PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM PENCEGAHAN FRAUD PADA PT. RAJAWALI JAYA SAKTI DI MAKASSAR
Hendy Jalan Ringkeng no.23 Manado , No.Telp : 0431-869374 ,
[email protected] Dosen Pembimbing : Armanto Witjaksono, S.E., Ak., M.M., CA
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Internal Auditor melalui pengetahuan,pengalaman dan independensi yang dimiliki terhadap pencegahan fraud pada PT. Rajawali Jaya Sakti di Makassar. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah melalui penelitian kepustakaan, yaitu mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti untuk mendapatkan dasar teori serta melakukan penelitian lapangan dengan melakukan wawancara dan observasi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa berdasarkan hasil analisis peranan internal auditor dilihat dari pengetahuan dalam mencegah tingkat fraud pada perusahaan menunjukkan bahwa auditor telah memiliki pengetahuan dalam mencegah fraud yang terjadi dalam perusahaan. Hasil analsis peranan internal auditor dalam pencegahan fraud yang ada pada perusahaan PT. Rajawali Jaya Sakti menunjukkan bahwa perusahaan telah memiliki pengalaman dalam pencegahan fraud yang terjadi dalam perusahaan. Analisis peranan internal auditor dalam pencegahan fraud yang ada dalam perusahaan yang menunjukkan bahwa auditor telah memperoleh tanggung jawab dari pimpinan perusahaan dan selain itu auditor melaporkan hasil temuan-temuan tanpa tekanan dari pihak lain serta auditor memiliki tingkat transparan dalam mencegah fraud dalam perusahaan. Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis memberikan saran kepada PT. Rajawali Jaya Sakti di Makassar. Hendaknya auditor internal terus meninjau dan melakukan tindak lanjut audit. Hal ini dimaksudkan untuk dapat lebih mengurangi tingkat fraud yang ada dalam perusahaan. Perlunya perusahaan lebih meningkatkan pengalaman yang tinggi dalam mengurangi tingkat fraud yang ada pada perusahaan. Disarankan pula kepada perusahaan untuk lebih memiliki independensi dalam mencegah fraud yang ada dalam perusahaan guna mencegah tingkat fraud pada perusahaan.
Kata Kunci : internal auditor, independensi, pencegahan fraud.
ABSTRACT The purpose of this research is to know the role of the Internal Auditor through knowledge, experience and independence of which belonged to prevention of fraud at PT. Rajawali Jaya Sakti in Makassar. Research methods used in the preparation of this thesis is through research librarianship, namely studying the books that deal with the issues that will be
examined to obtain theoretical foundations as well as conducting field research by conducting interviews and observations. From the results of research that has been done can be advised that based on the results of the analysis of the role of the internal auditor's views of knowledge in preventing the level of fraud on the company indicate that the auditor has to have knowledge in preventing fraud taking place within the company. The role of internal auditor in the analsis of prevention of fraud on the company, PT Rajawali Jaya Sakti indicates that the company has had experience in the prevention of fraud which occur within the company. Analysis of the role of internal auditor in the prevention of fraud in the company indicating that the auditor has gained the responsibilities of Chairman of the company and in addition the auditor reported the results of findings without pressure from other parties as well as the Auditors have transparent levels in preventing fraud in your company. Based on the discussion that has been done, the authors advise PT. Rajawali Jaya Sakti in Makassar. Internal auditors should continue to review and conduct follow-up audits. It is intended to be able to further reduce the level of fraud that exists within the company. The need to further enhance the company's experience in reducing the high rate of fraud on the company. Also suggested to the company to have more independence in preventing fraud that exists within the company in order to prevent the level of fraud on the company.
Keywords: internal auditors, independence, prevention of fraud.
PENDAHULUAN Era globalisasi terutama globalisasi ekonomi telah menimbulkan persaingan ekonomi yang ketat. Persaingan ini mengharuskan perusahaan untuk berpikir lebih kritis dalam pemanfaatan dan pengalokasian sumber dayanya yang berarti untuk menghadapi pesaing bisnisnya, perusahaan harus memanfaatkan dan mengalokasikan sumber daya secara lebih efektif dan efisien. Agar perusahaan dapat bertahan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dan kompleks, dibutuhkan pemeriksaan intern yang memadai, oleh karena itu manajemen membutuhkan bantuan dari fungsi pemeriksaan intern atau lebih dikenal dengan nama audit internal. Saat ini keberadaan audit internal sudah merupakan suatu bagian penting dari perusahaan, keberadaannya terus berkembang seiring dengan berkembangnya dunia bisnis yang sangat membutuhkan penanganan professional. Peran audit internal yang sangat besar dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas di dalam suatu organisasi atau perusahaan tentunya akan sangat membantu manajemen dalam menghadapi persaingan bisnis. Pada prinsipnya Audit Internal merupakan pemeriksaan intern yang independen, yang ada pada suatu perusahaan dengan tujuan untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk memastikan apakah ada tugas dan tanggungjawab yang diberikan, telah dilaksanakan sesuai dengan yang seharusnya. Untuk itu Audit Internal perlu melakukan pemeriksaan, penilaian, dan mencari fakta atau bukti guna memberikan rekomendasi kepada pihak manajemen untuk ditindak lanjuti. Salah satu temuan Audit Internal diantaranya adalah penemuan kecurangan (fraud). Kecurangan terjadi antara lain disebabkan karena adanya tekanan, kesempatan untuk melakukan kecurangan, kelemahan sistem dan prosedur serta adanya pembenaran terhadap tindakan kecurangan tersebut.
Biasanya kecurangan tidak mudah ditemukan, kecurangan biasanya ditemukan karena kebetulan maupun karena sesuatu hal yang disengaja. Dengan demikian manajemen harus berhati-hati terhadap kemungkinan timbulnya kecurangan yang mungkin terjadi di perusahaan yang dikelolanya. Untuk mengatasi potensi timbulnya kecurangan, keberadaan Audit Internal sangat diperlukan di dalam perusahaan, yang bertugas untuk mengevaluasi suatu sistem dan prosedur yang telah disusun secara benar dan sistematis serta apakah telah diimplementasikan secara benar, melalui pengamatan, penelitian dan pemeriksaan atas pelaksanaan tugas yang telah didelegasikan di setiap unit organisasi atau perusahaan. Menurut Standar Profesi Audit Internal (2004:21) evaluasi sistem pengendalian internal harus mencakup : a)
Efektivitas dan efisiensi kegiatan operasi.
b) Keandalan dan integritas informasi. c)
Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d) Pengamanan aset organisasi Salah satu jenis kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh audit internal adalah pencegahan dan pendeteksian kecurangan. Tipe kejadian ini merupakan aktivitas yang volumenya cukup tinggi dan secara normal dihadapi oleh audit internal. Kecurangan adalah suatu bentuk kejahatan, ada banyak jenis kecurangan dan juga sebutan untuk kecurangan, diantaranya korupsi, penggelapan, pencurian, dan lainnya. (bpkp.go.id). Pemeriksaan Intern yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawas Intern akan menghasilkan temuan-temuan, dan setiap temuan tersebut akan diberikan suatu rekomendasi dan saransaran yang diperlukan, salah satu jenis pemeriksaan pada perusahaan yang kegiatan utamanya bergerak dalam bidang pengelolaan, pendistribuan, dan penyediaan jasa publik bagi masyarakat adalah kemungkinan adanya penyimpangan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Berkaitan dengan pentingnya masalah kecurangan (fraud), maka yang menjadi obyek penelitian ini adalah pada Perusahaan PT. Rajawali Jays Sakti di Makasar yakni sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor dan distributor pipa merek pvc, maka pengelolaannya harus berdasarkan pengelolaan yang sehat, berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi. Untuk dapat memenuhi fungsi ekonominya yaitu optimalisasi laba maka perusahaan harus menyadari perlunya manajemen yang baik. Namun fenomena yang terjadi selama ini bahwa adanya potensi – potensi yang rentan untuk terjadi kecurangan dalam proses bisnis yang dilihat oleh peneliti sehingga hal inilah yang membuat peneliti untuk mengangkat permasalahan yang terjadi pada PT. Rajawali Jaya Sakti di Makassar karena banyaknya kemungkinan terjadi fraud atau penyimpangan selama proses bisnis dalam perusahaan. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya fraud maka Audit Internal perlu memiliki kompetensi melalui pengetahuan dan pengalaman, hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ratna Amalia (2013) yang melakukan penelitian mengenai pengaruh audit internal terhadap pencegahan dan pendeteksian fraud (kecurangan) pada GKPRI Jawa Barat. Dimana ditemukan bahwa peran audit internal sudah cukup memadai, dimana apabila perannya sebagai internal control semakin baik maka akan membuat pencegahan dan pendeteksian fraud semakin efektif. Christiawan dalam Irawati (2011) yang menyatakan bahwa kualitas audit ditentukan oleh 2 hal yakni kompetensi dan independensi, kedua hal tersebut berpengaruh langsung terhadap kualitas audit dan mencegah terjadinya penyimpangan. Kompetensi berkaitan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh internal audit, kompetensi sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan prosedural yang luas yang ditunjukkan dalam pengalaman audit, adapun Kusharyanti (2003:3) mengatakan bahwa untuk melakukan tugas pengauditan, auditor memerlukan pengetahuan pengauditan (umum dan khusus), pengetahuan mengenai bidang auditing dan akuntansi serta memahami keinginan klien serta pengalaman yang dimilikinya. Selain pengetahuan dan pengalaman, maka yang tidak kalah pentingnya adalah independensi dalam pengauditan, karena tanpa adanya independensi, audit tidak berarti apa-apa. Masyarakat tidak percaya akan hasil auditan dari auditor sehingga masyarakat tidak akan meminta jasa pengauditan dari auditor. Oleh karena itu peneliti melihat adanya permasalahan yang dikaji, yaitu adanya potensi potensi yang kemungkinan dapat terjadi kecurangan (fraud) dalam proses bisnis yang ada pada PT. Rajawali Jaya Sakti di Makassar , yang diterangkan dalam sebuah karya ilmiah yang berjudul : ”Peranan Audit Internal Dalam Pencegahan Fraud Pada
PT. Rajawali
Jaya Sakti di Makassar.”
METODE PENELITIAN Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menganalisis pengaruh internal audit dalam pencegahan Fraud pada perusahaan PT. Rajawali Jaya Sakti di Makassar. Karakteristik penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
2.
Penelitian ini melibatkan banyak unit analisis atau instrument .
3.
Unit analisisnya adalah internal auditor pada PT. Rajawali Jaya Sakti di Makassar.
4. 5.
Lingkungan penelitian yaitu lingkungan riil. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
HASIL DAN BAHASAN Pembahasan dalam penelitian ini adalah peranan internal auditor dalam pencegahan kecurangan (fraud) yang terjadi dalam perusahaan. Sehingga dari hasil analisis data yang telah dilakukan sebelumnya maka dari hasil analisis melakukan wawancara dengan auditor internal pada PT. Rajawali Jaya Sakti maka dapat disimpulkan bahwa internal auditor khususnya pada perusahaan telah berperan dalam mengurangi kecurangan (fraud) yang ada dalam perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka faktor-faktor yang mempengaruhi peran internal auditor dalam melakukan pencegahan kecurangan (fraud) dalam perusahaan adalah dipengaruhi oleh adanya tingkat pengetahuan, pengalaman, dan independensi. Untuk lebih jelasnya akan disajikan beberapa pembahasan dari hasil analisis data yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut : 1.
Pengetahuan Peranan internal auditor dalam pencegahan kecurangan (fraud) yang ada pada perusahaan PT. Rajawali Jaya Sakti maka salah satu faktor yang mempengaruhi adalah pengetahuan auditor dengan pemeriksaan kecurangan yang ada dalam perusahaan. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan yang menunjukkan bahwa internal auditor telah memiliki pengetahuan dalam melakukan pada perusahaan. Hal ini dapat dilihat bahwa
proses audit kecurangan
internal audit pada PT. Rajawali Jaya Sakti
telah memiliki pengetahuan dalam hasil audit fraud sehingga dapat mengatasi kecurangan yang terjadi dalam perusahaan. Sehingga dari hasil analisis data tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa auditor internal sudah memiliki pengetahuan dalam melakukan proses pemeriksaan kecurangan yang terjadi dalam perusahaan yang dampaknya akan dapat mempengaruhi penurunan fraud atau tingkat kecurangan yang terjadi dalam perusahaan. 2.
Pengalaman Pengalaman internal auditor dalam menangani pekerjaan, khususnya yang berkaitan dengan kecurangan (fraud) khususnya pada PT. Rajawali Jaya Sakti. Dimana dari hasil analisis data wawancara yang telah dilakukan ternyata karyawan auditor internal sudah berpengalaman dalam melakukan pemeriksaan kecurangan yang terjadi dalam perusahaan. Tingginya pengalaman auditor dalam melakukan pencegahan pemeriksaan kecurangan dalam perusahaan. Sebab dari hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa karyawan auditor pada perusahaan PT. Rajawali Jaya Sakti telah memiliki pengalaman karena lamanya bekerja sudah di atas 10 tahun dan dapat mampu mendeteksi temuan berupa pengelabuan biaya promosi, adanya nota fiktif, dan manipulasi nota DO. Kemudian karyawan auditor pada perusahaan seringkali mengikuti pelatihan dalam bidang audit kecurangan dan selain itu karyawan internal auditor telah memiliki tingkat pengalaman dalam melakukan proses pemeriksaan kecurangan yang terjadi dalam perusahaan.
3.
Independensi Berdasarkan hasil hasil wawancara mengenai peran internal auditor dilihat dari faktor independensi dalam pencegahan fraud khususnya pada PT. Rajawali Jaya Sakti. Sehingga dalam hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa internal auditor memiliki perilaku yang jujur dan tanggungjawab dalam penyelesaian pekerjaan dalam bidang audit kecurangan sehingga tingkat fraud yang terjadi dalam perusahaan sudah dapat dikendalikan. Hasil wawancara tersebut di atas maka karyawan auditor internal telah memiliki kebebasan dalam melaporkan hasil temuan-temuan tingkat penyelewengan yang terjadi dalam perusahaan dan selain itu internal auditor telah melaporkan hasil penemuan-penemuan
sehingga dapat mengatasi tingkat fraud dalam perusahaan khususnya pada PT. Rajawali Jaya Sakti
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analsiis dan penilaian mengenai peranan internal auditor dalam pencegahan fraud maka akan dapat disimpulkan beberapa kesimpulan yaitu : 1.
Berdasarkan hasil analisis, auditor internal telah berperan dalam pencegahan fraud melalui pengetahuan yang di miliki yaitu dalam melakukan proses pemeriksaan kecurangan yang terjadi dalam perusahaan yang dampaknya akan dapat mempengaruhi penurunan fraud atau tingkat kecurangan yang terjadi dalam perusahaan.
2.
Hasil analsis peranan internal auditor dalam pencegahan fraud yang ada pada PT. Rajawali Jaya Sakti menunjukkan bahwa auditor telah memiliki pengalaman dalam pencegahan fraud yang terjadi dalam perusahaan, dengan menggunakan program audit ; a).Periksa sistem pengendalian internal. Langkah yang dilakukan oleh Internal auditor dalam melakukan audit adalah dengan melakukan pemeriksaan kelemahan dan kekurangan yang dilakukan oleh perusahaan. b).Menentukan obyek audit. Pelaksanaan audit lebih ditekankan dalam menentukan obyek audit. Dimana obyek audit yang dilakukan selama ini dapat meliputi : bagian penjualan, bagian akuntansi dan keuangan serta bagian kasir. c).Pelaksanaan audit. Pelaksanaan audit yang dilakukan oleh Internal Auditor yaitu : 1) Perencanaan terhadap sistem penjualan yang digunakan dan mencocokkan laporan persediaan dengan saldo penjualan dan bukti pendukung penjualan yang telah diotorisasi. 2) Mencocokkan secara formal dan cocokkan faktur penjualan kredit, bagian penjualan kredit dan bukti pendukung piutang. 3) Penilaian secara formal laporan penerimaan dan pengeluaran kas dan cocokkan bukti kas. 4) Penyusunan laporan audit yang telah dilakukan oleh Internal Auditor perusahaan Adapun temuan berupa: a). Pemalsuan sejumlah biaya promosi yang dikeluarkan, dimana biaya promosi yang dikeluarkan tidak sesuai dengan laporan pertanggungjawaban bagian penjualan. b ). Adanya pengeluaran barang dari dalam gudang yang tidak sesuai dengan DO barang. c ). Adanya kecurangan bagian penagihan yang membuat nota fiktif.
3.
Berdasarkan hasil analisis, peranan auditor internal mempunyai peranan terhadap pencegahan fraud melalui indepedensi yang dimiliki perilaku jujur dan tanggung jawab dalam
penyelesaian pekerjaan dalam bidang audit kecurangan sehingga tingkat fraud yang terjadi dalam perusahaan sudah dapat dikendalikan.
Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil analisis, ada beberapa saran yang dapat diberikan, antara lain : 1. Hendaknya auditor internal terus meninjau dan melakukan tindak lanjut audit untuk memastikan apakah tindak lanjut yang dilakukan telah memadai untuk mengatasi kelemahan yang di temukan dalam proses audit. 2. Penulis menyarankan agar manajemen perusahaan untuk meningkatkan “environmental control” dalam perusahaan,sehingga auditor internal dapat dengan mudah mendeteksi fraud. 3. Perusahaan perlu untuk terus memberikan pelatihan kepada auditor internal untuk meningkatkan pengalaman yang banyak sehingga auditor internal dapat mencegah peluang terjadi fraud dalam perusahaan.
REFERENSI Agoes, Sukrisno dan I Cenik Ardana. (2009). Etika Bisnis dan Profesi: Tantangan Membangun Manusia Seutuhnya. Salemba Empat. Jakarta Agoes,Sukrisno.(2004). Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. Lembaga Penerbit : FEUI.Jakarta Akmal.(2006). Pemeriksaan Intern. Penerbit : Indeks. Jakarta Albrecht et al. (2012). Asset Misappropriation Research White Paper for the Institute for Fraud Prevention Amalia, Ratna.(2013). Pengaruh Audit Internal Terhadap Pencegahan dan Pendeteksian Fraud (Kecurangan) (Suatu studi Pada Gabungan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (GKPRI) Jawa Barat), Universitas Pasundan Bandung. Amrizal, Ak. (2010), Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan oleh internal aditor Arens, Alvin A.,Mark S. Beasley and Randal J. Elder .(2011). Auditing and Assurance Services . 13 th edition .Pearsons & Inc Bayangkara, IBK .(2008). Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi.Salemba Empat.Jakarta Boynton, Johnson, Kell.(2005). Modern Auditing. 7th edition. John Wiley & Sons.Inc G.Jack Bologna, Robert J.Lindquist dan Joseph T.Wells .(2004). The Accountant’s Handbook on Fraud and Commercial Crime ( New York : John Willey & Sons) Holmes, Arthur W., Burns, David C. (2008). Auditing Norma dan Prosedur. Editor Marianus Sinaga. Penerbit : Erlangga. Jakarta Halim,Abdul. (2004). Auditing 1 Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan. Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).(2004). Standar Profesional Akuntan Publik. Penerbit : Salemba Empat. Jakarta. Konsorsium Organisasi Pofesi Audit Internal.(2004). ”Standar Profesi Audit Internal”
Kumaat,Valey G.(2011). Internal Audit. edisi pertama. cetakan keempat belas. Penerbit : Erlangga. Jakarta Kusumah, Ihsan. (2013). Peranan Audit Internal dalam Pencegahan Kecurangan (Fraud) Kosasih, Ruchyat. (2005). Auditing Prinsip dan Prosedur. Buku satu. Penerbit Palapa. Surabaya Sawyer.(2009).Internal Auditing.5th edition. The IIA Research Foundation Suhayati, Elly dan Rahayu, Siti Kurnia .(2009) . Auditing. Konsep dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik : Graha Ilmu. Yogyakarta. Suhayati, Elly dan Rahayu, Siti Kurnia. (2010). Auditing. Penerbit : Graha Ilmu: Bandung Standar Profesi Akuntan Publik. (2006). Cetakan Keempat. Penerbit Salemba Empat. Jakarta Tugiman, Hiro. (2006). Standar Profesional Audit Internal. cetakan kesembilan. Penerbit : Kanisius. Yogyakarta Whittington,O.Ray dan Kurt Pany.(2012).Principles of Auditing, and Other Assurance Services.18th Edition.Mc-Graw-Hill.New York.NY.
RIWAYAT PENULIS Hendy lahir di kota Manado pada tanggal 27 September 1992,Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi dan Ekonomi pada tahun 2014