Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Dengan Metode Bermain Lempar Gelang Suliyas Utaminingsih (11261247) Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang: Pemahaman konsep bilangan merupakan bagian dari matematika, yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan juga dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar (Depdiknas, 2007 :1). Pemahaman konsep bilangan di Taman Kanak-Kanak diharapkan tidak hanya berkaitan dengan kemampuan kognitif saja, tetapi juga kesiapan mental, sosial dan emosional. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya, pemahaman konsep bilangan di Taman Kanak-Kanak dilakukan secara menarik dan bervariasi. Tujuan penelitian meliputi : 1) Untuk mengetahui penerapan metode bermain lempar gelang dalam peningkatan pemahaman konsep bilangan kelompok A TK Tarbiyatul Athfal Tubanan. 2) Untuk meningkatkan pemahaman konsep bilangan kelompok A TK Tarbiyatul Athfal Tubanan melalui metode bermain lempar gelang. Hasil penelitian tindakan kelas: Berdasarkan hasil observasi menunjukkan kriteria keberhasilan yang dicapai anak-anak dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan pengamatan siklus I proses pembelajaran berjalan dengan baik dan mendapatkan pencapaian nilai yang optimal sanyak 10 Anak dapat memgenal konsep banyak sedikit dan sama tidak sama dalam permainan lempar gelang, 12 siswa dapat Membilang urutan bilangan minimal 1 – 10 dalam permainan lempar gelang, 12 siswa dapat Membilang dengan menunjuk benda yang ada pada permainan lempar gelang, 10 siswa dapat Menunjukkan lambang bilangan dengan huruf, akan tetapi setelah dilakukan perbaikan di Siklus II maka diperoleh hasil yang lebih optimal sehingga penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman konsep bilangan dikategorikan berhasil dengan ditunjukkannya pencapaian keberhasilan sebanyak 18 anak dapat memgenal konsep banyak sedikit dan sama tidak sama dalam permainan lempar gelang, 17 siswa dapat membilang urutan bilangan minimal 1 – 10 dalam permainan lempar gelang, 1 7 siswa dapat membilang dengan menunjuk benda yang ada pada permainan lempar gelang, 18 siswa dapat menunjukkan lambang bilangan dengan huruf. Dari penelitian tindakan kelas dari pra siklus (kondisi awal) 41% setelah dilakukan perbaikan pada siklus I sebesar 45% terdapat kenaikan dari pra siklus ke siklus I sebesar 4% atau kurang dari kriteria pencapaian 80% indikator keberhasilan, maka dilanjutkan pada siklus II sebesar 86,5% lebih dari kriteria pencapaian 80% indikator keberhasilan, sehingga siklus II terdapat menaikan dari siklus I sebesar 41%. Kata Kunci : konsep bilangan, bermain lempar gelang, peningkatan PENDAHULUAN Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan yang ditujukan bagi anak-anak usia prasekolah dengan tujuan agar anak dapat mengembangkan potensi-potensinya sejak dini sehingga mereka dapat berkembang secara wajar sebagai anak. Tujuan dari Pendidikan Anak Usia Dini adalah agar anak memperoleh rangsangan-rangsangan intelektual, sosial, dan emosional sesuai dengan tingkat usianya. Pendidikan anak usia dini khususnya Taman Kanak-Kanak pada dasarnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak sebagaimana dikemukakan oleh Anderson (1993), "Early Childhood education is based on a number of methodical didactic consideration the aim of which is provide opportunities for development of children personality". Artinya, pendidikan Taman Kanak-Kanak memberi kesempatan untuk mengembangkan 88
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
kepribadian anak, oleh karena itu pendidikan untuk anak usia dini khususnya di Taman Kanak-Kanak perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak. Aspek pengembangan yang akan diteliti adalah aspek pengembangan kognitif. Dalam pedoman pembelajaran bidang pengembangan kognitif di Taman Kanak-Kanak (2007:3) disebutkan bahwa pengembangan kognitif adalah suatu proses berpikir berupa kemampuan untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan sesuatu. Dapat juga dimaknai sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah atau untuk mencipta karya yang dihargai dalam suatu kebudayaan. Salah satu aspek dalam pengembangan kognitif ini adalah peningkatan pemahaman konsep bilangan. Seperti yang telah dikemukakan oleh Sriningsih (2008:1) bahwa praktek-praktek pembelajaran matematika (berhitung) untuk anak usia dini di berbagai lembaga pendidikan anak usia dini baik jalur formal maupun non formal sudah sering dilaksanakan. Istilah-istilah yang dikenal diantaranya pengembangan kognitif, daya pikir atau ada juga yang menyebutnya sebagai pengembangan kecerdasan logika-matematika. Kegiatan pemahaman konsep bilangan untuk anak usia dini dirancang agar anak mampu menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan berhitung yang memungkinkan mereka untuk hidup dan bekerja pada abad mendatang yang menekankan pada kemampuan memecahkan masalah. Pemahaman konsep bilangan merupakan bagian dari matematika, yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan juga dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar (Depdiknas, 2007 :1). Pemahaman konsep bilangan di Taman Kanak-Kanak diharapkan tidak hanya berkaitan dengan kemampuan kognitif saja, tetapi juga kesiapan mental, sosial dan emosional. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya, pemahaman konsep bilangan di Taman Kanak-Kanak dilakukan secara menarik dan bervariasi. Anak-anak di TK Tarbiyatul Athfal Tubanan Kembang, dalam proses pembelajaran lebih menyukai kegiatan yang bersifat monoton seperti menyanyi, menulis, menggambar, mewarnai, sehingga hasil prestasi dibidang kemampuan motorik kasar rendah dari kriteria pencapaian 80% dari yaitu 41% anak mampu memenuhi, 32% anak kurang memenuhi, dan 27% anak tidak memenuhi untuk pencapaian kriteria penilaian. Agar potensi anak dibidang pemahaman kognitif dapat digali guru dengan optimal, maka guru perlu melakukan perbaikan proses pembelajaran, salah satu metode yang sesuai dengan permasalahan yang ada di TK Tarbiyatul Athfal Tubanan adalah metode permainan lembar gelang. Untuk pengembangan pemahaman konsep bilangan anak bisa dikenalkan dan diarahkan dengan permainan atau aktivitas misalnya permainan lempar gelang sehingga dari permainan ini guru dapat menngkatkan pemahaman konsep bilangan dengan berbagai jenis gerakan yang sesuai dengan tumbuh kembang anak usia dini. Pada lembaga pendidikan TK Tarbiyatul Athfal Tubanan sangat memperhatikan perkembangan anak, terlebih pemahaman konsep bilangan anak dan salah satu metode yang digunakan TK 89
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Tarbiyatul Athfal Tubanan dalam meningkatkan pemahman konsep bilangan anak yaitu melalui metode bermain lempar gelang, karena melalui metode bermain lempar gelang dianggap sangat efektif dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep bilangan pada anak. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis bermaksud untuk meneliti, mengkaji, dan membahas dalam penelitian dalam skripsi Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Dengan Metode Bermain Lempar Gelang Kelompok A TK Tarbiyatul Athfal Tubanan.
TINJAUAN PUSTAKA Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Anak Usia Dini (TK) Peningkatan kemampuan mengenal bilangan merupakan bagian dari pengembangan kognitif anak usia dini yang sangat penting. Perkembangan Kognitif mencakup kemampuan untuk mengenal simbol-simbol dan konsep. Bilangan juga mengandung unsur simbol yang berupa lambang bilangan untuk mengkonkritkan bilangan tersebut yang bersifat abstrak yaitu berupa lambang serta konsep bilangan yang berguna untuk mengetahui jumlah suatu benda dalam suatu hitungan. Pengembangan kognitif pada pada anak usia dini yaitu pikiran yang digunakan misalnya untuk mengenali yaitu mengenali lambang bilangan yang berbeda-beda. Anak bisa melatih ingatan dan melakukan penalaran misalnya dalam mengurutkan bilangan dan memahami konsep bilangan, sehingga dengan pengetahuan yang didapatnya tersebut anak akan dapat mencari solusi sehubungan dengan bilangan yang tidak lepas dengan kehidupan sehari-hari. Kemampuan mengenal bilangan merupakan kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh anak dalam mengenal unsur-unsur penting yang terdapat dalam bilangan seperti nama, urutan, lambang dan jumlah dengan tingkat kesulitan sesuai tingkatan usia dan tahapan tumbuh dan berkembang anak. Kemampuan anak untuk mengenal bilangan yang berkaitan dengan nama yaitu kemampuan membilang, sedangkan urutan yaitu kemampuan mengurutkan dalam menyebutkan bilangan atau mengurutkan banyaknya suatu benda, lambang yaitu kemampuan untuk mengenali lambang-lambang masing-masing bilangan, jumlah yaitu kemampuan untuk menghitung banyak benda. Kemampuan anak untuk mengenal bilangan sangat membantu mereka dalam kehidupan seharihari, dalam menyanyi satu-satu aku sayang ibu... anak belajar menyebutkan urutan bilangan. Anak juga bisa menjawab ketika ditanya ada berapa tangannya atau menyebutkan jumlah anggota tubuh yang lain atau saat berbagi makanan dengan teman ingin membagi dengan sama besar atau ingin mendapatkan bagian yang lebih besar ini berkaitan dengan kemampuan untuk mengenal konsep bilangan, ini berkaitan dengan kemampuan anak mengenal konsep bilangan. Lambang bilangan juga bisa dikenal anak melalui berbagai benda yang banyak disekitar mereka yang bertuliskan simbol angka, kejadian-kejadian tersebut berkaitan erat dengan kemampuan anak dalam mengenal bilangan yang mengandung unsur-unsur bilangan. 90
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Permainan Lempar Gelang Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Bilangan Permainan lempar gelang adalah permainan yang didesain sedemikian rupa dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep bilangan. Yang dimaksud permainan lempar gelang di sini adalah permainan dimana permianan tersebut bisa dilakukan secara bergantian yang mana pada botol diberi lambang bilangan dan disi dengan batu sejumlah lambang bilangan tersebut. Permainan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep bilangan pada anak TK Tarbiyatul Athfal Tubanan. Dalam permainan lempar gelang ini anak harus melemparkan gelang yang terbuat dari pralon tepat ke arah botol yang bertuliskan lambang angka. Pada botol yang termasuki gelang kemudian anak menyebutkan lambang angka yang tertera pada botol tersebut.
METODE PENELITIAN Jenis Peneilitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah Penelitian kualitatif dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suhardjono (2009) Penelitian Tindakan Kelas (action researgh) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi dikelas, bukan pada input kelas (silabus, materi, dan lain-lain) ataupun output (hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas. Tujuan diadakannya PTK adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan guna mencapai tujuan pendidikan. Tempat Penelitian Penelitian dilakuan di kelompok A TK Tarbiyatul
Athfal Tubanan Kecamatan Kembang
Kabupaten Jepara. Penelitian dilakukan karena pada kelompok A karena siswa tersebut adalah peserta didik baru yang dalam pemahaman konsep bilangan masih perlu bimbingan dan arahan dari guru. Sasaran Penelitian atau Obyek Penelitain Dalam penelitain ini yang menjadi sasaran adalah anak didik kelompok A semesert I tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah 18 siswa yang terdiri 6 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Pada waktu proses pembelajaran konsep bilangan ada beberapa permasalahan yang dihadapi siswa sehingga perlu dilakukan tindakan lebih lanjut untuk meningkatkan pemahaman konsep bilangan tersebut. Indikator Penelitian Indikator yang akan dicapai dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah Tabel 1. Indikator Pencapaian Siswa Perencanaan Siklus I dan Siklus II
Indikator Kognitif 29
Kognitig 30 91
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
Kegiatan Anak dapat memgenal konsep banyak sedikit dan sama tidak sama dalam permainan lempar gelang Membilang urutan bilangan minimal 1 – 5 dalam permainan
Kognitif 31
Kognitif 35
lempar gelang Membilang dengan menunjuk benda yang ada pada permainan lempar gelang Menunjukkan lambang bilangan dengan huruf
Variabel yang akan diteliti dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu :
1. Variabel input, yaitu variabel yang berkaitan dengan anak yang akan diberi tindakan 2. Variabel proses, dalam hal ini berupa variabel pembelajaran kognitif dengan menggunakan permainan lempar gelang
3. Variabel output, yaitu hasil pembelajaranny ada peningkatan pemahaman konsep bilangan pada peserta didik. Prosedur Penelitian Sebelum diadakan penelitian, peneliti melakukan orientasi dan observasi yang kemudian didiskusikan dengan beberapa guru mengenai permasalahan yang sering muncul dalam proses pembelajaran di TK Tarbiyatul Athfal Tubanan. Dari hasil observasi tersebut peneliti mendapatkan gambaran bahwa: (1) kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran; dan (2) metode pembelajaran yang digunakan oleh guru masih berpusat pada guru sehingga aktifitas siswa tidak optimal dan kualitas belajar siswa juga rendah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 (dua) siklus. Langkah-langkah dalam siklus pertama sampai selesai, jika guru menemukan masalah baru atau masalah yang belum tuntas maka dipecahkan atau dilakukan penelitian ke siklus berikutnya dengan langkah yang sama seperti siklus pertama. Rangkaian dalam penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut : (Suhardjono, 2008 : 74). Berikut adalah model penelitian tindakan kelas yang melalui siklus. Siklus terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus yang berulang-ulang sehingga kita puas dalam menemukan cara untuk memperbaiki atau meningkatkan pemahaman konsep bilangan anak didik melelui metode permainan lempar gelang yang menarik dan menyenangkan. Dalam melakukan siklus minimal 2 siklus, yaitu siklus I dan Siklus II, dam seterusnya. Empat kegiatan tersebut antara lain:
1. Perencanaan 2. Tindakan 3. Pengamatan 4. Refleksi
92
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
HASIL PENELITIAN Berikut adalah hasil rekapitulasi rata-rata pencapaian kinerja guru pada siklus I yang diperoleh dari proses pembelajaran. Tabel 2. Rekapitulasi kinerja guru siklus I No
Siklus I
Komponen Yang Diamati
1
Rencana Kegiatan Harian
2
Guru Menstimulasi anak dengan memberikan beberapa pertanyaan
3
Intonasi/suara
4
Penampilan atau Gaya Tubuh Selama Proses Pembelajaran
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Rata-rata
2.5
3
3.5
2.75
2.5
3
3
2.75
3
3
3.5
3
2.5
2.5
2.5
2.5
2.5
2.5
3
2.5
5
Guru Mengkondisikan Anak
6
Semangata Guru dalam Pembelajaran
3
3
3
3
7
Guru Memberikan Tugas
3
3
3
3
8
Cara Memotivasi
3
3
3
3
9
Guru Membimbing Anak yang Belum Mampu
2.5
3
3
2.75
10
Cara Guru Mengevaluasi Kegiatan
3.5
4
4
3.75
Hasil Kinerja Guru
28
30
31.5
29
Prosentase
56
60
63
58
Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada siklus I pertemuan 1 diperoleh hasil kinerja guru sebesar 56%, pada pertemuan II mencapai hasil 60% sedangkan pada pertemuan 3 sebesar 63%. Jadi hasil rata-rata kinerja guru pada siklus I sebesar 58%. Berikut adalah hasil rekapitulasi rata-rata pencapaian kinerja guru
pada siklus II yang
diperoleh dari proses pembelajaran.
Tabel 3. Rekapitulasi kinerja guru siklus II Siklus II No
Komponen Yang Diamati
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
1 Rencana Kegiatan Harian
Rata-rata
4
4.5
5
4.25
4
4.5
5
4.25
5
5
5
5
4
4.5
4.5
4.25
3.5
4
4.5
3.75
4
5
5
4.5
7 Guru Memberikan Tugas
3.5
4
4.5
3.75
8 Cara Memotivasi
3.5
4.5
4.5
4
3.5
4
4.5
3.75
Guru
Menstimulasi
anak
dengan
2 memberikan beberapa pertanyaan 3 Intonasi/suara Penampilan atau Gaya Tubuh Selama 4 Proses Pembelajaran 5 Guru Mengkondisikan Anak 6 Semangata Guru dalam Pembelajaran
Guru Membimbing Anak yang Belum 9 Mampu
93
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
10 Cara Guru Mengevaluasi Kegiatan
4
4.5
5
4.25
Hasil Kinerja Guru
39
44.5
47.5
41.75
Prosentase
78
89
95
83.5
Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada siklus II pertemuan 1 diperoleh hasil kinerja guru sebesar 78%, pada pertemuan 2 mencapai hasil 89% sedangkan pada pertemuan 3 sebesar 95%. Jadi hasil rata-rata kinerja guru pada siklus II sebesar 83,5%. Rekapitulasi Kinerja Guru Siklus I dan II
100 Prosentase
80 60 40 20 0 Rekapitulasi
Siklus I
Siklis II
58
83.5
Grafik 1. Rekapitulati kinerja guru siklus I dan siklus II Berdasarkan pengamatan kinerja guru oleh observer siklus I, kinerja guru berjalan dengan baik dan mendapatkan pencapaian nilai yang baik 58%, akan tetapi setelah dilakukan perbaikan pada siklus II maka diperoleh pencapaian yang lebih baik 83,5%. Sehingga kinerja guru mencapai kesempurnaan guru dalam mengajar adalah dengan nilai 80 (nilai total seluruh aspek dikalikan skor maksimum) sehingga Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman konsep dan simbol angka melalui permainan bowling angka dikategorikan berhasil dengan ditunjukkannya pencapaian keberhasilan lebih dari 80% dari nilai kriteria keberhasilan disetiap aspek penilaian. Berikut adalah hasil rekapitulasi pencapaian prosentase nilai evaluasi hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II dan rata-rata pencapaian yang diperoleh dari proses pembelajaran. Tabe 4. Rekapitulasi Prosentase Evaluasi Hasil Belajar Siswa Siklus I Indikator 1. Anak dapat memgenal konsep banyak sedikit dan sama tidak sama dalam permainan lempar gelang 2. Membilang urutan bilangan minimal 1 – 10 dalam permainan lempar gelang 3. Membilang dengan menunjuk benda yang ada pada permainan lempar gelang 4. Menunjukkan lambang bilangan dengan huruf Prosentase
94
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
1 39
Pertemuan 2 44
3 55
28
44
67
46.3
35
39
67
47.0
33
33
56
40.7
33.8
40.0
61.3
45.0
Rata-rata 46.0
PROSENTASE PENCAPAIAN
REKAPITULASI PROSENTASE ANAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN SIKLUS I 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 Mengenal konsep banyak sedikit
Membilang urutan bilangan 1-10
Mengenal konsep dan lambang bilangan dengan benda (bowling)
Memutar dan mengayunkan lengan
PERTEMUAN I
39.00
28.00
35.00
33.00
PERTEMUAN II
44.00
44.00
39.00
33.00
PERTEMUAN III
55.00
67.00
67.00
56.00
Grafik 2. Rekapitulasi Prosentase Evaluasi Hasil Belajar Siswa Siklus I.
Tabel 5. Rekapitulasi Prosentase Evaluasi Hasil Belajar Siswa Siklus II Indikator 1. Anak dapat memgenal konsep banyak
Pertemuan
Rata-rata
1
2
3
67
78
100
81.7
78
94
94
88.7
83
89
94
88.7
72
89
100
87.0
75
87.5
97
86.5
sedikit dan sama tidak sama dalam permainan lempar gelang 2. Membilang urutan bilangan minimal 1 – 10 dalam permainan lempar gelang 3. Membilang dengan menunjuk benda yang ada pada permainan lempar gelang 4. Menunjukkan lambang bilangan dengan huruf Rata-rata
95
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
REKAPITULASI PROSENTASE ANAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN SIKLUS I 120.00
PROSENTASE PENCAPAIAN
100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 0.00 Mengenal konsep banyak sedikit
Membilang urutan bilangan 1-10
Mengenal konsep dan lambang bilangan dengan benda (bowling)
Memutar dan mengayunkan lengan 72.00
PERTEMUAN I
67.00
78.00
83.00
PERTEMUAN II
78.00
94.00
89.00
89.00
PERTEMUAN III
100.00
94.00
94.00
100.00
Grafik 3. Rekapitulasi Prosentase Evaluasi Hasil Belajar Siswa Siklus II Berdasarkan pengamatan evaluasi hasil belajar siswa oleh observer siklus I, evaluasi hasil belajar siswa berjalan dengan baik dan mendapatkan pencapaian nilai yang cukup optimal, akan tetapi setelah dilakukan perbaikan pada siklus II maka diperoleh pencapaian optimal, sehingga Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam pemahaman konsep bilangan dikategorikan berhasil dengan ditunjukkannya pencapaian keberhasilan lebih dari 80% dari nilai kriteria keberhasilan disetiap aspek penilaian.
KESIMPULAN Dari penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan kemampuan membaca maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Keberhasilan anak TK Tarbiyatul Athfal Tubanan yang berkaitan dengan peningkatan pemahaman konsep bilangan tidak lepas dari presionalitas mengajar guru dan kreatifitas, inofatif dan imajinatif. 2. Metode bermain melalui permainan lempar gelang pada tema diri sendiri dapat mengembangkan pemahaman anak dalam konsep bilangan yang terlihat dari hasil observasi I yang menunjukkan kemampuan anak dengan kategori optimal sebanyak yaitu 10 Anak dapat memgenal konsep banyak sedikit dan sama tidak sama dalam permainan lempar gelang, 12 siswa dapat Membilang urutan bilangan minimal 1 – 10 dalam permainan lempar gelang, 12 siswa dapat Membilang dengan menunjuk benda yang ada pada permainan lempar gelang, 10 siswa dapat Menunjukkan lambang bilangan dengan huruf. Setelah ada perbaikan sistem pembelajaran diperoleh hasil penilaian pada siklu II yang menunjukkan kemampuan anak dengan kategori sangat optimal meningkat cukup banyak yaitu 18 Anak dapat memgenal konsep banyak sedikit dan sama tidak sama dalam permainan lempar gelang, 17 siswa dapat Membilang urutan bilangan minimal 1 – 10 dalam permainan lempar gelang, 17 siswa dapat Membilang dengan menunjuk benda yang ada pada permainan lempar gelang, 18 siswa dapat Menunjukkan lambang bilangan dengan huruf.
96
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang
3. Dari penelitian tindakan kelas dari pra siklus (kondisi awal) 41% setelah dilakukan perbaikan pada siklus I sebesar 45% terdapat kenaikan dari pra siklus ke siklus I sebesar 4% atau kurang dari kriteria pencapaian 80% indikator keberhasilan, maka dilanjutkan pada siklus II sebesar 86,5% lebih dari kriteria pencapaian 80% indikator keberhasilan, sehingga siklus II terdapat menaikan dari siklus I sebesar 41%.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azzhar. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Anitah Sri. 2009. Media Pembelajaran. Surakarta. UNS Press. Aqib Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. CV. Yrama Widya. Buku Panduan Pendidikan Tahun Akademik 2008/2009. IKIP Veteran Semarang Buku Panduan Penullisan Skripsi, 2011. IKIP Veteran Semarang Diana. Modul Permainan Matematika Di Taman Kanak-kanak. Farida Lara, dkk. 2009. Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta, Universitas Terbuka. http://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/metode-latihan-driil.html http://gudangmakalah.blogspot.com/2011/07/skripsi-ptk-upaya-meningkatkan.html Kurikulum Taman Kanak-kanak 1986. Masitoh, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta.Universitas Terbuka Yuliani Sujiono, Yuliono. 2013. Metodologi Pembelajarn Intelektual. Paimun, dkk. 2012. Psikologi Perkembangan PPGI2271/2. Patmonodewo Soemiarti, 1995. Buku ajar Pendidikan Pra Sekolah. Pardjono, dkk. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Lembaga Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta. Siswoyo Dwi. dkk, 2008. Ilmu Pendidikan. Yohyakarta. UNY. Press Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta
97
| Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang