PENYEBAB KONFLIK KARYAWAN PERUSAHAAN X DI KELURAHAN KAMPUNG PONDOK KOTA PARIAMAN Oleh: Wahyuni Tiara Musfi* Fitria kasih** Alfaiz** *Mahasiswa ** Dosen Pembimbing
Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT This researched was based of phenomenan which the researher looks in the field, such as conflict that are appeared every employee, employee often works happening conflict, least interaction, least seriously. Focus in research alike: 1) The problems are relationshiply of work that are experienced by employee. 2) The problems of different perception which are appeared for employee. 3) The problem of different purpose for employee. Kinds of this researh is qualitative research that are study case characteristic about giving complete effort, detail information, and intensif expressing the background of cause confilict that are experinced by employee at enterprise x. The technique of data analysis which is used narative analysis. Key informant in this research sums 2 person. 1 man that worked since 2 year, and 1 man which have worked since 2 year. Thus, adding informant 3 person include 1 leadership and 2 partner in working. The result of this research get points that 1) The problems are relationship working least feel by employee, because they want to only work lightly. Together working, need helping, and least interaction become conflict in working. 2) The problems of different perception are often experienced by employee, because they think good friend if leadership comes at office, and also among them corupted, because there is not clear money. 3) The problem of differen purpose in working, because employee have personality goal that want to get more lightly work that other employee, there are together work in order to advance technology. This research is hoped getting advantages for: 1) Employee. They can recognize the cause of conflict in working. 2) Writer. To add insight and knowledge about causing of conflict employee. 3) Leadership. To more wise and understand the condition of employee at office. 4) For office worker. They can prepare college students to get suggetions from the lecturer. 5) For the next researcher. In order to know the cause of conflict in work world and can continue about the step of finishing the conflict of employee in work world. Keyword: Cause, Conflicts, Employee PENDAHULUAN Banyak konflik terjadi dalam kehidupan manusia, tanpa memandang seorang lelaki dewasa atau seorang lelaki remaja, seorang remaja putri atau wanita dewasa sekalipun. Konflik sebagai suatu hal nyata dalam kehidupan seseorang merupakan proses sosial orang-orang yang berusaha mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai kekerasan. Menurut Mullins (Wijono, 2011:177) konflik merupakan kondisi terjadinya ketidaksesuaian tujuan dan munculnya berbagai pertentangan perilaku, baik yang ada dalam diri individu, kelompok maupun organisasi. Kondisi yang telah dikemukakan tersebut dapat mengganggu bahkan menghambat tercapainya tujuan organisasi. Selain itu, juga dapat menimbulkan ketegangan
emosi sehingga mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja seseorang. Pekerjaan juga merupakan suatu kesempatan untuk mengembangkan diri dan berbakti. Melalui pengalaman kerja kita kembangkan kemampuan kita. Melalui pekerjaan kita berbuat sesuatu yang bernilai, yang bermanfaat bagi kita sendiri, bagi anggota keluarga, bagi masyarakat, bagi bangsa dan negara, dan bagi Tuhan pencipta kita. Anoraga (2006:11) Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan orang berharap bahwa aktifitas kerja yang dilakukannya akan membawa kepada sesuatu keadaan yang lebih memuaskan dari pada keadaan sebelumnya. Veitzal R & Deddy R (2011:294) faktor yang menyebab kan timbulnya konflik yaitu saling
1
ketergantungan kerja, perbedaan persepsi, perbedaan tujuan, dan tuntutan yang meningkatkan spesialis. Ketika seseorang mengalami frustasi yang belum terselesaikan dalam menjalankan proses kehidupan, maka ia tidak mungkin dapat terlepas dari konflik. Berdasarkan hasil observasi awal di Kelurahan Kampung Pondok, Kota Pariaman, Minggu 05 Mei 2013, seorang karyawan berinisial RM yang bekerja di Perusahaan X mengalami masalah dalam melakukan pekerjaan. Tuntutan kebutuhan rumah tangga yang belum terpenuhi, perbedaan persepsi dengan teman sesama karyawan yang menganggap cara RM dalam mempromosikan barang kepada penjual kurang tepat membuatnya tidak nyaman dalam menjalankan pekerjaan. Tidak fokusnya RM dalam bekerja, sehingga mendapat teguran dari atasannya. Kedua DN yang juga bekerja di perusahaan X Pariaman sebagai karyawan dalam mengantarkan barang yang telah dibeli kerumah pembeli. DN mengalami masalah dengan saling ketergantungan kerja. Selain mengantarkan barang kerumah pembeli disini DN juga bertanggung jawab atas keselamatan, dan kualitas barang yang diantar agar pembeli merasa senang. Selain merasa bertanggung jawab atas kualitas barang, DN juga mengatur susunan elektronik, dan mengatur barang yang masuk serta keluar yang ada di toko. DN merasa tanggung jawab yang dibebankan kepadanya terlalu berat dibanding dengan karyawan yang lain yang tugasnya mempromosikan barang dan melayani calon pembeli. DN merasa saling membantu dan kekompakkan kurang dirasakannya. Adapun fokus penelitian yang dibahas pada peneitian ini adalah: Masalah saling ketergantungan kerja yang dialami karyawan? Masalah perbedaan persepsi yang dialami karyawan? Masalah perbedaan tujuan yang dialami karyawan? Berdasarkan batasan masalah, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan. Masalah saling ketergantungan kerja dalam menjalankan pekerjaan, Masalah perbedaan persepsi dalam menjalankan pekerjaan. Masalah perbedaan tujuan dalam menjalankan pekerjaan. Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Konflik 1.
Saling Ketergantungan Kerja yang Dialami Karyawan Saling ketergantungan kerja terjadi bila dua atau lebih kelompok organisasi tergantung satu dengan yang lainnya untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka. Menurut Wexley ( 2005 : 232) bahwa: Ketergantungan pekerjaan dapat satu arah atau dua arah, dan ketergantungan dapat mencakup pembagian persediaan, informasi, bantuan atau pengarahan di samping tuntutan
2.
3.
mengkoordinasi aktivitas-aktivitas dua pihak. Semakin besar perbedaan dalam orientasi tujuan untuk pihak atau kelompoknya, semakin besar kemungkinan konflik akan berkembang. Masalah Perbedaan Persepsi yang Dialami Karyawan Persepsi merupakan proses pengorganisasian, menginterpresentasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehinggamerupakan sesuatu yang berati, dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu. Menurut Wirawan ( 2010 : 13 ) Ada faktor psikologi orang yang mendorong terjadinya konflik.Pertama, persepsi orang mengenai faktor- faktor penyebab konflik. Orang bisa mempunyai persepsi yang sama mengenai sesuatu, tetapi juga bisa mempunyai persepsi yang berbeda. Orang dapat salah persepsi mengenai sesuatu yang baik, mungkin karena mempunyai sifat “prasangka” (prejudice) atau mempunyai informasi yang tidak benar mengenai hal tersebut. Perbedaan persepsi mengenai sesuatu sering kali merupakan pemicu terjadinya konflik. Masalah Perbedaan Tujuan yang Dialami Karyawan Karena perbedaan tujuan konflik dapat terjadi, ketika kelompok-kelompok saling berinteraksi, dimana setiap kelompok memiliki tujuan yang berbeda dalam suatu organisasi. Menurut Santoso (2010 : 122) tujuan khusus dan umum dari konflik industri: Pemogokkan para pekerja sering kali hanya memiliki tujuan khusus dalam konflik industri, yakni pekerjaan ingin memenuhi satu atau dua tujuan tertentu saja.Sebagai contoh pekerja melakukan pemogokan agar gaji mereka dinaikkan dan kesehatan mereka diperhatikan.Sedang manager atau pimpinan industri memandang pemogokkan itu bertujuan umum karena pemogokkan dapat berpengaruh pada sistem kerja industri sehingga pemogokkan dapat berpengaruh secara keseluruhan.
METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat studi kasus yaitu berusaha secara utuh, mendalam dan intensif mengungkap faktor penyebab konflik karyawan Perusahaan X. Penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan X Kelurahan Kampung Pondok Kota Pariaman. Adapun yang dimaksud dengan informan menurut Burhan Bungin (2011:76) adalah subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian. Informan penelitian adalah orang-orang
2
yang dekat dengan objek karyawan seperti pimpinan di tempat kerja, dan teman sesama rekan kerja yang berjumlah 3 orang. 2 orang laki – laki yang terlibat konflik sebagai karyawan dijadikan objek penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan beberapa cara antara lain wawancara untuk memperoleh data secara langsung dari subjek yang diwawancarai. Observasi. observasi yaitu pengalaman meliputi pemusatan perhatian terhadap suatu objek. Studi Dokumentasi. studi dokumentasi yaitu sumber informasi yang dikemukakan melalui foto. Data dalam yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis, Miles dan Hubeman (Sugiono, 2011:337) menjelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif ada 3 tahapan analisis, yaitu: Reduksi Data (Data Reduction). Reduksi data merupakan proses merangkul, memilih hal-hal yang pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu dari data yang diperoleh dari lapangan. Pada tahap ini peneliti memilih data mana yang relevan dengan tujuan dan fokus penelitian selanjutnya dikelompokkan. Penyajian Data ( Display Data). Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan hubungan antar kategori atau dalam bentuk teks yang bersifat naratif dengan mendisplaykan data dapat mempermudah dalam memahami apa yang terjadi, merencanakan apa yang akan dilakukan selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami. Tahap ini peneliti menyajikan data dalam bentuk teks naratif. Penarikan Kesimpulan (verifikasi). Penarikan keputusan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data dan display data sehingga data dapat disimpulkan dalam bentuk deskriptif sebagai laporan penelitian dan tahap terakhir dari data sudah ada disimpulkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis data dilakukan terungkap bahwa:
yang telah
Hasil Penelitian Masalah Saling Ketergantungan Kerja yang Dialami Karyawan Hubungan kerja sangat dibutuhkan interaksi, hubungan RM dengan karyawan yang lainnya kurang baik karena tidak kompak dalam bekerja, kawan-kawan banyak yang baik di depan saja kalau sudah dibelakang mereka tidak menyenangkan, mereka sering mengatakan RM pandai mengambil mungka sama atasan. Sebagai kepercayaan atasan, tentunya apabila ada yang ingin ditanyakan mengenai pekerjaan. Namun terkadang mereka salah persepsi, menggangap pandai mengambil perhatian atasan dan melakukan korupsi. Pernyataan dibenarkan oleh DD. ”Interaksi RM kurang baik, kalau ada maunya baru dia mendekati karyawan lain. Ada maunya baru
mulai berbicara, berbicara bila butuh”. Pernyataan ini bertolak belakang dengan apa yang disampaikan atasannya. Atasannya berkata ”interaksi RM ataupun sesama karyawan cukup baik dan mereka sangat kompak dalam bekerja”. RM merasa teman-temannya tidak pernah menanggapi pekerjaan yang dilakukan di kantor ini kami memikirkan dan menjalani pekerjaan masingmasing. Pendapatan dalam bekerja sangat tidak sesuai dengan pemasukan, gaji yang diterima sangat sedikit, sedangkan pengeluaran sangat banyak. Pernyataan RM dibenarkan oleh DD “gaji yang diterima tidak mencukupi. Kebutuhan sekarang serba mahal sedangkan gaji yang diterima sangat sedikit”. Dalam menjalani pekerjaan tidaklah mudah. Menurut DN ”pekerjaan yang dilakukan cukup baik walaupun terkadang berat, pekerjaan yang jalani terkadang tidak jelas karena terkadang karyawan yang lain minta tolong untuk melakukan ini itu”. Banyaknya pekerjaan yang dilakukan membuatnya bingung sebernarnya bekerja dibagian bidang apa. Sering merasa tidak enak menolak temannya saat meminta tolong. Namun terkadang teman tidak memperkirakan bagaimana tersiksanya DN saat membantu pekerjaan yang seharusnya tidak menjadi tanggung jawabnya. Hal ini membuatnya merasa tidak nyaman. Ingin rasanya menolak permintaan temannya saat meminta tolong namun merasa tidak enak menolak, jika tidak ditolak merasa keberatan mengerjakan. Tidak adil rasanya bekerja lebih berat dari yang lainnya gaji yang diterima sama banyak dengan karyawan yang lainnya. Masalah Perbedaan Persepsi yang Dialami Para Karyawan. Interaksi antar karyawan sangat perlu, RM orang yang dipercaya oleh atasan untuk memegang keuangan. Karyawan lain mereka iri dengan RM. sehingga terkadang mereka bilang RM korupsi”. Perkataan ini dibenarkan oleh DD. ”Saling curiga pimpinan kadang curiga pada bawahan, bawahan curiga pada pimpinan”. Melakukan sebuah pekerjaan seseorang harus serius jika tidak maka akan banyak terjadi kesalahpahaman. RM bekerja dengan serius karena untuk sekarang pekerjaan ini yang bisa menghidupinya. Dalam bekerja ada juga mereka yang kurang serius, mereka sering membicarakan orang lain dari belakang. Dalam melakukan pekerjaan, karyawan lain sering kali mengkritik apa yang dikerjakan RM, dia hanya menganggap orang yang iri tidak mempunyai kemampuan, mereka hanya orang yang bodoh. Perkataan ini hampir sama dengan pendapat DD kurang baik. Karena integrasi kurang. Mereka tidak langsung berbicara, mereka suka berbicara dibelakang.
3
Masalah Perbedaan Tujuan yang Dialami Karyawan. Setiap orang mempunyai tujuan dalam bekerja begitu juga dengan RM, saling berbeda tujuan, saya bertujuan untuk majunya perusahaan, agar pelanggan yang datang nyaman saat belanja, karyawan lain ada yang bertujuan untuk kepentingan pribadi. Perkataan RM dibenarkan oleh DD, ”terkadang tujuan karyawan lain itu tidak sesuai pula yang dia inginkan karena tidak sesuai dengan kedudukannya sebagai karyawan”. Semua karyawan mempunyai satu tujuan tapi caranya berbeda-beda, atasan hanya memerintah, saya yang mengerjakan sesuai dengan kata hati. perkataan RM hampir sama dengan pendapat DD yang menyatakan, mereka ada yang baik ada yang buruk karena karyawan itu tidak sama ada yang suka mengambil mungka, ada juga yang korupsi, ada juga yang tidak baik. Konflik antara kelompok anggota kerja dan kelompok kerjanya. Dalam menjalani pekerjaan setiap orang mempunyai tujuan yang berbeda-beda, begitu juga dengan DN. Tujuannya bekerja untuk memajukan perusahaan. Karyawan lain dia kurang tau, yang dia tau karyawan yang lain mau enaknya saja tapi malas bekerja. Hal ini dibenarkan oleh NP, setiap karyawan yang ada diperusahaan mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Tujuan DN dalam bekerja ingin memberikan pelayanan yang terbaik, agar banyak pembeli yang datang. Dalam bekerja NP mempunyai satu tujuan walaupun kadang tidak ada yang disukai. Pembahasan Masalah saling ketergantungan kerja yang dialami karyawan Dalam melakukan pekerjaan harus ada saling ketergantungan kerja, namun hal ini tidak terjadi sehingga konflik sulit untuk dihindari. Permasalahan yang dialami karyawan DN bahwa saling ketergantungan pekerjaan kurang dirasakannya saat bekerja. Kekompakkan serta saling membantu dalam bekerja juga tidak ada dirasakannya. Hal ini terkait dengan konflik interpersonal Walgito (2010:148). Konflik interpersonal adalah konflik antar pribadi. Konflik demikian timbul antara dua orang atau lebih dan saling bertentangan satu dengan yang lainnya. Terkait dengan masalah yang dialami karyawan DN adalah ketidak jelasan tugasnya dalam bekerja. Sehingga DN merangkum semua pekerjaan yang disuruhkan kepadanya. Menurut Wirawan (2010: 56) konflik interpersonal dapat terjadi dalam beberapa bentuk, yaitu: 1). Konflik hubungan industrial
Konflik yang terjadi diantara organisasi atau perusahaan dan para karyawannya dengan serikat pekerja. 2). Konflik antar kelompok kerja Dalam organisasi, terdapat sejumlah kelompok kerja yang melaksanakan tugas yang berbeda untuk mencapai tujuan organisasi yang sama. Masing-masing kelompok harus memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam memberikan kontribusi, kelompok-kelompok kerja tersebut saling memiliki ketergantungan. Masalah perbedaan persepsi yang dialami karyawan. Kedekatannya dengan atasan sebagai kepercayaan dari atasan membuat sesama karyawan lain mempersepsikan bahwa RM bersikap baik kalau didepan atasan. Sedangkan atasan tidak ada dia bersikap cuek dengan karyawan lainnya. Menurut Bimo Walgito (2010:148). Konflik intergroup adalah konflik yang timbul antara kelompok satu dengan kelompok lain dan dapat terjadi antara kelompok dalam masyarakat. Konflik intergroup terjadi karena adanya saling ketergantungan, perbedaan persepsi, perbedaan tujuan, dan meningkatnya keahlian. Setiap kelompok dapat mengalami konflik substantif atau efektif. Konflik substantif terjadi karena adanya latar belakang keahlian yang berbeda atas data yang sama. Sedangkan konflik efektif terjadi karena tanggapan emosional terhadap suatu situasi tertentu. Masalah perbedaan tujuan yang dialami karyawan. Karyawan banyak mempunyai tujuan yang berbeda dalam bekerja. Ada karyawan yang tujuannya untuk majunya tenaria. Seperti bertujuan bagaimana mempromosikan agar tenaria ini dikenal oleh masyarakat, dan agar berminatnya masyarakat untuk membeli produk dari tenaria. Selain untuk majunya tenaria juga ada karyawan yang mempunyai tujuan pribadi dalam bekerja. Seperti karyawan yang kerjanya yang ringan dari pada karyawan yang lain. Sedangkan gaji yang mereka terima itu sama. Menurut Sunyoto (2013 : 75) bahwa: Terjadinya konflik karena perbedaan tujuan antara kelompok satu dengan lainnya sering kali disebabkan oleh keterbatasan sumber daya dan struktur imbalan yang dimiliki organisasi. Menurut Wirawan (2010: 56). Suatu kelompok kerja mempunyai anggota yang memiliki keragaman pendidikan, agama, latar belakang budaya, pengalaman, dan kepribadian. Semua perbedaan ini bisa menimbulkan konflik dalam melaksanakan tugas, dan fungsi tim kerjanya. Kesimpulan dan Saran
4
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: Masalah Saling Ketergantungan Kerja yang Kurang dalam Menjalankan Pekerjaan. Simpulan dari penjelasan tersebut penyebab konflik saling ketergantungan kerja. Konflik dapat diartikan sebagai suasana batin yang berisi kegelisahan karena pertentangan dua motif atau lebih, yang mendorong seseorang berbuat kegiatan yang saling bertentangan pada waktu yang bersamaan. Konflik pada hakikatnya adalah segala sesuatu interasi pertentangan atau antagonistic antara dua pihak atau lebih. Konflik terjadi karena seseorang memiliki kebutuhan, keinginan dan kepentingan yang harus dipuaskan dan hal tersebut terancam karena adanya tindakan, ucapan atau keputusan orang lain. Masalah Perbedaan Persepsi yang Dialami Para Karyawan. Dalam bekerja interaksi sesama karyawan sangat penting, karena hal ini dapat mempererat hubungan dalam bekerja. Selain itu keseriusan dan sikap juga dibutuhkan. Permasalahan yang dihadapi karyawan berpersepsi mereka suka membicarakan orang lain. Serta dalam berinteraksi karyawan banyak yang kurang baik, diantara karyawan ada yang bertegur sapa ada yang tidak, ada yang pemalas ada juga yang tidak”. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan, dalam bekerja tidak semua orang akan baik atau menerima seseorang dengan positif terkadang rasa iri atau tidak mampu pada diri seseorang dapat memicu konflik antara karyawan satu dengan karyawan yang lainya, jika konflik ini terus berlanjut maka hal ini akan berdampak buruk terhadap hasil kerja, hubungan dengan karyawan pun menjadi tidak harmonis yang ada hanya rasa iri, kesal dan dendam. Masalah Perbedaan Tujuan yang Dialami Karyawan. Setiap orang mempunyai tujuan dalam bekerja begitu juga dengan karyawan. Karyawan bertujuan untuk memajunya perusahaan, agar pelayan yang datang nyaman saat belanja. Karyawan lain ada yang bertujuan untuk kepentingan pribadi terkadang tujuan karyawan lain itu tidak sesuai pula yang dia inginkan dengan kedudukannya sebagai karyawan. Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan, Setiap orang mempunyai tujuan dalam bekerja namun cara yang yang ditempuh berbedabeda, sesuai dengan yang diinginkan. Terkadang ada karyawan yang menginginkan memajukan
perusahaan namun terkadang caranya tidak sesuai dengan jabatan yang didudukinya. Adapula karyawan yang ingin mempunyai tujuan tidak baik, mereka terkadang pandai mengambil hati atsan dengan niat yang tidak baik seperti adanya karyawan yang melakukan korupsi. Sehaharusnya dalam bekerja semua karyawan mempunyai tujuan yang sama yaitu sama-sama memajukan perusahaan. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penelitian ini menyarankan kepada berbagai pihak yang terkait, sebagai berikut: Bagi Karyawan Dalam dunia kerja tidak lah mudah menyatukan ide dan pemikiran ,karena setiap orang berbeda-beda, hal ini sering menjadi pemicu konflik dalam kerja. Setiap karyawan diharapkan mampu membuat sebuah usaha menjadi maju walaupun tidak se ide. Karyawan diharapkan mampu mengerjakan tugasnya masing-masing, tidak mengandalkan orang lain mengerjakan tugasnya (memakan gaji buta), setiap karyawan harus mempunyai tanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan. Setiap karyawan diharapkan tidak iri dengan prestasi yang dimiliki oleh temannya, tidak suka membicarakan orang lain sehingga orang lain menjadi salah persepsi. Setiap karyawan diharapkan untuk bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan dan lebih bisa berinteraksi dengan baik walaupun berbeda daerah. Dalam pekerjaan bila ada konflik seharusnya dibicarakan secara langsung bersama-sama agar tidak terjadi kesalah pahaman atau persepsi dalam bekerja. Bagi Sesama Rekan Kerja Dalam menjalani sebuah pekerjaan yang bekerja satu kantor, berarti sudah terjalin sebuah kekeluargaan seharusya sesama rekan kerja saling memberikan semangat atau arahan yang positif terhadap rekan kerja bukan malah menjatuhkan teman dengan menggosipkan teman dari belakang. Bagi sesama rekan kerja untuk bisa saling kompak dan saling membantu dalam bekerja sesuai dengan tugas yang telah dibebankan kepada masing-masing karyawan. Sesama rekan kerja seharusnya lebih mementingkan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan pribadi. Bagi Pimpinan Bagi pimpinan untuk lebih meningkatkan kedisiplinannya dalam bekerja. Pimpinan dalam bekerja lebih dekat dan peduli dengan karyawan, mengangap karyawan bagian dari keluarga besar sehingga karyawan merasa dianggap. Pimpinan bisa lebih mengerti masalah atau kendala apa yang terjadi pada karyawan, sehingga apabila ada masalah atau konflik pimpinan langsung turun
5
tangan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi para karyawan. Pimpinan seharusnya lebih peka terhadap karyawan. Pemimpin seharunya memberikan gaji tambahan kepada karyawan sesuai dengan kebutuhan karyawan. Karena karyawan kesulitan dibidang ekonomi. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti, penyelesaian konflik yang dialami karyawan Perusahaan X secara mendalam dan lebih luas lagi cakupannya, sehingga dapat memberikan solusi dari permasalahan yang dialami karyawan. Serta terentaskanya permasalahan yang dihadapi karyawan. DAFTAR PUSTAKA Sutarto Wijono 2011. Psikologi Industri dan Organisasi dalam Suatu Bidang Gerak Psikologi Sumber Daya Manusia. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.
Panji Anoraga 2006 Psikologi Kerja, Rineka Cipta.
Jakarta.
Veithzal Rivai &. Dedi Mulyadi. 2011. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta. Raja Grafindo Persada Wirawan 2010. Konflik dan Manajemen Konflik Teori, Aplikasi dan Penelitian. Jakarta. Salemba Humanika. Kenneth. N. Wexley. 2005. Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia. Jakarta. PT Asdi Mahasatya. Burhan Bungin (2011) Metodologi Penelitian Kualitatif, J akarta. Rajawali Press. Slamet Santoso. 2010. Penerapan Psikologi Sosial. Bandung. Refika Aditama. Bimo Walgito. 2010. Psikologi Kelompok. Yogyakarta. Andi Offset. Danang Sunyoto.2013.Teori, Kuesioner, dan Analisis data Sumber Daya Manusia. Jakarta. PT. Buku Seru
6