1
Pola Komunikasi Keluarga (anak-ibu) dan Motivasi Belajar pada Keluarga dengan Ibu yang Melanjutkan Pendidikan Sastriani Zoula¹ Henny Permatasari² 1. Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Kampus FIK UI, Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Depok, Jawa Barat – 16424 Indonesia 2. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Depok, Jawa Barat – 16424 Indonesia E-mail:
[email protected] ABSTRAK Menjadi ibu rumah tangga, sekaligus sebagai staf perawat juga mahasiswa menuntut seorang ibu memiliki kemampuan multitasking. Dukungan sosial dari keluarga menjadi salah satu faktor yang sangat berperan dalam meningkatkan motivasi belajar, sedangkan untuk menciptakan dukungan sosial yang optimal dari keluarga diperlukan pola komunikasi yang sesuai dalam prosesnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pola komunikasi antara anak dan ibu yang sedang melanjutkan pendidikan dengan motivasi belajar ibu. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan melibatkan 60 mahasiswa yang berstatus sebagai ibu bekerja dan telah mempunyai anak yang dipilih dengan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 70.6% ibu dengan pola komunikasi fungsional memiliki motivasi belajar tinggi. Hasil uji Chi Square menyatakan terdapat hubungan yang bermakna antara hubungan pola komunikasi dengan motivasi belajar (p= 0.000, α= 0.05). Penelitian ini memberikan implikasi supaya hasil penelitian ini dijadikan evidence base dalam membuat rencana asuhan keperawatan keluarga terkait pola komunikasi keluarga khususnya pada keluarga yang ibunya sedang melanjutkan pendidikan sekaligus bekerja. Kata kunci: pola komunikasi, motivasi belajar, Ibu yang melanjutkan pendidikan ABSTRACT Being a house wife who works as nurse staff as well as a student demands a multitasking capability. Social support from family is the main factor to increase learning motivation, To optimize family social support, it requires a specific communication pattern in the process. The purpose of this study is to examine the relationship between the communication pattern of son and mother who continues study at extension programme of nursing Faculty in Indonesia University and learning motivation. This study is using cross sectional design. Sampling technique using total sampling method produces 60 samples. The results showed that 70.6% mothers who use functional communication have a high learning motivation. Based on chi square test, there was a significant relationship between communication pattern and learning motivation (p= 0.000, α= 0.05). This research has implication for nursing care planning to be used as evidence base in family communication pattern esspecially for family with a working mother who continues study. Key words: communication pattern, learning motivation, mothers who continues study
Pendahuluan
kerja. Banyaknya beban yang diemban seorang
Menjadi mahasiswa kembali bagi ibu
ibu rumah tangga bekerja sekaligus melanjutkan
rumah tangga yang bekerja merupakan tantangan
pendidikan, secara tidak langsung mempengaruhi
besar, karena dengan status ibu rumah tangga
motivasi belajar ibu di bangku perkuliahan.
bekerja saja dapat menambah beban ibu karena
Seperti diungkapkan Purwanto (2007), kondisi-
tanggung jawab terhadap rumah tangga tidak
kondisi baik fisik maupun emosi yang dihadapi
boleh terbengkalai, begitu juga tugas di tempat
oleh peserta didik akan mempengaruhi keinginan
Hubungan pola..., Sastriani Zoula, FIK UI, 2013
2
individu untuk belajar dan melemahkan dorongan
terjadinya proses pembelajaran, dan kepribadian
untuk melakukan sesuatu dalam kegiatan belajar.
dari individu tersebut.
Kondisi fisik serta pikiran yang sehat
Dukungan sosial dari keluarga memiliki
akan menumbuhkan motivasi belajar, sebaliknya
peranan yang cukup tinggi bagi individu dalam
jika kesehatan terganggu atau keadaan emosional
mengatur proses belajarnya. Apabila dukungan
dan sosial berupa perasaan tertekan, selalu dalam
sosial dari keluarga yang diterima individu
keadaan
bersangkutan
rendah,
terhambatnya
kemampuan
takut
kegoncangan
akan karena
kegagalan, emosi,
mengalami
maka
proses
dapat
menyebabkan
individu
untuk
belajarpun tidak akan mencapai hasil optimal.
mencapai suatu proses belajar yang optimal.
Motivasi merupakan usaha yang disadari untuk
Dukungan sosial keluarga dapat dicapai dengan
menggerakkan,
menjaga
komunikasi yang baik antara anggota keluarga.
tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk
Komunikasi yang jelas dan fungsional antara
bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai
anggota keluarga merupakan alat penting untuk
hasil atau tujuan tertentu (Hamdu & Agustina,
mempertahankan
2011).
diperlukan
mengarahkan
dan
Penelitian Hamdu & Agustina (2011)
lingkungan
untuk
berharga
dan
kondusif
mengembangkan harga
diri
yang
perasaan serta
menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara
menginternalisasikannya.
motivasi terhadap prestasi belajar siswa. Berarti
komunikasi yang tidak jelas diyakini sebagai
jika siswa memiliki motivasi dalam belajar,
penyebab utama fungsi keluarga yang buruk
prestasi
(Banmen, Gerber, Gomori, Holman, Satir, dalam
belajarnyapun
akan
baik
(tinggi).
Sebaliknya jika siswa memiliki kebiasaan buruk
Friedman 2010)
dalam belajar, maka prestasi belajarnya pun
Mustafa
menjadi rendah.
(2006)
Sebaliknya,
mengungkapkan
,komunikasi antara anak dan orang tua harus
Menurut Wlodkowski dan Jaynes (2004),
berjalan dengan baik dan efektif. Komunikasi
motivasi belajar individu dipengaruhi beberapa
dinyatakan efektif apabila pertemuan komunikasi
faktor diantaranya adalah budaya sebagai dasar
tersebut dilakukan dengan menyenangkan. Hasil
ataupun acuan yang dipegang setiap individu
penelitian Hodijah (2007), terdapat hubungan
untuk berperilaku di lingkungannya, keluarga
positif
tempat individu berinteraksi dengan anggota
komunikasi anak dan orang tua dengan motivasi
keluarga lainnya dapat memberikan pengaruh
belajar anak. Maknanya jika seorang anak
baik diantara anggota keluarga sendiri, di sekolah
memiliki intensitas komunikasi yang baik dengan
atau institusi yang merupakan tempat dimana
orang tuanya, ia akan memiliki motivasi belajar
yang
signifikan
Hubungan pola..., Sastriani Zoula, FIK UI, 2013
antara
intensitas
3
tinggi. Sebaliknya jika anak kurang memiliki
square dengan tingkat kepercayaan 95% dan
intensitas komunikasi dengan orang tuanya maka
nilai p < ɑ = 0.05 menunjukkan hasil ada
akan menjadikan motivasi belajar anak rendah.
hubungan yang signifikan. Etika penelitian
Penelitian-penelitian terkait pola komunikasi
didasari prinsip etik penelitian Nursalam (2008),
keluarga serta dampaknya terhadap anak telah
yaitu prinsip manfaat, prinsip menghargai hak
banyak dilakukan, namun bagaimana hubungan
asasi manusia (respect human dignity), dan
pola komunikasi terhadap motivasi belajar ibu,
prinsip keadilan (right to justice).
terutama jika ibu tersebut sedang melanjutkan pendidikan
masih
tersebutlah
yang
jarang
ditemukan.
membuat
peneliti
Hal
tertarik
Hasil Penelitian dan Pembahasan Karakteristik Responden
mengangkat masalah tersebut sebagai judul penelitian.
Tujuan
dari
penelitian
ini
untuk
mengetahui karakteristik ibu yang melanjutkan pendidikan, pola komunikasi antara anak dan ibu
Metode Desain
yang melanjutkan pendidikan, motivasi belajar penelitian
yang
digunakan
adalah
deskriptif korelasi dengan pendekatan cross
ibu yang melanjutkan pendidikan, serta hubungan pola komunikasi dan motivasi belajar.
sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Hasil temuan penelitian berdasarkan usia
Mei 2013 dengan melibatkan 60 responden
responden, menunjukkan usia responden cukup
menggunakan teknik total sampling. Instrumen
merata dari 26 sampai 45 tahun, persentasi umur
penelitian menggunakan kuesioner yang berisi 40
paling tinggi yaitu umur 33 tahun (20%).
pernyataan yaitu 20 pernyataan terkait pola
Sedangkan paling rendah yaitu umur 41 tahun
komunikasi, 20 pernyataan terkait motivasi
sebanyak 1.7%.
belajar. Peneliti membuat sendiri instrumen untuk mengukur
pola
komunikasi.
Sedangkan
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Ibu yang Melanjutkan Pendidikan di Program Ekstensi FIK UI Berdasarkan Usia Tahun 2013 (n = 60)
instrumen untuk motivasi belajar mengacu pada penelitian sebelumnya yang telah dimodifikasi, yaitu penelitian Lestari (2007) tentang hubungan
Mean
Median
Modus
33.23
33
33
Standar Deviasi 4.470
Minimal
Maksimal
26
45
antara merencanakan karir sebagai perawat dengan motivasi belajar mahasiswa FIK reguler 2003. Data dianalisis menggunakan analisis univariat, analisis bivariat menggunakan uji chi
Mayoritas mahasiswa berstatus sebagai pekerja, sudah menikah dan mempunyai anak. Hasil ini didukung oleh data survey Angkatan Kerja Nasional yang diolah oleh pusdatinaker
Hubungan pola..., Sastriani Zoula, FIK UI, 2013
4
yang menunjukkan sebagian besar populasi
Penjelasan secara rinci dapat dilihat pada tabel
pekerja perempuan ada pada rentang usia 30-34
berikut:
tahun sebanyak 6.296.207 (BPS 2010).
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Responden Ibu yang Melanjutkan Pendidikan di Program Ekstensi FIK UI Berdasarkan Tipe Keluarga Tahun 2013 (n = 60)
Temuan ini didukung oleh penelitian Samantha (2012), mengungkapkan di Indonesia peran wanita dalam dunia kerja cukup dominan. Sebanyak 65 persen dari total 135 juta wanita
Tipe Keluarga
Jumlah
Frekuensi (%)
keluarga inti
57
95
keluarga besar
3
5
Total
60
100
Indonesia usia produktif 25-45 tahun berprofesi sebagai wanita karier. Karakteristik semester
Temuan ini selaras dengan penelitian
yang sedang diikuti saat ini menggambarkan
Festy (2012) di Kecamatan Pragaan kabupaten
lamanya studi yang telah atau sedang diikuti oleh
Sumenep,
responden. Sebanyak 36 responden (60% ) berada
keseluruhan responden, responden dengan tipe
di semester 2 dan sebanyak 24 responden (40% )
keluarga inti mendominasi (91%) dibandingkan
di semester 4. Program Ekstensi di Universitas
dengan tipe keluarga besar (9%). Namun
Indonesia hanya terdiri dari empat semester,
penelitian tersebut tidak sesuai dengan penelitian
sehingga hanya dua angkatan saja yang dapat
Setiadi
berpartisipasi dalam penelitian ini (Humas UI,
Indonesia umumnya menganut tipe keluarga
2013). Penjelasan secara rinci dapat dilihat pada
besar (extended family)
tabel berikut:
(2008),
diperoleh
hasil
mengungkapkan
dari
keluarga
Distribusi suku responden tidak merata
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Ibu yang Melanjutkan Pendidikan di Program Ekstensi FIK UI berdasarkan semester yang sedang diikuti Tahun 2013 (n = 60)
Semester yang sedang diikuti
Surabaya
pada setiap suku. Paling banyak yaitu suku Jawa sebanyak 17 responden (28.3%) dan paling
Jumlah (n)
Frekuensi (%)
semester 2 semester 4
36 24
60.0 40.0
(1.7%). Hal ini selaras dengan data BPS (2010)
Total
60
100.0
bahwa suku Jawa merupakan suku terbanyak di
sedikit yaitu suku Minang sebanyak 1 responden
Indonesia dengan jumlah mencapai 41% dari Distribusi responden berdasarkan tipe
total
populasi.
Orang
Jawa
lebih
banyak
keluarga tidak merata untuk masing-masing tipe
berkumpul di Pulau Jawa, namun jutaan jiwa
keluarga. Mayoritas responden tinggal dengan
telah bertransmigrasi dan tersebar ke berbagai
keluarga inti yaitu sebanyak 57 responden (95%),
pulau di Nusantara.
sedangkan sebanyak 3 responden (5%) tinggal bersama keluarga besar, selain itu tidak ada responden yang tinggal sebagai single parent.
Hubungan pola..., Sastriani Zoula, FIK UI, 2013
5
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Responden Ibu yang Melanjutkan Pendidikan di Program Ekstensi FIK UI berdasarkan Suku Tahun 2013 (n = 60)
Suku
Jumlah
Frekuensi (%)
8 14 17 5 1 15
13.3 23.3 28.3 8.3 1.7 25.0
60
100.0
Betawi Sunda Jawa Batak Minang Lain-lain Total
Karier dalam Mempertahankan Keharmonisan Keluarga di Kelurahan Bahu di Kota Manado, pola komunikasi wanita karier yang banyak digunakan dalam keluarga adalah tipe keluarga kategori konsensual artinya tipe keluarga yang mengedepankan
komunikasi
keterbukaan,
kebersamaan dan kedekatan emosional. Temuan penelitian ini berlawanan dengan penelitian
Variabel Pola Komunikasi
Khinanti
(2011)
mengungkapkan,
Pola komunikasi fungsional diketahui
komunikasi orangtua dan anak pada ibu tidak
dengan melihat nilai yang berada sama dengan
bekerja lebih baik dibandingkan Ibu bekerja.
atau di atas rata-rata (> mean). Sedangkan pola
Dapat
komunikasi disfungsional dilihat dari nilai yang
komunikasi Ibu dan anak pada Ibu tidak bekerja
berada di bawah rata-rata (≤mean). Sehingga pola
lebih
komunikasi dikategorikan fungsional apabila skor
komunikasi Ibu dan anak pada Ibu bekerja.
yang diperoleh responden diatas 41 (>41) dan
dilihat tinggi
dari
nilai
daripada
Berdasarkan
persepsi
rata-rata
persepsi
tersebut
menyimpulkan,
diperoleh kurang atau sama dengan 41 (≤ 41).
banyak digunakan oleh ibu yang melanjutkan
Pola Komunikasi
Jumlah
Frekuensi (%)
Fungsional
34
56.7
Disfungsional
26
43.3
Total
60
100,00
sebanyak
34
responden
(43.3%)
komunikasi
disfungsional
dengan
besar ibu yang melanjutkan pendidikan di program ekstensi FIK UI telah cukup lama
melakukan pola komunikasi fungsional, misalnya dengan menggunakan media telefon dan internet
(56.7%)
menggunakan
pendidikan mungkin disebabkan karena sebagian
ketika berjauhan dengan ibu namun tetap
menggunakan pola komunikasi fungsional dan 26 responden
fungsional
bekerja sehingga anak-anak telah terbiasa mandiri
Hasil temuan penelitian diperoleh hasil bahwa
komunikasi
peneliti
dikategorikan disfungsional apabila skor yang
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pola Komunikasi Antara Anak dan Ibu yang Melanjutkan Pendidikan di Program Ekstensi FIK UI Tahun 2013 (n = 60)
pola
uraian
rata-rata
pola
untuk tetap berkomunikasi dengan anak. Selain dari hal tersebut terdapat beberapa faktor lainnya yang mempengaruhi sebuah keluarga untuk menerapkan pola komunikasi fungsional.
anaknya.
Penelitian tersebut didukung oleh penelitian Sane (2013) yang berjudul Pola Komunikasi Wanita Hubungan pola..., Sastriani Zoula, FIK UI, 2013
6
Variabel Motivasi Belajar
Group Investigation dan Motivasi Belajar
Gambaran motivasi belajar responden
terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Ilmu
diidentifikasi dengan menggunakan hasil ukur
Kesehatan pada Jurusan Pendidikan Jasmani
berupa mean sebagai cutting point yaitu skor
Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan
61.73 dibulatkan menjadi 62 (95% CI: 60.52 –
Ganesha
62.94) dengan standar deviasi 4.690 karena
diperoleh hasil 74.40% mahasiswa memiliki
distribusinya normal. Sehingga motivasi belajar
motivasi belajar rendah.
Singaraja
dengan
90
responden,
dikategorikan tinggi apabila skor yang diperoleh
Peneliti menyimpulkan motivasi belajar
responden diatas 62 (>62) dan dikategorikan
rendah pada ibu yang melanjutkan pendidikan di
rendah apabila skor yang diperoleh kurang atau
FIK UI disebabkan beberapa faktor, termasuk
sama dengan 62 (≤ 62).
faktor ekstrinsik dan intrinsik. Hal tersebut
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Responden Ibu yang Melanjutkan Pendidikan di Program Ekstensi FIK UI berdasarkan Motivasi Belajar Ibu Tahun 2013 (n = 60)
Motivasi
Jumlah
Frekuensi (%)
Tinggi
26
43.3
Rendah
34
56.7
Total
60
100,00
mungkin dapat terjadi terutama pada mahasiswi ekstensi karena bekerja sekaligus kuliah cukup menguras tenaga dan fikiran Hubungan Pola Komunikasi antara Anak dan Ibu dengan Motivasi Belajar Ibu Hasil analisis hubungan pola komunikasi
Hasil penelitian didapatkan sebanyak 26
antara anak dan ibu dengan motivasi belajar ibu
responden (43.3%) termasuk kategori motivasi
diperoleh bahwa sebanyak 24 responden (70.6%)
tinggi dan 34 responden (56.7%) termasuk
dengan pola komunikasi fungsional memiliki
kategori motivasi rendah. Temuan ini selaras
motivasi
dengan penelitian Yulia (2009) yang berjudul
responden dengan pola komunikasi disfungsional
Persepsi terhadap Profesi Keperawatan dan
sebanyak 2 responden (7.7%) memiliki motivasi
Motivasi Belajar Mahasiswa Reguler 2006
belajar yang tinggi.
belajar
yang
tinggi.
Sedangkan
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia berjumlah 55 orang responden, diperoleh hasil, sebagian
besar
responden
motivasi
belajar
(67%)
rendah.
Temuan
memiliki serupa
diungkapkan oleh Setiawan, Murti dan Suriyasa (2013)
dalam
penelitiannya
yang
berjudul
Pengaruh model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Tabel 7 Hubungan Pola Komunikasi antara Anak dan Ibu yang Melanjutkan Pendidikan dengan Motivasi Belajar Ibu di Program Ekstensi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Kota Depok, Mei 2013 (n = 60) Pola Motivasi Belajar Total OR p Komunikasi Ibu (95% value antara Anak CI) Tinggi Rendah dan Ibu Fungsional 24 10 34 28.800 (70.6%) (29.4%) (100%) 5.6980,000 Disfungsional 2 24 26 145.556 (7.7 %) (92.3%) (100%)
Hubungan pola..., Sastriani Zoula, FIK UI, 2013
7
Pola Komunikasi antara Anak Total dan Ibu
Motivasi Belajar Ibu 26 34 (43.3%) (56.7%)
Total 60 (100%)
OR (95% CI)
p value
Peneliti komunikasi
menarik
fungsional
kesimpulan, dapat
pola
meningkatkan
motivasi belajar ibu yang sedang melanjutkan
Hasil uji statistik diperoleh nilai p =
pendidikan.
Dengan
komunikasi
fungsional
0,000, α= 0.05 dapat disimpulkan ada hubungan
seorang ibu akan merasa berguna dan diakui
bermakna
dengan
kebutuhan sosialnya, sedangkan kedekatan antara
motivasi belajar ibu. Hasil analisis diperoleh nilai
anak dan ibu dapat mendukung terjadinya
OR =
28.800, artinya responden dengan pola
komunikasi yang efektif. Kemampuan seorang
komunikasi fungsional mempunyai peluang 28.8
ibu dalam melakukan komunikasi yang bersifat
kali untuk mempunyai motivasi belajar tinggi
fungsional
dibandingkan responden dengan pola komunikasi
memahami dunia anaknya (selera, keinginan,
disfungsional.
hasrat, kebutuhan, dsb), selain itu hal penting
antara
pola
komunikasi
diperlukan
sehingga
ibu
dapat
dengan
lainnya yaitu ibu dapat membuat anak mengerti
penelitian Ilyas (2004) diperoleh hasil tingkat
akan kondisi ibunya yang sedang melanjutkan
intensitas komunikasi antara orang tua dan anak
pendidikan serta bekerja. Sehingga kondisi
berpengaruh terhadap tingkat prestasi belajar
keluarga
anak. Semakin tinggi intensitas komunikasi
termotivasi meningkatkan kualitas diri termasuk
antara orang tua dengan anaknya, semakin
motivasi belajarnya.
Hasil
temuan
tersebut
senada
menjadi
kondusif
dan
ibu
lebih
meningkat pula prestasi belajar anak. Selain itu temuan serupa terlihat pada hasil penelitian
Kesimpulan dan Saran
Kusumasai dan Alfina (2008) mengungkapkan
Penelitian ini melibatkan responden 60 orang
terdapat
dengan desain penelitian deskriptif korelasi
hubungan
antara
pola
komunikasi
keluarga dengan prestasi akademik remaja di
menyimpulkan :
SLTPN
tersebut
1. Karakteristik responden ibu yang melanjutkan
menunjukkan 90.6% siswa menggunakan pola
pendidikan di Program Ekstensi FIK UI
komunikasi fungsional. Temuan serupa juga
berada pada rentang usia 26 – 45 tahun,
diungkapkan Sari (2010) dalam penelitiannya
persentasi usia paling banyak adalah 33
terhadap siswa SMP Negeri 19 Bekasi, Jawa
tahun. Sedangkan menurut semester yang
Barat,
intensitas
sedang diikuti saat ini yaitu sebanyak 60% (n
komunikasi keluarga terhadap kreatifitas belajar
= 36) berada di semester 2 dan 40% (n = 24)
siswa.
berada
2
Cisauk.
terdapat
Penelitian
pengaruh
positif
di
semester
4.
Sebagian
besar
responden (95%) termasuk dalam keluarga
Hubungan pola..., Sastriani Zoula, FIK UI, 2013
8
inti, dan suku terbanyak dari keseluruhan
para
ibu
yang
responden adalah suku Jawa (28.3%).
pendidikan
untuk
berencana
melanjutkan
mempersiapkan
diri
dan
2. Ibu yang melanjutkan pendidikan di Program
keluarga terutama anaknya agar selama ibu
Ekstensi FIK UI yang menggunakan pola
kuliah, keutuhan keluarga dan pola komunikasi
komunikasi
anaknya
keluarga dapat terjaga dengan baik, sehingga ibu
adalah sebanyak 34 responden (56.7%)
akan semakin termotivasi untuk belajar dan
sedangkan
berprestasi.
fungsional yang
dengan
menggunakan
pola
komunikasi disfungsional dengan anaknya adalah sebanyak 26 responden (43.3%).
Referensi
3. Ibu yang melanjutkan pendidikan di Program Ekstensi FIK UI yang memiliki motivasi belajar tinggi sebanyak 26 responden (43.3%) sedangkan motivasi belajar rendah sebanyak 34 responden (56.7%). 4. Terdapat hubungan antara pola komunikasi anak dan ibu yang melanjutkan pendidikan dengan motivasi belajar ibu di Program Ekstensi
Fakultas
Ilmu
Keperawatan
Buku Panduan Akademik UI tahun 2011/2012 Festy, Pipit. (2012). Hubungan Tipe Keluarga dengan Status Gizi Ibu hamil pada Trimester Ketiga di UPT. Puskesmas Pragaan kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep, Surabaya. Jurnal Kesehatan. 2 (1), hal 67 Friedman, M, M., Bowden, V, R., & Jones, E. G.
Universitas Indonesia (p value = 0.000; OR =
(2010). Keperawatan Keluarga Family
28.800)
Nursing Research, Theory and Practice.
Melalui penelitian ini diharapkan, fakultas ilmu keperawatan dapat melakukan modifikasi kegiatan
belajar
mengajar
khususnya
bagi
New Jersey: Prentice Hall Ilyas. (2004). Pengaruh Komunikasi Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa pada
mahasiswa program ekstensi agar meningkatkan
MTsN Model Makassar (Suatu Studi
motivasi
Komunikasi Pendidikan). Tesis. Program
belajar,
mengoptimalkan
misalnya
kegiatan
diskusi
dengan serta
penugasan yang diselesaikan di kelas dan meminimalkan penugasan yang harus dikerjakan di rumah, sehingga waktu di rumah bersama keluarga lebih efektif dan pola komunikasi fungsional dapat terjaga dengan baik. Selain itu penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi
Studi Ilmu Komunikasi. Universitas Hasanuddin Makassar. Khinanthi,. Kenny. (2011). Komunikasi dalam Keluarga Ditinjau dari Perbedaan Status Ibu yang Bekerja dan Tidak Bekerja (Studi di lembaga PAUD Handayani
Hubungan pola..., Sastriani Zoula, FIK UI, 2013
9
UPTD SKB Kendal). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang. Mustafa,
Delly.
(2006).
Komunikasi Keluarga dengan Prestasi
Implementasi
Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Bidang
Pendidikan.Jurnal
Mediator.7(1)hal
Kusumasai dan Alfina. (2008). Hubungan Pola
145.
Akademik Remaja di SLTPN 2 Cisauk. Skripsi. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Lestari. (2007). Hubungan Antara Merencanakan
http://mediator.fikom.unisba.ac.id/index.ph
Karir Sebagai Perawat Dengan Motivasi
p/mediator/article/view/143/126, diperoleh
Belajar Mahasiswa Fik Reguler 2003.
pada tanggal 12 Juni 2013
Depok: FIK UI
Nursalam.
(2008).
Konsep
dan
Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian
Keperawatan.
Jakarta:
Salemba Medika
Wanita. Waspada online Pusat Berita & Informasi
Medan
Sumut
Aceh.
http://www.waspada.co.id, diperoleh tanggal 28 Juni 2013
Purwanto, Ngalim. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Rosda Karya
Sane. (2013). Pola Komunikasi Wanita Karier Dalam Mempertahankan Keharmonisan
Hodijah. (2007). Hubungan Antara Intensitas Komunikasi Orang Tua dan Anak dengan Motivasi Belajar Anak. Skripsi. Universitas Gunadarma
Keluarga di Kelurahan Bahu. Jurnal Acta DiUna. 2(2). Hal 1 Sari, Afrina. (2010). Pengaruh Komunikasi Keluarga Terhadap Kreativitas Belajar
Hamdu & Agustina. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar (Studi Kasus terhadap
Samantha, Gloria. (2012). Berkarir Impian Favorit
Siswa
Kelas
IV
SDN
Tarumanegara Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol (12), No (1). Hal
, April 2011
http://jurnal.upi.edu/file/8-
Siswa Smp Negeri 19 Bekasi Provinsi Jawa
Barat
Communication
(Influence
Of
Toward
Family Learning
Creativity In Junior High School (Smpn) 19 Bekasi, West Java Province).didapat dari
http://ejournal-unisma.net
ndex.php
/makna /article/view /397,
diperoleh tanggal 12 Juni 2013
Ghullam_Hamdu1.pdf, Diperoleh taggal 17 Juni 2013
Hubungan pola..., Sastriani Zoula, FIK UI, 2013
/ojs/i
10
Setiadi, Adi. (2010). Measuring Plant Diversity. http://academia.edu/1959240,
diperoleh
tanggal 28 Juni 2013
Setiawan, Murti dan Suriyasa. (2013). Pengaruh model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Ilmu Kesehatan pada Jurusan Pendidikan Jasmani
Kesehatan
Universitas
dan
Pendidikan
Rekreasi Ganesha
Singaraja. Jurnal Magister Kedokteran keluarga.
1(1),
hal
http://jurnal.pasca.uns.ac.id,
1-13, diperoleh
tanggal 27 Juni 2013 Wlodkowski & Jaynes. (2004). Motivasi Belajar Cet. 1. Depok: Cerdas Pustaka Yulia
.(2009).
Persepsi
Keperawatan Mahasiswa
dan Reguler
terhadap
Profesi
Motivasi
Belajar
2006.
Skripsi.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Hubungan pola..., Sastriani Zoula, FIK UI, 2013