Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KETEPATAN PEMBAYARAN PIUTANG TERHADAP PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN Peni Firbo Rahayu
[email protected] Lilis Ardini Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose of this research is to find out the influence of accounting information system and payment punctuality of account receivable to the sales internal control at PT Imperium Happy Puppy. The method of research is quantitative method. The sample collection technique is conducted by performing non-probability sampling and saturated sampling technique approach. The primary data is obtained by distributing questionnaires. This research uses several tests which are partial test (t-test) and multiple determination coefficient analysis (R2). The result of the research result shows that the accounting information system (X1) and payment punctuality of account receivable (X2) have significant and positive influence to the sales internal control (Y) at Imperium Happy Puppy head office. Based on the result of questionnaires calculation by using computer program of SSPS (Statistical Package Social Science) V.20.0 for Windows, the multiple determination coefficient analysis (R²) is 0.818 which means that the accounting information system (X1) and payment punctuality of account receivable (X2) has influence 81.8% and the remaining is 18.2% is explained by other variables which are used in this research. The result of research which is based on t test for the accounting information system (X1) and payment punctuality of account receivable (X2) with trust level or significance is 95% and α = 0,05. Moreover, the tsign or significance value of each variable is 0.000 and 0.016. Because the significant value of accounting information system and payment punctuality of account receivable is less than α (0.000 < 0.05) and (0.016 < 0.05) so the hypothesis is accepted (significant regression coefficient). Keywords:
Accounting Information System, the Payment Punctuality of Account Receivable, Sales Internal Control.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem informasi akuntansi dan ketepatan pembayaran piutang terhadap pengendalian internal penjualan pada PT Imperium Happy Puppy. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan menggunakan pendekatan teknik sampling jenuh (sensus). Data primer bersumber dari penyebaran kuesioner. Penelitian ini menggunakan beberapa pengujian, diantaranya pengujian secara parsial (Uji t) dan analisis koefisien determinasi multiple (R2). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi (X1) dan ketepatan pembayaran piutang (X2) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pengendalian internal penjualan (Y) pada PT Imperium Happy Puppy kantor pusat. Berdasarkan perhitungan hasil kuesioner dengan menggunakan bantuan program komputer SSPS (Statisticial Package Social Science) V.20.0 for Windows, analisis koefisien determinasi multiple (R²) sebesar 0.818 yang berarti sistem informasi akuntansi (X1) dan ketepatan pembayaran piutang (X2) berpengaruh sebesar 81,8% dan sisanya sebesar 18,2% dijelaskan oleh variabel yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan untuk hasil penelitian
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
2
berdasarkan uji t untuk sistem informasi akuntansi (X1) dan ketepatan pembayaran piutang (X2) dengan tingkat kepercayaan atau signifikansi 95% dan α = 0,05. Sehingga tsign atau nilai signifikan masing-masing sebesar 0,000 dan 0,016. Karena nilai signifikan sistem informasi akuntansi dan ketepatan pembayaran piutang lebih kecil dari pada α (0,000 < 0,05) dan (0,016 < 0,05) maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Kata kunci : Sistem informasi akuntansi, katepatan pembayaran piutang, pengendalian internal penjualan PENDAHULUAN Perkembangan dunia bisnis yang begitu pesat, didukung dengan perkembangan teknologi dan informasi menuntut adanya kreatifitas dan inovasi baru agar bisnis yang ada dapat terus bertahan dan berkembang semakin maju hingga meningkatkan pendapatan dan laba perusahaan. Begitu pula dengan PT Imperium Happy Puppy merupakan perusahaan perusahaan waralaba (franchise) dibidang jasa karaoke. Berdiri sejak tanggal 14 Nopember 1992. Dan pada bulan Januari 2004 Happy Puppy Karaoke Keluarga dianugerahi Sertifikat Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Pelopor Karaoke Keluarga di Indonesia. Sampai tahun 2013 terdapat kurang lebih 100 cabang yang tersebar di 37kota di Indonesia. Untuk kantor pusat berada di Surabaya. Kantor pusat PT Imperium Happy Puppy melayani barang-barang keperluan outlet Happy Puppy Karaoke Keluarga seluruh Indonesia. Kantor pusat umumnya melakukan penjualan produknya secara kredit. Cabang Happy Puppy Karaoke melakukan pengorderan melalui email. Untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang. Terhadap adanya piutang ini, perusahaan harus melakukan pengelolaan yang baik. Diperlukan adanya sistem informasi akuntansi guna mendukung pengelolaan dan pengendalian adanya piutang. Agar transaksi pengendalian internal penjualan kredit dan pengelolaan piutang tersebut dapat dijalankan sesuai dengan prosedur, diperlukan suatu sistem informasi akuntansi yang memadai. Penerapan sistem informasi akuntansi yang tepat dengan kondisi dan situasi yang dihadapi perusahaan sangat membantu kelancaran transaksi dan penyediaan informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengambil keputusan, melakukan pengawasan mengoperasikan perusahaan. Selain itu ketepatan waktu pembayaran piutang juga mempengaruhi pendapatan yang masuk pada perusahaan. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah adalah (1) Apakah sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap pengendalian internal penjualan pada PT Imperium Happy Puppy ?. (2) apakah ketepatan pembayaran piutang berpengaruh terhadap pengendalian internal penjualan pada PT Imperium Happy Puppy?. Sedangkan untuk tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap pengendalian internal penjualan pada PT Imperium Happy Puppy. (2) Untuk mengetahui pengaruh ketepatan pembayaran piutang terhadap pengendalian internal penjualan pada PT Imperium Happy Puppy.
TINJAUAN TEORITIS Sistem Informasi Akuntansi Menurut Mulyadi (2001: 3) Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Sedangkan
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
3
Midjan dan Susanto (2003: 11) menyatakan bahwa Sistem informasi akuntansi adalah seperangkat sumber manusia dan modal dalam organisasi yang berkewajiban untuk menyajikan informasi keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan memproses data. Jadi dapat disimpulkan dari beberapa definisi diatas bahwa sistem informasi akuntansi merupakan sebuah sistem yang berisikan susunan berbagai formulir, catatan dan laporan yang diproses untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat dalam penjalankan perusahaan bagi manajemen. Terdapat beberapa komponen sistem informasi akuntansi yaitu menurut Wilkinson (2000: 4) sistem informasi akuntansi memiliki komponen yaitu (1) sumber daya manusia, (2) alat yang digunakan, (3) sistem dan prosedur yang digunakan. Sistem dan prosedur yang digunakan akan menunjang tercapainya tujuan sistem informasi akuntansi. prosedur merupakan langkah-langkah penting yang dilakukan dalam satu atau lebih fungsi sistem informasi akuntasi, baik secara manual maupun terkomputerisasi. Diterapkannya sistem informasi akuntansi memiliki beberapa tujuan yang diharapkan. Tujuan dari sistem informasi akuntansi menurut Midjan dan Susanto (2001: 37), adalah (1) untuk meningkatkan informasi, yaitu informasi yang tepat guna, tercepat dan tepat waktu. (relevance) dan terpercaya. Dengan kata lain sistem infromasi akuntansi harus dengan cepat dan tepat dapat memberikan informasi yang diperlukan dengan kandungan informasi yang sesuai dengan kebutuhan. (2) untuk meningkatkan sistem internal cek (pengendalian intern), yaitu pengendalian intern yang diperlukan agar dapat mengamankan harta perusahaan. Hal ini berarti sistem informasi akuntansi yang disusun juga harus mengandung pengendalian intern (internal cek). (3) harus dapat menekan biaya tata usaha, yaitu berarti biaya usaha untuk menyusun sistem akuntansi (biaya tata usaha berupa tenaga, alat tulis dan kertas) harus seefisien mungkin. Ketepatan Pembayaran Piutang Ketepatan waktu (Timeliness) merupakan sesuatu dimana kegiatan yang telah direncanakan dapat diselesaikan untuk pencapaian suatu hasil tertentu pada permulaan waktu yang ditetapkan dan dapat memaksimalkan penggunaan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain. Katepatan waktu dalam pembayaran piutang berarti pembayaran piutang yang dilakuakan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Pada umunya pembayaran piutang terjadi setelah diterbitkannya surat tagihan. Menurut Soemarso (2004: 160), pembayaran adalah pembelian akan diikuti pembayaran, kapan suatu pembelian harus dibayar tergantung pada syarat jual beli yang ditetapkan. Disamping pembelian barang dan jasa, pembayaran dapat dilakukan untuk keperluan lain, misalnya mengembalikan pinjaman atau membagikan laba kepada pemilik. Menurut Akbar (2004: 199), Piutang merupakan semua hak dan klaim perusahaan pada organisasi lain untuk menerima sejumlah kas, barang atau jasa dimasa yang akan datang sebagai akibat kejadian pada masa yang lalu.. Menurut Mulyadi (2001: 210) penjualan kredit adalah penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut. Pengendalian Internal Pengertian Pengendalian Internal Menurut Midjan (2001: 51) Pengendalian intern penjualan yaitu menciptakan suatu cara, tindakan tertentu sehingga aktivitas penjualan berjalan lancar dan hasilnya sesuai dengan jumlah yang seharusnya dapat disajikan dalam catatan keuangan perusahaan.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
4
Pengendalian intern meliputi organisasi dan semua metode serta ketentuan-ketentuan yang terkoordinasi dalam suatu perusahaan untuk mengamankan kekayaan, memelihara kecermatan dan sampai seberapa jauh dapat dipercayanya data akuntansi. Meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong dipatuhinya kebijakan pimpinan yang telah ditetapkan (Tunggal, 1995: 1). Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal merupakan suatu metode atau prosedur yang dibuat atau disusun manajemen perusahaan dengan maksud tertentu agar dapat membantu tercapainya suatu tujuan yang diharapkan. Elemen-Elemen Pengendalian Internal Menurut Mulyadi (2002: 183) menyebutkan lima elemen pokok pengendalian intern, yaitu (1) Lingkungan pengendalian. Lingkungan pengendalian menciptakan suasana pengedalian dalam suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran personel organisasi tentang pengendalian. Lingkungan pengendalian merupakan landasan untuk semua unsur pengendalian intern, yang membentuk disiplin dan struktur. (2) Penaksiran risik.. Organisasi harus menyadari dan waspada terhadap berbagai risiko yang dihadapinya. Oleh karena itu perusahaan harus menetapkan serangkaian tujuan, yang teritregasi dengan kegiatan penjualan, produksi, pemasaran, keuangan, dan kegiatan lainnya sehingga organisasi dapat beropersai sebagaimana mestinya. Organisasi harus pula menetapkan mekanisme untuk tujuan pelaporan keuangan yaitu identifikasi, analisis, dan pengelolaan risiko entitas yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi di Indonesia. (3) Informasi dan komunikasi. Sistem akuntansi diciptakan untuk mengidentifikasi, merakit, menggolongkan, menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi suatu entitas, serta menyelenggarakan pertanggungjawaban kekayaan dan utang entitas tersebut. Transaksi terdiri dari pertukaran aktiva dan jasa antara entitas dengan pihak luar, dan transfer atau penggunan aktiva dan jasa dalam entitas. Fokus utama kebijakan dan prosedur pengendalian yang berkaitan dengan sistem akuntansi adalah bahwa transaksi dilaksanakan dengan cara yang mencegah salah saji dalam asersi manajemen di laporan keuangan. Komunikasi mencakup penyampaian informasi kepada semua personil yang terlibat dalam pelaporan keuangan tentang bagaimana aktivitas mereka berkaitan dengan pekerjaan orang lain. Baik yang berada didalam maupun diluar organisasi komunikasi ini mencakup sistem pelaporan penyimpangan kepada pihak yang lebih tinggi dalam entitas. Pedoman kebijakan, pedoman akuntansi dan pelaporan keuangan. Daftar akuntansi, dan memo juga merupakan bagian dari komponen informasi dan komunikasi dalam pengendalian intern. (4) Aktivitas pengendalian. Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang di buat oleh manajemen dilaksanakan. Kebijakan dan prosedur ini memberikan keyakinan nahwa tindakan yang diperlukan telah dilaksanakan untuk mengurangi resiko dalam pencapaian tujuan entitas. Aktivitas pengendalian memiliki berbagai macam tujuan dan diterapkan dalam berbagai tingkat dan fungsi organisasi. (5) Pemantauan. Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan dilaksanakan oleh personel yang semestinya melakukan pekerjaan tersebut, baik pada tahap desain maupun pengoperasian pengendalian, pada waktu yang tepat, untuk menetukkan apakah pengendalian intern beroperasi sebagimana yang diharapkan, dan untuk menentukan apakah pengendalian intern tersebut telah memerlukan perubahan karena terjadintya perubahan keadaan.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
5
Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Pengendalian Internal Penjualan Salah satu aktivitas utama pada perusahaan adalah kegiatan penjualan. Dengan sistem informasi akuntansi diharapkan kegiatan penjulan dapat berjalan dengan semestinya, menghindari penyelewengan dan kecurangan yang dapat merugikan perusahaan. Kegiatan penjualan yang prosedural akan dapat meningkatkan laba perusahaan. Agar dapat memaksimalkan laba perusahaan dari kegiatan penjualan, maka diperlukan adanya suatu sistem informasi akuntansi guna mendukung terbentuknya pengendalian internal penjulan. Karena tujuan sistem informasi akuntansi adalah untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan. Sebelumnya sudah pernah dilakukan penelitian sejenis mengenai hal tersebut. Diantaranya adalah berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Supiatun (2013) dengan judul Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Terhadap Kinerja Perusahaan PT Bambang Djaja Surabaya. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka kesimpulannya adalah indikator-indikator sistem informasi akuntansi penjualan yang memberikan kontribusi besar terhadap kinerja perusahaan adalah sumber daya manusia, alat yang digunakan, serta sistem dan prosedur yang digunakan. Sistem informasi akuntansi penjualan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan pada PT Bambang Djaja. Dan penelitian yang dilakukan oleh Destarani (2012) yang berjudul Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Terhadap Struktur Pengendalian Intern Penjualan Pada Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG). Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah bahwa sistem informasi akuntansi penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur pengendalian intern penjualan pada Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG). Sehingga dapat disimpulkan bahwa perumusan hipotesis yang bertama dari penelitian ini adalah : H1 : Sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap pengendalian internal penjualan. Pengaruh Ketepatan Pembayaran Piutang Terhadap Pengendalian Internal Penjualan Setelah terjadinya kegiatan penjualan secara kredit maka akan timbul piutang yang harus ditagihkan perusahaan. setiap perusahaan memiliki prosedur piutang yang berbedabeda. Berbedaan tersebut biasanya terletak pada waktu penagihan piutang, besarnya piutang, atau toleransi keterlambatan pembayaran piutang. Ketepatan waktu pembayaran inilah yang dibutuhkan perusahaan guna kelancaran operasional perusahaan. Dana yang didapat dari pembayaran piutang inilah akan diputar kembali untuk pembelian barang dagangan yang akan dijual. Ketepatan pembayaran piutang dapat dilakukan apabila didukung oleh adanya pengendalian internal penjualan yang efisien dan efektif. Kedua hal tersebut sangatlah berhubungan apabila pembayaran piutang tidak dilakukan secara tepat waktu berarti pengendalian internal penjualan dalam perusahaan tidak berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya. Sebelumnya sudah pernah dilakukan penelitian sejenis mengenai hal tersebut. Yaitu penelitian Hastoni dan Suhendra (2007) yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Pembayaran Piutang Sebagai Alat Keputusan Pemberian Kredit Studi kasus pada PT JSK. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa PT JSK memiliki sistem Informasi akuntansi penjualan yang diterapkan dalam setiap kegiatan penjualan yang
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
6
terjadi, dalam sistem penjualan tersebut terdapat beberapa bagian yang memiliki kewenangan ganda. Jadi dapat dikatakan sistem akuntansi penjualan dalam perusahaan tidak memiliki pengendalian internal yang memadai untuk mendukung kegiatan perusahaan. Belum terdapatnya konsekuensi terhadap kredit yang telah jatuh tempo. Perusahaan belum dapat memberikan suatu pedoman dalam kredit yang telah jatuh tempo dalam prosedur kredit, karena selama ini perusahaan hanya melakukan konfirmasi saja terhadap kredit yang akan jatuh tempo kepada pelanggan dalam waktu seminggu sebelum kredit jatuh tempo. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perumusan hipotesis yang bertama dari penelitian ini adalah : H2 : Ketepatan pembayaran piutang berpengaruh positif terhadap pengendalian internal penjualan. METODA PENELITIAN Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Objek) Penelitian Dalam penelitian menggunakan metode kuantitatif. yakni dikarenakan data yang ada berupa angka yang disusun dalam berupa suatu daftar. Yang menjadi objek penelitian adalah Kantor Pusat PT Imperium Happy Puppy yang beralamat di Jalan HR. Muhammad 73B. Teknik Pengambilan Sampel Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada bagian akuntansi dan keuangan pada kantor pusat PT Imperium Happy Puppy yaitu berjumlah 15orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan menggunakan pendekatan teknik sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2001: 61). Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada bagian akuntansi dan keuangan pada kantor pusat PT Imperium Happy Puppy yang berjumlah 15orang. Dalam penelitian ini untuk populasi dan sampel berjumlah kecil. Hal tersebut merupakan keterbatasan dalam penelitian ini, tetapi bukanlah suatu kemalasan dari penulis. Teknik Pengumpulan Data Jenis Data Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data subjek (Self-Repot-Data) merupakan jenis data penelitian berupa opini, sikap, pengalaman, atau karakteristik seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian (responden). Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer Dalam penelitian ini data primer bersumber dari perusahaan yaitu dari opini responden dengan melakuakan penyebaran kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi, ketepatan pembayaran piutang dan pengendalian internal penjualan.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
2.
7
Data Sekunder Dalam penelitian ini data sekunder bersumber dari dokumen resmi perusahaan seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, jurnal ilmiah, dan dokumen lainnya.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Riset lapangan (field research). Dalam penelitian ini penelitian lapangan didapat melalui : a. Pengamatan (observation), penulis mengamati secara langsung kegiatan-kegiatan di lapangan b. Kuesioner, dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan terstuktur yang harus diisi oleh departemen yang berhubugan. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Menurut Nazir (2002: 175) penelitiaan kepustakaan (Library Research) adalah sebagai berikut teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari, mengkaji dan memahami sumber-sumber data yang ada pada beberapa buku yang terkait dalam penelitian. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Variabel Independen (Variabel Bebas) 1. Sistem Informasi Akuntansi (X1) Suatu sistem yang saling berkaitan yang digunakan untuk mengolah data keuangan PT Imperium Happy Puppy sehingga dapat menghasilkan suatu informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya dalam pengambilan keputusan. Variabel atau indikatorindikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah komponen-komponen sistem informasi akuntansi menurut Wilkinson (2000: 4) antara lain sumber daya manusia, alat yang digunakan, sistem dan prosedur yang digunakan. Ketiga indikator tersebut masing-masing dijadikan pedoman kedalam item-item pertanyaan pada kuesioner. 2. Ketepatan Pembayaran Piutang (X2) Ketepatan pembayaran piutang merupakan suatu hal yang penting yang harus diterapkan PT Imperium Happy Puppy guna kelancaran perputaran pendapatan perusahaan. Ketepatan pembayaran menentukan apakah pengendalian yang dilakukan perusahaan baik atau buruk. Variabel atau indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu dan prosedur pembayaran. Kedua indikator tersebut masing-masing dijadikan pedoman pada pembuatan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada kuesioner. Variabel Dependen (Variabel Terikat) 1. Pengendalian Internal Penjualan (Y). Menurut Midjan (2001: 51) Pengendalian intern penjualan yaitu menciptakan suatu cara, tindakan tertentu sehingga aktivitas penjualan berjalan lancar dan hasilnya sesuai dengan jumlah yang seharusnya dapat disajikan dalam catatan keuangan perusahaan. Variabel atau indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah elemenelemen pokok pengendalian intern menurut Mulyadi (2002: 183) yaitu lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. Kelima indikator tersebut masing-masing dijadikan pedoman pada pembuatan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada kuesioner.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
8
Teknik Analisis Data Pengukuran Variabel Penelitian Uji Validitas Untuk mengetahui bagaimana validitas dari setiap pertanyaan dalam kuesioner digunakan validitas butir instrument, yaitu pengecekan yang dilakukan pada setiap pertanyaan yang tertuang dalam kuesioner. Pengujian validitas kuesioner dalam penelitian ini dengan menggunakan bantuan program komputer SSPS (Statisticial Package Social Science) V.20.0 for Windows, dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment. Uji Reliabilitas Pengujian Reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini dengan menggunakan bantuan program komputer SSPS (Statisticial Package Social Science) V.20.0 for Windows. Untuk uji reliabilitas penelitian ini digunakan metode Alpha Cronbach’s. Dengan kriteria bahwa suatu variabel dikatakan reliabel atau andal jika nilai Cronbach Alphalebih besar dari 0,6 (Ghozali, 2006). Uji Asumsi Klasik Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu studi empiris sebaiknya bebentuk linier, kuadrat, atau kubik (Ghozali, 2006: 152). Dan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang linier bisa dilihat melalui hasil perhitungan menggunakan software SPSS V.20.0 for windows dengan ketentuan hasil perhitungan linieritas kurang dari 0,05. Pada hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel Anova, yaitu pada kolom signifikansi lebih besar dari (>) 0,05. Untuk menguji apakah spesifikasi model yang digunakan cocok atau tidak, dapat dilakukan dengan Test for Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Apabila koefisien signifikansi lebih besar dari (>) 0,05 maka dapat dinyatakan tidak terjadi linieritas, sebaliknya bila koefisien signifikansi lebih kecil dari (<) 0,05 maka dinyatakan terjadi linieritas. Pengujian Hipotesis Pengujian secara parsial ( Uji t ) Menurut Ghozali (2006) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05 (α=5%). Dan uji t dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS V.20.0 for windows. Analisis Koefisien Determinasi Multiple (R2) Koefisien Determinasi (R²) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan satu. Nilai koefisien determinasi kecil, berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen (pengaruh core product dan augmented product) sangat terbatas. Nilai koefisien determinasi mendekati satu, berarti kemampuan variabel-variabel independen (pada competitive advantage) memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2006: 83). Uji koefisien determinasi (R²) dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS V.20.0 for windows.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
9
Uji Hipotesis Analisis Regresi Berganda Menurut Subagyo (2000: 311) analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (sistem informasi akuntansi dan ketepatan pembayaran piutang) terhadap variabel terikat (pengendalian internal penjualan). Dari analisis variabel diatas diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : y = a + b1.x1 + b2.x2 Dimana : y = pengendalian internal penjualan x1 = sistem informasi akuntansi x2 = ketepatan pembayaran piutang a = konstanta b = koefisien korelasi Perhitungan analisis regresi berganda dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS V.20.0 for windows. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menurut Imam Ghozali (2006), memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan kemencengan distribusi (skewness). Statistik deskriptif dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS V.20.0 for windows. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Validitas Berdasarkan hasil uji validitas diketahui bahwa setiap item pertanyaan pada variabel X1 (sistem informasi akuntansi) yaitu keseluruhan pertanyaan bernilai signifikan kurang dari 0,05 sehingga data X1 dianggap Valid. Sedangkan untuk setiap item pertanyaan pada variabel X2 (ketepatan pembayaran piutang) yaitu keseluruhan pertanyaan bernilai signifikan kurang dari 0,05 sehingga data X2 (ketepatan pembayaran piutang) dianggap Valid. Dan berdasarkan hasil uji validitas diketahui bahwa setiap item pertanyaan pada variabel Y (pengendalian internal penjualan) yaitu keseluruhan pertanyaan bernilai signifikan kurang dari 0,05 sehingga data Y dianggap Valid Uji Reliabilitas Berdasarkan hasil uji reliabilitas variabel dalam diketahui bahwa nilai cronbach alpha untuk semua variabel adalah lebih besar 0,6 yaitu sebesar 0,927 sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk item-item pertanyaan dalam kuesioner data X1 (sistem informasi akuntansi) dianggap Reliabel. Sedangkan berdasarkan hasil uji reliabilitas variabel dalam penelitian untuk X2 (ketepatan pembayaran piutan diketahui bahwa nilai cronbach’s alpha untuk semua variabel adalah lebih besar 0,6 yaitu sebesar 0,800 sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk item-item pertanyaan dalam kuesioner data X2 (ketepatan pembayaran piutang) dianggap Reliabel. Dan untuk item-item pertanyaan dalam kuesioner data Y (pengendalian internal penjualan) diketahui bahwa nilai cronbach’s alpha untuk semua variabel adalah > (lebih besar) 0,6 yaitu sebesar 0,982 sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk item-item pertanyaan dalam kuesioner data Y (pengendalian internal penjualan) dianggap Reliabel.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
10
Uji Asumsi Klasik Uji Linieritas Berdasarkan uji linieritas pada variabel X1 (Sistem Informasi Akuntansi) diketahui bahwa nilai Sig. Linearity lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Jadi dapat disimpulkan variabel X1 (Sistem Informasi Akuntansi) terjadi linearitas. Sedangkan untuk variabel X2 (Ketepatan Pembayaran Piutang) diketahui bahwa nilai Sig. Linearity lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,053 jadi dapat disimpulkan variabel X2 (Ketepatan Pembayaran Piutang) tidak terjadi linearitas. Pengujian Hipotesis Pengujian Secara Parsial ( Uji t ) Hasil uji t dengan bantuan SPSS terhadap variabel-variabel bebas secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut (1) Sistem Informasi Akuntansi (X1) dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 5%) diperoleh nilai tsign 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai α lebih besar dari nilai tsign (0,05 > 0,000). Hasil analisis ini memperlihatkan bahwa variabel Sistem Informasi Akuntansi (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pengendalian Internal Penjualan ( Y ). (2) Ketepatan Pembayaran Piutang (X2) dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 5%) diperoleh nilai tsign 0,016. Hal ini menunjukkan bahwa nilai α lebih besar dari nilai tsign (0,05 > 0,016). Hasil analisis ini memperlihatkan bahwa variabel Ketepatan Pembayaran Piutang (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pengendalian Internal Penjualan (Y). Analisis Koefisien Determinasi Multiple (R2) Tabel 1 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Multiple (R2) Model Summaryb
Model 1
R ,904a
R Square ,818
Adjusted R Square ,788
Std. Error of the Estimate 7,79727
Change Statistics R Square Change ,818
F Change 26,970
df1 2
df2 12
Sig. F Change ,000
DurbinWatson 1,382
a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y Sumber : Hasil pengolahan SPSS
Berdasarkan tabel 1 diatas diketahui bahwa nilai R Square sebesar 81,8%. Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel variable bebas (X) yaitu Sistem Informasi Akuntansi (X1) dan Ketepatan Pembayaran Piutang (X2) berpengaruh sebesar 81,8% dan sisanya sebesar 18,2 % dijelaskan oleh variabel yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
11
Analisis Regresi Berganda Tabel 2 Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficientsa Model
1
Unstandardized Coefficients B Std. Error 199,562 29,550 -1,837 ,329 3,016 1,080
(Constant) X1 X2
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
Collinearity Statistics Tolerance
-,723 ,362
6,753 -5,581 2,791
,000 ,000 ,016
VIF
,902 ,902
1,108 1,108
a. Dependent Variable: Y Sumber: Hasil pengolahan SPSS Dari data hasil analisis regresi linier berganda pada tabel 2 di atas, dirumuskan suatu persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 199,562 – 1,837 X1 + 3,016 X2 Dari persamaan tersebut di atas, dapat dijelaskan bahwa dengan nilai konstanta 199,562 berarti apabila variable bebas (X) yaitu sistem informasi akuntansi (X1) dan ketepatan pembayaran piutang (X2) bernilai nol maka nilai pengendalian internal penjualan (Y) sebesar 199,562, sehingga variable bebas (X) akan ada pengaruh terhadap variable terikat (Y). Koefisien X1=– 1,837(negatif signifikan), artinya jika variabel sistem informasi akuntansi (X1) mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara variabel ketepatan pembayaran piutang (X2) diangap nol, maka akan menyebabkan penurunan pengendalian internal penjualan (Y) sebesar 1,837. Deskriptif Statistik Tabel 3 Hasil Deskriptif Statistik Descriptive Statistics N
Range
Minimum
Maximum Statistic
Std. Deviation
Mean Statistic
Std. Error
Statistic
Skewness Std. Statistic Error
Kurtosis Std. Statistic Error
Statistic
Statistic
Statistic
X1
15
22,00
50,00
72,00
59,4000
1,72047
6,66333
,763
,580
-,136
1,121
X2
15
9,00
10,00
19,00
15,5333
,52433
2,03072
-1,089
,580
3,561
1,121
Y Valid N (listwise)
15 15
50,00
100,00
150,00
137,2667
4,36923
16,92195
-1,589
,580
1,428
1,121
Sumber: Hasil pengolahan SPSS
Dari hasil statistik deskriptif ini menunjukkan jumlah responden ada 15 orang, nilai minimum Sistem informasi akuntansi sebesar 50,00 dan nilai maksimumnya 72,00, sedangkan nilai minimum Ketepatan Pembayaran Piutang sebesar 10,00 dan nilai maksimumnya sebesar 19,00, Pengendalian Internal Penjualan sebesar 100,00 dan nilai
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
12
maksimumnya sebesar 150,00 dengan standar deviasi untuk Sistem informasi akuntansi 6,66333, untuk Ketepatan Pembayaran Piutang 2,03072, dan untuk Pengendalian Internal Penjualan 16,92195. PEMBAHASAN Hipotesis Pertama Yaitu Sistem Informasi Akuntansi Berpengaruh Positif Terhadap Pengendalian Internal Penjualan. Hasil penelitian ini diperkuat oleh kajian teori dan hasil penelitian yang relevan. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengendalian internal pejualan pada PT Imperium Happy Puppy. Hal tersebut sejalan dengan devinisi sistem informasi akuntansi yang dikemukakan oleh Midjan dan Susanto (2003: 11) bahwa sistem informasi akuntansi adalah seperangkat sumber manusia dan modal dalam organisasi yang berkewajiban untuk menyajikan informasi keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan memproses data. Dan sesuai dengan tujuan sistem informasi akuntansi. dengan didukung pendapat menurut Midjan dan Susanto (2001: 37), bahwa tujuan dari sistem informasi akuntansi adalah (1) Untuk meningkatkan informasi. Yaitu informasi yang tepat guna, tercepat dan tepat waktu. (relevance) dan terpercaya. Dengan kata lain sistem infromasi akuntansi harus dengan cepat dan tepat dapat memberikan informasi yang diperlukan dengan kandungan informasi yang sesuai dengan kebutuhan. (2) Untuk meningkatkan sistem internal cek (pengendalian intern). Yaitu pengendalian intern yang diperlukan agar dapat mengamankan harta perusahaan. Hal ini berarti sistem informasi akuntansi yang disusun juga harus mengandung pengendalian intern (intenral cek). (3) Harus dapat menekan biaya tata usaha. Yaitu berarti biaya usaha untuk menyusun sistem akuntansi (biaya tata usaha berupa tenaga, alat tulis dan kertas) harus seefisien mungkin. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi memberikan pengaruh dalam meningkatkan pengendalian intern penjualan. Sedangkan untuk penelitian sekarang ini berdasarkan hasil penyebaran 15 kuesioner pada karyawan akunting dan keuangan yang mengetahui dan terlibat dalam proses penjualan yang terjadi setiap harinya di PT Imperium Happy Puppy dan telah dilakukannya perhitungan hasil kuesioner dengan menggunakan bantuan program komputer SSPS (Statisticial Package Social Science) V.20.0 for Windows, diperoleh hasil bahwa berdasarkan analisis koefisien determinasi multiple (R²), sistem informasi akuntansi (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengendalian internal penjualan (Y). Pengaruh sistem informasi akuntansi (X1) terhadap pengendalian internal penjualan (Y) adalah sebesar 81,8% dan sisanya sebesar 18,2 % dijelaskan oleh variabel yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini didukung pula oleh penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh oleh Supiatun (2013) dengan judul Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Terhadap Kinerja Perusahaan PT Bambang Djaja Surabaya. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka kesimpulannya adalah indikator-indikator sistem informasi akuntansi penjualan yang memberikan kontribusi besar terhadap kinerja perusahaan adalah sumber daya manusia, alat yang digunakan, serta sistem dan prosedur yang digunakan. Sistem informasi akuntansi penjualan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan pada PT Bambang Djaja. Pengaruh tersebut sebesar 43,5%, sedangkan 56,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
13
Dan penelitian yang dilakukan oleh Destarani (2012) yang berjudul Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Terhadap Struktur Pengendalian Intern Penjualan Pada Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG). Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah bahwa sistem informasi akuntansi penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur pengendalian intern penjualan pada Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG) yaitu sebesar 36,9%, sedangkan 63,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Sedangkan untuk hasil penelitian berdasarkan uji t yang perhitungannya dengan menggunakan bantuan program komputer SSPS (Statisticial Package Social Science) V.20.0 for Windows, diperoleh hasil bahwa sistem informasi akuntansi (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengendalian internal penjualan (Y) pada PT imperium Happy Puppy. Hal tersebut ditunjukan dengan diperoleh tingkat kepercayaan atau signifikansi 95% dengan α = 0,05, Sehingga tsign atau nilai signifikan sebesar 0,000. Berdasarkan teori menurut Ghozali (2006) Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Dari hasil analisis regresi linier berganda diperoleh suatu persamaan yaitu Y = 199,562 – 1,837 X1 + 3,016 X2 yang menyatakan jika nilai semua variabel independen adalah sebesar nol, maka nilai Y adalah sebesar 199,562. Koefisien X1 sebesar – 1,837(negatif signifikan), artinya jika variabel sistem informasi akuntansi (X1) mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara variabel ketepatan pembayaran piutang (X2) diangap nol, maka akan menyebabkan penurunan pengendalian internal penjualan (Y) sebesar 1,837. Pada penelitian ini untuk komponen-komponen yang di gunakan pada sistem informasi akuntansi berdasarkan teori menurut Wilkinson (2000: 4) antara lain sumber daya manusia, alat yang digunakan, sistem dan prosedur yang digunakan. Ketiga item dalam komponen tersebut memegang peranan penting dalam sistem informasi akuntansi yang dilaksanakan oleh PT Imperium Happy Puppy. Sumber daya manusia yang berkompeten dan berkualitas akan menciptakan efisiensi, efektivitas dan kelancaran dalam kegiatan operasional perusahaan sehingga tugas dan kewajibannya akan dapat terselesaikan tepat waktu dan terhindar dari kesalahan yang merugikann perusahaan. Alat yang digunakan berguna dalam membantu kinerja sumber daya manusia. Alat yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan sumber daya manusia akan sangat membatu dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban. Hal tersebut akan memberikan kontribusi besar dalam pencapaian tujuan perusahaan. Sedangkan sistem dan prosedur yang digunakan akan membantu mempermudah sumber daya manusia dalam mengerjakan pekerjaan karena sudah terdapat standart-standart peraturan secara tertulis untuk mengurangi terjadinya kesalahan. Hipotesis Kedua Yaitu Ketepatan Pembayaran Piutang Berpengaruh Positif Terhadap Pengendalian Internal Penjualan. Hasil penelitian mendukung hipotesis kedua yaitu dapat dijelaskan bahwa ketepatan pembayaran piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengendalian internal penjualan pada PT Imperium Happy Puppy. Berdasarkan hasil penelitian sekarang ini dengan hasil penyebaran 15 kuesioner pada karyawan akunting dan keuangan yang mengetahui dan terlibat dalam proses penjualan yang terjadi setiap harinya di PT Imperium Happy Puppy dan telah dilakukannya perhitungan hasil kuesioner dengan menggunakan
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
14
bantuan program komputer SSPS (Statisticial Package Social Science) V.20.0 for Windows, diperoleh hasil bahwa berdasarkan analisis koefisien determinasi multiple (R²), ketepatan pembayaran piutang (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengendalian internal penjualan (Y). Pengaruh ketepatan pembayaran piutang (X2) terhadap pengendalian internal penjualan (Y) adalah sebesar 81,8% dan sisanya sebesar 18,2 % dijelaskan oleh variabel yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan untuk hasil penelitian berdasarkan uji t yang perhitungannya dengan menggunakan bantuan program komputer SSPS (Statisticial Package Social Science) V.20.0 for Windows, diperoleh hasil bahwa ketepatan pembayaran piutang (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengendalian internal penjualan (Y) pada PT imperium Happy Puppy. Hal tersebut ditunjukan dengan diperoleh tingkat kepercayaan atau signifikansi 95% dengan α = 0,05, sehingga tsign atau nilai signifikan sebesar 0,016. berdasarkan teori menurut Ghozali (2006) Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Dari hasil analisis regresi linier berganda dengan dua variabel sistem informasi akuntansi (X1) dan ketepatan pembayaran piutang (X2) terhadap pengendalian internal penjualan (Y) diperoleh suatu persamaan yaitu Y = 199,562 – 1,837 X1 + 3,016 X2 yang menyatakan jika nilai semua variabel independen adalah sebesar nol, maka nilai Y adalah sebesar 199,562. Koefisien regresi X2 sebesar 3,016 menyatakan bahwa setiap kenaikan X2 sebesar 1 satuan akan menaikkan Y sebesar 3,016 satuan jika X1 dianggap nol. Pada penelitian ini untuk Variabel atau indikator-indikator yang digunakan adalah ketepatan waktu dan prosedur pembayaran. Kedua item tersebut dalam komponen tersebut memegang peranan penting dalam ketepatan pembayaran piutang yang dilaksanakan oleh PT Imperium Happy Puppy. Ketepatan dalam pembayaran piutang merupaka hal yang penting dalam perputaran keuangan pada PT Imperium Happy Puppy. Dana yang didapat dari pembayaran piutang yang tepat waktu akan dapat digunakan kembali untuk kelancaran operasional perusahaan. Ketika ada cabang outlet yang terlambat dalam melakukan pembayaran akan menghambat pemasukan dana di kantor pusat. Hal tersebut akan mengganggu kelancaran operasional perusahaan. Pelaksanaan prosedur pembayaran piutang akan membantu dalam pelaksanaan pembayaran piutang yang dilakukan oleh cabang outlet. dengan dilaksanakannya prosedur pembayaran piutang dengan baik dan semestinya maka akan menghindarkan terjadinya kesalahan yang akan merugikan perusahaan. Misal dengan terjadinya ketidak sesuainya dengan jumlah piutang yang ditagihkan kantor pusat kepada cabang outlet.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka pada bagian akhir dari penelitian ini, penulis menarik beberapa kesimpulan antara lain Bahwa sistem informasi akuntansi (X1) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pengendalian internal penjualan pada PT Imperium Happy Puppy kantor pusat di Surabaya. Artinya dengan semakin baik penerapan sistem informasi akuntansi akan meningkatkan pengendalian internal penjualan pada PT Imperium Happy Puppy. Hal ini di tunjukkan dengan beberapa mengujian hasil kuesioner dengan menggunakan bantuan program komputer SSPS (Statisticial Package Social
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
15
Science) V.20.0 for Windows, yaitu dengan pengujian (1) analisis koefisien determinasi multiple (R²). (2) Pengujian secara parsial (Uji t). (3) Berdasarkan analisis regresi linier berganda. Bahwa ketepatan pembayaran piutang (X2) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pengendalian internal penjualan (Y) pada PT Imperium Happy Puppy kantor pusat di Surabaya. Artinya dengan semakin baik penerapan ketepatan pembayaran akan meningkatkan pengendalian internal penjualan pada PT Imperium Happy Puppy. Hal ini di tunjukkan dengan beberapa mengujian hasil kuesioner dengan menggunakan bantuan program komputer SSPS (Statisticial Package Social Science) V.20.0 for Windows, yaitu dengan pengujian (1) analisis koefisien determinasi multiple (R²). (2) Pengujian secara parsial ( Uji t ). (3) Berdasarkan analisis regresi linier berganda. Saran Untuk penelitian yang akan datang yang tertarik pada permasalahan serupa, sebaiknya melakukan penelitian dengan menggunakan jumlah sampel yang lebih ideal. Sehingga mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik dari pada penetilitian sebelumnya. Dan masih terdapat indikator-indikator lain yang berpengaruh terhadap pengendalian internal penjualan di suatu perusahaan, maka untuk penelitian yang akan dating sebaiknya menambahkan indikator-indikator yang yang belum diteliti. Agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih beragam dan lebih baik dari penelitian sebelumnya. Keterbatasan Penelitian Data yang dianalisis dalam penelitian menggunakan instrumen yaitu kuesioner. Maka kesimpulan yang didapat hanya berdasarkan pada data yang dikumpulkan melalui kuesioner tersebut. Sehingga akan menimbulkan masalah jika responden berbeda dengan keadaan yang tidak dapat dikendalikan karena diluar kemampuan peneliti. Peneliti tidak dapat mengontrol jawaban responden yang tidak menunjukan keadaan yang sesungguhnya. Dan jumlah sampel dalam penelitian ini belum ideal. Sampel berjumlah kecil yaitu berjumlah 15orang. Sehingga kuesioner hanya di sebarkan kepada 15orang tersebut. Karyawan bagian akuntansi dan keuangan PT imperium Happy Puppy. Hal tersebut merupakan keterbatasan dalam penelitian ini, tetapi bukanlah suatu kemalasan dari penulis.
DAFTAR PUSTAKA Akbar, R. 2004. Pengantar Akuntansi. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Baridwan, Z. 2002. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode. Edisi Delapan. BPFE. Yogyakarta Ghozali, I. 2006 Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Hastoni dan Suhendra. 2007. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Pembayaran Piutang Sebagai Alat Keputusan Pemberian Kredit Studi Kasus Pada PT JSK. Jurnal Ilmiah Ranggagading 7(1): 14-18. Husein, M.F. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta Nazir, M. 2002. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 4 (2014)
16
Midjan La. 2001. Sistem Informasi Akuntansi 1. Lembaga Informatika Akuntansi. Bandung Midjan La. dan A. Susanto. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Delapan. Lingga Jaya. Bandung _______________________. 2003. Sistem Informasi Akuntansi I. Lembaga Informatika Akuntansi. Bandung. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Salemba Empat. Jakarta. _______. 2002. Auditing. Edisi Pertama. Salemba Empat. Jakarta. Munandar, M. 2006. Pokok Pokok Intermediate Accounting. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Sadeli, L. M. 2006. Dasar-Dasar Akuntansi. Edisi Pertama. Cetakan Ketiga. PT Bumi Aksara. Jakarta. Soemarso, S. R. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Kelima. Salemba Empat. Jakarta. Subagyo, P. 2000. Statistik Induktif. BPFE. Yogyakarta. Sugiyono. 2001, Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung. Supiatun. 2013. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Terhadap Kinerja Perusahaan PT Bambang Djaja Surabaya. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA). Surabaya. Sutabri, T. 2003. Analisa Sistem Informasi. Andi Publisher. Yogyakarta. Tunggal, A. W. 1995. Struktur Pengendalian Intern. Cetakan Pertama. Rineka Cipta. Jakarta. Wilkinson, J. W, et al. 2000. Accounting Information System. Essential Concept and Application. Edisi Keempat. John Wiley and Sons Inc. New York.