eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, 3 (2): 311-320 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2015
Peranan Audit Internal Dalam Mengatasi Risiko Penjualan Kredit Pada PT. Station Sumber Makmur Jaya Di Samarinda Adri Masari Tandi 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendeskripsikan peranan audit internal dalam mengatasi risiko penjualan kredit; (2) menganalisis peranan audit internal dalam mengatasi risiko penjualan kredit; (3) memberikan gambaran yang jelas mengenai peranan audit internal dalam mengatasi risiko penjualan kredit; (4) sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan gelar S1 pada program Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman Samarinda. penulis melakukan pengujian rumusan masalah mengguanakan alat analisis presentasi yang dikemukakan oleh Dean J. Champion (1981 : 302) melalui penyebaran kuesioner dan juga melakukan wawancara secara langsung terhadap key informan selaku pejabat yang berwewenang di perusahaan dalam kegiatan penjualan barang (handphone). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui analisis persentase didapa hasil yakni 68% dengan dapat disimpulkan bahwa peranan audit internal dalam mengatasi risiko penjualan kredit pada PT. Station Sumber Makmur Jaya di Samarinda cukup berperan dalam realisasisnya.
Kata Kunci : Audit Internal, Risiko Penjualan Kredit Pendahuluan Dengan berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat ini menimbulkan permasalahan yang dihadapi, sehingga sedikit perusahaan yang mengalami kegagalan karena tidak mampu bersaing. Salah satu penyebab kegagalan tersebut adalah kurang baiknya manajemen yang dilaksanakan oleh perusahaan yang bersangkutan dalam mengelola perusahaan. Untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, maka fungsi-fungsi manajemen seperti pengendalian, perencanaan, pengorganisasian dan pengarahan yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya, harus sepenuhnya dilaksanakan dan harus disertai dengan pemisahan atas fungsi-fungsi tersebut. Pada prakteknya dalam pelaksanaan aktivitas penjualan kredit tersebut perusahaan akan mengalami kendala seperti keterlambatan pembayaran. Piutang tak tertagih merupakan salah satu risiko dari penjualan kredit yang akan menghambat kelangsungan hidup perusahaan, maka dari itu perusahaan akan 1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 311-320
berupaya membatasi nilai piutang tak tertagih dengan menerapkan perangkat pengendalian. Pengendalian yang paling utama berhubungan dengan fungsi penjualan dan pengesahan kredit. Pengendalian audit internal ini biasanya melibatkan penyelidikan atas kredibilitas pelanggan, dengan menggunakan referensi dan pemeriksaan atas latar belakang pelanggan. Dengan adanya pengendalian internal penjualan kredit ini diharapkan perusahaan dapat meminimalkan terjadinya piutang tak tertagih, karena piutang tak tertagih dapat menyebabkan kegiatan perusahaan terhenti bahkan perusahaan dapat menjadi bangkrut. Analisa umur piutang suatu bentuk laporan guna mengetahui posisi piutang dengan melakukan pengelompokkan piutang pada periode tertentu,dengan pengelompokkan tersebut manajemen perusahaan dapat mengetahui posisi piutang sehingga dapat mengambil kebijakan keungan yang tepat. Berikut merupakan analisis umur piutang pada PT. Station Sumber Makmur Jaya : Tabel PT. Station Sumber Makmur Jaya Analisi Umur Piutang Tanggal 01 Januari 2013 NO
Debitur
Saldo
Belum Jatuh Tempo
Lewat Jatuh tempo (Hari) 1-90
91-180
1.
Hamka Cell
Rp 5.799.004.540
-
2.
Warna Ponsel
Rp 4.206.346.105
-
3.
Edy MM
Rp 6.180.002.293
-
4.
Palaran Tari
Rp 1.421.255.412
-
√
5.
Muara Badak Putri
Rp 672.812.741
-
√
6.
Loa Bakung Afa
Rp 222.136.894
-
7.
Alya Cell
Rp 1.878.564.451
-
8.
Mercury
Rp 4.433.810.956
-
9.
Sangata Sony
Rp 1.419.960.098
-
√
10.
Sempaja Edi
Rp 541.521.462
-
√
181-270 √
√ √
√ √ √
Sumber : PT. Station Sumber Makmur Jaya (2013) PT. Station Sumber Makmur Jaya mempunyai sistem pembayaran yang berbentuk kredit untuk konsumen yang membeli secara eceran atau lebih dari satu barang yang biasanya dilakukan oleh toko/outlet. Untuk sistem kredit yang 312
Peranan Audit Risiko Penjualan Kredit Pada PT. SSMJ SMD (Adri Masari Tandi)
diterapkan oleh PT. Station Sumber Makmur Jaya tidak mempunyai prosedur atau persyaratan khusus untuk melakukan sistem kredit bahkan tidak menggunakan prosedur hukum ataupun perjanjian awal. Tetapi PT. Station Sumber Makmur Jaya hanya secara langsung menggunakan sistem kredit pembayaran tanpa adanya prosedur atau persyaratan. Sistem pembayaran yang seperti itulah yang sering menimbulkan permasalahn antara pihak PT. Station Sumber Makmur Jaya dengan toko/outlet yang melakukan pemayaran kredit. Pembayaran kredit yang dilakukan oleh PT. Station Sumber Makmur Jaya yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan laba perusahaan, yang diperoleh dari pembayaran secara kredit yang memiliki selisih harga dari penjualan tunai, selain itu juga volume penjualan yang banyak dari salah satu merk atau brand handphone yang mendapatkan bonus dari supplier seperti (uang atau sovenir). Pada tabel dibawah ini dapat dilihat beberapa konsumen di PT. Station Sumber Makmur Jaya yang mengalami sistem pembayaran kredit dan pengambilan barang yang termasuk kategori bermasalah. Setiap konsumen memiliki permasalahan yang berbeda-beda yang menyebabkan mereka terlambat dalam pembayaran kredit. Rata-rata masalah yang terjadi dari beberapa konsumen dibawah ini yaitu mengenai internal diusaha penjualan mereka, sehingga konsumen tersebut pada sistem pembayaran kredit terjadi keterlambatan dalam pelunasan dan memperngaruhi setiap pengambilan barang sehingga pengambilan barang semakin menurun dikarenakan PT. Station Sumber Makmur Jaya tidak memberikan barang apabila pembayaran tidak sesuai jangka waktu tempo yang ditetapkan oleh pihak perusahaan. Tabel Konsumen Bermasalah Pada PT. Station Sumber Makmur Jaya (2013) N O
Konsumen
1. Hamka Cell 1 Bulan 2. Warna Ponsel 1 Bulan 3. Edy MM Cell 1 Bulan 4. Palaran Tari Cell 1 Bulan 5. Muara Badak Putri 1 Bulan 6. Loa Bakung Afa 1 Bulan 7. Alya Cell 1 Bulan 8. Mercury 1 Bulan 9. Sangatta Sony Cell 1 Bulan 10. Sempaja Edi 1 Bulan Sumber : PT. Station Sumber Makmur Jaya (2013)
Jatuh Tempo
Over Limit 9 Bulan 6 Bulan 1 Bulan 10 Hari 4 Bulan 6 Bulan 2 Bulan 6 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 6 Bulan
Penyebab terjadinya kredit macet yang ada di PT. Station Sumber Makmur Jaya yaitu dari masalah administrasinya dan pada internal konsumennya sendiri. Paling banyak penyebab kredit macet yaitu dari masalah adminsitrasinya seperti tanda bkti atau invoice barang yang hilang atau tercecer, pengiriman barang yang meleset, serta dari retur handphone, service handphone serta 313
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 311-320
penurunan harga barang atau bisa dikatakan refund bisa menjadi penyebab konsumen terlambat dalam pembayaran. Dari segi internal konsumen yaitu proses penjualan yang dialami di toko/outlet mereka kurang atau dikatakan sepi penjualan. Akibat yang berdampak pada PT. Station Sumber Makmur Jaya yaitu pada risiko penjualan kredit. Peranan audit internal sangat penting dalam perusahaan PT. Station Sumber Makmur Jaya, terutama dalam hal penjualan kredit. Internal audit dapat memeriksa dan mendeteksi kemungkinan dan risiko yang terjadi, dengan melakukan audit secara berkala, mengumpulkan bukti-bukti secara akurat, serta mereview hasil audit dan melakukan penelitian dengan metode penelitian kualitatif. Kerangka Dasar Teori Audit Internal Audit Internal menurut Lawrence B. Sawyer, terjemahan Desi Adhariani ( 2005 : 10), Audit Internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan audit internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan, risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi, peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti, kriteria operasi yang memuaskan telah terpenuh. Menurut Prof. Abdul Halim (2008 : 11), Audit Internal adalah suatu kontrol organisasi yang mengukur dan mengevaluasi efektivitas organisasi. Informasi yang dihasilkan dtujuan untuk manajemen organisasi manajemen itu sendiri. SIM (Sistem Informasi Manajemen) merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi. Audit internal berfungsi sebagai pemeriksaan dan penilaian struktur pengendalian dan efisiensi dari unit kerja dan usaha perusahaan. Temuan auditor dilaporkan kepada dewan direksi atau manajemen. Auditor internal bertugas untuk menentukan apalah tiap unit kerja telah memiliki pengertia yang jelas mengenai tugas yang dibebankan dan memiliki kerjasama antara unit kerja serta melaksanakan fungsi tujuan secara efektif dan efisien. Peranan Audit Internal Tabel Peran Auditor Internal menurut Tampubolon (2005 : 1-2) Peran Auditor Internal Uraian Paradigma Lama Peran
314
Pengawas
Paradigma Baru Konsultan dan Katalisator
Peranan Audit Risiko Penjualan Kredit Pada PT. SSMJ SMD (Adri Masari Tandi)
Pendekatan
Detektif (mendeteksi terjadinya suatu masalah)
Prefentif (mencegah masalah)
Sikap
Seperti layaknya seorang polisi
Sebagai mitra bagi perusahaan
Ketaatan/Kepatuha Semua policy/kebijakan n
Hanya policy yang relevan
Fokus
Kelemahan/penyimpangan
Penyelesaian yang konstruktif
Audit
Financial/compliance audit
Financial,compliance,o perational audit,quality assurance
Dampak yang diberikan
Jangka pendek
Jangka menengah dan jangka panjang
Sumber : Tampubolon (2005 : 1-2) Metode Penelitian Teknik analisis yang digunakan ialah analisis deskriptif kualitatif. Penulis melakukan pengujian rumusan masalah menggunakan alat analisis presentasi yang dikemukakan oleh Dean J. Champion (1981 : 302) melalui penyebaran kuesioner dan juga melakukan wawancara secara langsung terhadap key innforman selaku pejabat yang berwewenang diperusahaan dalam kegiatan penjualan barang (handphone). Lokasi penelitian yang dipilih adalah PT. Station Sumber Makmur Jaya di Samarinda. Variabel pada penelitian ini adalah penjualan kredit dan audit internal. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian Analisis perhitungan presentase pengolahan data kuesioner yang telah peneliti dapat dengan menggunakan alat analisis yag dikemukakan oleh Dean J. Champion (1981 : 302) adalah sebagai berikut :
Bedasarkan hasil penyebaran kuesioner diperoleh jawaban “Ya” sebanyak 68 dan hasil jumlah jawaban kuesioner sebanyak 100, setelah dihitung memakai 315
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 311-320
alat perhitungan yang dikemukakan oleh Dean J. Champion (1981 : 302) maka diperoleh hasil persentase penerapan anggaran penjualan sebagai alat kendalai manajemen pendapatan dan pengembangan usaha sebesar 68%. Dengan kriteria persentase yang telah dikemukakan oleh Dean J. Champion (1981 : 302, yaitu sebagai berikut : Koefisien Korelasi Interprestasi 0% - 25%
No Association or Low Association (weak association)
26% - 50%
Moderately Low association)
Association
(Moderately
weak
51% - 75%
Moderatelyy High Association (Moderately strong association)
76% - 100%
High Association (strong association )up to perfect association)
Sumber : Dean J. Champion (1981 : 302) Penilaian hasil persentase yang disesuaikan dengan kriteria yang dikemukakan oleh peneliti melalui acuan milik Dean J. Champion (1981 : 302) yang sebagai berikut : 0% - 25% : Audit Internal Kurang Berperan Dalam Mengatsi Risiko Penjualan Kredit 26% - 50% : Audit Internal Sedikit Berperan Dalam Mengatasi Risiko Penjualan Kredit 51% - 75% : Audit Internal Cukup Berperan Dalam Mengatasi Risiko Penjualan Kredit 76% - 100% : Audit Internal Sangat Berperan Dalam Mengatasi Risiko Penjualan Kredit Bedasarkan kriteria yang dikemukakan oleh Dean J. Champion (1981 : 302) bahwa kriteria persentase 51% - 75& adalah Moderately High Association (moderately strong association) maka kriteria tersebut disesuaikan dengan indikator permasalahan peneliti, dengan hasil uji analisis yang diperoleh peneliti sebesar 68% maka hasil analisis tersebut dikelompokkan pada kriteria sebesar 51% - 75% yakni “Audit Internal Cukup Berperan Dalam Mengatasi Risiko Penjualan Kredit” Pembahasan Penjualan Kredit 1. Character (watak) PT. Station Sumber Makmur Jaya tidak memiliki persyaratan khusus dalam menentukan sifat atau watak para debitur, perusahaan hanya
316
Peranan Audit Risiko Penjualan Kredit Pada PT. SSMJ SMD (Adri Masari Tandi)
melakukan proses dalam penentuan secara singkat, yaitu wawancara, rekomendasi, dan survey secara langsung. 2. Capacity (kemampuan) Para debitur di PT. Station Sumber Makmur Jaya rata-rata memiliki badan usaha dalam bidang bisnis yang berbentuk Counter, CV, dan PT. Pengukuran Capacity, dari calon debitur dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan, yaitu pengalaman calon debitur, sejarah badan usaha, serta perkembangan badan usaha. 3. Capital (modal) Debitur pada PT. Station Sumber Makmur Jaya memiliki modal sesuai dengan kemampuan badan usaha yang mereka miliki untuk proses pengambilan barang. Sehingga PT. Station Sumber Makmur Jaya harus dengan cermat untuk memilih calon debitur dari segi modal dalam badan usaha debitur, yaitu survei lokasi dan wawancara kepada debitur. 4. Collecteral (jaminan) Dalam membuat perjanjian sebuah jaminan tersebut dilakukan secara lisan, tanpa adanya dokumen yang resmi dari pihak perusahaan atau perjanjian secara hukum. Apabila terjadi suatu masalah/risiko yang terjadi antara debitur dan pihak perusahaan yaitu keterlambatan pembayara, PT. Station Sumber Makmur Jaya memberikan peringatan secara lisan, apabila secara lisan tidak terselesaikan maka PT. Station Sumber Makmur Jaya akahirnya mengeluarkan surat secara resmi dan hukum untuk memberikan peringatan dan mengambil jaminan-jaminan dari pihak debtiur untuk melunasi hutang-hutang debitur yang telah melewati jatuh tempo waktu yang telah ditentukan. 5. Condition (kondisi) Para debitur dilihat kondisi ekonomi dalam pengambilan barang secara kredit diawali dari awal tahun pada bulan 1 (satu) hingga bulan 5 (lima), pada waktu tertentu tersebut kondisi para debitur PT. Station Sumber Makmur Jaya mengalami banyak penurunan baik dalam pengambilan barang maupun pembayaran yang sangat merugikan perusahaan. Pada pertengahan tahun dan akhir tahun kondisi yang dialami oleh debityr PT. Station Sumber Makmur Jaya sangat meningkat pesat dalam pengambilan barang, tetapi tidak dalam pembayaran tetap melewati waktu pembayaran yang telah ditentukan. Audit Internal Peranan Audit Internal (Tampubolon 2005 : 1-2), memiliki tahap-tahap atau ciri-ciri yang sama, tetapi proses dan hasilnya dalam peranan audit didalam PT. Station Sumber Makmur Jaya tidak sesuai yang diharapkan, dikarenakan manajemen yang tidak baik, walaupun cukup berperan dalam perusahaan. Maksudnya cukup berperan tapi cara melakukan prosesnya yang salah.
317
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 311-320
Unsur Temuan Audit dan Tahap Pemberian Kredit (Sawyet At Al, 2005), dalam temuan audit sama dengan konsep yang ada banyak temuan atau unsur yang didapat oleh auditor dalam perusahaan seperti akibat dan penyebab terjadinya risiko-risiko yang terjadi dalam perusahaan dan dalam tahap pemberian kredit PT. Station Sumber Makmur Jaya tidak memiliki prosedur dengan konsep Sawyer kemukakan. Penutup Mengenai proses penjualan kredit pada PT. Station Sumber Makmur Jaya dalam prinsip5C yaitu Character, Capacity, Capital, Collecteral, dan Condition. Sudah masuk proses/tahapan dalam memilih calon debitur, tetapi cara mengaplikasikannya yang salah, dengan menggunakan perjanjian secara lisan/wawancara, dan survei lapangan, serta rekomendasi dari kerabat dekat PT. Station Sumber Makmur Jaya tanpa adanya perjanjian secara tertulis dan secara hukum. Dalam audit interal memiliki tiga sub yaitu, peranan audit internal, temuan audit internal, dan prosedur pemberian kredit. Pada PT. Station Sumber Makmur Jaya peranan audit internal dipegang oleh kepala finance, yang difokuskan dalam manajemen keuangan perusahaan terutama dalam sistem pembayaran kredit. Untuk temuan audit internal pada PT. Station Sumber Makmur Jaya banyak mengalami risiko dalam manajemen keuangannya yaitu terjadinya kredit macet. Dalam prosdeur pemberian kredit dilakukan secara lisan tanpa adanya perjanjian hukum. Hasil penelitian peranan audit internal dalam mengatasi risiko penjualan kredit pada perusahaan telah diteliti bahwa hasil uji presentase mendapatkan hasil 68% yakni termasuk dalam kategori cukup dalam mengatasi risiko penjualan kredit. artinya bahwa peranan audit dinyatakan cukup dalam prosesnya tetapi caranya dalam manajemen salah karena tidak sesuai dengan hasilnya, masih banyak hal-hal teknis baik dari manajemen perusahaan, karyawan, ataupun para debitur masing sering terjadi penyimpangan, bahkan setiap hari terjadi kesalahankesalahan dalam manajemen perusahaan kondusif yang kurang sehingga mengakibatkan proses penjualan secara kredit tidak lancar. Membuat/menerapakan prosedur-prosedur baru dibidang-dibidang tertentu, yaitu : a. Prosedur Penentuan Calon Debitur (Character, Capacity, Capital, Collecteral,dan Condition). b. Prosedur Pelaksanaan Audit Internal. c. Prosedur Tahap Pemberian Kredit Dengan adanya prosedur baru tersebut dalam manajemen perusahaan guna menunjang jalannya penjualan kredit dalam mengurangi risiko kredit macet. Melakuan audit internal yang ditangani oleh bagian administrasi keuangan secara
318
Peranan Audit Risiko Penjualan Kredit Pada PT. SSMJ SMD (Adri Masari Tandi)
tetap dan tegas dalam proses penjualan kredit guna meminimalisir terjadinya kecurangan baik dari internal perusahaan maupun internala badan usaha debitur. Peranan Audit Internal di PT. Station Sumber Makmur Jaya perlu ditingkatkan dalam proses pengawasan/pengontrolan baik dalam metode/manajemennya dan proses penjualan kredit. Memberikan/menyediakan tenaga auditor dibagian pergudangan dan bagian penjualan barang agar dapat mengontrol dalam prosee penjualan barang terhadap konsumen dengan lebih baik guna meminimalisir terjadinya perselisihan penjualan barang (handphone). Semoga saran yang diberikan peneliti bisa menjadi bahan pertimbangan untuk segera diambil tindakan perbaikan penyimpangan yang ada, sehingga perusahaan bisa lebih baik dalam proses penjualan kredit dengan adanya peranan audit inernal diperusahaan. Daftar Pustaka Agus, Sukrisno. 2012. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan Publik. Jilid 1, Edisi Keempat. Salemba Empat Jakarta Bayangkara, IBK. 2008. Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi. Salemba Empat : Jakarta Bramasto, Ari. 2008. Analisis Perputaran Aktiva Tetap dan Perputaran Piutang Kaitannya Terhadap Return On Assets Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung (Tidak Diterbitkan). Majalah Ilmiah Unikom Vol. 9. No. 2 Camphion, Dean J. 1981. Basic Statistic For Social Research, second edition. Mac Milan Publishing Co.,Inc : New York Devita, Mardiana Suprapti.2015.Penerapan Anggaran Penjualan Sebagai Alat Kendali Manajemen Pendapatan dan Pengembangan Usaha Studi Kasus Di CV. Mustika Surya Electric Samarinda.Universitas Mulawarman : Samarinda Eviyanti, 2011. Peranan Audit Internal Dalam Mengatasi Risiko Penjualan Secara Kredit Pada PT. Thamrin Brothers Palembang. Jurusan Akuntansi S1 STIE MDIP.Palembang Ezza Izza Afrianiswara.2010.Peranan Audit Internal Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Kredit Investasi Pada Bank Mandiri. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas : Surabaya Halim, Abdul. 2004. Dasar Prosedur Pengauditan Laporan Keuangan.Edisi Tiga. UPP AMP YKPN : Yogyakarta Hiro, Tugiman, 2006. Standar Profesional Audit Internal. Edisi Kelima. Kanisius : Yogyakarta Kasmir, 2000. Manajemen Perbankan. PT. Raja Garafindo Persada : Jakarta. Kasmir, 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Edisi Enam. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta Kasmir, 2007. Manajemen Perbankan. Edisi Tiga. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta Kasmir, 2008. Analisis Laporang Keuangan. Rajawali Pers : Jakarta 319
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 311-320
Mulyadi, 2002. Auditing. Buku I Jilid 3 Edisi Keenam. Salemba Empat : Jakarta Robert, Tampubolon. 2005. Risk And System Based Internal Audit. PT. Elexmedia Kumputindo : Jakarta Sawyer, Lawrence B, dkk. 2005. Audit Internal. Edisi Lima, Buku Satu. Salemba Empat : Jakarta Sondang P. Siagian, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara : Jakarta Soerjono Soekanto, 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Raja Grafindo Persadar : Jakarta Taswan, 2006.Manajemen Perbankan. UPP STIM YKPN : Yogyakarta Thomas, Suyatno, 2007. Kelembagaan Perbankan. PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta Wibowo, SE,M.M dan Arif Abubajar, SE,M.M.Pengantar Akuntansi I.Edisi Revisi PT. Garondo : Jakarta Sumber Internet : 1. Pengertian Analisis Umur Piutang : Senin, 16 Maret 2015 (15:45) https://zuildamel.wordpress.com/2008/06/30/analisa-umur-piutang/ 2. Pengeritan Perencanaa Audit Minggu, 12 April 2015 (17:57) http://seiyomi.blogspot.com/2012/04/perencanaanaudit.html?mi http://hanggaryudha.wordpress.com/2012/11/06/perencanaan-auditing/. 3. Pengertian Risiko Kredit Selasa, 17 Maret 2015 (20:08) http://icl.googleusercontent.com/?lite_url=http://uyol.blogspot.com/2012/ 09/belajar-risiko-kredit.html?m%3D1&ei=mT0Uoc7M&lc=idID&geid=2&s=1
320