T2G-T TEKNOLOGI TEPAT GUNA TENGKAWANG Penyusun Andrian Fernandes Rizki Maharani
BALAI BESAR PENELITIAN DIPTEROKARPA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN BEKERJASAMA DENGAN ITTO PROJECT PD 586/10 REV.1 (F)
T2G-T (Teknologi Tepat Guna Tengkawang) Penanggung Jawab : Ir. Ahmad Saerozi Ir. Nina Juliaty, MP Foto : Rivani Akbar NH Dewi Utami Cover & Layout: Muhamad Sahri Chair Buku ini diterbitkan oleh Balai Besar Penelitian Dipterokarpa sebagai bagian dari program kerjasama dengan ITTO Project PD 586/10 Rev.1 (F) “Operational Strategies for the Conservation of Tengkawang Genetic Diversity and for Sustainable Livelihood of Indigenous People in Kalimantan” ISBN : 978-602-9096-08-8 Dipublikasikan oleh : Balai Besar Penelitian Dipterokarpa Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Kementerian Kehutanan Republik Indonesia. Jl. KH. A. Wahab Syahrani No.68, Sempaja Samarinda – Kalimantan Timur Tel. : 0541-206364 Fax. : 0541-742298 Email :
[email protected] Website : http://www.diptero.or.id
KATA PENGANTAR Tengkawang adalah salah satu jenis Dipterokarpa yang berada di Kalimantan dan beberapa tersebar di daerah Sumatera. Buah Tengkawang merupakan salah satu Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang dikumpulkan dan digunakan oleh masyarakat lokal sekitar hutan sebagai salah satu sumber kehidupan. Buah Tengkawang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan makanan seperti Brownies, Topping Ice Cream, Keripik, Cokelat dan Kosmetik. Selain itu lemak Buah Tengkawang juga dapat digunakan sebagai minyak sayur dan obat-obatan. Buku ini memuat beberapa hasil olahan dari Buah dan Lemak Tengkawang berikut cara membuatnya. Diharapkan buku ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkannya. Kepala Balai,
Ir. Ahmad Saerozi
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
v
DAFTAR ISI Kata Pengantar ....................................................................................................................... v Daftar Isi ....................................................................................................................................vi Pendahuluan ............................................................................................................................. 1 Penggunaan Buah dan Kulit Tengkawang Sebagai Bahan Kerajinan Tangan ........................................................................................................................................ 2 Pengeringan Biji Tengkawang .......................................................................................... 4 Buah Tengkawang Kering Sebagai Bahan Baku Makanan ................................. 7 Lemak Tengkawang ............................................................................................................... 14 Lemak Tengkawang Sebagai Bahan Baku Makanan ............................................. 22 Kegiatan Pendukung T2G - Tengkawang ..................................................................... 27 Penutup ....................................................................................................................................... 32 Ucapan Terima Kasih
vi
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
PENDAHULUAN SALAH SATU tujuan dalan RPJP Balai Besar Penelitian Dipterokarpa yang akan dicapai adalah menciptakan teknologi pengolahan jenis dipterokarpa. Salah satu jenis yang masuk dalam PIU adalah tengkawang. Tengkawang memiliki potensi yang besar saat berbuah, namun harganya hanya Rp.1000 hingga Rp. 2000 per kg saja. Di sisi lain, godaan untuk mengkonversi hutan menjadi tambang, kebun sawit dan pembukaan lahan lainnya semakin gencar. Oleh karena itu perlu dibuat terobosan dalam pembuatan teknologi tepat guna pengolahan buah dan produk turunan tengkawang yang mudah diaplikasikan pada skala rumah tangga. Adanya diversifikasi produk tengkawang dan turunannya diharapkan dapat meningkatkan penghasilan serta taraf hidup pemilik tengkawang. Dalam jangka panjang tercipta kelestarian pohon tengkawang demi anak cucu kita semua. Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
1
Penggunaan Buah Dan Kulit Tengkawang Sebagai Bahan Baku Kerajinan Tangan
2
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
Bahan baku yang digunakan berasal dari buah yang mutunya kurang baik dan limbah kulit buah tengkawang yang bijinya dikeringkan. Pertama-tama kulit tengkawang dipotong menjadi bentuk yang diinginkan. Kulit yang telah sesuai bentuk dapat dicat untuk menambah daya tarik. Kulit atau buah tengkawang direkatkan dengan lem. Untuk kombinasi dapat juga digunakan bahan lain seperti daun pandan, biji karet dan bahan lain.
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
3
Pengeringan Biji Tengkawang Secara tradisional masyarakat lokal telah mengenal dua jenis pengeringan biji tengkawang. Biji tengkawang dapat dikeringkan dibawah sinar matahari sangat tergantung terhadap cuaca yang dapat berubah setiap
saat.
Akibatnya
proses
pengeringan
menjadi lama. Sedangkan pengeringan dengan sistem “salai” dilakukan dengan cara mengasapi buah tengkawang di atas api. Cara ini memerlukan bahan bakar berupa kayu dan harus selalu diawasi oleh pemilik. Bila api terlalu kecil, proses salai akan lama dan kalau api terlalu besar dapat menimbulkan kebakaran. Buah yang disalai harus sering dibolak-balik agar matangnya merata dan tidak gosong.
4
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
Perbaikan Sistem “Salai” Pengasapan dengan sistem “salai” dikenal juga dengan pengasapan basah. Pengasapan ini masih dipengaruhi oleh cuaca karena tidak memiliki dinding dan atap. Apabila sewaktu-waktu hujan maka buah yang di-salai akan basah dan api padam. Untuk memperbaiki sistem “salai” dapat dibuat dengan pengasapan kering seperti gambar berikut ini.
Proses pengasapan kering dengan rak bertingkat. (Technical Report by Hiras P. Sidabutar) Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
5
Prototype Tanur Pengering Dengan Cermin Sebagai Kolektor Sinar Matahari Yang Dapat Dibuka Dan Ditutup Prototype pengering bertenaga matahari dibuat dengan bahan baku kayu sebagai kerangka, plastik fiber untuk dinding dan atap, serta cermin yang digunakan sebagai pengumpul sinar matahari. Cermin dibuat pada kedua sisi alat pengering dan diberikan engsel sehingga dapat dibuka dan ditutup seperti gambar. Di bagian dalam prototype pengering dibuat bertingkat agar dapat menampung isi yang lebih banyak. Prototype ini dapat digunakan untuk mengeringkan biji tengkawang segar dan kayu bakar.
6
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
Buah Tengkawang Kering Sebagai Bahan Baku Makanan
Biji tengkawang yang telah kering direbus dalam air mendidih sebanyak dua kali untuk menghilangkan rasa “kelat” dari biji tengkawang kering. Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
7
Selanjutnya biji tengkawang ditumbuk atau diblender. Serbuk biji tengkawang disangrai selama sekitar 2-3 menit hingga aroma khas (seperti aroma salai pisang) keluar.
Serbuk biji ini dapat digunakan sebagai bahan baku topping ice cream, brownies dan peyek.
8
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
Biji Tengkawang Kering Sebagai Bahan Baku Kue Brownies
Bahan utama : · Tepung terigu + bubuk coklat 400 g · Telur 150 g atau 3 butir · Minyak sayur 125 g atau 150 cc Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
9
Bahan topping : · Coklat 75 g · Serbuk biji tengkawang 25 g · Keju parut 20 g Cara Membuat : Kocok telur, kemudian campurakan gula dan bubuk coklat, aduk sampai larut. Kemudian, masukkan tepung terigu sambil diaduk hingga rata. Masukkan minyak sayur, aduk terus secara merata. Tuangkan kedalam loyang brownies yang sudah dioles dengan margarin serta diberi alas kertas. Panaskan pengukus, kemudian setelah mendidih segera masukkan loyang brownies tadi. Kukus sekitar 45 menit menggunakan api kecil. Setelah itu, segera angkat dan keluarkan dari loyang. Taburi dengan parutan coklat, serbuk biji tengkawang dan keju di atas bronwnies. Kue Brownies kukus selesai dan siap dihidangkan.
10
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
Biji Tengkawang Kering Sebagai Bahan Baku Topping Ice Cream
Penggunaan serbuk biji tengkawang sebagai topping ice cream sangat mudah dilakukan. Setelah ice cream dimasukkan ke wadah, bagian atas diberi taburan serbuk biji tengkawang, sehingga memiliki aroma yang khas. Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
11
Biji Tengkawang Kering Sebagai Bahan Baku Keripik / Peyek Tengkawang
Bahan : (1)Serbuk biji tengkawang 100 g , (2)Tepung terigu 50 g, (3)Tepung tapioka 100 g, (4)Garam secukupnya, (5)Penyedap rasa, (6)Bawang putih 20 g /5-6 siung, (7)Kemiri 10 g / 4 buah, (8)Daun bawang secukupnya.
12
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
Cara Membuat : Bawang putih dan kemiri dihaluskan. Tambahkan tepung tapioka, tepung terigu, garam dan penyedap rasa. Tambahkan air secukupnya, aduk hingga menjadi adonan. Tambahkan daun bawang dan serbuk biji tengkawang, aduk hingga merata. Panaskan minyak goreng, lalu masukkan adonan tadi sedikit demi sedikit di bagian pinggir sehingga membentuk piringan tipis. Goreng adonan dengan api sedang hingga adonan kecoklatan, tiriskan, peyek tengkawang siap dihidangkan.
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
13
Lemak Tengkawang Lemak tengkawang telah dikenal sejak jaman dulu di masyarakat tertentu di Kalbar, diantaranya di kabupaten Bengkayang, Sintang dan Kapuas Hulu. Pengolahan lemak tengkawang menggunakan alat yang dikenal dengan nama “Apit”.
14
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
Gambar atas merupakan “Apit” dari daerah Kapuas Hulu, sedangkan gambar bawah adalah “Apit” dari daerah Bengkayang. Pada saat tidak digunakan, “Apit” dapat dibongkar dan disimpan Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
15
Lokasi Pemilik APIT Lokasi
Bengkayang
Sintang
Kapuas hulu
Dusun Melayang, Desa Sahan
Desa Ensaid Panjang
Desa Nanga Yen
Pemilik “Apit”
Hanya 3 orang yang boleh memiliki “Apit” dan mengolah lemak tengkawang
Setiap orang boleh memiliki “Apit”
Setiap orang boleh memiliki “Apit”
Ukuran “Apit”
Tinggi sekitar 1 m
Tinggi sekitar 1 m
Tinggi sekitar 1,5 m
Biaya penggunaan “Apit”
1 “tim” merupakan 1 karung yang berisi 4-5 kg serbuk tengkawang kering dikenai biaya Rp.10.000,-
Tidak dikenai biaya, karena setiap orang bebas membuat dan menggunakan “Apit”.
Tidak dikenai biaya, karena setiap orang bebas membuat dan menggunakan “Apit”.
Ampas tengkawang setelah di-“apit”
Ada yang digunakan untuk pakan ternak dan ikan. Ada yg dijual ke pemilik kolam ikan dengan harga Rp.15.000,- tiap 1 “tim”
digunakan untuk pakan ternak
digunakan untuk pakan ternak
Tempat penyimpanan lemak
Menggunakan bamboo paling besar, Menggunakan bamboo panjang minimal 1 ruas, maksimal dapat berkisar 40 hingga 100 cm. mencapai 3 m
Menggunakan bamboo diameter sekitar 4 cm dan 1 cm. panjang sekitar 3040 cm
Produksi pertahun
Dalam 1 dusun, terdiri atas 200 KK, setiap KK memiliki sekitar 10-30 kg lemak tengkawang tiap tahun.
Produksi tahun 2013 sebesar 30 kg
Produksi tahun 2013 sekitar 2 kg
Harga jual
1 ruas bamboo, sekitar 2 kg Rp.150.000,-
1 kg Rp.90.000,-
Belum memiliki harga jual
Tempat penyimpanan
Diletakkan di dapur
Diletakkan dalam lemari khusus
Diletakkan di dapur
Lahan tengkawang
Hutan adat yang disahkan SK Bupati no. Hutan desa, tembawang dan 131 tahun 2002, dan kebun penduduk kebun tengkawang
Hutan desa, tembawang dan kebun tengkawang
Jenis yang diolah
Tengkawang kecil, berukuran sebesar ibu Tengkawang tungkul jari orang dewasa
Tengkawang tungkul
Penampakan hasil lemak Kuning
16
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
Kuning keputihan
Kuning keputihan
Untuk percobaan pembuatan lemak, diambil buah tengkawang dari 1 pohon dengan diameter sekitar 70 cm menghasilkan buah yang cukup banyak. Dengan tenaga kerja 6 orang, proses pengumpulan buah dilakukan selama 3 hari. Hasilnya sebanyak 14 karung buah tanpa sayap dengan berat sekitar 25 kg per karung. Selanjutnya buah dikupas dan dijemur.
Setelah
kering
biji
tengkawang menyusut menjadi 5 karung dengan berat tiap karung sekitar 20 kg.
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
17
Percobaan pembuatan lemak dilakukan dengan bahan 8 kg biji tengkawang kering. Biji tengkawang kering ditumbuk dan diayak hingga halus. Selanjutnya serbuk biji tengkawang kering dimasukkan dalam karung. 1 karung disebut 1 “tim”, yang berisi 4-5 kg serbuk tengkawang kering.
18
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
“tim” selanjutnya dikukus dalam drum berukuran 200 liter. Drum diisi air sebanyak 70 hingga 150 liter, tergantung jumlah “tim” yang akan dikukus. Saat dikukus, “tim” dibolak-balik minimal 2 kali. Setelah dikukus, “tim” dikeluarkan dan diberi beberapa rotan yang berbentuk lingkaran. Selanjutnya ditempatkan di tengah-tengah “Apit”. Kemudian “Apit” mulai dipukul untuk mengepres “tim”.
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
19
Minyak tengkawang yang keluar ditampung dalam bambu dan didinginkan selama 2 hari. Idealnya bambu yang digunakan harus direndam dalam air sekitar 7 hari, selanjutnya dikeringkan. Setelah kering baru digunakan sebagai wadah minyak tengkawang. Saat ini penduduk lebih sering menggunakan bambu segar untuk wadah minyak tengkawang. Gambar sebelah kiri adalah lemak tengkawang dari Bengkayang dalam bambu lebih besar dan panjang, sedangkan sebelah kanan dari kapuas hulu menggunakan bambu lebih kecil.
20
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
Lemak tengkawang merupakan lemak nabati pengganti coklat yang 0
bernilai tinggi. Lemak tengkawang memiliki titik leleh 37-39 C dan mengandung asam lemak seperti asam palmitat, asam stearat, asam oleat dan asam linoleat.
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
21
Lemak Tengkawang sebagai Bahan Baku Makanan
Lemak tengkawang dapat digunakan sebagai bahan pengganti minyak dan mentega pada saat memasak
22
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
Lemak tengkawang sebagai bahan baku nasi goreng Nasi goreng merupakan salah satu makanan favorit di dunia yang berasal dari Indonesia.
Cara Membuat :
Lemak tengkawang dipanaskan di wajan hingga cair. Masukkan bawang merah dan bawang putih yang telah dihaluskan hingga aroma gurih keluar. Masukkan nasi, dan beri garam, kecap dan saos secukupnya. Aduk dan goreng nasi hingga matang. Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
23
Dalam pembuatan nasi goreng, sering kali menggunakan minyak goreng atau mentega. Minyak goreng atau mentega tersebut dapat digantikan dengan lemak tengkawang. Penggunaan lemak tengkawang dalam nasi goreng dapat memberikan aroma yang khas pada nasi goreng yang dibuat. Salah satu aplikasi lemak tengkawang pada nasi goreng dapat dinikmati di warung Nasi Goreng Pak Atmo, jalan Kadri Oening no. 56, Samarinda.
24
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
Lemak Tengkawang Sebagai Bahan Baku Kue
Lemak tengkawang dapat digunakan dalam memanggang kue, memanggang Bahan : Lemak tengkawang Roti tawar Gula Meses / coklat
roti hamburger
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
25
Panaskan lemak tengkawang pada wajan (teflon) hingga mencair Letakkan roti tawar, panggang hingga berwarna kuning Untuk menambahkan rasa, dapat ditambahkan gula atau meses Roti siap dihidangkan (seperti gambar atas kanan) 0 Roti yang telah dibuat dapat dioven pada suhu 150 C. Setelah 15 menit roti menjadi roti kering yang siap dihidangkan (seperti gambar atas kiri).
26
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
Kegiatan Pendukung T2G - Tengkawang
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
27
Sebagai salah satu bentuk diseminasi, ada dua makalah tentang produk tengkawang yang
telah
diseminarkan,
yaitu :
28
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
1. Makalah “Tengkawang Product Diversification to Improve the Livelihood Quality of Local People” dipresentasikan pada 2
ND
INAFOR, 27-28 AUGUST
2013, di Jakarta. 2. Makalah “Tengkawang Fried Rice, Exotic Food from Borneo” dipresentasikan pada sesi Call of Paper dan Free Stand Selected Participant of International Youth Expo dalam Gebyar Inovasi Pemuda Indonesia 2, tanggal 8-9 Maret 2014, Grha Sabha Pramana UGM, Yogyakarta.
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
29
Koperasi Tengkawang
Untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan ekonomi masyarakat di daerah produksi tengkawang dibentuklah koperasi. Nama Koperasi
30
Lokasi Koperasi
Koperasi Produsen “Tembawang Awak”
Desa Entakai, Kec. Kapuas, Kab. Sanggau
Koperasi Produsen “Bokal Kumuo”
Desa Sejauh, Kec. Kembayan, Kab. Sanggau
Koperasi Produsen “Bauh Mongkat”
Desa Sungai Dangin, Kec. Noyan, Kab. Sanggau
Kowasi (Koperasi Tengkawang – PLTMH Sirin Punti)
Sangke, Dusun Kelampuk, Kec. Nanga Taman, Kab. Sekadau
Koperasi Produsen “Buncul Badat”
Desa Ensaid Panjang, Kec. Kelam Permai, Kab. Sintang
Koperasi Produsen “Unyap Bina Usaha”
Desa Nanga Yen, Kec. Hulu Gurung, Kab. Kapuas Hulu
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
Kesesuaian Diversifikasi Produk Olahan Tengkawang Dengan Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia Permendag no. 44 tahun 2012 tentang barang dilarang ekspor, menyebutkan bahwa tengkawang dalam bentuk tumbuhan hidup dan biji tidak boleh diekspor ke luar negeri. Oleh karena itu produk tengkawang harus diubah ke dalam bentuk lain, minimal sebagai lemak tengkawang. Diversifikasi produk olahan tengkawang
menjadi
bahan
makanan
sesuai
dengan
Permentan
no.
15/Permentan/OT.140/2/2013 tentang program peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat. Dengan dibentuknya koperasi tengkawang diharapkan masing-masing koperasi dapat membuat dan menjual produk yang khas. Pembuatan produk yang berbeda antar koperasi yang dibentuk ini sesuai dengan Kepmenperin no. 775/M-IND/Kep/12/2013 tentang penetapan produk one village one product. Artinya diversifikasi produk olahan tengkawang yang dikelola oleh koperasi sangat sesuai dan mendukung dari program pemerintah. Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
31
Penutup Dengan adanya buku ini, diharapkan kepada semua pemilik Tengkawang dapat mengolah Tengkawang menjadi produk lain dan tidak lagi menjual dalam bentuk buah atau biji lagi.
32
Teknologi Tepat Guna - Tengkawang
Ucapan Terima Kasih Disampaikan kepada : Warga lokasi penelitian di Bengkayang, Sanggau, Sekadau, Sintang dan Kapuas Hulu LSM pendamping : PRCF Indonesia, YPSBK, LEH Dishutbun dan Disperindagkop Kab. Bengkayang, Sanggau, Sekadau, Sintang dan Kapuas Hulu BPDAS Kapuas Teman-teman dari Lab. HHNK, jurusan THH, Fakultas Kehutanan UGM dan Prodi Mekatronika, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Kontributor Foto : Rivani Akbar, NH Dewi Utami, Andrian Fernandes