PENGEMBANGAN HANDOUT BERNUANSA KONTEKSTUAL PADA MATERI SISTEM REGULASI MANUSIA UNTUK SMA Oleh: Ditha Amanda Cahyani1, Ardi2, Erismar Amri1 1
Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Padang
[email protected]
ABSTRACT The less availability of handout for the Senior High School students had made the learning process not run as it was expected. Therefore, a creative and innovative effort was required to provide learning materials for Biology subject especially those related to Human Regulation System topic. The aim of this research was to produce a contextual-based handout for teaching Human Regulation System topic for Senior High School students and to reveal the validity and practicality of the product. This was a developmental research which used 4-D models. The research findings showed that the handout developed was valid. This could be seen from the result of the validation test done by the lecturers and teachers in which the validation score was 83,13%. The handout was also practical in which the score given by the teachers was 84,71% and the score given by the students was 73,67%. Based on these results, it was concluded that the contextual-based handout developed for teaching Human Regulation System topics for Senior High School students was valid and practical. Keyword: Handout, Contextual nuances, Human regulation system
PENDAHULUAN Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Upaya tersebut diantaranya adalah meningkatkan mutu dan kualitas guru serta memperbaiki dan melengkapi sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan proses pembelajaran. Salah satu sarana pendukung tersebut adalah buku pegangan bagi siswa. Meskipun demikian ketersediaan buku pegangan bagi siswa untuk SMA belum mencukupi sehingga proses pembelajaran berlangsung tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu diperlukan upaya kreatif dan inovatif dari guru untuk menyediakan bahan ajar bagi siswa. Menurut Majid (2008: 173) bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar yang dimaksud bisa berupa bahan ajar tertulis maupun bahan ajar tidak tertulis. Contoh bahan ajar tersebut adalah buku pelajaran, modul, handout, LKS,
model atau maket, bahan ajar audio, bahan ajar interaktif dan sebagainya. Berdasarkan hasil observasi yang telah penulis lakukan di SMAN 5 Padang dan SMAN 12 Padang didapatkan hasil bahwa sebagian siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disajikan dalam buku atau bahan ajar biologi. Sebagian siswa mengalami kesulitan dalam memahami kata-kata yang digunakan buku atau bahan ajar biologi yang digunakan. Buku atau bahan ajar yang dimiliki oleh sebagian siswa belum menarik karena gambar yang terdapat dalam buku berwarna hitam putih. Belum tersedia handout bernuansa kontektual yang valid dan praktis pada materi sistem regulasi manusia untuk SMA. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru di SMAN 5 Padang dan SMAN 12 Padang didapatkan hasil bahwa proses pembelajaran biologi untuk kelas XI IPA menggunakan metode yang bervariasi seperti diskusi
1
dan tanya jawab, ceramah dan eksperimen. Sebahagian siswa selama proses pembelajaran memperhatikan guru, sementara yang lain lebih senang membaca handout. Berkaitan dengan hal ini, Prastowo (2011: 80) menyatakan bahwa handout dapat membantu peserta didik agar tidak perlu mencatat, sebagai pendamping penjelasan pendidik, sebagai bahan rujukan peserta didik, memotivasi pendidik agar lebih giat belajar, pengingat pokok-pokok materi yang diajarkan, memberi umpan balik dan menilai hasil belajar. Selanjutnya terungkap bahwa di sekolah ini belum tersedia handout bernuansa kontekstual pada materi sistem regulasi manusia. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yaitu pengembangan handout bernuansa kontekstual pada materi sistem regulasi manusia. Penelitian ini dilakukan di SMAN 5 Padang pada tanggal 30 Januari dan 1 Februari 2014 oleh 21 orang siswa kelas XII IPA. Prosedur penelitian ini meliputi tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop) dan tahap penyebaran (disseminate). Penelitian ini hanya sampai pada tahap pengembangan karena keterbatasan waktu dan biaya. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah angket uji validitas handout oleh dosen dan guru dan angket uji praktikalitas handout yang diisi oleh guru dan siswa. Analisis data penelitian ini menggunakan skala Likert yang dimodifikasi dari Arikunto (2010: 180) dan penilaian validitas dan praktikalitas dengan kriteria yang dimodifikasi dari Purwanto (2010: 82 dan 103). HASIL DAN PEMBAHASAN Handout bernuansa kontekstual pada materi sistem regulasi manusia menggunakan tiga tahapan yaitu tahap define (pendefinisian), tahap design (perancangan), dan tahap develop (pengembangan). 1. Tahap define (Pendefinisian) Ada tiga langkah pokok di dalam tahap define yaitu analisis ujung depan, analisis siswa dan analisis tugas. a. Analisis ujung depan Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru biologi SMAN 5 Padang penulis mendapatkan hasil bahwa handout
yang digunakan guru tersebut dalam materi sistem regulasi manusia belum kontekstual. b. Analisis siswa Berdasarkan pertanyaan yang diberikan kepada siswa kelas XI IPA 4 SMAN 5 Padang didapatkan hasil bahwa rata-rata usia siswa kelas XI adalah 16-17 tahun. Menurut Piaget (Budiningsih, 2005: 39) pada tahap operasional formal umur 11/12-18 tahun anak sudah mampu berpikir abstrak, logis, menarik kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan hipotesa. c. Analisis tugas Analisis tugas ini dilakukan dengan merinci isi materi ajar dalam bentuk garis besar. Analisis ini mencakup analisis struktur isi, analisis konsep dan analisis tujuan. 1) Analisis struktur isi a) Menentukan standar kompetensi. b) Menentukan kompetensi dasar. c) Menentukan indikator. d) Menentukan materi pokok (bahan kajian materi yang digunakan adalah sistem regulasi manusia. 2) Analisis konsep Analisis konsep dilakukan dengan mengidentifikasi konsep-konsep utama yang dimuat dalam handout. 3) Analisis tujuan pembelajaran 2. Tahap design (Perancangan) Komponen-komponen yang terdapat dalam handout bernuansa kontekstual pada materi sistem regulasi manusia adalah: a. Cover Cover handout bernuansa kontekstual terdiri dari judul, gambar saraf yang mendukung isi handout, jenjang pendidikan yaitu untuk SMA Kelas XI dan identitas penulis. b. Kata Pengantar Kata pengantar berisi ucapan syukur, ucapan terima kasih penulis. c. Daftar Isi dan Daftar Gambar Daftar isi pada handout bernuansa kontekstual memuat daftar materi dan halaman materi. Daftar gambar memuat nama gambar dan letak gambar pada handout. d. Kompetensi Kompetensi yang akan dicapai adalah standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran. e. Materi Pembelajaran Bernuansa Kontekstual Materi pembelajaran pada handout bernuansa kontekstual adalah sistem regulasi manusia dimana materi tersebut dihubungkan
2
dengan contoh-contoh nyata yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. f. Evaluasi Handout bernuansa kontekstual pada materi sistem regulasi manusia memuat soalsoal latihan untuk siswa yang berfungsi untuk mengetahui dan mengukur pemahaman siswa. g. Daftar Pustaka Daftar pustaka memuat sumbersumber bacaan dan gambar yang digunakan dalam pembuatan handout. 3. Tahap develop (Pengembangan) a. Validitas Handout Uji validitas handout meliputi empat aspek yaitu kelayakan isi, kebahasaan, penyajian handout dan kegrafikan handout. Validasi handout dilakukan oleh enam orang yaitu tiga dosen Program Studi Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat dan tiga orang guru biologi SMAN 5 Padang. Hasil validasi handout dari validator dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Validitas Handout Bernuansa Kontekstual oleh Dosen dan Guru N o
Aspek Penilaian
Ʃ
1.
Kelayakan isi Kebahasaan Penyajian handout Kegrafikan handout Total Nilai Validitas Rata-rata Nilai Validitas (%)
16 3 77 14 3 79
2. 3. 4.
Nilai Validitas (%) 84,90
KriteRia
80,21 85,12
Valid Valid
82,29
Valid
332,52
-
83,13
Valid
Valid
Hasil validitas handout yang ditampilkan pada Tabel 1 menunjukkan nilai rata-rata validitas 83,13% dan memenuhi kriteria valid. Meskipun demikian, masih perlu dilakukan beberapa revisi. Aspek handout yang diperbaiki sesuai dengan saran dari validator dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Saran Validator untuk Revisi Handout Bernuansa Kontekstual N Aspek o Penilaian
Saran
Keterangan
1 Kebahasaan
Gunakan kalimat sederhana untuk kontekstual. Perbaiki keterangan gambar. Urutan soal dalam evaluasi sesuaikan dengan urutan tujuan pembelajaran/ indikator. Perbaiki tampilan daftar isi dan daftar lampiran. Perjelas tulisan pada beberapa keterangan gambar. Pembuatan gambar dengan tulisan hendaknya harus disesuaikan terutama pada sistem saraf dan susunan saraf spinal. Lebih efisien dalam penyusunan handout.
Sudah diperbaiki
2 Penyajian handout
3 Kegrafikan
Sudah diperbaiki Sudah diperbaiki
Sudah diperbaiki
Sudah diperbaiki
Sudah diperbaiki
Sudah diperbaiki
Setelah uji validitas dan revisi handout dilakukan maka dihasilkan handout yang valid dan dapat dilanjutkan ke uji praktikalitas yang dilakukan di SMAN 5 Padang oleh 3 orang
3
guru biologi dan 21 orang siswa kelas XII IPA SMAN 5 Padang. b. Praktikalitas Handout 1) Praktikalitas oleh guru Hasil uji praktikalitas oleh guru dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Uji Praktikalitas Handout Bernuansa Kontekstual oleh Guru No
Aspek Penilaian
1.
Kemudahan penggunaan Waktu Biaya Total Rata-rata nilai praktikalitas (%)
2. 3.
Nilai Praktikalitas (%) 87,50 83,38 83,25 254,13 84,71
Kriteria
Sangat praktis Praktis Praktis Praktis
Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa uji praktikalitas handout bernuansa kontekstual pada materi sistem regulasi manusia oleh guru memperoleh nilai rata-rata praktikalitas sebesar 84,71% dan memenuhi kriteria praktis. 2) Praktikalitas handout oleh siswa Hasil uji praktikalitas oleh siswa dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Uji Praktikalitas Handout Bernuansa Kontekstual oleh Siswa No
Aspek Penilaian
1.
Kemudahan penggunaan Waktu Biaya
2. 3.
Total Rata-rata nilai praktikalitas
Nilai Praktikalitas (%) 77,00
Kriteria
76,25 67,75
Praktis Cukup praktis Cukup praktis
221,00 73,67
Praktis
Pada tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa uji praktikalitas handout bernuansa kontekstual pada materi sistem regulasi manusia oleh siswa memperoleh nilai rata-rata praktikalitas sebesar 73,67% dan memenuhi kriteria cukup praktis.
Aspek yang direvisi adalah aspek kebahasaan yaitu kalimat yang terlalu panjang untuk kontekstual sudah diperbaiki dengan menggunakan kalimat yang sederhana. Aspek penyajian handout yang direvisi adalah keterangan gambar yang tidak sesuai dengan penjelasannya sudah diperbaiki. gambar sinaps listrik yang tidak ada sudah ditambahkan. Soal evaluasi yang belum berurutan dengan tujuan pembelajaran atau indikator sudah diurutkan. Aspek kegrafikan handout yang direvisi adalah tampilan daftar isi dan daftar lampiran yang tidak menarik sudah diperbaiki. Tulisan pada beberapa keterangan gambar yang tidak jelas sudah diperjelas. Pembuatan gambar dengan tulisan yang tidak sesuai terutama pada sistem saraf dan susunan saraf spinal sudah diperbaiki. Efisien penggunaan halaman sudah diperbaiki. Dilihat dari aspek kelayakan isi, handout bernuansa kontekstual yang dikembangkan telah sesuai dengan kurikulum KTSP yang mencakup kesesuaian materi dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dicapai siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011: 29) yang menyatakan bahwa dalam suatu bahan ajar yang dibuat harus mencantumkan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator sehingga dengan demikian jelaslah tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik. Aspek yang dinilai dari kebahasaan adalah kesesuaian kalimat dengan EYD, kalimat yang digunakan sederhana, jelas dan tidak menimbulkan kerancuan serta kalimat tersebut mudah dipahami. Hal ini sesuai dengan pendapat Lestari (2003: 3) yang menyatakan bahwa bahasa yang digunakan cukup sederhana karena siswa hanya berhadapan dengan bahan ajar ketika belajar secara mandiri. Aspek yang dinilai dari penyajian handout adalah kejelasan tujuan, urutan penyajian, kelengkapan pokok dan rincian materi, mendukung pemahaman konsep, kerelevanan contoh-contoh nyata dengan materi, kejelasan gambar dan latihan untuk mengukur kemampuan siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011: 374) yang menyatakan bahwa bahan ajar hendaklah betul-betul baik dalam penyajian faktualnya. Aspek yang dinilai adalah desain penampilan, kesesuaian jenis dan ukuran huruf, kesesuaian warna. Hal ini sesuai dengan pendapat Smaldino, Lowther dan Russell (2012: 87-89) menyatakan bahwa gaya dari teks seharusnya konsisten dan selaras dengan unsur-
4
unsur visual lainnya, ukuran dan spasi disesuaikan sehingga mudah dibaca begitu juga dengan warna teks yang dibuat harus kontras dengan warna latar belakang. Berdasarkan hasil validitas di atas, handout bernuansa kontekstual pada materi sistem regulasi manusia untuk SMA sudah dinyatakan valid oleh validator. Handout yang valid selanjutnya diujicobakan kepada tiga orang guru biologi dan 21 siswa SMAN 5 Padang. Uji praktikalitas yang diujicobakan mencakup tiga aspek yaitu kemudahan penggunaan, waktu dan biaya. Analisis data dari uji praktikalitas oleh guru terhadap handout bernuansa kontekstual pada materi sistem regulasi manusia memperoleh nilai rata-rata praktikalitas 84,71% dan memenuhi kriteria praktis. Sedangkan analisis data dari uji praktikalitas siswa pada handout bernuansa kontekstual pada materi sistem regulasi manusia memperoleh nilai rata-rata praktikalitas sebesar 73,67% dan memenuhi kriteria cukup praktis. Ditinjau dari aspek kemudahan penggunaan, terdapat perbedaan penilaian antara guru dan siswa pada aspek kemudahan penggunaan karena bagi guru handout bernuansa kontekstual sangat praktis dan mudah digunakan serta handout bernuansa kontekstual ini mudah untuk dibawa-bawa. Sedangkan bagi siswa handout bernuansa kontekstual ini cukup tebal sehingga siswa cukup mudah untuk membawanya. Ditinjau dari aspek waktu, Dengan adanya handout bernuansa kontekstual ini dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran dan waktu yang digunakan menjadi lebih efektif dan efisien. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011: 24) yang menyatakan bahwa bahan ajar dapat menghemat waktu pendidik dalam mengajar. Ditinjau dari aspek biaya, terdapat perbedaan penilaian antara guru dan siswa karena handout bernuansa kontekstual pada sistem regulasi manusia terjangkau oleh guru. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011: 374) yang menyatakan bahwa bahan ajar hendaknya mudah dan ekonomis penggunaannya. Sedangkan bagi siswa handout bernuansa kontekstual ini cukup terjangkau karena siswa belum mempunyai penghasilan sendiri dan hidupnya masih bergantung dengan orangtua. Dengan adanya handout bernuansa kontekstual pada materi sistem regulasi manu-
sia diharapkan dapat membantu guru dalam meningkatkan proses pembelajaran menjadi efektif dan interaktif serta diharapkan mampu meningkatkan peran guru sebagai fasilitator dan hasil belajar siswa. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasaan yang sudah dipaparkan maka dapat disimpulkan bahwa handout bernuansa kontekstual pada materi sistem regulasi manusia untuk SMA yang dikembangkan, memenuhi kriteria valid dan praktis untuk guru serta cukup praktis untuk siswa. SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut ini yaitu handout bernuansa kontekstual pada materi sistem regulasi manusia untuk SMA dapat digunakan oleh guru dan siswa sebagai salah satu bahan ajar yang digunakan dalam menunjang proses pembelajaran biologi dan bagi guru biologi dan peneliti lainnya dapat mengembangkan handout bernuansa kontekstual pada materi biologi lainnya. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu RRP. Megahati, S.Pd., M.Si, Ibu Siska Nerita, M.Pd dan Ibu Annika Maizeli, M.Pd sebagai penguji. Ibu Dra. Gustina Indriati, M.Kes, Ibu Ria Kasmeri, M.Si, Ibu Diana Susanti, M.Pd, Ibu Asnidar Nurdin, S.Pd, Ibu Helmiwati, S.Pd dan Ibu Yetri Yanova, S.Pd, M.Si sebagai validator. Bapak Drs. Ilmarizal, MM sebagai kepala sekolah dan para guru serta karyawan/karyawati SMAN 5 Padang. Siswa kelas XII IPA SMAN 5 Padang. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara. Budiningsih, C. A. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
5
Lestari, I. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Padang: Akademia Permata. Majid, A. 2008. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Prastowo, A. 2011. Panduan Kreatif Mem buat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva Press. Purwanto, N. 2010. Prinsip-prinsip dan Tek nik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Smaldino, S.E, D. L. Lowther dan J. D. Russell. 2012. Instructional Techno logy & Media For Learning. (Terjemahan Arif Rahman). Jakarta: Kencana.
6