Pengembangan Model Media Iklan Potensial Yang Tepat Sasaran Produk Unggulan UKM Joko Suryono1 Purwani Indri Astuti2 1
Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl. Letjen Sujono Humardani No. 1, Sukoharjo 57521. Tel. +62-0271-593156, fax. +62-0271-591065 2
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah menemukan sasaran pasar dan media iklan produk unggulan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sukoharjo . Hal ini dimaksudkan agar penentuan sasaran pasar dan media iklan produk unggulan dapat menjangkau sasaran pasar secara tepat. Target khusus penelitian ini adalah ; a) Deskripsi segmentasi pasar produk unggulan UKM Kabupaten Sukoharjo,b) Deskripsi media iklan produk unggulan UKM Kabupaten Sukoharjo Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui antara lain : a) Studi pustaka dan pelacakan hasil penelitian relevan b) Proses wawancara c) d) Focus Group Discussion. Berdasarkan pada pembahasan terhadap temuan-temuan diperoleh bahwa untuk menentukan sasaran pasar harus melalui tahap-tahap pemahaman rancangan terdiri dari Market study , Consumer Behaviour, Segmenting, Targeting. Untuk menentukan media iklan harus melalui tahap-tahap mengetahui dan mempelajari produk, analisa kompetitor dan pasar, Analisa target audience, baru menetapkan tujuan media, analisa media, pemilihan media secara detail. Perkembangan penggunaan media baru internet seperti face book, twiter, blogspot, web, handphone banyak belum dipahami penggunaannya Kata Kunci: Sasaran Pasar, Media Iklan, Social Media Marketing
Pendahuluan Tantangan pemberdayaan ekonomi rakyat khususnya UKM adalah meningkatkan produktivitas dan daya saing UKM agar dapat meningkatkan pangsa pasarnya, serta mendiversifikasi dan mendiferensiasikan produknya di pasar dalam negeri dan luar negeri. Upaya ini memerlukan sinergi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, masyarakat dan UKM untuk menyatukan potensi sumberdayanya dalam pemberdayaan UKM. Pemerintah dan dunia usaha perlu mengembangkan langkah-langkah strategis yang bersifat inovatif dalam memberdayakan UKM dengan menumbuhkan lingkungan usaha yang kondusif dan memberikan dukungan penguatan agar UKM mampu bersaing secara global .(Departemen Koperasi dan UKM, 2006:4)Permasalahan umum yang dihadapi UKM, antara lain adanya keterbatasan kepemilikan dan akses permodalan, keterbatasan pemasaran , dan kemitraan. Dengan telah diberlakukannya otonomi daerah beberapa tahun terakhir ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo telah menggali dan memantapkan sumber pendapatan daerah melalui beberapa sektor. Salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam upaya peningkatan pendapatan daerah ini adalah sektor perdagangan. 175
No.2 / Volume 21 / 2012 WIDYATAMA
Dengan memanfaatkan kekayaan alam yang ada, Kabupaten Sukoharjo mempunyai banyak produk lokal yang diunggulkan yang sangat berpotensi untuk diekspor. Para pengusaha ataupun pengrajin dari berbagai sektor industri bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupten Sukoharjo berupaya untuk bisa memasarkan produk daerah. Produk-produk tersebut diantaranya mebel dari bahan kayu lokal, ukir-ukiran, alat musik gitar, gamelan, genting,shuttle cock, tatah sungging beberapa makanan tradisional . Agar produk-produk yang berpotensi untuk diekspor tersebut dapat diterima masyarakat pengguna (konsumen) maka dibutuhkan strategi pemasaran untuk memperkenalkan produk tersebut. Salah satu strategi yang bisa ditempuh oleh para produsen adalah melalui pemahaman tentang sasaran pasar dan menentukan media iklan yang tepat. Di era modern yang penuh dengan persaingan di lingkup lokal, nasional dan internasional sekarang ini kita tidak bisa mempertahankan konsep-konsep lama, strategi-strategi baru harus selalu kita ciptakan. Dalam menentukan sasaran pasar kita tidak bisa menentukan hanya dari salah satu segi saja seperti status sosial ekonomi, namun penterjemahan bagian wilayah, budaya, kependudukan, gaya hidup harus menjadi pertimbangan yang melingkupi pemikiran kita. Harus kita sadari bahwa sekarang ini pasar adalah semakin sempit dan terkotak-kotak. Pasar yang semakin kecil dan terkotak-kotak itu harus dijangkau dengan media iklan yang tepat dan efisien. Persaingan pasar yang semakin tajam dan kacau, kadang-kadang sama sekali tak terlihat tetapi dengan cepat sangat mengejutkan. Sekarang ini pasar Indonesia sudah akan menyatu dengan pasar-pasar lain di Asia Tengggara maupun Pasifik (Kattoppo, 2000: 10). Sangat penting kita sadari bahwa suatu perubahan yang sangat dashyat sedang terjadi di sini, krisis satu negara akan mengganggu kondisi ekonomi di negara lain. Saat terjadi krisis peta konsumerisme konsumen berubah. Mereka akan berpikir logis dan realistis untuk menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi yang dimiliki untuk menentukan anggaran belanjanya di segala bidang kebutuhan. Mereka akan menentukan skala prioritas atas pilihan-pilihan yang sangat banyak ditawarkan oleh berbagai media baik produk barang ataupun jasa. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk menghadapi hal tersebut adalah dengan mengerti dan memahami kondisi sasaran pasar yang selalu dinamis dan berubah serta menentukan media iklan yang tepat. Secara khusus penelitian bertujuan : a. Menghasilkan deskripsi sasaran pasar produk unggulan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sukoharjo b. Menghasilkan deskripsi media iklan produk unggulan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sukoharjo Urgensi (Keutamaan Penelitian) Untuk memasarkan produk unggulan lokal ke tingkat lokal, nasional , internasional dibutuhkan deskripsi sasaran pasar produk UKM merupakan konsep untuk memahami media iklan yang tepat dan efisien. Untuk menentukan sasaran pasar yang jitu diperlukan konsep segmentasi, targeting yang meliputi analisis yang lebih mendetail menyangkut 1). Analisis segmentasi : demographic segmentation, product usage market segmentation, 176
WIDYATAMA
Joko Suryono, Purwani Indri Astuti. Pengembangan Model Media Iklan Potensial Yang …..
psychographic market segmentation, geographic ranking weighting markets 2) Analisis sasaran pasar (targeting) : a. harus dinamis dan fleksibel dalam membidik sasaran pasar b. konsumen harus sesuai dengan sasaran pasar kita c. Kita harus memiliki alasan dalam memilih target segmen tertentu d. Kita harus mampu membedakan segmen yang kita bidik dengan segmen yang lain, untuk menemukan segmen produk kita e. Kita harus dapat membuktikan bahwa segmen ini cukup potensial dan menguntungkan dalam waktu yg lama, serta memperhatikan lingkungan saat kita akan memetik hasil f. Membuat strategi tertentu saat segmen sasaran itu tidak memberikan respon g. Mencari sasaran lain yang lebih menguntungkan. A. Media Iklan Manajemen media iklan adalah bagaimana pengelolaan media dengan prinsipprinsip dan seluruh proses manajemennya dilakukan, terhadap media sebagai industri yang bersifat komersial, media sebagai institusi komersial maupun sebagai institusi sosial. Media dipelajari, secara lengkap, karakteristiknya, posisi dan peranannya dalam lingkungan dan sistem ekonomi, sosial, politik tempat media itu berada. Termasuk di sini mempelajari perkembangan teknologi yang mempengaruhi dan harus diantisipasi oleh manajemen media iklan . Pengelolaan media iklan seperti yang disebutkan tersebut meliputi aspek-aspek filosofis, metodologis dan praktis baik sebagai institusi komersial maupun sosial. Manajemen media merupakan bagian dari manajemen komunikasi, manajemen komunikasi adalah turunan dari ilmu komunikasi, dengan demikian, manajemen media adalah juga bagian dari ilmu komunikasi. Manajemen media iklan harus memberikan pengetahuan tentang pengelolaan media iklan , prinsip-prinsip manajemen dengan seluruh proses manajemennya secara utuh yang meliputi antara lain berbagai fungsi manajemen, yaitu planning, organizing, influencing, budgeting, controlling. Keseluruhan hal tersebut, harus sesuai dengan karakteristik media iklan secara lengkap dan jelas. Termasuk di sini, karakteristik radio, televisi, suratkabar, majalah, film, penerbitan buku,, media baru, dan media kovergensi lainnya. Secara lebih komprehensif, mempelajari media iklan sebagai industri dan sebagai institusi sosial, sebagai intitusi komersial dan juga sebagai institusi sosial. Dalam konteks institusi komersial, harus diketahui secara jelas dasar filosofis keberadaan media tersebut yang secara jelas memberikan gambaran bahwa media ditujukan untuk kepentingan pasar. Media iklan di sini dilihat sebagai industri dalam prinsip-prinsip pasar bebas Di sini, media iklan dikelola sesuai dengan peranan dan fungsinya untuk keuntungan komersial. Dalam kaitan ini, dapat tergambar peranan dan fungsi sosial media iklan , antara lain dalam bentuk iklan layanan msayarakat sebagai pemberi informasi, pendidikan, hiburan dan sosial kontrol. Itulah sebabnya manajemen media mempunyai pendekatan khusus atau metodologi khusus dalam menilai kualitas produk media maupun institusi media. 1. Media Baru Media yang yang digunakan untuk beriklan mengalami berkembangnya signifikan dengan ditemukannya media baru. Terjadi pergeseran penyebutan untuk WIDYATAMA
177
No.2 / Volume 21 / 2012 WIDYATAMA
media-media massa seperti televisi, radio, surat kabar, dan majalah dan pendukung lainnya. Mereka masuk dalam kategori media lama sedangkan dengan perkembangan teknologi komunikasi dengan ditemukannya internet masuk dalam kategori media baru. Penemuan dan pengembangan internet yang sangat cepat khususnya diturunannya: blog, search engine, dan berbagai social networking telah menyebabkan terjadinya revolusi cara orang beriklan. Perubahan ini menyebabkan “teori political economy media” yang dinyatakan oleh Golding dan Murdock (1992) tidak berlaku lagi atau paling tidak berangsur mulai surut peranannya. Kecenderungan di Amerika Serikat sekarang dimana 70% orang orang muda tidak lagi membaca koran, mendengar radio dan menonton televisi dari koran, radio dan televisi tetapi lewat internet, Hal tersebut merombak peta media iklan : dari media lama ke media baru, dari media fisik ke media click yaitu : a) Pudarnya media massa (produksi besar, isi seragam, khalayak heterogen, penguasaan media atas informasi, produksi terjadwal, dsb.) b) Munculnya media baru: anekaragam bentuk, isi, selera, sesuai kebutuhan, proliferasi media tapi produksi kecil. c) Perubahan khalayak: dari pasif menjadi aktif, melahirkan jaringan (networking) luas melalui media. d) Lahirnya aneka bentuk media baru: online, blogs, media user-generated content , micromedia, face books, twitters dst. 2. Media Lama Media iklan dibagi menjadi dua yaitu media above the line (media lini atas) dan below the line (media lini bawah). Media above the line (media lini atas) meliputi TV, radio, surat kabar, majalah dan media luar ruang (spanduk, billboard, baliho). TV, radio, surat kabar, majalah memiliki jangkauan lokal, nasional dan internasional. Produk unggulan lokal harus di rencanakan untuk beriklan di media lokal, media nasional dan media internasional. Sedangkan yang termasuk media below the line (media lini bawah) meliputi booklet, leaflet, flyer, brosur dan lain-lain. Booklet adalah buku yang lipatannya paling banyak, , leaflet terdiri dari 1 lipatan 4 halaman, flyer terdiri dari 1 lembar sedangkan brosur adalah 3 lipatan 6 lembar. Metode Penelitian Penelitian ini mencakup serangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan dengan menggunakan metode sebagai berikut : Metode deskriptif kualitatif yang digunakan dalam studi mengenai segmentasi pasar (segmenting) dan sasaran pasar (targeting) sasaran pasar produk unggulan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sukoharjo bertaraf lokal, nasional, internasional, rancangan model Rancangan Model Segmenting, Targeting dalam Membidik Pasar yang Jitu bagi Produk Unggulan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sukoharjo bertaraf lokal, nasional , internasional yang ditentukan Pemda Kabupaten Sukoharjo dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Jenis / startegi penelitian : penelitian deskriptif kualitatif yaitu studi yang mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya (Sutopo, 178
WIDYATAMA
Joko Suryono, Purwani Indri Astuti. Pengembangan Model Media Iklan Potensial Yang …..
2. 3. 4.
5.
6.
7.
2002:111). Informasi yang digali mengenai satu kasus yang sudah ditentukan sehingga disebut studi kasus tunggal terpancang (Sutopo, 2002:112). Lokasi : Kabupaten Sukoharjo Sumber data a. Informan atau narasumber yang terdiri dari pemda Sukoharjo, pelaku usaha/industri terkait , pakar periklanan, pakar pemasaran, media Teknik penguimpulan data : dengan menggunakan metode interaktif maupun noninteraktif sebagai berikut : a. Content analysis, adalah pengumpulan informasi atau data penelitian melalui pencatatan dokumen dan arsip. Content analysis pada penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai sasaran pasar produk unggulan UKM dikeluarkan oleh Pemda Sukoharjo. b. Wawancara mendalam (in-depth interview), yaitu dengan cara tanya jawab sepihak kepada narasumber untuk memastikan data-data yang dianggap berpotensi menjadi masalah. Teknik cuplikan : karena sumber data tidak mewakili populasi tapi mewakili informasi, maka penelitian ini mengutamakan teknik sampling purposive atau criterion based selection (Goetz & Compte, 1984; Sutopo, 2002:56). Di sini peneliti mengumpulkan informasi mulai dari informan yang dianggap paling berkompeten dengan masalah yang diteliti dan kemudian dilanjutkan pada informan-informan lain. Jumlah sampel tidak dibatasi tapi lebih ditentukan oleh tingkat kecukupan informasi mengenai masalah yang diteliti. Teknik uji keabsahan data : Tingkat kebenaran atau validitas informasi mengenai permasalahan dalam penelitian ini ditentukan dengan metode triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut (Lofland & Lofland, 1984; Moleong, 1991 : 178). Dalam penelitian ini validitas atau pemantapan dan kebenaran informasi dicapai dengan menggunakan dua teknik triangulasi yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data : dilakukan secara induktif dimana peneliti mengumpulkan data dan kemudian mengembangkan suatu teori dari data tersebut atau disebut sebagai grounded theory (Mulyana, 2001:157). Teknik analisis secara induktif dengan menggunakan metode analisis interaktif dari Miles dan Huberman (1984:23) yang divisualisasikan sebagai berikut : pengumpulan data penyajian data
reduksi data penarikan simpulan/ verifikasi Gambar 1 : Analisis data model interaktif
Sesuai dengan model interaktif tersebut proses analisis data terdiri dari tiga komponen utama yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan/verifikasi yang merupakan proses siklus dan bersifat interaktif (Sutopo, 2002:93). WIDYATAMA
179
No.2 / Volume 21 / 2012 WIDYATAMA
Pembahasan Di Kabupaten Sukoharjo telah ditetapkan Produk Unggulan Daerah dari bidang Industri Kecil yaitu sebagai berikut : 1) Komoditi Mebel Kayu 2) Komoditi Mebel Rotan 3) Komoditi Batik 4) Komoditi Tekstil dan Produk tekstil 5) Komoditi Kaca Grafir 6) Komoditi Kerajinan kulit/Tatah sungging 7) Komoditi Kerajinan Gitar 8) Komoditi Kerajinan Gamelan 9) Komoditi Shuttlecock 10) Komoditi Jamu Tradisional 11) Komoditi Emping Mlinjo 12) Komoditi Sarung goyor 13) Komoditi Beras 14) Komoditi Alkohol Untuk dapat ditetapkan menjadi produk unggulan daerah suatu produk harus memiliki criteria dan ciri-ciri sebagai berikut :1) Mempunyai kandungan lokal yang cukup menonjol dan inovatif baik di sektor pertanian, industri kecil dan jasa 2) Mempunyai daya saing tinggi di pasaran, bak ciri, kualitas maupun harga yang kompetitif serta jangkauan yang luas baik lokal, nasional maupun global. 3) Mempunyai ciri khas daerah karena melibatkan masyarakat banyak, stabil dan berkelanjutan. 4) Mempunyai jaminan dan kandungan bahan baku lokal yang cukup banyak, stabil dan berkelanjutan. 5) Difokuskan pada produk yang memiliki nilai tambah tinggi, baik kemasan maupun pengolahanya. 6) Secara ekonomi menguntungkan dan bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan dan kemampuan Sumber Daya Manusia. 7)Ramah Lingkungan (tidak merusak lingkungan berkelanjutan) serta tidak merusak budaya setempat Produk unggulan daerah yang tersebar di wilayah Sukoharjo tersebut memiliki peluang yang masih sangat luas seperti : 1) Ke pasar Luar Negeri terbuka luas karena pengaruh perdagangan bebas sehingga produk ekspor Indonesia bebas masuk ke negara manapun. 2) Bea masuk ke negara ekspor utamanya ke negara-negara ASEAN dari tahun ke tahun mengalami pengurangan dan sampai sekarang bea masuk menjadi 0%. 3) Tersedianya Sumber Daya Manusia yang potensial (produk tidak mudah ditiru oleh negara lain). 4) Banyaknya etnik yang memiliki desain,/ corak, motif yang spesifik yang dapat dijadikan komoditi ekspor. 5)Telah terbentuknya image produk Indonesia di Luar Negeri. 6) Ditutupnya ekspor bahan baku rotan setengah jadi a. Sasaran pasar berbagai komoditas Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Sukoharjo: No 1
Komoditas Ukm Alkohol
2
Batik
3
Beras SUMBER SANTOSO
4
Emping Mlinjo “Putri”
5
Jamu Tradisonal “ Muncul Jaya
6
Mustika Jaya Glass
180
WIDYATAMA
Sasaran Pasar - Sukoharjo, Surakarta, Surabaya dan Jakarta. - Dipasar tradisional Klewer Surakarta, pengusaha batik diKlewer, kaum wanita - Sukoharjo, Klaten, Karanganyar dan Solo - pengusaha beras dan Bulog - Solo, Kartasura hingga keluar jawa seperti Sumbawa, Kalimantan dan Sulawesi. - Pekerjaan dari calon sasaran pasar yaitu para Pedagang Emping mlinjo. - Cilacap Jawa tengah hingga kota Jakarta - pengusaha dan Koperasi jamu yang ada didaerah Cilacap - Sukoharjo, Surakarta, Klaten, Magelang dan
Joko Suryono, Purwani Indri Astuti. Pengembangan Model Media Iklan Potensial Yang …..
7
Nardi Gitar
8
Dhika Mebel
9
Mebel Rotan Abdul
10
Sarung goyor Siswanto
-
11 12
Panji Gong Agung Sanggar Wayang Haryanto
Kerajinan Shuttle Cock Sumber : Wawancara UKM
13
-
Semarang Pekerja Swasta, Pegawai, Perusahaan maupun pemerintahan. Solo, Jogja dan Surabaya Solo, Jakarta hingga ekspor kenegara Belanda Para pegawai dan intansi sekolah , Perusahaan maupun pemerintah Kartasura, Solo, Jogja dan Perusahan Mebel rotan Swastama Kartasura Pasar Klewer Solo, Timur Tengah, Arab Saudi. Jawa tengah, Jawa Timur, DKI, Bali, Yogjakarta hingga ke Malaysia Lulusan sarjana, penghoby gamelan Jawa tengah, Jawa Timur, DKI dan Surakarta pegawai instansi pemerintah dan Wiraswasta, pria Jawa tengah seperti Surakarta dan Klaten. Guru dan swasta, pria
b. Media Iklan Usaha Kecil dan Menengah di Kabupaten Sukoharjo No 1 2 3 4 5
6
7 8
Komoditas Ukm Alkohol Batik Beras UD. SUMBER SANTOSO
Media Iklan
handphone handphone , merk werkudara yang menjadi lebel handphone , lembaran kwitasi dan kantong beras yang berisi Alamat, Nomor telephon dan lebel perusahaan. Emping Mlinjo handphone , merknya kedalam kemasan plastik “Putri” yang bertuliskan lebel Emping Mlinjo “Putri” jamu Tradisonal “ handphone, telepon, lembaran kwitansi yang Muncul jaya didalamya dicantumkan lebel, alamat, dan nomor telepon, sisipan yang berada didalam kemasan jamu yang berisikan nama produk, alamat, dan nomor telepon Mustika Jaya Glass kartu nama yang disertakan nama, kantor, alamat, nomor telephone dan jenis – jenis produk yang ditawarkan, kwitansi, surat jalan, MMT dan dulu juga pernah menawarkan produknya melalui media surat kabar harian Joglosemar dan Solopos Nardi Gitar Spanduk yang berada ditempat usahanya, melalui handphone Dhika Mebel handphone,email (
[email protected] ), web ( www.dhikafurniture.wordpress.com )dan literatur penjualan yang lain berupa kartu nama yang disertakan nama, kantor, alamat, nomor telephone dan jenis – jenis produk yang ditawarkan. WIDYATAMA
181
No.2 / Volume 21 / 2012 WIDYATAMA
9
Mebel Rotan Abdul
10
sarung goyor Siswanto 11 Panji Gong Agung 12 Sanggar Wayang Haryanto 13 Kerajinan Shutel Cock Sumber: wawancara UKM
handphone, kartu nama yang disertakan nama, kantor, alamat, nomor telephone dan jenis – jenis produk yang ditawarkan. lembaran kwitansi yang didalamya dicantumkan lebel, Alamat, dan Nomor telephone kantor. handphone berupa pesan singkat maupun telepon, facebook handphone , facebook, brosur, booklet handphone , facebook, brosur handphone , kemasan, kartu nama
c. Upaya promosi yang dilakukan Dinas Perindag dalam meningkatkan pasar : Produk-produk unggulan atau calon eksportir tersebut akan diikutkan dalam pameran yang bertaraf nasional maupun internasional seperti a) Pameran Inacraft b) Pameran Iffina c) Pameran Produk Ekspor Indonesia d) Penyebaran informasi pasar luar negeri dengan menyediakan booklet Komoditi Unggulan, CD Komoditi Ekspor, Promosi melalui website dan email 3) Kerjasama dengan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional dalam rangka pameran virtual Dari data sasaran pasar berbagai komoditas Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Sukoharjo terlihat bahwa masih terbuka pasar yang sangat lebar bagi UKM baik di tingkat lokal, regional, nasional dan internasional. Beberapa pasar lokal, di dalam pulau Jawa, beberapa pasar luar pulau Jawa dan satu dua pasar Internasional. Mereka dapat melakukan rethinking dan repositioning untuk mengembangkan pasar baru. Pasar baru haru diciptakan dengan kreatif dengan mengembangkan model segmentasi dan sasaran pasar yang jeli dan jitu. Masing-masing produk atau merek memiliki karekteristik tersendiri dan memiliki segmen dan target tersendiri. Dalam membidik pasar tidak hanya sekedar menggolong-golongkan dan memilah-milahkan menurut jenis produk saja tetapi harus diawali dengan Market study sebagai berikut: 1. Market Studi a) PESTEL Analysis: 1) Political 2) Economical 3) Sociocultural 4) Technological 5) Ecological 6) Legal. b) Political meliputi: 1) government stability 2) taxing system 3) external trade regulation 4)social Protection system 5)economical areas. c) Economical meliputi 1) Cycles 2) stock market situation 3) monetary orientation 4) employment level, Demand. d) Sociocultural meliputi: 1) Demography 2) lifestyle 3) education 4)vision of working. e) Technological meliputi: 1) R&D expenses 2) obsolescence rate 3) technological transfers. f) Ecological meliputi: 1) laws about environment protection 2) energetical politic. g) Legal meliputi: 1)employment legislation 2) Norms 3) competition rules. 2. Memahami What is Consumer Behaviour Culture, Values, norms, and attitudes created by humans, characteristics of a society, legated from a generation to another, and which are leading to common behaviour schemes. 182
WIDYATAMA
Joko Suryono, Purwani Indri Astuti. Pengembangan Model Media Iklan Potensial Yang …..
Groups of reference Groups of people which are going to influence evaluation, expectations, the behaviour, Primary : family, close friends, Secondary : medias, working environment. Self image what do I think of myself , ideal vision of myself ?what do I think people think of myself ? 3. Penajaman Segmenting (segmentasi) Dalam penentuan segmen pasar tidak hanya didasarkan pada kelompok status sosial ekonomi dan lebih sederahana lagi status menengah ke atas dan menengah ke bawah. Namun dalam dunia komunikasi pemasaran, akan lebih mendetail dalam kegiatan analisa segmentasi menyangkut demographic segmentation, product usage market segmentation, psychographic market segmentation, geographic ranking weighting markets . a. Demographic segmentation Simmons mengkategorikan 9 jenis demographic segmentation : 1) Household head. Di dalam suatu keluarga siapa yang berperan dalam pengambilan keputusan dalam membeli suatu barang atau jasa , suami atau istri. 2) Female homemaker. Berapa jumlah remaja dewasa dalam suatu keluarga. 3) Profesional, manager. Apa pekerjaan dari calon sasaran pasar kita. 4) Locality types. Metropolitan, metropolitan central city, metropolitan suburban , non metropolitan. 5) Geographic regions. Di Indonesia bisa dibagi menurut daerah Jawa dan Luar Jawa, DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah , Jawa Timur dan lain-lain. 6) County size. Jumlah penduduk tiap-tiap kota atau desa menurut tingkat kepadatan. 7) Industry definition. Dikelompokkan menjadi 5 group : i. Industrial ii. Trade, repair, personal and profesional service iii. Business service iv. Agriculture v. Public administration 8) Index of social position . Berkaitan dengan pendapat seseorang . 9) Education. Menyangkut tingkat pendidikan dari calon sasaran pasar kita yang sesuai dengan karateristik produk kita. b. Psychographic market segmentation Target pasar ini ditentukan gaya hidup dan kepribadian. Karateristik pola kepribadaian yang sering dipakai disini menyangkut kepemimpinan, kemandirian, keinginan untuk sukses, agresifitas, jiwa sosial, kesenangan, sifat konserative, dan rasa percaya diri. Hal ini bisa dikembangkan lebih luas lagi mengenai perilaku konsumen terhadap pemakaian produk, penerimaan produk, pilihan produk. c. Product usage market segmentation Meliputi kategori konsumen fanatik (loyal), konsumen biasa, serta konsumen yang labil.
WIDYATAMA
183
No.2 / Volume 21 / 2012 WIDYATAMA
d. Geographic ranking weighting markets (Schult, 2000:7). Hal ini menyangkut urut-urutan dari distribusi produk dalam suatu negara, propinsi, kota, sampai tingkat kecamatan. Semua diranking, misalkan kota A berjumlah 1, kota b berjumlah 2, kota c berjumlah 3 dan seterusnya. 4. Targeting Targeting adalah langkah kita untuk menentukan sasaran pasar kita yang sudah kita seleksi dan analisis dari segmentasi. Kita pilih satu atau beberapa dari konsep segmentasi yang meliputi demographic market segmentation, product usage market segmentation, psychographic market segmentation, geographic ranking weighting markets. Menyeleksi di sini berarti marketer harus punya keberanian untuk memilih atau memfokuskan beberapa bagian saja dan meninggalkan bagian lain. Pilihan yang tersedia cukup bervariasi yaitu konsentrasi di satu atau dua segmen saja atau multi segmen. Ada tujuh pertanyaan yang perlu diketahui dalam targeting,yaitu : a. Apakah pasar sasaran telah berubah dalam beberapa waktu terakhir ini ? b. apakah anda tetap membidik sasaran yang sama yang sesungguhnya sudah meninggalkan konsumen anda ? c. Apakah konsumen anda yang sesungguhnya sudah sesuai dengan yang direncanakan atau disasarkan ? Mengapa berbeda ? d. Apa alasannya anda memilih target segmen tersebut ? Mengapa bukan segmen yang lain ? e. Apakah yang membedakan segmen ini dengan segmen yang lain ? Proses apa yang anda gunakan untuk menemukan segmen ini ? f. Dapatkah anda membuktikan bahwa segmen ini cukup potensial dan menguntungkan ? Berapa lama anda membutuhkan waktu untuk menggerakkan segmen sasaran ini untuk memberikan respon ? Apakah lingkungan ekonomi tidak berubah ketika anda merasa yakin itulah saatnya memetik hasil ? g. Apa yang anda lakukan kalau segmen sasaran itu tidak memberikan respon ? Mengapa mereka tidak memberi respon ? h. Apakah ada sasaran pasar lain yang lebih menguntungkan ? Media Iklan Setelah menentukan segmenting dan targeting untuk mengembangkan pasar adalah menentukan media iklan yang efektif dan efisien. Dari data penggunaan media iklan UKM di Sukoharjo, terlihat media iklan yang digunakan masih belum maksimal. Artinya mereka belum memahami tentang managemen media periklanan. Efektivitas dalam perencanaan media memang kita selalu dikejar untuk bisa efektif sekaligus efisien. Konsep efektivitas -sesuai dengan arti harfiah kata ini - bermakna 'ampuh', ‘manjur’, atau 'mumpuni'. Sesuatu yang ampuh berarti dengan sedikit saja sudah bisa memberi pengaruh banyak. Dalam perencanaan, lebih tepatnya dalam seleksi media, memilih media yang efektif berarti memilih media yang mampu memberi banyak Target Audience. Kalau kita mampu memilih media-media yang efektif, maka kita tidak perlu menggunakan banyak media untuk memenuhi Reach yang diperlukan yang berarti lebih leluasa untuk meningkatkan Frequency dan atau memperbesar Size dan atau menghemat anggaran. Perkembangan penggunaan media baru internet seperti face book, twiter, blogspot, web, handphone banyak belum dipahami penggunaannya. UKM dan UMKM 184
WIDYATAMA
Joko Suryono, Purwani Indri Astuti. Pengembangan Model Media Iklan Potensial Yang …..
adalah bagian terbesar dari proses bisnis yang ada di Indonesia, terlepas apakah mereka memahami adanya media sosial online saat ini, maka sudah saatnya kita pedulikan untuk edukasi kepada pemegang kendali dari kekuatan bisnis di Indonesia. UKM menjadi bagian dari perhatian karena kemampuan memahami bidang IT memang masih sangat beragam, sehingga kepedulian terhadap UKM dimulai dari lingkungan sekitar dengan memacu parsipasi UKM menggunakan media yang terjangkau menurut daya konsumsi UKM. Sosial media masih sebagai aktifitas pribadi, itu yang masih terlihat di pelaku UKM. Belum terjadi adanya kesungguhan sosial media menjadi bagian aktifitas strategis yang mewakili usaha. Social Media Marketing adalah upaya pemasaran online dengan menciptakan visibilitas, eksistensi dan keberadaan sebuah situs web pada Social Media Network (jaringan media sosial) seperti Facebook, Twitter, Digg, Web 2.0, social bookmarking, dan lain-lain. Praktik pemasaran online melalui social media disebut dengan Social Media Marketing (pemasaran media sosial). Mengembangkan kehadiran dan eksistensi situs web kita pada jaringan social media seperti Facebook dan Twitter menjadi suatu keharusan bagi bisnis kita. Social media merupakan platform yang sangat efektif untuk berkomunikasi, dan mendengarkan pendapat pelanggan tentang bisnis kita. Situs social media juga merupakan faktor penting untuk meningkatkan peringkat situs web kita di search engine, dan mendatangkan jumlah kunjungan yang signifikan dan berkualitas ke situs web kita. Platform social media akan terus berkembang, maka keberadaan, visibilitas, dan eksistensi situs web kita dalam jaringan social media menjadi mutlak. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil adalah:(1) Sasaran pasar UKM di Kabupaten masih terbuka lebar untuk di kembangkan (2) Peningkatan kreativitas media iklan (3) Memaksimalkan penggunaan social media marketing. Daftar Pustaka Departemen Koperasi dan UKM.. 2006 Analisis Lingkungan Strategis Kementerian Koperasi dan UKM. www.depkop.go.id (985.95 KB 2006-04-20 09:17:59) Kattoppo, Ernst, Perencanaan dan strategi Periklanan, Institut Teknologi Komunikasi Pemasaran , 2000. Moleong, Lexy J. 1991. Metode Penelitian Kualitastif. Bandung: Remaja Rosda Karya Schult, Don E.2000. Strategic Advertising Campaigns. Chicago : Crain Communication Inc. Sutopo, H.B. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar dan Terapannya dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Cakram, Majalah periklanan, Kehumasan dan Komunikasi Bisnis, Oktober 1998/176 Suryono, Joko, 2008, Kegiatan Pemerintah Dalam Periklanan UKM, , Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.
WIDYATAMA
185