Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUSKESMAS DESA KUMPANG ILONG, KECAMATAN BELITANG HULU, KABUPATEN SEKADAU Oleh : TOBING NIM. E11109056 Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tannjungpura Pontianak. Tahun 2015
Abstrak Penulisan Skripsi ini bertujuan untuk mengungkapkan ”Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Puskesmas Di Desa Kumpang Ilong Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten Sekadau”. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelayanan Puskesmas Desa Kumpang Ilong meliputi Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, keluarga Berencana dan Pelayanan poli Umum. Berdasarkan Hasil penelitian diketahui pelayanan proses persalinan dibantu oleh dokter bidan dan perawat. Pelaksanaan program keluarga berencana dilaksanakan di poli keluarga berencana, pelayanannya meliputi penyuluhan, pemberian alat kontrasepsi, pemantauan dan evaluasi. Sikap petugas kesehatan terhadap pasien sudah cukup baik, dimana sebagian besar responden yang mengunjungi Poli kesehatan Ibu dan anak menyatakan bahwa sikap petugas kesehatan terhadap pasien adalah sangat baik dan ramah. Kata-kata kunci : Persepsi Masyarakat, Pelayanan Puskesmas, Kesehatan.
PUBLIC PERCEPTION OF SERVICES KUMPANG ILONG VILLAGE HEALTH CENTER, DISTRICT BELITANG HULU, SEKADAU. Abstract This thesis aims to reveal the “Public Perception Of Services Kumpang Ilong Village Health Center, District Belitang Hulu, Sekadau’. This type of research used in this research is descriptive qualitative type of research. The results showed that the village health center services Kumpang Ilong includes maternal and child, helth care, family planning, and general clinic services. Service delivery process assisted by doctors, midwives and nurses. Family planning program services include counseling, provision of contraceptives, monitoring, and evaluation. Most informants who visited poly maternal and child health stated that the attitude of health workers towards patients is very good. Keyword : Public Perception, Health Center Service, Helth.
1 TOBING, NIM. E11109056 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
akan menumbuhkan perekonomian daerah
A. PENDAHULUAN
yang Pemerintah menyediakan
memiliki pelayanan
kewajiban
secara
tidak
langsung
akan
meningkatkan pendapatan daerah.
kesehatan
Pelayanan kesehatan yang langsung
minimum yang dibutuhkan rakyatnya. Bagi
menyentuh pada lapisan masyarakat yang
penyelenggara pelayanan kesehatan prinsip
paling bawah dan sangat diperlukan oleh
yang harus dipegang dalam memberikan
masyarakat adalah sangat penting, hal ini
pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dikarenakan pelayanan kesehatan yang
adalah bagaimana masyarakat puas dan
dilakukan
nyaman
memberikan
dalam
menerima
pelayanan
oleh
puskesmas
perlindungan
akan
kesehatan
kesehatan yang diberikan dan keberadaan
kepada warga masyarakat khususnya bagi
Puskesmas
warga
sebagai
media
untuk
kurang
mampu.
Puskesmas
memberikan pelayanan kesehatan haruslah
diharapkan mampu memberikan jaminan
dijalankan dengan baik sehingga kualitas
bagi
pelayanan yang diberikan sesuai dengan
mendapatkan pelayanan kesehatan yang
apa yang dikehendaki oleh masyarakat.
sangat dibutuhkan.
warga masyarakat sekitarnya untuk
Puskesmas adalah unit pelaksana
Dalam hal ini Puskesmas dituntut
teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
untuk selalu meningkatkan keprofesionalan
yang bertanggung jawab menyelenggarakan
dari para pegawainya serta meningkatkan
pembangunan kesehatan disuatu wilayah
fasilitas atau sarana kesehatannya untuk
kerja (Kebijakan Dasar Puskesmas, Depkes
memberikan kepuasan kepada masyarakat.
RI 2004). Keberadaan Puskesmas di tengah
Untuk
masyarakat
sangatlah
penting
karena
pelayanan, terlebih dahulu harus diketahui
Puskesmas
merupakan
ujung
tombak
apakah pelayanan yang telah diberikan
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
kepada pasien atau pelanggan selama ini
Pemerintah Daerah.
telah sesuai dengan harapan atau belum.
Kesehatan menjadi kunci utama dari semua kegiatan
dapat
meningkatkan
kualitas
Permasalahan pada saat sekarang
dilakukan manusia, oleh
adalah sikap petugas yang kurang tanggap
karena itu masyarakat harus mendapatkan
dengan pasien, keramahan yang kurang dari
jaminan dari pemerintah bahwa mereka
pemberian palayanan, sehingga masyarakat
akan
pelayanan
kurang puas setiap berobat ke pusat
kesehatan yang dibutuhkan. Masyarakat
pelayanan, kesehatan ini. Hal ini ditandai
yang sehat maka akan membuat mereka
oleh banyaknya keluhan dari masyarakat
produktif dan produktivitas masyarakat
sehingga dapat menimbulkan citra negatif
selalu
mendapatkan
2 TOBING, NIM. E11109056 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
terhadap pelayanan di Puskesmas desa
dengan apa seseorang akan bertindak.
Kumpang Ilong, ini bisa dilihat dari
Persepsi merupakan suatu proses yang
bulan Juni- Desember 2014
didahului oleh penginderaan, yaitu suatu
pasien/
pengunjung
yang
jumlah
berobat
di
Puskesmas Kumpang Ilong sebanyak 155
stimulus
yang diterima oleh individu
melalui alat reseptor yaitu indera.
orang, kondisi ini menunjukan bahwa
Dari
pendapat
tersebut
dapat
pemanfaatan Puskesmas sebagai rumah
disimpulkan bahwa pengertian persepsi
berobat
merupakan suatu proses penginderaan,
masyarakat
khususnya
di
Puskesmas Kumpang Ilong masih sangat
stimulus
yang diterima oleh individu
minim,
melalui
alat
masyarakat
menggunakan tradisional. beberapa
cenderung
tenaga
dukun/
ini
dipengaruhi
Hal faktor
kemampuan
indera
yang
kemudian
medis
diinterpretasikan sehingga individu dapat
oleh
memahami dan mengerti tentang stimulus
sdm,
yang diterimanya tersebut.
kemampuan biaya, ketersediaan sarana dan prasarana, dan penempatan serta distribusi tenaga
kesehatan.
pengunjung/pasien
2.
Pengertian Pelayanan Kesehatan
(Arsip PuskesmasJuni-
Desember 2014).
Menurut
Azwar
(2001:30)
pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasaan
rata-rata
penduduk,
serta
penyelenggaraannya sesuai dengan standar kode etik profesi yang telah ditetapkan.
B. TINJAUAN LITERATUR
Inti dari konsep pelayanan adalah 1.
menunjukkan segala bentuk aktualisasi
Pengertian Persepsi Menurut
Walgito
(2003:
21)
kegiatan
pelayanan
yang
memuaskan
mengemukakan bahwa Persepsi seseorang
orang-orang yang menerima pelayanan
merupakan proses aktif yang memegang
sesuai
peranan,
(responsiveness),
bukan
hanya
stimulus
yang
dengan
daya
tanggap
menumbuhkan
adanya
mengenainya tetapi juga individu sebagai
jaminan (assurance), menunjukkan bukti
satu
fisik
kesatuan
dengan
pengalaman-
(tangible)yang
dapat
dilihatnya,
pengalamannya, motivasi serta sikapnya
menurut empati (empathy) dari orang-orang
yang relevan dalam menanggapi stimulus.
yang memberikan pelayanan sesuai dengan
Persepsi dalam arti umum adalah
kehandalannya
(reliability) menjalankan
pandangan seseorang terhadap sesuatu yang
tugas pelayanan yang diberikan secara
akan membuat respon bagaimana dan
konsekuen
untuk
memuaskan
yang 3
TOBING, NIM. E11109056 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
menerima pelayanan.
dokter konsultan, misalnya : dokter ahli anak, kandungan dan penyakit
3.
Pengertian dan Fungsi Puskesmas Menurut keputusan menteri kesehatan
Republik
Indonesia
nomor
128/MenKes/RI/SK/II/2004,
Puskesmas
adalah
unit
pelaksana
kesehatan
teknis
kabupaten/kota
bertanggung
jawab
dinas yang
menyelenggarakan
pembangunan kesehatan disuatu wilayah, pusat pelayanan kesehatan strata pertama,
dalam. Petugas Para Medis - Bidan : pelayanan kesehatan ibu dan anak
(KIA),
pelaksana
kebidanan. - Perawat Umum : pendamping tugas dokter
umum,
pelayanan kesehatan masyarakat struktur
keperawatangigi.
tergantung
dari
asuhan
- Perawat Gigi : pendamping tugas dokter
puskesmas
pelaksana
keperawatan umum.
yaitu pelayanan kesehatan perorangan dan
organisasi
asuhan
gigi,
- Perawat
pelaksana
Gizi
:
asuhan
pelayanan
kegiatan dan beban tugas masing-masing
penimbangan dan pelacakan masalah
puskesmas. Penyusunan struktur organisasi
gizi masyarakat.
puskesmas di satu kabupaten / kota dilakukan
oleh
Dinas
Kesehatan
kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah. Dalam sebagai
menjalankan
penyedia
pelayanan
- Sanitarian
:
pelayanan
kesehatan
lingkungan pemukiman dan institusi lainnya. - Sarjana
Farmasi
:
pelayanan
perannya
kesehatan obat dan perlengkapan
kesehatan
kesehatan.
Puskesmas didukung oleh beberapa petugas
- Sarjana
Kesehatan
Masyrakat
:
yang mempunyai fungsi masing – masing
pelayanan administrasi, penyuluhan,
antara lain :
pencegahan dan pelacakan masalah
Petugas Medis
kesehatan masyarakat.
- Dokter Umum : melakukan pelayanan medis di poli umum, puskel, pustu, posyandu. - Dokter
Petugas Non Medis - Administrasi : pelayanan administrasi pencatatan
Gigi
:
melaksanakan
pelayanan medis di poli gigi, puskel. - Dokter Spesialis : khusus untuk puskesmas rawat inap bagus juga ada
dan
pelaporan
kegiatan
puskesmas. - Petugas Dapur : menyiapkan menu masakan dan makanan pasien puskesmas perawatan.
kunjungan dokter spesialis sebagai 4 TOBING, NIM. E11109056 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
- Petugas
Kebersihan
kegiatan
:
melakukan
kebersihanruangan
dan
lingkungan puskesmas. - Petugas
Dokter yang memberikan pelayanan selalu berada di kantor sehingga pasien tidak terlalu lama menunggu untuk mendapatkan
Keamanan
:
menjaga
perawatan.
Sebagian
besar
pasien
keamananpelayanan khususnya ruangan
menyatakan bahwa pelayanan selalu tepat
rawat inap.
waktu, Demi menjaga keselamatan pasien yang berobat di Puskesmas Kumpang Ilong, dokter dalam menjalankan tugasnya penuh
C. PEMBAHASAN
dengan ketelitian dan keseriusan. Hal ini dilakukan agar pasien yang berobat atau
1. Daya Tanggap (Responsiveness) Kesehatan
ibu
dan
anak
sangat
membutuhkan pelayanan selalu merasa
penting diperhatikan untuk meningkatkan
puas.Keseluruhan hasil wawancara dalam
kesehatan masyarakat, karena salah satu
penelitian
indikator keberhasilan program kesehatan
ketelitian dan keseriusan dokter dalam
adalah tingkat kesehatan ibu dan anak yang
merawat pasien sudah cukup baik.
baik. Pelayanan kesehatan ibu dan anak
menyatakan
Waktu
bahwa
konsultasi
pasien
tingkat
dengan
merupakan bagian program kesehatan yang
dokter di Puskesmas Kumpang Ilong
dilaksanakan di Puskesmas Kumpang Ilong.
secara umum sudah baik. Waktu yang
Pelayanan ini mencakup pemeriksaan ibu
diberikan kepada pasien untuk menjelaskan
hamil, persalinan, dan perawatan balita.
masalah kesehatannya sudah mencukupi,
Pemeriksaaan ibu hamil di Puskesmas
sehingga pasien yang berobat merasa puas
Kumpang Ilong
dengan hasil konsultasinya.
sudah cukup maksimal,
dimana sebagian besar pasien menyatakan selalu
memeriksakan
Puskesmas
kehamilannya
Kumpang
Ilong.
di
Proses
persalinan dibantu oleh dokter, bidan dan perawat. Hasil pengamatan peneliti adalah
3. Bukti Fisik ( Tanguble) Pemberian
Puskesmas
diperhatikan untuk menjaga kesehatan ibu
kembali
dan
anak
dan
imunisasi
Ilong
ibu
vitamin,
semua pasien yang melakukan persalinan di Kumpang
pada
obat,
perlu
dengan selamat.
dan anak secara maksimal. Setiap pasien
2. Assurances (Jaminan)
yang datang ke Puskesmas Kumpang Ilong
Waktu
Pelayanan
Puskesmas Kumpang Ilong
pasien
di
selalu mendapatkan obat, vitamin, dan
sudah tepat.
imunisasi baik itu secara gratis maupun 5
TOBING, NIM. E11109056 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dibeli.
Pemberian obat, vitamin, dan
imunisasi
pada
melalui
diperhatikan untuk menjaga kesehatan ibu
yang tulus adalah merupakan adanya
dan anak secara maksimal.
perhatian yang tulus bagi pasien
satu
bertujuan
anak
disampaikan
komunikasi yang baik pula, serta perhatian
salah
dan
yang
perlu
Keluarga
ibu
terjadi
berencana
merupakan
program
pemerintah
untuk
mencegah
yang laju
pertambahan penduduk. Selain itu program ini
bertujuan
untuk
5. Aspek
Sosial
Persepsi
dan
Budaya
mengenai
Pada
Pelayanan
Kesehatan
meningkatkan
Usaha
peningkatan
kesehatan
kesehatan ibu dan kesejahteraan keluarga.
masyarakat telah dilakukan selama dua
Di Puskesmas Kumpang Ilong, pelaksanaan
dasawarsa terakhir di Desa Kumpang
program keluarga berencana dilaksanakan
Ilong.Dalam
di poli keluarga berencana, pelayanannya
program
meliputi
kesehatan masyarakat, dihadapkan pada
penyuluhan,
pemberian
alat
kontrasepsi, pemantauan dan evaluasi. Pemakaian alat kontrasespsi oleh
prakteknya,
dalam
peaksanaan
rangka
peningkatan
beberapa kendala, seperti sulitnya sarana transportasi
dan
terpencar-pencarnya
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
pemukiman penduduk, terbatasnya sarana
Kumpang Ilong mendapatkan pemantauan
dan prasarana medis moderen, serta adanya
serius dari petugas kesehatan. Hal ini
kendala sosial budaya.Implikasinya adalah
dilakukan untuk menghindari efek-efek
tingkat kesehatan masyarakat tetap saja
negatif
diinginkan.Semua
rendah, yang ditandai dengan tingginya
responden pada poli keluarga berencana
angka kematian bayi dan anak balita serta
menyatakan selalu mendapat pemantauan
tingginya angka kematian ibu hamil.Salah
dari petugas kesehatan.
satu aspek yang menjadi kendala dan
yang
tidak
berkaitan dengan peningkatan kesehatan masyarakat adalah aspek sosial budaya.
4. Empati (Empathy) Sikap petugas kesehatan Puskesmas Kumpang Ilong Kemudahan
sudah cukup baik.
berkomunikasi
ditujukan
Temuan
penelitian
menujukkan
adanya sejumlah sistem nilai yang ditaati oleh masyarakat, yang termanifestasi dalam
antara pasien dan tim medis atau pegawai
perilaku
masyarakat,
Puskesmas. Komunikasi yang efektif akan
menguntungkan atau merugikan kesehatan
terlaksana jika para pasien dan tim medis
masyarakat.Sistem nilai tersebut, seperti;
maupun pegawai dapat saling membantu
kalau
dan terbuka mengenai permasalahan yang
anaknya di Puskemas atau dengan bantuan
seorang
ibu
yang
hamil
tidak
melahirkan 6
TOBING, NIM. E11109056 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
tenaga medis moderen, maka masyarakat menganggap
wanita
tersebut
telah
1. Daya
tanggap
(Responsiveness).
Puskesmas Kumpang Ilong
Di
proses
melakukan kesalahan atau telah melanggar
persalinan dibantu oleh dokter, bidan dan
pantangan.
Wanita
perawat. Sebagian besar ibu hamil di
berinteraksi
dengan
tersebut warga
dalam
masyarakat
wilayah
kerja
Puskesmas
lainnya, juga akan merasa malu atau kikuk,
Ilong
karena dia tidak menyelesaikan persoalan
Puskesmas.
yang
melakukan persalinan di Puskesmas
berhubungan
dengan
melahirkan
melakukan
Kumpang
persalinan
Semua
yang
sebagaimana warga masyarakat lainnya.
Kumpang
Disamping itu pula, masih ditemui banyak
selamat. Untuk menjaga kesehatan ibu
perilaku masyarakat, terutama berkaitan
hamil
dengan kehamilan dan melahirkan yang
secara berkala yang bertujuan untuk
berakibat
mengurangi resiko melahirkan.
merugikan
kesehatan
wanita
Ilong
pasien
di
perlu
kembali
dilakukan
dengan
pemeriksaan
hamil dan anak yang dikandungnya.Dengan
2. Jaminan (Assurance). Waktu pelayanan
dasar itu, pemberian penyuluhan yang
pasien di Puskesmas Kumpang Ilong
intensif yang disertai dengan penyediaan
tepat waktu. Dokter yang memberikan
sarana dan prasarana medis moderen dalam
pelayanan
jumlah
sehingga pasien tidak terlalu lama
yang
cukup,
mendesak
untuk
selalu
berada
kantor
diadakan di dalam masyarakat Kumpang
menunggu
Ilong.Pemberian penyuluhan tidak akan
perawatan. Dokter dalam menjalankan
memberikan
pada
tugasnya penuh dengan ketelitian dan
masyarakat Kumpang Ilong kalau tidak
keseriusan. Waktu konsultasi pasien
disertai dengan penyediaan sarana dan
dengan dokter di Puskesmas Kumpang
prasarana
Ilong secara umum sudah baik.
banyak
medis
mamfaat
moderen
dalam
masyarakat.
untuk
di
mendapatkan
3. Bukti Fisik (Tangible). Setiap pasien yang datang ke Puskesmas Kumpang Ilong selalu mendapatkan obat, vitamin,
D. PENUTUP
dan imunisasi baik itu secara gratis untuk menjaga kesehatan ibu dan anak secara
a) Kesimpulan Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas maka kesimpulan yang diperoleh dalam
penelitian
ini
mengenaiPersepsi
Pasien Terhadap Pelayanan
Puskesmas
Kumpang Ilong, adalah sebagai berikut :
maksimal. 4. Empati
(empathy).
Sikap
petugas
kesehatan Puskesmas Kumpang Ilong sudah cukup baik, dimana sebagian besar informan
yang
mengunjungi
Poli 7
TOBING, NIM. E11109056 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Kesehatan Ibu dan Anak menyatakan bahwa sikap petugas kesehatan terhadap pasien adalah sangat baik dan ramah.
Almutahar, Hasan. 2014. Perilaku Sosial Ibu Hamil dan Melahirkan (Studi di Kawasan Perbatasan Seluas Bengkayang Propinsi Kalimantan Barat) Jurnal volume 16, No 3
b) Saran 1. Petugas kesehatan dan dokter khususnya
Barata, Atep Adya. 2000. Pelayanan Prima.Armico. Bandung:
yang ada di Peskesmas Kumpang Ilong hendaknya
mampu
mempertahankan
kinerja atau kualitas pelayananya untuk menghindari anggapan masyarakat yang tidak baik sehingga dengan sendirinya dapat meningkatkan jumlah kunjungan
Departemen Kesehatan RI. 2000. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas.Jakarta. Lauer, Robert H. 2003. Prespektif Tentang Perubahan Sosial.P.T Asdi Mahasatya. Jakarta
masyarakat untuk berobat di Puskesmas Kumpang Ilong. 2. Pelayanan medik hendaknya cepat dalam memberikan
pelayanan
dan
selalu
memberikan waktu untuk pasien dalam berkonsultasi mengenai penyakitnya 3. Kesiapan, keramahan
ketanggapan, dan
kecakapan,
ketulusan
pegawai
PuskesmasPuskesmas Kumpang Ilong . diharapkan lebih ditingkatkan lagi 4. Dinas kesehatan hendaknya lebih banyak mengikutsertakan
petugas
kesehatan
Margaretha, 2003.Kualitas Pelayanan: Teori dan Aplikasi. Penerbit Mandar Maju. Jakarta. Martul, Shadiqqin, 2004. Implementasi Dimensi Kualitas Pelayanan Konsumen. Penerbit Sinar Grafika. Jakarta. Miles dan Huberman.2007.Analisis Data Penelitian Kualitatif.Diterjemahkan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. UI Press. Jakarta. Moleong, Lexy. 2004. Metode Penelitian Kualitatif : Remaja Rosdakarya. . Bandung Nawawi, Hadari. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial.Gajah Mada University Press Yogyakarta
khususnya di Puskesmas dalam berbagai jenis
pelatihan
untuk
meningkatkan
ketrampilan petugas dan sesuai dengan keahliannya masing-masing.
E. REFERENSI
Azwar. 2001. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan . Yayasan Penerbit IDI. Jakarta
Parasuraman, A. Valerie, 2001. (Diterjemahkan oleh Sutanto) Delivering Quality Service. The Free Press, New York. Sugiyono, 2009. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfaberta. Bandung Suryawati, C. 2007. Faktor Sosial Budaya dalam Praktik Perawat Kehamilan, Persalinan, dan Pasca PersalinanJurnal Promosi KesehatanIndonesia. Vol 2. No. 1.21-31. 8
TOBING, NIM. E11109056 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Sunyoto, Hamingpraja, 2004. Jaminan Kualitas Pelayanan Konsumen. Penerbit Liberty, Yogyakarta. Walgito, Bimo, 2003, Psikologi sosial (suatu pengantar), ed.IV, :C.V.Andi offset.Yogyakarta
9 TOBING, NIM. E11109056 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN