PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA BERBASIS PAKEM BAGI GURU-GURU SD DI UPT PENDIDIKAN MAJA KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN Edi Humaedi Abstrak, Permasalahan yang timbul di lapangan, terdapat kecenderungan guru dalam melaksanakan kewajiban mengajar tidak ditunjang oleh kemampuan dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif, artinya pembelajaran masih didominasi guru dari pada peran aktif siswa, sehingga keterlibatan siswa dalam pembelajaran sangat rendah. Guru kurang kreatif dalam menciptakan iklim pembelajaran bagi siswa. Dari permasalahan pembelajaran tersebut, dapat diasumsikan bahwa rendahnya mutu proses pembelajaran di Sekolah Dasar salah satu sebabnya adalah kurang optimalnya guru dalam menggunakan media pembelajaran bagi siswa. Tidak adanya media menyebabkan anak kurang termotivasi untuk mengetahui sesuatu hal yang baru. Dari hasil survei pengamatan dilapangan bahwa prestasi anak semakin rendah belajar dengan menggunakan hafalan, dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan melihat alat atau medianya langsung. Kata Kunci : Penbuatan media Pembelajaran,PAKEM.
membantu kelancaran efektivitas dan efesiensi
PENDAHULUAN Guru sebagai ujung tombak dalam
dalam
tujuan
keberhasilannya. Salah satu unsur yang paling
Permasalahan
penting
mutu
terdapat
yaitu
melaksanakan
dalam
pembelajaran bagaimana
keberhasilan
di
Sekolah
guru
dapat
Dasar
mengembangkan
ditunjang
materi yang
di
Sekolah
timbul
kecenderungan
lapangan,
guru
kewajiban
oleh
di
Dasar.
dalam
mengajar
kemampuan
tidak dalam
sistem pembelajaran di kelas secara optimal.
menciptakan lingkungan belajar yang efektif,
Salah satu indikator keberhasilan mutu proses
artinya pembelajaran masih didominasi guru
dan hasil belajar siswa, selain guru dapat
dari
mengembangkan
keterlibatan siswa dalam pembelajaran sangat
materi,
sumber
pada
peran
siswa,
rendah.
penggunaan
menciptakan iklim pembelajaran bagi siswa.
Media
pembelajaran
kurang
sehingga
pembelajaran, metode, strategi, evaluasi, dan media.
Guru
aktif
kreatif
dalam
merupakan
bagian
yang
penting
dalam
Peran siswa dalam peningkatan mutu
menunjang
tujuan
pembelajaran.
Media
pendidikan masih rendah, kurang terlatih
pembelajaran merupakan alat dari segala
dalam menemukan/mencari, menganalisis dan
benda
menggunakan informasi. Siswa dalam belajar
proses
yang
digunakan
belajar
untuk
mengajar.
membantu dari
sangat tinggi ketergantungannya pada guru.
macamnya, media pembelajaran terdiri dari:
Selain itu guru masih menggunakan buku
gambar gambar, foto, grafik, poster, papan
paket sebagai satu-satunya sumber belajar.
planel, visual, hingga benda asli seperti
Guru kurang kreatif menyajikan bahan-bahan
laboratorium, nara sumber, dan sebagainya.
Ilmu
Pemanfaatan
media
Dilihat
Pengetahuan
Sosial
karena
tidak
pembelajaran
ditunjang oleh penggunaan media secara
berfungsi untuk menyampaikan materi agar
maksimal khsususnya peta. Sedangkan peta
lebih mudah diterima siswa, sehingga dapat
sangat berfungsi dalam menyajikan pesan
materi dan dapat merangsang siswa untuk belajar dan menghindari verbalisme atau
2.
Bagi Siswa Sekolah Dasar a. Menumbuhkembangkan
monoton. Tidak adanya media menyebabkan anak kurang termotivasi untuk mengetahui
motivasi
siswa. b. Menumbuhkan kreatifitas dan aktifitas
sesuatu hal yang baru. Dari hasil survei
siswa.
pengamatan dilapangan bahwa prestasi anak semakin rendah belajar dengan menggunakan
KAJIAN PUSTAKA
hafalan, dibandingkan dengan siswa yang
1. Hakikat
belajar dengan melihat alat atau medianya langsung.
Sehubungan
dengan
Pemanfaatan
Media
dalam
Pembelajaran di Sekolah Dasar
adanya
Media
merupakan
salah
satu
masalah diatas, maka peneliti sangat tertarik
komponen yang tidak bisa diabaikan dalam
untuk mengadakan “Pelatihan Pembuatan
pengembangan
Media Berbasis PAKEM Bagi Guru-Guru SD
Penggunaan
Di UPT Pendidikan Maja Kabupaten Lebak
pelaksanaan pembelajaran akan membantu
Provinsi Banten.
kelancaran, efektivitas dan efisiensi untuk
sistem
media
pengajaran.
secara
tepat
dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Secara garis TUJUAN KEGIATAN
besar, media terbagi atas tiga macam, yaitu
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dengan
tujuan
meningkatkan
kemampuan
guru dalam membuat media pembelajaran berbasis PAKEM bagi guru-guru SD di UPT Pendidikan Kecamatan Maja Kabupaten Lebak
media visual (sepeerti: slide.transparan, film, grafik, gambar, peta dan globe), audio (pita suara, radio, TV) masyarakat sebagai sumber belajar (masyarakat, kunjungan studi, nara sumber).
Provinsi Banten.
Media
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada berbagai pihak
a. Mengembangkan model pembelajaran PAKEM
bahasa
latin
perantara
yang
dipakai
untuk
menunjukkan alat komunikasi. Secara harfiah diartikan
sebagai
perantara
atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima
Bagi guru di Sekolah Dasar.
dengan
memanfaatkan media pembelajaran sebagai sarana pembelajaran untuk
pesan. Sumaatmadja mengemukakan bahwa “ media pengajaran secara keseluruhan adalah segala benda, dan alat yang digunakan untuk membantu pelaksanaan PBM, seprti: slide, proyektor, peta, globe, grafik, diagram, potret,
siswa. b. Meningkatkan siswa
berarti
media
diantaranya sebagai berikut :
berbasis
dari
merupakan bentuk jamak dari medium, yang
MANFAAT HASIL PELATIHAN
1.
berasal
efektifitas
dalam
bahan/materi
mengajar
menyampaikan
pembelajaran
melalui
media pembelajaran yang kreatif dan
gambar, maket, diorama, film, tape recorder, video
tape
recorder,
radio,
dll
adalah
pengajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas. Untuk mencapai ke arah pembinaan
inovatif. siswa
terhadap
generalisasi,
penguasaan
sangat
konsep
diperlukan
alat
dan atau
media yang dapat membantu pencapaian
yaitu
konsep atau materi pelajaran. Penggunaan
bahan/materi, sumber dan sistem evaluasinya.
media dimaksudkan untuk lebih memperjelas
yang
sesuai
dengan
Keterampilan
tujuan,
menentukan
dan
materi pelajaran serta menghindari siswa pada
mengembangkan media dalam pembelajaran
kesan
di
verbalisme.
Dengan
menggunakan
sekolah
dasar
sesuai
dengan
mutlak
diperlukan
media siswa lebih tertarik dengan materi yang
karakteristiknya
guru
dibahas, media sebagai alat hiburan yang
kegiatan pembelajaran yang diciptakan.
menarik minat siswa, sehingga menjadikan
Media sebagai sumber pembelajaran
pembelajaran benar-benar menyenangkan dan
erat kaitannya dengan peran guru. Guru tidak
bermakna bagi siswa. Hakekat kebermaknaan
cukup memiliki pengetahuan tentang media
yaitu
tetapi
siswa
dapat
belajar
dengan
dituntut
untuk
terampil
memilih,
menggunakan segenap potensi yang ada pada
menggunakan serta mengusahakan memilih
dirinya
minat,
media yang tepat, kalau memungkinkan guru
pengalaman, kecerdasan, dsb. Sumaatmadja
memiliki kemampuan untuk merancang dan
menjelaskan bahwa pada dasarnya siswa
membuat
memiliki
seperti
menggunakan media, perlu memperhatikan
dorongan ingin tahu (sense of curiosity), minat
aspek tujuan, materi, metode, dan evaluasi.
perhatian
Penggunaan
melalui
penginderaan,
potensi-potensi
(sense
of
dasar
interest),
dorongan
media
sendiri.
media
Memilih
bukan
semata-mata
membuktikan kenyataan (sense of reality),
melaksanakan
dorongan
pengajaran, tetapi dengan media betul-betul
menemukan
sendiri
(sense
of
salah
dan
discovery), dorongan berpetualangan (sense
berguna
of advanture), dan dorongan
siswa dalam belajar.
menghadapi
untuk
satu
memudahkan
penguasaan
tantangan (sense of challenge). Untuk lebih
Upaya
membangkitkan motivasi siswa, penggunaan
pembelajaran,
media dalam proses pembelajaran sangat
kemampuan guru dalam memanfaatkan media
membantu dalam menyalurkan bakat dan
yang tersedia untuk kebutuhan siswanya,
minat siswanya terhadap obyek-obyek yang
siswa dilatih menjadi terampil dan penuh
dipelajari sehingga kebermaknaannya tinggi.
pengalaman
Atas dasar itu, apabila dikaitkan dengan
Proses pembelajaran yang didukung oleh
karakteristik
media secara lengkap, dapat menumbuhkan
membutuhkan
siswa
sekolah
pengetahuan,
dasar
yang
guru
dapat
motivasi
untuk
komponen
sangat
dalam
siswa
mencapai terkait
dengan
menggunakan
dalam
belajar.
tujuan
media.
Sumantri
menciptakan kondisi kelas yang betul-betul
mengemukakan mengenai tujuan belajar dapat
efektif meliputi penyediaan media yang sesuai
diwujudkan dalam bentuk: 1) menjadikan
dengan tujuan dan materi yang dikembangkan,
anak-anak senang, bergembira dan riang
juga
ditunjang
dengan
mengangkat
dalam belajar; 2) memperbaiki berfikir kreatif
berdasarkan
pengalaman
anak-anak, sifat keinginantahuan, kerjasama,
keseharian siswa, sehingga menumbuhkan
harga diri dan rasa percaya pada diri sendiri,
kesan
khususnya
bahan/materi
menyenangkan
bagi
siswa
untuk
dalam
menghadapi
kehidupan
belajar. Oleh karena itu, guru sebagai penentu
akademik; 3) mengembangkan sikap positif
harus benar-benar memilih media yang tepat
anak-anak dalam belajar; 4) mengembangkan
afektif dan kepekaan terhadap peristiwa-
upaya
peristiwa
suatu proses pembelajaran di Sekolah Dasar.
yang
terjadi
di
lingkungannya,
meningkatkan
khsususnya perubahan yang terjadi dalam lingkngan sosial dan teknologi.
keberhasilan
dalam
Sehubungan dengan itu, dalam upaya membangkitkan
minat,
semangat
dan
Selanjutnya Sumantri mengemukakan
kreativitas siswa dalam pembelajaran di SD,
prinsip-prinsip dalam memilih media yaitu: 1)
kedudukan guru sangat strategis dan sentral
memilih media harus berdasarkan pada tujuan
dalam menciptakan kelas agar menarik, aktual,
pengajaran dan bahan pengajaran yang akan
dan fungsional bagi siswa. Dengan media
disampaikan;
harus
yang merupakan salah satu alternatif untuk
disesuaikan dengan tingkat perkembangan
membantu atau membimbing siswa terhadap
peserta
kesulitan-kesulitan
2)
didik;
memilih
3)
media
memilih
media
harus
yang
dihadapi
dalam
disesuaikan dengan kemampuan guru, baik
mempelajari materi yang ada pada SD. Sesuai
dalam pengadaannya dan penggunaannya; 4)
dengan prinsip belajar aktif, pembelajaran
memilih media harus disesuaikan dengan
dengan
situasi dan kondisi atau pada waktu, tempat
mengkondisikan siswa dengan segala potensi,
dan situasi yang tepat; 5) memilih media harus
baik fisik, mental, maupun sosial. Siswa terlibat
memahami karakteristik dari media itu sendiri.
aktif
menggunakan
dalam
media
mengekplorasi
yaitu
materi-materi
secara mendalam tentang obyek sesuatu, 2.
Penggunaan
media
sebagai
alat
media
dapat
membantu
siswa
memberi pemahaman tentang lokasi tertentu
pembelajaran yang Efektif Pembelajaran
melalui
merupakan
upaya
dan dengan segala karakteristiknya.
teknis yang dilakukan guru dan siswa dalam kerangka stategis untuk mencapai tujuan.
3. Pengertian PAKEM
Sedangkan pengertian pembelajaran menurut Nasution,
adalah
aktivitas
adalah filsafat konstruktivisme. Berdasarkan
mengorganisasikan atau mengatur lingkungan
konstruktivisme pembelajaran ini merupakan
sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan
proses
siswa sehingga terjadi proses belajar”.
duplikasi
Dalam
“Suatu
Pondasi kritis dan rasional PAKEM
konteks
keberhasilan
mutu
konstruksi
pengetahuan,
pengetahuan.
bukan
Pengetahuan
dikonstruksi pada latar kenyataannya, bukan
proses pembelajaran, kinerja guru merupakan
seharusnya.
salah
upaya
disetting berdasarkan autentisitasnya, bukan
misalnya:
artifisialnya. PAKEM sebagai proses learning
memahami
to know, learning to do, learning to be, dan
satu
mencapai
faktor tujuan
kemampuan
penentu
dalam
pembelajaran,
membaca
dan
Pengetahuan
learning
hingga kemampuan pengimplementasiannya
terciptanya kebermaknaan belajar bagi peserta
tentang keragaman model serta pendekatan di
didik. Apa,
live
together
dipelajari
kurikulum membuat rancangan pembelajaran,
kelasnya. Termasuk pemanfaatan media yang
to
yang
mengapa,
dan
mendorong
bagaimana
merupakan salah satu komponen yang tidak
PAKEM merupakan rumusan-rumusan yang
lepas dari bagian penunjang lainnya dalam
harus
dijawab
guru.
Jawaban
tersebut
merupakan pengetahuan deklaratif, struktural,
dan
prosedural.
pengetahuan
Aspek
terebut
pengetahuan-
penting
mempertanyakan,
dan
mengemukakan
sebagai
gagasan. Belajar memang merupakan proses
landasan bagi guru maupun calon guru
aktif dari si pembelajar dalam membangun
berpikir logis dan bertindak profesional atas
pengetahuannya, bukan proses pasif yang
profesinya. Sebagai medium pendekat antara
hanya
materi dan peserta didik pada pembelajaran
tentang
artifisial
adalah
berupa
adalah proses belajar yang menumbuhkan
hafalan.
Pembelajaran
menekankan
dinamika belajar bagi peserta didik. Dinamika
memorisasi terhadap materi yang dipelajari
untuk mengartikulasikan dunia idenya dan
daripada struktur yang terdapat di dalam
mengkonfrontir ide itu dengan dunia realitas
materi itu. Pembelajaran seperti ini melelahkan
yang dihadapinya.
aktivitas
mental
lebih
dan membosankan. Belajar bukan manifestasi kesadaran
dan
partisipasi,
melainkan
menerima
pengetahuan.
Kreatif,
pemikiran
ini
dikembangkan.
kontraproduktif
dengan
hakikat
ceramah
guru
Pembelajaran
aktif
pembelajaran
harus
menumbuhkan pemikiran kritis, karena dengan
keterpaksaan dan mobilisasi. Dampak psikis tentu
kucuran
seperti
itulah
kreativitas
Pemikiran
pemikiran
manusia atas seluruh potensi kemanusiaan
melibatkan evaluasi bukti. Kreativitas adalah
yang dimiliki secara kodrati.
kemampuan berpikir tentang sesuatu dengan
konstruktivisme
dalam
pendidikan
selama
dan
adalah
pendidikan itu sendiri yaitu memanusiakan
Seiring dengan pengembangan filsafat
reflektif
kritis
bisa
produktif
yang
cara baru dan tak biasa serta menghasilkan solusi unik atas suatu problem.
dekade ini, muncul pemikiran kritis merenovasi
Efektif, pembelajaran efektif adalah
pembelajaran bagi anak bangsa negeri ini
jantungnya
menuju
berkualitas,
pembelajaran merujuk pada berdaya dan
humanis, organis, dinamis, dan konstruktif.
berhasil guna seluruh komponen pembelajaran
Salah
yang
pembelajaran
satu
yang
pemikiran
kritis
itu
adalah
sekolah
diorganisir
efektif.
untuk
Efektivitas
mencapai
tujuan
pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
pembelajaran. Pembelajaran efektif mencakup
menyenangkan atau PAKEM.
keseluruhan tujuan pembelajaran baik yang
Pembelajaran, menunjuk pada proses belajar
yang
sebagai
menempatkan peserta
center
Pembelajaran
stage
lebih
didik
performance.
menekankan
berdimensi
mental,
fisik,
maupun
sosial.
Pembelajaran efektif “memudahkah “ peserta didik belajar sesuatu yang “bermanfaat”.
bahwa
Menyenangkan,
pembelajaran
peserta didik sebagai makhluk berkesadaran
menyenangkan adalah pembelajaran dengan
memahami
suasana
dengan
arti
penting
lingkungan
interaksi
yang
dirinya
socio
emotional
climate
positif.
menghasilkan
Peserta didik merasakan bahwa proses belajar
pengalaman adalah kebutuhan. Kebutuhan
yang dialaminya bukan sebuah derita yang
baginya
mendera dirinya, melainkan berkah yang harus
mengembangkan
seluruh
potensi
kemanusiaan yang dimilikinya. Aktif, menumbuhkan sehingga
disyukurinya. Belajar bukanlah tekanan jiwa
pembelajaran suasana
peserta
didik
harus
sedemikian aktif
rupa
bertanya,
pada dirinya namun merupakan panggilan jiwa yang
harus
ditunaikannya.
Pembelajaran
menyenangkan
menjadikan
peserta
didik
ikhlas menjalaninya.
agar pemahaman konsep PAKEM merata di peserta pelatihan. Kedua, penerapan aplikasi
Pembelajaran
adalah
PAKEM. Pada materi ini peserta diajak secara
pembelajaran bermakna yang dikembangkan
langsung mengaplikasikan PAKEM pada lima
dengan
didik
bidang studi yaitu IPA, IPS, Matematika,
informasi
Bahasa Indonesia, dan PKn yang diajarkan di
cara
membangun
PAKEM
membantu keterkaitan
(pengetahuan)
baru
peserta antara
dengan
pengalaman
Sekolah
Dasar.
Peserta
diberikan
waktu
(pengetahuan lain) yang telah dimiliki dan
selama 30 menit untuk membuat skenario dan
dikuasai
sekaligus membuat media pembelajaran yang
peserta
didik.
Peserta
didik
dibelajarkan bagaimana mereka mempelajari
aktif,
konsep dan bagaimana konsep tersebut dapat
menyenangkan. Kemudian setelah waktu yang
dipergunakan di luar kelas. Peserta didik
ditentukan
diperkenankan
mempresentasikan
bekerja
secara
kooperatif.
inovatif,
kreatif,
selesai
efektif
peserta dan
dan
pelatihan
mempraktikan
Praktik PAKEM membutuhkan kemampuan
dihadapan narasumber cara mengajar dengan
teoritik dan praktik.
Kemampuan teoritik
menggunakan metode tersebut. Narasumber
meliputi arti belajar, dukungan teoritis, model
memberikan tanggapan dan masukan yang
pembelajaran, dan pembelajaran kontekstual.
membangun.
Kemampuan praktik adalah mempraktikkan metode-metode PAKEM.
PENUTUP A. Kesimpulan Dari
METODE PELATIHAN
hasil
“Pelatihan
pembuatan
Untuk mencapai tujuan yang telah
media berbasis PAKEM” didapatkan bahwa :
ditetapkan, maka metode pelatihan yang akan
1. Pelatihan ini dapat merubah paradigma
digunakan adalah:
guru dalam pembelajaran di SD.
1. Metode ceramah dan diskusi.
2. Guru sangat senang dan antusias karena
2. Praktek langsung, secara berkelompok
mendapat
terdiri dari 2-3 orang dan dipandu oleh
bermakna.
instruktur
langsung
pembuatan
materi
yang
baru
dan
media
pembelajaran.
B. Saran
3. Peserta melakukan Macro Teaching 4. Peserta Praktek di SD tempat mereka mengajar kemudian kita amati
Saran yang diajukan adalah : 1. Perlu diadakan yang kontinyu kegiatan semacam ini dalam rangka penyegaran dan menambah ilmu yang bermanfaat bagi para guru, sehingga para guru tidak
PEMBAHASAN Dalam
kegiatan
pelatihan
PAKEM
yang dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober
ketinggalan hal-hal yang baru dan inovatif. 2. Perlu
diciptakan
2012 ini dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
pembelajaran
Pertama, pemberian teori PAKEM. Pada
berkualitas.
materi
ini
peserta
diberikan
teori-teori
pembelajaran dan metode-metode PAKEM,
pembuatan
yang
murah
media dan
DAFTAR PUSTAKA Ali Imron, (1996). Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Dunia Pustaka). Departemen Pendidikan Nasional, (2003). Kurikulum 2006 (Standar Kompetensi) Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial untuk SD/MI, (Jakarta: Depdiknas). Nasution,(1996). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung: Tarsito) Oemar Hamalik, (2003). Proses Belajar Menngajar, (Bandung: Bumi Aksara) Raka Joni, (1985). Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta, Suatu Tinjauan Pengantar. DEPDIKBUD, Dirjen Dikti, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) Sumantri, (2000). Strategi Belajar mengajar, (Depddikbud: Dirjen Dikti, PPGSD IBRD) Surya, Mohammad, (2007). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, (Bandung: Yayasan Bina Bhakti Winaya) Usman, M.U, (2001). Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya) Daftar Riwayat Hidup Penulis : Edi Humaedi, S.Pd., Pengawas UPT Pendidikan Kecamatan Maja Kabupaten Lebak Provinsi Banten.