Peningkatan Kemampuan Menulis .... (Dewiana) 405
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI MELALUI GAMBAR SERI SISWA KELAS IV SD NEGERI BAKALAN IMPROVING NARRATIVE WRITING SKILLS THROUGH PICTURE SERIES AMONG GRADE IV STUDENTS OF SD NEGERI BAKALAN Oleh: Dewiana, PSD/PGSD
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk peningkatan kemampuan menulis narasi melalui gambar berseri siswa kelas IV SDN Bakalan Sewon. Jenis penelitian digunakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Bakalan yang berjumlah 22 siswa. Desain penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Mc Tanggart. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi dan tes. Metode analisis data penelitian digunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan menulis narasi siswa kelas IV SDN Bakalan dapat ditingkatkan menggunakan gambar berseri. Peningkatan terjadi pada: (1) proses pembelajaran mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik di setiap siklus, yaitu perhatian terhadap pembelajaran, semangat belajar, perkembangan dalam EYD, dan kemapuan mengembangkan kerangka pikir, (2) hasil kemampuan siswa dalam menulis narasi juga mengalami peningkatan pada pratindakan nilai rata-rata dan ketuntasan siswa hanya 65.95 dan 9% dari seluruh siswa, siklus I menjadi 75.36 dan 64% , dan siklus II meningkat menjadi 80.04 dan 95%. Kata kunci: kemampuan menulis narasi, gambar seri. Abstract This study aimed to improve narrative writing skills through picture series among Grade IV students of SDN Bakalan, Sewon. This was a classroom action research study. The research subjects were Grade IV students of SDN Bakalan with a total of 22 students. The research design used the model by Kemmis and McTaggart. The data were collected through observations and tests. They were analyzed by means of the qualitative and quantitative data analysis techniques. The results of the study showed that the narrative writing skills of Grade IV students of SDN Bakalan improved through picture series. The improvement was manifested in: (1) the learning process, indicated by their attention to learning, learning spirit, improvement in Indonesian standard spelling and punctuation, and conceptual framework developing skills; and (2) their improvement in narrative writing skills, indicated by their mean scores and learning mastery from the pre-cycle to Cycle II, which were, respectively, 65.95 and 9% of all the students in the pre-cycle, 75.36 and 65% in Cycle I, and 80.04 and 95% in Cycle II. Keywords: narrative writing skills, picture series
406 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 5 Tahun ke-5 2016
dari guru sangat diperlukan pada saat siswa
PENDAHULUAN Pentingnya bahasa dalam pembelajaran merupakan suatu pembekalan dalam upaya meningkatkan
pemahaman.
Dengan
belum mampu berdiri sendiri atau mandiri (Syaiful Bahri, 2005: 44 ). Menulis
bahasa
dapat
sebagai
bersifat
fleksibel.
manusia dapat berpikir secara teratur dan dapat
rangkaian
mengkomunikasikan apa yang sedang dipikirkan
Rangkaian aktivitas yang dimaksud: pramenulis,
kepada orang lain. Dengan bahasa individu dapat
penulisan
mengekspresikan sikap dan perasaannya. Bahasa
publikasi
merupakan alat komunikasi antar manusia berupa
perkembangan membaca, perkembangan anak
lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat
dalam menulis juga terjadi perlahan-lahan. Dalam
ucap manusia atau yang terwujud dalam sistem
tahap ini anak perlu mendapat bimbingan dalam
yang dipahami orang untuk melahirkan pikiran
memahami dan menguasai cara mentransfer
dan perasaan (Nandang Budiman, 2006: 65).
pikiran ke dalam tulisan(Ahmad Rofi’udin, 2001:
Guru memiliki peran penting dalam
aktivitas
dipandang
draf, atau
yang
revisi,
penyuntingan,
pembahasan.
Seperti
dan
halnya
51).
Sebagai
Pembelajaran menulis narasi sebagai salah
dapat
satu aspek dalam pengajaran bahasa Indonesia
ilmu
kurang ditangani secara sungguh-sungguh. Hal
pengetahuan dan teknologi, selain sejumlah
ini disebabkan karena guru kurang memberikan
bahasa pembelajaran untuk setiap mata pelajaran
contoh bagaimana cara menulis narasi baik dari
yang telah diprogramkan dalam kurikulum.
segi kualitas maupun kuantitas karena banyaknya
Informasi yang baik dan efektif diperlukan dari
materi
guru. Kesalahan informasi adalah racun bagi
memberikan motivasi serta latihan-latihan yang
siswa. Untuk menjadi informator yang baik dan
cukup untuk keterampilan menulis narasi. Guru
efektif, penguasaan bahasalah sebagai kuncinya,
juga jarang membimbing siswa untuk dapat
ditopang dengan penguasaan bahasa yang akan
menulis narasi dengan baik, metode pembelajaran
diberikan kepada siswa. Informasi yang baik
yang diterapkan guru kurang sesuai dan kurang
adalah guru yang mengerti kebutuhan siswa
bervariasi. Sebablain keterampilan menulis dapat
(Syaiful Bahri Djamarah, 2005: 46 ).
dilihat dari siswanya sendiri yaitu kurangnya
terciptanya
proses
informator
yang
memberikan
pembelajaran. baik,
informasi
guru
harus
perkembangan
Guru juga sebagai pembibing siswa menjadi manusia dewasa susila yang cakap.
yang
diajarkan.
Guru
juga
jarang
latihan menulis narasi, siswa kurang memahami keterampilan menulis narasi.
mengalami
Narasi adalah representasi dari peristiwa-
perkembangan
peristiwa atau rangkaian dari peristiwa-peristiwa.
dirinya. Kekurang mampuan siswa menyebabkan
Dengan demikian, sebuah teks baru bisa disebut
lebih banyak tergantung pada bantuan guru.
sebagai narasi apabila terdapat beberapa peristiwa
Semakin dewasa, ketergantungan siswa semakin
atau
berkurang. Jadi, bagaimanapun juga bimbingan
Pembelajaran bahasa di SD menuntut siswa untuk
Tanpa kesulitan
bimbingan,
siswa
akan
dalam
menghadapi
rangkaian
dari
peristiwa-peristiwa.
Peningkatan Kemampuan Menulis .... (Dewiana) 407
mampu
menulis,
kemampuan
berpikir
dengan
menuangkan
misalnya
menulis
narasi.
narasi
siswa
dapat
pikirannya dalam bentuk bahasa tulis yang
mengungkapkan isi pikirannya tentang sesuatu
mampu memberikan kejelasan kalimat yang ingin
yang dikagumi dapat berdasarkan pengalaman.
dikembangkan melalui cara penulisan kalimat
Akan tetapi, berdasarkan hasil tes awal siswa
yang baik dan benar sehingga mempermudah
kelas IV SD Negeri Bakalan siswa kurang
para
berminat dalam menulis narasi. Oleh karna itu
mengembangkan kemajuan anak didik di sekolah
masalah ini membutuhkan solusi yang tepat.
dasar untuk membentuk kepribadiannya yang
Melalui
menulis
Kemampuan menulis pada siswa sekolah dasar peneliti masih menganggap rendah sesuai dengan
tingkat
pemahaman
yang
pembaca.
Kemampuan
menulis
dapat
mulai berawal dari dasar melalui membaca dan menulis. Belajar
dimiliki.
adalah
suatu
proses
yang
Dikatakan rendah karena dalam mengajar guru
kompleks yang terjadi pada diri setiap orang
tidak
bervariasi
sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi
sehingga tingkat penalaran anak terbatas. Untuk
karena adanya interaksi antara seseorang dengan
mengatasi rendahnya kemampuan menulis narasi
lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat
maka diperlukan suatu media pembelajaran yang
terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu
tepat dan menarik. Salah satu media pembelajaran
petanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah
yang dianggap efektif untuk diterapkan dalam
adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu
bahasa Indonesia khususnya kemampuan menulis
yang
narasi adalah dengan penggunaangambar berseri.
perubahan
Meskipun telah disadari bahwa penguasaan
keterampilan, atau sikapnya (Azhar Arsyad 2009:
bahasa tulis mutlak diperlukan dalam kehidupan
1).
menggunakan
media
yang
mungkin
disebabkan
pada
oleh
tingkat
terjadinya
pengetahuan,
sehari-hari, namun dalam kenyataan pengajaran
Apabila proses belajar itu diselenggarakan
kemampuan menulis narasi kurang mendapat
secara formal disekolah-sekolah, tidak lain ini
perhatian baik, dari para siswa. Hal tersebut
dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada
dikarenakan pembelajaran keterampilan menulis
diri siswa secara terencana, baik dalam aspek
dianggap muda oleh siswa. sebagian siswa tingkat
pengetahuan,
pemahaman membuat kalimat dan tanda baca
Interaksi yang terjadi selama proses belajar
masih banyak yang kurang tepat, siswa kurang
tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, yang
memahami
yang
antara lain tediri atas siswa, guru, petugas
disampaikan oleh guru, siswa membutuhkan
perpustakaan, kepala sekolah, bahan atau materi
waktu yang lama untuk mengarang, guru belum
pembelajaran dan berbagai sumber belajar (Azhar
menggunakan
materi
pembelajaran
gambar
berseri
dalam
keterampilan
maupun
sikap.
Arsyad 2009: 1).
pembelajaran menulis narasi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan Melalui kemampuan menulis siswa dapat mampu melakukan kreativitas menulis melalui
teknologi
semakin
mendorong
upaya-upaya
408
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 5 Tahun ke-5 2016
hasil-hasil
dan minat yang baru, membangkitkan motivasi
teknologi dalam peroses belajar. Para guru
dan ransangan kegiatan belajar, dan bahkan
dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang
membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.
dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup
Penggunaan media pembelajaran pada tahap
kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai
orientasi pembelajaran akan sangat membantu
dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru
keefektifan
sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat
penyampaian pesan dan isi pembelajaran pada
yang
meskipun
saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan
merupakan
minat siswa, media pebelajaran juga dapat
pembaharuan
dalam
murah
pemanfaatan
dan
sederhana
dan
keharusan
dalam
efesien
bersahaja
yang tetapi
proses
pembelajaran
dan
tujuan
membantu siswa meningkatkan pemahaman,
pengajaran yang diharapkan. Disamping mampu
menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,
menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga
memudakan penafsiran data,
dituntut
mengembangkan
informasi (Azhar Arsyad 2009: 15). Akan tetapi,
keterampilan membuat media pembelajaran yang
dalam penulisan narasi di sekolah guru belum
akan digunakannya apabila media tersebut belum
menggunakan gambar yang menarik hanya
tersedia (Azhar Arsyad 2009: 2).
menggunakan gambar dari buku sehingga siswa
upaya
untuk
mencapai
dapat
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan pemilihan salah satu metode mengajar
dalam
menulis
dan memadatkan
narasi
susah
untuk
mengembangkan imajinasinya, gambar yang ada di buku tidak memperluas imajinasi siswa dalam merangkai peristiwa.
tertentu akan mempengaruhi jenis media yang
Gambar berseri dapat membantu siswa
sesuai, meskipun masih berbagai aspek lain yang
dalam melihat secara langsung apa yang menjadi
harus diperhatikan dalam memilih media, antara
objek dalam pembelajaran. Pembelajaran dengan
lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon
menggunakan gambar berseri dapat digunakan
yang diharapkan oleh siswa kuasai setelah
dalam
pembelajaran
pembelajaran menulis narasi. Gambar berseri
pembelajaran
berlangsung, termasuk
dan
konteks
karakteristik
siswa.
bahasa
membatu
guru
dan
sastra
dalam
Indonesia
mengatur
pada
proses
Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah
pembelajaran serta penggunaan waktu di kelas
satu fungsi utama media pembelajaran adalah
dengan bijak. Ketersediaan
sebagai
disuatu
alat
bantu
mengajar
yang
turut
kelas
akan
gambar berseri
mempengaruhi
proses
mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan
pembelajaran siswa dimana penempatan gambar
belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru
berseri yang sesuai akan mendukung proses
(Azhar Arsyad 2009: 15).
pencapaian pembelajaran itu sendiri.
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa
Penggunaan gambar berseri yang menarik
pemakaian media pembelajaran dalam peroses
dapat membatu merangsang pikiran siswa untuk
belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan
berimajinasi. Ketika siswa memiliki imajinasi
Peningkatan Kemampuan Menulis .... (Dewiana) 409
yang kuat, maka siswa dituntut untuk dapat
melalui gambar berseri siswa kelas IV SD Negeri
menemukan kata-kata yang sesuai dengan gambar
Bakalan.
yang dilihat. Kemudian menulis kata-kata yang
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas IV SDN
dipikirkan itu ke dalam sebuah narasi. Alasan pemilihan gambar berseri sebagai alat alternatif pembelajaran dikarenakan gambar berseri
ini
menggampangkan
siswa
dalam
Bakalan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 Mei-Juni. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini pada siswa
memahami materi, dan gambar berseri ini bisa meningkatkan imajinasi dan wawasan untuk penulisan narasi. Guru dapat menggunakan gambar berseri dengan muda, dan media gambar berseri dapat membantu siswa dalam melihat secara langsung apa yang menjadi objek dalam
kelas IV SD Negeri Bakalan yang jumlah siswanya 22 siswa, terdiri dari laki-laki 13 dan 9 perempuan. Sedangkan objek penelitian yang akan diteliti adalah Peningkatan Kemampuan Menulis Narasai Melalui Gambar Berseri Kelas IV SD Negeri Bakalan.
pembelajaran.
Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti memutuskan
untuk
keterampilan
memecahkan
menulis
narasi
masalah dengan
menggunakan gambar berseri karena penggunaan gambar
dianggap
dapat
meningkatkan
kemampuan menulis narasi. Oleh karena itu penulis
merumuskan
dalam
penelitian
ini
judulnya adalah “ Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Melalui Gambar Berseri Siswa Kelas IV SD Negeri Bakalan”.
Metode
pengumpulan
data
dalam
penelitian ini meggunakan metode observasi dan tes menulis karangan narasi. Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan siswa dan guru di dalam kelas. Dengan observasi sederhana tentang pelaksaan kemampuan menulis narasi melalui
gambar
berseri
diharapkan
dapat
mengukur keberhasilan siswa dalam kemampuan belajar menulis. Sedangkan Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa pemberian tugas
Tujuan utama dari penelitian ini adalah
kepada siswa untuk menulis karangan narasi
untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi
sesuai dengan gambar yang ada.
melalui gambar berseri siswa kelas IV SD Negeri
Teknik Analisis Data
Bakalan.
Analisis data yang digunakan dalam
METODE PENELITIAN
penelitian ini adalah statistik deskriptif dengan
Jenis Penelitian
mencari rerata. Nilai rata-rata juga digunakan
Jenis penelitian dalam penelitian ini
untuk menentukan kategori kemampuan menulis
adalah menggunakan penelitian tindakan kelas
siswa dalam menulis narasi.
(Action Research), yaitu rencangan penelitian
Indikator Keberhasilan
berdaur
ulang
meningkatkan
(siklus).
Bertujuan
untuk
kemampuan
menulis
narasi
Keriteria
keberhasilan
merupakan
rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan atau
410
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 5 Tahun ke-5 2016
tolak ukur dalam penentuan keberhasilan atau
menggunakan media gambar berseri sebagai
keefektifan penelitian indikator keberhasilan pada
media untuk menulis narasi. Zainal Aqib (2014:
kegiatan pembelajaran ini adalah meningkatnya
52)
kemampuan menulis narasi melalu gambar
pembelajaran yang bisa digunakan dalam proses
berseri pada siswa kelas IV SD Negeri Bakalan.
pembelajaran. Pertama media grafis seperti
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila 70%
gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik,
siswa dalam menulis narasi mendapat nilai 75.
kartun, poster, peta dan lain-lain. Oleh karena itu,
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
guru dan peneliti sepakat untuk menggunakan
PEMBAHASAN
media gambar yang dianggap tepat diharapkan
menyebutkan
beberapa
jenis
media
Penelitian ini berawal dari kenyataan di
dapat memberikan suasana baru pada siswa
lapangan bahwa kemampuan menulis narasi
dengan menggunakan gambar berseri dalam
siswa kelas IV SD Negeri Bakalan rendah
pembelajaran.
berdasarkan
narasi
Tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus,
pratindakan, menunjukan bahwa kemampuan
siklus I dilakukan dalam dua kali pertemuan, silus
menulis narasi belum maksimal. Nilai rata-rata
II dilaksanakan satu kali pertemuan. Jadi, secara
yang didapat siswa sebesar 65.95. Sementara,
keseluruhan,
siswa yang mencapai KKM baru 9% hal ini
gambar berseri ini dilakukan dalam enam jam
menunjukan bahwa kemampuan menulis ini
pembelajaran. siklus I merupakan tindakan yang
masih sangat kurang. Dari menulis narasi siswa
dilakukan
masih banyak ditemukan kesalahan yaitu pada
kekurangan-kekurangan yang terjadi pada tahap
tata bahasa , kosa kata, ejaan, dan penempatan
proses menulis narasi dan pemperbaikinya.
tanda baca titik dan koma. Berdasarkan analisis
Selanjutnya, siklus II merupakan tindakan untuk
hasil
lebih memperbaiki kembali kekurangan yang
narasi
hasil
kerja
siswa
menulis
sebagian
siswa
masih
melakukan kesalahan misal dalam hal penulisan
tindakan
dengan
kelas
menggunakan
mempertimbangkan
terjadi dalam siklus I.
isi karangan belum sesuai dengan judul karangan.
Setelah dilakukan suatu tindakan berupa
Namun sebagian siswa dalam penulisan narasi
pembelajaran menulis menggunakan gambar
sudah sangat bagus. Faktor yang mempengaruhi
berseri, hasil observasi pada siklus I, dan siklus II
kemampuan menulis narasi berasal dari diri siswa
mengalami peningkatan. Peningkatan terjadi pada
itu sendiri, dan sistem pembelajaran di kelas.
fokus dan perhatian siswa menjadi meningkat,
Faktor dari diri siswa yaitu siswa malas
dalam mengerjakan tugas menulis narasi siswa
membaca, dan siswa malas membuat suatu
tidak lagi mengeluh, siswa menjadi lebih mudah
karangan. Faktor sistem pembelajaran di kelas
dan lancar dalam menulis karangan narasi, dan
yaitu pembelajaran yang di berikan oleh guru
siswa yang dulu kurang bisa mengarang , setelah
masih monoton
digunakan gambar berseri menjadi lebih bisa
belum menggunakan suatu
media.
guru
dalam mengarang. Dengan demikian, gambar Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka
berseri telah memenuhi fungsi sebagai media
dan
pembelajaran
peneliti
telah
sepakat
untuk
menurut
Levie
Lentz
(Azhar
Peningkatan Kemampuan Menulis .... (Dewiana) 411
Arsyad, 2009: 10-17) menyebutkan ada beberapa fungsi media pembelajaran, yaitu: (a) fungsi atensi, (b), fungsi efektif, (c) fungsi kognitif, dan (d) fungsi kompensatoris. Sedangkan, nilai rata-rata hasil menulis juga
menunjukan
adanya
peningkatan
Gambar 5. Diagram Batang Peningkatan Ketuntasan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SD Negeri Bakalan. Keberhasilan produk baru tercapai pada siklus yang kedua. Hal ini dikarenakan masih banyak terdapat kekurangan dalam tulisan siswa
kemampuan menulis narasi siswa. Nilai rata-rata
seperti
kemampuan menulis narasi siswa pada siklus II
kreativitas
meningkat sebesar 80.04, jika dibandingkan
kerangka pikir menjadi tulisan narasi dan masih
dengan pada saat pratindakan pertama kali yang
terdapat
mendapat nilai rata-rata 65.95, pada saat tahap
Berdasarkankekurangan yang masih terdapat
siklus I yang mendapat nilai rata-rata 75.36 dan
dalam siklus I, maka dilanjutkan siklus II dengan
pada siklus II yang mendapat nilai rata-rata 80.04.
memperbaiki kekurangan yang terdapat dalam
Pada siklus II ada 21 siswa yang tuntas atau
siklus
sebanyak 95.45% dan sebanyak 1 siswa dari 4.54.
tindakan, observasi, dan refleksi pada siklus II,
Hasil ini meningkat dari hasil sebelumnya pada
ternyata ketuntasan siswa mencapai 80.04%. Hal
tahap pratindakan dan siklus I yang sama-sama
tersebut bila dibandingkan dengan ketuntasan
terdapat 14 siswa yang tuntas atau sebanyak 63%
yang terjadi pada siklus I.
penggunaan siswa
tanda dalam
beberapa
I.
Setelah
baca,
kurangnya
mengembangkan
kesalahan
melakukan
penulisan.
perencanaan,
dan sebanyak 8 siswa yang masih belum tuntas
Peningkatan hasil belajar menulis narasi
atau sebanyak 36.36%. Pada siklus II ketuntasan
dengan menggunakan gambar berseri dalam
siswa dalam menulis narasi sudah baik karena
pembelajaran menulis narasi di kelas IV SD N
lebih 75% dari keseluruhan siswa telah tuntas.
Bakalan
terjadi
pada
aspek
tata
bahasa,
Pada siklus II kemampuan menulis narasi
kreativitas pengembangan kerangka karangan
sudah mencapai keriteria keberhasilan yang yang
menjadi karangan narasi, penulisan kalimat, dan
telah
tanda baca.
ditentukan
ketuntasan tersebut
oleh
peneliti.
Keriteria
yaitu nilai rata-rata siswa
yang mencapai KKM 75%. Keriteria keberhasilan yang diterapkan sesuai dengan KKM. Keberhasilan produk dalam penelitian ini dapat dilihat pada diagram berikut ini.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan yang telah dilakukan dan diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat di simpulkan bahwa kemampuan menulis narasi pada siswa kelas IV SD N Bakalan mengalami peningkatan dengan menggunakan media gambar berseri. Peningkatan tersebut terjadi pada peningkatan proses dan hasil.
412 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 5 Tahun ke-5 2016
Peneingkatan
proses
terlihat
pada
1. Bagi Guru
perhatian terhadap pembelajaran yang semangat
Media gambar berseri dapat meningkatkan
belajar, semakin fokus, kreatif, menungkan
keterampilan menulis narasi siswa kelas IV SD
gagasan
Negeri Bakalan. Oleh karena itu, guru dapat
dalam
bertanya
dan
menjawab
pertanyaan dari guru, keaktifan mengerjakan
menggunakan
media
dalam
pembelajaran
tugas, dan ketepatan waktu mengumpulkan tugas.
menulis narasi maupun jenis karangan yang
Peningkatan proses pembelajaran terjadi secara
lainnya karna dapat membantu siswa dalam
bertahap dari pratindakan, siklus I, dan siklus II.
mengembangkan dan menyusun tulisan secara
Peningkatan hasil merupakan peningkatan
tepat dan benar. Salah satuh media yang dapat
kemapua menulis narasi siswa yang diukur
digunakan dalam pembelajaran menulis narasi
berdasarkan nilai hasil menulis narasi. Hasil nilai
adalah gambar berseri.
keterampilan menulis karanrangan narsi ini,
2. Bagi Siswa
meningkat dari siklu I sampai dengan siklus II.
Penggunaan media gambar berseri dalam
nilai hasil kemampuan menulis narasi pada
pembelajaran
kondisi awal adalah 65.95, meningkat menjadi
memberikan invormasi baru bagi siswa. oleh
75.36, pada siklus I, dan terus meningkat serta
karena itu, siswa hendaknya lebih kreatif
mencapai kriteria keberhasilan pada siklus II
dalam menggunakan gambar berseri untuk
yaitu 80.04.
menulis narasi. Siswa perlu meningkatkan
Hasil menulis narasi siswa yang mencapai ketuntasan mulai meningkat pada siklus I. Pada pratindakan, iwa yang tuntas dalam menulis
menulis
narasi
dapat
kemampuan menulisnya karena hal tersebut memiliki banyak manfaat. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
narasi berjumlah 2 siswa atau 9%, pada iklus I
Media gambar berseri merupakan gambar yang
sebanyak 14 siswa atau 63%, dan pada siklus II
juga dapat dibuat dengan tema yang diinginkan
sebanyak 21 siswa atau 95%. Peningkatan hasil
oleh siswa. gambar berseri juga dapat dibuat
belajar menulis narasi dengan menggunakan
dengan menyisipkan nilai-nilai karakter dan
gambar berseri dalam pembelajaran menulis
nasehat-nasehat yang baik dalam cerita dalam
narasi di kelas IV SD N Bakalan terjadi pada
gambar berseri. Berdasarkan penelitian yang
aspek penggunaan kalimat, pemilihan kata,
telah dilaksanakan tentang penggunaan gambar
penempatan tanda baca dan mengembangkan
berseri dalam pembelajaran menulis narasi,
kerangka karangan menjadi karangan narasi.
ternya siswa dapat menangkap pesan atau
Saran
nasehat yang terkandung dalam cerita dalam Saran yang perlu disampaikan setelah
gambar berseri. Oleh karena itu, kemungkinan
melakukan penelitian tindakan kelas dengan
media ini juga dapat digunakan dalam
menggunakan
pembelajaran menulis jenis lain. Perlu adanya
gambar
berseri
dalam
pembelajaran menulis narasi ani adalah sebagai
penelitian
berikut:
gambar
lanjutan berseri
ini
dengan
menggunakan
untuk
meningkatkan
kemampuan menulis narasi jenis liannya.
Peningkatan Kemampuan Menulis .... (Dewiana) 413
Nandang
DAFTAR PUSTAKA Ahmad Rofi’udin dan Darmiyati Zuhdi.
Budiman.
Perkembangan
(2006). Anak
Memahami
Usia
Sekolah
(2001). Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan
Indonesia Di Kelas Tinggi. Jakarta:
Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan
Departemen
Tinggi Direktorat Ketenagaan.
Kebudayaan
Pendidikan Direktorat
Dan Jenderal
Syaiful Bahri Djamarah. (2005). Guru Dan
Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan
Anak Didik Dalam Intraksiedukatif.
Guru Sekolah Dasar.
Jakarta: PT Rinekacipta.
Azhar Arsyad. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Zainal Aqib. (2013). Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya.