PENILAIAN TINGKAT TEKNOLOGI GALANGAN KAPAL PT. PROSKUNEO KADARUSMAN MUARA BARU JAKARTA
IZZA MAHDIANA APRILIANI
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Penilaian Tingkat Teknologi Galangan Kapal PT. Proskuneo Kadarusman Muara Baru Jakarta adalah karya saya sendiri dengan arahan dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya ilmiah yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, 29 Maret 2012 Izza Mahdiana Apriliani
ABSTRAK IZZA MAHDIANA APRILIANI. C44080027. Penilaian Tingkat Teknologi Galangan Kapal PT. Proskuneo Kadarusman Muara Baru Jakarta. Dibimbing oleh MOHAMMAD IMRON dan VITA RUMANTI KURNIAWATI. Berdasarkan data aktivitas kapal PPS Nizam Zachman tahun 2007 sampai 2010, jumlah kapal yang melakukan kegiatan tambat labuh terus meningkat. Dengan demikian, peningkatan jumlah kapal akan menjadi target potensial pasar bagi galangan yang ada di sekitar PPS Nizam Zachman. Salah satu galangan kapal yang berperan dalam melayani kapal-kapal di sekitar PPS Nizam Zachman adalah PT. Proskuneo Kadarusman. Oleh karena itu, untuk dapat memenuhi permintaan pasar yang meningkat, PT. Proskuneo Kadarusman harus dapat mengimbangi dengan meningkatkan produktivitas dan daya saing. Upaya meningkatkan produktivitas galangan salah satunya dengan cara meningkatkan teknologi. Peningkatan teknologi perlu didahului dengan penilaian terhadap tingkat teknologi. Penilaian tingkat teknologi dilakukan dengan menghitung nilai TCC (technology contribution coefficient) dari komponen teknologi technoware (fasilitas rekayasa), humanware (kemampuan manusia), infoware (informasi) dan orgaware (organisasi). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2011 dengan menggunakan metode studi kasus di PT. Proskuneo Kadarusman Muara Baru Jakarta. Analisis data yang digunakan adalah analisis TCC (technology contribution coefficient) dengan menilai kontribusi komponen teknologi yang meliputi komponen technoware, humanware, infoware dan orgaware. Galangan PT. Proskuneo Kadarusman merupakan salah satu galangan yang aktif melayani reparasi dan produksi kapal dengan memiliki manajemen galangan yang baik yang meliputi struktur organisasi, sumberdaya manusia, pelayanan reparasi dan produksi serta sistem informasi internal dan eksternal. Nilai kontribusi komponen humanware memiliki nilai kontribusi tetinggi sebesar 0,6778 sedangkan komponen infoware memiliki kontribusi terendah sebesar 0,4398. Nilai TCC dari galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman sebesar 0,5206 menunjukkan bahwa teknologi di galangan tersebut berada pada level semi modern. Kata kunci: teknologi, galangan, TCC
© Hak cipta IPB, Tahun 2012 Hak cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya.
Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa seizin IPB.
PENILAIAN TINGKAT TEKNOLOGI GALANGAN KAPAL PT. PROSKUNEO KADARUSMAN MUARA BARU JAKARTA
IZZA MAHDIANA APRILIANI
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
MAYOR TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP DEPARTEMEN DEPARTEMEN PEMANFAATAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA SUMBERDAYA PERIKANAN PERIKANAN FAKULTAS FAKULTAS PERIKANAN PERIKANAN DAN DAN ILMU ILMU KELAUTAN KELAUTAN INSTITUT INSTITUT PERTANIAN PERTANIAN BOGOR BOGOR BOGOR BOGOR 2012 2012
Judul Skripsi
: Penilaian Tingkat Teknologi Galangan Kapal PT. Proskuneo Kadarusman Baru Jakarta
Nama
: Izza Mahdiana Apriliani
NRP
: C44080027
Program Studi : Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap
Disetujui Komisi Pembimbing Ketua,
Anggota,
Dr. Ir. Mohammad Imron, M.Si NIP: 19601213 198703 1 004
Vita Rumanti Kurniawati, S.Pi, MT NIP: 19820911 200501 2 001
Diketahui: Ketua Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Dr. Ir. Budy Wiryawan, M.Sc. NIP. 19621223 198703 1 001
Tanggal Lulus: 12 April 2012
KATA PENGANTAR Skripsi dengan judul Penilaian Tingkat Teknologi Galangan Kapal PT. Proskuneo Kadarusman Muara Baru Jakarta ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana pada Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1. Dr. Ir. Mohammad Imron, M.Si dan Vita Rumanti Kurniawati, S.Pi, MT selaku komisi pembimbing atas segala saran, arahan, perhatian, dan motivasi yang sungguh tidak ternilai harganya selama penelitian ini berlangsung; 2. Dr. Ir. Budy Wiryawan, M.Sc selaku Ketua Departemen PSP dan Dr. Ir. Mohammad Imron, M.Si selaku komisi pendidikan Departemen PSP; 3. Dr. Mustarudin, S.TP selaku penguji tamu atas kesediaan waktu, serta saran, arahan dan masukannya; 4. Dr. Ir. Gondo Puspito, M.Sc selaku pembimbing akademik atas kesediaan waktu, arahan, saran dan motivasinya; 5. Pak Anam, Pak Subagyo dan seluruh staf serta karyawan di Galangan PT. Proskuneo Kadarusman atas seluruh bantuannya saat pengambilan data; dan 6. Pihak terkait yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.
Bogor, Maret 2012 Izza Mahdiana Apriliani
UCAPAN TERIMAKASIH 1. H. Abu Sofyan dan Hj. Siti Aisyatun atas kasih sayang, perhatian, pengertian, kesabaran dan perhatiannya; 2. Mama Nung, Mama Ji, Mas Sofyan, mba Ela, mba Prapti, mba Efa, Fahd dan Bilqis yang tak henti-hentinya selalu memberikan kasih sayang, perhatian dan motivasinya; 3. Reza Seta Raharja Putra, Papa Wawan, Ibu Diah, Teh Yulia, Yeye dan Eneng yang selalu memberikan semangat sehingga skripsi ini dapat selesai sesuai taget yang direncanakan; 4. Teman-teman seperjuangan PSP45 terlebih asmoro crew dan markas crew yang selalu memberikan kenangan, kekompakkan, kebersamaan di setiap harinya; 5. Seluruh ABK PSP yang telah menyatukan kami PSP45, special for you Ibay, kak Ojan dan kak Golek yang memberikan motivasinya; 6. Jeanni Indah Noermala dan Ayu Siti Wulandari yang selalu ada dikala sedih maupun senang; 7. Asyifa community dan teman-teman Griya Putri yang menemani penulis dalam pembuatan skripsi; 8. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini.
RIWAYAT HIDUP Penulis lahir di Tegal pada tanggal 17 April 1990 dari pasangan H. Abu Sofyan dan Hj. Siti Aisyatun.
Penulis
adalah anak ke tujuh dari sembilan bersaudara. Penulis lulus dari SMA Negeri 7 Kediri pada tahun 2008. Pada tahun yang sama penulis lulus Ujian Seleksi Masuk IPB (USMI) sebagai mahasiswi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan pada Program Studi PemanfaatanSumberdaya Perikanan dengan Mayor Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam kegiatan organisasi. Penulis menjadi salah satu penerima beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana Baznas angkatan 1 (SKSS Baznas). Penulis pernah menjabat menjadi anggota Departemen Kewirausahaan Himafarin (Himpunan Mahasiswa Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan) periode 2009-2010 dan ketua Departemen Kewirausahaan Himafarin periode 2010-2011. Selain itu, penulis menjadi asisten mata kuliah Teknologi Alat Penangkapan Ikan tahun 2010-2012, Manajemen Operasi Penangkapan Ikan 2011-2012, Eksploratori Penangkapan Ikan tahun 2011-2012 dan Navigasi Kapal Perikanan tahun 20112012. Pada tahun 2011 hingga 2012, penulis melakukan penelitian dengan judul “Penilaian Tingkat Teknologi Galangan Kapal PT. Proskuneo Kadarusman Muara Baru Jakarta” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Mayor Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap, Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan.
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii 1 PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1 1.2 Tujuan ......................................................................................................... 2 1.3 Manfaat ....................................................................................................... 2 1.3 Kerangka Penelitian .................................................................................... 3 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 4 2.1 Teknologi .................................................................................................... 4 2.2 Penilaian Teknologi .................................................................................... 5 2.3.1 Alat penilaian teknologi ...................................................................... 6 2.3.2 Alasan menggunakan metode teknometrik ......................................... 6 2.3 Galangan Kapal ........................................................................................... 9 2.3.1 Pelayanan yang diberikan oleh galangan ............................................ 9 2.3.2 Fasilitas pokok galangan ..................................................................... 9 3 METODE PENELITIAN .................................................................................. 12 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................................... 12 3.2 Alat .............................................................................................................. 12 3.3 Metode Penelitian ....................................................................................... 12 3.3.1 Jenis data ............................................................................................. 13 3.3.2 Pengolahan data .................................................................................. 13 3.3.3 Analisis data ........................................................................................ 13 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 20 4.1 Manajemen Galangan .................................................................................. 20 4.1.1 Struktur organisasi ............................................................................. 22 4.1.2 Sumberdaya manusia ......................................................................... 24 4.1.3 Aktivitas galangan ............................................................................. 25 4.1.3.1 Pelayanan produksi ............................................................... 25 4.1.3.1 Pelayanan reparasi ................................................................. 27 4.1.4 Sistem informasi internal dan eksternal ............................................. 28
4.2 Tingkat Teknologi Galangan ....................................................................... 30 4.2.1 Estimasi derajat kecanggihan ............................................................ 30 4.2.2 Pengkajian state of the art (SOTA) ................................................... 33 4.2.3 Perhitungan kontribusi komponen teknologi ..................................... 42 4.2.4 Pengkajian intensitas kontribusi komponen ...................................... 43 4.2.5 Koefisien kontribusi teknologi (TCC) ............................................... 44 5 KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 45 5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 45 5.2 Saran ........................................................................................................... 45 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 46 LAMPIRAN .......................................................................................................... 48
DAFTAR TABEL Halaman 1
Penilaian kualitatif TCC.................................................................................... 8
2 Kriteria pemberian skor derajat kecanggihan komponen teknologi ............... 14 3 Matriks penilaian kriteria komponen technoware........................................... 15 4 Matriks penilaian kriteria komponen humanware .......................................... 16 5 Matriks penilaian kriteria komponen infoware ............................................... 16 6 Matriks penilaian kriteria komponen orgaware.............................................. 17 7
Skala tingkat kepentingan relatif untuk menghitung intensitas kontribusi komponen ....................................................................................................... 19 8 Peralatan yang digunakan pada galangan PT. Proskuneo Kadarusman .......... 21 9 Tabel alokasi tenaga kerja PT. Proskuneo Kadarusman ................................. 29
10 Tenaga kerja di PT. Proskuneo Kadarusman .................................................. 24 11 Daftar biaya sewa tempat untuk perbaikan kapal ........................................... 27 12 Perusahaan supplier yang bekerjasama dengan galangan. .............................. 29 13 Penilaian batas bawah dan batas atas komponen teknologi ............................ 30 14 Matriks hasil penilaian kriteria komponen technoware .................................. 33 15 Matriks hasil penilaian kriteria komponen humanware .................................. 35 16 Matriks hasil penilaian kriteria komponen infoware ...................................... 38 17 Matriks hasil penilaian kriteria komponen infoware ...................................... 40 18 Nilai kontribusi komponen teknologi ............................................................. 42 19 Nilai intensitas kontribusi komponen.............................................................. 44 20 Hasil perhitungan derajat kecanggihan, pengkajian SOTA, kontribusi komponen, intensitas komponen dan nilai TCC galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman ........................................................................... 44
DAFTAR GAMBAR Halaman 1 Kerangka Penelitian ............................................................................................. 3 2 Interaksi dinamis antara komponen teknologi. ................................................... 5 3 Peta lokasi penelitian ......................................................................................... 12 4 Crane beroda milik PT. Proskuneo kadarusman................................................ 21 5 Layout galangan PT. Proskuneo Kadarusman ................................................... 22 6 Struktur organisasi PT. Proskuneo Kadarusman................................................ 23 7 Prosedur Produksi Kapal di PT. Proskuneo Kadarusman ................................. 26 8 Prosedur Perbaikan Kapal di PT. Proskuneo Kadarusman ............................... 28
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Hasil survei dan penilaian kriteria komponen teknologi .................................. 48 2 Perhitungan rating state of the art ................................................................... 52 3 Perhitungan kontribusi komponen teknologi .................................................... 54 4 Penilaian intensitas kontribusi dan consistency ratio ....................................... 55 5 Perhitungan nilai TCC ...................................................................................... 57 6 Surat ijin kerja dingin ...................................................................................... 58 7 Aktivitas Galangan ........................................................................................... 60
1
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Galangan kapal merupakan suatu industri yang menghasilkan keluaran (output) berupa kapal, bangunan lepas pantai atau alat-alat apung lainnya (Widjaja 1996). Mutu keterampilan dan pengalaman serta dukungan sejumlah mesin dan peralatan dengan teknologi merupakan faktor-faktor utama yang berpengaruh dalam kekuatan dan kemampuan kapal yang diproduksi oleh galangan kapal. Galangan kapal di Indonesia memiliki ciri khas tersendiri dalam pembuatan kapal. Hal ini berdasarkan tujuan pembuatan kapal dan teknologi yang tersedia di galangan. Berdasarkan tujuannya kapal dapat dibedakan menjadi kapal perikanan dan kapal pengangkut. Berdasarkan teknologinya, dapat dibedakan menjadi kapal yang dibangun dengan teknologi modern dan tradisional. Dengan demikian setiap galangan kapal memiliki kualitas dan kemampuan produksi yang berbeda-beda. Secara garis besar pembangunan kapal perikanan di galangan kapal Indonesia terdiri dari cara tradisional dan cara modern. Galangan kapal dengan cara tradisional mengandalkan kemampuan yang diturunkan secara tradisi dan turun menurun serta tidak memiliki perencanaan umum dalam proses produksinya. Sementara itu, galangan kapal dengan cara modern telah menggunakan perencanaan pembuatan sesuai dengan acuan perkapalan yang berlaku di Indonesia. Muara baru merupakan salah satu pusat kegiatan perikanan daerah Jakarta yang terletak di Jakarta bagian utara. Muara baru ini menjadi pusat kegiatan perikanan laut yakni dengan adanya Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman yang memiliki fasilitas pendukung termasuk galangan kapal di sekitar pelabuhan. Berdasarkan data aktivitas kapal di PPS Nizam Zachman tahun 2007 sampai 2010, jumlah kapal yang melakukan kegiatan tambat labuh terus meningkat (KKP 2010). Dengan demikian peningkatan jumlah kapal akan menjadi target potensial pasar bagi galangan yang ada di sekitar PPS Nizam Zachman. Salah satu galangan kapal yang berperan dalam melayani kapal-kapal di sekitar PPS Nizam Zachman adalah PT. Proskuneo Kadarusman. Oleh karena itu, untuk dapat memenuhi permintaan pasar yang meningkat, PT. Proskuneo
2
Kadarusman harus dapat mengimbangi dengan meningkatkan produktivitas dan daya saing. Upaya meningkatkan produktivitas galangan salah satunya dengan cara meningkatkan teknologi. Peningkatan teknologi perlu didahului dengan penilaian terhadap tingkat teknologi. Saat ini, penilaian tentang tingkat teknologi pada galangan PT. Proskuneo Kadarusman belum dilakukan. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka perlu dilakukan penilaian tingkat teknologi pada galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman. Penilaian tingkat teknologi berguna untuk mengetahui sejauh mana tingkat teknologi yang mencakup komponen humanware, technoware, infoware dan orgaware dalam pembuatan dan perbaikan kapal pada galangan kapal tersebut. Dengan demikian, pihak galangan dapat mengidentifikasi komponen teknologi mana yang paling tepat sebagai sasaran pengembangan teknologi demi kemajuan galangan kapal tersebut. 1.2 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan manajemen galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman Muara Baru Jakarta; dan 2) Menganalisis tingkat teknologi di PT. Proskuneo Kadarusman Muara Baru Jakarta berdasarkan komponen teknologi yang diteliti. 1.3 Manfaat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak yang terkait mengenai tingkat teknologi galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan atau masukan bagi pihak galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman untuk pengembangan teknologi dan kemajuan galangan kapal. 1.4 Kerangka Penelitian Kegiatan penelitian dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu pendahuluan penelitian, pelaksanaan penelitian serta pengolahan dan analisis data. Tahap pendahuluan penelitian terdiri dari pembuatan usulan penelitian, survei pendahuluan dan
3
administrasi perizinan. Tahap pelaksanaan penelitian meliputi pengamatan dan wawancara, pengambilan data sekunder dan pengambilan dokumentasi. Tahap selanjutnya yaitu pengolahan dan analisis data yang telah diperoleh dari lapangan sehingga data dapat diinterpretasikan. Kerangka penelitian tersebut disajikan pada Gambar 1.
Menyusun usulan penelitian Survey pendahuluan Pelaksanaan penelitian Pengamatan dan wawancara
Pengambilan data sekunder
Pengambilan dokumentasi
Pengolahan data Analisis data Pembahasan
Data pembanding
Kesimpulan Gambar 1 Kerangka Penelitian
4
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknologi Salah satu cara yang dapat ditempuh manusia agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sesuai dengan tuntutan zaman adalah melalui penerapan dan pengembangan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan.
Menurut Sewoyo
(2001) dalam Suryansyah (2005) mengemukakan bahwa teknologi dapat berupa teknik, metode atau cara serta peralatan yang digunakan untuk menyelenggarakan suatu rancangan transformasi input menjadi output dengan sasaran tertentu yang didasarkan atas hasil ilmu pengetahuan dan rekayasa tercapai.
Menurut
Nazaruddin (2008), teknologi dapat dipandang dalam konteks produksi sebagai kombinasi dari empat komponen dasar yang berintegrasi secara dinamis dalam suatu proses trasformasi. Sistem transformasi memerlukan keempat komponen teknologi secara simultan. Transformasi tidak dapat dilakukan tanpa salah satu dari keempat komponen tersebut. Berikut penjelasan dari keempat komponen teknologi (UNESCAP 1989 dalam Wiratmaja et al 2004). 1) Fasilitas rekayasa (technoware) merupakan teknologi yang melekat pada objek (object-embodied technology). Fasilitas ini mencakup peralatan, perlengkapan, mesin-mesin, alat pengangkutan dan infrastruktur fisik; 2) Kemampuan manusia (humanware) merupakan teknologi yang melekat pada manusia (human-embodied technology). Kemampuan manusia ini mencakup pengetahuan, ketrampilan, kebijakan, kreativitas dan pengalaman; 3) Informasi (infoware) merupakan teknnologi yang melekat pada dokumen (document-embodied
technology).
Informasi
berkaitan
dengan
proses,
prosedur, teknik, metode, teori, spesifikasi, pengamatan dan keterkaitan; 4) Organisasi (orgaware) merupakan teknologi yang melekat pada kelembagaan (institution-embodied technology). Organisasi ini mencakup praktik-praktik manajemen, linkages dan pengaturan organisasional. Diperlukan suatu kondisi minimum tertentu agar pemanfaatan dari keempat komponen teknologi berjalan secara efektif pada fasilitas transformasi. Dengan
5
demikian, keempat komponen teknologi tersebut saling melengkapi dan diperlukan secara simultan pada setiap fasilitas transformasi.
Komponen-
komponen teknologi juga berinteraksi dalam bentuk yang kompleks. Gambar interaksi dinamis antara komponen teknologi disajikan pada Gambar 2.
Sumber : Wiratmaja et al (2004) Gambar 2 Interaksi dinamis antara komponen teknologi 2.2 Penilaian Teknologi Dalam dunia industri yang terus menerus berkembang menuntut perusahaan agar dapat mengikuti perkembangan teknologi sehingga dapat lebih berperan dalam persaingan industri. Untuk itu, perusahaan harus dapat mengidentifikasi tingkat muatan teknologi yang digunakan.
Penilaian teknologi merupakan
tinjauan teknologi yang teratur tentang kekuatan dan kelemahan teknologi yang berkaitan dengan produk dan proses.
Penilaian teknologi dapat berupa :
melakukan pemeriksaan dan audit terhadap teknologi yang digunakan serta melakukan perbandingan dengan dasar bench-marking antara teknologi yang digunakan terhadap praktek industri terbaik. Penilaian teknologi menurut Lowe (1995) dalam Fauzan (2009) bertujuan untuk : 1) Menjelaskan dan menilai teknologi yang sedang digunakan; 2) Melakukan evaluasi biaya dan nilai tambah dari teknologi yang digunakan;
6
3) Melakukan identifikasi kekuatan dan kelemahan dari operasi teknologi perusahaan; 4) Menunjukkan cara membangun atau meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan melalui pemanfaatan yang lebih baik dari teknologi yang ada; 5) Melakukan indentifikasi teknologi yang ada dan tersedia yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam produk dan operasi bisnisnya; 6) Menentukan dampak dan nilai tambah dari suatu penggunaan teknologi baru; dan 7) Menilai pilihan teknologi yang mungkin bagi perusahaan. 2.2.1 Alat penilaian teknologi Salah satu metode untuk menilai teknologi diantaranya metode teknometrik. Menurut Indrawati (2003) metode teknometrik mendefinisikan koefisien kontribusi teknologi (Technology Contribution Coeffisien/TCC) dalam suatu fasilitas transformasi dan diberikan dalam persamaan : TCC = Tβt x Hβh x Iβi x Oβo T, H, I, O adalah konstribusi dari masing-masing komponen teknologi dan β merupakan intensitas kontribusi dari masing-masing komponen terhadap koefisien TCC. 2.2.2 Alasan menggunakan metode teknometrik Penilaian teknologi dengan metode teknometrik memiliki sifat yang menguntungkan dalam penggunaannya.
Menurut Indrawati (2003), sifat-sifat
TCC antara lain : 1) Fungsi TCC tidak memungkinkan bernilai nol karena tidak ada aktifitas transformasi tanpa keterlibatan seluruh komponen teknologi; 2) Persamaan memenuhi “Law of Diminishing Return” , artinya bila ingin meningkatkan teknologi melalui salah satu komponennya, sementara yang lain dipertahankan tetap secara matematis dapat dilakukan dengan menurunkan persamaan TCC terhadap salah satu komponen teknologi; 3) Proporsi kenaikan TCC akan sama dengan jumlah proporsi kenaikan pada keempat komponen teknologi yang diboboti oleh β-nya.
7
Terdapat lima langkah untuk mengestimasi nilai TCC (Nazaruddin 2008), yaitu : 1) Estimasi derajat kecanggihan Untuk menentukan derajat kecanggihan, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : (1) Melakukan penelitian kualitatif untuk keempat komponen teknologi dan mengumpulkan semua informasi teknologi yang relevan; (2) Mengidentifikasikan semia item utama masing-masing komponen teknologi, berdasarkan penelitian kualitatif yang dilakukan; (3) Menentukan batas atas dan batas bawah derajat kecanggihan masingmasing komponen teknologi pada fasilitas yang diamati. 2) Pengkajian state of the art Pendekat yang digunakan untuk mengkaji state of the art komponen teknologi
didasarkan
pada
kriteria
generik,
yaitu
kriteria
yang
dikembangkan dengan sistem rating state of the art keempat teknologi. Setiap kriteria diberi skor 10 untuk spesifikasi terbaik dan skor 0 untuk spesifikasi terendah yang diijinkan. Sementara skor untuk nilai spesifikasi diantaranya dilakukan dengan bantuan interpolasi. 3) Penentuan kontribusi komponen Konstribusi komponen ditentukan dengan menggunakan nilai-nilai yang telah diperoleh dari batasan derajat kecanggihan dan rating state of the art melalui persamaan : T=
……………………………………...…….. (1)
H=
………………………………………….. (2)
I= O=
……………………………………...…..…… (3) ……………………………...……………. (4)
Keterangan : LT = batas bawah technoware LI = batas bawah infoware ST = SOTA technoware
SI = SOTA infoware
UT = batas atas technoware
UI = batas atas infoware
LH = batas bawah humanware LO = batas bawah orgaware SH = SOTA humanware
SO = SOTA infoware
UH = batas atas humanware
UO = batas atas infoware
8
4) Pengkajian intensitas kontribusi komponen Berikut ini adalah prosedur untuk melakukan estimasi intensitas kontribusi komponen : (1) Untuk fasilitas transformasi yang sedang diamati keempat komponen teknologi disusun secara hierarki menurut kenaikkan tingkat kepentingan; (2) Tingkat kepentingan relatif ditentukan dengan matriks perbandingan berpasangan; (3) Perbandingan berpasangan harus memenuhi syarat konsistensi, artinya memenuhi aturan ordinal. 5) Perhitungan TCC Dengan menggunakan nilai T, H, I, O dan nilai β-nya, koefisien kontribusi teknologi (TCC) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan : TCC = Tβt x Hβh x Iβi x Oβo
…………….….. (5)
Keterangan : TCC
= technology contribution coefficient
T
= nilai konstribusi komponen technoware
βt
= nilai intensitas konstribusi komponen technoware
H
= nilai konstribusi komponen humanware
βh
= nilai intensitas konstribusi komponen humanware
Nilai TCC dari suatu perusahaan menunjukkan kontribusi teknologi dari operasi transformasi total terhadap output.
Menurut Wiraatmaja dan
Ma’ruf (2004) nilai dari TCC dapat menunjukkan level teknologi pada suatu perusahaan seperti yang disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Penilaian kualitatif TCC Nilai TCC 0 < TCC ≤ 0,3 0,3 < TCC ≤ 0,7 0,7 < TCC ≤ 1,0
Klasifikasi Tradisional Semi Modern Modern
Sumber: Wiratmaja, Masni dan Diawati (2004)
9
2.3 Galangan Kapal Galangan kapal adalah suatu industri yang berorientasi untuk menghasilkan suatu produk seperti kapal (ship), bangunan lepas pantai (offshore) dan bangunan terapung (floating plant) untuk kebutuhan pelanggan (Stroch 1995). Galangan kapal merupakan bangunan atau tempat yang terletak ditepi pantai perairan laut atau ditepi sungai yang berfungsi sebagai tempat untuk membangun dan mereparasi kapal (Mazurkiewich 1981 dalam Prawitaningrum 2002). 2.3.1 Pelayanan yang diberikan oleh galangan Perawatan kapal bertujuan agar kapal selalu dalam keadaan baik, bersih dan rapi baik bagian luar maupun bagian dalam kapal, sehingga bila sewaktu-waktu diperlukan kapal tetap dapat menjalankan fungsinya dengan baik (Novita 2007). Menurut Simbolon D (1992) dalam Fauziyah (1997), perawatan kapal baik kapal kayu maupun kapal besi pada umumnya terdiri dari empat bagian utama, yaitu : 1) Pemeliharaan harian (pemeliharaan rutin) 2) Pemeliharaan tahunan (servis tahunan) 3) Dok besar (servis besar) 4) Pemeliharaan darurat (servis darurat). Korniak dalam Rusman (1982) menyatakan bahwa klasifikasi perbaikan kapal perikanan dapat dibagi kedalam tiga kelompok, yaitu : 1) Badan kapal, meliputi perbaikan kapal pada umumnya (perbaikan jangkar, baling-baling, perkayuan, pengecatan, dll) 2) Mesin kapal, meliputi perbaikan mesin utama dan mesin bantu, instalasi pipa, cerobong dan tangki-tangki, instalasi dan perawatan elektrik, peralatan pengukur, dll) 3) Instalasi khusus, meliputi perbaikan alat penangkapan ikan, peralatan navigasi dan penelitian, instalasi pendingin, instalasi pengangkutan dan perlengkapan processing hasil tangkapan.
10
2.3.2 Fasilitas pokok galangan Galangan kapal untuk pembangunan dan perbaikan memiliki fasilitas khusus yang biasanya disebut struktur utama galangan (Widjaja 1996). 1. Dok kapal Dok kapal adalah landasan di tepi laut/perairan yang dipergunakan untuk membangun/merakit kapal (Soegiono 2006). Umumnya landasan tersebut miring kearah permukaan air dan memanjang sampai ke bawah permukaan air yang dimaksudkan untuk meluncurkan kapal ke air setelah selesai dibangun. 1) Slipway (1) Memanjang (longitudinal) digunakan untuk peluncuran kapal secara memanjang. (2) Melintang (transversal) digunakan untuk peluncuran kapal secara melintang. 2) Marine railway digunakan untuk peluncuran baik kapal baru atau docking untuk perbaikan kapal. 3) Lift digunakan untuk pembangunan kapal baru atau docking. 4) Floating Dock (dok apung) digunakan terutama untuk pekerjaan reparasi, tetapi dapat digunakan untuk peluncuran kapal baru. 5) Graving Dock (dok kolam) merupakan suatu bangunan dari beton dengan bentuk seperti kolam yang dilengkapi dengan pintu kedap di mulut galangan dan pompa sebagai modal utama dalam pengoperasiannya. 6) Drydock (dok kering) (1) Dok darurat untuk docking kapal yang memiliki draught yang lebih dari normal dan kerusakan badan kapal yang serius. (2) Dok perbaikan dan perawatan kapal tanpa cargo. (3) Membangun kapal terutama bagi konstruksi kapal dengan dalam yang cukup. (4) Membangun dan docking kapal untuk konstruksi kapal dengan kedalaman yang cukup. Menurut A. Koniak dalam Ikhlas (1992), terdapat dua jenis instalasi doking yang sering digunakan kapal-kapal perikanan, yaitu : (1) Slipway untuk kapal-kapal perikanan yang berukuran sampai 350 GT
11
(2) Dok apung (floating dok) untuk kapal-kapal perikanan yang berukuran sampai 500 GT. 2. Gudang material Gudang material merupakan salah satu fasilitas yang sangat diperlukan untuk menunjang proses produksi kapal, khususnya sebagai tempat penyimpanan sementara material atau komponen yang dibutuhkan dalam suatu galangan kapal.gudang material ini merupakan suatu starting point dari suatu proses produksi, sehingga lokasi dari gudang material ini diusahakan agar sedekat mungkin dengan pintu masuk galangan kapal. Gudang material memiliki fungsi utama untuk menunjang proses produksi khususnya untuk memberikan fasilitas penerimaan, pemeriksaan dan penyimpanan material yang dibutuhkan galangan kapal. 3. Bengkel 1) Bengkel persiapan Pada bengkel persiapan, material yang telah dikirim dari gudang mendapat perlakuan pemeliharaan atau perawatan agar siap untuk dikerjakan dalam proses produksi selanjutnya. Pada umumnya, proses pekerjaan perawatan dilaksanakan otomatis sebagai satu kesatuan operasi secara terus menerus. 2) Bengkel pabrikasi Pada bengkel pabrikasi, material yang telah mengalami pekerjaan perawatan kemudian dipotong atau dibentuk menjadi beberapa komponen kapal yang siap diproses lebih lanjut. 3) Bengkel assembly Pada bengkel assembly, material yang telah dipotong dan dibentuk sesuai dengan kontur yang diinginkan kemudian diassembly atau dirangkai sesuai dengan posisi dari komponen blok-blok dalam suatu kerangka kapal yang utuh. 4. Kantor galangan merupakan salah satu fasilitas yang digunakan sebagai tempat memulainya
kegiatan
pokok
dalam proses
pembangunan
kapal,yaitu
penyusunan persyaratan teknis, rancangan awal, rancangan kontrak kemudian proses kontrak.
12
3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus hingga September 2011. Pengamatan dan pengumpulan data akan dilaksanakan bulan Agustus 2011 di PT. Proskuneo Kadarusman Muara Baru Jakarta. Hingga pengolahan data akan dilakukan pada bulan September 2011. Peta lokasi penelitian disajikan pada Gambar 3.
Gambar 3 Peta lokasi penelitian 3.2 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuisioner dan kamera digital. Objek penelitian ini adalah kapal dan galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman Muara Baru Jakarta. 3.3 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Menurut Hasan (2002) studi kasus merupakan penelitian mengenai suatu objek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Tujuan dari studi kasus ini adalah memberikan
13
gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter yang khas dari kasus yang kemudian hasilnya dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Kasus yang dikaji dari penelitian ini adalah tingkat teknologi pada galangan PT. Proskuneo Kadarusman Muara Baru Jakarta. 3.3.1 Jenis data Jenis data terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan langsung sesuai dengan tujuan studi. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari suatu sumber publikasi (pihak lain yang mengumpulkan dan mengolahnya). Jenis data Primer
Data yang diperlukan (1) Data keadaan umum galangan kapal
Metode pengambilan (1) Teknik pengamatan dan wawancara dengan kuisioner
(2) Data komponen teknologi galangan kapal (2) Teknik pengamatan dan wawancara dengan kuisioner Sekunder
(1) Laporan resmi
(1) Studi pustaka
(2) Data pembanding
(2) Studi pustaka
3.3.2 Pengolahan data Pengolahan data dilakukan dengan cara mengelompokkan data hasil wawancara berdasarkan jenis kompenen teknologi ke dalam tabel penilaian dasar komponen teknologi untuk kemudian dilakukan analisis data. 3.3.3 Analisis data Untuk menilai tingkat teknologi PT. Proskuneo Kadarusman digunakan analisis TCC (Technologi Contibution Coefficient). Kriteria komponen teknologi yang diteliti mengacu pada kriteria yang digunakan oleh Wiraatmaja (2004). Terdapat lima langkah untuk mengestimasikan nilai TCC, yaitu: 1) Estimasi derajat kecanggihan Nilai derajat kecanggihan menunjukkan kecanggihan dari setiap komponen teknologi yang ada di galangan. Estimasi derajat kecanggihan dilakukan dengan mengacu pada salah satu prosedur yang diusulkan UN-ESCAP (1989). Untuk lebih jelasnya, prosedur tersebut disajikan pada Tabel 2.
14
Tabel 2 Kriteria pemberian skor derajat kecanggihan komponen teknologi Derajat Kecanggihan Komponen Teknologi Technoware Humanware Infoware Orgaware Fasilitas manual Kemampuan Fakta Kerangka (manual mengoperasikan pengenalan kerja usaha facilities) (operating (familianzing (striving abilities) facts) frameworks) Fasilitas tenaga Kemampuan Fakta Kerangka penggerak (power memasang penguraian kerja ikatan facilities) (setting-up (describing (tie-up abilities) facts) frameworks) Fasilitas Kemampuan Fakta Kerangka serbaguna mereparasi pengkhususan kerja (general purpose (repairing (specifying fact) bertindak facilities) abilities) berani (venturing frameworks) Fasilitas Kemampuan Fakta Kerangka penggunaan reproduksi penggunaan kerja proteksi khusus (special (reproducing (utilizing facts) (protecting purpose facilities) abilities) frameworks) Kerangka Fakta Fasilitas Kemampuan kerja mengadaptasi pemahaman otomatisasi (comprehending stabilitasi (adaptation (automatic facts) (stabiling abilities) facilities) frameworks) Kerangka Fakta Kemampuan Fasilitas kerja mengembangkan pembiasaan terkomputerisasi perluasan (generalizing (computerized (improving cakrawala abilities) facts) facilities) (prospecting frameworks) Fasilitas integrasi Kemampuan Fakta Kerangka (integrated inovasi pengkajian kerja facilities) (innovation (assessing memimpin abililities) facts) (leading frameworks)
Skor 1 2 3
2 3 4
3 4 5
4 5 6
5 6 7
6 7 8
7 8 9
Sumber: Wiratmaja, Masni dan Diawati (2004)
2) Pengkajian state of the art State of the art adalah tingkat kompleksitas dari masing-masing komponen teknologi. Sebelum dilakukan pengkajian terhadap rating state of the art setiap komponen, terlebih duhulu dilakukan penilaian terhadap masing-masing kriteria pada setiap komponen teknologi.
15
Tabel 3 Matriks penilaian kriteria komponen technoware No 1 2
3 4 5
6
7 8 9
Kriteria Komponen Keterangan Technoware Tipe mesin yang Manual (0); mekanik (5); otomatis digunakan (10) Tipe proses yang Sederhana: hanya satu operasi diterapkan diterapkan dalam tiap proses (2,5); kombinasi lebih dari satu operasi yang sama pada satu pekerjaan (5); kombinasi lebih dari satu operasi berbeda pada suatu pekerjaan (7,5); progresif: lebih dari satu operasi yang diselenggarakan paralel pada pekerjaan yang berbeda pos (10) Tipe operasi yang Tiap poin 2,5: Pemotongan; diselenggarakan pembengkokkan; Penggambaran; penekanan Rata-rata kesalahan yang 0% (10); 6-10% (5); 25%(0) terjadi pada saat reparasi kapal Frekuensi untuk perawatan Pemeliharaan preventif (10); mesin pemeliharaan dilakukan tetapi tidak secara periodik (5); pemeliharaan pemulihan (0) Keahlian teknis operator Tidak perlu keahlian teknis (10); perlu tingkat keterampilan tertentu yang dibutuhkan untuk (5); perlu keahlian teknis yang mengoperasikan mesin spesifik (0) Pemeriksaan pada setiap Pemeriksaan terkomputerisasi (10); pekerjaan pemeriksaan manual (5); tidak diperlukan pemeriksaan (0) Pengukuran pada setiap Kompleks dan terkomputerisasi pekerjaan (10); sederhana dan sketsa tangan (0) Tingkat keselamatan dan Aman (10); wajar (5); bahaya (0) keamanan kerja
Skor
Sumber: Wiratmaja dan Ma’ruf, 2004
16
Tabel 4 Matriks penilaian kriteria komponen humanware No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kriteria Komponen Humanware Kesadaran dalam tugas
Keterangan Sangat tinggi (10); rata-rata sangat rendah (0) Sangat tinggi (10); rata-rata sangat rendah (0) Sangat tinggi (10); rata-rata sangat rendah (0) Sangat tinggi (10); rata-rata sangat rendah (0) Sangat tinggi (10); rata-rata sangat rendah (0) 100% (10); <50% (0)
Skor (5);
Kesadaran kedisiplinan dan (5); tanggung jawab Kreativitas dan inovasi dalam (5); menyelesaikan masalah Kemampuan memelihara (5); fasilitas produksi Kesadaran bekerja dalam (5); kelompok Kemampuan untuk memenuhi tanggal jatuh tempo Kemampuan untuk Sangat tinggi (10); rata-rata (5); menyelesaikan masalah sangat rendah (0) perusahaan Kemampuan bekerja sama Sangat tinggi (10); rata-rata (5); sangat rendah (0) Kepemimpinan Sangat tinggi (10); rata-rata (5); sangat rendah (0)
Sumber: Wiratmaja dan Ma’ruf, 2004
Tabel 5 Matriks penilaian kriteria komponen infoware No Kriteria Komponen Infoware 1 Bentang informasi manajemen
2
3 4 5 6
Keterangan Skor Bentang informasi termasuk perusahaan eksternal (10); informasi sebagian (5); bentang informasi tidak termasuk perusahaan eksternal (0) Perusahaan menginformasikan Selalu (10); tidak pernah (0) masalah dan kondisi internal dengan segera pada karyawan di dalam perusahaan Jaringan informasi di dalam Online (10); offline (0) perusahaan Prosedur untuk komunikasi Mudah dan transparan (10); antara anggota di perusahaan rumit (0) Sistem informasi perusahaan Akses global (10); akses untuk mendukung aktivitas nasional (7.5); akses lokal (5); perusahaan tidak ada (0) Penyimpanan dan pengambilan Terkomputerisasi (10); manual informasi kembali (5); tidak terarsip (0)
Sumber: Wiratmaja dan Ma’ruf, 2004
17
Tabel 6 Matriks penilaian kriteria komponen orgaware No Kriteria Komponen Orgaware 1 Otonomi perusahaan 2
Visi perusahaan
3
Kemampuan perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mengadakan perbaikan dan peningkatan produktivitas Kemampuan perusahaan untuk memotivasi karyawan dengan kepemimpinan yang efektif Kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan bisnis yang berubah dan permintaan eksternal Kemampuan perusahaan untuk bekerjasama dengan supplier Kemampuan perusahaan untuk memelihara hubungan dengan pelanggan Kemampuan perusahaan untuk mendapat dukungan sumberdaya dari luar
4 5
6 7 8
Keterangan Skor Otonomi penuh (10); kontrol dari perusahaan induk (0) Mengorientasi masa depan (10); tidak ada (0) Sangat tinggi (10); rendah (5); sangat rendah (0)
Sangat tinggi (10); rendah (5); sangat rendah (0) Sangat tinggi (10); rendah (5); sangat rendah (0) Sangat tinggi (10); rendah (5); sangat rendah (0) Sangat tinggi (10); rendah (5); sangat rendah (0) Sangat tinggi (10); rendah (5); sangat rendah (0)
Sumber: Wiratmaja dan Ma’ruf, 2004
Penentuan skor pada Tabel 3 sampai 6 adalah berdasarkan hasil identifikasi di lapangan dan wawancara.
Setelah dilakukan penilaian pada masing-masing
kriteria sebagaimana dipaparkan di atas, maka pengkajian state of the art dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan-persamaan sebagai berikut: (1) Technoware ST1 =
………………………………………………………….(6)
k = 1,2,...,kt dimana tik adalah nilai kriteria ke-k dari technoware katagori i (2) Humanware SHj =
………………………………………………………….(7)
l = 1,2,...,lh dimana hij adalah nilai kriteria ke-i dari humanware katagori j
18
(3) Infoware SI =
………………………………………………………….(8)
m = 1,2,...,mf dimana fm adalah nilai kriteria ke-m dari infoware pada tingkat perusahaan (4) Orgaware SO =
………………………………………………………….(9)
n = 1,2,...,no dimana On adalah nilai kriteria ke-n dari infoware pada tingkat perusahaan 3) Penentuan konstribusi komponen (1) T =
……………………………..…………….(10)
(2) H =
……………………………..………….(11)
(3) I = (4) O =
……………………………..……………….(12) ………………………..……..………….(13)
Keterangan : LT = batas bawah technoware
LI = batas bawah infoware
ST = SOTA technoware
SI = SOTA infoware
UT = batas atas technoware
UI = batas atas infoware
LH = batas bawah humanware
LO = batas bawah orgaware
SH = SOTA humanware
SO = SOTA infoware
UH = batas atas humanware
UO = batas atas infoware
4) Pengkajian intensitas konstribusi komponen Skala kepentingan relatif yang digunakan untuk menghitung intensitas kontribusi komponen disajikan pada Tabel 7.
19
Tabel 7 Skala tingkat kepentingan relatif untuk menghitung intensitas kontribusi komponen Intensitas Definisi Keterangan Kepentingan 1 Sama pentingnya Dua aktivitas memberikan kontribusi yang sama terhadap sebuah tujuan 3 Agak lebih penting daripada Suatu aktivitas terbukti lebih penting dibandingkan aktivitas lainnya, tetapi kelebihan tersebut kurang meyakinkan atau tidak signifikan 5 Lebih penting daripada Terdapat bukti yang bagus dan kriteria logis yang menyatakan bahwa salah satu aktivitas memang lebih penting daripada aktivitas lainnya 7 Jauh lebih penting daripada Salah satu aktivitas lebih penting dibandingkan aktivitas lainnya dapat dibuktikan secara meyakinkan 9 Mutlak lebih penting Suatu aktivitas secara tegas daripada memiliki kepentingan yang paling tinggi 2,4,6,8 Nilai tengah diantara dua Dibutuhkan kesepakatan untuk pendapat yang berdampingan menentukan tingkat kepentingannya Sumber: Saaty, 1991
5) Penghitungan TCC TCC = Tβt x Hβh x Iβi x Oβo ……………………………..…….……….(14) Keterangan : TCC
= technology contribution coefficient
T
= nilai konstribusi komponen technoware
βt
= nilai intensitas konstribusi komponen technoware
H
= nilai konstribusi komponen humanware
βh
= nilai intensitas konstribusi komponen humanware
I
= nilai konstribusi komponen infoware
βi
= nilai intensitas konstribusi komponen infoware
O
= nilai konstribusi komponen orgaware
βo
= nilai intensitas konstribusi komponen orgaware
20
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Manajemen Galangan Galangan PT. Proskuneo Kadarusman memiliki fungsi sebagai tempat membangun, merawat, dan memperbaiki kapal. Jumlah kapal yang dibangun di galangan tersebut rata-rata adalah 1 kapal per tahun.
Hal ini dikarenakan
keterbatasan luas lahan yang digunakan untuk membangun kapal dan jumlah sumberdaya manusia yang kurang mencukupi menangani bangunan kapal. Galangan mampu memproduksi kapal kayu maupun kapal fiber.
Kapasitas
galangan dalam memeperbaiki kapal kurang lebih 40 unit kapal per bulan, dengan rata-rata waktu perbaikan 6 hari. Terdapat 14 tempat yang disediakan untuk memperbaiki kapal. Jenis kapal yang diperbaiki galangan didominasi oleh kapal ikan (70%), sisanya adalah kapal pengangkut dan patroli. Galangan PT. Proskuneo Kadarusman merupakan salah satu galangan yang aktif melayani reparasi dan produksi kapal di lingkungan PPS Nizam Zachman. Galangan kapal yang terdapat di lingkungan PPS Nizam Zachman sebanyak dua galangan.
Kedua galangan tersebut yaitu, galangan milik negara berbendera
Perum Prasarana Perikanan Samudera di dermaga timur, sedangkan satu lagi milik PT Proskuneo Kadarusman di Blok A dermaga timur. Kedua galangan melayani perbaikan kapal dengan berbagai tingkat kerusakan. Galangan yang memiliki luas sekitar 5.000 meter persegi ini, juga dikenal dengan nama dok gantung.
Hal ini dikarenakan galangan Proskuneo menggunakan dok angkat
(crane beroda) untuk membantu proses naik dan turun kapal. Alat setinggi 15 meter ini memiliki 4 kaki yang masing-masing dilengkapi roda berdiameter 2 meter. Kapasitas angkat maksimum alat ini adalah 200 ton, sehingga galangan yang berdiri 5 tahun lalu ini hanya mampu menangani produksi dan perbaikan kapal dengan kapasitas maksimum 200 ton. Gambar crane beroda yang dimiliki oleh galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman disajikan pada Gambar 4.
21
Gambar 4 Crane beroda milik PT. Proskuneo kadarusman Peralatan yang digunakan pada galangan kapal ini sebagian besar masih manual, meskipin demikian terdapat beberapa peralatan mekanik dan elektrik. Penggunaan alat modern (peralatan mekanik) pada proses transformasi mempermudah pekerja untuk melakukan kegiatan produksi dan reparasi. Beberapa peralatan yang digunakan pada galangan kapal Proskuneo, baik peralatan mekanik maupun manual disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 Peralatan yang digunakan pada galangan PT. Proskuneo Kadarusman No 1 2 1 2 3 4 5 6 7 11 12 13 14
Peralatan yang digunakan Crane beroda Fork lift Palu Gergaji Sekrap Penggaris besi Meteran Kuas cat Pahat besi Bor listik Gerinda mesin Komputer Alat pertukangan lainnya
Jenis peralatan (mekanik/manual/elektrik/ fasilitas sebaguna) Mekanik Mekanik Manual Manual Manual Manual Manual Manual Manual Peralatan elektrik Peralatan elektrik Fasilitas serbaguna Manual
Perawatan yang dilakukan terhadap peralatan dalam fasilitas galangan dilakukan secara rutin dengan tujuan untuk menghindari kerusakan alat. Pengoperasian mesin tidak membutuhkan keahlian teknis tertentu sehingga
22
seluruh pekerja dapat mengoperasikannya. Namun pada beberapa fasilitas seperti crane beroda, fork lift dan komputer, dibutuhkan keahlian teknis tertentu untuk mengoperasikannya. Galangan kapal tersebut terletak di tepi pantai luar komplek Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman (PPS Nizam Zachman). Layout galangan disajikan pada Gambar 5.
Gambar 5 Layout galangan PT. Proskuneo Kadarusman 4.1.1 Struktur organisasi Galangan PT. Proskuneo Kadarusman merupakan galangan yang aktif dalam melayani kegiatan membangun dan mereparasi kapal.
Galangan ini
dipimpin oleh direktur utama yang bertanggung jawab atas kegiatan di perusahaannya. Galangan memiliki 47 tenaga kerja tetap. Tenaga kerja tersebut terdiri dari direktur keuangan, direktur administrasi, direktur teknik dan logistik.
23
Struktur organisasi galangan PT. Proskuneo Kadarusman disajikan pada Gambar 6. Direktur Utama
Direktur Keuangan
Direktur Administrasi
Staf
Staf
Enginering
Gudang
Supertenden
Direktur Teknik dan Logistik
Purchasing
Dok Master
Gambar 6 Struktur organisasi PT. Proskuneo Kadarusman Bagian keuangan bertugas untuk mengatur keuangan perusahaan. Bagian administrasi bertugas sebagai mengatur perusahaan secara global yang menyangkut surat menyurat.
Bagian teknik dan logistik bertugas sebagai
pelaksana jasa di lapangan. Pembagian kerja dari setiap bagian dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Tabel alokasi tenaga kerja PT. Proskuneo Kadarusman Bagian Keuangan Administrasi Enginering Gudang Supertenden Purchasing Dok master Security
Jumlah (orang) 2 3 2 4 5 7 16 8
Visi galangan PT. Proskuneo Kadarusman adalah ingin menuju industri galangan kapal yang mampu melayani kebutuhan industri maritim nasional dan internasional sesuai standar dalam dunia maritim.
24
4.1.2 Sumberdaya manusia Sumberdaya manusia yang ada di galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman terdiri atas berbagai latar belakang pendidikan. Direktur memiliki latar belakang pendidikan tertinggi dengan pendidikan terakhir S1. Pendidikan terendah berada pada tingkat SMA sebanyak tiga orang.
Latar belakang
pendidikan yang bervariasi, tidak mempengaruhi kemampuan seluruh karyawan untuk melakukan kerjasama dalam proses transformasi. Kesadaran, kedisiplinan dan tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan sudah baik. Hal tersebut terlihat dari kesadaran dan kedisiplinan karyawan untuk datang tepat waktu dan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Alokasi beberapa tenaga kerja pada
galangan kapal Proskuneo disajikan pada Tabel 10. Tabel 10 Tenaga kerja di PT. Proskuneo Kadarusman No.
Nama
Pekerjaan
Pendidikan
1
Slamet
Dok Master
SMA
2
Budining
Keuangan
S1
3
Sumiati
Administrasi
S1
4
Emile P. Lumena
Purchasing
SMA
5
Erlan
Gudang
S1
6
Anam
Enginering
S1
7
Choirul
Supertenden
S1
Berdasarkan status pegawai, tenaga kerja yang ada di galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman terbagi menjadi tenaga kerja tetap dan tidak tetap. Tenaga kerja tetap merupakan tenaga kerja yang memiliki ikatan kerja sama terhadap pihak perusahaan, sedangkan tenaga kerja tidak tetap merupakan tenaga kerja yang memiliki ikatan kerja sama berdasarkan kontrak yang ada. Berdasarkan jenis pekerjaannya, tenaga kerja terbagi menjadi tenaga kerja langsung dan tidak langsung. Tenaga kerja langsung yaitu tenaga kerja yang langsung mengendalikan lapangan baik produksi maupun reparasi seperti staf enginering dan dok master, sedangkan tenaga kerja tidak langsung yaitu tenaga kerja yang hanya mengatur keuangan maupun administrasi perusahaan.
25
4.1.3 Aktivitas galangan 4.1.3.1 Pelayanan produksi Proses produksi secara umum terdiri atas pra produksi dan proses produksi kapal. Pra produksi dimulai dari pemilik kapal menentukan spesifikasi umum, kemudian galangan menawarkan harga. Penawaran harga ditentukan berdasarkan berat dan spesifikasi kapal.
Selanjutnya galangan kapal melakukan kontrak
dengan pihak pemilik kapal. Proses produksi dimulai dengan mendirikan bangunan baru yang diserahkan sepenuhnya kepada sub kontraktor yang telah terikat kontrak dengan pihak galangan. Pihak galangan kapal melakukan pembuatan surat-surat kapal kepada pihak yang terkait.
Waktu penyelesaian produksi kapal disesuaikan dengan
kontrak yang berlaku antara pemilik kapal dengan pihak galangan. Prosedur produksi kapal adalah sebagai berikut: 1) Pihak galangan menjalin kontrak dengan sub kontraktor; 2) Pihak sub kontraktor melakukan perhitungan kebutuhan material pembangunan kapal; 3) Pembelian material oleh bagian purchasing sesuai dengan rencana kebutuhan sub kontraktor; 4) Proses produksi; 5) Pihak galangan melakukan pengurusan surat-surat kapal seperti akta kepemilikan kapal dan pas tahunan penangkapan ikan; 6) Selama pembuatan, bagian enginering melaporkan perkembangan produksi kepada pihak galangan dan pemilik kapal untuk melihat kekurangan maupun keperluan dalam proses produksi; 7) Setelah selesai produksi, mandor pembangunan kapal melakukan docking report kepada pihak galangan bahwa pembangunan telah selesai dan siap melakukan uji coba (sea trial); 8) Selanjutnya, bagian dok master melakukan penurunan kapal dan uji coba. Apabila terjadi kekurangan, maka kapal dinaikkan kembali untuk dilakukan perbaikan selanjutnya; 9) Dok master melakukan report kepada pihak galangan dan pemilik kapal;
26
10) Pemilik kapal melakukan penyelesaian administrasi keuangan dan meminta pas turun kapal; 11) Pihak galangan mengurus pas turun kapal; 12) Setelah semua administrasi selesai, maka bagian dok master menurunkan kapal; 13) Pemilik kapal dan pihak galangan melakukan serah terima. Secara ringkas, tahapan proses produksi kapal di galangan PT. Proskuneo disajikan pada Gambar 7. Pemilik Spesifikasi umum
Galangan
Sub Kontraktor
Penentuan harga Kontrak dengan pemilik kapal Kontrak dengan sub kontraktor Pembelian material
Menyusun kebutuhan material
Produksi
Pengurusan surat kapal
Sea trial
Kapal selesai dibangun
Administrasi PAS Turun Serah terima Gambar 7 Prosedur Produksi Kapal di PT. Proskuneo Kadarusman
27
4.1.3.2 Pelayanan reparasi Proses reparasi di galangan Proskuneo pada umumnya terdiri atas pra reparasi dan proses reparasi kapal.
Pra reparasi dimulai dari pemilik kapal
menginput data kapal dan repair list, kemudian pemilik kapal mendapatkan Surat Ijin Kerja Dingin (Cold Work Permit) dari galangan kapal. Surat Ijin Kerja Dingin tersebut menjadi persyaratan wajib untuk melakukan reparasi. Contoh Surat Ijin Kerja Dingin disajikan pada Lampiran 6. Selanjutnya pihak galangan menginformasikan biaya per paket selama 6 hari kepada pemilik kapal. Biaya untuk memperbaiki sebuah kapal kayu disajikan pada Tabel 4. Tabel 11 Daftar biaya sewa tempat untuk perbaikan kapal Ukuran (GT)
Harga (Rupiah)
0 – 50
7.500.000
50 – 75
9.500.000
75 – 100
10.500.000
100 – 200
13.000.000
Proses reparasi dimulai dari memperbaiki kapal yang diserahkan sepenuhnya kepada sub kontraktor yang telah terikat kontrak dengan pemilik kapal.
Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk reparasi adalah enam hari,
terhitung dari proses penaikan sampai penurunan kapal. Prosedur perbaikan kapal adalah sebagai berikut: 1) Pemilik kapal bekerjasama dengan sub kontraktor yang menggarap perbaikan kapal; 2) Pembelian material oleh bagian purchasing sesuai dengan rencana kebutuhan sub kontraktor; 3) Kapal mulai di reparasi; 4) Setelah selesai reparasi, pemilik atau pengurus kapal melakukan docking report kepada pihak galangan bahwa perbaikan telah selesai dan siap melakukan uji coba (sea trial); 5) Selanjutnya, bagian dok master melakukan penurunan kapal dan uji coba. Apabila terjadi kekurangan, maka kapal dinaikkan kembali untuk dilakukan perbaikan selanjutnya; 6) Dok master melakukan report kepada pihak galangan dan pemilik kapal;
28
7) Pemilik kapal melakukan penyelesaian administrasi keuangan dan meminta pas turun kapal; 8) Setelah semua administrasi selesai, maka bagian dok master menurunkan kapal; 9) Pemilik kapal dan pihak galangan melakukan serah terima. Secara ringkas, prosedur reparasi kapal di galangan PT. Proskuneo Kadarusman disajikan pada Gambar 8. Pemilik Spesifikasi umum
Galangan Penentuan harga Kontrak dengan pemilik
Kontrak dengan sub kontraktor
Sub Kontraktor
Menyusun kebutuhan material
Pembelian material
Reparasi
Sea trial
Kapal selesai direparasi
Administrasi PAS Turun Serah terima
Gambar 8 Prosedur Perbaikan Kapal di PT. Proskuneo Kadarusman 4.1.4 Sistem informasi internal dan eksternal Sistem informasi yang berjalan di dalam galangan kapal PT. Proskoneo Kadarusman cukup sederhana. Direktur dapat berkomunikasi kepada para stafnya dengan baik. Pihak pengelola galangan selalu menginformasikan prosedur kerja yang jelas kepada seluruh karyawannya. Komunikasi antar anggota di dalam perusahaan mudah dan transparan, hal ini dibuktikan dengan sedikitnya kesalahan penyampaian informasi antara direktur dengan staf, sehingga memperlancar kinerja.
29
Penggunaan komputer di galangan ini hanya sebatas pembuatan laporan keuangan dan layout tanpa adanya penyimpanan data produksi yang membuat pengambilan data dari komputer lebih mudah dan cepat.
Secara umum
pendokumentasian data dilakukan dengan arsip surat-surat doking yang masuk ke pihak galangan pada suatu tempat tanpa sistem komputerisasi untuk mempermudah pengarsipan. Sistem informasi eksternal terjadi antara pihak galangan dengan sub kontraktor, perusahaan supplier maupun badan usaha lain seperti Dirjen Perhubungan Laut (Hubla).
Pihak galangan mengkomunikasikan langsung
kepada sub kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan membangun dan memperbaiki kapal sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Perusahaan supplier bertugas memenuhi kebutuhan reparasi dan produksi seperti material serta bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses reparasi maupun produksi. Pihak galangan menginformasikan kepada supplier secara langsung untuk memenuhi kebutuhan galangan. Beberapa perusahaan supplier yang menjalin kerjasama dengan galangan disajikan pada Tabel 4.
Pihak galangan
menginformasikan spesifikasi dan keperluan pembangunan kapal kepada Hubla yang selanjutnya dibutuhkan untuk pembuatan surat-surat kapal. Tabel 12 Perusahaan supplier yang bekerjasama dengan galangan PT. Proskuneo Kadarusman. Nama Perusahaan Bentuk Kerjasama Sejak Tahun PT. Aneka Makmur Supply alat 2007 PT. Kimia Raya Supply material 2003 PT. Surya Logam Supply material 2004 PT. Arita Supply alat 2008
30
4.2 Tingkat Teknologi di Galangan Kapal PT. Proskuneo Kadarusman Penilaian tingkat teknologi galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman dilakukan menggunakan model teknometrik. Model teknometrik mendefinisikan koefisien kontribusi teknologi (Technology Contribution Coeffisien/TCC) dalam suatu fasilitas transformasi di galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman. Kriteria komponen teknologi menggunakan metode scoring berdasarkan penilaian subyektif terhadap kriteria komponen technoware, humanware, infoware dan orgaware. Terdapat lima langkah untuk mengestimasikan nilai TCC, yang akan dijelaskan dalam sub-sub bab berikut. 4.2.1 Estimasi derajat kecanggihan Penilaian derajat kecanggihan menunjukkan kecanggihan dari setiap komponen teknologi yang ada di galangan yang mengacu pada Tabel 2. Berdasarkan hasil penilaian derajat kecanggihan diperoleh nilai pada masingmasing komponen seperti terlihat pada Tabel 13. Tabel 13 Penilaian batas bawah dan batas atas komponen teknologi Komponen Technoware Humanware Infoware Orgaware
Limit Lower Upper 1 6 1 7 1 6 1 5
Berdasarkan tinjauan di lapangan, dihasilkan bahwa fasilitas produksi yang terkait dengan komponen technoware terdiri dari fasilitas manual (manual facilities) dan fasilitas penggunaan khusus (special purpose facilities). Mengacu pada Tabel 2 yang memuat kriteria pemberian skor derajat kecanggihan maka nilai derajat kecanggihan komponen technoware pada galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman berada pada batas bawah 1 dan batas atas 6. Hal ini dikarenakan galangan tersebut meskipun telah memiliki fasilitas penggunaan khusus tetapi masih terdapat fasilitas yang dioperasikan secara manual. Fasilitas penggunaan khusus yaitu crane beroda dan forklift. Sementara itu, fasilitas yang masih dioperasikan secara manual adalah fasilitas yang digunakan dalam proses
31
pemotongan, proses skrap, pendempulan dan pengecatan seperti gergaji, alat skrap, palu dan kuas cat. Komponen humanware pada galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman memiliki
kemampuan
mengoperasikan
(operating
abilities),
kemampuan
memasang (setting-up abilities), kemampuan mereparasi (repairing abilities), kemampuan reproduksi (reproducing abilities) dan kemampuan mengadaptasi (adaptation abilities). Mengacu pada Tabel 2 maka nilai derajat kecanggihan komponen humanware berada pada batas bawah 1 dan batas atas 7. Kemampuan mengoperasikan merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki semua pekerja yang ada di galangan. Berbekal kemampuan dasar tersebut, pekerja dapat mengoperasikan fasilitas-fasilitas yang telah disediakan untuk mempermudah pekerjaannya. Kemampuan mengadaptasi merupakan kemampuan yang dimiliki pekerja untuk memenuhi permintaan konsumen. Kemampuan ini hanya dimiliki oleh beberapa orang yang bekerja di galangan tersebut seperti manajer galangan, staf administrasi dan koordinator lapangan. Dalam hal ini, galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman sudah mampu menerapkan teknologi crane beroda yang merupakan fasilitas galangan yang sedang berkembang saat ini. Kemampuan mengembangkan sangat dibutuhkan dalam sebuah proses transformasi sehingga galangan dapat mengaplikasikan teknik baru untuk proses transformasi yang lebih baik. Berdasarkan tinjauan di lapangan terhadap komponen infoware diketahui bahwa pada galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman terdapat fakta pengenalan, fakta penguraian, fakta pengkhususan, fakta penggunaan dan fakta pemahaman. Mengacu pada Tabel 2 maka nilai derajat kecanggihan komponen infoware pada galangan tersebut berada pada batas bawah 1 dan batas atas 6. Batas bawah 1 menunjukkan bahwa galangan memiliki informasi tentang faktafakta pengenalan untuk karyawan baru. Fakta pengenalan yang dimaksud adalah pihak galangan selalu mengenalkan fasilitas transformasi yang digunakan pada seluruh karyawan. Batas atas 6 menunjukkan bahwa informasi di galangan sudah masuk pada fakta-fakta pemahaman. Fakta pemahaman merupakan fakta dimana karyawan paham terhadap penggunaan peralatan transformasi yang disediakan oleh pihak galangan. Seluruh karyawan tetap maupun tidak tetap telah paham
32
dengan penggunaan fasilitas transformasi yang disediakan seperti halnya karyawan mampu menggunakan dan merawat fasilitas dengan baik.
Hal ini
menunjukkan bahwa informasi yang berhubungan dengan lingkungan kerja galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman telah digali dengan baik oleh sumberdaya manusia yang ada di galangan tersebut. Komponen orgaware pada galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman memiliki kerangka kerja usaha, kerangka kerja ikatan dan kerangka kerja bertindak berani.
Kerangka kerja usaha merupakan kerangka kerja dasar
perusahaan untuk membangun usaha yang ditekuni. Kerangka kerja ikatan merupakan kerangka kerja yang memiliki ikatan dengan pihak luar perusahaan. Kerangka kerja bertindak berani merupakan kerangka kerja yang mampu memperluaskan jaringan ikatan perusahaan. Mengacu pada Tabel 2 maka nilai derajat kecanggihan komponen orgaware pada galangan tersebut berada pada batas bawah 1 dan batas atas 5. Hal ini menunjukkan bahwa pemilik galangan kapal mampu menangani perusahaan yang dipimpin sendiri dengan dukungan tenaga kerja dan menjalin kontrak dengan perusahaan supplier dalam memenuhi kebutuhan produksi, selain itu galangan bertindak berani dalam memperluas jaringan kerjasama. Nilai derajat kecanggihan terdiri atas nilai batas bawah (lower limit) dan nilai batas atas (upper limit). Rentang nilai terbesar diperoleh oleh komponen humanware dengan nilai batas bawah 1 dan batas atas 7. Rentang nilai yang besar menunjukkan variasi yang tinggi pada kemampuan sumberdaya manusia yang ada di galangan. Komponen teknologi orgaware memiliki rentang nilai terkecil di antara komponen teknologi lainnya.
Rentang nilai yang kecil tersebut
menunjukkan bahwa organisasi atau kelembagaan PT. Proskuneo Kadarusman belum mampu menciptakan kerangka kerja yang proteksi dan stabil di dalam kelembagaan serta perluasan cakrawala dan memimpin untuk kelembagaan di luar PT. Proskuneo Kadarusman.
33
4.2.2 Pengkajian state of the art (SOTA) Berdasarkan hasil kuisioner diperoleh nilai state of the art pada masingmasing komponen technoware, humanware, infoware dan orgaware. Hasil penilaian subyektif terhadap kriteria komponen teknologi, secara rinci disajikan pada Tabel 14, 15, 16 dan 17. Tabel 14 Matriks hasil penilaian kriteria komponen technoware No Kriteria Komponen Technoware 1 Tipe mesin yang digunakan 2 Tipe proses yang diterapkan 3
Tipe operasi yang diselenggarakan
4
Rata-rata kesalahan yang terjadi pada saat reparasi kapal Frekuensi untuk perawatan mesin
5 6 7 8 9
Keterangan Mekanik Kombinasi lebih dari satu operasi berbeda pada suatu pekerjaan Penggambaran, pemotongan, dan pembengkokan < 10%
Skor 5 7,5
Rutin, namun service besar tidak dilakukan secara periodik Hampir semua mesin tidak perlu keahlian teknis
7,5
Keahlian teknis operator yang dibutuhkan untuk mengoperasikan mesin Pemeriksaan pada setiap pekerjaan Pemeriksaan manual Pengukuran pada setiap pekerjaan Sederhana dan sketsa tangan Tingkat keselamatan dan keamanan Aman kerja Jumlah Rata-rata SOTA
7,5 5
8 5 4 9 58,5 6,5 0,65
. Tipe mesin utama yang digunakan di galangan adalah mesin yang dioperasikan secara mekanik, yaitu crane beroda, forklift, gerinda dan bor listrik. Seluruh proses reparasi dan produksi yang dilakukan di galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman memiliki kombinasi lebih dari satu operasi berbeda yang terdiri dari penggambaran, pemotongan dan pembengkokkan pada suatu pekerjaan. Operasi berbeda yang dilakukan pada proses produksi yaitu kayu yang telah dipotong langsung dibengkokkan tanpa harus menunggu semua kayu dipotong. Demikian pula pada proses reparasi, badan kapal yang telah di sekrap langsung dilakukan pemakalan dan pendempulan tanpa harus menunggu seluruh
34
badan kapal selesai di sekrap. Hal ini menunjukkan, galangan kapal telah mengenal manajemen kerja paralel yaitu manajemen kerja yang dilakukan bersamaan sesuai keterkaitan antara satu dengan yang lain.
Berdasarkan
informasi dari narasumber, kesalahan dalam proses reparasi dan produksi rata-rata 6-10% per tahun. Kesalahan tersebut berupa kebocoran kapal. Perawatan rutin dilakukan untuk menghindari terjadinya kerusakan mesin. Frekuensi untuk perawatan mesin seperti penggantian minyak pelumas dilakukan sebulan sekali, namun untuk service besar seperti tune-up untuk crane dan forklift tidak dilakukan secara periodik. Dilihat
dari
keahlian
teknis
operator
yang
dibutuhkan
dalam
mengoperasikan mesin, maka kriteria tersebut mendapat nilai yang sangat tinggi, karena hampir semua karyawan yang bekerja di galangan mampu mengoperasikan mesin dengan baik. Pemeriksaan yang dilakukan pada setiap pekerjaan dilakukan secara manual oleh koordinator lapangan dan kepala produksi. Pengukuran pada setiap pekerjaan dilakukan secara sederhana dan sketsa tangan oleh koordinator lapangan dan kepala produksi. Tingkat keselamatan dan keamanan kerja cukup terjamin, dengan adanya asuransi keselamatan untuk setiap karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap. Pekerja difasilitasi alat pengaman kerja seperti helm, sarung tangan dan kacamata dalam kegiatan produksi maupun reparasi. Jumlah kecelakaan tergolong rendah, namun pernah terjadi kecelakaan seperti hubungan pendek dengan arus listrik. Hal ini terjadi karena penggulungan kabel yang belum putus hubungan dengan kontak listrik. Penilaian kriteria komponen technoware yang tertinggi terdapat pada kriteria tingkat keselamatan dan keamanan kerja. spesifikasi tertinggi dengan nilai 9.
Kriteria tersebut mencapai
Hal ini dikarenakan bahwa secara
keseluruhan keselamatan dan keamanan pekerja pada galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman terjamin yaitu setiap karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap memiliki asuransi kecelakaan kerja meskipun di setiap unit kerja tidak menggunakan alat pengaman seperti helm dan sarung tangan.
Spesifikasi
terendah terdapat pada kriteria pengukuran pada setiap pekerjaan dengan nilai 4. Nilai tersebut menunjukkan bahwa pengukuran dan perencanaan kerja pada galangan masih sederhana, hanya dengan pengukuran manual dan sketsa tangan
35
oleh para pekerja dan tidak menggunakan pengukuran dan perencanaan yang kompleks serta terkomputerisasi. Skor rata-rata dari seluruh kriteria komponen technoware sebesar 6,5 menunjukkan bahwa kriteria-kriteria komponen technoware memiliki skor yang cukup tinggi. Sebanyak 55,56% kriteria komponen technoware berada di atas rata-rata. Faktor-faktor yang menyebabkan skor tersebut cukup tinggi adalah tipe proses yang diterapkan, tipe operasi yang diselenggarakan, frekuensi perawatan, keahlian teknis operator serta tingkat keselamatan dan keamanan kerja yang lebih tinggi daripada nilai rata-rata. Kriteria yang berada di bawah nilai rata-rata yaitu tipe mesin yang digunakan, rata-rata kesalahan pekerjaan, pemeriksaan pada setiap pekerjaan dan pengukuran pada setiap pekerjaan. Upaya untuk memperbesar skor pada kriteria tersebut dapat dilakukan dengan cara otomatisasi mesin-mesin yang digunakan dalam proses transformasi dan komputerisasi pada pemeriksaan dan pengukuran pekerjaan sehingga dapat memperkecil kesalahan pekerjaan. Selanjutnya untuk melihat nilai kriteria komponen humanware disajikan pada Tabel 15. Tabel 15 Matriks hasil penilaian kriteria komponen humanware No Kriteria Komponen Humanware 1 Kesadaran dalam tugas 2 Kesadaran kedisiplinan dan tanggung jawab 3 Kreativitas dan inovasi dalam menyelesaikan masalah 4 Kemampuan memelihara fasilitas produksi 5 Kesadaran bekerja dalam kelompok 6 Kemampuan untuk memenuhi tanggal jatuh tempo 7 Kemampuan untuk menyelesaikan masalah perusahaan 8 Kemampuan bekerja sama 9 Kepemimpinan Jumlah Rata-rata SOTA
Keterangan Sangat tinggi Tinggi
Skor 9 8,5
Tinggi
9
Tinggi
8,5
Sangat tinggi
10
Sangat tinggi
9
Diatas rata-rata
7
Sangat tinggi Rata-rata
9 6,5 76,5 8,5 0,85
36
Kesadaran karyawan dalam bertugas dinilai tinggi, hal ini dibuktikan dengan kemampuan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan sebelum jatuh tempo cukup baik. Kesadaran, kedisiplinan dan tanggung jawab dinilai tinggi, hal ini dibuktikan dengan ketepatan waktu untuk hadir di galangan. Kreativitas dan inovasi dalam menyelesaikan masalah dinilai tinggi, hal ini dikarenakan karyawan mampu memberikan solusi atas masalah yang dihadapi pada pekerjaanya, sebagai contoh bagian enginering berusaha memperbaiki fasilitas yang rusak tanpa harus mengadu kepada atasan.
Kemampuan
memelihara fasilitas produksi dinilai
tinggi, karena secara umum karyawan mampu memelihara fasilitas yang disediakan galangan dengan mengembalikan peralatan yang digunakan ke tempat penyimpanan. Kesadaran bekerja dalam kelompok dinilai sangat tinggi, hal ini dibuktikan dengan kemampuan karyawan dalam melakukan semua pekerjaan produksi dan reparasi secara berkelompok. Kemampuan untuk memenuhi tanggal jatuh tempo sangat tinggi, sampai saat ini belum terjadi keterlambatan pekerjaan yang melebihi jatuh temponya. Apabila hal tersebut terjadi, maka pihak galangan akan terkena denda. Kemampuan menyelesaikan masalah perusahaan dinilai rata-rata, karena tidak semua karyawan yang bekerja mampu menyelesaikan masalah yang terjadi. Karyawan memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan baik untuk menyelesaikan semua pekerjaan. Sifat kepemimpinan berada pada tingkat ratarata. Dengan demikian, kemampuan sumberdaya manusia di PT. Proskuneo Kadarusman dinilai cukup tinggi, hal inilah yang menyebabkan pekerjaan di galangan PT. Proskuneo Kadarusman berjalan dengan baik dan mampu memenuhi tanggal jatuh temponya. Penilaian kriteria komponen humanware yang tertinggi terdapat pada kriteria kesadaran bekerja dalam kelompok.
Kriteria tersebut mendapat skor
sebesar 10. Hal ini membuktikan bahwa kesadaran karyawan PT. Proskuneo Kadarusman dalam tugas dan bekerja secara kelompok sangat tinggi yang ditunjukkan dengan kecenderungan mereka menyelesaikan produksi bangunan kapal dan mereparasi kapal dilakukan secara bersama-sama serta mampu menyelesaikan sebelum jatuh temponya.
Kriteria kepemimpinan merupakan
kriteria yang mendapat skor terendah sebesar 6,5. Skor tersebut menunjukkan
37
bahwa kemampuan karyawan masih rata-rata dalam halnya memimpin suatu pekerjaan di dalam perusahaan. Hanya beberapa karyawan yang memiliki kemampuan cukup tinggi untuk kriteria tersebut. Skor rata-rata untuk seluruh kriteria komponen humanware sebesar 8,5 menunjukkan bahwa kemampuan sumberdaya manusia di galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman tinggi. Nilai tersebut sangat tinggi dibandingkan dengan skor rata-rata kriteria komponen teknologi lainnya. Sebanyak 77,78% kriteria komponen humanware berada pada tingkat diatas rata-rata. Faktor-faktor yang menyebabkan skor tersebut tinggi adalah kesadaran dalam bertugas, kreativitas dan inovasi dalam menyelesaikan masalah, kesadaran bekerja dalam kelompok, kemampuan untuk memenuhi tanggal jatuh tempo dan kemampuan bekerjasama yang berada di atas skor rata-rata. Kriteria yang berada di bawah skor rata-rata yaitu kemampuan untuk menyelesaikan masalah perusahaan dan kepemimpinan. Nilai-nilai pada komponen humanware memungkinkan untuk dapat ditingkatkan lagi. Upaya untuk peningkatan nilai pada kriteria-kriteria tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan-pelatihan sumberdaya manusia seperti pelatihan soft skill dan leadership agar para karyawan mampu berpikir lebih kritis dan mampu mengungkapkan pendapat. Secara umum, pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia yang bekerja di galangan.
38
Selanjutnya untuk melihat nilai kriteria komponen infoware disajikan pada Tabel 16. Tabel 16 Matriks hasil penilaian kriteria komponen infoware No 1 2
3 4 5 6
Kriteria Komponen Infoware Bentang informasi manajemen
Keterangan Sebagian termasuk perusahaan eksternal Perusahaan menginformasikan Pada umumnya perusahaan masalah dan kondisi internal menginformasikan pada dengan segera pada karyawan di karyawan dalam perusahaan Jaringan informasi di dalam Offline perusahaan Prosedur untuk komunikasi antar Mudah dan transparan anggota di perusahaan Sistem informasi perusahaan Akses lokal untuk mendukung aktivitas perusahaan Penyimpanan dan pengambilan Tidak semua data informasi kembali terkomputerisasi Jumlah Rata-rata SOTA
Skor 7 8
0 10 3 7,5 35,5 5,917 0,5917
Bentang informasi manajemen sebagian termasuk perusahaan eksternal, dalam hal ini perusahaan eksternal yang dimaksud adalah perusahaan supplier yang menjalin kerjasama dengan galangan. Perusahaan supplier tersebut antara lain memenuhi kebutuhan reparasi dan produksi seperti material serta bahanbahan yang dibutuhkan dalam proses reparasi maupun produksi. Perusahaan pada umumnya selalu menginformasikan masalah dan kondisi internal perusahaan dengan segera pada karyawan di dalam perusahaan, hal ini dibuktikan dengan adanya rapat internal di dalam perusahaan untuk membahas masalah yang terjadi di galangan dan mencari solusi terbaik untuk perusahaan. Jaringan informasi di dalam perusahaan masih offline. Pembuatan data yang hanya sebatas pembuatan di komputer tanpa adanya penyimpanan dan pengambilan data terkomputerisasi secara menyeluruh. Komunikasi antara anggota di perusahaan sangat mudah, transparan dan langsung pada yang dituju tanpa adanya prosedur yang mengikat karyawan untuk berkomunikasi dengan karyawan lain, seperti halnya apabila kapal siap turun dock maka komunikasi langsung disampaikan kepada dok master
39
tanpa ada syarat khusus. Sistem informasi untuk mendukung aktivitas perusahaan sudah mencapai akses lokal yaitu hanya bisa diakses oleh perusahaan yang terkait kerjasama. Hasil penilaian kriteria komponen infoware pada Tabel 10 menunjukkan bahwa kriteria bentang informasi manajemen dan prosedur untuk komunikasi antar anggota di perusahaan mendapat skor tertinggi sebesar 10. menunjukkan
pihak
galangan
selalu
menginformasikan
Skor ini
prosedur
untuk
komunikasi antar anggota di dalam perusahaan secara mudah dan transparan. Kriteria jaringan komunikasi di perusahaan mendapat skor terendah sebesar 0. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan komunikasi di dalam galangan sudah masih offline. Pembuatan data mengenai galangan sudah dilakukan menggunakan komputer, namun penggunaan komputer ini hanya sebatas pembuatan tanpa adanya database yang membuat pengambilan data dari komputer lebih mudah dan cepat. Skor rata-rata dari seluruh kriteria komponen infoware sebesar 5,917. Sebanyak 57,14% kriteria komponen infoware berada di atas rata-rata. Faktorfaktor yang menyebabkan skor tersebut tinggi adalah bentang informasi sebagian termasuk perusahaan eksternal, perusahaan menginformasikan masalah dan informasi internal dengan segera kepada karyawan dan kemudahan prosedur komunikasi di dalam perusahaan yang berada di atas skor rata-rata. Kriteria yang berada di bawah skor rata-rata yaitu sistem informasi manajemen untuk mendukung aktivitas perusahaan berakses lokal, jaringan informasi di dalam perusahaan yang masih offline, serta penyimpanan dan pengambilan informasi kembali belum seluruhnya secara komputerisasi. Nilai-nilai pada komponen infoware memungkinkan untuk dapat ditingkatkan lagi. Upaya untuk peningkatan nilai pada kriteria-kriteria tersebut dapat dilakukan dengan upaya perlu dilakukan peningkatan dengan memperbaiki sistem jaringan online di perusahaan, memperluas bentang informasi eksternal dengan supplier serta meningkatkan penyimpanan dan pengambilan data dengan komputerisasi secara menyeluruh.
40
Selanjutnya untuk melihat nilai kriteria komponen infoware disajikan pada Tabel 17. Tabel 17 Matriks hasil penilaian kriteria komponen infoware No Kriteria Komponen Orgaware 1 Otonomi perusahaan 2 Visi perusahaan 3 Kemampuan perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mengadakan perbaikan dan peningkatan produktivitas 4 Kemampuan perusahaan untuk memotivasi karyawan dengan kepemimpinan yang efektif 5 Kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan bisnis yang berubah dan permintaan eksternal 6 Kemampuan perusahaan untuk bekerjasama dengan supplier 7 Kemampuan perusahaan untuk memelihara hubungan dengan pelanggan 8 Kemampuan perusahaan untuk mendapat dukungan sumberdaya dari luar Jumlah Rata-rata SOTA
Keterangan Diatur sendiri Mengorientasi masa depan Sangat tinggi
Skor 9 10 10
Sangat rendah
0
Rendah
3
Sangat tinggi
10
Sangat tinggi
10
Sangat tinggi
10 62 7,75 0,775
Otonomi perusahaan diatur sendiri tanpa harus diganggu gugat oleh perusahaan lain. Visi galangan sudah berorientasi pada masa depan yaitu menuju industri galangan kapal yang mampu melayani kebutuhan industri maritim nasional dan internasional sesuai standar dalam dunia maritim. Kemampuan perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mengadakan perbaikan dan peningkatan produktivitas sangatlah baik, hal ini ditunjukkan dengan adanya instruksi dari galangan kepada seluruh karyawan untuk menghormati hak warga di sekitar galangan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif dan kenyamanan karyawan kontrak dalam menyelesaikan pekerjaannya. Perusahaan dinilai tidak mampu untuk memotivasi karyawan dan membuat suasana kerja penuh kekeluargaan. Kemampuan perusahaan untuk beradaptasi
41
dengan lingkungan bisnis dinilai rendah, karena yang mampu menghadapi perubahan eksternal dengan mencari solusi metode kerja yang efektif dan efisien adalah para karyawan kontrak dan mampu menyesuaikan kebutuhan yang ada sehingga tetap menjaga kualitas kapal. Kemampuan perusahaan dalam menjalin hubungan dengan supplier sangat baik, hal ini ditunjukkan dengan adanya perusahaan supplier material serta supplier bahan kebutuhan reparasi dan produksi. Kemampuan galangan menjalin hubungan baik antara pemilik kapal dan pengurus kapal sangat tinggi, jika terjadi masalah maka akan dilakukan pertemuan untuk mengambil keputusan dan kesepakatan bersama. Kemampuan perusahaan untuk mendapat dukungan sumberdaya dari luar sangat tinggi, perusahaan sudah mendapatkan dukungan sumberdaya dari perusahaan luar yang menjalin kerjasama. Hasil penilaian dari kriteria komponen orgaware pada Tabel 17 dapat diketahui bahwa kriteria komponen orgaware yang mendapatkan skor tertinggi adalah kriteria visi perusahaan, kemampuan perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mengadakan perbaikan dan peningkatan produktivitas, kemampuan perusahaan untuk bekerjasama dengan supplier, kriteria kemampuan perusahaan untuk menjalin hubungan dengan pelanggan dan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan dukungan sumberdaya dari luar sebesar 10. Kriteria yang mendapat skor terendah adalah kemampuan perusahaan untuk memotivasi karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa galangan belum mampu memotivasi karyawan dengan kepemimpinan efektif. Skor rata-rata dari seluruh kriteria komponen orgaware sebesar 7,75. Sebanyak 75% kriteria komponen orgaware berada di atas rata-rata. Faktor-faktor yang menyebabkan skor tersebut tinggi adalah otonomi perusahaan yang diatur sendiri, visi perusahaan mengorientasi masa depan, kemampuan perusahaan dalam menciptakan kemampuan yang kondusif untuk mengadakan perbaikan dan peningkatan produktivitas, kemampuan perusahaan untuk bekerjasama dengan supplier, kemampuan perusahaan untuk memelihara hubungan baik dengan pelanggan
serta
kemampuan
perusahaan
untuk
mendapatkan
dukungan
sumberdaya dari luar yang berada di atas skor rata-rata. Kriteria yang berada di bawah skor rata-rata yaitu kriteria kemampuan perusahaan untuk memotivasi
42
karyawan dengan kepemimpinan yang efektif, kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan bisnis yang berubah dan permintaan eksternal. Upaya untuk meningkatkan nilai pada kriteria tersebut yaitu perlu dilakukan motivasi pada karyawan sebelum melaksanakan pekejaannya serta memperbaiki sistem manajemen perusahaan agar mampu menyesuaikan lingkungan bisnis eksternal. 4.2.3 Perhitungan kontribusi komponen teknologi Penilaian kontribusi komponen teknologi diperoleh dengan menggunakan nilai batasan derajat kecanggihan dengan nilai state of the art (SOTA). Perhitungan nilai tersebut dapat dilihat pada Lampiran 6. Hasil perhitungan nilai kontribusi komponen dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18 Nilai kontribusi komponen teknologi Komponen Technoware Humanware Infoware Orgaware
Nilai kontribusi 0.4722 0.6778 0.4398 0.4556
Nilai kontribusi infoware sebesar 0,4398 menjadi nilai kontribusi komponen terkecil jika dilihat dari pentingnya komponen infoware dalam proses transformasi galangan. Penyebab kecilnya nilai tersebut dikarenakan perusahaan belum memiliki jaringan informasi di dalam perusahaan yang online dalam mencari informasi terbaru.
Jaringan komunikasi masih offline dalam hal
pembuatan data yang hanya sebatas pembuatan di komputer tanpa adanya penyimpanan dan pengambilan data terkomputerisasi secara menyeluruh. Hal inilah yang menunjukkan nilai kontribusi infoware kecil dibandingkan dengan nilai kontribusi lainnya. Nilai kontribusi tertinggi yaitu komponen humanware. Hal ini disebabkan karena sumberdaya manusia yang bekerja di galangan tersebut memiliki loyalitas tinggi terhadap perusahaan. Loyalitas tersebut ditunjukkan dengan kinerja yang baik dan selalu tepat pada jatuh tempo, serta mampu merawat fasilitas yang disediakan oleh galangan. Selain itu, suasana kerja yang mengutamakan gotongroyong membuat para karyawan mampu bekerjasama secara kelompok dengan
43
baik. Kreativitas karyawan dalam menyelesaikan masalah menunjukkan bahwa karyawan mampu dalam menghadapi masalah yang sedang terjadi, misalnya apabila ada kesalahan dalam membuat cetakan maka karyawan mampu memodifikasi sebagaimana mestinya agar hasil kapal yang diproduksi tetap terlihat sempurna. Nilai kontribusi technoware sebesar 0,4722 menjadi nilai kontribusi yang cukup. Hal ini disebabkan pihak galangan mampu memberikan fasilitas yang menunjang bagi karyawan dalam hal reparasi maupun produksi. Fasilitas-fasilitas yang terdapat di galangan sudah mencapai fasilitas penggunaan khusus seperti adanya crane beroda yang memiliki kapasitas 200 ton dan forklift yang memiliki kapasitas 50 ton. Nilai kontribusi orgaware sebesar 0,4556 menjadi nilai kontribusi yang cukup. Hal ini dikarenakan galangan mampu menjalin kerjasama dengan supplier dan memelihara hubungan baik dengan pelanggan-pelanggannya. Galangan juga mampu mendapatkan dukungan sumberdaya dari luar. Berdasarkan nilai kontribusi komponen di atas, kontribusi komponen teknologi dapat diurutkan sebagai berikut : H > T > O > I. Nilai kontribusi orgaware dan infoware perlu dilakukan peningkatan, yaitu dengan cara mengkaji ulang penugasan di struktur organisasi, adanya pembenahan struktur organisasi, menyusun data secara terkomputerisasi, membuat sistem jaringan komunikasi online dan hal laninnya yang dapat meningkatkan nilai kontribusi komponen orgaware dan infoware. Selain itu, kontribusi komponen humanware dan technoware juga dapat ditingkatkan dengan melaksanakan pelatihan sumberdaya manusia yang dapat meningkatkan kemampuan karyawan di galangan dan penggunaan teknologi otomatisasi sehingga kontribusi komponen humanware dan technoware dapat meningkat. 4.2.4 Pengkajian intensitas kontribusi komponen Pengkajian intensitas konttribusi komponen teknologi dilakukan dengan menggunakan Proses Hierarki Analitik (Analytical Hierarchy Prosess). Nilai intensitas kontribusi komponen teknologi disajikan pada Tabel 19.
44
Tabel 19 Nilai intensitas kontribusi komponen Komponen Technoware Humanware Infoware Orgaware
Intensitas kontribusi 0.4617 0.3001 0.0694 0.1688
Komponen technoware memiliki nilai intensitas terbesar yaitu 0.4617 dan nilai intensitas terendah yaitu pada komponen infoware sebesar 0.0694. Adapun nilai intensitas komponen humanware dan orgaware masing-masing sebesar 0,3001 dan 0,1688.
Bila diurutkan maka nilai intensitas masing-masing
komponen galangan tersebut sebagai berikut:
.
Nilai
consistency ratio sebesar 0,07 menunjukkan bahwa penilaian tingkat kepentingan yang dilakukan telah konsisten karena nilai tersebut ≤ 0,1. 4.2.5 Koefisien kontribusi teknologi (TCC) Berdasarkan hasil perhitungan estimasi derajat kecanggihan, state of the art (SOTA), kontribusi komponen dan intensitas kontribusi komponen diperoleh nilai koefisien kontribusi teknologi (technology contribution coefficient) yang disebut TCC, disajikan dalam Tabel 14. Tabel 14 Hasil perhitungan derajat kecanggihan, pengkajian SOTA, kontribusi komponen, intensitas komponen dan nilai TCC galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman Limit Komponen SOTA Kontribusi Intensitas TCC Lower Upper 1 6 0,6500 0.4722 0,4617 Technoware 1 7 0,8500 0.6778 0,3001 Humanware 0,5206 1 6 0,5917 0.4398 0,0694 Infoware 1 5 0,7750 0.4556 0,1688 Orgaware Nilai TCC sebesar 0,5178 menunjukkan bahwa tingkat teknologi di galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman berada pada tingkat semi modern.
45
5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Galangan telah memiliki susunan organisasi yang baik, sumberdaya manusia yang memadai dengan adanya sub kontraktor yang menjalin hubungan kerja, sistematika prosedur produksi dan reparasi dan hubungan dengan supplier; dan 2) Nilai TCC dari galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman sebesar 0,5206 menunjukkan bahwa teknologi di galangan tersebut dapat dikatakan tingkat teknologinya berada pada klasifikasi semi modern. 5.2 Saran
Saran yang diberikan dari hasil penelitian ini adalah: 1) Perlu ditingkatkannya kontribusi komponen teknologi yang masih rendah, sehingga tingkat teknologi di galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman dapat meningkat; 2) Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai tingkat teknologi yang diterapkan pada galangan-galangan kapal yang berbeda agar dapat mengetahui kualitas tingkat teknologi galangan-galangan kapal di Indonesia.
46
DAFTAR PUSTAKA Fauzan A. 2009. Tingkat Teknologi Galangan Kapal Dok Pembinaan UPT BTPI Muara Angke Jakarta [Skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Fauziyah. 1997. Pengoperasian Dok Kapal di PT. Citra Karya Utama Palabuhanratu, Sukabumi [Laporan Praktek Lapang]. Bogor (ID): Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor. Hasan. 2002. Pokok-pokok Materi Penelitian dan Aplikasinya. Bogor (ID): Ghalia Indonesia. Ikhlas Z. 1992. Studi Pengoperasian Dok Kapal di PPN Bungus Padang, Sumatera Barat [Skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor. Indrawati SW. 2003. Analisis Pengaruh Komponen Teknologi –Technoware, Humanware, Infoware dan Orgaware- terhadap Faktor Utama daya Saing Industri Kecil [Tesis]. Bandung (ID): Program Studi Teknik dan Manajemen Industri, Institut Teknologi Bandung. [KKP] Kementrian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jendral Perikanan Tangkap. 2010. Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta. Natapraja MA. 2010. Penilaian Tingkat Teknologi Galangan Kapal Koperasi Pegawai Negeri Dinas Perikanan (KNDP) DKI Jakarta di Muara Angke [Skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Nazaruddin. 2008. Manajemen Teknologi. Yogyakarta (ID): Graha Ilmu. hlm 87104 Novita Y. 2007. Kapal Perikanan (Diktat Kuliah). Bogor (ID): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Prawitaningrum L. 2002. Docking Kapal dan Jaringan Kerjanya di PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Unit Produksi Jakarta III Jakarta Utara [Skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 48 Pulungan P. 1986. Suatu Studi Tentang Galangan dan Dok NV Menara Trading Coy di Tegal [Skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor. Rusman BA. 1982. Keadaan Sarana dan prasarana di PPN Perikani, Aertembaga Bitung, Sulawesi Utara dan Rencana Pembangunannya [Skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor.
47
Saaty TL. 1991. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. Proses Hierarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Komplek (Terjemahan dari Decisions Making for Leader the Analytical Hierarchy Process for Decisions in Complex Word). Jakarta (ID): PT. Pustaka Binaman Pressindo. Soegiono. 2006. Kamus Teknik Perkapalan Edisi Keempat. Surabaya (ID): Airlangga University Press. Suryansyah Y. 2005. Kriteria Teknologi Perikanan dan Kelautan Untuk Pengembangan Pulau Kecil di Wilayah Perbatasan [Tesis]. Bogor (ID): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Widjaja S. 1996. Manajemen Produksi untuk Industri Perkapalan. Surabaya (ID): Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Surabaya. Wiratmaja IW, Masni M dan Diawati L. 2004. The Assesment of Technology in Manufacturing Companies. Proceddings of Marine Transportation Engineering Seminar. Osaka University (JP). hlm 205. Wiratmaja IW dan Ma’ruf A. 2004. The Assesment of Technology in Supporting Industry Located at Tegal Industrial Park. Proceddings of Marine Transportation Engineering Seminar. Osaka University (JP).
48
Lampiran 1 Hasil survei dan penilaian kriteria komponen teknologi (1) Penilaian kriteria komponen technoware No 1 2 3
4 5
6
7 8 9
Kriteria Komponen Technoware Tipe mesin yang digunakan Tipe proses yang diterapkan Tipe operasi diselenggarakan
yang
Rata-rata kesalahan yang terjadi pada saat reparasi kapal Frekuensi untuk perawatan mesin
Keahlian teknis operator yang dibutuhkan untuk mengoperasikan mesin Pemeriksaan pekerjaan
pada
setiap
Pengukuran pada setiap pekerjaan Tingkat keselamatan dan keamanan kerja
Hasil Survei
Skor
Mekanik (crane beroda, fork lift) Kombinasi lebih dari satu operasi berbeda pada suatu pekerjaan 1. Penggambaran design kapal maupun layout galangan menggunakan komputer. 2. Pemotongan untuk memotong kayu pada badan kapal dan triplek sebagai cetakan kapal. 3. Pembengkokan dilakukan untuk membengkokkan kayu. Kesalahan yang terjadi maksimal 10% dalam satu tahun misal kapal masih bocor setelah turun dok. Perawatan mesin seperti penggantian minyak pelumas rutin dilakukan, namun untuk servis besar seperti tune-up tidak dilakukan secara periodik. Secara umum mesin dapat dioperasikan semua pekerja, namun ada beberapa mesin dibutuhkan keahlian tertentu untuk mengoperasikannya. Pemeriksaan dilakukan manual oleh koordinator lapangan dan kepala produksi. Perhitungan sederhana dan hanya skets tangan. Secara keseluruhan keselamatan dan keamanan pekerja aman, namun pernah beberapa kali terjadi kecelakaan kerja
5 7,5
7,5
5
7,5
8
5 4 9
49
Lampiran 1 Lanjutan (2) Penilaian kriteria komponen humanware No. Kriteria Komponen Humanware 1. Kesadaran dalam tugas
2.
3. 4.
5.
6.
7.
Kesadaran kedisiplinan tanggung jawab
dan
Kreativitas dan inovasi dalam menyelesaikan masalah Kemampuan fasilitas produksi
Kesadaran kelompok
memelihara
bekerja
dalam
Kemampuan untuk memenuhi tanggal jatuh tempo
8.
Kemampuan untuk menyelesaikan masalah perusahaan Kemampuan bekerja sama
9.
Kepemimpinan
Hasil Survei Secara umum alasan pekerja bekerja di galangan karena menyukai dunia perkapalan, dan mereka tidak malas bekerja sehingga mampu mengerjakan tugas dengan baik. Semua pekerja memiliki tanggung jawab yang tinggi terbukti dengan seringnya bekerja lembur dan mampu menyelesaikannya sendiri. Kreativitas pekerja untuk menyelesaikan masalah dinilai cukup tinggi kemampuan pekerja untuk memelihara fasilitas produksi dinilai cukup tinggi karena pekerja mampu memelihara fasilitas galangan dan berusaha untuk memperbaiki kerusakannnya sendiri. Seluruh pekerja galangan lebih menyukai bekerja secara kelompok hal ini di dukung oleh suasana kerja yang mengutamakan gotong royong. Kemampuan seluruh pekerja galangan untuk memenuhi tanggal jatuh tempo sangat baik, hal ini terbukti dengan pekerjaan yang hampir tidak pernah melewati tanggal jatuh temponya. Kemampuan pekerja untuk menyelesaikan masalah perusahaan berada pada tingkat rata-rata. Seluruh pekerja galangan mampu bekerja sama. Kepemimpinan masing-masing pekerja galangan berada pada tingkat rata-rata.
Skor 9
8,5
9
8,5
10
9
7 9 6,5
50
Lampiran 1 Lanjutan (3) Penilaian kriteria komponen infoware No. Kriteria Komponen Inforware 1. Bentang informasi manajemen 2. Perusahaan menginformasikan masalah dan kondisi internal dengan segera pada karyawan di dalam perusahaan 3. Jaringan informasi di dalam perusahaan 4. Prosedur untuk komunikasi antara anggota di perusahaan 5. Sistem informasi manajemen untuk mendukung aktivitas perusahaan 6. Penyimpanan dan pengambilan informasi kembali
Hasil Survei Bentang informasi sebagian termasuk perusahaan eksternal. Pada umumnya perusahaan menginformasikan pada karyawan
Offline Mudah, transparan, dan langsung pada yang dituju Akses lokal
Skor 7 8 0 10 3
Tidak semua data terkomputerisasi
7,5
51
Lampiran 1 Lanjutan (4) Penilaian kriteria komponen orgaware No. 1. 2.
3.
4.
5.
6. 7.
8.
Kriteria Komponen Orgaware Otonomi perusahaan Visi perusahaan
Kemampuan perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mengadakan perbaikan dan peningkatan produktivitas
Kemampuan perusahaan untuk memotivasi karyawan dengan kepemimpinan yang efektif Kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan bisnis yang berubah dan permintaan eksternal
Kemampuan perusahaan untuk bekerjasama dengan supplier Kemampuan perusahaan untuk memelihara hubungan dengan pelanggan
Kemampuan perusahaan untuk mendapat dukungan sumberdaya dari luar
Hasil Survei Untuk kebijakan manajemen umumnya diatur sendiri Terdapat visi galangan yang mengorientasi masa yang akan datang yaitu menuju industri galangan kapal yang mampu melayani kebutuhan industri maritim nasional dan internasional sesuai standar dalam dunia maritim. Manajer galangan selalu menginstruksikan kepada para karyawannya untuk menghormati hak warga di sekitar galangan. Kapasitas produksi galangan sudah baik dan dapat ditingkatkan untuk menunjang operasional dan produksi perusahaan. Manajer dinilai tidak mampu untuk memotivasi pekerja dan membuat suasana kerja penuh kekeluargaan Kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan bisnis dinilai kurang, karena sub kontraktorlah yang mampu mencari solusi metode kerja yang efektif dan efisien sesuai kebutuhan yang ada sehingga tetap menjaga kualitas kapal. Galangan menjalin kerjasama dengan supplier. Galangan dinilai mampu untuk memelihara hubungan baik antara pemilik dan pengurus kapal yang melakukan reparasi/produksi, jika terjadi masalah maka akan dilakukan meeting untuk pengambilan keputusan dan kesepakatan bersama. Kebutuhan untuk menunjang kegiatan reparasi/produksi didapatkan dari perusahaan luar yang menjalin kerjasama.
Skor 9
10
10
0
3
10
10
10
52
Lampiran 2 Perhitungan rating state of the art (1) Technoware ⎡ ∑ tik ⎤ 1 ⎢ k ⎥ ST1 = 10 ⎢ kt ⎥ ⎣⎢ ⎦⎥
k = 1,2,...,kt Dimana t adalah nilai kriteria ke-k dari technoware kategori i. ik
ST1 =
1 ⎡ 5 + 7,5 + 7,5 + 5 + 7,5 + 8 + 5 + 4 + 9 ⎤ ⎥ 10 ⎢⎣ 9 ⎦
ST1 =
1 ⎡ 58,5 ⎤ 10 ⎢⎣ 9 ⎥⎦
ST1 = 0,65 (2) Humanware ⎡ ∑ hij ⎤ 1 ⎢ l ⎥ SHj = ⎢ 10 lh ⎥ ⎢⎣ ⎥⎦
l = 1,2,...,lh Dimana h adalah nilai kriteria ke-i dan humanware kategori j. ij
SHj =
1 ⎡ 9 + 8,5 + 9 + 8,5 + 10 + 9 + 7 + 9 + 6,5 ⎤ ⎥ 10 ⎢⎣ 9 ⎦
SHj =
1 ⎡ 76,5 ⎤ 10 ⎢⎣ 9 ⎥⎦
SHj =
0,85
(3) Infoware ⎡ ∑ fm ⎤ 1 ⎢ m ⎥ SI = 10 ⎢ mf ⎥ ⎥⎦ ⎢⎣
m = 1,2,3,...,mf Dimana fm adalah nilai kriteria ke-m dari infoware pada tingkat perusahaan.
53
Lampiran 2 Lanjutan SI =
1 ⎡ 7 + 8 + 0 + 10 + 3 + 7,5 ⎤ ⎥ 10 ⎢⎣ 6 ⎦
SI =
1 ⎡ 35,5 ⎤ 10 ⎢⎣ 6 ⎥⎦
SI = 0,5917 (4) Orgaware ⎡ ∑ on ⎤ 1 ⎢ n ⎥ SO = 10 ⎢ no ⎥ ⎦⎥ ⎣⎢
n = 1,2,3,...,no Dimana O
n
adalah nilai kriteria ke-n dari orgaware pada tingkat
perusahaan SO =
1 ⎡ 9 + 10 + 10 + 0 + 3 + 10 + 10 + 10 ⎤ ⎥ 10 ⎢⎣ 8 ⎦
SO =
1 ⎡ 62 ⎤ 10 ⎢⎣ 8 ⎥⎦
SO = 0,7750
54
Lampiran 3 Perhitungan kontribusi komponen teknologi (1) T = T =
1 [LT + ST(UT – LT)] 9 1 [1+ 0,65(6–1)] 9
T = 0,4722
(2) H = H=
1 [LH + SH(UH – LH)] 9 1 [1+ 0,85(7 – 1)] 9
H = 0,6778
(3) I =
1 [LI + SI(UI – LI)] 9
I =
1 [1+ O,5917(6– 1)] 9
I = 0,4398
(4) O = O=
1 [LO + SO(UO – LO)] 9 1 [1+ 0,7750(5 – 1)] 9
O = 0,4556
55
Lampiran 4 Penilaian intensitas kontribusi komponen dan consistency ratio Komponen teknologi T H I O
T 1 1/2 1/7 1/2
H 2 1 1/5 1/2 Jumlah = 2,3003
Total T = Total H =
Total O =
O
TOTAL
7 5 1 2
2 2 1/2 1
2,3003 1,4953 0,3457 0,8409 4,9823
Intensitas kontribusi 0,4617 0,3001 0,0694 0,1688
Intensitas kontribusi T =
= 0,4617
Intensitas kontribusi T =
= 0,3001
= 0,3457 Intensitas kontribusi T =
= 0,0694
= 1,4953
Total I =
I
= 0,8409
Intensitas kontribusi T =
= 0,1688
Menentukan consistency ratio dengan menggunakan PHA (AHP) : T H I O Total
T 1 1/2 1/7 1/2 2,1429
MD T =
=
H 2 1 1/5 1/2 3,7 = 0,4667
I 7 5 1 2 15
O 2 2 1/2 1 5,5
Matriks Dinormalisasi (MD) 0,4667 0,5405 0,4667 0,3636 0,2333 0,2703 0,3333 0,3636 0,0667 0,0541 0,0667 0,0909 0,2333 0,1351 0,1333 0,1818
VP T =
= 0,4594
T H I O Aij x VP (0,4594) (0,3001) (0,0696) (0,1126) 1 2 7 2 0,4594 0,6003 0,4870 0,2251 1/2 1 5 2 0,2297 0,3001 0,3479 0,2251 1/7 1/5 1 1/2 0,0656 0,0600 0,0696 0,0563 1/2 1/2 2 1 0,2297 0,1501 0,1391 0,1126
T H I O
VP 0,4594 0,3001 0,0696 0,1126
VA 1,7718 1,1028 0,2515 0,6315
VA T = 0,4594+0,6003+0,4870+0,2251 = 1,7718
56
Lampiran 4 Lanjutan Menghitung nilai VB VA 1,7718 1,1028 0,2515 0,6315
VP 0,4594 0,3001 0,0696 0,1126
VB 3,8570 3,6744 3,6151 5,6096
VB = VA/VP Menghitung λ maks =
=
= 4,1890
Indeks konsistensi (CI) CI =
=
= 0,0630
Rasio konsistensi : CR =
= 0,07 → konsisten
CR ≤ 0,1 → konsisten CR > 0,1 → tidak konsisten
57
Lampiran 5 Perhitungan nilai TCC TCC = Tβt x Hβh x Iβi x Oβo TCC= 0,47220,4617x0,67780,3001x0,43980,0694x0,45560,1688 = 0,5206→ semi modern Nilai TCC 0.1 ≤ TCC < 0.4 0.4≤ TCC < 0.7 0.7 ≤ TCC ≤ 1
Klasifikasi Tradisional Semi modern Modern
58
Lampiran 6 Surat ijin kerja dingin COLD WORK PERMIT IJIN KERJA DINGIN Vessel : Kapal Valid Date/Tanggal : Berlaku Hours/Jam :
Voyage No : No. Voyage /
/ am/pm
to : ______________ Hingga
Cold Work Title : _______________________ Nama pekerjaan
Place : Lokasi Date/Tanggal : Hours/Jam :
/ / am/pm
Location of Work : ____________________ Lokasi pekerjaan
Type of equipment and material used : _____________________________________________ Jenis peralatan dan bahan yang digunakan Description Work /Uraian Kerja: ___________________________________________________
Officer / Supervisor in charge : ____________________________________________________ Perwira / Pengawas yang bertanggung jawab Personel carrying out the cold work / Personil Pelaksana : 1. ___________________________________ 2. ________________________________ 3. ___________________________________ 4. ________________________________ A. Preparation and Safety Measure Prior to Cold Work / Persiapan dan Analisa Keselamatan Sebelum Cold Work Yes/No Remark/Keterangan No. Item/Uraian Ya/Tidak 1. Conduct safety pre-job meeting / Melaksanaakan tool box 2. Review the Risk Assessment to carry out the task and conduct the job safety analysis as required / Melakukan penilaian resiko atas pekerjaan dan job safety analysis sesuai keperluan 3. Complete LOTO procedure / melengkapi prosedur LOTO 4. Adequate equipments are provided / Perlengkapan memadai terpenuhi : (please tick) Drain or Flush system Warning signs Inert gas pressure Adequate lighting Ventilate Gas/Oxygen monitoring Flammable remover Stage/Scafolding 5. Precaution-Appropriate PEE using / Penggunaan PEE yang sesuai : (please tick) Safety helmet Face mask Safety shoes Respirator Overall Life jacket Eye protector Breathing aparatus Ear plug Fall protection and Harnes Proposed by / Diajukan oleh :
Verified by Supervisor in Charge / Diperiksa oleh Pengawas yang Bertanggung Jawab
Approved by Master / Disetujui oleh Nahkoda
Nama/Jabatan/Paraf/Tanggal
Nama/Jabatan/Paraf/Tanggal
Nama/Jabatan/Paraf/Tanggal
59 B. Extent Time / Perpanjangan waktu (as applicable) (Ensure all safety measures, preparation and precations are still valid and permit can be extended / Yakinkan semua analisa keselamatan, persiapan dan tindakan pencegahan masih berlaku untuk perpanjangan izin kerja) / / / / / / Date am/pm am/pm am/pm From am/pm am/pm am/pm To Note / Keterangan :
Proposed by / Diajukan oleh :
Verified by Supervisor in Charge / Diperiksa oleh Pengawas yang Bertanggung Jawab
Approved by Master / Disetujui oleh Nahkoda
Nama/Jabatan/Paraf/Tanggal
Nama/Jabatan/Paraf/Tanggal
Nama/Jabatan/Paraf/Tanggal
C. After Completion of Work / Setelah pekerjaan dingin selesai : Yes/No Ya/Tidak
Item / Uraian
Remark/Keterangan
All material and equipments have been withdrawn and free no hazard / Semua material dan perlengkapan telah disimpan dan tidak ada bahaya Proposed by / Diajukan oleh :
Verified by Supervisor in Charge / Diperiksa oleh Pengawas yang Bertanggung Jawab
Approved by Master / Disetujui oleh Nahkoda
Nama/Jabatan/Paraf/Tanggal
Nama/Jabatan/Paraf/Tanggal
Nama/Jabatan/Paraf/Tanggal
60
Lampiran 7 Aktifitas galangan
Aktivitas naik dan turun kapal
Aktivitas produksi
Aktivitas reparasi