PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA MELALUI JURNAL HARIAN SISWA KELAS IV MI NURUL ILMI BOGOR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: TASYA RATIH ZULFA NIM 108018300032
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS BAHASA INDONESIA MELALUI JURNAL HARIAN SISWA KELAS IV MI NURUL ILMI BOGOR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: Tasya Ratih Zulfa NIM 108018300032
Pembimbing
Ahmad Bahtiar, M, Hum NIP 197601182009121002
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia Melalui Jurnal Harian Siswa Kelas IV MI Nurul Ilmi” Kecamatan Kemang Kabupaten Bogordisusun oleh Tasya Ratih Zulfa , NIM. 108018300032, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diajukan pada sidang munaqasah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 18 Maret 2015
Yang Mengesahkan,
Ahmad Bahtiar, M. Hum NIP 197601182009121002
i
LEMBAR PENGESAHAN PANITAIA UJIAN Skripsi yang berjudul : “Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita Melalui Juranal Harian Siswa Kelas IV MI Nurul Ilmi” di susun oleh : Tasya Ratih Zulfa, nomor Induk Mahasiswa 108018300032, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam berhak memperoleh gelar sarjana SI (S.Pd) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta 10 April 2015 Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia (Ketua Jurusan PGMI)
Tanggal
Dr. Fauzan, M.Pd NIP. 19761107200701 1 013 Penguji I
Nuryani NIP. 19820628 200912 2 003 Penguji II
Makyun Subuki, M.Hum
.
NIP. 19880305 200901 1 015
Mengetahui
ii
Tanda Tangan
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Tasya Ratih Zulfa
NIM
: 108018300032
Jurusan
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Judul Skripsi
: Peningkatan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia Melalui Jurnal Harian Siswa Kelas IV MI Nurul Ilmi Bogor
Dosen Pembimbing : Ahmad Bahtiar, M. Hum Dengan ini menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini Plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi berdasarkan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta,18 Maret 2015 Yang Menyatakan
Tasya Ratih Zulfa 108018300032
iii
ABSTRAK
Tasya Ratih Zulfa, 108018300032 “Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita Melalui Jurnal Harian Kelas IV MI Nurul Ilmi Bogor 2014/2015”. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pembimbing: Ahmad Bahtiar M. Hum Dalam menulis cerita ditemukan hambatan menentukan judul dan menuangkan ide dalam sebuah karangan. Untuk mengatasinya, peneliti menggunakan Jurnal Harian yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam menulis cerita siswa kelas IV MI Nurul Ilmi Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK), karena metode ini bertujuan untuk melakukan perubahan dalam belajar. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes berupa hasil menulis cerita (karangan) pada siklus I dan siklus II, angket untuk siswa, hasil wawancara, dan lembar observasi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis cerita di siklus I dan siklus II mengalami peningkatan dibandingkan hasil belajar sebelum tindakan menulis cerita dengan menggunakan Jurnal Harian siswa. Pada hasil pratindakan nilai rata-rata siswa 52,91, setelah diberi tindakan pada akhir siklus rata-rata menulis cerita siswa pada akhir siklus II, yaitu 72,18. Hal ini membuktikan melalui Jurnal Harian siswa berhasil meningkatkan kemampuan menulis cerita siswa kelas IV MI Nurul Ilmi Bogor. Kata Kunci: Menulis cerita, Jurnal Harian, penelitian tindakan kelas
iv
ABSTRACT
Tasya Ratih Zulfa, 108018300032 "Improving Writing Bahasa Media Daily Writing Student grede IV MI Nurul Ilmi Bogor. Islamic Elementary School Teacher Education Programs Faculty of Tarbiyah and Teaching, Syarif Hidayatullah State Islamic University, Jakarta. advisor : Ahmad Bahtiar, M. Hum. In writing the story found obstacles in determining the title and put the idea in an essay. then to fix this, researchers used daily writing that aims to boost the ability to write a story grade IV MI Nurul Ilmi East Bogor. The method used in this reserch is Classroom Action Research (CAR), because the method aims to make the change towards improvement or improvement in learning. the instrument in the from of story writing in the first cycle and second cycle, questioner for students, from of interviews, and observation sheets. Based on the ability to write a story in first cycle and second cycle increased compared with the results of study before action story on that pre-action score 52,91 after a given action at the last cycle, ie 72,18. it to write story grade IV MI Nurul Ilmi East Bogor. Kata Kunci : Writing a story (writen by), daily writing, action research.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirrabil’alamin. Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Salawat dan salam senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad Saw sebagai teladan yang sempurna. Segenap rasa syukur yang teramat dalam atas rahmat, hidayah, dan nikmat sehat yang Allah Swt berikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia Melalui Jurnal Harian Siswa Kelas IV Mi Nurul Ilmi Bogor” Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini, banyak pihak yang memberikan kesempatan, bimbingan, dukungan, perhatian, dan motivasi kepada penulis. Oleh karena itu, sebagai ungkapan rasa hormat dan terima kasih yang sedalam-dalamnya, penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1.
Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Dr. Fauzan, M.Pd selaku ketua prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Ahmad Bahtiar, M.Hum, selaku dosen pembimbing yang selalu meluangkan waktunya untuk memberikan, motivasi, bimbingan, kritik, saran serta doa sehingga skripsi ini diselesaikan dengan lancar.
4.
Suwarni, S.Pd, ibunda tercinta dan Moch. Sobari ME, ayahanda tercinta yang selalu mendoakan dan membantu baik dari segi materi, tenaga, dan waktu. Ananda ucapkan terimakasih atas segala curahan kasih sayangnya yang tak terbatas.
vi
5.
Moch. Samsullah, S.Pd. Suamiku tercinta yang telah membantu baik dari segi materi, tenaga, motivasi, serta doa sehingga penulis menyelesaikan skripsi ini.
6.
Alfin Nurfaiz adikku tercinta, yang telah membatu baik dari segi, tenaga, motivasi serta doa.
7.
Kedua Mertuaku tercinta yang telah membantu dari segi motivasi sertadoa.
8.
Madroi, M.Pd, yang telah membatu baik dari segi tenaga dan doa.
9.
Seluruh keluarga besar MI Nurul Ilmi Bogor.
10. Sahabat-sahabat tersayang, Nuraisyah Fahmi, Nuraida Putri Yani, Siti Juhairiyah, Eka Novianti, Dewi Rahmawati, dan Reni Fitriani. 11. Seluruh teman dari Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), terima kasih atas perteman yang kalian berikan selamaini. 12. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan dan bantuan dengan tulus ikhlas, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi semua pihak yang membacanya.
Jakarta, 18 Maret 2015
Penulis
vii
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI ............................................. i LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ....................................................... ii SURAT PERNYATAAN....................................................................................... iii ABSTRAK ............................................................................................................. iv ABSTRACT .............................................................................................................v KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii DAFTAR TABEL ....................................................................................................x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang................................................................................................1 B. Identifikasi Masalah .......................................................................................8 C. Pembatasan Masalah ......................................................................................8 D. Rumusan Masalah ..........................................................................................8 E. Tujuan Penelitian ............................................................................................9 F. Manfaat Penelitian ..........................................................................................9 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teoretis .........................................................................................10 1. Pengertian Menulis .................................................................................10 2. Tujuan Menulis .......................................................................................11 3. Manfaat Menulis .....................................................................................13 4. Langkah-Langkah Menulis .....................................................................14 5. Pengertian Belajar ...................................................................................15 B. Jurnal Harian .................................................................................................18 1. Pengertian Jurnal ....................................................................................18 2. Ciri-ciri Jurnal.........................................................................................19 3. Tujuan Jurnal ........................................................................................ 20 4. Manfaat Jurnal ...................................................................................... 20 C. Hasil Penelitain yang Relevan ......................................................................21
viii
BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................22 A. Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................................22 B. Metode Penelitian .........................................................................................22 C. Subjek Penelitian ..........................................................................................24 D. Peran dan Posisi Penelitian dalam Penelitian ...............................................24 E. Tahap Perencanaan Tindakan .......................................................................25 F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan .................................................26 G. Data dan Sumber Data ..................................................................................27 H. Instrumen Pengumpulan Data.......................................................................27 I. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................................28 J. Validitas dan Relibilitas Data .......................................................................28 K. Analisis Data .................................................................................................29 BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Sekolah.................................................................................32 1. Keadaan Guru dan Siswa MI Nurul Ilmi ................................................32 2. Visi, Misi, dan Tujuan MI Nurul Ilmi ....................................................33 B. Hasil Penelitian .............................................................................................34 1. Pratindakan .............................................................................................34 2. Siklus I ....................................................................................................40 3. Siklus II...................................................................................................49 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan dari Penelitian ...........................................................................60 B. Saran ...........................................................................................................60 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..... 61
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1
: Keadaan Tenaga Pengajar MI Nurul Ilmi
Tabel 2
: Keadaan Siswa MI Nurul Ilmi
Tabel 3
: Kriteria Penilaian Mrnulis Cerita (Karangan)
Tabel 4
: Prolehan Nilai Pretest
Tabel 5
: Hasil Menulis Cerita (karangan) Siswa Kelas IV Siklus I
Tabel 6
: Hasil Angket Siswa Terhadap Pembelajaran Menulis Cerita (karangan) Siklus I
Tabel 7
: Distribusi Frekuensi Siklus I
Tabel 8
: Kategori Minat Siswa Siklus I
Tabel 9
: Refleksi Siklus I dan Perbaikan
Tabel 10
: Hasil Menulis Cerita (karangan) Siswa Kelas IV Siklus II
Tabel 11
: Hasil Angket Siswa Terhadap Pembelajaran Menulis Cerita (karangan) Siklus II
Tabel 12
: Distribusi Frekuensi Siklus II
Tabel 13
: Kategori Minat Siswa Siklus II
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Maslah Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia dalam menentukan kemajuan masa depan bangsa. Kemajuan suatu bangsa terletak pada kualitas bangsa terletak pada kulitas pendidikan manusianya. Dengan pendidikan seseorang akan bisa mensyukuri nikmat Allah terhadap apa yang telah diciptakan Allah untuk dirinya. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki seseorang hingga berkualitas. Kualitas sumber daya manusia itu harus dibina dan dikembangkan secara terus-menerus, salah satu cara usaha yang dilakukan untuk meningkatkan sumberdaya manusia itu adalah melalui proses pembelajaran di sekolah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan kedua setelah pendidikan keluarga dan bersifat formal. Proses pembelajaran yang berlangsung hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak. Masing-masing anak berbeda daya tangkapnya, ada yang cepat, ada yang sedang, dan ada yang lambat. Allah menciptakan anak dengan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh masing-masing anak. Oleh karena itu, guru ditantang untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai dalam setiap proses pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga terjadinya proses perubahan pada peserta didik dari yang tidak tahu menjadi tahu. Pendidikan merupakan cara sebuah negara menyiapkan kualitas sumber daya manusia. Keberhasilan dan peningkatan mutu pendidikan menjadi tujuan dan cita-cita kita bersama. Cita-cita atau tujuan yang ingin dicapai harus dinyatakan secara jelas, sehingga semua pelaksana dan sasaran pendidikan memahami atau mengetahui suatu proses kegiatan seperti pendidik. Sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 pada Bab II Pasal 3, yakni:
1
2
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka membentuk kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Berdasarkan tujuan tersebut pemerintah Indonesia memiliki tanggung jawab mewujudkan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang bermutu. Karena pendidikan merupakan kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat. Kebutuhan pendidikan merupakan hak asasi setiap manusia. Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu berkompetensi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya untuk memperoleh hasil maksimal. Seorang guru dalam menghadapi peserta didik yang mempunyai kemampuan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, misalnya dalam memilih mata pelajaran, ada yang suka mata pelajaran IPA tetapi tidak suka bahasa Indonesia, ada yang suka menggambar tetapi tidak suka matematika, harus memiliki kesabaran dan kemahiran serta kecerdasan dalam mengeola kelas, supaya semua tujuan dapat tercapai sesuai yang diharapkan. Sasaran pendidikan adalah manusia, pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuhkembangkan potensi yang dimiliki setiap manusia. Pendidik berusaha untuk selalu menggali potensi manusia tersebut dan mengembangkan sehingga mereka dapat mengimbangi perkembangan sains dan teknologi. Pendidikan tidak bersifat sementara atau hanya beberapa tahun saja, tetapi pendidikan dilakukan sepanjang hidup. Seperti yang diungkapkan Umar Tirtaraharja “Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk memberikan bantuan kepada anak dalam pertumbuhan jasmani
maupun
rohani.
Adapun
1
fungsi
pendidikan
yaitu
untuk
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Departemen pendidikan Nasional Indonesia, 2006), Cet ke-3, hal. 8
2
3
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.”2 Proses pembelajaran merupakan suatu sistem yang terencana dan berkesinambungan,
dengan
demikian
untuk
meningkatkan
kualitas
pendidikan dapat dimulai dengan menganalisis setiap komponenyang dapat membentuk dan mempengaruhi proses pembelajaran. Potensi yang dimiliki manusia pada bentuk asalnya baru berupa dorongan-dorongan dasar yang bekerja secara alami. Oleh karena itu, potensi tersebut baru akan tercapai tujuan yang sebenarnya apabila dijaga, dipelihara, dibimbing, dan dikembangkan potensi manusia harus melalui proses belajar mengajar. Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan peserta didik. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajaran secara sistematis dengan memanfaatkan sesuatunya guna kepentingan pengajaran. Secara umum, belajar dapat dimaknai dengan suatu proses bagi seseorang untuk memperoleh kecakapan, keterampilan, dan sikap. Dalam perspektif fisikologi pendidikan, belajar didefinisikan sebagai suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman. Dalam pelaksanaan di kelas penggunaan model pembelajaran yang bervariatif masih sangat rendah dan guru cenderung menggunakan model konvensional pada setiap pembelajaran yang harus dilakukannya. Hal ini disebabkan kurangnya penguasaan guru terhadap model-model pembelajaran yang ada, padahal penguasaan terhadap model-model pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru. Guru perlu meningkatkan kualitas pembelajarannya, melalui rancangan pembelajaran yang baik dengan memperhatikan tujuan, karakteristik siswa, materi yang diajarkan, dan sumber belajar yang tersedia. Kenyataannya masih ditemui proses pembelajaran yang kurang berkualitas, tidak efisien dan kurang
2
Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia No 20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: BP. Panca Usaha Putri, 2003) cet ke 1, h. 5
3
4
mempunyai daya tarik, bahkan cenderung membosankan, sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal. Tugas guru dalam pembelajaran tidak terbatas pada penyampaian informasi kepada peserta didik. Sesuai kemajuan dan tuntutan zaman, guru harus memiliki kemampuan untuk memahami peserta didik dengan berbagai keunikannya agar mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan belajar. Dengan demikian guru dituntut memahami model pembelajaran yang efektif agar dapat membimbing peserta didik secara optimal. Proses pembelajaran merupakan sistem yang terencana dan merupakan proses yang mengandung serangkaian interaksi antara guru dan murid dan murid dengan murid didalam suatau lingkungan sekolah. Di dalam proses interaksi guru dapat mengetahui sejauh mana kemampuan, potensi atau pengetahuan awal siswa, sehingga guru dapat mencari solusi yang tepat untuk menanganinya. Potensi siswa dapat digali atau dikembangkan melalui proses belajar mengajar, belajar merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh manusia pada umumnya, karena orang-orang yang belajar atau berpendidikan diangkat drajat oleh Allah Swt. Belajar akan membawa perubahan, perubahan itu pada pokonya adalah didapatkannya kecakapan baru dan perubahan itu karena usaha”.3 Dengan demikian, proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang bernilai pendidikan, dengan adanya pendidikan manusia akan mengalami perubahan yang jauh lebih baik, pendidikan akan membawa kita ke arah yang lebih baik dalam kehidupan. Oleh karena itu, proses belajar mengajar merupakan salah satu cara untuk menuju perubahan tersebut. Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macam, yakni : 1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yaitu keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa.
3
Sumandi Suryabrata, Pisikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2002.)
h.232
4
5
2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan disekitar siswa. 3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi.4 Di dalam proses pembelajaran, guru sebagai penanggung jawab dituntut untuk memiliki kualitas dalam hal pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifatsifat pribadi yang bernilai tinggi, agar proses pembelajaran dapat berjalan atau berlangsung dengan efektif, efisien, dan menyenangkan. Menurut pengamatan penulis, salah satu materi dalam bahasa Indonesia yang kurang disukai dan kurang diminati oleh peserta didik pada sekolah dasar dan MI NURUL ILMI kelas IV dan terutama kelas rendah adalah pelajaran menulis. Untuk mengetahui persoalan tersebut perlu dicari solusi yang dapat mendukung proses pembelajaran bahasa Indonesia terutama dalam pelajaran menulis agar menyenangkan dan tidak membosankan, sehingga peserta didik dapat semangat dalam belajar dan mudah memahaminya
dalam
belajar
bahasa
Indonesia
khususnya
dalam
pembelajaran menulis. Menulis adalah salah satu dari empat standar kompetensi yang dipelajari dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Empat standar kompetensi yang dipelajari dalam bahasa Indonesia adalah, mendengarkan, berbicara, membaca dan meulis. Menulis adalah kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain. Aktivitas menulis melibatkan unsur penulis sebagai penyampaian pesan, atau isi tulisan, saluran atau media tertulis, dan pembaca sebagai penerima pesan.5 Keterampilan menulis tidak secara otomatis dikuasai oleh siswa, melainkan harus melalui latihan dan praktik secara terus-menerus dan teratur. Dengan menulis siswa dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk 4
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. 15, h. 129. 5 Kusnadi dan Mahsusi, Mahir Berbahasa Indonesia, (Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h.14.
5
6
mencapai maksud dan tujuan, dalam keterampilan menulis siswa memerlukan tahapan-tahapan yang membutuhkan waktu yang relatif lama dilakukan oleh siswa dalam melatih siswa menulis secara formal dalam pembelajaran bahasa Indonesia Kemampuan menulis memang harus terus-menurus dibina, karena kegiatan menulis menyangkut upaya perekaman ilmu pengetahuan. Akan sulit sekali penyebaran ilmu pengetahuan tanpa adanya sarana tulis ini.6 Sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang komplek karena penulis dituntut dapat menyusun dan mengorganisasikan isi tulisannya. Menulis mengandung banyak manfaat bagi pengembangan mental, intelektual, dan sosial seseorang. Menulis dapat meningkatkan kecerdasan, mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas, menumbuhkan keberanian, serta merangsang kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi. Guru sebagai pusat pembelajaran sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran, di mana siswa hanya mendengarkan penjelasan guru, sehingga dengan metode ceramah guru secara mutlak menjadi satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Pembelajaran didominasi oleh guru dan siswa menjadi pendengar pasif tanpa mengembangkan kompetensi yang ada dalam dirinya. Hal tersebut dapat berdampak pada hasil belajar siswa karena keberhasilan suatu pembelajaran dilihat dari keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yaitu dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi, serta prestasi belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman, penguasaan materi, serta prestasi belajar siswa maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran siswa. Namun sebaliknya,
jika semakin rendah tingkat
pemahamannya, penguasaan materi, serta prestasi belajar siswa maka semakin rendah pula tingkat keberhasilan pembelajaran siswa. Metode ceramah semacam ini kurang memberikan arahan pada proses pencarian pemahaman, penemuan, dan penerapan.
6
M. Atar Semi, Menulis Efektif, (Padang: Angkasa Raya, 1990), h.3.
6
7
Berdasarkan hasil observasi di sekolah, hasil belajar bahasa Indonesia di MI Nurul Ilmi pada kelas IV, tidak sesuai dengan KKM sekolah tersebut. Selain itu dalam proses belajar bahasa Indonesia kurangnya minat siswa untuk menulis. Berbagai masalah yang muncul dalam proses pembelajaran harus dijadikan sebagai titik tolak dalam memperbaiki pembelajaran agar kualitas pendidikan secara umum dapat ditingkatkan. Pemilihan model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran dapat meningkatkan kualitas dalam proses pembelajaran. Penerapan model pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswa diharapkan dapat memberikan motivasi kepada siswa. Selain itu, peran guru sebagai pembimbing dan fasilitator harus berusaha menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif sehingga meningkatkan hasil belajar siswa. pembelajaran menulis, sering ditemukan beberapa permasalahan, di antaranya siswa kurang berminat dan kurangnya kreativ siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis, selain itu kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, banyak siswa yang kurang termotivasi dalam pembelajaran menulis. Untuk mengetahui persoalan tersebut perlu dicari solusi yang dapat mendukung proses pembelajaran Bahasa Indonesia terutama dalam pelajaran menulis agar menyenangkan dan tidak membosankan, sehingga peserta didik dapat semangat dalam belajar dan mudah memahaminya dalam belajar bahasa Indonesia khususnya dalam pembelajaran menulis. Penulis menemukan solusi untuk mengatasi yang kurang suka terhadap pelajaran menulis. Cara yang dipakai adalah pelaksanaan Jurnal Harian, di mana peserta didik disuruh menulis tentang pengalaman mereka, baik pengalaman menyenangkan atau yang tidak menyenangkan. Tulisan yang dibuat peserta didik tidak dibatasi, yang terpenting pesrta didik mengerjakan. Terkait dengan permasalahan di atas, penulis tarik untuk meneliti tentang “PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN JURNAL HARIAN SISWA KELAS IV”.
7
8
B. Identifikasi Masalah Masalah yang diidentifikasi sesuai dengan latar belakang yang dipaparkan sebelumnya adalah sebagai berikut: 1. Kurangnya minat siswa dalam pembelajaran menulis bahasa Indonesia 2. Kurangnya kreativitas siswa dalam pelajaran menulis cerita 3. Kurangnya keaktivan siswa dalam menulis 4. Kurangnya motivasi siswa dalam menulis cerita 5. Siswa kurang mampu dalam menggunakan dan memilih kata dalam menuangkan dalam suatu tulisan
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, maka diperlukan adanya pembatasan masalah agar penelitian ini dapat terarah dan tidak terlalu luas jangkauan yang akan dianalisis dan diteliti. Oleh karena itu, masalah yang akan dianalisis dan diteliti pada penelitian ini dibatasi pada, Penggunaan Jurnal Harian pada pembelajaran menulisBahasa Indonesia kelas IV MI Nurul Ilmi Bogor.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana peningkatan kemampuan menulis cerita melalui Jurnal harian pada siswa di MI Nurul Ilmi Bogor?
8
9
E. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui penggunaan jurnal harian di MI NURUL ILMI Kemang Bogor. 2. Untuk untuk mendeskripsikan peningkatan menulis cerita dengan menggunakan Jurnal Harian terhadap kemampuan menulis dalam pelajaran bahasa Indonesia kelas IV.
F. Manfaat Penelitian Ada beberapa manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini yaitu : 1. Bagi Peneliti a.
Untuk mendapat pengalaman dan pengetahuan baru tentang pelaksanaan jurnal harian.
b.
Sebagai bahan masukan semua pihak yang beraktivitas dalam dunia pendidikan, khususnya MI NURUL ILMI Bogor.
2. Bagi guru a.
Guru memiliki pengetahuan dan wawasan dengan penggunaan jurnal harian dalam meningkatkan meningkatkan kemampuan menulis siswa.
b.
Sebagai bahan pertimbangan guru bahasa Indonesia agar dapat menciptakan dan menunjang proses belajar mengajar
9
10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Landasan Teoretis 1. Pengertian Menulis Menulis adalah kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain. Aktivitas menulis melibatkan unsur penulis sebagai penyampaian pesan, atau isi tulisan, saluran atau media tertulis, dan pembaca sebagai penerima pesan.7 Menulis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat, dan sebagainya) dengan tulisan”.8 Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa menulis merupakan suatu proses perubahan bentuk pikiran (perasaan) menjadi wujud lambang (tulisan) sebagai suatu kegiatan komunikasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau media. Kemampuan menulis memang harus terus-menerus dibina, karena kegiatan menulis menyangkut upaya perekaman ilmu pengetahuan. Akan sulit sekali penyebaran ilmu pengetahuan tanpa adanya sarana tulis ini.9 Sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang komplek karena penulis dituntut dapat menyusun dan mengorganisasikan isi tulisannya. Menulis mengandung banyak manfaat mental, intelektual, dan
sosial
seseorang.
mengembangkan
daya
Menulis
dapat
meningkatkan
inisiatif,
menumbuhkan
kecerdasan,
keberanian,
serta
merangsang kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi. Fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena dapat
7
Kusnadi dan Mahsusi, Mahir Berbahasa Indonesia, (Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h.14. 8 Dep diknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h.1219. 9 M. Atar Semi, Menulis Efektif, (Padang: Angkasa Raya, 1990), h.3.
10
11
memudahkan bagi para pelajar berfikir secara kritis, terutama dalam memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi10. Memiliki kemampuan menulis tentu saja memungkinkan manusia mengkomunikasikan ide, penghayatan dan pengalaman kepada orang lain. Kemampuan menulis ini dimiliki karena dilakukannya penelitian dan bimbingan yang intensif yang harus dilatih dari Sekolah Dasar, karena menulis sangat penting dalam kehidupan, tidak hanya dalam kehidupan pendidikan melainkan kehidupan dalam bermasyarakat. Hal yang ada dalam aktivitas menulis yaitu adanya ide atau gagasan yang melandasi seseorang untuk menulis, adanya ide atau gagasan yang melandasi seseorang untuk menilis, adanya media berupa bahasa tulis, dan adanya tujuan menjadikan pembaca memahami pesan atau informasi yang disampaikan oleh penulis.
2. Tujuan Menulis Tujuan menulis adalah “respons atau jawaban yang diharapkan oleh pembaca”11 Menulis seperti juga kegiatan keterampilan berbahasa lainnya, yaitu keterampilan membaca, keterampilan menyimak atau mendengarkan dan keterampilan berbicara merupakan suatu proses perkembangan. Menulis memiliki beberapa tujuan, Hugo Hartig menjelaskan tujuan menulis sebagai berikut : a) Tujuan penugaan (assignment purpose). Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak memiliki tujuan sama sekali. Penulis menulis hanya karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri. b) Tujuan alturuistik (alturuistic punpouse). Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedudukan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai
10
Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 1984, h.21-22 11 Ibid h. 24
12
perasaan, dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembacanya lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu. c) Tujuan persuasif (persuasive purpose). Tulisan yang bertujuan meyakinkan kepada para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan. d) Tujuan informasional, tujuan penerangan ( informational purpose). Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan kepada para pembaca. e) Tujuan pernyataan diri
(self-expressive purpose).Tulisan
yang
bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca. f) Tujuan pernyataan kretif (creative purpous). Tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai artistik, nilai-nilai kesenian. g) Tujuan tujuan pemecahan masalah (problem-solving purpose). Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, menjelahi serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh para pembaca.12 Selain itu adapun tujuan menulis adalah sebagai berikut: a.
Menginformasikan segala sesuatu, baik itu fakta, data maupun peristiwa termasuk pendapat dan pandangan terhadap fakta, data dan peristiwa agar nantinya pembaca memperoleh penetahuan dan pemahaman baru.
b.
Membujuk melalui tulisan seorang penulis mengharapkan pula pembaca
dapat
menentukan
sikap,
apakah
menyetujui
atau
mendukung yang dikemukakan. Penulis harus mampu membujuk dan meyakinkan pembaca dengan menggunakan gaya bahasa yang persuasif. c.
Mendidik adalah salah satu tujuan dari komunikasi melalui tulisan. Melalui membaca hasil tulisan wawasan pengetahuan seseorang akan
12
Ibid
13
terus bertambah, kecerdasan terus diasah, yang pada akhirnya akan menentukan prilaku seseorang. d.
Menghibur fungsi dan tujuan menghibur dalam komunikasi, bukan monopoli media masa, radio, televisi, namun media cetak dapat pula berperan dalam menghibur khalayak pembacanya.13
3. Manfaat Menulis Kemampuan menulis memberikan beberapa keutungan bagi penulis diantaranya : a. Dengan menulis kita dapat lebih mengenali kemampuan dan potensi diri kita dan untuk mengetahui sampai di mana pengetahuan tentang suatu topik. Untuk mengembangkan topik itu kita terpaksa berpikir, menggali pengetahuan dan pengalaman yang kadang tersimpan di alam bawah sadar. b. Melalui kegiatan menulis kita kita dapat mengembangkan berbagai gagasan. Kita terpaksa bernalar menghubung-hubungkan serta membandingkan fakta-fakta yang mungkin tidak pernah kita lakukan jika tidak menulis. c. Kegiatan menulis memaksa kita lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang kita tulis. Dengan demikian kegiatan menulis memperluas wawasan baik secara teoritis maupun mengenai fakta-fakta yang bersangkutan. d. Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistemati serta mengungkapkan secara tersurat. Dengan demikian, kita dapat menjelaskan permasalahanyang semula masih sama bagi diri kita sendiri. e. Melalui tulisan kita akan dapat meninjau serta menilai gagasan kita sendiri lebih objektif.
13
Anonim. “Manfaat Menulis”, www.purwo.com. diunduh 12/10/2011
14
f. Dengan menulis diatas kertas kita akan lebih mudah memecahkan permasalahan, yaitu dengan menganalisisnya secara tersurat dalam konteks yang lebih kongkret. g. Tugas menulis mengenai suatu topik mendorong kita belajar secara aktif. Kita harus menjadi penemu sekaligus pemecah masalah., bukan sekedar menjadi penyadap informasi dari orang lain. h. Kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan kita berpikir serta berbahasa secara tertib”.14 Selain itu manfaat menulis adalah manfaat bagi penulis itu sendiri yang diantaranya adalah : a. Dengan menulis, penulis dapat mengetahui kemampuan dan potensi dirinya. b. Penulis dapat mengembangkan berbagai gagasan c. Penulis
dapat
lebih
banyak
menyerap,
mencari,
serta
menginformasikan sehubungan dengan topik yang ditulis. d. Penulis dapat terlatih dalam mengorganisasikan secara sistematis serta mengekspresikan secara tersurat. e. Penulis mudah memecahkan masalah. f. Penulis terdorong untuk terus belajar secara aktif, dan g. Penulis menjadi terbiasa berpikir serta berbahasa secara tertib dan teratur.15
4. Langkah-langkah Menulis Kegitan
keterampilan
menulis
memiliki
beberapa
langkah,
diantaranya : a. Persiapan (preparation) : 1) Buat karangan tulisan (out line) 2) Temukan idiom yeng menarik (eye catching) 3) Temukan kata kunci (eye word) 14
Budi Nuryanta Y, Kasuriyanta, dan Imam Koemen, Pengajaran Keterampilan Bahasa, (Jakarta : Universitas Terbuka, 2008), Cet. II, h. 12.2-12.3 15 http://weruh-weruh.blogspot.com/2011/04/manfaat-menulis.html
15
b. Menulis (writing) 1) Inagtkan diri agar tetap logis 2) Baca kembali setelah menyelesaikan suatu paragraph 3) Percaya akan apa yang telah ditulis c. Editing 1) Perhatikan kesehatan kata, tanda baca, dan tanda hubung 2) Perhatikan hubungan antar paragraph 3) Baca esai secara keseluuhan.16 D’Arey mengidentifikasikan “sejumlah cara yang dapat dilakukan dalam program pengajaran menulis yang mengajak siswa untuk melakukan beberapa hal dalam proses menulis. Langkah-langkah yang harus ditempuh siswa berkaitan dengan proses menulis itu adalah : (1) menyimpan memori dari dunia pengalamannya, (2) mengumpulkan kembali ingatan atau pengalamannya, (3) mengkreasikan kembali memori dan penglaman pertama, (4) menyusun kembali ide-ide dengan menghadirkan persepsi dari penglaman keduanya, dan (5) menampilkan kembali hal-hal yang telah diketahui sekarang yang sebelumnya diketahui dalam berbagai cara.17
5. Menulis Cerita Karangan 1. Hakikat Menulis Cerita Karangan Mengarang
adalah
segenap
rangkaian
kegiatan
seseorang
mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami (Gie, 2002:3). Mengungkapkan gagasan melalui bahasa tulis meliputi 4 unsur yaitu:
16
Alek, Achmad H.P, Bahasa Indonesia, (Jakarta : Kencana Prenada, 2010) cet.I Novi Rusmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi, (Bandung : UPI Press, 2007), Cet. I, h. 115 17
16
1. Gagasan Ini dapat berupa pendapat, pengalaman atau pengetahuan yang ada dalam pikiran seseorang. 2. Tuturan Ini ialah bentuk pengungkapan gagasan sehingga dapat dipahami pembaca dalam kepustakaan tehnik mengarang telah lazim dibedakan empat bentuk berikut: a. Penceritaan Bentuk
pengungkapan
yang
menyampaikan
sesuatu
peristiwa/ pengalaman dalam kerangka urutan waktu kepada pembaca. b. Pelukisan Bentuk pengungkapan yang menggambarkan berbagai serapan pengarang dengan segenap inderanya yang bermaksud menimbulkan citra yang sama dalam diri pembaca. c. Pemaparan Bentuk pengungkapan yang menyajikan fakta-fakta secara teratur, logis, dan terpadu, yang terutama bermaksud memberi penjelasan kepada pembaca mengenali suatu ide, persoalan, proses atau peralatan. d. Perbincangan Bentuk
pengungkapan
dengan
maksud
meyakinkan
pembaca agar mengubah pikiran, pendapat atau sikapnya sesuai dengan yang diharapkan oleh pengarang.
3. Tatanan Yaitu
pengaturan
dan
penyusunan
mengindahkan berbagai asas aturan, dan tehnik.
gagasan
dengan
17
4. Wahana Yaitu sarana pengantar gagasan berupa bahasa tulis yang terutama menyangkut kosa-kata, gramatika, dan retorika. Bahasa tulis merupakan kendaraan angkut untuk menyampaikan gagasan seseorang kepada pembaca.
Mengarang merupakan segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan buah pikirannya melalui bahasa tulis untuk dibaca dan di mengerti oleh orang lain. Buah pikiran itu dapat berupa pengalaman, pendapat, pengetahuan, keinginan perasaan sampai gejolak kalbu seseorang. Buah pikiran ini diungkapkan dan disampaikan kepada pihak lain dengan wahana berupa bahasa tulis, yakni bahasa yang tidak menggunakan peralatan bunyi dan pendengaran melainkan berwujud sebagai tanda dan lambang yang harus dibaca. . Wujud karangan dapat berupa pengalaman, pendapat, pengetahuan, keinginan perasaan sampai gejolak kalbu seseorang. Buah pikiran ini diungkapkan dan disampaikan kepada pihak lain dengan wahana berupa bahasa tulis, yakni bahasa yang tidak menggunakan peralatan bunyi dan pendengaran melainkan berwujud sebagai tanda dan lambang yang harus dibaca.18
Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Mata pelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis. b. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara. 18
http://materiinside.blogspot.com/2014/09/pengertian-menulis-karangan-mengarang.html
18
c. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakan dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan. d. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial. e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperluas budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.menghargai dan mengembangkan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.19
Menulis adalah salah satu dari empat standar kompetensi yang dipelajari dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Empat standar kompetensi
yang
dipelajari
dalam
bahasa
Indonesia
adalah,
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.
B. Jurnal Harian 1. Pengertian Jurnal Kamus Lengkap Bahasa Indonesia menjelaskan
jurnal adalah
“buku catatan harian, surat kabar yang terbit setiap hari”.20 Sedangkan dalam Kamus Bahasa Inggris, Jurnal mempunyai arti sebagi “majalah, sutat kabar dan diary (buku catatan harian)”.21 Selanjutnya Didik Komaidi mengatakan jurnal adalah “ suatu terbitan yang memuat materi bertema khusus dan ditulis seorang pakar dibidangnya”.22 Jurnal harian adalah salah satu cara untuk menemukan nada yang paling wajar dan jujur dari tulisan seseorang adalah dengan jalan membaca catatan atau buku hariannya. 19
Dep Diknas, Paduan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP),Jakarta: Darma Bakti, 2006, h.22 20 Daryanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,(Surabaya: Apollo,1997),h.310 21 John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Grafindo,1996), h. 337 22 Didik Komaidi, Menulis Kreatif, (Yogyakarta: Sabda Media, 2011), h.139
19
Menulis suatu jurnal yang baik haruslah dapat menggabungkan segala kemungkinan dari ketiga sarana berfikir ini bagi perekaman atau pencatatn penglaman : a. Suatu catatan jurnal dapat menciptakan suatu pemerian secara jelas seperti keadaan yang sebenarnya, seprti halnya sebuah gambaran dalam bidang fotograf. b. Suatu catatan jurnal dapat menangkap serta merekam esensi, hakikat, intisari sesuatu saat seefektif mungkin, seperti halnya suatu alat perekam suara. c. Suatu catatan jurnal mempunyai suatu kemampuan untuk memberi tanda mata atau oleh-oleh yang dapat menggerakkan serta menghidupkan kenangan masa silam.23
2. Ciri-ciri Jurnal Beberapa ciri yang dimiliki oleh tulisan jurnal adalah sebagai berikut : a. Jurnal bernada akrab. b. Jurnal bersifat pribadi. Walaupun bersifat pribadi, jurnal diperuntukkan juga dibaca oleh orang lain. c. Jurnal sanggup menangkap kesan fotografis dalam kata-kata dan pada saat itu juga menatanya dengan informasi yang tidak dapat diberikan oleh sebuah gambar. d. Jurnal sanggup mengira-ngira lukisan gambar seseorang bukan hanya dari segi pernyataan metafisis, tetapi terlebih-lebih dari segi sosial. e. Jurnal sanggup menangkap kesan dari suatu tempat dan secara berangsur-angsur membangkitkan sentuhan falsafah pribadi.
23
Henry Guntur Trigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung : Angkasa, 2008), h. 39.
20
f. Jurnal mampu menghidupkan atau menciptakan kembali situasi masa lalu. g. Jurnal mempunyai keterperinciannya membubuhi kehidupan dan keotentikan kepada pengalaman. h. Butir catatan dalam jurnal mempunyai kualitas “instant replay” atau “pengulangan permainan pada saat itu juga”, bukan sebagai analisis berita yang belakangan. i. Bahasa jurnal bersifat wajar, jelas, dan lincah; ketiga inilah yang turut membuat tulisan sanggup mempesona para pembaca.24 Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa manfaat menulis adalah dapat meningkatkan kemampuan berfikir, menambah wawasan, menjernihkan pikiran, menyehatkan badan, mengurangi rasa stres, membantu memecahkan masalah, sebagai media dakwah, dapat menunjang karir dan dapat menambah penghasilan. Jurnal harian atau catatan harian adalah sebuah catatan yang ditulis oleh seseorang tentang segala masalah atau tetek bengek persoalan sehari-hari.25 Kegiatan jurnal berkaitan dengan pencatatan dan pelaporan tentang suatu kejadian atau peristiwa yang dialami. Orang yang tugasnya menulis berita disebut jurnalis atau wartawan. Sedangkan kegiatan dalam pencatatan berita dikenal dengan istilah jurnalistik.
24 25
Ibid, hlm. 40 Didik Komaidi, Menulis Kreatif, (Yogyakarta: Sabda Media, 2011), h.206
21
3. Jurnalistik Menurut Onong Uchjana Effendi dalam bukunya Komunikasi Teori dan Praktek mndefinisikan jurnalistik adalah “suatu pengelolaan laporan harian yang menarik minat khalayak mulai dari peliputan sampai penyebarannya kepada masyarakat.26
C. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian yang peneliti lakukan mengambil judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia Melalui Jurnal Harian Siswa Kelas IV, memperhatikan penelitian sebelumnya. Penelitian yang pertama dilakukan oleh Maimunah dalam skripsinya yang berjudul “Hubungan Jurnal Harian (Daily writing) Terhadap peningkatan menulis Bahasa Indonesia (studi kasus di Sekolah Dasar Islam Kelas 2)”. Universitas IBN Khaldun Bogor PGMI.27 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Maimunah di SDIT Kreativa kelas 2, menggunakan jurnal harian dalam menulis cerita dapat membantu siswa dalam menuangkan ide dan gagasannya. Persamaan dan perbedaannya adalah, persamaannya adalah sama-sama menggunakan media Jurnal harian untuk siswa. Sedangkan pebedaannya adalah, dalam menggunakan metode penelitian. Penelitan yang kedua mengenai Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Karangan Melalui Penggunaan Media Gambar Seri. Penelitian ini dilakukan oleh Sri Wahyuni di SDN 01 Jakarta Timur pada kelas VI. Hasil penelitian yang dilakukan Sri Wahyuni di Jakarta Timur (2010/2011), media 26
Onong Uchjana Efendi, Komunikasi teori dan Praktek, (Bandung : Rosdakara, 2006) ,
h.151 27
Maimunah, “Hubungan Jurnal Harian (Daily writing) Terhadap peningkatan menulis Bahasa Indonesia (Studi Kasus di Sekolah dasar Islam Kelas 2), Skripsi pada Universitas IBN Kholdun, Bogor, 2011, h. i.
22
gambar seri dalam proses pembelajaran dalam menulis narasi menjadi efektif karena pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana yang terdiri atas evaluasi proses dan evaluasi hasil tes. Evaluasi hasil tes dilaksanakan, yaitu menilai hasil cerita (karangan) siswa. Dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa nilai rata-rata hasil menuli karangan siswa pada siklus I hanya 52,50 (kurang), dan pada siklus II menunjukan nilai rata-rata mencapai 80,10 (katagori baik). Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran keterampilan menulis narasi dengan menggunakan media gambar menunjukan hasil yang meningkat.
11
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di MI Nurul Ilmi Kp. Babakan Rt.02/04 Ds. Pondok Udik Kec. Kemang – Bogor. Waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
ini adalah 3 bulan, yaitu antara oktober sampai desember 2014 Penelitian dilaksanakan di kelas IV semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015. Adapun penelitian dimulai dari tanggal 7 sampai tanggal 17 November 2014.
B. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum diartikan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan tertentu.28 Dalam penelitian ini yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau sering disebut (classroom action research) (CAR) yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas yang bercirikan sebuah kegiatan partisipasif dan kolaboratif yang di laksanakan oleh para praktisi pendidikan untuk meningkatkan praktik pelaksanaan kegiatan yang di lakukan dalam sebuah pembelajaran yang bertujuan untuk memecahkan masalah. Dengan penelitian tindakan kelas, guru dapat meneliti sendiri praktik pembelajaran yang ia lakukan di kelas, di mana guru sebagai peneliti yang merancang tindakan, mengobservasi dan merefleksi pembelajaran yang dilakukan.29 Menurut Nazier ciri utama dari penelitian diadakan tujuannya untuk memperoleh penemuan yang signifikan secara operasional sehingga dapat digunakan ketika kebijakan dilaksanakan.30
28
Ruswandi Hermawan, Mujiono, dan Ayi Suherman. Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar , (Bandung: UPI PRESS, 2007), Cet. 1, h.4. 29 Ibid., h. 79. 30 Ihat Hatimah, Rudi Susilana, Nur Aedi. Penelitian Pendidikan, (Bandung: UPI PRESS, 2007), Cet ke-1, h.114.
23
24
Menurut suhadi PTK adalah “suatau penelitian ilmiah yang dilanjutkan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan keterampilan baru yang diaplikasikan langsung dalam situasi kelas.31 Sedangkan Wallace mengatakan bahwa “Penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mengumpulakan data atau informasi secara sistematik tentang praktek keseharian dan menganalisisnya untuk dapat membuat keputusan-keputusan tentang prakek yang seharusnya dilakaukan di masa mendatang”.32 Penelitian ini dilakukan secar kolaborasi dengan guru bidang studi bahasa Indonesia secara bergantian. “Kerjasama (kolaborasi) antara guru dengan peneliti menjadi hal yang penting melalui kerjasama, mereka secar bersama menggali dan mengkaji permasalahan nyata yang di hadapi guru dan siswa di sekolah.33 Desain penelitian tindakan kelas yang di gunakan dalam penelitian ini adalah model Stephen Kemmis & Mc. Taggart yang terdiri dari 3 tahap yaitu: merencanakan, melakukan tindakan, dan mengamati dan merefleksikannya. Model desain dalam penelitian tindakan kelas ini adalah model yang dikenal dengan proses siklus putaran spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi dan perencanaan kembali yang merupakan dasar untuk ancang-ancang pemecahan masalah. Model
tindakan
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemis dan Mc.Taggar, yang terdiri dari 4 (empat) tahapan yaitu : 1.
Perencanaan (planinning)
2.
Tindakan (Acting)
3.
Pengamatan (Observation)
31
Achmad Hufaz, Penelitian Tindakan Kelas, (Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009), Cet. I, h. 5 32 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, (Jkarta: PT Rajawali, 2011), Cet. IV, h.44. 33 Suharsini, Ari Kunto, dan Suharjono Supardi, Penelitian Tindakan keleas, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2010), Cet. IX, h.63
25
Refleksi (reflection)34
4.
C. Subjek Penelitian Subjek pelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa MI Nurul Ilmi Kp.Babakan Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor. Penelitian di laksanakan di kelas IV semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014, yang berjumlah 34 orang dengan sebaran laki-laki 15 orang dan perempuan 19 orang. Guru kelas terlibat dalam penelitian ini sebagai observer (pengamat) jalannya penelitian. Selain itu juga observer mengamati, menilai, dan memberi arahan kepada peneliti dalam menyampaikan materi pelajaran.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian 1. Peran Peneliti Peran peneliti adalah sebagai pelaksana utama perancang kegiatan, melakukan pengamatan, mengumpulkan data serta melaporkan hasil penelitian pembelajaran menulis dengan menggunakan jurnal harian.
2. Posisi Peneliti Posisi peneliti dalam penelitian tindakan ini adalah pelaksana utama. Peneliti melakukan langsung apa yang akan di tingkatkan dalam belajar mengajar (sebagai pengajar), dan berusaha mengumpulkan data sebanyak mungkin untuk sesui fokus deengan penelitian. Dalam proses penelitian, peneliti berusaha mempelajari perilaku subyek dan interaksi terhadap lingkungan, sehingga data yang diperoleh akurat. Berdasarkan atau yang akurat akan menghasilkan penelitian yang baik. 34
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas Edisi kedua, (Jakarta: Indeks, 2012), cet. 5. H. 20
26
E. Tahapan Perencanaan Tindakan Prosedur penelitian ini berlangsung dalam satu siklus. Siklus I terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tahap penelitian dimulai dari tahap penelitian yang akan dilanjukan dengan siklus II. Kegiatan penelitian : 1. Observasi Ke MI Nurul Ilmi 2. Mengurus surat izin penelitian 3. Membuat instrumen penelitian 4. Membuat media pembelajaran 5. Menghubungi kepala sekolah 6. Observasi proses pembelajaran di kelas
Siklus I a. Perencanaan tindakan siklus I Tahap perencanaan tindakan siklus I meliputi : 1. Membuat
Rencana
Pembelajaran
Bahasa
Indonesia
dengan
penggunaan Jurnal Harian 2. Membuat/menyediakan Media (Jurnal Harian) untuk siswa 3. Membuat Lembar Observasi 4. Membuat Lembar Catatan Lapangan 5. Menetapkan indikator keberhasilan siklus 6. Menyiapkan alat dokumentasi b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I Tahap tindakan siklus I meliputi : 1. Pelaksanaan rencanaan pembelajaran yang telah disusun. 2. Melaksanakan proses belajar mengajar dengan menggunakan Jurnal yang dibagikan kepada siswa satu persatu. 3. Menjelaskan pengertian karanagan kepada siswa. 4. Memberi contoh membuat karangan dengan menggunakan jurnal yang telah dibagikan kepada siswa.
27
5. Siswa menulis karangan menggunakan jurnal yang telah dibuat oleh guru. 6. Siswa memeriksa kembali hasil karyanya dan mengumpulkannya.
c. Tahap Observasi Siklus I Pada saat pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati segala yang dilakukan oleh siswa didalam kelas yang berkaitan dengan menulis. Dan observer mengamati, mencatat dan mendokumentasikan proses yang terjadi selama pembelajaran pada siklus I mengenai aktivitas siswa yang berhubungan yang berhubungan denagan minat atau keterampilan siswa yaitu mengamati perhatian, keaktifan, dan keterampilan siswa dalam menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan Jurnal Harian siswa. d. Refleksi siklus Pada tahap refleksi, peneliti mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dengan refleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan,
maka
peneliti
akan
mengetahui
kekurangan
serta
kelemahan yang ada dalam pembelajaran menulis karangan menggunakan jurnal. Hasil refleksi ini dapat digunakan untuk menentukan langkahlangkah untuk tindakan F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan Hasil penelitian yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti, yaitu meningkatkan kemampuan pembelajaran menulis karangan melalui Jurnal harian siswa. Adapun hasil yang ingin dicapai yaitu : 1.
Dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan menggunakan Jurnal Harian siswa.
2.
Hasil belajar menulis karangan sebagian siswa lebih besar dari standar KKM (65).
28
G. Data dan Sumber Data 1. Data Data yang dikumpulkan pada penelitian data kualitatif adalah beberapa kata-kata atau tindakan. kata-kata atau tindakan yang muncul pada
dilaksanakan
proses
pembelajaran
menulis
cerita
dengan
menggunakan Jurnal Harian siswa dengan cara mengamati, wawancara, dan sumber data.lam penelitian adalah siswa 2. Sumber Data Sumber data utama dalm penelitian ini adalah siswa yang menjadi objek penelitian, karena penulis menggunakan jurnal harian. H. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadisistematis dan dipermudah olehnya.35 Instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi: 1. Tes (Pre test dan Post test) Tes tertulis ini berupa Pre test dan Post test Pre test Sebelum memulai pembelajaran peneliti memberikan pertanyaan dan mencoba membelrikan jurnal harian dan menyuruh siswa mengerjakannya untuk memotivasi siswa dan melihat sejauh mana siswa suka dalam pemebelajaran menulis ini.
Post Test Penilaian ini dilakukan sebagai proses menentukan dan mengukur tingkat ketercapaian kompetensi sekaligus untuk mengukur efektifitas proses pembelajaran, dan sebagai bukti atas kemampuan siswa.
35
Triano, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011). Cet. 1, h. 54
29
2. Angket Peneliti menyebarkan angket mengenai penggunaan Jurnal Harian dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk peningkatan kemampuan menulis bahasa Indonesia kelas IV MI Nurul Ilmi setiap siklus. Angket yang di gunakan adalah angket terstruktur atau tertutup dengan menggunakan sekala likert dengan 4 alternatif pilihan jawaban, yaitu : a. Sangat setuju (SS) b. Setuju (S) c. Tidak setuju (SJ) d. Sangat tidak setuju (STJ)
3. Lembar Observasi Pedoman observasi berupa aspek-aspek minat dan kemampuan menulis bahasa indonesia dengan penggunaan Jurnal Harian dengan indikator partisipasi, perhatian, keingintahuan dan motivasi. Lembar observasi siswa di gunakan untuk mengevaluasi kegiatan atau aktivitas siswa untuk mengetahui minat dan kemmpuan belajar bahasa Indonesia dengan penggunaan Jurnal Harian selama tindakan pada siklus I dan siklus II.
4. Pedoman Wawancara Wawancara dilakukan untuk mengetahui tanggapan dan kesan siswa terhadap kegiatan tindakan pada siklus I dan siklus II dengan menggunakan pedoman wawancara. Wawancara juga digunakan untuk mengetahui secara langsung kondisi siswa serta untuk mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan masalah-msalah yang dihadapi di kelas pada siklus I dan siklus II.
30
5. Dokumentasi Dokumentasi yang dimaksud berupa foto. Foto itu di gunakan untuk mendokumentasikan kegiatan yang berlangsung pada siklus I dan siklus II selam proses pembelajaran.
Tabel 1 KRITERIA PENILAIAN MRNULIS CERITA (KARANGAN)
Aspek
Kriteria
Skor
Jika judul sesuai dengan
20
apa yang diperintahkan 1. Kesesuaian Judul (5-20)
oleh guru. Jika judul tidak sesuai 5 Jika terdapat isi runtun,
15 – 20
utuh dan koheren Jika terdapat isi utuh, 2. Pengorganisasian isi (runtun, utuh, dan koheren)
runtun,
tetapi
tidak
10 – 15
koheren Jika terdapat
isi
tidak
utuh, runtun dan koheren 5 – 10 Jika kata dan kalimatnya
15 – 20
sesuai Jika kata sesuai tetapi 3. Struktur
kalimatnya tidak sesuai Jika
kata
tidak
dengan kalimatnya
10 – 15
seuai 5 – 10
31
Jika terdapat pilihan kata
10 – 20
yang sesuai dengan bahasa 4. Pilihan kata (Diksi) (5 – 20)
baku Jika terdapat pilihan kata yang tidak sesuai dengan
5 – 20
bahasa yang baku Jika terdapat penggunaan
15 – 20
tanda baca dan huruf besar Jika terdapat tanda baca tetapi
5. Penerapan ejaan (5 – 20)
tidak
ada
penggunaan huruf besar
10 – 15
Jika tidak terdapat tenda baca dan huruf besar 5 – 10 JUMLAH
I.
100
Teknik Pengumpulan Data Teknik dalam pengumpulan data adalah dengan mengamati setiap aktivitas yang termasuk dalam indikator menulis karangan. Pengumpulan data dilakukan oleh guru sebagai peneliti selama pembelajaran, catatan lapangan, dan hasil menulis karangan siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui tes, observasi angket dan foto dokumentasi.
J.
Validitas dan Reliabilitas Data 1. Validitas Ibnu Hadjar dalam bukunya membagi validitas menjadi dua, yaitu “Validitas internal mengacu pada seberapa jauh apa yang diamati, diukur, dan dianalisa sesuai deengan kenyataan, dan validitas eksternal mengan kenyataan, dan validitas eksternal mengacu pada kemampuan generalisasi
32
hasil atau mengacu pada seberapa jauh hasil serta kesimpulan dapat diterapkan untuk memahami populasi serta kesimpulan dapat diterapkan untuk memahami populasi serta setting lebih luas.36
2. Reliabilitas “Sesuatu instrumen memiliki tingat reliabilitas yang memadai, bila instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama”.37 Reliabilitas dilakukan dengan cara menyajikan hasil data asli, misalnya transkip wawancara dan catatan lapangan. Selain itu dalam lampiran dicantumkan hasil menulis karangan oleh peserta didik dan dokumentasi berupa foto kegiatan.
K. Analisis Data Proses analisis data yang dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan berlangsung dan analisis data sudah terkumpul. Data-data yang terkumpul yaitu hasil angket, hasil wawancara, hasil tes, dan hasil observasi. Setelah data-data yang dikumpulkan telah diperoleh, maka dilakukkan proses pengolahan data. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes awal dan tes akhir. Tes awal dan akhir dilakukan sebelum dan setelah siswa diberi tindakan yang berupa pemmbelajaran menulis karangan. Data ini berupa skor keterampilan menulis karangan. Data yang diperoleh dari instrument penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Data diperoleh berupa kalimat-kalimat yang diubah menjadi kalimat-kalimat yang bermakna dan ilmiah. 1. Mereduksi data atau menulis kembali data yang ada dengan menambah atau mengurangi catatan yang ada tanpa mengubah maksud dan inti
36
Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 1999), h. 106 37 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h.229.
33
catatan yang diperoleh. Data tersebut disingkat dan disusun secara sistematis. 2. Menyimpulkan, verivikasi dan refleksi. Data yang sudah direduksi selanjutnya di verifikasi atau dilakukan pengujian terhadap temuan penelitian sehingga di peroleh kesimpulan akhir. Hasil kesimpulan akhir di lakukan refleksi untuk menyusun rencana tindakan selanjutnya. a. Data Kuantitatif Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif berupa persentase, dan penyajian dengan menggunakan tabel. b. Data Kualitatif Data yang diperoleh berupa informasi yang memberikan gambaran tentang minat atau kemampuan menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan Jurnal Harian. 1) Angket Pada angket minat atau kemampuan, interpretasi terhadap sekor individual dengan skala rating yang dijumlahkan adalah dengan membandingkan skor responden dengan skor kelompok. Pada penelitin ini, responden akan di kelompokkan menjadi 3 (tiga) katagori yaitu katagori tinggi, sedang, dan rendah. Pengkatagorisasiannya digunakan rumus38 berikut :
2) Observasi Data hasil observasi disajikan dalam betuk tabel dan dianalisis dengan menggunakan nilai persentase. Rumus persentase yang digunakan adalah :
Keterangan : 38
2012), 149
Saifudin Azwar, Penyusunan Skala Pisikologi Edisi 2, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
34
P
: Angka Persentase
F
: Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N
: Number of case (jumlah frekuensi)39
3) Wawancara Dari hasil wawancara dideskripsikan dalam kalimat kemudian disusun dan dibentuk rangkuman hasil wawancara.
39
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997), cet. 8 h. 40.
24
BAB IV PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Sekolah 1. Keadaan Guru dan Siswa Siswi MI Nurul Ilmi a. Guru dan Karyawan Madrasah ibtidaiyah ini berdiri sejak tahun 1991 dengan alamat Kp. Babakan Rt.02/04 Ds. Pondok Udik Kec. Kemang – Bogor. MI saat ini di kepalai oleh Iyah Satiyah. S.Pd.I Jumlah tenaga pengajar berikut kepala sekolah, staf tata usaha, dan tenaga keraja lainnya yang ada di MI Nurul Ilmi berjumlah 13 orang. Rinciannya adalah 9 tenaga pengajar termasuk kepala sekolah, 2 orang Pembina pramuka, 1 orang pengurus sekolah dan satu orang keamanan. Tabel 1 Keadaan Tenaga Pengajar MI Nurul ILmi No
Nama
Jabatan
1
Iyah Satiyah.s.Pd.I
Kepala Madrasah
2
Abd. Khotib.S.Pd.I
Guru Kelas 6
3
Abd Rozak.S.Ag
Guru MP
4
Nurlaelah
Guru MP
5
Saifuddin.S.Pd.I
Guru Kelas 2/Bendahara
6
Nurhasanah.S.Ag
Guru Kelas 3
7
Fatimah.S.Pd.I
Guru Kelas 1
8
Cecep Satiri S.Pd
Guru Kelas 5
9
Wahyudi.S.Pd.I
Guru Kelas 4
10
Junaedi
Satpam
11
Atiah
Petugas Kebersihan
12
Basri
Bina Latih Pramuka
35
Keterangan
36
13
Lisna Ganda Wati
Bina Latih Pramuka
2. Siswa Jumlah siswa MI Nurul Ilmi adalah sebanyak 182 siswa. Yang terdiri dari siswa kelas I sebanyak 37 siswa, kelas II sebanyak 29 siswa, kelas III sebanyak 32 siswa, kelas IV sebanyak 34 siswa, kelas V sebanyak 21 siswa, dan kelas IV sebanyak 29 siswa.
Tabel 2 Keadaan siswa MI Nurul Ilmi
2. V i
Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
I
16
21
37
II
16
13
29
III
17
15
32
IV
16
18
34
V
10
11
21
VI
14
15
29
Total
89
93
182
s i, Misi dan Tujuan MI Nurul Ilmi 1. Visi 1.
Menciptakan insan yang berkualitas berdasarkan iman dan takwa kepada Allah Swt.
2.
Membekali lulusan ilmu pengetahuan sebagai bekal hidup di masyarakat dan lingkungan.
37
2. Misi 1. Mencerdaskan kehidupan bangsa 2. Menumbuhkan pendidikan yang berorientas islam 3. Megembangkan gagasan baru yang inovatif dalam memperkaya muatan kurikulum. 3.
Tujuan Umum 1. Membantu pemerintah dalam mensukseskan program wajib belajar 9 tahun. 2. Melahirkan siswa yang mencintai bangsa dan negaranya. 3. Mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
B. Hasil Penelitian 1. Pratindakan a. Hasil Observasi Pratindakan Pada saat observasi pratindakan, peneliti melakukan wawancara dengan guru Bahasa Indonesia kelas IV MI Nurul Ilmi, yaitu Wahyudi, S.Pd.I. Pada kesempatan wawancara dengan guru, peneliti menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan siswa dan pembelajaran menulis di kelas IV. Guru memberikan gambaran secara garis besar mengenai pembelajaran menulis di kelas IV. Peneliti mengajukan pertanyaan yaitu (1) Apakah siswa di sekolah ini suka menulis; (2) Bagaimana guru cara guru menyampaikan materi menulis karangan kepada siswa; (3) apakah siswa antusias dalam mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung; (4) Apa saja kendala yang dialami oleh guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada materi menulis cerita (atau karangan). Guru mengatakan bahwa hanya beberapa siswa saja yang menyukai pelajaran menulis, karena yang lain menganggap pelajaran menulis membosankan. Beliau biasanya menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan metode ceramah terus menerus. Selama pembelajaran menulis ada
38
kegiatan siswa yang bermacam-macam ada beberapa yang memperhatikan penjelasan guru, sedangkan kebanyakan siswa yang bercanda dan mengobrol dengan teman sebangkunya saat guru menjelaskan tentang materi mengarang. Siswa yang bertanya dan menjawab pertanyaan guru hanya beberapa saja. Banyak sekali yang menjadi kendala dalam pembelajaran menulis karangan, misalnya keterbatasan media sehingga aga sulit menjelaskan materi kepada siswa agar lebih mudah memahami. Pada penelitian ini, jumlah murid kelas IV MI Nurul Ilmi sebanyak 34 siswa. Dari 34 siswa tersebut meiliki karakteristik yang berbeda-beda, ada siswa yang aktif, ada siswa yang pendiam. Jika dilihat dari kemampuan yang berbeda-beda yaitu, ada yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, bahkan rendah. Sedangkan dari latar belakang ekonomi tergolong dalam kelompok standar, yaitu menengah kebawah. Oleh sebab itu hasil tes kognitif individu pun tidak sama.
b. Hasil Penelitian Pratindakan Sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui kedmampuan menulis siswa dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil observasi ini peneliti mendapatkan data bahwa kemampuan menulis siswa kelas IV masih rendah. Hal ini terlihat dari aktivitas belajar bahasa Indonesia, masih banyak siswa yang tidak memperhtikan guru, siswa sibuk mengobrol dengan teman sebangkunya, berjalan-jalan di dalam kelas, ada siswa yang pasif, dan juga masih banyak siswa yang malas menulis. Selain
melakukan
observasi,
peneliti
juga
melakukan
wawancara kepada guru kelas mengenai pembelajaran bahasa Indonesia. Wawancara juga dilakukan kepada guru kelas bahwa kemampuan dan minat siswa menulis dalam pelajaran bahasa
39
Indonesia masih rendah, perhatian kepada guru kelas bahwa kemampuan dan minat siswa menulis dalam pelajaran bahasa Indonesia masih rendah, perhatian siswa dalam proses pembelajaran masih kurang, hanya ada sebagian siswa yang memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang diajarkan bahkan untuk menulis tugas yang diberikan oleh guru masih malas dan ada beberapa siswa yang pasif daan sibuk mengobrol di dalam kelas. Partisipasi dan keingintahuan
siswa
dalam
mengikuti
pembelajaran
bahasa
Indonesia juga masih rendah. Pada tahap pratindakan ini dilaksanakan pretest. Pretest dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan permasalahan yang dihadapi siswa dalam menulis cerita (karangan) sebelum diberikan tindakan kemapuan awal siswa dapat diketahui dari hasil penilaian hasil menulis cerita (karangan) melalui jurnal harian siswa yang ditulis pada pretest. Dari hasil kegiatan pratindakan ternyata sebagian besar nilai siswa belum memenuhi KKM (65) penilaian hasil belajar menulis melalui jurnal harian siswa.
40
Tabel 3 KRITERIA PENILAIAN MRNULIS CERITA (KARANGAN) Aspek
Kriteria
Skor
Jika judul sesuai dengan
20
apa yang diperintahkan 1. Kesesuaian Judul (5-20)
oleh guru. Jika judul tidak sesuai 5 Jika terdapat isi runtun,
15 – 20
utuh dan koheren Jika terdapat isi utuh, 2. Pengorganisasian isi (runtun, utuh, dan koheren)
runtun,
tetapi
tidak
10 – 15
koheren Jika terdapat
isi
tidak
utuh, runtun dan koheren 5 – 10 Jika kata dan kalimatnya
15 – 20
sesuai Jika kata sesuai tetapi 3. Struktur
kalimatnya tidak sesuai Jika
kata
tidak
10 – 15
seuai
dengan kalimatnya Jika terdapat pilihan kata
5 – 10 10 – 20
yang sesuai dengan bahasa 4. Pilihan kata (Diksi) (5 – 20)
baku Jika terdapat pilihan kata yang tidak sesuai dengan bahasa yang baku
5 – 20
41
Jika terdapat penggunaan
15 – 20
tanda baca dan huruf besar Jika terdapat tanda baca 5. Penerapan ejaan (5 – 20)
tetapi
tidak
ada 10 – 15
penggunaan huruf besar Jika tidak terdapat tenda baca dan huruf besar
5 – 10 100
JUMLAH
Tabel 4 Prolehan Nilai Pretest KRITERIA No
Nama
Judul
Isi (runtun, utuh, koheren
Struktur
Pilihan kata (diksi)
Ejaan dan tanda baca
5 – 20
15 – 20
15 – 20
10 – 20
15 – 20
Jumlah
1
Abd Makmur Gunawan
9
11
10
8
9
47
2
Ade Ramadhan
10
9
9
10
10
48
3
Ahmad Mulyono
7
8
9
7
9
40
4
Ajeng Restu Cia
15
10
10
10
15
60
5
Amirosa
9
9
9
7
8
42
6
Anggela Sabrina Sanusi
14
10
10
11
15
60
7
Anggi Syah Putra
7
8
9
7
9
40
8
Annisa Zisca Sumardi
10
9
9
10
10
48
9
Aurena Rizky farrhah
10
9
10
10
10
49
10
Dimas Harya Putra
11
10
9
10
10
50
11
Haikal Ridho
10
10
10
10
10
50
42
12
Ine Juliana
13
10
11
10
13
57
13
Kaisa Davina Jauza
10
10
14
13
10
57
14
Laisa Nurrizki
14
11
10
10
11
56
15
Manda Nurhaliza
15
10
10
11
15
61
16
Muhammad Andriansyah
8
10
10
11
10
49
17
Muhammad Fahreza
12
9
9
11
13
54
18
Muhammmad Fikri A
13
10
11
10
13
57
19
Muhammad Raihan N
9
10
10
10
10
49
20
Muhammad Rizki R
10
10
10
10
10
50
21
Mutiara Widi Lianti
13
10
14
10
10
57
22
Natasya Putri
15
10
10
12
10
57
23
Nurdini Afrilianti
11
10
10
10
11
52
24
Olga silvia
15
10
15
10
10
60
25
Rafika
11
10
10
10
11
52
26
Rafiki
15
10
11
10
14
60
27
Rafli Stiawan
8
10
10
10
10
48
28
Randy Dores
12
9
9
11
13
54
29
Ria Angelina
10
10
14
13
12
59
30
Siti Afiffah
12
15
10
10
10
57
31
Siti Maryanah
15
10
11
10
14
60
32
Sobrn Jamil Al-gofari
12
9
9
11
12
53
33
Zakia Marhamah
10
12
10
10
13
55
34
Giyan Perdiansyah
10
11
10
10
10
51
Jumlah
1799
Rata-rata
52,91
43
Total skor
: Jumlah skor yang diperoleh oleh siswa x 100 % Jumlah siswa = 1799 X 100 34 = 52,91
Berdasarkan tabel di atas, nilai pretest nilai terendah hingga tertinggi, dan dari hasil pretest menulis cerita (karangan) melalui jurnal harian di atas, siswa kelas IV termasuk ke dalam kategori kurang baik.
2. Siklus I a. Tahap Perencanaan Tahap persiapan yang dilakukan peneliti dalam siklus I ini adalah menyiapkan materi pembelajaran yang akan disampaikan, mempersiapkan
media
yang
berupa
jurnal
harian
siswa,
menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar observasi siswa untuk melihat kondisi pembelajaran di kelas, lembar angket minat untuk mengukur kemampuan menulis dalam pelajaran bahasa Indonesia, dan menyiapkan alat dokumentasi.
b. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang di lakukan peneliti pada tahap ini adalah melaksanakan proses pembelajaran sesui dengan pedoman RPP yang telah disusun. Peneliti melakukan pembelajaran dalam waktu yang direncanakan serta memberikan latihan untuk mengetahui tingkat pendalaman dalam menulis cerita (karangan) melalui Jurnal Harian, pembagian dilakukan selama 3 pertemuan.
44
Proses pelaksanaan tindakan dimulai dari 7 sampai 17 November 2013 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit pada masingmasing pertemuan. Adapun tahapan pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut :
1) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 7 November 2013 pada pukul 10.00 sampai 11.00. Pada kegiatan pendahuluan berlangsung selama 10 menit. Pertama-tama peneliti membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, menyuruh dan memimpin siswa membaca doa sebagai pembuka pembelajaran, lalu peneliti mengodisikan kelas dan menanyakan kabar siswa. Semua siswa hadir pada hari ini. Peneliti memberikan apersepsi mengenai pembelajaran menulis cerita (karangan), menyiapkan bahan ajar (materi dan media) serta memotivasi siswa untuk menulis karangan menggunakan jurnal. Peneliti melakukan kegiatan inti selama 45 menit, dan mengawali kegiatan ini pertama-tama peneliti memberikan kertas atau jurnal harian yang diberikan oleh peneliti, kemudian guru menjelaskan cara untuk mengerjakan karangan dengan menuliskan di jurnal yang telah diterima siswa. Dan peneliti memberikan satu gambar kegiatan yang kemudian siswa membuat judul yang sesuai dengan gambar tersebut. Lalu peneliti meminta siswa untuk menulis cerita berdasarkan gambar yang ditunjukan, setelah selesai peneliti meminta siswa untuk membacakan cerita atau karangan yang telah dibuatnya di depan kelas, kegiatan ini guna untuk menimbulkan keberanian siswa. Kemudian kegiatan akhir berlangsung selama 15 menit. Pada kegiatan akhir ini, peneliti mengadakan evaluasi, dengan cara bertanya bagaimana cara membuat karangan. Peneliti
45
menyimpulkan pelajaran yang telah dilaksanakan secara bersama-sama dan menutup pembelajaran dengan doa.
2) Pertemuan Kedua Penelitian kedua dilakukan pada 13 November 2013 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Kegiatan awal berlangsung selama 10 menit. Pertama-tama peneliti membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, menyuruh dan memimpin siswa membaca doa sebagai pembuka pembelajaran,
lalu
peneliti
mengkodisikan
kelas
dan
menanyakan kabar siswa. Semua siswa hadir pada hari itu. Peneliti memberikan apersepsi mengenai pembelajaran menulis cerita (karangan), menyiapkan bahan ajar (materi dan media) serta memotivasi siswa untuk menulis karangan menggunakan jurnal. Guru mengulang kembali pembelajaran sebelumnya, setelah itu peneliti menanyakan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai pembelajaran dan materi yang telah dijelaskan oleh peneliti. Peneliti menyuruh siswa untuk menulis karangan pada jurnal harian berdasarkan pengalaman yang dialaminya, setelah itu peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk maju kedepan untuk membacakan dan menceritakan pengalaman yang telah ditulisnya. Kemudian kegiatan akhir berlangsung selama 15 menit. Pada kegiatan akhir ini, peneliti mengadakan evaluasi, dengan cara bertanya bagaimana cara membuat karangan. Dan peneliti menyimpulkan
pelajran
yang
telah
dilaksanakan
bersama-sama dan menutup pembelajaran dengan doa.
secara
46
3) Pertemuan Ketiga Penelitian kedua dilakukan pada 15 November 2013 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Kegiatan awal berlangsung selama 10 menit. Pertama-tama peneliti membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, menyuruh dan memimpin siswa membaca doa sebagai pembuka pembelajaran,
lalu
peneliti
mengkondisikan
kelas
dan
menanyakan kabar siswa. Semua siswa hadir pada hari itu. Peneliti memberikan apersepsi mengenai pembelajaran menulis cerita (karangan), menyiapkan bahan ajar (materi dan media) serta memotivasi siswa untuk menulis karangan menggunakan jurnal. Guru mengulang kembali pembelajaran sebelumnya, setelah itu peneliti menanyakan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai pembelajaran dan materi yang telah dijelaskan oleh peneliti. Peneliti menyuruh siswa untuk menulis karangan pada jurnal harian berdasarkan pengalaman yang dialaminya, peneliti memeriksa karangan yang dibuat siswa, setelah itu peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk maju ke depan untuk membacakan dan menceritakan pengalaman yang telah di tulisnya. Kemudian kegiatan akhir berlangsung selama 15 menit. Pada kegiatan akhir ini, peneliti mengadakan evaluasi, dengan cara bertanya bagaimana cara membuat karangan. Dan peneliti menyimpulkan pelajaran yang telah dilaksanakan secara bersama-sama dan menutup pembelajaran dengan doa.
c. Tahap Observasi Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung baik itu observasi untuk guru maupun untuk siswa. Observasi bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara perencana tindakan
47
yang disusun untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan tindakan yang disusun untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan menghasilkan perubahan yang sesuai dengan yang diharapkan. Dalam observasi, peneliti mencatat segala perubahan yang terjadi yang disesuaikan dengan indikator yang telah dirancang. Tabel 5 Hasil Menulis Cerita (karangan) Siswa Kelas IV Siklus I
KRETERIA Isi No
Nama
Judul
(runtun, utuh,
Pilihan Struktur
kata (diksi)
koheren
Ejaan dan tanda
Jumlah
baca
5 – 20
15 – 20
15 – 20
10 – 20
15 – 20
1
Abd Makmur Gunawan
10
10
15
10
15
62
2
Ade Ramadhan
15
10
10
10
15
60
3
Ahmad Mulyono
9
11
10
10
11
51
4
Ajeng Restu Cia
15
15
10
10
15
67
5
Amirosa
12
11
15
12
10
60
6
Anggela Sabrina Sanusi
15
15
10
10
15
65
7
Anggi Syah Putra
9
11
10
10
11
51
8
Annisa Zisca Sumardi
14
11
10
10
12
57
9
Aurena Rizky farrhah
12
10
10
12
16
60
10
Dimas Harya Putra
14
11
10
10
11
56
11
Haikal Ridho
13
10
11
11
14
59
12
Ine Juliana
15
10
10
10
15
60
13
Kaisa Davina Jauza
15
15
10
10
15
64
14
Laisa Nurrizki
19
10
10
10
10
59
48
15
Manda Nurhaliza
14
14
17
13
11
69
16
Muhammad Andriansyah
13
12
10
11
12
58
17
Muhammad Fahreza
13
12
10
11
12
58
18
Muhammmad Fikri A
15
10
10
15
15
60
19
Muhammad Raihan N
10
10
10
10
19
59
20
Muhammad Rizki R
11
10
10
10
11
52
21
Mutiara Widi Lianti
14
11
12
11
14
62
22
Natasya Putri
12
10
10
12
16
60
23
Nurdini Afrilianti
13
10
11
11
14
59
24
Olga silvia
15
15
10
10
15
65
25
Rafika
12
10
10
12
16
60
26
Rafiki
13
14
16
10
10
63
27
Rafli Stiawan
13
10
10
10
10
53
28
Randy Dores
12
11
10
11
12
56
29
Ria Angelina
11
13
10
10
19
63
30
Siti Afiffah
12
10
10
12
16
60
31
Siti Maryanah
11
10
10
19
13
63
32
Sobrn Jamil Al-gofari
14
11
10
10
12
57
33
Zakia Marhamah
13
11
12
11
12
59
34
Giyan Perdiansyah
13
12
10
11
12
58
Jumlah
2025
Rata-rata
59,56
Total skor
: Jumlah skor yang diperoleh oleh siswa x 100 % Jumlah siswa = 2025 X 100 34 = 59,56
49
Tabel 6 Hasil Angket Siswa Terhadap Pembelajaran Menulis Cerita (Karangan) Siklus I
No
Persentase jumlah responden /
Persn-
Rata-
Interpret-
pertemuan
tase
rata/indi
asi Data
Aspek yang dinilai 1
2
3
58,82%
61,76%
70,36%
kator
4
Memperhatikan 1.
Cukup 67,65%
64,21%
Baik
penjelasan guru Senang
64,37%
memperhatikan guru 2.
Cukup 52,82%
58,82%
67,65%
64,71%
61,03%
64,71%
61,76%
73,53%
70,59%
67,65%
44,11%
50,00%
58,82%
61,76%
53,67%
50,00%
52,94%
64,71%
67,65%
58,83%
54,12%
57,07%
67,06%
66,47%
61,18%
Baik
karena menggunakan Jurnal harian Siswa mengerjakan tugas dengan serius
3.
Cukup Baik
karena menggunakan jurnal harian Aktif bertanya pada
4.
saat pembelajaran
60,05%
Cukup Baik
berlangsuang Mencatat hasil 5.
pembelajaran yang
Cukup Baik
penting Rata-rata
Cukup Baik
50
Berdasarkan hasil tabel di atas, dapat dilihat persentase ratarata 61,18%. Rata-rata persentase minat atau kemampuan menulis pada siklus I ini belum mencapai indikator keberhasilan yang peneliti inginkan dengan rata-rata minat atau kemampuan menulis bahasa Indonesia sebesar 75%. Dari 5 aspek penelitian yang diobservasi rata-rata persentase terkecil yang diperoleh pada aspek siswa aktif bertanya 53,67%. Hal ini karena, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa masih malu bertanya. Sedangkan aspek rata-rata persentase terbesar pada siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru karena dalam pembelajaran yang biasa dilakukan adalah ceramah dan mengerjakan LKS, jadi ketika peneliti melakukan penelitian dan memberikan tugas menulis dengan menggunkan jurnal siswa mengerjakan tugasnya dengan baik yaitu sebesar 67,65%.
Tabel 7 Distribusi Frekuensi Angket Siklus I
Frekuensi No 1.
Interval Absolut
Relatif
54 – 57
1
2,94 %
58 – 61
1
2,94 %
62 – 65
12
35,29 %
66 – 69
14
41,17 %
70 – 73
4
13,60 %
74 – 77
2
5,88 %
34
100 %
Jumlah
Dari tabel frekuensi, peneliti ingin melihat lebih jelas jumlah siswa yang berminat pada pembelajaran menulis dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dengan mengkatagorikannya menjadi 3
51
(tiga) yaitu kategori tinggi, sedang dan rendah seperti pada gabamar tabel.
Tabel 8 Kategori Minat Siswa
Interval
Kategori
Frekuensi
Persentase
26 – 52
Rendah
-
0%
53 – 78
Sedang
34
100 %
79 – 100
Tinggi
0
0%
Selain
melakukan
observasi
peneliti
juga
melakukan
wawancara siklus I kepada beberapa siswa mengenai minat dan kemampuan menulis pada pembelajaran bahasa indonesia. Perhatian siswa dalam menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia tidak suka dengan alasan malas menulis dan bosan menulis. Motif siswa terhadap menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia cukup baik selama mengikuti pelajaran tersebut dengan penggunaan Jurnal Harian siswa yang diberikan oleh peneliti, siswa merasa senang, seru dan lebih tertarik menulis karena dengan penggunaan jurnal harian bervariasi dan penuh warna dan bisa diberi gambar serta warna oleh siswa.
d. Refleksi Proses pelaksanaan siklus I pretest dan protes berjalan dengan baik, walaupun belum memperoleh hasil belajar yang diharapkan. Peneliti melakukan analisis terhadap hasil menulis cerita (karangan) siswa. Adapun hasil analisis menunjukan bahwa : (1) kemampuan siswa dalm menentukan judul cerita (karangan) masih kurang, (2) mengembangkan isi cerita (karangan) masih kurang, (3) pemilihan
52
kata masih kurang, (4) penerapan ejaan pun masih kurang. Ini terbukti bahwa pada pretes siklus I nilai rata-rata siswa yaitu 52,91, dan rata-rata prostes siklus I hanya 59,56, ini berarti nilai yang diperoleh siswa dalam menulis cerita (karangan) melalui jurnal harian belum memenuhi KKM yaitu 65.
Tabel 9 Refleksi Siklus I dan Perbaikan
No 1.
Refleksi siklus I
Perbaikan untuk siklus II
Alat peraga yang kurang bervariasi
Setiap jurnal pada siswa
warnanya
memberikan gambar dan warna sendiri pada jurnal
Masih ada siswa yang tidak 2.
Melakukan ice breaking
memperhatikan penjelasan peneliti (mengantuk, ngobrol)
3.
Siswa kurang dalam penggunaan kata,
Peneliti menjelaskan terlebih
ejaan dan tanda baca dalam penulisan
dahulu tentang penggunaan
cerita pada jurnal
kata, ejaan dan tanda baca terlebih dahulu kepada siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil tes disimpulkan bahwa
pembelajaran
menulis
cerita
(karangan)
dengan
menggunakan Jurnal harian siswa perlu ditindak lanjuti ke siklus II.
3. Siklus II a. Tahap Perencanaan Siklus II Pada siklus II kegiatan pembelajaran dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan 2x35 menit. Dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran peneliti melakukan pembelajaran dengan melakukan jurnal yang lebih bervariatif dengan melihat hasil
53
refleksi pada siklus I. Persiapan yang dilakukan peneliti pada siklus II ini antara lain menyiapkan materi pembelajaran yang akan disamapaikan, mempersiapkan jurnal harian untuk pembelajaran yang akan berlangsung dan siswa menulis cerita berdasarkan pengalaman. Perencanaan disusun dan dikembangkan oleh peneliti secara kolaboratif dengan guru bahasa Indonesia, berupa rencana pelaksanaan pembelajaran dengan mengambil standar kopetensi menulis, mengungkapkan, pikiran perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk cerita (karangan), dan pantu anak, dengan kompetensi dasar menulis cerita (karangan) tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar dan tanda baca). Kegiatan siklus II perlu mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, media yang digunakan untuk memperlancar siklus ini adalah media jurnal juga. Peneliti juga menyiapkan alat dokumentasi dan ice breaking.
b. Pelaksanaan Tindakan (acting) dan Observasi 1) Pertemuan Keempat Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Senin 18 November 2013 pada pukul 07.30 sampai 08.30.Kegiatan awal berlangsung selama 10 menit. Pertama-tama peneliti membuka pembelajaran
dengan
mengucapkan
salam,
menyuruh
dan
memimpin siswa membaca doa sebagai pembuka pembelajaran, lalu peneliti mengkondisikan kelas dan menanyakan kabar siswa. Semua siswa hadir pada hari itu. Kegiatan
inti
berlangsung
selama
45
menit,
Peneliti
memberikan apersepsi mengenai pembelajaran menulis cerita (karangan), menyiapkan bahan ajar (materi dan media) serta memotivasi siswa untuk menulis karangan menggunakan jurnal. Guru mengulang kembali pembelajaran sebelumnya, setelah itu peneliti menanyakan beberapa pertanyaan kepada siswa
54
mengenai pembelajaran dan materi yang telah dijelaskan oleh peneliti. Peneliti menyuruh siswa untuk menulis karangan pada jurnal harian berdasarkan pengalaman yang dialaminya, peneliti memeriksa karangan yang dibuat siswa. Peneliti melakukan ice breaking dengan melemparkan bola ke arah siswa tanpa melihat siswa, dan siswa yang terkena lemparan bola yang terbuat dari kertas maju ke depan untuk menceritakan kembali tentang pengalaman yang ditulis dalam jurnal sampai beberapa waktu. Kemudian kegiatan akhir berlangsung selama 15 menit. Pada kegiatan akhir ini, peneliti mengadakan evaluasi, dengan cara bertanya bagaimana cara membuat karangan. Dan peneliti menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan secara bersama-sama dan menutup pembelajaran dengan doa.
2) Pertemuan Kelima Pertemuan kelima dilaksanakan pada Senin 20 November 2013 pada pukul 07.30 sampai 08.30. Kegiatan awal berlangsung selama 10 menit. Pertama-tama peneliti membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, menyuruh dan memimpin siswa membaca doa sebagai pembuka pembelajaran, lalu peneliti mengkondisikan kelas dan menanyakan kabar siswa. Semua siswa hadir pada hari itu. Kegiatan inti berlangsung selama 45 menit, Peneliti memberikan apersepsi mengenai pembelajaran menulis cerita (karangan), menyiapkan bahan ajar (materi dan media) serta memotivasi siswa untuk menulis karangan menggunakan jurnal. Guru mengulang kembali pembelajaran sebelumnya, setelah itu peneliti menanyakan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai pembelajaran dan materi yang telah dijelaskan oleh peneliti. Peneliti menyuruh siswa untuk menulis karangan pada
55
jurnal harian berdasarkan pengalaman yang dialaminya, peneliti memeriksa karangan yang dibuat siswa. Peneliti melekukan ice breaking dengan melemparkan bola ke arah siswa tanpa melihat siswa, dan siswa yang terkena lemparan bola yang terbuat dari kertas maju ke depan untuk menceritaka kembali tentang pengalaman yang di tulis dalam jurnal sampai beberapa waktu. Kemudian kegiatan akhir berlangsung selama 15 menit. Pada kegiatan akhir ini, peneliti mengadakan evaluasi, dengan cara bertanya bagaimana cara membuat karangan. Dan peneliti menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan secara bersama-sama dan menutup pembelajaran dengan doa.
3) Pertemuan Keenam Pertemuan keenam dilaksanakan pada Senin 21 November 2013 pada pukul 07.30 sampai 08.30. Kegiatan awal berlangsung selama 10 menit. Pertama-tama peneliti membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, menyuruh dan memimpin siswa membaca doa sebagai pembuka pembelajaran, lalu peneliti mengkondisikan kelas dan menanyakan kabar siswa. Semua siswa hadir pada hari ini. Kegiatan inti berlangsung selama 45 menit, Peneliti memberikan apersepsi mengenai pembelajaran menulis cerita (karangan), menyiapkan bahan ajar (materi dan media) serta memotivasi siswa untuk menulis karangan menggunakan jurnal. Guru mengulang kembali pembelajaran sebelumnya, setelah itu peneliti menanyakan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai pembelajaran dan materi yang telah dijelaskan oleh peneliti. Peneliti menyuruh siswa untuk menulis karangan pada jurnal harian berdasarkan pengalaman yang di alaminya, peneliti memeriksa karangan yang dibuat siswa.
56
Peneliti melakukan ice breaking dengan melemparkan bola ke arah siswa tanpa melihat siswa, dan siswa yang terkena lemparan bola yang terbuat dari kertas maju ke depan untuk menceritaka kembali tentang pengalaman yang ditulis dalam jurnal sampai beberapa waktu. Kemudian kegiatan akhir berlangsung selama 15 menit. Pada kegiatan akhir ini, peneliti mengadakan evaluasi, dengan cara bertanya bagaimana cara membuat karangan. Dan peneliti menyimpulkan
pelajran
yang
telah
dilaksanakan
secara
bersama-sama dan menutup pembelajaran dengan doa.
c. Tahap Observasi Observasi dilakukan selama proses pembelajaran baik itu observasi untuk guru ataupun untuk siswa. Observasi bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan tindakan yang disususn untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan dapat menghasilkan perubahan yang sesuai yang diharapkan dengan yang diharapkan. Dalam observasi, peneliti mencatat segala perubahan yang terjadi yang disusaikan dengan indikator yang telah ditentukan (dirancang) sebelum melakukan observasi. Observasi pada siswa dilakukan peneliti yang bertindak sebagai guru. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran.
57
Tabel 10 Hasil Menulis Cerita (karangan) Siswa Kelas IV Siklus II
KRETERIA Isi No
Nama
Judul
(runtun, utuh,
Pilihan Struktur
kata (diksi)
koheren
Ejaan dan tanda
Jumlah
baca
5 – 20
15 – 20
15 – 20
10 – 20
15 – 20
1
Abd Makmur Gunawan
20
13
13
12
17
75
2
Ade Ramadhan
18
12
11
17
15
73
3
Ahmad Mulyono
15
15
10
10
15
67
4
Ajeng Restu Cia
20
16
16
13
15
80
5
Amirosa
16
13
12
13
18
72
6
Anggela Sabrina Sanusi
20
15
15
12
15
77
7
Anggi Syah Putra
15
15
10
15
10
67
8
Annisa Zisca Sumardi
18
13
12
11
17
71
9
Aurena Rizky farrhah
18
13
13
11
17
72
10
Dimas Harya Putra
18
13
12
11
17
71
11
Haikal Ridho
17
13
13
12
18
73
12
Ine Juliana
15
15
14
13
13
70
13
Kaisa Davina Jauza
15
15
17
13
15
75
14
Laisa Nurrizki
15
15
14
13
13
70
15
Manda Nurhaliza
20
16
17
13
14
80
16
Muhammad Andriansyah
17
13
13
12
18
73
17
Muhammad Fahreza
18
13
12
11
17
71
18
Muhammmad Fikri A
15
15
14
13
13
70
19
Muhammad Raihan N
15
14
14
13
13
69
20
Muhammad Rizki R
15
15
10
10
15
67
58
21
Mutiara Widi Lianti
20
14
14
12
15
75
22
Natasya Putri
18
12
11
17
15
73
23
Nurdini Afrilianti
20
15
13
12
14
74
24
Olga silvia
20
15
15
13
15
78
25
Rafika
20
14
14
12
13
73
26
Rafiki
18
13
12
11
17
71
27
Rafli Stiawan
15
14
14
13
13
69
28
Randy Dores
15
13
14
13
14
69
29
Ria Angelina
20
14
13
12
14
73
30
Siti Afiffah
15
14
14
13
13
69
31
Siti Maryanah
20
15
15
12
15
77
32
Sobrn Jamil Al-gofari
15
14
14
13
13
69
33
Zakia Marhamah
15
15
14
13
13
70
34
Giyan Perdiansyah
18
13
12
11
17
71
Jumlah
2454
Rata-rata
72,18
Total skor
: Jumlah skor yang diperoleh oleh siswa x 100 % Jumlah siswa = 2454 X 100 34 = 72,18
59
Tabel 11 Hasil Angket Siswa Terhadap Pembelajaran Menulis Cerita (Karangan) Siklus II
No
1.
Persentase jumlah responden /
Persen-
Rata-
Interp-
pertemuan
tase
rata/indi
retasi
kator
Data
Aspek yang dinilai
Memperhatikan penjelasan guru
1
2
3
4
61,76 %
67,65%
64,71%
73,53%
Senang
karena menggunakan
Baik 66,54%
memperhatikan guru 2.
Cukup
66,91%
55,88%
70,59%
61,76%
66,18%
66,18%
70,59%
64,71%
79,41%
76,47%
76,47%
50,00%
58,82%
52,94%
67,65%
57,35%
Cukup Baik
Jurnal harian Siswa mengerjakan 3.
tugas dengan serius karena menggunakan
72,80%
Baik
jurnal harian Aktif bertanya pada 4.
saat pembelajaran
Cukup Baik
berlangsuang 64,22%
Mencatat hasil 5.
pembelajaran yang
52,94%
58,82%
67,65%
70,51%
62,50%
58,23%
64,12%
65,29%
72,94%
65,15%
Cukup Baik
penting Rata-rata
65,15%
Cukup Baik
60
Berdasarkan hasil tabel di atas, dapat dilihat persentase rata-rata 65,15%. Rata-rata persentase minat atau kemampuan menulis pada siklus II ini sudah tercapai sesuai dengan indikator yang di inginkan.
Tabel 12 Distribusi Frekuensi Angket Siklus II
Frekuensi No
Interval Absolut
Relatif
1.
58 – 61
2
5,88%
2.
62 – 65
6
17,65%
3.
66 – 69
8
23,53%
4.
70 – 73
12
35,29%
5.
74 – 77
3
8,82%
6.
74 – 77
3
8,82%
34
100%
Jumlah
Pada tabel frekuensi di atas, frekuensi terbesar interval 70 – 73 sebanyak 12 siswa dan terendh pada interval 58 – 61 yaitu 2 siswa. Dari tabel frekuensi, peneliti melihat lebih jelas jumlah siswa yang senang menulis dalam pelajaran bahasa Indonesia dengan mengkatagorikan menjadi 3 (tiga) yaitu kategori tinggi, sedang dan rendah seperti yang tergambar pada tabel.
61
Tabel 13 Kategori Minat Siswa
Interval
Kategori
Frekuensi
Persentase
26 – 52
Rendah
-
0%
53 – 78
Sedang
32
94, 12%
79 – 100
Tinggi
2
5, 88%
Selain
melakukan
observasi
peneliti
juga
melakukan
wawancara siklus II kepada beberapa siswa mengenai minat dan kemampuan
menulis
pada
pembelajaran
bahasa
Indonesia.
Perhatian siswa dalam menulis pada mata pelajaran bahasa Indonesia adalah sebagian siswa menyukai menulis dalam pelajaran bahasa Indonesia karena menggunakan jurnal harian yang membut mereka mampu menuliskan cerita (karangan) yang ilusi ataupun kenyataan sesuai dengan pengalaman mereka.
d. Refleksi Pembelajaran tindakan siklus II difokuskan pada upaya meningkatkan keterampilan menulis cerita (karangan) melalui penggunaan Jurnal harian siswa. seluruh data yang dilakukkan melalui observasi dan evaluasi hasil pretes dan postest berjalan dengan baik. Hasil analisis dan refleksi dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tindakan siklus II yaitu : (1) guru telah mampu melaksanakan
pembelajaran
secara
optimal
sesuai
yang
direncanakan, (2) siswa aktif dalam proses pembelajaran menulis cerita dengan menggunakan jurnal harian, (3) siswa telah mampu menulis
cerita
(mengarang)
berdasarkan
pengalaman,
(4)
berdasarkan hasil prostest yang dilakukan dapat dikatakan bahwa pembelajaran menulis cerita (karangan) menggunakan Jurnal harian siswa telah berhasil, sesuai indikator yang diharapkan. Hal tersebut
62
terbukti pada pretes nilai rata-rata siswa 52,91, dan pada siklus I rata-ratanya hanya 59,59, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata siswa 72,18. Ini berarti hasilnya sudah mencapai KKM yaitu 65. Berdasarkan hasil pengamatan, dan hasil tes dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis cerita (karangan) menggunakan Jurnal Harian dapan meningkat kemampuan menulisnya.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan, disimpulkan bahwa 1. Penggunaan jurnal harian dapat diterapkan dalam menulis cerita (karangan) siswa kelas IV MIS Nurul Ilmi kemang Bogor. Hal ini terlihat dari data nilai dan agket rata-rata persentase yang meningkat dari siklus I ke siklus II, dan nilai postes. 2. Penerapan dan penggunan jurnal harian mampu meningkatkan kemampuan menulis cerita (karangan) siswa kelas IV MI Nurul Ilmi Bogor.
B. Saran Berdasarkan penelitian, dapat disarankan sebagai berikut : 1. Peneliti mengajukan saran pembelajaran kepada guru bahasa Indonesia dalam menulis cerita (karangan) hendaknya menggunakan jurnal harian, agar dapat mengoptimalkan atau meningkatkan kemampuan menilis agar siswa menjadi lebih kreatif. 2. Selain dari pemilihan media atau alat peraga yang tepat, guru juga harus
memotivasi
siswa
selalu
bersemangat
dalam
proses
pembelajaran, dan menciptakan suasana belajar yang kondusif, menyenangkan, dan kreatif, sehingga siswa dapat terpusat dalam proses pembelajaran. 3. Untuk sekolah, peneliti menyarankan penggunaan media atau alat peraga dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dan untuk siswa dengan adanya penggunaan media siswa seperti
Jurnal
harian
menjadi
63
lebih
mandiri
dan
kreatif.
DAFTAR PUSTAKA Alek dan Achmad H.P, Bahasa Indonesia, Jakarta : Kencana Prenada, cet.I. 2010 Anonim. “Manfaat Menulis”, www.purwo.com. diunduh 12/10/2011 Azwar, Saifudin. Penyusunan Skala Pisikologi Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012 Daryanto. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Apollo,1997 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2007 Depdiknas, Paduan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Darma Bakti, 2006 Echols, John M, dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Grafindo,1996 Hadjar, Ibnu. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 1999 Hatimah, Ihat, Rudi Susilana, Nur Aedi. Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI PRESS, Cet.I. 2007 Hemalik, Oemar. Dasar-dasar Perkembangan Kurikulum. Bandung : Remaja Rosdakarya, Cet. III. 2009 Hermawan, Ruswandi, Mujiono, dan Ayi Suherman. Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS, Cet. I. 2007
Hufaz, Achmad. Penelitian Tindakan Kelas. Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI, Cet.I. 2009
64
65
http://weruh-weruh.blogspot.com/2011/04/manfaat-menulis.html Komaidi, Didik. Menulis Kreatif. Yogyakarta: Sabda Media, 2011 Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Rajawali, Cet.IV. 2011 Kusnadi dan Mahsusi, Mahir Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2006 M. Atar Semi, Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya,1990 Novrida, Lizza. “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Bentuk Tes Formatif Terhadap Hasil Belajar Matematika dengan Mengontrol Intelegensi Siswa”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 2010 Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia No 20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: BP. Panca Usaha Putri, Cet.I. 2003 Rusmini, Novi dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia di Kelas Tingg., Bandung : UPI Press, Cet. I. 2007 Sadiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers, Cet. 19. 2011 Siregar, Evaline dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia, Cet.II. 2011 Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta, Cet. IV. 2003 Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, cet. 8. 1997 Suharsini, Ari Kunto, dan Suharjono Supardi, Penelitian Tindakan keleas. Jakarta : PT. Bumi Aksara, Cet. IX. 2010
66
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012 Sumandi Suryabrata, Pisikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo persada, 2002 Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. 15. 2010 Tarigan, Henry Guntur. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahas., Bandung: Angkasa, 1984 Tarigan, Henry Guntur, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa, 2008 Triano. Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka, Cet. I. 2011 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen pendidikan Nasional Indonesia, Cet. III. 2006 Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas Edisi kedua. Jakarta: Indeks, cet.V. 2012 Y, Budi Nuryanta, Kasuriyanta, dan Imam Koemen. Pengajaran Keterampilan Bahasa. Jakarta : Universitas Terbuka, Cet. II. 2008 Z, Zurinal dan Wahdi Sayuti, Ilmu Pendidikan Pengantar dan Dasardasar Pelaksanaan Pendidikan. Jakarta: UIN Jakarta Press, Cet. I. 2006
LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Wawancara dengan Guru
Hari/ tanggal
: Sabtu /08 November 2014
Tempat
: MI Nurul Ilmi
Waktu
: Pukul 09.00 WIB s/d selesai
Yang diwawancarai
: Wahyudi S.Pd.I
Yang mewawancarai : Tasya Ratih Zulfa
1. Apa saja hambatan-hambatan yang sering ditemukan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia? • Kurangnya media pembelajaran • Bahasan dalam buku baik paket/ LKS hanya sedikit
2. Metode pembelajaran apa saja yang digunakan pada pembelajaran Bahasa Indonesia ? Ceramah, tanya jawab, latihan, tugas, merangkum dan diskusi
3. Metode pembelajaran apakah yang sering digunakan pada pembelajaran Bahasa Indonesia? Mengapa? Ceramah, tanya jawab, latihan, dan tugas
Alasan : Menurut saya setelah saya memberikan penjelasan dan langsung melakukan tanya jawab , latihan dan tugas akan membantu ingatan mereka tentang materi yang disampaikan.
4. Model pembelajaran apakah yang digunakan pada pembelajaran Bahasa Indonesia? Tanya jawab dan tugas.
5. Model pembelajaran apakah yang sering digunakan pada pembelajaran Bahasa Indonesia? Mengapa? Tanya jawab dan tugas
Alasan : Karena dengan tanya jawab membantu daya ingat mereka secara langsung dan pada saat pemberian tugas membantu kemampuan mereka.
6. Bagaimana dengan hasil belajar ulangan tengah semester siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia? Puas
Alasan (jika perlu) : Karena yang mengikuti remedial setelah UTS hanya beberapa siswa saja.
7. Bagaimana cara anda, agar siswa mendapatkan nilai yang bagus? Memberikan banyak latihan, tanya jawab dan pemberian tugas serta mencari.
8. Berapa persen siswa yang mengikuti kegiatan remedial setelah dilaksanakannya ulangan tengah semester? Sebanyak 0,5%.
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: MI NURUL ILMI
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: IV/I
AlokasiWaktu
: 4 x 32 menit
Standar Kompetensi
:
M e n g u n g k a p
ka n
p i k ira n, perasaa n da n in f or m asi se c a r a b e nt u k
tert ulis
dalam
karan g a n,
p e n g u m u m a n,
dan
p a nt u n a na k. Kompetensi Dasar tenta n g
:
M e n y us u n
kara n g a n
ber b a gai to pi k se d e r h a n a
den g a n
m e m p e r hatik a n p e n g g u n aa n ejaa n
(h uru f
titi k,ta n d a Indikator
besar,ta n d a
k o m a, dll)
:
Dapat menulis cerita berdasarkan pengalaman
Dapat menyusun cerita dengan memperhatikan ejaan.
Dapat menentukan judul cerita
1. Tujuan Pembelajaran: -
Siswa dapat menulis cerita berdasarkan pengalaman
-
Siswa dapat menyusun cerita dengan memperhatikan ejaan
-
Siswa dapat menentukan judul cerita
2. Metode Pembelajaran: -
Ceramah
-
Tanya jawab
-
Penggunaan Jurnal Harian
3. Materi Pembelajaran: -
Menulis
-
Sub materi (Menulis cerita)
4. Langkah Pembelajaran NilaiLangkah
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam dan membaca do’a Iman danTakwa
(5 Menit)
NilaiKarakter
sebelum belajar 2. Guru Mengkondisikan kelas
Disiplin
3. Mengabsen kehadiran siswa
Disiplin
4. Guru menanyakan kabar siswa. 5. Apersepsi, dengan mengajukan pertanyaan seperti : Keaktifan siswa, dalam menulis cerita atau karangan apa yang harus konsentrasi kalian tentukan ? 6. Guru
menyampaikan
tujuan
dan
manfaat
pembelajaran 7. Pre-test : Guru memotivasi siswa dengan memberikan pre test
Keaktifan, Cermat, rasa ingin tahu
Inti
Eksplorasi:
(70 menit)
1. menjelaskan kepada siswa tentang cara menulis
mengungkapkan
cerita (karangan) 2. Memberikan
contoh
Cermat,
tentang
membuat
cerita
pendapat, tertib
(karangan) Elaborasi 3. Jika semua siswa sudah mengerti tentang petunjuk Keaktifan siswa, untuk membuat cerita, guru memberikan kesempatan disiplin kepada siswa untuk bertanya jika masih ada yang belum dimengerti.
.Disiplin
dan
4. Untuk mengulas pemahaman siswa tentang membuat memperhatikan cerita dengan petunjuk. 5. Guru membagikan kertas Jurnal harian kepada Tanggung jawab sisawa. 6. Guru menyuruh siswa untuk menentukan
judul
cerita sesuai dengan petunjuk.
Tertib
7. Guru menugaskan siswa untuk menulis. 8. Guru menyuruh siswa untuk membacakan hasil Tanggung jawab cerita atau karangan yang telah dibuat. Konfirmasi: 9. Guru merefleksi kegiatan pelajaran guna menggali Dsiplin, rasa ingin pengalaman belajar yang telah dilakukan. tahu 10. Guru bertanya tentang hal-hal yang belum di ketahui. Rasa ingin tahu 11. Membantu menyelesaikan masalah. Tanggung jawab Penutup (5 menit)
12. Siswa dan guru mengambil kesimpulan dari materi Keaktifan siswa pelajaran hari ini. 13. Guru memberikan penilaian terhadap hasil pelajaran. 14. Memberikan PR 15. Pembelajaran
ditutup
dengan
membaca
do’a Iman danTakwa
hamdallah.
5. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
Buku paket Bina Bahasa Indonesia kelas IV
Buku LKS
Jurnal Hariansiswa
Mengetahui Kepala MIS.Nurul Ilmi
Guru Mata Pelajaran
Iyah Satiyah. S.Pd.I NIP 196705061991032004 Lampiran 3
(Tasya Ratih Zulfa)
Tabel Format Lembar Observasi Guru
Penilaian No
Aspek yang diamati
Ya
Tidak
(2)
(1)
1
Guru mengkondisikan kelas
2
2
Guru mengadakan apersepsi
2
3
Guru memberikan motivasi
2
4
Guru menyiapkan mteri pembelajaran
2
5
Guru mengimformasikan tujuan pembelajaran
2
6
Guru membagikan jurnal harian kepada siswa
2
7 8 9
Guru mengembangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang dipelajari Guru memeriksa hasil siswa Guru menyuruh siswa untuk membacakan hasil cerita (karangan) yang dibuat
2 2 2
10
Guru menyimpulkan hasil tes
2
11
Guru melakukkan penilaian
2
12
Guru membuat simpulan pembelajaran
2
Lampiran 4
Format Lembar Observasi Siswa
Penilaian Aspek yang diamati
1
Ya
Tidak
(2)
(1)
1
1
Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran a. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang menulis cerita (karangan) dengan
menggunakan Jurnal Harian siswa b. Siswa menulis cerita (karangan) dengan
2
menggunakan Jurnal Harian c. Siswa mengajukan pertanyaan yang
2
berkaitan dengan menulis cerita (karangan) d. Siswa menjawab pertanyaan guru e. Siswa membacakan hasil cerita (karangan)
2 2
yang sudah dibuat siswa f. Siswa mencatat kesimpulan yang telah
2
diberikan oleh guru
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa
Menulis Cerita (karangan)
Petunjuk 1. Kerjakan karangan dengan menggunakan jurnal yang telah diberikan 2. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Soal 1. Tulis sebuah cerita (karangan) berdasarkan pengalaman kalian 2. Tentukan : a. Judul b. Isi c. Struktur d. Pilihan kata e. Ejaan dan tanda baca
Selamat Mengerjakan
Lampiran 7 KRITERIA PENILAIAN MRNULIS CERITA (KARANGAN)
Aspek 6. Kesesuaian Judul (5-20)
Kriteria
Skor
Jika judul sesuai dengan
20
apa yang diperintahkan oleh guru. Jika judul tidak sesuai
5 7. Pengorganisasian
isi
(runtun, utuh, dan koheren)
Jika terdapat isi runtun,
15 – 20
utuh dan koheren Jika terdapat isi utuh, runtun,
tetapi
tidak
10 – 15
koheren Jika terdapat
isi
tidak
utuh, runtun, dan koheren 5 – 10 8. Struktur
Jika kata dan kalimatnya
15 – 20
sesuai Jika kata sesuai tetapi 10 – 15
kalimatnya tidak sesuai Jika
kata
tidak
seuai
dengan kalimatnya 9. Pilihan kata (Diksi) (5 – 20)
5 – 10
Jika terdapat pilihan kata
10 – 20
yang sesuai dengan bahasa baku Jika terdapat pilihan kata yang tidak sesuai dengan
5 – 20
bahasa yang baku 10. 20)
Penerapan ejaan (5 –
Jika terdapat penggunaan tanda
baca
dan
15 – 20
huruf
kapital Jika terdapat tanda baca tetapi
tidak
ada
penggunaan huruf kapital Jika tidak terdapat tanda baca dan huruf kapital
10 – 15
5 – 10 100
JUMLAH
Lampiran 8 Prolehan Nilai Pretest KRTERIA Isi (runtun, No
Nama
Judul
utuh,
StIruktur
koheren 5 – 20
15 – 20
15 – 20
Pilihan
Ejaan
kata
dan tanda
(diksi)
baca
10 – 20
15 – 20
Jumlah
1
Abd Makmur Gunawan
9
11
10
8
9
47
2
Ade Ramadhan
10
9
9
10
10
48
3
Ahmad Mulyono
7
8
9
7
9
40
4
Ajeng Restu Cia
15
10
10
10
15
60
5
Amirosa
9
9
9
7
8
42
6
Anggela Sabrina Sanusi
14
10
10
11
15
60
7
Anggi Syah Putra
7
8
9
7
9
40
8
Annisa Zisca Sumardi
10
9
9
10
10
48
9
Aurena Rizky farrhah
10
9
10
10
10
49
10
Dimas Harya Putra
11
10
9
10
10
50
11
Haikal Ridho
10
10
10
10
10
50
12
Ine Juliana
13
10
11
10
13
57
13
Kaisa Davina Jauza
10
10
14
13
10
57
14
Laisa Nurrizki
14
11
10
10
11
56
15
Manda Nurhaliza
15
10
10
11
15
61
16
Muhammad andriansyah
8
10
10
11
10
49
17
Muhammad Fahreza
12
9
9
11
13
54
18
Muhammmad Fikri A
13
10
11
10
13
57
19
Muhammad Raihan N
9
10
10
10
10
49
20
Muhammad Rizki R
10
10
10
10
10
50
21
Mutiara Widi Lianti
13
10
14
10
10
57
22
Natasya Putri
15
10
10
12
10
57
23
Nurdini Afrilianti
11
10
10
10
11
52
24
Olga silvia
15
10
15
10
10
60
25
Rafika
11
10
10
10
11
52
26
Rafiki
15
10
11
10
14
60
27
Rafli Stiawan
8
10
10
10
10
48
28
Randy Dores
12
9
9
11
13
54
29
Ria Angelina
10
10
14
13
12
59
30
Siti Afiffah
12
15
10
10
10
57
31
Siti Maryanah
15
10
11
10
14
60
32
Sobrn Jamil Al-gofari
12
9
9
11
12
53
33
Zakia Marhamah
10
12
10
10
13
55
34
Giyan Perdiansyah
10
11
10
10
10
51
Jumlah
1799
Rata-rata
52,91
Lampiran 9
Hasil Menulis Cerita (karangan) Siswa Kelas IV Siklus I
KRITERIA Isi No
Nama
Judul
(runtun, utuh,
Pilihan Struktur
kata (diksi)
koheren
Ejaan dan tanda
Jumlah
baca
5 – 20
15 – 20
15 – 20
10 – 20
15 – 20
1
Abd Makmur Gunawan
10
10
15
10
15
62
2
Ade Ramadhan
15
10
10
10
15
60
3
Ahmad Mulyono
9
11
10
10
11
51
4
Ajeng Restu Cia
15
15
10
10
15
67
5
Amirosa
12
11
15
12
10
60
6
Anggela Sabrina Sanusi
15
15
10
10
15
65
7
Anggi Syah Putra
9
11
10
10
11
51
8
Annisa Zisca Sumardi
14
11
10
10
12
57
9
Aurena Rizky farrhah
12
10
10
12
16
60
10
Dimas Harya Putra
14
11
10
10
11
56
11
Haikal Ridho
13
10
11
11
14
59
12
Ine Juliana
15
10
10
10
15
60
13
Kaisa Davina Jauza
15
15
10
10
15
64
14
Laisa Nurrizki
19
10
10
10
10
59
15
Manda Nurhaliza
14
14
17
13
11
69
16
Muhammad Andriansyah
13
12
10
11
12
58
17
Muhammad Fahreza
13
12
10
11
12
58
18
Muhammmad Fikri A
15
10
10
15
15
60
19
Muhammad Raihan N
10
10
10
10
19
59
20
Muhammad Rizki R
11
10
10
10
11
52
21
Mutiara Widi Lianti
14
11
12
11
14
62
22
Natasya Putri
12
10
10
12
16
60
23
Nurdini Afrilianti
13
10
11
11
14
59
24
Olga silvia
15
15
10
10
15
65
25
Rafika
12
10
10
12
16
60
26
Rafiki
13
14
16
10
10
63
27
Rafli Stiawan
13
10
10
10
10
53
28
Randy Dores
12
11
10
11
12
56
29
Ria Angelina
11
13
10
10
19
63
30
Siti Afiffah
12
10
10
12
16
60
31
Siti Maryanah
11
10
10
19
13
63
32
Sobrn Jamil Al-gofari
14
11
10
10
12
57
33
Zakia Marhamah
13
11
12
11
12
59
34
Giyan Perdiansyah
13
12
10
11
12
58
Jumlah
2025
Rata-rata
59,56
Lampiran 10 Hasil Menulis Cerita (karangan) Siswa Kelas IV Siklus II KRITERIA Isi No
Nama
Judul
(runtun, utuh,kohe
Pilihan Struktur
(diksi)
ren 5 – 20
15 – 20
kata
15 – 20
10 – 20
Ejaan dan tanda baca 15 – 20
Jumlah
1
Abd Makmur Gunawan
20
13
13
12
17
75
2
Ade Ramadhan
18
12
11
17
15
73
3
Ahmad Mulyono
15
15
10
10
15
67
4
Ajeng Restu Cia
20
16
16
13
15
80
5
Amirosa
16
13
12
13
18
72
6
Anggela Sabrina Sanusi
20
15
15
12
15
77
7
Anggi Syah Putra
15
15
10
15
10
67
8
Annisa Zisca Sumardi
18
13
12
11
17
71
9
Aurena Rizky farrhah
18
13
13
11
17
72
10
Dimas Harya Putra
18
13
12
11
17
71
11
Haikal Ridho
17
13
13
12
18
73
12
Ine Juliana
15
15
14
13
13
70
13
Kaisa Davina Jauza
15
15
17
13
15
75
14
Laisa Nurrizki
15
15
14
13
13
70
15
Manda Nurhaliza
20
16
17
13
14
80
16
Muhammad Andriansyah
17
13
13
12
18
73
17
Muhammad Fahreza
18
13
12
11
17
71
18
Muhammmad Fikri A
15
15
14
13
13
70
19
Muhammad Raihan N
15
14
14
13
13
69
20
Muhammad Rizki R
15
15
10
10
15
67
21
Mutiara Widi Lianti
20
14
14
12
15
75
22
Natasya Putri
18
12
11
17
15
73
23
Nurdini Afrilianti
20
15
13
12
14
74
24
Olga silvia
20
15
15
13
15
78
25
Rafika
20
14
14
12
13
73
26
Rafiki
18
13
12
11
17
71
27
Rafli Stiawan
15
14
14
13
13
69
28
Randy Dores
15
13
14
13
14
69
29
Ria Angelina
20
14
13
12
14
73
30
Siti Afiffah
15
14
14
13
13
69
31
Siti Maryanah
20
15
15
12
15
77
32
Sobrn Jamil Al-gofari
15
14
14
13
13
69
33
Zakia Marhamah
15
15
14
13
13
70
34
Giyan Perdiansyah
18
13
12
11
17
71
Jumlah
2454
Rata-rata
72,18
Lampiran 11
Tabel Hasil Angket Siswa Terhadap Pembelajaran Menulis Cerita (Karangan) Siklus I
Persentase jumlah responden / No
1.
Persen-
pertemuan
Aspek yang dinilai
tase 1
2
3
58,82%
61,76%
70,36%
4
rata/ind ikator
Memperhatikan
Interpret asi Data
Cukup 67,65%
64,21%
Baik
penjelasan guru Senang
2.
Rata-
64,37%
memperhatikan guru
Cukup 52,82%
58,82%
67,65%
64,71%
61,03%
64,71%
61,76%
73,53%
70,59%
67,65%
Baik
karena menggunakan Jurnal harian Siswa mengerjakan
3.
tugas dengan serius
Cukup Baik
karena menggunakan jurnal harian
60,05%
Aktif bertanya pada 4.
saat pembelajaran berlangsuang
Cukup 44,11%
50,00%
58,82%
61,76%
53,67%
Baik
Mencatat hasis 5.
pembelajaran yang
Cukup 50,00%
52,94%
64,71%
67,65%
58,83%
54,12%
57,07%
67,06%
66,47%
61,18%
Baik
penting Rata-rata
Cukup Baik
Lampiran 12 Tabel Distribusi Frekuensi Angket Siklus I
Frekuensi No
2.
Interval Absolut
Relatif
54 – 57
1
2,94 %
58 – 61
1
2,94 %
62 – 65
12
35,29 %
66 – 69
14
41,17 %
70 – 73
4
13,60 %
74 – 77
2
5,88 %
34
100 %
Jumlah
Lampiran 13 Tabel Kategori Hasil Angket Siswa Siklus I
Interval
Kategori
Frekuensi
Persentase
26 – 52
Rendah
-
0%
53 – 78
Sedang
34
100 %
79 – 100
Tenggi
0
0%
Lampiran 14 Tabel Hasil Angket Siswa Terhadap Pembelajaran Menulis Cerita (Karangan) Siklus II
Persentase jumlah responden / No
1.
pertemuan
Aspek yang dinilai
Memperhatikan penjelasan guru
Persent ase
1
2
3
4
61,76 %
67,65%
64,71%
73,53%
66,91%
Rata-
Interpr
rata/ind
etasi
ikator
Data
66,54%
Cukup Baik
Senang 2.
memperhatikan guru karena menggunakan
55,88%
70,59%
61,76%
66,18%
66,18%
70,59%
64,71%
79,41%
76,47%
76,47%
50,00%
58,82%
52,94%
67,65%
57,35%
Cukup Baik
Jurnal harian Siswa mengerjakan tugas dengan serius 3.
karena menggunakan
72,80%
Baik
jurnal harian Aktif bertanya pada 4.
saat pembelajaran
Cukup Baik
berlangsuang 64,22%
Mencatat hasis 5.
pembelajaran yang
52,94%
58,82%
67,65%
70,51%
62,50%
58,23%
64,12%
65,29%
72,94%
65,15%
Cukup Baik
penting Rata-rata
65,15%
Lampiran 15
Tabel Distribusi Frekuensi Angket Siklus II
Frekuensi No
Interval Absolut
Relatif
7.
58 – 61
2
5,88%
8.
62 – 65
6
17,65%
9.
66 – 69
8
23,53%
Cukup Baik
10.
70 – 73
12
35,29%
11.
74 – 77
3
8,82%
12.
74 – 77
3
8,82%
34
100%
Jumlah
Lampiran 16 Tabel Kategori Hasil Angket Siswa Siklus II
Interval
Kategori
Frekuensi
Persentase
26 – 52
Rendah
-
0%
53 – 78
Sedang
32
94, 12%
79 – 100
Tenggi
2
5, 88%