www.umumagazine.com
#6
Agt - Sep 2012
Tim ISSEMU
mengasah diri di tujuh puncak dunia
Perkemahan Ceria UMU perayaan satu tahun penuh kenangan
Unforgettable Papandayan
birthday, hiking, and friends
Briefing
Pemimpin Redaksi Herman G. Anugrah
Redaktur
Ambar Arum
Staf Redaksi Ayu N. Surya
Desainer Grafis Eka P. Sari
Web Master
Fachran Nazarullah
Iklan & Promosi
Eka Nur Aripin Shah Rendy Rahmana
Kontributor
Mohd Ikhram Risky Catur Wulan
Kontak
Saran & Kritik
[email protected] Kirim Artikel
[email protected]
Memang angka tersebut tak cukup pantas dibanggakan untuk sebuah usia majalah. Tapi satu hal yang membuat kami bahagia, persahabatan kita sudah berjalan selama satu tahun! Yeay! Banyak suka maupun duka yang telah kami lewati untuk bisa hadir di tengah para pembaca sekalian setiap dua bulannya. Berpanas-panasan di atas gunung, bercumbu dengan layar komputer setiap harinya, bahkan kami rela tidak mandi berhari-hari demi terbitnya majalah kesayangan kita ini! Mmmmm... yang terakhir kami bohong. Terima kasih kami ucapkan kepada para pembaca setia UMU atas perhatiannya selama satu tahun ini. Tak lupa juga kepada teman-teman yang telah meramaikan acara perayaan ulang tahun UMU yang pertama di Gunung Papandayan pada bulan Juli lalu. Kami sangat tersanjung dengan semua keceriaan dan persahabatan yang terjalin selama acara. Kami berharap tali persahabatan ini akan terus terjalin, semakin lama semakin erat, dan mungkin akan menjadi suatu ikatan kekeluargaan yang tak lekang dimakan zaman.
facebook.com/UMUmagz
Oh iya, ada titipan doa, semoga ikatan yang tadi bisa menjadi ikatan ‘keluarga’. Ehem. Amin.
twitter.com/UMUmagz
Selamat menikmati karya kecil kami di edisi spesial ulang tahun UMU ini. Semoga berkenan.
www.umumagazine.com
2
Satu Tahun
UMU Magazine Agt-Sep 2012
Redaksi
Daftar Isi
6
UNFORGETTABLE BIRTHDAY, HIKING, AND FRIENDS AT PAPANDAYAN
38
12
MENGATASI DINGIN
TIM ISSEMU
40
JEJAK PETUALANG COMMUNITY
44
DIKLAT CERIA KPAWW: ASYIKNYA MENDAKI GUNUNG PAKIS HAJI 16 BURUNG GAGAK 18
DIBALIK LAYAR PERKEMAHAN CERIA UMU 22 SUP MAKARONI DAGING 36
39 ALAT MAKAN LIPAT 46 BUKA PUASA BERSAMA UMU MAGAZINE 48 STYLE 50 INTERAKSI Agt-Sep 2012 UMU Magazine
3
UMU Magazine Agt-Sep 2012
[email protected] foto: Herman G. Anugrah
Agt-Sep 2012 UMU Magazine
Catper
Unforgettable Birthday, Hiking, and Friends at Papandayan
Teks & Foto: Mohd Ikhram bin Zainal Abidin
6
UMU Magazine Agt-Sep 2012
Catper
Hi readers, my name is Mohd Ikhram bin Zainal Abidin, I’m from Kuala Lumpur, Malaysia. On 13th July 2012, I decided to join a group called UMU for a trip to one of the Mountain in Indonesia, which is Mount Papandayan, located at Garut. I was introduced to this group by a friend of mine, Wulan, thanks to her. Jumat malam saya hadir di parkiran IRTI Monas, meeting point acara Perkemahan Ceria UMU (PCU). Ramai sekali tempat itu, dipenuhi puluhan anak muda dengan ransel besar di punggungnya masing-masing. Kami siap berangkat menuju Gunung Papandayan. Dead forest Pendakian dimulai pada Sabtu pagi. Peserta dibagi menjadi lima kelompok dan saya masuk di kelompok terakhir. Kami akan bermalam di Pondok Salada. Untuk ke tempat kemah itu, kami melewati kawah dengan bau belerang yang menyengat. Beruntung panitia telah menyiapkan slayer untuk menutupi hidung dan mulut saya agar aman dari bau belerang tersebut. Setelah melewati kawah, jalur terus menanjak menuju dead forest. Sesampainya di sana saya begitu kagum. Dead forest begitu luar biasa, baru pertama kali ini saya melihat forest yang begitu indah, dikelilingi oleh hanya pohonpohon yang sudah mati, pemandangannya juga menarik untuk photographer. Lebih istimewa lagi, rombongan kami disambut oleh seorang photographer, journalist, sekaligus traveler, yaitu Om Don Hasman. Beliau mengetahui saya dari Malaysia dan sangat senang sekali bertemu dengan saya. Banyak cerita yang kami bagi bersama. Om Don sempat berpesan ke saya tentang kehidupan di Indonesia. Ia seorang yang sangat friendly. Saya beruntung bisa kenal dan mengobrol dengan Om Don. Dengan sangat ramah beliau mengajak kami ngobrol, kemudian mengambil gambar kami, bahkan menawarkan minum buat kami yang kelelahan. Kami juga memanfaatkan kesempatan ini untuk foto bersama beliau. Di sini kami berhenti cukup lama untuk mengambil gambar kelompok dan beristirahat sebelum memulai kembali perjalanan
Agt-Sep 2012 UMU Magazine
7
Catper
Camping Banyak aktivitas yang disusun oleh panitia buat trip kali ini. Salah satu yang paling menarik adalah ketika berbagi pengalaman bersama tiga orang tim Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (ISSEMU), yaitu Broery Andrew, Sofyan Arief Fesa, dan Janatan Ginting. Mereka bertiga hadir khusus di acara PCU ini untuk menceritakan perjalanan mencapai tujuh puncak dunia, sekaligus susah senang yang mereka alami untuk merealisasikan target tersebut. Dalam kesempatan ini saya banyak bertanya dan mendapat banyak tips yang bermanfaat seputar teknik mendaki yang baik dan benar. Malam harinya diadakan pertandingan lomba masak antar kelompok. Saya begitu senang dan semangat menyediakan hidangan buat lomba. Kelompok kami menyajikan spaghetti istimewa yang kami beri nama ‘spaghetti kesejukan.’ Kami membanting tulang menyiapkan hidangan dan grup kami menang sebagai juara dua. Tim juri untuk lomba masak ini adalah tiga orang dari ISSEMU dan om Don Hasman. Walaupun bukan juara pertama, namun om Don mengaku bahwa nilai tertinggi olehnya diberikan kepada kelompok kami. Yeay! Acara belum selesai sampai di situ. Setelah makan malam, kami semua berkumpul di salah satu pojok Pondok Salada. Di sana sudah disiapkan layar lebar dan proyektor. Tak lama kemudian, film perjalanan tim ISSEMU menuju tujuh puncak dunia pun diputar. Semua yang telah mereka ceritakan tadi sore kini dapat kami saksikan langsung di depan mata. Kapan 8
UMU Magazine Agt-Sep 2012
Catper
lagi bisa nonton di atas gunung seperti ini. Sambil dingin-dingin ditemani begitu banyak bintang di langit. Seusai film ISSEMU, om Don menampilkan koleksi foto-fotonya sambil sesekali membagikan tips memotret untuk kami semua. Masih ada acara seru lagi. Panitia membagi-bagikan hadiah games buat para peserta. Pertanyaan dilontarkan oleh tim ISSEMU dan om Don, bagi yang bisa menjawab, akan mendapat hadiah produk outdoor dari sponsor. Ah tapi sayang saya kurang beruntung, tidak ada hadiah yang bisa saya bawa pulang dari games malam itu. Namun ternyata panitia telah menyiapkan sesuatu yang spesial untuk saya. My Birthday Tanggal trip ini sama dengan hari ulang tahun saya. Teman-teman kelompok saya tiba-tiba menyanyikan lagu ulang tahun buat saya ketika lomba masak. Dengan hanya berkenalan kurang dari 24 jam, dengan begitu friendly mereka menyambut saya sebagai bagian dari mereka, tidak mempermasalahkan latar belakang dan dari mana asal saya. Sementara itu, dari pihak panitia acara PCU ada kejutan yang dibuat oleh mereka. Sesudah penayangan video tadi, panitia memanggil saya ke depan dan memberitahu ke semua peserta kalau hari ini adalah hari ulang tahun saya. Tidak hanya saya yang ulang tahun, namun ada juga Kartika Ningrum yang ulang tahun di hari Jumat kemarin. Kami berdua pun digiring maju ke depan peserta lainnya. Agt-Sep 2012 UMU Magazine
9
Catper
10
UMU Magazine Agt-Sep 2012
Catper Ada hadiah khusus yang panitia siapkan untuk kami yang berulang tahun. Namun sebelum memberikan hadiah itu, mereka menyuruh kami menyanyi dan saling melontarkan gombalan. Ah, semua ini sungguh pengalaman yang menarik. Untuk pertama kalinya saya merayakan birthday di gunung, dan yang paling utama bersama teman-teman baru yang begitu friendly. Keesokan harinya lebih banyak acara bebas dan santai. Sebelum memulai perjalanan turun, panitia kembali membagi-bagikan hadiah kepada para peserta melalui games jawab pertanyaan, serta doorprize. Semua peserta pun turun gunung dengan riang gembira karena selain mendapat hadiah, mereka juga mendapat sahabat baru, pengetahuan baru, gebetan baru, serta kenangan yang tak terlupakan.
Thanks UMU Magazine for such a great event. The atmosphere, the surrounding, and the people is simply great, I can’t put it in words. No words can describe the excitement. I’m looking forward for the next event. []
Agt-Sep 2012 UMU Magazine
11
Profil
Tim ISSEMU Teks: Ayu N. Surya Foto: Dok. ISSEMU
12
UMU Magazine Agt-Sep 2012
Profil
Foto: Herman G. Anugrah
Tanggal 7 bulan 7 tahun 2011 menjadi tanggal yang bersejarah bagi Indonesia. Untuk pertama kalinya, ekspedisi tujuh puncak dunia berhasil dituntaskan oleh tim Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (ISSEMU). Tim ISSEMU terdiri dari empat orang anak muda dari Universitas Parahyangan, Bandung. Mereka adalah Sofyan Arief Fesa (Ian), Xaverius Frans (Frans), Broery Andrew Sihombing (Broery), dan Janatan Ginting (Atan). Meski sudah mencapai tujuh puncak dunia, hati mereka tidak setinggi puncak-puncak itu. Mereka bersedia berbagi ilmu kepada siapa saja, termasuk buat para pembaca UMU Magazine. Berikut obrolan redaksi UMU Magazine bersama Ian dan Frans di base camp Mahitala Unpar.
Gimana sih ceritanya bisa mendaki tujuh puncak dunia? Awalnya ada sebelas orang di tahun 2008 yang ikut ekspedisi ke Pegunungan Sudirman – Papua. Setelah itu kami ditawari melanjutkan ke ekspedisi seven summits. Karena saat itu masih tercatat sebagai mahasiswa, kami harus mempertimbangkan banyak hal. Akhirnya, dari sebelas orang tadi, sisa kita berempat yang siap dan rela menomorduakan kuliah. Soal kuliah diakali dengan izin cuti, kalau emang gak diizinkan yaa kita bayar kuliah sendiri, pokoknya banyak hal-hal yang beresiko dengan kuliah.
Agt-Sep 2012 UMU Magazine
13
Profil
Kalau dari jurusan yang diambil saat kuliah, ada gak sih relevansinya dalam ekspedisi ini? Ada dong. Ian kan jurusan manajemen, sesuai untuk urus manajemen perjalanan dan perizinan pendakian. Kalau Frans & Atan jurusan akuntansi, bertugas membuat laporan dan anggaran biaya perjalanan. Tinggal Broery doang nih yang rada gak nyambung, jurusan ilmu fisika. Kayanya dia mah cuma berteori aja deh. Hahaha. Tapi secara ilmu pendakian, Broery mah oke deh! Kalau kita naik gunung berempat udah ada bagiannya masing-masing. Ian yang mengatur manajemen perjalanannya, Atan yang mengurus dokumentasi, Broery yang merekam semua perjalanan, dan Frans yang menulis perjalanan atau membuat laporan perjalanan. Jadi kita semua ada tugas masing-masing yang berhubungan dengan jurusan kuliahnya juga. Dari ekspedisi ini kan kalian mengurus semuanya berempat, gunung mana sih yang paling sulit perizinan masuknya? Sebenarnya kalau kita ada uang, bisa dipermudah di gunung manapun. Tapi yang paling sulit izinnya itu di Cartensz, di sana gak perlu menyuap tapi memang birokrasinya sulit. Kita harus melewati Freeport dulu dan mereka sesuka hati kalau kasih izin pendaki yang mau ke Cartensz. Karena gak ada gunanya juga mereka mengizinkan kita naik dan mereka jelas gak memerlukan uang kita. Taman Nasionalnya ada, tapi gak berperan juga. karena yang ‘megang’ ya Freeport itu. Tapi untungnya kemarin kita dibantu sama beberapa pihak pemerintahan seperti ESDM, MENEGPORA, MENDAGRI, dll. Jadi akhirnya bisa dapat izin untuk mendaki Cartensz. Pelajaran apa sih yang bisa kalian petik dan terapkan di hidup kalian masing-masing dari ekspedisi ini? Pelajaran yang banyak kita ambil adalah dari segi manajemen, kerjasama dengan tim, dan juga arti sebuah persahabatan. Keberhasilan hidup dapat dilihat dari segi manajemennya dan mental kita juga sudah sangat terlatih sekarang. Kalau sebelumnya kita gampang menyerah, sekarang jadi lebih semangat menghadapi tantangan apapun. Tapi kalau untuk urusan kuliah masih suka menyerah 14
UMU Magazine Agt-Sep 2012
Profil
karena lebih sulit menghadapinya, kuliah lama atau sebentar sebenarnya sama aja yang penting lulus. Iya kan? Hahaha… Pernah terjadi konflik internal gak di antara kalian? Paling kita suka merasa jenuh karena berempat terus. Apalagi saat di Gunung Everest, sampai 1 bulan lebih kita nunggu di basecamp untuk memantapkan semua persiapan pendakian. Sampai pernah suatu hari saking jenuhnya, kita 1 tenda tapi diem-dieman, ada yang baca buku, main game, dengerin musik dan juga tidur. Pokoknya sehari diem-dieman deh, karena gak tau lagi apa yang mau dibahas. Siapa sih yang paling jago masak di antara kalian?
Broery asli Medan tapi sudah punya rumah di Bandung, kalaupun nanti ada yang kerja di Jakarta juga kan masih deket ke Bandung. Nah, cuma Atan doang nih yang belum jelas nasibnya. Dia asli Kabanjahe dan di Bandung nge-kost, paling kalau udah lulus, dia balik ke Kabanjahe terus mungkin diangkat jadi Pak Camat karena sudah berprestasi. Hahaha… Apa nih pesan untuk para pembaca yang juga hobi mendaki gunung? Untuk teman-teman pendaki, tetaplah mendaki dan mencintai alam Indonesia. Gunung di Indonesia lebih keren view dan track nya daripada Gunung di luar negeri yang kebanyakan cuma ice doang. []
Untungnya kita semua bisa masak, lagian juga kan makanan kita instan semua, tinggal kasih air doang langsung matang. Hahaha! Waktu di Gunung Everest kita sempat bikin gado-gado. Kebetulan kita bareng sama tim Jepang yang bawa sayuran dari Nepal, walaupun sayurannya aneh untungnya kita bawa bumbu pecel. Kita mix keduanya, jadinya enak juga. Tim Jepang itu ada beberapa yang pernah ke Indonesia dan terkesan sama gado-gado. Makanya pas kita kasih gado-gadonya, mereka seneng banget. Pernah gak naik gunung pas ulang tahun atau ngerayain sesuatu? Ceritain dong pengalamannya... Paling berkesan waktu ekspedisi Pegunungan Sudirman. Dari 11 orang itu ulang tahunnya berdekatan semua, jadi gantian aja ngucapinnya. Ngasih hadiahnya yang ada aja, rokok atau makanan yang lebih mewah dikit. Kita juga pernah ngerayain tahun baru ke 2011 di Aconcagua, kita main gitar sambil nyanyi lagu Kopi Dangdut sambil joget-joget. Eh banyak bule dari tenda lain yang ikutan, jadi tambah rame deh. Untuk selanjutnya, bagaimana nih aktifitas kalian? Kalo kita sih walaupun nantinya akan pisah karena kegiatan masing-masing, tapi tetep akan ketemu juga. Karena Ian asli Bandung dan Frans yang asli Jakarta juga mau stay di Bandung. Kalau Agt-Sep 2012 UMU Magazine
15
Flora
Pakis Haji Teks & Foto: Ambar Arum
Perkenalkan, namanya pakis haji. Ilmuwan menyebutnya dengan nama Cycas rumphii. Barangkali sudah sering kita melihatnya ketika mendaki, namun belum benar-benar mengenalnya. Padahal tumbuhan ini punya banyak sekali manfaat bagi pendaki, terutama dalam keadaan darurat. Pakis haji memiliki ciri fisik seperti pohon palem, terutama bentuk daunnya yang menjulang panjang seperti pita dan tersusun berpasangan. Batangnya berbentuk bulat dengan warna coklat, dan permukaannya kasar. Tinggi pakis haji bisa mencapai 6 meter, sementara habitatnya adalah di pantai atau hutan dataran rendah. Walau mirip pohon palem, namun pakis haji tidak memiliki hubungan kekerabatan apapun dengan tumbuhan berjenis palem. Tanaman ini masuk ke dalam kelompok tumbuhan berbiji terbuka, artinya perkembangbiakannya berlangsung melalui pembuahan sel kelamin jantan (serbuk sari) dangan betina (bakal buah) yang membentuk biji dan kemudian menghasilkan bunga. Sel kelamin jantan dan betina dalam pakis haji tidak tumbuh dalam satu pohon. Artinya pakis haji merupakan tanaman berumah dua di mana terdapat tumbuhan jantan dan betina. Persebaran tumbuhan ini membentang dari India, Sri Lanka, hingga ke Asia Tenggara termasuk Indonesia, dan terus ke kawasan Australia. Fungsi medis pakis haji terdapat di getahnya yang bisa digunakan sebagai obat disentri, sementara daunnya untuk membersihkan darah setelah proses persalinan. Di daerah pemukiman, pakis haji sering difungsikan sebagai tanaman hias. Daunnya, terutama yang masih muda, sering digunakan untuk bahan masak sayur. Batangnya juga dapat dimakan, dengan rasa menyerupai bengkoang. Bagian batang yang dapat dimakan berada di sebelah dalam, sehingga untuk dapat melahapnya, diperlukan pisau yang besar sekaligus tajam agar lebih mudah mengupas kulit batangnya. Walaupun pakis haji memiliki banyak manfaat, namun tetap ketika sedang mendaki sebaiknya jangan ambil daun ataupun batangnya, kecuali dalam keadaan darurat. [] 16
UMU Magazine Agt-Sep 2012
Flora
Agt-Sep 2012 UMU Magazine
17
Fauna
18
UMU Magazine Agt-Sep 2012
Fauna
Burung Gagak Teks: Ambar Arum Foto: Istimewa
Tidak sulit mengenali burung yang satu ini. Warna seluruh tubuhnya hitam legam. Yup, apalagi kalau bukan burung gagak. Bahasa kerennya corvus. Gagak termasuk kategori hewan omnivor atau pemakan segala. Ia dapat makan burung lain, buah, ulat, serangga, dan masih banyak lagi.
Tanpa ada dosa apa-apa, jenis burung yang satu ini kerap dikaitkan dengan hal-hal negatif. Ketika burung gagak hinggap di atas rumah, dibilang akan ada nasib buruk bagi penghuninya, padahal ia hanya numpang istirahat. Gambar nenek sihir, belum lengkap kalau tidak ada burung gagak. Kehadirannya pun lebih sering disertakan dalam cerita horor. Di Indonesia sendiri, gagak dikenal sebagai salah satu hewan untuk pesugihan. Kalau gagak punya facebook atau twitter, pasti sedih membaca update status dari mereka. Namun gagak ternyata merupakan salah satu burung dengan tingkat intelegensi yang tinggi. Kecerdasan ini membuat gagak sanggup beradaptasi dengan berbagai ekosistem, sehingga tidak hanya di hutan kita dapat menemui sang gagak, namun juga di pemukiman penduduk, perkotaan, hingga pantai. Burung ini tersebar di seluruh belahan dunia, kecuali Amerika Selatan, dan memiliki puluhan turunan spesies yang berbeda di tiap daerah. Meski ada di mana-mana, bukan berarti populasi burung gagak aman dari kepunahan. Contohnya Gagak Banggai (Corvus unicolor), salah satu jenis gagak di Indonesia ini telah masuk dalam daftar spesies kritis oleh International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources. Hilangnya habitat menjadi faktor utama penyebab berkurangnya populasi gagak tersebut. Di kalangan pendaki, gagak sering disebut-sebut dalam pendakian di Gunung Lawu. Jangan bingung kalau ada burung gagak yang mengikuti kita saat mendaki Gunung Lawu, karena gagak malah dianggap sebagai penunjuk jalan. Pernah ada cerita pendaki yang tersesat di Gunung Lawu, kemudian ia bertemu dengan gagak dan bisa kembali ke jalur pendakian setelah mengikuti gagak tersebut. Sebaliknya, kalau mengganggu gagak di Lawu, dipercaya bisa membuat si pendaki tersesat. Ah, di manapun dan kapanpun, memang tidak seharusnya kita mengganggu hidup hewan apapun. [] Agt-Sep 2012 UMU Magazine
19
Aku mau hidup 1.593,64 tahun lagi
Edelweiss
Essay
22
UMU Magazine Agt-Sep 2012
Essay
Di Balik Layar
Perkemahan Ceria UMU Teks: Ambar Arum Foto: Herman G. Anugrah
Agt-Sep 2012 UMU Magazine
23
Essay
Sejak awal UMU lahir setahun yang lalu, kami memang berniat untuk tidak hanya hadir di dunia maya, namun juga di dunia nyata. ‘Menculik’ para pembaca agar bisa menikmati udara pegunungan yang menentramkan hati, terutama bagi yang belum pernah naik gunung sama sekali. Mengajak pembaca bersama-sama sedikit berolahraga dengan mendaki gunung, sekaligus menghadirkan keindahan alam pegunungan Indonesia langsung di depan mata, tidak hanya melalui foto semata. Untuk itulah rencana disusun. Rapat sudah mulai dilangsungkan sejak Mei 2012 kemarin. Minimal setiap minggu diadakan pertemuan. Panitia dibentuk. Proposal dirangkai dan disebar. Anggaran dihitung. Akhirnya disepakati, rencana ‘penculikan’ massal ini kami beri tajuk ‘Perkemahan Ceria UMU (PCU),’ dengan mengambil tanggal 13-15 Juli 2012, kurang lebih seminggu sebelum puasa dimulai. Sekaligus menyambut ulang tahun majalah UMU yang pertama. Mengenai tempat perhelatan PCU, pilihan jatuh pada Gunung Papandayan, Garut. Papandayan memiliki medan yang sesuai untuk pendaki pemula, ditambah dengan banyaknya pemandangan menarik yang dapat dinikmati sepanjang perjalanan, seperti kawah, dead forest, dan Pondok Salada. Area perkemahannya pun luas, cukup untuk menampung peserta PCU yang kami rencanakan berjumlah 50 orang. Pertengahan Juni, kami mendaki Papandayan untuk survey lokasi. Di atas gunung ini pun kami mengadakan rapat. Menentukan di mana nantinya lokasi acara, di mana akan dipasang layar tancap untuk nonton video, dan memilih jalur termudah untuk dilewati peserta. Langit biru di siang hari dan miliaran bintang di malam hari menemani rapat kami saat itu. Ah, tidak sabar rasanya ingin segera membawa para peserta PCU ke tempat ini. Kemudian technical meeting diselenggarakan untuk memantapkan persiapan peserta. Keseluruhan peserta kami bagi jadi 5 kelompok dan masing-masing kelompok ditentukan semacam koordinator untuk memudahkan koordinasi dengan panitia. Peserta yang daftar secara rombongan sengaja kami pisahkan kelompoknya agar dapat berbaur dengan yang lain.
24
UMU Magazine Agt-Sep 2012
Essay
Agt-Sep 2012 UMU Magazine
25
Essay
Hingga akhirnya tanggal yang dinantikan datang juga. Jumat pagi, 13 Juli 2012, sudah ada panitia yang berangkat lebih dulu menuju Papandayan untuk memasang penanda jalur sekaligus mempersiapkan area kemping acara PCU. Sementara malamnya, parkiran IRTI Monas dipenuhi puluhan anak muda dengan ransel gunung menjulang di punggung mereka. Semua mengerubungi tronton, siap berangkat menuju Papandayan. Jalanan macet luar biasa ketika menyentuh tol Cikampek. Kabarnya sedang ada perbaikan jalan. Otomatis waktu tempuh jadi lebih panjang, hingga tronton baru sampai parkiran Papandayan pada Sabtu pagi. Namun yang namanya pendaki, tentu tidak mudah patah semangat. Setelah beberes dan sarapan sebentar. Seluruh peserta merapat dan berbaris rapi sesuai kelompok. Panitia memberi arahan singkat, kemudian diawali dengan doa, dimulailah pendakian. Genset, bambu, dan berbagai macam perkakas pun diangkut.
26
UMU Magazine Agt-Sep 2012
Essay
Agt-Sep 2012 UMU Magazine
27
Essay
28
UMU Magazine Agt-Sep 2012
Essay
Sebelum sampai ke tempat kemping di Pondok Salada, peserta diarahkan terlebih dulu ke kawasan hutan mati. Di sinilah salah satu ciri khas dari gunung Papandayan yang tidak dimiliki di banyak gunung lain. Meski jalurnya berbatu dan menanjak, namun lelah menjadi tak berarti begitu menginjakkan kaki di sana. Lebih dari sekedar mendapatkan pemandangan indah di gunung dan kawan baru, kami ingin agar para peserta PCU juga mendapatkan banyak hal untuk dibawa pulang, termasuk ilmu tentang dunia pendakian. Untuk itu, kami coba colek-colek tim Indonesia Seven Summit Expedition Mahitala UNPAR (ISSEMU) agar mau berbagi ilmu mendaki di PCU ini.
Agt-Sep 2012 UMU Magazine
29
Essay
30
UMU Magazine Agt-Sep 2012
Essay
Agt-Sep 2012 UMU Magazine
31
Essay
32
UMU Magazine Agt-Sep 2012
Essay
Beruntung rencana kami tidak bertepuk sebelah tangan. Tiga orang anggota tim ISSEMU, yaitu Sofyan Arief Fesa, Broery Andrew, dan Janatan Ginting, bersedia kami daulat untuk ikut dan berbagi pengalaman mendaki mereka, termasuk memutar video pendakian 7 puncak dunia lewat layar tancap. Mereka pun mengamati banyak peserta yang belum mendaki dengan baik dan benar, misalnya memakai sandal jepit, sering mengeluh, dll. Maka dalam kesempatan ini, mereka mengoreksi itu dan menyampaikan tips mendaki yang aman kepada para peserta.
masakan membuat mereka takjub. Tidak mainmain, mereka menilai masakan berdasarkan rasa, penampilan, tingkat kematangan, hingga kandungan gizi dari tiap masakan. Keluarlah kelompok empat sebagai juaranya.
Lebih beruntung lagi ketika om Don Hasman mengkonfirmasi kehadirannya di acara kami. PCU pun jadi semakin semarak. Terlebih di malam harinya. Setelah menyaksikan video dari ISSEMU, om Don memperlihatkan koleksi foto-fotonya sambil sesekali menyelipkan tips teknik memotret kepada para peserta.
Sebuah komunitas hebat yang berkomitmen pada kebersihan gunung juga ikut mendukung acara PCU, yaitu Trashbag Community. Kontribusi mereka sederhana namun penting, yaitu membekali PCU dengan trashbag. Semangat ‘Gunung Bukan Tempat Sampah’ dari komunitas ini kami sebarkan pula ke seluruh peserta. Syukurlah kami dapat meninggalkan area kemping tanpa sampah, semuanya dibawa turun oleh peserta dan panitia.
Keempat tamu istimewa ini pun kami ajak untuk menjadi juri pada lomba masak yang kami adakan. Tiap masakan dari 5 kelompok dicicipi, semua
Eiger dan Consina pun turut menambah keceriaan PCU dengan keterlibatan mereka sebagai sponsor acara ini. Berbagai produk outdoor dibagi-bagikan melalui kuis dan doorprize. Tidak lupa kami persembahkan pula hadiah untuk 2 peserta yang berulang tahun saat itu, Kartika Ningrum dan Mohd Ikhram.
Agt-Sep 2012 UMU Magazine
33
Essay
34
UMU Magazine Agt-Sep 2012
Essay
Penting juga untuk disampaikan bahwa PCU ini akan sulit terlaksana dengan baik tanpa bantuan sahabat kami dari WDMR Adventure. Dua delegasi terbaiknya, Adit dan Samz, telah banyak memberikan sumbangan tenaga dalam acara ini. Ah, kalian memang pendaki sejati dambaan para (calon) mertua. Minggu siang, rombongan sudah sampai kembali di parkiran Papandayan. Segera beberes dan siap berangkat menuju Jakarta. Setelah istirahat sejenak di rest area, pak supir tronton meneruskan perjalanan dengan sabar, sambil menurunkan peserta satu per satu di beberapa titik. Hingga akhirnya sampailah kami semua di titik awal keberangkatan, parkiran IRTI Monas. Semua peserta berpamitan, namun para panitia masih melanjutkan malam itu dengan evaluasi singkat sambil ditemani genset, bambu, setumpuk keril, serta perabotan lainnya. Tentu acara ini tidak luput dari hal-hal baik dan buruk, kekurangan dan kelebihan, semua itu telah tercatat agar menjadi pelajaran bagi kami di kemudian hari. Akhir kata, terima kasih setinggi-tingginya kami haturkan kepada seluruh pihak di atas yang telah mendukung acara ini: temanteman ISSEMU, om Don Hasman, Eiger, Consina, Trashbag Community, WDMR Adventure, serta seluruh peserta PCU. Semoga misi kami berhasil, yaitu menyebarkan virus mendaki gunung untuk semuanya. []
Agt-Sep 2012 UMU Magazine
35
Logistik
Catatan redaksi: Resep kali ini dipersembahkan oleh kelompok 4 peserta Perkemahan Ceria UMU yang memenangkan lomba masak dengan dewan juri 3 anggota ISSEMU (Broery Andrew Sihombing, Sofyan Arief Fesa dan Janatan Ginting) serta fotografer legendaris Don Hasman. Selamat menikmati. Di tengah-tengah gunung yang dingin, setiap pendaki tentu butuh penghangat badan. Jaket kadang tak cukup, pacar gak punya atau gak ikut ke gunung. Jangan gundah, jangan sedih, wahai pendaki. Kompor, wortel, lada halus, merica dan kawan-kawannya dapat menggantikan tugas sang pacar dalam menghangatkan tubuh kita. Yuks dicoba resep sup makaroni daging berikut ini.
Sup Makaroni Daging Teks: Risky Catur Wulan Foto: Herman G. Anugrah
Cara Pembuatannya: 1. Rebus daging hingga empuk, masukkan wortel yang sudah dipotong dan makaroni. 2. Masukkan lada, bawang putih, bumbu racik instan dan penyedap rasa sapi secukupnya. 3. Setelah empuk masukkan sosis dan garam secukupnya, masak hingga matang. Sup panas di gunung yang dingin. Selain nikmat, tentu juga menghangatkan badan. Apalagi dimakan sambil melihat pemandangan gunung yang super indah, ditemani sahabat-sahabat tercinta. Ah, sempurna. []
36
UMU Magazine Agt-Sep 2012
Bahan-bahan : 1 buah wortel Makaroni secukupnya 3 buah sosis ¼ kg daging sapi 2 buah bawang putih, cincang halus Lada halus Bumbu racik instan untuk sup Penyedap rasa sapi Garam Bawang goreng
Logistik
Agt-Sep 2012 UMU Magazine
37
Tips & Trik
Mengatasi Teks: Herman G. Anugrah
Dingin
Bukan hal yang aneh jika kita merasa kedinginan di gunung. Kalau tidak diatasi dengan baik, tubuh akan terus kehilangan panasnya dan berpotensi mengakibatkan hal-hal lain yang dapat menghambat proses pendakian. Berikut tips & trik yang bisa dilakukan untuk mengatasi dingin ketika di gunung: - Lakukan aklimatisasi sebelum memulai pendakian (penyesuaian tubuh terhadap suhu lingkungan). - Pakailah baju dengan bahan yang tidak terlalu menyerap keringat & cepat kering agar badan tidak basah (contoh: nilon & poliester). Hindari memakai bahan jeans karena bersifat menyimpan dingin dan sulit kering. - Pakailah sepatu (juga sarung tangan dan topi kupluk/syal bila perlu) saat nanjak agar dapat melindungi 3 titik utama tubuh yang rentan kedinginan: pergelangan kaki sampai ke jari, pergelangan tangan sampai ke jari, dan telinga. - Ketika istirahat saat mendaki, jangan terlalu lama dan gunakanlah sarung atau sejenisnya. Selain cukup menghangatkan, benda ini juga mudah diambil & dikemas kembali ke dalam ransel.
38
UMU Magazine Agt-Sep 2012
- Dirikan tenda senyaman mungkin. Lapisi alas tenda dengan dedaunan kering agar tidak langsung bersentuhan dengan tanah yang dingin. Lalu halangi bagian tenda yang berpotensi sebagai jalan angin masuk dengan ransel. - Saat tidur di dalam tenda, lindungi titik-titik utama tubuh yang rentan terserang dingin. Tidurlah secara berhimpitan dengan teman agar panas yang diproduksi tubuh lebih terasa. - Jika masih terasa dingin, masukkan botol berisi air panas ke dalam sleeping bag agar suhu panasnya dapat terperangkap. - Konsumsilah makanan & minuman hangat secara teratur untuk membuat suhu tubuh tetap stabil. - Hanya dalam keadaan terpaksa, buatlah api unggun.
Gear
Alat Makan Lipat
Teks: Ambar Arum Foto: Herman G. Anugrah
Urusan lipat melipat sudah melekat dengan gaya hidup para pendaki. Mulai dari packing sleeping bag, baju, hingga tenda, masing-masing butuh keahlian melipat. Belum lagi pisau lipat sampai sikat gigi lipat, semua sudah menjadi sahabat pendaki. Untuk perangkat makan, juga ada yang namanya alat makan lipat. Tidak usah repot lagi membawa piring, mangkok dan gelas. Semua itu bisa tersedia melalui lembaran plastik dengan pola khusus. Cukup lipat dan kaitkan sudut-sudutnya di beberapa tempat, masakan dan minuman hangat pun siap masuk perut. Karena terbuat dari plastik, banyak keuntungan yang bisa didapat. Diantaranya adalah: awet, mudah dibersihkan, dan tidak perlu kuatir akan pecah karena elastisitasnya tinggi. Alat makan lipat ini juga membuat bawaan menjadi lebih praktis, tidak lagi menghabiskan banyak tempat, dan juga ringan, sehingga cocok untuk ultralight hiking. Satu paket alat makan lipat terdiri dari piring, mangkok dan gelas. Semua itu bisa didapat di forum jual beli online dengan harga kisaran 75.000 rupiah saja per paket. Di toko alat-alat outdoor, barang ini masih sangat jarang ditemukan. Yuk segera dilipat, teh manis hangat sudah menunggu untuk disruput di pinggir Ranu Kumbolo. [] Agt-Sep 2012 UMU Magazine
39
Komunitas
JEJAK PETUALANG COMMUNITY Teks: Ayu N. Surya Foto: Dok. Jpers
Siapa tak kenal acara televisi Jejak Petualang? Yap, program televisi tentang petualangan yang dipandu oleh wanita-wanita cantik nan perkasa itu merupakan siaran favorit para petualang masa kini. Program televisi tersebut juga memicu lahirnya Jejak Petualang Community (Jepecom) dengan anggota ribuan.
40
UMU Magazine Agt-Sep 2012
Komunitas Awal mulanya komunitas ini dibentuk oleh Dody Johanjaya (founder JP, ex producer JP), sementara milisnya dibuat pertama kali pada tanggal 20 Januari 2004 oleh moderator Snugie. Tanggal itulah yang disepakati menjadi titik awal terbentuknya komunitas Jejak Petualang. Komunitas ini tidak hanya ramai di social media, namun mereka juga ramai di daratan. Biasanya para JPers rajin ngumpul di Plaza Festival – Kuningan setiap malam minggu. Jepecom berkembang tidak hanya menjadi sekedar wadah berkumpulnya penggiat alam bebas, tapi juga tempat berbagi ilmu dan pengalaman. Eits, Jepecom tidak terbatas hanya pada kegiatan mountaineering lho, di dalamnya juga ada diving, climbing, cycling, dll. Di mana ada petualangan, di situ ada Jpers. Ribuan anggota Jepecom tersebar di milis, FB, twitter, dan social media lainnya dan berasal dari beberapa kota besar di Indonesia. Mereka punya panggilan sayang untuk menyebut anggota dari Jepecom, yaitu Jpers. Setelah lama malang melintang di dunia penuh petualangan, Jepecom baru menggeliat ke permukaan di ulang tahunnya yang ke-4, yaitu saat pendakian mereka ke Argopuro bulan Maret 2008 lalu. Itulah pertama kalinya komunitas ini menggunakan logo Jejak Petualang. Sementara di tahun sebelumnya, Jepecom lebih banyak ikut kegiatan bersama komunitas online lainnya seperti Cyber Camp. Di ulang tahun ke-8 tahun ini, kebahagiaan itu mereka wujudkan dalam sebuah acara sederhana yang bertempat di sekitar papan panjat GOR Sumantri, Kuningan, Jakarta. Keseruannya ditambah dengan pembagian doorprize dan beberapa majalah. Belum lagi makanan yang melimpah. Saking banyaknya hadiah dan makanan, tidak ada satu Jpers pun yang pulang dengan tangan dan perut kosong. Beberapa host serta crew acara Jejak Petualang plus perwakilan dari stasiun televisi Trans7 turut hadir memeriahkan acaranya. Tanggal 31 Juni 2012 kemarin, Jepecom regional Jawa Timur mengadakan acara gathering yang dihadiri sekitar 50 anggota. Kemudian dilanjutkan dengan membantu Cozmeed menyiapkan acara Jambore Jejak Petualang di Ranu Kumbolo yang telah disiarkan spesial pada peringatan hari kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2012 lalu.
Agt-Sep 2012 UMU Magazine
41
Komunitas
Meski usianya baru 8 tahun tapi Jepecom akan terus berupaya terus eksis di tahun-tahun mendatang. Jepecom berkomitmen untuk bisa mengajak seluruh anggotanya agar lebih peduli pada alam, lingkungan, dan keselamatan diri serta timnya pada setiap perjalanan petualangan yang dilakukan. Salut. Sama seperti komunitas lainnya, ada kebersamaan yang kuat di Jepecom dan tentunya Jepecom terbuka untuk semua kalangan. Pasang surut yang dilalui Jepecom sebagai komunitas online tentu menjadi pelajaran untuk bisa terus menjaga kebersamaan baik antar Jpers maupun dengan komunitas lainnya. Jepecom muncul untuk menjawab kegundahan yang umumnya mendadak muncul tiap kali habis menyaksikan acara Jejak Petualang. Melalui Jepecom, keindahan alam yang biasa kita lihat di tayangan Jejak Petualang bisa dihadirkan langsung ke hadapan para anggotanya. Ikuti perbincangan di facebook, milis dan twitternya, begitu banyak ajakan berpetualang serta temanteman yang siap melengkapi indahnya perjalanan. Keindahan alam itu tidak hanya ada di layar kaca, namun nyata ada di Indonesia. Mari berpetualang bersama Jepecom. []
42
UMU Magazine Agt-Sep 2012
Komunitas
Agt-Sep 2012 UMU Magazine
43
Event
Diklat Ceria K P A W W : A s y i k n y a M e n d a k i Gunung Teks: Ayu N. Surya Foto: Ambar Arum
Komunitas Pecinta Alam Warna-Warni (KPAWW) mengadakan event “Diklat Ceria – Ayiknya Mendaki Gunung” yang bertempat di camping ground Pasir Reungit – Cibatok – Bogor pada tgl 7-8 Juli 2012 lalu. Tujuan diadakannya event ini oleh komunitas yang terbentuk tgl 19 April 2011 adalah untuk lebih memantapkan lagi setiap pendakian dengan memberikan materi mendasar seperti Navigasi Darat, Basic Survival serta Manajemen Perjalanan & Perbekalan. Materi pertama tentang Navigasi Darat yg disampaikan oleh Komarun, salah seorang yg pertama menemukan bangkai pesawat Sukhoi beberapa waktu lalu di Gunung Salak, juga didampingi oleh Bazooka Akbar. Mereka adalah anggota MAPALA UI. Dengan penuh semangat dan tetap dibumbui keceriaan, mereka menyampaikan materi tentang cara membaca peta, cara menggunakan berbagai jenis kompas, termasuk juga pengenalan GPS, dll. Setelah materi, para peserta diajak untuk praktek orienteering untuk menemukan lokasi yang sudah ditentukan dengan menggunakan navigasi manual seperti peta dan kompas, sementara kelompok lainnya menggunakan GPS. Setelah istirahat sejenak, acara dilanjutkan dengan materi selanjutnya yaitu Basic Survival yang disampakian oleh Sugi Qtynk, salah seorang anggota WANADRI. Peserta dibawa menuju area yang rimbun. Di sana sudah dibangun sebuah bivak alam oleh Bang Sugi dan Bang Nde yang juga anggota muda WANDARI. Mereka menyampaikan cara membuat perapian, menjelaskan
44
UMU Magazine Agt-Sep 2012
Event
peralatan apa yang diperlukan dalam keadaan darurat, serta pentingnya mengetahui tumbuhan apa yang bisa dimakan dalam keadaan darurat. Materi terakhir tentang Manajemen Perjalanan & Perbekalan disampaikan oleh Ayu dari UMU Magazine dengan didampingi Bang Nde. Berbagai tips membuat itinerary, mengatur perlengkapan pendakian, logistik serta menyusun anggaran biaya disampaikan di sini. Malampun tidak lagi terasa dingin berkat kehangatan semua peserta, panitia, dan pemateri dalam acara ini. Acara “Diklat Ceria” berlangsung penuh keceriaan dengan tanya jawab dan canda tawa para peserta, mereka sangat antusias. Dian, salah seorang peserta mengungkapkan kesan dan pesannya mengikuti seluruh materi ini “Sangat bermanfaat, ternyata mendaki tidak hanya sekedar naik dan turun, tapi juga harus tahu caranya bisa pulang dengan selamat. Acara ini sangat bagus dan mendidik bagi pendaki amatir seperti saya ataupun yg profesional.” Keesokan harinya, para peserta tracking ke Kawah Ratu. Setelah itu ada doorprize untuk mendapatkan produkproduk dari beberapa sponsor yang mendukung acara ini. Lengkaplah sudah. Badan bugar, pikiran segar, pulang membawa hadiah serta ilmu dasar pendakian. Sukses untuk KPAWW, semoga acara ini rutin diadakan setiap tahun, karena sangat bermanfaat bagi para pesertanya. [] Agt-Sep 2012 UMU Magazine
45
Event
46
UMU Magazine Ags-Sep Agt-Sep 2012
Event
Buka Puasa Bersama UMU Magazine Teks & Foto: Ambar Arum
Didorong oleh rasa rindu akan kebersamaan para peserta selama di Papandayan ketika acara Perkemahan Ceria UMU (PCU) berlangsung, maka lewat 2 minggu setelah PCU, tepatnya tanggal 31 Juli 2012 kemarin, diadakan kumpulkumpul sekaligus buka puasa bersama UMU. Siapa saja boleh datang, tidak hanya yang ikut acara PCU. Taman Suropati, Jakarta Pusat, menjadi tempat yang kami pilih untuk buka bersama. Yah walaupun bukan di gunung, tapi setidaknya di situ ada rumput dan pohon yang rindang. Beruntung saat itu langit cerah, sehingga acara dapat berlangsung lancar. Teman-teman sudah mulai datang dari pukul 5 sore, lengkap dengan membawa makanan masing-masing. Mulai dari martabak, chiffon cake, donat, hingga spaghetti istimewa bikinan Siti Marhamah, salah satu peserta PCU, semua terhidang di atas rumput. Bukber ini pun ramai dikunjungi teman-teman yang tidak ikut PCU. Semua lahap menyantap makanan yang ada, gelak tawa pun hadir dalam tiap menit kebersamaan kami.
Tidak hanya sekedar makan-makan semata, games pun diadakan secara sukarela oleh Willy, salah satu peserta PCU. Pertanyaan dan hadiah sudah disiapkan. Mereka yang mau ikutan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok Dang dan kelompok Dut. Permainannya adalah tebak kata. Jadi, salah satu dari kelompok Dang ditarik ke depan dan diberikan sederetan tebakan untuk dijawab oleh teman-teman kelompoknya. Begitu pula dengan kelompok Dut. Permainan menjadi sangat seru karena baik kelompok Dang maupun Dut sama-sama dapat menjawab seluruh pertanyaan dengan benar. Sahut-sahutan antar kelompok pun tidak berhenti memancing tawa semua yang hadir di situ. Akhirnya dilontarkan teka teki jadul kepada kedua kelompok untuk menentukan pemenang, ‘lemari apa yang bisa dimasukin ke kantong?’ Walaupun pertanyaan itu sudah kuno, namun baik kelompok Dang maupun Dut sama-sama berpikir keras. Sampai akhirnya salah satu anggota kelompok Dang angkat tangan sambil melompat-lompat kegirangan, “lemaribuan!” Yak, maka hadiah jatuh kepada kelompok Dang! Kemudian keceriaan dilanjutkan dengan sharing bersama mengenai berbagai hal, mulai dari pengalaman mendaki, hingga tentang acara PCU kemarin. Tak terasa malam semakin larut. Seperti biasa, sebelum pulang, semua berbaris rapih siap difoto. Sampai jumpa di kumpulkumpul UMU berikutnya. [] Agt-Sep 2012 UMU Magazine
47
Style
Mieke Sebagai wanita karir plus pemerhati teknologi, wanita yang satu ini merasa perlu untuk dibekali dengan gadget-gadget canggih selama pendakian. Kali ini ia membawa laptop, yang dari dalamnya bisa keluar api.
48
UMU Magazine Agt-Sep 2012
Style
Puput Beginilah para pencinta kebersihan, kado pernikahan pun dibungkus pakai trashbag! Semoga bisa mengingatkan agar selalu menjaga kebersihan. Selamat menempuh hidup baru!
Agt-Sep 2012 UMU Magazine
49
Interaksi
@oki_mountaineer hepi B-DAY.. more succes yaaaaaa
@BastianAndarino semoga makin seru kegiatannya :)
@ruud_priyanto Happy Milad ya..terus slalu brmanfaat tuk pr penggiat alam ya
@n1ngrumk HBD, makin melekat dihati pembaca yach ^^
@Robbyab Makan2 :D
@CempakaTraveler selamat bertambah umur nih buat @UMUmagz !!! mudah2an terus bs berbagi karya & ilmunya ya :)
@rimizu met milad! Moga makin kreatif dan seru bikin acara naik gunungnya. Sukses selalu yaa :))
@eurazmy Selamat ultah @UMUmagz adain pendakian gratis dong min :p
@kabarpetualang Met Ultah perdana @UMUmagz senantiasa sukses buat semua kerabat & §eluruh Àwak kru redaksi
@Kemenkubuwono Selamat panjang umur @UMUmagz , salam lestari!!! #hbdUMU
@arihanda selamat mendaki umur demi umur ya, semoga semakin jaya dan semakin memberi banyak informasi buat para penggiat alam
50
@Bagus_Satub °•ĦąƤρŸ ßîŘţΉđƋÝ˚°• UMU
@rie_picollo Jadi hari ini UMUmagz ultah yg pertama toh, selamat yah. Semoga langgeng, semoga cepet dapet momongan (nobar5cm+ranukumbolo).
@gonziie Cows moo, cats miaw. Happy birthday UMU, magazine that I always awe. #rhyme #hbdUMU :*
@bintangk03 Hbd @UMUmagz, makin keren pokoknyah! :)
@p3nnylan3 Happy milad! gak kerasaa.. udah itungan thn aja. Tp kok sy blm pernah naik gunung sm km sih? Sukses selalu, dunia akhirat! #hbdUMU
UMU Magazine Agt-Sep 2012
w w w . u m u m a g a z i n e . c o m