Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
Hal 1
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor kelautan dan perikanan dilaksanakan berdasarkan prinsip pro poor, pro job, pro growth, dan pro sustainability. Prinsip pembangunan tersebut dituangkan dalam Visi dan Misi Kementerian Kelautan dan Perikanan, yaitu “menjadikan Indonesia sebagai Penghasil Produk Kelautan dan Perikanan Terbesar Tahun 2015 dan Mensejahterakan Masyarakat Kelautan dan Perikanan.” Dalam rangka mewujudkan visi dan misi tersebut, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki integritas dan kualitasagar sumber daya kelautan dan perikanan dapat dikelola secara efisien, efektif dan berkelanjutan. Hal tersebut akan dapat dicapai apabila sumber daya manusianya mandiri menuju industrialisasi perikanan. Salah satu upaya mencapai kemandirian SDM masyarakat kelautan dan perikanan adalah dengan mengoptimalkan peran tenaga pendamping/penyuluh perikanan. Empat elemen kunci yang menjadi dasar dan desain program Pembangunan Masyarakat Pesisir (PMP) adalah pemberdayaan masyarakat, pendekatan yang berfokus pada produksi dan pasar, fokus pada kelompok miskin yang aktif dan replikasi. Pemberdayaan masyarakat, sebagai salah satu dari elemen kunci tersebut adalah “suatu proses upaya perbaikan/peningkatan kemampuan masyarakat untuk membuat mereka menjadi lebih berdaya melakukan sesuatu yang bermanfaat”. Keberhasilan program pemberdayaan masyarakat akan sangat tergantung kepada kemampuan memformulasikan kondisi masyarakat secara utuh, memilih metode pendekatan yang sesuai dan pendampingan yang dilakukan. Konsep pendampingan dalam pembangunan masyarakat (community development) menjadi penting atas dasar pemikiran bahwa pada dasarnya masyarakat sasaran memiliki potensi dan kemauan untuk berubah ke arah yang lebih baik sesuai dengan potensi sumber daya alam dan kearifan lokal yang ada di sekitar mereka.
Hal 2
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
Pendampingan pada dasarnya merupakan upaya untuk mengajak serta dan membimbing masyarakat (individu atau kelompok) untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya, agar mampu mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik. Yang dimaksud dengan pendampingan dalam kegiatan ini adalah “memfasilitasi proses pengambilan keputusan berbagai kegiatan yang terkait dengan kebutuhan masyarakat, membangun kemampuan meningkatkan pendapatan, membangun usaha/bisnis dengan manajemen modern (profesional), serta mengembangkan perencanaan kegiatan yang partisipatif”. Program pendampingan ini membutuhkan ketersediaan sumberdaya manusia (SDM) memiliki integritas dan kualitas, yang mampu berperan sebagai fasilitator, komunikator dan dinamisator, serta berperan sebagai konsultan tempat bertanya bagi kelompok. Perubahan perilaku masyarakat untuk mandiri dan kreatif dalam mengembangkan usaha ekonomi produktif merupakan fokus utama program pendampingan. Tenaga pendamping dapat berasal dari tenaga pendamping lokal di wilayah setempat (tokoh masyarakat, penyuluh perikanan), maupun tenaga pendamping yang berasal dari luar (LSM, Perguruan Tinggi) sepanjang memenuhi kriteria sebagai tenaga pendamping. 1.2 Tujuan a. Menyamakan persepsi para pemangku kepentingan (stakeholders) tentang kegiatan pendampingan pemberdayaan masyarakat pesisir b. Memberikan panduan/acuan kepada tenaga pendamping desa (TPD)/penyuluh di lapangan dalam melaksanakan kegiatan pendampingan pemberdayaan masyarakat pesisir c. Memberikan panduan/acuan pelaksanaan dan penyuluhan kepada PIU.
kegiatan
pendampingan
d. Memberikan arahan proses interaksi dan konsultasi bagi kelompok masyarakat kepada TPD dan PIU.
Hal 3
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
1.3 Sasaran a. Para pemangku kepentingan memiliki tentang program pendampingan
persepsi
yang
sama
b. TPD memahami sistem dan mekanisme pendampingan dalam Proyek Pembangunan Masyarakat Pesisir. c. PIU memahami tugas dan fungsinya supervisi dan pengawasan kepada TPD d. Masyarakat memahami peran TPD pemberdayaan masyarakat pesisir.
dalam
dan
PIU
memberikan
dalam
kegiatan
1.4 Definisi a.
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan
Perikanan
yang
selanjutnya
disebut
PNPM
Mandiri
KP
adalah program pemberdayaan masyarakat yang ditujukan untuk meningkatkan
kemampuan
dan
pendapatan,
penumbuhan
wirausaha kelautan dan perikanan serta meningkatnya kualitas lingkungan. b.
Pemberdayaan
masyarakat
adalah
upaya
menumbuhkan
kapasitas dan kapabilitas masyarakat untuk meningkatkan posisi tawar
(bargaining
kemampuan
powel)
untuk
sehingga
mengambil
memiliki
keuntungan
timbal
akses balik
dan dalam
bidang sosial dan ekonomi. c.
Pembangunan
Masyarakat
Pesisir
(PMP)
yang
selanjutnya
disebut adalah bagian pelaksanaan program PNPM Mandiri KP melalui
bantuan
pengembangan
sumber
daya
manusia,
infrastruktur/ lingkungan, dan usaha. d.
Kelompok disebut
Usaha Pokmas
kelompok (Pokdakan), kelompok masyarakat
Kelautan adalah
nelayan
pesisir
Perikanan
kelompok
(KUB),
kelompok usaha
dan
usaha
kelompok
dalam
rakyat rangka
selanjutnya
bersama
berupa
pembudidaya
pengolah/pemasar
garam
yang
(Kugar)
ikan dan
ikan
(Poklasar), kelompok
mengembangkan
usaha Hal 4
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
produktif
untuk
mendukung
peningkatan
pendapatan
dan
penumbuhan wirausaha kelautan dan perikanan. e.
Bantuan
Langsung Masyarakat
yang selanjutnya
disebut
BLM
adalah dana bantuan sosial yang disalurkan melalui rekening KUB dalam bentuk bantuan pengembangan usaha kelautan dan perikanan serta bantuan sarana dan prasarana pesisir. f.
Rencana Pengembangan Desa Pesisir yang selanjutnya disebut RPDP adalah rencana pembangunan dan pengembangan desa selama 5 (lima) tahun yang dilaksanakan oleh Desa dibantu tenaga pendamping secara partisipatif di tiap-tiap desa dengan mempertimbangkan musyawarah
antara
lain
perencanaan
seperti dan
profil
desa
pesisir,
pengembangan
desa
(musrenbangdes), dan rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJM-Desa). g.
Rencana
Kegiatan
Kelompok
yang
selanjutnya
disebut
RKK
adalah rencana kegiatan untuk pengembangan kelompok yang disusun oleh KUB berdasarkan rencana pengembangan desa. h.
Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batasbatas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat
setempat
berdasarkan
asal
usul
dan
adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. i.
Kelompok Masyarakat Pesisir yang selanjutnya disebut Pokmas Pesisir adalah kumpulan masyarakat terorganisir yang mendiami wilayah
pesisir
kelautan
dan
dan
melakukan
perikanan
ataupun
kegiatan usaha
usaha
lainnya
penunjang
serta
terkait
dengan pelestarian lingkungan. j.
Tim
Pengarah
Steering dibentuk
Nasional
Commitee (NSC) oleh
Menteri
yang adalah
selanjutnya
disebut
Tim Pengarah
Kelautan
dan
National
Pusat yang
Perikanan
untuk
mengkoordinasikan Proyek PMP.
Hal 5
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
k.
Unit
Pelaksana
Proyek
yang
selanjutnya
disebut
Project
Implementation Unit (PIU) adalah unit pelaksana Proyek PMP di
Kabupaten/Kota
pejabat
yang
yang
ditunjuk
dibentuk untuk
oleh
Bupati/Walikota
mengkoordinasikan
atau
pengelolaan
Proyek PMP di wilayahnya. l.
Komite
Pemberdayaan
Masyarakat
Pesisir
yang
selanjutnya
disebut District Oversight Board (DOB) adalah Tim Teknis di Kabupaten/kota pengawasan
yang yang
bertugas
memberikan
terbatas,
khususnya
saran,
melakukan
untuk
memastikan
keadilan sosial dalam alokasi input proyek. m. Kelompok
Kerja
Masyarakat
Desa
yang
selanjutnya
disebut
Village Working Group (VWG) dibentuk melalui pemilihan dari masing-masing
kelompok
sasaran
sasaran
dalam
pertemuan
desa. n.
Masyarakat pesisir adalah nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan
pemasar
ikan
dan
masyarakat
lain
yang
hidupnya
di
wilayah pesisir dan tergantung pada sumber daya ikan dan bermukim pesisir
di
wilayah
ataupun
pesisir,
usaha
melakukan
lainnya
serta
kegiatan
kegiatan
usaha
di
yang
terkait
dari
suami
dengan pelestarian lingkungan. o.
Rumah
tangga
adalah
keluarga
yang
terdiri
dan/atau istri beserta anak-anaknya yang belum menikah. p.
Tenaga Pendamping Desa adalah orang yang mempunyai latar belakang dan
pendidikan
perikanan,
mendampingi
atau
tinggal
berpengalaman
di
tengah
kelompok
di
bidang
masyarakat
masyarakat
kelautan
sasaran,
dan
Pemberdayaan
Masyarakat adalah suatu proses dimana masyarakat, khususnya mereka
yang
kurang
memiliki
akses
kepada
sumberdaya pembangunan didorong untuk makin mandiri dalam mengembangkan masyarakat
kehidupan
dibantu
untuk
mereka.
mengkaji
Dalam
proses
ini
kebutuhan,
masalah
dan
Hal 6
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
peluang
dalam
pembangunan
yang
dimilikinya
sesuai
dengan
lingkungan sosial ekonomi kehidupan mereka sendiri. q.
Ketahanan Pangan rumah
tangga
adalah
yang
kondisi
tercermin
terpenuhinya
pangan
bagi
tersedianya
pangan
yang
dari
cukup baik dalam jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. r.
Participatory Rural Appraisal untuk
melakukan
(PRA)
adalah
penilaian/pengkajian
suatu
keadaan
pendekatan
atau
kondisi
sosial, budaya, dan ekonomi serta mengkaji permasalahan dan pemecahannya
dengan
melibatkan
warga
dan
seluruh
stakeholder. s.
Pendampingan adalah
kegiatan
dengan
tenaga
menempatkan
pemberdayaan pendamping
masyarakat
yang
berperan
sebagai fasilitator, komunikator dan dinamisator.
1.5 Landasan Hukum a.
Undang-Undang
Nomor
17
Tahun
2003
tentang
Keuangan
Negara; b.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
c.
Undang-Undang
Nomor
15
Tahun
2004
tentang
Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; d.
Undang-Undang
Nomor
31
Tahun
2004
tentang
Perikanan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009; e.
Undang-Undang
Nomor
16
Tahun
2006
tentang
Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan; f.
Undang-Undang
Nomor
27
Tahun
2007
tentang
Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; g.
Peraturan
Presiden
Nomor
54
Tahun
2005
tentang
Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan; Hal 7
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
h.
Peraturan
Presiden
Nomor
47
Tahun
2009
tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah
diubah
dengan
Peraturan
Presiden
Nomor
91
Tahun
2011; i.
Peraturan
Presiden
Nomor
5
Tahun
2010
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014; j.
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas,
dan
Organisasi,
Fungsi
Kementerian
Tugas dan
Fungsi
Negara
Eselon I
serta
Susunan
Kementerian
Negara
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011; k.
Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran
Pendapatan
dan
Belanja
Negara
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010; l.
Keputusan telah
Presiden
diubah
Nomor
dengan
84/P
Peraturan
Tahun
Presiden
2009
sebagaimana
Nomor
61/P Tahun
2012; m.
Perdirjen
NOMOR
03/PER-DJKP3K/2013
tentang
Pedoman
Teknis Proyek Pembangunan Masyarakat Pesisir Tahun 2013; n.
Financing Agreement Coastal Community Development Project antara
Republik
Agricultural Co-financing
Indonesia
Development Facility
(IFAD)
Trust
International
dan
Fund
dan
Spanish
pada
Fund
Food
tanggal
23
for
Security Oktober
2012.
Hal 8
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
BAB II KONSEPSI PENDAMPINGAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT PESISIR
kota
Kegiatan perekonomian di wilayah
pesisir diluar kota-kota besar/
pantai
usaha
Indonesia,
didominasi
oleh
mikro,
karena
legalitas
administrasi belum menjadi tuntutan dan skala ekonomi usahanya relatif kecil
tidak
jauh
dari
kegiatan
usaha
mikro
nelayan,
pembudidaya
kriteria di
Usaha
wilayah
ikan,
Mikro
pesisir
pengolah
tersebut
sangat
hasil
diatas.
beragam,
perikanan
Pelaku
mulai
dan
dari
kelautan,
pengalas/tibo-tibo, tekong/juragan serta masyarakat pesisir lainnya. Usaha mikro merupakan usaha produktif milik orang perseorangan dan/atau badan usaha perorangan
yang memenuhi kriteria usaha mikro:
a. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) b.)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
memiliki
hasil
penjualan
tahunan
maksimal
Rp
300.000.000
(tiga
ratus juta rupiah) per tahun. Usaha ini bisa perorangan, bisa keluarga dan bisa juga berbentuk usaha dagang (UD, CV, FA) atau koperasi. Penggunaan
tenaga
kerja
dari
anggota
keluarga,
kerabat,
orang
lain
dengan gaji relatif murah dan ketrampilan tidak menjadi faktor penentu. Pada umumnya transaksi dan jasa produksi berlangsung secara informal. Usaha pada
skala
modal,
mikro
manajemen
yang skill
mereka dan
kembangkan
sumberdaya
sangat
yang
terbatas
mereka
miliki
sendiri. Keterbatasan itu membuat usaha mikro pesisir sulit berkembang. Oleh
sebab
itu
dibentuk
“Lembaga
Ekonomi
Pengembangan
Pesisir
Mikro Mitra Mina” (LEPP M3), sehingga mempunyai kekuatan bersama (collective action) dari kumpulan individu masyarakat pesisir yang kurang berdaya LEPP
untuk M3
ini
mencapai berevolusi
tujuan
bersama.
menjadi
badan
Dalam usaha
perkembangannya, berbentuk
koperasi
perikanan. Tiap-tiap LEPP M3/Koperasi Perikanan membentuk unit usaha mikro meliputi: a.) Usaha simpan pinjam/lembaga keuangan mikro; b.)
Hal 9
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
kedai
pesisir;
Stasiun
c.)
Solar
Packed
Pengisian
BBM
bagi
Dealer
Nelayan
untuk
Nelayan
(SPBN);
dan
(SPDN)
d.)
dan
diversifikasi
usaha mikro seperti klinik bisnis, garam rakyat, pengolahan hasil ikan, bengkel perahu nelayan, pabrik es dll. Hubungan
antara
koperasi
dengan
unit
usaha
yang
dibentuk
tersebut
adalah sebagai berikut: Unit Usaha Mikro KOPERASI LEPP-M3
SPDN/ SPBN
LKM
KEDAI PESISIR
Diversifikasi Usaha Mikro (Garam, bengkel, nugget ikan, amplang)
KLINIK BISNIS
KUR/KK PE
Program tahun
Pemberdayaan
2001
sampai
Kabupaten/Kota dalam
kegiatan
(12,70%)
dari
Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP),
sekarang,
berpesisir
di
PEMP
sejak
sasaran
pada
Indonesia, tahun
5.254.400
292
sedangkan
2001
jiwa
Kabupaten/Kota jumlah
sampai
yang
miskin.
2007
dilaksanakan (95,74%)
masyarakat sebanyak
Dalam
kurun
sejak
dari
yang
305
terlibat
667.500 waktu
jiwa
tersebut,
Hal 10
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
jumlah Dana Ekonomi Produktif
(DEP) yang disalurkan sebesar Rp. 518.593.000.000.
yang dikelola oleh 269 Koperasi Lembaga Ekonomi Pengembangan Pesisir Mikro Mitra Mina (LEPP-M3)/Koperasi Perikanan melalui Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Dalam
kurun
waktu
7
(tujuh)
tahun
anggaran
menunjukkan hasil yang menggembirakan,
(2001-2007)
kegiatan
PEMP
telah
269 LEPP-M3 terevitalisasi hingga berbadan
hukum koperasi. Di antaranya 256 memiliki LKM dan Usaha Mikro yang teridi dari: 6
buah
BPR
Pesisir,
Qiradh, 179
112
buah
Unit
Simpan
Pinjam
(USP),
Unit Kedai Pesisir, dan 225 buah Unit SPDN.
25
buah
unit
Baitul
Sebagian besar LKM
tersebut sudah mampu mencapai BEP (break event point) serta 6 buah BPR-Pesisir resmi operasional. Sampai saat ini tercatat 53 unit Swamitra Mina telah on-line dan menunjukkan 67% sasaran PEMP berkaitan langsung dengan sektor perikanan, 33% tidak
terkait
langsung,
seperti
bengkel,
konsumsi dan warung makan.
pengolahan
makanan
dan
minuman,
bahan
Setidaknya telah 133.500 tenaga kerja yang terserap
langsung program PEMP pada 269 koperasi, 324 LEPP-M3/Koperasi Perikanan, 256 Lembaga Keuangan Mikro, 179 Kedai Pesisir, dan 225 SPDN/SPBN. Jumlah ini terus berkembang, sampai akhir tahun 2009, jumlah Unit Simpan Pinjam mencapai 256 unit, SPDN/SPBN mencapai 230 unit dan Kedai Pesisir mencapai 197 unit. Pada tahun 2007 upaya untuk mendiversifikasikan unit usaha koperasi PEMP tidak dapat
dilanjutkan,
sosial
tidak
lagi
karena boleh
Departemen
disalurkan
ke
Keuangan badan
membuat
usaha
kebijakan
koperasi,
tetapi
bahwa
bantuan
harus
langsung
kepada kelompok masyarakat pesisir. Maka pada tahun anggaran 2008 penerima dana bansos,
seperti
SPDN
dan
Kedai
Pesisir
adalah
kelompok
masyarakat/lembaga
kemasyarakatan. Tahun 2009, kegiatan Usaha Mikro lebih dititik beratkan pada pengembangan kemitraan untuk
investasi
pembangunan
unit
usaha
yang
baru.
Adapun
pola
kemitraan
yang
dikembangkan untuk pembangunan/pengoperasian SPDN/SPBN dalam bentuk beberapa tipe:
a.)
masyarakat
khususnya membangun
secara
perizinan
dan
swadana kuota
membangun
BBM
SPDN/SPBN difasilitasi
bersubsidi.
b.)
oleh
masyarakat/badan
DKP usaha
sendiri fasilitas sederhana yang memenuhi standart Departemen ESDM
lalu difasilitasi DKP dengan salah satu perusahaan swasta penyalur BBM bersubsidi yang ditetapkan Pemerintah (Distributor Own, Distributor Operate/DODO). c.) perusahaan swasta
penyalur
BBM
bersubsidi
yang
ditetapkan
Pemerintah
membangun
fasilitas
SPDN/PBN di lahan milik pengelola dengan sistem pembagian keuntungan ( Company
Own, Distributor Operate/CODO).
Hal 11
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
NAIKKAN • Volume usaha • Nilai produksi • Pendapatan
TURUNKAN
MASYARAKAT PESISIR • Saving/investasi • Mandiri • Sejahtera
• Biaya produksi • Beban hidup • Biaya rumah tangga
Konsepsi usaha mikro adalah menurunkan biaya produksi, biaya rumah tangga dan beban
hidup
dengan
nelayan/pembudidaya
inovasi
teknologi
baru
ikan,
dalam
kemudian
meningkatkan
penangkapan
dan
produktivitas
pembudidayaan
mereka
ikan.
Para
nelayan dapat berlayar lebih jauh ke laut, karena BBM tersedia dengan harga subsidi di pusaqt kegiatan mereka. Hal ini akan meningkatkat jumlah lapangan kerja baru dan jumlah Hari Orang Kerja (HOK). Produktivitas yang meningkat akan menimbulkan hasil penjualan
lebih,
sehingga
menabung
sehingga
mereka
dapat
dapat
dimanfaatkan
menyimpan
pada
masa
kelebihan mendatang
produknya, untuk
lalu
membiayai
kebutuhan berikutnya seperti pendidikan, kesehatan dan pembangunan rumah nelayan. Akumulai
kegiatan
(disposable
ini
income)
yang akan
dapat
memberikan
meningkatkan
pendapatan
kemandirian
dan
bersih
yang
lebih
kesejahteraan
besar
masyarakat
pesisir. Kedai Pesisir bertujuan untuk melayani kebutuhan pokok sehari-hari, alat penangkap ikan dan kebutuhan usaha bagi masyarakat pesisir dalam bentuk outlet dengan sistem swalayan.
Dalam
konsepsi
pengembangan
kedai
pesisir,
diarahkan
sebagai
pemasok
bagi warung-warung sejenis di sekitarnya sehingga tidak menimbulkan persaingan, tetapi menjadi omzet
mitra
penjualan
penjualan
hal
omzet
pesisir.
pada
Jika
anggota
sehingga
kedai
sampai
kabupaten/kota. menjadi
kerja,
tingkat ini
LEPP-M3
dapat dapat
penjualan
Kedai
semua
Pesisir
harga
yang
terlaksana, menekan
diharapkan sama
maka
biaya
warung
menjadi
dapat
dengan
bagian
menekan
harga
di
nelayan/pembudidaya
pengeluaran
rumah
dari harga
ibukota
ikan
tangga
yang untuk
membeli kebutuhan sehari-hari dan alat penangkap ikan. Sejak mulai diluncurkannya program pendirian Kedai Pesisir pada tahun anggaran 2005 sampai dengan tahun 2007, dapat disampaikan perkembangannya sebagai berikut:
Hal 12
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
a. Dana
pendirian
sebanyak
204
sebanyak
18
Tahun
Kedai
Pesisir
satuan
anggaran,
daerah,
Anggaran
telah
Tahun
2006
dianggarkan
dengan
anggaran
sebanyak
50
untuk
rincian:
179
Tahun
APBNP
2005
daerah,
dan
kabupaten/kota anggaran
sebanyak Tahun
100
2005 daerah,
anggaran
2007
sebanyak 36 daerah. b. Dari 179 kabupaten/kota yang
mendapatkan dana pendirian Kedai Pesisir, ada
yang telah 2 kali mendapatkan program tersebut (20 daerah), di mana ada yang
menempatkan
pada
satu
koperasi
pengelola
dan
ada
yang
mendirikan
kedai pesisir baru dengan pengelola yang berbeda. c.
Sampai dengan September 2007 Kedai Pesisir yang telah beroperasi sebanyak 138
unit,
41
unit/daerah
belum
beroperasi,
dan
8
daerah
tidak
tidak
jadi
direalisasikan karena tidak mencairkan dananya. d. Dari 36 Kabupaten/kota yang mendapatkan alokasi dana tahun 2007 hanya 17 kabupaten/kota
yang
sempat
mencairkan
dananya,
sebelum
peraturan
tentang
penerima bansos diterbitkan. e. Untuk TA 2008 melalui program PEMP sebanyak 43 kabupaten/kota. Sebelum
peraturan
tentang
merupakan salah satu otoritas/kewenangan
penerima
unit usaha otonom
tertentu
dalam
dana
bansos
Kedai
Pesisir
(UUO) di koperasi PEMP yang memiliki
pengelolaan
bantuan dana pendirian Kedai Pesisir
diterbitkan,
kedai
pesisir.
Pada
tahun
2008,
sebesar Rp 300 juta disalurkan langsung ke
rekening Kelompok Masyarakat Pesisir (KMP) penerima program PEMP yang ditetapkan oleh
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Kabupaten/Kota,
setelah
diverifikasi
oleh
Tim
Bantuan Langsung Masyarakat. Pengelolaan dengan
kedai
mendapatkan
dilakukan Surat
oleh
personel/pengelola,
Keputusan
(SK)
yang
ditunjuk
pengangkatan.
oleh
Pengelola
KMP kedai
mendapatkan hak karyawan berupa gaji yang nilai besarannya ditentukan oleh KMP, dengan acuan RAB Kedai Pesisir yang disusun oleh Direktorat PMP. Pengelola
memiliki
kewajiban
untuk
berkoordinasi
dalam
menyusun
rencana
pengembangan kedai dan membuat laporan rutin perkembangan setiap bulan, kekayaan,
permodalan,
dan perkembangan usaha kepada koperasi.
harta
Pengelola Kedai
Pesisir berhak mendapatkan pengawasan dan pembinaan KMP, dan setiap akhir tahun pengelola kedai
wajib
untuk
Mekanisme Anggaran pengurus
menyusun
Program
diserahkan
kepada
pengelolaan
hasil
Dasar
(AD)
lainnya.
dan
Untuk
kerja
KMP dan usaha
Anggaran
dan
Rencana
disampaikan
mengikuti Rumah
kelancaran
Anggaran dalam
ketentuan
Tangga
operasional
(ART) yang
dan
forum
yang serta
Pendapatan
rapat
anggota.
tercantum
dalam
keputusan
rapat
menguntungkan
dan
mengembangkan aset/omset/wilayah layanan, maka pengelola Kedai Pesisir, harus dapat
Hal 13
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
mencari mitra usaha, sehingga pengadaan barang dapat
lebih efisien. Mitra usaha
juga bisa sebagai penyedia modal dan pembinaan manajerial. Seluruh aset kedai yang dibeli dengan dana DEP merupakan milik KMP dihibahkan
oleh
DKP
untuk
membantu
pengembangan
ekonomi
yang
masyarakat
pesisir,
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Aset kedai sesuai dengan RAB fasilitas Kedai Pesisir yang dibeli dengan dana DEP akan berupa fasilitas peragaan barang, mesin transaksi (cash register), komputer lengkap, peralatan kantor/kios (meja, kursi
kantor,
tersebut
filing
kabinet,
dihibahkan
lemari
sebagai
arsip,
aset
mesin
koperasi
hitung
oleh
listrik).
karena
Seluruh
itu
KMP
aset
kedai
tidak
dapat
mengalihfungsikan aset kedai untuk kegiatan non kedai, dan memindahtangankan status kepemilikan aset kedai kepada pihak manapun. Dalam sebagai
pendirian
Kedai
penanggungjawab
pengelola,
sosialisasi
Pesisir,
Dinas
operasional
dan
publikasi
Kelautan
kegiatan
tingkat
dan
Perikanan
bertugas
untuk
kabupaten/kota,
kabupaten/kota menetapkan
monitoring
dan
KMP
evaluasi
serta pelaporan. Selain itu juga akan bertanggung jawab dalam pembinaan lebih lanjut paska tahun berjalan dan akan berperan sebagai pembina dengan memberikan saran masukan dan bantuan teknis dalam rangka penguatan usaha kedai pesisir. Kelautan
dan
mengadakan
Perikanan
kabupaten/kota
pengawasan
secara
akan
terprogram
berperan
kepada
sebagai
koperasi
pengawas
dan
Dinas dengan
pengelola
dalam
teknis operasional kedai. Pengelola, melalui KMP
wajib melaporkan perkembangan unit usaha kedai setiap
bulan kepada Dinas kelautan dan perikanan Kabupaten/Kota selaku penanggungjawab operasional, sesuai dengan format laporan yang ditetapkan oleh Dinas kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan kabupaten/Kota wajib melaporkan perkembangan kegiatan Kedai Pesisir setiap bulan dan akhir tahun kepada Bupati/walikota dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi dengan tembusan ke
Ditjen
KP3K.
Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
Propinsi
membuat
laporan
enam
bulanan kepada Ditjen KP3K dengan tembusan kepada Gubernur. Untuk kelancaran/efektifitas operasional Kedai Pesisir, maka dilakukan pelatihan bagi calon
pengelola
menambah
dan/atau
wawasan
pengetahuan
menguntungkan, serta pesisir,
sehingga
tujuan
pendiriannya.
pembelajaran
dan
pengelola
Kedai
dan
Pesisir.
keterampilan
Pelatihan pengelolaan
ini
diharapkan
kedai
akan
pesisir
yang
berwirausaha yang profesional kepada calon pengelola kedai
dapat Dari
saling
mengoperasikan pelatihan interaksi
ini
antar
kedai juga
pesisir
dengan
diharapkan
pengelola,
sehingga
baik
dengan dapat
sesuai
dengan
adanya
sharing
memberikan
dan
Hal 14
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
menambah peluang kerjasama usaha antar daerah. Selain itu, interaksi antar pengelola dan
instruktur
menjadi
tambahan
manfaat,
jika
dengan
pelatihan
ini
dapat
tumbuh
inspirasi membangun jejaring usaha, yang sebelumnya tidak terpikirkan.
Hal 15
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
BAB III IMPLEMENTASI PENDAMPINGAN DALAM RANGKA
PEMBANGUNAN
MASYARAKAT PESISIR Salah
satu
upaya
pemberdayaan
yaitu
diinisiasinya
untuk
meningkatkan
meningkatkan
program
keberhasilan
kemampuan
pendampingan.
program
masyarakat
Sesungguhnya
adalah program
pendampingan bukanlah sesuatu hal yang baru dalam program-program sejenis, namun akhir-akhir ini istilah pendampingan mengemuka karena melemahnya program penyuluhan dan semakin rumitnya tantangan yang dihadapi sektor kelautan dan perikanan. Prinsip-prinsip
pendampingan
yang
dapat
digunakan
sebagai
panduan
dalam upaya pemberdayaan masyarakat meliputi: a. Prinsip Berkelompok Kelompok Untuk
tumbuh dari,
meningkatkan
oleh
dan
peran
untuk
dan
kepentingan
fungsi
masyarakat.
kelompok
dalam
pengembangan usaha, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan serta
pengembangan/penguatan
kelembagaan
ekonomi,
kelompok
dapat saling bekerjasama selain dengan anggota dalam kelompok, juga dapat bekerjasama dengan kelompok dan atau mitra lainnya di luar kelompok. b. Prinsip Keberlanjutan Seluruh
kegiatan
pengembangan
dan
perberdayaan
masyarakat
diorientasikan pada terciptanya suatu sistem dan mekanisme yang mendukung program secara terus menerus dan berkelanjutan. c. Prinsip Keswadayaan Kegiatan
ditujukan
untuk
memberi
motivasi
dan
mendorong
masyarakat untuk berusaha atas kemauan dan kemampuan sendiri (mandiri)
berbasiskan
potensi
local
dan
sedapat
mungkin
tidak
tergantung kepada bantuan dari luar.
Hal 16
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
d. Prinsip Kesatuan Keluarga Masyarakat keluarga
tumbuh
yang
merupakan Prinsip
utuh.
pelaku,
ini
dan
berkembang
Kepala
keluarga
pemacu
menuntut
dan
para
sebagai beserta
pemicu
seluruh anggota keluarga masyarakat
kesatuan
anggota
bagi
pendamping
satu
keluarga
kemajuan
untuk
usaha.
memberdayakan
agar berperan serta dalam
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan. e. Prinsip Belajar Menemukan Sendiri Kelompok dalam masyarakat tumbuh dan berkembang harus atas dasar kemauan dan kemampuan mereka untuk belajar menemukan sendiri apa yang mereka butuhkan dan apa yang akan mereka kembangkan,
termasuk
upaya
untuk
mengubah
penghidupan
dan
kehidupannya. Seorang
pendamping
pengembangan
adalah
masyarakat.
pemeran
Tugas
kunci
utama
didalam
seorang
program
pendamping
adalah
menggali, membangun dan mengembangkan kapasitas masyarakat agar mampu mengorganisasi dirinya upaya-upaya Pendamping
yang
diperlukan
bekerja
kelompoknya, serta menentukan sendiri dalam
memperbaiki
kehidupan
dengan
masyarakat
bersama-sama
mereka. untuk
membangun kepercayaan diri mereka terhadap kemampuan dan potensi yang sebenarnya mereka miliki. Pada dasarnya pendamping memiliki tiga peran dasar. yaitu: a. Penasehat Kelompok Pendamping pertimbangan pilihan
memberikan yang
kegiatan
berbagai
diperlukan yang
akan
oleh
masukan
kelompok
dilakukan
dalam
dengan
saran
dan
menentukan memberikan
gambaran konsekuensi atas pilihan tersebut. Demikian pula halnya dalam
memilih
solusiketika
menghadapi
masalah.
Sedangkan
keputusansepenuhnya diserahkan kepada mereka.
Hal 17
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
b. Trainer Participatoris Pendamping memberikan pelatihanberbagai kemampuan dasar yang diperlukan oleh kelompok seperti menyelenggarakan dan mengelola rapat/pertemuan kelompok, mengelola administrasi dan pembukuan
management
keuangan,
complect
dan
memecahkan
masalah,
metode pengambilan keputusan dan sebagainya. a. Link Person Peran pendamping adalah menjadi penghubung/fasilitatormasyarakat dengan berbagai lembaga dan stakeholders terkait yang diperlukan bagi pengembangan kelompok.
Permasalahan
dan
pendampingan
adalah
dijalankandan
atau
tergantung
kepada
sesungguhnya pernah
pertanyaan “berapa harus nilai
selalu
lama
dari
sepanjang
dalam
yang
pengembangan ada
program
pendampingan
Jawabannya
tujuan
masih
muncul
program
dihentikan”.
permasalahan
selesai
yang
ingin
harus
akan
sangat
dicapai,
karena
masyarakat kesadaran
tidak
dan
akan
kemauan
masyarakat untuk meningkatkan tarap hidupnya. Oleh karena itu program ini
dapat
sebagai rule
dinilai
(ketentuan) atau discretion.
Dengan
cara
ini maka target dan tujuan dapat dicapai pada waktunya bahkan dapat dipercepat. Apabila
kegiatan
tersebut
harus
pendampingan dilakukan
oleh
dianggap institusi
sebagai rule, maka pemerintah
karenadi
kegiatan samping
memiliki kewenangan dalam membuat kebijakan, juga memiliki kesiapan sarana-prasarana
dan
biaya,
sehingga
kegiatan
ini
dapat
dilakukan
secara terus menerus sesuai kebutuhan sampai tujuan yang diinginkan tercapai. Sebaliknya pendampingan
hanya
kebijakan
yang
lain
apabila
sebagai
merupakan memiliki
suatu
dimensi
discretion,
maka
kegiatan
kebijakan
penyela
terhadap
temporal
yang
Konsekuensinya adalah masa pelaksanaan kebijakan ini
lebih
panjang.
terbatas atau
Hal 18
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
tidak
harus
yang
dilaksanakan
optimal,
secara berulang-ulang.
sebaiknya
Untuk mendapat hasil
pendampingan
suatu rule,
adalah
karenapendampingan akan terus dibutuhkan sesuai dengan perkembangan pengembangan itu sendiri. Kegiatan pendampingan perlu memiliki tujuan dan sasaran yang jelas, output (keluaran) dan outcome (dampak) yang terukur.Ukuran-ukuran dan indicator-indikator perencanaan dimonitor
yang
kegiatan
dan
diinginkan ini.
dievaluasi
harus
Sehingga
secara
sudah
program
terukur,
tertuang
pendampingan
apakah
ada
kemajuan
dalam dapat atau
stagnan, apakah berdampak positif (sesuai harapan) atau negatif (tidak memiliki dampak yang berarti). Tugas seorang pendamping sangat kompleks dan bukanlah tugas yang mudah.Persyaratan
yang
harus
dimiliki
oleh
seorang
pendamping
di
antaranya adalah: 1.
Memiliki kompetensi dan kapasitas kognitif atau pengetahuan yang dalam dan luas dibidangnya.
2.
Memiliki berpikir
komitmen, dan
profesionalime,
bersikap
motivasi,
(arif/bijak/sabar/tekun)
serta dalam
kematangan melaksanakan
pekerjaan. 3.
Memiliki kemauan yang sangat kuat untuk berbagi dengan sesama untuk apa yang dianggapnya baik.
4.
Memiliki kemampuan dalam mengumpulkan data, menganalisis dan identifikasi masalah, baik sendiri maupun bersama-sama masyarakat yang didampingi.
5.
Memiliki
kemampuan
komunikasi
untuk
melakukan
interaksi
atau
membangun hubungan dengan setiap keluarga. 6.
Memiliki
kemampuan
berorganisasi
dan
mengembangkan
kelembagaan.
Hal 19
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Agar kegiatan pendampingan lebih terarah, terukur dan dapat dipahami kapan
program
memiliki
akan
berakhir,
tahap-tahap
hakikatnya
kegiatan
merupakan
target
maka
kegiatan
yang
jelas.
atau
sasaran
pendampingan
Tahap-tahap yang
ingin
harus
ini
pada
dicapai
pada
kurun waktu tertentu. Tahapan kegiatan pendampingan adalah sebagai berikut: a. Pengenalan Kebutuhan Masyarakat Pengenalan kebutuhan masyarakat dilakukan untuk mengetahui apa yang
diperlukan
kegiatan
yang
oleh akan
masyarakat dilaksanakn
di di
satu
daerah
daerah, tersebut
sehingga betul-betul
dapat memberikan manfaat bagi mereka. Oleh karena itu informasi mengenai
lokasi,
karakteristik
masyarakat
serta
potensi
daerah
diperlukan sebagai bahan dasar untuk merancang suatu kegiatan. Informasi
dapat
diperoleh
sekunder)
maupun
dari
baik
hasil
dari
dokumen
wawancara/diskusi
tertulis
langsung
(data dengan
pejabat pemerintah, pemuka masyarakat, pemuka adat atau agama dan anggota masyarakat itu sendiri. b. Rekruitmen Tenaga Pendamping Desa (TPD) TPD penuh
secara
kompetitif
waktu
(full
direkrut
time)
oleh
untuk
PIU
sebagai
proyek
ini,
tenaga
kerja
yang
akan
ditempatkan/tinggal menetap di desa/kelurahan sasaran yang telah ditentukan. Untuk tahap awal TPD akan dikontrak selama satu tahun yang dapat diperbarui/diperpanjangjika dinyatakan lolos setelah dilakukan evaluasi.(Kerangka
acuan
dan
kualifikasi
TPD
tersedia
di
bawah
ini).
Pada
tahun
pertama
sepasang
TPD
(sebaiknya
satu
perempuan dan satu laki-laki) akan tinggal dan bekerja di masing-masing tiga desa.
Hal 20
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
Tahun kedua dan setrusnya, masing-masing TPD di samping terus membina tiga desa/kelurahansebelumnya, dia juga akan mendapat tahun
tambahan
tanggung
jawab
satu
desa
baru
per
(satu desa baru di tahun kedua dan satu desa baru
di tahun ketiga).
Untuk
keperluan
perjalanan
TPD
dari
tempat
asal
menuju
desa/kelurahan yang telah ditentukan, biaya transportasi dan atau penginapannya akan ditanggung oleh proyek.
Bagi
TPD
yang
dianggap
kinerjanya
berprestasi
dipertimbangkan untuk mendapatkan insentif (insentif berbasis kinerja). ( yang terukur) Dasar penentuan insentif berbasis kinerja adalah:............
Kinerja
TPD
dievaluasi
yang
oleh
dibantu
staf
konsultan
Dinas/PIU
akan
diawasi
dan
(harus
Kabupaten/kota.
didetailkan apa saja yang mau diukur)
Sasaran
dari
pelaksanaan
adalah
untuk
mendapatkan
pesisir
dengan
sistem
perekrutan tenaga
kontrak
TPD
Tahun
pendamping
selama
2013
masyarakat
jangka
waktu
11
(sebelas) bulan. Kriteria/persyaratan untuk untuk menjadi TPD adalah sebagai berikut: 1. Pendidikan minimal lulusan Diploma 3 (D3) bidang kelautan dan perikanan, lebih diprioritaskan yang sarjana (S1). 2. Memiliki
pengalaman
kerja
minimal
1
tahun
dalam
kegiatan
pemberdayaan masyarakat; 3. Bersedia tinggal/menetap di tempat tugas (desa sasaran lokasi masyarakat pesisir binaannya); 4. Bersedia mendampingi satu sampai tiga desa pesisir sasaran; 5. Memahami tata nilai, adat istiadat, bahasa dan sosial budaya masyarakat setempat; 6. Bersedia
melaksanakan
tugas
sesuai
kontrak
kerja
selama
1
tahun, dan mau diperpanjang setiap tahunnya; dan
Hal 21
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
7. Tidak meninggalkan tempat tugas lebih dari 2 minggu secara berturut-turut
tanpa
alasan
yang
dapat
dipertanggungjawabkan,
kecuali untuk melaksanakan tugas/dinas luar.
Pelatihan Pendamping Kegiatan
pelatihan
pendampingan
ini
dimaksudkan
untuk
menyiapkan
agar tenaga pendamping dapat memahami:
Definisi
dan
filosofi
pengembangan
(Community
masyarakat
Development)
Definisi dan pengertian masyarakat pesisir
Permasalahan masyarakat pesisir dan program-program yang telah dilakukan
Pendampingan, melakukan mampu
peran
dan
fungsi
situasi
pendamping
masyarakat/Community
pengorganisasian
mengenal
tenaga
dan
kondisi
daerah
(mampu
Organizing, dan
karakter
masyarakat sasaran, mengidentifikasi permasalahan dan membantu mencari solusi alternatif)
Pelatihan tenaga pendamping dapat dilakukan oleh instansi terkait, Perguruan Tinggi atau Lembaga Swadaya Masyarakat.
Materi pelatihan tenaga pendamping meliputi materi dasar dan materi inti, sebagai berikut: 1. Pengenalan Program Pendampingan a. Dinamika kelompok dan pembukaan diri b. Visi dan misi program pendampingan c.
Program pemberdayaan masyarakat
d. Visi dan misi program pemberdayaan masyarakat pesisir e. Kelembagaan dan organisasi f. Pengembangan program 2. Ketrampilan Teknis Pendampingan
Hal 22
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
a. Teknik pengorganisasian masyarakat (Community Organizing) b. Pengenalan potensi sumberdaya (SDA & SDM), permasalahan dan kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut
(Problems and Needs
assessment) c.
Manajemen usaha mikro
d. Penyusunan kelayakan usaha e. Manajemen akuntasi dan pembiayaan f.
Akses modal, teknologi dan pasar
g. Peningkatan produksi dan pemasaran hasil h. Evaluasi
Sosialisasi Program Sosialiasi
program
pendampingan dilaksanakan
sesuai
dengan
kondisi
daerah. Dalam rangka memberikan informasi dan menyamakan persepsi serta
mendukung
pendampingan
upaya
ini
pemberdayaan
terlebih
dahulu
masyarakat,
harus
maka
program
disosialisasikan
kepada
masyarakat dan stakeholders terkait, yang meliputi rencana dan tujuan kegiatan, metode/pendekatan
yang digunakan, pelaksanaan kegiatan dan
monitoring & evaluasi, serta pengawasannya. Kegiatan sosialisasi dapat dilakukan
melalui
berkepentingan, cara
atau
membagikan
pertemuan/diskusi dapat
juga
yang
melalui
brosur/leaflet
dihadiri
penyebaran
yang
memuat
oleh
yang
informasi
dengan
tentang
kegiatan
pengembangan masyarakat pesisir dan program pendampingan. Pendekatan program pendampingan kepada masyarakat dapat dilakukan melalui: a.
Pendekatan partisipatif, dengan menerapkan teknik-teknik Participatory
Rural Appraisal (PRA) yaitu suatu metode pendekatan atau cara sederhana
yang
digunakan
program
yang
terencana
wilayah
dengan
tujuan
sikap
dan
keterampilan
sesuai
untuk
menghasilkan
potensi
yang
meningkatkan masyarakat,
ada
kemampuan, dengan
suatu di
suatu
pengetahuan,
melibatkan
dan Hal 23
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
menempatkan menentukan
masyarakat sendiri
sebagai
program
subyek,
yang
sehingga
diinginkan
guna
mampu mencapai
kemandirian. b.
Pendekatan Participatory Action Research (PAR) yaitu suatu survei yang diikuti dengan kegiatan tujuan pemberdayaan masyarakat yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat sesuai
dengan
sasaran.
Dengan
permasalahan mengikut
yang
sertakan
ditemukan masyarakat
di
masyarakat
dalam
identifikasi
masalah, perencanaan, pelaksanaan, sampai evaluasi kegiatan. Pelaksanaan Pendampingan Dalam
pelaksanaan
kegiatan
pendampingan
tugas-tugas
yang
harus
dilakukan oleh TPD adalah sebagai berikut: a. Mendorong
dan
nelayan/masyarakat
meningkatkan pesisir
motivasi
dalam
serta
partisipasi
pengembangan kelembagaan
ekonomi masyarakat berbasis kelautan dan perikanan. Dalam
kegiatan
ini
pendamping
dapat
memfasilitasi
pelaksanaan
diskusi antar anggota kelompok. Fungsi pendampingan dalam hal ini
adalah
menggerakkan
dan
memfasilitasi
diskusi,
sehingga
aspirasi setiap anggota dapat terakomodasi dengan baik. b. Memperkuat Sistem Administrasi Kelompok Pada umumnya setiap kelompok memiliki catatan keanggotan dan keuangan secara sederhana. Berdasarkan sistem administrasi yang ada
di
bertahap
kelompok, melakukan
pendamping program
dapat
mengevaluasi
improvement/perbaikan
dan
secara
administrasi,
sehingga kelompok memiliki sistem administrasi yang standar bagi keperluan yang lebih luas. Untuk mewujudkan hal tersebut maka pendamping dan pengurus kelompok perlu melakulan diskusi dan perbaikan sistem administrasi secara bertahap.
Hal 24
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
c. Mendampingi Kelompok Kelompok (RUK)
Masyarakat
Menyusun
Rencana
Usaha
Usaha kelompok ini bersifat dinamis, oleh karena itu pendamping dan
pengurus
secara
periodik
dapat
melakukan
evaluasi
atas
rencana dan realisasi/pelaksanaan RUK. Kelompok dapat melakukan peninjauan yang
kembali
baru.
terhadap
Kegiatan
ini
usahanya
dengan
dilaksanakan
membuat
sebelum
RUK
kelompok
masyarakat turun ke lapangan bersama-sama pendamping membuat RUK, apa yang akan diperlukan dan diinginkan kelompok. d. Memfasilitasi Pelaksanaan Pelatihan kepada kelompok masyarakat Tenaga pendamping berkoordinasi dengan Konsultan Daerah
dan
PIU
bagi
mengagendakan
kegiatan
pelatihan
yang
diperlukan
kelompok yang mencakup pelatihan administrasi, pelatihan usaha, pelatihan organisasi dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan.
e. Mengembangkan Kemitraan dan Pemasaran Hasil Kegiatan
pendampingan
diharapkan
dapat
mengupayakan
adanya
jaringan kerjasama kemitraan dan pemasaran hasil dengan pihak swasta, instansi terkait dan perbankan. Peran tenaga pendamping bersama dengan Konsultan Daerah adalah membuka ruang bagi kerjasama antara kelompok dengan lembaga-lembaga lain. f. Menumbuhkembangkan Kelompok Usaha atau Unit Bersama Di antara Kelompok Bersama-sama dengan kelompok masyarakat menjadikan kelompok tersebut
suatu
usaha/unit
dapat memberikan usaha
anggota
usaha
yang
dapat
berkembang
dan
pelayanan yang efektif bagi pengembangan dalam
upaya
untuk
mengidentifikasi
komoditas
unggulan setempat. Dalam hal ini kelompok masyarakat diantarkan pada suatu kegiatan usaha yang dapat memfasilitasi pengembangan usaha anggota.
Hal 25
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
g. Membuat Laporan Evaluasi Pendamping laporan
harus
terkini
dan
membuat
laporan
hasil-hasil
yang
kegiatan
dicapai
dalam
atau
bentuk
rencana
lebih
jauh dari kegiatan tersebut.
Indikator Keberhasilan Program Pendampingan Indikator
adalah
kecenderungan perhatian.
alat atau
Syarat
ukur
yang
dapat
perkembangan
indikator
yang
menunjukkan
suatu
baik
hal
yang
antara
lain
perbandingan, menjadi
mampu
pokok
mengukur
dengan baik, menggambarkan kondisi yang sebenarnya, hanya mengukur perubahan yang dimaksud dan mudah dilakukan. Penetapan
Indikator
tersebut
dilakukan
bersama
antara
pendamping
dengan PIU, Komite Pemberdayaan Masyarakat dan Konsultan Daerah sejak
proses
keberhasilan awal
pendampingan pendampingan
antara
stakeholder
dimulai.
Dengan
didasarkan terkait
pada
dan
kata
lain
indikator
kesepakatan-kesepakatan
pendamping
sesuai
dengan
kebutuhan dan rencana kerja kelompok. Indikator keberhasilan pendampingan mencakup: aspek-aspek yang akan dinilai
(kuantitas
periode
tertentu,
dan serta
kualitas)
yang
ditetapkan
langkah-langkah
yang
untuk disusun
dicapai untuk
dalam periode
berikutnya setelah satu periode pendampingan yang telah disusun dan dievaluasi.
Indikator
keberhasilan
pendampingan
seperti
disajikan
pada
Tabel 2 berikut ini: Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan Program Pendampingan No 1.
Tujuan Memperkuat kelembagaan pesisir
Indikator - Terlaksananya
masyarakat
Internal
untuk
konsolidasi
Struktur
Pembenahan
struktur
organisasi - Tersedianya
dokumentasi
kelompok
dan
Hal 26
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
No
Tujuan
Indikator pembukuan - Optimalisasi
pelayanan
masyarakat
kepada
dengan
pembenahan
melakukan
sistem/norma-norma
organisasi - Munculnya
peran/figure
tertentu
yang
menjadi panutan masyarakat 2
Pengembangan
Jaringan - Terlaksananya
Usaha/Kemitraan
konsolidasi
jaringan
internal - Kejelasan
informasi
dan
nilai
hubungan
usaha dengan meningkatkan kemampuan analisa terhadap situasi usaha - Terindikasi munculnya usaha baru - Melakukan diversifikasi usaha - Terjadinya
sinergi
kerjasama
dengan
dalam
sistem
dalam
hubungan
pihak-pihak
terkait
agribisnis
usaha
anggota/kelompok. 3
Menumbuhkembangkan sumber
- Terjadinya pemupukan modal
pendapatan - Optimalisasi penggunaan modal
nelayan 4
Meningkatkan serta
aparat
masyarakat
peran dan
Terciptanya
tokoh program
sinergitas
pendampingan
pelaksanaan pada
semua
komponen masyarakat
Hal 27
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
BAB IV TUGAS DAN FUNGSI TENAGA PENDAMPING DESA/PENYULUH 4.1 Tugas Berdasarkan
pedoman
teknis
Proyek
Pembangunan
Masyarakat
Pesisir,
TPD mempunyai peran yang berbeda dalam tiap kelompok, seperti yang dijelaskan di bawah ini: a. Kelompok Kerja Desa (Village Working Group) TPD
bersama
memberikan
dengan
pelatihan
konsultan
(Project
PIU
mengenai
Implementation
pemberdayaan
masyarakat
Unit) pesisir
kepada anggota VWG b. Kelompok Sumber Daya Pesisir - Bersama
konsultan
PIU
membantu
VWG
dalam
pembentukan
kelompok sumber daya pesisir - Membantu memfasilitasi peran serta aktif desa-desa yang berdekatan dan memberikan saran atas partisipasinya - Memfasilitasi isu-isu nasional dan/atau lokal terkait dengan adaptasi perubahan iklim, keamanan di laut, kesadaran dan mitigasi bencana - Memfasilitasi pelatihan kepemimpinan mengenai pengelolaan sumber daya
pesisir,
pelestariannya,
mobilisasi
masyarakat
dan
pembangunan kesadaran - Membantu
meningkatkan
kesadaran
desa
ke
tingkat
kab/kota
dan
provinsi yang mungkin diperlukan. c. Kelompok Pembangunan Prasarana Bekerja
sama
dengan
konsultan
dan
PIU
untuk
menyusun
rincian
biaya, rancangan kegiatan, pengadaan barang, kontribusi barang dan jasa dan modalitas pemeliharaan d. Kelompok Usaha -
Bekerja
sama
dengan
Konsultan,
VWG
dan
PIU
memberikan
keterangan tentang dasar pemikiran, konsepsi proyek, dan proses
Hal 28
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
pembentukan
kelompok
usaha
kepada
masyarakat
yang
menjadi
sasaran proyek -
Dengan Konsultan dan PIU memfasilitasi rumah tangga pesisir yang memenuhi persyaratan untuk membentuk kelompok
-
Dengan
Konsultan
dan
PIU
memberikan
pelatihan
mengenai
pengelolaan usaha kelompok, pengelolaan keuangan dan membantu kelompok usaha mempersiapkan proposalyang berisi rincian proyek termasuk spesifikasi teknis, biaya dan perkiraan modal, penentuan keberlanjutan sumber
sumber
daya
daya
pesisir,
pesisir
rincian
dengan
kontribusi
kelompok
barang
pengelolaan
dan
jasa,
dan
alokasi tanggung jawab kelompok. -
Bersama dengan Konsultan dan PIU akan memverikasi kelayakan teknis
dan
finansial,
yang
ada
hubungannya
dengan
bank
atau
lembaga kredit mikro dan mencari sinergi antara kelompok-kelompok yang ada dalam satu desa e. Kelompok Tabungan Bekerja
sama
dengan
mengkompilasi
data,
VWG,
Konsultan,
mengkoordinasikan
dan
kelompok
pertemuan
sasaran
bulanan,
dalam hingga
mereview hasil kemajuan dari kelompok sasaran (dokumen final Proyek Pembangunan Masyarakat Pesisir). 4.2 Mekanisme Kerja Pada dasarnya tugas TPD adalah melakukan pendampingan pada setiap tahapan kegiatan, yang meliputi persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta pelaporan 3.1 Persiapan a. Mengidentifikasi, permasalahan
menghimpun
sumber
daya
dan
menganalisis
perikanan,
pelaku
data usaha
(potensi
dan
perikanan
dan
permasalahannya terutama yang berkaitan dengan permasalahanmodal, teknologi
dan
pasar)
serta
mengaflikasikannya
dalam
kegiatan
pendampingan proyek PMP. b. Menyusun rencana kerja bulanan yang memuat komponen: -
Masalah utama yang dihadapi kelompok (fokus pendampingan)
-
Kegiatan yang akan dilakukan
Hal 29
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
-
Tujuan kegiatan
-
Target kegiatan
-
Sasaran kegiatan (pelaku utama atau kelompok)
-
Metodologi/pendekatan yang akan digunakan
-
Lokasi kegiatan
-
Tahapan kegiatan
4.3 Pelaksanaan Kegiatan pelaksanaan pendampingan antara lain: a. Melakukan legalitas)
identifikasi serta
jumlah
kelayakan
dan
usaha
keberadaan
kelompok
(identitas
usaha
dan
kelautan
dan
perikanan di kab/kota sebagai calon penerima BLM b. Melakukan sosialisasi dan inisiasi visi dan misi KKP c. Melakukan dengan usaha
kegiatan
pembinaan/penyuluhan
pendekatan
partisipatif
(perencanaan
usaha,
dan
kepada
demonstratif
manajemen
sasaran tentang
usaha,
akses
proyek kegiatan modal,
teknologi dan pasar). d. Mendampingi pelaku usaha dalam menyusun RAB dan menyiapkan kelengkapan
administrasi
usaha
serta
dokumentasi
administrasi
lainnya. Materi
yang
harus
dikuasai
oleh
TPD
dalam
kegiatan
pendampingan
meliputi aspek teknis, sosial-ekonomi (sosek perikanan) dan akses terhadap modal,
teknologi
dan
pasar
serta
mekanisme
akses
perbankan
dan
kelembagaan. a. Aspek
teknis
(perikanan
budidaya,
perikanan
tangkap
dan
pengolahan
dan pemasaran hasil perikanan) -
Identifikasi potensi produksi dan pasar pelaku usaha
-
Rencana kegiatan usaha
-
Prosedur/proses produksi (persiapan – pasca produksi)
-
Analisis permasalahan teknis kegiatan usaha
-
Pemecahan permasalahan teknis kegiatan usaha secara mandiri
-
Diversifikasi produk
b. Aspek ekonomis -
Analisis/identifikasi pasar
Hal 30
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
-
Pemilihan komodiatas usaha perikanan ekonomis
-
Perencanaan pembiayaan dan analisis kelayakan usaha
-
Peningkatan nilai jual produk
-
Pengembangan usaha
c. Aspek Sosial -
Pentingnya berkelompok (peran dan fungsi kelompok)
-
Penyusunan AD/ART
-
Dinamika kelompok
-
Kelengkapan adminstrasi kelompok
-
Peningkatan kelas kelompok
-
Pengembangan organisasi kelompok
d. Usaha yang layak dan berbasis industrialisasi perikanan -
Pentingnya akses permodalan usaha, sarana produksi, teknologi dan pasar dalam pengembangan usaha perikanan
-
Melakukan
pendampingan
manajemen,
teknis
pengolahan
dan
pemasaran -
Membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok
-
Melakukan kegiatan pendampingan
-
Melakukan pencatatan dara capaian kegiatan proyek PMP
4.4 Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kegiatan
monev
sangat
penting
dilakukan
untuk
dapat
melihat
perkembangan program pendampingan pada setiap tahapan. Yang harus diperhatikan dalam kegiatan monev adalah:
a.
Monev
harus
dapat
menunjukkan
apakah
kegiatan
dilaksanakan
sesuai dengan rencana.
b.
Monev harus dapat mengindikasikan adanya perkembangan program dan kendala-kendala yang dihadapi dalam implementasi kegiatan.
c.
Monev
dimaksudkan
untuk
dapat
mengecek
apakah
asumsi-asumsi
yang dibuat pada tahap perencanaan masih valid.
d.
Monev harus dapat menilai apakah kegiatan masih relevan dengan kebutuhan penerima manfaat.
Hal 31
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
4.5 Laporan pelaksanaan kegiatan TPD. Pelaporan
hasil
kegiatan
dilakukan
secara
periodik
setiap
bulan
dan
triwulan. Isi
Laporan
kegiatan,
pelaksanaan
materi
pokok
kegiatan yang
terdiri
atas:
disampaikan,
nama
kegiatan,
hasil/capaian
yang
tujuan
diperoleh
dan rencana tindak lanjut. Isi laporan juga harus menggambarkan hasil evaluasi kegiatan yang dicantumkan dalam hasil capaian kegiatan yang di dalamnya mencakup perkembangan kemampuan pengetahuan, ketrampilan dan
sikap
setelah harus
beserta
mengikuti disampaikan
jumlah kegiatan baik
kelompok
yang
pendampingan.
secara
kualitatif
mengalami
Hasil
perkembangan
capaian
(deskriptif)
kegiatan
maupun
ini
kuantitatif
(terukur). Format pelaporan dapat dilihat di lampiran………………. 4.6 Indikator Kinerja Indikator
kinerja TPD adalah sesuatu yang dapat menunjukkan keberhasilan
dari pelaksanaan pekerjaan. Indikator kinerja dapat didasarkan pada materi yang disampaikan yang mencakup aspek teknis, ekonomis, sosial, dan usaha yang layak. Indikator kinerja dapat dilihat pada Lampiran 6. 4.7 Mekanisme Pelaporan Pada
dasarnya
perkembangan
dari
kegiatan
pelaporan.
pelaksanaan
kegiatan
hasil
Oleh
TPD
pelaksanaan
karena
(laporan
itu
kegiatan
dapat
pembuatan
bulanan/triwulan)
diketahui
laporan bersifat
hasil wajib.
Mekanisme pelaporan: 1. Laporan ditujukan pada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kab/Kota selaku Ketua PIU 2. Format
laporan
bulanan
dapat
dibuat
dalam
bentuk
tabel
sebagaimana
tercantum dalam Lampiran 3 3. Laporan triwulan merupakan rekapitulasi dari pelaksanaan kegiatan selama 3 bulan, dan dikirimkan setiap bulan Mei, September dan Desember. 4. Untuk keseragaman laporan bulanan dan triwulan dikirimkan paling lambat pada minggu pertama
Hal 32
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
BAB V PENUTUP Program pendampingan merupakan salah satu upaya membangun kemandirian masyarakat potensi
pesisir
sumber
dalam
daya
meningkatkan
dan
lingkungan
kesejahteraan
yang
ada.
hidupnya
Keberhasilan
berbasis
program
ini
akan sangat tergantung kepada sistem dan mekanisme rekrutmen SDM calon pendamping,
penyamaan
persepsi
dan
filosofi
program
kepada
seluruh
pemangku kepentingan, pembekalan yang diberikan dan dukungan dari seluruh stakeholders. Peran
tenaga
masyarakat
pendamping/penyuluh
sangat
dibutuhkan
kelautan
dalam
rangka
dan
perikanan
merealisasikan
sebagai Visi
dan
mitra Misi
pembangunan kelautan dan perikanan secara efktif, efisien dan berkelanjutan. Sehingga keberadaan tenaga pendamping ini seyogyanya terus dipertahankan dan dikembangkan. Disusunnya Petunjuk Teknis TPD ini diharapkan dapat membantu berhasilnya program
pendampingan
secara
cepat
dan
akurat
serta
memudahkan
pengawasan dan supervisi bagi pihak-pihak terkait. Semoga
Petunjuk
teknis
ini
dapat
memberikan
manfaat
bagi
semua
pihak
yang terkait khususnya masyarakat pesisir. Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam penyusunan petunjuk ini diucapkan terimakasih.
Hal 33
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
Lampiran 1. Form A Contoh Penyusunan Rencana Kerja Bulanan Tenaga Pendamping Desa Bulan: …………………………
2013
No
Kegiatan
Masalah
Tujuan Kegiatan
Mengetahui: Dinas Kelautan dan Perikanan
Sasaran
Metode
Lokasi
Keterangan
……………………………………, …………………2013 Tenaga Pendamping Desa Kab/Kota……………………………….
…………………………………………………………… (NIP………………………………………………………..)
(…………………………………………………………)
Hal 34
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
Lampiran 2. Form B Program/Rencana Kerja Tenaga Pendamping Desa Nama
: ……………………………………………
Wilayah Kerja
: ……………………………………………
No
Kegiatan
Masalah
Tujuan Kegiatan
Sasaran
Mengetahui: Dinas Kelautan dan Perikanan
Metode dan Teknik
Volume
Waktu
Lokasi
Pelaksana
Pihak Terkait
……………………………………, …………………2013 Tenaga Pendamping Desa Kab/Kota……………………………….
…………………………………………………………… (NIP………………………………………………………..)
(…………………………………………………………)
Hal 35
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
Lampiran 3. Form C Contoh Penyusunan Laporan Kerja Bulanan Tenaga Pendamping Desa Bulan: ……………….2013 Sasaran No
Hari/Tgl
Tempat
Pelaku Utama
Mengetahui: Dinas Kelautan dan Perikanan
Kelompok
Kegiatan Nama
Tujuan
Materi
Kegiatan
Kegiatan
Pokok
Hasil
Keterangan
……………………………………, …………………2013 Tenaga Pendamping Desa Kab/Kota……………………………….
…………………………………………………………… (NIP………………………………………………………..)
(…………………………………………………………)
Hal 36
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
Lampiran 4. Form D Contoh Penyusunan Laporan Kerja Tenaga Pendamping Desa
No
Pelaku Utama Kelompok
Individu
Mengetahui: Dinas Kelautan dan Perikanan
Aspek
Indikator
Hasil / Capaian
……………………………………, …………………2013 Tenaga Pendamping Desa Kab/Kota……………………………….
…………………………………………………………… (NIP………………………………………………………..)
(…………………………………………………………)
Hal 37
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
Lampiran 5. Form E Laporan Triwulan Tenaga Pendamping Desa Format Laporan KATA PENGANTAR DAFTAR ISI I.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan
Latar Belakang Pada
triwulan pertama harus dapat menggambarkan hasil identifikasi existingsumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya penunjang yang ada di dalam wilayah kerja. Pada triwulan kedua dan seterusnya bagian ini harus dapat tergambar adanya perkembangan dari hasil triwulan sebelumnya. Perumusan Masalah Pada Triwulan pertama merupakan penggambaran masalah serta rumusan cara mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi oleh kelompok masyarakat (pelaku utama) yang dihasilkan melalui identifikasi potensi wilayah. Pada triwulan kedua dan selanjutnya, perumusan masalah dilakukan dengan penelusuran masalah yang dihadapi pada triwulan sebelumnya dengan menggunakan analisa, sehingga akan ditemukan rumusan masalah secara hirarki dan konkret. Salah satu contoh analisa yang dapat digunakan adalah analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat).
Hal 38
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
Perumusan pemecahan masalah sebagai jalan keluar untuk mengatasi permasalahan atau kendala-kendala yang ditemui oleh pelaku utama perikanan dalam pelaksanaan kegiatan usahanya. Tujuan Harus
ditulis
secara
kualitatif
(menunjukkan
perubahan
pengetahuan,
ketrampilan dan sikap) atau kuantitatif (menunjukkan jumlah pelaku utama / kelompok yang sudah mengalami perubahan), dengan acuan bahwa tujuan harus berkaitan dengan masalah dan memungkinkan untuk dilaksanakan. II.
RENCANA KERJA (Harus memuat tabel seperti terlampir)
III. PELAKSANAAN (Harus memuat tabel seperti terlampir) IV. PEMBAHASAN
Hasil/Capaian
4.1 Hasil / Capaian
Harus dapat menjelaskan perkembangan kemampuan pengetahuan,
4.2 Kesimpulan
ketrampilan dan sikap dari pelaku utama dan atau pelaku usaha sebagai
4.3 Rencana Tindak Lanjut (RTL)
sasaran kegiatan penyuluhan. Hasil/capaian harus dapat diukur baik secara kualitatif ataupun kuantitatif. Kesimpulan Harus dapat menjawab tujuan
Hal 39
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
Rencana Tindak Lanjut (RTL) Merupakan kegiatan-kegiatan lanjuatan berupa pembinaan atau kegiatan penyuluhan lainnya yang disepakati bersama oleh Tenaga Pendamping Desa dan pelaku utama / kelompok masyarakat. V. PENUTUP
Hal 40
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa
Lampiran 6. Indikator Kinerja Tenaga Pendamping Desa No
Tahapan
Jan
Penyuluhan
1
Persiapan
2
Pelaksanaan
3
Pelaporan
-
Feb
Mar
April
Mei
Juni
Juli
Agts
Sept
Okt
Nov
Des
Form
Form
Form
Form
Form
Form
Form
Form
Form
Form
Form
A, B,
A, C,
A, C,
A, C,
A, C,
A, C,
A, C,
A, C,
A, C,
A, C,
A, C,
C, D
D
D
D
D, E
D
D
D
D, E
D
D
Hal 41
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
MODUL
1 KM, Suatu Konsep TUJUAN Maksud dari modul ini yang pertama adalah untuk komunikasi bagi seseorang dalam memimpin suatu kegiatan berkembang sehingga mereka mempunyai rasa memiliki terhadap kegiatan tersebut. Pada gilirannya nanti akan menghasilkan suatu penggunaan uang yang untuk mencapai tujuan dengan biaya minimal dan dengan cara berkelanjutan. Kedua, untuk memperkenalkan konsep KM yang merupakan salah satu dari
perlengkapan
utama
dalam
strategi
untuk
membantu
partisipasi
dan
pemberdayaan. Modul ini menggambarkan struktur dan fungsi KM dan menjelaskan alasan dibalik struktur dan fungsi tersebut. RINGKASAN MODUL Pembahasan/Sesi I Apa itu KM? Jenis keanggotaan yang bagaimana yang harus dimiliki sebuah KM? Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran, alat tulis dan gambar Waktu: 45 menit Pembahasan/Sesi II Mengapa kita membutuhkan KM? Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran, alat tulis dan batang korek Waktu: 45 menit
1
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan/Sesi III Maksud dan tujuan KM Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran, alat tulis, kelereng, dan balok kayu dengan ukuran yang berbeda Waktu: 45 menit Pembahasan/Sesi IV Struktur KM Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran, alat tulis, gambar, dan Panel/Koran Waktu: 45 menit Pembahasan/Sesi VI Fungsi KM Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran, alat tulis, TV dan VCR, kaset video Sangha, bola, kotak manik-manik dan gambar. Waktu: 45 menit.
SASARAN PELAJARAN: Pada akhir pelatihan modul ini peserta diharapkan mampu untuk:
Menjelaskan kebutuhan KM
Menjelaskan mengapa KM penting dimiliki anggota yang mempunyai ikatan dengan tingkatan yang sama sebelum KM di bentuk.
Menggambarkan maksud dan tujuan KM.
Menggambarkan struktur dan fungsi KM.
Menjelaskan alasan di balik struktur dan fungsi.
Total Waktu: 1 hari
2
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan I Apa kelompok mandiri? Jenis keanggotaan KM apa yang harus dimiliki? (30 menit) Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran dan Alat Tulis Persiapan lain: Pelatih harus mempunyai rasa afinitas dalam kelompok di desa Proses Belajar, Metoda dan Kegiatan: Kuliah, diskusi sub kelompok dan gagasan. Pertanyaan kunci: Apa kelompok itu?
Materi: Sebuah kelompok terdiri dari orang-orang yang bekerja sama untuk tujuan tertentu pada tempat tertentu dan yang berbagi kepentingan sama. -
Kelompok Afinitas adalah sekelompok orang yang diikat oleh kepercayaan, kepatuhan dan cinta kasih yang mendukung satu sama lain dan antara mereka tidak ada hubungan pemerasan. Kelompok afinitas telah ada di masyarakat bahkan sebelum adanya keterlibatan LSM/PPL. Afinitas dapat pula diciptakan. Afinitas, bagaimanapun menuntut upaya lebih lanjut atas sebagian kelompok untuk memeliharanya, dan strategi program yang mendukungya. (sebagai contoh, jika strategi program hanya mendukung seorang anggota yang berbasis kasta atau kepercayaan akan merusak Afinitas).
Kelompok Afinitas tidak mempunyai
pemimpin yang dominan yang berpegang teguh pada kepemimpinannya tanpa meperdulikan soal biaya. -
Kelompok Homogen adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan sifat, kasta, keyakinan, kelamin, pekerjaan, geografi, tempat asal, bahasa, tingkat pendapatan, umur dan sebagainya. Untuk kelompok yang mempunyai persamaan derajad sejenis adalah penting, tetapi tidak berarti bahwa semua kelompok homogen adalah kelompok afinitas atau sebaliknya.
-
Kelompok Heterogen adalah kelompok orang yang berbeda tingkat sosial dan golongan pendapatan dan juga kepentingan yang berbeda.
-
Anggota kelompok afinitas cenderung tinggal bersama dan menyediakan suatu ruang dan saling mendukung satu sama lain untuk tumbuh. Kelompok Afinitas jauh
3
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
lebih efektif dalam memberi kuasa orang miskin dari pada sekelompok orang dari bermacam-macam latar belakang dan perbedaan kepentingan. -
Kelompok Mandiri beranggota sedikit (15-20 orang), umumnya sejenis, dan dihubungkan oleh afinitas, kelompok ini memanfaatkan tabungan, kredit dan kegiatan sosial sebagai alat pemberdayaan.
Perlihatkan pada peserta gambar jenis-jenis kelompok (lihat halaman berikutnya) 1. Di Candi
3. Kerja bersama di ladang
2. Di Pasar
4. Orang duduk bersama di bawah pohon
Jelaskan konsep kelompok Afinitas. Perintahkan anggota kelompok untuk contoh kelompok Afinitas di desa.
Sekelompok masyarakat di Candi
Sekelompok masyarakat di ladang
Sekelompok masyarakat di Pasar
Sekelompok masyarakat di bawah pohon
4
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pertanyaan kunci: “Apakah anggota kelompok saling membagi kepercayaan, menghormati dan menyayangi?“ “Apakah mereka mendukung satu sama lain pada saat krisis?“
Jelaskan konsep kelompok homogen. Sekali lagi gunakan contoh dari desa.
Pertanyaan kunci: “Apakah yang membuat kelompok homogen?“ “Apakah semua kelompok homogen mempunyai afinitas kelompok ?“ Tanyakan kepada peserta, sebagai contoh dari kelompok yang tidak benar di desa.
Fasilitasi Peserta untuk menentukan kelompok mandiri dengan bantuan pertanyaan berikut:
Pertanyaan kunci: “Apakah arti mandiri?“ “Apakah anda pernah mengerjakan kegiatan bersama di desa anda?“ “Dapatkah suatu kelompok yang tidak diikat oleh bentuk afinitas berhasil menjadi kelompok mandiri ? Mengapa? Mengapa tidak?“ Perintahkan peserta memberi contoh program yang gagal yang disebabkan perbedaan kepentingan dan kurang percaya diantara mereka.
Pertanyaan kunci : “Kelompok apa yang bisa sukses menjadi KM?“
Stop dan Pastikan!: Peserta harus dapat menerangkan kelompok mandiri. Peserta harus dapat menjelaskan mengapa anggota kelompok mandiri perlu diikat oleh afinitas.
5
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan II Mengapa Kita Memerlukan Kelompok Mandiri (1 jam 30 menit) Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran, alat tulis dan batang korek Persiapan lain: Undang anggota tertua KM sebagai nara sumber untuk sesi ini. Materi: Ide dasar pembentukan kelompok sukarela dan homogen, yang diikat oleh afinitas, adalah membagi tanggung jawab dan kewenangan di antara anggota seperti untuk mencapai tujuan dan merubah rintangan untuk kemajuan, yang sulit dicapai secara individu. Proses Belajar, Metoda dan, Kegiatan: Interaksi dengan anggota senior KM, diskusi kelompok, gagasan dan permainan. Perintahkan peserta untuk bermain permainan ikan. Tanyakan pada kelompok mengapa mereka berfikir membutuhkan KM. Pada tahap ini membagi pengalaman oleh anggota senior kelompok akan lebih bermanfaat. Pertanyaan kunci (pada anggota senior kelompok): “Keuntungan apa yang diperoleh oleh setiap anggota KM?” “Apa sumbangsih setiap anggota kelompok?” “Apa yang terjadi ketika orang datang bersama dengan masalah yang sama?” Berhenti dan Periksalah!: Peserta harus dapat memberikan paling sedikit dua alasan seperti mengapa mereka membutuhkan KM.
Permainan yang anda gunakan Permainan ikan: Gunakan delapan batang korek api untuk simbol sebuah ikan seperti terlihat pada gambar. Perintahkan peserta untuk memindah hanya tiga batang korek api untuk merubah arah ikan sehingga mukanya ke atas. Pesan: Tiga batang korek api mewakili tiga benda yang membutuhkan peningkatan hidup: Tindakan kolektif
Kesatuan dan 6
Mandiri
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan III Maksud dan Tujuan KM (30 menit) Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran dan alat tulis Materi: Pengembangan maksud dan tujuan KM Proses belajar, metoda dan kegiatan: Diskusi kelompok dan gagasan Pertanyaan kunci: (tanyakan masing-masing anggota) “Apa tujuan hidup anda? “ “Mengapa anda bergabung dengan KM? “ “Harapan apa yang ingin anda capai melaui KM? “ “Bagaimana KM anda membantu pembangunan desa? “ Susunlah tujuan peserta dan gunakan susunan tersebut untuk maksud dan tujuan KM Pertanyaan kunci: “Apa maksud dan tujuan KM anda ? “Apa yang akan anda peroleh dengan menjadi anggota KM?“ Indikasi jawaban adalah: Kemudahan yang cepat untuk mendapat kredit Meningkatkan keahlian dan keyakinan Meningkatkan kesadaran atas keberadaan berbagai lembaga dan program lokal Inisiatif dan melaksanakan kegiatan pembangunan desa Menciptakan kesadaran atas mobilisasi sumber daya dengan penggunaan yang optimal Mendukung satu sama lain sebagai anggota kleompok Mengurangi tingkat kemiskinan di desa Meningkatkan pengetahuan dalam hal teknologi mutakhir bidang pertanian, peternakan dan sebagainya. Menciptakan hubungan dan jaringan dengan lembaga lain Berhenti dan Periksalah! Peserta harus dapat menerangkan maksud dan tujuan KM mereka. 7
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan IV Struktur Kelompok mandiri (1 jam 30 menit) Bahan yang diperlukan: Gambar, kertas Panel/Koran dan alat tulis Persiapan lain: Undang perwakilan dari anggota senior KM sebagai nara sumber pada sesi ini. Proses belajar, metoda dan kegiatan: Kuliah, diskusi kelompok, interaksi dengan anggota senior KM dan menceritakan kisah Untuk menggambarkan bentuk anggota kelompok homogen ceritakan kisah orang Arab dan kudanya. (lihat gambar halaman berikut)
Materi Sebagian besar KM yang berfungsi baik mempunyai struktur sebagi berikut: -
Ukuran: Kelompok yang ideal terdiri dari 15 – 20 anggota. Hal ini disebabkan kelompok yang kecil memudahkan untuk partisipasi dalam diskusi. Hal ini sangat sulit untuk kelompok yang besar. Selanjutnya untuk berhubungan dengan bank maksimal satu kelompok memiliki anggota 20. Disamping itu kelompok yang besar cenderung lebih sulit dalam mengakomodasi banyak kepentingan dalam membangun afinitas.
-
Semua miskin: Idealnya semua anggota mempunyai persamaan tingkat sosialekonomi sehingga mereka membagi kepentingan untuk mencapi tujuan.
Jika
anggota berasal dari latar belakang ekonomi yang berbeda akan terjadi perbedaan kepentingan dalam kelompok atau beberapa anggota cenderung mendominasi. -
Ikatan persamaan: Kelompok berdasarkan afinitas cenderung lebih langgeng sejak mereka disatukan oleh kepercayaan saling menghormati dan saling mendukung.
-
Pergantian pimpinan: Pergantian pimpinan diperbolehkan untuk pemerataan kekuatan dan kesempatan menjadi pemimpin untuk semua anggota.
Selama
pertemuan anggota yang berbeda dipilih untuk memimpin pertemuan dan
8
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
menyimpan iuran mingguan ke bank (disesuaikan dengan kondisi daeras). Semua tugas tersebut digilir secara berkala. -
Sukarela alami: Anggota menghadiri pertemuan, menabung, berpartisipasi pada semua kegiatan dengan sukarela.
-
Lembaga sosial aktif:
Suatu KM adalah kelompok afinitas,
yang telah
menyatukan seluruh kepentingan lembaga, yaitu visi dan misi, manajemen organisasi, manajemen keuangan, organisasi yang bertanggungjawab, mempunyai hubungan dengan lembaga lain serta melakukan pembelajaran dan evaluasi. -
Demokrasi alami:
Pertemuan harus diatur sedemikian rupa sehingga setiap
anggota didorong untuk bebas mengekspresikan dirinya dan berpartisipasi secara efektif pada semua proses KM dan pembuatan keputusan. -
Bukan pendukung alami: kecenderungan-kecenderungan mementingakan pribadi dan politik seharusnya tidak mempengaruhi hubungan mereka dengan anggota yang lain dan merusak afinitas kelompok.
-
Informal alami: KM tidak perlu didaftarkan sebagai badan. Namun demikian untuk semua tujuan praktis, KM melaksanakan kegiatan seperti halnya sebuah badan, yaitu mempunyai identitas, peraturan dan perundangan, buku catatan, notulen, semua perhitungan diaudit dan pemimpin dirotasi secara teratur.
-
Peraturan dan perundangan: Kelompok membuat peraturan dan perundangan supaya kelompok dapat berfungsi efektif. Peraturan harus diterima, dimengerti dan diikuti oleh semua, dengan sanksi akan diberikan pada anggota yang melanggar.
-
Buku rekening: Kelompok membuka rekening di bank atas nama KM dan memelihara buku catatan dan dokumen-dokumen yang penting. Semua catatan harus diaudit secara teratur.
Berhenti dan Periksalah! Peserta harus mampu membuat garis besar struktur KM dan menerangkan kenapa struktur tersebut diperlukan.
9
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Kisah orang Arab dan kudanya: Suatu hari seorang Arab berjalan melewati gurun saat itu hujan mulai turun. Setelah menemukan tempat berteduh orang Arab itu memutuskan untuk menunggu sampai hujan berhenti sebelum melanjutkan perjalanannya. Merasa kasihan pada kudanya, orang Arab tersebut membiarkan kudanya untuk berbagi tempat berteduh dengannya sehingga kepala kuda terlindung dari hujan. Lambat laun kuda tersebut sedikit demi sedikit berjalan ke dalam tempat berteduh dan karena lebih kuat dengan dua tekanan mendorong orang tersebut keluar terkena hujan dan menempati tempat berteduh tersebut sendiri.
Pesan: Memberi jalan pada orang yang mempunyai kekuatan lebih dari pada anda mungkin saja akan meninggalkanmu tanpa mendapat sesuatupun.
10
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan VII Kegiatan Kelompok Mandiri (2 jam)
Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran, alat tulis, tv, vcr, kaset video kelompok, bola, sekotak manik-manik dan gambar. Materi: Berikut ini adalah Kegiatan KM: -
Mengadakan pertemuan mingguan pada tempat dan waktu tertentu yang ditetapkan oleh anggota. Pertemuan mingguan penting karena: Lebih mudah menabung dalam jumlah kecil sesering mungkin dari pada menabung sejumlah besar pada satu waktu. Pinjaman dapat dilakukan sesering mungkin Mereka mencukupi kebutuhan sosial dengan sering berinteraksi Persoalan tidak harus ditunggu selama sebulan atau lebih supaya dapat diselesaikan.
-
Tabungan: Semua anggota harus menabung sejumlah minimum setiap minggu1, yang ditentukan oleh anggota mereka. Tidak ada batas maksimum yang ditentukan pada tabungan mingguan. Tabungan individu bukan diperoleh dari sisa belanja. Tabungan seharusnya diambila dari sebagian kecil uang sebelum dibelanjakan.
-
Peminjaman dan pengembalian:
Supaya keuangan KM bekembang, harus
selalu berputar. Permintaan pinjaman diprioritaskan dan semua keputusan peminjaman yang diambil pada pertemuan harus dihormati.
Bunga pinjaman
ditentukan oleh anggota. Jadwal pengembalian setiap pinjaman harus ditentukan dalam pertemuan KM sebelum pinjaman diberikan. -
Pemeliharaan buku catatan dan rekening: KM harus memlihara buku dan rekening berikut ini :
1
Jika anggota menerima upah bulanan, fasilitator/PPL harus mencari jalan untuk menjamin bahwa pertemuan dilakukan setiap minggu, meskipun tabungan baru bisa dilakukan setiap bulan. 11
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
1. Buku daftar anggota 2. Buku absen 3. Buku bank dan cheque 4. Buku kas 5. Buku induk 6. Buku kartu individu 7. Buku notulen 8. Kuitansi tanda terima dan pembayaran 9. Buku tabungan dan pinjaman
Semua buku dan rekening harus memberikan informasi akurat dan terkini setiap waktu. Buku catatan diperlukan karena: -
Buku tersebut mendukung akuntabilitas dalam KM dan dunia luar
-
Ketika KM tumbuh besar dan melakukan sejumlah besar transaksi, sulit bagi anggota menjaga mental pada semua transaksi yang telah dibuat.
-
Buku tersebut diperlukan untuk menjalin hubungan dengan lembaga lain, seperti bank.
-
Program kegiatan umum: Anggota harus kerja keras untuk bekerja bersama dalam program kegiatan masyarakat, untuk membangun kepercayaan antar mereka dan juga membuat kehadiran kelompok terasa di desa. Pengakuan dari yang lain dan pada gilirannya akan memperkuat afinitas dan pemberdayaannya. Anggota harus mendukung satu dengan yang lain pada saat terjadi krisis/bencana.
-
Hubungan dan jaringan: Untuk keberlanjutan KM harus mempunyai jaringan dengan KM lain dalam masyarakat dan membangun hubungan dengan lembaga lain untuk mendapatkan dan menggerakkan sumber daya. -
Pelatihan dan membangun kemampuan: KM menyediakan kesempatan yang baik kepada individu dalam kelompok untuk membangun kemampuannya. Anggota harus berupaya mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan oleh LSM/PPL.
12
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Proses belajar, Metoda dan Kegiatan: Kuliah, diskusi kelompok, permainan, pemutaran film video
Berikan
alasan
kebutuhan
untuk
masing-masing
kegiatan
KM
dengan
menggunakan gambar dan contoh. Sebagai contoh, untuk menjelaskan konsep menabung: Lihatlah gambar (di bawah)
Seorang perempuan memasukkan uang untuk menabung sebelum pergi ke pasar untuk belanja. Perempuan lain (lihat gambar dibawah) setelah kembali dari berbelanja hanya menabung sedikit dari uang yang tersisa.
Tanyakan pada peserta apa yang akan terjadi jika pertemuan KM diadakan sebelum mereka pergi berbelanja ke pasar dan jika pertemuan diadakan setelah mereka pulang dari berbelanja. Apa yang terjadi dengan jumlah uang yang dapat mereka tabung?
Perlu sering ditekankan agar pengembalian pinjaman dilakukan secara teratur dan sering:
Lihat kelompok gambar pada halaman berikut, seseorang membawa beban yang selalu meningkat sehingga ia tidak sanggup lagi untuk membawanya dan gambar orang yang mendaki gunung. Di satu sisi gunung tersebut mempunyai kemiringan yang curam dan laki-laki tersebut berusaha memanjatnya (mewakili anggota KM yang mencoba membayar pinjaman dengan sekali angsuran). Pada sisi lain kemiringan gunung tersebut dibuat berundak seperti tangga sehingga laki-laki tersebut dengan mudah mendakinya (mewakili anggota KM yang membayar pinjamannya dalam jumlah kecil, namun teratur dan sering sehingga memudahkan dalam mengangsur).
13
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Menekankan pentingnya perputaran kredit yang cepat:
Perintahkan kelompok untuk bermain permainan perputaran modal. Akhiri dengan pemutaran video Kelompok.
Berhenti dan Periksalah!: Peserta harus mampu menggambarkan kegiatan KM dan memberikan alasan dibalik setiap kegiatan tersebut.
Tidak mengembalikan pinjaman dan bunga tepat waktu seperti membawa beban yang meningkat beratnya.
Akumulasi beban tersebut akan menjadi sangat berat untuk
dibawa.
Satu sisi gunung (digambarkan laki-laki yang berusaha memanjat kemiringan gunung yang curam) mewakili orang yang mencoba mengembalikan pinjam-an dengan sekali ang-suran; disisi lain (digambarkan orang yang tidak tergesa-gesa me-naiki tangga) mewakili orang yang mengembalikan pinjaman dengan mudah, sedikit demi sedikit diangsur rutin.
14
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Permainan yang dipakai : Perputaran modal: Ini merupakan permainan yang mudah, yang digunakan untuk melukiskan pentingnya peputaran modal. Anda membutuhkan sebuah bola dan sekotak manik-manik atau kelereng yang dianggap sebagai uang. Peserta dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama akan diberikan bola berkeliling. Kapan saja fasilitator meniup peluit menunjukkan bahwa pinjaman telah diberikan. Siapa saja yang mempunyai bola ditangan akan menyimpan satu kelereng menunjukkan pengembalian pinjaman.
ditengah kelompok –
Permainkan permainan ini hanya sepuluh
menit dan lihat berapa banyak kelereng yang berhasil dikumpulkan oleh kelompok. Ikuti prosedur yang sama untuk kelompok kedua. Hanya saja, kali ini peniupan peluit lebih sering disebabkan lebih banyak pinjaman yang diberikan. Mainkan permainan ini hanya sepuluh menit. Berapa banyak kelereng yang berhasil dikumpulkan kelompok kedua?
Pesan: Waktu adalah uang
15
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Diagram: Siklus Pembangunan dengan dan tanpa partisipasi (berdasarkan sesi 2) Siklus pembangunan dengan partisipasi
Membangun hubungan satu sama lainnya
Survei
Pelaksanaan
Survei dengan
dengan modifikasi
format semi terstruktur Evaluasi
Perencanaan
Analisis data;
Evaluasi
Siklus
partisipatif
pembangunan tanpa
kebutuhan
partisipasi
masyarakat
masyarakat
Monitoring dengan
mengutamakan
lembaga Pelaksanaan masyarakat
Monitoring
Pelaksanaan
Pembentukan
oleh lembaga
lembaga tingkat
masyarakat
desa
Perencanaan dan pemanfaatan sumber daya secara partisipatif
16
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
MODUL
2 Mempelajari Objek Pada akhir modul pelatihan ini peserta diharapkan mampu untuk;
Mengindentifikasi indikator kemiskinan dan kekayaan di suatu desa da menganalisa mengapa orang penting dihormati sedangkan yang lain tidak.
Mengindentifikasi berbagai faktor yang mendorong dan yang menghambat kemajuan masyarakat.
Mengindentifikasi syarat-syarat yang diperlukan untuk mengembangkan ekonomi keluarga.
Menerangkan bagaimana suatau tindakan kolektif dapat membantu masyarakat miskin untuk memecahkan problem kemiskinan.
Total Waktu 5 jam
Analisis Struktur Masyarakat Tujuan Maksud dari modul ini adalah untuk membantu peserta menganalisa struktur masyarakat dan memahami hubungan antara berbagai komponen-komponennya. Dalam prosesnya mereka sensitif terhadap kondisi sosial ekonomi dan keterbatasan yang mereka hadapi
dalam masyarakat.
Peserta juga didorong untuk dapat
menggambarkan kesempatan yang tersedia bagi mereka dalam lingkungan/kondisi serta sesegera mungkin membantu mereka keluar dari problem kemiskinan. Modul ini menyampaikan pesan bahwa tidak cukup hanya dengan mengajarkan orang 17
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
memancing saja sedangkan mereka bahkan tidak mampu untuk mencapai sungainya. Mereka harus belajar untuk mengerti secara alami dalam menghadapi kendala yang menghadang mereka menuju sungai.
Ringkasan Sesi satu Siapa yang miskin di desa kita? Bahan yang diperlukan: Kertas Grafik dan Alat Tulis Waktu: 1 jam
Sesi dua Apakah kemiskinan? Apakah kekayaan? Apa penyebab kemiskinan – Carilah tingkat perekonomian di desa. Bahan yang diperlukan: Kertas Grafik dan Alat Tulis Waktu: 2 jam
Sesi tiga Faktor-faktor Fasilitas atau
Hambatan Kemajuan – Suatu analisis struktural dari
masyarakat Bahan yang diperlukan: Kertas Grafik dan Alat Tulis Waktu: 1 jam
Sesi empat Syarat-syarat penting untuk mengembangkan ekonomi keluarga Bahan yang diperlukan: Kertas Grafik dan Alat Tulis Waktu: 30 menit
18
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Sesi lima Anda dapat menolong diri sendiri – pemberian kekuasaan melalui tindakan kolektif Bahan yang diperlukan: Kertas grafik, alat tulis, kelereng, dan balok kayu dengan ukuran yang berbeda Waktu: 30 menit
19
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
SESI SATU Satu Jam Siapa yang miskin di desa kita?
Bahan yang diperlukan : Kertas Grafik dan Alat Tulis Materi: Mencari yang kaya dan yang miskin di desa Proses Belajar, Metoda dan Kegiatan: Diskusi kelompok dan latihan membuat peringkat kekayaan
Membantu kelompok untuk membuat peringkat kekayaan dari semua keluarga di desa dan mengkelaskan mereka dalam kategori kaya, menengah, miskin dan sangat miskin. Di suatu desa yang besar atau dihuni lebih dari 50 kepala keluarga, membuat peringkat kekayaan mungkin latihan yang sulit. Di suatu desa lebih baik jika peserta hanya untuk menyamakan kriteria kaya, menengah, miskin dan sangat miskin dan menduga berapa banyak rumah tangga yang masuk ke dalam masing-masing kategori. Dalam kegiatan ini latihan membuat peringkat kekayaan selesai dilakukan, kemudian hasil yang didapat gunakan untuk memulai diskusi selanjutnya.
Pengumpulan data dasar untuk Kelompok Mandiri (SHG = Self Help Group), dimaksudkan anggota Kelompok Mandiri dapat membuat peringkat sendiri ke dalam kategori kaya, menengah, miskin dan sangat miskin. Hasil dari latihan ini harus disiapkan untuk menduga dampak lanjutannya.
Berhenti dan Periksalah! Suatu latihan membuat peringkat kekayaan telah dilakukan untuk anggota rumah tangga Kelompok Mandiri (SHG). Suatu latihan membuat peringkat kekayaan telah dilakukan
untuk suatu desa.
Peserta harus menyetujui dengan hasil peringkat
kekayaan yang telah dibuat. 20
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
SESI DUA Dua Jam Apakah kemiskinan? Apakah kekayaan? Apa penyebab kemiskinan – Carilah tingkat perekonomian di desa.
Bahan yang diperlukan : Kertas Grafik dan Alat Tulis Materi: Mengidentifikasi indikator kemiskinan dan kekayaan di suatu desa.
Hubungan
kemiskinan dengan kekurangan akses dan pengendalian sumber daya yang berlebihan seperti lahan, kredit, irigasi, pendidikan dan kesempatan lainnya. Carilah faktor-faktor apa yang menjadi penghambat akses orang miskin pada sumber daya tersebut. Proses Belajar, Metoda dan Kegiatan: Latihan pemetaan sosial, latihan pemetaan sumber daya dan diskusi kelompok. Pertanyaan kunci : Dasar apa yang digunakan kelompok untuk membuat peringkat orang kaya atau orang miskin selama latihan membuat peringkat kekayaan. Dari diskusi di atas menghasilkan susunan indikator untuk kemiskinan dan kekayaan di desa.
Gabungkan semua indikator kemiskinan dan kekayaan yang
dihasilkan di atas dan tampilkan pada sebuah matrik. Susunan indikator dapat disajikan sebagai berikut: Kaya Menengah Miskin Memiliki rumah Memiliki rumah Atap alang-alang pucca besar yang layak
Memiliki subur dan
lahan Memiliki lahan lahan
Sangat Miskin Rumah sering tidak diperbaiki dan terkena banjir musiman cukup Memiliki sedikit Tidak punya lahan lahan, umumnya 21
L A M P I R A N
P E T U N J U K
Kaya beririgasi baik
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
Miskin lahan dataran tinggi yang tidak subur Mereka Sebagian Sebagian keluarga berpendidikan dan berpendidikan dan menyekolahkan mampu mampu anaknya di sekolah menyekolahkan menyekolahkan negeri untuk anak mereka pada ke sekolah yang beberapa tahun sekolah swasta layak tetapi orang tuanya tidak berpendidikan Mempunyai Memiliki agak Memiliki sedikit beberapa banyak ternak kambing dan peternakan yang domba luas Mempunyai Makan Tidak punya persediaan berkecukupan persedian makanan makanan cukup pada masa paceklik Tidak mempunyai Tidak mempunyai Berhutang pada hutang tetapi hutang tetapi orang lain meminjamkan uang meminjamkan uang Mudah meminjam Mudah meminjam Sulit meminjam di dari Bank dari Bank Bank Kesehatannya baik Kesehatannya Sering jatuh sakit baik Mempunyai hubungan politik Mempunyai penghasilan kerja dan pendapatan dari lahan
Menengah
Mempunyai hubungan politik Mempekerjakan orang dilahannya
Tidak mempunyai hubungan politik Mengerjakan lahan sendiri dan bekerja pada orang lain dengan upah rendah
D E S A
Sangat Miskin
Tidak menyekolahkan anaknya dan mereka tidak berpendidikan
Tidak punya ternak
Tidak mempunyai cukup makanan setiap hari Berhutang banyak pada orang lain
Sulit pinjam di Bank Berpenyakit kronis dan anak-anaknya kurang gizi Tidak mempunyai hubungan politik Bergantung pada kerja harian dengan upah rendah dan banyak tanggungan
Membantu kelompok melukiskan peta sosial dan sumber daya desa gambaran lokasi perbedaan kasta rumah tangga, lokasi fasilitas air minum, sekolah, candi, tanah lapang, lahan pertanian (bedakan antara lahan beririgasi, dataran tinggi dsb.) hutan,
22
L A M P I R A N
dsb.
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Dalam beberapa kasus peta mungkin tersedia di desa.
Mulailah diskusi
berdasarkan peta. Pertanyaan kunci: “ Siapa yang mempunyai kemudahan akses pada sumber daya milik masyarakat ? ” “ Seberapa jauh lokasi rumah miskin dari infrastruktur penting di desa ? “ “ Kenapa yang kaya meiliki akses yang lebih baik pada sumber daya milik masyarakat (seperti disebut fasilitas air minum atau perempatan jalan) ?” Indikasi jawaban: Orang kaya mempunyai politik lebih baik dan kekuatan membuat keputusan di masyarakat dan hubungan lebih baik dengan departemen pemerintahan, kemampuan mereka dalam memonopoli keuntungan yang mengatasnamakan
untuk seluruh
masyarakat. Analisalah susunan yang dihasilkan di atas dan latihan pemetaan serta diskusikan dengan kelompok sebagai berikut: Pertanyaan kunci: “ Siapa yang mempunyai akses pada lahan subur, dataran rendah beririgasi ? “ “ Siapa yang memiliki dataran tinggi relatif tidak subur ? “ “ Berapa banyak keluarga yang memiliki lahan pertanian terluas di desa ? “
Pertanyaan kunci: “ Siapa yang mempunyai kemudahan akses sumber kredit terbanyak di desa ? ” “ Mengapa kelas atas dan menengah memiliki akses lebih mudah untuk kredit dari pada kelas bawah ? “
Indikasi jawaban:
Orang miskin tidak mampu memberikan jaminan
Orang miskin mempunyai hutang yang banyak, oleh karena itu diputuskan sebagai calon nasabah beresiko tinggi untuk kredit
23
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pertanyaan kunci: “Siapa yang mempunyai kemudahan akses atas pendidikan dan proyek pemerintah ? “ “Mengapa orang kaya mempunyai akses lebih baik pada pendidikan dan kerja dari pada orang miskin ? “
Indikasi jawaban:
Orang kaya tidak perlu tenaga tambahan untuk bekerja di rumah dan oleh karena itu dapat mengirimkan anaknya ke sekolah.
Orang kaya dapat memberikan kualitas yang lebih baik dalam sekolah, buku pelajaran, dsb untuk anak mereka.
Anak-anak orang kaya atau orang tuanya berkasta lebih tinggi diperlakukan lebih baik dari pada anak orang miskin atau berkasta lebih rendah di sekolah. Oleh karena itu anak-anak orang miskin sering
dikeluarkan dari sekolah pada usia
muda.
Hanya sedikit orang yang dapat menyelesaikan sekolahnya dan mendapatkan pekerjaan di pemerintahan. Anak-anak orang miskin jarang dapat menyelesaikan sekolahnya.
Pertanyaan kunci: “ Faktor-faktor apa yang menyebabkan kemiskinan ? “
Indikasi jawaban: Kesulitan akses dan pengendalian sumber daya alam Kekurangan akses kredit Kesulitan akses kesepatan pendidikan Kesulitan akses dalam hubungan politik Tunjukkan dalam gambar piramida terbalik (seperti di bawah) pada kelompok.
24
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Berhenti dan Periksalah ! Peserta harus mampu menyusun indikator karakteristik kemiskinan dan kekayaan di desa mereka. Peserta harus mampu mengidentifikasi hasil faktor-faktor kemiskinan dan kekayaan di desa mereka.
Figure. Hanya sedikit orang dalam masyarakat mempunyai akses pada kumpulan besar uang, sumber daya, aset dan kesempatan pendidikan. kekuasaan besar dalam masyarakat.
25
Orang tersebut mempunyai
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
SESI TIGA 1 Jam Faktor-faktor fasilitas atau hambatan kemajuan – suatu analisa struktural masyarakat
Bahan yang diperlukan: Kertas Grafik dan Alat Tulis Materi: Tidak hanya kemampuan ekonomi yang menentukan kedudukan kita dalam masyarakat. Kekuatan dan kecaman dari masyarakat yang berbeda dalam masyarakat di tentukan oleh beberapa faktor, yaitu: - Tingkatan sosial – dimana masyarakat dikelompokkan pada tingkatan kasta. -Tingkatan politik – akses masyarakat pada kekuasaan politik d alam berbagai lembaga,
seperti disebut, Panchayat, koperasi atau bahakan sistem kepemimpinan
tradisional. - Tingkatan ekonomi – akses masyarakat pada lahan, kredit, pendidikan, kesempatan mendapatkan penghasilan. Faktor ini seringkali (tetapi tidak selalu) saling berhubungan. Proses Belajar, Metoda dan Kegiatan: Kuliah dan diskusi kelompok Ambil contoh dari masyarakat lokal, jelaskan apa yang dimaksud dengan tingkat sosial (contohnya untuk waktu yang lama masyarakat SC dan ST telah memberi tekanan sosial), tingkat politik (contohnya semua lembaga level lokal seperti Panchayat atau koperasi susu didominasi oleh satu komunitas), dan tingkat ekonomi (contohnya satu masyarakat memiliki lahan subur terluas). Berhenti dan Periksalah! Peserta harus dapat menerangkan beberapa faktor yang menghambat atau mendukung kemajuan. 26
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
SESI EMPAT 30 menit Bahan yang diperlukan : Kertas Grafik dan Alat Tulis Materi: Sumberdaya Fisik (uang, lahan), sumberdaya manusia dan intelegensi (kemampuan berfikir) dibutuhkan untuk memecahkan masalah kemiskinan. Proses belajar, metoda dan kegiatan: Kuliah dan diskusi kelompok Hasil diskusi
dalam kelompok seperti sumberdaya apa yang dibutuhkan untuk
mengembangkan ekonomi keluarga.
Pertanyaan kunci: “Sumberdaya apa yang dibutuhkan untuk mengembangakan ekonomi keluarga?”
Indikasi Jawaban: Uang Lahan subur Pendidikan Banyak anak laki-laki Fasilitas irigasi Kesempatan usaha Kemampuan mendapatkan penghasilan Kesehatan yang baik Dukungan dari masyarakat Percaya diri Kemampuan untuk bekerja keras Kemampuan berusaha 27
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Menggunakan gambar (seperti dibawah) membantu peserta untuk mengkelaskan semua jawaban ke dalam sumberdaya fisik, sumberdaya manusia dan intelegensi (kemampuan berfikir). Identifikasikan beberapa keluarga di desa yang miskin karena mereka tidak mempunyai akses pada sumberdaya tersebut.
Berhenti dan periksalah ! Peserta harus dapat menyusun kondisi yang perlu untuk mengembangkan ekonomi keluarga.
Figur. Modal, sumberdaya manusia, dan intelegensi dibutuhkan untuk menyelesaiakan masalah kemiskinan.
28
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
SESI LIMA 30 menit Anda dapat membantu diri sendiri – Pemberian kekuasaan melalui tindakan kolektif
Bahan yang dibutuhkan: Kertas Grafik, alat tulis, 50 kelereng, dan 3 jenis balok kayu dengan ukuran yang berbeda. Materi: Anda dapat melakukan sesuatu untuk membantu diri sendiri. Dengan bekerja sama dalam kelompok, orang miskin dapat berkelompok dan mampu untuk meningkatkan sumber daya untuk keuntungan bersama. Proses belajar, metoda dan, kegiatan: Permainan, cerita dan diskusi kelompok Cerita: Pemahat dan batu, cerita Swamiji Permainan: Permainan kelereng, Permainan Matahari dan Es Pertanyaan Kunci:
“ Bagaimana orang miskin dapat memanfaatkan sumber daya
dengan bekerjasama secara kelompok ? “
Indikasi jawaban adalah: Kepala banyak lebih baik dari pada satu ( kemampuan berpikir dan berusaha) Beberapa pasang tangan lebih baik dari pada satu pasang (sumber daya manusia) Modal dapat dipengaruhi oleh gabungan sumber keuangan.
Berhenti dan periksalah! Peserta harus dapat menerangkan apa yang dapat mereka kendalikan dari kehidupannya dan memecahkan problem kemiskinan dengan berkelompok dan meningkatkan modal, sumber daya manusia dan berusaha dalam kelompok.
29
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Permainan yang anda gunakan Permaian kelereng Kumpulkan kelereng di tengah-tengah ruang pelatihan. Pilihlah tiga peserta dan beri mereka hal sebagai berikut: Peserta pertama disebut “kaya” akan mendapatkan balok kayu yang besar dan berat serta berdiri dekat kumpulan kelereng. Peserta ke dua “menengah” mendapat balok lebih kecil dan berdiri agak jauh dari kumpulan kelereng dibanding peserta “kaya”. Peserta ke tiga disebut “miskin” mendapat balok terkecil dan teringan serta berdiri paling jauh dari kumpulan kelereng. Sekarang peserta mencoba menyebarkan kelereng dengan melempar balok pada kumpulan kelereng. Sejumlah kelereng yang terpisah dari kumpulan kelereng akan diambil sejumlah nilai bagi pelempar.
Setiap balok yang dilempar ke sejumlah kelereng yang tersebar akan
dihitung, kemudian kelereng dikumpulkan kembali. Tertu saja peserta “kaya” akan lebih mudah mendapat nilai dari pada “menengah” dan “miskin” akan mendapatkan nilai terburuk.
Pesan: Kumpulan kelereng adalah ketersediaan sumber daya yang terbatas bagi setiap orang untuk mata pencahariannya. Ukuran balok maksudnya adalah sumber daya yang tersedia bagi peserta dan jarak terhadap kumpulan kelereng merupakan akses mereka. Sumber daya dimonopoli oleh orang yang mempunyai akses yang memadai terhadap sumber daya.
Sedangkan orang miskin mendapatkan sumber daya ini
dengan mengembangkan kemampuan dan pengetahuannya tentang akses sumber daya yang tersedia. Variasi lain permainan ini adalah orang yang terjauh dari kumpulan mendapat nilai baik, jika dia mengerahkan seluruh tenaga untuk mencapai kumpulan kelereng tersebut dimana seseorang yang berada dekat dengan kumpulan kelereng tidak mendapatkan banyak kelereng jika kurang berusaha. Pesannya, hanya mempunyai akses pada sumber daya saja tidak cukup, diperlukan juga kemampuan menggunakan keahlian.
30
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Kisah yang anda ceritakan Pemahat dan batu : ada dua batu terdapat di sisi jalan. Seorang pemahat memberi batu pada batu, ia bertanya pada batuy pertama tentang pekerjaan memahat menjadi pahatan yang indah.
Batu tersebut menolak untuk dipahat, karena menduga
prosesnya akan sangat menyakitkan. Pemahat kemudian mendekati batu yang ke dua, dengan mudah menyetujui usulan pemahat.
Pemahat mulai memahat batu
tersebut menjadi dewi yang cantik. Segera penduduk lokat memuja dewi tersebut. Sementara itu batu yang lain mendapatkan kesialan, karena pada saat orang datang memuja dewi selalu memecahkan kelapa padanya setiap hari. Hal ini membuktikan bahwa keadaan menjadi lebih menyakitkannya.
Pesan: Tidak ada keberuntungan tanpa pengorbanan.
Cerita Swamiji : Seseorang datang pada Swami bertanya bagaimana untuk menjadi kaya. Swami berkata bahwa orang itu sudah kaya dan hal yang harus dilakukannya untuk menjadi lebih kaya adalah memberikan ginjalnya seharga Rs 10 lakhs, matanya Rs 50.000 dan hatinya 20.000. Mendengar ini orang tersebut memutuskan bahwa keadaan sekarang lebih baik. Pesan : Bekerja dengan kemampuan yang anda miliki dan anda akan sukses.
31
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
MODUL
3 Analisis Sumber Kredit Lokal TUJUAN: Maksud dari modul ini adalah untuk mengidentifikasi berbagai sumber kredit yang tersedia untuk keluarga miskin, menganalisa keuntungan dan kerugiannya, dan kemudian menarik kesimpulan yang perlu terhadap sumber kredit alternatif. Konsep sebuah Kelompok Mandiri juga akan diperkenalkan secara singkat pada modul ini.
Ringkasan Modul Pembahasan/Sesi I: Mengapa orang miskin meminjam? Jenis sistem penyaluran kredit apa yang dibutuhkannya ? Bahan yang diperlukan : Kertas Panel/Koran dan Alat Tulis Waktu: 1 jam 30 menit Pembahasan/Sesi II: Sumber kredit apa saja yang ada di desa anda? Apa keuntungan dan kerugiannya? Bahan yang diperlukan : Kertas Panel/Koran dan Alat Tulis Waktu: 1 jam Pembahasan/Sesi III: Latihan membuat peringkat matrik (matrix ranking) tentang keberadaan sumber kredit. Bahan yang diperlukan : Kertas Panel/Koran, alat tulis, lantai yang bersih, kapur dan batu, benih atau batang untuk membuat peringkat. Waktu: 30 menit
32
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan/Sesi IV: Bagaimana suatu KM merupakan sistem penya-luran kredit yang sesuai untuk orang miskin? Bahan yang diperlukan : Kaset video KM permainan Sangha atau kaset lain yang berhubungan dengan KM Waktu: 1 jam
SASARAN PELAJARAN: Pada akhir pelatihan modul ini peserta akan mampu untuk:
Menggambarkan kualitas dari apa yang mereka cari dalam sistem penyaluran kredit.
Mengidentifikasi berbagai sumber kredit yang dapat digunakan masyarakat miskin
Menggambarkan keuntungan dan kerugian berbagai sumber kredit yang tersedia.
Menggambarkan mengapa mereka membutuhkan sistem kredit alternatif.
Menyusun ciri-ciri penting sistem tersebut.
Total Waktu: 4 (empat) jam
33
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan I Mengapa orang miskin meminjam ? Jenis sumber kredit apa yang dibutuhkannya ? (1 Jam 30 menit)
Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran dan Alat Tulis Persiapan lain: Kunjungi desa sebelum sesi pelatihan dan kenalilah latar belakang sejarah kredit dan kebutuhan kredit pesereta dan orang lain di desa. Jika mungkin temui pedagang, petani besar, yang meminjamkan pada orang miskin, petugas bank dan pejabat. Materi: Orang miskin sering meminjam sejumlah kecil uang untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka perlu kredit yang tepat waktu tersedia dan tanpa bunga yang tinggi serta jaminan. Proses Belajar, Metoda dan Kegiatan: Diskusi kelompok dan gagasan Pertanyaan kunci: “Mengapa orang miskin meminjam ? Untuk maksud apa anda meminjam uang tahun lalu ?“ Dapatkan jawaban dari peserta dan susunlah gambarannya pada Panel/Koran. (lihat halam depan dan selanjutnya). Indikasi Jawaban: Makanan, perkawinan, pakaian, pendidikan, kesehatan, pertanian, peternakan, perbaiakan atau membangun rumah, upacara sosial-keagamaan, perjalanan, hutang yang lama, pembelian atau pembebasan lahan, PHK, biaya rumah tangga, modal, alat-alat pertanian, usaha kecil-kecilan, kerajinan tangan dsb. Jika mayoritas kebutuhan kredit mereka untuk tujuan konsumsi dan kebutuhan harian, diskusikan mengapa begitu? Akibat apa dalam jangka panjang peminjaman tersebut? Ambil contoh anggota yang meminjam untuk konsumsi tahun lalu dan mengeluarkan biaya saat ini dengan mendatangkan kredit melebihi setahun. Pertanyaan kunci: “Jenis sistem penyaluran kredit apa yang dibutuhkan orang miskin?. Ketika anda mendekati seseorang untuk suatu pinjaman, apakah persyaratan anda syarat jaminan keamanan atau jumlah pinjaman atau bunga yang tinggi?”
34
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Indikasi jawaban: Sumber kredit yang ideal bagi orang miskin seharusnya
Meminjamkan sejumlah kecil uang
Menyediakan kredit tepat waktu
Tanpa bunga yang tinggi
Tanpa jaminan keamanan atau agunan
Berhenti dan periksalah!: Peserta harus dapat menyusun sistem penyaluran kredit yang akan menguntungkan bagi keluarga miskin.
Untuk tujuan apa anda meminjam uang pada tahun yang lalu? Makanan 1. Pakaian 2. Konstruksi rumah 3. Perbaikan rumah 4. Pendidikan 5. Perkawinan 6. Input perikanan/pertanian 7. Ziarah/naik haji 8. Ternak 9. PHK 10. Pengembalian hutang lama 11. Kesehatan 12. Memasarkan produk 13. Mesin jahit 14. Domba 15. Listrik rumah 35
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan II Apakah sumber kredit yang anda tahu? Apa keuntungan dan kerugiannya? (1 Jam)
Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran dan Alat Tulis Persiapan lain: Sebelum program pelatihan kumpulkan informasi sumberkredit formal dan informal di desa. Materi: Analisis keuntungan dan kerugian keberadaan sumber kredit di desa. Proses Belajar, Metoda, dan Kegiatan: Bermain peran, diskusi kelompok, gagasan-gagasan dan dialog dibimbing. Pertanyaan kunci: “Apakah sumber kredit yang anda tahu? Dari siapa anda dan keluarga meminjam tahun lalu?’“ “Siapa lagi yang bisa meminjamkan di desa anda ? “ “Dalam pandangan anda keuntungan dan kerugian apa dari setiap sumber kredit ini ?”
Bermain peran:
Transaksi bank: pilih tiga peserta, satu berperan sebagai manager bank, yang kedua kalangan menengah, dan yang ketiga sebagai peminjam dari kalangan orang miskin. Perintahkan mereka membuat skenario pertemuan khusus saat orang miskin mengajukan pinjaman pada bank lokal.
Transaksi dengan koperasi masyarakat: pilih dua peserta, satu bermain sebagai peminjam miskin, yang lain bermain sebagai sekretaris koperasi. Perintahkan mereka membuat skenario pertemuan khusus saat pengajuan pinjaman pada koperasi.
Transaksi dengan petani kaya: pilih dua peserta, satu bermain sebagai petani kaya dan yang lain sebagai orang miskin yang perlu pinjaman. Perintahkan mereka membuat skenario khusus di rumah petani.
Pertanyaan kunci:
“ Apa yang anda pelajari dari permainan peran ?”
36
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
“Apakah kehidupan nyata itu ? Apa yang baik pada setiap transaksi, apa yang tidak baik ? “
Dari diskusi di atas susunlah semua sumber kredit serta keuntungan dan kerugian bagi mereka. Susunan indikasi adalah sebagai berikut : Sumber Kredit
Keuntungan
Bank
Suku bunga wajar, Pinjaman tanpa jaminan, Pinjaman jangka panjang dengan pembayaran angsuran, Keleluasaan jaminan keamanan tabungan dan deposito.
Koperasi masyarakat
Suku bunga wajar, Pinjaman tunai/ sejenisnya, Kemungkinan surat pembebasab hutang.
Institusi keuangan pribadi
Tepat waktu, memadai dan kredit berdasarkan kebutuhan
Petani kaya/Pegadaian
Tepat waktu, jumlah memadai dan kredit berdasarkan 37
Kerugian Butuh jaminan dan rekomendasi, Tidak tersedia di tempat, Terbatas untuk tujuan tertentu/pinjaman berjangka Tidak ada batas waktu kredit, Prosesnya lama dan hanya untuk orang tertentu, Diberikan kalangan menengah, Mahal, Arsip terlalu banyak. Hanya untuk anggota, Intervensi politik, Tidak tepat waktu, Pinjaman tunai dan sejenisnya tidak boleh berdsarkan kebutuhan, Membutuhkan deposit, Hanya pinjaman besar yang tersedia, Membutuhkan agunan. Suku bunga tinggi, Butuh jaminan dan pemberi garansi, Hanya kredit jangka pendek, Gangguan pada pengembalian Suku bunga tinggi, Butuh jaminan atau barang
L A M P I R A N
P E T U N J U K
Sumber Kredit
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
Keuntungan
Kerugian
kebutuhan Teman dan saudara
Bon uang
Kredit tepat waktu dengan bunga nol atau rendah, Pengembalian berdasarkan ketersediaan dana, Pinjaman tunai atau sejenisnya. Jangkauan untuk menabung, Menabung untuk memperoleh bunga lebih.
D E S A
gadaian, Resiko diperkerjakan, Kehilangan rumah, Pemerasan, Gangguan pada pengembalian. Jumlah kredit tidak memadai, Ketegangan hubungan.
Penipuan oleh operator, Tidak ada jaminan untuk deposit, Pada awalnya terjadi penawaran.
Berhenti dan periksalah!: Peserta harus dapat menyusun sumber kredit yang tersedia bagi mereka dan menggambarkan keuntungan dan kerugiannya.
38
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan III Latihan membuat sebuah matrik peringkat sumber kredit lokal (30 menit)
Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran, alat tulis, Areal lantai bersih, kapur dan batu, biji atau batang untuk peringkat. Materi: Sumber kredit yang berbeda tersedia bagi orang miskin, tetapi tidak ada satupun yang cocok untuk kebutuhannya. Proses Belajar, Metoda dan Kegiatan : Latihan membuat metrik peringkat dan diskusi kelompok. Buatlah peringkat masing-masing sumber kredit berlawanan dengan kualitas penyaluran sistem kredit pada orang miskin. (Kualitas telah dijelaskan dijelaskan pada sesi kedua). (Lihatlah di bawah indikasi struktur matrik). Setelah membuat rangking, diskusikan masalah berikut dalam kelompok: Pertanyaan Kunci: “Manakah sumber kredit yang hampir semuanya memenuhi persyaratan peminjam miskin ?“ “Apakah sumber kredit lunak tersedia bagi orang miskin? “
Berhenti dan Periksalah!: Peserta harus dapat menyusun sumber kredit lunak yang tersedia bagi orang miskin.
Analisis matrik sumber kredit lokal: (Lebih banyak titik menandakan sumber yang mempunyai pengaruh yang lebih tinggi).
39
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
P E N D A M P I N G
D E S A
Pemerasan
Kredit memadai
Proses cepat
Jadwal pengembalian tepat Tidak ada rekomendasi
Tidak ada jaminan
Sedikit arsip
Bank
Kredit semua tujuan
Sumber kredit
Bunga rendah
Tepat waktu
Kualitas
T E N A G A
Institusi keuangan
pribadi
Rentenir
Koperasi
masyarakat
40
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan IV Bagaimana suatu KM merupakan sistem penyaluran kredit yang sesuai untuk orang miskin (1 jam)
Bahan yang diperlukan: Kaset video KM atau kaset lain yang berhubungan dengan KM Persiapan lain: Undang beberapa anggota yang lebih tua, yang berprestasi, pada pertemuan KM untuk membagi pengalaman mereka dengan peserta. Materi: Sistem penyaluran kredit yang sesuai bagi orang miskin harus mempunyai ciri-ciri berikut ini : Harus berdasarkan pada persamaan, sehingga para anggota saling percaya untuk bertindak sebagai penjamin satu sama lain dan menggunakan tekanan kawan untuk memastikan pinjaman dan pengembaliannya. Harus dapat meminjamkan uang dalam jumlah kecil untuk melayani kebutuhan harian seperti makanan, pakaian, pendidikan, kesehatan dsb. Harus menyediakan kredit tepat waktu. Tanpa syarat jaminan formal. Tidak melakukan pemerasan. Semua persyaratan KM di atas merupakan mekanisme penyaluran kredit untuk orang miskin. Proses belajar, metoda dan kegiatan: Pemutaran film video, interaksi dengan anggota senior KM dan diskusi kelompok. Tunjukkan bagian pertama dari kaset Sangha, dan hentikan sebelum adegan dimana KM dibentuk. Pertanyaan Kunci: “Apakah peserta menghadapi masalah yang sama di desanya ?“ “Apakah yang dapat mereka kerjakan untuk memecahkan masalah saat ini ?“ Putarlah kembali sisa film video. Pada akhir sesi terangkan peran KM dalam menyediakan kesempatan bagi orang miskin untuk menyimpan dan menggunakan tabungan yang mereka miliki untuk kebutuhan yang mendesak. Terangkan pentingnya persamaan dan kesatuan dalam KM. Mintalah anggota KM untuk membagi pengalamanmereka dengan peserta.
41
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Stop dan Pastikan!: Peserta harus mampu menggambarkan keuntungan KM jika menjumpai orang miskin membutuhan kredit.
Pada pertemuan KM berikutnya: Anggota KM harus sadar
42
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
MODUL
4 Bagaimana Melaksanakan Suatu Pertemuan KM
TUJUAN : Maksud dari modul ini adalah untuk memberikan keahlian mengadakan pertemuan yang efektif kepada peserta.
Ringkasan MODUL Pembahasan/Sesi I Apakah pertemuan itu? Bahan yang diperlukan : Kertas panel/koran , alat tulis, dan gambar. Waktu: 30 menit Pembahasan/Sesi II Pentingnya pertemuan rutin/mingguan. Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/koran dan Alat Tulis Waktu: 30 menit Pembahasan/Sesi III Syaarat-syarat penting untuk mengadakan suatu pertemuan. Bahan yang diperlukan: Kertas panel/koran , alat tulis, dan gambar. Waktu: 30 menit
43
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan/Sesi IV Bagaimana mengadakan suatu pertemuan KM ? Bahan yang diperlukan : Buku absen, uang (), Buku Waktu, Buku Tabungan, Buku kas Pinjaman, Pulpen, Kertas, Kertas Panel/koran, dan Alat tulis ? Waktu: 1 jam 45 menit
Sasaran pelajaran Pada akhir pelatihan modul ini peserta akan mampu untuk;
Menyusun syarat-syarat penting untuk mengadakan suatu pertemuan KM.
Menerangkan mengapa pertemuan rutin/mingguan menjadi penting.
Menggambarkan proses yang di lalui saat mengadakan pertemuan KM
Mendemonstrasikan sebuah pertemuan yang menggabungkan semua aspek penting dari suatu pertemuan KM.
Total Waktu: 3 jam 15 menit
44
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan I Apakah pertemuan itu? (30 menit)
Bahan yang diperlukan : Kertas panel/koran , alat tulis, dan gambar.
Materi: Dalam konteks KM, pertemuan
adalah mengumpulkan anggota dengan
agenda khusus, pada waktu dan tempat yang ditentukan. Pertemuan menetapkan dasar
interaksi yang berarti dan membantu
melaksanakan
fungsinya.
Ini
diselenggarakan di tempat dimana semua merasa bebas untuk dapat datang.
Proses Belajar, Metoda, dan Kegiatan: Gagasan dan diskusi Kelompok Tunjukkan pada peserta
gambar dimana ada kegiatan
berkumpul seperti pasar,
festival, bazar, tempat pelatihan, dsb. (lihat gambar di halaman berikutnya)
Pertanyaan Kunci : “Apa yang sedang mereka lakukan dalam gambar?” “Bagaimana mereka duduk?” “ Mengapa mereka berkumpul bersama di satu tempat?” “Bagaimana mereka sedang berinteraksi?” “Apakah pertemuan itu ?
Berhenti dan Periksalah!: Peserta harus dapat menggambarkan suatu pertemuan.
45
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan II Pentingnya pertemuan rutin/mingguan. (30 menit)
Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/koran dan Alat Tulis
Materi : Pertemuan rutin/mingguan adalah penting karena: -
Memberikan kesempatan bagi anggota KM sering berinteraksi satu sama lain.
-
Mananamkan Kedisiplinan.
-
Memberikan kesempatan transaksi
keuangan
secara rutin, seperti tabungan,
peminjaman, hutang dan pengembalian pinjaman dan bunga. -
Melakukan pemantauan rutin dan tindak lanjut proses pengembalian pinjaman.
-
Memberikan kesempatan pada anggota untuk membangun kemampuan dan meningkatkan kemampuan komunikasi mereka.
-
Mengadakan forum identifikasi, diskusi, dan mempelajari program-program kegiatan masyarakat.
Proses Belajar, Metoda, dan Aktivitas: Gagasan dan diskusi Kelompok
Pertanyaan Kunci:”Mengapa pertemuan rutin/mingguan penting?” “Apa yang mungkan terjadi jika pertemuan jarang diadakan?” “Apa yang terjadi jika pertemuan tidak rutin?”
Ambil contoh dari pengalaman kelompok lain dimana pertemuan tidak rutin dilakukan.
Berhenti dan Periksalah! : Peserta harus mampu menerangkan mengapa pertemuan rutin/mingguan adalah penting.
46
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pertemuan umum di desa
Pada sebagian besar pertemuan umum di desa, orang yang terpandang di desa memimpin pertemuan, orang miskin bertindak sebagai pendengar pasif, sedangkan yang sangat miskin semuanya meninggalkan pertemuan
Pertemuan informal di tempat pemberhentian bis.
47
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan III Syarat-syarat penting untuk mengadakan suatu pertemuan. (30 menit)
Bahan yang diperlukan: Kertas panel/koran, alat tulis, dan gambar. Materi Syarat penting untuk mengadakan suatu pertemuan adalah sebagai berikut : -
Tempat pertemuan yang mudah dijangkau oleh semua peserta
-
Fasilitas penerangan jika pertemuan dilakukan pada malam hari
-
Waktu yang tepat dimana orang akan bertemu
-
Tempat duduk yang berhadapan
-
Sebuah kotak penyimpan buku-buku catatan, yang juga dapat digunakan sebagai meja dan alas buku oleh staf pembukuan
-
Dihadiri oleh semua anggota
-
Dihadiri oleh semua pengurus
-
Buku-buku dan dokumen, pulpen dan buku tulis
-
Sebuah agenda untuk didiskusikan di pertemuan.
Proses Belajar, Metoda dan kegiatan: Diskusi Kelompok
Pertanyaan Kunci: “Apa syarat-syarat penting agar pertemuan berhasil?”
48
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Gunakan gambar (pada halaman berikutnya) untuk memfasilitasi diskusi.
Berhenti dan Periksalah!: Peserta harus mampu menyebutkan syarat-syarat penting untuk mengadakan pertemuan KM
49
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan IV Bagaimana mengadakan suatu pertemuan KM? (1 jam 45 menit)
Bahan yang diperlukan : Buku absen, uang (uang mainan), Buku catatan pertemuan (notulen),
Buku Tabungan, Buku kas Pinjaman, Pulpen, Kertas, Kertas Panel/koran,
dan Alat tulis.
Materi Kegiatan berikut harus diikuti pada saat mengadakan pertemuan: 1. Duduk membentuk lingkaran (lebih baik berdasarkan nomor keanggotaan) 2. Berdoa atau menyanyikan lagu kelompok 3. Pilih seseorang untuk memimpin pertemuan2 4. Mengisi buku tamu ( termasuk tamu lainya ) 5. Catat semua yang hadir 6. Buat agenda (jika ada tamu lain hadir, mereka tidak boleh mengganggu kegiatan; mereka dapat bertanya pada akhir pertemuan) 7. Tinjau kembali catatan pertemuan sebelumnya 8. Jaga
kedisiplinan seluruhnya – anggota kelompok harus memastikan bahwa
semua peraturan diikuti selama pertemuan 9. Selesaikan
transaksi
keuangan
yang
berhubungan
dengan
tabungan,
pengembalian, peminjaman dsb. 10. Pastikan bahwa semua persoalan dalam agenda telah didiskusikan 11. Pastikan bahwa semua anngota berpartisipai dalam membuat keputusan 12. Selama pertemuan, anggota KM harus mengutamakan diskusi dan menghasilkan keputusan minimal satu persoalan selain
tabungan dan kredit.
Misalnya
pendidikan, lingkungan, kesehatan, sanitasi dsb. Agar lebih fokus pada persoalan 2
Peranan pemimpin pertemuan adalah: i) memimpin pertemuan, ii) memastikan semua anggota terlibat dalam kegiatan,
iii) memotifasi semua anggota untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan, iv) mengatur pertemuan, memastikan semua kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan agenda, v) memastikan semua kegiatan dicatat dalam buku (lebih baik ketua sidang duduk dekat penulis), vi) mengumpulkan tabungan harian dan pengembalian serta menyimpannya dengan jumlah yang sama pada bank paling awal 50
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
ini, KM dapat memilih satu masalah untuk didiskusikan selama periode 4 sampai 6 bulan sehingga ada tindak lanjut yang memadai 13. Catat kegiatan selama pertemuan tersebut dan dibacakan kembali pada anggota 14. Semua anggota harus menandatangani buku catatan pemecahan masalah 15. Ucapkan terima kasih
Syarat-syarat penting untuk mengadakan pertemuan Proses belajar, metoda dan aktifitas: Bermain peran, latihan fish bowl dan diskusi kelompok
Mengadakan permainan peran untuk mendemonstrasikan prosedur pertemuan yang efektif 1. Mengapa susunan bangku harus melingkar? Perintahkan dua peserta untuk duduk saling membelakangi atau semua peserta duduk dalam satu baris dan coba berdiskusi topik tertentu. Apakah ini efektif? 2. Mengapa agenda ditentukan?
Perintahkan peserta memulai diskusi tanpa
agenda diantara mereka. Apa yang terjadi dengan diskusi? 3. Mengapa ketua memilih seorang?
Mulailah pertemuan tanpa seorang ketua.
Apa yang terjadi dengan pertemuan? Siapa yang mengumpulkan uang ? Siapa yang mengatur pertemuan? Anda dapat melakukan permainan peran untuk mendemonstrasikan semua prosedur yang harus diikuti dalam suatu pertemuan yang efektif.
Mengadakan model pertemuan menggunakan latihan fish bowl 1. Lebih dari setengah peserta dipilih untuk berpartisipasi dalam permainan peran 2. Sisa peserta dipilih sebagai pengamat masing – masing pengamat ditugaskan untuk ambil bagian sebagai peserta khusus. Pengamat tidak diijinkan berpartisipasi dalam permainan peran 3. Peserta permainan peran berpura-pura mengikuti semua acara penting dalam pertemuan
51
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
4. Pada akhir pertemuan, perintahkan pengamat menganalisa apa yang benar dan apa yang salah selama pertemuan. Peserta dapat mengulang latihan jika mereka menginginkan dan waktunya memungkinkan
Latihan fish bowl harus dibiarkan berkembang tanpa campur tangan fasilitator
Berhenti dan periksalah!: Peserta harus mampu menggambarkan langkah–langkah yang menyangkut diadakannya pertemuan KM dan membenarkan kebutuhan akan prosedur ini .
Dari pertemuan KM selanjutnya: Anggota KM harus mengikuti semua prosedur yang tepat untuk mengadakan pertemuan yang efektif dan harus mampu mengoreksi anggota yang tidak memperhatikan acara.
Sebulan sekali, kelompok dapat memilih anggota diantara
mereka untuk mengamati apakah pertemuan yang diadakan sudah efektif. Anggota tersebut harus memberi umpan balik pada seluruh kelompok di akhir pertemuan, yaitu apa yang benar dan salah selama kegiatan pertemuan diadakan.
52
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
MODUL
5 Komunikasi TUJUAN Maksud dari modul ini adalah untuk membantu peserta berkomunikaasi lebih efektif dengan sesama anggota dalam suatu kelompok dan meningkatkan kualitas interaksi antar anggota ,KM lembaga eksternal dan masyarakat lainya.
RINGKASAN Pembahasan/Sesi I Apakah komunikasi itu? Prinsip-prinsip komunikasi yang BERHASIL Bahan yang diperlukan: Kertas Grafik dan Alat Tulis Waktu: 1 jam 30 menit Pembahasan/Sesi II Batasan komunikasi yang BERHASIL dalam KM Bahan yang diperlukan : Kertas Grafik dan Alat Tulis Waktu: 30 menit Pembahasan/Sesi III Batasan komunikasi yang BERHASIL dengan lembaga- lembaga di luar KM Bahan yang diperlukan : Kertas Grafik dan Alat Tulis Waktu: 1 jam
53
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
SASARAN PELAJARAN Pada akhir pelatihan modul ini peserta diharapkan mampu untuk; Menggambarkan dan
mendemonstrasikan
prinsip-prinsip komunikasi yang
berhasil. Menyebutkan batasan-batasan untuk
komunikasi yang berhasil
dalam suatu
kelompok. Menyebutkan batasan-batasan untuk komunikasi yang berhasil dengan lembaga dan individu diluar KM . Total Waktu: 3 jam
54
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan I Apakah komunikasi itu? Prinsip-prinsip komunikasi yang BERHASIL (1 jam 30 menit)
Bahan yang diperlukan: Kertas Grafik dan Alat Tulis Materi: Komunikasi melibatkan proses pengiriman dan penerimaan informasi
Pengirim mempunyai ide untuk dikomunikasikan
Pengirim menyusun dalam bentuk katakata/tindakantindakan/ gerakan
Pengirim kemudian mengirim
Siklus ditutup dengan komunikasi yang lengkap
Dan menyatakan menerima pesan
Penerima menterjemahkan dan mengerti pemikiran dan perasaan
Pesan diterima oleh penerima
Pengirim mengetahui bahwa penerima telah mengerti pesan yang dikirimkannya dengan benar hanya jika ia menerima jawaban dari penerima pesan.
Berikut adalah beberapa prinsip dasar komunikasi yang berhasil: -
Menggunakan bahasa yang dimengerti penerima
55
L A M P I R A N
-
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Saling menerima dan tanpa kritikan, didengarkan, tidak hanya kata-kata yang digunakan tetapi dapat mengidentifikasi makna dibalik kata-kata tersebut
-
Percaya dan terbuka
-
Memberi dan menerima umpan balik
Proses belajar, metoda dan kegiatan: Kuliah, diskusi kelompok, permainan dan bermain peran Pertanyaan kunci : “Apakah komunikasi itu ?“ Tanyakan pada peserta apakah mereka mengerti tentang komunikasi. Terangkan dengan contoh kejadian sehari-hari.
Perintahkan peserta untuk bermain semua atau beberapa mengikuti permainan berikut: Bisikan Cina, menceritakan kisah, menirukan, mengirimkan pesan.
Pertanyaan kunci (setelah permainan) : “Apa yang berlangsung benar atau salah dengan proses komunikasi dan bagaimana kita memperbaikinya ?“
Untuk menekankan akan pentingnya mendengarkan dengan penerimaan dari seseorang dan untuk mengekspresikan kepercayaan dan empati,
perintahkan
peserta untuk melakukan permainan peran berikut.
Permainan peran : Peserta sedang menghadiri pertemuan KM. Salah satu anggota tidak tepat waktu dalam membayar angsuran pinjaman yang terakhir. Meskipun ia tidak pernah terlambat mengembalikan angsuran, tiga peserta sangat marah dan meneriakkan bahwa ia tidak bertanggungjawab. Merasa bersalah anggota tersebut tidak menjawab mereka tetapi menyendiri ke dalam rumah. Empat peserta bertanya padanya dengan perhatian dan empati mengapa ia tidak membayar tepat waktu. Ternyata diketahui bahwa anaknya jatuh sakit maka ia menggunakan uang tersebut untuk pengobatan anaknya. Ia akan mengangsur dalam waktu tiga hari. (Catatan:
56
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Setiap peserta diberi keterangan singkat tentang perannya dan tidak menceritakan peran yang akan dimainkan pada yang lain )
Pertanyaan kunci : “Cara yang mana komunikasi lebih berhasil ? Mengapa ?“
Untuk mendemonstrasikan pentingnya memberi dan menerima umpan balik, perintahkan peserta untuk memainkan permainannya, sebagai pemberi ekspresi dan pendengar
Pertanyaan kunci : “Apa yang terjadi pada permainan jika umpan balik tidak diberikan?“ “Apa yang terjadi pada permainan jika umpan balik diberikan ?“
Hubungkan hal ini dengan apa yang mungkin terjadi pada komunikasi dalam kehidupan sehari-hari jika umpan balik tidak diberikan atau diterima.
Berhenti dan periksa !: Peserta harus mampu menjelaskan apa yang mereka maksud dengan komunikasi. Peserta harus mampu menggambarkan dan mendemonstrasikan prinsip-prinsip komunikasi yang sukses.
Permainan yang digunakan Bisikan Cina :
Peserta duduk melingkar dan seorang sukarelawan membuat pesan
yang panjang yang akan disampaikan secara berkeliling. Ia kemudian membisikkan pesan pada seorang peserta. Peserta tersebut tidak diperbolehkan mengecek ulang pesan. Pesan kemudian disampaikan berantai dengan cara yang sama dan orang pada urutan yang terakhir akan mengatakan dengan keras pesan yang ia terima kepada seluruh kelompok.
Menceritakan kisah : Perintahkan lima sukarelawan diantara peserta – sebut saja mereka dengan Ravi, Rama, Sri, Nyoman dan Made. Empat sukarelawan dikeluarkan dan sisa peserta akan menceritakan suatu kisah / kejadian / anekdot/ lawakan kepada
57
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
su karelawan yang tertinggal di ruangan, sebut saja Ravi. Kemudian sukarelawan ke dua Rama, dibawa ke dalam dan Ravi akan menceritakan padanya, cerita yang telah disampaikan oleh peserta. Kemudian Rama akan menceritakan kisah tersebut pada siukarelawan ke tiga, Shri dan begitu seterusnya sampai semua sukarelawan mendapat giliran. Sukarelawan terakhir – Made, akan menceritakan kisah tersebut pada semua peserta.
Menirukan (Saat menirukan kamu berakting suatu adegan tanpa suara … seperti film bisu): Permainan sebelumnya (menceritakan kisah ) dapat juga dimainkan dengan menggunakan komunikasi tidak lisan. Sebagai pengganti narasi cerita atau anekdot, peserta memerankan suatu
adegan kepada
sukarelawan pertama.
Adegan
seharusnya tidak pendek atau sederhana dan harus mempunyai berbagai macam gerakan di dalamnya. Misalnya, dapat saja menirukan tugas sehari-hari ibu rumah tangga.
Adegan selanjutnya dilakukan dengan cara yang hampir sama pada
permainan menceritakan kisah.
Telegraf: Hampir sama dengan permainan Bisikan Cina, tetapi sebagai pengganti membisikan pesan, peserta disuruh berdiri melingkar dan berpegangan tangan..Orang pertama akan menyampaikan pesan telegraph pada orang kedua dengan menekan tangannya dalam pola tertentu (misalnya 12 kali tekanan dan sebagainya ). Orang kedua akan mendapat giliran menyampaikan pesan pada orang berikutnya dengan cara yang hampir sama.
Penyampai dan pendengar :
Bagi peserta dalam dua kelompok.
Beri setiap
kelompok satu set benda yang identik terdiri dari sepuluh buah. Seperti buku catatan, pulpen, sayuran, sapu tangan, batu, kotak korek api dsb. Kelompok tersebut hanya dapat mendengar satu sama lain dan tidak dapat saling melihat. menggunakan tirai yang memisahkan mereka atau
Anda dapat
mendudukkan mereka saling
membelakangi. Satu orang dari kelompok pertama memberikan instruksi pada orang di kelompok kedua untuk menyusun benda dengan cara yang diinstruksikan dan dia
58
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
sendiri menyusun dengan caranya sendiri. Kelompok ke dua harus mendengarkan instruksi dan susunan benda dengan cara yang telah diinstruksikan tetapi mereka tidak diperbolehkan untuk menanyakan ulang. Pada akhir permainan bandingkan susunan dari ke dua kelompok dan catat perbedaannya. Jika ada perbedaan diantara dua susunan dalam putaran pertama (dan biasanya ada) ulang permainan lagi, tetapi kali ini ke;lompok ke dua dapat menanyakan ulang.
Pesan (untuk semua permainan yang digambarkan di atas): Umpan balik adalah sangat penting !
59
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan II Komunikasi yang Berhasil dalam KM (30 menit) Bahan yang diperlukan : Kertas Grafik dan Alat Tulis
Materi: Batasan komunikasi yang sukses dalam KM : -
Susunan duduk melingkar membantu di dalam komunikasi yang demokratis
-
Walau hanya satu orang yang berbicara pada satu waktuada kekacauan dan keributan
-
Jika seseorang menurutkan kehendak perkataan satu sisi, sisa kelompok yang lain menjadi bingung
-
Setiap orang harus diberi kesempatan untuk menyuarakan pendapatnya
-
Semua diskusi penting dan semua keputusan dalam pertemuan didokumentasikan.
Proses belajar, metoda dan aktivitas: Kuliah, diskusi kelompok, permainan dan bermain peran
Bermain Peran: Perintahkan peserta duduk dalam satu garis lurus dan adakan pertemuan kelompok. Apakah ini cara yang efektif dalamkomunikasi kelompok? Perintahkan peserta duduk melingkar dengan beberapa duduk dibelakang yang lain. Apakah setiap orang mendapatkan kesempatan/untuk dilihat/ ,berbicara, dan didengar dengan cara ini?
Perintahkan setiap orang untuk berbicara bersambungan
pada topik yang
diberikan.Apakah diskusi bermanfaat? Tanyakan pada setiap orang apa yang telah didiskusikan pada pertemuan bulan lalu.
Pertanyaan kunci: “Mengapa hal ini penting untuk mendokumen-tasikan diskusi dan keputusankeputusan ?”
60
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
“Apa yang terjadi pada diskusi jika/ setiap orang tidak diberi kesempatan untuk menyuarakan pendapatnya?” “Apakah ada aturannya/ dalam kelompok anda/ yang mendukung komunikasi yang efektif ?
Stop dan Pastikan!: Peserta harus mampu menggambarkan/ menyebutkan batasan – batasan komunikasi yang sukses dalam KM
61
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan III Komunikasi yang sukses dengan lembaga Eksternal (1 Jam) Bahan yang diperlukan : Kertas Grafik dan Alat Tulis
Materi: Sebelum mendekati orang diluar KM untuk mendapatkan informasi atau meminta bantuan,jaga semua dokumen dan semua informasi yang mengikuti anda perlukan ditangan selama pertemuan tersedia dan persiapkan diri anda selama diskusi dalam kelompok. Pada awal pertemuan perkenalkan diri anda KM anda dan desa asal anda.Jelaskan tujuan kunjungan anda.Sejauh mungkin, cobalah dan pastikan dengan perjanjian/ lebih dahulu sebelum pertemuan. Jika orang yang berkompeten tidak ada atau tidak mau bekerja sama, dengan sopan pamit dan diskusikan dalam pertemuan kelompok berikutnya dan tindakan apa yang sebaiknya diambil.
Proses belajar, metoda dan aktivitas: Kuliah, diskusi kelompok, permainan dan bermain peran Bermain Peran : 1. Satu peserta sebagai manajer bank dan yang lain mendekatinya untuk suatu pinjaman bagi KM. 2. Pelatih adalah Manajer Bank (BDO) dan peserta mendekatinya untuk membantu keuangan untuk menggali sumurnya. Setelah permainan peran diskusikan apa yang benar dan salah dengan setiap usaha komunikasi.
Pertanyaan kunci : “ Bagaimana hubungan dengan menajer bank atau BDO disiasati?”
Stop dan Pastikan!: Peserta harus mampu menggambarkan bagaimana mereka dapat berkomunikasi dengan lembaga selain KM.
62
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
MODUL
6 Kesatuan – Persamaan dalam Tindakan
MAKSUD Afinitas adalah sebuah jaringan hubungan, merupakan dasar yang mengikat kelompok; dimana orang menyebut modal sosial. Modal ini harus dibangun atau akan mengalami kemunduran. Afinitas perlu di bangun di dalam prakteknya seperti peran baru dan tanggung jawab bersama dalam grup, yang diperlukan untuk persamaan yang lebih tingi atau dasar modal sosial yang lebih besar.
Untuk mengelola
agar efektif,
persamaan harus diekspresikan melalui kesatuan dalam tindakan. Tujuan modul ini adalah untuk memotivasi peserta untuk memperkuat landasan modal sosial mereka dalam kelompoknya.
Ringkasan MODUL Pembahasan/Sesi I Apakah kesatuan? Mengapa kesatuan penting? Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran, Alat Tulis, Batang, Gambar dan Batu Besar Waktu: 1 jam 30 menit
63
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan/Sesi II Apa yang akan KM lakukan agar tetap bersatu ? Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran dan Alat Tulis Waktu: 1 jam
SASARAN PELAJARAN: Pada akhir pelatihan modul ini peserta akan mampu untuk;
Menerangkan mengapa menjaga
kesatuan adalah
penting agar KM dapat
berfungsi efektif
Menyusun langkah – langkah kongkret agar mereka tetap dalam kesatuan KM nya
TOTAL WAKTU: 2 jam 30 menit
64
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan I Apakah kesatuan? Mengapa kesatuan penting? (1 jam 30 menit)
Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran, Alat Tulis, Batang, Gambar dan Batu Besar Materi: Kesatuan adalah kekuatan. Kesatuan menghasilkan : -
Orang saling membantu bukan saling menjatuhkan
-
Bekerjasama dan berkoordinasi di dalam kelompok.
-
Saling menghormati
-
Pemberdayaan kolektif
-
Meningkatkan rasa percaya diri dalam kelompok
-
Efektifitas yang lebih tinggi dalam usaha kolektif.
Proses belajar, metoda dan aktivitas: Gagasan, diskusi kelompok, permainan, bermain peran dan menceritakan kisah.
Pertanyaan kunci : “Apakah kesatuan itu ?” “Mengapa kita perlu tetap bersatu ?”
Permainan: Mematahkan tongkat, permainan pulau, berjalan percaya . Permainan peran : Beberapa orang melewati jalan. Di tengah jalan terdapat batu besar yang sangat mengganggu setiap orang . Tapi setiap orang berjalan di atas batu dan turun lagi ke jalan . Akhirnya seseorang mencoba untuk memindahkan batu. Ia tidak sanggup.
Tiga orang bergabung untuk membantu dan batu tersebut dapat
dipindahkan ke sisi jalan. Pesan: Kesatuan adalah kekuatan.
Kisah: Ular dan semut, Burung dan Jala, Semut dan Burung, Persatuan Lebah dan Semut,Sapi,dan anak kecil sapi , Singa dan Srigala, Keledai dan Rumput. (lihat pada halaman berikut untuk mengilustrasikan beberapa kisah) 65
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Berhenti dan Periksalah!: Peserta harus mampu menerangkan mengapa penting bagi mereka untuk tetap bersatu sebagai kelompok.
Permainan yang digunakan : Mematahkan tongkat: Kumpulkan tongkat di tangan kira-kira panjangnya 1 kaki dan ketebalannya 5mm. Perintahkan sukarelawan dari peserta untuk mematahkan tongkat tersebut, sekali gerakan , kemudian dua tongkat dan kemudian 20 tongkat sekaligus. Sangat mudah untuk mematahkan satu tongkat tapi tidak demikian ketika tongkat tersebut dikumpulkan dan digabungkan jadi satu. Pesan: Kesatuan adalah kekuatan
Permainan Pulau: Gambar sebuah lingkaran di lantai dan perintahkan peserta berdiri disekelilingnya. Bagian dalam lingkaran adalah pulau dan semua peserta berdiri dilaut. Perintahkan peserta untuk berlari mengelilingi lingkaran. Ketika fasilitator bertepuk tangan setiap orang harus berusaha masuk kedalam pulau. Seseorang yang tidak dapat masuk kedalam pulau (maksudnya kedalam lingkaran) akan tenggelam. Setiap waktu seseorang tertinggal di luar lingkaran, kurangi menunjukkan peningkatan muka air laut.
ukuran lingkaran untuk
Pulau tersebut akhirnya semakin lama
semakin kecil sampai semua peserta tenggelam. Pada akhir permainan, perintahkan peserta untuk memberikan reaksi atas permainan tersebut. Tanyakan siapa yang tertinggal di luar lingkaran pada beberapa putaran pertama apakah mereka keluar sendiri atau apakah mereka terdorong keluar oleh yang lain. Dapatkah setiap orang tetap bersama di pulau sejak awal sekali (kemudian pulau tersebut tidak akan menjadi lebih kecil dan tidak seorangpun yang keluar) Pesan: Kesatuan adalah kekuatan
Perjalanan kepercayaan: Siapkan penghambat jalan di tengah pelatihan dengan kursi, tali, dsb. Pakaikan penutup mata pada setengah dari peserta, dan perintahkan setengahnya untuk membimbing peserta yang ditutup matanya melewati jalan.
66
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
Tanyakan peserta yang ditutup matanya
P E N D A M P I N G
D E S A
bagaimana perasaan mereka selama
berjalan. Ulangi latihan yang sama dengan pergantian peserta. Pesan :Untuk memfungsikan sebagai kesatuan kelompok, satu memerlukan tingkat saling percaya yang tinggi .
Kisah yang dapat diceritakan: Semut dan Burung:
suatu ketika seekor burung menemukan seekor semut
tenggelam di sungai. Merasa kasihan pada semut tersebut, burung itu kemudian mengangkat dan di atas meletakakan daun dan daun itu membawanya dengan selamat. Suatu hari, semut tersebut melihat pemburu membidikan panah ke arah seekor
burung.
Mengingat kebaikan burung diwaktu yang lalu, semut tersebut
menggigit pemburu dengan keras sehingga pemburu tersebut kehilangan sasarannya dan burung tersebut diselamatkan. Pesan: Kebaikan dibalas dengan kebaikan. Saling mendukung menguntungkan semua.
Sapi dan Anak kecil: Pada suatu waktu tinggallah seekor sapi yang sangat suka mangga. Hutan dimana sapi tersebut tinggal terdapat sebuah pohon mangga namun sapi tersebut tidak pernah dapat menggapai buahnya.
Suatu hari sapi tersebut
berteman dengan seorang anak kecil yang mengusulkan untuk menaiki punggung sapi dan memetik buah mangga tersebut. Sore harinya sapi dan anak kecil itu membagi mangga yang didapat bersama. Pesan : kesatuan adalah kekuatan.
Kisah tentang semut dan ular… Suatu hari ular yang ganas berusaha masuk ke rumah semut. Semut tersebut sangat kecil, tapi mereka menyerang pemangsa dengan menggigit pemangsa tersebut sampai mati.
67
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Kisah burung dan jaring Suatu hari sekelompok burung terperangkap da-lam jaring pemburu. Dalam waktu yang lama mereka berusaha untuk melepaskan diri dari jaring, tapi tidak berhasil. Segera mereka melihat pemburu mendekati mere-ka. Pada saat itu juga salah satu dari mereka menda-patkan ide cemerlang… Saat pemburu datang semakin dekat mereka mengepakkan sayap bersama dan terbang dengan membawa jaring tersebut. Pesan: Kesatuan adalah kekuatan.
Sarang lebah dan rumah semut merupakan kehi-dupan yang mencontoh-kan bagaimana mereka bekerjasama sebagai ke-satuan yang kolektif
68
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan II Apa yang akan KM lakukan agar tetap bersatu ? (1 jam)
Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran dan Alat Tulis
Persiapan lain: Pelatih harus mempunyai pengetahuan tentang konflik yang ada dan potensial menimbulkan konflik dalam KM.
Materi: Mendiskusikan bagaimana KM dapat tetap bersatu dan menyelesaikan konflik.
Proses Belajar, Metoda dan Aktivitas: Kuliah dan diskusi kelompok
Pertanyaan kunci: “Bidang apa yang perlu ditingkatkan dalam KM dengan menghormati hubungan antar perseorangan?” “Langkah apa yang akan diambil oleh anggota untuk tetap bersatu dalam KM?”
Diskusikan situasi nyata dari konflik dalam KM atau desa. Apakah dapat diselesaikan? Bagaimana? Apakah tidak dapat diselesaikan? Apa yang terjadi?
Diskusi harus dicatat dalam buku catatan KM untuk penggunaan mendatang.
Berhenti dan Periksalah! Peserta harus mampu menyebutkan langkah-langkah yang diambil secara individu untuk melihat bahwa kelompoknya masih bersatu.
Pada pertemuan KM yang akan datang…. Anggota KM seharusnya melanjutkan langkah-langkah yang telah berhasil selama pelatihan modul secara terperinci, bagaimana mereka akan yakin bahwa KM tetap kompak.
69
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
MODUL
7 Peraturan dan Perundangan dalam KM
MAKSUD Maksud dari modul ini adalah memfasilitasi berfungsinya KM secara efektif, dengan membantu mengembangkan peraturan dan perundangan, yang sesuai dengan kebutuhan kelompok.
Ringkasan Pembahasan/Sesi I Kebutuhan akan peraturan dan perundangan Bahan yang diperlukan: Gambar Waktu: 1 jam Pembahasan/Sesi II Membuat kerangka dan menelaah peraturan dan perundangan KM Bahan yang diperlukan: Buku jadwal KM Waktu: 4 jam
Tujuan Pelatihan: Pada akhir pelatihan modul ini peserta diharapkan mampu untuk; Menerangkan kebutuhan peraturan dan perundangan dalam KM mereka. 70
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Meninjau keberadaan peraturan dalam KM Membuat kerangka peraturan–peraturan baru, jika dibutuhkan Menerangkan secara jelas hukuman bagi pelanggaran peraturan dan menyatakan kapan pengecualian – pengecualian di peroleh
Total Waktu: 5 jam
71
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan I Kebutuhan peraturan dan perundangan (1 Jam)
Bahan yang diperlukan: Gambar
Materi: Peraturan dan perundangan adalah penting untuk menjamin kelancaran fungsi lembaga.
Proses Belajar, Metoda dan Kegiatan: Diskusi kelompok
Pertanyaan kunci: “Apa yang dimaksud peraturan dan perundangan?“ “Mengapa peraturan dan perundangan dibutuhkan dalam KM ?“
Menggunakan gambar, fasilitasi diskusi dengan memberikan contoh-contoh peraturan yang dijalankan dalam masyarakat.
(Lihat gambar di bawah dan di
halaman berikutnya)
Pertanyaan kunci : “Mengapa ada antrian di toko ?“ “Apa yang akan terjadi bila tanpa antri?“ “Mengapa aturan waktu dijalankan di sekolah ?“ “Mengapa ada peratutan lalu lintas ?“ “Apa yang terjadi ketika kita melanggar peraturan ?“ “Apa peraturan dalam keluarga-semuanya adil dan benar ?“
Berhenti dan Periksalah!: Peserta harus dapat menerangkan pentingnya peraturan dan perundangan dalam KM mereka.
72
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Mengapa ada antrian di toko? Apa yang akan terjadi bila tanpa antri?
Mengapa aturan waktu dijalankan di sekolah? Apa yang akan terjadi jika tidak ada aturan waktu ?
Mengapa ada peratutan lalu lintas? Apa yang akan terjadi jika tidak ada peraturan?
73
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pelatihan II Membuat kerangka dan menelaah peraturan dan perundangan KM (4 jam)
Bahan yang diperlukan: Buku pertemuan KM Persiapan lain : Pelatih harus sadar terhadap peraturan dan perundangan yang ada dalam KM Materi: Untuk kelancaran fungsi KM, peraturan perlu di susun sebagai berikut:
Hubungan keanggotaan, hubungan pertemuan, hubungan simpan pinjam, hubungan pembagian tanggung jawab, hubungan kredit-plus. Hukuman bagi pelanggaran peraturan harus disusun pula, jika tidak peraturan tidak berarti.
Saran ini digambarkan dari pengalaman KM . Hal yang penting bahwa KM menyusun peraturan dan perundangannya dengan tujuan bahwa peraturan – peraturan diterima dan dimengerti oleh anggota KM. (Lihat tabel untuk melihat peraturan – peraturan yang ada dalam KM ) .
Semua peraturan harus ditelaah secara periodik dan dimodifikasi bila perlu. Semua peraturan harus dikemukakan pada tempat pertemuan tahunan.
Proses Belajar, Metoda dan Kegiatan : Diskusi kelompok KM adalah lembaga demokratis, oleh karena itu peserta harus didorong untuk menyusun
dan menelaah
peraturan mereka
tergantung
pada apa yang akan
mereka kerjakan . Keberadaan peraturan dapat dikoreksi berdasarkan pengalaman kelompok yang lalu dengan peraturan ini.
74
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pertanyaan kunci : “Peraturan dan perundangan yang dimiliki KM pada saat ini sehubungan dengan …..”
Keanggotaan (yang bergabung dalam kelompok, berapa seharusnya ukuran kelompok, apakah yang terjadi ketika anggota keluar dsb.)?
Pertemuan–pertemuan (ketidak hadiran pada pertemuan, keter-lambatan datang, tidak memenuhi quorum, dsb)?
Tabungan (apakah ada jumlah tabungan minimum, apakah penarikan tabungan diijinkan, apakah dan bagaimana bunga tabungan dibayarkan)?
Pinjaman (bagaimana prioritas pinjaman, apakah bunga dibebankan pada pinjaman, bagaimana penggunaan pinjaman dipantau, apakah keterlambatan pengembalian pinjaman diberi sanksi ) ?
Pengurus (bagaimana pengururs dipilih, apakah mereka dirotasi secara periodik, berapa kali)?
Kredit-plus (apakah anggota berharap menyusun batasan yang berhubungan dengan masalah kredit-plus)?
Sanksi (apakah sanksi bagi pelanggaran peraturan, kapan kemungkinan pengecualian dilakukan)?
“Peraturan mana yang berjalan baik?“ “Peraturan mana yang tidak mencapai tujuan atau tidak dapat dilaksanakan?“ “Apakah hukumannya bagi yang tidak memperhatikan setiap peraturan?“
Berhenti dan periksalah !: Semua peraturan yang ada harus ditinjau. Peraturan baru harus disusun, bilamana perlu. Peserta harus mampu menyebutkan satu per satu peraturan KM (paling sedikit salah satu yang penting). menyebutkan hukuman bagi pelanggaran peraturan.
Peserta harus mampu
Peraturan KM harus dicatat
dalam buku catatan.
Dari Pertemuan KM yang akan datang…: Anggota KM seharusnya mengikuti semua peraturan yang telah mereka buat; anggota KM seharusnya menjalankan hukuman 75
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
pada anggota yang salah; anggota harus mampu mengoreksi peraturan KM , bilamana perlu.
Sangat berguna bagi KM untuk memperkenalkan latihan dimana satu anggota berbicara singkat
satu peraturan penting setiap
pertemuan KM; pembicaraan
menerangkan peraturan dan alasan penggunaan peraturan tersebut memprakarsai diskusi
serta
secara singkat. KM juga menyediakan bagian tertentu pada
buku resolusi atau membuat buku register untuk mencatat semua peraturan – peraturan di satu tempat sehingga tidak perlu mencarinya jika diperlukan.
76
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Lampiran : Contoh Daftar Peraturan yang Disusun oleh beberapa KM: Berikut adalah daftar peraturan yang disusun oleh KM berdasarkan pengalaman:
Keanggotaan:
Latar belakang ekonomi anggota: Semua anggota harus miskin – hal ini mengurangi kemungkinan beberapa anggota mendominasi kelompok.
Kedekatan rumah anggota: Lebih baik semua anggota tinggal di desa atau kampung / dusun yang sama, hal ini akan memudahkan pertemuan dan sering kali menjadi salah satu faktor yang mendukung persamaan atau afinitas.
Wakil dari setiap keluarga: Sebagian besar KM menuntut hanya satu anggota dalam setiap keluarga yang bergabung menjadi anggota KM
Iuran anggota: Jumlah iuran biasanya ditentukan dalam diskusi kelompok. Iuran anggota tidak dikembalikan.
Ukuran kelompok: Minimum dan maksimum anggota KM 15 sampai 20; jika kelompok
lebih besar berarti tidak semua anggota ikut serta dalam diskusi,
sedangkan kelompok yang kecil berarti keuangannnya tidak bisa menghidupi. Di dusun yang kecil, kelompok mempunyai 10 sampai 15 anggota. Sebagian besar KM yang baik mempunyai 15 sampai 20 anggota.
Umur anggota: Umur anggota di atas 18 tahun.
Pembatalan keanggotaan : Dibatasi oleh peraturan seperti bagaimana dan kapan dapat dilakukan pembatalan keanggotaan.
Pertemuan Waktu pertemuan: Prakteknya semua KM yang berfungsi baik bertemu setiap minggu. Pertemuan dilaksanakan pada hari , tempat dan waktu yang pasti untuk mewujudkan kepastian dan kedisiplinan. Tidak hadir pada pertemuan: Jika anggota tidak menghadiri pertemuan, hukuman diberikan, kecuali telah ijin atau mempunyai kepentingan yang mendesak di rumah.
77
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Terlambat hadir: Dalam kasus terlambat hadir, dikenakan hukuman. Anggota tidak dapat meninggalkan pertemuan di tengah acara berlangsung, kecuali anggota telah ijin atau mempunyai kepentingan yang mendesak di rumah. Quorum: Peraturannya 75% anggota harus hadir dalam pembuatan keputusan dalam KM, kecuali ada keadaan darurat menimpa kelompok dan sisa anggota yang hadir tidak mencukupi.
Tabungan dan kredit
Tabungan:
Tabungan minimum biasanya ditentukan.
memutuskan apakah pengambilan tabungan diperbolehkan.
Kelompok harus Jika ya,
berapa
deposit minimum ?.
Pinjaman: Kelompok harus memutuskan bagaimana memprioritaskan pinjaman pada anggota, bagaimana memantau penggunaan pinjaman dan bunga yang dibebankan atas pinjaman.
Penggunaan cek: Transaksi dengan jumlah lebih besar dari menggunakan cek, tidak tunai, sehingga mengurangi peluang membuat kesalahan atau penyerobotan. Cek ditulis dihadapan semua anggota untuk memastikan keterbukaan dalam masalah keuangan, (penggunaan cek didiskusikan lebih lanjut ).
Pemegang uang tunai:
Semua uang tunai yang dikumpulkan langsung
dimasukkan ke bank untuk mengurangi resiko pencurian dan juga mengurangi kemungkinan anggota sendiri menggunakan uang tunai tersebut. Anggota harus secara bergilir mendepositkan uang yang terkumpul ke bank sehingga tanggung jawab tidak dibebankan pada beberapa orang saja. Mengingat lokasi bank yang cukup jauh , perlu di cari alternatif yang lain .
Pengurusan rekening: Anggota memutuskan siapa yang akan mengurus catatan – catatan dan rekening – rekening ,
Berapa kelompok akan membayar orang
tersebut dan bagaimana mereka akan memantaunya.
78
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Hukuman: Denda diterapkan atas atas keterlambatan pembayaran pinjaman , bagi yang melakukan kesalahan dan yang melanggar batasan yang ditentukan KM, misalnya merokok dalam pertemuan, mabuk, tidak menyekolahkan anak dsb.
Bunga tabungan: Anggota memutuskan apakah dan bagaimana bunga tabungan akan dibayarkan dan didistribusikan.
Perwakilan
Rotasi pergantian:
Sebaiknya KM tidak menggunakan istilah “Presiden“ atau
“Sekretaris“ tetapi “perwakilan“. Semua perwakilan harus dirotasi secara berkala.
Mengapa demikian? Rotasi perwakilan terjadi
di beberapa tempat di dunia -
internasional, nasional, negara bagian propinsi , kabupaten, kecamatan dan tingkat desa. Hal ini terjadi pula dengan perwakilan di keluarga (ketika kepala keluarga sudah tua, sakit, atau ketidakmampuan yang lain, dia akan diganti). Hal yang sama terjadi juga di KM, yang berarti menjadi lembaga demokratis. Dalam KM, wakil mendapat keuntungan lebih dalam hal pembangunan kapasitas karena mereka mengendalikan pekerjaan dan mempunyai tanggung jawab tambahan. Pergantaian wakil memberikan kesempatan pada semua anggota untuk berkembang. Hal ini juga dibenarkan bahwa wakil mempunyai tanggung jawab lebih atas nama KM, tidak mempunyai cukup waktu untuk pekerjaan pribadinya.
Dua wakil dan dua pembantu penandatangan adalah dipilih.
Penulis
tidak
harus
menjadi
penandatangan
yang
akan
mengurangi
kredibilitasnya.
Wakil harus bertanggung jawab terhadap penjagaan buku–buku , laporan dan audit.
79
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pelatihan
Kehadiran : Semua anggota seharusnya hadir selama pelatihan.
Penulis
dan perwakilan
juga seharusnya menghadiri pelatihan
yang dirancang
khusus untuk mereka
Ringkasan tema pelatihan seharusnya ditinjau kembali dalam pertemuan KM.
KEPEMILIKAN
Partisipasi anggota dan kepemilikan terhadap
program pengembangan harus
dipastikan.
KREDIT PLUS
KM tidak hanya dikonsentrasikan dengan tabungan dan kredit tapi juga mencoba melibatkan diri dalam masalah kesehatan, pendidikan, hukum,kesamaan gender, lingkungan, pengembangan masyarakat, dsb. Masing – masing KM tumbuh sesuai dengan prioritasnya .
SANGSI
Anggota KM menyusun sangsi–sangsi atas penyimpangan–penyimpangan dalam peraturan–peraturan kelompok dan kasus-kasus pengecualiannya. Sanksi adalah penting untuk memastikan bahwa anggota kelompok tidak menganggap enteng peraturan.
Sanksi juga dijatuhkan pada anggota yang melanggar aturan sosial yang telah ditentukan oleh kelompok, seperti mabuk atau tidak menyekolahkan anaknya.
Bagaimana
anggota
akan
memastikan
bahwa
sanksi
dijatuhkan
tanpa
menyebabkan orang meninggalkan kelompok ? Hal Ini harus didiskusikan sebelum sanksi diterapkan.
80
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
MODUL
8 Hubungan Dengan LembagaLembaga Lain
MAKSUD Maksud modul ini adalah untuk menyampaikan kepada peserta bahwa tidak ada lembaga yang mampu berjalan / beroperasi dan bertahan sendirian, dan juga membantu membangun ketrampilan peserta dalam membentuk jaringan kerja.
RINGKASAN Pembahasan/Sessi I: Apakah yang Dimaksud dengan Hubungan Itu? Mengapa Suatu KSM Perlu Menjalin Hubungan dengan Lembaga Lain? Bahan dan alat yang diperlukan: Kertas karton Dan spidol Waktu: 1 (satu) jam
PEMBAHASAN/SESSI II: Sebuah Evaluasi Kenyataan Hubungan Lembaga dan Menumbuhkan Potensi Hubungan KSM
81
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Bahan dan alat yang diperlukan: Kertas karton, Spidol dan Gunting Waktu : 1 (satu) jam
PEMBAHASAN/ SESSI III: Kriteria-Kriteria dalam Berhubungan Bahan dan alat yang diperlukan: Laporan Penilaian KSM, Dokumen dan Laporanlaporan Kelompok, (RMS Paper 30 A,B,C untu k referensi fasilitator), Kertas karton dan spidol Waktu: 30 menit (Tips untuk Pelatih: Lihat paper MYRADA RMS no.31 – Membangun Lembaga)
SASARAN BELAJAR: Pada akhir pelatihan modul ini diharapkan peserta mampu untuk :
Menerangkan mengapa KSM perlu menjalin hubungan dengan lembaga lain
Menganalisa potensi hubungan dan menganalisa hubungan yang sudah terjalin.
Menguraikan beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh KSM sebelum menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga lain
TOTAL WAKTU: 2 jam 30 menit.
82
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
PEMBAHASAN/SESSI I: APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN HUBUNGAN ITU? MENGAPA SUATU KSM PERLU MEN JALIN HUBUNGAN DENGAN LEMBAGA LAIN? Bahan dan alat yang diperlukan: Kertas karton Dan spidol Waktu: 1 (satu) jam
MATERI Sebuah hubungan mencakup penetapan / terjadi nya hubungan antar lembaga yang bersifat
saling menguntungkan. Sebagai salah satu contoh, KSM mungkin menjalin
hubungan sebagai berikut:
BANK, ZILLA, Panchayat, Government Departments etc. CBOs: WDA, VEC,SBC VWSC,VHC,VFC *),
KSM lain, KSM
Gram, Panchayat
Federasi KSM
Sebuah KSM perlu menjalin hubungan dengan lembaga lain,
Untuk menggerakkan berbagai sumberdaya
Untuk saling tukar menukar informasi
Dalam rangka pendekatan pengaruh / lobi dan pembelaan /advokasi
Dalam rangka meningkatkan kapasitas
Untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan yang saling menguntungkan
Untuk mempertinggi aspek keberlanjutan KSM
Untuk menahan / menolak pemerasan oleh pihak lain yang memiliki kekuatan berlebih melalui aksi bersama-sama
83
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Menurut beberapa orang, dalam suatu pranata yang ideal sebenarnya tidak diperlukan adanya hubungsn formal dan pembentukan jaringan supaya tetap ada aliran informasi secara bebas / leluasa dan mungkin ada sumberdaya yang bisa jadi dibutuhkan oleh individu maupun kelompok. Memang namanya juga keadaan ideal jadi bagaimanapun tidak ada dalam kenyataan dan untuk itu kebutuhan untuk membentuk jaringan dalam rangka memecah seluruh bentuk isolasi dan eksploitasi.
PROSES BELAJAR, METODA DAN KEGIATAN: Kuliah, Diskusi Kelompok dan Brainstorming. Pertanyaan Kunci: “Apakah hubungan itu?” Pertanyaan Kunci: “Mengapa kita perlu membina hubungan dengan lembaga Lain?”
*) CBO
: Community Based Organisation
WDA
: Watershed Development Association
VEC
: Village Education Committee
SBC
: School Betterment Committee
VWSC
: Village Water and Sanitation Committee
VFC: Village Forest Committe
STO DAN CEK ! Peserta sebaiknya mampu menerangkan kebutuhan untuk menjalin hubungan.
84
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
PEMBAHASAN/SESSI II : SEBUAH EVALUASI KENYATAAN HUBUNGAN LEMBAGA DAN MENUMBUHKAN POTENSI HUBUNGAN KSM
Bahan dan alat yang diperlukan: Kertas karton, Spidol dan Gunting Waktu: 1 (satu) jam MATERI: Melakukan analisa hubungan KSM yang sudah terjadi dan merencanakan hubungan yang baru Proses Belajar, Metode, dan Kegiatan: Diskusi Kelompok dan Analisa Chapati
Mintalah kepada peserta untuk mengerjakan Analisa Chapati yang menggambarkan jalinan / hubungan yang dibina KSM mereka saat ini dengan lembaga lain dalam lingkungan mereka. Mintalah kepada peserta untuk mengerjakan Analisa Chapati yang menggambarkan bagaimana keinginan mereka dalam membina hubungan dengan lembaga lain dalm lingkungan mereka. Pertanyaan Kunci: “Bagaimana cara kita membangun / menumbuhkan hubungan yang baik lembaga-lembaga yang penting bagi KSM tapi tidak terlalu dekat?” Pertanyaan
Kunci: “Lembaga apa saja yang dianggap perlu bagi KSM anda untuk
menjalin hubungan berdasarkan urutan kepentingannya /prioritasnya? Mengapa KSM anda merasa perlu menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga tersebut (diskusikan masing-masing hubungan secara terpisah)? Bagaimana rencana anda dalam memulai hubungan-hubungan ini?”
STOP DAN CEK! Peserta hendaknya mampu melakukan analisa hubungan KSM yang sudah terjadi dan merencanakan hubungan-hubungan baru jika perlu. 85
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
PEMBAHASAN/SESSI III: KRITERIA-KRITERIA DALAM MEMBINA HUBUNGAN
Bahan dan alat yang diperlukan: Laporan Peni laian KSM, Dokumen dan Laporanlaporan Kelompok, (RMS Paper 30 A, B, C untu k referensi fasilitator), Kertas karton dan spidol Waktu: 30 menit MATERI: Kriteria yang sebaiknya dimiliki oleh KSM sebelum menjalin hubungan dengan lembaga lain dicantumkan di bawah ini. KSM hendaknya:
Telah mempraktekkan aturan main dan keputusan-keputusan Kelompok
Memiliki disiplin keuangan dan memiliki disiplin dalam operasionalnya
Memelihara rekening-rekening dan buku-buku utama yang diau-dit secara teratur
Telah berjalan dengan sukses dalam satu periode minimal tertentu (minimum selama 6 bulan).
Tips bagi pelatih:
Kriteria yang dipraktekkan oleh lembaga yang berbeda dalam
hubungan mungkin saja berbeda tetapi aspek-aspek yang disebutkan di atas pada umumnya diikuti oleh sebagian besar lembaga yang sungguh-sungguh menjain hubungan dengan sebuah KSM sebagai tanda reputasi dan kapabilitasnya. Proses belajar: Brainstorming, Diskusi Kelompok dan Kuliah
STOP DAN PASTIKAN ! Peserta hendaknya mampu menyusun daftar kriteria yang harus dipenuhi oleh KSM agar dapat menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga yang lain.
86
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
MODUL
9 Gabungan Kelompok Mandiri
MAKSUD Federasi tidak didirikan atas/untuk menerima agenda LSM (seperti katakanlah, mengambil peran KM setelah menarik diri dari sebuah Proyek), tetapi bahwa mereka harus tumbuh sebagai respon atas dorongan atau sebuah kebutuhan dari Kelompokkelompok. Kelompok-kelompok atau KM, hendaknya memainkan peran utama dalam menyusun agenda federasi.
Federasi yang sukses memiliki struktur yang tegas,
ukuran yang optimal, fungsi-fungsi khusus dan ciri-ciri pokok manjemen tertentu yang menunjukkan bahwa mereka unggul. Maksud modul ini adalah untuk menimbulkan kesadaran diantara peserta terhadap konsep sebuah federasi dan menjelaskan struktur dan fungsi-fungsinya sehingga mereka mampu membuat keputusan-keputusan untuk bergabung membentuk sebuah federasi atau untuk membentuk satu federasi yang baru. Ciri-ciri ini mungkin akan dapat diterima kemudian atau dirubah oleh anggota KM-KM agar sesuai dengan keperluan mereka sendiri. (Catatan : Federasi bisa saja mempunyai berbagai tipe, modul ini berhubungan dengan federasi bagi KM-KM saja).
87
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
RINGKASAN: PEMBAHASAN/SESI I: APAKAH SEBUAH FEDERASI ITU? Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol Waktu: 30 menit
PEMBAHASAN/SESI II: PERLUNYA SEBUAH FEDERASI Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol Waktu: 30 menit
PEMBAHASAN/SESI III: STRUKTUR SUATU FEDERASI Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol Waktu: 30 menit
PEMBAHASAN/SESI IV: FUNGSI-FUNGSI SEBUAH FEDERASI Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol Waktu: 45 menit
PEMBAHASAN/SESI V: KRITERIA PENDAFTARAN BAGI KM DALAM SEBUAH FEDERASI Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol Waktu: 45 menit
PEMBAHASAN/SESI VI: LANGKAH-LANGKAH DALAM PEMBENTUKAN SEBUAH FEDERASI Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol Waktu: 30 menit 88
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
PEMBAHASAN/SESI VII: ATURAN-ATURAN DAN TANGUNGJAWAB SEBUAH FEDERASI Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol Waktu: 30 menit
SASARAN PEMBELAJARAN Pada akhir pelatihan modul ini peserta akan mampu :
Menerangkan mengapa federasi itu lahir
Menerangkan konsep, struktur, fungsi dan kriteria untuk langkah-langkah membentuk sebuah federasi.
Menerangkan aturan-aturan dan tanggungjawab anggota-anggota federasi
Sampai pada sebuah keputusan kolektif apakah untuk bergabung sebuah federasi atau membentuk federasi yang baru atau mundur dari suatu federasi pada saat tertentu.
TOTAL WAKTU: 4 JAM
89
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan I APAKAH SEBUAH FEDERASI ITU? (30 menit)
Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol
MATERI: Sebuah federasi KM adalah kumpulan bersama 15-20 KM yang lokasinya saling berdekatan, peranannya diharapkan mampu memperkuat dan menyediakan dukungan kepada masing-masing individu kelompok melalui interaksi secara teratur.
PROSES Pembelajaran, Metode dan Kegiatan : Kuliah dan Diskusi Kelompok
BERHENTI DAN PERIKSA! Peserta hendaknya mampu menerangkan konsep sebuah federasi.
90
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan II PERLUNYA SEBUAH FEDERASI (30 menit)
Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol
MATERI: Sebuah Federasi mungkin saja muncul atas beberapa alasan . Sebagian dari alasanalasan tersebut adalah:
Untuk memperkuat individu KM melalui penyediaan sebuah forum interaksi secara teratur dan membentuk jaringan.
Untuk mencari jalan keluar bagi perselisihan yang mungkin timbul antar KM anggota federasi
Untuk penyebaran informasi kepada KM-KM anggota
Untuk mengambil tindakan rencana-rencana yang menguntungkan bagi anggota dan masyarakat, tetapi tidak bisa dipenuhi / dilaksanakan oleh KM secara individu.
Untuk melakukan loby dengan pemerintah dan lembaga-lembaga lain dalam rangka memberikan dukungan bagi masyarakat miskin.
PROSES Pembelajaran, Metode dan Kegiatan: Permainan, Kuliah dan Diskusi Kelompok.
Pertanyaan Kunci: “Mengapa sebuah federasi diperlukan?”
BERHENTI DAN PERIKSALAH !
Peserta hendaknya mampu menerangkan mengapa federasi muncul / lahir.
91
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan III STRUKTUR SEBUAH FEDERASI (30 menit)
Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol
MATERI: Sebagian besar Federasi yang muncul dan mampu bertahan memiliki perananperanan berikut:
Jumlah anggota: tidak kurang dari 10 dan tidak lebih dari 20 KM
Perwakilan dari KM: dua anggota KM yang terpilih mewakili KM dalam federasi
Pengurus federasi: Dua orang pengurus federasi dipilih dengan cara yang rasional oleh seluruh anggota federasi.
PROSES Pembelajaran, Metode dan Kegiatan: Kuliah dan Diskusi Kelompok.
Pertanyaan Kunci: “Berapa jumlah optrimal anggota sebuah federasi?”
BERHENTI DAN PERIKSALAH !
Peserta seharusnya mampu menerangkan struktur sebuah federasi.
92
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan IV KEGIATAN SEBUAH FEDERASI (45 menit)
Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol
MATERI: Sebagian besar Federasi yang muncul dan mampu bertahan memiliki kegiatan berikut:
Pengkajian secara teratur terhadap kegiatan anggota KM
Pemecahan konflik diantara anggota KM
Melobi pemerintah dan lembaga lainnya
Pengumpulan informasi dan penyebarannya terhadap KM
Penguatan KM melalui pelatihan dan studi banding, audit, dan interaksi dengan KM lainnya
Melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk manfaat anggota KM dan masyarakat
PROSES Pembelajaran, Metode dan Kegiatan: Kuliah dan Diskusi Kelompok.
BERHENTI DAN PERIKSALAH! Peserta seharusnya mampu menyebutkan kegiatan federasi dimana mereka akan gabung.
93
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan V KRITERIA UNTUK KETERLIBATAN KM DALAM SEBUAH FEDERASI (30 menit)
Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol MATERI: Berikut adalah kriteria utama bagi KM untuk membentuk sebuah Federasi:
Kenggotaan yang stabil dan sukarela dengan 20 orang anggota atau kurang
Pertemuan teratur yang dihadiri oleh sebagian besar anggota
Tabungan yang teratur dari seluruh anggota
Membangun dan manajemen yang baik dari dana umum
Rekening Bank atas nama kelompok
Transaksi kredit yang teratur dari dana umum kelompok
Memelihara buku-buku dan dokumen-dokumen
Adanyan aturan-aturan yang disepakati
Adanya rotasi kepenguruan
Harus berfungsi sebagai sebuah KM minimal 12 bulan sebelum bergabung ke dalam federasi.
PROSES Pembelajaran, Metode dan Kegiatan: Kuliah dan Diskusi Kelompok. Pertanyaan Kunci: “Kriteria apa yang harus dipenuhi KM untuk terlibat dalam sebuah federasi?”
BERHENTI DAN PERIKSALAH! Peserta seharusnya mampu menerangkan kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah KM agar dapat bergabung dal;am sebuah federasi
94
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan VI LANGKAH-LANGKAH PEMBENTUKAN SEBUAH FEDERASI (30 menit)
Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol
MATERI: Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membentuk sebuah federasi:
Diskusi dalam KM dan sebuah program pelatihan tentang federasi
Diskusi kelompok utnuk membahas struktur, kegiatan dan norma-norma dasar tentang federasi yang diusulkan
Pemilihan pengurus
Studi banding ke federasi lain (jika ada federasi yang baik di dekat lokasi)
Pembangunan kapasitas terhadap pengurus federasi.
PROSES Pembelajaran, Metode dan Kegiatan: Kuliah dan Diskusi Kelompok.
BERHENTI DAN PERIKSALAH!
Peserta seharusnya mampu menyebutkan langkah-langkah yang dilakukan untuk membentuk sebuah federasi.
95
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
JAWAB
ANGGOTA FEDERASI
Pembahasan VII PERANANN
DAN
TANGGUNG
SEBUAH
FEDERASI (30 menit)
Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol
MATERI: Berikut adalah peranan dan tanggung jawab anggota sebuah federasi:
Dua perwakilan dari masing-masing KM harus mewakili KM dalam setiap kali pertemuan bulanan. Minimal satu perwakilan harus hadir ke pertemuan secara teratur untuk menjamin kontinuitas pertemuan.
Perwakilan mempresentasikan laporan bulanan KM dan tindak lanjut untuk bulan berikutnya, dalam pertemuan federasi
Perwakilan berbagi permasalahan yang dihadapi anggota KM dalam pertemuan federasi.
Perwakilan harus melaporkan kembali kepada apa yang telah terjadi (proses) dalam federasi
Anggota KM mengkoordinir kegiatan kredit plus dan program-programnya.
PROSES Pembelajaran, Metode dan Kegiatan: Kuliah dan Diskusi Kelompok.
Pertanyaan Kunci: “Apa peran dan tanggung jawab anggota federasi ?”
BERHENTI DAN PERIKSALAH!
Peserta seharusnya mampu menyebutkan peran dan tanggung jawab anggota federasi.
96
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
MODUL
10 Kredit Plus
MAKSUD Sebuah KM memiliki potensi untuk menyediakan ruang dan dukungan sehingga setiap anggotanya mampu mengidentifikasi dan mampu menggunakan kesempatan/peluangpeluang pemberdayaan baik dalam kehidupan pribadi maupun bermasyarakat. Maksud/tujuan modul ini adalah untuk memotivasi peserta dalam melakukan identifikasi peluang-peluang tersebut dan melakukan kegiatan lain selain tabungan dan kredit dalam KM mereka.
RINGKASAN Pembahasan/Sesi I APAKAH KREDIT-PLUS ITU? Bahan yang diperlukan: Kertas panel/koran dan spidol Waktu: 30 menit Pembahasan/Sesi II MENGAPA KM SEBAIKNYA MELAKUKAN KEGIATAN KREDIT PLUS? Bahan yang diperlukan: Kertas karto, spidol, foto-foto dan film Waktu: 30 menit Pembahasan/Sesi III 97
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
MENGGALI POTENSI UNTUK KEGIATAN-KEGIATAN KREDIT PLUS DI DESA. Bahan yang diperlukan: Kertas panel/koran dan spidol Waktu : 60 menit
Pembahasan/Sesi IV LATIHAN RENCANA AKSI UNTUK SEBUAH KEGIATAN KREDIT PLUS Waktu: 60 menit Bahan yang diperlukan: Kertas panel/koran dan spidol
TUJUAN PELAJARAN: Pada akhir pelatihan modul ini, peserta diharapkan mampu:
Menerangkan mengapa sebaiknya mereka melaksanakan kegiatan kredit plus.
Menyusun sedikit kegiatan-kegiatan kredit plus yang mungkin akan dilaksanakan pada KM mereka
Memusatkan perhatian pada suatu kegiatan dan menyiapkan sebuah rencana aksi untuk menerapkannya
JUMLAH WAKTU: 3 (TIGA) JAM
98
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan I APAKAH KREDIT-PLUS ITU? (30 menit)
Bahan yang diperlukan: Kertas panel/koran dan spidol Materi: Kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dengan Kredit dalam sebuah KM meliputi: menyimpan tabungan, penyaluran dan pembayaran pinjaman, bunga cicilan, distribusi pendapatan bunga, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan selain yang berhubungan dengan transaksi-transaksi kredit dinamakan kegiatan-kegiatan kredit-plus3. Proses Belajar, Metoda dan Kegiatan: Brainstorming dan Diskusi Kelompok Pertanyaan Kunci: “Apa saja kegiatan yang dikerjakan di KM Anda?” Indikasi jawaban adalah :
Menabung uang
Memberikan pinjaman
Menyelenggarakan peertemuan-pertemuan
Membahas permasalahan-permasalahan
Merencanakan kegiatan-kegiatan sosial
Bantulah peserta untuk memisahkan antara kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kredit dan kegiatan2 lain.
Stop dan Pastikan!: Peserta sebaiknya mampu memberikan contoh-contoh kegiatan2 kredit plus.
3
Bagaimanapun, idealnya hal ini tidak termasuk ke dalam program2 yang dilaksanakan oleh KM secara sederhana sebab pendanaan disediakan oleh LSM/Program. Sama seperti kredit adalah kegiatan yang ‘dimiliki’ oleh KM, dengan demikian kredit-plus juga harus merupakan kegiatan yang dimiliki KM 99
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan II MENGAPA KM SEBAIKNYA MELAKUKAN KEGIATAN KREDIT-PLUS? (30 menit)
Bahan yang diperlukan: Kertas karto, spidol, foto-foto dan film Persiapan lain: Kumpulkan kliping kecil, studi kasus, film dan foto-foto dan lin-lain yang menggambarkan banyak orang sedang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang bersifat umum. Materi: Sebuah KM perlu melaksanakan kegiatan-kegiatan kredit plus sebab kredit saja sendiri tidak mampu menampung pembangunan yang terintegrasi dengan keluarga dan masyarakat. Sebuah KM tidak hanya perlu menjadi suatu Kelompok dengan dukungan kemudahan ekonomi saja akan tetapi juga memiliki potensi untuk menyediakan dukungan sosial bagi anggotanya. Proses Belajar, Metoda dan Kegiatan: Brainstorming dan Diskusi Kelompok. Pertanyaan Kunci: “Mengapa sebuah KM perlu malaksanakan kegiatan-kegiatan kredit-Plus?” Contoh-contoh foto, studi kasus, film video dan guntingan surat kabar yang menguraikan contoh-contoh dimana sekelompok orang melakukan kegiatan-kegiatan secara bersama-sama, apakah itu untuk manfaat/keuntungan bagi keluarga mereka atau untuk masyarakatnya. Stop
dan
pastikan!:
Peserta
sebaiknya
mampu
menerangkan
mengapa
melaksanakan kegiatan-kegiatan kredit-plus cukup sesuai untuk kehidupan mereka.
100
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan III MENGGALI POTENSI UNTUK KEGIATAN-KEGIATAN KREDIT PLUS DI DESA. (60 menit)
Bahan yang diperlukan: Kertas panel/koran dan spidol Materi: Menuangkan daftar potensi kegiatan kredit-plus untuk KM yang sekiranya dapat diterima oleh KM tersebut. Proses Belajar, Metoda dan Kegiatan: Diskusi Kelompok Pertanyaan Kunci: “Permasalahan apakah yang paling dekat yang anda hadapi bersama keluarga dan masyarakat?” “Dalam kapasitas anda sebagai seorang anggota KM, Kegiatan apa yang dapat anda lakukan dalam menghadapi masalah ini?”
Jawaban-jawaban indikatif:
Belajar untuk membubuhkan nama seseorang, mendapatkan dan meningkatkan pengetahuan angka-angka.
Bertukar pengetahuan/informasi dengan cara membaca koran, belajar bicara masalah-masalah peraturan, hak-hak konsumen, masalah pemerintahan dan lainlain.
Asuransi (jiwa, tanaman dan binatang)
Pengaturan pemondokan kesehatan (health camps) untuk beberapa jenis penyakit ringan
Pengaturan pemondokan kesehatan hewan
Penyadaran masarakat /generasi muda terhadap HIV / AIDS
Propaganda MCK, dapur hidup dan soak pits.
Pelajaran-pelajaran tentang TOGA dan PPPK
Mempromosikan pendidikan non-formal
Penyelenggaraan kemah imunisasi dan demo gizi makanan
Pengusahaan perkebunan dan pengembangan pembibitan
Pemanfaatan air hujan dari atap 101
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Perbaikan sumur bor
Bersih desa dan bersih saluran
Perkemahan musim panas untuk anak-anak
Mengoperasikan pusat pelayanan/perbaikan semisal percetakan buku-buku KM, peralatan pertanian dan lain-lain.
Mendukung pembangunan sarana dan prasarana seperti gedung balai rakyat, jalan, drainase, sarana air bersih, bangunan sekolah dan lain-lain.
Menentang kejahatan sosial dan ketidakadilan seperti pernikahan dini, minuman keras, mahar, penyiksaan terhadap istri dalam keluarga mereka sendiri atau dalam masyarakat secara keseluruhan.
Stop dan pastikan!: Peserta sebaiknya mampu menyusun daftar potensi kegiatankegiatan kredit-plus, yang mungkin mereka kerjakan di KM mereka atau pada seluruh wilayah desa.
102
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan IV LATIHAN RENCANA AKSI UNTUK SEBUAH KEGIATAN KREDIT PLUS (60 menit)
Bahan yang diperlukan: Kertas panel/koran dan spidol Materi: Pemilihan satu kegiatan dan perencanaan dalam
pelaksanaannya perlu
memperhatikan hal-hal berikut ini:
Apa kegiatannya
Mengapa kegiatan ini kita kerjakan
Siapa yang akan terlibat dan siapa yang akan memperoleh manfaat; siapa yang akan menarik dana, siapa yang akan mengkoordinir dan siapa yang akan bertanggungjawab untuk berbagai beban dan lain-lain
Kapan berbagai kegiatan akan dilaksanakan dan kapan kegiatan ini akan berakkhir
Dimana kegiatan akan dikerjakan
Bagaimana kegiatan akan diambil
Pilihlah hanya kegiatan yang bisa diterima
Apa saja ssumberdaya yang bisa dimanfaatkan oleh Kelompok sehingga tujuan kegiatan bisa tercapai
Proses Belajar, Metoda dan Kegiatan: Diskusi Kelompok Pertanyaan Kunci: “Bagaimana kita merencanakan kegiatan kredit-plus?” Stop dan Pastikan!: Peserta sebaiknya mampu menguraikan bagaimana mereka melaksanakan Kegiatan Kredit-plus yang sudah mereka pilih.
103
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
MODUL
11 Analisa Hubungan Jender dalam Lingkungan Keluarga dan Masyarakat
TUJUAN
Tujuan modul ini adalah untuk menggugah peserta agar peka terhadap dinamika hubungan jender dalam keluarga dan masyarakat.
Modul ini juga membahas
perbedaan cara untuk mencapai berbagai sumberdaya dan untuk mengontrol sumberdaya tersebut oleh laki-laki dan perempuan dalam keluarga dan masyarakat. Akhirnya, modul ini menekankan bagaimana perempuan dapat secara bersama-sama menghadapi tantangan kesetaraan jender yang ada yang masih merugikan kaum perempuan. Modul ini sudah dirancang untuk anggota perempuan suatu KM. Untuk peserta latihan laki-laki mungkin perlu dilakukan perubahan-perubahan yang signifikan.
104
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
RINGKASAN PEMBAHASAN/SESI I: POSISI DAN KONDISI PEREMPUAN Bahan dan alat yang diperlukan: Kertas plano/koran dan Spidol Waktu: 60 menit
PEMBAHASAN/SESI II: PEKERJAAN WANITA, PEKERJAAN LAKI-LAKI Bahan dan alat yang diperlukan: Kertas plano/koran dan Spidol Waktu: 60 menit
PEMBAHASAN/SESI III: ANAK PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI Bahan dan alat yang diperlukan: Gambar-gambar, Kertas plano/koran dan Spidol Waktu: 60 menit
PEMBAHASAN/SESI IV: ATURAN KM DALAM RANGKA MEMBAWA PERUBAHAN Bahan dan alat yang diperlukan: Kertas plano/koran dan Spidol Waktu : 60 menit
SASARAN PEMBELAJARAN Pada akhir pelatihan modul ini peserta akan mampu:
Membedakan antara konsep-konsep posisi dan kondisi perempuan dalam perkumpulan sosial dan melakukan analisa posisi perempuan dalam masyarakat mereka.
Menguji secara kritis pembagian jender dalam hal tenaga kerja
Melakukan analisa perbedaan akses ke berbagai sumberdaya dan kesempatan antara anak laki-laki dan perempuan dalam keluarga
105
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Menerangkan bagaimana sebagai individu dan sebagai kelompok mereka dapat mendukung perempuan yang berada dalam keadaan yang sulit
Menguraikan bagaimana mereka secara kolektif menempatkan masalah-masalah yang dihadapi seluruh kaum perempuan dalam masyarakatnya.
TOTAL WAKTU: 4 jam
Tips bagi pelatih: Hubungan jender akan bervariasi secara signifikan dalam kultur / budaya yang berbeda. Anda mungkin harus menyesuaikan modul pelatihan ini untuk menyesuaikan dengan berbagai keperluan dalam masyarakat anda.
106
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan I POSISI DAN KONDISI PEREMPUAN (1 jam)
Bahan dan alat yang diperlukan: Kertas plano/koran dan Spidol
MATERI
POSISI berhubungan dengan keberadaan kaum perempuan dalam masyarakat dalam hubungannya dengan laki-laki.
Misal, status sebagai orang nomor dua dalam
penentuan keputusan, hanya menikmati hidangan setelah semua orang laki-laki selesai makan, kesukaan terhadap anak laki-laki lebih banyak dibandingkan terhadap anak perempuan, kehadiran banyak janda dalam perkumpulan-perkumpulan sosial dan keagamaan.
KONDISI berhubungan dengan keadaan sehari-hari yang dijumpai oleh kaum perempuan dalam, misalnya; dapur yang penuh asap, perjalanan yang jauh untuk mengambil air dan kayu bakar, terlalu banyak pekerjaan RT, upah yang rendah dan lain-lain.
Suatu analisis posisi laki-laki dan perempuan dalam masyarakat.
Tips untuk pelatih: Berbagai program untuk kaum perempuan biasanya diarahkan pada kondisi perempuan dan bukannya pada posisi kaum perempuan. Misalnya, terdapat program untuk mengurangi asap dapur akan tetapi kenyataannya kaum perempuan masih saja diharapkan tetap bekerja memasak.
Proses Pembelajaran, Metode dan Kegiatan: PRA, Kuliah dan Diskusi Kelompok
107
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Terangkan konsep posisi dan kondisi perempuan dalam masyarakat dengan memberikan contoh dari masyarakat peserta sendiri. Galilah posisi perempuan dalam masyarakat dengan cara mendiskusikan perkataanperkataan yang umum, pepatah dan lain-lain yang menggambarkan potret status perempuan dan laki-laki dalam perkumpulan / masyarakat. Bantulah peserta untuk membuat sebuah Matrik Pengambilan Keputusan untuk Rumahtangga – ini dilakukan dengan mewawancarai masing-masing peserta terhadap siapa yang membuat keputusan dalam Rumah Tangga dan tampilkan hasilnya dalam bentuk sebuah matriks.
Sebuah contoh Matriksnya adalah sebagai berikut: Masalah
Inisiatif
Pembahasan
Keputusan
Pemilihan tanaman
L
-
L
Kegiatan bercocoktanam
L
LP
L
Penjualan hasil
L
-
L
Pembelian alat2 RT
L
LP
LP
Pembelian tanah, rumah
LP
LP
LP
Perbaikan tanah
L
LP
L
Keluarga Berencana
LP
LP
L
Pendidikan Anak
LP
LP
L
Pemilihan
LP
LP
LP
RAB
LP
LP
LP
Mahar
LP
LP
LP
Negosiasi perkawinan anak
Menghadiri Resepsi -
di rumah
P
LP
P
-
di luar rumah
L
LP
L
L : laki-laki ; P : perempuan
108
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pilihlah masalah-masalah yang berhubungan langsung dengan kehidupan perempuan diluar kendali/kontrol kaum perempuan dan tanyakan mengapa mereka tidak membuat keputusan akhir dalam masalah tersebut (misalnya, katakanlah kontrasepsi). Apa hambatan yang mencegah mereka untuk mengontrol terhadap masalah yang secara langsung mempengaruhi kehidupan mereka?
Berhenti dan Periksalah!
Peserta hendaknya mampu menerangkan konsep posisi dan kondisi perempuan dalam masyarakat. Peserta hendaknya mampu melakukan analisa posisi perempuan dalam masyarakatnya.
109
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan II PEKERJAAN WANITA, PEKERJAAN LAKI-LAKI (1 jam)
Bahan dan alat yang diperlukan: Kertas krton dan Spidol
MATERI:
Melakukan analisa perbedaan bagaimana penilaian pekerjaan yang dilakukan oleh laki-laki maupun oleh perempuan.
Menganalisa pembagian jender dalam hal
tenaga kerja.
Menggali apakah jabatan / pekerjaan yang berbeda (secara non-tradisional) dapat dilakukan oleh kaum laki-laki dan perempuan dalam kehidupan mereka.
Menggali penghalang atau kendala-kendala, prasangka dan berbagai bias yang mencegah kaum perempuan dan kaum laki-laki dalam melakukan pilihan terhadap pekerjaan-pekerjaan non tradisionil
Menggali berbagai cara bagaimana anggota KM dapat saling mendukung dalam menentukan pilihan pekerjaan-pekerjaan non tradisional
Proses pembelajaran, Metode dan Kegiata: Diskusi Kelompok. Pertanyaan Kunci: “Uraikan semua pekerjaan yang biasa anda lakukan dalam satu hari, uraikan setiap kegiatan secara detil dan waktu yang diperlukan. (Tanyakan hal ini secara terpisah terhadap kaum perempuan dan laki-laki. Jika tidak ada kaum laki-laki diantara peserta, mintalah kepada kaum perempuan untuk menguraikan pekerjaan yang biasanya dilakukan kaum laki-laki dalam keluarga mereka pada suatu hari)”. Pertanyaan Kunci:”Jika anda mempunyai sebuah pilihan, mana yang akan anda pilih dan mengapa?”. Pertanyaan Kunci: “Pekerjaan apa yang biasanya dilakukan oleh kaum laki-laki?”.
110
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Indikasi Jawaban:
Membajak sawah/lahan
Tukang batu
Membeli pupuk dan benih
Mengemudikan truk atau traktor
Pertanyaan Kunci: “Pekerjaan apakah yang secara normal dikerjakan oleh kaum perempuan?”. Indikasi Jawaban:
Menanam bibit padi
Panen
Mengambil air
Memelihara ternak
Menjaga anak-anak
Memasak
Pertanyaan Kunci : “Apa saja ciri-ciri pekerjaan yang umumnya dilakukan oleh kaum perempuan? Apa saja ciri-ciri pekerjaan yang umumnya dikerjakan oleh kaum lakilaki?” Indikasi Jawaban:
Kaum perempuan lebih banyak mengerjakan pekerjaan rumah
Kaum laki-laki lebih banyak bekerja di luar rumah
Kaum laki-laki mengerjakan pekerjaan-pekerjaan berat
Pekerjaan kaum perempuan tidak pernah ada selesainya
Pertanyaan Kunci: “Apakah pekerjaan laki-laki ataukah pekerjaan perempuan yang dibayar lebih banyak?” “Jika kaum perempuan diberi upah untuk pekerjaan mereka dalam keluarga, berapa banyakkah yang akan mereka terima, berapa jumlah yang akan ditabung?” “Mengapa
111
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
jenis pekerjaan macam ini tidak memiliki nilai uang?” “Jika harus dibayar, maka siapa yang harus membayarnya?”
Pertanyaan Kunci : “Apakah anda pernah mempunyai keinginan untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang secara tradisional diakui sebagai pekerjaan kaum laki-laki (kaum perempuan?).
Apakah yang mencegah kaum perempuan (laki-laki) dalam
menentukan pilihan terhadap pekerjaan-pekerjaan yang non tradisional? Apakah halangan-halangan ini sifatnya diinginkan? Mengapa? Mengapa tidak?”
Pada poin ini berikan satu contoh seorang perempuan dari sekitar mereka yang melakukan suatu pekerjaan non-tradisionil. Bahaslah rintangan-rintangan yang dia hadapi.
Pertanyaan Kunci : “Sebagai suatu kelompok, bagaimana anda dapat mendukung satu sama lain jika salah seorang ingin melaksanakan suatu kegiatan/kesempatan ?"
Berhenti dan Periksalah!!
Peserta seharusnya mampu mengemukakan secara lisan dan mengemukakan pertanyaan tentang pembagian peran tenaga kerja laki-laki & perempuan dalam masyarakatnya.
Peserta seharusnya mampu untuk menguraikan bagaimana
pekerjaan yang dilakukan oleh kaum laki-laki dan perempuan dalam lingkungan masyarakatnya dihargai dengan nilai yang berbeda.
Peserta seharusnya mampu
menguraikan kendala-kendala, berbagai bias dan berbagai prasangka yang mencegah kalum laki-laki dan perempuan dalam melakukan/menentukan pilihan pekerjaan yang sifatnya non-tradisional.
Peserta seharusnya mampu menguraikan dengan lisan
bagaimana, sebagai suatu kelompok mereka akan mendukung anggota yang memiliki keinginan untuk membuat berbagai pilihan terhadap pekerjaan-pekerjaan nontradisional.
112
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan III ANAK PEREMPUAN DAN ANAK LAKI-LAKI (1 jam)
Bahan dan alat yang diperlukan: Gambar-gambar, Kertas plano/koran dan Spidol
MATERI:
Melakukan analisa ketidaksamaan akses terhadap berbagai kesempatan dan sumberdaya antara anak laki-laki dan perempuan dalam sebuah keluarga.
Melakukan analisa pembedaan tanggungjawab antara anak laki-laki dan perempuan dalam sebuah keluarga.
Menggali berbagai cara mengenai bagaimana anggota KM dapat memastikan bahwa anak perempuan mereka memiliki akses yang wajar untuk mendapat berbagai sumberdaya dan kesempatan dalam keluarga mereka.
(Anda boleh memilih dalam sesi ini dengan memusatkan perhatian pada masalahmasalah khusus yang dihadapi oleh anak-anak perempuan dalam masyarakat anda, seperti halnya perkawinan anak di bawah umur atau membahas penyebabpenyebabnya, pengaruh-pengaruh yang ditimbulkannya dan bagaimana mereka mungkin bisa dicegah oleh kelompok).
Proses Pembelajaran, Metode dan Kegiatan: Diskusi Kelompok.
Tunjukkan gambar-gambar di halaman-halaman berikut ini
Pertanyaan Kunci: “Situasi yang manakah yang umum dalam masyarakat anda?” “Bagaimana perasaan perempuan dalam situasi ini?” “Bagaimana perasaan kaum/anak laki-laki?” 113
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
“Peluang, sumberdaya dan tanggungjawab apa saja yang dimiliki oleh anak perempuan dalam keluarga anda? Bagaimana dengan anak laki-laki dalam keluarga anda? Apakah anak perempuan anda masuk sekolah? Apakah anak laki-laki anda masuk sekolah?”
“Siapa yang mengambil keputusan tentang bagaimana berbagai sumberdaya terbagi dalam keluarga ?”
“Bagaimana hal ini terjadi pada anda pada saat anda masih kecil ?”
“Bagaimana anak laki-laki dan anak perempuan diperlakukan berbeda dalam satu keluarga? Berikan contoh. Mengapa mesti demikian ?”
“Apa yang dapat anda lakukan untuk melihat bahwa anak perwempuan anda mempunyai kesempatan-kesempatan dan sumberdaya yang sama sebagaimana anak laki-laki anda?”
Berhenti dan Periksalah!!!
Peserta seharusnya
mampu menguraikan perbedaan akses terhadap berbagai
sumberdaya dan kesempatan-kesempatan bagi anak laki-laki dan anak perempuan dalam masyarakatnya.
114
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Pembahasan IV PERANAN KM DALAM MEMBAWA PERUBAHAN (1 jam)
Bahan dan alat yang diperlukan: Kertas plano/koran dan Spidol
MATERI : Menggali cara-cara bagaimana kaum perempuan dalam KM mampu mendukung anggota perempuan lain (individu) dalam kelompoknya atau dalam masyarakatnya yang sedang menghadapi kesulitan. Menggali berbagai cara yang di dalamnya kaum perempuan dapat mencurahkan masalah-masalahnya, yang mereka hadapi secara bersama-sama.
Proses pembelajaran, Metode dan kegiatan: Diskusi Kelompok
Pertanyaan kunci:”Apa saja masalah-masalah yang mereka (perempuan) hadapi secara individu dalam kelompok anda?”
Indikasi Jawaban:
Pemukulan kepada istri
Suami peminum yang menguras pendapatan rumahtangga
Penganiayaan dari segi hukum
Terlalu cepat banyak anak
Diskusikan dengan peserta bagaimana caranya mereka membantu kaum perempuan yang dalam kesulitan
Pertanyaan kunci : “Masalah-masalah apa yang paling utama dihadapi oleh semua kaum perempuan dalam masyarakat anda?”
115
L A M P I R A N
P E T U N J U K
T E K N I S
T E N A G A
P E N D A M P I N G
D E S A
Indikasi Jawaban:
Jauhnya perjalanan (kaki) yang ditempuh untuk mengambil air
Waktu kerja yang lama
Kelangkaan kaum perempuan yang cukup terlatih
Keterbatasan akses untuk mendapat informasi
Tidak ada tempat untuk saling berbagi masalah
Diskusikan dengan kelompok anda bagaimana mereka secara kolektif (bersama-sama) menempatkan masalah-masalah ini
Berhenti dan Periksalah !! Peserta seharusnya mampu menerangkan bagaimana mereka mampu mendukung seorang anggota perempuan dalam lingkungannya yang sedang dalam keadaan kesulitan. Peserta seharusnya mampu menerangkan bagaimana mereka menyusun rencana secara kolektif untuk menghadapi masalah-masalah umum yang paling banyak dihadapi oleh perempuan dalam lingkungan mereka.
Situasi yang mana yang umum terjadipada masyarakat anda?
116