I. PENDAHULUAN Posisi geografis Indonesia yang strategis, terletak di daerah tropis, diantara Benua Asia dan Australia, diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta dilalui garis katulistiwa, terdiri dari pulau dan kepulauan yang membujur dari barat ke timur, dikelilingi oleh luasnya lautan, menyebabkan wilayah Indonesia memiliki keragaman cuaca dan iklim. Keragaman iklim Indonesia dipengaruhi fenomena global seperti El Nino Southern Oscillation (ENSO) yang bersumber dari wilayah Ekuator Pasifik Tengah dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang bersumber dari wilayah Samudera Hindia barat Sumatera hingga timur Afrika, keragaman iklim juga dipengaruhi oleh fenomena regional, seperti sirkulasi angin monsun Asia-Australia, Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis atau Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ) yang merupakan daerah pertumbuhan awan, serta kondisi suhu permukaan laut sekitar wilayah Indonesia. Sementara kondisi topografi wilayah Indonesia yang memiliki daerah pegunungan, berlembah, banyak pantai, merupakan topografi lokal yang menambah beragamnya kondisi iklim di wilayah Indonesia, baik menurut ruang (wilayah) maupun waktu. Berdasarkan hasil analisis data rata-rata 30 tahun terakhir (1981-2010), secara klimatologis wilayah Indonesia memiliki 407 pola iklim, dimana 342 pola merupakan Zona Musim (ZOM) terdapat perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan musim kemarau, sedangkan 65 pola lainnya adalah Non Zona Musim (Non ZOM). Daerah Non ZOM pada umumnya memiliki 2 kali maksimum curah hujan dalam setahun (pola Ekuatorial) atau daerah dimana sepanjang tahun curah hujannya selalu tinggi atau rendah. Fenomena yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia 1. El Nino Southern Oscillation (ENSO) El Nino Southern Oscillation (ENSO) merupakan fenomena global dari sistem interaksi lautan atmosfer yang ditandai dengan adanya anomali suhu permukaan laut di wilayah Ekuator Pasifik Tengah dimana jika anomali suhu permukaan laut di daerah tersebut positif (lebih panas dari rata-ratanya) maka disebut El Nino, namun jika anomaly suhu permukaan laut Negatif disebut La Nina. Dampak El Nino sangat tergantung dengan kondisi perairan wilayah Indonesia. El Nino berpengaruh terhadap pengurangan curah hujan secara drastis, bila bersamaan dengan kondisi suhu perairan Indonesia cukup dingin. Namun bila kondisi suhu perairan hangat, El Nino tidak signikan mempengaruhi kurangnya curah hujan di Indonesia. Sedangkan La Nina secara umum menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat apabila disertai dengan menghangatnya suhu permukaan laut di perairan Indonesia. Mengingat luasnya wilayah Indonesia, tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh El Nino / La nina.
1
2. Indian Ocean Dipole (IOD) Indian Ocean Dipole (IOD) merupakan fenomena interaksi laut– atmosfer di Samudera Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan nilai antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera. Perbedaan nilai anomali suhu muka laut dimaksud disebut sebagai Dipole Mode Index (DMI). Untuk DMI positif, umumnya berdampak kurangnya curah hujan di Indonesia bagian barat. Sedangkan nilai DMI negatif, berdampak terhadap meningkatnya curah hujan di Indonesia bagian barat. 3. Sirkulasi Monsun Asia–Australia Sirkulasi angin di Indonesia ditentukan oleh pola perbedaan tekanan udara di Australia dan Asia. Pola tekanan udara ini mengikuti pola peredaran matahari dalam setahun yang mengakibatkan sirkulasi angin di Indonesia berubah secara musiman, yaitu sirkulasi angin yang mengalami perubahan arah setiap setengah tahun sekali. Pola angin baratan terjadi karena adanya tekanan tinggi di Asia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim hujan di Indonesia. Pola angin timuran/ tenggara terjadi karena adanya tekanan tinggi di Australia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim kemarau di Indonesia. 4. Daerah Pertemuan Angin Convergence Zone/ ITCZ)
Antar
Tropis
(Inter
Tropical
ITCZ merupakan daerah tekanan rendah yang memanjang dari barat ke timur dengan posisi selalu berubah mengikuti pergerakan posisi matahari ke arah utara dan selatan khatulistiwa. Wilayah Indonesia yang berada di sekitar khatulistiwa, maka pada daerah-daerah yang dilewati ITCZ pada umumnya berpotensi terjadinya pertumbuhan awan-awan hujan. 5. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat digunakan sebagai salah satu indikator banyak-sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, dan erat kaitannya dengan proses pembentukan awan di atas wilayah Indonesia. Jika suhu permukaan laut dingin potensi kandungan uap air di atmosfer sedikit, sebaliknya panasnya suhu permukaan laut berpotensi menimbulkan banyaknya uap air di atmosfer.
2
II. RINGKASAN A. Kondisi Dinamika Atmosfer dan Laut Dinamika atmosfer dan laut dipantau dan diprakirakan berdasarkan aktivitas fenomena alam, meliputi : El Nino Southern Oscillation (ENSO), Indian Ocean Dipole (IOD), Sirkulasi Monsun Asia-Australia, Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ), dan Suhu Permukaan laut Indonesia. Monitoring dan prakiraan kondisi dinamika atmosfer dan laut dimaksud yang akan terjadi pada Musim Hujan 2016/ 2017, adalah : 1. Monitoring dan Prakiraan Fenomena ENSO dan IOD a. El Nino Southern Oscillation (ENSO) Pada akhir Juli 2016, kondisi suhu muka laut (SST) di Equator Pasifik tengah wilayah Nino 3.4 sudah menunjukkan anomali negatif (dingin) yang merupakan masa peralihan dari Netral ke La Nina, meskipun masih lemah dengan indeks pada akhir Juli : -0.61 (La Nina Lemah) potensi La Nina ini diprediksi akan berlangsung sampai awal tahun 2017 dengan kategori La Nina Lemah. Kondisi La Nina dampaknya lebih signifikan pada periode peralihan musim kemarau ke musim hujan, hal ini memberikan indikasi bahwa awal Musim Hujan 2016/ 2017 lebih maju dari pada normalnya dengan sifat Musim Hujan akan didominasi Normal hingga Atas Normal. b. Indian Ocean Dipole (IOD) Monitoring Indeks Dipole Mode menunjukkan nilai negatif yang signifikan yaitu dibawah -0.4, sejak bulan Mei 2016 dan puncak nilai terendahnya terjadi pada bulan Juli 2016 bernilai -1.09 dan diprediksi akan tetap signiifkan indeksnya sampai bulan November 2016, kemudian terus secara gradual akan bergerak mendekati indeks kisaran normalnya di akhir tahun. Dengan konsistennya nilai Dipole Mode Negatif maka hal ini mensuport penambahan uap air dari Samudera Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat, dampak signifikan dari kondisi ini adalah mendukung curah hujan tinggi di periode musim kemarau dan peralihan musim, sehingga diprediksi beberapa wilayah di Indonesia awal Musim Hujan 2016/ 2017 akan maju lebih awal dari normalnya.
3
2. Monitoring dan Prakiraan Fenomena Sirkulasi Monsun AsiaAustralia, ITCZ, dan Suhu Permukaan Laut Indonesia a. Sirkulasi Monsun Asia–Australia Kondisi sirkulasi angin monsun hingga akhir Juli 2016 masih didominasi angin timuran, kecuali di Sumatera bagian Tengah dan Utara serta Kalimantan bagian Utara di dominasi angin baratan. Monsun Asia diprediksi akan melemah dipertengahan Agustus kemudian menguat lagi, sedangkan Monsun Australia relatif normal mengindikasikan peluang pembentukan awan hujan disekitar Sumatera, Jawa bag Barat dan Kalimantan bagian Barat bertambah di awal dan akhir Agustus 2016. b. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone / ITCZ) Posisi ITCZ pada akhir Juli 2016 berada di wilayah perairan bagian utara Ekuator dan di prediksi secara gradual akan bergerak keselatan Ekuator, sesuai pergerakan tahunannya, dibandingkan dengan klimatologisnya posisi ITCZ lebih turun keselatan dan lebih kuat sehingga memungkinkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa dan sekitarnya meningkat. c. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia Sampai Akhir Juli 2016, kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia masih bernilai positif (+0.75) lebih hangat dari klimatologisnya, dengan anomali suhu berkisar antara 0.25 oC s/d 2.0oC, wilayah perairan Indonesia yang lebih hangat berada sekitar di perairan Pulau Jawa terutama bagian selatan, perairan Bali, Nusa tenggara dan perairan bagian utara wilayah Indonesia. Dengan masih hangatnya suhu permukaan laut di sekitar Jawa Bali Nusra, mengindikasikan peluang penguapan dan pertumbuhan awan-awan hujan masih cukup tinggi. Suhu permukaan laut di Indonesia selama Musim Hujan 2016/ 2017 diprakirakan sebagai berikut : 1) Bulan Agustus s/d Oktober 2016, umumnya Anomali Suhu Permukaan Laut perairan Indonesia diprediksi tetap hangat, Anomali (+), bagian Utara dan Selatan perairan Indonesia lebih hangat dibanding sekitarnya. 2) Bulan November s/d Januari 2017, Terjadi peluruhan Suhu Permukaan Laut dimulai dari perairan bagian Barat Sumatera bagian Utara sampai perairan Maluku meluruh mendekati normal. Suhu Permukaan Laut diprediksi mendingin, anomali (-) dimulai dari perairan Laut Cina Selatan memasuki selat Malaka dan semakin meluas sampai perairan bagian barat Papua pada Januari 2017.
4
B. Prakiraan Musim Hujan 2016/ 2017 Pada 342 Zona Musim (ZOM) 1. Prakiraan ”Awal” Musim Hujan 2016/ 2017 - Juni 2016 : 2 ZOM ( 0.6% dari 342 ZOM) - Juli 2016 : 2 ZOM ( 0.6% dari 342 ZOM) - Agustus 2016 : 44 ZOM ( 12.9% dari 342 ZOM) - September 2016 : 86 ZOM ( 25.1% dari 342 ZOM) - Oktober 2016 : 83 ZOM ( 24.3% dari 342 ZOM) - November 2016 : 89 ZOM ( 26% dari 342 ZOM) - Desember 2016 : 13 ZOM ( 3.8% dari 342 ZOM) - Januari 2017 : 1 ZOM ( 0.3% dari 342 ZOM) - Maret 2017 : 6 ZOM ( 1.8% dari 342 ZOM) - April 2017 : 3 ZOM ( 0.9% dari 342 ZOM) - Mei 2017 : 1 ZOM ( 0.3% dari 342 ZOM) - Tidak ada awal Musim Hujan : 12 ZOM ( 3.5% dari 342 ZOM) 2. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-Ratanya (Periode 1981–2010) - Maju dari rata-ratanya : 231 ZOM (67.5% dari 342 ZOM) - Sama dengan rata-ratanya : 66 ZOM (19.3% dari 342 ZOM) - Mundur dari rata-ratanya : 33 ZOM (9.6% dari 342 ZOM) 3. Prakiraan ”Sifat Hujan“ Musim Hujan 2016/ 2017 - Atas Normal (AN) : 164 ZOM (47.95% dari 342 ZOM) - Normal (N) : 174 ZOM (50.88% dari 342 ZOM) - Bawah Normal (BN) : 4 ZOM ( 1.17% dari 342 ZOM) Prakiraan Musim Hujan 2016/ 2017 secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Awal Musim Hujan 2016/ 2017 di 342 Zona Musim (ZOM) diprakirakan umumnya mulai bulan September 2016 sebanyak 86 ZOM (25.1%), Oktober 2016 sebanyak 83 ZOM (24.3%), dan November 2016 sebanyak 89 ZOM (26%). Sedangkan beberapa daerah lainnya awal Musim Hujan terjadi pada Juni 2016 sebanyak 2 ZOM (0.6%), Juli 2016 sebanyak 2 ZOM (0.6%), Agustus 2016 sebanyak 44 ZOM (12.9%), Desember 2016 sebanyak 13 ZOM (3.8%), Januari 2017 sebanyak 1 ZOM (0.3%), Maret 2017 sebanyak 6 ZOM (1.8%), April 2017 sebanyak 3 ZOM (0.9%) dan Mei 2017 1 ZOM (0.3%) 2) Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya selama 30 tahun (19812010) di 342 Zona Musim, Awal Musim Hujan 2016/ 2017, sebagian besar daerah yaitu 231 ZOM (67.5%) maju jika dibandingkan dengan rata-ratanya dan 66 ZOM (19.3%) sama terhadap rata-ratanya. Sedangkan yang mundur terhadap ratarata 33 ZOM (9.6%).
5
3). Sifat Hujan selama Musim Hujan 2016/ 2017 di sebagian besar daerah yaitu 174 ZOM (50.88%) diprakirakan Normal dan 164 ZOM (47.95%) Atas Normal. Sedangkan Bawah Normal yaitu sebanyak 4 ZOM (1.17%). C. Prakiraan Hujan Kumulatif Periode Oktober 2016 - Maret 2017 di Luar Zona Musim (Non ZOM) 1. Curah hujan kumulatif selama periode Oktober 2016 sampai dengan Maret 2017 di daerah Non Zona Musim, bervariasi dari 1000 mm hingga >2000 mm. CH kumulatif 1001 - 1500 mm terjadi di Karo bagian barat dan selatan, Deli Serdang bagian selatan, Simalungun bagian utara, Rokan hilir bagian timur, Dumai, Bengkalis bagian timur dan selatan, Meranti, Pelalawan bagian timur, Indragiri Hilir bagian utara, Kep.Natuna, Lebak bagian timur, sebagian Kab. Bogor, Sanggau, Sekadau bagian utara dan selatan, Ketapang bagian utara, Melawi, Sintang, Nangapinoh, sebagian Tanah Laut, Berau bagian Timur, Tanjung Redep, Taliyasan, Sangkulirang, Nunukan, Sesayap, Tarakan, Tanjungselor, Palopo, Masamba, Tana Toraja, Kolaka Selatan bagian utara, Kendari bagian utara, Marowali bagian selatan, Luwuk, P. Pelang, Kep. Banggai, Palu, Parigi Mountong, Donggala bagian utara, Buol bagian selatan, Pohuwato, Gorontalo bagian selatan. CH kumulatif 1501–2000 mm diprakirakan terjadi di Aceh Jaya, Kota Calang, Aceh Besar, Gayo Luwes, Blangkejeran, Kutacane, Aceh Selatan dan Tenggara, Simalungun bagian utara, Sidikalang, Pakpak Barat, Solok, Agam, Kota Bukittinggi, Tanah Datar bagian barat, Padang Panjang, Padang Pariaman, Kota Padang bagian timur, Pasaman, 50 Kota bagian barat, Rejanglebong, Lebong, Tube, Kepahiyang, Bengkulu Selatan, Lampung Barat, P.Belitung, Riau Kepulauan, sebagian Kab. Bogor, Sambas, Singkawang, Mempawah, Pontianak, Bengkayang, Landak, Kuburaya, Paloh, Ketapang bagian barat, Kapuashulu, Putussibau, P.Halmahera bagian selatan, Kep.Bacan, P.Obi, sebagian besar Papua Barat, P. Biak, P. Yapen, Sarmi, Jayapura bagian utara, Asmat bagian timur, Mappi bagian utara, Pegunungan Bintang, Boven Digul. CH kumulatif >2000 mm diprakirakan terjadi di Tapanuli Tengah, Sibolga, bagian barat Mandailing Natal, Pesisir Selatan, Kota Painai, Bengkulu Utara, Argamakmur, sebagian Seluma, Nabire, sebagian Puncak Jaya, Timika, Kab. Asmat bagian barat. 2. Sifat hujan kumulatif di daerah Non Zona Musim, diprakirakan umumnya Normal (N) an Atas Normal (AN). Wilayah dengan sifat hujan Normal (N) antara lain di Aceh Besar, sebagian besar Pidie, Naganraya, Meulaboh, Blangpidie, sebagian besar Aceh Barat, Kutacane, sebagian besar Sumatera utara bagian barat, Rejanglebong, Lebong, Tube, Pesisir bangkulu utara, Argamakmur, Kepahiyang, Bengkulu selatan, P. Beliung, Riau Kepulauan, Kep. Natuna, Sambas, Singkawang, Pontianak, Paloh, Ketapan bagian barat, Tanjung Redep, Talisayan, Kep. Sangihe, Kep. Nanusa, Kab.
6
Nabire, Painai, sebagian Puncak Jaya. Selanjutnya untuk wilayah yang diprakiranakan hujannya lebih dari rata-ratanya atau sifat hujannya di Atas Normal (AN) meliputi Aceh Jaya, Karo barat dan selatan, Aceh Selatan, Sepanjang pesisir Sumatera Barat, Bengkulu Utara, sebagian wilayah Non Zona Musim di Gorontalo dan Sulawesi Tengah, Kep. Banggai, Sebagian Papua Barat, Biak Numfor, Kab. Yapen, Kab. Sarmi, Jayapura bagian utara, Timika, Kab. Asmat, Kab. Mappi bagian utara, Kerom bagian selatan, Pegunungan Bintang.
7
Gambar 1. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 di Indonesia
8
Gambar 2. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-Rata 1981 - 2010
9
Gambar 3. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017
10
III.
PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2016/ 2017 PADA ZONA MUSIM (ZOM) DI INDONESIA
A. SUMATERA (ZOM nomor 1 s/d 54). A.1. “Awal” Musim Hujan 2016/ 2017 pada 54 Zona Musim (ZOM) di Sumatera, sebagian besar wilayah diprakirakan berkisar pada bulan Agustus 2016. Sebanyak 2 ZOM, awal musim hujan 2016/ 2017 jatuh pada Juli dasarian III 2016, yaitu Deli Serdang, Kota Medan bagian utara, Medan bagian selatan, Langkat bagian utara dan timur, Serdang Bedagai, Binjai, Sergai, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Simalungun, Asahan. Sebanyak 26 ZOM, awal musim hujan 2016/ 2017, Agustus dasarian I - III meliputi Sumatera Utara, Pasaman bagian utara, 50 Kota bagian timur , Kota Payakumbuh, Solok Selatan bagian timur, Rokan Hilir bagian selatan, Rokan Hulu, Kampar, Bengkalis bagian barat daya, Siak bagian tengah/barat laut/selatan, Pekanbaru bagian utara dan selatan, Kuantan Singingi, Dharmasraya, Indragiri Hulu, Tebo, Bungo, Singingi bagian tengah dan timur, Palewalan bagian tengah dan barat, Tanjung Jabung Barat bagian timur, Tanjung Jabung Timur bagian tengah dan timur, Muaro Jambi bagian timur, Musi Banyuasin, Merangin, Batanghari bagian barat, Sarolangun, Musi Rawas bagian barat dan utara, Kerinci, Palembang bagian tengah dan barat, Banyuasin, Muara Enim, Prabumulih bagian timur laut, Ogan Ilir bagian utara, OKI bagian barat, Lahat, Prabumulih bagian barat daya, Ogan Ilir bagian barat daya, Ogan Komeling Ulu, Empat Lawang bagian tengah dan selatan, Pagar Alam, OKU Selatan, Muko Selatan bagian timur, Lebong Utara, Bengkulu Utara bagian barat, Way Kanan, Lampung Barat, Tanggamus, Lampung Utara bagian barat dan utara, Lampung Tengah bagian barat , Bukit Barisan, Pesawaran bagian barat dan selatan , Lampung Selatan bagian selatan. Sebanyak 20 ZOM, awal musim hujan 2016/ 2017, September dasarian I - III, meliputi Kota Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar bagian utara, Bener Meriah, Aceh Tengah, Nagan Raya bagian timur, Gayo Lues bagian utara, Kota Jambi, Tanjung Jabung Timur bagian barat, Tanjung Jabung Barat bagian tengah dan selatan, Muaro Jambi, Batanghari, Musi Banyuasin utara bagian timur, Muba bagian utara, Kota Sawahlunto, Kota Solok, Solok Selatan bagian barat, Kepahiang, Musi Rawas bagian tengah, OKI bagian barat, tenggara dan barat daya, Palembang bagian Timur, Banyuasin bagian tenggara, OKU Timur bagian timur laut, Ogan Ilir bagian tenggara, Lampung Utara bagian timur dan selatan, Tulangbawang, Mesuji, Tulangbawang Barat bagian selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur bagian timur, barat dan selatan, Metro, Tanggamus utara bagian timur, Pringsewu, Pesawaran bagian utara dan tengah, Bandar Lampung bagian barat, Lampung Selatan bagian utara, Bangka bagian barat, selatan dan bagian utara.
11
Sebanyak 5 ZOM, awal musim hujan 2016/ 2017, Oktober dasarian I – III, yaitu Aceh Besar bagian timur, Pidie utara, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Kota Langsa, Tanah Datar, sekitar Danau Singkarak, Solok, Sijunjung, Kampar bagian barat daya, Palelawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Tanjung Jabung Barat bagian barat daya, Tebo bagian tenggara, Batanghari, Sarolangun bagian tenggara, Muba bagian barat, Musi Banyuasin bagian barat laut. Sebanyak 1 ZOM, awal musim hujan 2016/ 2017 jatuh pada November dasarian I – III, meliputi Kota Sungai Penuh, Kerinci bagian utara dan tengah. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujan periode 1981-2010, maka sebanyak 38 ZOM maju (lebih awal) dari rata-ratanya, 13 ZOM sama dengan rata-ratanya dan sebanyak 3 ZOM mundur (lebih lambat) dari ratarata. A.2. “Sifat Hujan” Musim Hujan 2016/ 2017 pada 54 Zona Musim di Sumatera, diprakirakan umumnya Normal (N). Sebanyak 30 ZOM, sifat hujan musim hujan 2016/ 2017 Normal, meliputi Kota Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar bagian utara, Aceh Utara bagian timur dan selatan, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Kota Langsa, Bener Meriah bagian timur, Gayo Lues bagian timur, Deli Serdang bagian utara, Kota Medan bagian utara, Langkat bagian timur dan utara, Serdang Bedagai, Medan bagian selatan, Binjai, Sergai, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Toba Samosir, Rokan Hilir bagian barat laut, Dairi bagian barat Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Humbahas, Tapanuli Tengah, Pasaman bagian utara, 50 Kota bagian timur, Kota Payakumbuh, Solok Selatan bagian timur, Rokan Hulu, Kampar bagian tengah, timur laut dan barat laut, Bengkalis bagian barat daya, Siak, Pekanbaru bagian utara, Dharmasraya, Kuantan Singingi bagian selatan, Indragiri Hulu bagian barat, Tebo, Bungo, Tanjung Jabung Barat bagian timur dan barat daya, Tanjung Jabung Timur bagian tengah dan timur, Muaro Jambi bagian timur, Muba bagian barat dan timur laut, Musi Banyuasin, Batanghari, Sarolangun, Musi Rawas, Merangin bagian tengah, timur dan barat, Kerinci,Muara Enim, Prabumulih bagian timur laut dan barat daya, Ogan Ilir bagian tenggara, barat daya dan utara, OKI bagian barat dan barat daya, OKU bagian utara, tenggara dan barat daya, Empat Lawang bagian tengah dan selatan, Lahat bagian utara, tengah dan selatan, Pagar Alam, OKU Selatan bagian timur dan barat laut, Palembang bagian timur, tengah dan barat, OKU Timur bagian timur laut dan barat daya, Muko selatan bagian timur, Lebong Utara, Bengkulu Utara bagian barat, Kepahiang, Lampung Tengah bagian timur dan selatan, Lampung Timur bagian barat dan timur, Metro, Bangka bagian selatan dan utara. Sebanyak 22 ZOM, sifat hujan musim hujan 2016/ 2017 Atas Normal, meliputi Bener Meriah, Aceh Tengah, Nagan Raya bagian timur, Gayo Lues bagian utara Langkat, Deli Serdang, Dairi, Karo, Pematang Siantar, Simalungun, Toba Samosir, Sergai, Humbahas, Asahan, Tapanuli Utara Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Kota Sawahlunto , Kota Solok, Solok Selatan bagian barat, 12
Kampar bagian tengah dan selatan, Kuantan Singingi bagian tengah, barat, utara, Palelawan bagian tengah, utara dan selatan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kota Jambi, Tanjung Jabung Timur bagian barat, Tanjung Jabung Barat bagian tengah dan selatan, Muaro Jambi bagian selatan, tengah dan utara, Batanghari, Musi Banyuasin utara bagian timur, Muba bagian utara, , Kota Sungai Penuh, Kerinci bagian utara dan tengah, OKU Selatan bagian tengah, OKI bagian tenggara, Way Kanan, Lampung Barat bagian timur, selatan dan utara,Tanggamus bagian utara, Lampung Utara bagian barat, utara dan selatan, Lampung Tengah bagian barat, Tulangbawang Barat bagian utara, Tulangbawang, Mesuji, Tanggamus utara bagian timur, Pringsewu, Pesawaran bagian utara, tengah, barat dan selatan, Bukit Barisan, Tanggamus bagian barat, tengah dan selatan, Bandar Lampung bagian barat Lampung Selatan bagian selatan dan utara, Lampung Timur bagian selatan Bangka bagian barat. Sebanyak 2 ZOM, sifat hujan musim hujan 2016/2017 Bawah Normal, meliputi Aceh Besar bagian timur, Pidie utara, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Tanah Datar, sekitar Danau Singkarak, Solok, Sijunjung, Kampar bagian barat daya. Prakiraan musim hujan 2016/ 2017 pada 54 Zona Musim di Sumatera, secara rinci disajikan pada Tabel 1. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 di Nangro Aceh Darussalam dan Sumatera Utara disajikan pada Gambar A.1.a, Peta Perbandingan Prakiraan awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar A.1.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 disajikan pada Gambar A.1.c. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 di Sumatera Barat, Riau, dan Jambi disajikan pada Gambar A.2.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar A.2.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Musim Hujan 2016/ 2017 disajikan pada Gambar A.2.c. Peta Prakiraan Awal Musim Musim Hujan 2016/ 2017 di Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, dan Bangka Belitung disajikan pada Gambar A.3.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap rataratanya disajikan pada Gambar A.3.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Musim Hujan 2016/ 2017 disajikan pada Gambar A.3.c.
13
Tabel 1 : Prakiraan Musim Hujan 2016/ 2017 di Sumatera NO ZOM
Daerah / Kabupaten
Awal Musim Hujan Antara
Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian)
Sifat Hujan
1
2
3
4*)
5
1
Kota Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar bagian utara
Sep II - Okt I
0
N
2
Aceh Besar bagian timur, Pidie utara, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe
Okt II - Nov I
-1
BN
3
Aceh Utara bagian timur, Aceh Timur, Aceh Tamiang dan Kota Langsa
Okt I - Okt III
0
N
4
Bener Meriah, Aceh Tengah, Nagan Raya bagian timur, Gayo Lues bagian utara
Sep II - Okt I
1
AN
5
Bener Meriah bagian timur, Aceh Utara bagian selatan, Aceh Timur bagian tengah, Aceh Tamiang bagian barat, Gayo Lues bagian timur
Sep I - Sep III
0
N
6
Langkat/ Deli Serdang/Kota Medan bagian utara
Jul II - Agt I
0
N
7
Langkat bagian timur, Serdang Bedagai, Medan bagian selatan, Binjai, Sergai, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Simalungun, Asahan
Jul II - Agt I
0
N
8
Asahan, Simalungun, Labuhan Batu, Toba Samosir, Rokan Hilir bagian barat laut
Jul III - Agt II
1
N
9
Langkat, Deli Serdang, Karo bagian timur
Jul III - Agt II
<-3
AN
10
Dairi bagian barat
Jul III - Agt II
-1
N
11
Dairi, Karo, Pematang Siantar, Simalungun, Toba Samosir, Sergai, Humbahas, Asahan, Tapanuli Utara
Jul III - Agt II
-2
AN
12
Asahan, Labuhan Batu, Toba Samosir, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Humbahas
Agt I - Agt III
-1
N
13
Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbahas
Jul III - Agt II
-1
N
14
Labuhan Batu, bagian tengah tapanuli Selatan, Tapanuli bagian barat, Rokan Hilir bagian selatan
Agt I - Agt III
-1
N
14
1
2
3
4*)
5
15
Tapanuli Selatan , Pasaman bagian utara , Rokan Hulu, Kampar bagian barat laut
Jul III - Agt II
-1
N
16
Tapanuli Selatan, Mandailing Natal
Agt II - Sep I
<-3
AN
17
Bengkalis bagian barat daya, Siak bagian tengah/barat laut/selatan, Kampar bagian tengah, Kampar bagian timur laut, Pekanbaru bagian utara
Jul III - Agt II
0
N
18
50 Kota bagian timur , Kota Payakumbuh
Sep I - Sep III
2
N
19
Kampar bagian tengah dan selatan, Kuantan Singingi bagian tengah/barat/utara
Agt I - Agt III
0
AN
20
Tanah Datar, sekitar Danau Singkarak, Solok , Sijunjung , Kampar bagian barat daya
Sep III - Okt II
-3
N
21
Solok Selatan bagian timur, Dharmasraya, Kuantan Singingi bagian selatan, Indragiri Hulu bagian barat, Tebo bagian selatan/tengah/utara, Bungo bagian timur laut dan utara
Jul III - Agt II
-2
N
22
Kampar bagian tenggara, Pekanbaru bagian selatan, Singingi bagian tengah dan timur, Indragiri Hulu, Palewalan bagian tengah dan barat
Agt II - Sep I
0
AN
Sept III - Okt II
0
AN
Jul III - Agt II
-1
N
25
Kota Jambi, Tanjung Jabung Timur bagian barat, Tanjung Jabung Barat bagian tengah dan selatan, Muaro Jambi bagian selatan/tengah/utara, Batanghari, Musi Banyuasin utara bagian timur, Muba bagian utara.
Sep II - Okt I
0
AN
26
Tanjung Jabung Barat bagian barat daya, Tebo bagian tenggara, Batanghari bagian utara/tengah/selatan, Sarolangun bagian tenggara, Muba bagian barat, Musi Banyuasin bagian barat laut.
Sep III - Okt II
0
N
23
24
Palelawan bagian tengah/utara/selatan, Indragiri Hulu bagian utara dan timur Indragiri Hulu, Indragiri Hilir Tanjung Jabung Barat bagian timur, Tanjung Jabung Timur bagian tengah dan timur, Muaro Jambi bagian timur, Muba bagian timur laut, Musi Banyuasin bagian timur laut dan utara
15
1
2
3
4*)
5
27
Bungo bagian timur, Tebo bagian barat daya, Merangin bagian timur, Batanghari bagian barat, Sarolangun bagian utara dan selatan, Musi Rawas bagian utara
Agt II - Sep I
0
N
28
Kota Sawahlunto , Kota Solok, Solok Selatan bagian barat
Sep I - Sep III
-1
AN
29
Kota Sungai Penuh, Kerinci bagian utara dan tengah
OKt III - Nov II
0
AN
30
Bungo bagian barat dan selatan, Merangin bagian tengah dan barat, Kerinci bagian barat/timur/selatan, Sarolangun bagian barat, Musi Rawas bagian barat, Muko selatan bagian timur, Lebong Utara, Bengkulu Utara bagian barat
Agt II - Sep I
<-3
N
31
Kepahiang, Musi Rawas bagian tengah
Sep II - Okt I
-1
N
32
Palembang bagian tengah dan barat, Banyuasin, Musi Banyuasin, Muara Enim bagian timur laut, Prabumulih bagian timur laut, Ogan Ilir bagian utara, OKI bagian barat
Agt II - Sep I
<-3
N
33
Musi Rawas bagian timur, Musi Banyuasin bagian barat daya, Lahat bagian utara, Muara Enim bagian tengah, Prabumulih bagian barat daya, Ogan Ilir bagian barat daya, OKU bagian utara
Agt II - Sep I
<-3
N
34
Empat Lawang bagian tengah dan selatan, Lahat bagian tengah dan selatan, Pagar Alam, Muara Enim bagian selatan, OKU Selatan bagian barat laut, OKU bagian barat daya
Agt II - Sep I
<-3
AN
35
OKI bagian barat, Palembang bagian Timur, Banyuasin bagian tenggara
Sep I - Sep III
-3
N
36
OKU Timur bagian timur laut, Ogan Ilir bagian tenggara, OKI bagian barat daya
Agt III - Sep II
<-3
N
37
OKU Selatan bagian timur, OKU Timur bagian barat daya, OKU bagian tenggara
Agt II - Sep I
<-3
N
38
Way Kanan
Agt II - Sep I
<-3
AN
16
1
2
3
4*)
5
39
Lampung Barat bagian timur,Tanggamus bagian utara, Way Kanan bagian selatan, Lampung Utara bagian barat, Lampung Tengah bagian barat , OKU Selatan bagian tengah
Jul III - Agt II
-2
AN
40
Lampung Utara bagian selatan
Sep I - Sep III
<-3
AN
41
OKI bagian tenggara, Tulangbawang Barat bagian utara, Tulangbawang, dan Mesuji
Sep I - Sep III
<-3
AN
42
Way Kanan bagian selatan, Lampung Utara bagian utara
Agt II - Sep I
<-3
AN
43
Tulangbawang Barat bagian selatan, Lampung Tengah bagian utara, Lampung Utara bagian timur
Sep I - Sep III
<-3
N
44
Lampung Tengah bagian timur, Lampung Timur bagian timur
Agt III - Sep II
<-3
N
45
Lampung Tengah bagian selatan, Metro, Lampung Timur bagian barat
Sep I - Sep III
<-3
N
46
Lampung Tengah bagian barat, Tanggamus utara bagian timur, Pringsewu, Pesawaran bagian utara
Sep II - Okt I
<-3
AN
47
Bukit Barisan Lampung Barat bagian selatan dan utara,Tanggamus bagian barat
Jul III - Agt II
<-3
AN
48
Tanggamus bagian tengah dan selatan, Pesawaran bagian barat dan selatan
Jul III - Agt II
<-3
AN
49
Pesawaran bagianTengah, Bandar Lampung bagian barat
Sep II - Okt I
<-3
N
50
Lampung Selatan bagian selatan
Agt II - Sep I
<-3
AN
51
Lampung Selatan bagian utara , Lampung Timur bagian selatan
Sep II - Okt I
<-3
AN
52
Bangka bagian selatan
Sep I - Sep III
-2
N
53
Bangka bagian barat
Sep I - Sep III
<-3
AN
54
Bangka bagian utara
Sep II - Okt I
-3
N
4*) Keterangan : 0 : Awal Musim Hujan sama dengan rata-ratanya +1 : Awal Musim Hujan mundur 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +2 : Awal Musim Hujan mundur 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -1 : Awal Musim Hujan maju 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -2 : Awal Musim Hujan maju 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -3 : Awal Musim Hujan maju 3 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya <-3 : Awal Musim Hujan maju lebih besar dari 3 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya
17
Gambar A.1.a. Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Aceh dan Sumatera Utara
18
Gambar A.1.b. Perbandingan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-Ratanya ZOM Aceh dan Sumatera Utara
19
Gambar A.1.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Aceh dan Sumatera Utara
20
Gambar A.2.a. Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Sumbar, Riau dan Jambi
21
Gambar A.2.b. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-Ratanya ZOM di Sumbar, Riau, dan Jambi
22
Gambar A.2.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Sumbar, Riau, dan Jambi
23
Gambar A.3.a. Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Bengkulu, Sumsel, Lampung dan Babel
24
Gambar A.3.b. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-Ratanya ZOM di Bengkulu, Sumsel, Lampung, dan Babel
25
Gambar A.3.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Bengkulu, Sumsel, Lampung, dan Babel
26
B. J A W A (ZOM nomor 55 s/d 204) B.1. “Awal” Musim Hujan 2016/ 2017 pada 150 Zona Musim (ZOM) di Jawa, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan September dan Oktober 2016. Sebanyak 1 ZOM, awal musim hujan pada dasarian III Agustus 2016, meliputi Pandeglang bagian utara, Serang bagian barat daya. Sebanyak 55 ZOM, awal musim hujan, September dasarian I – III, meliputi Anyer, Serang, Rangkasbitung, Parungpanjang, Pandeglang, Lebak bagian barat, Bekasi, Depok, Cibinong, Karawang bagian, Purwakarta, Subang, Jatibarang, Sumedang, Sukabumi bagian utara dan timur, Soreang, Banung, sebagian besar Garut, Pameungpeuk, Cikalong, Pangandaran, Ciamis, Malangbong, Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Tegal bagian selatan, Pemalang bagian tenggara, Pekalongan bagian timur dan selatan, Banjarnegara, Temanggung bagian barat, Wonosobo, Purworejo, Kebumen, Magelang selatan, Semarang bagian selatan ,Boyolali, Demak bagian selatan, Grobogan bagian selatan dan barat daya, Jepara bagian timur, Klaten, Sukoharjo bagian tengah dan selatan, Kulon Progo bagian utara, Sleman bagian barat dan utara, Wonogiri bagian selatan dan barat, Gunung Kidul bagian utara dan selatan,Pacitan bagian barat daya, Sragen bagian utara, Ngawi dan Bojonegoro bagian barat daya, Malang bagian selatan dan tenggara, Daerah sekitar Gunung Bromo dan Semeru, Lumajang bagian barat daya, Banyuwangi bagian tengah, P. Bawean. Sebanyak 57 ZOM, awal musim hujan Oktober dasarian I – III, meliputi Pedes, Rengasdenglok, Rawamerta, Eretan, Losarang, Indramayu, Cirebon, Sumber, Majalengka, Kuningan, Kanci, Brebes bagian tengah dan utara, Tegal, Pekalongan bagian barat dan utara, Pemalang bagian tengah, Batang bagian barat laut dan timur laut, sebagian besar Kendal, Semarang bagian utara dan tenggara, sebagian besar Demak, Temanggung bagian timur dan selatan, Magelang bagian utara dan tenggara, Salatiga bagian Utara,Semarang Grobogan, Boyolali, Kudus, Pati, sebagian besar Jepara, Rembang bagian utara dan timur, Sukoharjo bagian tengah dan selatan, Sleman bagian utara,Ponorogo bagian barat laut, Magetan bagian selatan,Blora, sebagian besar Wonogiri, Gunung Kidul bagian selatan, Pacitan bagian barat daya, Bojonegoro bagian barat laut, Tuban bagian utara dan barat daya, P. Nusa Barung.
27
Sebanyak 28 ZOM, awal Musim hujan November dasarian I – III, meliputi DKI Jakarta bagian Utara dan timur laut, Tanjung Priuk, Karawang utara bagian barat, sebagian besar Gresik, Lamongan, sebagian besar Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto bagian utara, Pasuruan bagian utara dan tengah, Probolinggo, Lumajang bagian utara, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi bagian timur dan selatan, Jember bagian utara dan selatan, P. Madura, P. Kangean. Sebanyak 2 ZOM, awal Musim hujan pada Desember dasarian III, meliputi Kota Cilegon, Kota Serang, Serang bagian timur dan timur laut, Tangerang bagian tengah dan utara, Kota Tangerang, Jakarta Pusat dan Barat, Jakarta Selatan bagian utara, Jakarta Timur bagian barat. Sebanyak 7 ZOM mengalami hujan sepanjang tahun 2016, meliputi Lebak bagian tengah dan selatan, Sukabumi bagian barat dan selatan, Cianjur, Bogor selatan bagian timur, Tasikmalaya bagian utara dan tengah, Ciamis bagian utara dan selatan, Garut selatan bagian timur. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal Musim Hujan periode 1981-2010, maka sebanyak 126 ZOM maju dari rata ratanya, 11 ZOM sama dengan rata-ratanya, dan sebanyak 6 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya, dan 7 ZOM tidak dapat dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujannya. B.2. “Sifat Hujan” Musim Hujan 2016/ 2017 pada 150 Zona Musim di Jawa, diprakirakan umumnya Atas Normal (AN), Normal (N) dan Bawah Normal (BN). Sebanyak 75 ZOM, sifat hujan Musim Hujan 2016/ 2017 Atas Normal, meliputi Pandeglang bagian utara dan selatan, Serang bagian barat daya dan selatan, Lebak, Jakarta Utara, Jakarta Timur/Jakarta Barat bagian utara, Bekasi/Karawang utara bagian barat, Jakarta Timur/Jakarta Selatan bagian selatan, Kota Tangerang/Kab Tangerang bagian selatan, Serang bagian tenggara, Depok, Bogor, Karawang, Purwakarta bagian utara, Sukabumi, Cianjur, sebagian besar Bandung, Kota Bandung, Subang bagian utara dan tengah, Purwakarta bagian utara, Indramayu Barat bagian utara, Indramayu, Cirebon bagian utara dan tengah, Kuningan bagian utara dan timur, Garut bagian tengah dan selatan, Tasikmalaya, Sumedang bagian selatan, Ciamis, Brebes bagian utara, Banyumas Barat Daya, Cilacap bagian tengah/barat daya/selatan, Tegal bagian tengah, Pekalongan bagian barat, Pemalang bagian tengah, Banjarnegara bagian barat daya dan timur laut, Purbalingga bagian 28
timur dan selatan, Temanggung bagian barat, Wonosobo bagian utara dan timur, Purworejo, Kebumen bagian timur, sebagian besar Semarang, Boyolali bagian barat dan selatan, Magelang bagian timur, sebagian besar Demak, Grobogan, Kudus bagian tengah dan selatan, Pati bagian barat, Jepara, Kudus bagian utara, Klaten, sebagian besar Sukoharjo bagian tengah dan selatan, Sleman bagian utara, Wonogiri bagian utara dan timur, Ponorogo bagian utara dan barat laut, Magetan bagian timur dan selatan, Karanganyar bagian barat, Blora bagian utara dan tengah, Bojonegoro bagian barat laut, Tuban bagian barat daya, Madiun bagian Selatan, Pacitan, Trenggalek ,Malang bagian barat daya dan selatan, Tulung Agung, Nganjuk bagian tengah, Surabaya bagian tengah dan timur, Sidoarjo, Pasuruan bagian timur laut, Probolinggo bagian utara, Situbondo, Banyuwangi bagian timur dan selatan, Bangkalan, Sampang, Pamekasan bagian selatan. Sebanyak 74 ZOM, sifat hujan Musim Hujan 2016 Normal, meliputi Pandeglang dan Lebak bagian barat, Kota Cilegon, Kota Serang, Serang bagian timur, Tangerang bagian utara dan tengah, Kota Tangerang, Jakarta Pusat dan Barat, Jakarta Selatan bagian utara, Jakarta Timur bagian barat, Sebagian Sukabumi tengah dan Cianjur bagian tengah dan selatan, Subang bagian selatan, Sumedang bagian utara, Majalengka bagian utara dan tengah, Cirebon bagian utara dan timur, Bandung bagian utara dan selatan, Purwakarta bagian selatan, Garut bagian selatan, Tasikmalaya, Ciamis bagian tengah dan selatan, Kuningan bagian barat, Brebes bagian tengah dan selatan, Tegal, Pemalang bagian barat daya, Pekalongan bagian utara dan timur, Batang bagian tengah dan barat laut, Kendal, Wonosobo, Banjarnegara bagian timur, Purworejo bagian utara, Cilacap bagian timur, Kebumen bagian selatan, Magelang, Temanggung bagian utara dan selatan, Pati, Rembang, Grobogan bagian timur laut dan selatan, Boyolali bagian tenggara, Sragen bagian utara dan selatan, Kulon progo, Wonogiri bagian barat dan selatan, Gunung Kidul bagian utara dan selatan, Pacitan bagian barat daya dan utara, Karanganyar bagian timur, Magetan bagian barat, Ngawi bagian selatan, Bojonegoro, Tuban bagian utara dan barat daya, Lamongan bagian tengah dan timur, Trenggalek bagian timur, Tulungagung bagian selatan, Blitar bagian selatan, Malang, Jombang bagian tengah, Mojokerto, Kediri bagian Timur Laut, Surabaya bagian barat, Gresik bagian selatan, Sidoarjo bagian selatan, Pasuruan, Kota Pasuruan, Blitar bagian timur, Kota Malang, Probolinggo, Lumajang, sebagian besar Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi bagian barat, Sampang, Pamekasan, P. Kangean, P. Bawean. Sebanyak 1 ZOM, sifat hujan Musim Hujan 2016/ 2017 Bawah Normal, yaitu Jember bagian barat laut. 29
Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 pada 150 Zona Musim di Jawa, secara rinci disajikan pada Tabel 2. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta disajikan pada Gambar B.1.a, Peta Perbandingan Prakiraan awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar B.1.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 disajikan pada Gambar B.1.c. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 di Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta disajikan pada Gambar B.2.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar B.2.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 disajikan pada Gambar B.2.c. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 di Jawa Timur disajikan pada Gambar B.3.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap rata-ratanya di Jawa Timur disajikan pada Gambar B.3.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 disajikan pada Gambar B.3.c.
30
Tabel 2 : Prakiraan Musim Hujan 2016/ 2017 di Jawa NO ZOM
Daerah / Kabupaten
Awal Musim Hujan Antara
Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian)
Sifat Hujan
1
2
3
4*)
5
55
Pandeglang dan Lebak bagian barat
Sep II - Okt I
-2
N
56
Pandeglang bagian utara, Serang bagian barat daya
Agt II - Sep I
<-3
AN
57
Serang bagian selatan, Pandeglang bagian timur laut, Lebak bagian utara
Agt III - Sep II
-3
AN
58
Kota Cilegon, Kota Serang, Serang bagian timur, Tangerang bagian tengah, Kota Tangerang, Jakarta Pusat dan Barat, Jakarta Selatan bagian utara, Jakarta Timur bagian barat
Nov III - Des II
2
N
59
Serang bagian timur laut, Tangerang bagian utara
Nov III - Des II
-1
N
60
Jakarta Utara, Jakarta Timur/Jakarta Barat bagian utara, Bekasi/Karawang utara bagian barat
Okt III - Nov II
-3
AN
61
Jakarta Timur/Jakarta Selatan bagian selatan, Kota Tangerang/Kab Tangerang bagian selatan, Serang bagian tenggara, Lebak, Depok, Bogor bagian Utara dan timur laut
Jul III - Sep II
-2
AN
62
Lebak bagian tengah
X
X
AN
63
Lebak bagian selatan
X
X
AN
64
Karawang/ Bekasi bagian utara
Sep III - Okt II
<-3
AN
65
Karawang bagian tengah, Bekasi utara bagian timur
Okt I - Okt III
<-3
AN
66
Karawang/Bekasi bagian selatan, Bogor utara bagian timur, Purwakarta bagian utara
Agt III - Sep II
<-3
AN
67
Sukabumi bagian barat
X
X
AN
68
Cianjur/Sukabumi bagian selatan
X
X
AN
31
1
2
3
4*)
5
69
Sebagian Sukabumi tengah dan Cianjur bagian tengah
Agt III - Sep II
-3
N
70
Sukabumi bagian utara
Agt III - Sep II
-3
AN
71
Sukabumi utara bagian timur, Cianjur tengah, Bandung bagian barat
Agt III - Sep II
<-3
AN
72
Bogor Selatan bagian timur, Sukabumi utara bagian timur, Cianjur utara bagian barat
X
X
AN
73
Cianjur bagian utara, Bandung bagian utara
Sep I - Sep III
-3
AN
74
Subang bagian selatan, Sumedang bagian barat, Bandung bagian utara, Purwakarta bagian selatan
Sep I - Sep III
-2
N
75
Subang bagian tengah, Purwakarta bagian utara
Sep I - Sep III
-3
AN
76
Subang bagian utara, Karawang bagian barat
Sep II - Okt I
<-3
AN
77
Indramayu Barat bagian utara, Subang Utara bagian timur
Sep III - Okt II
<-3
AN
78
Indramayu Timur bagian utara
Sep III - Okt II
<-3
AN
79
Indramayu Timur bagian selatan, Cirebon bagian utara
Sep II - Okt I
<-3
AN
80
Indramayu Barat bagian selatan, Subang Tengah bagian barat
Sep I - Sep III
<-3
AN
81
Majalengka bagian utara, Cirebon bagian utara
Sep III - Okt II
<-3
N
82
Sumedang bagian tengah dan utara,
Sep II - Okt I
-3
N
83
Kota Bandung, Bandung bagian utara
Sep I - Sep III
-3
AN
84
Bandung bagian tengah
Agt III - Sep II
<-3
AN
85
Bandung bagian selatan, Garut bagian selatan, Cianjur bagian selatan
Agt III - Sep II
-3
N
32
1
2
3
4*)
5
86
Garut bagian selatan, Cianjur bagian selatan
Agt III - Sep II
<-3
AN
87
Garut Selatan bagian timur, Tasikmalaya bagian selatan, Ciamis bagian selatan
Agt III - Sep II
-2
N
88
Bandung bagian timur, Garut bagian tengah,Tasikmalaya bagian barat
Sep I - Sep III
<-3
AN
89
Bandung Utara bagian timur, Garut bagian utara, Tasikmalaya bagian utara, Sumedang bagian selatan
Sep I - Sep III
<-3
AN
90
Kuningan bagian selatan, Ciamis bagian utara, Majalengka bagian selatan, Sumedang bagian timur
Sep I - Sep III
<-3
N
91
Kuningan bagian barat, Majalengka bagian tengah
Sep III - Okt II
-3
N
92
Cirebon bagian tengah, Kuningan bagian utara
Okt I - Okt III
-3
AN
93
Tasikmalaya bagian utara, Ciamis bagian utara
X
X
AN
94
Ciamis bagian tengah, Tasikmalaya Tengah bagian barat
Sep I - Sep III
-3
N
95
Cirebon bagian timur, Brebes bagian tengah, Tegal bagian barat
Sep III - Okt II
-3
N
96
Kuningan bagian timur, Brebes bagian utara
Okt I - Okt III
-2
AN
97
Brebes Barat Daya, Cilacap Barat Laut
Sep II - Okt I
-1
AN
98
Banyumas Barat Daya, Cilacap bagian tengah
Agt III - Sep II
-3
AN
99
Ciamis selatan bagian Timur, Cilacap bagian selatan
Agt III - Sep II
-1
AN
100
Tasikmalaya bagian tengah, Ciamis bagian selatan, Garut selatan bagian timur
X
X
AN
101
Cilacap bagian barat daya
Agt III - Sep II
-3
AN
33
1
2
3
4*)
5
102
Banyumas bagian tenggara, Kebumen bagian barat
Agt III - Sep II
-2
AN
103
Brebes bagian selatan, Banyumas bagian tengah dan selatan, Purbalingga bagian barat
Agt III - Sep II
<-3
N
104
Purbalingga bagian barat laut, Banyumas bagian utara
Agt III - Sep II
-2
N
105
Brebes bagian tenggara, Tegal bagian selatan, Pemalang bagian barat daya
Sep I - Sep III
-3
N
106
Tegal bagian tengah, Pekalongan bagian barat
Sep III - Okt II
<-3
AN
107
Pemalang bagian tengah
Okt I - Okt III
-3
AN
108
Tegal bagian utara, Pemalang bagian utara, Pekalongan bagian utara, Batang bagian barat laut
Okt II - Nov I
-2
N
109
Batang bagian timur laut, Kendal bagian utara dan tengah, Semarang bagian utara, Demak bagian barat
Sep III - Okt II
-2
N
110
Pekalongan bagian timur, Batang bagian tengah, Kendal bagian barat daya
Sep II - Okt I
3
N
111
Pemalang bagian tenggara, Pekalongan bagian selatan, Purbalingga bagian utara, Banjarnegara bagian barat laut
Agt III - Sep II
-2
N
112
Banjarnegara bagian barat daya, Purbalingga bagian timur , Purbalingga bagian selatan
Agt III - Sep II
-3
AN
113
Temanggung bagian barat, Wonosobo bagian utara dan timur, Banjarnegara bagian timur laut
Sep II - Okt I
-3
AN
114
Wonosobo bagian barat dan selatan, Banjarnegara bagian timur, Purworejo bagian utara
Sep I - Sep III
-2
N
34
1
2
3
4*)
5
115
Banjarnegara bagian tenggara, Kebumen bagian utara
Sep I - Sep III
-2
N
116
Cilacap bagian timur, Kebumen bagian selatan
Sep I - Sep III
-2
AN
117
Kebumen bagian tenggara, Purworejo bagian selatan
Sep I - Sep III
-2
N
118
Kebumen bagian timur, Purworejo bagian tengah dan barat
Sep II - Okt I
-1
AN
119
Purworejo bagian barat laut
Sep II - Okt I
-2
AN
120
Magelang bagian tengah dan barat, Wonosobo bagian tenggara
Sep II - Okt I
1
N
121
Semarang bagian barat daya dan selatan, Boyolali bagian barat daya, Magelang bagian timur
Sep I - Sep III
-3
AN
122
Temanggung bagian selatan, Magelang bagian utara
Sep III - Okt II
-1
N
123
Semarang bagian barat laut, Salatiga bagian Utara, Temanggung bagian timur
Okt I - Okt III
-1
N
124
Kendal bagian selatan, Temanggung bagian utara
Sep III - Okt II
-1
N
125
Kendal bagian Tenggara, Semarang bagian barat daya
Sep III - Okt II
-2
N
126
Semarang bagian tenggara, Demak bagian selatan, Semarang bagian timur laut, Grobogan bagian barat daya, Boyolali bagian barat laut
Sep III - Okt II
0
AN
127
Demak bagian tengah, Kudus bagian tengah dan selatan, Pati bagian barat
Sep II - Okt I
-3
AN
128
Demak bagian utara, Jepara bagian barat/utara/selatan, Kudus bagian utara
Okt I - Okt III
<-3
AN
129
Jepara bagian timur
Sep II - Okt I
-3
N
35
1
2
3
4*)
5
130
Jepara bagian timur laut, Pati bagian utara
Okt II - Nov I
-3
AN
131
Pati bagian timur laut, Rembang bagian utara
Okt II - Nov I
<-3
N
132
Pati bagian tengah
Okt II - Nov I
-2
N
133
Pati bagian selatan, Rembang bagian tengah dan selatan, Grobogan bagian timur laut
Sep III - Okt II
-1
N
134
Grobogan bagian utara dan barat
Sep III - Okt II
-1
N
135
Semarang bagian Tenggara, Boyolali bagian tengah, Sukoharjo bagian utara, Sragen bagian barat
Sep III - Okt II
-2
AN
136
Boyolali bagian selatan, Magelang bagian tenggara, Klaten bagian utara, Sukoharjo bagian tengah dan selatan, Sleman bagian utara
Sep II - Okt I
<-3
AN
137
Boyolali bagian tenggara, Sragen bagian selatan
Okt I - Okt III
-1
N
138
Klaten bagian selatan dan tengah.
Sep II - Okt I
-3
AN
139
Purworejo bagian timur, Kulon Progo bagian utara, Sleman bagian barat
Sep II - Okt I
-2
AN
140
Kulon Progo/Bantul bagian Selatan
Sep II - Okt I
-3
N
141
Wonogiri bagian barat, Gunung Kidul bagian utara
Sep II - Okt I
-3
N
142
Wonogiri bagian selatan, Gunung Kidul bagian selatan, Pacitan bagian barat daya
Sep III - Okt II
<-3
N
143
Wonogiri bagian tengah
Sep III - Okt II
-3
AN
36
1
2
3
4*)
5
144
Wonogiri bagian timur, Ponorogo bagian barat laut, Magetan bagian selatan
Sep III - Okt II
-3
AN
145
Sukoharjo bagian timur, Karanganyar bagian barat, Wonogiri bagian utara
Sep III - Okt II
-3
AN
146
Karanganyar bagian timur, Wonogiri bagian timur laut, Magetan bagian barat, Ngawi bagian selatan
Sep III - Okt II
-2
N
147
Grobogan bagian selatan, Sragen bagian utara, Ngawi dan Bojonegoro bagian barat daya
Sep II - Okt I
-1
N
148
Blora bagian utara dan tengah, Grobogan bagian timur, Bojonegoro bagian barat laut, Tuban bagian barat daya
Okt I - Okt III
-1
AN
149
Rembang bagian timur, Blora bagian selatan, Tuban bagian utara
Okt II - Nov I
-3
N
150
Gresik bagian Utara dan Timur, Lamongan bagian tengah
Okt III - Nov II
-2
AN
151
Lamongan bagian tengah dan timur
Okt III - Nov II
-1
N
152
Bojonegoro bagian selatan
Okt II - Nov I
-1
N
153
Ponorogo bagian utara, Magetan bagian Timur dan Selatan, Madiun bagian Selatan
Okt I - Okt III
-3
AN
154
Pacitan bagian utara, Ponorogo bagian selatan, Trenggalek bagian barat
Okt I - Okt III
-1
N
155
Pacitan/Trenggalek bagian selatan bagian selatan
Sep III - Okt II
-1
AN
156
Trenggalek bagian timur, Tulungagung bagian selatan, Blitar bagian selatan, Malang bagian barat daya
Okt I - Okt III
-2
N
157
Trenggalek/Tulungagung bagian utara
Okt I - Okt III
-2
AN
37
1
2
3
4*)
5
158
Tulungagung bagian timur, Kediri bagian selatan, Blitar bagian barat
Okt II - Nov I
-3
AN
159
Daerah sekitar Gunung Wilis
Okt I - Okt III
-3
AN
160
Nganjuk bagian tengah
Okt I - Okt III
-3
AN
161
Jombang bagian tengah, Mojokerto bagian barat, Kediri bagian Timur Laut
Okt II - Nov I
-2
N
162
Surabaya bagian barat, Gresik bagian selatan, Sidoarjo bagian barat laut dan selatan, Mojokerto bagian utara, Pasuruan bagian tengah
Nov I - Nov III
-1
N
163
Surabaya bagian tengah dan timur, Sidoarjo bagian utara/tengah/ timur
Nov I - Nov III
-1
AN
164
Sidoarjo bagian selatan, Pasuruan bagain utara, Kota Pasuruan
Nov I - Nov III
-2
N
165
Mojokerto bagian selatan, Pasuruan bagian selatan
Okt II - Nov I
-2
N
166
Daerah sekitar Gunung Arjuno
Okt II - Nov I
-1
AN
167
Kediri bagian tenggara
Sep III - Okt II
-2
N
168
Blitar bagian timur, Malang bagian barat
Okt II - Nov I
-1
N
169
Malang bagian selatan
Sep II - Okt I
-1
AN
170
Blitar bagian timur laut, Malang bagian tengah
Sep III - Okt II
-2
N
171
Kota Malang, Malang bagian timur dan tenggara
Okt II - Nov I
0
N
172
Daerah sekitar Gunung Bromo dan Semeru
Sep II - Okt I
0
N
173
Probolinggo bagian barat dan selatan, Lumajang bagian utara
Nov I - Nov III
-1
N
174
Pasuruan bagian timur laut, Probolinggo bagian utara
Nov I - Nov III
-2
N
175
Malang bagian tenggara, Lumajang bagian barat daya
Sep I - Sep III
0
AN
38
1
2
3
4*)
5
176
Lumajang bagian selatan, Jember bagian Barat daya
Okt II - Nov I
-2
N
177
Lumajang bagian tengah
Okt II - Nov I
1
N
178
Probolinggo bagian tenggara
Sep III - Okt II
-2
N
179
Daerah sekitar Gunung Argopuro
Sep III - Okt II
-2
N
180
Bondowoso bagian utara dan tengah
Okt III - Nov II
0
N
181
Probolinggo bagian timur laut, Situbondo/Bondowoso bagian utara
Nov I - Nov III
-2
AN
182
Situbondo bagian timur laut dan timur, Banyuwangi bagian timur laut
Nov II - Des I
-2
AN
183
Situbondo bagian tenggara
Nov I - Nov III
0
N
184
Probolinggo bagian timur, Situbondo bagian barat
Nov I - Nov III
-2
N
185
Bondowoso bagian selatan, sebagian Jember bagian timur laut
Okt III - Nov II
0
N
186
Daerah sekitar Pegunungan Ijen
Okt III - Nov II
-1
N
187
Jember bagian utara
Okt III - Nov II
1
N
188
Jember bagian barat laut
Okt II - Nov I
1
BN
189
Jember bagian tengah
Okt II - Nov I
0
N
190
Jember bagian selatan
Okt III - Nov II
-2
N
191
Jember bagian timur, Banyuwangi bagian barat
Sep III - Okt II
-1
N
192
Banyuwangi bagian tengah
Sep II - Okt I
-1
AN
193
Banyuwangi bagian timur
Nov I - Nov III
-2
N
194
Banyuwangi bagian selatan
Nov I - Nov III
-2
AN
195
Bangkalan bagian selatan
Nov I - Nov III
-2
AN
39
1
2
3
4*)
5
196
Bangkalan bagian tengah dan utara
Nov I - Nov III
-1
AN
197
Sampang bagian barat dan selatan
Nov I - Nov III
-3
AN
198
Sampang bagian tengah
Nov I - Nov III
0
AN
199
Pamekasan bagian selatan
Nov II - Des I
-2
AN
200
Pamekasan bagian tengah, Sumenep bagian barat
Nov I - Nov III
-1
N
201
Sampang/Pamekasan/Sumenep bagian utara
Nov I - Nov III
-1
N
202
Sumenep bagian tenggara dan timur
Nov I - Nov III
-1
N
203
Kepulauan Kangean
Nov I - Nov III
0
N
204
Pulau Bawean
Okt II - Nov I
0
N
4*) Keterangan : X : Tidak ada awal MH/ Tidak mengalami Musim Kemarau 0 : Awal Musim Hujan sama dengan rata-ratanya -1 : Awal Musim Hujan maju 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -2 : Awal Musim Hujan maju 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -3 : Awal Musim Hujan maju 3 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya <-3 : Awal Musim Hujan maju lebih besar dari 3 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +1 : Awal Musim Hujan mundur 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +2 : Awal Musim Hujan mundur 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +3 : Awal Musim Hujan mundur 3 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya
40
Gambar B.1.a Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat
41
Gambar B.1.b Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Banten, DKI Jakarta, dan Jabar
42
Gambar B.1.c Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat
43
Gambar B.2.a Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Jawa Tengah dan Yogyakarta
44
Gambar B.2.b Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Jawa Tengah dan Yogyakarta
45
Gambar B.2.c Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Jawa Tengah dan Yogyakarta
46
Gambar B.3.a Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Jawa Timur
47
Gambar B.3.b Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Jawa Timur
48
Gambar B.3.c Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Jawa Timur
49
C. B A L I (ZOM nomor 205 s/d 219) C.1. “Awal” Musim Hujan 2016/ 2017 pada 15 Zona Musim (ZOM) di Bali, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan September, Oktober, November dan Desember 2016. Sebanyak 2 ZOM, awal musim hujan antara September dasarian I – III, meliputi Jembrana, Tabanan, Badung dan Gianyar bagian utara. Sebanyak 4 ZOM, awal musim hujan antara Oktober dasarian I – III, meliputi Buleleng/Jembrana bagian utara, Bali bagian tengah, Buleleng bagian utara dan Karangasem bagian tengah. Sebanyak 7 ZOM, awal musim hujan antara November dasarian I – III, meliputi Jembrana barat, Tabanan, Bangli, Buleleng timur, Karangasem, Gianyar selatan, Klungkung selatan, Badung selatan dan Kodya Denpasar. Sebanyak 2 ZOM, awal musim hujan antara Desember dasarian I – III, meliputi Buleleng barat dan Nusa Penida. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujan periode 1981-2010, maka sebanyak 4 ZOM maju (lebih awal) dari rataratanya, sebanyak 7 ZOM sama dari rata-ratanya dan sebanyak 4 ZOM di Pulau Bali mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya. C.2. “Sifat Hujan” Musim Hujan 2016/2017 pada 15 Zona Musim di Bali, diprakirakan umumnya Normal (N) hingga di Atas Normal (BN). Sebanyak 11 ZOM, sifat hujan musim hujan 2016/ 2017 Normal, meliputi Jembrana bagian barat, Buleleng, Tabanan, Badung bagian tengah, Bangli, Karangasem, Gianyar, Klungkung bagian selatan dan Nusa penida. Sebanyak 4 ZOM, sifat hujan musim hujan 2016/ 2017 di Atas Normal, meliputi Buleleng bagian utara, sebagian Jembrana, Tabanan, Gianyar bagian utara, Badung bagian selatan dan Kodya Denpasar. Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 pada 15 Zona Musim di Bali, secara rinci disajikan pada Tabel 3. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 di Bali disajikan pada Gambar C.1, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar 50
Tabel 3. Prakiraan Musim Hujan 2016/ 2017 di Bali NO ZOM
Daerah / Kabupaten
Awal Musim Hujan Antara
Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian)
Sifat Hujan
1
2
3
4*)
5
205
Jembrana bagian barat
Okt III - Nov II
-1
N
206
Buleleng bagian barat
Nov III - Des II
0
N
207
Buleleng/Jembrana bagian utara
Okt II - Nov I
-1
AN
208
Jembrana/Tabanan bagian Selatan
Sep II - Okt I
-1
AN
209
Tabanan/Badung/Gianyar bagian utara
Sep II - Okt I
-1
AN
210
Tabanan/Gianyar/Badung/Bangli bagian tengah
Sep III - Okt II
0
N
211
Tabanan/Bangli bagian barat laut
Okt III - Nov II
0
N
212
Buleleng bagian utara
Okt I - Okt III
0
N
213
Bangli bagian utara
Nov I - Nov III
0
N
214
Buleleng bagian timur, Karangasem bagian utara
Nov II - Des I
0
N
215
Karangasem bagian tengah
Okt II - Nov I
2
N
216
Karangasem bagian timur
Nov II - Des I
1
N
217
Gianyar bagian selatan, Klungkung bagian selatan, Karangasem bagian selatan
Nov II - Des I
2
N
218
Tabanan bagian selatan, Badung bagian selatan, Kodya Denpasar
Okt III - Nov II
0
AN
219
Nusa penida
Nov III - Des II
1
N
4*) Keterangan : 0 : Awal Musim Hujan sama dengan rata-ratanya -1 : Awal Musim Hujan maju 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +1 : Awal Musim Hujan mundur 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +2 : Awal Musim Hujan mundur 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya
51
Gambar C.1 Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Bali
52
Gambar C.2 Perbandingan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Bali
53
Gambar C.3 Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Bali
54
D. NUSA TENGGARA BARAT (ZOM nomor 220 s/d 240) D.1. “Awal” Musim Hujan 2016/ 2017 pada 21 Zona Musim (ZOM) di Nusa Tenggara Barat, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan November dan Desember 2016. Sebanyak 19 ZOM, awal musim hujan antara November dasarian I – III, meliputi Pulau Lombok, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu bagian selatan, sebagian besar Bima, Kota Bima. Sebanyak 2 ZOM, awal musim hujan antara Desember dasarian I – III, meliputi Bima dan Dompu bagian utara. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujan periode 1981-2010, maka sebanyak 9 ZOM maju (lebih awal) dari rataratanya, sebanyak 8 ZOM sama dengan dari rata-ratanya dan sebanyak 4 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya. D.2. “Sifat Hujan” Musim Hujan 2016/ 2017 pada 21 Zona Musim di Nusa Tenggara Barat, diprakirakan umumnya Atas Normal (AN) dan Normal (N). Sebanyak 12 ZOM, sifat hujan musim hujan 2016/ 2017 Atas Normal, meliputi Lombok Tengah, Lombok Utara bagian utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Sumbawa Barat bagian selatan, Sumbawa Besar, Bima bagian utara dan Dompu. Sebanyak 9 ZOM, sifat hujan musim hujan 2016/ 2017 Normal, meliputi Lombok bagian tengah, Kota Mataram, Lombok Barat bagian barat, Lombok Utara bagian barat, Lombok Timur, Lombok Tengah bagian timur, Sumbawa Barat bagian utara, Sumbawa Besar bagian timur laut dan Bima. Prakiraan Musim Hujan 2016/ 2017 pada 21 Zona Musim di Nusa Tenggara Barat, secara rinci disajikan pada Tabel 4. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 di Nusa Tenggara Barat disajikan pada Gambar D.1, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar D.2, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 disajikan pada Gambar D.3.
55
Tabel 4. Prakiraan Musim Hujan 2016/ 2017 di Nusa Tenggara Barat Daerah / Kabupaten
Awal Musim Hujan Antara
Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian)
Sifat Hujan
1
2
3
4*)
5
220
Lombok barat/lombok tengah bagian selatan
Nov II - Des I
0
AN
221
Lombok bagian tengah
Okt III - Nov II
0
N
222
Kota Mataram, Lombok Barat bagian barat
Okt III - Nov II
1
N
223
Lombok Utara bagian barat
Nov I - Nov III
-2
N
224
Lombok Utara bagian utara
Nov II - Des I
-1
AN
225
Lombok Timur bagian utara
Okt III - Nov II
0
N
Okt III - Nov II
0
AN
Nov I - Nov III
-1
N
NO ZOM
226 227
Lombok Barat bagian tengah, Lombok Tengah bagian utara Lombok Timur bagian barat, Lombok Tengah bagian timur
228
Lombok Timur bagian timur
Nov II - Des I
0
AN
229
Lombok Timur bagian selatan
Nov II - Des I
1
AN
230
Sumbawa Barat bagian selatan
Nov II - Des I
2
AN
231
Sumbawa Barat bagian utara
Nov II - Des I
-2
N
232
Sumbawa Besar bagian barat
Nov II - Des I
0
AN
233
Sumbawa Besar bagian barat laut
Nov I - Nov III
-1
AN
234
Sumbawa Besar bagian tengah
Nov I - Nov III
0
AN
235
Sumbawa Besar bagian timur laut
Nov II - Des I
0
N
236
Sumbawa Besar bagian selatan dan timur
Nov I - Nov III
1
AN
237
Bima dan Dompu bagian utara
Nov III - Des II
-2
AN
238
Dompu
Nov III - Des II
-1
AN
239
Bima bagian selatan
Nov II - Des I
-1
N
240
Bima bagian timur
Nov II - Des I
-1
N
4*) Keterangan : 0 : Awal Musim Hujan sama dengan rata-ratanya -1 : Awal Musim Hujan maju 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -2 : Awal Musim Hujan maju 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +1 : Awal Musim Hujan mundur 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +2 : Awal Musim Hujan mundur 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya
56
Gambar D.1 Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Nusa Tenggara Barat
57
Gambar D.2 Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Nusa Tenggara Barat
58
Gambar D.3 Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Nusa Tenggara Barat
59
E. NUSA TENGGARA TIMUR (ZOM nomor 241 s/d 263) E.1. “Awal” Musim Hujan 2016/ 2017 pada 23 Zona Musim (ZOM) di Nusa Tenggara Timur, diprakirakan berkisar pada bulan Oktober, November dan Desember 2016. Sebanyak 1 ZOM, awal musim hujan pada dasarian II Oktober 2016, meliputi Manggarai Barat bagian utara, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada bagian utara. Sebanyak 17 ZOM, awal musim hujan antara dasarian II - III November 2016, meliputi Manggarai Barat, Manggarai bagian selatan, Manggarai Timur bagian selatan, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur bagian barat daya, Adonara, Solor, Lembata, Alor, Pantar, Sumba Barat Daya dan Barat, Sumba Tengah, Sumba Timur, Kota Kupang, Kupang, Timor Tengah Selatan, Belu dan Timor Tengah Utara. Sebanyak 5 ZOM, awal musim hujan pada dasarian I Desember 2016, meliputi Sikka bagian utara, Flores Timur, Sumba Timur/ Sumba Tengah bagian utara, Pulau Sabu dan Pulau Rote. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujan periode 1981-2010, maka sebanyak 7 ZOM maju (lebih awal) dari rataratanya, sebanyak 11 ZOM sama dengan rata-ratanya, dan sebanyak 5 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya. E.3. “Sifat Hujan” Musim Hujan 2016/ 2017 pada 23 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur, diprakirakan umumnya Atas Normal (AN), Normal (N) dan Bawah Normal (BN). Sebanyak 8 ZOM, sifat hujan musim hujan 2016/ 2017 Atas Normal, meliputi Manggarai Barat bagian utara, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada bagian utara, Nagekeo/Ende bagian utara, Sikka, Flores Timur, Adonara, Solor, Lembata, Alor, Pantar, Rote Ndao, Timor Tengah Selatan/Belu bagian selatan. Sebanyak 14 ZOM, sifat hujan musim hujan 2016/ 2017 Normal, meliputi Manggarai Barat, Manggarai bagian selatan, Manggarai Timur bagian selatan, Ngada, Nagekeo, Ende, Sumba Barat Daya dan Barat, Sumba Tengah, Sumba Timur, Sabu, Kota Kupang, Kupang, Timor Tengah Selatan, Belu dan Timor Tengah Utara. Sebanyak 1 ZOM, sifat hujan musim hujan 2016/ 2017 Bawah Normal, meliputi Flores Timur bagian utara. 60
Prakiraan Musim Hujan 2016/ 2017 pada 23 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur, secara rinci disajikan pada Tabel 5. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 di Nusa Tenggara Timur disajikan pada Gambar E.1, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar E.2, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 disajikan pada Gambar E.3.
Tabel 5. Prakiraan Musim Hujan 2016/ 2017 di Nusa Tenggara Timur
NO ZOM
Daerah / Kabupaten
Awal Musim Hujan Antara
Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian)
Sifat Hujan
1
2
3
4*)
5
241
Manggarai Barat bagian barat
Nov I - Nov III
-1
N
242
Manggarai Barat bagian utara, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada bagian utara
Okt I - Okt III
1
AN
243
Manggarai Barat bagian tenggara, Manggarai bagian selatan, Manggarai Timur bagian selatan, Ngada bagian selatan dan tenggara, Nagekeo bagian selatan
Nov I - Nov III
1
N
244
Ngada bagian tengah, Nagekeo bagian tengah, Ende bagian barat
Nov I - Nov III
0
N
245
Nagekeo/Ende bagian utara, Sikka bagian barat
Nov I - Nov III
-1
AN
246
Ende bagian selatan
Nov II - Des I
1
N
247
Sikka bagian selatan, Flores Timur bagian barat daya
Nov II - Des I I
0
AN
248
Sikka bagian utara, Flores Timur bagian barat laut
Nov III - Des II
-1
AN
249
Flores Timur bagian utara
Nov III - Des II
-1
BN
250
Adonara, Solor, Lembata
Nov II - Des I
0
AN
251
Alor, Pantar
Nov II - Des I
-2
AN
61
1
2
3
4*)
5
252
Sumba Barat Daya dan Barat, Sumba Tengah bagian barat
Nov I - Nov III
0
N
253
Sumba Tengah bagian Timur, Sumba Timur bagian tengah
Nov I - Nov III
0
N
254
Sumba Timur/Sumba Tengah bagian utara
Nov III - Des II
-1
N
255
Sumba Timur bagian Selatan
Nov I - Nov III
1
N
256
Sabu
Nov III - Des II
0
N
257
Rote Ndao
Nov III - Des II
0
AN
258
Kota Kupang , Kupang bagian barat
Nov II - Des I
0
N
259
Timor Tengah Selatan/Belu bagian selatan
Nov II - Des I
-1
AN
260
Timor Tengah Selatan bagian utara
Nov I - Nov III
0
N
261
Kupang bagian timur, Timor Tengah Selatan bagian barat
Nov I - Nov III
0
N
262
Kupang bagian utara, Belu bagian barat
Nov II - Des I
1
N
263
Timor Tengah Utara, Belu bagian utara
Nov I - Nov III
0
N
4*) Keterangan : 0 : Awal Musim Hujan sama dengan rata-ratanya -1 : Awal Musim Hujan maju 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -2 : Awal Musim Hujan maju 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +1 : Awal Musim Hujan mundur 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya
62
Gambar E.1 Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Nusa Tenggara Timur
63
Gambar E.2 Perbandingan Perbandingan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Nusa Tenggara Timur
64
Gambar E.3 Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Nusa Tenggara Timur
65
F. KALIMANTAN (ZOM nomor 264 s/d 285) F.1. “Awal” Musim Hujan 2016/ 2017 pada 22 Zona Musim (ZOM) di Kalimantan, diprakirakan berkisar pada bulan Agustus September dan Oktober 2016. Sebanyak 8 ZOM, awal Musim Hujan 2016/ 2017 antara Agustus dasarian I – III, meliputi Hulu Sungai Selatan bagian timur, Tapin bagian timur, Banjar bagian timur laut, Tanah Bumbu bagian barat laut, Kota Balikpapan, Pasir bagian utara, Kota Samarinda, Kutai Kertanegara bagian barat dan timur, Kutai timur bagian barat, timur, tenah dan selatan, Berau bagian tenggara, Kutai Barat bagian tengah dan utara, Malinau, Bulungan bagian barat, Berau bagian tengah.. Sebanyak 4 ZOM, awal musim Hujan 2016/ 2017 antara September dasarian I – III, meliputi Sukamara bagian selatan, tengah dan utara, Kotawaringin Barat bagian selatan, Seruyan bagian tengah dan selatan, Kotawaringin Timur bagian tengah dan selatan, Kotawaringin Barat bagian tengah, Katingan, Banjar bagian tengah, timur dan selatan, Kota Banjarbaru, Tanah Laut bagian utara, Tanah Bumbu bagian utara, Pasir bagian tenggara. Sebanyak 10 ZOM, awal musim hujan 2016/ 2017 antara Oktober dasarian I – II, meliputi Kota Palangka Raya, Pulang Pisau, Kapuas bagian tengah, Barito bagian timur, Barito Kuala, Banjar bagian barat, Tapin bagian selatan dan utara, Tanah Laut bagian selatan, Hulu Sungai Tengah bagian selatan, tengah dan utara, Hulu Sungai Selatan bagian barat, Hulu Sungai Utara bagian selatan dan utara, Kotabaru bagian barat, Balangan bagian selatan dan utara, Pulau Laut, Tabalong, Pasir bagian barat, Kutai Barat bagian tenggara dan barat daya. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujan periode 1981-2010, maka sebanyak 16 ZOM maju (lebih awal) dari rataratanya, sebanyak 4 ZOM sama dengan rata-ratanya dan sebanyak 2 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya. F.2. “Sifat Hujan” Musim Kemarau 2016 pada 22 Zona Musim di Kalimantan, diprakirakan Atas Normal (AN), Normal (N) dan Bawah Normal (BN) Sebanyak 10 ZOM, sifat hujan musim hujan 2016/ 2017 Atas Normal, meliputi Sukamara bagian selatan, Kotawaringin Barat bagian selatan, Seruyan bagian selatan, Kotawaringin Timur bagian selatan, Barito Kuala bagian barat laut, Tanah Bumbu bagian utara, Pasir bagian tenggara dan utara, Kota Balikpapan, Kutai Kertanegara 66
bagian timur , barat dan selatan , Kota Samarinda, Kutai Timur bagian timur, Berau bagian tenggara, Malinau, Bulungan bagian barat, Kutai Barat bagian utara dan barat daya. Sebanyak 12 ZOM, sifat hujan musim hujan 2016/ 2017 Normal, meliputi Sukamara bagian tengah dan utara, Kotawaringin Barat bagian tengah, Seruyan bagian tengah, Kotawaringin Timur bagian Tengah, Katingan, Kota Palangka Raya, Pulang Pisau, Kapuas bagian tengah, Barito bagian timur, Barito Kuala bagian utara, tengah dan selatan, Banjar, Kota Banjarbaru, Tanah Laut, Tapin bagian utara, timur dan selatan, Tanah Bumbu bagian barat laut, Hulu Sungai Selatan bagian barat dan timur, Hulu Sungai Utara bagian selatan dan utara, Hulu Sungai Tengah bagian utara, selatan dan tengah, Kotabaru bagian barat, Pulau Laut, Tabalong, Balangan bagian utara dan selatan, Pasir bagian barat, Kutai Barat bagian tenggara dan tengah. Prakiraan Musim Awal Musim Hujan 2016/ 2017 pada 22 Zona Musim di Kalimantan, secara rinci disajikan pada Tabel 6. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 di Kalimantan disajikan pada Gambar F.1, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rataratanya disajikan pada Gambar F.2, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/2017 disajikan pada Gambar F.3.
Tabel 6. Prakiraan Musim Hujan 2016/ 2017 di Kalimantan NO ZOM
Daerah / Kabupaten
Awal Musim Hujan Antara
Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian)
Sifat Hujan
1
2
3
4*)
5
264
Sukamara bagian selatan, Kotawaringin Barat bagian selatan, Seruyan bagian selatan, Kotawaringin Timur bagian selatan
Sep II - Okt I
-2
AN
265
Sukamara bagian tengah dan utara, Kotawaringin Barat bagian tengah, Seruyan bagian tengah, Kotawaringin Timur bagian Tengah, Katingan
Sep II - Okt I
1
N
266
Kota Palangka Raya, Pulang Pisau
Sep III - Okt II
0
N
67
1
2
3
4*)
5
267
Kutai Barat bagian barat daya
Sep III - Okt II
0
AN
268
Kapuas bagian tengah, Barito bagian timur
Sep III - Okt II
0
N
269
Barito Kuala bagian barat laut
Sep III - Okt II
-2
AN
270
Barito Kuala bagian utara, Barito Kuala bagian tengah, Barito Kuala bagian selatan, Banjar bagian barat, Tapin bagian selatan
Sep III - Okt II
0
N
271
Tanah Laut bagian selatan
Okt I - Okt III
-1
N
272
Banjar bagian tengah, Banjar bagian timur, Banjar bagian selatan, Kota Banjarbaru, Tanah Laut bagian utara
Sep I - Sep III
<-3
N
273
Hulu Sungai Selatan/Tapin bagian timur, Banjar bagian timur laut, Tanah Bumbu bagian barat laut
Jul III - Agt II
<-3
N
Okt I - Okt III
-1
N
Sep III - Okt II
-2
N
274
275
Hulu Sungai Tengah bagian selatan, Hulu Sungai Selatan bagian barat, Tapin bagian utara, Hulu Sungai Utara bagian selatan Hulu Sungai Utara/Hulu Sungai Tengah bagian utara, Hulu Sungai Tengah bagian tengah, Kotabaru bagian barat, Balangan bagian selatan
276
Pulau Laut
Okt I - Okt III
-3
N
277
Tanah Bumbu bagian utara, Pasir bagian tenggara
Agt III - Sep II
<-3
AN
278
Tabalong, Balangan bagian utara, Pasir bagian barat, Kutai Barat bagian tenggara
Sep III - Okt II
-2
N
279
Kota Balikpapan, Pasir bagian utara
Jul III - Agt II
<-3
AN
68
1
2
3
4*)
5
280
Kutai Kertanegara bagian timur, Kota Samarinda
Agt I - Agt III
<-3
AN
281
Kutai timur bagian timur, Berau bagian tenggara
Jul III - Agt II
<-3
AN
282
Kutai Kertanegara bagian barat, Kutai Timur bagian selatan
Agt I - Agt III
<-3
AN
283
Kutai Barat bagian tengah
Agt I - Agt III
<-3
N
284
Malinau, Bulungan/Kutai Timur bagian barat, Kutai Barat bagian utara
Jul III - Agt II
<-3
AN
285
Berau/Kutai Timur bagian tengah
Agt II - Sep I
<-3
AN
4*) Keterangan : 0 : Awal Musim Hujan sama dengan rata-ratanya -1 : Awal Musim Hujan maju 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -2 : Awal Musim Hujan maju 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -3 : Awal Musim Hujan maju 3 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya <-3 : Awal Musim Hujan maju lebih besar dari 3 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +1 : Awal Musim Hujan mundur 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya
69
Gambar F.1 Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Kalimantan
70
Gambar F.2 Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Kalimantan
71
Gambar F.3 Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Kalimantan
72
G. SULAWESI (ZOM nomor 286 s/d 327) G.1. “Awal” Musim Hujan 2016/ 2017 pada 42 Zona Musim (ZOM) di Sulawesi, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan Agustus dan November 2016. Pada 8 ZOM yang memiliki pola hujan kebalikan dengan pola hujan monsun, Awal Musim Hujan umumnya pada bulan Maret dan April 2017. Sebanyak 7 ZOM, awal musim hujan antara Agustus dasarian I – III, meliputi Mamuju, Majene bagian utara, Polewali bagian utara, Tanatoraja bagian barat, Pinrang bagian utara, Mamasa, Kolaka, Sigi, Poso, Buol, Minahasa tenggara bagian selatan, Bolaang Mongondow timur. Sebanyak 5 ZOM, awal musim hujan antara September dasarian I – III, meliputi Sebagian Soppeng bagian barat, Barru bagian tengah dan selatan, Pangkep bagian timur, Maros bagian tengah, Bone bagian barat, Gowa bagian tengah, Jeneponto bagian utara, sebagian Takalar bagian timur, Pinrang bagian barat, Polewali bagian tengah dan timur, Rumbia, Bombana, Konawe Selatan, Gorontalo utara. Sebanyak 3 ZOM, awal musim hujan antara Oktober dasarian I – III, meliputi Majene bagian selatan, Polewali bagian barat, Tana Toraja, Donggala, Luwu utara, Mamuju utara. Sebanyak 13 ZOM, awal musim hujan antara November dasarian I – III, meliputi Takalar, Pangkep bagian barat, Makassar, Jeneponto, Bulukumba, Selayar, Bone, Gowa, Sinjai, Bantaeng bagian utara, Maros, Pinrang, Pare-Pare, Barru, Sidrap, Soppeng bagian utara, Enrekang bagian barat, Muna, Buton. Sebanyak 1 ZOM, awal musim hujan antara Januari 2017 dasarian I – III, meliputi Kota Kendari. Sebanyak 5 ZOM, awal musim hujan antara Maret 2017 dasarian I – III, meliputi Bone, Soppeng, Sidrap, Wajo bagian barat, Enrekang bagian timur, Luwu bagian selatan, Bolaang Mongondow selatan, Bolaang Mongondow utara bagian selatan. Sebanyak 3 ZOM, awal musim hujan antara April 2017 dasarian I – III, meliputi Bantaeng bagian timur, Bulukumba bagian barat, Bone, Sidrap bagian tengah, Wajo bagian timur dan tengah, Luwu bagian timur.
73
Sebanyak 5 ZOM mengalami hujan sepanjang tahun 2016, wilayahnya meliputi Kota Kotamubagu, Bolang Mongondow, Bolaang Mongondow utara, dan Bolaang Mongondow timur bagian barat laut, Kota Tomohon, Minahasa utara, Minahasa, Minahasa selatan, Minahasa tenggara bagian utara, Kota Bitung, Kota Manado. Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujan periode 1981-2010, maka sebanyak 23 ZOM maju (lebih awal) dari rataratanya, sebanyak 7 ZOM sama dengan rata-ratanya, sebanyak 7 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya dan 5 ZOM tidak bisa ditentukan perbandingannya. G.2. “Sifat Hujan” Musim Hujan 2016/2017 pada 42 Zona Musim di Sulawesi, diprakirakan berkisar Atas Normal (AN) dan Normal (N). Sebanyak 24 ZOM, sifat hujan musim hujan 2016/2017 Atas Normal, meliputi Soppeng, Barru, Pangkep timur, Maros tengah, Bone barat, Gowa bagian tengah, Jeneponto, sebagian Takalar bagian timur, Pinrang, Pare-pare, Sidrap bagian barat, Polewali, Majene,Mamuju, Mamasa, Tana Toraja, Kolaka, Rumbia, Bombana, Konawe Selatan, Muna, Buton, Donggala, Luwu utara, Poso, Bolaang Mongondow, Buol, Gorontalo utara, Kota Kotamubagu, Bolang Mongondow, Minahasa tenggara, Bolaang Mongondow timur, Kota Tomohon, Minahasa, Minahasa selatan, Bolaang Mongondow, Kota Bitung, Minahasa utara, Kota Manado. Sebanyak 18 ZOM, sifat hujan musim hujan 2016/2017 Normal, meliputi Gowa, Takalar, Barru/Pangkep bagian barat, Maros, Makassar, Jeneponto bagian barat, Bantaeng, Bulukumba, Selayar, Bone, Sinjai, sebagian Bulukumba bagian utara, Soppeng, Wajo, Sidrap, Luwu, Pinrang bagian timur, Enrekang, Kota Kendari, Sigi. Prakiraan Musim Hujan 2016/2017 pada 42 Zona Musim di Sulawesi, secara rinci disajikan pada Tabel 7. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 disajikan pada Gambar G.1.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 Terhadap Rata-ratanya disajikan pada Gambar G.1.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/2017 disajikan pada Gambar G.1.c. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 di Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah disajikan pada Gambar G.2.a, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/2017 Terhadap Rataratanya disajikan pada Gambar G.2.b, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/2017 disajikan pada Gambar G.2.c. 74
Tabel 7. Prakiraan Musim Hujan 2016/ 2017 di Sulawesi
NO ZOM
Daerah / Kabupaten
Awal Musim Hujan Antara
Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian)
Sifat Hujan
1
2
3
4*)
5
286
Gowa/Takalar bagian barat
Nov I - Nov III
-1
N
287
Barru/Pangkep/Maros bagian barat, Makassar, sebagian Gowa/Takalar bagian tengah, Jeneponto bagian barat
Nov I - Nov III
1
N
288
Sebagian Soppeng bagian barat, Barru bagian tengah dan selatan, Pangkep bagian timur, Maros/Gowa bagian tengah, Bone bagian barat
Sep II - Okt I
-3
AN
289
Gowa bagian tengah, Jeneponto bagian utara, sebagian Takalar bagian timur
Sep I - Sep III
<-3
AN
290
Jeneponto tengah dan timur
Nov I - Nov III
-3
AN
291
Bantaeng bagian timur, Bulukumba bagian barat
Apr II - Mei I
2
N
292
Bulukumba bagian timur
Nov I - Nov III
-2
N
293
Selayar
Nov I - Nov III
0
N
294
Bone bagian selatan, Gowa bagian timur, Sinjai bagian barat dan tengah, Bantaeng bagian utara, sebagian Bulukumba bagian utara
Nov I - Nov III
1
N
295
Bone bagian selatan, Sinjai bagian timur
Nov I - Nov III
-2
N
296
Maros bagian timur, Bone bagian tengah
Nov I - Nov III
-2
N
75
1
2
3
4*)
5
297
Bone bagian timur
Apr I - Apr III
>3
N
298
Bone bagian timur
Feb III - Mar II
0
N
299
Soppeng bagian selatan, Bone bagian tengah
Mar I - Mar III
0
N
300
Sidrap bagian selatan, Soppeng bagian utara, Wajo bagian barat
Mar I - Mar III
0
N
301
Sidrap bagian tengah, Wajo bagian timur dan tengah, Luwu bagian timur, Bone bagian utara
Mar III - Apr II
2
N
302
Pinrang bagian selatan, Pare-pare, Barru bagian utara, Sidrap bagian barat, Soppeng bagian utara
Okt III - Nov II
1
AN
303
Sidrap bagian tengah
Nov I - Nov III
2
N
304
Pinrang bagian timur, Enrekang bagian barat
Okt III - Nov II
-2
N
305
Pinrang bagian barat, Polewali bagian tengah dan timur
Sep I - Sep III
0
AN
306
Majene bagian selatan, Polewali bagian barat.
Okt II - Nov I
-3
AN
307
Mamuju/Mamuju utara bagian barat, Majene bagian utara, Mamasa bagian barat, Polewali bagian utara.
Jul III - Agt II
<-3
AN
308
Tanatoraja bagian barat, Pinrang bagian utara, Mamuju bagian selatan, Mamasa, Tanatoraja bagian barat, Pinrang bagian utara
Jul III - Agt II
<-3
AN
309
Enrekang bagian timur, Sidrap bagian utara, Luwu bagian selatan
Feb III - Mar II
0
N
310
Tana Toraja
Nov III - Okt II
-2
AN
311
Kolaka
Agt I - Agt III
<-3
AN
312
Kota Kendari
Jan I - Jan III
0
N
76
1
2
3
4*)
5
313
Rumbia, Bombana, Konawe Selatan
Agt III - Sep II
<-3
AN
314
Muna
Nov II - Des I
-2
AN
315
Buton
Nov II - Des I
-1
AN
316
Donggala, Luwu utara/Mamuju bagian utara, Mamuju utara bagian timur
Okt II - Nov I
<-3
AN
317
Sigi
Agt II - Sep I
<-3
N
318
Poso
Jul III - Agt II
<-3
AN
319
Bolaang Mongondow selatan, Bolaang Mongondow utara bagian selatan
Feb III - Mar II
-2
AN
320
Buol
Jul III - Agt II
<-3
AN
321
Gorontalo utara
Sep II - Okt I
<-3
AN
322
Kota Kotamubagu, Bolang Mongondow, Bolaang Mongondow utara, dan Bolaang Mongondow timur bagian barat laut
X
X
AN
323
Minahasa tenggara bagian selatan, Bolaang Mongondow timur
Agt I - Agt III
<-3
AN
324
Kota Tomohon/Minahasa utara bagian selatan, Minahasa bagian tengah,Minahasa selatan, Minahasa tenggara bagian utara, Bolaang Mongondow bagian timur
X
X
AN
325
Kota Bitung, Minahasa utara bagian timur, Minahasa bagian selatan
X
X
AN
326
Kota Manado, Minahasa utara bagian barat, Kota tomohon/Minahasa/Minahasa selatan bagian utara
X
X
AN
327
Minahasa utara bagian utara
X
X
AN
4*) Keterangan : X : Tidak ada awal MH/ tidak mengalami MK 0 : Awal Musim Hujan sama dengan rata-ratanya -1 : Awal Musim Hujan maju 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -2 : Awal Musim Hujan maju 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -3 : Awal Musim Hujan maju 3 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya <-3 : Awal Musim Hujan maju lebih besar dari 3 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +1 : Awal Musim Hujan mundur 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +2 : Awal Musim Hujan mundur 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya
77
Gambar G.1.a. Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Sulsel, Sulbar, dan Sultra
78
Gambar G.1.b Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Sulsel, Sulbar, dan Sultra
79
Gambar G.1.c. Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Sulsel, Sulbar, dan Sultra
80
Gambar G.2.a Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Sulut, Gorontalo, dan Sulteng
81
Gambar G.2.b Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-ratanya ZOM di Sulut, Gorontalo, dan Sulteng
82
Gambar G.2.c Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 ZOM di Sulut, Gorontalo, dan Sulteng
83
H. MALUKU DAN PAPUA (ZOM nomor 328 s/d 342) H.1. “Awal” Musim Hujan 2016/ 2017 pada 15 Zona Musim (ZOM) di Maluku dan Papua, diprakirakan umumnya pada bulan November 2016. Pada 2 ZOM di Maluku yang memiliki pola hujan kebalikan dengan pola hujan monsun, Awal Musim Hujan umumnya pada bulan Maret 2016. Sebanyak 2 ZOM, awal musim Hujan antara Juni 2016 dasarian III, meliputi Buru Manokwari bagian Selatan, Teluk Bintuni bagian Timur, Jayapura, Sarmi bagian selatan dan tenggara, Tolikara bagian utara dan timur laut, Waropen bagian tenggara, Jayawijaya bagian timur laut. Sebanyak 2 ZOM, awal musim Hujan antara Agustus 2016 dasarian II, meliputi Halmahera bagian utara, Morotai, Jayapura, Sarmi bagian selatan dan tenggara, Tolikara bagian utara dan timur laut, Waropen bagian tenggara, Jayawijaya bagian timur laut. Sebanyak 3 ZOM, awal musim Hujan antara Oktober 2016 dasarian I dan III , meliputi Kep. Sula, Tolikara bagian selatan, Yahukimo bagian utara dan barat laut, Jayawijaya, Puncak Jaya, Paniai bagian timur laut, Kota Jayapura, Keerom bagian utara, Jayapura bagian timur laut. Sebanyak 2 ZOM, awal musim Hujan antara November 2016 dasarian I dan II, meliputi Buru bagian utara, Seram bagian utara dan timur, Maluku Tenggara. Sebanyak 2 ZOM, awal musim Hujan antara Desember 2016 dasarian II, meliputi Maluku Tenggara bagian barat, Merauke. Sebanyak 1 ZOM, awal musim Hujan antara Mei 2017 dasarian II meliputi Seram bagian selatan. Sebanyak 1 ZOM, awal musim Hujan antara Mei 2017 dasarian I meliputi Buru bagian selatan.
Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujan periode 1981-2010, maka sebanyak 8 ZOM maju (lebih awal) dari rataratanya, 4 ZOM sama dengan rata-ratanya, dan 3 ZOM mundur (lebih lambat) dari rata-ratanya.
84
H.2. “Sifat Hujan” Musim Hujan 2016/ 2017pada 15 Zona Musim di Maluku dan Papua, diprakirakan pada kisaran Normal (N) dan Atas Normal (AN). Sebanyak 6 ZOM, sifat hujan musim Hujan 2016/ 2017 Normal, meliputi Buru, Seram bagian utara dan selatan, Jayapura, Sarmi bagian selatan dan tenggara, Tolikara bagian utara dan timur laut, Waropen bagian tenggara, Jayawijaya bagian timur laut, Merauke. Sebanyak 9 ZOM, sifat hujan musim Hujan 2016/ 2017 Atas Normal, meliputi Kep. Sula, Halmahera bagian utara, Morotai, Seram bagian timur, Sorong bagian Timur Laut, Manokwari bagian Barat dan selatan, Kota Manokwari, Teluk Bintuni bagian Timur, Maluku Tenggara, Maluku Tenggara barat, Jayapura, Sarmi bagian selatan dan tenggara, Tolikara bagian utara dan timur laut, Waropen bagian tenggara, Jayawijaya bagian timur laut, Kota Jayapura, Keerom bagian utara. Prakiraan Musim Hujan 2016/ 2017 pada 15 Zona Musim di Maluku dan Papua, secara rinci disajikan pada Tabel 8. Peta Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 di Maluku dan Papua disajikan pada Gambar H.1, Peta Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rataratanya disajikan pada Gambar H.2, dan Peta Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 disajikan pada Gambar H.3. Tabel 8. Prakiraan Musim Hujan 2016/ 2017 di Maluku dan Papua NO ZOM
Daerah / Kabupaten
Awal Musim Hujan Antara
Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian)
Sifat Hujan
1
2
3
4*)
5
Agt II - Sep I
<-3
AN
328
Halmahera bagian utara
329
Kepulauan Sula
Sep III - Okt II
<-3
AN
330
Buru bagian utara
Okt III - Nov II
<-3
N
331
Buru bagian selatan
Apr III - Mei II
0
N
332
Seram bagian utara
Okt III - Nov II
-3
N
333
Seram bagian selatan
Mar I - Mar III
1
N
334
Seram bagian timur
Nov I - Nov III
-2
AN
85
1
2
3
4*)
5
335
Maluku Tenggara
Nov I - Nov III
1
AN
336
Maluku Tenggara bagian barat
Des I - Des III
1
AN
337
Sorong bagian Timur Laut, Manokwari bagian Barat , Kota Manokwari
Jun II - Jul I
<-3
AN
338
Manokwari bagian Selatan, Teluk Bintuni bagian Timur
Jun II - Jul I
<-3
AN
339
Jayapura, Sarmi bagian selatan dan tenggara, Tolikara bagian utara dan timur laut, Waropen bagian tenggara, Jayawijaya bagian timur laut
Agt I - Agt III
<-3
N
340
Tolikara bagian selatan, Yahukimo bagian utara dan barat laut, Jayawijaya, Puncak Jaya, Paniai bagian timur laut
Sep III - Okt II
0
AN
341
Kota Jayapura, Keerom bagian utara, Jayapura bagian timur laut.
Okt II - Nov I
0
AN
342
Merauke
Des I - Des III
0
N
4*) Keterangan : 0 : Awal Musim Hujan sama dengan rata-ratanya -2 : Awal Musim Hujan maju 2 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya -3 : Awal Musim Hujan maju 3 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya <-3 : Awal Musim Hujan maju lebih besar dari 3 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya +1 : Awal Musim Hujan mundur 1 dasarian (10 hari) dari rata-ratanya
86
Gambar H.1 Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Zona Musim di Maluku dan Papua
87
Gambar H.2 Perbandingan Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim di Maluku dan Papua
88
Gambar H.3 Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 Zona Musim di Maluku dan Papua
89
IV. PRAKIRAAN HUJAN KUMULATIF PERIODE OKTOBER 2016 - MARET 2017 DAERAH NON ZONA MUSIM (NON ZOM) A. PRAKIRAAN “CURAH HUJAN” KUMULATIF PERIODE OKTOBER 2016 – MARET 2017 Prakiraan Curah hujan (CH) kumulatif selama periode April - Maret 2017 di daerah Non Zona Musim, bervariasi dari >1000 mm hingga >2000 mm. Prakiraan CH kumulatif 1001 - 1500 mm di Sumatera terjadi pada wilayah Karo barat dan selatan, Deli Serdang selatan, Simalungun utara, Rokan hilir timur, Dumai, bengkalis timur dan selatan, meranti, pelalawan timur, Indragiri hilir utara, Kep. Natuna. Selanjutnya untuk wilayah Jawa terjadi di Lebak timur, sebagian Kab. Bogor. DI Kalimantan meliputi Sanggau, Sekadau bagian utara, Sintang utara, Ketapang utara, Melawi, Sekadau selatan, Sintang, Nangapinoh, Tanah Laut, Beray Timur, Tanjung Redep, Taliyasan, Sangkulirang, Nunukan, Sesayap, Tarakan, Tanjungselor, Palopo. Selanjutnya Di SUlawesi meliputi wilayah Palopo, Masamba, Kab, Tana Toraja, Kolaka Selatan utara, Kendari utara, Marowali selatan, Luwuk, Pulau Pelang, kep. Banggai, Palu, Parigi Mountong, Donggala utara, Buol selatan, Kab. Pohuwato dan Kab. Gorontalo selatan. Prakiraan Curah Hujan kumulatif 1501–2000 mm terjadi di Sumatera disekitar Aceh Jaya, kota Calang, Aceh Besar, Gayo Luwes, Blangkejeran, Kutakace, Aceh Selatan dan Tenggara,Simalungun bagian utara, Sidikalang, Pakpak Barat, Solok, Agam, Kota Bukittinggi, Tanah Datar bagian barat, Kota Padang panjang, Padang Pariaman, Kota Padang bagian timur,Pasaman, 50 Kota bagian Barat, Rejanglebong, Lebong, Tube, Kepahiyang, Bengkulu Selatan, Lampung Barat, P. Belitung, Riau Kepulauan. Sedangkan di Jawa meliputi Sebagian Kab. Bogor. Di Kalimantan meliputi Sambas, Singkawang, Mempawah, Pontianak, Bengkayang, Landak, Kuburaya, Paloh, Ketapang bagian barat, Kapuashulu, Kota Putussibau, Maluku Utara, Papua Barat, P. Biak, P. Yapen, Sarmi, jayapura bagian utara, Asmat timur, Mappi bagian utara, Pegunungan Bintang, Boven Digul. Prakiran Curah Hujan kumulatif >2000 mm terjadi di Sumatera terjadi Tapanuli Tengah, Sibolga, bagian barat Mandailing Natal, Pesisir Selatan, Kota Painai, Bengkulu Utara, Argamakmur, Sebagian Kab. Seluma. Selanjutnya di Papua meliputi Kab. Nabire, Painai, sebagian Puncak Jaya, Timika, Kab. Asmat bagian barat.
90
Prakiraan curah hujan secara rinci di daerah NonZona Musim disajikan pada Tabel 9. Peta Prakiraan Curah Hujan Periode Oktober– Maret 2016/ 2017 di daerah Non Zona Musim disajikan pada Gambar I.1. B. PRAKIRAAN SIFAT HUJAN KUMULATIF OKTOBER 2016 – MARET 2017 TERHADAP RATA-RATANYA (1981 - 2010) Sifat hujan kumulatif selama periode Oktober sampai dengan Maret 2016/ 2017 di daerah Non Zona Musim, merupakan perbandingan antara curah hujan yang diprakirakan terhadap rata-rata periode tahun 1981-2010 pada masing-masing daerah dalam periode yang sama. Sifat hujan tersebut dibagi dalam tiga kategori yaitu Atas Normal, Normal, dan Bawah Normal. Sifat hujan kumulatif di daerah Non Zona Musim, diprakirakan umumnya Normal (N) dan Atas Normal (AN) . Wilayah dengan sifat hujan Normal (N) antara lain di Aceh Besar, Pidie, Naganraya, Meulaboh, Blangpidie, Aceh Barat, Kutacane, sebagian besar Sumatera utara bagian barat, Rejanglebong, Lebong, Tube, Pesisir bangkulu utara, Argamakmur, Kepahiyang, Bengkulu selatan, P. Beliung, Riau Kepulauan, Kep. Natuna, Sambas, Singkawang, Pontianak, Paloh, Ketapan barat, Tanjung Redep, Talisayan, Kep. Sangihe, Kep. Nanusa, Kab. Nabire, Painai, sebagian Puncak Jaya. Selanjutnya untuk wilayah yang diprakiranakan hujannya lebih dari rata-ratanya atau sifat hujannya di Atas Normal (AN) meliputi Aceh Jaya, Karo barat dan selatan, Aceh Selatan, Sepanjang pesisir Sumatera Barat, Bengkulu Utara, sebagian wilayah Non Zona Musim di Gorontalo dan Sulawesi Tengah, Kep. Banggai, Papua Barat, Biak Numfor, Kab. Yapen, Kab. Sarmi, Jayapura utara, Timika, Kab. Asmat, Kab. Mappi utara, Kerom selatan, Pegunungan Bintang. Sedangkan untuk wilayah yang diprakirakan hujanya lebih sedikit dari rata-ratanya atau Bawah Normal (BN) adalah Riau, Lampung bagian Barat, Kab. Bogor, Sanggau, Sekadau bagian utara, Sintang bagian utara, Ketapang bagian utara, Melawi, Sintang, Nangapinoh, Kapuashulu, Kota Putussibau, Nunukan, Sesayap, Tarakan, Tanjungselor, Palopo, Masamba, Luwu, Kolaka Utara, Kendari Utara, Halmahera selatan, P. Obi. Prakiraan sifat hujan secara rinci di daerah Non Zona Musim disajikan pada Tabel 9. Peta Sifat Hujan periode Oktober 2016 - Maret 2017 terhadap rata-ratanya (1981-2010) di daerah Non Zona Musim disajikan pada Gambar I.2.
91
Tabel 9 Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Kumulatif Periode Oktober 2016 - Maret 2017 Daerah Non Zona Musim
NON ZOM 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14 15 16 17 18 19
DESKRIPSI WILAYAH 2 Aceh Jaya, kota Calang Aceh besar bagian selatan, sebagian besar Pidie, Blanggisa Aceh Barat bagian barat, Naganraya, Meulaboh, Blangpidie Sebagian besar Aceh Barat Gayo Luwes, Blangkejaran, Kutacane, Aceh Tenggara Karo bagian barat dan selatan Deli Serdang bagian selatan, Simalungun bagian utara Aceh Selatan bagian selatan, Simalungun bagian utara Sidikalang, Pakpak Barat, Solok Tapanuli Tengah, Sibolga, bagian barat Mandailing Natal Agam bagian tengah, Kota Bukittinggi, Tanah Datar bagian barat, Kota Padang panjang, Padang Pariaman bagian tenggara, Kota Padang bagian timur, Solok bagian barat laut Pasaman Barat, Agam bagian barat, sebagian besar padang Pariaman, kota Pariaman, Kota Padang bagian barat, Pesisir Selatan, bagian barat laut, Sebagian besar Pasaman, Pasaman Barat bagian timur, 50 Kota bagian barat, Agam bagian timur Rokan hilir bagian timur, kota dumai, siak bagian timur dan utara, bengkalis bagian timur dan selatan, meranti, pelalawan bagian timur, Indragiri hilir bagian utara Pesisir Selatan, Kota Painai, Muko muko Rejanglebong Lebong, Tube Bengkulu Utara bagian tumur laut Pesisir Bengkulu Utara, Argamakmur
92
Curah Hujan Kumulatif (Okt-Mar) 3 1501 - 2000
Sifat Hujan Kumulatif (Okt-Mar) 4 A
1501 - 2000
N
1501 - 2000
N
1501 - 2000
N
1501 - 2000
N
1001 - 1500
A
1001 - 1500
N
1501 - 2000
A
1501 - 2000
N
>2000
N
1501 - 2000
B
1501 - 2000
A
1501 - 2000
B
1001 - 1500
B
>2000 1501 - 2000 1501 - 2000 >2000 >2000
A N N N N
20 21
Sebagian Kab. Seluma kepahiyang, sebagian kabupateng Bengkulu Selatan dan sebagian Kabupaten Kaur
>2000
A
1501 - 2000
N
22
Daerah pesisir pantai Lampung Barat
1501 - 2000
B
23 24 25 26 27 28 29 30 31
1501 - 2000 1501 - 2000 1001 - 1500 1001 - 1500 1501 - 2000 1501 - 2000 1501 - 2000 1501 - 2000 1501 - 2000
N N N B B N N N B
1001 - 1500
B
1501 - 2000
N
1001 - 1500
B
1001 - 1500 1501 - 2000 1001 - 1500
B B B
1001 - 1500
N
1001 - 1500 1001 - 1500
B B
1001 - 1500
B
1001 - 1500
B
1001 - 1500
B
1001 - 1500 1001 - 1500 1001 - 1500 1001 - 1500 1001 - 1500 1001 - 1500 1001 - 1500
A A A A A A A
1001 - 1500
A
52
Pulau Belitung Riau Kepulauan Kepulauan Natuna Lebak bagian timur, sebagian kab. Bogor Sebagian Kab. Bogor Sambas Singkawang, Mempawah, Pontianak Bengkayang bagian tengah, Landak Bengkayang bagian timur Sanggau, Sekadau bagian utara, Sintang bagian utara Kuburaya, Paloh, Ketapang bagian barat Ketapang bagian utara, Melawi, Sekadau bagian selatan Sintang, Nangapinoh Kapuashulu, Kota Putusibau Sebagian Tanah Laut Berau bagian timur, Tanjungredep, Talisayan, Sangkulirang Nunukan, Sesayap, Tarakan, Tanjungselor Palopo, Masamba Sebagian Kab. Tana Toraja, sebagian besar Kab. Luwu Utara Luwu Utara bagian barat Luwu Timur, Kolala Utara, Kolaka Selatan bagian utara, Kendari bagian utara, Morowali bagian selatan Sebagian besar Kabupaten Morowali Luwuk, Pulau Pelang, Kep. Banggai Palu Parigi Moutong bagian selatan Parigi Moutong bagian tengah Donggala bagian Utara Parigi Moutong bagian utara, Buol bagian selatan Kabupaten Pohuwato dan bagian selatan kab. Gorontalo Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Nanusa
1501 - 2000
N
53
Halmahera Selatan, Pulau Obi
1501 - 2000
B
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
93
54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
Kota Sorong, Sorong Selatan dan Sebagian besar kab. Bintuni Sebagian Kab. Fak Fak Kaimana bagian utara Fak Fak bagian selatan, Kaimana Kabupaten Nabire Biak Numfor, Kab. Yapen Kab. Sarmi, Jayapura bagian utara Paniai dan sebagian Puncak Jaya Timika dan Kab. Asmat bagian barat Kab. Asmat bagian timur dan Kab. Mappi bagian utara Kerom bagian selatan dan Pegunungan Bintang Boven Digul
94
1501 - 2000
A
1501 - 2000 1501 - 2000 1501 - 2000 >2000 1501 - 2000 1501 - 2000 >2000 >2000
A A A N A A N A
1501 - 2000
A
1501 - 2000
A
1501 - 2000
B
Gambar I.1
95
Gambar I.2
96
V. LUAS ZOM TERHADAP PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN 2016/ 2017 A. LUAS ZOM TERHADAP PRAKIRAAN AWAL MUSIM HUJAN 2016/ 2017 Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 selengkapnya disajikan pada Tabel 10. Tabel 10. Luas Area Zona Musim terhadap Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 2
( Waktu/Luasan ZOM (Km ) )
Daerah Juni
Juli
Agustus
September
Sumatera
-
9.704,04
214.436,68
82.660,76
306.801,73
Jawa
-
-
658.81
51,513.85
52.172.66
Bali
-
-
-
883
883
NTB
-
-
-
-
-
NTT
-
-
-
-
-
Kalimantan
-
-
141,213
99,543
240,756
Sulawesi
-
-
30,799
15,079
45,878
Maluku
-
-
19,943
-
19,943
Papua
24,925
-
51,584
-
76,510
Total Persentase
24,925
9.704,04
458,635.17
249,679.2
383,970
1.94
0.75
35.67
19.42
1.94
2.69
38.36
57.78
Akumulasi Persentase
Tabel 10 (Lanjutan) Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 2 ( Waktu/Luasan ZOM (Km ))
Daerah Oktober
November
Desember
Sumatera
Jawa
Januari
Jumlah
-
-
2.112,43
47,981.35
20,057.72
1,960.72
-
70.000
Bali
2,083
2,067
623
-
4,773
NTB
-
16,856
2,986
-
19,841
NTT
5,058
37,017
5,928
-
48,003
119,575
-
-
-
119,575
11,193
21,380
-
4,681
37,254
Maluku
3,132
32,912
9,772
-
45,816
Papua
53,866
-
60,409
-
114,275
285,894.57
132,401.88
81,678.14
4,681.34
389,607
22.23
10.30
6.35
0.36
80.02
90.31
96.67
97.03
Kalimantan Sulawesi
Total Persentase Akumulasi Persentase
97
Tabel 10 (Lanjutan) Prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 2 ( Waktu/Luasan ZOM (Km )) Hujan April Mei sepanjang tahun 2016
Daerah Maret
Jumlah
Sumatera
-
-
-
-
Jawa
-
-
-
7,089
Bali
-
-
-
-
NTB
-
-
-
-
NTT
-
-
-
-
Kalimantan
-
-
-
-
Sulawesi
8,358
4,057
-
9,687
22,102
Maluku
5,479
-
3,523
-
9,003
-
-
-
-
13,837.21
4,056.72
3,523.23
16,776.16
38194
1.08
0.32
0.27
1.30
100.00
98.11
98.42
98.70
100.00
Papua Total Persentase Akumulasi Persentase
7,089
Berdasarkan luas Zona Musim (ZOM), prakiraan Awal Musim Hujan 2016/ 2017 menunjukkan sebagian besar luasan ZOM seluas 744,530 km2 terjadi pada Agustus dan Oktober 2016. B. LUAS ZOM TERHADAP PRAKIRAAN MAJU/ MUNDUR AWAL MUSIM HUJAN 2016/ 2017 Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Maju/ Mundur Awal Musim Hujan 2016/ 2017 selengkapnya disajikan pada Tabel 11. Tabel 11. Luas Area Zona Musim Terhadap Prakiraan Maju/Mundur Awal Musim Hujan 2016/ 2017 Daerah
Prakiraan Maju/Mundur Awal Musim Hujan 2016/ 2017 ( Waktu/Luasan ZOM (Km2) ) Maju
Sama
Mundur
Jumlah
Sumatera
226,132
101,439
24,349
351,920
Jawa
110,640
6,621
4,912
122,172
Bali
1,733
2,857
1,065
5,656
NTB
9,119
6,788
3,935
19,841
NTT
14,326
22,489
11,189
48,003
186,302
89,921
84,108
360,331
72,712
13,814
9,021
95,547
Kalimantan Sulawesi
98
Tabel 11 (Lanjutan) Daerah
Prakiraan Maju/Mundur Awal Musim Hujan 2016/ 2017 ( Waktu/Luasan ZOM (Km2) ) Maju Sama Mundur Jumlah
Maluku
44,308
3,523
26,930
74,761
Papua
76,510
114,275
0
190,785
741,781
361,728
165,508
1,269,017
58.45
28.50
13.04
100.00
Total Persentase
Luasan Zona Musim (ZOM) terbesar diprakirakan terdapat pada awal musim Hujan 2 2016/ 2017 yang maju terhadap rata-ratanya seluas 741,781 km sedangkan sama dengan rata-ratanya seluas 361,728 km2 dan mundur terhadap rata-rata seluas 165,508 km2 selanjutnya. C. LUAS ZOM TERHADAP PRAKIRAAN SIFAT HUJAN MUSIM HUJAN 2016/ 2017 Luas Zona Musim terhadap Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 selengkapnya disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Luas Area Zona Musim terhadap Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 Daerah
Prakiraan Sifat Hujan Musim Hujan 2016/ 2017 ( Waktu/Luasan ZOM (Km2) ) Atas Normal
Sumatera
Normal
Bawah Normal
Jumlah
112,323
230,830
8,766
351,920
60,435
68,514
312
129,261
Bali
2,029
3,627
-
5,656
NTB
11,955
7,886
-
19,841
NTT
18,529
28,824
651
48,003
209,176
151,155
-
360,331
Sulawesi
74,717
30,517
-
105,234
Maluku
47,936
26,826
-
74,761
Papua
78,791
111,994
-
190,785
615,892
660,172
9,729
1,285,793
47.90
51.34
0.76
100.0
Jawa
Kalimantan
Total Persentase
Luasan Zona Musim (ZOM) terbesar diprakirakan terdapat pada daerah yang sifat hujannya Atas Normal terdapat pada 615.892 km2 sedangkan Normal seluas 660,12 km2 dan sifat hujan Bawah Normal terdapat pada 9,729 km2.
99