PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA KABUPATEN PURBALINGGA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN J2ME DAN GOOGLE MAPS API
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Eri Irawan 10.21.0510 \
kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
i
ii
DEVELOPING MOBILE BASED TOURISM INFORMATIONS SYSTEM IN PURBALINGGA REGION USING J2ME AND GOOGLE MAPS API PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA KABUPATEN PURBALINGGA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN J2ME DAN GOOGLE MAPS API Eri Irawan Sudarmawan, MT Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT The tourism sector is currently very important in the development of municipal autonomy, in the field of tourism is an area with huge potential to bring in revenue. With so many attractions that exist, the Department of Tourism Purbalingga still lacking in terms of socialization, advertising, and actions to boost tourism Purbalingga district. Thus the need for a solution that can solve the problem, Information Systems Tourism is one way to solve the above problem. The technology is growing, and growing number of mobile phone device that is encouraging the construction of Tourism Information System to help map the location of Purbalingga attractions in the district. In addition, the system is based on mobile so that people more easily access them via cell phone / mobile (Mobile) which is integrated with Java. Therefore, the authors make cross Tourism Information System compiled in this thesis entitled "Developing Mobile Based Tourism Information System In Purbalingga Using J2ME and Google Maps API". Keywords: Tourism Information Systems, Purbalingga, Tourism Purbalingga
iii
1
1.
Pendahuluan Sektor pariwisata saat ini sangat penting dalam perkembangan otonomi daerah
atau kota, di bidang pariwisata ini merupakan suatu lahan yang sangat potensial untuk mendatangkan pendapatan. Perkembangan teknologi dalam bidang komunikasi dan komputer telah membawa perubahan besar dalam bidang kehidupan manusia. Penggabungan kedua faktor pendukung teknologi tersebut mampu memberikan layanan informasi yang lebih baik. Teknologi yang semakin berkembang, dan semakin banyaknya perangkat telepon selular yang ada mendorong dibangunnya Sistem Informasi Pariwisata untuk membantu memetakan lokasi objek wisata di kabupaten Purbalingga. Sistem Informasi Pariwisata ini diharapkan membantu mengenalkan objek wisata kabupaten Purbalingga, sehingga meningkatkan jumlah pengunjung baik wisatawan lokal maupun dari daerah lain. Hal ini berdampak juga untuk menambah pendapatan daerah sehingga dapat memajukan disektor pariwisata ini.
2.
Landasan Teori
2.1
Definisi Sistem Sistem
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling
berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan sesuatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. 2.2
1
Definisi Informasi Informasi diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi yang menerimanya. 2.3
2
Definisi Sistem Informasi Sistem informasi merupakan kumpulan antara sub-sub sistem yang saling
berhubungan yang membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup inputproses-output yang berhubungan dengan pengolaan informasi (data yang telah dioleh sehingga lebih berguna bagi user). 2.4
3
Java 2 Micro Edition (J2ME) J2ME adalah lingkungan pengembangan yang didesain untuk meletakkan
perangkat lunak Java pada barang elektronik beserta perangkat pendukungnya. Pada J2ME, jika perangkat lunak berfungsi baik pada sebuah perangkat maka belum tentu juga berfungsi baik pada perangkat yang lainnya. J2ME membawa Java ke dunia informasi, komunikasi, dan perangkat komputasi selain perangkat komputer desktop yang 1
Jogiyanto, H.M, Analisis dan desain sistem informasi, 2005, hlm. 1 Ibid, hlm. 8 3 Ibid, hlm. 12 2
2
biasanya lebih kecil dibandingkan perangkat komputer desktop. J2ME biasa digunakan pada telepon selular, pager, Personal Digital Assistants (PDA) dan sejenisnya. Java 2 Micro Edition atau J2ME merupakan kombinasi yang terbentuk antara sekumpulan interface yang sering disebut Java API (Application Programming Interface) dengan JVM (Java Virtual Machine) yang didesain khusus untuk alat dengan ruang terbatas. J2ME adalah bagian dari J2SE, karena itu tidak semua library yang ada pada J2SE dapat digunakan pada J2ME. Tetapi J2ME mempunyai beberapa library khusus yang tidak dimiliki J2SE.
2.4.1
Connected Limited Device Configuration (CLDC) CLDC adalah perangkat dasar dari J2ME, spesifikasi dasar berupa library dan
API yang diimplementasikan pada perangkat yang dilengkapi J2ME seperti telepon selular, pager, dan PDA (Personal Digital Assistant). Perangkat-perangkat tersebut memiliki batasan memori, sumber daya, dan kemampuan memproses. Spesifikasi CLDC pada J2ME adalah spesifikasi minimal dari package, kelas dan sebagian fungsi Java Virtual Machine yang dikurangi agar dapat diimplementasikan dengan keterbatasan sumber daya pada alat-alat tersebut, JVM yang digunakan disebut KVM (Kilobyte Virtual Machine).
2.4.2
Connected Device Configuration (CDC) CDC atau Connected Device Configuration adalah spesifikasi dari konfigurasi
J2ME. CDC merupakan komunitas proses pada Java yang mempunyai standardisasi. CDC terdiri dari virtual machine dan kumpulan library dasar untuk dipergunakan pada profile industri. Implementasi CDC pada J2ME adalah source code yang menyediakan sambungan dengan macam-macam platform.
2.4.3
Mobile Interface Device Profile (MIDP) MIDP adalah spesifikasi sebuah profile J2ME. MIDP memiliki lapisan di atas
CLDC, API tambahan untuk daur hidup aplikasi, antarmuka, jaringan dan penyimpanan persisten. Pada saat ini terdapat MIDP 1.0 dan MIDP 2.0. Fitur tambahan MIDP 2.0 dibanding MIDP 1.0 adalah API untuk multimedia. Pada MIDP 2.0 terdapat dukungan memainkan tone, tone sequence dan file WAV walaupun tanpa adanya Mobile Media API (MMAPI).
3
2.4.4
MIDlet MIDlet merupakan aplikasi yang dibuat untuk perangkat telepon selular dengan
menggunakan profil MIDP. MIDlet merupakan kelas javax.microeditioon.midlet.MIDlet baru dapat digunakan setelah melakukan operasi import javax.microedition.midlet.*;. MIDlet berupa sebuah kelas abstrak yang merupakan sub kelas dari bentuk dasar aplikasi sehingga antarmuka antara aplikasi J2ME dan aplikasi manajemen pada perangkat dapat terbentuk. Setiap aplikasi MIDlet merupakan turunan dari kelas MIDlet, yaitu kelas abstrak yang didefinisikan di dalam paket javax.microedition.midlet.
2.4.5
Daur Hidup MIDlet MIDlet dijalankan ketika di-instantiate oleh AMS (Application Management
Software). MIDlet pada awalnya masuk status “Pause” setelah perintah baru dibuat. Kondisi berikutnya adalah fungsi MIDlet dijalankan startApp(). Metode yang ada tersebut diimplementasikan sebagai protected agar MIDlet lain tidak dapat memanggil metode tersebut. Metode destroyApp() akan dijalankan sebelum MIDlet benar-benar tidak berjalan lagi. Status ini juga kembali diakses ketika method notifyDestroyed() kembali dengan sukses kepada aplikasi. Dengan catatan bahwa MIDlet hanya bisa memasuki status “Destroyed” sekali dalam masa hidupnya.
2.5
UML (Unifeid Modelling Language) UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan
grafik atau gambar untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis ObjectOriented. Untuk membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis yang diberi nama berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda terhadap sistem dalam proses analisa atau rekayasa. Diagram grafis tersebut antara lain : 1.
Use case diagram
2.
Class diagram
3.
Behavior diagram : a. Statechart diagram b. Activity diagram c. Interaction diagram : 1. Sequence diagram 2. Collaboration diagram
4.
Implementation diagram : a. Component diagram b. Deployment diagram
4
3.
Analisis dan Perancangan
3.1
Analisis Sistem Analisis
sistem
didefinisikan
sebagai
bagaimana
memahami
dan
menspesifikasikan dengan detail apa yang harus dilakukan oleh system. 3.1.1 Analisis Kebutuhan Sistem Upaya pengembangan wisata di Kabupaten Purbalingga memerlukan sebuah sistem yang dapat memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan dalam penyampaian informasi wisata kepada masyarakat/wisatawan, dimana informasi tersebut dapat diakses dari manapun dan kapanpun. Adapun informasi yang disajikan merupakan informasi yang tepat dan relevan sehingga wisatawan dapat dengan mudah untuk memahaminya. 3.1.1.1 Kebutuhan Fungsional 1. Sistem mampu menampilkan peta Kabupaten Purbalingga yang terintegrasi dengan maps google pada interface dengan menggunakan telepon selular. 2. Sistem yang dibangun dapat menampilkan informasi objek wisata di Kabupaten Purbalingga pada interface dengan menggunakan telepon selular. 3. Sistem akan menampilkan informasi tentang objek wisata di Kabupaten Purbalingga pada interface dengan menggunakan telepon selular. 4. Sistem mampu menampilkan gambar objek wisata di Kabupaten Purbalingga pada interface dengan menggunakan telepon selular. 5. Informasi objek wisata di Kabupaten Purbalingga diambil dari database MySql. 6. Sistem dapat menghubungkan interface dengan database. 3.1.1.2 Kebutuhan Non Fungsional Kebutuhan ini adalah tipe kebutuhan yang berisi properti perilaku yang dimiliki oleh sistem. Kebutuhan Non-Fungsional meliputi Kebutuhan Operasional, Kebutuhan Keamanan, Kebutuhan Informasi dan Kebutuhan Kinerja. 3.1.2
Analisis Kelayakan Sistem
3.1.2.1 Kelayakan Teknis Sistem Informasi Pariwisata yang berbasis mobile ini akan memudahkan dalam penyampaian data dan informasi objek pariwisata Kabupaten Purbalingga kepada masyarakat/wisatawan. Pengguna akan dimudahkan dengan dapat mengakses peta wisata yang terintegrasi dengan google maps yang sehingga untuk letak lokasi dapat dilihat dengan jelas serta mendapatkan informasi lengkap mengenai objek wisata yang terseleksi. 3.1.2.2 Kelayakan Operasional Pengembangan Sistem Informasi Pariwisata ini secara operasional layak untuk dilakukan. Hal ini dilihat berdasarkan pengguna yang ada untuk menggunakan sistem
5
baru ini. Sistem ini dirancang untuk mudah
dioperasikan dan dimengerti. Panduan
penggunaan sistem juga akan dicantumkan di dalam aplikasi agar lebih mudah dan membantu dalam pengoperasiannya. 3.1.2.3 Kelayakan Hukum Penerapan sistem harus tidak boleh menimbulkan masalah dikemudian hari kerena menyimpang dari hukum yang berlaku terutama dalam perijinan penggunaan aplikasi pendukung sistem. Perangkat lunak yang digunakan harus resmi dan sesuai dengan perijinan yang ada, sehingga tidak meyimpang dari ketentuan hukum yang berlaku dan tidak akan menimbulkan masalah hukum baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang. Dalam segi hukum, Sistem Informasi Pariwisata ini telah memenuhi aturan dan undang-undang yang berlaku karena sistem ini menggunakan perangkat lunak legal. 3.1.2.4 Kelayakan Ekonomi Secara ekonomi sistem ini tidak akan menimbulkan kerugian karena biaya dasar tidak lebih besar dari manfaat dan keuntungan yang diperoleh
3.2
Perancangan Sistem Perancangan sistem pada aplikasi Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten
Purbalingga menggunakan Unified Modelling Language (UML) yang meliputi use case diagram, activity diagram, class diagram, dan sequence diagram. 3.2.1
Use Case Diagram Use Case diagram menggambarkan hubungan antar pengguna dengan proses
dan proses – proses yang terjadi di dalam aplikasi tersebut. Berikut use case diagram pada Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Purbalingga. 1. Use case diagram Admin
Gambar 3.1 Use case diagram Admin
6
2. Use case diagram Pengguna
Gambar 3.1 Use case diagram Pengguna 3.2.2
Activity Diagram Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam system yang
sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses parallel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. 1. Activity diagram Admin
Gambar 3.3 Activity diagram Admin
7
2. Activity diagram Pengguna
Gambar 3.4 Activity diagram Pengguna 3.2.3
Class Diagram Class Diagram mendeskripsikan jenis–jenis obyek dalam system dan berbagai
macam hubungan statis yang terjadi. Class diagram juga menunjukkan property dan operasi sebuah Class dan batasan yang terdapat dalam hubungan dengan obyek. 1. Class Diagram Admin
Gambar 3.5 Class Diagram Admin
8
2. Class Diagram Pengguna
Gambar 3.6 Class Diagram Pengguna 3.2.4
Sequence Diagram Sequence Diagram merupakan diagram interaksi berdasarkan waktu. Sequence
Diagram menggambarkan interaksi antara obyek satu dengan yang lain. Selain itu, reaksi atas aksi yang diberikan oleh pengguna juga dapat ditampilkan. 1. Sequence Diagram Admin
Gambar 3.7 Sequence Diagram Admin
9
2. Sequence Diagram Pengguna
Gambar 3.8 Sequence Diagram Pengguna
3.3
Perancangan Interface
3.3.1
Halaman Administrator
Gambar 3.9 Rancangan Halaman Home Administrator 3.3.2
Halaman Menu Utama Aplikasi
Gambar 3.10 Rancangan Halaman Menu Utama Aplikasi
10
4.
Implementasi dan Pembahasan
4.1 Uji Coba Sistem dan Program Untuk mengetahui keberhasilan dari program yang dibuat, maka akan dilakukan pengujian program yaitu uji coba 4.1.1
Uji Coba White Box Uji Coba White Box digunakan untuk mengetahui cara kerja suatu perangkat
lunak secara internal. 1.
Halaman admin (server) a. Koneksi database
Gambar 4.1 Sintaks untuk menghubungkan dengan database Sintaks diatas menggambarkan bagaimana sistem terkoneksi dengan database autodicc_purbalinggadb.sql. Apabila gagal koneksi, akan muncul pesan Koneksi database gagal. Apabila koneksi berhasil, namun tidak ditemukan database yang dimaksud akan muncul pesan Database tidak bisa dibuka. 2.
Aplikasi Mobile a. Melakukan koneksi Http pada MIDlet.
Gambar 4.2 Membuat koneksi Http pada MIDlet Sintaks di atas berfungsi untuk melakukan koneksi HTTP yang dipanggil dari MIDlet. Aplikasi akan memanggil url http://purbalingga.klonkrieger.info/parsing/update/wisata.php?id;.
Yang
diikuti
dengan variable id. MIDlet akan berusaha membaca isi dari URL yang telah diinputkan. Selanjutnya variabel id berfungsi untuk memanggil id yang nantinya akan menampilkan informasi wisata sesuai id yang di-inputkan.
11
4.1.2
Uji Coba Black Box Uji Coba Black Box adalah uji coba yang dilakukan pada interface aplikasi. Black
Box Testing berfungsi untuk mendemonstrasikan aplikasi, apakah fungsi-fungsi sistemnya berjalan dengan benar dan menghasilkan keluaran yang tepat. Salah satu bentuk Black Box testing adalah validasi. Testing ini dinyatakan berhasil jika fungsi-fungsi yang ada pada perangkat lunak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Gambar 4.3 Tampilan halaman Login Admin memasukkan username dan password pada masing-masing textField, kemudian admin menekan tombol Login, maka proses yang bekerja selanjutnya adalah pengecekan username dan password apakah sesuai dengan database atau tidak. Jika admin salah memasukkan username dan password maka akan muncul alert seperti pada gambar 4.4.
Gambar 4.4 Salah username dan/atau password
4.1.3
Uji Coba Aplikasi Mobile Tabel 4.1 Pengujian Aplikasi Mobile No.
Fitur
1.
Menu Utama
2. 3. 4.
Sekilas Purbalingga Objek Wisata Kategori Wisata
5.
Daftar Tempat Wisata
6.
Keterangan Tempat Wisata Gambar Wisata
7.
Fungsi View Select View View View Select View Select View
Status Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok
View Next/Previous
Ok Ok
12
8.
Peta Lokasi Wisata
9.
Penginapan
10. 11.
Keterangan Penginapan Peta Lokasi Penginapan
12.
Kuliner
13. 14.
Keterangan Kuliner Peta Lokasi Tempat Kuliner
15.
SPBU
16. 17.
Keterangan SPBU Peta Lokasi SPBU
18.
Update data
19.
20.
Pencarian
Panduan
Picture View Zoom In Zoom Out View Select View View Zoom In Zoom Out View Select View View Zoom In Zoom Out View Select View View Zoom In Zoom Out Cek Update
Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok
Update
Ok
Filter
Ok
Search
Ok
View
Ok
4.2 Interface Perangkat Mobile
Gambar 4.5 Menu Utama Aplikasi
13
Gambar 4.6 Menu Tentang Purbalingga
Gambar 4.7 Menu Objek Wisata
Gambar 4.8 Menu Penginapan
14
Gambar 4.9 Menu Tempat Kuliner
Gambar 4.10 Menu SPBU
Gambar 4.11 Menu Panduan
15
Gambar 4.12 Menu Update
Gambar 4.13 Menu Pencarian
16
5.
Kesimpulan 5.1
Kesimpulan Setelah melalui beberapa tahapan dalam penyelesaian Perancangan Sistem
Informasi Pariwisata Kabupaten Purbalingga Berbasis Mobile Menggunakan J2ME dan Google Maps API, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Aplikasi ini menampilkan informasi wisata yaitu berupa nama dan keterangan tempat wisata, gambar tempat wisata dan peta lokasi tempat wisata yang terhubung dengan google maps. 2. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur udpate sehingga masyarakat lebih mudah jika ingin mendapatkan informasi wisata yang baru. 3. Fitur pencarian didesain agar pencarian data lebih mudah karena di filter berdasarkan kategori wisata yang akan dicari, Penginapan, Kuliner dan SPBU. 4. Aplikasi ini memberikan alternatif dan kemudahan dalam mengakses informasi tempat wisata di Kabupaten Purbalingga karena berbasis mobile, sehingga dapat diakses kapan pun dan di mana pun.
5.2
Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis ingin memberikan saran
untuk
pengembangan sistem informasi ini agar dimasa yang akan datang sistem yang akan dibuat dapat lebih baik dari sistem yang sudah ada. Saran-saran tersebut antara lain : 1.
Menambahkan fitur pencarian lokasi menggunakan GPS.
17
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto, H.M.2005. Analisis dan desain sistem informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi Publisher. M.Scot, George (2001), Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen. From http://fizzulhaq.blogspot.com/2009/11/pengertian-sistem-informasimanajemen.html 8 Juli 2012 M. Shalahuddin. 2008. Pemrograman J2ME. Bandung : Penerbit Informatika Raymond, McLeod Jr. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Riyanto. 2010. Sistem Informasi Berbasis Mobile. Yogyakarta : Penerbit Gava Media. Sanjaya, Ridwan (2005). Pengolahan Database MySQL 5 dengan Java 2. Yogyakarta : Penerbit Andi. Sidik, Betha (2005). MySQL Untuk Pengguna, Administrator dan Pengembang Aplikasi Web. Bandung : Penerbit Informatika.