STRUKTUR ANATOMI ORGAN VEGETATIF DARUJU (Acanthus spp.) DI HUTAN MANGROVE KENAGARIAN MANGGUANG KOTA PARIAMAN Oleh: Desviana Safitri 1), Irma Leilani Eka Putri2), Erismar Amri1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 1)Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2) Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Padang
ABSTRACT A study on anatomical structure of the vegetative’s organ was taken on Acanthus spp. based on differents leaf morphological. The samples was taken from Mangguang’s Mangrove, Pariman that has found seven leaves morphology variation of Acanthus spp. and semi permanent anatomy preparation was made in Plant Structure and Development laboratory of Andalas University. The purpose of this research was to describe anatomical structure of roots, steams, and leaves of Acanthus spp. The result has shown anatomical structure of roots, steams, and leaves from seven leaves variation of Acanthus spp. The transverse section of Acanthus spp. roots composed of epidermis, cortex, aerenchyma, and stele (xylem and phloem with fibers), but last variation has periderm. The transverse section of all variation Acanthus spp. steams composed of epidermis, cortex, collenchyma, clorenchyma, parenchyma, endodermis, phloem’s fibers, vascular bundles (xylem and phloem) with collateral type, and empulur parenchyma. The tranverse section of Acanthus spp. leaves composed of cuticle, epidermis, salt glands, one until two layers hypodermis, palisade, spongy, and stomata. The paradermal section of all leaves variation Acanthus spp. shown stomata with diacytic type. That conclusion has shown similarly of anatomical structure altrought has differents leaf morphology. Key words: Acanthus spp., Mangguang’s Mangrove, roots, steams, and leaves anatomy.
luas ± 20 ha. Vegetasi hutan mangrove
PENDAHULUAN Hutan
mangrove
di
Kenagarian
ini didominasi oleh Sonneratia, Nypa,
Mangguang Kota Pariaman memiliki
dan Acanthus. Spesies Acanthus ada 3,
yaitu Acanthus ilicifolius, A.ebracteatus,
Dengan demikian telah dilakukan
dan A. volubilis tetapi Acanthus yang
penelitian
tumbuh di hutan mangrove Mangguang
vegetatif Daruju (Acanthus spp.) di
belum bisa ditentukan satu spesies atau
hutan
berbeda spesies.
Mangguang Kota Pariaman.
Acanthus tumbuhan
merupakan mangrove
salah dari
tumbuhan
famili
herba
anatomi
Mangrove
organ
Kenagarian
satu
Acanthaceae (Singh, 2010). Spesies ini merupakan
struktur
yang
BAHAN DAN METODE Penelitian anatomi ini dilakukan di hutan mangrove Kenagarian Mangguang
mampu hidup di salinitas yang tinggi
Kota
Pariaman
untuk
pengambilan
untuk itu diperlukan adaptasi agar tetap
sampel akar, batang, dan daun Acanthus
survive di lingkungannya.
spp. serta di laboratorium Struktur dan
Spesies Acanthus di hutan mangrove
Perkembangan Tumbuhan Universitas
Kenagarian Mangguang Kota Pariaman
Andalas untuk pembuatan preparat semi
selama
permanen dan pengamatan anatomi.
ini
dikenal
masyarakatnya
dengan nama Daruju. Acanthus yang
Pembuatan preparat semi permanen
tumbuh di sana memiliki 7 variasi
akar, batang, dan daun dimulai dengan
morfologi daun yang beranekaragam,
fiksasi
ada daunnya yang berduri, tidak berduri,
kemudian pembuatan preparat semi
berbentuk
permanen dengan pewarnaan dengan
Menurut
lanset
sampai
Tomlinson
membulat.
FAA
di
lapangan,
adanya
safranin, dehidrasi dengan alkohol mulai
variasi morfologi daun pada Acanthus
dari 70%, 60%, 50%, 40%, 30%, 20%,
dipengaruhi
dan
dan 10%, hasil sayatan yang telah
secara anatomi
diwarnai diletakkan di kaca preparat dan
perlu diketahui struktur daunnya sama
ditutup dengan kaca penutup serta diberi
atau
cutex bening (Sass, 1958).
fenotipnya.
sifat Namun,
berbeda,
(1986)
dengan
genotip
begitu
juga
dengan
anatomi akar dan batangnya yang secara morfologi
sama
belum
tentu
juga
struktur anatominya sama (Fahn, 1991).
Pengamatan
dengan
mikroskop
elektrik binokuler mulai dari perbesaran 10x, 40x, dan 100x dan difoto dengan
kamera digital Casio QV-R100 14,1 Mega Pixels. Analisis data dilakukan
Struktur anatomi akar Acanthus spp. pada semua variasi dari luar ke dalam
secara deskriptif mulai dari struktur dimulai dari epidermis selapis sel,
anatomi akar, batang, dan daun.
korteks yang terdiri dari aerenkim dan HASIL DAN PEMBAHASAN
parenkim dasar, endodermis, serta stele
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
didapatkan
tujuh
variasi
morfologi daun Acanthus spp. yang dapat dilihat pada gambar 1. Variasi
yang terdiri dari dari perisikel, serat, ikatan pembuluh, dan parenkim empulur kecuali akar Acanthus spp. variasi 7
daun Acanthus spp. terlihat ada yang berduri, tidak berduri, berbentuk lanset sampai
membulat.
Dengan
adanya
variasi
morfologi
daun
tersebut
terdapat periderm (gambar 2). Akar Acanthus spp. pada sampel ke 7 memiliki periderm yang terdiri dari
didapatkan anatomi akar, batang, dan daun Acanthus spp.
felem, felogen, dan feloderm. Periderm dimiliki tumbuhan apabila tempat tumbuhnya berada di lingkungan yang
ekstrim,
seperti
lingkungan
berpasir (Hidayat, 1995). Tipe parenkim Gambar 1. Variasi Morfologi Daun Acanthus spp. Dari Variasi 1 Sampai 7. Keterangan 1=Acanthus spp. Variasi 1, 2=Acanthus spp. Variasi 2, 3=Acanthus spp. Variasi 3, 4=Acanthus spp. Variasi 4, 5=Acanthus spp. Variasi 5, 6=Acanthus spp. Variasi 6, dan 7=Acanthus spp. Variasi 7.
pada
akar
adalah
aerenkim,
yaitu
jaringan yang banyak memiliki rogga udara. Tipe akar Acanthus spp. ini umumnya poliark dan tetrark pada akar Acanthus spp. variasi 1.
A
B
D
C A
Gambar 3. Sayatan Melintang Batang Acanthus spp. Keterangan: Ep: Epidermis, Ed: Endodermis, Fl: Floem, Kk: Klorenkim, Kl: Kolenkim, Km: Kambium, Kr: Korteks, Pd: Parenkim dasar, Pe: Parenkim empulur, Sr: Serat Floem, dan Xi: Xilem.
Epidermis batang Acanthus spp. E
F
terdiri dari 2 lapis sel yang membentuk velamen. Korteks batang terdiri dari kolenkim
angular,
klorenkim,
dan
parenkim dasar. Endodermis terdapat G Gambar 2. ASayatan melintang akar Acanthus spp. A= Variasi 1, B= A Variasi 2, C= Variasi 3, D= Variasi 4, E= Variasi 5, F= Variasi 6, dan G= Variasi 7. Keterangan: Ar: Aerenkim, Ed: Endodermis, Ep: Epidermis, Fl: Floem, Kr: Korteks, Pd: Parenkim dasar, Pe: parenkim empulur, Ps: Perisikel, Pr: Periderm, St: Stele, Sr: Serat floem, dan Xi: Xilem.
sebelum empulur batang yang dimulai dari kambium, xilem, floem, serat floem dan parenkim empulur. Struktur anatomi daun Acanthus spp. pada semua variasi umumnya juga sama, yaitu dimulai dari epidermis yang dilapisi kutikula hipodermis (ada yang satu sampai dua lapis sel), mesofil
Struktur anatomi batang Acanthus
(palisade dan bunga karang), serta xilem
spp. Terdiri dari jaringan epidermis,
dan floem. Jaringan pada tulang daun
korteks, dan empulur. Lebih jelasnya
terdiri dari epidermis, kolenkim angular,
dapat dilihat pada gambar 3.
parenkim dasar, dan ikatan pembuluh (gambar 4).
tetapi secara anatominya tidak terdapat perbedaan
struktur
jaringan
penyusunnya. Hal tersebut membuktikan morfologi
A
yang
berbeda
belum
menentukan antominya berbeda pula.
KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah B
C
Gambar 4. Struktur anatomi daun Acanthus spp. variasi 1. A. Sayatan melintang daun tanpa tulang daun utama, B. Sayatan melintang yang memperlihatkan kelenjer garam, C. Sayatan paradermal daun yang memperlihatkan stomata. Keterangan: Kt: kutikula, Ep: epidermis, Kg: kelenjer garam, Ms: mesofil, Tl: tulang daun utama, Pl: palisade, Sp: spons, Pa: parenkim, Kl: kolenkim, Ip: ikatan pembuluh, Hp: hipodermis, St:stoma, Spn: sel penutup, Stg: sel tetangga, Ss: sel sekresi, Sb: sel basal, Sg: sel tangkai, Se: sel epidermis. Pada daun terdapat kelenjer garam yang terdiri dari sel basal, sel tangkai, dan sel sekresi (Hidayat, 1995). Kelenjer
dilakukan terdapat
dapat
disimpulkan
perbedaan
yang
tidak
signifikan
antara anatomi organ vegetatif (akar, batang, dan daun) Acanthus spp. di hutan mangrove kenagarian Mangguang kota Pariaman dari variasi 1 sampai variasi 7 walaupun terdapat perbedaan pada morfologi masing-masing daunnya.
DAFTAR PUSTAKA Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan. Edisi Ketiga. Diterjemahkan oleh: Soediarto, A. Koesoemaningrat, Natasaputra, dan Akmal. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
garam berfungsi sebagai sekresi garam di lingkungan salinitas tinggi, hal ini membuktikan Acanthus spp. tergolong secreter (Onrizal, 2005).
Hidayat, E. B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. FMIPA Institut Teknologi Bandung: Bandung.
Dari tujuh variasi daun Acanthus spp. yang morfologinya jelas berbeda
Onrizal. 2005. Adaptasi Tumbuhan Mangrove pada Lingkungan
Salinitas dan jenuh Air. Universitas Sumatera Utara: Medan. Sass,
J. E. 1951. Botanical Microtehnique. Second edition. The Lowa Stace College Press Lowa: USA.
Singh, G. 2010. Plant Systematics. Third Edition. Science Publisher: USA. Tomlinson. 1986. The Botany of Mangroves. Cambridge University: New York.