1 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEBSITE PEMETAAN FASILITAS UMUM KOTA MADIUN MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS API Naskah Publikasi diajukan...
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEBSITE PEMETAAN FASILITAS UMUM KOTA MADIUN MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS API
Naskah Publikasi
diajukan oleh Febri Richza Pradana 08.12.2979
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
DESIGN OF WEB BASED GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM PUBLIC FACILITIES MAPPING IN MADIUN CITY USING GOOGLE MAPS API RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEBSITE PEMETAAN FASILITAS UMUM KOTA MADIUN MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS API Febri Richza Pradana Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Madiun City has a strategic position to be the main belt Surabaya, Yogyakarta, therefore the city of Madiun became a city designated as a transit and economic center for the hinterland or surrounding area. It is necessary to refer to the means of informative, fast and classified information that could provide public facilities and its location so as to facilitate the access of information. But for now this is still not available means that could accommodate such needs. In addition there are many who do not use the Internet as a tool to search information on the location of public facilities in Madiun, it's certainly not worth the increase in Internet users in the city. Making Geographic Information System (GIS) that maps the city of Madiun public facilities can be the solution of this problem. Software development methodology that is used is waterfall methodology. In this methodology carried out several steps to build a software, namely: software engineering, systems analysis, system design, system implementation, system testing and system maintenance. The software used, namely: ApacheFriends XAMPP, Adobe Photoshop, Adobe Dreamweaver. With GIS mapping application development facilities of Madiun-based website which is expected to provide a reliable and easy access to a better presentation of information. Keywords: Website, Geographic Information Systems, City of Madiun, Public Facilities
1. Pendahuluan Kota Madiun mempunyai posisi yang cukup strategis berada dijalur utama SurabayaYogyakarta, oleh karena itu kota Madiun menjadi kota singgah serta ditetapkan sebagai hinterland atau pusat ekonomi untuk daerah sekitarnya. Saat ini sebagian besar pemerintah daerah belum memiliki sistem informasi yang menyediakan informasi melalui jaringan internet khususnya yang berbasis peta mengenai informasi lokasi fasilitas umum yang dimiliki oleh sebuah daerah. Saat ini informasi peta yang diperoleh masih manual dalam bentuk kertas biasa, meskipun ada
yang
ditampilkan melalui web browser, tetapi masih ada yang hanya sebatas tampilan gambar dan legendanya saja tanpa menyertakan database yang menunjukan atribut dari setiap objek yang ada dalam peta tersebut, sehingga kurang memberikan informasi objek peta yang lengkap dan sulit untuk di perbaharui data objeknya. Berdasarkan uraian permasalahan di atas, diperlukan adanya sarana informatif, cepat dan terklasifikasi yang dapat memberikan informasi fasilitas umum beserta lokasinya sehingga dapat memudahkan dalam akses informasi. Namun untuk saat ini masih belum tersedia sarana yang bisa mengakomodir keperluan tersebut. Selain itu masih banyak yang belum memanfaatkan internet sebagai sarana untuk
melakukan
pencarian informasi tentang lokasi fasilitas umum di Madiun, hal itu tentu tidak sebanding dengan peningkatan pengguna internet di kota ini. Pembuatan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang memetakan fasilitas umum kota Madiun dapat menjadi solusi dari masalah ini. Tampilan visual berupa peta yang interaktif yang memberikan informasi berupa lokasi dapat memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi tentang tempat yang ingin dicari. Google Maps merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk merealisasikan SIG tersebut. 2. Landasan Teori 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1
Konsep Dasar Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut. Menurut FitzGerald, dkk (Jogiyanto, 2005, h. 1), suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedure) didefinisikan sebagai berikut ini. Menurut Neuschel (Jogiyanto, 2005, h. 1), suatu prosedur adalah suatu urutan-urutan
operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005, h. 2). Sistem memiliki beberapa karakteristik tertentu, yaitu mempunyai komponenkomponen
(components),
batas
sistem
(boundary),
lingkungan
luar
sistem
(environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan tujuan (goal).
2.1.2
Konsep Dasar Informasi
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjasi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact dan entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Kualitas dari informasi tergantung dari tiga hal, yaitu : a. Akurat Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi tersebut harus jelas mencerminkan maksudnya karena dari sumber infomasi sampai ke penerima infomasi kemungkinan banyak terjasi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. b. Tepat Waktu Informasi yang dating pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan, bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. c. Relevan Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2.1.3
Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam oranisasi tersebut kapan saja
diperlukan.
Sistem
ini
menyimpan,
mengambil,
mengubah,
mengolah,
dan
mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan lainnya. Menurut Leitch dan Davis (Jogiyanto, 2005, h. 11) mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang diperlukan. Sistem informasi mempunyai enam buah komponen atau disebut juga dengan blok bangunan (building block), yaitu : 1. Blok Masukan Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok Model Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. 5. Blok Basis Data Basis data merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanan. 6. Blok Kendali Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.2 Sistem Informasi Geografis (SIG) 2.2.1
Definisi-Definisi
Definisi SIG (kemungkinan besar) masih berkembang, bertambah, dan sedikit bervariasi. Hal ini terlihat dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar di berbagai sumber pustaka. Lebih dari itu, SIG juga merupakan suatu bidang kajian ilmu dan teknologi yang belum terlalu lama dikembangkan, digunakan oleh berbagai bidang atau disiplin ilmu, dan berkembang dengan cepat. Sehubungan dengan hal ini, sebagai ilustrasi, serikut adalah beberapa definisi SIG yang telah beredar diberbagai sumber pustaka (Prahasta, 2009, hal. 116-117): a. SIG adalah sistem komputer (SBIS) yang digunakan untuk memasukkan (capturing), menyimpan,
memeriksa,
mengintgrasikan,
memanipulasi,
menganalisis,
dan
menampilakn data-data yang berhubungan dengan posisi-posisinya di permukaan bumi (Rice20). b. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisis informasi-informasi yang berhubungan dengan permukaan bumi (Demers97). c. SIG adalah kumpulan yang terorganisasi dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperolah, menyimpan, meng-update, memanipulasi, menganalisis, menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografis (Esri90) d. SIG adalah sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atatu koordinat geografis. Atau dengan kata lain, SIG merupakan sistem basis data dengan kemampuan-kemampuan khusus dalam menangani data yang tereferensi secara spasial; selain merupakan sekumpulan operasi-operasi yang dikenakkan terhadap data tersebut (Star90).
2.2.2
Subsistem SIG
Jika beberapa definisi yang disebutkan di atas diperhatikan dengan teliti maka, SIG dapat diuraikan menjadi beberapa sub-sistem sebagai berikut (Prahasta, 2009, hal. 118) : a. Data Input Sub-sistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan, dan menyimpan data spasial dan atributnya dari berbagai sumber. Sub-sistem ini pula yang bertanggungjawab dalam aslinya ke dalam format (native) yang dapat digunakan oleh perangkat SIG yang bersangkutan. b. Data Output
Sub-sistem ini bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan keluaran (termasuk mengeskpornya ke format yang dikehendaki) seluruh atau sebagian basis data (spasial) baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy seperti halnya tabel, grafik, report, peta, dan lain sebagainya. c. Data Management Sub-sistem ini mengorgaisasikan baik data spasial maupun tabel-tabel atribut terkait ke dalam sebuah sistem basis data sedekimian rupa hingga mudah dipanggil kembali atau di retrieve (di-load ke memori), di-update, dan di-edit. d. Data Manipulation dan Analysis Sub-sistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan ole SIG. Selain itu, sub-sistem ini juga melakukan manipulasi (evaluasi dan penggunaan fungsi-fungsi dan operator matematis & logika) dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
2.2.3
Komponen SIG
Menurut Gistut (Prahasta, 2009, hal. 120) SIG merupakan salah satu sistem yang kompleks dan pada umumnya juga (selain yang stand-alone) terintegrasi dengan lingkungan sistem komputer lainnya di tingkat fungsional dan jaringan (network). Jika diuraikan, SIG sebagai sistem terdiri dari beberapa komponen (sebagai berikut) dengan berbagai karakteristiknya : a. Perangkat Keras Pada saat ini SIG sudah tersedia bagi berbagai platform perangkat keras; mulai dari kelas PC desktop, workstations, hingga multi-user host yang bahkan dapat digunakan oleh banyak orang secara bersamaan (simultan) dalam jaringan komputer yang luas, tersebar, berkemampuan tinggi, memiliki ruang penyimpanan (hardisk) yang besar. Walaupun demikian, fungsionalitas SIG tidak terikat secara ketat pada karakteristikkarakteristik fisik perangkat kerasnya sehingga keterbatasan memori pada suatu PCpun dapat diatasi. Adapun perangkat keras yang sering digunakan untuk aplikasi SIG adalah komputer (PC), mouse, monitor (VGA-card grafik) yang beresolusi tinggi, digitizer, printer, plotter, receiver GPS, dan scanner. b. Perangkat Lunak Dari sudut pandang yang lain, SIG bisa juga merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular dimana sistem basis datanya memegang peranan kunci. Pada kasus perangkat SIG tertentu, setiap sub-sistem (telah dibahas di muka) diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul hingga tidak mengherankan jika ada perangkat SIG yang terdiri dari ratusan modul program (*.exe) yang masing-masing dapat dieksekusi tersendiri.
c. Data dan informasi geografi SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data atau informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung (dengan cara meng-import-nya dari format-format perangkat lunak SIG yang lain) maupun secara langsung dengan cara melakukan dijitasi data spasialnya (dijitasi on-screaan atau head-ups di atas tampilan layar monitor, atau manual dengan menggunakan digitizer) dari peta analog dan kemudian memasukkan data atributnya dari tabel-tabel atau laporan dengan menggunakan keyboard. d. Manajemen Suatu proyek SIG akan berhasil jika dikelola dengan baik dan dikerjaan oleh orangorang memiliki keakhlian (kesesuaian dengan job-description yang bersangkutan) yang tepat pada semua tingkatan.
2.2.4
SIG Berbasis Website
Sistem ini merupakan aplikasi yang berjalan pada media jaringan LAN dan atau internet khususnya dengan layanan web-nya. Dengan demikian, setiap pengguna yang memanfaatkan aplikasi browser internet dapat mengirimkan beberapa request terhadap server-nya untuk memperoleh informasi yang pada umumnya tersedia dalam bentuk teks dan file gambar dengan format html. Sistem ini bukan merupakan aplikasi tunggal tetapi antara lain terdiri dari aplikasi-aplikasi web-server, application-server, map-server, database-server (optional), aplikasi browser. Aplikasi-aplikasi ini bisa tersebar dalam beberapa sistem komputer yang terpisah untuk membentuk “sistem” yang lebih luas tidak sekedar sebuah aplikasi SIG yang hadir di dalam sebuah desktop. Meskipun demikian, (hampir) semua aplikasi SIG berbasis website tidak dikembangkan dengan segala kelengkapannya (features) sebagaimana pada umumnya perangkat lunak SIG yang berbasiskan desktop. Aplikasi SIG berbasis website hanya membantu para penggunanya dalam proses “meng-internet-kan” (atau me-web-kan) peta-peta dijitalnya (baik format raster maupun vektor) sedemikian rupa hingga dapat diakses oleh berbagai komunitas yang memakai program aplikasi browser internet. Pada saat ini, SIG berbasis website (baik sebagai aplikasi tersendiri maupun sebagai komponen milik sistem yang lebih luas) semakin menarik untuk diintegrasikan pada aplikasi web yang lebih luas lagi (content management sistem/CMS) agar website yang terbentuk juga memiliki layanan-layanan terkait dengan tampilan dan analisis spasial yang sangat menarik.
2.3 Google Maps API Application Programming Interface (API) merupakan suatu dokumentasi yang terdiri dari interface, fungsi, kelas, struktur dan sebagainya untuk membangun sebuah
perangkat
lunak.
Dengan
adanya
API,
memudahkan
programmer
untk
mengembangakan suatu perangkat lunak untuk kemudian diintegrasikan dengan perangkat lunak yang lain. Google Maps menyediakan layanan script API yang kaya dan bisa dikembangkan dengan mudah. Google Maps API menyediakan kumpulan objek dan metode dalam JavaScript dan Flash yang memungkinkan untuk mengintegrasikan Google Maps ke dalam sebuah website. Google Maps API sendiri masih berkembang serta fitur yang disediakannya terus bertambah. 3. Analisis dan Perancangan 3.1 Analisis Sistem 3.1.1
Identifikasi Masalah
Media informasi lokasi fasilitas umum sebelumnya yang ada di kota Madiun berupa website, namun hanya memberikan informasi nama lokasi dan alamat yang kurang lengkap tanpa penggunaan peta sebagai informasi pendukung letak geografis suatu lokasi. Kalaupun ada yang menggunakan peta seperti pada Sistem Informasi Mendirikan Bangunan Kota Madiun berbasis website (http://bse.madiunkota.go.id/imbz/) , peta yang ada pada website tersebut bersifat statis dan tidak dilengkapi data atribut serta keperluannya bukan untuk digunakan sebagai informasi lokasi fasilitas umum, maka diperlukanlah aplikasi yang secara khusus sistem informasi geografis fasilitas umumdi kota Madiun dimana para pengguna pun bisa ikut berperan aktif melakukan penambahan lokasi. Pembuatan sistem informasi geografis untuk fasilitas umum ini diharapkan dapat menjadi alternatif media informasi persebaran lokasi-lokasi fasilitas umum yang ada di kota Madiun.
3.1.2
Analisis Kebutuhan Sistem
3.1.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras Berikut spesifikasi perangkat keras yang digunakan untuk membangun aplikasi ini: 1. Notebook BYON M31W S/S T2410 2. Processor Dual Core T2410 3. RAM 2 GB 4. Hardisk 160 GB 5. VGA Card 256 MB
3.1.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak Berikut perangkat lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi ini:
1. XAMPP Versi 1.7.4 a. Apache 2.2.17 b. PHP 5.3.5 c. MySQL 5.1 2. Adobe Dreamweaver CS3 3. Adobe Photoshop CS3 4. Google Chrome 5. Windows 7 Ultimate
3.1.2.3 Kebutuhan Informasi Kebutuhan informasi adalah kebutuhan mutlak suatu sistem yang diperlukan oleh pengguna, maka dalam sistem ini kebutuhan informasi yang ada adalah. 1. Peta Peta dimuat dari google maps dan ditampilkan dalam bentuk 2 dimensi. Pada peta ditampilkan icon-icon sesuai dengan kategori lokasi yang terletak pada lokasi tertentu. Pengguna dapat meng-klik icon-icon tersebut untuk menampilkan informasi mengenai lokasi berkaitan. 2. Informasi Lokasi Setiap lokasi memiliki detail informasi, informasi yang ditampilkan adalah. a. Peta lokasi dengan fasilitas pencarian rute. b. Detail informasi mengenai lokasi yang dipilih. 3. Informasi Rute Informasi rute adalah salah satu fitur dari google maps yang diaplikasikan dalam sistem ini. Pengguna tinggal meng-klik lokasi awal dan lokasi akhir maka rute, jarak, dan waktu tempuh akan muncul 4. Pencarian Lokasi Pencarian lokasi adalah informasi yang didapatkan pengguna melalui fasilitas cari dengan memasukan kata kunci yang diinginkan. Pengguna juga dapat melakukan pencarian dengan meng-klik sesuai kategori yang tersedia maka lokasi yang ditampilkan hanya yang sesuai dengan kategori yang di klik.
3.1.2.4 Kebutuhan Pengguna Analisis kebutuhan pengguna adalah analisis criteria yang harus dimiliki oleh pengguna agar tidak mengalami kesulitan saat menggunakan aplikasi ini. Terdapat 3 kategori pengguna dari sistem yang akan dibangun, yaitu admin, member, pengguna biasa. Spesifikasi pengguna tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Karakteristik Pengguna Pengguna
Tanggung Jawab
Hak Akses
Admin
Menangani pengolahan data
Memiliki hak akses penuh ata
spasial dan data atribut secara
aplikasi
keseluruhan.
mengolah aplikasi dari backend
ini,
menjalankan
dan
maupun frontend. Member
-
Memiliki
hak
(pengguna
menambah,
terdaftar)
mengubah
akses
untuk
menghapus, data
yang
dan
mereka
inputkan. Pengguna biasa
-
(pengguna yang tidak terdaftar)
Memiliki hak akses sebatas hanya mendapatkan
informasi
dari
aplikasi.
3.2 Perancangan Proses 3.2.1
Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram adalah sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output (Pressman, 2002, h. 364). DFD juga dikenali sebagai grafik aliran data atau bubble chart. DFD dapat digunakan untuk menyajikan sebuah sistem atau perangkat lunak pada setiap tingkat abstraksi. Kenyataannya, DFD dapat dipartisi ke dalam tingkat-tingkat yang merepresentasikan aliran informasi yang bertambah dan fungsi ideal. Demikianlah, DFD memberikan suatu mekanisme bagi pemodelan fungsional dan pemodelan aliran infomasi.
3.2.2
Diagram Konteks (DFD Level 0)
Diagram konteks merupakan langkah awal dalam perancangan sistem terstruktur yang merupakan gambaran sistem secara garis besar, dengan menggambarkan aliranaliran data ke dalam dan keluar sistem. Diagram konteks merupakan pola pengembangan yang berfungsi untuk memperlihatkan interaksi sistem informasi tersebut dengan lingkungan di mana sistem tersebut ditempatkan. Dalam system ini ada 3 entitas terluar yang mempunyai hak akses yang berbedabeda. Adapun 3 entitas terluar dari sistem yaitu, admin yang bertugas mengolah secara
keseluruhan terhadap system ini kemudian ada member yang bisa ikut menambahkan lokasi di system ini, dan yang terakhir adalah pengunjung biasa.
Gambar 3.1 DFD Level 0
4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Implementasi dan Pembahasan Implementasi sistem merupakan kelanjutan dari kegiatan analisis dan perancangan sistem yaitu berisi tentang bagaimana mewujudkan sistem yang telah dirancang dan tahap peletakan sistem sehingga siap untuk digunakan. Kemudian dilakukan pembahasan sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan sistem.
4.1.1
Implementasi dan Pembahasan Proses Tampil Peta
Gambar 4.1 Proses Tampil Peta
1. Script Index.php Script index.php digunakan memuat Google Maps javascript API, fungsi untuk menampilkan peta Google Maps dalam web, fungsi menampilakan data lokasi ke dalam Google Maps yang diambil dari database dan membuat objek dimana peta Google Maps diletakkan. Kelemahan dari proses tampil peta ini adalah icon lokasi akan mucul semua sesuai data yang ada di database, akan lebih optimal jika icon lokasi yang muncul sesuai kategori yang dipilih saja dan hanya akan muncul saat dibutuhkan saja. MadiunMaps //Meloading Google Maps Javascript API <script type="text/javascript" src="http://maps.google.com/maps/api/js?sensor=false"> <script type="text/javascript" src="mesin/js/jquery1.4.3.min.js"> <script type="text/javascript"> //Menampilkan peta di halaman web dan opsi Google Maps var peta;
var i; var url; var gambar_tanda; function peta_awal(){ var madiun = new google.maps.LatLng(-7.62870441783794, 111.51889829790036); var petaoption = { zoom: 14, center: madiun, mapTypeId: google.maps.MapTypeId.ROADMAP }; peta = new google.maps.Map(document.getElementById("petaku"),petaoption); google.maps.event.addListener(peta,'click',function(event){}); ambildatabase('awal');} function set_icon(jenisnya){ switch(jenisnya){ case "1": gambar_tanda = 'icon/instansi_pemerintah.png'; break; case "2": gambar_tanda = 'icon/pelayanan_kes.png'; break; case "3": gambar_tanda = 'icon/pendidikan.png'; break; case "4": gambar_tanda = 'icon/transportasi.png'; break; case "5": gambar_tanda = 'icon/perdagangan.png'; break; case "6": gambar_tanda = 'icon/kuliner.png'; break; case "7": gambar_tanda = 'icon/ormas_lsm.png'; break; case "8": gambar_tanda = 'icon/penginapan.png'; break; case "9": gambar_tanda = 'icon/rekreasi_ol.png'; break; case "10": gambar_tanda = 'icon/ibadah.png'; break; case "11": gambar_tanda = 'icon/bank.png'; break; case "12": gambar_tanda = 'icon/lain.png'; break; }} //Menampilkan di google map data lokasi yang diambil dari database //Mengambil data JSON function ambildatabase(akhir){ if(akhir=="akhir"){ url = "ambildata.php?id=1"; }else{ url = "ambildata.php?id=0";}
$.ajax({ url: url, dataType: 'json', cache: false, success: function(msg){ for(i=0;i<msg.wilayah.petak.length;i++){ set_icon(msg.wilayah.petak[i].jenis); var point = new google.maps.LatLng( parseFloat(msg.wilayah.petak[i].x), parseFloat(msg.wilayah.petak[i].y)); tanda = new google.maps.Marker({ position: point, map: peta, icon: gambar_tanda });}}});} //fungsi menampilkan data untuk jendela info function setinfo(petak, nomor){ google.maps.event.addListener(petak, 'click', function() { $("#jendelainfo").fadeIn(); $("#nama").html(nama[nomor]); $("#alamat").html(alamat[nomor]); $("#telp").html(telp[nomor]); $("#fax").html(fax[nomor]); $("#email").html(email[nomor]); $("#website").html(website[nomor]); $("#deskripsi").html(deskripsi[nomor]); $("#images").html(images[nomor]); $("#kecamatan").html(kecamatan[nomor]); }); } <script src="mesin/scroll/js/jquery.min.js">
type="text/javascript"
//objek berfungsi sebagai tempat google map diletakkan di dalam website
2. Script ambildata.php Script ini digunakan untuk mengambil data lokasi dari database dan menampilkanya dalam bentuk JavaScript Object Notation (JSON).
"deskripsi":"'.htmlspecialchars($x['deskripsi']).'", "images":"'.htmlspecialchars($x['images']).'", "kecamatan":"'.htmlspecialchars($x['nama_kecamatan']).'", "x":"'.$x['lat'].'", "y":"'.$x['lng'].'", "jenis":"'.$x['id_kategori'].'" },'; } $json = substr($json,0,strlen($json)-1); $json .= ']'; $json .= '}}'; echo $json; ?>
Jika script ambildata.php di atas dijalankan di browser maka hasilnya bisa dilihat di bawah ini. {"wilayah": {"petak":[ {"id":"6", "nama":"RSUP Dr. Soedono", "alamat":"Jl. Dr. Sutomo No. 59", "email":"[email protected]", "fax":"0351-458054", "telp":"0351-496348", "website":"http://rssm.iwarp.com/", "deskripsi":"Rumah Sakit Umum Provinsi Doktor Soedono", "images":"130859soedono.jpg", "kecamatan":"Kartoharjo", "x":"-7.626806", "y":"111.523880", "jenis":"2" }, {"id":"7", "nama":"Bank Mandiri", "alamat":"Jl. Pahlawan no. 29 Madiun", "email":"-", "fax":"0351-463482", "telp":"0351-462557", "website":"http://www.bankmandiri.co", "deskripsi":"Bank Mandiri KC. Madiun", "images":"455169mandiri.jpg", "kecamatan":"Kartoharjo", "x":"7.623898", "y":"111.520714", "jenis":"11" }, {"id":"8", "nama":"Matahari Department Store", "alamat":"Jl. Pahlawan No. 38-40 Madiun", "email":"-", "fax":"-", "telp":"0351 - 499185", "website":"http://www.matahari.co.id", "deskripsi":"Plaza Matahari Madiun", "images":"554870matahari.jpg", "kecamatan":"Mangunharjo", "x":"-7.625344", "y":"111.519768", "jenis":"5" }, {"id":"9", "nama":"Hotel Merdeka", "alamat":"Jl. Pahlawan no.42", "email":"-", "fax":" 0351-462572", "telp":" 0351-463635-7", "website":"http://www.hotelmerdekamadiun.com/", "deskripsi":"Hotel Merdeka Madiun", "images":"280822hotelmerdeka.jpg", "kecamatan":"Mangunharjo", "x":"-7.626607", "y":"111.519501", "jenis":"8" } ] }}
Untuk mengakses data dari JSON yang dibuat di atas seperti jenis dan data koordinat menggunakan script seperti yang di bawah ini. msg.wilayah.petak[i].jenis msg.wilayah.petak[i].x msg.wilayah.petak[i].y
5. Kesimpulan 5.1 Kesimpulan 1. Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat menyediakan informasi lokasi fasilitas umum di kota Madiun bagi masyarakat luas berdasarkan kategori lokasi. 2. SIG ini dapat menyediakan informasi rute perjalanan berupa polygon dan dilengkapi list nama jalan serta perhitungan waktu dan jarak tempuhnya. 3. SIG ini juga memungkinkan pengguna untuk menambahkan lokasi yang mereka ketahui sehingga SIG dapat ter-update terus dan lebih dinamis.
DAFTAR PUSTAKA
Prahasta, E. 2009. Sistem Informasi Geografis Konsep-Konsep Dasar (Perspektif Geodesi & Geomatika). Bandung: Penerbit Informatika. Pressman, R.S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi. Yogyakarta: PenerbitANDI. Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Penerbit ANDI.