PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF HIJAIYAH DALAM MATA PELAJARAN BACA TULIS AL-QUR’AN DENGAN MEDIA BUKU SAKU SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh SALIS NURIA SUBEKTI NIM 11509006
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2013
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Yang membaca Al-Qur`an dan dia mahir membacanya, dia bersama para malaikat yang mulia. Sedangkan yang membaca AlQur`an namun dia tidak tepat dalam membacanya dan mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala.” (Al-Bukhari 4937, Muslim 244) PERSEMBAHAN
Karya kecil ini ku persembahkan kepada : 1. Kedua orang tuaku, bapak Targhib dan ibu Suci Hertinah yang selalu memberikan kasih sayang, doa dan dukungannya selama ini, semoga Allah selalu memberi ridlo-Nya kepada beliau berdua. 2. Untuk keluarga besarku dan kedua adikku Muhammad Aniq Muna dan Mia Sofiana yang selalu memberikan warna di setiap hariku. 3. Untuk para dosenku yang telah memberikan bekal ilmu untuk masa depanku. 4. Dan spesial untuk dosen pembimbingku Ibu Peni Susapti, M.Si. yang telah memberikan bimbingan skripsiku hingga selesai dengan baik. 5. Kepala sekolah MI Ma‟arif Candirejo yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian. 6. Ibu Umi Hanifah selaku wali kelas 1 MI Ma‟arif Candirejo yang telah membantu selama penelitian berlangsung. 7. Sahabatku (sweety)Lailatul, Zidha, Diah, Dania, Septi yang selalu setia setiap saat. 8. Kakak dan om yang tidak bisa saya sebut satu per satu, terima kasih atas bantuan dan suportnya. 9. Teman-teman PGMI A 2009 yang selalu kompak dan berbahagia. 10.Kelompok KKN SGB 06 dan warga Dusun Sangu banyu yang selalu kurindukan kebersamaannya.
ABSTRAK Subekti, Salis Nuria. 2013. Peningkatan Kemampuan Membaca Huruf Hijaiyah Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an Dengan Media Buku Saku. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida‟iyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Peni Susapti, M.Si. Kata Kunci: kemampuan membaca huruf hijaiyah, media Buku Saku Penelitian ini merupakan upaya peningkatan kemampuan membaca untuk mengembangkan media yang berguna bagi siswa, agar mendapatkan hasil yang lebih baik. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah Apakah media Buku Saku dapat meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah pada mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an siswa kelas 1 MI Ma‟arif Candirejo tahun ajaran 2013/2014? Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. PTK terdiri beberapa siklus yang masingmasing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Berdasar hasil analisis data, maka kesimpulan yang diperoleh dari pelitian ini bahwa penerapan Buku Saku dapat meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah di MI Ma‟arif Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun ajaran 2013/2014. Terbukti pada siklus pertama nilai rata-rata pre test 53,04 menjadi 60,86 setelah diadakan post test. Pada siklus kedua nilai rata-rata pre test 63,04 setelah dilakukan post test nilai rata-rata siswa menjadi 70,86. Pada siklus tiga nilai rata-rata pre test 74,78 meningkat menjadi 84,78 pada post test.
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Merupakan kebahagiaan bagi penulis yang telah dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Kemampuan Membaca Huruf Hijaiyah Dalam Mata Pelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an Dengan Media Buku Saku”. Selanjutnya dengan penuh kerendahan hati penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini. Adapun ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, penulis sampaikan kepada : 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku ketua STAIN Salatiga. 2. Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida‟iyah STAIN Salatiga. 3. Peni Susapti, M.Si. selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 4. Para dosen dan seluruh jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. 5. Bapak dan Ibu serta keluarga yang telah memberikan do‟a restu serta dukungan kepada penulis.
Semoga segala amal kebaikan tersebut mendapat balasan dari Allah SWT, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Salatiga,
Agustus 2013
Penulis
Salis Nuria Subekti
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................
i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ...............................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN .................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..............................................
v
HALAMAN ABSTRAK .................................................................................
vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... vii HALAMAN DAFTAR ISI...............................................................................
ix
HALAMAN DAFTAR TEBEL ...................................................................... xii HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................. xiii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1
B. Rumusan Masalah ......................................................................
4
C. Tujuan Penelitian .......................................................................
4
D. Hipotesis Penelitian ....................................................................
4
E. Kegunaan Penelitian .................................................................
5
F. Definisi Operasional ..................................................................
5
G. Metode Penelitian ......................................................................
7
1. Rancangan Penelitian ..........................................................
8
2. Subjek Penelitian ................................................................
8
3. Langkah Penelitian .............................................................
8
4. Instrumen Penelitian ........................................................... 12 5. Pengumpulan Data ………….............................................. 13 6. Analisis Data ....................................................................... 13
H. Sistematika Penulisan ................................................................ 14 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Membaca .............................................................. 16 1.
Definisi Membaca ................................................................ 16
2.
Manfaat Membaca ............................................................... 17
3.
Keterlambatan Membaca ..................................................... 18
4.
Kiat-kiat Membaca .............................................................. 19
5.
Meningkatkan Kecepatan dan Pemahaman Membaca ........ 20
6.
Meningkatkan Budaya Gemar Membaca ............................ 20
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran ...................... 22 1.
Anak ..................................................................................... 22
2.
Guru .................................................................................... 22
3.
Orang Tua ........................................................................... 23
4.
Sekolah ............................................................................... 23
5.
Fasilitas ............................................................................... 24
6.
Lingkungan Belajar yang Mendukung ............................... 24
7.
Pengelolaan Sumber Daya Sekolah .................................... 25
C. Mata Pelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an ....................................... 26 D. Metode Buku Saku .................................................................... 29 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Ma‟arif Candirejo.................................... 32 1. Sejarah Berdirinya MI Ma‟arif Candirejo ............................. 32 2. Letak Geografis MI Ma‟arif Candirejo ................................. 33 3. Identitas Sekolah ................................................................... 33 4. Visi dan Misi MI Ma‟arif Candirejo ..................................... 34 5. Struktur Organisasi ................................................................ 35 6. Keadaan Guru, Siswa dan Penjaga ........................................ 36 7. Sarana dan Prasarana MI Ma‟arif Candirejo ......................... 37 8. Kegiatan Ekstrakulikuler MI Ma‟arif Candirejo ................... 38
B. Subyek Penelitian dan Karakteristik Obyek Penelitian ............. 39 C. Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 39 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................. 39 2. Deskripsi Pelaksanaa Siklus II ............................................... 41 3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ........................................... 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ......................................... 47 1. Siklus I .................................................................................. 47 2. Siklus II ................................................................................. 49 3. Siklus III ................................................................................ 53 B. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 55 1. Hasil Sebelum PTK ............................................................... 55 2. Hasil Penelitian Siklus I ........................................................ 56 3. Hasil Penelitian Siklus II ........................................................ 56 4. Hasil Penelitian Siklus III ..................................................... 56 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................ 59 B. Saran ........................................................................................... 60 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. … LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS
61
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Daftar Huruf Hijaiyah…………………………………………... 28
Tabel 3.1 Daftar Guru dan Penjaga MI Ma‟arif Candirejo………………… 36 Tabel 3.2 Daftar Jumlah Siswa …………………………………………… 37 Tabel 3.3 Data Sarana Pra Sarana MI Ma‟arif Candirejo .... ………………. 38 Tabel 4.1 Hasil Perolehan Nilai Pre Test Siklus I......................................... 47 Tabel 4.2 Hasil Perolehan Nilai Post Test Siklus I ....................................... 48 Tabel 4.3 Hasil Perolehan Nilai Pre Test Siklus II ....................................... 50 Tabel 4.4 Hasil Perolehan Nilai Post Test Siklus II ...................................... 51 Tabel 4.5 Hasil Perolehan Nilai Pre Test Siklus III ...................................... 53 Tabel 4.6 Hasil Perolehan Nilai Post Test Siklus III .................................... 54 Tabel 4.7 perolehan Nilai Siswa Pada Siklus I Sampai Siklus III ................ 56
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Siklus PTK...............................................................................
11
Gambar 2
Stuktur Organisasi ................................................................... 35
Gambar 4.1
Peningkatan Hasil Rata-rata Pre Test dan Post Test dari Siklus I Sampai Siklus III ...................................................................... 58
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III
Lampiran 4
Soal Formatif Siklus I
Lampiran 5
Soal Formatif Siklus II
Lampiran 6
Soal Formatif Siklus III
Lampiran 7
Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 8
Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 9
Surat Balasan Ijin Penelitian
Lampiran 10 Nilai SKK Lampiran 11 Foto Kegiatan Lampiran 12 Daftar Riwayat Hidup
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Belajar mempunyai kedudukan dan peran penting bagi kahidupan manusia. Belajar merupakan tindakan dan perilaku yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri (Mudjiono & Dimyati, 2006:7). Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses pendidikan di sekolah. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik serta tingkat pembinaan yang dilakukan guru terhadap hasil dari pembelajaran itu. Belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan, keterampilan, dan sikap tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui proses belajar sepanjang hayat. (Bell-Gredler dalam Winataputra, 2007: 1.5) Belajar dan membaca mempunyai pengaruh yang besar bagi pembelajaran. Membaca merupakan proses yang kompleks yang terdiri dari dua tahap. Tahap pertama merupakan tahap dimana individu melakukan pembedaan terhadap apa yang dilihatnya, setelah itu individu mengingat kembali, menganalisa, memutuskan, dan mengevaluasi hal yang dibacanya. Sebagai suatu proses yang kompleks, membaca mempunyai
nilai yang tinggi dalam perkembangan diri seseorang. Secara umum orang menilai membaca identik dengan belajar, dalam arti mencari informasi. Ausubel dalam Winataputra (2007:3.21) makna belajar ke dalam dua dimensi. Dimensi pertama berhubungan dengan cara bagaimana informasi atau materi pelajaran disajikan kepada siswa, melalui penerimaan atau melalui penemuan. Belajar menurut dimensi tersebut diperoleh melalui pemberian informasi dengan cara dikomunikasikan kepada siswa dalam bentuk belajar penemuan yang mengharuskan siswa untuk menemukan sendiri informasi yang harus diterimanya. Dimensi yang kedua berhubungan dengan bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi yang diterima dengan struktur kognitif yang diterimanya. Siswa juga dapat mencoba menghafal informasi baru tanpa menghubungkan dengan konsep yang telah ada dalam struktur kognitifnya, hal tersebut disebut belajar menghafal. Prestasi belajar adalah keberhasilan usaha yang dicapai seseorang setalah memperoleh pengalaman belajar atau mempelajari sesuatu. Prestasi merupakan suatu tahapan dimana seseorang mendapatkan hasil dari apa yang dipelajari. Prestasi juga dapat dikatakan sebagai sesuatu yang diperoleh seseorang maupun kelompok yang memiliki nilai positif yang dapat menciptakan rasa bangga dan juga bahagia. Nilai dibutuhkan dalam pengukuran prestasi belajar, namun dalam aplikasi perlu dilakukan pembinaan yang lebih agar tujuan dapat tercapai dan mendapatkan kualitas yang tinggi. Keberhasilan dalam kegiatan belajar akan berhasil apabila
didukung oleh beberapa faktor yaitu tenaga pengajar yang profesional dan sarana pra sarana yang mendukung kegiatan belajar. Peningkatan Baca Tulis Al-Qur‟an siswa kelas 1 MI Ma‟arif Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang masih bersifat teoritis yang menggunakan metode caramah. Hal ini meyebabkan peserta didik kurang aktif serta kurang tertarik terhadap pembelajaran Baca Tulis AlQur‟an, padahal peserta didik dituntut dapat mempraktekkan baca tulis AlQu‟ran dengan baik dan benar. Apabila dalam upaya peningkatan yang digunakan kurang tepat, dapat berdampak pada hasil belajar peserta didik yang kurang memuaskan. Mengingat hal tersebut maka upaya peningkatan yang dilakukan harus tepat dan didukung dengan media yang mendukung pembelajaran tersebut dalam pembinaan baca tulis Al-Qur‟an. Peningkatan kemampuan belajar yang baik maka hasil belajar peserta didik akan meningkat. Penggunaan media yang tepat akan mempunyai pengaruh yang besar, terutama prestasi yang dicapai oleh siswa. Prestasi siswa kelas 1 MI Ma‟arif Candirejo mengalami permasalahan dalam mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an. Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti akan menggunakan suatu media yaitu Buku Saku. Media Buku Saku merupakan suatu media pembelajaran yang menarik bagi siswa, karena Buku Saku dibuat dengan tampilan yang kecil dan menarik, sehingga mudah dibawa siswa.
Berdasarkan pemaparan diatas peneliti menemukan masalah yang terjadi pada siswa kelas 1 di MI Ma‟arif Candirejo, bahwa sebagian besar dari siswa kelas 1 belum mampu membaca huruf hijaiyah dengan baik dan benar. Nilai KKM yang telah ditentukan oleh MI Ma‟arif Candirejo yaitu 70, sedangkan nilai dari sebagian besar siswa kelas 1 MI Ma‟arif Candirejo belum mencapai KKM.
Berdasarkan kenyataan di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “peningkatan kemampuan membaca huruf hijaiyah dalam mata pelajaran baca tulis Al-Qur‟an dengan media Buku Saku”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: Apakah media Buku Saku dapat meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah pada mata pelajaran Baca Tulis AlQur‟an siswa kelas 1 MI Ma‟arif Candirejo tahun ajaran 2013/2014?
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa penggunaan media Buku Saku dapat meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah pada mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an siswa kelas 1 MI Ma‟arif Candirejo tahun ajaran 2013/2014.
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara atas masalah yang hendak dipecahkan (Basrowi. 2008:90). Berdasarkan pendapat tersebut, hipotesis yang penulis ajaukan dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan kemampuan membaca huruf hijaiyah pada mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an siswa kelas 1 MI Ma‟arif Candirejo tahun ajaran 2013/2014.
E. Kegunaan Penelitian 1. Secara Teoritis a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam mengadakan penelitian selanjutnya dengan materi yang berbeda. b. Untuk menambah khasanah keilmuan dalam lingkup pendidikan. 2. Secara Praktis a. Bagi guru, penelitian ini dapat digunakan untuk pedoman dalam pengajaran khususnya untuk guru kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah. b. Bagi siswa, penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa pada mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an kelas 1. c. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pegetahuan dan wawasan, dapat dijadikan sebagai pedoman sebagai calon pendidik, dan dapat menambah pengalaman penulis.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari adanya pengertian dalam memahami judul diatas maka penulis akan menjelaskan beberapa istilah yang digunakan antara lain: 1. Kemampuan Baca Tulis Al-Qur‟an Berasal dari kata mampu yang berarti bisa atau kuat yang berasal dari diri sendiri. Baca Tulis Al-Qur‟an adalah mata pelajaran yang mempelajari tentang bagaimana cara membaca dan menulis sesuai dengan kaidah yang baik dan benar. Kemampuan baca tulis Al-Qur‟an adalah suatu hasil dari tindakan yang menyebabkan seseorang bisa dan mampu dalam membaca dan menulis Al-Qur‟an. 2. Huruf Hijaiyah Huruf hijaiyah adalah huruf-huruf yang dipakai dalam bahasa arab. Al-Qur‟an menggunakan bahsa arab, Al-Qur‟an ditulis dengan huruf Hijaiyah. Jumlah huruf hijaiyah ada 29 buah. Huruf hijaiyah ditulis dan dibaca dari kanan ke kiri. Bentuk huruf hijaiyah berbedabeda. Beberapa huruf hijaiyah berbentuk sama yang membedakan adalah titiknya. Huruf hijaiyah bertitik satu, dua, atau tiga. Tempat titik juga bisa berbeda, ada yang di atas, di dalam, dan di bawah (Manasikana, 2007:2). 3. Media Buku Saku Media adalah alat (sarana) untuk menyebarluaskan informasi (Poerwadarminta, 2006:756). Dengan kata lain media juga dapat
diartikan sebagai cara yang dilakukan oleh guru kepada anak didik saat mengajar. Media Buku Saku merupakan suatu media pembelajaran yang menarik bagi siswa, karena Buku Saku dibuat dengan tampilan yang kecil dan menarik, sehingga mudah dibawa siswa. 4. Mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an Mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an adalah mata pelajaran yang diberikan kepada peserta didik untuk memahami bacaan dan cara menulis Al-Qur‟an sebagai sumber ajaran agama islam, serta mengamalkan isi kandungannya sebagai petunjuk dalam kehidupan sehari-hari.
G. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran (Basrowi, 2008:28). Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian yang diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan (Sukmadinata, 2005:56). Ciri khas penelitian tindakan kelas adalah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memecahkan masalah yang dikembangkan bersama-sama.
Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, bukan untuk menghasilkan pengetahuan (Mulyasa, 2009:37).
1.
Rancangan Penelitian Adapun penelitian tindakan kelas ini dirancang untuk: “meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah siswa dengan media Buku Saku pada mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an siswa kelas 1 MI Ma‟arif Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2013/2014”.
2.
Subjek Penelitian a. Guru Penelitian ini dilakukan oleh guru kelas 1 MI Ma‟arif Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. b. Siswa Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 1 MI Ma‟arif Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada semester I tahun ajaran 2013/2014.
3. Langkah Penelitian Langkah PTK terdiri dari beberapa siklus, sesuai dengan tingkat permasalahan yang akan dipecahkan dan kondisi yang akan ditingkatkan (Mulyasa, 2009:70-73). Siklus-siklus tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Siklus pertama 1) Rencana Rencana pelaksanaan PTK antara lain mencakup kegiatan sebagai berikut: - Tim
peneliti
melakukan
analisis
standar
isi
untuk
mengetahui SKKD yang akan diajarkan kepada peserta didik. - Mengembangkan RPP dengan memperhatikan indikatorindikator hasil belajar. - Mengembangkan alat peraga, alat bantu, atau media pembelajaran yang menunjang pembentukan SKKD dalam rangka implementasi PTK. - Menganalisis berbagai alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan kondisi pembelajaran. - Mengembangkan Lembar Kerja Siswa. - Mengembangkan pedoman atau instrument yang digunakan dalam siklus PTK. - Menyusun alat evaluasi pembelajaran sesuai dengan indikator hasil belajar. 2) Tindakan Tindakan PTK mencakup prosedur dan tindakan yang akan dilakukan, serta proses perbaikan yang akan dilakukan. 3) Observasi
Observasi mencakup prosedur perekaman data tentang proses dan hasil implementasi tindakan yang dilakukan.
4) Refleksi Refleksi menguraikan tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi tentang proses dan dampak perbaikan yang dilakukan, serta criteria dan rencana tindakan pada siklus berikutnya. b. Siklus kedua 1) Rencana Berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama, guru sebagai peneliti membuat RPP sesuai dengan SKKD. 2) Tindakan Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang dikembangkan dari hasil refleksi siklus pertama. 3) Observasi Guru peneliti mengadakan observasi terhadap proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik. 4) Refleksi Guru melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menyusun RPP berdasarkan SKKD untuk siklus ketiga. c. Siklus ketiga
1) Rencana Berdasarkan hasil refleksi pada siklus kedua, guru membuat RPP sesuai dengan SKKD.
2) Tindakan Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang dikembangkan dari hasil refleksi siklus kedua. 3) Observasi Guru mengadakan observasi terhadap proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik. 4) Refleksi Guru melaksanakan refleksi terhadap pelaksanaan PTK siklus ketiga dan menganalisis serta menarik kesimpulan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan dengan melaksanakan tindakan tertentu. Apakah pembelajaran yang dirancang dengan PTK dapat meningkatkan kualitas pembelajaran atau memperbaiki masalah yang diteliti. d. Siklus selanjutnya Untuk lebih jelasnya, siklus PTK tersebut diuraikan sebagai berikut:
Siklus II
?
1. Rencana
Siklus I 1. Rencana 4. Refleksi
2. Tindakan
4. Refleksi
2. Tindakan
3. Observasi
3. Observasi
Gambar 1.1: siklus PTK (Mulyasa, 2009:70-73). 4. Instrument Penelitian Instrument penelitian adalah instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, sumber, bahan, dan alat belajar. b. RPP adalah perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran.
dengan demikian RPP merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. c. Lembar pengamatan terhadap aktivitas siswa, berupa ceklis yang digunakan untuk mencatat keadaan siswa selama pembelajaran berlangsung. d. Lembar pengamatan terhadap guru, berupa ceklis yang diisi oleh pengamat untuk mencatat performance guru selama pembelajaran. e. Tes, merupakan soal-soal untuk keperluan pretest dan post test. 5.
Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan sebagai berikut: a. Tes yang dilakukan sebelum dan sesudah tindakan kelas dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam membaca huruf hijaiyah sebelum dan sesudah tindakan dilaksanakan. b. Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau
cara
pengamatan
mengumpulkan terhadap
data
kegiatan
dengan yang
jalan
mengadakan
sedang
berlangsung
(Sukmadinata, 2005:220). Observasi merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian tindakan. c. Catatan lapangan yang digunakan untuk mencatat segala kegiatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. 6. Analisis Data
Hasil tes awal dan sesudah dianalisis dan dibandingkan. Analisa dilakukan dengan beberapa tahap yaitu: a. Tahap Deskripsi Suatu tahap dimana peneliti mendeskripsikan atau memaparkan data-data yang diperoleh. b. Tahap Klasifikasi Tahap pengelompokan data yang telah dideskripsikan sesuai dengan permasalahan.
c. Tahap analisis Tahap menganalisis data-data berdasarkan teori-teori yang ada. Data yang dibahas dalam tahap ini adalah data primer, kendalakendala yang muncul selama tindakan maupun cara dalam mengatasi kendala yang ada. Tahap interpretasi yaitu tahap pemahaman dan penafsiran terhadap analisis penelitian. d. Tahap Refleksi Tahap menilai atau mengevaluasi terhadap hasil interpretasi, sebelum proses penelitian.
H. Sistematika Penulisan Isi dan sistematika skripsi hasil penelitian tindakan kelas dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu: bagian awal, bagian inti, bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dibagi menjadi berikut:
1. Bagian Awal, bagian ini memuat judul skripsi, abstrak, surat pernyataan
peneliti,
nota
pembimbing,
pengesahan,
motto
persembahan, kata pengantar, daftar tabel, daftar lampiran. 2. Bagian Isi Skripsi, terdiri dari lima bab sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, kegunaan penelitian, definisi operasional, media penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka. Dalam bab ini berisi tentang teori-teori yang mendasari penelitian yang akan dilakukan. Yang pembahasannya meliputi kemampuan membaca huruf hijaiyah, media Buku Saku, dan materi mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an kelas 1 Madrasah semester I. Bab III Pelaksanaan Penelitian. Dalam bab ini dibahas tentang lokasi penelitian, deskripsi pelaksanaan penelitian yang terdiri dari deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, deskripsi pelaksanaan siklus III. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Dalam bab ini dibahas tentang deskripsi kondisi awal untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum media Buku Saku diterapkan, analisis data per siklus setelah media Buku Saku diterapkan. Bab V Penutup. Dalam bab terakhir ini berisi penutup, kesimpulan dan sasaran yang berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilaksanakan.
3. Bagian akhir skripsi yang berisi daftar kepustakaan, dan lampiran yang terkait.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kemampuan Membaca 5. Definisi Membaca Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Membaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah bahasa. Membaca dan mendengar adalah dua cara paling umum untuk mendapatkan informasi (http://id.wikipedia. org/wiki/Membaca). Orang yang mengidap keterlambatan kemampuan membaca, mengalami kesulitan dalam mengartikan atau mengenali struktur kata-kata (misalnya huruf atau suara yang seharusnya tidak diucapkan, sisipan, pengganti, atau kebalikan) atau memahaminya (misalnya, memahami fakta-fakta dasar, gagasan utama, urutan kronologis, atau topik sebuah bacaan). Mereka juga mengalami kesulitan lain seperti cepat melupakan apa yang telah dibacanya (Wood, dkk, 2007:66). Guru harus memberikan pendidikan membaca dan menulis huruf Al-Qur‟an. Adapun rumusan tujuan baca tulis Al-Qur‟an adalah sebagai berikut : “Tujuan pokok dan utama dari baca tulis Al-Qur‟an ialah membekali anak untuk mengenal lebih dalam isi yang terkandung dalam Al-Qur‟an dan mengamalkan isi tersebut sebagai pedoman dalam kehidupan.” Penjelasan tersebut terkandung dalam ayat Al-Qur‟an Al-Alaq 1-4:
Artinya: 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (QS. Al-Alaq 1-4).
6. Manfaat Membaca a. Membaca merupakan proses mental secara aktif, tidak seperti duduk di depan sebuah TV, Plasystation, dan lain-lain. Membaca membuat seseorang menggunakan otaknya, ketika membaca, seseorang akan dipaksa untuk memikirkan banyak hal yang belum diketahuinya. (http://rachdie.blogdetik.com/2011/02/05/8-manfaat-membaca/). b. Membaca merupakan proses yang kompleks, hal tersebut merupakan salah satu yang dapat dicapai oleh otak manusia (Bobbi DePorter & Mike, 2004: 252). c. Membaca akan meningkatkan konsentrasi dan fokus. Seseorang perlu untuk dapat fokus terhadap buku yang sedang dibaca untuk waktu yang cukup lama. Oleh sebab itu perlu berkonsentrasi untuk membaca. Seperti otot, seseorang akan menjadi lebih baik di dalam
berkonsentrasi
(http://rachdie.blogdetik.com/2011/02/05/8-manfaat-
membaca/). d. Meningkatkan memori. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa jika seseorang tidak menggunakan memorinya, maka seseorang bisa kehilangannya
(http://rachdie.blogdetik.com/2011/02/05/8-manfaat-
membaca/). 7. Keterlambatan Membaca Menurut Derek Wood, dkk (2007: 27-28) menyatakan sebagai berikut: gangguan dalam membaca disebut dengan disleksia. Pada kenyataanya, kesulitan membaca dialami oleh 2-8 % anak sekolah dasar. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam menghadapi keterlambatan membaca antara lain: a. Memusatkan
perhatian
pada
huruf-huruf
yang
tertulis
serta
mengendalikan gerakan mata dengan menjelajahi tiap halaman. b. Mengenali bunyi tiap-tiap huruf atau gabungan huruf. c. Memahami makna kata-kata, tata bahasa, dan susunan kalimatnya. d. Menciptakan ide-ide gagasan baru. e. Membandingkan ide-ide baru dengan yang telah diketahui. f. Mengingat berbagai hal dalam pikiran. Permasalahan mental semacam ini memerlukan interaksi yang intensif di antara berbagai sel saraf sebagai penghubung bagian-bagian otak yang berkaitan dengan fungsi penglihatan, berbahasa, dan mengingat. Siapa pun dapat mengalami kendala dalam memahami sebuah bacaan. Para
ahli berpendapat bahwa penderita disleksia mengalami ketidakmampuan dalam membedakan dan memisahkan bunyi dari kata-kata yang diucapkan. Anak-anak yang mengidap disleksia memiliki kesulitan dalam permainan mengucapkan bunyi-bunyi yang mirip. Para ilmuan mendapati bahwa kemampuan mendasar ini berguna dalam proses belajar membaca. (Wood, dkk. 2007: 27-28). 8. Kiat-kiat Membaca Seorang pembaca yang istimewa harus mempunyai keadaan mental dan fisik yang baik. Mempersiapkan diri sebelum membaca dapat dilakukan dengan cara meluangkan waktu beberapa saat sebelum membaca untuk menyesuaikan keadaan fisik dan mental. Menurut DePorter & Mike (2004:255) seseorang harus mencoba beberapa kebiasaan sederhana sebelum memulai membaca. Adapun kiatkiat membaca adalah sebagai berikut: a. Mempersiapkan diri. b. Meminimalkan gangguan. c. Duduklah dengan sikap tegak. d. Luangkan beberapa waktu untuk menenangkan pikiran. e. Gunakan jari anda atau benda lain sebagai petunjuk. f. Lihat sekilas bahan bacaan anda sebelum membaca. 9. Meningkatkan Kecepatan dan Pemahaman Membaca Menurut DePorter & Mike (2004:279) ada beberapa cara untuk meningkatkan kecepatan dan pemahaman, antara lain sebagai berikut:
a. Pilihlah tempat yang tenang untuk membaca. b. Periksalah psikologis anda. c. Lihat buku itu sekilas selama satu menit. d. Putar balik buku itu dan berlatihlah membalik-balik halaman. e. Putar kembali buku itu dalam posisi yang benar. f. Lihatlah ke langit-langit dan pikirkan tentang suatu tempat yang damai. g. Tarik nafas dalam-dalam. h. Lihatlah ke arah buku dan mulai membaca.. i. Balikkan halaman secara benar. j. Gunakan jari (jari-jari) anda dan ikuti satu pola. k. Ajukan pertanyaan-pertanyaan pada diri anda saat membaca. 10. Meningkatkan Budaya Gemar Membaca Pembangunan pendidikan yang kegiatannya dilakukan di luar sekolah maupun di sekolah harus banyak ditunjang oleh sarana yang memadai. Sarana yang dapat membentuk belajar yang diperoleh oleh bahan bacaan yang bermutu. Pentingnya arti buku dalam pembangunan mental dan spiritual bangsa jelas tercantum di dalam Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan: “…melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial…”
Menurut Semiawan (2008:93-94) minat baca dan tulis masyarakat terhadap buku masih rendah dan belum merata disebabkan oleh berbagai hal sebagai berikut: a. Masih kuatnya budaya dengar dan budaya lisan. b. Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang belum menunjang minat baca dan daya beli buku. c. Kemajuan teknologi, komunikasi tertentu media elektronik yang dapat mempengaruhi minat masyarakat untuk membaca. d. Rendahnya
kemampuan
masyarakat
untuk
mengekspresikan
pikirannya dalam Bahasa Indonesia secara baik dan benar. e. Sistem belajar mengajar dan kurikulum di sekolah dan perguruan tinggi yang kurang menunjang kegemaran membaca dan menulis. f. Belum merata dan kurang diminati perpustakaan oleh sebagian besar masyarakat.” (Hasil perumusan Kongres Perbukuan Nasional I).
Sedangkan dalam Pudato Presiden RI pada Hari Pendidikan Nasional di Pontianak pada tanggal 2 Mei 1995 menyatakan sebagai berikut: “ciri terpenting dari masyarakat belajar adalah tumbuhnya minat dan kegemaran membaca. Dalam masyarakat yang gemar membaca, peranan buku dan perpustakaan-perpustakaan sangat penting dan akan makin penting. Kedudukan buku sama pentingnya dengan posisi guru dalam proses belajar mengajar. Dalam menciptakan masyarakat yang gemar membaca, kita perlu terus mendorong tumbuhnya minat baca melalui berbagai kampanye. Sejalan dengan itu, kita perlu mendorong tumbuh dan berkembangnya industri perbukuan: baik buku-buku yang kita karang sendiri, maupun buku-buku yang kita terjemahkan dari
bahasa asing. Hanya dengan tumbuh dan berkembangnya industri perbukuan yang kuat, kita dapat mendukung perkembangan masyarakat belajar secara berkelanjutan. Untuk mewujudkan tekad kita itu, maka dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun ini, saya canangkan bulan Mei sebagai bulan Buku Nasional.” (Kongres Perbukuan Nasional, 1955).
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran 1. Anak Hakikatnya, semua yang ada di dunia ini adalah milik Allah, termasuk juga anak-anak. Menjaga mereka adalah kewajiban kita sebagai bentuk pengabdian kepada sang khalik. Anak mempunyai bakat yang berbeda-beda, ada anak yang mempunyai bakat yang tinggi dalam berbagai mata pelajaran. Menurut penelitian, bila semua anak-anak yang bermacam-macam bakatnya itu diberi pengajaran yang sama, maka hasilnya akan berbeda menurut bakat mereka. Ada korelasi yang cukup tinggi antara bakat dengan hasil belajar. Akan tetapi jika diberi motode pengajaran yang bermutu yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap anak serta waktu belajar yang lebih banyak, maka dapat dicapai keberhasilan penuh bagi setiap anak dalam tiap bidang studi (Nasution, 2005: 37-38). 2. Guru Guru adalah orang tua anak sewaktu di sekolah (Musrofi, 2010:159). Menurut Undang-undang No.14/2005, pasal 1, butir 1 tentang guru dan dosen, “yang disebut dengan guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Namun pada dasarnya, setiap orang adalah guru, contoh yang digugu dan ditiru, terutama oleh anak-anak yang sering meniru apa yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya. Sekolah sebagai salah satu kekuatan besar dalam menciptakan agen perubahan perlu ditangani oleh guru-guru yang handal. Sekolah memerlukan guru yang kerkualitas, profesional, dan mempunyai visi yang jauh akan perkembangan sumber daya manusia yang akan datang. Seorang guru dapat menjadikan mereka sebagai genarasi yang hebat dan mampu menjadi genarasi rahmatan lil‟alamin. Mereka akan menjadi manusiamanusia berkualitas, unggul, dan berdaya tinggi dalam menghadapi perubahan (Asfandiyar, 2009:17-20). 3. Orang Tua Sebagian besar orang tua tidak mengenali berbagai sisi kekuatan anak. Orang tua lebih mengenali sisi kelemahan atau kekurangan mereka. Begitu pula dengan mengenali gaya belajar anak. Orang tua punya cara mengajari materi pelajaran yang sesuai dengan cara anak menyerap materi tersebut, misalnya sewaktu mengerjakan pekerjaan rumah atau disebut PR. Pengalaman menunjukkan, jika orang tua mengenali gaya belajar anak sesuai gaya belajarnya maka anak akan belajar di rumah dengan enjoy (Musrofi, 2010:159). 4. Sekolah
Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa atau murid di bawah pengawasan guru (http://id.Wikipedia. org/wiki/Sekolah). Dalam pelaksanaan suatu media pembelajaran, sekolah mempunyai peran yang sangat penting. Sekolah sebagai tempat untuk melaksanakan proses pembelajaran. Sekolah yang nyaman akan memberikan kesan posotif bagi anak didik. Prestasi belajar di sekolah tidak hanya dipengaruhi oleh bagaimana anak-anak giat belajar dan dapat memahami pelajaran di sekolah, tapi juga kondisi lingkungan sekolahnya yang mendukung. Lingkungan sekolah yang nyaman dan bersih dapat mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Anak-anak menjadi lebih sehat dan dapat berpikir secara jernih, sehingga dapat menjadi anak-anak yang cerdas dan kelak menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. 5. Fasilitas Fasilitas belajar yang lengkap diharapkan akan terjadi perubahan, misalnya dengan sekolah menyediakan fasilitas belajar yang lengkap, siswa akan lebih bersemangat dalam belajar, siswa tidak perlu meminjam ataupun menggantungkan tugasnya pada teman, karena ia dapat mengerjakan tugasnya sendiri dengan bantuan fasilitas yang telah disediakan (http://www.pendidikanekonomi.com/2013/01/fasilitasbelajar. html). 6. Lingkungan Belajar yang Mendukung
Menurut Musrofi (2010:59-72) setiap siswa menggunakan kekuatan yang berbeda untuk menyerap materi pelejaran. Ada yang menyerap materi pelajaran dengan tipe visual, tipe auditori dan tipe kinestetik. Adapun lingkungan belajar yang mendukung tipe-tipe tersebut adalah: a. Tipe Visual Tipe ini memerlukan lingkungan belajar yang tenang; memilih tempat duduk di depan, jauh dari pintu dan jendela; memerlukan penataan yang rapi terhadap alat tulis menulis; didorong agar ikut berpartisipasi dalam belajar kelompok. b. Tipe Auditori Tipe ini memerlukan posisi tempat duduk dimana dapat mendengar dengan jelas selama proses belajar mengajar berlangsung; memerlukan suasana belajar yang cukup tenang atau sunyi. c. Tipe Kinestetik Tipe ini memerlukan segala hal yang dapat mendukung pelajar untuk dapat mengalami sendiri apa yang telah dipelajari. Siswa tipe kinestetik memiliki resiko gagal paling besar dalam mengikuti pendidikan di ruang kelas. 7. Pengelolaan Sumber Belajar Mengelola sumber belajar harus memperhatikan sumber daya yang ada di sekolah dan melibatkan orang-orang yang ada di dalam sistem
sekolah tersebut. Pembahasan tentang pengelolaan sumber belajar meliputi sumber daya sekolah dan pemanfaatan sumber daya lingkungan sekolah.
a. Sumber daya sekolah Menurut Yamin & Ansari (2009:64) sumber daya sekolah harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam upaya menciptakan iklim sekolah sebagai komunitas masyarakat belajar. Iklim fisik dan psikologis juga dapat menentukan hasil belajar yang dapat menentukan hasil belajar yang dicapai siswa. Banyak hal yang dapat dilakukan di kelas dalam proses belajar mengajar, namun dapat dituntaskan oleh iklim sekolah yang menunjang. Misalnya menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar lebih lanjut dapat dilakukan melalui berbagai lomba yang bervariasi. Seluruh komponen sekolah harus diperdayakan, termasuk sumber daya manusia yang ada. b. Pemanfaatan Sumber Daya Lingkungan Sekolah bukanlah tempat yang terpisah dari masyarakatnya. Fungsi sekolah sebagai pusat pembaharuan dan pembangunan sosial budaya masyarakat akan dapat diwujudkan. Lingkungan sangat kaya dengan sumber-sumber media dan alat bantu pelajaran. Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar akan membuat anak merasa senang dalam belajar. Belajar dengan menggunakan lingkungan tidak harus keluar kelas (Yamin & Ansari (2009:64-65).
C. Mata Pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an Mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an adalah mata pelajaran yang diberikan kepada peserta didik. Tujuannya untuk memehami bacaan dan cara menulis Al-Qur‟an sebagai sumber ajaran agama Islam, serta mengamalkan isi kandungannya sebagai petunjuk dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk huruf Al-Qur‟an dapat ditulis dalam bermacam-macam bentuk tulisan, yang dalam bahasa Arab disebut khot (tulisan). Tulisan yang demikian disebut dengan tulisan indah atau kaligrafi. Setiap bentuk tulisan mempunyai ciri tersendiri sehingga dapat dibedakan antara satu dengan yang lainnya. Menulis dan membaca merupakan kegiatan yang saling berhubung (Jalaluddin, 2004:34). Salah satu materi yang disampaikan oleh guru dalam materi Baca Tulis Al-Qur‟an yaitu huruf hijaiyah. Huruf hijaiyah adalah huruf-huruf yang dipakai dalam bahasa arab. Al-Qur‟an menggunakan bahasa arab, Al-Qur‟an ditulis dengan huruf hijaiyah. Jumlah huruf hijaiyah ada 29 buah. Huruf hijaiyah ditulis dan dibaca dari kanan ke kiri. Bentuk huruf hijaiyah berbeda-beda. Beberapa huruf hijaiyah berbentuk sama yang membedakan adalah titiknya. Huruf hijaiyah bertitik satu, dua, atau tiga. Tempat titik juga bisa berbeda, ada yang di atas, di dalam, dan di bawah (Manasikana, 2007:2). Berikut ini materi huruf Hijaiyah dalam mata pelajaran
Baca Tulis Al-Qur‟an: Tabel 2.1 Daftar Huruf Hijaiyah Huruf
Cara membacanya
ا
Alif
ب
Ba
ت
Ta
ث
Sa
ج
Jim
ح
Ha
خ
Kha
د
Dal
ذ
Zal
ر
Ra
ز
Zai
س
Sin
ش
Syin
ص
Sad
ض
Dad
ط
Ta
ظ
Za
ع
„Ain
غ
Gain
ف
Fa
ق
Qaf
ك
Kaf
ل
Lam
م
Mim
ن
Nun
و
Wau
هـ
Ha
ء
Hamzah
ي
Ya
D. Media Buku Saku Menurut Jalaluddin (2004:7) perkembangan teknologi ikut mengalih kecenderungan masyarakat untuk menuntut pengetahuan secara lebih mudah dan lebih cepat. Para ahli telah memanfaatkan jasa teknologi untuk media pendidikan baik media visual, audio visual atau komputer dengan cara yang semakin tepat guna. Diantaranya metode index card match, yaitu strategi yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi baru tetap bisa diajarkan dengan strategi ini dengan catatan, siswa diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan (Zaini, 2007:69). Buku Saku adalah buku berukuran kecil yg dapat dimasukkan ke dalam saku dan mudah dibawa ke mana-mana (http://www.kamusbesar. com/49002/buku-saku). Media Buku Saku merupakan suatu media pembelajaran yang menarik bagi siswa, karena Buku Saku dibuat dengan tampilan yang kecil dan menarik, sehingga mudah dibawa siswa. Buku Saku berisi huruf hijaiyah yang tertulis di setiap halaman. Masing–masing halaman terdapat huruf dan pelafalannya. Buku Saku huruf hijaiyah merupakan salah satu tahapan awal media cara belajar membaca Al-Qur‟an untuk anak. Buku Saku huruf hijaiyah dibuat dengan ukuran 5 cm × 6 cm agar praktis digunakan untuk
belajar dan mudah disimpan di saku anak. Buku Saku yang berjumlah 16 halaman ini memiliki kegunaan dan kelebihan sebagai berikut: 1. Memudahkan anak mengenal dan mempelajarai huruf-huruf hijaiyah secara tepat. 2. Melatih anak untuk memahami bunyi bacaan huruf-huruf hijaiyah dengan didampingi orang tua atau guru. 3. Mudah dibawa kemana saja dan dimasukkan ke dalam saku.
Penggunaan media Buku Saku diharapkan dapat meningkatkan pembinaan dengan melalui pembiasaan. Yang dimaksud dengan pembiasaan Buku Saku yaitu, membiasakan menggunakan buku tersebut dengan tujuan agar siswa menjadi gemar membaca huruf hijaiyah, dan dapat diterapkan menjadi kebiasaan yang baik. Anak mampu membaca huruf hijaiyah dengan baik dan benar. Tujuan dari pembiasaan penggunaan media Buku Saku ini diharapkan dapat membentuk pribadi yang suka membaca. Hal ini kalau sudah menjadi kebiasaan tentu akan mudah dan ringan, namun akan menjadi berat bagi orang yang tidak terbiasa melakukan. Kebiasaan tersebut perlu diterapkan dalam berbagai amalan. Misalnya seperti membaca huruf hijaiyah, menulis huruf hijaiyah, membaca kalimat dalam Al-Qur‟an, menulis kalimat dalam Al-Qur‟an dan membaca dan menulis surat-surat dalam Al-Qur‟an.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Ma’arif Candirejo 1. Sejarah Berdirinya MI Ma’arif Candirejo Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan untuk menciptakan generasi penerus dengan berdasarkan ilmu agama dan umum, maka MI Ma‟arif Candirejo selalu meningkatkan kualitas anak didiknya. Usaha yang dilakukan MI Ma‟arif Candirejo antara lain dengan memperbaiki gedung sekolah dan melengkapi fasilitas yang dibutuhkan oleh siswa. MI Ma‟arif Candirejo resmi didirikan pada tahun 1956 dan beroperasi pada tahun 1960. Pada saat itu berlokasi di rumah Ibu Hj. Kusmiah alm. Lokasi tersebut sekarang menjadi ABA Candirejo. Kepala sekolah pada waktu itu dijabat oleh KH. Fadil Abdillah. Pada tahun 1978 MI Ma‟arif Candirejo berpindah lokasi di Jalan Mertokusumo No.03 Desa Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupeten Semarang. Sampai sekarang kepala MI Ma‟arif Candirejo adalah Siti Asiyah, S.Ag, yang sebelumnya dijabat oleh Bapak Hartono. Setelah Bapak Hartono purna tugas digantikan Bapak Munjarobah. Bapak Munjarobah pensiun diteruskan oleh Bapak Jamal. Sejalan dengan berkembangnya zaman sampai sekarang MI Ma‟arif Candirejo masih eksis dan berkembang lebih maju dengan didukung oleh
guru-guru yang berprofesional dan berdedikasi tinggi. Terbukti dengan tenaga pengajar lulusan sederajat dengan S1. Sejarah singkat berdirinya MI Ma‟arif Candirejo ini semoga bermanfaat bagi kita dan dapat menciptakan anak didik yang terampil dan pandai, yang dilandasi dengan akhlakul karimah. 2. Letak Geografis MI Ma’arif Candirejo Terletak di Jalan Mertokusumo No.03 Desa Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah. Madrasah ini berdiri di atas tanah seluas 1.116 m2 beserta bangunan yang luasnya 465 m2 yang terdiri dari ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, runag perpustakaan, ruang UKS, mushola, WC guru, WC anak, kantin. Batas wilayahnya sebagai berikut : a. Sebelah utara berbatasan dengan rumah warga b. Sebelah timur berbatasan dengan makam c. Sebelah selatan berbatasan dengan rumah warga d. Sebelah barat berbatasan dengan RA Annur Jika ditinjau dari segi lokasi MI Ma‟arif Candirejo sangatalah strategis karena berada di pinggir jalan dengan transportasi yang mudah dijangkau. 3. Identitas Sekolah 1. Nama sekolah
: MI Ma‟arif Candirejo
2. Nama Yayasan
: LP. Ma‟arif
3. NSS / NSM
: 111 33 22 0071
4. Alamat
: Jalan Mertokusumo No. 03 Desa Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupeten Semarang
5. Kode pos
: 50773
6. Status sekolah
: Swasta
7. Tahun didirikan
: 1956
8. Kepala sekolah
: Siti Asiyah, S.Ag
4. Visi dan Misi MI Ma’arif Candirejo a. Visi : Terdidik berdasarkan iman dan taqwa Indikatornya : 1) Unggul dalam aktifitas keagamaan 2) Unggul dalam kepedulian sosial 3) Unggul dalam kedisiplinan b. Misi : 1) Melaksanakan pembelajaran secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal. 2) Menambahkan
dasar-dasar
perilaku
budi
pekerti
dan
berakhlakul karimah. 3) Menumbuhkembangkan penghayatan terhadap ajaran agama dan budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
4) Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah. 5. Struktur Organisasi Pelindung sekolah
Drs. Muh Hasim Penasehat
Komite sekolah
KH. Mawahib Ma‟mun
Sutikno
Kepala Madrasah Siti Asiyah S.Ag Sekretaris sekolah
Bendahara sekolah
Wakil kepala
Sulastri, Ama
Lum Atun N.
Dra. Nur Hasanah
Guru kelas I
Guru kelas II
Guru kelas III
Guru kelas IV
Siti Hanifah, S.Ag
Lum Atun N
Umi Fatkiyah
Umi Rosidah
Guru kelas V
Guru kelas VI
Guru Penjas
Guru Bahasa Inggris
Mety Andayani
Nur Hasanah
M. Nur Ikhsan Handayani
Sri Sulastri
Guru Mapel
Penjaga
Paryono Masykur fateeh fateeh Gambar 2.2. Struktur Organisasi MI Ma‟arif Candirejo
6. Keadaan Guru, Siswa, dan Penjaga a. Keadaan Guru Guru-guru di MI Ma‟arif Candirejo merupakan guru yang profesional mengajar sesuai bidangnya dan lulusan S1 atau sedang menempuh S1. Terdiri dari Kepala sekolah (PNS), Wakil kepala (PNS), dan 8 Guru wiyata bhakti, untuk mengetahui lebih rinci dapat disajikan dalam tabel berikut : Tabel 3.1 Daftar Guru dan Penjaga MI Ma‟arif Candirejo No
Nama
Pendidikan
Jabatan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Siti Asiyah, S.Ag Mety Andayani, S.Pd Dra Nur Khasanah Umi Rosidah, S.PdI Umi Fatkiyah, S.PdI Lum‟atun Nayirah, S.PdI Umi Hanifah, S.Pd M. Nur Ikhsan Sulastri, A.Ma Masykur fateeh Solikin
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 M.A D2 STM SMA
Kepala sekolah Waka / wali kelas V Wali kelas VI Wali kelas IV Wali kelas III Wali kelas II Wali kelas I Guru penjas Guru mulok Guru mapel Penjaga
b. Keadaan Siswa Keadaan siswa MI Ma‟arif Candirejo tahun ajaran 2013/2014 secara keseluruhan adalah dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3.2 Daftar Jumlah Siswa No.
Kelas
L
P
Total
1.
I
13
10
23 siswa
2.
II
14
11
25 siswa
3.
III
6
12
18 siswa
4.
IV
15
15
30 siswa
5.
V
11
10
21 siswa
6.
VI
9
8
17 siswa
Jumlah
68
66
134 siswa
7. Sarana dan Prasarana MI Ma’arif Candirejo Penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien sangat diharapkan oleh setiap instansi pendidikan. Untuk mewujudkan harapan tersebut diperlukan kemampuan kerja yang maksimal, disiplin, dan loyalitas yang tinggi di kalangan warga sekolah. Perencanaan organisasi dan pengelolaan yang didukung dengan pendanaan dan sarana prasarana yang memadai menjadi suatu acuan agar kemampuan siswa dapat digali dan dikembangkan dengan optimal. Adapun sarana prasarana yang dimiliki MI Ma‟arif Candirejo sebagai berikut :
Tabel 3.3 Data Sarana Prasarana MI Ma‟arif Candirejo Tahun 2013/2014 No.
Ruang / Sarana
Jumlah
1.
Ruang kelas belajar
6
2.
Ruang Kepala sekolah
1
3.
Ruang Guru
1
4.
Runag UKS
1
5.
Ruang Mushola
1
6.
Ruang WC Guru
1
7.
Dapur
1
8.
Ruang WC siswa
2
9.
Kantin
1
8. Kegiatan Ekstrakulikuler MI Ma’arif Candirejo Kegiatan ekstrakulikuler adalah kegiatan yang tidak wajib diikuti semua siswa. Karena hanya tambahan di luar jam sekolah atau belajar. Di MI Ma‟arif Candirejo mengadakan kegiatan ekstrakulikuler diantaranya : a. Pramuka b. Tari c. Menyanyi d. Sepak bola
Data diperoleh dari administrasi MI Ma‟arif Candirejo pada tanggal 20 Juli 2013.
B. Subjek Penelitian dan Karakteristik Obyek Penelitian Penelitian tindakan ini dilaksanakan di MI Ma‟arif Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2013/2014 pada mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an pokok bahasan huruf Hijaiyah. Subjek penelitian meliputi siswa kelas I yang berjumlah 23 siswa yang terdiri 10 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki.
C. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dimulai tanggal 17 s.d 30 Juli 2013. Dalam penelitian ini dilaksanakan beberapa siklus, yang masing-masing dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Gambaran ketiga siklus tersebut adalah: 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti merencanakan: 1) Pembuatan RPP siklus I, RPP disusun dengan mempertimbangkan hasil pre test yang dilakukan sebelum tindakan dilakukan. 2) Membuat Buku Saku sejumlah siswa, yang masing-masing halaman berisi huruf hijaiyah. 3) Menyusun alat evaluasi dan alat observasi.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I dilaksanakan pada Senin, 22 Juli 2013. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan adalah: 1) Kegiatan Awal a) Apersepsi -
Guru mengucapkan salam dan berdo‟a bersama
-
Guru menanyakan kabar siswa
b) Memberikan soal pre test 2) Kegiatan inti a) Guru menjelaskan materi yang telah dipilih terlebih dahulu. b) Guru menyiapkan Buku Saku huruf hijaiyah. c) Guru membagi Buku Saku huruf hijaiyah kepada semua siswa. d) Guru membimbing siswa membaca Buku Saku huruf hijaiyah. e) Guru meminta siswa untuk membaca Buku Saku huruf hijaiyah.
3) Kegiatan akhir a) Guru dan siswa bersama membaca huruf hijaiyah, kemudian guru menyampaikan cara membaca dengan benar. b) Melaksanakan post test. c) Guru dan siswa mengucapkan hamdalah bersama, salam penutup. c. Observasi Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan media Buku Saku. d. Refleksi Peneliti
mencatat
hal-hal
yang
mendukung
dan
menghambat proses pelaksanaan pembelajaran untuk dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II a. Perencanaan Tahap perencanaan meliputi: 1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada tanggal 26 Juli 2013.
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), memuat serangkaian kegiatan pembelajaran menggunakan media Buku Saku. 3) Menyiapkan Buku Saku sejumlah siswa, yang masing-masing halaman berisi huruf hijaiyah. 4) Menyusun alat evaluasi dan alat observasi. b. Pelaksanaan Tindakan 1) Kegiatan awal a) Apersepsi -
Guru mengucap salam dengan jelas, dan berdoa bersama
-
Guru mengkondisikan siswa dengan “tepuk anak sholeh” dilanjutkan dengan “tepuk diam”.
b) Melaksanakan pre test. 2) Kegiatan Inti a) Guru menjelaskan tentang cara membaca huruf hijaiyah. b) Guru menegur siswa yang asik bermain. c) Guru memberikan kesempatan kepada beberapa siswa untuk membaca huruf hijaiyah di depan kelas.
d) Guru membagi Buku Saku kepada siswa e) Guru membimbing siswa dalam membaca Buku Saku huruf hijaiyah secara berkelompok. 3) Kegiatan akhir a) Guru memberikan tebakan kepada siswa untuk mencari huruf hijaiyah yang disebutkan oleh guru secara acak. b) Melaksanakan post test. c) Guru mengkondisikan kelas. d) Guru dan siswa mengucap hamdalah dan salam penutup. c. Observasi Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan media Buku Saku. d. Refleksi Peneliti
mencatat
hal-hal
yang
mendukung
dan
menghambat proses pelaksanaanpembelajaran untuk dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya.
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III a. Perencanaan Tahap pelaksanaan siklus III meliputi: 1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus III yaitu pada tanggal 29 Juli 2013. 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 3) Menyiapkan
Buku
Saku
sejumlah
siswa,
yang
setiap
halamannya berisi huruf hijaiyah. 4) Menyusun alat evaluasi dan lembar observasi. b. Pelaksanaan Tindakan 1) Kegiatan Awal a) Apersepsi -
Guru mengucapkan salam dengan jelas dan membaca doa bersama.
-
Guru mengkondisikan kelas dengan mengajak siswa melakukan “tepuk anak sholeh” dan “tepuk diam”.
-
Guru menanyakan keadaan siswa.
b) Melaksanakan pre test. 2) Kegiatan Inti a) Guru menyampaikan materi huruf hijaiyah b) Guru membagi kartu saku kepada semua siswa. c) Guru memberi contoh secara berulang membaca huruf hijaiyah dengan benar. d) Guru menegur siswa yang tidak memperhatikan dengan cara memberikan motivasi. e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca huruf hijaiyah secara individu. f) Guru membenarkan siswa yang mengalami kesalahan dalam membaca huruf hijaiyah. 3) Kegiatan Akhir a) Guru memberikan tebakan kepada siswa untuk mencari huruf hijaiyah yang disebutkan oleh guru secara acak. b) Melaksanakan post test. c) Guru mengkondisikan kelas. d) Guru dan siswa mengucap hamdalah dan salam penutup.
c. Observasi Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas I, sedangkan faktor penghambat berkurang pada siklus III ini. d. Refleksi Refleksi siklus III yaitu didapatkan media pembelajaran yang baru untuk mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an materi Huruf Hijaiyah. Pada siklus III semua siswa aktif dalam pembelajaran. Dari segi evaluasipun menunjukkan peningkatan yang nyata.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus 1. Siklus I Kegiatan belajar mengajar siklus I dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2013 di kelas 1 sejumlah 23 siswa. Proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan. Nilai patokan ketuntasan belajar menggunakan nilai ketuntasan kriteria minimum (KKM) pada kelas 1 yaitu 70. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada siklus I kemampuan membaca dan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Dari nilai rata-rata 53,04 sebelum dilaksanakan PTK, meningkat menjadi 60,86. Hasil perolehan nilai pre test dan post test peserta didik seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1 Hasil perolehan nilai pre test siklus I No.
Nama
Pre Test
1.
Adi
50
2.
M. Nur
50
3.
Aan
60
4.
Akbar
40
5.
Amila
50
6.
Denis
40
7.
Farid
60
8.
Kheiza
60
9.
Mahilma
60
10.
Muh
50
11.
M. Syaiful
40
12.
M. Najib
40
13.
M. Ircham
50
14.
Nadila
60
15.
Putri
70
16.
Raya
70
17.
Revadhita
50
18.
Salwa
50
19.
Syahrul
60
20.
Surya
50
21.
Vera
40
22.
Wilda
50
23.
Abdurohman
70
Jumlah
1220
Nilai rata-rata
53,04
Nilai tertinggi
70
Nilai terendah
40
Tabel 4.2 Hasil penilaian nilai post test siklus I
No.
Nama
Post Test
1.
Adi
60
2.
M. Nur
60
3.
Aan
60
4.
Akbar
50
5.
Amila
60
6.
Denis
50
7.
Farid
60
8.
Kheiza
70
9.
Mahilma
60
10.
Muh
60
11.
M. Syaiful
50
12.
M. Najib
50
13.
M. Ircham
60
14.
Nadila
70
15.
Putri
70
16.
Raya
80
17.
Revadhita
50
18.
Salwa
60
19.
Syahrul
70
20.
Surya
60
21.
Vera
50
22.
Wilda
60
23.
Abdurohman
80
Jumlah
1400
Nilai rata-rata
60,86
Nilai tertinggi
80
Nilai terendah
50
a. Observasi Berdasarkan hasil perolehan nilai di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar peserta didik meningkat dari rata-rata pre test 53.04 menjadi 60,86 pada post test setelah diadakan tindakan kelas. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, pada siklus I masih mengalami masalah yaitu adanya peserta didik yang belum bisa menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi di kelas. Masih ada siswa yang sibuk bermain-main sendiri dan beberapa siswa yang belum mampu menjawab pertanyaan guru. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka perlu dilakukan upaya perbaikan melalui siklus berikutnya yaitu siklus II. b. Refleksi Berdasarkan hasil observasi guru perlu melakukan perubahan dalam pembelajaran yaitu: 1) Guru mengkondisikan kelas menjadi lebih kondusif. 2) Guru menegur siswa
yang bermain dengan memberi
pengarahan dan motivasi. 3) Guru melakukan pengulangan dalam memberikan contoh.
4) Guru meminta siswa untuk membaca huruf hijaiyah secara berkelompok. 2. Siklus II Siklus II dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2013 di kelas 1 dengan jumlah 23 siswa. Pada siklus II dengan materi yang merupakan kelanjutan dari siklus I, peneliti memberikan tugas yang hampir sama dengan siklus I. Bedanya pada siklus I materi tugas yang diberikan berbeda dengan materi tugas siklus II. Guru melakukan pengulangan dalam memberikan contoh kepada siswa. Guru mengucapkan huruf hijaiyah secara berulang dan ditiru oleh siswa. Pada pelaksanaan siklus II ini sebagian besar siswa aktif mengikuti proses pembelajaran. Dengan menggunakan media Buku Saku, siswa sudah mulai bisa menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi kelas. Siswa mulai berani bertanya kepada guru mengenai huruf hijaiyah. Siswa juga mulai bisa membedakan beberapa huruf hijaiyah yang mempunyai kemiripan bentuk. Beberapa siswa yang bermain sendiri sudah mulai aktif dalam proses belajar mengajar. Siswa aktif membolak-balik halaman Buku Saku dan membaca. Hasil perolehan nilai pre test dan post test peserta didik seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.3 Hasil perolehan nilai pre test siklus II
No.
Nama
Pre Test
1.
Adi
60
2.
M. Nur
60
3.
Aan
70
4.
Akbar
50
5.
Amila
60
6.
Denis
60
7.
Farid
60
8.
Kheiza
70
9.
Mahilma
70
10.
Muh
70
11.
M. Syaiful
50
12.
M. Najib
60
13.
M. Ircham
60
14.
Nadila
70
15.
Putri
80
16.
Raya
80
17.
Revadhita
60
18.
Salwa
60
19.
Syahrul
70
20.
Surya
60
21.
Vera
60
22.
Wilda
70
23.
Abdurohman
80
Jumlah
1450
Nilai rata-rata
63,04
Nilai tertinggi
80
Nilai terendah
50
Tabel 4.4 Hasil penilaian nilai post test siklus II
No.
Nama
Post Test
1.
Adi
70
2.
M. Nur
60
3.
Aan
70
4.
Akbar
60
5.
Amila
70
6.
Denis
60
7.
Farid
70
8.
Kheiza
80
9.
Mahilma
70
10.
Muh
80
11.
M. Syaiful
60
12.
M. Najib
60
13.
M. Ircham
70
14.
Nadila
80
15.
Putri
80
16.
Raya
80
17.
Revadhita
60
18.
Salwa
60
19.
Syahrul
80
20.
Surya
60
21.
Vera
60
22.
Wilda
80
23.
Abdurohman
90
Jumlah
1630
Nilai rata-rata
70,86
Nilai tertinggi
90
Nilai terendah
60
a. Observasi Berdasarkan hasil penelitian di atas diketahui adanya peningkatan kemampuan membaca huruf hijaiyah pada siswa. Hasil belajar peserta didik meningkat, yaitu rata-rata nilai pada siklus I 60,86 menjadi 70,86 pada siklus II. Walaupun hasil yang diperoleh pada siklus II sudah mengalami peningkatan, namun peningkatan tersebut belum optimal. Guru sudah mengekondisikan kelas tetapi hasilnya belum maksimal. Masih ada sebagian siswa yang bermain sendiri. Guru menyuruh siswa untuk membaca huruf hijaiyah secara berkelompok.
Berdasarkan pemaparan di atas maka hasil belajar peserta didik belum seratus persen mencapai standar ketuntasan. Oleh karena itu peneliti perlu melakukan upaya perubahan pada siklus III. b. Refleksi Berdasarkan hasil observasi guru perlu melakukan perubahan dalam pembelajaran yaitu: 1) Guru mengkondisikan kelas menjadi lebih kondusif. 2) Guru melakukan pengulangan dalam memberikan contoh. 3) Guru memberikan motivasi kepada siswa. 4) Guru meminta siswa untuk membeca huruf hijaiyah secara individu. 3. Siklus III Siklus III dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2013 di kelas 1 dengan jumlah 23 siswa. Siklus III membahas materi yang sama yang merupakan kelanjutan dari materi siklus I dan siklus II. Pelaksanaan siklus III menggunakan media yang sama yaitu media Buku Saku. Suasana kelas menjadi lebih hidup karena guru mengajak siswa untuk bernyanyi dan bermain tebak huruf hijaiyah. Semua siswa terlibat dalam proses pembelajaran dan guru hanya membimbing siswa. Dengan memberikan tebakan mencari huruf hijaiyah yang ada pada Buku Saku, siswa lebih antusias dalam menjawab tebakan yang diberikan oleh guru.
Peserta didik merasa senang sehingga suasana kelas menjadi lebih nyaman bagi siswa. Siswa yang tadinya asik dengan mainannya sudah mulai tertarik mengikuti pelajaran dan aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru. Hal ini dapat dilihat dengan hasil belajar dengan perolehan nilai yang optimal, yaitu dari nilai rata-rata siklus I 60,86 menjadi 70,86 pada siklus II, dan pada rata-rata siklus III 74,78 seperti tertera pada tabel di bawah ini: Tabel 4.5 Hasil perolehan nilai pre test siklus III No.
Nama
Pre Test
1.
Adi
70
2.
M. Nur
70
3.
Aan
80
4.
Akbar
70
5.
Amila
70
6.
Denis
70
7.
Farid
70
8.
Kheiza
80
9.
Mahilma
80
10.
Muh
80
11.
M. Syaiful
70
12.
M. Najib
70
13.
M. Ircham
80
14.
Nadila
80
15.
Putri
80
16.
Raya
80
17.
Revadhita
70
18.
Salwa
70
19.
Syahrul
70
20.
Surya
70
21.
Vera
70
22.
Wilda
80
23.
Abdurohman
90
Jumlah
1720
Nilai rata-rata
74,78
Nilai tertinggi
90
Nilai terendah
70
Tabel 4.6 Hasil penilaian nilai post test No.
Nama
Post Test
1.
Adi
70
2.
M. Nur
80
3.
Aan
80
4.
Akbar
90
5.
Amila
70
6.
Denis
80
7.
Farid
80
8.
Kheiza
80
9.
Mahilma
90
10.
Muh
90
11.
M. Syaiful
90
12.
M. Najib
80
13.
M. Ircham
100
14.
Nadila
90
15.
Putri
100
16.
Raya
90
17.
Revadhita
80
18.
Salwa
80
19.
Syahrul
90
20.
Surya
80
21.
Vera
80
22.
Wilda
80
23.
Abdurohman
100
Jumlah
1950
Nilai rata-rata
84,78
Nilai tertinggi
100
Nilai terendah
70
B. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan peneliti menunjukkan adanya hasil belajar peserta didik meningkat dari sebelum dilaksanakan tindakan. Hasil belajar siswa tersebut meliputi hasil perolehan nilai yang mencakup keberanian bertanya, menjawab pertanyaan, dan mengerjakan tes. Hal ini dapat dicapai setelah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar menggunakan media Buku Saku. Hasil penelitian yang dilaksanakan sebelum PTK, siklus I, siklus II, dan siklus III adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian sebelum PTK Sebelum dilaksanakan PTK tingkat prestasi peserta didik sebagian besar belum mencapai nilai KKM. Di MI Ma‟arif Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang ini KKM untuk mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an adalah 70. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa kemampuan membaca huruf hijaiyah masih kurang, hal ini menjadi salah satu faktor rendahnya pemahaman dan prestasi peserta didik. Oleh karena itu perlu didesain suasana kelas dan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan membaca huruf hijaiyah. Dalam hal ini peneliti mencoba melakukan tindakan dalam siklus I penerapan pembelajaran dengan media Buku Saku.
2. Hasil penelitian siklus I Rata-rata hasil perolehan nilai siswa pada siklus I adalah 60,86 nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50. kategori nilai dibagi menjadi tiga yaitu kurang, cukup, dan baik. 3. Hasil penelitian siklus II Rata-rata hasil perolehan nilai siswa pada siklus II adalah 70,86 nilai tertinggi 90 nilai terendah 60. kategori nilai dibagi menjadi tiga yaitu kurang, cukup, dan baik. 4. Hasil penelitian siklus III Pada pelaksanaan siklus III rata-rata hasil perolehan nilai adalah 1950 nilai tertinggi 100 nilai terendah 70. kategori nilai juga dibagi menjadi tiga yaitu kurang, cukup, dan baik. Peningkatan kemampuan membaca huruf hijaiyah oleh siswa pada siklus I, siklus II, dan siklus III dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.7 Perolehan nilai siswa pada siklus I sampai siklus III No.
Nama Siswa
Siklus I Pre test
Post test
Siklus I Pre test
Post test
Siklus I Pre test
Post test
1.
Adi
50
60
60
70
70
70
2.
M. Nur
50
60
60
60
70
80
3.
Aan
60
60
70
70
80
80
4.
Akbar
40
50
50
60
70
90
5.
Amila
50
60
60
70
70
70
6.
Denis
40
50
60
60
70
80
7.
Farid
60
60
60
70
70
80
8.
Kheiza
60
70
70
80
80
80
9.
Mahilma
60
60
70
70
80
90
10.
Muh
50
60
70
80
80
90
11.
M. Syaiful
40
50
50
60
70
90
12.
M. Najib
40
50
60
60
70
80
13.
M. Ircham
50
60
60
70
80
100
14.
Nadila
60
70
70
80
80
90
15.
Putri
70
70
80
80
80
100
16.
Raya
70
80
80
80
80
90
17.
Revadhita
50
50
60
60
70
80
18.
Salwa
50
60
60
60
70
80
19.
Syahrul
60
70
70
80
70
90
20.
Surya
50
60
60
60
70
80
21.
Vera
40
50
60
60
70
80
22.
Wilda
50
60
70
80
80
80
23.
Abdurohman
70
80
80
90
90
100
1220
1400
1450
1630
1720
1950
Jumlah
Nilai rata-
53,04 60,86 63,04 70,86 74,78 84,78
rata Nilai
70
80
80
90
90
100
40
50
50
60
70
70
tertinggi Nilai terendah
Berdasarkan tebel perolehan nilai pre test dan post test dari silkus I sampai siklus III dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pre test dari 53,04 di siklus I meningkat menjadi 60,86 pada rata-rata nilai post test. Di siklus II nilai rata-rata pada pre test 63,04 menjadi 70,86 pada post test. Pada siklus III nilai rata-rata pre test 74,78 meningkat menjadi 84,78 pada post test. Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan PTK dengan menggunakan media Buku Saku ini berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan perolehan rata-rata hasil post test yang mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus selanjutnya. Berdasarkan hasil yang dapat dilihat persiklus dari hasil belajar maka PTK dengan penerapan media Buku Saku ini berhasil meningkatkan prestasi belajar Baca Tulis Al-Qur‟an siswa. Peningkatan hasil pre test dan post test dari siklus I, siklus II, dan siklus III dapat dilihat pada diagram berikut ini:
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Gambar 4.1 Peningkatan Hasil Rata-rata Pre test dan Post Test dari Siklus I sampai Siklus III
Keterangan:
Pre test
Post test
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang peningkatan kemampuan membaca huruf hijaiyah dengan media Buku Saku pada siswa kelas 1 di MI Ma‟arif Candirejo Kecamatan Tuntang Kebupaten Semarang dapat disimpulkan sebagai berikut: Penerapan media Buku Saku dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa yang dapat dilihat dari hasil siklus I nilai rata-rata pre test 53,04 meningkat menjadi 60,86 pada nilai rata-rata post test, pada siklus II nilai rata-rata pre test 63,04 meningkat menjadi 70,86 pada nilai rata-rata post test, dan pada siklus III nilai rata-rata pre test 74,78 mengalami perolehan nilai rata-rata yang optimal pada nilai rata-rata post test yaitu 84,78.
B. Saran-saran Untuk dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa, maka yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Guru Guru selalu membuka diri dengan wawasan baru untuk meningkatkan profesionalisme. Salah satunya dengan mengembangkan media yang akan digunakan dalam mengajar, sehingga penggunaan media yang sesuai dan inovatif tidak membuat siswa bosan. Penggunaan media
yang tepat akan meningkatkan prestasi, motivasi, perhatian dan keaktifan siswa. 2. Sekolah Bagi pihak sekolah atau penyelenggara pendidikan seperti kepala sekolah dan komite sebaiknya meningkatkan pembinaan pada guru-guru. Dengan pembinaan yang diberikan diharapkan menjadi dorongan agar dapat lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada siswa didik.
DAFTAR PUSTAKA
Asfandiyar, Andi Yudha. 2009. Kenapa Guru Harus Kreatif. Bandung: PT Mizan Pustaka.
Basrowi & Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia.
Djalaluddin, 2004. Metode Tunjuk Silang Belajar Membaca Al-Qur’an. Jakarta Pusat: Kalam Mulia.
DePorter, Bobbi, Mike Hernacki. 2004. Quantum Leraning Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Manasikana, Arina. 2007. Baca Tulis Al-Quran 1. Yogyakarta: Insan Madani. Mudjiono & Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Musrofi, M. 2010. Melesatkan Prestasi Akademik Siswa. Yogyakarta: PT. Pustaka Insan Madani, Anggota IKAPI.
Nasution, 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Poerwadarminta. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Semiawan, Conny R. 2008. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Indeks.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Wiranataputra, Udin S. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wood, dkk Derek. 2007. Kiat Mengatasi Gangguan belajar. Jakarta: Ar-Ruzz Media.
Yamin, Martinis. 2009. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta.
Zaini, Hisyam, Bermawy Munthe, & Sekar Ayu Aryani. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga.
http://harulhudabk.blogspot.com/2011/06/pengertian-prestasi-adalah.html (diakses 5 April 2013).
http://rosididi.blogspot.com/2013/01/instrumen-penelitian.html (diakses 15 Juni 2013).
http://www.katailmu.com/2013/02/pengertian-rpp-silabus-berkarakter-kurikulum2013.html (diakses 15 Juni 2013).
http://rachdie.blogdetik.com/2011/02/05/8-manfaat-membaca/ (diakses 12 Juli 2013).
http://www.pendidikanekonomi.com/2013/01/fasilitas-belajar.html (diakses 13 Juli 2013).
http://id.wikipedia. org/wiki/Membaca (diakses 15 juli 2013). http://id.Wikipedia. org/wiki/Sekolah. (diakses 15 Juli 2013). http://www.kamusbesar. com/49002/buku-saku. (diakses 16 Juli 2013).