Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa
BUMANTARA DALAM KENANGAN Dila Alima
Dikdik Sayahdikumullah, Ph.D.
Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email:
[email protected]
Kata Kunci : ayah, drawing, kenangan, masa kecil, nostalgia
Abstrak Kenangan merupakan hal yang pasti dimiliki oleh setiap orang. Seseorang melakukan aktivitas mengenang dikarenakan adanya perasaan rindu pada suatu pengalaman yang tidak lagi bisa dikembalikan ke masa kini. Rasa rindu pada suatu pengalaman di masa kecil, terutama pengalaman bersama ayahnya, menjadi alasan penulis untuk mengekspresikan perasaannya melalui kegiatan drawing. Perasaan rindu ini membawa keresahan tersendiri karena di masa kini penulis sulit untuk menyampaikan perasaan rindu dan sayang kepada ayahnya. Untuk mengkomunikasikan perasaannya, penulis menciptakan karya drawing yang dikerjakan dengan medium campuran (mix media) berupa cat air, tinta, gouache, dan pensil warna di atas kertas hermas. Kertas hermas dipilih penulis karena memiliki sifat reflektif serta memberi kesan dingin dan kaku. Karya ini menampilkan suatu memori di masa kecil yang sudah dipengaruhi oleh pengalaman visual, khususnya visualisasi simbolik benda-benda langit, yang sudah dialami oleh penulis. Proses penciptaan karya melibatkan teknik dan teori seperti metode grid, psikologi warna, dan teori seni sebagai representasi simbolik. Selain ditujukan untuk mengkomunikasikan perasaan penulis, karya drawing ini pun diciptakan sebagai wahana introspeksi bagi penulis melalui refleksi dari kertas hermas.
Abstract Memories is something possessed by everyone, for sure. Someone recalls his memories because of a longing feeling of experience which can’t be returned to the present. A longing for the childhood experience, especially the experience with her father, is a reason for the author to express her feelings through drawing activities. This longing feeling brings its own anxieties. This is because, in the present, the author feel difficult to convey the sense of longing and affection to her father. To communicate her feelings, the author created a series of drawing that have done by some mix media such as watercolor, ink, gouache, and color pencils on hermas paper. Hermas paper is chosen by the author because of its reflective character and also the chill and rigid impressions. These works show a childhood memories that have been influenced by visual experience, especially the symbolic visualization of celestial objects, which had been experienced by the author. The creation process involves the techniques and theories such as the grid method, the psychology of colors, and the theory of art as symbolic representation. In addition to communicate the feelings of the author, this work was created as a vehicle of introspection for the author through the reflection from the hermas paper.
1. Pendahuluan Kenangan merupakan suatu pengalaman di masa lalu yang disimpan di dalam ingatan seseorang. Pengalamanpengalaman di masa lalu terkadang muncul di masa sekarang melalui aktivitas mengenang dan membangkitkan rasa rindu. Penulis pun sering melakukan aktivitas mengenang dan merasakan rindu pada pengalaman di masa kecilnya, khususnya pengalaman kebersamaan dengan ayah penulis. Aktivitas mengenang pun dilakukan penulis sebagai pelarian dari masalah yang sedang dihadapinya di masa sekarang. Di masa sekarang, penulis merasa ada jarak dalam hubungan antara penulis dengan ayahnya. Penulis merasa sulit untuk berinteraksi dan menyampaikan perasaan sayang kepada ayahnya karena selalu ada perasaan canggung setiap berhadapan dengan sang ayah. Permasalahan ini membuat penulis merasa resah dan ingin mencari solusi untuk mengatasinya. Oleh karena itu, penulis membuat karya yang mampu menyampaikan perasaan sayang penulis kepada ayahnya dan melepaskan rasa rindu penulis pada kenangan masa kecilnya. Karya yang dibuat menampilkan kenangan-kenangan masa kecil penulis bersama ayahnya. Kenangan-kenangan tersebut ditampilkan ke dalam bentuk representasi simbolik dunia angkasa atau bumantara. Suasana bumantara mencerminkan suatu harapan yang sulit untuk diraih, yang merujuk pada harapan pada keharmonisan dan kebersamaan antara penulis dengan ayahnya. Dalam karya ini pun, bentuk representasi yang dihadirkan berupa objek figuratif yang intim dengan penulis sejak kecil. Karya yang dibuat adalah karya drawing bermedium campur (mix media) berupa cat air, tinta, gouache, dan pensil warna di atas kertas hermas. Kertas hermas dipilih sebagai material permukaan gambar karena memberi kesan dingin dan keras, serta karena bersifat reflektif.
Dila Alima
2. Proses Studi Kreatif Tujuan berkarya adalah menyampaikan perasaan sayang penulis kepada ayahnya dan melepaskan perasaan rindu pada masa kecil penulis. Karya pun ditujukan sebagai wahana kontemplasi dan introspeksi bagi penulis di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Karya ini pun diharapkan dapat mendekatkan diri penulis kepada ayahnya. Proses studi dimulai dengan menentukan konsep yang akan digunakan dalam karya tugas akhir. Setelah konsep didapatkan dan dimatangkan, penulis melakukan eksplorasi material permukaan gambar dan membuat sketsa-sketsa. Sketsa dibuat dengan menggunakan Photoshop untuk memudahkan penulis dalam menentukan garis-garis grid untuk memindahkan sketsa ke atas permukaan gambar. Sambil mengerjakan sketsa, penulis pun membuat papan kayu sebagai base karya. Dalam pengerjaan papan kayu, penulis dibantu oleh ayahnya. Hal ini membuat penulis mampu mendekatkan diri kepada ayah penulis dan sedikit demi sedikit menghilangkan jarak dalam hubungan antara penulis dengan ayahnya. Setelah papan selesai dibuat, penulis menempelkan kertas buram di atasnya dengan menggunakan lem putih PVAc. Setelah lem kering, penulis membuat garis-garis grid sesuai dengan perbandingan pada sketsa yang dibuat di Photoshop. Setelah garis grid selesai dibuat, penulis menempelkan kertas hermas yang sudah dipotong menjadi ukuran 6 x 12 cm. Potongan-potongan kertas hermas diletakkan pada tempat-tempat yang sudah ditandai. Setelah seluruh bidang papan selesai ditempeli kertas hermas, penulis membuat siluet objek-objek gambar dengan menggunakan gesso berwarna putih. Terakhir, penulis membuat detail gambar dengan menggunakan campuran cat air, tinta, dan gouache.
Gambar 2.1. Proses penempelan kertas hermas
Gambar 2.2. Proses menggoreskan garis detail
Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1| 2
Dila Alima
3. Hasil Studi dan Pembahasan Pada Tugas Akhir ini, penulis menuangkan gagasannya ke dalam media drawing. Penulis memilih media drawing karena media ini merupakan media yang paling pertama dikenal dan paling intim bagi penulis sejak kecil. Drawing pun menjadi wahana untuk bermimpi dan menuangkan ekspresi penulis. Dan melalui karya drawing ini, penulis mampu mengungkapkan perasaannya secara jujur. Karya Tugas Akhir ini dibuat menjadi sepuluh karya drawing berukuran 60 x 80 cm yang terdiri dari dua situasi yaitu situasi kenangan masa kecil yang dibagi ke dalam tujuh karya serta situasi masa kini dan solusi yang dibagi ke dalam tiga karya. Dalam karya ini, penulis menghadirkan benda-benda langit sebagai representasi sosok ayah penulis dan perasaan penulis. Penulis pun menghadirkan visualisasi benda-benda memorabilia yang berkaitan dengan masa kecil penulis bersama ayahnya. Benda-benda langit penulis hadirkan dalam karya karena, sejak kecil, penulis sangat suka bentuk benda-benda langit yang ditampilkan dalam ilustrasi buku cerita anak dan ilustrasi lainnya. Sejak kecil penulis merasa ada suatu perasaan rindu setiap melihat ilustrasi matahari, bulan, bintang, dan awan. Oleh karena itu, benda langit dihadirkan dalam karya sebagai objek yang memperkuat perasaan rindu penulis. Selain benda-benda langit, bendabenda memorabilia yang dihadirkan dalam karya pun menjadi suatu simbol yang memiliki kaitan dengan perasaan penulis sejak kecil setiap kali melihat benda-benda tersebut. Beberapa benda memorabilia yang ditampilkan dalam karya adalah ikan mas koki, pesawat kertas, turbin angin, dan siput. Dalam karya ini, penulis menampilkan sosok dirinya saat menduduki bangku Sekolah Dasar (SD). Penulis merasa di masa itulah dirinya akrab dengan ayahnya. Selain untuk untuk memberi informasi bahwa subjek dalam karya adalah diri penulis di masa SD, seragam yang dikenakan subjek karya memiliki makna harapan untuk kembali ke suatu keharmonisan. Begitu pula dengan atribut pakaian yang dipakai oleh sosok ayah penulis dalam karya. Dari gaya berpakaian yang rapi dan berdasi, dapat ditarik makna bahwa sosok tersebut merupakan sosok yang hidup di era modern. Sosok ayah dalam karya ditampilkan dengan visualisasi simbolik bulan sabit. Bulan sabit dijadikan sebagai bentuk representasi karena menyimbolkan energi positif dan kebersamaan. Warna yang digunakan dalam karya adalah warna biru karena menyimbolkan kesenduan dan renungan, warna kuning digunakan untuk menyimbolkan harapan, serta warna putih untuk menyimbolkan hal positif dan sifat ringan. Penulis juga menampilkan visualisasi objek gambar ke dalam bentuk yang datar, imajinatif, dan cenderung dekoratif. Penulis terinspirasi oleh karya-karya seni beraliran superflat yang terpengaruh oleh gaya gambar komik dan animasi. Kedataran objek yang digambar menimbulkan perasaan yang kaku. Perasaan kaku tersebut merupakan perasaan yang dirasakan penulis setiap kali berinteraksi dengan ayahnya di masa sekarang. Secara sadar maupun tidak sadar, perasaan kaku tersebut mempengaruhi penulis ketika membuat karya. Selain itu, penulis terpengaruh oleh gaya gambar ilustrasi buku anak yang cenderung dekoratif. Visualisasi yang dekoratif ini dipakai penulis untuk menunjukkan kenaifan penulis dalam menghadapi suatu permasalahan dan dalam menunjukkan perasaan penulis kepada ayahnya.
Gambar 3.1. “Lihatlah”, mix media di atas kertas hermas, 60 x 80 cm, 2016 Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1| 3
Dila Alima
Gambar 3.2. “Akhirnya”, mix media di atas kertas hermas, 60 x 80 cm, 2016
Seluruh karya dalam seri ini berukuran sama untuk menampilkan suatu keteraturan dan keharmonisan, khususnya dalam hubungan antara penulis dengan ayahnya, yang selama ini diharapkan penulis. Dalam karya ini, penulis menggunakan kertas hermas sebagai permukaan gambar. Dari banyaknya warna yang dapat dipilih, warna kertas hermas yang dipilih penulis adalah warna perak agar tidak mengalahkan warna subjek gambar. Selain itu, kertas hermas berwarna perak pun dipilih penulis untuk menampilkan kesan logam. Kesan logam ini digunakan penulis untuk menunjukkan kesan keras, dingin, dan berjarak. Untuk melawan kesan keras, penulis menggambar dengan medium basah yang bersifat halus. Hal ini dilakukan penulis dengan maksud untuk memperbaiki sifat keras kepala penulis yang tidak mau menghadapi permasalahannya. Penggunaan kertas ini pun memberikan efek ketidaknyambungan antara gambar dan bidang gambar. Gambar dengan bidang gambar terlihat tidak menjadi satu kesatuan meskipun berada dalam satu ruang yang sama. Ketidaknyambungan ini dijadikan penulis sebagai visualisasi permasalahan yang sedang dialami penulis yaitu ketidaknyambungan hubungan antara penulis dengan ayahnya meski berada dalam satu ruang yang sama yaitu rumah. Ketidaknyambungan pun terdapat pada situasi dunia kenangan penulis dalam gambar dengan realita (yang dipantulkan oleh kertas hermas) yang tidak sehangat situasi dalam dunia kenangan. Untuk memperkuat kesan ketidaknyambungan yang mengganggu, penulis memotong kertas hermas menjadi potongan-potongan persegi panjang. Kertas hermas pun dipilih penulis karena sifatnya yang dapat memantulkan cahaya dan objek yang ada di hadapannya secara kabur. Jika dilihat dari jauh, pantulan yang dihasilkan oleh kertas ini tidak jelas, sedangkan ketika dilihat dari dekat akan terlihat cukup jelas pantulan bayangan kita (apresiator) meski tidak sejelas pantulan cermin. Ketika dilihat dari dekat, bayangan apresiator akan terpantul pada bidang gambar seakan apresiator menjadi bagian dari karya tersebut. Bagi penulis sendiri, sifat kertas yang mengajak dirinya untuk melihat dari dekat membuat dirinya dapat berkontemplasi tentang permasalahan yang sedang dihadapinya. Karya ini membuat penulis berpikir bahwa penulis harus mendekat dan menghadapi permasalahannya, yang berarti harus mendekatkan diri kepada ayahnya, dan bukan menghindari dan menjauhinya. Karya “Lihatlah” (lihat Gambar 3.1.) merupakan karya terakhir dari situasi kenangan masa kecil yang bertujuan untuk berkontemplasi dan introspeksi diri. Setelah mengerjakan ketujuh karya yang menggambarkan situasi kenangan masa kecil, penulis mendapatkan pencerahan dan solusi dari permasalahan yang dihadapinya. Oleh karena itu, penulis membuat tiga karya terakhir yang menggambarkan permasalahan yang sedang dihadapi, upaya mencari solusi, dan solusi yang didapatkan. Visualisasi dalam ketiga karya ini pun dibuat lebih berwarna untuk membedakan masa lalu dengan masa kini. Dalam kesepuluh karya Tugas Akhir ini, terdapat satu benang merah yang menandakan bahwa tujuh karya tersebut saling berhubungan. Benang merah tersebut adalah subjek gambar yang selalu sama. Untuk semakin memperkuat kesinambungan setiap karya, penulis membuat rancangan untuk memajang hasil karya sebagai berikut. Dengan begini, apresiator lebih mudah mengikuti alur cerita dari karya ini. Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1| 4
Dila Alima
Gambar 3.3. Dokumentasi display akhir karya (dilihat dari kanan ke kiri)
4. Penutup / Kesimpulan Kegelisahan adalah hal yang pasti ada di dalam diri setiap orang dan sudah pasti pula ada usaha dalam berbagai cara untuk keluar dari rasa gelisah tersebut. Seperti halnya penulis yang merasa gelisah karena tidak bisa mengungkapkan rasa sayang dan rindu kepada ayahnya. Jalan keluar yang dipilih penulis untuk keluar dari rasa gelisahnya adalah melalui kegiatan seni rupa khususnya drawing. Melalui drawing, penulis dapat mengungkapkan perasaannya secara jujur. Perasaan rindu berhasil penulis sampaikan melalui warna dan objek-objek yang berkaitan dengan perasaan tersebut. Perasaan sayang terhadap ayahnya pun penulis sampaikan melalui interaksi antara kedua subjek gambar dalam karya. Karya ini pun berhasil membuat penulis selalu ingat untuk selalu menyampaikan kasih sayang kepada ayah penulis. Dan melalui proses pembuatan karya ini pun penulis semakin sering berinteraksi dengan ayahnya. Pada kekaryaan ini juga, penulis mendapatkan impresi pada material permukaan gambar yaitu kertas hermas. Pantulan yang dihasilkan oleh kertas hermas mampu membuat penulis terajak untuk berintrospeksi diri. Meski begitu, peran kertas hermas dalam karya ini hanya sedikit. Hal ini dikarenakan keinginan penulis untuk mengungkapkan berbagai cerita ke dalam satu bidang gambar sehingga terlihat penuh. Padahal jika penulis mampu menahan keinginannya, keinginan untuk memenuhi bidang gambar, kertas hermas bisa mengambil peran utama dalam menyampaikan gagasan penulis.
Ucapan Terima Kasih Artikel ini didasarkan kepada catatan proses berkarya/ perancangan dalam MK Tugas Akhir Program Studi Sarjana Seni Rupa FSRD ITB. Proses pelaksanaan Tugas Akhir ini disupervisi oleh Dikdik Sayahdikumullah, Ph.D. selaku pembimbing.
Daftar Pustaka Buku dan Literatur Darmaprawira, Sulasmi. 2002. Warna: Teori dan Kreativitas Penggunaannya. Bandung: Penerbit ITB. Davidson, Margaret. 2011. Contemporary Drawing: Key Concepts and Techniques. New York: Watson-Guptill. Phaidon. Ed. 2013. Vitamin D2: New Perspectives in Drawing. New York: Phaidon Press. Referensi dari Internet Drake, Nadia. 2014. “Why Do People See Faces in the Moon?”.
Diakses pada 25 Agustus 2016, pukul 19.40 WIB. Shadows, Daphne. 2014. “(Celtic) Moon Symbolism”.
Diakses pada 25 Agustus 2016, pukul 19.25 WIB.
Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1| 5
SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING TA Bersama surat ini saya sebagai pembimbing menyatakan telah memeriksa dan menyetujui Artikel yang ditulis oleh mahasiswa di bawah ini untuk diserahkan dan dipublikasikan sebagai syarat wisuda mahasiswa yang bersangkutan. diisi oleh mahasiswa
Nama Mahasiswa NIM Judul Artikel
diisi oleh pembimbing
Nama Pembimbing 1. Dikirim ke Jurnal Internal FSRD
Rekomendasi Lingkari salah satu
2. Dikirim ke Jurnal Nasional Terakreditasi 3. Dikirim ke Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi 4. Dikirim ke Seminar Nasional 5. Dikirim ke Jurnal Internasional Terindex Scopus 6. Dikirim ke Jurnal Internasional Tidak Terindex Scopus 7. Dikirim ke Seminar Internasional 8. Disimpan dalam bentuk Repositori
Bandung, ......./......./ 2016 Tanda Tangan Pembimbing : Nama Jelas Pembimbing
:
Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1| 6