK
33. RISIKO KREDIT Tabel dibawah ini menggambarkan eksposur maksimum risiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Perseroan:
The following table sets out the maximum exposure of credit risk and concentration risk of the Company:
2010 Konsentrasi risiko kredit/ Credit risk concentration Korporasi/ Ritel/ Lain-lain/ Corporate Retail Others Piutang pembiayaan konsumen Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Tagihan anjak piutang Uang Muka Piutang lain-lain Tagihan derivatif Aset lain-lain
Eksposur maksimum/ Maximum exposure
1,819,834
7,614,714
16,228
9,450,776
1,258,182 19,384 -
17,553 36,364 -
3,455 32,472 7,128 317
1,258,182 17,553 3,455 88,220 7,128 317
3,097,400
7,668,631
59,600
10,825,631
Consumer financing receivables Net investment in finance leases Factoring receivable Advance Other receivables Derivatives receivable Other assets
Tabel di atas merupakan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Perseroan pada tanggal 31 Maret 2010, tanpa memperhitungkan jaminan yang dikuasai oleh Perseroan terhadap aset tersebut. Eksposur di atas berdasarkan nilai tercatat bersih yang sebagaimana dilaporkan di neraca.
The above table represents a maximum of credit risk exposure to the Company at 31 March 2010, without taking into account collaterals held. The exposures set out above are based on net carrying amounts as reported in the balance sheet.
Seperti yang telah dijelaskan diatas, 98,92% dari jumlah eksposur maksimum berasal dari piutang pembiayaan konsumen dan investasi bersih dalam sewa pembiayaan.
As outlined above, 98.92% of the total maximum exposure is derived from consumer financing receivables and net investment in finance leases.
Manajemen yakin akan kemampuan Perseroan untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimum berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit risk to the Company based on the following:
-
-
Perseroan telah membentuk penyisihan piutang ragu-ragu untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut berdasarkan data historis kerugian yang ada. Piutang pembiayaan konsumen – bersih dan investasi bersih dalam sewa pembiayaan, yang merupakan portofolio terbesar, dilindungi dengan jaminan.
34. NILAI WAJAR ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN
-
-
The Company have provided sufficient allowance for doubtful accounts to cover incurred losses arising from uncollectible receivables based on existing historical loss. Consumer financing receivable – net and net investment in finance leases, which represent the biggest portfolio, are secured by collaterals.
34. FAIR VALUE LIABILITIES
OF
FINANCIAL
ASSETS
AND
Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau kewajiban dapat diselesaikan dengan dasar transaksi arms-length.
Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, in an arms-length transaction basis.
Tabel dibawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan kewajiban keuangan yang tidak disajikan di neraca Perseroan pada nilai wajarnya:
The table below sets out the carrying amounts and fair value of those financial assets and liabilities not presented on the Company’s balance sheets at their fair values:
Halaman
72 Page
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. FAIR VALUE OF FINANCIAL LIABILITIES (continued)
34. NILAI WAJAR ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN (lanjutan)
ASSETS
AND
2010 Nilai tercatat / carrying value Aset keuangan: Piutang pembiayaan konsumen Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Tagihan anjak piutang Kewajiban keuangan: Pinjaman Surat berharga yang diterbitkan - Medium Term Notes - bersih - Obligasi - bersih
Nilai wajar / fair value
9,450,776
10,082,973
1,258,182 17,553
1,239,334 17,752
3,523,609
3,481,310
1,578,422 3,421,121
1,592,410 3,437,991
Financial assets: Consumer financing receivables Net investment in finance leases Factoring receivable Financial liabilities: Borrowings Securities issued Medium Term Notes - net Bonds - net -
Nilai wajar dari piutang pembiayaan konsumen - bersih, investasi bersih dalam sewa pembiayaan dan tagihan anjak piutang diestimasi menggunakan diskonto arus kas, dengan mengacu pada tingkat suku bunga pasar rata-rata tertimbang yang diberikan Perseroan untuk aset keuangan yang memiliki karakteristik yang sama dengan aset keuangan tersebut di atas pada tanggal neraca.
The fair value of consumer financing receivables - net, net investment in finance leases and factoring receivable are estimated by using discounted cash flows applying weighted average market rates that offered by the Company at balance sheet date for financial assets that have similar characteristics with the above mentioned financial assets.
Nilai wajar dari pinjaman dan medium term notes dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif yang dikenakan pada pinjaman masing-masing mata uang terakhir yang diutilisasi.
The fair value of loans and medium term notes are estimated by using discounted cash flows applying the effective interest rate charged by the lenders for the last utilisation in each currency borrowings.
Nilai wajar hutang obligasi diestimasi menggunakan nilai kuotasi pasar terakhir.
The fair value of bonds is estimated by using the last quoted market price. 35. CONTINGENT LIABILITIES
35. KEWAJIBAN KONTINJENSI Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Perseroan tidak mempunyai kewajiban kontinjensi yang signifikan.
The Company did not have any significant contingent liabilities as at 31 March 2010 and 2009.
36. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
36. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
a. In original currency
a. Dalam mata uang asal 2010 Dolar AS Aset Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Piutang sewa pembiayaan Kewajiban Pinjaman Dikurangi : Lindung nilai secara ekonomis Aset bersih Yen Jepang Kewajiban Pinjaman Dikurangi : Lindung nilai secara ekonomis
2009 US Dollar Assets Cash and cash equivalent Consumer financing receivables Direct financing lease receivables
1,058,471 1,595,261 39,644,783
8,424,161 2,274,897 23,482,355
42,298,515
34,181,413
113,746,667
148,773,333
(74,166,667)
(129,898,550)
39,580,000
18,874,783
2,718,515
15,306,630
Net assets
460,000,000
920,000,000
(460,000,000)
(920,000,000)
Japanese Yen Liabilities Borrowing Less : Economic hedge
Aset bersih Halaman
-
-
-
-
73 Page
Liabilities Borrowing Less : Economic hedge
Net assets
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued)
36. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
a. Dalam mata uang asal (lanjutan)
a. In original currency (continued) The Bank Indonesia middle rate at the date of these financial statements in full amount for 1 US Dollar is Rp 9,001 (2009: Rp 11,575) and Rp 95.43 (2009: Rp 117.94) for 1 Japanese Yen.
Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal laporan keuangan ini untuk 1 Dolar AS dalam Rupiah penuh adalah Rp 9.001 (2009: Rp 11.575) dan Rp 95,43 (2009: Rp 117,94) untuk 1 Yen Jepang.
b. In IDR equivalent
b. Dalam ekuivalen Rupiah 2010 Dolar AS Aset Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen Piutang sewa pembiayaan
Kewajiban Pinjaman Dikurangi : Lindung nilai secara ekonomis
Aset bersih
Yen Jepang Kewajiban Pinjaman Dikurangi : Lindung nilai secara ekonomis
97,510 26,332 271,808
385,551
395,650
1,036,801
1,722,051
(676,029)
(1,503,576)
360,772
218,475
24,779
177,175
Net assets
44,945
108,503
(44,945)
(108,503)
Japanese Yen Liabilities Borrowing Less : Economic hedge
-
-
-
-
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan pencabutan atas beberapa standar akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2010 sebagai berikut ini:
-
-
Liabilities Borrowing Less : Economic hedge
Net assets
37. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT
37. STANDAR AKUNTANSI BARU
-
US Dollar Assets Cash and cash equivalent Consumer financing receivables Direct financing lease receivables
9,648 14,541 361,362
Aset bersih
-
2009
Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) has withdraw the following accounting standards which will be effective as of 1 January 2010:
PPSAK 2: Pencabutan PSAK 41 – Akuntansi Waran dan PSAK 43 – Akuntansi Anjak Piutang, PPSAK 3: Pencabutan PSAK 54 – Akuntansi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah, PPSAK 4: Pencabutan PSAK 31 – Akuntansi Perbankan, PSAK 42 – Perusahaan Efek dan PSAK 49 – Akuntansi Reksa Dana
-
PPSAK 5: Pencabutan ISAK 06 – Interpretasi atas paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing.
-
Halaman
-
74 Page
PPSAK 2: Withdrawal of SFAS 41 - Accounting for Warrants and SFAS 43 - Accounting for Factoring, PPSAK 3: Withdrawal of SFAS 54 - Accounting for Troubled Debt Restructuring, PPSAK 4: Withdrawal of SFAS 31- Accounting for Banking, SFAS 42 – Accounting for Securities Companies and SFAS 49 – Accounting for Mutual Funds, PPSAK 5: Withdrawal of ISAK 06 – Interpretation of paragraph 12 dan 16 SFAS No. 55 (1999) regarding Embedded Derivative Instruments in Foreign Currency Contracts.
PT ASTRA SEDAYA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2010 AND 2009 (UNAUDITED) (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT (continued)
37. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)
Tidak terdapat dampak atas pencabutan beberapa standar tersebut diatas terhadap laporan keuangan Perseroan.
There is no impact on withdrawal of the above standards to the Company financial statement.
DSAK-IAI telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010 sebagai berikut:
DSAK-IAI has issued revision of the followings accounting standards which are applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2010:
-
PSAK 26 (revisi 2008) – Biaya Pinjaman.
-
SFAS 26 (revised 2008) – Borrowing Cost.
Tidak terdapat dampak atas berlakunya revisi standar tersebut diatas terhadap laporan keuangan Perseroan.
There is no impact for the implementation of the above revised standard on the Company financial statement.
DSAK-IAI juga telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 sebagai berikut:
DSAK-IAI has also issued revision of the followings accounting standards which are applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011:
-
PSAK 1 (revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan, PSAK 2 (revisi 2009) – Laporan Arus Kas, PSAK 4 (revisi 2009) – Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri, PSAK 5 (revisi 2009) –Segmen Operasi, PSAK 12 (revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama, PSAK 15 (revisi 2009) – Investasi dalam Entitas Asosiasi, PSAK 25 (revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan, PSAK 48 (revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset, PSAK 57 (revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi, PSAK 58 (revisi 2009) – Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, ISAK 7 (revisi 2009) – Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus, ISAK 9 – Perubahan Atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa,
-
-
ISAK 10 – Program Loyalitas Pelanggan,
-
-
ISAK 11 – Distribusi Aset Non-Kas Kepada Pemilik, ISAK 12 – Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Non-moneter oleh Venturer.
-
Perseroan sedang mengevaluasi dampak dari penerapan revisi standar ini terhadap laporan keuangan.
Halaman
-
SFAS 1 (revised 2009) – Presentation of Financial Statements, SFAS 2 (revised 2009) – Statements of Cashflows, SFAS 4 (revised 2009) – Consolidated and Separate Financial Statements, SFAS 5 (revised 2009) – Operating Segments, SFAS 12 (revised 2009) – Interest in Joint Ventures SFAS 15 (revised 2009) – Investment in Associates, SFAS 25 (revised 2009) – Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors, SFAS 48 (revised 2009) – Impairment of Assets, SFAS 57 (revised 2009) – Provisions, Contigent Liabilities and Contigent Assets, SFAS 58 (revised 2009) – Non-Current Assets Held for Sale and Discountinued Operations, Interpretation of SFAS 7 (revised 2009) – Consolidation of Special Purpose Entities, Interpretation of SFAS 9 – Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities, Interpretation of SFAS 10 – Customer Loyalty Program, Interpretation of SFAS 11 – Distribution of NonCash Assets to Owners, Interpretation of SFAS 12 – Jointly Controlled Entities: Non-monetary Contributions by Ventures.
The Company is evaluating the impact of the implementation of these revised standards on the financial statements.
75 Page