"Problems? I Have Lots of Ways to Face It” Coping Strategies of Christian Immigrant in Bali to Solve Their Problem Ni Made Dyah S. Pradnyadari, Cok Istri Ratna P.M. Sukawati, Yohanes K. Herdiyanto, David H. Tobing, I.A. Hutri Dharasasmita Center for Health and Indigenous Psychology (CHIP), Universitas Udayana
[email protected] Abstract Bali Province is one of the provinces in Indonesia which is well-known both domestically and abroad. Bali's population increases, which this population increase is due to the presence of migrants from various regions. Immigrants who came to Bali consists of many different tribes, one of them comes from Toraja and Timor Leste. Immigrants who came also from a variety of religions, one of them is Christian. Diversity in Bali does not indicate a conflict between Balinese and Christian Immigrant. However, these immigrant have problems during live in Bali. Furthermore, how do Christian Immigrant face the problem? This research used qualitative methods with phenomenological approach. Respondents in this research are two people, where techniques of data collection conducted by semistructured interview. The sampling technique used purposive sampling. Data were analyzed with theoritical coding The results showed Christian immigrant to solve their problem do emotion focus coping like accept risk as a minority, respect Balinese, do not obtrude, do not revenge, and be nice. Christiant Immigrant do problem focus coping by learning Balinese Language and Balinese accent. Keywords : coping strategies, men, Christian, immigrant, Bali.
1
"Masalah? Aku Punya Banyak Cara Menghadapinya” Strategi Koping Pendatang Kristen di Bali dalam Menyelesaikan Masalah Ni Made Dyah S. Pradnyadari, Cok Istri Ratna P.M. Sukawati, Yohanes K. Herdiyanto, David H. Tobing, I.A. Hutri Dharasasmita Center for Health and Indigenous Psychology (CHIP), Universitas Udayana
[email protected]
Abstrak Provinsi Bali adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Populasi masyarakat Bali meningkat, peningkatan jumlah penduduk ini salah satunya disebabkan oleh kehadiran pendatang dari berbagai daerah. Pendatang yang datang ke Bali terdiri dari berbagai berbagai suku, salah satunya berasal dari suku Toraja dan Timor Leste. Pendatang yang datang juga dari berbagai macam agama salah satunya beragama Kristen. Keberagaman yang ada di Bali tidak menunjukkan adanya konflik antara pendatang yang beragama Kristen dan masyarakat Bali. Akan tetapi, pendatang tersebut mengalami masalah selama tinggal di Bali. Lebih lanjut, bagaimanakah cara pendatang beragama Kristen menghadapi masalah yang dialaminya? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenemonologi. Respondent dalam penelitian ini berjumlah 2 orang dimana teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semiterstruktur. Teknik sampling yang digunakan adalah dengan teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah theoritical coding. Hasil penelitian ini menunjukkan pendatang menerapkan strategi penyelesaian masalah (koping) yang berfokus pada emosi diantaranya menerima risiko sebagai minoritas, menghormati masyarakat lokal, tidak memaksakan kehendak, tidak melakukan balas dendam, dan bersikap baik (menjaga perkataan dan perbuatan). Bentuk dari koping yang berfokus pada masalah yang dilakukan pendatang adalah dengan belajar bahasa dan aksen Bali. Kata Kunci : Strategi koping, Pria, Kristen, Pendatang, Bali.
2
LATAR BELAKANG Provinsi Bali adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal di berbagai daerah
cara pendatang tersebut dalam menghadapi masalah yang dialaminya?
baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Tidak mengherankan jika jumlah penduduk di Provinsi yang menawarkan jutaan pesona
TINJAUAN PUSTAKA Strategi Koping
keindahan alam dan budaya ini kian hari kian
Bentuk-bentuk strategi menyelesaikan
bertambah. Menurut Badan Pusat Statistik
masalah (koping) menurut Lazarus & Folkman
Provinsi Bali, pada sensus penduduk yang
(dalam Aldwin & Revenson, 1987) dapat
dilakukan pada tahun 2010 diketahui jumlah
dijelaskan menjadi 2 yaitu (1) Problem focused
penduduk provinsi Bali mencapai 3.890.757
coping (PFC) yaitu merupakan strategi koping
jiwa dan tesebar di sembilan kabupaten dan
untuk menghadapi masalah secara langsung
kota madya di Bali. Jumlah ini bertambah dari
melalui
dari hasil data sensus penduduk sebelumnya
menghilangkan atau mengubah sumber-sumber
pada
jumlah
stress dengan berpikir logis dan berusaha
jiwa
memecahkan permasalahan dengan positif; (2)
(bps.bali.go.id, 2013). Selain karena populasi
Emotion focused coping (EFC) merupakan
masyarakat
meningkat,
strategi untuk meredakan emosi individu yang
pertambahan penduduk ini juga dikarenakan
ditimbulkan oleh stressor (sumber stres), tanpa
oleh migrasi pendatang dari berbagai daerah.
berusaha untuk mengubah suatu situasi yang
tahun
penduduk
2000
Bali
asli
yang
mencatat
sebanyak
Bali
3.146.999
sendiri
tindakan
yang
ditujukan
untuk
Pendatang yang datang ke Bali terdiri
menjadi sumber stres secara langsung. Emotion
dari berbagai berbagai suku, salah satunya
focused coping memungkinkan individu melihat
berasal dari suku Toraja dan Timor Leste.
sisi kebaikan (hikmah) dari suatu kejadian,
Pendatang yang datang juga dari berbagai
mengharap simpati dan pengertian orang lain,
macam agama salah satunya adalah pendatang
atau mencoba melupakan segala sesuatu yang
yang beragama Kristen. Berdasarkan studi
berhubungan dengan hal yang telah menekan
pendahuluan yang dilakukan pada Oktober-
emosinya, namun hanya bersifat sementara
November 2015, dengan keberagaman yang ada
(Folkman & Lazarus, 1985).
di Bali tidak menunjukkan adanya konflik antara pendatang yang beragama Kristen dan
Pendatang Pria
masyarakat
Menurut
Bali.
Akan
tetapi,
pendatang
Surat
Gubernur
Bali
Nomor
tersebut mengalami masalah selama tinggal di
470/7587/B.Tapen tanggal 14 Nopember 2002
Bali
"Penduduk pendatang adalah penduduk yang
diantaranya
adalah
masalah
dalam
penyesuaian diri dalam adat dan budaya Bali,
datang
perbedaan
oleh
Kota/Kabupaten atau Propinsi Bali” (Sudantara,
masyarakat Bali kepada pendatang, masalah
2008). Dalam surat ini juga penduduk pendatang
akibat perbedaan aksen dan bahasa, generalisasi
diklasifikasikan
kaum pendatang dan masalah dalam hubungan
Pendatang Menetap, yaitu pendatang dengan
interpersonal
akibat
lama tinggal minimal tiga tahun. (2) Pendatang
perbedaan agama. Lebih lanjut, bagaimanakah
Tinggal Sementara yaitu pendatang dengan lama
harga
yang
dengan
diberikan
lawan
jenis
akibat
mutasi
menjadi
kepindahan
dua
yaitu:
antar
(1)
3
tinggal paling lama satu tahun. Dimana dalam
Teknik sampling yang digunakan adalah
penelitian ini yang dimaksud dengan pendatang
dengan teknik purposive sampling, dimana
pria adalah penduduk pendatang yang berjenis
teknik
kelamin pria.
pengambilan
purposive
sampling
sampel
teknik
data
dengan
sumber
pertimbangan tertentu
METODE
adalah
(Sugiyono, 2013).
Penelitian ini menggunakan metode
Karakteristik responden dalam penelitian ini
kualititatif dengan pendekatan fenomenologi.
adalah usia kelompok dewasa, berjenis kelamin
Fenomenologi
sebagai
laki-laki, berdomisili di Denpasar, beragama
pada
Kristen, belum menikah, pendidikan terakhir
pengalaman subjektif dari berbagai jenis dan
SMA dan suku berasal dari luar Bali dan luar
tipe subjek yang ditemui (Moeloeng, 2014).
Jawa. Pada penelitian ini seorang responden
anggapan
sering
umum
Responden
digunakan
untuk
menunjuk
dalam
penelitian
ini
berasal dari Timor Leste, dan yang lainnya
berjumlah 2 orang dimana teknik pengumpulan
berasal
data
dilakukan selama dua bulan sejak Oktober 2015
dilakukan
dengan
wawancara
semiterstruktur. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi
dari
suku
Toraja.
Penelitian
ini
hingga Desember 2015. Analisis data yang digunakan dalam
dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
penelitian
ini
adalah
theoritical
coding.
dikonstruksikan makna dalam suatu topik
Theoritical coding terdiri dari open coding,
tertentu (Sugiyono, 2013).
axial coding dan selective coding.
Wawancara semi berstruktur adalah wawancara
dimana
peneliti
menggunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
panduan wawancara yang berisi butir-butir
Berdasarkan hasil wawancara didapatlah hasil
pertanyaan, namun tidak menutup kemungkinan
sebagai berikut:
untuk
melakukan
menanggapi
improvisasi
jawaban
responden
dalam (Patilima,
2005). Menurut Sugiyono (2013) pelaksanaan wawancara
semi
terstruktur
lebih
bebas
dibandingkan wawancara terstruktur, dengan tujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Pada penelitian ini dilakukan 1 kali wawancara
Bagan 1. Strategi Koping pendatang beragama
pada responden yang berasal dari Timor Leste
Kristen dalam menghadapi masalah.
dan 2 kali wawancara pada responden yang berasal dari suku Toraja, hingga didapatlah data
Strategi Koping yang Berfokus pada Emosi
jenuh.
(Emotion Focus Coping)
Responden
merupakan
dalam
kelompok
usia
penelitian dewasa
ini awal
Berdasarkan
hasil
analisis
data
(responden berusia 21 tahun dan 22 tahun)
didapatlah bahwa bentuk strategi koping yang
dimana menurut Hurlock (1999) dewasa awal
bersokus pada emosi yang dilakukan oleh
dimulai dari usia 18 tahun hingga 40 tahun.
pendatang diantaranya:
4
1) Menerima risiko sebagai minoritas, yang
mana
pendatang
permasalahan pendatang
yang menyadari
2.
menerima
dialaminya bahwa
dapat mendukung hasil penelitian ini selain
dan dirinya
termasuk kaum minoritas.
Diperlukan data penelitian terbaru yang
teori. 3.
Wawancara mendalam.
yang
dilakukan
Diperlukan
kurang
wawancara
2). Menghormati, yang mana pendatang
mendalam untuk memahami dan dapat
menghormati seluruh aktifitas yang dilakukan
menggali lebih dalam strategi penyelesaian
oleh masyarakat lokal dari adat istiadat
masalah (koping) yang dialami subjek.
ataupun kebiasaan yang berkembang. DAFTAR PUSTAKA
3). Tidak memaksakan kehendak, ketika pendatang tidak memaksakan keinginannya
Aldwin, C.M. & Revenson, T.A. (1987). Does Coping Help? A Reexamination of the
dalam bertindak. Tidak melakukan balas dendam,
Relation Between Coping and Mental
yang mana ketika pendatang mendapatkan
Healty. Journal of Personality and
hal yang tidak menyenangkan, pendatang
Social Psychology, Vol. 53, No. 2, 337-
tidak melakukan balas dendam.
348.
4).
5). Bersikap baik, yang mana pendatang
Bps.bali.go.id. (2013). Dipetik pada 15
menjaga perkataan dan perbuatan, tidak
Desember 2015, dari bps.bali.go.id:
merendahkan (tidak macam-macam) kepada
http://bps.bali.go.id Folkman, S. & Lazarus, R.S. (1985). If it
masyarakat lokal. Strategi Koping yang Berfokus pada Masalah
Changes it Must be a Process: A Study
(Problem Focus Coping)
of Emotion and Coping During Three data
Stages of a College Examination.
didapatlah bahwa bentuk strategi koping yang
Journal of Personality and Social
bersokus pada masalah yang dilakukan oleh
Psychology. No. 48, 150-170
Berdasarkan
hasil
analisis
pendatang diantaranya adalah belajar bahasa dan aksen
Bali
dimana
pendatang
melakukan
observasi, meniru, dan merubah aksen atau bahasa masyarakat lokal (Bali) sehingga bisa
Hurlock, B.E. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Ed 5. Jakarta: Erlangga. Moeloeng, L. J. (2014). Metode penelitian kualitatif edisi revisi. Bandung: PT
lebih di terima oleh masyarakat lokal.
Remaja Rosdakarya. Patilima,
SARAN DAN KETERBATASAN
H.
(2005).
Metode
penelitian
kualitatif. Bandung: Penerbit Alfabeta
PENELITIAN Adapun saran dan keterbatasan dalam
Sudantara, I. K. (2008). Dipetik pada 18
penelitian ini antara lain:
Desember 2015, dari ww.ojs.unud.ac.id:
1.
Jumlah subjek dalam penelitian ini terdiri
http://www.ojs.unud.ac.id/index.php/pira
dari dua orang dengan perbedaan suku.
mida/article/download/2970/2128
Diharapkan
peneliti
selanjutnya
melakukan
penelitian
terhadap
dapat
Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan
jumlah
(pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan
subjek yang lebih banyak dan berasal dari
R&D). Bandung: Penerbit Alfabeta.
suku yang sama. 5