ISSN: 1411-8297 Agronomika Vol. 11, No. 1, Januari 2011 PRODUKSI DURIAN DI LUAR MUSIM MELALUI PEMBERIAN PAKLOBUTRAZOL DAN ETEPON Oleh : Sakhidin dan Slamet Rohadi Suparto Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Unsoed, Purwokerto ABSTRAK
Pemberian paklobutrazol dan etepon dapat meningkatkan induksi pembungaan pada tanaman buah seperti durian. Salah satu faktor yang menentukan efektivitas pemberian zat pengatur tumbuh tersebut adalah dosis dan konsentrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis paklobutrazol dan konsentrasi etepon terhadap pembungaan tanaman durian. Penelitian dilakukan mulai bulan April-November 2009 di Desa Kecila, Kemranjen, Banyumas. Faktor yang diteliti adalah dosis paklobutrazol : 0, 2, dan 4 g /pohon dan konsentrasi etepon : 0, 400, dan 800 ppm. Perlakuan disusun faktorial dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian paklobutrazol 4 g /pohon paling cepat menginduksi pembungaan durian dan menghasilkan jumlah bunga dan buah tertinggi. Pemberian etepon 800 ppm menghasilkan jumlah bunga dan buah tertinggi. Pemberian 4 g paklobutrazol/pohon dan etepon 800 ppm menghasilkan jumlah bunga tertinggi karena meningkatnya kandungan IAA dan menurunnya kandungan GA3 Kata kunci : paklobutrazol, etepon, IAA, GA3, sitokinin
ABSTRACT
Paclobutrazol and ethephon can increase flower induction of fruit crop like durian. One of the factors that determined the application effectiveness of these growth regulators is dosage or concentration. The aims of the research were to study the effect of paclobutrazol dosages and ethephon concentrations on the durian flowering. The research was carried out in April-November 2009 at Kecila, Kemranjen, Banyumas. The observed factors were paclobutrazol dosages : 0, 2, and 4 g/tree and ethephon concentrations : 0, 400, and 800 ppm. The treatments was arranged in factorial based on Completely Randomized Block Design. The results showed that application of paclobutrazol 4 g/tree gave the fastest flowering induction and the highest number of flower and fruit. Application of ethephon 800 ppm gave the highest number of flower and fruit. Application of paclobutrazol 4 g/tree and ethephon 800 ppm showed the highest number of flower. It was correlated with the increase of IAA and decrease of GA3. Key words : paclobutrazol, ethephon, IAA, GA3.
musim panen, buah durian sulit diperoleh
PENDAHULUAN Durian merupakan salah satu jenis buah tropik yang banyak disukai dan mempunyai sehingga
sehingga harganya relatif mahal. Buah durian yang dipanen di luar
nilai
ekonomis
tinggi,
musim normalnya akan mempunyai nilai
sangat
prospektif
untuk
jual yang lebih tinggi. Konsumen akan
dikembangkan secara komersial. Namun
berlomba
demikian musim panen buah ini bersifat
kesukaannya tersebut walaupun dengan
musiman, sehingga menimbulkan fluktuasi
harga yang tinggi. Produksi buah durian di
ketersediaan buah dan harganya. Pada saat
luar musim tidak akan menjatuhkan harga
musim panen, banyak pedagang menjual
jual buah durian karena suplai atau
buah durian di pinggiran jalan, sehingga
penawaran buah durian masih di bawah
harganya relatif murah. Pada saat tidak
92
untuk
mendapatkan
buah
ISSN: 1411-8297 Agronomika Vol. 11, No. 1, Januari 2011 jumlah permintaan, sehingga prospektif
pengaruhnya
untuk dikembangkan.
konsentrasi
ditentukan yang
dosis
diberikan.
dan
Dengan
Manipulasi lingkungan tanaman agar
demikian perlu dilakukan penelitian ini
pohon durian dapat berbuah di luar musim
dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
merupakan upaya perentangan periode
dosis paklobutrazol dan konsentrasi etepon
pembuahan dengan mempercepat awal
terhadap pembungaan durian.
musim buah atau memperlambat akhir musim buah. Hal ini akan memperbaiki
METODE PENELITIAN
suplai dan harga buah durian. Poerwanto
Penelitian dilakukan di kebun durian
(2003) menyatakan bahwa dengan cara ini
di Desa Kecila, Kecamatan Kemranjen,
tidak semua pohon berbuah pada saat yang
Kabupaten
sama, sehingga keseimbangan penawaran
Penelitian berlangsung dari bulan April
dan permintaan dalam rentang waktu yang
sampai dengan Nopember 2009. Materi
panjang dapat diperbaiki. Untuk itu perlu
penelitian yang digunakan adalah tanaman
dikembangkan teknologi produksi buah di
durian kultivar Monthong yang telah
luar musim.
berumur
Faktor
lingkungan
8
tahun.
Jawa
Bahan
Tengah.
penelitian
dapat
meliputi paklobutrazol, etepon, pupuk
menginduksi pembungaan tanaman buah di
kandang, pupuk NPK, pestisida, bahan
daerah tropis terutama berupa stres air.
kimia untuk analisis IAA, GA3, dan
Namun demikian stres air bagi tanaman
sitokinin. Alat yang digunakan antara lain
yang
kotak pendingin, pengering beku, HPLC,
dapat
diperoleh
yang
Banyumas,
secara
alami
seringkali mengalami tidak tepat waktu.
dan spektrofotometer.
Untuk itu perlu dikembangkan manipulasi
Penelitian ini merupakan percobaan
stres air atau menciptakan kondisi stres air
faktorial
bagi tanaman secara buatan. Salah satu
menggunakan Rancangan Acak Kelompok
cara manipulasi tersebut adalah pembuatan
Lengkap (RAKL). Faktor yang pertama
saluran drainase atau parit di sekitar
adalah dosis paklobutrazol : 0, 2, dan 4 g
pangkal batang.
/pohon; sedangkan faktor ke dua adalah
Manipulasi stres air pada tanaman untuk
induksi
pembungaan
dari
dua
faktor
dengan
konsentrasi etepon : 0, 400, dan 800 ppm.
seringkali
Variabel yang diamati meliputi saat
memerlukan perlakuan tambahan, sehingga
pertama berbunga, jumlah bunga, jumlah
induksi tersebut dapat dipercepat. Salah
buah terbentuk, kandungan fitohormon
satu perlakuan tersebut adalah pemberian
(IAA,
paklobutrazol dan etepon, namun demikian
fitohormon mengikuti metode Rivier dan
GA3,
dan
sitokinin).
Analisis
93
ISSN: 1411-8297 Agronomika Vol. 11, No. 1, Januari 2011 Crozier (1987). Mula-mula contoh daun
jumlah
segar (sekitar 10 g) yang baru diambil dari
kandungan sitokinin; dan berpengaruh
pohon
kotak
nyata terhadap kandungan IAA. Interaksi
pendingin yang berisi es. Selanjutnya daun
antara dosis paklobutrazol dan konsentrasi
ditumbuk halus, diekstraksi, dimurnikan,
etepon berpengaruh sangat nyata terhadap
kemudian dianalisis dengan HPLC. Sampel
kandungan IAA dan GA3; dan berpengaruh
sebanyak 20 ml diinjeksikan pada kolom
nyata terhadap jumlah bunga.
analisis. Analisisnya menggunakan fase
A. Pengaruh dosis paklobutrazol
dimasukkan
ke
dalam
gerak methanol 35 % dan 1 % asam asetat
buah,
Tabel
kandungan
2
GA3,
menunjukkan
dan
bahwa
untuk penentuan IAA, methanol 30% dan
pemberian paklobutrazol 4 g per pohon
0,1 M H3PO4 untuk penentuan GA,
mempercepat
methanol 35% untuk sitokinin, fase diam
dibandingkan dengan pohon durian yang
(kolom) C-18 pada suhu ruang, kecepatan
tidak diberi paklobutrazol, walaupun tidak
alir fase gerak 1 ml/menit; tekanan saat
berbeda
injeksi 900 psi dan dideteksi dengan
paklobutrazol 2 g per pohon. Pemberian
detektor UV pada panjang gelombang 280
paklobutrazol pada dosis tersebut juga
nm untuk IAA, 208 nm untuk GA, dan 254
meningkatkan jumlah bunga dan buah
nm
Konsentrasi
durian yang terbentuk. Jumlah bunga yang
fitohormon ditentukan secara automatis
terbentuk lebih dari 10 kali dengan bunga
yang merupakan perbandingan antara luas
yang terbentuk pada pohon durian yang
area contoh dan luas area standar dikalikan
tidak
konsentrasi standar. Data hasil pengamatan
jumlah buah yang terbentuk 1,6 kali
dianalisis dengan uji F, apabila hasilnya
dengan buah yang terbentuk pada pohon
nyata maka dilanjutkan uji DMRT taraf
yang tidak diberi paklobutrazol. Semakin
5%.
cepat munculnya bunga durian, tingginya
untuk
sitokinin.
pembungaan
nyata
diberi
dengan
paklobutrazol;
durian
pemberian
sedangkan
jumlah bunga, dan buah yang terbentuk melalui
HASIL DAN PEMBAHASAN Ringkasan
pemberian 4 g bahan aktif
hasil analisis statistik
paklobutrazol per pohon berkaitan dengan
data hasil pengamatan disajikan pada Tabel
tingginya kandungan IAA dan sitokinin,
1. Tabel tersebut menunjukkan bahwa
dan rendahnya kandungan GA3.
dosis paklobutrazol berpengaruh sangat
penelitian ini sesuai dengan pernyataan
nyata
Baktir et al (2004), kandungan GA yang
terhadap
semua
variabel
yang
diamati. Konsentrasi etepon berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah bunga, 94
lebih
tinggi
pada
tanaman
Hasil
akan
ISSN: 1411-8297 Agronomika Vol. 11, No. 1, Januari 2011 Tabel 1. Matriks hasil analisis statistik data pengaruh dosis paklobutrazol dan konsentrasi etepon terhadap pembungaan durian. Variabel yang diamati Dosis paklobutrazol Konsentrasi etepon Saat pertama berbunga sn tn Jumlah bunga sn sn Jumlah buah sn sn IAA sn n GA3 sn sn Sitokinin sn sn Keterangan : tn = tidak nyata; n = nyata; sn = sangat nyata
Interaksi tn n tn sn sn tn
Tabel 2. Pengaruh dosis paklobutrazol terhadap saat pertama berbunga, jumlah bunga, jumlah buah, kandungan IAA, GA3, dan sitokinin Dosis paklobutrazol (g bahan aktif/pohon) 0 2 4
Saat pertama berbunga (HSAE) 19,11 b 13,56 a 12,22 a
Jumlah bunga
Jumlah buah
IAA (ppm)
GA3 (ppm)
Sitokinin (ppm)
334 c 2.292 b 3.720 a
49,11 b 52,67 b 76,22 a
211,46 c 216,53 b 222,32 a
189,96 a 183,36 b 175,46 c
22,58 c 25,03 b 27,78 a
Keterangan : Angka yang diikuti huruf sama pada setiap kolom tidak berbeda nyata pada uji DMRT taraf 5%. HSAE = hari setelah aplikasi etepon menginduksi
pembentukan
kuncup
pembentukan kuncup vegetatif, sedangkan
vegetatif, sedangkan kandungan yang lebih
kandungan
rendah akan menginduksi kuncup bunga.
menginduksi kuncup bunga.
GA
menghambat
sangat
walaupun
menghambat
pembungaan
mekanismenya
belum
yang
lebih
rendah
GA sangat
pembungaan
mekanismenya
belum
akan
walaupun sepenuhnya
sepenuhnya dipahami (Palese dan Crocker,
dipahami (Palese dan Crocker, 2002).
2002).
B. Pengaruh konsentrasi etepon
Semakin cepat munculnya bunga
Tabel
3
menunjukkan
bahwa
durian, tingginya jumlah bunga, dan buah
pemberian etepon 800 ppm secara nyata
yang terbentuk melalui pemberian 4 g
meningkatkan jumlah bunga dan buah
bahan aktif paklobutrazol per pohon
durian yang terbentuk, walaupun tidak
berkaitan dengan tingginya kandungan
mempercepat pembungaan. Jumlah bunga
IAA
rendahnya
dan buah durian melalui pemberian 800
Hasil penelitian ini
ppm etepon masing-masing adalah 3.892
sesuai dengan pernyataan Baktir et al
(lebih dari 10 kali dibandingkan jumlah
(2004), kandungan GA yang lebih tinggi
bunga dari pohon yang tidak diberi etepon)
pada
dan 90,98 (3,5 kali dengan jumlah buah
dan
sitokinin,
kandungan GA3.
tanaman
akan
dan
menginduksi
95
ISSN: 1411-8297 Agronomika Vol. 11, No. 1, Januari 2011 dari pohon yang tidak diberi etepon). Hal
konsentrasi etepon tidak berpengaruh nyata
tersebut berkaitan dengan meningkatnya
terhadap jumlah bunga. Pada dosis 2 dan 4
kandungan
g paklobutrazol/pohon, konsentrasi etepon
IAA
dan
sitokininh,
dan
menurunnya GA3.
berpengaruh nyata terhadap jumlah bunga.
C. Pengaruh interaksi antara dosis paklobutrazol dan konsentrasi etepon
Pada kedua dosis paklobutrazol tersebut,
Pengaruh paklobutrazol
interaksi dan
antara
konsentrasi
dosis etepon
terhadap jumlah bunga, kandungan IAA, dan kandungan GA3 disajikan masingmasing pada Tabel 4, 5, dan 6. Tabel 4 menunjukkan bahwa pada
jumlah
bunga
tertinggi
dicapai
pada
konsentrasi etepon 800 ppm. Pada 0 ppm etepon,
dosis
berpengaruh
paklobutrazol
terhadap
jumlah
tidak bunga;
sedangkan pada 400 dan 800 ppm dosis paklobutrazol
berpengaruh
terhadap
jumlah bunga.
dosis paklobutrazol 0 g bahan aktif/pohon, Tabel 3. Pengaruh konsentrasi etepon terhadap saat pertama berbunga, jumlah bunga, jumlah buah, kandungan IAA, GA3, dan sitokinin Konsentrasi etepon (ppm)
Jumlah bunga
Jumlah buah
IAA (ppm)
GA3 (ppm)
Sitokinin (ppm)
0
Saat pertama berbunga (HSAE) 16,44 a
305 c
25,67 c
213,98 b
24,24 b
400
14,67 a
2.149 b
61,56 b
218,59 a
800
13,78 a
3.892 a
90,98 a
217,73 a
184,58 a 183,04 b 181,16 c
24,40 b 26,24 a
Keterangan : Angka yang diikuti huruf sama pada setiap kolom tidak berbeda nyata pada uji DMRT taraf 5%. HSAE = hari setelah aplikasi etepon Tabel 4. Pengaruh interaksi antara dosis paklobutrazol dan konsentrasi etepon terhadap jumlah bunga Konsentrasi Konsentrasi etepon (ppm) Rata-rata paklobutrazol (g 0 400 800 bahan aktif/pohon) 0 88,33 aA 223,33 bA 690,00 bA 333,89 b 2 302,67 aB 1170,00 bB 5402,00 aA 2291,56 ab 4 523,00 aB 5054,67 aA 5583,67 aA 3720,44 a Rata-rata 304,67B 2149,33AB 3891,89A Keterangan : Angka yang diikuti huruf kecil sama pada kolom yang sama dan huruf besar sama pada setiap baris tidak berbeda nyata pada uji DMRT 5%
96
ISSN: 1411-8297 Agronomika Vol. 11, No. 1, Januari 2011 Tabel 5.
Pengaruh interaksi antara dosis paklobutrazol dan konsentrasi etepon terhadap kandungan IAA
Konsentrasi paklobutrazol Konsentrasi etepon (ppm) Rata-rata (g bahan aktif/pohon) 0 400 800 0 202,76 bB 216,97 bA 214,66 bA 211,46 c 2 219,25 aA 216,09 bB 214,25 bB 216,53 b 4 219,93 aB 222,72 aA 224,29 aA 222,32 a Rata-rata 213,98 B 218,59 A 217,73 A Keterangan : Angka yang diikuti huruf kecil sama pada kolom yang sama dan huruf besar sama pada setiap baris tidak berbeda nyata pada uji DMRT 5% Tabel 6. Pengaruh interaksi antara dosis paklobutrazol dan konsentrasi etepon terhadap kandungan GA3 Konsentrasi paklobutrazol Konsentrasi etepon (ppm) Rata-rata (g bahan aktif/pohon) 0 400 800 0 190,55 aA 190,71 aA 188,63 aB 189,96 a 2 185,96 bA 184,31 bB 179,82 bC 183,36 b 4 177,23 cA 174,10 cB 175,04 cB 175,46 c Rata-rata 185,58 A 183,04 B 181,16 C Keterangan : Angka yang diikuti huruf kecil sama pada kolom yang sama dan huruf besar sama pada setiap baris tidak berbeda nyata pada uji DMRT 5% Pada
0
g
paklobutrazol/pohon,
Hasil penelitian ini menunjukkan
konsentrasi IAA tertinggi ditunjukkan oleh
bahwa tanaman durian dapat diinduksi
perlakuan 400 ppm etepon, sedangkan
pembungaannya
pada 2 g/pohon konsentrasi IAA tertinggi
paklobutrazol dan etepon. Paklobutrazol
ditunjukkan
etepon.
berperanan dalam menekan sintesis GA,
Konsentrasi IAA tertinggi pada perlakuan
sehingga kandungannya menurun. Etepon
4 g paklobutrazol ditunjukkan oleh 800
berfungsi untuk memecah dormansi pucuk
ppm etepon (Tabel 5).
sehingga
oleh
0
ppm
melalui
muncul
pemberian
kuncup
bunga.
Tabel 6 menunjukkan bahwa pada 0
Keberhasilan induksi pembungaan melalui
g paklobutrazol/pohon, kandungan GA3
penekanan GA oleh paklobutrazol sesuai
tertinggi ditunjukkan oleh 400 ppm etepon
dengan hasil penelitian terdahulu. Hasil
walaupun tidak berbeda nyata dengan
penelitian
kandungan GA3 pada 0 ppm etepon. Pada
menunjukkan bahwa pemberian 0,25 g
2
paklobutrazol/pohon,
paklobutrazol/pohon pada bulan Desember
konsentrasi GA3 tertinggi ditunjukkan oleh
dapat membungakan tanaman mangga
0 ppm etepon.
mulai
g
dan
4
g
Poerwanto
bulan
et
Pebruari,
al
(1997)
sedangkan
pemberian 2 g per pohon pada bulan yang 97
ISSN: 1411-8297 Agronomika Vol. 11, No. 1, Januari 2011 sama dapat membungakan mangga mulai
KESIMPULAN DAN SARAN
bulan Maret. Pemberian paklobutrazol
Kesimpulan
pada bulan Januari dapat membungakan
1. Pemberian paklobutrazol
4 g/pohon
tanaman mangga pada bulan Maret, April,
menginduksi
Mei; sedangkan pemberian pada bulan
paling cepat dan menghasilkan bunga
Pebruari dapat membungakan mangga
dan buah paling banyak. Hal ini terkait
pada bulan Juni atau Juli.
dengan konsentrasi GA3 terendah dan
Pemberian menurunkan
paklobutrazol
kandungan
dapat
giberelin
dan
meningkatkan kandungan gula total dan nisbah C/N.
pembungaan
durian
konsentrasi IAA dan sitokinin tertinggi melalui
pemberian
paklobutrazol
tersebut.
Aplikasi paklobutrazol 2
2. Pemberian etepon 800 ppm per pohon
g/pohon dan etepon 400 ppm menginduksi
menghasilkan jumlah bunga dan buah
pembungaan manggis dan menghasilkan
tertinggi.
bobot buah manggis tertinggi (25,5 kg)
3. Kombinasi perlakuan 4 g paklobutrazol
atau lebih tinggi 321,49% dibandingkan
dan 800 ppm etepon per pohon
dengan kontrol (Rai et al.., 2004)
menghasilkan jumlah bunga tertinggi.
Hasil penelitian Karaguzel et al. (2004) menunjukkan bahwa pemberian paklobutrazol
pada
Lupinus
mempercepat
munculnya
meningkatkan
jumlah
varius
bunga bunga
dan yang
Perlakuan
tersebut
konsentrasi
IAA
meningkatkan dan
menekan
konsentrasi GA3. Saran 1. Untuk
menginduksi
pembungaan
terbentuk. Paklobutrazol merupakan suatu
durian dapat dilakukan dengan cara
senyawa
yang
mempunyai
pemberian 4 g paklobutrazol/pohon
menekan
GA.
Giberelin
aktivitas atau
GA
mempunyai peranan dalam transisi dari fase vegetatif ke generatif. Pengaruhnya
dan etepon 800 ppm 2. Perlu dilakukan penelitian sejenis pada kultivar yang lain
terhadap pembungaan ditentukan oleh jenis tanaman (Cerny-Koenig et al., 2004). Menurut Dokoozlian dan Peacock (2001),
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih
pemberian 2,5 g GA3 per ha menjelang
kepada
mekar penuh akan mengurangi fruit set dan
Pengabdian pada Masyarakat Pendidikan
meningkatkan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
bobot
buah
tanpa
mengurangi hasil pada tahun berikutnya.
Direktorat
Penelitian
atas pendanaan penelitian melalui Program Penelitian Strategis Nasional.
98
dan
ISSN: 1411-8297 Agronomika Vol. 11, No. 1, Januari 2011 DAFTAR PUSTAKA Baktir, I, S. Ulger, L. Kaynak, and D.G. Hilmerick. 2004. Relationship of seasonal changes in endogenous plant hormones and alternate bearing of olive trees, HortScience 39(5):987-990. Cerny-Koenig, T.A., J.E. Faust, and N.C. Rajapakse. 2004. Role of gibberellin A4 and gibberellin biosynthesis inhibitors on flowering and stem elongation in Petunia under modified light environments. HortSciences 40(1):134-137 Dokkoozlian, N.K. nad W.I. Peacock. 2001. Gibberellic acid applied at bloom reduces fruit set and improve size of ‘Crimson Seedless’ table grapes. HortScience 36(4):706-709 Karaguzel, O., I. Baktir, S. Cakmaci, and V. Ortacesme. 2004. Growth and
flowering responses of Lupinus varius L to paclobutrazol.Hort Science 39(7):1659-1663. Palese, A.M and S.J. Crocker. 2002. Preliminary investigations of endogenous gibberellins in seeds of olive fruits. ActaHort.586:525-528. Poerwanto, R., D. Efendi, dan S.S. Harjadi. 1997. Pengaturan pembungaan mangga Gadung 21 di luar musim dengan paklobutrazol dan zat pemecah dormansi. Hayati 4(2)4146. Rai, I.N, R. Poerwanto, L.K. Darusman, dan B.S. Purwoko. 2004. Pengaturan pembungaan tanaman manggis (Garcinia mangostana L.) di luar musim dengan strangulasi, serta aplikasi paklobutrazol dan etepon. Bul.Agron.(32)(2)12-20.
99