PENGARUH VARIABILITAS WAKTU PERJALANAN TERHADAP PEMILIHAN RUTE Medis Sejahtera Surbakti Program Studi Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara, Jalan Perpustakaan No.1 Medan 20155 Email:
[email protected] ,
[email protected]
Abstrak Kota Medan yang merupakan kota dengan salah satu tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi di Indonesia, saast ini dihadapkan pada persoalan lalu lintas yang cukup besar. Pertambahan lalu lintas yang tinggi, tidak diimbangi oleh kesiapan infrastruktur jalan dan peningkatan kwalitas angkutan umumnya. Saat ini jaringan jalan di kota medan telah dilayani dengan jalan tol yang melayani pergerakan kendaraan antara daerah utara dan timur dan juga ring road yang melayani koridor barat, selatan dan sebagian rilayah utara kota. Penelitian ini bertujuan untuk melihat preferensi pekerja yang berada di daerah Belawan (utara kota), dalam memilih rute pergerakan sehari-hari mereka dari areal perumahan yang ada di daerah selatan kota (jalan jamin ginting, sebelum masuk ke ring road). Terdapat 3 pilihan rute yang melayani pergerakan mereka sehari hari yaitu rute melalui jalan tol (koridor timur ke utara), melalui ring road (koridor barat-utara) ataupun melalui inti kota. Hasil penelitian dengan menggunakan logit multinomial menunjukkan bahwa tidak terdapat signifikansi pengaruh travel time variability terhadap pemilihan rute. Key Words: route choice, travel time variability, logit multinomial.
1.
PENDAHULUAN
Untuk melakukan pergerakan dari suatu tempat ke tempat lain pada suatu rute tertentu membutuhkan suatu ukuran waktu yang kita kenal dengan waktu perjalanan (Travel time). Dalam skala yang sangat besar para pengendara atau pengguna jalan cenderung mencoba agar sampai di tujuannya pada saat yang bersamaan, hal ini terjadi biasanya pada jam puncak arus lalu lintas. Para pengemudi biasanya dihadapkan pada masalah kemacetan yang terjadi setiap harinya (FHA, 2006). Untuk membantu para pengguna jalan atau para pengemudi dalam mendapatkan suatu ukuran waktu dalam suatu perjalanan, maka dikembangkanlah metode-metode yang telah ada dan salah satunya adalah dengan metode Travel Time Reliability (Keandalan Waktu Perjalanan). Di beberapa literatur reliability travel time juga sering ditulis dengan variabilitas travel time. Para pengguna jalan cenderung mengingat hari-hari terburuk (pada saat mereka mengalami kemacetan di jalan raya), sebagai tolak ukur dalam memperkirakan waktu perjalanannya. Oleh karena itu dengan melakukan perhitungan Travel Time Reliability (keandalan waktu perjalanan) para pengguna jalan dapat lebih siap dalam memperkirakan waktu perjalanannya dengan memperhatikan perhitungan ini para pengguna jalan akan berusaha agar lebih peduli tentang masalah keterlambatan mereka untuk suatu tujuan dalam perjalanan (FHA, 2006). Penelitian ini bertujuan untuk membahas apakah terdapat korelasi yang dignifikan antara pemilihan rute dengan keberadaan variabilitas dari travel time rute tersebut?
Maksud dan tujuan penelitian Maksud dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui karakteristik perjalanan (panjang perjalanan, waktu tempuh dan variabilitasnya serta biaya yang harus dikeluarkan) dari daerah selatan menuju utara kota Medan dengan menggunalan berbagai jenis rute yang ada. 2. Melakukan survey preferensi pemilihan rute pada daerah Belawan (lokasi tempat bekerja), pada orang-orang yang mempunyai lokasi temapt tinggal di selatan kota Medan. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi pengaruh pada pengguna jalan tersebut dalam menentukan pemilihan rute perjalanan. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sebagai bahan masukan pada pemerintah untuk meninjau prilaku pengendara dalam melakukan pergerakan dari suatu lokasi wilayaj tempat tinggal ke tempat kerja, serta melakukan pendekatan perbaikan yang muingkin dilakukan berkenaan dengan performansi infrastruktur jaringan jalan dan fasiltas pendukungnya.
SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011
T-185
Transport
Variabilitas Waktu Perjalanan
Keandalan waktu perjalanan (Travel Time Reliability) dalam hal ini adalah suatu ukuran (waktu) yang dapat dipercaya atau diandalkan dalam melakukan suatu perjalanan/pekerjaan ataupun alasan tertentu dari suatu zona menuju zona lain pada rute tertentu. Travel Time Reliability sangat erat kaitannya dengan masalah kemacetan, dimana terdapat berbagai macam gangguan atau tundaan yang dapat mengakibatkan keterlambatan waktu atau kehilangan waktu perjalanan setiap harinya, dimana bila ini terjadi dalam skala besar maka sangat besar pengaruhnya terhadap tingkat perekonomian. Kemacetan digunakan untuk mengevaluasi kinerja dari jaringan transportasi. Tingkat kemacetan juga dapat memberikan gambaran bagaimana sistem transportasi tersebut dapat bekerja dengan baik atau untuk mengetahui apakah jaringan transportasi tersebut mengalami gangguan. Semua gangguan didapat berdasarkan pengalamanpengalaman yang didapat sipengguna jalan pada saat bepergian menggunakan kendaraan atau dengan kata lain berdasarkan pengalamannya sendiri yang didapat dalam kegiatan sehari-harinya. Kemacetan yang dihasilkan setiap harinya berbeda-beda penyebabnya dengan kata lain keperluan orang akan jalan raya beragam-ragam. Hubungannya terkait kepada perbedaan penggunaan jalan berdasarkan waktu, untuk menghadapi keadaan yang berbeda-beda inilah orang harus merencanakan waktu tambahan untuk mnghadapai keadaan tersebut atau dengan kata lain para pengguna jalan harus berangkat lebih awal dari waktu normal biasanya. Variabilitas/Reliability yang didefinisikan sebagai keandalan waktu yang berpengaruh terhadap bagaimana perjalanan berubah-ubah setiap waktunya, dimana pada saat-saat segmen waktu tertentu terdapat perbedaan waktu tempuh dengan segmen lainnya. Hal ini tentu dipengaruhi oleh parameter/variabilitas yang ada, misalnya kemacetan, kondisi jalan, tingkah laku pengendara lain, cuaca dan lain sebagainya, yang dapat memperlambat perjalanan. Maka sangat penting untuk mempertimbangkan variabilitas tersebut supaya tercapai perjalanan sesuai dengan yang ingin dicapai. Dalam melakukan perjalanannya, pengguna jalan perlu memperhitungkan keandalan waktu perjalanan (Time Travel Reliability) agar tidak terjadi keterlambatan dalam perjalanannya. Keandalan waktu tersebut diperoleh dengan menambahkan waktu tertentu (waktu tambahan) terhadap waktu rata-rata yang biasa ditempuh oleh pengguna jalan. Dengan menambahkan waktu tambahan tersebut, tentu pengguna akan memperoleh suatu kepastian aman dalam melakukan perjalanannya, dengan kata lain pengguan jalan dapat sampai pada tujuan tepat waktu. Berikut adalah tahapan perhitungan Keandalan Waktu Perjalanan berdasarkan data waktu perjalanan yang didapat di lapangan (TTI,2006) 1. Persentil ke-95 waktu perjalanan. Persentil ke-95 adalah waktu perjalanan yang dianggap paling macet pada arus lalu lintas (TTI, 2006). Perhitungan didapat dari data waktu perjalanan pada pengamata/penelitian. Berikut adalah rumus untuk teori persentile :
Pn =
1( N + 1) ; 100
Pn = Persentil ke-n, dan N=Jumlah data pengamatan. 2. Waktu Tambahan perjalanan (Buffer Time). Waktu tambahan yang dimaksud adalah waktu perjalanan yang harus ditambahkan terhadap waktu rata-rata perjalanan untuk memastikan kedatangan perjalanan yang diperlukan (TTI,2006). Misalkan: Average travel time = 20 menit Buffer index = 40% Buffer time = 20 menit x 0.40 = 8 menit Berarti 8 menit tersebut adalah waktu tambahan (buffer time) sehingga waktu yang dibutuhkan agar sipengendara dalam melakukan perjalanan agar tepat waktu adalah 28 menit, setelah ditambahkan terhadap waktu rata-rata (FHA,2006). Cara menentukan Waktu Tambahan perjalanan :
ü Buffer Indek (%)=
T-186
SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011
Transport
ü Buffer Time
Buffer Indek
Waktu rata-rata perjalanan
3. Waktu perjalanan rencana (Planning Time) Planning Time adalah total waktu yang diperlukan untuk melakukan suatu perjalanan untuk memastikan suatu perjalanan agar tidak mengalami keterlambatan (TTI,2006). Berikut adalah perhitungan untuk Planning Time : Planning Time Waktu Perjalanan rata-rata + Waktu Tambahan (Buffer Time). Namun dalam penelitian ini, untuk penyederhanaan kuesioner, istilah keandalan yang dijabarkan diatas tidak dipilih, namun dipakai rata-rata sebagai gantinya, dengan memberikan rentang simpangan waktu perjalanan (buffer index).
Pemilihan rute dengan pendekatan logit multinomial Pemilihan rute perjalanan didasarkan atas 3 pilihan diskrete yang dominan dan paling masuk akal yang akan ditempuh oleh seorang pengemudi. Situasi pilihan rute dapat didekati dengan konsep utilitas acak dan probabilitas kondisi. Probabilitas kondisi misalnya dikaitkan dengan: kesempatan atau ‘saat-diskrit’ (occasion) waktu t dimana situasi dihadapi, sebaran tingkat informasi yang dimiliki diantara pengguna jalan tentang kondisi jaringan jalan, atau sebaran apa saja yang terjadi diantara para pengguna jaringan jalan terhadap utilitas jalan yang dapat dijelaskan oleh terminologi komponen acak (gangguan) e . Eekspresinya pilihan multinomial logit dapat dituliskan sebagai berikut:
P iq t =
å
exp( b V iq t ) A j ÎA (q )
(I)
exp( b V jqt )
Persepsi pengguna terhadap utilitas produk (jalan) dimana persepsi ini dapat merupakan pembobotan yang dianut secara individual terhadap atribut produk tersebut. Fungsi utilitas acak untuk dapat menjelaskan hubungan individu i dengan alternatif j dapat dituliskan sebagai:
U
ij
= V ij ( y i , w j ) + e ij
(II)
Untuk dapat dilakukan proses tinjauan analitik dengan menggunakan model statistik dipertimbangkan asumsi bahwa komponen deterministik V i j adalah suatu fungsi linier dari atribut-atribut alternatif w j dan atribut-atribut individu
y i . Sehingga dengan asumsi tadi dapat diuraikan bahwa V i j ( y i , w j ) = b ' X i j , dimana X i j = ( x i j 1 , x i j 2 ..., x ijk )' adalah vektor dari karakteristik-karakteristik individual I dan atribut-atribut dari alternatif j, sedangkan
b
adalah
vektor yang terdiri dari koefisien-koefisien. Vektor koefisien b merepleksikan sebaran apa saja dari individu dalam populasi, yaitu sebaran sesuatu yang berkaitan dengan persepsi individual dalam populasi (demand) terhadap sistem supply dalam situasi pilihan rute).
2.
DATA
Adapun data yang diperoleh digolongkan atas 2 bagian yaitu, data primer meliputi: 1. 2. 3. 4.
Data panjang jalan untuk ke 3 rute yang dikaji Waktu tempuh perjalanan untuk ketiga rute tersebut Biaya Total yang harus dikeluarkan (teramsuk tariff tol) Kuesioner berisi Karakteristik pengemudi dan pilihan yang mereka lakukan
Sedangkan untuk data sekunder data yang diambil adalah sebagai berikut: 1. 2.
Jaringan jalan Kota medan Kinerja Jaringan Jalan Kota Medan tahun 2009 dan 2010
Pola dan fungsi jaringan jalan Berdasarkan Medan Dalam Angka 20010, pada tahun 2009 di Kota Medan terdapat 3.078,94 km jalan, dengan 56,89 km diantaranya merupakan jalan nasional; 70,70 km jalan Provinsi; dan 2.951,38 km jalan kabupaten/kota. Adapun kondisi pelayanan yang diberikan oleh beberapa ruas jalan seperti pada Tabel 1. Tabel ini menggambarkan kondisi pelayanan pada beberapa ruas jalan di Kota Medan berada pada nilai A-E.
SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011
T-187
Transport Tabel 3.1. Karakteristik Pergerakan Masyarakat di Beberapa Ruas Jalan Kota Medan No (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Ruas Jalan (2) Ahmad Yani Balai Kota Brigjen Katamso Cirebon Gajah Mada Gatot Subroto Guru Patimpus Imam Bonjol Ir. H. Juanda Iskandar Muda Jenderal Sudirman Letjen Suprapto M.T. Haryono Palang Merah Pemuda Perintis Kemerdekaan Prof. H.M. Yamin Puteri Hijau Raden Saleh S. Parman Sisingamangaraja Rata-rata
Status Jalan (3) Kota Kota Provinsi Kota Kota Nasional Kota Kota Nasional Nasional Kota Kota Kota Kota Kota Kota Provinsi Kota Kota Kota Provinsi
Volume (4) 1.342 3.967 49.068 2.625 6.916 15.967 8.320 8.942 12.811 4.704 5.187 2.565 7.728 2.800 1.980 8.783 11.481 3.388 3.659 10.731 82.008
Kapasitas (5) 8.388 4.176 90.495 7.836 14.590 33.615 12.800 21.600 18.840 16.800 17.100 10.260 18.400 11.200 6.000 23.376 35.376 30.800 5.808 26.172 134.640
V/C Ratio (6) 0,16 0,95 0,54 0,34 0,47 0,48 0,65 0,41 0,68 0,28 0,30 0,25 0,42 0,25 0,33 0,38 0,32 0,11 0,63 0,41 0,61 0,43
Tingkat Pelayanan (7) A E C A B B C B C A A A B A A A A A C B C
Sumber: Dinas Perhubungan Kota Medan Berdasarkan Tabel 1 di atas, ciri-ciri dari nilai tingkat pelayanan adalah sebagai berikut: · · · ·
B = Arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas. Pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan. C = Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan. Pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan. D = Arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dikendalikan, V/C masih dapat ditolerir. E = Volume lalu lintas mendekati berada pada kapasitas. Arus tidak stabil, kecepatan terkadang terhenti.
Rute yang dikaji Adapun rute yang dikaji pada penelitian ini adalah rute yang berawal dari daerah Selatan kota Medan (daerah Jamin Ginting Km 8, sebelum masuk ke ring road) menuju daerah Belawan, seperti terlihat pada Gambar 1. Ketiga rute dengan asal tujuan tersebut adalah sebagai berikut : Rute 1 : Jalan Jamin Ginting – Ring Road Jalan Ngumban Surbakti-Jalan bypass Gagak Hitam-Jalan pertahananjalan Krakatau-Jalan Toll-Belawan. Rute 2 : Jalan Jamin Ginting-Jalan AH Nasution-Jalan Sisingamangaraja-Jalan Toll-Belawan. Rute 3 : Jalan Jamin Ginting-Jalan-Jalan Patimura-Jalan Sudirman-Jalan Diponogoro-Jalan Raden Saleh-Jalan Putri Hijau-Jalan Yos Sudarso-Belawan. Data hasil survey terhadap karakteritik ke tiga rute tersebut berkenaan dengan waktu rata-rata perjalanan, ongkos yang harus dikeluarkan, serta variabilitas dari waktu perjalanan selama survey yang dilakukan saat jam perjalanan kantor (6.30 – 8.00), dapat dilihat pad Tabel 2. Tabel 2. Atribut untuk ke tiga rute
TT Route 1 2 3
F 85 70 100
TTV 2500 4000 0
20 15 35
Keterangan: TT = Travel Time F = Nilai pengeluaran untuk Toll TTV = Travel Time Variability = TT + Buffer Time
T-188
SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011
Transport
Akhir Tujuan Perjalanan, di daerah Belawan Jalan Toll, Belmera (Belawan, Medan, Tanjung Morawa)
Jalan Ring Road
Awal perjalanan, di daerah jalan jamin ginting, sebelum ring road.
Gambar 1. Daerah Studi Kota Medan Untuk data responden dipilih pada Tujuan Perjalanan (Di darah Belawan), yang memiliki daerah asal perjalanan/tempat tinggal di Daerah Jalan Jamin Ginting, dengan memakai kendaraan mobil. Adapun karakteristik dari responden yang diambil sebagai data disagregat adalah umur dan pendapatan. Untuk melihat preferensi dari pelaku perjalanan terhadap perubahan variabilitas travel time, maka dibuat beberapa skenario dengan memberikan rentang terhadap variabilitas travel time untuk ketiga rute tersebut. Adapun skenario yang diberikan adalah Seperti terlihat pada Tabel 3 sebagai berikut : Tabel 3. Variasi Travel Time (Buffer Time) untuk ke tiga rute Route 1 Route 2 Route 3
3.
Variasi Travel Time (mnt) 20 / 30 / 40 / 50 15/25/35/45 35/45/55/65
ANALISIS
Dari hasil kuesioner yang disebarkan (100 buah), hanya terdapat 23 orang yang memiliki asal dan tujuan yang sama seperti dalam kajian. Dari ke 23 responden tersebut, maka didapatkan data-data umur dan penghasilan yang digolongkan pada Tabel 4 berikut: Tabel 4. Penggolongan responden berdasarkan umur dan pendapatan kategori 1 2 3 <35 35-45 >45 Umur Pendapatan <2.5 Jt 2.5-3.5 jt >3.5 jt Dimana hasil pengelompokan tersebut menghasilkan persentase data umur dan penghasilan sebagai terlihat pada Gambar 2 berikut:
Gambar 2. Persentase umur dan penghasilan dari responden
SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011
T-189
Transport
Karena terdapat 3 rute terpilih, maka dipilih analisis menggunakan logit multinomial dengan bantuan SPSS. Dengan 23 responden dan total terdapat 276 choice data yang diberikan, maka hasil perhitungan SPSS menunjukkan hasil sebagai berikut : Tabel 5. Model Fitting Information -2 Log Likelihood 344.521 275.997
Model Intercept Only Final
Chi-Square
df
Sig.
68.524
6
.000
Dari Tabel 5 terlihat bahwa korelasi antara dependent dan independent variable memberikan signifikansi yang besar (lebih besar dari 99%) Tabel 6. Likelihood Ratio Tests Effect Intercept VARTT UMUR GAJI
-2 Log Likelihood of Reduced Model Chi-Square df 276.050 .053 2 337.514 61.517 2 276.223 .226 2 283.079 7.081 2
Sig. .974 .000 .893 .029
Dari Tabel 6 terlihat bahwa model yang ada memberikan nilai intercept yang cukup besar yaitu 276, dan variable umur tidak secara signifikan memberikan perubahan pengambilan rute pada ke tiga scenario yang telah disebutkan diatas. Tabel 7. Parameter Estimates RUTEPIL(a) 1.00
2.00
Intercept VARTT UMUR GAJI Intercept VARTT UMUR GAJI
B -.148 .273 .134 -.538 .012 -.057 .115 .307
Std. Error
Wald
df
Sig.
.853 .056 .297 .374 .832 .054 .291 .357
.030 24.237 .203 2.074 .000 1.119 .156 .736
1 1 1 1 1 1 1 1
.862 .000 .652 .150 .988 .290 .693 .391
Exp(B)
95% Confidence Interval for Exp(B) Lower Bound Upper Bound
1.314 1.143 .584
1.179 .639 .280
1.465 2.045 1.215
.945 1.122 1.359
.850 .634 .674
1.050 1.984 2.738
The reference category is: 3.00. Dari Tabel 7 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan keputusan pemilihan rute pada variable travel time jika rute pilihan awal adalah rute 3 Variabel umur tidak menjadi suatu variable yang signfikan saat pelaku perjalanan membuat keputusan kepindahan rute dari rute 2 kerute 3
4.
KESIMPULAN
1. 2.
Variabel travel time tidak secara signifikan berpengaruh terhadap perubahan pilihan rute yang dipilih oleh responden Hanya pilihan yang telah melewati 30% variabel Travel time yang ada yang akan mengubah pilihan rute dari pelaku perjalanan tersebut.
REFERENCES Cambridge Systematics, Inc and Texas Transportation Institute, 2005.,Traffic Congestion and Reliability. Dinas Perhubungan Kota Medan. 2009. Studi manejemen Lalu Lintas Dan Rencana Kebutuhan Fasilitas Lalu Lintas di Kota Medan, (unpublished). Ortúzar J.de D. and Willumsen, L.G. (2001) Modelling Transport, Third Edition, John Wiley & Sons, England. Surbakti, Medis. Et all. 2011. Travel Time Reliability as a Proposed New Traffic Indicator performance in Medan Cities. EASTS 2011. Procedings. Susilawati, et All, (2010) Travel Time Reliability Measurement for Selected corridors in the Adelaide Metropolitan Area, Journal Of The Eastern Asia Society for Transportation Studies, Vol. 8. http://ops.fhwa.dot.gov/publications/tt_reliability/TTR_Report.htm. march 31 2010
T-190
SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011