PENTINGNYA PENYULUHAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI TPA AL – HIDAYAH KELURAHAN UTAMA KECAMATAN CIMAHI SELATAN KOTA CIMAHI. Marliah 08030055
[email protected] PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH ABSTRAK Penelitian ini mengangkat masalah tentang.: masih rendahnya orang tua dalam memotivasi pendidikan anak usia dini di TPA Al-Hidayah Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi tentang program PAUD. Tujuan penelitian adalah: 1. Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang keadaan orang tua yang mengikutsertakan anaknya pada program pendidikan anak usia dini melalui TPA Al-Hidayah Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. 2. Untuk memperoleh gambaran tentang kesadaran orang tua dalam mengikutsertakan anaknya pada program pendidikan usia dini TPA Al-Hidayah Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. 3. Untuk mengetahui motivasi orang tua tentang pendidikan anak usia dini TPA Al-Hidayah Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Landasan teori dan konsep antara lain: Konsep Pendidikan Anak Usia Dini, Kesadaran Sebagai Perubahan Sikap dan Prilaku, Konsep, Teori Motivasi Taman Pendidikan Al-Qur’an sebagai Satuan Pendidikan Luar Sekolah. Penelitian ini menggunakan metode penelitan deskriptif hal ini dilakukan dengan masalah yang diteliti merupakan masalah yang ada pada masa sekarang yang sedang dihadapi, teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Objek penelitian 40 orang. Hasil penelitian dan temuan adanya kesadaran orang tua bahwa pendidikan dalam rangka pembentukan kerakter terjadi pada masa kanak-kanak, sehingga pendidikan untuk masa kanak-kanak menjadi pendidikan yang sangat penting untuk menentukan masa depannya. Kesimpulan terdapat variasi orang tua yang menikutsertakan anaknya pada program pendidikan anak dini usia, yaitu status sosial ekonomi rendah dan status sosial ekonomi tinggi. Pada umumnya orang tua yang mengikutsertakan anaknya pada program pendidikan anak dini usia melalui program Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) memiliki tingkat pendidikan yang sedang (SLTA ke bawah). Orang tua memiliki kesadaran tentang pendidikan anak dini usia. Hal ini dapat dilihat dari kemauan untuk mengikutsertakan anaknya pada program Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), dan peran serta dalam mendidik anak di dalam keluarga. Dampak yang diperoleh orang tua mengetahui perkembangan fisik dan psikis anak, merupakan modal penting dalam memberikan stimulasi terhadap anak. Kata kunci : Penyuluhan, orang tua, memotivasi PAUD TPA Al-Hidayah.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangat penting dan merupakan kunci dalam menentukan arah perkembangan baik agar berdaya guna dan berhasil guna serta mampu berpikir positif dalam menghadapi kehidupannya. Pendidikan dilaksanakan mulai dari dalam kandungan sampai akhir hayatnya disebut juga pendidikan sepanjang hayat. Penidikan dalam rangka pembentukan karakter terjadi pada masa kanak-kanak, salah satu pendidikan untuk anak dikenal dengan nama Pendidikan Anak Usia Dini. Terdapat berbagai bentuk dan satuan pendidikan
anak usia dini yaitu: Taman Kanak-Kanak, Taman Pendidikan Al-Qur’an, Tempat Penitipan Anak, Raudathul Athfal, Bina Keluarga Balita,Kelompok Bermain dan sebagainya. Salah satu pendidikan anak usia dini yang ada di Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi adalah Taman Pendidikan AlQur’an (TPA). Keberlangsungan dan keikutsertaan anak, dalam pendidikan anak tidak ditentukan oleh anak itu sendiri melainkan dipengaruhi oleh orang tua(keluarga). Penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang pentingnya penyuluhan orang tua dalam memotivasi pendidikan anak usia dini di TPA Al-
Hidayah Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang hendak dibahas dalam penelitian ini adalah: masih rendahnya orang tua dalam memotivasi pendidikan anak usia dini di TPA Al-Hidayah Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi tentang program PAUD. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini 1. Makna dan Fungsi Pendidikan anak Usia Dini Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang ditujukan untuk anak usia dini (0-8 th) yang dilakukan melalui pemberian berbagai rangsangan untuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan berikutnya. Menurut Solehuddin (2000 : 56) fungsi dari pendidikan usia dini pada prinsipnya ada lima fungsi, yaitu : a. Pengembangan potensi b. Penanaman dasar-dasar aqidah dan keimana c. Pembentukan dan pembiasaan perilakuperilaku yang diharapkan d. Pengembangan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan e. Pembangunan motivasi dan sikap belajar yang positif 2. Karekter Anak Usia Dini Anak usia dini yaitu anak yang berada pada usia 0 sampai 8 tahun. Tahapan perkembangan dalam usia ini memerlukan bimbingan secara khusus dari orang tua. Pada usia 0 sampai 2 tahun anak mengalami perubahan dalam berbagai kemampuan dan keterampilan dasar. Pada usia 2 sampai 3 tahun anak sangat lazim mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitarnya. Pada usia 3 sampai 4 tahun mengalami perkembangan baik secara fisik, perilaku motorik, berpikir fantasi, maupun dalam kemampuan mengatsi frustasi, dapat menguasi semua gerakan-gerakan tangannya. Pada usia 4 sampai 5 tahun mempunyai rasa ingin tahu dan sikap antusias yang kuat, banyak membicarakan, memperhatikan atau bertanya
tentang berbagai hal yang dilihat dan didengarnya. Pada usia 5 sampai 6 tahun disebut usia berkelompok, perkembangan sosialnya ditandai adanya minat terhadap aktivitas teman-temannya dan berkeinginan untuk diterima sebagai anggota kelompok. Pada usia 7 sampai 8 tahun disebut usia tingat pertama (primer) yang mulai memasuki sekolah dasar. B. Kesadaran Sebagai Perubahan Sikap Perilaku Kesadaran hanya dapat dilihat dari perilaku yang dilakukan oleh seseorang /individu terhadap berbagai stimulus yang merangsang diri. Kesadaran menurut Ariyono Suyono (1985 : 610), adalah hal-hal yang berhubungan dengan: (1) hal yang dirasakan atau dialami seorang individu, (2) seluruh perasaan dan pengalaman seorang individu beserta proses-proses yang terjadi dalam pikiran dan jiwa seorang individu yang berhubungan dengan hal itu, proses-proses mana terhenti sewaktu tidur pingsan atau koma. C. Konsep Dan Teori Motivasi 1. Pengertian Motivasi Motivasi adalah proses membangkitkan, mempertahankan, dan mengontrol minat Menurut M.C. Donald dalam buku psikologi belajar dan mengajar (2000 : 173), motivasi adalah suatu perubahan energy di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. 2. Tujuan Motivasi Tujuan motivasi adalah sesuatu yang hendak dicapai oleh sesuatu perbuatan yang pada gilirannya akan memuaskan kebutuhan individu. Adanya tujuan yang jelas dan mendasar akan mempengaruhi kebutuhan dan ini akan mendorong timbulnya motivasi. Jadi tujuan dapat pula membangkitkan timbulnya motivasi dalam diri seseorang. 3. Fungsi Motivasi Fungsi motivasi adalah : a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar. b. Sebagai pengarah artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan. c. Sebagai penggerak. D. Taman Pendidikan AL-Qur’an sebagai Satuan Pendidikan Luar Sekolah 1. Pengertian pendidikan luar sekolah Menurut Djudju Sudjana (1993 : 34) memberikan pengertian pendidikan luar sekolah sebagai kegiatan pendidikan yang terorganisir di
luar sistem persekolahan, dilaksanakan secara tersendiri atau merupakan bagian penting dari suatu kegiatanyang lebih luas dengan maksud memberikan layanan khusus kepada warga belajar dalam mencapai tujuan belajarnya. 2. Tujuan Pendidikan Luar Sekolah Berdasarkan Undang-undang No. 20 tahun 2003 dikemukakan 3 tujuan pokok pendidikan luar sekolah, antara lain: 1. Melayani warga belajar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayatnya guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupanya. 2. Membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mentalyang diperlukan untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah atau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. 3. Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikian luar sekolah. 3. Komponen Dalam Pendidikan Luar Sekolah Komponen pendidikan luar sekolah menurut Djudju Sudjana (1991 : 31) terdiri dari: masukan sarana, masukan mentah, masukan lingkungan, proses, keluaran, masukan lain dan pengaruh. Gambar 1 Hubungan Fungsional Antara Komponen Pada Pendidikan Luar Sekolah Masukan lingkungan Masukan Lain
Masukan Sarana Proses
Keluaran
Pengaruh
Masukan Mentah Masukan Lingkunagnan
4. Kaitan Taman Pendidikan Al-Qur’an Dengan Pendidikan Luar Sekolah Istilah Taman Pendidikan Al-Qur’an tidak bisa lepas dari istilah pendidikan luar sekolah. Kedua istilah ini mempunyai pengertian yang saling berkaitan, taman pendidikan Al-Qur’an merupakan salah satu kegiatan atau bagian dari pendidikan yang berupaya memberikan pengetahuan dan
keterampilan kepada warga belajar yang berupa anak-anak terutama pengatahuan umum dan pengatahuan tentang agama Islam. KAJIAN TEORI DAN METODE A. Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Populasi penelitian Populasi atau populations menurut bahasa sama dengan penduduk atau orang banyak, bersifat umum. Ditegaskan oleh Engking Soerwarman Hasan (1997 : 54) bahwa populasi dimaksudkan keseluruhan objek penelitian, mungkin berupa manusia, gejala-gejala alam, bendabenda, pola, sikap, tingkah laku dan lain sebagainya yang menjadi objek penelitian. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian yang diambil dari populasi dan segala karakteristik populasi hendaknya tercermin pula dalam sampel yang diambil B. Metode Dan Tehnik Pengumpulan Data 1. Metode Penelitian Penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Metode ini dipergunakan untuk penelitian yang masalahnya sedang berlangsung dewasa ini dan tertuju pada pemecahan masalah yang sifatnya segera berdasar pada hal-hal atau gejala-gejala yang nampak dan terlihat oleh indera manusia. 2. Teknik Pengumpulan Data Penulis menetapkan teknik-teknik pengumpulan data, sebagai berikut: a. Angket b. Wawancara c. Observasi d. studi dokumentasi C. Langkah-Langkah Pengunmpulan Data Langkah-langkah penyusunan alat pengumpulan data adalah: 1. Penyusun angket 2. Uji coba angket 3. Revisi angket 4. Memperbanyak angket 5. Menyebarkan angket D. Prosedur Pengolahan Data Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data adalah sebagai berikut: 1. Pengecekan data 2. Seleksi data 3. Klasifikasi data 4. tabulasi data 5. Analisis data 6. Melakukan amalisa dan penafsiran data
PAUD di Kelurahan Utama. Untuk mengetahui usia responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Dan Daerah Wilayah Kelurahan Utama letaknya disebelah selatan Kota Cimahi dengan jarak dari ibukota, Kota Cimahi 2 km. 2. Keadaan Penduduk Jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada table di bawah ini: Tabel 4. 1 Keadaan Penduduk Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin Umur 0 – 2 bulan 13 bulan – 14 tahun 5 – 6 tahun 7 – 12 tahun 13 – 15 tahun 16 – 18 tahun 19 – 2 tahun 26 – 35 tahun 36 – 45 tahun 46 – 50 tahun 51 – 60 tahun 61 – 75 tahun Lebih dari 76 tahun Jumlah
Jenis Kelamin Pria Wanita 62 54 119 131 41 53 354 462 186 169 205 198 505 400 717 528 429 580 5156 154 145 156 43 79 107 104 2150 2053
F
Tabel 4.1 Penggolongan Responden Berdasarkan Usia No. 1 2 3 4
No. 1
B. Pembahasan Penelitian 1. Identitas Responden Penelitian dilakukan terhadap orang tua yang mengikutsertakan anannya pada program
4 5
Tabel 4.15 Manfaat yang Dirasakan Responden setelah Mengikutsertakan Anaknya dalam Program PAUD
4 5
Alternative jawaban Anak lebih mandiri dan kreatif Anak lebih banyak teman Anak memiliki keberanian untuk tampil di depan umum Anak menjadi banyak permintaan Anak menjadi suka melawan kepada orang tua Jumlah
% 10 25 50 15 100
Pendidikan Lulus SLTP Lulus SLTA Lulus Akademi/DI/DII Lulus Sarjana Jumlah
f 28 4 6 2 40
% 40 10 15 5 100
Tabel 4.14 Tujuan Responden Mengikutsertakan Anaknya dalam Program PAUD di Taman Pendidikan AlQur’an
2 3
No. 1 2 3
f 4 10 20 6 40
Tabel 4.5 Penggolongan Responden Berdasarkan Pendidikan No. 1 2 3 4
116 250 94 816 355 403 885 1245 109 310 301 122 211 4190
Usia Dibawah 25 tahun 25 sampai 35 tahun 36 sampai 50 tahun Diatas 50 tahun Jumlah
Alternative jawaban Agar anak mendapat pelayanan pendidikan yang baik Agar anak memiliki teman Agar anak dapat berkembang dengan baik Ikut-ikutan dengan anak lain Disuruh oleh suami Jumlah
f 22
% 55
8 10
20 25
0 0 40
0 0 100
Tabel 4.18 Pendapat Responden Tentang Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Anak Usia Dini
f 24 10 6
% 60 25 15
No. 1
0 0
0 0
3
40
100
2
4
Alternative jawaban Menerapkan pendidikan secara dini di dalam keluarga berdasarkan ilmu Mendidik secara biasa (sama dengan anak lain) Membiarkan karena sudah ikut di TPA Hanya membei contoh saja Jumlah
f 20
% 50
12
30
8
10
0 40
0 100
C. Kesimpulan Penelitian Pada umumnya orang tua memiliki kesadaran tentang PAUD dengan demikian dapat
dikatakan bahwa persoalan yang berkaitan dengan pendidikan sudah merupakan persoalan umum.
KESIMPULAN Kesimpulan terdapat variasi orang tua yang mengikutsertakan anaknya pada program pendidikan usia dini. Pada umumnya orang tua yang mengikutsertakan anaknya pada program pendidikan anak dini usia melalui TPA memiliki tingkat pendidikan yang sedang(SLTA kebawah). Orang tua memiliki kesadaran tentang pentingnya pendidikan anak dini usia.
DAFTAR PUSTAKA 1. Solehuddin (2000), Pendidikian Anak Usia Dini, Bandung, Angkasa. 2. Donald, M.C. (1985), Psikologi Belajar Mengajar. 3. Sudjana, Djudju (1981), “Pendidikan Luar Sekolah Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah dan Teori Pendukung Asas”. Bandung: Nusantara Press Uninus. 4. Undang-Undang Pendidikan No. 20 Tahun 2003. tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : balai Pustaka. 5. Hasan, Soewarman Engking (1997), “Metodologi Penelitian”. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah FIP IKIP Bandung.