224
Unmas Denpasar
PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENGEMBANGAN USAHA PRODUK PERAK Ni Luh Ayu Kartika Yuniastari S1, Ratna Kartika Wiyati2, Ni Luh Ratniasih3 STMIK STIKOM Bali Jl. Raya Puputan No. 86 Renon, Denpasar Bali, (0361) 244445 e-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected] ABSTRAK Kerajinan perak di Bali tersebar pada beberapa wilayah termasuk Gianyar danDenpasar. Budi Silver dan Karya Kita Silver merupakan usaha kerajinan tangan yang berbahan dasar perak yang terletak di Kesiman Denpasar dan Celuk Gianyar. Terdapat beberapa kendala berupa pada UKM seperti keamanan dan kesehatan tempat kerja, peralatan produksi, kurangnya daya saing produk, kurangnya manajemen UKM, serta keterbatasan dalam hal pemasaran. Pada kegiatan pengabdian ini difokuskan padamanajemen produksi, manajemen pemasaran dan manajemen keuangan. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi, perbaikan dan penataan tempat kerja, pengadaan peralatan, pelatihan penggunaan peralatan modern, pelatihan pemasaransertapelatihan manajemen keuangan sederhana. Peningkatan pengetahuan mengenai manajemen keuangan terdiri daripelatihan pencatatan stok barang, pencatatan order dan pembuatan buku kas sederhana dengan memanfaatkan teknologi informasi.Kegiatan yang dilakukan berupa pemberian alat produksi seperti mesin ultrasonik, mesin gerinda, dan lainnya.Peralatan ini telah membantu mitra meningkatkanproduksi dan mempercepat proses produksi. Penataan tempat kerja dilakukan dengan memisahkan tempat display barang, order dantransaksi sehingga memudahkan konsumen untuk melakukan transaksi. Selain itu dilakukan penataan pada tempat produksi pembuatan perak. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan didapatkan hasil yaitu peningkatan fasilitas produksi, peningkatan pengetahuan UKM terkait peralatan produksi modern dan manajemen keuangan, terciptanya buku kas sederhana, buku order, serta buku stok. Selain itu dengan adanya penataan tempat kerja tercipta lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Kata kunci : perak, teknlogi tepat guna, produksi, manajemen keuangan ABSTRACT Silver handicrafts in Bali scattered in several regions, including Gianyar and Denpasar. Budi Silver and Karya Kita Silver is the handicrafts are made from silver which is located in Kesiman Denpasar and CelukGianyar. There are some proble in SME such as workplace safety and health, production equipment, lack of competitiveness, lack of management of SMEs, and limitations of marketing product. Activities are focused on production management, marketing management and financial management. The activity began with socialization, repair and remodeling workplace, equipment procurement, training of modern equipment, training of marketing management and training of financial management. Increased knowledge of financial management training consists of recording inventory, recording orders and manufacture of cash book simple by using information technology. Activities undertaken for the provision of production equipment such as ultrasonic machines, grinding machines, and more. This equipment has been helping partners increase production and speed up the production process. Structuring workplace done by separating the display of product, orders and transactions making it easier for consumers to make transactions. In addition to restructure at the place of production of silver manufacture. Based on the activities carried out showed that the increase in production Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
225
Unmas Denpasar
facilities, improvement of SME-related knowledge of modern production equipment and financial management, the creation of a simple cash books, order books and stock books. In addition to the arrangement of the workplace to create a working environment that is safe and comfortable. Keywords : silver, appropriate technology, production, financial management I. PENDAHULUAN Salah satu ciri khas Bali adalah keunikan kerajinan tangan atau handicraft yang banyak dijual didaerah pariwisata. Salah satu kerajinan tangan yang diminati wisatawan baik domestik maupun internasional adalah kerajinan perak. Kerajinan perak di Bali tersebar pada beberapa wilayah termasuk Gianyar dan Denpasar. Sebagian usaha kerajinan perak ini merupakan jenis Usaha Kecil dan Menengah yang berbasis pada usaha kerakyatan. Kabupaten Gianyar dan kotamadya Denpasar letak wilayahnya berdekatan. Kedua daerah merupakan yang wilayahnya sedang berkembang. Kabupaten Gianyar dikenal sebagai daerah seni, sedangkan kotamadya Denpasar merupakan pusat kota dengan segala kegiatan dan aktivitasnya. Kedua wilayah ini memiliki pendapatan asli daerah (PAD) yang cukup bagus. Sektor pariwisata merupakan sektor yang menghasilkan PAD paling besar diantara sektor usaha lainnya. Usaha yang sedang berkembang saat ini adalah usaha kerajinan tangan mikro, kecil dan menengah. Usaha ini dapat menunjang sektor pariwisata Bali. Pada Kabupataen Gianyar, usaha pokok masyarakatnya rata-rata pada bidang kerajinan yang hubungannya dengan seni. Sedangkan masyarakat pada kotamadya Denpasar mulai melirik bidang kerajinan sebagai mata pencaharian alternatif. Hal ini dikarenakan wilayah yang strategis sehingga menjadikan kotamadya Denpasar sebagai wilayah pemasaran produkproduk kerajinan sehingga banyak mulai bermunculan UKM handicraft di Denpasar. Perkembangan jumlah UKM handicraft tidak diikuti dengan peningkatan kualitas, kuantitas maupun penggunaan teknologi dan manajemen untuk pengelolaan usaha tersebut. Pertumbuhan UKM di Bali mencapai 233.334 unit yang terdiri dari sektor informal 169.119 unit dan sektor formal 64.215 unit (Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, 2011). Budi Silver dan Karya Kita Silver merupakan usaha kerajinan tangan yang berbahan dasar perak. Karya Kita Silver berada di Desa Kesiman Kertalangu Kecamatan Denpasar Timur. Letak Karya Kita silver di perbatasan antara Denpasar dan Gianyar. Letak Karya Kita Silver kurang lebih 10 km dari lokasi pengusul. Sedangkan Budi Silver berada Banjar Tangsub Desa Celuk Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar. Daerah Celuk Gianyar merupakan daerah yang sebagian besar usaha kerajinannya menghasilkan produk berupa souvenir yang dibuat dari perak. Bentuk produknya bisa berupa bermacam-macam perhiasan dan lain sebagainya. Contoh produk perak dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2.
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
226
Unmas Denpasar
Gambar 1 Produk Perak Budi Silver
Gambar 2 Produk Perak Karya Kita Silver
Beberapa permasalahan dari kedua mitra adalah : 1. Proses produksi masih menggunakan peralatan yang terbatas. Peralatan yang digunakan masih sangat minim dan sudah berumur cukup lama. Kurang lengkapnya peralatan yang dimiliki mengakibatkan UKM tersebut harus melakukan pencampuran produk awal dan finishing produk ditempat lain yang memiliki peralatan tersebut. 2. Selain itu manajemen yang dilakukan pemilik UKM masih sangat sederhana dan tradisional, tidak menggunakan teori-teori manajeman dan pembukuan yang baik dan benar. Pencatatan inventory barang masih sangat sederhana, dengan hanya mengumpulkan nota barang. Pembukuan UKM masih sangat sederhana terdiri dari buku agenda harian yang mencatat semua aktivitas dari pembelian bahan baku, pembayaran upah, order penyerahan order, penjualan sehingga tidak memperhatikan harga pokok produksi. 3. Kurangnya penataan tempat kerja dan tempat transaksi. Selain itu para pekerja tidak menggunakan masker dan kaca mata dalam melakukan proses produksi. 4. Berkaitan dengan pemasaran produk, UKM sangat tergantung pada pemberi order sehingga UKM tidak dapat berhubungan langsung dengan konsumen akhir baik dari dalam maupun luar negeri karena pemasaran dilakukan oleh perusahaan pemberi order. II. METODE PELAKSANAAN Dalam usaha peningkatan produktivitas, proses produksi dan manajemen mitra akan dilaksanakan kegiatan dalam penyelesaian masalah dengan lima bentuk kerja utama yang Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
227
Unmas Denpasar
dimulai dari sosialisasi kegiatan, kemudian peningkatan kualitas dan jumlah produksi, perbaikan tempat kerja, manajemen keuangan, manajemen pemasaran serta evaluasi kegiatan.
Sosialisasi
Evaluasi Kegiatan
Peningkatan kualitas dan jumlah produksi Manajemen pemasaran
Perbaikan tempat kerja Manajemen keuangan
Gambar 3 Proses kerja kegiatan Ipteks Bagi Produk Ekspor III. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Sosialisasi Kegiatan Sosialisasi yaitu memberikan pengarahan kepada UKM mitra mengenai program pengabdian masyarakat IbPE Perak. Materi sosialiasi diberikan oleh Ni Luh Ayu Kartika Yuniastari S. dibantu oleh Ni Luh Ratniasih dan Ratna Kartika Wiyati. Peserta adalah pemilik dan pegawai atau anggota pada UKM yang menjadi mitra kerja. Pada pertemuan tersebut telah disampaikan informasi – informasi mengenai latar belakang, target, sasaran dan tujuan kegiatan. Indikator-indikator tersebut memiliki satu tujuan prinsip, yaitu keberlanjutan dalam pengembangan fasilitas sarana dan prasarana UKM, serta peningkatan hasil penjualan UKM. Disamping itu pelaksana kegiatan menyampaikan jadwal kegiatan pengabdian yang akan dilakukan. b. Penyerahan Alat Produksi Berdasarkan hasil diskusi dengan UKM, terdapat beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang proses produksi. Oleh karena itu dilakukan penyerahan alat produksi di masing-masing rumah mitra. Berikut ini beberapa dokumentasi pada saat penyerahan bantuan alat produksi pada kedua UKM Mitra.
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
228
Unmas Denpasar
Gambar 4 Penyerahan alat produksi pada UKM Budi Silver
Gambar 5 Penyerahan alat produksi pada UKM Karya Kita Silver Kegiatan penyerahan barang diikuti dengan pelatihan penggunaan peralatan produksi. Pelatihan penggunaan peralatan produksi yang tidak dimiliki oleh UKM seperti mesin ultrasonik, gerinda dan lainnya. Berikut adalah beberapa dokumentasi saat pelatihan penggunaan peralatan produksi.
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
229
Unmas Denpasar
Gambar 6 Pelatihan Penggunaan Peralatan Produksi b. Perbaikan dan Penataan Tempat Kerja Perbaikan dan penataan tempat kerja dilakukan pada kedua UKM Mitra. Penataan tempat kerja dilakukan yaitu menata tempat kerja dengan memisahkan tempat display barang, order dan transaksi sehingga memudahkan konsumen untuk melakukan transaksi serta penataan tempat produksi sehingga tercipta lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
Gambar 7 Perbaikan dan penataan tempat kerja
Gambar 8Galeri dan tempat transaksi mitra
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
230
Unmas Denpasar
c.
Pelatihan Manajemen Keuangan Pelatihan manajemen keuangan dilakukan agar masing-masing UKM mempunyai dokumen pencatatan order, stok barang dan laporan keuangan yang lebih tertata. Saat ini manajemen keuangan kedua UKM dilakukan secara sederhana. Pencatatan order juga masih sangat sederhana dan masih berantakan seperti terlihat pada Gambar 9.
Gambar 9 Nota dan catatan order UKM Kegiatan pelatihan manajemen keuangan terdiri dari tiga tahap pelatihan yaitu pelatihan pencatatan stok barang, pencatatan order dan pembuatan buku kas. Beberapa dokumentasi kegiatan pelatihan manajemen keuangan dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10 Pelatihan manajemen keuangan d. Pelatihan Pemasaran Produk Pemasaran merupakan salah satu kendala yang dihadapi kedua UKM Perak karena belum berjalan efektif dan masih menggunakan cara – cara sederhana serta mengandalkan penyebaran informasi usaha dari mulut ke mulut. Cara seperti itu membuat usaha yang dikembangkan tidak terlalu dikenal oleh para wisatawan terutama wisatawan mancanegara. Kegiatan pemasaran dilakukan dengan memanfaatkan media pemasaran online yang telah ada seperti olx. Pelatihan pemasaran yang dilakukan terdiri dari tiga tahap. Tahap awal adalah pelatihan pengenalan internet. Tahap kedua adalah pelatihan pemasaran via media pemasaran
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
231
Unmas Denpasar
atau iklan online dan tahap ketiga adalah pelatihan penggunaan e-commerce untuk pemasaran. Beberapa dokumentasi pelatihan dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11 Pelatihan pemasaran produk e. Evaluasi Kegiatan Setelah pelaksanaan kegiatan dilakukan, maka selanjutnya adalah melakukan evaluasi oleh ketua dan anggota pengabdian masyarakat. Membahas evaluasi dari perencanaan dan pelaksanaan serta laporan kegiatan, Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat tentang IbPE pengembangan usaha Perak terlaksana sesuai dengan rencana, sesuai dengan sosialisasi dan pelatihan serta alat penunjang. Peserta sangat antusias dan kami mendapat masukan bahwa kegiatan pelatihan khususnya pelatihan pemasaran harus dilakukan berkesinambungan karena pelatihan ini dapat memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada SDM yang akan melakukan pengelolaan UKM Perak. IV. SIMPULAN Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Kegiatan yang dilakukan sampai adalah sosialisasi, penyerahan alat produksi, pelatihan penggunaan peralatan produksi, manajemen keuangan, pemasaran produk serta perbaikan dan penataan tempat kerja. 2. Pada saat proses sosialisasi, pemberian bantuan peralatan produksi dan pelatihan mitra sangat antusias dan merasa terbantu terutama dalam proses produksi dan manajemen keuangan serta pemasaran. V. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis menyampaikan terima kasih kepada Kementrian Ristek Teknologi dan Pendidikan Tinggi (RISTEK DIKTI) yang telah mendanai program IbPE ini, Ketua, Kabag P2M STMIK STIKOM Bali atas kesempatan, kepercayaan, dorongan dan kerjasamanya. Demikian juga kepada mitra kegiatan ini yaitu UKM Karya Kita Silver dan Budi Silver atas kerjasama dan dukungannya terhadap program IbPE ini.
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
232
Unmas Denpasar
VI. DAFTAR PUSTAKA Dinas Pembinaan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali, 2011. Fathansyah. 1999. Basis Data. Bandung : Informatika. Hakim, Lukmanul, 2008, Membongkar Trik Rahasia Master PHP. Yogyakarta : Lokomedia. Wikidipedia, “Bali”, http://en.wikipedia.org/wiki/Bali
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016