Edisi XIV Edisi Penutup, November 2011
POB Maluku: Program kerjasama teknis Pemerintah Propinsi Maluku, kota Ambon & kabupaten Maluku Tengah dan JICA Isu Utama :
Evaluasi akhir program Workshop akhir program Finalisasi Rencana Kerja Sekolah ( RKS ) Kunjungan kerja pengawas SMP/MTs kecamatan
Dari Redaksi Pembaca yth, POB Tabaos ini merupakan Edisi Penutup, dimana kami menyajikan berita tentang kegiatan-kegiatan akhhir diantaranya, Evaluasi akhir program, workshop akhir program dan kunjungan pegnawas Salahutu ke Kota Ambon. Kami juga memberikan catatan akhir proses penyusunan RKS. Semoga yang disajikan sebagai penutup perjumpaan kita lewat media ini berkenan di hati pembaca. Selamat menyimak.
Tahun 2011, merupakan tahun terakhir pelaksanaan program Pendidikan Orang Basudara (POB) kerja sama teknis antara pemerintah Jepang (JICA) dengan Pemerintah Propinsi Maluku. Kerjasama yang telah terbangun sejak Desember 2008 akan berakhir pada bulan November 2011 ini. Sesuai sistim kerjasama JICA, beberapa bulan menjelang terminasi program dilakukan evaluasi Akhir. Maka bekerjalah Tim Evaluasi Akhir di Ambon pada tanggal 2-21 Juli 2011 . Timnya merupakan tim gabungan antara tim dari Tokyo, MFO-Makassar dan Ambon. Dari Ambon yang bergabung adalah staf Bappeda (Bpk. Hasan Latuconsina) dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Propinsi Maluku. (Drs. F. Siahaya) dan staf Dinas Pendidikan Kota (Max sameaputty, SIP)
Berdasarkan hasil laporan evaluasi, pelaksanaan program MBS/POB yang dilaksanakan oleh JICA selama 3 tahun ini berjalan dengan baik dan apa yang menjadi tujuan dari program ini telah tercapai. Berdasarkan kriteria evaluasi yang digunakan, program ini telah memenuhi 5 kriteria yaitu relevansi, keefektifan, efisiensi, dampak dan keberlanjutan. Hal ini disampaikan oleh Dr Keiko MIZUNO ( Penasehat Senior JICA) sebagai ketua tim dalam pertemuan Joint Steering Commetee (JSC) yang ke 5 pada tanggal 20 Juli 2011. Tim juga mengemukakan 6 butir rekomendasi untuk ditindaklanjuti oleh stakeholder di Malukuyaitu; (1). Finalisasi Panduan Sejalan dengan Pedoman Baru POB, (2). Peningkatan fungsi kepengawasan sekolah dan pelembagaan ( institusionalisasi) TIK, (3). Penyebarluasan ke kabupaten/kecamatan lain dan tingkat pendidikan lain, (4). Referensi yang baik untuk pelalaksanaan BOS, (5). Penyertaan pengalaman ke dalam kebijakan dan rencana masa depan, (6). Promosi kegiatan POB lebih lanjut di sekolah dengan anggaran tambahan
Tujuan dari pelaksanaan evaluasi ini antara lain untuk mengkaji dan mengevaluasi input, kegiatan dan capaian program serta memperjelas masalah dan isu yang akan diangkat serta membuat rekomendasi untuk keberhasilan penyelesaian program sesuai dengan hasil kajian dan evaluasi serta mengambil pembelajaran dari program untuk peningkatan perencanaan dan implementasi program-program di masa yang akan Keberhasilan pelaksanaan program MBS/POB di datang. Maluku ini dapat terjadi karena adanya kerjasama Metode yang digunakan oleh tim dalam melakukan dan komitmen yang besar dari semua stakeholder evaluasi yaitu dengan mengumpulkan data baik secara terkait terutama Pemerintah Kota. Tentu saja, masih kualitatif maupun kuantatif, selanjutnya hasil evaluasi ada banyak hal yang perlu disempurnakan dalam tersebut dianalisa menurut aspek-aspek yang yang keberlanjutannya yang akan digemuli terus oleh tercantum dalam Project Design Matrix (PDM) yaitu pemerintah bersama semua stakeholder pendidikan
Halaman 2
POB Tabaos
Edisi XIV Edisi Penutup, November 2011
Media informasi program POB Maluku
Tiga tahun sudah JICA berkiprah dalam mengembangkan dunia pendidikan di Maluku dan program Pendidikan Orang Basudara (POB) telah berhasil diimplementasikan dengan baik. Sejumlah kegiatan dalam upaya mengembangkan kapasitas sekolah dan dinas pendidikan telah dilaksanakan seperti workshop/ training yang ditujukan kepada sekolah/madrasah, pengawas SMP/MTs/Ponpes dan staf Dinas Pendidikan. Apa yang menjadi tujuan atau output dari program ini telah tercapai berkat kerja sama dan dukungan dari semua pihak. Berkaitan dengan keberhasilan tersebut, kantor POB JICA melaksanakan workshop akhir implementasi POB di Maluku pada tanggal 27 Oktober 2011 bertempat di Baeleo Oikumene Ambon. Workshop ini secara khusus bertujuan untuk membagikan capaian dari hasil implementasi program kepada semua stakeholder terkait sehingga stakeholder dapat memahami secara komperhensif proses yang telah dilaksanakan dan output yang telah diperoleh. Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini berjumlah sekitar 350 orang peserta, yang terdiri dari unsur sekolah; kepala sekolah, guru, komite dan siswa. Dari 82 sekolah di Kota Ambon dan Maluku Tengah hanya 2 sekolah dari kota Ambon dan 2 sekolah dari kecamatan Leihitu yang tidak terlibat. Dari Provinsi yang terlibat yaitu perwakilan, BAPPEDA, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, dan Kementrian Agama. Untuk peserta dari dinas pendidikan kabupaten dan Kota, hanya perwakilan dari Maluku Tengah yang tidak hadir dalam acara ini. Pada workshop ini hadir juga perwakilan dari Kementrian Pendidikan Nasional Indonesia, Dr. Supriano yang pada kesempatan itu memberikan arahan dan juga menutup pelaksanaan workhop ini. Sedikit berbeda dengan workshop-workshop yang sebelumnya di buat oleh JICA, kali ini metode yang digunakan dalam workshop yaitu diskusi panel dan pameran. Yang menjadi narasumber pada diskusi panel berasal dari unsur sekolah, pengawas dan dinas pendidikan. Dari sekolah, di wakilkan oleh 2 orang kepala dari kota Ambon dan Maluku Tengah: Ibu. J.H Talakua S.Pd (Kepala sekolah SMP Negeri 10 Ambon) dan Bpk M.S Tuhulele, SPd (Kepala sekolah SMP Neg eri 2 Leihitu Barat). Ibu Fat Tuhelele, S.Pd perwakilan guru dari MTs Al Fatah Ambon, Ledy Latuputy (Siswa yang berasal dari SMP 19 Ambon), Bpk.Abd.Karim Waliulu (Komite SMP I Leihitu).Dari pengawas SMP diwakilkan oleh ibu Desye Lattu, S.Pd (Pengawas SMP Kota Ambon) Sedangkan Dinas Pendidikan diwakilkan Bpk. Max Sameaputty,S.Pi (Sekertaris TIK Kota Ambon).Sesi diskusi panel merupakan agenda utama dari workhop ini dan berjalan cukup baik, hal ini terlihat dari
tanggapan peserta workshop yang begitu antusias baik dalam menyimak dan menaggapi presentasi dari ke- 7 orang panelis. Banyak ide-ide positif yang disampaikan berkaitan dengan implementasi program selama ini. Dari diskusi panel ini terlihat bahwa implementasi program POB selama ini berjalan baik dan membawa dampak yang sangat positif pada semua level baik pada tingkat sekolah, masyarakat maupun pemerintah dalam upaya mengembangkan pendidikan di Maluku. Khususnya pengembangan sekolah yang berbasis pada sistem manajemen yang transparan, partisipatif dan akuntabel. Pemeran diikuti 9 perwakilan sekolah dari kota Ambon dan Maluku Tengah yaitu SMP Negeri I Leihitu, SMP Negeri 5 Leihitu ,SMP PGRI Mawah, SMP Neg 2 Lehitu Barat, SMP Neg 10 Ambon, MTs Negeri Batu Merah Ambn dan SMP Negeri 19 Ambon. Beragam hasil yang dipamerkan oleh sekolah yaitu hasil karya siswa seperti; kerajinan tangan, makanan tradisional dan foto-foto kegiatan yang bernilai POB di sekolah dan demonstrasi pembuatan makanan tradisonal Maluku yang sekarang sudah dilupakan oleh masyarakat kita seperti uha, sinoli dll, juga hasil kerajianan tangan oleh siswa. Semua yang di pamerkan merupakan bagian dari kegiatan POB di sekolah dan telah terprogram pada Rencana Kerja Sekolah ( RKS). Pameran ini selain dapat dikunjungi oleh peserta workshop, masyarakat umum juga diberi kesempatan untuk mengunjunginya.Pameran ini dilaksanakan hanya sehari selama berlangsungnya workshop. Walaupun hanya sehari namun cukup mendapat perhatian yang besar baik dari peserta workshop maupun masyarakat. Selain diskusi panel dan pameran, pada kegiatan ini juga ditampilkan suguhan seni yang bernuansa budaya Maluku, seperti; Tari Hadrad (MTs Hila),Tari lawamena haulala ( SMP Neg I Hila), tari Saureka-reka ( SMP Neg Kartika Ambon), tari Patah Cengkeh (SMP NEG 15 Ambon), dan atraksi seni musik Tahuri( SMP Neg 8 Ambon) . Atraksi seni ini ditampilkan dengan baik oleh para siswa dan mendapat perhatian yang sangat besar dari peserta, lebih khusus beberapa tarian asli Maluku dan juga seni musik yang selama ini sudah tidak lagi dipentaskan bahkan telah terlupakan oleh masyarakat. Selama workshop ini berlangsung terlihat suasana kolaborasi yang sangat indah diantara seluruh peserta, khususnya siswa-siswi yang tidak terlihat canggung dan dapat berbaur satu dengan yang lain. Semoga program POB ini dapat dilanjutkan kembali oleh seluruh stakeholder pendidikan di Maluku.
Halaman 3
POB Tabaos
Edisi XIV Edisi Penutup, November 2011
Media informasi program POB Maluku
Kegiatan dalam gambar
Foto bersama para tokoh kunci setelah pemukulan tifa oleh Bpk salim kairoty (Staf Ahli Gubernur Maluku) tanda dimulainya workshop
Tari patah cengkeh oleh siswa SMP
Para panelis pada diskusi panel
Tari Sahureka-reka oleh siswa SMP Kartika Ambon
Suasana saat diskusi panel
Tari Lawamena Haulala oleh SMP N 1 Leihitu
Sebagian dari peserta yang terlibat
Tari Hadrad oleh MTs Neg 1 Hila
Gmb.1: Pembuatan kerajianan tangan oleh siswa SMP N 1 Leihitu Gmb.2: Pengolahan makanan tradisional oleh siswa SMP N 2 Leihitu., dsaksikan oleh Sr Supriano dari Kemendikbud Jakarta
Gam.1
Gam.2
Wawancara perwakilan komite sekolah SMP Kec. Leihitu
Gam.3
Wawancara perwakilan komite sekolah SMP di Kota Ambon
Gmb.3: Siswa SMP Neg 10 Ambon yang memamerkan olahan kue kue tradisional.
Tim sedang mewawancarai para kepala sekolah
POB Tabaos
Halaman 4
Edisi XIV Edisi Penutup, November 2011
Media informasi program POB Maluku
Pelaksanaan workshop perencanaan untuk sekolah di kota Ambon dan Maluku Tengah telah dilaksanakan pada bulan Mei dan Juni 2011. Sebagai kelanjutannya, sekolah secara mandiri menyusun RKS/RKM yang merupakan pegangan dalam mengelola sekolah selama tahun ajaran berjalan. Kami mencatat, hampir sebagian besar sekolah di Kota Ambon dan Maluku Tengah telah melakukan proses perencanaan yang partisipatif dengan melibatkan semua stakeholder sekolah termasuk komite dan masyarakat. Hal ini merupakan satu langkah maju yang telah dicapai oleh tim implementasi sekolah ( TiS). Tentunya selain proses perencanaan yang baik, sekolah diharapkan juga mampu menyusun sebuah RKS/RKT yang baik sebagai wujud keberhasilan dari pelaksanaan workshop ini. Sampai November 2011, untuk kota Ambon, dari total 56 sekolah; hanya 24 sekolah yang RKS tuntas sampai ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, 6 sekolah hanya sampai pada tahap memasukan draft pertama dan 4 sekolah pada tahap memasukan draft kedua tetapi hingga kini tidak selesai dengan proses revisi.
Sedangkan unntuk Maluku Tengah;dari total 13 sekolah, 6 sekolah sudah selesai dan ditandatangani oleh Kepala UPT, 5 sekolah dalam proses revisi. Capaian yang demikian tentunya belum sesuai dengan yang diharapkan. Pada umumnya kendala utama yang dihadapi sekolah dalam penyelesaian RKS/RKT disebabkan karena adanya kesibukan sekolah dan juga kesiapan fasilitator dalam pendampingan di sekolah. Walaupuan demikian dapat dikatakan bahwa sekolah telah memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan proses perencanaan yang partisipatif, transparan, akuntabel dan dapat secara mandiri menyelesaikan RKS/RKT yang baik. Untuk itu sangat diharapkan bidang terkait pada Dinas Pendidikan akan lebih mengoptimalkan tahapan penting dari MBS ini melalui pendampingan yang lebih intens; Sehingga ke depan sekolah dapat merampungkan RKS/RKT tepat pada waktunya yaitu pada awal tahun ajaran baru.
Sekarang saatnya Ternyata 3 tahun sudah berlalu
Time does fly so fast… waktu berlalu dengan begitu cepatnya hampir tak terasa Kebersamaan ini mesti kita sudahi Yah. Sekarang waktunya Namun selama masih mampu raga ini menyimpan rasa Takkan hilang semua nama yang pernah terucap Takkan terhapus semua cerita yang pernah ditulis bersama Takkan pupus hasrat bekerja tuk kemajuan anak bangsa Sekarang saatnya kusudahi 3 tahun kerjaku, sembari Melafal syukur atas sgala hikmat dan ni’matNya Berucap dangke banya untuk segalanya Memohon maaf untuk smua yang tak berkenan
Lusi, staf JICA POB, 2008-2011
POB Tabaos
Halaman 5
Edisi XIV Edisi Penutup, November 2011
Media informasi program POB Maluku
Dalam rangka berbagi pengetahuan teknis dan pengalaman sekolah, maka pada tanggal 10 November 2011 kantor JICA POB memfasilitasi kunjungan kerja para pengawas SMP/MTs dari kecamatan Salahutu ke Kota Ambon. Ditemani Konsultan lapangan Program POB untuk Kecamatan Salahutu,Dr. S. Marasabessy MM, 5 orang pengawas SMP/MTs kecamatan Salahutu berkunjung ke SMP Neg 14 Ambon dimana sebagian dari Pengawas SMP Kota Ambon sedang menjalankan tugas supervisinya. Para tamu dari Salahutu ini berkesempatan mengamati secara langsung bagaimana proses supervisi akademik dan manajerial yang dilakukan oleh pengawas SMP/MTs Kota Ambon pada saat Proses Belajar Mengajar) sedang berlangsung. Observasi kelas itu dilanjutkan kemudian dengan diskusi dimana mereka saling berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang teknikteknik fasilitasi, instrument yang digunakan serta kendalakendala yang dihadapi oleh mereka pada saat melakukan supervisi tersebut. Kunjungan ini merupakan langkah awal kerjasama yang lebih jauh lagi antara kedua kelompok pengawas. “semoga pengawas kota tidak menolak ketika kami dari Salahutu datang untuk memintakan informasi ataupun berkoordinasi” demikJohn Rupilu SPd, salah satu pengawas Salahutu, menyampaikan harapannya kepada pengawas Kota Ambon yang sekaligus menutup pertemuan sehari yang penuh keakraban itu.
Penanggung jawab
Sebagian pengawas pada saat berdiskusi
: Yasumasa NAGAOKA (Chief
Advisor)
Redaksi
: Lusia Peilouw
Pendukung
: Nurdin Lating Reny Kakerissa Asnaini Abbas
Alamat
: Kantor JICA POB Program Kantor Walikota Ambon, Gedung B, Lantai 2 Jl. Sultan Hairun No. 1 Ambon 97124
Halaman 6
POB Tabaos
Edisi XIV Edisi Penutup, November 2011
Media informasi program POB Maluku
ICA) on Agency ( J ti ra e p o o C l a tion Japan Interna u m POB Maluk ra g ro P r to n a K Mengucapkan:
pak & sama dari Ba ja er k n a d n atas dukunga OB . Terima kasih tasi program P en m le p im n ma 3 tahu Ibu semua sela bawa iberikan mem d h la te g n a y kontribusi luku. Semoga semua didikan di Ma en p ia n u d n pengembanga manfaat bagi
Together we can, Isshoni Yareba Dekiru,
Bersama kita bisa!