PEREKONOMIAN KALIMANTAN TIMUR KONDISI TERKINI, TANTANGAN DAN PELUANG Harry Aginta
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur
Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Kalimantan Timur 2017 Samarinda, 8 Maret 2016
KONDISI PEREKONOMIAN GLOBAL
KONDISI PEREKONOMIAN GLOBAL
3
Pemulihan ekonomi dunia dan negara mitra dagang utama Indonesia berlangsung lambat dan cenderung terbatas. Kondisi ini diperparah dengan tren penurunan harga komoditas internasional yang masih belum menunjukkan perbaikan signifikan.
PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL 20 15
17%
World
(%,yoy)
China India
Others 46%
10%
24%
Japan 10 5
EKSPOR TOTAL
27% Others 46%
TREN HARGA KOMODITAS (IHEX) 160
(indeks)
140.94
140 15% 12%
EKSPOR NONMIGAS
120
-66,0%
100 80
3.2 3.4 3.6
60
47.92
0 40 20
-10
0 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
-5
1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10
Pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi tumbuh lebih baik pada tahun 2016-2017, walaupun masih terbatas
Sejak tahun 2008, Indeks Harga Komoditas Ekspor Provinsi Kaltim terkoreksi sebesar 66% pada akhir tahun 2015
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Sumber : IMF dan Worldbank (diolah)
KONDISI
PEREKONOMIAN
KALTIMRA
KONDISI PEREKONOMIAN KALTIM*
5
Pertumbuhan ekonomi Kaltim tahun 2015 terkontraksi -0,9% (ctc), lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, Namun demikian, perekonomian Kaltim mulai menunjukkan perbaikan pada triwulan IV 2015 yang tumbuh lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR (%,yoy)
SISI PERMINTAAN | SISI PENAWARAN LAINNYA 6,9% KONS. PEMERINTAH 5,2% KONSUMSI RT 16,3%
6.5
5.5
2.8
2.2
2015 : -0,9% (ctc) -0.2 -0.4
2011 2012 2013 2014 TAMBANG KONSTRUKSI JASA USAHA
I INDUSTRI
II
-0.6 -2.3 III
PMDTB 27,1%
NET EKSPOR 44,5%
TAMBANG 48,0% INDUSTRI 18,5%
KONSTRUKSI 8,0% PERTANIAN 8,0% LAINNYA 17,6%
IV
PERTANIAN PENDIDIKAN
Dari sisi penawaran, struktur perekonomian Kaltim masih didominasi oleh sektor tambang, pertanian dan industri yang merupakan sektor primer dan sekunder. Di sisi permintaan, kegiatan perekonomian Kaltim didominasi oleh perdagangan luar negeri.
*) termasuk Kaltara Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Timur
DAMPAK PENURUNAN HARGA KOMODITAS TERHADAP EKONOMI KALTIM
6
Penurunan harga komoditas berpengaruh signifikan terhadap sektor pertambangan Kaltim yang merupakan motor penggerak utama perekonomian Kaltim.
15 (%,yoy)
(%,yoy) 40
30
10
20 5
10
0
0 -10
-5
-20
-10
-30
I
II
III 2011
IV
I
II
III
IV
2012
I
II
III 2013
PDRB
Pertambangan
IV
I
II
III 2014
IV
I
II
III
IV
2015
IHEX (Rhs)
*) termasuk Kaltara Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Timur dan Worldbank
EKSPOR BATUBARA KALTIM*
7
Permintaan batubara dari mitra dagang utama Kaltim pada tahun 2015 relatif mengalami penurunan kecuali permintaan batubara ASEAN yang menunjukkan peningkatan
80
62.71
73.05
79.97 60.55
60
38.31
40
100
72.13
80 60
43.50
78.84
55.30
40
21 20 19
18
-
-
17
2012
2013
2014
2015
2011
20
18.95
19.58
20.88
20.09
16.53
15 10
2014
2015
19.97
19.42
19.04
2011
2012
2013
2014
2015
31
30.76 30.10
30.47 29.53
30
28.56
29
SHARE EKSPOR BATUBARA
28
5 -
27 2011
2012
2013
2014
2015
40 22.67
22.13
26.48
2011
2012
2013
2014
2015
9%
ASEAN 30
2013
21.60
Korsel Juta ton
25
2012
21.57
22
20
Taiwan Juta ton
78.05
20 2011
Juta ton
Jepang Juta ton
100
India Juta ton
Juta ton
Tiongkok
27.40
32.99
ASEAN 12%
13%
Jepang 29%
20
28%
10
9%
2011
2012
2013
2014
India
2015 Rata-Rata Tahun 2011-2015
Tiongkok Korsel Taiwan
ANALISIS SEKTOR UNGGULAN KALTIM
8
Ditengah kontraksi ekonomi yang terjadi di Kaltim, pertumbuhan ekonomi sektor tersier masih tercatat positif walaupun cenderung melambat.
TIPOLOGI KLASSEN : KALTIM 2011-2014
PANGSA & PERTUMBUHAN EKONOMI KALTIM 100
10
Pangsa terhadap PDRB (%)
80 70
4.7
6 4
3.4 3.7
3.4 3.2 3.3 3.7 3.3
60 50
2 0.9 0.6 1.0
NonTradable (%PDRB) Tradable (%PDRB)
30 20
-0.2 -0.4
-0.5 -2.2
g.PDRB (Rhs)
10
0 -2 -4
0
-6 I
II
III IV
2011
I
UNGGULAN
8 7.0
5.4
40
ANDALAN
Pendidikan
II
III IV
2012
I
II
III IV
2013
I
II
III IV
2014
I
II
III IV
2015
Pertumbuhan ekonomi sektor tersier secara umum tercatat lebih tinggi dibandingkan sektor ekonomi primer dan sekunder ataupun perekonomian Kaltim secara keseluruhan. Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Timur
HIGHER GROWTH
7.7 8.0
8.6
Persen Year on Year
90
Air
Pertanian Kesehatan Jasa Usaha R.E.Jasa Lain Trans Adm Listrik Inkom Pmrintah Industri Tambang Konstruksi Akomodasi Perdagangan
Keuangan
TERTINGGAL
POTENSIAL
HIGHER CONTRIBUTION Berdasarkan tipologi klassen, sektor ekonomi tersier Kaltim tergolong dalam kategori sektor andalan. Walaupun kontribusinya tidak terlalu besar, namun tingkat pertumbuhannya terus meningkat dari tahun ke tahun.
PERKEMBANGAN INFLASI KALTIM
9
Tingkat inflasi Kaltim tahun 2016 relatif terkendali dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun demikian, fluktuasi harga pangan masih menjadi risiko bagi inflasi Kaltim. 12
(%,yoy) 9.65
10
7.66
8
6.35 5.60
7.28
6
4.89
4.23
4 2 *) sejak tahun 2016, perhitungan inflasi Kaltim sudah tidak memasukkan inflasi Kota Tarakan
0 2010
2011
CORE
3.29
3.51
2012
VOL. FOODS 5.01
6.29
2013
ADM. PRICES 6.30
4.49
2014
2015
SAMARINDA 4.27
4.04
2016
BALIKPAPAN 4.15
4.37
■Jan16 ■Feb16
Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Timur
KONDISI SISTEM KEUANGAN KALTIM*
10
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Kaltim yang saat ini terkontraksi, penyaluran kredit yang berlokasi proyek di Kaltim juga terkontraksi disertai dengan peningkatan risiko. Hal serupa terjadi pada sistem pembayaran tunai yang menunjukkan perlambatan
PERTUMBUHAN KREDIT Growth (yoy)
NPL Rate (Rhs)
(%,yoy)
(%)
7
3,000
6
2,000
5
1,000
4
0
3 2
1 0 2011
2012
2013
2014
Inflow
(Rp Miliar)
Jan Apr Jul Oct Jan Apr Jul Oct Jan Apr Jul Oct Jan Apr Jul Oct Jan Apr Jul Oct Jan
45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 -5
SISTEM PEMBAYARAN TUNAI
2015 2016
Pada Januari 2016, pertumbuhan kredit terkontraksi sebesar 0,21% (yoy) dengan tingkat NPL sebesar 5,76%
Outflow
Netflow (Rhs)
(Rp Miliar) 2,000
INFLOW
1,000 0
-1,000
-1,000
-2,000
-2,000
-3,000 -4,000 -5,000
-3,000
OUTFLOW
-4,000
1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 2013
2014
2015
2016
Transaksi tunai di Kaltim (inflow dan outflow) menunjukkan adanya perlambatan sejak tahun 2014
PERKEMBANGAN FISKAL KALTIM
11
11.1
10.3
11.5
10.5
12.2
11.2
10.5
9.5
8.3 6.3
6.7
7.5 5.7
7.4 4.9
RP TRILIUN
2008
11.9
BELANJA 13.1
PENDAPATAN
15.1
Penurunan kinerja sektor pertambangan Kaltim juga berdampak pada pendapatan DBH Kaltim yang pada akhirnya berpengaruh kepada kemampuan fiskal yang menurun.
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
APBD Provinsi Kaltim terus mengalami penurunan sejak tahun 2013. Pada tahun 2016, anggaran pendapatan turun sebesar -1,9% dibandingkan tahun sebelumnya dari Rp10,5 triliun menjadi Rp10,3 triliun. Sementara untuk anggaran belanja mengalami penurunan sebesar 3,4% dibandingkan tahun 2015 dari Rp11,5 triliun menjadi Rp11 triliun. Penurunan DBH yang berkontribusi lebih dari 45% terhadap anggaran pendapatan mempengaruhi kemampuan fiskal Kaltim. Lebih rendahnya realisasi penerimaan APBD tahun 2015 dibanding perkiraan mengakibatkan APBD 2016 mengalami defisit yang membesar . Hal ini berdampak pada penundaan beberapa pos belanja langsung pemerintah di tahun 2016 sebesar 35%.
Sumber : Biro Keuangan Provinsi Kalimantan Timur
GROWTH DIAGNOSTIC
KALTIM
LATAR BELAKANG PEREKONOMIAN KALTIM*
13
KALTIM
Transformasi ekonomi dengan mengurai permsalahan yg ada di Kaltim sangat mendesak dilakukan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan • Pertumbuhan ekonomi Kaltim secara historis lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan nasional dan provinsi lain. Bahkan pd tahun 2015 terkontraksi • Tingkat pengangguran Kaltim lbh tinggi dibandingkan Nasional dan provinsi peersnya • Kaltim terjebak dalam “Resource Curse” • Potensi SDA Kaltim 90% diekspor masih dlm bentuk mentah, untuk itu diperlukan hilirisasi
Investasi minim menyebabkan terbatasnya pengolahan potensi sumber daya alam di Kaltim
Proses identifikasi akan dilakukan dengan menggunakan HRV Tree seperti yang digunakan oleh World Bank di Jatim
• Melalui perbaikan permasalahan, akan tercapai transformasi ekonomi • Selanjutnya akan dilakukan simulasi dampak dari perbaikan hambatan pertumbuhan yang telah diidentifikasi
Rendahnya Investasi Swasta
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi kaltim dengan pertumbuhan yang berkelanjutan
KENDALA STRUKTURAL PEREKONOMIAN KALTIM*
14
Rendahnya kualitas infrastruktur dan tidak terdiversifikasinya komoditas ekspor menjadi salah satu hambatan utama dalam pengembangan perekonomian Kaltim
INDEKS HERFINDAHL-HIRSCHMAN (HHI)
0.78 0.65 0.40
0.20 0.05 Kaltim
Jatim
0.09 Banten
0.07 Sulsel
Kalsel
Sumut
The Herfindahl index (also known as Herfindahl–Hirschman Index, or HHI) is a measure of the size of firms in relation to the industry and an indicator of the amount of competition among them
HHI = (a2+b2+c2…+x2)
Indonesia
SIMULASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH
15
Simulasi kebijakan pemerintah daerah dilakukan untuk melihat dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim
Human Capital
Bad Infrastructure
PENINGKATAN LAMA SEKOLAH
PENINGKATAN KAPASITAS LISTRIK
Penerapan : 2015-2020 Peningkatan lama sekolah 10,16 tahun di 2020
Operasional : tahun 2020 Peningkatan kapasitas 40% dari existing
Government Failure PERBAIKAN TATA KELOLA Penerapan : tahun 2018 Peningkatan efisiensi biaya bisnis 0,16%
Market Failure
TOL BALIKPAPAN – SAMARINDA Operasional : tahun 2017 Mengurangi biaya transportasi sd 32%
JEMBATAN PULAU BALANG Operasional : tahun 2017 Mengurangi biaya transportasi sd 12%
KEK MALOY
PERBAIKAN JALAN
Operasional : tahun 2018 Industri pengolahan CPO menjadi oleokimia
Operasional : tahun 2017 Mengurangi biaya transportasi sd 4%
KILANG MINYAK BONTANG Operasional : tahun 2020 Pengolahan minyak mentah menjadi BBM untuk substitusi impor BBM. Kapasitas : 300 ribu bph
BANDARA SAMARINDA BARU Operasional : tahun 2017 Kapasitas : 5 juta penumpang/tahun
DAMPAK AGREGAT SIMULASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH
16
Apabila seluruh kebijakan pembangunan dilaksanakan, PDRB berpotensi bias ke atas 2,31% dan tenaga kerja 1,43%. Dampak PDRB tertinggi pada pembangunan infrastruktur listrik dan hilirisasi yang disimpulkan sebagai most binding constraint di Kaltim
∆PDRB +2,31%
∆Tenaker +1,43%
Rata-rata / tahun
Rata-rata / tahun
TENAGA KERJA
PDRB 0.78
0.50
0.37
0.51 0.37 0.17
0.04
0.23
0.17
0.20 0.08
0.04
0.07
0.04
Ket: Simulasi dilakukan oleh Staf DR3-BI, dengan menggunakan model INDOTERM Multiregional Computable General Equilibrium© yang dibangun oleh Bappenas, CoPS Australia, CEDS UNPAD, ADB dan USAID. Implementasi simulasi menggunakan software GEMPACK. Taksiran yang disampaikan adalah hasil-hasil sementara penelitian tentang kendala kritikal pertumbuhan / pembangunan ekonomi provinsi (growth diagnostic), Bank Indonesia (2015).
SARAN
17
Infrastruktur : Jalan, Bandara dan Listrik • Mendorong upaya percepatan pembangunan pembangkit listrik dengan kapasitas 35 GW melalui penajaman identifikasi terhadap kendala yang dihadapi dan membentuk Tim Percepatan Pembangunan di daerah; • Perizinan mendorong implementasi pelayanan terpadu satu pintu untuk penyelesaian perizinan pembangunan proyek kelistrikan; • Pembebasan tanah untuk kepentingan umum dilakukan oleh Pemerintah/Pemerintah Daerah; • Mendorong percepatan penyerapan fiskal, terutama proyek infrastruktur daerah. Peningkatan Pendidikan • Memperkuat dan memperbanyak sekolah kejuruan untuk menghasilkan tenaga kerja terampil yang lebih spesifik; • Memperluas dan mengoptimalkan pemanfaatan lembaga pendidikan non-formal.
SARAN
18
Hilirisasi SDA • Komitmen pemerintah pusat, antara lain prioritas alokasi anggaran dan insentif untuk swasta dalam melakukan pembangunan di luar Jawa • Memperkuat komitmen pemerintah daerah yang tercantum di dalam arah rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dengan tahapan yang jelas untuk pengembangan industrialisasi • Percepatan penyelesaian dan harmonisasi RTRW antara pusat dan provinsi serta kabupaten kota • Melanjutkan percepatan reformasi birokrasi untuk mendukung perbaikan iklim investasi, terutama dalam hal memberikan kemudahan perizinan, pengadaan lahan, dan kepastian usaha. • Mempercepat penerapan PTSP di daerah sehingga proses perizinan dapat terlaksana dengan cepat dan efisien. Membangun persepsi positif investor melalui penerapan program investor relations yang terarah • Mempercepat pembangunan infrastruktur listrik, jalan dan bandara serta pelabuhan yang mendukung daya saing industri domestik. • Pemerintah diharapkan mendukung penelitian dan teknologi untuk pengembangan hilirisasi.
TERIMA KASIH