Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation Foundation Lt. 12, Gedung TNCC Mabes POLRI Jalan Trunojoyo No. 3 Kebayoran Baru Jakarta, Indonesia Phone : +62 21 726 0622 Fax : +62 21726 0644 Email :
[email protected] Januari 2014
Surat Pengantar Kepada: Yth. Dewan Pembina Yayasan Jakarta Centre For Law Enforcement Cooperation Gedung TNCC Lantai 12, Mabes Polri Jalan Trunojoyo no. 3 Kebayoran Baru Jakarta Indonesia
Dengan hormat,
Dengan senang hati kami haturkan laporan tahunan Jakarta Centre for Law Enforcement
Cooperation
(JCLEC)
tahun
2013.
Laporan
ini
telah
dipersiapkan menurut ketentuan pada pasal 35 Akta Pendirian Yayasan JCLEC tahun 2005.
Laporan ini merangkum kinerja dan kegiatan yang terkait dengan JCLEC pada periode 1 Januari 2013 sampai dengan 24 Desember 2013, termasuk L T E
laporan audit keuangan.
1
F T A S IT ITTT L
SURAT PENGANTAR
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
Laporan ini kami serahkan untuk dapat disahkan oleh Dewan Pembina sesuai dengan ketentuan Pasal 9 Akta Pendirian Yayasan JCLEC tahun 2005.
Hormat kami, Dewan Pengurus Yayasan JCLEC
Soepartiwi
Brian J. Thomson
Brigadir Jenderal Polisi
Agen Federal
Ketua
Sekretaris Umum
Gary O’Neill
Anton Charliyan
Agen Federal
Brigadir Jenderal Polisi
Bendahara Umum
Anggota
SURAT PENYERAHAN
Dewan Pengawas Yayasan JCLEC
Steve Scott
David Gray
Kedutaan Australia
Kedutaan Inggris
Andy Rachmianto Kementrian Luar Negeri RI
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
2
DAFTAR ISI Surat Pengantar............................................................................ p.1 Daftar Isi Isi............................................................................................... p.3
Prakata dari Direktur Eksekutif ....................................................... p.4 p.5 Tentang kami ............................................................................... p.9 p.10 Halaman Foto p.17 Foto Staf...................................................................................... p.14
Detil kontak ................................................................................. p.25 p.22 Daftar Singkatan........................................................................... p.26 p.23 Struktur Yayasan .......................................................................... p.29 p.26 p.30 Struktur Manajemen...................................................................... p.27
Kontribusi Donor: Australia................................................................................. p.31 p.28 Kanada .................................................................................. p.39 p.36 Denmark ................................................................................ p.44 p.40 Uni Eropa ............................................................................... p.50 p.45 Polri dan lembaga-lembaga penegak hukum Indonesia ................ p.56 p.50 Selandia Baru.......................................................................... p.60 p.53 Kerajaan Inggris...................................................................... p.62 p.55 Amerika Serikat....................................................................... p.67 p.60 Program Kolaborasi Gabungan: Pelatihan Keterampilan Investigasi untuk para Penyidik Penyelundupan Manusia ................................................................................. p.70 p.63 Kontributor lain: Analisis Intelijen Kriminal untuk Asia Tenggara oleh INTERPOL (Didanai oleh INTERPOL dan Kanada) ......................................... p.72 p.66 Kursus Anti- Penyelundupan untuk Staf Unit Intelijen Pelabuhan (didanai oleh Kanada dan UNODC) ............................................. p.73 p.68 Pelatihan Khusus JCLEC :
Kunjungan resmi 2013 ............................................................ p.77 p.73 Statistik 2013 ......................................................................... p.90 p.79
DAFTAR ISI
Fasilitas Computer Based Training (CBT) .................................... p.74 p.69 Fasilitas KERIS (Pembelajaran Immersif) ................................... p.75 p.70
Program Pelatihan 2013 .......................................................... p.96 p.85 Laporan Keuangan ....................................................................p.104 LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
3
PRAKATA DARI DIREKTUR EKSEKUTIF
GAMBARAN UMUM Seiring dengan perjalanan waktu yang mendekatkan Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC) pada ulang tahunnya yang ke-10, lembaga ini telah memberikan kesaksian tentang hal-hal yang dapat dicapai oleh negara-negara
dan
organisasi-organisasi
ketika
mereka
menyatukan
kekuatan dan keahlian demi mencapai tujuan bersama. Kekuatan yang terus menerus diberikan oleh para donatur dan kesediaan berbagai kesatuan kepolisian
dan
lembaga-lembaga
penegak
hukum
untuk
mengirimkan
petugas-petugasnya untuk mengikuti pelatihan berstandar interrnasional telah jauh melebihi harapan awal dari setiap pihak.
ORE O D PRAKATA
Saat ini JCLEC dan program-program pelatihan penegakan hukumnya tetap menjadi hal yang vital dan penting, sama seperti pada awal mulai berdirinya pada tahun 2004.
Terorisme dan kejahatan lintas negara dalam segala
bentuknya tetap menjadi ancaman terhadap keamanan dan stabilitas tidak hanya di satu negara tetapi juga seluruh kawasan. Ketika kita bangga melihat lembaga-lembaga penegakan hukum mencapai keberhasilan dalam upaya memerangi terorisme dan kejahatan lintas negara, namun ancaman
4 LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
4
itu tetap saja ada.
Kelompok-kelompok kejahatan yang melaksanakan
kejahatannya dalam lintas batas negara dan yurisdiksi tetap bersifat sangat fleksibel dan mudah beradaptasi dalam upaya untuk menciptakan teror atau mendapat keuntungan dari kegiatan-kegiatan yang melanggar hukum.
Dalam konteks operasional itulah JCLEC mampu memberikan kesempatan 4
kepada para penyidik dan pemimpin di bidang penegakan hukum yang senior dan
berpengalaman
untuk
mengikuti
program
pelatihan
internasional
sehingga dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan baru dan untuk meningkatkan jaringan pribadi dan profesional antar sesama petugas penegak hukum yang pada akhirnya mungkin bisa bekerja sama dalam penyidikan multi-yuridiksi di masa yang akan datang.
Memberikan kesempatan pelatihan berkualitas tidak hanya dilakukan oleh mitra bilateral, Pemerintah Australia)
dan
Australia
(diwakili oleh Kepolisian Federal
Pemerintah Indonesia (diwakili oleh Kepolisian Negara
Republik Indonesia). Bersama dengan mitra bilateral tersebut, didukung oleh koalisi para donator yang mempunyai pemahaman yang sama untuk terus menyelenggarakan program yang berkualitas tinggi dalam dalam bidang Investigasi,
Manajemen,
Intelijen
dan
Forensik
dalam
berbagai
jenis
kejahatan lintas negara.
Semua
program
yang
dilaksanakan
di
JCLEC
dikembangkan
dengan
koordinasi dan konsultasi dengan POLRI yang menghendaki agar pelatihan disesuaikan dengan arahan strategis Kapolri, penilaian kebutuhan pelatihan POLRI dalam setahun dan tujuan program bantuan penegakan hukum dari para donatur.
hukum yang baik, saling memahami, kerjasama multi-yuridiksi dan berbagi pengalaman. Dengan adanya para donatur yang terlibat di dalamnya dan
PRAKATA
Seluruh pelatihan didasarkan atas prinsip-prinsip pendidikan penegakan
mempunyai tujuan pengembangan penegakan hukum yang sama atau
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
5
hampir sama membuat JCLEC menarik para ahli yang berpengalaman di bidangnya
dan
juga
dalam
metodologi
pelatihan
kontemporer
untuk
memberikan pelatihan yang tepat waktu dan relevan yang dilaksanakan di fasilitas berkelas dunia yang dirancang untuk memaksimalkan kesempatan belajar para peserta.
Pada tahun 2013, JCLEC juga melaksanakan kajian berskala besar dan memperbaharui dokumen tata kelola strategisnya. Dokumen tersebut di antaranya sebuah Rencana Strategis Baru, Rencana Kegiatan dan Prosedur Operasional Standar. Dokumen-dokumen tersebut menekankan tujuan yang ingin dicapai oleh pusat pelatihan ini yaitu membantu pengembangan yang berkelanjutan dari POLRI dan lembaga-lembaga penegakan hukum regional dalam bidang terorisme dan kejahatan lintas negara.
Dokumen-dokumen tersebut menekankan tentang perlunya semua program untuk memasukkan komponen pelatihan yang berbasis hak asasi manusia sesuai dengan standar internasional dan peraturan Kapolri. Kami yakin bahwa sesudah dokumen-dokumen tersebut disahkan oleh Dewan Pembina pada
tahun
2014
ini,
dokumen-dokumen
tersebut
akan
memberikan
kerangka kerja yang kuat untuk memastikan masa depan JCLEC dan juga memberikan kepastian kepada para donatur yang ada saat ini maupun yang akan datang bahwa JCLEC akan terus menjadi ‘Pusat Keunggulan’ dalam pelatihan penegakan hukum internasional.
JCLEC terus memperoleh pengakuan sebagai model pusat pelatihan yang berhasil dengan adanya 45 kunjungan resmi (yang diikuti oleh 229 delegasi) ke fasilitas pelatihan ini termasuk didalamnya adalah tur fasilitas, presentasi
PRAKATA
dan diskusi mengenai program-program yang dilaksanakan, tata kelola, keuangan dan struktur manajemen. Para delegasi tersebut meliputi Menteri Luar Negeri Denmark, Komisi Integritas Australia dan Penasihat Khusus Perdana Menteri Kanada bidang Perdagangan Manusia; daftar lengkap kunjungan juga dimasukkan pada laporan tahunan ini.
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
6
Lebih dari itu, JCLEC menerima banyak permintaan informasi secara tertulis mengenai kegiatan operasional termasuk dari Institut International untuk
FOREWORD
Peradilan dan Penegakan Hukum di Malta dan Program Dukungan untuk Pemilihan Australia Indonesia yang ingin mendirikan Pusat Keunggulan bidang Demokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan di Indonesia menggunakan JCLEC sebagai model.
Dengan dukungan dari para donatur dan motivasi kerja dari semua yang ada di JCLEC, JCLEC telah menyelenggarakan 81 program pelatihan bagi 2249 6
petugas penegakan hukum yang membidangi berbagai jenis kejahatan lintas negara. Daftar lengkap program yang diselenggarakan juga disertakan pada bagian akhir laporan ini. Sementara pada tahun 2013 kami menyampaikan salam perpisahan kepada Program Penanganan Kejahatan Lintas Negara dan Peradilan Pidana UNODC yang didanai oleh Komisi Eropa pada akhir program mereka selama 4 tahun yang menuai banyak keberhasilan serta akhir kesepakatan pendanaan antara Pemerintah Denmark dan JCLEC. Kami juga menyambut donatur baru dari Lembaga Anti Teror Amerika Serikat dan Interpol,
yang
keduanya
telah
memulai
mengadakan
pelatihan
serta
menerima peningkatan partisipasi donatur dari Pemerintah Selandia Baru.
ULASAN MENGENAI YAYASAN Yayasan JCLEC terus memberikan penghargaan terhadap dukungan dan kontribusi semua donatur-donaturnya, baik dalam bentuk hibah, pendanaan atas program tertentu, atau penugasan petugas penegakan hukum yang berpengalaman dari negaranya untuk jangka waktu yang panjang. Kontribusi tersebut tetap menjadi hal sangat penting untuk keberlanjutan keberhasilan JCLEC.
Yayasan JCLEC melaksanakan audit keuangan dua kali per tahunnya. Audit
PRAKATA
Untuk memastikan tanggung jawab dan akuntabilitas keuangan yang baik,
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
7
ini dilaksanakan oleh firma akunting publik yang diakui secara internasional seperti yang diatur dalam Akta Pendirian JCLEC.
Laporan audit akhir tahun mengenai keadaan keuangan kami juga kami sertakan dalam laporan ini.
Selain audit tersebut, JCLEC terus mendorong dan berpartisipasi secara aktif dalam audit keuangan dan kajian program yang terkait dengan berbagai donatur. Kami mengawasi dan mengkaji secara terus menerus mengenai mekanisme kerja internal kami untuk memastikan bahwa staf kami dapat fokus pada kegiatan inti dan jasa yang kami berikan.
MASA DEPAN JCLEC sangat beruntung karena dapat menarik dukungan yang memadai dari para donatur untuk dapat terus memberikan pelatihan yang relevan dan sesuai dengan jamannya kepada para pemimpin operasional dan bidangbidang khusus dari semua lembaga penegakan hukum yang disampaikan oleh
tim
ahli
yang
berskala
internasional,
oleh
anggota
kepolisian
internasional dan anggota POLRI yang ditugaskan secara tetap di JCLEC. Sementara kami memiliki komitmen yang kuat dari donasi beberapa pemerintah juga kami melanjutkan pendekatan dengan pihak lain, seperti biasa kami selalu berterima kasih terhadap pendekatan-pendekatan yang baru dari komunitas donatur yang lebih luas dalam rangka membantu kami merencanakan masa depan.
2014 akan menjadi tahun yang sangat sibuk bagi JCLEC karena adanya beberapa
peristiwa
besar
yang
telah
direncanakan,
dimana
dalam
PRAKATA
pelaksanaannya kami berkoordinasi dengan POLRI untuk menyelenggarakan Konferensi ke-2 Polisi Wanita Regional (Kawasan Asia)
perayaan Ulang Tahun JCLEC ke-10. Hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa
dan
menjadi
bukti
relevansi
yang
terus
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
8
dari Asosiasi
Internasional Polisi Wanita pada bulan April dan kemudian diikuti dengan
menerus
dalam
hal
7
pelaksanaan pengembangan kapasitas dan jaringan antar para penegak hukum dari berbagai negara dan lembaga.
Dengan masih nyatanya ancaman terhadap perdamaan dan stabilitas di kawasan ini, JCLEC akan tetap fleksibel dan beradaptasi dalam upaya untuk dapat menawarkan program yang relevan dan sesuai dengan jamannya serta melaksanakan peran kami dalam memberantas para pelaku kejahatan yang melakukan pelanggaran hukum. Sampai saat ini, JCLEC berencana untuk melaksanakan
sekitar
80
sampai
90
program
dimana
64
program
diantaranya telah dipastikan ada dalam kalender pelatihan kami.
Kami yakin bahwa kami memiliki catatan yang baik dan dengan dukungan yang berkelanjutan dari Dewan Pembina, para donatur, administrasi yang efisien, manajemen keuangan yang kokoh dan tata kelola yang efektif, JCLEC akan terus melengkapi para petugas penegak hukum dengan pengetahuan dan
keterampilan
yang
diperlukan
untuk
meningkatkan
kemampuan
penyidikan mereka.
Kami percaya bahwa laporan tahunan ini memberi anda sebuah penghargaan terhadap kualitas dan cakupan pelatihan pengembangan kapasitas bidang penegakan hukum yang dilaksanakan di JCLEC selama tahun 2013.
Terima kasih.
Detective Superintendent Brian Thomson Sekretaris Umum
Yaysan JCLEC
Yayasan JCLEC
PRAKATA
Brigadir Jenderal Soepartiwi Ketua
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
9
TENTANG KAMI JCLEC adalah sebuah lembaga pelatihan penegakan hukum internasional yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia dan Australia pada tahun 2004. Pusat Pelatihan ini dioperasikan bersama oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kepolisian Federal Australia dengan dukungan bilateral dan multilateral dari negara-negara maupun organisasi donor.
Pusat pelatihan ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Ibu Hj. Megawati Soekarnoputri pada tanggal 3 Juli 2004. Pusat Pelatihan ini beroperasi secara penuh dengan ruang kelas pelatihan khusus, area administrasi, auditorium, fasilitas konferensi, akomodasi, restoran, cafe, fasilitas binatu dan Musholla.
Pusat pelatihan ini didirikan sebagai tanggapan terhadap kekhawatiran keamanan yang meningkat di Asia Tenggara dan sekitarnya yang berpotensi mengacaukan pelaksanaan stategi pembangunan nasional dan keamanan regional.
Visi Strategis Untuk mengembangkan JCLEC sebagai pusat unggulan bagi pelatihan penegakan hukum regional dengan bekerja sama serta bermitra dengan berbagai pusat dan organisasi pendidikan penegakan hukum regional dan internasional.
Sasaran
TENTANG KAMI
Untuk
meningkatkan
pelatihan
dan
kesiapan
penegakan
dan
peradilan pidana Indonesia bersama dengan lembaga lain di tingkat regional melalui pertukaran pengalaman untuk meningkatkan kerja sama di bidang investigasi dan manajemen investigasi multi yurisdiksi yang bertujuan untuk menangani kejahatan lintas negara dan terorisme khususnya di kawasan ASEAN dan Asia Pasifik.
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
10
hukum
Sasaran ini dicapai dengan: memperkuat
kapasitas
tanggap
penegakan
hukum,
untuk
menghalangi tindakan pelaku kejahatan dan membangun kapasitas managemen investigasi; memberikan
kontribusi
terhadap
pengembangan
keterampilan
intelijen kriminal yang lebih luas dan kapasitas untuk berbagi dan bertukar informasi intelijen kriminal serta pengelolaanya; meningkatkan kemampuan forensik dan pengelolaannya; memperkuat kemitraan dan jaringan penegakan hukum yang telah ada
atau
yang
sedang
berkembang
di
tingkat
domestik
dan
internasional; memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi; serta memengaruhi lingkungan perundang-undangan dan kebijakan.
Misi Memungkinkan Indonesia dan mitra penegakan hukum regional untuk berbagi
pengalaman
belajar
dan
menjalin
kerja
sama
bilateral
dan
multilateral di bidang manajemen, pertukaran intelijen dan investigasi multi yurisdiksi yang bertujuan untuk menghadapi kejahatan lintas negara serta terorisme di negara dan wilayah mereka masing-masing.
Lingkungan JCLEC Kompleks JCLEC berada di Semarang, Jawa Tengah tepatnya di dalam kompleks Akademi Kepolisian Negara Republik Indonesia (AKPOL) yang memiliki luas 150 hektar. JCLEC menyelenggarakan berbagai pelatihan dan program pengembangan kapasitas untuk meningkatkan keahlian operasional para petugas penegakan hukum regional dalam memerangi berbagai bentuk TENTANG KAMI
kejahatan lintas negara.
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
11
Fasilitas Pelatihan JCLEC menawarkan tujuh ruang pelatihan dengan fasilitas yang lengkap dan pusat simulasi dengan multimedia modern untuk pelatihan berbasis skenario. JCLEC memiliki pusat pelatihan berbasis komputer yang menawarkan 78 modul pembelajaran mandiri mengenai berbagai macam topik kejahatan lintas negara yang dapat dimanfaatkan di luar jam pelatihan, disamping JCLEC juga memiliki perpustakaan dan Musholla.
Fasilitas Auditorium dan Konferensi JCLEC dapat mengakomodir sampai dengan 75 orang peserta konferensi di ruang serba guna. Ruangan ini memiliki sebuah sistem proyektor dan monitor layar datar yang ditempatkan pada dinding sekitar ruangan sehingga para peserta dapat melihat presentasi yang disampaikan.
Gedung auditorium memiliki 75 kursi bertingkat dengan sistem audio visual yang
digunakan
untuk
upacara
pembukaan
dan
penutupan
kursus,
presentasi/konferensi internasional dan sambutan pembicara utama.
Pilihan Makan Pusat pelatihan ini memiliki dapur komersial modern yang mendukung dua kafe – Java Café dan Restoran Tulip – yang menyajikan masakan Asia dan international kepada para staf dan peserta. Dapur ini juga menyediakan makanan untuk kegiatan luar kelas, kebutuhan makan siang khusus bagi para peserta dan permintaan khusus untuk yang melakukan diet tertentu. Pusat pelatihan ini memiliki kapasitas untuk menjamu acara makan di dalam dan di luar ruangan serta Ruang Makan Eksekutif yang memberikan jamuan
TENTANG KAMI
dengan menu pilihan pada waktu kunjungan tamu penting.
Akomodasi Kompleks akomodasi terdiri dari akomodasi berstandar internasional yang meliputi 1 vila presiden, 12 vila VIP/instruktur dan sebuah gedung akomodasi tiga lantai yang terdiri dari 60 kamar dengan kapasitas yang dapat
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
12
menampung 114 orang per malam. JCLEC juga menyediakan berbagai fasilitas rekreasi seperti pusat kebugaran dan kolam renang di luar ruangan sepanjang 33 meter. Selain itu, seijin dari Gubernur AKPOL, para peserta juga dapat memanfaatkan fasilitas olahraga AKPOL seperti lapangan tenis di dalam dan luar ruangan, lapangan badminton dan jalur kebugaran.
Sekretariat JCLEC Sekretariat JCLEC berada di Markas Besar Kepolisian Negara Republik 12
Indonesia Jakarta, yang secara resmi dibuka oleh Commissioner Mick Keelty dari AFP dan Jenderal Polisi Sutanto, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia pada bulan Februari 2006. Sekretariat diawaki oleh anggota Polri dan
AFP
yang
bertanggung
jawab
dalam
perumusan
kebijakan
dan
koordinasi dengan negara-negara donor serta memberikan layanan fungsi kesekretariatan bagi Yayasan JCLEC. Sekretariat memberikan layanan bagi yayasan dan berbagai dewan yang ada di dalamnya serta menjadi kontak poin pertama bagi pihak luar.
RAPAT-RAPAT YAYASAN JCLEC Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas
Dewan Pengurus (BoM) dan Dewan Pengawas (BoS) mengadakan pertemuan empat kali dalam tahun 2013 sesuai dengan aturan dalam Anggaran Dasar Yayasan. Terjadi perubahan struktur Dewan Pengurus yaitu Brigadir Jenderal Polisi Soepartiwi yang menggantikan Inspektur Jenderal Polisi Dwi Priyatno sebagai ketua Dewan Pengurus dalam upacara serah terima di JCLEC pada bulan Januari 2013. Dalam tahun 2013, Bp. Febrian A. Ruddyard dari
Pengawas dan kemudian digantikan oleh Bp. Andy Rachmianto.
TENTANG KAMI
Kementrian Luar Negeri RI mengundurkan diri dari keanggotaan Dewan
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
13
Dewan Pembina Dewan Pembina bertemu dalam Pertemuan Tahunan pada bulan April 2013 dan memenuhi ketentuan untuk mengesahkan Laporan Tahunan 2012, Rencana Kerja dan anggaran 2013. Dewan Pembina juga memberikan persetujuan
atas
perubahan
keanggotaan
Pembina
Polisi
Oegroseno
dengan
penunjukan sebagai berikut: 1. Pengunduran
diri
Komisioner
Jenderal
dan
pengangkatan Komisioner Jenderal Polisi Budi Gunawan
ABOUT US
Dewan
2. Pengunduran diri Inspektur Jenderal Polisi Prasetyo dan pengangkatan Inspektur Jenderal Polisi Mustafa Hari Kuncoro 3. Pengunduran diri A/C Stephen Lancaster dan pengangkatan A/C Neill Gaughan 4. Sebagai tambahan, Dewan Pembina juga sepakat untuk mengangkat (Manajer Nasional SDM AFP Leanne Close) menjadi anggota Dewan Pembina dari AFP yang ke tiga. Perubahan keanggotaan Dewan Pembina telah disetujui dan didaftarkan pada Kementrian Hukum dan HAM Republik Indonesia.
Sesuai dengan kebijakan pergantian Ketua Dewan Pembina pada tanggal 1 Juli 2013, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jenderal Sutarman menjabat sebagai ketua Dewan Pembina.
Metodologi Evaluasi Pasca Kursus JCLEC
Mentransfer pengetahuan, keterampilan dan sikap dari pelatihan-pelatihan di JCLEC ke dalam lingkungan kerja peserta merupakan tujuan utama dari
TENTANG KAMI
setiap pelatihan JCLEC.
JCLEC mengakui pentingnya evaluasi terhadap hasil dari setiap pelatihan apakah sesuai dengan tujuannya. Oleh karena itu JCLEC melanjutkan penggunaan model evaluasi empat tahap Kirkpatrick yang diperkenalkan oleh
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
14
13
Proyek Kejahatan Lintas Negara dan Peradilan Pidana UNODC.
Model
evaluasi Kirkpatrick pada dasarnya mengukur: 1. reaksi peserta – apa yang mereka pikirkan dan rasakan mengenai pelatihan ini 2. pembelajaran – hasilnya adalah peningkatkan pengetahuan dan kemampuan 3. perilaku – meningkatkan perilaku dan kemampuan serta implementasi atau aplikasi. 4. hasil – dampaknya terhadap pelaksanaan tugas atau lingkungan kerja sebagai hasil dari kinerja para peserta.
Pendekatan
berbasis
pembuktian
ini
memungkinkan
perbaikan
dan
pengembangan modul pelatihan yang cocok dan relevan dengan konsep pembelajaran orang dewasa. Tahap pertama dari model ini adalah meminta peserta untuk mengerjakan tes pengetahuan pra kursus dan diakhiri dengan wawancara tiga sampai enam bulan sesudah pelatihan dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana ilmu yang didapat digunakan dalam tugas sehari-hari oleh para peserta. Informasi yang dikumpulkan melalui proses ini kemudian digunakan untuk menjadi dasar pengembangan dan perancangan kursus pelatihan di masa mendatang.
TENTANG KAMI
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
15
Grafik berikut menunjukkan metodologi standar evaluasi berbasiskan bukti yang dirancang oleh Kirkpatrick yang digunakan di JCLEC.
Tingkat 1
Jenis Evaluasi (apa yang diukur) Reaksi
Deskripsi Evaluasi dan Karakteristik Evaluasi Reaksi adalah bagaimana yg dirasakan peserta tentang pengalaman pelatihan atau pembelajaran
2
Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran adalah pengukuran pada peningkatan dalam pengetahuan – sebelum dan sesudah
Perilaku
Evaluasi Perilaku adalah kelanjutan dari pembelajaran yang diterapkan kembali ke pekerjaan – implementasi
4
Hasil-hasil
Evaluasi hasil adalah efek dari usaha atau lingkungan yang dilakukan oleh peserta didik
Observasi dan wawancara selama waktu yang diperlukan untuk menilai perubahan, relevansi perubahan, dan keberlangsungan perubahan Penilaian sudah ada melalui system manajemen dan pelaporan yang normal – tantangannya adalah menghubungkannya kepada peserta didik
TENTANG KAMI
3
Contoh alat dan metode Evaluasi “lembar kepuasan”, formulir umpan balik Reaksi verbal, survey paska pelatihan atau kuesioner Penilaian serupa atau test sebelum dan sesudah pelatihan Wawancara atau dapat juga menggunakan observasi
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
16
Relevansi dan Kemampuan praktek Cepat dan mudah untuk diperoleh Tidak mahal untuk mengumpulkan atau untuk menganalisa Relatif mudah untuk mengatur: jelas untuk keterampilan kuantitatif Kurang mudah untuk pembelajaran yang kompleks Pengukuran perubahan perilaku biasanya memerlukan kerjasama dan keterampilan Manajer lini
Secara perorangan tidak sulit; tidak seperti keseluruhan organisasi Prosesnya harus melengkapi akuntabilitas yang jelas
HALAMAN FOTO
STAF DARI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Kompol Widya Anugerah – Kompol Imam Subandi – KBP Dwi Riyanto –
PELATIH INTERNASONAL Eni Maryani – Don Dupasquier – Sean Philander – David Gray – Joanne Warden
HALAMAN FOTO
ORE O D
Bripka Rita Kartika – KBP Eko Rudi – Kompol Gede Suardana – Kompol Suwarno
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
17
STAF SEKRETARIAT Niki Strachan – Muji Novrita – Tim Anderson
HALAMAN FOTO
ASISTEN EKSEKUTIF Wahyu Irara – Kumala Intan
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
18
TIM KEUANGAN Didi Pribadi – Novita Risnawati
TIM PENDUKUNG PELATIHAN Lunara Ugawa – Kanthi Setyarini – Aqirana Tarupay – Rani Wicaksono – Amri Nuryadin – Djatmiko – Windy Wulansari – Inosensia Dinda – Ranita Agustina –
HALAMAN FOTO
Antonia Mayaningtyas
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
19
TIM PENDUKUNG ADMINISTRASI Djoko Susanto – Aulina Indrayani – Yustina – Elia Camar
JURU BAHASA Front: Fiky Rizky – Kasih Wahyu – Ria Yufanti
HALAMAN FOTO
Back: Johannes Rukmo – Guntur Titah – Nendra Primasta – Yudhian Kusuma
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
20
STAF TI & AUDIO VISUAL Iwan Subiantoro – Wilmen Panjaitan – Billy Anderson – Tri Utomo
PROYEK KOMISI EROPA Kompol Gede Suardana – Mustafa Unal Erten – Helena Pongoh – Herbin Siahaan Jatmiko
HALAMAN FOTO
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
21
PENGEMUDI Warih Prajoko – Budi Utomo – Indra Gunawan – Hendri Purnomo – Suko Widodo
HALAMAN FOTO
STAF AKOMODASI
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
22
STAF KEBERSIHAN
STAF KEBUN HALAMAN FOTO
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
23
HALAMAN FOTO
PETUGAS PENGAMANAN
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
24
DETIL KONTAK JCLEC Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation Jalan Beladiri No. 1 Kompleks Akademi Kepolisian Sultan Agung, Candi Baru Semarang 50232 Indonesia
Telepon
:
+62 24 8504009
Faksimili
:
+62 24 8504060
E-mail
:
[email protected]
Situs Web
:
www.jclec.com
Sekretariat, Jakarta Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation Gedung TNCC Lantai 12, Mabes Polri Jalan Trunojoyo No.3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110 Indonesia
:
+62 21 7260622
Faksimili
:
+62 21 7260644
E-mail
:
[email protected]
Situs Web
:
sect.jclec.com www.jclec.com
DETIL KONTAK
FOREWORD ORE O D
Telepon
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
25
DAFTAR SINGKATAN ACCBP
- Canada – Anti Crime Capacity Building Program
ACCBP-HS
- Canada – Anti Crime Capacity Building Program on Human Smuggling
AFP
- Australian Federal Police
AGO
- Attorney General’s Office
ASEAN
- Association of South East Asian Nations
AUD
- Australian Dollar
AUSTRAC
- Australian Transactions Reports and Analysis Centre
Bappenas
- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Indonesian National Development Planning Agency)
BPKP
- Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (Indonesian Financial & Development Supervision Agency)
BNN
- Badan Narkotika Nasional (Indonesian National
DAFTAR SINGKATAN
Narcotics Boards)
CBT
- Computer Based Training
CT
- Counter Terrorism
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
26
CTCBP
- Canada Counter Terrorism Capacity Building
Program CTELO
- UK Counter Terrorism Extremism Liaison Officer
DFAT
- Department of Foreign Affairs and Trade
DFATD
- Canada Department of Foreign Affairs, Trade and Development
DJ
- Direktorat Jenderal Pajak (Indonesian Directorate General of Taxation)
DSS-ATA
- US Diplomatic Security Service-Anti Terrorism Assistance
- European Commission
FCO
- Foreign and Commonwealth Office
ICFMO
- Islamic Countries Forensic Medicine Organization
IDR
- Indonesian Rupiah
IMOSC
- International Management of Serious Crime
INP
- Indonesian National Police
JCLEC
- Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation
KERIS
- Collaboration, Education, Reality Immersive and Simulation
DAFTAR SINGKATAN
EC
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
27
KPK
- Corruption Eradication Commission
LEMDIKPOL
- INP Education and Training Institutions
LTTE
- Liberation Tigers of Tamil Eelams
MFA
- Ministry of Foreign Affairs
PPATK
- Indonesian Financial Transaction Report and Analyst Centre
RCMP
- Royal Canadian Mounted Police
RSO
- Regional Support Office
SEA
- South East Asia
TNCC
- Trans-National Crime Centre
UNHCR
- United Nations High Commissioner for Refugees
UNODC
- United Nations Office on Drugs and Crime
UPPA
- Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (Women
DAFTAR SINGKATAN
and Children Service Desk)
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
28
DEWAN PEMBINA JENDERAL POLISI SUTARMAN (POLRI) COMMISSIONER TONY NEGUS (AFP) KOMJEN POL BUDI GUNAWAN (POLRI) IRJEN POL MUSTAFA H. KUNCORO (POLRI) A/C NEIL GAUGHAN (AFP) A/C LEANNE CLOSE (AFP)
DEWAN PENGURUS DIREKTUR EKSEKUTIF
DIREKTUR EKSEKUTIF PROGRAM
BRIGJEN POL SOEPARTIWI (POLRI)
F/A BRIAN THOMSON (AFP)
BRIGJEN POL ANTON CHARLIYAN (POLRI) ANGGOTA
F/A GARY O’NEILL (AFP)
DEWAN PENGAWAS ANDY RACHMIANTO (INDONESIA) STEVE SCOTT (AUSTRALIA) DAVID GRAY (INGGRIS)
ORE O D
BENDAHARA
STRUKTUR
ORE O D
STRUKTUR YAYASAN JCLEC
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
29
STRUKTUR MANAJEMEN Dewan Pembina Ketua Anggota
:
Jenderal Polisi Sutarman (POLRI)
:
Commissioner Tony Negus (AFP)
:
Komisaris Jenderal Budi Gunawan (POLRI)
:
Inspektur Jenderal Mustafa Hari Kuncoro (POLRI)
:
Assistant Commissioner Neil Gaughan (AFP)
:
Assistant Commissioner Leanne Close (AFP)
Ketua
:
Brigadir Jenderal Soepartiwi (POLRI)
Sekretaris Jenderal
:
Federal Agent Brian Thomson (AFP)
Bendahara Umum
:
Federal Agent Gary O’Neill (AFP)
Anggota
:
Brigadir Jenderal Anton Charliyan (POLRI)
Dewan Manajemen
Dewan Pengawas Anggota
:
Mr.
Andy
Rachmianto
(Kementerian
Luar
Negeri
Indonesia) :
Mr.
Steve
Scott
(Departemen
Luar
Negeri
dan
Perdagangan Australia) :
Mr.
David
Gray
(Kantor
STRUKTUR
Persemakmuran Britania Raya)
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
30
Luar
Negeri
dan
KONTRIBUSI DONOR
AUSTRALIA
Direktur Eksekutif Program
Detective Superintendent Brian Thomson
Pengembangan & Pelaksanaan Proyek Pelatihan JCLEC
Agen Federal Joanne Warden
Pelatih JCLEC
Agen Federal Sean Philander
Pemerintah Australia melalui AFP tetap menjadi donor dan pelaksana utama pelbagai program pelatihan di JCLEC. Selama tahun 2013, AFP telah mendanai tiga puluh (30) pelatihan. Seluruh program difokuskan pada berbagai jenis kejahatan lintas negara terkini dan yang sedang berkembang, khususnya
pelatihan
Penanganan
Terorisme,
Penyelundupan
Orang,
Kejahatan Keuangan dan Kejahatan Dunia Maya. Tujuan pelatihan AFP di JCLEC adalah untuk memberikan program pendidikan penegakan hukum internasional yang luas untuk membantu perkembangan berkelanjutan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), lembaga penegakan hukum lain dan lembaga penegakan hukum di kawasan agar berhasil dalam menghadapi kejahatan lintas negara, yang tidak hanya terjadi di dalam yurisdiksi mereka
JCLEC melalui AFP terus menjalin kerja sama yang erat dengan Australian Institute of Police Management (AIPM) di Sydney Australia, United Kingdom College of Policing dan Charles Sturt University (CSU) di Australia melalui
KONTRIBUSI DONOR
tetapi juga memengaruhi negara-negara lain
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
31
pelaksanaan Program Kepemimpinan Eksekutif Regional/Regional Executive Leadership Program (RELP).
RELP dan kursus Menejemen Internasional Kejahatan Serius AFP/AFP International Management of Serious Crime (IMOSC) adalah dua program internasional unggulan yang dilaksanakan di JCLEC.
Kursus IMOSC telah menjadi program inti yang dilaksanakan di JCLEC sejak Lembaga Pendidikan ini dibuka pada tahun 2004. Kedua program ini mengembangkan keterampilan kepemimpinan di tingkat pribadi, organisasi dan regional pada perwira senior dengan fokus pada berbagai tantangan di bidang
penanganan
terorisme,
kejahatan
lintas
negara,
intelijen
dan
pengambilan keputusan. Kursus ini dirancang untuk mengembangkan alumni perwira senior yang mungkin perlu untuk bekerja bersama di masa mendatang untuk menghadapi berbagai tantangan penegakan hukum dan
KONTRIBUSI DONOR
kejahatan lintas negara.
Peserta Program International Management of Serious Crime 2013
Lokakarya Investigasi Kejahatan Dunia Maya dan Pelatihan Forensik Internet adalah kursus bersertifikasi yang dirancang bagi Polri. Pelatihan dan perlatan
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
32
yang
diberikan
Indonesia
memungkinkan
untuk
mengakses
masing-masing
Virtual
Private
provinsi
Network
di
dan
Polda
Cyber
di
Crime
Investigations Centre di Jakarta. Selain itu, para petugas Polri dapat memiliki akses untuk mengelola dan menelusuri barang bukti melalui penggunaan perangkat lunak pengelolaan barang bukti yang ada.
Program Investigasi Narkotika dirancang bagi para petugas kepolisian untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tren perkembangan narkotika di kawasan, metode penyembunyian, jaringan kriminal dan metode terkini yang digunakan oleh para kelompok kejahatan terorganisir. Program ini juga mendorong menerapkan
serta
meningkatkan
investigasi
kesadaran
multiyurisdiksi
dan
penegakan
hukum
menekankan
dalam
pentingnya
pelaksanaan investigasi narkotika gabungan yang dilakukan oleh berbagai lembaga penegakan hukum di seluruh wilayah Indonesia. DONORS CONTRIBUTIONS
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
33
Staf permanen AFP di JCLEC, Det Supt Brian Thomson, FA Joanne Warden dan
FA
Sean
Philander
juga
membantu
program
donor
lain
dalam
menyampaikan paparan maupun terlibat dalam diskusi panel seperti kursus Penyelundupan Orang, Perdaganan orang dan pelatihan yang didanai oleh negara Denmark Kursus Kapolres dan UPPA. Penasihat pelatihan dan ahli dari AUSTRAC menghadiri berbagai kursus Kejahatan Ekonomi di JCLEC termasuk Program Investigasi AFP, program pelatihan yang didanai oleh lembaga penegakan
hukum
Indonesia
dan
lembaga
pengatur
serta
Pelatihan
Gabungan Penanganan Pencucian Uang yang didanai oleh Selandia Baru. Selain itu, staf permanen AFP di JCLEC mendapatkan dukungan dan bantuan dari para personil AFP yang ditempatkan di Kedutaan Besar Australia Jakarta. Mereka yang ahli di bidangnya secara rutin datang ke JCLEC untuk
KONTRIBUSI DONOR
menjadi fasilitator kursus atau menyampaikan paparan.
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
34
Manajer AFP untuk Indonesia, Commander Chris Sheehan menyampaikan paparan di hadapan peserta IMOSC
Pada bulan Maret, Commander Fiona Drennan Manajer Pelatihan dan Pengembangan AFP berkunjung ke JCLEC. Selama kunjungannya beliau turut menjadi ketua dalam pertemuan Koordinasi Donor JCLEC yang kedua. Pertemuan ini mengundang perwakilan dari berbagai kedutaan besar yang ada di Jakarta dan organisasi internasioal untuk membahas prioritas dan program pelatihan penegakan hukum yang ada di JCLEC dan Indonesia. Tujuan dari pertemuan koordinasi donor ini adalah untuk membantu negaranegara donor agar tidak terjadi duplikasi program pelatihan serta untuk mencari peluang kerjasama satu sama lain di bidang pelatihan penegakan
perjalanan ke Indonesia untuk bertemu dengan para perwira senior Polri yang berkaitan dengan JCLEC dan mengunjungi fasilitas pelatihan JCLEC guna mendapatkan pemahaman langsung dan apresiasi terhadap pelatihan
KONTRIBUSI DONOR
hokum. Pada tanggal 20-22 Nopember Anggota Dewan Pembina Yayasan JCLEC dari AFP yang baru, Asisten Komisaris Leanne Close melakukan
yang dilaksanakan dan terhadap permasalahan Yayasan.
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
35
Dalam kurun waktu Tahun 2013, AFP telah mengadakan program pelatihan:
1. Program Investigasi Keuangan
6. Program Investigasi Keuangan
Angkatan ke-1
ke 2
4 – 25 Januari
4 – 15 Maret
21 peserta
20 peserta
2. Pelatihan Gabungan Investigasi
7. Konferensi ICFMO (Organisasi
Tindak Pidana Pencucian Uang
Kesehatan
di
Negara Islam)
Indonesia,
Tingkat
I
Angkatan 6
2 – 4 April
28 Januari – 1 Februari
129 peserta
Forensik
Negara-
30 peserta 8. Pelatihan Gabungan Investigasi 3. Kursus
Penangana
AFP
Tingkat
Informan
Dasar
dan
Pencucian
Uang
Indonesia
tingkat 1 Angkatan 7 8 – 12 April
Lanjutan
33 peserta
11 – 15 Februari 16 peserta
9. Pelatihan Gabungan Investigasi 4. Lokakarya SOP Pusat Data Bom
Tindak Pidana Pencucian Uang
Republik Indonesia
di
20 – 22 Februari
Angkatan 2
Indonesia,
16 peserta
15 – 19 April
Tingkat
32 peserta
KONTRIBUSI DONOR
5. Pelatihan Investigasi Kejahatan Dunia
Maya
dan
Forensik
10. Program Pelatihan
Internet
Keterampilan Investigasi bagi
4 – 15 Maret
Penyidik Tindak Pidana
30 peserta
Penyelundupan Manusia – Program 4 15 – 26 April 25 peserta
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
36
II
11. Pelatihan
Investigasi
Tindak
17. Program Investigasi Keuangan
Pidana Penyelundupan Manusia
Program 3
bagi Anggota POLAIR
27 Mei – 7 Juni
13 – 17 Mei
22 peserta
37 peserta 18. Pertemuan 12. Lokakarya
Investigasi
ke-14
20 – 24 Mei
29 – 31 Mei
15 peserta
22 peserta
Pusat
Data
Bom
Kerja
Pusat Data Bom Asia Tenggara
Pendanaan Terorisme
13. Lokakarya
Kelompok
19. Pelatihan Investigasi Kejahatan
Australia Fase 2
Dunia
20 – 28 Mei
Internet
31 peserta
10 – 21 Juni
Maya
dan
Forensik
31 peserta 14. Pelatihan Investigasi Kejahatan Lintas Negara dan Wawancara
20. Program
Pelatihan
Saksi Rentan – Program 1
Keterampilan Investigasi bagi
20 - 24 Mei
Penyidik
20 peserta
Penyelundupan
Tindak
Pidana
Manusia
–
Program 5 15. Pelatihan Investigasi Kejahatan
10 – 21 Juni
Lintas Negara dan Wawancara
26 peserta
Saksi Rentan – Program 1 27 - 31 Mei
21. Kursus
20 peserta
Dasar
Internasional DVI
Dental
dan
Pengguna
Kedokteran Gigi Forensik ke-6
Pengguna
17 – 28 June
CMIS
20 peserta
27 – 31 Mei 18 peserta L C
R
KONTRIBUSI DONOR
16. Pelatihan
Manajemen
3
L C
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
37
22. Program Analisa 22.Program 22.Program AnalisaIntelijen Intelijen
AFPAFP ke ke 1 1
7 – 11 Oktober 20 peserta
19 19 – 29 Juni – 29 Juni 18 18 peserta peserta
29. Kursus Penanganan Informan AFP tingkat Dasar dan Lanjutan
23. Lokakarya Investigasi
7 -11 Oktober
Kejahatan Narkoba
14 peserta
24 – 28 Juni 19 peserta
30. Pelatihan Surveilan AFP
24. Program Pelatihan Manajemen Internasional
28. Kursus Investigasi Narkotika
untuk
Tindak
Kejahatan Serius 18 Agustus – 6 September 18 peserta
21 Oktober – 1 November 10 peserta
31. Program Investigasi Keuangan – Pelatihan untuk Pelatih 21 Oktober – 1 November
25. Program Analisa Intelijen ke 2
20 peserta
9 – 20 September 20 peserta
26. Kursus Dunia
Investigasi Maya
dan
Kejahatan Forensik
Internet 9 – 20 September
KONTRIBUSI DONOR
31 peserta
27. Program
Kepemimpinan
Eksekutif Regional (RELP) 23 September – 11 Oktober 30 peserta
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
38
KANADA
Pelatih Tetap Kanada : S/Sgt. Donald Dupasquier
Sejak tahun 2007, Pemerintah Kanada, melalui Departemen Luar Negeri dan Pengembangan
Perdagangan
(DFATD),
telah
mendukung
penempatan
seorang polisi senior dari Kepolisian Berkuda Kanada (RCMP) di Pusat Kerjasama Penegakan Hukum Jakarta (JCLEC).
Strategi
internasional
dan
tujuan
dari
penugasan
ini
adalah
untuk
meningkatkan keberadaan negara Kanada di kawasan Asia Tenggara dengan memberikan bantuan pelatihan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Semua pelatihan difokuskan pada langkah-langkah anti-teror yang jelas dan isu-isu kejahatan lintas negara yang berdampak pada kawasan Asia Tenggara dan terhadap kepentingan Kanada baik secara regional, internasional, dan dalam negeri.
Tahun
lalu,
Kanada
telah
menawarkan
sejumlah
program
pelatihan
internasional di JCLEC, dengan peserta berasal dari negara di kawasan Asia
dari lembaga penegak hukum lainnya secara global. Hal ini menjamin transfer pengetahuan dan pengalaman pembelajaran melalui berbagi dan memahami praktik terbaik di masing-masing negara yang merupakan pilar dari mandat JCLEC.
KONTRIBUSI DONOR
Tenggara dan ASEAN untuk menghadiri pelatihan, bersama dengan peserta
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
39
Kunjungan dari DFATD Kanada – Program Pengembangan Kapasitas Anti Kejahatan.
Sejak bulan Maret 2011, Kepolisian Berkuda Kanada (RCMP) melalui pendanaan
dari
DFATD, di
bawah
Program Pengembangan
Kapasitas
Anti-Teror (CTCBP) telah memberikan pelatihan surveilans untuk Kepolisian Republik Indonesia. Mandat yang diemban Detasemen 88 adalah untuk mendeteksi, mengatasi, menyelidiki dan menindak aktivitas teroris di kawasan Asia Tenggara dan di komunitas global. Sebuah program yang terdiri dari 6 tahapan yang terpisah dilaksanakan berdasarkan model "Pelatihan untuk Pelatih".
Pada Tahap 1 dan 2, pelatihan diberikan kepada calon pelatih dari Kepolisian KONTRIBUSI DONOR
Republik Indonesia (Polri) selama 3 minggu. Setelah kedua tahapan tersebut, 10 pelatih dari Polri / Densus 88 berhasil diidentifikasi dan diakreditasi untuk memberikan pelatihan surveilans. Di bawah bimbingan ahli surveilans dari RCMP, pada Tahap 3, 4 dan 5 pelatih baru dari Polri tersebut berkesempatan untuk memberikan pelatihan di dalam kelas dengan peserta yang berasal dari Polri. Salah satu manfaat dari metodologi pelatihan ini adalah bahwa hal
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
40
tersebut
menjamin
keberlangsungan
dan
diteruskannya
peningkatan
kapasitas di dalam Polri. Tahap 6 adalah fase evaluasi yang dilaksanakan pada bulan Juni 2013. Fokus dari tahap ini adalah pada dampak dari pelatihan yang diberikan, keberlanjutan dan rencana ke depannya, apakah akan diadakan pelatihan surveilans lanjutan. Program ini menggunakan pendekatan multi-fase pada pengembangan kapasitas sejati di Indonesia.
Pada bulan Agustus 2013, DFATD dan RCMP mengumumkan disetujuinya pelaksanaan siklus baru dari "Pelatihan Surveilans", dengan mengacu pada keberhasilan siklus pelatihan yang pertama. Program baru ini sekali lagi akan memastikan keberlanjutan pengembangan kapasitas bagi Kepolisian Republik Indonesia
dan
juga
di
JCLEC.
Selain
itu,
Kanada
/
RCMP
akan
menyumbangkan peralatan surveilans baru untuk digunakan dalam pelatihan di JCLEC, sehingga memungkinkan untuk dilaksanakan pengembangan pelatihan tambahan di masa depan.
Kanada telah menjadi negara tujuan untuk kapal migran dan usaha penyelundupan manusia di masa lalu. Dalam beberapa tahun terakhir, dilakukan pelayaran yang berasal dari kawasan Asia Tenggara dan beberapa penumpang
diantaranya
diketahui
memiliki
asosiasi
/
kaitan
dengan
organisasi teroris seperti Fron Pembebasan Macan Tamil Eelams (LTTE), sebuah kelompok yang berbasis di Sri Lanka. Akibatnya, Pemerintah Kanada telah meningkatkan kehadirannya di kawasan ini dan mengalokasikan dana khusus guna menanggulangi, menyelidiki, dan mengumpulkan intelijen tentang kegiatan penyelundupan manusia di masa mendatang, dimana tujuan akhir mereka adalah ke Kanada. Pada tahun 2011, melalui Program Peningkatan Kapasitas Anti Kejahatan Untuk Tindak Pidana Penyelundupan
dan RCMP telah menegaskan kembali komitmen untuk wilayah tersebut dengan
menyediakan
tambahan
Pelatihan
Investigasi
Penyelundupan
Manusia (Orang). Pada 2013, Pemerintah Kanada, Selandia Baru dan Australia, melalui Kepolisian Berkuda Kanada, Kepolisian Selandia Baru, dan
KONTRIBUSI DONOR
Manusia (ACCBP-HS) yang dilaksanakan oleh DFATD, Pemerintah Kanada
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
41
Kepolisian Federal Australia melanjutkan kerjasama tiga negara mereka dalam
memberikan
Pelatihan
Teknik
Investigasi
Tindak
Kejahatan
Penyelundupan Manusia di wilayah Asia Tenggara dan negara lainnya.
Kunjungan Penasehat Khusus Perdana Menteri Kanada Bidang Penyelundupan Manusia dan Migrasi Ilegal
KONTRIBUSI DONOR
– Bapak Ward Elcock dan delegasi
Duta Besar Kanada YM Donald Bobiash menandatangani banner/spanduk kursus pada Upacara Penutupan Program Interpol di tanggal 11 Oktober 2013.
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
42
Pada tahun 2013 Pelatih tetap Kanada telah berkoordinasi untuk menyampaikan pelatihan-pelatihan sebagai berikut.
1. Pelatihan
Keterampilan
Investigasi untuk Para Penyidik 42 Penyelundupan Manusia
3. Pelatihan
Keterampilan
Penyidik 3. Investigasi Pelatihan untuk Para Keterampilan Penyelundupan Manusia (siklus Investigasi untuk Para Penyidik
4 – 15 Februari
2) Penyelundupan Manusia (siklus
26 peserta
18 2) – 29 November 20 peserta 18 – 29 November
2. Kursus
Surveilan
RCMP
20 peserta
Internasional – Evaluasi / Fase
4. Kursus
Surveilan
RCMP
Penilaian
4. Internasional, Kursus Surveilan
Program RCMP
18 – 22 Juni
Peningkatan Internasional,Tehnik “Pelatihan Program
8 peserta
untuk Pelatih”Tehnik (Siklus “Pelatihan 2) Peningkatan 18 November 6 Desember untuk Pelatih”–(Siklus 2) 12 18 peserta November – 6 Desember 12 peserta
KONTRIBUSI DONOR
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
43
DENMARK
velopment agency
Pemerintah Denmark melalui lembaga pengembangan internasionalnya, DANIDA, dan Kedutaan di Jakarta telah menjadi rekan yang kuat dalam mendukung kegiatan pelatihan penegakan hukum di JCLEC sejak Oktober 2004. Pemerintah Denmark memberikan kontribusi dengan menyediakan hibah sumbangan dana untuk pendanaan guna meningkatkan kapasitas Polri, lembaga penegakan hukum kawasan dan sektor-sektor lain dari komunitas peradilan pidana Indonesia, dalam upaya untuk memerangi kejahatan lintas negara.
Perjanjian kemitraan selama empat tahun antara Kedutaan Besar Kerajaan Denmark dan JCLEC ditanda-tangani pada tanggal 11 Desember 2009 dan akan berakhir masa berlakunya pada Desember 2013. Pendanaan Denmark memberikan dukungan yang fleksibel untuk misi JCLEC dan hibah tersebut berlanjut untuk membantu JCLEC dalam merancang, mengembangkan dan melaksanakan beberapa program pelatihan penegakan hukum, dengan fokus yang kuat pada hak asasi manusia, gender dan masalah-masalah aturan
KONTRIBUSI OREDONOR O D
hukum.
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
44
Permasalahan perlindungan anak–anak dan perempuan terus menjadi fokus dari pemerintah Denmark. Sejak tahun 2013, Pelatih JCLEC dari Polri telah mengkoordinasikan
dan
menyampaikan
dua
kursus
Unit
Perlindungan
Perempuan dan Anak (UPPA) dan dua Program Pelatihan Gabungan tentang Kejahatan Terhadap Perempuan dan Anak–anak yang telah menyatukan berbagai lembaga yang menangani permasalahan tersebut. Sebanyak 130 peserta yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia telah berpartisipasi dalam program ini.
Standar kompetensi untuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak-anak mengharuskan setiap anggota Polri harus kompeten dalam tugas-tugas khusus untuk manajemen perempuan dan anak-anak yang membutuhkan perlindungan.
Maksud dari kursus UPPA adalah untuk membangun kompetensi-kompetensi sebagai berikut : 1. Memberikan standar pelayanan terhadap kasus-kasus kekerasan, laporan kriminal terhadap perempuan dan anak-anak. 2. Melakukan
investigasi
kasus-kasus
kriminal
kekerasan
terhadap
perempuan dan anak-anak berdasarkan pada layanan perlindungan terhadap perempuan dan anak-anak 3. Membangun
jejaring
dalam
menangani
kasus-kasus
perlindungan
terhadap perempuan dan anak-anak
KONTRIBUSI DONOR
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
45
Peserta UPPA sedang menyelesaikan modul-modul online
Program
Investigasi
Kejahatan
Ekonomi
dan
Kerjasama
Multi
Lembaga Kursus ini telah dikembangkan dan disampaikan oleh para pakar dari Denmark yang ahli dalam bidangnya, Jen Madsen dari Kantor Jaksa Penuntut Negara Denmark dan Jens Kauffeld Andreasen yang berasal dari Kesatuan Polisi Denmark, telah merancang untuk mempromosikan konsep investigasi multi lembaga terhadap kasus-kasus kejahatan ekonomi dalam skala besar dan memberikan pengetahuan yang terkait dengan kasus-kasus kejahatan ekonomi, pelacakkan aset dan kerjasama internasional dengan Polri. Kursus ini telah dilaksanakan selama empat tahun dan telah dipandang oleh para KONTRIBUSI DONOR
peserta dan lembaga mereka sebagai sesuatu yang sangat berharga.
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
46
Jens Madsen dari Kantor Kejaksaan Denmark
Program Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan bagi Polisi Wanita Kursus ini telah dikembangkan dan disampaikan oleh para pelatih dari Polri. Baru bagi JCLEC, hal tersebut telah dirancang untuk meningkatkan dasar pengetahuan
menjadi
kemampuan
kepemimpinan
dan
pengambilan
keputusan. Para peserta telah diberikan pelatihan tentang model-model penilaian resiko, model-model kepemimpinan, kecerdasan emosional dan pengakuan diri untuk memudahkan dan kemudian mampu untuk memimpin dan membuat keputusan dan sekaligus memiliki kendali yang lebih baik di situasi apapun dengan menggunakan pendekatan berbasis HAM.
KONTRIBUSI DONOR
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
47
Pelatih Polri dari JCLEC, Kompol Gede Suardana di dalam kelas
Dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Denmark pada tahun 2013, telah digunakan untuk pelatihan untukseperti :
1. Kursus
Investigasi
Kejahatan
pelatihan
seperti
:
4. Unit Pelayanan Perempuan dan
Ekonomi dan Kerjasama Multi
Anak-anak (UPPA) 2
Lembaga
27 – 31 Agustus
3 – 7 Juni
40 peserta
18 peserta 5. Program
DONORS CONTRIBUTIONS
2. Unit Pelayanan Perempuan &
3.
Pengambilan
Keputusan
Anak-anak (UPPA) 1
Polisi Wanita ke-1
22 – 26 Juli
28 Oktober – 1 November
40 peserta
13 peserta
Kursus Kapolres
6. Kursus Kapolres
22 – 26 Juli
11 – 15 November
25 peserta
25 peserta
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
48
Kepemimpinan
& bagi
7. Kursus
Investigasi
Kejahatan
Ekonomi dan Kerjasama Multi Lembaga 18 – 22 November 20 peserta
8. Pelatihan
Gabungan
tentang
Kejahatan terhadap Perempuan & Anak-anak ke-1 25 – 29 November 25 peserta
9. Pelatihan
Gabungan
tentang
Kejahatan terhadap Perempuan & Anak-anak ke-2 2 – 6 Desember 25 peserta
10. Program
Kepemimpinan
Pengambilan
Keputusan
& bagi
Polisi Wanita ke-2 9 – 13 Desember 23 peserta
KONTRIBUSI DONOR
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
49
Proyek Penanganan Kejahatan Lintas Negara dan Peradilan Pidana Uni Eropa dengan kontribusi di akhir tahun berasal dari Pemerintah Turki, mendanai Proyek Penanganan Kejahatan Lintas Negara dan Peradilan Pidana selama 4 tahun yang dirancang untuk mendukung peningkatan keamanan dengan penyediaan pengembangan kapasitas kepada Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC). Tujuan umum proyek ini adalah untuk meningkatkan
aturan
hukum
dan
keamanan
di
Indonesia
dengan
memperkuat kapasitas penyidikan dan manajemen Polri serta lembaga penegakan hukum lainnya sehingga dapat lebih baik dalam mendeteksi, mencegah dan menyidik kejahatan serius lintas negara.
Tujuan khususnya adalah untuk melengkapi kapasitas JCLEC dalam melatih para
perwira
Polri
dan
personil
penegak
hukum
yang
lain
dengan
keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi kejahatan lintas negara
KONTRIBUSI DONOR
dengan
menyelenggarakan
pelatihan
yang komprehensif dan
Lembaga utama proyek ini adalah United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), rekan dalam pengembangan dan pelaksanaan proyek ini adalah Kemitraan Indonesia, perguruan tinggi kepolisian (Akademi Internasional Bramshill) yang sebelumnya dikenal sebagai National Policing Improvement
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
50
program
pengembangan untuk staf.
Agency dari Inggris, dengan mitra asosiasi Universitas Charles Sturt, Australia.
Kelompok pemangku kepentingan yang mendapat manfaat dari proyek ini adalah Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan Agung (KEJAGUNG), Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), JCLEC, Kehakiman, Ditjen Pajak dan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta masyarakat Indonesia secara umum. Hasil-hasil utama yang didapat adalah:
Peningkatan kapasitas personil senior lembaga penegakan hukum untuk menyidik kejahatan lintas negara, mengawasi penyidikan, terlibat dalam pertukaran informasi dan koordinasi lembaga dan meningkatkan profesionalisme staf;
Peningkatan kapasitas pelatih dari JCLEC dan lembaga-lembaga sasaran untuk menyelenggarakan pelatihan; dan
Pengembangan sekelompok pelatih lokal yang siap ditugaskan ke JCLEC dan/atau lembaga-lembaga sasaran.
48 Proyek ini dimulai pada bulan Oktober 2009 dengan durasi 50 bulan. Dan diakhiri pada tanggal 30 November 2013. Selama tahun 2013 kantor proyek UNODC di Semarang diawaki oleh
satu
orang Koordinator Proyek Internasional, tiga orang Pelatih Nasional, satu orang Petugas Keuangan dan satu orang Asisten Administrasi.
Berdasarkan pada proposal proyek resmi dan rencana kerja yang sudah
dan pemanfaatan metodologi pelatihan modern seperti Ruang Pelatihan Simulasi Imersif (mengacu pada bagian pelatihan khusus JCLEC) KERIS dan e-Learning (juga disebut sebagai CBT). Berdasarkan pemikiran tersebut, proyek UNODC telah membuat 4 skenario KERIS lagi berdasarkan penilaian ancaman yang paling up-to-date (terkini)
KONTRIBUSI DONOR
disetujui, untuk fokus selama tahun 2013 adalah pengembangan lebih lanjut
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
51
yang tersedia untuk Indonesia. Skenario KERIS baru tersebut telah dibuat dan diuji oleh para petugas operasional yang berpengalaman dalam kasuskasus investigasi narkoba, cyber crime (kejahatan dunia maya), pencucian uang, dan penyelundupan manusia.
Pada sisi proyek E-Learning, untuk pertama kalinya, melaksanakan kegiatan Pelatihan Bergerak (mobile) di 5 kantor Polres di 5 markas Kepolisian Daerah kepada 246 anggota Polri. Pelatihan dilaksanakan oleh 2 (dua) anggota Pengajar Nasional yang didukung oleh para pelatih Polri, staf pendukung administrasi dan TI dari JCLEC. Tim mengunjungi tempat-tempat pelatihan dan menyampaikan pelatihan dengan menggunakan perangkat lunak ELearning UNODC yang dikenal sebagai goLEARN. Pelatihan bergerak (mobile) tersebut juga merupakan sebuah kesempatan untuk mempromosikan proyek
KONTRIBUSI DONOR
dan JCLEC kepada para peserta yang berada di wilayah yang tepilih.
Kumpulan foto dari berbagai acara Pelatihan Bergerak (Mobile Training)
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
52
Proyek ini juga membantu keberlanjutan dari hubungan yang kuat yang dimiliki JCLEC dengan akademi-akademi pelatihan penegakkan hukum di ASEAN dan kawasan Uni Eropa. Sebagai bagian dari rencana kerja tahun 2013 adalah dengan melakukan anjangkarya ke Thailand yang telah diorganisir oleh Proyek ini. Para peserta anjangkarya tersebut adalah Direktur Eksekutif JCLEC Brigadir Jenderal Polisi Soepartiwi, Para anggota kader Pelatihan JCLEC Polri dan dua pelatih dari Lembaga Pendidikan Kepolisian (LEMDIKPOL) Polri. Uni Eropa (UE) dan Pemerintah Turki sebagai donor proyek telah memuji proyek tersebut sebagai suatu kesuksesan dimana telah tercapainya semua hasil yang diharapkan. Proyek tersebut secara operasional telah berakhir pada tanggal 30 November 2013.
KONTRIBUSI DONOR
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
53
Selama 2013 Proyek KE/UNODC telah melaksanakan program – program KONTRIBUSI DONOR
sebagai berikut:
1. Pertemuan Kelompok Pakar untuk Model Akademi Layanan Perbatasan 20-22 Maret 19 peserta
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
54
2. Evaluasi & Percontohan goLEARN & modul – modul e-learning yang telah diadaptasi 23 – 27 September 21 peserta
3. Lokakarya untuk Modul Pelatihan & Pembelajaran Orang Dewasa 30 September – 4 Oktober 26 peserta
4. Konferensi Regional tentang e-learning 17 – 18 Oktober 27 peserta
5. Evaluasi & Uji Coba Modul – Modul Baru KERIS 17 – 18 Oktober 7 peserta
KONTRIBUSI DONOR
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
55
KONTRIBUSI POLRI DAN LEMBAGA PENEGAK HUKUM INDONESIA DALAM PELATIHAN JCLEC 2013 Terjadi
peningkatan
jumlah
program
pelatihan
yang
dirancang,
dikembangkan dan dilaksanakan oleh Polri serta lembaga penegak hukum Indonesia lainnya pada tahun 2013. JCLEC dan para donor telah lama mendukung
pengembangan
dan
penggunaan
keahlian
lokal
dalam
melaksanakan program pelatihan penegakan hukum di JCLEC. Penggunaan staf pelatihan penegakkan hukum nasional telah memberikan manfaat tambahan yaitu penghematan biaya bagi para donor, yang berakibat meningkatnya jumlah kursus yang disampaikan. Tren ini merupakan suatu langkah maju yang positif terhadap penyampaian suatu kapasitas dan kapabilitas pelatihan yang berkelanjutan baik secara nasional maupun di
KONTRIBUSI DONOR
dalam kawasan.
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
56
Salah satu program unggulan JCLEC adalah pelatihan untuk UPPA (Unit Pelayanan Perempuan dan Anak). Program ini diikuti oleh anggota Polri yang bertugas di unit penyidikan kejahatan yang memfokuskan pada kejahatan terhadap perempuan dan anak di Indonesia. Pada tahun 2013, program ini telah melatih lebih dari 125 personil Polri dan juga termasuk para petugas yang berasal dari Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung, dan Komisi Nasional untuk Perlindungan Anak dan Perempuan Indonesia, Kementerian Sosial dan berbagai LSM.
KONTRIBUSI DONOR
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
57
Program
penting
JCLEC
lainnya
adalah
Pelatihan
Kepemimpinan
dan
Pengambilan Keputusan. Difasilitasi dan disampaikan oleh Para pelatih JCLEC Polri,
program
keterampilan
tersebut dan
dirancang
kapasitas
para
untuk
meningkatkan
pemimpin
Polri
pengetahuan, pada
tingkat
distrik/kabupaten, sehingga mereka dapat menangani secara lebih baik terhadap isu-isu dan/atau kejahatan apapun yang muncul di Polda mereka dan juga untuk mengantisipasi munculnya ancaman apapun yang mungkin akan
mengganggu
pemilu
2014.
Program-program
tersebut
telah
menghasilkan 119 kapolres dari seluruh Indonesia termasuk 45 polisi wanita, yang menjabat sebagai wakapolres, kapolres, dan kanit-kanit baik di tingkat
KONTRIBUSI DONOR
Polda maupun Polres.
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
58
Lebih lanjut, sebagai sumbangsih Polri untuk JCLEC, ada beberapa pelatih dari Polri datang dan membantu banyak program internasional di JCLEC. Hal ini membuktikan bahwa pengetahuan pelatih luar negeri telah berhasil diberikan kepada pelatih Indonesia dengan baik. Diharapkan akan lebih banyak lagi pelatih-pelatih Indonesia di masa yang akan datang mampu mengajar di lembaga-lembaga internasional lainnya.
KONTRIBUSI DONOR
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
59
SELANDIA BARU
Hubungan jangka panjang antara Pemerintah Selandia Baru dan JCLEC dalam menangani isu-isu kejahatan lintas negara di Indonesia berlanjut di tahun 2013. Pemerintah Selandia Baru, melalui Kepolisian Selandia Baru, mendukung kegiatankegiatan
pelatihan
penegakan
hukum
di
JCLEC
melalui
pendanaan
dan
penyampaian pelatihan penyelundupan manusia dan program-program pencucian
KONTRIBUSI DONOR
uang.
Peserta “Pelatihan Keterampilan Investigasi Bagi Para Penyidik Tindak Pidana Penyelundupan Manusia”
JCLEC didalam kolaborasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi
Keuangan
Australia
(AUSTRAC)
telah
mengidentifikasi
seluruh
persyaratan dari pemerintah mengenai paket pelatihan khusus pencucian uang bagi Polri. Pelatihan ini telah dikembangkan sebagai respon terhadap kebutuhan untuk JCLEC ANNUAL REPORT 2013
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
60
kerjasama antara institusi-institusi investigasi Indonesia yang bertanggung jawab dalam melakukan investigasi kejahatan-kejahatan keuangan. Pelatihan ini akan memastikan penggunaan secara maksimal informasi intelijen keuangan, peningkatan kapabilitas, dan membangun kerjasama dan kapasitas para penyidik dalam melaksanakan investigasi-investigasi keuangan. Dibimbing oleh anggota Kepolisian Selandia Baru dari bagian Kelompok Kejahatan Keuangan dan AUSTRAC, pelatihan akan dilanjutkan hingga tahun 2014.
Selama tahun 2013 Selandia Baru telah menyampaikan program-program:
1. Pelatihan Gabungan Investigasi Tindak Pidana Pencucian Uang di
Indonesia
tingkat
1
3. Program
Pelatihan
Keterampilan Investigasi untuk 3. Program Pelatihan Para PenyidikInvestigasi Tindak Pidana Keterampilan untuk Penyelundupan Para Penyidik Manusia Tindak ke-6 Pidana
Angkatan 8 1 – 5 Juli
16 – 27 September Penyelundupan Manusia ke-6
36 peserta
21 – peserta 16 27 September 21 peserta 4. Pelatihan Gabungan Investigasi
2. Pelatihan Gabungan Investigasi
Tindak Pidana Pencucian Uang 4. Pelatihan Gabungan Investigasi
Tindak Pidana Pencucian Uang
di Indonesia tingkat Uang 2 Tindak Pidana Pencucian
di
Angkatan 4 di Indonesia
Indonesia
tingkat
2
Angkatan 3
9 – 13 Desember Angkatan 4
9 – 13 September
21–peserta 9 13 Desember
32 peserta
21 peserta
tingkat
2
KONTRIBUSI DONOR
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
61
Pelatih Tetap Kerajaan Inggris Inspektur Detektif David Gray
Pemerintah Inggris telah mendukung JCLEC sejak 2005 dengan mendanai pelatihan kepolisian dan menempatkan seorang Penasihat Pelatihan Polisi Inggris dari Komando Anti Teror Inggris (SO15).
Atas dasar pertimbangan bahwa JCLEC sebagai sebuah fasilitas pendidikan kelas dunia dengan reputasi internasional yang luar biasa, pemerintah Inggris melihat JCLEC sebagai tempat yang sesuai bagi pengembangan kapasitas
anti
terorisme
Inggris
di
Asia
Tenggara
guna
mendukung
Indonesia, Australia dan mitra Internasional lain.
Tujuan program pelatihan Inggris di JCLEC adalah: untuk memberikan pengembangan kapasitas anti teror yang komprehensif bagi anggota Polri, dan untuk memperkuat manajemen strategis, kapabilitas investigasi dan pengumpulan intelijen dari kepolisian Anti Terorisme Indonesia.
Pada
tahun
2013
para
Perwira
Kepolisian
Republik
Indonesia
telah
KONTRIBUSI DONOR
melaksanakan mayoritas program – program pelatihan yang didanai oleh Inggris, yang telah dilatih dan dibimbing selama lebih dari dua tahun oleh Pelatih Tetap Inggris. Sehingga, pengembangan kapasitas kemandirian untuk pelatih asli Indonesia sekarang sudah dapat dicapai melalui kursus di JCLEC yang didanai oleh Inggris. Pelatih Inggris dengan tulus berterima kasih atas dukungan yang signifikan pada saat ini yang telah diterima baik dari manajemen JCLEC maupun Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
62
Kursus
Manajemen
Investigasi
Anti
Terorisme
telah
dirancang
untuk
mendukung pengembangan pemolisian anti terorisme di Indonesia dan Asia 58
Tenggara dengan bekerja bersama dalam kemitraan untuk mengembangkan keterampilan personal dan profesional polisi guna memerangi terorisme, sementara itu juga untuk mendorong pengertian, rasa hormat dan kolaborasi antara kepolisian dan lembaga lainnya. Kursus baru tentang Perlawanan terhadap Ekstremisme Kekerasan berfokus pada nilai yang mengadopsi pendekatan pemolisian yaitu menempatkan akuntabilitas masyarakat dalam operasi pemolisian dan berkeyakinan bahwa pendekatan semacam ini dapat memberikan pengaruh dalam meningkatkan kepercayaan
dan
kesatuan
masyarakat.
Kursus
ini
mendukung
pengembangan model keterlibatan masyarakat dan memperkenalkan Polri kepada pengawasan terhadap tekanan masyarakat serta penilaian dampak. Kursus
ini
juga
menilai
kerentanan
individu
terhadap
ekstremisme
kekerasan, bekerja bersama dengan mitra strategis untuk mengatasi kerentanan tersebut.
Perwira Polri bekerjasama dengan Inspektur Detektif Gray telah mengadopsi dan mengadaptasi strategi dan proses dari Inggris guna meningkatkan kinerja organisasi. Hal ini telah dibuktikan dengan hasil mereka dalam melawan ancaman terorisme yang terus berkembang di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
KONTRIBUSI DONOR
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
63
Para Peserta Kursus Penggalangan Napi berada di luar Lapas Semarang
Komando Anti Terorisme Kepolisian Metropolitan (SO15) telah diakui secara internasional sebagai pemimpin dalam bidang ini, terutama dalam kaitannya melawan ancaman baik teroris domestik maupun internasional. Berbagi pengalaman ini telah sangat membantu Polri untuk mengatasi masalah yang sama dengan yang mereka hadapi di Indonesia, khususnya dalam melawan pengaruh ekstremis dan membangun kepercayaan dalam semua kelompok masyarakat.
Perwira Penghubung Inggris untuk Anti Terorisme Asia Tenggara (South East Counter Terrorism Extremism Liaison Officer / CTELO) Komisaris Besar Polisi Detektif
Mark Morgan dan pelatih tetap JCLEC
David Gray juga
menyampaikan presentasi anti terorisme pada Program
Kepemimpinan
KONTRIBUSI DONOR
Eksekutif Regional (Regional Executive Leadership Program / RELP) yang didanai
oleh
Kepolisian
Federal
Australia
(AFP),
Manajemen
Internasional untuk Kejahatan Serius (International Management of Serious Crime / IMOSC) dan Analisis Intelijen Kriminal Asia Tenggara yang didanai oleh Interpol. Duta Besar Inggris Yang Mulia Mark Canning telah mengunjungi JCLEC pada tanggal 31 Januari. Pada saat itu beliau secara resmi menutup kursus
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
64
Program
Manajemen Investigasi Anti Terorisme Asia Tenggara. Komandan SO15 Richard Walton telah mengunjungi JCLEC pada bulan Nopember. Tamu lain yang tercatat mengunjungi JCLEC adalah CTELO Inggris yang baru yaitu Detektif Inspektur Kepala Ewan Kindness, Penasehat Politik Mark Taylor, Manajer Proyek Anti Terorisme Inggris, Colin Cameron dan Sekretaris kedua bidang Politik, Millie McKevitt.
KONTRIBUSI DONOR
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
65
Pada tahun 2013 telah dilaksanakan 11 program di JCLEC dengan jumlah peserta sebanyak 193. Kursus-kursus tersebut sebagai berikut: 1. Kursus Manajemen Investigasi Anti Terorisme Asia Tenggara
7. Program
Kepemimpinan
Eksekutif Regional (didanai dan 7. Program Kepemimpinan
14 Januari – 1 Februari
Eksekutif Regional (didanai dan dilaksanakan oleh Australia)
24 peserta
23 Septemberoleh – 11Australia) Oktober dilaksanakan 29 September peserta 23 – 11 Oktober
2. Kursus Manajemen Investigasi
29 peserta
Anti Terorisme
8. Kursus
Keterampilan
4 – 15 Februari
Wawancara 8. Kursus
Keterampilan
30 September – 4 Oktober Wawancara
22 peserta
12 September peserta 30 – 4 Oktober 3. Kursus Manajemen Investigasi
12 peserta
Anti Terorisme
9. Kursus Penggalangan Napi
15 – 26 April
18 – 22Penggalangan November 9. Kursus Napi 18 22 November 12 – peserta
23 peserta
12 peserta 4. Kursus Manajemen Investigasi
10. Kursus Penggalangan Napi 25 – 29Penggalangan November 10. Kursus Napi
Anti Terorisme
25 29 November 12 – peserta
13 – 24 Mei
12 peserta
19 peserta
11. Kursus Melawan Ekstrimisme
KONTRIBUSI DONOR
5. Seminar
Pelatih
Polri
untuk
Kekerasan 11. Kursus Melawan Ekstrimisme
Kursus Inggris
Kekerasan 2 – 6 Desember
3 – 4 Juli
20– peserta 2 6 Desember
8 peserta
20 peserta
6. Kursus
Keterampilan
Wawancara 23 – 27 September 12 peserta
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
66
PROGRAM BANTUAN ANTI TERORISME DARI DEPARTEMEN PEMERINTAH AMERIKA (ATA)
Sejak tahun 2003, Lembaga Bantuan Anti Terorisme (ATA) telah bermitra dengan Republik Indonesia untuk mendorong upaya–upaya kooperatif antara petugas penegak hukum Amerika dengan petugas penegak hukum dari Kepolisian Nasional Republik Indonesia yang terlibat langsung di garis depan peperangan global terhadap terorisme. Pada tahun 2013 ATA telah memulai pelaksanaan program–program pelatihan di JCLEC. Ke 8 (delapan) kursus-kursus ATA telah dirancang untuk membangun kapasitas penegak hukum dalam bidang investigasi, keamanan perbatasan, perlindungan
terhadap
target–target
penting,
kepemimpinan
dan
manajemen, kerjasama dan koordinasi regional, manajemen insiden insiden kritis, dan keamanan dunia maya dan program – program pelengkap lainnya yang dilaksanakan oleh negara donor lain.
KONTRIBUSI DONOR
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
67
Pelatihan Pertolongan Pertama saat kursus Respon Pertama terhadap Insiden Teroris dan Responder Pertama dalam Stabilisasi Medis
ATA telah menyampaikan program-program berikut: 4. Kursus 1. Surveilan
untuk
penegakan
Respon
Pertama
4. terhadap Kursus Respon Teroris Pertama Insiden dan
hukum
Responder pertama terhadap Insiden Terorisuntuk dan
4 – 15 Februari
Stabilisasi ke 1 ResponderMedis pertama
20 peserta
6 – 17 Mei Medis ke 1 Stabilisasi
untuk
6 –peserta 17 Mei 69 2. Pelatihan
Pengamanan
69 peserta
Infrastruktur Vital
5. Kursus
25 Februari – 8 Maret
Insiden dan 5. terhadap Kursus Respon Teroris Pertama
Respon
terhadap Insiden Terorisuntuk dan Responder Pertama
23 peserta
Stabilisasi ke 2 Responder Medis Pertama
KONTRIBUSI DONOR
3. Pelatihan
Pengamanan
3 – 14 JuniMedis ke 2 Stabilisasi
Infrastruktur Vital
73 3 –peserta 14 Juni
11 - 22 Maret
73 peserta
24 peserta
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
68
Pertama
untuk
6. Kursus
Respon
Pertama
terhadap Insiden Teroris dan Responder
Pertama
untuk
Stabilisasi Medis ke 3 8 – 19 Juli 78 peserta
7. Digital Forensik dan Konsultasi Hibah Peralatan 19 – 30 Agustus 13 peserta
8. Surveilan
untuk
Penegakan
Hukum 9 -20 September 20 peserta
KONTRIBUSI DONOR
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
69
PROGRAM PELATIHAN GABUNGAN
Pelatihan Keterampilan Investigasi Para Penyidik Penyelundupan Manusia
untuk
Kursus ini berfokus pada pemberian keterampilan yang dibutuhkan para personil penegakan hukum dari Asia Tenggara untuk melakukan investigasi Penyelundupan Manusia dengan baik. Materi pelatihan meliputi: analisis intelijen, pengelolaan Tempat Kejadian Perkara dan penanganan barang bukti, wawancara dan perencanaan investigasi, aset manusia dan perekrutan informan, serta latihan berbasis skenario yang dilaksanakan dalam 2 hari.
Dalam mendukung sasaran JCLEC untuk menghindari duplikasi upaya para donatur, kemitraan tri-lateral yang pertama (antara Pemerintah Australia, Kanada
dan
Selandia
Baru)
telah
menghadirkan
para
pakar
untuk
PROGRAM KOLABORASI GABUNGAN
memberikan suatu pengalaman pelatihan internasional yang sesungguhnya.
Pada tahun 2013, Kepolisian Berkuda Kanada, Kepolisian Selandia Baru dan Kepolisian Federal Australia melanjutkan keterlibatan mereka dalam kemitraan tri-lateral untuk memberikan pelatihan Teknik – teknik Investigasi Penyelundupan Manusia untuk Asia Tenggara dan Luar negeri. Lima (5) – kursus 2 minggu telah dilaksanakan di tahun 2013. Masing-masing negara mitra tri-lateral telah mendanai program – program tersebut. Program yang terakhir telah dilaksanakan di bulan Nopember 2013. Sebagai hasil kesuksesan luar biasa dari program tri-lateral ini, masing – masing negara
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
70
mitra telah memperbaharui komitmen mereka dengan memberikan enam (6) program pelatihan tambahan untuk 2 tahun mendatang (2014 – 2015)
1. Program 66
Pelatihan
Keterampilan
Investigasi
untuk
Para
Penyidik
Para
Penyidik
Para
Penyidik
Para
Penyidik
Para
Penyidik
Penyelundupan Manusia ke 3 (didanai oleh Kanada) 4 – 15 Februari 26 peserta 2. Program
Pelatihan
Keterampilan
Investigasi
untuk
Penyelundupan Manusia ke 4 (Didanai oleh Australia) 15 – 26 April 25 peserta 3. Program
Pelatihan
Keterampilan
Investigasi
untuk
Penyelundupan Manusia ke 5 (Didanai oleh Australia) 10 – 21 Juni 26 peserta 4. Program
Pelatihan
Keterampilan
Investigasi
untuk
Penyelundupan Manusia ke 6 (Didanai oleh Selandia Baru) 16 – 27 September 21 peserta 5. Program
Pelatihan
Keterampilan
Investigasi
untuk
Penyelundupan Manusia Tahap 2 - 1 (Didanai oleh Kanada) 18 – 29 November 26 peserta PROGRAM KOLABORASI GABUNGAN
Peserta saat Praktik Skenario
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
71
PARA KONTRIBUTOR LAIN
Analisis Intelijen Kriminal INTERPOL untuk Asia Tenggara (didanai oleh INTERPOL dan Kanada) 30 September – 11 Oktober 24 peserta Program ini telah dirancang untuk melengkapi para analis intelijen dan para penyidik
di
lapangan
dengan
keterampilan
yang
dibutuhkan
untuk
menganalisa sejumlah informasi yang berasal dari berbagai sumber dan untuk mengembangkan intelijen yang akurat yang berasal dari informasi ini. Para peserta memiliki kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan mereka dan penggunaan alat – alat dan layanan INTERPOL, untuk berbagi perspektif nasional terhadap kondisi saat ini dari analisis kriminal yang berkaitan dengan upaya – upaya anti terorisme di Asia tenggara dan mempromosikan
KONTRIBUTOR LAIN
kerjasama internasional dan bantuan timbal balik.
Duta Besar Kanada untuk Indonesia Yang Mulia Donald Bobiash pada penutupan kursus
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
72
Kursus Pelatihan Anti Penyelundupan untuk Staf Unit Intelijen Pelabuhan (didanai oleh Kanada dan UNODC) 18 – 22 Februari 23 peserta
Program ini telah dirancang untuk mendukung pembentukkan Unit – unit Intelijen Pelabuhan, dengan kapasitas operasional bergerak di Kamboja, Indonesia
dan
Thailand
untuk
merespon
secara
efektif
terhadap
penyelundupan imigran di perairan. Tujuan dari program tersebut adalah untuk membekali staf unit intelijen pelabuhan dengan pengetahuan dan keterampilan yang mendasar tentang para petugas perbatasan. Pelatihan tersebut difokuskan kepada bagaimana mengurangi tingkat aktifitas pelaku kejahatan di perairan dan untuk meningkatkan kerjasama dalam melawan perdagangan narkoba, penyelundupan imigran dan perdagangan manusia.
KONTRIBUTOR LAIN
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
73
PELATIHAN KHUSUS JCLEC 1.
FASILITAS CBT Pelatihan berbasis komputer (CBT) adalah hasil kerjasama antara
JCLEC dan UNODC. Dalam pelatihan ini terdapat lebih dari 70 modul pelatihan transnasional di antaranya Anti perdagangan manusia, anti pencucian uang, identifikasi narkoba, intelijen.
Pelatihan CBT menuntut kemandirian belajar dari peserta. Pelatihan ini bertujuan untuk mendukung pelatihan utama yang dilaksanakan JCLEC dan ada beberapa modul yang digunakan sebagai prasyarat beberapa pelatihan di JCLEC. Sistem pembelajaran ini memungkinkan para peserta untuk belajar secara individu tanpa perlu merasa takut membuat kesalahan atau terbatasi oleh waktu. Peserta dapat mengulangi pelajaran dan tes serta mempelajari modul-modul sesuai dengan keadaan masing-masing. Setelah menyelesaikan modul-modul yang diambil, peserta akan mendapatkan sebuah sertifikat
PELATIHAN KHUSUS JCLEC
berstandar internasional sebagai tanda kelulusan.
Pelatihan CBT dinilai sangat efisien dan telah mendorong JCLEC untuk membangun lebih banyak lagi lab CBT agar lebih dekat dengan personel Polri di wilayah guna lebih banyak anggota Polri yang dapat dilatih dan memiliki pengetahuan dasar yang kuat mengenai kejahatan lintas negara. Oleh karenanya JCLEC kemudian membangun Lab CBT di Akademi Kepolisian,
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
74
Pusdik Reskrim Mega Mendung, TNCC Mabes Polri, SPN Kupang, Polda Bali dan Polda Mataram.
2.
FASILITAS KERIS
JCLEC bekerjasama dengan Komisi Eropa telah membangun Ruang Simulasi Immersif yang dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas pendukung; seperti dokumen tertulis, rekaman video dan audio guna memantau pembuatan keputusan dalam proses yang langsung dan nyata dalam penanganan insiden kritis, penyidikan dan operasi. Ruang Simulasi Immersif tersebut diberi nama KERIS, suatu singkatan, yang diterjemahkan secara luas dari Bahasa Indonesia sebagai Kolaborasi, Edukasi, Realitas, Imersi dan Simulasi.
KERIS
mengacu
pada
piranti
linak,
kombinasi
teknologi dan pedagogi yang dikembangkan oleh UNODC (United Nations Drugs
and
Office
Crimes)
on dan
berkolaborasi dengan NPIA (National
Policing
Improvement Agency) dari Inggris dan didanai oleh Komisi Eropa untuk memperkuat kapasitas pelatihan JCLEC Semarang. Ini merupakan sistem pembelajaran simulasi imersi yang menggunakan beragam masukan seperti dokumen tertulis, video dan audio untuk memantau pengambilan keputusan secara langsung selama latihan
investigasi.
Pembelajaran imersi biasanya melibatkan beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4-7 peserta dalam latihan berbasis skenario. Kelompok tersebut bekerja sama untuk menangani tantangan yang muncul dari situasi yang
PELATIHAN KHUSUS JCLEC
insiden kritis, dan dapat digunakan pula untuk pelatihan operasional dan
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
75
sedang berlangsung di mana keputusan yang mereka ambil terekam dari awal hingga akhir. Semua kelompok mendapatkan masukan yang sama namun keputusan yang diambil seringkali berbeda. Masukan dapat diberikan pada waktu yang berbeda tergantung kemajuan kelompok. Kelompokkelompok tersebut kemudian akan dipertemukan untuk mendiskusikan pertimbangan dan pengambilan keputusan mereka, yang dengan demikian akan meningkatkan kemampuan dan pemahaman mereka. Fasilitas ini merupakan fasilitas pertama di Indonesia dan sekarang beroperasi. Hal ini merupakan komponen utama dari keseluruhan program dan merupakan bagian yang sangat penting dari program-program pelatihan di mana penilaian operasional, kerja sama antar-lembaga dan pengambilan keputusan menjadi elemen utamanya.
Fasilitas KERIS diresmikan pada tanggal 12 Oktober 2011 di JCLEC, dihadiri oleh Komisaris Jenderal Polisi Drs. Oegroseno (Kalemdikpol), Commander Bruce Giles (Manajer AFP untuk Indonesia) serta Bpk. Andreas Roettger yang
PELATIHAN KHUSUS JCLEC
mewakili Duta Besar Komisi Eropa Yang Mulia Julian Wilson.
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
76
KUNJUNGAN RESMI TAHUN 2013 N0 1
TANGGAL
TAMU
10 Januari 2013
Bp. Novel Hawari
TOTAL 2
Diplomatic Security Service – Anti Terrorism Assistance (DSS-ATA)/ (Layanan Keamanan Diplomatik – Bantuan anti terorime) Kedutaan Besar Amerika di Jakarta 2
14 January 2013
Brigadir Jenderal Polisi. Imam Yadi
1
Suhartono Kepala bidang Administrasi dan Perencanaan , Kepolisian Republik Indonesia (Polri) Lembaga Pendidikkan 3
14 Januari 2013
Bp. Mark Taylor
1
Kedutaan Besar Inggris di Jakarta 4
22 Januari 2013
Inspektur Jenderal Polisi. Boy Salamuddin
1
Kepala Divisi Hubungan Internasional – Polri 5
31 Januari 2013
Y.M Mark Canning
1
Duta Besar Inggris 6
12 Februari 2013
Kunjungan, Kementerian Luar Negeri
4
Republik Indonesia Indonesian: 1. Bp. Pitono Utomo 2. Bp. Philemon Arobaya 3. Bp. Dicky Soerjanatamihardja
7
14 Februari 2013
Bp. Ian Brownlie,
2
Wakil Ketua Bidang Misi, Kedutaan Besar Selandia Baru, Jakarta 8
14 Februari 2013
Ibu Barbara Anderson Komandan, Penjaga Keamanan Pantai
4
KUNJUNGAN RESMI 2013
4. Bp. Riezha Rahardian Maulana
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
77
Amerika Serikat (USA), Pengendalian Ekspor & keamanan perbatasan terkait 9
15 Februari 2013
Mr. Dana Smith
2
Perwira Pertama bidang Politik, Kedutaan Besar Kanada di Jakarta 10
25 Februari 2013
Inspektur Jenderal Pol. Didiek Sutomo
1
Triwidodo Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah 11
05 Maret 2013
Departemen Urusan Luar Negeri &
3
Perdagangan Internasional Kanada 1. Joe Sterritt – Manajer Proyek Snr. – Departemen Urusan Luar Negeri dan Perdagangan Internasional Trade (DFAIT)/ACCBP 2. Brian Moreau – Manajer Pelatihan Kepolisian Berkuda Kanada (RCMP) 3. Valerie Nabb – Penasehat Kebijakkan 12
15 Maret 2013
Bp. Bill Fisher
1
Duta Besar Australia untuk Konter Terorisme 13
17-21 Maret 2013
Komandan Fiona Drennan
2
Manajer Pembelajaran & Pengembangan Kepolisian Federal Australia (AFP)
KUNJUNGAN RESMI 2013
14
21 Maret 2013
Y.M Martin Bille Herman Duta Besar Denmark untuk Indonesia
15
20 Maret 2013
Donor Meeting: 1. Komisaris Besar Polisi Aby Nursetyanto – DivHubInter Polri – Indonesia 2. Komandan Fiona Drennan –Manajer Pembelajaran dan Pengembangan
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
78
4
14
Kepolisian Federal Australia (AFP) – Australia 3. Ms. Sasha Rayner – Perwira Proyek Pembelajaran dan Pengembangan Kepolisian Federal Australia (AFP) – Australia 4. Bp. David Gray – Penasehat Pelatihan Polisi Kerajaan Inggris 5. Y.M Martin Bille Herman – Duta Besar Denmark untuk Indonesia. 6. Bp. Mikael Ekman – Wakil Kepala bidang Misi – Kedutaan Besar Denmark di Jakarta 7. Ibu. Yuniearti Setyaningsih – Perwira Senior bidang Pembangunan – Kedutaan Besar Denmark di Jakarta 8. Bp. Thomas Christian Mikkelsen – Bidang Pengembangan Internal – Kedutaan Besar Denmark di Jakarta 9. Monica Tanuhandaru – United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) Indonesia 10.Bp. Mark Stanley – United Nations Office of Drugs and Crime
11.Bp. Jonathan Yendall – Penasehat Politik – Kedutaan Besar Kanada di Jakarta 12.Bp. Martin Van den Bosch – Wakil Kepala Departemen Politik –
KUNJUNGAN RESMI 2013
(UNODC).
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
79
Kerajaan Belanda di Jakarta 13.Bp. Neil Banks – Perwira Penghubung Kepolisian –Kedutaan Besar Selandia Baru di Jakarta 14.Bp. Juan Carlos Garrido – Atase urusan dalam negeri – Kedutaan Besar Spanyol di Jakarta 16
17 April 2013
Sesdilu Angkatan 50 – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia 1. Achmad Rizal Purnama – Kasubbag Kerjasama bidang Politik, Sosial dan Keamanan Amerika – Eropa Biro Administrasi Menteri 2. Aditya Timoranto – Kasie – Asia Pasifik – Direktorat Konsuler 3. Anggraeni Widyastuti – Staff – Direktorat Jenderal – Kerjasama ASEAN. 4. Ardyanti Sardaharini Wirajuda – Kasie – Hukum, Imigrasi & Konsuler, Direktorat Politik dan Keamanan ASEAN. 5. Arifina Eka Sari – Kasubbag – Organisasi Non Pemerintah dan organisasi Internasional, P2K-OI
KUNJUNGAN RESMI 2013
6. Arvinanto Soeriatmadja – Diplomat – Staf Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional, 7. Bambang Wishnu Khrisnamukti – Kasie – Komoditas Pertanian dan Perkebunan – Direktorat PPI 8. Basriani Basrul – Kasie bidang
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
80
Politik dan Keamanan I, Direktorat Timur Tengah dan Asia Pasifik 9. Bharata Suprihanto – Kasubbag – Analisa dan Perencanaan Anggaran untuk Kantor Perwakilan, Biro Perlengkapan. 10.Bonafasius Agung Nugroho – Staff di Inspektorat Jenderal 11.Budi Rahmat Suryasaputra – Kasubbag – Bidang Analisa dan Perencanaan Anggaran untuk Kantor Perwakilan – Biro Perlengkapan. 12.Dadang Rahmat – Kasie – Monitoring dan Pelaksanaan – Direktorat PWNI dan BHI 13.Dandy Fikhriyanti Soeparan – Kasie Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan II-3, Direktorat Asia Timur dan Pasifik 14.Dewi Lestari – Kasubbag – Urusan Sosial, Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN. 15.Dyah Kuncorowati – Kasie – Politik dan Keamanan – Direktorat Timur Tengah
Evaluasi dan perencanaan Anggaran untuk kantor Perwakilan , Biro Organisasi dan Perencanaan. 17.Febby Fahrani – Kasubbag – Administrasi – BAKP
KUNJUNGAN RESMI 2013
16.Fahmi Ali Sarosa – Kasubbag –
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
81
18.Gita Loka Mukti – Staf dministrasi Menteri. 19.Gunarmand Parulian Hasiholan – Kasubbag – Urusan Internal – Biro Perlengkapan. 20.Hanafi – Kasie – bidang Politik dan Keamanan II-1, Direktorat Timur Tengah dan Pasifik. 21.Jati Heri Winarto – Kasie – Paspor untuk Asia Pasifik dan Afrika, Direktorat Konsuler. 22.Jodi Mahardi – Kasubbag – Informasi dan Hukum, BAKP 23.Muhammad Fattah Hidayat Hardiwinangun – Kasie Keamanan – Direktorat Administrasi Publik. 24.Novi Dwi Ratnasari – Kasie – Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan II-1, Direktorat Eropa Tengah dan Timur. 25.Nurus Syamsi – Kasie – Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Direktorat Amerika Utara dan Tengah. 26.Ricky Eka Virgana Ichsan – Kasie – KUNJUNGAN RESMI 2013
Politik dan Keamnan I – Direktorat Amerika Tengah dan Utara. 27.Riena Dwi Astuti – Kasie – Perjanjian Internasional untuk urusan Ekonomi, sosial dan budaya, Direktorat Perjanjian Internasional untuk urusan
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
82
ekonomi, sosial dan budaya. 28.Royhan Nevy Wahab – Staf untuk Biro Administrasi Menteri. 29.Satryo Bramono Brotodiningrat – Kasie – Keuangan dan Lembaga Internasional – Direktorat PELH 30.Soneta Asmara – Kasie – Politik dan Keamanan 31.Tony Wibawa – Kasubbag – Pengendalian Anggaran kawasan Asia Pasifik, Biro Keuangan. 32.Umbara Setiawan – Kasie – Urusan Pendidikkan dan Budaya, Direktorat untuk Perjanjian Internasional untuk urusan Ekonomi, Sosial dan Budaya. 33.Veronica Vicka Ancilla Rompis – Kasubbag – Pelayanan Khusus BAKP. 34.Yudhi Ardian – Kasubbag – Kawasan Afrika Tengah dan Selatan, P3K2 Aspasaf. 35.Andriamialiharison Nary Lys – Mandagaskar 36.Mohammad Ali Maudha – Yaman 37.Faycal Si Fodil – Aljazair
39.Philip Donald Kargbo – Sierra Leone 40.Mohammad Worku Kedir - Ethiopia 17
18-19 April 2013
Bp. Phillip Moss Komisioner Integritas untuk Komisi
4
KUNJUNGAN RESMI 2013
38.Dusanka Seslija – Serbia
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
83
Integritas Penegakkan Hukum Australia 18
18 April 2013
Bp. Villy Sovndal Menteri Luar Negeri Denmark
19
18 April 2013
Bp. Peter Lambertucci Perwira Penghubung Senior untuk Kepolisian Berkuda Kanada (RCMP)
20
22 April 2013
Bp. Samuel Wade
21
25 April 2013
Komisaris Jend. Pol. Nurfaizi Suwandi
22
3 Mei 2013
Taruni Akademi Kepolisian
23
6 Mei 2013
Brigadir Jenderal Pol. Ahmad Sukrani
Duta Besar Indonesia untuk Mesir
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah 24
20 Mei 2013
Komandan Brian McDonald Manajer Kepolisian Federal Australia(AFP) Konter terorisme Dalam Negeri Brigadier Jen.Pol. Petrus Golose Direktur Operasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
25
12 Juni 2013
RSO Bali Process 1. Bp. Greg Kelly – Penasehat Menteri 2. Ibu. Areti Sianni – Perwira Senior bidang Suaka Regional/Kebijakan Imigrasi, Komisioner Tinggi PBB
KUNJUNGAN RESMI 2013
untuk Pengungsi (UNHCR) 3. Ibu. Sophie Nonnenmacher 4. Ibu. Penny Dewi Herasati – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia 5. Bp. Punjul Setya Nugraha – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
84
26
13-14 Juni 2013
27
15 Juni 2013
Y.M Dr. Georg Witshel
2
Duta Besar Jerman untuk Indonesia Kunjungan Akademi Kepolisian dan
1
Akademi Kemiliteran 28
19 Agustus 2013
Inspektur Jend. Pol. Dwi Priyatno
1
Kapolda Jawa Tengah 29
9 September
Bp. Stephen Wong
2013
1
Wakil Duta Besar, Selandia Baru di Jakarta
30
16 September 2013
Bp. Phill Hewitt
1
Perwira bidang Politik – Kedutaan Besar Selandia Baru di Jakarta
31
23 September 2013
32
Kom.Jend.Pol. Oegroseno
1
Wakapolri
10 Oktober 2013
Ibu Lucinda Chappel
3
Direktur Regional Asia Tenggara, Universitas Griffith, Brisbane 33
10 Oktober 2013
WAPM Van Dongen – Vrije University
2
Doris Eerhart – Netherlands Forensic Institute 34
11 Oktober 2013
Y.M Donald Bobiash
35
18 Oktober 2013
Bp. Febryan Ruddyard
2
Duta Besar Kanada untuk Indonesia 1
Kementerian Luar Negeri Indonesia 36
28 Oktober 2013
Assoc. Prof. Alex Forrest
1
Kepala Bidang Sains Forensik, Griffith
37
31 Oktober 2013
Ibu Lauren Bronstein
1
Manajer Senior Program Konter Terorisme Kepolisian Berkuda Kanada Royal (RCMP) 38
14-15 November
Komandan Richard Walton
4
KUNJUNGAN RESMI 2013
University, Brisbane
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
85
2013
Kepala Komando Konter Terorisme Kerajaan Inggris
39
19 November
Tim Evaluasi Denmark :
2013
4
1. Bp. Anders B. Jorgensen 2. Sofie Arjon Schutte 3. Binny Buchory 4. Yunie Setyaningsih
40
41
19 November
Ibu Julia Coulson, Lembaga Layanan
2013
Perbatasan Kanada
20-22 November
Asisten Komisioner Leanne Close –
2013
Manajer Nasional Sumber daya Manusia
1
1
Kepolisian Federal Australia (AFP) 42
43
22 November
Y.M Martin Bille Herman
2013
Duta Besar Denmark untuk Indonesia
28 November
Acara Penutupan Laporan Kejahatan
2013
Lintas Negara dan Peradilan Pidana : 1. Insp. Jend. Pol. Eko Hadi Sutedjo – Gubernur Akpol 2. Brig. Jend.Pol. Arman Depari – Kepala Bidang Kriminal dan Investigasi, Polri 3. Brig. Jend.Pol. Anton Charliyan – Kepala Pendidikan dan Pengembangan Polri
KUNJUNGAN RESMI 2013
4. AKBP Yuli Cahyati – Divisi Hubungan Internasional Polri. 5. Kombes Pol. Mas Gunarso – Kepala bantuan Perencanaan Polri 6. Brig. Jend.Pol. Soepartiwi – Direktur Eksekutif Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC)
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
86
1
30
7. F/A Brian Thomson – Direktur Eksekutif Program Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC) 8. Kombes Pol. Eko Rudi Yuswanto – Direktur Administrasi, Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC) 9. Insp. Jend. Pol. Nicolaus Eko Riwayanto – Sekretaris Pertama Badan Nasional Narkotika (BNN) 10.Agus Santosa – Wakil Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). 11.Brigadir Jenderal Polisi Zulkarnaen – Direktur Kerjasama dan Hubungan Masyarakat, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). 12.Helmy Hadian – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). 13.Maimirza – Kepala Administrasi Umum – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Pemberantasan Korupsi (KPK) 15.Dewi Kania – Badan Pembangunan Nasional (Bappenas). 16.Marisan H. Nadaek – Badan Pembangunan Nasional
KUNJUNGAN RESMI 2013
14.Sari Wardhani – Komisi
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
87
(Bappenas). 17.Yudo Dwinanda Priadi – Badan Pembangunan Nasional (Bappenas). 18.Agus Kuswandono – Direktorat Jenderal Bea Cukai 19.Bambang Irawan – Direktorat Jenderal Imigrasi 20.Ahmad Fuad Rahmady – Direktorat Jenderal Pajak 21. M. Gaussyah – Manager Proyek – Kemitraan 22.Rahimah – Perwakilan Duta Besar Kerajaan Norwegia 23.Andreas Rottger – Uni Eropa (EU). 24.Novianti Manurung – Uni Eropa (EU). 25.Troel Vester – Manager Negara – Kantor PBB untuk Bidang Kejahatan dan Obat-Obatan (UNODC). 26.Yunus Hussein – Penasehat Khusus Presiden – Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan – KUNJUNGAN RESMI 2013
Satgas Pemberantasan Sindikat Kejahatan Terorganisir. 27.Budi Setiyono – Universitas Diponegoro. 28.Mustafa Erten – Kantor PBB untuk Bidang Kejahatan dan Obat-Obatan (UNODC).
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
88
29.Gede Suardana – Kantor PBB untuk 29.Benedicta Kristanti Perwakilan Dir. Kips RI. Bidang Kejahatan danKemenlu Obat-Obatan 30.Gede Suardana - Kantor PBB untuk (UNODC). Bidang Kejahatan dan Obat-obatan 30.Herbin Siahaan – Kantor PBB untuk (UNODC). Bidang Kejahatan dan Obat-Obatan 31.Herbin Siahaan - UKantor PBB untuk (UNODC). Bidang Kejahatan dan Obat-obatan 31.Helena Pongoh – Kantor PBB untuk (UNODC).
Bidang Kejahatan dan Obat-Obat 32.Helena Pongoh - Kantor PBB untuk (UNODC). Bidang Kejahatan dan Obat-obatan (UNODC).
44
3 Desember 2013
Ward Elcock – Penasehat Khusus Perdana Menteri
4
Kanada Bidang Penyelundupan Manusia dan Migrasi Ilegal. 45
6 Desember 2013
Brigjen Pol. Didi Agus Mintardi, Sp. JP.
11
DFM Kepala Rumah Sakit Bhayangkara
Total
229 230
KUNJUNGAN RESMI 2013
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
89
STATISTIK 2013
STATISTIK 2013
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
90
STATISTIK 2013
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
91
STATISTIK 2013
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
92
STATISTIK 2013
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
93
STATISTIK 2013
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
94
STATISTIK 2013
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
95
PROGRAM PELATIHAN JCLEC TAHUN 2013
NO.
KURSUS
TANGGAL
Kursus 1
Manajemen 14-31
NEGARA DONOR
TOTAL
Inggris
24
AFP
21
AFP/JCLEC
30
UK
22
DS-ATA/US
20
Kanada
22
AFP
16
Kanada/UNODC
23
AFP
16
DS-ATA/US
23
Investigasi Anti Teror Asia Januari Tenggara
2
Program
Investigasi 14-25
Keuangan 1/2013 Pelatihan
Januari
Gabungan 28 Januari-1
Investigasi Tindak Pidana Pebruari 3
Pencucian
Uang
Indonesia,
Tingkat
di I
Angkatan 6 4
5 6
Kursus
Manajemen 4-15
Investigasi Anti Teror
Februari
Pelatihan Surveillance Bagi 4-15 Aparat Penegak Hukum Pelatihan
Februari
Keterampilan 4-15
Investigasi
bagi
Penyidik Februari
Penyelundupan Manusia Program 3 Kursus 7
oleh
Sumber
AFP
–
Manusia 11-15
Dasar
dan
Februari
Menengah
PROGRAM PELATIHAN 2013
Pelatihan 8
Anti 18-22
Penyelundupan Anggota
Unit
untuk Februari Intelijen
Pelabuhan 9
Lokakarya SOP Pusat Data 20-22 Bom Republik Indonesia Pelatihan
10
Infrastruktur
Februari
Pengamanan 25 FebruariVital
– 8 Maret
Program 1
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
96
Pelatihan 11
Investigasi 4-15 Maret
JCLEC
30
Investigasi 4-15 Maret
AFP/JCLEC
20
Pengamanan 11-22 Maret
DS-ATA/US
24
Pertemuan Kelompok Ahli 20-21 Maret
UNODC Regional
14
untuk
(Bangkok)
Kejahatan Dunia Maya dan Forensik Internet
12
Program Keuangan 2 Pelatihan
13
Infrastruktur
Vital
–
Program 2
14
Percontohan
Panduan
Akademik
Pengamanan Perbatasan Konferensi 15
ICFMO 2-4 April
(Organisasi Forensik
JCLEC
129
Kesehatan Negara-Negara
Islam Pelatihan
Gabungan 8-12 April
AFP
33
AFP
32
AFP
25
UK
23
EC
20
Investigasi Tindak Pidana 16
Pencucian
Uang
Indonesia,
Tingkat
di I
Angkatan 7 Pelatihan
Gabungan 15-26 April
Investigasi Tindak Pidana 17
Pencucian
Uang
di
Indonesia,
Tingkat
II
Angkatan 2 Pelatihan Investigasi
bagi
Penyidik
Penyelundupan Manusia Program 4
19
20
Kursus
Manajemen 15-26 April
Investigasi Anti Teror Pengawasan
Berorientasi 30 April
Kepada Hasil
PROGRAM PELATIHAN 2013
18
Keterampilan 15-26 April
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
97
Pelatihan Respon Pertama 6-17 Mei 21
Insiden
Terorisme
DSS-ATA
69
AFP
37
UK
19
AFP
17
AFP
31
AFP
20
AFP
20
AFP TNCC
18
AFP
24
AFP
22
dan
Penanggap Pertama untuk Stabilisasi Medis Pelatihan
22
Investigasi 13-17 Mei
Tindak
Pidana
Penyelundupan
Manusia
bagi Anggota POLAIR 23
24
25
Kursus
Manajemen 13-24 Mei
Investigasi Anti Teror Lokakarya
Investigasi 20-24 Mei
Pendanaan Terorisme Lokakarya Pusat Data Bom 20-28 Mei Australia – Fase 2 Pelatihan
26
Investigasi 20-24 Mei
Kejahatan dan
Lintas
Negara
Wawancara
Saksi
Rentan – Program 1 Pelatihan 27
Investigasi 27-31 Mei
Kejahatan dan
Lintas
Negara
Wawancara
Saksi
Rentan – Program 2 28
Pelatihan Dasar Pengguna 27-31 Mei CMIS
29
Program
Investigasi 27 Mei-7 Juni
Keuangan 3
PROGRAM PELATIHAN 2013
Pertemuan Kelompok Kerja 30
Pusat
Data
Bom
29-31 Mei
Asia
Tenggara ke-14 Pelatihan Respon Pertama 3 31
Insiden
Terorisme
Juni-14 DSS-ATA
dan Juni
Penanggap Pertama untuk Stabilisasi Medis
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
98
73
Pelatihan 32
Investigasi 3-7 Juni
Kejahatan
Ekonomi
Denmark
18
AFP
29
AFP
24
dan
Kerjasama Antar Lembaga Pelatihan 33
Investigasi 10-21 Juni
Kejahatan Dunia Maya dan Forensik Internet Pelatihan
34
Keterampilan 10-21 Juni
Investigasi
bagi
Penyidik
Penyelundupan Manusia
35
Kursus
Internasional 17-28 Juni
AFP/L
Manajemen
DVI
Funded
dan
Dental
Kedokteran
&
D
20
Gigi
Forensik ke-6 Evaluasi 36
/
Kursus
Pengkajian 17-21 Juni
Kanada
6
Surveillance
Internasional RCMP 37
38
Program Analisis Intelijen 19-28 Juni
Lokakarya
18
Investigasi 24-28 Juni
AFP
19
HKP/Kepolisian
15
Kejahatan Obat-Obatan Anjangkarya Hongkong
39
AFP
AFP
Kunjungan
Kepolisian 25-27 Juni “Program
Hong Kong
Pembelajaran
Ke Daratan Utama dan Ke Luar Negeri Untuk Petugas Reserse di Tingkat Distrik” Pelatihan
Gabungan 1-5 Juli
Selandia Baru
36
Pencucian
Uang
Indonesia,
Tingkat
di I
Angkatan 8 41
Seminar Pelatih Polri ke 3-4 Juli
Inggris
Inggris
9
PROGRAM PELATIHAN 2013
Investigasi Tindak Pidana 40
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
99
Pelatihan Respon Pertama 8-19 Juli 42
Insiden
Terorisme
DSS-ATA
78
Denmark
37
Denmark
25
dan
Penanggap Pertama untuk Stabilisasi Medis
43
44
Unit Pelayanan Perempuan 22-26 Juli & Anak (UPPA) 1 Pelatihan bagi Komandan
Pelatihan 45
22-26 Juli
Wilayah (Kursus Kapolres) Internasional 18 Agustus-6 AFP
Manajemen
18
Kejahatan September
Serius 46
47
48
49
Penghibahan
US-DSS ATA
13
Denmark
40
DSS-ATA
22
AFP
20
AFP
31
Selandia Baru
32
Selandia Baru
21
Agustus
Unit Pelayanan Perempuan 27-31 & Anak (UPPA) 2
Agustus
Pelatihan Surveillance bagi 9-20 Penegak Hukum
September
Program Analisis Intelijen 9-20 AFP Kursus
50
Peralatan 19-30
Forensik Digital
September Investigasi 9-20
Kejahatan Dunia Maya dan September Forensik Internet
51
Pelatihan
Gabungan 9-13
Investigasi Tindak Pidana September Pencucian
Uang
di
Indonesia
PROGRAM PELATIHAN 2013
Pelatihan 52
Investigasi
Keterampilan 16-27 bagi
Penyidik September
Penyelundupan Manusia Program 6 Program
53
Kepemimpinan
Eksekutif Regional (RELP)
23
Sept-11 AIPM,
Oktober
Charles JCLEC
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
100
NPIA, Sturt,
29
54
Pelatihan
Keterampilan 23-27
Wawancara Anti Teror 1
Inggris
12
Inggris
21
Sept- Inggris
12
September
Program Percontohan dan 23-27 55
Evaluasi
Modul
goLEARN September
dan Adaptasi Pembelajaran Elektronik
56
Pelatihan Wawancara Anti 30 Teror 2
4Oktober
Lokakarya Tentang Praktek 30
57
Terbaik
Pembelajaran
Dewasa
dan
Pengembangan
Sept- Komisi Eropa
26
4Oktober
Modul
Pelatihan Program
Peningkatan 30
Sept-11 Interpol
20
Kapasitas oleh INTERPOL Oktober 58
tentang
Analisis
Kriminal
Intelijen
Kawasan
Asia
Tenggara 59
Kursus
Kursus 60
Investigasi 7-11 Oktober
AFP
18
AFP
10
Kejahatan Narkotika
oleh
Sumber
AFP
–
Manusia 7-11 Oktober
Dasar
dan
Menengah Percontohan 61
Modul
Baru 17-18
Komisi Eropa
7
Komisi Eropa
26
Keris dan Pelatihan yang Oktober Terkait di JCLEC Konferensi
tentang Metodologi Modern “goLEARN
&
17-18 Oktober
KERIS
UNODC” 63
64
Pelatihan Surveillance AFP
21 Oktober-1 AFP
10
Nopember Program
Investigasi 21 Oktober-1
AFP
Keuangan “Pelatihan untuk Nopember
19
PROGRAM PELATIHAN 2013
62
Regional
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
101
Pelatih”
Program 65
Pelatihan 28 Oktober-1
Kepemimpinan
&
Pengambilan
Denmark
21
KOMISI EROPA
44
KOMISI EROPA
135
KOMISI EROPA
50
Denmark
24
KOMISI EROPA
82
KOMISI EROPA
54
November
Keputusan
untuk Polisi Wanita 66
67
68
69
70
71
Pelatihan
Pelatihan
UNODC 21-25 Oktober
Mobile
UNODC 20-25
GoLearn - Ambon Pelatihan
Mobile
Oktober UNODC 28-31
GoLearn - Balikpapan
Oktober
Kursus Kapolres
11-15 November
Pelatihan
Mobile
UNODC 11-14
GoLearn - Manado Pelatihan
Mobile
November UNODC 12-14
GoLearn - Palangkaraya Pelatihan
72
Mobile
GoLearn - Papua
November
Surveillance 18
Nov-6 Kanada
10
RCMP – Pelatihan untuk Desember Pelatih Kursus
73
Kejahatan
Investigasi 18-22 Ekonomi
Denmark
20
dan November
Kerjasama antar Lembaga Pelatihan
PROGRAM PELATIHAN 2013
74
Investigasi
Keterampilan 18 bagi
Nov-30 Kanada
Penyidik Desember
Penyelundupan Manusia Program 6
75
76
77
Pelatihan Narapidana Pelatihan Narapidana
Penggalangan 18-22
Inggris
12
Inggris
12
Denmark
25
November Penggalangan 25-29 November
Pelatihan
Gabungan 25-29
tentang
Kejahatan November
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
102
20
Terhadap Wanita & AnakAnak 1
78
Pelatihan
Gabungan 2-6
tentang
Kejahatan Desember
Denmark
23
Inggris
20
Selandia Baru
21
Denmark
23
Terhadap Wanita & AnakAnak 2
79
Melawan
Ekstrimisme 2-6
kekerasan di Indonesia Pelatihan
Desember
Gabungan 9-13
Investigasi Tindak Pidana Desember 80
Pencucian
Uang
di
Indonesia,
Tingkat
2
Angkatan 4 Program 81
Pelatihan 9-13
Kepemimpinan Pengambilan
&
Desember
Keputusan
untuk Polisi Wanita - 2 Total
2254
PROGRAM PELATIHAN 2013
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
103
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013
Gideon Adi & Rekan Registered Public Accountants
Financial Statements - Cash Basis and Independent Auditor's Report Laporan Keuangan - Basis Kas Dan Laporan Auditor Independen
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION For The Year Ended December 31, 2013 Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013
Financial Statements With Independent Auditors’ Report
Laporan Keuangan Dengan Laporan Auditor Independen
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION
For The Year Ended December 31, 2013
Untuk Tahun Yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
FINANCIAL STATEMENTS
LAPORAN KEUANGAN
1.
Statement of Financial Position – Cash Basis
1
1.
Laporan Posisi Keuangan – Basis Kas
2.
Statement of Activity – Cash Basis
2
2.
Laporan Aktivitas – Basis Kas
3.
Notes to Financial Statement – Cash Basis
3
3.
Catatan atas Laporan Keuangan – Basis Kas
Laporan Posisi Keuangan – Basis Kas
Statement of Financial Position – Cash Basis
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION 31 Desember 2013
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION December 31, 2013
Notes / Catatan ASSET Cash in bank
3
Total Asset
NET ASSET Grant Total Net Asset
4
In IDR/ Dalam Rupiah
AUD Equivalent/ Setara AU$
18,035,158,976
1,658,305
ASET Bank
18,035,158,976
1,658,305
Jumlah Aset
18,035,158,976
1,658,305
ASET NETO Hibah
18,035,158,976
1,658,305
Jumlah Aset Neto
The accompanying Notes to Financial Statements are an integral part of the financial statements
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1
Laporan Aktivitas
Statement Of Activity
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION For The Year Ended December 31, 2013
Notes / Catatan
In IDR/ Dalam Rupiah
AUD Equivalent/ Setara AU$
HIBAH
GRANT Grant received
2c,4a
Total Revenue
17,626,576,948
1,746,597
Hibah yang diterima
17,626,576,948
1,746,597
Jumlah hibah
EXPENDITURE Fixed asset and construction
4b
(5,142,701,585 )
(509,584 )
Discretionary expense Fixed office expense
4c 4d
(9,549,630,718 ) (3,046,158,380 )
(946,262 ) (301,840 )
BIAYA Aset tetap dan biaya konstruksi Biaya Diskresi Biaya kantor
(17,738,490,683 )
(1,757,686 )
Jumlah biaya
(111,913,735 )
(11,089 )
KELEBIHAN BIAYA ATAS HIBAH
Total Expenditure
EXCESS EXPENDITURE OVER REVENUE Foreign exchange net
2d,5
(361,171,422 )
(176,744 )
Selisih kurs bersih
Net asset beginning of the year
18,508,244,133
1,846,138
Aset neto awal tahun
NET ASSET AT THE END OF THE YEAR
18,035,158,976
1,658,305
ASET NETO AKHIR TAHUN
The accompanying Notes to Financial Statements are an integral part of the financial statements
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2
Notes To The Financial Statements – Cash Basis
Catatan Atas Laporan Keuangan – Basis Kas
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION UntukTahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013
For The Year Ended December 31, 2013 1.
GENERAL
1.
UMUM
Cooperation between the Australian Federal Police (AFP) and the Indonesian National Police (INP) has been formalized in the Memorandum of Understanding dated August 5, 1997, and has been reaffirmed with the most recent reaffirmation being in signed in Bali, Indonesia on November 20, 2011.
Kerjasama antar kepolisian Federal Australia (AFP) dan Kepolisian Republik Indonesia telah diresmikan melalui Nota Kesepahaman tertanggal 5 Juli 1997 dan telah ditegaskan kembali dalam penegasan terbarunya yang ditandatangani di Bali, Indonesia pada tanggal 20 November 2011.
In a Joint Announcement on February 6, 2004, the Australia Government and the Government of the Republic of Indonesia stressed the need to fully cooperate in national and international efforts in combating terrorist group. Within the context of combating all forms of transnational crime, both governments agreed to establish the Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation Foundation (JCLECF). The JCLECF will be an international centre and other donations, in forms yet to be agreed, will be welcome from other governments.
Dalam pemberitahuan bersama pada tanggal 6 Februari 2004, pemerintah Australia dan pemerintah Republik Indonesia menekankan pentingnya bekerjasama secara penuh dalam upaya nasional dan Internasional memerangi kelompok teroris. Dalam kontek memerangi segala bentuk kejahatan lintas negara, kedua pemerintah sepakat mendirikan Yayasan Pusat Kerjasama di Bidang Penegakan Hukum Jakarta / Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation Foundation (JCLECF), JCLECF merupakan sebuah pusat internasional dimana sumbangan dalam bentuk lain (dalam bentuk yang akan disetujui kemudian) dapat diterima dari pemerintah negara lain.
On February 4, 2004, the Australian Federal Police Commissioner and the Chief of the Indonesia national Police signed a Joint Declaration on the establishment of the JCLECF. This declaration identified the need for cooperation among countries and their law enforcement agencies, and in particular police agencies, to develop synergy to increase capabilities to combat terrorism and other transnational crimes.
Pada tanggal 4 Februari 2004, Komisioner Kepolisian Federal Australian dan Kepolisian Negara Indonesia menandatangani Deklarasi Bersama pendirian JCLECF. Deklarasi tersebut menerangkan perlunya kerjasama antar negara dan antar lembaga penegakan hukumnya, secara khusus untuk lembaga kepolisiannya untuk mengembangkan sinergi dalam peningkatan kapabilitas untuk memerangi terosisme dan kejahatan lintas negara lainnya.
3
Notes To The Financial Statements – Cash Basis
Catatan Atas Laporan Keuangan – Basis Kas
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION UntukTahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013
For The Year Ended December 31, 2013 1.
GENERAL (Continued)
1.
UMUM (Lanjutan)
Yayasan Pusat Kerjasama di Bidang Penegakan Hukum Jakarta or Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation Foundation, hereinafter abbreviated to JCLECF, was legalized under the notarial deed No. 111 dated February 28, 2005 by Misahardi Wilamarta, SH, notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C-375.HT.01.02.TH 2005 dated March 23, 2005 and was published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 202 dated March 23, 2005.
Yayasan Pusat Kerjasama di Bidang Penegakan Hukum Jakarta atau Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation Foundation (disingkat JCLECF) disahkan dengan akta notaris No. 111 tertanggal 28 Februari 2005 oleh Misahardi Wilamarta, SH, notaris di Jakarta. Akta Pendirian disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. C-375.HT.01.02.TH 2005 tertanggal 23 Maret 2005 dan diterbitkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 202 tanggal 23 Maret 2005.
JCLECF head office domiciled at Jalan Trunojoyo No. 3, South Jakarta. Its training centre is located within the Indonesia National Police Academy (AKPOL) at Semarang, Central Java.
Kantor Pusat JCLECF terletak di Jalan Trunojoyo No. 3, Jakarta Selatan. Pusat pelatihannya berada di dalam Akademi Kepolisian Republik Indonesia (AKPOL), Semarang, Jawa Tengah.
Based on Australian Federal Police and Indonesian National Police Joint Steering Group (AFP/INP JSG) meeting on convened dated March 8, 2004 and Protocol JSG dated April 29, 2004, JCLEC created for the achievement of objectives as follows:
Berdasarkan pertemuan Kelompok Gabungan Penentu Kebijakan Kepolisian Federal Australia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (AFP/INP JSG) yang diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2004, dan berdasarkan Protokol JSG tanggal 29 April 2004, JCLEC menyusun pencapaian-pencapaian tujuan sebagai berikut:
1. Design and develop the JCLECF organizational structure and its management, vision role and tasks.
1. Merancang dan mengembangkan struktur organisasi JCLECF serta pengelolaannya, membuat visi mengenai peranan dan tugasnya. 2. Mengembangkan dan menerapkan sistem atau transparansi dan akuntabilitas keuangan. 3. Merancang, mengembangkan dan melaksanakan pendidikan dan pelatihan penegakan hukum profesional yang sesuai dengan prioritas manajemen investigasi anti teror serta dengan pengembangan progresif yang mencakup jenis-jenis dan permasalahan terkait kejahatan lintas negara lainnya.
2. Develop and adopt a system or transparency and financial accountability. 3. Design, develop and deliver professional law enforcement education and training consistent with the priority of counterterrorism investigations management, with progressive development covering other transnational crime types and issues.
4
Notes To The Financial Statements – Cash Basis
Catatan Atas Laporan Keuangan – Basis Kas
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION UntukTahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013
For The Year Ended December 31, 2013 1.
GENERAL (Continued)
1.
UMUM (Lanjutan)
7. Develop systems, process, procedures and personnel to allow the INP to maintain the level of capability and capacity achieved.
4. Menyediakan kapasitas kecil riset penegakan hukum. 5. Menyediakan posisi personil tetap AFP, Polri dan staf lain yang akan membantu dalam koordinasi riset, perancangan, pengembangan, pelaksanaan dan pegelolaan jalur-jalur pendidikan dan pelatihan yang telah disepakati. 6. Memberikan perlengkapan yang memadai untuk memastikan pengembangan yang cepat serta memastikan efektifitas jangka panjang JCLECF. 7. Mengembangkan sistem, proses, prosedur dan personil agar Polri dapat menjaga tingkat kapabilitas dan kapasitas yang telah dicapai.
Based on Notarial Deed No. 35 dated November 20, 2013 by Mrs. Djumini Setyoadi, SH, MKn, notary in Jakarta, the board of Patron, supervisory and management consist of as follow:
Berdasarkan Akta Notaris No. 35 tanggal 20November 2013 oleh Ibu Djumini Setyoadi, SH, MKn, seorang notaris di Jakarta, Dewan Pembina, Pengawas dan Pengurus terdiri dari:
Board of Patron
Dewan Pembina
Chairman : Tony William Negus
Ketua
: Tony William Negus
Member
Anggota
: Jenderal Polisi Drs. Timur Pradopo Asisten Komisaris Neil Gaughan Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan Inspektur Jenderal Drs. Prasetyo Asisten Komisaris Leanne Close
4. Provide for a small law enforcement research capacity. 5. Provide permanent AFP, INP and other staff positions that will assist in coordination of research, design, development, delivery and management of the agreed education and training streams. 6. Supply appropriate equipment to ensure speedy establishment and long term effectiveness of the JCLECF.
: Police General Drs.Timur Pradopo Assistant Commissioner Neil Gaughan Commissioner General Budi Gunawan Inspector General Drs. Prasetyo Assistant Commissioner Leanne Close
Board of Supervisory
Dewan Pengawas
Chairman : David James Gray
Ketua
: David James Gray
Member
Anggota
: Febrian Alphyanto Steve Scott
: Febrian Alphyanto Steve Scott
5
Notes To The Financial Statements – Cash Basis
Catatan Atas Laporan Keuangan – Basis Kas
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION UntukTahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013
For The Year Ended December 31, 2013 1.
2.
GENERAL (Continued)
1.
UMUM (Lanjutan)
Board of Management
Dewan Pengurus
Chairman : Brigadier General Soepartiwi
Ketua
General Secretary : Federal Agent Brian James Thomson Secretary : Brigadier General Drs. Anton Charlyan Treasurer : Federal Agent Gary Francis O’Neill
Sekertaris Umum : Agent Federal Brian James Thomson Sekertaris : Brigadir Jenderal Polisi Drs. Anton Charlyan Bendahara : Agent Federal Gary Francis O’Neill
Based on Memorandum of Understanding between Federal Police and Indonesian National Police dated April 9, 2010, the patrons of JCLECF consist of the Commissioner of the INP and the Commissioner of the AFP. The Executive Director JCLECF is an INP officer holding the rank of Brigadier General. Working with the Executive Director JCLECF and on permanent staff at the JCLECF, is the Executive Director Programs; an AFP officer.
Berdasarkan Nota Kesepahaman antara Kepolisian Federal Australia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia tanggal 9 April 2010, Pembina JCLECF beranggotakan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Komisioner AFP. Direktur Eksekutif JCLEC adalah perwira Polri dengan pangkat Brigadir Jenderal Polisi. Bekerja bersama dengan Direktur Eksekutif JCLECF dan merupakan staf permanen JCLECF adalah Direktur Eksekutif Program, yang merupakan seorang perwira AFP.
BASIS OF ACCOUNTING AND FINANCIAL STATEMENTS a. Basis of Financial Statement Financial Statements have been prepared on the basis of cash receipt and disbursement, as stated in project management and superintendent contract between JCLECF and Geoff Forrester Asia and associates Pty. Ltd (GFA) which is an other comprehensive basis of accounting other than financial accounting standard in Indonesia. Under this basis, revenues are recognized when collected rather than when earned, and expenses are recognized when paid rather than when incurred. Consequently, account receivable due from and account payable due to the other parties and accrual not included in the cash basis financial statements.
2.
: Brigadir Soepartiwi
Jenderal
Polisi
DASAR LAPORAN AKUNTING DAN KEUANGAN a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan telah disusun berdasarkan basis penerimaan dan pengeluaran kas seperti yang diatur dalam manajemen proyek dan kontrak pengelolaan antara JCLECF dan Geoff Forrester Asia and associates Pty. Ltd (GFA), yang merupakan basis akuntansi keuangan lain selain selain standar akuntansi keuangan di Indonesia. Dengan menggunakan basis ini, penerimaan diakui pada saat kas diterima, bukan dihasilkan dan biaya diakui pada saat dibayarkan, bukan pada saat biaya tersebut terjadi. Akibatnya, piutang dan hutang dari dan ke pihak ketiga tidak termasuk dalam laporan keuangan basis kas.
6
Notes To The Financial Statements – Cash Basis
Catatan Atas Laporan Keuangan – Basis Kas
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION UntukTahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013
For The Year Ended December 31, 2013 2.
2.
BASIS OF ACCOUNTING AND FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
DASAR LAPORAN AKUNTING DAN KEUANGAN (Lanjutan) b. Aset tetap dan biaya konstruksi
b. Fixed asset and construction cost JCLECF uses the policy as stated in the project management and superintendent contract between JCLECF and Geoff Forrester Asia and associates Pty. Ltd (GFA), which states that construction cost and purchase of fixed assets are charged to expense in the period of acquisition rather than capitalizing and depreciating them over their estimated useful life. Fixed assets held on recorded in an asset register maintained by JCLECF.
JCLECF menggunakan kebijakan seperti yang diatur dalam manajemen proyek dan kontrak pengelolaan antara JCLECF dan Geoff Forrester Asia and associates Pty. Ltd (GFA), yang menyatakan bahwa biaya konstruksi dan pembelian aset tetap akan langsung dibiayakan pada saat perolehan, bukan dikapitalisasi dan disusutkan selama masa manfaat aset tetap tersebut. Aset tetap dicatat dan dikelola dalam daftar aset tetap JCLECF. c. Pengakuan Penerimaan Hibah
c. Recognition of Grant Received JCLECF records grants in the period designated by grantor. The grants that have been received and not yet been used for implementation programs are stated in the accompanying cash basis statement of asset and liability as unused grant.
JCLECF mencatat hibah dalam periode yang ditentukan oleh donor. Hibah yang telah diterima tetapi belum digunakan dicatat sebagai hibah yang belum digunakan dalam laporan aset dan kewajiban berbasis kas.
and
d. Saldo dan Transaksi dalam mata uang asing
JCLECF’s accounting and reporting are maintained in Indonesian Rupiah. All transactions in other currencies are translated into Indonesian Rupiah at the exchange rate at the date of transaction.
Pencatatan dan pelaporan JCLECF menggunakan mata uang Rupiah. Semua transaksi selain Rupiah akan ditranslasi ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs transaksi.
As of December 31, 2013, monetary assets in foreign currencies are translated into Indonesian Rupiah at Bank Indonesia exchange mid-rate. There are gains and losses on foreign exchange are credited or charged of Net Asset.
Pada tanggal 31 Desember 2013, aset moneter akan ditranslasi ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia. Laba dan rugi atas nilai tukar akan dicatat ke dalam Aset Neto.
d. Foreign currency balances
transaction
7
Notes To The Financial Statements – Cash Basis
Catatan Atas Laporan Keuangan – Basis Kas
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION UntukTahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013
For The Year Ended December 31, 2013 2.
BASIS OF ACCOUNTING AND FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
2.
DASAR LAPORAN AKUNTING DAN KEUANGAN (Lanjutan) Nilai tukar BI pada tanggal 31 December 2013 adalah sebagai berikut:
BI exchange rate for JCLECF’s foreign currencies at December 31, 2013 as follow: Currencies
Value
USD AUD CAD
3.
Sell 1.00 1.00 1.00
12,250.00 10,934.35 11,503.43
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION ITEMS
Mid Rate
3.
AS$ AU$ CA$
ITEM LAPORAN POSISI KEUANGAN Bank
This account consists of the:
Akun ini terdiri dari:
Bank ANZ IDR USD ($252,159.72) CAD ($185,338.37) AUD Total Cash in Bank
AUD Equivalent Bank ANZ
4,718,797,572 3,073,574,827 2,120,815,848 8,121,970,730
433,886 282,610 195,006 746,803
18,035,158,976
1,658,305
STATEMENT OF ACTIVITY ITEMS
4.
IDR AS$ ($252,159.72) CA$ ($185,338.37) AUD Jumlah Bank
ITEM LAPORAN AKTIVITAS a. Hibah yang Diterima
a. Grant Received This account represents grant received for the period from January 1 to December 31, 2013 which consist of:
In IDR AFP Australian Embassy British Embassy DSATA (USA) Royal Canadian Mounted Police
Mata Uang
12,189.00 10,875.66 11,442.94
Cash in Bank
In IDR
4.
Buy 12,128.00 10,816.96 11,382.45
Akun ini merupakan hibah yang diterima dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2013, sebagai berikut: AUD Equivalent
7,165,921,669 2,112,539,856 2,879,732,230
710,063 209,329 285,349
AFP Australian Embassy British Embassy DSATA (USA)
2,354,780,928
233,332
Royal Canadian Mounted Police
8
Notes To The Financial Statements – Cash Basis
Catatan Atas Laporan Keuangan – Basis Kas
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION UntukTahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013
For The Year Ended December 31, 2013 4.
STATEMENT OF ACTIVITY ITEMS(Continued)
4. In IDR
Danish INTERPOL New Zealand Others (Below Rp 150,000,000) Total Grant Received
ITEM LAPORAN AKTIVITAS (Lanjutan)
AUD Equivalent
1,301,548,110 502,916,882 897,572,140
128,969 49,833 88,940
411,565,133
40,782
Denmark INTERPOL Selandia Baru Lain-lain (Dibawah Rp 150,000,000)
17,626,576,948
1,746,597
Total HibahDiterima
b. Fixed asset and construction cost
b. Aset Tetap dan biaya konstruksi
This account consists of accumulated expenditures for purchase fixed assets and construction for training facilities for the period from January 1 to December 31, 2013 amounted to Rp 5,142,701,585 or equivalent to AU$ 509,584.
Akun ini terdiri dari akumulasi pengeluaran untuk pembelian dan konstruksi aset tetap untuk periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2013 sejumlah Rp 5,142,701,585 atau setara dengan AU$ 509,584.
Training facilities represent accumulated costs for acquisition of equipment and purchase of furniture and fixtures.
Fasilitas kursus merupakan akumulasi biaya konstruksi dan pembelian peralatan serta perlengkapan kursus. c. Biaya Diskresi
c. Discretionary Expense In IDR
AUD Equivalent
Training Expenses Travel Expenses Property Items Other Operational Expenses
5,139,229,644 3,717,580,932 18,195,658 674,624,484
509,240 368,371 1,803 66,848
Biaya Kursus Biaya Perjalanan Biaya Kantor Biaya Operasional Lain-lain
Total
9,549,630,718
946,262
Jumlah
Discretionary expenses were funded by the grant received from Royal Danish embassy, European CommissionUNODC and several other grantors (See Note 4a) which are managed under several Bank Account, with details as follows:
Biaya Diskresi didanai oleh hibah yang diterima dari Royal Danish embassy, European Commission-UNODC dan beberapa donor lain (lihat Catatan 4a) yang dikelola melalui beberapa rekening dengan rincian sebagai berikut:
9
Notes To The Financial Statements – Cash Basis
Catatan Atas Laporan Keuangan – Basis Kas
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION UntukTahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013
For The Year Ended December 31, 2013
4.
STATEMENT OF ACTIVITY ITEMS (Continued)
4.
ITEM LAPORAN AKTIVITAS (Lanjutan)
JCLECF’s Yayasan Account - Rupiah (ANZ Panin Bank Account No. 09714701-00001).
JCLECF’s Yayasan Rekening Rupiah (ANZ Panin Rekening Bank No. 097147-01-00001).
This account was used by JCLEC in order to manage several disbursements that are funded by some other grantors. Such funds were allocated to several expenses as follows:
Akun ini digunakan oleh JCLEC dalam mengelola pengeluaran yang didanai oleh beberapa donor lain. Dana tersebut dialokasikan ke beberapa biaya sebagai berikut:
In IDR
AUD Equivalent
Training Expenses Travel Expenses Property items Other Operational Expenses
4,826,228,254 3,717,580,932 18,195,658 674,624,483
478,225 368,371 1,803 66,848
Biaya Training Biaya Perjalanan Perlengkapankantor Biaya Operasional Lain-lain
Total
9,236,629,327
915,247
Jumlah
JCLECF’s Reimbursement Account – AUD (ANZ Panin Bank Account No. 097147-03-00001).
JCLECF’s Reimbursement Rekening – AU$ (ANZ Panin Rekening Bank No. 097147-03-00001).
This account was used by JCLECF in order to manage several disbursements that are funded by some other grantors. Such funds were allocated to several expenses as follows:
Akun ini digunakan oleh JCLEC dalam mengelola pengeluaran yang didanai oleh beberapa donor lain. Dana tersebut dialokasikan ke beberapa biaya sebagai berikut:
In IDR
AUD Equivalent
Training Expenses Other Operational Expenses
50,899,900 -
5,044 -
Biaya Training Biaya Operasional Lain-lain
Total
50,899,900
5,044
Jumlah
JCLECF’s Computer Based Training (CBT) Account – AUD (ANZ Panin Bank Account No 097147-03-00012)
JCLECF’s Computer Based Training (CBT) Rekening – AU$ (ANZ Panin Rekening Bank No 097147-03-00012).
This account was used by JCLECF in order to manage the training expenses for CBT and to finance property items.No expenses disbursed during the period of January 1 to December 31, 2013.
Akun ini digunakan oleh JCLECF untuk membiayai kursus program CBT dan untuk membiayai perlengkapan kantor.Selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2013, tidak ada pengeluaran untuk kedua biaya tersebut.
10
Notes To The Financial Statements – Cash Basis
Catatan Atas Laporan Keuangan – Basis Kas
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION UntukTahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013
For The Year Ended December 31, 2013
4.
4.
STATEMENT OF ACTIVITY ITEMS(Continued)
ITEM LAPORAN AKTIVITAS (Lanjutan)
JCLECF’s Research Account – AUD (ANZ Panin Bank Account No 09714703-00013).
JCLECF’s Rekening Penelitian – AU$ (ANZ Panin Rekening Bank No 097147-03-00013).
This account was used by JCLECF in order to manage training and Property Items expenses. No expenses disbursed during the period of January 1 to December 31, 2013.
Akun ini digunakan oleh JCLECF untuk membiayai kursus dan pembelian perlengkapan. Selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2013, tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk kedua biaya tersebut.
JCLECF’s Danish Goverment Account –USD (ANZ Panin Bank Account No. 097147-02-00001)
JCLECF’s Rekening Danish Goverment – AS$ (ANZ Panin Rekening Bank No. 097147-02-00001)
This account was used by JCLECF in order to finance property items amounted to Rp 19,507,136 or equivalent to AU$ 1,933.
Akun ini digunakan oleh JCLECF untuk membiayai pembelian perlengkapan kantor dengan jumlah Rp 19,507,136 atau setara dengan AU$ 1,933. . JCLECF’s IDR (ANZ Panin Rekening Bank No. 097147-01-00012)
JCLECF’s IDR (ANZ Panin Account No. 097147-01-00012)
Bank
This account was used by JCLECF in order to finance property items amounted to Rp 214,444,204 or equivalent to AU$ 21,249 and to finance other operational cost amounted to Rp 4,900,000 or equivalent to AU$ 486.
Akun ini digunakan oleh JCLECF untuk membiayai perlengkapan kantor sejumlah Rp 214,444,204 atau setara dengan AU$ 21,249 dan untuk membiayai biaya operasional lainnya sejumlah Rp 4,900,000 atau setara dengan AU$ 486.
JCLECF’s CAD (ANZ Panin Bank Account No. 097147-11-00001)
JCLECF’s CA$ (ANZ Panin Rekening Bank No. 097147-11-00001)
This account was used by JCLECF in order to finance training expenses amounted to Rp 1,904,657 or equivalent to AU$ 189 and travelling expenses amounted to Rp 315,000 or equivalent to AU$ 31.
Akun ini digunakan oleh JCLECF untuk kursus sejumlah membiayai Rp 1,904,657 atau setara dengan AU$ 189 dan untuk membiayai biaya perjalanan sejumlah Rp 315,000 atau setara dengan AU$ 31.
JCLECF’s US$ UNODC (ANZ Panin Bank Account No. 097147-02-15290)
JCLECF’s AS$ UNODC (ANZ Panin Rekening Bank No. 097147-02-15290)
This account was used by JCLECF in order to finance training expenses amounted to Rp 123,950,083 or equivalent to US$ 11,092.
Akun ini digunakan oleh JCLECF untuk membiayai kursus sejumlah Rp 123,950,083 atau setara dengan AS$ 11,092.
11
Notes To The Financial Statements – Cash Basis
Catatan Atas Laporan Keuangan – Basis Kas
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION UntukTahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013
For The Year Ended December 31, 2013 4.
STATEMENT OF ACTIVITY ITEMS (Continued)
4.
d. Biaya kantor
d. Fixed office Expense
Akun ini merupakan biaya administrasi bank dari ANZ Panin Bank untuk periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2013 sejumlah Rp 106,799,467 atau setara dengan AU$ 10,583.
The fixed office expenses represent bank charges from ANZ Panin Bank. for the period from January 1 to December 31, 2013 amounted to Rp 106,799,467 or equivalent to AU$ 10,583.
5.
TRANSLATION RATE AND EFFECT OF CURRENCY EXCHANGE
ITEM LAPORAN AKTIVITAS (Lanjutan)
5.
PENGARUH TRANSLASI DAN NILAI TUKAR
JCLECF maintains its books of accounts in Indonesian rupiah. JCLECF cash disbursements for all activities have been paid from cash on hand and JCLECF reimbursement bank account in Indonesian rupiah and Australian dollar. JCLECF made invoicing for reimbursement the cost to the grantors in Indonesian rupiah, but the grantor paid in other currencies.
JCLECF melakukan pembukuan dalam mata uang Rupiah. Pengeluaranpengeluaran JCLECF sehubungan dengan aktivitasnya dilakukan melalui kas kecil dan bank. JCLECF akan melakukan penagihan atas biaya yang terjadi dalam mata uang Rupiah, akan tetapi donor akan melakukan pembayaran dalam mata uang selain Rupiah.
At the end of year, cash in bank and unused grants denominated in foreign currencies are adjusted to reflect rate of the exchange prevailing at that date.
Pada akhir tahun, Saldo Bank dan hibah yang belum digunakan akan ditranslasi untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Laba atau rugi dari translasi tersebut akan dikreditkan atau dibebankan dalam operasi tahun berjalan.
The translation of Indonesian rupiah into Australian dollar is made solely for the convenience of readers. Revenues and expenses were translated to Australian Dollar (AU$) using average rate of Rp 10,091.95 per AU$ 1, which is based on the average exchange rate published by Bank Indonesia for the year ended December 31, 2013.
Translasi dari mata uang Rupiah ke dalam dolar Australia semata-mata dilakukan untuk kemudahan pembaca laporan ini. Hibah dan biaya ditranslasi kedalam mata uang dolar Australia dengan menggunakan kurs ratarata Rp 10,091.95 per AU$ 1, yaitu berdasarkan kurs tengah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia untuk periode yang berakhir tanggal 31Desember 2013.
12
Notes To The Financial Statements – Cash Basis
Catatan Atas Laporan Keuangan – Basis Kas
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION
JAKARTA CENTRE FOR LAW ENFORCEMENT COOPERATION FOUNDATION UntukTahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013
For The Year Ended December 31, 2013
6.
7.
SUBSEQUENT EVENT
6.
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN
Grant from Royal Danish Embassy originally received in US$ amounted to US$ 168,870.43. Based on the agreement No. MRD16-2, the grant is the third disbursement amounted to DKK 1,000,000. Total grant that will be received from Royal Danish Embassy is DKK 6,000,000 which had been received by July 1, 2013.
Hibah yang diterima dari Royal Danish Embassy dalam AS$ sebesar AS$ 168,870.43. Berdasarkan perjanjian No. MRD16-2, hibah tersebut merupakan pencairan ketiga sebesar DKK 1,000,000. Jumlah hibah yang akan diterima dari Royal Danish Embassy adalah DKK 6,000,000 yang diterima tanggal 1 Juli 2013.
On June 25, 2013, JCLECF entered into agreement with Commonwealth of Australia represented by The Australian Federal police. Based on the agreement, AFP will finance the some courses amounted to AU$ 200,000 which had been received by July 3, 2013.
Pada tanggal 25 Juni 2013, JCLECF menandatangani perjanjian dengan Commonwealth of Australia represented by The Australian Federal police (AFP). Berdasarkan perjanjian tersebut, AFP akan membiayai beberapa kursus dengan jumlah AU$ 200,000 yang diterima tanggal 3 Juli 2013.
APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS ISSUANCE The financial statements on pages 1 to 13 were approved by the Executive Director Program and authorized to be issued on February 28, 2014.
7.
PERSETUJUAN PENERBITAN LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan pada halaman 1 hingga 13 disetujui oleh Direktur Eksekutif Program untuk diterbitkan pada tanggal 28 Februari 2014.
13
LAPORAN TAHUNAN JCLEC 2013