No. 05/01/72/Th. XVII, 02 Januari 2014
PROFIL KEMISKINAN DI SULAWESI TENGAH SEPTEMBER 2013
RINGKASAN
Perkembangan selama lima tahun terakhir yaitu periode 2009–2013, jumlah dan persentase penduduk miskin di Sulawesi Tengah terus mengalami penurunan secara significant. Masing-masing tahun 2009 sebanyak 489,84 ribu jiwa (18,98 persen), tahun 2010 sebanyak 474,99 ribu jiwa (18,07 persen), tahun 2011 (bulan Maret) sebanyak 423,63 ribu jiwa (15,83 persen), tahun 2011 (bulan September) sebanyak 432,07 ribu jiwa (16,04 persen), tahun 2012 (bulan Maret) sebanyak 418,64 ribu jiwa (15,40 persen), tahun 2012 (bulan September) sebanyak 409,60 ribu jiwa (14,94 persen), dan untuk tahun 2013 (bulan Maret) sebanyak 405,42 ribu jiwa (14,67 persen) sedangkan untuk tahun 2013 (bulan September) sebanyak 400,09 ribu jiwa (14,32 persen).
Penduduk miskin di Sulawesi Tengah keadaan Maret 2013 sebanyak 405,42 ribu jiwa (14,67 persen) sedangkan keadaan September 2013 sebanyak 400,09 ribu jiwa (14,32 persen). Hal tersebut berarti tingkat kemiskinan turun sebanyak 5,32 ribu jiwa atau turun 0,36 persen point. Jika dilihat tingkat akselerasi terjadi pengurangan penduduk miskin di Sulawesi Tengah pada periode Maret 2013–September 2013 sebesar 1,33 persen. Selama periode Maret 2013–September 2013, penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah sekitar 4,53 ribu jiwa dan di daerah perdesaan berkurang sekitar 9,86 ribu jiwa.
Periode Maret 2013–September 2013, Garis Kemiskinan naik sebesar 10,00 persen, yaitu dari 273.624,- per kapita per bulan pada Maret 2013 menjadi Rp. 301.000,- per kapita per bulan pada September 2013.
Periode Maret 2013–September 2013, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) menunjukkan penurunan dari 3,09 menjadi 2,28. Hal tersebut mengindikasikan rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan mengarah semakin mengecil artinya rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung mendekati garis kemiskinan atau ke arah yang lebih baik.
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kecenderungan menurun dari 1,04 periode Maret 2013 menjadi 0,52 pada periode September 2013, hal tersebut menunjukkan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin semakin mengecil.
Berita Resmi Statistik No. 05/01/72/Th. XVII, 02Januari 2014
1
1.
Perkembangan Penduduk Miskin di Sulawesi Tengah, 2009–2013 Perkembangan selama 5 (lima) tahun terakhir yaitu periode 2009–2013 jumlah dan persentase penduduk miskin di Sulawesi Tengah mengalami penurunan secara signifikan. Tahun 2009 sebanyak 489,84 ribu jiwa (18,98 persen), tahun 2010 sebanyak 474,99 ribu jiwa (18,07 persen), tahun 2011 (bulan Maret) sebanyak 423,63 ribu jiwa (15,83 persen), tahun 2011 (bulan September) sebanyak 432,07ribu jiwa (16,04
persen), tahun 2012
(bulan Maret) sebanyak 418,64 ribu jiwa (15,40 persen), tahun 2012 (bulan September) sebanyak 409,60 ribu jiwa (14,94 persen), dan untuk tahun 2013 (bulan Maret) sebanyak 405,42 ribu jiwa (14,67 persen), sedangkan tahun 2013 (bulan September) sebanyak 400,09 ribu jiwa (14,32 persen), lihat tabel 1. Pada periode Maret 2013–September 2013 terjadi penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin sebesar 5,32 ribu jiwa dengan perubahan 0,36 persen point. Tabel 1. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Sulawesi Tengah 2009 - 2013
Tahun
Jumlah Penduduk Miskin (Ribu) Kota
Desa
Kota+Desa
(1)
(2)
(3)
(4)
2009
54,67
435,17
2010
54,22
2011 (Maret) 2011 (Septem ber) 2012 (Maret) 2012 (Septem ber) 2013 (Maret) 2013 (Septem ber)
Akselerasi (persen)
Persentase Penduduk Miskin
Perubahan (persen point)
Kota
Desa
Kota+Desa
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
489,84
-6,65
10,09
21,35
18,98
-8,47
420,77
474,99
-3,02
9,82
20,26
18,07
-0,91
61,90
361,74
423,63
-10,81
9,46
17,89
15,83
-2,24
65,90
366,17
432,07
1,99
10,05
17,96
16,04
0,21
61,17
357,47
418,64
-3.11
9,24
17,39
15,40
-0,64
60,20
349,40
409,60
-2,16
9,02
16,85
14,94
-0.46
59,79
345,63
405,42
-1,02
8,90
16,53
14,67
-0.27
64,32
335,78
400,09
-1,33
9,45
15,89
14,32
-0.36
Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
2 Berita Resmi Statistik No. 05/01/72/Th. XVII, 02 Januari 2014
2.
Jumlah dan Persentase Penduduk MiskinMaret 2013 - September 2013 Jumlah dan persentase penduduk miskin di Sulawesi Tengah, September 2013 sebesar 400,09 ribu jiwa (14,32 persen) dibandingkan penduduk miskin Maret 2013 sebesar 405,42 ribu jiwa (14,67 persen). Hal ini berarti secara absolut jumlah penduduk miskin turun sebesar 5,32 ribu jiwa atau secara relatif mengalami penurunan 0,36 persen point. Jika dilihat tingkat akselerasi pengurangan penduduk miskin di Sulawesi Tengah pada periode Maret 2013–September 2013 terjadi penurunan sebesar 1,33 persen. Selama periode Maret 2013–September 2013, penduduk miskin di daerah perkotaan secara absolut bertambah sebesar 4,53 ribu jiwa dan daerah perdesaan secara absolut berkurang sebesar 9,86 ribu jiwa (lihat tabel 1). Tabel 2. Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Daerah, Maret 2013 - September 2013
Makanan
Bukan Makanan
Total
Jumlah penduduk miskin (ribu)
Maret 2013
210.700
87.946
298.646
59,79
8,90
September 2013
227.894
96.178
324.072
64,32
9,45
Maret 2013
210.604
54.978
265.582
345,63
16,53
September 2013
233.577
59.990
293.567
335,78
15,89
Maret 2013
210.627
62.997
273.624
405,42
14,67
September 2013
232.192
68.808
301.000
400,09
14,32
Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bln) Daerah/ Tahun
Persentase penduduk miskin
Perkotaan
Perdesaan
Kota+Desa
Sumber: Diolah dari data Susenas
Berita Resmi Statistik No. 05/01/72/Th. XVII, 02Januari 2014
3
3.
Perubahan Garis Kemiskinan September 2012 – Maret 2013 Besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh Garis Kemiskinan, karena penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan. Periode September Maret 2013–September 2013, Akselerasi Garis Kemiskinan naik sebesar 10,00 persen, yaitu dari Rp.273.624,- keadaan Maret 2013 menjadi Rp.301.000,keadaan September 2013. Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM), terlihat bahwa peranan komoditi makanan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada Maret 2013, sumbangan GKM terhadap GK sebesar 76,98 persen, naik menjadi 77,14 persen pada September 2013 (tabel 2).
4.
Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Dimensi lain yang perlu diperhatikan selain jumlah dan persentase penduduk miskin adalah Indeks Kedalaman Kemiskinan. Tabel 3. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Sulawesi Tengah menurut Daerah, Maret 2013 - September 2013 Tahun
Kota
Desa
Kota + Desa
(1)
(2)
(3)
(4)
Maret 2013
1,71
3,54
3,09
September 2013
1,32
2,59
2,28
Maret 2013
0,49
1,22
1,04
September 2013
0,28
0,61
0,53
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Sumber: Diolah dari data Susenas
Periode Maret 2013–September 2013, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) menunjukkan penurunan dari 3,54 pada Maret 2013 menjadi 2,59 pada September 2013.
4 Berita Resmi Statistik No. 05/01/72/Th. XVII, 02 Januari 2014
Hal tersebut berarti bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung mendekati garis kemiskinan atau ke arah yang lebih baik. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) untuk daerah perkotaan mengalami penurunan dari 1,71 menjadi 1,32 sementara daerah pedesaan menunjukkan penurunan dari 3,54 menjadi 2,59 (tabel 3). Artinya di daerah perkotaan ketimpangan rata-rata pengeluaran penduduk miskin sudah lebih baik daripada daerah pedesaan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) secara umum menurun dari 1,04 menjadi 0,53 pada periode yang sama (tabel 3). Hal tersebut menunjukkan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin semakin mengecil. Nilai Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) untuk perkotaan mencapai 0,49 pada Maret 2013 menurun menjadi 0,28 pada September 2013. Sementara di daerah perdesaan menurun dari 1,22 pada Maret 2013 menjadi 0,61 pada September 2013. Baik di daerah perkotaan maupun perdesaan ketimpangan dan keparahan rata-rata pengeluaran penduduk miskin sudah semakin mengecil pada periode Maret 2013– September 2013.
Berita Resmi Statistik No. 05/01/72/Th. XVII, 02Januari 2014
5