I. PENDAHULUAN Posisi geografis Indonesia yang strategis, terletak di daerah tropis, diantara Benua Asia dan Australia, diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta dilalui garis katulistiwa, terdiri dari pulau dan kepulauan yang membujur dari barat ke timur, terdapat banyak selat dan teluk, menyebabkan wilayah Indonesia rentan terhadap fenomena perubahan cuaca / iklim. Kondisi iklim Indonesia dipengaruhi fenomena El Nino Southern Oscillation (ENSO) yang bersumber dari wilayah timur Indonesia (Ekuator Pasifik Tengah) dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang bersumber dari wilayah barat Indonesia (Samudera Hindia barat Sumatera hingga timur Afrika), disamping dipengaruhi oleh fenomena regional, seperti sirkulasi monsun Asia-Australia, Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis atau Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ) yang merupakan daerah pertumbuhan awan, serta kondisi suhu permukaan laut sekitar wilayah Indonesia. Sementara kondisi topografi wilayah Indonesia yang memiliki daerah pegunungan, daerah berlembah, serta banyak pantai, merupakan topografi lokal yang menambah beragamnya kondisi iklim di wilayah Indonesia, baik menurut ruang (wilayah) maupun waktu. Berdasarkan hasil analisis data periode 30 tahun terakhir (1981-2010), secara klimatologis wilayah Indonesia memiliki 407 pola iklim, dimana 342 pola merupakan Zona Musim (ZOM) terdapat perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan periode musim kemarau (umumnya pola Monsun), sedangkan 65 pola lainnya adalah Non Zona Musim (Non ZOM). Daerah Non ZOM pada umumnya memiliki 2 maksimum curah hujan dalam setahun (pola Ekuatorial) atau daerah dimana sepanjang tahun curah hujannya tinggi atau rendah. Fenomena yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia 1. El Nino Southern Oscillation (ENSO) El Nino Southern Oscillation (ENSO) merupakan fenomena global dari sistem interaksi lautan atmosfer yang ditandai dengan adanya anomali suhu permukaan laut di wilayah Ekuator Pasifik Tengah dimana jika anomali suhu permukaan laut di daerah tersebut positif (lebih panas dari rata-ratanya) maka disebut El Nino, namun jika anomaly suhu permukaan laut Negatif disebut La Nina. Sementara itu dampak pengaruh El Nino di Indonesia, sangat tergantung dengan kondisi perairan wilayah Indonesia. El Nino yang berpengaruh terhadap pengurangan curah hujan secara drastis, baru akan terjadi bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup dingin. Namun bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup hangat, El Nino tidak menyebabkan kurangnya curah hujan secara signifikan di Indonesia. Disamping itu, mengingat luasnya wilayah Indonesia, tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh El Nino. Sedangkan La Nina secara umum menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat apabila disertai
1
dengan menghangatnya suhu permukaan laut di perairan Indonesia. Seperti halnya El Nino, dampak La Nina tidak berpengaruh ke seluruh wilayah Indonesia. 2. Indian Ocean Dipole (IOD) Indian Ocean Dipole (IOD) merupakan fenomena interaksi laut– atmosfer di Samudera Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan nilai (selisih) antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera. Perbedaan nilai anomali suhu muka laut dimaksud disebut sebagai Dipole Mode Index (DMI). Untuk DMI positif, umumnya berdampak kurangnya curah hujan di Indonesia bagian barat. Sedangkan nilai DMI negatif, berdampak terhadap meningkatnya curah hujan di Indonesia bagian barat. 3. Sirkulasi Monsun Asia – Australia Sirkulasi angin di Indonesia ditentukan oleh pola perbedaan tekanan udara di Australia dan Asia. Pola tekanan udara ini mengikuti pola peredaran matahari dalam setahun yang mengakibatkan sirkulasi angin di Indonesia umumnya menaikan pola monsun, yaitu sirkulasi angin yang mengalami perubahan arah setiap setengah tahun sekali. Pola angin baratan terjadi karena adanya tekanan tinggi di Asia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim hujan di Indonesia. Pola angin timuran/tenggara terjadi karena adanya tekanan tinggi di Australia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim kemarau di Indonesia. 4. Daerah Pertemuan Angin Convergence Zone / ITCZ)
Antar
Tropis
(Inter
Tropical
ITCZ merupakan daerah tekanan rendah yang memanjang dari barat ke timur dengan posisi selalu berubah mengikuti pergerakan posisi matahari ke arah utara dan selatan khatulistiwa. Wilayah Indonesia yang berada di sekitar khatulistiwa, maka pada daerah-daerah yang dilewati ITCZ pada umumnya berpotensi terjadinya pertumbuhan awan-awan hujan. 5. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat digunakan sebagai salah satu indikator banyak-sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, dan erat kaitannya dengan proses pembentukan awan di atas wilayah Indonesia. Jika suhu permukaan laut dingin berpotensi sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, sebaliknya panasnya suhu permukaan laut berpotensi menimbulkan banyaknya uap air di atmosfer.
2
II. RINGKASAN A. Kondisi Dinamika Atmosfer dan Laut Dinamika atmosfer dan laut dipantau dan diprakirakan berdasarkan aktivitas fenomena alam, meliputi : El Nino Southern Oscillation (ENSO), Indian Ocean Dipole (IOD), Sirkulasi Monsun Asia-Australia, Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ), dan Suhu Permukaan laut Indonesia. Monitoring dan prakiraan kondisi dinamika atmosfer dan laut dimaksud yang akan terjadi pada Musim Kemarau 2016, adalah : 1. Monitoring dan Prakiraan Fenomena ENSO dan IOD a. El Nino Southern Oscillation (ENSO) Sejak akhir Februari tahun 2016 kondisi di Ekuator Pasifik Tengah (region Nino3.4) berada pada kondisi yang cenderung hangat, kondisi ini diprediksi terus berlanjut hingga Maret 2016 kemudian meluruh menuju Netral pada April-Mei 2016. Pada akhir Februari 2016 indeks Nino3.4 sudah berada pada kondisi El Nino Moderate dengan indeksnya bernilai +1,79. Beberapa prediksi menunjukkan bahwa kondisi El Nino Moderate akan meluruh hingga pertengahan tahun 2016. Dalam kaitan ini memberikan indikasi bahwa awal Musim Kemarau 2016 di Wilayah Indonesia tidak signifikan terpengaruh kondisi El Nino seiring meluruhnya ke kondisi Netral. Indeks Osilasi Selatan (SOI) sejak Mei 2015 sampai dengan Februari 2016 masih bernilai negatif kuat hingga kurang dari -10, nilai ini menunjukkan terjadinya El Nino. Kondisi demikian memberikan indikasi bahwa aktivitas sirkulasi angin pasat berpengaruh kurang signifikan ke wilayah Indonesia. b. Indian Ocean Dipole (IOD) Nilai Dipole Mode Index (DMI) dalam 3 bulan terakhir adalah : +0,08 (Desember 2015) ; -0,48 (Januari 2016) dan -0.26 (Februari 2016). Sementara, prediksi Dipole Mode Indeks (DMI) pada bulan Maret hingga Juli 2016 berkisar pada nilai +0,11 s/d +0,36. Nilai ini berada pada kondisi normal positif. Dengan demikian, mengindikasikan bahwa pada Musim Kemarau 2016, uap air dari Samudera Hindia menuju wilayah Indonesia dalam kondisi Normal.
3
2. Monitoring dan Prakiraan Fenomena Sirkulasi Monsun AsiaAustralia, ITCZ, dan Suhu Permukaan Laut Indonesia a. Sirkulasi Monsun Asia – Australia Hingga akhir Februari 2016 sirkulasi monsun di Indonesia umumnya masih dalam kisaran normalnya. Sirkulasi angin pada lapisan 850mb untuk wilayah Indonesia bagian selatan bertiup dari arah barat, sedangkan di wilayah Indonesia bagian utara angin berbelok dari arah timur laut ke tenggara. Diprakirakan bahwa monsun Asia diprediksi masih kuat hingga Maret 2016. b. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone / ITCZ) Posisi ITCZ pada akhir Februari 2016 dominan masih berada di selatan ekuator dan akan bergerak ke arah utara menuju garis ekuator mengikuti pergerakan tahunannya. Jika dibandingkan terhadap posisi rata-ratanya, posisi tersebut cukup sesuai dengan kisaran rata-rata, sehingga potensi sifat musim hujan di beberapa wilayah diprakirakan akan cenderung normal sesuai kondisi ratarata wilayah masing-masing. c. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia Hingga akhir Februari 2016, kondisi suhu permukaan laut di perairan Indonesia, pada umumnya berada pada kondisi hangat dengan anomali suhu berkisar +0,25°C s/d +1,5°C. Daerah dengan suhu permukaan laut relatif lebih hangat berada di perairan di barat Sumatera dan Samudera Hindia bagian selatan, yang anomali suhu permukaan lautnya mencapai +1,5 s/d +2°C . Suhu permukaan laut di Indonesia selama Musim Kemarau 2016 diprakirakan sebagai berikut : 1) Umumnya wilayah perairan Indonesia diprakirakan akan tetap hangat hingga agustus 2016 dengan anomali suhu berkisar +0,5°C s/d +2°C. 2) Wilayah perairan Indonesia lainnya seperti Sumatera bagian utara diprakirakan akan cenderung normal hingga lebih dingin dengan anomali suhu permukaan laut berkisar antara -0,5oC s/d 0°C.
4
B. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Pada 342 Zona Musim (ZOM) 1. Prakiraan ”Awal” Musim Kemarau 2016 - Februari 2016 : 4 ZOM ( 1.2% dari 342 ZOM) - Maret 2016 : 11 ZOM ( 3.2% dari 342 ZOM) - April 2016 : 58 ZOM ( 17% dari 342 ZOM) - Mei 2016 : 134 ZOM ( 39.2% dari 342 ZOM) - Juni 2016 : 91 ZOM ( 26.6% dari 342 ZOM) - Juli 2016 : 29 ZOM (8.5% dari 342 ZOM) - Agustus 2016 : 11 ZOM ( 3.2% dari 342 ZOM) - September 2016 : 3 ZOM ( 0.9% dari 342 ZOM) - Oktober 2016 : 1 ZOM ( 0.3% dari 342 ZOM)
2. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemrau 2016 Terhadap Rata-Ratanya (Periode 1981–2010) - Maju dari rata-ratanya : 78 ZOM ( 22.8% dari 342 ZOM) - Sama dengan rata-ratanya : 94 ZOM (27.5% dari 342 ZOM) - Mundur dari rata-ratanya : 170 ZOM (49.7% dari 342 ZOM) 3. Prakiraan ”Sifat Hujan“ Musim Kemrau 2016 - Atas Normal (AN) : 78 ZOM (22.8% dari 342 ZOM) - Normal (N) : 221 ZOM (64.6% dari 342 ZOM) - Bawah Normal (BN) : 43 ZOM (12.6% dari 342 ZOM) Prakiraan Musim Kemarau 2016 secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Awal Musim Kemarau 2016 di 342 Zona Musim (ZOM) diprakirakan umumnya mulai bulan Mei 2016 sebanyak 134 ZOM (39.2%) dan Juni 2016 sebanyak 91 ZOM (26.6%). Sedangkan beberapa daerah lainnya awal Musim Hujan terjadi pada Februari 2016 sebanyak 4 ZOM (1.2%), Maret 2016 sebanyak 11 ZOM (3.2%), April 2016 sebanyak 58 ZOM (17.0%), Juli 2016 sebanyak 29 ZOM (8.5%), Agustus 2016 sebanyak 11 ZOM (3.2%), September 2016 sebanyak 3 ZOM (0.9%) dan Oktober 2016 sebanyak 1 ZOM (0.3%) 2) Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya selama 30 tahun (19812010), Awal Musim Kemarau 2016, sebagian besar daerah yaitu 170 ZOM (49.7%) mundur jika dibandingkan dengan rata-ratanya dan 94 ZOM (27.5%) sama terhadap rata-ratanya. Sedangkan yang maju terhadap rata-rata 78 ZOM (22.8%). 3). Sifat Hujan selama Musim Hujan 2015/2016 di sebagian besar daerah yaitu 221 ZOM (64.6%) diprakirakan Normal dan 78 ZOM (22.8%) Bawah Normal. Sedangkan Atas Normal yaitu sebanyak 43 ZOM (12.6%).
5
C. Prakiraan Hujan Kumulatif Periode April - September 2016 di Luar Zona Musim (Non ZOM) 1. Curah hujan kumulatif selama periode April sampai dengan September 2016 di daerah Non Zona Musim, bervariasi dari <500 mm hingga >2000 mm. CH kumulatif 501-100 mm terjadi Aceh bagian tengah dan Riau Sulawesi bagian tengah dan Gorontalo, serta Papua bagian selatan. CH kumulatif 1001-1500 mm diprakirakan terjadi di Aceh bagian selatan, Sumbar bagian utara dan Bengkulu bagian timur. ebagian besar wilayah Non ZOM di Kalimantan, kab. Tana Toraja dan Luwu, Sarmi, Enarotali dan Biak. CH kumulatif 1501 – 2000 mm diprakirakan terjadi Aceh Jaya, kota Calang, Naganraya, Meulaboh, Blangpidie, sebagian besar Aceh Barat, Deli Serdang bagian selatan, Simalungun bagian utara, Tapanuli Tengah, Sibolga, bagian barat Mandailing Natal, Bengkulu Utara bagian tumur laut, Pesisir Bengkulu Utara, Argamakmur, Sintang, Nangapinoh, Kapuashulu, Kota Putusibau, Nunukan, Sesayap, Tarakan, Tanjungselor, Luwu Timur, Kolala Utara, Kolaka Selatan bagian utara, Kendari bagian utara, Morowali bagian selatan, sebagian besar Papua Barat, Kabupaten Nabire, Timika dan Kab. Asmat bagian barat.
2. Sifat hujan kumulatif di daerah Non Zona Musim, diprakirakan umumnya Normal (N). Wilayah dengan sifat hujan Normal (N) antara lain di sepanjang pantai barat pulau Sumatera, Lebak bagian timur, sebagian kab. Bogor, sebagian besar Kalimantan Barat, sebagian Tanah Laut, Nunukan, Sesayap, Tarakan, Tanjungselor, sebagian besar Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara bagian utara, sebagian Kab. Fak Fak, Kabupaten Nabire Kab. Asmat bagian timur dan Kab. Mappi bagian utara, Kerom bagian selatan, Pegunungan Bintang. Sedangkan untuk wilayah yang diprakirakan hujannya lebih sedikit dari rata-ratanya atau sifat hujannya Bawah Normal (BN) adalah Aceh Jaya, kota Calang, Aceh besar bagian selatan, sebagian besar Pidie, Blanggisa, Pulau Belitung, Riau Kepulauan, Luwuk, Pulau Pelang, Kep. Banggai, Kabupaten Pohuwato, bagian selatan kab. Gorontalo, Kota Sorong, Sorong, Boven Digul Selatan, Sebagian besar kab. Bintuni Paniai dan sebagian Puncak Jaya.
6
Gambar . Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 di Indonesia
7
Gambar . Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-Rata 1981 - 2010
8
Gambar . Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016
9
III.
PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2016 PADA ZONA MUSIM (ZOM) DI INDONESIA
A. SUMATERA (ZOM nomor 1 s/d 54). A.1. “Awal” Musim Kemarau 2016 pada 54 Zona Musim (ZOM) di Sumatera, sebagian besar wilayah diprakirakan berkisar pada bulan Mei 2016. Sebanyak 3 ZOM, awal Musim Kemarau antara dasarian I – III Februari 2016, meliputi sebagian besar Kota Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar Bagian utara dan timur, Pidie Utara, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara dan kota Langsa, Aceh Timur, Aceh Tamiang dan Kota Langsa. Sebanyak 1 ZOM, awal Musim Kemarau jatuh pada dasarian III April 2016, yaitu daerah Lampung Selatan bagian selatan. sebanyak 27 ZOM awal musim kemarau antara dasarian I - III Mei 2016, meliputi Langkat, Deli Serdang, Asahan, Simalungun, Labuhan Batu, Toba Samosir, , Dairi, Karo, Pematang Siantar, Sergai, Humbahas, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Tapanuli bagian barat, Mandailing Natal, Pasaman bagian utara, Solok Selatan bagian timur, Rokan Hilir bagian barat laut dan selatan, Rokan Hulu, sebagian besar Kampar, Bengkalis bagian barat daya, Siak bagian tengah/barat laut/selatan, Pekanbaru bagian utara, Kuantan Singingi, Dharmasraya, Indragiri Hulu bagian barat, Tebo bagian selatan/tengah/utara, Bungo bagian timur laut dan utara, Tanjung Jabung Barat bagian timur, Tanjung Jabung Timur bagian barat, tengah dan timur, Tanjung Jabung Barat bagian tengah dan selatan, sebagian besar Muaro Jambi, Muba bagian utara dan timur laut, Musi Banyuasin bagian timur laut dan utara, Kota Jambi, Batanghari, Musi Banyuasin Utara bagian timur, Kota Sungai Penuh, Kerinci bagian utara dan tengah, Palembang bagian Timur, Banyuasin bagian tenggara, OKI bagian barat dan tenggara, OKU Timur bagian timur laut dan barat daya, Ogan Ilir bagian tenggara, OKU Selatan bagian timur, OKU bagian tenggara, Way Kanan Lampung Utara bagian selatan, Tulangbawang Barat bagian utara dan selatan, Tulangbawang, Mesuji, Lampung Tengah bagian timur, selatan dan utara, Lampung Utara bagian timur, Lampung Timur bagian barat , timur dan selatan, Metro, Lampung Selatan bagian utara Sebanyak 21 ZOM, awal Musim Kemarau antara dasarian I – III Juni 2016, meliputi, Bener Meriah, Aceh Tengah, Nagan Raya bagian timur, Gayo Lues bagian utara dan timur, Aceh Utara bagian selatan, Aceh Timur bagian tengah, Aceh Tamiang bagian barat, Deli Serdang/Kota Medan bagian utara, Langkat bagian timur dan utara, Serdang Bedagai, Medan bagian selatan, Binjai, Sergai, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Simalungun, Asahan, Dairi bagian barat, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbahas, 50 Kota bagian timur , Kota Payakumbuh, Tanah Datar, sekitar Danau Singkarak, Kota Sawahlunto , Kota Solok , Solok, Sijunjung, Kampar bagian tenggrara dan barat daya, Pekanbaru bagian selatan, Singingi bagian tengah
10
dan timur, Indragiri Hulu, Palewalan, Tanjung Jabung Barat bagian barat daya, Tebo bagian tenggara dan barat daya, Batanghari, Sarolangun, Muba bagian barat, sebagian besar Bungo, sebagian besar Merangin, Musi Rawas bagian barat dan timur, tengah dan utara, Kerinci bagian barat/timur/selatan, Muko selatan bagian timur, Lebong Utara, Bengkulu Utara bagian barat , Kepahiang, Palembang bagian tengah dan barat, Banyuasin, Musi Banyuasin, Muara Enim bagian tengah dan timur laut, Prabumulih bagian timur laut dan barat daya, Ogan Ilir bagian utara dan barat daya, OKI bagian barat, sebagian besar Lahat, OKU bagian utara dan barat daya, Empat Lawang bagian tengah dan selatan, Pagar Alam, Muara Enim bagian selatan, OKU Selatan bagian tengah dan barat laut, Lampung Barat bagian timur,Tanggamus bagian utara, Way Kanan bagian selatan, Lampung Utara bagian barat, Lampung Tengah bagian barat, Lampung Utara bagian utara, Bangka bagian utara. Sebanyak 2 ZOM, awal Musim Kemarau antara dasarian I – III Juli 2016, meliputi Bangka bagian selatan dan Bangka bagian barat. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal Musim Kemarau periode 19812010, maka sebanyak 14 ZOM maju (lebih awal) dari rata-ratanya, 23 ZOM sama dengan rata-ratanya dan sebanyak 17 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-rata. A.2. “Sifat Hujan” Musim Kemarau 2016 pada 54 Zona Musim di Sumatera, diprakirakan umumnya Normal (N). Sebanyak 28 ZOM, sifat hujan Musim Kemarau 2016 Normal, meliputi Kota Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar bagian timur dan utara, Pidie utara, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Kota Langsa, Bener Meriah bagian timur, Gayo Lues bagian timur, Langkat bagian timur, Serdang Bedagai, Medan bagian selatan, Binjai, Sergai, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Simalungun, Asahan, Dairi, Karo, Toba Samosir, Humbahas, Labuhan Batu, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli bagian barat, Kota Sawahlunto, Kota Solok, Solok Selatan bagian barat dan timur, Tanah Datar, sekitar Danau Singkarak, Solok, Sijunjung, Kampar bagian barat daya, Dharmasraya, Rokan Hilir bagian selatan, Kuantan Singingi bagian selatan, Indragiri Hulu, Kampar bagian tenggara, Pekanbaru bagian selatan, Singingi bagian tengah dan timur, Palewalan, Indragiri Hilir, Musi Banyuasin, Muba bagian barat dan utara, Musi Rawas bagian barat, timur dan utara, sebagian besar Propinsi Jambi, Muko selatan bagian timur, Lebong Utara, Bengkulu Utara bagian barat, Lahat bagian utara, Muara Enim bagian tengah, Prabumulih bagian barat daya, Ogan Ilir bagian barat daya, OKU bagian utara, OKI bagian barat dan tenggara, Palembang bagian Timur, Banyuasin bagian tenggara, Tulangbawang Barat bagian utara, Tulangbawang, Mesuji, Lampung Tengah bagian barat, Tanggamus utara bagian timur, Pringsewu, Pesawaran bagian utara, Lampung Selatan bagian utara , Lampung Timur bagian selatan, Bangka.
11
Sebanyak 20 ZOM, sifat hujan Musim Kemarau 2016 Atas Normal, meliputi Bener Meriah, Aceh Tengah, Nagan Raya bagian timur, Gayo Lues bagian utara, Langkat, Deli Serdang, Karo bagian timur, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Kota Sungai Penuh, Kerinci bagian utara dan tengah, Kepahiang, Musi Rawas bagian tengah, Palembang bagian tengah dan barat, Banyuasin, Musi Banyuasin, Muara Enim bagian selatan dan timur laut, Prabumulih bagian timur laut, Ogan Ilir bagian utara, OKI bagian barat, Empat Lawang bagian tengah dan selatan, Lahat bagian tengah dan selatan, Pagar Alam, sebagian besar OKU Selatan, OKU bagian tenggara dan barat daya, OKU Timur bagian barat daya dan timur laut, Ogan Ilir bagian tenggara, OKI bagian barat daya, Way Kanan, sebagian besar Lampung Barat, sebagian besar Lampung Utara, Lampung Tengah, Tulangbawang Barat bagian selatan, Lampung Timur bagian barat dan timur, Metro, Bukit Barisan, Tanggamus, Pesawaran bagian barat, tengah dan selatan, Bandar Lampung bagian barat, Lampung Selatan bagian selatan. Sebanyak 6 ZOM, sifat hujan Musim Kemarau 2016 Bawah Normal, meliputi Langkat/ Deli Serdang/Kota Medan bagian utara, Asahan, Simalungun, Labuhan Batu, Toba Samosir, Rokan Hilir bagian barat laut, Tapanuli Selatan, Pasaman bagian utara, 50 Kota bagian timur, Kota Payakumbuh, Rokan Hulu, Bengkalis bagian barat daya, Siak bagian tengah/barat laut/selatan, Kampar, Pekanbaru bagian utara, Kuantan Singingi bagian tengah/barat/utara.
Prakiraan Musim Kemarau 2016 pada 54 Zona Musim di Sumatera, secara rinci disajikan pada Tabel 1. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 di Nangro Aceh Darussalam dan Sumatera Utara disajikan pada Gambar A.1.a, Peta Perbandingan Prakiraan awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar A.1.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 disajikan pada Gambar A.1.c. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 di Sumatera Barat, Riau, dan Jambi disajikan pada Gambar A.2.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar A.2.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 disajikan pada Gambar A.2.c. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 di Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, dan Bangka Belitung disajikan pada Gambar A.3.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap rata-ratanya disajikan pada Gambar A.3.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 disajikan pada Gambar A.3.c.
12
Tabel 1 : Prakiraan Musim Kemarau 2016 di Sumatera NO ZOM
Daerah / Kabupaten
Awal Musim Kemarau Antara
Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian)
Sifat Hujan
1
2
3
4*)
5
1
Kota Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar bagian utara
Feb II - Mar I
2
N
2
Aceh Besar bagian timur, Pidie utara, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe
Feb II - Mar I
1
N
3
Aceh Utara bagian timur, Aceh Timur, Aceh Tamiang dan Kota Langsa
Jan III - Feb II
3
N
4
Bener Meriah, Aceh Tengah, Nagan Raya bagian timur, Gayo Lues bagian utara
Mei III - Jun II
0
A
5
Bener Meriah bagian timur, Aceh Utara bagian selatan, Aceh Timur bagian tengah, Aceh Tamiang bagian barat, Gayo Lues bagian timur
Mei III - Jun II
1
N
6
Langkat/ Deli Serdang/Kota Medan bagian utara
Jun I - Jun III
0
B
7
Langkat bagian timur, Serdang Bedagai, Medan bagian selatan, Binjai, Sergai, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Simalungun, Asahan
Jun I - Jun III
0
N
8
Asahan, Simalungun, Labuhan Batu, Toba Samosir, Rokan Hilir bagian barat laut
Mei II - Jun I
-2
B
9
Langkat, Deli Serdang, Karo bagian timur
Mei II - Jun I
1
A
10
Dairi bagian barat
Mei III - Jun II
-1
N
11
Dairi, Karo, Pematang Siantar, Simalungun, Toba Samosir, Sergai, Humbahas, Asahan, Tapanuli Utara
Mei II - Jun I
1
N
12
Asahan, Labuhan Batu, Toba Samosir, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Humbahas
Apr III - Mei II
-1
N
13
Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbahas
Mei III - Jun II
1
N
14
Labuhan Batu, bagian tengah tapanuli Selatan, Tapanuli bagian barat, Rokan Hilir bagian selatan
Mei II - Jun I
0
N
13
1
2
3
4*)
5
15
Tapanuli Selatan , Pasaman bagian utara , Rokan Hulu, Kampar bagian barat laut
Mei II - Jun I
-2
B
16
Tapanuli Selatan, Mandailing Natal
Mei I - Mei III
0
A
17
Bengkalis bagian barat daya, Siak bagian tengah/barat laut/selatan, Kampar bagian tengah, Kampar bagian timur laut, Pekanbaru bagian utara
Mei I - Mei III
-2
B
18
50 Kota bagian timur , Kota Payakumbuh
Mei III - Jun II
2
B
19
Kampar bagian tengah dan selatan, Kuantan Singingi bagian tengah/barat/utara
Apr III - Mei II
-1
B
20
Tanah Datar, sekitar Danau Singkarak, Solok , Sijunjung , Kampar bagian barat daya
Mei III - Jun II
2
N
21
Solok Selatan bagian timur, Dharmasraya, Kuantan Singingi bagian selatan, Indragiri Hulu bagian barat, Tebo bagian selatan/tengah/utara, Bungo bagian timur laut dan utara
Mei II - Jun I
-1
N
22
Kampar bagian tenggara, Pekanbaru bagian selatan, Singingi bagian tengah dan timur, Indragiri Hulu, Palewalan bagian tengah dan barat
Mei III - Jun II
0
N
Mei III - Jun II
1
N
Apr III - Mei II
-2
N
25
Kota Jambi, Tanjung Jabung Timur bagian barat, Tanjung Jabung Barat bagian tengah dan selatan, Muaro Jambi bagian selatan/tengah/utara, Batanghari, Musi Banyuasin utara bagian timur, Muba bagian utara.
Apr III - Mei II
-2
N
26
Tanjung Jabung Barat bagian barat daya, Tebo bagian tenggara, Batanghari bagian utara/tengah/selatan, Sarolangun bagian tenggara, Muba bagian barat, Musi Banyuasin bagian barat laut.
Mei III - Jun II
3
N
23
24
Palelawan bagian tengah/utara/selatan, Indragiri Hulu bagian utara dan timur Indragiri Hulu, Indragiri Hilir Tanjung Jabung Barat bagian timur, Tanjung Jabung Timur bagian tengah dan timur, Muaro Jambi bagian timur, Muba bagian timur laut, Musi Banyuasin bagian timur laut dan utara
14
1
2
3
4*)
5
27
Bungo bagian timur, Tebo bagian barat daya, Merangin bagian timur, Batanghari bagian barat, Sarolangun bagian utara dan selatan, Musi Rawas bagian utara
Mei III - Jun II
0
N
28
Kota Sawahlunto , Kota Solok, Solok Selatan bagian barat
Mei III - Jun II
0
N
29
Kota Sungai Penuh, Kerinci bagian utara dan tengah
Apr III - Mei II
0
A
30
Bungo bagian barat dan selatan, Merangin bagian tengah dan barat, Kerinci bagian barat/timur/selatan, Sarolangun bagian barat, Musi Rawas bagian barat, Muko selatan bagian timur, Lebong Utara, Bengkulu Utara bagian barat
Mei III - Jun II
-1
N
31
Kepahiang, Musi Rawas bagian tengah
Mei III - Jun II
-1
A
32
Palembang bagian tengah dan barat, Banyuasin, Musi Banyuasin, Muara Enim bagian timur laut, Prabumulih bagian timur laut, Ogan Ilir bagian utara, OKI bagian barat
Jun I - Jun III
0
A
33
Musi Rawas bagian timur, Musi Banyuasin bagian barat daya, Lahat bagian utara, Muara Enim bagian tengah, Prabumulih bagian barat daya, Ogan Ilir bagian barat daya, OKU bagian utara
Jun I - Jun III
2
N
34
Empat Lawang bagian tengah dan selatan, Lahat bagian tengah dan selatan, Pagar Alam, Muara Enim bagian selatan, OKU Selatan bagian barat laut, OKU bagian barat daya
Jun I - Jun III
1
A
35
OKI bagian barat, Palembang bagian Timur, Banyuasin bagian tenggara
Mei II - Jun I
-1
N
36
OKU Timur bagian timur laut, Ogan Ilir bagian tenggara, OKI bagian barat daya
Mei II - Jun I
0
A
37
OKU Selatan bagian timur, OKU Timur bagian barat daya, OKU bagian tenggara
Mei II - Jun I
0
A
38
Way Kanan
Mei I - Mei III
-1
A
15
1
2
3
4*)
5
39
Lampung Barat bagian timur,Tanggamus bagian utara, Way Kanan bagian selatan, Lampung Utara bagian barat, Lampung Tengah bagian barat , OKU Selatan bagian tengah
Mei III - Jun II
0
A
40
Lampung Utara bagian selatan
Mei I - Mei III
0
A
41
OKI bagian tenggara, Tulangbawang Barat bagian utara, Tulangbawang, dan Mesuji
Apr III - Mei II
0
N
42
Way Kanan bagian selatan, Lampung Utara bagian utara
Mei III - Jun II
0
A
43
Tulangbawang Barat bagian selatan, Lampung Tengah bagian utara, Lampung Utara bagian timur
Mei I - Mei III
0
A
44
Lampung Tengah bagian timur, Lampung Timur bagian timur
Mei I - Mei III
0
A
45
Lampung Tengah bagian selatan, Metro, Lampung Timur bagian barat
Apr III - Mei II
-1
A
46
Lampung Tengah bagian barat, Tanggamus utara bagian timur, Pringsewu, Pesawaran bagian utara
Apr III - Mei II
0
N
47
Bukit Barisan Lampung Barat bagian selatan dan utara,Tanggamus bagian barat
Mei II - Jun I
1
A
48
Tanggamus bagian tengah dan selatan, Pesawaran bagian barat dan selatan
Mei II - Jun I
0
A
49
Pesawaran bagianTengah, Bandar Lampung bagian barat
Mei II - Jun I
0
A
50
Lampung Selatan bagian selatan
Apr II - Mei I
0
A
51
Lampung Selatan bagian utara , Lampung Timur bagian selatan
Mei I - Mei III
0
N
52
Bangka bagian selatan
Jul I - Jul III
5
N
53
Bangka bagian barat
Jun III - Jul II
5
N
54
Bangka bagian utara
Jun I - Jun III
1
N
4*) Keterangan : 0 : Awal Musim Hujan sama dengan rata-ratanya -1 : Awal Musim Hujan maju 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -2 : Awal Musim Hujan maju 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +1 : Awal Musim Hujan mundur 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +2 : Awal Musim Hujan mundur 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +3 : Awal Musim Hujan mundur 3 s.d 5 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya
16
Gambar A.1.a. Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 ZOM di Aceh dan Sumatera Utara
17
Gambar A.1.b. Perbandingan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-Ratanya ZOM Aceh dan Sumatera Utara
18
Gambar A.1.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 ZOM di Aceh dan Sumatera Utara
19
Gambar A.2.a. Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 ZOM di Sumbar, Riau dan Jambi
20
Gambar A.2.b. Perbandingan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-Ratanya ZOM di Sumbar, Riau, dan Jambi
21
Gambar A.2.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemaru 2016 ZOM di Sumbar, Riau, dan Jambi
22
Gambar A.3.a. Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 ZOM di Bengkulu, Sumsel, Lampung dan Babel
23
Gambar A.3.b. Perbandingan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-Ratanya ZOM di Bengkulu, Sumsel, Lampung, dan Babel
24
Gambar A.3.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 ZOM di Bengkulu, Sumsel, Lampung, dan Babel
25
B. J A W A (ZOM nomor 55 s/d 204) B.1. “Awal” Musim Kemarau 2016 pada 150 Zona Musim (ZOM) di Jawa, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan Mei dan juni 2016. Sebanyak 1 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Maret 2016, meliputi Karawang/ Bekasi bagian utara. Sebanyak 17 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III April 2016, meliputi Serang bagian timur laut, Tangerang bagian utara, Jakarta Utara, Jakarta Timur/Jakarta Barat bagian utara, Bekasi utara bagian barat dan timur, Karawang utara bagian barat, Karawang bagian tengah, Indramayu Barat bagian utara, Subang Utara bagian timur, Indramayu Timur bagian utara, Jepara bagian timur laut, Pati bagian utara, selatan dan timur laut, sebagian besar Rembang, Grobogan bagian timur laut, Blora bagian selatan, Tuban bagian utara, Sidoarjo bagian selatan, Pasuruan bagain utara dan timur laut, Kota Pasuruan, Probolinggo bagian utara, timur dan timur laut, Bondowoso bagian utara, Situbondo bagian barat dan utara, Banyuwangi bagian selatan, Sampang bagian tengah, Sampang/Pamekasan, Sumenep bagian utara Sebanyak 85 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Mei 2016 meliputi Karawang bagian barat dan selatan, Bogor utara bagian timur, Purwakarta bagian utara, Cianjur/Sukabumi bagian selatan, Subang bagian barat , Subang Tengah bagian barat, Indramayu Timur bagian selatan Indramayu Barat bagian selatan, Cirebon bagian utara dan tengah sebagian besar Sumedang, Kota Bandung, Bandung bagian utara, Garut bagian utara, Tasikmalaya bagian utara, Kuningan bagian barat dan utara, Majalengka bagian tengah, Tegal bagian tengah dan utara, Pekalongan bagian barat dan utara, Pemalang bagian tengah dan utara, Batang bagian barat laut dan timur laut, sebagian besar Kendal, sebagian besar Semarang, Demak, sebagian besar Kudus, Banjarnegara bagian timur, sebagian besar Wonosobo, Magelang, Temanggung bagian selatan , Jepara bagian barat/utara/selatan, Pati bagian tengah dan barat, Grobogan, Sukoharjo, Boyolali, sebagian besar Sragen, Karanganyar bagian barat dan timur, Klaten bagian tengah, utara dan selatan, Sleman bagian barat dan utara, Purworejo, Kulon Progo bagian utara dan selatan, Bantul bagian selatan, Gunung kidul bagian utara dan selatan, Wonogiri, sebagian besar Jawa Timur. Sebanyak 44 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Juni 2016, meliputi sebagian besar Banten, Jakarta Pusat dan Barat, Jakarta Selatan bagian utara dan selatan, Jakarta Timur bagian barat 26
dan selatan, sebagian besar Jawa Barat, Brebes, Tegal bagian selatan, Pemalang bagian tenggara dan barat daya, Pekalongan bagian timur dan selatan, Batang bagian tengah, Kendal bagian barat daya, Semarang bagian barat laut, Jepara bagian timur, Salatiga bagian Utara, Purbalingga, sebagian besar Temanggung, Wonosobo bagian utara dan timur, Banyumas, sebagian besar Banjarnegara, Cilacap, Kebumen, Jember bagian timur, Banyuwangi bagian barat. Sebanyak 3 ZOM, awal Musim Kemarau antara dasarian I – III Juli 2016 Meliputi Garut Selatan bagian timur, Tasikmalaya bagian selatan, Ciamis bagian selatan, Malang bagian tenggara, Lumajang bagian barat daya, Banyuwangi bagian tengah Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal Musim Kemarau periode 1981-2010, maka sebanyak 20 ZOM maju dari rata ratanya, 29 ZOM sama dengan rata-ratanya, dan sebanyak 101 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya. B.2. “Sifat Hujan” Musim Kemarau 2016 pada 150 Zona Musim di Jawa, diprakirakan umumnya Normal (N) hingga Bawah Normal (BN) dan Atas Normal (AN). Sebanyak 37 ZOM, sifat hujan Musim Kemarau 2016 Atas Normal, Kota Cilegon, Kota Serang, Serang bagian timur, Tangerang bagian tengah, Kota Tangerang, Jakarta Pusat dan Barat, Jakarta Selatan bagian utara, Jakarta Timur bagian barat, Bogor utara bagian timur, Cianjur bagian selatan, Bekasi bagian selatan, Karawang bagian barat dan selatan, , Purwakarta bagian utara, Subang bagian utara, tengah dan timur, Indramayu Barat bagian utara, Majalengka bagian utara, Cirebon bagian utara, Bandung bagian timur dan selatan, Garut bagian tengah dan selatan, Tasikmalaya bagian barat, Kuningan bagian timur, Brebes bagian utara, Banyumas Barat Daya, Cilacap bagian barat dan tengah, Pekalongan bagian timur dan selatan, Batang bagian tengah, Kendal bagian barat daya, Pemalang bagian tenggara, Banjarnegara bagian barat laut dan barat laut, Purbalingga bagian timur dan selatan, Semarang bagian barat laut, Salatiga bagian Utara, Temanggung bagian timur, Pati bagian tengah, Klaten bagian selatan dan tengah, Pacitan bagian utara dan selatan, Ponorogo bagian selatan, Trenggalek bagian barat dan selatan, Daerah sekitar Gunung Wilis, Surabaya bagian barat, Gresik bagian selatan, Sidoarjo bagian barat laut dan selatan, Mojokerto bagian utara, Pasuruan bagian tengah, Kediri bagian tenggara, Malang bagian selatan, tengah dan tenggara, Blitar bagian timur laut, Lumajang bagian selatan, tengah dan barat daya, Jember bagian timur, tengah, dan Barat daya, Lumajang bagian tengah, Situbondo 27
bagian tenggara dan utara, Banyuwangi bagian barat, tengah dan timur, Bangkalan bagian tengah dan utara, Pamekasan bagian tengah dan selatan, Sumenep bagian barat, tenggara dan timur. Sebanyak 102 ZOM, sifat hujan Musim Kemarau 2016 Normal, meliputi sebagian besar Banten, sebagian besar Jawa Barat, sebagian besar Jawa Tengah, Yogyakarta dan sebagian besar Jawa Timur. Sebanyak 11 ZOM, sifat hujan Musim Kemarau 2016 Bawah Normal, meliputi Jakarta Timur/Jakarta Selatan bagian selatan, Kota Tangerang/Kab Tangerang bagian selatan, Serang bagian tenggara, Lebak, Depok, Bogor bagian Utara dan timur laut, Indramayu Timur bagian utara dan selatan, Brebes bagian selatan dan Barat Daya, Cilacap Barat Laut, Banyumas bagian tengah dan selatan, Purbalingga bagian barat, Wonogiri bagian timur, utara dan timur laut, Ponorogo bagian barat laut, Magetan bagian barat dan selatan, Sukoharjo bagian timur, Karanganyar bagian barat dan timur, Ngawi bagian selatan, Blora bagian utara dan tengah, Grobogan bagian timur, Bojonegoro bagian barat laut, Tuban bagian barat daya, Situbondo bagian timur laut dan timur, Banyuwangi bagian selatan dan timur laut. Prakiraan Musim Kemarau 2016 pada 150 Zona Musim di Jawa, secara rinci disajikan pada Tabel 2. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta disajikan pada Gambar B.1.a, Peta Perbandingan Prakiraan awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rataratanya disajikan pada Gambar B.1.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 disajikan pada Gambar B.1.c. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 di Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta disajikan pada Gambar B.2.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar B.2.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 disajikan pada Gambar B.2.c. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 di Jawa Timur disajikan pada Gambar B.3.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap rata-ratanya di Jawa Timur disajikan pada Gambar B.3.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 disajikan pada Gambar B.3.c.
28
Tabel 2 : Prakiraan Musim Kemarau 2016 di Jawa NO ZOM
Daerah / Kabupaten
Awal Musim Hujan Antara
Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian)
Sifat Hujan
1
2
3
4*)
5
55
Pandeglang dan Lebak bagian barat
Jun II - Jul I
2
N
56
Pandeglang bagian utara, Serang bagian barat daya
Jun II - Jul I
1
N
57
Serang bagian selatan, Pandeglang bagian timur laut, Lebak bagian utara
Jun I - Jun III
0
N
58
Kota Cilegon, Kota Serang, Serang bagian timur, Tangerang bagian tengah, Kota Tangerang, Jakarta Pusat dan Barat, Jakarta Selatan bagian utara, Jakarta Timur bagian barat
Mei III - Jun II
2
A
59
Serang bagian timur laut, Tangerang bagian utara
Mar III - Apr II
2
N
60
Jakarta Utara, Jakarta Timur/Jakarta Barat bagian utara, Bekasi/Karawang utara bagian barat
Apr I - Apr III
0
N
61
Jakarta Timur/Jakarta Selatan bagian selatan, Kota Tangerang/Kab Tangerang bagian selatan, Serang bagian tenggara, Lebak, Depok, Bogor bagian Utara dan timur laut
Mei III - Jun II
0
B
62
Lebak bagian tengah
Jun I - Jun III
-1
N
63
Lebak bagian selatan
Mei III - Jun II
-1
N
64
Karawang/ Bekasi bagian utara
Mar I - Mar III
0
N
65
Karawang bagian tengah, Bekasi utara bagian timur
Apr II - Mei I
4
N
66
Karawang/Bekasi bagian selatan, Bogor utara bagian timur, Purwakarta bagian utara
Mei II - Jun I
0
A
67
Sukabumi bagian barat
Mei III - Jun II
-2
N
68
Cianjur/Sukabumi bagian selatan
Mei II - Jun I
0
N
29
1
2
3
4*)
5
69
Sebagian Sukabumi tengah dan Cianjur bagian tengah
Jun I - Jun III
0
N
70
Sukabumi bagian utara
Mei III - Jun II
2
N
71
Sukabumi utara bagian timur, Cianjur tengah, Bandung bagian barat
Mei III - Jun II
1
N
72
Bogor Selatan bagian timur, Sukabumi utara bagian timur, Cianjur utara bagian barat
Mei III - Jun II
-1
N
73
Cianjur bagian utara, Bandung bagian utara
Mei III - Jun II
0
N
74
Subang bagian selatan, Sumedang bagian barat, Bandung bagian utara, Purwakarta bagian selatan
Jun I - Jun III
-1
N
75
Subang bagian tengah, Purwakarta bagian utara
Mei III - Jun II
1
A
76
Subang bagian utara, Karawang bagian barat
Mei II - Jun I
4
A
77
Indramayu Barat bagian utara, Subang Utara bagian timur
Apr II - Mei I
4
A
78
Indramayu Timur bagian utara
Apr II - Mei I
2
B
79
Indramayu Timur bagian selatan, Cirebon bagian utara
Mei II - Jun I
3
B
80
Indramayu Barat bagian selatan, Subang Tengah bagian barat
Mei II - Jun I
2
N
81
Majalengka bagian utara, Cirebon bagian utara
Mei III - Jun II
2
A
82
Sumedang bagian tengah dan utara,
Mei II - Jun I
0
N
83
Kota Bandung, Bandung bagian utara
Mei II - Jun I
0
N
84
Bandung bagian tengah
Mei III - Jun II
1
N
85
Bandung bagian selatan, Garut bagian selatan, Cianjur bagian selatan
Jun II - Jul I
1
A
30
1
2
3
4*)
5
86
Garut bagian selatan, Cianjur bagian selatan
Jun I - Jun III
3
N
87
Garut Selatan bagian timur, Tasikmalaya bagian selatan, Ciamis bagian selatan
Jun III - Jul II
-2
N
88
Bandung bagian timur, Garut bagian tengah,Tasikmalaya bagian barat
Mei III - Jun II
2
A
89
Bandung Utara bagian timur, Garut bagian utara, Tasikmalaya bagian utara, Sumedang bagian selatan
Mei II - Jun I
2
N
90
Kuningan bagian selatan, Ciamis bagian utara, Majalengka bagian selatan, Sumedang bagian timur
Mei III - Jun II
2
N
91
Kuningan bagian barat, Majalengka bagian tengah
Mei II - Jun I
1
N
92
Cirebon bagian tengah, Kuningan bagian utara
Mei I - Mei III
1
N
93
Tasikmalaya bagian utara, Ciamis bagian utara
Mei III - Jun II
-2
N
94
Ciamis bagian tengah, Tasikmalaya Tengah bagian barat
Mei III - Jun II
0
N
95
Cirebon bagian timur, Brebes bagian tengah, Tegal bagian barat
Mei III - Jun II
3
N
96
Kuningan bagian timur, Brebes bagian utara
Mei III - Jun II
3
A
97
Brebes Barat Daya, Cilacap Barat Laut
Mei III - Jun II
2
B
98
Banyumas Barat Daya, Cilacap bagian tengah
Jun I - Jun III
3
A
99
Ciamis selatan bagian Timur, Cilacap bagian selatan
Jun I - Jun III
-1
N
100
Tasikmalaya bagian tengah, Ciamis bagian selatan, Garut selatan bagian timur
Mei III - Jun II
0
N
101
Cilacap bagian barat daya
Mei III - Jun II
2
A
31
1
2
3
4*)
5
102
Banyumas bagian tenggara, Kebumen bagian barat
Mei III - Jun II
1
N
103
Brebes bagian selatan, Banyumas bagian tengah dan selatan, Purbalingga bagian barat
Mei III - Jun II
1
B
104
Purbalingga bagian barat laut, Banyumas bagian utara
Mei III - Jun II
-2
N
105
Brebes bagian tenggara, Tegal bagian selatan, Pemalang bagian barat daya
Mei III - Jun II
-1
N
106
Tegal bagian tengah, Pekalongan bagian barat
Mei II - Jun I
1
N
107
Pemalang bagian tengah
Mei II - Jun I
2
N
108
Tegal bagian utara, Pemalang bagian utara, Pekalongan bagian utara, Batang bagian barat laut
Mei II - Jun I
2
N
109
Batang bagian timur laut, Kendal bagian utara dan tengah, Semarang bagian utara, Demak bagian barat
Mei II - Jun I
0
N
110
Pekalongan bagian timur, Batang bagian tengah, Kendal bagian barat daya
Mei III - Jun II
-1
A
111
Pemalang bagian tenggara, Pekalongan bagian selatan, Purbalingga bagian utara, Banjarnegara bagian barat laut
Mei III - Jun II
-3
A
112
Banjarnegara bagian barat daya, Purbalingga bagian timur , Purbalingga bagian selatan
Mei III - Jun II
-2
A
113
Temanggung bagian barat, Wonosobo bagian utara dan timur, Banjarnegara bagian timur laut
Mei III - Jun II
2
N
114
Wonosobo bagian barat dan selatan, Banjarnegara bagian timur, Purworejo bagian utara
Mei II - Jun I
-1
N
32
1
2
3
4*)
5
115
Banjarnegara bagian tenggara, Kebumen bagian utara
Mei III - Jun II
-1
N
116
Cilacap bagian timur, Kebumen bagian selatan
Mei III - Jun II
1
N
117
Kebumen bagian tenggara, Purworejo bagian selatan
Mei I - Mei III
3
N
118
Kebumen bagian timur, Purworejo bagian tengah dan barat
Mei I - Mei III
2
N
119
Purworejo bagian barat laut
Mei I - Mei III
-1
N
120
Magelang bagian tengah dan barat, Wonosobo bagian tenggara
Mei II - Jun I
0
N
121
Semarang bagian barat daya dan selatan, Boyolali bagian barat daya, Magelang bagian timur
Mei II - Jun I
1
N
122
Temanggung bagian selatan, Magelang bagian utara
Mei I - Mei III
0
N
123
Semarang bagian barat laut, Salatiga bagian Utara, Temanggung bagian timur
Mei III - Jun II
-1
A
124
Kendal bagian selatan, Temanggung bagian utara
Mei III - Jun II
-1
N
125
Kendal bagian Tenggara, Semarang bagian barat daya
Apr III - Mei II
0
N
126
Semarang bagian tenggara, Demak bagian selatan, Semarang bagian timur laut, Grobogan bagian barat daya, Boyolali bagian barat laut
Mei I - Mei III
0
N
127
Demak bagian tengah, Kudus bagian tengah dan selatan, Pati bagian barat
Mei I - Mei III
2
N
128
Demak bagian utara, Jepara bagian barat/utara/selatan, Kudus bagian utara
Mei I - Mei III
2
N
129
Jepara bagian timur
Mei III - Jun II
-1
N
33
1
2
3
4*)
5
130
Jepara bagian timur laut, Pati bagian utara
Apr II - Mei I
2
N
131
Pati bagian timur laut, Rembang bagian utara
Apr I - Apr III
0
N
132
Pati bagian tengah
Apr III - Mei II
1
A
133
Pati bagian selatan, Rembang bagian tengah dan selatan, Grobogan bagian timur laut
Apr II - Mei I
-1
N
134
Grobogan bagian utara dan barat
Mei I - Mei III
2
N
135
Semarang bagian Tenggara, Boyolali bagian tengah, Sukoharjo bagian utara, Sragen bagian barat
Apr III - Mei II
0
N
136
Boyolali bagian selatan, Magelang bagian tenggara, Klaten bagian utara, Sukoharjo bagian tengah dan selatan, Sleman bagian utara
Mei II - Jun I
3
N
137
Boyolali bagian tenggara, Sragen bagian selatan
Apr III - Mei II
1
N
138
Klaten bagian selatan dan tengah.
Mei II - Jun I
3
A
139
Purworejo bagian timur, Kulon Progo bagian utara, Sleman bagian barat
Mei II - Jun I
2
N
140
Kulon Progo/Bantul bagian Selatan
Mei I - Mei III
2
N
141
Wonogiri bagian barat, Gunung Kidul bagian utara
Mei II - Jun I
2
N
142
Wonogiri bagian selatan, Gunung Kidul bagian selatan, Pacitan bagian barat daya
Mei I - Mei III
2
N
143
Wonogiri bagian tengah
Apr III - Mei II
1
N
34
1
2
3
4*)
5
144
Wonogiri bagian timur, Ponorogo bagian barat laut, Magetan bagian selatan
Apr III - Mei II
1
B
145
Sukoharjo bagian timur, Karanganyar bagian barat, Wonogiri bagian utara
Mei I - Mei III
2
B
146
Karanganyar bagian timur, Wonogiri bagian timur laut, Magetan bagian barat, Ngawi bagian selatan
Mei I - Mei III
1
B
147
Grobogan bagian selatan, Sragen bagian utara, Ngawi dan Bojonegoro bagian barat daya
Apr III - Mei II
1
N
148
Blora bagian utara dan tengah, Grobogan bagian timur, Bojonegoro bagian barat laut, Tuban bagian barat daya
Apr III - Mei II
1
B
149
Rembang bagian timur, Blora bagian selatan, Tuban bagian utara
Apr II - Mei I
1
N
150
Gresik bagian Utara dan Timur, Lamongan bagian tengah
Apr III - Mei II
2
N
151
Lamongan bagian tengah dan timur
Apr III - Mei II
1
N
152
Bojonegoro bagian selatan
Apr III - Mei II
1
N
153
Ponorogo bagian utara, Magetan bagian Timur dan Selatan, Madiun bagian Selatan
Mei I - Mei III
2
N
154
Pacitan bagian utara, Ponorogo bagian selatan, Trenggalek bagian barat
Mei I - Mei III
1
A
155
Pacitan/Trenggalek bagian selatan bagian selatan
Mei I - Mei III
1
A
156
Trenggalek bagian timur, Tulungagung bagian selatan, Blitar bagian selatan, Malang bagian barat daya
Apr III - Mei II
1
N
157
Trenggalek/Tulungagung bagian utara
Mei I - Mei III
1
N
35
1
2
3
4*)
5
158
Tulungagung bagian timur, Kediri bagian selatan, Blitar bagian barat
Mei I - Mei III
2
N
159
Daerah sekitar Gunung Wilis
Mei I - Mei III
0
A
160
Nganjuk bagian tengah
Apr III - Mei II
1
N
161
Jombang bagian tengah, Mojokerto bagian barat, Kediri bagian Timur Laut
Apr III - Mei II
1
N
162
Surabaya bagian barat, Gresik bagian selatan, Sidoarjo bagian barat laut dan selatan, Mojokerto bagian utara, Pasuruan bagian tengah
Mei I - Mei III
2
A
163
Surabaya bagian tengah dan timur, Sidoarjo bagian utara/tengah/ timur
Mei I - Mei III
1
N
164
Sidoarjo bagian selatan, Pasuruan bagain utara, Kota Pasuruan
Apr II - Mei I
0
N
165
Mojokerto bagian selatan, Pasuruan bagian selatan
Mei I - Mei III
1
N
166
Daerah sekitar Gunung Arjuno
Mei I - Mei III
2
N
167
Kediri bagian tenggara
Mei I - Mei III
1
A
168
Blitar bagian timur, Malang bagian barat
Apr III - Mei II
1
N
169
Malang bagian selatan
Mei I - Mei III
2
A
170
Blitar bagian timur laut, Malang bagian tengah
Mei I - Mei III
1
A
171
Kota Malang, Malang bagian timur dan tenggara
Mei I - Mei III
1
N
172
Daerah sekitar Gunung Bromo dan Semeru
Mei I - Mei III
1
N
173
Probolinggo bagian barat dan selatan, Lumajang bagian utara
Mei I - Mei III
2
N
174
Pasuruan bagian timur laut, Probolinggo bagian utara
Apr II - Mei I
2
N
175
Malang bagian tenggara, Lumajang bagian barat daya
Jun III - Jul II
0
A
36
1
2
3
4*)
5
176
Lumajang bagian selatan, Jember bagian Barat daya
Apr III - Mei II
1
A
177
Lumajang bagian tengah
Apr III - Mei II
1
A
178
Probolinggo bagian tenggara
Mei II - Jun I
1
N
179
Daerah sekitar Gunung Argopuro
Mei II - Jun I
1
N
180
Bondowoso bagian utara dan tengah
Mei I - Mei III
2
N
181
Probolinggo bagian timur laut, Situbondo/Bondowoso bagian utara
Apr II - Mei I
2
A
182
Situbondo bagian timur laut dan timur, Banyuwangi bagian timur laut
Apr I - Apr III
3
B
183
Situbondo bagian tenggara
Mei II - Jun I
1
A
184
Probolinggo bagian timur, Situbondo bagian barat
Apr II - Mei I
2
N
185
Bondowoso bagian selatan, sebagian Jember bagian timur laut
Apr III - Mei II
1
N
186
Daerah sekitar Pegunungan Ijen
Mei II - Jun I
3
N
187
Jember bagian utara
Apr III - Mei II
1
N
188
Jember bagian barat laut
Mei I - Mei III
0
N
189
Jember bagian tengah
Apr III - Mei II
0
A
190
Jember bagian selatan
Apr III - Mei II
1
N
191
Jember bagian timur, Banyuwangi bagian barat
Mei III - Jun II
1
A
192
Banyuwangi bagian tengah
Jul II - Agt I
0
A
193
Banyuwangi bagian timur
Apr III - Mei II
0
A
194
Banyuwangi bagian selatan
Mar III - Apr II
2
B
195
Bangkalan bagian selatan
Apr III - Mei II
2
N
37
1
2
3
4*)
5
196
Bangkalan bagian tengah dan utara
Mei I - Mei III
0
A
197
Sampang bagian barat dan selatan
Apr III - Mei II
2
N
198
Sampang bagian tengah
Apr II - Mei I
1
N
199
Pamekasan bagian selatan
Apr III - Mei II
1
A
200
Pamekasan bagian tengah, Sumenep bagian barat
Apr III - Mei II
0
A
201
Sampang/PamekasanSumenep bagian utara
Apr II - Mei I
1
N
202
Sumenep bagian tenggara dan timur
Apr III - Mei II
1
A
203
Kepulauan Kangean
Apr III - Mei II
0
N
204
Pulau Bawean
Mei II - Jun I
1
N
4*) Keterangan : 0 : Awal Musim Hujan sama dengan rata-ratanya +1 : Awal Musim Hujan mundur 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +2 : Awal Musim Hujan mundur 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +3 : Awal Musim Hujan mundur 3 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +4 : Awal Musim Hujan mundur 4 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +5 : Awal Musim Hujan mundur 5 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +6 : Awal Musim Hujan mundur 6 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya
38
Gambar B.1.a Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 ZOM di Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat
39
Gambar B.1.b Perbandingan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Banten, DKI Jakarta, dan Jabar
40
Gambar B.1.c Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 ZOM di Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat
41
Gambar B.2.a Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 ZOM di Jawa Tengah dan Yogyakarta
42
Gambar B.2.b Perbandingan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Jawa Tengah dan Yogyakarta
43
Gambar B.2.c Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 ZOM di Jawa Tengah dan Yogyakarta
44
Gambar B.3.a Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 ZOM di Jawa Timur
45
Gambar B.3.b Perbandingan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Jawa Timur
46
Gambar B.3.c Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 ZOM di Jawa Timur
47
C. B A L I (ZOM nomor 205 s/d 219) C.1. “Awal” Musim Kemarau 2016 pada 15 Zona Musim (ZOM) di Bali, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan Maret, April, Mei dan Juni 2016. Sebanyak 1 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Maret 2016, meliputi Nusa Penida. Sebanyak 6 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III April 2016, meliputi pesisir utara Bali, pesisir selatan Bali, dan Buleleng/Jembrana bagian utara. Sebanyak 6 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Mei 2016, meliputi Jembrana bagian barat, sebagian besar Tabanan, Badung/Gianyar bagian utara dan tengah, sebagian besar Bangli, dan Karangasem bagian timur. Sebanyak 2 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Juni 2016, meliputi Buleleng bagian utara dan Karangasem bagian tengah. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode 1981-2010, maka sebanyak 1 ZOM maju (lebih awal) dari rataratanya, sebanyak 4 ZOM sama dari rata-ratanya dan sebanyak 10 ZOM di Pulau Bali mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya. C.2. “Sifat Hujan” Musim Kemarau 2016 pada 15 Zona Musim di Bali, diprakirakan umumnya Normal (N) hingga di Atas Normal (BN). Sebanyak 10 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2016 Normal, meliputi sebagian besar Bali. Sebanyak 5 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2016 di Atas Normal, meliputi Jembrana/Tabanan bagian selatan, Badung bagian selatan, Kodya Denpasar, sebagian Buleleng, Karangasem bagian utara dan tengah. Prakiraan Musim Kemarau 2016 pada 15 Zona Musim di Bali, secara rinci disajikan pada Tabel 3. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 di Bali disajikan pada Gambar C.1, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar C.2., dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 disajikan pada Gambar C.3.
48
Tabel 3. Prakiraan Musim Kemarau 2016 di Bali NO ZOM
Daerah / Kabupaten
Awal Musim Kemarau Antara
Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian)
Sifat Hujan
1
2
3
4*)
5
205
Jembrana bagian barat
Apr III - Mei II
+1
N
206
Buleleng bagian barat
Apr I - Apr III
+1
N
207
Buleleng/Jembrana bagian utara
Apr II - Mei I
0
N
208
Jembrana/Tabanan bagian Selatan
Apr II - Mei I
0
AN
209
Tabanan/Badung/Gianyar bagian utara
Mei II - Jun I
-1
N
210
Tabanan/Gianyar/Badung/Bangli bagian tengah
Apr III - Mei II
+1
N
211
Tabanan/Bangli bagian barat laut
Apr III - Mei II
0
N
212
Buleleng bagian utara
Jun I - Jun III
+1
AN
213
Bangli bagian utara
Apr III - Mei II
+1
N
214
Buleleng bagian timur, Karangasem bagian utara
Apr II - Mei I
+1
AN
215
Karangasem bagian tengah
Mei III - Jun II
0
AN
216
Karangasem bagian timur
Mei I - Mei III
+1
N
217
Gianyar bagian selatan, Klungkung bagian selatan, Karangasem bagian selatan
Mar III - Apr II
+2
N
218
Tabanan bagian selatan, Badung bagian selatan, Kodya Denpasar
Apr II - Mei I
+1
AN
219
Nusa penida
Mar II - Apr I
+1
N
4*) Keterangan : 0 : Awal Musim Kemarau sama dengan rata-ratanya -1 : Awal Musim Kemarau maju 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +1 : Awal Musim Kemarau mundur 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +2 : Awal Musim Kemarau mundur 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya
49
Gambar C.1 Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 ZOM di Bali
50
Gambar C.2 Perbandingan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Bali
51
Gambar C.3 Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 ZOM di Bali
52
D. NUSA TENGGARA BARAT (ZOM nomor 220 s/d 240) D.1. “Awal” Musim Kemarau 2016 pada 21 Zona Musim (ZOM) di Nusa Tenggara Barat, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan Maret, April dan Mei 2016. Sebanyak 2 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Maret 2016, meliputi Bima bagian utara dan Dompu. Sebanyak 17 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III April 2016, meliputi P. Lombok, sebagian besar Bima, sebagian besar Sumbawa Besar dan Sumbawa Barat bagian utara. Sebanyak 2 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Mei 2016, meliputi Sumbawa Barat bagian selatan dan Sumbawa Besar bagian tengah. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode 1981-2010, maka sebanyak 3 ZOM maju (lebih awal) dari rataratanya, sebanyak 7 ZOM sama dengan dari rata-ratanya dan sebanyak 11 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya. D.2. “Sifat Hujan” Musim Kemarau 2016 pada 21 Zona Musim di Nusa Tenggara Barat, diprakirakan umumnya Atas Normal (AN), Normal (N) dan Bawah Normal (BN) Sebanyak 3 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2016 Atas Normal, meliputi Kota Mataram, Lombok Barat bagian barat dan tengah, Lombok Utara bagian utara, Lombok Tengah bagian utara. Sebanyak 15 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2016 Normal, meliputi sebagian besar P. Lombok dan sebagian besar P. Sumbawa. Sebanyak 3 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2016 Bawah Normal, meliputi Sumbawa Besar bagian Tengah, sebagian Bima, Dompu bagian utara. Prakiraan Musim Kemarau 2016 pada 21 Zona Musim di Nusa Tenggara Barat, secara rinci disajikan pada Tabel 4. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 di Nusa Tenggara Barat disajikan pada Gambar D.1, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rataratanya disajikan pada Gambar D.2, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 disajikan pada Gambar D.3.
53
Tabel 4. Prakiraan Musim Kemarau 2016 di Nusa Tenggara Barat Daerah / Kabupaten
Awal Musim Kemarau Antara
Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian)
Sifat Hujan
1
2
3
4*)
5
220
Lombok barat/lombok tengah bagian selatan
Apr I - Apr III
0
N
221
Lombok bagian tengah
Apr II - Mei I
+2
N
222
Kota Mataram, Lombok Barat bagian barat
Apr II - Mei I
-1
AN
223
Lombok Utara bagian barat
Mar III - Apr II
0
N
224
Lombok Utara bagian utara
Mar III - Apr II
0
AN
225
Lombok Timur bagian utara
Apr II - Mei I
0
N
Apr I - Apr III
-1
AN
Apr I - Apr III
0
N
NO ZOM
226 227
Lombok Barat bagian tengah, Lombok Tengah bagian utara Lombok Timur bagian barat, Lombok Tengah bagian timur
228
Lombok Timur bagian timur
Mar III - Apr II
+1
N
229
Lombok Timur bagian selatan
Mar III - Apr II
+1
N
230
Sumbawa Barat bagian selatan
Apr III - Mei II
0
N
231
Sumbawa Barat bagian utara
Mar III - Apr II
-1
N
232
Sumbawa Besar bagian barat
Apr II - Mei I
0
N
233
Sumbawa Besar bagian barat laut
Apr II - Mei I
+2
N
234
Sumbawa Besar bagian tengah
Apr III - Mei II
+2
BN
235
Sumbawa Besar bagian timur laut
Apr II - Mei I
+2
N
236
Sumbawa Besar bagian selatan dan timur
Apr II - Mei I
+2
N
237
Bima dan Dompu bagian utara
Mar II - Apr I
+3
BN
238
Dompu
Mar II - Apr I
+3
N
239
Bima bagian selatan
Mar III - Apr II
+2
N
240
Bima bagian timur
Mar III - Apr II
+2
BN
4*) Keterangan : 0 : Awal Musim Kemarau sama dengan rata-ratanya -1 : Awal Musim Kemarau maju 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +1 : Awal Musim Kemarau mundur 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +2 : Awal Musim Kemarau mundur 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +3 : Awal Musim Kemarau mundur 3 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya
54
Gambar D.1 Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 ZOM di Nusa Tenggara Barat
55
Gambar D.2 Perbandingan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Nusa Tenggara Barat
56
Gambar D.3 Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 ZOM di Nusa Tenggara Barat
57
E. NUSA TENGGARA TIMUR (ZOM nomor 241 s/d 263) E.1. “Awal” Musim Kemarau 2016 pada 23 Zona Musim (ZOM) di Nusa Tenggara Timur, diprakirakan berkisar pada bulan Maret, April dan Mei 2016. Sebanyak 7 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I - III Maret 2016, meliputi Ende bagian selatan, Flores Timur bagian utara, Adonara, Solor, Lembata, Alor, Pantar, Sabu, Rote Ndao, Kupang bagian barat dan Kota Kupang. Sebanyak 14 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I - III April 2016, meliputi sebagian besar P. Flores, P. Sumba, sebagian besar Timor Tengah Selatan, Kupang bagian timur, sebagian Belu dan Timor Tengah Utara. Sebanyak 2 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Mei 2016, meliputi Manggarai Barat bagian utara, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada bagian utara, Kupang bagian utara dan Belu bagian barat. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode 1981-2010, maka sebanyak 14 ZOM maju (lebih awal) dari rataratanya, sebanyak 4 ZOM sama dengan rata-ratanya, dan sebanyak 5 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya. E.3. “Sifat Hujan” Musim Kemarau 2016 pada 23 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur, diprakirakan umumnya Normal (N) dan Bawah Normal (BN). Sebanyak 12 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2016 Normal, meliputi Maanggarai Barat bagian utara, Manggarai, Manggarai Timur, sebagian Ngada, sebagian Nagekeo, Ende, Sikka bagian barat, P. Sawu, P. Rote, Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan Belu. Sebanyak 11 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2016 Bawah Normal, meliputi sebagian Manggarai Barat, Manggarai bagian selatan, Manggarai Timur bagian selatan, sebagian Ngada, Nagekeo bagian selatan, Ende bagian selatan, Sikka, Flores Timur, P. Pantar, P. Alor dan P. Sumba.
Prakiraan Musim Kemarau 2016 pada 20 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur, secara rinci disajikan pada Tabel 5. Peta Prakiraan Awal Musim 58
Kemarau 2016 di Nusa Tenggara Timur disajikan pada Gambar E.1, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rataratanya disajikan pada Gambar E.2, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 disajikan pada Gambar E.3.
Tabel 5. Prakiraan Musim Kemarau 2016 di Nusa Tenggara Timur
NO ZOM
Daerah / Kabupaten
Awal Musim Kemarau Antara
Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian)
Sifat Hujan
1
2
3
4*)
5
241
Manggarai Barat bagian barat
Apr I - Apr III
-1
BN
242
Manggarai Barat bagian utara, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada bagian utara
Apr III - Mei II
-1
N
243
Manggarai Barat bagian tenggara, Manggarai bagian selatan, Manggarai Timur bagian selatan, Ngada bagian selatan dan tenggara, Nagekeo bagian selatan
Mar III - Apr II
0
BN
244
Ngada bagian tengah, Nagekeo bagian tengah, Ende bagian barat
Apr II - Mei I
0
N
245
Nagekeo/Ende bagian utara, Sikka bagian barat
Apr II - Mei I
+1
N
246
Ende bagian selatan
Mar III - Apr II
-1
BN
247
Sikka bagian selatan, Flores Timur bagian barat daya
Apr II - Mei I
+1
BN
248
Sikka bagian utara, Flores Timur bagian barat laut
Mar II - Apr I
+1
BN
249
Flores Timur bagian utara
Mar I - Mar III
0
BN
250
Adonara, Solor, Lembata
Mar I - Mar III
+1
N
251
Alor, Pantar
Mar I - Mar III
0
BN
59
1
2
3
4*)
5
252
Sumba Barat Daya dan Barat, Sumba Tengah bagian barat
Apr I - Apr III
-2
BN
253
Sumba Tengah bagian Timur, Sumba Timur bagian tengah
Apr I - Apr III
-1
BN
254
Sumba Timur/Sumba Tengah bagian utara
Mar III - Apr II
+2
BN
255
Sumba Timur bagian Selatan
Mar III - Apr II
-1
BN
256
Sabu
Mar II - Apr I
-1
N
257
Rote Ndao
Mar II - Apr I
-1
N
258
Kota Kupang , Kupang bagian barat
Mar I - Mar III
-2
N
259
Timor Tengah Selatan/Belu bagian selatan
Apr I - Apr III
-1
N
260
Timor Tengah Selatan bagian utara
Mar III - Apr II
-1
N
261
Kupang bagian timur, Timor Tengah Selatan bagian barat
Mar III - Apr II
-1
N
262
Kupang bagian utara, Belu bagian barat
Mei I - Mei III
-2
N
263
Timor Tengah Utara, Belu bagian utara
Mar III - Apr II
-2
N
4*) Keterangan : 0 : Awal Musim Kemarau sama dengan rata-ratanya -1 : Awal Musim Kemarau maju 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -2 : Awal Musim Kemarau maju 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +1 : Awal Musim Kemarau mundur 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +2 : Awal Musim Kemarau mundur 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya
60
Gambar E.1 Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 ZOM di Nusa Tenggara Timur
61
Gambar E.2 Perbandingan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Nusa Tenggara Timur
62
Gambar E.3 Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 ZOM di Nusa Tenggara Timur
63
F. KALIMANTAN (ZOM nomor 264 s/d 285) F.1. “Awal” Musim Kemarau 2016 pada 22 Zona Musim (ZOM) di Kalimantan, diprakirakan berkisar pada bulan April, Mei, Juni, Juli dan Agustus 2016. Sebanyak 1 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III April 2016, meliputi Tabalong, Balangan bagian utara, Pasir bagian barat, Kutai Barat bagian tenggara. Sebanyak 6 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Mei 2016, meliputi Barito Kuala, Banjar bagian barat, Tapin, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan bagian barat, Hulu Sungai Utara, Kotabaru bagian barat, Balangan bagian selatan, Tanah Bumbu bagian utara, Pasir bagian utara, Kutai Kertanegara bagian barat, Kutai Timur bagian selatan, Berau/Kutai Timur bagian tengah. Sebanyak 7 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Juni 2016, meliputi Kapuas bagian tengah, Barito bagian timur, Barito Kuala bagian barat laut, Tanah Laut, Banjar, Kota Banjarbaru, Hulu Sungai Selatan/Tapin bagian timur, Tanah Bumbu bagian barat laut, Kutai Kertanegara bagian timur, Kota Samarinda, Kutai Timur bagian timur dan Berau bagian tenggara. Sebanyak 6 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Juli 2016, meliputi Sukamara, Kotawaringin Barat, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katingan, Kota Palangkaraya, Pulang Pisau, sebagian besar Kutai Barat, Malinau dan Bulungan/Kutai Timur bagian barat. Sebanyak 2 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Agustus 2016, meliputi P. Laut, Pasir bagian utara dan Kota Balikpapan. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode 1981-2010, maka sebanyak 7 ZOM maju (lebih awal) dari rataratanya, sebanyak 8 ZOM sama dengan rata-ratanya dan sebanyak 7 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya. F.2. “Sifat Hujan” Musim Kemarau 2016 pada 22 Zona Musim di Kalimantan, diprakirakan Atas Normal (AN), Normal (N) dan Bawah Normal (BN) Sebanyak 4 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2016 Atas Normal, meliputi Hulu Sungai Selatan/Tapin bagian timur, Banjar bagian timur laut, Tanah Bumbu bagian barat laut, Pulau Laut, Kutai Timur bagian timur, Berau bagian tenggara, Berau/Kutai Timur bagian tengah. 64
Sebanyak 17 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2016 Normal, meliputi sebagian besar Kalimantan. Sebanyak 1 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2016 Bawah Normal, meliputi Tabalong, Balangan bagian utara, Pasir bagian barat, Kutai barat bagian tenggara.
Prakiraan Musim Kemarau 2016 pada 22 Zona Musim di Kalimantan, secara rinci disajikan pada Tabel 6. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 di Kalimantan disajikan pada Gambar F.1, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar F.2, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 disajikan pada Gambar F.3.
Tabel 6. Prakiraan Musim Kemarau 2016 di Kalimantan NO ZOM
Daerah / Kabupaten
Awal Musim Kemarau Antara
Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian)
Sifat Hujan
1
2
3
4*)
5
264
Sukamara bagian selatan, Kotawaringin Barat bagian selatan, Seruyan bagian selatan, Kotawaringin Timur bagian selatan
Jun III - Jul II
-2
N
265
Sukamara bagian tengah dan utara, Kotawaringin Barat bagian tengah, Seruyan bagian tengah, Kotawaringin Timur bagian Tengah, Katingan
Jul II - Agt I
0
N
266
Kota Palangka Raya, Pulang Pisau
Jul I - Jul III
+2
N
267
Kutai Barat bagian barat daya
Jun III - Jul II
0
N
268
Kapuas bagian tengah, Barito bagian timur
Jun II - Jul I
-1
N
269
Barito Kuala bagian barat laut
Jun I - Jun III
+3
N
65
1
2
3
4*)
5
270
Barito Kuala bagian utara, Barito Kuala bagian tengah, Barito Kuala bagian selatan, Banjar bagian barat, Tapin bagian selatan
Mei II - Jun I
+1
N
271
Tanah Laut bagian selatan
Mei III - Jun II
-1
N
272
Banjar bagian tengah, Banjar bagian timur, Banjar bagian selatan, Kota Banjarbaru, Tanah Laut bagian utara
Jun II - Jul I
+1
N
273
Hulu Sungai Selatan/Tapin bagian timur, Banjar bagian timur laut, Tanah Bumbu bagian barat laut
Jun II - Jul I
0
AN
Mei II - Jun I
+1
N
Mei II - Jun I
+1
N
274
275
Hulu Sungai Tengah bagian selatan, Hulu Sungai Selatan bagian barat, Tapin bagian utara, Hulu Sungai Utara bagian selatan Hulu Sungai Utara/Hulu Sungai Tengah bagian utara, Hulu Sungai Tengah bagian tengah, Kotabaru bagian barat, Balangan bagian selatan
276
Pulau Laut
Jul III - Agt II
0
AN
277
Tanah Bumbu bagian utara, Pasir bagian tenggara
Mei II - Jun I
-2
N
278
Tabalong, Balangan bagian utara, Pasir bagian barat, Kutai Barat bagian tenggara
Apr II - Mei I
-1
BN
279
Kota Balikpapan, Pasir bagian utara
Agt II - Sep I
+4
N
280
Kutai Kertanegara bagian timur, Kota Samarinda
Jun I - Jun III
-1
N
281
Kutai timur bagian timur, Berau bagian tenggara
Jun II - Jul I
-1
AN
282
Kutai Kertanegara bagian barat, Kutai Timur bagian selatan
Mei II - Jun I
0
N
66
1
2
3
4*)
5
283
Kutai Barat bagian tengah
Jun III - Jul II
0
N
284
Malinau, Bulungan/Kutai Timur bagian barat, Kutai Barat bagian utara
Jun III - Jul II
0
N
285
Berau/Kutai Timur bagian tengah
Apr III - Mei II
0
AN
4*) Keterangan : 0 : Awal Musim Kemarau sama dengan rata-ratanya -1 : Awal Musim Kemarau maju 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -2 : Awal Musim Kemarau maju 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +1 : Awal Musim Kemarau mundur 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +2 : Awal Musim Kemarau mundur 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +3 : Awal Musim Kemarau mundur 3 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +4 : Awal Musim Kemarau mundur 4 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya
67
Gambar F.1 Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 ZOM di Kalimantan
68
Gambar F.2 Perbandingan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Kalimantan
69
Gambar F.3 Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 ZOM di Kalimantan
70
G. SULAWESI (ZOM nomor 286 s/d 327) G.1. “Awal” Musim Kemarau 2016 pada 42 Zona Musim (ZOM) di Sulawesi, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan Mei, Juni, Juli dan Agustus 2016. Pada 8 ZOM yang memiliki pola hujan kebalikan dengan pola hujan monsun, Awal Musim Kemarau umumnya pada bulan Juni, Juli, Agustus dan Oktober 2016. Sebanyak 1 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Februari 2016, meliputi Jeneponto tengah dan timur. Sebanyak 1 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III April 2016, meliputi Gowa/Takalar bagian barat. Sebanyak 5 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Mei 2016, meliputi Barru/Pangkep/Maros bagian barat, Makassar, sebagian Gowa/Takalar bagian tengah, Jeneponto bagian barat, Selayar, Pinrang bagian timur, Enrekang bagian barat, Majene bagian selatan, Polewali bagian barat dan P. Buton. Sebanyak 13 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Juni 2016, meliputi sebagian besar Soppeng, Barru bagian tengah dan selatan, Pangkep bagian timur, Maros/Gowa bagian tengah, Bone bagian barat, Jeneponto bagian utara, sebagian Takalar bagian timur, Bone bagian tengah, sebagian Sidrap, Wajo bagian barat, sebagian Pinrang, Pare-pare, Barru bagian utara, Polewali bagian tengah dan timur, Tana Toraja, Kota Kendari, Donggala, Luwu utara/Mamuju bagian utara, Mamuju utara bagian timur, Poso, Gorontalo utara, Kotamubagu, sebagian besar Bolaang Mongondow. Sebanyak 13 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Juli 2016, meliputi Bantaeng bagian timur, sebagian Bulukumba, Maros bagian timur, sebagian Bone, Sidrap bagian tengah, sebagian Wajo, sebagian Luwu, Bone bagian utara, Enrekang bagian timur, Sidrap bagian utara, Kolaka, Rumbia, Bombana, Konawe Selatan, Sigi, sebagian Bolaang Mongondow, Minahasa, Kota Bitung, Kota Manado, Kota Tomohon . Sebanyak 7 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Agustus 2016, meliputi sebagian Bone, Gowa bagian timur, sebagian besar Sinjai, Bantaeng bagian utara, sebagian Bulukumba bagian utara, sebagian Mamuju, Majene bagian utara, Mamasa bagian barat, Polewali bagian utara, sebagian Tanatoraja, Pinrang bagian utara, Mamasa.
68
Sebanyak 1 ZOM, awal musim kemarau September 2016, meliputi P. Muna.
antara dasarian I – III
Sebanyak 1 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Oktober 2016, meliputi Bolaang Mongondow selatan, Bolaang Mongondow utara bagian timur. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode 1981-2010, maka sebanyak 16 ZOM maju (lebih awal) dari rataratanya, sebanyak 12 ZOM sama dengan rata-ratanya dan sebanyak 14 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya. G.2. “Sifat Hujan” Musim Kemarau 2016 pada 42 Zona Musim di Sulawesi, diprakirakan berkisar Atas Normal (AN), Normal (N) dan Bawah Normal (BN). Sebanyak 9 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2016 Atas Normal, meliputi sebagian Barru, sebagian Pangkep, Maros, Makassar, sebagian Gowa, sebagian Takalar, sebagian Jeneponto, Soppeng bagian barat, sebagian Bone, sebagian Bulukumba, sebagian Sinjai, Bantaeng bagian utara, Mamuju, Majene bagian utara, Mamasa bagian barat, Polewali bagian utara, P. Muna, Bolaang Mongondow. Sebanyak 26 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2016 Normal, meliputi sebagian besar Sulawesi Selatan, Pinrang, Polewali, Majene, Tanatoraja, Mamuju, Mamasa, Kolaka, Kendari, Rumbia, Bombana, Konawe Selatan, P. Buton, Donggala, Luwu utara, Buol, Gorontalo utara, Kotamubagu, Bolaang Mongondow, Minahasa. Sebanyak 7 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2016 Bawah Normal, meliputi sebagian Sidrap, Enrekang bagian timur, Luwu bagian selatan, Sigi, Poso, sebagian besar Minahasa, Bolaang Mongondow timur, Manado. Prakiraan Musim Kemarau 2016 pada 42 Zona Musim di Sulawesi, secara rinci disajikan pada Tabel 7. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara disajikan pada Gambar G.1.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar G.1.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 disajikan pada Gambar G.1.c. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 di Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah disajikan pada Gambar G.2.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar G.2.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 disajikan pada Gambar G.2.c.
69
Tabel 7. Prakiraan Musim Kemarau 2016 di Sulawesi
NO ZOM
Daerah / Kabupaten
Awal Musim Kemarau Antara
Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian)
Sifat Hujan
1
2
3
4*)
5
Mar III - Apr II
-1
N
286
Gowa/Takalar bagian barat
287
Barru/Pangkep/Maros bagian barat, Makassar, sebagian Gowa/Takalar bagian tengah, Jeneponto bagian barat
Mei II - Jun I
+3
AN
288
Sebagian Soppeng bagian barat, Barru bagian tengah dan selatan, Pangkep bagian timur, Maros/Gowa bagian tengah, Bone bagian barat
Jun I - Jun III
+3
AN
289
Gowa bagian tengah, Jeneponto bagian utara, sebagian Takalar bagian timur
Jun I - Jun III
0
AN
290
Jeneponto tengah dan timur
Feb I - Feb III
-1
AN
291
Bantaeng bagian timur, Bulukumba bagian barat
Jun III - Jul II
-2
N
292
Bulukumba bagian timur
Jul II - Agt I
-1
AN
293
Selayar
Mei I - Mei III
-2
N
294
Bone bagian selatan, Gowa bagian timur, Sinjai bagian barat dan tengah, Bantaeng bagian utara, sebagian Bulukumba bagian utara
Jul III - Agt II
0
AN
295
Bone bagian selatan, Sinjai bagian timur
Jul III - Agt II
-1
N
296
Maros bagian timur, Bone bagian tengah
Jul I - Jul III
-2
N
297
Bone bagian timur
Jul III - Agt II
0
N
70
1
2
3
4*)
5
298
Bone bagian timur
Jul II - Agt I
-1
N
299
Soppeng bagian selatan, Bone bagian tengah
Mar II - Apr I
+1
N
300
Sidrap bagian selatan, Soppeng bagian utara, Wajo bagian barat
Jun II - Jul I
-3
N
301
Sidrap bagian tengah, Wajo bagian timur dan tengah, Luwu bagian timur, Bone bagian utara
Jul II - Agt I
-1
N
302
Pinrang bagian selatan, Pare-pare, Barru bagian utara, Sidrap bagian barat, Soppeng bagian utara
Jun II - Jul I
+1
N
303
Sidrap bagian tengah
Jun I - Jun III
-2
BN
304
Pinrang bagian timur, Enrekang bagian barat
Mei I - Mei III
-3
N
305
Pinrang bagian barat, Polewali bagian tengah dan timur
Jun I - Jun III
0
N
306
Majene bagian selatan, Polewali bagian barat.
Apr III - Mei II
-1
N
307
Mamuju/Mamuju utara bagian barat, Majene bagian utara, Mamasa bagian barat, Polewali bagian utara.
Jul III - Agt II
0
AN
308
Tanatoraja bagian barat, Pinrang bagian utara, Mamuju bagian selatan, Mamasa, Tanatoraja bagian barat, Pinrang bagian utara
Jul III - Agt II
0
N
309
Enrekang bagian timur, Sidrap bagian utara, Luwu bagian selatan
Jul II - Agt I
-2
BN
310
Tana Toraja
Jun II - Jul I
0
N
311
Kolaka
Jul II - Agt I
+3
N
312
Kota Kendari
Jun II - Jul I
0
N
313
Rumbia, Bombana, Konawe Selatan
Jul I - Jul III
0
N
71
1
2
3
4*)
5
314
Muna
Sep I - Sep III
+1
AN
315
Buton
Mei II - Jun I
+1
N
316
Donggala, Luwu utara/Mamuju bagian utara, Mamuju utara bagian timur
Mei III - Jun II
+2
N
317
Sigi
Jul II - Agt I
+1
BN
318
Poso
Jun II - Jul I
0
BN
319
Bolaang Mongondow selatan, Bolaang Mongondow utara bagian selatan
Okt I - Okt III
-2
AN
320
Buol
Jul III - Agt II
0
N
321
Gorontalo utara
Mei III - Jun II
-2
N
322
Kota Kotamubagu, Bolang Mongondow, Bolaang Mongondow utara, dan Bolaang Mongondow timur bagian barat laut
Mei III - Jun II
0
N
323
Minahasa tenggara bagian selatan, Bolaang Mongondow timur
Jul I - Jul III
+1
BN
324
Kota Tomohon/Minahasa utara bagian selatan, Minahasa bagian tengah,Minahasa selatan, Minahasa tenggara bagian utara, Bolaang Mongondow bagian timur
Jul I - Jul III
+1
N
325
Kota Bitung, Minahasa utara bagian timur, Minahasa bagian selatan
Jul I - Jul III
+2
N
326
Kota Manado, Minahasa utara bagian barat, Kota tomohon/Minahasa/Minahasa selatan bagian utara
Jul II - Agt I
+3
BN
327
Minahasa utara bagian utara
Agt II - Sep I
+2
BN
4*) Keterangan : 0 : Awal Musim Kemarau sama dengan rata-ratanya -1 : Awal Musim Kemarau maju 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -2 : Awal Musim Kemarau maju 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -3 : Awal Musim Kemarau maju 3 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +1 : Awal Musim Kemarau mundur 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +2 : Awal Musim Kemarau mundur 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +3 : Awal Musim Kemarau mundur 3 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya
72
Gambar G.1.a. Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 ZOM di Sulsel, Sulbar, dan Sultra
73
Gambar G.1.b Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Sulsel, Sulbar, dan Sultra
74
Gambar G.1.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 ZOM di Sulsel, Sulbar, dan Sultra
75
Gambar G.2.a Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 ZOM di Sulut, Gorontalo, dan Sulteng
76
Gambar G.2.b Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Sulut, Gorontalo, dan Sulteng
77
Gambar G.2.c Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 ZOM di Sulut, Gorontalo, dan Sulteng
78
H. MALUKU DAN PAPUA (ZOM nomor 328 s/d 342) H.1. “Awal” Musim Kemarau 2016 pada 15 Zona Musim (ZOM) di Maluku dan Papua, diprakirakan umumnya pada bulan Juni dan Juli 2016. Pada 2 ZOM di Maluku yang memiliki pola hujan kebalikan dengan pola hujan monsun, Awal Musim Kemarau umumnya pada bulan September 2016. Sebanyak 1 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III April 2016, meliputi Buru bagian utara. Sebanyak 1 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Mei 2016, meliputi Tolikara bagian selatan, Yakuhimo bagian utara dan barat laut, Jayawijaya, Puncak Jaya, Paniai bagian timur laut. Sebanyak 4 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Juni 2016, meliputi Maluku Tenggara, Sorong bagian timur laut, Manokwari, Kota Manokwari, Teluk Bintuni bagian timur dan Merauke. Sebanyak 5 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Juli 2016, meliputi Kep. Sula, Seram bagian utara, Maluku tenggara bagian barat, Jayapura, Sarmi bagian selatan dan tenggara, Tolikara bagian utara dan timur laut, Waropen bagian tenggara, Jayawijaya bagian timur laut, Kota Jayapura, Keerom bagian utara, Jayapura bagian timur laut. Sebanyak 2 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III Agustus 2016, meliputi Halmahera bagian utara dan Seram bagian timur. Sebanyak 2 ZOM, awal musim kemarau antara dasarian I – III September 2016 meliputi Buru bagian selatan dan Seram bagian selatan. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode 1981-2010, maka sebanyak 3 ZOM maju (lebih awal) dari rataratanya, 7 ZOM sama dengan rata-ratanya, dan 5 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya. .
79
H.2. “Sifat Hujan” Musim Kemarau 2016 pada 15 Zona Musim di Maluku dan Papua, diprakirakan pada kisaran Normal (N) dan Bawah Normal (BN). Sebanyak 11 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2016 Normal, meliputi Halmahera bagian utara, Kep. Sula, P. Buru, sebagian besar Seram, Maluku Tenggara, Maluku Tenggara bagian barat, Sorong bagian timur laut, Manokwari, Jayapura, sebagian Sarmi, sebagian Tolikara, Waropen bagian tenggara, Keerom bagian utara. Sebanyak 4 ZOM, sifat hujan musim kemarau 2016 Bawah Normal, meliputi Seram bagian timur, Manokwari bagian selatan, Teluk Bintuni bagian timur, Tolikara bagina selatan, Yakuhimo bagian utara dan barat laut, Jayawijaya, Puncak Jaya, Paniai bagian timur laut dan Merauke. Prakiraan Musim Kemarau 2016 pada 15 Zona Musim di Maluku dan Papua, secara rinci disajikan pada Tabel 8. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 di Maluku dan Papua disajikan pada Gambar H.1, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rataratanya disajikan pada Gambar H.2, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 disajikan pada Gambar H.3. Tabel 8. Prakiraan Musim Kemarau 2016 di Maluku dan Papua NO ZOM
Daerah / Kabupaten
Awal Musim Kemarau Antara
Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian)
Sifat Hujan
1
2
3
4*)
5
328
Halmahera bagian utara
Jul III - Agt II
0
N
329
Kepulauan Sula
Jun III - Jul II
-1
N
330
Buru bagian utara
Apr II - Mei I
+1
N
331
Buru bagian selatan
Sep II - Okt I
0
N
332
Seram bagian utara
Jul II - Agt I
-1
N
333
Seram bagian selatan
Sep II - Okt I
-1
N
334
Seram bagian timur
Agt I - Agt III
0
BN
335
Maluku Tenggara
Jun II - Jul I
0
N
80
1
2
3
4*)
5
336
Maluku Tenggara bagian barat
Jun III - Jul II
0
N
337
Sorong bagian Timur Laut, Manokwari bagian Barat , Kota Manokwari
Jun I - Jun III
+3
N
338
Manokwari bagian Selatan, Teluk Bintuni bagian Timur
Mei III - Jun II
0
BN
339
Jayapura, Sarmi bagian selatan dan tenggara, Tolikara bagian utara dan timur laut, Waropen bagian tenggara, Jayawijaya bagian timur laut
Jun III - Jul II
+3
N
340
Tolikara bagian selatan, Yahukimo bagian utara dan barat laut, Jayawijaya, Puncak Jaya, Paniai bagian timur laut
Apr III - Mei II
0
BN
341
Kota Jayapura, Keerom bagian utara, Jayapura bagian timur laut.
Jul I - Jul III
+1
N
342
Merauke
Mei III - Jun II
+2
BN
4*) Keterangan : 0 : Awal Musim Kemarau sama dengan rata-ratanya -1 : Awal Musim Kemarau maju 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +1 : Awal Musim Kemarau mundur 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +2 : Awal Musim Kemarau mundur 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +3 : Awal Musim Kemarau mundur 3 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya
81
Gambar H.1 Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 Zona Musim di Maluku dan Papua
82
Gambar H.2 Perbandingan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Maluku dan Papua
Gambar H.3 Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 Zona Musim di Maluku dan Papua 83
84
IV. PRAKIRAAN HUJAN KUMULATIF PERIODE APRIL – SEPTEMBER 2016 DAERAH NON ZONA MUSIM (NON ZOM) A. PRAKIRAAN “CURAH HUJAN” KUMULATIF PERIODE APRIL – SEPTEMBER 2016 Curah hujan (CH) kumulatif selama periode April sampai dengan September 2016 di daerah Non Zona Musim, bervariasi dari <500 mm hingga >2000 mm. CH kumulatif 501-100 mm di Sumatera diprakirakan terjadi pada wilayah Aceh bagian tengah dan Riau. Selanjutnya untuk wilayah Sulawesi dan Papua, CH kumulatif tersebut diprakirakan terjadi di Sulawesi bagian tengah dan Gorontalo, serta Papua bagian selatan. CH kumulatif 1001-1500 mm diprakirakan terjadi di Sumatera disekitar Aceh bagian selatan, Sumbar bagian utara dan Bengkulu bagian timur. Selanjutnya CH kumulatif tersebut terjadi disebagian besar wilayah Non ZOM di Kalimantan. Sedangkan di Sulawesi diprakirakan hanya terjadi di sekitar kab. Tana Toraja dan Luwu. Serta di Papua disekitar Sarmi, Enarotali dan Biak. CH kumulatif 1501 – 2000 mm diprakirakan untuk di Sumatera terjadi Aceh Jaya, kota Calang, Naganraya, Meulaboh, Blangpidie, sebagian besar Aceh Barat, Deli Serdang bagian selatan, Simalungun bagian utara, Tapanuli Tengah, Sibolga, bagian barat Mandailing Natal, Bengkulu Utara bagian tumur laut, Pesisir Bengkulu Utara, Argamakmur. Selanjutnya di Kalimantan CH diprakirakan terjadi di Sintang, Nangapinoh, Kapuashulu, Kota Putusibau, Nunukan, Sesayap, Tarakan, Tanjungselor. Sedangkan di Sulawesi dan Papua diprakirakan terjadi di Luwu Timur, Kolala Utara, Kolaka Selatan bagian utara, Kendari bagian utara, Morowali bagian selatan, sebagian besar Papua Barat, Kabupaten Nabire, Timika dan Kab. Asmat bagian barat. Prakiraan curah hujan secara lebih rinci di daerah Non Zona Musim disajikan pada Tabel 9. Peta Prakiraan Curah Hujan Periode April – September 2016 di daerah Non Zona Musim disajikan pada Gambar I.1.
85
B. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN KUMULATIF APRIL – SEPTEMBER 2016 TERHADAP RATA-RATANYA (1981 - 2010) Sifat hujan kumulatif selama periode April sampai dengan September 2016 di daerah Non Zona Musim, merupakan perbandingan antara curah hujan yang diprakirakan terhadap rata-rata periode tahun 19812010 pada masing-masing daerah dalam periode yang sama. Sifat hujan tersebut dibagi dalam tiga kategori yaitu Atas Normal, Normal, dan Bawah Normal. Sifat hujan kumulatif di daerah Non Zona Musim, diprakirakan umumnya Normal (N). Wilayah dengan sifat hujan Normal (N) antara lain di sepanjang pantai barat pulau Sumatera, Lebak bagian timur, sebagian kab. Bogor, sebagian besar Kalimantan Barat, sebagian Tanah Laut, Nunukan, Sesayap, Tarakan, Tanjungselor, sebagian besar Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara bagian utara, sebagian Kab. Fak Fak, Kabupaten Nabire Kab. Asmat bagian timur dan Kab. Mappi bagian utara, Kerom bagian selatan dan Pegunungan Bintang. Sedangkan untuk wilayah yang diprakirakan hujanya lebih sedikit dari rata-ratanya atau sifat hujannya Bawah Normal (BN) adalah Aceh Jaya, kota Calang, Aceh besar bagian selatan, sebagian besar Pidie, Blanggisa, Pulau Belitung, Riau Kepulauan, Luwuk, Pulau Pelang, Kep. Banggai, Kabupaten Pohuwato dan bagian selatan kab. Gorontalo, Kota Sorong, Sorong, Boven Digul Selatan, sebagian besar kab. Bintuni Paniai dan sebagian Puncak Jaya. Prakiraan sifat hujan secara rinci di daerah Non Zona Musim disajikan pada Tabel 9. Peta Sifat Hujan periode April – September 2016 terhadap rata-ratanya (1981-2010) di daerah Non Zona Musim disajikan pada Gambar I.2. Tabel 9 Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Kumulatif Periode April – September 2016 Daerah Non Zona Musim
NON ZOM 1 1 2 3
DESKRIPSI WILAYAH 2 Aceh Jaya, kota Calang Aceh besar bagian selatan, sebagian besar Pidie, Blanggisa Aceh Barat bagian barat, Naganraya, Meulaboh, Blangpidie
86
3 1501-2000
Sifat Hujan Kumulatif (Apr-Sep) 4 N
501-1000
B
1501-2000
N
Curah Hujan Kumulatif (Apr-Sep)
4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Sebagian besar Aceh Barat Gayo Luwes, Blangkejaran, Kutacane, Aceh Tenggara Karo bagian barat dan selatan Deli Serdang bagian selatan, Simalungun bagian utara Aceh Selatan bagian selatan, Simalungun bagian utara Sidikalang, Pakpak Barat, Solok Tapanuli Tengah, Sibolga, bagian barat Mandailing Natal Agam bagian tengah, Kota Bukittinggi, Tanah Datar bagian barat, Kota Padang panjang, Padang Pariaman bagian tenggara, Kota Padang bagian timur, Solok bagian barat laut Pasaman Barat, Agam bagian barat, sebagian besar padang Pariaman, kota Pariaman, Kota Padang bagian barat, Pesisir Selatan, bagian barat laut, Sebagian besar Pasaman, Pasaman Barat bagian timur, 50 Kota bagian barat, Agam bagian timur Rokan hilir bagian timur, kota dumai, siak bagian timur dan utara, bengkalis bagian timur dan selatan, meranti, pelalawan bagian timur, indragiri hilir bagian utara Pesisir Selatan, Kota Painai, Muko muko Rejanglebong Lebong, Tube Bengkulu Utara bagian tumur laut Pesisir Bengkulu Utara, Argamakmur Sebagian Kab. Seluma kepahiyang, sebagian kabupateng Bengkulu Selatan dan sebagian Kabupaten Kaur Daerah pesisir pantai Lampung Barat Pulau Belitung Riau Kepulauan Kepulauan Natuna Lebak bagian timur, sebagian kab. Bogor Sebagian Kab. Bogor Sambas Singkawang, Mempawah, Pontianak Bengkayang bagian tengah, Landak Bengkayang bagian timur Sanggau, Sekadau bagian utara, Sintang
87
1501-2000
N
1001-1500
N
<500
N
1501-2000
A
1001-1500
A
1001-1500
N
1501-2000
N
1001-1500
N
1001-1500
A
1001-1500
B
501-1000
B
2000 1001-1500 1001-1500 1501-2000 1501-2000 1001-1500
A A N N A N
1001-1500
N
1001-1500 1001-1500 501-1000 501-1000 1001-1500 1001-1500 1001-1500 1001-1500 1001-1500 1001-1500 1001-1500
N B B B N N N N N N N
bagian utara 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
Kuburaya, Paloh, Ketapang bagian barat Ketapang bagian utara, Melawi, Sekadau bagian selatan Sintang, Nangapinoh Kapuashulu, Kota Putusibau Sebagian Tanah Laut Berau bagian timur, Tanjungredep, Talisayan, Sangkulirang Nunukan, Sesayap, Tarakan, Tanjungselor Palopo, Masamba Sebagian Kab. Tana Toraja, sebagian besar Kab. Luwu Utara Luwu Utara bagian barat Luwu Timur, Kolala Utara, Kolaka Selatan bagian utara, Kendari bagian utara, Morowali bagian selatan Sebagian besar Kabupaten Morowali Luwuk, Pulau Pelang, Kep. Banggai Palu Parigi Moutong bagian selatan Parigi Moutong bagian tengah Donggala bagian Utara Parigi Moutong bagian utara, Buol bagian selatan Kabupaten Pohuwato dan bagian selatan kab. Gorontalo Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Nanusa Halmahera Selatan, Pulau Obi Kota Sorong, Sorong Selatan dan Sebagian besar kab. Bintuni Sebagian Kab. Fak Fak Kaimana bagian utara Fak Fak bagian selatan, Kaimana Kabupaten Nabire Biak Numfor, Kab. Yapen Kab. Sarmi, Jayapura bagian utara Paniai dan sebagian Puncak Jaya Timika dan Kab. Asmat bagian barat Kab. Asmat bagian timur dan Kab. Mappi bagian utara Kerom bagian selatan dan Pegunungan Bintang Boven Digul
88
1001-1500
N
1001-1500
N
1501-2000 1501-2000 1001-1500
N N N
1001-1500
A
1501-2000 1501-2000
N A
1001-1500
N
501-1000
B
1501-2000
N
501-1000 <500 <500 1001-1500 501-1000 501-1000
N B B N N N
501-1000
N
501-1000
B
1001-1500 501-1000
N B
1501-2000
B
1501-2000 501-1000 1501-2000 1501-2000 1001-1500 1001-1500 1001-1500 2000
N B A N N N B A
501-1000
N
501-1000
N
<500
B
Gambar I.1
89
Gambar I.2
90
V. LUAS ZOM TERHADAP PRAKIRAAN AWAL MUSIM KEMARAU 2016 A. LUAS ZOM TERHADAP PRAKIRAAN AWAL MUSIM KEMARAU 2016 Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 selengkapnya disajikan pada Tabel 10. Tabel 10. Luas Area Zona Musim terhadap Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 ( Waktu/Luasan ZOM (ha) )
Daerah Februari Sumatera
Maret
April
Mei
Juni
1,082,422
-
86,320
14,209,481
19,014,127
Jawa
-
58,955
1,230,383
7,051,909
4,290,514
Bali
-
20,884
266,200
226,091
52,385
NTB
-
298,574
1,452,639
232,917
-
NTT
-
1,042,027
3,036,708
721,608
-
Kalimantan
-
-
1,330,205
5,184,391
4,780,360
49,667
-
42,757
1,074,892
3,652,757
Maluku
-
-
567,209
-
1,167,895
Papua
-
-
-
4,353,566
8,533,453
1,132,089
1,420,440
8,012,421
33,054,855
41,491,491
0.88
1.10
6.23
25.71
32.27
0.88
1.99
8.22
33.92
66.19
Sulawesi
Total Persentase Akumulasi Persentase
Tabel 10 (Lanjutan) Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 ( Waktu/Luasan ZOM (ha) )
Daerah Juli
Agustus
September
Oktober
Jumlah
Sumatera
799,623
-
-
-
35,191,973
Jawa
294,370
-
-
-
12,926,131
Bali
-
-
-
-
565,560
NTB
-
-
-
-
1,984,130
NTT
-
-
-
-
4,800,343
24,003,278
734,896
-
-
36,033,130
Sulawesi
3,139,627
1,982,122
406,182
175,401
10,523,405
Maluku
2,505,447
2,335,318
900,254
-
7,476,123
Papua
6,191,479
-
-
-
19,078,498
36,933,824
5,052,336
1,306,436
175,401
128,579,293
28.72
3.93
1.02
0.14
5.95
94.92
98.85
99.86
100.00
100.00
Kalimantan
Total Persentase Akumulasi Persentase
91
Berdasarkan luas Zona Musim (ZOM), prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 menunjukkan sebagian besar luasan ZOM seluas 74,546,346 ha terjadi pada Mei Juni 2016.
B. LUAS ZOM TERHADAP PRAKIRAAN MAJU/MUNDUR AWAL MUSIM KEMARAU 2016 Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Maju/Mundur Awal Musim Kemarau 2016 selengkapnya disajikan pada Tabel 11. Tabel 11. Luas Area Zona Musim Terhadap Prakiraan Maju/Mundur Awal Musim Kemaru 2016
Daerah
Prakiraan Maju/Mundur Awal Musim Kemarau 2016 ( Waktu/Luasan ZOM (ha) ) Maju
Sama
10,252,618
14,079,070
10,860,285
35,191,973
1,703,954
2,392,803
8,829,374
12,926,131
Bali
45,431
176,057
344,072
565,560
NTB
211,382
425,413
1,347,335
1,984,130
NTT
3,251,270
651,017
898,056
4,800,343
Kalimantan
7,347,697
24,691,522
3,993,911
36,033,130
Sulawesi
2,172,431
4,297,583
4,053,391
10,523,405
Maluku
2,076,226
4,832,688
567,209
7,476,123
-
5,030,093
14,048,405
19,078,498
27,061,009
56,576,246
44,942,038
128,579,293
21.05
44
34.95
100.00
Sumatera Jawa
Papua Total
Persentase
Mundur
Jumlah
Luasan Zona Musim (ZOM) terbesar diprakirakan terdapat pada awal musim Kemarau 2016 yang sama dengan rata-ratanya seluas 56,576,246 ha dan mundur terhadap rata-rata seluas 44,942,038 ha selanjutnya maju terhadap rata-ratanya seluas 27,061,009 ha.
92
C. LUAS ZOM TERHADAP PRAKIRAAN SIFAT HUJAN MUSIM KEMARAU 2016 Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 selengkapnya disajikan pada Tabel 12.
Tabel 12. Luas Area Zona Musim terhadap Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 ( Waktu/Luasan ZOM (Km2) ) Daerah Bawah Normal Sumatera
Normal
Atas Normal
Jumlah
4,824,240
20,782,143
9,585,590
35,191,973
998,873
8,638,278
3,288,980
12,926,131
Bali
-
385,406
180,154
565,560
NTB
534,718
1,269,641
179,771
1,984,130
NTT
2,103,470
2,696,873
-
4,800,343
Kalimantan
1,330,205
30,771,419
3,931,506
36,033,130
Sulawesi
1,540,030
6,911,178
2,072,197
10,523,405
341,046
7,135,077
-
7,476,123
Papua
11,071,019
8,007,479
-
19,078,498
Total
22,743,601
86,597,494
19,238,198
128,579,293
17.69
67.35
14.96
100.0
Jawa
Maluku
Persentase
Luasan Zona Musim (ZOM) terbesar diprakirakan terdapat pada daerah yang sifat hujannya Normal (seluas 86,597,494 ha). Sedangkan sifat hujan Bawah Normal terdapat pada 22,743,601 ha dan Atas Normal pada 19,238,198 ha.
93