PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL DENGAN METODE FULL COSTING PADA KONVEKSI MIFTAH Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing
: Denti Pratiwi : 22214713 : Akuntansi : Anne Dahliawati, SE.,MM
Latar Belakang Masalah Masalah perhitungan harga pokok produksi merupakan yang sering dihadapi oleh perusahaan konveksi yang produksinya berdasarkan pesanan. Harga pokok produksi merupakan faktor yang penting dalam pertimbangan untuk menetapkan harga jual yang nantinya diharapkan untuk memperoleh laba. Perusahaan perlu mengkalkulasikan biaya produksi sebagai dasar perhitungan harga pokok produksi. Laba yang diperoleh diharapkan dapat dipertahankan secara terus menerus agar dapat menjamin kelangsungan hidup suatu usaha yang sedang dijalankan perusahaan.
Rumusan Masalah 1.
Bagaimanakah perbandingan perhitungan antara harga pokok pesanan yang diterapkan oleh Konveksi Miftah dengan metode full costing?
2.
Bagaimanakah perbandingan perhitungan antara harga jual yang diterapkan oleh Konveksi Miftah dengan metode full costing?
Batasan Masalah Dalam penulisan ini, penulis membatasi perhitungan harga pokok pesanan untuk Jaket Jeans berdasarkan pesanan pada bulan Maret 2016.
Metode yang dipakai dalam perhitungan harga pokok pesanan adalah yang diterapkan oleh Konveksi Miftah selanjutnya dibandingkan dengan metode full costing.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perbandingan perhitungan antara harga pokok pesanan yang diterapkan oleh Konveksi Miftah dengan metode full costing. 2. Untuk mengetahui perbandingan perhitungan antara harga jual yang diterapkan oleh Konveksi Miftah dengan metode full
costing.
Metodologi Penelitian Objek Penelitian Konveksi Miftah yang bergerak di bidang Usaha Konveksi Pembuatan Jaket Jeans beralamat di JL. Kramat Pulo Gang XI No. 12C, Jakarta Pusat.
Jenis dan Sumber Data Dalam penulisan ilmiah ini penulis menggunakan data primer.
Teknik Pengumpulan Data 1. 2.
Library Research (penelitian kepustakaan) Field Research (penelitian lapangan) a. Observasi b. Wawancara
Teknik Analisis 1. 2.
Analisis Deskriptif Kualitatif Analisis Deskriptif Kuantitatif a. Metode Full Costing b. Penentuan Harga Jual Normal atau Cost Plus Pricing
Pembahasan Perhitungan Menurut Perusahaan BBB + BTKL + BOP = HPP Rp. 19.525.000 + Rp. 10.500.000 + Rp. 680.000 = Rp. 30.705.000
Perhitungan Harga Jual yang Akan Dibebankan Kepada Pemesan HPP + Laba yang diinginkan = Harga Jual Rp. 30.705.000 + Rp. 7.676.250 = Rp. 38.381.250
Harga Jual perpotong Jaket Jeans Rp. 38.381.250 : 300 potong = Rp. 127.937 /potong
Perhitungan Laba/Rugi Bruto Tiap Pesanan Rp. 7.676.250 : 300 potong = Rp. 25.587 /potong
Pembahasan Perhitungan Menurut Metode Full Costing BBB + BTKL + BOP = HPP Rp. 15.750.000 + Rp. 10.500.000 + Rp. 4.657.504 = Rp. 30.907.504
Perhitungan Harga Jual yang Akan Dibebankan Kepada Pemesan HPP + Laba yang diinginkan = Harga Jual Rp. 30.907.504 + Rp. 7.726.876 = Rp. 38.634.380
Harga Jual perpotong Jaket Jeans Rp. 38.634.380 : 300 potong = Rp. 128.781,2 dibulatkan Rp. 128.781/potong
Perhitungan Laba/Rugi Bruto Tiap Pesanan Rp. 7.726.876 : 300 potong = Rp. 25.756,2 dibulatkan Rp. 25.756 /potong
Analisis Perbandingan Perhitungan Keterangan
Perhitungan Perusahaan
Perhitungan Metode Full Costing
Selisih
HPP
Rp. 30.705.000
Rp. 30.907.504
Rp. 202.504
Harga Jual
Rp. 38.381.250
Rp. 38.634.380
Rp. 253.130
Laba Bruto
Rp. 7.676.250
Rp. 7.726.876
Rp. 50.626
Keterangan
Perhitungan Perusahaan
Perhitungan Metode Full Costing
Selisih
HPP /potong
Rp. 102.350
Rp. 103.025
Rp. 675
Harga Jual /potong
Rp. 127.937
Rp. 128.781
Rp. 844
Laba Bruto /potong
Rp. 25.587
Rp. 25.756
Rp. 169
Kesimpulan 1. Perhitungan menurut perusahaan menghasilkan harga pokok pesanan sebesar Rp. 30.705.000, sedangkan perhitungan menurut metode full costing menghasilkan harga pokok pesanan sebesar Rp. 30.907.504. 2. Perhitungan menurut perusahaan menghasilkan harga jual perpotong jaket jeans sebesar Rp. 127.937 serta laba bruto yang didapatkan sebesar Rp. 25.587, sedangkan perhitungan menurut metode full costing menghasilkan harga jual perpotong jaket jeans sebesar Rp. 128.781 serta laba bruto yang didapatkan sebesar Rp. 25.756.
Saran 1. Memasukkan unsur biaya overhead pabrik berupa biaya depresiasi mesin dan biaya depresiasi gedung yang terjadi pada bulan Maret dalam perhitungan harga pokok pesanannya. 2. Perusahaan lebih memperhatikan lagi perhitungan harga pokok pesanan dengan lebih teliti dan cermat, sehingga harga jual yang diterapkan oleh perusahaan tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah dan dapat bersaing dipasaran. 3. Perusahaan sebaiknya melakukan perhitungan harga pokok pesanan dengan menggunakan metode full costing, karena dengan menggunakan metode tersebut perusahaan dapat memasukkan seluruh aspek biaya yang diperhitungkan secara tepat dan benar.