PERSEPSI BENTUK Modul ke:
Bentuk Modul 3 Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn
Fakultas
Desain dan Seni Kreatif Program Studi
Desain Produk www.mercubuana.ac.id
Abstrak • Bentuk merupakan elemen penting dalam desain. Berbagai macam bentuk dapat ditemukan dalam kehidupan. Dari bentuk yang wajar sampai ke bentuk yang aneh
KOMPETENSI • Mahasiswa mengetahui pengertian dan berbagai macam bentuk serta konsep dasar dari bentuk.
BENTUK A. B. C. D. E.
Definisi Fraktal Bentuk Bentuk Dalam Desain Jenis – Jenis Bentuk
A.
Definisi
•
Bentuk “merupakan penjabaran geometris dari bagian semesta bidang yang ditempati oleh obyek tersebut, yaitu ditentukan oleh batas-batas terluarnya namun tidak tergantung pada lokasi (koordinat) dan orientasinya terhadap bidang semesta yang ditempati. Bentuk obyek juga tidak tergantung pada sifat-sifat spesifik seperti: warna, isi, dan bahan.”
•
Seorang ahli matematika dan statistik dari Inggris, David George Kendall mendefinisikan "bentuk" sebagai yaitu : “seluruh informasi geometris yang akan tidak berubah ketika parameter lokasi, skala, dan rotasinya dirubah.”
“Teori benda geometri dasar (dua dimensi) misalnya titik, garis, kurva, bidang(misal, persegi atau lingkaran), atau bisa pula diterangkan oleh benda padat (tiga dimensi) seperti kubus, atau bola.” Bentuk yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah “bentuk rumit”. Misalnya bentuk pohon dan bentuk garis pantai, yang mana sangat rumit sehingga diperlukan lebih dari sekedar teori geometri sederhana untuk menganalisanya. Salah satu teori yang berusaha menganalisa bentuk-bentuk rumit ini adalah teori fraktal yaitu “teori yang menjelaskan tentang penggabungan bentuk geometri. Yang dapat menghasilkan bentuk baru”
B.
Fraktal
“fraktal adalah benda geometris yang kasar pada segala skala, dan terlihat dapat "dibagi" dengan cara yang radikal. Beberapa fraktal bisa dipecah menjadi beberapa bagian yang semuanya mirip dengan fraktal aslinya. Fraktal dikatakan memiliki detail yang tak hingga dan dapat memiliki struktur serupa diri pada tingkat perbesaran yang berbeda. Pada banyak kasus, sebuah fraktal bisa dihasilkan dengan cara mengulang suatu pola, biasanya dalam proses rekursif atau iteratif.” Berbagai jenis fraktal pada awalnya dipelajari sebagai benda matematis. “geometri fraktal adalah cabang matematika yang mempelajari sifat-sifat dan perilaku fraktal.” Fraktal bisa membantu menjelaskan banyak situasi yang sulit dideskripsikan menggunakan geometri klasik, dan sudah cukup banyak diaplikasikan dalam sains, teknologi, dan seni karya komputer. Dulu ide-ide konseptual fraktal muncul saat definisi tradisional geometri Euklides dan kalkulus gagal menganalisis objek kurva.
Fraktal Benda yang sekarang disebut fraktal sudah ditemukan dan dipelajari jauh sebelum kata fraktal muncul. Pada tahun 1872 Karl Theodor Wilhelm Weierstrass seorang ahli matematika menemukan contoh fungsi dengan sifat yang tidak intuitif yaitu “kontinyu di manapun namun tidak terdiferensiasi di manapun grafik dari fungsi tersebut akan disebut fraktal di masa sekarang
Ciri dari fraktal “bentuknya tidak teratur (tidak halus), jadi bukan termasuk benda yang terdefinisikan oleh geometri tradisional.” Dan dapat diartikan bahwa fraktal “cenderung memiliki detail yang signifikan, terlihat dalam skala berapapun saat ada keserupa dirian, ini bisa terjadi karena memperbesar fraktal tersebut akan menunjukkan gambar yang mirip. Himpunan tersebut biasanya didefinisikan dengan rekursi.”
Benda yang mendekati fraktal “bisa ditemukan dengan mudah di alam.” Benda tesebut menunjukkan struktur frakral yang kompleks pada skala tertentu. Contohnya adalah awan, gunung, jaringan sungai, dan sistem pembuluh darah.
C. Bentuk Bentuk dapat juga didefinisikan sebagai "penampakan sesuatu, khususnya garis-garis tepinya“ Terdapat beberapa syarat yang dapat menjadi acuan tentang mendefinisikan bentuk yaitu: 1. Bentuk mempunyai struktur isi yang padu (Padat). Ia mempunyai lebih daripada satu permukaan dan bersifat tiga dimensi(3D). 2. Bentuk merupakan satu unsur yang amat penting dalam penghasilan karya seni yang bersifat realis. 3. Penggunaan unsur-unsur seni yang lain dapat digunakan untuk menghasilkan bentuk seperti garisan, jalinan, rupa, ruang dan warna. 4. Garis luar sesuatu objek yang akan berubah mengikut arah pandangan mata
Bentuk: Bentuk dapat dikategorikan menjadi dua yaitu: bentuk 2 dimensi dan bentuk 3 dimensi. Keduanya memiliki perbedaan 1. Sifat
Bentuk 2 Dimensi
Bentuk 3 Dimensi
Bersifat 2 dimensi yang memiliki panjang dan lebar
Bersifat tiga dimensi (3D) memiliki ketinggian, lebar dan kedalaman.
2. Struktur
Strukturnya hanya berdasarkan garis yang menjadi Berstruktur - mempunyai rangka yang batasannya.
membolehkan membentuk form atau isi padu dengan tepat dan sempurna.
3. Arah
Hanya dapat dilihat dari satu arah
Boleh dilihat dari semua arah mempunyai lebih dari satu permukaan.
4. Nilai
Tidak menghasilkan bayangan
Terdapat bayangan karena mempunyai kesan cahaya dan bayang.
D. Bentuk Dalam Desain ”Ruang yang terdapat dalam baris.Bentuk dapat organik atau geometri dan dapat digunakan dalam hubungannya dengan unsur-unsur lain untuk membuat karya.” Itu dapat ditingkatkan dengan nada, tekstur dan warna. Bentuk bisa berupa dua dimensi dan tiga dimensi.
Bentuk dapat juga dibedakan antara geometris dan nongeometris. Bentuk geometris merupakan bentuk beraturan dan bentuk dasar benda. Yaitu: kubus, balok, piramid atau limas, silinder, kerucut, dan bola. Sedangkan bentuk nongeometris merupakan bentuk yang tidak beraturan. Bentuk ini terdapat pada berbagai benda alam. Selain itu, benda dapat dibedakan menjadi tiga bentuk. Yakni bentuk kubistis, silindris, dan bebas. 1. Bentuk kubistis. Yang dimaksud bentuk kubistis adalah ”bentuk yang menyerupai kubus atau benda yang bentuk dasarnya kubus dan balok.” Contoh: lemari, meja, kursi, kardus, kulkas, dan pesawat televisi. 2. Bentuk silindris. Benda yang memiliki bentuk silindris adalah ”benda yang bentuk dasarnya menyerupai silinder atau bulat.” Contoh: gelas, botol, kendi, teko, ember, guci, cangkir, kaleng, dan piring 3. Bentuk bebas. Benda yang memiliki bentuk bebas adalah ”benda yang bentuknya tidak beraturan atau yang tidak termasuk kubistis dan silindris.” Contoh: kain, buah-buahan, sayur-sayuran, dan busana.
E. Jenis – Jenis Bentuk Terdapat dua jenis bentuk yaitu: Bentuk konkrit dan bentuk ilusi. Bentuk konkrit merupakan bentuk sebenarnya yang bersifat tiga dimensi dan dapat dirasa, disentuh dan dilihat daripada pelbagai sudut lalu memiliki ciri nyata dan “maujud” (benar-benar wujud di hadapan mata). Contoh benda berbentuk konkrit ialah batu, kayu, meja, kereta dan sebagainya. Sedangkan bentuk ilusi merupakan bentuk yang dihasilkan melalui kemahiran penggunaan berbagai macam unsur seni seperti warna, garisan dan lain-lain. Dan bentuk objek yang dilihat dan dihasilkan melalui lukisan, catan, fotografi, cetakan atau pada permukaan rata (bersifat dua dimensi). lalu bentuknya tidak dapat disentuh tetapi hanya dapat dinikmati melalui indera penglihatan. Dan menghasilkan karya dua dimensi yang dapat mencipta bentuk, penggunaan kesan cahaya dan bayang merupakan faktor terpenting.
Bentuk dapat dihasilkan melalui: Garisan – anyaman (rotan, lidi, buluh) , tenunan (benang, tali), lingkaran (dawai). Rupa – potongan berbagai macam material (polihidera), teknik lipatan kertas (seni origami), teknik lipatan kain (topologi). Bentuk juga boleh dibina dengan menggunakan tanah liat, plaster of paris, kayu, lilin, sabun, batu, kaca dan sebagainya.
Daftar Pustaka Falconer, Kenneth. Fractal Geometry: Mathematical Foundations and Applications. West Sussex: John Wiley & Sons, Ltd., 2003 Mandelbrot, Benoît B. The Fractal Geometry of Nature, W. H. Freeman and Co, New York, 1982. Sanyoto, Ebdi, Sadjiman. Dasar-dasar Tata Rupa dan Desain (Nirmana). Arti Bumi Intaran Yogyakarta. 2005
Terima Kasih Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn.