PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 1 KABILA
Sunarti Buka1, Walidun Husain2,Sri IndriyaniS.Dai3 Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRAK Sunarti Buka, NIM 911 411 185. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Kabila. Skripsi 2015. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. H. WalidunHusain, M.Si dan pembimbing II Sri Indriyani S. Dai, SE.,ME. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar siswa kelas VIIA SMP Negeri 1 Kabila. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII dan sampelnya adalah siswa kelas VIIA SMP Negeri 1 Kabila dengan teknik analisa data. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa regresi linier berganda dan koefisien korelasi.Hasil penelitian menunjukan bahwa status sosial ekonomi orang tua berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VIIA SMP Negeri 1 Kabila yang dibuktikan dengan nilai r² sebesar = 0.715. Kesimpulan dari penelitian ini adalah status social ekonomi orang tua berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VIIA SMP Negeri 1 Kabila. Kata Kunci: Status Sosial Ekonomi, Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan, Hasil Belajar 1
SunartiBuka. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo 2 Dr. H. Walidun Husain, M.Si dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo 3 Sri Indriyani S. Dai, SE., ME. dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo
PENDAHULUAN
Keadaan ekonomi orang tua erat hubungannya dengan kesempatan anak untuk menikmati
pendidikan.
Dalam
melaksanakan
pendidikan
diperlukan berbagai sarana dan prasarana serta biaya yang cukup. Orang yang mempunyai penghasilan yang tinggi atau keadaan ekonominya baik, tidak akan sulit dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan tingkat ekonomi yang demikian, mereka mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk memberikan kebutuhan anaknya dalam proses belajar yang sedang dijalaninya. Dengan terpenuhinya kebutuhan itu, akan menumbuhkan semangat untuk belajar sehingga anak berkonsentrasi dalam belajar. Hal ini memungkinkan anak akan memperoleh prestasi yang lebih baik. Disisi lain, siswa yang berasal dari orang tua yang penghasilannya lemah atau tingkat ekonominya kurang baik, mereka akan memusatkan perhatiannya pada kebutuhan sehari-hari dari penghasilan yang diterimanya. Keadaan yang demikian akan menjadikan hambatan bagi siswa dalam mencapai hasil belajar, karena konsentrasi belajar mereka terhambat oleh beberapa hal yang dihadapi. Setiap siswa pada prinsipnya berhak memperoleh peluang untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan, namun dari kenyataan sehari-hari nampak jelas bahwa siswa itu memiliki perbedaan dalam intelektual, kemampuan fisik, pendekatan belajar dan juga latar belakang keluarga yang terkadang mencolok antara satu siswa dengan siswa
lainnya. Keanekaragaman ini yang dimiliki oleh siswa menjadi penentu dalam meraih prestasi yang diharapkan.
BAB II KAJIAN TEORI Status Sosial Ekonomi Keluarga Status
social
ekonomi
sebagai
pengelompokan
orang-orang
berdasarkan kesamaan karakteristik pekerjaan, pendidikan ekonomi.Status social ekonomi menunjukan ketidaksetaraan terentu. Secara umum anggota masyarakat memiliki status social ekonomi yakni pekerjaan, tingkat pendidikan dan sumberdaya ekonomi yang berbeda serta tingkat kekuasaan untuk mempengaruhi institusi masyarakat (Santrock, 2007:282). Status social ekonomi terdiri dari pendidikan,pekerjaan,dan pendapatan.
Hasil Belajar Hasil belajar adalah kecakapan nyata yang dapat diukur langsung dengan suatu alat berupa test (Abdullah, 2007:35). Sedangkan Sumartono (2007:81) juga mengemukakan bahwa hasil belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi dalam belajar, yang di capai menurut kemampuan anak dalam mengerjakan sesuatu pada saat tertentu. Hasil belajar merupakan faktor penting untuk mengukur keberhasilan seseorang dalam belajar, yang diartikan sebagai produk dari proses belajar.
Sebagai suatu produk, maka hasil belajar sesungguhnya merupakan akumulasi dari berbagai faktor, yang dimulai dari faktor awal, proses sampai hasil. Menurut Ahmad (2001:14), bahwa hasil belajar adalah perolehan (prestasi) yang dicapai secara maksimal.
BAB III METODE PENELITIAN Teknik pengumpulan data Menurut Arikunto (2006:24), teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan teknik-teknik berikut ini: a. Angket atau Kuesioner Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulirformulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti (Mardalis: 2008: 66) Penelitian ini
menggunakan angket atau kuesioer, daftar
pertanyaannya dibuat secara berstruktur dengan bentuk pertanyaan pilihan berganda (multiple choice questions) dan pertanyaan terbuka (open question).
b. Metode Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan
kepada
narasumber
untuk
mendapatkan
data
yang
berhubungan dengan variabel penelitian. c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu pengumpulan data dimana peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturanperaturan, dan sebagainya (Arikunto, 2002: 158). Dalam penelitian ini dokumentasi yang dibutuhkan berupa data siswa dan data orang tua siswa. Metode Analisis a. Analisis Regresi Linier Berganda Jika data hasil penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal, maka tahapan analisis dilanjutkan dengan pengujian regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda adalah untuk melihat hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masingmasing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi
nilai
dari
variabel
dependen
apabila
nilai
variabel
independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Analisis regresi dalam hal ini digunakan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi orang tua dengan hasil belajar siswa. Menurut Sugiyono (2009:204) bahwa analisis regresi linier sederhana dinyatakan dalam bentuk persamaan Ŷ = a + bX1 + bX2 + bX3 Y = Variabel Dependent (Hasil Belajar) X1 = Variabel Independent (Pendidikan) X2 = Variabel Independent (Pekerjaan) X3 = Variabel Independent (Pendapatan) a = Nilai konstanta b = Nilai koefisien b. Analisis Koefisien Korelasi Metode analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. Dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi dengan formulasi sebagai berikut. r=
( {
(
) }{
)(
) (
)
(Sugiono, 2009:181)
Keterangan: X : Skor item ke-i Y : Skor total variabel n : Jumlah responden Hipotesis Statistika Ho : β0 = β1 = β2 = β3 = 0 H1 : β0 = β1 = β2 = β3 ≠ 0
BAB IV METODE PENELITIAN Deskripsi Hasil Penelitian a.
Persamaan Regresi Linear Berganda Setelah mendapatkan hasil jawaban responden dari angket yang
diedarkan kemudian data diolah dengan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Uji regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh status sosial yang meliputi pendidikan (X1), pekerjaan (X2) dan pendapatan (X3) terhadap hasil belajar siswa kelas VIIA SMP Negeri 1 Kabila. Analisa dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien regresi linear berganda melalui program SPSS versi 17 dengan hasil sebagai berikut.
Tabel 4.4 Koefisien Regresi
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
.261
.285
Pendidikan
.462
.160
Pekerjaan
.320
Pendapatan
.185
Beta
t
Sig. .916
.038
.372
2.888
.008
.139
.365
2.304
.029
.124
.262
1.490
.048
a. Dependent Variabel Hasil Belajar
Sum of Squares
Model 1
df
Mean Square
Regression
7.648
3
2.549
Residual
3.052
26
.117
10.700
29
Total
F 21.715
a. Predictors: (Constant), Pendapatan, Pendidikan Ayah, Pekerjaan b. Dependent Variable: Hasil Belajar
Sig. .000a
Dari hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0.261 + 0.462X1 + 0.320X2 + 0.185X3. Berdasarkan hasil perhitungan dan persamaan regresi berganda di atas maka dapat diketahui bahwa nilai konstanta adalah 0.261, artinya apabila variabel pendidikan, pekerjaan dan pendapatan tidak memberikan kontribusi terhadap variabel hasil belajar maka secara rata-rata hasil belajar siswa adalah 0.261. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa nilai koefisien X1 adalah 0.462 yang menunjukkan bahwa kontribusi variabel pendidikan terhadap hasil belajar adalah 0.462. Dari hasil analisa juga menunjukkan bahwa nilai koefisien X2 adalah 0.320 yang menunjukkan bahwa kontribusi variabel pekerjaan terhadap hasil belajar adalah 0.320. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa nilai koefisien X3 adalah 0.185 yang menunjukkan bahwa kontribusi variabel pendapatan terhadap hasil belajar adalah 0.185. b.
Analisa Koefisien Korelasi dan Determinasi Analisis koefisien korelasi digunakan untuk mencari pengaruh status
sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. Dalam penelitian ini rumus analisa koefisien korelasi dihitung dengan menggunakan analisa SPSS versi 17 yang hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.5 Hasil Analisa Koefisien Korelasi
Std. Error of the Model
1
R
.845a
R Square
Adjusted R Square
.715
Estimate
.682
.343
Berdasarkan hasil perhitungan analisa koefisien korelasi pada tabel 4.5 diperoleh nilai korelasi (r) = 0.845, hal ini menunjukan bahwa kekuatan hubungan status sosial orang tua dengan hasil belajar adalah 0.845. Koefisien determinasi mencerminkan besar pengaruh perubahan variabel independen dalam menjalankan perubahan pada variabel dependen secara bersama–sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan antar variabel dalam model yang digunakan. Besarnya nilai r² berkisar antara 0 < r² < 1. Jika r² semakin mendekati satu, maka model yang diusulkan dikatakan baik karena semakin tinggi variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Dalam penelitian ini analisa koefisien determinasi juga menggunakan alat bantu program SPSS versi 17.
Mencermati tabel 4.5 diketahui bahwa besarnya pengaruh variabel status sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar ditunjukan oleh nilai koefisien determinasi ganda atau r square (r2) = 0.715. Jadi disimpulkan bahwa variabilitas naik turunnya Y disumbangkan oleh variabel independen dengan persamaan sebesar 0.715, artinya besarnya pengaruh status sosial orang tua terhadap hasil belajar sebesar 0.715 sedangkan sisanya sebesar 0.285 merupakan kontribusi atau pengaruh variabel lainnya yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian ini. Berdasarkan hasil analisa SPSS diketahui juga hubungan status sosial orang tua secara parsial (pendidikan, pekerjaan dan pendapatan) terhadap hasil belajar sebagai berikut. Tabel 4.6 Korelasi Hasil Belajar Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Hasil Belajar
Pendidikan
Pekerjaan
Pendapatan
1.000
.683
.722
.752
Pendidikan
.683
1.000
.434
.583
Pekerjaan
.722
.434
1.000
.750
Pendapatan
.752
.583
.750
1.000
Hasil Belajar
.
.000
.000
.000
Pendidikan
.000
.
.008
.000
Pekerjaan
.000
.008
.
.000
Pendapatan
.000
.000
.000
.
Hasil Belajar
30
30
30
30
Pendidikan
30
30
30
30
Pekerjaan
30
30
30
30
Pendapatan
30
30
30
30
Dari hasil analisa di atas diketahui bahwa kekuatan hubungan antara masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent adalah sebagai berikut. Kekuatan hubungan variabel pendidikan dengan hasil belajar sebesar 0.683. Kekuatan hubungan variabel pekerjaan dengan hasil belajar sebesar 0.722. Kekuatan hubunga variabel pendapatan dengan hasil belajar sebesar 0.752. Pembahasan Hasil belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi dalam belajar, yang di capai menurut kemampuan anak dalam mengerjakan sesuatu pada saat tertentu. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah status sosial orang tua. Berdasarkan hasil analisa regresi linier berganda didapatkan data bahwa nilai Y = 0.261 + 0.462X1 + 0.320X2 + 0.185X3, berarti bahwa nilai konstanta 0.261, menunjukkan apabila variabel pendidikan, pekerjaan dan pendapatan tidak memberikan kontribusi terhadap variabel hasil belajar maka secara rata-rata hasil belajar siswa adalah 0.261. Hasil analisa menunjukkan bahwa nilai koefisien X1 adalah 0.462 yang artinya kontribusi variabel pendidikan terhadap hasil belajar adalah 0.462.
Nilai koefisien X2 adalah 0.320 yang menunjukkan bahwa kontribusi variabel pekerjaan terhadap hasil belajar adalah 0.320. Sedangkan nilai koefisien X3 adalah 0.185 menunjukkan bahwa kontribusi variabel pendapatan terhadap hasil belajar adalah 0.185. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Syah (2007:97) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya, tetapi dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Dalam penelitian ini faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor eksternal yakni keluarga seperti status ekonomi keluarga.
BAB V KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi orang tua berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VIIA SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango
yang di buktikan oleh nilai r2
sebesar= 0.715 SARAN Sehubungan dengan kesimpulan di atas, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut. a. Peneliti selanjutnya dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai referensi dan dapat mengkaji faktor lain yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. b. Orang tua dapat meningkatkan status sosial ekonomi guna menunjang pendidikan anak-anaknya khususnya dalam meningkatkan hasil belajar. c. Siswa harus bisa meningkatkan hasil belajar dan dapat memahami kondisi status ekonomi orang tua.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Abu Muhammad. 2007. Hasil dan Prestasi Belajar. Jurnal Abdulsyani.2009. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Hasil Belajar.Jurnal Afifudin.,Mawardi Lubis. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Balai Pustaka Ahmad Rivai. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2010. Metode Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2006. Metode Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta Azwar Saefuddin. 2006. Metode Penelitian. Yogyakarta.Pustaka Pelajar Desi Maria Elpulang. 2011. Hubungan Antara Tingkat Ekonomi Dengan Kondisi Sosial Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Maumerke Kabupaten Sirka Propinsi Nusa Tenggara Timur.Skripsi Fajar Annie. 2012. Model-Model Pembelajaran Inofatif. Surakarta. Yuma Pustaka Kingsley Howard. 2010. Proses Belajar Mengajar. Terjemahan. Jakarta. PT. Bumi Aksara
Morgan, Clifford. 2010. Psikologi Pembelajaran. Terjemahan. Yogyakarta. Pustaka Pelajar Nawawi Hadari. 2009. Administrasi Pendidikan. Jakarta. Gunung Agung Pace Wayne. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Terjemahan. Bandung. CV. Pustaka Setia Purwanto, Ngalim. 2007. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta.Pustaka Pelajar Santoso, Yudi. 2008. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Yogyakarta PustakaPelajar Santrock.John W. 2007.Psikologi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta Skinner. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung. CV. YramaWidya Soekanto Soerjono. 2010. Sosiologi. Bandung. UPI Sudjana Nana. 2001. Evaluasi Hasi lBelajar. Bandung. SinarBaru SyahMuhibbin. 2007. Psikologi Belajar. Jakarta. Rineka Cipta Thomas, L. 2010. Psikologi Belajar. Terjemahan. Jakarta. RinekaCipta Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Wahid Hilaludin. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung. UPI Press
Winkel W.S. 2010.Psikologi dan Evaluasi Belajar. Jakarta. RinekaCipta Yerikho. 2007. Pendapatan. http. Portal_garuda.co.id diaksestgl. 12 Januari 201