RESPON PERTUMBUHAN
DAN PRODUKSI TANAMAN
KENTANG (Solanum tuberosum L.)TERHADAP PUPUK KALIUM DAN PAKLOBUTRAZOL
SKRIPSI
Oleh RINGKAS SITEPU 020301025/BDP/AGRONOMI Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
PROGAM STUDI AGRONOMI DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007 Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.)TERHADAP PUPUK KALIUM DAN PAKLOBUTRAZOL
SKRIPSI
Oleh RINGKAS SITEPU 020301025 BDP/AGRONOMI
PROGAM STUDI AGRONOMI DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007 Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Judul Skripsi
Nama NIM Departemen Program Studi
: Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L) Pupuk Kalium dan Paklobutrazol : Ringkas Sitepu : 020301025 : Budidaya Pertanian : Agronomi
Disetujui oleh Komisi Pembimbing
Ir. H Dartius, MS. Ketua
Ir. Yaya Hasanah MSi Anggota
Mengetahui
Ir. Edison Purba, Ph.D.
Tanggal Lulus
:
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
ABSTRACT
The objective of the research was to know the response of growth and production of potato on potassium fertilizer and paclobutrazol. The research was done in Sukajulu, Tanah Karo North Sumatera about ±1250 metres sea level rise from June to September 2007. The research used using Randomized Block Design Factorial with two factors. The first factor was potassium fertilizer with four levels namely : 0 kg K2O/ha (K0); 0 g K2O/plot , 50 kg K2O/ha (K1); 32 g K2O/plot, 100 kg K2O/ha (K2); 64 g K2O/plot, 150 kg K2O/ha (K3); 96 g K2O/plot ). The second factor was paclobutrazol with four levels namely : : 0 g/ l water (P0), 0.25 g/ l water (P1), 0.50 g/ l water (P2) dan 0.75 g/ l water (P3). The result of the research showed that, tuber weight/sample and tuber weight/plot potassium fertilizer is significant on but no significant on plant hight, tubers total, tuber class percentage and shoot/root ratio. Paklobutrazol showed significant on tuber weight/sample, tuber weight/plot and shoot/root ratio, but no significant on plant height, tuber class percentage and tuber total. The interaction between potassium fertilizer and paclobutrazol showed no significant for all parameters. Key words : potassium fertilizer , paclobutrazol, growth production and potato
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman kentang terhadap pemberian pupuk kalium dan paklobutrazol. Penelitian di,laksanakan di Desa Sukanalu Tanah Karo Sumatera Utara, Medan yang berada + 1250 m dpl dari bulan Juni sampai September 2007. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah pemberian pupuk kalium dengan empat taraf yaitu : 0 kg K2O/ha (K0); 0 g K2O/plot, 50 kg K2O/ha (K1); 32 g K2O/plot , 100 kg K2O/ha (K2); 64 g K2O/plot, 150 kg K2O/ha (K3); 96 g K2O/plot dan faktor kedua adalah pemberian paklobutrazol dengan empat taraf yaitu : 0 g/ l air (P0), 0.25 g/ l air (P1), 0.50 g/ l air (P2) dan 0.75 g/ l air (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kalium berpengaruh nyata terhadap bobot umbi/sampel dan bobot umbi/plot namun tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman,jumlah umbi/sampel, persentase kelas umbi dan shoot/root ratio. Perlakuan paklobutrazol berpengaruh nyata terhadap bobot umbi/sampel, bobot umbi/plot dan shoot/root ratio namun tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah umbi/sampel dan persentase kelas umbi. Interaksi antara kedua perlakuan tidak berpengaruh nyata untuk semua parameter yang diamati. Kata kunci : pupuk kalium, paklobutrazol, pertumbuhan dan produksi kentang
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
RIWAYAT HIDUP
Ringkas Sitepu dilahirkan di Sukanalu pada tanggal 17 Desember 1983 dari Ayahanda N. Sitepu dan Ibunda S. Br. Tarigan. Penulis merupakan putra ketiga dari tiga bersaudara. Pendidikan yang ditempuh adalah SD N I Sukanalu di Sukanalu lulus tahun 1996, SLTP Negeri 1 Kaban Jahe lulus tahun 1999, SMUN 2 Kaban Jahe lulus pada tahun 2002. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Agronomi Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara pada tahun 2002 melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). . Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PTPN IV Kebun Balimbingan Pematang Siantar pada bulan Juni-Juli 2006.
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kentang
(Solanum tuberosum L)
Terhadap Pemberian Pupuk Kalium dan Paklobutrazol ” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada Bapak Ir. H, Dartius MS dan Ibu Ir. Yaya Hasanah, MSi selaku dosen pembimbing. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Ayahanda N. Sitepu dan Ibunda S.br Tarigan tercinta yang telah membesarkan penulis dengan segenap cinta dan kasih sayang yang tak terhingga, juga kepada abang dan kakak yang telah memberikan dukungan kepada penulis selama melakukan studi. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua rekan – rekan stambuk 02 atas motivasi, serta rasa kekeluargaan yang tidak pernah padam selama penulis berada di almamater tercinta ini. Penulis sadar skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan penulisan skripsi ini.Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih. Medan, November 2007 Penulis Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
Hal. ABSTRACT ............................................................................................. i ABSTRAK................................................................................................ ii RIWAYAT HIDUP .................................................................................. iii KATA PENGANTAR .............................................................................. iv DAFTAR ISI ........................................................................................... vi DAFTAR TABEL .................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ................................................................................ ix DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ x PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 Latar Belakang ................................................................................. 1 Tujuan Penelitian.............................................................................. 4 Hipotesis Penelitian .......................................................................... 4 Kegunan Penelitian........................................................................... 4 TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 5 Botani Tanaman ............................................................................... 5 Syarat Tumbuh ................................................................................. 7 Iklim ........................................................................................ 7 Tanah ...................................................................................... 8 Pupuk Kalium .................................................................................. 8 Paklobutrazol .................................................................................. 10 BAHAN DAN METODE ............................................................................ 13 Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 13 Bahan dan Alat ................................................................................. 13 Metode Penelitian............................................................................. 13 PELAKSANAAN PENELITIAN ............................................................... 16 Pengolahan Tanah ............................................................................. 16 Pembuatan Bedengan dan Saluran Drainase ...................................... 16 Penanaman ........................................................................................ 17 Aplikasi Pupuk Kalium .................................................................... 17 Aplikasi Paklobutrazol ..................................................................... 17 Pemeliharaan ..................................................................................... 17 Penyiraman ........................................................................... 17 Penyulaman .......................................................................... 18 Pemupukan ........................................................................... 18 Penyiangan dan Pembumbunan ............................................. 18 Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Pengendalian Hama dan Penyakit ......................................... 19 Panen ................................................................................................ 19 Pengamatan Parameter ........................................................................ 19 Tinggi Tanaman(cm) ............................................................... 19 Bobot Umbi/Sampel (g) ........................................................... 20 Bobot Umbi/Plot (kg) .............................................................. 20 Jumlah Umbi/Sampel (buah) ................................................... 20 Shoot/Root Ratio ..................................................................... 20
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 21 Hasil ........................................................................................... 21 Pembahasan................................................................................. 29 KESIMPULAN DAN SARAN................................................................. 34 Kesimpulan ................................................................................. 34 Saran ........................................................................................... 34 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... LAMPIRAN ...........................................................................................
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL No
Hal.
1. Rataan tinggi tanaman umur 10 MST pada berbagai perlakuan dosis pupuk kalium dan paklobutrazol ............................................. 21 2. Rataan bobot tanaman/ sampel pada berbagai perlakuan pupuk kalium da paklobutrazol ..................................................................... 22 3. Rataan bobot umbi/plot pada berbagai perlakuan pupuk kalium dan paklobutrazol .................................................................................... 24 4. Rataan jumlah umbi/sampel pada berbagai perlakuan pupuk kalium dan paklobutrazol .................................................................. 26 5. Rataan bobot persentase kelas umbi pada berbagai perlakuan pupuk kalium dan paklobutrazol ........................................................ 27 6. Rataan shoot/root ratio pada berbagai perlakuan pupuk kalium dan paklobutrazol....................................................................................... 28
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
No
Hal.
1. Struktur Formula dari Paklobutrazol ................................................. 12 2. Hubungan bobot umbi/sampel pada perlakuan pupuk kalium ............. 23 3. Hubungan bobot umbi/sampel pada perlakuan konsentrasi paklobutrazol .................................................................................... 24 4. Hubungan bobot umbi/plot pada perlakuan dosis kalium ................... 25 5. Hubungan bobot umbi/plot pada perlakuan konsentrasi paklobutrazol .................................................................................... 26 6. Hubungan shoot/root ratio pada perlakuan konsentrasi paklobutrazol..................................................................................... 29
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
No
1. Data Pengamatan tinggi tanaman umur 4 MST .................................. 37 2. Daftar sidik ragam tinggi tanaman umur 4 MST................................. 37 3.
Data Pengamatan tinggi tanaman umur 6 MST ................................. 38
4. Daftar sidik ragam tinggi tanaman umur 6 MST ................................ 38 5. Data pengamatan tinggi tanaman umur 8 MST................................... 39 6. Daftar sidik ragam tinggi tanaman umur 8 MST ................................ 39 7. Data pengamatan tinggi tanaman umur 10 MST ............................... 40 8. Daftar sidik ragam tinggi tanaman umur 10 MST............... ................ 40 9. Data pengamatan bobot umbi/sampel ................................................ 41 10. Daftar sidik ragam bobot umbi/ sampel............... ............................... 41 11. Data pengamatan bobot umbi/plot ..................................................... 42 12. Daftar sidik ragam bobot umbi/ plot............... .................................... 42 13. Data pengamatan jumlah umbi/sampel .............................................. 43 14. Daftar sidik ragam jumlah umbi/ sampel............... ............................. 43 15. Data Pengamatan persentase kelas umbi/sampel ................................ 44 16. Daftar sidik ragam persentase kelasumbi/ sampel............... ................ 44 17. Data pengamatan shoot/root ratio
..................................................... 45
18. Daftar sidik ragam shoot/root ratio .................................................... 45 19. Bagan penelitian ................................................................................ 46 20. Jadwal kegiatan peneliian .................................................................. 47 21. Bagan tanaman perplot ..................................................................... 48 22. Deskripsi tanaman kentang ............................................................... 49 Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
23. Data hasil analisis unsur hara tanah .................................................. 50 24. Foto hasil penelitian .........................................................................
51
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
PENDAHULUAN
Latar Belakang Kentang (Solanum tuberosum L.) berasal dari negara beriklim dingin (Belanda dan
Jerman). Tanaman kentang sudah dikenal di Indonesia
(Pengalengan, Lembang dan Karo) sebelum perang dunia kedua yang disebut eigenheimer. Kentang ini merupakan hasil seleksi di Negeri Belanda pada tahun 1890, kulit umbi kekuning-kuningan, berdaging kuning dan rasanya enak. Kelemahan dari kentang ini adalah peka terhadap penyakit busuk daun, virus Y, dan peka terhadap penyakit layu (Soelarso, 1997). Kentang merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang dikonsumsi umbinya, yang dikalangan masyarakat dikenal sebagai sayuran umbi. Kentang banyak mengandung zat karbohidrat yang sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Tingginya kandungan karbohidrat menyebabkan kentang dikenal sebagai bahan pangan yang dapat mensubtitusi bahan pangan karbohidrat lain yang berasal dari beras, jagung dan gandum. Bahkan kentang diketahui memiliki kandungan karbohidrat yang lebih tinggi dari ketiga sumber karobhidrat tersebut diatas (Samadi, 1997). Di Indonesia kentang dipanen dari lahan dataran tinggi seluas 30.000 ha/ tahun dengan hasil yang masih rendah kurang dari 11,5 ton/ha. Rendahnya hasil ini terutama disebabkan oleh penggunaan bibit yang kurang bermutu dan kurang tepatnya cara pengendalian hama dan penyakit. Di kebun percobaan ratarata dapat dihasilkan 20 ton /ha, bahkan beberapa petani yang menggunakan bibit
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
impor dan pengelolaan tanaman yang intensif dapat menghasilkan sampai 30 ton/ ha (Azis dkk, 1989). Meskipun produksi kentang terus meningkat namun masih sangat rendah dibandingkan dengan negara lain seperti Belanda (36 – 60 ton/ha ). Rendahnya produktifitas ini adalah akibat pemakaian bibit yang kurang baik, varietas berpotensi redah, teknik bercocock tanam yang kurang baik, keadaan lingkungan yang berbeda serta faktor pemupukan (Asandhi, 1985). Pemupukan kalium diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan produksi dan kualitas umbi kentang. Kenyataan menunjukkan bahwa pemberian kalium tidak selalu meningkatkan kualitas kentang. Pertumbuhan dan produksi umbi demikian pula kualitas umbi sangat tergantung pada jenis tanah, ketersediaan K dalam tanah dan banyaknya K diadsorbsi, juga jumlah K dalam tanah yang dapat dipertukarkan dan takaran K yang diberikan melalui
pemupukan
(Nainggolan dan Tarigan, 1992). Kalium bukan merupakan komponen dari bahan organik yang membentuk tanaman. Ia khusus terdapat dalam cairan sel dalam bentu ion – ion K+. namun kalium ini mempunyai fungsi yang mutlak harus ada dalam metabolisme tanaman. Kalium mempunyai pengaruh positif terhadap hasil dan kualitas tanaman. Kebutuhan tanaman akan unsur hara ini sangat tinggi, apabila Kalium tersedia dalam jumlah terbatas maka gejala kekurangan unsur hara akan segera nampak pada tanaman. Kalium merupakan unsur mobil dalam tanaman dan segera akan ditranslokasikan ke jaringan meristematik, bila mana jumlahnya terbatas bagi tanaman (Nyakpa, dkk, 1986).
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Di dalam dunia tumbuhan, zat pengatur tumbuh mempunyai peranan dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk kelangsungan hidupnya. Went (seorang ahli fisiologi bangsa Jerman) mengemukakan bahwa “Ohne wuchstoff, kein wachstum” artinya tanpa zat
pengatur tumbuh berarti tidak ada
pertumbuhan. Paklobutrazol merupakan zat penghambat pertumbuhan tertentu yang diperdagangkan, dapat menghambat pemanjangan batang dan menyebabkan pengkerdilan,
bekerja
antara
lain
menghambat
sintesis
giberellin.
(Salisbury and Ross, 2002). Paklobutrazol berfungsi (a) mengontrol apikal dominan, (b) memacu pembungaan, (c) menekan pertumbuhan tanaman/vigor tanaman dan (d) meningkatkan produksi. Pemberian Paklobutrazol efektif diberikan melalui penyiraman di tanah. Zat tersebut ditranslokasikan melalui jaringan xilem dan mencapai tunas pucuk. Sistem vaskular sebelah titik tumbuh berfungsi sebagai penyimpan zat pengatur tumbuh dan menghambat biosintesa asam giberelat sehingga mengakibatkan pertumbuhan atau pemanjangan tunas berhenti. Hal ini akan meningkatkan : (1) kandungan hormon sitokinin, (2)kandungan klorofil dan (3) kandungan karbohidrat dalam jaringan tanaman dan (4) meningkatkan penyerapan mineral.
Dengan meningkatnya faktor-faktor tersebut dapat
membantu keseimbangan C:N ratio sehingga akumulasi fotosintat meningkat dan memacu pembungaan. Dengan pemacuan tersebut diperoleh panen buah mangga yang lebih awal atau panen di luar musim (Rahayu, 2002).
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang “Respon Pertumbuhan dan
Produksi Tanaman Kentang Terhadap
Pemberian Pupuk Kalium dan Paklobutrazol.
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman kentang terhadap pemberian pupuk kalium dan paklobutrazol.
Hipotesis Penelitian
1. Ada pengaruh pemberian kalium terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kentang. 2. Ada pengaruh pemberian paklobutrazol terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kentang. 3. Ada pengaruh interaksi pemberian kalium dan paklobutrazol terhadap produksi tanaman kentang.
Kegunaan Penelitian
1. Sebagai bahan informasi bagi yang membutuhkan tentang budidaya kentang pada dosis kalium dan pemberian paklobutrazol. 2. Sebagai bahan untuk penulisan skripsi yang menjadi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian di Universitas Sumatera Utara, Medan.
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Kentang termasuk jenis tanaman sayuran semusim, berumur pendek, dan berbentuk perdu atau semak. Batang tanaman kentang berbentuk segi empat atau segi lima, tergantung pada varietasnya. Batang tanaman tidak berkayu, namun agak keras apabila dipijat. Batang kentang umumnya lemah sehingga mudah roboh bila kena angin kencang. Warna batang umumnya hijau tua dengan pigmen ungu. Batang tanaman bercabang – cabang dan setiap cabang ditumbuhi oleh daun – daun yang rimbun. Permukaan batang halus, pada ruas batang tempat tumbuhnya cabang mengalami penebalan. Batang tanaman berfungsi sebagai jalan zat – zat hara dari tanah ke daun untuk menyalurkan hasil fotosintesis dari daun kebagian tanaman yang lain. Tanaman kentang umumnya berdaun rimbun dan letak daun berselangseling mengelilingi batang tanaman. Daun berbentuk oval sampai oval agak bulat dengan ujung meruncing dan tulang-tulang daun menyirip seperti duri ikan. Warna daun hijau muda sampai hijau tua hingga kelabu. Ukuran daun yang sedang dengan tangkai tidak panjang (Samadi, 1997). Bunga tanaman kentang berwarna keputihan atau ungu, tumbuh ketiak daun teratas, dan berjenis kelamin dua. Benang sarinya berwarna kekuning – kuningan dan melingkari tangkai putik. Putik ini biasanya lebih cepat masak (Setiadi dan Fitri, 2000). Kedudukan benang sari tidak sama, ada yang lebih rendah dan ada pula yang lebih tinggi atau sama dengan putiknya. Hal inilah yang memungkinkan terjadinya persarian sendiri. Tiap benang sari mempunyai dua kantong sari atau Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
kepala sari berisi tepung sari yang kering hingga dapat tersebar oleh angin melalui pori yang terdapat pada ujungnya. Bunga kentang tersusun dalam bentuk karangan bunga (Inflorescence) yang tumbuh pada ujung batang. Satu karangan bunga memiliki 1-30 bunga tetapi pada umumnya 7-15 bunga untuk tiap karangan bunga. Susunan karangan bunga ada yang sederhana dan ada yang majemuk (Soelarso, 1997). Tanaman kentang memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar tunggang dapat menembus tanah sampai kedalaman 45 cm, sedangkan akar kentang umumnya tumbuh menyebar (menjalar) ke samping dan menembus tanah dangkal. Akar tanaman berwarna keputih-putihan dan halus berukuran sangat kecil. Di atas akar-akar tersebut akan tumbuh stolon, yang selanjutnya akan menjadi umbi kentang (Samadi, 1997). Umbi kentang terbentuk dari cabang samping diantara akar-akar. Proses pembentukan umbi ditandai dengan terhentinya pertumbuhan memanjang dari stolon yang diikuti pembesaran sehingga stolon membengkak. Menurut Burton, 1966 pada umbi kentang terdapat mata tunas yang tersusun secara spiral dan umumnya makin ke ujung umbi makin rapat mata tunasnya. Buah kentang mengandung 500 bakal biji yang dapat berkembang menjadi biji hanyalah berkisar antara 10-300 biji. Buah kentang dapat dipanen kira-kira 6 - 8 minggu setelah penyerbukan (Soelarso,1997). Biji tanaman kentang berukuran kecil dengan garis tengah lebih kurang 0,5 mm, berwarna krem dan memiliki masa dormansi lebih kurang 6 bulan (Rukmana, 2002).
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Syarat Tumbuh
Iklim Tanaman kentang dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik apabila ditanam pada kondisi lingkungan yang sesuai dengan persyaratan tumbuhnya (Rukmana, 2002). Di Indonesia, tanaman kentang diusahakan di daerah yang memiliki ketinggian 500 –3000 m di atas permukaan laut, dan pada ketinggian optimum antara
1000 – 2000 m di atas permukaan laut.
Suhu yang paling tepat bagi pertumbuhan kentang adalah 20oC-240C pada siang hari dan 80C-120C pada malam hari .suhu yang cocok selama periode pertumbuhan dari bertunas sampai stadium primordia bunga adalah 120C-160C. sedangkan setelah stadium primordia bunga suhu yang cocok adalah 190C-210C. Tanaman kentang dapat tumbuh baik pada suhu rata-rata 150C-200C. Jika suhu rata-rata melebihi 230C, daun biasanya akan menjadi kecil dan jarak antar ruas menjadi panjang ( Soelarso, 1997). Kelembaban tanah yang cocok untuk kentang adalah 70% dan curah hujan yang dikehendaki tanaman kentang antara 200 – 300 mm tiap bulan atau rata-rata 1000 mm selama masa pertumbuhan (Setiadi dan Fitri, 2000). Faktor cahaya yang paling penting untuk pertumbuhan tanaman adalah intensitas cahaya dan lama penyinaran. Untuk dapat berasimilasi dengan baik tanaman memerlukan intensitas cahaya yang besar. Menurut Harjadi (1979), laju fotosintesis berbanding lurus dengan intensitas cahaya sampai kira – kira 1.200 foot candle. Maka semakin besar atau meningkat intensitas cahaya matahari yang dapat diterima tanaman dapat mempercepat proses pembentukan umbi dan waktu
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
pembungaan. Lama penyinaran yang diperlukan tanaman untuk kegiatan fotosintesis adalah 9 jam sampai 12 jam per hari (Samadi, 1997). Tanah Kentang menghendaki tanah yang subur dengan kandungan bahan organik yang tinggi. Jenis tanah andisol merupakan pilihan yang paling tepat. Jenis tanah ini umumnya ditemukan di dataran tinggi atau di lereng – lereng yang tinggi (Hartus, 2001). Keadaan sifat biologis tanah yang baik dicirikan dengan adanya aktifitas organisme tanah. Kegiatan organisme tanah ini sangat dipengaruhi oleh sifat kimia dan sifat fisika. Pengaruh sifat biologis tanah terhadap tingkat pertumbuhan tanaman adalah dapat membantu tersedianya zat – zat hara yang diperlukan tanaman, membantu melarutkan zat – za hara yang tidak larut, menekan petumbuhan organisme tanah
yang merugikan (patogen), membantu proses
nitrifikasi tanah dan membantu melancarkan aerasi atau peredaran udara dalam tanah (Samadi, 1997). Tanah yang gembur dengan dengan pH 5 – 5.5 paling optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman kentang. Pada pH kurang dari 5, tanaman muda terserang penyakit bintil – bintil pada umbi yang disebabkan oleh serangan nematoda. Di samping itu, tanaman akan mengalami defisiensi fospor (P) dan magnesium (Mg) serta keracunan Mangan (Mn). Pada pH tinggi, tanaman mengalami defisiensi kalium (Hartus,2001).
Kalium
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Fungsi utama kalium (K) ialah membantu pembentukan protein dan karbohidrat. Kalium juga berperan dalam memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga, dan buah tidak mudah gugur. Yang tidak bisa dilupakan ialah kalium pun merupakan sumber kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi kekeringan dan penyakit (Lingga dan Marsono, 2004). Secara fisiologi K mempunyai fungsi mengatur pergerakan stomata dan hal-hal yang berhubungan dengan cairan sel. Unsur K berperan dalam mengatur membuka dan menutupnya stomata tanaman, sehingga mempengaruhi transpirasi. Bila kandungan unsur K tinggi, maka sel-sel stomata tanaman menutup (Wuryaningsih. dkk, 1997). Kalium juga berperan sebagai aktivator metabolisme, aktivator enzim, aktivator transportasi hasil metabolisme tanaman dan meningkatkan efisiensi penggunaan air (Harjadi dan Sudirman, 1988). Kalium diserap oleh tanaman dalam bentuk ion K+. Di dalam tanah, ion tersebut bersifat sangat dinamis. Tak mengherankan jika mudah tercuci pada tanah berpasir dan tanah dengan pH rendah. Dari ketiga unsur hara makro yang diserap oleh tanaman (N, P, K), kaliumlah yang jumlahnya paling melimpah di permukaan bumi (Novizan, 2002). Pada dasarnya, kalium dalam tanah ditemukan dalam mineral-mineral yang setelah terlapuk dapat melepaskan ion-ion kalium. Ion-ion diabsorbsi pada kation tertukar dan cepat tersedia untuk diserap tanaman. Kalium tersedia terkumpul di dalam tanah dengan regim kelembaban tanah ustic atau kering dimana tidak ada pencucian (Foth, 1991).
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Dalam pemupukan kalium, perlu diperhatikan jumlah kalium yang tersedia di dalam tanah (hasil analisa tanah). Pada tanah ber-pH rendah ketersedian kaliumnya sangat rendah. Ketersediaan kalium biasanya baik pada tanah netral maupun tanah basa (alkali) yang menunjukkan pencucian kalium dapat ditukar terbatas. Ketersediaan Kalium diartikan sebagai Kalium yang dibebaskan dari bentuk tidak dapat dipertukarkan kebentuk yang dapat dipertukarkan, sehingga dapat diserap tanaman. Berbagai faktor yang mempengaruhi ketersediaan Kalium dalam tanah untuk tanaman adalah peristiwa pembekuan dan pencairan, pembasahan dan pengeringan, pH tanah dan pelapukan. Kalium diserap dalam bentuk kation K+ yang monovalen. Berbeda dengan Posfat dan Nitrogen, Kalium tidak ikut menyusun bagian tanaman, tetapi K menyusun 80% dari kation yang didapati dalam floem dan transpor K berlangsung secara acropetal (Gardner dkk, 1991).
Paklobutrazol Zat pengatur tumbuh tanaman (plant regulator ) adalah senyawa organik yang bukan hara, yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat dan dapat merubah proses fisiologi tumbuhan. Yang dimaksud dengan inhibitor adalah zat yang menghambat pertumbuhan pada tanaman, sering didapat pada proses perkecambahan, pertumbuhan pucuk atau dalam dormansi. Sejak tahun 1949, inhibitor ini oleh para ahli fisiologi telah dikelompokkan kedalam zat pengatur tumbuh. Di dalam tanaman, inhibitor menyebar disetiap organ tubuh tanaman tergantung dari jenis inhibitor itu sendiri (Abidin, 1993). Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Paklobutrazol, ditemukan tahun 1976 dan merupakan anggota dari triazoles, yang tercatat sebagai penghambat pertumbuhan yang mempunyai keaktifan paling tinggi digolongannya. Zat ini efektif meliputi banyak jenis tanaman. Termasuk beberapa umbi dan tanaman berkayu. Senyawa ini membuktikan dapat mengurangi tingkat endogen GA1. Karena secara kimia triazol ditranspotasikan pada xylem, mungkin diabsorbsi oleh daun, tetapi dapat ditransportasikan keluar pada daun menuju bagian lain pada tanaman (Purohit, 1986). Paklobutrazol, secara struktur berhubungan dengan turunan triazol yang digunakan secara luas di bidang pertanian dan hortikultura sebagai zat penghambat pertumbuhan tanaman dan fungisida. Paklobutrazol dengan nama kimia [ ( 2RS,3RS) - ( 4-clorophenyl ) -4,4-dimethyl -2- ( 1H – 1,2,4-triazol 1- yl)pentan -3- ol ] adalah senyawa triazol yang diteliti secara intensif sebagai pengatur pertumbuhan tanaman yang sangat efektif dalam bidang agronomi dan tanaman hias (Frederick and Jessica, 2003). Kebanyakan efek dari Paklobutrazol adalah penghambat pertumbuhan. Telah dilaporkan bahwa senyawa ini dapat menyebabkan efek tambahan seperti penambahan pada jumlah buah atau penambahan stuktur kanopi atau memberi batasan perlindungan fungisida. Perlakuan paklobutrazol pada daun biasanya lebih hijau gelap dibanding dengan kontrol ( tanpa perlakuan ). Respon ini biasanya pada Paklobutrazol begitupula zat penghambat pertumbuhan lainnya juga meningkatkan warna lebih hijau pada daun. Tanaman yang diberikan Paklobutrazol biasanya memerlukan lebih sedikit air dibanding yang tanpa perlakuan. Tidak diketahui, apakah disebabkan karena luas daun berkurang pada Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
tanaman yang diberi perlakuan atau untuk merubah kebutuhan air terus menerus. Tanaman yang diberi Paklobutrazol mungkin lebih sedikit yang berhasil pada kerusakan temperatur tinggi dan rendah, dan juga lebih mampu beradaptasi terhadap kondisi cahaya yang rendah (Purohit, 1986). Paklobutrazol menyebabkan banyak pertukaran morfologi, anatomi, fisiologi dan biokimia pada tanaman yang penting melalui reduksi reaksi hydroxilasi dibutuhkan untuk giberellin dan biosintesis sterol. Beberapa laporan pertukaran yang tampak akibat aplikasi paklobutrazol menghasilkan mengurangi pertumbuhan yang lebih tinggi dan pertumbuhan tanaman yang lebih lengkap mempergelap hijau daun,lebih tingginya klorofil dan kandungan karotin, efisiensi fotosintesis lebih tinggi, pertukaran penting pada tingkat relatif penghambat petumbuhan tanaman, penambahan ketahanan terhadap tekanan lingkungan dan mempertinggi kapasitas serapan dan mengontrol produksi yang membahayakan (berlebihan) (Frederick dan Jessica, 2003). Rumus bangun Paklobutrazol dapat dilihat pada gambar . OH CL
CH2CHCHC(Me)3
N N N
Gambar 1 : Struktur Formula Paklobutrazol (Purohit,1986).
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian di Desa Sukanalu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Tanah Karo, dengan ketinggian lebih kurang 1.250 meter di atas permukaan laut dengan jenis tanah andisol. Penelitian ini dilaksanakan bulan Juni - Oktober 2007. Bahan dan Alat Penelitian Bahan – bahan
yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah bibit
kentang varietas Granola, paklobutrazol, pupuk kandang ayam, pupuk Urea, pupuk TSP, pupuk KCl, insektisida Decis 2.5 EC, Dithane M-45, dan bahan – bahan lain yang mendukung penelitian ini. Alat-alat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, garu, meteran, tali plastik, bambu, timbangan, gembor, hand sprayer, papan nama, pacak sampel, alat tulis dan peralatan lain yang mendukung dalam penelitian ini.
Metode Percobaan Metode yang digunakan pada percobaan ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan dua faktor perlakuan : Faktor 1 : Pupuk Kalium (K) dengan 4 taraf: K0 = 0 kg K2O/ha atau 0 g K2O /plot atau 0 g KCl /plot K1 = 50 kg K2O/ha atau 32 g K2O /plot atau 53 g KCl /plot Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
K2 = 100 kg K2O/ha atau 64 g K2O /plot atau 106 g KCl /plot K3 = 150 kg K2O/ha atau 96 g K2O/ plot atau 159 g KCl /plot Faktor 2 : Paklobutrazol (P) dengan 4 taraf: P0 = 0 g/l air P1 = 0,25 g/l air P2 = 0,5 g/ l air P3 = 0,75 g/l air Sehingga diperoleh 16 perlakuan kombinasi K0P0
K0P1
K0P2
K0P3
K1P0
K1P1
K1P2
K1P3
K2P0
K2P1
K2P2
K2P3
K3P0
K3P1
K3P2
K3P3
Jumlah ulangan
=3
Jumlah plot percobaan
= 48
Ukuran plot
= 200cm X 320cm
Jarak antar plot
= 50 cm
Jarak antar blok
= 100 cm
Jarak tanam
= 40 cm x 80 cm
Jumlah tanaman perplot
= 20 tanaman
Jumlah sampel perplot
= 4 tanaman
Jumlah total sampel
= 192 tanaman
Jumlah tanaman seluruhnya = 960 tanaman Luas lahan penanaman
= 32.5 m x 14.7 m
Model linier yang digunakan adalah : Yijk
= µ + ρi + αj + βk + (αβ) jk + ∑ijk Dimana :
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Yijk
= hasil pengamatan blok ke-i dengan Pupuk Kalium taraf ke- j dan konsentrasi Paklobutrazol ke-k
µ
= pengaruh nilai tengah perlakuan
ρi
= pengaruh blok ke- i
αj
= pengaruh perlakuan Pupuk Kalium taraf ke- j
βk
= pengaruh Konsentrasi Paklobutrazol ke- k
(αβ)jk = pengaruh interaksi perlakuan Pupuk Kalium taraf ke-j dan konsentrasi Paklobutrazol taraf ke- k ∑ijk
= galat percobaan blok ke- i dengan Pupuk Kalium ke-j dan konsentrasi Paklobutrazol ke-k Apabila pada daftar sidik ragam, perlakuan berpengaruh nyata terhadap
parameter maka dilanjutkan dengan Uji Duncan (Duncan Multiple Range Test).
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
PELAKSANAAN PENELITIAN
Pengolahan Tanah Sebelum areal diolah terlebih dahulu areal di bersihkan dari rerumputan, sisa-sisa tanaman, dan batu-batuan yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dengan menggunakan cangkul. Pengolahan tanah dilakukan dua kali. Pengolahan pertama dilakukan dengan mencangkul tanah sedalam + 30 cm dengan cara membalikkan tanah. Kemudian dibiarkan selama dua minggu dengan tujuan untuk meningkatkan perkembangan mikrobiologi yang ada dalam tanah.. Pengolahan kedua dilaksanakan dengan tujuan menghancurkan dan menghaluskan tanah. Setelah pengolahan tanah selesai, dilaksanakan penggaruan dan membersihkan areal pertanaman dari rumput-rumputan kemudian diratakan, lalu dibuat plot sesuai dengan metode penelitian. Pembuatan Bedengan dan Saluran Drainase Bedengan dibuat membujur searah Timur – Barat, agar penyebaran cahaya matahari dapat merata mengenai seluruh tanaman. Bedengan berukuran lebar 50 cm, tinggi 30 cm, jarak antar bedengan 20 cm. Selanjutnya dibuat saluran drainase pada pinggir lahan yang paling rendah dengan lebar 50 cm dengan dalam lebih rendah dari lahan.
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Penanaman Sebelum dilakukan penanaman terlebih dahulu dibuat lubang tanam sedalam 5-10 cm dengan jarak tanam 40 cm x 80 cm. Penanaman dilakukan pada lubang tanam dengan cara memasukkan umbi bibit ke lubang tanam dengan berat bibit 30 – 60 g yang sebelumnya telah ditimbang. Masing-masing lubang dimasukkan satu umbi bibit dengan posisi tunas menghadap ke atas dan selanjutnya di tutup dengan tanah kira-kira setebal 5 cm. Aplikasi Pupuk Kalium Pupuk kalium diaplikasikan pada saat tanam sesuai dengan dosis perlakuan yaitu 0 g K2O ( 0 g KCl), 32 g K2O (53 g KCl), 64 g K2O (106 g KCL), 64 g K2O (159 g KCl) per plot. Pemupukan dilakukan dengan sistem melingkar pada umbi kentang yang ditanam. Aplikasi Paklobutrazol Paclobutrazol diaplikasikan sebanyak tiga kali pada umur 45 HST, 55 HST dan 65 HST yaitu 0 g, 0.2,5 g, 0.50 g, 0.75 g dengan cara disemprotkan pada seluruh bagian daun tanaman secara merata sesuai perlakuan masing - masing sampai tanaman basah. Pemeliharaan Penyiraman Penyiraman dilakukan setiap hari yaitu pagi atau sore hari serta tergantung keadaan cuaca. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor dan diusahakan agar tanahnya tidak terlalu basah. Kebutuhan air yang diperlukan yaitu 70 mm/ tanaman untuk satu minggu. Pada umur 60 HST dilakukan penyiraman selang dua hari karena kebutuhan air untuk tanaman kentang telah berkurang. Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Penyulaman Penyulaman dilakukan bila terdapat tanaman yang mati atau tumbuh tidak sehat. Penyulaman ini dilakukan hingga umur tanaman satu minggu setelah tumbuh. Tujuan penyulaman untuk mengganti tanaman yang mati, layu, rusak atau kurang baik tumbuhnya. Pemupukan Pupuk yang digunakan adalah pupuk Urea 358 g/plot, TSP 133 g/plot, KCl (0 g K2O ( 0 g KCl), 32 g K2O (53 g KCl), 64 g K2O (106 g KCL), 64 g K2O (159 g KCl ) diberikan sesuai dengan perlakuan yang telah dibuat dan pupuk kandang 11.2 kg/plot. Pupuk KCl ,TSP dan pupuk kandang diberikan seluruhnya saat tanam, sedangkan pupuk Urea diberikan secara bertahap yaitu setengah bagian urea diberikan pada saat tanam dan sisanya diberikan satu bulan setelah tanam bersama dengan pembumbunan pertama. Penyiangan dan Pembumbunan Penyiangan
dilakukan
untuk
mengendalikan
gulma
sekaligus
menggemburkan tanah. Tumbuhan pengganggu perlu dikendalikan agar tidak menjadi saingan bagi tanaman utama dalam hal penyerapan unsur hara serta untuk mencegah serangan hama dan penyakit. Penyiangan dilakukan secara manual dengan mencabut gulma agar perakaran tanaman tidak terganggu. Pembumbunan dilaksanakan sebanyak dua kali. Pertama dilaksanakan setelah tanaman berumur satu bulan (4 MST) bersamaan dengan pemberian pupuk susulan. Pembumbunan kedua dilaksanakan pada saat tanaman berumur 14 MST.
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Pengendalian Hama dan Penyakit Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara intensif dengan pestisida. Pengendalian penyakit dilakukan dengan fungisida Dithane M-45, dosis 1-2 g/l. Frekuensi penyemprotan dilakukan 1 minggu sekali dan apabila terserang penyakit dilakukan 2 kali seminggu. Hama dicegah dengan insektisida Decis 2.5 EC dengan dosis 0.25 – 0.5 ml/l. Interval penyemprotan dilakukan 1 minggu sekali. Penyemprotan harus merata sampai belakang sisi daun. Panen Pemanenan dilakukan dengan kriteria daun-daun dan batangnya telah menguning, umbinya sudah tidak mudah lecet (mengelupas) dan umur telah mencapai 90 hari setelah tanam. Umbi kentang dipanen dengan cara mencabut dan membongkarnya dengan hati-hati agar tidak menimbulkan cacat pada umbi.
Pengamatan Parameter Tinggi Tanaman (cm) Tinggi tanaman diukur mulai dari permukaan tanah sampai ke titik tumbuh tanaman dengan menggunakan meteran. Tanaman yang bercabang - cabang diambil cabang yang paling tinggi. Untuk menentukan batas permukaan tanah digunakan patokan standart. Pengukuran dilakukan dengan interval dua minggu yaitu 4 , 6, 8 ,10 MST.
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Bobot Umbi / sampel (g) Kentang terlebih dulu dibersihkan dari tanah yang terangkat bersamaan dengan umbi lalu umbi ditimbang. Bobot umbi ditimbang pada saat selesai panen dari tanaman sampel pada setiap perlakuan. Bobot Umbi / plot (kg) Bobot umbi dari setiap plot ditimbang pada saat selesai panen. Umbi yang ditimbang adalah yang tidak terserang hama atau penyakit. Setelah diseleksi maka ditimbang berat basah umbi seluruhnya. Jumlah Umbi/ sampel (buah) Umbi dihitung seluruhnya pada setiap tanaman sampel. Setelah itu dimasukkan dalam kelas – kelasnya (Soelarso, 1997) yaitu : Kelas AA
= 4 – 5 umbi/kg
Kelas A
= 6 – 7 umbi/kg
Kelas B
= 8 – 10 umbi/kg
Kelas C
= 11- 15 umbi/kg
Kelas D
= > 15 umbi/kg
Shoot/ Root Ratio Shoot/root ratio tanaman kentang dihitung pada akhir penelitian. Tajuk dan akar tanaman dibersihkan dari kotoran yang melekat dan dimasukkan kedalam kantongan lalu diovenkan selama kurang lebih 24 jam dengan 70
0
suhu
C dan seterusnya 105 0C selama + 24 jam sampai konstan. Setelah
dikeluarkan dari oven, ditempatkan pada desikator selama 15 menit dan ditimbang beratnya setiap perlakuan.
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil 1.
Tinggi Tanaman Data pengamatan tinggi tanaman kentang umur 4, 6, 8 dan 10 MST dapat
dilihat pada lampiran 1, 3, 5 dan 7 sedangkan sidik ragamnya dapat dilihat pada lampiran 2, 4, 6 dan 8.
Berdasarkan data pengamatan dan daftar sidik ragam (Lampiran 1 - 8) dapat dilihat bahwa perlakuan pupuk kalium dan paklobutrazol serta interaksinya berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman kentang pada umur 4, 6, 8 dan 10 MST.
Rataan tinggi tanaman pada pada perlakuan pupuk kalium dan paklobutrazol serta interaksinya umur 10 Minggu Setelah Tanam (MST) dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Rataan tinggi tanaman pada umur 10 MST pada berbagai perlakuan pupuk kalium dan paklobutrazol.
Dosis Kalium K0 K1 K2 K3 RATA - RATA
PO 26.37 31.25 32.33 29.33 29.82
Konsentrasi Paklobutrazol P1 P2 P3 30.37 31.12 26.50 26.62 29.08 30.83 28.66 28.87 25.59 29.71 27.79 26.62 28.84 29.21 27.38
RATA - RATA 28.59 29.44 28.86 28.51
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda pada kolom dan baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata pada taraf 5% menurut uji Duncan.
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa taraf perlakuan K0 tidak berbeda nyata dengan perlakuan K1, K2, dan K3. Taraf perlakuan K1 memberikan tinggi tanaman pada 10 MST yang tertinggi yaitu 29.44 cm, sedangkan terendah pada K3 yaitu 28.51 cm. Perlakuan paklobutrazol P0 tidak berbeda nyata terhadap perlakuan P1, P2, dan P3. Perlakuan P0 menunjukkan tinggi tanaman tertinggi sebesar 29.82 cm dan terendah pada P3 sebesar 27.38 cm. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk kalium dan paklobutrazol tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman kentang
2. Bobot Umbi / Sampel Berdasarkan data pengamatan bobot umbi/sampel tanaman kentang dapat dilihat pada lampiran 9 sedangkan sidik ragamnya dapat dilihat pada lampiran 10. Berdasarkan data pengamatan dan daftar sidik ragam dapat dilihat bahwa perlakuan pupuk kalium dan paklobutrazol berpengaruh nyata terhadap bobot umbi per sampel sedangkan interaksi dari kedua perlakuan tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap bobot umbi/sampel. Rataan bobot umbi per sampel pada pada berbagai perlakuan pupuk kalium dan paklobutrazol dapat dilihat pada Tabel 2.
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Tabel 2.
Rataan bobot umbi/ sampel pada berbagai perlakuan pupuk kalium dan paklobutrazol. Konsentrasi Paklobutrasol RATA - RATA Dosis Kalium P0 P1 P2 P3 K0 604.0 647.7 666.0 550.3 617.0c K1 632.7 716.0 637.0 677.7 665.8b K2 699.3 739.3 762.0 518.0 679.6a K3 550.0 631.7 631.7 507.7 580.2d RATA - RATA 621.5c 683.7a 674.2b 563.4d
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda pada kolom dan baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata pada taraf 5% menurut uji Duncan. Berdasarkan
Tabel
2
terlihat
bahwa
perlakuan
pupuk
kalium
berpengaruh nyata terhadap bobot umbi/sampel. Bobot umbi/sampel tertinggi terdapat pada perlakuan K2 dengan rataan 679.6 g berbeda nyata dengan K3, K1 dan K0 . Sedangkan terendah terdapat pada perlakuan K3 dengan rataan 580.2 g berbeda nyata dengan K1, K2 dan K0. Berdasarkan
Tabel 2 dapat dilihat bahwa perlakuan paklobutrazol
berpengaruh nyata dengan bobot umbi/sampel. Bobot umbi/sampel tertinggi terdapat pada perlakuan P1 dengan rataan 683.7 g, berbeda nyata dengan perlakuan lainnya sedangkan terendah terdapat pada perlakuan P3 dengan rataan 563.4 g, berbeda nyata dengan P0, P1 dan P2. Hubungan antara bobot umbi /sampel dengan dosis pupuk kalium dapat dilihat pada gambar 2.
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Bobot Umbi/Sampel(g)
700 650
Ŷ
600
Ŷ
= 613.09 + 3.1733K - 0.0362K2 R2 = 0.99 max = 682.6 g pada K = 43.8 g
550 0
32
64
96
Dosis Kalium(g) Gambar 2.
Hubungan Antara Bobot Umbi/Sampel Kanaman Kentang Dengan Dosis Kalium
Berdasarkan
Gambar 2 terlihat bahwa hubungan antara dosis kalium
dengan bobot umbi/sampel bersifat kuadratik positif yang artinya setiap peningkatan dosis kalium akan meningkatkan bobot umbi/sampel sampai taraf 43.8 g/plot, selanjutnya peningkatan dosis tidak diikuti oleh peningkatan bobot umbi/sampel.
.
Hubungan antara bobot umbi/sampel dengan konsentrasi paklobutrazol
Bobot Umbi/Sampel (g)
dapat dilihat pada gambar 3. 700
650
Ŷ = 620.02 + 445.25P- 691.67P2 R2 = 0.95 Ŷ max= 691.68 g pada P = 0.32 g/l
600
550 0
0.25
0.5
0.75
Konsentrasi Paklobutrazol (g)
Gambar 3.
Hubungan Antara Bobot Umbi PerSampel Tanamana Kentang Dengan Konsentrasi Paklobutrazol .
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Berdasarkan gambar 3 dapat dilihat bahwa hubungan bobot umbi/sampel dengan konsenterasi paklobutrazol bersifat kuadratik positif artinya setiap peningkatan konsentrasi paklobutrazol akan meningkatkan bobot umbi/sampel sampai taraf
0.32 g, selanjutnya peningkatan konsentrasi tidak diikuti oleh
peningkatan bobot umbi/sampel.
3. Bobot Umbi/Plot Berdasarkan data pengamatan dan daftar sidik ragam (lampiran 11 dan 12) dapat dilihat bahwa perlakuan pupuk kalium dan paklobutrazol berpengaruh nyata terhadap bobot umbi per plot sedangkan interaksi dari kedua perlakuan tersebut berpengaruh tidak nyata terhadap bobot umbi/plot tanaman kentang. Rataan bobot umbi/plot pada berbagai perlakuan pupuk kalium dan paklobutrazol dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3.
Rataan bobot umbi/plot pada berbagai perlakuan Dosis kalium dan paklobutrazol.
Dosis Kalium K0 K1 K2 K3 RATA - RATA Keterangan :
Konsentrasi Paklobutrasol P0 P1 P2 P3 9.99 10.68 10.56 8.77 11.13 10.47 11.78 11.98 11.91 11.69 11.98 8.77 11.73 12.29 11.79 9.93 11.19b 11.08b 11.53a 9.86c
RATA - RATA 10.00c 11.34a 11.09b 11.44a
Notasi huruf yang berbeda pada kolom dan baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata pada taraf 5% menurut uji Duncan.
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa perlakuan pupuk kalium berpengaruh nyata terhadap bobot umbi/plot. Bobot umbi/plot tertinggi terdapat pada perlakuan K3 dengan rataan 11.44 kg berbeda nyata dengan perlakuan K0 dan K2 tetapi tidak berbeda nyata dengan K1. Sedangkan terendah terdapat pada perlakuan K0 dengan rataan 10.00 kg, berpengaruh nyata dengan perlakuan K1, K2 dan K3. Hubungan antara bobot umbi/plot dengan dosis kalium dapat dilihat
Bobot Umbi/Plot(kg)
pada gambar 4. Ŷ = 11.781+ 2.407K y r = 0.874
12.00 11.00 10.00 9.00 0
32
64
96
Dosis Kalium (g)
Gambar 4.
Hubungan Antara Bobot Umbi Perplot Tanaman Kentang dengan Dosis Kalium.
Berdasarkan Gambar 4 dapat dilihat bahwa hubungan antara bobot umbi/plot dengan dosis kalium bersifat linier positif artinya semakin tinggi dosis kalium yang diberikan maka bobot umbi/plot semakin tinggi.. Berdasarkan paklobutrazol
Tabel 3 dapat dilihat bahwa perlakuan konsentrasi
berpengaruh nyata terhadap berat umbi/plot. Berat umbi/plot
tertinggi terdapat pada perlakuan P2 dengan rataan 11.53 kg berbeda nyata dengan perlakuan P0, P1 dan P3 sedangkan bobot umbi/plot terendah terdapat pada perlakuan P3 dengan rataan 9.86 kg berbeda nyata dengan P0, P1 dan P2. Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Hubungan antara bobot umbi/plot dengan konsentrasi paklobutrazol
Bobot Umbi/Plot(kg)
dengan bobot umbi/plot dapat dilihat pada gambar 5.
12.00 11.00 Ŷ 10.00
= 11.087+3.781P - 7.0333P2 R2 = 0.87 max = 11,58 kg pada P = 0,268 g/l
Ŷ
9.00 0
0.25
0.5
0.75
Konsentrasi Paklobutrazol(g)
Gambar 5. Hubungan Antara Bobot Umbi/Plot Tanaman Kentang Dengan Konsentrasi Paklobutrazol. Berdasarkan gambar 5 dapat dilihat bahwa hubungan antara bobot umbi/plot dengan kosentrasi paklobutrazol
bersifat kuadratik positif artinya setiap
peningkatan konsentrasi paklobutazol akan meningkatkan bobot umbi sampai 0.268 g/l dan jika melebihi dosis ini akan menurunkan bobot dari umbi tanaman kentang. 4. Jumlah Umbi/Sampel Data pengamatan dan daftar sidik ragam (Lampiran 13 dan 14) dapat dilihat bahwa perlakuan pupuk kalium dan konsentrasi paklobutrazol serta interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah umbi/sampel. Rataan jumlah umbi/sampel pada perlakuan pupuk kalium dan paklobutrazol dapat dilihat pada Tabel 4.
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Tabel 4. Rataan jumlah umbi/sampel pada berbagai perlakuan
dosis
kalium dan paklobutrazol.
Dosis Kalium K0 K1 K2 K3 RATA - RATA
P0 6.92 6.82 7.25 6.25 6.81
Konsentrasi Paklobutrazol P1 P2 P3 6.50 6.67 6.42 7.56 6.83 5.75 6.92 6.50 5.58 6.42 6.67 5.67 6.85 6.66 5.85
RATA - RATA 6.62 6.74 6.56 6.25
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda pada kolom dan baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata pada taraf 5% menurut uji Duncan. Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa taraf perlakuan K0 tidak berbeda nyata terhadap K1, K2 dan K3. Perlakuan paklobutrazol P0 tidak berbeda nyata dengan P1, P2 dan P3. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk kalium dan paklobutrazol tidak berpengaruh terhadap jumlah umbi/sampel. Setelah dimasukkan kedalam kelas – kelasnya, maka didapat perlakuan pupuk kalium dan paklobutrazol serta interaksinya berpengaruh tidak nyata terhadap persentase kelas umbi (lampiran 15 dan 16). Rataan persentase kelas umbi pada perlakuan pupuk kalium dan paklobutrazol serta interaksinya dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rataan jumlah persentase kelas umbi pada perlakuan dosis kalium dan paklobutrazol. Konsentrasi Paklobutrazol RATA - RATA Dosis Kalium P0 P1 P2 P3 K0 11.22 9.88 10.06 11.93 10.77 K1 12.07 10.53 10.66 8.38 10.41 K2 10.37 9.33 8.58 11.06 9.84 K3 11.34 10.55 10.53 10.99 10.85 RATA - RATA 11.25 10.07 9.96 10.59 Keterangan : Notasi huruf yang berbeda pada kolom dan baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata pada taraf 5% menurut uji Duncan.
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Berdasarkan Tabel 5 terlihat bahwa taraf perlakuan K0 tidak berbeda nyata terhadap K1, K2 dan K3. Perlakuan paklobutrazol P0 tidak berbeda nyata dengan P1, P2 dan P3. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk kalium dan paklobutrazol tidak berpengaruh terhadap persentase kelas umbi tanaman kentang. 5. Shoot/Root Ratio Berdasarkan data pengamatan dan daftar sidik ragam (Lampiran 17 dan 18) dapat dilihat bahwa perlakuan pupuk kalium berpengaruh tidak nyata terhadap shoot/ root ratio tanaman kentang dan konsentrasi paklobutrazol berpengaruh nyata terhadap shoot/ root ratio tanamana kentang serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap shoot/ root ratio tanaman kentang. Rataan shoot/root ratio pada berbagai perlakuan pupuk kalium dan paklobutrazol dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5.
Rataan shoot/root ratio pada berbagai perlakuan dan paklobutrazol .
pupuk
kalium
Konsentrasi Paklobutrazol RATA - RATA Dosis Kalium P0 P1 P2 P3 K0 6.31 4.35 5.47 4.35 5.12 K1 6.45 4.36 5.51 5.32 5.41 K2 5.54 4.67 4.17 4.74 4.78 K3 6.06 5.77 3.28 3.92 4.75 RATA - RATA 6.09a 4.78b 4.61b 4.58b Keterangan : Notasi huruf yang berbeda pada kolom dan baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata pada taraf 5% menurut uji Duncan. Berdasarkan Tabel 5 terlihat bahwa taraf perlakuan dosis Konsentrasi paklobutrazol terbesar pada P0 sebesar 6.09 berpengaruh nyata dengan P3, P2 dan KP1. Taraf perlakuan terendah sebesar 4.58 P3 berbeda nyata dengan P0 tetapi tidak berbeda nyata dengan P1 dan P2.
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Hubungan shoot/root ratio pada tanaman kentang dengan konsentrasi
Shoot/Root Ratio
paklobutrazol
dapat dilihat pada Gambar 6
6.00 Ŷ = 5.2758 - 0.692P R = 0.51
5.00
4.00 0
0.25
0.5
0.75
Konsentrasi Paklobutrazol(g) Gambar 6. Hubungan Shoot/Root Ratio Pada Tanaman Kentang Dengan Konsentrasi Paklobutrazol Berdasarkan Gambar 6 diperoleh hubungan shoot/root ratiotanaman kentang dengan konsentrasi paklobutrazol bersifat linier negatif artinya semakin tinggi konsentrasi paklobutrazol yang diberikan maka shoot/root ratio tanaman kentang semakin menurun. .
Pembahasan Respon Pemberian Pupuk Kalium Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kentang Berdasarkan data pengamatan tanaman kentang dapat diuraikan bahwa pemberian pupuk kalium berpengaruh nyata terhadap bobot umbi/sampel, bobot umbi/plotdan shoot/root ratio serta berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah umbi/ sampel dan persentase kelas umbi. Salah
satu
faktor
pembatas
dalam
pertumbuhan
tanaman
dan
perkembangan tanaman adalah suplai zat hara penting. Suplai zat hara dapat ditingkatkan dengan melakukan tindakan yang optimum akan meningkatkan Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
potensi produksi tanaman. Sedangkan tingkat pemberian unsur hara yang terlalu rendah atau terlalu tinggi akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Setyadi,1992). Unsur kalium diperlukan tanaman untuk pembentukan karbohidrat didalam umbi, untuk kekuatan daun, ketebalan daun, dan pembesaran daun. Tetapi pengaruhnya terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman tidak begitu nyata. Disamping itu unsur kalium berpengaruh terhadap penigkatan daya serap air pada tanaman sehingga dapat mencegah tanaman menderita kelayuan, meningkatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit, memperbesar umbi dan meningkatkan daya simpan umbi (Samadi,1997). .Pemberian pupuk kalium berpengaruh nyata terhadap bobot umbi/ sampel pada tanaman kentang. Hal ini disebabkan karena pemberian pupuk kalium yang cukup akan diserap tanaman yang berperan dalam proses fotosintesis sehongga dapat berjalan dengan lancar dan translokasi karbohidrat kelembagaan umbi dapat berjalan dengan baik sehingga menghasilkan umbi yang besar. Surahadikusumah (1982) menyatakan bahwa kalium berperan dalam proses fotosintesis, respirasi, metabolisme dan translokasi karbohidrat. Kalium juga berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman kentang setelah umbi terbentuk. Tanaman yang cukup mendapat kalium akan mampu membentuk umbi yang besar juga disebabkan oleh penyerapan air dan hara yang lebih baik dan translokasi yang lebih lancar. Dengan demikian perlakun kalium dapat mempengaruhi ukuran umbi.
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Pemberian pupuk kalium berpengaruh nyata terhadap bobot umbi/plot tanaman kentang. Hal ini diduga karena tanaman yang cukup mendapat kalium akan mampu membentuk umbi besar juga bobot yang tinggi dengan diserapnya kalium dengan baik sehingga translokasi karbohidrat dapat berjalan lancar dalam pembentukan umbi. Hal ini sesuai dengan pendapat Harrisson,et al, (1982), menyatakan bahwa unsur kalium diperlukan tanaman dalam sintesa protein dan karbohidrat serta translokasi karbohidrat lebih lancar. Pemberian pupuk kalium berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman kentang pada semua pengamatan. Hal ini diduga karena pemberian kalium diperlukan tanaman dalam untuk pembesaran daun, ketebalan daun dan untuk kekuatan daun serta memacu meningkatnya jumlah klorofil daun sehingga tinggi tanaman tidak terlalu tampak. Samadi (1997), menyatakan bahwa unsur kalium diperlukan tanaman untuk pembentukan karbohidarat didalam umbi, untuk kekuatan daun, ketebalan daun dan
pembesaran daun; tetapi pengaruhnya
terhadap pertumbuhan vegetatif tidak terlalu nyata. Pemberian pupuk kalium berpengaruh tidak nyata terhadap shoot/root ratio tanaman kentang. Hal ini diduga karena pemberian pupuk kalium banyak dipengaruhi faktor seperti lingkungan yang tidak cocok atau serangan hama dan penyakit, mengakibatkan kerusakan pada bagian tanaman sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Pemberian pupuk kalium berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah umbi/sampel dan persentase kelas umbi. Hal ini disebabkan karena pemberian pupuk kalium banyak dipengaruhi oleh banyak faktor seperti faktor lingkungan yang tidak cocok ataupun serangan hama dan penyakit yang mengakibatkan Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
terganggunya tanaman sehinggga pertumbuhan tanaman terganggu, sehingga pada waktu pembentukan umbi mengalami hambatan. Begitu juga dengan persentase kelas umbi dimana berasal dari banyaknya jumlah umbi. Respon pemberian Konsentrasi Paklobutrazol Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kentang Berdasarkan data pengamatan dan daftar sidik ragam dapat di lihat bahwa perlakuan paklobutrazol
berpengaruh nyata bobot umbi/sampel dan bobot
umbi/plot, tetapi tidak berbeda nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah umbi/sampel, persentase kelas umbi dan shoot/root ratio tanaman kentang. Pemberian paklobutrazol berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman kentang. Hal ini disebabkan karena pemberian paklobutrasol yang diaplikasikan pada umur 45 HST, 55, dan 65 HST hanya menghambat pertumbuhan tunas yang muncul sehingga tidak terlalu nampak pengaruhnya terhadap tinggi tanaman. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wieland dan Wampe (1985), yang menyatakan bahwa pemberian paklobutrazol efektif diberikan melalui tanah. Zat tersebut ditranslokasikan melalui jaringan xilem dan mencapai tunas pucuk. Sistem vasculer disebelah titik tumbuh berfungsi sebagai penyimpan zat pengatur tumbuh dan menghambat biosintesa asam giberelat sehingga mengakibatkan pertumbuhan dan pemanjangan tunas berhenti. Pemberian paklobutrazol berpengaruh nyata terhadap bobot umbi/ sampel dan bobot umbi/plot tanaman kentang. Hal ini disebabkan
karena aplikasi
paklobutrazol meningkatkan kandungan klorofil daun sehingga aktifitas fotosintesis dapat berjalan dengan baik dan penghambatan terhadap tunas memacu hasil fotosintesis dipergunakan untuk pembentukan karbohidrat pada umbi. Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Frederick dan jessica (2003) menyatakan bahwa beberapa laporan pertukaran yang tampak akibat aplikasi paclobutrasol mengurangi pertumbuhan yang terlalu tinggi dan pertumbuhan tanaman yang lebih lengkap, mempergelap hijau daun, tingginya klorofil daun dan kandungan karotin, efesiensi fotosintesis lebih tinggi, penambahan ketahanan terhadap tekanan lingkungan dan mempertinggi kapasitas serapan dan mengontrol produksi yang berlebihan. Pemberian paklobutrazol berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah umbi/ sampel dan persentase kelas umbi tanaman kentang. Hal ini disebabkan karena aplikasi paklobutrazol dilakukan pada umur 45 HST dimana, pada saat ini umbi telah terbentuk sehingga paclobutrasol hanya berfungsi untuk meningkatkan bobot umbi kentang. Pemberian paklobutrazol berpengaruh nyata terhadap perbandingan tajuk dan akar (shoot/root ratio) tanaman kentang. Hal ini diakibatkan dengan aplikasi paklobutrazol dapat meningkatkan perluasan akar pada tanaman kentang dan penghambatan pertumbuhan tunas. Dengan ini maka didapat shoot root ratio yang semakin kecil. Hal imi sesuai dengan pendapat Wattimena (1988), menyatakan bahwa paklobutrazol juga memiliki kiprah mempertebal batang, mencegah kerebahan, menghambat etiolasi, memperluas perakaran, penghambat senensese, meningkatkan pembuahan dan membantu perkecambahan. Pengaruh Interaksi Antara Pemberian Pupuk Kalium dan Paklobutrazol Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kentang. Berdasarkan hasil sidik ragam menunjukkan bahwa hasil interaksi antara perlakuan pupuk kalium dan paklobutrazol berpengaruh tidak nyata terhadap Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
tinggi
tanaman,
bobot
tanaman/
sampel,
bobot
tanaman/plot,
jumlah
umbi/sampel,persentase kelas umbi dan shoot/root ratio pada tanaman kentang. Hal ini diduga karena antara perlakuan pupuk kalium dan paklobutrazol belum saling mendukung dalam mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman kentang secara bersamaan . Seperti kita lihat bahwa pemberian pupuk kalium diberikan untuk memacu pertumbuhan tanaman dengan meningkatkan pertumbuhan sel sedangkan paklobutrazol menghambat pertumbuhan sel tanaman kentang.
Begitu juga pada bobot umbi dimana pada pembentukan umbi
dipengaruhi oleh kelancaran fotosintesis tanaman. Mungkin aplikasi pemberian paklobutrazol belum dalam kondisi yang tepat
dan dipengaruhi oleh faktor
lingkungan yang lain. Sutedjo dan Kartosapoetra (1998) menyatakan bahwa bila salah satu faktor berpengaruh lebih kuat daripada faktor lainnya, maka pengaruh faktor tersebut tertutupi dan bila masing – masing faktor mempunyai sifat yang jauh berbeda pengaruh dan sifat kerjanya maka akan menghasilkan hubungan yang berpengaruh tidak nyata dalam mendukung suatu pertumbuhan tanaman. Selanjutnya Hakim (1986), menyatakan bahwa pertumbuhan tanaman akan lebih baik bila faktor yang mempengaruhi pertumbuhan seimbang dan memberi keuntungan. Bila faktor ini tidak dapat dikendalikan maka pertumbuhan yang diharapkan tidak dapat diperoleh.
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 1. Perlakuan pupuk kalium berpengaruh nyata terhadap bobot umbi/sampel dengan taraf optimum 43.8 g dengan produksi 21.34 ton/ha dan bobot umbi/plot tertinggi 11.44 kg (K3) dan terendah 10 kg (K0), tetapi tidak berbeda nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah umbi/sampel, persentase kelas umbi dan shoot/root ratio tanaman kentang. 2. Perlakuan paklobutrazol berpengaruh nyata terhadap bobot umbi/sampel dengan taraf optimum 0.342 g/l air dengan produksi 21.61 ton/ha , bobot umbi/plot dengan taraf optimum 0.268 g/l air dan shoot/root ratio tertinggi 60.9 (P0) dan terendah 4.58 (P3), tetapi tidak berbeda nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah umbi/sampel dan persentase kelas umbi 3. Interaksi pupuk kalium dan konsentrasi paklobutrazol berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, bobot umbi/sampel,bobot umbi/plot, jumlah umbi/sampel,persentase kelas umbi dan shoot root ratio tanaman kentang. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan paklobutrazol yang bervariasi pada musim/lokasi yang berbeda hingga dapat diperoleh parameter lebih nyata. 2. Disarankan penggunaan perlakuan K2P2 dapat meningkatkan hasil sebesar 23.81 ton/ha produksi tanaman kentang. Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z. 1993.Dasar – Dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh. Angkasa, Bandung. hal 37 - 44 Asandhi,A.A. 1985. Petunjuk Praktis Bercocok Tanam Kentang Dataran Medium.Balai Penelitian Hortikultura Lembang. Lembang Azis. A.A. Dkk. 1989, Kentang, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian BPH Lembang, Jawa Barat Foth, H. D. 1991. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Hal. 361 dan 368. Frederick and M. Jessica. 2003. Physiologycal Effects of Paclobutrasol During Plant Stress. Domonican University of California. http://www.abstracs.aspb.org/Pb 2003/public/P30/0697.htm, California Gardner, F. P., R. B. Pearce, dan R. L. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press, Jakarta. Terjemahan Susilo H. Hal 155 dan 269. Nyakpa, M. Y., Hakim, N., Lubis, A. M., Nugroho, S. G., Diha, M. A., Hong, G. B., dan Bailey, H. H., 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung Press, Lampung. Hal 178-179. Harjadi. 1979, Pengantar Agronomi, P. T. Gramedia, Jakarta Hartus, T. 2001, Usaha Pembibitan Kentang Bebas Virus, Penebar Swadaya, Jakarta. Lingga, P. dan Marsono. 2004. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta. Hal 8 dan 108-109. Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka, Jakarta. Hal. 16 dan 41. Nainggolan P. dan D. Tarigan. 1992. Pengaruh Sumber dan Dosis Pupuk Kalium Terhadap Hasil dan Mutu Umbi Kentang. Dalam : Jurnal Hortikultura 2, Balitbang Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Jakarta. Purohit,S.S,1986. Hormonal Regulation of Plant Development. Volume III. Agro Botanical http://www.OVPg.org/98otrios.htm, india
Growth and Publishers
Rahayu, M. 2002, Adaptasi Teknologi Pembungaan Mangga di Luar Musim. http://www.htb.litbang deptan.jo id/abs 2002/.htm Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Rukmana, R. 2002, Usaha Kanisius,Yogyakarta
Tani
Kentang
di
Dataran
Medium,
Salisbury, F. B. and Ross, C. W. 2002. Plant Physiology. Wadsworth Publishing Company, Belmont, California. hal 319 - 329 Samadi, B.1997.Usaha Tani Kentang, Kanisius, Yogyakarta. Setiadi dan Surya Fittri N, 2000, Kentang Varietas dan Pembudidayaan, Penebar Swadaya, Jakarta. Soelarso, B.R, 1997. Budi Daya Kentang Bebas Penyakit, Kanisius, Yogyakarta. Sunarjono H,1975, Budi Daya Kentang (Solanum tuberosum L), P.T. Soeroengan, Jl. Pecenongan, Jakarta. Surahadikusumah,S.E, 1982, Pengaruh Kalium Terhadap Produksi dan Kualitas Umbi Kentang Varietas Thong dan Catela di Pasir Sirongge. Tesis. IPB, Bogor Wuryaningsih, S. Sutater, T. dan Sutomo. 1997. Pengaruh Dosis dan Frekwensi Pemberian Pupuk Kalium Serta Persentase Air Tersedia Terhadap Tanaman Melati. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Jakarta. Jurnal Hortikultura I (3). Hal 781-787.
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Lampiran 1. Data Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) 4 MST PERLAKUAN
K0P0 K0P1 K0P2 K0P3 K1P0 K1P1 K1P2 K1P3 K2P0 K2P1 K2P2 K2P3 K3P0 K3P1 K3P2 K3P3 RATA - RATA
ULANGAN II
I
10.25 12.25 10.62 9.25 6.50 9.25 10.50 12.00 11.50 12.50 9.37 9.12 10.50 6.87 14.00 5.25 9.98
9.75 8.00 13.62 11.25 7.75 11.37 8.87 9.87 7.12 9.00 14.87 9.75 10.87 12.00 10.37 12.87 10.46
RATA - RATA
III
6.62 9.75 8.87 10.75 7.25 8.12 11.87 8.25 7.87 7.87 11.00 11.50 7.00 9.75 7.25 8.87 8.91
8.87 10.00 11.04 10.42 7.17 9.58 10.41 10.04 8.83 9.79 11.75 10.12 9.46 9.54 10.54 9.00 9.78
Lampiran 2. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 4 MST SK
db
JK
KT
Blok Perlakuan K K Lin K Kuad K Kub P P Lin P Kuad P Kub Interaksi K X P error Total
2 15 3 1 1 1 3 1 1 1
20.08 49.30 5.52 0.16 0.26 5.10 33.41 15.88 14.33 3.19
10.04 3.29 1.84 0.16 0.26 5.10 11.14 15.88 14.33 3.19
9 30 47
10.38 144.18 213.56
1.15 4.81
F hit
2.09 0.68 0.38 0.03 0.05 1.06 2.32 3.30 2.98 0.66
F .05
tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn
3.32 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17
0.24 tn
2.21
KK = 22.42 % Keterangan = * = tn =
berpengaruh nyata tidak nyata
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Lampiran 3. Data Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) 6 MST PERLAKUAN
I
K0P0 K0P1 K0P2 K0P3 K1P0 K1P1 K1P2 K1P3 K2P0 K2P1 K2P2 K2P3 K3P0 K3P1 K3P2 K3P3
18.37 28.25 20.00 20.12 19.37 23.87 25.00 20.00 24.37 20.12 23.37 15.62 24.25 18.12 20.25 19.62
ULANGAN II 18.75 26.00 24.25 25.87 24.37 23.12 22.00 26.25 22.12 22.00 24.25 18.50 22.75 26.25 20.00 21.25
RATA - RATA
III 25.62 23.87 28.87 20.37 20.75 24.62 18.25 25.50 30.25 20.87 19.62 16.62 23.87 27.83 24.75 24.62
20.91 26.04 24.37 22.12 21.50 23.87 21.75 23.92 25.58 21.00 22.41 16.91 23.62 24.07 21.67 21.83
RATA - RATA
Lampiran 4. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 6 MST SK
Blok Perlakuan K K Lin K Kuad K Kub P P Lin P Kuad P Kub Interaksi K X P error Total
db
2 15 3 1 1 1 3 1 1 1 9 30 47
JK 43.12 215.48 22.89 5.32 11.11 6.46 40.51 23.95 14.47 2.10 152.08 257.10 515.70
KT 21.56 14.37 7.63 5.32 11.11 6.46 13.50 23.95 14.47 2.10 16.90 8.57
F hit 2.52 1.68 0.89 0.62 1.30 0.75 1.58 2.79 1.69 0.24 1.97
F .05
tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn
3.32 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.21
KK = 12.95 % Keterangan = * = tn =
berpengaruh nyata tidak nyata
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Lampiran 5. Data Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) 6 MST PERLAKUAN
I
K0P0 K0P1 K0P2 K0P3 K1P0 K1P1 K1P2 K1P3 K2P0 K2P1 K2P2 K2P3 K3P0 K3P1 K3P2 K3P3
23.25 30.37 26.62 23.00 31.00 26.50 29.50 22.87 29.00 24.47 28.50 18.37 28.12 25.75 25.75 24.62 26.11
RATA - RATA
ULANGAN II 21.37 32.30 27.87 27.25 30.12 24.12 28.37 27.37 27.50 26.25 27.87 25.50 20.87 28.00 23.12 22.00 26.24
RATA - RATA
III 27.75 21.12 31.37 23.37 28.00 27.25 24.75 28.87 29.87 27.75 25.50 20.62 25.87 30.75 30.75 26.87 26.90
24.12 27.93 28.62 24.54 29.71 25.96 27.54 26.37 28.79 26.16 27.29 21.50 24.95 28.17 26.54 24.50 26.42
Lampiran 6. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 6 MST SK
Blok Perlakuan K K Lin K Kuad K Kub P P Lin P Kuad P Kub Interaksi K X P error Total
db
2 15 3 1 1 1 3 1 1 1 9 30 47
JK 5.83 203.40 16.11 3.04 2.91 10.16 79.19 34.27 35.31 9.61 108.09 274.07 483.30
KT 2.91 13.56 5.37 3.04 2.91 10.16 26.40 34.27 35.31 9.61 12.01 9.14
F hit 0.32 1.48 0.59 0.33 0.32 1.11 2.89 3.75 3.87 1.05 1.31
F .05
tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn
3.32 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.21
KK = 11.44 % Keterangan = * = tn =
berpengaruh nyata tidak nyata
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Lampiran 7. Data Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) 10 MST PERLAKUAN
I
K0P0 K0P1 K0P2 K0P3 K1P0 K1P1 K1P2 K1P3 K2P0 K2P1 K2P2 K2P3 K3P0 K3P1 K3P2 K3P3 RATA - RATA
24.62 31.25 28.50 23.00 31.12 27.50 30.75 27.25 32.87 26.62 29.37 26.87 31.25 27.12 27.87 28.25 28.39
ULANGAN II 22.37 30.62 29.25 29.62 32.12 22.87 32.62 32.00 30.37 28.37 28.62 27.12 28.37 31.75 23.37 21.12 28.16
RATA - RATA
III 32.12 29.25 35.62 26.87 30.50 29.50 23.87 33.25 33.75 31.00 28.62 21.87 28.37 30.26 32.12 30.50 28.94
26.37 30.37 31.12 26.50 31.25 26.62 29.08 30.83 32.33 28.66 28.87 25.29 29.33 29.71 27.79 26.62 28.80
Lampiran 8. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 10 MST SK
Blok Perlakuan K K Lin K Kuad K Kub P P Lin P Kuad P Kub Interaksi K X P error Total
db
2 15 3 1 1 1 3 1 1 1 9 30 47
JK 26.64 197.17 41.19 30.72 2.59 7.89 7.83 1.08 4.92 1.83 148.14 304.03 527.83
KT 13.32 13.14 13.73 30.72 2.59 7.89 2.61 1.08 4.92 1.83 16.46 10.13
F hit 1.31 1.30 1.35 3.03 0.26 0.78 0.26 0.11 0.49 0.18 1.62
F .05
tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn
3.32 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.21
KK = 11.05 % Keterangan = * = tn =
berpengaruh nyata tidak nyata
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Lampiran 9. Data Pengamatan Bobot Umbi per Sampel (g) PERLAKUAN
I
K0P0 K0P1 K0P2 K0P3 K1P0 K1P1 K1P2 K1P3 K2P0 K2P1 K2P2 K2P3 K3P0 K3P1 K3P2 K3P3 RATA - RATA
583 710 598 513 623 715 780 735 693 760 753 686 495 655 618 440 647
ULANGAN II 558 650 760 663 605 650 628 643 710 700 840 505 620 750 647 478 650
RATA - RATA
III 671 583 640 475 670 783 503 655 695 758 693 363 535 490 630 605 609
604 648 666 550 633 716 637 678 699 739 762 518 550 632 632 508 636
Lampiran 10. Daftar Sidik Ragam Bobot Umbi per Sampel SK
Blok Perlakuan K K Lin K Kuad K Kub P P Lin P Kuad P Kub Interaksi K X P error Total
db
2 15 3 1 1 1 3 1 1 1 9 30 47
JK 16773.50 257812.31 75185.73 22310.82 65934.19 3673.838 110484.06 20258.44 89700.52 525.1042 72142.52 210794.50 485380.31
KT 8386.75 17187.49 25061.91 22310.82 65934.19 3673.838 36828.02 20258.44 89700.52 525.1042 8015.84 7026.48
F hit 1.19 2.45 3.57 3.18 9.38 0.52 5.24 2.88 12.77 0.07 1.14
F .05
tn * * tn * tn * tn * tn tn
3.32 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.21
KK = 13.19 % Keterangan = * = tn =
berpengaruh nyata tidak nyata
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Lampiran 11. Data Pengamatan Bobot Umbi per Plot (kg) PERLAKUAN
I
K0P0 K0P1 K0P2 K0P3 K1P0 K1P1 K1P2 K1P3 K2P0 K2P1 K2P2 K2P3 K3P0 K3P1 K3P2 K3P3 RATA - RATA
8.83 11.54 11.19 9.45 11.59 10.67 11.52 12.54 12.11 12.34 11.51 8.54 11.88 11.52 11.27 9.36 10.99
ULANGAN II 8.73 10.26 10.24 7.05 10.52 10.10 12.21 11.67 11.14 12.50 13.76 9.62 12.88 13.50 13.19 10.01 11.09
RATA - RATA
III 12.40 10.23 10.26 9.82 11.28 10.63 11.61 11.72 12.48 10.23 10.67 8.15 10.44 11.86 10.92 10.42 10.82
9.99 10.68 10.56 8.77 11.13 10.47 11.78 11.98 11.91 11.69 11.98 8.77 11.73 12.29 11.79 9.93 10.97
Lampiran 12. Daftar Sidik Ragam Bobot Umbi per Sampel SK
Blok Perlakuan K K Lin K Kuad K Kub P P Lin P Kuad P Kub Interaksi K X P error Total
db
2 15 3 1 1 1 3 1 1 1 9 30 47
JK 0.58 58.04 15.71 9.90 2.93 2.88 20.22 8.37 9.28 2.57 22.12 35.20 93.82
KT 0.29 3.87 5.24 9.90 2.93 2.88 6.74 8.37 9.28 2.57 2.46 1.17
F hit 0.25 3.30 4.46 8.44 2.50 2.45 5.74 7.13 7.91 2.19 2.09
F .05
tn * * * * tn tn * * * tn
3.32 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.21
KK = 9.878 % Keterangan = * = tn =
berpengaruh nyata tidak nyata
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Lampiran 13. Data Pengamatan Jumlah Umbi per Sampel (buah) PERLAKUAN
I
K0P0 K0P1 K0P2 K0P3 K1P0 K1P1 K1P2 K1P3 K2P0 K2P1 K2P2 K2P3 K3P0 K3P1 K3P2 K3P3
4.75 7.50 7.00 7.25 7.75 7.25 8.25 7.50 8.75 7.25 7.00 6.50 7.25 6.75 7.50 4.25 7.03
RATA - RATA
ULANGAN II 5.50 6.25 7.25 6.50 6.50 6.50 7.50 5.25 6.75 6.25 6.50 5.75 6.25 5.75 6.75 5.50 6.30
RATA - RATA
III 10.50 5.75 5.75 5.50 6.25 9.00 4.75 4.50 6.25 7.25 6.00 4.50 5.25 6.75 5.75 7.25 6.31
6.92 6.50 6.67 6.42 6.83 7.58 6.83 5.75 7.25 6.92 6.50 5.58 6.25 6.42 6.67 5.67 6.55
Lampiran 14. Daftar Sidik Ragam Jumlah Umbi per Sampel SK
Blok Perlakuan K K Lin K Kuad K Kub P P Lin P Kuad P Kub Interaksi K X P error Total
db
2 15 3 1 1 1 3 1 1 1 9 30 47
JK 5.63 13.50 1.63 1.03 0.57 0.02 7.91 5.63 2.19 0.09 3.96 50.08 69.21
KT 2.82 0.90 0.54 1.03 0.57 0.02 2.64 5.63 2.19 0.09 0.44 1.67
F hit 1.69 0.54 0.33 0.62 0.34 0.01 1.58 3.37 1.31 0.06 0.26
F .05 tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn
3.32 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.21
KK = 19.73 % Keterangan = * = tn =
berpengaruh nyata tidak nyata
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Lampiran 15. Data Pengamatan Persentase Kelas Umbi PERLAKUAN
K0P0 K0P1 K0P2 K0P3 K1P0 K1P1 K1P2 K1P3 K2P0 K2P1 K2P2 K2P3 K3P0 K3P1 K3P2 K3P3
I 8.18 10.56 11.66 14.50 12.50 10.06 10.57 10.13 12.68 9.53 9.33 9.42 14.21 10.22 12.09 9.65
RATA - RATA
10.96
ULANGAN II 9.82 9.61 9.53 9.84 10.65 10.00 11.90 8.20 9.50 8.92 7.73 11.27 10.08 7.66 10.38 11.45 9.78
RATA - RATA
III 15.67 9.48 8.98 11.45 13.05 11.53 9.50 6.81 8.92 9.53 8.69 12.50 9.72 13.77 9.12 11.88 10.66
11.22C 9.88B 10.06B 11.93C 12.07C 10.53B 10.66B 8.38B 10.37B 9.33B 8.58B 11.06C 11.34C 10.55B 10.53B 10.99B 10.47
Lampiran 16. Daftar Sidik Ragam Jumlah Umbi per Sampel SK
Blok Perlakuan K K Lin K Kuad K Kub P P Lin P Kuad P Kub Interaksi K X P error Total
db
2 15 3 1 1 1 3 1 1 1 9 30 47
KK = 9.86 %
Keterangan = * = tn =
berpengaruh nyata tidak nyata
JK 11.90 49.30 7.74 0.07 5.73 1.94 12.51 2.61 9.84 0.06 29.05 101.19 162.40
KT 5.95 3.29 2.58 0.07 5.73 1.94 4.17 2.61 9.84 0.06 3.23 3.37
F hit 1.76 0.97 0.77 0.02 1.70 0.58 1.24 0.77 2.92 0.02 0.96
F .05 tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn
3.32 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.21
Persentase kelas umbi AA = 4 – 6 umbi/ kg A = 7 – 8 umbi/kg B = 9 – 10 umbi/kg C = 11 – 15 umbi/kg D = >15 umbi/kg
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Lampiran 17. Data Pengamatan Shoot/Root Ratio PERLAKUAN
I
K0P0 K0P1 K0P2 K0P3 K1P0 K1P1 K1P2 K1P3 K2P0 K2P1 K2P2 K2P3 K3P0 K3P1 K3P2 K3P3
5.42 3.61 4.62 2.83 6.03 4.14 3.79 4.30 5.97 4.18 4.34 4.45 4.40 6.28 3.18 4.90 4.53
RATA - RATA
ULANGAN II 4.75 4.88 2.63 5.48 7.27 2.82 5.92 6.42 4.95 4.62 2.79 6.77 5.80 6.01 2.48 4.06 4.85
RATA - RATA
III 8.77 4.55 9.16 4.75 6.04 6.12 6.82 5.25 5.69 5.21 5.38 3.01 7.97 5.01 4.17 2.79 5.67
6.31 4.35 5.47 4.35 6.45 4.36 5.51 5.32 5.54 4.67 4.17 4.74 6.06 5.77 3.28 3.92 5.02
Lampiran 18. Daftar Sidik Ragam Shoot/Root Ratio SK
Blok Perlakuan K K Lin K Kuad K Kub P P Lin P Kuad P Kub Interaksi K X P error Total
db
2 15 3 1 1 1 3 1 1 1 9 30 47
JK 11.05 37.96 3.49 1.80 0.30 1.39 18.68 13.21 4.92 0.56 15.79 61.63 110.64
KT 5.52 2.53 1.16 1.80 0.30 1.39 6.23 13.21 4.92 0.56 1.75 2.05
F hit 2.69 1.23 0.57 0.87 0.14 0.68 3.03 6.43 2.39 0.27 0.85
F .05 tn tn tn tn tn tn * * tn tn tn
3.32 1.99 2.92 4.17 4.17 4.17 2.92 4.17 4.17 4.17 2.21
KK = 28.52 % Keterangan = * = tn =
berpengaruh nyata tidak nyata
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Lampiran 19 : Bagan Penelitian Tanaman
BLOK I
BLOK II a
K1 P0
K3 P3
K2 P3
K3 P0
b K2 P1
K1 P0
K0 P1
K1 P3
K2 P2
K3 P1
K3 P2
K0 P2
K0 P3
K1 P2
K2 P0
K3 P0
K3 P3
K1 P1
K2 P3
K0 P0
c K1 P2
K2 P1
K0 P0
K2 P0
K3 P1
K1 P3
K0 P2
K0 P1
K1 P1
K0 P3
K3 P2
K2 P2
BLOK III K0 P2
K0 P0
K2 P0
K3 P1
K1 P3
K0 P3
K1 P1
K0 P1
K3 P3
K2 P2
K3 P1
K2 P3
K1 P2
K3 P0
K2 P1
K1 P0
Keterangan: a = 100 cm B = 50 cm C = 50 cm
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Lampiran 20. Bagan Tanaman per Plot 200 cm
x
x
x
x
x
o
x
o
x
x
o
o
x
x
x
x
x
x
x
a
x
320 cm
b
Keterangan: X = tanaman O = tanaman sampel a = jarak antar barisan b = jarak antar tanaman
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Lampiran 21: Jadwal Kegiatan Penelitian
Kegiatan
Minggu Ke1
1. Pengolahan Tanah 2. Pembuatan Bedengan dan Saluran Drainase
2
3
X
X
X
X
4
3. Penanaman 4. Aplikasi Pupuk Kalium 5. Aplikasi Paklobutrazol
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1 7
X X X
X
X
6. Pemeliharaan Penyiraman
Disesuaikan dengan Kondisi Lapangan
Penyulaman Pemupukan Penyiangan dan Pembubunan Pengendalian Hama dan Penyakit 7. Pengamatan Parameter Tinggi Tanaman (cm) Bobot Umbi/Sampel (g) Bobot Umbi/Plot (kg) Jumlah Umbi Perplot (buah)
X X
X
X X
X
Disesuaikan dengan Kondisi Lapangan
X
X
X
X
Shoot/ Root Ratio 8. Panen
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
X X X X X
Lampiran 22 : Deskripsi Tanaman Kentang Varietas Granola Nama
: Granola
Umur
: ± 90 hari
Tinggi Tanaman
: ± 60 cm- 70 cm
Bentuk Daun
: Oval
Bentuk Umbi
: Oval
Mata Umbi
: Dangkal
Permukaan Umbi
: Halus
Warna Batang
: Hijau
Warna Daun
: Hijau
Warna Bunga
: Putih
Warna kulit umbi
: Kuning-putih
Warna daging umbi
: Kuning
Kualitas umbi
: Baik
Ketahanan terhadap penyakit
: - Agak tahan terhadap PVA dan PVY - Agak tahan terhadap PLRV - Agak peka terhadap penyakit layu bakteri dan busuk daun
Rekomendasi
: Baik ditanam pada musim kemarau dan dapat juga ditanam di musim hujan.
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Lampiran 23 : Gambar Umbi Kentang Hasil Penelitian
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009
Ringkas Sitepu : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pupuk Kalium Dan Paklobutrazol, 2007. USU Repository © 2009