Pengelolaan Kemampuan Profesional Tenaga Pendidik di SDN 2 Maja Kecamatan Maja Kabupaten Lebak Provinsi Banten Saepan Abstrak, Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Maja Kecamatan Maja Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Dengan alamat Jalan Maja koleang Km 1 Desa Maja Kec Maja Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Penelitian ini diarahkan untuk menganalisis dan mendeskripsikan data secara mendalam tentang Pengelolaan Kemampuan Profesional Tenaga Pendidik di SDN 2 Maja Kecamatan Maja Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif yaitu dengan melakukan penelitian terhadap kenyataan, kenyataan yang tengah berlangsung yang merupakan suatu masalah yang harus segera diatasi melalui suatu analisis yang bersifat mendalam, Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan Pendekatannya menggunakan pendekatan kualitatif mendeskripsikan secara mendalam fenomena tentang Pengelolaan Kemampuan Profesional Tenaga Pendidik di SDN 2 Maja Kecamatan Maja Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Pada penelitian ini yang akan dibahas adalah : 1) Deskripsi Empirik Sikap Profesional tenaga pendidik di SDN 2 Maja, Berdasarkan data empirik, secara umum sikap kerja tenaga pendidik SDN 2 Maja cenderung memiliki sikap kerja yang baik. Dengan mengidentifikasi setiap indikator pada dimensi job stisfaction, maka terlihat indikator gaji dan indikator promosi menunjukkan kecenderungan jumlah skor yang yang memuaskan. Hal tersebut mengindikasikan, pada umumnya guru di daerah sudah puas terhadap imbalan gaji yang diterimanya dan terhadap jenjang karir yang menjamin masa depannya. 2) Deskripsi Empirik Kinerja tenaga pendidik di SDN 2 Maja; Berdasarkan data ampirik, secara umum kinerja tenaga pendidik SDN 2 Maja Kec.Maja Kab. Lebak Provinsi Banten cenderung memiliki kinerja yang baik, karena setiap dimensi memberikan kontribusi yang baik. Kontribusi tertinggi terletak pada dimensi dependability. Dependability memberikan kontribsusi yang terbaik terhadap kinerja tenaga pendidik, karena pada umunya tenaga pendidik merasa telah memberikan yang terbaik termasuk disiplin dalam waktu dan disiplin dalam melaksanakan tugas-tugasnya. 3)
Deskripsi Empirik
Motivasi tenaga pendidik di SDN 2 Maja; Motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dorongan dari seorang guru untuk berperilaku dalam menjalankan profesinya. Dimensi motivasi meliputi need for achievement, need for power, dan need for affiliation. Secara keseluruhan motivasi tenaga pendidik cenderung termasuk kategori sangat baik, karena dua dari tiga dimensi motivasi tersebut berkontribusi sangat baik terhadap motivasi secara keseluruhan. Dua dimensi dengan kategori sangat baik tersebut adalah kebutuhan prestasi, dan kebutuhan afiliasi. Sedangkan dimensi kebutuhan kekuasaan cenderung berkategori baik. Dengan demikian tenaga pendidik pada umumnya lebih mengutamakan pentingnya berprestasi yang didukung oleh lingkungan yang memungkinkan terbangunnya kebutuhan afiliasi dengan baik, sedangkan kebutuhan kekuasaan bukan yang utama. Kata Kunci : Kemampuan Profesional, Tenaga Pendidik.
PENDAHULUAN
diperlukan dalam pendidikan karena manusia pada
Dalam mewujudkan cita-cita pembangunan
hakekatnya memiliki potensi dan kebutuhan untuk
pendidikan salah satunya dengan pengembangan
mengembangkan dan merealisasikan diri. Selain itu
professional yaitu tenaga pendidik (guru), sehingga
perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan
mampu mempersiapkan peserta didik menjadi
masyarakat yang demikian pesat menuntut tenaga
manusia pembangunan yang sanggup menghadapi
kependidikan
untuk
melaksanakan
tantangan dan tuntutan yang diperlukan dalam
pekerjaannya
secara
profesional,
pembangunan diri dan masyarakat. Profesionalisasi
sanggup mempersiapkan peserta didik menjadi
tugas sehingga
manusia pembangunan yang sanggup menghadapi
aktivitas yang akan dilakukan dengan sumber daya
tantangan dan tuntunan yang diperlukan dalam
yang optimal dan hasil yang maksimal.
pembangunan dirinya maupun masyarakat. Sehubungan
pengembangan
yang dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan
profesional tenaga pengajar, maka diperlukan suatu
masalah pokok yang akan menjadi fokus dan
kriteria standar yang dijadikan ukuran. Adapun
pembahasan
standar unjuk kerja (performance) tenaga pengajar
”Bagaimana Pengelolaan Kemampuan Profesional
secara konseptual dan umum mencakup aspek
Tenaga Pendidik di SDN 2 Maja Kecamatan Maja
kemampuan profesional, kemampuan sosial dan
Kabupaten Lebak Provinsi Banten”.
kemampuan
dengan
Dengan melihat isu permasalahan seperti
pribadi
(Rochman
tersebut secara khusus dijabarkan oleh P3G ke dalam 10 kompetensi atau kemampuan dasar Tenaga Pendidik, adalah sebagai berikut: 1). Menguasai ilmu. 2). Mengelola program belajar mengajar. 3). Mengelola kelas. 4). Menggunakan sumber.
kependidikan.
6).
5).
Menguasai
Mengelola
landasan
interaksi
belajar
mengajar. 7). Menilai prestasi siswa. 8). Mengenal fungsi dan program layanan BP. 9). Mengenal dan menyelenggarakan
administrasi
sekolah.
10).
Memahami prinsip dan menafsirkan hasil penelitian
Dalam upaya pemanfaatan pengembangan profesional tenaga pengajar pada pendidikan dasar, sejumlah
program
kegiatan
pengembangan tenaga pengajar tersebut, baik melalui latihan pra jabatan (tugas belajar atau studi lanjut)
maupun
dalam
jabatan
(penataran,
pertemuan ilmiah dli.). Disamping pengembangan profesi secara pribadi meialui bacaan yang relevan, motivasi mengembangkan diri, sikap ilmiah atau mengembangkan mutu tenaga akademik yang dapat
secara
langsung
meningkatkan
dunia
Penelitian ini mencoba mendeskripsikan menganalisis
adalah
TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pengelolaan Sumber Daya Manusia Tenaga Pendidik Dalam setiap organisasi bagaimanapun bentuknya, sumber yang paling penting adalah manusia begitupun di SDN 2 Maja Kecamatan Maja Kabupaten Lebak Provinsi Banten, karena sumber daya manusia merupakan modal yang sangat berharga yang memerlukan dana atau biaya yang sangat besar yang disediakan organisasi untuk keperluan tersebut. Pengelolaan sumber daya manusia sangat penting sekali karena menjadikan
dalam mempertahankan hidupnya untuk tumbuh dan berkembang serta memberikan kontribusi terhadap tujuan-tujuan organisasi. Pendapat lain Randall (1987:29) mengatakan proses pengelolaan sumber daya manusia meliputi planning, staffing, appraising, compensation, and training. Kegiatan pengelolaan sumber daya manusia meliputi : 1. Perencanaan Perencanaan
sumber
daya
manusia
memungkinkan suatu organisasi memiliki sumber daya manusia pada tempat dan jumlah yang tepat dalam membantu mencapai tujuan organisasi.
persekolahan yaitu SD.
sekaligus
ini
organisasi lebih kompetitif dan menguntungkan
pendidikan untuk keperluan pengajaran.
direncanakan
penelitian
Natawidjaja,
Depdikbud, 1980). Sedangkan standar unjuk kerja
media
dalam
pengelolaan
dan
pengembangan kemampuan profesional tenaga pendidik di Kecamatan Maja Kabupaten Lebak Provinsi Banten, dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan dasar. Hal ini dimaksudkan sebagai langkah untuk menemukan dan mensistematiskan
Perencanaan sumber daya manusia. Merupakan suatu proses yang sistematis dan rasional untuk memberikan jaminan bahwa penetapan jumlah dan kualitas sumber daya manusia dalam berbagai formasi dan dalam jangka waktu tertentu benarbenar respresentatif dan menuntaskan tugas-tugas organisasi (IKIP Bandung 1994:182).
Randall perencanaan
mengemukakan
sumber
daya
bahwa
tujuan
manusia
meliputi
yang tepat sehingga orang atau organisasi dapat mémilih
satu
dengan jangica
pendek
sesuai
dengan
beberapa hal, yaitu: (a) pengurangan ongkos bagi
keinginan
keperluan sumber daya manusia dengan cara
panjang. Selanjutnya menurut Umi Sukamti (1989),
membantu pengelolaan dalam mengantisipasi dan
dalam proses rekruitmen terdiri dan dua fase, yaitu:
memperbaiki
kekurangan
baik
lainnya
maupunjangka
atau
kelebihan
dari
(a) untuk memonitor perubahan lingkungan dan
daya
manusia;
(b)
organisasi yang menimbulkan kebutuhan sumber
mempersiapkan dasar yang lebih baik bagi rencana
daya manusia barn dan menetapkan pekerjaan-
pengembangan sumber daya manusia secara
pekerjaan yang harus diisi dan tipe-tipe pelamar
optimal;
proses
yang diperlukan; (b) untuk menyebarkan kepada
perencanaan; (d) memberi kesempatan bagi kaum
pelamar yang potensial bahwa ada lowongan
wanita
pekerjaan sehingga dapat menarik pelamar yang
permasalahan
sumber
(c)
dan
memajukan
minoritas
seluruh
dalam
merencanakan
pertumbuhan di masa yang akan datang dan
bersangkutan
mengidentifikasi ketrerampilan khusus yang dimiliki;
kurang memenuhi kualifikasi yang diperlukan.
(e)
meningkatkan
pengelolaan
menyisihkan
pelamar
yang
daya
Kegiatan rekruitmen tidak terpisahkan dari
manusia pada semua tinggkatan organisasi; (f)
proses seleksi. Menurut Umi Sukamti, (1989: 153)
mengusahakan alat untuk menilai pengaruh dan
menyatakan bahwa; seleksi adalah suatu proses
kegiatan-kegiatan
penetapan pelamar yang mana di antara mereka
altematif
sumber
dan
dan
sumber
daya
manusia beserta kebijakan-kebijakannya. Perencanaan
sumber
daya
direkrut dengan melalui pertimbangan persyaratanmanusia
menurut Randall (1987:63), terdiri dari beberapa tahapan
yang
menganalisis
meliputi
dan
(a)
perkiraan
daya
(b)
manusia;
data
kebutuhan
menetapkan
melaksanakan
Kegunaan dan pentingnya rekruitmen dan
untuk
seleksi, secara efektif dapat membantu lembaga
sumber
memperoleh dan memelihara sumber daya manusia
tujuan
dan
kebijakan sumber daya manusia; (c) mendesain dan
pekerjaan dengan baik.
mengumpulkan,
memperkirakan
mengembangkan
persyaratan untuk dapat diterima dalam melakukan
rencana-rencana
tenaga pendidik yang memungkinkan melayani kebutuhan-kebutuhannya.
yang
memungkinkan orgamsasi mencapai tujuan sumber
3. Pembinaan atau pengembangan Sumber daya
daya manusia; (d) pengawasan dan evaluasi
Tenaga pendidik
tenaga
pendidik
untuk
mempermudah
Pembinaan atau pengembangan sumber
berkembangnya ke arah tujuan sumber daya
daya tenaga pendidik merupakan usaha-usaha
manusia.
mendayagunakan, memajukan dan meningkatkan produktivitas kerja. Randall (1987:392) menjelaskan
2. Rekruitmen dan Seleksi Sumber Daya Manusia Tenaga Pendidik. Rekruitmen
upaya memperbaiki performan tenaga pendidik dan
seleksi
sumber
daya
manusia merupakan kegaitan yang sangat penting dan
tidak
dapat
pengelolaan
terpisahkan
sumber
daya
dalam
manusia.
proses Menurut
Randall (1987), rekriutmen adalah serangkaian kegiatan
dan
bahwa pembinaan atau pengembangan merupakan
proses
yang
digunakan
untuk
mendapatkan secara baik orang-orang yang tepat dan jumlah yang cukup, path tempat dan waktu
yang ada sekarang atau yang akan datang dengan berbagai upaya meningkatkan kemampuan, melalui belajar, kecakapan tenaga pendidik dalam unjuk kerja,
dan
biasannya
dengan
meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan tenaga pendidik. Adapun tujuan dari kegiatan pembinaan adalah tumbuhnya kemampuan setiap tenaga pendidik yang meliputi pertumbuhan keilmuannya, wawasan
berfikirnya,
sikap
dan
bahan pelajaran dalam suatu kelompok kelas; (b)
tugasnya
diskusi atau konferensi; (c) special study, berupa
sehingga produktivitas kerja tenaga pendidik dapat
study kasus melalui diskusi dan masalahnya
ditingkatkan.
menyangkut hal-hal yang dihadapi oleh organisasi;
keterampilan
terhadap
dalam
Keberhasilan
pekerjaannya
pelaksanaan
pelaksanaan
kegiatan
(d) model perilaku, yaitu proses pelaksanaan model
pembinaan atau pengembangan tenaga pendidik
yang
tergantung kepada seleksi program yang baik bagi
peserta latihan melalui media, bagaimana perilaku
tenaga pendidik yang tepat di bawah kondisi yang
atau tidakan yang paling baik yang kemudian
baik. Pertimbangan yang digunakan: (a) siapa yang
menerapkan apa yang telah dilihat; (e) simulasi,
berpartisipasi dalam program; (b) siapa yang
yaitu
mengajar; (c) media apa yang digunakan; (d)
berperan aktif di kelas, tetapi pengaturan kondisi
tingkat belajar apa yang dilakukan; (e) prinsip-
dan situasi lingkungan yang meniru kondisi dimana
prinsip belajar apa yang diprelukan; dan (f) dimana
peserta
program
mengenai
berprograma, yaitu suatu bentuk pengajaran yang
program-program pembinaan dan pengembangan
dilaksanakan mulai dari sekolah dasar sampai ke
sumber daya manusia tenaga pendidik dapat
perguruan tinggi; (g) laboratory training, yaitu suatu
dilakukan melalui dua cara, yaitu pendidikan di
bentuk pembinaan yang bukan hanya memberikan
dalam
latihan keterampilan dan pemahaman intelektual,
dilaksanakan.
pekerjaan
Sedangkan
(on-the
job
training)
dan
pendidikan di luar pekerjaan (off-the job training). Program pendidikan di dalam pekerjaan
diawali
suatu
dengan
cara
bekerja
memperlihatkan
dengan
secara
melibatkan
nyata;
(f)
kepada
peserta
pelajaran
tetapi juga perubahan sikap serta perilaku dalam tugas.
(on-the job training) merupakan pembinaan dalam pelaksanaan pekerjaan atau tugas yang terdiri dari program: (a) job instruction, suatu bentuk dimana orang
yang
memberikan
latihan
bertahap; (b) coaching, suatu bentuk latihan yang diberikan oleh tutor dalam organisasi; (c) job rotation, suatu bentuk dimana seorang staf untuk suatu periode tertentu berpindah-pindah bagian tempat bekerja; (d) junior board, yaitu dengan cara memberikan tugas kepada pegawai yang masuk dalam suatu komisi yang disebut ”junior board” menangani
persoalan
Tenaga Pendidik Kegiatan
menunjukkan
bagaimana melakukan suatu pekerjaan secara
yang
4. Konsep Pengembangan Sumber Daya Manusia
organisasi
secara
umum; (e) assistantship or apprenticeship, yaitu program latihan yang dirancang untuk pekerjaan yang memerlukan keterampilan yang lebih tinggi; dan (f) hard to employ, program yang dirancang bagi pegawai yang memiliki kemampuan rata-rata
pengembangan
sumber
daya
manusia yang menjadi salah satu bahan kajian penelitian ini, sehingga perlu pemahaman tentang konsep
yang
mendasari
pengembangan
dan
sumber daya manusia itu sendiri. Dalam hal ini akan dikemukakan pandangan-pandangan para ahli tentang
konsep
pengembangan
sumber
daya
rnanusia sebagai berikut: Menurut GBHN TAP MPR tahun 1993; yang dimaksud pengembangan sumber daya manusia adalah mewujudkan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, bertanggung jawab, sehat jasmani dan rohani, cerdas, patriotic, berdisiplin, kreatif dan produktif
serta
professional.
Menurut
Saydam
(1996:63), mengemukakan bahwa: pengembangan
normal. Sedangkan pendidikan di luar pekerjaan (off-the job training) merupakan bentuk yang dilakukan di luar pekerjaan yang terdiri dari program: (a) lecture, yaitu suatu penyampaian
sumber daya manusia merujuk kepada upaya agar pengetahuan (knowledge). kemampuan (ability) dan keterampilan (skill) mereka sesuai dengan tuntutan tugas yang mereka lakukan.
B. Tugas Pokok Tenaga Pendidik/Guru.
C. Konsep Mutu Dalam Pendidikan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
Dalam
dunia
pendidikan
pemikiran-
74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 52 ayat (1)
pemikiran tentang mutu pendidikan dapat kita
kewajiban guru mencakup kegiatan pokok yaitu
temukan dalam berbagai jenis sesuai dengan sudut
merencanakan
melaksanakan
pandangnya para ahli. Berdasarkan perspektif
pembelajaran,
ekonomi,
pembelajaran,
pembelajaran,
menilai
hasil
pendidikan
yang
bermutu
adalah
membimbing dan melatih peserta didik, serta
pendidikan yang mempunyai konstribusi tinggi
melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada
terhadap
pertumbuhan
pelaksanaan tugas pokok. Uraian jenis kerja guru
pendidikan
secara
tersebut di atas adalah sebagai berikut:
angkatan kerja di berbagai sektor ekonomi. Dengan
1.
Merencanakan
Pembelajaran;
Guru
wajib
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
ekonomi.
langsung
dapat
Lulusan memenuhi
bekerjanya mereka, pertumbuhan ekonomi dapat di dorong lebih tinggi.
(RPP) pada awal tahun atau awal semester,
Berdasarkan
perspektif
sosiologi,
sesuai dengan rencana kerja sekolah/madrasah.
pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang
2. Melaksanakan Pembelajaran; Melaksanakan
bermanfaat terhadap seluruh masyarakat dilihat dan
pembelajaran
merupakan
kegiatan
interaksi
edukatif antara peserta didik dengan guru.
berbagai kebutuhan masyarakat, seperti mobilitas sosial,
3. Menilai Hasil Pembelajaran; Menilai hasil
perkembangan
kesejahteraan
dan
budaya,
pembebasan
pertumbuhan kebodohan.
pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan
Sedangkan menurut perspektif pendidikan melihat
untuk
dan
mutu pendidikan dan sisi pengayaan (richness) dari
menafsirkan data tentang proses dan hasil
proses belajar mengajar dan dari segi kemampuan
belajar peserta didik yang dilakukan secara
lulusan dalam hal memecabkan masalah dan
sistematis
berfikir kritis. Dengan demikian mutu proses akan
memperoleh,
dan
menganalisis,
berkesinambungan.
Melalui
penilaian hasil pembelajaran diperoleh informasi
menghasilkan mutu lulusan yang berbeda.
yang bermakna untuk meningkatkan proses pembelajaran
berikutnya
pengambilan
efisiensi dan fitness. Secara internal efisiensi,
keputusan lainnya. Menilai hasil pembelajaran
pendidikan yang bermutu adalah bilamana tujuan-
dilaksanakan secara terintegrasi dengan tatap
tujuan kelernbagaan dan kurikuler yang telah
muka seperti ulangan harian dan kegiatan
ditetapkan sebelunmya tecapai. Dari pandangan di
menilai hasil belajar dalam waktu tertentu seperti
atas dapat disimpulkan bahwa mutu pendidikan itu
ujian tengah semester dan akhir semester.
dapat dilihat dari sisi proses dan lulusan yang
Pelaksanaan
dengan
dihasilkannya. Pendidikan yang bermutu dari sisi
menggunakan tes dan nontes. Penilaian nontes
proses diukur oleh ketepatan, kelengkapan dan
dapat berupa pengamatan dan pengukuran
efisiensi pengelolaan faktor-faktor yang terlibat
sikap serta penilaian hasil karya dalam bentuk
dalam
tugas, proyek fisik atau produk jasa.
pendidikan dilihat dan segi produk yakni lulusan
penilaian
serta
Mutu dapat juga dikaji dari sudut internal
dilakukan
4. Membimbing dan Melatih Peserta Didik; Membimbing
melatih
menjadi
tiga
pendidikan.
dihasilkan,
dapat
diukur
dari
tingkat
ketercapaian
kategori
yaitu
kurikuler yang telah ditetapkan dan atau kesesuaian
membimbing atau melatih peserta didik dalam
lulusan yang dihasilkannya dengan kebutuhan
proses
masyarakat terutama dunia kerja.
ekstrakurikuler.
muka,
intrakurikuler,
dan
kelembagaan
mutu
didik
tatap
tujuan-tujuan
Sedangkan
peserta
dibedakan
dan
yang
proses
dan
Dari beberapa pendapat tentang mutu pendidikan yang dikemukakan di atas, dapat
disimpulkan bahwa kualitas itu merupakan derajat
sesuai
sesuatu yang dihasilkan dan kegiatan evaluasi atau
terdahulu. Penyebaran angket, yaitu teknik yang
penilaian para penghasil dan atau dan pihak
dilakukan untuk menggali atau mengorek informasi
pemakai. Agar derajat kualitas sesuatu itu dapat
dan responden yang relevan dengan tujuan survey
ditetapkan, maka atribut-atribut sesuatu beserta
(penelitian), juga memperoleh informasi dengan
standar
atau
reliabilitas
terlebih
dahulu
criteria-kriteria harus
kebermutuannya
ditetapkan.
dengan
pennasalahan
dan
validitas
yang
diajukan
setiggi
mungkin.
Kualitas
Dokumentasi, bertujuan untuk melengkapi data
pendidikan itu bersifat multifacet atau multi dimensi
yang bersumber bukan dan manusia yang dapat
yang meliputi aspek-aspek input, proses dan
mencek kesesuaian data secara triangulasi.
keluaran (hasil atau dampak). Oleh karena itu indikator
atau
dikembangkan
standar dari
mutu
aspek
pendidikan
input,
proses
dan
keluaran.
Sedangkan alat Bantu yang digunakan dalam pelaksanaan pengumpulan data ini antara lain pedoman observasi dan pedoman wawancara, pedoman studi dokumentasi, buku catatan, kamera dan tape recorder.
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian
ini
menggunakan
dengan
melakukan
deskriftif
yaitu
terhadap
kenyataan,
kenyataan
metode penelitian
1. Deskripsi Data
tengah
Deskripsi data didasarkan pada perhitungan
berlangsung yang merupakan suatu masalah yang
jumlah guru yang terdapat di SDN 2 Maja frekuensi
harus segera diatasi melalui suatu analisis yang
terhadap skor setiap alternatif jawaban angket,
bersifat
sehingga
mendalam.
Sedangkan
dilakukan
dengan
Pendekatan
kualitatif
mendalam
fenomena
yang
PEMBAHASAN
Penelitian
pendekatan
”Penelitian
kualitatif
mengamati
orang
Nasution pada
Pengelolaan
jawaban responden terhadap variabel sikap kerja,
adalah
diperoleh hasil seperti tampak pada tabel 4.1
lingkungannya,
penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan
tentang
Berdasarkan perhitungan persentase skor
hakikatnya
Secara khusus dapat diyatakan bahwa
pengamatan
a. Variabel Sikap Kerja
bahwa;
dalam
Observasi,
kecenderungannya.
(1988:5)
bahasa dan tafsiran tentang dunia sekitarnya”.
berupa:
yaitu
berikut ini: Tabel 4.1: Tanggapan responden terhadap variabel sikap kerja profesional Tenaga Pendidik SDN 2 Maja Kec.Maja Kab. Lebak Provinsi Banten Kategori
F
%
Sangat Baik
5
33.3
Baik
7
46.7
Cukup Baik
3
20.0
Buruk
0
4
Sangat Buruk
0
4
melakukan
pengelolaan
dan
pengembangan kemampuan profesional tenaga pendidik di SDN 2 Maja yang berkaitan dengan aktivitas, proses dan hasil. Wawancara, yaitu melakukan
tanya
mengkonfirmasikan
jawab kepada
jawaban
responden tersebut diinterpretasikan berdasarkan
berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami
data
skor
secara
Maja Kecamatan Maja Kabupaten Lebak Provinsi Dikatakan
persentase
responden. Selanjutnya persentase skor jawaban
Kemampuan Profesional Tenaga Pendidik di SDN 2
Banten.
diperoleh
kualitatif.
mendeskripsikan tentang
ini
tatap
muka
sampel
atau
penelitian
dengan berpedoman pada materi wawancara yang telah disusun. Wawancara ini bertujuan untuk menggali data dan informasi dari sampel penelitian
Jumlah
15
100
Sumber: Hasil penelitian tahun 2012. Tabel
4.1
menunjukkan
skor
jawaban
responden untuk variabel sikap kerja profesional Tenaga Pendidik SDN 2 Maja Kec.Maja Kab. Lebak Provinsi Banten, cenderung terpusat pada ketegori
baik, yaitu 46%. Hasil ini menunjukkan responden
Puas
12
80
cenderung memiliki sikap yang baik terhadap
Biasa Saja
0
0
dimensi variabel sikap kerja, dengan kata lain
Tidak Puas
0
0
bahwa Guru SDN 2 Maja cenderung bersikap baik
Sangat Tidak Puas
0
0
dalam merasakan, menilai, mempertimbangkan dan bertindak atas aspek-aspek lingkungan kerjanya. Variabel sikap kerja Tenaga pendidik di SDN 2 Maja kecamatan maja kabupaten lebak provinsi banten penelitian ini diukur melalui dimensi: 1) kepuasan kerja, 2) keterlibatan kerja, dan 3) komitmen pada organisasi. Berikut ini akan diuraikan persentase skor jawaban responden dari masing-masing dimensi tersebut. Tanggapan responden terhadap dimensi kepuasan kerja tampak pada tabel berikut ini: Tabel 4.2: Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Kepuasan Kerja Tenaga Pendidik SDN 2 Maja Kec. Maja Kabupaten Lebak Provinsi Banten Alternatif Jawaban F %
Jumlah
15
100
Sumber: Hasil penelitian tahun 2012. Hasil ini menunjukkan, bahwa kepuasan kerja tenaga pendidik SDN 2 Maja
termasuk pada
kategori puas. Tanggapan responden terhadap indikator supervisi sebagai berikut ini: Tabel 4.4: Tanggapan responden terhadap indikator supervisi Tenaga pendidik SDN 2 Maja Kec. Maja Kabupaten lebak Provinsi Banten Alternatif Jawaban F % Sangat Puas
4
26.7
Sangat Puas
3
20
Puas
11
73.3
Puas
12
80
Biasa Saja
0
0
Biasa Saja
0
0
Tidak Puas
0
0
Tidak Puas
0
0
Sangat Tidak Puas
0
0
Sangat Tidak Puas
0
0
Jumlah
15
Jumlah
15
100
Sumber: Hasil penelitian tahnu 2012.
Sumber: Hasil penelitian tahun 2012. Tabel responden
4.2
menunjukkan
skor
dimensi
kepuasan
untuk
100
jawaban
Tabel
4.4
menunjukkan
skor
jawaban
responden untuk indikator supervisi cenderung
kerja
terpusat pada alternatif jawaban puas yaitu sebesar
cenderung terpusat pada ketegori Puas, yaitu 80%.
73.3%. Hasil ini menunjukkan, bahwa kepuasan
Hasil ini menunjukkan kepuasan kerja tenaga
kerja
pendidik SDN 2 Maja Kabupaten Lebak Provinsi
mensikapi pelaksanaan fungsi supervisi pimpinan di
Banten cenderung puas.
SDN 2 Maja Kabupaten Lebak Provinsi Banten.
Dimensi
kepuasan
kerja
dosen
dalam
tenaga
pendidik
termasuk
puas
dalam
Tanggapan responden terhadap indikator
penelitian ini diukur melalui indikator: 1) sifat
promosi ditunjukkan dalam tabel 4.5 berikut ini:
pekerjaan, 2) supervisi, 3) promosi, dan 4) rekan
Tabel 4.5: Tanggapan responden terhadap indikator promosi tenaga pendidik SDN 2 Maja Kec. Maja Kabupaten Lebak Provinsi Banten Alternatif Jawaban F %
kerja. Tanggapan responden terhadap indikator sifat pekerjaan ditunjukkan dalam tabel 4.3. Tabel tersebut menunjukkan skor jawaban responden untuk indikator sifat pekerjaan cenderung terpusat pada dua alternatif jawaban yaitu sangat puas sebesar 20% dan puas 80%. Tabel 4.3: Tanggapan responden terhadap indikator sifat pekerjaan Tenaga Pendidik SDN 2 Maja Kec. Maja Kabupaten lebak Provinsi Banten Alternatif Jawaban
F
%
Sangat Puas
3
20
Puas
12
80
Biasa Saja
0
0
Tidak Puas
0
0
Sangat Tidak Puas
0
0
Jumlah
15
100
Sumber: Hasil penelitian tahun 2012. Tabel
Sangat Puas
3
20
4.5
menunjukkan
skor
jawaban
responden untuk indikator promosi cenderung
terpusat pada alternatif jawaban puas yaitu sebesar
terhadap indikator keberpihakan pada pekerjaan
80%. Hasil menunjukkan, bahwa kepuasan kerja
ditunjukkan dalam tabel 4.8 berikut ini:
tenaga pendidik termasuk kategori puas dalam mensikapi pelaksanaan jenjang karir/jabatan di perguruan tingginya. Tanggapan responden terhadap indikator
Tabel 4.8: Tanggapan responden terhadap indikator keberpihakan pada pekerjaan tenaga pendidik di SDN 2 Maja Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Alternatif Jawaban F %
rekan kerja ditunjukkan dalam tabel 4.6. Tabel
Sangat Setuju
3
20
tersebut menunjukkan skor jawaban responden
Setuju
12
80
untuk indikator rekan kerja cenderung terpusat pada
Cukup Setuju
0
0
alternatif jawaban puas, yaitu 80%.
Tidak Setuju
0
0
Sangat Tidak Setuju
0
0
Jumlah
15
100
Tabel 4.6: Tanggapan Responden Terhadap Indikator Rekan Kerja Tenaga Pendidik SDN 2 Maja Kec. Maja Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Alternatif Jawaban F %
Sumber: Hasil penelitian tahun 2012.
Sangat Puas
3
20
Tabel
Puas
12
80
Biasa Saja
0
0
pekerjaan
Tidak Puas
0
0
jawaban setuju yaitu sebesar 80%. Hasil ini
Sangat Tidak Puas
0
0
menunjukkan, bahwa tenaga pendidik di SDN 2
Jumlah
15
100
Maja menyatakan setuju dalam mensikapi segala
responden
skor
jawaban
cenderung
terpusat
pada
alternatif
tugas dan kewajiban yang diembannya sebagai
terhadap
dimensi
keterlibatan kerja tampak pada tabel 4.7 berikut ini: Tabel 4.7: Tanggapan responden terhadap dimensi keterlibatan kerja tenaga pendidik SDN 2 Maja Kabupaten Lebak Provinsi Maja. Kategori F % Sangat Baik
2
13.3
Baik
13
86.7
Cukup Baik
0
0
Buruk
0
0
Sangat Buruk
0
0
15
100
Jumlah
menunjukkan
responden untuk indikator keberpihakan pada
Sumber: Hasil penelitian tahun 2012. Tanggapan
4.8
guru SD di SDN 2 Maja. Tanggapan responden terhadap
indikator
berpartsisipasi
aktif
dalam
pekerjaan ditunjukkan dalam tabel 4.9 Tabel tersebut menunjukkan skor jawaban responden untuk indikator berpartsisipasi aktif dalam pekerjaan cenderung terpusat pada alternatif jawaban sangat setuju, yaitu sebesar 80.0%. Tabel 4.9: Tanggapan responden terhadap indikator berpartisipasi aktif sebagai tenaga pendidik di SDN 2 Maja Kec. Maja Kab. Lebak Provinsi Banten Alternatif Jawaban F % Sangat Setuju
3
20
Setuju
12
80
Cukup Setuju
0
0
Tidak Setuju
0
0
cenderung terpusat pada ketegori baik, yaitu 86.7%.
Sangat Tidak Setuju
0
0
Hasil ini menunjukkan keterlibatan tenaga pendidik
Jumlah
15
100
Sumber: Hasil penelitian tahun 2012. Tabel
4.7
responden
di
SDN
menunjukkan
untuk
2
Maja
dimensi
skor
jawaban
keterlibatan
cenderung
baik.
kerja
Dimensi
keterlibatan kerja tenaga pendidik di SDN 2 Maja: 1) keberpihakan pada pekerjaan, 2) berpartisipasi aktif dalam pekerjaan, dan 3) memandang kinerja sangat penting untuk harga diri. Tanggapan responden
Sumber: Hasil penelitian tahun 2012. Hasil
ini
menunjukkan,
bahwa
tenaga
pendidik di SDN 2 Maja bersikap sangat setuju untuk berpartisipasi aktif melaksanakan tugas di SDN 2 Maja. Tanggapan responden terhadap
indikator pandangan pentingnya kinerja ditunjukkan
B. Pembahasan Hasil Penelitian
dalam tabel 4.10 berikut ini:
Pada bagian ini akan dibahas masing-masing
Tabel 4.10: Tanggapan responden terhadap indikator pandangan pentingnya kinerja tenaga pendidik di SDN 2 Maja Kec.Maja Kab. Lebak Provinsi Banten. Alternatif Jawaban F %
variabel penelitian berdasarkan interpretasi data empirik yang diperoleh. 1. Deskripsi Empirik Sikap Profesional tenaga pendidik di SDN 2 Maja
Sangat Setuju
12
80
Sikap Kerja tenaga pendidik SDN 2 Maja
Setuju
3
20
Kec.maja Kab. Lebak Provinsi Banten dalam
Cukup Setuju
0
0
penelitian ini adalah kecenderungan seorang guru
Tidak Setuju
0
0
dalam merasakan, menilai, mempertimbangkan dan
Sangat Tidak Setuju
0
0
bertindak atas aspek-aspek lingkungan kerjanya.
Jumlah
15
100
Dimensi sikap kerja tersebut meliputi: kepuasan kerja (job satisfaction), keterlibatan kerja (job
Sumber: Hasil penelitian tahun 2012. Tabel
4.10
menunjukkan
skor
jawaban
responden untuk indikator pandangan pentingnya
involvement)
dan
komitmen
pada
organisasi
(organizational commitment).
kinerja cenderung terpusat pada alternatif setuju,
Berdasarkan data empirik, secara umum
yaitu sebesar 80%. Hasil ini menunjukkan, bahwa
sikap kerja tenaga pendidik SDN 2 Maja cenderung
tenaga pendidik di SDN 2 Maja
bersikap setuju
memiliki sikap kerja yang baik. Namun dari tiga
terhadap pandangan bahwa kinerja sangat penting
dimensi pembentuk sikap kerja tersebut, terdapat
dan utama dalam melaksanakan tugas yang
satu dimensi yaitu kepuasan kerja (job satisfaction)
diterimanya.
terhadap
yang cenderung berkategori cukup. Job satisfaction
dimensi komitmen pada organisasi tampak pada
adalah sikap umum seorang tenaga pendidik
tabel 4.11 berikut ini:
terhadap
Tanggapan
responden
Tanggapan 4.11: Tanggapan respoden terhadap dimensi komitmen Tenaga pendidik SDN 2 Maja Kec.Maja Kab. Lebak Provinsi Banten Kategori F % Sangat Baik
3
20
Baik
12
80
Cukup Baik
0
0
Buruk
0
0
Sangat Buruk
0
0
15
100
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian tahun 2012. Tabel
4.11
menunjukkan
skor
lingkungan
pekerjaannya.
Dengan
mengidentifikasi setiap indikator pada dimensi job stisfaction, maka terlihat indikator gaji dan indikator promosi menunjukkan kecenderungan jumlah skor yang
yang
memuaskan.
Hal
tersebut
mengindikasikan, pada umumnya guru di daerah sudah puas terhadap imbalan gaji yang diterimanya dan terhadap jenjang karir yang menjamin masa depannya. Dimensi yang berkontribusi terbaik pada sikap professional tenaga pendidik
adalah dimensi job
involvement yang memiliki jumlah skor yang tinggi, jawaban
oleh karena itu secara keseluruhan sikap kerja
responden untuk dimensi komitmen pada organisasi
dosen tetap cenderung baik. Jika dihubungkan
terpusat pada ketegori baik, yaitu 80%. Hasil ini
ketiga dimensi pembentuk sikap kerja tersebut
menunjukkan komitmen tenaga pendidik SDN 2
berdasarkan indikatornya, maka secara umum
Maja terhadap SDN tersebut cenderung baik.
menunjukkan bahwa guru telah memberikan yang terbaik kepada lembaganya dalam hal yaitu SDN 2 Maja Kec. Maja Kab. Lebak Provinsi Banten tempat sekarang bertugas dengan berusaha terlibat penuh melaksanakan tugas dan kewajibanya.
terbangunnya
kebutuhan
afiliasi
dengan
baik,
2. Deskripsi Empirik Kinerja tenaga pendidik di
sedangkan kebutuhan kekuasaan bukan yang
SDN 2 Maja
utama.
Kinerja tenaga pendidik dalam penelitian ini adalah unjuk kerja guru dalam melaksanakan tugas
KESIMPULAN DAN SARAN
dan kewajiban profesinya. Dimensi kinerja tenaga
A. KESIMPULAN
pendidik SDN 2 Maja tersebut meliputi quality of
Berdasarkan
hasil
work, dependability, communication, conformance,
pembahasan,
initiative, dan capability
kesimpulan sebagai berikut:
Berdasarkan data ampirik, secara umum
1.
dapat
penelitian
dikemukakan
dan
beberapa
Kemampuan profesional tenaga pendidik di
kinerja tenaga pendidik SDN 2 Maja Kec.Maja Kab.
SDN 2 Maja Kecamatan Maja Kabupaten
Lebak Provinsi Banten cenderung memiliki kinerja
Lebak
yang baik, karena setiap dimensi memberikan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kontribusi yang baik. Kontribusi tertinggi terletak
kinerja tenaga pendidik. Artinya, semakin tinggi
pada
profesionalismenya tenaga pendidik semakin
dimensi
dependability.
Dependability
Provinsi
memberikan kontribsusi yang terbaik terhadap
tinggi
kinerja tenaga pendidik, karena pada umunya
bersangkutan.
tenaga pendidik merasa telah memberikan yang
2.
Banten
kinerja
secara
tenaga
parsial
pendidik
yang
Secara parsial sikap kerja tidak berpengaruh
terbaik termasuk disiplin dalam waktu dan disiplin
signifikan terhadap kinerja tenaga pendidik,
dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
tetapi
Dimensi
kinerja
yang
lain,
seluruhnya
secara
simultan
kepemimpinan,
budaya
ternyata
dengan
variabel
organisasi,
berpengaruh
dan
berkontribusi tinggi karena didukung oleh kontribusi
motivasi
signifikan
masing-masing indikator yang juga cenderung
terhadap kinerja tenaga pendidik, oleh karena
tinggi.
itu sikap kerja akan meningkatkan kinerja tenaga pendidik.
3. Deskripsi Empirik Motivasi tenaga pendidik di
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan,
SDN 2 Maja Motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
B. S AR AN
dorongan
dari
seorang
guru
untuk
dan kesimpulan di atas, beberapa saran dan rekomendasi yang dapat dikemukakan adalah
berperilaku dalam menjalankan profesinya. Dimensi
sebagai berikut:
motivasi meliputi need for achievement, need for
1. Perubahan sikap kerja tenaga pendidik dapat
power, dan need for affiliation. Secara keseluruhan
dilakukan melalui efektifitas professional tenaga
motivasi tenaga pendidik cenderung termasuk
pendidik
kategori sangat baik, karena dua dari tiga dimensi
pengembangan kemampuan merumuskan dan
motivasi
menghubungkan
tersebut
berkontribusi
sangat
baik
dapat
dilakukan
pandangan
masa
depan
dengan kategori sangat baik tersebut adalah
kemampuan
kebutuhan
dengan guru, 3) pemahaman dan pemenuhan
Sedangkan
dimensi
dan
kebutuhan
kebutuhan
afiliasi.
kekuasaan
kebutuhan
membagi
guru,
2)
tentang
1)
terhadap motivasi secara keseluruhan. Dua dimensi
prestasi,
organisasi,
melalui:
pandangan
4)
cenderung berkategori baik. Dengan demikian
kemampuan menciptakan
tenaga
pendidik
tersebut
pengembangan komunikasi timbal
umumnya
lebih
balik, 5) kemampuan menjadi katalisator, 6)
berprestasi
yang
kemampuan dalam memberikan kemudahan
didukung oleh lingkungan yang memungkinkan
serta bimbingan kepada tenaga pendidik, 7)
mengutamakan
pada
pengembangan
pentingnya
kemampuan
dalam
menghargai
perbedaan
pendapat individu.
tenaga pendidikan, 2) peningkatan kedisiplinan, yaitu
2. Peningkatan kinerja tenaga pendidik dapat
ketepatan
melaksanakan
waktu
dan
tugasnya.
3)
adanya
pemahaman
terhadap
dilakukan dengan penguatan motivasi tenaga
keselarasan,
pendidik
yang
peraturan
dan
memungkinkan terpenuhinya: 1) kebutuhan
hubungan
dengan
prestasi, 2) kebutuhan kekuasaan, dan 3)
pendidikan. 4) pengembangan inisiatif, yaitu
kebutuhan afiliasi.
kreatif dalam melaksanakan tugasnya.
melalui
upaya-upaya
yaitu
konsistensi
kebijakan,
serta
pimpinan
intensitas
dan
tenaga
3. Peningkatan kinerja tenaga pendidik dapat dilakukan melalui:1) peningkatan kualitas kerja
DAFTAR PUSTAKA
Arep, Ishak, dan Tanjung, Hendri. (2004). Manajemen Motivasi. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Bangun, Wilson. (2006). “Pengaruh Karakteristik Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi serta Dampaknya pada Produktifitas Karyawan (Studi pada Karyawan Industri Tekstil Propinsi Jawa Barat). Sosiohumaniora: Journal of Social Sciences and Humanities. 8, (2), 143-157. Cherington, David J. (1989). Organizational Behavior: The Management of Individual and Organizational Performance. USA: Allyn and Bacon Needham Height. Danim, Sudarwan. (2003). Ekonomi Sumber Daya Manusia. Bandung: CV. Pustaka Kencana Davis, Keith. (1985). Human Behavior at Work: Organizational Behavior. New Delhi: Mc Graw-Hill Publishing Company. Dewi, Ies Mariasita. (2000). Hubungan Kepuasan Kerja Dengan Performansi Kerja: Studi Kasus di PT. Multi Instrumentasi Bandung, Tesis. Bandung: Program Magister Manajemen ITB. Elashmawi, Farid dan Philip R. Harris. (1999). Multicultural Management. (Terjemahan). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Fattah, Nanang. (2000). Ekonomi & Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. George, Jennifer M., Jones, Gareth R. (2002). Understanding and Managing Organizational Behavior. Third Edition. New Jersey: Prentice Hall Juanim. (2004). Analisis Jalur dalam Riset Pemasaran : Teknik Pengolahan Data SPSS dan Lisrel. Bandung: Fakultas Ekonomi Unpas. Mangkunegara, AA Anwar Prabu. (2005). Perilaku dan Budaya Orgnisasi. Bandung: PT. Refika Aditama. Mansur, Moh. (2006). “Pengaruh Motivasi Kualitas, Status Sosial dan Karir Terhadap Minat Sarjana Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK)”. Sosiohumaniora: Journal of Social Sciences and Humanities. 8, (2), 124-142. Robbins, Stephen P. & Mary Coultar. (1996). Management. New Jersey: Prentice-Hall, Inc Sackman, Sonja. (1991). Culture Knowledge In Organization. Newbury Park. Calif. Sage. Semiawan, Conny R. (1999). Pendidikan Tinggi: Peningkatan Kemampuan Manusia Sepanjang Hayat Seoptimal Mungkin. Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud. Siagian, Sondang, P. (1992). Kerangka Dasar Ilmu Administrasi. Jakarta: PT Rineka Cipta Sitinjak, Tumpal JR dan Sugiarto. (2006). Lisrel. Yogyakarta: Graha Ilmu. Somantri, Muhammad Numan. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: Rosda Karya Somantrie, Hermana. (2005). “Pengetahuan Sosial dan Ilmu-ilmu Sosial Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi”. Makalah: Seminar Sehari Pendidikan IPS. Program Studi Pendidikan IPS Program Pascasarjana UPI Bandung. Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sujak, Abi. (1990:249). Kepemimpinan Manajer. Jakarta: Rajawali Pers Sumaatmadja, Nursid. (1980). Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Penerbit Alumni. Sumantri, Suryana. (2001). Perilaku Organisasi. Bandung: Universitas Padjadjaran Winardi. (2002). Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Daftar Riwayat Hidup Penulis : Drs. Saepan, adalah pengawas di UPT Pendidikan Kecamatan Maja Kabupaten Lebak Provinsi Banten.