PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU Studi Kasus Pada Guru-Guru di Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: MARKUS EKO APRIYANTO NIM: 021334028
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU Studi Kasus Pada Guru-Guru di Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta
Oleh: Markus Eko Apriyanto NIM: 021334028
Telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbing
L. Saptono, S. Pd., M. Si.
Tanggal 22 Oktober 2007
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU Studi Kasus Pada Guru-Guru di Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta
Dipersiapkan dan ditulis oleh: Markus Eko Apriyanto NIM: 021334028 Telah Dipertahankan Di Depan Panitia Penguji Pada Tanggal 8 November 2007 Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap
Tanda Tangan
Ketua
: Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si.
...............................
Sekretaris
: L. Saptono, S.Pd., M.Si.
...............................
Anggota
: L. Saptono, S.Pd., M.Si.
...............................
Anggota
: Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA.
...............................
Anggota
: Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd.
...............................
Yogyakarta, 8 November 2007 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan,
Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D.
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 8 November 2007 Penulis,
Markus Eko Apriyanto
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU Studi Kasus Pada Guru-Guru di Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta Markus Eko Apriyanto Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan; (2) perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status kepegawaian; (3) perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru. Penelitian dilaksanakan di sekolah-sekolah milik Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta pada bulan Agustus 2007. Populasi penelitian adalah guru-guru SD, SMP dan SMA di Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan jumlah populasi sebanyak 160 guru. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan ( 2 tabel = 3,84 < 2 hitung = 29,5664); (2) ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status kepegawaian ( 2 tabel = 5,99 < 2 hitung = 37,6057); (3) ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru ( 2 tabel = 7,81 < 2 hitung = 8,6997).
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT TEACHER’S PERCEPTION TOWARD KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN VIEWED FROM THE EDUCATIONAL LEVEL, EMPLOYMENT STATUS, AND THE TIME TAKEN IN TEACHING PROFESSION A Case Study: Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta Markus Eko Apriyanto Sanata Dharma University Yogyakarta 2007 The purposes of this research were to know about the differences of teacher’s perception toward Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan viewed from: 1) the educational level; 2) employment status; 3) the time taken in teaching proffesion. This research was conducted at Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta’s schools in August 2007. The population of this research taken from elementary, secondary, and high school’s teachers at Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta.The populations of this research were 160 teachers.The method of collecting data is questionnaire. The result of this research shows that: (1) there is different teacher’s perception toward Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan viewed from educational level ( 2 table = 3,84 < 2 count = 29,5664); (2) there is different teacher’s perception toward Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan viewed from the employment status( 2 table = 5,99 < 2 count = 37,6057); (3) there is different teacher’s perception toward Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan viewed from the time taken in teaching proffesion ( 2 table = 7,81 < 2 count = 8,6997).
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Maha Kasih karena skripsi ini telah selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan berbagai masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1.
Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3.
Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
4.
Bapak Ibu Guru di sekolah-sekolah milik Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
5.
Bapakku Yohanes Ponidi dan Ibuku Martina Samiyem yang telah memberikan kesempatan untuk kuliah dan selalu memberikan dorongan agar cepat lulus.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6.
Pakdhe Sarema, adikku Fetty, dan Simbah yang telah banyak sekali membantu dan mendukung untuk terus maju.
7.
Diajeng Theresia Ari Purbandini, dengan kesabaran dan kasih sayangnya yang luar biasa menjadikan penulis selalu terdorong untuk segera dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
8.
Teman satu bendera: Cicilia Wulan Cahyaningsih, S.Pd. dan Anton Nugroho.
9.
The band of brothers and sisters: Adjie ‘Big Bro’, Sila, Moko, Felly, Adi Pals, Ayu, Yuli, Ebbie, Etha, Tia, Tyas ‘Nguk2’, Ayay, Betty Sobatdarikecil, Anna, Wati, Ruri ‘Hungry’, Ninuk, Emi, Teddy, Edi, Dina, Fania, Boim, Bowo, April, Dewa, Didik, semua teman-teman Pendidikan Akuntansi 2002 (Kelas A, B, C), dan teman Band (The Next).
10. Bapak, Ibu, dan rekan-rekan di Dekanat FKIP : Pak Sarkim, Pak Adimassana, Bu Retno Priyani, Mbak Agnes, Mas Antok, Mas Agus, Beni dan Gaby yang telah menghadirkan aura untuk tetap siaga, serta semua pihak yang tidak memungkinkan untuk
disebutkan satu persatu,
yang telah
banyak
memberikan dukungan, kritik, dan saran yang sungguh berarti bagi keberhasilan dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah Bapa senantiasa menyertai kita dan memberikan segala yang terbaik untuk kita. Yogyakarta, November 2007 Penulis
Markus Eko Apriyanto
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………....................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………..........
iii
MOTTO ...................................................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................
v
ABSTRAK ................................................................................................. vi ABSTRACT ............................................................................................... vii KATA PENGANTAR ............................................................................... viii DAFTAR ISI ……………………………………………………….........
ix
DAFTAR TABEL ……………………………………………………….
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….
xv
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ..............................................
1
B. Batasan Masalah .......................................................... 5 C. Rumusan Masalah .......................................................
6
D. Tujuan Penelitian ……………………………………. 6 E. Manfaat Penelitian …………………………………... 7 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA .................................................... 8 A. Pengertian Persepsi ...................................................... 8 B. Guru ............................................................................. 11 C. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan .......................
x
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
D. Tingkat Pendidikan ....................................................
27
E. Status Kepegawaian ....................................................
31
F. Lama Menjalani Profesi Guru ....................................
32
G. Kerangka Berfikir .......................................................
33
METODE PENELITIAN .................................................
39
A. Jenis Penelitian ............................................................
39
B. Subjek dan Objek Penelitian .......................................
39
C. Waktu dan Tempat Penelitian .....................................
39
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .....................
40
E. Populasi ………………..…………………………...
44
F. Teknik Pengumpulan Data ………………………….
45
G. Uji Kuesioner ……………………………………….
45
1. Uji Validitas .......................................................
45
2. Uji Reliabilitas ....................................................
48
H. Uji Prasyarat Analisis ……………………………….
BAB IV
49
1. Uji Normalitas ....................................................
49
2. Uji Homogenitas ................................................
50
I. Pengujian Hipotesis …………………………………
51
GAMBARAN UMUM ………………………………….
68
A. Sejarah Singkat Yayasan Pangudi Luhur …………...
68
B. Visi dan Misi Yayasan Pangudi Luhur ……………...
70
C. Daftar Sekolah-Sekolah Yayasan Pangudi Luhur
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
Cabang Yogyakarta ………………………………....
72
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN …………….
73
A. Deskripsi Data ………………………………………
73
1. Deskripsi Responden Penelitian ...........................
74
a. Tingkat pendidikan guru ..................................
74
b. Status kepegawaian ..........................................
75
c. Lama menjalani profesi guru ............................
75
2. Persepsi Guru Ditinjau Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ...................................
76
B. Analisis Data ………………………………………..
80
1. Uji Prasyarat Analisis …….……………………..
80
a. Uji Normalitas ..................................................
80
b. Uji Homogenitas ..............................................
83
2. Uji Hipotesis …………………………………….
88
a. Hipotesis Pertama (Perbedaan Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Tingkat Pendidikan) ...................
88
b. Hipotesis Kedua (Perbedaan Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Status Kepegawaian) ..................
90
c. Hipotesis Ketiga (Perbedaan Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Lama Menjalani Profesi Guru) ...
xii
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………..
96
1. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Tingkat Pendidikan .......
96
2. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Status Kepegawaian ......
99
3. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Lama Menjalani Profesi Guru ........................................................................ 102 BAB VI
PENUTUP ………………………………………………
105
A. Kesimpulan ………………………………………….
105
B. Keterbatasan Penelitian ……………………………..
105
C. Saran ………………………………………………...
106
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
110
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SD/ MI ………………….……………..
22
Tabel 2.2 Struktur Kurikulum SMP/ MTs ……………………………..
22
Tabel 2.3 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas X………...…………..
23
Tabel 2.4 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas XI dan XII IPA ……..
24
Tabel 2.5 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas XI dan XII IPS ……..
24
Tabel 2.6 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas XI dan XII Bahasa…..
25
Tabel 3.1 Operaionalisasi Variabel Persepsi Terhadap KTSP …….…..
40
Tabel 3.2 Skoring Berdasarkan Skala Likert …………………...….…..
43
Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Validitas ……………………...…………..
47
Tabel 3.4 Uji Bartlett …………………………………………………... 50 Tabel 3.5 Daftar Kontingensi B x K Untuk Hasil Pengamatan Terdiri Atas Dua Faktor ……....….. 52 Tabel 3.6 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan (Frekuensi Sesungguhnya) ……….. 54 Tabel 3.7 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan …………………………………….. 55 Tabel 3.8 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi …………………………………………… 58 Tabel 3.9 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Status Kepegawaian (Frekuensi Sesungguhnya) …...….. 59 Tabel 3.10 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Status Kepegawaian ……………...…………………….. 60 Tabel 3.11 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi …………………………………………… 62 Tabel 3.12 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru (Frekuensi Sesungguhnya) ……………………………….….. 63 Tabel 3.13 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari Lama Menjalani Profesi Guru ………………………….. 65 Tabel 3.14 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi …………………………………………… 67 Tabel 4.1 Daftar Sekolah-Sekolah Yayasan Pangudi Luhur Cabang Yogyakarta …………………………………………………... 71 Tabel 5.1 Sebaran Responden Penelitian ………………………………. 73 Tabel 5.2 Deskripsi Responden Menurut Tingkat Pendidikan …………. 74 Tabel 5.3 Deskripsi Responden Menurut Status Kepegawaian …...……. 75 Tabel 5.4 Deskripsi Responden Menurut Lama Menjalani Profesi Guru . 76 Tabel 5.5 Persepsi Guru Terhdap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 77 Tabel 5.6 Persepsi Guru Terhdap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan ……………………………. 77 Tabel 5.7 Persepsi Guru Terhdap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Status Kepegawaian ……………………………. 78 Tabel 5.8 Persepsi Guru Terhdap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru …………………. 79 Tabel 5.9 Hasil Pengujian Normalitas (Variabel Tingkat Pendidikan) ……………..………………... 81 Tabel 5.10 Hasil Pengujian Normalitas (Variabel Status Kepegawaian) ……………….……………... 81 Tabel 5.11 Hasil Pengujian Normalitas (Variabel Lama Menjalani Profesi Guru) ……………..……... 81 Tabel 5.12 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett (Variabel Tingkat Pendidikan) ………………...……………... 83 Tabel 5.13 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett (Variabel Status Kepegawaian) ……………….……………... 84 Tabel 5.14 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett (Variabel Lama Menjalani Profesi Guru) ………….………... 86 Tabel 5.15Data Penelitian Tentang Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan …………………...……….. 88 Tabel 5.16 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari Tingkat Pendidikan …………………………………….. 89 Tabel 5.17 Data Penelitian Tentang Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Status Kepegawaian ……………………......….. 91 Tabel 5.18 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Status Kepegawaian ……………...…………………….. 91 Tabel 5.19 Data Penelitian Tentang Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru …………….….. 93 Tabel 5.20 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru ………………………….. 94
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
Kuesioner Penelitian ………………………………......
113
Lampiran II
Data Validitas dan Reliabilitas ………………………..
121
Lampiran III
Uji Validitas dan Reliabilitas ………………………….
125
Lampiram IV
Data Induk Penelitian …………………………………
129
Lampiran V
Distribusi Frekuensi (Mean, Median, Modus) ………..
139
Lampiran VI
Kategori Kecenderungan Variabel ……………………
143
Lampiran VII
Uji Normalitas dan Homogenitas ……………………...
145
Lampiran VIII Tabel r dan 2 ………………………………………….
165
Lampiran IX
Surat Ijin Penelitian ……………………………………. 168
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sektor pembangunan yang paling strategis dalam upaya mewujudkan tujuan suatu bangsa. Sebagai sektor pembangunan yang strategis, praktik pendidikan di negara kita masih jauh dari harapan. Kondisi ini tercerminkan dari human development index Indonesia yang masih sangat rendah. Pada tahun 2001 Indonesia menduduki peringkat 102 dari 104 negara, tahun 2002 peringkat 104 dari 106 negara dan tahun 2003 peringkat 150 dari 153 negara yang diteliti (Suyanto, http://www.kompas.com, 3 Agustus 2006). Ada banyak variabel yang bisa dijadikan sebagai dasar untuk memperbaiki kualitas pendidikan. Salah satu diantaranya adalah kurikulum. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Melalui kurikulum inilah pemerintah berperan dalam penentuan dan pembuatan arah pendidikan nasional. Dalam era pemerintahan orde baru, Kurikulum 1984 disusun dengan berpedoman pada Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Kurikulum ini dirasakan mampu meningkatkan kualitas pendidikan ke arah yang lebih baik. Kurikulum 1984 ini selanjutnya disempurnakan dalam Kurikulum 1994. Sejalan dengan kemajuan jaman dan pengetahuan, serta adanya perubahan peta politik Indonesia yang ditandai adanya reformasi
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
di tahun 1998, maka Kurikulum 1994 dirasakan perlu dilakukan perbaikanperbaikan. Oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan yang berhubungan dengan kurikulum dan pendidikan. Pada Kurikulum 1994 ditekankan pentingnya daya serap pengetahuan siswa akan informasi dan perkembangannya, sehingga siswa kurang dipersiapkan untuk menghadapi dunia kerja. Siswa diharapkan memiliki pengetahuan teoritis yang memadai, meskipun aspek kecakapan praktisnya cenderung kurang. Dampaknya siswa tidak memiliki bekal yang cukup untuk mengaplikasikan pengetahuan di dunia yang sesungguhnya. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) adalah kurikulum pengganti Kurikulum 1994. Inti perbedaan Kurikulum 1994 dengan KBK adalah Kurikulum 1994 menitikberatkan pada transfer pengetahuan dari guru ke murid, sedangkan KBK menekankan pada keaktifan murid dalam membangun kompetensinya sendiri melalui belajar secara aktif. Dengan kata lain, KBK dimaksudkan untuk memberikan ruang bagi para murid untuk menemukan pengetahuan dengan caranya sendiri. Penggantian Kurikulum 1994 dengan KBK ternyata tidak membawa perubahan yang berarti dalam praktik pendidikan nasional. Penggantian kurikulum tampak agak dipaksakan demi mengikuti tren perkembangan dunia pendidikan internasional. Dampaknya adalah kekurangsiapan pelaku-pelaku pendidikan di Indonesia. Misalnya akselerasi guru dalam menerapkan pola pengajaran KBK menjadi masalah, dimana guru menginginkan para murid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
membangun pengetahuannya sendiri, tetapi tidak diimbangi dengan adanya motivasi dari guru tersebut. Dengan melihat ketidaksuksesan penerapan KBK, pemerintah seakan mendapatkan dorongan untuk membangun kebijakan tentang kurikulum yang lebih baik. Pada awal tahun 2006 akhirnya pemerintah mengeluarkan kurikulum terbaru yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau disingkat KTSP. Dalam KTSP ini tercermin keinginan pemerintah untuk lebih memajukan kualitas pendidikan nasional dengan memberikan porsi lebih banyak pada lembaga pendidikan dalam menentukan arah pelaksanaan belajar mengajarnya. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus (Sarkim, 2006:1). Bila pada kurikulum-kurikulum sebelumnya negara yang mengatur semuanya, maka pada KTSP ini sebagian tanggung jawab dalam penyusunan kurikulum ada di tangan guru dan sekolah, walaupun tetap berpatokan pada batasan-batasan yang dikeluarkan pemerintah. Berhasil atau tidaknya KTSP ini akan bertumpu pada guru dan sekolah. Hal ini mengingat mereka adalah perencana dan pelaksana KTSP. Meskipun sudah mendapatkan otoritas dalam menyusun kurikulumnya sendiri, keberhasilan kurikulum yang telah disusun oleh guru dan sekolah ditentukan oleh Ujian Akhir Nasional (UAN). Kondisi demikian menjadi dilema para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
guru. Di satu sisi guru dan sekolah ingin memberikan bekal pendidikan yang optimal bagi para muridnya, tetapi disisi lain mereka harus memenuhi target pemerintah melalui UAN-nya. KTSP yang memberikan keleluasaan bagi guru dan sekolah dalam menyusun kurikulumnya sendiri dikhawatirkan akan menemui banyak kendala. Tingkat pendidikan guru salah satunya. Dalam suatu sekolah, ada kemungkinan besar terdapat guru dengan tingkat pendidikan yang berbedabeda (D II, D III, S1, maupun S2). Tingkat pendidikan yang beragam kemungkinan berdampak pada persepsi antar guru yang berbeda-beda mengenai KTSP. Karenanya, semakin tinggi tingkat pendidikan guru diduga mereka semakin memiliki persepsi yang positif terhadap KTSP. Status kepegawaian seorang guru diduga kuat juga akan menentukan totalitas seorang guru dalam menyusun kurikulum untuk sekolah. Seorang guru tetap yayasan kemungkinan akan memiliki persepsi atau pandangan yang berbeda tentang KTSP bila dibandingkan dengan guru honorer maupun guru negeri yang diperbantukan. Hal ini dikarenakan adanya rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap perkembangan sekolah. Seorang guru honorer akan memiliki persepsi kurang positif mengingat guru tersebut hanya dibayar untuk bekerja, tanpa ada kepastian masa depan di yayasan tersebut. Sedangkan guru negeri yang diperbantukan diduga akan kurang optimal dalam menyusun dan melaksanakan KTSP mengingat statusnya yang dimiliki dan digaji oleh negara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Lama seorang guru menjalani profesinya dimungkinkan juga akan berpengaruh terhadap cara pandang atau persepsi guru terhadap KTSP. Persepsi tersebut terbentuk karena adanya pengalaman yang berbeda mengenai penggunaan kurikulum. Seorang guru yang baru dua tahun mengajar diduga akan memiliki persepsi kurang positif terhadap KTSP mengingat belum adanya pengalaman mereka dibidang kurikulum apabila dibandingkan dengan guru yang sudah dua puluh lima tahun mengajar. Atau mungkin juga sebaliknya. Dengan kata lain lama seorang guru menjalani profesi guru akan membedakan perilaku keguruan guru tersebut dengan guru lainnya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Ditinjau dari Tingkat Pendidikan, Status Kepegawaian dan Lama Menjalani Profesi Guru”. Penelitian ini merupakan studi kasus pada sekolah-sekolah yang berada dalam naungan Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta.
B. Batasan Masalah Banyak variabel yang berhubungan dengan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Penelitian ini akan memfokuskan pada variabel tingkat pendidikan guru, status kepegawaian guru, dan lama guru tersebut menjalani profesi guru. Sedangkan faktor-faktor dalam KTSP mencakup 6 komponen yaitu visi dan misi, tujuan pendidikan tingkat satuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
pendidikan, struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, kalender pendidikan, silabus, serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut: 1. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan guru? 2. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari status kepegawaian guru? 3. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru?
D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti dengan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru
terhadap
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan guru. 2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru
terhadap
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari status kepegawaian guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru
terhadap
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru.
E. Manfaat Penelitian Penelitian diharapkan bermanfaat, bagi pihak-pihak berikut: 1. Bagi Pemerintah Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan dan evaluasi mengenai kebijakan pemerintah akan kurikulum KTSP serta sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah-langkah yang harus diambil dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan nasional. 2. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pemicu guru untuk menyusun kurikulum sekolah sesuai yang diinginkan pemerintah dan dapat menjadi masukan dalam menyikapi kebijakan-kebijakan pemerintah berkaitan dengan kurikulum. 3. Bagi Universitas Dapat memberi tambahan literatur mengenai penelitian yang berkaitan dengan dunia keguruan terutama dalam hal kurikulum, serta menambah jumlah referensi penelitian yang ada di perpustakaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Persepsi Persepsi pada dasarnya adalah suatu proses penelaahan dan pemahaman seseorang akan suatu informasi tentang lingkungannya, baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Jadi, persepsi merupakan langkah berikutnya dari suatu proses penginderaan (Thoha, 2000:146). Dengan kata lain, persepsi dapat menambah dan mengurangi kejadian yang sesungguhnya diinderakan oleh seseorang. Menurut Edgar F. Huse dan James L. Bowditch dalam Thoha (2000:145), cara kebiasaan yang dapat dipergunakan untuk mengenal penginderaan adalah: 1. Aspek penginderaan yang memiliki kesamaan antara satu orang dengan yang lain disebut kenyataan. Misalkan ada suatu kejadian yang disaksikan oleh orang banyak, maka itu disebut sebagai kenyataan dari kejadian itu. Akan tetapi setiap orang dimungkinkan akan memiliki persepsi yang berbeda akan penyebab kejadian itu. 2. Penginderaan tersusun dalam cara yang unik bagi kita. Setiap orang memiliki kekhasan masing-masing, entah dari segi biologis, masa lalu, pengalaman, nilai-nilai dan sebagainya. Dalam persepsi, yang menjadi intinya adalah bahwa persepsi merupakan sebuah penafsiran akan suatu situasi, jadi bukan merupakan pelabelan yang
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
benar terhadap suatu situasi. Persepsi memiliki subproses sebagai berikut (Thoha, 2000:146): 1. Stimulus Pada tahap ini, individu memperoleh rangsangan dari suatu sumber. Rangsangan ini mungkin ditangkap oleh penginderaan individu tersebut. 2. Registrasi Pada tahap ini, seseorang akan terpengaruh atas apa yang diinderakannya. Pada tahap registrasi, seseorang akan menerima informasi yang diinderakannya, kemudian mendata dan mendaftar semua informasi tersebut. 3. Interpretasi Interpretasi merupakan penyebab utama dari perbedaan persepsi antar individu. Interpretasi dipengaruhi oleh cara pendalaman (learning), motivasi, dan kepribadian seseorang. Interpretasi merupakan subproses dari persepsi yang sangat penting. 4. Umpan balik (feedback) Pembentukan persepsi seseorang yang diakibatkan dari adanya suatu ekspresi atau kejadian atas apa yang telah dilakukan individu tersebut. Ada banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang. Menurut
Pareek
(1984)
dalam
Desy
Arisandy (http://www.journal-
psyche.com), ada empat faktor utama yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi yaitu: 1. Perhatian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
Terjadinya persepsi pertama kali diawali oleh adanya perhatian. Tidak semua stimulus yang ada di sekitar kita dapat kita tangkap semuanya secara bersamaan. Perhatian kita hanya tertuju pada satu atau dua objek yang menarik bagi kita. 2. Kebutuhan Setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu kebutuhan menetap maupun kebutuhan yang sesaat. 3. Kesediaan Adalah harapan seseorang terhadap suatu stimulus yang muncul, agar memberikan reaksi terhadap stimulus yang diterima lebih efisien sehingga akan lebih baik apabila orang tersebut telah siap terlebih dulu. 4. Sistem nilai Sistem nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakat akan berpengaruh terhadap persepsi seseorang. Menurut Thoha (1983:147) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengembangan persepsi seseorang adalah: 1. Psikologi Keadaan psikologi setiap individu akan mempengaruhi persepsi individu tersebut. 2. Famili Pengaruh yang paling besar terhadap sesorang adalah keluarganya, mengingat keluarga adalah lingkungan pertama yang membentuk karakter setiap individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
3. Kebudayaan Kebudayaan yang berlaku di tempat seorang individu tinggal akan membentuk dan mempengaruhi sikap, nilai, dan cara seseorang memandang dan memahami keadaan di dunia ini.
B. Guru 1. Pengertian Guru Guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan/ pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih (Uzer Usman, 1990:4).
Dengan
berdasar
teori
McCleland,
Suyanto
(http://www.kompas.com, 8 Agustus 2006) menuliskan bahwa saat guru tampil di depan kelas, ia akan menjadi sosok yang menarik sehingga ia bisa menebarkan virus nAch (Needs for Achievement) atau motivasi berprestasi. Istilah guru berasal dari bahasa Sansekerta, yang artinya pengajar, pendidik, dan pengasuh dalam institusi pendidikan seperti sekolah atau ‘trusyen’ (Endang A. Suhesti, 2006:117). GBHN 1993 menyebutkan bahwa guru sebagai pendidik dan pengajar memiliki peran yang sangat strategis dalam mengantarkan keberhasilan peserta didik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:337), guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya atau mata pencahariannya mengajar. Menurut Samana (1994:53-68) seorang guru haruslah memiliki kompetensi keguruan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Kompetensi
adalah
suatu
hal
yang
menggambarkan
kualifikasi/
kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif. Kompetensi keguruan meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Kompetensi kepribadian-sosial merupakan modal dasar bagi guru. Perincian kompetensi kepribadiansosial adalah sebagai berikut: a. Guru menghayati dan mengamalkan nilai hidup b. Guru hendaknya bertindak jujur dan bertanggungjawab c. Guru mampu berperan sebagai pemimpin, baik di dalam lingkup sekolah maupun di luar sekolah d. Guru bersikap bersahabat dan terampil berkomunikasi dengan siapapun demi tujuan yang baik e. Guru mampu berperan serta aktif dalam pelestarian dan pengembangan budaya masyarakatnya f. Dalam persahabatan dengan siapapun, guru tidak kehilangan prinsip serta nilai hidup yang diyakininya g. Guru bersedia ikut berperan serta dalam berbagai kegiatan sosial, baik dalam lingkup kesejawatannya maupun dalam kehidupan masyarakat pada umumnya h. Guru adalah pribadi yang bermental sehat dan stabil i.
Guru tampil secara pantas dan rapi
j.
Guru mampu berbuat kreatif dengan penuh perhitungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
k. Dalam keseluruhan relasi sosial dan profesionalnya guru hendaknya mampu bertindak tepat waktu dalam janji dan penyelesaian tugastugasnya l.
Guru hendaknya dapat menggunakan waktu luangnya (di luar tugas keguruannya) secara bijaksana dan produktif
Sedangkan kompetensi profesionalnya dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Guru dituntut menguasai bahan ajar b. Guru mampu mengelola program belajar mengajar c. Guru mampu mengelola kelas d. Guru mampu menggunakan media dan sumber pengajaran e. Guru menguasai landasan-landasan kependidikan f. Guru mampu mengelola interaksi belajar mengajar g. Guru mampu menilai prestasi belajar siswa untuk kepentingan pengajaran h. Guru mengenal fungsi serta program pelayanan bimbingan dan penyuluhan i.
Guru mengenal dan mampu ikut menyelenggarakan administrasi sekolah
j.
Guru memahami prinsip-prinsip penelitian pendidikan dan mampu menafsirkan hasil-hasil pendidikan untuk kepentingan pengajaran Sedang menurut Muhibbin Syah (2000:256), guru adalah tenaga
pendidik yang tugas utamanya mengajar, dalam arti mengembangkan ranah cipta, rasa, dan karsa siswa sebagai implementasi konsep ideal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
mendidik. Agar memperoleh mutu dan standar yang sesuai dengan tuntutan jaman, setiap bidang pekerjaan dan insan yang bekerja di dalamnya haruslah profesional dan efektif. Menurut Suyanto (http://www.kompas.com, 8 Agustus 2006), sejalan dengan pendapat Houle, ciri-ciri pekerjaan yang profesional, yaitu meliputi: a. Harus memiliki landasan yang kuat b. Harus berdasarkan atas kompetensi individual c. Memiliki sistem seleksi dan sertifikasi d. Ada kerjasama dan kompetensi yang sehat antar sejawat e. Adanya kesadaran profesional yang tinggi f. Memiliki prinsip-prinsip etik g. Memiliki sistem sanksi profesi h. Adanya militansi individual i.
Memiliki organisasi profesi Dengan merujuk pada hal di atas, guru yang profesional dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas akan melaksanakannya secara efektif. Sesuai
dengan
apa
yang
diungkapkan
oleh
Suyanto
(http://www.kompas.com, 8 Agustus 2006) yang sejalan dengan pendapat Gary A. Davis dan Margareth A. Thomas, terdapat empat ciri guru yang efektif, yaitu: a. Memiliki kemampuan yang terkait dengan iklim belajar di kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
b. Memiliki kemampuan yang terkait dengan strategi manajemen pembelajaran c. Memiliki kemampuan yang terkait dengan pemberian umpan balik (feedback) dan penguatan (reinforcement) d. Memiliki kemampuan yang terkait dengan peningkatan diri Karena guru merupakan seorang fasilitator dan ujung tombak dalam dunia pendidikan, maka profesionalitas dan efektifitas wajib dimiliki oleh setiap guru. 2. Hak dan Kewajiban Guru Dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (Nawawi, 1994:68), guru sebagai pendidik mempunyai hak untuk memperoleh: a. penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai b. penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja c. pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas d. perlindunagn hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual e. kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas. Dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (Nawawi, 1994:68), guru sebagai pendidik mempunyai kewajiban untuk: a. menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
b. mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan. c. memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya 3. Peranan Guru Uzer Usman (1990:1) sejalan dengan pendapat Wrightman menjelaskan bahwa peranan guru adalah serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perkembangan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuannya. Peranan seorang guru adalah (Uzer Usman, 1990:16): a. Guru sebagai demonstrator Melalui peranannya tersebut, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau meteri pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang dimiliki karena hal ini akan sangat menentukan hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa. b. Guru sebagai pengelola kelas (Learning Manager) Dalam peranannya sebagai pengelola kelas, guru hendaknya mampu mengelola kelas karena kelas merupakan lingkungan belajar serta merupakan suatu aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi. c. Guru sebagai mediator dan fasilitator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
Dalam peranannya sebagai mediator dan fasilitator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. d. Guru sebagai evaluator Dalam peranannya sebagai evaluator, guru hendaknya selalu mengadakan penilaian terhadap hasil yang telah dicapai dalam proses pembelajaran, baik oleh pihak terdidik maupun oleh pihak pendidik. 4. Kode Etik Guru Kode etik merupakan tatanan yang menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan aktivitas suatu profesi. Dalam menjalankan profesinya guru di Indonesia berpedoman pada kode etik guru yang berisi sebagai berikut (Samana,1994:117): a. Guru berbakti membimbing peserrta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila. b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional. c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan. d. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar. e. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
f. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya. g. Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial. h. Guru secara bersama–sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. i.
Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
C. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Sarkim, 2006:1).
Setiap negara memiliki dan menetapkan
kurikulumnya masing-masing sesuai dengan karakteristik dan arah yang ingin dicapai masing-masing negara. Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang cukup sentral dalam keseluruhan kegiatan, pembelajaran, menentukan proses pelaksanaan dan hasil pendidikan (Surjanto Budiwalujo, http://www.kompas.com, 13 Maret 2006). Indonesia mengalami berkali-kali ganti kurikulum. Kurikulum pertama yang diterapkan dalam dunia pendidikan Indonesia adalah Kurikulum 1947 yang lebih dikenal dengan Rencana Pelajaran 1947. Kemudian disusul dengan berganti-ganti oleh kurikulum 1950, 1968, 1975, dan 1994. Kurikulum 1994
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
menjadi tolok ukur kemajuan pendidikan di Indonesia karena telah berprinsip pada keaktifan siswa dalam proses pembelajarannya. Kurikulum ini semakin disempurnakan dengan Suplemen GBPP 1999. Namun pemerintah merasa bahwa kurikulum pendidikan di Indonesia masih jauh dari mutu kurikulum-kurikulum bangsa barat. Oleh karena itu, pemerintah kemudian mencanangkan Kurikulum Berbasis Kompetensi atau KBK pada tahun 2004. Kurikulum ini menekankan pada kompetensi belajar siswa. Setelah berjalan selama kurang lebih tiga tahun, pemerintah melihat bahwa hasil yang diberikan oleh KBK tidak seperti yang diharapkan. Pada awal tahun 2006, pemerintah menyusun kurikulum baru yang lebih menekankan pada isi dan kompetensi. Produk terbaru tersebut kemudian diberi label Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Dasar
pengembangan kurikulum itu adalah Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) hasil rumusan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat pendidikan, kalender pendidikan dan silabus (Sarkim, 2006:1). Sesuai dengan namanya, KTSP memberikan kewenangan dan tanggung
jawab
kepada
guru
dan
sekolah
untuk
mengembangkan
kurikulumnya sendiri. Suyanto (http://www.kompas.com, 8 Agustus 2006) memaparkan bahwa implementasi KTSP membutuhkan penciptaan iklim pendidikan yang memungkinkan tumbuhnya semangat intelektual dan ilmiah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
bagi setiap guru, mulai dari rumah, di sekolah, maupun di masyarakat. Ini berkaitan adanya pergeseran peran guru yang semula lebih sebagai instruktur kini menjadi fasilitator pembelajaran. KTSP merupakan sebuah bentuk demokratisasi dan desentralisasi sektor pendidikan dari pemerintah kepada setiap lembaga pendidikan. Dalam KTSP ini, Peraturan Pemerintah dijadikan sebagai rambu-rambu dalam penyusunan KTSP agar terdapat konsistensi dan persamaan dalam memuat suatu materi ke kurikulum. Menurut Mulyasa (2006:176), terdapat enam komponen KTSP, yaitu: 1. Visi dan Misi Satuan Pendidikan Visi dan misi satuan pendidkan dapat dikembangkan oleh lembaga masing-masing dengan memperhatikan potensi dan kelemahan masingmasing. Sebaiknya visi dan misi satuan pendidikan bukan hanya rumusan yang hampa makna, tetapi merupakan acuan yang sarat dengan makna, sehingga mewarnai seluruh kegiatan di satuan pendidikan tersebut. 2. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan a. Tujuan Pendidikan Dasar Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. b. Tujuan Pendidikan Menengah Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
c. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan Tujuan
pendidikan
menengah
kejuruan
adalah
meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut sesuai kejuruannya. 3. Menyusun Kalender Pendidikan Kalender pendidikan adalah suatu kesepakatan bersama yang dirumuskan oleh sekolah atau instansi pendidikan tertentu untuk dilaksanakan dalam kurun waktu satu tahun. Kalender pendidikan mencakup semua rencana jangka pendek dan merinci pelaksanaan rencana jangka panjang sekolah dalam tahun berjalan. Kalender pendidikan juga memuat rancangan dan rencana proses belajar menagajar, evaluasi, kegiatan-kegiatan sekolah, libur sekolah, libur keagamaan dan libur nasional yang telah teralokasikan dalam range waktu satu tahun. Kalender pendidikan menjadi acuan bagi seluruh komponen sekolah untuk melaksanakan kegiatan dan tugasnya. Penyususnan kalender pendidikan selama satu tahun pelajaran mengacu pada efisiensi, efektifitas, dan hak-hak peserta didik. Dalam penyusunan kelender pendidikan, pengembang kurikulum harus mampu menghitung jam belajar efektif untuk pembentukan kompetensi peserta didik, dan menyesuaikannya dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
4. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memuat komponen mengenai mata pelajaran, kelas dan alokasi waktu sesuai dengan jenjang pendidikannya, yang dispesifikasikan sebagai berikut: Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SD/ MI Komponen I
Kelas dan Alokasi Waktu II III IV, V, dan VI
A.Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 3 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 3. Bahasa Indonesia 5 4. Matematika 5 5. Ilmu Pengetahuan Alam 4 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 7. Seni Budaya dan Keterampilan 4 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga 4 dan Kesehatan B. Muatan Lokal 2 C. Pengembangan Diri 2*) Jumlah 26 27 28 32 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran Pembelajaran pada Kelas I sampai dengan Kelas III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas IV sampai dengan Kelas VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. 1 jam pelajaran adalah 35 menit
Tabel 2. 2 Struktur Kurikulum SMP/ MTs Komponen A.Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahas Inggris 5. Matematika
Kelas dan Alokasi Waktu VII VIII IX 2 2 4 4 4
2 2 4 4 4
2 2 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4 7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4 8. Seni Budaya 2 2 2 9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 2 2 2 Kesehatan 10.Keterampilan/ Teknologi Informasi 2 2 2 danKomunikasi B. Muatan Lokal 2 2 2 C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) Jumlah 32 32 32 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/ MTs merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”. 1 jam pelajaran adalah 45 menit
Tabel 2.3 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas X Komponen A.Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahas Inggris 5. Matematika 6. Fisika 7. Biologi 8. Kimia 9. Sejarah 10. Geografi 11. Ekonomi 12. Sosiologi 13. Seni Budaya 14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 15. Teknologi Informasi dan Komunikasi 16. Keterampilan/ Bahasa Asing B. Muatan Lokal C. Pengembangan Diri Jumlah 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
Alokasi Waktu Semester I Semester II 2 2 4 4 4 2 2 2 1 1 2 2 2 2
2 2 4 4 4 2 2 2 1 1 2 2 2 2
2
2
2 2 2*) 38
2 2 2*) 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
1 jam pelajaran adalah 45 menit
Tabel 2.4 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas XI dan XII IPA Komponen
A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahas Inggris 5. Matematika 6. Fisika 7. Kimia 8. Biologi 9. Sejarah 10. Seni Budaya 11. Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 13. Keterampilan/ Bahasa Asing B. Muatan Lokal C. Pengembangan Diri Jumlah 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran 1 jam pelajaran adalah 45 menit
Alokasi Waktu Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 2 2 4 4 4 4 4 4 1 2 2
2 2 4 4 4 4 4 4 1 2 2
2 2 4 4 4 4 4 4 1 2 2
2 2 4 4 4 4 4 4 1 2 2
2
2
2
2
2 2 2*) 39
2 2 2*) 39
2 2 2*) 39
2 2 2*) 39
Tabel 2.5 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas XI dan XII IPS Komponen
A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan
Alokasi Waktu Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 2 2
2 2
2 2
2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
3. Bahasa Indonesia 4. Bahas Inggris 5. Matematika 6. Sejarah 7. Geografi 8. Ekonomi 9. Sosiologi 10. Seni Budaya 11. Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 13. Keterampilan/ Bahasa Asing B. Muatan Lokal C. Pengembangan Diri Jumlah 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran 1 jam pelajaran adalah 45 menit
4 4 4 3 3 4 3 2 2
4 4 4 3 3 4 3 2 2
4 4 4 3 3 4 3 2 2
4 4 4 3 3 4 3 2 2
2
2
2
2
2 2 2*) 39
2 2 2*) 39
2 2 2*) 39
2 2 2*) 39
Tabel 2.6 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas XI dan XII Bahasa Komponen
A.Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahas Inggris 5. Matematika 6. Sastra Indonesia 7. Bahasa Asing 8. Antropologi 9. Sejarah 10. Seni Budaya 11. Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 13. Keterampilan B. Muatan Lokal
Alokasi Waktu Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 2 2 5 5 3 4 4 2 2 2 2
2 2 5 5 3 4 4 2 2 2 2
2 2 5 5 3 4 4 2 2 2 2
2 2 5 5 3 4 4 2 2 2 2
2
2
2
2
2 2
2 2
2 2
2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
C. Pengembangan Diri Jumlah 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran 1 jam pelajaran adalah 45 menit
2*) 39
2*) 39
2*) 39
2*) 39
Dalam struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terdapat lima kelompok pelajaran, yaitu: a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi d. Kelompok mata pelajaran estetika e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan 5. Silabus Setiap mata pelajaran yang diajarkan akan memiliki batasan-batasan tertentu sejauh mana mata pelajaran tersebut akan didalami. Batasanbatasan tersebut akan dikemas dalam suatu rencana pembelajaran yang juga mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber, bahan, alat belajar. Perangkat tersebut bernama silabus. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan pencapaian kompetensi untuk penilaian (Sarkim, 2006:8). 6. Rencana Pelaksnaan Pembelajaran Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
adalah
rencana
yang
menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan komponen penting dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang pengembangannya harus dilakukan secara profesional. Dengan melihat uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan “perpanjangan tangan” pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Melalui KTSP, pemerintah menggandeng tangan guru dan sekolah untuk bersama-sama menciptakan suatu pola pendidikan melalui desentralisai sistem pendidikan. KTSP memberikan kebebasan untuk menentukan laju pendidikan bagi tiap-tiap sekolah sesuai dengan kemampuan dan kompetensi mereka, tetapi dengan batas-batas yang tetap ditentukan pemerintah.
D. Tingkat Pendidikan 1. Pengertian Pendidikan Pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1981:232) adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan adalah keseluruhan proses, metode belajar mengajar mengalihkan suatu pengetahuaan dari seorang kepada orang lain sesuai dengan standar yang telah ditentukan (Siagian, 1987:175). Unsur yang penting dalam pendidikan adalah proses pengembangan kemampuan, pengetahuan, sikap, tingkah laku, kompetensi sosial serta pribadi optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Mengingat unsur-unsur demikian, Soejono Soekanto (1992:335) mengatakan bahwa pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikiran serta menerima hal-hal baru tentang bagaimana berpikir secara ilmiah. 2. Ruang Lingkup Pendidikan Dilihat dari ruang lingkupnya pendidikan dapat dibagi menjadi (Siagian, 1987:181): a. Pendidikan Informal Pendidikan
informal
adalah
pendidikan
yang
diperoleh
dari
pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, sejak seorang itu lahir sampai mati di dalam keluarga, dalam pekerjaan, atau pengalaman sehari-hari. b. Pendidikan Formal Pendidikan formal adalah pendidikan sekolah yang merupakan sistem pendidikan
yang
mengkhususkan
diri
pada
penyelenggaraan
pendidikan generasi muda secara sistematis, berencana, berurutan dengan tujuan pendidikan yang jelas untuk setiap tingkatan dan dilaksanakan dalam situasi belajar antara pendidik dan anak didik serta dengan sarana dan fasilitas yang direncanakan dan diadakan secara khusus. c. Pendidikan Non Formal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Pendidikan non formal adalah pendidikan teratur dengan sadar dilakukan tetapi tidak selalu mengikuti peraturan yang sangat ketat dan tetap. 3. Jenjang Pendidikan Jenjang pendidikan adalah taraf pendidikan yang diselenggarakan secara berkelanjutan yang berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik dan tingkat kerumitan pelajaran. Di Indonesia, jenjang pendidikan dibagi menjadi (Siagian, 1987:185): a. Pendidikan Dasar Pendidikan dasar adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan
sikap
dan
kemampuan
serta
memberikan
pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan. b. Pendidikan Menengah Pendidikan menengah adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi bagian dari organisasi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengadakan hubungan timbal balik. c. Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi adalah kelanjutan dari pendidikan menegah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau profesional. Untuk meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan, khususnya guru, pemerintah telah mengusahakan berbagai lembaga yang menata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
usaha perbaikan mutu guru dengan menetapkan satu pola yaitu pola pengembangan dari IKIP atau FKIP/FIP yang disebut Lembaga Pengadaan Tenaga Kependidikan (LPTK). LPTK mempunyai empat macam program pendidikan guru (Piet A. Sahertian, 1994:68), yaitu: 1. Program non-gelar (program Diploma) dengan rincian sebagai berikut: a.
Program Diploma (D-1) dengan lama studi 1-2 tahun.
b.
Program Diploma 2 (D-2) dengan lama studi 2-3 tahun.
c.
Program Diploma 3 (D-3) dengan lama studi 3-5 tahun.
2. Program Gelar yang melalui jenjang Sarjana (S-1), dengan lama studi 4-7 tahun. 3. Program Pasca Sarjana (S2), dengan lama studi 6-9 tahun. 4. Program Doktor (S3), dengan lama studi 8-11 tahun. Kemampuan mengajar pada berbagai tingkatan sekolah. Program Akta mengajar ini terdiri atas (Piet A. Sahertian, 1994:71): 1. Akta I sebanyak 20 SKS selama dua semester. 2. Akta II sebanyak 20 SKS dan dapat ditempuh bagi mereka yang sudah memperoleh 60 SKS dalam bidang non kependidikan. 3. Akta III sebanyak 20 SKS yang dapat ditempuh selama dua semester setelah memiliki 90 SKS untuk bidang studi non kependidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
4. Akta IV dengan beban kredit 20 SKS dapat ditempuh selama dua semester setelah memiliki 120 SKS dalam bidang studi non kependidikan. 5. Akta V dengan beban kredit 20 SKS bagi mereka yang telah memiliki 160 SKS bidang studi di luar kependidikan.
E. Status Kepegawaian Guru meliputi semua orang di sekolah-sekolah yang bertanggung jawab dalam pendidikan para murid. Status (kedudukan) yang dipergunakan dalam hubungannya dengan guru-guru berarti martabat atau penghargaan yang diberikan kepada mereka, sebagai tingkat pengakuan atas pentingnya fungsi mereka serta atas kemampuan mereka dalam melakukan tugas-tugasnya dan persyaratan kerja, penggajian serta keuntungan-keuntungan materi lainnya yang diberikan kepada mereka dibandingkan dengan golongan-golongan karya lainnya. Menurut Piet A. Sahertian (1994:10) yang dimaksud dengan status kepegawaian guru adalah kedudukan guru dilihat dari prototype-nya dalam suatu sistem sosial. Di dalam pendidikan, status guru itu terdiri atas (Piet A. Sahertian, 1994:13): 1. Guru negeri adalah guru yang diangkat dan bekerja dalam suatu instansi milik pemerintah, guru yang diperkerjakan di suatu instansi swasta tetapi tetap digaji oleh negara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
2. Guru swasta adalah guru yang diangkat oleh suatu yayasan tertentu dan digaji oleh yayasan atau lembaga tersebut. Guru swasta masih dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok seperti : a. Guru Honorer adalah guru yang bekerja karena diangkat oleh yayasan atau lembaga tertentu dan digaji oleh yayasan tersebut tetapi belum mengajar penuh atau dapat dikatakan sebagai guru bantu. b. Guru Yayasan adalah guru yang diangkat dan digaji oleh yayasan dan sudah berstatus sebagai guru tetap dari yayasan. c. Guru Tidak Tetap Yayasan adalah guru yang diangkat dan digaji oleh yayasan tetapi statusnya belum tetap.
F. Lama Menjalani Profesi Guru Untuk menjadi seorang guru, pendidikan terakhir yang harus dimiliki minimal adalah lulusan D2 dan memiliki akta mengajar, atau dapat pula dengan memiliki ijazah D2 FKIP. Untuk menjalani profesi guru, dibutuhkan jiwa mendidik dan profesional dalam menekuni bidang tersebut. Perjuangan untuk menjadi pendidik tidak hanya berhenti saat diterima mengajar di suatu sekolah. Perjuangan berikutnya adalah memperoleh status. Guru yang bisa bernafas lega adalah guru yang merupakan pegawai negeri atau guru negeri serta guru yang telah diangkat menjadi guru tetap yayasan. Guru tidak tetap maupun guru honorer adalah guru yang masih harus memperjuangkan statusnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Status kepegawaian mendorong seorang guru untuk mempertahankan pekerjaannya. Seorang guru honorer atau guru tidak tetap yang dalam kurun waktu tertentu tidak kunjung diangkat akan memunculkan dorongan bagi mereka untuk berpindah profesi. Berbeda halnya dengan guru yang telah lama menjadi guru tetap atau guru negeri. Lama menjalani profesi keguruan juga akan menyebabkan mereka memiliki kualitas yang berbeda dalam segala hal. Sebagai contoh, guru tidak tetap akan bekerja sebaik mungkin agar dia dipertimbangkan untuk dapat diangkat menjadi guru tetap. Guru yang telah 5 tahun mengajar tentu akan memiliki cara mengajar yang berbeda dibandingkan dengan guru yang baru 2 tahun mengajar atau bahkan guru yang telah 30 tahun mengajar. Tetapi lama seorang guru dalam menjalani profesi keguruan tidak seutuhnya menjamin bahwa guru yang lebih lama mengajar akan memiliki kualitas yang lebih baik. Mungkin guru tersebut lebih unggul pada pengalaman dibanding dengan guru-guru baru. Tetapi guru yang baru mungkin memiliki memiliki
kemampuan yang juga lebih baik, misalnya
kemampuan dalam memanfaatkan komputer dan penggunaan teknologi dalam pengajarannya.
G. Kerangka Berpikir 1. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Tingkat Pendidikan. Dalam menyikapi pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, pandangan guru akan diduga dipengaruhi oleh latar belakang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
pendidikannya. Pandangan guru diduga akan berbeda pada latar belakang pendidikan formal guru yang berbeda. Secara umum, pendidikan formal dibagi dalam berbagai jenjang yaitu SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Untuk dapat menjalani profesi sebagai seorang pengajar, maka pendidikan formal minimal yang harus dimiliki adalah D2. Untuk guru SMP tidak menutup kemungkinan masih adanya guru dengan latar pendidikan SPG walaupun sekarang memang oleh pemerintah guru-guru dengan latar pendidikan SPG diberikan kesempatan untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Latar belakang pendidikan erat kaitannya dengan wawasan dan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang guru. Wawasan dan pengetahuan memiliki hubungan dengan kreatifitas seorang guru dalam memilih dan mengemas proses pembelajarannya. Paul Suparno (2002:100) menuliskan bahwa untuk menjadi seorang guru yang baik, maka seorang guru haruslah berubah menjadi guru otonom. Guru otonom adalah pemikir dan perancang bahan pelajaran yang kritis dan analitis, serta memiliki daya kreativitas tinggi dan berperilaku inovatif. Tingkat pendidikan bagi guru agar bisa menjadi guru yang otonom adalah minimal berpendidikan S1 untuk guru SD dan SMP, serta S2 untuk guru SMU. Seorang guru dengan latar pendidikan S1 akan memiliki pengetahuan dan kemampuan yang lebih jika dibandingkan dengan guru yang berlatar pendidikan D-2. Dalam memandang KTSP, guru dengan latar belakang S1 akan memiliki kemampuan beradaptasi yang lebih baik mengingat pengetahuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
dimilikinya lebih daripada guru dengan latar belakang pendidikan yang lebih rendah. Tingkat pendidikan guru diduga kuat mempengaruhi cara pandang dan sikap guru terhadap suatu konsep atau ide baru. Berdasarkan uraian di atas, diturunkan hipotesis penelitian sebagai berikut : Ha1 : Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan. 2. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Status Kepegawaian. Status kepegawaian merupakan sebuah pengakuan atas keberadaan seseorang dalam suatu ruang lingkup pekerjaan pada sebuah instansi. Status kepegawaian menempatkan seorang pekerja pada suatu posisi yang membedakan hak dan kewajiban antar status yang berbeda. Status kepegawaian bagi seorang guru merupakan suatu keadaan yang melabeli mereka untuk profesionalitas kerja para guru tersebut. Status kepegawaian berpengaruh terhadap kinerja seseorang. Status kepegawaian seseorang akan sangat berpengaruh terhadap etos dan mentalitas kerja (Djohar, 2006:118). Guru honorer akan memiliki totalitas yang berbeda dalam menghadapi pekerjaannya dibandingkan dengan guru tidak tetap yayasan. Hal ini muncul karena setiap guru memiliki orientasi yang berbeda akan pekerjaannya jika ditinjau dari status kepegawaiannya. Guru Tetap Yayasan akan memiliki mental dan etos kerja yang lebih baik karena Guru Tetap Yayasan biasanya memiliki sense of belonging yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
tinggi pada yayasan yang menaunginya. Guru tetap yayasan diduga akan memiliki pandangan yang lebih baik mengenai KTSP mengingat para guru tetap yayasan memiliki ikatan batin dan tanggung jawab yang kuat terhadap yayasan. Sedangkan guru negeri memiliki kecenderungan lebih kaku mengingat status para guru tersebut sudah jelas. Guru negeri bekerja berdasarkan ikatan kerja dengan dasar hukum yang jelas berkaitan dengan status kepegawaian mereka, sehingga dengan kejelasan status tersebut guru negeri diduga memiliki persepsi yang kurang positif terhadap KTSP. Guru Tidak Tetap dan Guru Honorer diduga akan memiliki persepsi yang lebih rendah mengingat status mereka yang bekerja pada yayasan sematamata hanya untuk mendapatkan penghasilan. Para guru tersebut hanya dibayar untuk bekerja, tanpa mendapat kepastian jaminan masa depan mereka di yayasan tempat mereka bekerja. Guru dengan status kepegawaian yang berbeda akan memiliki paradigma tersendiri akan sesuatu yang menyangkut profesinya. Berdasarkan uraian di atas, diturunkan hipotesis penelitian sebagai berikut : Ha2 : Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari status kepegawaian. 3. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Lama Menjalani Profesi Guru. Profesionalitas seorang pekerja dipengaruhi pula oleh lama pekerja tersebut menjalani profesinya. Semakin lama seseorang menggeluti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
pekerjaannya maka semakin terasah pula kemampuannya. Seorang guru yang telah puluhan tahun mengajar akan memiliki kualitas mengajar yang berbeda dengan seorang guru yang baru satu tahun mengajar. Guru yang telah lama menjalani profesi guru akan memiliki pengalaman mengajar, kemampuan mengelola kelas, maupun mengevaluasi kelas dengan lebih baik dibanding dengan guru baru. Akan tetapi, mungkin guru yang baru tersebut memiliki kemampuan lain yang tidak dimiliki oleh guru yang telah puluhan tahun mengajar, misalnya saja kemampuan mengoperasikan komputer, pemanfaatan internet, metode pengajaran baru dan sebagainya. Inti dari semua itu adalah bahwa suatu pengalaman mengajar ataupun
pengetahuan
baru
dari
seseorang
yang
belum
begitu
berpengalaman mengajar, akan menyebabkan perbedaan pandangan ataupun persepsi akan suatu permasalahan. Perbedaan itu disebabkan oleh adanya pola berpikir yang berbeda yang disebabkan oleh pembentukan karakter atas diri guru selama menjalani profesinya. Paul Suparno (2002:42) menguraikan bahwa lama seorang guru menjalani profesinya akan mempengaruhi cara pandang. Seorang guru yang sudah dua puluh lima tahun mengajar akan memandang KTSP sebagai sebuah kurikulum yang merepotkan mengingat beratnya tugas seorang guru dalam peran sertanya menyusun kurikulum, berbeda dengan kurikulum yang biasanya digunakannya. Akan tetapi dengan pengalaman yang dimilikinya, hal tersebut akan dapat disesuaikan dengan mudah. Seorang guru yang baru satu tahun mengajar dan merupakan produk baru dari dunia kependidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
akan
memandang
KTSP
sebagai
sebuah
kurikulum
yang
tepat
diaplikasikan mengingat dengan KTSP seorang guru dapat menyusun kurikulum yang sesuai dengan konstruksi pengetahuan yang akan diberikan kepada peserta didik. Akan tetapi dengan terbatasnya pengalaman yang dimiliki, guru baru diduga akan berpersepsi kurang positif mengingat perubahan kurikulum yang terjadi kurang dapat diadaptasi dengan cepat. Berdasarkan uraian di atas, diturunkan hipotesis penelitian sebagai berikut : Ha3 : Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada guru-guru di sekolahsekolah milik Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis. Kesimpulan penelitian hanya berlaku pada guru-guru di sekolah-sekolah milik Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta sebagai subyek penelitian ini.
B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah guru-guru sekolah-sekolah milik Yayasan Pangudi Luhur di Yogyakarta. 2. Objek Penelitian Objek penelitian adalah persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan lama menjalani profesi guru.
C. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu untuk penelitian ini yaitu pada bulan Juli-Agustus 2007. 2. Tempat Penelitian
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Tempat untuk penelitian ini adalah sekolah-sekolah di bawah naungan Yayasan Pangudi Luhur di Daerah Istimewa Yogyakarta.
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 1. Variabel Persepsi Guru Terhadap KTSP Persepsi guru adalah suatu proses penelaahan dan pemahaman seseorang akan suatu informasi tentang lingkungannya, baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Jadi, persepsi guru terhadap KTSP merupakan langkah berikutnya dari suatu proses penginderaan terhadap kurikulum yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP mencakup 6 dimensi yaitu visi dan misi, tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, kalender pendidikan, silabus, serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Mulyasa, 2006:176). Masing-masing dimensi tersebut selanjutnya dijabarkan dalam bentuk pernyataan-pernyataan. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel persepsi guru terhadap KTSP: Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Persepsi Terhadap KTSP Dimensi
Indikator
Pernyataan Positif Negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Visi dan Misi 1. Berorientasi ke depan 2. Dikembangkan bersama oleh seluruh warga sekolah 3. Merupakan perpaduan antara langkah strategis dan sesuatu yang dicita-citakan 4. Dinyatakan dalam kalimat yang padat bermakna 5. Dapat dijabarkan ke dalam tujuan dan indikator keberhasilanya 6. Berbasis nilai 7. Membumi (Kontekstual) Tujuan pendidikan
8. Kematangan diri anak didik sesuai tiap fase perkembangan 9. Kecerdasan, pengetahuan 10. Ketrampilan hidup mandiri 11. Mengikuti pendidikan lanjut
1 2
3 4
5 6 7 8 9 10 11
Kalender pendidikan
12. Rencana sekolah 13. Alokasi Waktu 14. Penetapan Kalender Pendidikan
12 13 14
Struktur dan muatan KTSP
15. Mata pelajaran 16. Muatan lokal 17. Kegiatan Pengembangan diri 18. Pengaturan Beban Belajar 19. Kenaikan Kelas, Penjurusan, dan Kelulusan 20. Pendidikan Kecakapan Hidup 21. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
15 16 17
Silabus
22. Ilmiah 23. Relevan 24. Fleksibel 25. Kontinuitas 26. Konsisten 27. Memadai 28. Aktual dan kontekstual 29. Efektif
19,21,22, 24 25
18 20,23
26
27 28 29 30 31 32 33 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
30. Efisien
Rencana 31. Kompetensi yang dirumuskan Pelaksanaan dalam rencana pelaksanaan Pembelajaran pembelajaran harus jelas; makin konkrit kompetensi makin mudah diamati, dan makin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut. 32. Rencana pelaksanaan pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, dan pembentukan kompetensi peserta didik. 33. Kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran harus menunjang, dan sesuai dengan kompetensi dasar yang akan diwujudkan. 34. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta jelas pencapaiannya. 35. Harus ada koordinasi antar komponen pelaksanaan program sekolah, terutama apabila pembelajaran dilaksanakan secara tim (team teaching) atau dilaksanakan di luar kelas, agar tidak mengganggu jam-jam pelajaran yang lain.
35
36
37
38
39
40
Pengukuran variabel persepsi guru terhadap KTSP didasarkan pada indikator-indikatornya. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen tersaji dalam tabel berikut ini : Tabel 3.2 Skoring Berdasarkan Skala Likert Kriteria Jawaban
Skor Pernyataan
Pernyataan Negatif
Positif Sangat Setuju ( SS )
4
1
Setuju ( S )
3
2
Tidak Setuju ( TS )
2
3
Sangat Tidak Setuju ( STS )
1
4
2. Variabel Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan adalah taraf pendidikan formal terakhir yang diselesaikan guru. Jenjang pendidikan formal guru diklasifikasikan sebagai berikut : a. Program Diploma 1 (D-1)
Skor: 1
b. Program Diploma 2 (D-2)
Skor: 2
c. Program Diploma 3 (D-3)
Skor: 3
d. Program Strata 1 (S1)
Skor: 4
e. Program Pasca sarjana (S2)
Skor: 5
f. Program Doktor (S3)
Skor: 6
3. Variabel Status Kepegawaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Menurut Piet A. Sahertian (1994:10) yang dimaksud dengan status kepegawaian guru adalah kedudukan guru dilihat dari prototype-nya dalam suatu sistem sosial. Pemberian skor untuk variabel status kepegawaian adalah sebagai berikut: a. Guru Tetap Yayasan
Skor
4
b. Guru Negeri
Skor
3
c. Guru Tidak Tetap Yayasan
Skor
2
d. Guru Honorer
Skor
1
4. Variabel Lama Menjalani Profesi Guru Lama menjalani profesi guru adalah lamanya seorang guru dalam menjalani profesi keguruan. Pemberian skor untuk variabel lama menjalani profesi guru adalah sebagai berikut: a. < 1 tahun
Skor 0
b. 1-5 tahun
Skor 1
c. 6-10 tahun
Skor 2
d. 11-15 tahun
Skor 3
e. >15 tahun
Skor 4
E. Populasi Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SD SMP, dan SMA di bawah naungan Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta. Jumlah populasi penelitian ini adalah 160 guru. Berikut ini rinciannya: 1. SD
55 guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
2. SMP
63 guru
3. SMA
42 guru
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Metode ini merupakan
salah satu metode pengumpulan data
dengan menggunakan sejumlah daftar pertanyaan maupun pernyataan yang disusun secara tertulis berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Dalam penelitian kuesioner ini melibatkan responden untuk mengisi dengan jawaban yang sesuai keadaan responden yang sebenarnya. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai persepsi guru terhadap KTSP, tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan lama menjalani profesi guru.
G. Uji Kuesioner a. Pengujian Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan berdasarkan uji korelasi product moment dari Karl Pearson dengan rumus (Suharsimi Arikunto,1998:225): rxy
N (XY ) (X )(Y )
{N X 2 ( X ) 2 }{ N Y 2 (Y ) 2 }
Keterangan : N = Total responden Y = Total item X = Total dari setiap item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
rxy
= Keofisien korelasi antara variabel X dan variabel Y Koefisien
korelasi
yang
diperoleh
dari
hasil
perhitungan
menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Selanjutnya hasil koefisien korelasi ini dibandingkan dengan nilai r korelasi Product Moment pada tabel. Jika hasil rhitung lebih besar dari pada rtabel maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid, dan begitu pula sebaliknya. Uji validitas ini didasrkan pada jawaban responden yang berjumlah 50 di luar populasi penelitian. Derajat kebebasan pada jumlah responden sebanyak 50 adalah sebesar 48 (50-2), sehingga rtabel dari 0,05; 48 = 0,284. Pengujian validitas butir pernyataan dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS 13.0. Hasil pengujian untuk 40 butir pernyataan dari kuesioner tentang persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah sebagai berikut: pada taraf signifikansi 5% dengan db= n-2 diperoleh rtabel sebesar 0,284. Sedangkan nilai r hitung adalah: 0,732 (butir 1); 0,426 (butir 2); 0,513 (butir 3); 0,822 (butir 4); 0,651 (butir 5); 0,386 (butir 6); 0, 691 (butir 7); 0,410 (butir 8); 0,501 (butir 9); 0,491 (butir 10); 0,766 (butir 11); 0,292 (butir 12); 0,442 (butir 13); 0,313 (butir 14); 0,628 (butir 15); 0,288 (butir 16); 0,332 (butir 17); 0,659 (butir 18); 0,486 (butir 19); 0,580 (butir 20); 0,356 (butir 21); 0,290 (butir 22); 0,651 (butir 23); 0,681 (butir 24); 0,343 (butir 25); 0,511 (butir 26); 0,707 (butir 27); 0,391 (butir 28); 0,359 (butir 29); 0,401 (butir 30); 0,668 (butir 31); 0,358 (butir 32); 0,694 (butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
33); 0,472 (butir 34); 0,562 (butir 35); 0,464 (butir 36); 0,370 (butir 37); 0,405 (butir 38); 0,437 (butir 39); 0,436 (butir 40). Mengingat nilai-nilai dari rhitung > rtabel (0,284), maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan tentang persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada rangkuman tabel di bawah ini (lampiran 3, hal 127): Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Validitas No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
rhitung 0,732 0,426 0,513 0,822 0,651 0,386 0,691 0,410 0,501 0,491 0,766 0,292 0,442 0,313 0,628 0,288 0,332 0,659 0,486 0,580 0,356 0,290 0,651 0,681 0,343 0,511 0,707 0,391
rtabel taraf signifikansi 5% 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284
Hasil Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
0,359 0,401 0,668 0,358 0,694 0,472 0,562 0,464 0,370 0,405 0,437 0,436
0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284 0,284
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
b. Pengujian Reliabilitas Kuesioner Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Alat ukur dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut mampu memberikan hasil yang tetap meskipun digunakan kapanpun. Untuk mengetahui koefisien reliabilitas
instrumen,
maka digunakan
rumus
Alpha (Suharsimi
Arikunto,1998:236). 2 k b Rumus : r11 1 2 k 1 t
Dimana : r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan 2 b = jumlah varian butir
t2
= varian
total
Reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach. Jika koefisien nilai alpha > dari 0,60, maka instrumen penelitian tersebut reliabel (dapat dipercaya). Sebaliknya jika nilai alpha <
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
dari 0,60, maka instrumen penelitian tersebut tidak reliabel (Nunally, 1967 dalam Imam Gozhali, 2001:42). Pengujian reliabilitas instrumen penelitian ini didasarkan pada butir-butir pernyataan yang valid. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS 13.0. Dari hasil pengujian instrumen tentang persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan diperoleh nilai alpha 0,937. Nilai alpha tersebut > 0,60. Oleh karena nilai alpha > 0,60 maka kuesioner tersebut dapat dipercaya atau dapat diandalkan sebagai alat ukur.
H. Uji Prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas Untuk
mengetahui
apakah
data
masing–masing
variabel
berdistribusi normal atau tidak maka dilakukan uji normalitas. Pengujian normalitas yang digunakan adalah dengan uji Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov ini digunakan untuk menguji apakah dua sampel berasal dari populasi-populasi yang mempunyai distribusi yang sama atau berbeda. Dasar pengujian ini adalah membandingkan dua distribusi kumulatif dan memfokuskan pada selisih terbesar antara kedua distribusi tersebut dengan rumus (Wahid Sulaiman,2003:37) :
D Max{Sn1 (x ) Sn2 ( X )} Keterangan : Sn1 (x) : fungsi jenjang kumulatif observasi salah satu sampel Sn1 (x) : k/n1 , k adalah banyaknya skor sama atau kurang dari X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Pengambilan keputusan : Jika Asymp. Sig < taraf nyata (0,05) maka Ho ditolak Jika Asymp. Sig > taraf nyata (0,05) maka Ho diterima 2. Uji Homogenitas Pengujian ini digunakan untuk menguji kesamaan varians populasi yang berdistribusi normal, berdasarkan sampel yang telah diambil dari setiap populasi. Ada beberapa metode yang telah ditemukan untuk melakukan pengujian ini. Pengujian yang dipakai adalah uji Bartlett. Uji Bartlett menggunakan statistik chi kuadrat dengan rumus : 2 = (in 10) {B - (ni – 1) log Si 2}
Ada beberapa metode yang telah ditemukan untuk melakukan pengujian ini seperti uji Bartlett (Arikunto, 2000:415). Beberapa satuan yang diperlukan untuk mengerjakan pengujian tes adalah: 1)
Disusun daftar seperti yang disajikan dalam tabel berikut: Tabel 3.4 Uji Bartlett Sampel ke-
Derajat kebebasan
1/dk
S i2
Log Si 2
(dk) Log S i2
1
n1 – 1
1/(n1 – 1)
S 12
Log S 12
(n1-1)Log S12
2
n2 – 1
1/(n2 – 1)
S 22
Log S22
(n1-1)Log S22
K
nk - 1
1/(nk– 1)
S k2
Log Sk 2
(n1-1)Log Sk 2
Jumlah
1 n 1 n 1 1
1
-
n 1LogS i
2 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
2)
Mencari variansi gabungan dari semua sampel dengan rumus : S n 1 / Si 2 ni 1
3)
Mencari satuan B dengan rumus:
B log S 2 4)
n 1 i
Menghitung harga Chi-kuadrat ( 2 ) dengan rumus
2 1n10 B n i 1 log Si 2
Dimana 1n10 = 2,3026 merupakan bilangan tetap yang disebut logaritma asli daripada bilangan 10. Jadi rumus dapat ditulis:
2 2,3026 B n i 1 log Si 2
a) Jika 2 < taraf signifikansi 0,05 maka hipotesis diterima atau tidak ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil. b) Jika 2 > taraf signifikansi 0,05 maka hipotesis ditolak atau terdapat perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil.
I. Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan pengujian normalitas dengan menggunakan SPSS ternyata didapatkan hasil bahwa variabel yang diteliti berdistribusi normal. Sedangkan hasil pengujian homogenitas menunjukkan bahwa varians populasi untuk variabel tingkat pendidikan dan status kepegawaian adalah homogen, serta varians untuk variabel lama menjalani profesi guru adalah tidak homogen. Mengingat prasyarat pengujian hipotesis demikian, maka pengujian hipotesis pertama, kedua, dan ketiga yang semula akan dilakukan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
menggunakan One Way Anova tidak dapat dilanjutkan dan diganti dengan menggunakan statistik nonparametrik, yaitu dengan uji Chi Kuadrat. Chi Kuadrat yang digunakan adalah uji independen antara dua variabel (Sudjana, 1996: 278). Langkah pertama adalah membuat tabel kontingensi B x K, yang dalam daftar tersebut, faktor I terbagi atas B taraf dan faktor II terbagi atas K taraf. Banyak pengamatan yang terjadi karena taraf ke-i faktor ke-I (i= 1,2. …, B) dan taraf ke-j faktor ke-II (j=1,2,3, …, K) akan dinyatakan dengan Oij . Hasilnya diringkas dalam tabel kontingensi B x K sebagai berikut: Tabel 3.5 Daftar Kontingensi B x K Untuk Hasil Pengamatan Terdiri Atas Dua Faktor
1 1
O11
2
O12
E 11
FAKTOR II (B TARAF)
E 21 .
FAKTOR II (K TARAF) 2 K O12 O1K …. E12 E1K O22 O2K …. E22 E2K . .
. B
.
OB1
Jumlah
.
OB2
n10 n20 . . nBO
OBK ….
EB1 Jumlah
n01
E B2 n 02
E BK ….
nOK
n
Untuk menghitung frekuensi yang diharapkan (Eij ) atau frekuensi teoritik setiap sel dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: n io x n oj Eij n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Keterangan: Eij = frekuensi teoritik yang diharapkan nio = jumlah baris ke-i noj = jumlah kolom ke-j n = jumlah semua frekuensi pengamatan Statistik yang digunakan untuk menguji hipotesisnya adalah sebagai berikut:
= 2
B
K
(O ij E ij ) 2
i j j1
E ij
Keterangan :
2 = Chi Kuadrat Oij = frekuensi yang terjadi Eij = frekuensi yang diharapkan Kriteria pengambilan keputusan adalah jika 2 hitung 2 tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi chi kuadrat = (B-1)(K-1) maka Ha1 , Ha2 , dan Ha3 ditolak. Sedangkan jika 2 hitung > 2 tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-1) maka Ha1 , Ha2 , dan Ha3 diterima. Pengujian terhadap hipotesis pertama, kedua, dan ketiga dilakukan dengan menggunakan tabel kontingensi dan dengan menggunakan uji Chi Kuadrat sebagai berikut: 1. Hipotesis I a.
Perumusan hipotesis Ho1: Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan Ha1: Ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
b.
Pengujian Hipotesis Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1). Membuat tabel kontingensi dengan frekuensi yang sesungguhnya Faktor I : Persepsi Guru Terhadap KTSP, kategori : sangat positif, positif, cukup positif, negatif, sangat negatif Faktor II : Tingkat Pendidikan, kategori : D1, D2, D3, S1, S2, S3 Tabel 3.6 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan (Frekuensi Sesungguhnya) Persepsi Guru
Tingkat Pendidikan
Total
Terhadap KTSP
D1
D2
D3
S1
S2
S3
Sangat Positif
a
b
c
d
e
f
ae
Positif
g
h
i
j
k
l
af
Cukup Positif
m
n
o
p
q
r
ag
Negatif
s
t
u
v
w
x
ah
Sangat Negatif
y
z
aa
ab
ac
ad
ai
Total
aj
ak
al
am
an
ao
ap
2). Menghitung frekuensi teoritik/diharapkan dengan rumus: ajae Ea ap
ak ae Eb ap
al ae Ec ap
am ae Ed ap
an ae Ee ap
ao ae Ef ap
ajaf Eg ap
ak af Eh ap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
al af Ei ap
am af Ej ap
an af Ek ap
aoaf El ap
ajag Em ap
ak ag En ap
alag Eo ap
am ag Ep ap
an ag Eq ap
ao ag Er ap
ajah Es ap
ak ah Et ap
al ah Eu ap
am ah Ev ap
an ah Ew ap
ao ah Ex ap
ajai Ey ap
ak ai Ez ap
al ai E aa ap
am ai Eab ap
an ai E ac ap
ao ai Ead ap
3). Memasukkan frekuensi teoritik/diharapkan ke dalam tabel kontingensi: Tabel 3.7 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Persepsi Guru Terhadap KTSP
D1 a
Sangat Positif
D2
Tingkat Pendidikan D3 S1 S2
b
c
Ea g
d
Eb h
e
Ec i
f
Ed j
Total S3 ae
Ee k
Ef l
af
Positif Eg m
Cukup Positif
Eh n
Em s
Ei o
En t
Ej p
Eo u
Ek q
Ep v
El r
ag
Eq w
Er x
ah
Negatif Es y
Sangat Negatif
Et z
Ey
Total
aj
Eu aa
Ez
ak
Ev ab
Eaa
al
Ea b
am
Ew ac
Ex ad
Ea c
an
ai
Ead
ao
ap
4). Menghitung nilai 2 dengan menggunakan rumus:
2 =
(a - E a ) 2 (b - E b )2 (c - E c ) 2 (d E d ) 2 (e E e ) 2 + + + + + Ea Eb Ec Ed Ee (f - E f ) 2 (g - E g ) 2 (h - E h ) 2 (i E i ) 2 ( j E j ) 2 + + + + + Ef Eg Eh Ei Ej (k - E k ) 2 (l - E l ) 2 (m - E m ) 2 ( n E n ) 2 (o E o ) 2 + + + + + Ek El Em En Eo (p - E p ) 2 Ep
+
(q - E q ) 2 Eq
+
(r - E r ) 2 (s E s ) 2 (t E t ) 2 + + + Er Es Et
(u - E u ) 2 (v - E v ) 2 (w - E w ) 2 ( x E x ) 2 (y E y ) + + + + + Eu Ev Ew Ex Ey 2
(z - E z ) 2 (aa - E aa ) 2 (a b - E ab ) 2 (ac E ac ) 2 + + + + Ez E aa E ab E ac (ad E ad ) 2 E ad
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
c.
Penarikan Kesimpulan Kriteria pengambilan keputusan adalah jika 2 hitung 2 tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K1) maka Ha1 ditolak atau tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan. Sedangkan jika 2 hitung > 2 tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-1) maka Ha1 diterima atau ada perbedaan
persepsi
guru
terhadap
kurikulum
tingkat
satuan
pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan. d.
Mengukur Derajat Hubungan Rumus yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan antara tingkat pendidikan dan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan
adalah dengan menggunakan rumus Koefisien
Kontingensi C sebagai berikut (Sudjana, 2000: 282): C
Agar
2 2 n
dapat
diketahui
derajat
hubungannya,
maka
C
harus
dibandingkan dengan Cmaks. yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut (Sudjana, 2000: 282):
Cmaks . Keterangan:
m 1 m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
m adalah harga minimum antara B dan K (yakni minimum antara banyak baris dan banyak kolom). Penarikan kesimpulan adalah dengan melihat harga C kepada Cmaks. Makin dekat harga C kepada Cmaks, maka makin besar derajat asosiasinya atau terdapat hubungan yang cukup besar antara tingkat pendidikan guru dengan persepsinya terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut (Sugiyono, 2004:183): Tabel 3.8 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
2. Hipotesis II a.
Perumusan hipotesis Ho2: Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status kepegawaian Ha2: Ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status kepegawaian
b.
Pengujian Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1). Membuat tabel kontingensi dengan frekuensi yang sesungguhnya Faktor I : Persepsi Guru Terhadap KTSP, kategori : sangat positif, positif, cukup positif, negatif, sangat negatif Faktor II : Status Kepegawaian, kategori : GTY, PNS, GTT, GH Tabel 3.9 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Status Kepegawaian (Frekuensi Sesungguhnya) Persepsi Guru
Status Kepegawaian
Total
Terhadap KTSP
GTY
PNS
GTT
GH
Sangat Positif
a
b
c
d
u
Positif
e
f
g
h
v
Cukup Positif
i
j
k
l
w
Negatif
m
n
o
p
x
Sangat Negatif
q
r
s
t
y
Total
z
aa
ab
ac
ad
2). Menghitung frekuensi teoritik/diharapkan dengan rumus: z u Ea ad
aa u Eb ad
abu Ec ad
ac u Ed ad
z v Ee ad
aa v Ef ad
ab v Eg ad
ac v Eh ad
z w Ei ad
aa w Ej ad
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
ab w Ek ad
ac w El ad
z x Em ad
aa x En ad
ab x Eo ad
ac x Ep ad
z y Eq ad
aa y Er ad
ab y Es ad
ac y Et ad
3). Memasukkan frekuensi teoritik/diharapkan ke dalam tabel kontingensi: Tabel 3.10 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Status Kepegawaian Persepsi Guru Terhadap KTSP Sangat Positif
Status Kepegawaian PNS GTT
GTY a
b
c
Ea e
d
Eb f
Total GH u
Ec g
Ed h
v
Positif Ee
Cukup Positif
i
Ef j
Ei m
Eg k
Ej n
Eh l
w
Ek o
El p
x
Negatif Em
Sangat Negatif Total
q
En r
Eq
z
Eo s
Er
aa
Ep t
y
Es
ab
Et
ac
ad
4). Menghitung nilai 2 dengan menggunakan rumus:
2 =
(a - E a ) 2 (b - E b )2 (c - E c ) 2 (d E d ) 2 (e E e ) 2 + + + + + Ea Eb Ec Ed Ee
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
2 2 (f - E f ) 2 (g - E g ) (h - E h ) 2 (i E i ) 2 ( j E j ) + + + + + Ef Eg Eh Ei Ej
(k - E k ) 2 (l - E l ) 2 (m - E m ) 2 ( n E n ) 2 (o E o ) 2 + + + + + Ek El Em En Eo (p - E p ) 2 Ep c.
+
(q - E q ) 2 Eq
+
(r - E r ) 2 (s E s ) 2 (t E t ) 2 + + Er Es Et
Penarikan Kesimpulan Kriteria pengambilan keputusan adalah jika 2 hitung 2 tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-1) maka Ha2 ditolak atau tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status kepegawaian. Sedangkan jika 2 hitung > 2 tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-1) maka H a2 diterima atau ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status kepegawaian.
d.
Mengukur Derajat Hubungan Rumus yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan antara status
kepegawaian dan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat
satuan pendidikan adalah dengan menggunakan rumus Koefisien Kontingensi C sebagai berikut (Sudjana, 2000: 282): C
2 2 n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Agar
dapat
diketahui
derajat
hubungannya,
maka
C
harus
dibandingkan dengan Cmaks. yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut (Sudjana, 2000: 282):
Cmaks .
m 1 m
Keterangan: m adalah harga minimum antara B dan K (yakni minimum antara banyak baris dan banyak kolom). Penarikan kesimpulan adalah dengan melihat harga C kepada Cmaks. Makin dekat harga C kepada Cmaks, maka makin besar derajat asosiasinya atau terdapat hubungan yang cukup besar antara status kepegawaian guru dengan persepsinya terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut (Sugiyono, 2004:183): Tabel 3.11 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
3. Hipotesis III
Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
a.
Perumusan hipotesis Ho3: Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru. Ha3: Ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru.
b.
Pengujian Hipotesis Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1). Membuat tabel kontingensi dengan frekuensi yang sesungguhnya Faktor I : Persepsi Guru Terhadap KTSP, kategori : sangat positif, positif, cukup positif, negatif, sangat negatif Faktor II : Lama Menjalani Profesi Guru, kategori : < 1 Th, 1 – 5 Th, 6 – 10 Th, 11 – 15 Th, > 15 Th Tabel 3.12 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru (Frekuensi Sesungguhnya) Persepsi Guru Terhadap KTSP
Lama Menjalani Profesi < 1 Th
1-5
6-10
11-15
Th
Th
Th
Total > 15 Th
Sangat Positif
a
b
c
d
e
z
Positif
f
g
h
i
j
aa
Cukup Positif
k
l
m
n
o
ab
Negatif
p
q
r
s
t
ac
Sangat Negatif
u
v
w
x
y
ad
Total
ae
af
ag
ah
ai
aj
2). Menghitung frekuensi teoritik/diharapkan dengan rumus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
ae z Ea aj
af z Eb aj
ag z Ec aj
ah z Ed aj
ai z Ee aj
ae aa Ef aj
af aa Eg aj
ag aa Eh aj
ah aa Ei aj
ai aa Ej aj
ae ab Ek aj
af ab El aj
ag ab Em aj
ah ab En aj
ai ab Eo aj
ae ac Ep aj
af ac Eq aj
ag ac Er aj
ah ac Es aj
ai ac Et aj
ae ad Eu aj
af ad Ev aj
ag ad Ew aj
ah ad Ex aj
ai ad Ey aj
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
3). Memasukkan frekuensi teoritik/diharapkan ke dalam tabel kontingensi:
Tabel 3.13 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru Persepsi Guru Terhadap KTSP
<1 Th a
Sangat Positif
Lama Menjalani Profesi 1-5 6-10 11-15 Th Th Th b
Ea f
c Eb
g
d Ec
h
Total > 15 Th e
z
Ed i
Ee j
aa
Positif Ef k
Cukup Positif
Eg l
Ek p
Eh m
El q
Ei n
Em r
Ej o
ab
En s
Eo t
ac
Negatif Ep u
Sangat Negatif
Eq v
Eu
Total
Ev
ae
Er w
af
Es x
Ew
ag
Et y
ad
Ex
ah
Ey
ai
aj
4). Menghitung nilai 2 dengan menggunakan rumus: (a - E a ) 2 (b - E b )2 (c - E c ) 2 (d E d ) 2 (e E e ) 2 = + + + + + Ea Eb Ec Ed Ee 2
(f - E f ) 2 (g - E g ) 2 (h - E h ) 2 (i E i ) 2 ( j E j ) 2 + + + + + Ef Eg Eh Ei Ej (k - E k ) 2 (l - E l ) 2 (m - E m ) 2 ( n E n ) 2 (o E o ) 2 + + + + + Ek El Em En Eo (p - E p ) 2 Ep
+
(q - E q ) 2 Eq
+
(r - E r ) 2 (s E s ) 2 (t E t ) 2 + + + Er Es Et
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
(u - E u ) 2 (v - E v ) 2 (w - E w ) 2 ( x E x ) 2 (y E y ) + + + + Eu Ev Ew Ex Ey c.
2
Penarikan Kesimpulan Kriteria pengambilan keputusan adalah jika 2 hitung 2 tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-1) maka Ha3 ditolak atau tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani status kepegawaian. Sedangkan jika 2 hitung > 2 tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-1) maka Ha3 diterima atau ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru.
d.
Mengukur Derajat Hubungan Rumus yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan antara lama menjalani profesi guru dan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah dengan menggunakan rumus Koefisien Kontingensi C sebagai berikut (Sudjana, 2000: 282): C
Agar
2 2 n
dapat
diketahui
derajat
hubungannya,
maka
C
harus
dibandingkan dengan Cmaks. yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut (Sudjana, 2000: 282):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Cmaks .
m 1 m
Keterangan: m adalah harga minimum antara B dan K (yakni minimum antara banyak baris dan banyak kolom). Penarikan kesimpulan adalah dengan melihat harga C kepada Cmaks. Makin dekat harga C kepada Cmaks, maka makin besar derajat asosiasinya atau terdapat hubungan yang cukup besar antara lama menjalani profesi guru dengan persepsinya terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut (Sugiyono, 2004:183): Tabel 3.14 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Yayasan Pangudi Luhur Republik Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau dan tiga ribu lebih pulau diantaranya dihuni penduduk dengan berbagai macam suku dan budaya. Semenjak pergolakan dan kerusuhan perang dunia ke-2 dan perebutan perang kemerdekaan,
problem
pengajaran
dan
pendidikan
menjadi
sangat
memprihatinkan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dekrit Perfectae Caritatis nomor 2 mendesak agar warisan berharga dalam kebiaraaan tetap dipertahankan, terutama sekali dalam karya pendidikan dan pengajaran. Berawal pada tahun 1952, sekolah-sekolah dibawah naungan Yayasan Kanisius yang didalamnya berkarya para Bruder FIC bertambah banyak, hingga mengalami kesulitan dalam pengelolaan terutama dari segi finansial. Akhirnya sejumlah sekolah dan asrama ditanggung konggresi FIC, sekaligus menjadi titik awal menuju tanggungjawab sendiri. Dua tahun kemudian didirikanlah Yayasan Pangudi Luhur, tepatnya pada tanggal 6 Oktober 1954 dengan akta notaris, yang dirumuskan dalam rapat dewan oleh Br. Petrus Claver, sekaligus penyerahan sekolah-sekolah yang ditanggung FIC kepada Yayasan Pangudi Luhur sesuai dengan SK Kementrian pada tanggal 1 Agustus 1955. Dalam waktu yang singkat nama “Pangudi Luhur” sudah terkenal dan mempunyai reputasi yang cukup baik Pada tahun 1958, Br. Leonardus menjabat sebagai pimpinan Badan Pengurus Yayasan Pangudi
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Luhur dan berkantor di bekas pastoran dan rumah yavenat, disinilah kantor Yayasan Pangudi Luhur didirikan.. Pada tahun 1958, Br. Leonardus menjabat sebagai pimpinan Badan Pengurus Yayasan Pangudi Luhur dan berkantor di bekas pastoran dan rumah yavenat, disinilah kantor Yayasan Pangudi Luhur didirikan. Br. Leonardo bertugas dibantu oleh beberapa pegawai dari sekolah, mencari penyelesaian kesulitan, menangani keluhan, konflik dan keberatan sehingga banyak menuntut perhatian, lebih-lebih sekolah Pangudi Luhur bertambah banyak. Meskipun begitu, Br. Leonardo tidak selalu menikmati penghargaan atas jasanya. Dengan pengertiannya yang cerdas ia mampu melihat dengan jelas mana kekurangan dalam pengajaran pada umumnya, dan ia sungguh berusaha meskipun dengan hasil yang sangat sedikit agar sekolah Pangudi luhur menjadi lebih baik dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Pada tahun 1073, Br. Leonardo pindah ke Yogyakarta. Kantor Yayasan Pangudi Luhur diambil alih oleh Br. Cajetanus Wiyarsoatmaja. Ia melanjutkan kebijakan Br. Leonardo dan dibantu Br. Ignatius Ngadiso hingga tahun 1980 dan kepemimpinan Kantor Yayasan Pangudi Luhur diserahterimakan pada Br. Antherus Sutrisno. Dengan kebijakan yang luwes, dan menitikberatkan unsur-unsur yang tidak begitu dipentingkan oleh orang Eropa serta lebih rasional pandangannya. Sebagai seorang berpendidikan akademis (Drs) disertai pendidikan di East Asian Pastoral Institute, Manila serta pengalaman praktek di sekolah-sekolah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
ia berusaha memperbaiki mutu sekolah yang masih kurang dalam beberapa hal. Ia menaruh perhatian pada Katekese di sekolah-sekolah. Tak dapat disangkal perkembangan Pendidikan Pangudi Luhur sangat pesat semenjak dipegang tanduk kepemimpinannya oleh kalangan akademis, terlebih lagi dilanjutkan kepemimpinan baru oleh Br. Dr. Martinus T.H, Br. Drs. Anton Hadiwardaya , Br. Drs. Heribertus Sumarjo MM (th. 1996 – 2001), dan kembali Kantor Yayasan Pangudi Luhur dipercayakan kembali pada Br. Antherus Sutrisno hingga sekarang.
B. Visi dan Misi Yayasan Pangudi Luhur 1. Visi Yayasan Pangudi Luhur a. Yayasan Pangudi Luhur merupakan komunitas iman yang berpusat pada Yesus Kristus. Komunitas Iman tersebut ditandai dengan semangat persaudaraan sejati, kemitraan, menanggung karya perutusan bersama, mengembangkan komunikasi, dan berpihak kepada yang lemah. b. Yayasan Pangudi Luhur merupakan lembaga pendampingan kaum muda untuk berkembang menjadi seorang pribadi yang berkualitas tinggi, beriman, berwatak dan berbudi pekerti luhur. 2. Misi Yayasan Pangudi Luhur Untuk bisa mencapai cita-cita yang termaktub dalam rumusan Visi diatas, dirumuskan upaya-upaya konkret sebagai berikut: a. Misi 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
1) Menghidupkan dan mengembangkan unit kerja sebagai komunitas iman dan persaudaraan sejati 2) Meningkatkan peranan mitra kerja dengan melaksanakan shared mission yaitu menanggung karya perutusan bersama. 3) Menangani Karya Kerasulan Pendidikan Yayasan Pangudi Luhur secara profesional, realistis, kritis, dan kontekstual. 4) Meningkatkan dan mengembangkan komunikasi secara formal dan informal antara Yayasan Pangudi Luhur dan Bruder serta Instansi terkait. 5) Mengupayakan pelaksanaan Karya Kerasulan Pendidikan Yayasan Pangudi Luhur dengan tetap memberikan perhatian istimewa kepada kaum miskin dan kekurangan, yang tersingkir dan yang cacat, yang lemah dan terlupakan, dan mereka yang kurang mengalami cinta. b. Misi 2 Mengupayakan pelaksanaan Karya Kerasulan Pendidikan Yayasan Pangudi Luhur sebagai karya pendampingan kaum muda untuk berkembang menjadi seorang pribadi yang berkualitas tinggi, beriman, berwatak, dan berbudi pekerti luhur, dengan terlaksananya kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang bermutu, terencana, tertib, disiplin, konsisten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
C. Daftar Sekolah-Sekolah Yayasan Pangudi Luhur Cabang Yogyakarta Tabel 4.1 Daftar Sekolah-Sekolah Yayasan Pangudi Luhur Cabang Yogyakarta Nama Sekolah TK - SD Pangudi Luhur TK- SD Pangudi Luhur III SD PL Kalirejo SD PL Sedayu SD - SMP Pangudi Luhur SMP PL Moyudan SMP PL Sedayu SMP Pangudi Luhur SMA Pangudi Luhur SMA PL Sedayu
Alamat Jl. P. Senopati 18 Yogyakarta Boro, Kulonprogo, Yogyakarta Boro, Kulonprogo, Yogyakarta Pos Sedayu, Bantul, Yogyakarta Boro, Kulonprogo, Yogyakarta Kaliduren, Sleman, Yogyakarta Pos Sedayu, Bantul, Yogyakarta Jl. Timoho II Yogyakarta Jl. P. Senopati 18 Yogyakarta Pos Sedayu, Bantul, Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2007. Subjek penelitian ini adalah guru-guru pada sekolah-sekolah milik Yayasan Pangudi Luhur Cabang Yogyakarta. Sekolah-sekolah tersebut adalah SD Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, SD Pangudi Luhur 2 Yogyakarta, SD Pangudi Luhur 3 Yogyakarta, SD Pangudi Luhur 4 Yogyakarta, SD Pangudi Luhur 1 Boro, SD Pangudi Luhur 3 Boro, SD Pangudi Luhur Sedayu, SMP Pangudi Luhur Yogyakarta, SMP Pangudi Luhur Sedayu, SMP Pangudi Luhur Moyudan, SMP Pangudi Luhur Boro, SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, dan SMA Pangudi Luhur Sedayu. Jumlah responden penelitian ini adalah 130 guru. Berikut ini disajikan tabel mengenai responden dari masing-masing sekolah Tabel 5.1 Sebaran Responden Penelitian Nama Sekolah
Sampel
Tidak Kembali
Rusak
Gagal
Responden
30
4
-
-
26
SD PL Sedayu
9
-
-
-
9
SD PL 1 Boro
8
-
-
-
8
SD PL 3 Boro
8
-
-
-
8
SMP PL Yogyakarta
28
2
-
-
26
SMP PL Sedayu
12
-
-
-
12
SMP PL Moyudan
13
-
-
-
13
SMP PL Boro
10
1
1
SD PL 1 Yogyakarta *) SD PL 2 Yogyakarta *) SD PL 3 Yogyakarta *) SD PL 4 Yogyakarta *)
73
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
SMA PL Sedayu
21
-
-
1
20
SMA PL Yogyakarta
21
-
-
21
0
Jumlah
160
7
1
22
130
*) Berada dalam satu koordinasi
Respon rate =
130 x100% 81,25% 160
Berikut ini disajikan deskripsi data variabel-variabel penelitian ini. 1. Deskripsi Responden Penelitian a. Tingkat Pendidikan Guru Tabel 5.2 Deskripsi Responden Menurut Tingkat Pendidikan Guru
L
P
L
P
Pendidikan Guru D3 S1 L P L P
1
-
4
1
-
1
4
15
-
-
-
-
26
SD PL Sedayu
1
1
1
4
-
-
1
1
-
-
-
-
9
SD PL 1 Boro
-
-
2
4
-
-
1
1
-
-
-
-
8
SD PL 3 Boro
-
2
1
3
-
-
-
2
-
-
-
-
8
SMP PL Yogyakarta
2
-
-
-
3
-
8
13
-
-
-
-
26
SMP PL Sedayu
-
-
-
-
1
-
4
6
-
1
-
-
12
SMP PL Moyudan
2
-
-
-
1
-
6
4
-
-
-
-
13
SMP PL Boro
-
-
-
-
1
1
4
2
-
-
-
-
8
SMA PL Sedayu
-
-
-
-
1
-
12
7
-
-
-
-
20
SMA PL Yogyakarta
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
JUMLAH
6
3
8
12
7
2
40
51
-
1
-
-
130
Sekolah SD PL 1 Yogyakarta *) SD PL 2 Yogyakarta *) SD PL 3 Yogyakarta *)
D1
D2
S2
S3
Jml
L
P
L
P
SD PL 4 Yogyakarta *)
*) Berada dalam satu koordinasi
Tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa responden dengan tingkat pendidikan D1 ada 9 responden (6 laki-laki dan 3 perempuan), D2 ada 20 responden (8 laki-laki dan 12 perempuan), D3 ada 9 responden (7 laki-laki dan 2 perempuan), S1 ada 91 responden (40 laki-laki dan 51 perempuan), S2 ada 1 responden (1 perempuan), serta tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
responden dengan tingkat pendidikan S3. Dengan demikian, sebagian besar responden dari penelitian ini memiliki latar belakang tingkat pendidikan S1. b. Status Kepegawaian Guru Tabel 5.3 Deskripsi Responden Menurut Status Kepegawaian Guru
L
P
Status Kepegawaian GN GTT L P L P
5
13
4
3
-
-
-
2
26
SD PL Sedayu
1
2
3
2
-
1
1
-
9
SD PL 1 Boro
2
2
-
1
1
-
-
2
8
SD PL 3 Boro
1
4
-
-
-
1
-
2
8
SMP PL Yogyakarta
9
9
3
2
-
1
1
1
26
SMP PL Sedayu
4
3
-
2
1
1
-
-
12
SMP PL Moyudan
5
2
5
2
-
-
-
-
13
SMP PL Boro
2
1
-
2
1
-
2
-
8
SMA PL Sedayu
5
1
6
2
1
2
-
1
20
GTY
Sekolah
GH
Jml
L
P
SD PL 1 Yogyakarta *) SD PL 2 Yogyakarta *) SD PL 3 Yogyakarta *) SD PL 4 Yogyakarta *)
SMA PL Yogyakarta JUMLAH
-
-
-
-
-
-
-
-
0
34
37
21
16
4
6
4
8
130
*) Berada dalam satu koordinasi
Tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa responden dengan status guru tetap yayasan ada 71 responden (34 laki-laki dan 37 perempuan), guru negeri ada 37 responden (21 laki-laki dan 16 perempuan), guru tidak tetap ada 10 responden (4 laki-laki dan 6 perempuan), dan guru honorer ada 12 responden (4 laki-laki dan 8 perempuan). Dengan demikian, sebagian besar responden dari penelitian ini memiliki latar belakang status kepegawaian sebagai guru tetap yayasan. c. Lama Menjalani Profesi Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Tabel 5.4 Deskripsi Responden Menurut Lama Menjalani Profesi Guru <1 th L P
Lama Menjalani Profesi Guru 1-5 th 6-10 th 11-15 th L P L P L P
>15 th L P
Jml
-
-
-
9
26
SD PL Sedayu
-
1
-
SD PL 1 Boro
-
-
1
SD PL 3 Boro
-
-
-
SMP PL Yogyakarta
-
-
1
SMP PL Sedayu
-
-
SMP PL Moyudan
-
-
SMP PL Boro
-
SMA PL Sedayu SMA PL Yogyakarta JUMLAH
Sekolah SD PL 1 Yogyakarta *) SD PL 2 Yogyakarta *) SD PL 3 Yogyakarta *)
6
-
1
2
2
6
-
-
1
1
-
6
-
9
2
2
-
1
-
-
3
8
2
-
1
-
2
1
2
8
4
-
3
5
1
5
4
26
2
4
1
-
1
-
1
3
12
1
2
-
-
1
-
6
2
13
-
2
-
2
-
1
-
1
3
8
-
1
1
4
1
1
5
-
7
-
20
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
2
8
24
6
7
17
5
35
26
130
SD PL 4 Yogyakarta *)
*) Berada dalam satu koordinasi
Tabel 5.4 di atas menunjukkan bahwa responden dengan lama menjalani profesi guru kurang dari satu tahun ada 2 responden (2 perempuan), antara 1-5 tahun ada 32 responden (8 laki-laki dan 24 perempuan), 6-10 tahun ada 13 responden (6 laki-laki dan 7 perempuan), 11-15 tahun ada 22 responden (17 laki-laki dan 5 perempuan), dan lebih dari 15 tahun ada 61 responden (35 laki-laki dan 26 perempuan). Dengan demikian, sebagian besar responden dari penelitian ini memiliki latar belakang lama menjalani profesi sebagai guru lebih dari 15 tahun. 2. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dapat dijelaskan dalam tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Tabel 5.5 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Skor Frekuensi 137 – 160 50 119 – 136 65 107 – 118 15 95 -106 0 < 95 0 Jumlah 130 Sumber : Data Penelitian
Persentase 38,46 % 50 % 11,54 % 0% 0% 100%
Interpretasi Penilaian Sangat Positif Positif Cukup Positif Negatif Sangat Negatif
Tabel 5.5 di atas menunjukkan bahwa persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan pada sekolah-sekolah di bawah naungan Yayasan Pangudi Luhur dikategorikan sangat positif sebanyak 50 guru atau 38, 46%, guru yang memiliki persepsi positif sebanyak 65 guru atau 50 %, guru yang memiliki persepsi cukup positif sebanyak 15 guru atau 11,54 % dan tidak ada guru yang memiliki persepsi negatif ataupun sangat negatif terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian memiliki persepsi positif. Hal ini didukung dengan hasil perhitungan nilai mean 132,40; median 134,50 dan modus 132 (lampiran 5, hal 140). a. Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan. Tabel 5.6 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Tingkat Pendididkan Kriteria
D1
D2
D3
S1
S2
S3
Total
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Sangat Positif
-
-
-
-
-
-
49
37,69
1
0,77
-
-
50
38,46
Positif
3
2,31
13
10
7
5,39
42
32,31
-
-
-
-
65
50
C ukup Positif
6
4,62
7
5,39
2
1,54
-
-
-
-
-
-
15
11,54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
N egatif
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Sangat N egatif
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9
6,92
20
15,39
9
6,92
91
70
1
0,77
-
-
130
100
Juml ah
Sumber : Data Penelitian Tabel 5.6 menunjukkan bahwa ditinjau dari tingkat pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut: 1) D1 terdapat sebanyak 3 guru (2,31 %) memiliki persepsi positif dan 6 guru (4,62 %) memiliki persepsi cukup positif; 2) D2 terdapat sebanyak 13 guru (10%) memiliki persepsi positif dan 7 guru (5,39 %) memiliki persepsi cukup positif; 3) D3 terdapat sebanyak 7 guru (5,39 %) memiliki persepsi positif dan 2 orang guru (1,54 %) memiliki persepsi cukup positif; 4) S1 terdapat sebanyak 49 guru (37,69 %) memiliki persepsi positif, dan 42 orang guru (32,31 %) memiliki persepsi positif, 5) S2 terdapat 1 guru (0,77 %) yang memiliki persepsi sangat positif. Hal ini didukung dengan hasil perhitungan nilai mean 132,40; median 134,50 dan modus 132 (lampiran 5, hal 140). b. Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status kepegawaian. Tabel 5.7 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Status Kepegawaian. Kriteria
GTY
PNS
Status Guru GTT Jml % 3 2,31
Jml 40
% 30,77
Jml 6
% 4,62
Positif
24
18,46
24
18,46
7
Cukup Positif
7
5,39
7
5,39
Negatif
-
-
-
-
Sangat Positif
GH
Total
Jml 1
% 0,77
Jml 50
% 38,46
5,39
10
7,69
65
50
-
-
1
0,77
15
11,54
-
-
-
-
-
-
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Sangat Negatif Jumlah
-
-
-
-
71
54,62
37
28,46
10
7,69
-
-
-
-
12
9,23
130
100
Sumber : Data Penelitian Tabel 5.7 menunjukkan bahwa ditinjau dari status kepegawaian dapat diuraikan sebagai berikut: 1) GTY terdapat sebanyak 40 guru (30,77 %) memiliki persepsi sangat positif, 24 guru (18,46 %) memiliki persepsi positif dan 7 guru (5,39 %) memiliki persepsi positif; 2) PNS terdapat sebanyak 6 guru (4,62%) memiliki persepsi sangat positif, 24 guru (18,46 %) memiliki persepsi positif, dan 7 guru (5,39%) memiliki persepsi cukup positif; 3) GTT terdapat sebanyak 3 guru (2,31 %) memiliki persepsi sangat positif dan 7 orang guru (5,39%) memiliki persepsi positif; 4) GH terdapat sebanyak 1 guru (0,77 %) memiliki persepsi sangat positif, 10 guru (7,69 %) memiliki persepsi positif, dan 1 orang guru (0,77 %) memiliki persepsi cukup positif. Hal ini didukung dengan hasil perhitungan nilai mean 132,40; median 134,50 dan modus 132 (lampiran 5, hal 140). c. Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru. Tabel 5.8 Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru. Kriteria Sangat Positif
< 1 Th Jml % -
1 – 5 Th Jml % 9 6,92
Lama Menjalani Profesi Guru 6 – 10 Th 11 – 15 Th Jml % Jml % 6 4,63 14 10,77
> 15 Th Jml % 21 16,15
Jml 50
Total % 38,46
Positif
1
0,77
22
16,92
7
5,39
7
5,39
28
21,54
65
50
Cukup Positif
1
0,77
1
0,77
-
-
1
0,77
12
9,23
15
11,54
Negatif
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Sangat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Negatif Jumlah
2
1,54
32
24,62
13
10
22
16,93
61
46,92
130
100
Sumber : Data Penelitian Tabel 5.8 menunjukkan bahwa ditinjau dari lama menjalani profesi guru dapat diuraikan sebagai berikut: 1) < 1 tahun terdapat sebanyak 1 guru (0,77%) memiliki persepsi positif dan 1 guru (0,77 %) memiliki persepsi cukup positif; 2) 1 – 5 tahun terdapat sebanyak 9 guru (6,92 %) memiliki persepsi sangat positif, 22 guru (16,92 %) memiliki persepsi positif, dan 1 guru (0,77 %) memiliki persepsi cukup positif; 3) 6 -10 tahun terdapat sebanyak 6 guru (4,63%) memiliki persepsi sangat positif, 7 guru (5,39%) memiliki persepsi positif, 4) 11 – 15 tahun terdapat sebanyak 14 guru (10,77 %) memiliki persepsi sangat positif, 7 orang guru (5,39 %) memiliki persepsi positif, dan 1 orang guru (0,77 %) memiliki persepsi cukup positif; 5) > 15 Tahun terdapat 21 guru (16,15 %) yang memiliki persepsi sangat positif, 28 guru (21,54 %) memiliki persepsi positif, dan 12 guru (9,23 %) memiliki persepsi cukup positif. Hal ini didukung dengan hasil perhitungan nilai mean 132,40; median 134,50 dan modus 132 (lampiran 5, hal 140).
B. Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau tidaknya variabel tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan lama menjalani profesi guru. Uji normalitas dalam penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program komputer SPSS 13. Hasil pengujian tersebut adalah sebagai berikut: 1). Tingkat Pendidikan Tabel 5.9 Hasil Pengujian Normalitas (Variabel Tingkat Pendidikan) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test D1 N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute
Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
9
D2 20
D3
116,67
119,70
4,583
4,169
9 121,8 9 3,655
S1/S2 92
,164
,101
,290
,092
,164 -,154
,101 -,087
,197 -,290
,092 -,055
,492 ,969
,452 ,987
,870 ,436
,879 ,422
137,73 6,123
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari tabel 5.9 di atas, dapat diketahui nilai asymptotic significance (asymp. Sig) untuk distribusi data variabel tingkat pendidikan dengan tingkat pendidikan D1 adalah 0,969; D2=0,987; D3=0,436 dan S1 – S2=0,422 yang berarti lebih besar dari alpha (α) = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk tingkat pendidikan adalah normal. 2). Status Kepegawaian Tabel 5.10 Hasil Pengujian Normalitas (Variabel Status Kepegawaian) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test GH N Normal Parameters(a,b)
Mean Std. Deviation
Most Extreme
Absolute
GTT
PNS
GTY
12
10
37
71
126,75
131,70
128,97
135,24
7,175 ,116
6,717 ,159
9,400 ,140
10,371 ,140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
,116
,108
,105
,092
-,101 ,402
-,159 ,501
-,140 ,850
-,140 1,181
,997
,963
,465
,123
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari tabel 5.10 di atas, dapat diketahui nilai asymptotic significance (asymp. Sig) untuk distribusi data variabel status kepegawaian dengan status kepegawaian guru honorer adalah 0,997; guru tidak tetap=0,963; guru negeri=0,465 dan guru tetap yayasan=0,123 yang berarti lebih besar dari alpha (α) = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk status kepegawaian adalah normal. 3). Lama Menjalani Profesi Tabel 5.11 Hasil Pengujian Normalitas (Variabel Lama Menjalani Profesi Guru) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Mean Parameters(a,b) Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
< 1 Th dan 1 -5 Th 34
6 – 10 Th
11 – 15 Th
> 15 Th
13
21
62
131,15
134,92
137,33
130,89
7,735
9,827
6,916
11,593
,162
,119
,233
,114
,074 -,162 ,942 ,337
,118 -,119 ,427 ,993
,155 -,233 1,068 ,204
,114 -,090 ,894 ,401
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Dari tabel 5.11 di atas, dapat diketahui nilai asymptotic significance (asymp. Sig) untuk distribusi data variabel lama menjalani profesi guru dengan lama menjalani profesi guru kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
dari 1 tahun dan 1-5 tahun adalah 0,337; 6-10 tahun=0,993; 11- 15 tahun=0,204 dan lebih dari 15 tahun=0,401 yang berarti lebih besar dari alpha (α) = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk lama menjalani profesi guru adalah normal. b. Uji Homogenitas Pengujian ini digunakan untuk menguji kesamaan varians populasi yang berdistribusi normal, berdasarkan sampel yang telah diambil dari setiap populasi. Pengujian yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji Bartlett. 1).
Pengujian Homogenitas untuk variabel tingkat pendidikan Di bawah ini disajikan data yang digunakan dalam uji Bartlett: Tabel 5.12 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett (Variabel Tingkat Pendidikan) Sampel 1 2 3 4 Jumlah ()
dk 8 19 8 90 125
1/(dk) 0,125 0,052632 0,125 0,011111 0,313743
s2i 21,7778 17,379 13,3611 37,6012
log
s 2i
1,338 1,24 1,1258 1,5752
(dk) log
s2i
10,704 23,56 9,0064 141,768 185,0384
Dari tabel tersebut kemudian dicari variansi gabungan untuk variabel tingkat pendidikan: s2
=
8(21,7778) 19(17,379) 8(13,3611) 90(37,6012) 8 19 8 90
=
3995,42 125
= 31,96336
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
log s2
= log 31,9634 = 1,5047
Mencari nilai B: B
= (1,5047)(125) = 188,0875
Mencari nilai Chi Kuadrat (2): Chi Kuadrat (2)
= 2,3026 (188,0875-185,0384) = 7,0209
Menarik kesimpulan: Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 3 didapat 2(0,95)(3) = 7,81. Karena 2hitung = 7,0209 < 2tabel = 7,81, maka hipotesis diterima atau tidak ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil (varian homogen). 2).
Pengujian Homogenitas untuk variabel status kepegawaian Di bawah ini disajikan data yang digunakan dalam uji Bartlett: Tabel 5.13 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett (Variabel Status Kepegawaian) Sampel
dk 1 2 3 4
70 36 9 11
1/(dk) 0,014286 0,027778 0,111111 0,090909
Jumlah ()
126
0,244084
s2i 107,556 88,36 45,122 51,477
log
s2i
2,0316 1,9463 1,6543 1,7116
(dk) log
s2i
142,212 70,0668 14,8887 18,8276 245,9951
Dari tabel tersebut kemudian dicari variansi gabungan untuk variabel status kepegawaian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
s2
=
70(107,556) 36(88,36) 9(45,122) 11(51, 477) 70 36 9 11
=
11682,23 126
= 92,7161 log s2
= log 92,7161 = 1,9672
Mencari nilai B: B
= (1,9672)(126) = 247,8672
Mencari nilai Chi Kuadrat (2): Chi Kuadrat (2)
= 2,3026 (247,8672-245,9951) = 4,3107
Menarik kesimpulan: Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 3 didapat 2(0,95)(3) = 7,81. Karena 2 hitung 4,3107 < 2 tabel = 7,81, maka hipotesis diterima atau tidak ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil (varian homogen). 3).
Pengujian Homogenitas untuk variabel lama menjalani profesi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Di bawah ini disajikan data yang digunakan dalam uji Bartlett: Tabel 5.14 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett (Variabel Lama Menjalani Profesi Guru) Sampel
dk
1 2 3 4 5 Jumlah ()
1/(dk)
1 30 12 20 62 125
1 0,033333 0,083333 0,05 0,016129 1,182796
si2 220,5 51,8645 96,5769 47,8333 132,2489
log
s 2i
2,3434 1,7149 1,9849 1,6797 2
(dk) log
s 2i
2,3434 51,447 23,8188 33,594 131,5268 242,73
Dari tabel tersebut kemudian dicari variansi gabungan untuk variabel lama menjalani profesi guru: s2
=
1(220,5) 30(51,8645) 12(96,5769) 20(47,8333) 62(132,2489) 1 30 12 20 62
=
12091,46 125
= 96,7317 log s2
= log 96,7317 = 1,9856
Mencari nilai B: B
= (1,9856)(125) = 248,2
Mencari nilai Chi Kuadrat (2): Chi Kuadrat (2)
= 2,3026 (248,2-242,73) = 12,5952
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Menarik kesimpulan: Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 4 didapat 2(0,95)(4) = 9,49. Karena 2hitung 12,5952 > 2tabel = 9,49, maka hipotesis ditolak atau ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil. Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi Kuadrat dengan dk=3 untuk variabel tingkat pendidikan dan status kepegawaian didapat 2tabel = 7,81 serta 2hitung untuk variabel tingkat pendidikan adalah 7,0209 dan 2hitung untuk variabel status kepegawaian adalah 4,3107 yang berarti lebih kecil dari 2tabel , maka hipotesis diterima atau tidak ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil (varian homogen). Sedangkan untuk variabel lama menjalani guru dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 4 didapat 2(0,95)(4) = 9,49. Karena 2hitung =12,5952 lebih besar dari 2tabel = 9,49, maka hipotesis ditolak atau ada perbedaan variansi antara sampelsampel yang diambil. Hasil pengujian normalitas menunjukkan bahwa untuk variabel tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan lama menjalani profesi guru berdistribusi
normal.
Sedangkan
hasil
pengujian
homogenitas
menunjukkan variabel tingkat pendidikan dan status kepegawaian memiliki varians homogen dan variabel lama menjalani profesi guru memiliki varians tidak homogen. Oleh karena hasil pengujian prasyarat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
analisis menunjukkan kondisi demikian, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan berdasarkan statistik nonparametrik (Chi Square).
2. Uji Hipotesis Penulis menggunakan uji Chi Square untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. a. Pengujian Hipotesis I 1). Rumusan Hipotesis Ho:
Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan
Ha1:
Ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan
2). Uji Hipotesis Di bawah ini akan disajikan tabel dari data penelitian: Tabel 5.15 Data Penelitian Tentang Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Persepsi Guru Terhadap KTSP P/SP CP/N/SN Total
Tingkat Pendidikan D1/D2/D3 S1/S2/S3 23 89 15 3 38 92
Total 112 18 130
Dari data tersebut kemudian dihitung frekuensi teoritik, yaitu sebagai berikut: 38112 Ea = 32,738 130
92 112 Eb = 79,261 130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
3818 Ec = 5,261 130
92 18 Ed = 12,738 130
Kemudian dari data penelitian tentang variabel tingkat pendidikan dan perhitungan frekuensi teoretik dapat disusun tabel hasil gabungannya (tabel kontingensi) yaitu sebagai berikut: Tabel 5.16 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Persepsi Guru Terhadap KTSP 23
Tingkat Pendidikan D1/D2/D3 S1/S2/S3 89
Total 112
P/SP
32,738 15
79,261 3
18
CP/N/SN
5,261 Total
38
12,738 92
130
Kemudian dari tabel kontingensi tersebut dapat dihitung 2 , yaitu:
2 =
( 23 32,738) 2 (89 79,261) 2 (15 5,261) 2 + + + 32,738 79,261 5, 261 (3 12,738) 2 12,738
= 2,8966 + 1,1967 + 18,0285 + 7,4446 = 29,5664 3). Penarikan Kesimpulan Pada α= 0,05 dan dk = (2-1)(2-1) = 1, maka berdasar daftar Chi Kuadrat didapat 2 tabel = 3,84. Nilai 2 tabel ini lebih rendah dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
2 hitung = 29,5664 dengan demikian Ha1 diterima. Oleh karena itu maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan. 4). Mengukur derajat hubungan (koefisien kontingensi C) Menghitung nilai C: C
=
29,5664 ( 29,5664 130)
= 0,4305
Menghitung nilai Cmaks.: Cmaks. =
2 1 2
= 0,7071
Dengan membandingkan C = 0,4305 dan Cmaks. = 0,7071, tampak hasil yang ditunjukkan adalah sebesar 0,6088. Nilai tersebut terkategorikan kuat. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa terdapat derajat hubungan yang kuat antara tingkat pendidikan guru dengan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. b. Pengujian Hipotesis II 1). Rumusan Hipotesis Ho:
Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status kepegawaian
Ha2:
Ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status kepegawaian
2). Uji Hipotesis Di bawah ini akan disajikan tabel dari data penelitian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Tabel 5.17 Data Penelitian Tentang Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Status Kepegawaian Persepsi Guru Terhadap KTSP SP P CP/N/SN Total
Status Kepegawaian GTY PNS/GTT/GH 40 10 24 41 7 8 71 59
Total 50 65 15 130
Dari data tersebut kemudian dihitung frekuensi teoritik, yaitu sebagai berikut: 7150 Ea = 27,308 130
59 50 Eb = 22,692 130
7165 Ec = 35,5 130
4165 Ed = 20,5 130
7115 Ee = 8,192 130
59 15 Ef = 6,807 130
Kemudian dari data penelitian tentang variabel status kepegawaian dan perhitungan frekuensi teoretik dapat disusun tabel hasil gabungannya (tabel kontingensi) yaitu sebagai berikut: Tabel 5.18 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Status Kepegawaian Persepsi Guru Terhadap KTSP
Status Kepegawaian GTY PNS/GTT/GH
Total
10
50
40
SP 27,308 24
22,692 41
65
P 35,5
CP/N/SN
7
20,5 8
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
8,192
Total
71
6,807
59
130
Kemudian dari tabel kontingensi tersebut dapat dihitung 2 , yaitu:
( 40 27,308) 2 (10 22,692) 2 (24 35,5) 2 (41 20,5) 2 = + + + 27,308 22,692 35,5 20,5 2
+
(7 8,192) 2 (8 6,807) 2 + 8,192 6,807
= 5,8989 + 7,0988 + 3,7254 + 20,5 + 0,1735 + 0,2091 = 37,6057 3). Penarikan Kesimpulan Pada α= 0,05 dan dk = (2-1)(3-1) = 2, maka berdasar daftar chi kuadrat didapat 2 tabel = 5,99. Nilai 2 tabel ini lebih rendah dari
2 hitung = 37,6057 dengan demikian Ha2 diterima. Oleh karena itu maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status kepegawaian. 4). Mengukur Derajat Hubungan (Koefisien Kontingensi C) Menghitung nilai C: C
=
37,6057 (37,6057 130)
= 0,4737
Menghitung nilai Cmaks.: Cmaks. =
2 1 2
= 0,7071
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Dengan membandingkan C = 0,4737 dan Cmaks. = 0,7071, tampak hasil yang ditunjukkan adalah sebesar 0,6699. Nilai tersebut terkategorikan kuat. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa terdapat derajat hubungan yang kuat antara status kepegawaian guru dengan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. c. Pengujian Hipotesis III 1). Rumusan Hipotesis Ho:
Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru.
Ha3:
Ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru.
2). Uji Hipotesis Di bawah ini akan disajikan tabel dari data penelitian: Tabel 5.19 Data Penelitian Tentang Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Persepsi Guru Terhadap KTSP SP P/CP/N/SN Total
< 1 Th/ 1-5 Th 9 25 34
Lama Menjalani Profesi 6-10 Th 11-15 > 15 Th Th 6 14 21 7 8 40 13 22 61
Total
50 80 130
Dari data tersebut kemudian dihitung frekuensi teoritik, yaitu sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
34 50 Ea = 13,076 130
13 50 Eb =5 130
22 50 Ec = 8,462 130
6150 Ed = 23,462 130
3480 Ee = 20,923 130
1380 Ef =8 130
2280 Eg = 13,538 130
6180 Eh = 37,538 130
Kemudian dari data penelitian tentang variabel tingkat pendidikan dan perhitungan frekuensi teoretik dapat disusun tabel hasil gabungannya (tabel kontingensi) yaitu sebagai berikut: Tabel 5.20 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Persepsi Guru Terhadap KTSP
< 1 Th/ 1-5 Th 9
Lama Menjalani Profesi 6-10 Th 11-15 > 15 Th Th 6 14 21
Total
50
SP 13,076 25
5 7
8
8,462
23,462 40
80
13,538 22
37,538 61
130
P/CP/N/SN 20,923 Total
34
8 13
Kemudian dari tabel kontingensi tersebut dapat dihitung 2 , yaitu:
(9 13,076) 2 (6 5) 2 (14 8,462) 2 (21 23,462) 2 = + + + + 13,076 5 8,462 23, 462 2
(25 20,923) 2 (7 8) 2 (8 13,538) 2 (40 37,538) 2 + + + 20,923 8 13,538 37,538 = 1,2706 + 0,2 + 3,6244 + 0,2584 + 0,7944 + 0,125 + 2,2654 +
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
0,1615 = 8,6997 3). Penarikan Kesimpulan Pada α= 0,05 dan dk = (2-1)(4-1) = 3, maka berdasar daftar chi kuadrat didapat 2 tabel = 7,81. Nilai 2 tabel ini lebih rendah dari
2 hitung = 8,6997, dengan demikian Ha3 diterima. Oleh karena itu maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru. 4). Mengukur Derajat Hubungan (Koefisien Kontingensi C) Menghitung nilai C: C
=
8,6997 (8,6997 130)
= 0,2505
Menghitung nilai Cmaks.: Cmaks. =
2 1 2
= 0,7071
Dengan membandingkan C = 0,2505 dan Cmaks. = 0,7071, tampak hasil yang ditunjukkan adalah sebesar 0,3542. Nilai tersebut terkategorikan rendah. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa terdapat derajat hubungan yang rendah antara lama menjalani profesi guru dengan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Tingkat Pendidikan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi (α) = 0,05 dan dk = (2-1)(2-1) = 1, tampak bahwa nilai 2 tabel = 3,84 < 2 hitung = 29,5664, artinya terdapat perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan guru. Sedangkan hasil pengujian koefisien kontingensi menunjukkan bahwa terdapat derajat hubungan yang kuat antara tingkat pendidikan guru dengan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. Hal ini ditunjukkan dengan membandingkan nilai C = 0,4305 dan Cmaks. = 0,7071 yang diperoleh hasil sebesar 0,6088. Deskripsi data penelitian tentang tingkat pendidikan guru menunjukkan bahwa terdapat 9 guru dengan latar belakang pendidikan D1, 20 guru dengan latar belakang pendidikan D2, 9 guru dengan latar belakang pendidikan D3, 91 guru dengan latar belakang pendidikan S1, dan 1 orang guru dengan latar belakang pendidikan S2. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden berlatar belakang pendidikan S1. Sedangkan deskripsi data tentang persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan diperoleh data bahwa 50 guru memiliki persepsi sangat positif, 65 guru memiliki persepsi positif, dan 15 guru memiliki persepsi cukup positif. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
sebagian besar responden memiliki persepsi positif terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. Hasil deskripsi data menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki latar belakang tingkat pendidikan S1. Hal tersebut berarti sebagian besar guru memiliki latar belakang memadai untuk menjadi seorang pengajar. Untuk menjadi seorang pengajar, maka seorang guru harus memiliki pendidikan formal. Pendidikan formal di Indonesia terbagi dalam jenjang SD, SMP, SMA/SMK dan perguruan tinggi. Untuk dapat menjadi seorang guru maka perlu menempuh pendidikan formal keguruan di perguruan tinggi. Tingkat pendidikan yang bisa dicapai adalah Diploma 1 (D1), Diploma 2 (D2), Diploma 3 (D3), Program Sarjana (S1), Pasca Sarjana (S2) ataupun Doktor (S3). Sedangkan hasil deskripsi tentang persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan secara garis besar adalah positif. Hal ini ditunjukkan dengan adanya dukungan guru terhadap penyusunan visi dan misi sekolah yang jelas, tujuan pendidikan yang mencakup kematangan peserta didik, kecerdasan, keterampilan untuk mandiri dan membekali peserta didik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Rencana jangka pendek dan jangka panjang sekolah, serta struktur dan muatan KTSP yang menyangkut mengenai kearifan lokal serta pendidikan kecakapan hidup memperoleh dukungan yang positif dari sebagian besar guru. Serta pengemasan proses pembelajaran yang aktual dan kontekstual, konsisten,
berkelanjutan,
efektif,
efisien,
fleksibel,
dan
rencana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
pembelajaran yang terkoordinasi secara menyeluruh juga memperoleh dukungan yang positif dari sebagian besar guru. Persepsi positif ini timbul karena kurikulum tingkat satuan pendidikan memiliki kualitas dan muatan ideal yang mampu memberikan bekal bagi peserta didik agar dapat mengimplementasikan pelajaran yang didapat disekolah pada dunia nyata. Tingginya tingkat pendidikan seorang guru erat kaitannya dengan kemampuan dan kompetensi mengajar yang dimiliki oleh guru tersebut. Semakin tinggi tingkat pendidikan seorang guru, maka akan memiliki kompetensi mengajar yang baik, mampu menerapkan teknologi dalam proses pembelajaran, dan mampu menerima perubahan-perubahan dan penyesuaian demi kemajuan proses belajar menagajar. Achmad Sanusi (www.pikiran-rakyat.com,
20
Juni
2006)
mengungkapkan
bahwa
kompetensi seorang guru sangat ditentukan oleh tingkat pendidikannya. Kompetensi tersebut akan diimplementasikan pada berbagai aspek keguruannya. Guru dengan pendidikan S1 tentu akan memiliki pandangan, sikap, dan respon yang lebih baik daripada guru dengan latar pendidikan D3 ataupun D1. Kebijakan pemerintah yang menginginkan seorang guru minimal berpendidikan S1 melalui kebijakan sertifikasi guru dan dosen akan mendorong guru yang belum berpendidikan S1 untuk mengasah kompetensinya agar dapat memiliki akselerasi yang sejajar dengan guru S1. Hal ini senada dengan apa yang dikemukakan oleh Paul Suparno (2002:100), yang menuliskan bahwa untuk menjadi seorang guru yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
baik, maka seorang guru haruslah berubah menjadi guru otonom. Guru otonom adalah pemikir dan perancang bahan pelajaran yang kritis dan analitis, serta memiliki daya kreativitas tinggi dan berperilaku inovatif. Tingkat pendidikan bagi guru agar bisa menjadi guru yang otonom adalah minimal berpendidikan S1 untuk guru SD dan SMP, serta S2 untuk guru SMU. 2. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Status Kepegawaian. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi (α) = 0,05 dan dk = (2-1)(3-1) = 2, tampak bahwa nilai 2 tabel = 5,99 < 2 hitung = 37,6057, artinya terdapat perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status kepegawaian guru. Sedangkan hasil pengujian koefisien kontingensi menunjukkan bahwa terdapat derajat hubungan yang kuat antara status kepegawaian guru dengan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. Hal ini ditunjukkan dengan membandingkan nilai C = 0,4737 dan Cmaks. = 0,7071 yang diperoleh hasil 0,6699. Deskripsi data penelitian tentang status kepegawaian guru menunjukkan bahwa terdapat 71 guru dengan status guru tetap yayasan, 37 guru dengan status guru negeri yang diperbantukan, 10 guru dengan status guru tidak tetap, dan 12 orang guru dengan status guru honorer. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki status kepegawaian sebagai guru tetap yayasan. Sedangkan deskripsi data tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan diperoleh data bahwa 50 guru memiliki persepsi sangat positif, 65 guru memiliki persepsi positif, dan 15 guru memiliki persepsi cukup positif. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi positif terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. Hasil deskripsi data menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki status kepegawaian sebagai guru tetap yayasan yang bekerja dan digaji oleh Yayasan Pangudi Luhur. Guru dengan status sebagai guru tetap yayasan akan memiliki etos kerja yang lebih baik jika dibandingkan dengan guru dengan status kepegawaian non GTY. Guru tetap yayasan akan memiliki sense of belonging pada instansi yang telah memayunginya serta karena kelangsungan hidup yayasan juga tergantung dari kinerjanya. Berbeda dengan guru negeri (PNS) yang kesejahteraan dan statusnya telah dijamin oleh negara ataupun dengan guru tidak tetap yang statusnya masih belum pasti maupun dengan guru honorer yang hanya digaji untuk bekerja. Sedangkan hasil deskripsi tentang persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan secara garis besar adalah positif. Hal ini ditunjukkan dengan adanya dukungan guru terhadap penyusunan visi dan misi sekolah yang jelas, tujuan pendidikan yang mencakup kematangan peserta didik, kecerdasan, keterampilan untuk mandiri dan membekali peserta didik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Rencana jangka pendek dan jangka panjang sekolah, serta struktur dan muatan KTSP yang menyangkut mengenai kearifan lokal serta pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
kecakapan hidup memperoleh dukungan yang positif dari sebagian besar guru. Serta pengemasan proses pembelajaran yang aktual dan kontekstual, konsisten,
berkelanjutan,
efektif,
efisien,
fleksibel,
dan
rencana
pembelajaran yang terkoordinasi secara menyeluruh juga memperoleh dukungan yang positif dari sebagian besar guru. Persepsi positif ini timbul karena kurikulum tingkat satuan pendidikan memiliki kualitas dan muatan ideal yang mampu memberikan bekal bagi peserta didik agar dapat mengimplementasikan pelajaran yang didapat disekolah pada dunia nyata. Ditinjau dari status kepegawaian guru yang berbeda-beda tersebut, maka terlihat bahwa persepsi mereka mengenai kurikulum tingkat satuan pendidikan juga berbeda. Guru tetap yayasan memiliki loyalitas terhadap yayasan yang menaunginya sehingga persepsinya lebih positif
bila
dibandingkan dengan guru negeri yang diperbantukan, guru tidak tetap, maupun guru honorer. Loyalitas guru tetap yayasan terhadap yayasan yang menaunginya tampak tindakan yang diambil para guru tersebut terhadap berbagai kebijakan yayasan maupun kebijakan pemerintah, dalam hal ini adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan. Guru tetap yayasan memiliki persepsi positif dan mengaplikasikan kurikulum tingkat satuan pendidikan dengan sungguh-sungguh untuk menjaga daya saing sekolahnya terhadap sekolah swasta lain maupun sekolah negeri. Guru negeri juga memiliki persepsi positif karena tanggung jawab mereka adalah kepada negara yang telah memperbantukan mereka ke sekolah swasta. Guru tidak tetap dan guru honorer memiliki persepsi positif dan cukup positif terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
kurikulum tingkat satuan pendidikan Hal ini dikarenakan belum adanya kejelasan status mereka pada yayasan tempat mereka bekerja sehingga pemahaman dan pengaplikasian kurikulum tingkat satuan pendidikan semata-mata untuk kepentingan pengajaran dan administrasi. Akan tetapi, perbedaan tersebut tetap menunjukkan etos kerja para guru yang baik sebagai pendidik mengingat persepsi yang muncul adalah sangat positif, positif dan cukup positif. 3. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Lama Menjalani Profesi Guru. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi (α) = 0,05 dan dk =(2-1)(4-1) = 3, tampak bahwa nilai 2 tabel = 7,81 < 2 hitung = 8,6997, yang artinya terdapat perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru. Sedangkan hasil pengujian koefisien kontingensi menunjukkan bahwa terdapat derajat hubungan yang rendah antara status kepegawaian guru dengan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. Hal ini ditunjukkan dengan membandingkan nilai C = 0,2505 dan Cmaks. = 0,7071 yang diperoleh 0,3542. Deskripsi data penelitian tentang lama menjalani profesi guru menunjukkan bahwa terdapat 2 guru yang menjalani profesi guru kurang dari 1 tahun, 32 guru yang telah menjalani profesi guru antara 1 sampai 5 tahun, 13 guru yang telah menjalani profesi guru antara 6 sampai 15 tahun, 22 guru yang telah menjalani profesi guru antara 11 sampai 15 tahun, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
61 orang guru yang telah menjalani profesi guru lebih dari 15 tahun. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengalaman menjadi guru lebih dari 15 tahun. Sedangkan deskripsi data tentang persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan diperoleh data bahwa 50 guru memiliki persepsi sangat positif, 65 guru memiliki persepsi positif, dan 15 guru memiliki persepsi cukup positif. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi positif terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Sedangkan hasil deskripsi tentang persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan secara garis besar adalah positif. Hal ini ditunjukkan dengan adanya dukungan guru terhadap penyusunan visi dan misi sekolah yang jelas, tujuan pendidikan yang mencakup kematangan peserta didik, kecerdasan, keterampilan untuk mandiri dan membekali peserta didik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Rencana jangka pendek dan jangka panjang sekolah, serta struktur dan muatan KTSP yang menyangkut mengenai kearifan lokal serta pendidikan kecakapan hidup memperoleh dukungan yang positif dari sebagian besar guru. Serta pengemasan proses pembelajaran yang aktual dan kontekstual, konsisten,
berkelanjutan,
efektif,
efisien,
fleksibel,
dan
rencana
pembelajaran yang terkoordinasi secara menyeluruh juga memperoleh dukungan yang positif dari sebagian besar guru. Persepsi positif ini timbul karena kurikulum tingkat satuan pendidikan memiliki kualitas dan muatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
ideal yang mampu memberikan bekal bagi peserta didik agar dapat mengimplementasikan pelajaran yang didapat disekolah pada dunia nyata. Lama seorang guru menjalani profesinya berpengaruh pada perbedaan persepsinya terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. Seorang guru yang baru saja menjalani profesi guru memiliki bekal pendidikan dan pengetahuan yang relatif lebih baru bila dibandingkan dengan seorang guru yang telah 23 tahun mengajar. Hal tersebut akan berdampak pada adaptasi dan penerimaan akan suatu kebijakan baru, dalam hal ini kurikulum tingkat satuan pendidikan. Guru yang telah lama menjalani profesi guru akan lebih mudah mengadaptasi pergantian kurikulum, mengingat setiap kurikulum baru adalah penyempurnaan dari kurikulum-kurikulum sebelumnya yang telah mereka terapkan. Semakin lama seorang guru menjalani profesinya, semakin banyak pula pengalaman dalam
mengajar,
mendalami
kurikulum,
maupun
menerapankan
kurikulum. Pengalaman seorang guru erat kaitannya dengan kompetensi mengajar yang dimiliki. Kemampuan memahami kurikulum, menyikapi, dan mengadapatasikannya dalam pembelajaran akan terbentuk seiring dengan lama seorang guru menjalani profesinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada Bab V, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan guru. Hasil ini didukung oleh perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai 2 tabel = 3,84 lebih kecil dari 2 hitung = 29,5664. 2. Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari status kepegawaian guru. Hasil ini didukung oleh perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai 2 tabel = 5,99 lebih kecil dari 2 hitung = 37,6057. 3. Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru. Hasil ini didukung oleh perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai 2 tabel = 7,81 lebih kecil dari 2 hitung = 8,6997.
B. Keterbatasan Penelitian 1. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan alat bantu kuesioner. Jumlah pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah 40 butir. Masing-masing pernyataan memiliki 4 pilihan jawaban (SS,S,TS, dan STS). Karena masing-masing pilihan jawaban tidak dijabarkan dalam uraian yang rinci, maka dimungkinkan responden memiliki interpretasi yang berbeda-beda. Hal ini memungkinkan hasil penelitian tidak sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. 2. Penulis tidak mampu melacak kejujuran setiap responden dalam memberikan jawaban. Oleh sebab itu, maka apabila responden menjawab dengan tidak jujur maka hasil penelitian ini tidak mencerminkan keadaan yang sesungguhnya.
C. Saran Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti sejalan dengan penelitian ini adalah: 1. Hasil penelitian pertama menunjukkan adanya perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru di sekolah-sekolah milik Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta memiliki latar belakang pendidikan S1. Semakin tinggi tingkat pendidikan seorang guru, maka kompetensinya sebagai seorang guru juga akan semakin kuat. Kompetensi seorang guru berkaitan dengan bagaimana guru tersebut mengajar, mengemas pembelajaran, memberikan nilai, menjalankan tugas, maupun merespon kebijakan-kebijakan, baik kebijakan sekolah maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
kebijakan negara melalui departemen pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para guru yang berpendidikan S1 memiliki persepsi yang sangat positif terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. Sedangkan guru yang berpendidikan D1, D2, maupun D3 memiliki persepsi positif dan cukup positif terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. Hal ini dapat menjadi acuan bagi Yayasan Pangudi Luhur untuk memberi kesempatan dan subsidi pendidikan bagi para guru yang belum mencapai tingkat pendidikan S1 untuk melanjutkan studi. Ini juga seturut dengan program pemerintah yang menghendaki guru memiliki sertifikasi mengajar minimal dengan latar belakang pendidikan S1. 2. Hasil penelitian kedua menunjukkan adanya perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari status kepegawaian guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru di sekolah-sekolah milik Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta memiliki status kepegawaian sebagai guru tetap yayasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru tetap yayasan memiliki persepsi paling positif jika dibandingkan guru-guru dengan status kepegawaian yang lain. Hal ini dimungkinkan karena adanya rasa ‘memiliki’ oleh para guru tetap yayasan terhadap yayasan yang telah menaungi mereka. Sense of belonging akan memunculkan etos kerja guru yang baik terhadap segala hal, dalam hal ini adalah persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut, ini hendaknya menjadi acuan bagi yayasan untuk memperbaiki sistem perekrutan tenaga pengajar di sekolah-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
sekolah milik Yayasan Pangudi Luhur. Seleksi tenaga pengajar dengan status honorer maupun guru tidak tetap sebaiknya diminimalisir. Seleksi yang lebih menitikberatkan pada kualifikasi pengajar yang bermutu untuk diangkat menjadi guru tetap yayasan akan meningkatkan kualitas tenaga pengajar di sekolah-sekolah milik Yayasan Pangudi Luhur. 3. Hasil penelitian ketiga menunjukkan adanya perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru di sekolah-sekolah milik Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta telah menjalani profesi guru lebih dari 15 tahun. Lama seorang guru menjalani profesinya memiliki kaitan yang erat dengan pengalaman keguruan. Pengalaman keguruan tersebut diimplementasikan dalam
kecakapan mengajar,
menyusun program pembelajaran, dan merespon perubahan kebijakankebijakan. Pengetahuan baru, terutama di bidang teknologi yang dikuasai oleh para guru muda dapat juga dijadikan acuan untuk menjadi seorang guru yang kompeten. Alangkah lebih baik apabila pengalaman seorang guru senior dikombinasikan dengan pengetahuan seorang guru muda untuk membentuk suatu kondisi belajar mengajar yang menyenangkan. Sehubungan dengan hal tersebut, Yayasan Pangudi Luhur hendaknya mengatur rotasi dan reposisi para pengajarnya dengan cermat. Dalam sebuah sekolah hendaknya ditempatkan pengajar dengan latar belakang masa mengajar yang berbeda-beda. Hal ini akan mendorong sinergi antar para pengajar untuk saling bertukar ilmu dan pengalaman. Selain hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
tersebut, hendaknya Yayasan Pangudi Luhur juga secara berkala mengadakan seminar guru untuk semakin mempertajam kemampuan guru. Mengikutsertakan guru dalam pelatihan-pelatihan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang diadakan oleh pemerintah juga merupakan langkah yang bisa diambil Yayasan Pangudi Luhur untuk membekali para tenaga pengajarnya. 4. Berkaitan dengan penelitian ini, peneliti selanjutnya disarankan untuk lebih menitikberatkan penelitiaannya pada pengaruh keikutsertaan guruguru dalam seminar-seminar KTSP pada persepsinya terhadap KTSP. Keikutsertaam guru-guru dalam seminar-seminar yang berhubungan dengan KTSP dimungkinkan akan mempengaruhi persepsi para guru tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Arikunto,Suharsimi.2000. Manajemen Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta. Arisandy,Desy.1984. Hubungan antara Persepsi Karyawan Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Bagian Produksi Pabrik Keramik Ken Lila Production. http://www.journal-psyche.com Budiwalujo, Suryanto. 2006. Bagaimana Memahami Kurikulum Pendidikan?. http://www.kompas.com Debby. 2001. Gaya Belajar. http://www.balita-anda.indoglobal.com/ Djohar, M.S. 2006. Guru: Pendidikan dan Pembinaannya. Yogyakarta: C.V. Grafika Indah Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP Masidjo,Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hadari, Nawawi. 1994. Kebijakan Pendidikan di Indonesia Ditinjau dari Sudut Hukum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Poerwadarminta, W.J.S. 1981. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka. Sahertian, Piet. 1994. Profil Pendidik Profesional. Yogyakarta:Andi Offset. Samana, A. 1994. Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kanisius Sanusi, Achmad, Prof. Dr. H. 2006. Kata Kuncinya Guru Harus Mandiri. http://www.pikiran-rakyat.com/ Sarkim, T., 2006. Handout KTSP untuk Pertemuan Guru-Guru Yayasan Tarakanita Wilayah Yogyakarta. Shalahuddin, Mahfudh.1991. Pengantar Psikologi Umum. Surabaya: Bina Ilmu Offset, PT. Siagian, S. P. 1987. Pengembangan Sumber Daya Insani. Jakarta: Gunung Agung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito. Suhesti, Endang A., 2006. Sang Guru. Yogyakarta : Ekspresi Buku. Suparno, Paul. 2002. Reformasi Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Suyanto. 2006. Guru Yang Profesional dan Efektif. http://www.kompas.com Suyanto. 2006. Persoalan Implementasi Kurikulum Berbasisi Kompetensi. http://www.kompas.com Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Thoha, Miftah. 2000. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Usman, M., Uzer. 1990. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya Winkel.1986. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia,PT. Winkel.1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia,PT. Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan : Teori – Aplikasi. Bandung: Bumi Aksara. --------, Majalah Bianglala Pangudi Luhur, Edisi 035/ Th VI, Maret 2007. --------, Majalah Plus SMA Pangudi Luhur Sedayu, Edisi 6, Desember 2006. --------. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. --------. 2006. Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Balai Penerbit Dharma Bhakti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I
KUESIONER PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA Mrican, Tromol Pos 29 YOGYAKARTA (0274) 515352, 513301
KUESIONER PENELITIAN PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal: Pengisian Kuesioner Kepada Yth:
Bapak/Ibu Guru SD/SMP/SMA Pangudi Luhur di Yogyakarta
Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Persepsi Guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Tingkat Pendidikan, Status Kepegawaian, dan Lama Menjalani Profesi Guru” dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu Guru menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu Guru berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu Guru dan memastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu Guru hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Bapak/Ibu Guru. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu Guru, saya mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, Juli 2007 Hormat saya,
Markus Eko Apriyanto Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian: Bagian I Identitas Responden Bagian II Persepsi Guru terhadap KTSP 2. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling Bapak/Ibu Guru anggap sesuai dengan keadaan pada kotak yang disediakan di sebelah kanan setiap pernyataan 3. Untuk kuesioner bagian II pilihlah : SS jika Saudara sangat setuju dengan pernyataan S jika Saudara setuju dengan pernyataan TS jika Saudara tidak setuju dengan pernyataan STS jika Saudara sangat tidak setuju dengan pernyataan 4. Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan dalam kuesioner ini telah semuanya dijawab. BAGIAN I Identitas Responden 1. Nama
: _____________________________
2. Jenis Kelamin
: Laki-laki/Perempuan (coret salah satu)
3. Pendidikan formal terakhir : Diploma 1 (D1)
Strata 1 (S1)
Diploma 2 (D2)
Strata 2 (S2)
Diploma 3 (D3)
Strata 3 (S3)
4. Status Kepegawaian
:
Guru Tetap Yayasan
Guru Tidak Tetap
Guru Negeri
Guru Honorer
5. Masa kerja guru
: ……… tahun, …….. bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN II No
PERNYATAAN
1/
Kurikulum idealnya menjawab kebutuhankebutuhan saat ini, agar lebih realistis.
2/
Penyusunan kurikulum dengan memadukan kepentingan warga sekolah akan lebih meningkatkan partisipasi warga sekolah. Kurikulum idealnya disusun dengan langkah-langkah yang jelas sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Sekolah memiliki visi yang jelas agar memudahkan dalam penyusunan KTSP.
3/ 4/ 5/
Sekolah harus menetapkan tujuan dan indikator berdasarkan visi sekolah.
6/
Visi sekolah harus memuat nilai-nilai luhur yang terus menerus diperjuangkan agar terealisasi.
7/ 8/
PENDAPAT STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
TS
S
STS
TS
S
ssSS
Visi sekolah tidak harus dijabarkan secara terperinci.
STS
TS
S
ssSS
Menurut saya, usaha pematangan peserta didik tidak harus sesuai dengan fase perkembangan.
STS
TS
S
ssSS
9/
Peningkatan kecerdasan dan pengetahuan peserta didik lebih mudah dicapai dengan KTSP.
STS
TS
S
ssSS
10/
Dalam KTSP, peserta didik dituntut untuk lebih bergantung pada orang lain.
STS
TS
S
ssSS
11/
Menurut saya, KTSP dimaksudkan untuk memudahkan peserta didik melanjutkan pendidikan lebih lanjut.
STS
TS
S
ssSS
Dalam kalender pendidikan dapat dilihat hari belajar efekif yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran, termasuk hari libur dan lain-lain dalam satu tahun pelajaran sesuai dengan rencana sekolah
STS
TS
S
ssSS
12/
STS
ssSS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13/
14/
15/
16/ 17/
18/ 19/
20/
21/
22/ 23/ 24/
Penyusunan kalender pendidikan dalam KTSP mengharuskan pengembang kurikulum mampu menghitung jam belajar efektif untuk pembentukan kompetensi dasar peserta didik, dan menyesuaikannya dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Penetapan kalender pendidikan dalam KTSP harus sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, serta kebutuhan peserta didik dan masyarakat. Pelaksanaan kurikulum pada dasarnya memberikan kebebasan sekolah untuk menentukan mata pelajaran beserta alokasi waktu dan berpedoman Standar Isi. Kebebasan sekolah menyelenggarakan mata pelajaran muatan lokal merupakan kebijakan yang ideal. KTSP membantu siswa dalam mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan potensi, kebutuhan, bakat, minat, dan karakteristik peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah Beban belajar di sekolah seharusnya ditetapkan oleh pusat. Menurut saya, guru memberikan penugasan berupa tes, karya ilmiah dan laporan kegiatan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Menurut saya, acuan penilaian dalam KTSP tidak harus berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses belajar. Menurut saya, sistem penilaian dalam KTSP harus sesuai dengan pengalaman belajar yang ditempuh peserta didik secara terus-menerus. Menurut saya, penilaian dalam KTSP diarahkan untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensinya. Menurut saya, dalam KTSP hasil penilaian belajar tidak dianalisa lebih lanjut. KTSP memberikan kebijakan lebih besar pada guru dan kepala sekolah untuk menentukan kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusan peserta didik.
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25/
26/
27/
28/
29/
30/
31/
32/
33/
34/
35/
Dengan menggunakan KTSP, siswa dapat menguasai pengetahuan dan keterampilan akademik serta berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat Sekolah idealnya mengarahkan peserta didik memiliki ketrampilan yang mendukung keunggulan lokal dan global. Menurut saya, silabus dalam KTSP harus memuat keseluruhan materi kegiatan serta dapat diupertanggungjawabkan secara keilmuan. Menurut saya, silabus harus dikembangkan relevan dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik. Menurut saya, komponen silabus dapat mengakomodasikan keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. Silabus dalam KTSP mengemas program pembelajaran yang memiliki keterkaitan satu sama lain dalam membentuk kompetensi dan pribadi peserta didik. Menurut saya, dalam KTSP tidak ada hubungan yang konsisten dalam pengembangan silabus. Menurut saya, cakupan dalam silabus harus memadai untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar Menurut saya, cakupan silabus harus memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata dan peristiwa saat ini. Silabus dalam KTSP yang mengharuskan penyusunan dengan memperhatikan keterlaksanaan silabus tersebut dalam proses pembelajaran. Guru dituntut dapat mengembangkan silabus sehemat mungkin tanpa mengurangi kualitas pencapaian dan pembentukan kompetensi
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36/
Dalam KTSP, guru membuat jenis soal berdasarkan kompetensi dasar yang telah dirumuskan.
37/
Dengan menggunakan KTSP, guru perlu memberikan latihan sesuai dengan kemampuan siswa sehingga siswa berperan aktif untuk mencapai kompetensi. Dalam KTSP, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang baik sangat membantu pelaksanaan pembelajaran, karena baik guru maupun peserta didik mengeahui dengan pasti tujuan yang ingin dicapai dan cara mencapainya. Guru harus mampu mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang baik logis dan sistematis sehingga guru dapat mempertanggungjawabkan apa yang dilakukannya. Dengan menggunakan KTSP guru perlu membuat team teaching dan melakukan rapat rutin untuk menyempurnakan proses pembelajaran.
38/
39/
40/
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
STS
TS
S
ssSS
Terima Kasih Atas Partisipasinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN II
DATA VALIDITAS & RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
R.
NOMOR PERNYATAAN 1
2
3
4
5
6
7
8
1 2
4 4
3 4
3 3
3 4
3 3
3 4
3 3
3 4
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 JUMLAH 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 126 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 138
3 4
3 3
3 4
3 3
3 3
3 4
4 3
3 4
4 3
3 3
3 4
3 3
3 3
4 3
4 4
3 3
3 3
4 3
3 3
3 4
3 3
3 3
3 4
4 3
3 3
3 3
3 4
3 4
4 3
3 3
3 3
3 4
4 3
3 3
3 3
3 3
2 3
3 3
3 3
3 4
3 3
5 6
3 3
4 3
3 4
4 3
4 3
3 4
4 3
4 3
4 4
4 3
4 3
3 3
3 3
4 3
4 3
3 3
3 4
4 3
4 3
4 4
3 4
3 3
4 3
3 4
3 3
4 3
4 3
3 3
4 3
3 3
4 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
4 3
3 3
4 4
3 3
7 8
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
4 3
3 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
3 3
3 3
4 3
4 2
3 3
4 3
3 3
4 3
3 3
3 3
4 3
3 3
4 3
3 3
3 3
4 3
4 3
3 3
4 3
4 3
3 3
3 3
3 3
4 3
4 3
4 3
3 3
4 3
4 3
4 3
3 3
4 3
3 3
11
4 3
3 3
3 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
3 3
3 3
3 3
4 3
3 3
3 3
4 3
4 3
4 3
3 3
3 3
4 3
4 3
3 3
3 3
4 3
4 3
3 3
3 3
4 3
3 3
4 3
3 3
4 3
3 3
4 3
3 3
3 3
3 3
12 13
4 3
3 4
4 4
4 4
3 3
4 4
4 4
4 3
4 3
4 4
4 3
4 3
3 3
4 3
4 3
3 3
3 3
4 3
4 4
3 4
4 3
4 3
4 3
4 3
3 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 4
4 3
4 3
3 2
4 3
4 3
3 3
4 3
4 3
3 3
14 15
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 4
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
3 3
3 3
3 3
4 3
3 3
3 3
4 3
2 3
4 3
3 3
3 3
3 3
4 3
3 3
3 3
4 3
3 3
3 3
3 3
4 3
3 3
4 3
2 2
4 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
16 17
3
3
4
3
3
4
3
4
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
2
4
4
3
3
3
3
2
4
4
3
2
4 3
3 4
3 4
3 3
4 4
3 4
3 3
3 4
4 3
3 3
4 3
3 4
3 4
3 4
3 3
3 3
3 3
2 3
4 3
3 3
3 3
3 3
4 3
3 4
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
4 3
2 3
4 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
20
4 3
4 3
4 3
4 4
4 3
4 3
4 4
4 3
4 4
2 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
3 3
3 3
4 4
4 4
3 4
3 3
3 3
4 4
4 3
3 3
3 3
4 4
3 3
3 3
3 3
4 4
3 3
4 3
3 3
4 3
3 3
3 3
4 4
4 4
4 3
21 22
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
4 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 3
3 4
3 4
3 4
3 3
3 3
3 4
3 4
3 3
3 3
3 4
3 3
3 3
3 3
3 4
3 3
3 4
2 3
3 4
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
23 24
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
4 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 3
3 4
3 4
3 4
3 3
3 2
3 4
3 4
3 2
3 3
3 4
3 3
3 3
3 3
3 4
3 3
3 4
2 3
3 4
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
25 26
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 4
4 3
4 3
2 3
4 3
4 3
4 3
3 3
2 3
4 3
4 3
4 2
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
3 2
4 3
4 3
4 3
3 3
4 3
4 3
3 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
3 3
9 10
18 19
27
127 131 140 128 136 143 119 141 120 150 128 137 120 127 126 129 144 137 120 145 120 143 125 151 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28 29
4 3
3 3
3 3
4 4
4 4
4 4
4 3
4 4
3 3
4 4
4 3
3 3
3 3
3 3
4 4
3 3
3 3
4 4
4 4
4 3
3 3
3 3
4 4
4 4
3 3
3 3
4 4
3 3
3 3
3 3
4 3
3 3
4 3
3 3
4 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
30 31
4 4
3 3
4 4
4 4
4 3
4 4
4 4
3 4
4 4
4 3
4 4
3 3
3 3
4 3
2 4
4 3
3 3
2 4
3 4
4 3
3 3
3 3
4 3
3 4
2 3
3 3
4 4
3 3
3 3
2 4
4 4
3 3
4 3
3 3
4 3
3 3
3 3
3 3
3 4
3 3
32 33
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 3
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 3
4 4
3 4
3 4
4 4
4 4
3 4
4 4
4 4
4 4
4 3
4 4
4 4
4 4
4 4
3 4
3 4
3 4
4 4
3 4
4 4
3 4
34 35
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
4 4
3 4
3 3
3 4
4 3
3 3
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
2 3
3 3
3 4
3 4
3 3
3 3
3 4
3 3
3 4
3 3
3 4
3 4
3 3
3 3
3 3
3 4
36 37
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 4
3 3
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 3
2 3
3 3
3 4
3 2
3 3
3 4
3 4
3 4
3 3
3 3
3 4
3 4
3 3
3 3
3 4
3 4
3 3
3 3
3 4
3 3
4 4
3 3
3 4
3 3
3 3
3 4
3 3
3 3
40
3 4
4 3
4 4
3 4
3 4
4 4
3 4
3 3
3 4
3 4
3 4
4 3
3 3
3 3
3 4
3 3
3 3
3 4
3 4
3 4
3 3
3 3
3 4
3 4
3 4
3 3
3 4
3 3
3 3
3 3
3 4
3 3
3 4
3 3
3 4
3 3
3 3
4 4
3 3
3 3
41 42
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 4
4 3
3 3
4 3
4 3
4 3
3 3
3 3
3 2
4 3
3 3
3 3
4 3
4 3
4 3
3 3
3 3
4 3
4 3
4 3
3 3
4 3
3 3
3 3
3 3
4 3
3 3
4 3
3 3
4 3
3 3
3 3
4 3
3 3
3 3
43 44
4 4
3 3
4 3
4 4
4 4
3 3
4 3
4 4
4 3
4 4
4 3
3 3
4 4
4 4
3 4
3 3
3 3
3 4
4 3
4 4
4 4
3 3
4 3
4 4
4 4
4 4
4 3
3 3
4 4
4 4
4 3
3 3
4 4
4 4
4 3
3 3
3 3
4 4
4 4
4 4
45 46
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
3
4
3
3
4
4
4
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
4
3
4
3
4
3
3
3
2
3
3 4
3 3
4 4
4 4
3 4
4 4
4 4
4 4
4 3
4 4
4 4
3 3
3 3
3 3
3 4
4 3
3 4
4 3
4 2
4 4
3 3
4 3
4 4
3 4
3 3
3 3
4 3
3 3
3 3
3 3
4 3
3 3
3 3
3 3
3 4
3 3
3 3
3 3
4 4
3 3
49
4 4
4 3
4 3
4 4
4 4
4 4
4 3
3 4
4 4
4 2
4 4
4 4
4 3
4 4
4 4
4 3
4 3
4 4
4 4
4 3
3 4
3 3
4 3
4 3
4 4
3 4
4 4
3 4
3 3
3 3
3 3
3 4
4 4
3 3
3 3
3 4
3 3
3 4
4 4
4 3
50
3
3
3
4
3
3
3
4
3
4
3
4
3
4
3
3
3
4
3
3
4
3
4
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
38 39
47 48
138 131 133 136 152 157 121 148 123 120 141 125 141 142 120 148 141 140 137 135 146 141 132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN III
UJI VALIDITAS & RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability Warnings The covariance matrix is calculated and used in the analysis. The determinant of the covariance matrix is zero or approximately zero. Statistics based on its inverse matrix cannot be computed and they are displayed as system missing values. Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
% 50
100.0
0
.0
50
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .937
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .935
N of Items 40
Item Statistics
ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4 ITEM_5
Mean 3.54
Std. Deviation .503
N
3.36
.485
50
3.54 3.62
.503 .490
50 50
50
3.54
.503
50
ITEM_6 ITEM_7
3.68 3.56
.471 .501
50 50
ITEM_8
3.52
.505
50
ITEM_9
3.46 3.50
.542 .614
50 50
3.52 3.40
.544 .495
50 50
3.24
.517
50
3.32 3.52
.551 .544
50 50
3.16
.422
50
3.12 3.52
.385 .580
50 50
3.48
.580
50
3.54 3.20
.503 .404
50 50
ITEM_10 ITEM_11 ITEM_12 ITEM_13 ITEM_14 ITEM_15 ITEM_16 ITEM_17 ITEM_18 ITEM_19 ITEM_20 ITEM_21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ITEM_22
3.10
.364
50
ITEM_23
3.58 3.54
.499 .503
50 50
3.08
.488
50
3.22 3.58
.418 .499
50 50
3.24 3.08
.431 .340
50 50
3.14
.405
50
3.54 3.12
.503 .328
50 50
3.50
.505
50
2.96 3.42
.450 .499
50 50
3.08
.396
50
3.14 3.26
.351 .443
50 50
3.34
.519
50
3.10
.364
50
ITEM_24 ITEM_25 ITEM_26 ITEM_27 ITEM_28 ITEM_29 ITEM_30 ITEM_31 ITEM_32 ITEM_33 ITEM_34 ITEM_35 ITEM_36 ITEM_37 ITEM_38 ITEM_39 ITEM_40
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range Inter-Item .266 -.219 .843 1.061 Correlations The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Maximum / Minimum
Variance
N of Items
-3.852
.032
40
Item-Total Statistics
ITEM_1 ITEM_2 ITEM_3 ITEM_4 ITEM_5 ITEM_6 ITEM_7 ITEM_8 ITEM_9 ITEM_10 ITEM_11 ITEM_12 ITEM_13 ITEM_14
Scale Mean if Item Deleted 130.82
Scale Variance if Item Deleted 98.232
Corrected Item-Total Correlation .732
Squared Multiple Correlation .
Cronbach's Alpha if Item Deleted .933
131.00
101.388
.426
.
.936
130.82 130.74
100.355 97.584
.513 .822
. .
.935 .932
130.82
99.008
.651
.
.934
130.68 130.80
101.896 98.653
.386 .691
. .
.936 .934
130.84
101.362
.410
.
.936
130.90 130.86
100.051 99.388
.501 .491
. .
.935 .936
130.84
97.280
.766
.
.933
130.96 131.12
102.611 100.924
.292 .442
. .
.937 .936
131.04
101.998
.313
.
.937
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ITEM_15
130.84
98.709
.628
.
.934
ITEM_16
131.20 131.24
103.143 103.043
.288 .332
. .
.937 .936
130.84
97.892
.659
.
.934
130.88 130.82
99.822 99.702
.486 .580
. .
.936 .935
131.16 131.26
102.709 103.502
.356 .290
. .
.936 .937
130.78
99.073
.651
.
.934
130.82 131.28
98.722 102.165
.681 .343
. .
.934 .937
131.14
101.307
.511
.
.935
130.78 131.12
98.542 102.189
.707 .391
. .
.933 .936
131.28
103.185
.359
.
.936
131.22 130.82
102.338 98.844
.401 .668
. .
.936 .934
131.24
103.288
.358
.
.936
130.86 131.40
98.572 101.306
.694 .472
. .
.934 .935
130.94
99.935
.562
.
.935
131.28 131.22
101.920 103.032
.464 .370
. .
.936 .936
131.10
101.969
.405
.
.936
131.02 131.26
100.959 102.441
.437 .436
. .
.936 .936
ITEM_17 ITEM_18 ITEM_19 ITEM_20 ITEM_21 ITEM_22 ITEM_23 ITEM_24 ITEM_25 ITEM_26 ITEM_27 ITEM_28 ITEM_29 ITEM_30 ITEM_31 ITEM_32 ITEM_33 ITEM_34 ITEM_35 ITEM_36 ITEM_37 ITEM_38 ITEM_39 ITEM_40
Scale Statistics Mean 134.36
Variance 105.786
Std. Deviation 10.285
N of Items 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IV
DATA INDUK PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
R.
BUTIR PERNYATAAN
TOTAL
TP
SK
LM
4 3
142 135
4 4
4 2
4 3
3 3
4 3
138 114
4 3
4 1
3 4
3 4
4 4
4 3
132 136
4 4
4 3
1 4
4
4
3
4
137
4
2
2
3 3
3 4
3 4
4 4
3 4
142 139
4 4
4 2
1 1
3 4
4 3
4 3
4 3
3 4
4 3
140 129
4 4
2 1
1 1
3 3
2 4
3 4
3 3
3 4
4 3
4 4
132 136
4 4
2 3
0 4
3 4
3 4
4 3
3 4
4 3
3 4
4 3
4 4
135 131
4 4
3 3
2 4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
146
4
4
2
4 3
3 4
3 4
3 4
4 3
4 3
3 4
4 3
3 4
129 133
4 4
3 3
3 4
3 2
3 4
4 4
3 3
4 3
3 4
4 4
3 4
4 4
3 4
136 139
4 4
3 4
4 3
3 3
4 3
3 3
3 3
3 2
3 3
4 3
3 3
3 4
3 4
3 4
116 133
1 4
4 4
4 2
3 3
3 3
3 3
2 3
3 3
2 2
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
114 116
2 2
3 3
3 4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
151
4
4
4
4 3
3 4
3 4
3 3
3 3
3 4
3 4
2 3
3 3
3 4
3 4
3 3
3 4
3 4
118 132
2 4
4 4
4 1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
137
4
4
3
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 2
1 2
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
3 3
2 3
4 3
3 3
4 4
4 3
4 3
4 3
4 2
4 3
4 3
2 3
4 4
2 3
4 4
4 4
3 3
4 3
4 4
3 4
4 4
4 4
3 4
3 4
2 3
4 4
4 4
4 3
4 4
3 4
4 4
4 4
4 4
3 4
1 1
3 3
4 3
4 2
4 3
4 4
4 3
4 3
3 2
3 3
2 3
4 3
4 3
4 4
3 4
4 2
3 3
3 3
4 2
3 2
3 2
4 3
3 4
3 3
3 2
4 4
4 3
4 3
4 3
3 3
3 3
4 4
3 2
4 3
3 3
4 2
3 2
4 3
5 6
1 2
3 3
4 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
4 4
2 3
3 4
3 3
4 4
3 4
4 3
3 4
3 4
3 3
4 4
3 3
4 4
3 4
4 3
3 4
4 4
3 3
4 4
3 3
4 3
3 4
2 3
3 3
4 4
4 3
4 4
3 3
4 3
7
1
3
3
3
3
3
4
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
4
3
4
3
4
4
3
4
3
4
4
4
4
8 9
1 2
4 4
4 4
4 4
3 4
4 4
3 4
4 3
4 4
4 3
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
3 4
4 3
4 3
4 2
4 3
3 3
4 3
3 3
4 3
3 3
4 3
3 3
3 3
4 3
4 3
4 3
3 4
3 4
3 4
10 11
2 1
3 4
4 3
3 4
4 3
4 4
3 2
3 3
4 3
3 4
4 3
4 4
3 3
4 3
3 3
3 3
3 3
3 3
4 4
2 2
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 4
4 4
3 4
3 3
3 4
3 3
4 4
4 3
4 3
12 13
1 1
3 3
3 3
3 4
3 4
4 3
3 3
4 2
3 3
3 3
2 3
3 3
4 4
3 3
4 3
4 4
4 3
4 4
3 4
3 2
4 4
4 4
3 3
4 4
4 4
3 4
3 4
4 4
3 3
3 4
3 3
4 4
4 4
14 15
1 2
4 4
4 4
4 3
3 4
3 4
3 2
3 3
4 4
4 3
2 3
4 3
4 4
4 3
4 4
3 3
4 4
2 3
4 3
3 2
3 4
4 3
4 2
3 3
3 3
4 3
3 3
3 3
4 3
3 3
3 3
3 4
16
1
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
2
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
17 18
1 2
3 4
4 3
4 4
4 3
4 3
2 3
3 4
2 4
3 3
4 3
3 4
4 3
3 4
3 4
3 3
3 4
3 3
4 4
2 3
3 3
3 3
4 3
3 3
3 3
4 3
4 3
3 3
3 3
3 3
3 3
19 20
1 2
4 4
4 3
4 4
4 4
4 3
3 2
3 2
3 4
3 3
4 3
3 4
4 4
3 4
3 4
4 4
4 4
3 2
4 4
2 2
4 4
3 4
3 3
4 4
4 3
3 4
3 4
4 4
4 3
3 4
21 22
3 2
2 4
3 4
2 4
3 4
3 4
3 2
3 3
2 4
3 3
2 3
2 4
3 3
3 4
3 4
3 3
3 4
3 2
3 3
3 3
2 4
3 4
3 3
2 4
4 4
2 3
3 3
3 3
4 3
23 24
2 1
4 3
3 3
3 3
2 3
3 4
4 3
2 3
3 3
2 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 2
3 3
3 3
3 3
2 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 2
3 3
3 3
2 3
3 3
25
2
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
3
4
4
4
3
4
2
4
4
4
4
4
4
4
26 27
2 1
3 4
3 4
3 3
3 3
3 4
2 2
2 3
3 3
3 3
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 3
3 3
3 2
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
4 3
3 3
3 3
28
1
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
2
3
3
4
4
3
4
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29 30
2 1
4 3
3 4
4 3
3 3
4 3
3 3
3 3
4 4
3 3
4 3
4 4
4 3
4 3
4 3
4 4
4 4
4 3
4 4
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
3 4
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 2
4 3
4 4
3 4
4 3
4 4
3 4
150 128
4 4
4 1
4 1
31 32
1 1
4 4
4 3
4 4
4 4
4 4
2 2
4 4
4 4
4 3
4 4
4 4
4 4
4 3
4 4
4 3
4 3
4 3
4 2
4 3
4 4
4 3
4 3
4 3
4 4
4 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 3
4 4
4 4
4 4
4 3
4 4
4 4
3 4
4 4
4 3
149 140
4 4
4 4
4 4
33 34
1 1
4 3
4 4
4 3
4 3
4 3
2 3
4 3
3 3
4 3
4 3
4 4
4 4
4 4
3 4
4 4
4 3
4 3
4 3
2 2
3 3
4 3
3 3
4 4
4 3
3 4
4 3
3 3
3 4
3 3
3 2
3 3
3 4
3 3
3 3
3 3
3 3
3 4
3 3
4 3
136 127
4 4
3 1
4 1
35 36
1 2
4 4
4 4
4 4
3 3
4 4
2 3
3 3
3 4
3 4
3 4
4 3
3 4
2 4
3 3
4 4
4 4
4 3
2 4
4 3
4 4
4 3
3 3
3 4
3 4
4 4
3 3
4 4
3 4
4 4
3 3
3 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 3
4 4
3 4
136 146
4 4
3 4
3 4
37
2
3
3
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
122
3
3
4
38 39
2 1
4 3
4 4
3 4
3 4
4 4
3 3
3 4
4 2
3 3
4 2
4 3
3 3
3 4
4 4
4 4
4 3
3 3
4 3
3 2
4 3
4 3
3 3
3 3
4 2
3 3
4 3
4 3
4 3
4 2
3 2
4 3
3 3
4 3
3 2
3 3
3 3
3 3
3 3
4 3
139 119
4 2
4 4
1 4
40 41
2 1
4 4
4 4
4 4
3 4
4 4
4 3
4 4
4 3
4 3
4 3
4 4
4 4
4 4
3 4
4 4
3 4
3 3
4 3
3 2
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 4
4 4
3 4
3 4
4 4
3 3
3 4
3 4
3 3
4 3
4 3
4 4
4 3
4 4
4 3
147 138
4 4
4 4
4 1
42 43
1 1
4 3
4 4
4 4
4 4
4 4
3 2
3 4
2 4
3 3
2 4
4 4
4 4
4 3
4 4
4 4
4 4
3 2
3 4
3 3
4 4
4 4
3 4
4 4
4 4
4 4
2 4
4 4
3 4
4 4
3 2
4 4
4 4
4 4
2 4
4 3
4 4
4 3
4 4
4 3
140 144
4 4
3 4
3 4
44 45
1 2
4 3
4 3
4 3
3 3
4 3
3 3
3 3
4 2
4 3
4 2
4 3
4 3
3 3
4 3
3 3
3 3
4 3
4 3
2 2
4 3
4 3
3 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
3 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
147 116
4 2
4 4
4 1
46
2
3
3
4
4
4
3
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
143
4
4
4
47 48
1 1
3 4
4 4
4 3
4 3
4 4
4 3
3 3
2 2
3 3
3 2
3 4
3 3
3 3
3 3
2 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
4 3
4 3
3 3
3 3
2 3
3 3
2 3
3 3
3 3
3 3
3 3
4 4
3 3
3 3
122 121
1 2
4 4
4 4
49 50
1 1
3 4
4 4
4 4
4 4
4 4
2 2
3 3
4 4
3 3
4 4
4 4
3 4
4 4
4 4
3 3
4 3
3 3
4 4
3 3
4 4
4 3
3 4
4 4
4 4
4 4
3 4
4 3
3 3
4 3
3 3
4 3
3 2
4 4
3 4
4 4
3 4
3 3
3 4
3 4
138 140
4 4
1 4
3 3
51 52
2 2
3 3
3 3
3 3
3 3
4 3
3 1
3 2
2 4
3 1
3 2
3 3
3 4
2 4
3 3
3 3
3 3
3 1
3 4
2 2
3 4
3 3
3 2
3 4
3 4
3 4
3 4
3 3
3 4
3 4
3 2
3 3
3 4
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
117 120
2 2
4 4
4 1
53 54
2 1
3 4
3 4
4 4
4 3
3 4
1 2
2 3
4 2
1 3
3 3
3 4
4 3
4 3
3 3
3 3
3 3
1 3
4 3
2 2
4 3
3 3
2 3
3 3
4 3
3 3
3 3
3 3
3 3
4 3
2 3
3 3
4 3
3 3
3 3
3 3
3 3
4 3
3 2
4 3
121 119
2 1
1 2
1 2
55
2
3
4
4
4
4
2
4
2
3
2
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
123
2
2
1
56 57
2 1
3 4
4 3
4 3
4 4
4 4
2 3
4 3
2 3
3 3
2 3
3 4
3 4
3 3
3 4
3 4
4 4
3 3
4 4
3 2
3 2
3 3
3 3
4 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 2
2 3
3 3
3 3
2 3
3 2
3 3
3 4
122 124
2 2
1 4
1 4
58
2
3
3
3
3
3
3
3
2
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
120
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59 60
2 2
4 3
4 3
4 4
4 3
4 4
1 3
3 3
4 3
3 4
4 4
4 4
4 3
4 4
4 3
4 4
3 3
4 4
4 3
4 3
4 4
4 3
3 4
4 4
4 4
4 4
4 3
4 3
4 3
4 4
3 3
3 4
4 3
4 3
4 3
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
149 139
4 4
4 4
4 3
61 62
1 1
4 3
3 3
4 3
3 3
4 3
3 4
3 3
3 3
3 4
3 3
4 3
3 3
3 3
4 3
3 3
3 4
3 3
3 3
1 2
3 3
3 3
4 3
3 2
3 3
2 3
3 3
3 4
4 3
3 3
4 3
3 3
3 2
2 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
122 119
2 2
4 1
2 1
63 64
1 1
4 3
4 3
3 3
3 3
3 4
2 2
4 3
3 3
3 4
3 4
4 4
3 4
4 4
3 4
3 4
3 4
3 2
3 4
1 2
3 3
3 4
4 3
3 3
4 3
4 4
3 4
4 4
4 4
4 4
4 3
4 3
3 4
3 3
3 3
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
133 137
4 4
3 3
1 4
65 66
2 3
3 4
4 4
3 4
3 3
4 4
3 3
3 4
3 4
3 3
2 4
3 4
3 4
3 4
3 4
4 4
4 4
3 3
4 3
1 2
3 4
4 2
3 4
3 4
4 4
3 3
4 4
4 4
4 4
3 4
3 3
3 4
4 4
4 4
3 4
4 3
4 3
3 3
4 4
4 3
132 144
4 4
1 4
1 3
67
2
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
4
3
4
4
3
4
4
3
4
132
4
3
4
68 69
2 1
3 3
3 3
3 2
4 3
3 4
2 3
3 3
4 4
3 3
4 4
3 3
4 3
3 3
4 3
3 3
3 4
3 2
4 4
3 3
3 4
4 3
3 3
2 3
2 3
3 4
3 4
3 4
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
2 3
4 3
3 3
3 3
3 3
3 3
123 125
3 3
1 4
2 4
70 71
1 1
4 3
4 4
4 4
4 2
4 4
2 2
2 3
4 3
4 4
4 2
4 4
4 3
4 3
4 2
4 3
4 4
3 3
3 4
2 2
3 3
4 3
3 3
4 3
4 3
3 3
3 3
4 3
3 3
3 3
3 3
3 4
4 3
4 3
3 4
3 4
4 3
3 4
4 4
4 3
138 125
4 1
4 4
4 4
72 73
2 2
3 3
3 3
3 3
3 3
3 4
3 3
3 3
2 2
3 3
2 2
3 3
3 2
3 3
2 3
3 4
3 3
3 3
3 3
2 1
2 3
3 3
3 3
2 4
3 3
3 2
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
2 3
3 3
2 2
3 4
3 3
3 3
3 3
3 3
111 116
2 2
3 3
0 4
74 75
1 1
4 3
4 4
4 3
4 3
4 4
4 3
4 3
3 3
3 3
3 3
4 2
4 4
4 4
4 3
4 3
4 3
3 3
4 3
3 3
4 3
4 3
3 3
3 3
3 3
3 3
4 3
4 3
4 3
4 3
3 3
4 3
4 3
4 2
4 3
4 3
4 3
4 3
4 4
4 3
147 121
4 2
4 3
2 4
76
1
3
4
2
3
4
3
4
3
4
2
3
4
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
2
3
4
4
4
4
4
3
3
4
3
3
3
3
4
130
2
4
3
77 78
2 1
2 3
3 3
3 4
4 3
4 3
3 2
3 3
2 2
3 4
4 4
3 4
3 4
4 4
3 4
4 4
3 3
1 2
4 3
2 3
4 4
3 3
3 2
3 4
2 4
2 4
2 4
3 3
2 4
2 4
3 4
3 3
2 4
2 3
3 4
3 3
3 3
3 4
3 4
3 4
114 135
1 4
3 3
4 4
79 80
2 2
3 3
3 3
4 3
4 3
4 3
3 3
3 2
2 3
3 3
3 3
4 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
2 3
3 3
3 3
3 3
3 3
3 3
4 3
3 3
4 3
3 3
3 3
3 2
3 3
3 3
3 3
3 3
4 3
3 3
3 3
3 3
3 3
124 117
2 1
3 4
4 4
81 82
1 1
4 2
4 2
4 3
4 3
4 3
3 3
3 3
4 3
3 3
4 2
4 3
4 3
4 3
3 3
4 3
3 3
3 3
4 3
3 3
4 3
4 3
2 3
4 3
4 3
4 2
3 3
4 3
4 3
4 2
3 3
4 3
4 3
4 4
4 3
4 2
4 3
4 2
4 3
3 3
145 112
4 1
4 3
3 4
83 84
2 1
4 4
3 4
4 4
4 3
3 3
3 3
3 3
4 3
3 3
4 3
4 4
3 4
3 3
4 3
4 4
3 4
3 4
4 3
2 2
4 4
3 3
3 3
4 3
3 4
4 4
3 4
4 3
4 4
4 4
3 3
3 3
3 4
3 3
3 4
3 4
3 4
4 4
4 4
4 3
136 137
4 4
3 3
4 4
85
1
4
4
4
3
4
2
3
4
4
4
4
2
4
2
4
4
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
125
3
3
4
86 87
1 1
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 3
4 3
3 3
4 3
2 3
4 3
4 4
4 4
4 3
3 3
4 4
3 4
4 3
3 3
4 3
4 3
4 3
4 2
4 3
4 4
2 4
4 4
4 4
4 4
3 3
3 3
4 4
3 3
3 3
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
145 137
4 4
3 4
1 3
88
2
4
4
4
4
4
3
3
4
3
4
4
4
4
4
3
3
3
3
2
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
4
3
139
4
4
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89 90
2 3
3 3
4 2
3 3
3 3
4 4
3 4
3 3
3 3
2 4
3 3
4 4
3 3
2 3
3 3
3 2
3 3
2 3
2 3
2 3
3 3
3 4
2 3
4 3
4 3
3 3
3 2
3 3
3 3
3 4
2 3
3 4
4 2
4 3
3 3
3 3
4 3
4 4
3 3
4 3
122 124
3 3
4 4
4 4
91 92
2 2
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
3 3
4 3
4 3
3 4
4 3
4 3
4 4
4 4
4 4
4 3
4 4
3 3
4 4
2 2
4 4
4 4
3 3
4 3
4 4
4 4
4 3
4 4
3 3
4 3
3 3
3 3
4 3
4 4
4 3
4 4
3 4
4 4
4 4
4 4
148 140
4 4
4 4
3 4
93 94
2 1
4 4
4 4
3 4
4 3
3 4
3 3
3 3
4 4
3 3
4 4
4 3
4 3
4 3
4 4
4 4
4 3
4 3
4 4
4 2
4 3
4 4
4 3
4 3
4 4
4 4
4 3
4 3
4 3
4 3
3 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 4
4 4
4 3
4 4
4 3
152 132
4 4
4 3
4 1
95 96
1 4
4 1
4 4
4 4
4 4
4 4
3 4
4 3
3 3
4 4
1 4
4 4
4 2
4 4
4 2
4 4
4 4
3 3
2 3
3 1
4 4
4 4
4 4
4 3
4 3
4 4
2 4
4 4
4 4
4 4
3 4
3 3
4 4
3 4
3 4
4 4
4 3
4 4
4 4
3 3
141 141
4 4
4 4
4 3
97
1
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
151
4
4
2
98 99
1 1
4 4
4 3
4 4
3 4
4 3
3 3
4 3
1 4
4 3
3 4
4 4
4 4
4 3
4 4
4 4
4 4
3 3
4 3
1 2
4 4
3 4
4 3
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
3 3
3 4
4 3
3 3
4 3
2 3
4 3
4 3
4 3
4 3
4 3
135 136
4 4
4 1
2 3
100 101
1 2
4 3
4 4
4 3
3 4
4 4
2 3
4 3
3 3
4 3
3 4
3 4
4 4
4 4
4 3
4 4
4 3
3 3
4 3
2 2
4 3
4 3
2 3
4 4
4 4
4 3
2 4
4 3
3 3
3 3
3 3
4 3
4 3
3 4
2 4
4 4
4 4
4 4
4 3
4 4
138 135
4 4
4 4
2 1
102 103
1 1
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
3 3
3 4
3 3
3 3
3 3
3 4
4 4
4 4
3 3
3 4
4 3
4 4
3 3
3 2
3 4
3 4
3 3
3 4
4 4
4 4
4 4
4 3
4 4
4 4
3 3
3 3
4 3
3 3
3 4
4 3
4 4
4 4
4 4
4 4
139 141
4 4
4 4
2 3
104 105
2 1
3 3
4 4
3 4
3 3
4 4
3 3
3 3
3 3
3 3
4 2
4 3
4 4
3 4
4 4
3 4
4 4
3 3
4 3
3 3
3 4
3 3
3 3
3 4
4 4
3 4
3 3
4 4
3 3
3 3
3 2
3 4
4 3
4 3
4 4
4 3
4 4
3 3
4 3
4 3
136 132
4 4
4 1
1 1
106
2
3
4
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
4
3
3
4
3
3
2
3
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
124
3
4
4
107 108
1 1
4 3
4 4
4 4
4 3
4 4
3 3
4 3
3 4
4 3
3 3
3 3
4 3
4 3
3 4
4 3
4 3
3 3
4 4
2 3
3 3
3 4
3 3
3 4
4 3
4 4
3 4
4 3
3 3
3 3
3 3
4 3
4 3
3 3
3 3
4 3
4 3
4 4
4 4
4 3
139 130
4 4
4 4
1 1
109 110
1 1
4 4
4 4
4 3
3 3
3 4
2 4
3 4
4 3
3 3
4 3
4 4
4 4
4 4
3 4
3 4
3 4
3 3
4 4
3 2
4 4
3 4
3 4
4 4
4 4
3 4
4 4
3 4
3 3
3 3
3 4
3 4
3 3
3 4
4 2
3 4
3 3
4 3
4 4
4 3
134 141
4 4
3 4
4 3
111 112
1 1
4 4
4 4
4 4
4 4
4 3
4 2
3 3
3 4
3 4
4 2
4 4
3 4
4 4
4 4
4 3
4 4
2 3
4 3
2 3
4 4
4 4
3 3
4 4
3 4
4 4
4 4
4 4
4 3
4 3
4 3
3 3
3 4
4 4
3 2
4 3
4 4
4 3
3 4
4 4
143 138
5 4
3 4
4 1
113 114
2 2
4 3
4 4
4 4
4 2
4 3
2 2
4 2
3 3
3 4
4 3
4 3
4 3
3 4
3 3
3 3
3 4
2 3
3 4
3 3
3 3
3 4
3 3
3 3
4 3
3 4
3 3
3 4
3 3
3 3
3 3
3 4
3 4
4 2
4 4
3 4
3 4
4 3
3 3
4 3
131 129
4 4
2 2
1 2
115
2
4
4
4
4
3
4
1
4
2
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
148
4
4
4
116 117
1 1
4 3
4 4
4 3
4 4
4 4
2 3
4 4
4 4
4 4
3 4
3 4
3 4
3 4
4 3
4 3
3 4
3 3
4 3
4 3
3 3
3 3
4 3
3 3
3 3
4 4
4 4
4 4
4 3
3 3
3 3
4 3
3 3
3 3
3 3
3 3
4 3
4 3
4 3
3 3
138 132
4 4
4 2
1 1
118
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
127
4
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119 120
2 2
3 4
3 4
4 4
3 3
3 3
2 2
3 4
3 2
3 1
3 2
3 4
4 3
3 4
4 3
4 3
4 3
3 1
4 3
3 2
3 3
3 4
3 4
2 4
3 4
3 4
3 4
3 3
3 4
3 4
3 4
3 3
3 3
4 4
4 3
3 4
4 3
4 4
4 3
4 4
129 130
4 4
4 3
1 4
121 122
2 2
4 3
4 3
3 4
3 3
3 3
2 2
1 3
3 2
3 3
2 3
3 2
3 4
3 2
2 3
3 4
3 3
3 3
3 3
2 2
3 3
3 3
3 3
3 2
2 3
3 3
3 4
3 3
3 3
3 3
3 3
3 2
3 3
3 3
3 4
2 3
3 3
3 3
2 4
3 3
112 118
1 3
3 4
4 4
123 124
2 1
4 3
4 4
4 4
3 3
4 4
2 2
3 4
3 3
3 4
4 3
3 4
4 2
4 3
3 4
3 4
4 3
3 2
3 3
3 3
3 3
4 4
3 4
3 4
3 3
3 4
3 4
4 4
3 4
3 4
3 3
4 4
4 3
3 4
4 4
3 4
4 4
4 4
3 4
3 4
133 139
4 4
4 3
4 4
125 126
2 1
3 4
3 4
3 4
3 4
3 4
2 2
3 3
2 4
3 4
3 3
3 4
3 4
3 4
2 4
4 4
3 4
3 4
4 4
2 3
4 4
3 4
3 3
4 3
3 4
4 4
3 2
3 3
4 3
3 3
3 3
3 3
4 3
4 3
3 3
4 3
4 3
4 3
4 3
3 4
127 136
4 4
3 4
4 3
127
1
4
4
4
4
4
2
2
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
130
4
3
4
128 129
2 2
3 4
4 3
3 3
4 3
4 3
3 3
3 2
1 3
4 3
3 2
4 2
4 3
3 3
4 4
4 3
4 3
3 4
4 2
2 2
3 3
4 2
3 3
4 3
3 2
4 2
3 2
4 3
3 3
3 3
3 3
3 3
4 3
3 3
4 2
4 3
4 3
3 4
4 3
3 3
135 113
4 1
4 4
1 4
130
1
3
4
3
3
4
3
3
2
3
2
3
3
3
4
4
3
4
4
2
4
3
3
3
4
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
4
3
4
4
132
4
4
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN V
MEAN, MEDIAN, MODUS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
Frequencies Statistics KTSP N
Valid
130 269
Missing Mean
132,40
Median
134,50 132(a)
Mode Variance
101,374
Range
41 111
Minimum Maximum
152 a Multiple modes exist. The smallest value is shown KTSP
Frequency Valid
111 112 113 114 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1 2
,3 ,5
,8 1,5
,8 2,3
1
,3
,8
3,1
3 4
,8 1,0
2,3 3,1
5,4 8,5
2
,5
1,5
10,0
2 3
,5 ,8
1,5 2,3
11,5 13,8
2 3
,5 ,8
1,5 2,3
15,4 17,7
5
1,3
3,8
21,5
2 4
,5 1,0
1,5 3,1
23,1 26,2
3
,8
2,3
28,5
3 1
,8 ,3
2,3 ,8
30,8 31,5
4
1,0
3,1
34,6
4 2
1,0 ,5
3,1 1,5
37,7 39,2
9
2,3
6,9
46,2
4 1
1,0 ,3
3,1 ,8
49,2 50,0
6
1,5
4,6
54,6
9 5
2,3 1,3
6,9 3,8
61,5 65,4
7
1,8
5,4
70,8
8 5
2,0 1,3
6,2 3,8
76,9 80,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
141
4
1,0
3,1
83,8
142
2 2
,5 ,5
1,5 1,5
85,4 86,9
2
,5
1,5
88,5
2 2
,5 ,5
1,5 1,5
90,0 91,5
3 2
,8 ,5
2,3 1,5
93,8 95,4
2
,5
1,5
96,9
1 2
,3 ,5
,8 1,5
97,7 99,2
1
,3
,8
100,0
130 269
32,6 67,4
100,0
399
100,0
143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 Total Missing Total
System
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VI
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL Penulis mengelompokkan persepsi ke dalam kategori sangat positif, positif, cukup positif, negatif, dan sangat negatif, yang didasarkan dari skor yang ada dalam data penelitian. Untuk menilai skor yang ada penulis menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Kategori kecenderungan menurut Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II untuk penilaian persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah sebagai berikut. Tingkat Pemahaman KTSP Kategori Kecenderungan Variabel 81% - 100% Sangat Tinggi 66% - 80% Tinggi 56% - 65% Cukup 46% - 55% Rendah < 46% Sangat Rendah Berdasarkan kategori di atas, maka dilakukan analisis sebagai berikut: Skor tertinggi yang diharapkan 4 x 40 = 160 Skor terendah yang diharapkan 1 x 40 = 40 Penilaian persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II, dapat ditentukan sebagai berikut : Skor
= nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah) = 40 + 81% (160 – 40) = 137,2 dibulatkan menjadi 137 = 40 + 66% (160 – 40) = 119,2 dibulatkan menjadi 119 = 40 + 56% (160 – 40) = 107,2 dibulatkan menjadi 107 = 40 + 46% (160 – 40) = 95,2 dibulatkan menjadi 95 Di bawah 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penilaian : Skor 137 – 160 119 – 136 107 – 118 95 -106 < 95
Penilaian Sangat Positif Positif Cukup Positif Negatif Sangat Negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VII
UJI NORMALITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
D1
D2
D3
9 116,67 4,583 ,164
20 119,70 4,169 ,101
9 121,89 3,655 ,290
S1/S2 92 137,73 6,123 ,092
,164 -,154 ,492 ,969
,101 -,087 ,452 ,987
,197 -,290 ,870 ,436
,092 -,055 ,879 ,422
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
GH
GTT
PNS
GTY
12 126,75
10 131,70
37 128,97
71 135,24
7,175 ,116 ,116
6,717 ,159 ,108
9,400 ,140 ,105
10,371 ,140 ,092
-,101 ,402
-,159 ,501
-,140 ,850
-,140 1,181
,997
,963
,465
,123
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test <1th/1-5th N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
34 131,15 7,735 ,162 ,074 -,162 ,942 ,337
6-10 th 13 134,92 9,827 ,119 ,118 -,119 ,427 ,993
11-15 th 21 137,33 6,916 ,233 ,155 -,233 1,068 ,204
> 15th 62 130,89 11,593 ,114 ,114 -,090 ,894 ,401
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VIII
UJI HOMOGENITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Homogenitas A. Tingkat Pendidikan Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan
Persepsi Guru Terhadap KTSP
D1 114 122 119 125 114 117 112 112 113
D2 114 116 118 119 116 121 117 120 121 123 122 124 120 122 119 111 116 121 130 124
D3 114 122 123 125 125 122 124 124 118
S1 142 135 138 132 136 137 142 139 140 129 132 136 135 131 146 129 133 136 139 133 151 132 137 150 128 149 140 136 127 136 146 139 147 138 140 144 147 143 138 140
S2 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149 139 133 137 132 144 132 138 147 135 145 136 137 145 137 139 148 140 152 132 141 141 151 135 136 138 135 139 141 136 132 139 130 134 141 138 131 129 148 138 132 127 129 130 133 139 127 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130 135 132 Jumlah () Rata-rata ( x )
1048 116,4444
2394 119,7
1097 121,8889
12528 137,6703
Varians Untuk Tiap Tingkat Pendidikan 1. D1
Jumlah () Rata-rata ( x )
s12 =
xi 114 122 119 125 114 117 112 112 113 1048 116,4444
2
xi - x -2,4444 5,5556 2,5556 8,5556 -2,4444 0,5556 -4,4444 -4,4444 -3,4444
(xi – x ) 5,975091 30,86469 6,531091 73,19829 5,975091 0,308691 19,75269 19,75269 11,86389 174,2222
xi - x -5,7 -3,7 -1,7 -0,7 -3,7 1,3 -2,7 0,3 1,3 3,3 2,3 4,3 0,3 2,3 -0,7 -8,7 -3,7 1,3 10,3 4,3
(x i – x ) 32,49 13,69 2,89 0,49 13,69 1,69 7,29 0,09 1,69 10,89 5,29 18,49 0,09 5,29 0,49 75,69 13,69 1,69 106,09 18,49
174,2222 = 21,7778 8
2. D2 xi 114 116 118 119 116 121 117 120 121 123 122 124 120 122 119 111 116 121 130 124 Jumlah () Rata-rata ( x )
s 22 =
330,2 = 17,3790 19
2394 119,7
2
330,2
143 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. D3 xi 114 122 123 125 125 122 124 124 118 Jumlah () Rata-rata ( x ) 2
s3 =
xi - x -7,8889 0,1111 1,1111 3,1111 3,1111 0,1111 2,1111 2,1111 -3,8889
1097 121,8889
2
(xi – x ) 62,23474 0,012343 1,234543 9,678943 9,678943 0,012343 4,456743 4,456743 15,12354 106,8889
106,8889 = 13,3611 8
4. S1 xi 142 135 138 132 136 137 142 139 140 129 132 136 135 131 146 129 133 136 139 133 151 132 137 150 128 149 140 136 127 136
xi - x 4,3297 -2,6703 0,3297 -5,6703 -1,6703 -0,6703 4,3297 1,3297 2,3297 -8,6703 -5,6703 -1,6703 -2,6703 -6,6703 8,3297 -8,6703 -4,6703 -1,6703 1,3297 -4,6703 13,3297 -5,6703 -0,6703 12,3297 -9,6703 11,3297 2,3297 -1,6703 -10,6703 -1,6703
2
(xi – x ) 18,7463 7,130502 0,108702 32,1523 2,789902 0,449302 18,7463 1,768102 5,427502 75,1741 32,1523 2,789902 7,130502 44,4929 69,3839 75,1741 21,8117 2,789902 1,768102 21,8117 177,6809 32,1523 0,449302 152,0215 93,5147 128,3621 5,427502 2,789902 113,8553 2,789902
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146 139 147 138 140 144 147 143 138 140 149 139 133 137 132 144 132 138 147 135 145 136 137 145 137 139 148 140 152 132 141 141 151 135 136 138 135 139 141 136 132 139 130 134 141 138 131 129
8,3297 1,3297 9,3297 0,3297 2,3297 6,3297 9,3297 5,3297 0,3297 2,3297 11,3297 1,3297 -4,6703 -0,6703 -5,6703 6,3297 -5,6703 0,3297 9,3297 -2,6703 7,3297 -1,6703 -0,6703 7,3297 -0,6703 1,3297 10,3297 2,3297 14,3297 -5,6703 3,3297 3,3297 13,3297 -2,6703 -1,6703 0,3297 -2,6703 1,3297 3,3297 -1,6703 -5,6703 1,3297 -7,6703 -3,6703 3,3297 0,3297 -6,6703 -8,6703
69,3839 1,768102 87,0433 0,108702 5,427502 40,0651 87,0433 28,4057 0,108702 5,427502 128,3621 1,768102 21,8117 0,449302 32,1523 40,0651 32,1523 0,108702 87,0433 7,130502 53,7245 2,789902 0,449302 53,7245 0,449302 1,768102 106,7027 5,427502 205,3403 32,1523 11,0869 11,0869 177,6809 7,130502 2,789902 0,108702 7,130502 1,768102 11,0869 2,789902 32,1523 1,768102 58,8335 13,4711 11,0869 0,108702 44,4929 75,1741
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jumlah () Rata-rata ( x )
s 24 =
148 138 132 127 129 130 133 139 127 136 130 135 132 12528 137,6703
10,3297 0,3297 -5,6703 -10,6703 -8,6703 -7,6703 -4,6703 1,3297 -10,6703 -1,6703 -7,6703 -2,6703 -5,6703
106,7027 0,108702 32,1523 113,8553 75,1741 58,8335 21,8117 1,768102 113,8553 2,789902 58,8335 7,130502 32,1523 3384,11
3384,11 = 37,6012 90
5. S2 Karena frekuensinya hanya 1, maka tidak terdapat variansi. Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlet Sampel 1 2 3 4 Jumlah ()
dk 8 19 8 90 125
1/(dk) 0,125 0,052632 0,125 0,011111 0,313743
s 2i
log
21,7778 17,379 13,3611 37,6012
s 2i
1,338 1,24 1,1258 1,5752
(dk) log
s 2i
10,704 23,56 9,0064 141,768 185,0384
Variansi Gabungan Untuk Tingkat Pendidikan: 8( 21,7778) 19(17,379) 8(13,3611) 90(37,6012) s2 = 8 19 8 90 3995,42 = 125 = 31,96336 Sehingga log s2 = log 31,9634 = 1,5047 B
= (1,5047)(125) = 188,0875
Chi Kuadrat (2) = 2,3026 (188,0875-185,0384) = 7,0209 Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 3 didapat 2(0,95)(3) = 7,81. Karena 2hitung = 7,0209 < 2tabel = 7,81, maka hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diterima atau tidak ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil (varian homogen). B. Status Kepegawaian Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Status Kepegwaian.
Persepsi Guru Terhadap KTSP
GTY 142 138 132 142 146 139 116 133 151 118 132 137 150 149 140 146 139 119 147 138 144 147 116 143 122 121 140 117 120 124 149 139 122 144 125 138 125 147 130
Status Kepegawaian PNS GTT 136 135 136 137 135 139 131 140 129 132 133 119 136 123 114 131 116 129 136 132 136 122 140 120 133 137 132 111 116 121 114 135 124 112 136 137 125 145 132 134 143 127 130 112 139 127 130
GH 114 129 128 127 138 121 122 119 132 123 136 132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117 145 137 139 122 124 148 140 152 141 141 151 135 138 135 139 141 136 124 139 130 141 138 148 138 129 118 133 136 135 113 132 9602 135,2394
Jumlah () Rata-rata ( x )
4772 128,973
1317 131,7
Varians Untuk Status Kepegawaian 1. GTY xi
xi 142 138 132 142 146 139 116 133 151 118
x
6,7606 2,7606 -3,2394 6,7606 10,7606 3,7606 -19,2394 -2,2394 15,7606 -17,2394
2
(x i – x ) 45,70571 7,620912 10,49371 45,70571 115,7905 14,14211 370,1545 5,014912 248,3965 297,1969
1521 126,75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132 137 150 149 140 146 139 119 147 138 144 147 116 143 122 121 140 117 120 124 149 139 122 144 125 138 125 147 130 117 145 137 139 122 124 148 140 152 141 141 151 135 138 135 139 141 136 124
-3,2394 1,7606 14,7606 13,7606 4,7606 10,7606 3,7606 -16,2394 11,7606 2,7606 8,7606 11,7606 -19,2394 7,7606 -13,2394 -14,2394 4,7606 -18,2394 -15,2394 -11,2394 13,7606 3,7606 -13,2394 8,7606 -10,2394 2,7606 -10,2394 11,7606 -5,2394 -18,2394 9,7606 1,7606 3,7606 -13,2394 -11,2394 12,7606 4,7606 16,7606 5,7606 5,7606 15,7606 -0,2394 2,7606 -0,2394 3,7606 5,7606 0,7606 -11,2394
10,49371 3,099712 217,8753 189,3541 22,66331 115,7905 14,14211 263,7181 138,3117 7,620912 76,74811 138,3117 370,1545 60,22691 175,2817 202,7605 22,66331 332,6757 232,2393 126,3241 189,3541 14,14211 175,2817 76,74811 104,8453 7,620912 104,8453 138,3117 27,45131 332,6757 95,26931 3,099712 14,14211 175,2817 126,3241 162,8329 22,66331 280,9177 33,18451 33,18451 248,3965 0,057312 7,620912 0,057312 14,14211 33,18451 0,578512 126,3241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jumlah () Rata-rata ( x )
s12 =
139 130 141 138 148 138 129 118 133 136 135 113 132 9602 135,2394
3,7606 -5,2394 5,7606 2,7606 12,7606 2,7606 -6,2394 -17,2394 -2,2394 0,7606 -0,2394 -22,2394 -3,2394
14,14211 27,45131 33,18451 7,620912 162,8329 7,620912 38,93011 297,1969 5,014912 0,578512 0,057312 494,5909 10,49371 7528,93
7528,93 = 107,556 70
2. PNS xi
xi 136 136 135 131 129 133 136 114 116 136 136 122 140 120 133 137 132 111 116 121 114 135 124 112 136 137 125 145
x
7,027 7,027 6,027 2,027 0,027 4,027 7,027 -14,973 -12,973 7,027 7,027 -6,973 11,027 -8,973 4,027 8,027 3,027 -17,973 -12,973 -7,973 -14,973 6,027 -4,973 -16,973 7,027 8,027 -3,973 16,027
2
(xi – x ) 49,37873 49,37873 36,32473 4,108729 0,000729 16,21673 49,37873 224,1907 168,2987 49,37873 49,37873 48,62273 121,5947 80,51473 16,21673 64,43273 9,162729 323,0287 168,2987 63,56873 224,1907 36,32473 24,73073 288,0827 49,37873 64,43273 15,78473 256,8647
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jumlah () Rata-rata ( x )
s 22 =
132 134 143 127 130 112 139 127 130 4772 128,973
3,027 5,027 14,027 -1,973 1,027 -16,973 10,027 -1,973 1,027
9,162729 25,27073 196,7567 3,892729 1,054729 288,0827 100,5407 3,892729 1,054729 3180,973
3180,973 = 88,360 36
3. GTT xi
Jumlah () Rata-rata ( x ) 2
s3 =
xi -
135 137 139 140 132 119 123 131 129 132 1317 131,7
x 3,3 5,3 7,3 8,3 0,3 -12,7 -8,7 -0,7 -2,7 0,3
(xi –
x )2 10,89 28,09 53,29 68,89 0,09 161,29 75,69 0,49 7,29 0,09 406,1
406,1 = 45,122 9
4. GH xi
Jumlah ()
114 129 128 127 138 121 122 119 132 123 136 132 1521
xi -
x -12,75 2,25 1,25 0,25 11,25 -5,75 -4,75 -7,75 5,25 -3,75 9,25 5,25
2
(xi – x ) 162,5625 5,0625 1,5625 0,0625 126,5625 33,0625 22,5625 60,0625 27,5625 14,0625 85,5625 27,5625 566,25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rata-rata ( x )
126,75
566,25 s 24 = = 51,477 11
Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlet 2 s2i log s i Sampel dk 1/(dk) 1 2 3 4 Jumlah ()
70 36 9 11
0,014286 0,027778 0,111111 0,090909
126
0,244084
107,556 88,36 45,122 51,477
(dk) log
2,0316 1,9463 1,6543 1,7116
si2
142,212 70,0668 14,8887 18,8276 245,9951
Variansi Gabungan Untuk Status Kepegawaian: 70(107,556) 36(88,36) 9( 45,122) 11(51,477 ) s2 = 70 36 9 11 11682,23 = 126 = 92,7161 Sehingga log s2 = log 92,7161 = 1,9672 B
= (1,9672)(126) = 247,8672
Chi Kuadrat (2) = 2,3026 (247,8672-245,9951) = 4,3107 Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 3 didapat 2(0,95)(3) = 7,81. Karena 2 hitung 4,3107 < 2tabel = 7,81, maka hipotesis diterima atau tidak ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil (varian homogen).
C. Lama Menjalani Profesi Guru Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dari Lama Menjalani Profesi Guru.
Persepsi Guru Terhadap KTSP
< 1 Th 132 111
Lama Menjalani Profesi Guru 1 - 5 Th 6 - 10 Th 11-15 Th 132 137 135 142 135 138 139 146 129 140 133 139 129 119 114 132 122 137
> 15 Th 142 114 136 136 131 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128 127 139 138 116 120 121 123 122 119 133 132 145 135 136 132 139 130 138 131 138 132 129 135 132
123 147 151 135 138 139 129
136 140 138 140 139 144 130 145 137 148 141 136 141 141 136
136 116 116 151 118 150 149 140 136 146 122 119 147 144 147 143 122 121 117 124 120 149 137 132 125 138 125 116 121 114 135 124 117 112 136 137 125 139 122 124 140 152 132 141 124 134 143 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jumlah () Rata-rata ( x )
243 121,5
4084 131,7419
1754 134,9231
Varians Untuk Lama Menjalani Profesi Guru 1. < 1 Th xi xi - x Jumlah () Rata-rata ( x )
s12 =
132 111 243 121,5
(xi –
2884 137,3333
x )2
10,5 -10,5
110,25 110,25 220,5
xi - x 0,2581 10,2581 7,2581 8,2581 -2,7419 0,2581 -3,7419 -4,7419 7,2581 6,2581 -15,7419 -11,7419 -10,7419 -8,7419 -9,7419 -12,7419 1,2581 0,2581 13,2581 3,2581 4,2581 0,2581 7,2581
(xi – x ) 0,066616 105,2286 52,68002 68,19622 7,518016 0,066616 14,00182 22,48562 52,68002 39,16382 247,8074 137,8722 115,3884 76,42082 94,90462 162,356 1,582816 0,066616 175,7772 10,61522 18,13142 0,066616 52,68002
220,5 = 220,5 1
2. 1 – 5 Th xi 132 142 139 140 129 132 128 127 139 138 116 120 121 123 122 119 133 132 145 135 136 132 139
2
127 130 112 118 133 139 127 130 113 8247 130,9048
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jumlah () Rata-rata ( x )
s 22 =
130 138 131 138 132 129 135 132 4084 131,7419
-1,7419 6,2581 -0,7419 6,2581 0,2581 -2,7419 3,2581 0,2581
3,034216 39,16382 0,550416 39,16382 0,066616 7,518016 10,61522 0,066616 1555,935
xi - x 2,0769 0,0769 11,0769 -1,9231 -15,9231 -12,9231 -11,9231 12,0769 16,0769 0,0769 3,0769 4,0769 -5,9231
(xi – x ) 4,313514 0,005914 122,6977 3,698314 253,5451 167,0065 142,1603 145,8515 258,4667 0,005914 9,467314 16,62111 35,08311 1158,923
xi - x -2,3333 0,6667 -8,3333 1,6667 -23,3333 -0,3333 -1,3333 2,6667 0,6667 2,6667 1,6667 6,6667
(xi – x ) 5,444289 0,444489 69,44389 2,777889 544,4429 0,111089 1,777689 7,111289 0,444489 7,111289 2,777889 44,44489
1555,935 = 51,8645 30
3. 6 – 10 Th xi
Jumlah () Rata-rata ( x )
s 23 =
137 135 146 133 119 122 123 147 151 135 138 139 129 1754 134,9231
2
1158,923 = 96,5769 12
4. 11 – 15 Th xi 135 138 129 139 114 137 136 140 138 140 139 144
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jumlah () Rata-rata ( x )
s 24 =
130 145 137 148 141 136 141 141 136 2884 137,3333
-7,3333 7,6667 -0,3333 10,6667 3,6667 -1,3333 3,6667 3,6667 -1,3333
53,77729 58,77829 0,111089 113,7785 13,44469 1,777689 13,44469 13,44469 1,777689 956,6667
xi - x 11,0952 -16,9048 5,0952 5,0952 0,0952 2,0952 5,0952 -14,9048 -14,9048 20,0952 -12,9048 19,0952 18,0952 9,0952 5,0952 15,0952 -8,9048 -11,9048 16,0952 13,0952 16,0952 12,0952 -8,9048 -9,9048 -13,9048 -6,9048 -10,9048 18,0952 6,0952 1,0952 -5,9048 7,0952
(xi – x ) 123,1035 285,7723 25,96106 25,96106 0,009063 4,389863 25,96106 222,1531 222,1531 403,8171 166,5339 364,6267 327,4363 82,72266 25,96106 227,8651 79,29546 141,7243 259,0555 171,4843 259,0555 146,2939 79,29546 98,10506 193,3435 47,67626 118,9147 327,4363 37,15146 1,199463 34,86666 50,34186
956,6667 = 47,8333 20
5. > 15 Th xi 142 114 136 136 131 133 136 116 116 151 118 150 149 140 136 146 122 119 147 144 147 143 122 121 117 124 120 149 137 132 125 138
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125 116 121 114 135 124 117 112 136 137 125 139 122 124 140 152 132 141 124 134 143 148 127 130 112 118 133 139 127 130 113 8247 130,9048
Jumlah () Rata-rata ( x )
s 25 =
-5,9048 -14,9048 -9,9048 -16,9048 4,0952 -6,9048 -13,9048 -18,9048 5,0952 6,0952 -5,9048 8,0952 -8,9048 -6,9048 9,0952 21,0952 1,0952 10,0952 -6,9048 3,0952 12,0952 17,0952 -3,9048 -0,9048 -18,9048 -12,9048 2,0952 8,0952 -3,9048 -0,9048 -17,9048
34,86666 222,1531 98,10506 285,7723 16,77066 47,67626 193,3435 357,3915 25,96106 37,15146 34,86666 65,53226 79,29546 47,67626 82,72266 445,0075 1,199463 101,9131 47,67626 9,580263 146,2939 292,2459 15,24746 0,818663 357,3915 166,5339 4,389863 65,53226 15,24746 0,818663 320,5819 8199,429
8199,429 = 132,2489 62
Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlet Sampel
dk 1 2 3 4 5
Jumlah ()
1/(dk) 1 30 12 20 62 125
1 0,033333 0,083333 0,05 0,016129 1,182796
s 2i 220,5 51,8645 96,5769 47,8333 132,2489
log
si2
2,3434 1,7149 1,9849 1,6797 2
(dk) log
s 2i
2,3434 51,447 23,8188 33,594 131,5268 242,73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Variansi Gabungan Untuk Lama Menjalani Profesi Guru: 1(220,5) 30(51,8645) 12(96,5769) 20( 47,8333) 62(132,2489) s2 = 1 30 12 20 62 12091,46 = 125 = 96,7317 Sehingga log s2 = log 96,7317 = 1,9856 B
= (1,9856)(125) = 248,2
Chi Kuadrat (2) = 2,3026 (248,2-242,73) = 12,5952 Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 4 didapat 2(0,95)(4) = 9,49. Karena 2hitung 12,5952 > 2tabel = 9,49, maka hipotesis ditolak atau ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IX
IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN X
TABEL CHI & TABEL r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI