PENGARUH PUPUK DAN CURAH HUJAN TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT PADA PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) MEDAN
TUGAS AKHIR
MAIMUNAH 052407017
PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
PENGARUH PUPUK DAN CURAH HUJAN TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT PADA PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) MEDAN TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya
MAIMUNAH
052407006
PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
PERSETUJUAN
Judul
:
Kategori Nama Nomor Induk Mahasiswa Program Studi Departemen FakultaS
: : : : : :
PENGARUH PUPUK DAN CURAH HUJAN TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT PADA PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) MEDAN TUGAS AKHIR MAIMUNAH 052407017 DIPLOMA – 3 STATISTIKA MATEMATIKA MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Diluluskan di Medan, Juni 2008
Diketahui/disetujui oleh Departemen Matematika FMIPA USU KETUA,
Dosen Pembimbing
Dr.Saib Suwilo,M.Sc. NIP. 131796149
Dr.Saib Suwilo M.Sc. NIP. 131796149
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
PERNYATAAN
PENGARUH PUPUK DAN CURAH HUJAN TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT PADA PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) MEDAN
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri,kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebut sumbernya.
Medan,
Juni 2008
Maimunah 052407006
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI Halaman Persetujuan Pernyataan Penghargaan Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Identifikasi Masalah 1.3. Tujuan 1.4. Metode Penelitian 1.5. Sistematika Penulisan TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian Regresi dan Korlasi 2.1.1 Analisis Regresi 2.1.2 Analisis Korelasi 2.2. Teori Pengolahan Data 2.2.1 Analisis Regresi 2.2.2 Analisis Korelasi
iii v vii viii
1 2 3 3 4
6 7 8 11
GAMBARAN UMUM PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT 3.1 Gambaran Umum Pusat penelitian kelapa sawit 3.1.1 Fasilitas 3.1.2 Penggunaan 3.1.3 Organisasi 3.2 Jasa dan Konsultasi 3.2.1 Rekomendasi Pemupukan 3.3 Visi dan Misi 3.3.1 Visi PPKS 3.3.2 Misi PPKS
13 15 16 16 17 17 22 22 22
ANALISIS DATA 4.1 Data 4.2 Analisis 4.2.1 Analisis Regresi Ganda 4.2.2 Analisis Korelasi Ganda
24 25 25 28
IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Pengertian Implementasi Sistem 5.2 Statistik dan Komputer 5.3 SPSS dan Komputer Statistik
30 30 32
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
40 41 42
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Data Hasil Pengamatan
8
Tabel 2.2 Interpretasi Dari Nilai R
12
Tabel 4.1 Data Produksi TBS, Pupuk, dan Curah Hujan
24
Tabel 4.2 Hasil Analisis
25
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.1 Tampilan cara pengaktifan SPSS
32
Gambar 5.2 Tampilan jendela pengisian Variabel View dengan SPSS
34
Gambar 5.3 Tampilan jendela pengisian data view
35
Gambar 5.4 Tampilan jendela pengisian pengolahan data
36
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara agraris yang menghasilkan berbagai macam produksi. Salah satunya adalah produksi kelapa sawit, banyaknya produksi kelapa sawit yang dihasilkan pada umumnya sering berubah–ubah karena masih banyaknya faktor– faktor yang mempengaruhi produksi kelapa sawit. Maka faktor–faktor yang mempengaruhi hendaknya dapat dikontrol dengan baik.
Pengontrolan yang dimaksud yaitu untuk mengurangi kontribusi pengaruh faktor yang negatife dan berusaha untuk mempertahankan maupun meningkatkan faktor yang berpengaruh positif. Dengan demikian dapat diketahui faktor–faktor yang dominan pengaruhnya.
Faktor–faktor yang mempengaruhi naik turunnya produksi tersebut dinyatakan sebagai peubah prediktor, sedangkan produksi kelapa sawit adalah peubah respon. Pada penelitian ini peubah prediktor disebut juga sebagai peubah bebas yang jumlahnya lebih dari satu, sehingga salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode regresi linear ganda.
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
Produksi kelapa sawit dapat dilihat dari faktor–faktor seperti pemakain pupuk, curah hujan, pemakaian pestisida, luas lahan, tenaga kerja, dan yang lain–lainnya. Faktor–faktor tersebut dapat mempengaruhi baik atau tidaknya produksi kelapa sawit. faktor–faktor produksi kelapa sawit yang diambil adalah pupuk dan besarnya curah hujan.
Tanaman sangat membutuhkan air untuk tumbuh dan berbuah. Tanaman kelapa sawit memperoleh air secara alamiah melalui curah hujan. Dengan memperoleh kadar air yang cukup, diharapkan produksi kelapa sawit dapat meningkat.
Tanaman kelapa sawit memerlukan waktu beberapa tahun untuk menghasilkan kelapa sawit mulai dari awal tanam. Dengan bertambahnya luas lahan diharapkan dapat menambah jumlah produksi kelapa sawit akan meningkat.
1.2. Identifikasi Masalah
Dikarenakan faktor yang mempengaruhi produksi kelapa sawit terdiri dari beberapa faktor diantaranya pemakaian pupuk, curah hujan, pemakaian pestisida, luas lahan, tenaga kerja, dan lain–lain. Maka pembatasan masalah hanya mengenai pehitungan tentang pengaruh curah hujan dan pupuk terhadap produksi kelapa sawit di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan.
Dalam pembatasan masalah, penulis membuat persamaan yang akhirnya dapat diketahui apakah terdapat atau tidak hubungan yang fungsional antara pupuk dan curah hujan terhadap hasil produksi kelapa sawit. Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
1.3. Tujuan
Tujuan penulisan dalam membuat penelitian adalah ingin megetahui apakah terdapat atau tidak hubungan fungsional antara pupuk dan curah hujan terhadap hasil produksi kelapa sawit.
Dengan didapatnya pesamaan regresi tersebut, maka hasil penelitian dapat membantu dan dapat digunakan oleh peneliti atau pihak–pihak perusahaan dalam mengambil suatu kebijaksanaan terhadap produksi kelapa sawit pada tahun–tahun yang akan datang dan sebagai informasi untuk digunakan oleh pihak–pihak yang berkepentingan khususnya pada peneliti dan perusahaan–perusahaan yang berkaitan serta dapat juga bermanfaat bagi para pembaca.
1.4. Metode Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan penelitian : a. Study penelitiaan ini mengadakan riset dengan pengumpulan data dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan.
b. Metode yang digunakan untuk menganalisis hubungan tersebut dengan menggunakan metode Regresi Ganda (Multiple Regresi) dan Korelasi Ganda, serta pengolahan datanya dengan menggunakan software SPSS. Analisis ini bersifat deskriftif dan menggunakan bantuan statistik dalam pengolahan dan untuk melihat hubungan/ikatan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
c.
Penarikan Kesimpulan, yaitu hasil pengolahan data ini nantinya akan menunjukkan apakah terdapat atau tidak hubungan fungsional yang signifikan antara variabel-variabel tersebut.
1.5. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN Pada Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB 2 : LANDASAN TEORITIS Pada Bab ini berisi tentang teori permasalahan dan teori pengolahan data.
BAB 3 : GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET Pada Bab ini berisi tentang sejarah, visi dan misi, gambaran umum instansi.
BAB 4 : ANALISA DATA Pada Bab ini berisi tentang penggunaan rumus yang telah ditentukan penulis.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Pada Bab ini berisi tentang cara pemrosesan data dengan menggunakan SPSS 14.0. Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN Pada Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran untuk permasalahan tersebut.
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
BAB 2
LANDASAN TEORITIS
2.1 Pengertian Regresi dan Korelasi
2.1.1 Analisis Regresi Analisis regresi adalah studi yang menyatakan hubungan fungsional antara variabelvariabel yang umumnya dinyatakan dalam bentuk matematik, Karangan Prof. Dr. Sudjana. Analisis regresi berguna untuk mendapatkan hubungan antara variabel terikat (dependent) dengan lambang Y dan variabel bebas (independent) dengan lambang X.
Regresi Linear Berganda adalah regresi linear mengestimasi besarnya koefesien-koefesien yang dihasilkan dari persamaan yang bersifat linear yang melibatkan dua atau lebih variabel bebas yang digunakan sebagai alat prediksi besarnya nilai variabel terikat.
Regresi linear berganda berguna untuk menghitung besarnya pengaruh hubungan dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas
Persamaannya: Yˆ = b0 + b1 X 1 + b2 X 2 + ... + bK X K
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
2.1.2 Analisis Korelasi
Analisis Korelasi adalah teknik analisis atau studi yang membahas tentang derajat hubungan antara variabel-variabel yang ditemukan oleh Karl Pearson 1900. Analisis Korelasi berguna untuk melihat kuat lemahnya hubungan antara variabel bebas dan terikat.ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan, terutama untuk data kuantitatif.
Hubungan antara dua variabel dalam korelasi bukanlah hubungan sebab akibat (timbal balik), melainkan hanya merupakan hubungan searah saja. Contoh : tinggi badan menyebabkan berat badannya bertambah, tetapi berat badannya bertambah belum tentu menyebabkan tinggi badannya bertambah pula.
Akibatnya, dalam korelasi dikenal penyebab dan akibatnya. Data penyebab atau yang mempengaruhi disebut variabel bebas (independent) yang dilambangkan dengan huruf X atau X1,X2,…,Xn. Data akibat atau yang dipengaruhi disebut variabel terikat (dependent) dilambangkan dengan huruf Y.
Korelasi Berganda yaitu korelasi antara dua variabel X dan Y dimana korelasi antara Y dan semua X1,X2,…,Xk,secara serempak korelasi ganda akan dipelajari melalui jalur terjadinya hubungan antara mereka ialah regresi linear ganda Yˆ = b0 + b1 X 1 + b2 X 2 + ...bk X k . Berdasarkan adanya regresi linear ganda ini,
koefesien korelasi ganda yang sering disingkat dengan R. Rumus 2.1
R2 =
JK (reg ) Σy 2
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
dengan : JK (reg ) = b1 Σx1 y + b2 Σx 2 +b3 Σx 3 y + b4 Σx 4 y + b5 Σx 5 y y = Y −Y x =X−X
dimana : R
= Koefesien korelasi
Jk(reg)
= Jumlah Kudrat Regresi
Y2
= Jumlah Kuadrat Variabel tak bebas
bk
= Koefeseien regresi variabel bebas Xk
2.2 Teori Pengolahan Data
2.2.1 Analisis Regresi
Dalam pengolahan data penulis menggunakan metode regresi dan korelasi berganda. Yˆ = b0 + b1 X 1 + b2 X 2 kemudian
Adapun persamaan regresi yang dicari adalah dilakukan perhitungan sepeti dalam table berikut : Tabel 2.1 Data Hasil Pengamatan Responden 1 2 . . n Jumlah
Y
X1
X2
Y1 Y2 . . Yn
X 12 X 12 . . X 1n
X 21 X 22 . . X 2n
∑Y
∑X
1
∑X
2
y
x1
∑y
∑x
x2
1
∑x
2
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
x2 y
x1 y . . . . . ∑ x1 y
. . . . . ∑ x2 y
x1 x2
y
. . . . .
∑x x
2
. . . . .
1 2
∑y
x1
2
. . . . . 2
∑x
1
x2
2
. . . . . 2
∑x
2
2
Untuk mendapatkan nilai b0 , b1 , b2 , dihitung dengan menggunakan
Rumus 2.2
bo = Y − b1 X 1 − b2 X 2 (Σx2 )(Σx1 y ) − (Σx1 x2 )(Σx2 y ) b1 = 2 2 (Σx1 )(Σx2 ) − (Σx1 x2 ) 2 2
(Σx1 )(Σx2 y ) − (Σx1 x2 )(Σx1 y ) b2 = 2 2 (Σx1 )(Σx2 ) − (Σx1 x2 ) 2 2
Dimana :
Y =
∑X
X =
∑Y
i
y = Y −Y
I
x =X−X
n
n
Dengan : Yi = Pengamatan ke-i pada variabel tak bebas Xi = Pengamatan ke-i pada variabel bebas bk = koefesien regresi Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
Uji Regresi Linear Berganda
Sebelum regresi yang diperoleh digunakan untuk membuat kesimpulan maka terlebih dahulu perlu diperiksa setidak-tidaknya mengenai keliniearannya dan keberartiannya pemeriksaan ini ditempuh melalui pengujian hipotesis
Menguji keberartian regresi linear berganda ini dimaksudkan untuk meyakinkan diri apakah regresi berbentuk linear yang didapat berdasarkan penelitian ada artinya bila dipakai untuk membuat kesimpulan mengenai hubungan sejumlah perubah yang sedang dipelajari.
Rumus 2.3
Fhit =
JK (reg ) / k JK ( S ) /(n − k − 1)
Dimana :
JK (reg ) = b1Σx1 y + x 2 y + ... + bK Σx K y JK ( S ) = Σy 2 − JK (reg )
Ftab : F(1- α )(dk pembilang,dk penyebut) dk pembilang = k dk penyebut
= n-k-1
Hipotesa :
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
H0 : tidak terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel X1, dan variable X2, dengan variabel Y. H1 : terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel X1, dan variable X2, dengan variabel Y.
Kriteria pengujian H0 ditolak jika Fhit > F tab H0 diterima jika Fhit < F tab
2.2.2 Analisis Korelasi
Korelasi antar Y dan semua X1,X2,…,Xk,secara serempak korelasi ganda akan dipelajari melalui jalur terjadinya hubungan antara mereka ialah regresi linear ganda Yˆ = b0 + b1 X 1 + b2 X 2 + ...bk X k . Berdasarkan adanya regresi linear ganda ini,
koefesien korelasi ganda yang sering disingkat dengan R.
Rumus 2.4
R2 =
Dimana :
JK (reg ) Σy 2
JK (reg ) = b1Σx1 y + b2Σx 2
Penjelasan : Nilai R terbesar adalah +1 dan terkecil ialah -1 Jika : R = +1 Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
Maka : hubungan kedua variabel adalah linear, positif sempurna dan searah serta sangat tinggi. Jika : R = -1 Maka : hubungan kedua variabel adalah linear,negative
dan hubungannya
berlainan arah. Jika : R = 0 Maka : tidak ada hubungan antara x dan y Jika : R diantara -1 dengan +1
Tabel 2.2 NTERPRETASI DARI NILAI R R 0 0.01 - 0.20 0.21 – 0.40 0.41 – 0.60 0.61 – 0.80 0.81 – 0.99 1
Interpretasi Tidak berkorelasi Sangat rendah Rendah Agak rendah Cukup Tinggi Sangat tinggi
Sumber : Usman Husain,M. Pd Pengantar Statistik
Untuk menyatakan besarnya variabel satu terhadap variabel yang lainnya dinyatakan dalam persen. Dengan demikian maka R² disebut koefesien determinasi atau koefeisien tertentu . Hal ini disebabkan R² x 100% terjadi dalam variabel terikat Y yang ditentukan oleh variabel X
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
BAB 3
GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET
3.1 Sejarah Berdirinya Pusat Penelitian Kelapa Sawit
Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan pada 26 September 1911 oleh Algemeene Proefstation der AVROS (APA). AVROS ( Alegemeene VerenigingVan Rubber Planters ter Oostkust van Sumatera) dikemudian hari menjadi Balai Penelitian Perkebunan Medan. Hasil-hasil Penelitian APA pada saat itu cukup banyak dan sangat berguna bagi pengembangan perkebunan di Sumatera. Setelah perang dunia II sebagian besar perkebunan di Sumatera terlantar sehingga pada tahun 1952 diadakan penyatuan dengan ”Deli Planters Vereniging”.
Karena alasan politik dan ekonomi pemerintah Republik Indonesia melakukan nasionalisasi dan mengambil alih perkebunan-perkebunan milik Belanda. Pada tahun 1957 AVROS diambil alih dan diubah menjadi Gabungan Pengusaha Perkebunan Sumatera (GAPPERSU). APA diganti dengan Balai Penelitian GAPPERSU yang dikenal dengan nama RISPA ( Research Institute of the Sumatera Planters Association). Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 247/UM/57 Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
tanggal 11 Desember 1957 ditetapkan bahwa RISPA ditempatkan dibawah Kementrian Pertanian RI yagn pengelolaannya dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Perkumpulan dan Organisasi Perkebunan. Pada tahun 1968 RISPA berubah menjadi Balai Penelitian Perkebunan Medan (BPPM)
dengan pembinaan dan pembiayaannya diserahkan kepada Direksi PN
Perkebunan I s/d IX
sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI No.
353/Kpts/OP/12/1968 tanggal 20 Desember 1968. Pada tahun 1971 pembinaan Balai Penelitian Perkebunan Medan diserahkan pada Dewan Pembina Balai Penelitian Perkebunan dan mendapat dana dari Cess sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI No. 503/Kpts/OP/1971 tanggal 5 Desember 1971.
Selanjutnya sejan April 1976 RISPA mendapat biaya dari APBN dan mulai 1978 pembinaan Balai Penelitian Perkebunan diiserahkan kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian RI berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI No. 133/Kpts/OP/3/1978.
Pada November 1987 Asosiasi Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Indonesia (AP3I) didirikan di Jakarta. Balai-balai Penelitian perkebunan ditempatkan dibawah koordinasi AP3I dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian RI. Dengan perubahan ini selanjutnya Balai Penelitian Perkebunan Medan disebut dengan Pusat Penelitian Perkebunan Medan atau disingkat Puslitbun Medan.
Sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Dewan Pimpinan Harian AP3I No. 084/Kpts/DPH/XII/92 tanggal 24 Desember 1992 tentang Penataan Pengelolaan Unit Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
Pelaksana Penelitian dilingkungan AP3I, maka pada 4 Pebruari 1993 dibentuk Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) berkedudukan di Medan, yang merupakan gabungan dari Pusat Penelitian Perkebunan Medan, Puslitbun Marihat dan Puslitbun Bandar Kuala. Penggabungan ketiga Puslitbun tersebut dilakukan dalam upaya peningkatan efesiensi pengelolaan organisasi pada tahun 1993 itu juga, melalui rapat anggota, AP3I berubah menjadi Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia (APPI).
Perbaikan organisasi PPKS selanjutnya dilakukan pada tahun 1996. Berdasarkan keputusan rapat anggota Assosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia (APPI) dalam suratnya No. 03/RA-APPI/II/1996, Pusat penelitian Perkebunan Lingkup Assosiasi Penelitian Perkebunan indonesia bertanggung jawab kepada Assosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia, yang dalam melaksanakan tugasnya mendapatkan pembinaan dan pengawasan dari Dewan Pembina Pusat Penelitian Perkebunan.
PPKS merupakan satu-satunnya lembaga penelitian milik pemerintah yang bergerak dalam penelitian semua aspek kelapa sawit. Penelitian yang dilakukan mulai dari pemulian tanaman, bioteknologi tanaman, proteksi tanaman, tanah dan agronomi, pengolahan hasil dan mutu, enjenering dan lingkungan hingga kajian sosial dan ekonomi. Telah begitu banyak hasil yagn dicapai dalam menunjang perkembangan industri kelapa sawit nasional.
3.1.1 Fasilitas
PPKS memilki berbagai sarana penelitian seperti : Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
a. Beberapa buah laboratorium yang dilengkapi dengan peralatan antara lain Atomic absotrion Spectro-photometer (ASS), Chloridemeter, Automatic Destilation, Gas Chomatograph (GC), High Perfomance Liquid Chomotograph (HPCL), UV-VIS Spectrophotometer, Gen Gun Biolistic, Polymerase Chain Reaction (PCR), Gel Doc (Bo Red), Electrophoresis dan lain-lain. b. Laboratorium kultur jaringan (Paln Tissue Culture Laboratory) untuk menghasilkan klon kelapa sawit. c. Laboratorium analisa minyak kelapa sawit, tanah, daun, pupuk, dan produk pertanian lainnya. d. Kebun induk untuk menghasilkan benih unggul kelapa sawit di Deli Serdang dan Simalungun (Sumatera Utara) serta Perindu (Kalimantan Barat). e. Kebun-kebun percobaan dan percontohan yang tersebar di 6 (enam) provinsi. f. Perangakat GIS dan GPS untuk survei dan pemetaan lahan. g. Pebrik kelapa sawit (PKS) mini dan super mini. h. Pilot Palnt Biodisel. i.
Pilot Plant Oleo Pangan.
j.
Pilot Plant pembuatan kompos dari limbah PKS.
3.1.2 Penggunaan
Pengunaan jasa PPKS adalah instansi pemerintah, perusahaan perkebunan besar milik pemenrintah dan swasta,perkebunan kecil-menengah, perkebunan rakyat, perorangan praktisi industri hulu dan hilir kelapa sawit, pedagang dan lembaga keuangan.
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
3.1.3 Organisasi
PPKS di pimpin oleh seorang Direktur yang dibantu oleh Kepala Bidang Penelitian, kepala bidang penelitian, Kepala Biro Umum/SDM, Kepala Bidang Usaha dan Startegis (SUS). Ka Bid.Penelitian mebawahi tujuh kelompok penelitian yang masingmasing di ketua oleh seorang Ketua Kelompok Peneliti dan Kepala Ursan Penelitian. Kepala Umum Biro SDM membawahi tiga urusan yaitu Urusan SDM dan Hukum, Urusan Akuntasi dan Keuangan, dan Urusan Rumah Tangga. Kabid Usaha membawahi unit Usaha Marihat, Unit Usaha Medan, Urusan Pengembangan Usaha dan Promosi, Urusan Pelayanan dan Konsultasi, serta Urusan Laboratorium dan Pelayanan.
Sedangkan
kepala
SUS
membawahi
semua
bagian
yang
memproduksi,memproses, memasarkan dan mengawasi kecambah kelapa sawit. Di samping itu, Direktur di bantu oleh Kepala Urusan Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang dalam tugasnya bertanggung-jawab langsung kepada Direktur.
3.2 Jasa dan Konsultasi
Urusan jasa dan konsultasi merupakan salah satu unit kerja dari bidang usaha PPKS. Kegiatannya terdiri dari penyusunan rekomendasipemupikan, bantuan teknis, dan survei kesesuaian lahan.
3.2.1 Rekomendasi Pemupukan
Penyusunan rekomendasi pemupukan tanaman kelapa sawit diberikan kepada perusahaan perkebunan negara,perusahaan swasta, perkebunan rakyat ataupun Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
perorangan,baik terhadap tanaman kelapa sawit menghasilkan (TM), meupun terhadap tanaman kelapa sawit sebelum menghasilkan(TBM).
Penyusunan rekomendasi dilakuakan oleh tim ahli/tenaga peneliti dengan berbagai latar belakang ilmu tanah, agronomi, proteksi tanaman dan sosial ekonomi. Berdasarkan informasi analisa tanah daun, pengamatan tanaman dilapangan dan didukung berbagai data seperti curah hunjan, realisasi pemupukan sebelumnya, produktivitas yang dihasilkan, maka dapat ditentukan jenis, dosis dan cara pemupukan.
Penyusunan rekomendasi pemupukanya biasanya dilakuakn setiap tahun secara rutin atas permintaan dari perusahaan perkebunan atau perorangan. Rekomendasi pemupukan oleh PPKS mencakup luas areal lebih dari 400.000ha/tahun.
1. Bantuan Teknis
Bantuan teknis yangn di berikan PPKS antara lain:
a. Evaluasi pemupukan dan produktivitas kelapa sawit, b. Evaluasi kebun yang berkaitan dengan akuisis kebun (kondisi/keragaan tanaman, bahan tanaman,) luas areal, perkiraan nilai investasi kebun dll, c.
Evaluasi dan uapaya pengendalian hama dan penyakit,
d. Supervisi pembibitan (bantuan teknis komersial dan bantuan teknis purnajual), e. Evaluasi instalansi pengelolaan air limbah (IMPAL), f.
Evalusasi pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS).
2. Survei Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
PPKS melayani cukup banyak permintaan pembuatan survei dan studi kelayakan dari perusahaaan perkebunan negara maupun swasta. Kegiatan survei yang dialakukan terdiri dari kesesuaian lahan dan studi kelayakan. Dalam survei lahan akan diperoleh tingkat keseuain lahan untuk tanaman kelapa sawit (S1,S2,S3,N1,dan N2). Kegiatan tersebut dilanjutkandengan survei kelayakan pembangunan perkebunan kelapa sawit.
3. Laboratoriumm GIS
Geographic information system(GIS) adalah suatu sistem berbasis komputer yang digunakan dalam pemetaan lahan. PPKS memberikan pelayanan pembuatan peta lahan dan kebun kelapa sawit yang telah ada.
Teknologi yang dibantu dengan alat GPS (Global Positoning System) ini sangat berguna dalam membantu pelaksanaan survei terestrial. Setiap titik dSilapangan dapat diplotkan kedalam peta hasil digitasi atau peta lainnya yang dilengkapi posisi yang tepat sesiuai dengan posisi geografisnya sehinnga dapat diketahui posisi yang tepat sesuai dengan posisi geogrfisnya. Dengan bantuan GIS dan GPS maka kualitas dan tingkat ketelitian hasil survei lahan untuk tanaman kelapa sawit ditingkatkan.
4. Perlengkapan Pengamatan Iklim
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
PPKS juga mnyediakan perlengkapan pengamatan iklim seperti alat penakar curah hujan lengkap dengan gelas ukur, kartu curah hujan pias pengukur penyinaran matahari.
5. Penyediaan Jasa dan Analisis
PPKS memilki beberapa laboratorium yang digunakan untuk menganalisis produk-produk industri minyak sawit. Laboratorium tersebut dilengkapi dengan peralatan cangggih seperti
AAS, GC, HPLC, UV, dan lain-lain,
laboratorium tersebut adalah: Laboratorium Analisa Tanah Laboratirium Analisa Air dan Limbah Laboratorium Analisa Pupuk Laboratorium Analisa Mutu Minyak Laboratorium Analisa Daun
6. Perpustakaan dan Publikasi
Perpustakaan PKS terbuka untuk umum. Memilki koleksi literatur perkelapa sawitan yang paling lengkap di Indonesia. PPKS juga menerbitkan jurnal dan warta yang merupakan majalah ilmiah dan semi ilmiah kelapa sawit. Jurnal dan warta diterbitkan dengan tiras 1000 dan sebagian didistribusikan secara Cuma-Cuma sebagai bahan pertukaran dengan berbagai institusi di dalam dan di luar negri. Selain itu, PPKS juga menerbitkan berbagai pedoman teknis dan buku saku untuk menyebarlauskan informasi perkelapa sawitan. Publikasi tersebut dapat diperoleh melalui perpustakaan PPKS. Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
7. Jasa Training dan Magang
PPKS sebagai lembaga ilmiah dan pusat keunggulan memilki program pendidikan
dan
perlekapasawitan
pelatihan dengan
yang sangat
mampu baik,
menyajikan
serta dapat
dan
teknologi
membentuk
dan
menumbuhkan minat/sikap belajar mandiri sebagai salah satu kunci pengembangan SDM yang berkelanjutan.
Keunggulan PPKS dalam menyelenggarakan training dan pendidikan magang untuk komoditas kelapa sawit adalah :
a. Memilki SDM (pakar) yang menguasai ilmu dan teknologi yang relevan dengan kebutuhan industri kelapa sawit. b. Memilki fasilitas belajar yang sangat memadai seperti kebun percobaan, kebun produksi, kebun percontohan, laboratorium, dan perpustakaan. c. Konsultasi tertulis selepas studi dapat dilakukan setiap saat.
Program trainng dan magang yang dilakuakn di PPKS terbagi atas dua jenis :
1. Program reguler; program training dan magang yang dijadwal pada waktu tertentu setiap tahunnya meliputi : a. Falsafah kultur kelapa sawit b. Pemeliharaan tanaman kelapa sawit bagi mandor tanaman c. Optimalisasi oroduksi TBS melalui pemupukan tepat dan seimbang d. Bahan tanaman dan pembibitan kelapa sawit Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
e. Pengendalian hama dan penyakit utama pada perkebunan kelapa sawit f. Manajemen teknik dan pengolahan serta aspek mutu pada industri kelapa sawit. 2. Program non-reguler : seperti in houde training, magang, on thee job training yang dirancang sesuai kebutuhan pelanggan.
3.3 VISI dan MISI
3.3.1 Visi PPKS :
1. menjadi bworld-class institution dalam penelitian kelapa
sawit yang
memainkan peranan penting pada pembangunan industri kelapa sawit nasional dan menjadi acuan perkelapa sawitan internasional.
2. menjadi center of excellence yang di jadikan acuan dalam penetuan kebijakan pembangunan dan penangana perkelapa sawitan nasional.
3. menjadi institusi penelitian yang mengacu pada bussinness reasearch (hasil penelitian yang dapat dipasarkan secara bisnis dan mandiri dalam pembiyaan) dan menyediakan paket teknologi kelapa sawit yang bermanfaat.
3.3.2 Misi PPKS :
1. Mengmbangkan teknolgi unggul perkelapa sawitan melalui penelitian yang efektif dan efesien dan melakukan kegiatan pelayanann tepat sasaran. Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
2. Menunjang pengembangan perkelapasawitan nasional melalui penyedian produk dan jasa pelayanan, dan konsep pemikiran penanganan masalah kelapa sawit. 3. Mendorong pengembangan SDM, lapangan kerja dan pelestarian sumber daya alam/lingkungan. 4. Menggali potensi usaha sendiri dalam kerangka kerangka insitusi yang memilki badan hukum, untuk dapat, mandiri dan sejahtera secara berkesinambungan.
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
BAB 4
ANALISA DATA
4.1 Data
Data yang diambil dari PPKS adalah Data Luas Areal TM (ha), Produksi TBS (Kg), Jenis Pupuk (Kg), Curah Hujan (mm), dan Hari Hujan. Dari data tersebut yang akan dianalisis hanya Data Produksi TBS, Pupuk dan Curah Hujan. Data yang diambil dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2007 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Data Produksi TBS, Pupuk, dan Curah Hujan pada tahun 2000-2007
No 1 2 3
Tahun 2000 2001 2002
Produksi TBS(ton/ha) (Y) 16.85 18.44 19.17
Pupuk (ton/ha) (X1) 1.065 1.02 0.90
Curah Hujan (100mm) (X2) 20.76 23.21 19.46
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
4 5 6 7 8
2003 2004 2005 2006 2007
18.7 17.95 17.31 17.55 17.32
0.92 0.85 0.95 1.06 1.11
21.56 22.47 18.68 20.13 21.75
4.2 Analisis 4.2.1 Analisis Regresi Ganda
Tabel 4.2 Hasil Analisis Data Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Jumlah
x1y -0.08092 0.019167 -0.10542 -0.05028 -0.00518 0.020292 -0.02755 -0.07465 -0.30454
Y 16.85 18.44 19.17 8.7 17.95 17.31 17.55 17.32 143.29
X1 1.06 1.02 0.9 0.92 0.85 0.95 1.06 1.11 7.87
x2y 0.238781 1.176469 -1.91959 0.453531 0.057544 1.385881 0.294419 -0.34588 1.34115
X2 20.76 23.21 19.46 21.56 22.47 18.68 20.17 21.57 167.88
x1 x2 -0.01716 0.080656 0.127719 -0.03666 -0.19862 0.077794 -0.06214 0.073856 0.04545
y -1.06125 0.52875 1.25875 0.78875 0.03875 -0.60125 -0.36125 -0.59125 0.01
x1 0.07625 0.03625 -0.08375 -0.06375 -0.13375 -0.03375 0.07625 0.12625 0
X12 0.005814 0.001314 0.007014 0.004064 0.017889 0.001139 0.005814 0.015939 0.058988
x2 -0.225 2.225 -1.525 0.575 1.485 -2.305 -0.815 0.585 0.04
X22 0.050625 4.950625 2.325625 0.330625 2.205225 5.313025 0.664225 0.342225 16.1822
Untuk mendapatkan nilai b0, b1, dan b2 maka digunakan rumus seperti dibawah ini :
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
(Σx1 )(Σx2 y ) − (Σx1 x2 )(Σx1 y ) 2 2 (Σx1 )(Σx2 ) − (Σx1 x2 ) 2 2
b1 =
=
(16.18)(−0.305) − (0.045)(1.34) (0.059)(16.18) − (0.0452 )
=
− 4.935 − 0.0603 0.955 − 0.002
= −5.238 (Σx1 )(Σx2 y ) − (Σx1 x2 )(Σx1 y ) 2 2 (Σx1 )(Σx2 ) − (Σx1 x2 ) 2 2
b2 =
=
(0.059)(1.33) − (0.045)(−0.305) (0.059)(16.18) − (0.045) 2
=
0.078 + 0.014 0.955 + 0.002
= 0.098
bo = Y − b1 X 1 − b2 X 2 = 17.9113 − (−5.238)(0.985) − (0.098)(20.985) = 21.016
Setelah diselesaikan, maka didapat koefesien-koefesien b0 = 21.016, b1 = -5.238, b2 = 0.098 sehingga persamaan regresi yang dicari adalah : Yˆ = 21.016 − 5.238 X 1 + 0.098 X 2
Uji keberartian regresi linear ganda
Rumus 4.1 Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
Fhit =
JK (reg ) / k JK ( S ) /(n − k − 1)
Dimana :
JK (reg ) = b1Σx1 y + b2Σx2 y + ... + bK ΣxK y = (-5.328)(-0.305)+(0.098)(1.341) = 1.756 JK ( S ) = Σy 2 − JK (reg ) = 4.455488 -1.756 = 2.699 Maka :
Fhit =
=
JK (reg ) / k JK ( S ) /(n − k − 1)
1.756 / 2 2.699 /(8 − 2 − 1)
= 1.581
Ftab = F(1- α )(dk pembilang,dk penyebut) = F (0.95)(2.5) = 5.79
Hipotesa :
H0 : tidak terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel X1, dan variable X2, dengan variabel Y. Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
H1 : terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel X1, dan variable X2, dengan variabel Y.
Kriteria pengujian
H0 diterima karena Fhit < Ftab yaitu 1.581 < 5.79 Maka tidak terdapat hubungan fungsional dan tidak signifikan antara variabel X1 dan variabel X2 dengan variabel Y. 4.2.2 Analisis Korelasi Ganda
Walaupun dari uji keberartian regresi linear ganda diatas telah disebutkan bahwa pupuk (X1), curah hujan (X2) dan produksi tbs (Y1) terdapat hubungan namun disini penulis ingin melihan seberapa besar pengaruh pupuk, curah hujan terhadap produksi sawit. Dari analisis regresi linear ganda diatas didapat : Yˆ = 21.016 − 5.238 X 1 + 0.098 X 2 Maka untuk mencari koefesien korelasi ganda digunakan
Rumus 4.2
R2 =
JK (reg ) Σy 2
Dimana :
JK (reg ) = b1Σx1 y + b2Σx2 y + ... + bK ΣxK y = (-5.328)(-0.305)+(0.098)(1.341) = 1.756 Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
Σy 2 = 2570.959
Maka :
R2 =
=
JK (reg ) Σy 2 1.756 4.555
= 0.387 R = 0.142 Penjelasan :
Karena R = 0.387 maka hubungan antara variabel positif, dan interpretasinya rendah yang dapat kita lihat pada tabel interpretasi.
Besarnya hubungan ditentukan oleh koefesien determinasi R2 = 0.142 atau sebesar 14,2 % . Karena sangat sedikitnya persen yang dihasilkan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat faktor–faktor lain yang memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap produksi sawit misalnya bibit, tanah, insektisida, fungida dan lainnya.
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengertian Implementasi Sistem
Implementasi system adalah cara atau prosedur yang dilakkukan untuk menyelesaikan desain suatu system yang ada dalam dokumen desain system yang telah disetujui, menginstal dan memulai menggunakan sistem yang diperbaiki. Tujuan implementasi adalah : 1. Menyelesaikan desain system yang ada dalam komponen system yang disetujui. 2. Untuk memastikan bahwa personil dapat mengoperasikan sistem yang baru yaitu: dengan mempersiapkan manual pemakaian dan dokumen lain untuk melatih personil. Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
5.2 Statistik dan Komputer
Komputer berasal dari kata ”computare” dalam bahasa yunani yang berarti menghitung (bandingkan dengan kata ’to compute’ dalam bahasa ingris). Dengan demikian, komputer memang dibuat untuk melakukan pengolahan data yang didasarkan pada operasi matematika seperti (x,/,+,-) dengan operasi logika (>,<,=).
Perkembangan teknologi komputer pun intinya berusaha untuk semakin mendayagunakan kemampuan perhitungan di atas, dengan memperbaiki kinerja ‘otak’ komputer atau CPU (Central Processing Unit), dari mulai teknologi XT yang sudah usang sampai teknologi Pentium IV dewasa ini.
Disisi lain, ilmu statistik, baik itu statistik deskriptif maupun statistik inferensi, pada dasarnya adalah ilmu yang penuh pula dengan operasi perhitungan matematika. Statistik berasal berasal dari “statistik” yang dapat didefenisikan sebagai data yang telah terolah yang kemudian mengalami proses pengolahan data. Tentunya proses tersebut dapat berlangsung hanya didasarkan pada pengolahan data yang berbasis perhitungan matematika, sesuatu yang dapat dikerjakan dengan cepat oleh komputer. Jadi, statistik menyediakan cara/metode pengolahan data metode pengolahan data yang ada, maka computer menyediakan sarana pengolahan datanya. Dengan bantuan komputer, pengolahan data statistik hingga dihasilkan informasi yang relevan menjadi lebih cepat dan akurat.
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
Dalam pengolahan data, komputer mempunyai 3 keunggulan utama dibandingkan manusia yaitu: kecepatan, ketepatan, dan keandalan yang membuat computer sangat dibutuhkan dalam mengolah data-data statistik, serta menghasilkan output yang mempunyai presisi (ketepatan) tinggi, computer juga mempunyai daya tahan kerja yang tinggi.
5.3 SPSS dan Komputer Statistik
Saat ini banyak beredar berbagai komputer statistk, dari yang ‘kuno’ dan berbasis DOS seperti Microsof sampai yang berbasis Windows seperti SPSS, SAS, Statistika, dan lainnya. Dari berbagai software khusus statistic yang beredar sekarang, SPSS adalah yang paling popular dan paling banyak digunakan pemakai di seluruh dunia.
Langkah–langkah pengolahan data dengan menggunakan program SPSS adalah :
1. Harus dipastikan bahwa SPSS telah terinstal pada computer dan kemudian dibuka dengan : Klik Start + Klik SPSS 14.0 for Windows. Maka akan nampak dilayar sebagai berikut :
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
Gambar 5.1 Tampilan cara pengaktifan SPSS
2. Buka lembar kerja baru Dari menu utama file, pilih Menu Data, lalu klik.
3. Memahami variable dan proporti yang diperlukan.
Variabel Nilai Produksi TBS
Oleh karena ini Variabel pertama, tempatkan pointer pada baris pertama. a. Name. Sesuai kasus, pointer dibawah kolom name, klik ganda pada sel tersebut dan ketik Produksi. b. Type. Tipe data untuk produksi adalah numeric (kuantitatif). c. Widh. Untuk keseragaman ketik 8. d. Decimal. Karena data tidak numeric, maka ketik 2. Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
Bagian lain dapat diabaikan. Untuk kembali ke Data View, klik Data View yang berada dibawah atau tekan Ctrl + T.
Variabel Nilai Pupuk
Oleh karena ini Variabel pertama, tempatkan pointer pada baris pertama. a. Name. Sesuai kasus, pointer dibawah kolom name, klik ganda pada sel tersebut dan ketik Produksi. b. Type. Tipe data untuk produksi adalah numeric (kuantitatif). c. Widh. Untuk keseragaman ketik 8. d. Decimal. Karena data tidak numeric, maka ketik 2. Bagian lain dapat diabaikan. Untuk kembali ke Data View, klik Data View yang berada dibawah atau tekan Ctrl + T. Variabel Nilai Curah Hujan Oleh karena ini Variabel pertama, tempatkan pointer pada baris pertama. a. Name. Sesuai kasus, pointer dibawah kolom name, klik ganda pada sel tersebut dan ketik Produksi. b. Type. Tipe data untuk produksi adalah numeric (kuantitatif). c. Widh. Untuk keseragaman ketik 8. d. Decimal. Karena data tidak numerik, maka ketik 2.
Bagian lain dapat diabaikan. Untuk kembali ke Data View, klik Data View yang berada dibawah atau tekan Ctrl + T. Maka tampak dilayar :
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
Gambar 5.2 Tampilan jendela pengisian Variabel view dengan SPSS
INPUT DATA
Langkah–Langkah a. Letakkan pointer pada baris pertama yaitu pada variable nilai produksi, kemudian isikan data dengan kasus. b. Sama halnya untuk variabel–variabel lainya (nilai pupuk dan nilai curah hujan). c. Setelah selesai input data lalu simpan. Maka tampak dilayar
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
Gsmbsr 5.3 Tampilan Jendela Pengisian Data View
Penyelesaian Regresi Linear dengan SPSS :
1. Buka lembar kerja/file yang telah dibuat. 2. Untuk mengolah data, dari menu utama SPSS, pilih menu analyze, lalu dipilih regression, lalu pilih linear. Klik pilihan tersebut, maka tampak dilayar :
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
Gambar 5.4 Tampilan Jendela Pengisian Pengolahan Data
Apabila data diolah melalui SPSS, maka kita akan memperoleh hasil keterangan output sebagai berikut :
Analisis Regression Variables Entered/Removed(b) Mod el 1
Variables Entered Curah Hujan, Pupuk(a)
Variables Removed .
Method Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Produksi TBS
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
Model Summary(b) Adjusted Std. Error Mod R R of the el R Square Square Estimate 1 .622(a) .387 .142 .73884 a Predictors: (Constant), Curah Hujan, Pupuk b Dependent Variable: Produksi TBS
Removed dan Model Summary
1. Tabel VARIABLES ENTERED menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan (removed). Atau kata lain, kedua variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi. 2. Angka 0.622 menunjukkan bahwa korelasi antara nilai Y(Nilai Produksi TBS) dan dua variabel bebas lainnya (Nilai Pupuk dan Curah Hujan) adalah cukup. 3. Angka R square atau koefesien determinasi adalah 0.387 (berasal dari 0.622 x 0.622). Hal ini berarti 38.7% dari varibel produksi TBS bisa dijelaskan oleh variabel pupuk dan curah hujan. Sedangkan sisanya (100% - 38.7% = 61.3% ) dijelaskan oleh sebab – sebab lain. 4. Standard Error Estimate (SEE) adalah 0.73884. Semakin kecil nilai SEE akan menunjukkan model regresi yang semakin tepat dalam memprediksikan variabel tidak bebasnya.
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
ANOVA(b)
Mod el 1
Sum of Squares Regressi on Residual
Mean Square
df
1.726
2
.863
2.729
5
.546
F
Sig.
1.581
.294(a)
Total
4.455 7 a Predictors: (Constant), Curah Hujan, Pupuk b Dependent Variable: Produksi TBS
ANOVA Dari uji anova atau F test, didapat Fhitung adalah 1.581 dengan tingkat signifikan 0.294. Karena probabilitas lebih besar dari 0.05, maka model regresi tidak bias dipakai untuk memprediksi Produksi sawit. Atau bias dikatakan bahwa nilai pupuk dan nilai curah hujan tidak berpengaruh terhadap produksi TBS.
Coefficients(a)
Mod el 1
Standardize Unstandardized d Coefficients Coefficients Std. B Error Beta 21.016 4.781 -5.238 3.045 -.603
t 4.396 -1.720
Sig. .007 .146
.186
.531
.618
(Constant) Pupuk Curah .098 .184 Hujan a Dependent Variable: Produksi TBS
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
Koefesien Regresi Tabel diatas menggambarkan persamaan regresi : Produksi TBS = 21.016 – 5.238 Pupuk + 0.098 Curah Hujan 1. Konstanta sebesar 21.016 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilia dari variabel pupuk (x1) dan curah hujan (x2), maka nilai produksi (y) adalah 21.016 2. Koefesien regresi ganda -5.238 dan 0.098 menyatakan bahwa setiap pengurangan dan penambahan satu nilai pupuk dan curah hujan akan menaikkan kenaikan sebesar -5.238 dan 0.098
Correlations Correlations
Produksi TBS
Pupuk
Curah Hujan
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Produksi TBS
Curah Hujan
Pupuk
1
-.594
.158
8
.120 8
.709 8
-.594
1
.047
.120 8
8
.913 8
.158
.047
1
.709 8
.913 8
8
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan data dari bab sebelumnya serta dari hasil pengumpulan data yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Dengan menggunakan rumus didapat koefesien–koefesien b0 = 21.016, b1 = 5.238, dan b2 = 0.098 sehingga persamaan regresi yang dicari adalah: Yˆ = 21.016 − 5.238 X 1 + 0.098 X 2 .
2. Dengan taraf nyata α = 0.05 , dk pembilang = 2, dan dk penyebut 5 maka didapat Fhit = 1.581 < Ftab = 5.79 , dapat disimpulkan bahwa H0 diterima. Ini berarti tidak terdapat hubungan fungsional dan tidak signifikan antara Pupuk, Curah Hujan dengan Produksi TBS.
3. Hubungan antara Pupuk dan Curah Hujan terhadap Produksi daerah positif dengan interpretasinya cukup. Besarnya hubungan ditentukan oleh koefesien determinasi Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
sebesar 23%, karena sedikitnya persen yang dihasilkan maka terdapat faktor–faktor lain yang dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap Produksi TBS , misalnya : pengaruh tanah, bibit, insektida, fungida, tenaga kerja dan pengaruh lainnya.
6.2 SARAN
1.Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) harus lebih memilih dan menggunakan pupuk yang lebih bermutu lagi sehingga dapat menciptakan produksi yang lebih baik dan lebih bermutu.
2. PPKS harus bisa lebih meningkatkan jumlah produksi yang bermutu dan lebih unggul sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana,M.A,M,Sc.1992.Metode Statistika.Bandung : Tarsito.
Draper,Norman & Smith,Harry.1981.Analisis Regresi Terapan.Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama.
Usman,Husaini,M.Pd.
&
Akbar,Purnomo
Setiadi,S.Pd,M.Pd.1995.Pengantar
Statistika .Yogyakarta: Bumi Aksara.
Jonathan,Sarwono. Panduan Cepat dan Mudah SPSS.15.00 Algifari. 2000. Analisis Regresi, Kasus, dan Solusi. Yokyakarta : BPFE-UGM
Maimunah : Pengaruh Pupuk Dan Curah Hujan Terhadap Produksi Kelapa Sawit Pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 2008. USU Repository © 2009