PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KAMPANYE “TANAM JAKARTA” OLEH JAKARTA BERKEBUN MUHAMMAD HAMZAH DWI PUTRA Bina Nusantara University Alamat: Jl. Banyuwangi No. 2 Menteng Jakarta Pusat Telp: 081291421014 Email:
[email protected] Dosen Pembimbing: Budi Sriherlambang, S.Sn., M in Imagineering.
Abstract As the most populated city in Indonesia, Jakarta still does not have proper green space. One of the solution is urban farming, which is planting productive plantation within the peripheral or inside the city. Jakarta Berkebun, as the initiator of urban farming movement in Jakarta, plays important role in educating Jakartans to be more aware of their green environment by farming. Thus, a proper campaign that reach the right audience, with the right media needs to be designed.
Keywords: Jakarta, environment, green, urban farming, plant.
Abstrak Jakarta sebagai kota dengan penduduk paling padat di Indonesia, belum memiliki sistem ruang hijau yang baik. Solusi yang dapat dilakukan untuk membantu memperbaikinya adalah urban farming, yaitu berkebun tanaman produktif di dalam kota. Jakarta Berkebun, sebagai penggagas gerakan untuk urban farming, berperan penting dalam mengedukasi dan mengajak warga Jakarta untuk lebih peduli lingkungan. Maka, diperlukan rancangan kampanye yang memperkenalkan, mengajak, dan mengedukasi tentang urban farming dengan media yang tepat dengan target audiens.
Kata Kunci: Jakarta, lingkungan, hijau, urban farming, berkebun.
PENDAHULUAN Alasan utama mengapa dipilihnya topik kampanye Jakarta Berkebun berawal dari ketertarikan penulis terhadap topik urban farming,juga keprihatinan penulis karena gerakan yang paling mendukung gerakan penghijauan tersebut masih buruk dalam sisi awareness maupun eksekusi kampanye yang dilakukan. Tidak efektifnya pesan dan media yang digunakan dalam mengkampanyekan urban farming merupakan hambatan utama dalam penyebaran pesan kampanye oleh Jakarta Berkebun, maka penulis menawarkan solusi untuk hambatan tersebut melalui integrasi media dan cara menyampaikan pesan.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan penulis dalam mengumpulkan data meliputi wawancara langsung dengan narasumber dari pihak Jakarta Berkebun, studi literatur, dan juga wawancara kepada target audiens dari kampanye.
HASIL DAN BAHASAN Berikut adalah beberapa identifikasi masalah utama yang ditemukan dalam perancangan komunikasi visual kampanye sosial ini. Identifikasi Masalah •
Urban farming sebagai salah satu solusi penghijauan Jakarta masih asing bagi masyarakat Jakarta
•
Kampanye urban farming oleh Jakarta Berkebun hanya memanfaatkan kekuatan dari media
sosial sebagai media utama. Walaupun sudah ada aktivitas edukasi dan praktek urban farming, namun hal itu
•
dilakukan
dengan kalangan yang sempit dan internal, belum berfokus dan melibatkan audiens yang lebih luas.
Rumusan Masalah Bagaimana merancang kampanye untuk awareness dan edukasi pentingnya urban farming yang diadakan oleh Jakarta Berkebun, yang melibatkan target audiens secara langsung.
Tujuan dan Manfaat Kampanye •
Memperkenalkan urban farming pada khalayak yang lebih luas
•
Mendekatkan gerakan Jakarta Berkebun pada masyarakat
•
Mengkampanyekan urban farming sebagai salah satu solusi gaya hidup hijau di
kota Jakarta
•
Mengajak masyarakat untuk berkebun di lahan mereka sendiri, seperti rumah
pribadi
Target Audiens a. Demografi Gender
:
Wanita & Pria
•
Usia
:
21-35 Tahun
•
Domisili :
Jakarta
•
•
Pekerjaan
:
Mahasiswa, Pegawai swasta, Ibu rumah tangga
•
SES
:
A-B
b. Psikografi •
Personality
: aktif, kritis, cinta lingkungan, peduli gaya
hidup hijau dan sehat
•
Behavior
: aktif menggunakan internet, pengguna media sosial, senang mencoba
sesuatu yang baru, senang berbagi pengetahuan baru di mediasosial
Target Knowledege Insight Urban farming masih belum dikenal mayoritas masyarakat Jakarta karena belum pernah merasakan contoh konkrit, serta citra yang terbentuk adalah berkebun itu rumit, padahal banyak cara mudah dan hemat untuk melakukan urban farming lewat edukasi dari Jakarta Berkebun. Positioning Statement Satu-satunya kampanye dengan media terintegrasi tentang urban farming yang mengajak dan melibatkan audiens secara langsung di Jakarta. Big Idea “Tanam Jakarta” Memperkenalkan dan menanamkan pengetahuan pada benak masyarakat Jakarta, tentang salah satu solusi gaya hidup hijau yaitu urban farming, melalui rangkaian kampanye yang meningkatkan awareness dan edukasi, dengan melibatkan langsung warga Jakarta sendiri.
Strategi Kreatif Pendekatan Kreatif Pendekatan kreatif dalam kampanye ini menggunakan kedua sisi yaitu rasional dan emosional, yang keduanya mengedepankan keuntungan dan memaparkan mudahnya urban farming sebagai salah satu gaya hidup hijau Jakarta. Pendekatan Verbal (Copy Based Approached) Konten edukasi dengan bahasa Indonesia sederhana yang ramah, dengan nada ajakan yang bersemangat. Karena target audiens kampanye ini ada pada rentang usia yang cukup luas, maka strategi verbal yang netral diperlukan. Pendekatan Visual (Visual Based Approached) •
Warna
: Penggunaan skema warna komplementer yang menarik perhatian audiens,
dengan warna utama hijau yang merepresentasikan hijau dari tanaman, dilengkapi dengan warna komplementer yaitu yellow orange, dan ungu. Skema warna komplementer dipilih karena mayoritas media yang digunakan adalah media yang ditempatkan di ruang publik, sehingga perlu menarik perhatian. •
Ilustrasi : Penggunaan icon dan simbol dengan gaya flat design sebagai visual utama.
•
Tipografi : Penggunaan font sans serif untuk body copy, serta font rancangan sendiri untuk media event, font sans serif digunakan untuk menampilkan kesan simple dan modern.
Gambar 1. Infografik Kampanye
Gambar 2. Print Ad Kampanye
Gambar 3. Logo Kampanye
Penggunaan elemen visual flat design dan icon-icon yang diaplikasikan pada semua media cetak dua dimensi dalam kampanye ini, warna yang digunakan adalah 3 warna utama dari kampanye ini yang merupakan warna komplementer guna menarik perhatian audiens (ungu dan kuning) dan pelengkapnya adalah warna hijau sebagai simbol hijaunya Jakarta.
Gambar 4. Website Website sebagai media utama berisi video yang memperkenalkan urban farming dan juga berisi media-media suplemen penunjang awareness mengenai kampanye seperti infografik dan update event yang diadakan.
Gambar 5. Video Motion Graphic
Implementasi Media Website Print Ad Ambient Ad Infografik Video Motion Graphic Event Utama Merchandise Event Booth Event
• • • • • • • •
Media yang digunakan dalam perancangan kampanye ini terbagi menjadi dua, yang berperan sebagai media awareness untuk event utama dan media pada event utama itu sendiri.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Urban Farming, merupakan kegiatan yang terbilang masih cukup asing di Indonesia, namun sejak terbentuknya Jakarta Berkebun, yang kemudian dipayungi oleh Indonesia Berkebun, kegiatan yang menjadi salah satu solusi gaya hidup hijau ini semakin dikenal, namun dampak nyata positif di ranah offline tidak sebesar di media online. Dalam proses pengumpulan data dan riset langsung kepada narasumber terkait dan berwenang dalam gerakan sosial Jakarta Berkebun, ditemukan fakta bahwa audiens utama didapat dari media sosial, serta adanya fakta bahwa sulitnya izin untuk kegiatan berkebun secara massal di kota. Dengan adanya fakta-fakta tersebut, strategi komunikasi dan strategi kreatif yang efektif dilancarkan dengan interaktif dari dua arah, yaitu offline dan online. Dalam perancangan kampanye Tanam Jakarta ini, profil audiens sangatlah berpengaruh dengan pendekatan strategi komunikasi visual yang diterapkan. Pemilihan graphic style yang dipakai dalam kampanye ini, yaitu flat design, merupakan style yang sangat akrab dengan target audiens utama, yaitu pemuda-pemudi yang aktif dalam kegiatan mengakses internet dan sosial media. Dengan strategi komunikasi yang edukatif namun tetap santai, dan dipadukan dengan graphic style yang telah akrab di kalangan audiens, komunikasi visual kampanye Tanam Jakarta dapat menjadi media pengenalan dan edukasi awal untuk warga Jakarta lebih mengenal urban farming, serta berminat untuk berkebun di lahan sendiri.
Saran Setelah perancangan kampanye ini, peran dari Jakarta Berkebun sebagai penggerak kegiatan urban farming di Jakarta haruslah semakin aktif, baik dari media online maupun di ranah offline. Dengan aktifnya kegiatan dan edukasi berkebun dari Jakarta Berkebun dengan berkelanjutan, kampanye Tanam Jakarta dapat lebih efektif sebagai media pertama untuk pengenalan urban farming kepada warga Jakarta.
Website dari kampanye Tanam Jakarta juga akan dapat dimanfaatkan sebagai media tutorial awal untuk para audiens yang baru tertarik dan belum terjun langsung berkebun, dimana tutorial yang ada di situs web tersebut dapat dikelola oleh dan untuk anggota Jakarta Berkebun, maka sangat diharapkan peran aktif dari Jakarta Berkebun sendiri.
REFERENSI Butler, L., Maronek, D. (2002). Urban and Agriculture Communities : Opportunities for Common Ground. Wisconsin : Council for Agricultural Science and Technology.
Fauzi, Moer. (2005). Memahami Gerakan – Gerakan Rakyat Dunia Ketiga. Yogyakarta : Insist Press.
Misel, Robert. (2004). Teori Pergerakan Sosial. Yogyakarta : Resist Book.
Mougeot, Luc. J. A. (2005). Agropolis : The Social, Political, and Environmental Dimensions of Urban Agriculture. London : IDRC
Muyasaroh, Siti. (2013). Kampanye Perubahan Sosial (Kesadaran Masyarakat, Aspek Perubahan Kognitif, dan Prilaku). Jurnal Universitas Yudharta, Jilid 2, No. 1, diakses 22 Oktober 2013 dari http://jurnal.yudharta.ac.id
Pusat Bahasa. (2008) Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Stone, T. L. (2008). Agropolis : Color Design Workbook : A Real World Guide To Using Color In Graphic Design. Massachussetts : Rockport
Sullivan, Luke. (2008). Hey, Whipple, Squeeze This : A Guide To Creating Great Advertising. New Jersey : John Wiley & Sons, Inc.
Turner, L. A (2014). The History of Flat Design : How Efficiency and Minimalism Turned The Digital World Flat. Diakses 19 Maret 2014 dari http://thenextweb.com
Zubir, Zaiyardam. (2002). Radikalisme Kaum Pinggiran: Studi tentang Ideologi, Isu, Strategi, dan Dampak Gerakan. Yogyakarta : Insist Press.
RIWAYAT PENULIS Muhammad Hamzah Dwi Putralahir di kota Jakarta pada tanggal 4 Januari 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Creative Advertising pada tahun 2015.