PENTINGNYA PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PADA PERCETAKAN PELANGI DI SIDOARJO Rif’atul Qiftiya, Khusni Hidayati,Arief Rahman Prodi Akuntasi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya
[email protected] ABSTRAK
Peneliti menggunakan metode kualitatifdalam pemecahan masalah yaitu melakukan pengklasifikasian biaya sesuai dengan pemakaiannya sehingga penentuan harga jual menjadi lebih rendah dan dapat bersaing di pasaran. Peneliti memberikan saran yaitu untuk memperoleh harga jual yang lebih rendah dan untuk mencapai laba yang optimal, sebaiknya Percetakan Pelangi melakukan pengklasifikasian biaya produksi yang terjadi secara tepat dan penyajian laporan harga pokok produksi secara terperinci dan lengkap, harga pokok produksi dapat dihitung secara tepat dan teliti sehingga nilai harga jual yang ditetapkan menjadi wajar dan laba yang diinginkan tercapai. Kata Kunci : biaya, harga pokok produksi, dan harga jual ABSTRACT Researchers using qualitative methods in problem solving is done in accordance with its use clasification so that the cost of determining the selling price will be lower in order to compelete in the market. Researchers are trying to give advice to lower selling prices and to achieve the optimal profit, shoul be Percetakan Pelangi to classify the cost of production that occurs precisely and presentation of cost of production in detail and complete, so the cost of production can be calculated accurately and thoroughly so that the selling price to be reasonable and set the desired profit is achieved Keywords : Cost, Selling Price Production, Cost of Production and Income PENDAHULUAN Dalam era globalisasi seperti ini dunia usaha dihadapkan dengan persaingan yang ketat antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Agar perusahaan dapat berkembang dan bersaing di pasar maka perusahaan harus mengadakan evaluasi dan efisiensi di dalam pembiayaan proses produksinya dengan jalan memperoleh harga pokok produksinya yang serendah – rendahnya dengan mutu yang sebaik-baiknya, sehingga harga jual yang dihasilkan selalu sesuai dengan barang produksinya. . Dalam hal ini perusahaan harus membuat dan mengelompokkan biaya - biaya sehingga terjadi akumulasi biaya yang efisien
214
dalam penentuan harga jual produk. Maka, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“
PERANAN
HARGA
POKOK PRODUKSI
TERHADAP PENENTUAN HARGA JUAL PADA PERCETAKAN PELANGI DI SIDOARJO “. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi merupakan suatu dasar didalam menentukan perhitungan laba kotor suatu perusahaan. Harga pokok produksi meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi baik dan tepat yang siap untuk dijual atau dipakai. Secara umum harga pokok produksi dapat diartikan sebagai seluruh biaya yang dikorbankan dalam proses produksi untuk mengelola bahan baku menjadi barang jadi. Adapun biaya-biaya tersebut meliputi biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Pengertian Harga Jual Pengertian harga jual menurut Mulyadi (2005:48) “ Harga jual produk atau jasa harusa dapat menutup biaya penuh yang bersangkutan dengan produk atau jasa dan menghasilkan laba yang dihendaki”.
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Biaya Bahan Baku Berikut ini analisis biaya bahan baku menurut perusahaan dibandingkan dengan teori untuk pemesanan 1000 lembar undangan ukuran folio (21,5 x 33 cm) lipat 2, menurut perusahaan unsur – unsur biaya bahan baku langsung terdiri dari : a. Kertas Arkarton 230 gr 1000 lembar @ Rp 325
Rp 325.000
b. Tinta offset 1 kg @ Rp 75.000
Rp 75.000
c. Film Separasi fullcolor 1 set @ Rp 115.000
Rp 115.000
d. Plat GTO 4 lembar @ Rp 20.000
Rp 80.000
e. Plastik dan Label 6 bungkus @ Rp 20.000
Rp 120.000
f. Lem 1 kg @ Rp 8.000
Rp
8.000
g. Tinner 1 liter @ Rp 6.000
Rp
6.000
215
Analisis penulis untuk pesanan 1000 lembar undangan ukuran folio (21,5 x 33 cm) lipat 2 unsur-unsur biaya bahan langsung adalah kertas Artkarton 230 gr sebesar Rp325.000,00, dan tinta offset sebesar Rp 75.000,00 sedangkan film,tinner merupakan bahan penolong atau tidak langsung. Bahan penolong tersebut tidak ada produk yang dibuat masih tetap berupa undangan dan tetap dapat digunakan sebagaimana mestinya karena nilai guna atau manfaat dari produk tersebut tetap sama. Bersajikan analisa biaya bahan baku menurut perusahaan dibandingkan dengan teori untuk pesanan 1000 lembar undangan ukuran folio (21,5 x 33 cm) lipat 2 untuk bulan Maret 2016. Tabel 1 Perbandingan Biaya Bahan Baku Menurut Perusahaan dan Metode Fullcosting Untuk Pemesanan 1000 lembar undangan Bulan Maret 2016 No
Nama Bahan Baku
Menurut Perusahaan
1
Kertas Artkarton 230gr
Rp 325.000
2 3
Tinta offset Film Separasi fullcolour Plat GTO Plastik & label Lem Tinner Jumlah
Rp 75.000 Rp 115.000
4 5 6 7
Rp 80.000 Rp 120.000 Rp 8.000 Rp 6.000 Rp 729.000
Perhitungan Berdasarkan Metode Fullcosting Bahan Baku Rp 325.000
Bhn Penolong
Rp 75.000 Rp 115.000
Rp 400.000
Rp 80.000 Rp 120.000 Rp 8.000 Rp 6.000 Rp 329.000
Sumber: Percetakan Pelangi, (2016)
Pesanan 1000 lembar amplop dinas ukuran kabinet (26 x 14,5 cm), menurut perusahaan unsur-unsur biaya bahan baku langsung langsung terdiri dari: a. Kertas HVS 80 gr ukuran A3 1000 lbr @ Rp 150
Rp 150.000
b. Tinta Offset 1 kg @ Rp 75.000
Rp 75.000
c. Film Separasi fullcolor 1 set@ Rp 70.000
Rp 70.000
d. Plate GTO 4 lbr @ Rp 20.000
Rp 80.000
e. Double tape 25 roll @ Rp 2.500
Rp 62.500
f. Lem 1 kg@ Rp 8.000
Rp
8.000
g. Tinner 1 liter @ Rp 6.000
Rp
6.000 +
Jumlah Biaya Bahan Baku
Rp 451.500
216
Analisis penulis untuk pesanan 1000 lembar amplop dinas ukuran cabinet (26 x 14,5cm) unsur-unsur biaya bahan langsung adalah kertas HVS 80 gram ukuran A3 sebesar Rp150.000,00, dan tinta offset sebesar Rp 75.000,00 sedangkan film,tinner merupakan bahan penolong atau tidak langsung. Bahan penolong tersebut tidak ada produk yang dibuat masih tetap berupa amplop dinas dan tetap dapat digunakan sebagaimana mestinya karena nilai guna atau manfaat dari produk tersebut tetap sama. Bersajikan analisa biaya bahan baku menurut perusahaan dibandingkan dengan teori untuk pesanan 1000 lembar amplop dinas ukuran kabinet (26 x 14,5 cm) untuk bulan Maret 2016. Tabel 2 Perbandingan Biaya Bahan Baku Menurut Perusahaan dan Metode Fullcosting Untuk Pesanan 1000 Lembar Amplop Dinas Bulan Maret 2016 No
Nama Bahan Baku
Menurut Perusahaan
Perhitungan Berdasarkan Metode Fullcosting
1 2 3
Kertas HVS 80 gr ukuran A3 Tinta offset Film Separasi fullcolour
Rp 150.000 Rp 75.000 Rp 70.000
Bahan Baku Rp 150.000 Rp 75.000 -
4 5 6 7
Plat GTO Double tape Lem Tinner Jumlah
Rp 80.000 Rp 62.500 Rp 8.000 Rp 6.000 Rp 451.500
Rp 225.000
Bhn Penolong Rp 70.000 Rp 80.000 Rp 62.500 Rp 8.000 Rp 6.000 Rp 226.500
Sumber : Peneliti (2016)
217
Tabel 3 Percetakan Pelangi Perbandingan Harga Pokok Produksi Atas Pesanan 1000 Lembar Undangan Bulan Maret 2016 Keterangan Biaya bahan Baku : Kertas Artkarton 230 gr Tinta Offset Film separasi Fullcolor Plate GTO Plastik dan Label Lem Tinner Total Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung : Operator setting Operator Platemaker Operator Mesin Offset Operator Mesin Potong Binder / Finishing Total BTKL Biaya Overhead Pabrik: Biaya penyusutan Mesin Biaya Penyusutan Peralatan Kantor Biaya Sewa Gedung Biaya Listrik Biaya Administrasi Kantor
Menurut Perusahaan Rp 325.000 Rp 75.000 Rp 115.000 Rp 80.000 Rp 120.000 Rp 8.000 Rp 6.000 Rp 729.000
Rp 17.000 Rp 7.500 Rp 72.000 Rp 7.500 Rp 13.000 Rp 117.000 Rp 225.000 Rp 45.000 Rp 70.000 Rp 93.000 Rp 35.000
Total Biaya Overhead Pabrik
Keterangan Analisis Biaya bahan Baku : Kertas Artkarton 230 gr Tinta Offset
Rp 325.000 Rp 75.000
Total Biaya Bahan Baku
Rp 400.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung : Operator setting Operator Platemaker Operator Mesin Offset Operator Mesin Potong Binder / Finishing Total BTKL Biaya Overhead Pabrik: Biaya penyusutan Mesin Biaya Penyusutan Peralatan Kantor Biaya Sewa Gedung Biaya Listrik Film separasi Fullcolor Plate GTO Plastik dan Label Lem Tinner Oli dan Bensin Kain Lap Chemical (developer, GOM Corrector, plate) Cassing Pembungkus Transport Total Biaya Overhead Pabrik
Rp 468.000 Biaya Tak Langsung : Oli dan Bensin Kain Lap Chemical (developer, GOM Corrector, plate) Total Biaya Tak Langsung
Metode Fullcosting
Selisih
Rp 329.000
Rp 17.000 Rp 7.500 Rp 72.000 Rp 7.500 Rp 13.000 Rp 117.000 Rp
0
Rp 225.000 Rp 45.000 Rp 70.000 Rp 93.000 Rp 115.000 Rp 80.000 Rp 120.000 Rp 8.000 Rp 6.000 Rp 10.000 Rp 3.000 Rp 7.500 Rp 3.000 Rp 10.000 Rp 795.500 Rp 327.500
Rp 10.000 Rp 3.000 Rp 7.500 Rp 20.500
Biaya Pelengkap : Cassing Pembungkus Transport Total Biaya Pelengkap
Rp 3.000 Rp 10.000 Rp 13.000
Harga Pokok Produksi Rp 1.347.500 Selisih (Rp 1.347.500 – Rp 1.312.000) = Rp 35.000 Sumber : Peneliti (2016)
Harga Pokok Produksi
Rp 1.312.500
218
Rp 35.000
Tabel 4 Percetakan Pelangi Perbandingan Harga Pokok Produksi Atas Pesanan 1000 Lembar Amplop Dinas Bulan Maret 2016 Keterangan Perusahaan Biaya bahan Baku : Kertas HVS 80 gr A3 Tinta Offset Film separasi Fullcolor Plate GTO Double Tape Lem Tinner Total Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung : Operator setting Operator Platemaker Operator Mesin Offset Operator Mesin Potong Binder / Finishing Total BTKL Biaya Overhead Pabrik: Biaya penyusutan Mesin Biaya Penyusutan Peralatan Kantor Biaya Sewa Gedung Biaya Listrik Biaya Administrasi Kantor
Menurut Perusahaan Rp 150.000 Rp 75.000 Rp 70.000 Rp 80.000 Rp 62.500 Rp 8.000 Rp 6.000 Rp 451.500
Rp 8.500 Rp 7.500 Rp 48.000 Rp 3.750 Rp 78.000 Rp 145.750
Rp 225.000 Rp 45.000 Rp 70.000 Rp 93.000 Rp 35.000
Rp 468.000 Total Biaya Overhead Pabrik Biaya Tak Langsung : Oli dan Bensin Kain Lap Chemical (developer, GOM Corrector, plate) Total Biaya Tak Langsung
Keterangan Analisis
Metode Fullcosting
Biaya bahan Baku : Kertas HVS 80gr A3 Tinta Offset
Rp 150.000 Rp 75.000
Total Biaya Bahan Baku
Rp 225.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung : Operator setting Operator Platemaker Operator Mesin Offset Operator Mesin Potong Binder / Finishing Total BTKL
Rp 8.500 Rp 7.500 Rp 48.000 Rp 3.750 Rp 78.000 Rp 145.750
Biaya Overhead Pabrik: Biaya penyusutan Mesin Biaya Penyusutan Peralatan Kantor Biaya Sewa Gedung Biaya Listrik Film separasi Fullcolor Plate GTO Double Tape Lem Tinner Oli dan Bensin Kain Lap Chemical (developer, GOM Corrector, plate) Cassing Pembungkus Transport Total Biaya Overhead Pabrik
Selisih
Rp226.500
Rp 225.000 Rp 45.000 Rp 70.000 Rp 93.000 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
70.000 80.000 62.500 8.000 6.000 10.000 3.000 7.500
Rp 3.000 Rp 10.000 Rp 693.000
Rp 10.000 Rp 3.000 Rp 7.500 Rp 20.500
Rp 3.000 Rp 10.000
219
Rp
0
Rp 13.000 Biaya Pelengkap : Cassing Pembungkus Transport Total Biaya Pelengkap
Harga Pokok Produksi
Rp225.000
Rp 1.098.750
Harga Pokok Produksi
Rp 1.063.750
Rp 35.000
Selisih (Rp 1.098.750 – Rp 1.063.750) = Rp 35.000 Sumber : Peneliti (2016).
Tabel 5 Percetakan Pelangi Laporan Laba Rugi Menurut Perusahaan dan Metode Fullcosting Untuk 1000 Lembar Kartu Undangan Bula Maret 2016 Menurut Perusahaan
Penjualan 1000 lbr kartu undangan Harga Pokok Produksi 1000 lbr Kartu Undangan Laba Kotor Biaya Usaha : Biaya Gaji Biaya Listrik Kantor Biaya Air Biaya Telepon Biaya Lain – lain Total Biaya Usaha Laba Bersih
Rp Rp Rp Rp Rp
Metode Fullcosting
Rp 2.021.250
Rp 2.021.250
(Rp 1.347.500)
(Rp 1.312.500)
Rp 673.500
Rp 699.750
140.000 37.250 15.750 55.500 21.000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp 296.500 Rp 377.000
140.000 37.250 15.750 55.500 21.000 Rp 296.500 Rp 403.250
Sumber : Percetakan Pelangi, ( 2016)
Tabel 6 Percetakan Pelangi Laporan Laba Rugi Menurut Perusahaan dan Metode Fullcosting Untuk 1000 Lembar Amplop Dinas Bulan Maret 2016 Menurut Perusahaan Metode Fullcosting Penjualan 1000 lbr Amplop Dinas Harga Pokok Produksi 1000 lbr Kartu Undangan Laba Kotor Biaya Usaha : Biaya Gaji
Rp 100.000 Rp 37.250 Rp 14.550
Rp 1.648.125
Rp 1.648.125
(Rp 1.098.750)
(Rp 1.063.750)
Rp 549.375
Rp 584.375 Rp 100.000 Rp 37.250
220
Biaya Listrik Kantor Rp 54.500 Biaya Air Rp 14.950 Biaya Telepon Biaya Lain – lain Total Biaya Usaha Laba Bersih Sumber data: Percetakan Pelangi, (2016).
Rp Rp Rp Rp 219.750 Rp 329.625
14.550 54.500 14.950 Rp 219.750 Rp 364.625
Perusahaan, dalam memproduksi 1000 lembar kartu undangan ukuran folio (21,5 x 33 cm) lipat 2 didapat laba bersih sebesar Rp 404.250,00, dan untuk 1000 lembar amplop dinas ukuran kabinet (26 x 14,5 cm) didapat laba bersih sebesar Rp 329.625,00. Sedangkan menurut analisis penulis, setelah dilakukan perhitungan harga pokok produksi yang benar perusahaan tetap mendapatkan laba bersih untuk 1000 lembar kartu undangan ukuran folio (21,5 x 33 cm) lipat 2 didapat sebesar Rp 403.250,00, dan untuk 1000 lembar amplop dinas ukuran kabinet (26 x 14,5 cm) didapat laba bersih sebesar Rp 359.625,00. Perbedaannya menurut analisis tidak dimasukkannya biaya administrasi kantor ke dalam laporan laba rugi, seharusnya biaya administrasi kantor dimasukkan ke dalam laporan laba rugi bukan ke dalam unsur harga pokok produksi. Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai hal – hal yang berhubungan dengan pentingnya perhitungan harga pokok produksi terhadap penentuan harga jual maka pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan ringkasan dari seluruh materi yang ada, sedangkan saran merupakan tindak lanjut yang diharapkan dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya dan bermanfaat bagi pimpinan perusahaan Percetakan Pelangi dalam mengembangkan perusahaan dimasa yang akan datang
DAFTAR PUSTAKA Ernie T.S dan Kurniawan S, 2008, Pengantar Manajemen, Prenada Media Group, Jakarta. Hasibuan, S.P. Malayu, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT.Bumi Aksara, Jakarta.
221
Hasibuan, S.P. Malayu, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Hasibuan, S.P. Malayu, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT.Bumi Aksara, Jakarta. Heidjrahman dan S. Husnan, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
222