NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
(Hal : 7 -16 )
PENGGUNAAN MEDIA KARTU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN DUKUHSARI 1 KECAMATAN JABON KABUPATEN SIDOARJO
Sukri Dwi Ningsih Pendidikan Guru Sekolah Dasar, email:
[email protected]
Richi Ledi Aprianto Pendidikan Guru Sekolah Dasar, email:
[email protected] Abstrak Berdasarkan hasil observasi, pembelajaran IPS yang dilakukan di SDN Dukuhsari 1 masih menggunakan metode ceramah. Selain itu, guru mengajar juga tidak menggunakan media pembelajaran. Hal tersebut membuat pembelajaran menjadi membosankan dan pasif. Salah satu cara untuk menciptakan suasana yang menyenangkan adalah dengan menggunakan media kartu. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV pada materi membaca peta daerah sekitar dengan menggunakan media kartu. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV SDN Dukuhsari 1 Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo yang berjumlah 35 anak. Langkah penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah planning, acting, observing, dan reflecting. Hasil pembelajaran siklus I diketahui bahwa hanya ada 13 siswa yang nilainya di atas KKM (≥70) dan 22 siswa nilainya di bawah KKM. Nilai rata-rata pada siklus I adalah 59,71. Pada siklus II terjadi peningkatan nilai siswa, yaitu ada 26 siswa yang mendapat nilai di atas KKM dan hanya ada 9 siswa yang nilainya di bawah KKM. Nilai rata-rata pada siklus II adalah 74. Berdasarkan data tersebut, perbaikan pada siklus II mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya nilai rata-rata dari 59,71 menjadi 74. Oleh karena itu tidak perlu diadakan perbaikan perencanan pada siklus selanjutnya. Kata kunci: media kartu, hasil belajar. Abstract Based on observations, IPS conducted study in SDN Dukuhsari 1 still use the lecture method. Besides that, teachers teach did not use instructional media. This makes learning becomes boring and passive. One way to create a fun condition in the class is to use media cards. This research aims to improve learning outcomes IPS fourth grade students on reading materials using a map of the area surrounding the media card. This research uses a classroom action research. Subject of research is the fourth grade students of SDN Dukuhsari 1 Jabon, Sidoarjo and totaling 35 children. The design of classroom action research were used: (1) planning, (2) acting, (3) Observing, and (4) reflecting. Learning outcomes in the first cycle can be seen that there were only 13 students were able to reach a value above KKM (≥70) and 22 students under KKM. The average value in the first cycle is 59,71. In the second cycle increased the value of the student, that there are 26 students who scored above KKM and only 9 students whose value under KKM. The average value in the second cycle is 74. Based on these data mean improvement on the second cycle increased. This is evidenced by the increase in the average value of 59,71 becomes 74. Therefore, it is not necessary to hold planning improvements in the next cycle. Key words: media card, learning outcomes.
7
NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
PENDAHULUAN Pendidikan yang berkualitas terjadi apabila dalam pembelajaran melibatkan semua komponen pembelajaran. Komponen pembelajaran tersebut antara lain guru, siswa, perangkat, model, sumber, dan media pembelajaran yang digunakan. Apabila semua komponen tersebut terpenuhi maka akan tercipta kegiatan belajar yang efektif. Belajar yang efektif harus dimulai dari pengalaman langsung atau pengalaman kongkrit menuju pengalaman yang lebih abstrak. Belajar akan lebih efektif jika dibantu dengan media pembelajaran yang sesuai dengan materi. Agar pembelajaran berjalan dengan baik, siswa harus diajarkan untuk memanfaatkan semua alat inderanya. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi, maka semakin besar kemungkinan informasi tersebut dipahami oleh siswa. Oleh karena itu guru harus dapat menimbulkan rangsangan (stimulus) yang dapat diproses dengan berbagai indera. Profesionalisme seorang guru sangat dibutuhkan untuk menciptakan pembelajaran kreatif, efektif, dan efisien dalam mengembangkan kemampuan siswa yang memiliki karakteristik beragam. Guru sebagai fasilitator dalam pendidikan harus mampu menumbuhkan minat belajar siswa. Dalam pembelajaran, guru adalah orang yang akan mengembangkan pembelajaran. Keberhasilan dari proses pendidikan di sekolah dapat ditunjukkan dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri siswa dan dari luar atau lingkungan.
(Hal : 7 -16 )
Faktor yang datang dari dalam diri siswa berupa kemampuan, motivasi, kebiasaan belajar, faktor fisik, dan psikologi. Faktor yang datang dari luar merupakan sesuatu yang mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah yakni kualitas pembelajaran (Sudjana, 2005:39). Berdasarkan hasil observasi, pembelajaran IPS yang dilakukan di SDN Dukuhsari 1 Kecamatan Jabon Kabupaten Sidorjo masih menggunakan metode ceramah. Di dalam kelas siswa hanya mendengarkan dan mencatat. Selain itu guru mengajar juga tidak menggunakan media pembelajaran. Hal tersebut membuat pembelajaran menjadi membosankan dan siswa menjadi pasif. Hal tersebut berpengaruh pada hasil belajar siswa yang rendah. Rendahnya hasil belajar siswa dapat diketahui dari nilai ulangan akhir semester genap. Pada pembelajaran di sekolah guru harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Hal ini bertujuan agar siswa menjadi lebih aktif dan termotovasi untuk belajar. Salah satu cara untuk menciptakan suasana yang menyenangkan adalah dengan menggunakan media pembelajaran. Media sering disebut sebagai perangkat lunak untuk membuat pesan atau bahan ajar yang disalurkan melalui alat tertentu. Menurut Menurut Djamarah (2002:136), media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Sardiman (2002: 6) bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta 8
NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
perhatian siswa sehingga proses belajar terjadi. Pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan oleh guru dalam mengajar agar pesan lebih mudah diterima serta menjadikan siswa lebih termotivasi dan aktif dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran, guru menyampaikan pesan berupa materi pembelajaran kepada siswa. Media mempunyai arti yang cukup penting dalam pembelajaran. Media dapat digunakan sebagai perantara dalam menjelaskan ketidakjelasan dan kerumitan materi yang disampaikan. Fungsi media yang lain menurut Susilana (2009: 10) antar lain: (1) membuat konkrit konsepkonsep yang abstrak; (2) menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sulit di dapat ke dalam lingkungan mengajar; (3) menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil; dan (4) memperlihatkan gerak yang terlalu cepat atau lambat. Media pembelajaran harus dibuat secara kreatif, maksudnya guru harus menyiapkan dan merancang dengan tepat agar siswa belajar lebih baik dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, guru dituntut hati-hati dalam memilih dan menetapkan media yang tepat serta memilih materi yang sesuai (Soepartono, 2000: 4). Apabila media yang digunakan sesuai dengan materi yang dibahas, maka akan tercipta pembelajaran yang aktif dan menyenangkan serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar ialah hasil yang dicapai dari proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan (Purwanto, 2011:54) Pemilihan media yang tepat dapat berpengaruh pada kemampuan
(Hal : 7 -16 )
siswa dalam memahami materi. Tedjasaputra (2001: 13) menyatakan bahwa alat/media yang tepat atau sesuai dengan minat dan perkembangan kemampuan siswa, dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam pembelajaran. Demikian juga dengan kompetensi dasar dalam mata pelajaran IPS dapat semakin ditingkatkan dengan menyajikan mediamedia yang kreatif, sehingga siswa tidak merasa kesulitan dalam memahami materi. Selain itu, pembelajaran juga akan berlangsung menyenangkan dan kondusif sehingga sikap belajr siswa menjadi aktif. Slameto (2003: 15) menyatakan bahwa sikap sangat penting dalam proses belajar dan tanpa sikap, belajar tidak akan berhasil dengan baik. Jika sikap positif muncul pada siswa ketika pembelajaran, maka hal itu diharapkan dapat berimplikasi positif terhadap hasil belajar yang akan diperolehnya. Oleh karena itu, sikap aktif siswa sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran. Selain itu, Djaali (2009: 116) mengemukakan bahwa ”sikap belajar yang positif akan menimbulkan intensitas kegiatan (belajar) yang lebih tinggi dibanding dengan sikap belajar yang negatif.” Rahman (2004: 80) juga menambahkan bahwa sikap belajar yang positif dapat memotivasi dan memunculkan rasa senang dalam diri siswa. Berdasarkan kedua penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa jika sikap belajar yang positif muncul dalam diri siswa, maka diharapkan intensitas belajar siswa mengalami peningkatan, siswa termotivasi untuk belajar, siswa senang dalam belajar, serta hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Oleh karena itu, penggunaan media sangat 9
NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
penting untuk meningkatkan hasil belajar. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS kelas IV SD materi membaca peta daerah sekitar adalah media kartu. Kartu merupakan media grafis bidang datar yang memuat tulisan, gambar, dan simbol tertentu. Kartu termasuk alat peraga yang berfungsi untuk mempermudah siswa dalam pemahaman suatu konsep sehingga hasil belajar menjadi lebih baik serta pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan efektif. Menurut Arsyad (1996: 106), kartu pembelajaran adalah suatu media yang digunakan untuk proses belajar mengajar berupa pesan tertulis atau gambar, jadi kartu merupakan media berbasis visual. Kartu merupakan fasilitas penting dalam pembelajaran di sekolah karena bermanfaat untuk meningkatkan perhatian anak (Tadkirotun, 2012: 45). Dengan menggunakan media kartu, siswa diajak secara aktif memperhatikan apa yang diajarkan guru. Meskipun fasilitas media kartu sangat sederhana, tetapi jika penggunaannya diikuti dengan metode pembelajaran yang sesuai, maka efektifitas pembelajaran akan semakin meningkat. Media kartu memiliki beberapa kelebihan. Menurut Damaynti (2012: 5), kelebihan media kartu antara lain: (1) menjadikan pembelajaran lebih aktif dan kreatif; (2) siswa terlibat langsung dalam pembelajaran penggunaan kartu; (3) guru menjadi lebih kreatif dalam menentukan teknik pembelajaran dan membuat media belajar; dan (4) siswa menjadi aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Oleh karena
(Hal : 7 -16 )
itu media kartu sesuai digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Media kartu yang digunakan dalam penelitian ini berisi soal tentang konsep, gambar, dan simbol yang berhubungan dengan materi peta. Kartu tersebut berupa kertas kecil dengan ukuran 8 x 12 cm. Kartu dibuat full color agar menarik dan siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar. Jumlah kartu yang digunakan adalah 20 buah. Kartu-kartu tersebut berisi soal yang harus dijawab siswa yang meliputi, 6 kartu soal tentang konsep, 7 kartu soal tentang gambar, dan 7 kartu soal tentang simbol peta. Penggunaan kartu dalam pembelajaran IPS bertujuan untuk memudahkan siswa berinteraksi dalam kegiatan pembelajaran. Yamin (2008:173) menyatakan bahwa interaksi antara siswa dan guru adalah proses komunikasi yang dilakukan secara timbal balik dalam menyampaikan pesan kepada siswa. Penyampaian materi pelajaran membutuhkan sarana penunjang yang tepat agar siswa dapat menyerap materi dengan baik. Sarana tersebut berupa media pembelajaran. Berdasarkan pemikiran tersebut media kartu cocok digunakan untuk meningkatkan interaksi belajar dan pemahaman konsep pelajaran IPS materi membaca peta daerah sekitar. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan di SDN Dukuhsari 1 Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo. Penelitian diadakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2014-2015. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV yang berjumlah 35 anak. Siswa tersebut terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 18 10
NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
siswa perempuan. Mata pelajaran yang digunakan dalam penelitian adalah IPS materi membaca peta daerah sekitar.
Pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini ialah pendekatan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini harus objektif dan sesuai dengan keadaan di lapangan. Oleh karena itu, data yang diperoleh peneliti dari sumber data tidak boleh terkontaminasi oleh subjektivitas peneliti (Sukmadinata, 2007: 105). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan tes tertulis. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang pelaksanaan pembelajaran di kelas ketika mata pelajaran IPS. Tes tertulis digunakan untuk memperoleh data nilai siswa pada mata pelajaran IPS materi peta. Penelitian ini dimulai dari langkah mengidentifikasi masalah yang diperoleh dari hasil pengamatan. Setelah itu melakukan persiapan dengan menyusun instrument penelitian yang terdiri dari RPP, media pembelajaran, dan soal-soal tes. Tahap penelitian tindakan kelas tersebut sebagai berikut: (1) penyusunan rencana (planning), (2) pelaksanaan kegiatan (acting), (3) observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting).
(Hal : 7 -16 )
Indikator keberhasilan pada penelitian ini didasarkan pada kategori secara individu dan klasikal. Berdasarkan petunjuk pembelajaran dalam kurikulum 2004, seorang siswa tuntas belajar jika mencapai skor 65% atau nilai 65. Sedangkan, kelas disebut tuntas belajar apabila terdapat 85% siswa yang telah mencapai daya serap. Namun, sesuai dengan KKM di sekolah yaitu 70, maka untuk ketuntasan individu skor yang harus dicapai adalah 70%. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan tabel persentase. Data kualitatif yang diperoleh pada saat observasi dianalisis dengan menggunakan narasi yang bermakna. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil siklus I a. Perencanaan Perencanaan ini dimulai dari siklus I yaitu dengan merancang dan melaksanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP yang dirancang disesuaikan dengan medi kartu yang akan digunakan oleh siswa dalam pembelajaran. b. Pelaksanaan Tahap ini dilaksanakan ketika pembelajaran berlangsung. Penelitian mengacu pada RPP yang sudah disiapkan. Materinya tentang komponen dan jenis-jenis peta. Berikut langkah pelaksanaan pembelajaran siklus 1 : 1) Memberikan stimulus dan tanya jawab sesuai dengan materi. 2) Guru menjelaskan materi komponen peta. 11
NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
3) Guru menjelaskan materi jenis-jenis peta. 4) Guru memberi evaluasi untuk mengetahui daya serap siswa melalui media kartu. 5) Siswa dibentuk kelompok (empat siswa) untuk bermain kartu yang berisi soal. 6) Setiap siswa dalam kelompok menjawab soal yang ada pada kartu soal. c. Observasi Pada tahap ini, dilakukan kegiatan tes pada siswa kelas IV SDN Dukuhsari 1. Guru memberikan kartu yang berisi soal berjumlah 20 soal yang harus dikerjakan siswa secara bergantian dalam kelompok. Hasil nilai dari masing-masing siswa dikumpulkan dan selanjutnya dianalisis. d. Refleksi Pada tahap ini peneliti mengkaji kegiatan yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam pembelajaran dengan menggunakan media kartu. Analisis data dilakukan dengan menggunakan penilaian sederhana yaitu menjumlahkan semua nilai yang diperoleh siswa, lalu dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas. Berikut ini dipaparkan hasil observasi pelaksanaan siklus I yang dilakukan pada siswa kelas IV SDN Dukuhsari 1 Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo. Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Dukuhsari 1 Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo pada Siklus I No 1 2 3
Nama Achmad Rozikin Achmad Sendi R Aisha Dwi
Nilai 80
Persentase 80 %
50
50 %
60
60 %
(Hal : 7 -16 )
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
28 29 30
Andini Aisa Nur Kusuma. Akhmad Asyraf. A Angga Saputra Dany Firmansyah Devi Puspita Sari Dhani Ahmad M Eki Putri Auliyah. Evi Rochmawati Farhana Marsyah Filda Alifiya Halimatus Sadiyah Livia ayu Pitaloka Moch. Jauharil. M Moch. Syaifudin Much. Faizal. A Muhammad Mifta. Muh. Royan Muh. Royhan M Muh. Virgi Mukhamad Magfur Muh. Rafli W Nabila Nur R Nadia Rizki A Noval Bagas Irianto Nur Afni Putri I Nurul Islamiah Rani Ramadhani
60
60 %
60
60 %
70
70 %
70
70 %
50
50 %
50
50 %
70
70 %
50
50 %
70
70 %
70
70 %
50
50 %
50
50 %
50
50 %
50
50 %
50
50 %
50
50 %
50 80
50 % 80 %
60 50
60 % 50 %
50
50 %
50
50 %
70
70 %
60
60 %
70
70 %
50
50 %
60
60 %
12
NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
31
Rima Juli Wijiyanti 32 Shela Olivia A 33 Sherly Marta M 34 Wanda Oktavia. R 35 Wildan Firdaus S Jumlah Rata – Rata
70
70 %
70
70 %
70
70 %
70
70 %
50
50 %
2090 59,71
-
Sumber: Data Primer, 2014
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa hanya ada 13 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM (≥70) dan 22 siswa mendapat nilai dibawah KKM (≤70). Sedangkan nilai rata-rata dari 35 siswa tersebut adalah 59, 71. Data tersebut diperoleh dengan memberikan soal evaluasi sebanyak 20 soal dalam bentuk kartu kepada tiap-tiap siswa, soal tersebut diberikan ketika proses belajar mengajar berlangsung. Hasil Siklus II a. Tahap Perencanaan Setelah mengidentifikasi masalah yang diperoleh dari hasil pengamatan terhadap pembelajaran di kelas IV pada siklus pertama, maka dilakukan persiapan dengan menyusun instrumen penelitian yang terdiri dari RPP II, media pembelajaran, dan soal tes. RPP pada siklus II ini hamper sama dengan RPP pada siklus I yakni dengan menggunakan media kartu, namun kekurangan pada RPP I akan di perbaiki pada RPP II ini. b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran untuk siklus ini dilaksanakan pada siswa kelas IV dengan jumlah 35 anak. Proses pembelajaran mengacu pada RPP II yang telah dipersiapkan. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes
(Hal : 7 -16 )
ke II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran yang telah dilakukan. Langkah-langkah yang ditempuh pada siklus II sebagai berikut : 1) Guru memberikan stimulus dengan menanyakan materi sebelumnya tentang komponen, jenis, dan skala peta. 2) Guru melanjutkan untuk menjelaskan materi tentang simbol-simbol peta. 3) Guru bersama siswa membahas tentang skala peta. 4) Guru memberi evaluasi untuk mengetahui daya serap siswa menggunakan media kartu. 5) Siswa dibentuk kelompok (tiga siswa) untuk bermain kartu yang berisi soal. 6) Setiap siswa dalam kelompok akan menjawab soal yang ada dalam kartu soal tersebut secara bergantian. Soal sesuai dengan materi yang telah dibahas. c. Observasi Data-data yang diperoleh dari hasil observasi siklus ke II ini adalah nilai tes pada materi simbol dan skala peta. Sebelum tes, guru dan siswa melakukan tanya jawab. Selanjutnya pada siklus II, guru mengajak siswa untuk bermain kartu soal lagi. Kartu tersebut terdiri dari 20 buah dan ada 20 soal yang berhubungan dengan simbol dan skala peta yang harus dikerjakan siswa. Hasil nilai dari masing-masing siswa dikumpulkan dan selanjutnya dianalisis. d. Refleksi Kegiatan refleksi pada siklus II ini sama dengan siklus I, yakni menganalisis hasil belajar siswa. Berdasarkan data hasil evaluasi pada siklus pertama pada pembelajaran IPS di 13
NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
kelas IV, dapat diketahui bahwa masih banyak siswa yang nilainya dibawah KKM yang sudah ditetapkan oleh sekolah, maka perlu dilakukan perbaikan ulang pada siklus II. Berikut ini dipaparkan hasil belajar siswa dari pelaksanaan perbaikan siklus II yang dilakukan pada siswa kelas IV SDN Dukuhsari I Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo. Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Dukuhsari 1 Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo pada Siklus II No Nama 1 Achmad Rozikin 2 Achmad Sendi R 3 Aisha Dwi Andini 4 Aisa Nur Kusuma. 5 Akhmad Asyraf. A 6 Angga Saputra 7 Dany Firmansyah 8 Devi Puspita Sari 9 Dhani Ahmad M 10 Eki Putri Auliyah. 11 Evi Rochmawati 12 Farhana Marsyah 13 Filda Alifiya 14 Halimatus Sadiyah 15 Livia ayu Pitaloka 16 Moch. Jauharil. M 17 Moch. Syaifudin 18 Much. Faizal. A 19 Muhammad Mifta. 20 Muh. Royan 21 Muh. Royhan M 22 Muh. Virgi 23 Mukhamad Magfur 24 Muh. Rafli W 25 Nabila Nur R 26 Nadia Rizki A 27 Noval Bagas Irianto 28 Nur Afni Putri I 29 Nurul Islamiah 30 Rani Ramadhani 31 Rima Juli Wijiyanti 32 Shela Olivia A 33 Sherly Marta M 34 Wanda Oktavia. R 35 Wildan Firdaus S Jumlah Rata – Rata Sumber: Data Primer, 2014
Nilai 80 60 80 70 80 80 80 60 60 90 80 80 80 60 70 60 70 70 70 60 100 80 70 60 70 80 70 80 60 70 60 90 100 90 70 2590 74
Persentase 80 % 60 % 80 % 70 % 80 % 80 % 80 % 60 % 60 % 90 % 80 % 80 % 80 % 60 % 70 % 60 % 70 % 70 % 70 % 60 % 100 % 80 % 70 % 60 % 70 % 80 % 70 % 80 % 60 % 70 % 60 % 90 % 100 % 90 % 70 % -
Pada perbaikan pembelajaran siklus II yang merupakan siklus terakhir, peneliti melakukan pengamatan terhadap hasil pekerjaan siswa melalui analisis
(Hal : 7 -16 )
soal yang dikerjakan siswa. Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa ada 26 siswa yang medapat nilai diatas KKM (≥70) dan 9 siswa yang mendapat nilai dibawah KKM (≤70). Nilai rata-rata dari 35 siswa pada siklus II adalah 74. Hasil refleksi yang diperoleh ketika kegiatan belajar pembelajaran berlangsung antara lain : 1) Siswa lebih antusias dalam memperhatikan penjelasan guru. 2) Siswa lebih aktif menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti pada ketika proses belajar mengajar berlangsung. 3) Suasana pembelajaran menggunakan media kartu menjadi lebih menyenangkan dan kondusif. PEMBAHASAN Siklus I Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat diketahui bahwa dari 35 siswa kelas IV SDN Dukuhsari I Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo, hanya ada 13 siswa yang mampu mencapai nilai di atas KKM (≥ 70) dan 22 siswa belum mampu mencapai KKM (≤ 70). Nilai rata-rata pada siklus I adalah 59,71. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa masih banyak siswa yang belum mampu mencapai nilai yang telah ditetapkan sekolah. Hal ini karena kurangnya pemahaman siswa tentang materi pembelajaran yang disampaikan, yakni membaca peta daerah sekitar. Berdasarkan hasil analisis, hal tersebut disebabkan karena masih rendahnya kesiapan dan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi adalah siswa harus menyesuaikan diri dengan pembelajaran yang diterapkan guru. Sikap siswa yang 14
NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
tidak merespon pelajaran dikarenakan suasana kelas yang tegang dan kurang menyenangkan. Hal ini menimbulkan aktivitas lain yang dilakukan oleh siswa, misalnya bercanda dengan teman yang mengakibatkan suasana kelas semakin ramai dan tidak kondusif. Pada pembelajaran siklus I juga ditemukan beberapa kendala lain yang menjadi penyebab belum maksimalnya hasil belajar siswa. Kendala-kendala tersebut dijadikan acuan dalam perbaikan pada pembelajaran siklus selanjutnya. Kendala yang dialami ketika pembelajaran siklus I antara lain siswa kurang serius dalam mengikuti pembelajaran, guru belum mampu mengkondisikan siswa dan guru kurang memberi motivasi kepada siswa sehingga dapat menurunkan minat belajar ketika pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, pelu dilakukan tindakan selanjutnya pada siklus II. Tindakan pada siklus II bertujuan untuk mengurangi kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I. Siklus II Berdasarkan hasil perbaikan perencanaan pada siklus II, maka dapat diketahui bahwa lebih dari 80% siswa mengalami peningkatan nilai. Dari 35 siswa kelas IV SDN Dukuhsari I Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo, ada 26 siswa yang mendapat nilai diatas KKM (≥ 70), dan hanya ada 9 siswa yang nilainya masih di bawah KKM (≤ 70). Rata-rata nilai pada siklus II adalah 74. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa perbaikan pada siklus II mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan naiknya nilai ratarata dari 59,71 menjadi 74. Oleh karena
(Hal : 7 -16 )
itu tidak perlu diadakan perbaikan perencanan pada siklus selanjutnya. Berdasarkan kendala yang ditemui pada pembelajaran siklus I, maka dilakukan beberapa perbaikan tindakan. Perbaikan tindakan tersebut antara lain guru menyampaikan hasil belajar siswa pada siklus I tentang komponen dan jenis-jenis peta dengan harapan siswa menjadi termotivasi untuk belajar sungguh-sungguh. Selanjutnya, guru membagi kelompok dengan jumlah anggota dikurangi, yang awalnya empat siswa menjadi tiga siswa dalam setiap kelompok. Hal ini dilakukan agar siswa dapat dikondisikan ketika pembelajaran. Pada siklus ini terdapat peningkatan hasil belajar siswa dikarenakan beberapa faktor. Faktor tersebut antara lain: (1) Siswa semakin tertarik dengan media kartu sehingga sangat antusias mengikuti pembelajaran. (2) Siswa lebih aktif untuk mengikuti pembelajaran. (3) Siswa sudah paham dengan materi membaca peta sekitar. Faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan pada siklus II adalah penggunaan media kartu yang sesuai untuk anak usia SD. Hal ini karena karakter anak usia SD masih senang bermain, bergerak, bekerja dalam kelompok, dan merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Dalam hal ini pembelajaran menggunakan media kartu dapat dilaksanakan dengan teknik bermain sambil belajar sehingga siswa tidak merasa bosan. PENUTUP Simpulan Berdasarkan deskripsi yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media 15
NUGROHO - Jurnal Ilmiah Pendidikan ISSN : 2354-5968
kartu pada mata pelajaran IPS materi membaca peta daerah sekitar yang diterapkan pada siswa kelas IV SDN Dukuhsari I Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo, mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa dari siklus I ke siklus II. Nilai rata-rata pada siklus I adalah 59,71 dan siklus II adalah 74. Penggunaan media kartu dalam pembelajaran IPS dapat menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan. Hal ini terlihat ketika siswa bersemangat mengerjakan soal yang terdapat dalam kartu. Saran Pada pembelajaran yang menggunakan media kartu, guru harus dapat mengkondisikan siswa dan menjaga suasana belajar agar tetap tertib. Untuk penelitian selanjutnya agar media kartu dibuat lebih bervariasi dan dilakukan pada kelas SD yang lain. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar. 1996. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Djaali. 2009. Psikologi Pendidikan. Cetakan keempat. Jakarta: Bumi Aksara. Djamarah. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Purwanto, Edy. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Cetakan ketiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
(Hal : 7 -16 )
Sardiman, Arief, dkk. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Slameto. 2003. Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya. Cetakan keempat. Jakarta: Rineka Cipta. Soepartono. 2000. Landasan Pendidikan Di SD. Surabaya: Unesa Press. Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sukmadinata, N.S. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan ketiga. Bandung: Remaja Rosdakarya. Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. 2009. Media Pembelajaran: Hakekat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV. Wacana Prima. Tadkirotun, Mudfiroh. 2012. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Tangeran: Universitas Terbuka. Tedjasaputra, Mayke S. 2001. Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta: Grasindo. Yamin, Martinis. 2008. Paradigma Pendidikan Konstruktivistik: Implementasi KTSP dan UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Gaung Persada Press.
16